PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif...

163
PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA PEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian Deskriptif Kualitatif Di SMAN 8 Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh : DINI NURCAHYANI 107016200851 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Transcript of PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif...

Page 1: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN

PEMECAHAN MASALAH TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP PADA

PEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian Deskriptif Kualitatif Di SMAN 8 Tangerang Selatan)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh :

DINI NURCAHYANI

107016200851

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester
Page 3: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester
Page 4: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Dini Nurcahyani

NIM : 107016200851

Jurusan : Pendidikan Kimia

Alamat : Komp. Reni Jaya Blok AA 5/10 RT 006 RW 020 Pamulang

Barat, Pamulang - Tangsel

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pendekatan Pemecahan

Masalah Terhadap Pemahaman Konsep Pada Pembelajaran Kimia adalah

benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama pembimbing I : Nanda Saridewi, M.Si

NIP : 19841021 200912 2 004

Nama pembimbing II : Dr. Ahamad Sofyan, M.Pd

NIP : 19650115 198703 1 020

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

sendiri.

Jakarta, 30 Agustus 2014

Yang menyatakan

Dini Nurcahyani

Page 5: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

i

ABSTRAK

Dini Nurcahyani, Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Judul: Pengaruh Pendekatan Pemecahan Masalah

Terhadap Pemahaman Konsep Pada Pembelajaran Kimia. Deskriptif

Kualitatif di Kelas XI IPA SMAN 8 Tangerang Selatan

Pada proses pembelajaran diperlukan suatu pendekatan pembelajaran dan strategi

yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan siswa merasa tertarik serta

termotivasi untuk belajar. Peneliti menggunakan strategi pemecahan masalah

untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa. Adapun tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh penggunaan strategi

pemecahan masalah terhadap pemahaman konsep pada pembelajaran kimia.

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi deskriptif dengan desain

penelitian ex post facto. Sampel adalah siswa kelas XI IPA2 SMAN 8 Tangerang

Selatan semester genap Tahun Ajaran 2011/2012, dengan jumlah siswa 40 orang

yang diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data

diperoleh melalui instrument tes tertulis. Berdasarkan tes yang diberikan,

diketahui bahwa ketercapaian indikator rata – rata diperoleh presentase sebesar

78,5% dengan kategori baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang positif pada pembelajaran pemecahan masalah terhadap

pemahaman konsep siswa pada pembelajaran kimia.

Kata kunci : Pendekatan pemecahan masalah, pemahaman konsep, Pembelajaran

Kimia

Page 6: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

ii

ABSTRACT

Dini Nurcahyani, Majoring of Natural Sciences Education (IPA), Science of

Tarbiyah and Teachership Faculty, University of Islamic Nationality (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta, Title: The Effect of Problem Solving Approach

Againts Understanding of the Concept in Learning Chemistry. Subject: This

Deskriptive qualitative in Class XI IPA SMAN 8 Tangerang Selatan

In the process of learning requires a learning approaches and strategies

appropriate to the learning objectives can be achieved and the students feel

interested and motivated to learn. Researchers use problem solving strategies to

improve students' understanding of concepts. The purpose of this study was to

determine the presence or absence of the effect of the use of problem-solving

strategies to students' understanding of concepts in chemistry learning. The

method used in the study is a descriptive study of ex post facto research design.

The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

academic year 2011/2012, the number of students 40 people were taken by

purposive sampling technique. Data collection techniques obtained through

written test instrument. Based on a given test, it is known that the average

achievement indicators - average percentage of 78.5% was obtained with either

category. The results showed that there is a positive influence on learning problem

solving to students' understanding of concepts in chemistry learning.

Keywords: Problem solving approach, understanding of the concept, learning

Chemistry

Page 7: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan

karunianya kepada hamba-hambanya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Pendekatan Pemecahan Masalah

terhadap Pemahaman Konsep pada Pembelajaran Kimia dibuat untuk memenuhi

syarat mencapai gelar sarjana pendidikan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam menyelesaikan skripsi ini tidak luput dari dukungan dan bantuan

berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima

kasih kepada:

1. Ibu Dr. Nurlena, MA, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, Ketua Jurusan IPA UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Bapak Dedi Irwandi, M.Si, Ketua Prodi Pendidikan Kimia

4. Ibu Nanda Saridewi M,Si, pembimbing I dan Bapak Dr. Ahmad Sofyan,

M.Pd, pembimbing II yang telah memberikan arahan dan koreksi dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Orang tua tercinta yaitu Bapak Djaenuri dan Ibu Sri Larasati Bapak dan Ibu

tercinta yang tidak pernah lelah untuk mendoakan serta kesabaran dan

dorongannya menemani penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Kakak tersayang Andi Cahyoko dan adik tercinta Arief Kurniadi, tempat

berkeluh kesah dan sumber inspirasi serta semangat, bagian kehidupan tak

tergantikan.

7. Semua teman-teman prodi pendidikan kimia angkatan 2007 yang

menjadikan hari-hari lebih menyenangkan, terima kasih atas kerjasamanya

dan semoga sukses untuk kalian.

8. Rahmadani Febrianto, Vindarini Novianti, dan Ade Munawar Lutfi yang

telah menemani dan memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

iv

9. Guru–guru SMK Paramarta yang telah memberikan izin dan semangat

dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu-persatu

Penulis menyadari sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya belum

seberapa dan masih perlu banyak belajar. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar skripsi ini menjadi lebih

baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.

Peneliti berharap agar skripsi ini dapat bemanfaat bagi semua pihak yang

menggunakannya.

Jakarta, Agustus 2014

Dini Nurcahyani

Page 9: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT .............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. v

DAFTAR TABEL .................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar belakang masalah ............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 5

C. Pembatasan Masalah.................................................................................. 5

D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS .................................................................... 7

A. Deskripsi Teoretis

1. Pendekatan Pemecahan Masalah .......................................................... 7

a. Pengertian Pendekatan ..................................................................... 7

b. Pengertian Pemecahan Masalah ....................................................... 9

c. Langkah-langkah Pemecahan Masalah ............................................ 13

d. Keunggulan dan Kelemahan ............................................................ 16

2. Pemahaman Konsep .............................................................................. 18

3. Pembelajaran Kimia .............................................................................. 27

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 31

C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 32

Page 10: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

vi

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 35

A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 35

B. Metode dan Desain Penelitian .................................................................. 35

C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 35

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 36

E. Instrumen Penelitian .................................................................................. 37

F. Macam – Macam Uji Instrumen ................................................................ 38

G. Tenik Analisis Data ................................................................................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 45

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 45

1. Analisis Data Hasil Belajar .................................................................. 45

2. Data Presentase Indikator Pencapaian ................................................. 46

B. Pembahasan ............................................................................................... 47

1. Hasil Belajar .......................................................................................... 48

2. Ketercapaian Indikator .......................................................................... 50

BAB V KESIMPULAN .......................................................................................... 59

A. Kesimpulan.................................................................................................59

B. Saran...........................................................................................................59

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 61

LAMPIRAN .............................................................................................................. 6

Page 11: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ............................................... 37

Tabel 3.2 : Kriteria Klasifikasi Reabilitas ................................................ 39

Tabel 3.3 : Interpretasi Nilai Daya Pembeda ........................................... 41

Tabel 3.4 : Kriteria Penilaian Tes Pemahaman Konsep ........................... 40

Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar ......................................... 45

Tabel 4.2 : Statistik Deskriptif Hasil Belajar ........................................... 46

Tabel 4.3 : Persentase Indikator Pencapaian ............................................ 47

Page 12: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar2.1 : Bagan Kerangka Berpikir.......................................................... 34

Gambar 4.1 :Diagram Persentase IndikatorPencapaian .................................. 50

Gambar 4.2 : Jawaban Tes Pemahaman Konsep Siswa Indikator 1 ............... 51

Gambar 4.3 :Jawaban Tes Pemahaman Konsep Siswa Indikator 2 ................ 52

Gambar 4.4 :Jawaban Tes Pemahaman Konsep Siswa Indikator 3 ................ 53

Gambar 4.5 : Jawaban Tes Pemahaman Konsep Siswa Indikator 4 ............... 54

Gambar 4.6 : Jawaban Tes Pemahaman Konsep Siswa Indikator 5 ............... 54

Gambar 4.7 : Jawaban Tes Pemahaman Konsep Siswa Indikator 6 ............... 55

Gambar 4.8 :Jawaban Tes Pemahaman Konsep Siswa Indikator 7 ................ 56

Page 13: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................................ 65

Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa ............................................................................................... 91

Lampiran 3 : Kisi-Kisi Instrumen PemahamanKonsep ............................................................... 101

Lampiran 4 : Rubrik Penilaian ..................................................................................................... 108

Lampiran 5 : Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Sebelum Validitas .................................... 122

Lampiran 6 : Hasil Perhitungan Anates ....................................................................................... 126

Lampiran 7 : Tabel Skor Kelompok atas dankelompok bawah ................................................... 131

Lampiran 8 : Tabel Hasil Validitas .............................................................................................. 133

Lampiran 9 : Tabel Hasil Reabilitas ............................................................................................ 134

Lampiran 10 : Tabel Hasil Tingkat Kesukaran .............................................................................. 135

Lampiran 11 : Tabel Hasil Daya Pembeda .................................................................................... 136

Lampiran 12 : Tes Pemahaman Konsep Sesudah Validitas .......................................................... 137

Lampiran 13 : Hasil Belajar Tes Pemahaman Konsep .................................................................. 139

Lampiran 14 : Distribusi Frekuensi ............................................................................................... 140

Page 14: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi ini perkembangan ilmu pengetahuan dan tekologi

sangat cepat. Fenomena tersebut menghasilkan persaingan yang cukup tinggi, hal

ini juga terjadi dalam dunia pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan yang

sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama

bagi pembangunan bangsa dan negara, sebab dari situlah akan tercipta sumber

daya manusia yang berkualitas dan berdedikasi tinggi. Upaya tersebut harus selalu

ditingkatkan antara lain dengan meningkatkan kualitas pendidikan sehingga

menghasilkan SDM yang unggul. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul

tersebut dapat dicapai dengan proses pendidikan. Dalam Undang-Undang

Pendidikan Nasional (Pasal 1 UU RI No. 20 th 2003) dinyatakan Bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dan untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan

Negara.1

Dengan demikian pendidikan harus mampu mengembangakan keseluruhan

potensi kemanusiaan peserta didik sehingga ia sanggup untuk hidup di era

mendatang yang lebih kompleks dan rumit permasalahannya. Pendidikan juga

memiliki memiliki tujuan tidak hanya mendidik namun juga mengembangkan dan

membentuk watak bangsa. Berdasarkan Undang-Undang No.20 pasal 3 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berfungsi:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

1 UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009),

h.3

Page 15: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

2

Tuhan YME, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.2

Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas maka diperlukan adanya

keterpaduan dari semua komponen pendidikan yang saling berkaitan, antara lain

meliputi pendidik, peserta didik, kurikulum, dan sarana prasarana. Di antara

komponen-komponen tersebut pendidik atau guru merupakan komponen yang

sangat penting peranannya dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu adanya pembaharuan di bidang

pendidikan antara lain adalah pembaharuan metode atau peningkatan relevansi

metode mengajar. Metode mengajar dikatakan baik atau sesuai jika mampu

mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan melalui pembelajaran. Belajar

adalah “perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada perilaku yang

diperoleh dari pengalaman-pengalaman.”3 Belajar merupakan proses dari yang

belum mampu menjadi mampu dan dari belum tahu menjadi tahu. Belajar tidak

hanya sebuah hasil akan tetapi merupakan sebuah proses. Adapun tujuan

pembelajaran adalah supaya siswa dapat berpikir dan bertindak secara hierarki

dan kreatif. Selain itu harapan terbesar dunia pendidikan adalah menjadikan

peserta didik sebagai pemikir dan pemecah masalah yang baik.

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya pencapaian hasil belajara

mata pelajaran kimia. Pada umumnya siswa cenderung belajar dengan hafalan

daripada secara aktif mencari tahu untuk membangun pemahaman mereka sendiri

terhadap konsep ilmu kimia sendiri. Hal ini menyebabkan sebagian besar konsep-

konsep kimia menjadi konsep yang abstrak bagi siswa dan bahkan mereka tidak

mengenali konsep-konsep kunci atau hubungan antar konsep tersebut. Akibatnya,

siswa tidak dapat membangun pemahaman konsep kimia yang fundamental pada

awal mereka mempelajari ilmu kimia.

Pemahaman siswa berangkat dari konsep-konsep yang sederhana menuju

konsep yang lebih kompleks. Konsep-konsep yang dibangun siswa harus mampu

diterapkan untk menyelesaikan masalah. Karena dalam pembelajaran kimia, siswa

2 Ibid., h.7

3 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi Brother’s,

2008), h. 79

Page 16: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

3

tidak hanya dituntut paham mengenai konsep-konsep kimia tetapi juga mampu

menyelesaikan memecahkan masalah. Pada umumnya, metode pembelajaran yang

dikembangkan guru kimia dalam kegiatan belajar mengajar adalah pembelajaran

yang masih konvensional. Guru juga lebih sering menggunakan tes tertulis dengan

soal-soal yang rutin daripada soal-soal pemecahan masalah. Model pembelajaran

yang hanya berpusat kepada guru dan mengabaikan aktivitas dan kreativitas siswa

harus ditinggalkan. Karena hanya akan menciptakan suasana pembelajaran yang

monoton dan menguruangi kualitas kelulusan yang memiliki keunggulan

kompetitif dan komparatitif. Rendahnya pemahaman konsep-konsep kimia salah

satu sebabnya karena guru kurang memberikan perhatian terhadap kemampuan

pemahaman konsep siswa.4

Pembelajaran sains di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi

siswa untuk mempelajari dan mengembangkan kompetensi diri serta memahami

alam sekitar secara ilmiah. Ilmu kimia merupakan salah satu ilmu yang

menunjang perkembangan teknologi. Di sisi lain kemajuan teknologi juga

mendorong berkembangnya ilmu kimia. Dalam era globalisasi ini, pengajaran

ilmu kimia seharusnya tidak semata-mata hanya mengalihkan pengetahuan guru

kepada murid tetapi siswa mampu mengembangkan pengetahuannya sehingga

dapat menerapkannya untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Dari cakupan pengajaran kimia tersebut diatas dapat diketahui bahwa

dalam mempelajari ilmu kimia diperlukan kemampuan intelektual serta

ketrampilan yang memadai untuk memahami teori-teori, konsep-konsep, hukum-

hukum, prinsip-prinsip, serta fakta-fakta. Sehingganya pelajaran ilmu kimia

merupakan suatu pelajaran yang cukup kompleks. Kurangnya partisipasi guru

dalam merancang dan menerapkan metode yang relevan dengan situasi kelas,

rendahnya motivasi siswa karena metode pembelajaran selama ini tidak membuat

siswa tertarik dengan fenomena kimia dalam kehidupan sehari – hari dan masih

banyak siswa yang terpaksa menghafal karena penjelasan guru tidak membantu

4 Roby Zidni,dkk, “Analisis pemahaman konsep siswa SMA kelas X pada Materi Persamaan

kimiadan stoikiometri melalui penggunaan diagram submikroskopik, serta hubungannya dengan

kemampuan pemecahan Masalah”, Jurnal Risest dan Praktik Pendidikan KimiaVol. 1 No. 1 Mei

2013 ISSN : 2301-271X

Page 17: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

4

siswa dalam mendeskripsikan kimia secara benar. Kondisi seperti ini

mengakibatkan tidak sedikit siswa merasa kesulitan dalam ketika akan mengikuti

pelajaran kimia.5 Masalah ini terjadi karena sebagian dari materi-materi kimia

seperti kelarutan dan hasil kali kelarutan memerlukan kemampuan dalam

berhitung menggunakan rumus dan kemampuan dalam memahami konsep.

Pada saat ini telah banyak pendekatan yang inovatif dan kreatif telah

dikembangkan dalam bidang sains khususnya kimia. Salah satu dari pendekatan

baru yang inovatif adalah pendekatan pemecahan masalah. Dalam metode

pemecahan masalah siswa dihadapkan pada serangkaian aktivas pembelajaran

yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara

ilmiah. Dalam penyelesaian masalah tersebut harus mengacu pada langkah-

langkah yang ada. Belajar atas prakasa sendiri dapat berkembang karena guru

menaruh kepercayaan terhadap kemampuan anak untuk berpikir dan berani

mengemukakan gagasan baru, dan ketika anak diberi kesempatan untuk bekerja

sesuai dengan minat kebutuhannya, maka kemampuan akan tumbuh dengan

subur. Agar pemahaman konsep siswa meningkat, maka salah satu cara yang

dapat ditempuh adalah dengan pendekatan pemecahan masalah. Siswa dituntut

untuk memecahkan masalah yang disajikan oleh guru sesuai dengan langkah-

langkah yang telah ditetapkan. Untuk dapat mencari pemecahan dari

permasalahan yang disajikan, siswa terlebih dahulu harus memikirkan mengenai

kemungkinan-kemingkinan yang akan terjadi dari setiap langkah yang

dilakukannya. Kemampuan untuk berfikir mengenai kemungkinan-kemungkinan

yang akan terjadi dan kemampuan untuk menyelesaikan langkah-langkah

pemecahan yang ada inilah yang dapat meningkatkan pemahaman siswa.

Berdasarkan fenomena yang telah diungkapkan di atas, penulis mencoba

melakukan pengkajian ilmiah yang berdasarkan penelitian pendekatan pemecahan

masalah terhadap pemahaman konsep pada pelajaran kimia, yang hasilnya disusun

dalam bentuk karya ilmiah dengan judul “Pengaruh Pendekatan Pemecahan

Masalah terhadap Pemahaman Konsep pada Pembelajaran Kimia”.

5 Intan Pulungan, Pengaruh Metode Pembelajaran dan Motivasi Belajar siswa Terhadap Hasil

belajar Kimia, (Makalah Peringkat I pada Temu Karya, Serang – Juli 2008), h. 47 - 48

Page 18: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Guru lebih sering menggunakan tes tertulis dengan soal-soal yang rutin

daripada soal-soal pemecahan masalah.

2. Pada umumnya siswa cenderung belajar dengan hafalan daripada secara

aktif mencari tahu untuk membangun pemahaman mereka sendiri terhadap

konsep ilmu kimia sendiri

3. Rendahnya pemahaman konsep-konsep kimia salah satu sebabnya karena

guru kurang memberikan perhatian terhadap kemampuan pemahaman

konsep siswa.

4. Kimia merupakan pelajaran tersulit bagi kebanyakan siswa. Masalah ini

terjadi karena sebagian dari materi-materi kimia seperti kelarutan dan hasil

kali kelarutan memerlukan kemampuan dalam berhitung menggunakan

rumus dan kemampuan dalam memahami konsep.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang telah diidentifikasi maka untuk

menghindari pembahasan yang terlalu meluas diperlukan pembatasan masalah.

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:

1. Pengaruh pendekatan pemecahan masalah terhadap pemaham konsep pada

pembelajaran kimia.

2. Penelitian dilakukan pada siswa SMA kelas XI IPA.

D. Rumusan Masalah

Dari identifikasi dan pembatasan masalah diatas dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana pengaruh pendekatan pemecahan

masalah terhadap pemahaman konsep pada pembelajaran kimia?”

Page 19: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

6

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengaruh pendekatan

pemecahan masalah terhadap pemahaman konsep pada pembelajaran kimia.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis merupakan wahana uji kemampuan terhadap bekal teori yang

peneliti peroleh dibangku kuliah serta sebagai upaya untuk

mengembangkan ilmu.

2. Bagi guru dapat dijadikan bahan masukan guru untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif sehingga guru dapat menggunakan metode

pendekatan pemecahan masalah dalam membantu siswa untuk belajar

kimia.

3. Bagi peneliti berikutnya dapat dijadikan sebagai bahan pembanding atau

dikembangkan lebih lanjut serta sebagai referensi terhadap penelitian yang

relevan dengan pokok bahasan sejenis.

Page 20: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

7

BAB II

DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis

1. Pendekatan Pemecahan Masalah

a. Pengertian Pendekatan

Pendekatan pembelajaran adalah jalan yang akan ditempuh oleh guru

dan siswa dalam mencapai tujuan intruksional untuk suatu satuan tertentu.1

Selain itu, Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau

sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.2 Pendekatan pembelajaran

merupakan salah satu hal yang penting dalam proses pembelajaran. Faktor

lain yang juga mempengaruhi proses pembelajaran adalah faktor guru, faktor

siswa, sarana, alat, dan saran yag tersedia, serta faktor lingkungan.

Sebagai seorang pendidik, guru profesi dituntut untuk menguasai

berbagai kompetensi dalam melaksanakan profesi keguruannya sehingga

tujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal. Seorang guru minimal harus

memiliki 2 kompetensi agar pembelajaran bisa berjalan secara efektif dan

bermakna yaitu menguasai materi/bahan pelajaran dan mengusai ilmu

mendidik. Yang termasuk dalam ilmu mendidik adalah ilmu tentang dasar-

dasar pendidikan, metode mengajar, media, strategi belajar mengajar,

mengelola kelas, manejemen waktu, karakteristik perserta didik. 3

Menurut Roy Killen yang dikutip Wina Sanjaya menyatakan bahwa ada

dua pendekatan pada pambelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada

guru (teacher-centered approachs) dan pendekatan yang berpusat pada siswa

1 Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains , cet. I (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009), h. 91 2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:

Kencana, 2008) Ed. 1 cet.5, h. 127 3 Pupuh Fathurrohman dan M, Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar –Strategi Mewujudkan

Pembelajran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami (Bandung: PT

Refikan Aditama, 2007), h. 47

Page 21: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

8

(student-centered approach).4 Istilah lain yang juga memiliki kemiripan

dengan pendekatan adalah strategi dan metode pembelajaran. Sebenarnya

pendekatan berbeda dengan startegi maupun metode.

“Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana yang berisi

tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu”.5 “Strategi belajar mengajar adalah pola umum perbuatan guru-

murid di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar”.6 Sedangkan metode

merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.7 Metode mengajar adalah alat yang merupakan bagian dari

strategi pembelajarn untuk mencapai tujuan pembelajaran.8 Karena strategi

mengajar merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan–tujuan belajar,

maka metode mengajar adalah cara yang yang digunakan untuk

melaksanakan strategi.

Model pembelajaran adalah rencana atau pola yang dapat dipakai untuk

merancang mekanisme suatu pengajaran meliputi sumber belajar, subyek

pembelajaran, lingkungan belajar dan kurikulum. Model pembelajaran

memiliki empat tahapan:

a) Sintaks atau pentahapan merupakan penjelasan pengoperasian model

b) Sistem sosial bagaimana penjelasan tentang peranan guru an pembelajaran

c) Prinsip-prinsip reaksi menjelaskan bagaimana sebaiknya guru bersikap dan

berespon terhadap aktivitas siswa

d) Sistem pendukung menjelaskan hal-hal yang diperlukan sebagai

kelengkapan model di luar manusia.9

Selain strategi, metode dan pendekatan pembelajaran, terdapat

jugaistilah lain yang kadang-kadang sulit dibedakan, yaitu teknik dan taktik.

Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka

mengimplementasikan suatu metode. Sedangkan taktik adalah gaya seseorang

dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Dengan demikian

pendekatan, strategi, metode, teknik dan taktik tidak dapat dipisahkan dalam

proses pengajaran atau saling berkaitan satu sama lain. Komponen-komponen

4 Wina Sanjaya, loc. cit

5 Ibid., h. 126

6 Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosda Karya. 1995)

Cet. 6, h. 3 7 Fathurrohman, op. cit., h. 15

8 Hasibuan, loc. cit.

9 Zulfiani,dkk, op. cit., h.116-117

Page 22: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

9

tersebut dapat membantu dalam tercapainya tujuan pembelajaran dan

menciptakan suasana pembalajaran yang menyenangkan jika dipilih secara

tepat. Oleh karena itu, sebelum menentukan metode pembelajaran ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode antara

lain:

a) Tujuan yang hendak dicapai

b) Materi pelajaran

c) Peserta didik

d) Situasi

e) Fasilitas

f) Guru

Menurut Ballard dan Clanchy yang dikutip oleh Muhibbin Syah,

pendekatan belajar siswa pada umumnya dipengaruhi oleh sikap terhadap

ilmu pengetahuan, yaitu sikap melestarikan apa yang sudah ada (conserving)

dan sikap memperluas (extending). Siswa yang bersikap conserving pada

umumnya menggunakan pendekatan belajar “reproduktif” (bersifat

menghasilkan kembali fakta dan informasi). Sementara itu, siswa yang

bersikap extending, biasanya menggunakan pendekatan belajar “analitis”

(berdasarkan pemilahan dan interpretasi fakta dan informasi).

Berdasarkan hal-hal di atas, salah satu keterampilan guru yang

memgang pernanan penting adalah keterampilan dalam memilih pendekatan

dan metode pembelajaran. pemilihan metode berkaitan langsung dengan

usaha-usaha guru dalam menampilkan pengajaran yang sesuai dengan situasi

dan kondisi sehingga pencapaian tujuan pengajaran diperoleh secara optimal.

Makin tepat metode yang digunakan oleh guru diharapkan makin efektif pula

pencapaian tujuan pembelajaran. Sehingga Metode mengajar tersebut turut

menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar.

b. Pengertian Pemecahan Masalah

Muhibbin Syah menyatakan bahwa “belajar pemecahan masalah pada

dasarnya adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau secara

sistematis, logis, teratur dan teliti. Tujuannya adalah untuk memperoleh

Page 23: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

10

kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara

rasional, lugas dan tuntas serta meningkatkan kemampuan berpikir tingkat

siswa”.10

Pastel juga menyatakan bahwa “untuk memecahkan masalah, siswa

terlebih dahulu memiliki beberapa kemampuan antara lain kemampuan

memahami konsep, memahami masalah, mampu menerapkan konsep-konsep

yang dimiliki pada situasi baru, dan mampu mengevaluasi tugas yang telah

dikerjakannya”.11

Jadi, belajar pemecahan masalah adalah belajar untuk memecahkan

masalah dengan menggunakan metode ilmiah untuk memperoleh kemampuan

dan kecakapan kognitif. Selanjutnya Gagne menyatakan bahwa “keterampilan

intelektual tingkat tinggi dapat dikembangkan melalui pemecahan masalah.”

Pemecahan masalah sendiri mempunyai pengertian yaitu menggunakan

(yaitu mentransfer) pengetahuan dan keterampilan yang sudah ada untuk

menjawab pertanyaan yang belum terjawab atau situasi yang sulit.12

Dari

pengertian tersebut pemecahan masalah merupakan suatu cara yang dilakukan

untuk mencari jalan keluar dari suatu kesulitan dengan menggunakan

kemampuan, keterampilan dan pemahaman. Kemampuan yang harus dimiliki

adalah kemampuan memahami konsep, memahami masalah, mampu

menerapkan konsep-konsep yang dimiliki pada situasi baru, dan mampu

mengevaluasi tugas yang telah dikerjakannya.

Metode pemecahan masalah ini dicontokan Nabi Muhammad ketika

hendak mengutus Muadz ke Yaman.13

“Sesungguhnya Rasulullah SAW berkehendak mengutus Muadz ke

Yaman. Beliau berkata: “Bagaimana engkau memutuskan (hukum)

apabila seseorang mengajukan masalah kepadamu?”. Muadz

menjawab: “aku memutuskan (hukum masalah tersebut) dengan kitab

10

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Ed. Revisi, cet 10 (Jakarta: Rajawali pers, 2010), h. 127 11

Gelar Dwi Rahayu dan Munasprianto Ramli (eds.), Pendekatan Baru dalam Proses

Pembelajaran matematika dan sains dasar sebuah antologi, ( Jakarta : PIC UIN Jakarta, 2007), h.

51 12

Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang (Jakarta:

Erlangga, 2009), h. 393 13

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 142

Page 24: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

11

Allah SWT”. Nabi Bersabda: “Bagaimana sekiranya engkau tidak

mendapatinya dalam kitab Allah SWT”, Muadz menjawab: “dengan

Sunnah Rasulullah SAW”. Nabi bersabda lagi: “Bagaimana pula

sekiranya engkau tidak mendapati pada sunnah Rasulullah SAW dan

Kitab Allah SWT”. Muadz berkata: “aku akan menggunakan pikiranku

untuk berijtihad dan aku tidak berbuat sia-sia”. Maka Rasulullah SAW

menepuk dadanya serta bersabda: “Segala puji bagi Allah SWT, yang

telah mensucikan pendirian atas utusan Rasulullah dengan apa yang

diridloi (disetujui) Rasulullah”.

