PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA LCD PROYEKTOR …/Pengaruh... · Saran dan kritik kontruktif dari ... BAB...
Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA LCD PROYEKTOR …/Pengaruh... · Saran dan kritik kontruktif dari ... BAB...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA LCD PROYEKTOR DENGAN
APLIKASI ISPRING FREE 6.0 DAN MEDIA CETAK TERHADAP
PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR
SISWA SEKOLAH DASAR
( Studi Penelitian Pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar di Kecamatan
Paranggupito Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013)
THESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Megister
Program Studi Peknologi Pendidikan
Disusun Oleh:
ANIK SETYAWATI
NIM: S 811108003
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
PERNYATAAN PENELITI
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ANIK SETYAWATI
NIM : S 811108003
Program Studi : Teknologi Pendidikan Program Pasca Sarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Menyatakan : Bahwa tesis berjudul ” Pengaruh Penggunaan Media
LCD Proyektor Dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 Dan Media Cetak
Terhadap Prestasi Belajar IPS Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa
Sekolah Dasar Studi Penelitian Pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar di
Kecamatan Paranggupito Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013”
1. adalah benar-benar karya sendiri.
2. Apabila terdapat pendapat dari beberapa Pakar atau Karya orang lain
semata mata sebagai dasar pemikiran atau referensi guna menambah
kasanah, agar hasil penelitian lebih obyektif.
Demikian pernyataan ini dibuat, apabila dikemudian hari terbukti
terdapat hal yang tidak benar, Peneliti sanggup menerima sanksi akademik
berupa pencabutan tesis dan gelar yang diperoleh dari tesis tersebut.
Surakarta, Desember 2012
Yang membuat pernyataan
ANIK SETYAWATI
NIM: S 811108003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
MOTTO
SING SAPA TEKUN KANTHI TEKEN MESTHI BAKAL TEKAN (
FALSAFAH JAWA )
SIAPAPUN YANG BERHENTI BELAJAR AKAN MEMBUAT
DIRINYA TUA, MESKIPUN DIA BERUSIA DUA PULUH TAHUN
ATAU DELAPAN PULUH TAHUN. SEDANGKAN YANG TIDAK
BERHENTI BELAJAR AKAN TETAP MUDA. HAL YANG
TERPENTING DALAM HIDUP ADALAH UNTUK TETAP MENJAGA
PEMIKIRAN KITA SELALU MUDA ( HENRY FORD)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
PERSEMBAHAN
1. TUHAN TANG MAHA ESA
2. KEDUA ORANG TUAKU TERCINTA
3. SUAMIKU TERCINTA
4. ANAKKU TERSAYANG
5. HANDAITAULAN YANG TELAH MEMBANTU SAYA DALAM
PENULISAN INI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Bijaksana, atas
segala kemurahan dan limpahan kasih-Nya, sehingga penulis dapat melakukan
penelitian sampai dengan penyusunan laporan ini.
Berbagai pihak telah banyak memberikan bantuan dan dukungan kepada
penulis dalam melakukan penelitian sampai dengan penyusunan laporan ini dapat
terselesaiakan. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi ,M.S, Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta
beserta segenap jajaran yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk menempuh pendidikan Program Pascasarjana.
2. Prof.Dr Ir.Ahmad Yunus,M.S, Direktur Program Pasca Sarjana Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan dan dukungan
kepada penulis untuk menempuh pendidikan Program Pascasarjana.
3. Dr. Nunuk Suryani,M.Pd, Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan motivasi dan wawasan kepada peneliti selama menempuh
Program Studi Teknologi Pendidikan.
4. Prof.Dr.Sunardi, MSc, Pembimbing I dan Prof. Dr. Sri Anitah,M.Pd selaku
pembimbing II, yang berkenan memberikan arahan penelitian ini sampai
dengan penyusunan laporan, serta terus memotivasi penulis agar dapat
menyelesaikan penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
5. Kepala Sekolah SD Negeri di kecamatan Paranggupito kabupaten Wonogiri,
yang telah memberikan waktu dan fasilitas sehingga penelitian dapat
diselesaikan dengan waktu relatif singkat.
6. Kepala SDN II Ketos dan Kepala SDN I Paranggupito kecamatan
Paranggupito kabupaten Wonogiri, yang telah memberikan ijin telah
memberikan waktu dan fasilitas sehingga penelitian dapat diselesaikan dengan
waktu relatif singkat.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan bahkan
masih terdapat banyak kekurangan. Saran dan kritik kontruktif dari berbagai
pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan tesis ini.
Akhirnya, dengan kerendahan hati dan segala keterbatasan yang ada,
penulis berharap tesis ini dapat berguna bagi pembaca khusunya dan memberikan
sumbangan pengetahuan bagi dunia pendidikan pada umumnya.
Surakarta, Desember 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ………………………………………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………….. ii
PENGESAHAN PEMBIMBING ………………………………………. iii
PERNYATAAN ………………………………………………………… iv
MOTTO ………………………………………………………………… v
PERSEMBAHAN ………………………………………………………. vi
KATA PENGANTAR ………………………………………………….. viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. ix
DAFTAR TABEL ………………………………………………………. xii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… xiv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. xvi
ABSTRAK ……………………………………………………………… xvii
ABSTRACT …………………………………………………………….. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah………………………………….. 1
B. Identifikasi Masalah……………………………………… 6
C. Pembatasan Masalah……………………………………… 6
D. Rumusan Masalah……………………………………….. 7
E. Tujuan Penelitian…………………………………………. 7
F. Manfaat Penelitian………………………………………... 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
BAB II KAJIAN TEORI,KERANGKA BERFIKIR,DAN
HIPOTESIS
A. Kajian Teori ...................................................................... 9
1. Media Pembelajaran............................................. 9
2. Media LCD Proyektor Aplikasi ispring free 6.0 ..... 15
3. Media Cetak.............................................................. 19
4 Prestasi Belajar .....................................................
5. Motivasi Belajar……………………………………
6. Pembelajaran IPS………………………………….
24
32
39
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ......................................... 45
C. Kerangka Berfikir ......................................................... 46
D. Hipotesis Penelitian........................................................ 47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………. 49
B. Metode Penelitian ……………………………………… 51
C. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel ……………. 53
D. Definisi Operasional Variabel ………………………….. 58
E. Teknik Pengumpulan Data ……………………………. 60
F. Tehnik Analisis Data …………………………………… 72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ………………………….. 76
B. Uji Persyaratan Analisis .......…………………………….. 94
C. Pengujian Hipotesis ……………………………………… 97
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
D. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………….. 103
E. Keterbatasan Masalah ……………………………………. 107
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan ……………………………………………… 109
B. Implikasi …………………………………………………. 110
C. Saran ……………………………………………………… 111
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 113
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Jadwal Penelitian …………………………………………… 50
Tabel 2 : Kisi-kisi Instrumen Test untuk mengukur Prestasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di SD Kecamatan
Paranggupito………………………………………
62
Tabel 3 : Kisi-kisi Instrumen Motivasi Siswa ………………………... 64
Tabel 4 : Kategori Dan Klasifikasi …………………………………… 67
Tabel 5 : Anava ……………………………………………………….. 73
Tabel 6 : Frekuensi Skor Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan
Media Pembelajaran LCD Proyektor dengan Aplikasi
Ispring Free 6.0 …………………………………………..
77
Tabel 7 : Frekuensi Skor Motivasi Belajar Mata Pelajaran Biologi
dengan Media Pembelajaran Media Cetak …………………
78
Tabel 8 : Data motivasi untuk kelompok kelas LCD Proyektor dengan
Aplikasi Ispring Free 6.0 …………………
79
Tabel 9 : Data motivasi untuk kelompok kelas Media Cetak ………... 80
Tabel 10 : Data Skor Prestasi Belajar untuk kelompok LCD Proyektor
dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 ………….
81
Tabel 12 : Data Skor Prestasi Belajar untuk kelompok Media Cetak … 82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xv
ABSTRAK
Anik Setyawati. NIM. S 811108003 Pengaruh Penggunaan Media LCD
Proyektor Dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 Dan Media Cetak Terhadap Prestasi
Belajar IPS Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Studi Penelitian
Pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar di Kecamatan Paranggupito Semester I
Tahun Pelajaran 2012/2013. Thesis. Program Studi Teknologi Pendidikan.
Pascasarjana. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1). Perbedaan pengaruh
penggunaan media LCD Proyektor dengan aplikasi ispring free 6.0 dan media
cetak terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. (2).Perbedaan
pengaruh antara prestasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. (3) interaksi pengaruh
penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPS di SD Negei di kecamatan Paranggupito.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
dengan pendekatan eksperimen denan faktorial 2 x 2. Populasi dan penelitian
adalah siswa kelas 6 Sekolah Dasar di Kecamatan Paranggupito Kabupaten
Wonogiri. Teknik pengambilan sampling menggunakan teknik Purposive sample.
Dalam penelitian ini satu kelas pembelajaran dengan mengunakan LCD Proyektor
sebagai kelas eksperimen dengan aplikasi ispring free 6.0 dan satu kelas dengan
mengunakan Media pembelajaran media cetak sebagai kelas control.Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah Teknik Analisis Varians ( ANAVA)
dua jalur.
Hasil analisis data pada taraf = 0,05 diperoleh hasil sebagai berikut : 1)
terdapat perbedaan yang signifikan pembelajaran dengan mengunakan LCD
Proyektor dengan aplikasi ispring free 6.0 dan Media Cetak pada prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPS. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil perhitungan
bahwa nilai hitungF = 168.387 > 05,0tabelF = 3,09. Skor rata-rata prestasi
belajar siswa media LCD Proyektor dengan aplikasi ispring free 6.0 sebesar
20,27 dan media cetak sebesar 13,50. 2). Terdapat perbedaan pengaruh antara
siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi
belajar rendah terhadap prestasi belajar IPS. Hal tersebut ditunjukkan dengan
diperkuat dengan hitungF = 168.387 > 05,0tabelF = 3,09, skor rata-rata
motivasi tinggi 67.9459 dan skor motivasi rendah 57.4671. 3) Terjadi interaksi
antara penggunaan media pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap
prestasi belajar IPS. Hal ini ditunjukkan nilai hitungF = 18.942 > 05,0tabelF
= 3,09 .
Kata kunci: media LCD Proyektor dengan aplikasi ispring free 6.0, Media cetak,
motivasi dan prestasi siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvi
ABSTRACT
Anik Setyawati. NIM. S 811108003. Effect of Media Use LCD Projector
By Application Ispring Free 6.0 and Print Media Evaluated Against IPS Learning
Achievement of Primary School Students Learning Motivation Research Study In
Grade VI Elementary School in District Paranggupito first semester of Academic
Year 2012/2013. Thesis. Education Technology Studies Program. Pascasarjana.
Sebelas Maret University Surakarta. 2012.
The purpose of this study is to determine: (1). The difference in the
influence of media use with LCD projectors ispring free 6.0 applications and print
media on student achievement in social studies. (2). difference in the effect of high
motivation with low motivation to student achievement in social studies. (3) the
interaction effect of the use of instructional media and learning motivation on
student achievement in social studies in elementary Paranggupito servants were
in the district.
The method used in this study is a quantitative method to experimentally
approach denan 2 x 2 factorial. Population and research is grade 6 elementary
school in the District Paranggupito Wonogiri. Sampling technique using a
purposive sample technique. In this study a class of learning by using the LCD
projector as a class experiment with applications ispring free 6.0 and a class using
the print media as a classroom learning control.Teknik data collection technique
used was Analysis of Variance (ANOVA) two lanes.
The results of the analysis of data at the level of = 0.05 is obtained the
following results: 1) there is a significant difference in learning by using an LCD
projector with ispring free 6.0 application and Media Print on student achievement
in social studies. This is shown by the calculation of the value of = 168 387> =
3.09. Average score of student achievement LCD Projector with media ispring
free application 6.0 for 20.27 and 13.50 for the print media. 2). There are
differences in effects between students who have a high motivation to students
who have a low learning motivation toward achievement IPS. This is shown by
reinforced with = 168 387> = 3.09, the average score highly motivated 67.9459
and 57.4671 scores low motivation. 3) There was an interaction between the use
of instructional media with students' motivation to learn social studies
achievement. It was shown the value of = 18 942> = 3.09.
Keywords: media LCD projector with ispring free 6.0 applications, print media,
motivation and student achievement
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai
edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara Guru dengan siswa. Interaksi
yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan
pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya
guna kepentingan pengajaran.
Dalam proses pengajaran yang dilakukan di suatu lembaga
pendidikan, unsur proses belajar memegang peranan yang penting. Hasil yang
diharapkan dari proses pengajaran adalah perubahan perilaku yang terdiri dari
sejumlah aspek yaitu: pengetahuan, pengertian, kebiasaan, ketrampilan,
apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan
sikap (Oemar Hamalik, 2001: 30).
Pendidikan mempunyai arah dan tujuan yaitu untuk mengembangkan
kemampuan dan potensi peserta didik atas menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cukup, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (UU. No. 20, Tahun 2003, Pasal 3). Pendidikan memiliki
andil yang besar terhadap terbentuknya kualitas Sumber Daya Manusia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Menurut Saefudin Azwar (2000 : 13) menyatakan : ” Pendidikan
merupakan suatu sistem komplek yang melibatkan berbagai faktor dan aspek
secara keseluruhan, maka usaha-usaha untuk senantiasa meningkatkan
prestasi belajar perlu ditingkatkan”. Salah satu upaya meningkatkan prestasi
belajar siswa adalah pelaksanaan proses pembelajaran yang menarik,
menyenangkan dan menantang bagi siswa untuk menyelesaikan masalah.
Dalam kegiatan pembelajaran, guru sebagai pendidik atau pengajar,
sedangkan siswa sebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran,
maka para guru dituntut memiliki kualitas dan kompetensi-kompetensi
tertentu antara lain strategi, metode, dan teknik pembelajaran serta
menyiapkan media pembelajaran yang menarik dan mengaktifkan siswa.
Media pembelajaran merupakan saluran komunikasi yang berperan penting
dalam penyampaian pesan untuk mencapai tujuan pembelajaran, karena
proses pembelajaran hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian
oesan dari pengantar ke penerima.
Berbagai upaya dilakukan oleh guru untuk meningkatkan prestasi
belajar dan motivasi belajar siswa, diantaranya adalah dengan memanfaatkan
media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Media
pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi
pembelajaran, dan sebagai sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Guru yang professional
tahu persis kapan ia harus berperan sebagai pengajar yang baik dan ia tahu
kapan harus berhenti menjelaskan dan memberikan kesempatan kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
siswanya untuk mendiskusikan dengan guru atau dengan sesama siswa,
karena semua ini untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Suatu pengajaran memerlukan Pengembangan metode yang
bervariasi yang dilakukan oleh guru .Metode adalah suatu cara atau strategi
yang tidak bisa ditinggalkan dalam proses belajar mengajar dan metode yang
digunakan tidak boleh sembarangan melainkan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.penggunaan metode yang bervariasi akan dirasakan lebih
menarik apabila didukung dengan ketersediaan media LCD Proyektor
dengan aplikasi ispring free 6.0 merupakan aplikasi presentasi yang belum
popular dan sudah umum digunakan disekolah .
Meski media Presentasi media LCD Proyektor dengan aplikasi
ispring free 6.0 tidak dirancang secara khusus sebagai alat pembelajaran di
sekolah, namun kegunaannya dapat membantu proses pembelajaran di
sekolah. Suatu pembelajaran akan lebih menarik lagi apabila seorang guru
dan siswa yang menggunakan media tersebut tersebut berupaya memecahkan
persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya
dengan mata pelajaran IPS di SD.
Oleh karena itu peneliti berkeyakinan bahwa model pembelajaran
berdasarkan masalah ( Problem based Learning) dengan menggunakan media
presentasi media LCD Proyektor dengan aplikasi ispring free 6.0 sangat tepat
untuk diterapkan pada Proses pembelajaran IPS . Sebab model dan media ini
mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
tidak monoton, karena adanya interaksi yang positif dalam kegiatan saling
bertukar informasi,dan saling bertukar ide dalam berbagai aspek .
Masalah-masalah yang kita hadapi memerlukan solusi, dengan
pendekatan Model pembelajaran Berbasis masalah dapat membiasakan Guru
dan siswa tidak terjebak pada solusi yang Narrow minded , solusi atas pikiran
yang sempit. Problem based learning ( PBL) membiasakan kita untuk melihat
opsi-opsi yang terbuka luas, sehingga dengan lebih banyak opsi Solusi, maka
kemungkinan untuk berhasil mengatasi masalah juga akan semakin besar.
Pendekatan PBL ini bersumber dari dimensi kreatif seseorang.Saat ini
dengan dukungan ilmu Psikologi pendidikan banyak terungkap betapa setiap
individu memiliki potensi yang kreatif yang begitu besar dalam dirinya.
