BAB II KAJIAN PUSTAKA · 2017. 3. 30. · Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah...

14
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori 2.1.1.Evaluasi Evaluasi merupakan satu kegiatan sistematis yang dilaksanakan untuk membantu audensi agar dapat mempertimbangkan dan meningkatkan nilai suatu program atau kegiatan ( Mutrofin,2001 ). Sedangkan Evaluasi menurut Gay (1979) dalam Bukunya Sukardi Yang berjudul Evaluasi Program Kependidikan Dan Pelatihan adalah sistematis Pengumpulan dan penganalisisan data untuk pengambilan keputusan.Dari aspek Program evaluasi dapat dikatakan suatu kegiatan pengevaluasian yang dilakukan secara berkesinambungan dan ada dalam suatu organisasi.Program dapat diartikan menjadi dua hal ,yaitu sebagai rencana dan juga sebagai kesatuan kegiatan pengelolaan. Sisi lain menurut Suharsimi arikunto ,ada tiga istilah yang digunakan dan perlu disepakati pemakaiannya sebelum disampaikan uraian lebih jauh tentang Evaluasi program,yaitu “ Evaluasi “ ( Evaluation ),” Pengukuran “( measurement ),dan “ Penilaian” ( assessment ).Evaluasi berasal dari kata evaluation (Bahasa Inggris).Kata tersebut diserap kedalam perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaiaan lafal Indonesia menjadi Evaluasi “.Istilah

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA · 2017. 3. 30. · Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA · 2017. 3. 30. · Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di Ruang Bengkel Batu SMKN

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1.Kajian Teori 2.1.1.Evaluasi

Evaluasi merupakan satu kegiatan sistematis yang

dilaksanakan untuk membantu audensi agar dapat

mempertimbangkan dan meningkatkan nilai suatu program

atau kegiatan ( Mutrofin,2001 ).

Sedangkan Evaluasi menurut Gay (1979) dalam

Bukunya Sukardi Yang berjudul Evaluasi Program

Kependidikan Dan Pelatihan adalah sistematis Pengumpulan

dan penganalisisan data untuk pengambilan keputusan.Dari

aspek Program evaluasi dapat dikatakan suatu kegiatan

pengevaluasian yang dilakukan secara berkesinambungan dan

ada dalam suatu organisasi.Program dapat diartikan menjadi

dua hal ,yaitu sebagai rencana dan juga sebagai kesatuan

kegiatan pengelolaan.

Sisi lain menurut Suharsimi arikunto ,ada tiga istilah

yang digunakan dan perlu disepakati pemakaiannya sebelum

disampaikan uraian lebih jauh tentang Evaluasi program,yaitu

“ Evaluasi “ ( Evaluation ),” Pengukuran “( measurement ),dan “

Penilaian” ( assessment ).Evaluasi berasal dari kata evaluation

(Bahasa Inggris).Kata tersebut diserap kedalam

perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan

mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaiaan

lafal Indonesia menjadi “ Evaluasi “.Istilah

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA · 2017. 3. 30. · Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di Ruang Bengkel Batu SMKN

14

“Penilaian”merupakan kata benda dari “ nilai “.Pengertian

“Pengukuran”mengacu pada kegiatan membandingkan

sesuatu hal dengan satuan Ukuran tertentu,sehingga sifatnya

menjadi kuantitatif.

Meminjam istilah AS Hornby ,Suharsimi mendefinisikan

Evaluasi juga mempunyai arti Suatu Upaya untuk menilai

atau jumlah .Selain arti berdasarkan terjemahan,kata-kata

yang terkandung di dalam definisi tersebutpun menunjukkan

menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi harus dilakukan

secara hati-hati,bertanggungjawab.

Suchman ( 1961,dalam Anderson 1975 ) memandang

evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah

dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk

mendukung tercapainya tujuan .Sedangkan menurut Worthen

dan Sanders ( 1973,dalam Anderson 1971 ),bahwa Evaluasi

adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang

sesuatu; dalam mencari sesuatu tersebut,juga termasuk

mencari informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan

suatu program ,produksi,prosedur,serta alternative strategi

yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah

ditentukan.Stufflebeam (1971,dalam Fernandes: 1984)

mengatakan bahwa Evaluasi merupakan proses

penggambaran,pencarian,dan pemberian informasi yang

sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam

menentukan alternatif keputusan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa evaluasi dapat disimpulkan adalah suatu kegiatan

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA · 2017. 3. 30. · Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di Ruang Bengkel Batu SMKN

15

untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya

sesuatu,yang selanjutnya informasi tersebut digunakan un

tuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil

sebuah keputusan.