Dalam menghadapi masalah yang lebih pelik, manusia dapat

menggunakan cara ilmiah, cara-cara pemecahan masalah secara ilmiah inilah

yang disebut dengan metode problem solving. Cara belajar dengan

menggunakan metode problem solving sangat terkait dengan cara belajar

rasional, yaitu cara belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir logis

dan rasional (sesuai akal sehat). Cara belajar dengan metode problem solving

sangat terkait dengan cara belajar rasional, yait cara belajar dengan

menggunakan cara berpikir logis, ilmiah dan sesuai dengan akal sehat.

Pembelajaran dengan metode problem solving ini dimaksud agar siswa dapat

menggunakan pemikiran (rasio) seluas-luasnya sampai titik maksimal dari

daya tangkapnya. Sehingga siswa terlatih untuk terus berpikir dengan

menggunakan kemampuan berpikirnya.

Suatu kondisi yang mendukung terlaksananya kegiatan pemecahan

masalah diantaranya keinginan atau ketertarikan siswa terhadap masalah yang

dihadapinya. Jacobson, Lester dan Stegel mengajukan tiga prinsip dasar agar

siswa tertarik untuk menyelesaikan masalah, yaitu:14

a) Berikan kepada siswa pengalaman langsung, aktif, dan berkesinambungan

dalam menyelesaikan soal-sosal yang beragam.

b) Ciptakan hubungan yang positif antara minat siswa dalam menyelesaikan

soal dengan keberhasilan mereka.

c) Ciptakan hubungan akrab antara siswa, permasalahan, perilaku pemecahan

masalah, dan susana kelas.

14

Gelar dan Munasprianto (eds.), op. cit., h. 56

Page 25: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

12

Suherman, dkk. Seperti dikutip Lia menyebutkan beberapa hal yang

harus diperhatikan agar proses pembelajaran dengan pendekatan pemecahan

masalah berjalan dengan baik antara lain 15

a) Waktu, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah sangat

relatif.

b) Perencanaan, Proses pembelajaran akan memberikan hasil maksimal jika

terdapat rencana yang cukup baik, termasuk merencanakan strategi

permasalahan bagi siswa.

c) Sumber, umumnya buku-buku masalah yang rutin, maka guru dituntut

mampu mengembangkan masalah-masalah lain sehingga hal ini dapat

menambah koleksi soal pemecahan masalah.

d) Teknologi, siswa diberikan kesempatan dalam menggunakan teknologi

tetap dibatasi dengan maksud tertentu.

e) Manajemen kelas, Salah satu indikator yang cukup berperan dalam proses

pembelajaran adalah pengturan kelas, termasuk mengatur siswa belajar.

Faktor-faktor kognitif yang mempengaruhi pemecahan masalah adalah:

a) Memori kerja menempatkan batas atas mengenai seberapa banyak siswa

dapat berpikir pada saat mereka mengerjakan suatu soal.

b) Bagaimana siswa menyandikan suatu masalah mempengaruhi pendekatan

mereka dalam usahanya untuk memecahkannya.

c) Siswa biasanya memecahkan soal secara lebih efektif bial mereka

mempunyai basis pengetahuan yang menyeluruh dan terintegrasi baik

yang relevan dengan topik itu.

d) Pemecahan masalah yang sukses tergantung pada kesuksesan pemanggilan

kembali pengetahuan yang relevan.

e) Pemecahan masalah yang kompleks mensyaratkan keterlibatan

metakognitif.16

Berdasarkan hal-hal tersebut, belajar pemecahan masalah merupakan

suatu cara yang dilakukan untuk mencari jalan keluar dari suatu kesulitan

dengan menggunakan kemampuan, keterampilan dan pemahaman.

Menggunakan pemecahan masalah dalam pembelajaran harus memperhatikan

kondisi dan situasi yang dapat mendukung proses pembelajaran dengan

15

Ibid. 16

Ormord, op. cit., h. 398-402

Page 26: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

13

menggunakan pendekatan pemecahan masalah agar tercapainya tujuan

pembelajaran.

c. Langkah-langkah Pemecahan Masalah

Banyak langkah-langkah dalam pemecahan masalah yang dibuat oleh

para ahli yang berbeda satu sama lainnya. Tetapi pada prinsipnya semua

model mempunyai sasaran yang sama yaitu mengatasi kesulitan belajar siswa

dalam memecahkan soal-soal, hanya saja dalam proses pemecahan masalah

harus dikaitkan dengan keteramplan dan kemampuan yang dimiliki siswa.

Gagne menyatakan bahwa pemecahan masalah terdiri dari lima

langkah yang harus dilakukan yaitu :17

1) Menyajikan masalah dalam bentuk lebih jelas

2) Menyatakan masalah dalam bentuk yang operasional

3) Menyusun hipotesis-hipotesis alternatif dan prosedur kerja yang

diperkirakan baik untuk digunakan dalam memecahkan masalah itu.

4) Mengetes hipotesis dan melakukan kerja untuk memperoleh hasilnya

5) Memeriksa kembali apakah hasil yang diperoleh itu benar, mungkin

mememiliki pemecahan masalah yang paling baik.

Dalam buku Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain yang berjudul

Strategi Belajar Mengajar, langkah-langkah dalam memecahkan masalah

adalah sebagai berikut:18

1) Merumuskan dan menegaskan masalah Individu melokalisasi letak sumber

kesulitan untuk memungkinkan mencari jalan pemecahannya. Ia menandai

aspek mana yang mungkin dipecahkan menggunakan prinsip atau dalil

serta kaidah yang diketahuinya.

2) Mencari fakta pendukung dan merumuskan hipotesis. Individu

menghimpun berbagai informasi yang relevan termasuk pengalaman orang

lain dalam menghadapi pemecahan masalah yang serupa. Kemudian

17

Gelar dan Munasprianto (eds.), op. cit., h.54 18

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

2006, cetakan ke-3), h. 18

Page 27: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

14

mengidentifikasi berbagai alternatif kemungkinan pemecahannya yang

dapat dirumuskan sebagai pertanyaan jawaban sementara yang

memerlukan pembuktian (hipotesis)

3) Mengevaluasi alternatif pemecahan yang dikembangkan. Setiap alternatif

pemecahan masalah ditimbang dari segi untung ruginya. Selanjutnya

dilakukan pengambilan keputusan memilih alternatif yang dipandang

paling mungkin dan menguntungkan.

4) Mengadakan pengujian atau verifikasi. Mengadakan pengujian atau

verifikasi secara eksperimental alternatif pemecahan yang dipilih,

dipraktikan, atau dilaksanakan. Darihasil pelaksanaan itu diperoleh

informasi untuk membuktikan benar atau tidaknya yang telah dirumuskan

Langkah-langkah penyelesaian pemecahan masalah menurut tokoh

utamanya George Polya. Menurut Polya, dalam pemecahan suatu masalah

terdapat empat langkah yang harus dilaksanakan yaitu:19

Langkah 1 : memahami masalah, yaitu mendefinisikan unsur-unsur dalam soal

dan menyajikan masalah dalam bentuk yang lebih jelas.

Langkah 2 : membuat rencana penyelesaiannya, yaitu membuat beberapa

alternatif pemecahan dan menyusun prosedur kerja untuk dipergunakan dalam

memecahkan masalah

Langkah 3 : menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana langkah kedua

Langkah 4: memeriksa kembali hasil yang diperoleh (loocking back) yaitu

interpreatasi jawaban melalui perwujudan kembali, memeriksa (mengecek)

jawaban dari permasalahannya dan mengevaluasi pengerjaan secara

keseluruhan.

Pada pelaksanaan keempat langkah tersebut, tugas utama guru adalah

membantu dan memfasilitasi siswa untuk dapat mengoptimalisasikan

kemampuannya mencapai terselesaikannya masalah yang dihadapi secara

logis, terstruktur cermat dan tepat.

19

Anonim, How to Solve It (diakses dari http://en.wikipedia.org/wiki/how_to_solve_it pada

tanggal 8 Desember 2011)

Page 28: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

15

Strategi dalam meningkatkan transfer dan pemecahan masalah di ruang

kelas adalah:20

a) Ajarkan suatu topik penting secara mendalam dan pastikan para siswa

mempelajarinya secara menyeluruh.

b) Hubungkan materi kelas dengan apa yang sudah diketahui siswa.

c) Berikan siswa latihan dalam menghasapi soal-soal yang tidak jelas dan

tunjukkan kepada mereka cara memperjelas soal-soal semacam itu.

d) Ajarkan informasi dan keterampilan dasar pemecahan masalah sampai

pada tingkat otomatisasi.

e) Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan apa yang telah

mereka pelajari pada situasi dan masalah baru.

f) Buatlah tugas-tugas sekolah semirip mungkin dengan tugas-tugas yang

mungkin ditemui siswa dikehidupan kelak.

g) Dalam tes atau asesmen-asesmen lainnya, mintalah siswa mengaplikasikan

apa yang telah mereka ketahui

Nancy Plooster tahun 1997 yang peneliti ambil dari catatan

Sumardyono menulis “Teaching Tips for TAs: 10 Suggestionsfor Teaching

Problem Solving” yang berisi saran-saran dalam pembelajaran problem

solving. Berikut ini saran-saran yang berguna tersebut:21

a) Cobalah untuk memulai setiap bagian pelajaran dengan mengutarakan

sebuah masalah dan menjelaskan mengapa masalah tersebut menarik dan

penting.

b) Dari pada menyuruh siswa menghafalkan rumus, lebih baik ajari mereka

bagaimana menurunkan rumus tersebut dan mengidentifikasi bagian-

bagiannya.

c) Cobalah melakukan pendekatan langkah demi langkah untuk

menyelesaikan masalah. Tanyakan beberapa pertanyaan sepanjang

kegiatan agar siswa dapatmemahami bagaimana solusi diperoleh, dan

dapat menghadapi pertanyaan yang serupa dengan strategi yang sama.

d) Giatkan siswa untuk membayangkan atau memikirkan cara menyelesaikan

masalah sebelum kita bersama-sama siswa menyelesaikan masalah. Hal ini

untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan siswa secara aktif.

20

Ormord op. cit., hal. 404 21

Sumardyono, Beberapa Saran dan Tips dalam Penerapan pembelajaran Problem Solving,

diakses di http://p4tkmatematika.org/file/problemsolving/TipsPenerapanProblemSolving-smd.pdf

Page 29: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

16

e) Saat bertanya kepada siswa, cobalah meminta siswa untuk mengusulkan

apa yang harus dilakukan, bukan menanyakan hasil akhir/jawaban

masalah.

f) Aktif meminta pertanyaan dari kelas dan menghindari untuk menjawabnya

secara langsung. Pastikan setiap siswa mendengar dan memahami

pertanyaanpertanyaan tersebut dan kemudian mulailah bekerja

menyelesaikannya secara bersama-sama.

g) Cobalah sedini mungkin menggiatkan siswa untuk berbicara, agar mereka

secara bertahap aktif untuk berpartisipasi dalam kelas.

h) Cobalah untuk menyelesaikan masalah dengan cara berbeda-beda. Hal ini

dapat membantu siswa memahami cara terbaik menyelesaikan masalah

tersebut, dan mungkin dapat mencegah kesalahan. Teknik ini juga menarik

perhatian/attensi siswa karena mereka ingin melihat apakah cara-cara

tersebut berakhir pada jawaban yang sama.

i) Bantulah siswa belajar merumuskan masalah sekeras upaya kita membantu

mereka menemukan jawabannya, dan giatkan mereka mengemukakan

pertanyaan-pertanyaan untuk mereka sendiri.

j) Sebelum bergerak ke konsep yang baru, cobalah bertanya kepada siswa

dengan pertanyaan yang spesifik tentang masalah yang relevan. Siswa

biasanya merespon untuk masalah-masalah yang spesifik

Dengan adanya tips-tips di atas diharapkan guru yang menerapkan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dapat

terlaksana secara baik

d. Keunggulan dan Kelemahan Pemecahan Masalah

Wina Sanjaya mengemukakan beberapa keunggulan pembelajaran

dengan pendekatan pemecahan masalah diantaranya:22

1) Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk

memahami isi pelajaran.

2) Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta

memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.

22

Sanjaya, op. cit., h. 220

Page 30: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

17

3) Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.

4) Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer

pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.

5) Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan

pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang

mereka lakukan. Serta dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri

terhadap hasil maupun proses belajarnya

6) Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa

setiap mata pelajaran pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu

yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru

atau dari buku–buku saja.

7) Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.

8) Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk

berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk

menyesuaikan dengan pengetahuan baru.

9) Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk

mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

10) Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus

menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

Di samping keunggulan, pemecahan masalah juga memiliki kelemahan,

diantaranya:23

1) Ketika siswa merasa permasalahan yang diberikan sulit untu diselesaikan

maka siswa akan merasa enggan untuk mencoba menyelsaikan

permasalahan tersebut

2) Keberhasilan strategi pembelajaran pemecahan masalah membutuhkan

cukup waktu untuk persiapan.

3) Mereka harus diberikan pemehaman mengapa mereka harus berusaha

menyelesaikan masalah yang mereka pelajari, karena mereka akan belajar

apa yang ingin mereka pelajari.

Dari penjelasan di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa

dalam menyelesaikan masalah diperlukan teknik-teknik (langkah-langkah)

tertentu untuk sampai ke hasil yang ingin diinginkan. Langkah pertama

memahami masalah, tanpa adanya pemahaman terhasapa masalah yang

diberikan, siswa tidak mungkin dapat menyelesaikan masalah. Setelah siswa

memahami masalah, selanjutnya siswa merencanakan penyelesaian masalah.

Jika rencana penyelesaian suatu masalah telah dibuat, selanjutnya dilakukan

23

Ibid.

Page 31: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

18

penyelesaian masalah seperti rencan penyelesaian sebelumnya yang paling

tepat. Langkah terakhir adalah pengecekkan atas apa yang telah dilakukan.

Dengan cara ini, maka berbagai kesalahan dapat terkoreksi kembali sehingga

siswa dapat sampai pada jawaban yang sesuai dengan masalah yang diberikan.

Pendekatan pemecahan masalah memiliki banyak keunggulan dalam

pembelajaran. Namun, walaupun banyak keunggulan tetapi metode ini juga

memiliki kelemahan dalam pencapaian pembelajaran. Disinilah peran guru,

untuk pencapaian pengajar dengan menggunakan metode pemecahan masalah

guru harus mendorong siswa untuk mengikuti langkah-langkah pemecahan

masalah.

2. Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” adalah

proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan.24

Pemahaman juga

diartikan dari kata “understanding” Michener menyatakan bahwa

pemahaman adalah salah satu aspek dalam taksonomi Bloom. Pemahaman

adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Menurut

Bloom, “pemahaman merupakan kemampuan untuk memahami apa yang

sedang dikomunikasikan dan mampu mengimplementasikan ide tanpa

harus mengaitkannya dengan ide lain, dan juga tanpa harus melihat ide itu

secara mendalam”.25

Pemahaman atau comprehension juga dapat diartikan

menguasai sesuatu dengan pikiran.

Seseorang dikatakan memahami sesuatu jika telah dapat

mengorganisasikan dan mengutarakan kembali apa yang dipelajarinya

dengan menggunakan kalimatnya sendiri. Siswa tidak lagi mengingat dan

menghafal informasi yang diperolehnya, melainkan harus dapat memilih

dan mengorganisasikan informasi tersebut. Hal tersebut sesuai dengan

yang dituliskan Sanjaya bahwa pemahaman bukan hanya sekedar

mengingat fakta, akan tetapi berkenaan kemampuan menjelaskan,

24

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai pustaka,

2007), h.811 25

Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis (Jakarta: Kencana, 2004)

Page 32: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

19

menerangkan, menafsirkan atau kemampuan menangkap makna atau arti

suatu konsep.26

Pemahaman lebih tinggi tingkatannya dari pengetahuan. Pemahaman

bukan hanya sekedar mengingat fakta, akan tetapi berkenaan dengan

kemampuan menjelaskan, menafsirkan atau kemampuan menangkap makna

atau arti suatu konsep.27

Siswa dapat memahami jika mereka dapat

membangun keterkaitan antar pengetahuan baru untuk ditambahkan ke

pengetahuan sebelumnnya. Pada dasarnya kimia akan dimengerti dan

dipahami bila siswa dalam belajarnya terjadi kaitan antara informasi yang

diterima.

Belajar dengan memahami adalah belajar yang memberikan tekanan

pada dikuasainya materi pelajaran secara menyeluruh (insightful) karena

memahami hubungan satu materi dengan yang lain. Belajar yang bersifat

mekanistik dan tanpa pemahaman dipertanyakan manfaatnya. Pemecahan

masalah tidak dapat dilakukan dengan menggunakan informasi yang tidak

bermakna.

Menurut Ernes Hilgard ada enam ciri dari belajar yang

mengandung pemahaman, yaitu:28

1) Pemahaman dipengaruhi oleh kemampuan dasar,

2) Pemahaman dipengaruhi pengalaman belajar yang lalu,

3) Pemahaman tergantung pada pengaturan situasi,

4) Pemahaman didahului oleh usaha-usaha coba-coba,

5) Belajar dengan pemahaman dapat diulangi,

6) Suatu pemahaman dapat diaplikasikan bagi pemahaman situasi lain.

Dalam taksonomi Bloom, pemahaman merupakan hasil belajar yang

termasuk dalam ranah kognitif. Menurut Dahar dan Liliasari, pemahaman

26

Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 102 27

Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h.102 28

R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 21

Page 33: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

20

merupakan jenjang kemampuan berpikir untuk mengetahui tentang sesuatu hal

serta dapat melihatnya dari berbagai segi.29

Benyamin S. Bloom dan D. Krathwohl (1964) membagi hasil belajar

terdiri dari tiga ranah atau kawasan yaitu; ranah kognitif (cognitive domain),

ranah afektif (affective domain), dan ranah psikomotor (psychomotor

domain). Ketiga aspek-aspek hasilbelajar tersebut dapat dirinci sebagai berikut

yaitu:

a) Kawasan kognitif adalah kawasan yang berkenaan dengan hasil belajar

intelektual mulai dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih

tinggi yaitu terdiri dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,

sintesis, evaluasi.

b) Kawasan afektif adalah satu dominan yang berkenaan dengan sikap yaitu

terdiri dari penerimaan, reaksi atau tanggapan, penilaian, organisasi, dan

internalisasi.

c) Kawasan psikomotor berkenaan dengan hasil belajar berupa keterampilan

dan kemampuan bertindak yang terdiri dari gerakan refleks, keterampilan

gerakan dasar, kemampuan perspektual ketepatan, gerakan keterampilan

kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

Konsep – konsep merupakan kategori - kategori yang kita berikan pada

stimulus -stimulus yang ada di lingkungan. Konsep – konsep menyediakan

skema – skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus – stimulus

baru dan untuk menentukan hubungan di dalam dan di antara kategori –

kategori. Konsep merupakan buah pemikiran seseorang atau sekelompok

orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan produk

pengetahuan meliputi prinsip, hukum, dan teori. Konsep diperoleh dari

fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak.

Menurut Hamalik Konsep adalah suatu kelas stimuli yang memiliki sifat-sifat

(atribut-atribut) umum.30

29

Ratna Wilis Dahar dan Liliasari, Interaksi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2000), h. 48. 30

Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2005), h. 161

Page 34: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

21

Konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk

mengklasifikasi suatu objek dan menerangkan apakah objek tersebut

merupakan contoh atau bukan contoh dari ide abstrak tersebut. Objek yang

dibentuk dengan memandang sifat-sifat yang sama dari sekumpulan objek.

Untuk dapat mengklasifikasikan objek, seseorang harus dapat mengenali

atribut atau sifat-sifat khusus dari objek tersebut.

Konsep adalah ide atau pengertian umum yang disusun dengan kata,

simbol, dan tanda.31

Menurut Rosser, konsep adalah suatu abstraksi yang

mewakili suatu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, atau hubungan-

hubungan yang mempunyai atribut yang sama.32

Mempelajari konsep

merupakan kemampuan untuk mengelompokkan benda atau peristiwa yang

mempunyai hubungan. Siswa mengembangkan suatu konsep ketika mereka

mampu mengklasifikasikan atau mengelompokkan benda-benda atau ketika

mereka dapat mengasosiasikan suatu nama dengan kelompok benda tertentu.

Dengan belajar konsep, siswa dapat memahami dan membedakan benda-

benda, peristiwa atau kejadian yang ada dalam lingkungan sekitar.

Konsep berkembang, sejalan dengan pengalaman-pengalaman

selanjutnya dalam situasi, peristiwa, perlakuan ataupun kegiatan yang lain,

baik yang diperoleh dari bacaan ataupun pengalaman langsung. Konsep

erat kaitannya dengan pemahaman dasar. Siswa mengembangkan suatu

konsep ketika mereka mampu mengelompokkan benda-benda atau ketika

mereka dapat mengasosiasikan suatu nama dengan kelompok benda

tertentu. Konsep mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri yang

sama dan dituangkan dalam bentuk suatu kata. Suatu konsep dapat

dilambangkan dalam bentuk suatu kata yang mewakili konsep itu, jadi

lambang konsep dituangkan dalam bentuk suatu kata atau bahasa. Belajar

konsep berguna dalam rangka pendidikan siswa atau paling tidak punya

pengaruh tertentu. Adapun kegunaan konsep adalah sebagai berikut:

31

Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Surabaya: Pustaka

Belajar, 2012), cet. 8, h. 9 32

Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran:Untuk Membantu Memecahkan Masalah

Problematika Belajar dan Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2011), cet. 9, h. 73

Page 35: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

22

1) Konsep-konsep mengurangi kerumitan lingkungan. Lingkungan yang

luas dan rumit dapat dikurangi kerumitannya dengan menjabarkannya

menjadi sejumlah konsep (suatu kelas stimuli). Misalnya untuk

memudahkan mempelajari lingkungan desa, perlu dirinci menjadi

konsep-konsep, misalnya geografisnya, penduduk, ekonomi, pendidikan

dan sebagainya.

2) Konsep-konsep membantu kita untuk mengidentifikasi objek-objek

yang ada di sekitar kita. Konsep berguna untuk mengidentifikasi

objek-objek yang ada di sekitar kita dengancara mengenali ciri-ciri

masing-masing objek. Misalnya, kalau kita telah mengenali konsep

rumah, maka kita akan mudah mempelajari macam-macam rumah,

rumah panggung, rumah tembok, rumah limas dan sebagainya.

3) Konsep membantu kita untuk mempelajari sesuatu yang baru, lebih

luas dan lebih maju. Siswa tidak harus belajar secara konstan, tetapi

dapat menggunakan konsep-konsep yang telah dimilikinya untuk

mempelajari sesuatu yang baru.

4) Konsep mengarahkan kegiatan instrumental. Berdasarkan konsep yang

telah diketahui, maka seseorang dapat menentukan tindakan-tindakan apa

yang selanjutnya perlu dikerjakan/dilakukan.

5) Konsep memungkinkan pelaksanaan pengajaran. Pengajaran umumnya

berlangsung secara verbal, artinya dengan menggunakan bahasa lisan.

Hal itu terjadi dalam pengajaran pada semua jenjang persekolahan.

Pengajaran lebih tinggi hanya mungkin berlangsung secara efektif jika

siswa telah memiliki konsep berbagai mata pelajaran yang telah

diberikan pada jenjang sekolah di bawahnya.

6) Konsep dapat digunakan untuk mempelajari dua hal yang berbeda

dalam kelas yang sama. Jika kita telah mengetahui konsep suku

bangsa, misalnya cerdas, bertanggung jawab, dan rajin. Selanjutnya

kita dapat mengenali suatu suku bangsa yang bodoh, tak bertanggung

jawab, dan pemalas. Konsep suku bangsa sebenarnya merupakan

bagian dari konsep tentang manusia. Kedua konsep tersebut merupakan

Page 36: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

23

dua hal yang stereo, bagaimana dua nada yang dibunyikan dalam

waktu yang bersamaan.

Belajar konsep pada manusia dibantu dan dipercepat dengan bantuan

instruksi verbal.33

(1) Lebih dahulu diajarkan benda-benda yang mengandung konsep yang

akan dipelajari. Stimulus itu diberikan berturut-turut dalam waktu yang

pendek jaraknya (kontiguitas). Setiap kali guru bertanya, “Apa ini?”

sebagai stimulus dengan mengharapkan respons “larutan”.

(2) Guru menanyakan konsep itu dalam situasi-situasi yang belum dihadapi

anak lalu ditanya, “Apa ini?” atau “adakah endapannya?”. Bila respons

salah kita dapat memperbaikinya.

(3) Kemudian anak dihadapkan kepada berbagai situasi yang baru yang

mengandung konsep itu yang menanyakan rangkaian verbal yang belum

pernah dipelajarinya. Bila dalam situasi-situasi baru ini anak dapat

memberikan respons yang tepat, maka ini merupakan bukti bahwa ia

telah memahami konsep itu.

(4) Dalam proses belajar itu diperlukan reinforcement, yakni anak

diberitahukan bila jawabannya benar.

Setiap konsep yang dimiliki siswa merupakan hasil dari pengalaman

yang mereka peroleh dari kegiatan pembelajaran kemudian menjadi dasar

dalam struktur berpikir mereka. Konsep-konsep dasar inilah yang dijadikan

dasar untuk memecahkan suatu masalah. Oleh karena itu kegiatan

pembelajaran perlu menyediakan pengalaman belajar bermakna yang

dikaitkan dengan pengetahuan awal mereka agar mereka bisa mengonstruk

hasil pemikiran mereka sendiri.

Pemahaman terhadap suatu konsep dapat berkembang baik jika

terlebih dahulu disajikan konsep yang paling umum sebagai jembatan antar

informasi baru dengan informasi yang telah ada pada struktur kognitif

siswa.. Penyajian konsep yang paling umum perlu dilakukan sebelum

33

S. Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Bandung: Bumi

Aksara, 2003), h. 163

Page 37: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

24

penjelasan yang lebih rumit mengenai konsep yang baru agar terdapat

keterkaitan antara informasi yang telah ada dengan informasi yang baru

diterima pada struktur kognitif siswa.

Penanaman konsep, teorema, dalil, dan rumus-rumus matematika

dapat terwujud dengan baik jika para siswa dapat memusatkan

perhatiannya terhadap bahan pelajaran yang dipelajari serta selalu

melakukan penguatan melalui latihan yang teratur. Sehingga apa yang

telah dipelajarinya dapat dikuasai dengan baik dan dapat digunakan untuk

mempelajari materi selanjutnya.

Berikut diuraikan beberapa jenis pemahaman menurut para ahli:

1) Skemp (1976) membedakan dua jenis pemahaman konsep, yaitu

pemahaman intruksional (instructional understanding) dan

pemahaman relasional (relational understanding).34

Adapun masing-

masing jenis pemahaman mengandung pengertian sebagai berikut :

a) Pemahaman intruksional (instructional understanding), yaitu

pemahamamn atas konsep yang saling terpisah dan hanya hafal

rumus dalam perhitungan sederhana. Dalam tahap ini siswa

hanya sekedar tahu dan hafal suatu rumus dan dapat

menggunakannya untuk menyelesaikan suatu soal, tetapi belum/

tidak bisa menerapkannya pada keadaan lain yang berkaitan.

b) Pemahaman relasional (relational understanding), yaitu

pemahaman yang termuat dalam suatu skema atau struktur yang

dapat digunakan pada penyelesaian masalah yang lebih luas.

Dalam tahap ini siswa tidak hanya sekedar tahu dan hafal suatu

rumus, tetapi juga tahu bagaimana dan mengapa rumus itu dapat

digunakan.

2) Bloom membedakan pemahaman ke dalam tiga kategori, yakni:35

34

Muli, Tingkatan Pemahaman Siswa Terhadap Pembelajaran IPA. http://muli30.wordpress.com/.

