pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe word square terhadap hasil belajar
Transcript of pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe word square terhadap hasil belajar
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE TERHADAP HASIL
BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA
KELAS V SD NEGERI PAMULANG PERMAI
TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
Nurfadilah
NIM 1112018300045
JURUSAN/PROGAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
i
ABSTRAK
Nurfadilah (NIM: 1112018300045): Pengaruh Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square Terhadap Hasil Belajar
Pendidkan Kewarganegaraan Siswa Kelas V SD Negeri Pamulang Permai,
Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe word square terhadap hasil belajar pendidikan kewarganegaraan
siswa kelas V SD Negeri Pamulang Permai. Penelitian ini dilaksanakandi SD
Negeri Pamulang Permai pada bulan Agustus – Oktober 2017. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan rancangan penelitian
Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan pretest –
posttest control group design, namun pada desain ini kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling sampel penelitian
kelas A (kelompok eksperimen) sejumlah 40 siswa dan kelas B (kelompok
kontrol) sejumlah 40 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa pilihan
ganda dengan lembar observasi untuk mengamati kegiatan proses pembelajaran.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan uji normalitas
menggunakan uji Lilliefors dengan teknik Kolmogrov-Smirnov. Uji homogenitas
dengan menggunakan One Way Anova. Kemudian dilanjutkan dengan uji
hipotesis menggunakan Independent Sample T-test. Setelah semua pengujian
dilakukan dapat diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔sebesar 4,587 sedangkan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 1,991.
Dengan kata lain 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe word square terhadap hasil belajar
pendidikan kewarganegaraan siswa kelas V SD Negeri Pamulang Permai.
Penelitian ini direkomendasikan pada guru bidang studi untuk menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe word square pada mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan materi hakikat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
agar hasil belajar siswa maksimal.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square, Hasil Belajar
Pendidikan Kewarganegaraan
ii
ABSTRACT
Nurfadilah (NIM: 1112018300045): The Influence Model of Coopeartive
Learning Type Word Square toward Student’s Civic Education outcomes in V
Grade of SD (Elementary School) Pamulang Permai. Thesis, Departement of
Islamic Elementary School Teachers Education, The Faculty of Tarbiyah and
Teachers Training of State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta,
2017.
This study was conducted to find out The Influence model of Cooperative
Learning Type Word Square towards student’s civic education outcomes in V
Grade of SD (Elementary School)Pamulang Permai. This study was conducted at
SD (Elementary School) Pamulang Permai in August-October 2017. Research
sample of Class A (Experimental Class) consisted of 40 Students and Class B
(Controlled Class) consisted also of 40 students. This study use Quasi
Expeeriment with Nonequivalent Control Group Design. This design is same with
pretest – posttest control group design. The instrument used in this study was
multiple-choice and observation sheets to abserve the activites of learning
process. Data analysis technique used in this study processed by using the
normality-test of Lilliefors with Kolmogrov-Smirnov technique. Than homogenity-
test using One Way ANOVA. And it was continued with testing the hypotesis using
Independents Sample T-test. After all test were conducted, it was result 𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 as
big as 4,587 while 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 as big as 1,991. In the other word 𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 is bigger than
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 (𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 ). And then it can be concluded that there are significant
usage the Cooperative Learning Type word square toward civic education
outcomes in V Grade of SD (Elementary School) Pamulang Permai. This study is
recommended in the field of study teachers to use cooperative learning model type
word square on the subject of civic education material the essence of the unity of
the Unitary State of the Republic of Indonesia for maximum student learning
outcomes.
Key Words: Model Cooperative Learning Type Word Square, Achievment of Civic
Education
iii
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, karena atas rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam
semoga tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga
dan sahabat-sahabatnya.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Word SquareTerhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V SDNegeri Pamulang Permai”ini
ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa selama pembuatan dan penulisan skripsi ini
kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas, maka dengan adanya
bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai pihak sangat membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sangat tulus memberikan
dukungan dan motivasi dalam segi apapun kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini, terutama kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan.
2. Dr. Khalimi, MA, Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
3. Asep Ediana Latip, M. Pd, Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
iv
4. Dr. Zaenul Slam, M. Pd, Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu dan memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu yang
bermanfaat.
6. Ahmad Ghozali, S. Pd, MM, Kepala SD Negeri Pamulang Permai yang
sudah memberikan izin untuk melaksanakan peneltitian serta guru kelas 5 A
yaitu Siti Aisyah, S.Pd dan guru kelas 5 B yaitu Hj. Risyanti Wardah, MM
yang telah membantu dan memberikan waktu untuk melaksanakan
penelitian ini.
7. Teristimewa untuk kedua orangtuaku tercinta, Bapak Ahnaf H. Muhammad
Shiddik dan Ibu Siti Rohmah yang tak henti-hentinya mendoakan,
melimpahkan kasih sayang, dan memberikan dukungan moril dan materil
kepada penulis. Terimakasih untuk selalu mendukung penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8. Adikku tersayang Ahmad Syarofi yang selalu memberikan motivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini.
9. Keluarga besar H. Muhammad Shiddiq dan Sukri yang senantiasa
memberikan semangat, doa dan dukungan kepada penulis.
10. Keluarga Besar Aku Rindu (Fenita, Anita, Juju, Aida, Mesty, Anis, April,
Farida, Ayu, Fida) serta Arif Rahman, Darda, Nazar, Puput dan seluruh
teman-teman PGMI Angkatan 2012 UIN Jakarta khususnya PGMI B yang
telah banyak memberikan motivasi, bantuan, dan saran kepada penulis.
Sukses selalu untuk kita semua.
11. Keluarga Besar Marching Band UIN Jakarta yang selalu mendukung penulis
untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
12. Sahabatku Haiza, Riza, Aii dan Alfi yang selalu mendampingi dan tidak
pernah lelah mengingatkan penulis menyelesaikan skripsi. Serta untuk Ka
Qurani Tenry, Wita, Hana, Ayu dan Feby terimakasih atas doa dan
semangatnya kepada penulis.
v
13. Semua pihak yang telah banyak memberikan doa, bimbingan, dukungan,
serta pendapat yang sangat bermanfaat kepada penulis.
Semoga Allah SWT dapat menerima sebagai amal kebaikan atas jasa baik
yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
masih banyak kekurangan-kekurangan karena terbatasnya kemampuan penulis.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Mudah-
mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umunya bagi
khasanah ilmu pengetahuan.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, 2018
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ILMIAH
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ...iii
DAFTAR ISI .....................................................................................................vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ...ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ...x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ..xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................ 5
D. Perumusan Masalah .............................................................. 5
E. Tujuan Penelitian ................................................................. 5
F. Kegunaan Penelitian ............................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik ................................................................. 7
1. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan .................. 7
a. Pengertian Hasil Belajar........................................... 7
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ......14
c. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan .................16
d. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ............17
e. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
................................................................................18
vii
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square ........20
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Word Square .............................................................20
b. Teknis Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Word Square .....................................................23
c. Kelebihan dan Kekurangan Model ...........................24
Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square .............
B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................. 25
C. Kerangka Berpikir ................................................................ 28
D. Hipotesis Penelitian .............................................................. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 31
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian .............................. 31
1. Metode Penelitian .......................................................... 31
2. Desain Penelitian ........................................................... 31
C. Populasi dan Sampel ............................................................ 33
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 34
E. Kontrol Terhadap Validitas Internal ..................................... 35
F. Teknik Analisis Data ............................................................ 36
1. Instrumen Penelitian ...................................................... 36
2. Kalibrasi Instrumen/Uji Coba Instrumen ........................ 41
a. Uji Validitas.............................................................. 41
b. Uji Reliabilitas .......................................................... 42
c. Uji Taraf Kesukaran Soal .......................................... 43
d. Daya Pembeda .......................................................... 45
3. Teknik Analisis Data ..................................................... 46
G. Hipotesis Statistik ................................................................. 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ...................................................................... 50
viii
1. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol .......................................................................... 50
2. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ................ 51
3. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ...................... 56
4. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ................... 58
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengajuan Hipotesis ...... 77
1. Uji Normalitas ............................................................... 77
2. Uji Homogenitas............................................................ 78
3. Uji Hipotesis.................................................................. 80
C. Temuan Penelitian ................................................................ 81
D. Pembahasan terhadap Temuan Penelitian ............................. 82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 85
B. Saran-saran........................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 87
LAMPIRAN ..................................................................................................... 89
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Penelitian ...............................................................................32
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ....................................................................39
Tabel 3.3 Instrumen Non-Tes (Afektif) .............................................................39
Tabel 3.4 Rubrik Non-Tes (Afektif) ..................................................................39
Tabel 3.5 Instrumen Non-Tes (Psikomotorik)....................................................40
Tabel 3.6 Rubrik Non-Tes (Psikomotorik) ........................................................40
Tabel 3.7 Kriteria Besar Korelasi ......................................................................42
Tabel 3.8 Klasifkasi Indeks Kesukaran..............................................................44
Tabel 3.9 Klasifikasi Daya Pembeda .................................................................45
Tabel 4.1 Data Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol ..............................................................................................59
Tabel 4.2 Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol .............61
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok Eksperimen .................61
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok Kontrol .......................62
Tabel 4.5 Data Posttest Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ..64
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelompok Eksperimen ................65
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelompok Kontrol ......................66
Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol .......................................................................68
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Pra-Treatment ..........................................................70
Tabel 4.10 Hasil Penilaian Kerja ......................................................................72
Tabel 4.11 Rekapitulasi Penilaian Tes dan Non-Tes ..........................................74
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Pretest ...........................................................77
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Posttest ............................................................78
Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas Pretest..........................................................79
Tabel 4.15 Hasil Uji Homogenitas Posttest ........................................................79
Tabel 4.16 Uji Hipotesis ....................................................................................80
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square ........................25
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ..........................................................................29
Gambar 4.1 Histogram Pretest Kelompok Eksperimen.......................................63
Gambar 4.2 Histogram Pretest Kelompok Kontrol .............................................64
Gambar 4.3 Histogram Posttest Kelompok Eksperimen .....................................67
Gambar 4.4 Histogram Posttest Kelompok Eksperimen .....................................67
xi
DAFTRAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Kelompok Eksperimen ............................................................ 1
Lampiran 2 RPP Kelompok Kontrol ............................................................... 33
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa ..................................................................... 61
Lampiran 4 Kisi-kis Tes Hasil Belajar ............................................................. 73
Lampiran 5 Soal Instrumen Tes Uji Coba ........................................................ 88
Lampiran 6 Kunci Jawaban Tes Uji Coba ....................................................... 97
Lampiran 7 Rekap Anates ............................................................................... 98
Lampiran 8 Kisi-kisi Pretest ............................................................................ 99
Lampiran 9 Soal Pilihan Ganda (Pretest) ......................................................... 110
Lampiran 10 Soal Pilihan Ganda (Posttest) ..................................................... 117
Lampiran 11 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol ................................................................... 123
Lampiran 12 Deskripsi Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelompok
Kontrol..................................................................................... 125
Lampiran 13 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol ................................................................... 126
Lampiran 14 Deskripsi Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelompok
Kontrol..... ................................................................................ 127
Lampiran 15 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol ................................................................... 128
Lampiran 16 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol ............................................................ 129
Lampiran 17 Hasil Penilaian Pra-Treatment .................................................... 130
Lampiran 18 Hasil Penilaian Kerja .................................................................. 132
Lampiran 19 Rekapitulasi Penilaian Tes dan Non-Tes ..................................... 134
Lampiran 20 Lembar Observasi Siswa ............................................................ 137
Lampiran 21 Lembar Observasi Guru ............................................................. 138
Lampiran 22 Normalitas Pretest Posttest Eksperimen dan Kontrol .................. 140
Lampiran 23 Homogenitas Pretest Posttest Eksperimen dan Kontrol .............. 141
xii
Lampiran 24 Uji Hipotesis Posttest Eksperimen dan Kontrol .......................... 142
Lampiran 25 Daftar Wawancara Guru sebelum menggunakan Treatment ........ 143
Lampiran 26Daftar Wawancara Siswa sebelum menggunakan Treatment ....... 145
Lampiran 27 Daftar Wawancara Guru setelah menggunakan Treatment .......... 147
Lampiran 28 Daftar Wawancara Siswa setelah menggunakan Treatment......... 149
Lampiran 29 Foto-foto Kegiatan Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............ 151
Lampiran 30 Lembar Uji Referensi ................................................................. 153
Lampiran 31 Surat Bimbingan Skrispi ............................................................ 156
Lampiran 32 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................... 157
Lampiran 33 Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 158
Lampiran 34 Profil Penulis ............................................................................. 159
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas pendidikan harus senantiasa ditingkatkan. Salah satu cara untuk
meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan memperbaiki proses belajar
mengajar. Proses belajar mengajar merupakan bagian terpenting dari dunia
pendidikan. Memperbaiki proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan
meningkatkan hasil belajar.
Peran guru dalam menentukan keberhasilan belajar siswa adalah sebagai
fasilitator dan motivator bagi siswa. Guru sebagai fasilitator berperan dalam
memfasilitasi siswa dalam belajar, sehingga proses belajar tidak berpusat
pada guru melainkan berpusat pada siswa. Sedangkan guru sebagai motivator
berperan dalam memberi motivasi, sehingga siswa termotivasi untuk selalu
belajar dan mencapai hasil belajar yang maksimal. Selain sebagai fasilitator
dan motivator, tugas guru adalah membimbing dalam belajar dan membantu
siswa untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Hal lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah penggunaan model
pembelajaran. Hal yang menyebabkan hasil belajar mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan kurang baik adalah karena beberapa faktor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari masing-masing
siswa itu sendiri misalnya, kemampuan yang dimiliki siswa. Sedangkan
faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar misalnya, penggunaan
model pembelajaran, penggunaan strategi yang kurang sesuai dengan materi,
dan penggunaan media yang kurang tepat.
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar adalah
Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan adalah mata
pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan
melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya Indonesia. Nilai
2
luhur dan moral ini diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku
kehidupan siswa sehari-hari, baik sebagai individu maupun anggota
masyarakat, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan
usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar
berkenaan dengan hubungan antarwarga dengan warga serta pendidikan
pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan
oleh bangsa dan negara.1
Tujuan pendidikan kewarganegaraan diharapkan mampu membina dan
mengembangkan siswa agar menjadi warga negara yang baik (good citizen).
Menurut Mulyasa tujuan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan untuk
menjadikan siswa agar mampu berpikir secara kritis, rasional dan kreatif,
menjadikan siswa berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan secara aktif
dan bertanggung jawab serta menjadikan siswa bisa berkembang secara
positif dan demokratis.2
Namun saat ini pembelajaran pendidikan kewarganegaraan masih
dianggap pembelajaran yang kurang menyenangkan dan menarik oleh
sebagian besar siswa sekolah dasar. Di kelas sering dijumpai hasil belajar
pendidikan kewarganegaraan siswa yang rendah serta kurangya minat belajar
terhadap pendidikan kewarganegaraan. Pada saat pembelajaran di kelas, guru
menerangkan materi juga kurang menarik keaktifan belajar siswa, karena
guru kurang memanfaatkan model pembelajaran dan media pembelajaran.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SD Negeri Pamulang
Permai, kenyataan di lapangan sampai saat ini proses pembelajaran masih
didominasi oleh guru, keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih terbatas
penerimaan materi yang disampaikan dengan ceramah. Guru masih sangat
terpaku dengan buku paket yang digunakan untuk mengajar. Dalam proses
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di kelas, guru menjelaskan materi
yang terdapat dalam buku, setelah selesai kemudian siswa diarahkan untuk
mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat dalam buku. Dan hal ini terjadi
1 Ahmad Susanto., Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2015), Cet. II, h. 225 2 Ibid., h. 231-232
3
selama proses pembelajaran. Hal itulah yang menyebabkan siswa merasa
bosan dengan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Tidak sedikit juga
siswa yang kurang konsentrasi karena saat pembelajaran masih ada siswa
yang suka bercanda. Akibatnya, penguasaan siswa terhadap materi masih
tergolong rendah sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa pada
mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dan nilai yang diperoleh siswa
masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah
yaitu 75.
Berdasarkan masalah-masalah yang diungkapkan tersebut maka perlu
dicari cara penyelesaiannya untuk mencapai peningkatan hasil belajar,
khususnya hasil belajar pendidikan kewarganegaraan. Peningkatan hasil
belajar pendidikan kewarganegaraan siswa dapat dilakukan dengan
melakukan perbaikan, perubahan dan pembaharuan terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar, dalam hal ini salah satunya adalah model
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hal ini disebabkan karena model
pembelajaran merupakan penciptaan suasana belajar. Model pembelajaran
menjadi motivasi bagi para siswa untuk belajar di kelas, suasana kelas yang
menyenangkan sehingga siswa tidak merasa terpaksa dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar, namun dapat memberikan pemahaman materi.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu model pembelajaran yang mampu
meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Ada berbagai
macam model yang dapat dipilih dan diterapkan dalam proses belajar
mengajar. Pemilihan model menjadi sangat penting untuk diperhatikan karena
model adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan
memanfaatkan model pembelajaran guru akan sangat terbantu dalam proses
pencapaian tujuan pembelajaran. Salah satu alternatif yang digunakan adalah
model pembelajaraan kooperatif tipe word square.
Model Word Square adalah model pengembangan dari model ceramah
yang diperkaya dan berorientasi kepada keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Model ini juga merupakan model yang memadukan kemampuan menjawab
4
pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak
jawaban.3
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Rifa’athul Afiffah
dengan judul skripsi pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe word
square terhadap hasil belajar siswa kelas III SD Dharma Karya UT Pondok
Cabe didapat bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe word square dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dengan rata-rata nilai kelas eksperimen
82,40 dan rata-rata nilai kelas kontrol yang menggunakan metode
konvensional 74,93.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian tersebut maka penulis akan
melakukan penelitian terhadap pelajaran pendidikan kewarganegaraan materi
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe word square atau tidak.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pamulang Permai terutama kelas
V dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square.
Berpedoman pada uraian diatas perlu diadakan penelitian tentang “Pengaruh
Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square
Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V SD
Negeri Pamulang Permai”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas terdapat masalah dalam penelitian ini,
adapun masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa yang rendah,
berdasarkan observasi yang dilakukan di SD Negeri Pamulang Permai
bahwa hasil belajar pendidikan kewarganegaraan rata-rata masih
dibawah nilai KKM yaitu 75.
3Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran untuk
Peningkatan Profesionelitas Guru, (ttp: Kata Pena, 2015), Cet. II, h. 97
5
2. Kurangnya minat dan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Hal
ini ditunjukkan dengan siswa yang masih suka bercanda, tidak
konsentrasi selama pembelajaran berlangsung.
3. Guru mengajar masih menggunakan model pembelajaran ceramah
yang mengakibatkan siswa merasa bosan.
C. Pembatasan Masalah
Agar masalah ini dapat dikaji secara mendalam maka penelitian ini
dibatasi pada rendahnya hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa
dibawah nilai KKM yang ditetapkan sekolah sebesar 75. Dan solusi yang
ditawarkan adalah dengan menerepkan model pembelajaran kooperatif tipe
word square pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di kelas V SD
Negeri Pamulang Permai.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah serta
pembatasan masalah yang sudah dikemukakan di atas, maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut :
“Apakah terdapat pengaruh hasil belajar pendidikan kewarganegaraan
siswa kelas V SD Negeri Pamulang Permai yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Word Square”.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengkaji ada atau tidak ada pengaruh hasil belajar pendidikan
kewarganegaraan siswa kelas V SD Negeri Pamulang Permai yang
menggunakan modelpembelajaran kooperatif tipe Word Square.
F. Kegunaan Penelitian
1. Keguanaan secara teoritis
6
a. Keguanaan secara teoritis
1) Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelirian ini dapat diaharpkan
dapat memberikan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan
mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe word square
terhadap hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas V.
2) Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan
penelitian berikutnya yang sejenis.
b. Keguanaan secara praktis
1) Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti tentang
pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Word
Square serta memperoleh pengalaman langsung cara memperoleh
metode pembelajaran yang efektif.
2) Bagi siswa
a) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b) Dapat meningkatkan kemampuan bekerja sama.
c) Dapat meningkatkan kegiatan belajar, sebagai pemicu motivasi
belajar sehingga siswa dapat belajar pendidikan kewarganegaraan
dengan giat.
d) Menambah pengalaman siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3) Bagi guru
Bagi guru bidang studi pendidikan kewarganegaraan ataupun bidang
studi lain diharapkan dapat dijadikan referensi dalam penggunaan
model pembelajaran yang kondusif dan menarik.
4) Bagi sekolah
Sebagai pemikiran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan berharga bagi
sekolah dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan proses
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang efektif.
7
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan
a. Pengertian Hasil Belajar
Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh sisiwa dalam mencapai
tujuan pengajaran. Sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya.4
Menurut Horward Kingsley “Tiga macam hasil belajar, yakni
keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan
cita-cita”.5
Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Hariani Siregar dan Gulmah
Sugiharti hasil belajar (learning outcomes) adalah:
Learning outcomes are the result of the assessment given
by the teacher to the students in learning about the progress of
students in schools regarding the mastrey of the subject matter.
Learning outcomes in general can be grouped into three levels:
low learning outcomes, intermediate learning outcomes and high
learning outcomes.6
Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Harry Hubbal dan Helen Burt
hasil belajar (learning outcomes) adalah:
Program-level learning outcomes: inform students what
they can expectto achieve from a program of study, so they can
organize their time and efforts; communicate curriculum/program
goals in a meaningful way to a broader community; help to
determine the extent to which learning has been accomplished; and
4 Nana, Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2010), h. 22. 5Ibid., h. 22. 6 Hariani Siregar dan Gulmah Sugiharti, “differences Between Students Mark Taught
With Coopeartive Learning Model Type TGT With Guess the Words Media Compared With Students Mark Taught Wiith Cooperative Learning Model With Words Square Media in Hydrocarbon Subject” Journal on Advances in Social Science, Education and Humanities Research, Vol.104, h. 163.
8
guide faculty members and administrators (within resource
constraints), in part, to determine program(s) of study, course
objectives, appropriate learning experiences, assessment, and
program evaluation strategies. In order to meet the needs and
circumstances of undergraduate curricula, program-level learning
outcomes should be developed by representative members of the
whole learning community in order to embrace a wide range of
interpretations and adaptations.7
Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Michael K. Potter dan Erika
Kustra hasil belajar (learning outcomes) adalah:
Learning outcomes are statements that indicate what
students will know, value or be able to do by the end of the course.
They are the assessable ends of education, written from the
students perspective, focused on what students can expect to achive
if they have learned successfully. In order to be assessable, they
must specify things that can be observed, that are public, and not
activites or states that are internal to students minds.8
Menurut Gagne “Lima kategori hasil belajar, yakni informasi
verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan
keterampilan motoris”.9
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan,
baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan
klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar
membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif,
dan ranah psikomotoris.10
Rincian tiga ranah Taksonomi Bloom adalah sebagai berikut:11
1) Ranah Kognitif
a) Tipe hasil belajar: Pengetahuan
7 Harry Hubbal dan Helen Burt., “Learning Outcomes and Progrmam-Level Evaluation in
a Four-Year Undergraduate Pharmacy Curriculum ”, American Journal of Pharmaceutical Education 2007: 71 (5) Article 90. h. 1.
8 Michael K.Potter dan Erika Kustra, “A Primer on Learning Outcomes and the SOLO Taxonomy”, Journal of Centre for Teaching and Learning, University of Windsor, 2021., h. 1.
9Sudjana, op.cit., h. 22.
10.Ibid., h. 22. 11Ibid., h. 23-31.
9
Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan
dari kata knowledge dalam taksonomi Bloom. Sekalipun
demikian, maknanya tidak sepenuhnya tepat sebab dalam
istilah tersebut termasuk pula pengetahuan factual
disamping pengetahuan hafalan atau untuk diingat seperti
rumus, batasan, definisi, istilah, pasal dalam undang-
undang, nama-nama tokoh, nama-nama kota. Dilihat dari
segi proses belajar, istilah-istilah tersebut memang perlu
dihafal dan diingat agar dapat dikuasainya sebagai dasar
bagi pengetahuan atau pemahaman konsep-konsep lainnya.
Ada beberapa cara untuk dapat mengingat dan
menyimpannya dalam ingatan seperti teknik memo,
jembatan keledai, mengurutkan kejadian, membuat
singkatan yang bermakna. Tipe hasil belajar pengetahuan
termasuk kognitif tingkat rendah yang paling rendah.
Namun tipe hasil belajar ini menjadi prasarat bagi tipe hasil
belajar berikutnya.
b) Tipe hasil belajar: Pemahaman
Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada
pengetahuan adalah pemahaman. Dalam taksonomi Bloom,
kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi daripada
pengetahuan. Namun, tidaklah berarti bahwa pengetahuan
tidak perlu ditanyakan sebab, untuk dapat memahami perlu
terlebih dahulu mengetahui atau mengenal.
Pemahaman dapat dibedakan kedalam tiga kategori,
yaitu pemahaman terjemahan, pemahaman penafsiran,
pemahaman ekstrapolasi.
c) Tipe hasil belajar: Aplikasi
Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi
konkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin
berupa ide, teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan
10
abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi.
Mengulang-ulang menerapkannya pada situasi lama akan
beralih menjadi pengetahuan hafalan atau keterampilan.
Suatu situasi akan tetap dilihat sebagai situasi baru bila
tetap terjadi proses pemecahan masalah. Kecuali itu, ada
satu unsur lagi yang perlu masuk, yaitu abstraksi tersebut
perlu prinsip atau generalisasi, yakni sesuatu yang umum
sifatnya untuk diterapkan pada situasi khusus.
d) Tipe hasil belajar: Analisis
Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi
unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya
dan atau susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang
kompleks yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe
sebelumnya (pengetahuan, pemahaman, aplikasi).
Dengan analisis diharapkan seseorang mempunyai
pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan
integritas menjadi bagian-bagian yang tetap terpadu, untuk
beberapa hal menerima prosesnya, untuk hal lain
memahami cara bekerjanya, untuk hal lain lagi memahami
sistematikanya.
e) Tipe hasil belajar: Sintesis
Penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam
bentuk menyeluruh disebut sintesis. Berpikir berdasar
pengetahuan hafalan, berpikir pemahaman, berpikir
aplikasi, dan berpikir analisis dapat dipandang sebagai
berpikir konvergen yang satu tingkat lebih rendah daripada
berpikir divergen. Dalam berpikir konvergen, pemecahan
atau jawabannya akan sudah diketahui berdasarkan yang
sudah dikenalnya.
Berpikir sintesis adalah berpikir divergen. Dalam
berpikir divergen pemecahan atau jawabannya belum dapat
11
dipastikan. Mensistesis unit-unit tersebar tidak sama
dengan mengumpulkannya ke dalam suatu kelompok besar.
Mengartikan analisis sebagai memecah integritas menjadi
bagian-bagian dan sintesis sebagai meyatukan unsur-unsur
menjadi integritas perlu secara hati-hati dan penuh telaah.
Berpikir sintesis merupakan salah satu terminal untuk
menjadikan orang lebih kreatif. Berpikir kreatif merupakan
salah satu hasil yang hendak dicapai dalam pendidikan.
Seseorang yang kreatif sering menemukan atau
menciptakan sesuatu. Kreativitas juga beroperasi dengan
cara berpikir divergen. Dengan kemampuan sintesis, orang
mungkin menemukan hubungan kausal atau urutan tertentu,
atau menemukan abstraksinya atau operasionalnya.
f) Tipe hasil belajar: Evaluasi
Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai
sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara
bekerja, pemecahan, metode, materi, dll. Dilihat dari segi
tersebut maka dalam evaluasi perlu adanya suatu kriteria
atau standar tertentu.
Mengembangkan kemampuan evaluasi penting bagi
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Mampu
memberikan evaluasi tentang kebijakan mengenai
kesempatan belajar, kesempatan kerja, dapat
mengembangkan partisipasi serta tanggung jawabnya
sebagai warga Negara. Mengembangkan kemampuan
evalusi yang dilandasi pemahaman, aplikasi, analisis, dan
sintesis akan mempertinggi mutu evaluasinya.
2) Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa
ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan
12
perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan
kognitif tingkat tinggi, penilaian hasil belajar afektif kurang
mendapat perhatian dari guru. Para guru lebih banyak menilai
ranah kognitif semata-mata. Tipe hasil belajar afektif tampak
pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya
terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru
dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.
Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil
belajar. Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau
sederhana sampai tingkat yang kompleks.
a) Reciving/Attending, yakni semacam kepekaan dalam
menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang
kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dll.
Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk
menerima stimulus, kontrol, dan seleksi gejala atau
rangsangan dari luar.
b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh
seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini
mencakup ketepaatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam
menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.
c) Valuing atau penilaian berkenaan dengan nilai dan
kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam
evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima
nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai
dan kesepakatan terhadap nilai tersebut.
d) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu
sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan
nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah
dimilikinya. Yang termasuk ke dalam organisasi ialah
konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai, dll.
13
e) Karakteristik nilai atau internalisasi diri, yakni keterpaduan
semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
Kedalamnya termasuk keseluruhan nilai dan
karakteristiknya.
3) Ranah Psikomotorik
Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk
keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu.
Ada enam tingkatan keterampilan, yakni:
a) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak
sadar).
b) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.
c) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedaka
visual, memberdakan auditif, motoris, dan lain-lain.
d) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan,
keharmonisan, dan ketepatan.
e) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana
sampai pada keterampilan yang kompleks.
f) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-
decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.
Berdasarkan uraian tentang konsep belajar di atas, dapat
dipahami tentang makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan
yang terjadi pada diri siswa baik yang menyangkut aspek kognitif,
afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Secara
sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena
belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang
berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang
relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan
14
instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang
berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran atau tujuan instruksional.
Pada penelitian ini hasil belajar yang digunakan pada ranah
kognitif adalah C1 (Pengetahuan), C2 (Pemahaman), C3
(Penerapan/Aplikasi). Pada ranah afektif adalah A1 (Menerima),
A2 (Menjawab), A3 (Menilai). Pada ranah psikomotorik adalah P1
(Meniru), P2 (Memanipulasi), P3 (Presisi).
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya
tetapi dapat digolongkan menjadi dua saja yaitu, faktor intern dan faktor
ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar
individu.12
Secara perinci, uraian mengenai faktor intern dan faktor ekstern
adalah sebagai berikut:13
1) Faktor Intern
Didalam membicarakan faktor intern, akan dibahas menjadi 3
faktor, yaitu: faktor jasmaniah, psikologis dan kelelahan.
a) Faktor Jasmaniah terbagi menjadi faktor kesehatan, cacat
tubuh. Dimana faktor kesehatan sangat berpengaruh terhadap
proses dan hasil belajar siswa. Begitu juga cacat tubuh yaitu
sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna
mengenai badan/tubuh. Siswa yang mengalami cacat tubuh
belajarnya akan terganggu.
b) Faktor Psikologis terbagi menjadi tujuh faktor yang
mempengaruhi belajar diantaranya adalah intelegensi,
perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
12 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
1995) h. 54 13Ibid., h. 54-71
15
c) Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan
tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).
2) Faktor Ekstern
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat
dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga, faktor
sekolah dan faktor masyarakat, yaitu:14
a) Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga
yang berupa cara orang tua mendidik, relasi yang baik antara
anggota keluarga, suasana rumah yang mendukung, keadaan
ekonomi keluarga, pengertian dari orang tua dan latar belakang
kebudayaan.
b) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup
pemilihan metode mengajar, kurikulum yang digunakan oleh
sekolah, relasi yang dibangun antara guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, penerapan disiplin di sekolah, penggunaan
alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,
keadaan gedung, metode belajar siswa dan tugas rumah yang
diberikan oleh guru.
c) Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh
terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena
keberadaannya siswa dalam masyarakat berupa kegiatan-
kegiatan siswa dalam bermasyarakat, mass media yang
termasuk bioskop, radio, televisi, surat kabar, majalah, buku-
buku, komik-komik yang beredar di masyarakat. Faktor
14 Ibid., h. 71
16
masyarakat berikutnya adalah pengaruh teman bergaul dan
bentuk kehidupan masyarakat dimana siswa berada.
c. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang
digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan
nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya Indonesia. Nilai luhur
dan moral ini diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku
kehidupan siswa sehari-hari, baik sebagai individu maupun anggota
masyarakat, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan
kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antarwarga dengan
warga serta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga
negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.15
Dengan pendidikan kewarganegaraan ini diharapkan mampu
membina dan mengembangkan siswa agar menjadi warga negara yang
baik (good citizen). Menurut Soemantri, warga negara yang baik adalah
warga yang tahu, mau, dan mampu berbuat baik. Adapun menurut
Winataputra, warga negara yang baik adalah yang mengetahui,
menyadari, dan melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga
negara.16
Menurut Azyumardi Azra, “Pendidikan kewarganegaraan adalah
pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang pemerintah,
konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, Hak Asasi
Manusia, hak dan kewajiban warga negara serta proses demokrasi”.17
Adapun menurut tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan
kewarganegaraan adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga
pendidikan di mana seseorang mempelajari orientasi, sikap dan
perilaku politik sehingga yang bersangkutan memiliki political
15Ahmad Susanto., Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2015), Cet.II, h. 225. 16Ibid., h. 225-226. 17Ibid., h. 226.
