PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang...

134
PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, PROFITABILITAS, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011) SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Rian Saputra 10130210099 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA TANGERANG 2014

Transcript of PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang...

Page 1: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, PROFITABILITAS, DAN

KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Rian Saputra

10130210099

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

TANGERANG

2014

Page 2: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, PROFITABILITAS, DAN

KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)

Oleh

Nama : Rian Saputra

NIM : 10130210099

Fakultas : Ekonomi

Program Studi : Akuntansi

telah diujikan pada Kamis, 17 Juli 2014, dan dinyatakan lulus

dengan susunan penguji sebagai berikut.

Ketua Sidang Penguji (Dra. Ratnawati Kurnia, Ak., M.Si., C.P.A.) (Dra. Wijaya Triwacananingrum, S.E., M.A., Ak.)

Dosen Pembimbing

(Rosita Suryaningsih, S.E., M.M.)

Disahkan oleh

Ketua Program Studi Akuntansi

(Dra. Ratnawati Kurnia, Ak., M.Si., C.P.A.)

Page 3: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

Lembar Pernyataan Tidak Melakukan Plagiat Dalam

Penyusunan Skripsi

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya ilmiah saya sendiri,

bukan plagiat dari karya ilmiah yang ditulis oleh orang lain atau lembaga lain, dan

semua karya ilmiah orang lain atau lembaga lain yang dirujuk dalam skripsi ini

telah disebutkan sumber kutipannya serta dicantumkan di Daftar Pustaka.

Jika di kemudian hari terbukti ditemukan kecurangan/penyimpangan, baik

dalam pelaksanaan skripsi maupun dalam penulisan laporan skripsi, saya bersedia

menerima konsekuensi dinyatakan TIDAK LULUS untuk mata kuliah Skripsi

yang telah saya tempuh.

Tangerang, 22 Juli 2014

Rian Saputra

Page 4: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

i"

ABSTRACT

The objective of this research was to examine the effect of Corporate Social Responsibility (CSR) disclosure, profitability, and dividend policy towards firm value. In this research, CSR disclosure was measured by Global Reporting Initiative (GRI) reporting guideline, profitability was measured by Return On Asset (ROA) and Return On Equity (ROE), and dividend policy was measured by Dividend Payout Ratio (DPR). Firm value was measured by Tobin’s Q. The object in this research was manufacturing companies that were listed at Indonesia Stock Exchange from 2009 till 2011. The sample was selected by using purposive sampling method and the secondary data used in this research was analyzed by using multiple regression method. In total, there were 15 manufacturing companies that fulfill the requirements set by the researcher. The results of this research were profitability is proxied by ROE had significant effect on firm value individually, while CSR disclosure, profitability is proxied by ROA, and dividend policy is proxied by DPR had no effect on firm value. CSR disclosure, profitability is proxied by ROA and ROE, and dividend policy is proxied by DPR had significant effect on firm value simultaneously. Keywords: CSR disclosure, profitability, dividend policy, firm value, ROA, ROE, DPR, Tobin’s Q.

Page 5: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

ii"

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), profitabilitas, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian ini, pengungkapan CSR diukur dengan menggunakan pedoman pelaporan Global Reporting Initiative (GRI), profitabilitas diukur dengan Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE), dan kebijakan dividen diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR). Nilai perusahaan diukur dengan Tobin’s Q. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009 sampai tahun 2011. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling dan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini dianalisa dengan menggunakan metode regresi linier berganda. Secara total, terdapat 15 perusahaan manufaktur yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh peneliti. Hasil penelitian ini adalah profitabilitas yang diproksikan dengan ROE mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan secara individual, sementara pengungkapan CSR, profitabilitas yang diproksikan dengan ROA, dan kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Pengungkapan CSR, profitabilitas yang diproksikan dengan ROA dan ROE, dan kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan secara simultan. Kata kunci: pengungkapan CSR, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan, ROA, ROE, DPR, Tobin’s Q.

Page 6: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

!!

iii"

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkat-Nya skripsi

yang berjudul “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility,

Profitabilitas, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-

2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah

satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada

Universitas Multimedia Nusantara.

Skripsi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat

mengenai pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility, profitabilitas,

dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Skripsi ini tentunya tidak akan

dapat diselesaikan tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, terima

kasih diucapkan kepada:

1. Orang tua yang selalu mendoakan, mendukung, dan mencurahkan kasih

sayang sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Dr. Ninok Leksono, selaku Rektor Universitas Multimedia Nusantara, yang

memberi inspirasi bagi penulis untuk berprestasi.

3. Dra. Ratnawati Kurnia, Ak., M.Si., C.P.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

UMN dan Ketua Program Studi Akuntansi UMN, yang telah memberi

pencerahan kepada penulis.

4. Rosita Suryaningsih, S.E., M.M., selaku Dosen Pembimbing yang selalu

memberikan dukungan dan semangat selama proses penyusunan skripsi.

Page 7: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

!!

iv"

5. Seluruh Dosen Akuntansi Universitas Multimedia Nusantara yang telah

mendidik dan membimbing baik dalam proses perkuliahan maupun diluar

perkuliahan.

6. Teman-teman terutama atas dorongan, semangat, kebersamaan, dan waktu

yang telah dilewati bersama untuk berbagi cerita, pengalaman, dan lelucon

yang sangat menghibur dan tidak akan pernah terlupakan.

Akhir kata, terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, dan

semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca dalam menambah ilmu

pengetahuan terkait pengungkapan Corporate Social Responsibility, profitabilitas,

kebijakan dividen, dan nilai perusahaan. Mohon maaf jika masih terdapat banyak

kekurangan dalam penulisan. Oleh karena itu, penulis menerima segala saran dan

kritik yang bersifat membangun untuk penulisan ini.

Tangerang, 22 Juli 2014

Rian Saputra

Page 8: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

! v!

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT

ABSTRACT ......................................................................................................... i

ABSTRAK ......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

1.2 Batasan Masalah ........................................................................................... 14

1.3 Perumusan Masalah ..................................................................................... 14

1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 15

1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 16

1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................... 17

BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................... 19

2.1 Nilai Perusahaan ........................................................................................... 19

2.2 Rasio Tobin’s Q ............................................................................................ 22

2.3 Signalling Theory ......................................................................................... 27

2.4 Teori Stakeholder ......................................................................................... 28

Page 9: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

! vi!

2.5 Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) ............................... 30

2.6 Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Nilai Perusahaan .......................... 36

2.7 Profitabilitas ................................................................................................. 38

2.8 Return on Assets (ROA) ............................................................................... 39

2.9 Pengaruh Profitabilitas yang Diproksikan dengan ROA Terhadap Nilai

Perusahaan .................................................................................................. 42

2.10 Return on Equity (ROE) ............................................................................. 43

2.11 Pengaruh Profitabilitas yang Diproksikan dengan ROE Terhadap Nilai

Perusahaan ................................................................................................ 45

2.12 Kebijakan Dividen ..................................................................................... 47

2.13 Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan ......................... 50

2.14 Pengaruh Pengungkapan CSR, Profitabilitas yang Diproksikan dengan

ROA dan ROE, dan Kebijakan Dividen yang Diproksikan dengan DPR

Terhadap Nilai Perusahaan ....................................................................... 52

2.15 Sektor Manufaktur ..................................................................................... 53

2.16 Model Penelitian ........................................................................................ 54

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 55

3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................. 55

3.2 Metode Penelitian ......................................................................................... 55

3.3 Variabel Penelitian ....................................................................................... 56

3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 62

3.5 Teknik Pengambilan Sampel ........................................................................ 62

3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................... 64

Page 10: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

! vii!

3.6.1 Statistik Deskriptif ............................................................................. 64

3.6.2 Uji Kualitas Data ................................................................................ 64

3.6.3 Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 65

3.6.3.1 Uji Multikolonieritas ............................................................. 65

3.6.3.2 Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 65

3.6.3.3 Uji Autokorelasi .................................................................... 66

3.6.4 Uji Hipotesis ...................................................................................... 67

3.6.4.1 Uji Korelasi ............................................................................ 68

3.6.4.2 Uji Koefisien Determinasi ..................................................... 68

3.6.4.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ............................ 69

3.6.4.4 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) .......... 69

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 71

4.1 Objek Penelitian ........................................................................................... 71

4.2 Analisis dan Pembahasan ............................................................................. 72

4.2.1 Statistik Deskriptif ............................................................................. 72

4.2.2 Uji Kualitas Data ................................................................................ 74

4.2.3 Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 75

4.2.3.1 Uji Multikolonieritas ............................................................. 75

4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 76

4.2.3.3 Uji Autokorelasi .................................................................... 77

4.2.4 Uji Hipotesis ...................................................................................... 78

4.2.4.1 Uji Korelasi ............................................................................ 78

4.2.4.2 Uji Koefisien Determinasi ..................................................... 79

Page 11: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

! viii!

4.2.4.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ............................ 80

4.2.4.4 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) .......... 81

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 91

5.1 Simpulan ...................................................................................................... 91

5.2 Keterbatasan ................................................................................................. 93

5.3 Saran ............................................................................................................. 94

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 95

DAFTAR LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

! ix!

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rincian Pengambilan Sampel Penelitian ........................................... 71

Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 73

Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ......................................................... 75

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................ 76

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... 78

Tabel 4.6 Hasil Uji Korelasi dan Uji Koefisien Determinasi ............................. 79

Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik F ............................................................................ 80

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t ............................................................................. 81

Page 13: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

x"

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian ............................................................................ 54

Gambar 4.1 Grafik Scatterplot ........................................................................... 77

Page 14: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

1"

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ekonomi yang pesat di Indonesia dapat dilihat dari peningkatan

Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen

dibandingkan dengan tahun 2011, di mana pertumbuhan terjadi pada semua sektor

ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

9,98 persen dan terendah di Sektor Pertambangan dan Penggalian 1,49 persen

(www.bps.go.id). Pertumbuhan ekonomi yang pesat di Indonesia berjalan seiring

dengan tumbuh dan berkembangnya perusahaan-perusahaan yang ada di

Indonesia, di mana hingga bulan November 2013 sudah terdapat 27 perusahaan

yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan lebih banyak

dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 23 perusahaan (www.investor.co.id).

Keadaan seperti ini membuat persaingan bisnis di Indonesia semakin ketat yang

disebabkan oleh semakin bertambahnya jumlah perusahaan baru yang listing dari

waktu ke waktu dan ikut mempengaruhi keberadaan perusahaan-perusahaan yang

sebelumnya telah lebih dulu masuk. Hal-hal tersebut yang membuat setiap

perusahaan harus terus melakukan perubahan dan inovasi dalam menjalankan

bisnisnya serta menyusun strategi bisnis yang terbaik agar dapat bertahan dan

tidak mengalami kebangkrutan, serta tidak keluar dari tujuan utama perusahaan

pada umumnya yaitu menghasilkan laba dan mengoptimalkan nilai perusahaan.

Page 15: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 2"

Tujuan perusahaan mengoptimalkan nilai perusahaan untuk memberikan

keyakinan kepada investor dan kreditur bahwa perusahaan mempunyai prospek

yang bagus kedepannya sehingga investor dan kreditur tetap percaya untuk terus

menempatkan dana yang mereka miliki di perusahaan tersebut dan perusahaan

dapat terus mengumpulkan dana dari investor dan kreditur. Investor lah yang

bertindak untuk menilai sebuah perusahaan, dalam hal ini dari harga pasar

sahamnya. Nilai perusahaan dapat ditunjukkan dari harga pasar sahamnya karena

penilaian investor terhadap perusahaan dapat diamati melalui pergerakan harga

saham perusahaan yang ditransaksikan di bursa untuk perusahaan yang sudah go

public. Selain dari sisi investor, tujuan perusahaan mengoptimalkan nilai

perusahaan juga untuk memberikan keyakinan kepada kreditur sebagai pihak yang

memberikan pinjaman agar tetap percaya kepada perusahaan dan mengingat

bahwa sumber pendanaan perusahaan tidak hanya dari saham yang dijual ke

publik tetapi juga bisa berasal dari utang. Perusahaan dapat meyakinkan investor

dan kreditur dengan cara mengelola dana dan pinjaman yang diberikan dengan

baik melalui aset-aset yang dimiliki. Pengelolaan aset perusahaan yang baik

dalam kegiatan operasionalnya berakibat pada meningkatnya laba yang dihasilkan

perusahaan tiap tahunnya. Dengan meningkatnya laba yang dihasilkan perusahaan

maka dapat meningkatkan kepercayaan investor bahwa dana yang diinvestasikan

dapat dikelola dengan baik oleh perusahaan melalui aset yang dimiliki perusahaan

dan tentunya dapat memenuhi harapan investor yaitu return baik berupa capital

gain atau dividen. Begitu juga kreditur, dengan meningkatnya laba perusahaan

maka dapat meningkatkan kepercayaan kreditur bahwa utang yang diberikan

Page 16: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 3"

dapat dikembalikan tepat waktu. Untuk memperoleh pinjaman dari kreditur

diperlukan jaminan yang tujuannya untuk memberikan kepastian kepada kreditur

bahwa utang tersebut dapat dilunasi tepat waktu dan biasanya aset tetap yang

dimiliki perusahaan dijadikan sebagai collateral (jaminan) utama bagi kreditur.

Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur menggunakan rasio Tobin’s

Q. Tobin’s Q adalah indikator untuk mengukur kinerja perusahaan, khususnya

tentang nilai perusahaan, yang menunjukkan suatu proforma manajemen dalam

mengelola aktiva perusahaan (Sudiyatno dan Puspitasari, 2010). Tobin’s Q

sebagai indikator pengukur nilai perusahaan telah banyak digunakan dalam

penelitian keuangan, khususnya penelitian yang mengambil permasalahan nilai

perusahaan. Nilai Tobin’s Q dihasilkan dari penjumlahan nilai pasar saham dan

nilai buku utang dibandingkan dengan nilai seluruh modal yang ditempatkan

dalam aset. Tobin’s Q merupakan rasio dari nilai pasar aset perusahaan yang

diukur oleh nilai pasar dari jumlah saham yang beredar dan utang (enterprise

value) terhadap replacement cost dari aktiva perusahaan (Sudiyatno dan

Puspitasari, 2010). Rasio Tobin’s Q menjelaskan bahwa total aset yang dimiliki

perusahaaan dapat mempengaruhi nilai pasar dari jumlah saham yang beredar dan

utang perusahaan. Bila perusahaan dapat mengelola aset yang dimiliki dengan

baik maka diharapkan laba perusahaan akan meningkat nantinya. Unsur-unsur

utama yang dapat mempengaruhi laba di suatu perusahaan adalah sales dan

expense. Pengelolaan aset di perusahaan misalnya mesin produksi merupakan aset

yang nilainya signifikan dan harus dikelola dengan baik mulai sejak perencanaan

kebutuhan, penyediaan dana, pengadaan aset, pengoperasian, pemeliharaan,

Page 17: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 4"

hingga mesin tersebut harus diganti dengan yang baru. Misalnya pada saat

pengadaan mesin produksi, terlebih dahulu dilakukan perbandingan sebelum

membeli antara supplier mesin tersebut agar didapatkan mesin sesuai dengan

kebutuhan dan spesifikasi yang diinginkan, serta melihat dari sisi harga dan dana

yang disediakan. Dengan begitu akan didapat mesin yang diharapkan memiliki

tingkat efisiensi yang tinggi, memiliki biaya pemeliharaan mesin yang relatif

murah dan menghasilkan barang yang berkualitas. Mesin produksi yang dapat

dikatakan efisien adalah mesin yang dapat menghasilkan output yang optimum

dengan menggunakan sumber daya atau input yang minimum. Dengan mesin

yang efisien tentunya akan memaksimalkan kapasitas produksi dan bila dikaitkan

dengan sumber daya yang digunakan lebih sedikit maka biaya produksi bisa

menjadi lebih rendah. Selain itu, hal penting lain dalam proses produksi adalah

mendapatkan bahan baku untuk produksi yang dapat memaksimalkan keuntungan

perusahaan melalui proses perbandingan supplier. Walaupun sedikit

menghabiskan waktu, proses ini penting untuk mendapatkan bahan baku yang

sesuai kebutuhan dan harga yang terbaik. Pada akhirnya hal-hal yang berkaitan

dengan beban juga dapat ditekan bila melakukan pengelolaan aset yang tepat.

Selain itu, aset perusahaan yang juga harus dikelola dengan baik adalah

persediaan. Persediaan termasuk ke dalam aset lancar sebuah perusahaan, di mana

aset lancar merupakan aset yang digunakan dalam jangka waktu dekat, biasanya

di bawah satu tahun. Dengan mengelola persediaan yang dimiliki perusahaan

dengan baik maka resiko-resiko yang akan merugikan perusahaan akan terhindari

seperti biaya penyimpanan barang dan bahan baku yang mudah rusak atau

Page 18: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 5"

kadaluarsa. Metode untuk mengelola persediaan salah satunya menurut

Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2013) adalah just-in-time inventory methods.

Banyak perusahaan yang secara signifikan menurunkan tingkat persediaan dan

biaya menggunakan just-in-time inventory methods. Dengan metode ini,

perusahaan membeli barang hanya pada saat ingin digunakan (Weygandt,

Kimmel, dan Kieso, 2013). Dengan begitu, tingkat persediaan dapat dikurangi dan

dapat menguntungkan perusahaan terutama bagi perusahaan yang persediaannya

mudah rusak. Maka dari itu, pengelolaan aset mesin produksi dan persediaan yang

baik akan menghasilkan produk yang baik dan berkualitas, serta dapat

mengurangi beban yang dikeluarkan perusahaan. Barang yang berkualitas

tentunya akan disukai oleh konsumen sehingga sales perusahaan nantinya akan

meningkat. Pengelolaan aset yang baik tentunya akan mengurangi beban yang

dikeluarkan perusahaan. Tingkat penjualan yang semakin meningkat diiringi

dengan beban perusahaan yang semakin berkurang tentunya akan meningkatkan

laba yang dihasilkan perusahaan.

Apabila perusahaan dapat mengelola aset yang dimiliki dengan baik maka

laba perusahaan akan meningkat dan investor tentu akan tertarik untuk membeli

saham perusahaan tersebut karena harapan investor adalah return berupa dividen

atau capital gain. Banyaknya investor yang ingin membeli saham perusahaan

tersebut membuat harga saham perusahaan naik dan nilai perusahaan yang

diproksikan dengan Tobin’s Q juga ikut meningkat. Perusahaan yang memiliki

pendanaan dari utang yang tinggi juga dapat menarik kreditur-kreditur baru

karena mereka melihat bahwa kreditur yang lain percaya meminjamkan dananya

Page 19: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 6"

ke perusahaan tersebut dan mengingat persyaratan kredit untuk perusahaan tidak

mudah untuk diputuskan. Dengan meningkatnya utang maka akan meningkatkan

nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q. Bila Tobin’s Q di bawah

satu menggambarkan bahwa manajemen telah gagal dalam mengelola aset

perusahaan, dan berlaku sebaliknya bila Tobin’s Q di atas satu menggambarkan

manajemen berhasil dalam mengelola aset perusahaan (Sudiyatno dan Puspitasari,

2010).

Akibat persaingan bisnis yang ketat setiap perusahaan melakukan berbagai

cara untuk dapat menghasilkan laba dan mengoptimalkan nilai perusahaan. Salah

satu caranya adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi produksi

yang pesat saat ini sehingga telah membawa perubahan besar dalam dunia

perindustrian menjadi lebih modern. Perusahaan yang didasari atas kepentingan

pemilik modal yang membuat perusahaan-perusahaan saling bersaing antara satu

dengan yang lainnya dan dengan memanfaatkan perkembangan perindustrian

yang pesat perusahaan melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya

alam yang ada dan juga terhadap masyarakat secara tidak terkontrol serta tidak

adanya pengawasan yang ketat, hanya untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu

menghasilkan laba dan mengoptimalkan nilai perusahaan. Namun dalam usaha

meningkatkan nilai perusahaan dengan memanfaatkan perkembangan

perindustrian, terdapat potensi perusahaan tidak memperhatikan aspek sosial dan

dampak terhadap lingkungan yang ditimbulkan akibat aktivitas operasional

perusahaan khususnya perusahaan di bidang manufaktur. Dampak yang

ditimbulkan seperti kerusakan alam yang pada akhirnya akan mengganggu

Page 20: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 7"

kehidupan manusia dan timbul permasalahan lingkungan hidup serta kondisi

sosial manusia menjadi menurun. Permasalahan sosial yang terjadi serta dampak

terhadap lingkungan membuat perusahaan harus memperbaiki akibat-akibat yang

timbul dari aktivitas operasional perusahaan dengan melaksanakan tanggung

jawab sosial perusahaan. Oleh karena itu, terjadi perkembangan di dalam proses

pencatatan dan pelaporan akuntansi, di mana perusahaan harus mengungkapkan

tanggung jawab sosial perusahaan di dalam laporan keuangannya. Pentingnya

Corporate Social Responsibility (CSR) telah diatur dalam Undang- Undang No.