Pendekatan PBL dapat menyeimbangkan pemanfaatan otak kanan dan otak
kirinya. Otak kanan kiri cenderung berfikir konvergen ( hanya ada satu solusi
yang benar) sedangkan otak kanan memiliki kecenderungan berfikir divergen
( dapat melihat berbagai kemungkinan solusi), sebelum akhirnya melakukan
analisis untuk sebuah solusi terbaik.
Pada kenyataannya saat ini belum semua guru memahami dan
menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan
media presentasi media LCD Proyektor dengan aplikasi ispring free 6.0
disebabkan oleh kurangnya keinginan dan motivasi untuk meningkatkan
kualitas keilmuan maupun karena kurangnya dukungan sistem, biaya dan
sarana untuk meningkatkan kualitas keilmuan Guru.
Dalam pelaksanaan sehari - hari seorang Guru diharapkan dapat
melakukan kombinasi dari dua atau beberapa macam model pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
dengan media yang yang menarik, sehingga dapat menggairahkan peserta
didik untuk berfkir kritis dan analitis. Dengan model dan media alternatif
ini,diharapkan siswa tidak sukar untuk mencapai tujuan pengajaran,karena
bukan guru yang memaksakan anak didik untuk mencapai tujuan, tetapi anak
didiklah dengan sadar untuk mencapai tujuan secara Individual dan
kelompok.
Dalam mata pelajaran Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial memuat
materi yang berkaitan dengan kehidupan individu dan masyarakat dalam
suatu Negara. Negara dimaksud adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Peta, wilayah suatu Negara, benua sampai pada benua. Dalam praktek
kehidupan sehari-hari Guru dan siswa selalu melihat dan mendapatkan
informasi segala persoalan politik, ekonomi, sosial, budaya. Berkenaan
dengan persoalan-persoalan tersebut, tentunya Guru bersama siswa harus mau
berfikir kritis,analitis , sehingga sedikit demi sedikit turut mengupayakan
suatu pemecahan masalah yang dihadapi oleh diri sendiri, keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.
Paradigma yang perlu dibangun saat ini adalah Guru bertindak
sebagai fasilitator,bukan sebagai satu-satunya sumber belajar dikelas . Oleh
karena itu dengan bantuan media pembelajaran yang modern dapat di
upayakan proses pembelajaran dikelas lebih menarik dan selanjutnya akan
mengarah pada pembelajaran berbasis siswa sehingga siswa akan terbiasa
memecahkan persoalan bangsa ini dengan alat penunjang dan media
pembelajaran yang cocok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis sebagai Guru SD
dalam mmenyampaikan pelajaran IPS tertarik untuk mengadakan penelitian
yang dengan judul ; “ Pengaruh penggunaan media LCD Proyektor
dengan aplikasi ispring free 6.0 dan media cetak terhadap prestasi belajar
IPS ditinjau dari motivasi belajar siswa SD“ (Studi penelitian pada siswa
kelas VI Sekolah Dasar di Kecamatan Paranggupito Semester I Tahun
2012/2013) .Peneliti memilih Sekolah di wilayah tersebut sebagai tempat
penelitian, karena secara kebetulan ditugaskan oleh pemerintah daerah di
wilayah Kecamatan Paranggupito sebagai Guru Kelas di SDN II Ketos
Paranggupito sehingga dapat memudahkan perolehan data.
B. Identifikasi Masalah
1. Masih rendahnya prestasi belajar IPS sehingga masih diperlukan peranan
guru dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan media
pembelajaran yang tepat.
2. Masih rendahnya motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS.
3. Kurangnya interaksi siswa dalam mengikuti mata pelajaran IPS sehingga
prestasi belajar IPS rendah.
C. Pembatasan Masalah
1. Ruang lingkup penelitian terbatas pada pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan media LCD Proyektor dengan aplikasi ispring free 6.0 dan
media cetak pada siswa kelas VI Sekolah Dasar semester I tahun pelajaran
2012/2013.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2. Tes prestasi belajas IPS dan penialaian dikembangkan oleh peneliti sendiri
yaitu aspek kognitif siswa kelas VI Sekolah Dasar semester I tahun
pelajaran 2012/2013.
3. Faktor-faktor yang mempengarui prestasi belajar dalam penelitian ini
dibatasi pada faktor motivasi.
C. Rumusan Masalah
Sebagai uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan pengaruh penggunaan media LCD Proyektor
dengan aplikasi ispring free 6.0 dan media cetak terhadap prestasi belajar
IPS?
2. Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan
motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar IPS?
3. Apakah terdapat interaksi pengaruh antara penggunaan media
pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS?
D. Tujuan Penelitian
1. Membuktikan ada tidaknya perbedaan pengaruh penggunaan media LCD
Proyektor dengan aplikasi ispring free 6.0 dan media cetak.
2. Membuktikan ada tidaknya pengaruh antara prestasi belajar tinggi dan
motivasi belajar rendah.
3. Membuktikan ada tidaknya interaksi pengaruh antara penggunaan media
pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan Ilmu
Pengetahuan, serta untuk lebih mendukung teori-teori yang telah ada
yang berhubungan dengan menggunakan media pembelajaran dan
motivasi belajar.
b. Sebagai acuan dan dasar penelitian lebih lanjut.
c. Sebagai bahan masukan untuk pengelola pendidikan khususnya tingkat
SD.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Dengan mengetahui hasil penelitian, dapat digunakan sebagai
pedoman guru dalam upaya meningkatkan prestasi belajar.
Sebagai acuan bagi guru dan pengelola sekolah untuk
membimbing siswa yang memiliki motivasi rendah serta
prestasi yang rendah
Sebagai bahan masukan bagi guru tentang upaya penggunaan
media pembelajaran guna meningkatkan motivasi dan prestasi.
b. Bagi siswa
Dengan adanya penggunaan media pembelajaran yang tepat
diharapkan mampu mendorong siswa untuk belajar lebih aktif dan
kreatif, sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar IPS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR,
DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis
1. Media Pembelajaran
1.1 Definisi Media Pembelajaran
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006: 120) media adalah
sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan
manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik
memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Dalam proses belajar
mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting.
Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahwa yang
disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai
perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak
didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat
mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata
atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan
dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah
mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.
Berkaitan dengan hal tersebut Smaldino, Russel, Heinich,
Molenda (2005: 9) mengemukakan bahwa istilah medium itu adalah
perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima,
adapun pernyataannya sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
A medium (plural media) is a means of communication and
source of information. Derived from the latin word meaning
“between” the term refers to anything that carries
information between a source and receiver. Examples include
video, television,diagram, printed materials, computer
program, and instructor. These are considered instructional
media when they provide message with an instructional
purpose. The purpose of media is to fasilitate communication
and learning.
(Media adalah alat komunikasi dan sumber informasi.
Diperoleh dari kata latin disamakan dengan “perantara” tempat
penghubung sesuatu yang membawa informasi antara sumber dan
penerima. Contohnya video, televisi, diagram, bahan cetakan, program
komputer, dan pengajar dengan mempertimbangkan media
pembelajaran yang menyediakan pesan untuk tujuan pembelajaran.
Tujuan dari media untuk memfasilitasi komunikasi dan pembelajaran).
Jadi, media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau
informasi dari pengirim kepada penerima pesan. Pengirim dan
penerima pesan itu dapat berbentuk orang atau lembaga, sedangkan
media tersebut dapat berupa alat-alat elektronik, gambar, buku dan
sebagainya. Dari pernyataan tersebut di atas menurut peneliti media
adalah hal yang terpenting dalam mengkomunikasikan proses
pendidikan.
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari
“Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006: 121), media adalah alat bantu
apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai
tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Media
pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi
pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya. Media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga
pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang
fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik (Akhmad
Sudrajat, 2008: 1). Sedangkan menurut Munadi, media pembelajaran
dapat dipahami sebagai “Segala sesuatu yang dapat menyampaikan
dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta
lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat
melakukan proses belajar secara efisien dan efektif” (Yudhi Munadi,
2008:7).
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan perhatian dan
kemampuan ketrampilan peserta sehingga dapat mendorong terjadinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
proses belajar pada diri peserta pembelajaran. Batasan ini cukup luas
mencakup pengertian sumber lingkungan, manusia dan metode yang
dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran. Media pembelajaran pada
dasarnya merupakan sarana lain pada proses pembelajaran, baik
sebagai penjelas dari bahan ajar maupun dibuat secara mandiri untuk
keperluan siswa. Dalam pembelajara, media ajar dapat berupa
rekaman audio, audio visual, foto, LCD proyektor dengan
menggunakan aplikasi dll. Media ini memiliki tujuan agar siswa lebih
jelas dan mudah menangkap materi yang diajarkan serta dapat
dipergunakan untuk belajar secara mandiri diluar jam belajar.
Sejalan dengan beberapa pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan, media merupakan bagian yang cukup penting dalam
memperbesar persentase tingkat keberhasilan proses belajar mengajar
karena proses belajar juga merupakan proses komunikasi dimana
pendidik berinteraksi dengan para peserta didiknya. Pemahaman siswa
dalam memperoleh pengetahuan melalui proses belajar mengajar
terdiri dari beberapa tingkat mulai dari yang abstrak sampai pada
pengetahuan yang konkret. Dengan adanya media, diharapkan dapat
membawa tingkat pemahaman siswa yang konkret.
1.2 Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Arief S. Sadiman, Raharjo, Anung Haryono, Rahardjito
(2005:17) menyatakan secara umum media pendidikan mempunyai
kegunaan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalitas ( dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.
3) Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat
menimbulkan kegairahan ( motivasi) belajar.
Menurut Akhmad Sudrajat (2008: 1) Media memiliki beberapa
fungsi, diantaranya:
a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang
dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik
berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan
kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan
melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi
perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek
langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta
didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,
maupun bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara audio
visual dan audial;
b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal
yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para
peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek
terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu
lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu
kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media
yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta
didik;
c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara
peserta didik dengan lingkungannya;
d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan;
e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan
realistis;
f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru;
g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar;
h. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang
konkrit sampai dengan abstrak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa: 1) media
pembelajaran merupakan wahana dari pesan/informasi yang oleh sumber
pesan/guru ingin diteruskan kepada penerima pesan/siswa. 2) Pesan yang
disampaikan adalah pesan/materi pembelajaran. 3) Tujuan yang ingin
dicapai adalah terjadinya proses belajar pada diri siswa.
1.3 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Perlu selektif dalam hal menggunakan media pembelajaran. Guru
harus pandai menentukan media pembelajaran yang tepat untuk sebuah
topik, tertentu, karena tidak semua topik dapat dijelaskan dengan media
pembelajaran, dan tidak semua media pembelajaran mampu memperjelas
sebuah konsep.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Apabila media pembelajaran digunakan tanpa memperhatikan
karakiteristik media pembelajaran itu sendiri, maka hasil pembelajaran
akan jauh dari sasaran. Apabila hal ini sampai terjadi, berarti penggunaan
media pembelajaran mengalami kegagalan. Menurut Oemar Hamalik
( 2003:202) ada dua pendekatan dalam memilih media pembelajaran yaitu:
a) Dengan cara membeli media yang tersedia di pasaran yang telah dibeli
guru dan langsung dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.
Pendekatan ini membutuhkan biaya yang besar, lagi pula belum tentu
media itu cocok dengan kegiatan belajar atau materi yang
disampaikan.
b) Memilih merdasarkan kebutuhan nyata yaitu berdasarkan tujuan
pembelajaran yang dirumuskan secara khusus dan bahan pelajaran.
2. Definisi LCD Proyektor Aplikasi ispring free 6.0
Dalam pembelajaran bahwa dengan menggunakan LCD Proyektor,
informasi yang akan disampaikan dapat diproyeksikan ke layar, sehingga
informasi berupa tulisan, gambar, audio video, bagan dan lain-lain akan
menjadi lebih menarik dilihat oleh siswa. Penggunaan proyektor ini lebih
menguntungkan, karena idera pendengaran dan penglihatan akan sama-
sama diaktifkan melalui sebuah media pembelajaran yang telah disiapkan.
iSpring Free adalah software yang dapat digunakan untuk merubah
file Powerpoint ke dalam bentuk Flash Movie. iSpring membuat soalah-
olah persentasi yang kita buat,dibuat menggunakan flash. Aplikasi Ispring
adalah salah satu program Software yang dirancang khusus untuk mampu
menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relative murah, karena tidak
membutuhkan bahan baku selain alat untuk penyimpanan data
( datastorage).
iSpring adalah sebuah software add-in yang di design untuk
membuat e-learning Flash content dari Presentasi anda menjadi format
Flash yang siap untuk digunakan semua fungsi iSpring dapat diakses di
PowerPoint melalui toolbar standar. Diantaranya adalah Free transfer
iSpring akurat PowerPoint animasi efek, transisi slide, hyperlink,
embedded Flash film, audio, dan klip video ke dalam presentasi Flash.
Cara menggunakan software sebagai berikut:
1. Apabila software sudah terinstal, maka pada menu bar Ms PowerPoint
anda akan terlihat seperti berikut :
2. Bukalah file presentasi yang sudah Anda miliki dan pilihlah icon
Publish. Maka akan muncul kotak dialog berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Pada pilihan :
Presentation file : Isilah dengan nama file setelah di publish
Destination : Pilihlah Browse untuk menentukan lokasi penyimpanan
file
Slide range : Pilih All slide
Beri ceklist pada pilihan di bawahnya, jika anda menginginkan
pengaturan yang ada pada pilihan.
3. Selanjutnya Klik Publish, untuk memulai konversi dari pptx ke swf.
4. Lihatlah hasilnya di folder yang sudah anda pilih pada Destination.
Dengan menggunakan Ms PowerPoint 2010, bisa juga membuat
file presentasinya menjadi format video caranya :
1. Bukalah file pptx anda dan simpanlah ulang dengan mengeklik File,
Save As.
2. Pilihlah format file dengan Format Windows Media Video.
3. Klik Save.
4. Bukalah file hasilnya dengan mendouble klik file tersebut, maka file
presentasi akan langsung dijalankan (http://darmawanku.wordpress.com).
Menurut Nur Hadi W (2004: 54) bahwa Power point dapat digunakan
melalui beberapa tipe penggunaan;
1) Personal Presentation ; pada umumnya power point digunakan untuk
presentasi dalam Classical learning. Seperti kuliah, training, seminar,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
work shop, dan lain-lain. Pada penyajian ini power point sebagai alat
bantu bagi Instruktur / Guru untuk presentasi menyampaikan materi
dengan bantuan Media power Point. Dalam hal ini control
pembelajaran terletak pada guru atau Instruktur.
Ispring Presenter secara mudah dapat diintegrasikan dalam
Microsoft power point sehingga penggunaannya tidak
membutuhkan keahlian yang rumit. Ispring Presenter bekerja sebagai
add-ins PowerPoint, untuk menjadikan file PowerPoint lebih menarik
dan interaktif berbasis Flash dan dapat dibuka di hamper setiap
komputer atau platform.
2) Stand Alone ; Pada pola penyajian ini, power point dapat dirancang
khusus untuk pembelajaran individual yang bersifat interaktif,
meskipun kadar interaktifnya tidak terlalu tinggi, namun power point
mampu menampilkan feedback yang sudah deprogram.
3) Web Based ; pada pola ini power point dapat diformat menjadi file
web ( html) sehingga program yang muncul berupa browser yang
dapat menampilkan internet. Dikembangkan untuk mendukung e-
learning. Ispring Presenter dapat menyisipkan berbagai bentuk
media, sehingga media pembelajaran yang dihasilkan akan lebih
menarik, diantaranya adalah dapat merekam dan sinkronisasi video
presenter, menambahkan Flash dan video YouTube, mengimpor atau
merekam audio, menambahkan informasi pembuat presentasi dan
logo perusahaan, serta membuat navigasi dan desain yang unik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Mudah didistribusikan dalam format flash, yang dapat digunakan
dimanapun dan dioptimalkan untuk web.
3. Media Cetak
Media cetak saat ini memiliki kontribusi yang besar dalam
proses pembelajaran. Salah satu alas an media cetak masih menjadi
media utama di sekolah adalah karena lebih mudah diperoleh dan
lebih standar. Media cetak bisa berupa media gambar , gambar
merupakan media yang paling umum dipakai karena merupakan
bahasa yang umum dan dapat dimengerti. Salah satu peran gambar
adalah memberi petunjuk sesuai dengan ide yang akan disampaikan
sebagaimana menurut Smaldino , Russel, Heinich, Molenda
(2005:82) sebagai berikut:
One rule that visuals definitely play is to provide a concrete
reverent for ideas Words don’t (usually) look or sound like the
thing they stand for, but visuals are iconic-that is, they have
some resemblance to the thing they represent. As such, they
serve as a more easily remembered link to the orginal idea.
Visuals can also motivate learness by attracting their
attention, holding their attention and gererating emotional
responscs.
