PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan...

75
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU GAME TIC TAC TOE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA Skripsi Oleh CEMPAKA SARI CHRISDANIAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020

Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan...

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE JIGSAW BERBANTU GAME TIC TAC TOE TERHADAP

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIFPESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 4

BANDAR LAMPUNG PADA MATERISISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Skripsi

Oleh

CEMPAKA SARI CHRISDANIAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2020

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE JIGSAW BERBANTU GAME TIC TAC TOE TERHADAP

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIFPESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 4

BANDAR LAMPUNG PADA MATERISISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Oleh

CEMPAKA SARI CHRISDANIAR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu Game Tic Tac Toe terhadap

aktivitas dan hasil belajar kognitif peserta didik kelas VIII semester ganjil di SMP

Negeri 4 Bandar Lampung pada materi “Sistem Pencernaan Manusia”. Desain

penelitian ini adalah pretest-postest non equivalent. Sampel dalam penelitian ini

adalah peserta didik kelas VIII J dan VIII K SMP Negeri 4 Bandar Lampung yang

berjumlah 38 orang dan ditentukan melalui teknik purposive sampling.

Hasil aktivitas peserta didik dianalisis secara deskriftif, sedangkan nilai pretest-

postest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0.

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu Game Tic Tac Toe terhadap

aktivitas dan hasil belajar kognitif peserta didik. Berdasarkan data yang

didapatkan, aktivitas peserta didik pada kelas eksperimen memiliki peningkatan

dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua dengan kriteria baik. Model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu Game Tic Tac Toe berpengaruh

signifikan terhadap hasil belajar kognitif peserta didik. Hasil belajar kognitif pada

kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar kognitif pada kelas

kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pada model pembealajaran

kooperatif tipe Jigsaw berbantu Game Tic Tac Toe berpengaruh terhadap aktivitas

dan hasil belajar kognitif peserta didik pada materi pokok “Sistem Pencernaan

Manusia”.

Kata kunci: aktivitas belajar, hasil belajar, sistem pencernaan manusia, Jigsaw,Game Tic Tac Toe

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE JIGSAW BERBANTU GAME TIC TAC TOE TERHADAP

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIFPESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 4

BANDAR LAMPUNG PADA MATERISISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Oleh

CEMPAKA SARI CHRISDANIAR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan BiologiJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2020

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian
Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian
Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian
Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada 30 November

1996, merupakan anak kedua dari dua bersaudara

pasangan Bapak Chrisdi (Alm) dengan Ibu Yonidar.

Penulis beralamat di Jl. P. Niti Adat No. 21, Kedamaian,

Bandar Lampung.

Penulis mengawali pendidikan formal di TK Pertiwi Bandar Lampung, SD Negeri

2 Rawa Laut Bandar Lampung (2003-2009), SMP Negeri 4 Bandar Lampung

(2009-2012), SMA Negeri 10 Bandar Lampung (2012-2015). Pada tahun 2015,

penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas

Lampung melalui jalur Seleksi Mandiri.

Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 2

Waway Karya dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Ngesti Karya,

Kecamatan Waway Karya, Kabupaten Lampung Timur (Tahun 2018).

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

MOTTO

“Berdoalah kepada Ku pastilah Aku kabulkan untukmu”(QS. Al Mukmin : 60)

“Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satukegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat”

(Winston Chuchill)

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirrabbil’alamin, segala puji dan syukur hanya untuk AllahSubhanahu wa Ta'ala, atas rahmat dan nikmat yang telah diberikan, serta

kekuatan, kesehatan, dan kesabaran untukku dalam mengerjakan skripsi iniShalawat serta salam selalu tercurah kepada junjunganku

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam

Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepadaorang-orang yang berharga dan berarti dalam hidupku:

Ayahku (Alm. Chrisdi) dan Ibuku (Yonidar)Kedua orangtuaku yang dengan penuh kesabaran dan cinta kasih dalam mendidik

dan merawatku sedari kecil hingga mengantarkanku ke perguruan tinggi danmeraih cita-cita yang selama ini aku impikan.

KeluargakuKakakku Annisa Prima Chrisdaniar, kakak iparku M. Ridho Hananto dan

keponakan kecilku M. Raffasya Hananto, juga seluruh keluarga besar yang selalumemberikan dukungan, serta senantiasa memotivasi dan menghiburku.

Para PendidikPara guru dan para dosen yang telah memberikan ilmu, nasihat, bimbingan,

kesabaran, waktu, dan arahan yang telah diberikan sehingga aku dapat menjadipribadi yang kuat dan lebih berani dalam mewujudkan impian dan cita-citaku.

Almamater tercinta, Universitas Lampung

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahuwata‘ala, atas segala rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw berbantu Game Tic Tac Toe

Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Kelas VIII SMP

Negeri 4 Bandar Lampung Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia”. Skripsi ini

dibuat sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas

Lampung.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini bukanlah hasil jerih payah

sendiri akan tetapi berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak baik moril

maupun materil sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai. Oleh karena itu, di

dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan rasa terima

kasih yang tulus kepada :

1. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung yang

telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

2. Dr. Undang Rosidin, M.Pd., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas

Lampung yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

3. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Biologi sekaligus selaku Pembimbing II yang telah memberikan ilmu serta

arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Dr. Dewi Lengkana, M.Sc., selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Drs. Darlen Sikumbang, M. Biomed., selaku Pembimbing I yang selalu sabar

membimbing, selalu memberi nasihat dan ilmu yang bermanfaat serta selalu

memberikan semangat sehingga banyak membantu dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

6. Berti Yolida S.Pd, M.Pd., selaku Pembahas yang telah memberikan arahan

serta saran-saran, perbaikan dan juga motivasi sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

7. Seluruh Dosen serta Staff Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan

Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lampung yang telah memberikan motivasi, nasihat, dan ilmu-ilmu yang

sangat bermanfaat.

8. Drs. Arwin Achmad, M.Si (Alm) selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan semangat, motivasi, nasihat yang berharga untuk menjalani

kehidupan yang lebih baik serta canda tawa yang selama ini selalu

dirindukan.

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

9. Kepala Sekolah, guru IPA, staf, dan siswa/i SMP Negeri 4 Bandar Lampung

yang telah mengizinkan, memberikan arahan serta motivasi dan membantu

selama penelitian berlangsung.

10. Sahabat SMP-ku Nurfitha Kusumaningtyas, Kartika Dwi Handayani, Yosi

Hardiani, Yosa Hardiana, Rika Oktari dan Anhe Putri Lestari. Terima kasih

telah menjadi sahabat terbaiku dari SMP sampai sekarang semoga

persahabatan ini memberikan pengalaman dan pembelajaran yang sangat

berharga.

11. Sahabatku Aulia Rossa Henita. Terima kasih untuk semua kebaikan,

semangat, kasih sayang, nasihat dan canda tawa.

12. Sahabat SMA-ku Indah Pratiwi dan Nabilla MS. Terima kasih untuk

semangat dan nasihat yang sangat berharga.

13. Sahabatku Shelly Novitri dan Christine Dian. Terima kasih selalu menasehati,

menemani, memberi semangat dan selalu ada untukku.

14. Sahabat 99 Monika Dian Tina, Monika Nursalim, Ranthy Ajeng .DW. S.Pd,

Nurfitha Kusumaningtyas, dan Karunia Hartari. Terima kasih untuk canda

tawa, semangat, motivasi yang selalu kalian berikan.

15. Teman seperjuanganku Isyulianto S.Pd, Mar’i Naufal S.Pd, Aditya Sandi

S.Pd, Andi Yudha Pratama S.Pd, Moh Tito Farfuqi S.Pd, Bagas, Sudarto

S.Pd, Umu Sulaim S.Pd, Angel L. S.Pd, dan Erlina yang telah banyak

menemaniku, membantuku, serta memberikan semangat dan saran-saran

dalam pembuatan skripsi ini.

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

16. Teman seperjuanganku seluruh mahasiswa Pendidikan Biologi Unila 2015.

Terima kasih untuk semua kebaikan, canda tawa, dan bantuan yang telah

diberikan dari awal perkuliahan hingga saat ini.

17. Kerabat Formandibula yang telah memberi pengalaman dan kisah tersendiri

selama masa perkuliahan.

18. Teman-teman KKN-ku Icha, Ulfa, Annisa Destiara, Tinus, Widya, Ayu

Wijayanti, Diyah, Riyan dan Yuda yang telah memberikan pengalaman

berharga.

19. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna

bagi kita semua.