25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal di mana dalam Pasal 15 (b)

menyatakan bahwa setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung

jawab sosial perusahaan. Selain itu juga terdapat Undang-Undang No. 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas di mana dalam Pasal 74 ayat 1 menyatakan

bahwa Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan. Dengan demikian, CSR merupakan suatu kewajiban yang harus

dilaksanakan perusahaan, bukan kegiatan yang bersifat sukarela (Rustiarini,

2010). Dengan begitu diharapkan orientasi perusahaan tidak hanya kepada

memaksimalkan kekayaan perusahaan tetapi juga melihat dampaknya terhadap

lingkungan dan manusia itu sendiri dengan cara meminimalkan pencemaran

lingkungan dari berbagai kegiatan perusahaan terutama dalam proses produksi.

Pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan tentunya berdasarkan

kegiatan CSR yang dilakukan dan program-program yang telah dibuat perusahaan

berkaitan dengan CSR seperti program pengelolaan aset perusahaan terkait dengan

Page 21: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 8"

proses produksi. Pengelolaan aset perusahaan yang tepat dalam kegiatan produksi

yaitu menggunakan mesin produksi dengan teknologi yang ramah lingkungan

sehingga limbah yang dihasilkan tidak berbahaya, menggunakan mesin yang

efisien dalam penggunaan sumber daya sehingga dapat mengurangi emisi gas

rumah kaca dan menghambat perubahan iklim, serta menggunakan sumber daya

energi terbarukan sehingga mengurangi ketergantungan perusahaan atas sumber

daya energi tak terbarukan di masa mendatang. Selain itu, menggunakan bahan-

bahan yang berasal dari daur ulang yang mengakibatkan berkurangnya permintaan

akan bahan dasar sehingga dapat menekan biaya keseluruhan operasi. Dengan

menanamkan komitmen dan budaya peduli lingkungan di dalam perusahaan

secara berkelanjutan dapat menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan karena

dengan begitu produk yang dihasilkan perusahaan dapat diterima baik oleh

masyarakat. Hal ini didukung oleh sikap masyarakat sekarang yang semakin

berpikir rasional dan intelektual sehingga masyarakat lebih selektif dalam

memilih produk yang akan dibeli. Masyarakat cenderung akan membeli produk

yang diproduksi oleh perusahaan yang peduli terhadap lingkungan atau

melaksanakan CSR. Penerapan CSR tidak lagi dianggap sebagai cost, melainkan

investasi perusahaan (Erni, 2007 dalam Sutopoyudo, 2009). Corporate Social

Responsibility merupakan bagian dari etika bisnis, di mana perusahaan tidak

hanya berfokus untuk memenuhi tanggung jawabnya kepada shareholders, tetapi

juga stakeholders yaitu masyarakat luas. CSR merupakan bentuk tanggung jawab

perusahaan dalam memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan

yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan. Semakin banyak bentuk

Page 22: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 9"

pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya, image

perusahaan menjadi meningkat. Dengan melaksanakan CSR, citra perusahaan

akan semakin baik sehingga loyalitas konsumen makin tinggi. Seiring

meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan

perusahaan akan semakin membaik, dan pada akhirnya dengan pelaksanaan CSR,

diharapkan laba perusahaan juga meningkat. Laba yang dihasilkan perusahaan

semakin meningkat membuat investor tertarik untuk membeli saham perusahaan

tersebut. Setiap investor pasti akan mengharapkan return dari investasi yang

dilakukan baik berupa dividen ataupun capital gain dan dengan laba perusahaan

yang besar akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk membagikan

dividen. Semakin tinggi permintaan investor terhadap saham perusahaan tersebut

berdampak pada peningkatan harga saham dan nilai perusahaan juga meningkat

seiring harga saham yang mengalami kenaikan. Begitu juga dengan kreditur,

apabila melihat laba perusahaan meningkat maka akan menambah kepercayaan

untuk meminjamkan dananya karena peluang untuk melunasi utang dan bunganya

juga meningkat. Oleh karena itu, dengan melakukan pengungkapan CSR maka

nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q akan meningkat. Hasil

penelitian Rustiarini (2010) membuktikan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Penelitian Retno dan Priantinah (2012) membuktikan

bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan, serta penelitian Edmawati (2012) membuktikan bahwa pengungkapan

CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Page 23: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 10"

Selain itu, nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh profitabilitas

perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba selama periode tertentu. Profitabilitas merupakan suatu indikator kerja yang

dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mengelola kekayaan perusahaan

yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan perusahaan. Laba yang dihasilkan

perusahaan berasal dari penjualan dan keputusan investasi yang dilakukan

perusahaan. Suatu perusahaan untuk dapat melangsungkan aktivitas operasinya,

haruslah berada dalam keadaan yang menguntungkan/profitable. Tanpa adanya

keuntungan akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar.

Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan Return On Asset

(ROA) dan Return On Equity (ROE). ROA menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba menggunakan aset yang dimiliki. Aset perusahaan yang

dikelola secara efektif dan efisien dapat meningkatkan laba perusahaan. ROE

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan

menggunakan ekuitas yang dimiliki. Ekuitas yang dimiliki perusahaan digunakan

untuk membeli aset perusahaan yang dapat mendukung aktivitas operasionalnya

dan dengan pengelolaan aset secara efektif dan efisien diharapkan laba perusahaan

akan meningkat nantinya. Melalui rasio-rasio keuangan tersebut dapat dilihat

seberapa berhasilnya manajemen perusahaaan mengelola asset dan modal yang

dimilikinya untuk memaksimalkan nilai perusahaan (Nurhayati dan Medyawati,

2012). Semakin tinggi ROA dan ROE menunjukkan kinerja perusahaan yang baik

dalam menghasilkan laba. Semakin banyak laba yang dihasilkan, semakin besar

kemungkinan perusahaan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham.

Page 24: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 11"

Kinerja yang baik dan ditambah dengan kemungkinan adanya pembagian dividen

akan meningkatkan keinginan investor untuk membeli saham. Peningkatan

permintaan saham akan berdampak pada peningkatan harga saham dan nilai

perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q juga ikut meningkat. Selain itu,

dari sisi kreditur yang melihat perusahaan efektif dalam pengelolaan aset dan laba

yang meningkat maka akan menambah kepercayaan untuk meminjamkan dananya

karena peluang untuk melunasi utang dan bunganya juga meningkat sehingga

nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q juga meningkat. Penelitian

yang dilakukan Bidhari, Salim, dan Aisjah (2013) menyimpulkan bahwa ROA

mempunyai pengaruh postif signifikan terhadap nilai perusahaan yang diukur

dengan Tobin’s Q. Hasil penelitian Nurhayati dan Medyawati (2012) dan

Prasetyorini (2011) membuktikan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan

ROE mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Nilai perusahaan juga dapat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan

membayar dividen. Para investor memiliki tujuan utama untuk meningkatkan

kesejahteraan dengan mengharapkan pengembalian dalam bentuk dividen maupun

capital gain. Perusahaan yang sering membagikan dividen akan lebih

memberikan sinyal positif bagi investor. Pembagian dividen akan mengurangi

resiko ketidakpastian dan akan meningkatkan kepercayaan pemegang saham.

Kebijakan dividen dalam penelitian ini diukur menggunakan Dividend Payout

Ratio (DPR). Dividend Payout Ratio merupakan perbandingan antara jumlah

dividen per lembar saham dengan jumlah laba per lembar saham. DPR

menjelaskan mengenai jumlah dividen yang dibagikan berdasarkan laba yang

Page 25: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 12"

dihasilkan perusahaan pada periode tertentu. Semakin tinggi DPR maka

pendapatan yang akan diterima investor akan semakin besar. Kemampuan

membayar dividen kas mempunyai hubungan dengan kas yang dimiliki

perusahaan, di mana salah satu syarat pembagian dividen kas adalah adanya

kecukupan kas. Kas yang dimiliki oleh perusahaan diperoleh dari penjualan

produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Penjualan muncul dari kegiatan

operasional perusahaan sehari-hari dengan menggunakan aset perusahaan.

Pengelolaan aset perusahan seperti persediaan barang jadi secara efektif dan

efisien akan meningkatkan penjualan dan menghasilkan laba. Adanya peningkatan

penjualan membuat ketersediaan kas yang dimiliki perusahaan juga meningkat.

Meningkatnya ketersediaan kas dapat mendorong adanya pembagian dividen oleh

perusahaan. Bagi investor yang mengharapkan pengembalian berupa dividen

tentunya akan tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut. Ditambah lagi

dengan semakin tingginya DPR maka porsi laba yang dibagikan perusahaan juga

semakin tinggi dan investor akan lebih tertarik lagi untuk membeli saham

perusahaan tersebut dan permintaan investor atas saham perusahaan semakin

meningkat. Permintaan atas saham perusahaan yang tinggi akan mengakibatkan

harga saham perusahaan meningkat. Dengan meningkatnya harga saham

perusahaan di pasar modal maka akan meningkatkan nilai perusahaan yang

diproksikan dengan Tobin’s Q. Hasil penelitian Sujoko dan Soebiantoro (2007)

membuktikan bahwa kebijakan dividen mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan, serta penelitian Mai (2011) yang

menyimpulkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai

Page 26: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 13"

perusahaan (Tobin’s Q). Sedangkan penelitian Meythi (2012) membuktikan

bahwa kebijakan dividen mempunyai pengaruh positif tetapi tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang dilakukan oleh

Rustiarini (2010). Terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian yang dilakukan

Rustiarini (2010) yaitu:

1. Penelitian ini menambahkan 2 variabel independen yaitu profitabilitas yang

diproksikan dengan ROA dan ROE serta kebijakan dividen. Profitabilitas yang

diproksikan dengan ROA mengacu pada penelitian Anggitasari dan Mutmainah

(2012) dan profitabilitas yang diproksikan dengan ROE mengacu pada

penelitian Prasetyorini (2013), serta kebijakan dividen yang mengacu pada

penelitian Mai (2011) yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio.

2. Terdapat variabel dalam penelitian sebelumnya yang tidak dipergunakan

adalah Corporate Governance sebagai variabel pemoderasi. Tidak dipakainya

variabel tersebut karena Corporate Governance sebagai variabel pemoderasi

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dan tidak memoderasi hubungan

antara pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan.

3. Periode penelitian ini dari tahun 2009-2011, sementara pada penelitian

sebelumnya menggunakan tahun 2008 sebagai tahun pengamatan.

4. Menggunakan standar Global Reporting Initiative (GRI) di dalam pengukuran

pengungkapan CSR. Alasan digunakannya standar GRI di dalam penelitian ini

karena item pengungkapan yang terdapat di dalam standar GRI bersifat

internasional dan bisa digunakan untuk berbagai macam sektor dan ukuran

Page 27: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 14"

perusahaan. Sementara pada penelitian sebelumnya mengacu pada item

pengungkapan CSR yang dibuat oleh Sembiring (2005).

Berdasarkan berbagai hal yang telah diuraikan, maka dapat dilakukan

sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social

Responsibility, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2009-2011”

1.2 Batasan Masalah

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengungkapan CSR,

profitabilitas yang diproksikan dengan ROA dan ROE, dan kebijakan dividen yang

diproksikan dengan DPR sebagai variabel independen dan nilai perusahaan yang

diproksikan dengan Tobin’s Q sebagai variabel dependen. Penelitian dilakukan

terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

selama tahun 2009-2011.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pengungkapan CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah tingkat profitabilitas yang diproksikan dengan ROA berpengaruh

terhadap nilai perusahaan?

3. Apakah tingkat profitabilitas yang diproksikan dengan ROE berpengaruh

Page 28: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 15"

terhadap nilai perusahaan?

4. Apakah kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR berpengaruh

terhadap nilai perusahaan?

5. Apakah pengungkapan CSR, profitabilitas yang diproksikan dengan ROA

dan ROE, dan kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR secara

simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh pengungkapan CSR terhadap nilai

perusahaan.

2. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan ROA

terhadap nilai perusahaan.

3. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan ROE

terhadap nilai perusahaan.

4. Untuk menganalisis pengaruh kebijakan dividen yang diproksikan dengan

DPR terhadap nilai perusahaan.

5. Untuk menganalisis pengaruh pengungkapan CSR, profitabilitas yang

diproksikan dengan ROA dan ROE, dan kebijakan dividen yang

diproksikan dengan DPR secara simultan terhadap nilai perusahaan.

Page 29: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 16"

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik dan kegunaan di

masa depan, yaitu:

1. Bagi perusahaan, dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya

pertanggungjawaban sosial perusahaan yang diungkapkan di dalam laporan

yang disebut sustainability reporting dan sebagai pertimbangan dalam

pembuatan kebijakan perusahaan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya

pada faktor lingkungan dan sosial. Selain itu, dengan penelitian ini diharapkan

dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

dan penentuan kebijakan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

2. Bagi investor, akan memberikan gambaran baru dalam mempertimbangkan

aspek-aspek yang perlu diperhitungkan dalam investasi yang tidak terpaku

pada ukuran-ukuran moneter, serta dapat memberikan informasi dalam

pengambilan keputusan saat berinvestasi.

3. Bagi masyarakat, akan menambah informasi dan pengetahuan, serta berperan

aktif sebagai pengontrol atas perilaku-perilaku perusahaan dan semakin

meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak yang harus diperoleh.

4. Bagi akademisi penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

referensi dalam melakukan penelitian yang sama.

5. Bagi lembaga-lembaga pembuat peraturan/standar, misalnya Badan Pengawas

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Ikatan Akuntansi

Indonesia (IAI) dan sebagainya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan bagi penyusunan standar akuntansi lingkungan dan

Page 30: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 17"

sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas standar dan peraturan

yang sudah ada.

6. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan

dan wawasan yang lebih mendalam mengenai pengaruh pengungkapan CSR,

profitabilitas yang diproksikan dengan ROA dan ROE, dan kebijakan dividen

yang diproksikan dengan DPR terhadap nilai perusahaan.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang penelitian, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini membahas mengenai teori yang mendasari penelitian, konsep-

konsep yang relevan dengan penelitian, tinjauan penelitian terdahulu, dan

perumusan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang desain penelitian, metode pengumpulan data,

metode pengambilan sample, model penelitian, pengembangan hipotesis,

operasionalisasi variabel penelitian, dan teknis analisis data.

Page 31: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 18"

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bagian ini menguraikan tentang analisis data, pembahasan hasil

pengolahan data, dan analisis hasil pengujian hipotesis secara statistik.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas mengenai simpulan, keterbatasan dan saran-saran

yang terkait dengan penelitian ini serta saran untuk perusahaan dan

penelitian selanjutnya.

Page 32: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

19#

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1 Nilai Perusahaan

Gitman dan Zutter (2012) menyatakan bahwa tujuan utama setiap manajer adalah

memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Cara termudah dan terbaik untuk

mengukur kekayaan pemegang saham adalah dengan melihat harga saham

perusahaan, oleh karena itu setiap manajer perusahaan diinstruksikan untuk

melakukan segala cara untuk meningkatkan harga saham perusahaan (Gitman dan

Zutter, 2012). Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham dapat diwujudkan

dengan memaksimalkan nilai perusahaan (Atmaja, 2008 dalam Prasetyorini,

2013). Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Indikator

nilai perusahaan dapat dilihat dari harga saham perusahaan di pasar (Prasetyorini,

2013). Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara

maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga

saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Untuk mencapai nilai

perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan pengelolaannya kepada para

profesional. Para profesional diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris

(Retno dan Priantinah, 2012). Seorang manajer keuangan bertindak atas nama

pemilik perusahaan dengan membuat keputusan operasi dan investasi yang

manfaatnya lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Keputusan tersebut

Page 33: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 20#

menciptakan kekayaan bagi pemegang saham. Memaksimalkan kekayaan

pemegang saham sangat penting karena perusahaan beroperasi di lingkungan

pasar keuangan yang sangat kompetitif yang menawarkan pemegang saham

banyak alternatif untuk menginvestasikan dana mereka. Untuk meningkatkan

sumber daya keuangan yang diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan

yang sedang berlangsung dan peluang investasi masa depan, manajer harus

memberikan nilai bagi investor perusahaan. Tanpa manajer keuangan yang pintar

dan akses ke pasar keuangan, perusahaan sulit untuk bertahan hidup apalagi untuk

mencapai tujuan jangka panjangnya yaitu memaksimalkan nilai perusahaan

(Gitman dan Zutter, 2012). Meningkatkan nilai perusahaan merupakan tujuan

jangka panjang perusahaan. Jensen (2001) dalam Ramadhani dan Hadiprajitno

(2012) menyatakan bahwa untuk memaksimumkan nilai perusahaan dalam jangka

panjang, manajer dituntut untuk membuat keputusan yang mempertimbangkan

semua stakeholder, di mana manajer akan dinilai kinerjanya berdasarkan

keberhasilannya mencapai tujuan.

Selain itu, menurut Gitman dan Zutter (2012) perusahaan mengumpulkan

uang dari dua sumber yang luas, pemilik dan pemberi pinjaman. Pemilik

menyediakan pembiayaan ekuitas, dan pemberi pinjaman memberikan utang.

Untuk memaksimalkan nilai perusahaan, manajer harus memuaskan kedua

kelompok tersebut dan mendapatkan keuntungan atau laba yang cukup tinggi

untuk memenuhi harapan investor (Gitman dan Zutter, 2012). Nilai perusahaan

diartikan sebagai nilai pasar (Bidhari, Salim, dan Aisjah, 2013). Nilai pasar dapat

diukur menggunakan rasio pasar. Rasio pasar berhubungan dengan nilai pasar

Page 34: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 21#

perusahaan, yang diukur menggunakan harga saham saat ini dibandingkan dengan

nilai-nilai akuntansi tertentu (Gitman dan Zutter, 2012). Rasio tersebut

memberikan wawasan tentang cara investor di pasar merasakan atau melihat

perusahaan bekerja dalam hal risk dan return (Gitman dan Zutter, 2012). Menurut

Gitman dan Zutter (2012) terdapat dua rasio pasar yang digunakan secara luas

yaitu:

1. Price/Earnings (P/E) Ratio mengukur jumlah yang bersedia dibayar oleh

investor untuk setiap dolar laba suatu perusahaan. Semakin tinggi P/E Ratio

semakin besar kepercayaan investor.

2. Market/Book (M/B) Ratio menyediakan penilaian dan cara investor melihat

kinerja perusahaan. Membandingkan antara nilai pasar saham perusahaan

dengan nilai bukun sahamnya.

Menurut Ross et al. (2011) terdapat rasio lain yang disebut Tobin’s Q Ratio yang

mirip seperti Market/Book Ratio. Tobin’s Q merupakan nilai pasar dari aset

perusahaan dibagi dengan replacement cost-nya.

Pada saat ini terdapat berbagai macam indikator ekonomi yang digunakan

untuk mengukur kinerja dalam bisnis. Penggunaan indikator sebagai alat ukur dari

suatu variabel sangat diperlukan, hal ini terkait dengan memberikan sarana

kemudahan dalam memahami maknanya. Tidak mudah memang untuk

menentukan suatu indikator sebagai pengukur variabel, karena indikator tersebut

harus mampu merepresentasikan variabel yang akan diukur secara tepat, sehingga

secara ilmiah bisa diterima dan dipertanggungjawabkan kebenarannya sebagai

indikator yang tepat untuk mengukur variabel (Sudiyatno dan Puspitasari, 2010).