Model Evaluasi yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah Model Evaluasi CIPP ,Menurut Daniel Stufflebeam

yaitu Model Evaluasi yang menggunakan empat jenis

Evaluasi,yaitu Evaluasi konteks ( Context Evaluation

),Evaluasi Masukan ( Input Evaluation ),Evaluasi Proses (

Process Evaluation ),dan Evaluasi Produk ( Product Evaluation

) ( Stufflebeam,2003 ).

1.Evaluasi Context

Daniel Stufflebeam Evaluasi konteks untuk menjawab

Menurut pertanyaan apa yang perlu dilakukan ?Evaluasi ini

mengidentifikasi dan menilai kebutuhan-kebutuhan yang

mendasari disusunnya suatu program.

2.Evaluasi Input

Evaluasi Input atau masukan adalah Untuk mencari jawaban

atas pertanyaan : Apa yang harus dilakukan ?Evaluasi ini

mengidentifikasi dan problem,asset,dan peluang untuk

membantu para pengambil keputusan mendefinisikan

tujuan,prioritas-prioritas.

3.Evaluasi Procces

Evaluasi Proses berupaya untuk mencari jawaban atas

pertanyaan :Apakah program sedang dilaksanakan? Evaluasi

ini berupaya mengakses pelaksanaan dari rencana untuk

membantu staff program melaksanakan aktifitas dan

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA · 2017. 3. 30. · Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di Ruang Bengkel Batu SMKN

16

kemudian membantu kelompok pemakai yang lebih luas

menilai program dan mengiterpretasikan manfaat.

4.Evaluasi Product

Evaluasi Product menurut Daniel Stufflebearn adalah evaluasi

yang berupaya mencari jawaban atas pertanyaan : apakah

program Sukses ?Waktu Pelaksanaan: Ketika Program

selesai,Keputusan : Resikel : ya atau tidak program harus

diresikel.Evaluasi ini berupaya mengidentifikasi dan

mengakses keluaran dan manfaat,baik yang direncanakan

atau tidak direncanakan, baik jangka pendek maupun jangka

panjang.Keduanya untuk membantu staf menjaga upaya

memfocuskan pada mencapai manfaat yang penting dan

akhirnya untuk membantu kelompok-kelompok pemakai lebih

luas mengukur kesuksesan upaya dalam mencapai

kebutuhan-kebutuhan yang ditargetkan.

2.1.2.Manajemen

Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan

melalui orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti

bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan

orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.[1] Ricky W.

Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan

pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara

efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai

sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa

tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA · 2017. 3. 30. · Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di Ruang Bengkel Batu SMKN

17

sesuai dengan jadwal.[2] Manajemen belum memiliki definisi

yang mapan dan diterima secara universal.[3]

2.1.3.Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Paket Keahlian Konstruksi Batu Beton adalah

merupakan Diferensiasi dari Program Keahlian Teknik

Konstruksi Batu Beton.Istilah Paket keahlian adalah

manifestasi dari kurikulum 2013 sedangkan Program keahlian

adalah Hasil Kurikulum KTSP. Tujuan Program Keahlian

Teknik Konstruksi Batu & Beton secara umum mengacu pada

isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN)

pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan

pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan

merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan

peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

Secara khusus tujuan Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu

& Beton adalah membekali peserta didik dengan keterampilan,

pengetahuan dan sikap agar kompeten : Melakukan pekerjaan

sebagai pelaksana pekerjaan bangunan gedung, melakukan

pekerjaan jasa (pemborong) secara mandiri/berwirausaha

dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung. Adapun

materi produktif yang dipelajari : Menggambar Teknik

Dasar,Ilmu Statika,Ilmu Bangunan Gedung,Ilmu Bahan

Bangunan,Keselamatan Kerja Gambar Konstruksi &

RAB,Manajemen Konstruksi,Pekerjaan Pengukuran

Konstruksi,Teknik Pemeriksaan & Pelaksanaan Konstruksi

Beton,Pekerjaan Pasang Batu & Jalan,Praktek Dasar Teknik

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA · 2017. 3. 30. · Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di Ruang Bengkel Batu SMKN

18

Bangunan,Pekerjaan Konstruksi Kayu Dan AutoCAD

Bangunan.