Bandarlampung, 1 April 2020Penulis,

Cempaka Sari ChrisdaniarNPM 1513024041

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6E. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Model Pembelajaran Kooperatif ............................................................... 9B. Model Pembelajaran Jigsaw .................................................................... 15C. Tic Tac Toe ............................................................................................. 17D. Aktivitas Belajar ...................................................................................... 19E. Hasil Belajar ............................................................................................ 21F. Materi Sistem Pencernaan Manusia ........................................................ 23G. Kerangka Penelitian ............................................................................... 33H. Hipotesis .................................................................................................. 34

III. METODE PENELITIANA. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 36B. Populasi dan Sampel ............................................................................... 36C. Desain Penelitian ..................................................................................... 37D. Prosedur Penelitian .................................................................................. 37E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data ....................................................... 39F. Teknik Analisis Data ................................................................................ 43

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian ....................................................................................... 52B. Pembahasan ............................................................................................. 56

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

V. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan ................................................................................................. 64B. Saran ........................................................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 66

LAMPIRAN

1. Silabus .......................................................................................................... 702. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kontrol ................................... 723. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen ............................. 874. Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik ............................................... 1035. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kontrol ............................................. 1056. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Eksperimen....................................... 1137. Kisi-Kisi Soal Pretest Postest ...................................................................... 1268. Soal Benar atau Salah (Tic Tac Toe) .......................................................... 1369. Hasil Analisis Perhitungan Aktivitas Peserta Didik..................................... 13910. Hasil Uji Instrumen Tes .............................................................................. 14111. Hasil Uji n-Gain Skor ................................................................................. 14412. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas ...................................................... 14513. Hasil Uji Indevendent Sampel t-Test .......................................................... 14614. Dokumentasi Penelitian .............................................................................. 14715. Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen............................................ 14916. Surat Penelitian ........................................................................................... 150

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Langkah-langkah Dalam Pembelajaran Kooperatif .................................... 122. Jenis Vitamin, Sumber dan Manfaatnya .................................................... 263. Jenis Mineral, Sumber dan Manfaatnya ..................................................... 274. Desain Pretest-Postest Kelompok Non-equivalent .................................... 375. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ................................................ 406. Hasil Uji Validitas Instrumen Soal ............................................................. 447. Indeks Kriteria Reliabilitas ........................................................................ 458. Klasifikasi Indeks Kesukaran ..................................................................... 459. Kriteria Indeks Daya Pembeda ................................................................... 4610. Hasil Uji Validitas, Reabilitas, Daya Beda dan Taraf Kesukaran .............. 4711. Interpretasi N-Gain .................................................................................... 4812. Kriteria Presentase Aktivitas Belajar Peserta Didik ................................... 5113. Hasil Aktivitas Belajar Peserta Didik ......................................................... 5214. Hasil Uji Statistik Data Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik ................... 54

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Hubungan Antar Variabel ............................................................ 34

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Pendidikan

merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai

tujuan pendidikan. Pendidikan diberikan dengan cara bimbingan, pengajaran,

dan latihan yang fungsinya untuk mengembangkan seluruh aspek pribadi

yang dimiliki peserta didik. Tujuan pendidikan pada dasarnya untuk

menjadikan peserta didik untuk mencerdaskan, mengangkat harkat dan

martabat, mengembangkan bakat, menciptakan manusia yang berakhlak

mulia, beriman, bertaqwa dan menuju pada perubahan-perubahan tingkah

laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup secara mandiri

dan dapat bermasyarakat (Rifai, 2011: 53).

Tujuan pendidikan dapat dicapai melalui proses pembelajaran. Proses

pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila didukung dengan fasilitas

yang memadai dan seorang pendidik yang kompeten terhadap bidangnya.

Peran pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu kepada peserta didik, tetapi

pendidik juga harus memberikan motivasi, agar peserta didik semangat

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

2

belajar dan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan dan dapat diterapkan

oleh masyarakat.

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang

adalah pendidikan yang mampu mengembangkan peserta didik. Keberhasilan

dalam pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dalam segala unsur

pendidikan, unsur-unsur tersebut adalah peserta didik, pendidik, alat/media

pembelajaran, metode, materi dan lingkungan pendidikan. Selain itu pendidik

juga dapat memberikan permainan selama proses pembelajaran untuk

menunjang pembelajaran agar peserta didik tidak merasa jenuh.

Untuk itu, pendidik harus dapat menciptakan proses pembelajaran yang dapat

memotivasi peserta didik agar tidak merasa jenuh selama proses

pembelajaran. Penggunaan model ceramah dan diskusi pada peserta didik

menyebabkan peserta didik merasa jenuh dan cenderung mengabaikan

penjelasan dari pendidik dan pada saat diskusi berlangsung pembelajaran

cenderung tidak kondusif. Oleh karena itu, pendidik dapat memberikan

variasi terhadap model pembelajaran yang akan digunakan dan juga

memberikan suatu permainan pembelajaran agar peserta didik tidak merasa

jenuh. Pendidik perlu mempersiapkan strategi pembelajaran dengan baik,

memilihkan model pembelajaran yang tepat, metode, alat dan bahan, maupun

memberikan permainan pembelajaran untuk setiap materi yang akan

disampaikan agar memotivasi peserta didik sehingga peserta didik

mendapatkan hasil belajar yang optimal.

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

3

Berdasarkan hasil wawancara 8 Maret 2019 dengan pendidik biologi di SMP

Negeri 4 Bandar Lampung, diketahui bahwa pembelajaran terkadang masih

menggunakan metode ceramah dan juga diskusi. Hal tersebut menyebabkan

peserta didik hanya memperhatikan pendidik saja. Akibatnya, dalam proses

belajar mengajar, peserta didik hanya mendengarkan dan mencatat. Pada saat

pendidik memberikan pertanyaan, peserta didik tidak berani untuk berbicara

karena takut salah menjawab pertanyaan yang diberikan. Selain itu pada saat

diskusi berlangsung, hanya sebagaian peserta didik yang mengikuti jalannya

diskusi, terutama peserta didik yang pemahamannya cukup baik saja yang

berkontribusi, hal ini terjadi karena peserta didik yang pemahamannya kurang

tidak berani untuk mengungkapkan pendapatnya. Proses pembelajaran seperti

ini tidak memotivasi peserta didik, sehingga hasil belajar yang didapatkan

rendah atau dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah

ditentukan oleh sekolah yaitu 70.

Kondisi yang terjadi di sekolah tersebut menunjukkan bahwa terjadi

kesenjangan antara kenyataan dan harapan selama proses pembelajaran

berlangsung. Oleh karena itu, pendidik harus mampu memberikan variasi

model pembelajaran dan permainan pembelajaran agar dapat memotivasi

peserta didik dan mendapatkan hasil belajar yang optimal. Salah satu jenis

model pembelajaran kooperatif yang dapat menjadi solusi bagi sekolah

tersebut yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, sedangkan salah

satu jenis permainan pembelajaran yang dapat dilakukan yaitu permainan Tic

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

4

Tac Toe. Model pembelajaran Jigsaw adalah model pembelajaran yang

menitik-beratkan pada kerja kelompok dalam bentuk kelompok yang kecil.

Pembelajaran kelompok ini akan membuat peserta didik saling

ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri serta membuat

peserta didik memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat

(Shohimin, 2018:90). Permainan Tic Tac Toe adalah permainan dengan pensil

atau kertas yang bergambar kotak sebanyak sembilan kotak, kelebihan dari

permainan ini yaitu untuk melatih peserta didik dalam strategi bermain, teliti,

konsentrasi, keterampilan social dan partisipasi dalam pembelajaran secara

aktif (Aycox, 1997: 54).

Model pembelajaran jigsaw dan permainan tic tac toe ini akan menjadi

menyenangkan jika disatukan dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan

pembelajaran akan dikemas dalam bentuk diskusi kelompok yang setiap

anggotanya mempunyai tanggung jawab untuk dirinya sendiri dan juga untuk

teman sekelompoknya, diskusi kelompok ini akan membuat peserta didik

saling bekerja sama satu sama lain, selain itu akan ada permainan tic tac toe

yang akan membuat peserta didik saling bekerjasama dalam kompetisi yang

pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik yang

optimal.

Hasil penelitian dari penggunaan model pembelajaran Jigsaw oleh Fadliyani

et al (2014:20) menunjukkan bahwa model pembelajaran Jigsaw dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi sistem pencernaan

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

5

manusia. Selain itu, hasil penelitian lain dari Jarred dan Bachtiar (2017: 31)

juga menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat melatih peserta didik untuk

berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dengan baik. Sedangkan hasil

penelitian dari penggunaan permainan Tic Tac Toe oleh Juanda et al

(2012:129) menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

permainan Tic Tac Toe dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta

didik pada mata pelajaran diktat elektronika dasar.

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

berbantu Game Tic Tac Toe Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Kognitif

Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung Pada Materi Sistem

Pencernaan Manusia”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu Game Tic

Tac Toe dapat berpengaruh terhadap aktivitas belajar peserta didik kelas

VIII di SMP Negeri 4 Bandar Lampung pada materi pokok sistem

pencernaan manusia?

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

6

2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu Game Tic

Tac Toe dapat berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif peserta didik

kelas VIII di SMP Negeri 4 Bandar Lampung pada materi pokok sistem

pencernaan manusia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini ialah:

1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

berbantu Game Tic Tac Toe terhadap aktivitas belajar peserta didik kelas

VIII di SMP Negeri 4 Bandar Lampung pada materi pokok sistem

pencernaan manusia.

2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

berbantu Game Tic Tac Toe terhadap hasil belajar kognitif peserta didik

kelas VIII di SMP Negeri 4 Bandar Lampung pada materi pokok sistem

pencernaan manusia.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, yaitu untuk menambah pengalaman, wawasan dan

pengetahuan untuk menjadi calon pendidik yang baik dan menjadi

pelajaran yang berharga.

2. Bagi peserta didik, diharapkan dapat memberikan suasana belajar yang

menyenangkan sehingga berdampak pada meningkatnya hasil belajar.

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

7

3. Bagi pendidik, yaitu tambahan pengetahuan untuk menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu Game Tic Tac Toe

sebagai strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik pada materi sistem pencernaan manusia.