Diakses 07 juli 2011 35

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2005) h. 24

Page 38: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

25

a) Pemahaman terjemahan (Translasi), mulai dari terjemahan dalam

arti yang sebenarnya, misalnya seorang siswa mampu merubah

model/ bentuk permasalahan ke dalam simbol yang lain seperti

dari bentuk kata-kata ke dalam bentuk penterjemahan, rumus

atau tabel untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

b) Pemahaman penafsiran (Interpretasi), yakni menghubungkan

bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya.

c) Pemahaman Ekstrapolasi (Extrapolation). Dengan ekstrapolasi

diharapkan seseorang mampu melihat di balik yang tertulis, dapat

membuat ramalan dengan konsekuensi atau dapat memperluas

persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, pemahaman

konsep adalah kemampuan menangkap pengertian-pengertian seperti mampu

memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang

dikomunikasikan, memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci

dengan menggunakan kata-kata sendiri, mampu menyatakan ulang suatu

konsep, mampu mengklasifikasikan suatu objek dan mampu mengungkapkan

suatu materi yang disajikan kedalam bentuk yang lebih dipahami. Dengan

demikian, untuk keperluan penelitian ini pemahaman konsep yang

digunakan adalah pemahaman yang dikemukakan oleh Bloom, yaitu

penerjemahan (translation), penafsiran (interpretation) dan ekstrapolasi

(extrapolation).

Flavell menyatakan bahwa pemahaman terhadap konsep – konsep

dapat berbeda dalam tujuh dimensi yaitu36

a. Atribut, setiap konsep mempunyai atribut yang berbeda, contoh – contoh

konsep harus mempunyai atribut – atribut yang relevan,

b. Struktur, menyangkut cara terkaitnya atau tergabungnya atribut – atribut

tersebut.

c. Keabstrakan, yaitu konsep – konsep dapat dilihat dan konkret, atau konsep

– konsep itu terdiri dari konsep – konsep lain.

36

Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: ALFABETA, 2010) h. 72 – 73

Page 39: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

26

d. Keinklusifan, yaitu ditujukan pada jumlah contoh – contoh yang terlibat

dalam konsep itu.

e. Generalitas atau keumuman, yaitu bila diklasifikasikan, konsep – konsep

dapat berbeda dalam posisi superordinate atau subordinatnya.

f. Ketepatan, yaitu konsep menyangkut apakah ada sekumpulan aturan –

aturan untuk membedakan contoh – contoh dari noncontoh – noncontoh

suatu konsep.

g. Power (kekuatan), yaitu kekuatan suatu konsep oleh sejauh mana orang

setuju bahwa konsep itu penting.

Dijelaskan pada dokumen Peraturan Dirjen Dikdasmen No.

506/C/PP/2004, Indikator yang menunjukkan pemahaman konsep antara lain

adalah:37

1. Menyatakan ulang sebuah konsep.

2. Mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan

konsepnya.

3. Memberi contoh dan noncontoh dari konsep.

4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.

5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep.

6. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu.

7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

Pemahaman merupakan aspek yang penting dalam pembelajaran,

karena dengan memahami konsep siswa dapat menyelesaikan permasalahan

kimia mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Pemahaman dalam

pembelajaran kimia sudah seharusnya ditanamkan kepada setiap siswa. Karena

tanpa pemahaman, siswa tidak bisa mengaplikasikan prosedur, konsep, ataupun

proses.

37

Sri Wardani, “Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi

Tujuan Mata Pelajaran Matematika”, Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan

Tenaga Kependidikan Matematika, 2008, h. 10

Page 40: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

27

3. Pembelajaran Kimia

“Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan

dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun

implisit (tersembunyi)”.38

Belajar adalah proses perubahan dari belum mampu

menjadi mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu. Perubahan yang terjadi

harus secara relatif menetap dan tidak hanya pada perilaku yang saat ini , tetapi

perilaku yang mungkin terjadi di masa datang. Selain itu beberapa pengertian

belajar menurut beberapa ahli seperti dikutip Zikri Neni Iska, Muhibbin Syah

dan Pupuh Fathurrohman:

a) Menurut Skinner, belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian

tingkah laku) yang berlangsung secara progresif.39

b) Menurut Chaplin, belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang

relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan

keduanya, belajar adalah proses memperoleh respons-respons sebagai

akibat adanya latihan khusus.40

c) Menurut Hintzman, belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri

organism,manusia atau hewan, disebabkan pengalaman yang dapat

mempengaruhi tingkah laku organism tersebut.41

d) Menurut Wittig, belajar adalah perubaha yang relatif menetap yang terjadi

dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai

hasil pengalaman.42

e) Menurut Hilgard dan Bower, bahwa belajar berhubungan dengan

perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang

disebabkan oleh pengalamnnya yang berulang-ulang dalam situasi itu.43

f) Menurut M. Roby Sutikno, belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru

38

Syaiful Sagala, op. cit., h. 11 39

Syah, op. cit., h. 64 40

Ibid., h.65 41

Ibid. 42

Ibid. 43

Fathurrohman, op. cit., h. 5

Page 41: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

28

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. 44

g) Biggs mendefinisikan belajar dalam tiga rumusan, yaitu: pertama, secara

kuantitatif, belajar berarti kegiatan mengisi atau pengembangan

kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Kedua, secara

instutisional, belajar adalan proses validasi (pengabsahan) terhadap

penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Ketiga, secara

kualitatif ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahan-pemahaman serta

cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa.45

h) C.T. Morgan merumuskan belajar adalah suatu perubahan yang relatif

dalam menentapkan tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari

pengalaman yang lalu.46

i) Thursan Hakim, belajar adalah suatu proses perubahan di dalam

kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk

peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan

kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan,

daya fikir dan lain-lain kemampuannya.47

Belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan

lingkungan yang melibatkan proses kognitif.48

Dalam proses belajar siswa

menempuh tiga tahap yaitu tahap informasi (tahap penerimaan materi), tahap

transformasi (tahap pengubahan materi), dan tahap evaluasi (tahap penilaian

materi). Kegiatan belajar banyak dipengaruhi oleh beberpa hal, secara global

faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa adalah

a) Faktor internal, yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa terdiri dari dua aspek yaitu

pertama, aspek fisiologis seperti kondisi kesehatan dan kedua, aspek

44

Ibid. 45

Syah, op. cit., h. 68 46

Fathurrohman, op. cit., h. 6 47

Ibid. 48

Syah, op. cit. h. 68

Page 42: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

29

psikologis seperti tingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat dan motovasi

siswa.

b) Faktor eksternal, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor ini

terdiri dari dua macam faktor yaitu faktor lingkungan sosial seperti para

guru, para staff administrasi dan teman-teman sekelas serta masyarakat

dan tetangga juga teman-teman sepermainan, faktor selanjutnya adalah

lingkungan nonsosial yaitu gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat

tinggal dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar

yang digunakan siswa.

c) Faktor pendekatan belajar, yalni jenis upaya belajar siswa yang meliputi

strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan

mempelajari materi-materi pelajaran.49

“Ilmu pengetahuan tentang kimia adalah ilmu yang mencakup

sejumlah aspek mengenai bahan-bahan kimia.”50

Kimia merupakan ilmu yang

termasuk dalam rumpun IPA, oleh karenanya kimia mempunyai karakteristik

sama dengan IPA. Karakteristik tersebut adalah objek ilmu kimia, cara

memperoleh serta kegunaanya. “Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari

struktur, susunan, sifat, perubahan materi, dan energi yang menyertainya.”51

Kimia merupaka ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan

berdasarkan percobaan namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga

diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori. “Kimia adalah ilmu yang

mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana gejala-gejala

alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat serta perubahan,

dinamika, dan energetika zat”.52

Mata pelajaran kimia perlu diajarkan untuk

tujuan yang lebih khusus yaitu membekali peserta didik pengetahuan

pemahaman dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki

49

Ibid., h. 144-155 50

James E. Brady, Kimia universitas Azas dan Struktur Terj. Dari General Chemistry Principles

and Structure oleh Sukmariah Maun, dkk, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1999), h. 3 51

Parning, dkk, Kimia 1A Untuk Kelas 1 Sekolah Menengah Atas Semester Pertama Kurikulum

Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Yudhistira, 2003), h. 3 52

Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Sebuah Panduan Praktis, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 132

Page 43: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

30

jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan

teknologi.

Tujuan Mata pelajaran kimia di SMA/MA adalah untuk memiliki

kemampuan sebagai berikut:

a. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan

dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha

Esa.

b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan

dapat bekerjasama dengan orang lain.

c. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui

percobaan atau eksprimen, dimana peserta didik melakukan pengajuan

hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan instrument,

pengambilan, pengolahan, dan penafsiran data serta menyampaikan hasil

percobaan secara lisan dan tertulis.

d. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat

dan merugikan bagi individu, masyarakat dan lingkungan serta

menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi

kesejahteraan masyarakat.

e. Memahami konsep, prinsip, hukum dan teori kimia serta keterkaitannya

dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan

sehari-hari dan teknologi.53

Sedangkan ruang lingkup kimia adalah sebagai berikut:

a. Struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia. Stoikiometri, larutan

elektrolit dan nonelektrolit, reaksi redoks, senyawa organik dan

makromolekul.

b. Termokimia, laju reaksi dan kesetimbangan, larutan asam basa,

stoikiometri larutan, kesetimbangan ion dalam larutan dan sistem koloid.

c. Sifat koligatif larutan, redoks dan elektrokimia, karakteristik unsur

kegunaan dan bahayanya, senyawa organik dan reaksinya, benzena dan

turunannya dan makromolekul.54

53

Ibid., h. 133-134

Page 44: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

31

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang disusun oleh Ida Bagus Putu Arnyana dari hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok siswa yang belajar dengan

strategi-strategi pembelajaran inovatif, yaitu strategi Kooperatif GI, PBL, dan

inkuiri menunjukkan kemampuan berpikir kreatif berada pada katagori baik,

sementara kelompok siswa yang belajar dengan model DI (konvensional)

berada pada katagori sedang.55

Hasil penelitian lain yang dikemukankan Muti’ah dalam jurnal yang

berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan

Strategi Pemecahan Masalah Untuk Mengatasi Kesalahan Konseptual Pada

Matakuliah Kimia Dasar I” menyimpulkan bahwa model pembelajaran

kooperatif dengan strategi pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil

belajar, aktivitas dan motivasi belajar mahasiswa.56

Nyoman Subratha dengan hasilnya adalah Penerapan model

pembelajaran kooperatif dan strategi pemecahan masalah dapat meningkatkan

kualitas intraksi siswa dalam pembelajaran fisika siswa kelas VII C SMP

Negeri 1 Sukasada. Selain itu penerapan model pembelajaran kooperatif dan

strategi pemecahan masalah dapat meningkatkan capaian kompetensi dasar

fisika siswa SMP Negeri 1 Sukasada.57

Penelitian oleh Fitriyanti dihasilkan bahwa Penggunaan metode

pemecahan masalah dalam penelitian ini memberikan hasil yang berbeda dari

metode konvensional terhadap peningkatan kemampuan berpikir rasional

54

Ibid. h. 134 55

Ida Bagus Aryana, “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif Pada Pelajaran Biologi

Terhadap Kemampuan BerpikirKreatif Siswa SMA”, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Negeri

singaraja, No.3, TH. XXXIX (http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/) h. 496. 56

Muti’ah, “Penggunaan Mode Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Strategi Pemecahan

Masalah untuk Mengatasi Kesalahan Konseptual pada Mata Kuliah Kimia Dasar I”, J. Pijar

MIPA, Vol. 2, September 2005, h. 69-74 57

Nyoman Subratha, “Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Dan Strategi Pemecahan

Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII C SMP NEGERI 1 Sukasada”,

Jurnal Penelitian dan Pengembangan,vol.1 No.2, 2007,h.145

Page 45: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

32

siswa. Penggunaan metode pemecahan masalah dalam pembelajaran Ekonomi

ternyata mampu meningkatkan kemampuan berpikir rasional siswa.58

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran

environmental problem solving dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

kimia dan dibuat untuk meningkatkan motivasi, aktivitas, kreativitas, penalaran

dan saling ketergantungan satu sama lain.59

Hasil penelitian oleh Nuraini, dkk menyimpulkan bahwa berdasarkan

tes objektif yang diberikan setelah pembelajaran berakhir, diketahui ketuntasan

hasil belajar siswa yang diperoleh sangat baik dengan tingkat ketuntasan

sebesar 96,67%. Hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa

persentase aktivitas yang baik (79,82%). Tanggapan siswa menunjukkan

bahwa siswa memberikan tanggapan positif sangat baik (91,52%). Penerapan

pendekatan problem solving pada materi sifat koligatif larutan dapat

meningkatkan hasil belajar, aktivitas, dan motivasi belajar siswa.60

Hasil penelitian oleh Ibrahim Bilgin, dkk menunjukkan bahwa

kelompok eksperimen yang menggunakan PBL memiliki kinerja yang lebih

baik pada masalah konseptual dalam konsep gas daripada kelompok kontrol.61

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk

menghasilkan sumber daya manusia yang mempunyai kualitas tinggi. Untuk

menciptakan kualitas SDM yang baik maka diperlukan peningkatan kualitas

juga dalam dunia pendidikan. Salah satunya dengan cara pembaharuan di

bidang pendidikan yaitu dengan pembahuruan metode pengajaran yang dapat

58

Fitriyanti, “Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Masalah Terhadap Kemampuan Berpikir

Rasional Siswa”, Jurnal Pendidikan Vol. 10, No.1 Maret 2009 : 38-47 (online) http://lppm.ut.ac.id 59

Munrir Tanrere, 2008, “Environmental Problem Solving In Learning Chemistry For High

School Students”, Journal of Applied Sciences in Environmental Sanitation, 3 (1): 47-50. (online)

http://trisanita.org/ 60

Nuraini,dkk, “Penerapan Pendekatan Problem Solving Pada Materi Sifat Koligatif Larutan Di

Man Model Banda Aceh Tahun Ajaran 2012/2013”, CDA Vol.1 No.1 (2013) pp 54 – 61 61

Ibrahim Bilgin,dkk, “The Effects of Problem-Based Learning Instruction on University

Student’s Performance Conceptual and Quantitative problems of gas concept”, Eurasia journal of

Mathematics, science and technology education, 2009, 5(2), 154-164. (online) Diakses di

www.ejmste.com tanggal 8 Desember 2011

Page 46: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

33

mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah supaya siswa

dapat berfikir dan bertindak secara hierarki dan kreatif.

Pemahaman konsep adalah kemampuan menangkap pengertian-

pengertian seperti mampu memahami atau mengerti apa yang diajarkan,

mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan, memberikan penjelasan atau

memberi uraian yang lebih rinci dengan menggunakan kata-kata sendiri,

mampu menyatakan ulang suatu konsep, mampu mengklasifikasikan suatu

objek dan mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan kedalam

bentuk yang lebih dipahami. Kimia sendiri merupakan pelajaran yang masih

dianggap sulit oleh siswa. Kesulitan tersebut bersumber dari memahami

istilah, memahami konsep, dan memahami angka. Dalam memahami angka ini

membutuhkan keterampilan dalam menggunakan rumusan kimia sehingga

siswa yang kurang terampil dalam kimia maka akan mengalami kesulitan. Bila

siswa dilatih menyelesaikan soal atau masalah maka akan melatih daya

analisis sehingga siswa mampu mengambil keputusan. Karena siswa telah

memiliki keterampilan dalam mengumpulkan data.

Pada proses pembelajaran kimia saat ini memerlukan metode atau

pendekatan yang inovatif pada proses pembelajaran yang dapat meningkatkan

pemahaman konsep siswa. Salah satu pendekatan pembelajaran inovatif pada

mata pelajaran kimia adalah pendekatan pemecahan masalah. Pemecahan

masalah merupakan model pembelajaran yang merangsang siswa untuk mau

berfikir, menganalisa suatu permasalahan sehingga dapat menentukan

pemecahannya.

Dari uraian di atas pendekatan ini berpusat pada siswa sebagai subjek pada

proses pembelajaran untuk menemukan pemecahan suatu masalah berdasarkan

fakta yang diperoleh. Sehingga siswa juga terlatih dalam memecahkan

masalah dan dapat memahami konsep.

Jadi, pembelajaran yang dapat menciptakan lingkungan agar siswa mau

berpikir, menganalisa suatu permasalahan sehingga dapat menentukan

pemecahannya dan juga meningkatkan pemahaman konsep adalah pendekatan

pemecahan masalah pada pembelajaran kimia. Masalah dalam pembelajaran

Page 47: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

34

kimia akan diberikan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran

pemecahan masalah. Masalah-masalah yang diberikan bertujuan untuk

meningkatkan pemahaman konsep siswa.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Kimia dinggap sulit

Kemampuan berpikir kreatif

yang masih rendah

Seringnya penggunaan metode

pembelajaran konvensional

(ceramah)

Rancangan pelaksanaan pembelajaran

pemecahan masalah

Penelitian pembelajaran pemecahan

masalah di dalam kelas dapat dilakukan

Melaksanakan penelitian pembelajaran

pemecahan masalah di dalam kelas

Tes pemahaman konsep

siswa

(posttest)

Lembar kerja siswa

dalam pembelajaran

pemecahan masalah

Pemahaman Konsep siswa

Meningkat

posttest

Page 48: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 8 Tangerang Selatan yang berlokasi

di Jl. Cireundeu Raya 5, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Adapun waktu yang

digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah pada bulan Mei semester genap

(II) tahun 2012.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

yaitu penelitian studi. Penelitian studi adalah sejenis penelitian deskriptif yang

ingin mencari jawaban secara ,mendasar tentang sebab akibat, dengan

menganalisis factor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu

fenomena tertentu.1 Dengan metode ini peneliti diharapkan menangkap

kompleksitas kasus tersebut.

Metode Penelitian studi bersifat ex post facto. Artinya, data dikumpulkan

setelah semua kejadian berlangsung.2 Peneliti dapat melihat semua akibat dari

fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi diartikan jumlah dari keseluruhan objek yang karakteristiknya

hendak diduga. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 8

Tangerang Selatan. Sedangkan populasi terjangkau pada penelitian ini adalah

siswa kelas XI IPA SMAN 8 Tangerang Selatan yang terdaftar pada SMA

tersebut pada semester genap (II) pada tahun ajaran 2011/2012.

1 Moh. Nasir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005), h.58

2 Ibid, h. 59

Page 49: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

36

2. Sampel

Sampel adalah kelompok kecil yang kita amati. Teknik sampel yang

digunakan adalah purposive sample. Sampel bertujuan ini dilakukan dengan

dasarkan atas tujuan tertentu3. Sampel dipilih karena memiliki ciri-ciri, sifat dan

karakteristik yang merupakan ciri-ciri pokok populasi. Sampel dalam penelitian

ini adalah dua kelas dari kelas XI IPA di SMAN 8 Tangerang Selatan yaitu kelas

XI IPA-2 sebagai kelas eksperimen tahun ajaran 2011-2012. Sampel dalam

penelitian ini berjumlah 40 siswa.

D. Teknik Pengumpulan data

Cara yang dilakukan oleh penulis dalam pengumpulan data adalah dengan

menggunankan tes sebagai instrument penelitian yang dilakukan setrlah penulis

melaksanakan penelitian pada subjek penelitian dengan menggunakan pendekatan

pemecahan masalah. Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes dalam

bentuk essai pada konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan.

Tahap – tahap pengumpulan data:

1. Tahap Persiapan

Pesiapan yang dilakukan yaitu penyusunan materi yang akan diajarkan,

pembuatan dan pengujian instrumen

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan peneltitian dilakukan pada semester II. Penelitian ini dilakukan

langsung untuk menguji penguasaan kognitif yang dapat dilihat dari hasil

belajar kimia siswa yaitu dengan posttest (tes akhir) pada kelas kontrol dan

kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan pemecahan masalah.

3. Tahap Penyelesaian

Setelah bahan pelajaran diajarkan, maka diadakan tes pemahaman konsep

pada siswa dengan menggunakan instrument berupa soal essai. Substansi

3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik cet. 14 (Jakarta: Rineka

cipta, 2010) h. 183

Page 50: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

37

materi tes meliputi pelajaran kimia SMA pada konsep kelarutan dan hasil kali

kelarutan yang telah disesuaikan dengan kurikulum KTSP.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian yaitu:

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengentahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes ini bertujuan untuk mengukur

kemampuan kognitif siswa dalam memahami materi kelarutan dan hasil kali

kelarutan. Soal – soal diambil dari beberapa sumber dan diadaptasikan untuk

tujuan penelitian. Instrumen tes ini menggunakan soal dengan kompetensi dasar

mendeskripsikan terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip

kelarutan dan hasil kelarutan. Tes ini berupa tes tulis dengan bentuk essay,

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

No Indikator No. Butir

Soal

Jumlah

soal

1 Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan

jenuh atau larutan garam yang sukar larut

1*, 2, 3 3

2 Menuliskan ungkapan berbagai Ksp

elektrolit yang sukar larut dalam air

4*, 5 2

3 Menghubungkan tetapan hasil kali

kelarutan dengan tingkat kelarutan atau

pengendapannya

6*, 7*, 8 3

4 Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang

sukar larut berdasarkan data harga Ksp

atau sebaliknya

9, 10, 11*,

12

4

Page 51: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

38

*Valid

Dari 23 butir soal yang diujikan didapatkan 12 butir soal yang dinyatakan

valid, namun hanya 10 butir soal yang digunakan untuk menguji pemahaman

konsep siswa.

F. Macam – Macam Uji Instrumen

Setelah dibuat instrument berupa tes, maka diadakan uji coba instrument,

tujuannya untuk melihat validitas dan reabilitas instrument sehingga ketika

instrument itu diberikan kepada kelas eksperimen, instrument tersebut telah valid.

1. Validitas

Validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya. Validitas dapat juga sebagai kesesuaian antara skor

butir dengan skor total. Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien

korelasi antara skor butir soal dengan skor total tes adalah4

22

ti

ti

it

xx

xxr

Keterangan:

rit = koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total

2

ix = Jumalah kuadrat deviasi skor 2

iX

4 Ahmad Sofyan, dkk, Evalusi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi (Jakarta: UIN Jakarta

Perss, 2006), h. 106

No Indikator No. Butir

Soal

Jumlah

soal

5 Menjelaskan pengaruh penambahan ion

senama dalam larutan

13*, 14,

15

3

6 Menentukan pH larutan dari harga Kspnya 16, 17*,

18*

3

7 Memperkirakan terbentuknya endapan

berdasarkan harga Ksp

19, 20,

21*, 22,

23*

5

Page 52: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

39

2

tx = Jumalah kuadrat deviasi skor 2

tX

ti xx = Jumlah deviasi skor dari ti XX

Validasi suatu tes dinyatakan dengan angka korelasi koefisisen.

Berdasarkan uji validitas menggunakan program Anates 4.05. Jika rhitung> rtabel

maka butir soal dikatakan valid. Dari 23 butir soal yang diujikan didapat 12 butir

soal yang valid, namun hanya 10 soal dalam instrumen.5

2. Reliabilitas

Reliabilitas tes adalah tingkat ke ajegan (konsistensi) suatu tes, yakni

sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang

ajeg/konsisten (tidak berubah-ubah). Dalam penelitian ini, untuk menentukan

reliabilitas tes uraian digunakan rumus alpha sebagai berikut:6

2

2

11 St

Si

k

krii

Keterangan:

rii= Koefisien reabilitas tes

k = jumlah butir

Si2 = varians skor butir

St2 = varians skor total

Menurut ketentuan yang sering diikuti, reliabilitas diklasifikasikan dalam tabel 3.2

dibawah ini:

Tabel 3.2 Klasifikasi Reabilitas

Nilai (R) Kategori

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik Sekali

Negatif Semuanya tidak baik

5Lampiran 8, h. 128

6Ahmad Sofyan, op. cit., h. 108

Page 53: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

40

Berdasarkan uji reliabilitas dengan menggunakan Anates 4.05

didapatkan nilai reliabilitas seluruh item adalah 0,83 termasuk dalam kategori baik

sekali.7

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif

konvensional dan paling sederhana. Analisis tingkat kesukaran suatu butir soal

dimaksudkan untuk mengetahui apakah butir soal tersebut tergolong mudah,

sedang atau sulit. Tingkat kesukaran dinyatakan dalam bentuk indeks, semakin

besar indeks tingkat kesukaran suatu butir soal semakin mudah butir soal tersebut.

Tingkat kesukaran butir soal dapat ditentukan dengan rumus:8

%100

N

AP

Keterangan:

P = indeks kesukaran

A = Jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah batas lulus

N = jumlah seluruh siswa

Indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari perhitungan diatas,

digunakan kriteria tingkat kesukaran sebagai berikut jika peserta didik yang gagal:

P 27% termasuk mudah

28% P 72% termasuk sedang

P 72% termasuk sukar

4. Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam

membedakan kelompok siswa yang pandai dalam membedakan kelompok siswa

yang pandai dengan kelompok siswa yang kurang pandai.9 Rumus yang

digunakan adalah

7 lampiran 9, h. 129

8Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2010), h.273 9Ibid.

Page 54: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

41

( )

√[∑

( )]

Keterangan:

= rata-rata dari kelompok atas

= rata-rata dari kelompok bawah

∑ = jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas

∑ = jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah

n = 27% x N (baik dari kelompok bawah maupun kelompok atas)

Nilai daya pembeda (DP) yang diperoleh, kemudian diinterpretasikan

pada kategori berikut ini pada Tabel 3.3.10

:

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Daya Pembeda

DP Interpretasi

DP 0,4 Sangat Baik

0,3 DP 0,39 Baik

0,2 DP 0,29 Sedang

DP 0,19 Tidak Baik

Data hasil uji tingkat kesukaran dan daya beda soal instrumen dapat

dilihat pada lampiran 10 dan 11 di halaman 130 – 131 . Dalam penelitian ini uji

menggunakan program komputer anates 4.05.

5. Uji Keabsahan Instrumen Kualitatif

Uji keabsahan data kualitatif, antara lain:

a) Uji Kredibilitas

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian

kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,

peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan

10

Ibid., h. 274

Page 55: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

42

teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check. Peneliti

kembali ke lapangan, melakukan pengamatan secara lebih cermat dan

berkesinambungan, wawancara dengan sumber yang pernah ditemui atau

sumber baru. Melakukan pengecekkan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara dan berbagai waktu.

b) Uji Transferability

Uji transferability menunjukan derajad ketepatan atau dapat

diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut

diambil. Peneliti mengambil data yang lengkap dari sumber serta

membuat laporan dengan memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis,

dan dapat dipercaya.

c) Uji Dependability

Uji dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap

keseluruhan proses penelitian. Dalam uji dependability peneliti

melakukan proses penelitian langsung ke lapangan dan melakukan

pengambilan data secara langsung ke sampel penelitan.

d) Uji Konfirmability

Uji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, yang dikaitkan

dengan proses yang dilakukan. Uji konfirmability ini dilakukan

bersamaan dengan uji dependability, peneliti melakukan proses

penelitian dan penggambilan data. 11

G. Teknik Analisis Data

Untuk penganalisaan data dalam penelitian ini digunakan uji statistik. Data

primer hasil tes siswa sesudah penerapan pendekatan pembelajaran dianalisis

dengan menganalisis skor posttest kelompok eksperimen. Data yang didapat

kemudian dihitung dan dinilai dengan memberikan skor. Setelah seluruh butir soal

jawaban siswa diberi skor, maka langkah selanjutnya adalah menghitung

11

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. IX, h. 367

Page 56: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

43

persentase skor jawaban dari tiap item atau butir soal dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

Kriteria penilaian hasil tes pemahaman konsep siswa dikelompokkan seperti pada

tabel 3.4 di bawah ini:

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Tes Pemahaman Konsep12

PersentaseJawaban Kriteria Penilaian

85% – 100% Sangat Baik

70% – 84% Baik

55%– 69% Cukup Baik

40% – 54% Kurang Baik

00 % – 39 % Tidak Baik

1. Analisis Data Kuantitatif

Sebelum data dianalisis terlebih dahulu disusun ke dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi, yaitu penyusunan sistematik dari pengukuran

pretest dan posttest dari nilai yang tinggi ke nilai yang rendah, setelah data

terkumpul selanjutnya data dianalisis. Tetapi data terlebih dahulu dicari nilai

rata-rata (mean), nilai yang sering keluar atau nilai yang sering didapat siswa

(mode/modus), dan nilai tengah (median).

a. Rata-rata (Mean)

Rata-rata hitung untuk sampel bersimbol . Perhitungan mean di bagi

dua yaitu mean data tunggal dan mean data kelompokan. Yang

digunakan dalam penelitian adalah mean data tunggal dengan rumus

sebagai berikut:13

12

Arnyana, op.cit., h. 507 13

Riduan dan Sunarto, Pengantar Statistik, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet.III, h. 38

Page 57: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

44

Keterangan:

= rata-rata (mean)

∑ = jumlah tiap data

n = jumlah data

b. Mode

Mode atau disingkat dengan Mo ialah nilai nilai dari data yang

mempunyai frekuensi tertinggi atau data yang sering muncul dalam

kelompok data. Rumus yang digunakan dalam mencari mode data

tunggal sangat sederhana, yaitu mencari nilai yang sering muncul antara

sebaran data.14

c. Nilai tengah (Median)

Median ialah nilai tengah dari gugusan data yang telah diurutkan mulai

dari data terkecil sampai terbesar atau sebaliknya. Rumus median data

tunggal sebagai berikut:15

( )

Keterangan:

n = jumlah data

2. Analisis Data Kualitatif

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis menggunakan

analisis deskriptif. Analisis data deskriptif yaitu data yang diperoleh dianalisis

atau dipaparkan dalam bentuk deskriptif.