(Salah satu peran dari gambar adalah memberi petunjuk yang sesuai
dengan ide yang akan disampaikan. Gambar adalah sesuatu yang
ikonik memiliki lambang pada hal-hal yang diwakilinya. Gambar
dapat memotivasi pelajar dengan menarik perhatian mereka, menyita
perhatiannya serta menggerakkan respon emosionalnya. Gambar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
data menyederhanakan informasi yang sulit untuk dimengerti.
Gambar adalah pelengkap yang memberikan kesempatan orang
untuk memahami hal-hal yang terlewatkan saat mereka mendengar).
3.3.1). Buku Teks
a). Pengertian Buku Teks
Menutut Basuki dan Farida Mukti (1992:5),
mengemukakan pengertian buku teks sebagai berikut “ Bukub teks
adalah media pelajaran yang umumnya digunakan di sekolah-
sekolah pada saat ini, yang menggunakan urutan kegiatan
pembelajaran, uraian, contoh dan latihan”.
Menurut Tarigan ( 1985:13) menyatakan bahwa buku teks
adalah buku pelajaran dalam bidang tertentu yang disusun oleh
para pakar dalam ilmu itu untuk maksud-maksud dan tujuan
pembelajaran yang dilengkapi dengan sarana pembelajaran yang
mudah dipahami oleh pemakainya.
Buku Teks menyajikan materi pembelajaran secara
berurutan sesuai kurikulum mendetail dan secara sistematis. Seel
and Richey ( 1994:38) mengmukakan “ The most basic level,
simple textbook provide secuentaly organized, get randomly
accessible information in user-friendly” manner. Artinya pada
level yang paling besar, buku teks yang sederhana dapat
diorganisasikan secara urut namun demikian juga dapat diatur
menurut selera pemakainya. Berdasarkan beberapa batasan di atas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
dapat disimpulkan bahwa buku teks adalah buku pelajaran yang
disusun oleh seorang atau tim yang merupakan pakar bidang
tertentu, sesuai dengan kurikulum, berisi urutan kegiatan, uraian,
contoh dan latihan.
b). Pembelajaran dengan Media Buku teks
Buku teks atau buku ajar merupakan media pelajaran yang
sangat membantu siswa dalam mempelajari materi pelajaran dan
telah dapat dimanfaatkan berulang-ulang dalam proses
pembelajaran. Nana Sujana (1995: 170) mengemukakan
pemanfaatan buku teks sebagai media pembelajaran yang sangat
penting. Siswa dapat menggunakan buku teks sebagai sumber ilmu,
oleh karenanya membaca buku teks adalah keharusan bagi siswa.
Dengan membaca buku teks siswa menjadi lebih kaya informasi
dalam memahami materi pembelajaran yang diberi guru.
Buku teks membantu guru dalam menyajikan materi
pelajaran secara mendetail dan memudahkan siswa untuk
mempelajarinya. Oinstain dan Lasley (2000: 29) mengemukakan
bahwa buku teks dapat:
1). Menyediakan sebuah outline yang dapat .digunakan guru
dalam rencana pembelajaran, unit dan pelajaran.
2). Meringkas banyak hal yang berhubungan dengan informasi.
3). Menyediakan sebuah sumber yang biasa atau lazim untuk
semua siswa dapat mengikuti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
4). Memungkinkan siswa untuk membawa pulang dalam bentuk
yang tepat, hamper semua materi yang mereka butuhkan
untuk belajar. Menyediakan guru dengan-dengan ide-ide
menegenai organisasi informasi dan aktifitas.
5). Memasukkan gambar, grafik, peta dan materi ilustratif yang
lain yang memudajkan dalam memahami materi.
6). Memasukkan alat bantu mengajar yang lain seperti ringkasan
dan pernyataan.
3.3.2). Lembar Kerja Siswa.
a). Pengertian Lembar Kerja Siswa
Menurut Suyitno (1997: 7) mengemukakan lembar kerja siswa
adalah media cetak yang berupa lembaran-lembaran kertas yang berisi
informasi soal-soal atau pernyataan yang harus dijawab. Lembar kerja
siswa sangat baik dipergunakan dalam strategi heuristic maupun
strategi ekspositorik. Penggunaan strategiheuristik LKS dipahami
dalam penerapan metode penemuan terbimbing, sedangkan strategi
ekspositorik LKS dipakai untuk memberikan latihan-latihan
pengembangan. LKS ini sebaiknya dirancang dan dikembangkan oleh
guru sendiri sesuai pokok bahasan dan tujaun pembelajaran.
Menurut Winkel (1996: 425) mengemukakan bahwa Lembar
Kerja Siswa berisikan tujuan instruksional yang akan dicapai,
kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakukan, alat-alat pembelajaran
yang digunakan, tugas-tugas yang harus diselesaikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
b). Manfaat dengan media LKS
LKS adalah salah satu bentuk media cetak lain yang seringkali
digunakan digunakan bersamaandan sebagai tambahan buku cetak
yang telah lama digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran. LKS
memuat berbagai permasalahan berupa ringkasan materi dan berbagai
permasalahan yang dapat dimanfaatkan untuk tugas tambahan,
pekerjaan rumah dan kegiatan proses pembelajaran.
Menurut Aris S Sadiman ( 2002:5) keuntungan media LKS adalah
sebagai berikut:
1. LKS memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan sikap kreatif, aktif dan bertanggung jawab.
2. LKS memupuk sikap siswa untuk mandiri
3. LKS memberikan kesempatan kepada siswa yang memiliki
kemampuan lebih untguk bellajar lebih cepat ( sesuai kemampuan).
4. LKS memungkinkan guru untuk lebih mencurahkan perhatian
kepada siswa yang memiliki kemampuan lebih rendah.
5. Siswa dapat mengulang materi dalam LKS, dan dapat mengikuti
urutan pikiran secara logis.
Media cetak adalah pelengkap yang memberi kesempatan orang
untuk memahami suatu hal yang terlewatkan saat mereka mendengar.
Media gambar merupakan salah satu media yang berfungsi untuk
menyederhanakan informasi yang sukar untuk dimengerti. Media gambar
yang baik dapat memperjelas konsep sehingga akan menarik perhatian
siswa. Seorang anak usia SD mampu berfikir secara konkrit dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
interaksi aktif dengan lingkungannya. Anak akan memahami realitas
melalui pengalaman dan interaksi mereka. Media dengan berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa dapat merangsang anak SD untuk
belajar, sebagai bentuk komunikasi baik catak maupun audio visual dan
peralatannya (Arif S. Sadiman, 2002: 6).
Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat peneliti simpulkan
bahwa media cetak merupakan media yang dapat dilihat oleh indera
penglihatan dan dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk
memudahkan anak untuk memahami pelajaran secara cepat. Media cetak
bisa berupa tulisan, gambar dapat berperan dalam proses pembelajaran
terutama dalam peningkatan kemampuan menulis apabila media cetak
tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran.
4. Prestasi Belajar.
4.4.1 Pengertian Prestasi Belajar
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan
siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil
tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu
evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa
setelah proses belajar mengajar berlangsung. Adapun prestasi dapat
diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah
dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud
dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah
menyerap pengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam
tingkah laku manusia. Proses tersebut tidak akan terjadi apabila
tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan. Prestasi
belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi
merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi
belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar
itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang
berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun
dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik
persamaan.
Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto dalam Ridwan
(2010: 1) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang
dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang
dinyatakan dalam raport.” Selanjutnya Winkel dalam Ridwan (2010:
1) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan
belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan
belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut
S. Nasution dalam Ridwan (2010: 1) prestasi belajar adalah:
“Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan
berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga
aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi
target dalam ketiga kriteria tersebut.”
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa
prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa
dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang
diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang
sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi
pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang
studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar
siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi
dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar
siswa.
Kegunaan evaluasi diperjelas oleh Smaldino, Russel, Heinich
& Molenda (2005: 48) yang menyatakan bahwa:
After instruction, it is necessary to evaluate its impact and
effectiveness and to assess student learning. Did the learners meet
the objectives? Did the methods, media, and technology assist the
trainees in reaching the objective? Could all student use the
materials properly?
(Evaluasi digunakan untuk mengevaluasi dampak dan tingkat
keefektifan dan untuk menilai proses pembelajaran siswa. Apakah
pelajar mencapai tujuan? Apakah metode, media, dan teknologi
membantu pengajar dalam mencapai tujuan-tujuan? Apakah semua
siswa dapat menggunakan materi dengan baik?).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Untuk penempatan. Agar siswa dapat berkembang sesuai
dengan tingkat kemampuan dan potensi yang mereka miliki, maka
perlu dipikirkan ketepatan penempatan siswa pada kelompok yang
sesuai. Untuk menempatkan penempatan siswa pada kelompok, guru
dapat menggunakan hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar sebagai
dasar pertimbangan.
Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah
melakukan pekerjaan. Dari penjelasan pada hakekat prestasi maka
penulis menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai siswa berupa perubahan/penambahan dan peningkatan kualitas
perilaku dari koginitif, afektif, dan psikomotor yang dicapai melalui
aktivitas. Siswa dapat berprestasi apabila sudah melakukan tugas
belajar. Beberapa hal yang menyebabkan siswa mempunyai prestasi
rendah adalah:
a. Pengetahuan /ketrampilan yang diperlukan tidak dikuasai.
b. Siswa tersebut sebenarnya mempunyai kemampuan yang diperlukan
tetapi tidak mau melakukan karena berbagai sebab.
Prestasi merupakan hasil yang didapat oleh seseroang setelah
melakukan kegiatan. B. Simanjuntak (1998: 82) berpendapat,
“achievement (prestasi) adalah isi dari kapasitas seseorang, yang dimaksud
di sini ialah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti didikan atau
latihan tertentu”. Dari ungkapan tersebut jelaslah bahwa prestasi akan
terjadi, setelah adanya kegiatan tertentu. Selanjutnya, diungkapkan oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Winkel (2001: 15) menyatakan bahwa “prestasi adalah bukti keberhasilan
usaha yang dapat dicapai”.
Dari pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi
merupakan hasil usaha yang telah dicapai, melalui ketekunan yang
dilakukan dan menghasilkan perubahan dalam mencapai hasil kerja dalam
waktu tertentu.
Berbagai ahli mengemukakan pendapatnya tentang belajar,
diantaranya Winkel (2001: 36) yang mengatakan bahwa “belajar adalah
suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan
nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara dinamis dan membekas”. Lebih
lanjut Wasty Soemanto (1999: 99) menyatakan bahwa “belajar adalah
proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman”.
Pengertian belajar menurut Hilgard yang dikutip oleh Nasution
(2000: 35) “Learning is the prosess by which an activity originates or is
changed through training procedures (Whether in the laboratory on in the
natural environment) as distinguished from changes by factors not
atributabel to training”. (Belajar adalah proses yang melahirkan atau
mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dalam laboratorim
atau dlam lingkngan alamiah) yang dibedakan dari perubahan-perubahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
oleh daktor-faktor yang tidak termasuk latihan, misalnya perubahan karena
mabuk atau minum ganja bukan termasuk hasil belajar.
4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang
diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam
diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa
(faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak
bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak
antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan
sebagainya.
1) Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu
itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern
yaitu kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.
a) Kecerdasan/intelegensi
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai
kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang
dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi
rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan
kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya.
Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-
kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah
memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor
intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam
kegiatan belajar mengajar.
Menurut Kartono dalam Ridwan (2010: 2) kecerdasan
merupakan “salah satu aspek yang penting, dan sangat menentukan
berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid
mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal maka
secara potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi.”
Slameto dalam Ridwan (2010: 2) mengatakan bahwa
“tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang
mempunyai tingkat intelegensi yang rendah.” Muhibbin dalam
Ridwan (2010: 2) berpendapat bahwa intelegensi adalah “semakin
tinggi kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin
besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin
rendah kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin
kecil peluangnya untuk meraih sukses.”
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa intelegensi yang baik
atau kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting
bagi seorang anak dalam usaha belajar.
b) Bakat
Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki
seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
dengan apa yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto dalam
Ridwan (2010: 2) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat
pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu
mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu.” Kartono dalam
Ridwan (2010: 2) menyatakan bahwa “bakat adalah potensi atau
kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan
melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.” Menurut
Syah Muhibbin dalam Ridwan (2010: 2) mengatakan “bakat
diartikan sebagai kemampuan indivedu untuk melakukan tugas
tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.”
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian
tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang
dimilikinya sehubungan dengan bakat ini dapat mempunyai tinggi
rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam
proses belajar terutama belajat keterampilan, bakat memegang
peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang
baik. Apalagi seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk
melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya maka akan
merusak keinginan anak tersebut.
c) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang
dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan
rasa sayang. Menurut Winkel dalam Ridwan (2010:3) minat adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
“kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik
pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam
bidang itu.” Selanjutnya Slameto dalam Ridwan (2010: 3)
mengemukakan bahwa minat adalah “kecenderungan yang tetap
untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, kegiatan
yang diminati seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan
rasa sayang.” Kemudian Sardiman dalam Ridwan (2010: 3)
mengemukakan minat adalah “suatu kondisi yang terjadi apabila
seseorang melihat ciri-ciri atai arti sementara situasi yang
dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-
kebutuhannya sendiri.”
Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar
pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang
menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena
minat menambah kegiatan belajar. Untuk menambah minat seorang
siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah siswa diharapkan
dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat
belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang
mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan
terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya
dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.
5. Motivasi Belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal
tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk
melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah
bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula
dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika
mempunyai motivasi untuk belajar.
Nasution dalam Ridwan (2010: 3) mengatakan motivasi adalah
“segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.”
Sedangkan Sardiman dalam Ridwan (2010: 3) mengatakan bahwa
“motivasi adalah menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin
melakukan sesuatu.” Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi
ekstrinsik. Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang
bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri
untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik
dimaksudkan dengan motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang
siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan belajar.
Dalam memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan
segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada
sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul
inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk
membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya dapat melakukan
kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Motivasi berkaitan dengan suatu tujuan, dengan demikian motivasi
itu mempengaruhi adanya kegiatan. Sehubungan dengan itu Sardiman AM
( 2001:84) mengatakan tiga fungsi motivasi sebagai berikut:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, dalam hal ini, motivasi merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang akan dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab
seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan
mungkin melakukan aktivitas belajar. Motivasi yang timbul dan
tumbuh berkembang dengan jalan datang dari dalam diri individu
yang disebut motivasi instrinsik dan yang datang dari lingkungan
masyarakat yang disebut motivasi ekstrinsik (Abin Syamsudin
Makmun, 2004: 36). Selain itu oleh Syaiful Bahri Djamarah motivasi
instrinsik dan ekstrinsik mempunyai pengertian:
a. Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan
berfungsi sehingga tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
b. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi
karena adanya rangsangan atau dorongan dari luar.
Motivasi berkaitan dengan suatu tujuan, dengan demikian
motivasi itu mempengaruhi adanya kegiatan. Sehubungan dengan itu
Sardiman AM ( 2001:84) mengatakan tiga fungsi motivasi sebagai
berikut:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, dalam hal ini, motivasi
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang akan
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut.
Menurut Sudarwan Danim (2004: 32) ada dua teori motivasi yaitu
teori motivasi berprestasi dan teori pengharapan. Dari teori motivasi dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Teori motivasi berprestasi (Achievement Motivation)
Kebutuhan berprestasi merupakan motif yang secara kontras
dapat dibedakan dengan kebutuhan lainnya. Kebutuhan berafiliasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
hampir sama dengan kebutuhan yang disertai cinta dan aktivitas sosial
yang dikemukakan oleh Maslaw. Kebutuhan akan kekuasaan
merupakan dorongan yang muncul dalam diri seseorang untuk duduk
pada posisi paling dominan atau pengatur di dalam kelompoknya.
Kebutuhan berprestasi merupakan suatu motif yang secara kontras
dapat dibedakan dengan kebutuhan lainnya, dan seseorang dapat
dianggap mempunyai motivasi berprestasi, jika dia ingin
mengungguli yang lain. Ada sejumlah karakteristik orang yang
berprestasi tinggi yaitu:
1). Berani mengambil risiko moderat
Risiko moderat adalah risiko yang berada di antara risiko tertinggi
dan risiko terendah. Peserta didik yang terlalu berani mengambil
risiko tertinggi biasanya belajar secara rambang saja.
Sebaliknya, peserta didik yang tidak mau ambil risiko biasanya
hanya ikut arus atau tidak mempunyai prakarsa.
2). Menghendaki umpan balik segera (Immediate Feedback)
Seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi segera
menghendaki umpan balik dari hasil pekerjaannya. Informasi yang
dia dapatkan digunakan untuk meningkatkan prestasinya menjadi
lebih baik. Umpan balik positif tidak membuatnya menjadi
terlena dan umpan balik negatif tidak menimbulkan frustasi yang
berlebihan. Baik kelebihan maupun kekurangan dimanfaatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
untuk keperluan meningkatkan prestasi lebih dari kondisi
sekarang.
