PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB...

56
PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN PEMBIAYAAN ANGGARAN TERHADAP PENINGKATAN UTANG PEMERINTAH PUSAT PERIODE TAHUN 1981-2016 (Skripsi) Oleh BUDI SANTOSO KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI 2017

Transcript of PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN

PEMBIAYAAN ANGGARAN TERHADAP PENINGKATAN UTANG

PEMERINTAH PUSAT PERIODE TAHUN 1981-2016

(Skripsi)

Oleh

BUDI SANTOSO

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

2017

Page 2: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

ii

ABSTRACT

The Effects of Tax Revenue, Goverment Expenditure, and Budget Financing to

the Increasing of Central Goverment Debt

By

BUDI SANTOSO

The purpose of this study is to obtain empirical proof the effect of tax

revenue, goverment expenditure and budget financing to the increasing of

goverment debt. This study use secondary data from central goverment annual

report and nation budgetary counting report. This study use realization of

goverment tax, goverment expenditure, budget financing and central goverment

debt. This study use double linier regression with Least Square method and time

series data from 1981-2016

The results of this study shows that tax revenue and budget financing

have positive effect and significant to the increasing of central goverment debt .

Meanwhile, goverment expenditure has negative effect and significant to the

increasing central goverment debt.

Keywords: tax revenue, goverment expenditure, budget financing and central

goverment debt.

Page 3: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

iii

ABSTRAK

Pengaruh Penerimaan Pajak, Belanja Negara, Dan Pembiayaan Anggaran

Terhadap Peningkatan Utang Pemerintah Pusat Periode Tahun 1981-2016

Oleh

BUDI SANTOSO

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh

penerimaan pajak, belanja negara dan pembiayaan anggaran terhadap peningkatan

utang pemerintah pusat. Penelitian menggunakan data sekunder yang terdapat

pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Laporan Perhitungan Anggaran

Negara. Data yang digunakan adalah data realisasi pajak, belanja negara,

pembiayaan anggaran dan utang pemerintah pusat. Penelitian ini menggunakan

regresi linier berganda metode Least Square dengan mengunakan data times series

tahun 1981-2016.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan pajak dan pembiayaaan

anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan utang

pemerintah pusat. Sedangkan belanja negara berpengaruh negatif terhadap

peningkatan utang pemerintah pusat.

Kata Kunci: Penerimaan Pajak, Belanja Negara, Pembiayaan Anggaran dan

Utang Pemerintah Pusat.

Page 4: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA DAN

PEMBIAYAAN ANGGARAN TERHADAP PENINGKATAN UTANG

PEMERINTAH PUSAT PERIODE TAHUN 1981-2016

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

2017

Oleh

BUDI SANTOSO

Page 5: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,
Page 6: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,
Page 7: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,
Page 8: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

viii

RIWAYAT HIDUP

Budi Santoso lahir pada tanggal 19 Oktober 1983 di

Pringsewu, Provinsi Lampung. Penulis menyelesaikan

pendidikan SD sampai dengan SMU di Pringsewu dan lulus tahun

2002. Pada Tahun 2002-2005 penulis melanjutkan pendidikan

pada Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Anggaran,

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).

Penulis mulai bekerja pada Biro Perencanaan dan Keuangan,

Kementerian Keuangan pada Tahun 2005. Selama bekerja di Kementerian

Keuangan penulis telah mengalami beberapa penugasan kerja antara lain:

1. Tahun 2005 s.d. 2006 pada bagian perencanaan anggaran, Biro Perencanaan

dan Keuangan, Kementerian Keuangan RI.

2. Tahun 2006 s.d. 2011 pada bagian penyusunan anggaran, Biro Perencanaan

dan Keuangan, Kementerian Keuangan RI.

3. Tahun 2011 s.d. 2015 pada bagian pelaksanaan anggaran (perbendaharaan),

Biro Perencanaan dan Keuangan, Kementerian Keuangan RI.

Selain itu, penulis juga aktif pada tim khusus pada Kementerian Keuangan

antara lain: Tim Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

Negara/Lembaga (RKA-K/L) Bagian Anggaran 15 (2005-2011), Tim

Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah (PPAKP) (2007-2011) dan Tim

Pertimbangan Penyelesaian Kerugian Negara (TPPKN) Lingkup Kementerian

Keuangan (2012-2015) dan tim-tim lainnya.

Pada akhir tahun 2015, Penulis menerima beasiswa program STAR (State

Accountability Revitalization) BPKP dan diberikan kesempatan untuk

melaksanakan tugas belajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung untuk menempuh pendidikan Program Strata 1 (S-1) jurusan akuntansi.

Page 9: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan nikmat-

NYA penulis berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Penerimaan

Pajak, Belanja Negara, dan Pembiayaan Anggaran Terhadap Peningkatan Utang

Pemerintah Pusat Periode Tahun 1981-2016”. Sholawat teriring salam semoga

tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa ilmu dan agama

islam sehingga bisa menjadi petunjuk dalam menjalani kehidupan.

Skripsi disusun dan digunakan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung. Penulis telah berusaha semaksimalkan mungkin dalam dalam

melakukan penyusunan skripsi namun penulis menyadari bahwa dalam penulisan

skripsi masih banyak ditemukan kekurangan dalam banyak hal. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan saran dan masukan yang bersifat konstruktif demi perbaikan

karya ilmiah berikutnya.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan

semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan berkah dan ridho-NYA atas amalan

yang telah kita lakukan.

Bandar Lampung, 20 November 2017

Penulis,

Budi Santoso

NPM 1511031128

Page 10: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

x

SANWACANA

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

anugerah dan rahmat-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Pengaruh Penerimaan Pajak, Belanja Negara, dan Pembiayaan Anggaran

Terhadap Peningkatan Utang Pemerintah Pusat Periode Tahun 1981-2016”.

Penyusunan skripsi digunakan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi S1 Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung.

Skripsi ini tentunya tidak dapat diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada orang

tua dan mertua yang memberikan kasih sayang, doa dan dukungannya. Penulis

juga mengucapkan terima kasih kepada istri (Siti Fatonah) yang selalu setia

menemani dalam menjalani kehidupan ini, semoga kelurga yang kita bangun

selalu dalam ridho dan berkah-NYA. Terima kasih juga kepada anakku (Anindita

Danesha Celestya), yang dengan kelucuan dan keluguannya bisa memberikan

semangat dan motivasi bagi ayahnya semoga kelak bisa menjadi manusia yang

cerdas, sholehah dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara. Ucapan

terima kasih juga penulis ucapkan kepada:

1. Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung. Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Yuztitya

Asmaranti, S.E., M.Si., Akt selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Lampung. Terima kasih atas segala bantuannya sehingga

Page 11: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

xi

penulis dapat menyelesaikan studi S1 pada Universitas Lampung.

2. Dr. Ratna Septiyanti, S.E., M.Si., Akt selaku dosen pembimbing I dan Ninuk Dewi

K. ,S.E., M.Sc., CA., Akt selaku dosen pembimbing II, terima kasih atas saran,

masukan, bimbingan dan waktu yang telah diberikan selama dalam masa

penyusunan skripsi.

3. Dr. Rindu Rika Gamayuni, S.E., M.Si selaku dosen penguji, terima kasih atas saran

dan masukan sehingga penulis selalu terpacu untuk selalu belajar dan semangat

dalam penyusunan skripsi dan karya ilmiah berikutnya.

4. Segenap dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah

memberikan ilmu dan pengetahuan selama mengikuti tugas belajar dan kuliah di

Universitas Lampung.

5. Seluruh staf dan pegawai akademik FEB UNILA yang telah membantu selama

perkuliahan di kampus.

6. Teman-teman “Winning Eleven” yang merasa senasib dan seperjuangan karena

beban SKS kuliah yang paling banyak pada tugas belajar di UNILA. Secara

khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya, Arie Ryan

Saputra, Ahmad Dian Budiman, Sani Nurbani, Arief Bukhori Saraan, Rony

Helmiwan, Garry Kusuma, Eko Ari Wicaksono, Udi Kuncoro dan Daud W.