Berdasar Permendiknas Tahun 2007 Tentang Standart

Pelayanan Minimal Ruang Pembelajaran Khusus ( RPK )

Bahwa Ruang Praktik Program Keahlian Teknik Batu dan

Beton harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton

berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan

pembelajaran: pekerjaan dasar konstruksi bangunan,

pekerjaan pasangan batu, pekerjaan konstruksi beton

sederhana, pekerjaan bekisting dan perancah, konstruksi

beton bertulang.

b. Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Teknik

Batu dan Beton adalah 304 m² untuk menampung 32 peserta

didik, yang meliputi: area kerja batu dan beton 128 m², ruang

kerja pemasangan dan finishing 128 m², ruang penyimpanan

dan instruktur 48 m².

c. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton

dilengkapi prasarana seperti Meja Kerja,Kursi

kerja/stool,lemari alat dan bahan 1 set dengan rasio 16

peserta didik .Peralatan Batu dan beton dengan rasio 1 set

untuk 16 peserta didik,Papan tulis 1 set untuk 16 peserta

didik pada kegiatan belajar mengajar yang bersifat

Teoritis.Kotak Kontak minium 2 buahper area dan 1 buah

Tempat sampah.

d. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton

dilengkapi sarana Ruang Penyimpanan dan instruktur sebagai

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA · 2017. 3. 30. · Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di Ruang Bengkel Batu SMKN

19

berikut : Meja dan kursi kerja,rak alat dan bahan lemari

penyimpan alat dan bahan 1 set untuk 12 Instruktur.Papan

data dan Tempat Sampah masing-masing satu buah

sedangkan Kotak Sampah 2 buah.

2.2.Penelitian Sebelumnya Yang Relevan. Sebelumnya Nuryadin ( 2012 ) dalam Penelitiannya Yang

berjudul Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum, Proses

Pembelajaran,Sarana Dan Prasarana Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional ( RSBI ) Bidang keahlian Teknik Konstruksi Batu

Beton Di SMK N 2 Kebumen.Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui seberapa besar tercapainya pelaksanaan

kurikulum, proses pembelajaran, dan sarana prasarana

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) Bidang

Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMKN 2 Kebumen.

Variabel penelitian ini adalah (1) Pelaksanaan Kurikulum (2)

Pelaksanaan Proses Pembelajaran (3) Sarana dan Prasarana.

Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Kebumen dimulai dari

tanggal 03 – 22 September 2012. Populasinya adalah mata

pelajaran normative dan adaptif sedangkan untuk sampelnya

diambil dengan Purposive sample 4 mata pelajaran normative

dan 4 mata pelajaran adaptif. Untuk sumber data yaitu dari

guru dan siswa. Instrumen berupa angket, yang terdiri dari

angket pelaksanaan kurikulum, angket pelaksanaan proses

pembelajaran, dan angket sarana prasarana. Angket

pelaksanaan kurikulun dengan responden guru, angket proses

pembelajaran dengan responden guru serta siswa dan angket

sarana prasarana dengan responden siswa. Teknik

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA · 2017. 3. 30. · Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di Ruang Bengkel Batu SMKN

20

pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket,

dokumentasi, dan wawancara. Hasil Kajian penelitian

dianalisis secara deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian ini

adalah (1) Ketercapaian pelaksanaan kurikulum berada pada

kategori baik dengan rerata (mean) sebesar 78,60% (2)

Ketercapaian pelaksanaan proses pembelajaran yang sesuai

dengan sekolah standar internasional berada pada kategori

baik dengan rerata (mean) sebesar 74,94% dari responden

guru dan 67,94% dari responden siswa, 3) Sarana dan

prasarana berada pada kategori kurang baik dengan rerata

(mean) 67,79%.

Wawan Riyanta,(2011),dalam penelitiannya yang

berjudul Manajemen Peralatan Dan Bahan Praktik Bengkel

Batu Pada Bidang Keahlian Teknik Bangunan Di SMK Negeri 2

Depok Sleman Yogyakarta Menuju Sekolah Bertaraf

Internasional Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan

,Uninersitas Negeri Yogyakarta.Tujuan Penelitian ini untuk

mengetahui menejemen peralatan dan bahan praktek Bengkel

Batu di SMK Negeri 2 Depok.Menejemen bengkel ini terutama

yangberkaitandenganperencanaan,pengorganisasian,pelaksan

aan,dan pengawasan.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan

data yang bersifat kualitatif.Informan Penelitian adalah Ketua

Kompetensi Keahlian ( Sekarang Ketua Paket keahlian ) Teknik

Konstruksi Batu Dan Beton,Kepala Bengkel Batu Dan

Informan pendukung,yaitu: toolman Bengkel,Guru

Produktif.teknik Pengumpulan data yang digunakan yaitu

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA · 2017. 3. 30. · Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di Ruang Bengkel Batu SMKN