3). Keberhasilan diperhitungkan secara teliti
Tipe seseorang seperti ini lebih mementingkan pencapaian tugas
yang dibebankan kepadanya tanpa memperhitungkan secara
berlebihan imbalan apa yang akan dia peroleh. Seseorang lebih
puas dengan segi-segi intrinsik pekerjaan daripada imbalan
materi atau hadiah istimewa segala aspek materiil hanya
merupakan efek sampingan saja dan prestasi yang dicapainya.
4). Mengintegral dengan tugas
Seseorang yang motivasi berprestasinya tinggi menerima tugas
sebagai bagian dari hidupnya. Tugas-tugas atau pekerjaan yang
dihadapi atau dilimpahkan kepadanya tidak dipandang sebagai
beban akan tetapi dilihat sebagai kewajaran.
b. Teori Pengharapan (expectancy theory)
Teori pengharapan tentang motivasi dibangun atas pendekatan
kognitif. Ada tiga konsep esensial yang mendasari motivasi manusia,
yaitu pengharapan, nilai, dan perantaraan. Pengharapan adalah
kepercayaan bahwa usaha seseorang akan membuahkan penampilan
yang sukses. Dengan kata lain bahwa pengharapan adalah kepercayaan
subyektif seseorang, biasanya berupa tindakan yang diikuti oleh rasa
positif yang tinggi terhadap produk yang diinginkan dan tujuan yang
dikehendaki. Jika guru merasa bahwa ada kemungkinan yang tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
untuk memperbaiki orientasi siswa dengan mengembangkan usahanya
sendiri, maka orang itu mempunyai tingkat pengharapan yang tinggi.
Menurut Sudarwan Damin (2004:33) Motivasi dipengaruhi oleh tiga
variabel yang ada di dalam individu pekerja, yaitu:
1). Sifat-sifat individual pekerja.
Sifat-sifat individual pekerja antara lain meliputi kepentingan
setiap individu, sikap, kebutuhan, atau harapan yang berbeda dari
setiap individu. Perbedaan-perbedaan itu membuat kadar motivasi
di dalam diri pekerja menjadi sangat variatif. Individu yang
menginginkan prestasi tinggi akan terdorong dengan pekerjaan
yang mampu meningkatkan harkat dan martabatnya.
2). Sifat-sifat pekerjaan.
Sifat-sifat pekerjaan mencakup tugas-tugas yang harus
dilaksanakan, tanggung jawab yang diemban dan kepuasan yang
muncul. Pekerjaan yang banyak menantang tanggung jawab
mendatangkan kepuasan tertentu dan dapat meningkatkan derajat
motivasi tidak sedikit.
3). Lingkungan kerja dan situasi kerja seseorang.
Pola interaksi antar seseorang sangat mempengarui aktivitasnya
dalam bekerja. Seseorang dapat dimotivator oleh rekan kerja.
Pengharapan atasan dan manfaat organisasi menentukan motivasi
bekerja seseorang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Teori pengharapan didasarkan pada keyakinan bahwa orang
dipengaruhi oleh perasaan mereka tentang gambaran hasil tindakan
mereka. Menurut Hamzah B. Uno (2007: 48) teori pengharapan
merupakan teori yang didasarkan pada apa yang digambarkan sebagai
kemampuan bersenyawa (valence), alat perantara (instrumentality),
dan harapan (expectancy). Kemampuan bersenyawa adalah pilihan
lebih baik seseorang akan tercapainya hasil tertentu. Teori Vroom
dapat dikembangkan dengan sejumlah variabel lain yaitu:
1). Anggapan orang yang bersangkutan akan nilai imbalan.
2). Sejauh mana orang mengharapkan hasil tertentu dan arah
tindakan tertentu.
3). Jumlah upaya yang dikerahkan oleh orang yang bersangkutan.
4). Kemampuan, perangai, dan keahlian tertentu yang mempengaruhi
cara seseorang melakukan pekerjaan dengan baik.
5). Bagaimana orang memandang perannya di dalam organisasi, dan
apa yang mereka anggap sebagai perilaku yang layak.
6). Perasaan tentang imbalan adil untuk upaya yang dilakukan.
7). Kepuasan orang itu mengenai pekerjaan dan organisasi.
6. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
6.1 Pengertian IPS
IPS yang juga dikenal dengan nama social studies adalah kajian
mengenai manusia dengan segala aspeknya dalam sistem kehidupan
bermasyarakat. IPS mengkaji bagaimana hubungan manusia dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
sesamanya di lingkungan sendiri, dengan tetangga yang dekat sampai jauh.
IPS juga mengkaji bagaimana manusia bergerak dan memenuhi kebutuhan
hidupnya. Dengan demikian, IPS mengkaji tentang keseluruhan kegiatan
manusia. Kompleksitas kehidupan yang akan dihadapi siswa nantinya
bukan hanya akibat tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi saja,
melainkan juga kompleksitas kemajemukan masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu, IPS mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
yang berhubungan dengan manusia dan juga tindakan-tindakan empatik
yang melahirkan pengetahuan tersebut.
Sebutan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai mata pelajaran dalam
dunia pendidikan dasar dan menengah di negara kita, secara historis
muncul bersamaan dengan diberlakukannya Kurikulum SD, SMP, dan
SMA tahun 1975. IPS memiliki kekhasan dibandingkan dengan mata
pelajaran lain sebagai pendidikan disiplin ilmu, yakni kajian yang bersifat
terpadu (integrated), interdisipliner, multidimensional bahkan cross-
diciplinary (Numan Somantri, 2001: 101).
Karakteristik ini terlihat dari perkembangan IPS sebagai mata
pelajaran di sekolah yang cakupan materinya semakin meluas. Dinamika
cakupan semacam itu dapat dipahami mengingat semakin kompleks dan
rumitnya permasalahan sosial yang memerlukan kajian secara terintegrasi
dari berbagai disiplin ilmu sosial, ilmu pengetahuan alam, teknologi,
humaniora, lingkungan, bahkan sistem kepercayaan. Dengan cara
demikian pula diharapkan pendidikan IPS terhindar dari sifat ketinggalan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
zaman, di samping keberadaannya yang diharapkan tetap koheren dengan
perkembangan sosial yang terjadi.
Berkaitan dengan pengertian IPS, Barth (1990: 360)
mengemukakan sebagai berikut:
Social studies was assigned the mission of citizenship education,
that mission included the study of personal/social problems in an
interdiciplinary integrated school curriculum that would
emphasize the practice of decision making.
Maksudnya adalah Ilmu Pengetahuan Sosial membawa misi pendidikan
kewarganegaraan termasuk didalamnya pemahaman mengenai individu
atau masalah sosial yang terpadu secara interdisipliner dalam kurikulum
sekolah yang akan menekankan pada praktek pengambilan keputusan.
Sementara itu, menurut National Council for Social Studies
(http://faculty.plattsburgh.edu/susan.mody/432SumB04/NCSSdef.htm)
definisi IPS (social studies) adalah sebagai berikut:
Social studies is the integrated study of social science and
humanities to promote civic competence. Within the school
pogram, social studies provides coordinated, systematic study
drawing upon such diciplines as anthropology, archeology,
economics, geography, history, law, philosophy, political science,
psychology, religion, and sociology as well as appropriate content
from humanities, mathematics and natural sciences.
Artinya, IPS merupakan studi terintegrasi dari ilmu-ilmu sosial
untuk mengembangkan potensi kewarganegaraan yang dikoordinasikan
dalam program sekolah sebagai pembahasan sistematis yang dibangun
dalam beberapa disiplin ilmu, seperti antropologi, arkeologi, ekonomi,
geografi, sejarah, hukum, filsafat ilmu-ilmu politik, psikologi, agama,
sosiologi, dan juga memuat isi dari humaniora dan ilmu-ilmu alam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Senada dengan pendapat Barth di atas, Pusat Kurikulum mendefinisikan
Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu
sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan
budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan
fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner dari
aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah,
geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya (Pusat Kurikulum, 2006: 5).
Sementara itu, dalam Kurikulum 2006, mata pelajaran IPS
disebutkan sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari
SD/MI sampai SMP/MTs. Mata pelajaran ini mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.
Pada jenjang SD/MI, mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah,
Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik
disiapkan dan diarahkan agar mampu menjadi warga negara Indonesia
yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta
damai. Sejalan dengan pengertian umum tersebut, IPS sebagai mata
pelajaran di tingkat sekolah dasar pada hakikatnya merupakan suatu
integrasi utuh dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin
ilmu lain yang relevan untuk merealisasikan tujuan pendidikan di tingkat
persekolahan. Implikasinya, berbagai tradisi dalam ilmu sosial termasuk
konsep, struktur, cara kerja ilmuwan sosial, aspek metode, maupun aspek
nilai yang dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial, dikemas secara
psikologis, pedagogis, dan sosial budaya untuk kepentingan pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Berdasarkan perspektif di atas, secara umum IPS dapat dimaknai
sebagai seleksi dari struktur disiplin akademik ilmu-ilmu sosial yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk
mewujudkan tujuan pendidikan dalam kerangka pencapaian tujuan
pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila (Numan Somantri, 2001:
103).
Pengertian umum ini mengimplikasikan adanya penyederhanaan,
adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari berbagai disiplin akademis ilmu-ilmu
sosial. Kaidah-kaidah akademis, pedagogis, dan psikologis tidak bisa
ditinggalkan dalam upaya pengorganisasian dan penyajian upaya tersebut.
Dengan cara demikian, pendidikan IPS diharapkan tidak kehilangan
berbagai fungsi yang diembannya, apalagi jika dikaitkan secara langsung
dengan pencapaian tujuan institusional pendidikan dasar dan menengah
dalam kerangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
6.2 Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Sebagai bidang ajar di sekolah, IPS memiliki tujuan untuk
mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan sosial dalam
bentuk konsep dan pengalaman belajar yang dipilih atau diorganisasikan
dalam rangka kajian ilmu sosial. Berkaitan dengan tujuan IPS, Menurut
Martorella (1994: 7) menyatakan bahwa:
The Social Studies are selected information and modes of
investigation from the social sciences, selected information from
any area that relates directly to and undestanding of individuals,
groups, and societies and applications of the selectedinformation
to citizenship education.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Artinya, Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan informasi terpilih dan cara-
cara investigasi dari ilmu-ilmu sosial, informasi dipilih dari berbagai
tempat yang berhubungan langsung terhadap pemahaman individu,
kelompok dan masyarakat dan penerapan dari informasi yang dipilih untuk
maksud mendidik warga negara yang baik. Dari pengertian tersebut dapat
dipahami bahwa mata pelajaran IPS di SD bertujuan untuk membentuk
warga negara yang baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan
dan keterampilan yang berguna bagi diri dalam hidup sehari-hari dan
warga negara yang bangga sebagai bangsa Indonesia dan cinta tanah air.
Tujuan pembelajaran IPS (Pusat Kurikulum, 2006: 7) adalah
mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial
yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap
perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap
masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri
maupun yang menimpa masyarakat. Berdasarkan paparan di atas, dalam
perspektif formal dan realistik, IPS di tingkat sekolah pada dasarnya
bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara
yang menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan
nilai (attitudes and values) yang dapat digunakan sebagai kemampuan
mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik. Oleh karena itu,
kegiatan-kegiatan belajar dan mengajar serta situasi berikut ini hendaknya
menjadi orientasi utama pelaksanaan Pendidikan IPS di Sekolah Dasar
diantaranya adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
1) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi,
sejarah dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan
psikologis.
2) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
3) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam
kehidupan sosial.
4) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
5) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional dan global. (Permendiknas No. 22 Tahun 2006)
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan Nilawati Astini (2010: xiv) yang
mengadakan penelitian di Sekolah Dasar Negeri 2 Cakranegara Nusa
Tenggara Barat dengan hasil sebagai berikut: (1) terdapat perbedaan prestasi
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial antara pembelajaran bermedia VCD
interaktif dengan pembelajaran bermedia gambar di Sekolah Dasar 02
Cakranegara F hitung > F tabel atau 10,741 > 6,63 pada taraf signifikan 5 %. (2)
terdapat perbedaan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial antara kelompok
siswa motivasi tinggi dengan kelompok siswa yang mempunyai motivasi
rendah di Sekolah Dasar Dengan terbuktinya hipotesis tersebut membuktikan
bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik prestasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
belajarnya dibandingkan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. (3)
Terdapat interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS siswa SD NegKota
ditunjukkan dengan nilai F sebesar 8,343 dengan nilai signifikan sebesar
0,005 < 0,05.
C. Kerangka Berfikir
a. Perbedaan Pengaruh antara penggunaan Media LCD Proyektor dan
Media Cetak terhadap prestasi belajar IPS
Media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran, dan merupakan sesuatu yang
dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan
kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses
belajar pada diri peserta didik. Media pembelajaran yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas
pembelajaran, dengan demikian penggunaan media pembelajaran yang
tepat kemungkinan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Sedangkan kedua media ini hampir sama atau tidak ada yang lebih
efektif karena media pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi
Ispring free tidak lebih baik dari media cetak.
b. Pengaruh Motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS pada siswa SD
kelas VI
Dengan motivasi belajar diharapkan siswa dapat menguasai
materi pelajaran dengan baik sehingga hasil belajarnya dapat optimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Dalam penelitian ini, diduga siswa yang tidak mempunyai motivasi
dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar dengan
maksimal, sebaliknya siswa yang memiliki motivasi belajar yang
tinggi, baik yang datang dari diri individu maupun dari lingkungan
masyarakat, prestasi belajar siswa dapat meningkat.
c. Interaksi pengaruh media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar IPS
Dalam proses belajar, peran media pembelajaran diduga dapat
membangkitkan motivasi siswa dalam kaitannya melakukan aktifitas
belajar dengan maksimal. Dengan membandingkan antara media
pembelajaran LCD Proyektor dengfan aplikasi ispring free 6.0 dan
media cetak, diharapkan dapat diketahui mana yang lebih besar
pengaruhnya dalam kaitannya dengan meningkatkan motivasi siswa
untuk merespon materi pelajaran, sehingga diharapkan dapat
menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik, khususnya pada mata
pelajaran IPS Siswa kelas VI SD.
D. Hipotesis Penelitian
(X1) Media Pembelajaran LCD
dan Media Cetak
(X2) Motivasi Belajar
- Tinggi
- Rendah
(Y)
Prestasi Belajar IPS
Siswa Kelas VI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Berdasarkan landasan teori dan kerangka fikir yang telah dikemukakan
diatas maka hipotesis penelitian sebagai berikut:
a. Terdapat Perbedaan Pengaruh antara penggunaan Media LCD
Proyektor dan Media Cetak terhadap prestasi belajar IPS.
b. Terdapat perbedaan Pengaruh Motivasi belajar terhadap prestasi
belajar IPS pada siswa SD kelas VI.
c. Terdapat Ineraksi pengaruh media pembelajaran dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar IPS kelas VI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah SD Negeri Kecamatan
Paranggupito Kabupaten Wonogiri yang terdiri dari 19 SDN. Dalam
penelitian ini sampel yang diambil adalah siswa kelas VI Sekolah
Dasar Negeri di Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri 3
kelas dengan rincian 1 kelas untuk uji coba dilakukan di SD Negeri 1
Ketos, 1 kelas eksperimen dengan penerapan media pembelajaran
LCD Proyektor dengan aplikasi Ispringfree 6.0 dilakukan pada SDN
II Ketos , dan 1 kelas kontrol dengan penerapan media pembelajaran
dengan media cetak dilakukan pada SDN I Paranggupito. Teknik
penentuan sampel dengan menggunakan teknik cluster random
sampling. Kegiatan penelitian ini direncanakan mulai September
sampai bulan Desember 2012.
Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada proses
pembelajaran yang diatur oleh kalender akademik sekolah. Program
pembelajaran disiapkan sesuai dengan silabus kelas VI mata pelajaran IPS
Tahun ajaran 2012/2013.
Pelaksanaannya dibagi menjadi tiga tahap:
a. Tahap persiapan meliputi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
1) Penyusunan proposal, pembuatan instrumen penelitian, pengambilan
sampel, perijinan dan uji coba instrumen penelitian.
2) Perancangan media pembelajaran yaitu media pembelajaran yang
akan digunakan.
3) Pembuatan Rencana Pembelajaran
b. Tahap pelaksanaan eksperimen dan pengumpulan data
1) Penentuan kelompok eksperimen dan kelompok secara acak.
2) Kelompok eksperimen dikenai perlakuan menggunakan Slide power
point dengan aplikasi Ispring free dan kelompok kontrol
menggunakan media cetak.
3) Mengadakan post-test pada kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol, selanjutnya data dikumpulkan untuk dianalisis.
c. Tahap analisis data dan penulisan laporan penelitian. Dibawah ini
ditampilkan tabel 1, yaitu tentang alokasi waktu dan kegiatan
penelitian.