Page 35: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 22#

Indikator yang digunakan sebagai pengukur variabel harus diuji terlebih dahulu

untuk mengetahui ketepatannya. Tobin’s Q sebagai salah satu indikator pengukur

variabel kinerja perusahaan dari perspektif investasi telah diuji di berbagai situasi

manajemen puncak (Wolfe dan Sauaia, 2003 dalam Sudiyatno dan Puspitasari,

2010). Tobin’s Q sebagai indikator pengukur nilai perusahaan telah banyak

digunakan dalam penelitian keuangan, khususnya penelitian yang mengambil

permasalahan nilai perusahaan (Sudiyatno dan Puspitasari, 2010).

2.2 Rasio Tobin’s Q

James Tobin, seorang guru besar di Yale University, menghipotesiskan bahwa

keseluruhan nilai pasar untuk semua perusahaan pada harga pasar saham akan

serupa dengan biaya penempatan aktiva tersebut (Fiakas, 2005 dalam Sudiyatno

dan Puspitasari, 2010). James Tobin memperoleh Nobel di bidang ekonomi

dengan mencoba mengembangkan sebuah model yang digunakan untuk

menggambarkan konsepnya dengan nama Tobin’s Q. Tobin’s Q mengukur dengan

sangat elegan meskipun terlihat sederhana, sehingga menarik banyak perhatian

dalam perputaran investasi, dimana para investor dan analis mencari indikator

serupa yang sederhana untuk menjelaskan hubungan bisnis dan ekonomi yang

sangat kompleks. Tobin’s Q adalah topik penting di dalam rancangan

pembelajaran di sekolah bisnis dan kadang-kadang muncul sebagai topik investasi

di surat kabar, dan menjadi berita yang menarik bagi para investor dan analis

(Sudiyatno dan Puspitasari, 2010).

Page 36: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 23#

Tobin’s Q adalah indikator untuk mengukur kinerja perusahaan,

khususnya tentang nilai perusahaan, yang menunjukkan suatu proforma

manajemen dalam mengelola aktiva perusahaan. Nilai Tobin’s Q menggambarkan

suatu kondisi peluang investasi yang dimiliki perusahaan atau potensi

pertumbuhan perusahaan. Nilai Tobin’s Q dihasilkan dari penjumlahan nilai pasar

saham (market value of all outstanding stock) dan nilai pasar hutang (market

value of all debt) dibandingkan dengan nilai seluruh modal yang ditempatkan

dalam aktiva produksi (replacement value of all production capacity), maka

Tobin’s Q dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, yaitu dari sisi

potensi nilai pasar suatu perusahaan (Sudiyatno dan Puspitasari, 2010). Rasio ini

dinilai bisa memberikan informasi paling baik, karena dalam Tobin’s Q

memasukkan semua unsur hutang dan modal saham perusahaan, tidak hanya

saham biasa saja dan tidak hanya ekuitas perusahaan yang dimasukkan namun

seluruh aset perusahaan. Dengan memasukkan seluruh aset perusahaan berarti

perusahaan tidak hanya terfokus pada satu tipe investor saja yaitu investor dalam

bentuk saham namun juga untuk kreditur karena sumber pembiayaan operasional

perusahaan bukan hanya dari ekuitasnya saja tetapi juga dari pinjaman yang

diberikan oleh kreditur. Teori Tobin’s Q menjelaskan tentang peranan pasar

saham dalam perekonomian. Apabila harga saham mengalami peningkatan nilai Q

dapat menjadi lebih tinggi. Naiknya nilai Q merefleksikan optimisme investor

terhadap current dan future profitability of capital (Ratmawati dan Amanah,

2013).

Page 37: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 24#

Secara sederhana, Tobin’s Q adalah pengukur kinerja dengan

membandingkan dua penilaian dari aset yang sama. Tobin’s Q merupakan rasio

dari nilai pasar asset perusahaan yang diukur oleh nilai pasar dari jumlah saham

yang beredar dan hutang (enterprise value) terhadap replacement cost dari aktiva

perusahaan (Fiakas, 2005 dalam Sudiyatno dan Puspitasari, 2010). Apabila

perusahaan memiliki nilai lebih besar dari nilai dasar sebelumnya, maka akan

memiliki biaya untuk meningkatkan kembali, dan laba kemungkinan akan

didapatkan. Berdasarkan pemikiran Tobin, bahwa insentif untuk membuat modal

investasi baru adalah tinggi ketika surat berharga (saham) memberikan

keuntungan di masa depan dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dari biaya

investasinya (Fiakas, 2005 dalam Sudiyatno dan Puspitasari, 2010). Menurut Ross

et al. (2012) Tobin’s Q merupakan nilai pasar dari aset perusahaan dibagi dengan

replacement cost-nya. Rasio Tobin’s Q lebih unggul dari market-to-book ratio

karena berfokus pada perusahaan yang dinilai atau dihargai saat ini relatif

terhadap berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk menggantinya hari ini.

Perusahaan dengan rasio Tobin’s Q yang tinggi cenderung akan menjadi peluang

investasi yang menarik atau memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan (atau

keduanya). Sebaliknya, market-to-book ratio berfokus pada biaya historis, yang

kurang relevan.

Nilai perusahaan dalam penelitian ini dihitung dengan analisis Tobin’s Q.

Analisis Tobin’s Q juga dikenal dengan rasio Tobin’s Q. Tobin’s Q dihitung

dengan rasio nilai pasar saham perusahaan ditambah dengan hutang lalu

membandingkan dengan total aset perusahaan (Prasetyorini, 2013). Nilai

Page 38: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 25#

perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q dihitung dengan rumus sebagai

berikut (Rustiarini, 2010):

Keterangan:

Q = Nilai perusahaan

MVE = Nilai pasar ekuitas (closing price x jumlah saham yang beredar)

DEBT = Nilai buku dari total hutang

TA = Total aset

Tobin’s Q < 1 Menggambarkan dalam kondisi undervalued. Manajemen

telah gagal dalam mengelola aktiva perusahaan. Potensi pertumbuhan investasi

rendah. Tobin’s Q = 1 Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi average.

Manajemen stagnan dalam mengelola aktiva. Potensi pertumbuhan investasi tidak

berkembang. Tobin’s Q > 1 Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi

overvalued. Manajemen berhasil dalam mengelola aktiva perusahaan. Potensi

pertumbuhan investasi tinggi (Sudiyatno dan Puspitasari, 2010).

Market value of all outstanding shares (MVS) merupakan nilai pasar

saham yang diperoleh dari perkalian jumlah saham biasa yang beredar dengan

harga saham (Sudiyatno dan Puspitasari, 2010). Harga saham adalah harga

selembar saham yang berlaku dalam pasar saat ini di bursa efek. Debt merupakan

nilai total kewajiban perusahaan (Prasetyorini, 2013). Menurut Subramanyam dan

Wild (2009) liabilitas merupakan financing obligations yang memerlukan

pembayaran di masa depan berupa uang, jasa, atau aset lainnya. Menurut Ikatan

Q = (MVE+DEBT)

!"

Page 39: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 26#

Akuntan Indonesia (2012) pada Kerangka Konseptual, liabilitas merupakan

hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,

penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya

perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Liabilitas merupakan pendanaan

dari kreditur dan merupakan kewajiban perusahaan, atau sebaliknya, klaim

kreditur atas aset (Subramanyam dan Wild, 2009). Menurut IAI (2012) dalam

paragraf 66 PSAK 1 mengatur bahwa suatu liabilitas harus diklasifikasikan

sebagai liabilitas lancar bila liabilitas itu:

a) diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus operasi normal

entitas;

b) dimiliki untuk diperdagangkan;

c) jatuh tempo dalam waktu 12 bulan dari tanggal pelaporan; atau

d) entitas itu tidak memiliki hak tidak bersyarat untuk menunda penyelesaian

sedikitnya 12 bulan setelah tanggal pelaporan.

Liabilitas yang tidak masuk kategori di atas harus diklasifikasikan sebagai

liabilitas tidak lancar.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012) pada Kerangka Konseptual,

aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari

peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan

akan diperoleh perusahaan. Menurut Subramanyam dan Wild (2009) aset

merupakan sumber daya yang dikuasai dan dikontrol oleh suatu perusahaan untuk

tujuan menghasilkan profit. Menurut IAI (2012) dalam paragraf 63 PSAK 1

mengatur bahwa suatu aset harus diklasifikasikan sebagai aset lancar bila aset itu:

Page 40: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 27#

a) diperkirakan akan direalisasi, atau dimiliki untuk dijual atau digunakan,

dalam jangka waktu siklus operasi normal entitas;

b) dimiliki untuk diperdagangkan;

c) diperkirakan akan direalisasi dalam waktu 12 bulan dari tanggal pelaporan;

atau

d) merupakan aset kas atau setara kas, yang penggunaannya tidak dibatasi.

Aset yang tidak masuk kategori di atas harus diklasifikasikan sebagai aset tidak

lancar.

2.3 Signalling Theory

Teori persinyalan membahas mengenai dorongan perusahaan untuk memberikan

informasi kepada pihak eksternal. Dorongan tersebut disebabkan karena

terjadinya asimetri informasi antara pihak manajemen dan pihak eksternal. Untuk

mengurangi asimetri informasi maka perusahaan harus mengungkapkan informasi

yang dimiliki, baik informasi keuangan maupun non keuangan (Rustiarini, 2010).

Holthausen menjelaskan lebih lanjut mengenai pemilihan kebijakan akuntansi

yaitu dari perspektif informasi. Berdasarkan perspektif ini, manajemen perusahaan

secara sukarela memberikan informasi kepada para investor untuk membantu

mereka dalam pengambilan keputusan. Di pasar modal, manajemen perusahaan

diasumsikan memberikan informasi yang akan digunakan untuk pengambilan

keputusan oleh para investor dan informasi yang dihasilkan oleh manajemen

dapat berdampak pada keputusan investasi yang diambil oleh investor, sehingga

perubahan dalam setiap keputusan investasi nantinya akan berdampak pada harga

Page 41: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 28#

saham perusahaan (Godfrey et al, 2010). Hipotesis informasi sejalan dengan

signaling theory di mana manajemen perusahaan menggunakan akun-akunnya

untuk memberikan sinyal-sinyal tertentu dan prospek di masa depan. Sehubungan

dengan signalling theory, jika manajemen berekspektasi perusahaan akan

mengalami tingkat pertumbuhan yang tinggi, mereka akan mencoba untuk

memberikan sinyal-sinyal kepada investor melalui akun-akunnya (Godfrey et al,

2010).

Teori sinyal menyatakan bahwa perusahaan memberikan sinyal-sinyal

kepada pihak luar perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan

(Hartono, 2005 dalam Edmawati, 2012). Salah satu informasi yang wajib untuk

diungkapkan oleh perusahaan adalah informasi tentang tanggung jawab sosial

perusahaan atau CSR. Informasi ini dapat dimuat dalam laporan tahunan atau

laporan sosial perusahaan terpisah. Perusahaan melakukan pengungkapan CSR

dengan harapan dapat meningkatkan reputasi dan nilai perusahaan (Rustiarini,

2010).

2.4 Teori Stakeholder

Stakeholder adalah semua pihak baik internal maupun eksternal yang memiliki

hubungan baik bersifat mempengaruhi maupun dipengaruhi, bersifat langsung

maupun tidak langsung oleh perusahaan. Batasan stakeholder tersebut

mengisyaratkan bahwa perusahaan hendaknya memperhatikan stakeholder,

karena mereka adalah pihak yang mempengaruhi dan dipengaruhi baik secara

langsung mapun tidak langsung atas aktivitas serta kebijakan yang diambil dan

Page 42: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 29#

dilakukan perusahaan (Retno dan Priantinah, 2012). Tanggung jawab sosial dari

perusahaan terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk

didalamnya adalah pelanggan, pegawai, komunitas, pemilik atau investor,

pemerintah, supplier bahkan juga kompetitor (Saraswati dan Hadiprajitno, 2012).

Menurut Gitman dan Zutter (2012) stakeholders merupakan kelompok seperti

karyawan, pelanggan, pemasok, kreditur, pemilik, dan lain-lain yang memiliki

hubungan ekonomi langsung ke perusahaan. Pandangan stakeholder tidak

mengubah tujuan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Pandangan

seperti ini sering dianggap sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.

Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang kepada pemegang

saham dengan mempertahankan hubungan yang positif dengan para pemangku

kepentingan. Hubungan tersebut dapat meminimalkan turnover pemangku

kepentingan, konflik, dan litigasi. Lebih jelasnya, perusahaan dapat lebih baik

dalam mencapai tujuannya untuk maksimalisasi kekayaan pemegang saham

dengan meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan lainnya, bukan

menimbulkan konflik dengan mereka (Gitman dan Zutter, 2012).

Stakeholders theory berpandangan bahwa perusahaan harus melakukan

pengungkapan sosial sebagai salah satu tanggung jawab kepada para stakeholders

(Freeman & Velamuri, 2004 dalam Edmawati, 2012). Di beberapa negara

kegiatan tanggung jawab sosial (CSR) sudah lazim dilakukan oleh suatu

korporasi. Bukan karena diatur oleh pemerintahannya, melainkan untuk menjaga

hubungan baik dengan stakeholders. Telah banyak perusahaan yang menyatakan

bahwa CSR adalah penting karena perusahaan sesungguhnya tidak hanya

Page 43: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 30#

memiliki tanggung jawab ekonomis kepada para stakeholders mengenai

bagaimana memperoleh profit yang besar, namun perusahaan juga harus memiliki

sisi tanggung jawab sosial terhadap stakeholders di lingkungan tempat perusahaan

beroperasi (Nurhayati dan Medyawati, 2012).

2.5 Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

Menurut The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD),

Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan

didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi

pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama dengan para karyawan

serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun

masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang

bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan

(www.wbcsd.org). Definisi tersebut menunjukkan tanggung jawab sosial

perusahaan merupakan satu bentuk tindakan yang berangkat dari pertimbangan

etis perusahaan yang diarahkan untuk meningkatkan ekonomi, yang dibarengi

dengan peningkatan kualitas hidup bagi karyawan berikut keluarganya, serta

sekaligus peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar dan masyarakat secara

lebih luas (Retno dan Priantinah, 2012).

Selain itu, definisi Corporate Social Responsibility menurut ISO 26000

Guidance Standard on Social responsibility (www.iso.org) menerjemahkan

tanggung jawab sosial sebagai tanggung jawab suatu organisasi atas dampak dari

keputusan dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku

Page 44: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 31#

yang transparan dan etis, yang mengandung beberapa poin yaitu:

1. Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.

2. Memperhatikan kepentingan dari para stakeholder.

3. Sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma internasional.

4. Terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi, dalam pengertian ini meliputi baik

kegiatan, produk maupun jasa.

Pengungkapan (disclosure) adalah penyajian sejumlah informasi yang

dibutuhkan untuk pengoperasian secara optimal pasar modal yang efisien.

Pengungkapan ada yang bersifat wajib (mandatory) yaitu pengungkapan

informasi wajib dilakukan oleh perusahaan yang didasarkan pada peraturan atau

standar tertentu, dan ada yang bersifat sukarela (voluntary) yang merupakan

pengungkapan informasi melebihi persyaratan minimum dari peraturan yang

berlaku (Darwis, 2009). Penilaian perusahaan sudah menjalankan CSR sangat

tergantung pada seberapa banyak program yang dijalankan perusahaan yang

dianggap berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat. Peralihan paradigma dari

maksimalisasi keuntungan pada kesadaran sosial yang membuka jalan bagi

kontribusi perusahaan dalam memecahkan masalah sosial yang diarahkan pada

taraf perdamaian, kesetaraan, keadilan, serta kreativitas yang lebih tinggi (Darwis,

2009).

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bagian dari strategi

bisnis, untuk menunjang keberlangsungan perusahaan dimasa mendatang.

Disamping kinerja keuangan yang akan dilihat investor sebelum memutuskan

untuk berinvestasi dalam suatu perusahaan, adanya pengungkapan item CSR

Page 45: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 32#

dalam laporan keuangan diharapkan akan menjadi nilai plus yang akan menambah

kepercayaan para investor, bahwa perusahaan tersebut akan terus berkembang dan

berkelanjutan (sustainable) (Anggitasari dan Mutmainah, 2012).

Laporan keberlanjutan adalah praktek pengukuran, pengungkapan dan

upaya akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan

berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal.

‘Laporan Keberlanjutan’ merupakan sebuah istilah umum yang dianggap sinonim

dengan istilah lainnya untuk menggambarkan laporan mengenai dampak ekonomi,

lingkungan, dan sosial (misalnya triple bottom line, laporan pertanggungjawaban

perusahaan, dan lain sebagainya) (www.globalreporting.org). Global Reporting

Initiative (GRI) adalah sebuah jaringan berbasis organisasi yang telah

mempelopori perkembangan dunia, paling banyak menggunakan kerangka

laporan keberlanjutan dan berkomitmen untuk terus-menerus melakukan

perbaikan dan penerapan di seluruh dunia (www.globalreporting.org).

Laporan Keberlanjutan yang disusun berdasarkan Kerangka Pelaporan

GRI mengungkapkan keluaran dan hasil yang terjadi dalam suatu periode laporan

tertentu dalam konteks komitmen organisasi, strategi, dan pendekatan

manajemennya. Laporan dapat digunakan untuk tujuan berikut, di antaranya

(www.globalreporting.org):

1. Patok banding dan pengukuran kinerja keberlanjutan yang menghormati

hukum, norma, kode, standar kinerja, dan inisiatif sukarela.

2. Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh

harapannya mengenai pembangunan berkelanjutan.

Page 46: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 33#

3. Membandingkan kinerja dalam sebuah organisasi dan di antara berbagai

organisasi dalam waktu tertentu.

Kerangka Pelaporan GRI ditujukan sebagai sebuah kerangka yang dapat

diterima umum dalam melaporkan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial dari

organisasi. Kerangka ini didesain untuk digunakan oleh berbagai organisasi yang

berbeda ukuran, sektor, dan lokasinya. Kerangka ini juga memperhatikan

pertimbangan praktis yang dihadapi oleh berbagai macam organisasi dari

perusahaan kecil sampai kepada perusahaan yang memiliki operasi ekstensif dan

tersebar di berbagai lokasi. Kerangka Pelaporan GRI mengandung kandungan isi

umum dan sektor secara spesifik yang telah disetujui oleh berbagai pemangku

kepentingan di seluruh dunia dan dapat diaplikasikan secara umum dalam

melaporkan kinerja keberlanjutan dari sebuah organisasi

(www.globalreporting.org). Berikut merupakan aspek-aspek yang diungkapkan

secara umum berdasarkan standar pengungkapan GRI yaitu

(www.globalreporting.org):

1. Ekonomis yaitu keprihatinan dimensi ekonomis keberlanjutan yang terjadi

akibat dampak organisasi terhadap kondisi perekonomian para pemegang

kepentingan di tingkat sistem ekonomi lokal, nasional, dan global. Indikator

Kinerja Ekonomi menunjukkan aliran dana di antara para pemegang

kepentingan dan dampak ekonomi utama organisasi terhadap masyarakat.

2. Dimensi Lingkungan dari keberlanjutan yang mempengaruhi dampak

organisasi terhadap sistem alami hidup dan tidak hidup, termasuk ekosistem,

tanah, air dan udara. Indikator Lingkungan meliputi kinerja yang

Page 47: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 34#

berhubungan dengan input (misalnya material, energi, dan air) dan output

(misalnya emisi, air limbah, dan limbah). Sebagai tambahan, indikator ini

melingkupi kinerja yang berhubungan biodiversity (keanekaragaman hayati),

kepatuhan lingkungan, dan informasi relevan lainnya seperti pengeluaran

lingkungan (environmental expenditure) dan dampaknya terhadap produk dan

jasa.

3. Praktek tenaga kerja dan Pekerjaan layak. The ILO Tripartite Declaration

Concerning Multinational Enterprises and Social Policy (terutama delapan

konvensi inti dari ILO) dan OECD Guidelines for Multinational Enterprises,

harus menjadi rujukan utama. Terdiri dari Lapangan kerja, Hubungan Tenaga

Kerja/Manajemen, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Pelatihan dan

Pendidikan, dan Keanekaragaman dan Kesempatan yang adil.

4. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia menentukan bahwa organisasi harus

melaporkan sejauh mana hak asasi manusia diperhitungkan dalam investasi

dan praktek pemilihan supplier/kontraktor. Sebagai tambahan, Indikator ini

meliputi pelatihan mengenai hak asasi manusia bagi karyawan dan aparat

keamanan, sebagaimana juga bagi nondiskriminasi, kebebasan berserikat,

tenaga kerja anak, hak adat, serta kerja paksa, dan kerja wajib.

5. Indikator Kinerja Masyarakat memperhatikan dampak organisasi terhadap

masyarakat di mana mereka beroperasi, dan menjelaskan risiko dari interaksi

dengan institusi sosial lainnya yang mereka kelola. Pada khususnya,

informasi yang dicari berhubungan dengan risiko yang diasosiasikan dengan

suap, korupsi, praktek monopoli dan kolusi.

Page 48: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 35#

6. Indikator Kinerja Tanggung Jawab Produk membahas aspek produk dari

organisasi pelapor dan serta jasa yang diberikan yang mempengaruhi

pelanggan, terutama, kesehatan dan keselamatan, informasi dan pelabelan,

pemasaran, dan privasi.

Untuk item-item pengungkapan CSR secara lebih lengkap dapat dilihat di

Lampiran 1.

Contoh pelaksanaan CSR dalam pembuatan produk di Indonesia adalah

Pabrik motor Honda. Pembangunan Pabrik baru plant keempat PT Astra Honda

Motor (AHM) memiliki konsep green company. President Director AHM

Toshiyuki Inuma menyatakan pabrik baru AHM ini akan mengimplementasikan

konsep green company, dengan menggunakan bahan baku ramah lingkungan dan

mulai memanfaatkan sumber daya alam seperti pembangkit listrik tenaga angin

dan tenaga surya. Chief Operating Officer for Regional Operations and Oceania

Honda Motor Company Limited, Hiroshi Kobayashi menambahkan, Indonesia

merupakan pasar sepeda motor ketiga terbesar ketiga di dunia setelah China dan

India. Jumlah penduduk yang besar dan daya beli kuat membuat Indonesia terus

tumbuh di masa mendatang (motorplus-online.com).

Prediksi penjualan sepeda motor tahun ini mencapai 7 juta unit dan

menjadi pasar terbesar buat Honda di dunia. Pembangunan pabrik baru ini,

merupakan salah satu komitmen perusahaan untuk dapat terus memberikan nilai

tambah, dan mengantisipasi permintaan pasar sepeda motor yang tumbuh pesat di

Tanah Air pada masa mendatang (motorplus-online.com). Terbukti PT Astra

Honda Motor (AHM), ATPM sepeda motor Honda di Indonesia mencatatkan

Page 49: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 36#

rekor penjualan tertinggi sepanjang 2013 yaitu mencapai 417.760 unit. Totalnya,

dalam 9 bulan di 2013, Honda telah memasarkan 3.494.442 unit sepeda motor

atau menguasai market share 60,12 persen pasar sepeda motor nasional (motor-

otomotifnet.com).

2.6 Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Nilai Perusahaan

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan proses

pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi

perusahaan terhadap kelompok khusus yang berkepentingan terhadap masyarakat

secara keseluruhaan. Perusahaan dapat menggunakan informasi tanggung jawab

sosial sebagai keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan yang memiliki

kinerja lingkungan dan sosial yang baik akan direspon positif oleh investor

melalui peningkatan harga saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi

nilai perusahaan (Saraswati dan Hadiprajitno, 2012).

Para konsumen akan lebih mengapresiasi perusahaan yang

mengungkapkan CSR dibandingkan dengan perusahaan yang tidak

mengungkapkan CSR, mereka akan membeli produk yang sebagian laba dari

produk tersebut disisihkan untuk kepentingan sosial lingkungan, misalnya untuk

beasiswa, pembangunan fasilitas masyarakat, program pelestarian lingkungan, dan

lain sebagainya. Hal ini akan berdampak positif terhadap perusahaan, selain

membangun image yang baik di mata para stakeholder karena kepedulian

perusahaan terhadap sosial lingkungan, juga akan menaikkan laba perusahaan

melalui peningkatan penjualan (Anggitasari dan Mutmainah, 2012).

Page 50: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 37#

Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Rustiarini (2010) membuktikan

bahwa pengungkapan CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil

penelitian ini memberikan arti bahwa para investor di Indonesia telah

mempertimbangkan laporan tanggung jawab sosial perusahaan sehingga

kebutuhan akan informasi tanggung jawab sosial merupakan salah satu bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. Apabila perusahaan

memiliki kinerja sosial dan lingkungan yang baik, maka akan muncul

kepercayaan dari investor sehingga direspon positif melalui peningkatan harga

saham perusahaan yang bersangkutan (Rustiarini, 2010). Penelitian Retno dan

Priantinah (2012) membuktikan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif

dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Selain itu, penelitian Edmawati

(2012) membuktikan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Tobin’s Q. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat

pengungkapan CSR yang dilakukan, maka nilai perusahaan akan semakin tinggi.

Dengan melakukan pengungkapan CSR, stakeholder akan memberikan apresiasi

positif yang ditunjukkan dengan peningkatan harga saham perusahaan.

Peningkatan ini akan menyebabkan nilai perusahaan meningkat (Edmawati,

2012). Serta penelitian Rosiana, Juliarsa, dan Sari (2013) juga membuktikan

bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif terkait

pengaruh pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan adalah:

Ha1: Pengungkapan CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Page 51: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 38#

2.7 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan

perusahaan (Brigham dan Ehrhardt, 2011). Menurut Ross et al. (2012) rasio

profitabilitas digunakan untuk mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan

menggunakan aset dan mengatur operasinya. Menurut Subramanyam dan Wild

(2009), analisis profitabilitas dibedakan menjadi tiga yaitu return on investment,

operating performance, dan asset utilization. Return on investment berguna untuk

menilai financial rewards untuk pemasok ekuitas dan pembiayaan utang.

Operating performance berguna untuk mengevaluasi profit margin dari aktivitas

operasi. Asset utilization berguna untuk menilai efektivitas dan intensitas aset

dalam menghasilkan penjualan atau disebut perputaran (turnover). Dengan

demikian dapat dikatakan profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada

periode akuntansi (Prasetyorini, 2013). Berikut ini adalah enam jenis rasio

profitabilitas (Gitman dan Zutter, 2012):

1. Gross profit margin (GPM): Rasio ini mengukur persentase setiap satuan uang

hasil penjualan yang tersisa setelah perusahaan membayar harga pokok

penjualannya.

2. Operating profit margin (OPM): Rasio ini mengukur persentase setiap satuan

uang hasil penjualan setelah dikurangi seluruh biaya dan beban, kecuali beban

bunga, pajak, dan dividen saham preferen.

3. Net profit margin (NPM): Rasio ini mengukur persentase setiap satuan uang

hasil penjualan yang tersisa setelah dikurangi seluruh biaya dan beban,

Page 52: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 39#

termasuk beban bunga, pajak, dan dividen saham preferen.

4. Earnings per share (EPS): Rasio ini mengukur jumlah uang yang dihasilkan

setiap lembar saham biasa yang beredar selama suatu periode (EPS bukan

jumlah sesungguhnya yang didistribusikan kepada pemegang saham biasa).

5. Return on total assets (ROA): Rasio ini mengukur efektivitas manajemen

secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan

aset yang tersedia. ROA disebut juga return on investment (ROI).

6. Return on common equity (ROE): Rasio ini mengukur laba yang dihasilkan

oleh investasi pemegang saham biasa di suatu perusahaan.

Dalam penelitian ini, profitabilitas diproksikan dengan ROA dan ROE.

2.8 Return on Assets (ROA)

ROA dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata total aset (Weygandt,

Kimmel, dan Kieso, 2013). Return on assets (ROA) merupakan ukuran dari

tingkat pengembalian per dolar yang dihasilkan oleh aset perusahaan (Ross et al.,

2012). ROA merupakan alat yang dapat menggambarkan kemampuan

profitabilitas yang dihasilkan perusahaan dari aset yang telah dipergunakan.

Selain itu, ROA juga bisa menggambarkan prospek keberlangsungan perusahaan

dimasa depan (Edmawati, 2012). Semakin tinggi nilai ROA semakin baik bagi

perusahaan karena ROA mengukur secara keseluruhan keefektifan manajemen

dalam menghasilkan profit dengan menggunakan aset yang tersedia. Dalam

menganalisis rasio ROA dapat menggunakan metode cross sectional analysis

yaitu dengan membandingkan rasio-rasio antar perusahaan yang satu dengan

Page 53: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 40#

perusahaan lainnya yang sejenis di dalam periode yang sama, sehingga dapat

diketahui perusahaan tersebut berada di atas atau di bawah rata-rata industri

(Gitman dan Zutter, 2012). Misalnya dari analisa rasio keuangan Bumi Serpong

Damai Tbk yang bergerak di sektor Properti dan Real Estate, ROA pada tahun

2011 sebesar 7,5%. Bila dibandingkan dengan ROA rata-rata industri di sektor

tersebut sebesar 6,9%, maka dapat dikatakan bahwa ROA perusahaan tersebut

baik dan memiliki performa yang cukup baik dibandingkan dengan perusahaan

sejenisnya (www.emiten.co.id). Semakin tinggi nilai rasio, maka akan berdampak

pada besarnya nilai profit perusahaan. Hal ini dapat memberikan sinyal kepada

investor-investor untuk berinvestasi di perusahaan dalam mendapatkan return

(Anggitasari dan Mutmainah, 2012). Rumus untuk menghitung ROA (Weygandt,

Kimmel, dan Kieso, 2013):

ROA mengukur keefektifan manajemen dalam menghasilkan profit dengan

menggunakan aset yang tersedia (Gitman dan Zutter, 2012). Menurut

Subramanyam dan Wild (2009) earnings (biasa disebut net income),

mengindikasikan profitabilitas dari sebuah perusahaan. Menurut Ikatan Akuntan

Indonesia pada Kerangka Konseptual (2012), penghasilan (income) adalah

kenaikan manfaat ekonomis selama satu periode akuntansi dalam bentuk

pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan

kenaikan ekuitas, selain kontribusi dari penanam modal. Sedangkan beban

ROA = Net$Income

Average'Assets

Page 54: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 41#

merupakan penurunan manfaat ekonomis selama satu periode akuntansi dalam

bentuk pengeluaran atau penurunan aset atau peningkatan liabilitas yang

mengakibatkan penurunan ekuitas, selain distribusi kepada penanam modal.

Dengan demikian, laba bersih (net income) merupakan hasil pengurangan

penghasilan dengan beban. Net Income atau laba rugi adalah total pendapatan

dikurangi beban, tidak termasuk komponen-komponen pendapatan komprehensif

lain. Pendapatan komprehensif lain tersebut berisi pos-pos pendapatan dan beban

(termasuk penyesuaian reklasifikasi) yang tidak diakui dalam laba rugi dari

laporan pendapatan komprehensif sebagaimana dipersyaratkan oleh Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) lainnya (IAI, 2012). Net income diperoleh dari

laporan laba rugi komprehensif.

Selain net income komponen lainnya adalah aset, di mana menurut IAI

(2012) pada Kerangka Konseptual, aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh

perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat

ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Aset merupakan

bagian dari investasi perusahaan yang diharapkan untuk menghasilkan laba di

masa depan melalui aktivitas operasional. Aset dibagi menjadi current dan non

current, di mana current asset merupakan aset yang diperkirakan untuk

dikonversikan menjadi kas atau digunakan di dalam operasional perusahaan

selama setahun atau satu siklus operasi. Sedangkan non current asset merupakan

aset yang digunakan oleh perusahaan selama lebih dari satu tahun atau satu siklus

operasi. Rata-rata aset merupakan penjumlahan saldo total aset pada awal dan

akhir periode yang dibagi dua (Subramanyam dan Wild, 2009).

Page 55: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 42#

2.9 Pengaruh Profitabilitas yang Diproksikan dengan ROA

Terhadap Nilai Perusahaan

Semakin tinggi nilai rasio ROA, maka akan berdampak pada besarnya nilai profit

perusahaan. Hal ini dapat memberikan sinyal kepada investor-investor untuk

berinvestasi di perusahaan dalam mendapatkan return. Tinggi rendahnya nilai

return yang diterima oleh investor ini, mencerminkan nilai perusahaan. Apabila

perusahaan memperoleh keuntungan yang besar pada tahun ini, maka dapat

memotivasi investor untuk dapat menanamkan modalnya ke perusahaan. Semakin

besar investor yang menanamkan modalnya ke perusahaan, maka dapat

meningkatkan harga saham dan jumlah saham setahun setelahnya. Harga saham

dan jumlah saham inilah yang dapat meningkatkan nilai perusahaan (Anggitasari

dan Mutmainah, 2012).

Beberapa penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anggitasari dan

Mutmainah (2012) menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap Tobin’s

Q. Hasil pengujian ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai

perusahaan mungkin disebabkan oleh krisis keuangan global. Di dalam annual

report dapat diketahui informasi tentang pengaruh krisis keuangan global yang

terjadi pada perusahaan tahun 2008 yang juga berdampak pada perusahaan-

perusahaan di Indonesia. Begitu juga dengan penelitian Edmawati (2012) yang

menyatakan bahwa variabel ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap Tobins Q

karena tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05. Namun penelitian yang

dilakukan oleh Bidhari, Salim, dan Aisjah (2013) menyatakan bahwa profitabilitas

yang diproksikan dengan ROA berpengaruh signifikan terhadap Tobin’s Q.

Page 56: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 43#

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif terkait pengaruh

profitabilitas yang diproksikan dengan ROA terhadap nilai perusahaan adalah

sebagai berikut:

Ha2: Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

2.10 Return on Equity (ROE)

Ukuran profitabilitas perusahaan yang lain yaitu Return On Equity (ROE). ROE

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak

dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio ini penting

bagi pihak pemegang saham yaitu untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi

pengelolaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.

Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efisien penggunaan modal sendiri yang

dilakukan pihak manajemen perusahaan. Naiknya rasio ROE dari tahun ke tahun

pada perusahaan berarti terjadi adanya kenaikan laba bersih dari perusahaan yang

bersangkutan (Prasetyorini, 2013). Semakin besar ROE mencerminkan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi

pemegang saham. Secara teori, sebuah bisnis yang menunjukkan laba atas ekuitas

tinggi cenderung lebih mampu menghasilkan laba secara internal (Nurhayati dan

Medyawati, 2012). Menurut Gitman dan Zutter (2012) ROE mengukur tingkat

pengembalian yang diterima pada investasi pemegang saham biasa di perusahaan.

Pada umumnya, semakin tinggi return yang dihasilkan akan semakin

menguntungkan para pemilik perusahaan (stockholders) (Gitman dan Zutter,

Page 57: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 44#

2012). ROE atau return on ordinary shareholders’ equity mengukur profitabilitas

dari sudut pandang pemegang saham biasa. Rasio ini menunjukkan seberapa

banyak laba bersih yang dihasilkan perusahaan untuk setiap satuan uang yang

diinvestasikan oleh pemilik (Weygandt, Kimmel, dan Kieso, 2013). ROE juga

membantu para investor untuk menilai kelayakan saham ketika pasar secara

keseluruhan tidak bekerja dengan baik (Kieso, Weygandt, dan Warfield, 2011).

Rumus untuk menghitung ROE (Weygandt, Kimmel, dan Kieso, 2013):

Berdasarkan rumus yang telah disebutkan, diketahui bahwa ROE dapat

diperoleh dari hasil bagi net income dengan rata-rata ekuitas pemegang saham

biasa. Saat menghitung ROE, dividen saham preferen harus dikurangkan dari laba

bersih (net income) untuk memperoleh laba bersih yang tersedia bagi pemegang

saham biasa (Weygandt, Kimmel, dan Kieso, 2013). Rata-rata ekuitas pemegang

saham biasa dihitung dari hasil penjumlahan saldo ekuitas pemegang saham biasa

pada awal dan akhir periode yang dibagi dua. Menurut Subramanyam dan Wild

(2009) ekuitas adalah total dari dana yang diinvestasikan atau dikontribusikan

oleh pemilik dan akumulasi laba karena kelebihan dari distribusi kepada pemilik

(laba ditahan) sejak awal perusahaan. Ekuitas adalah klaim/hak kepemilikan

terhadap total aset (Weygandt, Kimmel, dan Kieso, 2013). Menurut IAI (2012)

Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua

kewajiban. Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam neraca. Misalnya, dalam

ROE = Net$Income

Average'Ordinary'Shareholders''Equity

Page 58: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 45#

perseroan terbatas, setoran modal oleh para pemegang saham, saldo laba (retained

earnings), penyisihan saldo laba dan penyisihan penyesuaian pemeliharaan modal

masing-masing disajikan secara terpisah. Klasifikasi semacam itu dapat menjadi

relevan untuk kebutuhan pengambilan keputusan pemakai laporan keuangan

apabila pos tersebut mengindikasikan pembatasan hukum atau pembatasan

lainnya terhadap kemampuan perusahaan untuk membagikan atau menggunakan

ekuitas. Klasifikasi tersebut juga dapat merefleksikan fakta bahwa pihak-pihak

dengan hak kepemilikannya masing-masing dalam perusahaan mempunyai hak

yang berbeda dalam hubungannya dengan penerimaan dividen atau pembayaran

kembali modal (IAI, 2012). Ekuitas dalam laporan posisi keuangan terdiri atas

modal saham, agio saham, laba ditahan, akumulasi pendapatan komprehensif lain,

saham treasury, dan kepentingan non-pengendali (Kieso, Weygandt, dan

Warfield, 2011).

2.11 Pengaruh Profitabilitas yang Diproksikan dengan ROE

Terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas dapat dihitung dengan ROE. ROE mencerminkan tingkat hasil

pengembalian investasi bagi pemegang saham. Profitabilitas yang tinggi

mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang

tinggi bagi pemegang saham. Dengan rasio profitabilitas tinggi yang dimilki

sebuah perusahaan akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di

perusahaan. ROE yang tinggi akan meningkatkan harga saham, dan akan menarik

minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Maka, akan terjadi

Page 59: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 46#

hubungan positif antara profitabilitas dengan harga saham dimana tingginya harga

saham akan mempengaruhi nilai perusahaan (Prasetyorini, 2013). Semakin

tingginya profitabilitas perusahaan juga akan meningkatkan laba per lembar

saham perusahaan. Adanya peningkatan laba per lembar saham perusahaan akan

membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya dengan membeli saham

perusahaan. Dengan banyaknya investor yang membeli saham perusahaan maka

akan menaikkan harga saham perusahaan tersebut sehingga akan meningkatkan

nilai perusahaan (Prasetyorini, 2013).

Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prasetyorini (2013),

Mahendra et al. (2012), dan Bidhari, Salim, dan Aisjah (2013) menunjukkan

bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang

diproksikan dengan Tobin’s Q. Begitu juga dengan penelitian Nurhayati dan

Medyawati (2012) menyimpulkan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan

ROE mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Penelitian Suprantiningrum dan Asji (2013) menyimpulkan bahwa ROE

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian

tersebut, maka hipotesis alternatif terkait pengaruh profitabilitas yang diproksikan

dengan ROE terhadap nilai perusahaan adalah sebagai berikut:

Ha3: Profitabilitas yang diproksikan dengan ROE berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Page 60: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 47#

2.12 Kebijakan Dividen

Dividen merupakan pendistribusian kas atau saham oleh perusahaan kepada para

pemegang saham secara pro rata (proporsional). Dividen dapat diberikan dalam 4

bentuk yaitu kas, property, scrip (surat promes untuk membayar kas), atau saham.

Dalam prakteknya dividen kas paling sering digunakan oleh perusahaan. Dividen

kas didistribusikan secara pro rata kepada shareholders. Sebuah perusahaan dalam

membagikan dividen kas harus mempunyai (Weygandt, Kimmel, dan Kieso,

2013):

1. Retained earnings. Legalitas dari dividen kas tergantung pada hukum-hukum

yang berlaku di suatu negara di mana perusahaan tersebut berdiri. Pembayaran

dividen kas dari laba ditahan legal di semua yurisdiksi.

2. Kecukupan kas. Legalitas sebuah dividen dan kemampuan untuk membayar

dividen merupakan dua hal yang berbeda. Sebelum mengumumkan dividen

kas, para direksi perusahaan harus berhati-hati mempertimbangkan baik

kebutuhan saat ini dan di masa depan terhadap sumber kas perusahaan.

