PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang...

103
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH PENERAPAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP EFISIENSI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Oleh: ANDREAS SURYO ADHITAMA NIM. F0308026 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang...

Page 1: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH PENERAPAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE

TERHADAP EFISIENSI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk

Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret

Oleh:

ANDREAS SURYO ADHITAMA

NIM. F0308026

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

Cast your cares on the LORD and He will sustain you, He will never let the

righteous fall

(Psalm 55 : 22)

Never was anything great achieved without danger

(Nicholo Machiavelli)

To have courage for whatever comes in life - everything lies in that.

(Saint Teresa Of Avila)

Accept yourself as you are. Otherwise you will never see opportunity. You will not

feel free to move toward it, you will feel you are not deserving

(Maxwell Maltz)

Life is not fair, get used to it

(Bill Gates)

The purpose our lives is to be happy

(Dalai Lama XIV Tenzin Gyatso )

七転び八起き (nana kurobi ya oki)

Page 5: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Aku persembahkan karyaku ini untuk Lord Jesus,

Mother Mary, Saint Andreas of Constantinopel

Serta semua temen temen dan pihak yang telah

membantu selama kuliah ini.

Arigatou gozaimashita minna san~

Wasurenaide. Zutto kokoro no naka de

Page 6: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

berkat dan tuntunan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul PENGARUH PENERAPAN MEKANISME CORPORATE

GOVERNANCE TERHADAP EFISIENSI PERUSAHAAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

Adapun skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi pada Program S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai

tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan

dan ketulusan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret.

2. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si., Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Bapak Arif Lukman Santoso, S.E., M.M., Master, Ak. selaku dosen

pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran

untuk mengarahkan dalam penulisan skripsi ini.

Page 7: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

4. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak. selaku tim penguji skripsi.

5. Ibu Sri Murni, S.E., M.Si., Ak. selaku tim penguji skripsi.

6. Ibu Setyaningtyas Honggowati, M.M., Ak. yang menjadi Pembimbing

Akademik selama ini

7. Bapak dan Ibu tercinta, terima kasih buat doa dan kepercayaan yang telah

diberikan

8. Eyang putri dan Simbah putri tercinta terima kasih karena selalu mendoakan

cucumu yang sangat baik ini.

9. Adikku tersayang Eva, Evi,dan Reni

10. Semua sahabat dekatku Vendy, Dio, Wis Wis, Isnan, Agung, yang telah

membantu segalanya dalam suka, duka dan, derita sehingga aku bisa selesai

kuliah sampai saat ini.

11. Semua anak Rumpun Woyo woyo FE yang telah memberi filosofi bahwa hidup

ini mudah kalo dijalani dengan senyuman dan tanpa rasa takut.

12. Teman teman KMK FE St. Vincensius yang selalu memberikan warna baru,

terimakasih menampung saya berorganisasi selama 4 tahun ini.

13. Semua pengurus HMJA periode 2009-2010 yang telah membuatku terbiasa

dengan suasana ketertekanan mengurus proposal kegiatan yang selalu mepet

karena kesulitan mencari dosen, persahabatan dalam ikatan ilmu, dan

memberikan bekal berorganisasi secara resmi.

14. Teman-teman FORMASI ’08 yang tak pernah bisa kulupakan, tetap semangat

dan jangan lupakan slogan kita semua “Who is the Best?”

Page 8: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

15. Djarum Foundation atas beasiswa, pelatihan, dan bimbingan

berorganisasinya selama ini.

16. Anak anak B-LO (Beswan Djarum Solo) yang selama setahun kebelakang

bersama sama berbagi keceriaan, tawa, dan kerepotan mengurus berbagai

event.

17. Ketiga syrian hámsterku yang dengan wajah lucu dan anehnya selalu

memberi penghiburan saat sedih dan tertekan selama kuliah ini.

18. Larry Page dan Sergey Brin yang telah menciptakan Google sehingga

mumudahkan dalam pencarian data dan informasi yang berguna selama

kuliah ini.

19. Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah

berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online.

20. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik

dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, 26 Juni 2012

Penulis

Page 9: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL ........................................................................................................ i

ABSTRAK .................................................................................................. ii

ABSTRACT ................................................................................................ iii

PERSETUJUAN ......................................................................................... iv

PENGESAHAN .......................................................................................... v

MOTTO ....................................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii

BAB

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 8

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 9

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 9

E. Sistematika Penulisan ....................................................................... 10

Page 10: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

II. KERANGKA BERPIKIR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori ................................................................................ 11

