Pengaruh Penerapan Pembelajaran Mind Map Terhadap Leliavia

5
ISSN: 1978-1520 Prosiding Semnas Hayati IV Universitas Nusantara PGRI Kediri 230 Pengaruh Penerapan Pembelajaran ARIAS Dipadu Mind Map Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII SMPNegeri 1 Tempunak Leliavia 1 , Mimien Henie Irawati Al Muhdhar 2 , Hadi Suwono 2 1 Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang 2 Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang E-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran ARIAS dipadu Mind map terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tempunak. Penelitian dilaksanakan di kelas VII SMPN 1 Tempunak dengan materi pembelajaran ekosistem. Jenis penelitian yaitu eksperimen semu. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang terdiri atas pembelajaran ARIAS dipadu Mind map, Pembelajaran ARIAS dan pembelajaran multistrategi/konvensional. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data melalui hasil pre tes yang dilakukan sebelum penerapan model pembelajaran dan pos tes dilakukan setelah penerapan model pembelajaran, diukur dengan menggunakan rubrik untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran ARIAS di padu Mind map terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pembelajaran ARIAS dipadu Mind map terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Bagi guru: guru harus mampu menarik minat siswa dalam belajar seperti tahap interest pada ARIAS agar lebih efektif dalam pembelajaran, meskipun menggunakan model pembelajaran lain. Kata kunciARIAS, kemampuan berpikir kritis, dan Mind map PENDAHULUAN IPA berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut Suyosomerupakan “pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti -hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku secara universal” [1]. IPA terdiri dari tiga aspek yaitu Fisika, Biologi dan Kimia secara khusus pada aspek Biologi IPA mengkaji pada persoalan yang terkait dengan makhluk hidup serta lingkungannya. IPA secara khusus biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa konsep saja tetapi menekankan pada pengembangan kompetensi. Selanjutnya Dogru mengatakan bahwa salah satu tujuan pendidikan IPA adalah meningkatkan kemampuan berpikir kritis [2]. Kemampuan berpikir kritis yaitu proses menggunakan pikiran untuk: (1) mencari makna dan pemahaman terhadap suatu perkara yang dilihat, didengar, diingat, atau dibaca, (2) membuat pertimbangan dan keputusan, (3) menyelesaikan masalah [3]. Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu modal dasar atau modal intelektual yang sangat penting bagi setiap orang dan merupakan bagian yang fundamental dari kematangan. Menurut Shriner, kurangnya pemikiran kritis dapat memberikan efek negatif dalam kegiatan pembelajaran [4]. Oleh karena itu pengembangan kemampuan berpikir kritis menjadi sangat penting bagi siswa disetiap jenjang pendidikan namun seringkali sulit untuk benar-benar dipahami bagaimana menumbuhkannya [5], sejalan dengan hal tersebut proses pembelajaran di sekolah dewasa ini kurang menunjukkan tujuan dari pendidikan IPA yaitu mengembangkan kemampuan berpikir kritis, karena dalam kegiatan pembelajaran lebih mengutamakan ketercapaian Standar

Transcript of Pengaruh Penerapan Pembelajaran Mind Map Terhadap Leliavia

Page 1: Pengaruh Penerapan Pembelajaran Mind Map Terhadap Leliavia

ISSN: 1978-1520

Prosiding Semnas Hayati IVUniversitas Nusantara PGRI Kediri

230

Pengaruh Penerapan Pembelajaran ARIAS Dipadu Mind Map Terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII SMPNegeri 1 Tempunak

Leliavia1, Mimien Henie Irawati Al Muhdhar

2, Hadi Suwono

2

1Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang

2Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang

Jl. Semarang 5 Malang

E-mail: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran ARIAS dipadu

Mind map terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tempunak.

