PENGARUH PENERAPAN METODE MIND MAPPING...
Transcript of PENGARUH PENERAPAN METODE MIND MAPPING...
1
PENGARUH PENERAPAN METODE MIND MAPPING TERHADAP
HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
PADA SISWA KELAS XI
(Quasi Eksperimen di MAN 1 Tangerang Selatan)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh :
Rizki Sanjaya
NIM 1113011000110
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
ii
iii
iv
i
ABSTRAK
Rizki Sanjaya (1113011000110) Pengaruh Penerapan Metode Mind Mapping
Terhadap Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Pada Siswa Kelas XI
(Quasi Eksperimen di MAN 1 Tangerang Selatan). Skripsi, Jurusan
Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
penerapan metode mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam. Penelitian ini telah di laksanakan di MAN 1
Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu
dengan rancangan penelitian nonequivalent control group design. Sedangkan
tekhnik pengambilan sampel menggunakan sampel bertujuan (purposive
sampling), yaitu dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata,
random atau daerah tapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu. Dalam
rancangan ini melibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen penulis menerapkan pembelajaran
dengan metode mind mapping, sedangkan pada kelompok kontrol menggunakan
metode konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil
belajar dengan bentuk pilihan ganda.
Berdasarkan pengujian dua sampel menggunakan uji-t diperoleh thitung
(2,743) > ttabel (1,995) pada taraf signifikansi 0,05 (5%). Rata-rata hasil belajar
pada kelas eksperimen adalah 80,69 dan rata-rata hasil belajar pada kelas Kontrol
adalah 78,53. Hal ini menunjkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
kelas eksperimen dan kelas Kontrol. Jadi, hasil pengujian hipotesis dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan metode mind mapping terhadap
hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).
Katta Kunci : Mind Mapping, Hasil Belajar
ii
ABSTRACT
Rizki Sanjaya (1113011000110) Influence of Applying the Method of Mind Map
on Learning Outcomes of the Islamic Cultural History in XI Grade Student
(Quasi Eksperimen at MAN 1 South Tangerang). Skripsi, Departement of
Islamic Education at Faculry of Tarbiyah and Teacher’s Training Of State
Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.
The research aims to prove wheather there is the influence of applying the
method of mind mapping on learning outcomes of student in the subjects of
Islamic culrural history. This research has been done in MAN 1 South Tangerang.
The method used is a quasi-eksperimental research design to the design of
nonequivalent control group. While the sampling technique used purposive
sampling (purposive sampling), namely by taking the subject is not based on
strata, random or area but based on their specific goals. In this design involves
two group: the exsperimental group and the control group. In the eksperimental
group the authors apply learning with minf mapping method, whereas the control
group used convensional method. The research instrument was used a multiple
choise achievement tests.
Based on testing using the two-sample t-test was obtained t-arithmetic
(2,743) > t-table (1,995) at the 0,05 level (5%). The average learning outcome in
the exsperimental class = 80,69 and the average learning outcome in the control
class = 78,53. This shows that there are significant differences between the
exsperimental class and the control class. Therefore, the result of hypothesis
testing can be concluded that there is a significant influence of the method of mind
mapping on learning outcomes Islamic Cultural History.
Keywords: Mind Mapping, Learning Outcomes
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Alhamdulillahi robbil„alamin. Segala puji bagi Allah SWT. yang telah
memberikan nikman iman, nikmat Islam, nikmat rahmat dan hidayah sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Allahumma Shalli „Ala
Muhammad, wa‟ala ali Muhammad. Solawat beriring salam selalu tercurah
limpah kepada Nabi Muhammad SAW.
Terimakasih saya ucapkan yang sebesar-besarnya kepada kedua orangtua
tercinta Ayahanda Ali dan Ibunda Rusniawati, dengan segala do‟a, perjuangan,
dan pengorbanan yang telah mendidik saya dengan penuh kasih saying.
Dalam peroses penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak, baik baik moril maupun materil. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. H. Majid Khon, MA. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Marhamah Saleh. Lc. MA. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Prof. H. A. Syafi‟ie Noor. Dosen pembimbing yang selalu meluangkan
waktunya untuk membimbing dan memotivasi penulis.
5. Drs. H. Ridwan Fahmi Lubis. Kepala MAN 1 Kota Tangerang Selatan
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di
MAN 1 Kota Tangerang Selatan.
6. Jaeni MJ, S.PdI. Guru Sejarah Kebudayaan Islam MAN 1 Kota Tangerang
Selatan.
7. Adik ku tercinta Fika Nurjannah yang selalu memberikan motivasi dan
do‟a kepada penulis selama ini.
iv
8. Sahabat-sahabat ku yaitu Jari, Suyatno, Padlan Imaduddin, Izzul Mutho,
Ahmad Ahyani yang selalu juga memberi motivasi dan do‟a dalam
penyusunan skripsi ini.
9. Adik-Adik MAN 1 Tangerang Selatan yang telah membantu dan
mendukung proses penelitian.
Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis baik do‟a maupun
dukungan Allah lipat gandakan kebaikan mereka. Semoga Skripsi ini dapat
bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi
seluruh pembaca.
Jakarta, 25 Maret 2018
Penulis,
Rizki Sanjaya
1113011000110
v
DAFTAR ISI
halaman
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PANITIAN UJIAN MUNAQASAH
LEMBAR SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................ 8
C. Pembatasan Masalah ....................................................... 8
D. Rumusan Masalah ........................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ............................................................ 9
F. Kegunaan Penelitian........................................................ 9
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik............................................................ 11
1. Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam ................ 11
a. Pengertian belajar ............................................... 11
b. Pengertian hasil belajar ....................................... 13
c. Tipe hasil belajar ................................................. 14
d. Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam ........... 15
e. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
............................................................................ 17
2. Metode Pembelajaran .............................................. 18
a. Metode Pembelajaran Mind Mapping ................. 19
1). Langkah Pembuatan Metode Mind Mapping 22
2). Contoh Mind Mapping ................................. 23
2). Langkah-Langkah Penerapan Pembelajaran
Metode Mind Mapping ................................ 24
3). Kelebihan dan Kekurangan Metode
Mind Mapping ............................................. 25
b. Metode Pembelajaran Konvensional .................. 25
B. Hasil Penelitian yang Relavan ........................................ 27
vi
C. Kerangka Berpikir .......................................................... 29
D. Hipotesis Penelitian ........................................................ 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 32
B. Metode dan Desain Penelitian ......................................... 33
C. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................... 33
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 37
E. Kontrol Terhadap Validitas Internal ............................... 38
1. Instrumen Penelitian ................................................ 38
2. Uji Instrumen Penelitian .......................................... 41
a. Uji Validitas ........................................................ 41
b. Uji Reliabilitas .................................................... 44
a. Uji Daya Pembeda .............................................. 45
a. Uji Tingkat Kesukaran Soal ................................ 46
F. Teknik Analisis Data ....................................................... 48
1. Analisis Deskriptif ................................................... 48
2. Uji Persyaratan Analisis Data .................................. 50
a. Uji Normalitas..................................................... 50
b. Uji Homogenitas ................................................. 50
3. Uji Regresi Linier Sederhana .................................. 51
4. Koefisien Determinasi (KD) .................................... 51
G. Hipotesis Statistik ........................................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .............................. 53
1. Sejarah Singkat Madrasah ......................................... 53
2. Visi, Misi, dan Tujuan ............................................... 53
3. Guru dan Tenaga Kependidikan................................ 53
4. Sarana adan Prasarana ............................................... 56
B. Materi yang diajarkan ..................................................... 58
C. Deskripsi Data ................................................................. 60
D. Analisis dan Pengujian Hipotesis .................................... 72
E. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................... 78
F. Keterbatasan Penelitian ................................................... 81
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................... 82
B. Implikasi .......................................................................... 83
C. Saran ................................................................................ 83
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 85
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Ualangan Harian Sejarah Kebudayaan Islam
Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Tangerang Selatan ............. 6
Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Konvensional ...................... 27
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian.................................................................... 32
Tabel 3.2 Pretest and Posttest Control Group Design ......................... 34
Tabel 3.3 Populasi Peserta Didik Kelas XI di MAN 1 Tangerang Selatan 36
Tabel 3.4 Instrumen Penelitian dan Tujuan Penggunaan Instrumen ..... 39
Tabel 3.5 Instrumen Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam .............. 40
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Lembar Daftar Dokumentasi ................................. 41
Tabel 3.7 Data Validasi Butir Soal Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
............................................................................................... 43
Tabel 3.8 Kriteria Koefisien Reliabilitas ............................................... 44
Tabel 3.9 Klasifikasi Daya Pembeda .................................................... 45
Tabel 3.10 Data Daya Pembeda Butir Soal Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan
Islam ..................................................................................... 46
Tabel 3.11 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal .................................. 47
Tabel 3.12 Indeks Kesukaran Butir Soal.................................................. 48
Tabel 4.1 Data Pre Test Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XI
IPS 1 / Kelas Eksperimen dengan meng Gunkan Metode Mind
Mapping ................................................................................. 61
Tabel 4.2 Nilai-nilai Statistik Variabel Data Pre Test Hasil Belajar Sejarah
Kebudayaan Islam Kelas XI IPS 1 / Kelas Eksperimen Dengan
Menggunakan Metode Mind Mapping .................................. 62
Tabel 4.3 Data Post Test Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XI
IPS 1 / Kelas Eksperimen dengan meng Gunkan Metode Mind
Mapping ................................................................................. 64
Tabel 4.4 Nilai-nilai Statistik Variabel Data Post Test Hasil Belajar Sejarah
Kebudayaan Islam Kelas XI IPS 1 / Kelas Eksperimen Dengan
Menggunakan Metode Mind Mapping .................................. 65
viii
Tabel 4.5 Data Pre Test Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XI
IPA 2 / Kelas Kontrol dengan meng Gunkan Metode
Konvensional/Ceramah ......................................................... 67
Tabel 4.6 Nilai-nilai Statistik Variabel Data Pre Test Hasil Belajar Sejarah
Kebudayaan Islam Kelas XI IPA 2 / Kelas Kontrol Dengan
Menggunakan Metode Konvensional/Ceramah .................... 68
Tabel 4.7 Data Post Test Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XI
IPS A / Kelas Kontrol dengan meng Gunkan Metode
Konvensional/Ceramah ......................................................... 70
Tabel 4.8 Nilai-nilai Statistik Variabel Data Post Test Hasil Belajar Sejarah
Kebudayaan Islam Kelas XI IPA 2 / Kelas Kontrol Dengan
Menggunakan Metode Konvensional/Ceramah ................... 71
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Dengan 05,0 .. 73
Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Varians Hasil Pre Test Dengan
SPSS Uji Levene .................................................................. 74
Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Varians Hasil Post Test Dengan
SPSS Uji Levene ................................................................... 75
Tabel 4.12 Hasil Uji Coefficiencets ......................................................... 75
Tabel 4.13 Model Summary ..................................................................... 76
ix
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Contoh Mind Mapping kerajaan Bani Umayyah.... .......... 23
Gambar 2.2 Kerangka berfikir.... .......................................................... 30
Gambar 4.1 Histogram Poligon Variabel Data Pre Test Hasil Belajar Sejarah
Kebudayaan Islam Pada Kelas Eksperimen...................... 63
Gambar 4.2 Histogram Poligon Variabel Data Post Test Hasil Belajar
Sejarah Kebudayaan Islam Pada Kelas Eksperimen ........ 66
Gambar 4.3 Histogram Poligon Variabel Data Pre Test Hasil Belajar Sejarah
Kebudayaan Islam Pada Kelas Kontrol ............................ 69
Gambar 4.4 Histogram Poligon Variabel Data Post Test Hasil Belajar
Sejarah Kebudayaan Islam Pada Kelas Kontrol ............... 72
x
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1 RPP Mind Mapping ..................................................... ..... 87
Lampiran 2 RPP Konvensional ............................................................ 94
Lampiran 3 Uji Coba Tes ..................................................................... 99
Lampiran 4 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar SKI .............................. 104
Lampiran 4a Validasi Soal Uji Coba ...................................................... 105
Lampiran 5 Uji Reabilitas Instrumen Hsail Belajar Sejarah Kebudayaan
Islam ................................................................................. 106
Lampiran 6 Daya Beda.......................................................................... 107
Lampiran 7 Pretest-Posttest .................................................................. 108
Lampiran 8 Hasil Belajar Pre Test Kelas XI IPS 1 .............................. 114
Lampiran 9 Hasil Belajar Post Test Kelas XI IPS 1 ............................. 115
Lampiran 10 Hasil Belajar Pre Test Kelas XI IPA 2 .............................. 116
Lampiran 11 Hasil Belajar Post Test Kelas XI IPA 2 ............................. 117
Lampiran 12 Perhitungan Dengan SPSS ............................................... 118
Lampiran 13 Kisi-kisi Lembar Dokumentasi .......................................... 126
Lampiran 13 Foto-foto Penelitian ........................................................... 127
Lampiran 14 Surat Penelitian .................................................................. 128
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Hasbullah “Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia
untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan
kebudayaan.”1 Pendidikan yang diperlukan seseorang bukan hanya pendidikan
yang bersifat umum saja, melainkan pendidikan agama juga mempunyai peranan
sangat penting dalam kehidupan manusia untuk mencapai kualitas yang lebih
baik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 yakni: “Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.”2
Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Menurut Mulyasa “Pendidik
harus memiliki kemampuan untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak
didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya.”3 Salah
satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah menguasai kelas sehingga tercipta
suasana belajar yang menyenangkan. Oleh karena itu, guru perlu menggunakan
metode yang bervariasi karena metode yang bervariasi dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif. Agar pengetahuan
yang ditransfer dapat dengan mudah dipahami, maka penting diwujudkan suasana
belajar yang membuat siswa aktif. Suasana kelas yang kondusif dipercaya dapat
lebih melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran.
Guru yang profesional adalah:”orang yang memiliki kemampuan dan
1 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Umum dan Agama Islam), (Jakarta:
Rajawali Pers, Ed.Revisi-10, 2012), h. 1. 2Ibid., h. 4.
3 Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung :Remaja Rosdakarya, 2006), h.36
2
keahlian khusus dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melakukan tugas
dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal”.4 Dengan
kemampuan yang maksimal seharusnya guru mampu menciptakan strategi
pembelajaran dengan sangat baik untuk peserta didiknya. Berbagai macam
pembelajaran aktif dengan metode pembelajaran yang inovatif akan dapat
memberi kesan menyenangkan dalam mempelajari berbagai pelajaran di kelas,
seperti metode tebak kata, poster komen, video kritik dan masih banyak metode-
metode pembelajaran lain yang mampu membuat siswa semakin termotivasi dan
bertambah semangat dalam belajar di sekolah.
Menurut Uno Hamzah dalam bukunya keberhasilan pencapaian
kompetensi satu mata pelajaran bergantung kepada beberapa aspek. Salah satu
aspek yang sangat mempengaruhi adalah: “bagaimana cara seorang guru dalam
melaksanakan pembelajaran. Kecenderungan pembelajaran saat ini masih
berpusat pada guru dengan metode bercerita atau berceramah”.5
Sementara itu, pendapat Trianto Ibnu Badar al-Tabany dalam bukunya
yang berjudul Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual berkata, “dewasa ini yang kita lihat bahwa sebagian besar pola
pembelajaran masih bersifat transmisif, pengajar mentransfer dan menggerojokan
konsep secara langsung pada peserta didik. Pembelajaran hanya sekedar
menyampaikan fakta, konsep, prinsip dan keterampilan kepada siswa.”6.
Mengajar bukan hanya sekedar memberikan, menceritakan atau
mentransfer ilmu saja, tapi bagaimana apa yang di ajarkan mampu diamalkan
dengan baik oleh peserta didik dan mampu untuk memecahkan masalah dan
problematika kehidupan yang akan datang.
4 Hamzah Uno dan Nurdin Muhammad, Belajar dengan Pendekatan PAIKEM, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2011), h. 153 5Ibid., h. 75
6Trianto Ibnu Badar al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013, (Surabaya:
Kencana, 2014), h. 19-20
3
Pendidikan juga harus menanamkan nilai keagamaan dengan tujuan
membentuk pribadi yang berakhlak mulia. Menurut Hanafi “Sesuai dengan tujuan
tersebut, pendidikan sepatutnya dapat membuat kehidupan hari ini lebih baik dari
hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Dalam konteks ini, kemarin
tidak dipahami sebagai satu hari yang sudah lewat, melainkan semua hari,
minggu, bulan, windu, abad bahkan mellineum yang sudah lewat.”7 Dengan kata
lain yang dimaksud adalah sejarah.
Manusia yang berkualitas adalah manusia yang banyak belajar tanpa
melupakan sejarah karena banyak sekali yang dapat dipetik dari sejarah. ”Sejarah
mengajarkan kita tentang perbuatan manusia di masa lampau. Dari perbuatan-
perbuatan manusia tersebut, kita dapat bercermin dan menilai perbuatan mana
yang merupakan keberhasilan dan mana yang merupakan kegagalan.”8 Abdul gani
dalam buku Tamburka memandang bahwa “ilmu sejarah ibarat pengelihatan tiga
dimensi, yaitu pertama pengelihatan ke masa silam, kedua ke masa sekarang
kemudian yang ketiga adalah ke masa depan.”9 Pendapat tersebut mengundang
pengertian bahwa kejadian yang sedang kita alami di masa sekarang tidak dapat
terlepas dari peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau. Karena masa yang
sedang kita alami adalah buah dari masa lampau. Dan apa yang sedang kita alami
ini merupakan bekal untuk masa yang akan datang sehingga sejarah adalah ibarat
pengelihatan tiga dimensi.
Suatu peristiwa sejarah memang akan mampu mengundang pemikiran-
pemikiran, pertanyaan-pertanyaan, harapan-harapan, kecemasan-kecemasan,
inspirasi-inspirasi, serta antisipasi-antisipasi tertentu yang sangat berguna dan
bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik bagi kehidupan saat ini maupun
kehidupan pada masa yang akan datang. Menurut Muhamad Arif “Mengingat arti
penting sejarah bagi kehidupan saat ini sekaligus kehidupan yang akan datang,
maka sejarah menjadi bagian yang sangat penting untuk dijadikan bahan kajian di
7 Hanafi, Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009), h. 10. 8 Rustam Tamburka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah
Filsafat dan Iptek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 43. 9 Ibid., h. 7
4
lembaga-lembaga pendidikan. Dalam konteks seperti inilah pembelajaran sejarah
diprogramkan di lembaga-lembaga pendidikan di seluruh dunia.”10
Sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk memperhatikan kisah-kisah
yang telah terjadi terdahulu (zaman Nabi dan Rasul) untuk kehidupan yang
selanjutnya agar kisah tersebut dijadikan sebagai pembelajaran. Mempelajari
kisah-kisah terdahulu dalam Sejarah Islam akan memberikan kita pembelajaran
bahwa segala hal yang bermanfaat pada Zaman Nabi dan Rasul dapat dijadikan
pedoman, dan hal yang tidak bermanfaat dapat ditinggalkan. Berikut ayat-ayat
yang menjelaskan pentingnya mempelajari kisah sejarah pada zaman Nabi dan
Rasul:
اء سل ما نثبت بو فؤادك وج ك في ىره الحق وملا نقص عليل من انباء الر
وموعظة وذمرى للمؤمنين
Artinya : “Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah
kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah
datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang
yang beriman.” (QS. Hud Ayat 120)
مرلل نقص عليل من أنبآء ما قد سبق وقد آتيناك من لدنا ذمرا
Artinya: Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah
(umat) yang telah lalu, dan sungguh, telah kami berikan kepadamu suatu
peringatan (Al-Qur‟an) dari sisi kami (QS.At-Thaaha Ayat 99)
Sejarah Islam ini sangat penting untuk dipelajari sama halnya dengan
sejarah umum. Sejarah Islam didalamnya mengandung semua peristiwa yang
menyangkut pemikiran politik, ekonomi, teknologi maupun seni yang disebut
kebudayaan. Kebudayaan ini adalah hasil karya, rasa dan cipta orang-orang
10
Muhamad Arif, Pengantar Kajian Sejarah, (Bandung: Yrama Widya, 2011), h.5.
5
muslim. Maka sejarah Islamyang dimaksud adalah Sejarah Kebudayaan Islam.
Sejarah Kebudayaan Islam dapat dipahami sebagai cerita peristiwa masa
lalu mengenai Kebudayaan Islam atau hasil karya orang muslim. Dalam Sejarah
Kebudayaan Islam salah satunya terdapat peristiwa Nabi Muhammad SAW dari
lahir, diutus menjadi Rasul bahkan hingga beliau wafat. Pengetahuan yang
terkandung dalam Sejarah Kebudayaan Islam tersebut dapat dijadikan sebagai
paradigma untuk membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.11
Sebab itulah
pembelajaran mengenai pengetahuan Sejarah Kebudayaan Islam harus dipelajari
di berbagai tingkat pendidikan.
Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam merupakan suatu kebutuhan bagi
peserta didik akan pengetahuannya tentang sejarah Islam itu sendiri karena
dengan mempelajarinya mereka akan tahu bagaimana Islam yang terdahulu
dengan kebudayannya yang beragam, tidak hanya itu dengan mempelajarinya
siswa juga akan mengatahui sejarah kejayaan dan kemunduran umat Islam,
bagaimana Islam bisa masuk ke Indonesia, mengetahui tokoh-tokoh Islam dengan
pemikiran-pemikiran pembaharuannya terhadap Islam, dan mengetahui berbagai
macam permasalahan umat Islam terdahulu.
Berdasarkan hasil dari observasi yang dilakukan peneliti, menunjukkan
bahwa ada masalah yang dihadapi peserta didik dalam mempelajari materi mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Sebagian dari peserta didik masih
mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Menurut
wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberapa peserta didik, mereka kurang
termotivasi untuk belajar Sejarah Kebudayaan Islam. Bahkan mereka merasa
bosan saat proses belajar mengajar sedang berlangsung.
Setelah melakukan
wawancara dengan guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam diketahui
bahwa guru masih menggunakan strategi lama yakni strategi pembelajaran
ceramah.
Dalam proses pembelajarannya pun belum maksimal, kondisi
pembelajaran kurang kondusif. Banyak peserta didik yang tidak memperhatikan
guru serta peserta didik lebih sering melakukan hal-hal di luar dari aktifitas belajar
11
Hanafi, Op. Cit., h. 4
6
seperti mengobrol dengan teman, menggambar di buku catatan, mencorat-coret
meja belajar, bahkan ada siswa sampai mengantuk pada saat peneliti observasi
kegiatan guru di kelas ketika mengajar. Selain itu, peserta didik kurang berani
dalam menyampaikan pendapat maupun menanyakan hal-hal yang kurang
dipahami. Sehingga masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai hasil
belajar di bawah KKM.
Hasil belajar ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian semester ganjil.
Berikut adalah tabel rekapitulasi nilai hasil ulangan harian Sejarah Kebudayaan
Islam.
