PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/21983/1/5101411062-S.pdf · Teknik...
Transcript of PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ... - …lib.unnes.ac.id/21983/1/5101411062-S.pdf · Teknik...
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS
(TGT) TERHADAP PENINGKATAN KEAKTIFAN
SISWA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK
KELAS X SMK NEGERI 7 SEMARANG
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK
KONSTRUKSI BATU BETON
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Skripsi
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh
Ardhi Putra Tri Prawiranegara
5101411062
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nama : Ardhi Putra Tri Prawiranegara
NIM : 5101411062
Program Keahlian : Pendidikan Teknik Bangunan
Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Terhadap
Peningkatan Keaktifan Siswa Mata Pelajaran Mekanika
Teknik Kelas X SMK Negeri 7 Semarang Program
Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton Tahun Pelajaran
2014/2015
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang
penelitian ujian pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 27 Mei 2015
Pembimbing
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Tulislah apa yang hendak kau tulis sebab apalagi yang kau tinggalkan
selain kenangan dalam bentuk tulisan (Galih Hidayatullah)
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk :
o Ibu dan Bapak tercinta atas segala dukungan dan doanya selama ini
o Setya Budi Teguh Pradana dan Rizka Widya Dwi Amalia
o Amir Fauzan S.Pd atas segala dukungannya
o Teman-teman seperjuangan PTB’11
o Teman-Teman di kos Mbah Kamariyah
o Rizal Agus H dan Laely Julitasari terima kasih atas bantuannya selama
penelitian
o Almamater
vi
ABSTRAK
Prawiranegara, Ardhi Putra Tri. 2015. Pengaruh Penerapan Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments) Terhadap
Peningkatan Keaktifan Siswa Mata Pelajaran Mekanika Teknik Kelas X
Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 7 Semarang Tahun Pelajaran
2014/2015. Skripsi. Teknik Sipil Fakultas Teknik UNNES. Pembimbing :
Aris Widodo, S.Pd, MT.
Kata Kunci : Metode Pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT),
Keaktifan Belajar, Hasil belajar, Mekanika Teknik.
Masalah yang dikaji adalah : (1) Adakah perbedaan peningkatan keaktifan
belajar mata pelajaran Mekanika Teknik pada siswa yang proses pembelajarannya
menggunakan metode pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)
dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional (ceramah); (2) Adakah
perbedaan peningkatan hasil belajar mata pelajaran Mekanika Teknik pada siswa
yang proses pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran Teams Games
Tournaments (TGT) dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional
(ceramah); (3) Apakah model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)
dapat membantu siswa dalam menguasai pokok bahasan materi Menganalisis dan
Menhitung Konstruksi Balok Sederhana siswa kelas X SMK Negeri 7 Semarang?
Dari hasil penelitian didapat kesimpulan : (1) keaktifan belajar pada kelas
eksperimen yang menerapkan Teams Games Tournaments (TGT) lebih tinggi
daripada kelas kontrol yang menerapkan model konvensional, yaitu dengan hasil
nilai aktivitas siswa untuk kelas eksperimen sebesar 1,54 dan untuk kelas kontrol
sebesar 0,85; (2) Hasil belajar pada kelas eksperimen dengan penerapan model
Teams Games Tournaments (TGT) lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
kontrol yang menerapkan model konvensional. Hasil belajar ada 3(tiga) aspek,
untuk aspek kognitif dengan nilai rata-rata secara klasikal untuk kelas eksperimen
sebesar 85,42 dan untuk kelas kontrol sebesar 77,50, untuk nilai afektif rata-rata
peningkatan kelas eksperimen sebesar 10,03 dan kelas kontrol sebesar 8,99, untuk
aspek psikomotorik rata-rata peningkatan pada kelas eksperimen sebesar 11,12
dan kelas kontrol sebesar 7,05; (3) Model pembelajaran Teams Games
Tournaments (TGT) membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran, ini
terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan pada kelas eksperimen yang
menerapkan model Teams Games Tournaments (TGT) nilai ketuntasan siswa
mencapai 94,44% dari 36 siswa dan kelas kontrol yang menerapkan model
konvensional nilai ketuntasannya mencapai 72,22% dari 36 siswa, dimana peneliti
menggunakan nilai 75 sebagai nilai ketuntasan minimum. Dari hasil penelitian
tersebut terbukti bahwa model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)
dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa yang peningkatan tersebut
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa berupa aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik siswa.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan
judul Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
Games Tournaments (TGT) Terhadap Peningkatan Keaktifan Siswa Mata
Pelajaran Mekanika Teknik Kelas X Teknik Konstruksi Batu Beton SMK
Negeri 7 Semaraang Tahun Pelajaran 2014/2015.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat tersusun dengan baik
tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Fathur Rakhman, M.Hum , Rektor UNNES
2. Drs. Muhammad Harlanu, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik
3. Drs. Sucipto, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil
4. Aris Widodo, S.Pd., MT. sebagai dosen pembimbing yang telah dengan sabar
membimbing dengan memberi petunjuk serta pengarahan selama penulisan
skripsi.
5. Kepala SMK Negeri 7 (STM Pembangunan) Semarang yang telah
memberikan ijin penelitian.
6. Bapak Drs. Aris Budiyono. dan Ibu Tri Budi Handayani, S.Pd., selaku guru
Pengampu Mekanika Teknik SMK Negeri 7 Semarang yang telah
memberikan pengarahan selama penelitian.
7. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu atas bantuannya
selama dilaksanakannya penelitian sampai selesainya penelitian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu
dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima kritikan dan saran demi
sempurnanya skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Semarang, Mei 2015
Ardhi Putra Tri Prawiranegara
NIM. 5101411062
viii
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii
PENGESAHAN ................................................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2. Batasan Masalah ......................................................................... 6
1.3. Rumusan Masalah ...................................................................... 7
1.4. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7
1.5. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8
1.6. Sistematika Skripsi ..................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Belajar ........................................................................... 10
2.2. Aktivitas Siswa ........................................................................... 11
2.3. Hasil Belajar ................................................................................ 14
2.4. Pendekatan Scientific .................................................................. 22
2.4.1. Konsep Pendekatan Scientific dalam kurikulum 2013 ... 22
2.4.2. Kriteria Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah) ....... 22
2.4.3. Langkah-langkah Pembeljaran pada Pendekatan Scientific
(Pendekatan Ilmiah) ......................................................... 23
2.5. Metode Pembelajaran Teams Games Tournaments .................... 25
ix
2.5.1. Komponen Utama Metode Pembelajaran TGT ............... 25
2.5.2. Uraian Kegiatan ............................................................... 28
2.5.3. Langkah Pembelajaran TGT ............................................ 29
2.6. Mekanika Teknik .......................................................................... 31
2.7. Kerangka Berfikir ........................................................................ 32
2.8. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian ................................................................. 36
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 37
3.3. Populasi dan Sampel .................................................................... 37
3.4. Variabel Penelitian ..................................................................... 38
3.5. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 39
3.6. Langkah-Langkah Penelitian ....................................................... 40
3.7. Uji Coba Data Instrumen Tes ..................................................... 43
3.7.1. Validitas Tes ................................................................... 44
3.7.2. Reliabilitas ...................................................................... 45
3.7.3. Daya Pembeda Butir Soal ............................................... 45
3.7.4. Tingkat Kesukaran Soal ................................................. 47
3.7.5. Penentuan Instrumen Penelitian yang dipakai ................. 48
3.8. Uji Lembar Observasi ................................................................. 48
3.9. Metode Analisis Data ................................................................. 49
3.9.1. Deskripsi Aktivitas Belajar Siswa .................................. 49
3.9.2. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ........................................ 50
3.9.3. Uji Normalitas ............................................................... 51
3.9.4. Uji Kesamaan Dua Varians ............................................ 52
3.9.5. Uji Hipotesis ................................................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ........................................................................... 54
4.1.1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................... 54
x
4.1.2. Pelaksanaan Pembelajaran .............................................. 55
4.1.2.1. Pembelajaran Kelas Eksperimen .................... 55
4.1.2.2. Pembelajaran Kelas Kontrol ........................... 57
4.2. Analisis Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa .................. 58
4.3. Analisis Hasil Nilai Sikap (Afektif) Pada Pertemuan 2 dan 3 ..... 59
4.4. Analisis Hasil Nilai Ketrampilan (Psikomotorik) pada pertemuan 2
dan 3 ............................................................................................ 61
4.5. Deskripsi Hasil Pre Test dan Post Test ...................................... 62
4.6. Analisis Data .............................................................................. 65
4.6.1. Analisis Data Keaktifan ................................................... 65
4.6.1.1. Uji Normalitas ................................................ 65
4.6.1.2. Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas) ... 66
4.6.1.3. Uji Perbedaan Rata-rata Data Keaktifan
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol 67
4.6.2. Analisis Data Pre Test .................................................... 67
4.6.2.1. Uji Normalitas ................................................ 67
4.6.2.2. Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas) ... 69
4.6.2.3. Uji Perbedaan Rata-rata Data Pre Test Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol ............... 70
4.6.3. Analisis Data Post Test ................................................... 71
4.6.3.1. Uji Normalitas ................................................ 71
4.6.3.2. Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas) ... 72
4.6.3.3. Uji Perbedaan Rata-rata Post Test Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol ............... 73
4.6.4. Analisis Data Nilai Afektif dan Nilai Psikomotorik ....... 74
4.6.4.1. Uji Normalitas ................................................ 74
4.6.4.2. Uji Homogenitas ............................................ 75
4.6.4.3. Uji Perbedaan Rata-rata Data Nilai Afektif dan
Psikomotorik Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol .......................................... 77
4.7. Pembahasan ................................................................................ 78
xi
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan ..................................................................................... 83
5.2. Saran ............................................................................................ 84
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 85
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 6 Aspek Ranah Kognitif ............................................................. 15
Gambar 2 Pendekatan Scientific dan 3 Ranah yang disentuh .................... 23
Gambar 3 Langkah-langkah Pendekatan Scientific ...................................... 24
Gambar 4 Bagan Penempatan Peserta Turnamen ........................................ 27
Gambar 5 Bagan Permainan dengan tiga orag pemain dalam satu meja ..... 30
Gambar 6 Kerangka Berfikir Penelitian ....................................................... 34
Gambar 7 Alur Penelitian ............................................................................. 43
Gambar 8 Histogram Keaktifan Belajar Siswa antara kelompok Ekspeimen
dan Kelompok Kontrol ................................................................ 59
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Data Nilai Semester I kelas X TKBB 1 dan X TKBB 2 ............... 1
Tabel 2 Kriteria Penghargaan Kelompok ................................................... 27
Tabel 3 Pola Rancangan Penelitian ............................................................ 36
Tabel 4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 40
Tabel 5 Rancangan Kegiatan Penelitian ..................................................... 41
Tabel 6 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba Instrumen ............... 43
Tabel 7 Daya Pembeda Butir Soal .............................................................. 46
Tabel 8 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba Instrumen ...... 46
Tabel 9 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba ................................... 47
Tabel 10 Hasil Analisis Taraf Kesukaran Soal Uji Coba Instrumen ........... 48
Tabel 11 Interval Skor, Interval Presentase, Skor dan Kategori .................. 50
Tabel 12 Distribusi Frekuensi Keaktifan Belajar Siswa Mata Pelajaran
Mekanika Teknik ........................................................................... 58
Tabel 13 Distribusi Hasil Nilai Afektif Pertemuan 2 ................................... 60
Tabel 14 Distribusi Hasil Nilai Afektif Pertemuan 3 ................................... 60
Tabel 15 Distribusi Hasil Nilai Psikomotorik Pertemuan 2 ......................... 61
Tabel 16 Distribusi Hasil Nilai Psikomotorik Pertemuan 3 ......................... 61
Tabel 17 Daftar Nilai pre test kelas eksperimen dan kontrol ...................... 62
Tabel 18 Daftar nilai post test kelas eksperimen dan kontrol ...................... 64
Tabel 19 Uji Kesamaan Dua Varians Nilai Keaktifan Belajar Siswa .......... 66
Tabel 20 Uji Perbedaan Rata-rata Nilai Keaktifan Belajar Siswa ................. 67
Tabel 21 Uji Kesamaan Dua Varians Nilai Pre Test Siswa ......................... 69
Tabel 22 Uji Perbedaan Rata-rata Nilai Pret Test Siswa .............................. 70
Tabel 23 Uji Kesamaan Dua Varians Nilai Post Test Siswa ........................ 71
Tabel 24 Uji Perbedaan Rata-rata Nilai Post Test Siswa .............................. 72
Tabel 25 Uji Perbedaan Rata-rata Peningkatan Hasil Belajar Siswa ............ 73
Tabel 26 Hasil Uji Homogenitas Afektif Pertemuan 2 ................................. 74
Tabel 27 Hasil Uji Homogenitas Afektif Pertemuan 3 ................................. 75
xiv
Tabel 28 Hasil Uji Homogenitas Psikomotorik Pertemuan 2 ....................... 75
Tabel 29 Hasil Uji Homogenitas Psikomotorik Pertemuan 3 ....................... 75
Tabel 30 Hasil Peningkatan Belajar Siswa dari Rata-rata Nilai Afektif ....... 76
Tabel 31 Hasil Peningkatan Belajar Siswa dari Rata-rata Nilai Psikomotorik 76
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ........................................................................................ 87
Lampiran 2 RPP (Rencana Pembelajaran) Kelas Eksperimen ........................ 104
Lampiran 3 RPP (Rencana Pembelajaran) Kelas Kontrol .............................. 114
Lampiran 4 Materi .......................................................................................... 124
Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen ...................................................................... 136
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa (Kelas Eksperimen) ........ 138
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa (Kelas Kontrol) ............... 141
Lampiran 8 Rekapitulasi Keaktifan ............................................................... 143
Lampiran 9 Data Hasil Observasi Uji Coba Rater ......................................... 144
Lampiran 10 Reliabilitas Rater ........................................................................ 145
Lampiran 11 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Soal ............................................. 147
Lampiran 12 Soal Uji Coba ............................................................................. 149
Lampiran 13 Lembar Jawab Soal ..................................................................... 153
Lampiran 14 Kunci Jawaban Uji Coba Soal .................................................... 154
Lampiran 15 Analisis Hasil Uji Coba Soal ...................................................... 155
Lampiran 16 Perhitungan Validitas Butir Soal ................................................ 156
Lampiran 17 Perhitungan Reliabilitas Soal ..................................................... 158
Lampiran 18 Perhitungan Daya Pembeda ........................................................ 159
Lampiran 19 Perhitungan Tingkat Kesukaran ................................................. 161
Lampiran 20 Rekap Hasil Uji Coba Soal ......................................................... 163
Lampiran 21 Nama Siswa Uji Coba Soal ........................................................ 164
Lampiran 22 Instrumen Soal ............................................................................ 165
Lampiran 23 Kunci Jawaban Soal ................................................................... 169
Lampiran 24 Rekap Nilai Kognitif Siswa ........................................................ 170
Lampiran 25 Uji Normalitas Data Pre Test ..................................................... 172
Lampiran 26 Uji Kesamaan Dua Varians Data Pre Test ................................. 174
Lampiran 27 Uji Perbedaan Rata-rata Data Pre Test ....................................... 176
Lampiran 28 Uji Normalitas Data Post Test .................................................... 179
Lampiran 29 Uji Kesamaan Dua Varians Data Post Test ................................ 181
xvi
Lampiran 30 Uji Perbedaan Rata-rata Data PostTest ...................................... 183
Lampiran 31 Uji Kesamaan Dua Varians Peningkatan Nilai Pre Test dan Post
Test ............................................................................................. 187
Lampiran 32 Uji Perbedaan Rata-rata Peningkatan Nilai Pre Test dan Post Test 189
Lampiran 33 Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........ 191
Lampiran 34 Uji Normalitas Nilai Aktivitas Siswa ......................................... 195
Lampiran 35 Uji Kesamaan Dua Varians Nilai Aktivitas Siswa ...................... 196
Lampiran 36 Uji Perbedaan Rata-rata Nilai Aktivitas Siswa .......................... 198
Lampiran 37 Indikator Penilaian Afektif ........................................................ 200
Lampiran 38 Indikator Penilaian Psikomotorik ............................................... 211
Lampiran 39 Uji Normalitas Nilai Afektif dan Psikomotorik Siswa ............... 222
Lampiran 40 Uji Homogenitas Nilai afektif dan Psikomotorik Siswa ............. 223
Lampiran 41 Uji Perbedaan Hasil Nilai afektif dan Psikomotorik Siswa ....... 225
Lampiran 42 Validasi Ahli (Expert Judgement’s) ............................................ 230
Lampiran 43 Surat Tugas Pembimbing Skripsi ................................................ 232
Lampiran 44 Surat Tugas Seminar Proposal Skripsi ........................................ 233
Lampiran 45 Berita Acara Seminar Proposal ................................................... 234
Lampiran 46 Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 235
Lampiran 47 Surat Ijin Selesai Penelitian ......................................................... 236
Lampiran 48 Surat Keterangan Selesai Bimbingan .......................................... 237
Lampiran 49 Transkip Nilai Sementara ............................................................ 238
Lampiran 50 Dokumentasi ............................................................................... 239
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan idealnya harus mampu
melakukan proses edukasi, sosialisasi, dan transformasi. Dengan kata lain,
sekolah yang bermutu adalah sekolah yang mampu berperan sebagai proses
edukasi (proses pendidikan yang menekankan pada kegiatan mendidik dan
mengajar), proses sosialisasi (proses bermasyarakat terutama bagi anak
didik), dan wadah proses transformasi (proses perubahan tingkah laku ke
arah yang lebih baik/ lebih maju).
SMK Negeri 7 Semarang merupakan salah satu sekolah negeri yang
mempunyai input atau masukan siswa yang memiliki prestasi belajar yang
sudah baik. Dalam wawancara dengan guru mata pelajaran Mekanika
Teknik kelas X semester gasal di SMK Negeri 7 Semarang tahun pelajaran
2014/2015 menunjukkan bahwa pencapaian kompetensi mata pelajaran
mekanika teknik siswa kurang memuaskan. Hal tersebut dapat dilihat dari
data pelaksanaan tes Mekanika Teknik yang dilakukan oleh guru pengampu
mata pelajaran selama semester satu pada siswa kelas X TKBB 1 dan X
TKBB 2. Tes dilaksanakan sebanyak empat kali. Hasil dari tes tersebut
dapat dilihat pada tabel 1.
Jenis
Tes
Persentase Nilai
X TKBB 1 X TKBB 2
< KKM (kriteria Ketuntasan
Minimal)
> KKM (kriteria Ketuntasan
Minimal)
< KKM (kriteria Ketuntasan
Minimal)
> KKM (kriteria Ketuntasan
Minimal)
Tes 1 40,50% 59,50% 37,50% 62,50%
Tes 2 30,00% 70,00% 35,50% 64,50%
Tes 3 25,75% 74,25% 20,00% 80,00%
Tes 4 35,00% 65,00% 30,75% 69,25%
Rata-
rata 32,81% 67,19% 30,94% 69,06%
Tabel 1. Data Nilai Semester Satu Kelas X TKBB 1 dan X TKBB 2
Sumber: Data Nilai Guru Pengampu Mata Pelajaran Mekanika Teknik Tahun 2014
2
Mata pelajaran Mekanika Teknik merupakan salah satu mata
pelajaran pokok yang harus dikuasai siswa Teknik Konstruksi Batu
Beton SMK Negeri 7 Semarang, karena Mekanika Teknik merupakan
pengetahuan dasar teknik bangunan yang sangat penting untuk dipelajari.
Hal ini disebabkan karena teori – teori dasar perhitungan kekuatan
bangunan itu yang terkandung di dalam mata pelajaran mekanika teknik.
Apabila siswa tidak atau kurang memahami materi mekanika teknik
maka siswa akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran
pengembangan salanjutnya yang berhubungan dengan konstruksi
bangunan tersebut.
Diduga aktivitas belajar pada mata pelajaran Mekanika Teknik di
SMK Negeri 7 Semarang ini dirasakan terlalu monoton dan kurang ada
variasi sehingga dianggap kurang menarik bagi siswa. Siswa hanya duduk
berjam-jam dengan mencurahkan perhatian dan pikiran pada suatu pokok
bahasan, baik yang disampaikan guru maupun yang sedang dihadapi di
meja belajar. Kegiatan ini hampir selalu dirasakan sebagai beban bagi
siswa daripada upaya aktif untuk memperdalam ilmu.
Diduga mereka dalam mengikuti pelajaran di sekolah tidak lebih
sekedar rutinitas untuk mengisi daftar hadir, mencari nilai, dan tanpa
diiringi kesadaran untuk mengerjakan seluruh tugas-tugas sekolah,
menambah wawasan ataupun mengasah keteramplan akibatnya banyak
siswa yang kurang aktif dan hasil belajarnya kurang memuaskan. Hal ini
dapat dilihat dari data nilai guru pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik
kelas X Teknik Konstruksi Batu Beton SMK N 7 Semarang semester I.
Dari rata-rata nilai guru dari tabel 1 didapatkan bahwa yang memenuhi
standar nilai KKM SMK Negeri 7 Semarang hanya 67,19% untuk kelas
TKBB 1 dan 69,06% untuk kelas TKBB 2. Dengan kriteria nilai kurang
(0,00-2,30), nilai cukup (2,31-2,67), nilai baik (2,68-3,00). Standar
ketuntasan belajar jika siswa mampu mencapai nilai minimal 2,67 untuk
semua kompetensi, sedangkan ketuntasan belajar klasikal tercapai jika
3
100% siswa dalam satu kelas sudah mampu mencapai nilai minimal 2,67
atau mampu mencapai standar ketuntasan belajar (Standar nilai di SMK
Negeri 7 Semarang).
Belum tercapainya harapan yaitu ketuntasan belajar secara
klasikal diduga dikarenakan ada beberapa faktor selain dari apa yang
telah dijelaskan diatas, antara lain : (1) tingkat pemahaman siswa terhadap
materi rendah, (2) Siswa kurang serius dalam belajar di kelas, (3) siswa
kurang latihan soal, (4) pembelajaran yang selama ini dilakukan
cenderung monoton yaitu hanya menggunakan metode ceramah, belum
divariasikan dengan metode lain, (5) pelaksanaan pembelajaran
cenderung kurang melibatkan siswa, (6) media pembelajaran yang
digunakan hanya berupa papan tulis .
Guru harus melakukan upaya-upaya untuk mengatasi masalah
tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
mengembangkan variasi metode pembelajaran. Seiring masih
diberlakukannya kurikulum 2013 di SMK Negeri 7 Semarang ini dimana
siswa dituntut untuk bersikap aktif, kreatif dan inovatif dalam
menanggapi setiap pelajaran yang diajarkan. Sikap aktif, kreatif, dan
inovatif terwujud dengan menempatkan siswa sebagai subyek pendidikan.
Peran guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sumber utama
pembelajaran.(Djoko Matuali : 2013).
Menurut Tim MKPBM (Mata Kuliah Proses Belajar Mengajar)
Jurusan Pendidikan Matematika dari Universitas Pendidikan Indonesia
menyebutkan model pembelajaran kooperatif sangat efektif untuk
membuat siswa aktif belajar dalam kelompok dengan nuansa kompetitif
antar kelompok belajar.
Tujuan dari penerapan model pembelajaran kooperatif paling tidak
mempunyai tiga tujuan penting, yaitu: hasil belajar akademik,
penerimaan terhadap keberagaman, pengembangan keterampilan
kooperatif (Muslimin Ibrahim dkk 2000:7).
4
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif merupakan model pembelajaran dimana siswa saling
bekerjasama dalam kelompok dan saling membantu dalam memahami
materi pelajaran. Dengan pelajaran kooperatif memungkinkan siswa
belajar lebih aktif, serta dapat memenuhi kebutuhan siswa secara optimal
guna pencapaian tujuan belajar. Dalam hal ini siswa bekerjasama dan
belajar dalam kelompok serta bertanggung jawab pula terhadap kegiatan
belajar siswa lain dalam kelompoknya (Budiyono:2004)
Beberapa model pembelajaran kooperatif telah dikembangkan
oleh para ahli, diantaranya adalah metode pembelajaran TGT (Teams-
Games-Tournaments). Metode Pembelajaran TGT (Teams-Games-
Tournaments) adalah metode pembelajaran kooperatif dengan strategi
kelompok belajar yang terdiri 4-6 siswa yang heterogen kemampuan
belajarnya, ada siswa yang kemampuan belajarnya tinggi, sedang maupun
rendah. Dalam kelompok tersebut ada tanggung jawab bersama, jadi
setiap anggota saling membantu untuk menutupi kekurangan temannya.
Ada proses diskusi, saling bertukar pendapat, pembelajaran teman sebaya,
kepemimpinan dalam mengatur pembelajaran dikelompoknya yang
dibalut dalam suatu kompetisi Turnamen Akademik.
Adapun beberapa kelebihan Metode pembelajaran TGT menurut
(Irvan Zaky : 2012) dibandingkan dengan Metode pembelajaran lainnya
diantaranya adalah : (1) Siswa lebih temotivasi untuk belajar agar dapat
memberikan dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (2)
Meningkatkan interaksi siswa secara aktif dan melibatkan segenap
kemampuan yang dimiliki siswa (3) Menuntut rasa tanggung jawab siswa
untuk berbuat terbaik bagi kelompoknya (4) Meningkatkan prestasi
belajar siswa.
Dipilihnya mata pelajaran mekanika teknik dengan menggunakan
metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT)
sebagai penelitian tidak lepas dari kurangnya keaktifan siswa di kelas
sehingga menjadikan hasil belajar yang kurang optimal pada mata
5
pelajaran tersebut dan karakteristik dari model pembelajaran Teams
Games Tournaments (TGT) yaitu seperti model pembelajaran yang
dibalut dalam sebuah permainan yang berbentuk turnamen akademik
dimana dalam sebuah turnamen membutuhkan pemenang serta dari
turnamen tersubut pertanyaan dan jawaban adalah sebuah kunci sehingga
dibutuhkan pertanyaan dan jawaban yang sudah pasti kebenarannya. Dan
pada hal itu, mata pelajaran mekanika teknik sangat cocok dengan
karakteristik model Pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT).
Metode Pembelajaran TGT telah diteliti oleh beberapa penelti
sebelumnya diantaranya ”Peningkatan prestasi belajar siswa melalui
penerapan Metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournaments (TGT) pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi
Bangunan (PDKB) Batu Kelas X TKB SMK Negeri 2 Surakarta” oleh
Arina Mujauharotun (2010), dalam penelitiannya dikatakan bahwa
penggunaan Metode Pembelajaran TGT dapat meningkatkan Prestasi
belajar siswa dari 60% menjadi 95%. Rindang Elis Fitriyanti (2012)
dalam skripsinya yang berjudul, “Penerapan Teams Games Tournaments
(TGT) untuk meningkatkan kompetensi belajar Mengubah Pola Busana
wanita pada siswa kelas X SMK Negeri Pengasih” mengatakan bahwa (1)
Penerapan Metode Pembelajaran TGT dapat terlaksana dengan baik (2)
Peningkatan kompetensi mengubah pola gaun ditunjukan dengan
pencapaian nilai kompetensi siswa yang memenuhi KKM. Pencapaian
kompetensi mengubah pola gaun pada sebelum perlakuan Metode TGT
dari 59,4% menjadi 96,875%. Penelitian-penelitian tersebut menunjukan
bahwa penerapan Metode pembelajaran TGT dapat meningkatkan hasil
belajar dan keaktifan siswa.
6
Mencermati dari apa yang telah dijabarkan di atas , maka
dilakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Penerapan Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams-Games-Tournament)
Terhadap Peningkatan Keaktifan Siswa Mata Pelajaran Mekanika
Teknik Kelas X Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton SMK N 7
Semarang Tahun Ajaran 2014/2015”.
1.2. Batasan Masalah
Agar permasalahan menjadi efektif jelas dan terpusat serta
tujuan penelitian dapat tercapai, maka penelitian ini dibatasi pada upaya
mengetahui keaktifan siswa, dan peningkatan hasil belajar melalui Metode
pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT). Penelitian ini akan
dilakukan pada mata pelajaran Mekanika Teknik kelas X Program Keahlian
Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 7 Semarang Tahun ajaran
2014/2015 pada kompetensi dasar menganalisis dan menghitung
Konstruksi Balok Sederhana (sendi dan rol) pada materi balok beban
merata dan beban terpusat.
Batasan masalah diterapkan untuk menghindari perkembangan
permasalahan. Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi :
1) Keaktifan siswa dalam penelitian ini dibatasi pada 5M (Mengamati,
Menanya, Mengeksplorasi, Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan)
melalui penggunaan metode pembelajaran Teams Games Tournaments
(TGT).
2) Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) pada mata pelajaran
Mekanika Teknik kelas X SMK Negeri 7 Semarang.
3) Penguasaan pokok bahasan materi menganalisis dan menghitung
konstruksi balok sederhana dengan menggunakan metode
pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) pada mata pelajaran
Mekanika Teknik kelas X SMK Negeri 7 Semarang
7
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka dapat
diidentifikasikan rumusan masalah. Adapun rumusan masalah tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Apakah dengan menggunakan Metode pembelajaran tipe TGT dapat
meningkatkan keaktifan siswa ?
2. Apakah dengan menggunakan Metode pembelajaran tipe TGT dapat
meningkatkan hasil belajar siswa ?
3. Apakah dengan menggunakan Metode pembelajaran tipe TGT dapat
membantu siswa menguasai materi menganalisis dan menghitung
konstruksi balok sederhana siswa kelas X SMK Negeri 7 Semarang ?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan penelitian diatas, maka dapat dirumuskan
beberapa tujuan penelitian ini sebagai berikut:.
1. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
mekanika teknik dengan metode TGT pada siswa kelas X Jurusan
Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 7 Semarang Tahun
Pelajaran 2014/2015
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode TGT pada mata pelajaran mekanika teknik pada
siswa kelas X Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 7
Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.
3. Untuk mengetahui penguasaan materi menganalisis dan menghitung
konstruksi balok sederhana dengan menggunakan metode TGT melalui
nilai ketuntasan yang didapat siswa kelas X Program Keahlian Teknik
Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 7 Semarang.
8
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara
teoritis maupun praktis.
1) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2) Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis
dan dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapat dari bangku
kuliah serta dapat digunakan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Teknik Bangunan di Universitas Negeri Semarang.
b. Bagi Siswa
1) Meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.
2) Meningkatkan hasil belajar dan menambah pemahaman siswa
dalam kegiatan pembelajaran.
c. Bagi Guru
Membantu guru lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
d. Bagi Sekolah
1) Bahan kajian untuk mengembangkan proses pembelajaran di
SMK Negeri 7 Semarang.
2) Meningkatkan kualitas pembelajaran.
1.6. Sistematika Skripsi
Secara garis besar penulisan skripsi ini dibagi ini menjadi 3 bagian
yaitu bagian awal, isi, dan bagian akhir.
1) Bagian Awal
Bagian awal skripsi meliputi: judul, abtrak, lembar pengesahan, motto,
dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar
dan daftar lampiran.
9
2) Bagian Isi
Isi skripsi disajikan dalam lima bab dengan beberapa sub bab pada tiap
babnya.
BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini berisi gambaran mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan
masalah, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II :Landasan Teori
Bagian ini mengemukakan tentang landasan teori yang
mendukung dalam pelaksanaan penelitian.
BAB III : Metode Penelitian
Berisi tentang tempat dan waktu penelitian, metode penelitian
dan teknik pengumpulan data.
BAB IV : Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Pada bab ini mencakup analisis data penilitian serta
pembahasannya.
BAB V :Penutup
Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang
relevan dengan penelitian yang telah dilaksanakan.
3) Bagian akhir
Bagian akhir skripsi berisikan daftar pustaka dan lampiran-lampiran
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Belajar
Pendidikan pada dasarnya usaha sadar untuk menumbuh
kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara
mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka.
Menurut Hamalik (2003:28) mengemukakan bahwa “belajar adalah
suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan
lingkungan”. Didalam interaksi antar individu dengan lingkungan maka
terjadi serangkaian pengalaman-pengalaman belajar.
Sardiman (2008:20) juga mengungkapkan bahwa “belajar itu
senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru, dan lainnya”. Dilanjutkan menurut Pidarta
(2007:206) berpendapat bahwa “belajar adalah perubahan perilaku yang
relative permanen sebagai hasil pengalaman (bukan hasil perkembangan,
pengaruh obat, atau kecelakaan) dan bias melaksanakannya pada
pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikannya kepada orang
lain”.
Menurut Muhibbin (2007:63) berpendapat bahwa “Belajar
merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu
sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika
berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri”.
Belajar tidak hanya melakukan perubahan pada diri manusia tetapi
belajar memiliki tujuan harus dicapai. Sehingga pada saat manusia
mengalami proses belajar harus dilakukan dengan sungguh-sungguh agar
11
proses belajar yang dilakukan mampu mengubah tingkah laku menjadi
lebih baik.
Peneliti dapat mengambil pendapat dari beberapa ahli mengenai
belajar dan dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah
laku pada seseorang yang positif dan proses menambah ilmu pengetahuan
yang didapatkan dari pengalaman dan latihan.
Belajar merupakan proses, belajar terjadi karena didorong kebutuhan
dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari
berbagai komponen belajar. Serta belajar merupakan bentuk pengalaman,
dan pengalaman merupakan hasil dari interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya.