Penelitian dilaksanakan di kelas VII SMPN 1 Tempunak dengan materi pembelajaran

ekosistem. Jenis penelitian yaitu eksperimen semu. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

model pembelajaran yang terdiri atas pembelajaran ARIAS dipadu Mind map, Pembelajaran

ARIAS dan pembelajaran multistrategi/konvensional. Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah kemampuan berpikir kritis. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data melalui

hasil pre tes yang dilakukan sebelum penerapan model pembelajaran dan pos tes dilakukan

setelah penerapan model pembelajaran, diukur dengan menggunakan rubrik untuk mengetahui

kemampuan berpikir kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh model

pembelajaran ARIAS di padu Mind map terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pembelajaran ARIAS

dipadu Mind map terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Bagi guru: guru harus mampu

menarik minat siswa dalam belajar seperti tahap interest pada ARIAS agar lebih efektif dalam

pembelajaran, meskipun menggunakan model pembelajaran lain.

Kata kunci—ARIAS, kemampuan berpikir kritis, dan Mind map

PENDAHULUAN

IPA berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut Suyosomerupakan

“pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta

diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku

secara universal” [1]. IPA terdiri dari tiga aspek yaitu Fisika, Biologi dan Kimia secara khusus

pada aspek Biologi IPA mengkaji pada persoalan yang terkait dengan makhluk hidup serta

lingkungannya. IPA secara khusus biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

berupa konsep saja tetapi menekankan pada pengembangan kompetensi. Selanjutnya Dogru

mengatakan bahwa salah satu tujuan pendidikan IPA adalah meningkatkan kemampuan berpikir

kritis [2]. Kemampuan berpikir kritis yaitu proses menggunakan pikiran untuk: (1) mencari

makna dan pemahaman terhadap suatu perkara yang dilihat, didengar, diingat, atau dibaca, (2)

membuat pertimbangan dan keputusan, (3) menyelesaikan masalah [3]. Kemampuan berpikir

kritis merupakan salah satu modal dasar atau modal intelektual yang sangat penting bagi setiap

orang dan merupakan bagian yang fundamental dari kematangan. Menurut Shriner, kurangnya

pemikiran kritis dapat memberikan efek negatif dalam kegiatan pembelajaran [4]. Oleh karena

itu pengembangan kemampuan berpikir kritis menjadi sangat penting bagi siswa disetiap

jenjang pendidikan namun seringkali sulit untuk benar-benar dipahami bagaimana

menumbuhkannya [5], sejalan dengan hal tersebut proses pembelajaran di sekolah dewasa ini

kurang menunjukkan tujuan dari pendidikan IPA yaitu mengembangkan kemampuan berpikir

kritis, karena dalam kegiatan pembelajaran lebih mengutamakan ketercapaian Standar

Page 2: Pengaruh Penerapan Pembelajaran Mind Map Terhadap Leliavia

IJCCS ISSN: 1978-1520

Prosiding Semnas Hayati IVUniversitas Nusantara PGRI Kediri

231

Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah diprogramkan sehingga proses pembelajaran di

ruang-ruang kelas monoton.

Hasil observasi dan wawancara pembelajaran IPA pada kelas VIIB SMPN 1 Tempunak

pada tanggal 8 Agustus 2014 dengan guru bidang studi mata pelajaran biologi, diperoleh

kesimpulan bahwa kurang tergalinya kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini karena rendahnya

pemahaman konsep siswa dalam kegiatan pembelajaran khususnya pelajaran biologi. Hasil

observasi menunjukkan pada saat pembelajaran siswa terlihat pasif dan tidak ada usaha untuk

bertanya terkait materi yang sudah disampaikan oleh guru. Hal tersebut juga disebabkan

pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru, guru mendominasi kegiatan belajar

mengajar, sedangkan siswa tidak banyak berperan aktif dan lebih berperan sebagai pendengar.

Guru dalam kegiatan pembelajaran cenderung mentransfer pengetahuan yang mereka miliki ke

dalam pikiran siswa tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi

pengetahuannya. Siswa sering diposisikan sebagai orang yang tidak tahu apa-apa yang hanya

menunggu, menyerap apa yang diberikan guru sehingga berpengaruh terhadap keefektifan

pembelajaran dalam kelas. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru kurang

memberikan variasi sehingga pembelajaran dikelas terasa kurang hidup..