Tabel 1.1
Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Sejarah Kebudayaan Islam Peserta Didik
Kelas XI MAN 1 Tangerang Selatan Tahun 2017/201812
No. Nilai KKM Keterangan Jumlah Peserta Didik Presentase
1. ≥ 70 Tuntas 78 44,6 %
2. < 70 Tidak
Tuntas
97 55,4 %
Jumlah 175 100 %
Berawal dari permasalahan tersebut, peneliti berusaha mencoba
menggunakan strategi pembelajaran yang baru dalam menyampaikan materi
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Proses belajar mengajar akan berjalan
dengan efektif apabila seorang guru mampu menggunakan strategi pembelajaran
yang tepat. Hal tersebut disebabkan karena strategi pembelajaran mempunyai
andil yang cukup besar dalam proses belajar mengajar. Dengan menggunakan
strategi yang aktif dan menyenangkan diharapkan dapat mempengaruhi hasil
12
Buku Nilai Harian Pegangan Guru Semester Ganjil Kelas XI MAN 1 Tangerang
Selatan tahun 2017/2018.
7
belajar peserta didik. Strategi pembelajaran tersebut adalah strategi pembelajaran
Mind Mapping.
Menurut Tony Buzan “Mind Mapping adalah cara mencatat yang kreatif,
efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. Mind Mapping
juga sangat sederhana.”13
Mind Mapping (Peta Pikiran) adalah cara termudah
untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar
dari otak. Mind Mapping juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan,
memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara
kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih
mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan teknik pencatatan
tradisional.
Materi Sejarah Kebudayaan Islam berisi pengetahuan yang berhubungan
dengan peristiwa masa lampau. Pengetahuan tersebut bersifat deskriptif yang
menuntut peserta didik banyak menghafal. Tanpa disadari peserta didik mencatat
materi secara liniear, bahkan seringkali dengan menyalin langsung seluruh
informasi yang tersaji di buku. Bentuk pencatatan seperti ini memunculkan
kesulitan untuk mengingat. Strategi pembelajaran Mind Mapping dirasa cocok
dalam penguatan ingatan serta peningkatan hasil belajar Sejarah Kebudayaan
Islam.
Berdasarkan dari teori di atas, peneliti menemukan ide untuk
menggunakan strategi pembelajaran Mind Mapping. Mind Mapping dapat
membantu peserta didik membuat catatan yang kreatif diserta gambar dan warna
yang diharapkan dapat mempengaruhi nilai hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Hasil belajar adalah kemampuan yang
diperoleh peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar peserta
didik dapat diketahui setelah diadakan evaluasi dapat memperlihatkan tentang
tinggi atau rendahnya prestasi belajar peserta didik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mengajukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Penerapan Metode Mind Mapping terhadap hasil
belajar Sejarah Kebudayaan Islam Pada Siswa Kelas XI (Quasi Eksperimen
13
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), h. 4
8
di MAN 1 Tangerang Selatan)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, masalah-
masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Hasil belajar dari sebagian peserta didik yang masih belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal.
2. Siswa MAN 1 Tangerang Selatan mengalami kejenuhan belajar di kelas.
3. Guru masih menggunakan metode lama atau metode ceramah dan belum
menggunakan metode Mind Mapping.
5. Pembelajaran di kelas masih cenderung Teacher Centered (berpusat pada guru)
sehingga siswa belum berperan aktif dalam pembelajaran.
6. Kondisi pembelajaran yang kurang kondusif.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, Penelitian ini memfokuskan pada
pembatasan atas masalah pokok yang dibatasi pada:
1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode
Mind Mapping.
2. Masalah hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa setelah terjadi
proses pembalajaran pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tangerang Selatan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas, peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut: “Adakah pengaruh antara penerapan
metode pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 1 Tangerang Selatan tahun
ajaran 2017/2018?”
9
E. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penerapan metode Mind Mapping terhadap hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 1 Tangerang Selatan tahun ajaran
2017/2018.
F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun praktis dalam bidang pendidikan Sejarah Kebudayaan Islam terutama
pada jenjang pendidikan sekolah menengah tingkat atas.
1. Kegunaan teoritis
a. Untuk dijadikan rujukan teori bagi penelitian-penelitian lanjutan,
khususnya yang terkait dengan penelitian ini.
b. Untuk menambah literatur kepustakaan bidang penelitian pendidikan Sejarah
Kebudayaan Islam pada jenjang sekolah menengah atas.
2. Kegunaan praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
sumbangan positif dan masukan kepada semua pihak yang terkait dalam dunia
pendidikan terutama meningkatkan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam,
terutama bagi:
a. Sekolah, sebagai informasi mengenai hasil belajar peserta didik sehingga
dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, tujuan
pendidikan dalam lingkup sekolah dan untuk mencapai kemajuan
pendidikan.
b. Guru, sebagai masukan mengenai strategi pembelajaran yang efektif dan
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dan
juga kebutuhan peserta didik.
c. Peserta didik, sebagai motivasi melalui metode-metode pembelajaran agar
dapat meningkatkan hasil belajar.
d. Peneliti, sebagai salah satu syarat memperoleh gelar S1dalam ilmu tarbiyah
dan keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
10
11
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel terikat, dan
variabel bebas. Variabel terikat yaitu hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam.
Variabel bebas yaitu Metode pembelajaran Mind Mapping.
1. Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
a. Pengertian Belajar
Belajar berkaitan dengan adanya perubahan pada diri seseorang yang
dinyatakan dalam bentuk perilaku seseorang. Belajar merupakan aktifitas yang
paling utama. Hal ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan
banyak tergantung pada bagaimana proses belajar dapat berlangsung secara
efektif.
HM. Surya menjelaskan bahwa: “Belajar adalah suatu proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya”.14
Pernyataan ini menegaskan bahwa perubahan
prilaku dalam bentuk pengetahuan dan ketrampilan sebagai hasil proses belajar
sangat tergantung pada pengalaman belajar yang dihadapi siswa. Kegiatan
belajar yang dikembangkan dengan pola dan strategi terbaik akan memberi
dampak positif terhadap perubahan tingkah laku siswa. Sebaliknya pembelajaran
yang dikembangkan dengan dengan pola dan strategi yang kurang baik tidak akan
memberi dampak yang signifikan bagi perubahan tingkah laku.
Hamalik menjelaskan” Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
individu melalui interaksi dengan lingkungan sehingga akan terjadi serangkaian
14
Surya, H.M., Kapita Selekta Kependidikan SD, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008),
h.85
12
pengalaman-pengalaman belajar”.15
Belajar akan berdampak dengan adanya
perubahan-perubahan tingkah laku siswa, pengalaman yang dialami siswa
dengan lingkungan menjadi dasar utama dalam perubahan tingkah laku. Oleh
karena itu, adalah penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya
tentang proses belajar murid, agar ia dapat memberikan bimbingan dan
menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi murid-muridnya.
Slameto menyatakan bahwa “Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamnnya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya”.16
Lingkungan dari pengertian ini tidak hanya yang
bersifat lunak, tetapi juga yang bersifat fisik seperti televisi, pasar, toko dan lain-
lain.
Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam menyelenggarakan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini
berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada
keberhasilan proses belajar siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Pada
dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif
dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Belajar merupakan
kegiatan berproses yang terdiri dari beberapa tahap. Tahapan dalam belajar
tergantung pada fase-fase belajar, salah satu tahapannya adalah yang
dikemukakan oleh Witting yaitu:
1) Tahap acquisition, yaitu tahapan pemerolehan informasi.
2) Tahap storage, yaitu tahapan penyimpanan informasi.
3) Tahap retrieval, yaitu tahapan pendekatan kembali informasi.17
15
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Bumi Aksara, 2007) h. 27 16
Slameto., Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. (Jakarta: Rineka Cipta,2013)
h.2 17
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo,
2009), cet. III, h. 1-2.
13
Dari beberapa uraian pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan interaksi seseorang dengan lingkungannya yang akan menghasilkan
suatu perubahan tingkah laku pada berbagai aspek, di antaranya pengetahuan,
sikap, dan keterampilan. Perubahan-perubahan akan berdampak pada fungsi
kehidupan lainnya. Selain itu perubahan bersifat positif, terjadi karena peran aktif
dari pembelajar, tidak bersifat sementara, bertujuan, dan perubahan yang terjadi
meliputi keseluruhan tingkah laku sikap, keterampilan, pengetahuan, dan
sebagainya.
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang telah mengikuti
proses belajar mengajar. Hasil pada dasarnya merupakan sesuatu yang diperoleh
dari suatu aktivitas, sedangkan belajar merupakan suatu proses yang
mengakibatkan perubahan pada individu, yakni perubahan tingkah laku, baik
aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Hasil belajar
merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan tingkat keberhasilan yang
dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha tertentu. Dalam hal ini
hasil belajar yang dicapai siswa dalam bidang studi tertentu setelah mengikuti
proses belajar mengajar.
Menurut Gagne dan Briggs yang dikutip oleh Harjanto dalam buku
Perencanaan Pengajaran, ”hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh
seseorang setelah mengikuti proses pembelajaran tertentu”.18
Soedijarto juga
berpendapat bahwa: “hasil belajar adalah sebagai tingkat penguasaan suatu
pengetahuan yang dicapai oleh pemelajar dalam mengikuti program belajar
mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan”.19
Menurut Benjamin S. Bloom yang dikutip oleh Abin Syamsudin dalam
buku Psikologi Pendidikan “hasil belajar adalah perolehan siswa setelah
18
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Rineka Cipta,2008)h.56 19
Soedjiarto. Landasan dan arah pendidikan nasional kita. (Jakarta: Penerbit Buku
Kompas,2008) h.49
14
mengikuti proses belajar dan perolehan tersebut meliputi tiga bidang kemampuan,
yaitu kognitif, afektif dan psikomotor”.20
Dari pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan hasil belajar adalah
pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap di ranah kognitif,
efektif, dan psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu.
Dan yang harus diingat, hasil belajar merupakan perubahan ingkah laku secara
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaannya saja, artinya
hasil belajar yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut
di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan secara
komprehensif.
c. Tipe hasil belajar
Menurut taksonomi Bloom yang dikutip oleh Sudjana dalam buku
Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, ranah hasil belajar dibagi menjadi
tiga yaitu: kognitif, afektif dan psikomotorik.21
1). Ranah kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,
yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan
evaluasi.22
Dalam hubungannya dengan satuan pelajaran, ranah kognitif
memegang peranan paling utama. Benjamin S. Bloom membedakan enam aspek
ini di dalam taksonominya yang diurutkan secara hierarki piramida meliputi:
pengetahuan (knowledge) atau kemampuan mengingat, pemahaman
(comprehesion) atau kemampuan menangkap makna dari apa-apa yang dipelajari,
penerapan (aplication) atau kemampuan untuk menggunakan hal yang sudah
dipelajari ke dalam sesuatu yang konkret, analisa (analysis) atau kemampuan
untuk merinci hal-hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar struktur
organisasinya dapat dimengerti, serta sintesis (synthesis) atau kemampuan untuk
20
Abin Syamsuddin Makmun,Psikologi Pendidikan. (Bandung : PT Rosda Karya
Remaja,2003) hal.13 21
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2003), h. 22. 22
Ibid. h. 23.
15
mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang baru, dan
penilaian (evaluation) atau kemampuan untuk menentukan nilai sesuatu yang
dipeljari untuk suatu tujuan tertentu.23
2). Ranah Psikomotorik
Ranah Psikomotor berkaitan dengan kemampuan yang menyangkut
gerakan-gerakan otot. Tingkatan-tingkatan aspek ini, yaitu gerakan refleks
keterampilan pada gerak dasar kemampuan perseptual, kemampuan di bidang
fisik, gerakan-gerakan skil mulai dari keterampilan sederhana sampai kepada
keterampilan yang kompleks dan kemampuan yang berkenaan dengan non
discursive komunikasi seperti gerakan ekspresif dan interpretative. Kemampuan
psikomotor menyangkut kegiatan fisik yang meliputi kegiatan melempar,
mengangkat, berjalan, berlari, dan sebagainya.24
3). Ranah Afektif
Ranah afektif berkaitan dengan kemampuan yang berkenaan dengan sikap,
nilai perasaan dan emosi. Tingkatan-tingkatannya aspek ini dimulai dari yang
sederhana sampai kepada tingkatan yang kompleks. Yang termasuk kemampuan
afektif adalah:
a) Menerima (receiving), yaitu kesediaan untuk memperhatikan
b) Menanggapi, yaitu aktif berpartisipasi
c) Menghargai, yaitu penghargaan terhadap benda, gejala, perbuatan tertentu
d) Membentuk, yaitu memadukan nilai-nilai yang berbeda menyelesaikan
pertentangan dan membentuk sistem nilai yang bersifat konsisten internal.
e) Berpribadi, yaitu mempunyai sistem nilai yang mengendalikan perbuatan
untuk menumbuhkan life skill yang mantap.
d. Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu kata syajarah atau syajara.
Syajarah berarti pohon, atau syajara yang berarti Syajarah berarti pohon, atau
syajara yang berarti terjadi. Kedua kata dalam bahasa Arab inilah yang kemudian
23
Ibid. h. 28. 24
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 6, 2012), h. 118
16
dilafalkan sebagai sejarah dalam bahasa Indonesia.25
Sebagaimana pohon, sejarah yang sering dipahami sebagai cerita masa lalu
mempunyai akar yang menjadi asal-muasal peristiwa atau sumber kejadian yang
begitu penting sampai dikenang sepanjang waktu. Akar pohon yang baik akan
menumbuhkan batang yang besar, kokoh dan tinggi yang dibarengi dengan
pertumbuhan dahan, ranting, daun, bunga dan buah yang bermanfaat bagi
manusia. Begitu juga dengan sejarah, kalau sejarah suatu peristiwa itu mempunyai
titik awal atau dasar yang baik maka akan melahirkan budaya beserta cabang-
cabangnya, seperti ekonomi, politik, bahasa dan pengetahuan yang pada akhirnya
membuahkan karya seni dan teknologi yang bermanfaat bagi manusia.26
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diajarkan ditingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs)
dan Madrasah Aliyah (MA). Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan catatan
perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam
beribadah, bermuamalah dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem
kehidupan atau menyebarkan ajaran Islam yang dilandasi akidah. Secara
konsepnya Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) mengulas kisah nyata perilaku dan
kejadian penting orang-orang muslim dahulu sehingga muslim pada masa
sekarang dapat meneladani segala macam yang baik-baik dalam berperilaku dan
menegakkan syarat Islam.
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di Madrasah Aliyah
menekankan pada kemampuan mengambil ibrah/hikmah (pelajaran) dari sejarah
Islam, meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena
sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek, seni, dan lain-lain, untuk mengembangkan
kebudayaan dan peradaban Islam pada masa kini dan masa yang akan datang.
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di Madrasah Aliyah merupakan salah satu
mata pelajaran yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan
kebudayaan/peradaban Islam di masa lampau, mulai dari dakwah Nabi
Muhammad pada periode Makkah dan periode Madinah, kepemimpinan ummat
25
Muhamad Arif, Op C it., h.5. 26
Hanafi, Op.Cit., h. 3.
17
setelah Rasulullah SAW wafat, sampai perkembangan Islam periode klasik
(zaman keemasan) pada tahun 650 M-1250 M, abad pertengahan/zaman
kemunduran (1250 M-1800 M), masa modern/zaman kebangkitan (1800-
sekarang), dan perkembangan Islam di Indonesia, perkembangan Islam di Dunia
serta kebudayaan-kebudayaan yang bercorak Islam.
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
Sejarah Kebudayaan Islam adalah hasil yang telah dicapai oleh peserta didik
setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar atau setelah adanya interaksi
dalam kegiatan belajar guna memperoleh ilmu dari mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam yang diharapkan timbulnya perubahan tingkah laku peserta
didik ke arah yang lebih baik, baik dari aspek kognitif, afektif maupun
psikomotorik.
e. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di Madrasah Aliyah
memiliki tujuan yang berbeda dari mata pelajaran yang lainnya. Tujuan mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
1) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan
ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah
saw dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
2) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat
yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.
3) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar
dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
4) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan
sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.
5) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari
peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi,
dan mengaitkannya dengan fenomena social, budaya, politik, ekonomi, iptek
18
dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban
Islam.27
2. Metode Pembelajaran
Menurut Nana Sudjana “Metode pembelajaran adalah cara yang
dipergunakan guru dalam hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya
pengajaran”.28
Sedangkan Sobri Sutikno menyatakan, “Metode pembelajaran
adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar
terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai
tujuan”.29
Benny A. Pribadi menyatakan, “tujuan proses pembelajaran adalah agar
siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai
tujuan proses pembelajaran perlu dirancang secara sistematik dan sistemik”.30
Sedang menurut Sofan Amri dalam buku Pengembangan dan Model
Pembelajaran dalam kurikulum 2013 menyatakan bahwa “model pembelajaran
adalah suatu desain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi
lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan
atau perkembangan pada diri siswa”.31
Metode pembelajaran menurut beberapa ahli Pendidikan memegang peran
penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkaualitas.Oleh
karena itu, pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Hal tersebut bisa tercapai apabila siswa dapat menyelesaikan pendidikan tepat
pada waktunya dengan hasil belajar yang baik. Hasil belajar seseorang, ditentukan
oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar seseorang yaitu, kemampuan guru (profesionalisme
guru) dalam mengelola pembelajaran dengan metode-metode yang tepat, yang
27
Thoha, Chabib dkk. Metodelogi Pengajaran Agama, (Semarang: Pustaka Pelajar, 1999),
h.222-223 28
Nana Sudjana, Op.Cit., h.76 29
Sobri Sutikno. Belajar dan Pembelajaran.(Bandung: Prospect, 2009) h.88 30
Pribadi, Benny. Model Desain Sistem Pembelajaran,( Jakarta: Dian Rakyat,2009) h.11 31
Amri, Sofan. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam kurikulum 2013, (Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher, 2013) h.4
19
memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran, sehingga
menghasilkan pembelajaran yang lebih baik.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran, diantaranya:
a) Ceramah;
b) Tanya jawab;
c) Diskusi;
d) Pemecahan Masalah ( Problem Solving Method);
e) Demontrasi;
f) Resitasi;
g) Percobaan (Experimental Method);
h) Karya Wisata ( Study Tour Method)
i) Latihan Keterampilan
j) Perancangan
k) Kerja Sama.
Berdasarkan pembahasan di atas maka metode pembelajaran yang
dikemukakan dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu
cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar
pada diri siswa untuk mencapai tujuan.
a. Metode Pembelajaran Peta Pikiran atau Mind Mapping
Mind Mapping atau peta pikiran merupakan cara kreatif bagi peserta didik
perseorangan untuk memancing ide mencatat hal-hal yang dipelajari atau
merencanakan proyek baru. Mind Mapping bisa disebut juga sebagai peta rute
yang digunakan ingatan, membuat kita bisa menyusun fakta dan fikiran
sedemikian rupa sehingga cara kerja otak kita yang alami akan terlibat sejak awal
sehingga mengingat informasi akan lebih mudah daripada menggunakan teknik
20
mencatat tradisional.32
Mind Mapping bisa juga dikategorikan sebagai teknik mencatat kreatif.
Dapat dikategorikan ke dalam teknik mencatat kreatif karena pembuatan Mind
Mapping ini membutuhkan pemanfaatan dari imajinasi pembuatnya. Begitu pula
dengan peserta didik, bagi peserta didik yang kreatif akan lebih mudah dalam
membuat Mind Mapping ini. Dan semakin sering peserta didik membuat Mind
Mapping akan membuatnya semakin kreatif pula.
Pada awalnya, konsep Mind Mapping diperkenalkan oleh Buzan pada tahun
1970 an. Teknik ini dikenal juga dengan nama Radiant Thingking. Sebuah Mind
Mapping memiliki sebuah ide atau kata sentral, dan ada 5 sampai 10 ide lain yang
keluar dari ide sentral tersebut. Mind Mapping sangat efektif dalam memunculkan
ide-ide terpendam.33
Pemetaan pikiran yang dikemukakan oleh Buzan ini didasarkan pada
kenyataan bahwa otak manusia terdiri dari satu juta sel otak atau setara dengan
167 kali jumlah manusia di bumi. Sel-sel otak tersebut terdiri dari beberapa
bagian, ada bagian nukleus dan ada sejumlah bagian cabang yang memancar ke
segala arah hingga nampak seperti pohon yang menumbuhkan cabang di
sekelilingnya.34
Menurut Windura Mind Mapping didefinisikan sebagai berikut:
1) Suatu teknis grafis yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi seluruh
kemampuan otak kita untuk kemampuan berpikir dan belajar.
2) Sistem belajar yang menggunakan banyak gambar dan sekaligus menggunakan
kedua belah otak secara bersamaan dan seimbang.
3) Sistem belajar yang sesuai dengan cara kerja alami otak anak yaitu Radiant
Thingking.
4) Sistem belajar yang dapat mengeluarkan potensi-potensi dan kapasitas yang
32
Imas Kurniasih, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, (Jakarta: Kata Pena,
Cet. 4, 2016), h. 53
33 Tony Buzan, Op. Cit,. h. 5.
34 Ibid h.6
21
masih tersembunyi.35
Dalam buku Huda, Mind Mapping bisa digunakan untuk membantu
penulisan esai atau tugas-tugas yang berkaitan dengan penguasaan konsep. Mind
Mapping merupakan strategi ideal untuk melejitkan pemikiran peserta didik.36
Sedangkan Abdullah mendefinisikan Mind Mapping sebagai salah satu bentuk
pembelajaran yang digunakan untuk melatih kemampuan menyajikan isi
(content) materi dengan pemetaan pikiran (mind mapping).37
Kegiatan ini sebagai upaya yang dapat mengoptimalkan fungsi otak kiri dan
kanan, yang kemudian dalam aplikasinya sangat membantu untuk memahami
masalah dengan cepat karena telah terpetakan. Mind Mapping adalah suatu
diagram yang digunakan untuk merepresentasikan kata- kata, ide-ide, tugas-tugas,
ataupun sesuatu lainnya yang dikaitkan dan disusun mengelilingi kata kunci ide
utama.38
Dari uraian tersebut, disimpulkan bahwa Mind Mapping adalah suatu
strategi mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran yang
memadukan serta menyeimbangkan otak kiri dan kanan sesuai dengan cara kerja
alami otak. Dengan keterlibatan secara seimbang antara otak kiri dan kanan,
tentunya akan lebih memudahkan seseorang dalam hal mengingat serta
memahami segala bentuk informasi. Di dalam Mind Mapping terdapat adanya
kombinasi warna, gambar, simbol, bentuk dan garis yang tentunya akan lebih
memudahkan peserta didik dalam menyerap informasi yang diberikan oleh guru.
Tugas guru dalam proses pembelajaran adalah menciptakan suasana yang
mendukung kondisi belajar siswa dalam proses pembuatan Mind Mapping.