4. Bagi sekolah, dapat menjadi masukan pemikiran sebagai upaya dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran biologi di sekolah.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah penelitian ini, maka

perlu adanya batasan ruang lingkup penelitian yaitu:

1. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu game Tic Tac Toe yang

digunakan dalam penelitian ini terdiri dari langkah-langkah sebagai

berikut: persiapan, mengorganisasikan kelompok peserta didik

(kelompok asal dan kelompok ahli), bekerja dan belajar dalam

kelompok (diskusi kelompok ahli, menginformasikan pada kelompok

asal dan mempresentasikan hasil diskusi), evaluasi (permainan tic tac

toe), refleksi (penghargaan kelompok dan menarik kesimpulan).

2. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah ranah kognitif

berdasarkan Taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dan

Karthwolh, yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3)

dan analisis (C4) yang diperoleh dari nilai pretest, postest dan N-gain.

3. Aktivitas belajar dalam penelitian ini adalah penilaian seluruh aktivitas

peserta didik dalam proses pembelajaran.

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

8

4. Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah materi sistem

pencernaan manusia di kelas VIII SMP, yakni terdapat pada KD 3.5

Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami

gangguan pada sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan

sistem pencernaan.

5. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik SMP Negeri 4

Bandar Lampung kelas VIII semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan sistem

pengelompokan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai lima orang yang

mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau

suku yang berbeda (Sanjaya, 2011: 242). Selain itu Huda (2012: 32), juga

menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif mengacu pada metode

pembelajaran dimana peserta didik bekerja sama dalam kelompok kecil dan

saling membantu dalam belajar.

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah peserta

didik yang akan membentuk kelompok kecil dengan kemampuan berbeda,

yang nantinya akan menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota

kelompok harus bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi

pelajaran yang diberikan. Selain itu Purwita (2014: 22), juga menyatakan

bahwa pembelajaran kooperatif akan menumbuhkan ketergantungan diantara

peserta didik sehingga sumber belajar nantinya tidak hanya berasal dari buku

dan pendidik saja, namun juga dapat berasal dari sesama peserta didik.

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

10

Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai

ketuntasan materi yang disajikan oleh pendidik dan saling membantu teman

sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar. Pembelajaran kooperatif

menurut Martinis (2013:101), dapat mengubah norma-norma dalam budaya

peserta didik menjadi orang-orang berprestasi tinggi dalam tugas-tugas

belajar akademis, juga memiliki muatan lain, seperti menghargai teman dalam

berbagai ras, budaya, kelas social, ataupun tingkat kemampuan

akademisnnya.

Pembelajaran kooperatif menurut Sanjaya (2013 : 244-246), memiliki 4

karakteristik yakni sebagai berikut:

1. Pembelajaran secara tim, artinya dalam pembelajaran kooperatif

peserta didik dituntut untuk saling membantu bekerjasama sehingga

keberhasilan kelompok ditentukan oleh tim.

2. Didasarkan pada manajemen kooperatif, artinya terdapat 4 fungsi

dalam pembelajaran kooperatif. Fungsi pertama, pembelajaran

kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses

pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Fungsi kedua,

pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai dengan

perencanaan. Fungsi ketiga, pembelajaraan kooperatif harus

dikerjakan bersama-sama antara setiap anggota kelompok, oleh

sebab itu harus diatur tugas dan tanggung jawab setiap anggota

kelompok. Fungsi keempat, pembelajaran kooperatif perlu

ditentukan kriteria keberhasilan.

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

11

3. Kemauan untuk bekerjasama, artinya keberhasilan dalam

pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara

kelompok. Setiap anggota kelompok harus diatur tugas dan

tanggung jawab untuk saling bekerjasama dan saling membantu.

4. Keterampilan bekerjasama, artinya peserta didik harus saling

berinteraksi dan berkomunikasi untuk saling membantu agar dapat

menyampaikan ide, mengemukakan pendapat, dan memberikan

kontribusi untuk keberhasilan kelompok.

Prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif menurut Sanjaya (2013: 246-247)

terdapat empat unsur dasar pada pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai

berikut:

1. Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence), dimana

keberhasilan kelompok ditentukan oleh keberhasilan penyelesaian

tugas setiap anggota kelompok, oleh karena itu setiap anggota

kelompok harus saling membantu dan bekerjasama, sehingga setiap

anggota kelompok akan saling ketergantungan.

2. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability), dimana

keberhasilan kelompok tergantung pada masing-masing anggota

kelompok, jadi setiap anggota kelompok harus bertanggung jawab

sesuai dengan tugasnya masing-masing. Setiap anggota kelompok

harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya.

3. Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction), yaitu

memberikan kesempatan bagi setiap anggota kelompok untuk

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

12

saling bertatap muka memberikan informasi dan saling

membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan

pengalaman yang berharga bagi setiap peserta didik untuk

bekerjasama, menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan

masing-masing anggota dan mengisi kekurangan masing-masing

anggota kelompok.

4. Partisipasi dan komunikasi (participation communication), yaitu

melatih peserta didik untuk dapat berpartisipasi, berkontribusi

dalam kelompok, dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran.

Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif yang diuraiakan oleh

Arends (dalam Amri dan Achmadi, 2010: 92) adalah sebagaimana terdapat

pada tabel berikut:

Tabel 1 Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatifFase Tingkah laku

Fase 1:

Menyampaikan dan memotivasi

peserta didik

Pendidik menyampaikan tujuan

pembelajaran dan memberikan

motivasi bagi peserta didik untuk

mempelajari materi tersebut.

Fase 2:

Menyajikan informasi

Pendidik menyajikan informasi

kepada peserta didik dengan

demonstrasi atau sumber bahan

belajar.

Fase 3:

Mengorganisasikan peserta didik

kedalam kelompok-kelompok

belajar

Pendidik mengkondisikan peserta

didik kedalam kelompok belajar

dan membantu setiap kelompok

agar melakukan transisi secara

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

13

kondusif.

Fase 4:

Membimbing peserta didik bekerja

secara berkelompok

Pendidik membimbing kelompok

belajar dalam penyelesaian tugas.

Fase 5:

Evaluasi

Pendidik mengevaluasi hasil kerja

kelompok.

Fase 6:

Memberikan penghargaan

Pendidik mengapresiasi tugas

kelompok sebagai upaya

menghargai kerja kelompok.

Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan.

Keunggulan pembelajaran kooperatif menurut Sanjaya (2013: 249-250),

yakni sebagai berikut :

a. Peserta didik tidak ketergantungan dengan pendidik, akan tetapi

dapat meingkatkan kemampuan berpikir sendiri dan menemukan

informasi dari berbagai sumber dan belajar dari peserta didik yang

lain.

b. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan

mengungkapkan gagasan dan membandingkannya dengan ide

orang lain.

c. Pembelajaran kooperatif dapat membantu peserta didik untuk

saling menghormati dan menyadari potensi diri dan orang lain serta

menerima segala perbedaan.

d. Pembelajaran kooperatif dapat membantu setiap peserta didik

untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

14

e. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi ampuh untuk

meningkatkan prestasi akademik dan kemampuan sosial.

f. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan

peserta didik dalam mengembangkan ide dan pemahamannya

sendiri serta memberikan umpan balik.

g. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan peserta

didik dalam menemukan informasi dan belajar.

h. Interaksi yang terjadi selama pembelajaran kooperatif dapat

meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk

berpikir.

Kelemahan pembelajaran kooperatif menurut Sanjaya (2013: 250-251), yakni

sebagai berikut:

a. Membutuhkan waktu yang lama selama proses pembelajaran

berlangsung.

b. Ciri utama pembelajaran kooperatif adalah bahwa peserta didik

saling membelajarkan. Jika tanpa persiapan yang efektif maka apa

yang seharusnya dipelajari dan dipahami peserta didik tidak akan

tercapai.

c. Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif

didasarkan pada hasil kerja kelompok.

d. Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya

mengembangkan kesadaran kelompok memerlukan waktu yang

cukup lama.

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

15

e. Kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat

penting, akan tetapi banyak aktivitas yang hanya didasarkan pada

kemampuan peserta didik secara individual.

B. Model Pembelajaran Jigsaw

Model pembelajaran Jigsaw adalah model pembelajaran yang menitik-

beratkan pada kerja kelompok dalam bentuk kelompok yang kecil.

Pembelajaran kelompok ini akan membuat peserta didik saling

ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri serta membuat

peserta didik memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan

pendapatnya (Shohimin, 2018:90). Model pembelajaran tipe jigsaw

merupakan model pembelajaran dengan kelompok kecil yang terdiri dari 4-6

orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif

dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang

nantinya dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota

kelompok yang lain. Dengan demikian peserta didik saling tergantung satu

dengan yang lain dan harus bekerja sama untuk mempelajari materi yang

ditugaskan (Fathurrohman,2015:63). Selain itu Isjoni (2010:77), juga

menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah

satu strategi yang dapat mendorong peserta didik aktif dan mencapai prestasi

maksimal.

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

16

Model pembelajaran tipe jigsaw ini terdapat kelompok asal dan kelompok

ahli. Kelompok asal yaitu kelompok awal atau induk yang beranggotakan

peserta didik dengan kemampuan asal dan latar belakang keluarga yang

beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa kelompok ahli.

Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok asal yang berbeda yang

ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topic tertentu dan

menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk

kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal (Fathurrohman,

2015:64).

Langkah-langkah dalam model pembelajaran tipe jigsaw menurut Slavin

(dalam Hamdani, 2011: 284), yakni sebagai berikut:

1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri

dari 4 atau 5 peserta didik dengan karakteristik yang heterogen.

2. Setiap peserta didik bertanggung jawab untuk mempelajari

bagiannya masing-masing.

3. Anggota tim yang berbeda dan mempelajari bagian yang sama

kemudian berkumpul untuk mendiskusikan bagiannya di dalam

kelompok ahli.

4. Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kelompok ahli

kembali ke kelompok semula atau kelompok asal, untuk

mengajarkan materi yang telah dipelajari dalam kelompok ahli.

5. Peserta didik melakukan evaluasi mengenai materi yang telah

dipelajari.

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

17

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memiliki beberapa kelebihan dan

kelemahan. Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menurut Rusman

(2011: 219), yakni sebagai berikut:

1. Dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja

sama dengan yang lainnya.

2. Peserta didik dapat menguasai pelajaran yang disampaikan.

3. Setiap anggota peserta didik berhak menjadi ahli dalam

kelompoknya.

4. Dalam proses belajar mengajar peserta didik saling ketergantungan

positif.

5. Setiap peserta didik dapat saling mengisi satu sama lain.

Kelemahan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menurut Rusman (2011:

219), yakni sebagai berikut:

1. Membutuhkan waktu yang lama.

2. Peserta didik yang panadai cendrung tidak mau disatukan dengan

peserta didik yang kurang pandai, dan sebaliknya.

C. Tic Tac Toe

Permainan tic tac toe adalah permainan yang sering disebut permainan catur

jawa. Permainan ini sangat unik karena bentuknya yang sederhana dengan

hanya mengaplikasikan kotak 3x3 dan symbol x atau o. Permainan ini

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

18

dikatakan menang jika symbol telah tersusun membentuk garis diagonal,

vertical atau horizontal (Prasetyono, 2015: 9).

Permainan merupakan salah satu strategi untuk membuat suasana dalam

proses belajar mengajar berjalan menyenangkan dan tidak membosankan

bagi peserta didik. Karakteristik yang ada dalam permainan tic tac toe ini

adalah adanya peserta, adanya aturan permainan, adanya unsur persaingan

dan penentuan pemenang. Permainan tic tac toe ini bertujuan untuk

membentuk suatu garis mendatar, menurun maupun menyilang yang terdiri

dari tiga kotak yang dapat digaris, untuk mendapatkan point.

Permainan tic tac toe ini memiliki aturan permainan, adapun langkah-

langkah dalam permainan tic tac toe ini adalah sebagai berikut:

1. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok yang nanti dapat

dipasangkan, dan setiap kelompok memilih mau memakai huruf “x”

atau “o”.

2. Perwakilan dari kelompok masing-masing bersiap untuk

mendengarkan soal yang diberikan pendidik, jenis soalnya yaitu

benar/salah.

3. Perwakilan dari kelompok masing-masing, cepat-cepatan

mengambil bendera merah (jawaban benar) atau bendera biru

(jawaban salah).

4. Peserta didik menjawab dengan disertai alasan memilih bendera

yang dipilhnya.

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

19

5. Peserta didik yang berhasil menjawab dengan benar akan

mendapatkan skor dan menulis “x” atau “o” dipapan tulis.

6. Kelompok yang berhasil membuat garis lurus, akan mendapatkan

bonus skor.

7. Kelompok yang menang akan mendapatkan hadiah yang telah

disiapkan pendidik.

D. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu

perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan kecakapan (Ngalim,

2006: 102). Selain itu Dimyanti (2009:45), juga menyatakan bahwa dalam

belajar siswa harus mengalami keterlibatan langsung tidak sekedar

mengamati secara langsung tetapi juga harus menghayati, terlibat langsung

dalam perbuatan dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.

Aktivitas belajar adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan peserta didik

dalam proses pembelajaran. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan peserta

didik dalam belajar maka semakin baik proses pembelajaran yang terjadi.

Dengan demikian belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam

aktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis (Wardani, 2007: 9).

Aktivitas fisik adalah kegiatan aktif yang dilakukan peserta didik selama

pembelajaran, kegiatan tersebut dapat meliputi bermain sambil belajar,

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

20

menulis, membaca, memperhatikan, aktif dalam tanya jawab dan diskusi

kelompok. Sedangkan aktivitas psikis adalah daya jiwa peserta didik berperan

aktif dan baik selama mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan yang dapat

dilihat meliputi keterampilan berpikir, penguasaan pengetahuan, maupun

keterampilan memecahkan suatu masalah.

Macam-macam kegiatan peserta didik yang meliputi aktivitas fisik dan

aktivitas psikis menurut Diedrich (dalam Rohani, 2004: 9) adalah sebagai

berikut:

1. Visual activities, membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi,

percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.

2. Oral activities, menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi,

interupsi, dan sebagainya.

3. Listening activities, mendengarkan: uraian, percakapan,

diskusi,musik,

pidato dan sebagainya.

4. Writing activities, menulis : cerita, karangan, laporan, tes angket,

menyalin dan sebagainya.

5. Drawing activities, menggambar, membuat grafik,peta, diagram,

pola dan sebagainya.

6. Motor activities, melakukan percobaan, membuat konstruksi,

model,

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

21

mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang dan

sebagainya.

7. Mental activities, menganggap, mengingat, memecahkan masalah,

menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan

sebagainya.

8. Emotional activities, menaruh minat, merasa bosan, gembira,

berani, tenang, gugup dan sebagainya.

E. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik setelah

menerima pembelajaran (Sudjana, 2010:22). Hasil belajar menurut Warsito

(dalam Depdiknas, 2006:125) menyatakan bahwa hasil belajar ditandai

dengan adanya perubahan prilaku ke arah yang lebih positif dan relatif

permanen pada diri orang yang menerima pembelajaran. Selain itu, hasil

belajar menurut Wahid et al (2010:18) menjelaskan bahwa seseorang dapat

dikatakan telah berhasil dalam pembelajaran jika ia mampu menunjukkan

adanya perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan itu, diantaranya

adalah perubahan dari segi kemampuan berpikirnya, keterampilannya,

ataupun sikapnya terhadap suatu objek.

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi dalam proses pembelajaran.

Dari sisi pendidik, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil

belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan berakhirnya proses

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

22

belajar mengajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 3-4). Hasil belajar biasanya

diukur dalam bentuk ulangan/tes yang dilakukan setelah semua materi

diberikan, tujuannya untuk mengetahui penguasaan materi yang diterima

peserta didik. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar,

yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang ada

didalam diri peserta didik, faktor ini sangat berpengaruh terhadap hasil belajar

peserta didik. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar,

faktor ini meliputi lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan

lingkungan sekolah (Slameto, 2010:54).

Hasil belajar ranah kognitif adalah kemampuan intelektual peserta didik

dalam berpikir, mengetahui, dan memecahkan suatu masalah. Pengaplikasian

ranah kognitif oleh Bloom yang di revisi oleh Anderson dan Krathwolh

terbagi menjadi enam aspek, yaitu:

a. Pengetahun (C1)

Kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali tentang

definisi, istilah, ide, rumus-rumus dan sebagainya. Pengetahuan ini

adalah proses berfikir yang paling rendah.

b. Pemahaman (C2)

Kemampuan untuk memahami sesuatu, setelah sesuatu itu diketahui

dan diingat. Seseorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu jika

ia dapat memberikan penjelasan secara lebih rinci dengan

menggunakan kata-katanya sendiri.

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

23

c. Aplikasi (C3)

Kemampuan untuk menerapkan materi yang telah dipelajari pada

situasi yang baru atau dapat diterapkan dimasyarakat dan menyangkut

penggunaan rumus, metode, konsep, prinsip, hukum, teori atau dalil.

d. Analisa (C4)

Kemampuan untuk menguraikan atau proses pemecahan materi

menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan

keterkaitan antar bagian dan sruktur keseluruhannya sehingga lebih

jelas hierarkinya dan susunannya.

e. Evaluasi (C5)

Kemampuan untuk membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi

tertentu berdasarkan kriteria-kriteria yang ada, misalnya jika seseorang

dihadapkan dengan beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih

satu pilihan yang terbaik.

f. Kreasi (C6)

Kemampuan untuk membuat atau menghasilkan suatu produk yang

baru sebagai hasil kreasinya.

F. Materi Sistem Pencernaan Manusia

Makanan merupakan sumber energi utama bagi makhluk hidup, tanpa

makanan yang masuk ke dalam tubuh, manusia dapat mati karena tidak

mempunyai energi untuk bertahan hidup (Kemendikbud, 2017: 156). Melalui

makanan, manusia dapat memperoleh nutrisi yang diperlukan untuk

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

24

pertumbuhan dan perkembangan tubuh (Triyono et al, 2017: 145). Sistem

pencernaan manusia dapat digambarkan secara lengkap seperti berikut:

1) Zat- Zat Makanan yang Diperlukan Tubuh

Menurut Pujiyanto (2014: 144) makanan dikatakan bergizi apabila

mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang

cukup. Makanan yang bergizi mengandung nutrisi berupa karbohidrat,

protein, lemak, vitamin dan mineral.

a. Karbohidrat

Karbohidrat adalah zat gizi sebagai sumber utama yang paling

penting bagi makhluk hidup sebagai sumber energy. Karbohidrat

terdapat dalam beras, jagung, gandum, kentang, ubi-ubian, buah-

buahan dan madu. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan

dipecah menjadi molekul gula sederhana, seperti glukosa. Bentuk

gula sederhana inilah yang akan diserap oleh tubuh (Triyono et al,

2017: 145).

b. Protein

Protein dibutuhkan sebagai penghasil energi, untuk pertumbuhan

dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak, pembuat enzim dan

hormon, dan pembentukan antibodi (Kemendikbud, 2017: 169).