Panggabean. Bantuan yang luar biasa, saling bahu membahu dalam penyelesaian

tugas kuliah, pertemanan dan solidaritas serta kebersamaan yang dibangun semoga

bisa menjadi kenangan yang indah dan tidak terputus walaupun sudah pada lulus

kuliah dan beda penugasan kantor.

7. Teman-teman angkatan “STAR BPKP UNILA BATCH 2” terimakasih atas banyak

bantuan dan dukungan dalam masa perkuliahan. Walaupun beda generasi, saya

banyak belajar dan dapat pengalaman berharga selama masa kebersamaan pada

Page 12: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

xii

waktu kuliah.

8. Lingkungan dan warga masyarakat Sabah Balau walaupun sebentar saya bisa

merasakan kembali kehidupan kampung yang luar biasa guyubnya.

Penulis juga ucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi. Demikian, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

dan pengetahuan bagi pihak yang membutuhkan. Akhir kata, semoga Alloh SWT

selalu menerima amalah kebaikan yang telah kita lakukan dan mengampuni segala

kesalahan yang kita kerjakan. Amin ya Robbal „Alamin.

Bandar Lampung, 20 November 2017

Penulis,

Budi Santoso

NPM 1511031128

Page 13: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

ABSTRACT..................................................................................................... ii

ABSTRAK....................................................................................................... iii

HALAMAN JUDUL DALAM....................................................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... vi

PERNYATAAN............................................................................................... vii

RIWAYAT HIDUP......................................................................................... viii

KATA PENGANTAR..................................................................................... ix

SANWACANA................................................................................................ x

DAFTAR ISI.................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL............................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xvii

DAFTAR GRAFIK......................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN.......................... ................................................... 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1

1.2 Rumusan Permasalahan....................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 5

1.4 Kontribusi Penelitian........................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 7

2.1 Landasan Teori.................................................................................... 7

2.1.1 Teori Utang Publik Golongan Klasik dan Keynesian............. 7

2.1.2 Teori Ekuivalensi Ricardian..................................................... 8

2.1.3 Utang Pemerintah..................................................................... 9

2.1.4 Penerimaan Pajak..................................................................... 10

2.1.5 Belanja Negara......................................................................... 11

2.1.6 Pembiayaan Anggaran.............................................................. 12

2.2 Penelitian Terdahulu............................................................................ 13

2.3 Rerangka Konseptual.......................................................................... 15

2.4 Hipotesis Penelitian.............................................................................. 16

Page 14: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

xiv

BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 21

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian........................................................... 21

3.1.1 Populasi...................................................................................... 21

3.1.2 Sampel Penelitian....................................................................... 21

3.2 Jenis dan Sumber Data......................................................................... 22

3.2.1 Jenis Data.................................................................................... 22

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data......................................................... 22

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.................................. 23

3.3.1 Variabel Independen................................................................... 23

3.3.2 Variabel Dependen..................................................................... 24

3.4 Teknik Analisis Data............................................................................ 25

3.5 Uji Stasioneritas................................................................................... 26

3.6 Uji Asumsi Klasik................................................................................ 27

3.6.1 Uji Multikolinieritas.................................................................... 27

3.6.2 Uji Autokorelasi.......................................................................... 28

3.5.3 Uji Heteroskedastisitas................................................................ 29

3.5.4 Uji Normalitas............................................................................. 30

3.7 Pengujian Hipotesis................................................................................ 30

3.7.1 Pengujian Koefesian Determinasi............................................. 30

3.7.2 Pengujian Kelayakan Model Regresi.......................................... 31

3.7.3 Pengujian Signifikansi Parameter Individual.............................. 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 32

4.1 Deskripsi Objek Penelitian..................................................................... 32

4.2 Analisis Data dan Pemilihan Model Regresi.......................................... 32

4.3 Statistik Deskriptif.................................................................................. 33

4.4 Uji Stasioneritas...................................................................................... 36

4.5 Uji Asumsi Klasik.................................................................................. 37

4.5.1 Uji Normalitas............................................................................... 37

4.5.2 Uji Heteroskedastisitas.................................................................. 38

4.5.3 Uji Multikolinieritas...................................................................... 39

4.5.4 Uji Autokorelasi............................................................................ 40

4.6 Analisis Regresi Berganda...................................................................... 41

Page 15: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

xv

4.7 Uji Hipotesis........................................................................................... 42

4.7.1 Uji Koefesian Determinasi.......................................................... 42

4.7.2 Uji Kelayakan Model Regresi....................................................... 43

4.7.3 Uji Signifikansi Parameter Individual........................................... 44

4.8 Pembahasan............................................................................................ 46

4.8.1 Pengaruh Penerimaan Pajak Terhadap Peningkatan Utang

Pemerintah Pusat.......................................................................... 46

4.8.2 Pengaruh Belanja Negara Terhadap Peningkatan Utang

Pemerintah Pusat.......................................................................... 47

4.8.3 Pengaruh Pembiayaan Anggaran Terhadap Peningkatan Utang

Pemerintah Pusat......................................................................... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 52

5.1 Kesimpulan............................................................................................. 52

5.2 Keterbatasan Penelitian.......................................................................... 53

5.3 Saran....................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian...................................................................... 32

Tabel 4.2 Hasil Uji Statitik Deskriptif............................................................... 35

Tabel 4.3 Uji Stasioneritas Tahap Pertama........................................................ 36

Tabel 4.4 Uji Stasioneritas Pada Difference Tiga.............................................. 37

Tabel 4.5 Uji Heteroskedastisitas....................................................................... 39

Tabel 4.6 Uji Multikolinieritas........................................................................... 40

Tabel 4.7 Uji Autokorelasi................................................................................. 40

Tabel 4.8 Analisis Regresi Berganda................................................................. 41

Tabel 4.9 Hasil Hipotesis Penelitian.................................................................. 45

Tabel 4.10 Data Penerimaan Pajak dan Utang Pemerintah Pusat...................... 47

Page 17: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Rerangka Konseptual Penelitian.................................................... 15

Gambar 4.1 Uji Normalitas................................................................................ 38

Page 18: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

xviii

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

Grafik 1.1 Peningkatan Utang Pemerintah Pusat Tahun 2006-2016.................. 1

Grafik 4.1 Data Perkembangan Utang Pemerintah Pusat,

Penerimaan Pajak, Belanja Negara dan Pembiayaan Anggaran....... 33

Grafik 4.2 Perkembangan Utang Pemerintah Pusat dan Belanja Negara........... 48

Page 19: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1 Rekapitulasi Data Utang Pemerintah Pusat, Penerimaan Pajak,

Belanja Negara dan Pembiayaan Anggaran Periode Tahun 1981-2016

Lampiran 2 Pengolahan Data Uji Stasioneritas

Lampiran 3 Pengolahan Data Statistik Deskriptif dan Analisis Regresi

Lampiran 4 Pengolahan Data Uji Asumsi Klasik

Page 20: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Utang pemerintah pusat dalam kurun waktu tahun 2011 s.d. Desember 2016

menunjukan peningkatan yang cukup pesat. Berdasarkan publikasi data utang

pemerintah yang diterbitkan Kementerian Keuangan menunjukan bahwa telah

terjadi peningkatan utang sebesar 92% atau naik sebesar Rp1.658 Triliyun selama

enam tahun terakhir. Pada tahun 2011 utang pemerintah masih berjumlah sebesar

Rp1.809 Triliyun lalu meningkat menjadi Rp3.467 Triliyun pada akhir tahun 2016

(profil utang pemerintah pusat, Kementerian Keuangan). Berikut grafik utang

pemerintah pusat tahun 2006 s.d. 2016:

Grafik 1.1

Peningkatan Utang Pemerintah Pusat Periode Tahun 2006-2016

(angka dalam triliyun rupiah)

Sumber: data diolah dari profil utang pemerintah pusat, DJPPR Kementerian Keuangan.

1,302 1,389 1,637 1,591 1,682 1,809

1,978 2,375

2,609

3,165 3,467

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Page 21: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

2

Utang pemerintah yang jumlahnya sangat besar mengakibatkan biaya untuk

membayar cicilan pokok utang dan bunga utang semakin besar. Pada tahun 2012

beban utang mencapai 275 triliyun dan terus meningkat setiap tahunnya sehingga

pada 2016 beban utang telah mencapai 505,4 triliyun. Keadaan seperti ini, perlu

mendapat perhatian yang serius dari pemerintah agar peningkatan utang

pemerintah tidak memberikan beban yang memberatkan keuangan negara/APBN.