Menurut Michalko dalam buku Buzan, Mind Mapping dapat:
a) Mengaktifkan seluruh otak
35
Sutanto Windura, Mind Map Langkah demi Langkah, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, Cet. 5, 2016), h. 16. 36
Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, Cet. 4, 2014), h. 106. 37
Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. 2,
2014),h.240 38
Ibid.h 241
22
b) Membereskan akal dari kekusutan mental
c) Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan
d) Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang
terpisah
e) Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian.
f) Memungkinkan kita mengelompokkan konsep dan membantu kita
membandingkannya.39
Peserta didik pada umumnya tidak mudah untuk memahami langsung materi
pelajaran yang disajikan langsung melalui buku cetak pelajaran atau dikte catatan
dari guru. Mind Mapping membantu peserta didik untuk memahami materi
pelajaran secara lebih baik dengan cara memformat ulang penyajian materinya
menjadi sesuai dengan pancaran pikirannya.40
Pembelajaran menggunakan peta
pikiran dapat dilakukan dengan cara pembelajaran kelompok maupun individu.
Mata pelajaran yang berpotensi untuk menggunakan strategi Mind Mapping
adalah mata pelajaran yang banyak membutuhkan pemahaman konsep.41
1). Langkah Pembuatan Mind Mapping
Menurut Aris Shoimin dalam buku 68 model pembelajaran inovatif
langkah-langkah pembuatan Mind Mapping antara lain:
a) Tuliskan gagasan utamanya di tengah-tengah kertas dan lingkupilah
dengan lingkaran, persegi, atau bentuk lain.
b) Tambahkan sebuah cabang yang keluar dari pusatnya untuk setiap poin
atau gagasan utama. Jumlah cabang-cabangnya akan bervariasi tergantung
dari jumlah gagasan atau segmen.
c) Gunakan warna yang berbeda untuk tiap-tiap cabangnya.
d) Tuliskan kata kunci atau frasa pada tiap-tiap cabang yang dikembangkan
untuk detail. Kata-kata kunci adalah kata-kata yang menyampaikan ini
sebuah gagasan dan memicu ingatan pembelajar.
39
Tony Buzan, Op. Cit., h. 6. 40
Sutanto Windura, Op. Cit., h. 99. 41
Ridwan Abdullah, Op. Cit., h. 241
23
e) Tambahkan simbol-simbol dan ilustrasi-ilustrasi untuk mendapatkan
ingatan yang lebih baik.42
Karena Mind Mapping begitu mudah dan alami, maka bahan-bahan yang
diperlukan dalam pembuatan Mind Mapping sangat terjangkau, antara lain:
(1) Kertas kosong tak bergaris
(2) Pena dan pensil berwarna
(3) Otak
(4) Imajinasi.43
2). Contoh Mind Mapping
Gambar 2.1 Contoh Mind Mapping Kerajaan Bani Umayyah
Dari uraian langkah-langkah pembuatan Mind Mapping tersebut, peneliti
menyimpulkan bahwa metode pembelajaran Mind Mapping memberi kebebasan
42
Aris Shoimin, 68 Model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013 ( Yogyakarta: Ar
ruzz media, 2014) h.106 43
Tony Buzan, Op. Cit., h. 14
24
bagi peserta didik mengeksplor pengetahuan yang ada di buku sesuai dengan
imajinasinya. Melalui kombinasi antara warna, gambar, simbol, garis
melengkung, kata serta imajinasinya menghubungkan cabang-cabang pada Mind
Mapping yang ia buat sendiri inilah yang secara alami mengaktifkan otak kanan
dan otak kiri yang dapat menguatkan ingatan serta diharapkan dapat
mempengaruhi hasil belajarnya.
3). Langkah-Langkah Penerapan Pembelajaran Metode Mind Mapping
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran
Mind Mapping adalah sebagai berikut:
a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b) Guru menyajikan materi seperti biasa.
c) Guru membagi kelompok peserta didik menjadi 2-3 orang (bisa lebih
menyesuaikan keadaan kelas).
d) Beri waktu kepada peserta didik untuk berdiskusi.
e) Tunjuklah salah satu anggota dari kelompok untuk menceritakan materi
yang ia terima dari penjelasan yang sudah disampaikan oleh guru,
kemudian anggota kelompok lainnya membuat catatan dengan konsep
Mind Mapping.
f) Anggota kelompok yang lain atau seluruh siswa selanjutnya
menyampaikan hasil Mind Mapping yang telah mereka buat di depan
kelas.
g) Guru mengulang kembali atau menjelaskan kembali materi yang
sekiranya belum dipahami siswa.
h) penutup.44
Dari uraian langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode Mind
Mapping tersebut, disimpulkan secara singkat bahwa pembelajaran dimulai dari
guru menyampaikan pokok bahasan, peserta didik memperhatikan lalu mencatat
materi yang berupa kata-kata kunci yang penting dari materi tersebut, peserta
44
Aris Shoimin, Op. Cit., h. 106
25
didik membuat Mind Mapping, kemudian peserta didik mempresentasikan, dan
kesimpulan.
4). Kelebihan dan Kekurangan Metode Mind Mapping
Berikut beberapa kelebihan antara lain:
a) Model ini terbilang cukup cepat dimengerti dan cepat juga
dalam menyelesaikan persoalan.
b) Mind Mapping terbukti dapat digunakan untuk mengorganisasikan
ide-ide yang muncul di kepala.
c) Proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.
d) Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk
menulis.45
Dan beberapa kekuarangan dari metode ini adalah:
a) Tidak semua siswa yang terlibat hanya siswa yang aktif yang terlibat
b) Tidak seluruh siswa dapat belajar
c) Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan.46
Setiap strategi pembelajaran pasti memiliki kelebihan juga
kekurangan.Namun, guru haruslah mampu mendesain pembelajaran sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Guru pun harus terampil menggunakan berbagai
macam strategi pembelajaran serta menyesuaikan strategi pembelajaran tersebut
dengan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan. Sehingga antara satu strategi
pembelajaran dengan strategi pembelajaran lainnya akan secara
berkesinambungan dalam membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran
serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
b. Metode Pembelajaran Konvensional
Menurut Russel, pembelajaran konvensional lebih dikenal dengan istilah
konvensionalized learning yaitu pembelajaran yang diselenggarakan sedemikian
45
Idem h.107 46
Idem h.108
26
rupa sehingga tiap-tiap siswa terlibat setiap saat dalam proses belajarnya itu
dengan hal hal yang paling berharga bagi dirinya sebagai individu.47
Menurut Gagne dalam sistem pembelajaran konvensional siswa belajar
materi dalam unit unit kecil dalam bentuk suatu teks yang disertai dengan
petunjuk. Penguasaan materi berdasarkan urutan unit. Para siswa belajar materi
dalam unit unit kecil dalam bentuk suatu teks yang disertai dengan petunjuk.
Penguasaan materi berdasarkan urutan unit. Para siswa secara individu dapat
mengoreksi kesalahan dari tugas yang dikerjakan jika belum menguasai materi,
siswa diberikan kesempatan untuk mengulangi tugas yang diberikan sampai
menunjukkan penguasaanya.48
Menurut Januszesky ada lima variabel yang penting dalam pelaksanaan
program belajar tuntas, yaitu “(1) menekankan kualitas pembelajaran, (2)
kemampuan memahami materi pembelajaran, (3) ketekunan dalam belajar, (4)
waktu yang sesuai dengan kecepatan belajar, (5) sikap dalam menentukan materi
belajar yang sesuai.49
Vembrianto, berpendapat bahwa dalam kenyataannya guru
mengalami kesulitan besar untuk melayani minat, kebutuhan, irama belajar
masing-masing siswa yang berbeda beda itu. Untuk mengatasi kesulitan ini para
ahli pendidikan telah memikirkan jalan keluar, diantaranya melalui pembelajaran
dengan modul.50
Menurut Soedjiarto berpendapat bahwa pada pembelajaran konvensional
peranan guru dalam kelas diubah menjadi pengelola dan pengorganisasi proses
pembelajaran tersebut. Dalam hal ini guru harus diberi kesempatan yang seluas
luasnya kepada siswa atau untuk mempelajari sendiri paket-paket belajarnya.51
Dengan demikian disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan model
pembelajaran konvensional dalam penelitian ini adalah bentuk penyampaian
materi pelajaran yang dilakukan guru dengan cara lebih monolog yang banyak
47
Russel, Modular Instruction (Minneapolis: Burges publishing CO, 1974), h. 18 48
Gagne. Robert M, 1989. Kondisi Belajar dan Teori Pembelajaran. (terjemah Munandir).
PAU Dirjen Dikti Depdikbud. Jakarta h.163. 49
Alan Januszesky, Educational Technology: The Development of Concept, (Englewood,
Colorado: Libraries Unlimited, Inc. 2001), h. 63. 50
Vembrianto, Pengantar Pengajaran Modul (Yogyakarta Pendidikan Paramita, 1981). h.
11-12 51
Soedjiarto, Op.Cit,. h. 23
27
menggunakan model ceramah dengan media modul untuk melayani perbedaan
kecepatan belajar tiap-tiap individu sehingga mencapai ketuntasan belajar.
Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran konvensional
Langkah Aktifitas Guru Aktifitas Siswa
Penyampaian tujuan
dan motivasi
Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai dan
memotivasi siswa belajar
Siswa memperhatikan
guru penjelasan tentang
tujuan dan kepribadian
Penjelasan
konsep/materi
Guru menyampaikan
materi belajar dengan
berceramah dan atau
demonstrasi
Siswa memperhatikan
guru menyampaikan
materi
Latihan terbimbing Guru memberikan dan
membimbing pengerjaan
tugas atau latihan kepada
siswa
Siswa mengerjakan
latihan dengan bimbingan
guru
Memberikan
balikan
Guru memberikan
balikan (feed back)
kepada siswa
Siswa mengikuti
pemberian balikan oleh
guru
B. Hasil Penelitian yang Relavan
Penelitian ini juga pernah di angkat sebagai topik penelitian oleh beberapa
peneliti sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan untuk mempelajari penelitian-
penelitian terdahulu atau sebelumnya yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi
peneliti dalam melakukan penelitian ini.
1. Natriani Syam, dkk, Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping dalam
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV SDN 54
Kota Pare pare, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penerapan
model pembelajaran Mind Mapping dan meningkatkan hasil belajar pada mata
pelajaran IPS di kelas IV SDN 54 Kota Pare pare, merupakan penelitian
tindakan kelas (PTK), metode pengumpul data menggunakan teknik tes,
28
observasi, dan dokumentasi, analisis data menggunakan analisis data deskriptif
kualitatif dengan cara mengelompokan data aspek guru dan aspek siswa, hasil
penelitian pada siklus I hasil belajar masih dalam kategori cukup, pada siklus
II hasil belajar telah mencapai indikator keberhasilan dengan kategori baik,
kesimpulan hasil penelitian yaitu terjadi peningkatan hasil belajar IPS melalui
penerapan model pembelajaran Mind Mapping pada siswa kelas IV SDN 54
Kota Pare pare.
2. Salfina, dkk, Pengaruh metode Mind Mapping terhadap kemampuan berfikir
kreatif dan kemampuan berkomunikasi tentang fisika siswa kelas VII SMP N 1
Biromaru, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode Mind
Mapping terhadap kemampuan berfikir kreatif dan kemampuan berkomunikasi
tentang fisika siswa kelas VII SMP N 1 Biromaru, merupakan penelitian
eksperimen semu (quasy experiment), instrumen pengumpulan data
menggunakan tes kemampuan berfikir dan tes kemampuan berkomunikasi
siswa, analisis data menggunakan uji t dengan data diuji normalitas dan
homogenitas, hasil uji rata-rata ketrampilan berfikir kreatif antara siswa yang
diajar dengan menggunakan metode Mind Map dan rerata siswa yang diajar
menggunakan metode konvensional nilai signifikannya lebih kecil dari taraf
signifikan.
3. Niswatul Khaira, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind
Mapping Dan Keterampilan Proses Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Koloid di MAN Darussalam Aceh Besar penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping dan
ketrampilan proses terhadap hasil belajar siswa pada materi koloid di MAN
Darussalam Aceh Besar. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Model
pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping dan ketrampilan proses
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi koloid di MAN
Darussalam Aceh besar, hal ini berdasarkan analisis dengan menggunakan uji-
t, maka diperoleh nilai t hitung = 2,17 dan pada signifikansi 5% t tabel sebesar
1,67 sehingga yaitu t hitung 2,17 > t tabel 1,66.
4. Ahmad Irfan, Pengaruh penerapan metode mind map terhadap hasil belajar
29
PAI kelas VIII di SMP Yanuri Tegal Alur Kalideres Jakarta barat bertujuan
untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Mind map
terhadap hasil belajar PAI di SMP Yanuri Tegal Alur Kalideres Jakarta Barat.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang signifikan
penggunakan metode mind map terhadap hasil belajar PAI. Hal ini ditunjukkan
dari hasil perolehan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t yaitu
diperoleh nilai t hitung sebesar 2,396 lebih besar dari t tabel sebesar 1,671
dengan taraf signifikan 0,05.
C. Kerangka Berpikir
Menurut Idrus Muhamad kerangka pikir adalah:” gambaran mengenai
hubungan antar variabel dalam suau penelitian, yang diuraikan oleh jalan pikiran
menurut kerangka logis”.52
Menurut Riduwan kerangka berfikir adalah dasar
pemikiran dari penelitian yang disintesiskan dari fakta-fakta, observasi dan telaah
penelitian.53
Kerangka pikir memuat teori, dalil atau konsep-konsep yang akan
dijadikan dasar dalam penelitian. Uraian dalam kerangka pikir ini menjelaskan
antar variabel. Sedangkan menurut Sugiyono “Kerangka berpikir merupakan
model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor
yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting”.54
Untuk memudahkan
atau memberikan gambaran pada pemikiran dalam penlitian ini, maka dapat
dikemukakan kerangka pemikiran yang tampak pada gambar berikut ini:
52
Idrus ,Muhammad, metode penelitian ilmu sosial ,pendekatan kualitatif dan. Kuantitatif
Edisi kedua.(Jakarta: Erlangga,2009) h.75 53
Riduwan,Rusyana Adun, Enas. 2011. Cara mudah belajar SPSS dan Aplikasi statistik
penelitian. (Bandung : Alfabet,2011) h.25 54
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D), (Bandung: Alfabeta, Cet. 23, 2016), h. 91.
30
Hasil Belajar Hasil Belajar
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Materi Pembelajaran
Kelas Eksperimen
Menerapkan metode
pembelajaran Mind Mapping
Proses Pembelajaran
Tes Tes
Kelas Kontrol
Menerapkan Metode
pembelajaran
Konvensional (Ceramah)
Pengaruh strategi pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas XI
31
D. Hipotesis Penelitian
Menurut Arikunto “hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat
oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya”.55
Dugaan
jawaban tesebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji
kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian. Sedangkan
menurut Sugiyono “Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap rumusan
masalah penelitian”,56
oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya
disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut: “Diduga terdapat pengaruh yang signifikan penerapan
metode Mind Mapping dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam terhadap
hasil belajar siswa Kelas XI pada Sekolah MAN 1 Tangerang Selatan”.
Adapun hipotesis statistik yang peneliti ajukan dalam penelitian ini yaitu:
Ha : µ1 = µ2 (Metode Mind Mapping berpengaruh terhadap hasil belajar
Sejarah Kebudayaan Islam kelas XI di MAN 1 Tangerang
Selatan).
Ho : µ1 ≠µ2 (Metode Mind Mapping tidak berpengaruh terhadap hasil
belajar Sejarah kebudayaan Islam kelas XI di MAN 1
Tangerang Selatan).
55
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2013), h.55 56
Sugiyono op.cit h.98
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MAN 1 Kota Tangerang Selatan Jl. Raya
Serpong, Des. Kademangan, RT. 003/03, Kec. Setu, Tangerang Selatan pada
tanggal 05 November 2017 – 31 Januari 2018 tahun ajaran 2017/2018.
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
No Kegiatan Penelitian
Waktu
Tahun Ajaran 2017/2018
Nov’17 Des’17 Jan’18
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul Penelitian
2. Penyusunan Proposal
Penelitian
3. Seminar Proposal
Penelitian
4. Pengumpulan Data
5. Pengolahan dan Analisis
Data
6. Penulisan Skripsi
7. Ujian Skripsi
33
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:”metode eksperimen
yaitu metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai
hubungan sebab akibat”.1 Menurut Sukardi dalam bukunya Metodologi
Penelitian Pendidikan menyatakan:”dalam penelitian eksperimen, peneliti harus
membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi dua grup yaitu grup treatment
atau group eksperimen atau yang memperoleh perlakuan dan grup kontrol yang
tidak memperoleh perlakuan”.2
Menurut Sugiyono, ada empat desain eksperimen yaitu: Pre
Experimental, True Experimental, Factorial Experimental, dan Quasy
Experimental.3 Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Quasy Experimental Design, yaitu terdapat kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol, tetapi kelompok kontrol tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Pola eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan
penelitian kelompok pre-test dan post-test. Metode ini bermaksud untuk menguji
hipotesis tentang adanya hubungan sebab akibat dari perlakuan yang telah
dilakukan, dan bermaksud untuk menguji adanya perubahan yang diakibatkan
oleh perlakuan tersebut. Dalam penelitian ini bermaksud untuk meneliti apakah
ada pengaruh dari penerapan metode Mind Mapping terhadap hasil belajar Sejarah
Kebudayaan Islam.
Sampelnya diambil secara random, kemudian diberi pretest atau tes
pendahuluan untuk mengetahui keadaan awal apakah ada perbedaan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Selanjutnya pemberian treatment
atau perlakuan menggunakan metode pembelajaran mind mapping dan
pelaksanaan post test atau tes akhir pada akhir pembelajaran.
1 Sudaryono, Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013), h. 11. 2 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. 5,
2008), h.16. 3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D),(Bandung: Alfabeta, Cet. 23, 2016), h. 112.
34
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Two Group Pre-test
dan Pos-test Design. Rancangan tersebut terdiri dari kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi Pre-test awal (T1) lalu diterapkan
perlakuan (XE) dalam jangka waktu tertentu dan kemudian dilakukan pengukuran
yang kedua dengan menggunakan Post-test sebagai test akhir (T2) untuk
mengetahui pengaruh metode Mind Mapping terhadap hasil belajar Sejarah
Kebudayaan Islam.
Pada kelompok kontrol diberi Pre-test sebagai test awal (T1) lalu diterapkan
perlakuan (Xk) dalam jangka waktu tertentu dan kemudian dilakukan pengukuran
yang kedua kalinya dengan menggunakan Post- test sebagai test akhir (T2) untuk
mengetahui pengaruh metode konvensional atau ceramah terhadap hasil belajar
Sejarah Kebudayaan Islam. Adapun rancangan penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
Tabel.3.2
Pre-Test and post test control group design
Kelas Pre-test Treatment Post-test
Ekperimen T1 XE T2
Kontrol T1 Xk T2
Keterangan:
T1 = pre-test (tes hasil belajar sebelum mendapatkan perlakuan)
T2 = post test (test hasil belajar sesudah mendapatkan perlakuan)
XE = treatment (perlakuan) pada kelas eksperimen yaitu menggunakan
metode Mind Mapping
XK = treatment (perlakuan) pada kelas kontrol yaitu menggunakan metode
konvensional atau metode ceramah.
Berdasarkan rancangan penelitian, siswa diberikan tes sebanyak 2 kali yaitu
sebelum pembelajaran dimulai (pre-test) dan setelah semua materi diajarkan (pos-
test). Test untuk mengetahui pemahaman siswa dilakukan dengan menggunakan
35
instrument test yang sama.
Penelitian ini menguji dua variabel yang saling berkaitan yaitu satu
variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas (variabel independen)
adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel terikat (variabel dependen).Variabel bebas dalam
penelitian ini yaitu metode pembelajaran Mind Mapping. Sedangkan Variabel
terikat (variabel dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini
yaitu hasil belajar peserta didik kelas XI pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam.4
Berkenaan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
atau mencari sebuah jawaban dari pertanyaan “Adakah pengaruh antara metode
pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam
kelas XI di MAN 1 Tangerang Selatan?”. Jadi, dapat dikatakan bahwa penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif. Di dalam penelitian kuantitatif terdapat
berbagai macam metode penelitian yang dapat digunakan, salah satunya yaitu
metode eksperimen yang akan peneliti gunakan.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah:”keseluruhan subjek penelitian”.5
Sedangkan menurut
Sugiyono, populasi adalah:”wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
4 Sugiyono, Op. Cit., h. 61
5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2013), h. 173
Mind Mapping
(Variabel Bebas)
Hasil belajar
(Variabel Terikat)
36
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.6
Berdasarkan pengertian populasi tersebut, maka yang dimaksud dengan
pupulasi adalah keseluruhan subjek yang ada dalam satu ruang lingkup atau waktu
yang menjadi objek penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh peserta didik kelas XI di MAN 1 Tangerang selatan tahun
pelajaran 2017/2018 terdiri dari 175 siswa yang terdiri dari 5 kelas dengan perincian
sebagai berikut:
Tabel 3.3 Populasi peserta didik kelas XI di MAN 1 Tangerang Selatan Tahun
pelajaran 2017/2018
No. Kelas Jumlah Peserta Didik
1. XI IPA 1 37
2. XI IPA 2 34
3. XI IPS 1 34
4. XI IPS 2 38
5. XI IPS 3 32
Jumlah 175
Sumber: Data dokumentasi dari MAN 1 Tangerang Selatan
2. Sampel
Sampel adalah:”bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tertentu”.7 Menurut Sukardi, sampel adalah:” sebagian dari jumlah populasi yang
dipilih untuk sumber data”.8
Dari definisi di atas, jelaslah bahwa yang dimaksud dengan sampel adalah
suatu jalan/cara untuk mengambil sebagian contoh dari objek yang diselidiki yang
benar-benar dapa mewakili.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara probability sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
anggota populasi yang dipilih menjadi anggota sampel. Teknik probability
6 Sugiyono, Op. Cit., h. 117.
7 Ibid., h. 118
8 Sukardi, Op. Cit., h. 54.
37
sampling dibagi menjadi empat yaitu simple random sampling, proportionate
stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, cluster
sampling. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah simple random sampling yaitu teknik yang dikatakan simpel karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.9
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari beberapa kelompok berupa kelas-
kelas yang terdiri dari 5 kelas. Cara untuk memilih kelas eksperimen dan kelas
kontrol yaitu dengan terlebih dahulu peneliti menuliskan nama-nama kelas pada
kertas kecil kemudian pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengundi.
Pilihan pertama yang keluar peneliti pilih sebagai kelas eksperimen dan
pilihan kedua dijadikan sebagai kelas kontrol. Terpilihlah kelas eksperimen adalah
kelas XI IPS 1 dengan jumlah 34 peserta didik dan sebagai kelas kontrol dalam
penelitian ini adalah kelas XI IPA 2 dengan jumlah 34 peserta didik. Sehingga
keseluruhan sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 68 peserta didik.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan
oleh peneliti untuk mengumpulkan data.10 Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Metode Tes
Tes adalah:”seperangkat pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur ketrampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok”.11
Tes digunakan sebagai alat penilaian
berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik untuk
mendapat jawaban dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes
9 Sukardi, Op. Cit., h. 54.
10 Sudaryono, Op. Cit., h. 42
11 Ibid.,h. 40.
38
tulisan) atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan).12
Tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes tulisan, yaitu tes yang berisi butir-butir pertanyaan
dengan mengharapkan jawaban tertulis. Tes tertulis dalam penelitian ini adalah
dalam bentuk pilihan ganda.