17
knowledge, awareness, attitude, political efficacy, dan political
participation, serta kemampuan mengambil keputusan politik
secara rasional.18
Dari beberapa definisi pendidikan kewarganegaraan yang telah
disebutkan dapat dikatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah
pendidikan yang memberikan pemahaman dasar tentang pemerintah,
tata cara demokrasi, tentang kepedulian, sikap pengetahuan politik yang
mampu mengambil keputusan politik secara rasional, sehingga dapat
mempersiapkan warga negara yang demokratis dan partisipatif melalui
suatu pendidikan yang berorientasi pada pengembangan berpikir kritis
dan bertindak demokratis.
Jadi, pendidikan kewarganegaraan adalah usaha sadar dan
terencana dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kecerdasan,
kecakapan, keterampilan serta kesadaran tentang hak dan kewajiban
sebagai warga negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelsetarian lingkungan hidup, kesetraan gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, serta ikut
berperan dalam peraturan global.
d. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar
dimaksudkan sebagai suatu proses belajar mengajar dalam rangka
membantu siswa agar dapat belajar dengan baik dan membentuk
manusia Indonesia seutuhnya dalam pembentukan karakter bangsa yang
diharapkan mengarah pada penciptaan suatu masyarakat yang
menempatkan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
yang berlandaskan pada Pancasila, UUD, dan norma-norma yang
berlaku di masyarakat yang diselenggarakan selama 6 tahun.19
18Ibid., h. 226. 19Ibid., h. 227.
18
Namun sangat disayangkan bahwa dalam aplikasinya, pelajaran
pendidikan kewarganegaraan ini kurang banyak diminati dan dikaji
dalam dunia pendidikandan persekolahan, karena kebanyakan lembaga
pendidikan formal dominan pada penyajian materi yang bersifat
kognitif dan psikomotorik belaka, kurang menyentuh pada aspek
afektif. Hai ini bukan karena tidak disadari esensinya, melainkan karena
ketidakpahaman para pengajar. Padahal bagi guru profesional, dituntut
untuk memberikan pembinaan keutuhan diri peserta didik agar tidak
terjerumus pada erosi nilai moral, serta menjadi penyebab
dehumanisasi, yang pada akhirnya manusia menjadi arogan, egois, dan
individualistis, materialistis, sekuler, dan bahkan bersombong diri pada
penciptanya.
e. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar
adalah untuk membetuk watak atau karakteristik warga negara yang
baik. Menurut Mulyasa, tujuan mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan adalah untuk menjadikan siswa agar:20
1) Mampu berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi
persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya
2) Mampu berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara
aktif dan bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara
cerdas dalam semua kegiatan.
3) Bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga
mampu hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan
mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi dengan baik. Hal ini akan mudah
tercapai jika pendidikan nilai dan norma tetap ditanamkan pada
siswa sejak usia dini karena jika siswa sudah memiliki nilai
20Ibid., h. 231-232.
19
norma yang baik, maka tujuan untuk mencapai warga negara
yang baik akan mudah terwujudkan.
Pentingnya pendidikan kewarganegaraan diajarkan di sekolah dasar
ialah sebagai pemberian pemahaman dan kesadaran jiwa setiap siswa
dalam mengisi kemerdekaan, di mana kemerdakaan bangsa Indonesia
yang diperoleh dengan perjuangan keras dan penuh pengorbanan harus
diisi dengan upaya membangun kemerdekaan, mempertahankan
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara perlu memiliki apresiasi
yang memadai terhadap makna perjuangan yang dilakukan oleh para
pejuang kemerdekaan. Apresiasi itu menimbulkan rasa senang, sayang,
cinta, keinginan untuk memelihara, melindungi, membela negara untuk
itulah pendidikan kewarganegaraan penting diajarkan di sekolah
sebagai upaya sadar menyiapkan warga yang mempunyai kecintaan dan
kesetiaan dan keberanian bela bangsa dan negara. Mereka adalah para
penerus bangsa yang akan mengisi bangsa ini pada kehidupan yang
datang.
Bangsa yang kuat adalah bangsa yang bersatu, berilmu dan
berbudaya. Maka dari itu, diperlukan generasi muda yang tahu akan hak
dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia, baik
sebagai makhluk pribadi maupun sosial demi terjaminnya keutuhan
banga dan negara dalam payung Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan terciptanya masyarakat Indonesia yang berbudaya dan bermartabat.
Pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar memberikan
pelajaran pada siswa untuk memahami dan membiasakan dirinya dalam
kehidupan di sekolah atau di luar sekolah, karena materi pendidikan
kewarganegaraan menekankan pada pengalaman dan pembiasaan dalam
kehidupan sehari-hari yang ditunjang oleh pengetahuan dan pengertian
sederhana sebagai bekal untuk mengikuti pendidikan berikutnya.
20
Selain itu, perlunya pendidikan kewarganegaraan diajarkan di
sekolah dasar ialah agar siswa sejak dini dapat memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945, dan memahami nilai-nilai kedispilan,
kejujuran, serta sikap yang baik terhadap sesamanya, lawan jenisnya,
maupun terhadap orang yang lebih tua.
Melaui materi pendidikan kewarganegaraan juga dapat mendidik
siswa agar dapat berpikir kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi
isu kewarganegaraan; dapat berpartisipasi secara aktif dan bertanggung
jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan masyarakat,
berbangsa, bernegara, serta antikorupsi; siswa dapat berkembang secara
positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya.
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square
Model pembelajaran kooperatif tipe Word Square adalah salah satu
model yang membutuhkan suatu kejelian dan ketelitin siswa yang dapat
merangsang siswa untuk berpikir efektif melalui permainan acak huruf
dalam pembelajaran.
Berdasarkan pendapat Winataputra “Model pembelajaran
kooperatif tipe Word Square merupakan salah satu model yang
digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa menjawab
pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokkan jawabn pada kotak-
kotak jawaban”.21
Pada model pembelajaran kooperatif tipe Word Square menurut
Widodo “Para siswa dipandang sebagai objek dan subjek pendidikan
21Kd. Tia Lestari, dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Word Square Terhadap Hasil
Belajar IPS Kelas III SD”, Skripsi pada Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 2012, h. 4
21
yang mempunyai potensi untuk berkembang sesuai dengan bakat dan
kemampuan yang telah dimiliki”.22
Melalui model pembelajaran ini, siswa tidak hanya diajak untuk
belajar, namun diselipkan dengan bermain yang membuat siswa tidak
mudah merasa bosan dalam belajar pendidikan kewarganegaraan.
Makna bermain ini adalah memberikan selingan kepada siswa saat
pelajaran berlangsung, namun tidak keluar dari pelajaran yang dibahas
untuk kepuasan dan kesengan peserta didik agar tidak cepat merasa
bosan dan lelah. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Word
Square siswa diharapkan meningkatkan ketelitian, kritis, dan berpikir
efektif karena pada model ini siswa hanya dituntut mencari jawaban
bukan untuk mengemabngkan pikiran siswa masing-masing sehingga
siswa dapat mengembangkan kreativitasnya.
Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Chairany Rizka dan Binari
Manurung yang berjudul Comparison of students learning outcome and
activity in excretory system topic using make a match and word square
model for grade XI SMA swasta Al-Ulum academic year 3013-2014
dijelaskan bahwa:
Word square learning model is a development of enriched
lecture method. It can be identified through the clustering method
eriched lectur-oriented to student activy in learning as metioned by
Mujiman. Word square is a model of learning model that combines
the ability to answer questions with matching answer foresight in
the answer boxes. Teachers can program a number of selected
questions that can stimulate students to thing effectively.23
Model pembelajaran word square adalah model pengembangan
dari metode ceramah yang diperkaya dan berorientasi kepada keaktifan
22Ibid., h. 4 23
Chairany Rizka dan Binari Manurung, “Comparison Of Students Learning Outcome And Activity In Excretory System Topic Using Make A Match And Word Square Model For Grade XI SMA Swasta Al-Ulum Academic Year 3013-2014”, Jurnal Biologi, 2014, h. 509
22
siswa dalam pembelajaran. Metode ini juga model yang memadukan
kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokkan
jawaban pada kotak-kotak jawaban.24
Model pembelajaran word square berdasarkan Hariani Siregar dan
Gulmah Sugiharti adalah:
“Learning media word square is learning medium thar uses
a box – the box in the form of a puzzle as a tool in delivering
teaching materials in teaching and learning process. The prepared
boxes will be filled in by students or shaded with the existing letters
which is the answer to the questions prepared by the teacher. Thus,
there are two things that are required in using this learning media
that is making boxes and questions or statements in order to fill the
box”.25
Model ini sedikit lebih mirip dengan mengisi teka-teki silang, akan
tetapi perbedaannya yang mendasar adalah model ini sudah memiliki
jawaban, namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan
dengan sembarang huruf atau angka penyamar atau pengecoh.
Istimewanya model pembelajaran ini adalah bisa dipraktekkan
untuk semua mata pelajaran. Hanya tinggal bagaimana guru dapat
memprogram sejumlah pertanyaan terpilih yang dapat merangsang
siswa untuk berpikir efektif. Tujuan huruf atau angka pengecoh bukan
untuk mempersulit siswa namun untuk melatih sikap teliti dan kritis.
Model ini secara teknis adalah kegiatan belajar mengajar dengan
cara guru membagikan lembar kegiatan atau lembar kerja sebagai alat
untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
yang telah diajarkan. Adapun instrument utama metode ini adalah
lembar kegiatan atau kerja berupa pertanyaan atau kalimat yang perlu
24
Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionelitas Guru, (ttp: Kata Pena, 2015), Cet. II, h. 97 25 Hariani Siregar dan Gulmah Sugiharti, op.cit., h. 164.
23
dicari jawabannya pada susunan huruf acak pada kolom yang telah
disediakan.26
Dari ketiga definisi yang telah dipaparkan dapat simpulkan bahwa
model pembelajarn word square adalah suatu model pembelajaran yang
didalamnya berisi permainan acak kata huruf menjadi kata yang
berserak dalam satu bingkai kotak, dimana siswa diminta untuk
menghubungkan huruf dengan cepat baik secara menurun atau
mendatar secara berkelompok dalam sebuah media kertas, strategi
pembelajaran ini melatih siswa untuk melatih kerjasama antar
kelompok dalam menemukan jawaban pertanyaan dan memadukan
kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan
jawaban pada kotak-kotak jawaban yang telah tersedia.
b. Teknis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square
Secara teknis, langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran
word square adalah sebagai berikut:27
1) Langkah pertama, guru menyampaikan materi sesuai dengan tujuan
pembelajaran materi tersebut.
2) Kemudian guru membagikan lembaran kegiatan sesuai arahan yang
ada.
3) Guru menjelaskan bagaimana cara mengerjakan lembar keja Word
Square.
4) Guru membagikan lembar kerja Word Square.
5) Siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak
sesuai jawaban secara vertikal, horizontal maupun diagonal.
6) Guru membimbing siswa yang belum paham.
7) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.
8) Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa.
26 Kurniasih dan Sani, op.cit., h. 97 27Ibid., h. 98
24
9) Guru bersama siswa mengadakan tanya jawab tentang kesulitan-
kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengerjakan lembar kerja
Word Square.
10) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
11) Berikan poin setiap jawaban dalam kotak.
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Word Square
1) Kelebihan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square:28
a) Word Square cenderung menggali pengetahuan siswa dalam
pembelajaran, karena word square berupa permainan kotak
kata yang berisi kumpulan huruf.
b) Penggunaan Word Square lebih mudah dipahami dan diingat
oleh siswa yang akan menegaskan pemahaman materi siswa.
c) Membantu siswa membiasakan diri membaca buku pelajaran,
karena Word Square memerlukan pengetahuan dasar dari
siswa.
d) Siswa dapat berlatih kreatif dan terampil belajar mandiri dalam
membuat pertanyaan dan memanfaatkan buku sumber.
e) Dapat melatih sikap teliti dan kritis.
f) Merangsang siswa untuk berpikir efektif
2) Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Word Square:29
a) Model pembelajaran seperti ini biasanya menimbulkan suara
gaduh, hal tersebut jelas akan mengganggu kelas yang
berdekatan.
b) Siswa tidak dapat mengembangkan materi yang ada dengan
kemampuan atau potensi yang dimilikinya.
28 Hafid Angga Prasetyo, “Studi Perbandingan Antara Strategi Pembelajaran Scramble
dengan Word Square Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas III SD Negeri Ngadirejo 1 Tahun Ajaran 2013/2014”, Skripsi pada Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2014, h. 17”
29Ibid., h. 17-18.
25
c) Dalam model pembelajaran ini siswa tidak dapat
mengembangkan kreativitas masing-masing, dan lebih banyak
berpusat pada guru. Karena siswa hanya menerima apa yang
disampaikan oleh guru, dan jawaban dari lembar kerja pun
tidak bersifat analisis, sehingga siswa tidak dapat menggali
lebih dalam materi yang ada dengan metode pembelajaran
Word Square ini.
Tabel 2.1 Gambar Model Kooperatif tipe Word Square
P A N C A S I L A
A G U A N D S E N
N B A R T I L T D
G B H N N R A U A
U U G T U T M R L
I D O L S A I U A
N A P A I P A N S
I Y S O L I O A U
S A I N H B C N U
Contoh Soal:
1. Dasar negara Republik Indonesia (Pancasila)
2. Agama terbesar penganutnya di Indonesia (Islam)
3. Garis Besar Haluan Negara disingkat dengan (GBHN)
4. Daya cipta, karya dan karsa manusia disebut juga dengan
(Budaya)
5. Nama lain dari pulau Sumatera (Andalas)
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan Rifa’athul AfifahJurusan Pendidikan Guru
MI/SD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015 dengan judul
26
skripsi “Pengaruh Metode Pembelajaran Word Square Terhadap Hasil
Belajar IPS Siswa Kelas III SD Darma Karya UT Pondok Cabe TP.
2014/2015”. Dari hasil penelitian itu menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh metode pembelajaran word square terhadap hasil belajar
siswa dengan nilai rata-rata hasil belajar IPS kelas III-4 yang
menggunakan metode pembelajaran word square adalah 82,40
sedangkan nilai rata-rata hasil belajar IPS kelas III-3 yang
menggunakan metode pembelajaran konvensional adalah 74,93. Hasil
ini diperkuat lagi dari pengolahan data menggunaka uji hipotesis
dengan uji-t yang dilakukan pada nilai postest kedua kelas yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan bantuan SPSS 22,0
yang menghasilkan nilai thitung ≥ ttabel(3,017 ≥ 2,000) dengan taraf
signifikansi 0,05 (0,004 < 0,005), dilihat dari kriteria uji-T jika
thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak. Sehingga didapat hasil akhir bahwa H0
ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh metode pembelajaran word square terhadap hasil belajar IPS
siswa.30
2. Penelitian yang dilakukan Eka Julia Prastika Jurusan Pendidikan IPS
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012 dengan judul skripsi
“Perbandingan Hasil Belajar IPS dengan Menggunakan Metode
Pembelajaran Scramble dan Metode Pembelajaran Student Facilitator
and Explaining”. Dari hasil penelitian itu menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif metode Scramble dan metode
pembelajaran Student Facilitator and Explaining. Selain itu rata-rata
30
Rifa’athul Afiffah, Pengaruh Metode Pembelajaran Word Square Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Darma Karya UT Pondok Cabe TP.2014/2015. Skripsi pada sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015. h. 72.
27
nilai N-Gain kedua kelompok tersebut termasuk ke dalam kategori
tinggi.31
3. Penelitian yang lainnya adalah Hafid Angga Prasetyo Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Surakarta
tahun 2014 dengan judul skripsinya “Studi Perbandingan Antara
Strategi Pembelajaran Scramble dan Word Square Terhadap Hasil
Belajar IPA Kelas III SD Negeri Ngadirejo 01 TahunAjaran
2013/2014”. Dari hasil penelitiannya itu menunjukkan bahwa hasil
belajar IPA yang diajar menggunakan strategi pembelajaran Scramble
lebih baik jika dibandingkan yang menggunakan strategi pembelajaran
Word Square pada siswa kelas III D SD Negeri Ngadirejo 01
Kartasura Sukoharjo tahun ajaran 2013/2014 dengan nilai rata-rata
kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok control (82 >
75,34).32
Dari ketiga penelitian tersebut, perbedaanya dengan penelitan yang saya
lakukan adalah terkait dengan sampel dan model pembelajaran yang
digunakan. Penelitian yang dilakukan oleh Rifa’athul Afifah menggunakan
sampel kelas 3 dengan mata pelajaran IPS, dan dari hasil penelitian
tersebut terdapat pengaruh yang signifikan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe word square.
Kemudian penelitian yang digunakan oleh Eka Julia Prastika
menggunakan sampel kelas 7 mata pelajaran IPS menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Scramble dan Student Facilitator and
Explaining dan Hafid Angga Prasetya menggunakan sampel kelas 3 mata
pelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble
dan word square, namun saya dalam penelitian ini menggunakan sampel
31 Eka Julia Prastika, Perbandingan Hasil Belajar IPS dengan Menggunakan Metode
Pembelajaran Scramble dan Metode Pembelajaran Student Facilitator and Explaining.Skripsi pada sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2012. h. 96.
32 Hafid Angga Prasetyo, Studi Perbandingan Antara Strategi Pembelajaran Scramble dan
Word Square Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas III SD Negeri Ngadirejo 01 TahunAjaran 2013/2014, Skripsi pada Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. h. 69.
28
kelas V mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif dan word square
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teoritis sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya,
maka dalam penyusunan penelitian ini penulis mengajukan anggapan
dasar atau kerangka pemikiran sebagai berikut:
Proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang kurang menarik
membuat siswa jenuh dan bosan. Hal tersebut tentunya menjadi bahan
evaluasi bagi para guru atau pengajar untuk memberikan dan menyajikan
pembelajaran yang berbeda, menarik, dan lebih kreatif untuk
meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada pelajaran pendidikan
kewarganegaraan. Dalam hal ini yang memiliki peran sangat penting ialah
guru, bagaimana mengidentifikasi masalah menjadi lebih spesifik dan
menemukan solusi yang terbaik dalam penyelesaian masalah tersebut.
Untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan perlu
dicari jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan
model yang lebih tepat dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Disinilah
model pembelajaran kooperatif tipe word square diperlukan dalam
mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa khususnya pada mata
pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Dari pengertian inilah model
pembelajaran kooperatif tipe word square dapat diartikan sebagai salah
satu model pembelajaran yang membutuhkan ketelitian dan ketepatan
siswa.
Dengan demikian penyelenggaraan model pembelajaran kooperatif tipe
word square diduga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata
pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Adapun kerangka berpikir pada
penelitian dapat dilihat melaui bagan sebagai berikut:
29
Gambar 2.2
Skema Kerangka Berpikir
Guru belum menggunakan
model pembelajaran word
square
Hasil belajar
rendah
Perlakuan/Tindakan Guru menggunakan model
pembelajaran word square
Kondisi Akhir
(Posttest)
Hasil belajar pendidikan
kewarganegaraan
meningkat
Siswa menjadi aktif
Menumbuhkan kerja
sama siswa
Tes
hasil belajar
Kondisi Awal
(Pretest)
30
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir, dapat diajukan
hipotesis penelitian sebagai beriku:
HO : Tidak ada pengaruh hasil belajar pendidikan kewarganegaraan
kelas V SD Negeri Pamulang Permai yang menggunakan model
pembelajaran word square.
Ha : Ada pengaruh hasil belajar pendidikan kewarganegaraan kelas
V SD Negeri Pamulang Permai yang menggunakan model
pembelajaran word square.
31
BAB III
METODOLOGI PENELITAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Pamulang
Permai. Penelitian ini dilaksanakan pada smester ganjil tahun ajaran 2016-
2017. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus – Oktober 2017.
B. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode
kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment atau eksperimen
semu. Metode quasi experiment adalah desain yang mempuyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen, quasi experiment digunakan karena pada kenyataannya
sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk
penelitian.33
2. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini desain yang digunakan yaitu Nonequivalent
Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan pretest –
posttest control group design, namun pada desain ini kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.34
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
desain pretest-postest. Desain ini menggunakan dua kelas, dimana
kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran word square dan
kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran word
square.
33
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2010), Cet. X, h. 114.
34Ibid.,h. 116.
32
Untuk hasil kognitif, pada awal kegiatan penelitian siswa akan
dikenakan test awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan awal
siswa. Kemudian siswa kelas eksperimen akan diberikan perlakuan
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe word
square sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran
ceramah. Pada akhir penelitian setelah dilakukannya perlakuan maka
siswa akan diberikan test akhir (postest). Hasil kedua test tersebut
nantinya akan dipakai sebagai data penelitian untuk kemudian diolah
dan dibandingkan hasilnya dengan analisis statistik yang digunakan.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Postest
Kelas Eksperimen O1 X1 O2
Kelas Kontrol O1 X2 O2
Keterangan:
O1 : Tes awal yang sama pada kedua kelompok (Pretest)
O2 : Tes akhir yang sama pada kedua kelompok (Postest)
X1 : Perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe word
square pada kelas eksperimen
X2 : Perlakuan dengan model pembelajaran ceramah pada kelas
kontrol
Dalam penelitian ini penerapannya adalah siswa di kelas V-A,
dalam proses pembelajaran guru menerapkan model pembelajaran
word square kemudian siswa tersebut di tes secara tertulis tentang
materi yang telah dipelajari. Sedangkan di kelas V-B guru
menerapkan model pembelajaran ceramah.
1. O1 :Memberikan test awal (pretest) pada kelas eksperimen
sebelum perlakuan.
33
2. O1 : Memberikan test awal (pretest) pada kelas kontrol sebelum
perlakuan.
3. X1 : Perlakuan dengan model word square pada kelas
eksperimen.
4. X2 : Perlakuan dengan model pembelajaran ceramah pada kelas
kontrol.
5. O2 : Memberikan test akhir (postest) pada kelas eksperimen
setelah diberi perlakuan model word square.
6. O2 : Memberikan test akhir (postest) pada kelas kontrol setelah
diberi perlakuan model pembelajaran ceramah.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.35
Populasi sasaran pada penelitian ini adalah seluruh
siswa SD Negeri Pamulang Permai yang terdaftar pada smester ganjil
tahun ajaran 2016/2017. Populasi sampling pada penelitian ini adalah
siswa-siswi kelas V SDN Pamulang Permai tahun ajaran 2017/2018.
Kelas yang diambil adalah kelas V-A dan kelas V-B karena kedua
kelas itu kemampuannya homogen, bukan kelas unggulan.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.36
Sampel yang akan diambil dalam penelitian
ini adalah dua kelas, yaitu kelas V-A yang berjumlah 40 orang dan
kelas V-A yang berjumlah 40 orang serta mempunyai kemampuan
yang homogen. Teknik pengambilan sampelnya purposive sampling
35Ibid., h.117 36Ibid.,h. 118
34
karena teknik pengambilan sampel non random berdasarkan tujuan.
Pengambilan sampel ini dilakukan oleh peneliti dan berdasarkan
pertimbangan guru bidang studi yang bersangkutan.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknis Tes
Data dalam penelitian ini adalah hasil penilaian di ranah afektif
dan psikomotorik sebagai proses belajar dan kognitif sebagai hasil
belajar. Penelitian ranah kognitif diperoleh melalui pretest dan
posttest. Pretest adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar pengetahuan awal siswa sebelum
penerapan model pembelajaran. Posttest adalah tes hasil belajar
sesudah penerapan model pembelajaran untuk melihat ketuntasan
hasil belajar terhadap perlakuan. Dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk
pilihan ganda.
2. Teknis Non Tes
Penelitian ranah afektif dan psikomotorik diperoleh melalui observasi
dan wawancara.
a. Observasi
Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa , “Observasi merupakan
sutu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
pelbagai proses biologi dan psikhologis. Dua diantara yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.37
Digunakan untuk mengetahui kualitas proses pelaksanaan
model pembelajaran berupa lembar observasi.
b. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
37Ibid., h. 203
35
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.38
Sebelum melakukan pelaksanaan penerapan model
pembelajaran dilakukan wawancara kepada guru bidang studi
untuk mengetahui model yang dipakai guru bidang studi tersebut.
Untuk mengetahui tanggapan dan kendala yang dialami ketika
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Word Square yaitu dengan wawancara dilakukan
dengan siswa setelah pembelajaran berakhir.
E. Kontrol Terhadap Validitas Internal
Validitas internal dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-
bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Dengan kata lain
sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas internal apabila setiap
bagian instrumen mendukung “missi” instrumen secara keseluruhan, yaitu
mengungkap data dari variabel yang dimaksud.39
Adapun yang dimaksud dengan bagian instrumen dapat berupa butir-
butir pertanyaan dari butir-butir soal tes, tetapi dapat pula berupa
kumpulan dari butir-butir tersebut yang mencerminkan suatu faktor.
Dari uraian mengenai validitas internal ini dapat disimpulkan bahwa
pengujian sebuah instrumen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu,
melakukan analisis faktor dan analisis butir.
Analasis Faktor dilakukan dengan dilalui oleh suatu asumsi bahwa
instrumen dapat dikatakan valid jika setiap faktor yang membentuk
instrumen tersebut sudah valid. Analisis faktor dapat dilakukan apabila
antara faktor yang satu dengan faktor yang lain terdapat kesamaan,
kesinambungan atau tumpang-tindih. Hal ini dapat diuji dengan
mengkorelasikan skor-skor yang ada dalam satu faktor dijumlah dulu
38Ibid., h. 194.
39Suharsimi, Arikunto., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), Cet. XV, h.214-219.
36
dengan jumlahnya skor pada faktor lain. Apabila antara faktor-faktor
tersebut berkorelasi rendah, maka dapat dikatakan bahwa butir-butir
tersebut mengukur hal yang khusus, tidak mengukur hal yang sama atau
hampir sama dengan yang ada pada faktor lain. Analisis faktor dapat
dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor faktor dengan skor total,
sesudah terlebih dahulu mengetahui kekhususan tiap faktor.40
Analisis Butir prosedur untuk melaksanakan analisis butir
sebenarnya sama dengan prosedur melakukan analisis faktor. Untuk
menguji validitas setiap butir, maka skor-skor yang ada pada butir yang
dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai
nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y. Dengan diperolehnya
indeks validitas setiap butir dapat diketahui dengan pasti butir-butir
manakah yang tidak memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya.
Berdasarkan informasi tersebut peneliti dapat mengganti ataupun merevisi
butir-butir yang dimaksud. Bagi peneliti yang menginginkan, pengujian
terhadap butir dapat dilanjutkan dengan mengkorelasi skor butir dengan
skor total pada faktor.41
F. Teknik Analisis Data
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupu sosial yang diamati.
a. Definisi Konseptual
Dari variabel yang telah ditentukan yakni model
pembelajaran dan hasil belajar. Model adalah cara kerja untuk
dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan. Pembelajaran adalah interaksi guru dan siswa di
dalam kelas. word square dalam arti bahasa terdiri atas dua
suku kata diantaranya word yang berarti kata dan square yang
40Ibid., h. 219 41Ibid., h.219-221
37
berarti pencari. Jadi menurut bahasa arti dari word square
adalah pencari kata. word square adalah suatu model
pembelajaran yang didalamnya berisi permainan acak kata
huruf menjadi kata yang berserak dalam satu bingkai kotak,
dimana siswa diminta untuk menghubungkan huruf dengan
cepat baik secara menurun atau mendatar secara berkelompok
dalam sebuah media kertas, model pembelajaran ini melatih
siswa untuk melatih kerjasama antar kelompok dalam
menemukan jawaban pertanyaan dan memadukan kemampuan
menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan
jawaban pada kotak-kotak jawaban yang telah tersedia.
Sedangkan belajar adalah kegiatan atau proses perubahan
perilkau seseorang karena pengalaman.
b. Definisi Operasional
1) Variabel bebasnya (X) adalah model pembelajaraan
kooperatif tipe word square.
2) Variabel Teriakatnya (Y) adalah hasil belajar siswa yang
diperoleh dari skor tes setelah dilaksanakan proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe word square, yang bertujuan untuk
mengukur aspek kognitif tentang konsep pendidikan
kewarganegaraan yang dimiliki siswa setelah mempelajari
dengan model pembelajaran kooperatif tipe word square.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil
belajar pendidikan kewarganegaraan. Tes hasil belajar yaitu tes yang
digunakan untuk mengukur pemahaman materi siswa setelah
melaksanakan proses pembelajaran mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan. Tes hasil belajar pendidikan kewarganegaraan
diberikan setelah seluruh siswa mempelajari materi pendidikan
38
kewarganegaraan dengan model word square. Instrumen yang
digunakan untuk mengetahui kualitas proses pelaksanaan model
adalah lembar observasi. Kemudian untuk mengetahui tanggapan dan
kendala yang dialami ketika pembelajaran dengan word square
menggunakan wawancara. Wawancara dilakukan baik dengan siswa
setelah pembelajaran berakhir. Wawancara pada guru dilakukan
sebelum perlakuan.
Instrumen tes hasil belajar. Tes ini merupakan tes objektif yang
berbentuk pilihan ganda berjumlah 40 soal, dengan 4 alternatif pilihan
pada setiap butir, yaitu a, b, c, dan d. Materi tes yang diberikan adalah
konsep Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tes tersebut
disusun berdasarkan ranah kognitif Taksonomi Bloom edisi revisi,
pada jenjang C1 (mengingat), C2 (memahami), dan C3 (menerapkan).
39
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Soal (Kognitif)
Tabel 3.3 Instrumen Penilaian Non Tes (Afektif)
No Aspek yang dinilai Skor
penilaian
1. Mengikuti proses pembelajan dengan aktif (A1) 1 2 3 4
2. Menjawab dan mengajukan pertanyaan selama proses
pembelajaran dengan berani (A2)
1 2 3 4
3. Meyakinkan dan menghargai pendapat orang lain saat
berdiskusi (A3)
1 2 3 4
Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Non-Tes (Afektif)
No. Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. Mengikuti proses pembelajan dengan
aktif (A1)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pembelajaran
Aspek Kognitif Jumlah
Soal C1 C2 C3
1.1
Mendeskripsikan
Keutuhan NKRI
1.1.1
Mengetahui latar
belakang dan
wilayah NKRI
1, 2, 3
4, 5,
6, 7,
8, 9,
10
10
1.1.2
Memahami
persatuan dan
kesatuan Indonesia
11,
12, 13
14,
15,
16,
17,18, 19
9
1.1.3
Memahami cara
menjaga keutuhan
NKRI
20,
21, 22
23,
24,
25
26,27,
28,29, 30
11
Jumlah Soal 30
40
Belum tampak 1
2. Menjawab dan mengajukan pertanyaan
selama proses pembelajaran dengan
berani (A2)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
3.
Meyakinkan dan menghargai pendapat
orang lain saat berdiskusi (A3)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Tabel 3.5 Instrumen Penilaian Non Tes (Psikomotorik)
No Aspek yang dinilai Skor penilaian
1. Menyesuaikan diri didalam kelompok (P1) 1 2 3 4
2. Merancang pertanyaan yang akan diajukan (P2) 1 2 3 4
3. Mengoperasikan kelompok agar aktif dalam
pembelajaran (P3)
1 2 3 4
Tabel 3.6 Rubrik Penilaian Non-Tes (Psikomotorik)
No. Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. Menyesuaikan diri didalam kelompok
(P1)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
2. Merancang pertanyaan yang akan
diajukan (P2)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
3.
Mengoperasikan kelompok agar aktif
dalam pembelajaran (P3)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
41
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
2. Kalibrasi Instrumen/Uji Coba Instrumen
a. Uji Validitas
Validitas (keshahihan) adalah kualitas yang menunjukkan
hubungan antara suatu pengukuran (diagnosis) dengan arti atau
tujuan kriteria belajar atau tingkah laku. Validitas merupakan
syarat yang terpenting dalam suatu alat evaluasi. Suatu teknik
evaluasi dikatakan mempunyai validitas yang tinggi (valid) jika
teknik evaluasi atau tes itu dapat mengukur apa yang sebenarnya
akan diukur. Validitas bukanlah suatu ciri atau sifat yang mutlak
dari suatu teknik evaluasi; ia merupakan suatu ciri yang relatif
terhadap tujuan yang hendak dicapai oleh pembuat tes. Teknik
yang sama dapat digunakan untuk beberapa tujuan yang berbeda,
dan validitasnya dapat berbeda-beda dari yang tinggi kepada yang
rendah, dan bergantung pada tujuan.42
Tes hasil belajar dapat dikatakan valid apablia tes hasil belajar
tersebut (sebagai alat pengukur keberhasilan siswa) dengan secara
tepat, benar, shahih atau absah telah dapat mengukur atau
megungkap hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa,
setelah mereka menempuh proes belajara mengajar dalam jangka
waktu tertentu.43
Untuk mengetahui validitas soal, peneliti
menggunakan software ANATES. Berdasarkan hasil perhitungan
uji validitas instrumen penelitian, dari 40 soal terdapat 30 soal yang
valid.