Pemerintah harus waspada karena negara-negara seperti Yunani, Ekuador dan

Zimbabwe adalah contoh negara yang bangkrut akibat pengelolaan yang buruk

dan berlebihan dalam melakukan utang untuk keperluan negaranya.

Ada beberapa faktor yang mengakibatkan pemerintah perlu melakukan utang dan

mengakibatkan jumlah utang terus bertambah. Menurut Satya (2015), utang

pemerintah dilakukan disebabkan oleh pendapatan negara terutama dari sektor

penerimaan pajak masih kecil, belanja negara yang jumlahnya sangat besar, biaya

investasi sektor publik dan untuk keperluan pembiayaan anggaran.

Dari beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan utang pemerintah, terdapat

juga kebijakan dari pemerintah yang menyebabkan pemerintah mengalami

ketergantungan terhadap utang. Kebijakan pemerintah tersebut adalah kebijakan

fiskal yang ekspansif yakni kebijakan pemerintah yang membuat belanja negara

lebih besar dari pendapatan/penerimaan negara guna memberikan stimulus

ekonomi (Tambunan, 2014). Dampak dari kebijakan anggaran yang ekspansif

apabila pendapatan negara masih lebih kecil dibandingkan dengan belanja negara

maka diperlukan sumber pendanaan (utang) untuk menutup kekurangan anggaran.

Page 22: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

3

Pendapatan negara terutama dari sektor penerimaan pajak jumlahnya masih belum

optimal dan dalam beberapa tahun terakhir realisasinya selalu dibawah target.

Pendapatan pajak yang belum optimal hasilnya tidak selalu diimbangi dengan

besarnya belanja negara yang selalu meningkat setiap tahunnnya. Peningkatan

belanja pemerintah terjadi hampir disetiap pengeluaran negara seperti Belanja

pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Transfer ke Daerah (Nota

Keuangan APBN, 2016). Penerimaan pajak yang menjadi andalan pendapatan

negara diluar penerimaan minyak dan gas ternyata belum mampu untuk

membiayai kebutuhan belanja negara sehingga masih diperlukan sumber

pendanaan (utang) untuk menutupi kekurangan tersebut.

Selain dari sisi penerimaan pajak dan belanja negara, peningkatan utang

pemerintah juga dikarenakan oleh kebutuhan pembiayaan anggaran yang relatif

besar. Kebutuhan pembiayaan angggaran selain untuk membiayai defisit anggaran

juga dipergunakan untuk penyertaaan modal negara pada BUMN, pembiayaan

proyek infrastuktur publik serta untuk pembayaraaan cicilan pokok hutang.

Kebutuhan pembiayaan anggaran yang besar mengakibatkan kebutuhan utang

yang menjadi alternatif pembiayaan anggaran juga meningkat pesat.

Utang adalah pedang bermata dua. Apabila digunakan secara bijak dan tidak

berlebihan, pemanfaatan utang dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan dan

kesejahteraan. Sebaliknya, bila digunakan dengan ceroboh dan berlebihan,

hasilnya bisa menjadi bencana dan kebangkrutan suatu negara (Checchetti, 2011).

Penelitian mengenai hubungan antara penerimaan pajak, belanja negara dengan

utang pemerintah telah dilakukan dibeberapa negara. Dalam penelitian tersebut

Page 23: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

4

terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan pajak, belanja negara dan

utang pemerintah. Adapun penelitian terkait utang pemerintah di Indonesia masih

berfokus terhadap utang luar negeri dan belum melibatkan seluruh komponen

utang pemerintah. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Harahap (2007)

dan Widharma dkk. (2012) hanya berfokus pada utang luar negeri yang hanya

menyumbang sekitar 20% dari total utang pemerintah. Penelitian yang akan

dilakukan kali ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya dan akan

melibatkan seluruh komponen utang pemerintah yang terdiri dari utang luar

negeri, pinjaman dalam negeri dan surat utang negara.

Penelitian akan dilakukan setelah pasca “Oil Boom” yang terjadi pada tahun

70an-1980, pada saat itu Indonesia diuntungkan dengan kenaikan harga minyak

dunia sehingga mendapatkan pendapatan yang banyak dari sektor migas. Setelah

pasca bonanza harga minyak dan harga jatuh lagi ke level normal mengakibatkan

pendapatan dari sektor migas berkurang drastis dan mulai dioptimalkan

penerimaan dari sektor perpajakan sedangkan dari sisi belanja tidak dapat

dikurangi (efisensi) sehingga tren penggunaan utang mulai menunjukan jumlah

yang cukup besar.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik melakukan

penelitian terkait faktor yang menyebabkan meningkatnya utang pemerintah. Oleh

karena itu peneliti mengambil judul “PENGARUH PENERIMAAN PAJAK,

BELANJA NEGARA, DAN PEMBIAYAAN ANGGARAN TERHADAP

PENINGKATAN UTANG PEMERINTAH PUSAT PERIODE TAHUN

1981-2016”

Page 24: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

5

1.2 Rumusan Permasalahan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, berikut merupakan rumusan masalah

dalam penelitian yaitu:

1. Apakah penerimaan pajak berpengaruh terhadap peningkatan utang

pemerintah pusat?

2. Apakah belanja negara berpengaruh terhadap peningkatan utang pemerintah

pusat?

3. Apakah pembiayaan anggaran berpengaruh terhadap peningkatan utang

pemerintah pusat?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian terkait dengan rumusan masalah yang telah dijelaskan

sebelumnya yaitu:

1. Untuk menguji dan mengetahui apakah penerimaan pajak berpengaruh

terhadap peningkatan utang pemerintah pusat?

2. Untuk menguji dan mengetahui apakah belanja negara berpengaruh terhadap

peningkatan utang pemerintah pusat?

3. Untuk menguji dan mengetahui apakah pembiayaan anggaran berpengaruh

terhadap peningkatan utang pemerintah pusat?

1.4 Kontribusi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontibusi kepada pihak-pihak

yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan penelitian ini, diantaranya:

Page 25: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

6

1. Segi teoritis: penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk

penelitian terkait utang pemerintah pusat di Indonesia, mengingat mayoritas

penelitian yang dilakukan sebelumnya hanya berfokus pada utang luar negeri

di Indonesia.

2. Segi praktek: bagi pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Keuangan,

penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan untuk pemerintah agar dapat

mengurangi ketergantungan terhadap utang dan kalaupun terpaksa melakukan

utang maka penggunaan dan pemanfaat utang harus dipergunakan untuk

keperluan yang produktif.

Page 26: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Utang Publik Golongan Klasik dan Keynesian

Teori klasik yang dikembangkan para ekonom tahun 1742-1859 menyatakan

bahwa utang publik akan menjadi beban generasi yang akan datang dan pada

tingkat utang yang sangat tinggi akan berdampak pada kebangkrutan suatu negara.

Utang merupakan tindakan yang tidak baik karena menimbulkan biaya.

Pembayaran cicilan pokok dan bunga utang merupakan biaya yang harus

ditanggung generasi berikutnya yang berdampak pada meningkatnya pengeluaran

(belanja) pemerintah (Templemen, 2007)

Para ekonomi klasik lebih menyarankan anggaran berimbang yakni pengeluaran/

belanja negara dapat dibiayai dari pendapatan yang diterima oleh suatu negara.

Utang pemerintah hanya dibenarkan apabila anggaran mengalami defisit yang

diakibatkan adanya pengeluaran untuk keadaan darurat nasional, perang atau

bencana alam.

Berbeda dengan pendapat ekonomi klasik, berdasarkan teori yang dikembangkan

oleh Keynesian tahun 1930 menyatakan bahwa utang publik tidak akan menjadi

beban generasi mendatang. Utang apabila digunakan untuk kepentingan yang

produktif akan memberi dampak pada peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB)

Page 27: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

8

sehingga ratio utang terhadap PDB akan semakin berkurang. Hal ini berarti

pemerintah semakin memiliki kemampuan melakukan pengeluaran untuk

membayar utang. Keynesian berpendapat bahwa utang yang dilakukan pemerintah

hanya menarik kelebihan dana yang dimiliki oleh masyarakat untuk kepentingan

negara yang strategis sehingga dampaknya dapat meningkatkan pendapatan

negara (output nasional). Pemerintah tidak harus memaksakan anggaran yang

berimbang karena adanya defisit anggaran yang dibiayai oleh utang juga

merupakan sumber investasi (Yergin dan Stanislaw, 1998).