Protein dibagi menjadi dua jenis yaitu protein hewani dan protein

nabati. Protein hewani dapat didapatkan dari daging, susu, ikan,

telur dan keju. Sedangkan protein nabati dapat didapatkan kedelai,

kacang tanah dan kacang hijau. Selama proses pencernaan, protein

akan diubah menjadi pepton dengan bantuan enzim pepsin di dalam

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

25

lambung. Kemudian, pepton akan diubah menjadi asam amino

dengan bantuan enzim tripsin di dalam usus halus. Asam amino

inilah yang akan diserap oleh tubuh (Triyono et al, 2017: 146).

c. Lemak

Lemak merupakan unit penyimpanan yang baik untuk energy.

Kelebihan energy dari makanan yng dimakan akan diubah menjadi

lemak dan disimpan untuk digunakan di lain waktu (Kemendikbud,

2017: 166). Lemak berfungsi sebagai cadangan energy serta pelarut

vitamin A,D,E dan K. Lemak dibagi menjadi dua yaitu lemak

hewani dan lemak nabati. Lemak hewani dapat di dapatkan dari

lemak daging, mentega, susu, ikan segar, minyak ikan dan telur.

Sedangkan lemak nabati dapat didapatkan dari lemak kelapa,

kemiri, kacang-kacangan dan alpukat (Triyono et al, 2017: 146).

d. Vitamin

Vitamin dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit, tetapi harus

ada di dalam tubuh. Vitamin berfungsi sebagai kooenzim dan

biokatalisator yang mengatur proses metabolism tubuh

(Irnaningtyas, 2013: 246). Vitamin dikelompokkan menjadi dua,

yaitu vitamin yang larut dalam air (B dan C) dan vitamin yang larut

dalam lemak (A,D,E dan K) (Kemendikbud, 2017: 172). Vitamin-

vitamin yang larut dalam lemak mempunyai sifat dapat disimpan

lama di dalam tubuh. Apabila jumlah yang tersedia lebih banyak

dari yang diperlukan tubuh, maka akan disimpan di dalam lemak

dalam waktu yang cukup lama. Sedangkan vitamin-vitamin yang

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

26

larut dalam air, jika jumlahnya melebihi yang diperlukan oleh

tubuh, maka akan dibuang ke luar tubuh melalui urine (Triyono et

al, 2017: 147).

Tabel 2 Jenis Vitamin, Sumber dan ManfaatnyaVitamin Manfaat Sumber

Vitamin A Menjaga kesehatan mata,meingkatkan sistemkekebalan tubuh,pertumbuhan tulang danmenguatkan gigi

Susu, telur, hati,sereal, sayuranorange (wortel, ubijalar, labu, danbuah-buahan)

Vitamin B Mengatur fungsi tubuh,membantu untukmenghasilkan sel darahmerah

Gandum, makananlaut, daging, telur,produk susu asam,sayuran berdaunhijau, dan kacang

Vitamin C Membentuk kolagen,membantu menjagakesehatan jaringan tubuhseperti gusi dan otot, danmembantu tubuh melawaninfeksi

Buah jeruk,stroberi, jambu biji,cabai, tomat,brokoli, bayam,dan sari buah jeruk

Vitamin D Menguatkan tulang dangigi, membantu tubuhmenyerap kalsiumpembentuk tulang

Kuning telur,minyak ikan, danmakanan yangdiperkaya sepertisusu, serta susukedelai

Vitamin E Sebagai antioksidan danmembantu melindung seldari kerusakan, pentingbagi kesehatan sel-sel darahmerah

Minyak sayur,kacang-kacangan,sayuran berdaunhijau, alpukat,gandum dan biji-bijian

Vitamin K Membantu pembekuandarah dan meningkatkanpertumbuhan dan kesehatantulang

Alpukat, anggur,sayuran hijau,produk susu sepertisusu asam, umbi-umbian, biji-bijiandan telur

(Kemendikbud, 2017:173)

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

27

e. Mineral

Mineral berfungsi dalam proses pembangunan sel, membantu

reaksi kimia tubuh, mengangkut oksigen ke seluruh tubuh,

pembentukan dan pemeliharaan tulang (Kemendikbud, 2017: 177).

Tabel 3 Jenis Mineral, Sumber dan ManfaatnyaMineral Kegunaan SumberKalsium (Ca) Bahan pembentuk tulang,

gigi, kerja otot dan kerjasaraf

Telur, sayuranhijau, dan kedelai

Fospor (P) Membantu dalam kontraksidan relaksasi otot sertapembentukan tulang-gigi

Daging, gandum,keju

Potasium/Kalium(K)

Mengatur keseimbanganair dalam sel, mempercepathantaran impuls pada saraf,dan kerja otot

Pisang, kentang,kacang, daging danjeruk

Sodium/ Natrium(Na)

Menjaga keseimbangancairan dalam jaringantubuh, dan mempercepathantaran impuls pada saraf

Daging, susu, keju,garam dan wortel

Besi (Fe) Bahan utama penyusunhemoglobin pada sel darahmerah

Daging merah,kacang, bayam dantelur

Iodium (I) Sebagai salah satusumberhormon tiroksindan merangsangmetabolism

Ikan laut dan garamberiodium

Seng Menjaga kekebalan tubuh,kesehatan mata,menghambat virus,mengurangi resiko kanker,kesehatan organ vital laki-laki, dan mempercepatpenyembuhan luka

Kacang-kacangan,biji-bijian dangandum

(Kemendikbud, 2017:173)

2) Sistem Pencernaan Manusia

Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran dan kelenjar

pencernaan. Saluran pencernaan merupakan saluran yang dilalui

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

28

bahan makanan. Sedangkan kelenjar pencernaan adalah organ yang

mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan. Saluran

pencernaan meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus

besar dan anus. Kelenjar pencernaan diantaranya terdapat di dalam

mulut, lambung, usus halus, pancreas dan hati (Triyono et al, 2017:

154).

a. Saluran Pencernaan

1. Mulut

Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah dan kelenjar air liur

(saliva). Ada tiga macam gigi manusia, yaitu gigi seri yang berguna

untuk memotong makanan, gigi tari untu mengoyak makanan, dan

gigi geraham untuk mengunyah makanan. Gigi dapat memotong,

mengoyak, mengunyah makanan dan juga akan bercampur dengan

kelenjar saliva yang mengeluarkan air liur sehingga makanan akan

menjadi lembek dan berbentuk bolus. Air liur mengandung

mengandung enzim ptyalin atau amylase yang berguna untuk

mengubah amilum menjadi maltose. Setelah itu bolus akan didorong

menuju ke faring oleh bantuan lidah (Triyono et al, 2017: 155-157).

2. Faring dan Esofagus

Makanan yang berbentuk bolus akan masuk ke dalam faring. Faring

adalah saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut

sampai ke permukaan kerongkongan. Pada pangkal faring terdapat

katup pernapasan yang disebut epiglottis, fungsinya untuk menutup

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

29

ujung saluran pernapasan agar maknaan tidak masuk ke saluran

pernapasan. Setelah itu, bolus akan masuk ke kerongkongan, otot

kerongkongan akan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan

meremas dan mendorong bolus ke dalam lambung. Gerakan otot

kerongkongan ini disebut gerakan peristaltic (Triyono et al, 2017:

157).

3. Lambung

Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi. Secara

mekanis otot lambung akan berkontraksi untuk mengaduk-aduk

bolus. Sedangkan ssecara kimiawi bolus akan tercampur dengan

getah lambung yang mengandung HCL, enzim pepsin dan enzim

rennin (Triyono et al, 2017: 157)

4. Usus Halus

Usus halus merupakan kompartemen kanal alimentaris terpanjang

dengan panjang 6 mm. bagian 25 cm pertama atau lebih dari usus

halus membentuk duodenum. Disinilah kimus dari lambung akan

bercampur dengan getah-getah pencernaan (Campbell, 2012: 42).

Usus halus memiliki tiga bagian, usus dua belas jari (duodenum),

usus tengah (jejenum), dan usus penyerapan (ileum). Pada

duodenum terdapat saluran yang terhubung dengan saluran getah

pancreas dan saluran empedu. Getah pancreas menghasilkan enzim

lipase, amylase dan tripsin. Sedangkan saluran empedu yang

dihasilkan hati akan mengemulsikan lemak yang membuat lemak

larut dalam air. Selanjutnya pencernaan makanan tersebut

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

30

dilanjutkan di jejunum, disini terjadi pencernaan terakhir sebelum

zat-zat makanan diserap tubuh. Di jejunum karbohidrat akan

dipecah menjadi glukosa, protein akan dipecah menjadi asam

amino, serta lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol.

