PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil...

63
i PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : PANDU HARYO WIBOWO K 4308106 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA OKTOBER 2012

Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil...

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

i

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS

PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

KELAS X SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

PANDU HARYO WIBOWO

K 4308106

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

OKTOBER 2012

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Pandu Haryo Wibowo NIM : K 4308106 Jurusan / Program Studi : PMIPA / Pendidikan Biologi

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGARUH PENGGUNAAN

MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS PADA POKOK BAHASAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES

SAINS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN

PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Oktober 2012 Yang membuat pernyataan Pandu Haryo Wibowo

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

iii

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS

PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

KELAS X SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh :

PANDU HARYO WIBOWO

K 4308106

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat guna mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

OKTOBER 2012

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Oktober 2012

Pembimbing I Pembimbing II Meti Indrowati, S.Si, M.Si Bowo Sugiharto, S.Pd, M.Pd NIP. 19781001 200112 2 001 NIP.19760125 200501 1 001

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Pada hari : Rabu Tanggal : 10 Oktober 2012 Tim Penguji Skripsi Nama Terang Tanda Tangan Ketua : Puguh Karyanto, S.Si, M.Si, Ph.D …………….. Sekretaris : Joko Ariyanto, S.Si, M.Si ……………... Anggota I : Meti Indrowati, S.Si, M.Si ....................... Anggota II : Bowo Sugiharto, S.Pd, M.Pd ........................ Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

a.n. Dekan

Pembantu Dekan I,

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan., M.Si

NIP. 19660415 199103 002

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

vi

MOTTO

Berusaha menjadi diri sendiri, mencari jati diri, dan hidup mandiri saat jauh

dari keluarga.

(Penulis)

Sebuah kegagalan merupakan sesuatu yang indah karena setelah melewatinya

maka akan semakin dekat dengan keberhasilan.

(Penulis)

Seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan skripsi yang

terpenting adalah dapat menyelesaikannya dengan sebaik mungkin

(Penulis)

Mimpi itu tidak akan menjadi kenyataan jika tidak ada usaha dan tekad untuk

mewujudkannya.

(Bapak & Ibu)

Jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai penolongmu, karena sesungguhnya

Allah beserta orang-orang yang sabar

(Al-Baqarah: 153)

“Allah meninggikan orang-orang beriman diantara kamu dan orang-orang yang

diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”

(QS. Al-Mujadalah :14)

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

vii

PERSEMBAHAN

Kupanjatkan syukurku padaMu Ya Robb, karya ini aku persembahkan untuk:

Bapaku tersayang yang tak pernah berhenti memberikan dukungan, mendoakan, dan selalu berjuang demi masa depanku.

Ibuku tersayang yang senantisa mendukungku, memberikan motivasi, memberikan semua yang aku inginkan, mendoakan disetiap langkahku dan memberikan kasih sayang selama ini.

Adikku tersayang yang selalu meberikan kebahagiaan, kasih sayang dan doanya untukku.

Ibu Harlita yang telah membimbingku selama ini. Ibu Meti Indrowati yang dengan sabar memberikan arahan dan

bimbingan untukku. Bapak Bowo Sugiharto yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya. Ibu Sri Supadningsih yang telah memberi izin dan membantu selama

penelitian. Ibu Deasy yang selalu membantuku dan mendoakanku selama PPL. Siswa kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban yang telah membantu dalam

penelitianku Siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta yang telah membantu dalam

PPL. Novia yang selalu memberikan semangat, membantu dan menemaniku,

terimakasih untuk semuanya dan maaf selalu merepotkan kamu. Taufik, Luqman, Purwo, dan Rofa terima kasih atas semua yang kita lalui

bersama tertawa, bahagia dan sedih bersama, persaudaraan yang sangat indah dan tak mungkin terlupakan.

Dwito, Agung, Eko, Evin, Sintaria, Wulan, Sophia, Suparmi, dan Anggun yang memberikan tawa kebahagiaan selama ini.

Mba Laras dan mba Siti yang telah membantu dan memberi saran yang baik.

Sahabat-sahabatku yang selalu berbagi cerita baik suka maupun duka. Teman-teman sebimbingan yang senantiasa berjuang bersama. Teman-teman pendidikan Biologi UNS 2008 yang memberikan banyak

kenangan dan cerita indah dalam hidupku. Almamater Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

viii

ABSTRACT

Pandu Haryo Wibowo. THE EFFECT OF BENTOS RESEARCH FINDING MODULE USE IN ENVIRONMENTAL POLLUTION SUBJECT MATTER ON THE SCIENCE PROCESS SKILL OF THE X GRADERS OF SMA NEGERI 1 MOJOLABAN IN THE SCHOOL YEAR OF 2011/2012. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University, October 2012.

This research aims to find out the effect of bentos research finding module use in environmental pollution subject matter on the science process skill of the X graders of SMA Negeri 1 Mojolaban in the school year of 2011/2012.

This study was a quasi-experimental research with quantitative approach. The research design used was Posttest Only Control Design applying the module of bentos research finding to the experiment group and conventional model with varying lecture to the group control. The population of research was all X graders of SMA Negeri 1 Mojolaban in the school year of 2011/2012. The sampling technique used was cluster random sampling, thereby the X.5 grade was obtained as experiment group and X.6 grade as the control. Techniques of collecting data used were essay test, observation, and school document. The hypothesis testing was done using t-test.

The result of research using t-test obtained α of 0.004, so the probability significance (p-value) < 0.05; thus HO was not supported, and H1 was supported, it means that there was a significant difference of effect between the use of bentos research finding module as bioindicator of environmental pollution subject matter in experiment class and the application of conventional learning model with varying lecture in control group on the student science process skill.

From the result of research, it could be concluded that the use of bentos research finding module as bioindicator in environmental pollution subject matter affected the science process skill of the X graders of SMA Negeri 1 Mojolaban in the school year of 2011/2012.

Keywords: Module, Science Process Skill

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

ix

ABSTRACT

Pandu Haryo Wibowo. PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan proses sains siswa kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban tahun pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini termasuk dalam eksperimen semu dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian adalah Posttest Only Control Design dengan menerapkan modul hasil penelitian bentos pada kelompok eksperimen dan model pembelajaran konvensional dengan ceramah bervariasi pada kelompok kontrol. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling, sehingga diperoleh kelas X.5 sebagai kelompok eksperimen dan X.6 sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan, tes uraian, lembar observasi, dan dokumen sekolah. Uji hipotesis menggunakan uji-t.

Hasil penelitian menggunakan uji-t diperoleh α sebesar 0.004, jadi signifikasi probabilitas (p-value) < 0.05, sehingga HO ditolak, maka H1 diterima, artinya bahwa ada perbedaan yang nyata antara penggunaan modul hasil penelitian bentos sebagai bioindikator pada pokok bahasan pencemaran lingkungan pada kelas eksperimen dan penerapan model pembelajaran konvensional dengan ceramah bervariasi pada kelompok kontrol terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa.

Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penggunaan modul hasil penelitian bentos sebagai bioindikator pada pokok bahasan pencemaran lingkungan berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban tahun pelajaran 2011/2012.

Kata Kunci: Modul, Keterampilan Proses Sains

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi kedamaian hati dan inspirasi. Atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan gelar sarjana pada program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Pendidikan dan Keguruan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Selama pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, yang telah memberi ijin dan kesempatan dalam penyusunan skripsi. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ketua Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Meti Indrowati, S.Si, M.Si, selaku Pembimbing I yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.

5. Bowo Sugiharto, S.Pd, M.Pd, selaku Pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.

6. Kepala SMA Negeri 1 Mojolaban yang telah memberi ijin dalam penelitian. 7. Sri Supadningsih, S.Pd selaku guru mata pelajaran biologi yang telah memberi

bimbingan dan bantuan selama penelitian. 8. Para siswa SMA Negeri 1 Mojolaban yang telah bersedia berpartisipasi dalam

penelitian ini. 9. Berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Surakarta, Oktober 2012 Penulis

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................ v

HALAMAN MOTO ........................................................................................ vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

ABSTRAK ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah .............................................................................. 7

C. Perumusan Masalah ................................................................................. 7

D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 8

BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................... 9

A. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 9

1. Pengertian Modul Pembelajaran.......................................................... 9

a. Pengertian Modul ............................................................................ 9

b. Modul Sebagai Media Pembelajaran .............................................. 10

2. Keterampilan Proses Sains ................................................................. 12

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

xii

B. Hasil Penelitian Relevan .......................................................................... 16

C. Kerangka Berfikir .................................................................................... 17

D. Hipotesis ................................................................................................... 19

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 20

I. Penelitian Laboratorium .............................................................. ........... ... 20

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 20

1. Tempat Penelitian............................................................................. 20

2. Waktu Penelitian .............................................................................. 20

B. Penyusunan Modul Hasil Penelitian .................................................... 20

1. Alat dan Bahan ................................................................................. 20

2. Cara Kerja ........................................................................................ 20

a. Pengambilan Sampel Bentos ....................................................... 20

b. Penghitungan kerapatan Bentos .................................................. 21

c. Pengukuran Parameter Kimia Fisika Air Sungai ......................... 21

d. Interpretasi Data .......................................................................... 21

II. Penelitian Sekolah ..................................................................................... 22

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 22

1. Tempat Penelitian............................................................................. 22

2. Waktu Penelitian .............................................................................. 22

B. Rancangan Penelitian ........................................................................... 23

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel .......................................... 25

1. Populasi Penelitian . …..................................................................... 25

2. Sampel Penelitian .... ........................................................................ 25

D. TeknikPengambilan Sampel ................................................................ 26

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 27

1. Variabel Penelitian ................ ..................................................... ..... 27

a. Variabel Bebas ............................................................................. 27

b. Variabel Terikat ........................................................................... 27

2. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 27

a. Metode Tes .............. ................................................................... 27

b. Metode Nontes ........ ................................................................... 28

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

xiii

3. Teknik Penyusunan Instrumen ......................................................... 28

F. Validasi Instrumen ................................................................................ 28

1. Validasi ............................................................................................ 29

2. Reabilitas .......................................................................................... 31

G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 32

1. Uji Prasarat ....................................................................................... 32

a. Uji Normalitas ............................................................................. 32

b. Uji Homogenitas ......................................................................... 33

2. Uji Hipotesis .................................................................................... 33

H. Prosedur Penelitian .......................................................................... ... 33

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 34

A. Deskripsi Data ...................................................................................... 35

B. Pengujian Prasyarat Analisis ................................................................ 37

1. Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 37

2. Hasil Uji Homogenitas .................................................................... 38

C. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 39

D. Pembahasan Hasil Analisis Data .......................................................... 40

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ..................................... 45

A. Simpulan .............................................................................................. 45

B. Implikasi ............................................................................................... 45

C. Saran ..................................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 47

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Macam-macam Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya ....... 15

Tabel 3.1. Tingkat Pencemaran Berdasarkan Indeks Diversitas ..................... 21

Tabel 3.2. Rancangan Penelitian Posttest Only Control Design .................... 23

Tabel 3.3. Rangkuman Uji Normalitas ........................................................... 26

Tabel 3.4. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas .............................................. 27

Tabel 3.5. Rangkuman Hasil Uji Validitas Try Out........................................ 30

Tabel 3.6. Skala Penilaian Reliabilitas Butir Soal atau Item .......................... 32

Tabel 3.7. Rangkuman Hasil Try Out Uji Reliabilitas .................................... 32

Tabel 4.1. Data keterampilan Proses Sains Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperiment .................................................................................... 35

Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Keterampilan Proses Sains .......................... 38

Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas Keterampilan Proses Sains ....................... 38

Tabel 4.4. Rangkuman Hasil Uji t Keterampilan Proses Sains ....................... 40

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Skema Kerangka Barfikir........................................................... 18

Gambar 3.1. Waktu Penelitian ........................................................................ 22

Gambar 3.2. Skema Paradigma Penelitian ...................................................... 25

Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Rata-Rata Nilai Keterampilan Proses

Sains Kelompok.Kontrol dan Eksperimen ................................ 36

Gambar 4.2. Histogram Rata-Rata Nilai KPS Siswa Setiap Aspek. ............... 37

Gambar 4.1. Perbandingan Hasil Belajar Ranah Psikomotor Biologi

Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen. ....................... 48

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Instrumen Penelitian .................................................................... 49

a. Silabus Kelas Eksperimen ............................................................... 50

b. Silabus Kelas Kontrol ..................................................................... 53

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ................. 56

d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ........................ 73

e. Lembar Observasi Psikomotor ........................................................ 90

f. Rubrik Penilaian Lembar Observasi Psikomotor ............................ 91

g. Lembar Observasi Penilaian Afektif……………………………… 92

h. Rubrik Penilaian Lembar Observasi Afektif……………………… 93

i. Kisi-kisi Soal Uraian ....................................................................... 95

j. Soal Uraian ...................................................................................... 96

k. Rubrik Penilaian Soal Uraian.......................................................... 98

l. Lembar Kerja Siswa......................................................................... 100

m. Modul ............................................................................................. 114

Lampiran 2. Analisis Instrumen ...................................................................... 143

a. Uji Validitas Soal Uraian Try Out ................................................... 144

b. Uji Realibilitas Soal Uraian Try Out ............................................... 147

c. Rangkuman Hasil Try Out .............................................................. 148

d. Surat Pernyataan Valid dari Ahli .................................................... 149

Lampian 3. Data Hasil Penelitian ................................................................... 151

a. Daftar Nilai Kelas Eksperimen ....................................................... 152

b. Daftar Nilai Kelas Kontrol .............................................................. 154

c. Distribusi Keterampilan Proses Sains ............................................. 156

d. Dokumen Nilai Kelas Eksperimen ................................................. 157

e. Dokumen Nilai Kelas Kontrol ....................................................... 158

Lampiran 4. Analisis Data .............................................................................. 159

a. Uji Homogenitas Data Dokumen .................................................... 160

b. Uji Normalitas Data Dokumen ....................................................... 161

c. Uji Homogenitas Keterampilan Proses Sains ................................ 162

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

xvii

d. Uji Normalitas Keterampilan Proses Sains ..................................... 163

e. Uji Hipotesis Keterampilan Proses Sains ........................................ 164

Lampiran 5. Perijinan...................................................................................... 165

a. Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................... 166

b. Surat Permohonan Izin Penyusunan Skripsi ................................... 170

c. Surat Bukti Telah Melakukan Penelitaian ...................................... 172

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian .............................................................. 173

a. Dokumentasi Kelas Eksperimen ..................................................... 174

b. Dokumentasi Kelas Kontrol ............................................................ 176

Lampiran 7. Tabel Distribusi F dan t .............................................................. 178

a. Tabel Distribusi F ........................................................................... 179

b. Tabel Distribusi t............................................................................. 182

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah proses pembelajaran yang didapat oleh setiap manusia

(peserta didik) untuk dapat membuat manusia itu mengerti, paham, dan lebih

dewasa serta mampu membuat manusia lebih kritis dalam berpikir. Pendidikan

dapat diperoleh baik secara formal maupun nonformal. Pendidikan formal

diperoleh melalui progam-program yang sudah dirancang secara terstruktur oleh

suatu institusi, departemen atau kementrian suatu negara. Pendidikan non-

formal adalah pengetahuan yang didapat manusia dari pengalaman kehidupan

sehari-hari baik yang dirasakan sendiri atau yang dipelajari dari orang lain

(mengamati dan mengikuti).

Tujuan pendidikan untuk mengembangkan kualitas manusia, maka dalam

pelaksanaanya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap

jenis dan jenjang pendidikan semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan

yang integral. Ketercapaian tujuan pendidikan dibutuhkan suatu proses

pembelajaran. Menurut Annurahman (2009) belajar adalah suatu proses yang

menimbulkan terjadinya perubahan dalam tingkah laku dan kecakapan.

Keseluruhan proses belajar menghasilkan perubahan tingkah laku baik dalam

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Siswa yang belajar berarti

menggunakan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Salah satu upaya

untuk menghasilkan perubahan perilaku siswa pada aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik adalah dengan pendekatan proses sains.

Belajar yang berhasil haruslah melalui berbagai macam aktivitas, baik

aktivitas fisik maupun psikis. Dua aktivitas ini memiliki hubungan yang erat

seperti yang diungkapkan Piaget dalam Rohani (2004) bahwa seorang anak

berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa melakukan suatu perbuatan anak tidak akan

dapat berpikir. Agar anak aktif berpikir sendiri, anak harus diberi kesempatan

berbuat sendiri. Berdasarkan kenyataan yang ada bahwa siswa tidak

mengaktifkan dirinya selama kegiatan belajar mengajar. Siswa cenderung pasif

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

2

tanpa melibatkan kelima panca indera mereka secara maksimal. Kebanyakan

siswa hanya menunggu instruksi dari guru, hal ini disebabkan: (1) siswa tidak

memiliki budaya belajar mandiri, selalu bergantung pada guru, tanpa diterangkan

guru siswa tidak mau belajar sendiri, (2) kurangnya sumber belajar sehingga siswa

tidak memiliki kesempatan untuk mengetahui lebih dahulu materi yang akan

dibahas. Fenomena di atas mengakibatkan pembelajaran menjadi tidak bermakna.

Salah satu komponen manusiawi yang sangat berperan dalam usaha

pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan adalah

guru. Sardiman (2004) mengatakan bahwa guru tidak semata-mata sebagai

pengajar yang melakukan transfer of knowledge, tetapi juga sebagai pendidik

yang melakukan transfer of values dan pembimbing yang memberikan

pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Guru merupakan salah satu unsur

pendidik yang berperan aktif dalam menempatkan kedudukannya sebagai tenaga

profesional. Pada diri guru terletak tanggung jawab untuk membawa siswa pada

suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu.

Siswa dalam pembelajaran harus mengalami sendiri apa yang

dipelajarinya. Proses belajar tidak hanya menghafal, tetapi siswa harus

membangun pengetahuan dipikirannya sendiri tanpa harus dipaksa sehingga

pembelajaran akan menjadi bermakna. Suparno (2008) berpendapat bahwa

pembelajaran bermakna adalah suatu proses pembelajaran di mana informasi baru

dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang

sedang dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang bermakna terjadi bila

siswa mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan

mereka. Artinya, bahan pelajaran itu harus cocok dengan kemampuan siswa dan

harus relevan dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa. Oleh karena itu,

pelajaran harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah dimiliki siswa,

sehingga konsep-konsep baru tersebut benar-benar terserap olehnya.

Tujuan dari pembelajaran biologi di sekolah adalah siswa mampu

memahami konsep-konsep biologi. Berdasarkan tujuan dari pembelajaran biologi

tersebut maka selama proses pembelajaran biologi, siswa dituntut untuk aktif

dalam menemukan konsep-konsep utama dari materi biologi baik melalui kegiatan

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

3

observasi, eksperimen, membuat gambar, grafik, tabel dan mengkomunikasikan

hasilnya pada orang lain. Pembelajaran biologi diharapkan dapat menjadi wahana

bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya. Siswa akan

mampu membaca grafik, bagan, peta, dan diagram yang menjelaskan mengenai

sistem dalam diri siswa sendiri sehingga siswa akan mampu memahami konsep

materi biologi.

Biologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup,

sebaiknya melibatkan objek-objek nyata dalam kehidupan. Pencemaran

lingkungan merupakan salah satu contoh objek nyata dalam kehidupan disekitar

kita. Masalah tersebut adalah masalah yang dapat dipecahkan dalam ilmu biologi,

terutama masalah yang berhubungan dengan alam. Proses pembelajaran Biologi

akan lebih berarti apabila menggunakan objek-objek yang dapat diamati dan

dipegang secara langsung oleh siswa. Pembelajaran biologi membutuhkan

berbagai macam sumber belajar untuk menunjang proses pembelajaran biologi.

Sumber belajar dapat diartikan sebagai sesuatu yang digunakan untuk

memfasilitasi kegiatan belajar. Sumber belajar dapat diklasifikasikan menjadi

dua, yaitu : resources by design (sumber belajar yang dirancang) dan resources by

utilization (sumber belajar yang dimanfaatkan). Hal tersebut sesuai dengan

simpulan Association of Education Communication and Technology (AECT,1977)

bahwa sumber belajar yang dirancang maksudnya sumber belajar itu sengaja

direncanakan untuk keperluan pembelajaran, misalnya : buku paket, modul,

Lembar kerja Siswa (LKS). Sumber belajar yang dimanfaatkan yaitu segala

sesuatu yang sudah tergelar disekitar kita dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan

belajar, misalnya: pasar, museum, kebun binatang, lingkungan, semuanya itu tidak

dirancang untuk pembelajaran karena memang sudah tersedia dan tinggal

memanfaatkan (Anitah,2009).

Penggunaan media pembelajaran memungkinkan siswa untuk

memberikan reaksi terhadap penjelasan guru, mengamati dan menyentuh objek

kajian pelajaran serta mengkongkritkan konsep yang abstrak. Kegiatan

pengamatan oleh siswa memunculkan berbagai fenomena yang menarik perhatian

siswa. Fenomena-fenomena yang ditangkap oleh siswa dari efek penggunaan

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

4

media memunculkan keingintahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan topik

yang dipelajari. Selanjutnya muncul berbagai pertanyaan yang di antaranya dapat

diangkat sebagai suatu permasalahan yang harus dipecahkan. Tugas belajar siswa

adalah mencari jawaban atau solusi atas setiap permasalahan yang diangkat

tersebut.

Salah satu solusi untuk menciptakan pembelajaran bermakna yang

mengutamakan keaktifan siswa adalah dengan modul dalam pembelajaran.

Nasution (2005) mengatakan bahwa pembelajaran modul termasuk salah satu

sistem individual yang menghubungkan keuntungan dari berbagai pembelajaran

individual lainnya seperti; tujuan spesifik dalam bentuk kelakuan yang dapat

diamati dan diukur, belajar menurut kecepatan masing-masing, balikan atau

feedback yang banyak. Dalam pembelajaran modul siswa, diberi kesempatan

untuk belajar menurut cara masing-masing menggunakan teknik yang berbeda-

beda untuk memecahkan masalah-masalah tertentu, berdasarkan latar belakang

pengetahuan dan kebiasaan masing-masing. Modul merupakan suatu unit yang

lengkap dan dapat berdiri sendiri serta terdiri atas suatu rangkaian kegiatan

belajar-mengajar yang disusun untuk dapat membantu siswa dalam mencapai

sejumlah tujuan yang akan dicapai serta dirumuskan secara khusus dan jelas.

Modul merupakan suatu paket kurikulum yang disediakan untuk siswa supaya

dapat belajar sendiri untuk dapat mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.