Tes ini ditujukan kepada peserta didik untuk kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Metode tes ini digunakan peneliti untuk memperoleh data hasil belajar
peserta didik setelah mendapatkan perlakuan. Data ini digunakan untuk menjawab
permasalahan dalam penelitian. Tes ini akan mengukur seberapa jauh pengaruh
metode pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik.
2. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah:”cara untuk memperoleh informasi dari bermacam-
macam sumber informasi tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau
tempat, dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-
harinya”.13
Menurut Sudaryono, dokumentasi adalah:”ditujukan untuk
memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang
relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data
yang relevan dengan penelitian yang dilakukan”.14
Dengan demikian metode dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk
mendapatkan dokumen-dokumen yang ada pada suatu objek penelitian, seperti profil
sekolah, daftar hasil belajar peserta didik dan hal lain yang diperlukandalam
penelitianini.
E. Kontrol terhadap Validitas Internal
Hal-hal yang berkaitan dengan validitas internal pada penelitian ini adalah:
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah:”suatu alat yang digunakan untuk mengukur
12
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, Cet. 17, 2003), h. 35. 13
Sukardi, Op. Cit., h. 81 14
Sudaryono, Op. Cit., h. 41.
39
fenomena alam atau varibel yang diamati”.15
Menurut Arikunto instrumen
penelitian adalah:”alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik
sehingga lebih mudah diolah”.16
Berdasarkan pengertian tersebut, instrumen penelitian adalah alat yang
membantu peneliti dalam mengumpulkan dan mengukur data agar lebih mudah
diolah. Berikut adalah instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti.
Tabel 3.4
Instrumen Penelitian dan Tujuan Penggunaan
Instrumen
No. Jenis Instrumen Tujuan Instrumen Sumber
Data
Waktu
1. Tes (Pretest dan
Postest)
Untuk mengetahui hasil
belajar peserta didik
sebelum dan sesudah
diterapkannya metode
pembelajaran
Mind Mapping
Peserta
Didik
Pada awal
dan akhir
kegiatan
pembelajaran
2. Lembar Daftar
Dokumentasi
Untuk mengumpulkan data
cetak berupa foto-
foto/fakta-fakta selama
proses pembelajaran
Sekolah,
Guru dan
Peserta
Didik
Selama
proses
penelitan
berlangsung
Agar diperoleh data yang lengkap dan benar-benar menjelaskan kualitas
belajar mengajar dari berbagai segi, peneliti hendaknya mengumpulkan data dari
beberapa sumber, antara lain: guru, peserta didik, proses belajar mengajar yang
sedang berlangsung, kondisi dan sarana fisik, catatan yang dimiliki peserta didik
dan daftar nilai peserta didik. Jika peneliti ingin cermat, maka perlu digunakan
tabel kisi- kisi tentang hubungan hal-hal tersebut.
15
Sugiyono, Op. Cit., h. 148 16
Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h. 203.
40
Kisi-kisi adalah:”sebuah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal-hal
yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-
kisi penyusunan instrumen menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti
dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan
instrumen yang disusun”.17
Berikut adalah kisi-kisi yang digunakan dalam
penelitian ini.
a. Kisi-kisi intrumen hasil belajar Sejarah kebudayaan Islam
Tabel. 3.5. Instrumen Hasil Belajar Sejarah Kebudayan Islam Kelas XI
Variabel Dimensi Pokok Indikator Jumlah Bahasan C1 C2 C3
Hasil
Belajar
Sejarah
kebudayaan
Islam
Perkemba
ngan
Peradaban
Islam Pada
Masa
Dinasti
Umayyah
Proses Kodifikasi
Hadist Pada Masa
Dinasti Umayyah
1,2,3,4 5,6,7 8,9,
10
10
Proses
Perkembangan
Ilmu Pengetahuan
Pada Masa
Dinasti Umayyah
11,
12
13,
14
15,1
6
17,1
8
19,
20,
21
10
Peradaban yang
berkembang Pada
Masa Dinasti
Umayyah
22
23,
24
25
26,2
7
28,
29,
30
10
Jumlah 30
b. Kisi-Kisi Instrumen Lembar Dokumentasi
17
Ibid., h. 205
41
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Lembar Daftar Dokumentasi
No. Aspek yang Didokumentasikan Hasil Dokumentasi
Ya Tidak
1. Data hasil belajar peserta didik
2. Data peserta didik
3. Data guru
4. Visi-misi sekolah
5. Sejarah berdirinya sekolah
6. Perlengkapan sekolah
7. Foto-foto kegiatan penelitian
8. Denah lokasi sekolah
2. Uji Instrumen Penelitian
Sebuah instrumen penelitian yang baik harus memenuhi persyaratan penting
yaitu validitas, uji tingkat kesukaran, uji daya pembeda dan uji reabilitas. Hal
tersebut dilakukan dengan harapan agar soal yang digunakan benar-benar dapat
mengukur hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam peserta didik secara akurat.
a. Uji Validitas
Validalitas adalah:”suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrument”.18
Suatu instrument yang valid atau sahih
mempunyai validalitas tinggi. Pengertian validitas dipakai untuk butir soal dan
soal (perangkat soal), karena dikenal validitas butir soal dan validitas perangkat
soal.
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Data yang valid
adalah:”data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan peneliti dengan data
yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian”.19
Tujuan validitas item tes
adalah untuk menentukan dapat tidaknya suatu soal tersebut membedakan
18
Ibid. h.211 19
Sugiyono, Op. Cit., h. 348
42
kelompok dalam aspek yang diukur sesuai dengan perbedaan yang ada dalam
kelompok tersebut.
Perangkat soal terdiri atas sejumlah butir soal, validitas perangkat soal
ditentukan oleh validitas butir-butir soalnya. Perangkat soal bersifat valid (sahih)
bila butir-butir soalnya valid. Validitas empiris butir soal dihitung dengan cara
statistik korelasi. Validitas butir soal objektif dihitung dengan rumus
korelasi point biserial, Angka korelasi yang diperoleh dengan cara demikian
disebut koefisien validitas atau angka validitas butir soal. Untuk butir soal objektif
validitas butir soal dihitung dengan rumus korelasi point biserial antar masing-
masing skor butir soal dengan skor total. Dipakai rumus point biserial karena
data yang dikorelasikan adalah data nominal dengan data interval. Pengujian
validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan Statistical Product and
Service Solutions (SPSS) versi 20 for Windows. Kriteria dalam menentukan
validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
1) Apabila nilai rhitung > rtabel, maka pernyataan dinyatakan valid.
2) Apabila nilai rhitung < rtabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
Rumus yang digunakan peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan
teknik analisis Korelasi Pearson dengan rumus:
Dimana :
rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y
XY = Jumlah perkalian antara X dan Y
X2
= Jumlah kuadrat X
Y2
= Jumlah kuadrat Y
n = Jumlah sampel (banyaknya data)20
20
Suharsimi arikunto, Op.Cit., h. 211
n.XY – (X). (Y)
rxy =
43
Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila nilai r yang diperoleh dari hasil
perhitungan (rxy) lebih besar dari pada nilai rtabel dengan taraf signifikan 5%.
Berikut adalah hasil tes validasi yang dilakukan untuk menguji validitas butir soal:
Tabel.3.7
Data Validasi Butir Soal hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
No r-hitung r-tabel Keterangan
No r-hitung r-tabel Keterangan
1 0,594 0,312 Valid
16 0,581 0,312 Valid
2 0,365 0,312 Valid
17 0,392 0,312 Valid
3 0,433 0,312 Valid
18 0,392 0,312 Valid
4 0,418 0,312 Valid
19 0,335 0,312 Valid
5 0,433 0,312 Valid
20 0,608 0,312 Valid
6 0,474 0,312 Valid
21 0,565 0,312 Valid
7 0,484 0,312 Valid
22 0,387 0,312 Valid
8 0,350 0,312 Valid
23 0,399 0,312 Valid
9 0,608 0,312 Valid
24 0,525 0,312 Valid
10 0,474 0,312 Valid
25 0,356 0,312 Valid
11 0,461 0,312 Valid
26 0,447 0,312 Valid
12 0,409 0,312 Valid
27 0,326 0,312 Valid
13 0,461 0,312 Valid
28 0,529 0,312 Valid
14 0,594 0,312 Valid
29 0,325 0,312 Valid
15 0,594 0,312 Valid
30 0,529 0,312 Valid
Dengan kriteria pengujian yaitu membandingkan antara rhitung yaitu
(berdasarkan hasil perhitungan) dengan rtabel berdasarkan taraf α = 0,05 dengan n
= 40 adalah 0,312. Jika rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel ( rhit > rtab ),
maka instrument dianggap valid, sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari rtabel
(rhit < rtab ), maka instrument dianggap tidak valid atau drop. Instrument yang
dianggap drop tidak digunakan lagi dalam penelitian ini. Dari Tabel 3.7 dapat
44
disimpulkan bahwa dari 30 butir soal instrumen hasil belajar Sejarah Kebudayaan
Islam yang diujikan kepada 40 orang responden (diluar responden yang dijadikan
sampel) tidak terdapat butir soal yang tidak valid atau drop karena semua rhitung
lebih besar dari r tabel.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat keajegan (konsisten) alat ukur dalam mengukur
apa yang diukur. Untuk menguji reliabilitas instrument pada penelitian ini
digunakan rumus KR-20 (Kuder Richardson) sebagai berikut:
2
2
)1(t
iiti
s
qps
k
kr
Keterangan:
k = jumlah item dalam instrumen
pi = Proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item i
qi = 1- pi
st2 = varians total.
21
Kriteria uji reliabilitas yang digunakan adalah apabila sebagai berikut :
Tabel 3.8 Kriteria Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas Interpretasi
0.800 < r < 1.00
0.600 < r < 0.800
0.400 < r < 0.600
0.200 < r < 0.400
r < 0.200
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Berdasarkan data dalam tabulasi data di lampiran, perhitungan reliabilitas
instrument tes adalah sebagai berikut:
Diketahui
k = 30
21
Ibid, h. 221
45
2
b
= 7,02
2
t = 45,84
2
2
11
t
b
k
kr
rtt = (( )
)
84,45
02,71
Kesimpulan karena nilai ri atau koefisien reliabilitas 0,872 berarti instrumen
memiliki reliabilitas yang sangat tinggi.
c. Uji Daya Pembeda
Uji daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk
mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu
atau tinggi prestasinya dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah
prestasinya.22
Untuk menentukan tinggi rendahnya daya pembeda pada penelitian
ini menggunakan rumus, yaitu:
Keterangan:
D = indeks diskriminasi (daya pembeda)
RKA = rata-rata skor kelompok atas
RKB = rata-rata skor kelompok bawah
Kriteria daya pembeda soal diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 3.9 Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Beda (DB) Interpretasi Daya Beda
DB ≤ 0,20 Jelek
0,20 < DB ≤ 0,40 Cukup
0,40 < DB ≤ 0,70 Baik
0,70 < DB ≤ 1,00 Sangat Baik
22
Nana Sudjana, Op. Cit., h. 141
46
Hasil uji coba instrumen diperoleh daya pembeda pada soal tes hasil belajar
Ilmu pengetahuan sosial seperti berikut:
Tabel. 3.10
Data Daya Pembeda Butir Soal Hasil belajar Sejarah kebudayaan Islam
Butir
soal
Indeks Daya beda
(D) Keterangan
Butir
soal
Indeks Daya beda
(D) Keterangan
1 0,450 Baik
16 0,450 Baik
2 0,300 Cukup
17 0,200 Cukup
3 0,350 Cukup
18 0,200 Cukup
4 0,450 Cukup
19 0,400 Baik
5 0,350 Cukup
20 0,400 Baik
6 0,500 Baik
21 0,500 Baik
7 0,400 Baik
22 0,400 Baik
8 0,400 Baik
23 0,200 Cukup
9 0,400 Baik
24 0,450 Baik
10 0,500 Baik
25 0,350 Cukup
11 0,500 Baik
26 0,300 Cukup
12 0,500 Baik
27 0,200 Cukup
13 0,500 Baik
28 0,350 Cukup
14 0,450 Baik
29 0,250 Cukup
15 0,450 Baik
30 0,350 Cukup
d. Uji Tingkat kesukaran Soal
Kualitas soal yang baik disamping memenuhi validitas dan reabilitas,
adalah:” adanya keseimbangan dari tingkat kesukaran soal tersebut”.23
Keseimbangan yang dimaksud adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah,
sedang dan sukar secara proporsional. Taraf kesukaran soal adalah proporsi (P)
23
Ibid, h. 135
47
peserta tes yang menjawab benar terhadap butir soal tersebut. Untuk mengetahui
soal-soal yang mudah, sedang, dan sukar dilakukan uji tingkat kesukaran. Untuk
menghitung taraf kesukaran digunakan rumus:
Keterangan:
P = Indeks Kesukaran
B = Jumlah Siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah Total seluruh siswa / peserta tes
Kriteria indeks kesulitan soal sebagai berikut:
Tabel 3.11
Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal
Koefisien Indeks
kesukaran (IP)
Kategori Soal
P < 0,30 Sukar
0,30 ≤ P < 0,70 Sedang
P > 0,70 Mudah
Semakin tinggi nilai rpbhis suatu butir soal semakin tinggi kontribusinya
dalam meprediksi soal. Kriteria suatu butir soal dapat dipertahankan jika memiliki
rpbhis ≥ 0,300. Untuk mengetahui sejauh mana tes mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur, terlebih dahulu tes tersebut diuji cobakan pada siswa yang
bukan termasuk responden penelitian.
48
Tabel 3.12
Indeks Kesukaran Butir Soal Hasil belajar Sejarah kebudayaan Islam
No Butir
soal
Indeks kesukaran
(IP) Keterangan
No
Butir
soal
Indeks
kesukaran (IP) Keterangan
1 0,325 Sedang
16 0,575 Sedang
2 0,600 Sedang
17 0,550 Sedang
3 0,575 Sedang
18 0,550 Sedang
4 0,675 Sedang
19 0,600 Sedang
5 0,575 Sedang
20 0,650 Sedang
6 0,500 Sedang
21 0,700 Mudah
7 0,400 Sedang
22 0,600 Sedang
8 0,600 Sedang
23 0,550 Sedang
No Butir
soal
Indeks kesukaran
(IP) Keterangan
No
Butir
soal
Indeks
kesukaran (IP) Keterangan
9 0,650 Sedang
24 0,725 Mudah
10 0,500 Sedang
25 0,475 Sedang
11 0,600 Sedang
26 0,650 Sedang
12 0,350 Sedang
27 0,700 Mudah
13 0,600 Sedang
28 0,575 Sedang
14 0,325 Sedang
29 0,675 Sedang
15 0,325 Sedang
30 0,575 Sedang
F. Teknik AnalisisData
1. Analisis Deskriptif
Analisis statistik ini dimaksudkan untuk menguji data secara sederhana.
Analisis deksriptif dilakukan untuk mencari harga rata-rata,varians, simpangan
baku, distribusi frekuensi, modus, mean, median, nilai maksimal, nilai minimal,
jangkauan, pembuatan histrogram dari skor Hasil Belajar Sejarah kebudayaan
Islam dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.
49
Langkah-langkah yang digunakan adalah menyajikan data dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi, serta menghitung rata-rata (mean), median, modus, dan
simpangan baku. Adapun rumus-rumus yang digunakan dalam analisis deskripsi
adalah sebagai berikut :
a. Mean : X = ∑ | |
∑
b.Median (Med) : b + p *
+
c. Modus (Mo) : b + p *
+
d. Simpangan Baku (s) : √ ∑ (∑ )
( )
Keterangan
Σx : Jumlah seluruh data
n : banyaknya data
b : batas bawah
b1 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumya
b2 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumya
p : panjang interval
f : frekuensi kelas data
F : frekuensi kumulatif sebelumnya
Sesuai dengan tujuan hipotesis yaitu adanya pengaruh yang signifikan dari
penggunaan metode pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar Sejarah
Kebudayaan Islam kelas XI di MAN 1 Tangerang Selatan tahun pelajaran
2017/2018. Maka hipotesis itu akan diuji kebenarannya menggunakan uji-t
berdasarkan variabel bebas (penggunaan metode pembelajaran Mind Mapping)
50
sebagai kelas eksperimen dan variabel terikat (metode konvensional yang biasa
digunakan guru) sebagai kelas kontrol yang akan diukur.
2. Uji Persyaratan Analisis Data
Uji persyaratan analisis data diperlukan sebagai persyaratan melakukan uji
hipotesis dengan korelasi atau analisis regresi pada statistik parametik. Untuk data
dari hasil belajar Sejarah kebudayaan Islam, uji prayarat datanya adalah :
a) Uji Normalitas
Asumsi normalitas digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Data yang baik adalah yang berdistribusi normal. Uji
normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel
dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak.24
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis statistik
non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dasar pengambilan keputusan
adalah jika hasil One Sample Kolmogorov Smirnov di atas tingkat kepercayaan
0.05 dengan hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
Ho : Sampel berdistribusi normal
H1 : Sample berdistribusi tidak normal
Kriteria penetapannya dengan cara membandingkan nilai Sig. (2-tailed) pada
tabel Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 0,05 (5%). Dengan demikian
dasar pengambilan keputusan bahwa jika p dari koefisien K-S > 0,05, maka data
berdistribusi normal. Sebaliknya jika p dari koefisien K-S < 0,05, maka data
berdistribusi tidak normal.
b) Uji Homogenitas
Hasil uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah varian populasi
menurut kelompok yang dirancang bersifat homogen atau tidak. Pengujian
homogenitas dilakukan dengan uji lavene pada taraf signifikansi α = 5%.
24
Sugiyono, Op.Cit.79
51
Hipotesis statistik yang diajukan dalam pengujian homogenitas adalah
sebagai berikut:
Ho : Variansi homogen
H1 : Variansi tidak homogen
Dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan uji variansi pada SPSS
Versi 20.0 for Windows, adapun dasar keputusan data dapat dilakukan dengan
membandingkan angka signifikansi nilai Sig. (2-tailed) dengan alpha 0,05 (5%),
dengan ketentuan jika nilai Sig. (2- tailed) < alpha (0,05) maka Ho ditolak, dan
sebaliknya jika nilai Sig. (2-tailed) > alpha (0,05) maka Ho diterima.
3. Uji Regresi Linier Sederhana
Menurut Sugiyono analisis linear sederhana adalah:” pengaruh secara linear
antara satu variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y), apakah
positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila
nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan”.25
Data yang
digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Rumus regresi linear adalah
sebagai berikut:
Keterangan:
Ŷ = Variabel dependen
X = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y‟ apabila X=0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
adapun nilai a dan b dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
a = (∑ y)(∑x2) - (∑x) (∑xy)/ n(∑ x
2) - (∑ X)
2
b = n(∑xy) - (∑x)(∑y) / n(∑ x2) - (∑ X)
2
4. Koefisien Determinasi (KD)
Menurut Kuncoro menyatakan bahwa:”koefsien pada intinya untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
25
Ibid,h.260
Ŷ = a + b X
52
terikat”.26
Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol (0) dan satu (1). Nilai r2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel amat terbatas. Jika nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen.
Besarnya pengaruh variabel “X" terhadap variabel “Y” dapat diketahui
dengan menggunakan analisis koefisien determinasi atau disingkat Kd, yang
diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya yang dinyatakan dalam
persentase yaitu:
Keterangan:
Kd = Nilai koefisien determinasi
r = Nilai koefisien korelasi
G. Hipotesis Statistik
Bentuk hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah hipotesis
asosiatif, karena pada penelitian ini menanyakan pengaruh dua variabel yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiyono menjelaskan hipotesis
asosiatif sebagai berikut: “Hipotesis asosiatif merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan pengaruh antara dua
variabel atau lebih”.27
Rancangan pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui pengaruh dari
kedua variabel yang diteliti, dalam hal ini adalah pengaruh penerapan metode
mind Mapping terhadap hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam dengan
menggunakan pengujian statistik.
26
Kuncoro, Mudrajad. 2011. Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan
Ekonomi. (Yogyakarta:UPP STIM YKPN), h.100 27
Sugiyono, Op.Cit.69
53
Untuk menguji signifikasi suatu koefisien korelasi, maka dapat
menggunakan statistik uji t student dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
t = Statistik uji korelasi (thitung)
r = Koefisien korelasi
n = Banyaknya sampel
r2 = Koefisien determinasi
Uji hipotesis digunakan untuk melihat hasil tes peserta didik dari kelompok
eksperimen dan kontrol dilakukan uji parametrik yaitu uji-t dengan menggunakan
program komputer SPSS Versi 20.0 for Windows, dengan hipotesa penelitian:
Ha : µ1 = µ2 (Metode Mind Mapping berpengaruh terhadap hasil belajar
Sejarah Kebudayaan Islam kelas XI di MAN 1 Tangerang
Selatan).
Ho : µ1 ≠µ2 (Metode Mind Mapping tidak berpengaruh terhadap hasil
belajar Sejarah kebudayaan Islam kelas XI di MAN 1
Tangerang Selatan).
Setelah dilakukan uji-t kemudian membentuk interprestasi terhadap (t0)
dengan ketentuan:
t0 ≥ α, berarti H1 diterima dan H0 ditolak
t0 ≤ α, berarti H1 ditolak dan H0 diterima,
dengan taraf α = 0,05
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
1. Sejarah Singkat Madrasah
Madrasah Aliyah Negeri I Tangerang Selatan berdiri sejak tahun 1997,
merupakan penegrian dari Madrasah Aliyah Swasta Tarbiyah Islam melalui SK
Menteri Agama no. 107 tanggal 17 Maret 1997 dengan berlokasi di Desa Serpong
Kab. Tangerang.
Tahun 2000, MAN Serpong berpindah lokasi dan membangun gedung baru
di Desa Kademangan RT.03/03 Kecamatan Setu (Dahulu :Serpong) Kota
Tangerang Selatan (Dahulu: Kab. Tangerang) Propinsi Banten.