Menurut Duron untuk dapat membuat siswa menjadi lebih berpikir kritis maka pendidik

harus mampu membuat siswa menjadi lebih aktif, pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa

salah satunya yaitu model pembelajaran ARIAS [6].Model pembelajaran ARIAS adalah model

pembelajaran yang terdiri dari 5 komponen utama yaitu (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, dan Satisfaction) disusun berdasarkan teori belajar [7], pada komponen interest

dapat dipadukan dengan berbagai variasi salah satunya adalah mind map, Mind map adalah cara

termudah untuk menempatkan informasi kedalam otak dan mengambil informasi keluar dari

otak, mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan

pikiran-pikiran. Oleh karena ituPembelajaran ARIAS dipadu Mind map dapat mengembangkan

kemampuan berpikir kritis siswa. Sejalan dengan hal tersebut Penelitian yang dilakukan oleh

Ismail pada siswa kelas X MA Darul Kamal NW Lombok Timur menunjukkan bahwa model

pembelajaran ARIAS memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar dan kemampuan

berpikir kritis siswa [8].

Pembelajaran dengan menerapkan ARIAS dan mind map terbukti dapat meningkatkan hasil

belajar serta kemampuan berpikir kritis siswa, namun belum pernah dilaksanakan penelitian

menerapkan ARIAS pada jenjang sekolah menengah pertama, serta pembelajaran yang

memadukan ARIAS dengan mind map untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Berdasarkan alasan tersebut, maka peneliti ingin mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran

ARIAS dipadu Mind Map terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII SMPN 1

TEMPUNAK. Sehingga nantinya penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru atau

tenaga pengajar untuk perbaikan kegiatan pembelajaran di kelas yaitu meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa dan pada akhinya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen. Rancangan penelitian menggunakan

quasi experiment (eksperimen yang tidak sebenarnya) yaitu jenis tidak dapat melakukan

pengendalian dan tindakan secara penuh [9]. Desain penelitian yang dipilih adalah control

group pretest and posttest design [10]. Secara singkat rancangan penelitian dapat digambarkan

pada Tabel 1.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 1 Tempunak semester II tahun

ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah 75 siswa. Banyak kelas yang

digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini ada tiga kelas yaitu kelas VIIA, VIIB dan VIIC

masing-masing kelas menggunakan model pembelajaran yang berbeda Kelas eksperimen yaitu

kelas VIIA terdiri atas 26 siswa belajar dengan model pembelajaran ARIAS dipadu mind map,

kelas VIIB terdiri atas 25 siswa belajar dengan model pembelajaran ARIAS dan kelas kontrol,

Page 3: Pengaruh Penerapan Pembelajaran Mind Map Terhadap Leliavia

ISSN: 1978-1520

Prosiding Semnas Hayati IVUniversitas Nusantara PGRI Kediri

232

yaitu kelas VIIC terdiri atas 24 siswa belajar dengan pembelajaran yang biasa dilakukan oleh

guru yaitu multistrategi (konvensional). Penelitian akan dilaksanakan bulan Mei 2015 tempat

pengambilan data dilaksanakan di SMPN 1 Tempunak.

Tabel 1 Desain penelitian

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

A O1 X1 O2

B O1 X2 O2

C O1 - O2

(sumber: Modifikasi dari [8])Keterangan:

O1 = pretes (skor)

O2 = postes (skor)

X1 = perlakuan dengan pembelajaran ARIAS dipadu mind map

X2 = perlakuan dengan model pembelajaran ARIAS

A = kelompok eksperimen

B = kelompok eksperimen

C = kelompok kontrol

Data hasil penelitian berupa data kemampuan berpikir kritis siswa dianalisis sesuai dengan

indikator kemampuan berpikir kritis yang terdapat pada soal, yang terdiri dari merumuskan

masalah, memberikan argumen, melakukan deduksi melakukan induksi, melakukan evaluasi,

dan mengambil keputusan. Masing-masing indikator dihitung total skor yang diperoleh

kemudian dikonversi menjadi skala interval 0-100. Setelah nilai didapatkan selanjutnya

memberikan predikat tercapai hasil belajar. Klasifikasi predikat belajar siswa dapat disajikan

pada Tabel 2.