21

observasi,wawancara,dan dokumentasi.Data yang diperoleh di

lapangan dianalisis secara kualitatif.Sedangkan Kabsahan

pemeriksaan data menggunakan Teknik Triangulasidari.Hasil

penelitian menunjukkan bahwa Manajemen Bengkel Batu di

SMK Negeri 2 Depok,telah melaksanakan fungsi-fungsi

manajemen yang terdiri tindakanperencanaan (Planning

),pengorganisasian (Organizing),Pelaksanaan (actuating),serta

Pengawasan (Cotrolling).(1)Perencanaan didasarkan Pada

kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan dilakukan kepala

bengkel diteruskan kepada Ketua program Keahlian dan

disampaikan kepada Kepala Sekolah,selanjutnya dianalisis

oleh Waka Sarana dan Prasarana.Waktu perencanaan

dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru.(2)

Pengorganisaian telah ada pembagian tugas yang jelas.Setiap

staff memiliki tugas masing-masing.Pengorganisasian

peralatan dan bahan praktek bengkel melibatkan kepala

sekolah,Waka sarana dan prasarana.Kepala Program

Keahlian,Kepala Bengkel,Guru Praktek dan teknisi.(3)

Pelaksanaan secara keseluruhan telah berjalan baik dan

terorganisir,tahap pengadaan berdasarkan analisis kurikulum

dilakukan oleh jurusan dengan persetujuan Waka sarana dan

prasarana,penyimpangan menggunakan system kombinasi

antara system terbuka dan system tertutup.,pemanfaatan

telah sesuai dengan rasio jumlah anak serta menggunakan

nomor inventarisasi untuk mempermudah

penggunaannya,dan pemeliharaan peralatan dan bahan

praktek dilakukan oleh teknisi,guru dan siswa,perbaikan

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA · 2017. 3. 30. · Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di Ruang Bengkel Batu SMKN

22

dilakukanWaka sarana Dan Prasarana melalui pengajuan dari

kepala benkel tidak ada kartu pinjam namun selalu dilakukan

pengecekan sebelum dan sesudah dipakai.(4)Pengawasan

dilakukan dengan membangun system Teknisi Bengkel

melaporkan secara lisan kepada guru kemudian dibuat

laporan tertulis selanjutnya disampaikan kepada kepala

Program keahlian,Kepala Sekolah dan Waka Farana dan

Prasarana setiap triwulan.Pengawasan juga dilakukan pihak

sekolah dengan peninjauan langsung ke bengkel.

Hal yang sama dikatakan juga oleh Juan Shanraiska

(2015)dalam penelitian deskriptifnya yang berjudul

Kesesuaian Ruang Bengkel Dan Peralatan Kerja Batu Untuk

Mendukung Pembelajaran Praktik Konstruksi Batu Jurusan

Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Di SMK Negeri 2 Klaten

Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Negeri

Yogyakarta.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui

Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah

peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di

Ruang Bengkel Batu SMKN 2 Klaten Berdasarkan standart

yang berlaku.Hal ini dilakukan untuk memberikan

kenyamanan bagi penggunanya.Jenis Penelitian ini adalah

dengan Metode Deskriptif Evaluatif.Subjek penelitian adalah

ruang dan fasilitas bengkel batu dan beton Jurusan Teknik

Konstruksi Batu dan Beton SMK N 2 Klaten,sedangkan Obyek

penelitiannya adalah standart luas ruang bengkel batu

beton,jenis Dan Jumlah Peralatan,dan penataan peralatan

kerja batu SMKN 2 Klaten.Metode pengumpulan data dengan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA · 2017. 3. 30. · Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di Ruang Bengkel Batu SMKN

23

cara wawancara,Observasi,dan Dokumentasi.Teknik analisis

data dilakukan dengan metode kuantitatif yaitu

mengkomparasikan antara data hasil penelitian di SMK Negeri

2 Klaten dengan standart yang ada,dan didukung dengan

hasil pengamatan lapangan.Hasil Penelitian ini adalah ( 1 )

Luas Ruang Bengkel Batu dan Beton SMK Negeri 2 Klaten

belum memenuhi standart ,yaitu 178,5 m2 lebih kecil dari

ukuran standart 256 m2.( 2 ) Jenis peralatan kerja batu

sudah sesuai dengan kebutuhan peralatan belajar praktik

Konstruksi Batu,namun jumlah peralatan belum sesuai

dengan standart dan proses kerja praktik yang sistematis.