Mulyasa (2006) berpendapat bahwa terdapat beberapa keunggulan

pembelajaran dengan menggunakan media modul, antara lain: pertama berfokus

pada kemampuan individual peserta didik, karena pada hakikatnya mereka

memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri dan lebih bertanggung jawab atas

tindakan-tindakannya. Kedua adanya kontrol terhadap hasil belajar melalui

penggunaan standar kompetensi dalam setiap modul yang harus dicapai oleh

peserta didik. Ketiga relevansi kurikulum ditunjukkan dengan adanya tujuan dan

cara penyapaiannya, sehingga peserta didik dapat mengetahui keterkaitan antara

pembelajaran dan hasil yang akan diperoleh.

Pendekatan pembelajaran IPA tidak hanya mengutamakan hasil, tetapi

juga mengharapkan terjadinya proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

5

pendapat Kamalia (2010) bahwa pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai

titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran yang merujuk

pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat

umum, di dalamnya mewadahi, menginsporasi, menguatkan, dan melatari metode

pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Penggunaan pendekatan

pembelajaran IPA harus sesuai dengan karakteristik materi IPA yang akan

dipelajari siswa juga harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar yang harus dicapai siswa.

Keterampilan proses sains perlu dikembangkan khususnya dalam mata

pelajaran biologi, terkait dengan pembelajaran sains yang lebih banyak menuntut

keterampilan dari siswa. Menurut Semiawan (1992) alasan pertama,

perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak

mungkin lagi guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. Alasan

kedua, para ahli psikologi berpendapat bahwa anak-anak mudah memahami

konsep-konsep yang rumit dan abstrak bila disertai dengan contoh konkret, contoh

yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, dan dengan cara

mempraktekan melalui benda-benda yang benar-benar nyata.

Keterampilan proses sains merupakan pendekatan pembelajaran yang

mengutamakan proses IPA. Jenis-jenis keterampilan proses dalam pendekatan

keterampilan proses sains dapat dikembangkan secara terpisah-pisah, tergantung

dari metode yang akan digunakan (Rustaman, 2005).

Dimyati (2006) berpendapat bahwa terdapat berbagai keterampilan dalam

keterampilan proses, keterampilan-keterampilan tersebut terdiri dari keterampilan-

keterampilan dasar (basic skills) dan keterampilan-keterampilan terintegrasi

(integrated skills). Keterampilan-keterampilan dasar terdiri dari enam

keterampilan, yaitu : mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur,

menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Keterampilan-keterampilan terintegrasi

terdiri dari : mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data

dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, menyimpulkan

dan mengolah data, menganalisa penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan

variabel secara operasional, merancang penelitian dan melaksanakan eksperimen.

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

6

Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah-sekolah masih

menggunakan sistem konvensional dengan metode ceramah meskipun divariasi

tanya jawab dengan siswa dan pemberian tugas pada siswa. Sebagian besar waktu

belajar siswa, dihabiskan untuk mendengarkan ceramah guru, menghafalkan

materi dan mencatat materi. Suasana kelas yang monoton, membuat siswa merasa

bosan dan mengantuk serta lebih memilih berbicara sendiri dengan temannya

daripada memperhatikan penjelasan dari guru. Akibatnya, siswa menjadi pasif

dan kurang kreatif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan

siswa dengan sumber maupun media belajar dalam kegiatan pembelajaran

menyebabkan kurangnya kemampuan psikomotor dan afektif siswa. Siswa jarang

berdiskusi dan bekerja sama dengan siswa lain yang mengakibatkan siswa

menjadi pasif, keterampilan proses sains tidak berkembang, dan sikap ilmiah

siswa kurang. Kebanyakan siswa hanya berorientasi pada kemampuan kognitif

saja serta menganggap bahwa biologi merupakan mata pelajaran yang banyak

menghafal dan membosankan sehingga timbul rasa malas untuk belajar biologi.

Keterampilan proses sains siswa menjadi kurang terakomodasi dengan baik yang

seharusnya ada dalam pembelajaran biologi. Berdasarkan pernyataan–pernyataan

tersebut maka diperlukan suatu inovasi dalam pembelajaran berupa metode atau

model pembelajaran yang interaktif dan dapat membantu siswa dalam penguasaan

keterampilan proses sains. Salah satu inovasi pembelajaran tersebut dengan

menggunakan media modul pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, hasil penelitian

diharapkan dapat meningkatkan keterampilan proses sains pada mata pelajaran

biologi, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul sebagai

berikut: “Pengaruh Penggunaan Modul Hasil Penelitian Bentos sebagai

Bioindikator pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan terhadap

Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban Tahun

Pelajaran 2011/2012”.

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

7

B. Pembatasan Masalah

Dengan melihat identifikasi masalah yang ada di atas, maka perlu

dijelaskan batasan masalah yang ada sehingga penelitian memiliki arti yang jelas

dan terarah. Adapun batasan masalah tersebut adalah :

1. Subjek penelitian

Subyek dalam penelitian ini menggunakan siswa kelas X semester 2

SMA Negeri 1 Mojolaban Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Obyek penelitian

Objek penelitian dibatasi pada:

a. Strategi pembelajaran, meliputi : konvensional ceramah pada kelas kontrol dan

penggunaan modul pada kelas eksperimen.

b. Keterampilan proses sains, meliputi keterampilan terintegrasi dan dasar yang

mengacu pada standart kompetensi dan kompetensi dasar biologi di X SMA

Negeri 1 Mojolaban.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan

adakah pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos sebagai bioindikator

pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan proses sains

siswa kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban tahun pelajaran 2011/2012?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan

modul hasil penelitian bentos sebagai bioindikator pada pokok bahasan

pencemaran lingkungan terhadap keterampilan proses sains siswa kelas X SMA

Negeri 1 Mojolaban tahun pelajaran 2011/2012.

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

8

E. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain :

1. Bagi Siswa

a. Meningkatkan keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran biologi.

b. Melalui penggunaan modul untuk mengaktifkan siswa dalam proses belajar

mengajar.

2. Bagi Guru

a. Memotivasi guru untuk mengembangkan lebih lanjut penggunaan modul pada

konsep yang lain.

b. Memberikan solusi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran biologi

khususnya terkait dengan keterampilan proses sains terintegrasi dan dasar.

3. Bagi Institusi

Memberikan masukan atau saran dalam upaya mengembangkan suatu

proses pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan proses sains

terintegrasi dan dasar siswa kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban sehingga

meningkatkan sumber daya pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang

berkualitas.

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Modul Pembelajaran

a. Pengertian Modul

Modul merupakan paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian

pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk

membantu peserta didik mencapai tujuan belajar. Hal ini senada dengan pendapat

Daryanto (2010) yang menyatakan bahwa dalam pembelajaran dapat diartikan

sebagai proses penciptaan lingkungan yang dapat memungkinkan terjadinya

proses belajar. Belajar dalam pengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi

dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku siswa yang bersifat

konstan. Materi belajar siswa akan menjadi lebih mudah untuk dapat dipahami

dengan bantuan berbagai macam-macam media pembelajaran, salah satunya yaitu

modul pembelajaran.

Pengertian modul menurut Nasution (2005) modul merupakan suatu unit

yang lengkap dan dapat berdiri sendiri serta terdiri atas suatu rangkaian kegiatan

belajar-mengajar yang disusun untuk dapat membantu siswa dalam mencapai

sejumlah tujuan yang akan dicapai serta dirumuskan secara khusus dan jelas.

Modul merupakan suatu paket kurikulum yang disediakan untuk siswa supaya

dapat belajar sendiri untuk dapat mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.

Mulyasa (2006) berpendapat bahwa modul adalah suatu proses

pembelajaran mengenai suatu satuan pokok bahasan tertentu yang disusun secara

sistematis, operasional dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai

dengan pedoman penggunaannya untuk guru. Sebuah modul merupakan

pernyataan satuan pembelajaran dengan tujuan-tujuan, pretes aktivitas belajar

yang memungkinkan peserta didik untuk dapat memperoleh kompetensi-

kompetensi yang belum dikuasai dari hasil pretest dan mengevaluasi

kompetensinya untuk mengukur keberhasilan belajar yang akan dicapai.

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

10

Winkel (1999) menyatakan bahwa modul merupakan suatu unit program

belajar-mengajar terkecil yang secara rinci menggariskan tujuan instruksional

umum yang ditunjang, tujuan instruksional khusus yang harus dicapai, satuan

bahasa yang dipelajari, peranan guru, alat-alat serta sumber yang dipakai, kegiatan

belajar yang dilakukan oleh siswa secara berurutan serta tugas-tugas yang harus

dikerjakannya, cara diadakan evaluasi serta alatnya, cara siswa mendapat umpan

balik.

Terdapat beberapa keuntungan untuk siswa dalam penggunaan modul

sebagai media pembelajaran, sesuai dengan pendapat Nasution (2005)

menyatakan bahwa modul yang disusun dengan baik dapat memberikan banyak

keuntungan bagi siswa, antara lain : balikan atau feedback, penguasaan tuntas

atau mastery, tujuan, motivasi, fleksibilitas, kerja sama, pengajaran remedial.

Modul juga mempunyai sejumlah keuntungan bagi tenaga pengajar, antara lain :

rasa kepuasan, bantuan individual, pengayaan, kebebasan rutin, mencegah

kemubasiran, meningkatkan profesi tenaga pengajar, dan evaluasi formatif.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa modul

merupakan suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu

yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk digunakan oleh

peserta didik.

b. Modul Sebagai Media Pembelajaran

Media pendidikan adalah segala jenis sarana pendidikan yang digunakan

sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan efektivitas

dan efisiensi pencapaian darri tujuan pendidikan. Hal ini senada dengan pendapat

Winkel (1999) memberi batasan bahwa pengajaran individual yang digunakan,

bukan pengajaran yang diberikan kepada siswa secara individu, melainkan

pengajaran yang melibatkan setiap siswa yang berada dalam kelas secara

maksimal dengan kondisi-kondisi eksternal yang di optimalkan bagi masing-

masing siswa.

Mulyasa (2006) berpendapat bahwa tujuan penggunaan modul adalah

untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran di sekolah meliputi,

waktu, dana, fasilitas, maupun tenaga guna mencapai tujuan secara optimal.

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

11

Pembelajaran dengan sistem modul memiliki karakteristik sebagai berikut :

pertama setiap modul harus memberikan informasi dan memberikan pelaksanaan

yang jelas tentangapa yang harus dilakukan oleh seorang peserta didik, bagaimana

melakukannya dan sumber belajar apa yang harus digunakan. Kedua modul

merupakan pembelajaran individual, sehingga mengupayakan untuk melibatkan

sebanyak mungkin karakteristik peserta didik. Ketiga pengalaman belajar dalam

modul disediakan untuk membantu peserta didik mencapaii tujuan pembelajaran

seefektif dan seefisien mungkin, serta memungkinkan peserta didik untuk

melakukan pembelajaran secara aktif, tidak sekedar membaca dan mendengar.

Modul memberikan kesempatan untuk bermain peran (role playing), simulasi dan

berdiskusi. Keempat materi pembelajaran disajiakan secara logis dan sistematis,

sehingga peserta didik dapat mengetahui kapan dia memulai dan kapan dia

mengakhiri suatu modul dan tidak meninbulkan pertanyaan mengenai apa yang

harus dilakuakan. Kelima setiap modul memiliki mekanisme untuk mengukur

pencapaian tujuan belajar peserta didik.

Rustaman (2005) menyampaikan beberapa fungsi dari media

pembelajaran, yaitu : pertama memperjelas dan memperkaya informasi yang

diberikan secara verbal. Kedua meningkatkan motivasi dan perhatian siswa untuk

belajar. Ketiga meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyampaian informasi.