2.2. Aktivitas Siswa
Aktivitas merupakan prinsip atau asa yang sangat penting di dalam
interaksi belajar mengajar. Menurut Montessori dalam kutipan Sardiman
(2008:96) berpendapat bahwa, “yang lebih banyak melakukan aktivita
didalam pembentukan diri adalah anak itu sendiri, sedangkan pendidik
memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan yang akan
diperbuat oleh anak didik”. Ditambahkan Rousseau dalam kutipan
Sudirman (2008:96-97) memberikan penjelasan bahwa, “segala
pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman
sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang
disediakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis”.
Dalam kegiatan belajar diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas
proses belajar tidak dapat berlangsung dengan baik. Aktivitas siswa tidak
cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim pada
sekolah-sekolah lainnya.
Dalam pembelajaran perlu diperhatikan bagaimana keterlibatan
siswa dalam pengorganisasian pengetahuan, apakah mereka aktif atau
pasif. Pembelajaran efektif menyediakan kesempatan belajar sendiri atau
melakukan aktivitas sendiri. Siswa dapat melakukan banyak aktivitas
12
selama mengikuti pembelajaran. Paul B. Dierich (dalam Sardiman,
2008:101) menggolongkan aktivitas siswa dalam pembelajara antara lain:
a. Visual activities (aktivitas-aktivitas melihat), misalnya membaca,
melihat gambar, mengamati orang lain bekerja, bermain,
eksperimen,demonstrasi, dan pameran.
b. Oral activities (aktivitas-aktivitas lisan), seperti mengemukakan
pendapat, fakta, menghubungkan kejadian, mengajukan
pertanyaan,memberi saran, wawancara, diskusi, interupsi.
c. Listening activities (aktivitas-aktivitas mendengarkan),
misalnyamendengarkan penyajian bahan, percakapan, diskusi, radio.
d. Writing activities (aktivitas-aktivitas menulis), seperti menulis cerita,
karangan, rangkuman, laporan, angket, menyalin, mengerjakan
tes,mengisi angket.
e. Drawing activities (aktivitas-aktivitas menggambar),
misalnyamenggambar, membuat grafik, peta, diagram.
f. Motor activities (aktivitas-aktivitas gerak), antara lain melakukan
percobaan, melaksanakan pemeran, membuat model, menari,
bermain,berkebun.
g. Mental activities (aktivitas - aktivitas mental), misalnya menanggapi,
mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat
hubungan,mengambil keputusan.
h. Emotional activities (aktivitas-aktivitas emosional), seperti
menaruhminat, gembira, merasa bosan, bersemangat, berani, tenang,
gugup.
Jadi dapat disimpulkan aktivitas siswa adalah segala bentuk kegiatan
siswa yang menimbulkan perubahan sikap belajar dalam proses
pembelajaran yang dapat diartikan, perubahan sebagai hasil belajar dan
siswa memperoleh perubahan sikap yang berbeda tergantung pada
penerimaan pengetahuan, pemahaman, dan konsep yang diserap ketika
kegiatan pembelajaran berlangsung.
13
Indikator aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan model
TGT pada mata Mekanika Teknik dengan kompetensi dasar Menganalisis
dan Menghitung Konstruksi Balok Sederhana, sebagai berikut:
1. Mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran (emotional
activities)
2. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru tentang
jenis-jenis dudukan dan tumpuan, dan sendi rol, konstruksi
balok sederhana dengan macam-macam beban ditampilkan
melalui media power point (listening activities, visual activities)
3. Mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan guru (oral
activities)
4. Memetakan siswa dengan membuat kelompok 4-6 orang dengan
setiap anggota kelompok terdapat siswa yang bermacam-macam
kemampuan. (motor activities)
5. Mengelompok dengan teman (motor activities)
6. Menemui dan mendengarkan penjelasan guru tentang materi dan
permasalahan yang akan didiskusikan kelompok (motor
activities, listening activities)
7. Ketua kelompok menjelaskan materi dan anggota lain
memperhatikanmateri (oral activities, listening activities)
8. Berdiskusi dengan teman, membahas permasalahan yang
diberikan guru (oral activities, writing activities)
9. Melaksanakan Permainan dan mengikuti permainan dalam kelas
serta pengundian head to head kelompok.
10. Mempersiapkan diri masing-masing kelompok untuk
menghadapi turnamen akademik (motor activities)
11. Menerima dan menjawab soal kemudian mempresentasikan
kepada seluruh siswa di kelas (motor activities, writing
activities, oral activities, emotional activities)
12. Menyimpulkan materi pembelajaran dan mengerjakan
evaluasi(writing activities)
14
2.3. Hasil Belajar
Proses belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku dan
terjadi karena hasil pengalaman. Dapat dikatakan terjadi proses belajar
apabila seseorang menunjukkan tingkah laku yang berbeda. Mengenai
perubahan itu, menurut Bloom dalam kutipan Sardiman (2008:23), meliput
tiga ranah/matra, yaitu :kognitif, afektif, dan psikomotorik. Masing-
masing matra atau domain dirinci lagi menjadi beberapa jangkauan
kemampuan (level of competence), yaitu :
a. Kognitif Domain
Pada dasarnya Ranah Kognitif adalah kemampuan intelektual
siswa dalam berpikir, menegtahui dan memecahkan masalah. Menurut
Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk
dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan
kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal,
memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan
mengevaluasi Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau
jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan
jenjang yang paling tinggi. Berikut adalah kenam jenjang ranah
kognitif:
Gambar 1. 6 Aspek Ranah Kognitif
Sumber : Taksonomi Bloom, 2011
EVALUASI
SINTESIS
ANALISIS
PENERAPAN
PEMAHAMAN
PENGETAHUAN
15
1) Knowladge (Pengetahuan)
Pengetahuan (Knowledge) Adalah kemampuan seseorang
untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali
tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan sebagainya, tanpa
mengharapkan kemampuan untuk menggunkannya.
Pengetahuan atau ingatan di sebut sebagai proses berfikir yang
paling rendah.
2) Comprehension (Pemahaman)
Pemahaman (Comprehension) Adalah kemampuan untuk
mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui
dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui
tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi.
Seseorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia
dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih
rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri.
3) Application (Aplikasi)
Aplikasi (Application) Adalah kemampuan menggunakan
atau menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang
baru dan menyangkut penggunaan aturan dan prinsip.
Penerapan merupakan tingkat kemampuan berfikir yang lebih
tinggi daripada pemahaman
4) Analysis (Analisis)
Analisis (Analysis) Adalah kemampuan untuk merinci atau
menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian
yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara
bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor
lainnya
5) Synthesis (Sintesis)
Sintesis (Synthesis) Adalah kemampuan berfikir yang
merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis. Sisntesis
16
merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau
unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu
pola yang yang berstruktur atau berbentuk pola baru.
6) Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi (Evaluation) Adalah merupakan jenjang berpikir
paling tinggi dalam ranah kognitif dalam taksonomi Bloom.
Penilian/evaluasi disini merupakan kemampuan untuk membuat
pertimbangan terhadap suatu kondisi, misalnya jika seseorang
dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan mampu
memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan-
patokan atau kriteria yang ada.
b. Affective Domain
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.
Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap,
emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang
dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki
kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan
tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku.Ranah afektif
menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:
1) Receiving (Penerimaan)
Penerimaan atau Receiving adalah kepekaan seseorang dalam
menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada
dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain.
Termasuk dalam jenjang ini misalnya adalah: kesadaran dan
keinginan untuk menerima stimulus, mengontrol dan menyeleksi
gejala-gejala atau rangsangan yang datang dari luar. Receiving
atau attenting juga sering diberi pengertian sebagai kemauan
untuk memperhatikan suatu kegiatan atau suatu objek. Pada
jenjang ini peserta didik dibina agar mereka bersedia menerima
nilai atau nilai-nilai yang di ajarkan kepada mereka, dan mereka
17
mau menggabungkan diri kedalam nilai itu atau meng-
identifikasikan diri dengan nilai itu.
2) Responding (memberikan respon)
Tanggapan atau Responding mengandung arti “adanya
partisipasi aktif”. Jadi kemampuan menanggapi adalah
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikut
sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan
membuat reaksi terhadapnya salah satu cara. Jenjang ini lebih
tinggi daripada jenjang receiving.
3) Valuing (menilai)
Menilai atau menghargai artinya memberikan nilai atau
memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek.
Dalam kaitan dalam proses belajar mengajar, peserta didik disini
tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan tetapi mereka
telah berkemampuan untuk menilai konsep atau fenomena, yaitu
baik atau buruk. Bila suatu ajaran yang telah mampu mereka nilai
dan mampu untuk mengatakan “itu adalah baik”, maka ini berarti
bahwa peserta didik telah menjalani proses penilaian.
4) Organization (organisasi)
Pengorganisasian (Organization) Mengatur atau
mengorganisasikan artinya mempertemukan perbedaan nilai
sehingga terbentuk nilai baru yang universal, yang membawa
pada perbaikan umum. Mengatur atau mengorganisasikan
merupakan pengembangan dari nilai kedalam satu sistem
organisasi, termasuk didalamnya hubungan satu nilai denagan
nilai lain., pemantapan dan perioritas nilai yang telah dimilikinya
5) Characterization (karakterisasi)
Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a
Value or Value Complex) Ini lebih mengacu kepada karakter dan
daya hidup sesorang. Tujuan dalam kategori ini ada hubungannya
dengan keteraturan pribadi, sosial dan emosi jiwa. Yaitu
18
keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh
seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah
lakunya. Nilai itu telah tertanam secara konsisten pada sistemnya
dan telah mempengaruhi emosinya. Pada jenjang ini peserta didik
telah memiliki sistem nilai yang mengontrol tingkah lakunya
untuk waktu yang lama, sehingga membentu karakteristik “pola
hidup” tingkah lakunya menjadi lebih konsisten, menetap dan
lebih mudah diperkirakan
c. Psychomotor Domain
Ranah psikomotor adalah kemampuan yang dihasilkan oleh
fungsi motorik manusia yaitu berupa keterampilan untuk melakukan
sesuatu. Keterampilan melakukan sesuatu tersebut, meliputi
keterampilan motorik, keterampilan intelektual, dan keterampilan
sosial. Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, namun
dibuat oleh ahli lain tetapi tetap berdasarkan pada domain yang dibuat
Bloom. Ranah psikomotorik ini dikembangkan oleh Simpson, dan
klasifikasi ranah psikomotorik tersebut adalah:
1) Perception (Persepsi)
Persepsi (Perception) Penggunaan alat indera untuk
menjadi pegangan dalam membantu gerakan. Persepsi ini
mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang
tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan
pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing
rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu
reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya ransangan
(stimulasi) dan perbedaan antara seluruh rangsangan yang ada.
2) Kesiapan (Set)
Kesiapan mencakup kemampuan untuk menempatkan
dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau
19
rangakaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk
kesiapan jasmani dan rohani.
3) Guided Response (Respon Terpimpin)
Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang
kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-
coba.
4) Mekanisme (Mechanism)
Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari
sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap. Ini mencakup
kemampuan untuk melakukan suatu rangakaian gerakan
dengan lancer karena sudah dilatih secukupnya tanpa
memperhatikan contoh yang diberikan
5) Respon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response)
Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya
terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. Gerakan
kompleks mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu
ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan
lancar, tepat dan efisien. Adanya kemampuan ini dinyatakan
dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan
menggabungkan beberapa subketrampilan menjadi suatu
keseluruhan gerak-gerik yang teratur.
6) Penyesuaian (Adaptation)
Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat
disesuaikan dalam berbagai situasi. Adaptasi ini mencakup
kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan
poila gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan
menunjukkan taraf ketrampilan yang telah mencapai
kemahiran.
7) Penciptaan (Origination)
Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan
situasi atau permasalahan tertentu. Penciptaan atau kreativitas
20
adalah mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola
gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan
inisiatif sendiri.
Selain Sympson, Dave juga mengemukakan pendapat terkait
domain psikomotor, Khusus keterampilan psikomotorik Dave (1967),
membaginya dalam lima jenjang, yaitu: peniruan, penggunaan, ketepatan,
perangkaian, dan naturalisasi. Klasifikasi ranah psikomotor dijabarkan
sebagai berikut :
1) Peniruan (Imitation)
Adalah mengamati perilaku dan pola setelah orang lain. Kinerja
mungkin kualitas rendah.
2) Penggunaan (Manipulation)
Adalah mampu melakukan tindakan tertentu dengan mengikuti
instruksi dan berlatih.
3) Ketepatan (Precision)
Adalah mengulangi pengalaman serupa agar menuju perubahan yang
ke arah yang lebih baik.
4) Perangkaian (Articulation)
Adalah koordinasi serangkaian tindakan, mencapai keselarasan dan
konsistensi internal.
5) Naturalisasi (Naturalitation):
Setelah kinerja tingkat tinggi menjadi alami, tanpa perlu berpikir
banyak tentang hal itu.
Dari ketiga ranah yang telah dikemukakan oleh Bloom yaitu ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik maka Metode TGT dapat dilihat dari
ketiga ranah tersebut diatas yaitu :
1. Ranah Kognitif
Dalam rencana pelaksanaan pemebelajaran pada ranah ini,
didukung dengan kompetensi dasar yang akan dijadikan penelitian
21
yaitu Menganalisis konstruksi balok sederhana (sendi dan rol) dan
Menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol) maka ranah ini
masuk kategori yaitu ranah kognitif.
Dalam hal ini siswa diharapkan dapat meganalisis konstruksi
balok sederhana. Yang dimaksud menganalisis disini adalah siswa
mampu untuk merinci atau menguraikan suatu konstruksi balok
sederhanan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu
memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang
satu dengan faktor-faktor lainnya
Selain menganalisis, ada pula kompetensi dasar menghitung.
Tujuan dari tercapainya kemampuan siswa untuk menghitung
konstruksi balok sederhana ini yaitu salah satunya mencapai batas
minimal KKM untuk SMK Negeri 7 Semarang ini yang telah
disepakati yaitu 2,67.
2. Ranah Afektif
Diharapkam dari metode pembelajaran TGT ini kemampuan
kognitif siswa dapat meningkat yaitu dengan ditandai tinggi nya nilai
yang diperoleh sehingga apabila nilai yang diperoleh siswa itu tinggi
maka kemampuan afektif siswa dapat meningkat juga seperti
perubahan kemampuan penerimaan daya tangkap terhadap materi
maupun respon yang keluar dari siswa saat pelajaran tengah
berlangsung dapat meningkat sehingga kemampuan afektif pun dapat
dicapai.
3. Ranah Psikomotorik
Diharapkam dari metode pembelajaran TGT ini kemampuan
motorik seperti kemampuan menjadi ketua dan anggota dalam
turnamen beregu ini bisa meningkat karena disetiap masing-masing
tugas terdapat penanggungjawabnya sendiri atau dapat dikatakan
kemampuan berorganisaspun akan muncul pada metode pembelajaran
TGT.
22
2.4. Pendekatan Scientific
2.4.1. Konsep Pendekatan Scientific dalam Kurikulum 2013
Pada penerapan (implementasi Kurikulum 2013) di sekolah, guru
salah satunya harus menggunakan pendekatan ilmiah (scientific), karena
pendekatan ini lebih efektif hasilnya dibandingkan pendekatan tradisional.
2.4.2. Kriteria Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)
Sebuah pendekatan pembelajaran sehingga dapat dikatakan sebagai
pendekatan ilmiah atau pembelajaran scientific, apabila:
1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-
kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa
terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau
penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis,
dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan
masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik
dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari
materi pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami,
menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan
objektif dalam merespon materi pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
23
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun
menarik sistem penyajiannya.
2.4.3. Langkah-Langkah Pembelajaran pada Pendekatan
Scientific (Pendekatan Ilmiah)
Proses pembelajaran yanag mengimplementasikan pendekatan
scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan
(kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Dengan proses pembelajaran
yang demikian maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik
yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Gambar 2. Pendekatan Scientific dan 3 ranah yang disentuh
Adapun penjelasan dari diagram pendekatan
pembelajaran scientific (pendekatan ilmiah) dengan menyentuh
ketiga ranah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Ranah sikap yang menyentuh transformasi substansi atau
materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”
2. Ranah keterampilan yang menyentuh transformasi substansi
atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
Sikap
(Tahu Mengapa)
Ketrampilan
(Tahu Bagaimana)
Produktif
Inovatif
Kreatif
afektif
Pengetahuan
(Tahu Apa)
24
3. Ranah pengetahuan yang menyentuh transformasi substansi
atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
4. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara
kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan
manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk
hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang
meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
5. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern
dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
6. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran
sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya,
menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata
pelajaran atau dikenal dengan 5M.
Langkah-langkah pembelajaran scientific meliputi:
Gambar 3. Langkah-langkah pendekatan Scientific
2.5. Metode Pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)
Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT)
adalah salah satu tipe atau Metode pembelajaran kooperatif yang mudah
diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan
status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya yang mengandung
unsur permainan dan penguatan. TGT merupakan tipe pembelajaran
kooperatif yang menggabungkan kegiatan belajar kelompok dengan
kompetisi kelompok. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang
Observing
(Mengamati)
Questioning
(Menanya)
Asociating
(Menalar)
Experimenting
(Mencoba)
Networking
(Membentuk
jejaring)
25
dalam pembelajaran kooperatif Metode TGT memungkinkan siswa dapat
belajar rileks disamping menumbuhkan tanggungjawab, kerjasama,
persaingan sehat, dan keterlibatan belajar
2.5.1 Komponen Utama Metode Pembelajaran TGT:
2.5.1.1.Class- Presentation (Presentasi Kelas)
Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi dalam
penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pembelajaran langsung,
diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus
benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan
guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja
kelompok dan pada saat game, karena skor game akan menentukan skor
kelompok.
2.5.1.2.Team (Kelompok)
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 6 orang siswa yang
anggotanya heterogen dilihat dari hasil akademik, jenis kelamin dan ras
atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama
teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota
kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game dan
turnamen. Pada tahap ini siswa belajar bersama dengan anggota
kelompoknya untuk menyelesaikan tugas dan soal yang diberikan.Siswa
diberikan kebebasan untuk belajar bersama dan saling membantu dengan
teman dalam kelompok untuk mendalami materi pelajaran.Selama belajar
kelompok, guru berperan sebagai fasilitator dengan mengarahkan siswa
yang mengalami kesulitan dalam penyelesaian tugas, serta memandu
berfungsinya kelompok belajar.
2.5.1.3.Game (Permainan)
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk
menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar
26
kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana
bernomor. Siswa memilih kartu bernomor yang memuat satu pertanyaan,
kemudian kelompok yang berperan sebagai pemain mencoba menjawab
pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Kelompok lain diperbolehkan
merebut pertanyaan yang tidak dapat dijawab atau jawabannya salah.
Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini
yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.
2.5.1.4.Tournament (Kompetisi)
Turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit
setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan
lembar kerja.Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa
meja turnamen. Siswa masing-masing kelompok dari tingkat akademik
tertinggi sampai tingkat terendah dikelompokkan bersama siswa dari
kelompok lain yang mempunyai tingkat akademik sama untuk membentuk
satu kelompok turnamen yang homogen. Siswa dari masing-masing
kelompok bertanding untuk menyumbangkan poin tertinggi bagi
kelompoknya. Dalam turnamen ini, siswa yang memiliki kemampuan
akademik sedang atau rendah dapat menjadi siswa yang mendapat poin
tertinggi dalam kelompok turnamennya.Poin dari perolehan setiap anggota
kelompok diakumulasikan dalam poin kelompok. Berikut bagan
pelaksaan turnamen dalam TGT:
KELOMPOK B B-1 B-2 B-3 B-4
Tinggi Sedang Sedang Rendah
KELOMPOK C C-1 C-2 C-3 C-4
Tinggi Sedang Sedang Rendah
Meja Turnamen
1
Meja Turnamen
2
Meja Turnamen
3
Meja Turnamen
4
KELOMPOK A A-1 A-2 A-3 A-4
Tinggi Sedang Sedang Rendah
27
Gambar 4 Bagan Penempatan Peserta Turnamen
(Robert E.Slavin, 1995 : 86)
2.5.1.5. Team Recognize (Penghargaan Kelompok)
Dalam pembelajaran kooperatif, penghargaan diberikan untuk
kelompok bukan individu, sehingga keberhasilan kelompok ditentukan
oleh keberhasilan setiap anggotanya. Penghargaan kelompok diberikan
atas dasar rata-rata poin kelompok yang diperoleh dari game dan
turnamen dengan kriteria yang telah ditentukan, sebagai berikut:
Tabel 2. Kriteria Penghargaan Kelompok
Rata-rata point Kelompok Penghargaan Kelompok
40 Kelompok Baik (Good Team)
45 Kelompok Hebat (Great Team)
50 Kelompok Super (Super Team)
Sumber : Robert E.Slavin (1995 : 90)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang,
masing-masing tim akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-
rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapat julukan
sesuai poin yang diperoleh.Persiapan yang dilakukan dalam
pembelajaran yaitu meliputi persiapan materi, penetapan siswa dalam
tim, dan penetapan siswa dalam meja turnamen.
2.5.2. Uraian Kegiatan:
2.5.2.1.Persiapan Materi
Materi Pelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
disajikan dalam kelompok dan dalam turnamen. Bentuk rancangan
tersebut dapat dikemas dalam suatu perangkat pembelajaran yang terdiri
28
dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), materi pengajaran, lembar
kegiatan siswa (LKS), kelengkapan turnamen yang akan digunakan
dalam turnamen akademik dan tes hasil belajar yang diujikan pada akhir
pembelajaran selesai.
2.5.2.2.Penetapan Siswa dalam Tim
Setiap Tim beranggotakan 4 sampai 6 siswa yang terdiri dari
siswa pandai, sedang, dan kurang. Petunjuk yang dapat digunakan untuk
menetapkan anggota tim adalah sebagai berikut:
a. Merangking Siswa
Setelah daftar dalam kelas diperoleh dicari informasi
tentang kemampuan siswa dari skor rata-rata nilai siswa
pada tes-tes sebelumnya atau raport.Siswa diurutkan
dengan ranking dari yang berkemampuan tinggi ke
kemampuan rendah tanpa memberitahukan kepada siswa.
b. Menentukan Banyak Tim
Masing-masing tim beranggotakan 4 sampai 6 siswa.
Pedoman yang digunakan dalam menentukan banyaknya
tim adalah memperhatikan banyaknya anggota setiap tim
dan banyaknya siswa dalam kelas.
c. Penyusunan Anggota Tim
Penyusunan anggota tim berdasarkan daftar siswa
yang sudah diranking. Penyebaran siswa pada tiap-tiap tim
juga memperhatikan jenis kelamin dan kinerja siswa.
Dengan demikian keseimbangan antara tim dapat tercapai.
2.5.2.3.Penetapan Siswa dalam Turnamen
Dalam satu meja turnamen terdiri dari 3 atau 4 siswa yang
bermain atau berkompetisi dengan kemampuan seimbang atau
setara sebagai wakil dari tim yang berbeda. Dalam menetapkan
banyak anggota setiap meja turnamen sebaiknya memperhatikan
banyaknya tim yang terbentuk.
29
2.5.3. Langkah Pembelajaran TGT
2.5.3.1.Pemberian Materi Pelajaran
Pada langkah ini diperlukan beberapa perangkat
pembelajaran, yaitu materi pelajaran, dan Lembar Kerja Siswa.
Kegiatan pokok dalam langkah ini adalah mempresentasikan
pelajaran di kelas dengan memberikan diskusi materi pelajaran.
Presentasi pelajaran dibuka dengan memanfaatkan media belajar
yang cocok dengan materi yang akan dipelajari. Guru
menanyakan secara aktif konsep-konsep secara visual atau
dengan memanipulasi contoh. Mengevaluasi pemahaman siswa
dengan memberikan pertanyaan secara acak dan melanjutkan ke
langkah berikutnya setelah siswa menangkap ide utama.
2.5.3.2. Belajar Kelompok
Pada langkah ini diperlukan beberapa perangkat
pembelajaran yaitu buku paket siswa, LKS Selama belajar
kelompok, siswa berada dalam tim, tugas anggota tim yaitu
menguasai materi yang diberikan guru dan membantu teman satu
tim untuk menguasai materi tersebut. Disamping itu, guru
memberikan aturan dasar yang berkaitan dengan bagian bekerja
sama dalam tim.
2.5.3.3. Turnamen Akademik
Dalam langkah ini diperlukan perangkat pembelajaran,
yaitu lembar pertanyaan bernomor, lembar kunci jawaban
bernomor, satu set kartu bernomor, lembar pencatat skor.
Kompetisi pada meja turnamen dari 3 atau 4 anggota tim yang
berkemampuan seimbang. Nomor meja turnamen diganti dengan
nama atau huruf agar siswa tidak tahu mana meja yang tinggi dan
30
yang rendah. Bagan dari permainan dengan tiga orang dalam satu
meja turnamen adalah sebagai berikut:
Gambar 5. Bagan Permainan dengan tiga orang pemain dalam satu meja
(Robert E.Slavin, 1995 : 92)
Jika setiap siswa telah menjawab, menantang atau lewat
penantang sebelah kanan pembaca, memcocokan jawaban pada
kunci yang sesuai dan membaca dengan keras.Pemain yang
menjawab benar dapat menyimpan kartu tersebut.Jika salah,
maka mendapat hukuman untuk mengembalikan kartu yang
dimenangkan pada paknya. Jika tidak ada yang menjawab benar,
maka kartu dikembalikan pada pak.
PENANTANG PERTAMA
1. Ikut mencoba
menjawab soal
2. Menantang memberi
jawaban yang beda
dengan PEMBACA.
Jika ingin atau tidak
menantang.
3. Lewat
PENANTANG KEDUA
1. Ikut mencoba
menjawab soal
2. Menantang memberi
jawaban yang beda
dengan PEMBACA
dan PENANTANG
PERTAMA.
3. Mengambil dan
membaca jawaban soal
yang sesuai dan
menentukan pemenang
PEMBACA
1. Mengambil satu kartu dari tumpukan kartu yang
telah diacak
2. Membaca dengan keras pertanyaan
3. Mencoba menjawab pertanyaan
31
2.5.3.4.Pemindahan
Untuk babak berikutnya semuanya pindah posisi ke kiri.
Permainan berlangsung terus hingga waktu habis atau kartunya
habis. Ketika permainan berakhir, pemain mencatat jumlah kartu
yang dimenangkan pada lembar pencatat skor.
2.6. Mekanika Teknik
Mekanika Teknik adalah bidang ilmu utama yang
dipelajari di ilmu Teknik Sipil. Pokok utama dari ilmu tersebut
adalah mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang
bekerja padanya. Perilaku tersebut umumnya adalah lendutan dan
gaya-gaya (gaya reaksi dan gaya internal).
Dalam mempelajari perilaku struktur maka hal-hal yang
banyak dibicarakan adalah : stabilitas, keseimbangan gaya,
kompatibillitas antara deformasi dan jenistumpuannya elastisitas.
Dengan mengetahui gaya-gaya lendutan yang terjadi maka
selanjutnya struktur tersebut dapat direncanakan atau
diproporsikan dimensinya berdasarkan material yang digunakan
sehingga aman dan nyaman (lendutannya tidak berlebihan) dalam
menerima beban tersebut.
Salah satu bagian paling sederhana dari ilmu Mekanika
Teknik adalah pengetahuan tentang Konstruksi Balok Sederhana.
Kemampuan menganalisis dan menghitung konstruksi balok
sederhana sangat diperlukan sebagai dasar untuk menganalisis
32
dan menghitung konstruksi yang lainnya secara mendalam.
Didalam Konstruksi Balok Sederhana ini, terdapat macam-
macam didalamnya tentang mengetahui jenis-jenis tumpuan,
gaya yang terjadi, momen, gaya lintang, gaya normal dengan
berbagai macam beban yang diberikan.
2.7. Kerangka Berfikir
Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam
kegiatan pembelajaran yang sangat mendukung keberhasilan dari kegiatan
pembelajaran. Semakin tepat guru dalam memilih metode pembelajaran
diharapkan makin efektif pula kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh
karena itu guru perlu memperhatikan dalam memilih metode pembelajaran
sehingga jangan sampai keliru dalam menentukan metode pembelajaran
yang berakibat kurang efektifnya kegiatan pembelajaran di sekolah.
Permasalahan yang dihadapi oleh SMK Negeri 7 Semarang kelas X
Jurusann Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) adalah kurangnya
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran di kelas yang cenderung
metode pembelajarannya monoton sehingga kurang menarik bagi siswa
yang mengakibatkan kurang optimalnya hasil belajar siswa. Dari
permasalahan yang disimpulkan oleh peneliti, yaitu tentang kurangnya
ketertarikan siswa terhadap proses pembelajaran yang monoton ini
sehingga peneliti mencoba berkreasi dengan metode pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT).
Metode pembelajaran TGT adalah metode pembelajaran kooperatif
dengan strategi kelompok belajar yang terdiri dari 4-6 siswa yang
heterogen dari kemampuan belajarnya, ada siswa yang kemampuan
belajarnya tinggi, sedang, maupun rendah. Dalam kelompok tersebut ada
tanggung jawab bersama, jadi setiap anggota saling membantu untuk
membawa kelompoknya menjadi juara dalam sebuah turnamen kelas. Ada
proses diskusi, saling bertukar pendapat, pembelajaran teman sebaya,
33
kepemimpinan dalam mengatur pembelajran dikelompoknya sehingga
yang terjalin adalah hubungan positif.
Dalam pelaksanaannya nanti, posisi guru hanya sebagai fasilitator
sehingga dalam proses kegiatan belajar mengajar siswa yang mempunyai
peran paling besar sehingga apapun hasilnya tergantung oleh siswa itu
sendiri. Metode Pembelajaran TGT ini dimulai dari pemetaan siswa
berdasarkan kemampuan serta hasil belajar sebelumnya oleh guru yang
nantinya digunakan untuk proses pembentukan kelompok. Kelompok-
kelompok tersebut nantinya beradu dalam sebuah turnamen akademik.
Dan hanya satu kelompok yang nantinya menjadi pemenang dan berhak
mendapatkan penghargaan selain dari hasil belajar itu sendiri.
Pada kegiatan pembelajaran sebelumnya guru menggunakan metode
konvensional dimana hanya siswa yang aktif saja yang akan maju dan
berkembang. Bagi siswa yang kurang aktif akan menerima begitu saja
materi yang diberikan oleh guru sehingga kemampuan mereka tidak bisa
berkembang dengan maksimal. Penggunaan metode ceramah secara terus
menerus juga dapat menimbulkan kebosanan dalam diri siswa sehingga
menyebabkan kegiatan pembelajaran menjadi tidak menyenangkan dan
membuat jenuh para siswa sehingga hasil belajar menjadi kurang maksimal.
Untuk mengatasi hal tersebut guru harus menciptakan berbagai variasi
dalam pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan
efektif dan menyenangkan. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut
adalah dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif dalam
kegiatan pembelajaran di kelas. Salah satu metode pembelajaran kooperatif
yang dapat digunakan adalah metode pembelajaran TGT.
Dengan diterapkannya pembelajaran TGT dalam pembelajaran
Mekanika Teknik, diharapkan dapat membantu siswa lebih aktif dalam
pembelajaran dan lebih memahami penjelasan guru sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Untuk meningkatkan hasil belajar Mekanika
Teknik dalam pembelajarannya harus menarik sehingga siswa termotivasi
untuk belajar. Diperlukan model pembelajaran interaktif dimana guru lebih
34
banyak memberikan peran kepada siswa sebagai subjek belajar. Model
pembelajaran TGT ini diarahkan kepada proses pembelajaran dalam rangka
meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Aktivitas
siswa dalam model pembelajaran TGT dapat dilihat dari 6 aspek yaitu
aktivitas siswa dalam memperhatikan pelajaran, aktivitas siswa dalam
bertanya, aktivitas siswa dalam menulis, aktivitas siswa dalam menanggapi
pertanyaan atau pendapat, aktivitas siswa yang bersemangat untuk
menjalankan proses belajar mengajar.
Guru merancang proses belajar mengajar yang banyak melibatkan
siswa sehingga tercapai hasil belajar. Dengan penerapan prosedur metode
pembelajaran TGT ini maka akan muncul peningkatan aktivitas siswa di
kelas sehingga apabila aktivitas siswa dapat dapat meningkat maka hasil
belajar akan meningkat juga (kognitif, afektif, dan psikomotorik)
35
Gambar 6. Kerangka Berfikir Penelitian
Perencanaan Metode Pembelajaran Teams Games Tournaments Guru Siswa
Masuk Kelas Mengisi sedikit materi
Presentasi Kelas Berkumpul tiap
masing-masing kelompok
Melaksanakan Permainan
Melaksanakan Turnamen
Penghargaan Kelompok
Kegiatan Pembelajaran
siswa lebih aktif
Pemetaan Siswa dan pembentukan
kelompok (4-6 orang)
Siswa kurang aktif
dikelas
Hasil Belajar Meningkat
Hasil Belajar
Kurang maksimal
Evaluasi
R
e
f
l
e
k
s
i
36
2.8. Hipotesis Penelitian
Dari uraian kerangka pikir diatas, maka hipotesis yang dapat
dirumuskan adalah :
1) Siswa yang proses pembelajarannya menerapkan metode Teams
Games Tournaments (TGT) lebih aktif dibandingkan yang
pembelajarannya menerapkan metode konvensional (ceramah).