2. Visi, Misi, dan Tujuan
1. Visi Madrasah : Unggul dalam Prestasi, Kreatif, Sehat, dan Islami.
2. Misi Madrasah :
a. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan
lulusan yang memiliki kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK), serta Keimanan dan Ketaqwaan (IMTAQ) yang tinggi.
b. Mendidik siswa agar mampu berpikir kritis, aktif dan kreatif agar
mampu mengatasi tantangan hidupnya masa kini dan masa depan.
c. Membangun generasi masa depan yang sehat jasmani dan rohani.
d. Menyiapkan generasi muda Islam yang berakhlak mulia, serta mampu
mengaktualisasi diri dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
3. Guru dan Tenaga Kependidikan
Guru dan tenaga kependidikan di MAN 1 Kota Tangerang Selatan yang
berjumlah total 41 orang. Dengan rincian sebagai berikut:
55
1. Daftar Guru dan Tenaga Kerja
Daftar PTK Laki-laki Perempuan Jumlah
Guru 15 20 35
Tenaga Administrasi 3 2 5
Pustakawan 1 0 1
Jumlah 19 22 41
2. Pembagian Guru pengampu mata pelajaran
NO GURU MATA PELAJARAN MATA PELAJARAN
1 Drs. H. RIDWAN FAHMI LUBIS AL-QUR‟AN HADIST
2 SAFRIATI, S.Si MATEMATIKA
3 SUSI INDAHARINI, S.Pd KIMIA
4 AI NURAENI, S.Ag FIQIH
5 SUHADA, S.Pd PKn
6 AGUNG YUDI S, S.Pd EKONOMI
7 TARONI, S.Pd EKONOMI
8 SULHAH AMALIYAH, S.Pd BIOLOGI
9 JAENI, MJ. S.Pdi SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
10 ABDUL KADIR, S.Ag AKIDAH AKHLAK
11 Drs. H. HARWANTO, MH PKn
12 SUNARNA, S.Pd BAHASA INDONESIA
13 NINUK AMINUL U, ST FISIKA
14 SRI WARDANI, S.Pd BAHASA INGGRIS
15 MAS'ANI, S.Ag AL-QUR‟AN HADIST
16 HILDA WIRYANTINI, M.Pd MATEMATIKA
17 Drs. MINHUDA, M.Pd SOSIOLOGI
18 SRI IRAWATI, S.Pd. SOSIOLOGI
19 UMMU ATHIYAH, S.Psi. BIMBINGAN KONSELING (BK)
20 Drs. ZAENUDIN, M.Pd. BIMBINGAN KONSELING (BK)
21 M. NURDIN, S.Hi BAHASA ARAB
56
22 MUSTAIN, S.Ag PENDIDIKAN SENI
23 ULAN SAFITRI R, S.Pd GEOGRAFI
24 ISNAWATI, S.Pd BAHASA INGGRIS
25 NANANG, S.Kom TIK, MULOK
26 KHALIFAH, S.Pd MATEMATIKA
27 MUAWANAH, S.Pdi BAHASA ARAB
28 ITAN SUTARSYAH PENJASORKES
29 RIKI ANDRIAN, S.Pd. SEJARAH
30 FUJI HASTUTI, S.Pd. SEJARAH
31 LIFWAN HADI, S.Pd. PENJASORKES
32 FENNY VITARIA, S.Psi BIMBINGAN KONSELING (BK)
33 FUJI AYU LESTARI, S.Pd BAHASA INDONESIA
34 NURUL RAHMADANI, S.Pd BAHASA INDONESIA
35 RATIH GANINGRAT PRAKARYA
Jumlah kelas di MAN 1 Kota Tangerang Selatan adalah sebanyak 15 kelas,
kelas X sebanyak 5 kelas, kelas XI sebanyak 5 kelas, dan kelas XII sebanyak 5
kelas.
4. Sarana dan Prasarana
Untuk mengetahui sarana fisik MAN 1 Kota Tangerang Selatan peneliti
melakukan penggalian data observasi secara langsung di lokasi penelitian dan
didukung dengan data dokumentasi yang penulis peroleh sebagai berikut :
a. Ruang kelas untuk kegiatan belajar belajar mengajar di MAN 1 Kota
Tangerang Selatan ini terdiri dari 15 kelas, masing-masing 5 kelas untuk
setiap jenjang tingkatan kelas yaitu 5 kelas untuk kelas X, 5 kelas untuk
kelas XI, dan 5 kelas pula untuk kelas XII.
b. Ruang laboratorium yang terdiri dari laboratorium komputer, IPA, IT, dan
multimedia.
57
c. Ruang perpustakaan, ruang UKS, ruang tata usaha, ruang koperasi, kantin
dan beberapa ruang lainnya terletak di lantai dasar
d. Masjid MAN 1 Kota Tangerang Selatan ini masih di dalam area madrasah
yang digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan dalam
rangka pembentukan moral siswa secara Islami, seperti kegiatan tadarus,
sholat dhuha, dan kultum yang disampaikan oleh murid guna memupuk
mental.
e. Lapangan olahraga yang digunakan untuk kegiatan olahraga dan upacara
setiap minggu sekali di hari senin.
f. Toilet berada di lantai 1 dan 2 dengan keadaan yang cukup bersih, ada
toilet siswa laki-laki, siswa perempuan. Sedangkan untuk toliet guru dan
pegawai terdapat di kantor guru.
Adapun sarana dan prasarana yangdimiliki MAN 1 Tangerang Selatan
secara rinci dapat dilihat pada table sebagai berikut:
No Ruang Jumlah
1 Kepala Madrasah 1
2 Tata Usaha 1
3 Guru 1
4 Bimbingan Konseling (BK) 1
5 Unit Kesehatan Siswa (UKS) 1
6 OSIS 1
7 Perpustakaan 1
8 Ruang Rapat 1
9 KelasBelajar 15
10 Laboratorium IPA 3
58
11 Laboratorium Komputer 1
12 Ruang Komite 1
14 Dapur 1
15 Masjid 1
18 Mushola Putri 1
19 Toilet Laki-Laki 1
20 Toilet Perempuan 2
21 Toilet Guru 2
22 Lapangan Olahraga 1
23 Satpam 1
24 Kantin 1
B. Materi yang diajarkan
1. Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Bani Umayyah
a. Proses Kodiϐikasi Hadis Masa Khalifah Umar bin Abdul Azis
b. Proses Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Bani Umayyah I
c. Peradaban yang Tumbuh pada Masa Bani Umayyah I
1) Ilmu Pengetahuan;
a) Ilmu Tafsir
b) Ilmu Hadis
c) Ilmu Qiraat
d) Ilmu Nahu
e) Tarikh dan Geograf
f) Seni Bahasa
59
2) Membentuk dan Menyempurnkan departeman Pemerintahan
a) An Nidhamul Idari
b) An Nidhamul Mali
c) An Nidhamul Harbi
d) An Nidhamul Qadhai
e) An Nadhar ϐil Madhalim
3) Pusat - pusat Peradaban Bani Umayyah I
a) Kufah
b) Basrah
c) Syiria
d) Andalusia
e) Kordoba
f) Granada
g) Mesir
h) Kairawan
i) Damaskus
2. Peninggalan-peninggalan Islam pada masa Dinasti Bani Umayyah
Pada masa pemerintahan dinasti umayyah terjadi banyak kemajuan,
perkembangan, dan perluasan daerah. Dinasti Umayyah telah mampu membentuk
peradaban yang kontemporer dimasanya , baik dalam tatanan sosial, politik,
ekonomi, dan teknologi. Berikut prestasi bagi peradaban Islam dimasa kekuasaan
bani umayyah didalam pembangunan berbagai bidang antara lain masa
kepemimpinan Muawiyah telah mendirikan dinas pos dan tempat-tempat dengan
menyediakan kuda yang lengkap dengan peralatannya di sepanjang perjalanan.
Pada masa al-Walid I, prestasi yang lebih besar dicapai adalah di front
Afrika utara dan sekitarnya. Selain keberhasilan tersebut bani umayyah juga
banyak berjasa dalam pembangunan berbagai bidang , baik politik atau tata
pemerintahan maupun social kebudayaan. Dalam bidang politik, Bani Umayyah
menyusun tata pemerintahan yang sama sekali baru. Kemudian dalam bidang
sosial, Bani Umayyah mulai membuka hubungan dengan bangsa-bangsa lain
60
seperti Persia, Mesir, Eropa dan sebagainya, yang kemudian melahirkan asimilasi
dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan. Dalam bidang seni, yang berkembang
adalah arsitektur (bangunan). Salah satu pencapaiannya, yaitu dibangunnya kubah
as-Sakhra di Yerusalem yang hingga kini masih ada dan menjadi bukti keemasan
zaman Islam. Dalam bidang seni yang lain yaitu seni sastra yang menelurkan
sastrawan-sastrawan terkemuka seperti al-Ahtal, Farazdaq, Jurair dan lain-lain.
Kemajuan yang lain adalah dalam hal peradaban yang terbagi menjadi
pengembangan bahasa dan pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam bidang ini,
bani umayyah telah menemukan jauh lebih luas dalam kancah pengembangan
bahasa dan ilmu pengetahuan dengan bahasa arab sebagai pengantarnya.
C. Deskripsi data
Berdasarkan hasil pengumpulan data diperoleh gambaran tentang hasil
penelitian, data diolah berdasarkan hasil belajar yang telah terkumpulkan melalui
alat pengumpul data yang berupa hasil tes Pre test dan post test pada kelas
eksperimen yang menggunakan metode Mind Mapping dan kelas kontrol yang
menggunakan metode konvensional atau ceramah.
Dalam bab hasil penelitian ini disajikan mengenai analisis dan pembahasan
hasil pengolahan data penelitian dengan menggunakan alat bantu komputer
program SPSS ( Statistical Product and Service Solutions ) versi 20. For windows
guna memecahkan permasalahan yang dirumuskan.
Gambaran hasil penelitian di MAN 1 Tangerang Selatan diuraikan sebagai
berikut:
Data hasil belajar belajar Sejarah kebudayaan Islam terdiri dari:
a. Data Pre Test Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Pada Kelas Eksperimen
Pengukuran data hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam menggunakan
instrumen tes objektif bentuk pilihan ganda dengan 5 opsi jawaban (a, b, c, d, dan
e) sebanyak 30 butir soal. Masing-masing butir soal benar diberi skor 3,34 dan
yang salah diberi skor 0, sehingga rentang teoritik perolehan skor responden
61
adalah 0 sampai dengan 100. Nilai pre test hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam
pada kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
Tabel . 4.1 Data Pre test Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas XI IPS 1 / Kelas Eksperimen Dengan menggunakan Metode Mind Mapping
1 Responden 1 73,33
19 Responden 19 80,00
2 Responden 2 73,33
20 Responden 20 83,33
3 Responden 3 63,33
21 Responden 21 76,67
4 Responden 4 76,67
22 Responden 22 63,33
5 Responden 5 60,00
23 Responden 23 70,00
6 Responden 6 73,33
24 Responden 24 60,00
7 Responden 7 56,67
25 Responden 25 70,00
8 Responden 8 63,33
26 Responden 26 70,00
9 Responden 9 66,67
27 Responden 27 73,33
10 Responden 10 66,67
28 Responden 28 66,67
11 Responden 11 70,00
29 Responden 29 83,33
12 Responden 12 63,33
30 Responden 30 70,00
13 Responden 13 60,00
31 Responden 31 83,33
14 Responden 14 63,33
32 Responden 32 60,00
15 Responden 15 56,67
33 Responden 33 86,67
16 Responden 16 66,67
34 Responden 34 60,00
17 Responden 17 60,00
JUMLAH 2353,33
18 Responden 18 83,33
RATA-RATA 69,22
Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan program SPSS versi 22.
diperoleh deskripsi statistik tentang variabel tersebut yang diperlihatkan pada
tabel-tabel berikut. Responden kelompok eksperimen sebanyak 34 siswa,
berdasarkan data yang diperoleh maka dapat digambarkan bahwa data statistik
didapatkan skor empirik 56,67 sampai 86,67 , dimana 56,67 adalah skor terendah
dan 86,67 adalah skor tertinggi. Dari segi kecenderungan pemusatan (tendeny of
center) data didapatkan nilai mean (rata-rata hitung) 69,22, median 68,34 dan
62
modus 60,00. Dari kecenderungan penyebaran data didapatkan rentangan (range)
30,00 dan simpangan baku 8,57. Simpangan bakunya tidak terlalu besar, yang
berarti data relatif tidak menyebar.
Tabel 4.2 Nilai-nilai statistik variabel data pre test hasil belajar Sejarah
kebudayaan Islam Kelas XI IPS 1 / Kelas Eksperimen Dengan menggunakan
Metode Mind Mapping
Statistics
Pretest Mind Map
N Valid 34
Missing 0
Mean 69,22
Median 68,34
Mode 60,00
Std. Deviation 8,57
Variance 73,43
Range 30,00
Minimum 56,67
Maximum 86,67
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
63
Untuk memperjelas data di atas, digambarkan dalam histogram sebagai
berikut :
Gambar 4.1. Histogram Poligon Variabel Data Pre Test Hasil belajar Sejarah
Kebudayaan Islam pada kelas Eksperimen
Dari histogram dan polygon frekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa di kelas eksperimen yang akan
menggunakan metode Mind Mapping memiliki sebaran yang normal.
b. Data Post Test Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Pada Kelas Eksperimen
Pengukuran data hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam menggunakan
instrumen tes objektif bentuk pilihan ganda dengan 5 opsi jawaban (a, b, c, d, dan
e) sebanyak 30 butir soal. Masing-masing butir soal benar diberi skor 3,34 dan
yang salah diberi skor 0, sehingga rentang teoritik perolehan skor responden
64
adalah 0 sampai dengan 100. Nilai Post test hasil belajar Sejarah Kebudayaan
Islam pada kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Data Post test Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas XI IPS 1 / Kelas Eksperimen Dengan menggunakan Metode Mind Mapping
1 Responden 1 93,33 19 Responden 19 86,67
2 Responden 2 90,00 20 Responden 20 83,33
3 Responden 3 66,67 21 Responden 21 80,00
4 Responden 4 76,67 22 Responden 22 66,67
5 Responden 5 66,67 23 Responden 23 93,33
6 Responden 6 83,33 24 Responden 24 83,33
7 Responden 7 90,00 25 Responden 25 93,33
8 Responden 8 86,67 26 Responden 26 90,00
9 Responden 9 83,33 27 Responden 27 76,67
10 Responden 10 90,00 28 Responden 28 83,33
11 Responden 11 80,00 29 Responden 29 86,67
12 Responden 12 73,33 30 Responden 30 76,67
13 Responden 13 86,67 31 Responden 31 86,67
14 Responden 14 60,00 32 Responden 32 80,00
15 Responden 15 66,67 33 Responden 33 70,00
16 Responden 16 70,00 34 Responden 34 76,67
17 Responden 17 76,67 JUMLAH 2743,33
18 Responden 18 90,00 RATA-RATA 80,69
Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan program SPSS versi 22.
diperoleh deskripsi statistik tentang variabel tersebut yang diperlihatkan pada
tabel-tabel berikut. Responden kelompok eksperimen sebanyak 34 siswa,
berdasarkan data yang diperoleh maka dapat digambarkan bahwa data statistik
didapatkan skor empirik 60,00 sampai 93,33 , dimana 60,00 adalah skor terendah
dan 93,33 adalah skor tertinggi. Dari segi kecenderungan pemusatan (tendeny of
center) data didapatkan nilai mean (rata-rata hitung) 80,69, median 83,33 dan
65
modus: 76,67, 83,33, 86,67, 90,00. Dari kecenderungan penyebaran data
didapatkan rentangan (range) 33,33 dan simpangan baku 9,05. Simpangan
bakunya tidak terlalu besar, yang berarti data relatif tidak menyebar.
Tabel 4.4 Nilai-nilai statistik variabel data Post test hasil belajar Sejarah
kebudayaan Islam Kelas XI IPS 1 / Kelas Eksperimen Dengan menggunakan
Metode Mind Mapping
Statistics
Postest Mind map
N 34 34
0 0
Mean 80,69
Median 83,33
Mode 76,67a
Std. Deviation 9,05
Variance 81,99
Range 33,33
Minimum 60,00
Maximum 93,33
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
66
Untuk memperjelas data di atas, digambarkan dalam histogram sebagai berikut:
Gambar 4.2. Histogram Poligon Variabel Data Post Test Hasil belajar Sejarah
Kebudayaan Islam pada kelas Eksperimen
Dari histogram dan polygon frekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa di kelas eksperimen yang akan
menggunakan metode Mind Mapping memiliki sebaran yang normal.
c. Data Pre Test Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Pada Kelas Kontrol
Pengukuran data hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam menggunakan
instrumen tes objektif bentuk pilihan ganda dengan 5 opsi jawaban (a, b, c, d, dan
e) sebanyak 30 butir soal. Masing-masing butir soal benar diberi skor 3,34 dan
yang salah diberi skor 0, sehingga rentang teoritik perolehan skor responden
adalah 0 sampai dengan 100. Nilai pre test hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam
pada kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
67
Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan program SPSS versi 22.
diperoleh deskripsi statistik tentang variabel tersebut yang diperlihatkan pada
tabel-tabel berikut. Responden kelompok eksperimen sebanyak 34 siswa,
berdasarkan data yang diperoleh maka dapat digambarkan bahwa data statistik
didapatkan skor empirik 56,67 sampai 83,33 , dimana 56,67 adalah skor terendah
dan 83,33 adalah skor tertinggi. Dari segi kecenderungan pemusatan (tendeny of
center) data didapatkan nilai mean (rata-rata hitung) 68,63, median 66,67 dan
modus: 60,00, 63,33, 66,67, 76,67. Dari kecenderungan penyebaran data
Tabel 4.5 Data Pre test Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas XI IPA 2 / Kelas Kontrol Dengan menggunakan Metode
Konvensional/Ceramah
1 Responden 1 66,67 19 Responden 19 66,67
2 Responden 2 73,33 20 Responden 20 76,67
3 Responden 3 56,67 21 Responden 21 60,00
4 Responden 4 66,67 22 Responden 22 63,33
5 Responden 5 60,00 23 Responden 23 66,67
6 Responden 6 73,33 24 Responden 24 80,00
7 Responden 7 60,00 25 Responden 25 83,33
8 Responden 8 63,33 26 Responden 26 63,33
9 Responden 9 76,67 27 Responden 27 80,00
10 Responden 10 56,67 28 Responden 28 73,33
11 Responden 11 60,00 29 Responden 29 76,67
12 Responden 12 63,33 30 Responden 30 70,00
13 Responden 13 60,00 31 Responden 31 76,67
14 Responden 14 63,33 32 Responden 32 70,00
15 Responden 15 76,67 33 Responden 33 73,33
16 Responden 16 56,67 34 Responden 34 66,67
17 Responden 17 70,00 JUMLAH 2333,33
18 Responden 18 83,33 RATA-RATA 68,63
68
didapatkan rentangan (range) 26,66 dan simpangan baku 7,92. Simpangan
bakunya tidak terlalu besar, yang berarti data relatif tidak menyebar.
Tabel 4.6 Nilai-nilai statistik variabel data pre test hasil belajar Sejarah
kebudayaan Islam Kelas XI IPA 2 / Kelas Kontrol Dengan menggunakan Metode
Konvensional / ceramah
Statistics
Pretest ceramah
N 34 34
0 0
Mean 68,63
Median 66,67
Mode 60,00
a
Std. Deviation 7,92
Variance 62,70
Range 26,66
Minimum 56,67
Maximum 83,33
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Untuk memperjelas data di atas, digambarkan dalam histogram sebagai berikut :
69
Gambar 4.3. Histogram Poligon Variabel Data Pre Test Hasil belajar Sejarah
Kebudayaan Islam pada kelas Kontrol
Dari histogram dan polygon frekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa di kelas kontrol yang akan menggunakan
metode konvensional / ceramah memiliki sebaran yang normal.
d. Data Post Test Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Pada Kelas Kontrol
Pengukuran data hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam menggunakan
instrumen tes objektif bentuk pilihan ganda dengan 5 opsi jawaban (a, b, c, d, dan
e) sebanyak 30 butir soal. Masing-masing butir soal benar diberi skor 3,34 dan
yang salah diberi skor 0, sehingga rentang teoritik perolehan skor responden
adalah 0 sampai dengan 100. Nilai Post test hasil belajar Sejarah Kebudayaan
Islam pada kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
70
Tabel 4.7 Data Post test Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas XI IPA 2 / Kelas Kontrol Dengan menggunakan Metode Konvensional/Ceramah
1 Responden 1 83,33 19 Responden 19 90,00
2 Responden 2 86,67 20 Responden 20 83,33
3 Responden 3 66,67 21 Responden 21 73,33
4 Responden 4 70,00 22 Responden 22 86,67
5 Responden 5 80,00 23 Responden 23 93,33
6 Responden 6 83,33 24 Responden 24 80,00
7 Responden 7 90,00 25 Responden 25 83,33
8 Responden 8 70,00 26 Responden 26 86,67
9 Responden 9 86,67 27 Responden 27 80,00
10 Responden 10 80,00 28 Responden 28 73,33
11 Responden 11 70,00 29 Responden 29 80,00
12 Responden 12 73,33 30 Responden 30 76,67
13 Responden 13 63,33 31 Responden 31 86,67
14 Responden 14 60,00 32 Responden 32 83,33
15 Responden 15 76,67 33 Responden 33 90,00
16 Responden 16 70,00 34 Responden 34 63,33
17 Responden 17 73,33 JUMLAH 2.670
18 Responden 18 76,67 RATA-RATA 78,53
Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan program SPSS versi 22.
diperoleh deskripsi statistik tentang variabel tersebut yang diperlihatkan pada
tabel-tabel berikut. Responden kelompok eksperimen sebanyak 34 siswa,
berdasarkan data yang diperoleh maka dapat digambarkan bahwa data statistik
didapatkan skor empirik 60,00 sampai 93,33 , dimana 60,00 adalah skor terendah
dan 93,33 adalah skor tertinggi. Dari segi kecenderungan pemusatan (tendeny of
center) data didapatkan nilai mean (rata-rata hitung) 78,53, median 80,00 dan
modus: 80,00, 83,33, 86,67. Dari kecenderungan penyebaran data didapatkan
71
rentangan (range) 33,33 dan simpangan baku 8,58. Simpangan bakunya tidak
terlalu besar, yang berarti data relatif tidak menyebar.
Tabel 4.8 Nilai-nilai statistik variabel data Post test hasil belajar Sejarah
kebudayaan Islam Kelas XI IPA 2 / Kelas Kontrol Dengan menggunakan Metode
Konvensional / ceramah
Statistics
Postest Ceramah
N 34 34
0 0
Mean 78,53
Median 80,00
Mode 80,00a
Std. Deviation 8,58
Variance 73,54
Range 33,33
Minimum 60,00
Maximum 93,33
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
72
Utuk memperjelas data di atas, digambarkan dalam histogram sebagai berikut:
Gambar 4.4. Histogram Poligon Variabel Data Post Test Hasil belajar Sejarah
Kebudayaan Islam pada kelas Kontrol
Dari histogram dan polygon frekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa di kelas kontrol yang akan menggunakan
metode konvensional / ceramah memiliki sebaran yang normal.
D. Analisis dan Pengujian Hipotesis
Sebelum diadakan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian
persyaratan analisis yang meliputi pengujian normalitas dan homogenitas.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas pada variabel terikat atau variable dependen dan diperlukan
terutama untuk menentukan apakah pendekatan analisis selanjutnya menggunakan
statistic parametrik atau non parametrik. Hipotesis statistik yang diajukan untuk
pengujian normalitas adalah sebagai berikut:
Ho : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
73
Kriteria uji : Ho diterima dan H1 ditolak jika Sig. > 0,05
Ho ditolak dan H1 diterima jika Sig. < 0,05.