Keempat menambah variasi penyajian materi. Kelima pemilihan media yang tepat

akan menimbulkan semangat, gairah dan mencegah kebosanan siswa untuk

belajar. Keenam kemudahan materi untuk dicerna dan lebih membekas, sehingga

tidak mudah dilupakan siswa. Ketujuh memberikan pengalaman yang lebih

konkret bagi hal yang mungkin abstrak. Kedelapan meningkatkan keingintahuan

siswa. Kesembilan memberikan stimulus dan mendorong respon siswa.

Tujuan penggunaan modul menurut Nasution (2005) yaitu : pertama

membuka kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar menurut kecepatan masing-

masing dalam belajar. Siswa dianggap tidak akan dapat mencapai hasil yang sama

dalam waktu yang sama dan tidak dapat mempelajari sesuatu pada waktu yang

sama. Kedua dapat memberi pilihan dari sejumlah besar topik dalam rangka

sebuah materi dalam suatu mata pelajaran, mata kuliah, bidang studi atau disiplin

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

12

bila kita anggap bahwa pelajar tidak akan mempunyai minat atau motivasi yang

sama untuk dapat mencapai tujuan yang sama. Ketiga memberikan kesempatan

kepada siswa untuk dapat mengenal kelebihan dan kekurangan serta memiliki

kelemahannya yang dapat dilihat melalui modul remedial.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan

utama penggunaan modul sebagai media pembelajaran adalah untuk

meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran disekolah.

2. Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses merupakan pendekatan belajar-mengajar yang

mengarah kepada pengembangan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang

mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri invidu

siswa. Pendekatan keterampilan proses lebih menekankan pada penumbuhan dan

pengembangan sejumlah keterampilan tertentu pada diri peserta didik agar mereka

mampu memproses informasi sehingga ditemukan hal-hal yang baru dan

bermanfaat baik berupa fakta, konsep, maupun pengembangan sikap dan nilai.

Hal ini senada dengan pendapat Sriyono (1992) menyatakan bahwa dalam

pendekatan keterampilan proses dilaksanakan dengan lebih menekankan pada

bagaimana cara siswa dalam belajar, bagaimana cara siswa mengelola

perolehannya, sehingga dapat menjadi miliknya; dimengerti dan dapat diterapkan

sebagai bekal dalam kehidupan di masyarakat sesuai kebutuhannya. Untuk

pembelajaran.

Kamalia (2010) berpendapat bahwa pendekatan keterampilan proses

adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat

berproses untuk dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep dan

teori-teori dengan keterampilan intelektual dan sikap ilmiah siswa sendiri.

Terdapat beberapa alasan yang mendasari perlunya keterampilan proses

sains dilatihkan pada siswa dalam kegiatan belajar mengajar diungkapkan oleh

Dimyati dan Mudjiono (2006) bahwa terdapat berbagai keterampilan dalam

keterampilan proses, keterampilan-keterampilan tersebut terdiri dari keterampilan-

keterampilan dasar (basic skills) dan keterampilan-keterampilan terintegrasi

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

13

(integrated skills). Keterampilan-keterampilan dasar terdiri dari enam

keterampilan, yaitu : mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur,

menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Keterampilan-keterampilan terintegrasi

terdiri dari : mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data

dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, menyimpulkan

dan mengolah data, menganalisa penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan

variabel secara operasional, merancang penelitian dan melaksanakan eksperimen.

Semiawan (1992) berpendapat bahwa terdapat beberapa alasan yang

mendasari perlunya dilatihkan keterampilan proses sains pada siswa dalam

kegiatan belajar mengajar diungkapkan oleh yaitu: siswa harus dilatih untuk

menemukan pengetahuan dan konsep serta mengembangkan sendiri, siswa akan

mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai contoh

yang konkrit, siswa perlu dilatih untuk selalu bertanya, berfikir kritis dan

mengusahakan kemungkinan-kemungkinan untuk menjawab suatu masalah, serta

pengembangan konsep dalam proses belajar mengajar. Pengembangan konsep

tidak lepas dari pengembangan sikap dalam diri siswa, dengan dilatihkannya

keterampilan proses sains dapat mengembangkan sikap ilmiah dalam diri siswa.

Peran guru dalam mengembangkan keterampilan proses sains siswa

menurut Rustaman (2005) terdiri dari: (1) memberikan kesempatan pada siswa

untuk menggunakan keterampilan proses dalam melakkan eksplorasi materi dan

fenomena yang memungkinkan siswa menggunakan alat indranya,

mengumpulkan bukti-bukti, bertanya, merumuskan hipotesis dan keterampilan

proses sains yang lainnya, (2) memberi kesempatan pada siswa untuk berdiskusi

dalam kelompok ataupun kelas, tugas-tugas dirancang agar siswa berbagi

gagasan, menyimak teman lain, mempertahankan dan menjelaskan gagasan

mereka sehingga mereka dituntut untuk berfikir reflektif, (3) membantu siswa

untuk menyadari bahwa keterampilan proses sains penting sebagai bagian dari

proses belajar mereka sendiri, dengan kata lain membantu pengembangan

keterampilan bergantung pada pengetahuan siswa, (4) mendorong siswa mengulas

(review) secara kritis tentang kegiatan yang telah mereka lakukan, (5) memberi

teknik atau strategi untuk meningkatkan keterampilan, khususnya ketepatan dalam

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

14

observasi. Guru bertindak sebagai fasilitator, guru tidak memberikan konsep

kepada siswa, tetapi berusaha untuk membimbing dan menciptakan kondisi

belajar yang memungkinkan siswa untuk dapat melakukan penemuan konsep-

konsep atau fakta-fakta.

Kamalia (2010) berpendapat bahwa pendekatan keterampilan proses

adalah perlakuan yang diterapkan dalam pembelajaran yang menekankan pada

pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan kemudian

mengkomunikasikan perolehannya. Keterampilan memperoleh pengetahuan dapat

dengan menggunakan kemampuan olah pikir (psikis) atau olah perbuatan (fisik).

Belajar sains tidak hanya belajar dalam wujud pengetahuan dekklaratif

berupa fakta, konsep, hukum, prinsip, tetapi juga belajar tentang pengetahuan

prosedural berupa cara memperoleh informasi, cara sains dan teknologi bekerja,

kebiasaan bekerja ilmiah dan keterampilan berfikir. Belajar sains memfokuskan

kegiatan pada penemuan dan pengolahan informasi melalui kegiatan mengamati,

mengukur, mengajukan pertanyaan, mengklasifikasi, memecahkan masalah dan

lain-lain (Wenno, 2008).

Keterampilan proses sains mempunyai ciri-ciri tertentu, menurut Samana

(1992) ciri-ciri tersebut meliputi pendekatan pembelajaran yang strategis,

mendayagunakan semua fungsi diri siswa, mendukung nilai tambah dan

meningkatkan kreativitas, berasaskan utuh serta kemanusiaan dan meningkatkan

sosialisasi diri siswa.

Rustaman (2005) berpendapat bahwa keterampilan proses sains

mempunyai ciri-ciri aktifitas yang dapat diamati sehingga memudahkan dalam

pengukurannya. Penjelasan jenis keterampilan proses sains dan ciri indikatornya

dapat dilihat pada Tabel 2.1

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

15

Tabel 2.1 Macam-macam Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya

Keterampilan Proses Sains

Indikator

1. Mengamati

v Menggunakan banyak indera untuk memperoleh informasi

2. Mengelompokkan v Membandingkan beberapa objek v Membandingkan ciri-ciri v Mencari persamaan dan perbedaan

3. Menafsirkan v Mencari hubungan hasil-hasil pengamatan v Menyimpulkan hasil pengamatan

4. Memprediksi

v Menggunakan pola hasil pengamatan v Mengemukakan kejadian yang mungkin terjadi pada

sesuatu yang belum diamati 5. Mengajukan

pertanyaan v Membuat pertanyaan apa, bagaimana, dan mengapa v Bertanya meminta suatu penjelasan

6. Berhipotesis v Mengetahui terdapat bangak penjelasan dari satu kejadian

v Memahami bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya

7. Merencanakan percobaan

v Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan v Menentukan variabel v Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa

langkah kerja v Menentukan apa yang akan diukur, diamati, dan

dicatat 8. Menggunakan

Alat v Mengetahui bagaimana menggunakan alat dan bahan

9. Menerapkan konsep

v Menggunakan konsep yan telah dipelajari dalam situasi baru

v Menggunakan konsep lama untuk memahami kejadian baru

10. Berkomunikasi

v Memvariasi bentuk penyajian v Menggunakan grafik, tabel, atau diagram

11. Melaksanakan percobaan

v Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan v Menentukan variabel v Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa

langkah kerja v Menentukan apa yang akan diukur, diamati, dan

dicatat Keterampilan proses sains dilatihkan untuk mendapatkan suatu

pengetahuan dari dalam siswa. Guru mengajar bukanlah memindahkan

pengetahuan dari guru pada siswa, melainkan suatu aktivitas yang memungkinkan

siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya sehingga siswa aktif dalam

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

16

pembelajaran. Diperlukan suatu pembelajaran yang dapat menunjang

dilatihkannya keterampilan proses sains siswa.

Siswa akan mendapatkan ditribusi yang baik dari keterampilan proses,

siswa memperoleh pengertian yang tepat tentang hakikat pengetahuan,

memperoleh kesempatan bekerja dengan ilmu pengetahuan dan merasa senang

memperoleh kesempatan belajar proses memperoleh dan memproduk ilmu

pengetahuan (Dimyati dan Mudjiono, 2006)

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan

proses sains dapat membantu siswa dalam menemukan dan mengembangkan

sendiri fakta dan konsep serta dapat menumbuhkan dan mengembangkan sikap

dan nilai yang dituntut. Keterampilan proses sains juga menjadi roda penggerak

penemuan dan pengembangan sikap dan nilai. Seluruh irama gerak atau tindakan

dalam proses belajar-mengajar seperti ini akan menciptakan kondisi belajar siswa

aktif .

B. Hasil Penelitian Relevan

Penelitian tentang modul sebagai media pembelajaran dan keterampilan

proses sain sudah digunakan oleh peneliti-peneliti yang sudah lalu. Berikut ini

merupakan beberapa penelitian yang menggunakan modul sebagai media

pembelajaran dan keterampilan proses sains, yaitu :

Kesimpulan yang diperolah dari hasil penelitian Yulianti (2010)

menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe Learning Together

disertai modul pada pokok bahasan pencemaran dan perubahan lingkungan dapat

meningkatkan keterampilan proses sains dasar siswa kelas X-6 SMA Negeri 8

Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.

Hasil penelitian Wenno (2010) dalam jurnal model modul pembelajaran

sains berbasis problem solving method, dan sistem evaluasi berdasarkan

karakteristik siswa dalam pembelajaran sains dapat dikembangkan lebih lanjut

sebagai alternatif pemecahan masalah proses pembelajaran sains SMP/MTs di

Propinsi Maluku.

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

17

Sunyoto (2006) dalam jurnal efektifitas yang berjudul penggunaan

Modul Pembelajaran Interaktif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMK

bidang keahlian teknik mesin, diperoleh hasil penelitian bahwa penggunaan

Modul Pembelajaran Interaktif dalam pembelajaran siswa SMK bidang keahlian

Teknik Mesin lebih efektif daripada pembelajaran tanpa menggunakan Modul

Pembelajaran Interaktif.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran biologi sebagai sains yang harus berorientasi pada hasil

dan proses. Pembelajaran biologi selain mendapatkan hasil yang baik seseorang

juga harus melalui proses ilmiah supaya dapat memaknai pembelajaran biologi

sebagai sains. Dengan mengikuti proses yang baik seseorang juga akan

mempunyai keterampilan proses sains yang bagus. Pembelajaran biologi tidak

cukup hanya dengan menghafalkan fakta dan konsep yang sudah jadi, tetapi

dituntut pula menemukan fakta-fakta dan konsep-konsep tersebut melalui

observasi dan eksperimen.