2) Siswa yang proses pembelajarannya menerapkan metode Teams
Games Tournaments (TGT) hasil belajarnya lebih tinggi dibandingkan
yang pembelajarannya menerapkan metode konvensional (ceramah).
3) Siswa yang proses pembelajarannya menerapkan metode Teams
Games Tournaments (TGT) lebih mampu menguasai materi
menganalisis dan menghitung konstruksi balok sederhana dengan
indikator banyaknya siswa yang telah berhasil memperoleh ketuntasan
nilai yang sesuai dengan standar SMK Negeri 7 Semarang
dibandingkan yang pembelajarannya menerapkan metode
konvensional (ceramah).
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut
Arikunto (2006:3) penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari
hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti
dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang
mengganggu. Melalui penelitian eksperimen ini akan diketahui hasil dari
perlakuan yang diberikan.
Pada penelitian ini yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu.
Eksperimen semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh
pemberian suatu perlakuan (treatment) pada suatu obyek (kelas eksperimen) serta
melihat besar pengaruhnya, namun dalam proses penelitiannya tidak dapat
dilakukan pengacakan siswa (random) dalam rangka penempatan ke dalam kelas
eksperimen dan kontrol. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pre-test post-test.
Tabel 3. Pola Rancangan Penelitian
Kelas Tes Awal
(Pre-Test)
Perlakuan
(Treatment)
Tes Akhir
(Post-Test)
Eksperimen TE 1 (E) X1
Kontrol TK 1 (K) X2
Keterangan :
TE 1 : Simbol tes awal untuk kelas eksperimen
TK 1 : Simbol tes awal untuk kelas kontrol
X1 : Simbol tes akhir untuk kelas eksperimen
X2 : Simbol tes akhir untuk kelas kontrol
37
(E) : Simbol perlakuan berupa pengajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran TGT (Teams Games Tournaments)
(K) : Simbol perlakuan berupa pengajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran konvensional (ceramah)
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 7 Semarang pada Kelas X
Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) pada tahun
pembelajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 9 Maret
hingga 1 April 2015.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,
2002:102). Sedangkan menurut (Sugiyono, 2002:55) dalam buku "Statistika
Untuk Penelitian" menyatakan bahwa: Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik suatu
kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X TKBB (Teknik
Konstruksi Batu Beton) di SMK Negeri 7 Semarang yang terbagi menjadi dua
kelas, yaitu kelas X TKBB 1 dengan jumlah siswa 36 orang dan kelas X TKBB 2
dengan jumlah siswa 36 orang. Sehingga total siswa yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah berjumlah 72 orang.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
2002:109). Menurut Sugiyono (2002:73), yang dimaksud dengan sampel adalah
“bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu”. Sampel
dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi penelitian yang kemudian
dengan menggunakan metode undian dibagi menjadi dua yaitu satu kelas untuk
kelas kontrol dan kelas yang lainnya untuk kelas eksperimen. Kelas kontrol
merupakan kelas yang diberi pengajaran dengan menggunakan metode
konvensional (ceramah) dan kelas eksperimen merupakan kelas yang diberi
pengajaran dengan menggunakan metode pembelajaran TGT. Penentuan kelas
38
yang akan menjadi kelas kontrol dan kelas eksperimen menggunakan metode
random sampling dengan cara undian.
Berdasarkan hasil undian, yang menjadi kelas kontrol adalah kelas X
TKBB 1 yang berjumlah 36 siswa dan yang menjadi kelas eksperimen adalah
kelas X TKBB 2 yang berjumlah 36 siswa. Sedangkan yang menjadi kelas uji
coba adalah kelas XI TKBB 1 yang berjumlah 36 siswa. Kelas X TKBB 1 di
SMK Negeri 7 Semarang dipilih untuk menjadi kelas uji coba dikarenakan kelas
ini sudah pernah mendapatkan materi yang sama yang digunakan sebagai bahan
penelitian sekaligus menguji instrumen soal.
3.4. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:6), “Variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik
kesimpulan”. Variabel dalam penilitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel
terikat, yaitu:
1) Variabel bebas (independent variabel) adalah merupakan variabel yang
mempunyai atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Variabel yang mempengaruhi dalam penelitian ini disebut
variabel penyebab (X) adalah model pembelajaran Teams Games
Tournaments (TGT).
2) Variabel terikat (dependent variabel) adalah merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah keaktifan siswa dalam kegiatan
pembelajaran yang dapat dilihat menggunakan tabel keaktifan siswa (Y).
Tujuan dari kegiatan belajar yang baik tentunya dibuktikan dengan hasil
belajar yang dicapai siswa. Untuk itu hasil belajar siswa dalam penelitian ini
digunakan juga sebagai indikator keaktifan siswa yang menunjang dalam
keberhasilan dari tujuan pembelajaran tersebut. Untuk mengukur hasil belajar
dengan menggunakan tes yang terdiri dari pre test dan post test. Pre test
39
digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa , dan post test untuk
mengetahui pengetahuan siswa setelah menerima perlakuan.
3.5. Metode Pengumpulan Data
3.5.1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa data-data pada masing-masing kelas
X TKBB 1, X TKBB 2 dan XI TKBB 1 di SMK Negeri 7 Semarang tahun
pembelajaran 2014/2015. Metode dokumentasi dipergunakan untuk mendapatkan
data tentang daftar nama serta jumlah siswa yang menjadi anggota sampel dan uji
coba pada penelitian ini.
3.5.2. Metode Observasi
Menurut Sutrisno didalam kutipan Sugiyono (2012:203) mengemukakan
bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis”. Observasi penelitian ini
digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas siswa melalui model Teams Games
Tournaments. Observasi dilakukan sebelum, selama, dan sesudah pelaksanaan
penerapan metode pembelajaran dan dilakukan melalui pengamatan langsung
melalui obyek yang diteliti. Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data
yang dapat memperlihatkan peningkatkan keaktifan dan partisipasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran melalui Teams Games Tournaments.
3.5.3. Metode Tes
Tes digunakan untuk mengukur pengetahuan siswa mengenai hasil belajar.
Tes yang diberikan pada siswa ada dua macam yaitu pre-test yang diberikan
sebelum penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games
Tournaments) maupun metode konvensional (ceramah) dan post-test yang
dilakukan setelah penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams
Games Tournaments) maupun metode konvensional (ceramah). Pada kelas
40
eksperimen menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games
Tournaments), sedangkan pada kelas kontrol menerapkan metode konvensional
(ceramah). Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Metode tes yang digunakan adalah pre-test dan post-test.
Perangkat tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda dengan lima pilihan
jawaban.
Tabel 4. Teknik Pengumpulan Data
No. Data Cara Pengumpulan Data
1. Keaktifan Siswa Dokumentasi, observasi
2. Hasil Belajar Dokumen, Tes
Sumber : Analisis Data
3.6. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah yang akan dilakukan pada kegiatan penelitian ini terdiri
dari dua bagian yaitu tentang langkah-langkah penelitian. Langkah-langkah
pengumpulan data pada kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Menentukan subyek penelitian.
2) Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3) Menyusun kisi-kisi tes dan soal uji coba
4) Pada pembelajaran, kelas uji coba dilakukan test uji coba soal.selain uji coba
soal juga dilakukan uji konsistensi rater untuk mendapatkan hasil data
keaktifan yang mendekati sebenar-benarnya sesuai keadaan serta uji
konsistensi ini dilakukan pada kelas XI TKBB 1.
5) Dengan teknik random sampling, ditentukan sampel penelitian yaitu siswa
kelas X TKBB 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X TKBB 2 sebagai
kelas kontrol.
6) Mengujicobakan instrumen tes, dimana tes itu akan digunakan sebagai tes
hasil belajar.
7) Menganalisis data hasil uji coba untuk mengetahui tingkat kesukaran, daya
pembeda, validitas, dan realibilitas.
41
8) Menyiapkan soal-soal yang memenuhi syarat dengan merevisi soal-soal yang
tidak valid untuk selanjutnya digunakan sebagai soal pre-test dan post-test
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
9) Melaksanakan tes awal (pre-test) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
10) Menyampaikan langkah-langkah dalam metode pembelajaran kooperatif tipe
TGT (Teams Games Tournaments) pada kelas eksperimen.
11) Melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Pada kelas eksperimen diberi
perlakuan dengan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games
Tournaments) sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan metode
pembelajaran konvensional (ceramah).
12) Melaksanakan tes hasil belajar (post-test) pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
13) Menganalisis data yang telah di kumpulkan dengan metode yang telah di
tentukan.
14) Menyusun hasil penelitian.
Berikut ini merupakan rancangan kegiatan pembelajaran di kelas uji
coba, kelas kontrol dan kelas eksperimen selama pelaksanaan penelitian.
A. Kegiatan Pembelajaran Pada Kelas Uji Coba
29 Februari
2015
Menganalis dan menyiapkan instrumen
2 Maret
2015
Melaksanakan uji coba soal untuk instrumen penelitian pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Uji coba soal dilaksanakan di kelas
XI TKBB 1 karena mempunyai karakteristik yang sama dengan
anggota sampel.
B. Kegiatan Pembelajaran Pada Kelas Kontrol
12 Maret
2015
Guru melaksanakan pre-test pada kelas X TKBB 1.
Guru menjelaskan materi dengan metode ceramah.
Tabel 5. Rencana Kegiatan Penelitian
42
18 dan 25
Maret 2015
Guru menjelaskan materi dengan metode ceramah
1 April
2015
Guru memberikan ulangan akhir (post-test) tentang materi yang
telah disampaikan.
C. Kegiatan Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen
9 Maret
2015
Guru melaksanakan pre-test pada kelas X TKBB 1.
Guru memberikan pengetahuan awal tentang materi yang akan
disampaikan.
Guru memberikan penjelasan tentang metode TGT serta
bagaiamana penerapannya dalam kegiatan pembelajaran di
kelas.
Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok diskusi
Setiap kelompok berisi 6 orang.
Guru menjelaskan secara umum mengenai materi
Guru memberikan materi dan tugas untuk didiskusikan oleh
masing-masing kelompok.
Guru memberikan kesempatan kepada ketua kelompok untuk
melaporkan perkembangan kelompoknya.
16 dan 23
Maret 2015
Guru menyiapkan dan memilah pertanyaan soal untuk turnamen
akademik.
Guru memberikan kesempatan kepada ketua kelompok untuk
melaporkan perkembangan kelompoknya.
Guru mengamati proses jalannya turnamen akademik sekaligus
menjadi juri
Guru menentukan pemenang dalam turnamen akademik
sekaligus memberikan penghargaan kepada kelompok yang
telah memenangkan turnamen akademik.
Guru memberikan pendalaman materi secara klasikal agar para
siswa semakin menguasai materi yang telah dipelajari bersama.
43
30 Maret
2015
Guru memberikan ulangan akhir (post-test) tentang materi yang
telah disampaikan.
Berikut adalah alur pelaksanaan eksperimen penelitian :
Gambar 7. Alur Penelitian
3.7. Uji Coba Instrumen
Sebelum tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol, tes diuji coba terlebih dahulu. Uji coba dilakukan
untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda
soal. Uji coba soal dikenakan pada siswa kelas XI TKBB 1 di SMK Negeri 7
Semarang. Setelah diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
Kelas Kontrol
X TKBB 2
Pre test
Pembelajaran dengan
menggunakan model
konvensional (ceramah)
Post-test
Hasil dan
pembahasan
Laporan
Kelas Eksperimen
X TKBB 1
Pre test
Pembelajaran dengan
menggunakan model Teams
Games Tournaments
Post-test
Penelitian
Pengamatan
Aktivitas belajar
siswa
44
pembeda butir soal maka dipilih soal yang akan digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa.
3.7.1. Validitas Tes
Validitas soal adalah suatu ukuran yang menunjukkan valid atau tidaknya
suatu instrumen. Suatu alat ukur dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang
hendak diukur. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus:
( )( )
√* ( ) +* ( ) + (1)
(Arikunto, 2012: 87)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi variabel x dan variabel y
X = skor tiap butir soal
Y = skor total yang benar dari tiap subjek
N = jumlah peserta tes
Sselanjutnya untuk nilai rxy yang diperoleh dikonsultasikan dengan table
prodect moment. Soal dikatakan valid apabila rxy mempunyai korelasi lebih besar
dari nilai rtabel, dan jika rxy<rtabel maka soal dikatakan tidak valid.
Hasil dari analisis butir soal uji coba instrumen dapat dilihat pada tabel 6 di bawah
ini.
Kriteria Nomor Soal Jumlah Soal
Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,8, 9,10,11, 12, 13, 14,15,
16, 17, 19, 21, 22 20
Tidak Valid 18, 20, 23 3
Sumber: Analisis Data Penelitian
Berdasarkan tabel 6 diperoleh soal yang tidak valid berjumlah 3 soal yaitu
soal nomor 18, 20, 23. Ketiga soal yang tidak valid tersebut tidak dapat digunakan
untuk instrumen penelitian sehingga soal tersebut dibuang atau direvisi.
Tabel 6. Hasil Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba Instrumen
45
3.7.2. Reliabilitas
Realiabilitas adalah kualitas yang menunjukkan dari suatu pengukuran
yang dilakukan dan dihitung dengan rumus K-R21:
r11 (k
k-1) (1-
M(k-M)
kVt) (2)
( rikunto, 2006:189)
dimana,
M Jumlah skor total
Banyaknya siswa
∑
( )
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir soal
M = Rata-rata soal
Vt = Varians soal
Harga r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel product moment.
Apabila r11 > rtabel dengan taraf signifikan 5% maka tes dinyatakan reliabel
(Arikunto, 2007).
Berdasarkan perhitungan reliabilitas soal uji coba instrumen diperoleh
nilai r11 adalah 0,8405. Sedangkan nilai rtabel dengan taraf signifikan 5% dengan
n=36 adalah 0,329. Karena nilai r11 > rtabel (0,8405 > 0,329) maka dapat
disimpulkan bahwa soal instrumen tersebut reliabel.
3.7.3. Daya Pembeda Butir Soal
Analisis daya pembeda butir soal adalah kemampuan sebuah soal
untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang tidak
pandai. Dalam penelitian hal ini menggunakan rumus Daya Pembeda
Belah Dua :
46
DP =
(3)
(Arikunto, 2012: 228)
Keterangan :
DP = daya beda soal (indeks diskriminasi)
JBA = jumlah yang benar pada butir soal kelompok atas
JBB = jumlah yang benar pada butir soal kelompok bawah
JSA = banyaknya siswa pada kelompok atas
Kriteria soal-soal yang dapat yang dapat dipakai sebagai instrument
berdasarkan daya pembedanya diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 7. Daya Pembeda Butir Soal
DP Kualifikasi
0,00<DP<0,20 Jelek
0,20<DP<0,40 Cukup
0,40<DP<0,70 Baik
0,70<DP<1,00 Baik Sekali
Negatif Tidak Baik,harus dibuang
.
Hasil dari analisis daya pembeda butir soal dapat dilihat pada tabel 8 di
bawah ini.
Kriteria Nomor Soal Jumlah Soal %
Jelek 18, 20 dan 23 3 13
Cukup 1, 2, 3, 9, 11, 12, 15, 16, 17,
19, 21, 22 12
53
Baik 4, 5, 6, 7, 8, 10, 13, 14 8 34
Sumber: Analisis Data Penelitian
Berdasarkan pada tabel 8 diperoleh jumlah soal yang termasuk ke dalam
kriteria daya beda jelek berjumlah 3 soal yaitu soal nomor 18, 20 dan 23. Soal
Tabel 8. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba Instrumen
47
dengan daya beda jelek tidak dapat digunakan untuk instrumen penelitian
sehingga soal tersebut harus dibuang.
3.7.4. Taraf Kesukaran Soal
Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasikan soal. Rumus yang
digunakan adalah:
IK =
(4)
(Arikunto, 2012: 228)
Keterangan:
IK = indeks kesukaran
JBA = jumlah yang benar pada butir soal kelompok atas
JBB = jumlah yang benar pada butir soal kelompok bawah
JSA = banyaknya siswa pada kelompok atas
JSB = banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria yang menunjukkan tingkat kesukaran soal:
Tabel 9. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
Interval IK Kriteria
IK = 0,00 Terlalu sukar
0,00 <IK ≤ 0,30 Sukar
0,30< IK ≤ 0,70 Sedang
0,70< IK ≤ 1,00 Mudah
IK = 1 Terlalu mudah
Sumber : (Arikunto, 2012: 228)
Hasil dari analisis taraf kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 10 di bawah ini.
Kriteria Nomor Soal Jumlah Soal %
Sukar 23 1 0,5
Sedang 2, 5, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16 10 43
Tabel 10. Hasil Analisis Taraf Kesukaran Soal Uji Coba Instrumen
48
Mudah 1, 3, 4, 6, 7, 11, 17, 18, 19, 20,
21, 22 12 56,5
Sumber: Analisis Data Penelitian
3.7.5. Penentuan Instrumen Penelitian yang Digunakan
Berdasarkan proses perhitungan analisis validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, dan daya beda soal, maka dari 23 butir soal yang diujicobakan diambil
20 butir soal yang akan digunakan untuk mengambil data pada penelitian.
Sedangkan 3 butir soal dibuang karena tidak memenuhi syarat.
3.8. Lembar Observasi
Untuk lembar observasi dilakukan uji reliabilitas dari obsevasi yang akan
melakukan penilaian. Prosedur ini ditempuh dengan tujuan untuk menguji apakah
penilai atau rater mampu memberikan penilaian yang sama. Jika ternyata
penilaiannya sama atau konsisten antara rater satu dengan yang lainnya, maka
kedua rater ini layak untuk dipakai. Rumus yang digunakan untuk mengestimasi
reliabilitas dari data-rata rating yang dilakukan oleh k orang raters, yaitu
rxx’= (( )
) (5)
Selain mengestmasi dari rata-rata rating yang dilakukan oleh k orang raters,
dilakukan juga estimasi rata-rata hasil rating di antara semua kombinasi pasangan
rater yang dapat dibuat dan merupakan rata-rata reliabilitas bagi seorang rater,
dengan rumus sebagai berikut :
xx’
( )
(6)
Untuk menghitung Ss2 dam Se
2 dihitung engan rumus :
Se2 =
∑ (∑
) (
∑
)
(∑ )
( )( ) (7)
49
Ss2 =
(∑
)
(∑ )
( ) (8)
Keterangan:
= koefisien korelasi
= varians antar subyek yang dikenai rating
= varians error, yaitu varians interaksi antara subyek (s) dengan
rater (r)
i = angka rating yang diberikan oleh seorang rater kepada seorang
subjek
T = jumlah angka rating yang diterima oleh seorang subjek dari
semua rater
R = jumlah angka rating yang diberikan oleh seorang rater pada
semua subjek
n = banyaknya subjek
k = banyaknya rater
Berdasarkan hasil uji reliabilitas rater pada lampiran diperoleh
harga xx’= 0,705. Karena koefisien reliabilitas yang diperoleh tinggi, maka
dapat disimpulkan bahwa pemberian rating yang diberikan masing-masing
rater konsisten satu sama lain dapat digunakan sebagai rater.
3.9. Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah
data hasil penelitian untuk memperoleh hasil penelitian. Dalam penelitian ini
metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:
3.9.1. Deskripsi Keaktifan Belajar Siswa
50
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran diungkap dengan mengunakan
lembar observasi. Penilaian dalam observasi yaitu 1 untuk poin aktif dan 0 untuk
tidak aktif.
(9)
Arikunto (2012:296)
Keterangan:
n = jumlah skor yang diperoleh
N = jumlah skor ideal ( jumlah skor x skor tertinggi )
Dari perhitungan tersebut dapat disusun tebel interval skor, interval
prosentase skor, dan kategori sebagai berikut:
Tabel 11 Interval Skor, Interval Presentase Skor, dan Kategori
Interval Skor Interval % Skor Kriteria
0,00 skor 0,5 0 % skor 25 % Rendah
0,51 skor 1,0 25 % skor 50 % Cukup
1,10 skor 1,5 50 % skor 75 % Tinggi
1,6 skor 2 75 % skor 100 % Sangat tinggi
3.9.2. Deskripsi Hasil Belajar Siswa
a. Penskoran Hasil Belajar Siswa
Penskoran hasil belajar siswa menggunakan rumus berikut :
S = R - ( )
(10)
Arikunto (2012:263)
Keterangan:
S = skor
R = banyaknya pilihan jawaban yang benar
W = banyaknya pilihan jawaban yang salah
n = banyaknya pilihan jawaban
51
b. Penilaian Hasil Belajar Siswa
Penilaian hasil belajar siswa menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut :
1) Menentuan rata-rata dengan rumus
∑
(11)
Sudjana (2005:67)
2) Menentukan varians dengan rumus
S2 =
∑( )
(12)
Sudjana (2005:93)
3) Menentukan deviasi dengan rumus
SD = √∑( )
(13)
Arikunto (2012:299)
3.9.3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan
berupa data yang berdistribusi normal atau tidak. Pada data keaktifan belajar,
karena datanya tidak dapat dibuat bentuk interval maka tidak dapat mengunakan
uji Chi kuadrat sehingga uji normalitasnya menggunakan uji KolmogravSmirnow
dengan cara data dimasukkan ke program SPSS.
Data pengambilan keputusan setelah data dianalisis dengan banuan alat
menggunakan SPSS, jika probabilitasnya (nilai sig) > 0,05 maka data berdistribusi
normal, dan berlaku sebaliknya jika probabilitasnya (nilai sig) < 0,05 maka data
tidak berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil uji normalitas aktivitas belajar siswa menggunakan uji
Kolmograv Smirnow melalui bantuan program SPSS, didapatkan nilai sig untuk
kelas kontrol sebesar 0,63 dan untuk kelas eksperimen sebesar 0,55. Dari hasil
tersebut maka data berdistribusi normal.
52
Untuk nilai kognitif menggunakan grafik dan uji Kolmogorov Smirnov
dengan nilai sig untuk data pre test kelas eksperimen sebesar 0,671, kelas kontrol
sebesar 0,733 dan untuk hasil nilai sig nilai post test kelas eksperimen sebesar
0,428 keals kontrol sebesar 0,329 yang menunjukkan bahwa kedua hasil nilai dari
kedua kelas tersebut berdistribusi normal.
3.9.4. Uji Kesamaan Dua Varians
Dilakukan untuk menentukan rumus t-test yang akan dipakai dalam uji
hipotesis. Uji ini menggunakan rumus :
(14)
Sudjana (2005 : 250)
Bila harga F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel ( Fh Ft ), maka
Ho diterima dan Ha ditolak. Ho diterima berarti varians homogen.
3.9.5. Uji Hipotesis
Uji hipotesis penelitian ini bertujuan untk mengetahui hasil akhir
penelitian. Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui perbedaan keaktifan dan
perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan metode
pembelajaran Teams Games Tournaments dengan siswa yang menggunakan
metode pembelajaran konvensional. Uji yang digunakan adalah uji pihak kanan
dengan hipotesis sebagai berikut:
H0 (Hipotesa null) = Peningkatan keaktifan dan hasil belajar
kelompok eksperimen lebih rendah atau sama
dengan kelompok kontrol
Ha (Hipotesa Alternatif) = Peningkatan keaktifan dan hasil belajar
kelompok eksperimen lebih tingi daripada
kelompok kontrol.
53
Karena jumlah sampel n1 = n2 dan varians homogen = maka digunakan
uji t dengan rumus:
√
(15)
Sudjana (2005:239)
Dimana,
s = √( )
( )
(16)
keterangan:
t = uji t
= rata-rata kelompok eksperimen
= rata-rata kelompok kontrol
= simpangan baku
= varians kelompok eksperimen
= varians kelompok kontrol
n1 = banyaknya sampel kelompok eksperimen
n2 = banyaknya samel kelompok kontrol
83
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran melalui model Teams
Games Tournaments pada mata pelajaran Mekanika Teknik dengan
kompetensi dasar Menganalisis dan Menghitung Konstruksi Balok
Sederhana, maka dapat disimpulkan:
1. Aktivitas siswa meningkat pada kelas eksperimen yang menerapkan
model Teams Games Tournaments dibandingkan dengan kelas kontrol
yang menerapkan model kenvensional. Dengan skor rerata pada kelas
esksperimen sebesar 1,54 yang termasuk dalam kategori sangat tinggi,
sedangkan untuk kelas kontrol skor rerata keaktifannya sebesar 0,85
termasuk kategori cukup.
2. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil belajar ada 3(tiga)
aspek, untuk aspek kognitif dengan nilai rata-rata secara klasikal untuk
kelas eksperimen sebesar 85,42 dan untuk kelas kontrol sebesar 77,50,
untuk nilai afektif rata-rata peningkatan kelas eksperimen sebesar 10,03
dan kelas kontrol sebesar 8,99, untuk aspek psikomotorik rata-rata
peningkatan pada kelas eksperimen sebesar 11,12 dan kelas kontrol
sebesar 7,05;
3. Model pembelajaran Teams Games Tournaments membantu siswa
menjadi lebih memahami (menguasai) materi Mekanika Teknik dengan
kompetensi dasar Menganalisis dan Menghitung Konstruksi Balok.
Dapat dibuktikkan dengan hasil nilai post test pada kelompok
eksperimen yang nilai ketuntasan mencapai 94,44% dari 36 siswa (34
siswa) mencapai nilai tuntas dan pada kelas kontrol nilai ketuntasan
mencapai 72,22% dari 36 siswa (26 siswa) mencapai nilai tuntas.
Dalam penelitian ini menggunakan nilai tuntas sebesar 75.
84
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran yang
dapat dipaparkan dari penelitian ini:
1. Berdasarkan hasil penelitian terhadap mata pelajaran Mekanika Teknik
pada kompetensi dasar Menganalisis dan Menghitung Konstruksi Balok
Sederhana terhadap siswa kelas X Teknik Konstruksi Batu Beton
dengan penerapan model pembelajaran Teams Games Tournaments
dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa oleh karena
itu guru dapat memakai model Teams Games Tournaments pada mata
pelajaran Mekanika Teknik untuk mencapai tujuan pembelajaran
maksimal.
2. Guru hendaknya menciptakan suasana belajar di dalam kelas yang
bervariatif agar siswa termotivasi untuk belajar, dan aktif dalam
memperdalam ilmu pengetahuan.
3. Bagi pembaca, dapat memanfaatkan model Teams Games Tournaments
dalam pelaksanaan pembelajaran. Baik dalam mata pelajaran Mekanika
Teknik maupun mata pelajaran lain yang sekiraya sesuai dengan model
pembelajaran tersebut.
85
85
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Budiyono. 2004. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta : Graha.
Bloom,B. S. Ed. Et al. 1956. Taxonomy of Educational Objectives : Handbook 1,
Cognitive Domain. New York: David McKay
Faiq, Muhammad. 2013. Pendekatan scientific dalam implementasi kurikulum
2013. http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/07/pendekatan-
scientific-dalam-implementasi-kurikulum-2013.html. Diunduh 20 Januari
2015 pukul 05 : 13
Fitriyanti, Rindang Elis. 2012. Penerapan Teams Games Tournaments TGT untuk
meningkatkan kompetensi belajar Mengubah Pola Busana wanita pada
siswa kelas X SMK Negeri Pengasih Jakarta Utara. Jurnal Skripsi UNJ
Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press
Mujauharotun, Arina. 2010. Peningkatan prestasi belajar siswa melalui
penerapan Metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournaments TGT pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi
Bangunan (PDKB) Batu Kelas X TKB SMK Negeri 2 Surakarta. Jurnal
Skripsi UNS
Pidarta, Made. 2007. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media
Sudirman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
86
Sumardi. 2011. Ranah Penilaian Afektif Kognitif dan Psikomotorik.
http://sumardi28.blogspot.com/2011/01/ranah-penilaian-kognitif-afektif-
dan.html. Diunduh 11 Januari 2015 pukul 09:18
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya Offset.
Syah, Muhibbin. 2007. Psikologi Belajar. .Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Zaky, Irvan. 2012. Model Pembelajaran Teams Games Tournaments.
http://irvanzaky.blogspot.com/2012/05/teams-games-tournaments-tgt.html.
Diunduh 10 Januari 2015 pukul 07 :12
87
SILABUS MATA PELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMK
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik
Kelas /Semester : X
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
1.1 Menambah keimanan
dengan menyadari
hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam
terhadap kebesaran Tuhan
yang menciptakannya
1.2 Menyadari kebesaran
Tuhan yang menciptakan
dan mengatur kebutuhan
manusia terhadap
kebutuhan yang berkaitan
dengan ilmu bangunan
LAMPIRAN 1
88
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
2.1. Menunjukkan perilaku
ilmiah (memiliki rasa
ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-
hati; bertanggung jawab;
terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli
lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari
sebagai wujud
implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan
diskusi
2.2 Menghargai kerja individu
dan kelompok dalam
aktivitas sehari-hari
sebagai wujud
implementasi
melaksanakan percobaan
dan melaporkan hasil
percobaan pada bidang
penyediaan kebutuhan
akan ilmu bangunan
sebagai cerminan
kehidupan dan pergaulan
di bermasyarakat
3.1. Mengkategori elemen-
elemen struktur
berdasarkan
karakteristiknya
Klasifikasi struktur
berdasarkan
kekakuannya : kaku
dan fleksibel
Klasifikasi struktur
Mengamati :
Membaca informasi terkait
dengan elemen-elemen
struktur
Tugas
Hasil riset bacaan
tentang elemen-
elemen struktur
6 JP Beaufait, Fred. W.
(1978), Basic
Concepts of
Structural
Analysis, John
89
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
4.1 Menalar elemen-elemen
struktur berdasarkan
karakteristiknya
berdasarkan material
pembentuknya :
kayu, baja, beton
Elemen utama
struktur : balok dan
kolom, rangka,
rangka batang,
pelengkung, dinding
dan pelat, cangkang
silindrikal dan
terowongan, kubah
dan cangkang
bola,kabel.
Menanya :
Mengkondisikan siswa
untuk secara aktif bertanya
tentang topik yang
berkaitan dengan elemen-
elemen struktur
Mengarahkan siswa agar
berdiskusi tentang elemen-
elemen struktur
Mengeksplorasi :
Melakukan pengumpulan
data tentang elemen-
elemen struktur dalam
beberapa kelompok sesuai
hasil diskusi di kelas
Mengasosiasi
Mengkatagorikan
data/informasi dan
menentukan
hubungannya, selanjutnya
disimpulkan dengan
urutan dari yang
sederhana sampai pada
yang lebih kompleks
terkait dengan elemen-
elemen struktur
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil
Observasi
Proses pelaksanaan
pengamatan tentang
elemen-elemen
struktur
Portofolio
Terkait kemampuan
dalam elemen-elemen
struktur (jika ada).
Tes
Tes lisan/tertulis yang
terkait dengan
elemen-elemen
struktur
Wiley & Sons,
Inc.
Dayaratman,
Pasala (1976),
Analysis of
Statically
Determinate
Structures, East-
West Press Put.
LTD, New Delhi.
Hibbeler, RC.
(1999), Structural
Analysis Fourth
Edition, Prentiee
Hall, Upper
Saddle River, New
Jersey.
Referensi
Rajan, SD (2001),
Introduction to
Structural
Analysis &
Design, John
Wiley & Sons,
Inc.
Salter, Graham R.
(2003), Computer-
Aided Statics and
Strength
Materials,
Prentice Hall,
Upper Saddle
90
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
konseptualisasi berupa
penerapan prosedur dan
aturan elemen-elemen
struktur
Mempresentasikan hasil
pengamatan tentang
elemen-elemen struktur
River, New
Jersey.
Soemono R
(1977), Statika 1,
Penerbit
Universitas ITB,
Bandung.
Soemono R.
(1983), Tegangan
1, Penerbit
Universitas ITB,
Bandung.
Timoshenko, SP
& Young, DH
(1965), Theory of
Structures,
International
Student Edition,
Tokyo.
3.2. Menganalisis faktor yang
mempengaruhi struktur
bangunan berdasarkan
kriteria desain dan
pembebanan
4.2 Menyajikan faktor yang
mempengaruhi struktur
bangunan berdasarkan
kriteria desain dan
pembebanan
Kriteria desain
struktur : kemampuan
layan, efisiensi,
konstruksi, ekonomis,
dll
Kriteria pembebanan
struktur : gaya statis
dan dinamis
Gaya Statis : beban
mati, beban hidup,
Gaya Dinamis : beban
Mengamati :
Membaca informasi terkait
dengan faktor yang
mempengaruhi struktur
bangunan
Menanya :
Mengkondisikan siswa
untuk secara aktif bertanya
tentang topik yang
berkaitan dengan faktor
yang mempengaruhi
Tugas
Hasil riset bacaan
tentang faktor yang
mempengaruhi
struktur bangunan
Observasi
Proses pelaksanaan
pengamatan tentang
faktor yang
mempengaruhi
struktur bangunan
6 JP Beaufait, Fred. W.
(1978), Basic
Concepts of
Structural
Analysis, John
Wiley & Sons,
Inc.
Dayaratman,
Pasala (1976),
Analysis of
Statically
Determinate
91
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
angin, beban gempa.