14

Ibid., h. 43 15

Ibid., h. 45

Page 58: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil tes pemahaman konsep siswa setelah diberi pembelajaran dengan

pendekatan pemecahan masalah (posttest) pada kelas eksperimen dengan hasil tes

kemampuan pemahaman konsep siswa. Sampel yang diambil dalam penelitian ini

terdiri atas dua kelas, yaitu kelas XI-IPA 2 sebagai kelas eksperimen diberikan

perlakuan menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Setelah diberikan

perlakuan, kemudian pada akhir penelitian kelas tersebut diberikan Postest

(tes pemahaman konsep kimia siswa tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan).

Berikut disajikan data mengenai perolehan hasil tes mengenai pemahaman konsep

kimia siswa:

1. Analisis Data Hasil Belajar

Data hasil belajar yang terkumpul dari hasil tes kemampuan pemahaman

konsep siswa pada kelas kontrol selanjutnya dinilai dan dihitung. Hasil

pengolahan data hasil belajar tersebut disajikan dalam Tabel 4.1 dan 4.2

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar

Nilai Nilai

Tengah

Frekuensi

Kumulatif

Frekuensi

Absolut

Frekuensi

Relatif

60 – 65 62.5 4 4 10%

66 – 71 68.5 5 1 2,5%

72 – 77 74.5 13 8 20%

78 – 83 80.5 34 21 52,5%

84 – 89 87.5 38 4 10%

90 – 95 92.5 40 2 5%

Total 40 100 %

Berdasarkan Tabel 4.3 jumlah siswa dalam penelitian kelas eksperimen

adalah 40 siswa. Nilai terendah siswa pada hasil belajar pemahaman konsep

adalah 60 (sebanyak 1 orang) yang terletak pada rentang nilai 60 – 65 yang

Page 59: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

46

memiliki frekuensi relatif sebanyak 10%. Sedangkan nilai tertinggi adalah 95

(sebanyak) pada interval nilai 90 – 95 sebanyak 5%. Nilai rata-rata hasil belajar

pada kelas eksperimen adalah 78,5 dan siswa yang mendapatkan nilai di atas rata

– rata sebanyak 55% siswa. Sedangkan nilai siswa yang di bawah rata–rata

memiliki frekuensi persentase sebanyak 45%. siswa yang paling banyak yaitu

persentase siswa yang memperoleh nilai pada interval 78 – 83 sebesar 52,5%

(sebanyak 21 orang).

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Hasil Belajar

Statistik Hasil

Nilai terendah 60

Nilai tertinggi 95

Mean 78,5

Median 81,5

Modus 81,5

Simpangan baku 7,25

Jumlah sampel 40

Berdasarkan data statistik hasil posttest pada materi kelarutan dan hasil

kali kelarutan nilai posttest kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran

dengan pendekatan pemecahan masalah. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai

rata-rata kelas eksperimen sebesar 81,5 dengan simpangan baku 7,25.

Sedangkan nilai mean yang diperoleh adalah 78,5. Selanjutnya, nilai median dari

hasil yang diperoleh adalah 81,5 dan nilai modus sebesar 81,5.

2. Data Presentase Indikator Pencapaian

Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai hasil persentase

indikator pencapaian posttest diperoleh data seperti yang disajikan dalam tabel

berikut ini.

Page 60: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

47

Tabel 4.3 Persentase Indikator Pencapaian

No Indikator Persentase Keterangan

1 Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh

atau larutan garam yang sukar larut 86,67% Tuntas

2 Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit

yang sukar larut dalam air 95,83% Tuntas

3 Menghubungkan tetapan hasil kali kelarutan

dengan tingkat kelarutan atau pengendapannya 83,23% Tuntas

4 Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar

larut berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya 90% Tuntas

5 Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama

dalam larutan 76,5% Tuntas

6 Menentukan pH larutan dari harga Kspnya 76,25% Tuntas

7 Memperkirakan terbentuknya endapan

berdasarkan harga Ksp 77,92% Tuntas

Total Rata-Rata 78,31% Tuntas

Dari data di atas dapat dilihat bahwa ada indikator pencapaian antara nilai postes

kelas kontrol dan eksperimen yang didapat siswa. Dari 7 indikator pada postes

kelas eksperimen indikator pencapaian terendah pada indikator “Menentukan pH

larutan dari harga Kspnya” dengan mendapatkan persentase 76,25%. Dan

indikator pencapaian yang mendapatkan persentase tertinggi yaitu “Menuliskan

ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air” dengan

mendapatkan persentase 95,83%. Hasil rata – rata ketercapaian indikator

menmperoleh presentase sebesar 78,31%.

B. Pembahasan

Penelitian ini menggunakan SK (Standar Kompetensi) memahami sifat-

sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya dan KD (Kompetensi

Dasar) serta tujuh indikator untuk menganalisis penggunaan pendekatan

pemecahan masalah terhadap pemahaman konsep pada pembelajaran kimia.

Indikator yang digunakan sebagai tolak ukur untuk melihat ketercapaian hasil

pembelajaran. Guru dalam pembelajaran lebih memahami dan memberikan

Page 61: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

48

perhatian kepada siswa yang terlihat kurang aktif selama pembelajaran, lebih

meningkatkan langkah-langkah pembelajaran pemecahan masalah kepada siswa.

Banyak memberikan pertanyaan yang sifatnya memancing keaktifan siswa untuk

dapat berpikir lebih keras dalam menyelesaikan masalah yang dalam hal ini

adalah soal yang diberikan oleh guru.

Penilaian hasil belajar siswa menggunakan instrumen tes berupa tes

tertulis yang dilakukan pada tahap postes. Instrumen tes yang digunakan adalah

tes tulis berbentuk uraian atau essai. Tes ini bertujuan untuk mengukur

pemahaman siswa dalam memahami materi larutan dan hasil kali kelarutan. Soal

yang digunakan mencakup ranah C2 – C5, dengan berisi 10 butir soal. Tes

pemahaman konsep pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan ini disesuaikan

dengan ketujuh indikator.

1. Hasil Belajar

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan alat pengumpul tes

berupa tes subjektif essay untuk mengetahui pemahaman konsep siswa. Dari hasil

yang diperoleh nilai sebaran data terletak terendah pada kelas eksperimen nilai

terendahnya adalah 60. Sedangkan, Nilai tertinggi pada kelas eksperimen adalah

95. Pada kelas eksperimen nilai rata-ratanya sebesar 78,5. Persentase jumlah

siswa yang memiliki nilai di atas rata – rata kelas eksperimen sebesar 55%. Nilai

siswa terbanyak terlaetak pada rentang nilai 78 – 83 dengan jumlah siswa

sebanyak 21 orang dengan frekuensi persentase sebesar 52,5%. Dari hasil

perhitungan data juga menghasilkan nilai median sebesar 81,5 dan nilai modus

sebesar 81,5. Pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah juga dapat

mengatasi kesalahan konseptual yang ditunjukkan dengan peningkatan kualitas

pembelajaran.1. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan pemecahan

masalah terdapat dampak yang positif terhadap nilai tes siswa.

Nilai postes siswa rendah pada indikator Menentukan pH larutan dari

harga Kspnya. Hal ini dikarenakan tidak ada perhatian atau motivasi dalam

belajar. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, siswa harus mempunyai

1Muti’ah, “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Pendekatan Strategi

Pemecahan Masalah Untuk Mengatasi Kesalahan Konseptual Pada Mata Kuliah Kimia Dasar

I”, J. Pijar MIPA, Vol. 2, September 2007: 69 -74, ISSN 1907-1744, h. 69

Page 62: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

49

perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika tidak ada perhatian maka akan

timbul kebosanan sehingga siswa tidak lagi suka belajar.2.

Pemecahan masalah merupakan tahapan yang paling tinggi karena

masalah selalu datang dalam proses pembelajaran dan membutuhkan pemecahan

dari berbagai sudut pandang. Siswa tidak akan mampu memecahkan suatu

masalah apabila tidak mempunyai banyak konsep, kaidah atau aturan tertentu dari

berbagai aspeknya.“The best way for the students to learn science was by giving

them challenge problems and forcing their mind, stimulating habituation to think

and doing action related to problem solving.”3

Dengan menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran akan memberi

dampak pada pengembangan pemahaman konsep siswa. Siswa diberikan masalah

yang menuntut siswa untuk berpikir dalam menyelesaikan masalah yang ada.

Menurut Muhibbin Syah tujuan dari pemecahan masalah adalah untuk

memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah

secara rasional, lugas, dan tuntas.4 Belajar dengan pemecahan masalah pada

dasarnya adalah cara siswa untuk menemukan pengetahuannya sendiri dan juga

berperan dalam mengembangkan aktivitas siswa.5Pada pembelajaran

konvensional siswa tidak banyak terlibat dalam kegiatan pembelajaran guru lebih

berperan aktif dalam memberikan materi pembelajaran dan siswa cenderung pasif

dan hanya mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru, daripada mencari

dan menemukan pengetahuan mereka sendiri, keterampilan dan sikap yang

mereka butuhkan. Hal ini menyebabkan pemahaman siswa terhadapa materi yang

dipelajari tidak berkembang dengan baik.

2 Slameto, Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet.

V, h. 56 3 Munir Tanrere, “Environmental Problem Solving in Learning Chemistry for High School

Students”, Jurnal of Applied Sciences in Environmental Sanitation Volume 3 No.1, 2008, h. 47 4 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Ed. Revisi, cet 10 (Jakarta: Rajawali pers, 2010), h. 127

5 Fitriyanti, “Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Masalah Terhadap Kemampuan

Berpikir Rasional Siswa”, Jurnal Pendidikan Vol. 10, No.1 Maret 2009 : 38-47 (online)

http://lppm.ut.ac.id h. 44

Page 63: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

50

2. Ketercapaian Indikator

Keberhasilan dalam proses pembelajaran salah satunya dengan

pemahaman konsep siswa. Konsep membawa pada suatu pertanyaan yang sesuai

dengan pengalaman dalam menyelesaikan suatu masalah. Menurut Zulfiani dalam

Gelar Dwirahayu, konsep tidak hanya mempresentasikan pengetahuan, mereka

membantu menghasilkan pengetahuan.6 Untuk pemahaman konsep siswa maka

digunakannya pendekatan pembelajaran yang variatif yaitu pendekatan

pemecahan masalah. Untuk mengetahui ketercapaian pemahaman siswa pada

materi kelarutan dan hasil kali kelarutan disesuaikan dengan indikator pada materi

tersebut. Indikator – indikator tesebut adalah menjelaskan kesetimbangan dalam

larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut, menuliskan ungkapan berbagai

Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air, menghubungkan tetapan hasil kali

kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapannya, menghitung kelarutan

suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya,

menjelaskan pengaruh penambahan ion senama dalam larutan, menentukan pH

larutan dari harga Kspnya, dan Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan

harga Ksp.

Gambar 4.1 Diagram Persentase Indikator Pencapaian

6 Zulfiani, Inkuiri dalam Pendidikan IPA (Pendekatan Baru dalam Pembelajaran Sains dan

Matematika Dasar), (Jakarta: PIC UIN Jakarta, 2007), h. 9

0

20

40

60

80

100

Page 64: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

51

a. Menjelaskan Kesetimbangan dalam Larutan Jenuh Atau Larutan

Garam yang Sukar Larut

Pada indikator pertama yaitu menjelaskan kesetimbangan dalam larutan

jenuh atau larutan garam yang sukar larut setelah dilakukan perhitungan

diperoleh persentase rata-rata mencapai 86,67% (Tabel 4.3). Dari data tersebut

dapat dilihat bahwa presentase indikator pertama mencapai ketuntasan. Secara

klasikal, menurut Tabel 3.4, penilaian ketuntasan antara 85% - 100%

tergolong dalam kategori yang sangat baik. Di Indikator ini siswa mampu

menjelaskan pemahamannya tentang bagaimana proses terjadinya suatu

larutan tidak bisa lagi melarutkan zat padat sehingga menghasilkan endapan.

Berarti tingkat ketuntasan belajar siswa setelah menerapkan pendekatan

pemecahan masalah pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan termasuk

kategori sangat baik.

Gambar 4.2 Jawaban Tes Pemahaman Konsep Siswa Indikator 1

b. Menuliskan Ungkapan berbagai Ksp Elektrolit yang Sukar Larut

Dalam Air

Pada diagaram indikator kedua yaitu menuliskan ungkapan berbagai

Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air. Di Indikator kedua ini siswa mampu

menuliskan reaksi kesetimbangan kelarutan garam dan menuliskan tetapan

hasil kali kelarutan garam - garam. Indikator ini memiliki persentase rata-rata

mencapai 95,83% (Tabel 4.3). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa

presentase indikator kedua mencapai ketuntasan. Hal ini berarti tingkat

ketuntasan belajar siswa setelah menerapkan pendekatan pemecahan masalah

termasuk kategori sangat baik pada indikator ini. Indikator kedua ini juga

Page 65: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

52

merupakan nilai indikator yang tertinggi. Hal ini berarti sesuai dengan

pengertian menurut Nuraini,dkk bahwa problem solving merupakan suatu

upaya berpikir sistematis untuk memecahkan masalah yang dihadapi.7

Pemecahan masalah didasarkan pada pengetahuan, pemahaman, dan

keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya dengan menggunakan langkah –

langkah yang sesuai untuk menemukan suatu jawaban.

Gambar 4.3 Jawaban Tes Pemahaman Konsep Siswa Indikator 2

c. Menghubungkan Tetapan Hasil Kali Kelarutan Dengan Tingkat

Kelarutan Atau Pengendapannya

Pada diagram pencapaian yang disajikan, peneliti menilai pencapaian

siswa dalam indikator ke 3, yaitu menghubungkan tetapan hasil kali kelarutan

dengan tingkat kelarutan atau pengendapannya. Di soal untuk indikator ke tiga

ini siswa mampu mengurutkan tingkat kelarutan dari suatu garam dengan

menghubungakannya denga harga Ksp garam tersebut. Presentase rata – rata

pencapain indikator ketiga sebesar 83,23%. Pada indikator ketiga ini juga

mencapai ketuntasan dalam belajar. Pemecahan masalah bukan hanya sekedar

pendekatan dalam pembelajaran, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir

yang memusatkan kegiatan pada siswa. Hal ini dapat mendorong anak untuk

7 Nuraini,dkk, “Penerapan Pendekatan Problem Solving Pada Materi Sifat Koligatif Larutan Di

Man Model Banda Aceh Tahun Ajaran 2012/2013”, CDA Vol. 1 No. 1 (2013) pp 54-61

Page 66: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester
Page 67: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester
Page 68: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester
Page 69: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester
Page 70: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

57

dengan cara mengumpulkan informasi dari berbagai sumber relevan. Kemampuan

yang diharapkan dalam langkah ini adalah siswa dapat menentukan prioritas

masalah sehingga dapat merencanakan penyelesaian masalah dan menentukan

kemungkinan berbagai penyelesaian masalah. Langkah ketiga siswa mampu

menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana penyelesaian yang telah ditentukan

dan mampu menyelesaikan masalah lebih dari satu cara. Langkah terakhir adalah

memeriksa kembali hasil yang diperoleh dengan cara mengevaluasi strategi

pemecahan masalah yang digunakan. Kesuksesan seseorang dalam menyelesaikan

masalah bergantung kepada bagaimana ia mampu mengendalikan kemampuan

berpikir dalam menyelesaikan masalah. Kemampuan tersebut adalah

metakognisi.11

Sehingga dalam proses pembelajaran pendekatan pemecahan

masalah terlibat proses metakognitif. Dalam memecahkan masalah siswa akan

berpikir permasalahan apa yang terjadi, bagaimana cara menemukan penyelesaian

masalah, apakah ada strategi baru untuk menyelesaikan masalah yang sama.

Pertanyaan - pertanyaan tersebut dapat melatih siswa untuk meningkatkan

pemahamannya dalam memecahkan masalah.

Hal ini menimbulkan motivasi bagi siswa untuk terus belajar. Sesuai

dengan penelitian Muti’ah bahwa 86% mahasiswa memiliki motivasi tinggi dalam

belajar dan nilai hasil belajar mahasiswa dalam belajar kimia dasar meningkat

setelah diberi tindakan pembelajaran kooperatif dengan strategi pemecahan

masalah.12

Proses belajar mengajar dengan penerapan pendekatan problem

solving juga menciptakan interaksi baik antar siswa dengan guru maupun siswa

dengan siswa. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran siswa dapat

bertanya langsung jika ada hal-hal yang kurang dimengerti, dan siswa juga dapat

berdiskusi sesama teman.

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah

lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang tidak memberi

ruang kepada siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikirnya sehingga dapat

meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pembelaran kimia. Guru dalam

11

Dindin Abdul Muiz Lidinillah, Strategi Pembelajaran Pemecahan Masalah di Sekolah

Dasar, Jurnal Pendidikan Dasar, No. 10, 2008, h. 4 12

Mu’tiah, op. cit., hal. 74

Page 71: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

58

strategi pendekatan pemecahan masalah sebagai fasilitator dan motivator

sedangkan siswa banyak melakukan latihan. Pemecahan masalah merupakan

model pembelajaran yang merangsang siswa untuk mau berfikir, menganalisa

suatu permasalahan sehingga dapat menentukan pemecahannya.

Peneliti mendapatkan hasil bahwa dari setiap indikator memperoleh skor

dengan kriteria baik dan sangat baik dan memiliki skor rata – rata dengan baik

yaitu 78,5%. Hal ini menunjukan bahwa dengan menerapkan pendekatan

pemecahan masalah mampu mempengaruhi pemahaman konsep siswa pada

pembelajaran kimia. Dengan pemahaman konsep yang baik diharapkan siswa

dapat memahami materi selanjutnya dengan baik. Siswa tidak lagi kesulitan dalam

belajar kimia, memudahkan siswa dalam menyelesaikan soal atau permasalahan

yang berkaitan dengan kimia serta memudahkan siswa untuk mempelajari kimia

pada tingkat yang lebih tinggi.

Page 72: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan

bahwa penelitian pemahaman konsep dengan menggunakan instrumen tes tertulis

berbentuk uraian menghasilkan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi sebesar 95 dan

nilai terbanyak terletak pada rentang 78 – 83 sebanyak 21 siswa. Sedangkan nilai

mean dari hasil belajar siswa adalah 78,5. Rata-rata persentase pencapaian

indikator pemahaman konsep 78,5% dan mempunyai rata-rata presentase dengan

kriteria baik. Indikator 1, 2 dan 4 mempunyai kriterian sangat baik pada rentang

presentase 85% - 100%, sedangka indikator 3, 4, 5, 7 mempunyai kriteria baik

pada rentang 70% – 84%. Jadi, pendekatan pemecahan masalah memiliki dampak

yang positif karena dapat mempengaruhi pemahaman konsep siswa pada

pembelajaran kimia.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat

memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Pendekatan pemecahan masalah dapat digunakan guru sebagai salah satu

alternatif pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep

kimia pada kelas lainnya.

2. Penggunaan metode pemecahan masalah dalam pembelajaran memerlukan

persiapan yang lebih banyak terutama dalam waktu. Untuk itu guru hendaknya

membuat perencanaan waktu yang lebih baik, sehingga siswa dapat lebih

banyak mencari pengetahuannya sendiri melalui buku dan sumber lainnya.

3. Guru perlu memberikan masalah–masalah terbuka pada siswa secara kontinu

dan berkesinambungan dan lebih banyak memberikan waktu kepada siswa

untuk berlatih memecahkan masalah.

Page 73: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

60

4. Diharapkan lebih banyak penelitian-penelitian selanjutnya tentang penerapan

pendekatan pemecahan masalah terhadap pemahaman konsep yang bersifat

kualitatif dan kuantitatif.

Page 74: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

61

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. How to Solve It (online) http://en.wikipedia.org/wiki/how_to_solve_it

Anonim. 2006. UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Jakarta: Sinar Grafika

Arnyana, Ida Bagus Putu. 2006. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif

Pada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan BerpikirKreatif Siswa SMA.

Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Negeri singaraja, No.3, TH. XXXIX

(http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/)

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:

RinekaCipta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi

Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta

Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Brady, James E. 1999. Kimia universitas Azas dan Struktur Terj. Dari General

Chemistry Principles and Structure olehSukmariah Maun, dkk. Jakarta:

Binarupa Aksara

Bilgin, Ibrahim,dkk. 2009.The Effects of Problem-Based Learning Instruction on

University Student’s Performance Conceptual and Quantitative problems of gas

concept. Eurasia journal of Mathematics, science and technology education.,

5(2), 154-164 (online) Diakses di www.ejmste.com tanggal 8 Desember 2011

Dahar, Ratna Wilis, Liliasari. 2000. Interaksi Belajar Mengajar IPA. Jakarta:

Universitas Terbuka

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai pustaka

Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar Cet.3.

Jakarta: Rineka Cipta

Page 75: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

62

Fathurrohman, Pupuh dan M. SobrySutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar –

Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep

Umum dan Konsep Islami. Bandung: PT Refikan Aditama

Fitriyanti. Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Masalah Terhadap

Kemampuan Berpikir Rasional Siswa. Jurnal Pendidikan Vol. 10, No. 1 Maret

2009 : 38-47 (online) http://lppm.ut.ac.id

Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hasibuan dan Moedjiono. 1995. Proses Belajar Mengajar, cet. 6. Bandung: Remaja

RosdaKarya

Ibrahim, R., Nana Syaodih S. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Iska, Zikri Neni. 2008. Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan.

Jakarta: Kizi Brother’s

Mahmudi, Ali. 2008. Pemecahan Masalah dan Berpikir Kreatif, Makalah Konferensi

Nasional Matematikan XIV UNSRI- Palembang Juli 2008

Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Muli, Tingkatan Pemahaman Siswa Terhadap Pembelajaran IPA. Diakses di

http://muli30.wordpress.com/ (07 juli 2011)

Mulyasa. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Sebuah Panduan Praktis.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Muti’ah. 2005. Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan

Strategi Pemecahan Masalah untuk Mengatasi Kesalahan Konseptual pada

Mata Kuliah Kimia Dasar I. J. Pijar MIPA, Vol. 2

Nuraini,dkk. Penerapan Pendekatan Problem Solving Pada Materi Sifat Koligatif

Larutan Di Man Model Banda Aceh Tahun Ajaran 2012/2013. CDA Vol.1

No.1 (2013) pp 54 – 61

Ormrod, Jeanne Ellis. 2009. Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan

Berkembang. Jakarta: Erlangga

Page 76: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

63

Petrucci, Ralph H.1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Ed. 4 Jilid 1 Terj.

Dari General Chemistry, Principles and Modern Application Fourth Edition

oleh Suminar Achmadi. Jakarta: Erlangga

Purwanto, M. Ngalim. 2004. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Rahayu, Gelar Dwi dan Munasprianto Ramli (eds.). 2007. Pendekatan Baru dalam

Proses Pembelajaran matematika dan sains dasar sebuah antologi. Jakarta :

PIC UIN Jakarta

Ridwan, 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan peneliti

pemula.Bandung : Alfabeta

Rosyada, Dede. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis. Jakarta: Kencana

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Cet. 5. Jakarta : Kencana Media Group

Sanjaya, Wina. 2008 Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Siswono, Tatag Yuli Eko dan Whidia Novitasari. 2009. Meningkatkan Kemampuan

Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pemecahan Masalah Tipe “What’s Another

Way”.

Siswono, Tatag Yuli. 2005. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Melalui Pengajuan Masalah. Jurnal terakreditasi “Jurnal Pendidikan

Matematika dan Sains”, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, Tahun X, No.

1, ISSN 1410-1866

Sofyan, Ahmad, dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi.

Jakarta: UIN Jakarta Press

Sagala, Syaiful Sagala. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran:Untuk Membantu

Memecahkan Masalah Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Page 77: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

64

Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Sumardyono. Beberapa Saran dan Tips dalam Penerapan pembelajaran Problem

Solving. diakses di http://p4tkmatematika.org/

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Surabaya: Pustaka Belajar

Suryabrata, Sumadi. 2005. PsikologiPendidikan – Ed.5, Cet.13. Jakarta: PT Raja

Grafindo

Subratha, Nyoman. 2007. Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Dan

Strategi Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas

VII C SMP NEGERI 1 Sukasada. Jurnal Penelitian dan Pengembangan, Vol.1

No.2

Sukmadinata, Nana S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan cet.VI. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar, Ed. Revisi, cet 10. Jakarta: Rajawalipers

Tanrere, Munrir. 2008. Environmental Problem Solving In Learning Chemistry For

High School Students, Journal of Applied Sciences in Environmental Sanitation,

3 (1): 47-50 (online) http://trisanita.org/

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2008. Pengantar Statistika Edisi

Kedua. Jakarta, PT Bumi Aksara

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum Ed. IV. Yogyakarta: ANDI

Zidni, Roby, dkk. Analisis pemahaman konsep siswa SMA kelas X pada Materi

Persamaan kimia dan stoikiometri melalui penggunaan diagram

submikroskopik, serta hubungannya dengan kemampuan pemecahan Masalah.

Jurnal Risest dan Praktik Pendidikan KimiaVol. 1 No. 1 Mei 2013 ISSN : 2301-

271X

Zulfiani, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran Sains, cet. I. Jakarta: LembagaPenelitian

UIN Jakarta

Page 78: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

65

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA 8 Tangerang Selatan

Mata pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/ Genap

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke- : 1

A. Standar Kompetensi

4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

B. Kompetensi Dasar

4.3 Mendeskripsikan terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kelarutan

C. Indikator

Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut

Menghubungkan tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapannya

Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut

D. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat:

1. Menjelaskan kesetimbangan yang terjadi pada larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut

2. Menjelaskan pengertian kelarutan dan tetapan kesetimbangan

3. Menghubungkan tetapan hasil kali dengan kelarutan dari suatu garam yang sukar larut

4. Menuliskan persamaan tetapan kesetimbangan

E. Materi Ajar

1. Hasil Kali Kelarutan

Pada suatu larutan elektrolit, zat-zat yang terlarut akan terionisasi dan menghasilkan kation dan anion. Jika keadaan sudah

lewat jenuh, akan terdapat padatan yang tidak larut. Antara ion-ion yang dihasilkan dan padatan yang tidak larut, terjadi

kesetimbangan heterogen

Page 79: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

66

Perhatikan persamaan – persamaan reaksi berikut ini,

Reaksi 1 : AgCl (s) Ag+ (aq) + Cl

- (aq)

Reaksi 2 : Ag2CrO4 (s) 2Ag+ (aq) + CrO4

2- (aq)

Reaksi 3 : Mg(OH)2 (s) Mg2+

(aq) + 2OH- (aq)

Jika terdapat larutan dan padatan pada suatu kesetimbangan heterogen, dalam penentuan harga tetapan kesetimbangan,

hanya konsentrasi ion-ion saja yang diperhitungkan. Jadi,

pada reaksi 1 : K1 = [Ag+][Cl

-] ;

pada reaksi 2 : K1 = [Ag+]

2[CrO4

2-] ;

pada reaksi 3 : K1 = [Mg2+

][ OH-]2

.

Tetapan kesetimbangan yang berlaku untuk ion-ion larutan elektrolit, seperti pada contoh disebut tetapan hasil kali

kelarutan atau solubility product constant yang disingkat dengan Ksp. Jadi,

K1 = Ksp AgCl = [Ag+][Cl

-] ;

K1 = Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]

2[CrO4

2-] ;

K1 = Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+

][ OH-]

2 .

Harga Ksp merupakan perkalian antara konsentrasi kation dan konsentrasi anion dipangkatkan koefisiennya.

Perhatikan persamaan reaksi berikut ini.

AxBy (s) xAy+

(aq) + yB

x- (aq)

Dari persamaan reaksi tersebut, hasil kali kelarutan dapat dirumuskan sebagai berikut.