Banyak hal yang yang dapat mempengaruhi keterampilan proses sains

siswa. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi keterampilan proses sains adalah

penggunaan media pembelajaran yang diterapkan dikelas dengan baik dan tepat.

Banyak dikembangkan media-media pembelajaran oleh para ahli-ahli pendidikan

dan guru sebagai tenaga pengajar. Salah satu media pembelajaran yang baik untuk

kreativitas guru dan menunjang keaktifan siswa adalah dengan menggunakan

media pembelajaran modul. Peneliti bermaksud untuk mengetahui pengaruh

penggunaan modul hasil penelitian sebagai bioindikator terhadap keterampilan

proses sains siswa SMA Negeri 1 Mojolaban. Supaya lebih jelas kerangka

berpikir juga disajikan dalam bentuk peta konsep berikut :

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

18

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Masalah: 1. Pembelajaran disekolah cenderung

hanya menghafal materi yang disampaikan guru.

2. Pembelajaran saat ini siswa kurang diberi kesempatan mengembangkan keterampilan proses sains.

Akibatnya: a) Siswa hanya mendengarkan guru

ceramah dan tidak aktif saat proses pembelajaran.

b) Keterampilan proses sains siswa rendah.

Manfaat: a. Meningkatkan keterampilan proses sains siswa

dalam pembelajaran biologi. b. Melalui penggunaan modul untuk

mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar

Penerapan Modul Sebagai Media Pembelajaran

Keterampilan Proses Sains Siswa Rendah

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

19

D. Hipotesis

Dengan dasar kajian teori beberapa referensi tersebut, peneliti

mengajukan hipotesis berikut : Terdapat pengaruh penggunaan modul hasil

penelitian bentos sebagai bioindikator terhadap keterampilan proses sains siswa

kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban.

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experiment)

yang menggunakan modul sebagai sumber atau bahan pembelajaran pada kelas

kontrol. Modul sebagai bahan pembelajaran ini disusun dari hasil penelitian.

I. Penelitian Laboratorium

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sungai Pepe Surakarta, Jawa tengah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Juni-November 2011.

B. Penyusunan Modul Hasil Penelitian

1. Alat dan Bahan

Penelitian ini memerlukan alat dan bahan yaitu SRCC (Sedgwick Rafter

Counting Cell), formalin 40%, water sampler, jala sauber, pipet tetes, cawan petri,

saringan standard berpori 0.595 mm, botol sampel, cawan petri bergaris, buku

identifikasi plankton bentos,

2. Cara Kerja

a. Pengambilan sampel bentos

Penelitian dilakukan di sepanjang perairan Sungai Pepe Surakarta dengan

menentukan 3 lokasi penelitian yaitu hulu,tengah dan hilir. Dalam setiap lokasi

penelitian atau stasiun diambil sampel pada 3 titik yaitu tepi kiri, tengah dan tepi

kanan sebagai substasiun. Pada tiap substasiun, dilakukan 3 kali pengambilan

sampel sebagai ulangan.

Pengambilan sampel bentos dilakukan dengan menggunakan Sauber dan

Ekman Grab disesuaikan dengan kondisi di setiap stasiun apakah berarus

deras/tidak dan dasar berpasir/berbatu. Sampel bentos yang sudah diambil

selanjutnya disaring dengan saringan bertingkat dan diawetkan dengan formalin

40%.

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

21

Sampel bentos yang sudah diambil selanjutnya diidentifikasi di

laboratorium dengan bantuan mikroskop, mikroskop stereo dan buku identifikasi

bentos.

b. Penghitungan kerapatan bentos

Kerapatan atau densitas bentos dihitung dengan rumus :

å´´

=S

clr

N1

000.10

N = kerapatan bentos S = jumlah spesies c = jumlah individu tiap spesies

r = jumlah ulangan pengambilan l = luas bidang pengambilan pada alat (cm2)

c. Pengukuran parameter kimia fisika air sungai

Dilakukan pengukuran parameter kimia dan fisika air sungai meliputi DO

(Dissolved Oxigen). pH dan Suhu. Pengukuran parameter ini dilakukan langsung

di tempat pengambilan sampel.

d. Interpretasi Data

Dilakukan interpretasi data melalui uji lanjutan pengukuran Indeks

Diversitas bentos yang dihitung berdasarkan rumus Shanon & Weaver yaitu:

H = - ∑ phi ln phi sedangkan phi =

Dimana:

H = Indeks Diversitas (ID) Shanon-Wiener

N = Jumlah total seluruh spesies

n = Jumlah spesies X

Selanjutnya nilai ID tiap stasiun dikonversikan ke dalam Table 3.1

Tabel 3.1 Tingkat Pencemaran Berdasarkan Indeks Diversitas

No Tingkat Pencemaran ID

1. Tidak tercemar >2

2. Tercemar ringan 2 - 1,6

3. Tercemar sedang 1,6 – 1

4. Tercemar berat <1

Sumber (Wisnu Wardhana, 2006)

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

22

II. Penelitian Sekolah

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Mojolaban Sukoharjo

tahun pelajaran 2011/2012.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

Tahap Kegiatan penelitian Bulan ke (dalam tahun 2012)

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10

Persiapan

1. Permohonan pembimbing

2. Survei sekolah

3. Konsultasi judul

4. Konsultasi draf proposal

5. Konsultasi instrument dan seminar proposal

Pelaksanaan

1. Ijin penelitian dan melengkapi instrument

2. Try out instrumen penelitian

3. Pelaksanaan penelitian dan konsultasi bab I, II, dan III

Pengolahan data dan penyusunan laporan

Pengolahan data hasil penelitian dan penyusunan laporan

Gambar 3.1 Jadwal Penelitian

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

23

B. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu (Quasi

experiment). Alasan digunakan penelitian eksperimental semu adalah peneliti

tidak mungkin mengontrol semua variabel yang relevan. Tujuan penelitian

eksperimen adalah untuk mencari hubungan sebab akibat dengan memberi

perlakuan-perlakuan tertentu pada dua kelompok eksperimen. Rancangan

penelitian ini adalah Posttest Only Control Design menurut Sugiyono (2011:

112) dapat digambarkan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Skala Rancangan Posttest Only Control Design.

Kelompok Treatment Posttest Kontrol (R) X1 O1 Eksperimen (R) X2 O2

Keterangan:

X1 : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok kontrol dengan pendekatan

pembelajaran konvensional.

X2 : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen dengan pendekatan

pembelajaran konvensional disertai dengan modul.

O1 : Tes akhir yang diberikan kepada kelompok kontrol.

O2 : Tes akhir yang diberikan kepada kelompok eksperimen.

(R) : Random assigment (pemilihan kelompok secara random)

Keterkaitan antara variabel bebas yang berupa modul hasil penelitian dan

pendekatan konvensional terhadap variabel terikat yang berupa Keterampilan

Proses Sains tertuang dalam paradigma penelitian. Skema paradigma penelitian

bisa dilihat pada Gambar 3.2.

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

24

Gambar 3.2 Skema paradigma penelitian

Keterangan :

X : Model pembelajaran

X1 : Model pembelajaran konvensional dengan ceramah bervariasi disertai

dengan media modul

X2 : Model pembelajaran konvensional dengan ceramah bervariasi

Y : Keterampilan proses sains

Y1 : Keterampilan proses sains mengamati

Y2 : Keterampilan proses sains mengelompokkan

Y3 : Keterampilan proses sains merencanakan percobaan

Y4 : Keterampilan proses sains menggunakan alat dan bahan

Y5 : Keterampilan proses sains berkomunikasi

X1 Y1

X1 Y2

X1 Y3

X1 Y4

X1 Y5

X1 Y6

X2 Y1

X2 Y2

X2 Y3

X2 Y4

X2 Y5

X2 Y6

Y1

Y2

Y3

Y4

Y5

Y6

Y1

Y2

Y3

Y4

Y5

Y6

Y X1

X2 Y

X

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

25

Y6 : Keterampilan proses sains mengajukan pertanyaan

X1 Y1 : Keterampilan proses sains mengamati dengan media modul

X1 Y2 : Keterampilan proses sains mengelompokkan dengan media modul

X1 Y3 : Keterampilan proses sains merencanakan percobaan dengan media modul

X1 Y4 : Keterampilan proses sains menggunakan alat dan bahan dengan media

modul

X1 Y5 : Keterampilan proses sains berkomunikasi dengan media modul

X1 Y6 : Keterampilan proses sains mengajukan pertanyaan dengan media modul

X2 Y1 : Keterampilan proses sains mengamati dalam pembelajaran konvensional

X2 Y2 :Keterampilan proses sains mengelompokkan dalam pembelajaran

konvensional

X2 Y3 : Keterampilan proses sains merencanakan percobaan dalam pembelajaran

konvensional

X2 Y4 :Keterampilan proses sains menggunakan alat dan bahan dalam

pembelajaran konvensional

X2 Y5 :Keterampilan proses sains berkomunikasi dalam pembelajaran

konvensional

X2 Y6 :Keterampilan proses sains mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran

konvensional

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester 2

SMA Negeri 1 Mojolaban Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak enam

kelas.

2. Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2011). Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas,

yaitu kelas X.6 sebagai kelas kontrol sebanyak 36 siswa dan kelas X.5 sebagai

kelas eksperimen sebanyak 38 siswa.

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

26

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

cluster random sampling. Cluster random sampling merupakan cara pengambilan

sampel pada sumber data yang luas, dimana sampel dipilih dalam kelompok-

kelompok tertentu secara random. Menurut Subana dan Sudrajat (2009) cluster

random sampling adalah pengambilan sampel secara random yang bukan

individual, tetapi kelompok-kelompok unit yang kecil atau cluster. Pengambilan

sampel dilakukan secara acak dari tiga kelas pada kelas X Negeri 1 Mojolaban

Sukoharjo. Jumlah sampel yang dibutuhkan adalah dua cluster diperoleh dengan

membagi besarnya sampel dengan ukuran cluster, sehingga dari populasi

sebanyak tiga kelas diambil dua kelas sebagai sampel. Sampel yang diambil

sebanyak dua kelas yang akan diperlakukan sebagai kelas kontrol dan kelas

eksperimen.

Uji normalitas dilakukan dengan uji Anderson Darling (α = 0,05) dan

menggunakan bantuan program minitab 16. H0 menyatakan bahwa sampel berasal

dari populasi yang berdistribusi normal dan H1 menyatakan bahwa sampel tidak

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Keputusan uji dinyatakan bahwa

Ho diterima jika p-value>0.05. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa tiap

kelompok dalam populasi kelas X SMA N 1 Mojolaban memiliki nilai p-

value>0.05 pada setiap kelompok sehingga menunjukan distribusi yang normal.

Hasil tes normalitas disajikan pada Tabel 3.3 dan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 4.

Tabel 3.3. Rangkuman Uji Normalitas

Keterampilan Proses Sains

P-value Kriteria Keputusan Uji H0 Kelompok

Kontrol Kelompok Eksperimen

0.223 0.122 P-value > 0.05

Diterima (Normal)

Data yang berupa dokumen hasil belajar pada kelompok-kelompok dalam

populasi kemudian diuji dengan uji Levene’s (α=0,05) yang menggunakan

bantuan program minitab 16 untuk mengatahui apakah populasi bersifat homogen.