Permodelan Analisis
gempa
struktur bangunan
Mengarahkan siswa agar
berdiskusi tentang faktor
yang mempengaruhi
struktur bangunan
Mengeksplorasi :
Melakukan pengumpulan
data tentang faktor yang
mempengaruhi struktur
bangunan dalam beberapa
kelompok sesuai hasil
diskusi di kelas
Mengasosiasi
Mengkatagorikan
data/informasi dan
menentukan
hubungannya,
selanjutnyanya
disimpulkan dengan
urutan dari yang
sederhana sampai pada
yang lebih kompleks
terkait dengan faktor yang
mempengaruhi struktur
bangunan
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil
konseptualisasi berupa
Portofolio
Terkait kemampuan
dalam faktor yang
mempengaruhi
struktur bangunan
Tes
Tes lisan/tertulis yang
terkait dengan faktor
yang mempengaruhi
struktur bangunan
Structures, East-
West Press Put.
LTD, New Delhi.
Hibbeler, RC.
(1999), Structural
Analysis Fourth
Edition, Prentiee
Hall, Upper
Saddle River, New
Jersey.
Referensi
Rajan, SD (2001),
Introduction to
Structural
Analysis &
Design, John
Wiley & Sons,
Inc.
Salter, Graham R.
(2003), Computer-
Aided Statics and
Strength
Materials,
Prentice Hall,
Upper Saddle
River, New
Jersey.
Soemono R
(1977), Statika 1,
Penerbit
Universitas ITB,
Bandung.
92
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
penerapan prosedur dan
aturan faktor yang
mempengaruhi struktur
bangunan
Mempresentasikan hasil
pengamatan tentang faktor
yang mempengaruhi
struktur bangunan
Soemono R.
(1983), Tegangan
1, Penerbit
Universitas ITB,
Bandung.
Timoshenko, SP
& Young, DH
(1965), Theory of
Structures,
International
Student Edition,
Tokyo.
3.3. Menganalisis macam-
macam gaya dalam
struktur bangunan
4.3 Menalar macam-macam
gaya dalam struktur
bangunan
Analisis gaya
eksternal pada
struktur : gaya tarik,
tekan, lentur, geser,
torsi, tekanan tumpu
Kestabilan struktur ;
menyeluruh,
hubungan, kekuatan
dan kekakuan elemen
Pengenalan
pendekatan
permodelan beban
Mengamati :
Membaca informasi terkait
dengan macam-macam
gaya dalam struktur
bangunan
Menanya :
Mengkondisikan siswa
untuk secara aktif bertanya
tentang topik yang
berkaitan dengan macam-
macam gaya dalam struktur
bangunan
Mengarahkan siswa agar
berdiskusi tentang macam-
macam gaya dalam struktur
bangunan
Tugas
Hasil riset bacaan
tentang macam-
macam gaya dalam
struktur bangunan
Observasi
Proses pelaksanaan
pengamatan tentang
macam-macam
gaya dalam struktur
bangunan
Portofolio
Terkait kemampuan
dalam macam-macam
gaya dalam struktur
bangunan
28 JP Beaufait, Fred. W.
(1978), Basic
Concepts of
Structural
Analysis, John
Wiley & Sons,
Inc.
Dayaratman,
Pasala (1976),
Analysis of
Statically
Determinate
Structures, East-
West Press Put.
LTD, New Delhi.
Hibbeler, RC.
(1999), Structural
Analysis Fourth
93
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Mengeksplorasi :
Melakukan pengumpulan
data tentang elemen-
elemen struktur dalam
beberapa kelompok sesuai
hasil diskusi di kelas
Mengasosiasi
Mengkatagorikan
data/informasi dan
menentukan
hubungannya,
selanjutnyanya
disimpulkan dengan
urutan dari yang
sederhana sampai pada
yang lebih kompleks
terkait dengan macam-
macam gaya dalam
struktur bangunan
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil
konseptualisasi berupa
penerapan prosedur dan
aturan macam-macam gaya
dalam struktur bangunan
Mempresentasikan hasil
pengamatan tentang
macam-macam gaya dalam
struktur bangunan
Tes
Tes lisan/tertulis yang
terkait dengan
macam-macam gaya
dalam struktur
bangunan
Edition, Prentiee
Hall, Upper
Saddle River, New
Jersey.
Referensi
Rajan, SD (2001),
Introduction to
Structural
Analysis &
Design, John
Wiley & Sons,
Inc.
Salter, Graham R.
(2003), Computer-
Aided Statics and
Strength
Materials,
Prentice Hall,
Upper Saddle
River, New
Jersey.
Soemono R
(1977), Statika 1,
Penerbit
Universitas ITB,
Bandung.
Soemono R.
(1983), Tegangan
1, Penerbit
Universitas ITB,
Bandung.
Timoshenko, SP
94
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
& Young, DH
(1965), Theory of
Structures,
International
Student Edition,
Tokyo.
3.4. Menerapkan cara
menyusun gaya dalam
struktur bangunan
4.4 Menalar cara menyusun
gaya dalam struktur
bangunan
Konsep Besaran dan
satuan : besaran
skalar dan vektor
Konsep Satuan SI
Gaya : arah gaya
Gaya Normal
Gaya Lintang
Momen
Menguraikan dan
menggabungkan gaya
Hukum Newton : cara
analitis dan grafis
Mengamati :
Membaca informasi terkait
dengan cara menyusun gaya
dalam struktur bangunan
Menanya :
Mengkondisikan siswa
untuk secara aktif bertanya
tentang topik yang
berkaitan dengan cara
menyusun gaya dalam
struktur bangunan
Mengarahkan siswa agar
berdiskusi tentang cara
menyusun gaya dalam
struktur bangunan
Mengeksplorasi :
Melakukan pengumpulan data
tentang cara menyusun gaya
dalam struktur bangunan
dalam beberapa kelompok
sesuai hasil diskusi di kelas
Tugas
Hasil riset bacaan
tentang cara
menyusun gaya
dalam struktur
bangunan
Observasi
Proses pelaksanaan
pengamatan tentang
cara menyusun gaya
dalam struktur
bangunan
Portofolio
Terkait kemampuan
dalam cara menyusun
gaya dalam struktur
bangunan (jika ada).
Tes
Tes lisan/tertulis yang
terkait dengan cara
menyusun gaya
dalam struktur
24 JP Beaufait, Fred. W.
(1978), Basic
Concepts of
Structural
Analysis, John
Wiley & Sons,
Inc.
Dayaratman,
Pasala (1976),
Analysis of
Statically
Determinate
Structures, East-
West Press Put.
LTD, New Delhi.
Hibbeler, RC.
(1999), Structural
Analysis Fourth
Edition, Prentiee
Hall, Upper
Saddle River, New
Jersey.
Referensi
Rajan, SD (2001),
Introduction to
95
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Mengasosiasi
Mengkatagorikan
data/informasi dan menentukan
hubungannya, selanjutnyanya
disimpulkan dengan urutan
dari yang sederhana sampai
pada yang lebih kompleks
terkait dengan cara menyusun
gaya dalam struktur bangunan
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil
konseptualisasi berupa
penerapan prosedur dan
aturan cara menyusun gaya
dalam struktur bangunan
Mempresentasikan hasil
pengamatan tentang cara
menyusun gaya dalam
struktur bangunan
bangunan
Structural
Analysis &
Design, John
Wiley & Sons,
Inc.
Salter, Graham R.
(2003), Computer-
Aided Statics and
Strength
Materials,
Prentice Hall,
Upper Saddle
River, New
Jersey.
Soemono R
(1977), Statika 1,
Penerbit
Universitas ITB,
Bandung.
Soemono R.
(1983), Tegangan
1, Penerbit
Universitas ITB,
Bandung.
Timoshenko, SP
& Young, DH
(1965), Theory of
Structures,
International
Student Edition,
Tokyo.
96
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
3.5. Menganalisi konstruksi
balok sederhana (sendi dan
rol)
4.5 Menghitung konstruksi
balok sederhana (sendi dan
rol)
Bagian struktur
bangunan,dudukan
dan tumpuan
Analisis balok Statis
Tentu
a.Balok terjepit
sebelah dengan
beban terpusat
b. Balok Konsol
dengan Muatan
Terbagi Merata.
c. Balok Konsol
dengan Muatan
Terbagi Segitiga.
d. Balok di atas Dua
Dudukan
e. Balok Dua
Dudukan dengan
Beban Miring.
f. Balok Dua
Dudukan dengan
Beban Terbagi Rata
g. Balok di atas Dua
Dudukan dengan
Beban Terbagi
Segitiga
h. Balok Dua
Dudukan dengan
Beban Trapesium
i. Balok Dua
Dudukan Beban
Gabungan
Mengamati :
Membaca informasi terkait
dengan konstruksi balok
sederhana (sendi dan rol)
Menanya :
Mengkondisikan siswa
untuk secara aktif bertanya
tentang topik yang
berkaitan dengan
konstruksi balok sederhana
(sendi dan rol)
Mengarahkan siswa agar
berdiskusi tentang
konstruksi balok sederhana
(sendi dan rol)
Mengeksplorasi :
Melakukan pengumpulan
data tentang konstruksi
balok sederhana (sendi
dan rol)dalam beberapa
kelompok sesuai hasil
diskusi di kelas
Mengasosiasi
Mengkatagorikan
data/informasi dan
menentukan
hubungannya,
selanjutnyanya
Tugas
Hasil riset bacaan
tentang konstruksi
balok sederhana
(sendi dan rol)
Observasi
Proses pelaksanaan
pengamatan tentang
konstruksi balok
sederhana (sendi
dan rol)
Portofolio
Terkait kemampuan
dalam konstruksi
balok sederhana
(sendi dan rol) (jika
ada).
Tes
Tes lisan/tertulis yang
terkait dengan
konstruksi balok
sederhana (sendi dan
rol)
30 JP Beaufait, Fred. W.
(1978), Basic
Concepts of
Structural
Analysis, John
Wiley & Sons,
Inc.
Dayaratman,
Pasala (1976),
Analysis of
Statically
Determinate
Structures, East-
West Press Put.
LTD, New Delhi.
Hibbeler, RC.
(1999), Structural
Analysis Fourth
Edition, Prentiee
Hall, Upper
Saddle River, New
Jersey.
Referensi
Rajan, SD (2001),
Introduction to
Structural
Analysis &
Design, John
Wiley & Sons,
Inc.
Salter, Graham R.
(2003), Computer-
97
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
disimpulkan dengan
urutan dari yang
sederhana sampai pada
yang lebih kompleks
terkait dengan konstruksi
balok sederhana (sendi
dan rol)
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil
konseptualisasi berupa
penerapan prosedur dan
aturan konstruksi balok
sederhana (sendi dan rol)
Mempresentasikan hasil
pengamatan tentang
konstruksi balok sederhana
(sendi dan rol)
Aided Statics and
Strength
Materials,
Prentice Hall,
Upper Saddle
River, New
Jersey.
Soemono R
(1977), Statika 1,
Penerbit
Universitas ITB,
Bandung.
Soemono R.
(1983), Tegangan
1, Penerbit
Universitas ITB,
Bandung.
Timoshenko, SP
& Young, DH
(1965), Theory of
Structures,
International
Student Edition,
Tokyo.
3.6. Menganalisis gaya batang
pada konstruksi rangka
sederhana
4.6 Menghitung gaya batang
pada konstruksi rangka
Metoda
Kesetimbangan Titik
Simpul (Buhul).
Metoda Ritter
Mengamati :
Membaca informasi terkait
dengan gaya batang pada
konstruksi rangka
sederhana
Menanya :
Tugas
Hasil riset bacaan
tentang gaya batang
pada konstruksi
rangka sederhana
Observasi
28 JP Beaufait, Fred. W.
(1978), Basic
Concepts of
Structural
Analysis, John
Wiley & Sons,
98
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
sederhana
Mengkondisikan siswa
untuk secara aktif bertanya
tentang topik yang
berkaitan dengan gaya
batang pada konstruksi
rangka sederhana
Mengarahkan siswa agar
berdiskusi tentang gaya
batang pada konstruksi
rangka sederhana
Mengeksplorasi :
Melakukan pengumpulan
data tentang gaya batang
pada konstruksi rangka
sederhana dalam beberapa
kelompok sesuai hasil
diskusi di kelas
Mengasosiasi
Mengkatagorikan
data/informasi dan
menentukan
hubungannya,
selanjutnyanya
disimpulkan dengan
urutan dari yang
sederhana sampai pada
yang lebih kompleks
terkait dengan gaya
batang pada konstruksi
Proses pelaksanaan
pengamatan tentang
gaya batang pada
konstruksi rangka
sederhana
Portofolio
Terkait kemampuan
dalam gaya batang
pada konstruksi
rangka sederhana
Tes
Tes lisan/tertulis yang
terkait dengan gaya
batang pada
konstruksi rangka
sederhana
Inc.
Dayaratman,
Pasala (1976),
Analysis of
Statically
Determinate
Structures, East-
West Press Put.
LTD, New Delhi.
Hibbeler, RC.
(1999), Structural
Analysis Fourth
Edition, Prentiee
Hall, Upper
Saddle River, New
Jersey.
Referensi
Rajan, SD (2001),
Introduction to
Structural
Analysis &
Design, John
Wiley & Sons,
Inc.
Salter, Graham R.
(2003), Computer-
Aided Statics and
Strength
Materials,
Prentice Hall,
Upper Saddle
River, New
99
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
rangka sederhana
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil
konseptualisasi berupa
penerapan prosedur dan
aturan gaya batang pada
konstruksi rangka
sederhana
Mempresentasikan hasil
pengamatan tentang gaya
batang pada konstruksi
rangka sederhana
Jersey.
Soemono R
(1977), Statika 1,
Penerbit
Universitas ITB,
Bandung.
Soemono R.
(1983), Tegangan
1, Penerbit
Universitas ITB,
Bandung.
Timoshenko, SP
& Young, DH
(1965), Theory of
Structures,
International
Student Edition,
Tokyo.
3.7. Menganalisis tegangan
pada struktur
4.7 Menghitung tegangan pada
struktur
Dasar-Dasar
Tegangan
Tegangan Normal
Tegangan Geser
(Shear)
Tegangan Torsi
(Puntir)
Tegangan lentur pada
balok
Tegangan geser pada
balok
Mengamati :
Membaca informasi terkait
dengan tegangan pada
struktur
Menanya :
Mengkondisikan siswa
untuk secara aktif bertanya
tentang topik yang
berkaitan dengan tegangan
pada struktur
Mengarahkan siswa agar
Tugas
Hasil riset bacaan
tentang tegangan
pada struktur
Observasi
Proses pelaksanaan
pengamatan tentang
tegangan pada
struktur
Portofolio
28 JP Beaufait, Fred. W.
(1978), Basic
Concepts of
Structural
Analysis, John
Wiley & Sons,
Inc.
Dayaratman,
Pasala (1976),
Analysis of
Statically
Determinate
100
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
berdiskusi tentang tegangan
pada struktur
Mengeksplorasi :
Melakukan pengumpulan
data tentang tegangan
pada struktur dalam
beberapa kelompok sesuai
hasil diskusi di kelas
Mengasosiasi
Mengkatagorikan
data/informasi dan
menentukan
hubungannya,
selanjutnyanya
disimpulkan dengan
urutan dari yang
sederhana sampai pada
yang lebih kompleks
terkait dengan tegangan
pada struktur
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil
konseptualisasi berupa
penerapan prosedur dan
aturan tegangan pada
struktur
Mempresentasikan hasil
pengamatan tentang
Terkait kemampuan
dalam tegangan pada
struktur
Tes
Tes lisan/tertulis yang
terkait dengan
tegangan pada
struktur
Structures, East-
West Press Put.
LTD, New Delhi.
Hibbeler, RC.
(1999), Structural
Analysis Fourth
Edition, Prentiee
Hall, Upper
Saddle River, New
Jersey.
Referensi
Rajan, SD (2001),
Introduction to
Structural
Analysis &
Design, John
Wiley & Sons,
Inc.
Salter, Graham R.
(2003), Computer-
Aided Statics and
Strength
Materials,
Prentice Hall,
Upper Saddle
River, New
Jersey.
Soemono R
(1977), Statika 1,
Penerbit
Universitas ITB,
Bandung.
101
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
tegangan pada struktur Soemono R.
(1983), Tegangan
1, Penerbit
Universitas ITB,
Bandung.
Timoshenko, SP
& Young, DH
(1965), Theory of
Structures,
International
Student Edition,
Tokyo.
3.8. Menerapkan analisis
struktur sederhana
4.8 Menghitung analisis
struktur sederhana
Mekanisme gaya
rangka batang
Analisa rangka
batang : stabilitas,
gaya batang,
Metode analisis :
Keseibangan titik
hubung pada rangka
batang
Keseimbangan
potongan
Mengamati :
Membaca informasi terkait
dengan analisis struktur
sederhana
Menanya :
Mengkondisikan siswa
untuk secara aktif bertanya
tentang topik yang
berkaitan dengan analisis
struktur sederhana
Mengarahkan siswa agar
berdiskusi tentang analisis
struktur sederhana
Mengeksplorasi :
Melakukan pengumpulan
data tentang analisis
struktur sederhana dalam
Tugas
Hasil riset bacaan
tentang analisis
struktur sederhana
Observasi
Proses pelaksanaan
pengamatan tentang
analisis struktur
sederhana
Portofolio
Terkait kemampuan
dalam analisis
struktur sederhana
(jika ada).
Tes
Tes lisan/tertulis yang
10 JP Beaufait, Fred. W.
(1978), Basic
Concepts of
Structural
Analysis, John
Wiley & Sons,
Inc.
Dayaratman,
Pasala (1976),
Analysis of
Statically
Determinate
Structures, East-
West Press Put.
LTD, New Delhi.
Hibbeler, RC.
(1999), Structural
Analysis Fourth
Edition, Prentiee
102
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
beberapa kelompok sesuai
hasil diskusi di kelas
Mengasosiasi
Mengkatagorikan
data/informasi dan
menentukan
hubungannya,
selanjutnyanya
disimpulkan dengan
urutan dari yang
sederhana sampai pada
yang lebih kompleks
terkait dengan analisis
struktur sederhana
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil
konseptualisasi berupa
penerapan prosedur dan
aturan analisis struktur
sederhana
Mempresentasikan hasil
pengamatan tentang analisis
struktur sederhana
terkait dengan
analisis struktur
sederhana
Hall, Upper
Saddle River, New
Jersey.
Referensi
Rajan, SD (2001),
Introduction to
Structural
Analysis &
Design, John
Wiley & Sons,
Inc.
Salter, Graham R.
(2003), Computer-
Aided Statics and
Strength
Materials,
Prentice Hall,
Upper Saddle
River, New
Jersey.
Soemono R
(1977), Statika 1,
Penerbit
Universitas ITB,
Bandung.
Soemono R.
(1983), Tegangan
1, Penerbit
Universitas ITB,
Bandung.
Timoshenko, SP
& Young, DH
103
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
(1965), Theory of
Structures,
International
Student Edition,
Tokyo.
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( Kelas Eksperimen )
Nama Sekolah : SMK NEGERI 7 SEMARANG
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik
Kelas/Semester : X / 2
Materi Pokok : Analisis dan Menghitung Konstruksi Balok
Sederhana
Pertemuan : s/d
Alokasi Waktu : 4 x 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti :
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI .2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama toleran, damai), santun
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya dan
humaniora dalam masalah kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan ,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri,dan mampu melaksanakan tugas spesifik
bawah pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
2.5. Berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas-
tugas dari pelajaran Mekanika Teknik
1. Ditunjukkan perilaku disiplin dalam mengerjakan tugas
2. Ditunjukkan perilaku tanggung jawab dalam mengerjakan
tugas
3. Ditunjukkan kemampuan bekerja sama
3.5. Menganalisis Konstruksi Balok Sederhana (sendi dan rol)
LAMPIRAN 2
105
1. pengertian dasar-dasar konstruksi balok sederhana dapat
dijelaskan
2. Bagian-bagian struktur b
3. Bangunan meliputi dudukan dan tumpuan dapat
dijelaskanMenganallisis konstruksi balok sederhana statis tak
tentu
4.5. Menghitung Konstruksi Balok Sederhana (sendi dan rol)
1. Dasar-dasar konstruksi balok sederhana dapat dipresentasikan
2. Hasil pengamatan bagian-bagian struktur bangunan meliputi
dudukan dan tumpuan dalam bentuk tulisan dapat dilaporkan
3. Menghitung Konstruksi Balok sederhana statis tentu dapat
dilakukan
C. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan
Ke Tujuan
1
Pengenalan pengertian Konstruksi Balok Sederhana (sendi
dan rol)
2
Penjelasan dasar-dasar struktur bangunan (dudukan dan
tumpuan)
3
Pengetahuan Analisis Konstruksi Balok Sederhana
4
Pengetahuan Perhitungan Konstruksi Balok Sederhana
D. Materi Pembelajaran :
1. Pengertian Konstruksi Balok sederhana
2. Dasar-dasar struktur bangunan (sendi dan rol)
3. Analisis Konstruksi Balok Sederhana statis tentu
4. Menghitung konstruksi balok sederhana statis tentu
E. Metode dan Strategi Pembelajaran :
1. Metode pembelajaran : diskusi, tanya jawab, presentasi, Teams
Games Tournaments
2. Strategi pembelajaran : pendekatan Scientific
F. Media Pembelajaran :
106
1. Spidol, papan tulis
2. Bahan tayang
3. Lembar kerja siswa
4. Kartu Soal
5. Lembar penilaian
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dimuka,
langkah-langkah pembelajaran dirancang agar dapat diselesaikan dalam 4
kali pertemuan (4 x 2 x 45 Menit) dengan strategi pembelajaran sebagai
berikut :
Pertemuan Ke : 1 (1 x 2 x 45 menit)
Kegiatan :
1. Awal : (15 menit)
* Disampaikan kepada siswa sebelum mulai belajar selalu
berdoa untuk selalu dituntun dalam mencari ilmu Allah
(religius)
* Guru memberi salam dan menanyakan apakah ada siswa
yang tidak masuk sekolah , kebersihan, kelengkapan dan
kerapian kelas. (peduli)
* Disampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar
yang harus dicapai pada pertemuan ini (jujur, rasa ingin
tahu)
* Guru memotivasi bahwa materi ini sangat penting untuk
siswa Teknik Bangunan
* Disampaikan pada siswa untuk menguasai materi ini
harus selalui teliti dan benar (kerja kesar dan peduli).
2. Inti : (30 menit)
Mengamati :
* Siswa membaca bahan bacaan terkait dengan konstruksi
balok sederhana
* Siswa mengamati berbagai macam struktur bangunan
meliputi sendi dan rol
* Siswa menyimak informasi tentang perkembangan
teknologi dari konstruksi balok sederhana (tanggung jawab
dan kerja keras)
Menanya :
* Siswa menyusun berbagai pertanyaan tentang jenis
konstruksi
balok sederhana (bertanggung jawab dan kerja keras)
107
Mengeksplorasi :
* Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan tentang
pengenalan konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
Mengasosiasi :
* Siswa dikelompokan menjadi 6 kelompok setiap kelompok
berisi 6 siswa yang memiliki berbagai kemampuan yang
heterogen
* Siswa menggabungkan hasil kerja tentang hubungan
struktur bangunan sendi dan rol dalam konstruksi balok
sederhana
* Siswa menyimpulkan hasil kerja tentang struktur bangunan
balok
sederhana yang meliputi sendi dan rol
Mengkomunikasikan :
* Siswa mempresentasikan hasil kerja pembelajaran
tentang
* Struktur bangunan sendi dan rol dalam konstruksi balok
sederhana statis tentu
3. Akhir : (30 menit)
* Guru melaksanakan kegiatan turnamen akademik
* Guru melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap
kegiatan yang telah dilaksanakan melalui tournament
akademik (Metode Teams Games Tournament)
* Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
pemberiantugas secara inividu / kelompok
* Guru mengajak siswa untuk membersihkan lingkungan
bangkunya masing-masing
* Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
Pertemuan Ke : 2 (1 x 2 x 45 menit)
Kegiatan :
1. Awal : (15 menit)
108
* Disampaikan kepada siswa sebelum mulai belajar selalu
berdoa untuk selalu dituntun dalam mencari mu Allah
(religius)
* Guru memberi salam dan menanyakan apakah ada siswa
yang tidak masuk sekolah , kebersihan, kelengkapan dan
kerapian kelas. (peduli)
* Siswa diminta menyebutkan bagian struktur balok
sederhana (sendi dan rol) dari pertemuan sebelumnya
(tanggung jawab)
* Disampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar
yang harus dicapai pada pertemuan ini (jujur, rasa ingin
tahu)
* Guru memotivasi bahwa materi ini sangat penting untuk
siswa Teknik Bangunan.
* Disampaikan pada siswa untuk menguasai materi ini
harus selalui teliti dan benar (kerja kesar dan peduli)
2. Inti : (60 menit)
Mengamati :
* Siswa membaca bahan bacaan terkait dengan struktur
bangunan meliputi dudukan dan tumpuan
* Siswa mampu membuat tulisan dengan tema dudukan dan
tumpuan (teliti dan tanggung jawab)
* Siswa mengamati dudukan dan tumpuan untuk Konstruksi
balok sederhana
Menanya :
* Siswa menyusun berbagai pertanyaan dudukan dan
tumpuan konstruksi balok sederhana (bertanggung jawab
dan kerja keras)
Mengeksplorasi :
* Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan tentang
dudukan dan tumpuan pada konstruksi balok sederhana
Mengasosiasi :
* Siswa dikelompokan menjadi 6 kelompok setiap kelompok
berisi 6 siswa yang memiliki berbagai kemampuan yang
heterogen
* Siswa menggabungkan hasil kerja tentang struktur
bangunan berdasarkan dudukan dan tumpuan
109
* Siswa menyimpulkan hasil kerja tentang struktur bangunan
pada konstruksi balok sederhana dudukan dan tumpuan
Mengkomunikasikan :
* Siswa mempresentasikan hasil kerja tentang jenis
struktur bangunan pada konstruksi balok sederhana
dudukan dan tumpuan
3. Akhir : (15 menit)
* Guru melaksanakan kegiatan turnamen akademik
* Guru melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap
kegiatan yang telah dilaksanakan melalui tournament
akademik (Metode Teams Games Tournament)
* Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
pemberian tugas secara inividu / kelompok
* Guru mengajak siswa untuk membersihkan lingkungan
bangkunya masing-masing
* Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
Pertemuan Ke : 3 (1 x 2 x 45 menit)
Kegiatan :
1. Awal : (15 menit)
* Disampaikan kepada siswa sebelum mulai belajar selalu
berdoa untuk selalu dituntun dalam mencari ilmu Allah
(religius)
* Guru memberi salam dan menanyakan apakah ada siswa
yang tidak masuk sekolah , kebersihan, kelengkapan dan
kerapian kelas. (peduli)
* Siswa diminta menyebutkan perbedaan struktur bangunan
dudukan dan tumpuan pada konstruksii balok sederhana
dari pertemuan sebelumnya (tanggung jawab)
* Disampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar
yang harus dicapai pada pertemuan ini (jujur, rasa ingin
tahu)
* Guru memotivasi bahwa materi ini sangat penting untuk
siswa Teknik Bangunan
110
* Disampaikan pada siswa untuk menguasai materi ini harus
selalui teliti dan benar (kerja kesar dan peduli)
2. Inti : (60 menit)
Mengamati :
* Siswa membaca bahan bacaan terkait dengan analisis
konstruksi balok sederhana statis tentu
* Siswa mampu membuat tulisan dengan tema analisis
konstruksi balok sederhana statis tentu (teliti dan tanggung
jawab)
* Siswa mengamati cara analisis balok sederhana beban
terpusat untuk konstruksi balok sederhana
Menanya :
* Siswa menyusun berbagai pertanyaan tentang analisis
konstruksi balok sederhana beban terpusat statis tentu
(bertanggung jawab dan kerja keras).
Mengeksplorasi :
* Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan tentang
analisis konstruksi balok sederhana dengan beban terpusat
Mengasosiasi :
* Siswa dikelompokan menjadi 6 kelompok setiap kelompok
berisi 6 siswa yang memiliki berbagai kemampuan yang
heterogen
* Siswa menggabungkan hasil kerja tentang analisis
konstruksi balok sederhana dengan beban terpusat
* Siswa menyimpulkan hasil kerja tentang analisis konstruksi
balok sederhana dengan beban terpusat
Mengkomunikasikan :
* Siswa mempresentasikan hasil kerja tentang analisis
konstruksi balok sederhana dengan beban terpusat statis
tentu
3. Akhir : (15 menit)
* Guru melaksanakan kegiatan turnamen akademik
* Guru melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap
kegiatan yang telah dilaksanakan melalui tournament
akademik (Metode Teams Games Tournament)
* Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
pemberian tugas secara inividu / kelompok
111
* Guru mengajak siswa untuk membersihkan lingkungan
bangkunya masing-masing
* Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
Pertemuan ke-4 (1 x 2 x 45 menit)
Kegiatan :
1. Awal : (15 menit)
* Disampaikan kepada siswa sebelum mulai belajar selalu
berdoa untuk selalu dituntun dalam mencari mu Allah
(religius)
* Guru memberi salam dan menanyakan apakah ada siswa
yang tidak masuk sekolah , kebersihan, kelengkapan dan
kerapian kelas. (peduli)
* Siswa diminta menyebutkan pembelajaran analisis
konstruksi balok sederhana dengan beban terpusat pada
statis tentu dari pertemuan sebelumnya (tanggung jawab)
* Disampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar
yang harus dicapai pada pertemuan ini (jujur, rasa ingin
tahu)
* Guru memotivasi bahwa materi ini sangat penting untuk
siswa Teknik Bangunan
* Disampaikan pada siswa untuk menguasai materi ini
harus selalui teliti dan benar (kerja keras dan peduli)
2. Inti : (60 menit)
Mengamati :
* Siswa membaca bahan bacaan terkait dengan pengetahuan
tentang
* Cara menghitung konstruksi balok sederhana dengan beban
terpusat pada statis tentu.
* Siswa mengamati berbagai Cara menghitung konstruksi
balok sederhana dengan beban terpusat pada statis tentu
* Siswa menyimak informasi tentang pengetahuan tentang
Cara menghitung konstruksi balok sederhana dengan beban
terpusat pada statis tentu (tanggung jawab dan kerja keras)
Menanya :
112
* Siswa menyusun berbagai pertanyaan tentang
pengetahuan
* Cara menghitung konstruksi balok sederhana dengan beban
terpusat pada statis tentu (bertanggung jawab dan kerja
keras)
Mengeksplorasi :
* Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan tentang
pengetahuan
* Cara menghitung konstruksi balok sederhana dengan beban
terpusat pada statis tentu
Mengasosiasi :
* Siswa dikelompokan menjadi 6 kelompok setiap kelompok
berisi 6 siswa yang memiliki berbagai kemampuan yang
heterogen
* Siswa menggabungkan hasil kerja tentang pengetahuan
Cara menghitung konstruksi balok sederhana dengan beban
terpusat pada statis tentu
* Siswa menyimpulkan hasil kerja tentang pengetahuan Cara
menghitung konstruksi balok sederhana dengan beban
terpusat pada statis tentu
Mengkomunikasikan :
* Siswa mempresentasikan hasil kerja pembelajaran tentang
Cara menghitung konstruksi balok sederhana dengan beban
terpusat pada statis tentu
3. Akhir : (15 menit)
* Guru melaksanakan kegiatan turnamen akademik
* Guru melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap
kegiatan
yang telah dilaksanakan melalui tournament akademik
(Metode Teams Games Tournament)
* Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
pemberian
tugas secara inividu / kelompok
* Guru mengajak siswa untuk membersihkan lingkungan
bangkunya masing-masing
* Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
H. Penilaian
1 Penilaian sikap dan ketrampilan
113
- Teknik : Observasi/Pengamatan
- Bentuk : Non tes/Lembar Pengamatan
- Instrumen : Terlampir
2. Penilaian pengetahuan
- Teknik : Tes tertulis
- Bentuk : Uraian
- Instrumen :
Norma penilaian :
a. Setiap soal apabila dijawab benar sempurna diberi nilai 10
b. Setiap soal apabila dijawab mendekati benar diberi nilai 7
c. Setiap soal apabila dijawab setengah benar diberi nilai 5
d. Setiap soal apabila dijawab tapi salah diberi nilai 2
e. Setiap soal apabila tidak dijawab diberi nilai 0
3. Penilaian Ketrampilan
- Teknik : Observasi
- Bentuk : Penugasan
- Instrumen
115
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Sekolah : SMK Negeri 7 Semarang
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik
Kelas / Semester : X-TKBB / Genap
Materi Pokok : - Bagian struktur bangunan : dudukan dan tumpuan
- Analisis Balok Statis Tentu : Balok terjepit sebelah
dengan beban terpusat, Balok Konsol dengan Muatan
Terbagi Merata, Balok Konsol dengan Muatan Terbagi
Segitiga, Balok di atas Dua Dudukan, Balok Dua
Dudukan dengan Beban Miring, Balok Dua Dudukan
dengan Beban Terbagi Rata, Balok di atas Dua Dudukan
dengan Beban Terbagi Segitiga, Balok Dua Dudukan
dengan Beban Trapesium, Balok Dua Dudukan Beban
Gabungan
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (4 x Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI – 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI – 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI – 3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
KI – 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
LAMPIRAN 3
116
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1. Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
1.2. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur kebutuhan
manusia terhadap kebutuhan yang berkaitan dengan Ilmu bangunan.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan diskusi.