Pada teori keynesian, pemerintah bisa menerapkan anggaran yang ekspansif yakni

belanja negara lebih besar dari pendapatan negara. Defisit anggaran bisa dicarikan

pembiayaan melalui utang pemerintah atau dengan cara pendanaan lainnya yang

digunakan untuk keperluan yang produktif untuk mendorong stimulus ekonomi

dan pertumbuhan pendapatan.

2.1.2 Teori Ekuivalensi Ricardian

Teori ini diambil dari ekonom bernama David Ricardo pada abad kesembilas

belas, utang disebabkan oleh penerimaan pajak yang masih kecil dan jumlah utang

pemerintah akan ekuivalen dengan penerimaan pajak di masa depan. Jadi, apabila

pemerintah mendanai belanja negara/pengeluaran pemerintah dengan utang sama

dengan mendanai dengan pajak (Mankiw, 2006).

Berdasarkan teori Ekuivalensi Ricardian dapat diketahui bahwa pemerintah akan

melakukan utang yang jumlahnya sesuai dengan perkiraan pendapatan di masa

depan. Utang pemerintah akan ditanggung oleh generasi selanjutnya dengan

adanya pajak yang tinggi guna membayar beban pembiayaan utang. Utang

Page 28: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

9

pemerintah diakibatkan oleh penerimaan pajak rendah dimasa sekarang tetapi

akan dapat meningkatkan pendapatan pada masa yang akan datang.

2.1.3 Utang Pemerintah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara, definisi utang negara adalah jumlah uang yang wajib dibayar pemerintah

pusat dan/atau kewajiban pemerintah pusat yang dapat dinilai dengan uang

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, perjanjian, atau

berdasarkan sebab lain yang sah.

Adapun jenis utang pemerintah terdiri dari:

1. Pinjaman

a. Pinjaman Luar Negeri (Utang Luar Negeri)

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan

Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, bahwa pinjaman luar negeri

adalah setiap penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan/atau devisa

yang dirupiahkan, rupiah, maupun dalam bentuk barang dan/atau jasa yang

diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar kembali

dengan persyaratan tertentu. Pemberi pinjaman luar negeri adalah negara

asing (bilateral), lembaga multilateral, lembaga keuangan dan lembaga non

keuangan asing, dan lembaga keuangan non asing yang berdomisili dan

melakukan kegiatan usaha di luar wilayah negara Republik Indonesia.

b. Pinjaman Dalam Negeri

Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan

dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah, menyatakan bahwa

Page 29: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

10

Pinjaman Dalam Negeri (PDN) digunakan untuk membiayai Kegiatan

tertentu Kementerian dan Lembaga (K/L), Pemerintah Daerah (Pemda), dan

Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam PP tersebut juga menyebutkan

bahwa sumber pendanaan PDN berasal dari Pemda, BUMN, dan Perusahaan

Daerah.

2. Surat Berharga Negara (SBN)

Surat Utang Negara (SUN) berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004

adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah

maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara

Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.

Jenis SUN menurut Majidi (2008) adalah:

a. SUN berjangka waktu kurang dari 12 bulan (Surat Perbendaharaan negara).

b. SUN berjangka waktu lebih dari 12 Bulan (Obligasi Negara, Obligari Ritel

Indonesia).

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun

2008, adalah surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah,

sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang

rupiah maupun valuta asing.

2.1.4 Penerimaan Pajak

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan, pengertian pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang

oleh orang-orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-

Page 30: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

11

undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk

negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pengertian Penerimaan Pajak menurut Hutagaol (2007) adalah sumber

penerimaan yang dapat diperoleh secara terus menerus dan dapat dikembangkan

secara optimal sesuai kebutuhan pemerintah serta kondisi masyarakat. Penerimaan

pajak yang tercantum dalam APBN terdiri dari:

1. Pajak dalam negeri: PPh, PPN, Cukai dan Pajak lainnya.

2. Pajak perdagangan internasional: Bea Masuk dan Bea Keluar.

2.1.5 Belanja Negara

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003, belanja negara dirinci dalam

klasifikasi fungsi, organisasi dan jenis belanja. Secara garis besar belanja negara

berupa belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah serta dana desa.

Klasifikasi belanja negara menurut Wardhana (2014) adalah:

a. Belanja Pemerintah Pusat, terdiri dari:

1. Belanja Pegawai.

2. Belanja Barang.

3. Belanja Modal.

4. Belanja Pembayaran.

5. Belanja Subsidi.

6. Belanja Hibah.

7. Belanja Bantuan Sosial.

8. Belanja lain-lain.

Page 31: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

12

b. Belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa.

Transfer ke daerah dan dana desa merupakan belanja negara yang diberikan

kepada daerah untuk mendanai pelaksanaan desentralisasi fiskal dan otonomi

daerah, serta pembangunan desa yang terdiri dari:

1. Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan negara yang

dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka

pelaksanaan desentralisasi, yang terdiri atas dana bagi hasil, dana alokasi

umum, dan dana alokasi khusus.

2. Dana desa adalah alokasikan dana untuk desa yang bertujuan untuk

meningkatkan peranan desa agar lebih maju, berkembang, dan demokratis.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

yang dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2014 tentang Dana Desa.

2.1.6 Pembiayaan Anggaran

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

pada Pasal 1 dijelaskan bahwa pembiayaan anggaran adalah setiap penerimaan

yang perlu dibayar kembali, penerimaan kembali atas pengeluaran tahun-tahun

anggaran sebelumnya, pengeluaran kembali atas penerimaan tahun-tahun

anggaran sebelumnya, penggunaan saldo anggaran lebih, dan/atau pengeluaran

yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan

maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Menurut Wardhana dkk. (2014) faktor-

faktor yang menyebabkan diperlukan pembiayaan anggaran adalah:

1. Untuk menutup defisit APBN.

Page 32: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

13

2. Untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang pemerintah, antara lain dalam

bentuk pembayaran cicilan pokok (amortisasi) utang luar negeri dan dalam

negeri, pembayaran jatuh tempo pokok serta pembelian kembali (buy back)

surat berharga Negara.

3. Untuk mendukung kebijakan Pemerintah dalam bidang tertentu, antara lain

dalam bentuk penerusan pinjaman, penyertaan modal negara, dana bergulir,

dana pengembangan pendidikan nasional, kewajiban penjaminan pemerintah,

dan pemberian pinjaman.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terkait utang pemerintah telah dilakukan diantaranya:

1. Favero dan Giavazzi (2007) melakukan penelitian tentang Debt and The

Effects Of fiscal Policy. Penelitian dilakukan di negara Amerika Serikat

dengan menggunakan data ekonomi kuartalan dari tahun 1960-2005 untuk

mengetahui hubungan antara perubahan (naik/turun) penerimaan pajak dan

belanja pemerintah serta tingkat suku bunga terhadap utang. Penelitian

menggunakan analisis Vektor Auto Regression (VAR) dan hasil penelitian

menunjukan perubahan penerimaan pajak dan belanja pemerintah

berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah utang sedangkan tingkat

suku bunga tidak berpengaruh terhadap utang pemerintah.

2. Harahap (2007) melakukan penelitian tentang Analisis faktor-faktor yang

Mempengaruhi Utang Luar Negeri di Indonesia Tahun 1980-2004. Penelitian

ini menggunakan variabel pendapatan nasional, pengeluaran pemerintah,

defisit anggaran dan utang luar negeri tahun sebelumnya untuk mengetahui

Page 33: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

14

hubungan kausalitas dengan utang luar negeri. Hasil penelitian menunjukan

bahwa pendapatan nasional berpengaruh negatif terhadap utang luar negeri,

sedangkan pengeluaran pemerintah, defisit anggaran dan utang luar negeri

tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap utang luar

negeri.