Selanjutnya penyerapan zat-zat makanan terjadi di ileum. Glukosa,

vitamin yang larut dalam air, asam amino dan mineral akan masuk

ke pembuluh darah kapiler, sedangkan asam lemak, gliserol, dan

vitamin yang larut dalam lemak akan dibawa oleh pembuluh getah

bening dan akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah kapiler

(Triyono et al, 2017: 157-158).

5. Usus besar

Bahan makanan yang sudah melalui usus halus berakhir di usus

besar. Usus halus bersambungan dengan usus besar pada

sambungan berbentuk T. Salah satu lengan T merupakan kolon

sepanjang 1,5 meter yang mengarah ke rektum dan anus, fungsinya

untuk memulihkan air yang masuk sebagai getah-getah pencernaan.

Lengan lainnya membentuk kantong yang disebut sekum yang

berfungsi untuk memfermentasi material yang teringesti (Campbell,

2012: 54). Usus besar berfungsi untuk mengatur kadar air pada sisa

makanan. bila kadar air pada sisa makanan terlalu banyak, dinding

usus besar akan menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya, jika

sisa makanan kekurangan air, dinding usus besar akan

mengeluarkan air (Triyono et al, 2017: 160).

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

31

b. Kelenjar Pencernaan

Kelenjar pencernaan berperan untuk menghasilkan enzim-enzim

dalam membantu pencernaan makanan secara kimiawi. Menurut

Irnaningtyas (2014: 267-270) kelenjar pencernaan terdiri dari:

1. Kelenjar Saliva

Di dalam rongga mulut terdapat tiga kelenjar saliva, yaitu kelenjar

parotid, submandibula, dan sublingual. Fungsi kelenjar saliva yaitu

untuk melarutkan makanan serta sebagai pengecap rasa, untuk

melumasi makanan agar mudah ditelan, dan menguraikan amilum

menjadi maltose.

2. Pankreas

Pankreas terletak di bagian belakang bawah lambung. Enzim- enzim

yang terdapat di pancreas yaitu lipase, amylase dan tripsin.

3. Hati

Hati berfungsi untuk menyekresikan empedu untuk mengemulsi dan

mengabsorbsi lemak, mempertahankan homeositas gula darah dan

menyintesis lemak dari karbohidrat dan protein.

4. Empedu

Empedu berupa kantong dengan ukuran 8-10 cm, berwarna hijau

dan terdapat pada lekukan di bawah lobus kanan hati. Empedu

berfungsi menyimpan cairan empedu yang disekresikan oleh sel-sel

hati.

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

32

3) Gangguan pada Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan yang mengakibatkan

proses pencernaan berlangsung tidak sempurna. Beberapa kelainan

penyakit pada sistem pencernaan diantara yaitu: parotitis atau

gondong, rendahnya produksi air liur (xerostomia), luka pada dinding

lambung (tukak lambung), diare, dan sembelit (Triyono et al, 2017:

163).

4) Menjaga dan Merawat Organ-Organ Pencernaan

Kelainan dan penyakit pada sisitem pencernaan dapat terjadi apabila

kita tidak menjaga dan merawatnya. Oleh karena itu, kita harus

menjaga dan juga merawat sistem pencernaan agar terhindar dari

penyakit pada sistem pencernaan. Beberapa tindakan yang dapat

dilakukan untuk menjaga dan merawat organ-organ sistem pencernaan

di antaranya sebagai berikut:

1. Mengosok gigi secara rutin

2. Tidak mengkonsumsi makanan yang terlalu panas, dingin, masam,

asin, pedas, manis, dank eras.

3. Minum air putih setelah bangun tidur

4. Makan sambil duduk dan tidak tergesa-gesa

5. Mengunyah makanan sebelum ditelan

6. Melakukan senam secara rutin untuk menuatkan otot-otot perut.

7. Berpuasa secara rutin untuk membuang racun-racun dalam tubuh.

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

33

F. Kerangka Penelitian

Biologi merupakan mata pelajaran yang memerlukan banyak hafalan,

sehingga bagi sebagian peserta didik dianggap sulit dan menjenuhkan.

Pendidik harus menciptakan suasana yang menyenangkan ketika belajar,

sehingga perlu adanya model pembelajaran yang sesuai untuk menciptakan

suasana belajar yang memotivasi peserta didik sehingga peserta didik tidak

merasa jenuh selama proses pembelajaran biologi di kelas. Penggunaan model

pembelajaran yang menyenangkan dapat memberi pengalaman belajar yang

berkesan sehingga lebih mudah dipahami dan diingat oleh peserta didik .

Dalam hal ini, peneliti menawarkan solusi untuk mengatasi kejenuhan peserta

didik selama proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu Permainan Tic Tac Toe.

Melalui model ini peserta didik dapat terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran karena peserta didik akan berdiskusi dan mempunyai tanggung

jawab untuk dirinya dan untuk kelompoknya, selain itu pembelajaran ini akan

dikemas dalam bentuk permainan yang akan membuat peserta didik kembali

semangat untuk mengingat pelajaran yang sudah diberikan, sehingga peserta

didik akan termotivasi untuk lebih giat belajar dan untuk memahami

pembelajaran karena diberikan penghargaan.

Variabel bebas dalam penelitiaan ini adalah model pembelajaran Jigsaw dan

Permainan Tic Tac Toe. Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

34

aktivitas belajar dan hasil belajar kognitif peserta didik. Berikut adalah bagan

hubungan antara X mempengaruhi Y1 dan Y2 dalam penelitian ini:

Gambar 1. Hubungan antar variabel penelitian

Keterangan: X = Model Pembelajaran Jigsaw berbantu Game Tic Tac ToeY1 = Aktivitas belajar peserta didikY 2 = Hasil belajar kognitif peserta didik

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Hipotesisi 1

H0 = Tidak ada pengaruh signifikan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw berbantu game Tic Tac Toe terhadap aktivitas belajar peserta

didik.

H1 = Terdapat pengaruh signifikan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw berbantu game Tic Tac Toe terhadap aktivitas belajar peserta

didik.

Hipotesis 2

H0 = Tidak ada pengaruh signifikan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw berbantu game Tic Tac Toe terhadap hasil belajar kognitif

peserta didik.

Y2X

Y1

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

35

H1 = Terdapat pengaruh signifikan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw berbantu game Tic Tac Toe terhadap hasil belajar kognitif

peserta didik.

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

36

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September yaitu pada semester

ganjil tahun pelajaran 2019/2020 di SMP Negeri 4 Bandar Lampung.

B. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 4

Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah

sebelas kelas. Sedangkan sampel yang digunakan pada penelitian ini

berjumlah 38 orang yang terdiri atas dua kelas yaitu VIII J dan VIII K.

Adapun kelas VIII J sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu permainan

Tic Tac Toe. Sedangkan kelas VIII K sebagai kelas kontrol yang diberi

perlakuan menggunakan pembelajaran ceramah dan diskusi. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini yakni dengan purposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan

tertentu (Sugiyono, 2016: 85).

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

37

C. Desain Penelitian

Desain yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pretest-postest, yang

diberikan pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Kedua kelas tersebut

diberikan pretes sebelum pembelajaran pertama dimulai dan postest pada

pertemuan kedua setelah pembelajaran. Struktur desainnya digambarkan

sebagai berikut:

Tabel 4 Desain pretest-postest kelompok non equivalentKelompok Pretest Variabel Bebas Postest

Eksperimen Y1 X Y2

Kontrol Y3 - Y4

Diadaptasi dari Sugiyono(2010:112)

Keterangan:X = Perlakuan dikelas eksperimen dengan menggunakan model Jigsaw

berbantu Game Tic Tac ToeY1 = Pretest pada kelas eksperimenY2 = Postest pada kelas eksperimenY3 = Prestest pada kelas kontrolY4 = Postest pada kelas kontrol

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu prapenelitian, pelaksanaan

penelitian dan tahap akhir penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap

tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah:

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

38

a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan (observasi) ke

fakultas untuk diadakannya penelitian.

b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya

penelitian, untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan

populasi yang akan diteliti.

c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

d. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD).

e. Membuat instrumen evaluasi yaitu soal pretest/postest dalam

bentuk pilihan ganda dan soal pada permainan tic tac toe dalam

bentuk soal jawaban benar atau salah.

2. Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi:

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengukur kemampuan

awal peserta didik sebelum diberi perlakuan.

b. Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menerapkan model

Jigsaw berbantu permainan tic tac toe pada pembelajaran serta

mengobservasi jalannya pembelajaran dengan bantuan observer

pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol menggunakan

metode ceramah dan diskusi. Pengambilan data ini dilaksanakan

2 kali pertemuan.

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

39

c. Memberikan test akhir (postest) untuk mengukur peningkatan

hasil belajar peserta didik setelah diberi perlakuan dan tidak

diberi perlakuan.

3. Tahap Akhir

Kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir adalah:

a. Mengolah data pretest, posttest dan aktivitas peserta didik

b. Membandingkan hasil analisis data tes antara sebelum perlakuan

dan sesudah diberi perlakuan untuk mengetahui apakah terdapat

peningkatan hasil belajar peserta didik antara pembelajaran

dengan model Jigsaw berbantu Permainan Tic Tac Toe dan tanpa

menggunakan model Jigsaw berbantu Permainan Tic Tac Toe.