Indikator :
2.2.1. Menunjukkan sikap ingin tahu dan kreatif.
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan pada bidang penyediaan kebutuhan akan mekanika teknik
sebagai cerminan kehidupan dan pergaulan di bermasyarakat.
Indikator :
2.2.1. Menghargai hasil kerja anggota kelompok/team work.
2.2.2. Menunjukkan sikap tolerasi.
3.5. Menganalisis konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
Indikator :
3.5.1. Menjelaskan klasifikasi konstruksi balok.
3.5.2. Menghitung reaksi yg ditimbulkan dari konstruksi balok dengan
tumpuan sendi rol.
3.5.3. Mengontrol hasil analisis konstruksi balok sederhana sendi dan rol.
4.5. Menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol).
Indikator :
4.5.1 Menyampaikan hasil analisis konstruksi balok sederhana sendi dan
rol.
4.5.2 Menghitung dan mengontrol hasil perhitungan konstruksi balok
sederhana.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran ini peserta didik dapat :
1. Menjelaskan bagian struktur bangunan : dudukan dan tumpuan.
2. Menganalisis Balok Statis Tentu Balok Terjepit sebelah dengan beban
terpusat.
3. Menganalisis Balok Statis Tentu Balok Konsol dengan muatan terbagi
merata
4. Menganalisis Balok Statis Tentu Balok di atas dua dudukan
5. Menganalisis Balok Statis Tentu Balok Dua dudukan dengan beban miring
117
6. Menganalisis Balok Statis Tentu Balok dua dudukan dengan beban terbagi
rata
7. Menganalisis Balok Statis Tentu Balok diatas dua dudukan dengan beban
terbagi segitiga.
8. Menganalisis Balok Statis Tentu Balok dua dudukan dengan beban
trapesium
9. Menganalisis Balok Statis Tentu Balok dua dudukan beban gabungan.
D. Materi Pembelajaran
1. Klasifikasi tumpuan struktur.
2. Analisis Statis Tentu Balok Sederhana
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
2. Metode Pembelajaran :
a. Diskusi kelompok
b. Penugasan
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Alat Pelajaran :
- LCD proyektor dan computer.
- White Board
- Spidol
2. Media : Power Point
3. Sumber Belajar :
a. Ariestadi, Dian. 2008. Teknik Struktur Bangunan Jilid 2. Jakarta.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. (Buku BSE Teknik Struktur Bangunan Jilid 2)
118
G. Langkah-langkah Pembelajaran / Rencana Pertemuan Penelitian
Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi (berdo’a, absensi, kebersihan kelas, menyiapkan
media dan alat serta buku yang diperlukan).
2. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar peserta
didik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau KD yang akan
dicapai pada pertemuan pertama.
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kategori bagian struktur dan alisis
perhitungan konstruksi balok sederhana dengan dua tumpuan
10 menit
Inti Mengamati :
Membaca informasi terkait dengan Bagian struktur bangunan
yang mencakup dudukan dan tumpuan.
Menanya :
Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang
topik yang berkaitan dengan bagian struktur bangunan yang
mencakup dudukan dan tumpuan.
Mengarahkan siswa agar berdiskusi tentang analisa balok
sederhana dengan beban terpusat
Mengarahkan siswa agar berdiskusi tentang analisa balok
sederhana dengan beban terbagi merata
160 menit
Penutup 1. Guru menyimpulkan hasil pengamatan terkait dengan bagian
struktur yang mencakup tumpuan dilanjutkan dengan umpan
balik secara lisan kepada peserta didik tentang kasus tersebut.
2. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru dapat melakukan refleksi
terkait dengan kasus tersebut.
3. Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok, yang masing-
masing kelompok diberi tugas untuk mengumpulkan data
dari berbagai sumber terkait dengan analisa perhitungan balok
sederhana dengan dua tumpuan.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa
syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan
kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar.
10 menit
119
Pertemuan 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi (berdo’a, absensi, kebersihan kelas, menyiapkan
media dan alat serta buku yang diperlukan).
2. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar peserta
didik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau KD yang akan
dicapai pada pertemuan pertama.
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kategori analisa balok sederhana dengan
dua tumpuan
10 menit
Inti Mengamati :
Membaca informasi terkait dengan analisa perhitungan statis
tentu balok sederhana dua tumpuan.
Menanya :
Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang
topik yang berkaitan dengan analisa perhitungan balok
sederhana dengan dua tumpuan.
Mengarahkan siswa agar berdiskusi tentang analisa balok
sederhana dengan dua tumpuan dengan beban miring
160 menit
Penutup 1. Guru menyimpulkan hasil pengamatan terkait dengan bagian
struktur yang mencakup tumpuan dilanjutkan dengan umpan
balik secara lisan kepada peserta didik tentang kasus tersebut.
2. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru dapat melakukan refleksi
terkait dengan kasus tersebut.
3. Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok, yang masing-
masing kelompok diberi tugas untuk mengumpulkan data
dari berbagai sumber terkait dengan analisa perhitungan balok
sederhana dengan dua tumpuan dan beban miring.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa
syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan
kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar.
10 menit
120
Pertemuan 3
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi (berdo’a, absensi, kebersihan kelas, menyiapkan
media dan alat serta buku yang diperlukan).
2. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar peserta
didik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau KD yang akan
dicapai pada pertemuan pertama.
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kategori analisa balok sederhana dengan
dua tumpuan beban terbagi rata dan segitiga .
10 menit
Inti Mengamati :
Membaca informasi terkait dengan analisa perhitungan statis
tentu balok sederhana dua tumpuan dengan beban terbagi rata.
Membaca informasi terkait dengan analisa perhitungan statis
tentu balok sederhana dua tumpuan dengan beban terbagi
segitiga.
Menanya :
Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang
topik yang berkaitan dengan analisa perhitungan balok
sederhana dengan dua tumpuan dengan beban terbagi rata.
Mengarahkan siswa agar berdiskusi tentang analisa balok
sederhana dengan dua tumpuan dengan beban terbagi segitiga
160 menit
Penutup 1. Guru menyimpulkan hasil pengamatan terkait dengan bagian
struktur yang mencakup tumpuan dilanjutkan dengan umpan
balik secara lisan kepada peserta didik tentang kasus tersebut.
2. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru dapat melakukan refleksi
terkait dengan kasus tersebut.
3. Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok, yang masing-
masing kelompok diberi tugas untuk mengumpulkan data
dari berbagai sumber terkait dengan analisa perhitungan balok
sederhana dengan dua tumpuan beban terbagi rata dan
segitiga.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa
syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan
kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar.
10 menit
121
Pertemuan 4
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi (berdo’a, absensi, kebersihan kelas, menyiapkan
media dan alat serta buku yang diperlukan).
2. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar peserta
didik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau KD yang akan
dicapai pada pertemuan pertama.
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kategori analisa balok sederhana dengan
dua tumpuan beban terbagi trapesium dan gabungan .
10 menit
Inti Mengamati :
Membaca informasi terkait dengan analisa perhitungan statis
tentu balok sederhana dua tumpuan dengan beban terbagi
trapesium.
Membaca informasi terkait dengan analisa perhitungan statis
tentu balok sederhana dua tumpuan dengan beban terbagi
gabungan.
Menanya :
Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang
topik yang berkaitan dengan analisa perhitungan balok
sederhana dengan dua tumpuan dengan beban terbagi
trapesium.
Mengarahkan siswa agar berdiskusi tentang analisa balok
sederhana dengan dua tumpuan dengan beban terbagi
gabungan
160 menit
Penutup 1. Guru menyimpulkan hasil pengamatan terkait dengan bagian
struktur yang mencakup tumpuan dilanjutkan dengan umpan
balik secara lisan kepada peserta didik tentang kasus tersebut.
2. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru dapat melakukan refleksi
terkait dengan kasus tersebut.
3. Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok, yang masing-
masing kelompok diberi tugas untuk mengumpulkan data
dari berbagai sumber terkait dengan analisa perhitungan balok
sederhana dengan dua tumpuan beban terbagi trapesium dan
gabungan.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa
10 menit
122
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan
kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar.
H. Penilaian
Penilaian dilakukan selama dan setelah kegiatan pembelajaran, meliputi
penilaian sikap dan pengetahuan maupun ketrampilan.
1. Rekapitulasi Skor Penilaian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
No Nama Siswa
Skor Sikap Spiritual dan Sosial
Ket
aata
n
men
jala
nkan
agam
a
Kre
atif
itas
Kej
uju
ran
Ked
isip
linan
Kec
erm
atan
Ket
ekunan
Tan
ggung J
awab
Ker
ja S
ama
Tole
ransi
Kes
antu
nan
Ker
ensp
onsi
fan
Kep
roak
tifa
n
Rata
-rata
1.
2.
3.
Dst
Ketaatan menjalankan agama yang dianutnya :
Skor Rubrik
4 Selalu melaksanakan ibadah keseharian baik yang diwajibkan maupun yang
dianjurkan sesuai dengan agama yang dianutnya.
3 Sering melaksanakan ibadah keseharian yang diwajibkan, maupun yang
dianjurkan sesuai agama yang dianutnya.
2 Kadang-kadang melaksanakan ibadah keseharian yang diwajibkan, sesuai
agama yang dianutnya
1 Sesekali melaksanakan ibadah keseharian yang diwajibkan, sesuai agama yang
dianutnya.
Kreatifitas :
Skor Rubrik
4 Siswa dapat menghasilkan ide/karya inovatif yang
dipublikasikan/dipasarkan.
3 Siswa dapat menghasilkan ide/karya inovatif untuk kalangan sendiri/ skala
kecil.
2 Siswa dapat memodifikasi dan menggabungkan beberapa ide/karya untuk
123
menghasilkan gagasan/karya baru.
1 Siswa dapat mencoba membuat ide/karya dari contoh yang sudah ada.
2. Intrummen Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis berbentuk essay :
Indikator Soal Teknik
Penilaian
Bentuk
Test Instrumen
1. Menjelaskan bagian
struktur bangunan :
dudukan dan tumpuan.
2. Menganalisis Balok
Statis Tentu
Team Games
Tournament
Hasil Tes
Kunci jawaban dan pedoman penilaian :
No Kunci Jawaban Skor
Nilai = Jumlah Skor 100
3. Lembar Kinerja Presentasi
No Nama Siswa
Kinerja Presentasi
Jm
lh S
ko
r
Nil
ai
Ko
mu
nik
asi
Keb
ena
ran
sub
sta
nsi
Sis
tem
ati
ka
Wa
wa
san
1.
2.
3.
Dst
Kriteria Penilaian :
124
Skor Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
90 - 100 Sangat Baik 4
80 - 89 Baik 3
75 - 79 Cukup 2
74 - 60 Kurang 1
Keterangan :
No Indikator Uraian
1 Komunikasi Meyakinkan dalam berdiskusi, menarik perhatian,
menggunakan bahasa yang baik dan benar.
2 Kebenaran substansi
materi
Sesuai dengan konsep dan teori yang benar dari sisi keilmuan.
Tidak ada bagian yang salah/keliru.
Tidak ada kesalahan penempatan gambar, suara dan teks.
3 Sistematika Runtut sesuai dengan struktur keilmuan.
Mengikuti alur logika yang jelas dan bervariasi.
4 Wawasan Berpikir kritis berdasarkan kebenaran, menyesuaikan dengan
perkembangan.
125
Gambar 1. Permodelan Tumpuan Sendi
Gambar 2. Aplikasi Tumpuan Sendi pada
struktur jembatan
MATERI
Konsep Dasar Tumpuan, SFD, BMD, NFD
A. Konsep Dasar Tumpuan, SFD, BMD, NFD
Tumpuan adalah tempat bersandarnya suatu konstruksi & tempat bekerjanya
reaksi. Masing-masing mempunyai karakteristik berbeda.
1. Tumpuan sendi 5. Tumpuan bidang datar
2. Tumpuan rol 6. Tumpuan tali
3. Tumpuan jepit 7. Pendel
4. Tumpuan gesek 8. Tumpuan titik
Untuk lebih jelasnya, berikut dijelaskan masing-masing karakteristik tumpuan
pada bidang Mekanika Teknik atau Analisis Struktur.
1. Tumpuan sendi
Tumpuan sendi adalah tumpuan yang dapat menerima gaya dari segala
arah, akan tetapi tidak mampu menahan momen
LAMPIRAN 4
126
Gambar 3. Permodelan Tumpuan Rol
2. Tumpuan ROL
Tumpuan Rol adalah tumpuan yang hanya dapat menahan gaya bekerja
tegak lurus (vertical) dan tidak dapat menahan momen.
Gambar 4. Aplikasi tumpuan rol pada struktur atas jembatan
127
Gambar 6. Aplikasi jepit sempurna pada bangunan
gedung berlantai banyak
3. Tumpuan Jepit
Tumpuan jepit adalah tumpuan yang dapat menahan gaya dalam segala
arah dan dapat menahan momen.
Gambar 5. Permodelan Tumpuan Jepit
128
4. JENIS KONSTRUKSI
Ada dua jenis konstruksi yaitu konstruksi statis tertentu dan konstruksi statis
tertentu. Pada konstruksi statis tak tentu, besarnya reaksi dan momen dapat
ditentukan dengan persamaan keseimbangan. Sedangkan pada persamaan
konstruksi statis tak tentu, tidak dapat diselesaikan dengan persamaan
keseimbangan. Untuk mempermudah dan mempercepat dalam menentukan jenis
konstruksi, dapat digunakan persamaan:
R = B+2
R = Jumlah Reaksi yang akan ditentukan
B = Jumlah Batang
Bila R > B+2, berarti konstruksi statis tak tentu
Contoh:
Suatu konstruksi sederhana (tumpuan sendi rol) seperti Gambar 7 di bawah ini.
Tentukanlah jenis konstruksinya.
Gambar 7. Konstruksi dengan tumpuan sederhana (sendi rol)
Jawab:
Pada Konstruksi sendi dan rol, terdapat tiga buah gaya yang harus ditentukan,
sedang jumlah batang =1. menurut persamaan di atas, maka: R = B + 2 = 1+2 = 3
R = 3 → Sesuai
Jadi konstruksi dengan tumpuan sederhana (sendi-rol) di atas termasuk jenis
konstruksi Statis tertentu.
5. GAYA NORMAL (Normal Forces Diagram)
Gaya normal adalah suatu gaya yang garis kerjanya berimpit/sejajar dengan
sumbu batang.
Gambar 8. Penggambaran
normal forces diagram
(NFD) cara grafis
129
Notasi:
a. Positif Jika gaya normal tarik
b. Negatif Jika gaya normal tekan
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa adanya gaya normal diakibatkan oleh
adanya beban sebesar Pα, yang apabila diuraikan gayanya menjadi gaya vertikal
dan horisontal. Selanjutnya, gaya arah horizontal (arah ke kiri) akan dilawan oleh
gaya PH (arah ke kanan). Sehingga timbulah gaya normal takan (negatif) karena
serat pada balok tersebut tertekan (memendek).
6. Gaya Lintang (Shear Force Diagram)
Gaya Lintang (shear forces diagram) adalah susunan gaya yang tegak lurus
dengan sumbu batang.
Gambar 9. Konsep SFD pada struktur balok
Notasi:
Positif jika searah dengan jarum jam
Negatif jika berlawanan arah dengan jarum jam
Gambar 10. Penggambaran
shear forces diagram (SFD)
dengan cara grafis.
130
Pada Gambar 10 di atas menunjukkan bahwa nilai gaya lintang akan positif
apabila perputaran gaya yang bekerja searah dengan jarum jam, dan diarsir tegak
lurus dengan sumbu batang yang menerima gaya melintang. Sebaliknya, bila
perputaran gaya yang bekerja berlawanan arah dengan perputaran jarum jam,
diberi tanda negatif dan diarsir sejajar dengan sumbu batang.
7. Momen (Bending Moment Diagram)
Momen adalah hasil kali antara gaya dengan jarak (jarak garis lurus terhadap garis
kerjanya)
Gambar 11. Penggambaran bending moment diagram (BMD)
dengan cara grafis.
Momen adalah hasil kali antara gaya dengan jaraknya. Jarak disini adalah jarak
tegak lurus dengan garis kerja gayanya. Dalam Gambar 11 di atas berarti bahwa
pada titik C terjadi momen sebesar:
Mc = RA. L1
Bidang momen diberi tanda positif jika bagian bawah atau bagian dalam yang
mengalami tarikan. Bidang momen positif diarsir tegak lurus sumbu batang yang
mengalami momen. Sebaliknya, apabila yang mengalami tarikan pada bagian atas
atau luar bidang momen, maka diberi dengan tanda negatif. Bidang momen
negatif diarsir sejajar dengan sumbu batang. Perlu diketahui bahwa momen yang
berputar ke kanan belum tentu positif dan momen yang berputar ke kiri belum
tentu negatif. Oleh karena itu, perjanjian tanda perlu diperhatikan dengan teliti.
131
KONSTRUKSI BALOK SEDERHANA
A. Konstruksi Balok Sederhana
Konstruksi balok sederhana adalah konstruksi yang ditumpu pada dua titik tumpu,
yang masing-masing berupa sendi dan rol. Jenis konstruksi ini adalah statis
tertentu, yang dapat diselesaikan dengan persamaan keseimbangan.
1. Konstruksi balok sederhana dengan sebuah beban terpusat
Untuk dapat menggambar bidang SFD, NFD dan BMD terlebih dahulu harus
dihitung reaksi arah vertikal. Sedangkan untuk menghitung besarnya reaksi, dapat
dilakukan secara grafis ataupun analitis.
Gambar 12. Hasil Shear force diagram (SFD), Bending moment diagram
(BMD),dan Normal force diagram (NFD) hasil perhitungan dengan cara grafis
132
Momen (bending moment diagram)
Gambar 13. Bending momen diagram akibat beban Pα
Gambar 14. Mekanisme lentur pada balok beton bertulang akibat beban merata dengan tumpuan sederhana.
133
Gambar 15. Aplikasi pengujian lentur pada balok bamboo laminasi
Gambar 16. Aplikasi struktur rangka di lapangan.
Perhatikan letak tumpuan sendi dan rolnya. Tumpuan rol tidak dapat menahan
gaya horisontal. Gaya normal bekerja pada titik A sebesar Ah sejauh titik C. gaya
normal bernilai tekan (-).
135
B. Contoh soal dan penyelesaian Diketahui suatu struktur balok seperti pada Gambar dibawah ini
Gambar 19. Balok tumpuan sederhana dengan 2 beban terpusat.
Ditanyakan besarnya Reaksi (RA, RB, bending moment diagram (BMD),
shear force diagram (SFD).
ΣMB = 0; (semua gaya-gaya diasumsikan ke titik B).
136
Gambar 20. Hasil Shear force diagram (SFD), Bending moment diagram (BMD),
dan Normal force diagram (NFD) hasil perhitungan dengan cara analitis.
137
KISI – KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Judul : Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournaments TGT Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Mekanika
Teknik Kelas X SMK Negeri 7 Semarang Teknik Konstruksi Batu Beton Tahun
Pelajaran 2014 / 2015
No. Variabel Indikator
(Aktivitas Kelas Eksperimen)
Sumber data Alat /
instrumen
1. Aktivitas
siswa kelas X
Teknik
Konstruksi
Batu Beton
SMK Negeri
7 Semarang
pada
pembelajaran
Mekanika
Teknik
melalui model
Teams Games
Tournaments
1. Mempersiapkan diri untuk
mengikuti pembelajaran
(emotional activities)
2. Mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan guru
tentang Konsep Dasar
Tumpuan, Gaya Lintang, Gaya
Normal dan Momen serta
Analisis Konstruksi Balok
Sederhana dalam yang
ditampilkan melalui media
power point (listening activities,
visual activities)
3. Mengajukan pertanyaan dan
menjawab pertanyaan guru
(oral activities)
4. Mengelompok dengan teman
(motor activities)
5. Ketua kelompok menemui dan
mendengarkan penjelasan guru
tentang tugas dan permasalahan
yang akan didiskusikan
kelompok (motor activities,
listening activities)
6. Ketua kelompok menjelaskan
prosedur tugas kelompok dan
anggota lain memperhatikan
(oral activities, listening
activities)
7. Berdiskusi dengan teman,
membahas permasalahan yang
diberikan guru (oral activities,
writing activities)
Siswa
Dokumentasi
Lembar
observasi
atau tabel
pengamatan
siswa
LAMPIRAN 5
138
8. Membuat pertanyaan yang
dituliskan dalam kertas dibentuk
menjadi bola dan melempar
bola kertas ke siswa lain (motor
activities)
9. Menerima dan menjawab soal
kemudian mempresentasikan
kepada seluruh siswa di kelas
(motor activities, writing
activities, oral activities,
emotional activities)
10. Menyimpulkan materi
pembelajaran dan mengerjakan
evaluasi (writing activities)
2. Hasil belajar
siswa kelas X
Teknik
Konstruksi
Batu Beton
SMK Negeri
7 Semarang
pada
pembelajaran
Mekanika
Teknik
melalui model
Teams Games
Tournaments
1. Menjelaskan pengerian Konsep
Dasar Tumpuan, Gaya Lintang,
Gaya Normal dan Momen
2. Menyebutkan jenis-jenis
Tumpuan ( Sendi, rol, Jepit)
3. Mengklasifikasikan Analisis
Perhitungan Konstruksi Balok
Sederhana dengan beban
terpusat dan merata
4. Menjelaskan hubungan
Perhitungan Analisis Konstruksi
Balok Sederhana dengan
kondisi Lapangan
5. Menjelaskan penggunaan
perhitungan Konstruksi Balok
Sederhana sesuai spesifikasi
teknis dan kebutuhan.
Siswa Tes tertulis
(Pre test dan
Post-test )
139
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
(KELAS EKSPERIMEN)
Nama Sekolah = SMK N 7 Semarang
Kelas / semester = X TKBB / 2 (genap)
Hari / tanggal = ..................................................
Materi = Menganalisis dan Menghitung Konstruksi Balok Sederhana
Nama siswa = ..................................................
Petunjuk :
1. Bacalah dengan cermat indikator aktivitas siswa!
2. Dalam melakukan penilaian mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan.
3. Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai kriteria
pengamatan.kemudian tuliskan skor pada kolom skor sesuai ketentuan
berikut:
Skor 0= jika tidak tampak deskriptor
Skor 1= jika tampak satu deskriptor
Skor 2 = jika tampak dua deskriptor
Skor 3= jika tampak tiga deskriptor
Skor 4= jika tampak semua deskriptor
No. Indikator Deskriptor Check
(√ ) Skor
1.
Mempersiapkan
diri
dalam mengikuti
pembelajaran
a. Masuk kelas dengan tertib
dilanjutkan dengan berdoa
b. Mengeluarkan alat tulis
2.
Mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan guru
tentang materi
Konsep Dasar
Tumpuan dan
Konstruksi Balok
Sederhana yang
ditampilkan melalui
Powerpoint
a. Mendengarkan penjelasan guru dan
memperhatikan dengan sikap dan
posisi duduk baik
b. Memperhatikan dengan tenang,
tidak berbicara / bergurau dengan
teman
3. Mengajukan
pertanyaan dan
menjawab
a. Mengajukan pertanyaan sesuai
materi dan menggunakan bahasa
yang baik
LAMPIRAN 6
140
pertanyaan guru b. Menjawab pertanyaan guru dengan
tepat
4. Mengelompok
dengan teman
a. Mengelompok dengan tidak pilih-
pilih teman
b. Mengelompok sesuai petunjuk guru
5.
Ketua kelompok
menemui guru
untuk meminta
tugas kelompok
dan
mendengarkan
penjelasan guru
tentang prosedur
mengerjakan tugas
tersebut.
a. Mendengarkan penjelasan guru
dengan memusatkan
perhatian atau konsentrasi
b. Tidak bergurau dengan teman
6.
Ketua kelompok
menjelaskan
mengenai tugas
kelompok dan
anggota yang
lain mendengarkan
a. Ketua kelompok menjelaskan
tentang tugas kelompok yang
disampaikan guru kepada teman
sekelompok
b. Anggota mendengarkan prosedur
dalam menyelesaikan tugas
kelompok
7.
Berdiskusi dengan
teman,
mengerjakan
tugas kelompok
a. Bekerja sama (diskusi) dalam
kelompok untuk menyelesaikan
tugas kelompok
b. Menyelesaikan tugas kelompok dan
kemudian diberikan kepada guru
8.
Membuat kertas
lembar kerja berisi
pertanyaan menjadi
bentuk
kartu ke siswa
lain
a. Membuat pertanyaan pada lembar
kertas sesuai materi menjadi bentuk
kartu soal
b. Saling bertukar kartu dan
menjelaskan ke teman lain
sesuai petunjuk guru
9.
Menerima dan
menjawab
pertanyaan
dalam kartu soal
kemudian
mempersiapkan
dalam turnamen
akademik
a. Membuka kartu soal kemudian
menjawab soal dalam turnamen
akademik dan saling beradu
kecepatan dan ketepatan sehingga
bias membawa kelompoknya
memenangkan turnamen
b. Mempresentasikan jawaban
kepada seluruh kelas dengan jelas
dan sopan
141
10.
Menyimpulkan
materi
pembelajaran
dan evaluasi
pembelajaran
a. Mengevaluasi dengan menambah
atau menanggapi jawaban yang
kurang tepat bersama guru
b. Menutup pembelajaran dengan
berdoa
Semarang, Maret 2015
Observer 1, 2 *)
.......................................
Catatan :
* pilih salah satu dengan melingkar huruf
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
(KELAS KONTROL)
LAMPIRAN 7
142
Nama Sekolah = SMK N 7 Semarang
Kelas / semester = X TKBB / 2 (genap)
Hari / tanggal = ..................................................
Materi = Menganalisis dan Menghitung Konstruksi Balok Sederhana
Nama siswa = ..................................................
Petunjuk :
1. Bacalah dengan cermat indikator aktivitas siswa!
2. Dalam melakukan penilaian mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan.
3. Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai kriteria
pengamatan.kemudian tuliskan skor pada kolom skor sesuai ketentuan
berikut:
Skor 0= jika tidak tampak deskriptor
Skor 1= jika tampak satu deskriptor
Skor 2 = jika tampak dua deskriptor
Skor 3= jika tampak tiga deskriptor
Skor 4= jika tampak semua deskriptor
No. Indikator Deskriptor Check
(√ ) Skor
1. Mempersiapkan diri
dalam mengikuti
pembelajaran
a. Masuk kelas dengan tertib
dilanjutkan dengan berdoa
b. Mengeluarkan alat tulis
2.
Mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan guru
tentang materi
Konstruksi Balok
Sederhana yang
ditampilkan melalui
Ceramah
a. Mendengarkan penjelasan guru dan
memperhatikan dengan sikap dan
posisi duduk baik
b. Memperhatikan dengan tenang, tidak
berbicara / bergurau dengan teman
3.
Mengajukan
pertanyaan dan
menjawab
pertanyaan guru
a. Mengajukan pertanyaan sesuai
materi dan menggunakan bahasa
yang baik
b. Menjawab pertanyaan guru dengan
tepat
4. Belajar bersama
teman dalam
memahami materi
a. Berdiskusi dengan tidak
membedakan teman
b. Berdiskusi sesuai petunjuk guru
143
5.
Mendengarkan
penjelasan teman
tentang materi
Konstruksi Balok
Sederhana
a. Mendengarkan penjelasan
penjelasan teman
b. Tidak bergurau dan konsentrasi
6. Pemberian tugas
individu kepada
siswa oleh guru
a. Siswa memperhatikan tentang
tugas yang disampaikan guru
b. Siswa memahami prosedur tugas dari
guru
7.
Saling membantu
siswa dalam
menyelesaikan
tugas
a. Membantu teman yang kesulitan
mengerjakan tugas
b. Memperhatikan penjelasan teman
8. Pengumpulan tugas
a. Menyelesaikan tugas dengan cepat
b. Mengumpulkan tugas tepat waktu
9. Tanya jawab materi
pembelajaran
a. Siswa aktif bertanya mengenai
keseluruhan materi
b. Siswa dapat menjawab pertanyaan
teman atau guru
10.
Menyimpulkan
materi
pembelajaran
dan evaluasi
pembelajaran
a. Mengevaluasi dengan menambah
atau menanggapi jawaban yang
kurang tepat bersama guru
b. Menutup pembelajaran dengan
berdoa
Semarang, Maret 2015
Observer 1, 2 *)
.......................................
Catatan :
* pilih salah satu dengan melingkar huruf
144
Rekapitulasi Keaktifan
Nama Siswa =
Hari/tanggal =
Nama Rater =
Pertemuan
kUC-
Pengamatan pada sub materi Aktif *)
Tidak Aktif *)
1 - Pengertian konstruksi balok
sederhana
- Macam – mcam tumpuan
2 - Momen dan Gaya Dalam
- Analisis Perhitungan
Keterangan :
*) Kriteria Aktif = Apabila siswa dalam melakukan aktivitas belajar (sesuai
tabel keaktifan) pada tiap sub materi pelajaran sebanyak
60% (melakukan 12-20 point keaktifan belajar)
*) Kriteria tidak aktif = Apabila siswa dalam melakukan aktivitas belajar (sesuai
tabel keaktifan) pada tiap sub materi pelajaran sebanyak
60% (melakukan 1-11 point keaktifan belajar)
LAMPIRAN 8
145
DATA HASIL OBSERVASI TERHADAP KELOMPOK UJI COBA
RATER
No Kode
Responden
Rater I Rater II
1 2 ∑ 1 2 ∑
1 UC-01 1 1 2 1 1 2
2 UC-02 1 1 2 1 1 2
3 UC-03 1 1 2 0 1 1
4 UC-04 1 1 2 0 1 1
5 UC-05 1 1 2 0 1 1
6 UC-06 1 1 2 0 1 1
7 UC-07 1 1 2 1 1 2
8 UC-08 1 1 2 1 1 2
9 UC-09 0 1 1 1 1 2
10 UC-10 1 1 2 1 1 2
11 UC-11 0 1 1 1 1 2
12 UC-12 0 1 1 0 1 1
13 UC-13 1 1 2 1 1 2
14 UC-14 1 0 1 1 1 2
15 UC-15 1 1 2 1 1 2
16 UC-16 1 1 2 1 1 2
17 UC-17 0 1 1 0 1 1
18 UC-18 0 1 1 1 1 2
19 UC-19 0 1 1 0 1 1
20 UC-20 1 1 2 1 1 2
21 UC-21 1 0 1 1 1 2
22 UC-22 0 1 1 0 1 1
23 UC-23 1 1 2 1 1 2
24 UC-24 0 1 1 0 1 1
25 UC-25 1 1 2 1 1 2
26 UC-26 1 0 1 1 1 2
27 UC-27 0 1 1 0 1 1
28 UC-28 0 1 1 0 1 1
29 UC-29 0 1 1 1 1 2
30 UC-30 0 1 1 1 1 2
31 UC-31 1 1 2 1 1 2
32 UC-32 1 1 2 0 1 1
33 UC-33 1 1 2 0 1 1
34 UC-34 0 1 1 0 0 0
35 UC-35 0 1 1 0 1 1
36 UC-36 1 1 2 1 1 2
LAMPIRAN 9
146
Perhitungan Reliabilitas Rater
Subyek Rater
T T² i²
I II I II
Uc-1 1 1 2 4 1 1
Uc-2 2 2 4 16 4 4
Uc-3 1 1 2 4 1 1
Uc-4 2 2 4 16 4 4
Uc-5 1 1 2 4 1 1
Uc-6 2 2 4 16 4 4
Uc-7 1 1 2 4 1 1
Uc-8 2 2 4 16 4 4
Uc-9 1 2 3 9 1 4
Uc-10 1 1 2 4 1 1
Uc-11 1 2 3 9 1 4
Uc-12 1 1 2 4 1 1
Uc-13 2 2 4 16 4 4
Uc-14 2 2 4 16 4 4
Uc-15 2 2 4 16 4 4
Uc-16 1 1 2 4 1 1
Uc-17 2 2 4 16 4 4
Uc-18 2 2 4 16 4 4
Uc-19 2 1 3 9 4 1
Uc-20 2 2 4 16 4 4
Uc-21 2 2 4 16 4 4
Uc-22 2 2 4 16 4 4
Uc-23 2 2 4 16 4 4
Uc-24 1 1 2 4 1 1
Uc-25 2 2 4 16 4 4
Uc-26 1 1 2 4 1 1
Uc-27 1 2 3 9 1 4
Uc-28 1 1 2 4 1 1
Uc-29 2 2 4 16 4 4
Uc-30 2 2 4 16 4 4
Uc-31 2 2 4 16 4 4
Uc-32 2 2 4 16 4 4
Uc-33 2 2 4 16 4 4
Uc-34 1 1 2 4 1 1
Uc-35 2 1 3 9 4 1
Uc-36 2 2 4 16 4 4
R 58 59 117 409 207
R² 3364 3481 n = 36 ∑i 117
∑R² 6845 k = 2 ∑i² 207
LAMPIRAN 10
147
- Se2 =
∑ (∑
) (
∑
)
(∑ )
( )( )
= (
) (
)
( )
( )( )
= 0.071
- Ss2 =
(∑
)
(∑ )
( )
= (
)
( )
( )
= 0,411
- rxx’ = (( )
)
= (( )
)
= 0,827
Rata-rata estimasi reliabilitas panelis :
xx’
( )
xx’
( )
xx’
Dengan demikian karena koefisien realibilias tinggi, maka dapat
disimpulkan bahwa pemberian rating yang dilakukan oleh masing-masing rater
konsisten satu sama lain.