3. Widharma, dkk. (2012) melakukan penelitian tentang Utang Luar Negeri

Pemerintah Indonesia: Kajian Terhadap Faktor-Faktor Yang Berpengaruh.

Penelitian menggunakan variabel penerimaan pajak, pengeluaran

pembangunan, kurs dolar, utang luar negeri tahun sebelumnya dan

pembayaran cicilan utang pemerintah pada periode tahun 1981-2010. Analisis

yang digunakan dalam penelitian adalah analisis jalur/lintasan yang

merupakan perluasan dari analisis linear berganda untuk mengetahui

hubungan kausalitas antar variabel. Hasil penelitian yang didapatkan adalah

penerimaan pajak berpengaruh signifikan terhadap utang luar negeri melalui

pengeluaran pembangunan dan kurs dollar, pengeluaran pembangunan, serta

utang luar negeri tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap utang

luar negeri.

4. Kimtai (2014) melakukan penelitian tentang Public Debt, Tax Revenue And

Government Expenditure In Kenya: 1960-2012. Penelitian yang dilakukan di

negara Kenya untuk mengetahui hubungan antara variabel penerimaan pajak

dan pengeluaran pemerintah dengan utang pemerintah. Analisis yang

dilakukan dengan menggunakan Vektor Error Correction Model (VECM) dan

hasil penelitian menunjukan penerimaan pajak dan pengeluaran pemerintah

berpengaruh positif dan signifikan terhadap utang pemerintah.

Page 34: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

15

5. Stephen, dkk. (2016) melakukan penelitian tentang Public Debt And Public

Expenditure In Nigeria: A Causality Analysis. Penelitian dilakukan di negara

Nigeria menggunakan data utang dan pengeluaran pemerintah (Belanja modal

dan belanja rutin) periode 1980-2015. Analisis yang dilakukan dengan

menggunakan Vektor Error Correction Model (VECM) dan hasil penelitian

menunjukan bahwa pengeluaran pemerintah berupa belanja modal dan belanja

rutin berpengaruh positif dan signifikan terhadap utang pemerintah.

2.3 Rerangka Konseptual

Pada penelitian perlu menjelaskan rerangka pemikiran yang berguna untuk

menunjukan arah penyusunan dan mempermudah dalam melakukan analisis

masalah yang akan diujikan sampai dengan diperolehnya kesimpulan. Konsep

dasar penilitian ini adalah menguji faktor internal keuangan negara yang terdiri

dari penerimaan pajak, belanja negara dan pembiayaan anggaran terhadap

peningkatan utang pemerintah pusat. Rerangka konseptual dari penelitian ini

dijabarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Rerangka Konseptual Penelitian

H2 (+)

Penerimaan Pajak (X1)

Peningkatan Utang

Pemerintah Pusat (Y) Belanja Negara (X2)

Pembiayaan Anggaran (X3)

H1 (-)

H3 (+)

Page 35: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

16

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya dengan

melihat hasil analisis penelitian. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

2.4.1 Pengaruh Penerimaan Pajak Terhadap Peningkatan Utang

Pemerintah Pusat.

Teori Ekuivalensi Ricardian pada abad sembilan belas menyatakan bahwa utang

disebabkan dikarenakan penerimaan pajak yang rendah dimasa sekarang dan

pemerintah akan melakukan utang sebesar perkiraan penerimaan pajak yang

diterima dimasa yang akan datang.

Penerimaan pajak merupakan sumber utama pendapatan negara yang digunakan

untuk mendanai keperluan pemerintah. Besaran penerimaan pajak yang masih

rendah seringkali tidak mencukupi untuk membiayai pengeluaran pemerintah

mengakibatkan dibutuhkan sejumlah sumber dana untuk menutupi kekurangan

tersebut (utang). Kebijakan pemerintah yang menerapkan kebijakan anggaran

yang ekspansif yakni pengeluaran pemerintah lebih besar dari pendapatan yang

diperoleh semakin menjadikan utang menjadi kebutuhan untuk menutupi

kekurangan dana tersebut. Kebijakan anggaran yang ekspansif digunakan untuk

memberikan stimulus ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi yang berimbas pada peningkatan pendapatan negara.

Penelitian yang dilakukan terdahulu oleh Harahap (2007) mengunakan variabel

pendapatan nasional diperoleh hasil bahwa pendapatan nasional perpengaruh

Page 36: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

17

negatif terhadap utang luar negeri sedangkan peneletian lain yakni Widharma

(2012) yang penelitian menggunakan variabel penerimaan pajak dan utang

pemerintah periode 1981 s.d. 2010 dan diperoleh hasil bahwa penerimaan pajak

berpengaruh positif terhadap utang luar negeri. Penelitian dengan hasil berbeda

juga dilakukan Favero (2007) di negara Amerika serikat yang menggunakan

sampel tahun 1960 s.d. 2005 dan Kimtai (2014) di negara Kenya menggunakan

sampel tahun 1960 s.d. 2012, hasil penelitian keduanya menyatakan bahwa

penerimaan pajak berpengaruh positif terhadap utang pemerintah.

Pada penelitian ini, akan menguji teori ekuivalensi ricardian yang menyatakan

utang disebabkan oleh penerimaan pajak yang masih rendah/kecil maka

dirumuskan hipotesis Ha1 adalah:

Hal: Penerimaan pajak berpengaruh negatif terhadap peningkatan utang

pemerintah pusat.

2.4.2 Pengaruh Belanja Negara Terhadap Peningkatan Utang Pemerintah

Pusat.

Hukum Wagner yang dikemukan oleh Wagner tahun 1883 dalam Stephen (2016)

menyatakan bahwa belanja (pengeluaran) pemerintah akan meningkat sejalan

dengan peningkatan pendapatan negara. Begitupun Peacock dan Wiseman tahun

1961 dalam Stephen (2016) terkait dengan perkembangan pengeluaran belanja

pemerintah menyatakan bahwa peningkatan pengeluaran pemerintah tergantung

pada pendapatan yang diterima oleh pemerintah. Kebutuhan belanja negara yang

besar untuk menjalankan roda pemerintahan sering mengakibatkan pengeluaran

Page 37: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

18

pemerintah lebih besar dari pendapatan negara yang diterima sehingga

membutuhkan dana untuk menutupi kekurangan tersebut.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Harahap (2007) dengan menggunakan

sampel pengeluaran pemerintah tahun 1980-2004 menyatakan bahwa pengeluaran

pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan utang luar

negeri. Stephen (2016) juga melakukan penelitian terkait belanja rutin dan modal

pada negara Nigeria periode tahun 1980-2015 menyatakan bahwa belanja rutin

dan belanja modal berpengaruh positif terhadap peningkatan utang pemerintah

Nigeria. Kimtai (2014) juga melakukan penelitian tentang pengeluaran

pemerintah di negara Kenya untuk periode 1960-2012 dan menyatakan bahwa

pengeluaran pemerintah berpengaruh positif terhadap utang negara Kenya.

Peningkatan jumlah belanja negara sering kali diimbangi dengan pendapatan

negara yang diterima sehingga apabila terjadi defisit maka utang merupakan

instrumen yang diperlukan untuk membiayai belanja negara. Semakin besar

jumlah belanja negara maka kebutuhan akan utang juga semakin besar.

Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan hipotesis Ha2:

Ha2: Belanja negara berpengaruh positif terhadap peningkatan utang

pemerintah pusat.

2.4.3 Pengaruh Pembiayaan Anggaran Terhadap Peningkatan Utang

Pemerintah Pusat.

Pembiayaan anggaran merupakan salah satu postur APBN yang digunakan untuk

mendukung sasaran kebijakan fiskal yang ditetapkan oleh Pemerintah bersama-

Page 38: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

19

sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Adanya kekurangan pendapatan

dan sumber modal yang dimiliki pemerintah menjadikan arah kebijakan yang

diambil mengarah kepada kebijakan anggaran yang ekspansif dan mengakibatkan

terjadi defisit anggaran. Pembiayaan anggaran yang dilakukan guna menutup

defisit anggaran bisa dilakukan dengan utang maupun non utang.