Ksp AxBy = [Ay+

]x[B

x-]

y

dengan x = bilangan yang menunjukkan jumlah kation (Ay+

)

y = bilangan yang menunjukkan jumlah anion (Bx-

)

2. Kelarutan dalam Air

Jika garam, seperti AgCl dan Ag2CrO4, dilarutkan dalam air, garam tersebut akan terionisasi sempurna. Kelarutan suatu zat

dalam air adalah konsentrasi maksimum zat dalam air saat tercapai keadaan tepat jenuh. Jumlah zat terlarut dapat dihitung

dari harga Ksp dan sebaliknya, harga Ksp dapat ditentukan jika harga kelarutan zat diketahui. Harga kelarutan dimisalkan

dengan s (solubility) sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut.

Page 80: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

67

AxBy (s) xAy+

(aq) + yB

x- (aq)

Kelarutan (s): s xs ys

Ksp AxBy = [Ay+

]x[B

x-]

y = [xs]

x[ys]

y

= xx×s

x×y

y×s

y = x

x×y

y×s

x+y

Dari persamaan tersebut, Anda dapat mengetahui bagaimana hubungan antara kelarutan dan harga Ksp. Untuk garam

yang harga x dan y-nya sama, harga kelarutan ( tingkat kelarutan ) berbanding lurus dengan harga Ksp. Semakin besar harga

Ksp, garam tersebut semakin mudah larut. Semakin kecil harga Ksp, garam tersebut semakin sukar larut.

F. Metode Pembelajaran

Diskusi kelompok

Tanya jawab

G. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pemecahan masalahan (problem solving)

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Alokasi

Waktu

Pendahuluan Kegiatan awal:

Guru memberikan salam

“Assalamualaikum wr. wb.”

Guru memberikan pertanyaan untuk mengulas pelajaran

sebelumnya

“Apa yang telah kalian pelajari minggu lalu?

Guru memotivasi dengan mengingatkan kembali

Kegiatan awal:

Menjawab salam

”waalaikumsalam wr. wb”

Siswa menjawab pertanyaan

” Titrasi asam-basa”

Siswa menyimak

10’

s= √

Ksp AxBy = (xx × y

y) × s

x+y

Page 81: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

68

tentang kesetimbangan homogen dan heterogen dan

mengkontekskan materi dengan contoh dalam

kehidupan sehari-hari.

“siapa yang masih bisa menjelaskan tentang

kesetimbangan homogen dan kesetimbangan

heterogen?”

“Apakah Kalian sudah pernah melarutkan gula atau

garam dalam air?”

“Jika kita melarutan garam (NaCl) dalam jumlah yang

sangat banyak apa yang akan terjadi?

“Siapa yang tahu mengapa hal tersebut dapat terjadi?”

“Hal tersebut terjadi karena ketika garam dimasukkan

ke dalam air maka ion-ion penyusun garam akan

terionisasi atau larut dalam air. Tetapi ketika larutan

mulai jenuh maka garam tidak dapat larut lebih banyak

lagi.”

Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran yang

akan dilaksanakan yaitu kesetimbangan dalam larutan

jenuh, menghubungkan tetapan kesetimbangan dengan

kelarutannya, menuliskan ungkapan Ksp.

Siswa menjawab pertanyaan sesuai

kemampuan siswa

”Saya bu... kalau kesetimbangan homogen

adalah kesetimbangan yang terjadi jika fase

dari zat-zat yang bereaksi dengan zat-zat hasil

reaksi sama yaitu gas atau larutan. Sedangkan

kesetimbangan heterogen adalah jika zat-zat

yang berada dalam keadaan setimbang

memiliki fase yang berbeda-beda.”

”Pernah bu....”

”Ada garam yang tidak terlarut”

”Tidak Tahu bu...”

Siswa menyimak

Siswa menyimak

Inti

Kegiatan inti:

Memberikan informasi tentang larutan jenuh, kelarutan

dan tetapan hasil kali kelarutan

Memberikan contoh soal tetapan hasil kali kelarutan

dan hubungannya dengan kelarutan serta

penyelesaiannya dengan menggunakan pemecahan

masalah

Kegiatan inti:

Menyimak penjelasan guru

75’

Page 82: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

69

Memahami

Masalah

Membuat

Rencana

Penyelesaian

Melaksanakan

Solusi

Contoh:

Tuliskan rumusan Ksp garam-garam berikut ini

- BaCl2 - Na2SO4

BaCl2 Ba2+

+ 2Cl- Na2SO4 2Na

+ + SO4

-2

Ksp BaCl2 = [Ba+2

] [Cl-]2 Ksp Na2SO4 = [Na

+]2 [SO4

-2]

Tuliskan harga Ksp garam berikut ini jika diketahui

kelarutan garam dalam air adalah s.

- PbI2 - Al(OH)3

PbI2 Pb+2

+ 2I- Al(OH)3 Al

+3 + 3OH

-

s s 2s s s 3s

Ksp PbI2 = [Pb+2

] [I-]

2 Ksp Al(OH)3 = [Al

+3] [OH

-]

3

= (s) (2s)2 = (s) (3s)

3

= 4s3 = s . 27s

3 = 27s

4

Membagi kelompok menjadi 4-5 anggota dalam setiap

kelompoknya

Memberikan latihan penulisan persamaan tetapan

kesetimbangan untuk beberapa jenis garam yang sukar

larut dan hubungannya dengan kelarutan yang

dikerjakan secara berkelompok

Membimbing siswa dalam memahami masalah yang

diberikan

Mengorganisir siswa dalam belajar, membantu siswa

dalam menemukan masalah dan merancang kegiatan

penyelidikan atau merancang rencana penyelesaian

masalah

Membantu siswa dalam menentukan penerapan strategi

Bergabung dengan kelompok masing-masing

Siswa mengambil pertanyaan

Berdiskusi untuk menyelesaikan pertanyaan

yang diberikan dalam kelompok masing-

masing

Mencari informasi penyelesaian

permasalahan di buku kimia

Menanyakan bila ada soal yang belum

dimengerti

Menerapkan strategi yang telah didiskusikan

Page 83: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

70

Memeriksa

kembali hasil

pemecahan masalah.

Membimbing siswa dalam melakukan penerapan

strategi pemecahan masalah yang muncul dari

kesepakatan

Guru menunjuk perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan/menuliskan jawaban di papan tulis

hasil diskusi

memberi kesempatan kepada siswa yang belum

mengerti untuk bertanya

Membimbing siswa pada konsep permasalahan yang

ada dengan benar

Mempresentasikan/ menuliskan jawaban di

papan tulis

Menyimak penjelasan guru

Penututp Kegiatan akhir:

Guru dan siswa memberi kesimpulan apa yang telah

dipelajari:

“Apa yang dimaksud dengan tetapan hasil kali

kelarutan?”

“Bagaimana menuliskan tetapan hasil kali kelarutan dari

garam yang sukar larut?”

Memberi tugas untuk dikumpulkan pada pertemuan

selanjutnya

Kegiatan akhir:

Siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari

“ Tetapan hasil kelarutan adalah hasil kali

konsentrasi zat-zat terlarut yang dipangkatkan

dengan koefisiennya”

AxBy XA+y

+ YB-x

Ksp = [A+y

]x [B

-x]

y

Siswa menyimak

5’

I. Alat/Bahan/Sumber Pembelajaran

Buku Kimia dan sumber lain yang relevan

White Board/Black Board

Laptop, LCD, proyektor

J. Penilaian

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Page 84: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

71

Ciputat, Mei 2012

Mengetahui,

Guru Kimia SMA 8 Tangsel, Peneliti,

Dini Nurcahyani

Page 85: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

72

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

Mata pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/ Genap

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke- : 2

A. Standar Kompetensi

4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

B. Kompetensi Dasar

4.3 Mendeskripsikan terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kelarutan

C. Indikator

Menghubungkan tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapannya

Menghitung kelarutan suatu elektrolit berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya

D. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat:

1. Menghubungkan tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapannya

2. Menghitung kelarutan suatu garam yang sukar larut berdasarkan harga Ksp atau sebaliknya

E. Materi Ajar

Hubungan Kelarutan dan Tetapan Hasil Kelarutan

Pada larutan jenuh senyawa ion AxBy , konsentrasi zat di dalam larutan sama dengan harga kelarutannya dalam satuan mol L-1

.

Senyawa AxBy yang terlarut akan mengalami ionisasi dalam kesetimbangan ,

AxBy (s) xAy+

(aq) + yBx-

(aq)

Jika harga kelarutan dari senyawa AxBy sebesar s mol L-1

, maka di dalam reaksi kesetimbangan tersebut konsentrasi ion Ay+

dan

ion Bx-

sebagai berikut.

AxBy (s) xAy+

(aq) + yBx-

(aq)

Page 86: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

73

s mol L-1

x s mol L-1

y s mol L-1

sehingga harga hasil kelarutannya adalah

Ksp AxBy = [Ay+

]x [B

x-]

y

= (x s)x (y s)

y

= xx . y

y (s)

x+y

Dengan s = kelarutan AxBy dalam satuan mol L-1

Dari rumus tersebut dapat ditentukan harga kelarutan sebagai berikut.

Besarnya Ksp suatu zat bersifat tetap pada suhu tetap. Bila terjadi perubahan suhu maka harga Ksp zat tersebut akan mengalami

perubahan.

F. Metode Pembelajaran

Diskusi kelompok

Tanya jawab

G. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pemecahan masalahan (problem solving)

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Alokasi

Waktu

Pendahuluan Kegiatan awal:

Guru mengingatkan kembali tentang persamaan tetapan

hasil kelarutan dan hubungannya dengan Ksp

Kegiatan awal:

Menjawab pertanyaan guru

AxBy xA+y

+ yB-x

10’

Page 87: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

74

“Bagaimana cara menuliskan rumus Ksp garam yang

sukar larut dalam air?”

Memotivasi siswa dengan menanyakan hubungan rumus

Ksp dengan kelarutan

“ bagaimana cara mencari nilai kelarutan garam yang

sukar larut berdasarkan harga Ksp?”

Ksp = [A+y

]x[B

-x]

y

Menjawab pertanyaan guru sesuai kemampuan

mereka

Inti

Memahami

Masalah

Membuat

Kegiatan inti:

Memberikan informasi tentang cara menghitung

kelarutan berdasarkan harga Ksp

Memberikan contoh soal dan penyelesaiannya tentang

cara menghitung kelarutan berdasarkan harga Ksp

Pada suhu tertentu kelarutan Ag2CO3 dalam air adalah

10-4

mol/L. Tentukan Ksp Ag2CO3.

Ag2CO3 2Ag+ +CO3

-2

s 2s s

Ksp = [Ag+]

2 [CO3

-2]

= (2s)2 (s)

= 4s3

Ksp Ag2CO3 = 4s3 = 4(10

-4)3 = 4 x 10

-12

Membagi kelompok menjadi 4-5 anggota dalam setiap

kelompoknya

Memberikan latihan cara menghitung Ksp dari

kosentrasi larutan jenuhnya yang dikerjakan secara

berkelompok

Membimbing siswa dalam memahami masalah yang

diberikan

Mengorganisir siswa dalam belajar, membantu siswa

Kegiatan inti:

Menyimak penjelasan guru

Bergabung dengan kelompok masing-masing

Mengambil lembar pertanyaan

Mengambil LKS yang diberikan guru

Berdiskusi untuk menyelesaikan pertanyaan

yang diberikan dalam kelompok masing-

masing

Menanyakan soal bila ada yang belum

75’

Page 88: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

75

Rencana

Penyelesaian

Melaksanakan

Solusi

Memeriksa

kembali hasil

dalam menemukan masalah dan merancang kegiatan

penyelidikan atau merancang rencana penyelesaian

masalah

Membantu siswa dalam menentukan penerapan strategi

pemecahan masalah.

Membimbing siswa dalam melakukan penerapan

strategi pemecahan masalah yang muncul dari

kesepakatan

Guru menunjuk perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan/menuliskan jawaban di papan tulis

hasil diskusi

memberi kesempatan kepada siswa yang belum

mengerti untuk bertanya

Membimbing siswa pada konsep permasalahan yang

ada dengan benar

dipahami

Mencari informasi penyelesaian

permasalahan di buku kimia

Menerapkan strategi yang telah didiskusikan

Mempresentasikan/ menuliskan jawaban di

papan tulis

Menyimak penjelasan guru

Penututp Kegiatan akhir:

Memberi kesimpulan tentang cara menghitung kelarutan

garam yang sukar larut berdasarkan harga Ksp

Memberi tugas untuk dikumpulkan pada pertemuan

selanjutnya

Kegiatan akhir:

Siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari

Siswa menyimak

5’

I. Alat/Bahan/Sumber Pembelajaran

Buku Kimia dan sumber lain yang relevan

White Board/Black Board

Laptop, LCD, proyektor

Page 89: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

76

J. Penilaian

PR

LKS

Ciputat, Mei 2012

Mengetahui,

Guru Kimia SMAN 8 Tangsel, Peneliti

Dini Nurcahyani

Page 90: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

77

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

Mata pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/ Genap

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke- : 3

A. Standar Kompetensi

4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

B. Kompetensi Dasar

4.3 Mendeskripsikan terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kelarutan

C. Indikator

Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama dalam larutan dan penerapannya

D. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat:

1. Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama dalam larutan

2. Menghitung Ksp berdasarkan penambahan ion senama dalam larutan

E. Materi Ajar

Pengaruh Ion Senama

Jika suatu zat yang dilarutkan ke dalam air menghasilkan larutan elektrolit, zat yang terlarut akan terionisasi membentuk ion-

ionnya. Jika AgCl dimasukkan ke dalam larutan AgNO3, berarti sebelum terbentuk ion Ag+ dan ion Cl

-, di dalam larutan sudah

terdapat ion Ag+ dari AgNO3. Ion Ag

+ yang sudah ada dalam larutan tersebut disebut ion senama. Begitu pula jika melarutkan

AgCl dalam NaCl, ion Cl- dalam larutan disebut ion senama.

Menurut asas kesetimbangan , keberadaan ion senama akan mempengaruhi reaksi kesetimbangan.

AgCl (s) Ag+ (aq) + Cl

- (aq)

Jika dalam larutan sudah terdapat ion Ag+ atau sudah terdapat Cl

-, reaksi ke kanan akan sukar, berarti elektrolit akan semakin

sukar larut.

Page 91: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

78

F. Metode Pembelajaran

Diskusi kelompok

Tanya jawab

G. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pemecahan masalahan (problem solving)

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Pendahuluan Kegiatan awal:

Guru mengingatkan kembali tentang cara menghitung

Kelarutan berdasarkan Ksp dan sebaliknya

“bagimana cara menghitung kelarutan berdasarkan

harga Ksp-nya?”

Memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan

tentang pergeseran kesetimbangan bila salah satu zat

diperbesar

“Apakah kalian masih ingat tentang materi

kesetimbangan?”

“Kesetimbangan akan bergeser ke arah manakah jika

konsentrasi zat ditambahkan?”

Kegiatan awal:

Menjawab pertanyaan guru

Menjawab pertanyaan guru sesuai

kemampuan mereka

” masih sedikit-sedikit bu”

”Jika konsentrasi suatu zat ditambahkan

kesetimbangan akan bergeser menjauhi zat

tersebut”

10’

Inti

Kegiatan inti:

Memberikan informasi tentang pengaruh ion senama

Memberi contoh soal pengaruh ion senama terhadap

kelarutan dan penyelesaiannya dengan menggunakan

pemecahan masalah.

Kegiatan inti:

Menyimak penjelasan guru

75’

Page 92: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

79

Memahami

Masalah

Diketahui Ksp AgCl = 1,6 x 10-10

, tentukan kelarutan

AgCl dalam larutan AgNO3 0,1 M.

Penyelesaian:

Larutan AgNO3 Ag+ + NO3

-

0,1 mol/L 0,1 mol/L 0,1 mol/L

Konsentrasi Ag+ 0,1 M dalam larutan merupakan

konsentrasi awal. Kemudian, ke dalam larutan

ditambahkan AgCl. Jika yang larut adalah x maka

AgCl Ag+ + Cl

-

Awal : 0,1 mol/L

Kelarutan : x mol/L x mol/L x mol/L

Kesetimbangan: x mol/L (0,1+x) mol/L x mol/L

Pada keadaan setimbang, [Ag+] = (0,1+x) mol/L. Harga

x kecil sekali sehingga dapat diabaikan, konsentrasi Ag+

menjadi 0,1 mol/L

Ksp AgCl = [Ag+] [Cl

-]

1,6 x 10-10

= (0,1) (x)

x =

= 1,6 x 10

-9 M

jadi kelarutan AgCl dalam larutan AgNO3 0,1 mol/L

adalah 1,6 x 10-9

mol/L

Membagi kelompok menjadi 4-5 anggota dalam setiap

kelompoknya

Memberikan latihan cara menghitung kelarutan garam

akibat pengaruh penambahan ion senama yang

dikerjakan secara berkelompok

Membimbing siswa dalam memahami masalah yang

Bergabung dengan kelompok masing-

masing

Mengambil lembar pertanyaan

Berdiskusi untuk menyelesaikan

Page 93: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

80

Membuat

Rencana

Penyelesaian

Melaksanakan

Solusi

Memeriksa

kembali hasil

diberikan

Mengorganisir siswa dalam belajar, membantu siswa

dalam menemukan masalah dan merancang kegiatan

penyelidikan atau merancang rencana penyelesaian

masalah

Membantu siswa dalam menentukan penerapan strategi

pemecahan masalah.

Membimbing siswa dalam melakukan penerapan

strategi pemecahan masalah yang muncul dari

kesepakatan

Guru menunjuk perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan/menuliskan jawaban di papan tulis

hasil diskusi

memberi kesempatan kepada siswa yang belum

mengerti untuk bertanya

Membimbing siswa pada konsep permasalahan yang

ada dengan benar agar tidak tidak terjadi miskonsepsi

pertanyaan yang diberikan dalam

kelompok masing-masing

Menanyakan soal bila ada yang belum

dipahami

Mencari informasi penyelesaian

permasalahan di buku kimia

Menerapkan strategi yang telah

didiskusikan

Mempresentasikan/ menuliskan jawaban

di papan tulis

Menyimak penjelasan guru

Penututp Kegiatan akhir:

Memberi kesimpulan tentang pengaruh penambahan ion

senama

Memberi tugas untuk dikumpulkan pada pertemuan

selanjutnya

Kegiatan akhir:

Siswa menyimpulkan apa yang telah

dipelajari

“Jika dalam larutan ditambahkan ion

senama maka reaksi ke kanan akan

sukar, berarti elektrolit akan semakin

sukar larut.”

Siswa menyimak

5’

Page 94: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

81

I. Alat/Bahan/Sumber Pembelajaran

Buku Kimia dan sumber lain yang relevan

White Board/Black Board

Laptop, LCD, proyektor

J. Penilaian

PR

LKS

Ciputat, Mei 2012

Mengetahui,

Guru Kimia SMAN 8 Tangsel, Peneliti

Dini Nurcahyani

Page 95: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

82

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

Mata pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/ Genap

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke- : 4

A. Standar Kompetensi

4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

B. Kompetensi Dasar

4.3 Mendeskripsikan terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kelarutan

C. Indikator

Menentukan pH larutan dari harga Kspnya

D. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat:

1. Menjelaskan hubungan antara pH dengan Ksp

2. Menentukan pH larutan dari harga Kspnya

E. Materi Ajar

Hubungan Ksp dan pH

Beberapa senyawa asam atau basa ada yang sukar larut dalam air. Senyawa asam atau basa tersebut akan membentuk larutan

dengan pH jenuh. Besarnya pH jenuh sesuai banyaknya ion H+ atau ion OH

- yang terlarut. Konsentrasi ini sangat bergantung

pada besarnya harga Ksp sehingga kelarutan akan semakin besar. Berarti, pH larutan asam akan semakin kecil, sedangkan pH

larutan basa akan semakin besar. Konsentrasi ion H+ atau konsentrasi ion OH

- dapat ditentukan dengan cara menghitung harga

kelarutannya dalam air.

F. Metode Pembelajaran

Diskusi kelompok

Page 96: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

83

Tanya jawab

G. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pemecahan masalahan (problem solving)

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Pendahuluan Kegiatan awal:

Guru mengingatkan kembali tentang pengaruh ion

senama terhadap kelarutan

“Bagaimana pengaruh ion senama terhadap kelarutan?”

Memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan-

pertanyaan:

“Bagaimana rumus untuk mencari pH dan pOH?”

“bagaimana pengaruh pH terhadap Ksp?”

Kegiatan awal:

Menjawab pertanyaan guru

“Jika ke dalam larutan ditambahkan

larutan yang memiliki ion senama maka

akan mengakibatkan kelarutan senyawa

berkurang”

Menjawab pertanyaan guru sesuai

kemampuan mereka

pH = - log [H+]

pOH = -log [OH-]

10’

Inti

Kegiatan inti:

Memberikan informasi tentang hubungan pH dan Ksp

Memberi contoh soal menentukan pH berdasarkan

harga Ksp dengan menggunakan pemecahan masalah.

Contoh:

Pada suhu kamar, diketahui Ksp senyawa H2A sebesar

3,2 x 10-5

. Tentukan pH jenuh H2A dalam air

Penyelesaian

H2A 2H+ + A

2-

s 2s s

Kegiatan inti:

Menyimak penjelasan guru

75’

Page 97: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

84

Memahami

Masalah

Membuat

Rencana

Penyelesaian

Melaksanakan

Solusi

Memeriksa

kembali hasil

= √

[H+] = 2s = 2 x (2 x 10

-3) = 4 x 10

-3 ml/L

pH = -log [H+] = -log 4 x 10

-3 = 3 – log 4 = 3 – 2 log 2

Membagi kelompok menjadi 4-5 anggota dalam setiap

kelompoknya

Memberikan latihan menentukan pH berdasarkan harga

Ksp yang dikerjakan secara berkelompok

Membimbing siswa dalam memahami masalah yang

diberikan

Mengorganisir siswa dalam belajar, membantu siswa

dalam menemukan masalah dan merancang kegiatan

penyelidikan atau merancang rencana penyelesaian

masalah

Membantu siswa dalam menentukan penerapan strategi

pemecahan masalah.

Membimbing siswa dalam melakukan penerapan

strategi pemecahan masalah yang muncul dari

kesepakatan

Guru menunjuk perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan/menuliskan jawaban di papan tulis

hasil diskusi

memberi kesempatan kepada siswa yang belum

mengerti untuk bertanya

Membimbing siswa pada konsep permasalahan yang

Bergabung dengan kelompok masing-

masing

Mengambil lembar pertanyaan

Berdiskusi untuk menyelesaikan

pertanyaan yang diberikan dalam

kelompok masing-masing

Menanyakan soal bila ada yang belum

dipahami

Mencari informasi penyelesaian

permasalahan di buku kimia

Menerapkan strategi yang telah

didiskusikan

Mempresentasikan/ menuliskan jawaban

di papan tulis

Menyimak penjelasan guru

Page 98: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

85

ada dengan benar

Penututp Kegiatan akhir:

Memberi kesimpulan tentang

Memberi tugas untuk dikumpulkan pada pertemuan

selanjutnya

Kegiatan akhir:

Menyimpulkan bersama tentang apa

yang telah dipelajari

“Konsentrasi ion H+ atau konsentrasi ion

OH- dapat ditentukan dengan cara

menghitung harga kelarutannya dalam

air.”

Siswa menyimak

5’

I. Alat/Bahan/Sumber Pembelajaran

Buku Kimia dan sumber lain yang relevan

White Board/Black Board

Laptop, LCD, proyektor

J. Penilaian

PR

LKS

Ciputat, Mei 2012

Mengetahui,

Guru Kimia SMAN 8 Tangsel, Peneliti

Dini Nurcahyani

Page 99: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

86

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

Mata pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/ Genap

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke- : 5

A. Standar Kompetensi

4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

B. Kompetensi Dasar

4.3 Mendeskripsikan terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kelarutan

C. Indikator

Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan Ksp

D. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menentukan apakah terjadi endapan jika sejumlah sejumlah garam yang sukar larut dilarutkan dalam air.

E. Materi Ajar

Pengendapan

salah satu ciri reaksi kimia adalah reaksi yang menghasilkan endapan. Reaksi ini terjadi jika dua larutan dicampurkan dan salah

satu kehasil reaksi berupa endapan. Sebagai contoh, jika AgNO3 dan NaCl dilarutkan ke dalam air,. Alam Kedua senyawa ini

larut dengan baik dalam air, artinya dalam larutan AgNO3 terdapat ion Ag+ dan NO3

- dan dalam larutan NaCl terdapat ion Na

+

dan Cl-. Ketika kedua larutan ini dicampurkan, akan terbentuk larutan natrium nitrat dan endapan perak klorida.

Percampuran dua jenis larutan elektrolit ada yang dapat membentuk endapan dan ada juga yang tidak membentuk endapan,

bergantung pada konsentrasi ion-ion dipangkatkan koefisiennya. Dalam prosesyang kemungkinanmembentuk endapan AxBy,

dapat terjadi 3 kemungkinan, yaitu:

a. Jika [A+y

]x[B

-x]

y > Ksp

AxBy, percampuran menghasilkan endapan,

b. Jika [A+y

]x[B

-x]

y = Ksp

AxBy, percampuran belum menghasilkan endapan (keadaan seperti ini disebut tepat jenuh atau akan

menghasilkan endapan)

Page 100: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

87

c. Jika [A+y

]x[B

-x]

y > Ksp

AxBy, percampuran belum menghasilkan endapan,

F. Metode Pembelajaran

Diskusi kelompok

Tanya jawab

G. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pemecahan masalahan (problem solving)

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Pendahuluan Kegiatan awal:

Guru mengingatkan kembali tentang hubungan Ksp

dengan kelaerutan suatu garam

“Siapa yang bisa menjelaskan bagaimana hubungan

antara Ksp dengan nilai kelarutan suatu garam?”

Memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan-

pertanyaan:

“Bagaimana membuktikan suatu zat sudah terjadi

endapan atau belum?”

Kegiatan awal:

Menjawab pertanyaan guru

” Kelarutan dapat dicari apabila Ksp zat

diketahui atau sebaliknya. Dan jika

nilai koefisien ion-ion garamnya sama

maka semakin besar harga Ksp maka

garam tersebut akan semakin mudah

larut.”

Menjawab pertanyaan guru sesuai

kemampuan mereka

”tidak tahu bu...”

5’

Inti

Kegiatan inti:

Memberikan informasi tentang memperkirakan

terbentuk endapan berdasarkan harga Ksp

Memberi contoh soal memperkirakan terbentuknya

endapan dengan menggunakan strategi pemecahan

Kegiatan inti:

Menyimak penjelasan guru

75’

Page 101: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

88

Memahami

Masalah

Membuat

Rencana

Penyelesaian

Melaksanakan

masalah.

Contoh:

Jika 500 mL larutan AgNO3 10-4

M dicampur dengan

500 mL larutan NaCl 2 x 10-6

M, apakah terbentuk

endapan AgCl? (Ksp AgCl = 1,6 x 10-10

)

Penyelesaian:

[ ] [ ]

mol/L

[ ] [ ] ( )

Q AgCl = [Ag

+] [Cl

-]

= (5 x10-5

) (10-6

) = 5 x 10-11

Jadi, Q < Ksp AgCl sehingga belum terjadi endapan

Membagi kelompok menjadi 4-5 anggota dalam setiap

kelompoknya

Memberikan latihan pengaruh penambahana ion

senama yang dikerjakan secara berkelompok

Membimbing siswa dalam memahami masalah yang

diberikan

Mengorganisir siswa dalam belajar, membantu siswa

dalam menemukan masalah dan merancang kegiatan

penyelidikan atau merancang rencana penyelesaian

masalah

Membantu siswa dalam menentukan penerapan

strategi pemecahan masalah.