Setelah dilakukan perhitunga menggunakan SPSS versi 20. uji
Kolmogorov-Smirnov, Pengujian normalitas terhadap data penelitian
menggunakan Uji Liliefors yang dilakukan secara komputerisasi melalui program
Microsoft Excel 2007 & program SPSS versi 22, yang perhitungan dan hasilnya
secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
Rangkuman hasil analisis uji Normalitas menggunakan uji Liliefors
dengan taraf signifikansi α = 0.05 untuk masing-masing kelompok data hasil
belajar Sejarah kebudayaan Islam P (Pre test kelas eksperimen, post test kelas
eksperimen, pre test kelas kontrol, dan post test kelas kontrol disajikan dalam
tabel berikut :
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data dengan 05,0
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pretest
Mind
map
Postest
Mind
map
Pretest
ceramah
Postest
Ceramah
N 34 34 34 34
Normal Parametersa,b
Mean 69,2153 80,6868 68,6276 78,5291
Std.
Deviation 8,56918 9,05473 7,91833 8,57535
Most Extreme
Differences
Absolute ,136 ,144 ,131 ,127
Positive ,136 ,087 ,131 ,081
Negative -,097 -,144 -,110 -,127
Test Statistic ,136 ,144 ,131 ,127
Asymp. Sig. (2-tailed) ,111c ,071
c ,151
c ,181
c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
74
Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh kelompok data berasal dari
populasi berdistribusi normal, hal ini terlihat pada tabel di atas bahwa nilai Sig.
atau p-value semua kelompok data : 0,111, 0,071, 0,151, dan 0,181 menunjukkan
lebih besar dari pada 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0
diterima sehingga sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Data
Selain uji normalitas, salah satu syarat yang diperlukan dalam menganalisis
data adalah uji homogenitas varian. Sedangkan tujuan uji homogenitas adalah
untuk mengetahui apakah varians populasi menurut kelompok yang dirancang,
bersifat homogen atau tidak.
Pengujian homogenitas data mengenai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
pada tiap-tiap kelompok perlakuan dilakukan dengan SPSS pada taraf signifikansi
α = 0,05. Hipotesis statistik yang diajukan dalam pengujian homogenitas adalah
sebagai berikut :
H0 : Variansi homogen
H1 : Variansi tidak homogen
Kriteria uji : Ho diterima dan H1 ditolak jika Sig. > 0,05
Ho ditolak dan H1 diterima jika Sig. < 0,05
Data yang diuji homogenitasnya dalam penelitian ini dikenakan pada
dua kelompok data. Kedua kelompok data itu adalah (a) kelompok data hasil
belajar pre test pada kelas Eksperiman dan kelas kontrol dan (b) kelompok
data hasil belajar post test kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Setelah dilakukan perhitungan pada kelompok data, hasil
perhitungannya dapat dilihat pada ringkasan tabel 4.10 dan tabel 4.11 di
bawah ini:
Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Varians Hasil Pretest dengan
SPSS Uji Levene. Test of Homogeneity of Variances
Hasil Belajar SKI
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,070 1 66 ,793
75
Terlihat pada tabel di atas menghasilkan Sig. 0,793 > 0,05. Dengan
demikian H0 diterima. Hal ini menunjukan pula bahwa keseluruhan kelompok
data yang diuji memiliki variansi yang homogen.
Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Varians Hasil Post test dengan
SPSS Uji Levene.
Test of Homogeneity of Variances
Hasil belajar SKI
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,105 1 66 ,746
Terlihat pada tabel di atas menghasilkan Sig. 0,746 > 0,05. Dengan
demikian H0 diterima. Hal ini menunjukan pula bahwa keseluruhan kelompok data
yang diuji memiliki variansi yang homogen. Dengan demikian persyaratan
normalitas dan homogenitas data telah terpenuhi dan selanjutnya dilakukan
analisis data dalam pengujian hipotesis penelitian.
3. Uji Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh
antara variabel independen terhadap variabel dependen, sehingga dari hubungan
yang diperoleh kita dapat menaksir suatu variabel apabila harga variabel lainnya
diketahui. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan
menggunakan SPSS versi 20. For windows, maka hasilnya secara lengkap
disajikan dalam tabel di bawah ini:
76
Tabel 4.12 Hasil Uji Coefficients
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 45,260 8,677 5,216 ,000
Post Test SKI ,297 ,108 ,320 2,743 ,008
a. Dependent Variable: Hasil Belajar SKI
Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi linier sederhana seperti
berikut:
Nilai konstanta a memiliki arti ketika variabel Metode pembelajaran Mind
Mapping (X) bernilai 0, maka hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa (Y)
tidak terpengaruh oleh Metode pembelajaran Mind Mapping. Dan jika dilihat dari
data di atas maka nilai rata-rata profitabilitas sebesar 45,260. Sedangkan koefisien
b memiliki arti bahwa jika variabel Metode pembelajaran Mind Mapping (X)
meningkat sebesar satu satuan, maka hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam
siswa (Y) akan tetap sebesar 0,297.
2. Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.13 Model Summary
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,320a ,102 ,089 7,82169
a. Predictors: (Constant), Hasil Post Test SKI
b. Dependent Variable: Hasil Pre Test SKI
Berdasarkan pada tabel 4.13 di atas Model summary menghasilkan nilai R²
(R square) sebesar 0,102. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 10,2 % variabel
Y = 45,260 + 0,297X
77
penerapan metode Mind Mapping berpengaruh positif terhadap hasil belajar
Sejarah Kebudayaan Islam siswa sedangkan sisanya 89,8 % berpengaruh dengan
faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Uji Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas dan hasilnya
menunjukkan bahwa sampel penelitian berasal dari populasi distribusi normal dan
varians sampel homogen, maka pengujian hipotesis dapat dilakukan.
Hipotesa penelitian ini adalah:
Ha : µ1 = µ2 (Metode Mind Mapping berpengaruh terhadap hasil
belajar Sejarah Kebudayaan Islam kelas XI di MAN 1
Tangerang Selatan)
Ho : µ1 ≠µ2 (Metode Mind Mapping tidak berpengaruh terhadap hasil
belajar Sejarah kebudayaan Islam kelas XI di MAN 1
Tangerang Selatan).
Setelah dilakukan uji-t dengan taraf α = 0,05 kemudian membentuk
interprestasi terhadap (t0) dengan ketentuan:
t0 ≥ α, berarti Ha diterima dan H0 ditolak
t0 ≤ α, berarti Ha ditolak dan H0 diterima
Jika diperhatikan hasil tabel 4.12 Tabel coefficients di atas dengan
menggunakan perhitungan dari SPSS versi 20. For windows, maka didapat
nilai thitung untuk variabel Metode Mind Mapping (X) nilai sebesar 2,743.
Sedangkan nilai ttabel untuk N = 68 sebesar 1,995. Jadi nilai thitung = 2,743 >
ttabel = 1,995 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil analisis antara variabel
Metode Mind Mapping (X) terhadap Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
(Y) bernilai positif, jadi tingkat pengaruhnya kuat, hal ini berarti bahwa
semakin baik penerapan Mind Mapping (X) yang digunakan semakin
berpengaruh positif terhadap variabel Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
(Y). Dan kesimpulan dari penelitian ini adalah Metode Mind Mapping
berpengaruh terhadap hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam kelas XI di
MAN 1 Tangerang Selatan.
78
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan sebelumnya diperoleh
bahwa Ho ditolak. Dengan demikian, Hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan
hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa yang diajar dengan menggunakan
metode pembelajaran Mind Mapping lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan
menggunakan metode pembelajaran pembelajaran konvensional / ceramah hal ini
dibuktikan dengan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode
pembelajaran Mind Mapping sebesar 80,69 lebih tinggi dibanding dengan rata-
rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional/ceramah sebesar 78,53.
Artinya, sebelum diterapkan metode pembelajaran aktif Mind Mapping
kegiatan belajar mengajar masih terfokus oleh guru dalam menjelaskan dan pada
kesimpulan akhir. Siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Akan
tetapi setelah diterapkan metode Mind Mapping untuk kelas eksperimen proses
pembelajaran lebih aktif dan kreatif dibanding kelas kontrol yang menggunakan
metode pembelajaran konvensional/ceramah. Hal ini terbukti dengan beberapa
faktor, diantaranya siswa lebih semangat dengan adanya metode Mind Mapping
ini tumbuhnya semangat belajar dan perhatian yang lebih serius, serta mengurangi
rasa kejenuhan.
Sebagaimana hasil yang telah dijelaskan di atas, dijelaskan bahwa Ha
diterima sehingga terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar
Sejarah Kebudayaan Islam siswa dengan menggunakan metode Mind Mapping
dengan menggunakan metode konvensional/ceramah pada babPerkembangan
Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Bani Umayyah.
Peneliti melakukan beberapa tahapan dalam penelitian untuk menguji
hipotesis yang telah ditentukan. Peneliti bertindak sebagai guru dalam
pembelajaran di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. Pada kelas
eksperimen peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan
metode pembelajaran mind mapping. Langkah awal yang perlu dijalankan adalah
dengan memberi pertanyaan kepada siswa tentang materi yang dipelajari untuk
79
mendapatkan informasi pengetahuan awal mereka, setelah itu merumuskan tujuan
pembelajaran.
Langkah kedua adalah guru membangun pengetahuan awal siswa melalui
pemberian materi secara ringkas sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran serta menciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya
interaksi antara murid dengan guru, murid dengan murid, maupun murid dengan
lingkungan dan sumber belajar melalui kegiatan tanya jawab.
Langkah ketiga guru membentuk siswa ke dalam kelompok dan
menyampaikan penjelasan tentang langkah-langkah pembuatan mind mapping
agar siswa dapat memahami dengan mudah ketika proses dengan pembelajaran
menggunakan metode mind mapping.
Peneliti memfasilitasi siswa pada setiap kelompok untuk mendiskusikan
hasil pembuatan mind mapping dan membuat kesimpulan. Setelah itu
mempersilahkan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
dan memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk menyanggah atau
menambah pendapat dari kelompok yang presentasi.
Langkah terakhir adalah guru bersama siswa melakukan tanya jawab,
menyimpulkan materi, dan memberikan informasi untuk bereksplorasi. Kemudian
melakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan proses dan penyajian hasil
belajar mereka.
Adapun proses pembelajaran pada kelas kontrol, siswa diberi perlakuan
dengan menggunakan metode konvensional / ceramah untuk pembanding yang
setara dengan metode mind mapping supaya dapat dijadikan tolak ukur yang
sesuai.
Setelah kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, maka berdasarkan
analisis data yang diperoleh dapat diketahui bahwa terdapat perubahan hasil
belajar siswa antara pretest dan postest baik pada kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol.
Selanjutnya pada uji hipotesis diperoleh thitung = 2,743 > ttabel = 1,995 pada
taraf signifikan 5% sehingga Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh metode
mind mapping terhadap hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) siswa.
80
Dengan demikian hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa mengalami
peningkatan dengan menggunakan metode pembelajaran mind mapping.
Dan jika dilihat dari koefisien determinasinya, maka berdasarkan nilai R2 (R
square) sebesar 0,102. Hal ini menunjukan bahwa 10,2% variabel metode Mind
Mapping berpengaruh positif terhadap hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam
sedang sisanya 89,8% berpengaruh dengan faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
Hasil belajar tersebut tentu tidak terlepas dari pengaruh penggunan metode
pembelajaran mind mapping yang memudahkan siswa untuk mengingat
materimateri yang diberikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Maurizal Alamsyah
mengenai tujuan membuat mind mapping yaitu;” untuk mengingat segala sesuatu
yang dipikirkan dalam pikiran yang berangkat dari gagasan sentral. Karena
pikiran akan mengeluarkan gagasan lebih cepat dari yang akan ditulis”.84
Penerapan metode pembelajaran mind mapping telah memberikan
kemudahan dalam memahami materi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena pembelajaran dengan
metode mind map merupakan alat pikir organisasional yang menggunakan cara
kreatif bagi tiap siswa untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari,
menjadikannya peta rute yang hebat bagi ingatan, serta memungkinkan kita
menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak
dilibatkan sejak awal.
Berdasarkan data yang telah diolah, dianalisis, dan diintepretasikan maka
dapat disimpulkan bahwa Ada pengaruh yang signifikan pada hasil belajar Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) dengan menerapkan metode mind mapping.
84
Maurizal Alamsyah, Kiat jitu Meningkatkan Prestasi dengan Mind Mapping,
(Yogyakarta: Mitra Pelajar, 2009), h. 104.
81
F. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari penelitian belum sempurna dikarenakan penelitian ini
mempunyai keterbatasan diantaranya :
1. Instrumen pengumpul data belum dapat mengungkap seluruh aspek yang
diteliti, meskipun sebelumnya telah dievaluasi dan diuji cobakan.
2. Kondisi siswa sempat merasa bingung dengan proses pembelajaran
menggunakan metode mind map, karena siswa belum terbiasa dengan
pembelajaran seperti itu.
3. Keterbatasan peneliti dalam memberikan perlakuan penelitian belum dapat
menerapkan metode maupun dalam membuat alat tulis.
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Metode Mind Mapping
terhadap hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam kelas XI di MAN 1 Tangerang
Selatan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian tentang pengaruh penerapan metode
mind mapping terhadap hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa
kelas XI di MAN 1 Tangerang Selatan dengan menggunakan uji-t, diperoleh
harga thitung = 2,743, untuk taraf signifikan = 0,05 dan derajat kebebasan db
= 68, diperoleh nilai ttabel 1,995. Sehingga thitung berada di luar daerah
penerimaan Ho atau dengan kata lain Ho tolak. Selain itu pula, setelah
melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang telah
ditentukan pada kelompok eksperimen maupun kontrol diperoleh temuan
bahwa nilai rata-rata hasil post test kelompok eksperimen (80,69) lebih tinggi
dari nilai rata-rata pada kelompok kontrol (78,53).
2. Dan jika dilihat dari koefisien determinasinya, maka berdasarkan nilai R2 (R
square) sebesar 0,102. Hal ini menunjukan bahwa 10,2% variabel metode
Mind Mapping berpengaruh positif terhadap hasil belajar Sejarah
Kebudayaan Islam sedang sisanya 89,8% berpengaruh dengan faktor-faktor
lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan ini menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan dari penggunaan metode pembelajaran Mind
Mapping terhadap peningkatan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam.
Dengan demikian temuan ini mengindikasikan bahwa untuk mendapat hasil
belajar yang baik, maka salah satu langkah yang bisa digunakan guru adalah
dengan melakukan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Mind
83
Mapping. Sehingga peserta didik akan lebih memahami materi dan akan lebih
mudah dalam menyerap serta memproses pengetahuan secara efektif.
B. Implikasi
Penelitian ini telah menunjukkan bahwa pembelajaran aktif dengan
menggunakan metode mind mapping berpengaruh dalam meningkatkan hasil
pembelajaran siswa MAN 1 Tangerang Selatan khususnya pada mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam. Dengan demikian penggunakan metode pembelajaran
yang relevan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa menjadi salah
satu komponen utama untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Secara keseluruhan metode Mind Mapping memberikan pengaruh lebih
besar dari pada pembelajaran model konvensional/ceramah. Oleh karena
pentingnya metode Mind Mapping sangat menentukan kualitas hasil belajar,
maka diharapkan dalam pelaksanaan pendidikan metode Mind Mapping dapat
dijadikan rujukan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah selain mata
pelajaran Sejarah kebudayaan Islam.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian yang telah dikemukakan,
maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Adanya kerjasama dalam hal perizinan pembelajaran Mind Mapping,
adanya buku sumber untuk menunjang proses pembelajaran, adanya fasilitas
untuk dokumentasi, dan disediakan fasilitas LCD untuk mempermudah siswa
dalam mempresentasikan hasil observasi.
2. Bagi Guru
Guru harus lebih bisa mengkondisikan kelas, informasi tentang
pembelajaran Mind Mapping harus lebih jelas dan guru harus lebih
84
memperhatikan kondisi kelas. Guru harus mampu menggunakan model-model
pembelajaran sebaiknya mempertimbangkan aspek-aspek internal yang dimiliki
oleh siswa seperti disiplin belajar siswa yang berbeda-beda, sehingga para guru
dapat menyesuaikan model pembelajaran yang akan diterapkan sesuai dengan
materi dan kondisi siswa.
3. Bagi Siswa
Siswa harus lebih mengerti etika dan disiplin dalam pembelajaran di Mind
Mapping, ketika melakukan tugas kelompok tidak saling mengandalkan satu sama
lain dan adanya dokumentasi ketika proses pembelajaran di Mind Mapping.
4. Bagi Peneliti Lain
Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode Mind
Mapping tetapi dalam indikator yang berbeda. Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut tentang model pembelajaran, serta analisis terhadap faktor-faktor psikologis
lainnya yang diperkirakan sangat besar pengaruhnya pada hasil belajar Sejarah
Kebudayaan Islam siswa untuk materi atau pokok bahasan serta tingkat
pendidikan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsuddin, Makmun. Psikologi Pendidikan, Bandung : PT Rosda Karya
Remaja, 2003
Alan, Januszesky. Educational Technology: The Development of Concept.
Englewood, Colorado: Libraries Unlimited, Inc. 2001.
Amri, Sofan. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam kurikulum 2013,
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2013.
Arif, Muhamad. Pengantar Kajian Sejarah. Bandung: Yrama Widya, 2011.
Aris, Shoimin. 68 Model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 201.
Yogyakarta: Ar ruzz media, 2014.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta, 2013
Asep, Jihad dan Haris, Abd. Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi
Pressindo, 2009.
Buzan, Tony. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012.
Daryanto. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2012.
Gagne, Robert M. Kondisi Belajar dan Teori Pembelajaran, (terjemah Munandir).
Jakarta: PAU Dirjen Dikti Depdikbud, 1989
Hamzah, Uno dan Nurdin, Muhammad. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM,
Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Bumi Aksara, 2007.
Hanafi. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009.
Harjanto. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta, 2008.
Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Umum dan Agama Islam), Jakarta:
Rajawali Pers, Ed.Revisi-10, 2012.
Huda, Miftahul. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2014.
Kuncoro, Mudrajad. Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan
Ekonomi, Yogyakarta:UPP STIM YKPN, 2011
Kurniasih, Imas. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, Jakarta: Kata
Pena, 2016.
Maurizal, Alamsyah. Kiat jitu Meningkatkan Prestasi dengan Mind Mapping,
Yogyakarta: Mitra Pelajar, 2009.
Mulyasa. Menjadi Guru Profesional, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006.
Pribadi, Benny. Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Dian Rakyat,2009.
86
Ridwan, Abdullah Sani. Inovasi Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014.
Russel. Modular Instruction, Minneapolis: Burges publishing CO, 1974.
Slameto. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta,
2013.
Sobry, Sutikno. Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Prospect, 2009
Soedjiarto. Landasan dan arah pendidikan nasional kita, Jakarta: Penerbit Buku
Kompas, 2008.
Sudaryono. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan, Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2003.
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D), Bandung: Alfabeta, 2016.
Surya, H.M. Kapita Selekta Kependidikan SD, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.
Sutanto, Windura. Mind Map Langkah demi Langkah, Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, Cet. 5, 2016.
Tamburka, Rustam. Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah
Filsafat dan Iptek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Thoha, Chabib dkk. Metodelogi Pengajaran Agama. Semarang: Pustaka Pelajar,
1999.
Trianto Ibnu Badar al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,
Progresif, dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013. Surabaya: Kencana, 2014.
Vembrianto. Pengantar Pengajaran Modul, Yogyakarta: Pendidikan Paramita,
1981.
Lampiran - Lampiran
87
Lampiran 1
Mind Mapping (RPP Kelas Eksperimen)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Materi Ajar : Perkembangan Peradaban Islam dan Peninggalan-
peninggalan Dinasti Bani Umayyah
Kelas / Program : XI (sebelas) IPA – IPS
Semester : Ganjil
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit (3 X Pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesiϐik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
88
B. KOMPETENSI DASAR
3.6 Mengidentifikasi peninggalan-peninggalan peradaban/kebudayaan Islam masa
pemerintahan Bani Umayyah
3.8 Mendeskripsikan proses kodifikasi hadis pada masa pemerintahan khalifah
Umar
bin Abdul Azis
3.10 Mengidentifikasi proses perkembangan peradaban ilmu pengetahuan
Islam
masa Bani Umayyah di Damaskus
C. INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Menjelaskan peninggalan-peninggalan dinasti Bani Umayyah
2. Menjelaskan proses pengumpulan dan penyeleksian hadis masa Bani
Umayyah
3. Menggambarkan proses perkembangan ilmu masa Bani Umayyah
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan, maka siswa diharapkan dapat menjelaskan
perkembangan peradaban Islam pada masa Dinasti Bani Umayyah, dan
mampu menjabarkan apa saja peninggalan-peninggalan Islam Dinasti Bani
Umayyah.
E. MATERI POKOK
A. Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Bani Umayyah
d. Proses Kodiϐikasi Hadis Masa Khalifah Umar bin Abdul Azis
e. Proses Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Bani Umayyah I
f. Peradaban yang Tumbuh pada Masa Bani Umayyah I
4) Ilmu Pengetahuan;
g) Ilmu Tafsir
89
h) Ilmu Hadis
i) Ilmu Qiraat
j) Ilmu Nahu
k) Tarikh dan Geograf
l) Seni Bahasa
5) Membentuk dan Menyempurnkan departeman Pemerintahan
f) An Nidhamul Idari
g) An Nidhamul Mali
h) An Nidhamul Harbi
i) An Nidhamul Qadhai
j) An Nadhar ϐil Madhalim
6) Pusat - pusat Peradaban Bani Umayyah I
j) Kufah
k) Basrah
l) Syiria
m) Andalusia
n) Kordoba
o) Granada
p) Mesir
q) Kairawan
r) Damaskus
B. Peninggalan-peninggalan Islam pada masa Dinasti Bani Umayyah
Pada masa pemerintahan dinasti umayyah terjadi banyak kemajuan,
perkembangan, dan perluasan daerah. Dinasti Umayyah telah mampu membentuk
peradaban yang kontemporer dimasanya , baik dalam tatanan sosial, politik,
ekonomi, dan teknologi. Berikut prestasi bagi peradaban Islam dimasa kekuasaan
bani umayyah didalam pembangunan berbagai bidang antara lain masa
kepemimpinan Muawiyah telah mendirikan dinas pos dan tempat-tempat dengan
menyediakan kuda yang lengkap dengan peralatannya di sepanjang perjalanan.
90
Pada masa al-Walid I, prestasi yang lebih besar dicapai adalah di front
Afrika utara dan sekitarnya. Selain keberhasilan tersebut bani umayyah juga
banyak berjasa dalam pembangunan berbagai bidang , baik politik atau tata
pemerintahan maupun social kebudayaan. Dalam bidang politik, Bani Umayyah
menyusun tata pemerintahan yang sama sekali baru. Kemudian dalam bidang
sosial, Bani Umayyah mulai membuka hubungan dengan bangsa-bangsa lain
seperti Persia, Mesir, Eropa dan sebagainya, yang kemudian melahirkan asimilasi
dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan. Dalam bidang seni, yang berkembang
adalah arsitektur (bangunan). Salah satu pencapaiannya, yaitu dibangunnya kubah
as-Sakhra di Yerusalem yang hingga kini masih ada dan menjadi bukti keemasan
zaman Islam. Dalam bidang seni yang lain yaitu seni sastra yang menelurkan
sastrawan-sastrawan terkemuka seperti al-Ahtal, Farazdaq, Jurair dan lain-lain.