Kebijakan pembiayaan anggatan yang dilakukan pemerintah menunjukan

komposisi pembiayaan yang masih didominasi dari sumber pembiayaan utang

dibandingkan oleh non utang. Sumber pembiayaan tersebut merefleksikan

ketersediaan dana yang berasal dari non utang, seperti dari rekening pemerintah,

penjualan aset negara, serta privatisasi BUMN sangat terbatas jumlahnya.

Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir ini juga muncul beberapa kebutuhan

pengeluaran pembiayaan dengan jumlah yang sangat besar. Pengeluaran

pembiayaan terutama untuk investasi pemerintah pada kegiatan pembangunan

infrastruktur yang melibatkan peran swasta dalam kerangka kerja sama (public

private partnership, PPP), penjaminan terhadap kewajiban PT Perusahaan Listrik

Negara (PT PLN) untuk menambah kapasitas dalam menjalankan fungsi publik,

Penyertaan Modal Negara pada BUMN, dan atas keterlibatan indonesia di

lembaga-lembaga internasional, serta kewajiban pembayaran pokok utang dan

pembelian kembali surat berharga negara yang jatuh tempo.

Berdasarkan penjelasan tersebut, diketahui bahwa kemampuan pembiayaan dari

non utang jumlahnya sangat terbatas sedangkan kebutuhan pembiayaan jumlahnya

cukup besar sehingga utang masih merupakan instrumen yang dipilih pemerintah

Page 39: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

20

guna memenuhi kebutuhan pembiayaan anggaran. Berdasarkan hal tersebut maka

dirumuskan hipotesis:

Ha3: Pembiayaan anggaran berpengaruh positif terhadap peningkatan utang

pemerintah pusat.

Page 40: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

3.1.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan, jadi populasi bukan hanya orang,

tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek itu

(Sugiyono, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah Pemerintah Pusat.

3.1.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data yang dapat

mewakili populasi. Dalam penelitian ini dipergunakan non probability sampling

dengan teknik. Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi saampel dan purposive sampling adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009). Sampel yang diambil

adalah data utang pemerintah pusat, data realisasi penerimaan pajak, belanja

negara, dan pembiayaan anggaran periode tahun 1981-2016. Metode pengambilan

sample dimulai pada tahun 1981 dengan pertimbangan sebagai berikut:

Page 41: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

22

1. Penelitian dilakukan setelah pasca “Oil Boom” yang terjadi pada tahun 70an-

1980, pada saat itu Indonesia diuntungkan dengan kenaikan harga minyak

dunia sehingga mendapatkan pendapatan yang banyak dari sektor migas (90%

dari total pendapatan negara)

2. Setelah pasca bonanza harga minyak dan harga jatuh lagi ke level normal

mengakibatkan pendapatan dari sektor migas berkurang drastis sedangkan

belanja tidak dapat dikurangi (efisensi) sehingga trend penggunaan utang mulai

menunjukan jumlah yang cukup besar.

3.2 Jenis dan sumber data

3.2.1 Jenis data

Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui teknik pengambilan basis data dari media perantara atau dicatat

oleh pihak lain guna mendapatkan data arsip sekunder (Jogiyanto, 2016).

Peneliti akan menggunakan data sekunder dalam melakukan penelitian. Data yang

digunakan adalah data sekunder berupa data kuantitatif yang bersifat times series

meliputi data publikasi utang pemerintah pusat, penerimaan pajak, belanja negara

dan pembiayaan anggaran yang tercantum dalam Laporan Realisasi APBN pada

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Perhitungan Anggaran Negara.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Adapun data

penelitian diperoleh dari mengunduh langsung dari publikasi data atau

menyampaikan permintaan data kepada Kementerian Keuangan.

Page 42: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

23

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut Sekaran (2010), variabel adalah apapun yang dapat membedakan dan

membawa variasi pada nilai. Variabel merupakan objek pengamatan berupa

fenomena yang diobservasi atau diukur dalam penelitian. Variabel dalam

penelitian ini adalah:

3.3.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi

variabel yang lain. Variabel independen dalam penelitian adalah:

a. Penerimaan Pajak (PP) adalah realisasi penerimaan pajak sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Realisasi penerimaan pajak tercantum dalam Laporan Realisasi APBN pada

Perhitungan Anggaran Negara dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

(LKPP) dinyatakan dalam milyar rupiah untuk periode tahun 1981-2016.

Variabel Penerimaan Pajak diukur dengan menggunakan rumus:

Sumber: UU KUP dan Postur APBN

b. Belanja Negara (BN) adalah realisasi belanja negara sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Realisasi belanja negara tercantum dalam Laporan Realisasi APBN pada

Perhitungan Anggaran Negara dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

(LKPP) dinyatakan dalam milyar rupiah untuk periode tahun 1981-2016.

Penerimaan Pajak = Pajak Dalam Negeri + Pajak Perdagangan Internasional

Page 43: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

24

Variabel belanja negara diukur dengan menggunakan rumus:

Sumber: UU Nomor 17 Tahun 2003 dan Postur APBN Indonesia

c. Pembiayaan Anggaran (PA) adalah realisasi pembiayaan anggaran

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara. Realisasi pembiayaan anggaran tercantum dalam Laporan

Realisasi APBN pada Perhitungan Anggaran Negara dan Laporan Keuangan

Pemerintah Pusat (LKPP) dinyatakan dalam milyar rupiah untuk periode tahun

1981-2016. Variabel pembiayaan anggaran diukur menggunakan rumus:

Sumber: UU Nomor 17 Tahun 2003 dan Postur APBN Indonesia

3.3.2 Variabel Dependen

Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah jumlah utang pemerintah pusat

(TUP) yang terdiri dari Utang Luar Negeri, Pinjaman Dalam Negeri dan Surat

Utang Negara periode tahun 1981-2016, berdasarkan data utang pemerintah pusat

pada Kementerian Keuangan. Variabel utang pemerintah pusat diukur dengan

mengunakan rumus:

Sumber: Data utang pemerintah pusat, Kementerian Keuangan

Belanja Negara = Belanja Pemerintah Pusat + Belanja Transfer ke Daerah

Pembiayaan Anggaran = Penerimaan Pembiayaan – Pengeluaran Pembiayaan

Utang Pemerintah Pusat = Utang Luar Negeri + Pinjaman Dalam Negeri

+ Surat Utang Negara

Page 44: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

25

3.4 Teknis Analisis Data

Berdasarkan data penelitian yang digunakan berupa data kuantitatif maka model

yang digunakan untuk data times series adalah analisis regresi berganda

menggunakan metode least square (LS) dengan syarat data tidak stasioner

ditingkat level, tetapi setelah dilakukan transformasi data akan menjadi stasioner

pada derajat integrasi. Hasil perhitungan dan analisis regresi digunakan untuk

menjawab hipotesis yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui faktor

mana yang paling berpengaruh terhadap peningkatan utang pemerintah pusat.

Tahap pertama sebelum dilakukan uji asumsi klasik, analisis hipotesis uji statistik

F dan uji statistik T perlu dilakukan uji stasioner untuk mengetahui hubungan

antara variabel apakah stasioner atau tidak. Menurut Rosadi (2011) asumsi

stasioner data pada data times series merupakan hal yang penting. Pengujian

stasioneritas dari suatu data runtun waktu dapat dilakukan dengan beberapa cara

sebagai berikut:

1. Pendeteksian ketidakstasioneran data dalam mean (rata-rata) dapat

menggunakan plot dari data dalam runtun waktu, plot fungsi autokorelasi

(Auto Correlation Function/ACF) dan plot fungsi autokorelasi parsial (Partial

ACF/PACF). Jika data mengandung komponen tren, data non stasioner dalam

mean dan plot ACF/PACF akan meluruh secara perlahan.

2. Pendeteksian ketidakstasioneran dalam variansi dapat menggunakan plot

ACF dan PACF dari residual kuadrat.

3. Uji akar unit (unit root) apabila terdapat komponen tren berupa jalan acak

(random walk) dalam data.