Bergabung dengan kelompok masing-

masing

Mengambil lembar pertanyaan

Berdiskusi untuk menyelesaikan

pertanyaan yang diberikan dalam

kelompok masing-masing

Menanyakan soal bila ada yang belum

dipahami

Mencari informasi penyelesaian

permasalahan di buku kimia

Menerapkan strategi yang telah

didiskusikan

Page 102: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

89

Solusi

Memeriksa

kembali hasil

Membimbing siswa dalam melakukan penerapan

strategi pemecahan masalah yang muncul dari

kesepakatan

Guru menunjuk perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan/menuliskan jawaban di papan tulis

hasil diskusi

memberi kesempatan kepada siswa yang belum

mengerti untuk bertanya

Membimbing siswa pada konsep permasalahan yang

ada dengan benar agar tidak tidak terjadi miskonsepsi

Mempresentasikan/ menuliskan

jawaban di papan tulis

Menyimak penjelasan guru

Penututp Kegiatan akhir:

Memberi kesimpulan tentang cara menghitung Ksp

dari berdasarkakn kelarutan garam yang sukar larut

dan pengaruh penambahan ion senama

Memberi tugas untuk dikumpulkan pada pertemuan

selanjutnya

Kegiatan akhir:

Menyimpulkan bersama

5’

Pertemuan 6 : Posttest

I. Alat/Bahan/Sumber Pembelajaran

Buku Kimia dan sumber lain yang relevan

White Board/Black Board

Laptop, LCD, proyektor

J. Penilaian

PR

LKS

Posttest

Page 103: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

90

Ciputat, Mei 2012

Mengetahui,

Guru Kimia SMAN 8 Tangsel, Peneliti

Dini Nurcahyani

Page 104: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

91

Page 105: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

92

B. Hasil Kali Kelarutan

Di dalam larutan jenuh terjadi sistem kesetimbangan heterogen antara zat padat

dengan ion-ionnya. Dalam reaksi kesetimbangan tersebut dapat diperoleh harga

tetapan kesetimbangannya.

Pada larutan jenuh senyawa ion AxBy akan menghasilkan reaksi kesetimbangan

sebagai berikut

AxBy(s) xA+y

(aq) + yB-x

(aq)

1. Diskusikan dengan kelompokmu, bagaimana reaksi kesetimbangan yang

terjadi di dalam larutan jenuh?

2. Diskusikan dengan kelompokmu apakah yang dimaksud dengan tetapan hasil

kali kelarutan?

3. Tuliskan persamaan reaksi kesetimbangan dan rumusan harga Kspnya untuk

senyawa-senyawa ion yang sukar larut berikut ini

a. PbI2

b. Ca(OH)2

c. Ag2CrO4

d. BaSO4

e. Na3PO4

f. Bi2S3

C. Hubungan kelarutan dengan Ksp

Pada larutan jenuh senyawa ion AxBy, konsentrasi zat di dalam larutan yang

sama dengan harga kelarutannya dalam satuan mol L-1

. Jika harga kelarutan dari

senyawa AxBy sebesar s mol L-1

, maka dalam reaksi kesetimbangan tersebut

konsentrasi ion A+y

dan ion B-x

sebagai berikut

AxBy (s) xA-y

+ yB+x

Ksp AxBy = ( )

Diskusikan dengan teman sekelompokmu!

1. Kelarutan AxBy dalam air adalah s mol L-1

, hitunglah Ksp AxBy!

2. Tuliskan persamaan tetapan hasil kelarutan (Ksp) dari setiap garam berikut.

Jika kelarutan dinyatakan dengan s, bagaimana hubungan Ksp dengan nilai s

dari garam garam berikut. Jika kelarutan dinyatakan dengan s. bagaimana

hubungan Ksp dengan nilai s dari garam – garam tersebut?

a. PbSO4

b. PbBr2

c. Zn(OH)2

d. Ag2S

e. Mg3(PO4)2

f. Ag2Cr2O4

Page 106: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

93

Lembar Kerja Siswa

Pertemuan 2

Kelompok : ................................... Hari :

Anggota : ................................... Tanggal :

...................................

...................................

...................................

...................................

...................................

Judul : Perhitungan kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan harga

Ksp

Tujuan : Menghitung kelarutan suatu elektrolit berdasarkan data harga Ksp atau

sebaliknya

Diskusikan dengan teman sekelompokmu untuk menjawab pertanyaan –

pertanyaan berikut ini

Jika garam seperti AgCl dan AgCrO4, dilarutkan dalam air, garam tersebut akna

terionisasi sempurna. Kelarutan dalam air adalah konsentrasi maksimum zat dalam air

saat tercapai keadaan jenuh. Jumlah zat terlarut dapat dihitung dari harga Ksp atau

sebaliknya, harga Ksp dapat ditentukan jika harga kelarutan zat diketahui.

AxBy (s) xA+y

+ yB-x

s xs ys

s = √

1. Diketahui:

Ksp Ag2CO3 = 8 x 10-12

Ksp AgCl = 2 x 10-10

Ksp Ag3PO4 = 1 x 10-16

Ksp AgI = 8,5 x 10-17

Ksp AgCN = 1,2 x 10-16

Susunlah kelima garam tersebut berdasarkan urutan makin bertambahnya

kelarutan dalam air. Garam manakah yang paling sukar larut dalam air? Jelaskan!

Page 107: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

94

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

2. Diketahui Ksp Ag2CrO4 pada suhu 25oC adalah 2,4 x 10

-12. Tentukan kelarutan

Ag2CrO4 dalam air pada suhu 25 oC dan konsentrasi Ag

+ dalam keadaan jenuh.

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

3. Pada suhu tertentu kelarutan Ca(OH)2 adalah 0,074 g dalam 100 mL larutan.

Tentukan

a. Berapa kelarutan Ca(OH)2 dalam satuan mol/L jika (Ar Ca = 40; O= 16; H= 1)

b. Tentukan [Ca2+

] dan [OH-] dalam larutan jenuh Ca(OH)2 tersebut

c. Tentukan Ksp-nya.

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

4. Dalam 100 cm3 larutan KBrO3 terdapat 1,05 x 10

-3 mol KBrO3 yang terlarut.

Tentukan Ksp KBrO3.

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

5. Berapa gram CaF2 yang dapat larut dalam 250 mL pada suhu ToC, jika pada suhu

tersebut Ksp CaF2 = 3,2 x 10-11

(Ar Ca= 40; F = 19)

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

Page 108: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

95

Lembar Kerja Siswa

Pertemuan 3

Kelompok : ................................... Hari :

Anggota : ................................... Tanggal :

...................................

...................................

...................................

...................................

...................................

Judul : Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan

Tujuan : Menjelaskan pengaruh ion senama terhadap kelarutan

Menghitung kelarutan garam karena pengaruh ion senama

Diskusikan dengan teman sekelompokmu untuk menjawab pertanyaan –

pertanyaan berikut ini!

Jika kita menambahkan ion senama ke dalam larutan jenuh yang berada pada

kesetimbangannya, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri membentuk endapan.

Terbentuknya endapan ini menunjukkan penurunan kelarutan. Fenomena ini disebut

efek ion senama .

Jika larutan jenuh AgCl ditambahkan HCl, maka kesetimbangan AgCl akan

terganggu.

HCl (s) H +

(aq) + Cl - (aq)

AgCl (s Ag +

(aq) + Cl - (aq)

Kehadiran Cl- pada reaksi ionisasi HCl menyebabkan konsentrasi Cl

- pada

kesetimbangan bergeser ke kiri membentuk endapan AgCl. Dengan demikian

kelarutan menjadi berkurang.

1. Garam KI dan KNO3 ternyata mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap

kelarutan AgI dalam air. Jelaskan pengaruh masing – masing garam tersebut dan

mengapa pengaruhnya berbeda?

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

2. Diketahui Ksp AgCl = 1,6 x 10-10

. Tentukan kelarutan AgCl dalam larutan –

larutan berikut ini.

a. Larutan AgNO3 0,1 M

Page 109: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

96

b. Larutan NaCl 0,2 M

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

3. Diketahui Ksp PbI2 = 1,35 x 10-9

. Tentukan kelarutan PbI2 dalam larutan-larutan

berikut ini.

a. Larutan Pb(NO)3 0,01 M

b. Larutan NaI 0,1 M

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

4. Kelarutan PbSO4 dalam air = 1,4 x 10-4

mol/L. Kelarutan PbSO4 dalam larutan

K2SO4 0,05 M adalah….

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

5. Kelarutan PbCl2 dalam air sebesar 1,62 x 10-10

mol/L. Tentukanlah:

a. Kelarutan PbCl2 dalam larutan HCl 0,1 M

b. Massa PbCl2 yang dapat larut dalam 100 mL CaCl2 0,1 M (Ar Pb = 206; Cl =

35,5)

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

Page 110: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

97

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pertemuan 4

Kelompok : ................................... Hari :

Anggota : ................................... Tanggal :

...................................

...................................

...................................

...................................

...................................

Judul : Pengaruh pH terhadap Kelarutan

Tujuan : Menjelaskan pengaruh pH terhadap kelarutan

Menghitung pH dan Ksp

Diskusikan dengan teman sekelompokmu untuk menjawab pertanyaan –

pertanyaan berikut ini!

Beberapa senyawa asam atau basa ada yang sukar larut dalam air. Senyawa asam atau

basa tersebut akan membentuk larutan dengan pH jenuh. Besarnya pH jenuh sesuai

banyaknya ion H+ atau ion OH

- yang terlarut. Konsentrasi ini sangat bergantung pada

besarnya harga Ksp sehingga kelarutan semakin besar. Konsentrasi ion H+ atau

konsentrasi ion OH- dapat ditentukan dengan cara menghitung harga kelarutannya

dalam air.

1. Hasil kelarutan senyawa asam H2A sebesar 1,08 x 10-10

. Tentukan besarnya

kelarutan senyawa H2A dan pH jenuh larutan

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

2. Diketahui Ksp Fe(OH)2 = 2 x 10-14.

Tentukanlah kelarutan Fe(OH)2 dalam

a. Air murni

b. Larutan dengan pH = 12 + log 2.

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

Page 111: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

98

3. Pada suhu tertentu, larutan Mg(OH)2 dalam larutan MgCl2 0,05 M memiliki pH

larutan jenuh 9. Tentukan Ksp Mg(OH)2.

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

4. Larutan jenuh M(OH)2 mempunyai pH = 10. Tentukanlah kelarutan basa tersebut

dalam larutan yang mempunyai pH = 13.

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

5. Manakah pelarut yang lebih baik untuk melarutkan Mg(OH)2, aquades atau larutan

NaOH ? jelaskan!

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

Page 112: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

99

Lembar Kerja Siswa

Pertemuan 5

Kelompok:................................... Hari :

Anggota :................................... Tanggal :

...................................

...................................

...................................

...................................

...................................

Judul : Memperkirakan terbetuknya endapan berdasarkan harga Ksp-nya

Tujuan : Dapat menentukan apakah terjadi endapan jika sejumlah garam dilarutkan

Diskusikan dengan teman sekelompokmu untuk menjawab pertanyaan –

pertanyaan berikut ini!

Percampuran dua jenis larutan elektrolit ada yang dapat membentuk endapan dan ada

juga yang tidak membentuk endapan, bergantung pada konsentrasi ion-ion

dipangkatkan koefisiennya. Dalam proses yang kemungkinan membentuk endapan

AxBy, dapat terjadi 3 kemungkinan, yaitu:

a. Jika [A+y

]x[B

-x]

y > Ksp

AxBy, percampuran menghasilkan endapan,

b. Jika [A+y

]x[B

-x]

y = Ksp

AxBy, percampuran belum menghasilkan endapan

(keadaan seperti ini disebut tepat jenuh atau akan menghasilkan endapan)

c. Jika [A+y

]x[B

-x]

y > Ksp

AxBy, percampuran belum menghasilkan endapan,

1. Diketahui harga Ksp garam sebagai berkut

Ksp BaSO4 = 1,1 x 10-10

Ksp SrSO4 = 3,2 x 10-7

Ksp CaSO4 = 9,1 x 10-6

Bila masing-masing garam CaCl2, SrCl2, BaCl2 dengan konsentrasi yang sama

0,02 M ditambah dengan Na2SO4 0,005 M, maka garam manakah yang akan

mengendap?

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

Page 113: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

100

2. Diketahui Ksp Ca(OH)2 = 4 x 10-6

. tentukan pH pada saat mulai terbentuk endapan

jika pada larutan CaCl2 0,1 M ditambahkan larutan NaOH.

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

3. Tentukan daerah pH yang memungkinkan untuk memisahkan ion Fe3+

dan Zn2+

dengan mengendapkan Fe(OH)3 dari larutan yang mengandung ion Fe3+

dan Zn2+

dengan konsentrasi masing-masing 0,01 M. Diket. Ksp Fe(OH)3 = 8x10-4

dan Ksp

Zn(OH)2 = 2x10-17

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

4. Dalam 1 L larutan terdapat campuran garam-garam CuCl2, MgCl2 dan BaCl2 yang

masing-masing konsentrasinya 0,01 M jika ditambahkan 53 mg Na2CO3 (Mr

Na2CO3 = 106). Garam manakah yang akan mengendap?

Diket: Ksp MgCO3 = 4 x 10-5

, Ksp CuCO3 = 2,5 x 10-10

, Ksp BaCO3 = 1 x 10-9

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

Page 114: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

Lampiran 3

KISI-KISI INSTRUMEN PEMAHAMAN KONSEP

Standar Kompetensi:

Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

101

KD Indikator

Materi Indikator Soal Soal

Nomor

Butir

Soal

Ranah

Kognitif

Mendeskripsi

kan

terbentuknya

endapan dari

suatu reaksi

berdasarkan

prinsip

kelarutan dan

hasil

kelarutan

Menjelaskan

kesetimbangan

dalam larutan

jenuh atau

larutan garam

yang sukar larut

Disajikan

pertanyaan

memahami

masalah reaksi

kesetimbangan

pada larutan

jenuh

1. Pada larutan lewat jenuh terdapat

ion-ion terlarut dan zat padat yang

tak terlarut sehingga terjadi

kesetimbangan. Jelaskan keadaan

kesetimbangan antara ion dan zat

padat dalam larutan jenuh!

1 C2

Disajikan

pertanyaan

memahami

masalah

mengapa garam

tidak terlarut

pada saat larutan

jenuh

Jelaskan mengapa bila 1 sendok

garam dapur dimasukkan ke dalam

segelas air maka garam dapur

tersebut dapat terlarut, tetapi jika 10

sendok garam dapur dimasukkan ke

dalam segelas air maka sebagian

garam tidak dapat terlarut atau

mengendap?

2 C2

Disajikan

pertanyaan

memahami

masalah apa

yang terjadi jika

larutan

Apakah yang akan terjadi jika ke

dalam larutan AgCl jenuh

ditambahkan AgNO3 atau NaCl?

Jelaskan! 3 C2

Page 115: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

Lampiran 3

KISI-KISI INSTRUMEN PEMAHAMAN KONSEP

Standar Kompetensi:

Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

102

ditambahkan ion

senama

Menuliskan

ungkapan

berbagai Ksp

elektrolit yang

sukar larut

dalam air

Disajikan

pertanyaan

menuliskan

rumus Ksp dari

garam yang

sukar larut

Tulislah reaksi kesetimbangan

kelarutan garam dalam air dan

tetapan hasil kali kelarutan(Ksp)

garam-garam berikut ini!

a. PbI2

b. Ag2SO4

c. Al(OH)3

d. Ba3(PO4)2

e. Ag3PO4

4 C2

Disajikan

pertanyaan

pengertian s dan

Ksp serta

menuliskan

rumus Ksp

Jelaskan pengertian dari tetapan hasil

kelarutan dan kelarutan! Dan

tuliskan reaksi kesetimbangan dan

tetapan hasil kelarutan dari AxBy. 5 C2

Menghubungkan

tetapan hasil kali

kelarutan

dengan tingkat

kelarutan atau

pengendapannya

Disajikan

pertanyaan

mengurutkan

kelarutannya

dalam air

berdasarkan

harga Ksp-nya

Ksp AgCl = 1,0 x 10-10

Ksp AgBr = 5,0x10-13

Ksp Ag2CO3 = 4,0x10-12

Ksp Ag2CrO4 = 2,0 x10-12

Susunlah keempat garam tersebut

berdasarkan urutan semakin

sukarnya kelarutan garam dalam air?

Berikan alasannya!

6 C3

Disajikan Tuliskan persamaan Ksp dari setiap 7 C2

Page 116: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

Lampiran 3

KISI-KISI INSTRUMEN PEMAHAMAN KONSEP

Standar Kompetensi:

Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

103

pertanyaan

menghubungkan

Ksp dengan

nilai s dari

garam yang

sukar larut

gram berikut. Jika kelarutan

dinyatakan dengan s, bagaimanakah

hubungan Ksp dengan nilai s dari

garam-garam tersebut?

a. PbBr2

b. Mg3(PO4)2

c. Na2CO3

d. AgI

Kelarutan AxBy dalam air adalah s

mol L-1, hitunglah Ksp AxBy! 8 C2

Menghitung

kelarutan suatu

elektrolit yang

sukar larut

berdasarkan data

harga Ksp atau

sebaliknya

Disajikan harga

Ksp untuk

Menghitung

kelarutan dan

massa garam

yang terlarut

berdasarkan Ksp

Pada suhu kamar harga Ksp Ca(OH)2

= 4 x 10-12

, hitunglah harga kelarutan

Ca(OH)2 dalam air pada suhu kamar

dan massa Ca(OH)2 dalam 100 mL

larutan (Ar Ca = 40, O = 16, H=1)

9 C3

Disajikan massa

garam terlarut

dan volume

larutan untuk

menghitung Ksp

Dalam 100 mL larutan CaSO4

terdapat 0,408 g CaSO4 (Mr CaSO4 =

136) yang terlarut. Tentukan Ksp.

10 C3

2. Pada suhu kamar, kelarutan AgCl

dalam air sebesar 1,435 mg/L.

a. Berapa Kelarutan AgCl dalam

satuan mol/L jika Mr AgCl =

143,5?

b. Tentukan [Ag+] dan [Cl

-] dalam

11 C3

Page 117: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

Lampiran 3

KISI-KISI INSTRUMEN PEMAHAMAN KONSEP

Standar Kompetensi:

Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

104

larutan jenuh AgCl tersebut.

c. Tentukan Ksp-nya.

Disajikan harga

Ksp garam dan

konsentrasi ion

untuk

menghitung

konsentrasi ion

zat terlarut

lainnya

3. Ksp Ag2CrO4 = 1 x 10-12

. Jika

dalam larutan konsentrasi ion

kromat (CrO4-2

) 1 x 10-4

mol/L,

maka ion Ag+ yang dapat larut di

dalamnya adalah…. 12 C3

Menjelaskan

pengaruh

penambahan ion

senama dalam

larutan

Disajikan harga

Ksp untuk

menghitung

kelarutan garam

akibat pengaruh

ion senama

Diketahui Ksp BaSO4 = 1,1 x 10-10

.

Tentukan kelarutan BaSO4 dalam

larutan-larutan berikut ini

a. Larutan Ba(NO3)2 0,1 M

b. Larutan Na2SO4 0,05 M

13 C3

Diketahui Ksp PbI2 = 1,35 x 10-9

.

Tentukan kelarutan PbI2 dalam

larutan-larutan berikut.

a. Larutan Pb(NO3)2 0,01 M

b. Larutan NaI 0,1 M

14 C3

Disajikan

volume,

konsentrasi dan

harga Ksp untuk

menghitung

Diketahui 500 mg AgBrO3 padat

terdapat dalam 100 mL larutan

KBrO3 0,1 M. Jika larutan tersebut

diencerkan menjadi 1 L dan Ksp

AgBrO3 = 6x10-5

, konsentrasi ion

15 C3

Page 118: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

Lampiran 3

KISI-KISI INSTRUMEN PEMAHAMAN KONSEP

Standar Kompetensi:

Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

105

konsentrasi ion Ag+ adalah....

Menentukan pH

larutan dari

harga Kspnya

Disajikan harga

pH larutan basa

untuk

menghitung Ksp

Pada suhu kamar diketahui Ksp

senyawa H2A sebesar 3,2 x 10-5

.

Tentukan pH H2A dalam air. 16 C3

Disajikan harga

Ksp dan

konsentrasi ion

senama untuk

menentukan pH

Hasil kali kelarutan (Ksp) dari

Mg(OH)2 = 1,2 x 10-11

. Bila larutan

MgCl2 0,2 M dinaikkan pHnya

dengan jalan penambahan NaOH,

maka endapan akan mulai terbentuk

pada pH kira-kira….

17 C3

Disajikan harga

Ksp untuk

menentukan pH

larutan asam

Larutan jenuh basa L(OH)3

mempunyai pH = 10. Nilai Ksp basa

itu adalah…. 18 C3

Memperkirakan

terbentuknya

endapan

berdasarkan

harga Ksp

Disajikan

konsentrasi zat

dan pH larutan

untuk

memperkirakan

terjadinya

endapan

Suatu larutan mengandung garam-

garam Pb(NO3)2, Mn(NO3)2, dan

Zn(NO3)2 masing-masing memiliki

0,01 M. pada larutan ini dilarutkan

sejumlah NaOH padat hingga pH

larutan menjadi 8.

Jika Ksp Pb(OH)2 = 2,8 x 10-16

Ksp Mn(OH)2 = 4,5 x 10-14

Ksp Zn(OH)2 = 4,5 x 10-17

Hidroksida manakah yang akan

mengendap?

19 C4

Page 119: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

Lampiran 3

KISI-KISI INSTRUMEN PEMAHAMAN KONSEP

Standar Kompetensi:

Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

106

Disajikan

volume dan

konsetrasi zat

untuk

memperkirakan

terbentuknya

endapan

berdasarkan

harga Ksp

Selidikilah dengan perhitungan,

apakah pada percampuran 200 mL

larutan BaCl2 0,004 M dengan 600

mL K2SO4 0,008 M akan

menghasilkan endapan BaSO4 (Ksp

BaSO4 = 1,1 x 10-1

)

20 C4

Diketahui harga tetapan hasil

kelarutan beberapa garam sulfat

berikut

Ksp BaSO4 = 1,1 x 10-10

Ksp SrSO4 = 3,2 x 10-7

Ksp CaSO4 = 9,1 x 10-6

Jika ke dalam larutan yang

mengandung ion Ba2+

, Sr2+

, Ca2+

yang berkonsentrasi sama 0,02 M,

ditambahkan Na2SO4 0,005 M,

bagaimana urutan pengendapan

garam sulfat tersebut? Jelaskan!

21 C4

Disajikan

konsentrasi ion

dan massa zat

yang

ditambahkan

kedalam larutan

untuk

memperkirakan

Dalam 1000 mL larutan terdapat

campuran garam-garam Ba(NO3)2,

Sr(NO3)2, Pb(NO3)2, yang

konsentrasinya masing-masing 0,01

M. Ke dalam larutan tersebut

ditambahkan 81 mg Na2CrO4 (Mr

=162). Pada suhu 25oC garam yang

mengendap adalah… (Ksp BaCrO4 =

22 C4

Page 120: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

Lampiran 3

KISI-KISI INSTRUMEN PEMAHAMAN KONSEP

Standar Kompetensi:

Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

107

garam yang

akan

mengendap

berdasarkan

harga Ksp

2x10-10

, SrCrO4 = 3,6 x 10-5

, PbCrO4

= 1,8 x 10-14

).

Air sadah mengandung logam alkali

tanah Ca2+

yang bereaksi dengan

CO32-

membentuk CaCO3 (Ksp

CaCO3 = 8,7x10-9

). Apakah

terbentuk endapan CaCO3 jika 250

mL cuplikan air sadah dengan

konsentrasi Ca2+

8x10-4

M

direaksikan dengan,

a. 0,10 mL larutan Na2CO3 2,0x10-3

M, dan

b. 10 mg Na2CO3 (s)? (Mr Na2CO3

= 106)

23 C4

Page 121: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

108

Lampiran 4 RUBRIK PENILAIAN

No.2 3 2 1 0

Jelaskan mengapa bila

garam dilarutkan ke dalam

air dalam jumlah yang

banyak, garam tersebut

tidak dapt terlarut

semuanya?

Mampu menjelaskan dengan benar dan

menggunakan bahasa yang baik, yaitu

Garam tidak terlarut semua karena ketika

garam dilarutkan, garam tersebut akan

terionisasi. Tetapi ketika larutan sudah jenuh

maka larutan tidak mampu lagi melarutkan

garam sehingga terjadi endapan atau garam

yang tidak larut.

Menjelaskan dengan

bahasa yang

sederhana

Menuliskan

jawaban yang salah

Tidak menuliskan

apa-apa

No.1 3 2 1 0

1. Pada larutan lewat jenuh

terdapat ion-ion terlarut

dan zat padat yang tak

terlarut sehingga terjadi

kesetimbangan. Jelaskan

reaksi kesetimbangan

antara ion dan zat padat

dalam larutan jenuh!

Mampu menjelaskan dengan benar dan

menjelaskan dengan bahasa yang baik dan

lengkap, yaitu

Bila garam dilarutkan ke dalam air maka

garam tersebut akan terionisasi. Tetapi ketika

larutan sudah melewati jenuh maka larutan

akan menghasilkan zat padat yang tak larut.

Antara ion-ion yang dihasilkan dan padatan

yang tak larut mengalami kesetimbangan

heterogen yaitu dimana pada saat yang sama di

dalam larutan terjadi proses melarutkan dan

proses pengkristalan dengan laju yang sama.

Mampu menjelaskan

dengan benar dan

menjelaskan dengan

bahasa yang sederhana

Menuliskan

jawaban yang salah

Tidak

menuliskan

apa-apa

Page 122: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

109

No. 3 3 2 1 0

Apakah yang akan terjadi

jika ke dalam larutan AgCl

jenuh ditambahkan AgNO3

atau NaCl? Jelaskan!

Menjelaskan dengan benar dan menjelaskan

dengan bahasa yang baik

Jika ke dalam larutan jenuh AgCl ditambahkan

AgNO3 atau NaCl maka akan terjadi endapan

AgCl hal ini dikarenakan bila ke dalam sistem

kesetimbangan tersebut ditambahkan ion Ag+

maka kesetimbangan akan bergeser ke sebelah

kiri, sehingga akan mengakibatkan jumlah AgCl

yang mengendap akan bertambah. Begitu juga

bila ditambahkan dengan ion Cl– maka

kesetimbangan juga akan bergeser ke sebelah kiri

dan mengakibatkan bertambahnya endapan AgCl.

Jadi bila ke dalam sistem kesetimbangan

kelarutan ditambahkan ion yang senama akan

mengakibatkan kelarutan senyawa berkurang.

Menjelaskan dengan

bahasa yang

sederhana

Menuliskan

jawaban yang salah

Tidak

menuliskan apa-

apa

No. 4 3 2 1 0

Tulislah persamaan reaksi

kesetimbangan kelarutan

garam dalam air dan

tetapan hasil kali

kelarutan(Ksp) garam-

garam berikut ini!

a. PbI2

b. Ag2SO4

c. Al(OH)3

d. Ba3(PO4)2

e. Ag3PO4

Menuliskan rumus Ksp dengan benar dan lengkap

dengan persamaannya yaitu

a. PbI2 Pb2+

+2 I–

Ksp = [Pb2+

] [I–

]2

b. Ag2SO4 2Ag+ + SO4

2–

Ksp = [Ag+]

2 [SO4

2–]

c. Al(OH)3 Al3+

+ 3OH–

Ksp = [Al3+

] [OH– ]3

d. Ba3(PO4)2 3Ba2+

+ 2PO43–

Ksp = [Ba2+

]3 [PO4

3– ]2

e. Ag3PO4 3Ag+ + PO4

3–

Ksp = [Ag+]

3 [PO4

3–]

Hanya menuliskan 3

atau 2 jawaban

dengan benar atau

hanya menuliskan

persamaan reaksi

saja atau rumus Ksp –

nya saja

Menuliskan

rumus dengan

jawaban yang

salah

Tidak menuliskan

apa-apa

Page 123: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

110

No. 5 3 2 1 0

Jelaskan pengertian dari

tetapan hasil kelarutan dan

kelarutan! Dan tuliskan

reaksi kesetimbangan dan

tetapan hasil kelarutan dari

AxBy.

Mampu menjelaskan pengertian dan

menuliskan reaksi kesetimbangan dan Ksp

dengan benar yaitu

Tetapan hasil kelarutan adalah perkalian antara

konsentrasi kation dan konsentrasi anion

dipangkatkan koefisiennya, sedangkan

kelarutan adalah jumlah maksimum suatu zat

yang dapat larut dalam suatu pelarut.

AxBy XAy+

+ YBx–

Ksp = [Ay+

]x [B

x–]

y

Hanya menjelaskan

pengertiannya saja

Menuliskan jawaban

yang salah

Tidak

menuliskan apa-

apa

No. 6 3 2 1 0

Ksp AgCl = 1,0 x 10–10

Ksp AgBr = 5,0x10–13

Ksp Ag2CO3 = 4,0x10–12

Ksp Ag2CrO4 = 2,0 x10–12

Susunlah keempat garam

tersebut berdasarkan

urutan semakin sukarnya

kelarutan garam dalam

air? Berikan alasannya!