Dan membandingkan hasil analisis data aktivitas peserta didik

antara pertemuan pertama dan pertemuan kedua untuk

mengetahui apakah ada peningkatan aktivitas peserta didik.

c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang telah diperoleh

dari langkah-langkah menganalisis data.

E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data

Jenis dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis Data

a. Data Kualitatif

Data kualitatif pada penelitian ini berupa data observasi aktivitas

belajar peserta didik

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

40

b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa nilai pretest dan

postest hasil belajar peserta didik pada materi sistem pencernaan

manusia. Kemudian dihitung selisih pretest dan posttest dalam

bentuk n-Gain.

2. Teknik Pengambilan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah:

1. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar siswa berisi aspek kegiatan yang diamati pada saat

proses pembelajaran. Setiap siswa diberi poin untuk tiap kegiatan

yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dengan cara memberi

tanda (√) pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah

ditentukan.

Tabel 5 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

No. NamaAspek Aktivitas Belajar Siswa

A B C D E1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

123

dstJumlah skor

Skor maksimumPersentase

KriteriaDiadaptasi dari Sudjana (2005:69)

Keterangan:

A : Memperhatikan penjelasan pendidik saat proses

pembelajaran.

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

41

1. Peserta didik tidak mendengarkan penjelasan pendidik.

2. Peserta didik mendengarkan penjelasan pendidik,

namun tidak mencatat materi yang dijelaskan.

3. Peserta didik mendengarkan penjelasan

pendidik dan mencatat materi yang

dijelaskan.

B : Bekerjasama dengan teman dalam

menyelesaikan tugas kelompok.

1. Peserta didik tidak bekerja sama dengan

teman dalam menyelesaikan tugas kelompok.

2. Peserta didik bekerja sama mengerjakan tugas

kelompok.

3. Peserta didik bekerja sama mengerjakan tugas

kelompok sesuai dengan tugas yang diberikan.

C : Peserta didik mengajukan pertanyaan saat proses

pembelajaran.

1. Peserta didik tidak mengajukan pertanyaan saat

proses pembelajaran.

2. Peserta didik mengajukan pertanyaan, tetapi tidak

mengarah pada materi yang dipelajari.

3. Peserta didik mengajukan pertanyaan yang

mengarah dan sesuai dengan materi yang

dipelajari.

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

42

D : Peserta didik lainnya (anggota kelompok ahli yang

tidak menyampaikan) memberikan tanggapan pada

peserta didik (anggota kelompok ahli yang

menyampaikan tugasnya).

1. Peserta didik tidak memberikan tanggapan.

2. Peserta didik memberikan tanggapan, tetapi tidak

disertai dengan alasan yang logis.

3. Peserta didik memberikan tanggapan disertai dengan

alasan yang logis.

E : Peserta didik mempertahankan pendapatnya saat diskusi

1. Peserta didik tidak mempertahankan pendapat saat

diskusi.

2. Peserta didik memberikan tanggapan, tetapi tidak

konsisten.

3. Peserta didik konsisten mempertahankan pendapat.

2. Pretest dan Postest

Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan hasil belajar peserta didik melalui nilai pretest dan

postest. Hasil belajar berupa pretest diambil pada pertemuan pertama

di setiap kelas, baik eksperimen maupun kontrol dan postest diambil

di akhir pembelajaran di setiap kelas, baik eksperimen maupun

kontrol. Bentuk soal yang diberikan berupa soal pilihan ganda

dengan skor maksimal 100.

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

43

Nilai pretest dan posttest dihitung dengan rumus berikut:

Nilai = 100F. Teknik Analisis Data

Data penelitian diambil dari hasil belajar peserta didik berupa nilai pretest,

posttest dan N-gain. Istrumen soal yang akan digunakan untuk mengambil

data hasil belajar terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya.

1. Instrumen Tes

A. Uji Validitas

Instrumen tes berupa soal pilihan ganda yang digunakan untuk pretest

dan posttest. Sebelum digunakan, instrument akan di uji terlebih

dahulu pada peserta didik yang telah mendapatkan materi sistem

pencernaan manusia untuk mengetahui validitas dan reabilitas dengan

menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Uji ini dilakukan untuk

mengetahui apakah instrument tes yang digunakan sudah memenuhi

syarat mutlak agar peneliti dapat memperoleh hasil penelitian yang

valid dan juga reliabel.

Uji validitas menggunakkan rumus product moment. Setelah

dihitung thitung dibandingkan dengan ttabel dengan taraf signifikasi 5

%. Jika thitung >ttabel maka butir soal dinyatakan valid (Arikunto,

2010: 75).

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

44

Adapun hasil uji validitas, dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini:

Tabel 6 Hasil uji validitas instrument soalNomor Kriteria soal Nomor

soalJumlah soal

1 Valid 2, 3, 5, 8, 10, 11, 15, 16, 17, 18, 19,20, 25, 26, 27, 29, 30

17

2 Tidak valid 1, 4, 6, 7, 9, 12, 13, 14, 21, 22, 23,24, 28

13

B. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrument ditentukan dengan rumus Alpha Cronbach

dengan membandingkan rii dan rtabel . Instrumen tes dikatakan

reliabel jika rii ≥ r tabel. Nilai Alpha Cronbach dapat diperoleh

dari perhitungan SPSS atau dapat dihitung menggunakan rumus

berikut:

Keterangan :rii : Reabilitask : Banyak butir yang valid∑ : Jumlah varians butir

: Varians total(Arikunto, 2010: 196)

Nilai rii yang dihasilkan dibandingkan dengan rtabel. Soal dikatakan

reliabel jika rii > rtabel dengan taraf signifikan 5% (Sugiyono, 2012:

184).

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

45

Tabel 7 Indeks Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,00 - 0,199 Sangat lemah0,20 - 0,399 Lemah0,40 - 0,599 Sedang0,60 - 0,799 Kuat0,80 - 1,000 Sangat kuat

Berdasarkan hasil uji instrument tes menggunakan SPSS 17.0.

Perhitungan nilai Alpha Cronbach (rii) yang diperoleh adalah sebesar

0,843 (reliabilitas sangat kuat). Hal ini menunjukkan bahwa nilai rii ≥

rtabel, sehingga instrumen tes dinyatakan reliabel.

C. Uji Taraf Kesukaran

Uji taraf kesukaran dilakukan untuk mengetahui apakah soal tersebut

terlalu mudah atau terlalu sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran

dapat menggunakan rumus: =Keterangan:P : Indeks kesukaranB : Banyaknya peserta didik yang menjawab benarJS : Jumlah peserta didik yang mengikuti tes

(Arikunto, 2010: 208)

Indeks kesukaran dapat dilihat dalam Arikunto (2010: 210) pada tabel

berikut:

Tabel 8 Klasifikasi Indeks KesukaranIndeks Kesukaran Klasifikasi0,00 – 0,30 Soal sukar0,31 – 0,70 Soal sedang0,71 – 1,00 Sual mudah

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

46

D. Uji Daya Beda

Daya pembeda soal adalah untuk membedakan peserta didik yang

berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan

rendah.

Menghitung daya pembeda ditentukan dengan rumus sebagai

berikut:

Keterangan:D : daya pembedaBA : banyaknya peserta didik kelompok atas yang menjawab benar

BB : banyaknya peserta didik kelompok bawah yang menjawabbenar

JA : banyaknya peserta didik kelompok atasJB : banyaknya peserta didik kelompok bawah

(Arikunto, 2010: 213)

Adapun kriteria indeks yang menunjukkan daya pembeda dalam

Arikunto (2010: 218) adalah sebagai berikut:

Tabel 9 Kriteria Indeks Daya PembedaIndeks daya pembeda Kualifikasi

0,00 - 0,20 Jelek0,21 - 0,40 Cukup0,41 - 0,70 Baik0,71 – 1,00 Baik sekali

Negatif Sangat jelek , harus dibuang

Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan pada soal pretes-postes

dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini.

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

47

Tabel 10 Hasil Uji Validitas, Reliabilitas, Daya Beda dan Taraf Kesukaran SoalNo

SoalIndeks

ValiditasIndeksAlpha

KriteriaReliabel Daya Beda Taraf

Kesukaran2 .541* .843 Sangat Kuat Baik Sedang3 .558* .843 Sangat Kuat Cukup Sukar5 .502* .843 Sangat Kuat Cukup Mudah8 .559* .843 Sangat Kuat Cukup Mudah10 .565* .843 Sangat Kuat Baik Sedang11 .496* .843 Sangat Kuat Baik Sukar15 .623** .843 Sangat Kuat Baik Sedang16 .623** .843 Sangat Kuat Baik Sedang17 .615** .843 Sangat Kuat Baik Sedang18 .698** .843 Sangat Kuat Baik Sedang19 .653** .843 Sangat Kuat Baik Sekali Sedang20 .487* .843 Sangat Kuat Baik Sedang25 .594* .843 Sangat Kuat Cukup Sukar26 .478* .843 Sangat Kuat Jelek Sukar27 .538* .843 Sangat Kuat Cukup Sedang29 .468* .843 Sangat Kuat Baik Sedang30 .640** .843 Sangat Kuat Baik Sedang

Berdasarkan pada Tabel 10 diatas dapat diketahui terdapat 17 soal yang

valid dari 30 soal yang diujikan. Adapun nilai reliabilitas yang diperoleh

yakni sebesar 0,843 dengan kriteria realiabilitas sangat kuat. Selain itu,

dapat diketahui bahwa dari hasil uji daya beda pada 17 soal valid

tersebut terdapat 1 soal dengan daya beda baik sekali, 10 soal dengan

daya beda baik, 5 soal dengan daya beda cukup dan 1 soal dengan daya

beda jelek. Sedangkan, dari hasil uji taraf kesukaran pada 17 soal valid,

terdapat 2 soal dengan taraf kesukaran mudah, 11 soal dengan taraf

kesukaran sedang dan 4 soal dengan taraf kesukaran sukar.