Kemajuan yang lain adalah dalam hal peradaban yang terbagi menjadi
pengembangan bahasa dan pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam bidang ini,
bani umayyah telah menemukan jauh lebih luas dalam kancah pengembangan
bahasa dan ilmu pengetahuan dengan bahasa arab sebagai pengantarnya.
F. METODE PEMBELAJARAN
Model : Learning Strategis
Netode : Mind Mapping
Media : Karton, Spidol Warna
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Awal (10 Menit)
1. Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟a bersama dengan
penuh khidmat
2. Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuiakan dengan kegiatan pembelajaran
3. Menanyakan kebiasaan siswa dalam membaca Al-Qur‟an di rumah
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa
5. Membagi siswa dalam beberapa kelompok
91
6. Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa gambar,
tulisan di papan tulis/whiteboard atau tulisan ayat, dan potongan
kartu/kertas karton. Jika memungkinkan melalui tayangan slide (media
LCD projector)
b. Kegiatan Inti (65 Menit)
1. Mengamati
a) Membaca salah satu ayat dan hadis yang berkaitan dengan
kepemimpinan
b) Mengamati gambar yang terkait denganperilaku seseorang sebagai
pemimpin
c) Mendengar,uraian guru tentang perkembangan peradaban Islam dan
peninggalan-peninggalan Islam pada masa Dinasti Bani Umayyah.
2. Menanya
a) Menanyakan beberapa pertanyaan terkait tentang peradaban Islam
dan peninggalan Islam Bani Umayyah
b) Memberi tanggapan atas pertanyaan yang diajukan guru atau teman
sejawat
c) Mengungkapkan pendapat atau komentar atas penjelasan guru
tentang peradaban islam dan peninggalan-peninggalan Islam Dinasti
bani Umayyah.
3. Mengeksplorasi
a) Menentukan sumber informasi berkaitan tentang perkembangan
peradaban Islam dan peninggalan-peninggalan Islam pada masa
Dinasti bani Umayyah.
b) Mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk media cetak dan
elektronik tentang perkembangan peradaban Islam dan peninggalan-
peninggalan Islam pada masa Dinasti bani Umayyah.
92
4. Mengasosiasikan
a) Mencari hubungan antara perkembangan peradaban Islam dan
peninggalan-peninggalan Bani Umayyah dengan aspek sosial budaya
dalam kehidupan masyarakat.
b) Menganalisis hasil temuannya berkaitan dengan tentang
perkembangan peradaban Islam dan peninggalan-peninggalan Islam
Bani Umayyah dengan menggunakan metode mind mapping.
5. Mengkomunikasikan
a) Mempresentasikan kesimpulan berdasarkan hasil temuan atau
wawancara di lapangan
b) Menyampaikan hasil belajar atau hasil temuan tentang
perkembangan peradaban Islam dan peninggalan-peninggalan Islam
Bani Umayyah.
c. Kegiatan Penutup (15 Menit)
1. Melaksanakan penilaian dengan memeriksa bacaan dan tulisan siswa
2. Guru mengajak siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah dilaksanakan dengan memberikan tanggapan terhadap kegiatan
yang telah dilaksanakan
3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara
individu
4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5. Mengakhiri pembelajaran dengan membaca hamdalah dan mengucap
salam
Tangerang Selatan, 16 November
2017
93
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Jaeni, MJ, S.PdI Rizki Sanjaya
NIP. 197410072006041005 NIM. 1113011000110
Mengetahui
Kepala MAN 1 Kota Tangerang Selatan
Drs. H. Ridwan Fahmi Lubis
NIP. 196607072000031001
94
Lampiran 2
Konvensional (RPP Kelas Kontrol)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : SejarahKebudayaan Islam
Materi Ajar : Perkembangan Peradaban Islam dan Peninggalan-
peninggalan Dinasti Bani Umayyah
Kelas / Program : XI (sebelas) IPA – IPS
Semester : Ganjil
AlokasiWaktu : 6 x 45 Menit (3 X Pertemuan)
H. KOMPETENSI INTI
5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsive dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
7. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
95
8. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
I. KOMPETENSI DASAR
3.1 Mendeskripsikan proses kodifikasi hadist pada masa Bani Umayyah
3.2 Mengidentifikasi peninggalan-peninggalan peradaban/kebudayaan Islam masa
pemerintahan Bani Umayyah
3.3 Mengidentifikasi proses perkembangan peradaban ilmu pengetahuan Islam
Masa Bani Umayyah di Damaskus
J. INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Menjelaskan proses pengumpulan dan penyeleksian hadis pada masa Bani
Umayyah
2. Menjelaskan peninggalan-peninggalan dinasti Bani Umayyah
3. Menggambarkan proses perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani
Umayyah
K. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan, maka siswa diharapkan dapat menjelaskan
perkembangan peradaban Islam pada masa Dinasti Bani Umayyah, dan
mampu menjabarkan apa saja peninggalan-peninggalan Dinasti Bani
Umayyah.
L. MATERI POKOK
a. Perkembangan peradaban Islam pada masa Dinasti Bani Umayyah
b. Peninggalan-peninggalan pada masa Dinasti Bani Umayyah
M. METODE PEMBELAJARAN
Model : -
96
Metode : Ceramah
Media : -
N. PROSES PEMBELAJARAN
d. Kegiatan Awal (10 Menit)
7. Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟a bersama dengan
penuh khidmat
8. Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuiakan dengan kegiatan pembelajaran
9. Menanyakan kebiasaan siswa dalam membaca Al-Qur‟an di rumah
10. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa
11. Membagi siswa dalam beberapa kelompok
12. Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa gambar,
tulisan di papan tulis/whiteboard atau tulisan ayat, dan potongan
kartu/kertas karton. Jika memungkinkan melalui tayangan slide (media
LCD projector)
e. Kegiatan Inti (65 Menit)
6. Mengamati
d) Membaca salah satu ayat dan hadis yang berkaitan dengan
kepemimpinan
e) Mengamati gambar yang terkait denganperilaku seseorang sebagai
pemimpin
f) Mendengar,uraian guru tentang perkembangan peradaban Islam dan
peninggalan-peninggalan pada masa Dinasti Bani Umayyah.
7. Menanya
d) Menanyakan beberapa pertanyaan terkait tentang peradaban Islam
dan peninggalan Bani Umayyah
e) Memberi tanggapan atas pertanyaan yang diajukan guru atau teman
sejawat
97
f) Mengungkapkan pendapat atau komentar atas penjelasan guru
tentang peradaban islam dan peninggalan-peninggalan Dinasti bani
Umayyah.
8. Mengeksplorasi
c) Menentukan sumber informasi berkaitan tentang perkembangan
peradaban Islam dan peninggalan-peninggalan pada masa Dinasti
bani Umayyah.
d) Mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk media cetak dan
elektronik tentang perkembangan peradaban Islam dan peninggalan-
peninggalan pada masa Dinasti bani Umayyah.
9. Mengasosiasikan
c) Mencari hubungan antara perkembangan peradaban Islam dan
peninggalan-peninggalan Bani Umayyah dengan aspek sosial budaya
dalam kehidupan masyarakat.
d) Menganalisis hasil temuannya berkaitan dengan tentang
perkembangan peradaban Islam dan peninggalan-peninggalan Bani
Umayyah dengan menggunakan.
10. Mengkomunikasikan
c) Mempresentasikan kesimpulan berdasarkan hasil temuan atau
wawancara di lapangan
d) Menyampaikan hasil belajar atau hasil temuan tentang
perkembangan peradaban Islam dan peninggalan-peninggalan Bani
Umayyah.
f. Kegiatan Penutup (15 Menit)
6. Melaksanakan penilaian dengan memeriksa bacaan dan tulisan siswa
98
7. Guru mengajak siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah dilaksanakan dengan memberikan tanggapan terhadap kegiatan
yang telah dilaksanakan
8. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara
individu
9. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
10. Mengakhiri pembelajaran dengan membaca hamdalah dan mengucap
salam
Tangerang Selatan, 16 November
2017
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Jaeni, MJ, S.PdI RizkiSanjaya
NIP. 197410072006041005 NIM. 1113011000110
Mengetahui
Kepala MAN 1 Kota Tangerang Selatan
Drs. H. Ridwan Fahmi Lubis
NIP. 196607072000031001
99
Lampiran 3
UJI COBA TES
Materi Kodifikasi Hadis, Perkembangan Ilmu Pengatahuan, dan Peradaban yang
Berkembang pada masa Dinasti Bani Umayyah
Nama :
Kelas :
1. Khalifah yang memulai mengkodifikasikan hadis pada masa Dinasti Bani
Umayyah Adalah ….
A. Muawiyah bin Abu Sufyan
B. Umar Bin Abdul Aziz
C. Abdul Malik bin Marwan
D. Hisyam bin Abdul Malik
E. Yazid bin Muawiyah
2. Berikut yang diperintah untuk membukukan hadis pada masa Dinasti Bani
Umayyah adalah ….
A. Muhammad bin Muslim B. Sulaiman bin Umar
C. Hasan al-Basri
D. Ibnu Syihab az Zuhri
E. Umar bin Abi Rabi‟ah
3. Latar belakang munculnya usaha kodifikasi hadis adalah ….
A. Banyak munculnya hadis Palsu yang dibuat oleh kaum kafir
B. banyaknya hadis-hadis yang belum terkumpul
C. Kekhawatiran akan hilangnya hadis-hadis Nabi D. Adanya kaum kafir yang menyembunyikan hadis Nabi
E. Semua jawaban benar
4. Ulama yang mempunyai ide cemerlang dalam mengumpulkan hadis-hadis
berhubungan dengan masalah talak pada masa Dinasti Umayyah yang
dimasukkan kedalam kitab adalah ….
A. Imam Syafi’i B. Imam Malik
C. Imam Hambali
D. Imam Hanafi
E. Imam Bukhari
5. Seorang Ulama ahli dalam ilmu hadis pada abad pertengahan yang wafat
tahun 676 H dan mengarang kitab hadis Riyadus shalihin bernama ….
A. Jalaludin al-Mahali
B. Ibnu Kasir
C. Imam Nawawi
D. Abu al-Fida
E. Nasiruddin at-tusi
100
6. Diantara fungsi hadis yang paling penting adalah ….
A. Menafsirkan kehidupan
B. Menafsirkan hadis
C. Menafsirkan al-Qur’an
D. Menafsirkan Tuhan
E. Semua jawaban benar
7. Salah satu kitab atau kamus hadis yang terbentuk pada masa pengkodifikasian
hadis yang berfungsi untuk mentakhrij sebuah hadis adalah ….
A. Al-Mu’jam al-Mufahrash
B. Durratun Nasihin
C. Hadis Nabawi
D. Matan Arba‟in
E. „Ulumul Hadis
8. Ulama-ulama hadis yang ikut mengambil bagian dalam proses kodiϐikasi
hadis adalah ....
A. Imam Turmizi
B. Imam Bukhari
C. Imam Muslim
D. Imam Zarqutni
E. Semua jawaban benar
9. Kitab hadis dari kutub sittah yang disepakati sebagai standar yang paling
baik adalah .…
A. Shahih Bukhari
B. Shahih Muslim
C. Sunan Abu Daud
D. Sunan Turmizi
E. Sunan Nasai
10. Umar bin Abdul Aziz telah memiliki jasa yang sangat besar bagi umat Islam,
yaitu membukukan hadis Nabi SAW. melihat hal ini maka saya akan ….
A. Membaca hadis dengan tekun dan mengamalkan isi Kandungannya
B. Berusaha juga untuk mengumpulkan hadis
C. Akan berusaha agar punya peninggalan yang berguna
D. Masa bodoh karena saya tidak mampu
E. Berusaha mengumulkan hadis tapi semampunya saja
11. Ilmu yang pertama kali dikembangkan oleh Bani Umayyah 1 bahkan dari
masa nabi dan khulafaurrasyidin adalah ....
A. Tarekh
B. Qiraat
C. Nahwu
D. Hadis
E. Tafsir
12. Ilmu qiraat yang berkembang pada saat turunnya wahyu sampai Bani
Umayyah I ….
A. Qiraat Bayati
B. Qiraat Hijaz
C. Qiraat saba’
101
D. Qiraat Rasta
E. Saba ajmi
13. Menurut beberapa ahli bahasa mengatakan bahwa, bapaknya ilmu
nahwu adalah….
A. Abu Aswad
B. Abu Aswad ad Dualy
C. Ali bin Abi Thalib
D. Umar bin khatab
E. Umar bin Abdul Azis
14. Abu Aswad ad Dualy sebagai ilmuan yang pertama kali menyusun ilmu
nahwu, oleh Ahli sejarah disebutkan bahwa belajar dari shahabat nabi,
yaitu…..
A. Umar bin Khatab
B. Umar bin Abdul Azis
C. Abdullah bin Umar
D. Abdullah bin Zubair
E. Ali bin Abi Thalib
15. Salah satu pelopor Qiro‟atu Sab‟ah adalah ….
A. Al-Qamah bin Qays
B. Abu Musa Al-Asy‟ari
C. Anas Bin Malik
D. Abdullah bin Katsir
E. Abdullah bin Umar
16. Ilmu yang disebut dengan ilmu tata bahasa adalah ….
A. Hadis
B. Tafsir
C. Fiqih
D. Qiraat
E. Balagah
17. Ulama yang pertama kali membukukan hadis pada masa Dinasti bani
umayyah Adalah ….
A. Abu Aswad Ad-Du‟aly
B. Abu Najam ar-Rajih
C. Al-A‟sya Rabi‟ah
D. Ibnu Syihab Az-Zuhry
E. Miskin ad-Daramy
18. Ahli tafsir pada masa pemerintahan Bani Umayyah adalah ….
A. Ibnu Abbas
B. Al-Akhtal
C. Jarir
D. Al-Farazdaq
E. Nu‟man bin Basyir al-Ansari
19. Salah satu julukan yang diberikan kepada Ibnu Abbas sebagai pelopor ahli
tafsir pertama adalah ….
A. Tarjum al-Qur’an
B. Al-Amin
102
C. As-Shiddiq
D. Tarjum Hadis
E. Tarjum Injilijiyyah
20. Salah satu ilmu pengetahuan agama yang berkembang pada masa dinasti bani
umayyah adalah fiqih, bagaimana perkembangan ilmu fiqih di masa
pemerintahan Dinasti Bani umayyah yang berawal dari ….
A. Banyak para sahabat Nabi SAW. yang berpencar ke berbagai
daerah
B. Banyak para sahabat Nabi SAW. yang hanya mengamalkannya dendiri
C. Banyak para sahabat Nabi SAW. yang pelit akan ilmunya
D. Banyak para sahabat Nabi SAW. yang terlibat dalam memahami fiqih
E. Banyak Para Sahabat Nabi SAW. yang membukukan ilmu fiqih
21. yang disebut ilmu fiqih adalah ilmu ….
A. Ilmu yang menjelaskan tata cara ibadah menurut syari’at Islam
B. Ilmu yang menjelaskan tata cara membaca al-Qur‟an
C. Ilmu yang menjelaskan tata cara mandi wajib
D. Ilmu yang menjelaskan tata cara berpuasa
E. Ilmu yang menjelaskan tata cara bersedekah
22. Sistem yang dianut dalam pemerintahan Bani Umayyah I Damaskus adalah
….
A. Monarchi B. Demokrasi
C. Sosialis
D. Sosialis Demokrasi
E. Liberal
23. Pola pengembangan budaya dari Bani Umayyah I yang sangat terkenal
adalah berciri ….
A. Islam
B. Arab C. Persia
D. Jazirah
E. Turki
24. Politik yang dianut oleh bani umayyah dalam memperluas wilayah kekuasaan
adalah politik ….
A. Etis
B. Adu Domba
C. Kerja Sama
D. Ekspansionis
E. Monarki
25. Sekolah yang dipindahkan dari Iskandariah ke turki adalah ….
A. Sekolah agama
B. Sekolah umum
C. Sekolah kedokteran
D. Sekolah Teknologi
E. Sekolah Bahasa
103
26. Dalam pengambangan bahasa dan ilmu pengetahuan Bani Umayah
menggunakan bahasa …. Sebagai pengantar untuk memperluas bidang bahasa
dan pengetahuan.
A. Arab
B. Turki
C. Irak
D. Mesir
E. Indonesia
27. Salah satu peninggalan Bani Umayyah adalah seni suara dan bahasa, salah
satunya adalah ….
A. Qira‟atul Qur‟an
B. Musik
C. Qasidah
D. Lagu-lagu yang bertemakan kelembutan dan kasih saying
E. Semuanya Benar
28. Yang di bangun oleh Walid bin Abdul Malik pada masa kekuasaannya adalah
….
A. Masjid Istiqlal
B. Panti-panti untuk orang cacat
C. Restoran halal
D. Tajmahal
E. Masjidil Harom
29. Salah satu masjid peninggalan Dinasti Bani Umayyah yang masih bias kita
lihat hingga saat ini adalah masjid ….
A. Al-Aqsa
B. Harom
C. Nabawi
D. Istiqlal
E. Semuanya benar
30. Salah satu buku peninggalan Dinasti Bani Umayyah yang termashur hingga
saat ini yang berisikan tentang kaidah bahasa Arab adalah ….
A. Nahwu
B. Shorof
C. Balagah
D. Tafsir
E. Al-Kitab
104
Lampiran 4
Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar Sejarah Kenudayaan Islam
(*) Valid
Variabel Dimensi Pokok Indikator Jumlah Bahasan C1 C2 C3
Hasil
Belajar
Sejarah
kebudayaan
Islam
Perkemba
ngan
Peradaban
Islam Pada
Masa
Dinasti
Umayyah
Proses Kodifikasi
Hadist Pada Masa
Dinasti Umayyah
1,2,3,
4
5,6,7 8,9,
10
10
Proses
Perkembangan
Ilmu Pengetahuan
Pada Masa
Dinasti Umayyah
11,
12
13,
14
15,16
17,18
19,
20,
21
10
Peradaban yang
berkembang Pada
Masa Dinasti
Umayyah
22
23,
24
25
26,27
28,
29,
30
10
Jumlah 30
105
Lampiran 4a Validasi Soal Uji Coba
Res-
ponden Nomor Butir Nomor Butir Nomor Butir
ponden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 301 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 19
2 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 18
3 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9
4 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 24
5 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25
6 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 19
7 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 12
8 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 12
9 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 15
10 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24
11 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 15
12 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 25
13 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 17
14 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
15 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 12
16 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 19
17 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 13
18 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 9
19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 24
20 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 15
21 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 13
22 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 13
23 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18
24 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25
25 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 18
26 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
27 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 15
28 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 6
29 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14
30 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 7
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27
32 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12
33 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 6
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 28
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 29
37 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9
38 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 9
39 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10
40 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 9
Jumlah 13 24 23 27 23 20 16 24 26 20 24 14 24 13 13 23 22 22 24 26 28 24 22 29 19 26 28 23 27 23 670
p 0.33 0.60 0.58 0.68 0.58 0.50 0.40 0.60 0.65 0.50 0.60 0.35 0.60 0.33 0.33 0.58 0.55 0.55 0.60 0.65 0.70 0.60 0.55 0.73 0.48 0.65 0.70 0.58 0.68 0.58
q 0.68 0.40 0.43 0.33 0.43 0.50 0.60 0.40 0.35 0.50 0.40 0.65 0.40 0.68 0.68 0.43 0.45 0.45 0.40 0.35 0.30 0.40 0.45 0.28 0.53 0.35 0.30 0.43 0.33 0.43
m+ 22.62 18.79 19.3 18.74 19.3 20 20.81 18.71 19.81 20 19.33 20.57 19.33 22.62 22.62 20.17 19.18 19.18 18.63 19.81 19.29 18.92 19.23 18.97 19.32 19 18.21 19.87 18.3 19.87
mx 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75 16.75
X 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.857 6.86
r-hitung 0.594 0.365 0.433 0.418 0.433 0.474 0.484 0.350 0.608 0.474 0.461 0.409 0.461 0.594 0.594 0.581 0.392 0.392 0.335 0.608 0.565 0.387 0.399 0.525 0.356 0.447 0.326 0.529 0.325 0.529
r-tabel 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312
Status valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
IP 0.33 0.60 0.58 0.68 0.58 0.50 0.40 0.60 0.65 0.50 0.60 0.35 0.60 0.33 0.33 0.58 0.55 0.55 0.60 0.65 0.70 0.60 0.55 0.73 0.48 0.65 0.70 0.58 0.68 0.58
xt
106
Lampiran 5 Uji Reabilitas Instrumen Hsail Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
Res-
ponden Nomor Butir Nomor Butir Nomor Butir Nomor Butir
ponden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 301 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 19 3612 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 18 3243 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9 814 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 24 5765 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25 6256 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 19 3617 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 12 1448 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 12 1449 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 15 225
10 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24 57611 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 15 22512 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 25 62513 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 17 28914 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 48415 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 12 14416 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 19 36117 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 13 16918 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 9 8119 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 24 57620 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 15 22521 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 13 16922 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 13 16923 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 32424 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25 62525 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 18 32426 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 62527 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 15 22528 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 6 3629 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 19630 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 7 4931 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 72932 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12 14433 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 6 3634 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 28 78435 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 84136 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 29 84137 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9 8138 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 9 8139 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10 10040 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 9 81
Jumlah 13 24 23 27 23 20 16 24 26 20 24 14 24 13 13 23 22 22 24 26 28 24 22 29 19 26 28 23 27 23 670 13056
p 0.33 0.60 0.58 0.68 0.58 0.50 0.40 0.60 0.65 0.50 0.60 0.35 0.60 0.33 0.33 0.58 0.55 0.55 0.60 0.65 0.70 0.60 0.55 0.73 0.48 0.65 0.70 0.58 0.68 0.58
q 0.68 0.40 0.43 0.33 0.43 0.50 0.60 0.40 0.35 0.50 0.40 0.65 0.40 0.68 0.68 0.43 0.45 0.45 0.40 0.35 0.30 0.40 0.45 0.28 0.53 0.35 0.30 0.43 0.33 0.43
pq 0.22 0.24 0.24 0.22 0.24 0.25 0.24 0.24 0.23 0.25 0.24 0.23 0.24 0.22 0.22 0.24 0.25 0.25 0.24 0.23 0.21 0.24 0.25 0.20 0.25 0.23 0.21 0.24 0.22 0.24 7.02
326.4
280.56
s^2 45.84
KR-20 : 0.871758
xt xt²
107
Lampiran 6 Daya Beda
Res-
ponden
ponden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 Atas
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 29 Atas
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 28 Atas
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 Atas
5 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25 Atas
6 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 25 Atas
7 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25 Atas
8 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 Atas
9 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 24 Atas
10 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24 Atas
11 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 24 Atas
12 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 Atas
13 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 19 Atas
14 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 19 Atas
15 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 19 Atas
16 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 18 Atas
17 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 Atas
18 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 18 Atas
19 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 17 Atas
20 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 15 Atas
Total 11 15 15 18 15 15 12 16 17 15 17 12 17 11 11 16 13 13 16 17 19 16 13 19 13 16 16 15 16 15 450
RKA 0.55 0.75 0.75 0.9 0.75 0.75 0.6 0.8 0.85 0.75 0.85 0.6 0.85 0.55 0.55 0.8 0.65 0.65 0.8 0.85 0.95 0.8 0.65 0.95 0.65 0.8 0.8 0.75 0.8 0.75
Res-
ponden
ponden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
21 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 15 Bawah
22 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 15 Bawah
23 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 15 Bawah
24 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Bawah
25 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 13 Bawah
26 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 13 Bawah
27 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 13 Bawah
28 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 12 Bawah
29 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 12 Bawah
30 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 12 Bawah
31 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12 Bawah
32 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10 Bawah
33 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9 Bawah
34 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 9 Bawah
35 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9 Bawah
36 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 9 Bawah
37 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 9 Bawah
38 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 7 Bawah
39 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 6 Bawah
40 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 6 Bawah
Total 2 9 8 9 8 5 4 8 9 5 7 2 7 2 2 7 9 9 8 9 9 8 9 10 6 10 12 8 11 8 220
RKB 0.1 0.45 0.4 0.45 0.4 0.25 0.2 0.4 0.45 0.25 0.35 0.1 0.35 0.1 0.1 0.35 0.45 0.45 0.4 0.45 0.45 0.4 0.45 0.5 0.3 0.5 0.6 0.4 0.55 0.4
D 0.45 0.30 0.35 0.45 0.35 0.50 0.40 0.40 0.40 0.50 0.50 0.50 0.50 0.45 0.45 0.45 0.20 0.20 0.40 0.40 0.50 0.40 0.20 0.45 0.35 0.30 0.20 0.35 0.25 0.35
Ket Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
xtKelas Atas
Kelas Bawahxt
Kelas
Kelas
108
Lampiran 7
Pretest / Postest
Nama :
Kelas :
31. Ilmu yang pertama kali dikembangkan oleh Bani Umayyah 1 bahkan dari
masa nabi dan khulafaurrasyidin adalah ....