148
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL UJI COBA
Komposisi materi yang disampaikan :
Asumsi soal sebanyak 23 ( 100 %)
- Tumpuan 10 %
- Reaksi 60 %
- Momen 30%
Pembagian soal :
Asumsi 23 buah soal
- Tumpuan = 10 % x 23 = 2,3 butir soal = 3 soal
- Reaksi = 60 % x 23 = 12,8 butir soal = 13 soal
- Momen = 30 % x 23 = 7 butir soal
Pembagian Kandungan soal :
- Ingatan 20 %
- Pemahaman 20 %
- Aplikasi 60 %
Untuk setiap materi
- Momen
o Ingatan 20 % x 7 = 2 butir soal
o Pemahaman 20 % x 7 = 2 butir soal
o Aplikasi 60 % x 7 = 3 butir soal
- Reaksi
o Ingatan 20 % x 13 = 2,6 butir soal = 3 Soal
o Pemahaman 20 % x 13 = 2,6 butir soal = 3 soal
o Aplikasi 60 % x 13 = 7,8 butir soal = 7 soal
- Tumpuan
o Ingatan 20 % x 3 = 0,6 butir soal = 1 soal
o Pemahaman 20 % x 3 = 0,6 butir soal = 1 soal
o Aplikasi 60 % x 3 = 1,8 butir soal = 1 soal
LAMPIRAN 11
149
Tabel kisi-kisi instrumen
Pokok
Materi
Ingata
n Pemahaman Aplikasi
Jumlah
soal No item soal
Momen
(30%) 2 2 3 7 4, 5, 9, 10, 11, 14, 15
Reaksi
(60%) 3 3 7 13
6, 7, 8, 12, 13, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22, 23
Tumpuan
(10%) 1 1 1 3 1, 2, 3
Jumlah 6 6 11 23
Materi Ingatan Pemahaman Aplikasi Jumlah soal
Momen 4, 5 9, 10 11, 14, 15 7
Reaksi 6, 7, 8 12, 13, 16 17, 18, 19, 20,
21, 22, 23
13
Tumpuan 1 2 3 3
Jumlah 6 6 18 30
150
UJI COBA INSTRUMEN SOAL
MEKANIKA TEKNIK
I. PETUNJUK PENGISIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan menyilang pada
huruf jawaban (A,B, C atau D) yang telah disediakan yang saudara anggap
“BEN R”
II. Pertanyaan-pertanyaan
1. Beban / beratnya benda yang tidak bergerak dan tidak berubah
beratnya disebut......
a. Beban Mati c. Beban Angin
b. Beban Hidup d. Beban Gempa
2. Roda Kendaraan, orang berdiri di reng, kolom atau tiang penyangga
merupakan contoh dari.....
a. Beban Terpusat c. Beban Segitiga
b. Beban Merata d. Beban Momen
3. Urutan nama tumpuan pada gambar dibawah ini adalah...
1. 2
3
a. Rol,sendi, jepit c. Sendi,rol, jepit
b. sendi, jepit, rol d. Rol, jepit, sendi
4. Perkalian antara gaya dengan jarak disebut ...
a. Gaya c. Momen
b. Resultante d. Jarak
5. Pada bilang momen bagian bawah atau bagian dalam yang mengalami
tarikan diberi tanda ...
a. Negatif c. Netral
b. Positif d. Jawaban A, B dan C salah
6. Gaya yang garis kerjanya sejajar dengan sumbu batang atau balok
yang ditinjau disebut ...
a. Gaya Normal c. Momen
b. Gaya Lintang d. Resultante
LAMPIRAN 12
151
7. Gaya yang berarah tegak lurus (┴) batang atau balok yang ditinjau
disebut ....
a. Gaya Normal c. Momen
b. Gaya Lintang d. Resultante
8. Bila Perputaran gaya yang bekerja searah dengan putaran jarum jam,
bidang gaya melintang diberi tanda ...
a. Negatif c. Positif
b. Netral d. Jawaban A,B, dan C salah
9. Jika jarak gaya ( P ) ke titik yang ditinjau adalah nol, berapakah besar
momen tersebut ...
a. 1 c. 2
b. -1 d. 0
10.
Sebuah Balok AB dengan tumpuan sendi ke titik A dan tumpuan rool
dititik B, maka rumus untuk mencari momen dititik C adalah ...
a. MC = RB x a c. MC = RA x a
b. MC = RB x b d. MC = RA x a – ( P x b )
11.
Besar momen maksimum yang terjadi pada penampang balok diatas
...
a. Mmaks = 1/2 q L² c. Mmaks = 1/8 q L²
b. Mmaks = 1/4 q L² d. Mmaks = 1/6 q L²
A B
C
b a
L
q t/m
L m
P
152
12.
Pada gambar diatas momen tersebut diberikan tanda ...
a. Negatif c. Positif
b. Netral d. Jawaban A, B dan C salah
13.
Sebuah Balok AB dengan tumpuan sendi di titik A dan tumpuan roll
dititik B, jika diketahui RA sebesar 8 ton maka besar RB ...
a. + 7 ton c. - 7 ton
b. + 6,5 ton d. + 8 ton
14. Pada soal no. 13 besarnya Momen dititk C adalah ...
a. 23 ton m c. 24 ton m
b. 25 ton m d. 26 ton m
15. Masih di soal no. 13 besarnya Momen dititik D adalah ...
a. 24 ton m c. 48 ton m
b. 45 ton m d. 42 ton m
16.
Pada suatu balok SQ dibebani dengan P= 4 t maka besar Pv (P
Vertikal) adalah ...
a. P x sin 45° c. P
b. P x cos 45° d. ½ x P
17. Besar reaksi RQ pada konstruksi balok diatas adalah....
a. 2 ton c. 2,5 ton
b. 3 ton d. 3,5 ton
S
C
Q
P = 4 t
3 m 3 m
A
P 1 = 2 t P 2 = 8 t P 3 = 5 t
C D E
B
3 m 4,5 m 4,5 m 6 m
45°
153
18. Besar momen maksimum terletak pada titik C adalah....
a. RS x 3 c. (RS x 3) + Pv
b. RS x 6 d. (RS x 3) + (Pv x 3)
19. Suatu Kantilever menerima beban P1 = 10 ton dan P2 = 5 ton lihat
gambar dibawah ini.
P1 = 10 t
Besar reaksi pada B adalah.....
a. 5 t c. 10 t
b. 6 t d. 12 t
20. Besar Momen di B adalah...
a. +50 t m c. -10 t m
b. - 50 tm d. + 10 t m
21. Hitung reaksi RAV pada konstruksi dibawah ini
a. 12,96 t c. 11,96 t
b. 12,69 t d. 11,69 t
22. Besar RAH untuk konstruksi diatas adalah...
a. 5 t c. 10 t
b. 6 t d. 4 t
23. Besar MA pada konstruksi diatas adalah...
a. 55,14 tm c. 45,14 tm
b. 65,14 tm d. 52,14 tm
======== selamat mengerjakan ==========
P2 = 5 t
4 m 3 m
MB B
60°
P = 8 t q= 2 t/m
A
RAV
MA
RAH 1m 3m 2m
154
LEMBAR JAWABAN INSTRUMEN PENELITIAN
HASIL BELAJAR SISWA
Nama =
Kelas =
No. Absen =
1. a b c d
2. a b c d
3. a b c d
4. a b c d
5. a b c d
6. a b c d
7. a b c d
8. a b c d
9. a b c d
10. a b c d
11. a b c d
12. a b c d
13. a b c d
14. a b c d
15. a b c d
16. a b c d
17. a b c d
18. a b c d
19. a b c d
20. a b c d
21. a b c d
22. a b c d
23. a b c d
24. a b c d
25. a b c d
26. a b c d
27. a b c d
28. a b c d
29. a b c d
30. a b c d
LAMPIRAN 13
155
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN PENELITIAN UJI COBA
HASIL BELAJAR SISWA
1. A
2. A
3. C
4. C
5. B
6. A
7. B
8. C
9. D
10. C
11. C
12. C
13. A
14. C
15. A
16. A
17. B
18. A
19. A
20. A
21. A
22. D
23. A
LAMPIRAN 14
156
12
34
56
78
91
01
11
21
31
41
51
61
71
81
92
02
12
22
3
1U
c-3
51
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
23
52
9
2U
c-2
21
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
10
22
48
4
3U
c-3
41
11
11
11
01
11
11
11
11
11
11
11
22
48
4
4U
c-2
51
11
11
11
01
11
01
11
11
11
11
11
21
44
1
5U
c-3
11
11
11
11
10
11
11
11
01
11
11
10
20
40
0
6U
c-2
31
10
11
11
11
11
11
11
11
11
11
10
21
44
1
7U
c-2
61
11
11
11
11
11
11
11
01
11
11
10
21
44
1
8U
c-2
10
01
11
11
11
11
01
11
01
11
11
10
18
32
4
9U
c-2
41
10
11
11
11
11
01
11
01
11
11
10
19
36
1
10
Uc-
40
11
11
11
11
11
01
01
01
11
11
10
18
32
4
11
Uc-
27
10
11
11
11
01
11
10
01
11
11
11
01
83
24
12
Uc-
30
10
11
11
11
11
11
11
10
11
11
11
02
04
00
13
Uc-
32
10
11
11
11
01
11
11
11
11
11
11
02
04
00
14
Uc-
31
11
11
11
10
11
11
00
11
11
11
11
20
40
0
15
Uc-
14
10
11
11
11
11
11
10
11
01
11
11
01
93
61
16
Uc-
28
11
11
11
11
10
10
10
01
11
11
11
01
83
24
17
Uc-
81
11
11
11
01
11
11
10
11
11
11
00
19
36
1
18
Uc-
33
10
11
11
11
00
11
01
11
11
11
11
01
83
24
19
Uc-
20
10
11
10
11
11
10
10
01
11
11
11
01
72
89
20
Uc-
13
10
11
10
10
01
10
00
00
11
11
11
01
31
69
21
Uc-
17
11
11
10
10
01
10
10
11
11
11
11
01
72
89
22
Uc-
18
10
11
10
01
10
10
10
01
11
11
11
01
52
25
23
Uc-
11
11
11
00
10
11
10
11
11
11
11
10
18
32
4
24
Uc-
51
01
10
00
01
11
10
01
11
01
01
10
13
16
9
25
Uc-
19
10
11
00
10
10
11
10
00
10
10
11
01
21
44
26
Uc-
12
10
01
01
01
00
11
10
10
11
11
10
01
31
69
27
Uc-
29
01
10
01
00
11
11
01
01
11
01
01
01
31
69
28
Uc-
60
11
01
11
01
01
11
01
01
11
10
00
14
19
6
29
Uc-
36
01
00
11
10
11
11
00
01
01
11
10
01
31
69
30
Uc-
20
11
00
11
01
01
00
01
00
11
10
10
11
12
1
31
Uc-
70
00
00
11
00
01
00
01
10
11
11
00
98
1
32
Uc-
11
00
00
01
10
00
00
00
10
01
01
11
07
49
33
Uc-
90
00
00
10
00
00
00
00
00
10
11
10
52
5
34
Uc-
10
00
00
00
01
00
00
00
00
01
01
10
04
16
35
Uc-
16
00
10
00
01
00
10
01
00
11
01
00
18
64
36
Uc-
15
10
11
00
01
00
01
00
00
11
01
01
09
81
25
18
28
27
25
26
27
22
21
23
32
21
23
16
22
20
29
34
30
34
31
29
55
68
98
72
∑X
25
18
28
27
25
26
27
22
21
23
32
21
23
16
22
20
29
34
30
34
31
29
5
∑Y
56
85
68
56
85
68
56
85
68
56
85
68
56
85
68
56
85
68
56
85
68
56
85
68
56
85
68
56
85
68
56
85
68
56
8
∑XY
44
83
30
47
74
84
46
44
42
47
03
79
36
94
25
54
33
68
42
73
03
38
43
56
50
05
43
52
25
43
51
34
88
94
∑X
²2
51
82
82
72
52
62
72
22
12
33
22
12
31
62
22
02
93
43
03
43
12
95
∑Y
²9
87
29
87
29
87
29
87
29
87
29
87
29
87
29
87
29
87
29
87
29
87
29
87
29
87
29
87
29
87
29
87
29
87
29
87
29
87
29
87
29
87
29
87
29
87
2
rxy
0.6
42
0.5
08
0.4
68
0.7
40
0.8
34
0.3
92
0.5
61
0.3
61
0.4
22
0.7
14
0.6
70
0.4
11
0.7
37
0.5
62
0.4
18
0.4
50
0.5
92
0.1
58
0.7
21
0.1
58
0.3
82
0.4
25
0.2
41
rta
be
l0
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
90
.32
9
Kri
teri
av
ali
dv
ali
dv
ali
dv
ali
dv
ali
dv
ali
dv
ali
dv
ali
dv
ali
dv
ali
dv
ali
dv
ali
dv
ali
dv
ali
dv
ali
dv
ali
dv
ali
dti
da
kv
ali
dti
da
kv
ali
dv
ali
dti
da
k
JBA
18
12
16
18
18
18
18
15
13
16
18
13
17
13
14
12
17
18
18
18
18
17
4
JBB
13
61
29
78
97
87
14
86
38
81
21
61
21
61
31
21
JSA
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
JSB
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
DP
0.2
80
.33
0.2
20
.50
0.6
10
.56
0.5
00
.44
0.2
80
.50
0.2
20
.28
0.6
10
.56
0.3
30
.22
0.2
80
.11
0.3
30
.11
0.2
80
.28
0.1
7
Kri
teri
aC
uk
up
cuk
up
Cu
ku
pB
aik
Ba
ikB
aik
B
aik
Ba
ikC
uk
up
Ba
ikC
uk
up
Cu
ku
pB
aik
Ba
ikC
uk
up
Cu
ku
pC
uk
up
Jele
kC
uk
up
Jele
kC
uk
up
Cu
ku
pJe
lek
JBA
18
12
16
18
18
18
18
15
13
16
18
13
17
13
14
12
17
18
18
18
18
17
4
JBB
13
61
29
78
97
87
14
86
38
81
21
61
21
61
31
21
JSA
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
K =
23
JSB
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
M =
15
,77
8
IK0
.86
0.5
00
.78
0.7
50
.69
0.7
20
.75
0.6
10
.58
0.6
40
.89
0.5
80
.64
0.4
40
.61
0.5
60
.81
0.9
40
.83
0.9
40
.86
0.8
10
.14
Vt
= 2
5,2
83
Kri
teri
aM
ud
ah
Se
da
ng
Mu
da
hM
ud
ah
Se
da
ng
Mu
da
hM
ud
ah
Se
da
ng
Se
da
ng
Se
da
ng
Mu
da
hS
ed
an
gS
ed
an
gS
ed
an
gS
ed
an
gS
ed
an
gM
ud
ah
Mu
da
hM
ud
ah
Mu
da
hM
ud
ah
Mu
da
hS
uk
ar
r1
1 =
0,8
40
AN
ALI
SIS
HA
SIL
UJI
CO
BA
SO
AL
Daya Pembeda Tingkat KesukaranJum
lah
Validitas
YY
²N
o.
Ko
de
No
So
al
LAMPIRAN 15
157
Perhitungan Validitas Butir
Uji Instrumen Soal
Rumus validitas soal :
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi variabel x dan variabel y
X = skor tiap butir soal
Y = skor total yang benar dari tiap subjek
N = jumlah peserta tes
Kriteria
Apabila rxy > rtabel , maka butir soal valid
Perhitungan soal no 1
No Kode Butir soal 1 Skor total
x² y² xy (x) (y)
1 Uc-35 1 23 1 529 23
2 Uc-22 1 22 1 484 22
3 Uc-34 1 22 1 484 22
4 Uc-25 1 21 1 441 21
5 Uc-31 1 20 1 400 20
6 Uc-23 1 21 1 441 21
7 Uc-26 1 21 1 441 21
8 Uc-21 0 18 0 324 0
9 Uc-24 1 19 1 361 19
10 Uc-4 0 18 0 324 0
11 Uc-27 1 18 1 324 18
12 Uc-30 1 20 1 400 20
13 Uc-32 1 20 1 400 20
14 Uc-3 1 20 1 400 20
15 Uc-14 1 19 1 361 19
16 Uc-28 1 18 1 324 18
17 Uc-8 1 19 1 361 19
18 Uc-33 1 18 1 324 18
19 Uc-20 1 17 1 289 17
20 Uc-13 1 13 1 169 13
21 Uc-17 1 17 1 289 17
22 Uc-18 1 15 1 225 15
𝑟𝑥𝑦 𝑁𝛴𝑋𝑌 (𝛴𝑋) (𝛴𝑌)
√*𝑁𝛴𝑋 (𝛴𝑋) + *𝑁𝛴𝑌 (𝛴𝑌) +
LAMPIRAN 16
158
No Kode Butir soal 1 Skor total
x² y² xy (x) (y)
23 Uc-1 1 18 1 324 18
24 Uc-5 1 13 1 169 13
25 Uc-19 1 12 1 144 12
26 Uc-12 1 13 1 169 13
27 Uc-29 0 13 0 169 0
28 Uc-6 0 14 0 196 0
29 Uc-36 0 13 0 169 0
30 Uc-2 0 11 0 121 0
31 Uc-7 0 9 0 81 0
32 Uc-11 0 7 0 49 0
33 Uc-9 0 5 0 25 0
34 Uc-10 0 4 0 16 0
35 Uc-16 0 8 0 64 0
36 Uc-15 1 9 1 81 9
Jumlah 25 568 25 9872 448
Berdasarkan tabel di atas diperoleh:
( ) ( )
√* ( ) + * ( ) +
( ) ( )
√*( ) ( ) + *( ) ( ) +
Pada α 5% dengan n 36, maka diperoleh rtabel = 0,329
rxy > rtabel , maka soal nomor 1 valid.
Selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama
seperti di atas.
159
Perhitungan Reliabilitas
Uji Instrumen Soal
Rumus reliabilitas K.R21 :
Keterangan :
= reliabilitas instrument
k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
M = Skor rata-rata
= Standar deviasi dari tes (varians total)
Kriteria
Apabila r11 > rtabel , maka instrument soal tersebut reliabel
Perhitungan
Berdasarkan analisis uji coba instrumen diperoleh data:
* ∑
(∑ )
( )
* ∑
* (
)(
( )
)
(
)( ( )
( ))
Pada α 5% dengan n 36, maka diperoleh rtabel = 0,329
Karena rxy > rtabel , maka instrument soal tersebut reliabel.
𝑟 (
𝑘𝑘
)( 𝑀( 𝑘 𝑀 )
𝑘𝑉𝑡)
LAMPIRAN 17
160
Perhitungan Daya Pembeda
Uji Instrumen Soal
Rumus daya pembeda :
Keterangan :
DP = daya beda soal (indeks diskriminasi)
JBA = jumlah yang benar pada butir soal kelompok atas
JBB = jumlah yang benar pada butir soal kelompok bawah
JSA = banyaknya siswa pada kelompok atas
Kriteria
Interval DP Kriteria
DP ≤ 0,00 Sangat jelek
0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek
0,20<DP≤ 0,40 Cukup
0,40<DP≤ 0,70 Baik
0,70<DP≤ 1,00 Baik Sekali
Perhitungan soal nomor 1
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 Uc-35 1 19 Uc-20 1
2 Uc-22 1 20 Uc-13 1
3 Uc-34 1 21 Uc-17 1
4 Uc-25 1 22 Uc-18 1
5 Uc-31 1 23 Uc-1 1
6 Uc-23 1 24 Uc-5 1
7 Uc-26 1 25 Uc-19 1
8 Uc-21 1 26 Uc-12 1
9 Uc-24 1 27 Uc-29 1
10 Uc-4 1 28 Uc-6 1
11 Uc-27 1 29 Uc-36 0
12 Uc-30 1 30 Uc-2 1
13 Uc-32 1 31 Uc-7 1
𝐷𝑃 𝐽𝐵𝐴 𝐽𝐵𝐵
𝐽𝑆𝐴
LAMPIRAN 18
161
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
14 Uc-3 1 32 Uc-11 0
15 Uc-14 1 33 Uc-9 0
16 Uc-28 1 34 Uc-10 0
17 Uc-8 1 35 Uc-16 1
18 Uc-33 1 36 Uc-15 0
Jumlah 18 Jumlah 13
Berdasarkan kriteria, maka soal nomor 1 mempunyai daya pembeda cukup.
Selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama
seperti di atas.
162
Perhitungan Tingkat Kesukaran
Uji Instrumen Soal
Rumus tingkat kesukaran soal:
Keterangan:
IK = indeks kesukaran
JBA = jumlah yang benar pada butir soal kelompok atas
JBB = jumlah yang benar pada butir soal kelompok bawah
JSA = banyaknya siswa pada kelompok atas
JSB = banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
Interval IK Kriteria
IK = 0,00 Terlalu sukar
0,00 <IK ≤ 0,30 Sukar
0,30< IK ≤ 0,70 Sedang
0,70< IK ≤ 1,00 Mudah
IK = 1 Terlalu mudah
Perhitungan soal nomor 1
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 Uc-35 1 19 Uc-20 1
2 Uc-22 1 20 Uc-13 1
3 Uc-34 1 21 Uc-17 1
4 Uc-25 1 22 Uc-18 1
5 Uc-31 1 23 Uc-1 1
6 Uc-23 1 24 Uc-5 1
7 Uc-26 1 25 Uc-19 1
8 Uc-21 1 26 Uc-12 1
9 Uc-24 1 27 Uc-29 1
10 Uc-4 1 28 Uc-6 1
11 Uc-27 1 29 Uc-36 0
𝐼𝐾 𝐽𝐵𝐴 𝐽𝐵𝐵𝐽𝑆𝐴 𝐽𝑆𝐵
LAMPIRAN 19
163
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
12 Uc-30 1 30 Uc-2 1
13 Uc-32 1 31 Uc-7 1
14 Uc-3 1 32 Uc-11 0
15 Uc-14 1 33 Uc-9 0
16 Uc-28 1 34 Uc-10 0
17 Uc-8 1 35 Uc-16 1
18 Uc-33 1 36 Uc-15 0
Jumlah 18 Jumlah 13
Berdasarkan kriteria, maka soal nomor 1 mempunyai tingkat kesukaran mudah.
Selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama
seperti di atas.
164
1 valid Cukup Mudah Dipakai 1
2 valid Cukup Sedang Dipakai 2
3 valid Cukup Mudah Dipakai 3
4 valid Baik Mudah Dipakai 4
5 valid Baik Sedang Dipakai 5
6 valid Baik Mudah Dipakai 6
7 valid Baik Mudah Dipakai 7
8 valid Baik Sedang Dipakai 8
9 valid Cukup Sedang Dipakai 9
10 valid Baik Sedang Dipakai 10
11 valid Cukup Mudah Dipakai 11
12 valid Cukup Sedang Dipakai 12
13 valid Baik Sedang Dipakai 13
14 valid Baik Sedang Dipakai 14
15 valid Cukup Sedang Dipakai 15
16 valid Cukup Sedang Dipakai 16
17 valid Cukup Mudah Dipakai 17
18 tidak valid Jelek Mudah Dibuang -
19 valid Cukup Mudah Dipakai 18
20 tidak valid Jelek Mudah Dibuang -
21 valid Cukup Mudah Dipakai 19
22 valid Cukup Mudah Dipakai 20
23 tidak valid Jelek Sukar Dibuang -
REKAPITULASI UJI INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN
Daya
Pembeda
Tingkat
KesukaranKeterangan
Nomor
SoalNo. Validitas
LAMPIRAN 20
165
DAFTAR NAMA SISWA UJI COBA SOAL
No. Nama Siswa Kode
1 Maulana Harfian Sarwono Uc-1
2 Aida Nurfajria Ramadani Uc-2
3 Ardi Agung Prabowo Uc-3
4 Danang Hermawan Uc-4
5 Daniel Adi Wicaksono Uc-5
6 Desya Aulia Ma'Rufi Uc-6
7 Dwi Fitrianto Uc-7
8 Egy Archandy Uc-8
9 Fadel Assegaf Uc-9
10 Fauzan Ardian Fismanianto Uc-10
11 Fergiawan Adi Prasetyo Uc-11
12 Fery Alvian Uc-12
13 Firmansyah Cahya Nugraha Uc-13
14 Galang Abrianto Uc-14
15 Hani Atul Mar'Ah Uc-15
16 Ida Farida Uc-16
17 Idfi Rifabriaswati Srirejeki Uc-17
18 Istahnama Fathinul Fajar Uc-18
19 Juan Rezky Sebastian Uc-19
20 Lommy Cahyo Kumolo Uc-20
21 Maharani Febriana Sari Uc-21
22 Muhammad Hariawan Suteja Uc-22
23 Muhammad Syah Tanwirul . A. Uc-23
24 Ngati Nursih Uc-24
25 Nuzul Islamic Uc-25
26 Prima Rejeki Putra Wardana Uc-26
27 Rahardiyan Arya Pratama Uc-27
28 Rezi Pahlawan Uc-28
29 Ridwan Ardi Septianto Uc-29
30 Risma Yuliani Uc-30
31 Riyan Andikha Uc-31
32 Sandi Cahyo Prakoso Uc-32
33 Tegar Bagus Prakoso Uc-33
34 Yosua Deo Putra Pratama Uc-34
35 Yunan Chatradie Uc-35
36 Zulfikar Jati Aliansyah Uc-36
LAMPIRAN 21
166
INSTRUMEN SOAL PENELITIAN
I. PETUNJUK PENGISIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan menyilang pada
huruf jawaban (A,B, C atau D) yang telah disediakan yang saudara anggap
“BEN R”
II. Pertanyaan-pertanyaan
1. Beban / beratnya benda yang tidak bergerak dan tidak berubah
beratnya disebut......
a. Beban Mati c. Beban Angin
b. Beban Hidup d. Beban Gempa
2. Roda Kendaraan, orang berdiri di reng, kolom atau tiang penyangga
merupakan contoh dari.....
a. Beban Terpusat c. Beban Segitiga
b. Beban Merata d. Beban Momen
3. Urutan nama tumpuan pada gambar dibawah ini adalah...
1. 2
3
a. Rol,sendi, jepit c. Sendi,rol, jepit
b. sendi, jepit, rol d. Rol, jepit, sendi
4. Perkalian antara gaya dengan jarak disebut ...
c. Gaya c. Momen
d. Resultante d. Jarak
5. Pada bilang momen bagian bawah atau bagian dalam yang mengalami
tarikan diberi tanda ...
c. Negatif c. Netral
d. Positif d. Jawaban A, B dan C salah
6. Gaya yang garis kerjanya sejajar dengan sumbu batang atau balok
yang ditinjau disebut ...
b. Gaya Normal c. Momen
b. Gaya Lintang d. Resultante
LAMPIRAN 22
167
7. Gaya yang berarah tegak lurus (┴) batang atau balok yang ditinjau
disebut ....
a. Gaya Normal c. Momen
b. Gaya Lintang d. Resultante
8. Bila Perputaran gaya yang bekerja searah dengan putaran jarum jam,
bidang gaya melintang diberi tanda ...
a. Negatif c. Positif
b. Netral d. Jawaban A,B, dan C salah
9. Jika jarak gaya ( P ) ke titik yang ditinjau adalah nol, berapakah besar
momen tersebut ...
a. 1 c. 2
b. -1 d. 0
10.
Sebuah Balok AB dengan tumpuan sendi ke titik A dan tumpuan rool
dititik B, maka rumus untuk mencari momen dititik C adalah ...
a. MC = RB x a c. MC = RA x a
b. MC = RB x b d. MC = RA x a – ( P x b )
11.
Besar momen maksimum yang terjadi pada penampang balok diatas
...
a. Mmaks = 1/2 q L² c. Mmaks = 1/8 q L²
b. Mmaks = 1/4 q L² d. Mmaks = 1/6 q L²
A B
C
b a
L
q t/m
L m
P
168
12.
Pada gambar diatas momen tersebut diberikan tanda ...
a. Negatif c. Positif
b. Netral d. Jawaban A, B dan C salah
13.
Sebuah Balok AB dengan tumpuan sendi di titik A dan tumpuan roll
dititik B, jika diketahui RA sebesar 8 ton maka besar RB ...
a. + 7 ton c. - 7 ton
b. + 6,5 ton d. + 8 ton
14. Pada soal no. 13 besarnya Momen dititk C adalah ...
a. 23 ton m c. 24 ton m
b. 25 ton m d. 26 ton m
15. Masih di soal no. 13 besarnya Momen dititik D adalah ...
a. 24 ton m c. 48 ton m
b. 45 ton m d. 42 ton m
16.
Pada suatu balok SQ dibebani dengan P= 4 t maka besar Pv (P
Vertikal) adalah ...
a. P x sin 45° c. P
b. P x cos 45° d. ½ x P
17. Besar reaksi RQ pada konstruksi balok diatas adalah....
a. 2 ton c. 2,5 ton
b. 3 ton d. 3,5 ton
S
C
Q
P = 4 t
3 m 3 m
A
P 1 = 2 t P 2 = 8 t P 3 = 5 t
C D E
B
3 m 4,5 m 4,5 m 6 m
45°
169
18. Suatu Kantilever menerima beban P1 = 10 ton dan P2 = 5 ton lihat
gambar dibawah ini.
P1 = 10 t
Besar reaksi pada B adalah.....
a. 5 t c. 10 t
b. 6 t d. 12 t
19. Hitung reaksi RAV pada konstruksi dibawah ini
a. 12,96 t c. 11,96 t
b. 12,69 t d. 11,69 t
20. Besar RAH untuk konstruksi diatas adalah...
a. 5 t c. 10 t
b. 6 t d. 4 t
======== selamat mengerjakan ==========
P2 = 5 t
4 m 3 m
MB B
60°
P = 8 t q= 2 t/m
A
RAV
MA
RAH 1m 3m 2m
170
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN PENELITIAN
HASIL BELAJAR SISWA
1. A
2. A
3. C
4. C
5. B
6. A
7. B
8. C
9. D
10. C
11. C
12. C
13. A
14. C
15. A
16. A
17. B
18. A
19. A
20. D
LAMPIRAN 23
171
REKAPITULASI HASIL PRE TEST DAN POST TEST
Kode Selisih Kode Selisih
Nilai Nilai Nilai Nilai
1 E-01 40.00 80.00 40.00 K-01 30.00 70.00 40.00
2 E-02 30.00 70.00 40.00 K-02 40.00 80.00 40.00
3 E-03 40.00 85.00 45.00 K-03 40.00 70.00 30.00
4 E-04 40.00 85.00 45.00 K-04 45.00 75.00 30.00
5 E-05 45.00 80.00 35.00 K-05 40.00 70.00 30.00
6 E-06 40.00 85.00 45.00 K-06 45.00 75.00 30.00
7 E-07 45.00 80.00 35.00 K-07 40.00 70.00 30.00
8 E-08 40.00 75.00 35.00 K-08 60.00 90.00 30.00
9 E-09 60.00 80.00 20.00 K-09 40.00 70.00 30.00
10 E-10 30.00 85.00 55.00 K-10 45.00 75.00 30.00
11 E-11 45.00 70.00 25.00 K-11 30.00 80.00 50.00
12 E-12 60.00 85.00 25.00 K-12 45.00 75.00 30.00
13 E-13 45.00 95.00 50.00 K-13 60.00 90.00 30.00
14 E-14 45.00 85.00 40.00 K-14 45.00 90.00 45.00
15 E-15 45.00 95.00 50.00 K-15 60.00 75.00 15.00
16 E-16 60.00 85.00 25.00 K-16 45.00 75.00 30.00
17 E-17 35.00 75.00 40.00 K-17 55.00 85.00 30.00
18 E-18 55.00 95.00 40.00 K-18 50.00 80.00 30.00
19 E-19 50.00 90.00 40.00 K-19 35.00 65.00 30.00
20 E-20 55.00 95.00 40.00 K-20 35.00 65.00 30.00
21 E-21 35.00 75.00 40.00 K-21 55.00 85.00 30.00
22 E-22 45.00 85.00 40.00 K-22 50.00 80.00 30.00
23 E-23 50.00 90.00 40.00 K-23 45.00 75.00 30.00
24 E-24 45.00 85.00 40.00 K-24 50.00 80.00 30.00
25 E-25 50.00 90.00 40.00 K-25 45.00 80.00 35.00
26 E-26 50.00 75.00 25.00 K-26 35.00 65.00 30.00
27 E-27 50.00 90.00 40.00 K-27 50.00 80.00 30.00
28 E-28 50.00 75.00 25.00 K-28 50.00 80.00 30.00
29 E-29 50.00 90.00 40.00 K-29 30.00 80.00 50.00
30 E-30 35.00 80.00 45.00 K-30 40.00 70.00 30.00
31 E-31 40.00 90.00 50.00 K-31 35.00 65.00 30.00
32 E-32 55.00 95.00 40.00 K-32 50.00 80.00 30.00
33 E-33 55.00 100.00 45.00 K-33 55.00 85.00 30.00
34 E-34 55.00 90.00 35.00 K-34 60.00 90.00 30.00
35 E-35 60.00 90.00 30.00 K-35 55.00 85.00 30.00
36 E-36 55.00 100.00 45.00 K-36 55.00 85.00 30.00
1685.00 3075.00 1390.00 1645.00 2790.00 1145.00
46.81 85.42 38.61 45.69 77.50 31.81
70.22 63.39 66.59 78.79 56.43 38.79
8.38 7.96 8.16 8.88 7.51 6.23
JUMLAH
RATA-RATA
VARIANS
Pretest Post Test
Kelompok EksperimenNo.