Mampu mengurutkan tingkat kelarutan garam

dengan benar dan menjelaskan dengan bahasa yang

baik

1. AgBr:

s= √

= 7,07x10–7

2. AgCl :

s = √

=1x10–5

3. Ag2CrO4

s = √

= 0,793 x 10–4

= 7,93x10 –5

4. Ag2CO3

s = √

= 1 x 10–4

Karena s Ag2CO3 > s Ag2CrO4 > s AgCl > s AgBr

AgBr adalah garam yang paling sukar larut karena

harga kelarutannya yang paling besar. Karena

semakin besar harga kelarutan maka garam tersebut

semakin mudah larut.

Hanya mampu

mengurutkan 3 atau

2 jawaban dengan

benar

Menuliskan

rumus dengan

jawaban yang

salah

Tidak

menuliskan apa-

apa

Page 124: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

111

No.7 4 3 2 1 0

Tuliskan persamaan

Ksp dari setiap

garam berikut. Jika

kelarutan

dinyatakan dengan

s, bagaimanakah

hubungan Ksp

dengan nilai s dari

garam-garam

tersebut?

a. PbBr2

b. Mg3(PO4)2

c. Na2CO3

d. AgI

Mampu menghubungkan rumus Ksp dan

kelarutan dengan benar dan lengkap dengan

persamaannya yaitu

a. PbBr2 Pb2+

+2 Br –

s s 2s

Ksp PbBr2 = [Pb2+

] [Br –]

2

= s . (2s)2

= 4s3

b. Mg3(PO4)2 3Mg2+

+ 2 PO43–

s 3s 2s

Ksp Mg3(PO4)2 = [Mg2+

]3 [PO4

3–]2

= (3s)3 . (2s)

2

= 27s3 . 4s

2

= 108s5

c. Na2CO3 2Na+ + CO3

2–

s 2s s

Ksp Na2CO3 = [Na+]2 [CO3

2– ]

= (2s)2 (s)

=4s3

d. AgI Ag+ + I

s s s

Ksp AgI = [Ag+] [ I

–]

= s . s

= s2

Hanya menjawab

3 jawaban benar

atau tidak

menuliskan reaksi

kesetimbangannya

Hanya

menyebutkan 2

jawaban benar

atau

menuliskan

reaksi

kesetimbangan

dan rumus Ksp-

nya saja yang

benar

Menuliskan

jawaban yang

salah

Tidak menuliskan

apa-apa

No. 8 3 2 1 0

Kelarutan AxBy dalam air

adalah s mol L–1

, hitunglah

Ksp AxBy.

Mampu menghubungkan rumus Ksp dan

kelarautan dengan benar yaitu

AxBy XAy+

+ YBx–

s xs ys

Hanya mampu

menuliskan

persamaannya dan

rumus Ksp

Menuliskan

jawaban yang salah

Tidak

menuliskan apa-

apa

Page 125: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

112

Ksp = [Ay+

]x [B

x–]

y

= (xs)x (ys)

y

= xx . y

y (s)

x+y

No. 9 4 3 2 1 0

Pada suhu tertentu

harga Ksp Ca(OH)2 =

4 x 10–12

, hitunglah

harga kelarutan

Ca(OH)2 dalam air

pada suhu tertentu dan

massa Ca(OH)2 yang

terlarut dalam 100 mL

larutan. (Ar Ca=40,

O=16, H=1)

Menjelaskan jawaban dengan benar dan

berurut yaitu

Ksp Ca(OH)2 = 4 x 10 – 12

Ca(OH)2 Ca2+

+ 2OH–

s s 2s

s= √

= √

= 1 x 10–4

M

dalam 1 L larutan terdapat 1x 10– 4

mol

Ca(OH)2

jadi dalam 100 mL larutan terdapat Ca(OH)2

= (1x 10–4

) x

= 1 x 10

–5 mol

Massa Ca(OH)2 = n x Mr

= (1 x 10–5

) x 74 = 7,4 x 10–4

g

Jadi, massa Ca(OH)2 dalm 100 mL larutan

adalah 7,4 x 10–4

g

Jika jawaban

sampai

menemukan mol

dalam larutan

Jika menjawab

hanya sampai

menemukan

harga kelarutan

Menjawab

jawaban yang

salah dan tidak

berurut

Tidak

menuliskan

apa-apa

No. 10 4 3 2 1 0

Dalam 100 mL

larutan CaSO4

terdapat 0,408 g

CaSO4 (Mr CaSO4 =

136) yang terlarut.

Tentukan Ksp.

Menjelaskan jawaban dengan benar dan

berurut yaitu

n CaSO4 =

=

= 3 x 10

–3 mol

s CaSO4 =

=

= 3 x 10

–2 mol/L

Jika menjawab

sampai

menuliskan

kelarutan

senyawa

Jika jawaban

hanya sampai

menemukan mol

Menjawab

jawaban salah dan

tidak berurut

Tidak

menuliskan

apa-apa

Page 126: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

113

CaSO4 Ca2+

+ SO42–

3x10–2

M 3 x 10

–2 M 3x10

–2 M

Ksp CaSO4 = [Ca2+

] [SO42–

]

= (3x10–2

) (3x10–2

)

= 9 x 10–4

No. 11 5 4 3 2 1 0

Pada Suhu tertentu,

suhu tertentu

kelarutan AgCl

dalam air sebesar

1,435 mg/L.

a.Berapa Kelarutan

AgCl dalam satuan

mol/L jika Mr AgCl

= 143,5?

b.Tentukan [Ag+]

dan [Cl– ] dalam

larutan jenuh AgCl

tersebut.

c.Tentukan Ksp-nya.

Menuliskan jawaban benar dan berurutan

a. s AgCl = 1,435 mg/L= 1,435 x 10–3

g/L

=

= 10

–5 mol/L

b. AgCl(s) Ag+ (aq) + Cl

– (aq)

s s s

10–5

mol/L 10–5

mol/L 10–5

mol/L

Jadi [Ag+] = s = 10

–5 mol/L

[Cl-] = s = 10

–5 mol/L

c. Ksp AgCl = [Ag+] [Cl

–]

= 10–5

x 10–5

= 10–10

Atau dengan rumus

Ksp AgCl = s2 = (10

–5 )2 = 10

–10

Menjawab

jawaban yang

benar tetapi

tidak

menuliskan

jawaban

secara

lengkap

Menjawab

jawaban

benar dan

berurut tetapi

hanya

menjawab 2

pertanyaan

Jika hanya

menjawab

salah satu

pertanyaan

Menjawab

jawaban yang

salah dan

tidak berurut

Tidak

menuliskan

apa-apa

No. 12 4 3 2 1 0

Ksp Ag2CrO4 = 1 x

10–12

. Jika dalam

larutan konsentrasi

ion kromat (CrO42–

)

1 x 10–4

mol/L, maka

ion Ag+ yang dapat

larut di dalamnya

Menuliskan jawaban benar dan berurutan

Ag2CrO4 2 Ag+ + CrO4

2–

Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]

2 [CrO4

2–]

1 x 10-12

= (x)2 (1x 10

–4 )

x2 =

x2 = 1 x 10

–8

Menjawab

jawaban yang

benar tetapi

tidak

menuliskan

jawaban secara

lengkap

Jika hanya

menjawab

sampai

memasukkan

nilai kelarutan

dalam rumus

Menjawab

jawaban yang

salah dan tidak

berurut

Tidak

menuliskan

apa-apa

Page 127: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

114

adalah…. x = √ = 1 x 10–4

M

jadi ion Ag+ yang dapat larut adalah 1 x 10

–4 M

No. 13 5 4 3 2 1 0

Diketahui Ksp BaSO4

= 1,1 x 10–10

. Tentukan

kelarutan BaSO4 dalam

larutan-larutan berikut

ini

a. Larutan Ba(NO3)2

0,1 M

b.Larutan Na2SO4 0,05

M

Menjelaskan jawaban yang benar dan

berurut, yaitu:

BaSO4 Ba2+

+ SO42–

s s s

a. Ba(NO3)2 Ba2+

+ 2NO3–

0,1M 0,1M 2 x (0,1) M

Ion senamanya adalah [Ba2+

]= 0,1 + s M

Karena harga s <<<0,1 maka s diabaikan

Jadi [Ba2+

] = 0,1 M

Ksp BaSO4 = [Ba2+

][SO42–

]

1,1 x 10–10

= 0,1 M (x)

x =

= 1,1 x 10

–9 mol/L

jadi kelarutan BaSO4 dalam larutan

Ba(NO3)2 0,1M adalah 1,1 x 10–9

mol/L

b. Na2SO4 2Na+ + SO4

2–

0,05M 2x0,05M 0,05M

Ion senamanya adalah [SO42–

] = 0,05 + s M

Karena harga s <<<0,1 maka s diabaikan

Jadi [SO42-

] = 0,1 M

Ksp BaSO4 = [Ba2+

][SO42–

]

1,1 x 10-10 = (x) . 0,05 M

x =

= 2,2 x 10

–9 mol/L

Jadi kelarutan BaSO4 dalam larutan Na2SO4

0,05M adalah 2,2 x 10–9

mol/L

Menjawab

jawaban

yang benar

tetapi tidak

menuliskan

jawaban

secara

lengkap

Menjawab

jawaban

yang benar

tetapi hanya

a atau b saja

dan kedua

pertanyaan

dijawab

Jawaban

keduanya

salah dan

tidak

berurut

M Hanya

menuliskan

persamaan

reaksinya

saja

Tidak

menuliskan

jawaban

apa-apa

Page 128: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

115

No. 14 5 4 3 2 1 0

Diketahui Ksp PbI2 =

1,35 x 10–9

. Tentukan

kelarutan PbI2 dalam

larutan-larutan

berikut.

a. Larutan Pb(NO3)2

0,01 M

b. Larutan NaI 0,1 M

Menjelaskan jawaban yang benar dan berurut,

yaitu:

PbI2 Pb2+

+ 2I–

s s 2I

a. Pb(NO3)2 Pb2+

+ 2NO3–

0,01 M 0,01 M 2 x 0,01 M

Ion senamanya adalah [Pb2+

] = 0,01 +s M

Karena harga s <<<0,1 maka s diabaikan

Jadi [Pb2+

] = 0,01 M

Ksp PbI2 = [Pb2+

] [I–]

2

1,35 x 10-9

= (0,01) (2x)2

4x2 =

4x2 = 1,35 x 10

–7 M

x2

= 0,3375 x 10–7

=3,3 x 10–8

x = √ = 1,8 x 10–4

jadi kelarutan dari PbI2 dalam lautan PbNO3

adalah 1,8 x 10–4

M

b. NaI Na+ + I

0,1M 0,1M 0,1M

PbI2 Pb2+

+ 2I–

s s 2s

Ion senamanya adalah [I–

] = 0,1 + 2s M

Karena harga s<<<0,1 maka 2s diabaikan.

Jadi [I–] = 0,1 M

Ksp PbI2 = [Pb2+

] [I–]

2

1,35 x 10-9

= (x) (0,1)2

x =

= 1,35 x 10

–7 M

jadi, kelarutan PbI2 dalam larutan NaI

adalah 1,35 x 10–7

M

Menjawab

jawaban

yang benar

tetapi tidak

menuliskan

jawaban

secara

lengkap

Menjawab

jawaban

yang benar

tetapi hanya

a atau b saja

dan kedua

pertanyaan

dijawab

Jika kedua

jawaban

salah tetapi

cara tidak

berurut

Hanya

menuliskan

persamaan

reaksinya

saja

Tidak

menuliskan

jawaban

apa-apa

Page 129: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

116

No. 15 4 3 2 1 0

Diketahui 500 mg

AgBrO3 padat terdapat

dalam 100 mL larutan

KBrO3 0,1 M. Jika

larutan tersebut

diencerkan menjadi 1 L

dan Ksp AgBrO3 =

6x10–5

, konsentrasi ion

Ag+ adalah….

Menjelaskan jawaban yang benar dan

berurut, yaitu:

s KBrO3 =

=

= 10

–2 M

[BrO3-] = 10

–2 M

Ksp AgBrO3 = [Ag+] [BrO3

– ]

6 x 10–5

= x . (10–2

)

x =

= 6 x 10

–3 M

Jadi konsentrasi ion Ag+ adalah 6 x 10

–3 M

Menjawab

jawaban yang

salah dan

berurut

Menjawab

jawaban yang

benar dan tidak

berurut

Menjawab

jawaban yang

salah dan tidak

berurut

Tidak

menuliskan apa-

apa

No. 18 4 3 2 1 0

Pada suhu kamar

diketahui Ksp senyawa

H2A sebesar 3,2 x 10–5

.

Tentukan pH H2A

dalam air.

Menjelaskan jawaban yang benar dan berurut

yaitu

H2S 2H+ + S

2–

s 2s s

s H2S = √

= √

= √

= 2 x 10–2

mol/L

[H+] = 2s = 2 x (2x10

–2) = 4 x 10

–2 mol/L

pH = -log [H+]

= - log 4 x 10–2

= 2 – log 4

= 2 – 2 log 2

Menjawab

jawaban yang

salah dan berurut

Menjawab

jawaban benar

dan tidak berurut

Menjawab

jawaban

salah dan

tidak

berurut

Tidak

menuliskan

jawaban apa-

apa

Page 130: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

117

No.17 4 3 2 1 0

Hasil kali kelarutan

(Ksp) dari Mg(OH)2 =

1,2 x 10–11

. Bila larutan

MgCl2 0,2 M dinaikkan

pHnya dengan jalan

penambahan NaOH,

maka endapan akan

mulai terbentuk pada pH

kira-kira….

(log 6 = 0,778; log 7 =

0,845; log 8 = 0,9)

Menjelaskan jawaban yang benar dan berurut,

yaitu:

MgCl2 Mg2+

+ 2Cl–

0,2M 0,2 M 2 x 0,2 M

Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+

] [OH–]2

1,28 x 10-11

= (0,2) [OH–]

2

[OH-]

2 =

[OH-]

2 = 6,4 x 10

–11

[OH-] = √ =

= 8 x 10–6

mol/L

pOH = - log 8 x 10–6

= 6 – log 8

pH = 14 – (6 – log 8)

= 8 + log 8

= 8 + 0,9 = 8,9

Jadi, endapan mulai terbentuk pada pH 8,9

Menjawab

jawaban yang

salah dan

berurut

Menjawab

jawaban yang

benar dan tidak

berurut

Menjawab

jawaban

yang salah

dan tidak

berurut

Tidak

menuliskan

apa-apa

No. 18 4 3 2 1 0

Larutan jenuh basa

L(OH)3 mempunyai

pH = 10. Nilai Ksp

basa itu adalah….

Menjelaskan jawaban yang benar dan berurut,

yaitu:

pH jenuh = 10

pOH = 14 – 10 = 4

[OH-] = 10

–4 M

L(OH)3(s) L3+

(aq) + 3OH–

x 10

–4M 10

–4 M

Ksp L(OH)3 = [L+3

] [OH–]

3

= (

x 10

–4) (10

–4)3

Menjawab

jawaban yang

salah dan berurut

Menjawab

jawaban yang

benar dan tidak

berurut

Menjawab

jawaban

yang salah

dan tidak

berurut

Tidak

menuliskan

apa-apa

Page 131: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

118

=

x 10

–16 = 3,3 x 10

–17

Jadi, Ksp L(OH)3 = 3,3 x 10–17

No. 19 4 3 2 1 0

Suatu larutan mengandung

garam-garam Pb(NO3)2,

Mn(NO3)2, dan Zn(NO3)2

masing-masing memiliki 0,01

M. pada larutan ini dilarutkan

sejumlah NaOH padat hingga

pH larutan menjadi 8.

Jika Ksp Pb(OH)2 = 2,8 x 10–16

Ksp Mn(OH)2 = 4,5 x 10–14

Ksp Zn(OH)2 = 4,5 x 10–17

Hidroksida manakah yang akan

mengendap?

Menjelaskan jawaban yang benar dan berurut

yaitu

[Pb2+

]=[Mn2+

]=[Zn2+

] = 0,01 M

pH = 8

pOH = 14 – 8 = 6

[OH–] = 10

–6 mol/L

Q Pb(OH)2 = [Pb2+

] [OH–]2

= (0,01) (10–6

)2 = 10

–14

Q Mn(OH)2 = [Mn2+

] [OH–]2

= (0,01) (10–6

)2 = 10

–14

Q Zn(OH)2 = [Zn2+

] [OH– ]

2

= (0,01) (10–6

)2 = 10

–14

Karena QPb(OH)2 > Ksp Pb(OH)2,

QMn(OH)2 < Ksp Mn(OH)2,

QZn(OH)2 > Ksp Zn(OH)2,

sehingga garam yang mengendap adalah

Pb(OH)2 dan Zn(OH)2

Menjawab

jawaban yang

yang salah

dan berurut

Menjawab

jawaban yang

benar dan

tidak berurut

Menjawab

jawaban yang

salah dan

tidak berurut

Tidak

menuliskan

jawaban

apa-apa

No. 20 4 3 2 1 0

Selidikilah dengan

perhitungan, apakah

pada percampuran 200

mL larutan BaCl2 0,004

M dengan 600 mL

K2SO4 0,008 M akan

menghasilkan endapan

Menjelaskan jawaban yang benar dan berurut, yaitu:

Diketahui :

[BaCl2] = [Pb2+

] =

=

= 10–3

M

[K2SO4] = [SO42+

] =

=

Menjawab

jawaban yang

salah dan

berurut

Menjawab

jawaban yang

benar dan

tidak berurut

Menjawab

jawaban yang

salah dan

tidak berurut

Tidak

menuliskan

apa-apa

Page 132: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

119

BaSO4 (Ksp BaSO4 =

1,1 x 10–1

)

= 6 x 10–3

M

Q BaSO4 = [Ba2+

] [SO42–

]

= (10–3

) x ( 6 x 10–3

)

= 6x 10–6

Jadi, Q < Ksp sehingga belum terjadi endapan

No.21 4 3 2 1 0

Diketahui harga tetapan

hasil kelarutan beberapa

garam sulfat berikut

Ksp BaSO4 = 1,1 x 10–10

Ksp SrSO4 = 3,2 x 10–7

Ksp CaSO4 = 9,1 x 10–6

Jika ke dalam larutan

yang mengandung ion

Ba2+

, Sr2+

, Ca2+

yang

berkonsentrasi sama 0,02

M, ditambahkan Na2SO4

0,005 M, garam

manakah yang akan

mengendap? Jelaskan!

Menjelaskan jawaban yang benar dan berurut,

yaitu:

Na2SO4 2Na+ + SO4

2–

0,005 M 2.0,005 M 0,005 M

Q BaSO4 = [Ba2+

] [SO42–

]

= (0,02) (0,005)

= 1,0 x 10–4

Q SrSO4 = [Sr2+

] [SO42–

]

= (0,02) (0,005)

= 1,0 x 10–4

Q CaSO4 = [Ca2+

] [SO42–

]

= (0,02) (0,005)

= 1,0 x 10–4

Jadi, Semua garam mengendap

Karena QBaSO4 > Ksp BaSO4

QSrSO4 > Ksp SrSO4

QCaSO4 > Ksp CaSO4

Maka semua garam mengendap

Menjawab

jawaban yang

salah dan

berurut

Menjawab

jawaban yang

benar dan

tidak berurut

Menjawab

jawaban yang

salah dan tidak

berurut

Tidak

menuliskan

apa-apa

No. 22 4 3 2 1 0

Dalam 1000 mL larutan

terdapat campuran garam-

garam Ba(NO3)2,

Menjelaskan jawaban yang benar dan berurut

yaitu

[Ba2+

] = [Sr2+

] = [Pb2+

] = 0,01 M

Menjawab

jawaban yang

salah dan

Menjawab

jawaban yang

benar dan

Menjawab

jawaban yang

salah dan

Tidak

menuliskan

jawaban

Page 133: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

120

Sr(NO3)2, Pb(NO3)2, yang

konsentrasinya masing-

masing 0,01 M. Ke dalam

larutan tersebut

ditambahkan 81 mg

Na2CrO4 (Mr =162). Pada

suhu 25oC garam yang

mengendap adalah… (Ksp

BaCrO4 = 2x10–10

, SrCrO4

= 3,6 x 10–5

, PbCrO4 =

1,8 x 10– 14

).

Konsentrasi Na2CrO4 dalam larutan

Mol Na2CrO4 =

=

= 0,5 mmol

= 5x10–4

mol

[Na2CrO4] =

=

= 5 x 10

–4 M

Q BaCrO4 = [Ba2+

] [CrO42–

]

= (0,01) (5x10–4

) = 5 x 10–6

Q SrCrO4 = [Sr2+

] [CrO42–

]

= (0,01) (5x10–4

) = 5 x 10–6

Q PbCrO4 = [Pb2+

] [CrO42–

]

= (0,01) (5x10–4

) = 5 x 10–6

Karena QBaCrO4 > Ksp BaCrO4 dan QPbCrO4 >

Ksp PbCrO4 maka percampuran sudah terjadi

endapan. QSrCrO4 < Ksp SrCrO4 maka belum

terjadi endapan.

Jadi garam yang mengendap adalah BaCrO4 dan

PbCrO4

berurut tidak berurut tidak berurut apa-apa

No. 23 5 4 3 2 1 0

Air sadah

mengandung logam

alkali tanah Ca2+

yang

bereaksi dengan

CO32–

membentuk

CaCO3 (Ksp CaCO3 =

8,7x10–9

). Apakah

terbentuk endapan

CaCO3 jika 250 mL

cuplikan air sadah

dengan konsentrasi

Ca2+

8x10–4

M

Menjelaskan jawaban yang benar dan berurut,

yaitu:

a. [Ca2+

]= ( )

= 7,99 x 10

–4 M

Na2CO3 = [CO32-

] = ( )

= 7,99 x10–7

M

Q CaCO3 = [Ca2+

] [CO32–

]

= (7,99 x 10–4

) (7,99 x10–7

)

= 63,84 x 10–11

Karena Q < Ksp, maka pada percampuran belum

Menjawab

jawaban

yang salah

dan berurut

Menjawab

jawaban

yang benar

tetapi

hanya a

atau b saja

Menjawab

jawaban yang

benar tetapi

tidak berurut

Menjawab

jawaban

yang salah

dan tidak

berurut

Tidak

menulisk

an apa-

apa

Page 134: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

121

direaksikan dengan,

a.0,10 mL larutan

Na2CO3 2,0x10–3

M,

dan

b.10 mg Na2CO3 (s)?

(Mr Na2CO3 = 106)

terjadi endapan

b. [Ca2+

] = 8 x 10–4

M

n Na2CO3 =

=

= 9,4 x 10–5

mol

[Na2CO3] =

=

= 3,76 x 10–3

M

[CO32-

] = 3,76 x 10–3

M

Q CaCO3 = [Ca2+

] [CO32–

]

= (8 x 10–4

) (3,76 x 10–3

)

= 30,08 x 10–7

= 3 x 10–6

karena Q > Ksp , maka pada percampuran itu

terjadi endapan.

Page 135: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

122

Lampiran 5

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

(sebelum uji validitas)

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan lengkap, tepat dan jelas!

1. Pada larutan lewat jenuh terdapat ion-ion terlarut dan zat padat yang tak terlarut

sehingga terjadi kesetimbangan. Jelaskan reaksi kesetimbangan antara ion dan

zat padat dalam larutan jenuh!

2. Jelaskan mengapa bila garam dilarutkan ke dalam air dalam jumlah banyak,

garam tidak dapat terlarut semua dalam air?

3. Apakah yang akan terjadi jika ke dalam larutan AgCl jenuh ditambahkan AgNO3

atau NaCl? Jelaskan!

4. Tulislah reaksi kesetimbangan kelarutan garam dalam air dan rumusan tetapan

hasil kali kelarutan(Ksp) garam-garam berikut ini!

a. PbI2

b. Ag2SO4

c. Al(OH)3

d. Ba3(PO4)2

e. Ag3PO4

5. Jelaskan pengertian dari tetapan hasil kelarutan dan kelarutan! Dan tuliskan

reaksi kesetimbangan dan tetapan hasil kelarutan dari AxBy.

6. Ksp AgCl = 1,0 x 10-10

Ksp AgBr = 5,0x10-13

Ksp Ag2CO3 = 4,0x10-12

Ksp Ag2Cr2O4 = 2,0 x10-12

Susunlah keempat garam tersebut berdasarkan urutan semakin sukarnya

kelarutan garam dalam air? Berikan alasannya!

Nama : Nilai :

Kelas :

Page 136: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

123

7. Tuliskan persamaan tetapan hasil kelarutan (Ksp) dari setiap garam berikut. Jika

kelarutan dinyatakan dengan s, bagaimanakah hubungan Ksp dengan nilai s dari

garam-garam tersebut?

a. PbBr2

b. Mg3(PO4)2

c. Na2CO3

d. AgI

8. Kelarutan AxBy dalam air adalah s mol L-1, hitunglah Ksp AxBy!

9. Pada suhu tertentu harga Ksp Ca(OH)2 = 4 x 10-12

, hitunglah harga kelarutan

Ca(OH)2 dalam air pada suhu tertentu dan massa Ca(OH)2 yang terlarut dalam

100 mL larutan. (Ar Ca=40, O=16, H=1)

10. Dalam 100 mL larutan CaSO4 terdapat 0,408 g CaSO4 (Mr CaSO4 = 136) yang

terlarut. Tentukan Ksp.

11. Pada Suhu tertentu, suhu tertentu kelarutan AgCl dalam air sebesar 1,435 mg/L.

a. Berapa Kelarutan AgCl dalam satuan mol/L jika Mr AgCl = 143,5?

b. Tentukan [Ag+] dan [Cl

-] dalam larutan jenuh AgCl tersebut.

c. Tentukan Ksp-nya.

12. Ksp Ag2CrO4 = 1 x 10-12

. Jika dalam larutan konsentrasi ion kromat (CrO4-2

) 1 x

10-4

mol/L, maka ion Ag+ yang dapat larut di dalamnya adalah….

13. Diketahui Ksp BaSO4 = 1,1 x 10-10

. Tentukan kelarutan BaSO4 dalam larutan-

larutan berikut ini

a. Larutan Ba(NO3)2 0,1 M

b. Larutan Na2SO4 0,05 M

14. Diketahui Ksp PbI2 = 1,35 x 10-9

. Tentukan kelarutan PbI2 dalam larutan-larutan

berikut.

a. Larutan Pb(NO3)2 0,01 M

b. Larutan NaI 0,1 M

15. Diketahui 500 mg AgBrO3 padat terdapat dalam 100 mL larutan KBrO3 0,1 M.

Jika larutan tersebut diencerkan menjadi 1 L dan Ksp AgBrO3 = 6x10-5

,

konsentrasi ion Ag+ adalah….

Page 137: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

124

16. Pada suhu kamar diketahui Ksp senyawa H2A sebesar 3,2 x 10-5

. Tentukan pH

H2A dalam air.

17. Hasil kali kelarutan (Ksp) dari Mg(OH)2 = 1,2 x 10-11

. Bila larutan MgCl2 0,2 M

dinaikkan pHnya dengan jalan penambahan NaOH, maka endapan akan mulai

terbentuk pada pH kira-kira….

18. Larutan jenuh basa L(OH)3 mempunyai pH = 10. Nilai Ksp basa itu adalah….

19. Suatu larutan mengandung garam-garam Pb(NO3)2, Mn(NO3)2, dan Zn(NO3)2

masing-masing memiliki 0,01 M. pada larutan ini dilarutkan sejumlah NaOH

padat hingga pH larutan menjadi 8.

Jika Ksp Pb(OH)2 = 2,8 x 10-16

Ksp Mn(OH)2 = 4,5 x 10-14

Ksp Zn(OH)2 = 4,5 x 10-17

Hidroksida manakah yang akan mengendap?

20. Selidikilah dengan perhitungan, apakah pada percampuran 200 mL larutan

BaCl2 0,004 M dengan 600 mL K2SO4 0,008 M akan menghasilkan endapan

BaSO4 (Ksp BaSO4 = 1,1 x 10-1

)

21. Diketahui harga tetapan hasil kelarutan beberapa garam sulfat berikut

Ksp BaSO4 = 1,1 x 10-10

Ksp SrSO4 = 3,2 x 10-7

Ksp CaSO4 = 9,1 x 10-6

Jika ke dalam larutan yang mengandung ion Ba2+

, Sr2+

, Ca2+

yang berkonsentrasi

sama 0,02 M, ditambahkan Na2SO4 0,005 M, garam manakah yang akan

mengendap? Jelaskan!