H0 dinyatakan bahwa tiap kelompok memiliki variansi yang sama (Homogen). H1

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

27

dinyatakan bahwa tiap kelompok tidak memiliki variansi yang sama. Keputusan

uji dinyatakan jika p-value>0.05 maka Ho diterima. Hasil uji homogenitas

disajikan pada Tabel 3.4 dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.

Tabel 3.4 Rangkuman Uji Homogenitas

Keterampilan Proses Sains

P-value Kriteria Keputusan Uji H0 Kelompok

Kontrol Kelompok Eksperimen

0.223 0.122 P-value > 0.05

Diterima (Normal)

Hasil dari uji Levene’s menunjukan nilai p-value>0.05 sehingga dapat

diketahui bahwa kelompok-kelompok dalam populasi memiliki varians yang tidak

berbeda nyata sehingga populasi bersifat homogen.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu

variabel terikat, yaitu:

a. Variabel bebas

Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang dipilih

oleh peneliti untuk dicari pengaruhnya terhadap variabel terikat (dependent

variable). Variable bebas dalam penelitian ini adalah media pembelajaran modul.

b. Variabel terikat

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

kehadirannya dipengaruhi oleh variabel yang lain. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah Keterampilan Proses Sains.

2. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengambilan data yaitu:

a. Metode Tes

Tes sebagai instrumen pengumpul data merupakan serangkaian

pertanyaan yang digunakan sebagai pengukur dari keterampilan, pegetahuan,

intelegensi, kemampuan yang dimiliki individu atau kelompok (Subana dkk.

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

28

2000). Bentuk tes yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa tes uraian

sebanyak 5 butir soal. Instrumen secara lengkap terdapat di Lampiran 1.

b. Metode Nontes

1. Metode Dokumentasi

Teknik dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data berupa

catatan-catatan dan menelaah dokumen sekolah yang berkaitan dengan

objek penelitian. Data yang dikumpulkan dengan teknik ini adalah data

nilai Ujian Semester Ganjil kelas X tahun pelajaran 2011/2012 mata

pelajaran biologi sebagai data awal yang di gunakan untuk uji

keseimbangan. Instrumen secara lengkap terdapat di Lampiran 3.

2. Metode Observasi

Observasi merupakan salah satu langkah untuk memperoleh data

tentang pribadi dan tingkah laku setiap individu anak didik secara

langsung. Metode observasi digunakan untuk mengambil data

keterampilan proses sains siswa yang mengarah ke psikomotor. Penilaian

dilakukan oleh observer dengan melakukan checklist (√) pada lembar

observasi. Skala yang digunakan pada lembar observasi adalah numerical

rating scale dengan skala 1 sampai 4 (Sugiyono, 2011). Instrumen secara

lengkap terdapat di Lampiran 1.

3. Teknik Penyusunan Instrumen

Penilaian kemampuan berpikir kreatif menggunakan bentuk tes uraian.

Instrumen yang akan dibuat terlebih dahulu dibuat kisi-kisi yang selanjutnya

dituangkan dalam bentuk tes. Instrumen yang akan digunakan untuk

mengambil data harus diujicobakan terlebih dahulu pada sampel dari mana

populasi diambil (Sugiyono, 2011). Instrument tes diuji validitas dan

reliabilitasnya untuk mengetahui tingkat kualitas soal.

F. Validasi Instrumen

Penilaian kemampuan keterampilan proses sains menggunakan bentuk

soal uraian. Instrumen yang akan dibuat terlebih dahulu dibuat kisi-kisi yang

selanjutnya dituangkan dalam bentuk tes. Instrumen yang akan digunakan untuk

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

29

mengambil data harus diujicobakan terlebih dahulu pada sampel dari mana

populasi diambil (Sugiyono, 2011). Instrument tes diuji validitas dan

reliabilitasnya untuk mengetahui tingkat kualitas soal, secara lengkap terdapat

pada Lampiran 2. Kelayakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diuji

sebagai berikut:

a. Validitas

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi validitas

konstruk, isi, dan butir soal. Validitas isi merupakan tingkat dimana suatu tes

mengukur lingkup isi yang dimaksudkan (Darmadi, 2011). Pengujian

validitas isi untuk instrumen berbentuk tes obyektif tipe pilihan ganda pada

penelitian ini dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan

materi pelajaran yang telah diajarkan. Instrumen yang telah disusun sesuai

kurikulum (materi dan tujuannya) agar memenuhi validitas isi, dapat

dimintakan bantuan ahli bidang studi untuk menelaah apakah konsep materi

yang diajukan telah memenuhi atau tidak sebagai sampel tes (Sudjana, 2010).

Validitas konstruk merupakan kesanggupan alat penilaian untuk mengukur

pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukur (Sudjana,

2010). Pengujian validitas konstruk instrumen test pada penelitian ini

menggunakan pendapat dari ahli (experts judgment). Para ahli diminta

pendapatnya mengenai instrumen yang telah disusun berdasarkan aspek-

aspek yang akan diukur (Sugiyono, 2011).

Validitas butir soal dihitung dengan menggunakan rumus koefisien

Product moment dari Karl Pearson sebagai berikut:

rxy =( )( )

( ) ( ) }}{{ 2222iiii

iiii

yynxxn

yxyxn

å-åå-å

åå-å

Keterangan :

Rxy : koefisien korelasi antara x dan y

n : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen)

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

30

X : skor untuk butir ke-i

Y : skor total (dari subyek try out)

Jika harga r hitung < r tabel, maka korelasi tidak signifikan sehingga

item pertanyaan dikatakan tidak valid. Dan sebaliknya, jika r hitung > r tabel

maka item petanyaan dinyatakan valid (Hamzah, 2001).

Nilai rXY kemudian digunakan dalam perhitungan pada uji-t. Uji-t

dilakukan dengan rumus Riduwan (2004) yaitu:

thitung =2

XY

XY

r1

2r

-

-N

Keterangan :

t : nilai t menurut perhitungan uji t

rXY : koefisien korelasi antara x dan y

N : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen)

Langkah selanjutnya adalah melihat distribusi (Tabel t) untuk taraf

signifikansi (α) = 0,05 dan derajad kebebasannya (dk= N-2). Perbandingan

tersebut menghasilkan keputusan uji yaitu jika jika thitung < ttabel maka item

soal tidak valid, sedangkan jika thitung > ttabel maka item soal dapat dinyatakan

sebagai soal yang valid. Hasil try out pertama uji validitas tes KPS secara

lengkap disajikan pada Tabel 3.5 dan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 2.

Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Uji Validitas Try Out

Instrumen Penelitian

Jumlah Soal Keputusan Uji Validitas Valid Invalid

Tes KPS 5 soal 5 -

Berdasarkan Tabel 3.5 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan uji

validitas soal kognitif menunjukkan bahwa dari 5 butir soal yang diberikan

sudah valid, karena itu tidak perlu diadakan dites ulang (retest).

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

31

b. Reliabilitas

Reliabilitas alat penilaian merupakan tingkatan dimana suatu tes

secara konsisten mengukur apa yang diukur (Darmadi, 2011). Hal ini

memiliki makna bahwa kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan

memberikan hasil yang relatif sama. Pengujian reliabilitas ini menggunakan

metode reliabilitas internal yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari hasil

satu kali uji coba instrumen. Analisis uji reliabilitas ini menggunakan rumus

Alfa Cronbach.

Rumus koefisien reliabilitas Alfa Cronbach menurut Sugiyono (2011).

Keterangan:

r11 = Reliabilitas yang dicari

k = Mean kuadrat antar subjek

= Mean kuadrat kesalahan

= Varians total

Rumus untuk varians total:

Rumus untuk varians item:

Keterangan:

JKi = jumlah kuadrat seluruh skor item

JKs = jumlah kuadrat subjek

Acuan penilaian reliabilitas dari butir soal atau item dilihat dari nilai r

menurut Riduwan (2004) dalam Tabel 3.6.

ïþ

ïýü

ïî

ïíì-

-= å

2

2

11 11

t

i

S

S

kk

r

å 2iS

2tS

22

n

JKs

n

JKiS i - =

22

n (SXt)2

n SXt2

S t -=

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

32

Tabel 3.6 Skala Penilaian Reliabilitas Butir Soal atau Item.

No Skala r11 Keterangan 1 2 3 4 5

Antara 0,80 sampai dengan 1,00 Antara 0,60 sampai dengan 0,799 Antara 0,40 sampai dengan 0,599 Antara 0,20 sampai dengan 0,399 Antara 0,00 sampai dengan 0,199

Sangat Tinggi (ST) Tinggi (T) Cukup (C) Rendah (R) Sangat Rendah (SR)

Hasil try out uji reliabilitas soal tes KPS dan angket afektif disajikan

pada Tabel 3.7 dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.

Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Try Out Uji Reliabilitas.

Instrumen Penelitian

Jumlah Soal

Keputusan Uji Reliabilitas

Kriteria Reliabilitas

Tes KPS 5 soal 0.57 Cukup

Berdasarkan Tabel 3.7 menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas tes

KPS menggunakan rumus Kuder-Richardson (K-R 20) diperoleh r11=0.57038

yang berarti bahwa koefisien reliabilitas soal tes KPS memiliki kriteria

cukup.

G. Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis perbedaan

dua perlakuan dengan uji t (t test). Analisis uji t memerlukan uji prasyarat analisis

yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Prasyarat

Uji prasyarat yang dibutuhkan untuk hipotess penelitian ini adalah uji

normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan uji Anderson-Darling dengan α=

0.050 dan dibantu program Minitab 16. H0 dinyatakan bahwa data

berdistribusi normal. H1 dinyatakan bahwa data tidak berdistribusi

normal. Jika nilai p-value>0.050 maka H0 diterima sehingga dapat

dikatakan bahwa data terdistribusi normal.

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

33

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel

penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak (Budiyono,2009).

Perhitungan uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji uji

Levene’s dengan α = 0,050 dan dibantu program Minitab 16. H0

dinyatakan bahwa tiap kelompok memiliki variansi yang sama

(Homogen). H1 dinyatakan bahwa tiap kelompok tidak memiliki variansi

yang sama. Keputusan untuk uji ini adalah jika nilai p-value>0.050 maka

H0 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa data homogen.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis perbedaan dua

perlakuan dengan uji t (t-test). Statistik uji hipotesis yang digunakan adalah uji-

t dua sampel yang independen pada tingkat signifikasi (α): 0.05 yang dibantu

dengan program Minitab 16. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan

keputusan hipotesis adalah H0 ditolak jika nilai probabilitas p-value<0.050 dan

thitung>t(α,df). Hal ini berlaku pula sebaliknya yaitu jika nilai probabilitas p-

value>0.050 dan thitung < t(α,df), maka H0 diterima.

Hipotesis nihil (Ho) dalam penelitian ini menyebutkan bahwa tidak ada

perbedaan penggunaan modul hasil penelitian bentos sebagai bioindikator pada

pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan proses sains

siswa kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban tahun pelajaran 2011/2012, sedangkan

H1 menyebutkan bahwa ada perbedaan antara penggunaan modul hasil

penelitian bentos sebagai bioindikator pada pokok bahasan pencemaran

lingkungan terhadap keterampilan proses sains siswa kelas X SMA Negeri 1

Mojolaban tahun pelajaran 2011/2012.

H. Prosedur Penelitian

Sesuai dengan rancangan penelitian Posttest Only Control Design, dapat

disusun prosedur operasional penelitian, yaitu perencanaan, perlakuan, dan

analisis data. Secara terperinci prosedur penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data penelitian diperoleh dari keterampilan proses sains siawa.