Pretest
STANDAR DEVIASI
Post Test
Kelompok Kontrol
LAMPIRAN 24
172
DATA NILAI HASIL PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN
DAN KONTROL
Eksperimen Kontrol
No Kode Nilai No Kode Nilai 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
E-01
E-02
E-03
E-04
E-05
E-06
E-07
E-08
E-09
E-10
E-11
E-12
E-13
E-14
E-15
E-16
E-17
E-18
E-19
E-20
E-21
E-22
E-23
E-24
E-25
E-26
E-27
E-28
E-29
E-30
E-31
E-32
E-33
E-34
E-35
E-36
40,00
30,00
40,00
40,00
45,00
40,00
45,00
40,00
60,00
30,00
45,00
60,00
45,00
45,00
45,00
60,00
35,00
55,00
50,00
55,00
35,00
45,00
50,00
45,00
50,00
50,00
50,00
50,00
50,00
35,00
40,00
55,00
55,00
55,00
60,00
55,00
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
K-01
K-02
K-03
K-04
K-05
K-06
K-07
K-08
K-09
K-10
K-11
K-12
K-13
K-14
K-15
K-16
K-17
K-18
K-19
K-20
K-21
K-22
K-23
K-24
K-25
K-26
K-27
K-28
K-29
K-30
K-31
K-32
K-33
K-34
K-35
K-36
30,00
40,00
40,00
45,00
40,00
45,00
40,00
60,00
40,00
45,00
30,00
45,00
60,00
45,00
60,00
45,00
55,00
50,00
35,00
35,00
55,00
50,00
45,00
50,00
45,00
35,00
50,00
50,00
30,00
40,00
40,00
35,00
55,00
60,00
55,00
55,00
∑ 1685 ∑ 1645
n1 36 n1 36
46.81 45.69
S1² 70,22 S1² 78.79
S1 8.38 S1 8.88
173
UJI NORMALITAS DENGAN DATA HASIL PRE TEST
KEOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Data hasil nilai pre test kelas eksperimen dan kelas kontrol dimasukkan
kedalam SPSS sehingga didapat hasil sebagai berikut :
LAMPIRAN 25
174
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Pretes
Eksperimen
Nilai Pretes
Kontrol
N 36 36
Normal Parametersa,b
Mean 46,8056 45,6944
Std.
Deviation 8,37963 8,87636
Most Extreme
Differences
Absolute ,121 ,115
Positive ,113 ,115
Negative -,121 -,108
Kolmogorov-Smirnov Z ,724 ,687
Asymp. Sig. (2-tailed) ,671 ,733
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan grafik histogram menunjukkan bahwa hasil pre test kelas
eksperimen dan kontrol mendekati pola grafik normal, ini juga diperkuat dengan
hasil uji Kolmogorov-smirnov dengan nilai signifikasi diatas 0,05 sehingga data
dikatakan berdistribusi normal.
175
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA HASIL PRE TEST ANTARA
KEOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis
Ho : σ1² σ1²
Ha : σ1² σ1²
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumas:
Ho diterima apabila F F1/2α (nb-1)(nk-1)
Dari data diperoleh :
Sumber Variasi Kelompok Eksperimen Kelmpok Kontrol
Jumlah
Variansn(s2)
Standar Deviasi
1685
46,81
70.22
8.38
1645
45,69
78.79
8.88
Berdasarkan rumus diatas, diperoleh:
Pada α 5%, dengan :
dk pembilang = nb – 1 = 36 – 1 = 35
dk penyebut = nk – 1 = 36 – 1 = 35
F 0,025 (36;36) = 1,76
Daerah Penerimaan Ho
F1/2α (nb-1)(nk-1)
LAMPIRAN 26
176
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
kedua kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda.
1,76
1,12
Daerah Penerimaan Ho
177
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL PRE TEST ANTARA
KEOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis
Ho : µ1 µ 1
Ha : µ 1 µ 1
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumas:
t=
√
Dimana,
S= √( )
( )
Ho ditolak apabila t > t (1-a)(n1+n2-2)
Sumber Variasi Kelompok Eksperimen Kelmpok Kontrol
Jumlah
Variansn(s2)
Standar Deviasi
1685
46,81
70.22
8.38
1645
45,69
78.79
8.88
Berdasarkan rumus diatas diperoleh :
√( ) ( )
√
Daerah Penerimaan Ho
LAMPIRAN 27
178
Pada α 5%, dengan :
Dk = (n1 + n2 – 2 )
Dk = 36+36-2 = 70
Diperoleh t1/2α (n1+n2-2) = 1,67
Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
pre test kelompok eksperimen tidak lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
1,67
0,55
Daerah Penerimaan Ho
179
DATA NILAI HASIL POST TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN
DAN KONTROL
Eksperimen Kontrol
No Kode Nilai No Kode Nilai 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
E-01
E-02
E-03
E-04
E-05
E-06
E-07
E-08
E-09
E-10
E-11
E-12
E-13
E-14
E-15
E-16
E-17
E-18
E-19
E-20
E-21
E-22
E-23
E-24
E-25
E-26
E-27
E-28
E-29
E-30
E-31
E-32
E-33
E-34
E-35
E-36
80
70
85
85
80
85
80
75
80
85
70
85
95
85
95
85
75
95
90
95
75
85
90
85
90
75
90
75
90
80
90
95
100
90
90
100
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
K-01
K-02
K-03
K-04
K-05
K-06
K-07
K-08
K-09
K-10
K-11
K-12
K-13
K-14
K-15
K-16
K-17
K-18
K-19
K-20
K-21
K-22
K-23
K-24
K-25
K-26
K-27
K-28
K-29
K-30
K-31
K-32
K-33
K-34
K-35
K-36
70
80
70
75
70
75
70
90
70
75
80
75
90
90
75
75
85
80
65
65
85
80
75
80
80
65
80
80
80
70
65
80
85
90
85
85
∑ 3075 ∑ 2790
n1 36 n1 36
85.42 77,50
S1² 70.22 S1² 56.43
S1 8.38 S1 7.51
180
UJI NORMALITAS DENGAN DATA HASIL POST TEST
KEOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Data hasil nilai post test kelas eksperimen dan kelas kontrol dimasukkan
kedalam SPSS sehingga didapat hasil sebagai berikut :
LAMPIRAN 28
181
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Post
Test
Eksperimen
Nilai Post
Test Kontrol
N 36 36
Normal Parametersa,b
Mean 85,4167 77,5000
Std.
Deviation 7,96196 7,51190
Most Extreme
Differences
Absolute ,146 ,158
Positive ,104 ,120
Negative -,146 -,158
Kolmogorov-Smirnov Z ,875 ,949
Asymp. Sig. (2-tailed) ,428 ,329
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan grafik histogram menunjukkan bahwa hasil pre test kelas
eksperimen dan kontrol mendekati pola grafik normal, ini juga diperkuat dengan
hasil uji Kolmogorov-smirnov dengan nilai signifikasi diatas 0,05 sehingga data
dikatakan berdistribusi normal.
182
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA HASIL POST TEST ANTARA
KEOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis
Ho : σ1² σ1²
Ha : σ1² σ1²
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumas:
Ho diterima apabila F F1/2α (nb-1)(nk-1)
Dari data diperoleh :
Sumber Variasi Kelompok Eksperimen Kelmpok Kontrol
Jumlah
Variansn(s2)
Standar Deviasi
3075
85.42
70.22
8.38
2790
77.50
56.43
7.51
Berdasarkan rumus diatas, diperoleh:
Pada α 5%, dengan :
dk pembilang = nb – 1 = 36 – 1 = 35
dk penyebut = nk – 1 = 36 – 1 = 35
F 0,025 (35;35) = 1,76
Daerah Penerimaan Ho
F1/2α (nb-1)(nk-1)
LAMPIRAN 29
183
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
kedua kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda.
1,76
1,244
Daerah Penerimaan Ho
184
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL POST TEST
ANTARA KEOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis
Ho : µ1 µ 1
Ha : µ 1 µ 1
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumas:
t=
√
Dimana,
S= √( )
( )
Ho ditolak apabila t > t (1-a)(n1+n2-2)
Sumber Variasi Kelompok Eksperimen Kelmpok Kontrol
Jumlah
Variansn(s2)
Standar Deviasi
3075
85.42
70.22
8.38
2790
77.50
56.43
7.51
Berdasarkan rumus diatas diperoleh :
√( ) ( )
√
Daerah Penerimaan Ho
LAMPIRAN 30
185
Pada α 5%, dengan :
Dk = (n1 + n2 – 2 )
Dk = 36+36-2 = 70
Diperoleh t1/2α (n1+n2-2) = 1,67
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
post test kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
1,67
4,34
Daerah Penerimaan Ho
186
DATA NILAI PRETEST DAN POST TEST
No. Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Kode Pretest Post Test Selisih Kode Pretest Post Test Selisih
Nilai Nilai Nilai Nilai
1 E-01 40,00 80,00 40,00 K-01 30,00 70,00 40,00
2 E-02 30,00 70,00 40,00 K-02 40,00 80,00 40,00
3 E-03 40,00 85,00 45,00 K-03 40,00 70,00 30,00
4 E-04 40,00 85,00 45,00 K-04 45,00 75,00 30,00
5 E-05 45,00 80,00 35,00 K-05 40,00 70,00 30,00
6 E-06 40,00 85,00 45,00 K-06 45,00 75,00 30,00
7 E-07 45,00 80,00 35,00 K-07 40,00 70,00 30,00
8 E-08 40,00 75,00 35,00 K-08 60,00 90,00 30,00
9 E-09 60,00 80,00 20,00 K-09 40,00 70,00 30,00
10 E-10 30,00 85,00 55,00 K-10 45,00 75,00 30,00
11 E-11 45,00 70,00 25,00 K-11 30,00 80,00 50,00
12 E-12 60,00 85,00 25,00 K-12 45,00 75,00 30,00
13 E-13 45,00 95,00 50,00 K-13 60,00 90,00 30,00
14 E-14 45,00 85,00 40,00 K-14 45,00 90,00 45,00
15 E-15 45,00 95,00 50,00 K-15 60,00 75,00 15,00
16 E-16 60,00 85,00 25,00 K-16 45,00 75,00 30,00
17 E-17 35,00 75,00 40,00 K-17 55,00 85,00 30,00
18 E-18 55,00 95,00 40,00 K-18 50,00 80,00 30,00
19 E-19 50,00 90,00 40,00 K-19 35,00 65,00 30,00
20 E-20 55,00 95,00 40,00 K-20 35,00 65,00 30,00
21 E-21 35,00 75,00 40,00 K-21 55,00 85,00 30,00
22 E-22 45,00 85,00 40,00 K-22 50,00 80,00 30,00
23 E-23 50,00 90,00 40,00 K-23 45,00 75,00 30,00
24 E-24 45,00 85,00 40,00 K-24 50,00 80,00 30,00
25 E-25 50,00 90,00 40,00 K-25 45,00 80,00 35,00
26 E-26 50,00 75,00 25,00 K-26 35,00 65,00 30,00
27 E-27 50,00 90,00 40,00 K-27 50,00 80,00 30,00
28 E-28 50,00 75,00 25,00 K-28 50,00 80,00 30,00
29 E-29 50,00 90,00 40,00 K-29 30,00 80,00 50,00
30 E-30 35,00 80,00 45,00 K-30 40,00 70,00 30,00
31 E-31 40,00 90,00 50,00 K-31 35,00 65,00 30,00
32 E-32 55,00 95,00 40,00 K-32 50,00 80,00 30,00
33 E-33 55,00 100,00 45,00 K-33 55,00 85,00 30,00
34 E-34 55,00 90,00 35,00 K-34 60,00 90,00 30,00
35 E-35 60,00 90,00 30,00 K-35 55,00 85,00 30,00
36 E-36 55,00 100,00 45,00 K-36 55,00 85,00 30,00
187
JUMLAH 1685,00 3075,00 1390,00 1645,00 2790,00 1145,00
RATA-RATA 46,81 85,42 38,61 45,69 77,50 31,81
VARIANS 70,22 63,39 66,59 78,79 56,43 38,79
STANDAR DEVIASI
8,38 7,96 8,16
8,88 7,51 6,23
188
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PENINGKATAN HASIL
BELAJAR ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis
Ho : σ1² σ1²
Ha : σ1² σ1²
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumas:
Ho diterima apabila F F1/2α (nb-1)(nk-1)
Dari data diperoleh :
Sumber Variasi Kelompok Eksperimen Kelmpok Kontrol
Jumlah
Variansn(s2)
Standar Deviasi
1390,00
38,61
66,59
8,16
1145,00
31,81
38,79
6,23
Berdasarkan rumus diatas, diperoleh:
Pada α 5%, dengan :
dk pembilang = nb – 1 = 36 – 1 = 35
dk penyebut = nk – 1 = 36 – 1 = 35
F 0,025 (35;35) = 1,76
Daerah Penerimaan Ho
F1/2α (nb-1)(nk-1)
LAMPIRAN 31
189
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
kedua kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda.
1,76
1,716
Daerah Penerimaan Ho
190
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA PENINGKATAN NILAI
ANTARA KEOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis
Ho : µ1 µ 1
Ha : µ 1 µ 1
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumas:
t=
√
Dimana,
S= √( )
( )
Ho ditolak apabila t > t (1-a)(n1+n2-2)
Sumber Variasi Kelompok Eksperimen Kelmpok Kontrol
Jumlah
Variansn(s2)
Standar Deviasi
1390,00
38,61
66,59
8,16
1145,00
31,81
38,79
6,23
Berdasarkan rumus diatas diperoleh :
√( ) ( )
√
Daerah Penerimaan Ho
LAMPIRAN 32
191
Pada α 5%, dengan :
Dk = (n1 + n2 – 2 )
Dk = 36+36-2 = 70
Diperoleh t1/2α (n1+n2-2) = 1,67
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
peningkatan hasil belajar kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok
kontrol
1,67
3,98
Daerah Penerimaan Ho
192
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
No. Nama Siswa Kelas Kontrol Kode
Kontrol No.
Nama Siswa Kelas Eksperimen
Kode Eksperimen
1 Ageng Ayu Trias Mahardhika
K-1 1 Achmad Guntur Wijaya E-1
2 Aik Nur Pratiwi K-2 2 Ade Erawan E-2
3 Alfin Hidayat K-3 3 Ahmad Abidil Majid E-3
4 Andhika Bekti Setiawan K-4 4 Aina Firdha Aishah E-4
5 Anggun Dwi Pratiwi K-5 5 Alfan Mubarok E-5
6 Ariska Fitriana K-6 6 Andhika Briyan Atmajaya E-6
7 Aulia Sebastian K-7 7 Andi Wibowo E-7
8 Aviolita Sekar Nanda Kurniawan
K-8 8 Annisa Safira Irianto E-8
9 Banzar Fairus K-9 9 Ariiq Aziz Ibrahim E-9
10 Bayu Mega Yunior K-10 10 Bima Putra Mahendraswari E-10
11 Bayu Prastowo K-11 11 Brillian Irvan Pribadi E-11
12 Brugman Nicoletta Lodewynne
K-12 12 Deta Ramadhan E-12
13 Chrisma Ayunda Sari K-13 13 Dhea Rizki Ramadhanti E-13
14 David Setiawan K-14 14 Dika Wahyu Pratama E-14
15 Eprilia Triutomo K-15 15 Frida Anastasia E-15
16 Fabian Fachrezy K-16 16 Ganar Afrian Dwi Atma E-16
17 Fitria Dwi Kristian Ningrum K-17 17 Gilang Bagus Abadi E-17
18 Fitrotil Kamila K-18 18 Inkaana Bi Haqqi E-18
19 Hanif Kartika Sapta Pradana
K-19 19 Irwan Dwi Hartono E-19
20 Hudan Toha Indrayata K-20 20 Karina Fitria Khoirinnisa E-20
21 Ianatul Ulya K-21 21 Mahal Andhika Wibisono E-21
23 Ismael Amsamsyum K-23 23 Meita Ika Andiyani E-23
24 Jihat Bimananta K-24 24 Mia Ayu Setiani E-24
25 Linda Mardianti K-25 25 Mochammad Rama Daniyal E-25
26 Miftakhul Anwar K-26 26 Muhammad Dhian Nugraha E-26
27 Mustika Alawiyah K-27 27 Nabilla Sukma Putri E-27
28 Novia Hilda Intania K-28 28 Nadya Ulfa Kurnia Sari E-28
29 Nugraha Adimas Shahid K-29 29 Radya Hernanda Saputra E-29
30 Nur Faizin K-30 30 Rafli Daulat Amarullah E-30
31 Rangga Saputro K-31 31 Ratna Widiyaningrum E-31
32 Rifani Sulistyo Winarto Prasaja
K-32 32 Rifki Riyantoni E-32
33 Riky Daryanto K-33 33 Rintya Norma Pradita E-33
34 Rizal Pramudia K-34 34 Rois Amar Rudin E-34
35 Taufiq Hidayat K-35 35 Siti Mujarofah E-35
36 Yusuf Ariansyah K-36 36 Yoseph Dyanih Prata Bhaskara
E-36
LAMPIRAN 33
193
1 2 ∑ 1 2 ∑
1 K-01 0 1 1 1 1 2 1.50 Tinggi
2 K-02 0 0 0 0 1 1 0.50 Rendah
3 K-03 0 0 0 0 0 0 0.00 Rendah
4 K-04 0 0 0 0 0 0 0.00 Rendah
5 K-05 1 1 2 1 0 1 1.50 Tinggi
6 K-06 0 1 1 0 0 0 0.50 Rendah
7 K-07 1 0 1 1 1 2 1.50 Tinggi
8 K-08 0 0 0 1 0 1 0.50 Rendah
9 K-09 1 0 1 1 1 2 1.50 Tinggi
10 K-10 0 1 1 0 1 1 1.00 Cukup
11 K-11 0 0 0 1 0 1 0.50 Rendah
12 K-12 0 0 0 0 0 0 0.00 Rendah
13 K-13 0 1 1 0 1 1 1.00 Cukup
14 K-14 0 0 0 0 1 1 0.50 Rendah
15 K-15 1 1 2 1 0 1 1.50 Tinggi
16 K-16 0 1 1 0 1 1 1.00 Cukup
17 K-17 1 0 1 1 0 1 1.00 Cukup
18 K-18 0 1 1 0 1 1 1.00 Cukup
19 K-19 1 1 2 1 1 2 2.00 Sangat Tinggi
20 K-20 0 0 0 0 0 0 0.00 Rendah
21 K-21 1 0 1 1 0 1 1.00 Cukup
22 K-22 0 1 1 0 1 1 1.00 Cukup
23 K-23 1 0 1 0 0 0 0.50 Rendah
24 K-24 1 1 2 1 0 1 1.50 Tinggi
25 K-25 0 0 0 0 0 0 0.00 Rendah
26 K-26 0 0 0 0 0 0 0.00 Rendah
27 K-27 0 1 1 0 1 1 1.00 Cukup
28 K-28 0 1 1 0 1 1 1.00 Cukup
29 K-29 0 0 0 0 0 0 0.00 Rendah
30 K-30 0 0 0 0 1 1 0.50 Rendah
31 K-31 1 0 1 1 0 1 1.00 Cukup
32 K-32 1 1 2 0 1 1 1.50 Tinggi
33 K-33 1 1 2 1 0 1 1.50 Tinggi
34 K-34 0 1 1 0 1 1 1.00 Cukup
35 K-35 0 1 1 0 1 1 1.00 Cukup
36 K-36 1 0 1 1 0 1 1.00 Cukup
30 31 30.5
Analisis Deskkriptif Presentase Keaktifan Siswa Kelompok Kontrol
Rerata KriteriaNoKode
Responden
Rater I Rater II
Jumlah Jumlah
2
0
2
4
0.5Panjang kelas
Skor tertinggi
skor terendah
Rentang
Banyak kelas
Interval Kriteria Frekuensi %
0-0,5 Rendah 14 38.9
0,51-1,0 Cukup 13 36.1
1,01-1,5 Tinggi 8 22.2
1,51-2Sangat
tinggi1 2.8
194
1 2 ∑ 1 2 ∑
1 E-01 1 1 2 1 1 2 2.00 Sangat tinggi
2 E-02 1 1 2 1 1 2 2.00 Sangat tinggi
3 E-03 1 1 2 0 1 1 1.50 Tinggi
4 E-04 1 1 2 0 1 1 1.50 Tinggi
5 E-05 1 1 2 0 1 1 1.50 Tinggi
6 E-06 1 1 2 0 1 1 1.50 Tinggi
7 E-07 1 1 2 1 1 2 2.00 Sangat tinggi
8 E-08 1 1 2 1 1 2 2.00 Sangat tinggi
9 E-09 0 1 1 1 1 2 1.50 Tinggi
10 E-10 1 1 2 1 1 2 2.00 Sangat tinggi
11 E-11 0 1 1 1 1 2 1.50 Tinggi
12 E-12 0 1 1 0 1 1 1.00 Cukup
13 E-13 1 1 2 1 1 2 2.00 Sangat tinggi
14 E-14 1 0 1 1 1 2 1.50 Tinggi
15 E-15 1 1 2 1 1 2 2.00 Sangat tinggi
16 E-16 1 1 2 1 1 2 2.00 Sangat tinggi
17 E-17 0 1 1 0 1 1 1.00 Cukup
18 E-18 0 1 1 1 1 2 1.50 Tinggi
19 E-19 0 1 1 0 1 1 1.00 Cukup
20 E-20 1 1 2 1 1 2 2.00 Sangat tinggi
21 E-21 1 0 1 1 1 2 1.50 Tinggi
22 E-22 0 1 1 0 1 1 1.00 Cukup
23 E-23 1 1 2 1 1 2 2.00 Sangat tinggi
24 E-24 0 1 1 0 1 1 1.00 Cukup
25 E-25 1 1 2 1 1 2 2.00 Sangat tinggi
26 E-26 1 0 1 1 1 2 1.50 Tinggi
27 E-27 0 1 1 0 1 1 1.00 Cukup
28 E-28 0 1 1 0 1 1 1.00 Cukup
29 E-29 0 1 1 1 1 2 1.50 Tinggi
30 E-30 0 1 1 1 1 2 1.50 Tinggi
31 E-31 1 1 2 1 1 2 2.00 Sangat tinggi
32 E-32 1 1 2 0 1 1 1.50 Tinggi
33 E-33 1 1 2 0 1 1 1.50 Tinggi
34 E-34 0 1 1 0 0 0 0.50 Tinggi
35 E-35 0 1 1 0 1 1 1.00 Cukup
36 E-36 1 1 2 1 1 2 2.00 Sangat tinggi
No
Analisis Deskkriptif Presentase Keaktifan Siswa Kelompok Eksperimen
Kode
Responden
Rater I Rater IIRerata Kriteria
2
0
2
4
0.5
Rentang
Banyak kelas
Panjang kelas
skor terendah
Skor tertinggi
Kriteria Frekuensi %
Rendah 0 0.00
Cukup 8 22.22
Tinggi 15 41.67
36.11Sangat
tinggi1,51-2 13
Interval
0-0,5
0,51-1
1,1-1,5
195
Data Keaktifan Kelas Eksperimen dan Kontrol
Kelompok Eksperimen Kelompok kontrol
No Kode Skor No Kode Skor
1 E-01 2,00 1 K-01 1,50
2 E-02 2,00 2 K-02 0,50
3 E-03 1,50 3 K-03 0,00
4 E-04 1,50 4 K-04 0,00
5 E-05 1,50 5 K-05 1,50
6 E-06 1,50 6 K-06 0,50
7 E-07 2,00 7 K-07 1,50
8 E-08 2,00 8 K-08 0,50
9 E-09 1,50 9 K-09 1,50
10 E-10 2,00 10 K-10 1,00
11 E-11 1,50 11 K-11 0,50
12 E-12 1,00 12 K-12 0,00
13 E-13 2,00 13 K-13 1,00
14 E-14 1,50 14 K-14 0,50
15 E-15 2,00 15 K-15 1,50
16 E-16 2,00 16 K-16 1,00
17 E-17 1,00 17 K-17 1,00
18 E-18 1,50 18 K-18 1,00
19 E-19 1,00 19 K-19 2,00
20 E-20 2,00 20 K-20 0,00
21 E-21 1,50 21 K-21 1,00
22 E-22 1,00 22 K-22 1,00
23 E-23 2,00 23 K-23 0,50
24 E-24 1,00 24 K-24 1,50
25 E-25 2,00 25 K-25 0,00
26 E-26 1,50 26 K-26 0,00
27 E-27 1,00 27 K-27 1,00
28 E-28 1,00 28 K-28 1,00
29 E-29 1,50 29 K-29 0,00
30 E-30 1,50 30 K-30 0,50
31 E-31 2,00 31 K-31 1,00
32 E-32 1,50 32 K-32 1,50
33 E-33 1,50 33 K-33 1,50
34 E-34 0,50 34 K-34 1,00
35 E-35 1,00 35 K-35 1,00
36 E-36 2,00 36 K-36 1,00
Ʃ = 55,50 Ʃ = 30,50
n1 = 36,00 n1 = 36,00
rata2 = 1,54 rata2 = 0,85
var = 0,18 var = 0,31
sb = 0,42 sb = 0,56
196
UJI NORMALITAS DATA HASIL NILAI AKTIVITAS SISWA
KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Data hasil nilai aktivitas siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
dimasukkan kedalam SPSS sehingga didapat hasil sebagai berikut :
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
keaktifan
eksperimen
keaktifan kontrol
N 36 36
Normal Parametersa,b
Mean 1,5417 ,8472
Std. Deviation ,42046 ,55831
Most Extreme Differences
Absolute ,223 ,219
Positive ,178 ,142
Negative -,223 -,219
Kolmogorov-Smirnov Z 1,340 1,314
Asymp. Sig. (2-tailed) ,055 ,063
Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-smirnov dengan nilai signifikasi
0,55 untuk kelas eksperimen dan 0,63 untuk kelas kontrol yang mana
keduanya memiliki nilai diatas 0,05 sehingga data tersebut dikatakan
berdistribusi normal.
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
LAMPIRAN 34
197
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA KEAKTIFAN ANTARA
KEOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis
Ho : σ1² σ1²
Ha : σ1² σ1²
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumas:
Ho diterima apabila F F1/2α (nb-1)(nk-1)
Dari data diperoleh :
Sumber Variasi Kelompok
Eksperimen Kelmpok Kontrol
Jumlah
Variansn(s2)
Standar Deviasi
55,5
1,54
0.18
0.42
30,50
0,85
0.31
0.56
Berdasarkan rumus diatas, diperoleh:
Pada α 5%, dengan :
dk pembilang = nb – 1 = 36 – 1 = 35
dk penyebut = nk – 1 = 36 – 1 = 35
F 0,025 (35;35) = 1,76
Daerah Penerimaan Ho
F1/2α (nb-1)(nk-1)
LAMPIRAN 35
198
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan
bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda.
1,76
1,72
Daerah Penerimaan Ho
199
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA KEAKTIFAN ANTARA
KEOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis
Ho : µ1 µ 1
Ha : µ 1 µ 1
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumas:
√
Dimana,
√( )
( )
Ho diterima apabila t t(1-α) (n1+n2-2)
Data diperoleh :
Sumber Variasi Kelompok
Eksperimen Kelmpok Kontrol
Jumlah
Variansn(s2)
Standar Deviasi
55,5
1,54
0.18
0.42
30,50
0,85
0.31
0.56
Berdasarkan rumus diatas diperoleh :
√( ) ( )
Daerah Penerimaan Ho
LAMPIRAN 36
200
√
Pada α 5%, dengan :
Dk = (n1 + n2 – 2 )
Dk = 36+36-2 = 70
Diperoleh t(0,95) (70) = 1,67
Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan
bahwa hasil pre test kelompok eksperimen tidak lebih tinggi daripada
kelompok kontrol.