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

48

2. Data Kuantitatif

Menurut Hake (2005:4), rata-rata N-gain didapatkan dengan rumus

berikut:

Keterangan:N-gain : rata-rata N-gain

: rata-rata skor postest

: rata-rata skor pretestZ : skor maksimum

Tabel 11 Tabel Interpretasi N-gainGain Interpretasi

g ≥ 0,7 Tinggi0,3 ≤ g < 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah(Sumber: Hake, 2005: 1)

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan

program SPSS 17.0, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa

uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk mengetahui

normalitas sampel. Pada penelitian ini, pengujian normalitas data

menggunakan Kolmogorov-Smirnov.

1. Hipotesis

H0 = Data berdistribusi normal.

H1 = Data tidak berdistribusi normal.

− = x 100

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

49

2. Kriteria Pengujian

H0 diterima jika sig > 0,05 atau Lhitung < Ltabel.

H0 ditolak jika sig < 0,05 atau Lhitung > Ltabel

(Santoso, 2010: 46)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui variasi populasi

data yang diuji sama (homogen) atau tidak. Uji homogenitas

menggunakan uji Levene Test pada taraf signifikasi 5% atau =

0,05.

1. Hipotesis

H0 = Kedua sampel yang diuji homogen.

H1 = Kedua sampel yang diuji tidak homogen.

2. Kriteria Pengujian

H0 diterima jika sig. > 0,05 atau Fhitung < Ftabel.

H0 ditolak jika sig. < 0,05 atau Fhitung > Ftabel

(Trihendradi, 2009: 122)

c. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil

belajar kognitif peserta didik di kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Untuk menguji hipotesis, digunakan uji perbedaan dua

rata- rata menggunakan Independent Sampel t-Test dengan taraf

signifikan 5%.

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

50

1. Hipotesis

H0 = Tidak terdapat perbedaan antara rata-rata hasil

belajar kognitif kelas eksperimen dan kelas kontrol

H1= Terdapat perbedaan antara rata-rata hasil belajar kognitif

kelas eksperimen dan kelas kontrol

2. Kriteria Pengujian

Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan H1

ditolak. Jika nilai sig.(2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak

dan H1 diterima.

(Sutiarso, 2011: 41)

3. Data Kualitatif

Data kualitatif pada penelitian ini berupa aktivitas peserta didik selama

proses pembelajaran.

a. Menghitung rata–rata persentase aktivitas menurut Sudjana (2002:

67) yaitu dengan menggunakan rumus:

=∑

Keterangan:: rata rata skor aktivitas siswa

∑xi : jumlah skor akivitas yang diperolehN : jumlah skor akivitas maksimum

b. Hasil perhitungan dalam bentuk persentase diinterpretasikan

dengan kriteria deskriptif persentase, kemudian ditafsirkan dengan

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

51

kalimat bersifat kualitatif. Kriteria indeks aktivitas peserta didik

tersebut dapat dilihat pada berikut ini:

Tabel 12 Kriteria Persentase Aktivitas Belajar Peserta Didik

No Persentase (%) Kriteria

1 81-100 Sangat baik2 61-80 Baik3 41-60 Cukup baik4 21-40 Kurang baik

5 0-20 Sangat kurang baik

(dimodifikasi dari Widoyoko, 2012: 111-115)

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

64

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu permainan Tic Tac

Toe berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar peserta didik.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu permainan Tic Tac

Toe berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar kognitif peserta didik.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis

menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Penggunaan waktu dalam model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

berbantu permainan Tic Tac Toe membutuhkan waktu yang lebih lama,

terutama pada inti kegiatan bagian membimbing kelompok bekerja dan

belajar, sehingga diperlukan manajemen penggunaan waktu yang baik

dalam kegiatan pembelajaran.

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

65

2. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu permainan Tic

Tac Toe akan lebih baik apabila peneliti menggunakan dua atau tiga

observer untuk melihat aktivitas peserta didik.

3. Untuk guru biologi model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu

permainan Tic Tac Toe dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas

karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kognitif pada materi

sistem pencernaan manusia.

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

66

DAFTAR PUSTAKA

Amri dan Achmadi. 2010. Konstruksi Pengembangan PembelajaranPengaruhnya Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum. PrestasiPustakarya. Jakarta.

Anderson, L.W., Karthwohl, D.R., Airasian, P.W., Chruishank, K.A.,Mayer, R.E., Pintrich, P.R., Raths, J., dan Wittarock, M. 2001. ATaxonomy for Learning, Teaching, and Assessing (A Revision ofBloom’s Taxonomy of Educational Objectives). Abridge Edition.David McKay Company. New York.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.RinekaCipta. Jakarta.

Aycox, F. 1997. Games We Should Play In School: a Revealing Analysis ofthe Social Forces In the Classroom and What to do About Them: aProven Social Skill Curiculum That Include Over 75 Interactive, FunSocial Gamees. Front Row Experience. 2nd Edition USA.

Campbell. 2012. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Erlangga. Jakarta.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Depdiknas. Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta.Jakarta.

___________. 2009. Belajar dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Juanda, E.A et al. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis GameTic Tac Toe Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep PadaMata Pelajaran Keterampilan Elektronika Dasar. UPI. Bandung.

Fadliyani, Muhibbudin dan Sarong, M. A. 2014. Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw Pada Konsep Sistem Pencernaan Makanan ManusiaTerhadap Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 1 Sakti Kabupaten Pidie.Jurnal Biotik. Vol. 2 (1): 20.

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

67

Fathurrohman, M. 2015. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Ar-RuzzMedia. Yogyakarta.

Hake. 2005. Analyzing Change/Gain Scores. AREA-D American EducationResearch Association’s Devision.D, Measurement and ReasearchMethodology. 4 hlmn.

Hamdani.2011. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia. Bandung.

Huda, M. 2012. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan ModelPenerapan. Pustaka Belajar. Yogyakarta.

Irnaningtyas. 2014. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Erlangga. Jakarta.

Isjoni. 2010. Cooperative Learing Efektifitas Pembelajaran Kelompok.Alfabeta. Bandung.

Jarred, A. R dan Bachtiar, S. 2017. Aktivitas dan Hasil Belajar KognitifSiswa Meningkat Melalui Penerapan Model Jigsaw. Jurnal Biologidan Pembelajaran. Vol. 4 (1): 31.

Kemendikbud. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VIII.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Martinis, Y.2013. Strategi & Metode Dalam Model Pembelajaran Referensi.GP. Press Group. Jakarta.

Ngalim, P. 2006. Psikologi Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung

___________. 2011. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. PT. RemajaRosdakarya. Bandung

Prasetyono, D. S.2015. Buku Tutorial Game –Game Kecerdasan. Diva Press.Yogyakarta.

Pujiyanto, S. 2014. Menjelajah Dunia Biologi 2 Untuk Kelas XI SMA/MA.PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Jakarta.

Purwita, S. D. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif TeknikTeams Game Tournament (Tgt) Untuk Meningkatkan AktivitasBelajar Akuntansi Peserta didik Kelas XI Ak 1 Smk Batik PerbaikPurworejo Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Universitas NegeriYogyakarta. Yogyakarta.

Rifai, M. 2011. Politik Pendidikan Nasional. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.

Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

68

Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran Pengembangan danPemanfaatannya. PT. Raja Grafindo. Jakarta.

___________. 2014. Model-Model Pembelajaran MengembangkanProfesionalisme Guru. Rajawali Pers. Jakarta.

Sanjaya, W. 2011. Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Kencana. Jakarta.

___________. 2013. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Kencana. Jakarta.

Santoso. 2010. Statistik Nonparametrik. PT. Elex Media Komputindo.Jakarta.

Shohimin, A. 2018. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum2013. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Rineka Cipta.Jakarta,

Sudjana, N. 2002. Metode Statitiska Edisi Keenam. PT. Tarsito. Bandung.

___________. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. RemajaRosdakarya. Bandung.

___________. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. RemajaRosdakarya. Bandung.

___________. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. RemajaRosdakarya. Bandung.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.

___________. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Alfabeta. Bandung.

Sutiarso. 2011. Statistika Pendidikan Pengelolahannya dengan SPSS. Aura.Universitas Lampung.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Bumi Aksara. Jakarta.

Trihendradi. 2009. Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. CV ANDIOFFSET. Yogyakarta.

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL …digilib.unila.ac.id/61902/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpostest dan n-Gain dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian

69

Triyono et al. 2017. IPA Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Erlangga.Jakarta.

Wahid, M et al. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Nuha Litera. Yogyakarta.

Widoyoko, E, P. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. PustakaPelajar. Yogyakarta.

Wardani, A. 2007. Meningkatkan Aktivitas, Kreativitas dan Hasil BelajarMelalui Pembelajaran Berbasis Produk (PTK di SMP YBL Natar ).Skripsi Universitas Lampung. Bandar Lampung.