Tabel rencana alokasi waktu kegiatan penelitian sebagai berikut:
Tabel 1
Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian
N
o Kegiatan
Agustus September Oktober Nopember Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan
Proposal
V V V
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
2 Seminar
proposal
V
3 Pembuatan
Rencana
Pengajaran,
instrumen tes
kemampuan
menulis
V
4
5
6
7
Pelaksanaan
eksperimen
dan
pengumpulan
data
Analisis data
Penyusunan
Laporan
Ujian Thesis
V V V
V
V
V
V
V
V
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif jenis
eksperimen, yakni dengan menguji cobakan suatu perlakuan/ treatment.
(Sugiyono. 2008: 107) Penelitian eksperimen yang digunakan adalah quasi
experimental design, untuk mencari perbedaan pengaruh penerapan media
pembelajaran berupa LCD Proyektor dengan aplikasi Ispringfree 6.0 dan
Media cetak yang dikontrol dengan kemampuan motivasi belajar.
Secara umum metode eksperimen digunakan untu menegaskan ada
tidaknya pengaruh dari variabel-variabel tersebut, serta mengukur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
besarnya pengaruh dengan cara memberikan perlakuan terhadap kelompok
eksperimen, yang hasilnya dibandingkan dengan hasil kelompok kontrol
yang diberi perlakuan berbeda.
Dalam penelitian ini sekelompok subyek yang diambil dari suatu
populasi dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Setiap kelompok diberi perlakuan
berbeda. Kelompok eksperimen dikenai perlakuan tertentu dalam jangka
waktu dan kelompok tertentu, yaitu diberinya perlakuan pada
pembelajaran IPS dengan LCD Proyektor dengan aplikasi Ispringfree 6.0,
sedangkan kelas kontrol dengan media cetak. Kedua kelompok tersebut
diukur penguasaan materi IPS yaitu berupa penilaian (tes). Sehingga dapat
diketahui pengaruh dari perlakuan yang diberikan tersebut.
1. Rancangan Penelitian
Ditinjau dari jenis penelitiannya, penelitian ini termasuk
eksperimen semu karena peneliti mengamati orang lain yang sedang
mengadakan eksperimen. Data yang diperoleh kemudian ditabulasikan
yang menggunakan desain factorial 2 x 2.
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan melakukan uji
hipotesis yang menggunakan teknik Analisa Varians (ANAVA) 2 jalan.
Menurut Suharsimi Arikunto (2000: 546) Analisis Varian 2 jalan
merupakan teknik analisis data penelitian dengan disain factorial dua
factor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
2. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan. Urutan kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Melakukan observasi di SD se Kecamatan Paranggupito meliputi
observasi objek penelitian, pengajaran dan fasilitas yang dimiliki.
b. Mengelompokkan sekolah berdasarkan nilai ujian tingkat SD
c. Memilih sekolah mana yang akan digunakan untuk penelitian dan
sekolah untuk uji coba instrumen.
d. Mengambil nilai rapot kemampuan awal untuk uji keseimbangan.
e. Memberikan perlakuan berupa pengajaran menggunakan media
pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispringfree 6.0 dan
Media cetak pada kedua sekolahan yang dipilih.
f. Memberikan test prestasi belajar dan test kemampuan motivasi belajar
g. Mengolah dan menganalisis data penelitian.
h. Menguji hipotesis dan mengambil kesimpulan.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan sampel
1. Penetapan Populasi
Menurut Sugiono (2010: 61) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
yang ada pada obyek/ subyek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh
karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti itu.
Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa kelas VI Sekolah
Dasar Negeri Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri dengan
pertimbangan pada tahun tersebut menggunakan media pembelajaran yang
dimaksud. Adapun jumlah sekolah terdiri 19 sekolah dengan jumlah
siswa kelas VI sebanyak 380 siswa.
2. Sampel
Suharsimi Arikunto (2006: 109) mengemukakan bahwa “Sampel
penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan kelompok hasil
individu yang diamati dan dapat digeneralisasikan terhadap populasi
penelitian sekaligus dapat meramalkan keadaan populasi. Dalam penelitian
ini yang menjadi sampel penelitian adalah salah satu kelas di SDN II Ketos
sebagai sebanyak 30 siswa adalah kelas eksperimen dan satu kelas di SDN
I Paranggupito sebanyak 30 siswa sebagai kelas kontrol.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Tujuan penarikan sampel adalah untuk memperoleh informasi
mengenai suatu populasi. Maka penting sekali diusahakan agar individu-
individu yang dimasukkan ke dalam sampel itu merupakan sampel
representatif yang benar-benar mewakili semua individu yang ada di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
dalam populasi. Artinya, jika ingin membuat generalisasi yan meyakinkan,
maka sampel yang diambil dari populasi benar-benar representatif.
Sekolah yang ada di Kecamatan Paranggupito sejumlah 19 sekolah
diantanya adalah:
1. SDN I Johunut
2. SDN II Paranggupito
3. SDN III Songbledeg
4. SDN II Ketos
5. SDN I Gudangharjo
6. SDN II Songbledeg
7. SDN I Ketos
8. SDN II Sambiharjo
9. SDN I Gunturhrj
10. SDN I Paranggupito
11. SDN I Sambiharjo
12. SDN III Paranggupito
13. SDN II Johunut
14. SDN I I Gunturharjo
15. SDN III Gunturharjo
16. SDN I Gendayakan
17. SDN II Gendayaka
18. SDN III Gendayakan
19. SDN III Ketos
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling dalam penelitian ini
dilakukan dengan cluster random sampling Dari masing-masing
kelompok dipilih secara acak satu sekolah yang akan dijadikan sebagai
sampel, ternyata dari kelompok terpilih SDN II Ketos sebagai kelas
eksperimen dengan media pembelajaran LCD Proyektor dengan
aplikasi Ispring Free 6.0 dan dari terpilih SDN I Paranggupito sebagai
kelas control dengan media pembelajaran media cetak.
4. Uji Kesetaraan
Uji kesetaraan dimaksudkan untuk mengetahui apakah kelompok
eksperimen dan kelompok control berangkat dari kondisi awal yang sama
sebelum eksperimen, uji kesetaraan dilakukan dengan membandingkan
mean pre tes antara kelompok eksperimen dan kelas control dengan
menggunakan uji t. Menurut Sudjana (2005:239) langkah-langkah
pengujian kesetaraan adalah sebagai berikut:
Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0 : X1 = X2
H1 : X1 ≠ X2
Keterangan:
X1 = Rata-rata kelas tes prestasi belajar IPS siswa Kl VI SDN II Ketos
X2 = Rata-rata kelas tes prestasi belajar IPS siswa kelas VI SDN I
Paranggupito.
Apabila varians dari kedua kelas sama, maka rumus yang digunakan
adalah rumus sebagai berikut:
t= X1 – X2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
s 1 + 1
n1 n2
s = ( n1 - 1 ) S12
+ ( n2 – 1 ) s2
n1 + n2 – 2
Keterangan:
X1 = Rata-rata kelas tes prestasi belajar IPS siswa Kl VI SDN II Ketos
X2 = Rata-rata kelas tes prestasi belajar IPS siswa kelas VI SDN I
Paranggupito
n1 = Banyaknya siswa kelas belajar IPS SDN II Ketos
n2 = Banyaknya siswa kelas prestasi belajar IPS SDN I Paranggupito
S12
= Varians nilai kelas tes prestasi belajar IPS SDN II Ketos
S22 = varians nilai kelas tes prestasi belajar IPS SDN I paranggupioto
Derajat kebebasan untuk t adalah (n1 + n2 – 2) dengan peluang ( 1 - α) α =
taraf signifikan. Dalam penelitian ini diambil taraf signifikan 5 % dengan
criteria pengujian jika –t table < t hitung <t table, maka H0 diterima.
Tabel 2
Independent Samples Test
.004 .948 -1.25 58 .215 -1.8667 1.4901
-1.25 58.0 .215 -1.8667 1.4901
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
PREST_1
F Sig.
Levene's Test
for Equality of
Variances
t df
Sig.
(2-tailed)
Mean
Dif ference
Std. Error
Dif ference
t-test for Equality of Means
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Hasil pengujian kesetaraan bahwa t hitung = -1.25 dan t table = 1,980 yang
berarti bahwa t hitung = -1,25 < ttabel 1,980 dengan tingkat probabilitas 5%
dan derajad kebebasan (dk) = 78. Hal ini menunjukkan bahwa harga t hitung
< ttabel, sehingga dapat disimpulkan H0 diterima dan Ha ditolak, artinya
bahwa terdapat kesamaan rata-rata (setara) kondisi kelas antara SDN II
Ketos dan SDN I Paranggupito.
D. Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Bebas
1. Penggunaan Media Pembelajaran.
Media LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring free 6.0 merupakan
salah satu pembelajaran yang modern yang sesuai dengan
pembelajaran IPS Karena media ini berupa gambar bergerak yang
disertai dengan suara dan dikondisikan suasana pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa sehingga tidak membosankan dan
materi dapat di sampaikan dengan baik.
Media Cetak merupakan media pembelajaran dengan tulisan
berupa buku, LKS, Peta dan gambar. Media ini dapat dibuat
Group Statis tics
30 68.4333 5.7756 1.0545
30 70.3000 5.7664 1.0528
KELOMPOK
Media Cetak
Is Pring Free
PREST_1
N Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
dengan sistematik dan siswa bisa mencatat atau mengcopi
diharapkan dengan catatan siswa bisa menerima atau belajar
sehingga materi dapat dikuasainya.
Penelitian dilakukan dengan memberikan perlakuan yang berbeda
kepada dua kelompok yaitu :
X 1 ; yaitu kelompok yang diberi perlakuan media LCD Proyektor
dengan aplikasi ispringfree 6.0
X2 : yaitu kelompok yang diberi perlakuan media cetak
Motivasi merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya
belajar. Motivasi dianggap sebagai dorongan yang mengerakkan
dan mengarahkan perilaku manusia.
Motivasi belajar dibedakan dalam 2 variasi :
M1 :Motivasi belajar IPS tinggi.
M2 : Motivasi belajar IPS rendah.
Motivasi Belajar
Data berupa motivasi belajar diperoleh dengan menggunakan
kuisener atau angket.
b. Variabel terikat
Untuk memperoleh data berupa prestasi belajar IPS, peneliti
menggunakan instrument penelitian berupa tes kemampuan
( achievement test).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Prestasi belajar IPS yang dimaksudkan disini adalah hasil
belajar yang diraih siswa selama mengikuti pembelajaran yag
dilakukan baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol yang
dilangsungkan selama penelitian berlangsung dengan materi pelajaran
IPS. Cara mengukurnya adalah dengan instrumen test yang telah
dipersiapkan sebelumnya, yaitu sejumlah soal multiplechoice atau
pilihan ganda sebanyak 30 butir soal.
Skala pengukurannya adalah skala pengukuran interval dimana
jarak dua titik pada skala sudah diketahui. Dengan indikator nilai tes
prestasi belajar IPS siswa kelas VI SD.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah:
a. Tes
Menurut Djemari Mardapi (2008: 67) tes merupakan sejumlah
pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar atau salah, yang intinya
pertanyaan tersebut membutuhkan jawaban sebagai tanggapan dengan
tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang.
Menurut Sugiyono (2008: 199) tes merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan kepada responden untuk dijawab.
Dalam penelitian ini metode tes digunakan untuk mengumpulkan
data prestasi siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
setelah diberi perlakuan. Yang dalam hal ini perlakuannya adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
penggunaan LCD Proyektor dengan aplikasi Ispringfree 6.0 dan Media
cetak dalam pembelajaran serta untuk mengukur kemampuan motivasi
siswa dimasing-masing kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
Tes merupakan profil hasil belajar yang berbentuk tulisan. Profil
hasil belajar digunakan untuk tolok ukur kemampuan siswa. Fungsi profil
pada pendidik digunakan sebagai dasar pembelajaran selanjutnya. Pada
penelitian ini profil dibuat pada eksperimen atau kelas yang dikenai
evaluasi yang berupa tes.
Adapun tes yang digunakan adalah sebagai berikut :
(1). Nama tes : Obyektif Tes
(2). Bentuknya : Pilihan Ganda
(3) Jumlah Option : 4 jawaban
(4). Ranahnya : Cognitif
(5). Banyak Soal : 30 butir.( 1 KD
(6). Skor Maksimal : 30
(7). Skor terendah : 0
(8). Apresiasi jawaban : Salah = 0, Benar = 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Test untuk mengukur Prestasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VI SD
N
O
SK
KD
INDIKATOR
MATERI
KETERANGAN
BENTUK
SOAL
JML
SOAL
NO
SOAL
1. 1.
Memaham
i
perkemba
ngan
wilayah
Indonesia
kenampak
an alam
dan
keadaan
sosial
negara-
negara di
Asia
Tenggara
serta
benua-
benua
1.1
memba
ndingka
n ke-
nampak
an alam
dan
keadaan
sosial
negara-
negara
tetangg
a
Menunjuka
n tentang
kenampaka
n alam
negara-
negara
tetangga
Mampu
menunjukk
an letak
wilayah
negara-
negara
tetangga
melalui
peta
o Membandin
gkan
kenampakan
alam dan
keadaan
sosial
negara-
negara
tetangga.
kenamp
akan
alam
dan
keadaan
sosial
negara-
negara
tetangga
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
9
6
6
1,2,3,4,5
,6
9, 10,
11, 14
13, 25,
12,
15,16,17
7,8,21,
20, 26,
27,
Menyebutk
an mata
uang
Negara-
negara
tetangga
Menybutka
n ibu kota
nrgara-
negara
tetangga
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
4
5
18, 23,
30,12
28, 19,
22,
24,29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
b. Angket
Dalam penelitian ini menggunakan instrumen angket.
Pengembangan angket didasarkan pada kisi-kisi dan soal angket. Dengan
demikian instrumen yang dipakai untuk mengukur variabel dalam
penelitian ini meliputi: pengukuran variabel motivasi belajar. Karena
instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen
harus mempunyai skala dan skala yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan skala Likerts Summated Ratings (LSR), dengan
alternatif pilihan 1 sampai dengan 5 jawaban. Dengan gradasi sangat
positif sampai sangat negatif dengan pernyataan sebagai berikut:
(a). Bentuknya : Skala Likert
(b). Ranahnya : Sikap ( Afektif ).
(d). Banyak pernyataan : 30 butir.
(e) Banyak option : 5.macam
(f). Skor setiap nomor : terendah 1, dan tertinggi 5
(g). Skor maksimum : 150
Skor 5 = sangat baik Skor 5 = sangat sering
Skor 4 = baik Skor 4 = sering
Skor 3 = cukup Skor 3 = cukup
Skor 2 = kurang Skor 2 = jarang
Skor 1 = sangat kurang Skor 1 = sangat jarang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Siswa.
Variabel Aspek yang diamati Indikator No butir
Jml (+) (–)
Motivasi belajar siswa
1. ATENSI (Minat )
Siswa berminat mengikuti pelajaran IPS. 1,2 4,9 4
Siswa berminat mengikuti kegiatan diskusi kelas..
30 1
2. RELEVANSI ( Kesesuaian/Bermanfaat)
Ketekunan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru.
5 6 2
Ketekunan siswa dalam mengikuti kegiatan diskusi.
10,11 2
Ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
13 1
3. CONFIDENSI (Rasa Percaya Diri)
Kemandirian siswa dalam memperhatikan penjelasan guru
14 1
Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal-soal.
20,22,23
19,21,27
6
Kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru
16,17 18 3
Kemandirian siswa dalam bertanya.
25 24 2
Kemandirian siswa dalam mengemukakan pendapat.
6 1
4. STATISFACTION (Kepuasan)
Kepuasan siswa dalam mengikuti pelajaran
3 1
Kepuasan siswa dalam mengikuti kegiatan diskusi kelas
12 7,8 3
Kepuasan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru
15 1
Kepuasan siswa dalam mengerjakan soal-soal.
28 1
Kepuasan siswa dalam mengemukakan pendapat.
29 1
Jumlah
16 14 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
c. Uji Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang telah disusun kemudian dujicobakan
terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran dan daya beda butir-butir soal dalam instrument penelitian.
Metode tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda. Sebelum tes dan
angket ini digunakan terlebih dahulu diadakan uji coba kepada responden
dengan jumlah 30 responden selain sampel penelitian, untuk mengetahui
validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Setelah diujicobakan,
kemudian dilakukan analisis butir soal tes sebagai berikut:
1. Tes
1) Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk instrumen ini supaya tes mempunyai validitas isi, harus
diperhatikan hal-hal berikut (Budiyono, 2003: 58):
a) Tes harus dapat mengukur sampai berapa jauh tujuan
pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan.
b) Penekanan materi yang akan dijadikan seimbang dengan
penekanan materi yang diajarkan
c) Materi pelajaran untuk menjawab soal-soal ujian sudah
dipelajari dan dapat dipahami oleh tester.