5,9139
1,67
Daerah Penerimaan Ho
201
INDIKATOR PENILAIAN AFEKTIF (SIKAP) SISWA
ASPEK NILAI INDIKATOR
AF
EK
TIF
(NIL
AI
SIK
AP
)
Jujur
Tidak mencontek/menyalin tugas ke siswa atau
kelompok lain
Menyelesaikan tugas dengan jujur
Disiplin
Patuh pada tata tertib atau aturan guru
Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan
waktu yang ditentukan
Toleransi
Menghargai beda pendapat
Mampu dan mau bekerja sama/saling membantu
dengan siswa lain
Percaya diri Berani berpendapat tanpa ragu-ragu
Berani bertanya dan menjawab pertanyaan
Interval penilaian sikap (afektif)
NILAI KRITERIA
0 - 64 Kurang
65 – 74 Cukup
75 - 84 Baik
85 Sangat Baik
LAMPIRAN 37
202
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN 2
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-01
Jujur 65
65 Disiplin 65
Toleransi 65
Percaya diri 65
E-02
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
E-03
Jujur 60
60 Disiplin 60
Toleransi 60
Percaya diri 60
E-04
Jujur 65
65 Disiplin 65
Toleransi 66
Percaya diri 64
E-05
Jujur 70
70 Disiplin 69
Toleransi 69
Percaya diri 72
E-06
Jujur 65
65 Disiplin 65
Toleransi 65
Percaya diri 65
E-07
Jujur 60
60 Disiplin 60
Toleransi 60
Percaya diri 60
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-08
Jujur 80
80 Disiplin 79
Toleransi 80
Percaya diri 81
E-09
Jujur 50
50 Disiplin 50
Toleransi 50
Percaya diri 50
E-10
Jujur 60
60 Disiplin 60
Toleransi 60
Percaya diri 60
E-11
Jujur 70
65 Disiplin 70
Toleransi 60
Percaya diri 60
E-12
Jujur 70
70 Disiplin 75
Toleransi 65
Percaya diri 70
E-13
Jujur 85
85 Disiplin 85
Toleransi 85
Percaya diri 85
E-14
Jujur 55
55 Disiplin 55
Toleransi 55
Percaya diri 55
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-15
Jujur 50
50 Disiplin 50
Toleransi 50
Percaya diri 50
E-16
Jujur 60
60 Disiplin 60
Toleransi 60
Percaya diri 60
E-17
Jujur 65
65 Disiplin 70
Toleransi 65
Percaya diri 60
E-18
Jujur 70
70 Disiplin 65
Toleransi 75
Percaya diri 70
E-19
Jujur 65
65 Disiplin 70
Toleransi 65
Percaya diri 60
E-20
Jujur 55
55 Disiplin 55
Toleransi 55
Percaya diri 55
E-21
Jujur 80
80 Disiplin 80
Toleransi 80
Percaya diri 80
203
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-22
Jujur 75
75
Disiplin 78 Toleransi 73 Percaya diri 74
E-23
Jujur 65
65
Disiplin 65 Toleransi 65 Percaya diri 65
E-24
Jujur 70
70
Disiplin 70 Toleransi 70 Percaya diri 70
E-25
Jujur 55
55
Disiplin 55 Toleransi 55 Percaya diri 55
E-26
Jujur 50
50
Disiplin 50 Toleransi 50 Percaya diri 50
E-27
Jujur 50
50
Disiplin 50 Toleransi 50 Percaya diri 50
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-28
Jujur 70
70
Disiplin 65
Toleransi 70
Percaya diri 75
E-29
Jujur 55
55
Disiplin 50
Toleransi 55
Percaya diri 60
E-30
Jujur 50
50
Disiplin 50
Toleransi 50
Percaya diri 50
E-31
Jujur 50
50
Disiplin 50
Toleransi 50
Percaya diri 50
E-32
Jujur 70
70
Disiplin 65
Toleransi 75
Percaya diri 70
E-33
Jujur 60
65
Disiplin 67
Toleransi 68
Percaya diri 65
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-34
Jujur 60
60
Disiplin 55
Toleransi 65
Percaya diri 60
E-35
Jujur 60
60
Disiplin 60
Toleransi 60
Percaya diri 60
E-36
Jujur 65
70
Disiplin 66
Toleransi 72
Percaya diri 77
204
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN 3
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-01
Jujur 80
80 Disiplin 80
Toleransi 80
Percaya diri 80
E-02
Jujur 70
75 Disiplin 80
Toleransi 75
Percaya diri 75
E-03
Jujur 70
75 Disiplin 78
Toleransi 77
Percaya diri 75
E-04
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
E-05
Jujur 80
80 Disiplin 80
Toleransi 75
Percaya diri 85
E-06
Jujur 75
75 Disiplin 80
Toleransi 74
Percaya diri 76
E-07
Jujur 78
75 Disiplin 73
Toleransi 76
Percaya diri 74
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-08
Jujur 78
80 Disiplin 81
Toleransi 80
Percaya diri 81
E-09
Jujur 75
80 Disiplin 85
Toleransi 75
Percaya diri 85
E-10
Jujur 70
75 Disiplin 75
Toleransi 80
Percaya diri 75
E-11
Jujur 85
85 Disiplin 85
Toleransi 85
Percaya diri 85
E-12
Jujur 80
80 Disiplin 80
Toleransi 80
Percaya diri 80
E-13
Jujur 75
80 Disiplin 85
Toleransi 80
Percaya diri 80
E-14
Jujur 85
85 Disiplin 85
Toleransi 85
Percaya diri 85
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-15
Jujur 90
90 Disiplin 90
Toleransi 90
Percaya diri 90
E-16
Jujur 75
75 Disiplin 80
Toleransi 70
Percaya diri 75
E-17
Jujur 80
80 Disiplin 75
Toleransi 80
Percaya diri 85
E-18
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 70
Percaya diri 80
E-19
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
E-20
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
E-21
Jujur 75
80 Disiplin 80
Toleransi 80
Percaya diri 85
205
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-22
Jujur 85
85 Disiplin 85
Toleransi 85
Percaya diri 85
E-23
Jujur 85
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
E-24
Jujur 65
70 Disiplin 70
Toleransi 75
Percaya diri 70
E-25
Jujur 70
70 Disiplin 65
Toleransi 75
Percaya diri 70
E-26
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
E-27
Jujur 75
80 Disiplin 80
Toleransi 80
Percaya diri 85
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-28
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
E-29
Jujur 70
75 Disiplin 70
Toleransi 80
Percaya diri 80
E-30
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 70
Percaya diri 80
E-31
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
E-32
Jujur 75
80 Disiplin 75
Toleransi 85
Percaya diri 85
E-33
Jujur 90
90 Disiplin 90
Toleransi 85
Percaya diri 95
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-34
Jujur 80
80 Disiplin 80
Toleransi 80
Percaya diri 80
E-35
Jujur 70
75 Disiplin 75
Toleransi 80
Percaya diri 75
E-36
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
206
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF KELAS KONTROL PERTEMUAN 2
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-01
Jujur 65
65 Disiplin 65
Toleransi 65
Percaya diri 65
K-02
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
K-03
Jujur 55
55 Disiplin 55
Toleransi 55
Percaya diri 55
K-04
Jujur 50
50 Disiplin 50
Toleransi 50
Percaya diri 50
K-05
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
K-06
Jujur 65
65 Disiplin 65
Toleransi 65
Percaya diri 65
K-07
Jujur 55
55 Disiplin 55
Toleransi 55
Percaya diri 55
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-08
Jujur 60
60 Disiplin 60
Toleransi 60
Percaya diri 60
K-09
Jujur 50
50 Disiplin 50
Toleransi 50
Percaya diri 50
K-10
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
K-11
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
K-12
Jujur 85
85 Disiplin 85
Toleransi 85
Percaya diri 85
K-13
Jujur 80
80 Disiplin 80
Toleransi 75
Percaya diri 85
K-14
Jujur 55
55 Disiplin 55
Toleransi 55
Percaya diri 55
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-15
Jujur 65
65 Disiplin 65
Toleransi 65
Percaya diri 65
K-16
Jujur 50
50 Disiplin 50
Toleransi 50
Percaya diri 50
K-17
Jujur 60
60 Disiplin 60
Toleransi 60
Percaya diri 60
K-18
Jujur 65
65 Disiplin 65
Toleransi 60
Percaya diri 70
K-19
Jujur 55
55 Disiplin 55
Toleransi 55
Percaya diri 55
K-20
Jujur 50
50 Disiplin 50
Toleransi 50
Percaya diri 50
K-21
Jujur 50
50 Disiplin 50
Toleransi 50
Percaya diri 50
207
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-22
Jujur 60
60 Disiplin 60
Toleransi 60
Percaya diri 60
K-23
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
K-24
Jujur 60
60 Disiplin 60
Toleransi 60
Percaya diri 60
K-25
Jujur 55
55 Disiplin 55
Toleransi 55
Percaya diri 55
K-26
Jujur 50
50 Disiplin 50
Toleransi 50
Percaya diri 50
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-27
Jujur 75
75 Disiplin 76
Toleransi 74
Percaya diri 75
K-28
Jujur 80
80 Disiplin 80
Toleransi 80
Percaya diri 80
K-29
Jujur 55
55 Disiplin 55
Toleransi 55
Percaya diri 55
K-30
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
K-31
Jujur 65
65 Disiplin 65
Toleransi 65
Percaya diri 65
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-32
Jujur 55
55 Disiplin 55
Toleransi 55
Percaya diri 55
K-33
Jujur 50
50 Disiplin 50
Toleransi 50
Percaya diri 50
K-34
Jujur 65
65 Disiplin 65
Toleransi 65
Percaya diri 65
K-35
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
K-36
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
208
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF KELAS KONTROL PERTEMUAN 3
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-01
Jujur 80
80 Disiplin 80
Toleransi 80
Percaya diri 80
K-02
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
K-03
Jujur 80
80 Disiplin 80
Toleransi 80
Percaya diri 80
K-04
Jujur 80
80 Disiplin 80
Toleransi 80
Percaya diri 80
K-05
Jujur 80
80 Disiplin 80
Toleransi 80
Percaya diri 80
K-06
Jujur 65
65 Disiplin 65
Toleransi 65
Percaya diri 65
K-07
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-08
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
K-09
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
K-10
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
K-11
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
K-12
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
K-13
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
K-14
Jujur 85
85 Disiplin 85
Toleransi 85
Percaya diri 85
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-15
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
K-16
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
K-17
Jujur 65
65 Disiplin 65
Toleransi 65
Percaya diri 65
K-18
Jujur 80
80 Disiplin 80
Toleransi 80
Percaya diri 80
K-19
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
K-20
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
K-21
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
209
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-22
Jujur 65
65 Disiplin 65
Toleransi 65
Percaya diri 65
K-23
Jujur 80
80 Disiplin 80
Toleransi 80
Percaya diri 80
K-24
Jujur 60
60 Disiplin 60
Toleransi 60
Percaya diri 60
K-25
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
K-26
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-27
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
K-28
Jujur 65
65 Disiplin 65
Toleransi 65
Percaya diri 65
K-29
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
K-30
Jujur 65
65 Disiplin 65
Toleransi 65
Percaya diri 65
K-31
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-32
Jujur 75
75 Disiplin 75
Toleransi 75
Percaya diri 75
K-33
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
K-34
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
K-35
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
K-36
Jujur 70
70 Disiplin 70
Toleransi 70
Percaya diri 70
210
NILAI KRITERIA
1 K-1 65 cukup
2 K-2 70 cukup
3 K-3 55 kurang
4 K-4 50 kurang
5 K-5 75 baik
6 K-6 65 cukup
7 K-7 55 kurang
8 K-8 60 kurang
9 K-9 50 kurang
10 K-10 75 baik
11 K-11 70 cukup
12 K-12 85 sangat baik
13 K-13 75 baik
14 K-14 55 kurang
15 K-15 65 cukup
16 K-16 50 kurang
17 K-17 60 kurang
18 K-18 65 cukup
19 K-19 55 kurang
20 K-20 50 kurang
21 K-21 50 kurang
22 K-22 60 kurang
23 K-23 75 baik
24 K-24 60 kurang
25 K-25 55 kurang
26 K-26 50 kurang
27 K-27 75 baik
28 K-28 80 sangat baik
29 K-29 55 kurang
30 K-30 75 baik
31 K-31 65 cukup
32 K-32 55 kurang
33 K-33 50 kurang
34 K-34 65 cukup
35 K-35 75 baik
36 K-36 75 baik
2270
63.06
JUMLAH
RATA-RATA
AFEKTIFNO NAMA
KELAS KONTROL
NILAI AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL PERTEMUAN 2
NILAI KRITERIA
1 E-1 65 cukup
2 E-2 70 cukup
3 E-3 60 kurang
4 E-4 65 cukup
5 E-5 70 cukup
6 E-6 65 cukup
7 E-7 60 cukup
8 E-8 80 baik
9 E-9 50 kurang
10 E-10 60 kurang
11 E-11 65 cukup
12 E-12 70 cukup
13 E-13 85 sangat baik
14 E-14 55 kurang
15 E-15 50 kurang
16 E-16 60 kurang
17 E-17 65 cukup
18 E-18 70 cukup
19 E-19 65 cukup
20 E-20 55 kurang
21 E-21 80 baik
22 E-22 75 baik
23 E-23 65 cukup
24 E-24 70 cukup
25 E-25 55 kurang
26 E-26 50 kurang
27 E-27 50 kurang
28 E-28 70 cukup
29 E-29 55 kurang
30 E-30 50 kurang
31 E-31 50 kurang
32 E-32 70 cukup
33 E-33 65 cukup
34 E-34 60 kurang
35 E-35 60 kurang
36 E-37 70 cukup
2280
63.33RATA-RATA
JUMLAH
AFEKTIFNO NAMA
KELAS EKSPERIMEN
211
NILAI KRITERIA
1 E-1 80 baik
2 E-2 75 baik
3 E-3 75 baik
4 E-4 70 cukup
5 E-5 80 baik
6 E-6 75 baik
7 E-7 75 baik
8 E-8 80 baik
9 E-9 80 baik
10 E-10 75 baik
11 E-11 85 sangat baik
12 E-12 85 sangat baik
13 E-13 80 baik
14 E-14 85 sangat baik
15 E-15 90 sangat baik
16 E-16 75 baik
17 E-17 80 baik
18 E-18 75 baik
19 E-19 70 cukup
20 E-20 70 cukup
21 E-21 80 baik
22 E-22 85 sangat baik
23 E-23 75 baik
24 E-24 70 cukup
25 E-25 70 cukup
26 E-26 75 baik
27 E-27 80 baik
28 E-28 70 cukup
29 E-29 75 baik
30 E-30 75 baik
31 E-31 70 cukup
32 E-32 80 baik
33 E-33 90 sangat baik
34 E-34 80 baik
35 E-35 75 baik
36 E-36 75 baik
2785
77.36
JUMLAH
RATA-RATA
AFEKTIFNO NAMA
KELAS EKSPERIMEN
NILAI KRITERIA
1 K-1 80 baik
2 K-2 70 cukup
3 K-3 80 baik
4 K-4 80 baik
5 K-5 80 baik
6 K-6 65 cukup
7 K-7 70 cukup
8 K-8 75 baik
9 K-9 75 baik
10 K-10 70 cukup
11 K-11 70 cukup
12 K-12 70 cukup
13 K-13 75 baik
14 K-14 85 sangat baik
15 K-15 75 baik
16 K-16 75 baik
17 K-17 65 cukup
18 K-18 80 baik
19 K-19 75 baik
20 K-20 75 baik
21 K-21 70 cukup
22 K-22 65 cukup
23 K-23 80 baik
24 K-24 60 kurang
25 K-25 70 cukup
26 K-26 75 baik
27 K-27 70 cukup
28 K-28 65 cukup
29 K-29 75 baik
30 K-30 65 cukup
31 K-31 70 cukup
32 K-32 75 baik
33 K-33 70 cukup
34 K-34 70 cukup
35 K-35 70 cukup
36 K-36 70 cukup
2530
72.29
JUMLAH
RATA-RATA
AFEKTIFNO NAMA
KELAS KONTROL
NILAI AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL PERTEMUAN 3
212
INDIKATOR PENILAIAN PSIKOMOTORIK (KETRAMPILAN) SISWA
ASPEK NILAI INDIKATOR
AF
EK
TIF
(NIL
AI
SIK
AP
)
Kurang
0 - 64
Kurang terampil dalam bekerjasama dengan teman
Kurang mampu dalam bertanya atau menjawab
pertanyaan
Cukup
65 - 74
Cukup terampil dalam bekerjasama dengan teman
Cukup mampu dalam bertanya atau menjawab
pertanyaan
Baik
75 - 84
Baik dalam bekerjasama dengan teman
Baik dalam bertanya atau menjawab pertanyaan
Sangat baik
85
Sangat baik dalam bekerjasama dengan teman
Sangat baik dalam bertanya atau menjawab
pertanyaan
Interval penilaian psikomotorik (ketrampilan)
NILAI KRITERIA
0 - 64 Kurang
65 – 74 Cukup
75 - 84 Baik
85 Sangat Baik
LAMPIRAN 38
212
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN 2
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-01
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
E-02
Terampil
bekerja sama 60
60
Aktif menjawab
dan bertanya 60
E-03
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
E-04
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
E-05
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
E-06
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
E-07
Terampil
bekerja sama 60
60
Aktif menjawab
dan bertanya 60
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-08
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
E-09
Terampil
bekerja sama 55
55
Aktif menjawab
dan bertanya 55
E-10
Terampil
bekerja sama 75
70 Aktif menjawab
dan bertanya 65
E-11
Terampil
bekerja sama 50
50
Aktif menjawab
dan bertanya 50
E-12
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
E-13
Terampil
bekerja sama 60
60
Aktif menjawab
dan bertanya 60
E-14
Terampil
bekerja sama 55
55
Aktif menjawab
dan bertanya 55
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-15
Terampil
bekerja sama
75
75
Aktif menjawab
dan bertanya
75
E-16
Terampil
bekerja sama
70
70
Aktif menjawab
dan bertanya
70
E-17
Terampil
bekerja sama
85
85
Aktif menjawab
dan bertanya
85
E-18
Terampil
bekerja sama
65
65
Aktif menjawab
dan bertanya
65
E-19
Terampil
bekerja sama
60
60
Aktif menjawab
dan bertanya
60
E-20
Terampil
bekerja sama
85
85 Aktif menjawab
dan bertanya
85
E-21
Terampil
bekerja sama
65
65
Aktif menjawab
dan bertanya
65
213
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-22
Terampil
bekerja sama
70
70 Aktif menjawab
dan bertanya
70
E-23
Terampil
bekerja sama
75
75
Aktif menjawab
dan bertanya
75
E-24
Terampil
bekerja sama
65
65
Aktif menjawab
dan bertanya
65
E-25
Terampil
bekerja sama
60 60
Aktif menjawab
dan bertanya
60
E-26
Terampil
bekerja sama
50
50
Aktif menjawab
dan bertanya
50
E-27
Terampil
bekerja sama
80
80
Aktif menjawab
dan bertanya
80
E-28
Terampil
bekerja sama
50
50
Aktif menjawab
dan bertanya
50
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-29
Terampil
bekerja sama 90
90
Aktif menjawab
dan bertanya 90
E-30
Terampil
bekerja sama 75
75 Aktif menjawab
dan bertanya 75
E-31
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
E-32
Terampil
bekerja sama 55
55
Aktif menjawab
dan bertanya 55
E-33
Terampil
bekerja sama 50
50
Aktif menjawab
dan bertanya 50
E-34
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
E-35
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-36
Terampil
bekerja sama
60 60
Aktif menjawab
dan bertanya 60
214
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN 3
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-01
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
E-02
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
E-03
Terampil
bekerja sama 85
80
Aktif menjawab
dan bertanya 75
E-04
Terampil
bekerja sama 85
85
Aktif menjawab
dan bertanya 85
E-05
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
E-06
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
E-07
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-08
Terampil
bekerja sama 85
85
Aktif menjawab
dan bertanya 85
E-09
Terampil
bekerja sama 80
80
Aktif menjawab
dan bertanya 80
E-10
Terampil
bekerja sama 85
85 Aktif menjawab
dan bertanya 85
E-11
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
E-12
Terampil
bekerja sama 80
80
Aktif menjawab
dan bertanya 80
E-13
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
E-14
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-15
Terampil
bekerja sama 60
60
Aktif menjawab
dan bertanya 60
E-16
Terampil
bekerja sama 85
85
Aktif menjawab
dan bertanya 85
E-17
Terampil
bekerja sama 80
80
Aktif menjawab
dan bertanya 80
E-18
Terampil
bekerja sama 85
85
Aktif menjawab
dan bertanya 85
E-19
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
E-20
Terampil
bekerja sama 85
85 Aktif menjawab
dan bertanya 85
E-21
Terampil
bekerja sama 80
80
Aktif menjawab
dan bertanya 80
215
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-22
Terampil
bekerja sama 85
85
Aktif menjawab
dan bertanya 85
E-23
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
E-24
Terampil
bekerja sama 85
85
Aktif menjawab
dan bertanya 85
E-25
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
E-26
Terampil
bekerja sama 80
80
Aktif menjawab
dan bertanya 80
E-27
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
E-28
Terampil
bekerja sama 85
85
Aktif menjawab
dan bertanya 85
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-29
Terampil
bekerja sama 80
80
Aktif menjawab
dan bertanya 80
E-30
Terampil
bekerja sama 80
80 Aktif menjawab
dan bertanya 80
E-31
Terampil
bekerja sama 85
85
Aktif menjawab
dan bertanya 85
E-32
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
E-33
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
E-34
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
E-35
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
E-36
Terampil
bekerja sama 70
70 Aktif menjawab
dan bertanya 70
216
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL PERTEMUAN 2
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-01
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
K-02
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
K-03
Terampil
bekerja sama 60
60
Aktif menjawab
dan bertanya 60
K-04
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
K-05
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
K-06
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
K-07
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-08
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
K-09
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
K-10
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
K-11
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
K-12
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
K-13
Terampil
bekerja sama 80
80
Aktif menjawab
dan bertanya 80
K-14
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-15
Terampil
bekerja sama 75
75 Aktif menjawab
dan bertanya 75
K-16
Terampil
bekerja sama 85
55
Aktif menjawab
dan bertanya 85
K-17
Terampil
bekerja sama 50
50
Aktif menjawab
dan bertanya 50
K-18
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
K-19
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
K-20
Terampil
bekerja sama 60
60
Aktif menjawab
dan bertanya 60
K-21
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
217
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-22
Terampil
bekerja sama 85
85
Aktif menjawab
dan bertanya 85
K-23
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
K-24
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
K-25
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
K-26
Terampil
bekerja sama 60
60
Aktif menjawab
dan bertanya 60
K-27
Terampil
bekerja sama 50
50
Aktif menjawab
dan bertanya 50
K-28
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-29
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
K-30
Terampil
bekerja sama 75
75 Aktif menjawab
dan bertanya 75
K-31
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
K-32
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
K-33
Terampil
bekerja sama 85
85
Aktif menjawab
dan bertanya 85
K-34
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
K-35
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-36
Terampil
bekerja sama 65
65 Aktif menjawab
dan bertanya 65
218
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL PERTEMUAN 3
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-01
Terampil
bekerja sama 80
80
Aktif menjawab
dan bertanya 80
K-02
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
K-03
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
K-04
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
K-05
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
K-06
Terampil
bekerja sama 80
80
Aktif menjawab
dan bertanya 80
K-07
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-08
Terampil
bekerja sama 85
85
Aktif menjawab
dan bertanya 85
K-09
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
K-10
Terampil
bekerja sama 70
70 Aktif menjawab
dan bertanya 70
K-11
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
K-12
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
K-13
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
K-14
Terampil
bekerja sama 80
80
Aktif menjawab
dan bertanya 80
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-15
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
K-16
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
K-17
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
K-18
Terampil
bekerja sama 80
80
Aktif menjawab
dan bertanya 80
K-19
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
K-20
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
K-21
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
219
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-22
Terampil
bekerja sama 65
65
Aktif menjawab
dan bertanya 65
K-23
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
K-24
Terampil
bekerja sama 70
70
Aktif menjawab
dan bertanya 70
K-25
Terampil
bekerja sama 80
80 Aktif menjawab
dan bertanya 80
K-26
Terampil
bekerja sama 85
85
Aktif menjawab
dan bertanya 85
K-27
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
K-28
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-29
Terampil
bekerja sama 85
85
Aktif menjawab
dan bertanya 85
K-30
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
K-31
Terampil
bekerja sama 85
85
Aktif menjawab
dan bertanya 85
K-32
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
K-33
Terampil
bekerja sama 85
85
Aktif menjawab
dan bertanya 85
K-34
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
K-35
Terampil
bekerja sama 75
75
Aktif menjawab
dan bertanya 75
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA
K-36
Terampil
bekerja sama 65
65 Aktif menjawab
dan bertanya 65
220
NILAI KRITERIA
1 E-1 65 cukup
2 E-2 60 kurang
3 E-3 70 cukup
4 E-4 65 cukup
5 E-5 65 cukup
6 E-6 65 cukup
7 E-7 60 kurang
8 E-8 65 cukup
9 E-9 55 kurang
10 E-10 70 cukup
11 E-11 50 kurang
12 E-12 65 cukup
13 E-13 60 kurang
14 E-14 55 kurang
15 E-15 75 baik
16 E-16 70 cukup
17 E-17 85 sangat baik
18 E-18 65 cukup
19 E-19 60 kurang
20 E-20 85 sangat baik
21 E-21 65 cukup
22 E-22 75 baik
23 E-23 65 cukup
24 E-24 60 kurang
25 E-25 50 kurang
26 E-26 80 baik
27 E-27 50 kurang
28 E-28 90 sangat baik
29 E-29 75 baik
30 E-30 70 cukup
31 E-31 65 cukup
32 E-32 55 kurang
33 E-33 50 kurang
34 E-34 65 cukup
35 E-35 65 cukup
36 E-36 60 kurang
2350
65.28RATA-RATA
NO NAMAPSIKOMOTORIK
JUMLAH
KELAS EKSPERIMEN
NILAI KRITERIA
1 K-1 65 cukup
2 K-2 65 cukup
3 K-3 60 kurang
4 K-4 75 baik
5 K-5 70 cukup
6 K-6 75 baik
7 K-7 65 cukup
8 K-8 65 cukup
9 K-9 65 cukup
10 K-10 70 cukup
11 K-11 65 cukup
12 K-12 75 baik
13 K-13 80 baik
14 K-14 75 baik
15 K-15 75 baik
16 K-16 55 kurang
17 K-17 50 kurang
18 K-18 65 cukup
19 K-19 65 cukup
20 K-20 60 kurang
21 K-21 70 cukup
22 K-22 85 sangat baik
23 K-23 65 cukup
24 K-24 75 baik
25 K-25 70 cukup
26 K-26 60 kurang
27 K-27 50 kurang
28 K-28 66 cukup
29 K-29 65 cukup
30 K-30 75 baik
31 K-31 65 cukup
32 K-32 70 cukup
33 K-33 85 sangat baik
34 K-34 65 cukup
35 K-35 70 cukup
36 K-36 65 cukup
2441
67.81RATA-RATA
NO NAMAPSIKOMOTORIK
JUMLAH
KELAS KONTROL
NILAI PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
PERTEMUAN 2
221
NILAI KRITERIA
1 E-1 75 baik
2 E-2 75 baik
3 E-3 80 baik
4 E-4 85 baik
5 E-5 70 cukup
6 E-6 75 baik
7 E-7 70 cukup
8 E-8 85 sangat baik
9 E-9 80 baik
10 E-10 85 sangat baik
11 E-11 75 baik
12 E-12 80 baik
13 E-13 75 baik
14 E-14 70 cukup
15 E-15 60 kurang
16 E-16 85 sangat baik
17 E-17 80 baik
18 E-18 85 sangat baik
19 E-19 70 cukup
20 E-20 85 sangat baik
21 E-21 80 baik
22 E-22 85 sangat baik
23 E-23 75 baik
24 E-24 85 sangat baik
25 E-25 75 baik
26 E-26 80 baik
27 E-27 70 cukup
28 E-28 85 sangat baik
29 E-29 80 baik
30 E-30 80 baik
31 E-31 85 sangat baik
32 E-32 75 baik
33 E-33 75 baik
34 E-34 70 cukup
35 E-35 70 cukup
36 E-36 75 baik
2790
77.50RATA-RATA
NO NAMAPSIKOMOTORIK
JUMLAH
KELAS EKSPERIMEN
NILAI KRITERIA
1 K-1 80 baik
2 K-2 75 baik
3 K-3 70 cukup
4 K-4 65 cukup
5 K-5 75 baik
6 K-6 80 baik
7 K-7 65 cukup
8 K-8 85 sangat baik
9 K-9 70 cukup
10 K-10 70 cukup
11 K-11 75 baik
12 K-12 75 baik
13 K-13 75 baik
14 K-14 80 baik
15 K-15 75 baik
16 K-16 65 cukup
17 K-17 70 cukup
18 K-18 80 baik
19 K-19 75 baik
20 K-20 70 cukup
21 K-21 75 baik
22 K-22 65 cukup
23 K-23 75 baik
24 K-24 70 cukup
25 K-25 80 baik
26 K-26 85 sangat baik
27 K-27 75 baik
28 K-28 75 baik
29 K-29 85 sangat baik
30 K-30 75 baik
31 K-31 85 sangat baik
32 K-32 75 baik
33 K-33 85 sangat baik
34 K-34 75 baik
35 K-35 75 baik
36 K-36 65 cukup
2695
74.86RATA-RATA
NO NAMAPSIKOMOTORIK
JUMLAH
KELAS KONTROL
NILAI PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
PERTEMUAN 3
222
UJI NORMALITAS
1. NILAI AFEKTIF (SIKAP) DAN NILAI PSIKOMOTORIK
(KETRAMPILAN)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai sikap
pertemuan 2
eksperimen
Nilai sikap
pertemuan 3
eksperimen
Nilai
Ketrampilan
pertemuan 2
eksperimen
Nilai
Ketrampilan
pertemuan 3
eksperimen
N 36 36 36 36
Normal Parametersa,b
Mean 63,3333 77,3611 65,2778 77,5000
Std. Deviation 9,18073 5,54026 9,85208 6,26783
Most Extreme
Differences
Absolute ,128 ,221 ,206 ,162
Positive ,123 ,221 ,206 ,155
Negative -,128 -,141 -,128 -,162
Kolmogorov-Smirnov Z ,766 1,323 1,234 ,972
Asymp. Sig. (2-tailed) ,601 ,060 ,095 ,301
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai sikap pertemuan 2 kontrol
Nilai sikap pertemuan 3 kontrol
Nilai Ketrampilan pertemuan 2
kontrol
Nilai Ketrampilan Pertemuan 3
Kontrol
N 36 36 36 36
Normal Parametersa,b
Mean 63,0556 72,5000 67,8056 74,8611 Std. Deviation 10,30102 5,54205 7,95997 6,03396
Most Extreme Differences
Absolute ,172 ,202 ,196 ,213 Positive ,172 ,202 ,166 ,213 Negative -,155 -,159 -,196 -,204
Kolmogorov-Smirnov Z 1,031 1,211 1,173 1,278 Asymp. Sig. (2-tailed) ,239 ,107 ,127 ,076
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Nilai signifikasi dari nilai afektif (sikap) dan nilai psikomotorik
(ketrampilan) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih dari 0,05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa nilai sikap dari kedua kelas tersebut (eksperimen dan
kontrol) berdistribusi normal
LAMPIRAN 39
223
UJI HOMOGENITAS
1. Uji Homogenitas Aspek Sikap Pertemuan 2 Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
Afektif Pertemuan 2
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,000 5 28 ,436
Nilai signifikasi aspek sikap dari kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah 0,436 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai afektif (sikap)
pada pertemuan 2 bersifat homogen.
2. Uji Homogenitas Aspek Sikap Pertemuan 3 Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
Afektif pertemuan 3
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,634 3 30 ,599
Nilai signifikasi aspek sikap dari kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah 0,599 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai afektif (sikap)
pada pertemuan 2 bersifat homogen.
3. Uji Homogenitas Aspek Ketrampilan Pertemuan 2 Kelas Eksperimen dan
Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
Psikomotorik Pertemuan 2
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,687 6 27 ,163
Nilai signifikasi aspek sikap dari kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah 0,163 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai afektif (sikap)
pada pertemuan 2 bersifat homogen.
LAMPIRAN 40
224
4. Uji Homogenitas Aspek Ketrampilan Pertemuan 3 Kelas Eksperimen dan
Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
Psikomotorik Pertemuan 3
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,882 3 31 ,153
Nilai signifikasi aspek sikap dari kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah 0,153 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai afektif (sikap)
pada pertemuan 2 bersifat homogen.
225
UJI PERBEDAAN HASIL
1. Uji Perbedaan Hasil Kelompok Eksperimen (Aspek Sikap)
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1
Nilai Sikap Eksperimen pertemuan 2
63,3333 36 9,18073 1,53012
Nilai Sikap Eksperimen pertemuan 3
77,3611 36 5,54026 ,92338
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Nilai Sikap Eksperimen pertemuan 2 & Nilai Sikap Eksperimen pertemuan 3
36 ,122 ,479
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1
Nilai Sikap Eksperimen pertemuan 2 - Nilai Sikap Eksperimen pertemuan 3
-16,94444 9,80363 1,63394
Paired Samples Test
Paired Differences t df
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Nilai Sikap Eksperimen pertemuan 2 - Nilai Sikap Eksperimen pertemuan 3
-20,26151 -13,62737 -10,370 35
Paired Samples Test
Sig. (2-tailed)
Pair 1 Nilai Sikap Eksperimen pertemuan 2 - Nilai Sikap Eksperimen pertemuan 3
,000
LAMPIRAN 41
226
2. Uji Perbedaan Hasil Kelompok Eksperimen (Aspek Ketrampilan)
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Pair 1
Nilai Ketrampilan Kelas Eksperimen pertemuan 2
65,2778 36 9,85208
Nilai Ketrampilan Kelas Eksperimen pertemuan 3
77,5000 36 6,26783
Paired Samples Statistics
Std. Error Mean
Pair 1
Nilai Ketrampilan Kelas Eksperimen pertemuan 2
1,64201
Nilai Ketrampilan Kelas Eksperimen pertemuan 3
1,04464
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1
Nilai Ketrampilan Kelas Eksperimen pertemuan 2 & Nilai Ketrampilan Kelas Eksperimen pertemuan 3
36 ,382 ,022
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1
Nilai Ketrampilan Kelas Eksperimen pertemuan 2 - Nilai Ketrampilan Kelas Eksperimen pertemuan 3
-12,22222 9,44491 1,57415
Paired Samples Test
Paired Differences t
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1
Nilai Ketrampilan Kelas Eksperimen pertemuan 2 - Nilai Ketrampilan Kelas Eksperimen pertemuan 3
-15,41792 -9,02652 -7,764
227
Paired Samples Test
df Sig. (2-tailed)
Pair 1 Nilai Ketrampilan Kelas Eksperimen pertemuan 2 - Nilai Ketrampilan Kelas Eksperimen pertemuan 3
35 ,000
3. Uji Perbedaan Hasil Kelompok Kontrol (Aspek Sikap)
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Pair 1
Nilai SIkap Kelas Kontrol pertemuan 2
63,0556 36 10,30102
Nilai Sikap Kelas Kontrol pertemuan 3
72,5000 36 5,54205
Paired Samples Statistics
Std. Error Mean
Pair 1 Nilai SIkap Kelas Kontrol pertemuan 2 1,71684
Nilai Sikap Kelas Kontrol pertemuan 3 ,92367
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1
Nilai SIkap Kelas Kontrol pertemuan 2 & Nilai Sikap Kelas Kontrol pertemuan 3
36 -,238 ,163
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1
Nilai SIkap Kelas Kontrol pertemuan 2 - Nilai Sikap Kelas Kontrol pertemuan 3
-9,44444 12,80501 2,13417
228
Paired Samples Test
Paired Differences t
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Nilai SIkap Kelas Kontrol pertemuan 2 - Nilai Sikap Kelas Kontrol pertemuan 3
-13,77704 -5,11185 -4,425
Paired Samples Test
df Sig. (2-tailed)
Pair 1 Nilai SIkap Kelas Kontrol pertemuan 2 - Nilai Sikap Kelas Kontrol pertemuan 3
35 ,000
4. Uji Perbedaan Hasil Kelompok Kontrol (Aspek Ketrampilan)
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Pair 1
Nilai Ketrampilan Kelas Kontrol pertemuan 2
67,8056 36 7,95997
Nilai Ketrampilan Kelas Kontrol pertemuan 3
74,8611 36 6,03396
Paired Samples Statistics
Std. Error Mean
Pair 1 Nilai Ketrampilan Kelas Kontrol pertemuan 2 1,32666
Nilai Ketrampilan Kelas Kontrol pertemuan 3 1,00566
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1
Nilai Ketrampilan Kelas Kontrol pertemuan 2 & Nilai Ketrampilan Kelas Kontrol pertemuan 3
36 ,083 ,632
229
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1
Nilai Ketrampilan Kelas Kontrol pertemuan 2 - Nilai Ketrampilan Kelas Kontrol pertemuan 3
-7,05556 9,58256 1,59709
Paired Samples Test
Paired Differences t
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Nilai Ketrampilan Kelas Kontrol pertemuan 2 - Nilai Ketrampilan Kelas Kontrol pertemuan 3
-10,29783 -3,81328 -4,418
Paired Samples Test
df Sig. (2-tailed)
Pair 1
Nilai Ketrampilan Kelas Kontrol pertemuan 2 - Nilai Ketrampilan Kelas Kontrol pertemuan 3
35 ,000
239
DOKUMENTASI PENELITIAN
1. DOKUMENTASI UJI COBA
2. DOKUMENTASI PRETEST KELAS KONTROL (X TKBB 2)
3. DOKUMENTASI PRETEST KELAS EKSPERIMEN (X TKBB 1)
4. DOKUMENTASI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES
TOURNAMENTS
LAMPIRAN 50