Page 45: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

26

Apabila telah terpenuhi syarat pada uji stasioner maka digunakan analisis regresi

berganda dengan menggunakan metode least square (LS). Model yang digunakan

sebagai berikut:

Model umum regresi berganda yaitu:

Yt = β0+ β1Xt+εt

Model dalam penelitian yaitu:

PUPt= β0+ β1PPt+ β2BNt+β3PAt+ εt

Dimana:

PUP : Peningkatanl Utang Pemerintah β0 : Bilangan Konstanta

PP : Penerimaan Pajak β1- β4 : Koefesien Regresi

BN : Belanja Negara

PA : Pembiayaan Anggaran

3.5 Uji Stasioneritas (Uji Akar Unit)

Sebelum melakukan regresi dengan menggunakan data runtun waktu, langkah

awal yang dilakukan adalah uji stasioneritas. Setiap data runtun waktu merupakan

suatu data yang dihasilkan dari hasil proses stokastik. Suatu data hasil proses

stokastik dapat dikatakan stasioner jika memenuhi tiga syarat yaitu jika rata-rata

dan variannya konstan sepanjang waktu dan kovarian antara dua data runtun

waktu hanya tergantung dari kelambanan antara dua periode waktu tersebut. Data

runtun waktu yang stasioner rata-rata, varian dan kovariannya pada setiap lag

akan sama dalam setiap waktu. Jika data tersebut tidak stasioner maka data

tersebut tidak memenuhi syarat tersebut atau dengan kata lain data memiliki rata-

rata dan variannya berubah-ubah sepanjang waktu (Widarjono, 2013).

Page 46: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

27

Penelitian yang menggunakan data runtun waktu (times series) sering ditemukan

data yang tidak stasioner pada tingkat level series sehingga perlu dilakukaan

differensiasi satu atau dua kali agar data menjadi stasioner. Menurut Rosadi

(2011) salah satu cara untuk mengetahui data tersebut stasioner atau tidak adalah

menggunakan uji akar unit (unit roots test). Uji Augmented Dickey Fuller (ADF) /

Phillips-Peron (PP) merupakan salah satu uji akar unit yang paling digunakan

dalam pengujian stasioneritas data. Pengujian dilakukan dengan melakukan

hipotesis:

H0: Terdapat akar unit (data tidak stasioner)

H1: Tidak terdapat akar unit (data stasioner)

Hasil statistik dari hasil estimasi pada metode ADF/PP akan dibandingkan dengan

nilai kritis McKinnon pada titik kritis 1%, 5%, dan 10%. Jika nilai t-statistik lebih

kecil dari nilai kritis McKinnon maka H0 diterima, artinya data terdapat akar unit

atau data tidak stasioner. Jika nilai t-statistik lebih besar dari nilai kritis

McKinnon maka H0 ditolak.

3.6 Uji Asumsi Klasik

Pengujian ini untuk memastikan bahwa dalam regresi yang digunakan tidak

terdapat multikolinieritas, heteroskedastisitas, autokorelasi serta untuk

memastikan bahwa data yang dihasilkan terdistribusi normal.

3.6.1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

Page 47: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

28

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara varibel independen. Jika variabel

independen saling berkorelasi, maka variabel-varibel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol (Ghozali, 2016)

Menurut Ghozali (2016) untuk mendeteksi multikolinieritas dalam penelitian

dapat menggunakan beberapa cara:

1. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat

tinggi (0,70 – 1,00), tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen

2. Koefisien determinasi individual (r2) relatif tinggi daripada kefisien

determinasi serentak (R2).

3. Nilai variance inflation factor (VIF) pada model regresi, jika VIF ≥ 10 maka

terjadi multikoliniearitas.

Pada penelitian kali ini untuk mengamati gejala multikolinieritas akan

menggunakan metode VIF. Pengujian ini dengan membandingkan nilai VIF

dengan kriteria jika nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinieritas jika nilai VIF <

10 maka tidak terjadi multikolinieritas.

3.6.2 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode (t) dengan kesalahan pengganggu pada

periode (t-1). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan

Page 48: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

29

satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu)

tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya (Ghozali, 2016)

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi

adalah Uji Breusch-Godfrey. Kriteria dalam Uji Breusch-Godfrey jika nilai

probability chi-square lebih besar dari 0,05 maka tiadak terjadi autokorelasi baik

positif maupun negatif tetapi bila probability chi-square lebih kecil dari 0,05

maka terjadi autokorelasi.

3.6.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah pengujian apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas dan tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan melakukan Uji

Breusch-Godfrey. Uji ini dilakukan dengan meregres residual kuadrat (U2t)

dengan variabel independen, variabel independen kuadrat dan perkalian variabel

independen. Uji Breusch-Godfrey dihitung dengan kriteria jika probability value

Obs*R-Square lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas jika

lebih kecil dari 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.

Page 49: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

30

3.6.4 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah persebaran data berdistribusi

normal atau tidak. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah suatu data terdistribusi

normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016).

Terdapat beberapa cara yang digunakan dalam pengujian normalitas data ini, pada

penelitian ini akan digunakan Uji Jaque-Bera dan melihat probabilitasnya dari

hasil pengujian sebaran residual. Dengan ketentuan untuk nilai probabilitas H0

dari uji ini adalah jika nilai probabilitas dibawah α (0,05) maka data terdistribusi

normal, sedangkan Ha nya adalah jika probabilitas diatas α, maka data

terdistribusi tidak normal

3.7 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan setelah uji asumsi klasik. Adapun pengujian

hipotesis dilakukan dengan cara:

3.7.1 Pengujian Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk menguji tingkat keterikatan antar variabel

dependen dan variabel independen yang bisa dilihat dari besarnya nilai koefesien

determinan. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2016).

Page 50: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

31

3.7.2 Pengujian Kelayakan Model Regresi

Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2016). Kriteria

pengujianya adalah seperti berikut ini:

1. Ha ditolak yaitu apabila nilai value > 0.05 atau bila nilai signifikansi lebih

dari nilai α 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini tidak layak (fit)

untuk digunakan dalam penelitian.

2. Ha diterima yaitu apabila nilai value = 0.05 atau bila nilai signifikansi kurang

dari atau sama dengan nilai α 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini

layak (fit) untuk digunakan dalam penelitian.

3.7.3 Pengujian Signifikansi Parameter Individual

Uji statistik t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen.

(Ghozali, 2016). Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Ha ditolak, yaitu apabila nilai value > 0,05 atau bila nilai signifikansi lebih

dari nilai 0,05 berarti secara individual variabel independen tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Ha diterima, yaitu apabila nilai value = 0,05 atau bila nilai signifikansi kurang

dari nilai 0,05 berarti secara individual variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Page 51: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh penerimaan pajak, belanja negara,

dan pembiayaan anggaran terhadap peningkatan utang pemerintah pusat periode

tahun 1981-2016. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis atas ketiga variabel,

maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Variabel penerimaan pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap

peningkatan utang pemerintah pusat, sehingga hipotesis yang diajukan dalam

penelitian yang menyatakan bahwa penerimaan pajak berpengaruh negatif

terhadap peningkatan utang pemerintah pusat diyatakan tidak terdukung.

Pengaruh positif penerimaan pajak tidak lepas dari kebijakan pemerintah

yang mengaruh kebijakan anggaran yang ekspansif dimana belanja negara

selalu lebih besar dari penerimaan pajak. Peningkatan penerimaan pajak

semakin membuat pemerintah semakin berani menambah utang dikarenakan

ada kemampuan untuk membayar utang dari setiap hasil peningkatan

penerimaan pajak.

2. Variabel belanja negara berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

peningkatan utang pemerintah pusat, sehingga hipotesis yang diajukan dalam

penelitian yang menyatakan bahwa belanja negara berpengaruh positif

terhadap peningkatan utang pemerintah pusat diyatakan tidak terdukung.

Hasil penelitian yang bertentangan dengan teori dan penelitian terdahulu.

Page 52: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

53

Hasil penelusuran yang lebih dalam terdapat pos belanja yang besar terkait

belanja negara yang digunakan untuk pembayaran beban utang/pelunasan

utang pemerintah sebelum jatuh tempo dan kemungkinan yang bisa

menyebabkan penurunan utang pemerintah. Terdapat juga peristiwa khusus

seperti khusus ekonomi dan moneter yang terjadi pada tahun 1998-1999 dan

tahun 2008 yang mengakibatkan penurunan belanja tetapi meningkatkan

utang pemerintah.