Penggunaan modul hasil penelitian diterapkan pada kelas X.5 sebagai kelompok

eksperimen sebanyak 30 siswa dan pendekatan konvensional dengan metode

ceramah diterapkan pada kelompok kontrol, yaitu kelas X.6 sebanyak 36 siswa.

Hasil data keterampilan proses sains dari kedua kelompok yang diperlakukan

dengan pembelajaran yang berbeda kemudian dibandingkan sehingga diketahui

ada atau tidaknya pengaruh modul hasil penelitian terhadap kemampuan

keterampilan proses sains siswa.

Data penelitian berupa nilai postes siswa yang diambil setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran. Dua nilai postes dari kelompok konrol dan kelompok

eksperimen dianalisis secara statistik menggunakan uji-t. Uji-t digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara nilai kelompok

kontrol dengan nilai kelompok eksperimen. Uji normalitas berupa uji Anderson-

Darling dan uji homogenitas yang berupa uji levene’s diperlukan sebagai

prasyarat uji-t. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan hipotesis

adalah tingkat signifikasi (α) : 0.05 atau 5% dengan daerah kritisnya yaitu Ho

ditolak jika signifikasi probabilitas (p-value) < α (0.05). Hal ini berarti jika

signifikasi probabilitas (p-value) < 0.05 maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan

sebaliknya jika signifikasi probabilitas (p-value) > 0.05 maka hipotesis nihil

diterima. Diterima dan ditolaknya hipotesisi menunjukkan ada atau tidaknya

pengaruh penggunaan modul hasil penelitian sebagai bioindikator pada pokok

bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan proses sains siswa kelas X

SMA Negeri 1 Mojolaban tahun pelajaran 2011/2012

Pengambilan data keterampilan proses sains menggunakan tes tertulis

berupa tes uraian dan lembar observasi. Data penelitian diperoleh dari dua

kelompok, yaitu kelompok kontrol dan eksperimen. Kelompok eksperimen pada

kelas X.5 dan kelompok kontrol pada kelas X.6 SMA N 1 Mojolaban, tahun

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

35

pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian berupa deskripsi data, pengujian hipotesis,

dan pembahasan disampaikan sebagai berikut:

A. Deskripsi Data

Deskripsi Data Keterampilan Proses Sains Biologi

Data hasil penelitian dalam pembelajaran biologi berupa keterampilan

proses sains biologi siswa pada materi pencemaran lingkungan. Keterampilan

proses sains yang lebih menekankan kognitif diukur menggunakan tes essay

seperti mengelompokkan, menggunakan alat dan bahan, berhipotesis,

menyimpulkan, mengajukan pertanyaan dan keterampilan proses sains yang lebih

menekankan psikomotor diukur menggunakan lembar observasi seperti

mengamati, melaksanakan percobaan dan mengkomunikasikan. Hasil

keterampilan proses sains siswa secara keseluruhan yaitu kelas kontrol dan kelas

eksperimen pada materi pencemaran lingkungan berdasarkan perhitungan dapat

dilihat pada lampiran dan disajikan secara ringkas dalam Tabel 4.1 dan Gambar

4.1

Tabel 4.1 Data Keterampilan Proses Sains Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Hasil Statistik

Kelompok Kontrol

Kelompok Eksperimen

Mean 77.361 85.000 Standart Deviation Variance Minimun Maximum N

11.861 140.694 50.000 100.00

36

9.726 94.595 60.00 100.00

38

Tabel 4.1. menunjukan bahwa rata-rata nilai keterampilan proses sains

siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol.

Variansi dan standar deviasi kelompok eksperimen lebih rendah daripada

kelompok kontrol, keadaan ini menunjukan bahwa tingkat keragaman atau

variabilitas nilai pada kelompok eksperimen lebih kecil atau lebih homogen

daripada kelompok kontrol (Sudijono, 2006). Nilai minimum pada kelompok

eksperimen menunjukan hasil yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.

Nilai maksimum antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama tetapi

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

36

jumlah siswa yang memperoleh nilai maksimum di kelompok eksperimen lebih

banyak dibandingkan pada kelompok kontrol. Data selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran 3. Berdasar hasil tersebut secara umum dapat dikatakan bahwa

keterampilan proses sains siswa pada kelompok eksperimen secara deskriptif

lebih baik dari pada kelompok kontrol.

Berdasarkan Tabel 4.1. dapat dibuat diagram batang perbandingan

keterampilan proses sains kelompok kontrol dengan konvensional menggunakan

ceramah bervariasi dan kelompok eksperimen dengan menggunakan modul hasil

penelitian seperti pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Rata-rata Nilai Keterampilan Proses Sains

Kelompok Kontrol dan Eksperimen.

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata nilai KPS siswa secara

keseluruhan yang hasilnya lebih tinggi kelompok eksperimen dari pada kelompok

kontrol. Keadaan tersebut menunjukan bahwa penggunaan modul hasil penelitian

mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Nilai KPS juga dapat

dilihat rata-ratanya setiap aspek. Aspek-aspek KPS dinilai menggunakan tes essay

dan lembar observasi. Berikut disajikan dalam histogram pada gambar 4.2.

70

75

80

85

KELOMPOK KONTROL KELOMPOKEKSPERIMEN

RATA

-RA

NIL

AI K

PS

HASIL KEMAMPUAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

77,361

85,000

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

37

Gambar 4.2 Histogram Rata-rata Nilai KPS Siswa Setiap Aspek

Gambar 4.2 menunjukkan rata-rata nilai setiap aspek keterampilan proses

sains kelas eksperimen bahwa hampir seluruh aspek lebih tinggi dari pada kelas

kontrol. Nilai tertinggi kelas eksperimen didapat pada aspek mengelompokkan

yaitu sebanyak 97 %, sedangkan terendah pada aspek mengamati yaitu sebanyak

76 %. Berdasarkan urutan dari nilai aspek keterampilan proses sains dari yang

terendah ke yang tertinggi adalah mengamati 76%, menyimpulkan 78%,

mengkomunikasikan 82%, menggunakan alat dan bahan 93%, melakukan

percobaan 95%, dan mengelompokkan 97%. Sedangkan pada kelas kontrol secara

berurutan dari terendah ke yang tertinggi adalah menyimpulakn 57%, mengamati

71%, mengkomunikasikan 76%, melakukan percobaan 79%, menggunakan alat

dan bahan 84%, dan mengelompokkan 89%.

B. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Tujuan dilakukan uji normalitas ini untuk melihat apakah data yang

diperoleh terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini

0

20

40

60

80

100

71

89 84 76

57

79 76

97 93 82 78

95 Pr

osen

tase

Nila

i Ket

eram

pila

n Pr

oses

Sai

ns

Aspek Keterampilan Proses Sains

Kelas kontrol

Kelas eksperimen

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

38

menggunakan uji Anderson-Darling. Normalitas pada data dapat diketahui dari

populasi yang berdistribusi normal (H0=diterima), yaitu jika nilai nyata

probabilitasnya (p-value) lebih besar dari nilai signifikansi (α = 0.05). Hasil uji

normalitas keterampilan proses sains secara lengkap disajikan pada Lampiran 4

dan secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Keterampilan Proses Sains Siswa

Keterampilan Proses Sains

P-value Kriteria Keputusan Uji H0 Kelompok

Kontrol Kelompok Eksperimen

0.223 0.122 P-value > 0.05

Diterima (Normal)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil uji normalitas menggunakan

Anderson-Darling diperoleh nilai probabiliti (p-value) lebih dari nilai signifikasi

0.05 (p-value > 0.05) sehingga keputusan uji H0 diterima. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa semua sampel pada penelitian ini terdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui bahwa variansi-variansi

pada populasi sama atau homogen. Perhitungan uji homogenitas pada penelitian

ini menggunakan uji Levene’s. Kriteria pengujiannya adalah varians populasi

baik strategi maupun motivasi yang diteliti dinyatakan homogen jika nilai nyatasi

probabilitasnya (p-value) lebih besar dari nilai nyatasi α = 0.05. Sebaliknya

apabila p-value lebih kecil dari α maka dinyatakan tidak homogen. Hasil uji

homogenitas hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa secara

lengkap disajikan pada Lampiran dan secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas Keterampilan Proses Sains Siswa

Uji Homogenitas P-value Kriteria Keputusan Uji H0 Penggunaan Modul

Keterampilan Proses Sains

0.322 P-value >0.05

Diterima, (Homogen)

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

39

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai probabilitas (p-value) untuk semua

variasi berdasarkan media pembelajaran lebih dari nilai signifikasi 0.05 sehingga

keputusan uji H0 diterima. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua sampel

mempunyai variasi metode pembelajaran yang homogen.

Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas yang telah dilakukan

maka diketahui bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan

homogen. Uji dapat dilanjutkan pada uji hipotesis menggunakan uji t.

C. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis Uji t. Uji t

digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan dari

dua variabel yang dikomparasikan Prasyarat uji t yaitu uji normalitas dan

homogenitas telah terpenuhi. Sampel populasi harus terdistribusi normal dan

memiliki variasi yang sama.Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji t.

Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan hipotesis adalah tingkat

signifikasi (α) : 0.05 atau 5% dengan daerah kritisnya yaitu Ho ditolak jika

signifikasi probabilitas (p-value) < α (0.05). Hal ini berarti jika signifikasi

probabilitas (p-value) < 0.05 maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan sebaliknya jika

signifikasi probabilitas (p-value) > 0.05 maka hipotesis nihil diterima.

Hipotesis nihil (H0) dalam penelitian ini dirumuskan bahwa tidak ada

perbedaan antara penggunaan media modul hasil penelitian dengan penerapan

metode ceramah bervariasi terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa

kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban tahun pelajaran 2011/ 2012, sedangkan H1

dirumuskan bahwa ada perbedaan penggunaan media modul hasil penelitian

dengan penerapan metode ceramah bervariasi terhadap kemampuan keterampilan

proses sains siswa kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban tahun pelajaran 2011/ 2012.

Hasil analisis pengaruh penggunaan media modul hasil penelitian terhadap

keterampilan proses sains biologi menggunakan uji t dapat dilihat dalam

Lampiran sedangkan secara ringkas disajikan pada Tabel 4.4 dan selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 4.

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

40

Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Uji t Keterampilan Proses Sains

Keterampilan Proses Saains

P-value Kriteria Keputusan

0.004 p-value < 0.05

Ho ditolak, H1 diterima

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa HO ditolak, maka H1 diterima, berdasarkan

hasil tersebut maka dapat diambil keputusan bahwa H0 yang menyatakan bahwa

tidak ada perbedaan antara penggunaan modul hasil penelitian bentos sebagai

bioindikator pada pokok bahasan pencemaran lingkungan dengan penerapan

metode ceramah, diskusi dan presentasi terhadap kemampuan keterampilan proses

sains siswa ditolak dan menerima H1 yang menyatakan bahwa ada perbedaan yang

nyata antara penggunaan modul hasil penelitian bentos sebagai bioindikator pada

pokok bahasan pencemaran lingkungan dengan penerapan metode ceramah,

diskusi dan presentasi terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa. Hal

ini menunjukkan bahwa penerapan penggunaan modul hasil penelitian bentos

sebagai bioindikator pada pokok bahasan pencemaran lingkungan berpengaruh

terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa.