3. Deklarasi dividen. Perusahaan tidak akan membagikan dividen kecuali jika

para direksi perusahaan telah setuju untuk melakukannya. Direksi perusahaan

mempunyai kewenangan penuh dalam menentukan jumlah income yang

didistribusikan dalam bentuk dividen dan jumlah yang ditahan.

Terdapat tiga tanggal penting bila dihubungkan dengan dividen yaitu (Weygandt,

Kimmel, dan Kieso, 2013):

1. Declaration date. Direksi perusahaan secara resmi menyatakan pembagian

dividen kas dan mengumumkannya kepada shareholders. Deklarasi dari

Page 61: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 48#

sebuah dividen kas membuat perusahaan memiliki kewajiban hukum.

Kewajiban tersebut mengikat dan tidak dapat dibatalkan.

2. Record date. Perusahaan menentukan kepemilikan dari semua saham yang

beredar untuk tujuan dividen.

3. Payment date. Perusahaan membagikan dividen kepada shareholders dan

mencatat pembayaran dividen tersebut.

Pengertian dividen biasanya lebih mengarah kepada kas yang dibayar dari laba

yang dihasilkan. Dividen merupakan sebuah pembayaran yang berasal dari laba

perusahaan dalam bentuk kas maupun saham. Kebanyakan dividen yang diberikan

adalah kas dividen (Ross et al., 2012). Ada saatnya dividen tersebut tidak

dibagikan oleh perusahaan karena perusahaan merasa perlu untuk

menginvestasikan kembali laba yang diperolehnya. Kemampuan sebuah

perusahaan membayar dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan

memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang tinggi, maka

kemampuan perusahaan akan membayarkan dividen juga tinggi (Mahendra et al.,

2012). Terdapat dua pandangan mengenai hubungan antara kebijakan dividen dan

nilai perusahaan, di mana pandangan tersebut bertentangan satu sama lain, yaitu

(Gitman dan Zutter, 2012):

1. Miller dan Modigliani yang konsisten dengan dividend irrelevance theory

menyatakan bahwa di dunia yang sempurna, nilai perusahaan ditentukan

semata-mata oleh kekuatan menghasilkan laba dan resiko aset (investasi) dan

bahwa cara di mana perusahaan membagi aliran pendapatannya antara dividen

dan secara internal dipertahankan (dan diinvestasikan kembali) tidak

Page 62: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 49#

mempengaruhi nilai perusahaan. Selain itu, Miller dan Modgliani juga

berpandangan bahwa terdapat clientele effect yaitu sebuah argumen yang

menyatakan bahwa kebijakan pembayaran yang berbeda dapat menarik

investor yang berbeda juga tetapi tetap tidak mengubah nilai perusahaan itu.

2. Gordon dan Lintner yang mendukung dividend relevance theory menyatakan

bahwa terdapat hubungan langsung antara kebijakan dividen perusahaan dan

nilai pasarnya. Menurut Gordon dan Lintner yang mendasari pandangan

mereka adalah bird-in-the-hand argument, yang menunjukkan bahwa investor

melihat dividen yang dibagikan saat ini kurang beresiko daripada dividen masa

depan atau capital gain.

Kebijakan untuk membayar dividen sepenuhnya berada di tangan board of

directors dari sebuah perusahaan (Ross et al, 2012). Menurut Gitman dan Zutter

(2012) Dividend Payout Ratio (DPR) mengindikasikan persentasi dari setiap

dollar yang dihasilkan yang didistribusikan kepada para pemilik dalam bentuk

kas. Dihitung dengan cara cash dividend per share dibagi dengan earnings per

share. DPR dapat dirumuskan sebagai berikut (Gitman dan Zutter, 2012):

DPR menunjukkan perbandingan antara dividen per lembar saham dengan

laba per lembar saham. Dividend per share merupakan jumlah satuan uang dari

kas yang didistribusikan selama periode tertentu atas nama masing-masing saham

yang beredar dari saham biasa (Gitman dan Zutter, 2012). Jadi, dividen per

lembar saham dihitung dengan cara membagi jumlah kas dividen yang dibagikan

DPR = Dividend'per'shareEarning'per'share

Page 63: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 50#

dengan jumlah saham yang beredar. Menurut IAI (2012) dalam PSAK 56, laba

per saham dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan

kepada pemegang saham biasa entitas induk (pembilang) dengan jumlah rata-rata

tertimbang saham biasa yang beredar (penyebut) dalam suatu periode. EPS

digunakan untuk mengukur laba bersih yang dihasilkan dari setiap saham biasa.

EPS dapat dihitung dengan membagi net income dengan weighted-average

ordinary shares outstanding atau rata-rata tertimbang dari jumlah saham biasa

yang beredar. Jika perusahaan menerbitkan saham preferen maka dividen saham

preferen harus dikurangkan dari laba bersih untuk memperoleh laba bersih yang

tersedia bagi pemegang saham biasa (Weygandt, Kimmel, dan Kieso, 2013).

Jumlah saham biasa yang beredar (outstanding shares) merupakan jumlah saham

biasa yang diterbitkan yang dimiliki oleh para pemegang saham. Untuk

mendapatkan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar maka jumlah

saham biasa yang beredar pada awal dan akhir suatu periode ditambahkan

kemudian dibagi dua (Weygandt, Kimmel, dan Kieso, 2013). Karena pentingnya

informasi EPS mengharuskan perusahaan melaporkan EPS pada laporan laba rugi.

Pada umumnya, perusahaan melaporkan informasi EPS di bawah laba bersih (net

income) pada laporan laba rugi (Kieso, Weygandt, dan Warfield, 2011).

2.13 Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan

Pada umumnya tujuan investor melakukan investasi saham adalah untuk

mendapatkan keuntungan yaitu capital gain ataupun dividen. Dividen merupakan

sebagian dari laba bersih perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham.

Page 64: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 51#

Dalam hal ini pemegang saham berharap untuk mendapatkan dividen dalam

jumlah yang besar atau minimal relative sama setiap tahun. Perusahaan juga

menginginkan laba ditahan dalam jumlah relative besar agar leluasa melakukan

reinvestasi. Perusahaan harus dapat mengalokasikan laba bersihnya dengan

bijaksana untuk memenuhi dua kepentingan yang berbeda (Mahendra et al.,

2012). Pembuatan keputusan yang tepat dalam kebijakan dan pembayaran dividen

dapat memaksimalkan nilai perusahaan dan nilai para pemegang saham. Nilai

perusahaan ditentukan oleh nilai modal sendiri dan nilai hutang (Hasugian, 2008

dalam Mahendra et al., 2012). Pembayaran dividen yang semakin meningkat

menunjukkan prospek perusahaan semakin bagus sehingga investor akan tertarik

untuk membeli saham dan nilai perusahaan akan meningkat (Sujoko dan

Soebiantoro, 2007).

Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Harjito dan Nurfauziah

(2006) yang menunjukkan kebijakan dividen mempunyai hubungan negatif dan

tidak signifikan terhadap Tobin’s Q, hal ini kemungkinan adanya manipulasi

keadaan senyatanya yang terjadi di dalam perusahaan yang bersangkutan dan

penelitian Meythi (2012) menunjukkan bahwa kebijakan dividen tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Sujoko dan Soebiantoro (2007) menunjukkan

bahwa kebijakan dividen mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan. Begitu juga dengan penelitian Mai (2011) yang menyimpulkan

bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (Tobin’s

Q). Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif terkait pengaruh

Page 65: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 52#

kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan adalah sebagai berikut:

Ha4: Kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

2.14 Pengaruh Pengungkapan CSR, Profitabilitas yang

Diproksikan dengan ROA dan ROE, dan Kebijakan Dividen yang

Diproksikan dengan DPR Terhadap Nilai Perusahaan

Terdapat beberapa penelitian terdahulu terkait dengan penelitian simultan

terhadap nilai perusahaan antara lain penelitian Sujoko dan Soebiantoro (2007)

menunjukkan bahwa variabel profitabilitas dan kebijakan dividen tidak

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian

yang dilakukan Nurhayati dan Medyawati (2012) menunjukkan bahwa ROE dan

CSR mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada uji simultan.

Penelitian yang dilakukan oleh Bidhari, Salim, dan Aisjah (2013) menunjukkan

bahwa pengungkapan CSR, ROA, dan ROE mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap Tobin’s Q. Selain itu, penelitian Anggitasari dan Mutmainah

(2012) menunjukkan bahwa ROA dan pengungkapan CSR memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Tobin’s Q pada uji simultan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif terkait pengaruh

pengungkapan CSR, profitabilitas yang diproksikan dengan ROA dan ROE, dan

kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR terhadap nilai perusahaan adalah

sebagai berikut:

Page 66: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 53#

Ha5: Pengungkapan CSR, profitabilitas yang diproksikan dengan ROA dan ROE,

dan kebijakan dividen yang dirpoksikan dengan DPR secara simultan

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2.15 Sektor Manufaktur

Sistem klasifikasi sektoral digunakan untuk mengkategorikan perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang disebut dengan

Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA). Tujuan dibuatnya JASICA

adalah memberikan informasi dasar kepada partisipan pasar modal mengenai

perusahaan yang terdaftar di BEI, menstandarisasi klasifikasi industri dengan

tujuan agar perusahaan terdaftar dapat diperbandingkan, dan membantu investor

dalam melakukan analisis dan evaluasi perusahaan yang terdaftar (www.idx.co.id).

Sektor kelompok di JASICA dibagi menjadi sektor primer (extractive), sektor

sekunder (processing/manufacturing industry), dan sektor tersier (service) dan

nantinya sektor kelompok ini akan dibagi lagi ke beberapa sub sektor. Semua

saham yang terdaftar diklasifikasikan ke dalam 9 sub sektor sesuai dengan

klasifikasi industri yang telah ditetapkan sebelumnya oleh IDX (www.idx.co.id

pada Fact Book 2013).

Sektor manufaktur termasuk ke dalam sektor sekunder dan di dalamnya

terdapat 3 sub sektor yang terdiri dari sektor industri dasar dan kimia, sektor

aneka industri, dan sektor barang konsumsi. Sektor industri dasar dan kimia

terbagi ke dalam 8 sub sektor yaitu semen, keramik, kaca, dan porselen, logam,

kimia, plastik dan pengemasan, pakan ternak, industri kayu, serta pulp dan kertas.

Page 67: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 54#

Sektor aneka industri terbagi ke dalam 6 sub sektor yaitu mesin dan alat berat,

otomotif dan komponen, tekstil dan garmen, sepatu, kabel, serta elektronik. Sektor

barang konsumsi terbagi dalam 5 sub sektor yaitu makanan dan minuman, rokok,

farmasi, kosmetik dan barang keperluan rumah tangga, serta peralatan rumah

tangga (www.idx.co.id pada Fact Book 2013).

2.16 Model Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan maka model konseptual dalam

penelitian ini adalah pengungkapan CSR, profitabilitas yang diproksikan dengan

ROA dan ROE, dan kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR memiliki

pengaruh terhadap nilai perusahaan. Model konseptual tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Model Penelitian

#

Pengungkapan CSR (CSR)

Return On Asset (ROA)#Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)

Return On Equity (ROE)

Dividend Payout Ratio (DPR)#

Page 68: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

55"

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011, dengan alasan perusahaan-

perusahaan manufaktur lebih banyak mempunyai pengaruh/dampak terhadap

lingkungan di sekitarnya sebagai akibat dari aktivitas yang dilakukan perusahaan.

Sektor manufaktur terdiri dari 3 sub sektor yaitu sektor industri dasar dan kimia,

sektor aneka industri, dan sektor barang konsumsi. Perusahaan yang terdaftar di

dalam sektor manufaktur merupakan hasil klasifikasi industri yang dilakukan oleh

BEI dan disebut dengan Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA).

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kausal

(causal study). Causal study merupakan suatu studi di mana peneliti ingin

menggambarkan pengaruh satu atau lebih masalah atau variabel terhadap variabel

lainnya (Sekaran dan Bougie, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk melihat

pengaruh pengungkapan CSR, profitabilitas yang diproksikan dengan ROA dan

ROE, dan kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR terhadap nilai

perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q.

Page 69: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 56"

3.3 Variabel Penelitian

Terdapat dua macam variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel

independen dan variabel dependen yang semua variabelnya diukur dengan

menggunakan skala rasio. Variabel independen yaitu variabel yang dapat

mempengaruhi variabel dependen baik secara positif atau negatif. Sedangkan,

variabel dependen merupakan variabel yang menjadi tujuan utama peneliti atau

dengan kata lain merupakan variabel utama yang cocok untuk diselidiki sebagai

viable factor (Sekaran dan Bougie, 2010). Selanjutnya akan dijelaskan mengenai

variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Variabel independen yang digunakan di dalam penelitian ini adalah:

1. Pengungkapan CSR

Pengungkapan CSR merupakan pengungkapan informasi terkait dengan

aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan. Pengungkapan CSR diukur dengan

proksi CSRDI (Corporate Social Responsibility Disclosure Index) berdasarkan

indikator GRI (Global Reporting Initiatives). Indikator GRI terdiri dari 6 fokus

pengungkapan, yaitu ekonomi, lingkungan, sosial, tenaga kerja, hak asasi

manusia dan produk sebagai dasar pembuatan sustainability reporting.

Pemakaian indikator GRI karena item pengungkapan yang terdapat dalam

standar GRI telah bersifat internasional dan telah diakui oleh banyak

perusahaan di dunia. Pengukuran indeks pengungkapan CSR dilakukan dengan

metode analisis isi (content analysis). Content analysis adalah salah satu

metode pengukuran CSRDI yang sudah banyak digunakan dalam penelitian-

penelitian sebelumnya. Pendekatan ini pada dasarnya menggunakan

Page 70: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 57"

pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSR dalam instrument penelitian diberi

nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan. Selanjutnya, skor

dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap

perusahaan (Edmawati, 2012). Rumus perhitungan CSRDI adalah sebagai

berikut (Rustiarini, 2010):

Keterangan :

CSRDIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j

nj : jumlah item pengungkapan, nj = 79

∑Xij : jumlah item yang diungkapkan

2. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen

dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukan oleh laba yang

dihasilkan. Secara garis besar laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari

penjualan dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Profitabilitas

diproksikan dengan Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE).

a. ROA

ROA merupakan rasio yang mengukur tingkat efektifitas dan efisiensi

perusahaan dalam menghasilkan laba dengan aset yang tersedia. Rumus

untuk menghitung ROA (Weygandt, Kimmel, dan Kieso, 2013):

CSRDIj = Xijnj

Page 71: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 58"

Keterangan :

Return On Asset (ROA) : pengembalian aset

Net Income : laba bersih tahun berjalan

Average Assets : rata-rata total aset

Rata-rata total aset dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Weygandt,

Kimmel, dan Kieso, 2013):

b. ROE

ROE mengukur profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham biasa.

Rasio ini membandingkan laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham

biasa dengan jumlah modal saham biasa. ROE mengukur efektifitas

perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan ekuitas yang

tersedia. Rumus untuk menghitung ROE (Weygandt, Kimmel, dan Kieso,

2013):

Keterangan :

Return On Equity (ROE) : pengembalian ekuitas

ROE = Net$Income

Average'Ordinary'Shareholders''Equity

ROA = Net$Income

Average'Assets

Average Assets = !"#$%!!""#$"!!"!!!!!!"#$%%$%#!!"!!!!!!"#$!!"#$%!!""#$"!!"!!!!!!"#$"%!!"!!!!!!"#$

2

Page 72: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 59"

Net Income : laba bersih tahun berjalan

Average Ordinary

Shareholders’ Equity : rata-rata ekuitas pemegang saham biasa

Rata-rata ekuitas pemegang saham biasa dihitung menggunakan rumus

(Weygandt, Kimmel, dan Kieso, 2013):

3. Kebijakan dividen

Kebijakan dividen dalam penelitian ini didefinisikan sebagai laba yang

dibagikan perusahaan kepada pemegang saham biasa atas saham yang

dimilikinya dan dibagikan dalam bentuk kas. Kebijakan dividen dihitung

menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR). DPR merupakan perbandingan

antara jumlah dividen per lembar saham dengan jumlah laba per saham dan

semakin tinggi DPR maka pendapatan investor semakin besar. DPR dapat

dirumuskan sebagai berikut (Gitman dan Zutter, 2012):

Keterangan :

Dividend Payout Ratio (DPR) : rasio pembayaran dividen

Dividend per share : dividen per lembar saham

Earning per share : laba per lembar saham

DPR = Dividend'per'shareEarning'per'share

Average ordinary shareholders’ equity = !"#$%&"'!!!!"#!!"#$%!!!"#$%&!!"!!!!!!"#$%%$%#!!"!!!!!!"#$!!!!"#$%&"'!!!!"#!!"#$%!!!"#$%&!!"!!!!!!"#$"%!!"!!!!!!"#$

!

Page 73: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 60"

EPS dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Weygandt, Kimmel, dan

Kieso, 2013):

Keterangan:

Earning per share (EPS) : laba per saham

Net Income : laba bersih yang dapat diatribusikan

kepada pemegang saham biasa entitas

induk

Weighted-Average Ordinary

Shares Outstanding (WAOSO) : rata-rata tertimbang jumlah saham biasa

yang beredar

Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar dihitung dengan

menggunakan rumus (Weygandt, Kimmel, dan Kieso, 2013):

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai

perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q. Rasio Tobin’s Q merupakan

salah satu alternatif yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan. Tobin’s Q

mengukur dengan cara menjumlahkan nilai pasar ekuitas dan nilai buku utang

dibandingkan dengan total aset perusahaan. Rasio Tobin’s Q menjelaskan bahwa

total aset yang dimiliki perusahaan dapat mempengaruhi nilai pasar dari jumlah

EPS = Net$IncomeWAOSO

Average ordinary shareholders’ equity = !"#$%&!!"!!"#$#%&'(&)!!!!"#$!!"!!!!!!"#$%%$%#!!"!!!!!!"#$!!!!"#$%&!!"!!"#$#%&'(&)!!!!"#$!!"!!!!!!"#$"%!!"!!!!!!"#$

!

Page 74: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 61"

saham yang beredar dan utang perusahaan. Skor interpretasi Tobin’s Q sebagai

berikut (Sudiyatno dan Puspitasari, 2010):

1. Tobin’s Q < 1 Menggambarkan dalam kondisi undervalued. Manajemen telah

gagal dalam mengelola aktiva perusahaan. Potensi pertumbuhan investasi

rendah.

2. Tobin’s Q = 1 Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi average.

Manajemen stagnan dalam mengelola aktiva. Potensi pertumbuhan investasi

tidak berkembang.

3. Tobin’s Q > 1 Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi overvalued.

Manajemen berhasil dalam mengelola aktiva perusahaan. Potensi

pertumbuhan investasi tinggi.

Variabel nilai perusahaan akan diproksikan dengan Tobin’s Q, dan

perhitungannya menggunakan rumus (Rustiarini, 2010):

Keterangan :

Tobin’s Q : Nilai perusahaan

Market Value of Equity (MVE) : Nilai pasar ekuitas

DEBT : Nilai buku dari total hutang

Total Asset (TA) : Total aset

Nilai pasar ekuitas dihitung dengan menggunakan rumus (Rustiarini, 2010):

Tobin’s Q = (MVE+DEBT)

!"

Market value of equity = closing price x jumlah saham yang beredar

Page 75: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 62"

Closing price merupakan harga saham penutupan di bursa, dan harga penutupan

yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata harga penutupan harian

selama setahun untuk tahun 2009-2011. Rata-rata harga penutupan dihitung

dengan menjumlahkan harga penutupan selama setahun dan dibagi dengan jumlah

hari perdagangan bursa dalam setahun.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

merupakan data dan informasi yang dikumpulkan berasal dari sumber yang sudah

ada. Data sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan dan didapatkan oleh

seseorang atau pihak lain selain peneliti yang sedang melakukan studi saat ini

(Sekaran dan Bougie, 2010). Data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan tahunan dan laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI periode 2009-2011. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan

laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh auditor independen. Laporan

keuangan dan laporan tahunan diperoleh dari situs BEI, yaitu www.idx.co.id. Data

yang lain seperti harga saham harian diperoleh dari situs www.finance.yahoo.com.