3. Variabel pembiayaan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap

peningkatan utang pemerintah pusat, sehingga hipotesis yang diajukan dalam

penelitian yang menyatakan bahwa pembiayaan anggaran berpengaruh positif

terhadap peningkatan utang pemerintah pusat diyatakan terdukung .

Kebutuhan pembiayaan anggaran yang besar menyebabkan utang pemerintah

pusat juga mengalami peningkatan yang besar.

5.2 Keterbatasan penelitian

Keterbatasan yang dilakukan pada penelitian kali ini adalah sebagai berikut:

1. Keterbatasan memperoleh data sehingga penelitian dilakukan mulai tahun

1981-2016.

2. Variabel yang digunakan dalam penelitian sifatnya sangat makro, perlu

dilakukan pemilihan variabel yang lebih spesifik untuk melihat pengaruh

langsung atas variabel yang dilakukan penelitian.

3. Variabel yang digunakan dalam penelitian hanya melibatkan faktor internal di

bidang keuangan negara.

Page 53: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

54

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberi saran sebagai

berikut:

1. Bagi Pemerintah.

Pemerintah agar dapat mengurangi ketergantungan terhadap utang

dikarenakan dalam beberapa tahun terakhir peningkatan utang semakin

memberatkan keuangan negara. Pemerintah perlu mengoptimalkan potensi

penerimaan pajak sehingga pendapatan negara yang diterima dapat digunakan

untuk membiayai belanja negara. Selain itu, perlu dilakukan efisiensi

terhadap belanja negara sehingga belanja negara bisa efektif penggunaannya

dan utang menjadi berkurang jumlahnya.

2. Bagi Peneliti.

Penelitian yang dilakukan hanya melibatkan faktor internal di bidang

keuangan negara, maka penelitian selanjutnya bisa menggunakan faktor

eksternal seperti target pertumbuhan ekonomi, target pengurangan

kemiskinan, dan pergerakan nilai tukar rupiah dan dihubungkan dengan

peningkatan utang pemerintah. Terkait adanya anomali penelitian tentang

pengaruh belanja negara terhadap peningkatan utang pemerintah pusat,

peneliti lain bisa lebih spesifik lagi meneliti terkait detil belanja negara

misalnya perlu dibedakan antara belanja rutin dan belanja investasi (modal

dan sektor produktif) dikarenakan komponen belanja negara mempunyai

cakupan yang sangat luas.

Page 54: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

DAFTAR PUSTAKA

Ashworth, John. 2005. Goverment Weakness and Local Public Debt Development in

Flemish Municipalities. Department of Economics, University of Durham,

International Tax and Public Finance No. 12, 395–422

Baskaran, Thushyanthan. 2010. On the Link Between Fiscal Decentralization and

Public Debt in OECD Countries. Munich Personal Research Papers in

Economic Archive (MPRA) Paper No. 21599

Cecchetti, Stephen G., M S Mohanty dan Fabrizio Zampolli. 2010. The Future Of

Public Debt: Prospects And Implications. Bank for International Settlement

(BIS) Working Papers No 300

________ 2011. The Real Effects Of Debt. Bank for International Settlement (BIS)

Working Papers No 352

Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan www.anggaran.depkeu.go.id.

diakses pada Januari 2017

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan .

www.djppr.kemenkeu.go.id. diakses pada Februari 2017

Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan

www.djpbn.kemenkeu.go.id. diakses pada Januari 2017

Favero, Carlo dan Giavazzi, Francesco. 2007. Debt and The Effects of Fiscal Policy.

National Bureau of Economic Research Working Paper Series 12822

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23.

Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Edisi kedelapan

Ghozali, Imam dan Dwi Ratmono. 2013. Analisis Multivariete dan Ekonometrika

dengan Eviews 8. Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Edisi

kesatu

Gujarati, Damodar, dan Sumarno Zain (2006). Ekonometrika Dasar Jilid I. Jakarta :

Erlangga, Edisi Kedua

Harahap, Mahindun Dhiani Melda. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Utang Luar Negeri Indonesia. Tesis. Universitas Sumatera Utara

Hariyati, Tri Retno. 2012. Faktor Determinan Atas Hutang Pemerintah Dengan

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Sebagai Variabel Antara. Jurnal Akuntansi

Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Hlm. 368-379

Page 55: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

Hartono, Jogiyanto. 2016. Metodologi Penelitian. Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta, Edisi

keenam

Hutagaol, John. 2007. Perpajakan : Isu-Isu Kontemporer. Yogyakarta, Penerbit Graha

Ilmu, edisi kesatu

International Monetary Fund. 2001. Government Finance Statistic. New York: IMF,

2001

Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 sttd

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata

Cara Perpajakan

Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002

Tentang Surat Utang Negara

Nomor 1 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara

Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara

Kimtai, Kiminyei Felix. 2014. Public Debt, Tax Revenue And Government Expenditure

In Kenya: 1960-2012. Thesis. The University Of Nairobi. Reg No :

X50/63752/2014

Mankiw, N. Gregory. 2006. Makroekonomi. Erlangga-Jakarta, Edisi keenam

Nota Keuangan dan APBN. Beberapa tahun penerbitan. Kementerian Keuangan.

Jakarta, Direktorat Jenderal Anggaran

Najidi, Nasyith dan Awalil Rizky. 2008. Utang Pemerintah Mencekik Rakyat. Jakarta, E

Publishing Company, Cetakan Pertama

Rosadi, Dedi. 2011. Analisis Ekonometrika dan Runtun Waktu Terapan. Yogyakarta,

Penerbit Andi Offset, Edisi Satu

Satya, Venti Eka. 2015. Analisis Kebijakan Pengelolaan Utang Negara: Manajemen

Utang Pemerintah Dan Permasalahannya. Jurnal Publikasi DPR RI, Kajian

Vol. 20 No. 1 hal. 59 – 74

Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2010. Research Methods for Business. Edisi Kelima.

John Wiley and Sons. West Sussex, Inggris

Stanislaw, J., & Yergin, D. 1998. Excerpt from John Maynard Keynes profile in the

commanding heights. New York. Reprinted by permission of Simon &

Schuster, Inc.

Page 56: PENGARUH PENERIMAAN PAJAK, BELANJA NEGARA, DAN …digilib.unila.ac.id/29119/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · khusus penulis ucapakan terima kasih kepada: Johan Arif Indra Jaya,

Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia, Bank Indonesia. www.bi.go.id. diakses

pada Desember 2016

Stephen, Idenyi Odo., Igberi Christiana Ogonna and Anoke Charity Ifeyinwa. 2016.

Public Debt And Public Expenditure In Nigeria : A Causality Analysis.

Research Journal of Finance and Accounting Vol.7 No.10

Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung, Alfabeta-Bandung, Edisi

keempat belas

Sukirno, Sadono. 2005. Pengantar Teori Makro Ekonomi, Bina Grafika-Jakarta. Edisi

kesebelas

Tambunan, Tulus. 2012. Perekonomian Indonesia Kajian Teoritis dan Analisis Empiris.

Penerbit Ghalia Indonesia-Bogor. Edisi Ketiga

Templeman, J.H. 2007. James M. Buchanan On Public-Debt Finance. The Independent

Review A Journal of Political Economy, Vol. 10 No. 3, 435 – 449

Wardhana, Wisynu., I Made Sanjaya, Aries Setiadi, dan Waskito Prayogi. 2003. Postur

APBN Indonesia. Jakarta, Kementerian Keuangan, Cetakan Pertama

Widarjono, Agus (2013) Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan

Eviews. Jakarta, Penerbit UPP STIM YKPN, Edisi 4.

Widharma, I Wayan Galuh., I Made Kembar Sri Budhi dan Marhaeni. 2012. Utang

Luar Negeri Pemerintah Indonesia : Kajian Terhadap Faktor-Faktor Yang

Berpengaruh. Jurnal Universitas Udayana Volume 2 Nomor 2 2012

Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews.

Yogyakarta, Penerbit UPP STIM YKPN, Edisi 4

Worthington, Andrew C. 2006. Debt as a Source of Financial Stress in Australian

Households. International Journal of Consumer Studies, 30 pp2–15