42
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 137-138 43Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), h. 94
42
b. Uji Reliabilitas
Ciri kedua dari tes hasil belajar yang baik adalah bahwa tes
hasil belajar tersebut telah memiliki reliabilitas atau bersifat
reliabel. Kata reliabilitas sering diterjemahkan dengan keajegan (=
stability) atua kemantapan (= consistency). Apabila istilah tersebut
dikaitkan dengan fungsi tes sebagai alat pengukur mengenai
keberhasilan hasil belajar peserta didik, maka sebuah tes hasil
belajar dapat dinyatakan reliabel (= reliabe) apabla hasil
pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan tes tersebut
secara berulangkali terhadap subyek yang sama, senanitasa
menunjukkan hasil yang tetap sama atau sifatnya ajeg dan stabil.44
Tes hasil belajar yang baik harus memiliki reliabilitas yang
harus dipercaya, artinya setelah tes hasil belajar itu dilaksanakan
terhadap subyek hasilnya sama. Uji reliabilitas ini dilakukan
dengan menggunakan software ANATES dengan kriteria kategori
reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kriteria Besar Korelasi
Nilai Korelasi Kriteria
R11 ≤ 0,20 Tidak ada korelasi
0,20 < r11 ≤ 0,40 Korelasi rendah
0,40 < r11 ≤ 0,70 Korelasi sedang
0,70 < r11 ≤ 0,90 Korelasi tinggi
0,90 < r11 ≤ 1,00 Korelasi sangat tinggi
r11 – 1,00 Korelasi sempurna
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen,
diperoleh a 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔sebesar 0,87. Dengan nilai reliabilitas demikian,
maka instrumen tersebut memiliki reliabilitas tinggi dan memenuhi
persyaratan instrumen yang baik.
Selain menggunakan software ANATES, penghitungan uji
reliabilitas juga dapat menggunakan rumus. Teknik yang digunakan
44Ibid., h. 95
43
untuk mengukur realibilitas suatu tes dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan rumus K-R 20 (Kuder-Richardson 20) karena
instrumen yang digunakan berupa soal pilihan ganda, dengan rumus
sebagai berikut:45
r11=[
kk−1
][V1− ∑ pq
V1]
Dengan keterangan:
r11 = reabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
V1 = varians total
p = proporsi subjek yang menjawab butir dengan betul
(proporsi subjek yang mempunyai skor 1)
q = proporsi subjek yang mendapat skor 0 (q = 1 – p)
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
c. Uji Taraf Kesukaran Soal
Berrmutu atau tidaknya butir-butir item tes hasil belajar
pertama-tama dapat diketahui dari derajatkesukaran atau taraf
kesulitas yang dimiliki oleh masing-masing butir item tersebut.
Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir
item yang baik, apabila butir-butir item terebut tidak terlalu sukar
dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran item
itu adalah sedang atau cukup.46
Tingkat kesukaran untuk setiap item soal menunjukkan akapah
butir soal itu tergolong sukar, sedang atau mudah. Tingkat kesukaran
merupakan salah satu analisis kuantitatif proporsi atau perbandingan
siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang
mengikuti tes.
45Purwanto, op.cit., h. 231 46Sudijono, op.cit., h. 370.
44
Indeks kesukaran rentangnya dari 0,0 – 0,1. Semakin besar
indeks kesukaran menunjukkan semakin mudah butir soal dan
sebaliknya semakin rendah indeks kesukaran menunjukkan semakin
susah butir saoal. Tingkat kesukaran dapat diketahui dengan
menggunakan software ANATES. Tingkat kesukaran yang baik
adalah P = 0,5 atau 0,15
Dengan klasifikasi indeks kesukaran yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.8 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Nilai P Keterangan
IK = 0,00 Sangat Sukar
0,00 ≤ IK ≤ 0,30 Sukar
0,30 ≤ IK ≤ 0,70 Sedang
0,70 ≤ IK ≤ 1,00 Mudah
IK > 1,00 Sangat Mudah
Berdasarkan hasil perhitungan indeks kesukaran butir soal
instrumen penelitian, diperoleh 4 soal dengan tingkat kesukaran
“sukar”, 15 soal dengan tingkat kesukaran ”sedang”, 7 soal dengan
tingkat kesukaran “mudah” dan 4 soal dengan tingkat kesukaran
“sangat mudah”.
Selain menggunakan software ANATES, penghitungan taraf
kesukaran soal juga dapat menggunakan rumus. Taraf kesukaran tes
dinyatakan dalam indeks kesukaran (difficulty index). Taraf
kesukaran dinyatakan dengan P dan dicari dengan rumus:47
P =B
J
47Suharsimi Arikunto., Manajemen Penelitian. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), Cet. XII, h.176.
45
Dengan keterangan:
B = subjek yang menjawab betul
J = banyaknya subjek yang ikut mengerjakan tes
d. Daya Pembeda
Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir ites tes
hasil belajar untuk dapat membedakan (= mendiskriminasi) antara
testee yang berkemampuan tinggi (= pandai), dengan testee yang
kemampuannya rendah (= bodoh). Dengan demikian rupa sehingga
sebagian besar testee yang memiliki kemampuan tinggi untuk
menjawab butir item tersebut lebih banyak menjawab betul,
sementara testee yang kemampuannya rendah untuk menjawab butir
item tersebut sebagian besar tidak dapat menjawab item dengan
betul.48
Daya pembeda soal adalah kemampuan sebuah soal untuk
membedakan antara siswa yang menjawab dengan benar dan dengan
siswa yang menjawab salah. Angka yang menunjukkan besarnya
daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Untuk
mengetahui daya pembeda dapat dilakukan dengan menggunakan
software ANATES.
Dengan pengklasifikasian daya pembeda yang digunakan
adalah:
Tabel 3.9 Klasifikasi Daya Pebeda
Nilai Daya Pembeda Keterangan
DP = 0,00 Sangat Jelek
0,00 ≤ DP ≤ 0,20 Jelek
48Sudijon, op.cit., h. 385-386
46
0,20 ≤ DP ≤ 0,40 Cukup
0,40 ≤ DP ≤ 0,70 Baik
0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, reliabilitas, indeks
kesukaran soal dan daya pembeda dapat dilihat rekapitulasi analisis
butir soal.
Dari 40 soal yang telah diuji coba, diperoleh 30 soal yang valid
dengan reliabilitas 0,87
Selain menggunakan software ANATES, penghitungan daya
pembeda juga dapat menggunakan rumus. Rumus yang digunakan
untuk mengetahui daya pembeda setiap butir tes adalah:49
P =B𝐴
J𝐴 -
BB
JB
Dengan keterangan:
D = daya pembeda butir
BA = banyaknya subjek kelompok atas yang menjawab betul
JA = banyaknya subjek kelompok atas
BB = banyaknya subjek kelompok bawah yang menjawab betul
JB = banyaknya subjek kelompok bawah
3. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan
setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan
statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan, yaitu statistik
deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif adalah statistik
49Arikunto, op.cit., h. 177
47
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik inferensial meliputi
statistik parametris dan statistik nonparametris.50
a. Uji Persyaratan Analisis Data
1) Uji Normalitas Pretest dan Postest kedua sampel.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang
dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Analisis data ini
menggunakan software SPSS 22 dengan menggunakan
teknik Kolomogrov-Smirnov. Syarat suatu data dapat
dikatakan berdistribusi normal adalah jika signifikansi atau
nilai probabilitas > 0,05.
2) Uji Homogenitas Hasil Pretest dan Postest kedua sampel.
Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi
normal, langkah selanjutnya adalah mencari nilai
homogenitasnnya. Dalam peneliitian ini menggunakan
software SPSS 22 yaitu One Way Anova.
Untuk menganalisa tabel anova, lakukan langkah-
langkah analisa seperti:
Ho = Rata-rata populasi dari ketiga varian adalah sama
Ho = Rata-rata populasi dari ketiga varian adalah tidak sama
Jika probabilitas > F tabel 0,05 Ho ditolak
Jika probabilitas < F tabel 0,05 Ho diterima
3) Uji Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian normalitas dan
homogenitas, maka dilakukan pengujian hipotesis.
Pengujian hipotesis di dalam penelitian ini menggunakan
50Sugiyono, op.cit., h. 207.
48
uji-t. Uji-t digunakan untuk mengetahui ada atau tidak
adanya pengaruh model word square terhadap hasil belajar
pendidikan kewarganegaraan siswa dibandingkan dengan
menggunakan model pembelajaran ceramah.
Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan program
SPSS 22 yaitu dengan teknik analisis Independent-Sample
t-test. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan rata-rata secara sinifikan antara hasil
posttest dua sampel penelitian.
Adapun kriteria pengujian hipotesisnya adalah:
Jika signifikan >0,05 maka Ho diterima
Jika signifikan <0,005 maka Ho ditolak
G. Hipotesis Statistik
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh hasil belajar pendidikan
kewarganegaraan melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word
Square, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ho :µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
Kriteria pengujian:
Hoditolak, jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Hoditerima, jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Keterangan:
Ho : Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe word square terhadap hasil
belajar pendidikan kewarganegaraan kelas V SD Negeri
Pamulang Permai.
H1 : Hipotesis alternatif, terdapat pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe word square terhadap hasil
49
belajar pendidikan kewarganegaraan kelas V SD Negeri
Pamulang Permai.
µ1 : Rata-rata hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa
pada kelas eksperimen
µ2 : Rata-rata hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa
pada kelas kontrol.
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Pamulang Permai. Penelitian
ini mengambil dua kelas untuk dijadikan kelompok penelitian. Sampel
yang digunakan sebanyak 80 siswa yang terdiri dari 40 siswa di kelas
eksperimen dan 40 siswa di kelas kontrol. Pada penelitian ini, kelas V-
A sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model
word square dan kelas V-B sebagai kelas kontrol yang menggunakan
model ceramah.
Pokok bahasan pendidikan kewarganegaraan yang diajarkan pada
penelitian ini adalah Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan empat kali pertemuan. Untuk mengetahui pengetahuan awal
mereka tentang materi Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebelum tes diberikan kepada siswa, terlebih dahulu peneliti
berkonsultasi dengan dosen pembimbing berkenaan dengan uji
instrumen yang telah dibuat. Dosen pembimbing menyarankan agar
soal diperbaiki kembali, soal harus singkat dan jelas, serta
menggunakan kata-kata yang mudah difahami oleh siswa.
Setelah diperbaiki, uji soal instrumen berlanjut pada kelas tinggi,
yaitu pada kelas VI-A SD Negeri Pamulang Permai. Uji coba sebanyak
40 soal di uji coba kepada 40 siswa. Setelah dilakukan uji coba
instrumen, selanjutnya dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, uji taraf
kesukaran dan uji daya pembeda. Berdasarkan hasil perhitungan yang
dilakukan diperoleh 30 soal yang valid dan reliabilitas soal sebesar 0,87
maka penelitian tersebut dapat disimpulkan memiliki kriteria realibitas
yang tinggi, dan memenuhi persyaratan instrumen yang memiliki
51
ketepatan jika digunakan. Perhitungan uji taraf kesukaran di
peroleh 4 soal dengan tingkat kesukaran “sukar”, 15 soal dengan tingkat
kesukaran ”sedang”, 7 soal dengan tingkat kesukaran “mudah” dan 4
soal dengan tingkat kesukaran “sangat mudah”. Selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.
Sebelum diberikan posttest, selama empat kali pertemuan pada
kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan
model word square sedangkan pada kelas kontrol diberikan model
pembelajaran ceramah. Pada akhir pembelajaran kedua kelompok
belajar siswa tersebut diberikan posttest untuk mengetahui bagaimana
hasil belajar pendidikan kewarganegaraan pada materi Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia antara siswa yang menggunakan
model pembelajaran word square dan siswa yang menggunakan model
pembelajaran konvensional, serta mencari tahu apakah terdapat
pengaruh pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran word
square terhadap hasil belajar pendidikan kewarganegaraan pada materi
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
a. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 15
September 2017. Pada awal pembelajaran peneliti menyapa siswa
dengan menanyakan kabar. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin teman-temannya berdoa. Setelah berdoa guru meminta
siswa untuk mengerjakan pretest untuk mengetahui kemampuan
awal siswa sebelum pembelajaran dimulai. Setelah mengerjakan
pretest, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
disampaikan.
Tahap selanjutnya adalah kegiatan inti. Guru membagi siswa
menjadi 5 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 8 siswa.
Kemudian guru mulai merangsang dengan pertanyaan-pertanyaan
52
yang berhubungan dengan materi sejarah berdirinya Negara
Kesatuan Republik Indonesia, peristiwa-peristiwa yang terjadi
menjelang kemerdekaan RI dan menjelaskan Proklamasi
kemerdekaan RI. Kemudian dari beberapa siswa ada yang
menjawab namun banyak juga yang diam tidak menjawab. Setelah
itu guru mulai memberi penjelasan singkat mengenai materi
sejarah berdirinya bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pada inti pembelajaran selanjutnya guru membagikan lembar
kerja kelompok yang berupa susunan huruf yang mengandung
kata-kata yang terdapat dalam materi. Guru menginstruksikan
kepada siswa untuk memilih kata-kata yang sesuai dengan soal
yang diberikan, kemudia siswa menjawab soal tersebut dengan
mengarsisr huruf dalam kotak sesuai jawaban secara vertikal,
horizontal maupun diagonal. Setelah kelompok selesai
mengerjakan guru meminta perwakilan tiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas secara
bergantian.
Pada tahap akhir penutup pembelajaran guru bersama siswa
menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari itu. Guru juga
memberikan penguatan berupa jawaban benar dan salah terhadap
hasil jawaban siswa. Siswa ditugaskan mempelajari materi yang
akan dibahas dipertemuan berikutnya di rumah. Kemudian guru
menutup pembelajaran dengan berdoa bersama siswa.
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari berikutya yaitu hari
Senin, 18 September 2017. Di awal pembelajaran siswa diminta
untuk membuka pembelajaran dengan doa bersama. Setelah berdoa
siswa duduk secara berkelompok dan kemudian bersama-sama
mereview sedikit mengenai pembelajaran kemarin.
53
Pada pertemuan kedua ini materi yang akan dibahas yaitu
mengenai mendeskripsikan wilayah dan kekayaan yang dimiliki
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Memasuki pembelajaran
masih sama dengan pertemuan pertama namun pada pertemuan
kedua ini peneliti mulai bisa mengelola kelas dengan baik karena
terllihat antusias dan rasa kesungguhan siswa dalam belajar.
Pada inti pembelajaran selanjutnya guru membagikan lembar
kerja kelompok yang berupa susunan huruf yang mengandung
kata-kata yang terdapat dalam materi. Guru menginstruksikan
kepada siswa untuk memilih kata-kata yang sesuai dengan soal
yang diberikan, kemudia siswa menjawab soal tersebut dengan
mengarsisr huruf dalam kotak sesuai jawaban secara vertikal,
horizontal maupun diagonal. Setelah kelompok selesai
mengerjakan guru meminta perwakilan tiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas secara
bergantian.
Pada tahap akhir penutup pembelajaran guru bersama siswa
menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari itu. Guru juga
memberikan penguatan berupa jawaban benar dan salah terhadap
hasil jawaban siswa. Siswa ditugaskan mempelajari materi yang
akan dibahas dipertemuan berikutnya di rumah. Kemudian guru
menutup pembelajaran dengan berdoa bersama siswa.
c. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga ini dilaksanakan di hari Jum’at tanggal 22
September 2017. Di tahap awal ini pembelajaran dibuka dengan
membaca doa, memeriksa kehadiran siswa dan guru menanyakan
kabar siswa. Sebagai pengantar pembelajaran hari ini, guru
membuka pelajaran dengan menanyakan materi dipertemuan yang
lalu sebagai stimulus bagi siswa sambil mereview bersama.
54
Pada pertemuan ketiga ini materi yang akan dibahas yaitu
mengenai sejarah bersatunya bangsa Indonesia, menjelaskan
bentuk-bentuk ancaman terhadap keutuhan Indonesia dan
menjelaskan pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia . Memasuki pembelajaran masih sama dengan
pertemuan pertama dan kedua, dimulai dari memberi pertanyaan ke
siswa untuk mereview dan merangsang rasa ingin tahu siswa
kemudian guru memberi penjelasan singkat mngenai materi yang
akan dibahas.
Pada inti pembelajaran selanjutnya guru membagikan lembar
kerja kelompok yang berupa susunan huruf yang mengandung
kata-kata yang terdapat dalam materi. Guru menginstruksikan
kepada siswa untuk memilih kata-kata yang sesuai dengan soal
yang diberikan, kemudia siswa menjawab soal tersebut dengan
mengarsisr huruf dalam kotak sesuai jawaban secara vertikal,
horizontal maupun diagonal. Setelah kelompok selesai
mengerjakan guru meminta perwakilan tiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas secara
bergantian.
Pada tahap akhir penutup pembelajaran guru bersama siswa
menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari itu. Guru juga
memberikan penguatan berupa jawaban benar dan salah terhadap
hasil jawaban siswa. Siswa ditugaskan mempelajari materi yang
akan dibahas dipertemuan berikutnya di rumah. Kemudian guru
menutup pembelajaran dengan berdoa bersama siswa.
d. Pertemuan Keempat
Pada pertemuan keempat di kelas eksperimen pembelajaran
dilaksanakan pada hari Senin, 25 September 2017. Guru
mengucapkan salam kepada siswa kemudian mengajak siswa
55
berdoa. Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa dan
membacakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Tahap selanjutnya adalah kegiatan inti. Guru membagi siswa
menjadi 5 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 8 siswa.
Kemudian guru mulai mereview materi yang sudah dibahas
dipertemuan sebelumnya dan guru merangsang dengan pertanyaan-
pertanyaan yang berhubungan dengan materi cara menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan manfaat dalam
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada inti pembelajaran selanjutnya guru membagikan lembar
kerja kelompok yang berupa susunan huruf yang mengandung
kata-kata yang terdapat dalam materi. Guru menginstruksikan
kepada siswa untuk memilih kata-kata yang sesuai dengan soal
yang diberikan, kemudia siswa menjawab soal tersebut dengan
mengarsisr huruf dalam kotak sesuai jawaban secara vertikal,
horizontal maupun diagonal. Setelah kelompok selesai
mengerjakan guru meminta perwakilan tiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas secara
bergantian. Pada tahap akhir penutup pembelajaran guru bersama
siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari itu. Guru juga
memberikan penguatan berupa jawaban benar dan salah terhadap
hasil jawaban siswa.
Guru memberikan tes akhir (posttest) kepada semua siswa untuk
mengatahui pendalaman materi keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Kemudian guru memberikan penguatan
berupa jawaban benar atau salah terhadap hasil jawaban siswa.
Guru menugaskan siswa untuk membaca materi berikutnya dan
memotivasi siswa agar giat belajar di rumah. Guru menutup
pembelajaran dengan mengajak semua siswa berdoa.
56
3. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol
a. Pertemuan Pertama
Pada pertemuan pertama di kelas kontrol pembelajaran
dilaksanakan pada hari Senin, 18 September 2017. Guru
mempersiapkan siswa untuk dapat memulai pelajaran dengan
meminta perwakilan dari mereka memimpin doa. Sebelum guru
menyampaikan materi siswa diminta mengerjakan pretest untuk
mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah mengerjakan pretest,
guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai .
Tahap selanjutnya, guru meminta siswa membaca materi
pembelajaran mengenai sejarah berdirinya Negara Kesatuan
Republik Indonesia, peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang
kemerdekaan RI dan menjelaskan Proklamasi kemerdekaan RI.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai hal yang tidak dimengerti. Guru menjelaskan kepada
siswa mengenai sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik
Indonesia, peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang kemerdekaan
RI dan menjelaskan Proklamasi kemerdekaan RI.
Setelah guru memberikan penjelasan mengenai materi tersebut
lalu guru meminta siswa mengerjakanlembar kerja siswa. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk membacakan hasil
kerjasama dengan teman sebangku. Guru memberikan waktu
kepada siswa yang ingin memberikan jawaban tambahan.
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran hari
ini. Kemudian memberikan penguatan berupa jawaban benar atau
salah dari hasil kerja siswa. Guru memotivasi siswa untuk giat
belajar dirumah. Guru menutup pembelajaran dengan membaca
doa.
57
b. Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua di kelas kontrol pembelajaran
dilaksanakanpada hari Senin, 25 September 2017. Guru
mempersiapkan siswa untuk dapat memulai pelajaran dengan
meminta perwakilan dari mereka memimpin doa. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Tahap selanjutnya, guru menjelaskan materi mengenai
mendeskripsikan wilayah dan kekayaan yang dimiliki Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Guru melakukan tanya jawab dengan
siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal
yang tidak dipahami. Guru membagikan lembar kerja mengenai
materi hari ini. Siswa diberikan kesempatan untuk membacakan
jawaban dan guru memberikan penguatan mengenai jawaban yang
benar.Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran hari
ini. Kemudian memberikan penguatan berupa jawaban benar atau
salah dari hasil kerja siswa.
Guru memotivasi siswa untuk giat belajar di rumah. Guru
menutup pembelajaran dengan membaca doa.
c. Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan ketiga di kelas kontrol pembelajaran
dilaksanakan pada hari Senin, 2 Oktober 2017. Guru melakukan
komunikasi kehadiran siswa dan mengajak siswa berdoa terlebih
dahulu kemudia guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini.
Guru memulai pembelajaran dengan mereview materi yang telah
dipelajari dipertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru mulai
menjelaskan materi mengenai sejarah bersatunya bangsa Indonesia,
menjelaskan bentuk-bentuk ancaman terhadap keutuhan Indonesia
dan menjelaskan pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
58
Guru memberikan penguatan mengenai materi hari ini.Guru
menugasakan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas
minggu depan. Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini.guru memotivasi untuk giat belajar di rumah.
Guru menginstruksikan kepada ketua kelas memimpin doa.
d. Pertemuan Keempat
Pada pertemuan terakhir yaitu pertemuan keempat di kelas
kontrol pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin, 9 Oktober
2017. Guru melakukan komunikasi kehadiran siswa dan mengajak
siswa berdoa terlebih dahulu. Guru melakukan tanya jawab
mengenai materi pertemuan sebelumnya.
Tahap selanjutnya guru meminta siswa untuk membaca
matericara menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan manfaat dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Kemudian guru menjelaskan materi yang diajarkan.
Setelah itu guru membagikan lembar kerja yang harus dikerjakan
oleh siswa. Setelah selesai mengerjakan lembar kerja, beberapa
siswa diminta untuk menjelaskan hasil jawabannya didepan kelas.
Guru memberikan kesempatan siswa bertanya mengenai materi
hari ini.Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
hari ini. Kemudian memberikan penguatan berupa jawaban benar
atau salah dari hasil kerja siswa. Guru memberikan tes akhir
(postest) kepada semua siswa untuk mengetahui pendalaman
materi selama 4x pertemuan.Guru memotivasi siswa untuk giat
belajar di rumah. Guru menutup pembelajaran dengan membaca
doa.
4. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan
Adapun deskripsi data hasil pretest dan posttest kelompok
eksperimen yakni kelompok siswa yang diberi perlakuan dengan
59
menggunakan modelpembelajaran word square dan kelompok kontrol
yakni kelompok siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan
metode pembelajaran konvensional adalah sebagai berikut:
TABEL 4.1 Data Hasil Pretest Dan Posttest Kelompok
Eksperimen Dan Kelompok Kontrol
No
Eksperimen
No
Kontrol
Nama Pretest Posttest Nama Pretest Posttest
1 A 64 85 1 A 76 76
2 B 67 88 2 B 76 76
3 C 70 88 3 C 76 79
4 D 52 91 4 D 73 79
5 E 79 73 5 E 73 82
6 F 70 88 6 F 70 82
7 G 67 94 7 G 52 85
8 H 70 88 8 H 64 85
9 I 49 91 9 I 61 88
10 J 79 85 10 J 61 88
11 K 73 85 11 K 61 91
12 L 73 73 12 L 67 76
13 M 70 82 13 M 70 76
14 N 67 73 14 N 61 73
15 O 76 76 15 O 64 70
16 P 76 88 16 P 58 52
17 Q 58 94 17 Q 64 64
18 R 76 79 18 R 70 61
19 S 49 70 19 S 49 61
20 T 64 76 20 T 58 61
21 U 64 73 21 U 64 67
22 V 52 79 22 V 58 70
23 W 58 79 23 W 67 64
24 X 76 82 24 X 55 70
25 Y 67 91 25 Y 67 58
26 Z 55 85 26 Z 73 64
27 A1 64 79 27 A1 55 70
28 B1 64 76 28 B1 58 64
29 C1 67 73 29 C1 52 67
60
30 D1 67 85 30 D1 70 67
31 E1 70 76 31 E1 49 88
32 F1 73 82 32 F1 55 82
33 G1 76 76 33 G1 73 79
34 H1 76 82 34 H1 70 76
35 I1 76 79 35 I1 49 85
36 J1 76 76 36 J1 61 64
37 K1 79 82 37 K1 58 82
38 L1 64 91 38 L1 49 79
39 M1 58 85 39 M1 64 76
40 N1 70 82 40 N1 67 64
Jumlah 2701 3280 Jumlah 2518 2941
Rata-rata 67,52 82 Rata-rata 62,95 73,52
Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil pretest dan posttest
kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 14,48 setelah
dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe word square. Dengan nilai rata-rata pretest sebesar
67,52 dan nilai posttest sebesar 82. Nilai terendah dalam pretest
adalah 49 dan nilai tertinggi adalah 79. Nilai terendah dalam posttest
adalah 70 dan nilai tertingginya adalah 94.
Sedangkan untuk kelompok kontrol juga mengalami peningkatan
sebesar 10.57. Dengan nilai rata-rata pretest sebesar 62,95 dan nilai
postest sebesar 73,52. Nilai terendah dalam pretest adalah 49 dan nilai
tertinggi adalah 76. Nilai terendah dalam posttest adalah 52 dan nilai
tertingginya adalah 91. Kelompok kontrol dilakukan seperti biasanya,
yaitu dengan menggunakan model pembelajaran ceramah.
a. Data Pretest Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan pretest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol setelah dikelompokkan ke
dalam rentang nilai yang telah ditetapkan sebagai berikut:
61
Tabel 4.2
Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Statistics
Pretest Eksperimen Pretest Kontrol
N Valid 40 40
Missing 0 0
Mean 67,53 62,95
Median 68,50 64,00
Mode 76 58a
Minimum 49 49
Maximum 79 76
Sum 2701 2518
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa hasil pretest
untuk kelompok eksperimen diperoleh data sebanyak 40 dengan
jumlah data 2701. Nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen
yaitu 67,53 kemudian median 68,00 dan modusnya 76. Nilai
minimumnya yaitu 49 dan nilai maksimumnya yaitu 79.
Sedangkan hasil pretest untuk kelompok kontrol diperoleh
data sebanyak 40 dengan jumlah data 2518. Nilai rata-rata
pretest kelompok eksperimen yaitu 62,95 kemudian median
64,00 dan modusnya 58. Nilai minimumnya yaitu 49 dan nilai
maksimumnya yaitu 76.
Untuk lebih jelasnya data pretest kelompok eksperimen dan
kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai
berikut:
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok Eksperimen
Pretest Eksperimen
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 49 2 5,0 5,0 5,0
62
52 2 5,0 5,0 10,0
55 1 2,5 2,5 12,5
58 3 7,5 7,5 20,0
64 6 15,0 15,0 35,0
67 6 15,0 15,0 50,0
70 6 15,0 15,0 65,0
73 3 7,5 7,5 72,5
76 8 20,0 20,0 92,5
79 3 7,5 7,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, distribusi frekuensi perolehan
nilai pretest kelompok eksperimen dengan nilai terendah yang
diperoleh siswa yaitu 49 dengan frekuensi 2 (dua) orang.
Sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 79 dengan
frekuensi 3 (tiga) orang.
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol
Pretest Kontrol
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 49 4 10,0 10,0 10,0
52 2 5,0 5,0 15,0
55 3 7,5 7,5 22,5
58 5 12,5 12,5 35,0
61 5 12,5 12,5 47,5
64 5 12,5 12,5 60,0
67 4 10,0 10,0 70,0
70 5 12,5 12,5 82,5
73 4 10,0 10,0 92,5
76 3 7,5 7,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
Adapun berdasarkan tabel 4.4 distribusi frekuensi perolehan
nilai pretest kelompok kontrol dengan nilai terendah yang
63
diperoleh siswa yaitu 49 dengan frekuensi 4 (empat) orang.
Sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 76 dengan
frekuensi 3 (tiga) orang.
Selanjutnya data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
Gambar 4.1 Histogram Pretest Kelas Eksperimen
Berdasarkan gambar diagram batang 4.1 dapat diketahui
bahwa diagram batang pretest pada kelompok eksperimen
yaitu siswa yang memperoleh nilai 55 hanya 1 siswa, nilai 49,
52 hanya 2 siswa, nilai 58, 73, 79 ada 3 siswa, nilai 64, 67, 70
ada 6 siswa dan nilai 76 ada 8 siswa.
64
Gambar 4.2 Histogram Pretest Kelas Kontrol
Berdasarkan gambar diagram batang 4.2 dapat diketahui
bahwa diagram batang pretest pada kelompok kontrol yaitu
siswa yang memperoleh nilai 52 hanya 2 siswa, nilai 55, 76
hanya 3 siswa, nilai 49, 67, 73 ada 4 siswa, nilai 58, 61, 64, 70
ada 5 siswa.
b. Data Posttest Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan postest kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol setelah dikelompokkan ke dalam rentang nilai yang
telah ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 4.5
Data Posttest Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Statistics
Posttest
Eksperimen
Posttest Kontrol
N Valid 40 40
Missing 0 0
Mean 82,00 73,53
Median 82,00 76,00
Mode 76a 64
a
Minimum 70 52
65
Maximum 94 91
Sum 3280 2941
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa hasil posttest untuk
kelas eksperimen diperoleh data sebanyak 40 dengan jumlah data 3280.
Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen yaitu 82,00 kemudian median
82,00 dan modusnya 76. Nilai minimumnya yaitu 70 dan nilai
maksimumnya yaitu 94.
Sedangkan hasil posttest untuk kelas kontrol diperoleh data sebanyak
40 dengan jumlah data 2941. Nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen
yaitu 73,53 kemudian median 76,00 dan modusnya 64. Nilai
minimumnya yaitu 52 dan nilai maksimumnya yaitu 91.
Hasil postest kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut
ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelompok Eksperimen
Posttest Eksperimen
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 70 1 2,5 2,5 2,5
73 5 12,5 12,5 15,0
76 6 15,0 15,0 30,0
79 5 12,5 12,5 42,5
82 6 15,0 15,0 57,5
85 6 15,0 15,0 72,5
88 5 12,5 12,5 85,0
91 4 10,0 10,0 95,0
94 2 5,0 5,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
66
Berdasarkan tabel 4.6 diatas, distribusi frekuensi perolehan nilai
posttest kelas eksperimen dengan nilai terendah yang diperoleh siswa
yaitu 70 dengan frekuensi 1 (satu) orang. Sedangkan nilai tertinggi yang
diperoleh siswa yaitu 94 dengan frekuensi 2 (dua) orang.
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelompok Kontrol
Posttest Kontrol
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 52 1 2,5 2,5 2,5
58 1 2,5 2,5 5,0
61 3 7,5 7,5 12,5
64 6 15,0 15,0 27,5
67 3 7,5 7,5 35,0
70 4 10,0 10,0 45,0
73 1 2,5 2,5 47,5
76 6 15,0 15,0 62,5
79 4 10,0 10,0 72,5
82 4 10,0 10,0 82,5
85 3 7,5 7,5 90,0
88 3 7,5 7,5 97,5
91 1 2,5 2,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, distribusi frekuensi perolehan nilai
posttest kelas eksperimen dengan nilai terendah yang diperoleh siswa
yaitu 52 dengan frekuensi 1 (satu) orang. Sedangkan nilai tertinggi yang
diperoleh siswa yaitu 91 dengan frekuensi 1 (satu) orang.
Selanjutnya data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan
dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
67
Gambar 4.3
HistogramPosttest Kelas Eksperimen
Berdasarkan gambar diagram batang 4.3 dapat diketahui bahwa
diagram batang pretest pada kelompok eksperimen yaitu siswa yang
memperoleh nilai 70 hanya 1 siswa, nilai 94 hanya 2 siswa, nilai 91 ada 4
siswa, nilai 73,79,88 ada 5 siswa dan nilai 76, 82, 85 ada 6 siswa.
Gambar 4.4
Histogram Posttest Kelas Kontrol
68
Berdasarkan gambar diagram batang 4.4 dapat diketahui bahwa
diagram batang posttest pada kelompok kontrol yaitu siswa yang
memperoleh nilai 52, 58, 73 hanya 1 siswa, nilai 61, 67, 85 hanya 3
siswa, nilai 70, 79, 82 ada 4 siswa, dan nilai 64, 76 ada 2 siswa.
c. Tabel Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Postest
Berdasarkan hasil perhitungan pretest dan posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol yang terdiri dari 40 siswa, maka diperoleh
rekapitulasi data sebagai berikut:
Tabel 4.8
Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan PostestKelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Statistics
Pretest
Eksperimen
Pretest
Kontrol
Posttest
Eksperimen
Posttest
Kontrol
N Valid 40 40 40 40
Missing 0 0 0 0
Mean 67,53 62,95 82,00 73,53
Median 68,50 64,00 82,00 76,00
Mode 76 58a 76
a 64
a
Minimum 49 49 70 52
Maximum 79 76 94 91
Sum 2701 2518 3280 2941
Berdasarkan data tabel 4.8, menunjukkan hasil pretest kedua
kelompok. Terlihat bahwa banyak data sampel yang berjumlah 80 dengan
jumlah data kelas eksperimen sebesar 2701 dan kelompok kontrol sebesar
69
2518. Nilai rata-rata (Mean) tidak berbeda jauh, kelas eksperimen 67.53
dan kelas kontrol 62,95. Nilai tengah (Median) kelas eksperimen 68,50
dan kelas kontrol 64,00. Sedangkan nilai modus kelas eksperimen 76 dan
kelas kontrol 58. Nilai tertinggi yang diperoleh kelas eksperimen adalah 79
dan nilai terendah nya adalah 49. Sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh
kelas kontrol adalah 76 dan nilai terendahnya adalah 49.