Dalam penelitian ini tes prestasi belajar yang penulis
gunakan adalah tes obyektif, dengan setiap jawaban benar diberi
skor 1, dan setiap jawaban salah diberi skor 0. Sehingga untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
menghitung tingkat reliabilitas tes ini digunakan rumus Kuder-
Richardson dengan KR-20, yaitu:
))(1
(2
2
11
t
iit
s
qps
n
nr
keterangan:
r11 = indeks reliabilitas instrumen
n = banyaknya butir instrumen
st2 = variansi total
pi = proporsi subyek yang menjawab benar pada butir ke-i
qi = 1 - pi
Soal dikatakan reliabel jika r11 > 0,7
Hasil uji reliabilitas tes pilihan ganda dalam penelitian ini
dikatakan reliabel jika r11 > 0,7.
Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dengan cara “One
Shot” atau pengukuran sekali aja, dengan program SPSS 30
memberikan fasilitas untuk reliabilitas dengan uji statistik.
Cronbach Alpha ( a). Suatu tes dinyatakan reliabel, jika nilai
Cronbach Alpha ( a) > 0,60 ( Imam Ghozali,2005 : 420 )
Dari hasil uji coba dengan pengolahan data menggunakan bantuan
SPSS 30, menunjukkan tingkat reliabilitas = 0.89.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Dari perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen soal
tes prestasi belajar dapat dilihat pada lampiran 3 berdasarkan tabel
tersebut dapat diketahui bahwa hasil perhitungan validitas dan
reliabilitas diperoleh r hitung pada setiap pertanyaan sejumlah 30
butir soal variabel prestasi belajar yang dipilih, nilainya lebih besar
dari r tabel sebesar 0,312 dan koefisien reliabilitas 0,891. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pertanyaan yang tergabung dalam
variabel prestasi belajar adalah valid dan reliabel untuk dijadikan
instrumen penelitian.
2). Daya Pembeda
Daya pembeda digunakan untuk mengetahui memadai tidaknya
butir soal. Daya pembeda yang dipakai penulis adalah:
DP = Daya Pembeda
Ba = Jumlah jawaban benar kelompok atas
Bb = Jumlah jawaban benar kelompok bawah
n = Jumlah peserta tes
Tabel 4
Kategori Dan Klasifikasi
No Daya Beda Klasifikasi
1 40,0 Dipakai
2 0,20 – 0,39 Dipakai
3 19,0 Dibuang
Sumber: Pargiyo, 2007
n
BbBaDP
2
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Dari hasil uji coba dengan pengolahan data menggunakan bantuan
SPSS , menunjukkan indeks daya pembeda setiap item tes sebagai
berikut:
No.
Item
Indeks Daya
Pembeda
No.
Item
Indeks
Daya
Pembeda
No. Item
Indeks
Daya
Pembeda
1 0.27 11 0.27 21 0.47
2 0.67 12 0.47 22 0.00
3 0.47 13 0.47 23 0.60
4 0.40 14 0.40 24 0.47
5 -0.13 15 0.47 25 0.47
6 0.33 16 -0.07 26 0.53
7 0.33 17 0.67 27 0.47
8 0.40 18 0.53 28 0.53
9 0.67 19 0.27 29 0.47
10 0.47 20 0.40 30 0.60
2) Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran
yang memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
Untuk memenuhi tingkat kesukaran tiap-tiap tes digunakan rumus :
Rumus:
P = indeks kesukaran
B = banyak peserta tes yang menjawab benar
J
BP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Js = jumlah peserta tes
Dalam penelitian ini soal tes yang dipakai jika 0,30 70,0P
Dari hasil uji coba dengan pengolahan data menggunakan bantuan
SPSS , menunjukan taraf kesukaran setiap item tes sebagai berikut pada
lampiran 6.
2. Angket
1) Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas adalah uji tentang kemampuan siswa terhadap
kuesioner sehingga benar-benar dapat mengukur apa yang ingin
diukur. Untuk menguji validitas item-item pertanyaan dengan
membuat korelasi skor pada item tersebut (yang diuji) dengan skor
total. Kriteria uji validitas (rule of thumb) adalah 0,3. Jika korelasi
sudah lebih dari 0,3 pertanyaan yang dibuat dikategorikan sahih/
valid.
Pengujian validitas daftar pertanyaan dilakukan dengan
mengkorelasikan skor pada masing-masing item dengan skor
totalnya. Teknik korelasi seperti ini dikenal dengan teknik korelasi
Product Moment, (Husein Umar, 2002: 84) yang rumusnya sebagai
berikut:
2222xy
Y)( -Yn )X(Xn
Y)X)(( - XYn r
Keterangan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
r = korelasi Skor variabel X dan Y terhadap total skor
X = jumlah skor item pertanyaan variabel X
Y = jumlah skor item pertanyaan variabel Y
XY = Skor variabel X dan variabel Y
Untuk mengetahui apakah nilai korelasinya signifikan atau
tidak, maka diperlukan tabel signifikan nilai r Product Moment
yang dapat dilihat dalam tabel statistik. Pengoperasian uji validitas
dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS Release
30 versi Windows Expe. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran 2.3.
Suatu kuesioner disebut reliabel/handal jika jawaban-
jawaban responden konsisten. Reliabilitas dapat diukur dengan
jalan mengulang pertanyaan yang mirip pada nomor-nomor
berikutnya, atau dengan jalan melihat konsistensinya (diukur
dengan korelasi) dengan pertanyaan lain.
Untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya
merupakan rentangan antara beberapa nilai (misalnya 0-10) atau
yang terbentuk skala 1-3, 1-5 atau 1-7 dan seterusnya, maka
digunakan rumus Alpha. Rumus Alpha yang digunakan yaitu
sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2002: 171).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
2
1
2
11 11
b
k
kr
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ 2
ba = jumlah varians butir
2
1 = varians total
Dalam pengujian ini dilakukan dengan cara one shot atau
pengukuran sekali saja. Program SPSS memberikan fasilitas untuk
reliabilitas dengan uji statistik. Cronbach Alpha ( ). Suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha ( ) >
0,60 (Imam Ghozali, 2005: 42). Dapat diketahui bahwa nilai
koefisien Cronbach Alpha pada masing-masing variabel nilainya
lebih besar dari 0,60, sehingga butir-butir pertanyaan dalam
variabel penelitian dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk
analisis data selanjutnya.
Hasil perhitungan pengujian validitas dan reliabilitas
instrumen motivasi belajar dapat dilihat pada lampiran 4.
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketagui perhitungan validitas
dan reliabilitas riperoleh rhitung pada setiap pertanyaan yang
dipilih pada variabel motivasi belajar nilainya lebih besar dari r
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
tabel sebesar 0,312 dengan koefisien reliabilitas 0,936. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pertanyaan yang tergabung dalam
variabel motivasi belajar adalah valid dan reliabel untuk dijadikan
instrumen penelitian.
F. Tehnik Analisis Data
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Normalitas distribusi skor variabel hasil penelitian dapat diuji
dengan berbagai teknik, tergantung berbagai jenis data atau bentuk
distribusinya. Data dalam penelitian in merupakan data interval, dan
skor mentahnya terdistribusi secara tunggal. Oleh karena itu Teknik
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dipandang cocok untuk
keperluan ini. Kriteria kenormalan yang digunakan adalah : suatu
distribusi nilai variabel dianggap normal jika nilai signifikasi pada
hasil uji Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari nilai probalitasnya
(0,05). Data yang akan mengalami uji prasyarat adalah data yang akan
dianalisis untuk pengujian hipotesis, yaitu data skor dari uji prestasi
mata pelajaran IPS yang diporoleh melalui pengamatan setelah
eksperimen berakhir.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah bahwa variansi populasi kelompok
satu sama besar dengan variansi populasi kelompok dua. Asumsi ini
dapat diuji secara empirik dengan menggunakan berbagai teknik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
statistik, yaitu menguji hipotesis nol bahwa 2
2
2
1 (Furqon, 2002:
169).
2
)1()1(
21
2
22
2
112
nn
SnSnSgab
Keterangan:
2
gabS = asumsi homogenitas variansi
2
1S dan 2
2S = variansi sampel
n = jumlah subyek
Untuk pengujian homogenitas menggunakan bantuan SPSS
2. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini menggunakan analisis data Anava 2 jalan (Two
Way Analysis of Variance). Analisis data ini digunakan jika variabel
kategori independen jumlahnya dua (2).
Tabel 5: Anava
Motivasi belajar
Media Pembelajaran
LCD (aplikasi
Ispring free)
(A1)
Media Cetak
(A2)
Motivasi belajar tinggi (B1) A1 B1 A2 B1
Motivasi belajar rendah (B2) A1 B2 A2 B2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Keterangan:
A1 B1 = pembelajaran dengan media pembelajaran LCD
( Aplikasi Ispring free) dengan motivasi belajar tinggi
A2 B1 = pembelajaran dengan media pembelajaran Media cetak
dengan motivasi belajar tinggi
A1 B2 = pembelajaran dengan media pembelajaran LCD
( Aplikasi Ispring free) dengan motivasi belajar rendah
A2 B2 = pembelajaran dengan media pembelajaran Media cetak
dengan motivasi belajar rendah.
Adapun rumus untuk menghitung Anava 2 jalan (Two Way
Analysis of Variance) adalah sebagai berikut (Furqon, 2002: 185):
)1)(2(2
)1)(2;1( nn tF
Langkah-langkah untuk mencari besarnya rasio-F (Bambang
Soepeno, 1997: 181):
a. Mencari jumlah simpangan kuadrat tiap-tiap skor dari mean
keseluruhan (mean total). Besaran ini disebut jumlah kuadrat
keseluruhan (total sum of square).
b. Mencari jumlah kuadrat antar kelompok (Sum of Squares
Between/among groups). Yaitu jumlah kuadrat keseluruhan yang
disebabkan oleh penyimpangan mean kelompok dari mean
keseluruhan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
c. Mencari jumlah kuadrat di dalam kelompok (sum of square within
groups), yaitu jumlah kuadrat keseluruhan yang disebabkan oleh
penyimpangan tiap-tiap skor dari mean kelompok masing-masing.
d. Mencari jumlah kuadrat antar baris, yaitu jumlah dari simpangan
kuadrat yang disebabkan oleh perbedaan antara mean-mean baris
dengan mean keseluruhan.
e. Mencari jumlah kuadrat antar kolom. Yaitu jumlah dari simpangan
kuadrat yang disebabkan oleh perbedaan antara mean-mean kolom
dengan mean keseluruhan.
f. Mencari interaksi jumlah kuadrat, yaitu bagian dari simpangan antara
mean kelompok dan mean keseluruhan yang tidak disebabkan oleh
perbedaan baris atau perbedaan kolom.
g. Menentukan derajat kebebasan (db), yang dikaitkan dengan setiap
sumber variansi.
h. Mencari nilai kuadrat mean (MS), dengan cara membagi setiap jumlah
kuadrat (SS) dengan besaran derajat kebebasan (db) masing-masing
proses perhitungannya.
i. Mencari harga rasio F, untuk mempermudah cara penghitungannya,
terlebih dahulu direkapitulasikan hasil perhitungan-perhitungan yang
telah dilakukan sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan deskripsi IPS data hasil penelitian, uji
persyaratan analisis, pengujian hipotesis, serta keterbatasan penelitian. Data hasil
penelitian akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan diagram.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik Analisis Varians (ANAVA), dan uji
lanjut setelah hipotesis terbukti dengan menggunakan teknik uji Scheffe.
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Berikut ini disajikan secara berturut-turut gambaran deskripsi IPS data
mengenai hasil belajar mata pelajaran IPS, melalui pembelajaran dengan
media pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 terhadap
siswa dengan motivasi belajar tinggi dan rendah maupun dengan pembelajaran
dengan media pembelajaran cetak terhadap siswa yang mempunyai motivasi
belajar tinggi dan rendah.
1. Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan Media Pembelajaran LCD
Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0
Dari hasil analisis mengenai motivasi belajar mata pelajaran IPS
dengan media pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free
6.0 diketahui bahwa : n = 30 skor tertinggi = 100 dan skor terendah = 71
sehinga rentangannya = 70. Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang
dibantu dengan program SPSS 30 diperoleh Rerata = 75.0627 simpangan
baku = 12.7170. Distribusi frekuensi skor prestasi mata pelajaran IPS pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
kelompok siswa dengan motivasi belajar tinggi dapat dilihat pada tabel 6
dan gambar 1 grafik histogram dibawah ini.
Tabel 6. Frekuensi Skor Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan
Media Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring
Free 6.0
Kelas Interval F F (%)
51 – 60 0 0
61 – 70 1 03.33%
71 – 80 8 26.66%
81 – 90 15 50.00%
91 – 100 6 20.00%
30 100%
Gambar 1. Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Skor Motivasi Belajar
Mata Pelajaran IPS dengan Media Pembelajaran LCD
Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
2. Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan Media Pembelajaran Media
Cetak.
Dari hasil analisis mengenai motivasi belajar mata pelajaran biologi
dengan media pembelajaran LCD Proyektor dengan Media cetak
diketahui bahwa : n = 30 skor tertinggi = 99 dan skor terendah = 59
sehinga rentangannya = 60. Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang
dibantu dengan program SPSS 30 diperoleh Rerata = 50.0010 simpangan
baku = 7.5189. Distribusi frekuensi skor mptivasi mata pelajaran IPS pada
kelompok siswa dengan motivasi belajar tinggi dapat dilihat pada tabel 7
dan gambar 2 grafik histogram dibawah ini.
Tabel 7. Frekuensi Skor Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan
Media Pembelajaran Media Cetak
Kelas Interval F F (%)
51 – 60 1 3.33%
61 – 70 1 3.33%
71 – 80 7 23.33%
81 – 90 14 46.33%
91 – 100 7 23.33%
30 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Gambar 2. Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Skor Motivasi Belajar
Mata Pelajaran IPS dengan Media cetak
Data motivasi untuk kelompok kelas Media Pembelajaran LCD
Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 Lihat pada Lampiran 12
Gambar 3. Kurva skor motivasi untuk kelas Media Pembelajaran LCD
Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Berdasarkan nilai skor motivasi diperoleh gambar kurva motivasi di atas
sehingga dapat diketahui bahwa N untuk LCD Proyektor dengan aplikasi
Ispring Free 6.0 = 30 siswa dengan perincian : untuk kelompok siswa
motivasi tinggi = 14 siswa dan kelompok siswa motivasi rendah = 16 siswa
diperoleh skor rata-rata 75.0627 dan standart deviasi = 12.7170 Sehingga skor
motivasi skor rata-rata, maka dapat dikatakan bahwa siswa tersebut
memiliki motivasi tinggi dan sebaliknya jika skor motivasi skor rata-rata,
maka siswa tersebut memiliki motivasi rendah.
Data motivasi untuk kelompok kelas Media Cetak dapat dilihat pada lampiran
12.b
Gambar 4. Kurva skor motivasi untuk kelas Media Cetak
Berdasarkan dari gambar kurva motivasi di atas maka dapat dijelaskan bahwa
N untuk Media cetak = 30 siswa, dengan perincian kelompok siswa motivasi
tinggi = 15 siswa, kelompok siswa motivasi rendah = 15 siswa, sehingga skor
rata-rata = 50.0010, dan standart deviasi = 7.5189. Sehingga skor motivasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
skor rata-rata, maka dapat dikatakan bahwa siswa tersebut memiliki motivasi
tinggi dan sebaliknya jika skor motivasi skor rata-rata, maka siswa tersebut
memiliki motivasi rendah. Data Skor Prestasi Belajar untuk kelompok Media
Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 dapat dilihat
pada lampiran 12.c
Gambar 5. Kurva skor prestasi untuk kelas Media Pembelajaran LCD
Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0
Berdasarkan dari gambar kurva prestasi di atas maka dapat dijelaskan bahwa
N untuk Media Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0
= 30 siswa, dengan rincian skor tinggi = 30 siswa, skor rendah = 0 siswa,
sehingga diperoleh skor rata-rata = 75.0627 dan standart deviasi = 12.7170.
Jika skor prestasi skor rata-rata, maka dapat dikatakan bahwa siswa tersebut
memiliki prestasi tinggi dan sebaliknya jika skor prestasi skor rata-rata,
maka siswa tersebut memiliki prestasi rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Data Skor Prestasi Belajar untuk kelompok Media Cetak dapat dilihat
pada lampian 12.d
Gambar 6. Kurva skor prestasi untuk kelas Media Cetak
Berdasarkan dari gambar kurva prestasi di atas maka dapat dijelaskan bahwa
N untuk Media cetak = 56 siswa, dengan rincian skor tinggi = 27 siswa, skor
rendah = 14 siswa, sehingga diperoleh skor rata-rata = 19,84, dan standart
deviasi = 4,402. Jika skor prestasi skor rata-rata, maka dapat dikatakan
bahwa siswa memiliki prestasi tinggi.
3. Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan Media Pembelajaran
Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0
Dari hasil analisis mengenai prestasi belajar mata pelajaran biologi
dengan media pembelajaran VCD diketahui bahwa : n = 30, skor tertinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
= 27 dan skor terendah = 16 sehingga rentangannya = 11 Berdasarkan
perhitungan statistik dasar yang dibantu dengan program SPSS diperoleh
Rerata = 75.0627 simpangan baku = 12.7170. Distribusi frekuensi skor
presatasi belajar mata pelajaran IPS dengan media pembelajaran dapat
dilihat pada tabel 13 dan gambar 7 grafik histogram dibawah ini.
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS
yang Diajar dengan Media Pembelajaran Media Pembelajaran
Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0
Gambar 7. Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata
Pelajaran IPS yang Diajar dengan Media Pembelajaran
Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0
Kelas Interval F F (%)
14 – 16 6 20.00%
17 – 19 7 23.33%
20 – 22 7 23.33%
23 – 25 8 26.66%
26 – 28 2 2.00%
30 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
4. Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan Media Cetak
Dari hasil analisis mengenai prestasi belajar mata pelajaran biologi
dengan media pembelajaran Media Cetak diketahui bahwa : n = 30, skor
tertinggi = 18 dan skor terendah = 10 sehinga rentangannya = 2
Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang dibantu dengan program
SPSS diperoleh Rerata = 50.0010 simpangan baku = 7.5189. Distribusi
frekuensi skor prestasi belajar mata pelajaran IPS dengan media Cetak
dapat dilihat pada tabel 14 dan gambar 8 grafik histogram dibawah ini.
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS
yang Diajar dengan Media Cetak
Kelas Interval F F (%)
10 – 12 8 26.66%
13 – 15 17 56.66%
16 – 18 5 16.66%
19 – 21 0 0 %
22 – 24 0 0 %
25 – 27 0 0 %
30 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Gambar 8. Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata
Pelajaran IPS yang Diajar dengan Media Cetak
5. Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Kelompok Siswa dengan Motivasi
Belajar Tinggi
Dari hasil analisis mengenai prestasi belajar mata pelajaran IPS
pada kelompok siswa dengan motivasi belajar tinggi diketahui bahwa :
n = 29 , skor tertinggi = 27 dan skor terendah = 16 sehinga rentangannya
= 11 Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang dibantu dengan
program SPSS diperoleh Rerata = 67.9459 simpangan baku = 19.1757
Distribusi frekuensi skor prestasi belajar mata pelajaran IPS pada
kelompok siswa dengan motivasi belajar tinggi dapat dilihat pada tabel 15
dan gambar 9 grafik histogram dibawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Tabel 15. Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Pada
Kelompok Siswa Dengan Motivasi Belajar Tinggi
6. Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Kelompok Siswa dengan Motivasi
Belajar Rendah
Dari hasil analisis mengenai prestasi belajar mata pelajaran biologi
pada kelompok siswa dengan motivasi belajar rendah diketahui bahwa :
n = 31, skor tertinggi = 19 dan skor terendah = 12 sehinga rentangannya =
7. Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang dibantu dengan program
SPSS diperoleh Rerata = 57.4671 simpangan baku = 11.2690. Distribusi
frekuensi skor prestasi belajar mata pelajaran IPS pada kelompok siswa
dengan motivasi belajar rendah dapat dilihat pada tabel 20 dan gambar 10
grafik histogram dibawah ini.
Kelas Interval F F (%)
14 – 16 6 20.68%
17 – 19 6 20.68%
20 – 22 7 24.13%
23 – 25 8 27.58%
26 – 28 2 6.98 %
29 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Tabel 16 Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Pada
Kelompok Siswa Dengan Motivasi Belajar Rendah
Kelas Interval F F (%)
9 – 10 3 9.67%
11 – 12 4 12.90%
13 – 14 9 29.03%
15 – 16 15 48.38%
17 – 18 0 0 %
19 – 20 0 0 %
31 100%
Gambar 09. Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Skor Prestasi Belajar
Mata Pelajaran IPS dengan Siswa Dengan Motivasi Belajar
Rendah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
7. Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media
Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 Pada
Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi
Dari hasil analisis mengenai prestasi belajar mata pelajaran biologi
dengan VCD pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi diketahui
bahwa : n = 14, skor tertinggi = 27 dan skor terendah = 21 sehingga
rentangannya = 6. Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang dibantu
dengan program SPSS diperoleh Rerata = 85.7164 simpangan baku =
8.3265. Distribusi frekuensi skor prestasi belajar prestasi belajar biologi
pada kelompok siswa dengan media pembelajaran Pembelajaran LCD
Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 pada siswa yang memiliki
motivasi belajar tinggi dapat dilihat pada tabel 17 dan gambar 11 grafik
histogram dibawah ini.
Tabel 17. Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan
Menggunakan Media Pembelajaran VCD Pada Siswa Yang
Memiliki Motivasi Belajar Tinggi
Kelas Interval F F (%)
21 – 22 4 28.57%
23 – 24 7 50.00%
25 – 26 2 14.28%
27 – 28 1 7.14%
14 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Gambar 10. Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata
Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Pembelajaran LCD
Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 Pada Siswa Yang
Memiliki Motivasi Belajar Tinggi
8. Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media LCD
Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 Pada Siswa Yang Memiliki
Motivasi Belajar Rendah
Dari hasil analisis mengenai prestasi belajar mata pelajaran biologi
dengan VCD pada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah diketahui
bahwa : n = 16 skor tertinggi = 20 dan skor terendah = 15 sehingga
rentangannya = 5 Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang dibantu
dengan program SPSS diperoleh Rerata = 65.7406 simpangan baku =
7.3449. Distribusi frekuensi skor prestasi belajar mata pelajaran IPS pada
kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dapat dilihat pada
tabel 18 dan gambar 12 grafik histogram dibawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Tabel 18. Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan
Menggunakan Media Pembelajaran LCD Proyektor dengan
aplikasi Ispring Free 6.0 Pada Siswa Yang Memiliki Motivasi
Belajar Rendah
Kelas Interval F F (%)
14 – 15 1 06.25 %
16 – 17 9 56.52 %
18 – 19 4 25.00 %
20 – 21 2 12.50 %
16 100%
Gambar 12. Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata
Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Pembelajaran LCD
Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 Pada Siswa Yang
Memiliki Motivasi Belajar Rendah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
9. Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Cetak
Pada Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi
Dari hasil analisis mengenai prestasi belajar mata pelajaran biologi
dengan media pembelajaran OHP pada siswa yang memiliki motivasi
belajar tinggi diketahui bahwa : n = 15, skor tertinggi = 18 dan skor
terendah = 14 sehingga rentangannya = 4. Berdasarkan perhitungan
statistik dasar yang dibantu dengan program SPSS diperoleh Rerata =
51.3600 simpangan baku = 7.7783. Distribusi frekuensi skor media
prestasi belajar mata pelajaran biologi dengan media cetak pada siswa
yang memiliki motivasi belajar tinggi dapat dilihat pada tabel 19 dan
gambar 13 grafik histogram dibawah ini.
Tabel 19. Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan
Menggunakan Media cetak Pada Siswa Yang Memiliki
Motivasi Belajar Tinggi
Skor F F (%)
10 – 11 0 0 %
12 – 13 0 0 %
14 – 15 10 66.66 %
16 – 17 4 26.66 %
18 – 19 1 6.66 %
15 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
Gambar 12. Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan
Menggunakan Media Cetak Pada Siswa Yang Memiliki
Motivasi Belajar Tinggi
10. Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Cetak
Pada Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah
Dari hasil analisis mengenai media pembelajaran mata pelajaran
biologi dengan Media Cetak pada siswa yang memiliki motivasi belajar
tinggi diketahui bahwa : n = 15 skor tertinggi = 13 dan skor terendah =
10 sehinga rentangannya = 3. Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang
dibantu dengan program SPSS diperoleh Rerata = 48.6420 simpangan
baku = 7.2557. Distribusi frekuensi skor prestasi belajar mata pelajaran
IPS pada kelompok siswa dengan media Cetak pada siswa yang memiliki
motivasi belajar rendah dapat dilihat pada tabel 20 dan gambar 14 grafik
histogram dibawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
Tabel 20. Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS yang diajar
Dengan Media Pembelajaran Cetak Pada Siswa Yang Memiliki
Motivasi Belajar Rendah
Kelas Interval F F (%)
9 – 10 3 20.00 %
11 – 12 5 33.33 %
13 – 14 7 46.66 %
15 100%
Gambar 13 Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Skor Prestasi Belajar
Mata Pelajaran IPS yang diajar Dengan Media Cetak Pada
Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
B. Uji Persyaratan Analisis
Sehubungan dengan jenis data yang terkumpul dari pelaksanaan
eksperimen berupa data interval atau dapat juga disebut ratio, maka teknik
analisis data yang cocok adalah Teknik Statistik Parametrik. Teknik tersebut
tersebut dapat digunakan bila data memenuhi persyaratan analisis. Syarat-
syarat tersebut adalah : diambil secara acak, berdistribusi normal, dan berasal
dari populasi yang sama (mempunyai varian yang homogen). Oleh karena itu
data hasil penelitian harus diuji terlebih dahulu dengan teknik statistik yang
sesuai, kecuali keacakan, karena keacakan telah dilakukan ketika penentuan
sampel di lapangan.
1. Uji Normalitas
Normalitas distribusi skor variabel hasil penelitian dapat diuji
dengan berbagai teknik, tergantung dari jenis data bentuk distribusinya.
Data dalam penelitian ini merupakan data interval, dan skor mentahnya
terdistribusi secara tunggal. Oleh karena itu teknik Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnov dipandang cocok untuk keperluan ini. Kriteria
kenormalan yang digunakan adalah : Suatu distribusi nilai variabel
dianggap normal jika nilai signifikansi pada hasil uji Kolmogorov-
Smirnov lebih besar dari nilai probabilitasnya (0,05). Data yang akan
mengalami uji persyaratan adalah data yang akan dianalisis untuk
pengujian hipotesis, yaitu data skor hasil uji kompetensi mata pelajaran
IPS yang diperoleh melalui pengamatan setelah eksperimen berakhir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
a. Normalitas Siswa Dengan Media Pembelajaran LCD Proyektor
dengan aplikasi Ispring Free 6.0
Dari data hasil pengujian dengan menggunakan SPSS 16, data
prestasi belajar mata pelajaran biologi dengan media pembelajaran
VCD diperoleh besaran-besaran statistik : n = 30 Dengan
menggunakan = 0,05 dan n = 30 diperoleh harga statistik
Kolmogorov-Smirnov 0.129 dengan signifikansi kenormalan sebesar
0.200. Hal ini berarti nilai signifikansi lebih tinggi dari 0,05. Jadi dapat
disimpulkan asumsi kenormalan untuk kelompok data ini terpenuhi.
Data dan grafik kenormalan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
13.
b. Normalitas Kelompok dengan Media Pembelajaran Media Cetak
Dari data hasil pengujian dengan menggunakan SPSS 16, data
prestasi belajar mata pelajaran biologi dengan media pembelajaran
Media cetak diperoleh besaran-besaran statistik : n = 30. Dengan
menggunakan = 0,05 dan n = 30 diperoleh harga statistik
Kolmogorov-Smirnov 0.136 dengan signifikansi kenormalan sebesar
0.164. Hal ini berarti nilai signifikansi lebih tinggi dari 0,05. Jadi dapat
disimpulkan asumsi kenormalan untuk kelompok data ini terpenuhi.
Data dan grafik kenormalan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
13.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
c. Normalitas Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Kelompok Siswa
dengan Motivasi Belajar Tinggi
Dari data hasil pengujian dengan menggunakan SPSS 30 data
prestasi belajar mata pelajaran IPS dengan motivasi tinggi secara
keseluruhan diperoleh besaran-besaran statistik : n = 29 Dengan
menggunakan = 0,05 dan n = 29 diperoleh harga statistik
Kolmogorov-Smirnov 0.161 dengan signifikansi kenormalan sebesar
0.054. Hal ini berarti nilai signifikansi lebih tinggi dari 0,05. Jadi dapat
disimpulkan asumsi kenormalan untuk kelompok data ini terpenuhi.
Data dan grafik kenormalan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
13.
d. Normalitas Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Kelompok Siswa
dengan Motivasi Belajar Rendah
Dari data hasil pengujian dengan menggunakan SPSS 30, data
prestasi belajar mata pelajaran IPS dengan motivasi rendah secara
keseluruhan diperoleh besaran-besaran statistik : n = 29. Dengan
menggunakan = 0,05 dan n = 29 diperoleh harga statistik
Kolmogorov-Smirnov 0.114 dengan signifikansi kenormalan sebesar
0.200. Hal ini berarti nilai signifikansi lebih tinggi dari 0,05. Jadi dapat
disimpulkan asumsi kenormalan untuk kelompok data ini terpenuhi.
Data dan grafik kenormalan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
13.
2. Uji Homogenitas Varians
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Pengujian homogenitas variansi keempat kelompok data dilakukan
dengan menggunakan Levene statistic test of homogeneity of variance
dihitung dengan SPPS untuk menguji asumsi anova bahwa setiap group
(kategori variabel independent memiliki variance yang sama. Hasil uji ini
menunjukkan bahwa nilai Levene statistic test 0.064 dan signifikan pada
0.979 (p > 0,05) yang berarti tidak dapat menolak hipotesis nol yang
menyatakan variance sama. Hal ini berarti variansi populasi sama. Untuk
jelasnya hasil uji homogenitas variabel keempat kelompok dapat disajikan
pada tabel berikut :
Tabel 21
Hasil Uji Homogenitas Variansi Skor Hasil Uji Prestasi Belajar
Mata Pelajaran IPS dengan Keempat Kelompok Perlakuan
C. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dengan hasil penelitian ini adalah hipotesis
perbedaan skor prestasi belajar mata pelajaran IPS antara kelompok siswa
yang diajar melalui media pembelajaran LCD Proyektor dengan Aplikasi
Ispring Free 6.0 dan melalui media Cetak , baik secara keseluruhan, antara
Levene's Test of Equality of Error Variancesa
Dependent Variable: PRESTASI
.064 3 56 .979
F df1 df2 Sig.
Tests the null hypothes is that the error variance of
the dependent variable is equal across groups.
Design: MOT+MEDIA+MOT * MEDIAa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
kelompok motivasi belajar siswa rendah dan tinggi, antar sub-sub kelompok
dan interaksi antara media pembelajaran dan motivasi belajar siswa.
Rerata skor yang diperoleh pada tiap-tiap sel selanjutnya akan diuji
secara statistik, apakah perbedaan-perbedaan yang terjadi memang signifikan
atau hanya karena kesalahan dalam pengambilan sampel. Jika analisis
membuktikan perbedaan-perbedaan tersebut signifikan, maka dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar IPS siswa yang dihasilkan melalui media
pembelajaran LCD Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 berbeda
hasilnya dengan pembelajaran melalui media cetak. Disamping itu akan dapat
diketahui secara meyakinkan apakah kedua variabel yaitu penggunaan media
pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPS.
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan Analisis Vaktorial
dua jalur. Tujuan ANAVA dua jalur adalah menyelidiki dua pengaruh utama
(main effect) dan satu pengaruh interaksi (interaction effect). Pengaruh utama
yaitu perbedaan penggunaan media pembelajaran terhadap hasil uji prestasi
belajar siswa dan motivasi belajar terhadap hasil uji prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran IPS Secara keseluruhan ringkasan hasil ANAVA termuat
dalam tabel 23 berikut ini.
Tabel 23
Hasil Perhitungan ANAVA 2 x 2
Betw een-Subjects Factors
Rendah 31
Tinggi 29
Media
Cetak30
Is Pring
Free30
.00
1.00
MOT
.00
1.00
MEDIA
Value Label N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
Berdasarkan hasil perhitungan ANAVA 2 jalur tersebut diatas, dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Hipotesis Pertama
Perbedaan pengaruh antara penggunaan media pembelajaran LCD
Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 dengan media Cetak terhadap
prestasi belajar IPS.
Descriptive Statis tics
Dependent Variable: PRESTASI
48.6420 7.2557 15
65.7406 7.3449 16
57.4671 11.2690 31
51.3600 7.7783 15
85.7164 8.3265 14
67.9459 19.1757 29
50.0010 7.5189 30
75.0627 12.7170 30
62.5318 16.3390 60
MEDIA
Media Cetak
Is Pring Free
Total
Media Cetak
Is Pring Free
Total
Media Cetak
Is Pring Free
Total
MOT
Rendah
Tinggi
Total
Mean Std. Deviation N
Tes ts of Betw een-Subjects Effects
Dependent Variable: PRESTASI
247069.969a 4 61767.492 1049.905 .000
1926.981 1 1926.981 32.754 .000
9906.472 1 9906.472 168.387 .000
1114.382 1 1114.382 18.942 .000
3294.564 56 58.832
250364.533 60
Source
Model
MOT
MEDIA
MOT * MEDIA
Error
Total
Type III Sum
of Squares df Mean Square F Sig.