Tabel 2 Klasifikasi predikat prestasi belajar siswa

Predikat Angka mutu Huruf Mutu

Amat baik 91-100 A

Baik 75-90 B

Cukup 60-74 C

Kurang 45-59 D

Kurang sekali <45 E

(Sumber: Basuki & Haryanto, 2014)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini mendapatkan data kemampuan berpikir kritis siswa terdiri dari tes awal

(pre-tes) dan tes akhir (post-tes) yang diberlakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tes ini dilakukan peneliti sebagai guru yang mengajar dengan format soal essay sebanyak 6

butir soal yang masing-masing mewakili tiap indikator dari kemampuan berpikir kritis. Nilai

rerata kemampuan berpikir kritis pre test dan post test untuk kelas kontrol dan eksperimen

disajikan dalam histogram dapat dilihat pada Gambar 1.

Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis siswa kelas

eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis pre test

siswa pada kelas kontrol (multistrategi), eksperimen (ARIAS), dan eksperimen

(ARIAS+mindmap) hampir sama. Untuk rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis post test pada

kelas kontrol (multistrategi) adalah sebesar 51, pada kelas eksperimen (ARIAS) adalah sebesar

71 dan pada kelas eksperimen (ARIAS+mind map) adalah sebesar 81. Hal ini menunjukkan

bahwa kemampuan berpikir kritis kelas yang dibelajarkan dengan ARIAS+mind map lebih

tinggi dari kemampuan berpikir kritis kelas yang dibelajarkan dengan ARIAS dan multistrategi.

Page 4: Pengaruh Penerapan Pembelajaran Mind Map Terhadap Leliavia

IJCCS ISSN: 1978-1520

Prosiding Semnas Hayati IVUniversitas Nusantara PGRI Kediri

233

Nilai rerata kemampuan berpikir kritis pre test dan post test untuk kelas kontrol dan eksperimen

pada setiap indikator kemampuan berpikir kritis dapat dijelaskan pada Tabel 3.

Gambar 1 Histogram nilai rerata kemampuan berpikir kritis kontrol dan eksperimen

Tabel 3. Nilai rerata kemampuan berpikir kritis pre test dan post test untuk kelas kontrol dan kelas

eksperimenNo Indikator Kelas control ARIAS ARIAS+mind map

pretest Posttest pretest Posttest Pretest Posttest

1 Merumuskan

masalah

2 Memberikan argumen 30

3 Induksi 38 36

4 Deduksi 41 84

5 Evaluasi 32 71 83

6 Memutuskan &

melaksanakan

42 33

Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas data dinyatakan normal dan homogen ,

kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh pembelajaran ARIAS

dipadu mind map terhadap kemampuan berpikir kritis, hasil uji hipotesis menunjukkan

signifikasi perbedaan nilai rerata kemampuan berpikir kritis pada setiap perlakuan p-level 0,002

lebih kecil dari alpha 0,05 (p<0,05) sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis penelitian

diterima. Artinya terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis yang signifikan antara siswa

yang diberi pembelajaran ARIAS dipadu mind map dengan siswa yang diberi pembelajaran

multistrategi. Pembelajaran ARIAS dipadu mind map memberikan pengaruh positif karena

model pembelajaran ARIAS dapat mengakomodasi berbagai indikator kemampuan berpikir

kritis yaitu pada tahapan interest (minat), siswa terlatih untuk memberikan dan menganalisis

argumen. Hal ini karena siswa diajak berdiskusi, mengemukakan masalah yang akan

dipecahkan serta mendiskusikan secara bersama-sama bagaimana pemecahan masalah tersebut.

Mind mapping dapatdigunakan untuk menggeneralisasikan, memvisualisasikan,

menstrukturisasi, dan mengelompokkan, dan sebagai alat bantu pembelajaran, pengorganisasian,

problem solving, pengambilan keputusan, sehingga mind map dapat membantu siswa untuk

semakin berpikir kritis.

SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMPN 1 Tempunak dan dari analisis data yang

diperoleh dari hasil pre test dan post test pada materi ekosistem, maka peneliti menyimpulkan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

kontrol(multistrategi) eksperimen(ARIAS) eksperimen(arias+mind

map)

pre test

post test

Page 5: Pengaruh Penerapan Pembelajaran Mind Map Terhadap Leliavia

ISSN: 1978-1520

Prosiding Semnas Hayati IVUniversitas Nusantara PGRI Kediri

234

bahwa terdapat pengaruh yang sigmifikan dengan diterapkannya pembelajaran ARIAS dipadu

Mind map terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII SMPN 1 Tempunak. Siswa yang

diberikan pembelajaran ARIAS dipadu mind map menunjukkan kemampuan berpikir kritis

yang lebih tinggi dengan rata-rata nilai 81 daripada siswa yang diberi pembelajaran multistrategi

dengan rata-rata 51 dan siswa yang diberi pembelajaran ARIAS dengan rata-rata 71.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar menerapkan dan juga meneliti

pembelajaran ini pada jenjang pendidikan yang lain seperti pada jenjang pendidikan sekolah

menengah atas karena perpaduan antara ARIAS dengan mind map belum pernah diteliti dan

diterapkan pada jenjang sekolah menengah atas.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada Ketua Badan Pendidikan Karya Bangsa Dr.

Y.A.T Lukman Riberu, M.Si dan Ketua STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Drs. Rafael Suban

Beding, M.Si yang telah memberikan dana untuk penelitian ini serta kepala sekolah dan guru

biologi di SMPN 1 Tempunak yang bersedia mengijinkan peneliti untuk melaksanakan

penelitian di SMPN 1 Tempunak

DAFTAR PUSTAKA[1] Suyoso, Suharto dan Sujoko, 1998, Ilmu Alamiah Dasar, Yogyakarta, IKIP

[2] Dogru, Mustafa, 2008, The Application Of Problem Solving Method on Science Teacher

Trainees on the Environmental Problem”,International Journal of Environmental &

Science Education, Vol. 3, Ed.10

[3] Fisher, A, 2008, Berpikir Kritis Sebuah Pengantar, Terjemahan oleh Benyamin Hadinata,

2008, Jakarta, Erlangga.

[4] Shriner, M, 2006, Critical Thinking in Higher Education: An Annotated Bibliography.

Insight: A Collection of Faculty Scholarship,

(http://www.insightjournal.net/Volume1/Critical%20Thinking%20in%20Higher%20Educat

ion-%20An%20Annotated%20Bibliography.pdf), diakses 10 Januari 2015.

[5] Osborne RE, 2009, Putting it All Together: Incorporating “SoTL Practices” for Teaching

Interpersonal & Critical Thinking Skills in an Online Course. A journal of scholarly

teaching, , (http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ864285.pdf), diakses 20 Januari 2015.

[6] Duron, 2006, Critical Thinking Framework for Any Discipline. International Journal of

Teaching and Learning in Higher Education, (http://www.isetl.org/ijtlhe/pdf/IJTLHE55.pdf),

Diakses tanggal 6 Januari 2015.

[7] Keller, J.M & Kopp, 1987, An application of the ARCS model of motivational design,

dalam Charles M. Reigeluth (ed), Instructional theories in action, 289-319, Hillsdale, NJ,

Lawrence Erlbaum Associates, Publishers.

[8] Ismail, Z.R, 2014, Pengaruh peta pikiran (mind map) terhadap hasil belajar geografi siswa

SMA, Tesis tidak diterbitkan, Malang, Program Pascasarjana universitas negeri malang.

[9] Sugiyono, 2012, Statistik untuk penelitian, Bandung, Alfabeta.

[10] Arikunto, S, 2006, Prosedur Penelitian, suatu pendekatan praktis, Jakarta, Rineka cipta.