D. Pembahasan dan Hasil Analisis Data

Keterampilan proses merupakan pendekatan belajar-mengajar yang

mengarah kepada pengembangan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang

mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri invidu

siswa. Beberapa alasan yang mendasari perlunya dilatihkan keterampilan proses

sains pada siswa dalam kegiatan belajar mengajar diungkapkan oleh Dimyati dan

Mudjiono (2006) bahwa terdapat berbagai keterampilan dalam keterampilan

proses, keterampilan-keterampilan tersebut terdiri dari keterampilan-keterampilan

dasar (basic skills) dan keterampilan-keterampilan terintegrasi (integrated skills).

Keterampilan-keterampilan dasar terdiri dari enam keterampilan, yaitu :

mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan

mengkomunikasikan. Keterampilan-keterampilan terintegrasi terdiri dari :

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

41

mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk

grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, menyimpulkan dan mengolah

data, menganalisa penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara

operasional, merancang penelitian dan melaksanakan eksperimen.

Penelitian ini menilai enam keterampilan proses sains, diantaranya

mengamati, melakukan percobaan, mengkomunikasikan, mengelompokkan,

menggunakan alat dan bahan, dan menyimpulkan. Mengamati pada pembelajaran

kali ini berupa pengamatan gambar dan mengamati reaksi dari percobaan yang

dilakukan. Melakukan percobaan berupa praktikum pencemaran lingkungan yang

dilakukan oleh siswa didalam laboratorium. Mengkomunikasikan berupa

presentasi hasil diskusi kelompok didepan kelas. Mengelompokkan berupa

pengelompokan gambar pencemaran lingkungan. Menggunakan alat dan bahan

terlihat saat para siswa melaksanakan praktikum dengan menggunakan alat dan

bahan yang diperlukan. Menyimpulkan berupa penyimpulan materi selama

kegiatan pembelajan berlangsung. Penilaian keterampilan proses sains tersebut

dilakukan oleh guru dan juga observer. Penilaian berupa lembar observasi yang

dilakukan oleh observer dan soal uraian yang dikerjakan siswa yang akan dinilai

oleh guru.

Penerapan media modul terbukti menimbulkan interaksi yang efektif

antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Interaksi tersebut muncul

karena siswa dan guru dapat terlibat secara langsung dalam pembelajaran melalui

kegiatan diskusi kelompok dan melakukan pembelajaran (praktikum) di kelas

maupun laboratorium, sehingga siswa mampu mengkonstruksi penegetahuannya

sendiri keuntungan untuk siswa dalam penggunaan modul sebagai media

pembelajaran, sesuai dengan pendapat Nasution (2005) menyatakan bahwa modul

yang disusun dengan baik dapat memberikan banyak keuntungan bagi siswa,

antara lain : balikan atau feedback, penguasaan tuntas atau mastery, tujuan,

motivasi, fleksibilitas, kerja sama, pengajaran remedial. Modul juga mempunyai

sejumlah keuntungan bagi tenaga pengajar, antara lain : rasa kepuasan, bantuan

individual, pengayaan, kebebasan rutin, mencegah kemubasiran, meningkatkan

profesi tenaga pengajar, dan evaluasi formatif. Eko dan Budi (2006) dalam

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

42

jurnalnya yang berjudul penyusunan dan penggunaan modul pembelajaran

berdasar kurikulum berbasis kompetensi sub pokok bahasan analisa kuantitatif

untuk soal-soal dinamika sederhana pada kelas X semester I SMA. Berpendapat

bahwa dari penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan tentang penyusunan

dan penggunaan modul pembelajaran berdasar Kurikulum Berbasis Kompetensi

Sub Pokok Bahasan Analisa Kuantitatif untuk Soal-soal Dinamika Sederhana

pada siswa Kelas X-7, didapatkan kesimpulan bahwa modul pembelajaran yang

disusun dapat meningkatkan kompetensi mengaplikasikan hukum-hukum Newton

dalam persoalan dinamika sederhana dan dapat meningkatkan kemandirian siswa

dalam belajar. Cara yang makin baik dalam menggunakan modul adalah siswa

aktif mempelajarinya bersama dengan rekan kerja sementara guru melakukan

pengecekan secara intensif dan memberikan bantuan kepada siswa yang

mengalami kesulitan dalam mempelajari modul secara individual.

Proses belajar mengajar pada kelas X.5 sebagai kelas eksperimen

menunjukkan bahwa siswa cukup antusias selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Hal ini terlihat saat guru melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan modul mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep yang

diberikan guru dengan memperhatikan dan bertanya kepada guru pada mata

pelajaran pencemaran lingkungan. Selama kegiatan praktikum siswa terlihat

semangat untuk melaksanakan percobaan pencemaran lingkungan ini. Siswa

melaksanakan praktikum sesuai denganm langkah-langkah yang dijelaskan oleh

guru. Terlihatnya kekompakan dan kerja sama di dalam kelompok berupa

pembagian kerja yang membuat semua siswa aktif (Gambar pembelajaran

didalam kelas dapat dilihat pada Lampiran 6). Selain itu siswa terlihat teliti saat

menganalisis hasil percobaan dan siswa berani mengkomunikasikan hasil

percobaan didepan kelas.

Kelas X.6 sebagai kelas kontrol selama proses pembelajaran berlangsung

dengan tidak menggunakan media modul terlihat berbeda dengan pembelajaran di

kelas eksperimen. Siswa-siswa di kelas ini terlihat kurang bersemangat dan

kurang antusias mengikuti kegiatan pembelajaran didalam kelas, hal ini

dikarenakan siswa hanya mendengarkan materi pembelajaran berasal dari

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

43

ceramah yang dilakukan oleh guru. Akibatnya siswa cenderung menjadi bosan

mengikuti pembelajaran. Pembelajaran dikelas ini siswa tidak semua melakukan

percobaan pencemaran. Percobaan diganti dengan simulasi yang dilakukan oleh

perwakilan siswa, sehingga siswa kurang memahami materi pembelajaran

pencemaran lingkungan. Siswa yang lain ada yang tidak memperhatikan teman

yang melakukan simulasi.

Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji t diketahui bahwa penerapan

media modul yang dilaksanakan di kelas X.5 berpengaruh terhadap Keterampilan

Proses Sains siswa. Ada pengaruh karena ada perbedaan yang signifikan rata-rata

Keterampilan Proses Sains berdasarkan media modul pembelajaran. Kelas X.6

sebagai kelompok kontrol dengan pendekatan konvesional dengan metode

ceramah dan kelas eksperimen yang menggunakan media modul terhadap

Keterampilan Proses Sains siswa.

Pengaruh penggunaan media modul didukung dengan penelitian yang di

lakukan oleh Stephen Beck & Elena María Rodríguez-Falcón (2009) dalam

jurnalnya yang berjudul Student learning on non-traditional modules on

traditional courses. Penelitiannya menyatakan bahwa media modul dapat

digunakan sebgai umpan balik siswa. Siswa memerlukan keterampilan dalam

komunikasi, negosiasi, sosial dan lingkungan, kesadaran dan refleksi disamping

teknik ilmu pelatihan mereka. Siswa yang telah melakukan latihan-latihan ini

cenderung untuk mengingatkan mereka dan mereka dan mengambil basis

keterampilan yang berbeda dan yang mereka harapkan. Penggunaan media modul

juga diteliti oleh Afza Shafie1 and Wan Fatimah Wan Ahmad2 dalam jurnal

Design of the Learning Module for Math Quest: A Role Playing Game for

Learning Numbers. Penelitiannya mnemukakan bahwa desain modul

pembelajaran untuk Quest Matematika merupakan sebuah role-playing game

untuk belajar angka. Evaluasi heuristik dilakukan untuk 20 siswa untuk

mendapatkan umpan balik pada modul. Fitur khusus disorot oleh responden,

pelajaran mudah untuk belajar karena langkah demi langkah kerja.

Menurut pendapat dari Mulyasa (2006) bahwa tujuan penggunaan modul

adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran di sekolah

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

44

meliputi, waktu, dana, fasilitas, maupun tenaga guna mencapai tujuan secara

optimal. Pembelajaran dengan sistem modul memiliki karakteristik sebagai

berikut: pertama setiap modul harus memberikan informasi dan memberikan

pelaksanaan yang jelas tentangapa yang harus dilakukan oleh seorang peserta

didik, bagaimana melakukannya dan sumber belajar apa yang harus digunakan.

Kedua modul merupakan pembelajaran individual, sehingga mengupayakan untuk

melibatkan sebanyak mungkin karakteristik peserta didik. Ketiga pengalaman

belajar dalam modul disediakan untuk membantu peserta didik mencapaii tujuan

pembelajaran seefektif dan seefisien mungkin, serta memungkinkan peserta didik

untuk melakukan pembelajaran secara aktif, tidak sekedar membaca dan

mendengar. Modul memberikan kesempatan untuk bermain peran (role playing),

simulasi dan berdiskusi. Keempat materi pembelajaran disajiakan secara logis dan

sistematis, sehingga peserta didik dapat mengetahui kapan dia memulai dan kapan

dia mengakhiri suatu modul dan tidak meninbulkan pertanyaan mengenai apa

yang harus dilakuakan. Kelima setiap modul memiliki mekanisme untuk

mengukur pencapaian tujuan belajar peserta didik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan modul hasil penelitian

bentos sebagai bioindikator pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap

keterampilan proses sains siswa antara lain yaitu guru benar-benar mengetahui

materi yang ada didalam modul hasil penelitian tersebut. Guru harus bisa

mengelola waktu belajar siswa agar materi-materi pada modul dapat semua

tersampaikan. Guru harus dapat membimbing siswa saat melaksanakan

pembelajaran menggunakan modul sehingga mampu mengoptimalkan

kemampuan keterampilan proses sains siswa.

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

46

45

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan

modul hasil penelitian “bentos sebagai bioindikator pada pokok bahasan

pencemaran lingkungan” berpengaruh nyata terhadap kemampuan keterampilan

proses sains biologi siswa kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban.

B. IMPLIKASI

1. Implikasi Teoretis

Hasil penelitian secara teoretis dapat digunakan sebagai bahan kajian dan

referensi pada penelitian sejenis mengenai penggunaan modul dan kemampuan

keterampilan proses sains.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi guru

dalam memberikan pembelajaran biologi pada kelas X yaitu menggunakan modul

pembelajaran yang membantu siswa menemukan konsep-konsep baru dan

menumbuhkan peran aktif siswa sehingga dapat mengoptimalkan keterampilan

proses sains.

C. SARAN

1. Guru

a. Modul hasil penelitian “bentos sebagai bioindikator pada pokok bahasan

pencemaran lingkungan” sebagai salah satu alternatif dalam mengoptimalkan

keterampilan proses sains.

b. Guru dalam menjelaskan materi pencemaran lingkungan juga memberikan

contoh nyata, sehingga siswa dapat mengimplikasikan pelajaran yang

diperoleh kedalam lingkungan hidup.

c. Guru haruslah teliti dalam melakukan penelitian sehingga hasilnya dapat

dibuat modul yang berfungsi sebagai sumber pengetahuan.

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS …/Pengaruh...i pengaruh penggunaan modul hasil penelitian bentos pada pokok bahasan pencemaran lingkungan terhadap keterampilan

46

45

d. Guru lebih mengerti dan memahami karakter dari setiap siswa agar

pembelajaran lebih dapat dimengerti siswa sehingga dapat meningkatkan dan

mengoptimalkan kemampuan keterampilan proses sains siswa.

2. Peneliti

Penelitian ini sangat terbatas pada kemampuan peneliti, maka perlu

diadakan penelitian yang lebih lanjut mengenai penggunaan modul hasil

penelitian dalam ruang lingkup yang lebih luas serta faktor-faktor lain yang turut

berpengaruh terhadap pembelajaran.