R Squared = .987 (Adjusted R Squared = .986)a.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
Dari tabel ANAVA di atas diperoleh harga hitungF = 168.387
> 05,0tabelF = 3,09. Hal ini berarti hipotesis statistik (Ho) pertama
ditolak dan 1H diterima.. Dengan demikian dapat disimpulkan ada
pengaruh yang signifikan antara media pembelajaran terhadap prestasi
belajar terdapat perbedaan rata-rata antara media pembelajaran LCD
Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 dan Media cetak. Dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa mata pelajaran IPA yang diajar
dengan media pembelajaran LCD Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free
6.0 lebih baik daripada media pembelajaran dengan menggunakan media
cetak..
2. Hipotesis Kedua
Perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi
dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah terhadap prestasi
belajar IPS
Dari tabel ANAVA di atas diperoleh harga hitungF = 32.754 >
05,0tabelF = 3,09. Hal ini berarti hipotesis statistik (Ho) pertama
ditolak dan 1H diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat
perbedaan rata-rata antara prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS antara
siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki
motivasi belajar rendah. Dapat disimpulkan bahwa skor prestasi belajar
siswa mata pelajaran IPS yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik
daripada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
3. Hipotesis Ketiga
Interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar
siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh interaksi pengunaan
media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata
pelajaran IPS . Diperoleh hitungF = 18.942. Adapun tabelF = diketahui
sebesar 3,09. Karena hitungF > ta b e lF , maka hipotesis nol ditolak. Hal ini
berarti terdapat inteaksi antara pengaruh penggunaan media pembelajaran
dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS
Mengingat terdapat interaksi antara LCD Proyektor dengan Aplikasi
Ispring Free 6.0, Media Cetak dan motivasi terhadap prestasi belajar mata
pelajaran IPS maka perlu melakukan uji lanjut ( uji Scheefe).
Berdasarkan uji lanjut menunjukkan bahwa 5 dari 6 sel masing-
masing kelompok siswa sesuai dengan peringkatnya sebagai berikut:
menunjukkan adanya perbedaan mean yang signifikan. Untuk memperjelas
hasil analisis tersebut perlu diperhatikan perbedaan nilai rata-rata mean
prestasi belajar yang dicapai sebagai berikut:
Peringkat Pertama, kelompok yang menggunakan media LCD dengan
aplikasi ispringfree 6.0 dan memiliki motivasi tinggi memperoleh rata-rata
85.7164.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
Peringkat kedua, kelompok yang yang menggunakan media LCD dengan
aplikasi ispringfree 6.0 dan memiliki motivasi rendah memperoleh rata-
rata 65.7406
Peringkat ketiga, kelompok yang menggunakan media cetak dengan
motivasi tinggi memperoleh rata-rata 51.3600
Peringkat keempat, kelompok yang menggunakan media cetak dengan
motivasi rendah meperoleh rata-rata 48.6420
Penggunaan media LCD Prouyektor dengan aplikasi ispring free
6.0 menunjukkan hasil paling baik, temuan tersebut sesuai dengan asumsi
teori sebelumnya, bahwa media pembelajaran harus dapat digunakan untuk
menstimulasi siswa dalam belajar, dengan demikian pembelajar akan
menjadi lebih menarik. Untuk lebih memperjelas analisis uji scheefe untuk
melihat perbandingan mean antar kelompok dapat dilihat pada table dan
lampiran.
Homogeneous Subsets
prestasi
interaksi N
Subset for alpha = 0.05
1 2 3
Scheff
ea,b
Media Cetak ; Motivasi Rendah 15 48.6420
Media Cetak ; Motivasi Tinggi 15 51.3600
Is Pring Free ; Motivasi
Rendah
16
65.7406
Is Pring Free ; Motivasi Tinggi 14 85.7164
Sig. .816 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis maka dapat dikemukakan
perincian sebagai berikut :
1. Perbedaan pengaruh antara penggunaan media pembelajaran antara LCD
Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 dengan media pembelajaran
Media Cetak terhadap prestasi belajar IPS. Hasil pengujian hipotesis
pertama memperoleh hitungF = 168.387 > 05,0tabelF = 3,09. sehingga
dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara media LCD
Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 dengan media pembelajaran
Media Cetak terhadap prestasi belajar IPS. Hasil analisis menunjukkan
bahwa prestasi belajar IPS bagi siswa dengan menggunakan media
pembelajaran LCD Proyektoer dengan aplikasi Ispring Free 6.0
memperoleh skor rata-rata sebesar 20,27 adapun untuk kelompok siswa
dengan menggunakan media pembelajaran media cetak skor rata-rata
prestasi belajar IPS sebesar 13,50. Hal ini berarti bahwa penggunaan
media pembelajaran LCD Proyektoer dengan aplikasi Ispring Free 6.0
terbukti memberikan pengaruh yang lebih baik daripada penggunaan
media pembelajaran denan Media Cetak.
Hasil tersebut membuktikan bahwa dengan menggunakan media
pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 siswa
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 14.967.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error
levels are not guaranteed.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
lebih mempunyai perspektif tentang belajar dan kerjasama. Hal ini
membuktikan dengan menggunakan LCD Proyektor dengan aplikasi
Ispring Free 6.0 ini memudahkan bagi guru untuk menggunakan media
tersebut dan memudahkan bagi siswa untuk memahami dan menerima
pelajaran karena lebih menarik dan tidak membosankan. Pada saat
berlangsung kegiatan belajar di kelas siswa lebih termotivasi dalam
mengikuti proses belajar mengajar, akan tetapi pada kenyataannya sering
kali siswa itu hanya termotivasi pada gambar-gambar bergerak yang
ditampilkan oleh adanya masalah yang diajukan oleh guru, sehingga siswa
berusaha untuk menguasi materi dan berusaha menyelesaikan dengan baik
secara individual maupun secara kelompok, dengan demikian hal ini dapat
menyebabkan pencapaian prestasi belajar siswa menjadi lebih baik.
Pada penggunaan media pembelajaran Media Cetak hanya guru
yang aktif sedangkan siswa hanya memperhatikan penjelasan yang
dilakukan guru dan termotivasi oleh adanya masalah yang diajukan oleh
guru, akan tetapi siswa dalam menguasai materi dan penyelesaian masalah
kurang mempunyai kesiapan serta kemandirian dalam mengerjakannya
karena kejenuhan dan bosan pada saat pembelajaran.
2. Perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi
dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah terhadap prestasi
belajar IPS. Hasil pengujian hipotesis kedua memperoleh hitungF = 168.387
> 05,0tabelF = 3,09, sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar tinggi dan motivasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
belajar rendah terhadap prestasi belajar IPS. Hasil analisis menunjukkan
bahwa prestasi belajar IPS bagi siswa yang memiliki motivasi belajar
tinggi memperoleh rata-rata sebesar 67.9459 adapun untuk kelompok
siswa yang memiliki motivasi belajar rendah rata-rata prestasi belajar
biologi sebesar 57.4671. Hal ini berarti bahwa siswa yang memiliki
motivasi belajar tinggi lebih baik dalam prestasi belajar IPS daripada siswa
yang memiliki motivasi belajar rendah.
Hal tersebut membuktikan siswa yang memiliki motivasi belajar
tinggi mempunyai dorongan yang berhubungan dengan prestasi, yaitu
merupakan suatu dorongan atau daya penggerak dari dalam diri seseorang
dengan meningkatkan atau mempertahankan setinggi mungkin
kemampuannya untuk memperoleh hasil yang terbaik sesuai dengan
kondisi yang diharapkan, dan keberhasilan tersebut tergantung pada usaha
pribadi dan kemampuan sendiri yang dimilikinya, dengan demikian
motivasi belajar merupakan daya dorong bagi siswa untuk belajar dan
berlatih keterampilan sebaik-baiknya dengan tujuan agar tercapai
kompetensi belajar yang setinggi-tingginya. Lebih lanjut, bahwa individu
dengan motivasi berprestasi belajar tinggi memiliki ciri-ciri yang secara
ringkas bisa dinyatakan sebagai berikut : 1) Orientasi sukses dan
kepercayaan diri, 2) Sipak yang diarahkan pada tujuan dan berorientasi
pada masa depan, 3) Kesukaan terhadap kesulitan tingkat menengah, 4)
Tidak suka membuang waktu, 5) Ketekunan, 6) Lebih menyukai bekerja
dengan kemampuan sendiri. Sebaliknya siswa yang memiliki motivasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
belajar rendah sulit mencapai kompetensi yang diharapkan karena siswa
yang memiliki motivasi belajar rendah cenderung tidak berorientasi pada
kesuksesan dan kurang percaya diri, tidak berorientasi pada masa depan,
memiliki ketergantungan pada orang lain, kurang tekun, dan suka
membuang waktu.
Orang yang memiliki motivasi belajar dan melakukan prestasi yang
berhubungan dengan perilaku ingin melebihi orang lain atau tidak dari apa
yang pernah mereka lakukan sebelumnya, motivasi belajar mengandung
kompetensi dengan standar-standar kualitas. Adapun standar kualitas
tersebut adalah : a. Standar kualitas yang berhubungan dengan tugas yang
mengacu pada kualitas penyelesaian tugas, b. Standar kualitas yang
berhubungan dengan diri yang mengacu pada perbandingan prestasi
seseorang sebelumnya, c. Standar kualitas yang berhubungan dengan
orang lain yang mengacu pada perbandingan prestasi orang lain
sebelumnya.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, beberapa teori atribusi Weiner,
Heckhausen dan yang lainnya atas dasat investigasi mereka masing-
msaing telah menjelaskan bahwa para individu dengan motivasi belajar
yang tinggi memahami keberhasilan merupakan sebuah hasil usaha krja
keras dan kemampuan tinggi, dimana kegagalan merupakan akibat
kurangnya usaha. Para individu dengan motivasi belajar yang rendah
menganggap kegagalan disebabkan oleh kurangnya kemampuan
dibandingkan dengan usaha (Siti Rahayu Hadianto, 1978:12). Jadi para
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
individu dengan motivasi belajar yang tinggi cenderung membuat
tanggung jawab personal untuk keberhasilan dan kegagalan karena usaha
merupakan suatu faktor kesengajaan personal. Maka dengan demikian,
siswa dengan motivasi belajar tinggi akan lebih baik prestasi belajarnya
karena dapat mengaktifkan, menggerakkan dan mengarahkan serta
menentukan cara belajar yang lebih efektif dalam memahami materi
pelajaran dibanding dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.
3. Interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar
siswa terhadap prestasi belajar biologi. Hasil pengujian hipotesis ketiga
diperoleh Diperoleh hitungF = 18.942. Adapun tabelF = diketahui sebesar
3,09. Karena hitungF > tabelF , maka hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti
terdapat interaksi antara pengaruh penggunaan media pembelajaran dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS Mengingat
terdapat interaksi antara LCD Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0,
Media Cetak dan motivasi terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS.
Dengan adanya interaksi pengaruh pengunaan media pembelajaran dan
motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS maka penggunaan
media pembelajaran LCD Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 dan
Media Cetak, keduanya dapat dilaksanakan asal motivasi siswa tinggi,
siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih siap dan sanggup
untuk mengikuti pelajaran berikutnya dan mencapai prestasi belajar IPS
lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar
rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan eksperimen ini peneliti telah berusaha semaksimal
mungkin untuk mendapatkan hasil yang akurat, yang benar-benar sesuai
dengan harapan. Namun masih terdapat beberapa faktor yang sulit
dikendalikan, sehingga membuat penelitian ini mempunyai beberapa
keterbatasan. Adapun keterbatasan itu antara lain :
1. Adanya keterbatasan jumlah sampel, yang berakibat sampel kecil. Karena
jumlah sampel yang relatif ada kemungkinan akan mempengaruhi hasil
analisis data dan pengambilan keputusan yang tepat. Oleh karena itu
generalisasi temuan penelitian hanya berlaku secara terbatas. Diperlukan
penelitian lebih lanjut, bila akan diterapkan di lain tempat.
2. Pengendalian perlakuan yang tertuju kepada siswa menjadi sulit.
Disamping itu kontrol terhadap kemampuan subyek penelitian hanya
meliputi variabel motivasi berprestasi siswa, tanpa mengontrol variabel
lain.
3. Lamanya waktu perlakuan yang diberikan di dalam penelitian ini relatif
cukup singkat sehingga mungkin saja perlakuan yang diberikan belum
mencerminkan dengan baik hasil prestasi belajar IPS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat
perbedaan prestasi belajar mata pelajaran IPS antara yang diajar dengan media
pembelajaran LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0 dan Media
Cetak. Dalam hal ini prestasi belajar mata pelajaran IPS dengan media
pembelajaran LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0 lebih baik
daripada dengan media pembelajaran Media Cetak. Disamping itu terdapat
pengaruh interaksi antara media pembelajaran dengan motivasi belajar
terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS. Dari hasil analisis tersebut dapat
disimpulkan bahwa :
1. Terdapat perbedaan pengaruh antara penggunaan media pembelajaran
LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0 dengan media
pembelajaran Media Cetak terhadap prestasi belajar IPS. Media
pembelajaran LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0
menghasilkan prestasi belajar biologi yang lebih baik dibandingkan
dengan model pembelajaran Media Cetak. Dengan demikian dapat
disimpulkan terdapat perbedaan rata-rata prestasi belajar IPS antara media
pembelajaran LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0 dengan
Media Cetak. Dapat disimpulkan bahwa hasil uji prestasi belajar IPS yang
diajar dengan media pembelajaran LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring
Free 6.0 lebih baik daripada Menggunakan Media Cetak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
2. Terdapat perbedaan pengaruh antara siswa yang motivasi belajar tinggi
dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah terhadap prestasi
belajar IPS. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan rata-
rata antara motivasi belajar tinggi dan rendah. Dapat disimpulkan bahwa
skor prestasi belajar mata pelajaran IPS yang memiliki motivasi belajar
tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.
3. Terdapat interaksi pengaruh antara media pembelajaran dengan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar IPS. Hal ini dibuktikan dari hasil
pengujian diperoleh hitungF = 18.942. Adapun tabelF = diketahui sebesar
3,09. Karena hitungF > tabelF , maka hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti
terdapat interaksi antara pengaruh penggunaan media pembelajaran dan
motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS.
B. Implikasi
Hasil penelitian tersebut di atas menunjukkan bahwa dalam
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran LCD
Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0 mempengaruhi prestasi belajar
IPS, dan pelaksanaan pembelajaran dengan memperhatikan motivasi belajar
siswa sangat mempengaruhi prestasi belajar IPS.
Temuan dalam penelitian ini dapat memperkuat teori-teori
pembelajaran khususnya dengan menggunakan media LCD Proyektor dengan
alpikasi Ispring Free 6.0 dan teori-teori mengenai motivasi belajar. Media
pembelajaran LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0 merupakan
salah satu pendekatan media pembelajaran yang memberi kesempatan semua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
siswa dalam individu kelompok untuk membantu dalam menuntaskan materi
pelajaran, saling bekerjasama dalam mengerjakan tugas termasuk dalam
mencari solusi pemecahan masalah. Siswa yang berkemampuan berbeda di
bagi ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri atas lima orang. Kelompok
memiliki anggota yang heterogen dan setiap anggota tim menggunakan lembar
kerja, kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya
jawab atau diskusi antar sesama anggota lain. Dalam kelompok ini diharapkan
masing-masing siswa akan dapat meningkatkan pemahamannya, disamping
setiap siswa diuji sendiri-sendiri, tim juga dinilai berdasarkan tingkat
kemajuan yang melampui tingkat kemampuan rata-rata.
Penggunaan media pembelajaran khususnya LCD Proyektor dengan
alpikasi Ispring Free 6.0 perlu diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas, karena penggunaan media pembelajaran LCD Proyektor dengan alpikasi
Ispring Free 6.0 berpengaruh secara signifikan dalam upaya meningkatkan
hasil prestasi belajar IPS siswa.
C. Saran
Demi mendapatkan pengetahuan hasil penelitian yang lebih valid dan
objektif, maka diharapkan :
1. Bagi guru Sekolah Dasar dalam menyampaikan mata pelajaran IPS perlu
adanya pemanfaatan media LCD proyektor dengan aplikasi ispringfree
6.0.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
2. Guru Sekolah Dasar dalam menyampaiakan materi pelajaran IPS perlu
menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa membentuk
makna dari materi pelajaran melalui proses belajar dan menyimpan dalam
ingatan yang sewaktu-waktu dapat diproses dan dikembangkan lebih
lanjut dan mendorong siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri
secara aktif.
3. Guru senantiasa memperhatikan motivasi belajar siswa dalam prestasi
belajar IPS, adapun cara menumbuhkan motivasi belajar antara lain
dengan penggunaan alat peraga, penghargaan kepada siswa yang
berprestasi, pengorganisasian bahan ajar yang baik, memotivasi siswa
untuk lebih aktif dalam pembelajaran, memotivasi siswa dalam
mendapatkan informasi yang baru.
4. Media pembelajaran LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0
akan berjalan baik, apabila diterapkan pada kelas dengan jumlah siswa
yang tidak terlalu banyak yang disertai penyusunan perangkat
pembelajaran dan alat evaluasi yang sesuai.