Tabel 4.8 menunjukkan hasil posttest kedua kelompok. Terlihat
bahwa banyak data sampel yang berjumlah 80 dengan jumlah data kelas
eksperimen sebesar 3280 dan kelompok kontrol sebesar 2941. Nilai rata-
rata (Mean) tidak berbeda jauh, kelas eksperimen 82,00 dan kelas kontrol
73,53. Nilai tengah (Median) kelas eksperimen 82,00 dan kelas kontrol
76,00. Sedangkan nilai modus kelas eksperimen 76 dan kelas kontrol 64.
Nilai tertinggi yang diperoleh kelas eksperimen adalah 94 dan nilai
terendah nya adalah 70. Sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh kelas
kontrol adalah 91 dan nilai terendahnya adalah 52.
Sesudah melakukan penelitian terhadap kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran word square dan kelas kontrol dengan
menggunakan model pembelajaran ceramah, data diatas memberikan
gambaran bahwa terjadi perubahan nilai, baik pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol. Perubahan yang terbesar terjadi pada kelas
eksperimen yaitu 67,52 menjadi 82. Sedangkan kelas kontrol 62,95
menjadi 73,52. Artinya rata-rata nilai siswa kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata nilai siswa pada kelas kontrol.
70
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Pra-Tretment Pembelajaran
(Non-Tes)
No
Nama
Siswa
Afektif
Psikomotorik
Jumlah
Skor
Nilai
Menerima
(A1)
Merespon
(A2)
Menilai
(A3)
Meniru
(P1)
Manipulasi
(P2)
Presisi
(P3)
1 A 3 4 4 3 3 4 21 70
2 B 3 2 2 4 3 4 18 60
3 C 3 4 2 5 3 3 20 66,7
4 D 3 3 3 4 3 2 18 60
5 E 3 4 3 4 3 2 19 63,3
6 F 3 4 3 2 3 2 17 56,7
7 G 3 4 3 3 3 2 18 60
8 H 4 4 3 3 3 3 20 66,7
9 I 5 3 3 4 3 3 21 70
10 J 5 3 4 5 3 4 24 80
11 K 2 4 4 4 3 4 21 70
12 L 2 4 4 4 3 3 20 66,7
13 M 5 4 4 4 3 4 24 80
14 N 3 3 3 4 3 3 19 63,3
15 O 4 3 3 3 3 3 19 63,3
16 P 2 3 3 3 5 4 20 66,7
17 Q 4 4 3 3 4 3 21 70
18 R 5 4 3 3 2 3 20 66,7
19 S 5 3 3 3 3 3 20 66,7
20 T 3 2 3 3 4 4 19 63,3
21 U 3 2 3 3 4 2 17 56,7
22 V 3 2 3 3 4 4 19 63,3
23 W 3 2 3 3 5 4 20 66,7
24 X 3 2 4 4 5 3 21 70
71
25 Y 4 3 3 4 5 3 22 73,3
26 Z 5 3 4 4 5 3 24 80
27 A1 3 5 4 4 4 3 23 76,7
28 B1 3 3 4 3 3 3 19 63,3
29 C1 3 3 4 3 3 2 18 60
30 D1 3 3 3 4 3 4 20 66,7
31 E1 3 3 3 5 3 3 20 66,7
32 F1 3 3 2 5 3 3 19 63,3
33 G1 4 3 4 3 5 3 22 73,3
34 H1 2 5 3 4 5 3 22 73,3
35 I1 3 2 3 3 3 3 17 56,7
36 J1 3 2 3 3 3 3 17 56,7
37 K1 5 3 5 4 4 4 25 83,3
38 L1 3 3 4 5 3 4 22 73,3
39 M1 3 4 4 4 3 4 22 73,3
40 N1 5 5 2 4 3 4 23 76,7
Jumlah
2703,4
Pada tabel 4.9 terdapat hasil penilaian yang didapat sebelum
pemberian treatment (perlakuan) model pembelajaran kooperatif tipe word
square. Hasil penilaian didapat berdasarkan pengamatan peneliti terhadap
siswa. Penghitungan yang dilaukan menggunakan skala Thurston. Skala
Thurston merupakan skala yang disusun dengan memilih butir yang
berbentuk skala interval. Dengan pedoman penilaian sebagai berikut:
Nilai : Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
72
Tabel 4.10 Hasil Penilaian Kerja Pembelajaran
(Non-Tes)
No
Nama
Siswa
Afektif
Psikomotorik
Jumlah
Skor
Nilai
Menerima
(A1)
Merespon
(A2)
Menilai
(A3)
Meniru
(P1)
Manipulasi
(P2)
Presisi
(P3)
1 A 4 4 4 3 4 4 23 76,7
2 B 4 2 2 4 4 4 20 66,7
3 C 4 4 2 5 5 3 23 76,7
4 D 4 2 5 4 4 2 21 70
5 E 3 4 4 4 3 2 20 66,7
6 F 3 4 5 2 3 2 19 63,3
7 G 3 4 3 3 3 2 18 60
8 H 4 4 3 3 3 3 20 66,7
9 I 5 4 3 4 3 3 22 73,3
10 J 5 4 4 5 3 4 25 83,3
11 K 2 4 4 5 4 4 23 76,7
12 L 2 4 4 5 4 3 22 73,3
13 M 5 4 4 5 4 4 26 86,7
14 N 3 3 5 5 4 3 23 76,7
15 O 4 2 3 4 2 3 18 60
16 P 2 4 3 5 5 4 23 76,7
17 Q 4 4 3 3 4 3 21 70
18 R 5 4 3 3 2 3 20 66,7
19 S 5 4 3 3 4 3 22 73,3
20 T 2 2 3 3 4 4 18 60
21 U 2 4 3 3 4 2 18 60
22 V 4 4 3 3 4 4 22 73,3
23 W 5 2 3 3 5 4 22 73,3
24 X 4 4 4 4 5 3 24 80
73
25 Y 4 3 5 4 5 3 24 80
26 Z 5 3 4 4 5 3 24 80
27 A1 5 5 4 4 4 3 25 83,3
28 B1 3 3 4 4 3 3 20 66,7
29 C1 3 3 4 4 4 2 20 66,7
30 D1 3 3 3 4 3 4 20 66,7
31 E1 3 3 3 5 3 3 20 66,7
32 F1 3 3 2 5 3 3 19 63,3
33 G1 4 5 4 3 5 3 24 80
34 H1 2 5 3 4 5 3 22 73,3
35 I1 3 2 3 3 3 3 17 56,7
36 J1 3 2 3 3 3 5 19 63,3
37 K1 5 3 5 4 4 4 25 83,3
38 L1 3 3 4 5 3 4 22 73,3
39 M1 3 4 4 4 3 4 22 73,3
40 N1 5 5 2 4 3 4 23 76,7
Jumlah
2863,4
Pada tabel 4.10 terdapat hasil penilaian yang didapat setelah
pemberian treatment (perlakuan) model pembelajaran kooperatif tipe word
square. Hasil penilaian didapat berdasarkan pengamatan peneliti terhadap
siswa. Penghitungan yang dilaukan menggunakan skala Thurston. Skala
Thurston merupakan skala yang disusun dengan memilih butir yang
berbentuk skala interval. Dengan pedoman penilaian sebagai berikut:
Nilai : Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
74
Tabel 4.11 Rekapitulasi Penilaian Tes dan Non-tes
No
Nama
Siswa
Kognitif Afektif
Psikomotorik
Pretest Pertemuan
1
Pertemuan
2
Pertemuan
3
Pertemuan
4 Posttest
Pra
Treatment
Penilaian
Kinerja
Pra
Treatment
Penilaian
Kinerja
1 A 64 50 50 80 70 85 73,3 80 66,7 73,3
2 B 67 55 40 70 80 88 46,7 53,3 73,3 80
3 C 70 60 60 70 80 88 60 66,7 73,3 86,7
4 D 52 60 60 60 80 91 60 73,3 60 66,7
5 E 79 70 60 60 70 73 66,7 73,3 60 60
6 F 70 50 50 60 80 88 66,7 80 46,7 46,7
7 G 67 70 60 70 80 94 66,7 66,7 53,3 53,3
8 H 70 80 50 50 70 88 73,3 73,3 60 60
9 I 49 40 40 70 80 91 73,3 80 66,7 66,7
10 J 79 50 60 60 80 85 80 86,7 80 80
11 K 73 80 70 70 80 85 66,7 66,7 73,3 86,7
12 L 73 60 70 70 80 73 66,7 66,7 66,7 80
13 M 70 30 70 70 80 82 86,7 86,7 73,3 86,7
75
14 N 67 40 70 70 80 73 60 73,3 66,7 80
15 O 76 50 70 70 70 76 66,7 60 60 60
16 P 76 60 60 60 70 88 53,3 60 73,3 93,3
17 Q 58 60 80 80 70 94 73,3 73,3 66,7 66,7
18 R 76 70 60 60 70 79 80 80 53,3 53,3
19 S 49 50 70 60 60 70 73,3 80 60 66,7
20 T 64 40 50 60 70 76 46,7 46,7 73,3 73,3
21 U 64 30 60 50 70 73 53,3 60 60 60
22 V 52 60 60 70 70 79 53,3 73,3 73,3 73,3
23 W 58 50 60 70 60 79 53,3 66,7 80 80
24 X 76 50 50 60 70 82 60 80 80 80
25 Y 67 50 70 60 70 91 66,7 80 80 80
26 Z 55 60 70 50 70 85 80 80 80 80
27 A1 64 40 60 60 80 79 80 93,3 73,3 73,3
28 B1 64 50 60 50 70 76 66,7 66,7 60 66,7
29 C1 67 60 50 60 70 73 66,7 66,7 53,3 66,7
30 D1 67 40 60 70 70 85 60 60 73,3 73,3
31 E1 70 60 50 70 70 76 60 60 73,3 73,3
32 F1 73 60 60 60 70 82 53,3 53,3 73,3 73,3
33 G1 76 50 70 60 70 76 73,3 86,7 73,3 73,3
76
34 H1 76 40 70 60 70 82 66,7 66,7 80 80
35 I1 76 50 60 80 70 79 53,3 53,3 60 60
36 J1 76 60 60 80 80 76 53,3 53,3 60 73,3
37 K1 79 60 60 80 80 82 86,7 86,7 80 80
38 L1 64 50 50 70 80 91 66,7 66,7 80 80
39 M1 58 40 60 60 70 85 73,3 73,3 73,3 73,3
40 N1 70 40 70 70 80 82 80 80 73,3 73,3
Jumlah 2701 2125 2410 2610 2940 3280 2646,7 2833,4 2746,3 2893,2
Pedoman Penilaian:
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100
Pada tabel 4.11 terdapat rekapitulasi hasil penilaian baik tes maupun non-tes. Dari penilaian tes dimulai nilai pretest-
treatment-posttest yang menunjukkan adanya peningkatan disetiap pertemuannya dan hasil posttest yang lebih besar dari hasil
pretest. Dari penilaian non-tes pada ranah afektif dan psikomotorik hasil nya meningkat dari sebelum pemberian treatment
(perlakuan) sampai saat penilaian kerja.model
Nilai : Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
77
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengajuan Hipotesis
Setelah data hasil penelitian didapat, maka data akan dianalisis. Sebelum
dilakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data,
yaitu uji normalitas dan uji homogenitas guna mengetahui apakah data yang
diperoleh berdistribusi normal dan mempunyai ragam yang homogen atau tidak.
Adapun hasil yang didapat setelah dilakukan pengujian analisis prasyarat
analisis data adalah sebagai berikut.
1. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas didapat dengan mengguanakan uji
kolmogrov-smirnov pada program SPSS 22,0. Perhitungan lengkap pada uji
normalitas dapat dilihat pada lampiran. Hasil perhitungan uji normalitas
dengan taraf kepercayaan 95% untuk data pretest dan data posttest pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol ialah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas Pretest
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas Pretest
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.
Eksperimen Pretest ,138 40 ,054
Kontrol Pretest ,107 40 ,200*
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan data pada tabel 4.9 hasil uji normalitas data di atas
diketahui bahwa hasil dari pretest kelompok eksperimen
signifikannya adalah 0,54. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut
berdistribusi normal karena signifikansinya 0,054 > 0,05. Begitu
pula dengan hasil dari pretest kelompok kontrol signifikansinya
0,200, hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi
78
normal karena signifikansinya 0,200 > 0,05. Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa keduanya berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Posttest
Tabel 4.13
Hasil Uji Normalitas Posttest
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.
Eksperimen Posttest ,121 40 ,141
Kontrol Posttest ,126 40 ,112
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan data pada tabel 4.10 hasil uji normalitas data di
atas diketahui bahwa hasil dari posttest kelompok eksperimen
signifikannya adalah 1,41. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut
berdistribusi normal karena signifikansinya 0,141 > 0,05. Begitu
pula dengan hasil dari pretest kelompok kontrol signifikansinya
0,112, hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal
karena signifikansinya 0,112 > 0,05. Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa keduanya berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi
normal, selanjutnya dicari nilai homogenitas. Dalam penelitian ini uji
homogenitas didapat dengan menggunakan One Way Anova pada SPSS
22,0. Perhitungan secara lengkap untuk uji homogenitas kedua kelompok
ada pada lampiran. Berikut adalah rekapitulasi hasil uji homogenitas pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
79
a. Uji Homogenitas Pretest
Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas Pretest
Test of Homogeneity of Variances
Pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,272 11 66 ,260
Berdasarkan data 4.11 hasil uji homogenitas diketahui bahwa hasil
dari pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol signifikansinya
0,260. Maka dapat disimpulkan bahwa varian yang dimiliki kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol bersifat homogen karena 0,260 > 0,05.
b. Uji Homogenitas Posttest
Tabel 4.15 Hasil Uji Homogenitas Posttest
Test of Homogeneity of Variances
Posttest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,704 10 67 ,098
Berdasarkan data 4.12 hasil uji homogenitas diketahui bahwa hasil
dari pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol signifikansinya
0,098. Maka dapat disimpulkan bahwa varian yang dimiliki kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol bersifat homogen karean 0,098 > 0,05.
80
3. Uji Hipotesis
Pengujian Hipotesis Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol. Pengujian uji prasyarat analisis statistik diperoleh bahwa data
pretest dan postest berdistribusi normal dan homogen, sehingga pengujian
dilanjutkan dengan menggunakan Uji – t (t-test) yaitu Independent
Samples pada SPSS 22,0 yang bertujuan untuk mengetahui rata-rata hasil
belajar kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan metode
pembelajaran word square dengan kelompok kontrol yang menggunakan
metode pembelajaran konvensional. Adapun kriteria penguji hipotesis
adalah jika signifikan T-Test > 0,05 maka Ho diterima dan Hl ditolak.
Sedangkan jika signifikan T-Test < 0,05 maka Ho ditolak dan Hl diterima.
Output uji-t untuk data pretest dan posttest secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran.
Tabel 4.16 Uji Hipotesis
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig
.
t Df Sig. (2-
tailed)
Mean
Differ
ence
Std.
Error
Differ
ence
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Nilai
Post
test
Equal
variances
assumed
9,331 ,003 4,587 78 ,000 8,475 1,848 4,796 12,154
Equal
variances not
assumed
4,587 68,242 ,000 8,475 1,848 4,788 12,162
Berdasarkan tabel 4.13 hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji
independent sample t-test dilihat mean 8,475 dan standar deviasi 1,848
81
dengan derajat kebebasan (df) 78 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 4,587 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙1,991 dan signifikansi
0,000. Melihat perbedaan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙menunjukkan perbedaan
yang mencolok yaitu 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 berada jauh lebih dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka dapat
dinyatakan H0 ditolak karena dilihat dari kriteria Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka
H1 diterima dan Ho ditolak dan dilihat dari signifikansinya jika signifikan <
0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, dalam penelitian ini terlihat bahwa
sig. 0,000 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara hasil belajar posttest kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
C. Temuan Penelitian
Diilhat dari hasil tes yan dilakukan sebelum pembelajaran (pretest)
diketahui nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 67,52 dan kelompok
kontrol sebesar 62,95. Adapun hasil tes setelah pmbelajaran (posttest) didapat
nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 82 dan kelompok kontrol sebesar
73,52. Dari hasil analisis tampak pada pembelajaran hasl belajar siswa
dengan model pembelajaran word square dan model konvensional khusunya
pada konsep materi Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonsesia. Siswa
dengan kelompok kontrol atau kelompok yang mendapat pembelajaran
dengan model ceramah juga mengalami peningkatan hasil belajar pada
konsep materi Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Walaupun
demikian siswa dari kelompok kontrol ini mengalami peningkatan, namun
peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh tergolong rendah dibandingn
dengan kelompok eksperimen yang dalam pembelajaran menggunakan
modelword square. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ini
keduanya berada pada distribusi normal, baik hasil uji pretest maupun
postttestnya, hal tersebut terbukti pada hasil uji persyaratan analisis yang
menyatakan bahwa nilai sig. data pretest untuk kelas eksperimen sebesar 0,54
dan posttest pada kelas eksperimen sebesar 0,141 dengan taraf kepercayaan
95% dan untuk data pretest kelas kontrol sebesar 0,200 dan posttest kelas
control 0,112 dengan taraf kepercayaan 95%. Selain itu kedua kelompok ini
82
bersifat homogen terbukti berdasarkan hasil uji pretest sebesar 0,260 dan
hasil uji posttest sebesar 0,014 dengan taraf signifikansi 95%.
Dari hasil perhitungan pengujian hipotesis menggunakan uji-t pada taraf
signifikansi 95% hasil uji kesamaan rata-rata pretest diperoleh nilai rata-rata
kelompok eksperimen kelompok kontrol sebesar 8,475 sehingga didapat
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 4,587 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , sebsear 1,991 Karena nilai signifikan (2-
tailed) 0,000. Jika sig. 0,000 < 0,005 jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara hasil belajar posttest kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
D. Pembahasan terhadap Temuan Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan data hasil penelitian,
kelas eksperimen yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
word square memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol
yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model konvensional. Hal
tersebut dapat dilihat perbedaan rata-rat skor siswa pda kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen 82 dibandingkan
dengan rata-rata hasil belajar kelas kontrol yaitu 73,52. Dengan demikian ada
perbedaan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan yang signifikan antara
kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran word square
dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran ceramah.
Berdasarkan pengujian hipotesis, diketahui nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 4,587 dan
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 1,991 dengan taraf signifikansi 95% Hasil perhitungan tersebut
menunjukkan bahwa nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙maka H1 diterima dan Ho ditolak
sehinggan hasil penelitian adalah signifikan. Hal ini berarti, terdapat
perbedaan hasil belajar PKn yang signifikan antara siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan model word square dan siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ceramah.
Perbedaan tersebut disebabkan karena adanya perlakuan berbeda pada
langkah-langkah pembelajarannya. Model pembelajaran kooperatif tipe word
square memiliki langkah-langkah pembelajaran. Menurut Pramudiyanti
83
adapun langkah-lagkah model pembelajaran kooperatif tipe word square
sebagai berikut:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta kompetensi yang
harus dicapai oleh siswa.
2. Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.
3. Guru menjelaskan bagaimana cara mengerjakan lembar kerja word
square.
4. Guru membagikan lembar kerja word square.
5. Siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak
sesuai jawaban secara vertikal, horizontal maupun diagonal.
6. Guru membimbing siswa yang belum paham.
7. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.
8. Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa.
9. Guru bersama siswa mengadakan tanya jawab tentang kesulitan-
kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengerjakan lembar kerja
word square.
10. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
Dari langkah-langkah yang dipaparkan diatas model pembelajaran
word square memiliki kelebiihan dan kekurangan. Kelebihan model
pembelajaran word square, yaitu:
1. Word square cenderung menggali pengetahuan siswa dalam
pembelajaran, karena word square berupa permainan kotak kata
yang berisi kumpulan huruf.
2. Penggunaan word square lebih mudah dipahami dan diingat oleh
siswa yang akan menegaskan pemahaman materi siswa.
3. Membantu siswa membiasakan diri membaca buku pelajaran,
karena word square memerlukan pengetahuan dasar dari siswa.
4. Siswa dapat berlatih kreatif dan terampil belajar mandiri dalam
membuat pertanyaan dan memanfaatkan buku sumber.
5. Dapat melatih sikap teliti dan kritis.
84
6. Merangsang siswa untuk berpikir efektif
Sedangkan kekurangan model pembelajaran word square yaitu:
1. Model pembelajaran seperti ini biasanya menimbulkan suara
gaduh, hal tersebut jelas akan mengganggu kelas yang berdekatan.
2. Siswa tidak dapat mengembangkan materi yang ada dengan
kemampuan atau potensi yang dimilikinya.
3. Dalam model pembelajaran ini siswa tidak dapat mengembangkan
kreativitas masing-masing, dan lebih banyak berpusat pada guru.
Karena siswa hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru,
dan jawaban dari lembar kerja pun tidak bersifat analisis, sehingga
siswa tidak dapat menggali lebih dalam materi yang ada dengan
model pembelajaran word square ini.
Berbeda halnya dengan kelas kontrol yang menggunakan model
pembelajaran ceramah, hampir seluruh proses pembelajaran didominasi
dengan ceramah dan guru tetap berperan sebagai sumber informasi bagi
siawa. pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran
dengan menggunakan metode yang biasa digunakan, yaitu memberi
ceramah, latihan soal, kemudian pemberian tugas.
Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa perlakuan yang
berbeda menyebabkan hasil akhir yang berbeda antara siswa yang diberi
perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran word square
dengan siswa yang diberi perlakuan dengan mengguakna model
pembelajaran ceramah.
Dengan demikian, terbukti bahwa terdapat pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe word square terhadap hasil belajar siswa.
85
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dalam
disimpulkan bahwa hasil belajar sebelum menggunakan model pembelajaran
word square tergolong rendah tetapi setelah menggunakan model
pembelajaran word square terdapat pengaruh sehingga terjadi peningkatan
pada hasil belajar pada materi Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
di SD Negeri Pamulang Permai.
Hal ini dapat dibuktikan dari hasil analisis data yang menunjukkan bahwa
nilai rata-rata hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas
eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran word
square adalah 82 lebih tinggi dari hasil belajar pendidikan kewarganegaraan
siswa kelas kontrol yang diberikan dengan menggunakan pembelajaran
ceramah adalah 73,52 Hasil ini diperkuat lagi dari perolehan data dengan
menggunakan uji hipotesis dengan Uji-t yang dilakukan pada nilai posttest
kedua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan menggunakan
bantuan SPSS 22,0 yang menghasilkan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 4,587 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙1,991 dengan
taraf signifikansi 95% dilihat dari kriteria Uji-t jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ho
ditolak dan H1 diterima. Sehingga didapat hasil bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau
4,587 > 1,991. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe word square terhadap hasil belajar
pendidikan kewarganegaraan siswa kelas V SD Negeri Pamulang
Permai.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan
beberapa saran, yaitu:
86
1. Disarankan agar siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan
terus mengembangkan pemahamannya dengan membangun sendiri
pengetahuan tersebut dalam pemahaman.
2. Disarankan kepada praktisi pendidikan khusunya guru mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan untuk menggunakan model
pembelajaran word square dalam melakukan pembelajaran di kelas
untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa
kelas V.
3. Disarankan agar peneliti lain hendaknya meneliti permasalahan ini
secara lebih mendalam dan dengan sampel yang lebih besar serta
materi yang berbeda, dikarenakan belum terlalu banyak yang
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe word square dalam
pembelajaran.
87
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Muhammad, dkk, Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah.
Semarang: UNISSULA PRESS, 2013.
Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2013.
Hafid Angga Prasetyo, “Studi Perbandingan Antara Strategi Pembelajaran
Scramble dengan Word Square Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas III SD
Negeri Ngadirejo 1 Tahun Ajaran 2013/2014”, Skripsi pada Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2014.
Hariani Siregar dan Gulmah Sugiharti, “Differences Between Students Mark
Taught With Coopeartive Learning Model Type TGT With Guess the
Words Media Compared With Students Mark Taught Wiith Cooperative
Learning Model With Words Square Media in Hydrocarbon Subject”
Journal on Advances in Social Science, Education and Humanities
Research.
Hubbal, Harry dan Helen Burt., “Learning Outcomes and Progrmam-Level
Evaluation in a Four-Year Undergraduate Pharmacy Curriculum ”,
American Journal of Pharmaceutical Education 2007.
K. Potter, Michael dan Erika Kustra, “A Primer on Leaning Outcomes and the
SOLO Taxonomy”, Journal of Centre for Teaching and Learning,
University of Windsour, 2012.
Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran
untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. tt.p: Kata Pena. Cet. V, 2015.
88
Rizka, Chairany dan Binari Manurung, “Comparison Of Students Learning
Outcome And Activity In Excretory System Topic Using Make A Match
And Word Square Model For Grade XI SMA Swasta Al-Ulum Academic
Year 3013-2014”, Jurnal Biologi, 2014.
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta, 1995.
Solihatin, Etin. Strategi Pembelajaran PPKN. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya, 2010.
Sudjiono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo,
2009.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
R&D. Bandung: ALFABETA, 2010.
Susanto, Ahmad. Teori Belajar & Pembelajaran di SD. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Cet. I, 2013.
Taniredja, Tukiran, dkk. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif.
Bandung: ALFABETA, Cet. IV, 2013.
Tia Lestari, Kd, dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Word Square Terhadap
Hasil Belajar IPS Kelas III SD”, Skripsi pada Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja, Indonesia. 2012
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional, 2003.
Wasitohadi, Hakikat Pendidikan Dan Perspektif John Dewey, Satya Widya, Vol.
30, 2014.
89
L
A
M
P
I
R
A
N
1
Lampiran 1 RPP Kelompok Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Nama Sekolah : SD Negeri Pamulang Permai
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Pertemuan Ke - : Satu
Kelas/Smester : V/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
B. Kompetensi Dasar :
1.1 Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
C. Indikator :
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu:
1.1.1 Menjelaskan sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
1.1.2 Menjelaskan makna Negara Kesatuan Republik Indonesia
1.1.3 Menjelaskan Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
2
D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah membaca materi, siswa dapat mengetahui sejarah berdirinya Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah melatih siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe word
square, siswa dapat menemukan cara yang menarik untuk belajar pendidikan
kewarganegaraan matei sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Setelah berdiskusi, siswa dapat menemukan jawaban dari soal-soal yang
diberikan guru dan siswa jadi dapat bekerja sama dengan baik.
E. Nilai Karakter yang Diharapkan :
1. Mandiri
2. Berani
3. Ketelitian
4. Rasa hormat
5. komunikatif
6. Semangat kebangsaan
F. Materi Pembelajaran : Sejarah berdirinya Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
G. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran:
1. Pendekatan : Berpusat pada Siswa
2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
3. Model : Kooperatif tipe Word Square
H. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar :
a. Widihastuti, Setiati dan Rahayuningsih, Fajar, Buku paket
Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI Kelas V, 2008. Jakarta: CV.
Pustaka Karya.
3
b. Darmono, Sarjo, dan Yudhi, Modul Pengayaan Kewarganegaraan
untuk Siswa SD/MI Kelas V Smester 1, 2017. Depok: CV Arya
Duta.
2. Media Pembelajaran : Soal Word Square
I. Kegiatan Pembelajaran :
Kegiatan Fase Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Nilai
Karakter
Pendahuluan Apersepsi 1. Guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan menanyakan
kabar siswa.
2. Guru mengajak semua siswa berdoa
untuk memulai kegiatan pembelajaran.
3. Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa.
4. Guru meminta siswa untuk
mengerjakan tes awal (pretest) untuk
mengetahui kemampuan awal siswa
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
6. Guru mengajak siswa bersama-sama
menyanyikan lagu “Satu Nusa Satu
Bangsa”.
5 Menit Komunikatif
Rasa
Hormat
Komunikatif
Ketelitian
Komunikatif
Semangat
Kebangsaan
Inti Eksplorasi
1. Siswa dibentuk dalam 5 kelompok,
yang tiap-tiap kelompok terdapat 8
orang.
2. Guru memberikan pertanyaan sebagai
rangsangan:
“Apa yang kalian ketahui tentang
NKRI?”.
15 Menit Komunikatif
Berani
4
3. Guru memberikan penjelasan singkat
mengenai materi sejarah berdirinya
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Komunikatif
Elaborasi 1. Siswa bersama kelompoknya berdiskusi
materi Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Guru membagikan lembar kerja
kelompok berupa susunan huruf yang
mengandung kata-kata yang terdapat
dalam materi
3. Guru menginstruksikan kepada siswa
untuk memilih kata yang sesuai dengan
soal yang diberikan, kemudian peserta
didik dapat menjawab soal tersebut
dengan mengarsir huruf dalam kotak
sesuai jawaban secara vertikal,
horizontal, maupun diagonal.
4. Setiap kelompok diminta mengerjakan
lembar kerja secara bersama-sama
dengan kelompoknya selama kurang
lebih 15 menit.
5. Setelah selesai, guru meminta siswa
untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompok di depan kelas secara
bergantian.
35 Menit Komunikatif
Komunikatif
Komunikatif
Ketelitian
Mandiri
Konfirmasi 1. Guru melakukan tanya jawab dengan
siswa mengenai materi yang belum
dipahami oleh peserta didik
5 Menit Komunikatif
Penutup 1. Siswa dan guru melakukan refleksi dan
penguatan simpulan dalam bentuk lisan
10 Menit komunikatif
5
terhadap materi yang sudah dipelajari.
2. Guru menutup pelajaran dengan
memberikan motivasi dan
mengucapkan salam
J. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen Instrumen Soal
1.1.1 Menjelaskan
sejarah
berdirinya
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia
(NKRI)
Tes Tertulis
Isian Singkat
1. Negara yang menjajah
Indonesia selama 3,5 abad
lamanya adalah ______
2. Nama berita siaran radion yang
menyiarkan Jepang menyerah
kepada sekutu adalah ______
3. Berita menyerahnya Jepang
kepda sekutu menjadi alasan
utama para golongan muda
ingin _______ Indonesia dari
penjajahan
1.1.2 Mendeskripsik
an peristiwa-
peristiwa yang
terjadi
menjelang
kemerdekaan
Indonesia
4. Nama tempat dibawanya Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
oleh golongan muda adalah
_____
5. Tokoh yang mewakili dari
golongan tua untuk berunding
dengan Ir. Soekarno dan Drs.
Moh. Hatta adalah ______
6. Tokoh yang mewakili dari
golongan muda untuk
6
berunding dengan Ir. Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta adalah
______
1.1.3 Menjelaskan
Proklamasi
kemerdekaan
Republik
Indonesia
7. Salah satu momen sejarah
berdirinya bangsa Indonesia
adalah ______
8. Tempat awalnya pembacaan
naskah proklamasi akan
dibacakan di _____
9. Pembacaan naskah proklamasi
tepat dibacakan pada tanggal
_____
10. Bapak proklamator
Indonesia adalah _____
K. Pedoman Penskoran
Rubrik Penilaian Hasil Belajar Afektif Siswa Melalui Model Word Square
No. Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. Mengikuti proses pembelajan dengan aktif (A1) Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
2. Menjawab dan mengajukan pertanyaan selama proses
pembelajaran dengan berani (A2)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
3.
Meyakinkan dan menghargai pendapat orang lain saat
berdiskusi (A3)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
7
Rubrik Penilaian Hasil Belajar Psikomotorik Siswa
Melalui Model Word Square
No. Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. Menyesuaikan diri didalam kelompok (P1)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
2. Merancang pertanyaan yang akan diajukan (P2)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
3.
Mengoperasikan kelompok agar aktif dalam pembelajaran
(P3)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Lembar Penilaian
Keterangan:
Skor 4 = Jika terpenuhinya 4 indikator yang disebutkan)
Skor 3 = Jika hanya terpenuhi 3 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
Skor 2 = Jika hanya terpenuhi 2 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
Skor 1 = Jika hanya terpenuhi 1 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan
No Nama
Siswa
Kognitif Afektif Psikomotorik Jumlah
Skor Nilai Pertemuan
1
Menerima Menjawab Menilai Meniru Manipulasi Presisi
1.
Penilaian akhir yang diperoleh siswa untuk setiap aspek menggunakan rumus:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 100
8
9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Sekolah : SD Negeri Pamulang Permai
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Pertemuan Ke- : Dua
Kelas/Smester : V/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
B. Kompetensi Dasar :
1.2 Mendeskripsikan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
1.3 Mendeskripsikan kekayaan yang dimiliki Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
C. Indikator :
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu:
1.1.2 Menjelaskan batas-batas wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
1.3.1 Mendeskripsikan kekayaan flora yang dimiliki Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
1.3.2 Menyebutkan kekayaan alam yang dimiliki Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
10
1.3.3 Menyebutkan kekayaan kebudayan dan kesenian yang dimiliki
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah membaca materi, siswa dapat mengetahui wilayah dan kekayaan yang
dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah melatih siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe word
square, siswa dapat menemukan cara yang menarik untuk belajar pendidikan
kewarganegaraan materi wilayah dan kekayaan yang dimiliki Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah berdiskusi, siswa dapat menemukan jawaban dari soal-soal yang
diberikan guru dan siswa jadi dapat bekerja sama dengan baik.