B. Corporate Governance .................................................................... 13

1. Struktur Kepemilikan ................................................................ 17

a. Kepemilikan Manajerial ................................................ 19

b. Kepemilikan Institusional ............................................ 20

2. Struktur Dewan Komisaris ........................................................ 23

a. Jumlah anggota dewan ................................................... 24

b. Proporsi Komisaris Independen ..................................... 24

c. Proporsi Gaji Manager terhadap Aset ............................ 26

3. Karakteristik Komite Audit ........................................................ 26

a. Jumlah rapat Komite Audit ........................................... 27

b. Proporsi Komite Audit dengan keahlian akuntansi ....... 27

c. Proporsi Komite Audit Independen ............................... 28

C. Efisiensi ............................................................................................ 28

D. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 30

E. Penelitian Sebelumnya ...................................................................... 31

F. Pengenbangan Hipotesis ................................................................... 36

1. Pengaruh Mekanisme GC terhadap efisiensi .............................. 37

2. Pengaruh struktur kepemilikan terhadap efisiensi perusahaan .. 37

3. Pengaruh struktur dewan komisaris terhadap efisiensi............... 40

Page 11: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

4. Pengaruh karakteristik komite audit terhadap efisiensi............... 41

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ........................................................................... 43

B. Populasi dan Sampel ......................................................................... 44

1. Populasi ......................................................................................... 44

2. Sampel ........................................................................................... 44

C. Data dan Metode Pengumpulan Data ................................................... 45

D. Definisi dan Pengukuran Data .............................................................. 45

E. Metode Analisis Data ........................................................................... 55

1. Pengujian Asumsi klasik ................................................................ 54

a. Pengujian Normalitas ................................................................. 54

b. Pengujian Multikolinieritas ........................................................ 54

c. Pengujian Autokorelasi ............................................................... 55

d. Pengujian Heterokedastisitas ...................................................... 56

2. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 57

a. Uji ketepatan perkiraan (Uji R2) ................................................ 58

b. Pengujian Signifikansi F ............................................................ 58

c. Pengujian Parameter Individual ................................................. 59

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengumpulan Data ..................................................................... 66

B. Statistik Deskriptif .............................................................................. 67

C. Pengujian Asusmsi Klasik .................................................................. 69

Page 12: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

1. Uji Normalitas .............................................................................. 69

2. Uji Multikolinearitas …………………………………………..... 69

3. Uji Autokorelasi ………………………………………………… 69

4. Uji Heteroskedastisitas ………………………………………….. 70

D. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 72

1. Uji ketepatan perkiraan (Uji R2) ................................................... 72

2. Pengujian Signifikansi F ................................................................ 72

3. Pengujian Parameter Individual ....................................................... 73

D. Pembahasan ................................................................................... ...... 76

V. PENUTUP

A. Simpulan ......................................................................................... 81

B. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 82

C. Saran ............................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 84

LAMPIRAN ................................................................................................ 88

Page 13: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pengambilan Sampel ...................................................................... 60

Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif ................................................................ 62

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data .............................................................. 65

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................. 66

Tabel 4.5 Hasil Uji Run Test .......................................................................... 67

Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 68

Tabel 4.7 Hasil Uji Ketepatan Perkiraan (Uji R2) ........................................... 69

Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi-F .................................................................. 70

Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi-t ................................................................... 71

Page 14: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................... 31

Page 15: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Data Penelitian ............................................................................. 88

Lampiran II Hasil Uji Analisis .............................................................. 83

Page 16: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Page 17: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PENERAPAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE

TERHADAP EFISIENSI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA

Andreas Suryo Adhitama

NIM. F0306026

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh penerapan mekanisme corporate governance terhadap efisiensi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk tujuan tersebut penelitian ini menggunakan 178 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling.

Dalam penelitian ini, efisiensi diukur dengan cost efficiency menggunakan DEA (Data Envelopment Analysis). Dalam test data, penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan software komputer untuk statistik SPSS versi 13.0

Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen, dan proporsi komite audit independen berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian tidak berhasil memberikan bukti empiris yang mendukung temuan adanya pengaruh dari kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris, proporsi gaji terhadap aset, jumlah rapat komite audit, dan proporsi komite audit berkeahlian akuntasi Kata kunci: Corporate Governance, efisiensi, DEA (Data Envelopment Analysis)

Page 18: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PENERAPAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE

TERHADAP EFISIENSI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA

Andreas Suryo Adhitama

NIM. F0306026

This study aims to obtain empirical evidence relating the influence of corporate governance mechanisms to efficiency on the company listed on the Indonesia Stock Exchange. For the purpose of this study using the 178 companies listed in Indonesia Stock Exchange selected by using purposive sampling.

In this study, efficiency was measured cost efficiency by DEA (Data Envelopment Analysis). In the test data, this study use multiple linear regression model with the help of computer software for statistical SPSS version 13.0.