Sesuai dengan Penelitian yang dilakukan oleh

Nuryadin,Wawan Riyanta Dan Juan Shanraiska di atas

menyimpulkan bahwa untuk mewujudkan manajemen Teknik

Konstruksi Batu dan beton yang sesuai dengan Permendiknas

No.40 tahun 2008 haruslah dimulai dari melaksanakan

fungsi-fungsi manajemen yang terdiri tindakan perencanaan

(Planning ),pengorganisasian (Organizing ),Pelaksanaan (

actuating),serta Pengawasan (Cotrolling).(1)Perencanaan

didasarkan Pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan

dilakukan kepala bengkel diteruskan kepada Ketua paket

Keahlian, Keahlian dan disampaikan kepada Kepala

Sekolah,selanjutnya dianalisis oleh Waka Sarana dan

Prasarana.Berdasar Dokumen Akreditasi SMK bahwa struktur

Organisasi Paket keahlian Teknik Konstruksi batu Beton

meliputi : Ketua Paket Keahlian,Sekretaris,Bendahara,Ketua

Bengkel Batu,Ketua lab Mattes Dan Survey Serta Toolman.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA · 2017. 3. 30. · Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di Ruang Bengkel Batu SMKN

24

2.3.Kerangka Berfikir Evaluasi terhadap Menajemen Paket Keahlian Teknik

Konstruksi Batu Dan Beton bertujuan untuk mengukur

sejauh mana efektivitas Paket keahlian tersebut. Model

evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

evaluasi CIPP (context, input, process dan product).

Kegiatan evaluasi terhadap komponen konteks dalam

Penerapan Pembelajaran Pada Paket Keahlian Teknik

Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga meliputi

penilaian terhadap kebutuhan, kondisi lingkungan. Penilaian

terhadap komponen input meliputi perencanaan, program,

SDM, sarana dan prasarana dan pembiayaan program.

Penilaian terhadap komponen evaluasi proses meliputi

pelaksanaan kegiatandan kendala-kendala yang dihadapi

dalam pelaksanaan program.

Berdasarkan tujuan penelitian ini, kegiatan evaluasi

terhadap Manajemen Paket Keahlian Teknik konstruksi Batu

Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga berupaya untuk

menganalisis program layanan tersebut melalui tiga komponen

dalam model CIPP. Hasil dari analisis tersebut, akan

menghasilkan sebuah kesimpulan hasil evaluasi Penerapan

Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri

2 Salatiga. Simpulan tersebut diharapkan memberikan

masukan bagi SMK Negeri 2 Salatiga tentang pelaksanaan dan

kendala yang dihadapi dalam implementasi penyelenggaraan

Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton.

Berdasarkan uraian tersebut, kerangka berpikir penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA · 2017. 3. 30. · Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di Ruang Bengkel Batu SMKN

25

1.Conteks meliputi Visi Dan misi Sekolah,Keadaan Geografis

Sekolah,Sistem,Tingkat Kebutuhan Program,Tujuan Program.

2.Input meliputi Sarana Dan Prasarana,Jumlah tenaga

Pengajar,Pendidikan atau kwalitas guru,Kondisi kemampuan

awal siswa,Bentuk Kurikulum,Modula tau referensi,Buku

paket yang digunakan.

3.Procces meliputi Metode Pengajaran Yang digunakan,Proses

perencanaan,Media Pembelajaran,Suasana pembelajaran di

kelas.

4.Product meliputi Prestasi siswa,Hasil Belajar siswa,Persepsi

Siswa terhadap Program.

5.Hasil Evaluasi.

Hasil Evaluasi akan di kaji dan di analisis oleh Kepala Sekolah

bersama dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang

Kurikulum,Wakil Kepala sekolah Bidang sarana Dan

Prasarana,Ketua Program Studi Keahlian Teknik Bangunan

Serta melibatkan juga Ketua Paket Keahlian Teknik

Konstruksi Batu Dan Beton.

5.Rekomendasi

Hasil Pengkajian dan Evaluasi Tesis ini akan menjadi

Rekomendasi dalam Program usulan Rencana Anggaran

Pendapatan Dan Biaya Sekolah ( RAPBS ) serta Rencana

Anggaran Kegiatan Sekolah ( RAKS ) Pengembangan Dan

Pengadaan Sarana Dan Prasarana Paket Keahlian Teknik

Konstruksi Batu Dan Beton.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA · 2017. 3. 30. · Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di Ruang Bengkel Batu SMKN

26

Peneliti sedang Presentasi hasil Penelitiannya pada acara FGD di hadapan Waka Kurikulum,Waka Sarpras,Waka WMM,Ketua Program Studi,Ketua Paket Keahlian dan Guru mapel Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga Di RM.Rojolele Salatiga Pada Tanggal 27 April 2015