22. Dalam 1000 mL larutan terdapat campuran garam-garam Ba(NO3)2, Sr(NO3)2,

Pb(NO3)2, yang konsentrasinya masing-masing 0,01 M. Ke dalam larutan

tersebut ditambahkan 81 mg Na2CrO4 (Mr =162). Pada suhu 25oC garam yang

mengendap adalah… (Ksp BaCrO4 = 2x10-10

, SrCrO4 = 3,6 x 10-5

, PbCrO4 = 1,8

x 10-14

).

23. Air sadah mengandung logam alkali tanah Ca2+

yang bereaksi dengan CO32-

membentuk CaCO3 (Ksp CaCO3 = 8,7x10-9

). Apakah terbentuk endapan CaCO3

Page 138: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

125

jika 250 mL cuplikan air sadah dengan konsentrasi Ca2+

8x10-4

M direaksikan

dengan,

a. 0,10 mL larutan Na2CO3 2,0x10-3

M, dan

b. 10 mg Na2CO3 (s)? (Ar Na: 23, C: 12, O: 16)

Page 139: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

126

Lampiran 6

Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda (Anates)

DATA MENTAH =========== Jumlah Subyek= 20 Jumlah Butir Soal= 23 Nama berkas: D:\DINI\INSTRUMEN 2\ANALISIS INSTRUMEN\ANALISIS INSTRUMEN BARU.AUR Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Urut Subyek No. Butir Asli ---> 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama|Skor Ideal -> 3 3 3 3 3 3 4 3 4 1 1 A 2 2 3 3 3 2 4 1 2 2 2 B 2 1 1 3 3 2 4 1 4 3 3 C 2 1 1 3 3 2 1 0 4 4 4 D 1 2 3 3 3 1 4 2 3 5 5 E 1 1 3 3 3 1 4 1 4 6 6 F 1 2 3 3 3 2 3 1 4 7 7 G 2 2 3 3 2 1 2 1 0 8 8 H 3 3 3 3 2 2 4 3 4 9 9 I 0 1 0 3 1 2 4 3 4 10 10 J 1 3 1 2 3 1 1 0 3 11 11 K 1 3 2 3 3 2 4 1 4 12 12 L 3 1 3 3 3 2 2 1 0 13 13 M 2 3 0 3 2 3 4 1 3 14 14 N 1 3 2 2 3 1 1 3 1 15 15 O 0 2 1 2 1 1 3 1 0 16 16 P 1 3 2 3 2 1 2 1 3 17 17 Q 3 1 3 3 2 1 1 1 4 18 18 R 1 3 1 1 1 2 1 1 3 19 19 S 1 2 1 3 2 3 4 1 4 20 20 T 2 1 2 3 3 1 4 1 3 Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Urut Subyek No. Butir Asli ---> 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Nama|Skor Ideal -> 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 1 1 A 4 2 1 5 2 0 4 1 4 2 4 4 3 5 2 2 B 4 1 1 3 2 1 1 1 4 1 4 1 1 1 3 3 C 4 1 2 1 1 0 1 0 4 1 2 3 1 0 4 4 D 4 1 1 1 1 0 2 0 4 1 2 3 1 0 5 5 E 4 2 1 3 3 1 3 1 3 0 1 1 0 1 6 6 F 4 2 1 2 3 4 1 4 1 0 1 1 1 0 7 7 G 3 1 0 1 1 0 3 1 4 1 2 2 1 1 8 8 H 4 4 3 1 1 0 4 0 4 0 1 1 0 0 9 9 I 4 4 3 1 2 1 2 1 4 1 3 3 1 1 10 10 J 4 1 3 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 11 11 K 3 2 3 1 1 0 4 1 3 1 1 4 1 2 12 12 L 4 3 3 5 5 1 1 1 4 0 1 1 0 1 13 13 M 4 1 2 4 3 1 4 2 3 2 1 4 2 3 14 14 N 0 1 2 1 0 0 4 0 4 0 1 1 0 0 15 15 O 0 1 0 0 1 0 2 1 2 1 2 1 2 0 16 16 P 2 1 2 1 0 0 1 1 4 0 4 1 2 1 17 17 Q 2 3 2 3 3 1 1 0 4 2 1 2 1 0

Page 140: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

127

18 18 R 4 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 2 0 0 19 19 S 1 2 2 4 3 1 4 2 3 0 1 4 2 2 20 20 T 2 2 3 3 4 1 1 2 4 2 4 3 2 1 KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: D:\DINI\INSTRUMEN 2\ANALISIS INSTRUMEN\ANALISIS INSTRUMEN BARU.AUR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 B 57 2 1 1 3 3 2 4 1 4 4 2 13 M 57 2 3 0 3 2 3 4 1 3 4 3 1 A 55 2 2 3 3 3 2 4 1 2 4 4 20 T 54 2 1 2 3 3 1 4 1 3 2 5 19 S 52 1 2 1 3 2 3 4 1 4 1 Rata2 Skor 1.80 1.80 1.40 3.00 2.60 2.20 4.00 1.00 3.20 3.00 Simpang Baku 0.45 0.84 1.14 0.00 0.55 0.84 0.00 0.00 0.84 1.41 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 No Urt 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 2 B 57 1 1 3 2 1 4 2 3 2 1 4 3 5 2 13 M 57 1 2 4 3 1 4 2 3 2 1 4 2 3 3 1 A 55 2 1 5 2 0 4 1 4 2 3 4 0 1 4 20 T 54 2 3 3 4 1 1 2 4 2 4 3 2 1 5 19 S 52 2 2 4 3 1 4 2 3 0 1 4 2 2 Rata2 Skor 1.60 1.80 3.80 2.80 0.80 2.80 1.60 3.60 1.60 2.60 3.80 1.80 2.40 Simpang Baku 0.55 0.84 0.84 0.84 0.45 1.64 0.55 0.55 0.89 1.52 0.45 1.10 1.67 Kelompok Asor Nama berkas: D:\DINI\INSTRUMEN 2\ANALISIS INSTRUMEN\ANALISIS INSTRUMEN BARU.AUR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 7 G 37 2 2 3 3 2 1 2 1 0 3 2 14 N 31 1 3 2 2 3 1 1 0 3 4 3 10 J 28 1 3 1 2 3 1 1 0 3 4 4 18 R 28 1 3 1 1 1 2 1 1 3 4 5 15 O 24 0 2 1 2 1 1 3 1 0 0 Rata2 Skor 1.00 2.60 1.60 2.00 2.00 1.20 1.60 1.20 1.40 2.20 Simpang Baku 0.71 0.55 0.89 0.71 1.00 1.20 1.60 1.20 1.40 2.20 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 No Urt 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 7 G 37 1 0 1 1 0 3 1 4 1 2 2 1 1 2 14 N 31 1 2 1 0 0 4 0 4 0 1 1 0 0 3 10 J 28 1 3 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 4 18 R 28 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 2 0 0 5 15 O 24 1 0 0 1 0 2 1 2 1 2 1 2 0 Rata2 Skor 1.00 1.20 0.40 0.80 0.20 2.20 0.40 2.40 0.80 1.40 1.20 0.60 0.20 Simpang Baku 0.00 1.30 0.55 0.45 0.45 1.30 0.55 1.52 0.45 0.55 0.84 0.89 0.45

Page 141: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

128

DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 20 Klp atas/bawah(n)= 5 Butir Soal= 23 Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku Nama berkas: D:\DINI\INSTRUMEN 2\ANALISIS INSTRUMEN\ANALISIS INSTRUMEN BARU.AUR No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab t DP(%) 1 1 1.80 1.00 0.80 0.45 0.71 0.37 2.14 26.67 2 2 1.80 2.60 -... 0.84 0.55 0.45 -... -26.67 3 3 1.40 1.60 -... 1.14 0.89 0.65 -... -6.67 4 4 3.00 2.00 1.00 0.00 0.71 0.32 3.16 33.33 5 5 2.60 2.00 0.60 0.55 1.00 0.51 1.18 20.00 6 6 2.20 1.20 1.00 0.84 0.45 0.42 2.36 33.33 7 7 4.00 1.60 2.40 0.00 0.89 0.40 6.00 60.00 8 8 1.00 1.20 -... 0.00 1.10 0.49 -... -6.67 9 9 3.20 1.40 1.80 0.84 1.52 0.77 2.32 45.00 10 10 3.00 2.20 0.80 1.41 2.05 1.11 0.72 20.00 11 11 1.60 1.00 0.60 0.55 0.00 0.24 2.45 12.00 12 12 1.80 1.20 0.60 0.84 1.30 0.69 0.87 15.00 13 13 3.80 0.40 3.40 0.84 0.55 0.45 7.60 68.00 14 14 2.80 0.80 2.00 0.84 0.45 0.42 4.71 40.00 15 15 0.80 0.20 0.60 0.45 0.45 0.28 2.12 15.00 16 16 2.80 2.20 0.60 1.64 1.30 0.94 0.64 15.00 17 17 1.60 0.40 1.20 0.55 0.55 0.35 3.46 30.00 18 18 3.60 2.40 1.20 0.55 1.52 0.72 1.66 30.00 19 19 1.60 0.80 0.80 0.89 0.45 0.45 1.79 20.00 20 20 2.60 1.40 1.20 1.52 0.55 0.72 1.66 30.00 21 21 3.80 1.20 2.60 0.45 0.84 0.42 6.13 65.00 22 22 1.80 0.60 1.20 1.10 0.89 0.63 1.90 30.00 23 23 2.40 0.20 2.20 1.67 0.45 0.77 2.84 44.00 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 20 Butir Soal= 23 Nama berkas: D:\DINI\INSTRUMEN 2\ANALISIS INSTRUMEN\ANALISIS INSTRUMEN BARU.AUR No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 46.67 Sedang 2 2 73.33 Mudah 3 3 50.00 Sedang 4 4 83.33 Mudah 5 5 76.67 Mudah 6 6 56.67 Sedang 7 7 70.00 Sedang 8 8 36.67 Sedang 9 9 57.50 Sedang

Page 142: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

129

10 10 65.00 Sedang 11 11 26.00 Sukar 12 12 37.50 Sedang 13 13 42.00 Sedang 14 14 36.00 Sedang 15 15 12.50 Sangat Sukar 16 16 62.50 Sedang 17 17 25.00 Sukar 18 18 75.00 Mudah 19 19 30.00 Sukar 20 20 50.00 Sedang 21 21 62.50 Sedang 22 22 30.00 Sukar 23 23 26.00 Sukar KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 20 Butir Soal= 23 Nama berkas: D:\DINI\INSTRUMEN 2\ANALISIS INSTRUMEN\ANALISIS INSTRUMEN BARU.AUR No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi 1 1 0.422 Signifikan 2 2 -0.328 - 3 3 0.081 - 4 4 0.758 Sangat Signifikan 5 5 0.315 - 6 6 0.556 Sangat Signifikan 7 7 0.718 Sangat Signifikan 8 8 0.104 - 9 9 0.430 Signifikan 10 10 0.363 - 11 11 0.431 Signifikan 12 12 0.297 - 13 13 0.739 Sangat Signifikan 14 14 0.577 Sangat Signifikan 15 15 0.294 - 16 16 0.274 - 17 17 0.443 Signifikan 18 18 0.448 Signifikan 19 19 0.288 - 20 20 0.185 - 21 21 0.690 Sangat Signifikan 22 22 0.307 - 23 23 0.618 Sangat Signifikan Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228

Page 143: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

130

50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208 Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung. REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 43.80 Simpang Baku= 10.10 KorelasiXY= 0.71 Reliabilitas Tes= 0.83 Butir Soal= 23 Jumlah Subyek= 20 Nama berkas: D:\DINI\INSTRUMEN 2\ANALISIS INSTRUMEN\ANALISIS INSTRUMEN BARU.AUR No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 2.14 26.67 Sedang 0.422 Signifikan 2 2 -... -2... Mudah -0.328 - 3 3 -... -6.67 Sedang 0.081 - 4 4 3.16 33.33 Mudah 0.758 Sangat Signifikan 5 5 1.18 20.00 Mudah 0.315 - 6 6 2.36 33.33 Sedang 0.556 Sangat Signifikan 7 7 6.00 60.00 Sedang 0.718 Sangat Signifikan 8 8 -... -6.67 Sedang 0.104 - 9 9 2.32 45.00 Sedang 0.430 Signifikan 10 10 0.72 20.00 Sedang 0.363 - 11 11 2.45 12.00 Sukar 0.431 Signifikan 12 12 0.87 15.00 Sedang 0.297 - 13 13 7.60 68.00 Sedang 0.739 Sangat Signifikan 14 14 4.71 40.00 Sedang 0.577 Sangat Signifikan 15 15 2.12 15.00 Sangat Sukar 0.294 - 16 16 0.64 15.00 Sedang 0.274 - 17 17 3.46 30.00 Sukar 0.443 Signifikan 18 18 1.66 30.00 Mudah 0.448 Signifikan 19 19 1.79 20.00 Sukar 0.288 - 20 20 1.66 30.00 Sedang 0.185 - 21 21 6.13 65.00 Sedang 0.690 Sangat Signifikan 22 22 1.90 30.00 Sukar 0.307 - 23 23 2.84 44.00 Sukar 0.618 Sangat Signifikan

Page 144: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

131

Lampiran 7

Kelompok Atas dan Kelompok Bawah

Program : ANATES uraian Versi 4.0.5

Kelompok Atas

No Nama

Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 B 57 2 1 1 3 3 2 4 1 4 4 1 1 3 2 1

2 M 57 2 3 0 3 2 3 4 1 3 4 1 2 4 3 1

3 A 55 2 2 3 3 3 2 4 1 2 4 5 1 4 2 0

4 T 54 2 1 2 3 3 1 4 1 3 2 2 3 3 4 1

5 S 52 1 2 1 3 2 3 4 1 4 1 2 2 4 3 1

Rata-rata skor 1,80 1,80 1,40 3,00 2,60 2,20 4,00 1,00 3,20 3,00 1,60 1,80 3,80 2,80 0,80

Simpang baku 0,45 0,84 1,14 0,00 0,55 0,84 0,00 0,00 0,84 1,41 0,55 0,84 0,84 0,84 0,45

No Nama

Subyek Skor 16 17 18 19 20 21 22 23

1 B 57 1 1 4 2 4 4 3 5

2 M 57 4 2 3 2 1 4 2 3

3 A 55 4 1 4 2 3 4 0 1

4 T 54 1 2 4 2 4 3 2 1

5 S 52 4 2 3 0 1 4 2 2

Rata-rata skor 2,80 1,60 3,60 1,60 2,60 3,80 1,80 2,40

Simpang baku 1,64 1,64 0,55 0,55 1,52 0,45 1,10 1,67

Page 145: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

132

Kelompok Bawah

No Nama

Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 G 37 1 2 3 3 2 1 2 1 0 3 1 0 1 1 0

2 N 31 2 3 2 2 3 1 1 3 1 0 1 2 1 0 0

3 R 28 1 3 1 2 3 1 1 0 3 4 1 3 0 1 0

4 J 28 1 3 1 1 1 2 1 1 3 4 1 1 0 1 1

5 O 24 1 2 1 2 1 1 3 1 0 0 1 0 0 1 0

Rata-rata skor 1,00 2,60 1,60 2,00 2,00 1,20 1,60 1,20 1,40 2,20 1,00 1,20 0,40 0,80 0,20

Simpang baku 0,71 0,55 0,89 0,71 1,00 0,45 0,89 1,10 1,52 2,05 0,00 1,30 0,55 0,45 0,45

No Nama

Subyek Skor 16 17 18 19 20 21 22 23

1 G 3 1 4 1 2 2 1 1

2 N 4 0 4 0 1 1 0 0

3 J 1 0 1 1 1 0 0 0

4 R 1 0 1 1 1 2 0 0

5 O 2 1 2 1 2 1 2 0

Rata-rata skor 1,00 0,40 1,40 0,80 1,40 1,20 0,60 0,25

Simpang baku 0,00 0,55 1,52 0,45 0,55 0,84 0,89 0,45

Page 146: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

133

Lampiran 8

VALIDITAS

Jumlah Subyek : 20

Butir Soal : 23

t tabel : 0,415

Program : ANATES uraian Versi 4.0.5.

No. Butir

Soal Korelasi Signifikansi

1 0,422 Valid

2 -0,382 Tidak Valid

3 0,081 Tidak Valid

4 0,758 Valid

5 0,315 Tidak Valid

6 0.556 Valid

7 0.718 Valid

8 0,104 Tidak Valid

9 0,430 Valid

10 0.363 Tidak Valid

11 0.431 Valid

12 0.297 Tidak Valid

13 0,739 Valid

14 0.577 Valid

15 0.294 Tidak Valid

16 0,274 Tidak Valid

17 0.443 Valid

18 0,448 Valid

19 0,288 Tidak Valid

20 0.185 Tidak Valid

21 0,690 Valid

22 0,307 Tidak Valid

23 0,618 Valid

Page 147: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

134

Lampiran 9

RELIABILITAS

Rata - rata : 43,80

Simpang Baku : 10,10

KorelasiXY : 0,71

Reliabilitas Tes : 0,83

Program : ANATES uraian Versi

4.0.5.

Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

A 29 26 55

B 31 26 57

C 16 23 39

D 20 23 43

E 24 21 45

F 27 20 47

G 16 21 37

H 22 28 50

I 21 28 49

J 11 17 28

K 25 25 50

L 23 25 48

M 28 29 57

N 11 20 31

O 9 15 24

P 15 23 38

Q 24 20 44

R 12 16 28

S 27 25 52

T 28 26 54

Page 148: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

135

Lampiran 10

TINGKAT KESUKARAN

Jumlah subyek : 20

Butir soal : 23

No Butir

Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran

1 46,67 Sedang

2 73,33 Mudah

3 50,00 Sedang

4 73,33 Mudah

5 76,67 Mudah

6 56,67 Sedang

7 70,00 Sedang

8 36,67 Sedang

9 57,50 Sedang

10 65,00 Sedang

11 26,00 Sukar

12 37,50 Sedang

13 42,00 Sedang

14 36,00 Sedang

15 12,50 Sangat sukar

16 62,50 Sedang

17 25,00 Sukar

18 75,00 Mudah

19 30,00 Sedang

20 50,00 Sedang

21 62,50 Sedang

22 30,00 Sukar

23 26,00 Sukar

Page 149: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

136

Lampiran 11

DAYA PEMBEDA

Jumlah Subyek : 20

Kelompok atas/bawah : 5

Butir Soal : 23

Program : ANATES uraian Versi 4.0.5.

No Btr

Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As

SB

Gab t DP (%)

1 1.80 1.00 0.80 0.45 0.71 0.37 2.14 26.67

2 1.80 2.60 -… 0.84 0.55 0.45 -… -26.67

3 1.40 1.60 -… 1.14 0.89 0.65 -… -6.67

4 3.00 2.00 1.00 0.00 0.71 0.32 3.16 33.33

5 2.60 2.00 0.60 0.55 1.00 0.51 1.18 20.00

6 2.20 1.20 1.00 0.84 0.45 0.42 2.36 33.33

7 4.00 1.60 2.40 0.00 0.89 0.40 6.00 60.00

8 1.00 1.20 -… 0.00 1.10 0.49 -… -6.67

9 3.20 1.40 1.80 0.84 1.52 0.777 2.32 45.00

10 3.00 2.20 0.80 1.41 2.05 1.11 0.72 20.00

11 1.60 1.00 0.60 0.55 0.00 0.24 2.45 12.00

12 1.80 1.20 0.60 0.84 1.30 0.69 0.87 15.00

13 3.80 0.40 3.40 0.84 0.55 0.45 7.60 68.00

14 2.80 0.80 2.00 0.84 0.45 0.42 4.71 40.00

15 0.80 0.20 0.60 0.45 0.45 0.28 2.12 15.00

16 2.80 2.20 0.60 1.64 1.30 0.94 0.64 15.00

17 1.60 0.40 1.20 0.55 0.55 0.35 3.46 30.00

18 3.60 2.40 1.20 0.55 1.52 0.72 1.66 30.00

19 1.60 0,80 0.80 0.89 0.45 0.45 1.79 20.00

20 2.60 1.40 1.20 1.52 0.55 0.72 1.66 30.00

21 3.80 1.20 2.60 0.45 0.84 0.42 6.13 65.00

22 1.80 0.60 1.20 1.10 0.89 0.63 1.90 30.00

23 2.40 0.20 2.20 1.67 0.45 0.77 2.84 44.00

Page 150: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

137

Lampiran 12

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan lengkap, tepat dan jelas!

1. Pada larutan lewat jenuh terdapat ion-ion terlarut dan zat padat yang tak terlarut

sehingga terjadi kesetimbangan. Jelaskan reaksi kesetimbangan antara ion dan

zat padat dalam larutan jenuh!

2. Tulislah persamaan reaksi kesetimbangan kelarutan garam dalam air dan tetapan

hasil kali kelarutan(Ksp) garam-garam berikut ini!

a. PbI2

b. Ag2SO4

c. Al(OH)3

d. Ba3(PO4)2

e. Ag3PO4

3. Ksp AgCl = 1,0 x 10-10

Ksp AgBr = 5,0x10-13

Ksp Ag2CO3 = 4,0x10-12

Ksp Ag2Cr2O4 = 2,0 x10-12

Susunlah keempat garam tersebut berdasarkan urutan semakin sukarnya

kelarutan garam dalam air? Berikan alasannya!

4. Tuliskan persamaan Ksp dari setiap gram berikut. Jika kelarutan dinyatakan

dengan s, bagaimanakah hubungan Ksp dengan nilai s dari garam-garam

tersebut?

a. PbBr2

b. Mg3(PO4)2

c. Na2CO3

d. AgI

5. Pada Suhu tertentu, suhu tertentu kelarutan AgCl dalam air sebesar 1,435 mg/L.

a. Berapa Kelarutan AgCl dalam satuan mol/L jika Mr AgCl = 143,5?

b. Tentukan [Ag+] dan [Cl

-] dalam larutan jenuh AgCl tersebut.

c. Tentukan Ksp-nya.

6. Diketahui Ksp BaSO4 = 1,1 x 10-10

. Tentukan kelarutan BaSO4 dalam larutan-

larutan berikut ini

a. Larutan Ba(NO3)2 0,1 M

b. Larutan Na2SO4 0,05 M

7. Hasil kali kelarutan (Ksp) dari Mg(OH)2 = 1,2 x 10-11

. Bila larutan MgCl2 0,2 M

dinaikkan pHnya dengan jalan penambahan NaOH, maka endapan akan mulai

terbentuk pada pH kira-kira…. (log 6 = 0,778; log 7 = 0,845; log 8 = 0,9)

Nama : Nilai :

Kelas :

Page 151: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

138

Lampiran 12

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

8. Larutan jenuh basa L(OH)3 mempunyai pH = 10. Nilai Ksp basa itu adalah….

9. Diketahui harga tetapan hasil kelarutan beberapa garam sulfat berikut

Ksp BaSO4 = 1,1 x 10-10

Ksp SrSO4 = 3,2 x 10-7

Ksp CaSO4 = 9,1 x 10-6

Jika ke dalam larutan yang mengandung ion Ba2+

, Sr2+

, Ca2+

yang berkonsentrasi

sama 0,02 M, ditambahkan Na2SO4 0,005 M, garam manakah yang akan

mengendap? Jelaskan!

10. Air sadah mengandung logam alkali tanah Ca2+

yang bereaksi dengan CO32-

membentuk CaCO3 (Ksp CaCO3 = 8,7x10-9

). Apakah terbentuk endapan CaCO3

jika 250 mL cuplikan air sadah dengan konsentrasi Ca2+

8x10-4

M direaksikan

dengan,

a. 0,10 mL larutan Na2CO3 2,0x10-3

M, dan

b. 10 mg Na2CO3 (s)? (Ar Na= 23, C= 12, O = 16)

Page 152: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

139

Lampiran 13

Indikator 1indikator 2 indikator 4indaktor 5 indikator 6 JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKOR

A 3 3 3 4 5 4 4 3 3 1 33 82.5

B 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 32 80

C 3 2 3 2 5 4 3 4 3 2 31 77.5

D 3 3 2 4 5 5 4 4 4 4 38 95

E 2 3 2 3 5 3 3 2 4 3 30 75

F 2 3 1 4 4 4 3 4 4 2 31 77.5

G 3 3 3 4 5 3 3 3 3 3 33 82.5

H 3 3 3 4 5 5 4 2 3 1 33 82.5

I 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 29 72.5

J 3 3 3 4 5 3 3 4 3 2 33 82.5

K 2 3 2 4 5 3 3 2 4 1 29 72.5

L 3 3 3 4 2 4 3 4 4 3 33 82.5

M 3 3 2 2 5 5 3 2 4 2 31 77.5

N 3 3 3 4 5 5 4 3 3 2 35 87.5

O 3 3 2 4 5 3 4 4 3 2 33 82.5

P 3 3 3 4 4 4 3 2 2 2 30 75

Q 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 31 77.5

R 3 2 2 2 5 3 3 2 3 1 26 65

S 2 2 1 2 5 3 3 4 3 1 26 65

T 2 3 2 4 5 5 3 4 2 2 32 80

U 3 3 3 4 5 5 4 4 3 3 37 92.5

V 2 3 3 4 5 5 2 3 3 3 33 82.5

W 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 32 80

X 3 3 3 3 5 4 3 4 3 2 33 82.5

Y 2 3 2 4 3 4 2 4 4 2 30 75

Z 2 3 3 4 5 3 3 3 4 2 32 80

AA 3 3 2 4 5 5 3 4 3 2 34 85

AB 3 3 2 4 5 3 3 4 3 2 32 80

AC 2 2 1 2 5 3 2 4 3 1 25 62.5

AD 2 2 2 4 5 4 2 2 4 3 30 75

AE 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 32 80

AF 3 3 2 4 4 3 3 2 4 2 30 75

AG 3 3 1 2 5 2 3 2 1 2 24 60

AH 2 3 2 4 5 5 2 4 2 1 30 75

AI 2 3 2 2 4 4 2 3 4 1 27 67.5

AJ 3 3 3 3 5 5 3 4 2 4 35 87.5

AK 2 3 3 3 2 5 3 4 4 2 31 77.5

AL 2 3 3 4 5 4 2 3 3 3 32 80

AM 2 3 3 2 5 4 3 3 2 4 31 77.5

AN 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 34 85

JUMLAH 104 115 97 137 180 153 122 131 127 87 1253 3132.5

RATA-RATA 86.67 95.83 80.83 85.63 90 76.5 76.25 81.88 79.38 72.50 78.31

Rata2 indikator 83.23 77.92

HASIL POSTTEST PEMAHAMAN KONSEP

RESPONDENindikator 3 indikator 7

NILAI

Page 153: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

140

Lampiran 14

Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi

1. Menentukan daftar distribusi frekuensi

a. Data nilai siswa

60 62,5 65 65 67,5 72,5 72,5 75

75 75 75 75 75 77,5 77,5 77,5

77,5 77,5 77,5 80 80 80 80 80

80 80 82,5 82,5 82,5 82,5 82,5 82,5

82,5 82,5 85 85 87,5 87,5 92,5 95

b. Menentukan rentang kelas

J = Xmax - Xmin

= 95 – 60

=35

c. Menentukan banyak kelas

k = 1 + 3,3 log 40

= 1 + 3,3 (1,602)

= 1 + 5,2866

= 6,28

= 6/7

d. Menentukan panjang kelas

e. Tabel distribusi frekuensi

Distribusi Frekuensi Nilai Posttest eksperimen

Nilai fi fk xi fixi xi2 fixi

2

60 – 65 4 4 62,5 250 3906.25 15625

66 – 71 1 5 68,5 68,5 4692.25 4692.25

72 – 77 8 13 74,5 596 5550.25 44402

78 – 83 21 34 80,5 1690,5 6480.25 136085.3

84 – 89 4 38 87,5 350 7656.25 30625

90 – 95 2 40 92,5 185 8556.25 17112.5

∑=40 3140 248542

2. Menentukan nilai mean, median, modus dan simpangan baku

a. Nilai mean

( x ) ∑ ∑

b. Nilai median

( ) (

) (

)

Page 154: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester

141

c. Nilai modus

( ) (

) (

)

d. Nilai simpangan baku

( ) √ ∑

(∑ )

( ) √

( ) ( )

( )

Page 155: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester
Page 156: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester
Page 157: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester
Page 158: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester
Page 159: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester
Page 160: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester
Page 161: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester
Page 162: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester
Page 163: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN · PDF filePEMBELAJARAN KIMIA (Penelitian . Deskriptif Kualitatif. ... The sample is student in class XI IPA 2 SMAN 8 Tangerang Selatan semester