E. Nilai Karakter yang Diharapkan :
1. Mandiri
2. Berani
3. Ketelitian
4. Rasa hormat
5. Komunikatif
6. Semangat kebangsaan
F. Materi Pembelajaran :
1. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
2. Kekayaan yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
G. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran:
1. Pendekatan : Berpusat pada Siswa
2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
3. Model : Kooperatif tipe Word Square
11
H. Sumber, dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar :
a. Widihastuti, Setiati dan Rahayuningsih, Fajar, Buku paket
Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI Kelas V, 2008. Jakarta: CV.
Pustaka Karya.
b. Darmono, Sarjo, dan Yudhi, Modul Pengayaan Kewarganegaraan
untuk Siswa SD/MI Kelas V Smester 1, 2017. Depok: CV Arya
Duta.
2. Media Pembelajaran : Soal Word Square
I. Kegiatan Pembelajaran :
Kegiatan Fase Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Nilai
Karakter
Pendahuluan Apersepsi 1. Guru membuka pembelajaran
dengan mengucapkan salam dan
menanyakan kabar siswa.
2. Guru mengajak semua siswa berdoa
untuk memulai kegiatan
pembelajaran
3. Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa.
4. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
5. Guru mengajak siswa bersama-sama
menyanyikan lagu “Dari Sabang
sampai Merauke”
5 Menit Komunikasi
Rasa Hormat
Komunikasi
Komunikasi
Semangat
Kebangsaan
Inti Eksplorasi
1. Siswa dibentuk dalam 5 kelompok,
yang tiap-tiap kelompok terdapat 8
orang
2. Guru memberikan pertanyaan
15 Menit komunikatif
Berani
12
sebagai rangsangan:
3. “Apa yang kalian ketahui tentang
wilayah dan kekayaan yang dimiliki
oleh NKRI?”
Ketelitian
Elaborasi 1. Guru memberikan penjelasan
singkat mengenai materi wilayah
dan kekayaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Siswa bersama kelompoknya
berdiskusi materi wilayah dan
kekayaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
3. Guru membagikan lembar kerja
kelompok berupa susunan huruf
yang mengandung kata-kata yang
terdapat dalam materi
4. Guru menginstruksikan kepada
siswa untuk memilih kata yang
sesuai dengan soal yang diberikan,
kemudian siswa dapat menjawab
soal tersebut dengan mengarsir huruf
dalam kotak sesuai jawaban secara
vertikal, horizontal, maupun
diagonal
5. Setiap kelompok diminta
mengerjakan lembar kerja secara
bersama-sama dengan kelompoknya
selama kurang lebih 15 menit
6. Setelah selesai, guru meminta siswa
untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompok di depan kelas secara
35 Menit Komunikatif
Komunikatif
Komunikatif
Mandiri
Ketelitian
Berani
13
bergantian.
Konfirmasi 1. Guru melakukan tanya jawab dengan
siswa mengenai materi yang belum
dipahami oleh siswa.
5 Menit Komunikatif
Penutup 1. Siswa dan guru melakukan refleksi
dan penguatan simpulan dalam
bentuk lisan terhadap materi yang
sudah dipelajari.
2. Guru menutup pelajaran dengan
memberikan motivasi dan
mengucapkan salam.
15 Menit Komunikatif
Komunikatif
J. Penilaian :
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen Instrumen Soal
1.2.1 Menjelaskan data-data
mengenai Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Tes tertulis
Isian
singkat
1 Bentuk negara Indonesia __________
2 Seluruh wilayah kepulauan Indonesia
disebut __________
3 Yang tidak termasuk pulau besar yang
ada di Indonesia adalah __________
1.2.2 Menjelaskan batas-batas
wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia
4 Batasan wilayah utara dari Indonesia
adalah __________
5 Wilayah Indonesia secara geografis
terletak antara dua benua, diantaranya
adalah _______
1.3.1 Mendeskripsikan
kekayaan yang dimiliki flora
dan fauna yang dimiliki Negara
6 Karena hutannya yang lebat Indonesia
disebut sebagai __________
7 Hewan dilindungi yang ada di Papua
14
Kesatuan Republik Indonesia
adalah __________
1.3.2 Menyebutkan kekayaan
alam yang dimiliki Negara
Kesatuan Republik Indonesia
8 Jenis kekayaan alam yang tidak dapat
diperbaharui adalah __________
1.3.3 Menyebutkan kekayaan
kebudayaan dan kesenian yang
dimiliki Negara Kesatuan
Republik Indonesia
9 Jenis tarian dari daerah Jawa Barat
adalah __________
10 Sikap kita terhadap perbedaan yang
ada di Indonesia adalah __________
K. Pedoman Penskoran
Rubrik Penilaian Hasil Belajar Afektif Siswa Melalui Model Word Square
No. Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. Mengikuti proses pembelajan dengan aktif (A1) Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
2. Menjawab dan mengajukan pertanyaan selama proses
pembelajaran dengan berani (A2)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
3.
Meyakinkan dan menghargai pendapat orang lain saat
berdiskusi (A3)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Rubrik Penilaian Hasil Belajar Psikomotorik Siswa
Melalui Model Word Square
15
No. Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. Menyesuaikan diri didalam kelompok (P1)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
2. Merancang pertanyaan yang akan diajukan (P2)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
3.
Mengoperasikan kelompok agar aktif dalam pembelajaran
(P3)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Lembar Penilaian
Keterangan:
Skor 4 = Jika terpenuhinya 4 indikator yang disebutkan)
Skor 3 = Jika hanya terpenuhi 3 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
Skor 2 = Jika hanya terpenuhi 2 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
Skor 1 = Jika hanya terpenuhi 1 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
No Nama
Siswa
Kognitif Afektif Psikomotorik Jumlah
Skor Nilai Pertemuan
2
Menerima Menjawab Menilai Meniru Manipulasi Presisi
1.
2..
Penilaian akhir yang diperoleh siswa untuk setiap aspek menggunakan rumus:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 100
16
17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Sekolah : SD Negeri Pamulang Permai
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Pertemuan Ke - : Tiga
Kelas/Smester : V/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi :
Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
B. Kompetensi Dasar :
2.1 Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
C. Indikator :
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu:
2.1.1 Menjelaskan sejarah bersatunya bangsa Indonesia
2.1.2 Menjelaskan bentuk-bentuk ancaman terhadap keutuhan negara
Indonesia
2.1.3 Menjelaskan pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah membaca materi, siswa dapat mengetahui sejarah bersatunya, bentuk-
betuk ancaman dan pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
18
Setelah melatih siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe word
square, siswa dapat menemukan cara yang menarik untuk belajar pendidikan
kewarganegaraan materi sejarah bersatunya, bentuk-betuk ancaman dan
pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah berdiskusi, siswa dapat menemukan jawaban dari soal-soal yang
diberikan guru dan siswa jadi dapat bekerja sama dengan baik.
E. Nilai Karakter Bangsa :
1. Jujur
2. Mandiri
3. Kerjasama
4. Cinta tanah air
5. Rasa ingin tahu
6. Semangat kebangsaan
F. Materi Pembelajaran :
1. Sejarah bersatunya bangsa Indonesia
2. Pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
G. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran :
1. Pendekatan : Berpusat pada Siswa
2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
3. Model : Kooperatif tipe Word Square
H. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar :
a. Widihastuti, Setiati dan Rahayuningsih, Fajar, Buku paket
Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI Kelas V, 2008. Jakarta: CV.
Pustaka Karya.
19
b. Darmono, Sarjo, dan Yudhi, Modul Pengayaan Kewarganegaraan
untuk Siswa SD/MI Kelas V Smester 1, 2017. Depok: CV Arya
Duta.
2. Media Pembelajaran : Soal Word Square
I. Kegiatan Pembelajaran :
Kegiatan Fase Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Nilai
Karakter
Pendahuluan Apersepsi 1. Guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan menanyakan kabar
siswa.
2. Guru mengajak semua siswa berdoa untuk
memulai kegiatan pembelajaran
3. Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
5 Menit Komunikatif
Rasa Hormat
Komunikatif
Komunikatif
Inti Eksplorasi
1. Siswa dibentuk dalam 5 kelompok, yang
tiap-tiap kelompok terdapat 8 orang
2. Guru memberikan pertanyaan sebagai
rangsangan:
“Bagaimana cara menjaga keutuhan negara
Indonesia?”
“Mengapa keutuhan Indonesia itu sangat
penting untuk kita?”
15 Menit Komunikatif
Ketelitian
Elaborasi 1. Guru memberikan penjelasan singkat
mengenai materi sejarah bersatunya Negara
Kesatuan Republik Indonesia
2. Siswa bersama kelompoknya berdiskusi
materi sejarah bersatunya Negara Kesatuan
35 Menit Komunikatif
Mandiri
20
Republik Indonesia
Guru membagikan lembar kerja kelompok
berupa susunan huruf yang mengandung
kata-kata yang terdapat dalam materi
3. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk
memilih kata yang sesuai dengan soal yang
diberikan, kemudian peserta didik dapat
menjawab soal tersebut dengan mengarsir
huruf dalam kotak sesuai jawaban secara
vertikal, horizontal, maupun diagonal
4. Setiap kelompok diminta mengerjakan
lembar kerja secara bersama-sama dengan
kelompoknya selama kurang lebih 15 menit
5. Setelah selesai, guru meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok di
depan kelas secara bergantian
6. Setelah mempresentasikan hasil diskusi dari
tiap-tiap kelompok, guru meminta siswa
untuk kembali ke posisi awal pembelajaran
sebelum dibentuk kelompok
Komunikatif
Mandiri
Ketelitian
Berani
Konfirmasi 1. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
mengenai materi yang belum dipahami oleh
peserta didik
5 Menit Komunikatif
Penutup 1. Peserta didik dan guru melakukan refleksi
dan penguatan simpulan dalam bentuk lisan
terhadap materi yang sudah dipelajari
2. Guru menutup pelajaran dengan
memberikan motivasi dan mengucapkan
salam
1 E
n
i
t
2 k
21
J. Penilaian :
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen Instrumen Soal
2.1.1 Menjelaskan
sejarah bersatunya
bangsa Indonesia
Tes tertulis
Isian
singkat
1. Salah satu organinsai modern pada
zaman awal kemerdekaan Indonesia
adalah _______
2. Tokoh yang mengusulkan agar bahasa
Melayu ditetapkan sebagai bahasa
persatuan adalah _______
3. Kami putra dan putri Indonesia
mengaku berbangsa yang satu _______
Indonesia
2.1.2 Menjelaskan
bentuk-bentuk ancaman
terhadap keutuhan
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
4. Yang merupakan ancaman dari luar
negeri adalah _______
5. Bentuk perlawanan Indonesia terhadap
ancaman dari luar negeri adalah
melalui pertempuran _______
6. Selain melakukan perlawanan fisik
yang dilakukan untuk mempertahankan
NKRI adalah dengan _______
7. Salah satu bentuk perjanjian yang
dihasilkan untuk memperahankan
NKRI adalah perjanjian _______
2.1.3 Menjelaskan
pentingnya menjaga
keutuhan Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
8. Indonesia memiliki TNI-AD yang
bertugas menjaga wilayah _______
9. Keutuhan NKRI merupakan
kepentingan bagi _______
10. Menjaga keutuhan NKRI adalah tugas
_______
22
K. Pedoman Penskoran
Rubrik Penilaian Hasil Belajar Afektif Siswa Melalui Model Word Square
No. Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. Mengikuti proses pembelajan dengan aktif (A1) Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
2. Menjawab dan mengajukan pertanyaan selama proses
pembelajaran dengan berani (A2)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
3.
Meyakinkan dan menghargai pendapat orang lain saat
berdiskusi (A3)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Rubrik Penilaian Hasil Belajar Psikomotorik Siswa
Melalui Model Word Square
No. Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. Menyesuaikan diri didalam kelompok (P1)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
2. Merancang pertanyaan yang akan diajukan (P2)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
3.
Mengoperasikan kelompok agar aktif dalam pembelajaran
(P3)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
23
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Lembar Penilaian
Keterangan:
Skor 4 = Jika terpenuhinya 4 indikator yang disebutkan)
Skor 3 = Jika hanya terpenuhi 3 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
Skor 2 = Jika hanya terpenuhi 2 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
Skor 1 = Jika hanya terpenuhi 1 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
No Nama
Siswa
Kognitif Afektif Psikomotorik Jumlah
Skor Nilai Pertemuan
3
Menerima Menjawab Menilai Meniru Manipulasi Presisi
1.
2.
3.
4.
5.
Penilaian akhir yang diperoleh siswa untuk setiap aspek menggunakan rumus:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 100
24
25
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Sekolah : SD Negeri Pamulang Permai
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Pertemuan Ke - : Empat
Kelas/Smester : V/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi :
Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
B. Kompetensi Dasar :
2.2 Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
C. Indikator :
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu:
2.2.1 Menjelaskan cara menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
2.2.2 Menjelaskan manfaat dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah membaca materi, siswa dapat mengetahui cara menjaga dan manfaat
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
26
Setelah melatih siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe word
square, siswa dapat menemukan cara yang menarik untuk belajar pendidikan
kewarganegaraan materi cara menjaga dan manfaat menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah berdiskusi, siswa dapat menemukan jawaban dari soal-soal yang
diberikan guru dan siswa jadi dapat bekerja sama dengan baik.
E. Nilai Karakter Bangsa :
1. Jujur
2. Mandiri
3. Kerjasama
4. Cinta tanah air
5. Rasa ingin tahu
6. Semangat kebangsaan
F. Materi Pembelajaran :
1. Cara dan manfaat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
G. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran :
1. Pendekatan : Berpusat pada Siswa
2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
3. Model : Kooperatif tipe Word Square
H. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar :
a. Widihastuti, Setiati dan Rahayuningsih, Fajar, Buku paket
Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI Kelas V, 2008. Jakarta: CV.
Pustaka Karya.
27
b. Darmono, Sarjo, dan Yudhi, Modul Pengayaan Kewarganegaraan
untuk Siswa SD/MI Kelas V Smester 1, 2017. Depok: CV Arya
Duta.
2. Media Pembelajaran : Soal Word Square
I. Kegiatan Pembelajaran :
Kegiatan Fase Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Nilai
Karakter
Pendahuluan Apersepsi 1. Guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan menanyakan
kabar siswa.
2. Guru mengajak semua siswa berdoa untuk
memulai kegiatan pembelajaran
3. Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
5 Menit Komunikatif
Rasa Hormat
Komunikatif
Inti Eksplorasi
1. Siswa dibentuk dalam 5 kelompok, yang
tiap-tiap kelompok terdapat 8 orang
2. Guru memberikan pertanyaan sebagai
rangsangan:
3. “Apa saja contoh dalam menjaga keutuhan
manfaat dalam menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)?”
15 Menit
Komunikatif
Berani
Ketelitian
Elaborasi 1. Guru memberikan penjelasan singkat
mengenai materi cara menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
2. Siswa bersama kelompoknya berdiskusi
35 Menit Komunikatif
Mandiri
28
mengenai materi
3. Guru membagikan lembar kerja kelompok
berupa susunan huruf yang mengandung
kata-kata yang terdapat dalam materi
4. Guru menginstruksikan kepada siswa
untuk memilih kata yang sesuai dengan
soal yang diberikan, kemudian peserta
didik dapat menjawab soal tersebut dengan
mengarsir huruf dalam kotak sesuai
jawaban secara vertikal, horizontal,
maupun diagonal
5. Setiap kelompok diminta mengerjakan
lembar kerja secara bersama-sama dengan
kelompoknya selama kurang lebih 15
menit
6. Setelah selesai, guru meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok di
depan kelas secara bergantian
7. Setelah mempresentasikan hasil diskusi
dari tiap-tiap kelompok, guru meminta
siswa untuk kembali ke posisi awal
pembelajaran sebelum dibentuk kelompok
8. Guru memberikan posttest sebagai
evaluasi hasil pembelajaran selama 4 x
pertemuan
Komunikatif
Mandiri
Ketelitian
Berani
Konfirmasi 1. Guru melakukan tanya jawab dengan
siswa mengenai materi yang belum
dipahami oleh siswa.
5 Menit Komunikatif
Penutup 1. Siswa dan guru melakukan refleksi dan
penguatan simpulan dalam bentuk lisan
15 menit Komunikatif
29
terhadap materi yang sudah dipelajari
2. Guru menutup pelajaran dengan
memberikan motivasi dan mengucapkan
salam
Komunikatif
J. Penilaian :
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen Instrumen Soal
2.2.1 Menjelaskan cara menjaga
keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Tes
tertulis
Isian
singkat
1. Salah satu contoh menjaga keutuhan
NKRI di lingkungan rumah adalah
mengadakan _______
2. Bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghargai jasa para _______
3. Sebagai seorang pelajar, dalam
menjaga keutuhan Indonesia dan
mencerdaskan bangsa langkah yang
dilakukan adalah _______
4. Keutuhan Indonesia harus dijaga untuk
diwariskan kepada _______
5. Cara menjaga keutuhan NKRI di
sekolah adalah _______
30
2.2.2 Menjelaskan manfaat dalam
menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
6. Manfat dari menjaga keutuhan NKRI
terciptanya suasana yang aman, tertib
dan _______
7. Wilayah Indonesia dihuni oleh
beragam suku yang menjadikan setiap
warga Indonesia harus menjaga
persatuan dan _______
8. Sikap kita jika ada teman yang
menghina suku bangsa lain adalah
_______
9. Manfaat yang didapat dari menjaga
keutuhan NKRI dalam bidang
pembangunan adalah _______
10. Keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia merupakan tanggung jawab
_______rakyat Indonesia
K. Pedoman Penskoran
Rubrik Penilaian Hasil Belajar Afektif Siswa Melalui Model Word Square
No. Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. Mengikuti proses pembelajan dengan aktif (A1) Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
2. Menjawab dan mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran
dengan berani (A2)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
3.
Meyakinkan dan menghargai pendapat orang lain saat berdiskusi (A3) Selalu tampak 4
Sering tampak 3
31
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Rubrik Penilaian Hasil Belajar Psikomotorik Siswa
Melalui Model Word Square
No. Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. Menyesuaikan diri didalam kelompok (P1)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
2. Merancang pertanyaan yang akan diajukan (P2)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
3.
Mengoperasikan kelompok agar aktif dalam pembelajaran (P3) Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Lembar Penilaian
Keterangan:
Skor 4 = Jika terpenuhinya 4 indikator yang disebutkan)
Skor 3 = Jika hanya terpenuhi 3 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
Skor 2 = Jika hanya terpenuhi 2 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
Skor 1 = Jika hanya terpenuhi 1 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
32
No Nama
Siswa
Kognitif Afektif Psikomotorik Jumlah
Skor Nilai Pertemuan
4
Menerima Menjawab Menilai Meniru Manipulasi Presisi
1.
2.
3.
4.
5.
Penilaian akhir yang diperoleh siswa untuk setiap aspek menggunakan rumus:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 100
33
Lampiran 2 RPP Kelompok Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
Nama Sekolah : SD Negeri Pamulang Permai
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Pertemuan Ke - : Satu
Kelas/Smester : V/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
2. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
B. Kompetensi Dasar :
1.4 Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
C. Indikator :
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu:
1.4.1 Menjelaskan sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
1.4.2 Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa yang tejadi menjelang
kemerdekaan Republik Indonesia
1.4.3 Menjelaskan Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
34
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca materi, siswa dapat mengetahui sejarah berdirinya Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah melatih siswa dengan model pembelajaran ceramah, siswa dapat
mempelajari pendidikan kewarganegaraan matei sejarah berdirinya Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah berdiskusi, siswa dapat menemukan jawaban dari soal-soal yang
diberikan guru dan siswa jadi dapat bekerja sama dengan baik.
E. Nilai Karakter yang Diharapkan :
1. Mandiri
2. Berani
3. Ketelitian
4. Rasa hormat
5. komunikatif
6. Semangat kebangsaan
F. Materi Pembelajaran : Sejarah berdirinya Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
G. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran:
1. Pendekatan : Berpusat pada Siswa
2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
3. Model : Pembelajaran ceramah
H. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar :
a. Widihastuti, Setiati dan Rahayuningsih, Fajar, Buku paket
Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI Kelas V, 2008. Jakarta: CV.
Pustaka Karya.
35
b. Darmono, Sarjo, dan Yudhi, Modul Pengayaan Kewarganegaraan
untuk Siswa SD/MI Kelas V Smester 1, 2017. Depok: CV Arya
Duta.
2. Alat Pembelajaran : Papan tulis
I. Kegiatan Pembelajaran :
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Nilai
Karakter
Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan menanyakan kabar
siswa.
2. Guru mengajak semua siswa berdoa untuk
memulai kegiatan pembelajaran
3. Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran
siswa.
4. Guru meminta siswa untuk mengerjakan tes
awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan
awal siswa
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
6. Guru mengajak siswa bersama-sama
menyanyikan lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”
5 Menit Komunikatif
Rasa Hormat
Komunikatif
Komunikatif
Komunikatif
Semangat
Kebangsaan
Inti 7. Siswa diajak untuk mendengarkan penjelasan
guru mengenai materi sejarah berdirinya bangsa
Indonesia
8. Siswa diajak untuk membaca buku PKn terkait
materi tersebut
9. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
mengenai materi yang belum dipahami
10. Guru memberikan tugas kepada Siswa
50 Menit Komunikatif
Ketelitian
Berani
36
Mandiri
Penutup 11. Siswa dan guru melakukan refleksi dan
penguatan simpulan
12. Guru menutup pelajaran dengan memberikan
motivasi dan mengucapkan salam
15 Menit Komunikatif
Komunikatif
J. Penilaian :
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen Instrumen Soal
1.1.1 Menjelaskan sejarah
berdirinya Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Tes
tertulis
Isian
singkat
1. Yang menjajah Indonesia selama 3,5 abad
lamanya adalah ________
2. Nama berita siaran radio yang meyiarkan
Jepang menyerah kepada pihak sekutu
adalah ________
3. Berita menyerahnya Jepang kepada sekutu
menjadi alasan utama para golongan muda
ingin ________ Indonesia dari penjajahan
1.1.2 Mendeskripsikan peristiwa-
peritiwa yang terjadi menjelang
kemerdekaan Indonesia
4. Nama tempat dibawanya Ir. Soekarno dan
Drs. Moh. Hatta oleh golongan muda
adalah ________
5. Yang mewakili dari golongan tua untuk
berunding dengan Ir. Soekarno dan Drs.
Moh. Hatta adalah ________
6. Yang mewakili dari golongan muda untuk
berunding dengan Ir. Soekarno dan Drs.
Moh. Hatta adalah ________
37
1.1.3 Menjelaskan Proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia
7. Momen sejarah berdirinya bangsa
Indonesia adalah ________
8. Mulanya pembacaan naskah proklamasi
akan di bacakan di ________
9. Pembacaan naskah proklamasi tepat
dibacakan pada tanggal ________
10. Bapak proklamator Indonesia adalah
________
K. Pedoman Penskoran
Rubrik Penilaian Hasil Belajar Afektif Siswa Melalui Model Ceramah
No. Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. Mengikuti proses pembelajan dengan aktif (A1) Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
2. Menjawab dan mengajukan pertanyaan selama proses
pembelajaran dengan berani (A2)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
3.
Meyakinkan dan menghargai pendapat orang lain saat berdiskusi
(A3)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Rubrik Penilaian Hasil Belajar Psikomotorik Siswa
Melalui Model Ceramah
No. Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. Menyesuaikan diri didalam kelompok (P1) Selalu tampak 4
38
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
2. Merancang pertanyaan yang akan diajukan (P2)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
3.
Mengoperasikan kelompok agar aktif dalam pembelajaran (P3) Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Lembar Penilaian
Keterangan:
Skor 4 = Jika terpenuhinya 4 indikator yang disebutkan)
Skor 3 = Jika hanya terpenuhi 3 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
Skor 2 = Jika hanya terpenuhi 2 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
Skor 1 = Jika hanya terpenuhi 1 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
No Nama
Siswa
Kognitif Afektif Psikomotorik Jumlah
Skor Nilai Pertemuan
1
Menerima Menjawab Menilai Meniru Manipulasi Presisi
1.
2.
Penilaian akhir yang diperoleh siswa untuk setiap aspek menggunakan rumus:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 100
39
40
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
Nama Sekolah : SD Negeri Pamulang Permai
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Pertemuan Ke - : Dua
Kelas/Smester : V/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
B. Kompetensi Dasar :
2.1 Mendeskripsikan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
2.2 Mendeskripsikan kekayaan yang dimiliki Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
C. Indikator :
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu:
2.1.1 Menjelaskan data-data mengenai Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
2.1.2 Menjelaskan batas-batas wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
2.1.3 Mendeskripsikan kekayaan flora yang dimiliki Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
2.1.4 Menyebutkan kekayaan alam yang dimiliki Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
41
2.1.5 Menyebutkan kekayaan kebudayan dan kesenian yang dimiliki
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah membaca materi, siswa dapat mengetahui wilayah dan kekayaan yang
dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah melatih siswa dengan model pembelajaran ceramah, siswa dapat
menemukan mempelajari materi wilayah dan kekayaan yang dimiliki Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah berdiskusi, siswa dapat menemukan jawaban dari soal-soal yang
diberikan guru dan siswa jadi dapat bekerja sama dengan baik.
E. Nilai Karakter yang Diharapkan :
1. Mandiri
2. Berani
3. Ketelitian
4. Rasa hormat
5. komunikatif
6. Semangat kebangsaan
F. Materi Pembelajaran :
1. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
2. Kekayaan yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
G. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran:
1. Pendekatan : Berpusat pada Siswa
2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
3. Model : Pembelajaran ceramah
H. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar :
42
a. Widihastuti, Setiati dan Rahayuningsih, Fajar, Buku paket
Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI Kelas V, 2008. Jakarta: CV.
Pustaka Karya.
b. Darmono, Sarjo, dan Yudhi, Modul Pengayaan Kewarganegaraan
untuk Siswa SD/MI Kelas V Smester 1, 2017. Depok: CV Arya
Duta.
2. Media Pembelajaran : Papan tulis
I. Kegiatan Pembelajaran :
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Nilai
Karakter
Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan menanyakan kabar siswa.
2. Guru mengajak semua siswa berdoa untuk memulai
kegiatan pembelajaran.
3. Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
5. Guru mengajak siswa bersama-sama menyanyikan
lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”.
5 Menit Komunikatif
Rasa Hormat
Komunikatif
Komunikatif
Semangat
Kebangsaan
Inti 1. Siswa diajak untuk mendengarkan penjelasan guru
mengenai materi sejarah berdirinya bangsa Indonesia.
2. Siswa diajak untuk membaca buku pendidikan
kewarganegaraan terkait materi.
3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai
materi yang belum dipahami.
4. Guru memberikan tugas kepada siswa.
50 Menit Komunikatif
Mandiri
Berani
Ketelitian
Penutup 1. Siswa dan guru melakukan refleksi dan penguatan
simpulan
15 Menit Komunikatif
43
2. Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi
dan mengucapkan salam
Komunikatif
J. Penilaian :
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen Instrumen Soal
1.2.1 Menjelaskan data-data
mengenai Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Tes
tertulis
Isian
singkat
1. Bentuk negara Indonesia __________
2. Seluruh wilayah kepulauan Indonesia
disebut __________
3. Yang tidak termasuk pulau besar yang
ada di Indonesia adalah __________
1.2.2 Menjelaskan batas-
batas wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia
4. Batasan wilayah utara dari Indonesia
adalah __________
5. Wilayah Indonesia secara geografis
terletak antara dua benua, diantaranya
adalah _______
1.3.1 Mendeskripsikan
kekayaan yang dimiliki flora
dan fauna yang dimiliki
Negara Kesatuan Republik
Indonesia
6. Karena hutannya yang lebat Indonesia
disebut sebagai __________
7. Hewan dilindungi yang ada di Papua
adalah __________
1.3.2 Menyebutkan kekayaan
alam yang dimiliki Negara
Kesatuan Republik Indonesia
8. Jenis kekayaan alam yang tidak dapat
diperbaharui adalah __________
1.3.3 Menyebutkan kekayaan 9. Jenis tarian dari daerah Jawa Barat
44
kebudayaan dan kesenian
yang dimiliki Negara
Kesatuan Republik Indonesia
adalah __________
10. Sikap kita terhadap perbedaan yang ada
di Indonesia adalah _________
K. Pedoman Penskoran
Rubrik Penilaian Hasil Belajar Afektif Siswa Melalui Model Ceramah
No. Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. Mengikuti proses pembelajan dengan aktif (A1)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
2. Menjawab dan mengajukan pertanyaan selama proses
pembelajaran dengan berani (A2)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
3.
Meyakinkan dan menghargai pendapat orang lain saat
berdiskusi (A3)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Rubrik Penilaian Hasil Belajar Psikomotorik Siswa
Melalui Model Ceramah
No. Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. Menyesuaikan diri didalam kelompok (P1)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
2. Merancang pertanyaan yang akan diajukan (P2)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
45
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
3.
Mengoperasikan kelompok agar aktif dalam pembelajaran
(P3)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Lembar Penilaian
Keterangan:
Skor 4 = Jika terpenuhinya 4 indikator yang disebutkan)
Skor 3 = Jika hanya terpenuhi 3 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
Skor 2 = Jika hanya terpenuhi 2 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
Skor 1 = Jika hanya terpenuhi 1 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
No Nama
Siswa
Kognitif Afektif Psikomotorik Jumlah
Skor Nilai Pertemuan
2
Menerima Menjawab Menilai Meniru Manipulasi Presisi
1.
2.
3.
4.
5.
Penilaian akhir yang diperoleh siswa untuk setiap aspek menggunakan rumus:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 100
46
47
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
Nama Sekolah : SD Negeri Pamulang Permai
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn)
Pertemuan Ke - : Tiga
Kelas/Smester : V/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
B. Kompetensi Dasar :
2.1 Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
C. Indikator :
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu:
2.1.1 Menjelaskan sejarah bersatunya bangsa Indonesia
2.1.2 Menjelaskan bentuk-bentuk ancaman terhadap keutuhan negara
Indonesia
2.1.3 Menjelaskan pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
D. Tujuan Pembelajaran:
48
Setelah membaca materi, siswa dapat mengetahui sejarah bersatunya, bentuk-
betuk ancaman dan pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Setelah melatih siswa dengan model pembelajaran ceramah, siswa dapat
menemukan cara yang menarik untuk belajar pendidikan kewarganegaraan
materi sejarah bersatunya, bentuk-betuk ancaman dan pentingnya menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah berdiskusi, siswa dapat menemukan jawaban dari soal-soal yang
diberikan guru dan siswa jadi dapat bekerja sama dengan baik.
E. Nilai Karakter yang Diharapkan :
1. Jujur
2. Mandiri
3. Kerjasama
4. Cinta tanah air
5. Rasa ingin tahu
6. Semangat kebangsaan
F. Materi Pembelajaran :
1. Sejarah bersatunya bangsa Indonesia
2. Pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
G. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran:
1. Pendekatan : Berpusat pada Siswa
2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
3. Model : Pembelajaran ceramah
H. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar :
49
b. Widihastuti, Setiati dan Rahayuningsih, Fajar, Buku paket Pendidikan
Kewarganegaraan SD/MI Kelas V, 2008. Jakarta: CV. Pustaka Karya.
c. Darmono, Sarjo, dan Yudhi, Modul Pengayaan Kewarganegaraan
untuk Siswa SD/MI Kelas V Smester 1, 2017. Depok: CV Arya Duta.
2. Media Pembelajaran : Papan tulis
I. Kegiatan Pembelajaran :
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Nilai
Karakter
Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan menanyakan kabar
siswa.
2. Guru mengajak semua siswa berdoa untuk
memulai kegiatan pembelajaran
3. Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran
siswa.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
5 Menit Komunikatif
Rasa Hormat
Komunikatif
Komunikatif
Inti 1. Siswa diajak untuk mendengarkan penjelasan
guru mengenai materi sejarah berdirinya
bangsa Indonesia.
2. Siswa diajak untuk membaca buku PKn terkait
materi.
3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
mengenai materi yang belum dipahami.
4. Guru memberikan tugas kepada siswa.
50 Menit Ketelitian
Mandiri
Berani
Ketelitian
Penutup Guru menutup pelajaran dengan memberikan
motivasi dan mengucapkan salam
15 Menit Komunikatif
50
J. Penilaian :
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen Instrumen Soal
2.1.1 Menjelaskan sejarah
bersatunya bangsa Indonesia
Tes
tertulis
Isian
singkat
1 Salah satu organinsai modern pada
zaman awal kemerdekaan
Indonesia adalah _______
2 Tokoh yang mengusulkan agar
bahasa Melayu ditetapkan sebagai
bahasa persatuan adalah _______
3 Kami putra dan putri Indonesia
mengaku berbangsa yang satu
_______ Indonesia
2.1.2 Menjelaskan bentuk-
bentuk ancaman terhadap
keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
4 Yang merupakan ancaman dari
luar negeri adalah _______
5 Bentuk perlawanan Indonesia
terhadap ancaman dari luar negeri
adalah melalui pertempuran
_______
6 Selain melakukan perlawanan fisik
yang dilakukan untuk
mempertahankan NKRI adalah
dengan _______
7 Salah satu bentuk perjanjian yang
dihasilkan untuk memperahankan
NKRI adalah perjanjian _______
2.1.3 Menjelaskan pentingnya
menjaga keutuhan Negara
8 Indonesia memiliki TNI-AD yang
bertugas menjaga wilayah _______
51
Kesatuan Republik Indonesia
9 Keutuhan NKRI merupakan
kepentingan bagi _______
10 Menjaga keutuhan NKRI adalah
tugas _______
K. Pedoman Penskoran
Rubrik Penilaian Hasil Belajar Afektif Siswa Melalui Model Ceramah
No
.
Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. Mengikuti proses pembelajan dengan aktif (A1) Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
2. Menjawab dan mengajukan pertanyaan selama proses
pembelajaran dengan berani (A2)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
3.
Meyakinkan dan menghargai pendapat orang lain saat
berdiskusi (A3)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Rubrik Penilaian Hasil Belajar Psikomotorik Siswa
Melalui Model Ceramah
No. Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. Menyesuaikan diri didalam kelompok (P1)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
52
2. Merancang pertanyaan yang akan diajukan (P2)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
3.
Mengoperasikan kelompok agar aktif dalam pembelajaran
(P3)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Lembar Penilaian
Keterangan:
Skor 4 = Jika terpenuhinya 4 indikator yang disebutkan)
Skor 3 = Jika hanya terpenuhi 3 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
Skor 2 = Jika hanya terpenuhi 2 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
Skor 1 = Jika hanya terpenuhi 1 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
No Nama
Siswa
Kognitif Afektif Psikomotorik Jumlah
Skor Nilai Pertemuan
3
Menerima Menjawab Menilai Meniru Manipulasi Presisi
1.
2.
3.
4.
5.
Penilaian akhir yang diperoleh siswa untuk setiap aspek menggunakan rumus:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 100
53
54
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
Nama Sekolah : SD Negeri Pamulang Permai
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn)
Pertemuan Ke - : Empat
Kelas/Smester : V/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
B. Kompetensi Dasar :
2.2 Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
C. Indikator :
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu:
2.2.1 Menjelaskan cara menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
2.2.2 Menjelaskan manfaat dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah membaca materi, siswa dapat mengetahui cara menjaga dan manfaat
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
55
Setelah melatih siswa dengan model pembelajaran ceramah, siswa dapat
menemukan cara yang menarik untuk belajar pendidikan kewarganegaraan
materi cara menjaga dan manfaat menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Setelah berdiskusi, siswa dapat menemukan jawaban dari soal-soal yang
diberikan guru dan siswa jadi dapat bekerja sama dengan baik.
E. Nilai Karakter yang Diharapkan :
1. Jujur
2. Mandiri
3. Kerjasama
4. Cinta tanah air
5. Rasa ingin tahu
6. Semangat kebangsaan
F. Materi Pembelajaran :
1. Cara menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
G. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran:
1. Pendekatan : Berpusat pada Siswa
2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
3. Model : Pembelajaran konvensional
H. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar :
a. Widihastuti, Setiati dan Rahayuningsih, Fajar, Buku paket Pendidikan
Kewarganegaraan SD/MI Kelas V, 2008. Jakarta: CV. Pustaka Karya.
b. Darmono, Sarjo, dan Yudhi, Modul Pengayaan Kewarganegaraan untuk
Siswa SD/MI Kelas V Smester 1, 2017. Depok: CV Arya Duta.
2. Media Pembelajaran : Papan tulis
56
I. Kegiatan Pembelajaran :
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Nilai
Karakter
Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan menanyakan kabar
siswa.
2. Guru mengajak semua siswa berdoa untuk
memulai kegiatan pembelajaran.
3. Guru melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
5 Menit Komunikatif
Rasa Hormat
Komunikatif
Komunikatif
Inti 1. Siswa diajak untuk mendengarkan
penjelasan guru mengenai materi cara
menjaga Negara Kesatuaan Republik
Indonesia (NKRI).
2. Siswa diajak untuk membaca buku
pendidikan kewarganegaraan terkait materi.
3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
mengenai materi yang belum dipahami
4. Guru memberikan tugas kepada siswa.
50 Menit Ketelitian
Mandiri
Berani
Ketellitian
Penutup 1. Guru memberikan posttest sebagai evaluasi
hasil pembelajaran selama 4 x pertemuan
2. Guru menutup pelajaran dengan
memberikan motivasi dan mengucapkan
salam
15 Menit Ketelitian
Komunikatif
57
J. Penilaian :
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen Instrumen Soal
2.2.1 Menjelaskan cara
menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Tes
tertulis
Isian
singkat
11 Salah satu contoh menjaga keutuhan
NKRI di lingkungan rumah adalah
mengadakan _______
12 Bangsa yang besar adalah bangsa
yang menghargai jasa para _______
13 Sebagai seorang pelajar, dalam
menjaga keutuhan Indonesia dan
mencerdaskan bangsa langkah yang
dilakukan adalah _______
14 Keutuhan Indonesia harus dijaga
untuk diwariskan kepada _______
15 Cara menjaga keutuhan NKRI di
sekolah adalah _______
58
2.2.2 Menjelaskan manfaat
dalam menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik
Indonesia
16 Manfat dari menjaga keutuhan
NKRI terciptanya suasana yang
aman, tertib dan _______
17 Wilayah Indonesia dihuni oleh
beragam suku yang menjadikan
setiap warga Indonesia harus
menjaga persatuan dan _______
18 Sikap kita jika ada teman yang
menghina suku bangsa lain adalah
_______
19 Manfaat yang didapat dari menjaga
keutuhan NKRI dalam bidang
pembangunan adalah _______
20 Keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia merupakan
tanggung jawab _______rakyat
Indonesia
K. Pedoman Penskoran
Rubrik Penilaian Hasil Belajar Afektif Siswa Melalui Model Ceramah
No
.
Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. Mengikuti proses pembelajan dengan aktif (A1) Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
2. Menjawab dan mengajukan pertanyaan selama proses
pembelajaran dengan berani (A2)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
59
Belum tampak 1
3.
Meyakinkan dan menghargai pendapat orang lain saat
berdiskusi (A3)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Rubrik Penilaian Hasil Belajar Psikomotorik Siswa
Melalui Model Ceramah
No
.
Aspek yang di amati Kriteria Skor
1. Menyesuaikan diri didalam kelompok (P1)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
2. Merancang pertanyaan yang akan diajukan (P2)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
3.
Mengoperasikan kelompok agar aktif dalam pembelajaran
(P3)
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Lembar Penilaian
Keterangan:
Skor 4 = Jika terpenuhinya 4 indikator yang disebutkan)
Skor 3 = Jika hanya terpenuhi 3 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
Skor 2 = Jika hanya terpenuhi 2 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
Skor 1 = Jika hanya terpenuhi 1 indiktor dari 4 indikator yang disebutkan)
60
No Nama
Siswa
Kognitif Afektif Psikomotorik Jumlah
Skor Nilai Pertemuan
4
Menerima Menjawab Menilai Meniru Manipulasi Presisi
1.
2.
Penilaian akhir yang diperoleh siswa untuk setiap aspek menggunakan rumus:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 100
61
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa
Soal Individu 1
Nama :
Hari/Tanggal :
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Yang menjajah Indonesia selama 3,5 abad lamanya adalah .............
2. Nama berita siaran radio yang meyiarkan Jepang menyerah
kepada pihak sekutu adalah ..................
3. Berita menyerahnya Jepang kepada sekutu menjadi alasan utama
para golongan muda ingin ............. Indonesia dari penjajahan
4. Nama tempat dibawanya Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta oleh
golongan muda adalah .................
5. Yang mewakili dari golongan tua untuk berunding dengan Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta adalah ...............
6. Yang mewakili dari golongan muda untuk berunding dengan Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta adalah ................
7. Momen sejarah berdirinya bangsa Indonesia adalah .................
8. Mulanya pembacaan naskah proklamasi akan di bacakan di
.............
9. Pembacaan naskah proklamasi tepat dibacakan pada tanggal
.............
10. Bapak proklamator Indonesia adalah .............
Nilai
62
Soal Individu 2
Nama :
Hari/Tanggal :
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Bentuk negara Indonesia .............
2. Seluruh wilayah kepulauan Indonesia disebut .............
3. Yang tidak termasuk pulau besar yang ada di Indonesia adalah .............
4. Batasan wilayah utara dari Indonesia adalah .............
5. Wilayah Indonesia secara geografis terletak antara dua benua, diantaranya
adalah .............
6. Karena hutannya yang lebat Indonesia disebut sebagai .............
7. Hewan dilindungi yang ada di Papua adalah .............
8. Jenis kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui adalah .............
9. Jenis tarian dari daerah Jawa Barat adalah .............
10. Sikap kita terhadap perbedaan yang ada di Indonesia adalah .............
Nilai
63
Soal Individu 3
Nama :
Hari/Tanggal :
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Salah satu organinsai modern pada zaman awal kemerdekaan Indonesia
adalah .............
2. Tokoh yang mengusulkan agar bahasa Melayu ditetapkan sebagai bahasa
persatuan adalah .............
3. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu .............
Indonesia
4. Yang merupakan ancaman dari luar negeri adalah .............
5. Bentuk perlawanan Indonesia terhadap ancaman dari luar negeri adalah
melalui pertempuran .............
6. Selain melakukan perlawanan fisik yang dilakukan untuk
mempertahankan NKRI adalah dengan .............
7. Salah satu bentuk perjanjian yang dihasilkan untuk memperahankan
NKRI adalah perjanjian .............
8. Indonesia memiliki TNI-AD yang bertugas menjaga wilayah .............
9. Keutuhan NKRI merupakan kepentingan bagi .............
10. Menjaga keutuhan NKRI adalah tugas ..................................
Nilai
64
Soal Individu 4
Nama :
Hari/Tanggal :
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
21 Salah satu contoh menjaga keutuhan NKRI di lingkungan rumah
adalah mengadakan .............................................
22 Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para
.............................
23 Sebagai seorang pelajar, dalam menjaga keutuhan Indonesia dan
mencerdaskan bangsa langkah yang dilakukan adalah ...................
24 Keutuhan Indonesia harus dijaga untuk diwariskan kepada
.........................
25 Cara menjaga keutuhan NKRI di sekolah adalah .............................
26 Manfat dari menjaga keutuhan NKRI terciptanya suasana yang
aman, tertib dan ..........................
27 Wilayah Indonesia dihuni oleh beragam suku yang menjadikan
setiap warga Indonesia harus menjaga persatuan dan .....................
28 Sikap kita jika ada teman yang menghina suku bangsa lain
adalah ...........................
29 Manfaat yang didapat dari menjaga keutuhan NKRI dalam bidang
pembangunan adalah ..................................................
30 Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan
tanggung jawab ................... rakyat Indonesia
Nilai
65
LEMBAR KERJA KELOMPOK (Pertemuan ke-1)
Nama Kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
10.
B G L T O L E R A N S I J P
N U M E R D E K A W A R W R
D E R R U S U W I K A N A O
A T N Y A B E L A J A R U K
N T K B A F Y E I T U B C L
H F E B E L L B E K O E E A
R B S C E O K E V A K L N M
E E E M A L A Y S I A A D A
P W N I K E A R D S I J E S
U U I G E S K N O H I C R I
B D A N A E E N D A N A A N
L R P E R S A T U A N A W A
I H E E L O D B M N Y U A T
K J E S E E A E S E A S S I
Q A U T U B R S N A W T I S
A I C A N A I I T G I R H K
I P T R N R U I O K K A S W
P O N I S D G P O N G L I A
O N D D I J A U I V E I O F
L G D R T O T Y I K L A C K
S O E K A R N O D U N I A P
66
Petunjuk pengerjaan
Carilah jawaban dari pertanyaan dibawah ini dengan menarik garis horizontal,
vertikal dan diagonal pada kata-kata yang terdapat dalam kotak bersama
teman kelompokmu!
1. Kemerdekaan bangsa Indonesia dicapai berkat adanya _________
2. Yang menjajah Indonesia selama 3,5 abad lamanya adalah _________
3. Nama berita siaran radio yang meyiarkan kekalahan Jepang kepada
pihak sekutu adalah _________
4. Nama tempat dibawanya Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta oleh
golongan muda adalah _________
5. Yang mewakili dari golongan tua untuk berunding dengan Ir. Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta adalah _________
6. Yang mewakili dari golongan muda untuk berunding dengan Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta adalah _________
7. Momen sejarah berdirinya bangsa Indonesia adalah _________
8. Bapak Proklamator Indonesia adalah _________
9. Bentuk negara Indonesia adalah _________
10. Sejak proklamasi 17 Agustus 1945 dimulailah sejarah bangsa
Indonesia sebagai negara yang _________
67
LEMBAR KERJA KELOMPOK (Pertemuan ke-2)
Nama Kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
10.
B G L T O L E R A N S I J P
N U S A N T A R A W A R W R
D E R R U S U W I K A N A O
A T N Y A B E L A J A R U K
N T K B A F Y E I T U B C L
H F E B E L L B E K O E E A
R B S C E O K E V A K L N M
E E E M A R A Y S I A A D A
P W N I K E A R D S I J E S
U U I G E S K N O H I C R I
B D A N A E E N D A N A A N
L R N L E S N S M A T A W A
I H E E L O D B M N Y U A T
K J E S E E A E S E A S S I
Q A U T U B R S N A W T I S
A I C A N A I I T G I R H K
I P T R N R U I O K K A S W
P O N I S D G P O N G L I A
O N D D I J A U I V E I O F
L G D R T O T Y I K L A C K
P A R U P A R U D U N I A P
68
Petunjuk pengerjaan
Carilah jawaban dari pertanyaan dibawah ini dengan menarik garis horizontal,
vertikal dan diagonal pada kata-kata yang terdapat dalam kotak bersama
teman kelompokmu!
1. Seluruh wilayah kepulauan Indonesia disebut ____________
2. Yang tidak termasuk pulau Jawa yang ada di Indonesia adalah ______
3. Deklarasi yang diadakan tanggal 13 Desember 1957 membahas tentang
perairan di Indonesia adalah ____________
4. Nama Ibu kota dari Sulawesi Tenggara adalah ____________
5. Karena hutannya yang lebat Indonesia disebut sebagai ___________
6. Hewan dilindungi yang ada di Papua adalah ____________
7. Jenis tarian dari daerah Jawa Barat adalah ____________
8. Di pulau Sumatera ada bunga terbesar di dunia yaitu ____________
9. Negara kita kaya akan kebudayaan dan ____________
10. Sikap kita terhadap perbedaan yang ada di Indonesia adalah
____________
69
LEMBAR KERJA KELOMPOK (Pertemuan ke-3)
Nama Kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
10.
L Y E K E S E L U R U H D E
I L H A M U L A D Y U J C R
N M O H A M M A D Y A M I N
G E N G G P K T I M A H I W
G E G A K A I E P P R T V B
A Y I B T H D E L E T G S A
R R T E R P J S O U E G E N
J F K L S E P I M V A F L G
A G A A Y M F S A A C R U S
T Y Y J H U S K S T N E G A
I O L A N D L A I U I G U A
R P I R A A I M E J C E H P
I S A R P L H L A W A N O I
S A G A R U A I N J I E W E
A Z N Y A M A N Y I M R T I
N A M A N Y A G E T H A E N
M E N A S I H A T I Y S N O
R A S A N E R T C F T I T L
F A M B A R A W A E W C R P
K E M T Y U D S Q X I P A U
D N U S A N T A R A Y E M A
70
Petunjuk pengerjaan
Carilah jawaban dari pertanyaan dibawah ini dengan menarik garis horizontal,
vertikal dan diagonal pada kata-kata yang terdapat dalam kotak bersama
teman kelompokmu!
1. Tokoh yang mengusulkan agar bahasa Melayu ditetapkan sebagai
bahasa persatuan adalah ________________________
2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu
_______ Indonesia
3. Peristiwa bersatunya bangsa Indonesia adalah
________________________
4. Selain melakukan perlawanan fisik yang dilakukan untuk
mempertahankan NKRI adalah dengan ________________
5. Yang merupakan ancaman dari luar negeri adalah _______
6. Salah satu bentuk perjanjian yang dihasilkan untuk mempertahankan
NKRI adalah perjanjian _____________________
7. Indonesia memiliki TNI-AD yang bertugas menjaga wilayah
_____________
8. Kita dapat menjaga keutuhan NKRI dimulai dari _____________
9. Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan tanggung
jawab __________ rakyat Indonesia
10. Jika keutuhan NKRI tetap terjaga maka rakyat Indonesia bisa hidup
dengan _____________
71
LEMBAR KERJA KELOMPOK (Pertemuan ke-3)
Nama Kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
10.
L Y E E E S A T U A N A D E
I L H A K I L A D Y U J C P
N S O H A O M A D Y A M I E
B E L A G A N T I M A H I R
G K G A K L I O P P R T V S
A O I B T U D E M E T G S A
R L T E R G J S O I E G E T
J A K L S T P I M V T F L U
A H A A Y D F S A A C R U A
T Y Y J H O S K S T N E R N
I O L A N A L A I U I G U L
R P I R A F I M E J C E H P
I S A R P A H L A W A N O I
S A G A R U A I N J I E W E
A Z T U G F R N Y I M R T I
N A M A N Y A G E T H A E N
M E N A S I H A T I Y S N O
R A S A N E R T C F T I T L
F A M B A R A W A E W C R P
K E M I U T U H Q X I P A U
D I R G A N T A R A Y E M A
72
Petunjuk pengerjaan
Carilah jawaban dari pertanyaan dibawah ini dengan menarik garis horizontal,
vertikal dan diagonal pada kata-kata yang terdapat dalam kotak bersama
teman kelompokmu!
1. Salah satu contoh menjaga keutuhan NKRI di lingkungan rumah adalah
mengadakan ______________
2. Sikap kita jika ada teman yang menghina suku bangsa lain adalah
__________________
3. Arti penting menjaga keutuhan Indonesia adalah untuk menghargai
jasa _____________
4. Sebagai seorang pelajar, dalam menjaga keutuhan Indonesia dan
mencerdaskan bangsa langkah yang dilakukan adalah _____________
5. Keutuhan Indonesia harus dijaga untuki diwariskan kepada
___________ penerus bangsa
6. Tujuan kegiatan gotong royong adalah untuk mempererat
___________ antar warga masyarakat
7. Semua warga negara Indonesia harus memandang NKRI sebagai suatu
wilayah yang _______
8. Saling menghormati dan bekerjasama merupakan bentuk menjaga
keutuhan NKRI di lingkungan _____________
9. Memakai produk lokal merupakan cara menjaga keutuhan NKRI dalam
bidang _____________
10. Sebagai warga negara cara menjaga keutuhan NKRI dengan
_________ negara
73
Lampiran 4 Kisi-kisi Instrumen Tes
No Kompetensi
Dasar
Konsep Indikator Isi soal No soal Instrumen Soal Jumlah
Soal
1. 1.1 Mendeskripsik
an NKRI
Keutuhan Negara
Indonesia
1.1.1 Menjelaskan
sejarah
berdirinya
Negara Kesatuan
Republik
Indonesia (NKRI)
1. Sejarah berdirinya
Negara
Kesatuan
Republik Indonesia
(NKRI)
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
1. * Alasan bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa asing adalah ….
a. Karena Indonesia merupakan negara yang kaya
akan sumber daya alamnya
b. Karena Indonesia merupakan negara yang strategis dalam jalur perjalanan
c. Karena Indonesia merupakan negara yang
mayoritas penduduknya perempuan d. Karena Indonesia merupakan negara yang memiliki
armada laut yang kuat
2. Dalam sejarah, alasan golongan muda membawa Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke Rengasdengklok adalah ....
a. Agar terhindar dari serangan penjajah Jepang
b. Agar secepatnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
c. Agar secepatnya membuat panitia persiapan
kemerdekaan Indonesia
d. Agar dapat merumuskan strategi untuk bisa melaawan penjajah Jepang
3. Sejarah bangsa Indonesia sebagai negara yang merdeka
7
74
dan berdaulat dimulai sejak ....
a. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1828
b. Kesaktian Pancasila 1 Oktober 1965
c. Deklarasi Juanda 13 Desember 1957 d. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17
Agustus 1945
4. Isi dari Undang-Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat 1
adalah ....
a. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Serikat
b. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
berbentuk Federal
c. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik
d. Negara Indonesia adalah negara yang berbentuk
Kerajaan
5. * Bapak proklamator Indonesia adalah ...
a. Ir. Soekarno
b. Mohammad Yamin c. Pangeran Diponegoro
d. Tuanku Imam Bonjol
6. Makna dari Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
... a. Negara yang memiliki rasa kekuasaan yang mutlak
b. Negara yang memegang teguh rasa cinta dan damai
c. Negara yang memegang teguh rasa memiliki dan kesatuan
d. Negara yang memegang teguh rasa persatuan dan
75
kesatuan
7. Tindakan yang dilakukan agar gerenasi penerus bangsa
dapat merasakan jiwa nasional adalah ....
a. Membuat peraturan yang bersifat memaksa b. Merusak prasasti dan peniggalan bersejarah
c. Mengajarkan dan mecontohkan dengan perilaku
yang baik
d. Membiarkan sejarah hanya diketahui oleh orang-orang terdahulu
1.1.2
Menjelaskan wilayah
Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
(NKRI)
1. Wilayah
Negara Kesatuan
Republik
Indonesia (NKRI)
8, 9, 10,
11, 12, 13, 14,
15, 16
8. Berdasarkan letak Astronomis, wilayah Indonesia
tertelak di antara garis …. a. 6
0 LS - 11
0 LU dan 95
0 BT – 141
0 BT
b. 60 LU - 11
0 LS dan 95
0 BT – 141
0 BT
c. 60 LU - 11
0 LS dan 95
0 BB – 141
0 BT
d. 60 LS - 11
0 LS dan 95
0 BT – 141
0 BB
9. * Pulau besar yang ada Indonesia adalah ….
a. Pulau Sulawesi, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Papua
b. Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Flores c. Pulau Kalimantan, Papua, Sumatra, Sunda,
Halmahera
d. Pulau Jawa, Halmahera, Kalimantan, Komodo, Pulau Seribu
`10. Luas wilayah negara Indonesia adalah ….
a. 9,8 juta km2
b. 8,9 juta km2
c. 7,9 juta km2
d. 9,7 juta km2
9
76
11. Wilayah Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang besar dan kecil, oleh karena itu negara Indonesia disebut
sebagai negara ….
a. Agraris b. Maritim
c. Perairan
d. Dirgantara
12. Batas wilayah Indonesia di sebelah Selatan adalah ....
a. Australia
b. Papua Nugini c. Samudera Pasifik
d. Brunei Darussalam
13. * Negara Indonesia adaah negara kestauan yang berbentuk ...
a. Kerajaan
b. Republik c. Serikat
d. Ferderal
14. Dengan ikut menjaga keamanan, ketertiban dan
ketentraman di lingkungan masyarakat, hal yang dapat terjadi adalah sebagai berikut, kecuali....
a. Terciptanya keamanan lingkungan
b. Terciptanya ketidakutuhan wilayah Indonesia c. Terciptanya ketenangan dan ketentraman hidup
d. Terciptanya suasana yang teratur sesuai dengan
peraturan yang berlaku
77
15. Untuk mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia,
yang dapat kita lakukan terhadap pulau-pulau kecil
adalah ....
a. Membiarkannya b. Menelantarkannya
c. Melestarikan dan menjaganya
d. Menjualnya kepada negara asing
16. * Arti dari Nusantara adalah ….
a. Nusa diantara beragam pulau b. Nusa diantara dua benua dan dua samudra
c. Negara penghasil rempah-rempah terbesar
d. Negara pemilik kekayaan sumber daya alam
1.1.3
Menyebutkan
kekayaan yang dimiliki
Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
(NKRI)
1. Kekayaan
yang
dimiliki Negara
Kesatuan
Republik Indonesia
(NKRI)
17, 18,
19, 20,
21, 22, 23
17. * Dari gambar dibawah ini yang menunjukkan makna
persatuan dan kesatuan adalah ....
a.
6
78
b.
c.
d.
18. * Perselisihan antar suku bangsa harus dihindari
karena dapat merusak ...
a. Kekuasaan
b. Keharmonisan c. Keberagaman
d. Perstuan dan kesatuan
79
19. Sebagai negara yang kaya, Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam. Dibawah ini yang
merupakan tarian dari suku Bali adalah ....
a.
b.
c.
80
d.
20. * Arti dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah .... a. Negara yang memegang teguh rasa cinta kasih
sayang
b. Negara yang memegang teguh rasa persatuan dan kesatuan
c. Negara yang memegang teguh rasa memiliki dan
solidaritas
d. Negara yang memegang teguh rasa kekuasaan yang mutlak
21. Indonesia memiliki kekayaan, kebudayaan dan
81
kesenian yang sangat beragam. Berikut ini nama-
nama rumah adat beserta nama daerahnya, yaitu ....
a. Rumah Honai, Papua
b. Rumah Joglo, Irian Jaya c. Rumah Kebaya, Kalimantan Barat
d. Rumah Panggung, Sulawesi Selatan
22. Alasan Indonesia dijuluki sebagai paru-paru dunia
adalah .... a. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati
b. Indonesia dikenal dengan hutannya yang lebat
c. Indonesia memiliki tanaman-tanaman yang unik d. Indonesia memiliki bunga terbesar di dunia
23. Sebagai warga Indonesia yang dapat dilakukan untuk
kelestarian kekayaan alam Indonesia adalah ....
a. Menebang pohon tanpa menanamnya kembali b. Menggunakan kekayaan alam dengan bijaksana
c. Menangkap ikan di lautan dengan menggunakan
bom
d. Membunuh dan menjual hewan-hewan yang dilindungi
2. 2.1 Menjelaskan
pentingnya
Negara Kesatuan
Republik
Indonesia
1. Sejarah berstaunya
bangsa
Indonesia
2.1.1 Menjelaskan
sejarah
bersatunya bangsa
Indonesia
Sejarah bersatunya
Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
(NKRI)
24, 25, 26, 27,
28
24. Sejarah bersatunya bangsa Indonesia ditandai dengan peristiwa ....
a. Sumpah pemuda 28 Oktober 1928
b. Pertempuran Surabaya 10 November c. Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
d. Lahirnya organisasi Budi Utomo 20 Mei 1908
5
82
(NKRI) 25. Meskipun Indonesia telah memproklamasikan
kemerdekaannya, namun Indonesia masih saja
mendapat ancaman dari luar maupun dalam negeri.
Bentuk ancaman dari luar negeri adalah .... a. Tentara NICA
b. Agresi militer Belanda
c. Pertempuran Ambarawa d. Pemberontakan G-30-S/PKI
26. Ancaman terhadap sebagian wilayah Indonesia
merupakan ancaman terhadap ....
a. Seluruh kekayaan Indonesia b. Seluruh komponen Indonesia
c. Seluruh pemerintah Indonesia
d. Seluruh negara tetangga Indonesia
27. Negara Kesatuan Republik Indonesia bukanlah negara yang berdiri dengan sendirinya, tetapi melalui ....
a. Perjuangan sebagian pemuda saja
b. Perjuangan para pahlawan semata c. Pemberian pemerintah Belanda kepada Jepang
d. Pengorbanan jiwa, raga, dan harta rakyat Indonesia
28. Upaya pemerintah Indonesia untuk meredam berbagai
ancaman dari dalam negeri adalah ....
a. Dengan melakukan agresi militer
b. Dengan melakukan gencatan senjata c. Dengan perundingan dan melakukan serangan
militer
d. Dengan membiarkan sampai masalahnya berlarut-larut
83
2. Pentingnya
menjaga
keutuhan Negara
Kesatuan
Republik Indonesia
(NKRI)
2.1.2
Menjelaskan
pentingnya menjaga
keutuhan
Negara Kesatuan
Republik
Indonesia (NKRI)
Pentingnya
menjaga
Negara Kesatuan
Republik
Indonesia (NKRI)
29, 30,
31, 32,
33, 34
29. Hal yang menyebabkan Pulau Sipadan dan Ligitan
jatuh ke negara Malaysia adalah ....
a. Keinginan dari pemerintah b. Kemajuan negara yang pesat
c. Kurangnya pertahanan negara
d. Lemahnya perekonomian negara
30. Manfaat yang dapat kita ambil untuk menjaga NKRI adalah ...
a. Terhambatnya pembangunan yang sedang berjalan
b. Terciptanya suasana yang aman, tertib, dan tentram
c. Terjadi diskriminasi terhadap daerah yang masih tertinggal
d. Terjadi pemberontakan karena tiap daerah
mengganggap daerahnya lebih unggul dari daerah lainnya
31. Keutuhan suatu bangsa dan negara merupakan
tanggung jawab ....
a. Pemerintah pusat b. Para pejabat negara
c. Seluruh aparat negara
d. Seluruh komponen bangsa
32. Kerukunan hidup bermasyarakat merupakan syarat untuk ....
a. Mencari keuntungan bagi negara
b. Memiliki rasa prihatin yang tinggi
6
84
c. Mencari dukungan dari negara lain
d. Menjaga keutuhan bangsa dan negara
33. Hal yang terjadi apabila rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia hilang adalah ....
a. Terbentuknya kerukunan
b. Terjadi kerusuhan antar suku c. Terbinanya kehidupan bersama
d. Tercipta suasana yang aman dan nyaman
34. * Arti dari Bhinneka Tunggal Ika adalah ….
a. Satu kesatuan yang kokoh dan kuat b. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh
c. Walaupun berbeda-beda tetap satu jua
d. Kemerdekaan ialah hak segala bangsa
2.2
Menunjukkan contoh-contoh
perilaku dalam
menjaga Negara
Kesatuan
Republik Indonesia
(NKRI)
1. Cara
menjaga keutuhan
Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
(NKRI)
2.2.1
Menjelaskan cara menjaga
keutuhan
Negara Kesatuan
Republik
Indonesia (NKRI)
Cara menjaga
Negara Kesatuan
Republik
Indonesia (NKRI)
35, 36,
37, 38, 39, 40
35. Cara menjaga keutuhan negara Indonesia adalah
dengan menjaga persamaan yang ada. Salah satu persamaan yang dimiliki bangsa Indonesia dan
diikrarkan dalam sumpah pemuda adalah ....
a. Agama
b. Keturunan c. Suku bangsa
d. Ragam budaya
36. Usaha bela negara untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia tidak akan berarti tanpa adanya .... a. Dukungan aparatur negara yang jujur dan terbuka
6
85
b. Dukungan dan partisipasi seluruh rakyat Indonesia
c. Dukungan yang cukup dari anggaran negara yang
ada
d. Dukungan dan motivasi dari diri sendiri dan lingkungan
37. Berikut ini adalah tindakan yang dapat
menghancurkan keutuhan Indonesia adalah ....
a. Menjaga wilayah dan kedaulatan negara Indonesia b. Mempermasalahkan perbedaan suku, ras dan
agama
c. Mempertahankan kesamaan dan persamaan
kesatuan d. Menaati dan menjalankan peraturan perundang-
undangan
38. Bentuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang dapat kita lakukan adalah .... a. Membentuk siskamling (sistem keamanan
lingkungan)
b. Membentuk organisasi yang mengancam keamanan Indonesia
c. Membentuk organisasi yang bertentangan dengan
pemerintah
d. Membentuk organisasi yang tujuannya untuk mengambil alih pemerintahan
39. Sebagai generasi penerus bangsa, yang dapat
dilakukan untuk menjaga keutuhan Indonesia adalah
....
86
a. Bermain sampai lupa waktu
b. Belajar dengan sungguh-sungguh
c. Berbohong untuk menutupi kesalahan
d. Bersikap tidak peduli terhadap lingkungan
40. * Pengamalan yang dapat dilakukan untuk kelestarian wilayah Indonesia adalah ….
a. Menebang pohon secara liar dan tidak
menanaminya lagi b. Merusak keindahan sumber daya alam yang ada di
Indonesia
c. Menjual hewan langka yang dilindungi pemerintah
secara bebas d. Menjaga wilayah dengan tidak membuang sampah
sembarangan
Jumlah Soal 40
* : Soal yang tidak valid
87
Kisi-kisi Instrumen Tes
Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran Aspek Kognitif Jumlah
Soal C1 C2 C3
1.1 Mendeskripsikan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
1.1.1 Menjelaskan sejarah berdirinya Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
1, 2, 3,
4, 5
6 7 7
1.1.2 Menjelaskan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
8, 9, 10
11, 12,
13
16 14, 15 9
1.1.3 Menyebutkan kekayaan yang dimiliki
Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
17, 18,
19
20, 21,
22
23 7
2.1 Menjelaskan pentingnya
keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
2.1.1 Menjelaskan sejarah bersatunya bangsa
Indonesia
24, 25 26, 27 28 5
2.1.2 Menjelaskan pentingnya menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
29 30, 31,
32, 33,
34
6
2.2 Menunjukkan contoh-contoh
perilaku dalam menjaga
keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
2.2.1 Menjelaskan cara menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
35 36 37, 38,
39, 40
6
Jumlah Soal 40
88
LAMPIRAN 5 SOAL UJI COBA INSTRUMEN
Petunjuk!