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah seluruh anggota baik orang, kejadian, atau benda yang menjadi

sumber ketertarikan seorang peneliti untuk diinvestigasi (Sekaran dan Bougie,

2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

Page 76: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 63"

terdaftar di BEI selama periode 2009-2011. Sampel adalah anggota dari populasi

yang terpilih (Sekaran dan Bougie, 2010). Pemilihan sampel penelitian dilakukan

dengan menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan untuk

mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Metode purposive sampling adalah cara pengambilan sampel dari populasi

berdasarkan kriteria yang ditentukan peneliti sehingga dapat memenuhi informasi

yang spesifik dan sampel yang dipilih dapat menyediakan informasi yang

dibutuhkan oleh peneliti (Sekaran dan Bougie, 2010). Adapun kriteria sampel

yang akan digunakan yaitu:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara

berturut-turut selama periode 2009-2011.

2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan dalam mata

uang Rupiah yang berakhir pada 31 Desember dan telah diaudit secara

berturut-turut selama periode 2009-2011.

3. Perusahaan yang membagikan dividen tunai berturut-turut selama periode

2009-2011.

4. Perusahaan yang melakukan pengungkapan Corporate Social Responsibility

baik di laporan tahunan atau terpisah di laporan berkelanjutan secara berturut-

turut selama periode 2009-2011.

5. Perusahaan tersebut membukukan laba bersih berturut-turut selama periode

2009-2011.

6. Perusahaan tersebut tidak melakukan stock split selama periode 2009-2011.

Page 77: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 64"

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat

dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,

range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2012).

Maksimum dan minimum adalah nilai tertinggi dan terendah dari suatu variabel

yang diteliti. Range merupakan selisih antara maksimum dan minimum. Skewness

mengukur kemencengan dari data dan kurtosis mengukur puncak dari distribusi

data (Ghozali, 2012). Maka dari itu tujuan dari statistik deskriptif adalah agar

kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat

memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada.

3.6.2 Uji Kualitas Data

Uji kualitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas. Uji

normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika nilai residual tidak

mengikuti distribusi normal, uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel

kecil (Ghozali, 2012).

Untuk menguji apakah terdapat distribusi normal atau tidak dalam model

regresi maka digunakanlah uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan

keputusan analisis statistik dengan Kolmogorov-Smirnov adalah (Ghozali, 2012):

a. Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka data terdistribusi

tidak normal.

Page 78: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 65"

b. Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05, maka data

terdistribusi normal.

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

3.6.3.1 Uji Multikolonieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji

multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor

(VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai

cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah

nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2012).

3.6.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi

Heteroskedastisitas (Ghozali, 2012).

Page 79: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 66"

Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan

melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED

dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara

SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu

X adalah residual yang telah di-studentized. Dasar analisis (Ghozali, 2012):

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.3.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan

satu sama lainnya. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau

tidaknya autokorelasi adalah dengan Run Test. Jika probabilitas (Asymp. Sig)

lebih besar daripada 0,05 maka tidak terjadi autokorelasi. Sebaliknya, jika

probabilitas (Asymp. Sig) lebih kecil dari 0,05 maka terjadi autokorelasi (Ghozali,

2012).

Page 80: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 67"

3.6.4 Uji Hipotesis

Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai

ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel

independen, dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata

populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel

independen yang diketahui (Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2012). Dalam

penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda karena variabel

independen yang diteliti lebih dari satu. Analisis regresi linier berganda digunakan

untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah:

Keterangan :

Y = Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)

α = Konstanta

β1 - β4 = Koefisien Regresi dari masing-masing variabel independen

CSR = Corporate Social Responsibility

ROA = Return On Asset

ROE = Return On Equity

DPR = Dividend Payout Ratio

e = error

Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan uji korelasi,

Y = α+ β1CSR + β2ROA + β3ROE + β4DPR + e

"

Page 81: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 68"

uji koefisien determinasi, uji signifikansi simultan, dan uji signifikansi parameter

individual.

3.6.4.1 Uji Korelasi

Uji korelasi (R) bertujuan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan antara

dua variabel (Ghozali, 2012). Nilai koefisien korelasi terletak antara -1 dan +1.

Tanda - (negatif) menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif antara dua

variabel dan tanda + (positif) menunjukan bahwa terdapat hubungan positif antara

dua variabel. Jika nilai R sama dengan 0 maka tidak ada hubungan sama sekali

dan jika nilai R sama dengan -1 atau +1 menunjukkan hubungan yang sempurna

antara dua variabel. Jika nilai R terletak antara 0 sampai +0.50 atau -0.50 sampai

0 berarti hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen lemah

dan jika nilai R terletak antara + 0.50 sampai 1 atau -1 sampai -0.50 berarti

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen kuat (Lind,

Marchal, dan Wathen, 2010).

3.6.4.2 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

Page 82: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 69"

dependen. Namun, kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah

bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model.

Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 akan meningkat, tidak peduli

apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh

karena itu, penelitian ini menggunakan Adjusted R2. Oleh karena itu banyak

peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat

mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai Adjusted R2

dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam

model (Ghozali, 2012).

3.6.4.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F dapat digunakan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel

dalam menaksir nilai aktual (Goodness of fit) dan menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F dapat dilakukan

dengan membandingkan probabilitas (Sig.) dengan alfa 0,05 (α = 5%). Jika

probabilitas lebih besar dari 0,05 maka variabel independen secara bersama-sama

tidak mempengaruhi variabel dependen. Sebaliknya, jika probabilitas lebih kecil

dari 0,05 maka variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel

dependen (Ghozali, 2012).

3.6.4.4 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

Page 83: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

" 70"

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t

dapat dilakukan dengan membandingkan probabilitas (Sig.) dengan alfa 0,05 (α =

5%). Jika probabilitas lebih besar dari 0,05 maka sebuah variabel independen

tidak mempengaruhi variabel dependen. Sebaliknya, jika probabilitas lebih kecil

dari 0,05 maka sebuah variabel independen mempengaruhi variabel dependen

(Ghozali, 2012).

Page 84: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

71#

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian 2009-2011 dan

penentuan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive

sampling berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Berikut merupakan rincian

pengambilan sampel dalam penelitian ini:

Tabel 4.1 Rincian Pengambilan Sampel Penelitian

Keterangan Jumlah Perusahaan

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

secara berturut-turut selama periode 2009-2011

129

Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan

dalam mata uang Rupiah yang berakhir pada 31 Desember dan telah

diaudit secara berturut-turut selama periode 2009-2011

116

Perusahaan yang membagikan dividen tunai berturut-turut selama

periode 2009-2011

23

Perusahaan yang melakukan pengungkapan Corporate Social

Responsibility baik di laporan tahunan atau terpisah di laporan

berkelanjutan secara berturut-turut selama periode 2009-2011

19

Perusahaan tersebut membukukan laba bersih berturut-turut selama

periode 2009-2011

19

Perusahaan tersebut tidak melakukan share split selama periode

2009-2011

15

Perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian

ini

15

Page 85: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 72#

Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) selama periode 2009-2011 adalah 129 perusahaan. Dari 129 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2009-

2011, terdapat 116 perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan

keuangan tahunan dalam mata uang Rupiah yang berakhir pada 31 Desember dan

telah diaudit secara berturut-turut selama periode 2009-2011. Setelah itu, dipilih

perusahaan yang membagikan dividen tunai berturut-turut selama periode 2009-

2011 yaitu sebanyak 23 perusahaan manufaktur. Diantara 23 perusahaan tersebut,

dipilih perusahaan yang melakukan pengungkapan Corporate Social

Responsibility baik di laporan tahunan atau terpisah di laporan berkelanjutan

secara berturut-turut selama periode 2009-2011 dan membukukan laba bersih

berturut-turut selama periode 2009-2011 yaitu sebanyak 19 perusahaan.

Kemudian dari 19 perusahaan tersebut, dipilih lagi perusahaan yang tidak

melakukan share split selama periode 2009-2011 yaitu sebanyak 15 perusahaan.

Perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel pada penelitian ini

adalah sebanyak 15 perusahaan selama 3 tahun, sehingga total observasi yang

diolah yaitu 45 observasi. Sebanyak 15 perusahaan manufaktur yang memenuhi

kriteria sampel dan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

4.2 Analisis dan Pembahasan

4.2.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat

dari nilai range, minimum, maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi dari

Page 86: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 73#

masing-masing variabel penelitian. Variabel penelitian terdiri dari pengungkapan

CSR, profitabilitas yang diproksikan dengan ROA dan ROE, kebijakan dividen

yang diproksikan dengan DPR, dan nilai perusahaan yang diproksikan dengan

Tobin’s Q. Berikut merupakan hasil uji statistik deskriptif:

Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation CSR 45 .848 .139 .987 .34008 .218274 ROA 45 .420 .034 .454 .18833 .114951 ROE 45 1.033 .045 1.077 .31547 .222515 DPR 45 1.263 .050 1.314 .49238 .320638 TOBINSQ 45 13.088 .575 13.664 2.80654 2.858425 Valid N (listwise) 45

Berdasarkan Tabel 4.2, jumlah observasi penelitian untuk CSR adalah 45,

dengan nilai terkecil (minimum) 0,139 atau 13,9% yaitu PT Mandom Indonesia

Tbk tahun 2009 dan nilai terbesar (maksimum) 0,987 atau 98,7% yaitu PT Semen

Gresik (Persero) Tbk tahun 2011. Nilai range merupakan selisih nilai maksimum

dan minimum, yaitu sebesar 0,848 atau 84,8%. Nilai rata-rata CSR adalah 0,34008

atau 34,008% dengan standar deviasi sebesar 0,218274 atau 21,8274%.

Jumlah observasi penelitian untuk ROA adalah 45, dengan nilai terkecil

(minimum) 0,034 atau 3,4% yaitu PT Asahimas Flat Glass Tbk tahun 2009 dan

nilai terbesar (maksimum) 0,454 atau 45,4% yaitu PT Merck Tbk tahun 2011.

Nilai range merupakan selisih nilai maksimum dan minimum, yaitu sebesar 0,420

atau 42%. Nilai rata-rata ROA adalah 0,18833 atau 18,833% dengan standar

deviasi sebesar 0,114951 atau 11,4951%.

Page 87: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 74#

Jumlah observasi penelitian untuk ROE adalah 45, dengan nilai terkecil

(minimum) 0,045 atau 4,5% yaitu PT Asahimas Flat Glass Tbk tahun 2009 dan

nilai terbesar (maksimum) 1,077 atau 107,7% yaitu PT Unilever Indonesia Tbk

tahun 2011. Nilai range merupakan selisih nilai maksimum dan minimum, yaitu

sebesar 1,033 atau 103,3%. Nilai rata-rata ROE adalah 0,31547 atau 31,547%

dengan standar deviasi sebesar 0,222515 atau 22,2515%.

Jumlah observasi penelitian untuk DPR adalah 45, dengan nilai terkecil

(minimum) 0,050 atau 5% yaitu PT Gajah Tunggal Tbk tahun 2010 dan nilai

terbesar (maksimum) 1,314 atau 131,4% yaitu PT HM Sampoerna Tbk tahun

2009. Nilai range merupakan selisih nilai maksimum dan minimum, yaitu sebesar

1,263 atau 126,3%. Nilai rata-rata DPR adalah 0,49238 atau 49,238% dengan

standar deviasi sebesar 0,320638 atau 32,0638%.

Jumlah observasi penelitian untuk Tobin’s Q adalah 45, dengan nilai

terkecil (minimum) 0,575 atau 57,5% yaitu PT Asahimas Flat Glass Tbk tahun

2009 dan nilai terbesar (maksimum) 13,664 atau 1366,4% yaitu PT Unilever

Indonesia Tbk tahun 2010. Nilai range merupakan selisih nilai maksimum dan

minimum, yaitu sebesar 13,088 atau 1308,8%. Nilai rata-rata Tobin’s Q adalah

2,80654 atau 280,654% dengan standar deviasi sebesar 2,858425 atau

285,8425%.

4.2.2 Uji Kualitas Data

Untuk menguji data yang terdistribusi normal atau tidak, dalam penelitian ini

digunakan uji statistik Kolmogrov-Smirnov, dan hasilnya sebagai berikut:

Page 88: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 75#

Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

Pada hasil uji statistik Kolmogrov-Smirnov dapat dilihat besarnya nilai

Kolmogrov-Smirnov adalah 0,711 dan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari

0,05 yaitu sebesar 0,693, maka dapat dinyatakan bahwa model regresi

berdistribusi normal.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik

4.2.3.1 Uji Multikolonieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut

merupakan hasil uji multikolonieritas:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized

Residual N 45

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.23942491

Most Extreme Differences Absolute .106 Positive .106 Negative -.089

Kolmogorov-Smirnov Z .711 Asymp. Sig. (2-tailed) .693 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Page 89: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 76#

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

CSR .913 1.095 ROA .215 4.656 ROE .214 4.674 DPR .520 1.924

a. Dependent Variable: TOBINSQ

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa CSR, ROA, ROE, dan DPR

menunjukkan nilai tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10, maka dari itu dapat

dinyatakan bahwa tidak terdapat multikolonieritas antar variabel independen yang

digunakan dalam model regresi.

4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Hasil uji heteroskedastisitas yaitu sebagai berikut:

Page 90: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 77#

Gambar 4.1 Grafik Scatterplot

Dapat dilihat pada Gambar 4.1 bahwa tidak ada pola tertentu seperti titik-

titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit). Berdasarkan Gambar 4.1 tidak ada pola yang jelas serta

titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dari itu

dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.2.3.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari

Page 91: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 78#

autokorelasi. Berikut ini merupakan hasil uji autokorelasi dengan menggunakan

run test:

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test Unstandardized

Residual Test Valuea -.10988 Cases < Test Value 22 Cases >= Test Value 23 Total Cases 45 Number of Runs 22 Z -.298 Asymp. Sig. (2-tailed) .765 a. Median

Hasil output SPSS pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi

dari run test adalah 0,765 dan lebih besar dari 0,05, sehingga dapat dinyatakan

bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi.

4.2.4 Uji Hipotesis

4.2.4.1 Uji Korelasi

Uji korelasi (R) bertujuan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan antara

dua variabel. Berikut merupakan hasil uji korelasi dan uji koefisien determinasi:

Page 92: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 79#

Tabel 4.6 Hasil Uji Korelasi dan Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate 1 .901a .812 .793 1.299920 a. Predictors: (Constant), DPR, CSR, ROA, ROE b. Dependent Variable: TOBINSQ

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai R adalah 0,901 dan nilai

R tersebut terletak antara + 0.50 sampai 1, yang menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang positif dan kuat antara variabel dependen yaitu nilai perusahaan

yang diproksikan dengan Tobin’s Q dengan variabel independen yaitu

pengungkapan CSR, profitabilitas yang diproksikan dengan ROA dan ROE, dan

kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR.

4.2.4.2 Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat besarnya nilai Adjusted R2 adalah 0,793, hal

ini berarti 79,3% variasi nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q

dapat dijelaskan oleh variasi dari ke empat variabel independen yaitu

pengungkapan CSR, profitabilitas yang diproksikan dengan ROA dan ROE, dan

kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR. Sedangkan sisanya 20,7%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Standard

error of the estimate (SEE) menunjukkan nilai 1,299920. Semakin kecil nilai SEE

akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel

dependen.

Page 93: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 80#

4.2.4.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F dapat digunakan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel

dalam menaksir nilai aktual (Goodness of fit) dan menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F dapat dilakukan dengan

membandingkan probabilitas (Sig.) dengan alfa 0,05 (α = 5%). Berikut merupakan

hasil uji statistik F:

Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik F

ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 291.915 4 72.979 43.188 .000b Residual 67.592 40 1.690

Total 359.506 44

a. Dependent Variable: TOBINSQ b. Predictors: (Constant), DPR, CSR, ROA, ROE

Hasil uji statistik F pada Tabel 4.7 menunjukkan nilai F hitung yaitu

sebesar 43,188 dan signifikan pada 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, maka model

regresi dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan yang diproksikan

dengan Tobin’s Q atau dapat dikatakan bahwa pengungkapan CSR, profitabilitas

yang diproksikan dengan ROA dan ROE, dan kebijakan dividen yang diproksikan

dengan DPR secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan,

sehingga dapat dinyatakan bahwa Ha5 diterima.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nurhayati dan

Medyawati (2012) menunjukkan bahwa ROE dan CSR mempunyai pengaruh

Page 94: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 81#

signifikan terhadap nilai perusahaan pada uji simultan. Penelitian yang dilakukan

oleh Bidhari, Salim, dan Aisjah (2013) juga menunjukkan bahwa pengungkapan

CSR, ROA, dan ROE mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

Tobin’s Q, serta penelitian Anggitasari dan Mutmainah (2012) yang menyatakan

bahwa ROA dan pengungkapan CSR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Tobin’s Q pada uji simultan.

4.2.4.4 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t

dapat dilakukan dengan membandingkan probabilitas (Sig.) dengan α = 5%.

Berikut merupakan hasil uji statistik t:

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -1.206 .480 -2.512 .016 CSR .721 .940 .055 .768 .447 ROA 3.497 3.679 .141 .950 .348 ROE 9.676 1.904 .753 5.082 .000 DPR .114 .848 .013 .134 .894

a. Dependent Variable: TOBINSQ

Variabel pengungkapan CSR memiliki thitung sebesar 0,768 dan nilai sig.

sebesar 0,447. Nilai sig. 0,447 > α (0,05), hal ini berarti variabel pengungkapan

Page 95: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 82#

CSR tidak signifikan pada level 5% sehingga penelitian ini tidak dapat menerima

Ha1 dan dapat disimpulkan bahwa pengungkapan CSR tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan. Secara teoritis, pengungkapan CSR berpengaruh terhadap nilai

perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q. Semakin luas pengungkapan

CSR menunjukkan komitmen perusahaan yang semakin tinggi terhadap dampak

sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat aktivitas operasional perusahaan,

terutama dalam pengelolaan aset perusahaan seperti penggunaan mesin produksi

yang ramah lingkungan. Dengan begitu, produk yang dihasilkan dapat diterima

dengan baik oleh masyarakat dan penjualan meningkat sehingga nantinya laba

perusahaan juga ikut meningkat.

Laba yang dihasilkan meningkat akan meningkatkan kemampuan

perusahaan untuk membagikan dividen. Permintaan investor terhadap saham

perusahaan meningkat dan berdampak pada peningkatan harga saham. Begitu juga

dengan kreditur, dengan meningkatnya laba perusahaan akan menambah

kepercayaan kreditur untuk meminjamkan dananya karena peluang untuk

melunasi utang dan bunganya juga meningkat. Kenaikan harga saham dan utang

yang dimiliki akan menyebabkan rasio Tobin’s Q meningkat, sehingga nilai

perusahaan juga meningkat.

Namun dari hasil pengujian menunjukkan bahwa pengungkapan CSR tidak

berpengaruh terhadap Tobin’s Q. Berdasarkan hasil pengamatan pada sampel,

dapat dilihat bahwa luas pengungkapan CSR dari tahun 2009-2011 mengalami

peningkatan yang tidak signifikan. Rata-rata pengungkapan CSR untuk sampel

tahun 2009 yaitu sebesar 0,28, tahun 2010 sebesar 0,34, dan tahun 2011 sebesar

Page 96: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 83#

0,39. Sedangkan Tobin’s Q mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari

sampel tahun 2009-2011. Tahun 2009 rata-rata Tobin’s Q adalah 2,12, tahun 2010

sebesar 3,06, dan tahun 2011 sebesar 3,24. Dengan hasil ini menunjukkan bahwa

Tobin’s Q dapat meningkat walaupun pengungkapan CSR yang dilakukan

perusahaan relatif stabil.