F. Tarekh
G. Qiraat
H. Nahwu
I. Hadis
J. Tafsir
32. Ilmu qiraat yang berkembang pada saat turunnya wahyu sampai Bani
Umayyah I ….
F. Qiraat Bayati
G. Qiraat Hijaz
H. Qiraat saba‟
I. Qiraat Rasta
J. Saba ajmi
33. Menurut beberapa ahli bahasa mengatakan bahwa, bapaknya ilmu
nahwu adalah….
F. Abu Aswad
G. Abu Aswad ad Dualy
H. Ali bin Abi Thalib
I. Umar bin khatab
J. Umar bin Abdul Azis
34. Abu Aswad ad Dualy sebagai ilmuan yang pertama kali menyusun ilmu
nahwu, oleh Ahli sejarah disebutkan bahwa belajar dari shahabat nabi,
yaitu…..
F. Umar bin Khatab
G. Umar bin Abdul Azis
H. Abdullah bin Umar
I. Abdullah bin Zubair
J. Ali bin Abi Thalib
35. Salah satu pelopor Qiro‟atu Sab‟ah adalah ….
F. Al-Qamah bin Qays
G. Abu Musa Al-Asy‟ari
H. Anas Bin Malik
I. Abdullah bin Katsir
J. Abdullah bin Umar
36. Ilmu yang disebut dengan ilmu tata bahasa adalah ….
F. Hadis
G. Tafsir
109
H. Fiqih
I. Qiraat
J. Balagah
37. Ulama yang pertama kali membukukan hadis pada masa Dinasti bani
umayyah Adalah ….
F. Abu Aswad Ad-Du‟aly
G. Abu Najam ar-Rajih
H. Al-A‟sya Rabi‟ah
I. Ibnu Syihab Az-Zuhry
J. Miskin ad-Daramy
38. Ahli tafsir pada masa pemerintahan Bani Umayyah adalah ….
F. Ibnu Abbas
G. Al-Akhtal
H. Jarir
I. Al-Farazdaq
J. Nu‟man bin Basyir al-Ansari
39. Salah satu julukan yang diberikan kepada Ibnu Abbas sebagai pelopor ahli
tafsir pertama adalah ….
F. Tarjum al-Qur‟an
G. Al-Amin
H. As-Shiddiq
I. Tarjum Hadis
J. Tarjum Injilijiyyah
40. Salah satu ilmu pengetahuan agama yang berkembang pada masa dinasti bani
umayyah adalah fiqih, bagaimana perkembangan ilmu fiqih di masa
pemerintahan Dinasti Bani umayyah yang berawal dari ….
F. Banyak para sahabat Nabi SAW. yang berpencar ke berbagai daerah
G. Banyak para sahabat Nabi SAW. yang hanya mengamalkannya dendiri
H. Banyak para sahabat Nabi SAW. yang pelit akan ilmunya
I. Banyak para sahabat Nabi SAW. yang terlibat dalam memahami fiqih
J. Banyak Para Sahabat Nabi SAW. yang membukukan ilmu fiqih
41. yang disebut ilmu fiqih adalah ilmu ….
F. Ilmu yang menjelaskan tata cara ibadah menurut syari‟at Islam
G. Ilmu yang menjelaskan tata cara membaca al-Qur‟an
H. Ilmu yang menjelaskan tata cara mandi wajib
I. Ilmu yang menjelaskan tata cara berpuasa
J. Ilmu yang menjelaskan tata cara bersedekah
42. Khalifah yang memulai mengkodifikasikan hadis pada masa Dinasti Bani
Umayyah Adalah ….
F. Muawiyah bin Abu Sufyan
G. Umar Bin Abdul Aziz
H. Abdul Malik bin Marwan
I. Hisyam bin Abdul Malik
J. Yazid bin Muawiyah
43. Berikut yang diperintah untuk membukukan hadis pada masa Dinasti Bani
Umayyah adalah ….
110
F. Muhammad bin Muslim
G. Sulaiman bin Umar
H. Hasan al-Basri
I. Ibnu Syihab az Zuhri
J. Umar bin Abi Rabi‟ah
44. Latar belakang munculnya usaha kodifikasi hadis adalah ….
F. Banyak munculnya hadis Palsu yang dibuat oleh kaum kafir
G. banyaknya hadis-hadis yang belum terkumpul
H. Kekhawatiran akan hilangnya hadis-hadis Nabi
I. Adanya kaum kafir yang menyembunyikan hadis Nabi
J. Semua jawaban benar
45. Ulama yang mempunyai ide cemerlang dalam mengumpulkan hadis-hadis
berhubungan dengan masalah talak pada masa Dinasti Umayyah yang
dimasukkan kedalam kitab adalah ….
F. Imam Syafi‟i
G. Imam Malik
H. Imam Hambali
I. Imam Hanafi
J. Imam Bukhari
46. Seorang Ulama ahli dalam ilmu hadis pada abad pertengahan yang wafat
tahun 676 H dan mengarang kitab hadis Riyadus shalihin bernama ….
F. Jalaludin al-Mahali
G. Ibnu Kasir
H. Imam Nawawi
I. Abu al-Fida
J. Nasiruddin at-tusi
47. Diantara fungsi hadis yang paling penting adalah ….
F. Menafsirkan kehidupan
G. Menafsirkan hadis
H. Menafsirkan al-Qur‟an
I. Menafsirkan Tuhan
J. Semua jawaban benar
48. Salah satu kitab atau kamus hadis yang terbentuk pada masa pengkodifikasian
hadis yang berfungsi untuk mentakhrij sebuah hadis adalah ….
F. Al-Mu‟jam al-Mufahrash
G. Durratun Nasihin
H. Hadis Nabawi
I. Matan Arba‟in
J. „Ulumul Hadis
49. Ulama-ulama hadis yang ikut mengambil bagian dalam proses kodiϐikasi
hadis adalah ....
F. Imam Turmizi
G. Imam Bukhari
H. Imam Muslim
I. Imam Zarqutni
J. Semua jawaban benar
111
50. Kitab hadis dari kutub sittah yang disepakati sebagai standar yang paling
baik adalah .…
F. Shahih Bukhari
G. Shahih Muslim
H. Sunan Abu Daud
I. Sunan Turmizi
J. Sunan Nasai
51. Umar bin Abdul Aziz telah memiliki jasa yang sangat besar bagi umat Islam,
yaitu membukukan hadis Nabi SAW. melihat hal ini maka saya akan ….
F. Membaca hadis dengan tekun dan mengamalkan isi Kandungannya
G. Berusaha juga untuk mengumpulkan hadis
H. Akan berusaha agar punya peninggalan yang berguna
I. Masa bodoh karena saya tidak mampu
J. Berusaha mengumulkan hadis tapi semampunya saja
52. Sistem yang dianut dalam pemerintahan Bani Umayyah I Damaskus adalah
….
F. Monarchi
G. Demokrasi
H. Sosialis
I. Sosialis Demokrasi
J. Liberal
53. Pola pengembangan budaya dari Bani Umayyah I yang sangat terkenal
adalah berciri ….
F. Islam
G. Arab
H. Persia
I. Jazirah
J. Turki
54. Politik yang dianut oleh bani umayyah dalam memperluas wilayah kekuasaan
adalah politik ….
F. Etis
G. Adu Domba
H. Kerja Sama
I. Ekspansionis
J. Monarki
55. Sekolah yang dipindahkan dari Iskandariah ke turki adalah ….
F. Sekolah agama
G. Sekolah umum
H. Sekolah kedokteran
I. Sekolah Teknologi
J. Sekolah Bahasa
56. Dalam pengambangan bahasa dan ilmu pengetahuan Bani Umayah
menggunakan bahasa …. Sebagai pengantar untuk memperluas bidang bahasa
dan pengetahuan.
F. Arab
G. Turki
112
H. Irak
I. Mesir
J. Indonesia
57. Salah satu peninggalan Bani Umayyah adalah seni suara dan bahasa, salah
satunya adalah ….
F. Qira‟atul Qur‟an
G. Musik
H. Qasidah
I. Lagu-lagu yang bertemakan kelembutan dan kasih saying
J. Semuanya Benar
58. Yang di bangun oleh Walid bin Abdul Malik pada masa kekuasaannya adalah
….
F. Masjid Istiqlal
G. Panti-panti untuk orang cacat
H. Restoran halal
I. Tajmahal
J. Masjidil Harom
59. Salah satu masjid peninggalan Dinasti Bani Umayyah yang masih bias kita
lihat hingga saat ini adalah masjid ….
F. Al-Aqsa
G. Harom
H. Nabawi
I. Istiqlal
J. Semuanya benar
60. Salah satu buku peninggalan Dinasti Bani Umayyah yang termashur hingga
saat ini yang berisikan tentang kaidah bahasa Arab adalah ….
F. Nahwu
G. Shorof
H. Balagah
I. Tafsir
J. Al-Kitab
113
Kunci Jawaban
1. B 11. A 21. A
2. C 12. B 22. A
3. C 13. A 23. B
4. B 14. C 24. D
5. D 15. A 25. C
6. E 16. C 26. A
7. D 17. C 27. E
8. A 18. A 28. B
9. A 19. E 29. A
10. A 20. A 30. E
114
Lampiran 8 Hasil Belajar Pre Test Kelas XI IPS 1 / Kelas Eksperimen Dengan menggunakan Metode Mind Mapping
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah Nilai
1 Responden 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73.33
2 Responden 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 22 73.33
3 Responden 3 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 19 63.33
4 Responden 4 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 76.67
5 Responden 5 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 18 60.00
6 Responden 6 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73.33
7 Responden 7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 17 56.67
8 Responden 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 19 63.33
9 Responden 9 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20 66.67
10 Responden 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 20 66.67
11 Responden 11 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 70.00
12 Responden 12 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 19 63.33
13 Responden 13 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 18 60.00
14 Responden 14 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 63.33
15 Responden 15 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 56.67
16 Responden 16 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 20 66.67
17 Responden 17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 18 60.00
18 Responden 18 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83.33
19 Responden 19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 24 80.00
20 Responden 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 25 83.33
21 Responden 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 76.67
22 Responden 22 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 19 63.33
23 Responden 23 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 21 70.00
24 Responden 24 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 18 60.00
25 Responden 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 21 70.00
26 Responden 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 21 70.00
27 Responden 27 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73.33
28 Responden 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 20 66.67
29 Responden 29 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 25 83.33
30 Responden 30 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 70.00
31 Responden 31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 25 83.33
32 Responden 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 18 60.00
33 Responden 33 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 26 86.67
34 Responden 34 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 18 60.00
24 24 26 25 27 24 26 24 25 23 23 22 20 24 24 21 21 21 21 24 24 23 21 23 20 27 27 24 23 25 706 2,353
0.71 0.71 0.76 0.74 0.79 0.71 0.76 0.71 0.74 0.68 0.68 0.65 0.59 0.71 0.71 0.62 0.62 0.62 0.62 0.71 0.71 0.68 0.62 0.68 0.59 0.79 0.79 0.71 0.68 0.74 20.76 69.22
115
Lampiran 9 Hasil Belajar Post Test Kelas XI IPS 1 / Kelas Eksperimen Dengan menggunakan Metode Mind Mapping
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah Nilai
1 Responden 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93.33
2 Responden 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 27 90.00
3 Responden 3 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 20 66.67
4 Responden 4 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 76.67
5 Responden 5 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 20 66.67
6 Responden 6 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83.33
7 Responden 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 27 90.00
8 Responden 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 26 86.67
9 Responden 9 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83.33
10 Responden 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 27 90.00
11 Responden 11 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80.00
12 Responden 12 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 22 73.33
13 Responden 13 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 86.67
14 Responden 14 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 60.00
15 Responden 15 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 66.67
16 Responden 16 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 21 70.00
17 Responden 17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 23 76.67
18 Responden 18 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90.00
19 Responden 19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 26 86.67
20 Responden 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 25 83.33
21 Responden 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80.00
22 Responden 22 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 20 66.67
23 Responden 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 28 93.33
24 Responden 24 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83.33
25 Responden 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 28 93.33
26 Responden 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 27 90.00
27 Responden 27 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 76.67
28 Responden 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 25 83.33
29 Responden 29 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 26 86.67
30 Responden 30 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 76.67
31 Responden 31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26 86.67
32 Responden 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 24 80.00
33 Responden 33 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 21 70.00
34 Responden 34 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 23 76.67
JUMLAH 25 25 27 26 27 25 27 27 29 28 28 28 26 28 32 28 29 27 25 27 29 28 26 28 28 32 30 27 26 25 823 2,743
RATA-RATA 0.74 0.74 0.79 0.76 0.79 0.74 0.79 0.79 0.85 0.82 0.82 0.82 0.76 0.82 0.94 0.82 0.85 0.79 0.74 0.79 0.85 0.82 0.76 0.82 0.82 0.94 0.88 0.79 0.76 0.74 24.21 80.69
116
Lampiran 10 Hasil Belajar Pre Test Kelas XI IPA 2 / Kelas Kontrol Dengan menggunakan Metode Konvensional
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah Nilai
1 Responden 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 66.67
2 Responden 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 22 73.33
3 Responden 3 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 17 56.67
4 Responden 4 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 20 66.67
5 Responden 5 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 18 60.00
6 Responden 6 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73.33
7 Responden 7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 18 60.00
8 Responden 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 19 63.33
9 Responden 9 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23 76.67
10 Responden 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 17 56.67
11 Responden 11 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 60.00
12 Responden 12 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 19 63.33
13 Responden 13 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 18 60.00
14 Responden 14 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 63.33
15 Responden 15 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 76.67
16 Responden 16 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 17 56.67
17 Responden 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 21 70.00
18 Responden 18 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83.33
19 Responden 19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 20 66.67
20 Responden 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 23 76.67
21 Responden 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 18 60.00
22 Responden 22 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 19 63.33
23 Responden 23 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 20 66.67
24 Responden 24 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80.00
25 Responden 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 25 83.33
26 Responden 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 19 63.33
27 Responden 27 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80.00
28 Responden 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 22 73.33
29 Responden 29 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 23 76.67
30 Responden 30 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 70.00
31 Responden 31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 23 76.67
32 Responden 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 21 70.00
33 Responden 33 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 22 73.33
34 Responden 34 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 20 66.67
JUMLAH 24 24 26 25 27 25 25 24 24 26 25 24 22 24 25 23 22 19 18 20 22 21 24 24 23 24 24 22 20 24 700 2,333
RATA-RATA 0.71 0.71 0.76 0.74 0.79 0.74 0.74 0.71 0.71 0.76 0.74 0.71 0.65 0.71 0.74 0.68 0.65 0.56 0.53 0.59 0.65 0.62 0.71 0.71 0.68 0.71 0.71 0.65 0.59 0.71 20.59 68.63
117
Lampiran 11 Hasil Belajar Post Test Kelas XI IPA 2 / Kelas kontrol Dengan menggunakan Metode konvensional
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah Nilai
1 Responden 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 25 83.33
2 Responden 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 26 86.67
3 Responden 3 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 20 66.67
4 Responden 4 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 21 70.00
5 Responden 5 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 24 80.00
6 Responden 6 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83.33
7 Responden 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 27 90.00
8 Responden 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 21 70.00
9 Responden 9 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 86.67
10 Responden 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 24 80.00
11 Responden 11 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 21 70.00
12 Responden 12 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 22 73.33
13 Responden 13 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 19 63.33
14 Responden 14 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 60.00
15 Responden 15 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 76.67
16 Responden 16 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 21 70.00
17 Responden 17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 22 73.33
18 Responden 18 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23 76.67
19 Responden 19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 27 90.00
20 Responden 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 25 83.33
21 Responden 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 22 73.33
22 Responden 22 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 26 86.67
23 Responden 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 28 93.33
24 Responden 24 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80.00
25 Responden 25 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 25 83.33
26 Responden 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 26 86.67
27 Responden 27 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80.00
28 Responden 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22 73.33
29 Responden 29 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 24 80.00
30 Responden 30 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 76.67
31 Responden 31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26 86.67
32 Responden 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 25 83.33
33 Responden 33 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 27 90.00
34 Responden 34 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 19 63.33
JUMLAH 25 25 27 26 27 25 26 27 28 27 28 28 26 29 31 24 26 27 26 27 27 26 26 25 26 30 27 26 27 26 801 2,670
RATA-RATA 0.74 0.74 0.79 0.76 0.79 0.74 0.76 0.79 0.82 0.79 0.82 0.82 0.76 0.85 0.91 0.71 0.76 0.79 0.76 0.79 0.79 0.76 0.76 0.74 0.76 0.88 0.79 0.76 0.79 0.76 23.56 78.53
118
Lampiran 12
PERHITUNGAN DENGAN SPSS
Statistics
Pretest Mind
map
Postest Mind
map Pretest ceramah
Postest
Ceramah
N Valid 34 34 34 34
Missing 0 0 0 0
Mean 69,2153 80,6868 68,6276 78,5291
Median 68,3350 83,3300 66,6700 80,0000
Mode 60,00 76,67a 60,00
a 80,00
a
Std. Deviation 8,56918 9,05473 7,91833 8,57535
Variance 73,431 81,988 62,700 73,537
Range 30,00 33,33 26,66 33,33
Minimum 56,67 60,00 56,67 60,00
Maximum 86,67 93,33 83,33 93,33
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pretest Mind map
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 56,67 2 5,9 5,9 5,9
60,00 6 17,6 17,6 23,5
63,33 5 14,7 14,7 38,2
66,67 4 11,8 11,8 50,0
70,00 5 14,7 14,7 64,7
73,33 4 11,8 11,8 76,5
76,67 2 5,9 5,9 82,4
80,00 1 2,9 2,9 85,3
83,33 4 11,8 11,8 97,1
86,67 1 2,9 2,9 100,0
Total 34 100,0 100,0
119
Postest Mind map
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60,00 1 2,9 2,9 2,9
66,67 4 11,8 11,8 14,7
70,00 2 5,9 5,9 20,6
73,33 1 2,9 2,9 23,5
76,67 5 14,7 14,7 38,2
80,00 3 8,8 8,8 47,1
83,33 5 14,7 14,7 61,8
86,67 5 14,7 14,7 76,5
90,00 5 14,7 14,7 91,2
93,33 3 8,8 8,8 100,0
Total 34 100,0 100,0
Pretest ceramah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 56,67 3 8,8 8,8 8,8
60,00 5 14,7 14,7 23,5
63,33 5 14,7 14,7 38,2
66,67 5 14,7 14,7 52,9
70,00 3 8,8 8,8 61,8
73,33 4 11,8 11,8 73,5
76,67 5 14,7 14,7 88,2
80,00 2 5,9 5,9 94,1
83,33 2 5,9 5,9 100,0
Total 34 100,0 100,0
120
Postest Ceramah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60,00 1 2,9 2,9 2,9
63,33 2 5,9 5,9 8,8
66,67 1 2,9 2,9 11,8
70,00 4 11,8 11,8 23,5
73,33 4 11,8 11,8 35,3
76,67 3 8,8 8,8 44,1
80,00 5 14,7 14,7 58,8
83,33 5 14,7 14,7 73,5
86,67 5 14,7 14,7 88,2
90,00 3 8,8 8,8 97,1
93,33 1 2,9 2,9 100,0
Total 34 100,0 100,0
121
122
123
124
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pretest
Mind map
Postest
Mind map
Pretest
ceramah
Postest
Ceramah
N 34 34 34 34
Normal Parametersa,b
Mean 69,2153 80,6868 68,6276 78,5291
Std.
Deviation 8,56918 9,05473 7,91833 8,57535
Most Extreme Differences Absolute ,136 ,144 ,131 ,127
Positive ,136 ,087 ,131 ,081
Negative -,097 -,144 -,110 -,127
Test Statistic ,136 ,144 ,131 ,127
Asymp. Sig. (2-tailed) ,111c ,071
c ,151
c ,181
c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Homogenitas pre test
Test of Homogeneity of Variances
125
Hasil Belajar SKI
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,070 1 66 ,793
Homogenitas post test
Test of Homogeneity of Variances
Hasil belajar SKI
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,105 1 66 ,746
Uji Hipotesis
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 45,260 8,677 5,216 ,000
Post Test SKI ,297 ,108 ,320 2,743 ,008
a. Dependent Variable: Hasil Belajar SKI
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,320a ,102 ,089 7,82169
a. Predictors: (Constant), Hasil Post Test SKI
b. Dependent Variable: Hasil Pre Test SKI
126
Lampiran 13
Kisi-kisi Lembar Dokumentasi
No. Aspek yang Didokumentasikan Hasil Dokumentasi
Ya Tidak
1. Data hasil belajar peserta didik
2. Data peserta didik
3. Data guru
4. Visi-misi sekolah
5. Sejarah berdirinya sekolah
6. Perlengkapan sekolah
7. Foto-foto kegiatan penelitian
8. Denah lokasi sekolah
127
Lampiran 12
1. Dokumen pada kelas eksperimen ( kelas dengan metode Mind Mapping)
128
129
2. Dokumen pada kelas kontrol ( kelas dengan metode konvensional/ceramah)
130
131
132
133
134