1. Bacalah Basmallah sebelum mengerjakan soal
2. Tulis identitas siswa di kolom yang sudah disediakan
3. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap benar
4. Jawablah pertanyaan yang dianggap mudah terlebih dahulu
1. Alasan bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa asing adalah ….
a. Karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber
daya alamnya
b. Karena Indonesia merupakan negara yang strategis dalam
jalur perjalanan
c. Karena Indonesia merupakan negara yang mayoritas
penduduknya perempuan
d. Karena Indonesia merupakan negara yang memiliki armada
laut yang kuat
2. Dalam sejarah, alasan golongan muda membawa Ir. Soekarno dan
Drs. Moh. Hatta ke Rengasdengklok adalah ....
a. Agar terhindar dari serangan penjajah Jepang
b. Agar secepatnya dapat memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia
c. Agar secepatnya membuat panitia persiapan kemerdekaan
Indonesia
d. Agar dapat merumuskan strategi untuk bisa melawan
penjajah Jepang
Nama :
Kelas :
89
3. Sejarah bangsa Indonesia sebagai negara yang merdeka dan
berdaulat dimulai sejak ....
a. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
b. Kesaktian Pancasila 1 Oktober 1965
c. Deklarasi Juanda 13 Desember 1957
d. Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
4. Isi dari Undang-Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat 1 adalah ....
a. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
Serikat
b. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
Federal
c. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
Republik
d. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
Kerajaan
5. Bapak proklamator Indonesia adalah ....
a. Ir Soekarno
b. Mohammad Yamin
c. Pangeran Diponegoro
d. Tuanku Imam Bonjol
6. Makna dari Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah ....
a. Negara yang memiliki rasa kekuasaan yang mutlak
b. Negara yang memegang teguh rasa cinta dan damai
c. Negara yang memegang teguh rasa memiliki dan kesatuan
d. Negara yang memegang teguh rasa persatuan dan kesatuan
7. Tindakan yang dilakukan agar generasi penerus bangsa dapat
merasakan jiwa nasional adalah ....
a. Membuat peraturan yang bersifat memaksa
b. Merusak prasasti dan peninggalan bersejarah
90
c. Mengajarkan dan mencontohkan dengan perilaku yang baik
d. Membiarkan sejarah hanya diketahui oleh orang-orang
terdahulu
8. Berdasarkan letak Astronomis, wilayah Indonesia tertelak di
antara garis ….
e. 60 LS - 110 LU dan 950 BT – 1410 BT
f. 60 LU - 110 LS dan 950 BT – 1410 BT
g. 60 LU - 110 LS dan 950 BB – 1410 BT
h. 60 LS - 110 LS dan 950 BT – 1410 BB
9. Pulau besar yang ada Indonesia adalah ….
e. Pulau Sulawesi, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Papua
f. Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Flores
g. Pulau Kalimantan, Papua, Sumatra, Sunda, Halmahera
h. Pulau Jawa, Halmahera, Kalimantan, Komodo, Pulau Seribu
10. Luas wilayah negara Indonesia adalah ….
e. 9,8 juta km2
f. 8,9 juta km2
g. 7,9 juta km2
h. 9,7 juta km2
11. Wilayah Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang besar dan kecil,
oleh karena itu negara Indonesia disebut sebagai negara ....
a. Agraris
b. Maritim
c. Perairan
d. Dirgantara
12. Batas wilayah Indonesia di sebelah Selatan adalah ....
a. Australia
b. Papua Nugini
c. Samudera Pasifik
d. Brunei Darussalam
13. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk ....
a. Kerajaan
b. Republik
c. Serikat
d. Federal
91
14. Dengan ikut menjaga keamanan, ketertiban dan ketentraman di
lingkungan masyarakat, hal yang dapat terjadi adalah sebagai
berikut, kecuali ....
a. Terciptanya keamanan lingkungan
b. Terciptanya ketidakutuhan wilayah Indonesia
c. Terciptanya ketenangan dan ketentraman hidup
d. Terciptanya suasana yang teratur sesuai dengan peraturan
yang berlaku
15. Untuk mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia, yang dapat
kita lakukan terhadap pulau-pulau kecil adalah ....
a. Membiarkannya
b. Menelantarkannya
c. Melestarikan dan menjaganya
d. Menjualnya kepada negara asing
16. Arti dari Nusantara adalah ….
e. Nusa diantara beragam pulau
f. Nusa diantara dua benua dan dua samudra
g. Negara penghasil rempah-rempah terbesar
h. Negara pemilik kekayaan sumber daya alam
17. Dari gambar dibawah ini yang menunjukkan makna persatuan dan
kesatuan adalah ....
a.
b.
92
c.
d.
18. Perselisihan antar suku bangsa harus dihindari karena dapat
merusak ….
a. Kekuasaan
b. Keharmonisan
c. Keberagaman
d. Persatuan dan kesatuan
19. Sebagai negara yang kaya, Indonesia memiliki kebudayaan yang
beragam. Dibaawah ini yang menrupakan tarian dari suku Bali
adalah ....
a.
b.
c.
d.
93
20. Arti dari Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah ....
c. Negara yang memegang teguh rasa cinta kasih sayang
e. Negara yang memegang teguh rasa persatuan dan kesatuan
f. Negara yang memegang teguh rasa memiliki dan solidaritas
g. Negara yang memegang teguh rasa kekuasaan yang mutlak
21. Indonesia memiliki kekayaan, kebudayaan dan kesenian yang
sangat beragam. Berikut ini nama-nama rumah adat beserta
nama daerahnya, yaitu ....
a. Rumah Honai, Papua
b. Rumah Joglo, Irian Jaya
c. Rumah Kebaya, Kalimantan Barat
d. Rumah Panggung, Sulawesi Selatan
22. Alasan Indonesia dijuluki sebagai paru-paru dunia adalah ….
a. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati
b. Indonesia dikenal dengan hutannya yang lebat
c. Indonesia memiliki tanaman-tanaman yang unik
d. Indonesia memiliki bunga yang terbesar di dunia
23. Sebagai warga Indonesia yang dapat dilakukan untuk kelestarian
kekayaan alam Indonesia adalah ....
a. Menebang pohon tanpa menanamnya kembali
b. Menggunakan kekayaan alam dengan bijaksana
c. Menangkap ikan di lautan dengan menggunakan bom
d. Membunuh dan menjual hewan-hewan yang dilindungi
24. Sejarah bersatunya bangsa Indonesia ditandai dengan peristiwa
....
a. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
b. Pertempuran Surabaya 10 November
c. Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
d. Lahirnya organisasi Budi Utomo 20 Mei 1908
25. Meskipun Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya,
namun Indonesia masih saja mendapat ancaman dari luar maupun
dalam negeri. Bentuk ancaman dari luar negeri adalah ....
94
a. Tentara NICA
b. Agresi militer Belanda
c. Pertempuran Ambarawa
d. Pemberontakan G-30-S/PKI
26. Ancaman terhadap sebagian wilayah Indonesia merupakan
ancaman terhadap ....
a. Seluruh kekayaan Indonesia
b. Seluruh komponen Indonesia
c. Seluruh pemerintahan Indonesia
d. Seluruh negara tetangga Indonesia
27. Negara Kesatuan Republik Indonesia bukanlah negara yang
berdiri dengan sendirinya, tetapi melalui ....
a. Perjuangan sebagian pemuda saja
b. Perjuangan para pahhlawan semata
c. Pemberian pemerintah Belanda kepada Jepang
d. Pengorbanan jiwa, raga, dan harta rakyat Indonesia
28. Upaya pemerintah Indonesia untuk meredam berbagai ancaman
dari dalam dan luar negeri adalah ....
a. Dengan melakukan agresi militer
b. Dengan melakukan gencatan senjata
c. Dengan perundingan dan melakukan agresi miiter
d. Dengan membiarkan sampai masalahnya berlarut-larut
29. Hal yang menyebabkan Pulau Sipadan dan Ligitan jatuh ke negara
Malaysia adalah ....
a. Keinginan dari pemerintah
b. Kemajuan negara yang pesat
c. Kurangnya pertahanan negara
d. Lemahnya perekonomian negara
30. Manfaat yang dapat kita ambil untuk menjaga NKRI adalah ....
a. Terhambatnya pembangunan yang sedang berjalan
b. Terciptanya suasana yang aman, tertib, dan tentram
c. Terjadi diskriminasi terhadap daerah yang masih tertinggal
95
d. Terjadi pemberontakan karena tiap daerah menganggap
daerahnya lebih unggul dari daerah lainnya
31. Keutuhan suatu banga dan negara merupakan tanggung jawab ....
a. Pemrintah pusat
b. Para pejabat negara
c. Seluruh aparat negara
d. Seluruh komponen bangsa
32. Kerukunan hidup bermasyarakat merupakan syarat untuk ....
a. Mencari keuntungan bagi negara
b. Memiliki rasa prihatin yang tinggi
c. Mencari dukungan dari negara lain
d. Menjaga keutuhan bangsa dan negara
33. Hal yang terjadi apabila rasa persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia hilang adalah ....
a. Terbentuknya kerukunan
b. Terjadi kerusuhan antar suku
c. Terbinanya kehidupan bersama
d. Tercipta suasan yang ama dan nyaman
34. Arti dari Bhinneka Tunggal Ika adalah ….
e. Satu kesatuan yang kokoh dan kuat
f. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh
g. Walaupun berbeda-beda tetap satu jua
h. Kemerdekaan ialah hak segala bangsa
35. Cara menjaga keutuhan negara Indonesia adalah dengan
menjaga persamaan yang ada. Salah satu persamaan yang dimiliki
bangsa Indonesia dan diikrarkan dalam sumpah pemuda adalah ....
a. Agama
b. Keturunan
c. Suku bangsa
d. Ragam budaya
36. Usaha bela negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
tidak akan berarti tanpa adanya ....
a. Dukungan apartur negara yang jujur dan terbuka
96
b. Dukungan dan partisipasi seluruh rakyat Indonesia
c. Dukungan yang cukup dari anggaran negara yang ada
d. Dukungan dan motivasi dari diri sendiri dan lingkungan
37. Berikut ini adalah tindakan yang dapat menghancurkan keutuhan
Indonesia adalah ....
a. Menjaga wilayah dan kedaulatan negara Indonesia
b. Mempermasalahkan perbedaan suku, ras dan agama
c. Mempertahankan kesamaan dan persamaan kesatuan
d. Menaati dan menjalankan peraturan perundang-undangan
38. Bentuk mejaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang dapat kita lakukan adalah ....
a. Membentuk Siskamling (sistem keamanan lingkungan)
b. Membentuk organisasi yang mengancam keamanan Indonesia
c. Membentuk organisasi yang bertentangan dengan pemerintah
d. Membentuk organisasi yang tujuannya untuk mengambil alih
pemerintahan
39. Sebagai generasi penerus bangsa, yang dapat dilakukan untuk
menjaga keutuhan Indonesia adalah ....
a. Bermain sampai lupa waktu
b. Belajar dengan sungguh-sungguh
c. Berbohong untuk menutupi kesalahan
d. Bersikap tidak peduli terhadap lingkungan
40. Pengamalan yang dapat dilakukan untuk kelestarian wilayah
Indonesia adalah ….
a. Menebang pohon secara liar dan tidak menanaminya lagi
b. Merusak keindahan sumber daya alam yang ada di Indonesia
c. Menjual hewan langka yang dilindungi pemerintah secara
bebas
d. Menjaga wilayah dengan tidak membuang sampah
sembarangan
97
LAMPIRAN 6 KUNCI JAWABAN TES UJI COBA INSTRUMEN
KUNCI JAWABAN
1. A
2. B
3. D
4. C
5. A
6. D
7. C
8. B
9. A
10. A
11. B
12. A
13. B
14. B
15. C
16. B
17. A
18. D
19. C
20. C
21. A
22. B
23. B
24. A
25. A
26. B
27. D
28. C
29. C
30. B
31. D
32. D
33. B
34. B
35. C
36. B
37. B
38. B
39. B
40. D
98
LAMPIRAN 7 KUNCI JAWABAN TES UJI COBA INSTRUMEN
99
Lampiran 8 Kisi-kisi Instrumen Tes
Ranah Kognitif
No Kompetensi
Dasar
Konsep Indikator Isi soal No
soal
Instrumen Soal Jumlah
Soal
1. 1.1 Mendeskripsik
an NKRI
Keutuhan Negara
Indonesia
1.1.1 Menjelaskan
sejarah
berdirinya
Negara Kesatuan
Republik
Indonesia (NKRI)
2. Sejarah berdirinya
Negara
Kesatuan
Republik Indonesia
(NKRI)
1, 2, 3,
4,5
1. Dalam sejarah, alasan golongan muda membawa Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke Rengasdengklok
adalah ....
a. Agar terhindar dari serangan penjajah Jepang
b. Agar secepatnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
c. Agar secepatnya membuat panitia persiapan
kemerdekaan Indonesia d. Agar dapat merumuskan strategi untuk bisa
melaawan penjajah Jepang
2. Sejarah bangsa Indonesia sebagai negara yang merdeka
dan berdaulat dimulai sejak ....
a. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1828
b. Kesaktian Pancasila 1 Oktober 1965 c. Deklarasi Juanda 13 Desember 1957
d. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17
Agustus 1945
3. Isi dari Undang-Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat 1 adalah
.... a. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
berbentuk Serikat
b. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
5
100
berbentuk Federal
c. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
berbentuk Republik
d. Negara Indonesia adalah negara yang berbentuk Kerajaan
4. Makna dari Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah ....
a. Negara yang memiliki rasa kekuasaan yang mutlak
b. Negara yang memegang teguh rasa cinta dan damai c. Negara yang memegang teguh rasa memiliki dan
kesatuan
d. Negara yang memegang teguh rasa persatuan dan
kesatuan
5. Tindakan yang dilakukan agar gerenasi penerus bangsa
dapat merasakan jiwa nasional adalah .... a. Membuat peraturan yang bersifat memaksa
b. Merusak prasasti dan peniggalan bersejarah
c. Mengajarkan dan mecontohkan dengan perilaku
yang baik d. Membiarkan sejarah hanya diketahui oleh orang-
orang terdahulu
1.1.2
Menjelaskan
wilayah
Negara Kesatuan
Republik
Indonesia
2. Wilayah
Negara
Kesatuan
Republik Indonesia
(NKRI)
6, 7,
8, 9,
10,
11
6. Berdasarkan letak Astronomis, wilayah Indonesia tertelak
di antara garis ….
a. 60 LS - 11
0 LU dan 95
0 BT – 141
0 BT
b. 60 LU - 11
0 LS dan 95
0 BT – 141
0 BT
c. 60 LU - 11
0 LS dan 95
0 BB – 141
0 BT
d. 60 LS - 11
0 LS dan 95
0 BT – 141
0 BB
6
101
(NKRI) 7. Luas wilayah negara Indonesia adalah ….
a. 9,8 juta km2
b. 8,9 juta km2
c. 7,9 juta km2
d. 9,7 juta km2
8. Wilayah Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang besar dan kecil, oleh karena itu negara Indonesia disebut sebagai
negara ….
a. Agraris b. Maritim
c. Perairan
d. Dirgantara
9. Batas wilayah Indonesia di sebelah Selatan adalah ....
a. Australia
b. Papua Nugini c. Samudera Pasifik
d. Brunei Darussalam
10. Dengan ikut menjaga keamanan, ketertiban dan ketentraman di lingkungan masyarakat, hal yang dapat
terjadi adalah sebagai berikut, kecuali....
a. Terciptanya keamanan lingkungan b. Terciptanya ketidakutuhan wilayah Indonesia
c. Terciptanya ketenangan dan ketentraman hidup
d. Terciptanya suasana yang teratur sesuai dengan peraturan yang berlaku
11. Untuk mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia,
yang dapat kita lakukan terhadap pulau-pulau kecil
102
adalah ....
a. Membiarkannya
b. Menelantarkannya
c. Melestarikan dan menjaganya d. Menjualnya kepada negara asing
1.1.3
Menyebutkan
kekayaan yang dimiliki
Negara
Kesatuan
Republik Indonesia
(NKRI)
2. Kekayaan
yang
dimiliki Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia (NKRI)
12,
13,
14, 15
12. Sebagai negara yang kaya, Indonesia memiliki
kebudayaan yang beragam. Dibawah ini yang
merupakan tarian dari suku Bali adalah .... a.
b.
4
103
c.
d.
13. Indonesia memiliki kekayaan, kebudayaan dan kesenian
yang sangat beragam. Berikut ini nama-nama rumah
adat beserta nama daerahnya, yaitu .... a. Rumah Honai, Papua
b. Rumah Joglo, Irian Jaya
c. Rumah Kebaya, Kalimantan Barat
d. Rumah Panggung, Sulawesi Selatan
14. Alasan Indonesia dijuluki sebagai paru-paru dunia
adalah .... a. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati
b. Indonesia dikenal dengan hutannya yang lebat
104
c. Indonesia memiliki tanaman-tanaman yang unik
d. Indonesia memiliki bunga terbesar di dunia
15. Sebagai warga Indonesia yang dapat dilakukan untuk kelestarian kekayaan alam Indonesia adalah ....
a. Menebang pohon tanpa menanamnya kembali
b. Menggunakan kekayaan alam dengan bijaksana c. Menangkap ikan di lautan dengan menggunakan
bom
d. Membunuh dan menjual hewan-hewan yang dilindungi
2. 2.1
Menjelaskan
pentingnya Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia (NKRI)
1. Sejarah
berstaunya
bangsa Indonesia
2.1.1
Menjelaskan
sejarah bersatunya
bangsa
Indonesia
Sejarah
bersatunya
Negara Kesatuan
Republik
Indonesia
(NKRI)
16,
17,
18, 19,
20
16. Sejarah bersatunya bangsa Indonesia ditandai dengan
peristiwa ....
a. Sumpah pemuda 28 Oktober 1928 b. Pertempuran Surabaya 10 November
c. Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
d. Lahirnya organisasi Budi Utomo 20 Mei 1908
17. Meskipun Indonesia telah memproklamasikan
kemerdekaannya, namun Indonesia masih saja mendapat
ancaman dari luar maupun dalam negeri. Bentuk ancaman dari luar negeri adalah ....
a. Tentara NICA
b. Agresi militer Belanda c. Pertempuran Ambarawa
d. Pemberontakan G-30-S/PKI
18. Ancaman terhadap sebagian wilayah Indonesia merupakan ancaman terhadap ....
5
105
a. Seluruh kekayaan Indonesia
b. Seluruh komponen Indonesia
c. Seluruh pemerintah Indonesia
d. Seluruh negara tetangga Indonesia
19. Negara Kesatuan Republik Indonesia bukanlah negara
yang berdiri dengan sendirinya, tetapi melalui .... a. Perjuangan sebagian pemuda saja
b. Perjuangan para pahlawan semata
c. Pemberian pemerintah Belanda kepada Jepang d. Pengorbanan jiwa, raga, dan harta rakyat Indonesia
20. Upaya pemerintah Indonesia untuk meredam berbagai
ancaman dari dalam negeri adalah .... a. Dengan melakukan agresi militer
b. Dengan melakukan gencatan senjata
c. Dengan perundingan dan melakukan serangan militer
d. Dengan membiarkan sampai masalahnya berlarut-
larut
2. Pentingnya menjaga
keutuhan
Negara Kesatuan
Republik
Indonesia
(NKRI)
2.1.2 Menjelaskan
pentingnya
menjaga keutuhan
Negara
Kesatuan
Republik Indonesia
(NKRI)
Pentingnya menjaga
Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
(NKRI)
20, 21,
22,
23, 24
21. Hal yang menyebabkan Pulau Sipadan dan Ligitan jatuh ke negara Malaysia adalah ....
a. Keinginan dari pemerintah
b. Kemajuan negara yang pesat c. Kurangnya pertahanan negara
d. Lemahnya perekonomian negara
22. Manfaat yang dapat kita ambil untuk menjaga NKRI adalah ...
a. Terhambatnya pembangunan yang sedang berjalan
b. Terciptanya suasana yang aman, tertib, dan tentram
5
106
c. Terjadi diskriminasi terhadap daerah yang masih
tertinggal
d. Terjadi pemberontakan karena tiap daerah
mengganggap daerahnya lebih unggul dari daerah lainnya
23. Keutuhan suatu bangsa dan negara merupakan tanggung jawab ....
a. Pemerintah pusat
b. Para pejabat negara c. Seluruh aparat negara
d. Seluruh komponen bangsa
24. Kerukunan hidup bermasyarakat merupakan syarat untuk ....
a. Mencari keuntungan bagi negara
b. Memiliki rasa prihatin yang tinggi c. Mencari dukungan dari negara lain
d. Menjaga keutuhan bangsa dan negara
25. Hal yang terjadi apabila rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia hilang adalah ....
a. Terbentuknya kerukunan
b. Terjadi kerusuhan antar suku c. Terbinanya kehidupan bersama
d. Tercipta suasana yang aman dan nyaman
2.2 Menunjukkan
contoh-contoh
perilaku dalam
1. Cara menjaga
keutuhan
Negara
2.2.1 Menjelaskan
cara menjaga
keutuhan
Cara menjaga Negara
Kesatuan
Republik
26, 27,
28,
29,
26. Cara menjaga keutuhan negara Indonesia adalah dengan menjaga persamaan yang ada. Salah satu persamaan
yang dimiliki bangsa Indonesia dan diikrarkan dalam
sumpah pemuda adalah ....
5
107
menjaga
Negara
Kesatuan
Republik Indonesia
(NKRI)
Kesatuan
Republik
Indonesia
(NKRI)
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia (NKRI)
Indonesia
(NKRI)
30 a. Agama
b. Keturunan
c. Suku bangsa
d. Ragam budaya
27. Usaha bela negara untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia tidak akan berarti tanpa adanya .... a. Dukungan aparatur negara yang jujur dan terbuka
b. Dukungan dan partisipasi seluruh rakyat Indonesia
c. Dukungan yang cukup dari anggaran negara yang ada d. Dukungan dan motivasi dari diri sendiri dan
lingkungan
28. Berikut ini adalah tindakan yang dapat menghancurkan keutuhan Indonesia adalah ....
a. Menjaga wilayah dan kedaulatan negara Indonesia
b. Mempermasalahkan perbedaan suku, ras dan agama c. Mempertahankan kesamaan dan persamaan kesatuan
d. Menaati dan menjalankan peraturan perundang-
undangan
29. Bentuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang dapat kita lakukan adalah ....
a. Membentuk siskamling (sistem keamanan lingkungan)
b. Membentuk organisasi yang mengancam keamanan
Indonesia c. Membentuk organisasi yang bertentangan dengan
pemerintah
d. Membentuk organisasi yang tujuannya untuk
mengambil alih pemerintahan
108
30. Sebagai generasi penerus bangsa, yang dapat dilakukan
untuk menjaga keutuhan Indonesia adalah ....
a. Bermain sampai lupa waktu b. Belajar dengan sungguh-sungguh
c. Berbohong untuk menutupi kesalahan
d. Bersikap tidak peduli terhadap lingkungan
Jumlah Soal 30
109
Kisi-kisi Instrumen Tes
Ranah Kognitif
Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran Aspek Kognitif Jumlah
Soal C1 C2 C3
1.1 Mendeskripsikan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
1.1.1 Menjelaskan sejarah berdirinya Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
1, 2, 3 4 5 5
1.1.2 Menjelaskan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
6, 7,
8, 9
10 11 6
1.1.3 Menyebutkan kekayaan yang dimiliki
Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
12, 13 14 15 4
2.1 Menjelaskan pentingnya
keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
2.1.1 Menjelaskan sejarah bersatunya bangsa
Indonesia
16, 17 18, 19 20 5
2.1.2 Menjelaskan pentingnya menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
21 22, 23,
24, 25
5
2.2 Menunjukkan contoh-contoh
perilaku dalam menjaga
keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
2.2.1 Menjelaskan cara menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
26 27 28, 29,
30
5
Jumlah Soal 30
110
Lampiran 9 Soal Pilihan Ganda (Pretest)
Petunjuk!
1. Bacalah Basmallah sebelum mengerjakan soal
2. Tulis identitas siswa di kolom yang sudah disediakan
3. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap benar
4. Jawablah pertanyaan yang dianggap mudah terlebih dahulu
1. Dalam sejarah, alasan golongan muda membawa Ir. Soekarno dan Drs.
Moh. Hatta ke Rengasdengklok adalah ....
a. Agar terhindar dari serangan penjajah Jepang
b. Agar secepatnya dapat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
c. Agar secepatnya membuat panitia persiapan kemerdekaan
Indonesia
d. Agar dapat merumuskan strategi untuk bisa melawan penjajah
Jepang
2. Sejarah bangsa Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat
dimulai sejak ....
a. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
b. Kesaktian Pancasila 1 Oktober 1965
c. Deklarasi Juanda 13 Desember 1957
d. Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
3. Isi dari Undang-Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat 1 adalah ....
e. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Serikat
a. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Federal
b. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik
c. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
Kerajaan
Nama :
Kelas :
111
4. Makna dari Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah ....
a. Negara yang memiliki rasa kekuasaan yang mutlak
b. Negara yang memegang teguh rasa cinta dan damai
c. Negara yang memegang teguh rasa memiliki dan kesatuan
d. Negara yang memegang teguh rasa persatuan dan kesatuan
5. Tindakan yang dilakukan agar generasi penerus bangsa dapat
merasakan jiwa nasional adalah ....
a. Membuat peraturan yang bersifat memaksa
b. Merusak prasasti dan peninggalan bersejarah
c. Mengajarkan dan mencontohkan dengan perilaku yang baik
d. Membiarkan sejarah hanya diketahui oleh orang-orang terdahulu
6. Berdasarkan letak Astronomis, wilayah Indonesia tertelak di antara
garis ….
a. 60 LS - 110 LU dan 950 BT – 1410 BT
b. 60 LU - 110 LS dan 950 BT – 1410 BT
c. 60 LU - 110 LS dan 950 BB – 1410 BT
d. 60 LS - 110 LS dan 950 BT – 1410 BB
7. Luas wilayah negara Indonesia adalah ….
a. 9,8 juta km2
b. 8,9 juta km2
c. 7,9 juta km2
d. 9,7 juta km2
8. Wilayah Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang besar dan kecil, oleh
karena itu negara Indonesia disebut sebagai negara ....
a. Agraris
b. Maritim
c. Perairan
d. Dirgantara
9. Batas wilayah Indonesia di sebelah Selatan adalah ....
a. Australia
b. Papua Nugini
c. Samudera Pasifik
d. Brunei Darussalam
10. Dengan ikut menjaga keamanan, ketertiban dan ketentraman di
lingkungan masyarakat, hal yang dapat terjadi adalah sebagai berikut,
kecuali ....
a. Terciptanya keamanan lingkungan
b. Terciptanya ketidakutuhan wilayah Indonesia
c. Terciptanya ketenangan dan ketentraman hidup
d. Terciptanya suasana yang teratur sesuai dengan peraturan yang
berlaku
112
11. Untuk mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia, yang dapat kita
lakukan terhadap pulau-pulau kecil adalah ....
a. Membiarkannya
b. Menelantarkannya
c. Melestarikan dan menjaganya
d. Menjualnya kepada negara asing
12. Sebagai negara yang kaya, Indonesia memiliki kebudayaan yang
beragam. Dibaawah ini yang menrupakan tarian dari suku Bali adalah ....
a.
b.
c.
d.
13. Indonesia memiliki kekayaan, kebudayaan dan kesenian yang sangat
beragam. Berikut ini nama-nama rumah adat beserta nama daerahnya,
yaitu ....
a. Rumah Honai, Papua
b. Rumah Joglo, Irian Jaya
c. Rumah Kebaya, Kalimantan Barat
d. Rumah Panggung, Sulawesi Selatan
14. Alasan Indonesia dijuluki sebagai paru-paru dunia adalah ….
a. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati
b. Indonesia dikenal dengan hutannya yang lebat
c. Indonesia memiliki tanaman-tanaman yang unik’
d. Indonesia memiliki bunga yang terbesar di dunia
113
15. Sebagai warga Indonesia yang dapat dilakukan untuk kelestarian
kekayaan alam Indonesia adalah ....
a. Menebang pohon tanpa menanamnya kembali
b. Menggunakan kekayaan alam dengan bijaksana
c. Menangkap ikan di lautan dengan menggunakan bom
d. Membunuh dan menjual hewan-hewan yang dilindungi
16. Sejarah bersatunya bangsa Indonesia ditandai dengan peristiwa ....
a. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
b. Pertempuran Surabaya 10 November
c. Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
d. Lahirnya organisasi Budi Utomo 20 Mei 1908
17. Meskipun Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya, namun
Indonesia masih saja mendapat ancaman dari luar maupun dalam
negeri. Bentuk ancaman dari luar negeri adalah ....
a. Tentara NICA
b. Agresi militer Belanda
c. Pertempuran Ambarawa
d. Pemberontakan G-30-S/PKI
18. Ancaman terhadap sebagian wilayah Indonesia merupakan ancaman
terhadap ....
a. Seluruh kekayaan Indonesia
b. Seluruh komponen Indonesia
c. Seluruh pemerintahan Indonesia
d. Seluruh negara tetangga Indonesia
19. Negara Kesatuan Republik Indonesia bukanlah negara yang berdiri
dengan sendirinya, tetapi melalui ....
a. Perjuangan sebagian pemuda saja
b. Perjuangan para pahhlawan semata
c. Pemberian pemerintah Belanda kepada Jepang
d. Pengorbanan jiwa, raga, dan harta rakyat Indonesia
20. Upaya pemerintah Indonesia untuk meredam berbagai ancaman dari
dalam dan luar negeri adalah ....
a. Dengan melakukan agresi militer
b. Dengan melakukan gencatan senjata
c. Dengan perundingan dan melakukan agresi miiter
d. Dengan membiarkan sampai masalahnya berlarut-larut
114
21. Hal yang menyebabkan Pulau Sipadan dan Ligitan jatuh ke negara
Malaysia adalah ....
a. Keinginan dari pemerintah
b. Kemajuan negara yang pesat
c. Kurangnya pertahanan negara
d. Lemahnya perekonomian negara
22. Manfaat yang dapat kita ambil untuk menjaga NKRI adalah ....
a. Terhambatnya pembangunan yang sedang berjalan
b. Terciptanya suasana yang aman, tertib, dan tentram
c. Terjadi diskriminasi terhadap daerah yang masih tertinggal
d. Terjadi pemberontakan karena tiap daerah menganggap daerahnya
lebih unggul dari daerah lainnya
23. Keutuhan suatu banga dan negara merupakan tanggung jawab ....
a. Pemrintah pusat
b. Para pejabat negara
c. Seluruh aparat negara
d. Seluruh komponen bangsa
24. Kerukunan hidup bermasyarakat merupakan syarat untuk ....
a. Mencari keuntungan bagi negara
b. Memiliki rasa prihatin yang tinggi
c. Mencari dukungan dari negara lain
d. Menjaga keutuhan bangsa dan negara
25. Hal yang terjadi apabila rasa persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia hilang adalah ....
a. Terbentuknya kerukunan
b. Terjadi kerusuhan antar suku
c. Terbinanya kehidupan bersama
d. Tercipta suasan yang ama dan nyaman
26. Cara menjaga keutuhan negara Indonesia adalah dengan menjaga
persamaan yang ada. Salah satu persamaan yang dimiliki bangsa
Indonesia dan diikrarkan dalam sumpah pemuda adalah ....
a. Agama
b. Keturunan
c. Suku bangsa
d. Ragam budaya
115
27. Usaha bela negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia tidak
akan berarti tanpa adanya ....
a. Dukungan apartur negara yang jujur dan terbuka
b. Dukungan dan partisipasi seluruh rakyat Indonesia
c. Dukungan yang cukup dari anggaran negara yang ada
d. Dukungan dan motivasi dari diri sendiri dan lingkungan
28. Berikut ini adalah tindakan yang dapat menghancurkan keutuhan
Indonesia adalah ....
a. Menjaga wilayah dan kedaulatan negara Indonesia
b. Mempermasalahkan perbedaan suku, ras dan agama
c. Mempertahankan kesamaan dan persamaan kesatuan
d. Menaati dan menjalankan peraturan perundang-undangan
29. Bentuk mejaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
dapat kita lakukan adalah ....
a. Membentuk Siskamling (sistem keamanan lingkungan)
b. Membentuk organisasi yang mengancam keamanan Indonesia
c. Membentuk organisasi yang bertentangan dengan pemerintah
d. Membentuk organisasi yang tujuannya untuk mengambil alih
pemerintahan
30. Sebagai generasi penerus bangsa, yang dapat dilakukan untuk menjaga
keutuhan Indonesia adalah ....
a. Bermain sampai lupa waktu
b. Belajar dengan sungguh-sungguh
c. Berbohong untuk menutupi kesalahan
d. Bersikap tidak peduli terhadap lingkungan
SELAMAT MENGERJAKAN
SEMOGA SUKSES
116
KUNCI JAWABAN
1. B
2. D
3. C
4. D
5. C
6. B
7. A
8. B
9. A
10. B
11. C
12. C
13. B
14. B
15. B
16. A
17. A
18. B
19. D
20. C
21. C
22. B
23. D
24. D
25. B
26. C
27. B
28. B
29. A
30. B
117
Lampiran 10 Soal Pilihan Ganda (Posttest)
Petunjuk!