Hal ini dikarenakan kualitas pengungkapan CSR pada perusahaan yang

terdaftar di BEI masih sangat rendah sampai dengan tahun 2011. Sampai dengan

tahun 2012 jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI yang melakukan

pengungkapan CSR dan sudah mengikuti standar yang dikeluarkan oleh GRI

masih tergolong rendah yaitu sebanyak 40 perusahaan (8,5%) dari total 466

perusahaan. Sementara, pada sampel penelitian terdapat 3 perusahaan (20%) yang

sudah melakukan pengungkapan CSR berdasarkan standar GRI dari total sampel

15 perusahaan. Dengan demikian kualitas pengungkapan CSR di dalam

perusahaan menjadi faktor yang menyebabkan praktik CSR tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Sehingga pada akhirnya investor dan kreditur juga

tidak mempertimbangkan laporan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai

bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi bagi investor dan

bahan pertimbangan kreditur dalam memberikan pinjaman ke perusahaan. Pada

akhirnya pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan tidak dapat

mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian Retno dan

Priantinah (2012) yang membuktikan bahwa pengungkapan CSR tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun tidak sejalan dengan penelitian

Rustiarini (2010) yang menyatakan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh

Page 97: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 84#

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Variabel profitabilitas (ROA) memiliki thitung sebesar 0,950 dan nilai sig.

sebesar 0,348. Nilai sig. 0,348 > α (0,05), hal ini berarti variabel profitabilitas

yang diproksikan dengan ROA tidak signifikan pada level 5% sehingga penelitian

ini tidak dapat menerima Ha2 dan dapat disimpulkan bahwa profitabilitas yang

diproksikan dengan ROA tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Secara

teoritis, ROA berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan

Tobin’s Q. Semakin tinggi rasio ROA menunjukkan kinerja perusahaan yang baik

dalam menghasilkan laba menggunakan aset yang dimiliki. Semakin banyak laba

yang dihasilkan, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk membagikan

dividen dan akhirnya meningkatkan keinginan investor untuk membeli saham

perusahaan tersebut. Peningkatan permintaan saham akan berdampak pada

peningkatan harga saham. Begitu juga dengan kreditur, dengan meningkatnya

laba perusahaan akan menambah kepercayaan kreditur untuk meminjamkan

dananya karena peluang untuk melunasi utang dan bunganya juga meningkat.

Kenaikan harga saham dan utang yang dimiliki akan menyebabkan rasio Tobin’s

Q meningkat, sehingga nilai perusahaan juga meningkat.

Namun dari hasil pengujian menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh

terhadap Tobin’s Q. Berdasarkan hasil pengamatan pada sampel, dapat dilihat

bahwa ROA dari tahun 2009-2011 mengalami peningkatan yang tidak signifikan.

Rata-rata ROA untuk sampel tahun 2009 yaitu sebesar 0,1758, tahun 2010 sebesar

0,1867, dan tahun 2011 sebesar 0,2025. Sedangkan Tobin’s Q mengalami

kenaikan yang cukup signifikan dari sampel tahun 2009-2011. Tahun 2009 rata-

Page 98: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 85#

rata Tobin’s Q adalah 2,12, tahun 2010 sebesar 3,06, dan tahun 2011 sebesar 3,24.

Dengan hasil ini menunjukkan bahwa Tobin’s Q dapat meningkat meskipun ROA

yang dimiliki perusahaan relatif stabil.

Tidak adanya pengaruh dikarenakan informasi yang terdapat di dalam

annual report perusahaan yang menginformasikan tentang pengaruh krisis

keuangan global yang terjadi pada perusahaan tahun 2008 dan juga berdampak

pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Krisis global yang terjadi pada tahun

2008 berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya dan terbukti dari informasi di dalam

annual report perusahaan pada tahun 2009 yang menginformasikan perusahaan

terus berusaha meningkatkan penjualan produknya karena krisis global di tahun

sebelumnya yang mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat. Dampak dari

krisis global juga sangat terasa bagi perusahaan-perusahaan manufaktur di

Indonesia karena melemahnya nilai Rupiah terhadap US Dollar membuat harga

beli bahan baku yang diimpor menjadi lebih tinggi. Sehingga investor dan

kreditur melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui aset

yang dimilikinya tidak maksimal akibat krisis global yang terjadi. Pada akhirnya

profitabilitas yang diproksikan dengan ROA tidak dapat mempengaruhi nilai

perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggitasari

dan Mutmainah (2012) dan Edmawati (2012) yang menyatakan bahwa ROA tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q). Namun tidak sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Bidhari, Salim, dan Aisjah (2013) profitabilitas

yang diproksikan dengan ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

(Tobin’s Q).

Page 99: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 86#

Variabel profitabilitas (ROE) memiliki thitung sebesar 5,082 dan nilai sig.

sebesar 0,000. Nilai sig. 0,000 < α (0,05), hal ini berarti variabel profitabilitas

yang diproksikan dengan ROE signifikan pada level 5% sehingga penelitian ini

menerima Ha3 dan dapat disimpulkan bahwa profitabilitas yang diproksikan

dengan ROE berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini

menunjukkan bahwa besarnya keuntungan yang diperoleh perusahaan melalui

modal yang dimiliki dapat meningkatkan nilai perusahaan. Investor dan kreditur

yang melihat perusahaan baik dalam mengelola ekuitas yang dimiliki tentu tidak

ragu untuk berinvestasi dan meminjamkan dananya. Sehingga profitabilitas yang

diproksikan dengan ROE dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Hasil ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyorini (2013), Nurhayati dan

Medyawati (2012), dan Suprantiningrum dan Asji (2013) yang menyimpulkan

bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Variabel kebijakan dividen (DPR) memiliki thitung sebesar 0,134 dan nilai

sig. sebesar 0,894. Nilai sig. 0,894 > α (0,05), hal ini berarti variabel kebijakan

dividen (DPR) tidak signifikan pada level 5% sehingga penelitian ini tidak dapat

menerima Ha4 dan dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen yang diproksikan

dengan DPR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Secara teoritis, DPR

berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q.

Semakin tinggi DPR maka pendapatan yang diterima investor semakin besar.

Bagi investor yang mengharapkan pengembalian berupa dividen tentunya akan

tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut dan peningkatan permintaan

harga saham akan mengakibatkan harga saham perusahaan meningkat. Dengan

Page 100: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 87#

meningkatnya harga saham akan meningkatkan nilai perusahaan yang diproksikan

dengan Tobin’s Q.

Namun dari hasil pengujian menunjukkan bahwa DPR tidak berpengaruh

terhadap Tobin’s Q. Berdasarkan hasil pengamatan pada sampel, dapat dilihat

bahwa DPR dari tahun 2009-2011 mengalami peningkatan yang tidak signifikan

dan cenderung stabil. Rata-rata DPR untuk sampel tahun 2009 sebesar 0,4904,

tahun 2010 sebesar 0,5026, dan tahun 2011 sebesar 0,4841. Sedangkan Tobin’s Q

mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari sampel tahun 2009-2011. Tahun

2009 rata-rata Tobin’s Q adalah 2,12, tahun 2010 sebesar 3,06, dan tahun 2011

sebesar 3,24. Dengan hasil ini menunjukkan bahwa Tobin’s Q dapat meningkat

meskipun DPR yang dimiliki perusahaan cenderung stabil. Selain dikarenakan

kenaikan laba yang sedikit akibat krisis global tahun 2008, dilihat dari periode

penelitian yang diambil yaitu dimulai dari tahun 2009 merupakan periode setelah

terjadinya krisis global dan kemungkinan perusahaan lebih fokus pada pemulihan

keuangan perusahaan daripada membagikan dividen kepada para pemegang

saham perusahaan. Selain itu, investor mungkin lebih tertarik dengan

pengembalian berupa capital gain yaitu keuntungan yang didapat dari selisih

harga saham. Seperti contoh Merck Tbk. memiliki rata-rata harga pasar saham

yang meningkat cukup signifikan dari tahun ke tahun yaitu tahun 2009 sebesar Rp

51.810, tahun 2010 sebesar Rp 78.881, dan tahun 2011 sebesar Rp 113.297.

Investor juga memperhatikan pajak penghasilan (PPh) yang dikenakan atas

dividen lebih besar daripada PPh yang dikenakan atas transaksi penjualan saham

yaitu 15% untuk dividen dan 0,1% untuk transaksi penjualan.

Page 101: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 88#

Hal ini menunjukkan tinggi rendahnya dividen yang dibayarkan kepada

pemegang saham, tidak berkaitan dengan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Hasil

yang ditunjukkan dari penelitian ini lebih konsisten dengan dividend irrelevance

theory (Miller dan Modigliani) nilai perusahaan ditentukan semata-mata oleh

kemampuan menghasilkan laba dan cara di mana perusahaan membagi aliran

pendapatannya antara dividen dan secara internal dipertahankan (dan

diinvestasikan kembali) tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Selain itu, juga

mendukung clientele effect yaitu sebuah argumen yang menyatakan bahwa

kebijakan pembayaran yang berbeda dapat menarik investor yang berbeda juga

tetapi tetap tidak mengubah nilai perusahaan itu (Miller dan Modgliani). Hasil

penelitian ini tidak mendukung bird-in-the-hand argument yang menyatakan

bahwa pembayaran dividen yang dilakukan saat ini lebih baik dan kurang

beresiko daripada capital gain di masa mendatang. Sehingga kebijakan dividen

yang dilakukan perusahaan tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian Meythi (2012) yang menunjukkan bahwa

kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun

tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Mai (2011) yang menyimpulkan

bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan (Tobin’s Q).

Berdasarkan Tabel 4.8, persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini

adalah:

TOBINSQ = - 1,206 + 0,721CSR + 3,497ROA + 9,676ROE + 0,114DPR

#

Page 102: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 89#

Keterangan:

CSR = Corporate Social Responsibility

ROA = Return On Asset

ROE = Return On Equity

DPR = Dividend Payout Ratio

Dari persamaan regresi yang dihasilkan dapat dinyatakan bahwa semua

variabel memiliki hubungan positif dengan nilai perusahaan yaitu pengungkapan

CSR, profitabilitas yang diproksikan dengan ROA dan ROE, dan kebijakan

dividen yang diproksikan dengan DPR. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien

korelasi parsial yaitu CSR = 0,721, ROA = 3,497, ROE = 9,676, dan DPR = 0,114.

Nilai konstanta α sebesar -1,206 menyatakan bahwa jika variabel pengungkapan

CSR, profitabilitas yang diproksikan dengan ROA dan ROE, dan kebijakan

dividen yang diproksikan dengan DPR sama dengan nol (0), maka besarnya nilai

perusahaan yaitu -1,206.

Koefisien regresi variabel pengungkapan CSR sebesar 0,721 yang berarti

jika pengungkapan CSR mengalami kenaikan 1% maka nilai perusahaan

(TOBINSQ) akan mengalami peningkatan sebesar 72,1%.

Koefisien regresi variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROA

sebesar 3,497 yang berarti jika profitabilitas yang diproksikan dengan ROA

mengalami kenaikan 1% maka nilai perusahaan (TOBINSQ) akan mengalami

peningkatan sebesar 349,7%.

Page 103: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 90#

Koefisien regresi variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROE

sebesar 9,676 yang berarti jika profitabilitas yang diproksikan dengan ROE

mengalami kenaikan 1% maka nilai perusahaan (TOBINSQ) akan mengalami

peningkatan sebesar 967,6%.

Koefisien regresi variabel kebijakan dividen yang diproksikan dengan

DPR sebesar 0,114 yang berarti jika kebijakan dividen mengalami kenaikan 1%

maka nilai perusahaan (TOBINSQ) akan mengalami peningkatan sebesar 11,4%.

Page 104: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

91#

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini menguji pengaruh pengungkapan CSR, profitabilitas yang

diproksikan dengan ROA dan ROE, dan kebijakan dividen yang diproksikan

dengan DPR terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q baik

secara simultan maupun individual. Simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian

ini adalah:

1. Pengungkapan CSR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang

diproksikan dengan Tobin’s Q. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji statistik t

dengan thitung sebesar 0,768 dan nilai sig. sebesar 0,447 yang lebih besar dari

0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha1 tidak dapat diterima. Hal ini

sejalan dengan penelitian Retno dan Priantinah (2012) yang membuktikan

bahwa pengungkapan CSR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Namun tidak sejalan dengan penelitian Rustiarini (2010) yang menyatakan

bahwa pengungkapan CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q. Hal ini dibuktikan dengan

hasil uji statistik t dengan thitung sebesar 0,950 dan nilai sig. sebesar 0,348

yang lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha2 tidak

dapat diterima. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Page 105: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 92#

Anggitasari dan Mutmainah (2012) dan Edmawati (2012) yang menyatakan

bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q). Namun

tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bidhari, Salim, dan

Aisjah (2013) profitabilitas yang diproksikan dengan ROA berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q).

3. Profitabilitas yang diproksikan dengan ROE berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q. Hal ini dibuktikan

dengan hasil uji statistik t dengan thitung sebesar 5,082 dan nilai sig. sebesar

0,000 yang lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha3

diterima. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyorini

(2013), Nurhayati dan Medyawati (2012), dan Suprantiningrum dan Asji

(2013) yang menyimpulkan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan.

4. Kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q. Hal ini dibuktikan

dengan hasil uji statistik t dengan thitung sebesar 0,134 dan nilai sig. sebesar

0,894 yang lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha4

tidak dapat diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Meythi

(2012) yang menunjukkan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai

pengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun tidak sejalan dengan penelitian

yang dilakukan Mai (2011) yang menyimpulkan bahwa kebijakan dividen

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q).

Page 106: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 93#

5. Pengungkapan CSR, profitabilitas yang diproksikan dengan ROA dan ROE,

dan kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR terhadap nilai

perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q. Hal

ini dibuktikan dengan hasil uji statistik F dengan nilai F sebesar 43,188

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa Ha5 diterima. Hasil ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan Nurhayati dan Medyawati (2012) menunjukkan bahwa ROE

dan CSR mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada uji

simultan. Penelitian yang dilakukan oleh Bidhari, Salim, dan Aisjah (2013)

juga menunjukkan bahwa pengungkapan CSR, ROA, dan ROE mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap Tobin’s Q, serta penelitian

Anggitasari dan Mutmainah (2012) yang menyatakan bahwa ROA dan

pengungkapan CSR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Tobin’s Q

pada uji simultan.

5.2 Keterbatasan

Keterbatasan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah perusahaan sektor

manufaktur yang terdaftar di BEI, sehingga tidak dapat mencerminkan

kondisi untuk tipe perusahaan secara keseluruhan.

Page 107: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 94#

2. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini dapat menjelaskan

variabel dependen sebesar 79,3% dan sisanya 20,7% dijelaskan oleh variabel

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.3 Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka saran yang

diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah:

1. Memperluas sampel penelitian dengan menambah jumlah sampel penelitian

dari perusahaan di sektor industri pertambangan dan migas yang aktivitas

operasionalnya juga berdekatan dengan lingkungan sehingga hasil penelitian

dapat digeneralisasi untuk berbagai jenis industri.

2. Menambahkan variabel-variabel independen yang lain seperti leverage dan

price earning ratio.

Page 108: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

95#

DAFTAR PUSTAKA Anggitasari, Niyanti dan Siti Mutmainah. 2012. “Pengaruh Kinerja Keuangan

Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan CSR Dan Struktur GCG Sebagai Variabel Pemoderasi”. Diponegoro Journal Of Accounting Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012.

Brigham, Eugene F. dan Ehrhardt Michael C. 2011. “Corporate Finance: A Focus

Approach Fourth Edition”. USA: South-Western Cengage Learning. Bidhari, Sandhika Cipta, Ubud Salim, dan Siti Aisjah. 2013. “Effect of CSR

Information Disclosure On Financial Performance And Firm Value In Banking Industry Listed At Indonesia Stock Exchange”. European Journal of Business and Management Vol. 5, No. 18, 2013.

Darwis, Herman. 2009. “Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Dan Financial

Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan High Profile Di BEI”. Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 13, No. 1 Januari 2009.

Edmawati, Sri Dewi. 2012. “Pengungkapan Informasi Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan Dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 3, September 2012.

Ghozali, Imam. 2012. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Semarang: BP Universitas Diponegoro.

Gitman, Lawrence J. dan Chad J. Zutter. 2012. “Principles Of Managerial Finance Thirteenth Edition”. USA: Pearson.

Godfrey, Jayne et al. 2010. “Accounting Theory Seventh Edition”. Australia: John Wiley & Sons Australia.

Gunawan, Barbara dan Suharti Sri Utami. 2008. “Peranan CSR Dalam Nilai Perusahaan”. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Volume 7, Nomor 2, September 2008.

Harjito, Agus D. dan Nurfauziah. 2006. “Hubungan Kebijakan Hutang, Insider Ownership, Dan Kebijakan Dividen Dalam Mekanisme Pengawasan Masalah Agensi Di Indonesia”. JAAI Vol. 10, No. 2, Desember 2006.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. “Standar Akuntansi Keuangan”. Jakarta

Page 109: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 96#

Karim, Nina Karina, et al. 2013. “The Quality Of Voluntary Corporate Social Responsibility Disclosure Effect On The Firm Value Of Service Companies Listed In The Indonesian Stock Exchange”. 3rd Annual International Conference on Accounting and Finance, 2013.

Kieso, Weygandt, dan Warfield. 2011. “Intermediate Accounting Volume 2 IFRS

Edition”. USA: Wiley. Lind, Marchal, dan Wathen. 2010. “Statistical Techniques in Business and

Economics Fourteenth Edition. USA: McGraw-Hill. Mahendra, Alfredo Dj, Luh Gede Sri Artini, dan A.A Gede Suarjaya. “Pengaruh

Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 6, No. 2, Agustus 2012.

Mai, Mochamad Umar. 2011. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance

Terhadap Nilai Perusahaan Dan Mediasi Kebijakan Dividen”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 10, No. 1, Juni 2011.

Meythi. 2012. “Dampak Interaksi Antara Kebijakan Utang Dan Kebijakan

Dividen Dalam Menilai Perusahaan”. Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 16, No. 3 September 2012.

Nurhayati, Miranty dan Henny Medyawati. 2012. “Analisis Pengaruh Kinerja

Keuangan, GCG, Dan CSR Terhadap Nilai Perusahaan Yang Terdaftar Dalam LQ45 Pada Tahun 2009-2011”. Jurnal Akuntansi, Oktober 2012.

Prasetyorini, Bhekti Fitri. 2013. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, PER,

Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1, Nomor 1, Januari 2013.

Ramadhani, Laras Surya dan Basuki Hadiprajitno. 2012. “Pengaruh Corporate

Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”. Jurnal Akuntansi dan Auditing Volume 8, No. 2, Mei 2012.

Ratmawati, Ana dan Lailatul Amanah. 2013. “Pengaruh Arus Kas Operasi Dan

Kebijakan Pendanaan Terhadap Keputusan Investasi”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol. 1, No. 1, Januari 2013.

Retno, Reny Dyah dan Denies Priantinah. 2012. “Pengaruh Good Corporate

Governance Dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Nominal Volume 1, Nomor 1, 2012.

Page 110: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 97#

Rosiana, Gusti Ayu Made Ervina, Gede Juliarsa, dan Maria M. Ratna Sari. 2013. “Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Pemoderasi”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

Ross et al. 2012. “Fundamentals Of Corporate Finance”. USA: McGraw Hill. Rustiarini, Ni Wayan. 2010. “Pengaruh Corporate Governance Pada Hubungan

Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahanan”. Simposium Nasional Akuntansi XIII. AKPM_12.

Saraswati, Rara dan Basuki Hadiprajitno. 2012. “Pengaruh Corporate Governance

Pada Hubungan CSR Dan Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”. Jurnal Akuntansi dan Auditing Volume 9, No. 1, November 2012.

Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2010. “Research Methods For Business: A Skill

Buliding Approach Fifth Edition”. USA: Wiley. Subramanyam, K. R. dan John J. Wild. 2009. “Financial Statement Analysis

Tenth Edition”. USA: McGraw Hill. Sudiyatno, Bambang dan Elen Puspitasari. 2010. “Tobin’s Q Dan Altman Z-Score

Sebagai Indikator Pengukuran Kinerja Perusahaan”. Kajian Akuntansi, Februari 2010.

Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,

Leverage, Faktor Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 9, No. 1, Maret 2007.

Suprantiningrum dan Sabat Nugroho Asji. 2013. “Pengaruh Moderasi

Pengungkapan CSR Dan GCG Terhadap Hubungan Return On Equity (ROE) Dan Nilai Perusahaan”. Serat Acitya-Jurnal Ilmiah, UNTAG Semarang.

Sutopoyudo. 2009. “Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)

terhadap Profitabilitas Perusahaan”. Sutopoyudo’s Weblog at http://www.wordpress.com.

Undang- Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Weygandt, Kimmel, Kieso. 2013. “Financial Accounting IFRS Second Edition”.

USA: Wiley.

Page 111: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

# 98#

Referensi Website

www.bps.go.id

www.emiten.co.id

www.finance.yahoo.com

www.globalreporting.org

www.idx.co.id

www.investor.co.id

www.iso.org

www.motorplus-online.com

www.motor-otomotifnet.com

www.ncsr-id.org

www.wbcsd.org

Page 112: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

!

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI

Lampiran 2 : Sampel Penelitian

Lampiran 3 : Hasil Perhitungan Semua Variabel

Lampiran 4 : Hasil Uji SPSS

Lampiran 5 : Formulir Konsultasi Skripsi

Page 113: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

LAMPIRAN 1

INDIKATOR PENGUNGKAPAN CSR MENURUT GRI

Page 114: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI

INDIKATOR KINERJA EKONOMI

Kinerja Ekonomi

EC1 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa karyawan, donasi, dan investasi komunitas lainnya, laba ditahan, dan pembayaran kepada penyandang dana serta pemerintah.

EC2 Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat perubahan iklim serta peluangnya bagi aktivitas organisasi.

EC3 Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti.

EC4 Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah.

Kehadiran Pasar

EC5 Rentang rasio standar upah terendah dibandingkan dengan upah minimum setempat pada lokasi operasi yang signifikan.

EC6 Kebijakan, praktek, dan proporsi pengeluaran untuk pemasok lokal pada lokasi operasi yang signifikan.

EC7 Prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi manajemen senior lokal yang dipekerjakan pada lokasi operasi yang signifikan.

Dampak Ekonomi Tidak Langsung

EC8 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur serta jasa yang diberikan untuk kepentingan publik secara komersial, natura, atau pro bono.

EC9 Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk seberapa luas dampaknya.

INDIKATOR KINERJA LINGKUNGAN

Material

EN1 Penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan berat atau volume.

EN2 Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang.

Energi

Page 115: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

EN3 Penggunaan Energi Langsung dari Sumberdaya Energi Primer.

EN4 Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan Sumber Primer.

EN5 Penghematan Energi melalui Konservasi dan Peningkatan Efisiensi.

EN6 Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis energi efisien atau energi yang dapat diperbarui, serta pengurangan persyaratan kebutuhan energi sebagai akibat dari inisiatif tersebut.

EN7 Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan pengurangan yang dicapai.

Air

EN8 Total pengambilan air per sumber.

EN9 Sumber air yang terpengaruh secara signifikan akibat pengambilan air.

EN10 Persentase dan total volume air yang digunakan kembali dan didaur ulang.

Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati)

EN11 Lokasi dan Ukuran Tanah yang dimiliki, disewa, dikelola oleh organisasi pelapor yang berlokasi di dalam, atau yang berdekatan dengan daerah yang diproteksi (dilindungi) atau daerah-daerah yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi di luar daerah yang diproteksi.

EN12 Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan oleh aktivitas, produk, dan jasa organisasi pelapor terhadap keanekaragaman hayati di daerah yang diproteksi (dilindungi) dan di daerah yang memiliki keanekaragaman hayati bernilai tinggi di luar daerah yang diproteksi (dilindungi).

EN13 Perlindungan dan Pemulihan Habitat.

EN14 Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati.

EN15 Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko kepunahan yang masuk dalam Daftar Merah IUCN (IUCN Red List Species) dan yang masuk dalam daftar konservasi nasional dengan habitat di daerah-daerah yang terkena dampak operasi.

Emisi, Efluen dan Limbah

Page 116: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

EN16 Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak langsung dirinci berdasarkan berat.

EN17 Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci berdasarkan berat.

EN18 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaiannya.

EN19 Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon (ozone-depleting substances/ODS) diperinci berdasarkan berat.

EN20 NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang diperinci berdasarkan jenis dan berat.

EN21 Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan.

EN22 Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan.

EN23 Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan.

EN24 Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang dianggap berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan persentase limbah yang diangkut secara internasional.

EN25 Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan air serta habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan limpasan air organisasi pelapor.

Produk dan Jasa

EN26 Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa dan sejauh mana dampak pengurangan tersebut.

EN27 Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut kategori.

Kepatuhan

EN28 Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan.

Pengangkutan/Transportasi

EN29 Dampak lingkungan yang signifikan akibat pemindahan produk dan barang-barang lain serta material yang digunakan untuk operasi perusahaan, dan tenaga kerja yang memindahkan.

Page 117: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

Menyeluruh

EN30 Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan menurut jenis.

INDIKATOR PRAKTEK TENAGA KERJA DAN PEKERJAAN YANG LAYAK

Pekerjaan

LA1 Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan, dan wilayah.

LA2 Jumlah dan tingkat perputaran karyawan menurut kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah.

LA3 Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap (purna waktu) yang tidak disediakan bagi karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut kegiatan pokoknya.

Tenaga kerja / Hubungan Manajemen

LA4 Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawar-menawar kolektif tersebut.

LA5 Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan penting, termasuk apakah hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif tersebut.

Kesehatan dan Keselamatan Jabatan

LA6 Persentase jumlah angkatan kerja yang resmi diwakili dalam panitia Kesehatan dan Keselamatan antara manajemen dan pekerja yang membantu memantau dan memberi nasihat untuk program keselamatan dan kesehatan jabatan.

LA7 Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena jabatan, hari-hari yang hilang, dan ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena pekerjaan menurut wilayah.

LA8 Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/bimbingan, pencegahan, pengendalian risiko setempat untuk membantu para karyawan, anggota keluarga dan anggota masyarakat, mengenai penyakit berat/berbahaya.

LA9 Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat karyawan.

Pelatihan dan Pendidikan

LA10 Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan menurut kategori/kelompok karyawan.

LA11 Program untuk pengaturan keterampilan dan pembelajaran sepanjang hayat yang menujang kelangsungan pekerjaan karyawan dan membantu mereka dalam mengatur

Page 118: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

akhir karier.

LA12 Persentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja dan pengembangan karier secara teratur.

Keberagaman dan Kesempatan Setara

LA13 Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian karyawan tiap kategori/kelompok menurut jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas, dan keanekaragaman indikator lain.

LA14 Perbandingan/rasio gaji dasar pria terhadap wanita menurut kelompok/kategori karyawan.

INDIKATOR HAK ASASI MANUSIA

Praktek Investasi dan Pengadaan

HR1 Persentase dan jumlah perjanjian investasi signifikan yang memuat klausul HAM atau telah menjalani proses skrining/filtrasi terkait dengan aspek hak asasi manusia.

HR2 Persentase pemasok dan kontraktor signifikan yang telah menjalani proses skrining/filtrasi atas aspek HAM.

HR3 Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam hal mengenai kebijakan dan serta prosedur terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi, termasuk persentase karyawan yang telah menjalani pelatihan.

Nondiskriminasi

HR4 Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan tindakan yang diambil/dilakukan.

Kebebasan Berserikat dan Berunding Bersama Berkumpul

HR5 Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang diteridentifikasi dapat menimbulkan risiko yang signifikan serta tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut.

Pekerja Anak

HR6 Kegiatan yang identifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat menimbulkan terjadinya kasus pekerja anak, dan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung upaya penghapusan pekerja anak.

Kerja Paksa dan Kerja Wajib

Page 119: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

HR7 Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat menimbulkan kasus kerja paksa atau kerja wajib, dan langkah-langkah yang telah diambil untuk mendukung upaya penghapusan kerja paksa atau kerja wajib.

Praktek/Tindakan Pengamanan

HR8 Persentase personel penjaga keamanan yang terlatih dalam hal kebijakan dan prosedur organisasi terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi.

Hak Penduduk Asli

HR9 Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan hak penduduk asli dan langkah-langkah yang diambil.

INDIKATOR KINERJA MASYARAKAT

Komunitas

SO1 Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan setiap program dan praktek yang dilakukan untuk menilai dan mengelola dampak operasi terhadap masyarakat, baik pada saat memulai, pada saat beroperasi, dan pada saat mengakhiri.

Korupsi

SO2 Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko terhadap korupsi.

SO3 Persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur antikorupsi.

SO4 Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian korupsi.

Kebijakan Publik

SO5 Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi dalam proses melobi dan pembuatan kebijakan publik.

SO6 Nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai politik, politisi, dan institusi terkait berdasarkan negara di mana perusahaan beroperasi.

Kelakuan Tidak Bersaing

SO7 Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan antipersaingan, anti-trust, dan praktek monopoli serta sanksinya.

Kepatuhan

Page 120: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

SO8 Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter untuk pelanggaran hukum dan peraturan yang dilakukan.

INDIKATOR KINERJA TANGGUNG JAWAB PRODUK

Kesehatan dan Keamanan Pelanggan

PR1 Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa yang menyangkut kesehatan dan keamanan dinilai untuk penyempurnaan, dan persentase dari kategori produk dan jasa yang penting yang harus mengikuti prosedur tersebut.

PR2 Jumlah pelanggaran terhadap peraturan dan etika mengenai dampak kesehatan dan keselamatan suatu produk dan jasa selama daur hidup, per produk.

Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa

PR3 Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh prosedur dan persentase produk dan jasa yang signifikan yang terkait dengan informasi yang dipersyaratkan tersebut.

PR4 Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes mengenai penyediaan informasi produk dan jasa serta pemberian label, per produk.

PR5 Praktek yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan termasuk hasil survei yang mengukur kepuasaan pelanggan.

Komunikasi Pemasaran

PR6 Program-program untuk ketaatan pada hukum, standar dan voluntary codes yang terkait dengan komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship.

PR7 Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes sukarela mengenai komunikasi pemasaran termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship, menurut produknya.

Keleluasaan Pribadi (privacy) Pelanggan

PR8 Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang berdasar mengenai pelanggaran keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan dan hilangnya data pelanggan.

Kepatuhan

PR9 Nilai moneter dari denda pelanggaran hukum dan peraturan mengenai pengadaan dan penggunaan produk dan jasa.

Page 121: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

LAMPIRAN 2

SAMPEL PENELITIAN

Page 122: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk.

2 ASII Astra International Tbk.

3 BRNA Berlina Tbk.

4 GGRM Gudang Garam Tbk.

5 GJTL Gajah Tunggal Tbk.

6 HMSP HM Sampoerna Tbk.

7 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

8 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

9 KLBF Kalbe Farma Tbk.

10 LMSH Lionmesh Prima Tbk.

11 MERK Merck Tbk.

12 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk.

13 SMSM Selamat Sempurna Tbk.

14 TCID Mandom Indonesia Tbk.

15 UNVR Unilever Indonesia Tbk.

Page 123: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

LAMPIRAN 3

HASIL PERHITUNGAN SEMUA VARIABEL

Page 124: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

Hasil Pengukuran CSR

INDIKATOR KINERJA EKONOMI Tahun&2011&&INTP&& &SMGR&& &AMFG&& &LMSH&&

Kinerja Ekonomi & & & &EC1

&1& 1& 1& 1&

EC2 &

1& 1& 1& 1&EC3

&1& 1& 1& 1&

EC4 &

1& 1& 1& 0&Kehadiran Pasar

& & & &EC5 &

0& 1& 0& 1&EC6

&0& 1& 0& 0&

EC7 &

0& 1& 0& 0&Dampak Ekonomi Tidak Langsung

& & & &EC8 &

1& 1& 1& 1&EC9

&1& 1& 1& 1&

INDIKATOR KINERJA LINGKUNGAN & & & &Material & & & &EN1

&1& 1& 1& 1&

EN2 &

0& 1& 1& 0&Energi

& & & &EN3 &

1& 1& 0& 0&EN4

&1& 1& 1& 1&

EN5 &

1& 1& 1& 0&EN6

&1& 1& 0& 0&

EN7 &

1& 1& 1& 0&Air

& & & &EN8 &

0& 1& 0& 0&EN9

&0& 1& 0& 0&

EN10 &

0& 1& 0& 0&Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati)

& & & &EN11 &

0& 1& 0& 0&EN12

&0& 1& 0& 0&

EN13 &

1& 1& 0& 0&EN14

&1& 1& 1& 0&

EN15 &

0& 1& 0& 0&Emisi, Efluen dan Limbah

& & & &EN16 &

1& 1& 0& 0&EN17

&0& 1& 0& 0&

EN18 &

1& 1& 1& 0&EN19

&0& 1& 0& 0&

EN20 &

0& 1& 0& 0&EN21

&0& 1& 0& 0&

Page 125: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

EN22 &

0& 1& 0& 0&EN23

&0& 1& 0& 0&

EN24 &

0& 1& 0& 1&EN25

&0& 1& 0& 0&

Produk dan Jasa & & & &EN26

&1& 1& 1& 1&

EN27 &

0& 1& 0& 0&Kepatuhan

& & & &EN28 &

0& 1& 0& 1&Pengangkutan/Transportasi

& & & &EN29 &

0& 1& 0& 1&Menyeluruh

& & & &EN30 &

0& 1& 0& 0&INDIKATOR PRAKTEK TENAGA KERJA

DAN PEKERJAAN YANG LAYAK & & & &Pekerjaan & & & &LA1

&1& 1& 1& 1&

LA2 &

0& 1& 0& 0&LA3

&1& 1& 0& 1&

Tenaga kerja / Hubungan Manajemen & & & &LA4

&1& 1& 0& 1&

LA5 &

0& 1& 0& 0&Kesehatan dan Keselamatan Jabatan

& & & &LA6 &

0& 1& 0& 0&LA7

&1& 1& 0& 0&

LA8 &

1& 1& 1& 1&LA9

&1& 1& 1& 0&

Pelatihan dan Pendidikan & & & &LA10

&1& 1& 1& 1&

LA11 &

1& 1& 0& 0&LA12

&1& 1& 1& 1&

Keberagaman dan Kesempatan Setara & & & &LA13

&1& 1& 1& 0&

LA14 &

0& 1& 0& 0&INDIKATOR HAK ASASI MANUSIA

& & & &Praktek Investasi dan Pengadaan & & & &HR1

&0& 1& 0& 0&

HR2 &

0& 1& 0& 0&HR3

&0& 1& 0& 0&

Nondiskriminasi & & & &HR4

&0& 1& 0& 0&

Kebebasan Berserikat dan Berunding Bersama Berkumpul

& & & &HR5 &

0& 1& 0& 0&

Page 126: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

Pekerja Anak & & & &HR6

&0& 1& 0& 0&

Kerja Paksa dan Kerja Wajib & & & &HR7

&0& 1& 0& 0&

Praktek/Tindakan Pengamanan & & & &HR8

&0& 1& 0& 0&

Hak Penduduk Asli & & & &HR9

&0& 1& 0& 0&

INDIKATOR KINERJA MASYARAKAT & & & &Komunitas & & & &SO1

&1& 1& 1& 1&

Korupsi & & & &SO2

&0& 1& 0& 0&

SO3 &

0& 1& 0& 0&SO4

&1& 1& 1& 1&

Kebijakan Publik & & & &SO5

&0& 0& 0& 0&

SO6 &

0& 1& 0& 0&Kelakuan Tidak Bersaing

& & & &SO7 &

1& 1& 0& 0&Kepatuhan

& & & &SO8 &

0& 1& 0& 0&INDIKATOR KINERJA TANGGUNG

JAWAB PRODUK & & & &Kesehatan dan Keamanan Pelanggan & & & &PR1

&1& 1& 1& 0&

PR2 &

0& 1& 0& 0&Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa

& & & &PR3 &

0& 1& 0& 0&PR4

&0& 1& 0& 0&

PR5 &

0& 1& 0& 0&Komunikasi Pemasaran

& & & &PR6 &

1& 1& 0& 0&PR7

&0& 1& 0& 0&

Keleluasaan Pribadi (privacy) Pelanggan & & & &PR8

&0& 1& 0& 0&

Kepatuhan & & & &PR9

&0& 1& 0& 0&

&TOTAL%PENGUNGKAPAN% &32&& &78&& &23&& &20&&

&GRI%INDEX% 79& 79& 79& 79&

&CSR% &0.41&& &0.99&& &0.29&& &0.25&&

Page 127: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

Hasil Perhitungan ROA

No. Kode Net Income (2011) Total Asset (2010) Total Asset (2011) Average Total Asset ROA (2011) 1 INTP 3,601,516,000,000 15,346,146,000,000 18,151,331,000,000 16,748,738,500,000 0.2150 2 SMGR 3,955,272,512,000 15,562,998,946,000 19,661,602,767,000 17,612,300,856,500 0.2246 3 AMFG 336,995,000,000 2,372,657,000,000 2,690,595,000,000 2,531,626,000,000 0.1331

Hasil Perhitungan ROE

No. Kode Net Income (2011) Total Equity (2010) Total Equity (2011) Average Total Equity ROE (2011) 1 INTP 3,601,516,000,000 13,100,598,000,000 15,733,951,000,000 14,417,274,500,000 0.2498 2 SMGR 3,955,272,512,000 12,139,752,888,000 14,615,096,979,000 13,377,424,933,500 0.2957 3 AMFG 336,995,000,000 1,842,925,000,000 2,145,200,000,000 1,994,062,500,000 0.1690

Page 128: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

Hasil Perhitungan DPR

No. Kode DPS (2011) Net Income (2011) WAOSO (2011) EPS (2011) DPR (2011) 1 INTP 293 3,596,918,000,000 3,681,231,699 977 0.30 2 SMGR 331 3,925,441,771,000 5,931,520,000 662 0.50 3 AMFG 80 336,995,000,000 434,000,000 776 0.10

Hasil Perhitungan TOBINSQ

Tahun 2011

No.$ $Kode$$Rata2$Harga$

Saham$Outstanding$

Stock$Market$Value$of$

Equity$ Total$Debt$ Total$Asset$ Tobin's$Q$1" "INTP"" "15,516"" "3,681,231,699"" "57,116,704,107,025"" "2,417,380,000,000"" "18,151,331,000,000"" "3.28""2" "SMGR"" "9,182"" "5,931,520,000"" "54,460,274,991,870"" "5,046,505,788,000"" "19,661,602,767,000"" "3.03""3" "AMFG"" "6,773"" "434,000,000"" "2,939,467,886,179"" "545,395,000,000"" "2,690,595,000,000"" "1.30""

Page 129: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

LAMPIRAN 4

HASIL UJI SPSS

Page 130: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

Hasil Uji SPSS

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation CSR 45 .848 .139 .987 .34008 .218274 ROA 45 .420 .034 .454 .18833 .114951 ROE 45 1.033 .045 1.077 .31547 .222515 DPR 45 1.263 .050 1.314 .49238 .320638 TOBINSQ 45 13.088 .575 13.664 2.80654 2.858425 Valid N (listwise) 45

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized

Residual N 45

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.23942491

Most Extreme Differences Absolute .106 Positive .106 Negative -.089

Kolmogorov-Smirnov Z .711 Asymp. Sig. (2-tailed) .693 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Page 131: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

CSR .913 1.095 ROA .215 4.656 ROE .214 4.674 DPR .520 1.924

a. Dependent Variable: TOBINSQ

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 132: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test Unstandardized

Residual Test Valuea -.10988 Cases < Test Value 22 Cases >= Test Value 23 Total Cases 45 Number of Runs 22 Z -.298 Asymp. Sig. (2-tailed) .765 a. Median

Hasil Uji Korelasi dan Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate 1 .901a .812 .793 1.299920 a. Predictors: (Constant), DPR, CSR, ROA, ROE b. Dependent Variable: TOBINSQ

Page 133: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

Hasil Uji Statistik F

ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 291.915 4 72.979 43.188 .000b Residual 67.592 40 1.690

Total 359.506 44

a. Dependent Variable: TOBINSQ b. Predictors: (Constant), DPR, CSR, ROA, ROE

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -1.206 .480 -2.512 .016 CSR .721 .940 .055 .768 .447 ROA 3.497 3.679 .141 .950 .348 ROE 9.676 1.904 .753 5.082 .000 DPR .114 .848 .013 .134 .894

a. Dependent Variable: TOBINSQ

Page 134: PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …Read Only)Skripsi (Full).pdfPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)” telah diselesaikan. Tujuan dari

LAMPIRAN 5

FORMULIR KONSULTASI SKRIPSI