1. Bacalah Basmallah sebelum mengerjakan soal
2. Tulis identitas siswa di kolom yang sudah disediakan
3. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap benar
4. Jawablah pertanyaan yang dianggap mudah terlebih dahulu
1. Sejarah bangsa Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat
dimulai sejak ....
a. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
b. Kesaktian Pancasila 1 Oktober 1965
c. Deklarasi Juanda 13 Desember 1957
d. Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
2. Tindakan yang dilakukan agar generasi penerus bangsa dapat
merasakan jiwa nasional adalah ....
a. Membuat peraturan yang bersifat memaksa
b. Merusak prasasti dan peninggalan bersejarah
c. Mengajarkan dan mencontohkan dengan perilaku yang baik
d. Membiarkan sejarah hanya diketahui oleh orang-orang terdahulu
3. Wilayah Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang besar dan kecil, oleh
karena itu negara Indonesia disebut sebagai negara ....
a. Agraris
b. Maritim
c. Perairan
d. Dirgantara
4. Untuk mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia, yang dapat kita
lakukan terhadap pulau-pulau kecil adalah ....
a. Membiarkannya
Nama :
Kelas :
118
b. Menelantarkannya
c. Melestarikan dan menjaganya
d. Menjualnya kepada negara asing
5. Sebagai warga Indonesia yang dapat dilakukan untuk kelestarian
kekayaan alam Indonesia adalah ....
a. Menebang pohon tanpa menanamnya kembali
b. Menggunakan kekayaan alam dengan bijaksana
c. Menangkap ikan di lautan dengan menggunakan bom
d. Membunuh dan menjual hewan-hewan yang dilindungi
6. Dalam sejarah, alasan golongan muda membawa Ir. Soekarno dan Drs.
Moh. Hatta ke Rengasdengklok adalah ....
a. Agar terhindar dari serangan penjajah Jepang
b. Agar secepatnya dapat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
c. Agar secepatnya membuat panitia persiapan kemerdekaan
Indonesia
d. Agar dapat merumuskan strategi untuk bisa melawan penjajah
Jepang
7. Upaya pemerintah Indonesia untuk meredam berbagai ancaman dari
dalam dan luar negeri adalah ....
a. Dengan melakukan agresi militer
b. Dengan melakukan gencatan senjata
c. Dengan perundingan dan melakukan agresi miiter
d. Dengan membiarkan sampai masalahnya berlarut-larut
8. Negara Kesatuan Republik Indonesia bukanlah negara yang berdiri
dengan sendirinya, tetapi melalui ....
a. Perjuangan sebagian pemuda saja
b. Perjuangan para pahhlawan semata
c. Pemberian pemerintah Belanda kepada Jepang
d. Pengorbanan jiwa, raga, dan harta rakyat Indonesia
9. Berikut ini adalah tindakan yang dapat menghancurkan keutuhan
Indonesia adalah ....
a. Menjaga wilayah dan kedaulatan negara Indonesia
b. Mempermasalahkan perbedaan suku, ras dan agama
c. Mempertahankan kesamaan dan persamaan kesatuan
d. Menaati dan menjalankan peraturan perundang-undangan
119
10. Berdasarkan letak Astronomis, wilayah Indonesia tertelak di antara
garis ….
a. 60 LS - 110 LU dan 950 BT – 1410 BT
b. 60 LU - 110 LS dan 950 BT – 1410 BT
c. 60 LU - 110 LS dan 950 BB – 1410 BT
d. 60 LS - 110 LS dan 950 BT – 1410 BB
11. Luas wilayah negara Indonesia adalah ….
a. 9,8 juta km2
b. 8,9 juta km2
c. 7,9 juta km2
d. 9,7 juta km2
12. Isi dari Undang-Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat 1 adalah ....
a. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Serikat
b. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Federal
c. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik
d. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
Kerajaan
13. Sebagai negara yang kaya, Indonesia memiliki kebudayaan yang
beragam. Dibaawah ini yang menrupakan tarian dari suku Bali adalah ....
a.
b.
c.
d.
14. Alasan Indonesia dijuluki sebagai paru-paru dunia adalah ….
120
a. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati
b. Indonesia dikenal dengan hutannya yang lebat
c. Indonesia memiliki tanaman-tanaman yang unik’
d. Indonesia memiliki bunga yang terbesar di dunia
15. Meskipun Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya, namun
Indonesia masih saja mendapat ancaman dari luar maupun dalam
negeri. Bentuk ancaman dari luar negeri adalah ....
a. Tentara NICA
b. Agresi militer Belanda
c. Pertempuran Ambarawa
d. Pemberontakan G-30-S/PKI
16. Makna dari Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah ....
a. Negara yang memiliki rasa kekuasaan yang mutlak
b. Negara yang memegang teguh rasa cinta dan damai
c. Negara yang memegang teguh rasa memiliki dan kesatuan
d. Negara yang memegang teguh rasa persatuan dan kesatuan
17. Ancaman terhadap sebagian wilayah Indonesia merupakan ancaman
terhadap ....
a. Seluruh kekayaan Indonesia
b. Seluruh komponen Indonesia
c. Seluruh pemerintahan Indonesia
d. Seluruh negara tetangga Indonesia
18. Usaha bela negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia tidak
akan berarti tanpa adanya ....
a. Dukungan apartur negara yang jujur dan terbuka
b. Dukungan dan partisipasi seluruh rakyat Indonesia
c. Dukungan yang cukup dari anggaran negara yang ada
d. Dukungan dan motivasi dari diri sendiri dan lingkungan
19. Sebagai generasi penerus bangsa, yang dapat dilakukan untuk menjaga
keutuhan Indonesia adalah ....
a. Bermain sampai lupa waktu
b. Belajar dengan sungguh-sungguh
c. Berbohong untuk menutupi kesalahan
d. Bersikap tidak peduli terhadap lingkungan
20. Batas wilayah Indonesia di sebelah Selatan adalah ....
121
a. Australia
b. Papua Nugini
c. Samudera Pasifik
d. Brunei Darussalam
21. Dengan ikut menjaga keamanan, ketertiban dan ketentraman di
lingkungan masyarakat, hal yang dapat terjadi adalah sebagai berikut,
kecuali ....
a. Terciptanya keamanan lingkungan
b. Terciptanya ketidakutuhan wilayah Indonesia
c. Terciptanya ketenangan dan ketentraman hidup
d. Terciptanya suasana yang teratur sesuai dengan peraturan yang
berlaku
22. Sejarah bersatunya bangsa Indonesia ditandai dengan peristiwa ....
a. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
b. Pertempuran Surabaya 10 November
c. Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
d. Lahirnya organisasi Budi Utomo 20 Mei 1908
23. Hal yang menyebabkan Pulau Sipadan dan Ligitan jatuh ke negara
Malaysia adalah ....
a. Keinginan dari pemerintah
b. Kemajuan negara yang pesat
c. Kurangnya pertahanan negara
d. Lemahnya perekonomian negara
24. Keutuhan suatu banga dan negara merupakan tanggung jawab ....
a. Pemrintah pusat
b. Para pejabat negara
c. Seluruh aparat negara
d. Seluruh komponen bangsa
25. Bentuk mejaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
dapat kita lakukan adalah ....
a. Membentuk Siskamling (sistem keamanan lingkungan)
b. Membentuk organisasi yang mengancam keamanan Indonesia
c. Membentuk organisasi yang bertentangan dengan pemerintah
d. Membentuk organisasi yang tujuannya untuk mengambil alih
pemerintahan
122
26. Cara menjaga keutuhan negara Indonesia adalah dengan menjaga
persamaan yang ada. Salah satu persamaan yang dimiliki bangsa
Indonesia dan diikrarkan dalam sumpah pemuda adalah ....
a. Agama
b. Keturunan
c. Suku bangsa
d. Ragam budaya
27. Hal yang terjadi apabila rasa persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia hilang adalah ....
a. Terbentuknya kerukunan
b. Terjadi kerusuhan antar suku
c. Terbinanya kehidupan bersama
d. Tercipta suasan yang ama dan nyaman
28. Indonesia memiliki kekayaan, kebudayaan dan kesenian yang sangat
beragam. Berikut ini nama-nama rumah adat beserta nama daerahnya,
yaitu ....
a. Rumah Honai, Papua
b. Rumah Joglo, Irian Jaya
c. Rumah Kebaya, Kalimantan Barat
d. Rumah Panggung, Sulawesi Selatan
29. Kerukunan hidup bermasyarakat merupakan syarat untuk ....
a. Mencari keuntungan bagi negara
b. Memiliki rasa prihatin yang tinggi
c. Mencari dukungan dari negara lain
d. Menjaga keutuhan bangsa dan negara
30. Manfaat yang dapat kita ambil untuk menjaga NKRI adalah ....
a. Terhambatnya pembangunan yang sedang berjalan
b. Terciptanya suasana yang aman, tertib, dan tentram
c. Terjadi diskriminasi terhadap daerah yang masih tertinggal
d. Terjadi pemberontakan karena tiap daerah menganggap daerahnya
lebih unggul dari daerah lainnya
SELAMAT MENGERJAKAN
SEMOGA SUKSES
123
Lampiran 11 Daftar Hasil Pretest Dan Posttest Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol
Daftar Hasil Pretest Dan Posttest Kelompok Eksperimen Dan Kelompok
Kontrol
No
Eksperimen
No
Kontrol
Nama Pretest Posttest Nama Pretest Posttest
1 A 64 85 1 A 76 76
2 B 67 88 2 B 76 76
3 C 70 88 3 C 76 79
4 D 52 91 4 D 73 79
5 E 79 73 5 E 73 82
6 F 70 88 6 F 70 82
7 G 67 94 7 G 52 85
8 H 70 88 8 H 64 85
9 I 49 91 9 I 61 88
10 J 79 85 10 J 61 88
11 K 73 85 11 K 61 91
12 L 73 73 12 L 67 76
13 M 70 82 13 M 70 76
14 N 67 73 14 N 61 73
15 O 76 76 15 O 64 70
16 P 76 88 16 P 58 52
17 Q 58 94 17 Q 64 64
18 R 76 79 18 R 70 61
19 S 49 70 19 S 49 61
20 T 64 76 20 T 58 61
21 U 64 73 21 U 64 67
22 V 52 79 22 V 58 70
23 W 58 79 23 W 67 64
24 X 76 82 24 X 55 70
25 Y 67 91 25 Y 67 58
26 Z 55 85 26 Z 73 64
27 A1 64 79 27 A1 55 70
124
28 B1 64 76 28 B1 58 64
29 C1 67 73 29 C1 52 67
30 D1 67 85 30 D1 70 67
31 E1 70 76 31 E1 49 88
32 F1 73 82 32 F1 55 82
33 G1 76 76 33 G1 73 79
34 H1 76 82 34 H1 70 76
35 I1 76 79 35 I1 49 85
36 J1 76 76 36 J1 61 64
37 K1 79 82 37 K1 58 82
38 L1 64 91 38 L1 49 79
39 M1 58 85 39 M1 64 76
40 N1 70 82 40 N1 67 64
Jumlah 2701 3280 Jumlah 2518 2941
Rata-rata 67,52 82 Rata-rata 62,95 73,52
125
Lampiran 12 Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Statistics
Pretest Eksperimen Pretest Kontrol
N Valid 40 40
Missing 0 0
Mean 67,53 62,95
Median 68,50 64,00
Mode 76 58a
Minimum 49 49
Maximum 79 76
Sum 2701 2518
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
126
Lampiran 13 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok Eksperimen
Pretest Eksperimen
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 49 2 5,0 5,0 5,0
52 2 5,0 5,0 10,0
55 1 2,5 2,5 12,5
58 3 7,5 7,5 20,0
64 6 15,0 15,0 35,0
67 6 15,0 15,0 50,0
70 6 15,0 15,0 65,0
73 3 7,5 7,5 72,5
76 8 20,0 20,0 92,5
79 3 7,5 7,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol
Pretest Kontrol
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 49 4 10,0 10,0 10,0
52 2 5,0 5,0 15,0
55 3 7,5 7,5 22,5
58 5 12,5 12,5 35,0
61 5 12,5 12,5 47,5
64 5 12,5 12,5 60,0
67 4 10,0 10,0 70,0
70 5 12,5 12,5 82,5
73 4 10,0 10,0 92,5
76 3 7,5 7,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
127
Lampiran 14 Deskripsi Data Posttest Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Data Posttest Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Statistics
Posttest
Eksperimen
Posttest Kontrol
N Valid 40 40
Missing 0 0
Mean 82,00 73,53
Median 82,00 76,00
Mode 76a 64
a
Minimum 70 52
Maximum 94 91
Sum 3280 2941
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
128
Lampiran 15 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelompok Kontrol
Posttest Kontrol
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 52 1 2,5 2,5 2,5
58 1 2,5 2,5 5,0
61 3 7,5 7,5 12,5
64 6 15,0 15,0 27,5
67 3 7,5 7,5 35,0
70 4 10,0 10,0 45,0
73 1 2,5 2,5 47,5
76 6 15,0 15,0 62,5
79 4 10,0 10,0 72,5
82 4 10,0 10,0 82,5
85 3 7,5 7,5 90,0
88 3 7,5 7,5 97,5
91 1 2,5 2,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
Posttest Eksperimen
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 70 1 2,5 2,5 2,5
73 5 12,5 12,5 15,0
76 6 15,0 15,0 30,0
79 5 12,5 12,5 42,5
82 6 15,0 15,0 57,5
85 6 15,0 15,0 72,5
88 5 12,5 12,5 85,0
91 4 10,0 10,0 95,0
94 2 5,0 5,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
129
Lampiran 16 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Statistics
Pretest
Eksperimen
Pretest
Kontrol
Posttest
Eksperimen
Posttest
Kontrol
N Valid 40 40 40 40
Missing 0 0 0 0
Mean 67,53 62,95 82,00 73,53
Median 68,50 64,00 82,00 76,00
Mode 76 58a 76
a 64
a
Minimum 49 49 70 52
Maximum 79 76 94 91
Sum 2701 2518 3280 2941
130
Lampiran 17 HASIL PENILAIAN PRA-TREATMENT PEMBELAJARAN
HASIL PENILAIAN PRA-TREATMENT PEMBELAJARAN
No
Nama
Siswa
Afektif
Psikomotorik
Jumlah
Skor
Nilai
Menerima
(A1)
Merespon
(A2)
Menilai
(A3)
Meniru
(P1)
Manipulasi
(P2)
Presisi
(P3)
1 A 3 4 4 3 3 4 21 70
2 B 3 2 2 4 3 4 18 60
3 C 3 4 2 5 3 3 20 66,7
4 D 3 3 3 4 3 2 18 60
5 E 3 4 3 4 3 2 19 63,3
6 F 3 4 3 2 3 2 17 56,7
7 G 3 4 3 3 3 2 18 60
8 H 4 4 3 3 3 3 20 66,7
9 I 5 3 3 4 3 3 21 70
10 J 5 3 4 5 3 4 24 80
11 K 2 4 4 4 3 4 21 70
12 L 2 4 4 4 3 3 20 66,7
13 M 5 4 4 4 3 4 24 80
14 N 3 3 3 4 3 3 19 63,3
15 O 4 3 3 3 3 3 19 63,3
16 P 2 3 3 3 5 4 20 66,7
17 Q 4 4 3 3 4 3 21 70
18 R 5 4 3 3 2 3 20 66,7
19 S 5 3 3 3 3 3 20 66,7
20 T 3 2 3 3 4 4 19 63,3
21 U 3 2 3 3 4 2 17 56,7
22 V 3 2 3 3 4 4 19 63,3
23 W 3 2 3 3 5 4 20 66,7
24 X 3 2 4 4 5 3 21 70
25 Y 4 3 3 4 5 3 22 73,3
26 Z 5 3 4 4 5 3 24 80
27 A1 3 5 4 4 4 3 23 76,7
28 B1 3 3 4 3 3 3 19 63,3
131
Pedoman Penilaian:
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100
29 C1 3 3 4 3 3 2 18 60
30 D1 3 3 3 4 3 4 20 66,7
31 E1 3 3 3 5 3 3 20 66,7
32 F1 3 3 2 5 3 3 19 63,3
33 G1 4 3 4 3 5 3 22 73,3
34 H1 2 5 3 4 5 3 22 73,3
35 I1 3 2 3 3 3 3 17 56,7
36 J1 3 2 3 3 3 3 17 56,7
37 K1 5 3 5 4 4 4 25 83,3
38 L1 3 3 4 5 3 4 22 73,3
39 M1 3 4 4 4 3 4 22 73,3
40 N1 5 5 2 4 3 4 23 76,7
Jumlah 2703,4
132
Lampiran 18 HASIL PENILAIAN PENILAIAN KERJA PEMBELAJARAN
HASIL PENILAIAN PENILAIAN KERJA PEMBELAJARAN
No
Nama
Siswa
Afektif
Psikomotorik
Jumlah
Skor
Nilai
Menerima
(A1)
Merespon
(A2)
Menilai
(A3)
Meniru
(P1)
Manipulasi
(P2)
Presisi
(P3)
1 A 4 4 4 3 4 4 23 76,7
2 B 4 2 2 4 4 4 20 66,7
3 C 4 4 2 5 5 3 23 76,7
4 D 4 2 5 4 4 2 21 70
5 E 3 4 4 4 3 2 20 66,7
6 F 3 4 5 2 3 2 19 63,3
7 G 3 4 3 3 3 2 18 60
8 H 4 4 3 3 3 3 20 66,7
9 I 5 4 3 4 3 3 22 73,3
10 J 5 4 4 5 3 4 25 83,3
11 K 2 4 4 5 4 4 23 76,7
12 L 2 4 4 5 4 3 22 73,3
13 M 5 4 4 5 4 4 26 86,7
14 N 3 3 5 5 4 3 23 76,7
15 O 4 2 3 4 2 3 18 60
16 P 2 4 3 5 5 4 23 76,7
17 Q 4 4 3 3 4 3 21 70
18 R 5 4 3 3 2 3 20 66,7
19 S 5 4 3 3 4 3 22 73,3
20 T 2 2 3 3 4 4 18 60
21 U 2 4 3 3 4 2 18 60
22 V 4 4 3 3 4 4 22 73,3
23 W 5 2 3 3 5 4 22 73,3
24 X 4 4 4 4 5 3 24 80
25 Y 4 3 5 4 5 3 24 80
26 Z 5 3 4 4 5 3 24 80
27 A1 5 5 4 4 4 3 25 83,3
133
28 B1 3 3 4 4 3 3 20 66,7
29 C1 3 3 4 4 4 2 20 66,7
30 D1 3 3 3 4 3 4 20 66,7
31 E1 3 3 3 5 3 3 20 66,7
32 F1 3 3 2 5 3 3 19 63,3
33 G1 4 5 4 3 5 3 24 80
34 H1 2 5 3 4 5 3 22 73,3
35 I1 3 2 3 3 3 3 17 56,7
36 J1 3 2 3 3 3 5 19 63,3
37 K1 5 3 5 4 4 4 25 83,3
38 L1 3 3 4 5 3 4 22 73,3
39 M1 3 4 4 4 3 4 22 73,3
40 N1 5 5 2 4 3 4 23 76,7
Jumlah 2863,4
Pedoman Penilaian:
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100
134
Lampiran 19 Rekapitulasi Penilaian Tes dan Non-tes
Tabel 4.11 Rekapitulasi Penilaian Tes dan Non-tes
No
Nama
Siswa
Kognitif Afektif
Psikomotorik
Pretest Pertemuan
1 Pertemuan 2
Pertemuan
3
Pertemuan
4 Posttest
Pra
Treatment
Penilaian
Kinerja
Pra
Treatment
Penilaian
Kinerja
1 A 64 50 50 80 70 85 73,3 80 66,7 73,3
2 B 67 55 40 70 80 88 46,7 53,3 73,3 80
3 C 70 60 60 70 80 88 60 66,7 73,3 86,7
4 D 52 60 60 60 80 91 60 73,3 60 66,7
5 E 79 70 60 60 70 73 66,7 73,3 60 60
6 F 70 50 50 60 80 88 66,7 80 46,7 46,7
7 G 67 70 60 70 80 94 66,7 66,7 53,3 53,3
8 H 70 80 50 50 70 88 73,3 73,3 60 60
9 I 49 40 40 70 80 91 73,3 80 66,7 66,7
10 J 79 50 60 60 80 85 80 86,7 80 80
11 K 73 80 70 70 80 85 66,7 66,7 73,3 86,7
12 L 73 60 70 70 80 73 66,7 66,7 66,7 80
13 M 70 30 70 70 80 82 86,7 86,7 73,3 86,7
14 N 67 40 70 70 80 73 60 73,3 66,7 80
15 O 76 50 70 70 70 76 66,7 60 60 60
16 P 76 60 60 60 70 88 53,3 60 73,3 93,3
17 Q 58 60 80 80 70 94 73,3 73,3 66,7 66,7
135
18 R 76 70 60 60 70 79 80 80 53,3 53,3
19 S 49 50 70 60 60 70 73,3 80 60 66,7
20 T 64 40 50 60 70 76 46,7 46,7 73,3 73,3
21 U 64 30 60 50 70 73 53,3 60 60 60
22 V 52 60 60 70 70 79 53,3 73,3 73,3 73,3
23 W 58 50 60 70 60 79 53,3 66,7 80 80
24 X 76 50 50 60 70 82 60 80 80 80
25 Y 67 50 70 60 70 91 66,7 80 80 80
26 Z 55 60 70 50 70 85 80 80 80 80
27 A1 64 40 60 60 80 79 80 93,3 73,3 73,3
28 B1 64 50 60 50 70 76 66,7 66,7 60 66,7
29 C1 67 60 50 60 70 73 66,7 66,7 53,3 66,7
30 D1 67 40 60 70 70 85 60 60 73,3 73,3
31 E1 70 60 50 70 70 76 60 60 73,3 73,3
32 F1 73 60 60 60 70 82 53,3 53,3 73,3 73,3
33 G1 76 50 70 60 70 76 73,3 86,7 73,3 73,3
34 H1 76 40 70 60 70 82 66,7 66,7 80 80
35 I1 76 50 60 80 70 79 53,3 53,3 60 60
36 J1 76 60 60 80 80 76 53,3 53,3 60 73,3
37 K1 79 60 60 80 80 82 86,7 86,7 80 80
38 L1 64 50 50 70 80 91 66,7 66,7 80 80
39 M1 58 40 60 60 70 85 73,3 73,3 73,3 73,3
40 N1 70 40 70 70 80 82 80 80 73,3 73,3
Jumlah 2701 2125 2410 2610 2940 3280 2646,7 2833,4 2746,3 2893,2
136
Pedoman Penilaian:
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100
Pada tabel 4.11 terdapat rekapitulasi hasil penilaian baik tes maupun non-tes. Dari penilaian tes dimulai nilai pretest-
treatment-posttest yang menunjukkan adanya peningkatan disetiap pertemuannya dan hasil posttest yang lebih besar dari hasil
pretest. Dari penilaian non-tes pada ranah afektif dan psikomotorik hasil nya meningkat dari sebelum pemberian treatment
(perlakuan) sampai saat penilaian kerja.model
Nilai : Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
137
Lampiran 20 Lembar Observasi Siswa
137
137
137
138
Lampiran 21 Lembar Observasi Guru
LEMBAR OBSERVASI GURU
138
138
138
139
140
Lampiran 22 Uji Normalitas Pretest dan Posttest
Uji Normalitas Pretest
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Eksperimen Pretest ,138 40 ,054 ,922 40 ,009
Kontrol Pretest ,107 40 ,200* ,952 40 ,088
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Normalitas Posttest
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Eksperimen Posttest ,121 40 ,141 ,956 40 ,125
Kontrol Posttest ,126 40 ,112 ,965 40 ,251
a. Lilliefors Significance Correction
141
Lampiran 23 Uji Homogenitas Pretest dan Posttest
Uji Homogenitas Pretest
Uji Homogenitas Posttest
Test of Homogeneity of Variances
Posttest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,704 10 67 ,098
Test of Homogeneity of Variances
Pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,272 11 66 ,260
142
Lampiran 24 Uji Hipotesis Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai Posttest A 40 82,00 6,516 1,030
B 40 73,53 9,701 1,534
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Nilai Posttest Equal
variances
assumed
9,331 ,003 4,587 78 ,000 8,475 1,848 4,796 12,154
Equal
variances
not
assumed
4,587 68,242 ,000 8,475 1,848 4,788 12,162
143
Lampiran 25 Daftar Wawancara Dengan Guru Kelas V Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square
DAFTAR WAWANCARA DENGAN GURU KELAS V SEBELUM
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
WORD SQUARE
Pewawancara : Nurfadilah
Narasumber : Ibu Siti Aisyah, S.Pd
Jabatan : Guru PKn Kelas V
Tempat : SD Negeri Pamulang Permai
Hari/Tanggal : 13 September 2017
Waktu : 08.00 WIB
1. Bagaimana minat siswa terhadap pelajaran PKn?
Guru : ”Untuk siswa sendiri saya lihat kurang minat, karena dilihat saat
saya menjelaskan banyak yang tidak fokus, bercanda”.
2. Apakah setiap tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu selalu dikerjakan
dengan baik oleh siswa?
Guru: “Tidak, pasti masih ada beberapa anak jika diberi tugas tidak
mengerjakan”.
3. Bagaimana hasil belajar siswa kelas V terhadap pembelajaran PKn?
Guru: “Sebenarnya siswa memahami materi yang diberikan, namun saat
diberikan tes masih banyak siswa yang lupa sehingga banyak dari mereka
yang hasil belajarnya dibawah nilai KKM yaitu 75”.
4. Bagaimana upaya yang dilakukan Bapak/Ibu agar pembelajaran PKn
menarik bagi siswa?
144
Guru: “Saya membuat posisi duduk siswa menjadi berkelompok dan
kadang menjelaskan dengan membuat skema dan mengadakan kuis di
akhir pembelajaran”.
5. Pernahkah Bapak/Ibu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Word Square?
Guru: “Saya belum pernah menggunakan model pembelajaran tersebut
namun saya pernah melakukan pembelajaran dengan cara berkelompok
namun tidak kondusif”.
145
Lampiran 26 Daftar Wawancara dengan Siswa Kelas V Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square
DAFTAR WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS V SEBELUM
MEBGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
WORD SQUARE
Pewawancara : Nurfadilah
Narasumber : Siswa Kelas VA
Jabatan : Siswa
Tempat : SD Negeri Pamulang Permai
Hari/Tanggal : 13 September 2017
Waktu : 11.00 WIB
Tujuan: Untuk mengetahui kendala yang terjadi saat pembelajaran dan
mengetahui hasil belajar Pkn siswa
1. Apakah kamu menyukai pelajaran PKn?
Siswa 1 : “Sangat suka”.
Siswa 2 : “Biasa saja”.
Siswa 3 : “Suka”.
Siswa 4 : “Tidak terlalu suka”.
Siswa 5 : “Suka”.
2. Apakah kamu kesulitan dalam memahami PKn?
Siswa 1 : “Tidak”.
Siswa 2 : “Biasa saja”.
Siswa 3 : “Sulit”.
146
Siswa 4 : “Terkadang”.
Siswa 5 : “Sulit”.
3. Apakah kamu pernah diskusi kelompok dalam pembelajaran PKn?
Siswa 1 : “Pernah”.
Siswa 2 : “Pernah”.
Siswa 3 : :Pernah”.
Siswa 4 : “Pernah”.
Siswa 5 : “Pernah”.
4. Apakah dalam pembelajaran PKn gurumu pernah menggunakan metode
kuis?
Siswa 1 : “Pernah”.
Siswa 2 : “Pernah”.
Siswa 3 : “Pernah”.
Siswa 4 : “Pernah”.
Siswa 5 : “Pernah”.
5. Bagaimana hasil belajarmu dalam pembelajaran PKn?
Siswa 1 : Di bawah KKM
Siswa 2 : Di bawah KKM
Siswa 3 : Di bawah KKM
Siswa 4 : Di atas KKM
Siswa 5 : Di atas KKM
147
Lampiran 27 Daftar Wawancara Dengan Guru Kelas V Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square
DAFTAR WAWANCARA DENGAN GURU KELAS V SETELAH
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
WORD SQUARE
Pewawancara : Nurfadilah
Narasumber : Ibu Siti Aisyah, S.Pd
Jabatan : Guru kelas V A
Tempat : SD Negeri Pamulang Permai
Hari/Tanggal : 25 September 2017
Waktu : 13.00 WIB
Tujuan: Untuk mengetahui pendapat atau pandangan terhadap pembelajaran
kooperatif tipe Word Square
1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pembelajaran yang telah saya
lakukan?
Guru: “Pembelajaran yang anda lakukan cukup bagus, anak-anak jadi
semangat mengikuti pembelajaran di kelas”.
2. Apakah siswa melakukan pembelajaran sesuai dengan arahan guru?
Guru: “Iya, mayoritas siswa melakukan pembelajaran sesuai dengan
arahan guru”.
148
3. Apakah peranan pembelajaran kooperatif tipe Word Square dapat
meningkatkan hasil belajar?
Guru: “Ya setelah anda mengajar dengan metode tersebut saya rasa hasil
belajar siswa dapat meningkat”.
4. Apakah menurut Bapak/Ibu guru pembelajaran kooperatif tipe Word
Square ini efektif dilakukan dalam pembelajaran PKn?
Guru : “Ya menurut saya cukup efektif namun memang jika siswa
belajar secara berkelompok guru harus lebih bisa menguasai kelas supaya
pembelajaran berjalan secara efektif”
5. Bagaimana aktivitas siswa setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe
Word Square
Guru: “Siswa jadi lebih aktif untuk bertanya, mengemukakan pendapat,
dan dapat belajar secara berkelompok dengan baik”.
149
Lampiran 28 Daftar Wawancara Dengan Siswa Kelas V Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square
DAFTAR WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS V SETELAH
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
WORD SQUARE
Pewawancara : Nurfadilah
Narasumber : Siswa kelas V A
Jabatan : Siswa
Tempat : SD Negeri Pamulang Permai
Hari/Tanggal : 25 September 2017
Waktu : 12.00 WIB
Tujuan: Untuk mengetahui pendapat atau pandangan terhadap pembelajaran
kooperatif tipe Word Square
1. Bagaimana pendapat anak-anak mengenai pembelajaran PKn dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Word Square yang telah berlangsung?
Siswa 1: “Seru”.
Siswa 2: “Menyenangkan”.
Siswa 3: “Seru, menarik”.
Siswa 4: “Seru”.
Siswa 5 : “Seru”.
2. Bagaimana pendapat anak-anak mengenai soal-soal yang diberikan?
Siswa 1: “Awalnya saya bingung namun akhirnya saya paham”.
Siswa 2: “Sulit bu”.
Siswa 3: “Biasa saja”.
150
Siswa 4 : “Cukup sulit bu”.
Siswa 5 : “Ada yang sulit ada juga yang mudah”.
3. Apakah anak-anak mejadi lebih paham dengan pembelajaran PKn pada
materi keutuhan NKRI dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Word Square?
Siswa 1 : “Paham Bu”.
Siswa 2 : “Paham Bu”.
Siswa 3 : “Ya saya paham”
Siswa 4 : “Paham”.
Siswa 5 : “Saya jadi paham Bu”.
4. Apakah sekarang anak-anak masih merasa kesulitan dalam memahami
materi keutuhan NKRI?
Siswa 1 : “Tidak Bu”.
Siswa 2 : “Tidak Bu”.
Siswa 3 : “Tidak Bu”.
Siswa 4 : “Tidak Bu”.
Siswa 5 : “Tidak Bu”.
5. Apa perbedaan yang anak-anak rasakan sebelum dan sesudah mempelajari
PKn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word
Square?
Siswa 1 : “Harus lebih teliti dalam menjawab soal”.
Siswa 2 : “Yakin dengan jawaban”.
Siswa 3 : “Menghargai pendapat teman dalam berdiskusi”.
Siswa 4 : “Teliti dan fokus”.
Siswa 5 : “Teliti dan bekerja sama ”.
151
Lampiran 29 Foto-foto Kegiatan Penelitian
Dokumentasi Penelitian
152
153
Lampiran 30 Lembar Uji Referensi
154
155
156
157
158
159
160
PROFIL PENULIS
Nurfadilah, penulis lahir di Jakarta pada tanggal
12 November 1993. Putri pertama dari pasangan
Ahnaf H. Muhammad Siddik dan Siti Rohmah,
memiliki satu adik laki-laki yang bernama
Ahmad Syarofi. Penulis sekarang bertempat
tinggal di Jl. H. Daud No. 35 Rt. 003 Rw. 03
Kelurahan Sukabumi Selatan Kebon Jeruk
Jakarta Barat 11560.
Pada tahun 2000-2006 penulis
mengenyam pendidikan pada Sekolah Dasar
Islam Al-Falah 1 Petang Jakarta Barat. Penulis
melanjutkan pendidikan pada tahun 2006-2009
di Madrasah Tsanawiyah Al-Falah. Kemudian
penulis melanjutkan pendidikan pada tahun 2009-2012 di Madrasah Aliyah Al-
Falah Jakarta Barat.
Pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dengan memilih Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Penulis cukup aktif
mengikuti kegiatan ekstra kampus dimana ilmu dan kehidupan bisa lebih
dirasakan. Dalam PGMI penulis mendapat banyak sekali bekal imu yang luar
biasa dari para dosen yang membuat penulis bisa menjadi pribadi yang lebih baik
lagi. Selain itu penulis juga mendapatkan teman-teman yang solid, kompak dan
selalu memotivasi ke arah yang lebih baik.