This research find the effect of institutional ownership, proportion of independent commissioners, proportion of independent audit committees on efficiency of companies listed on the Indonesian Stock Exchange. The research does not provide empirical evidence to support the effect of managerial ownership, size of commissioners, proportion of salary management to the asset, audit committee frequency, and audit committee accounting expertise

Keywords: Corporate Governance mechanism, efficiency, DEA (Data Envelopment

Analyasis)

Page 19: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penerapan mekanisme corporate governance telah menjadi kajian

penelitian yang penting akhir-akhir ini. Krisis yang menimpa Asia di tahun

1997 serta terbukanya skandal keuangan berskala besar seperti skandal Enron,

Barings, dan Worldcom telah mendorong perlunya corporate governance

reform di tataran global (Demirag dan Solomon, 2003 dalam Huang et.al.,

2008). Corporate governance merupakan salah satu elemen kunci dalam

meningkatkan efisiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara

manajemen perusahaan, dewan direksi, para pemegang saham dan

stakeholders lainya (Organization for Economic Co-operation on

Development /OECD, 1999 dalam Ujiyantho dan Pramuka, 2007).

Perspektif hubungan keagenan merupakan dasar yang digunakan untuk

memahami corporate governance. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan

bahwa hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent)

dengan investor (principal). Konflik kepentingan antara pemilik dan agen

terjadi karena kemungkinan agent tidak selalu berbuat sesuai dengan

kepentingan principal, sehingga memicu terjadinya biaya keagenan (agency

cost). Agency cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk

mengurangi masalah keagenan (agency problem) yang meliputi

Page 20: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pengeluaran monitoring, bonding, dan residual loss (Zulhawati, 2004 dalam

Karina, 2007). Salah satu cara mengurangi masalah keagenan adalah dengan

mensejajarkan kepentingan antara pemilik dengan manajer (Jensen dan

Meckling, 1976). Pencapaian pensejajaran kepentingan antara pemilik dengan

manajer tentu saja tidak lepas dari mekanisme corporate governance yang

merupakan bagian penting dalam pengelolaan perusahaan. Menurut Boediono

(2005) dalam Kaihatu (2009), mekanisme corporate governance adalah

suatu sistem yang mengandalikan dan mengarahkan operasional perusahaan.

Corporate governance dapat dikategorikan menjadi mekanisme

corporate governance eksternal dan internal. Mekanisme corporate

governance eksternal mengukur kekuatan relative dari manajemen kepada

manajemen kontrol melalui takeover defense, sedangkan mekanisme

corporate governance internal fokus pada struktur kepemilikan manajerial,

struktur komisaris, dan karakteristik sub committee komite audit atau

kompensasi (Huang et.al., 2008). Lin et.al., (2008), dalam penelitian tentang

penerapan corporate governance di China, menyatakan bahwa struktur

kepemilikan mempunyai peran penting dalam menentukan efisiensi

perusahaan. Hsu et.al., (2006) menggunakan struktur dewan komisaris yang

tediri dari ukuran board director, duality CEO, proporsi board independent,

gaji direkur dan supervisor. Pada penelitian ini CEO duality tidak digunakan

karena tidak tersedianya data. Penelitian yang dilakukan oleh Jensen (1993)

dalam Wu (2004) tentang ukuran dewan komisaris menemukan bahwa jumlah

dewan komisaris yang besar akan menimbulkan ketidakefiensian karena

Page 21: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pendapat yang bermacam macam yang akan mengakibatkan consensus akan

sulit dicapai. Sedangkan hubungan proporsi komisaris independen terhadap

efisiensi cenderung berbeda, tergantung fungsinya sebagai aktivitas

monitoring atau advising (Huang et.al., 2008). Lebih lanjut penelitian Huang

et.al., (2008) membagi karakteristik komite audit adalah jumlah rapat komite

audit, proporsi komite audit dengan keahlian akuntansi, dan proporsi komite

audit independen. Penelitian Fitriasari (2007) tentang jumlah rapat komite

audit menyatakan aktivitas rapat komite audit dapat meningkatkan efisiensi

perusahaan. Carcello et.al., (2006) menyelidiki hubungan antara keahlian

komite audit di bidang keuangan dan manajemen laba. Hasil penelitiannya

bahwa komite audit dapat mengurangi praktik earning management.

Penelitian tentang proporsi komite audit independen yang dilakukan oleh

Beasley (1996) dan Carcello dan Neal (2003) menyatakan kehadiran komite

audit independen akan membuat monitoring menjadi lebih efektif.

Dengan penerapan mekanisme corporate governance inilah efisiensi

perusahaan akan meningkat. Hal ini karena penerapan corporate governance

dapat menurunkan monitoring cost, dengan adanya peningkatan pengawasan

dan transparansi dalam pengelolaan perusahaan yang menerapkan mekanisme

corporate governance (Kusumawati dan Bambang, 2005 dalam Nofiani dan

Nurmayanti, 2010). Rendahnya penerapan mekanisme corporate governance

juga akan mendorong terjadinya kecurangan dalam perusahaan. Ini dilandasi

oleh penelitian sebelumnya, perusahaan yang punya tingkat corporate

governance yang rendah cenderung mempunyai tingkat kecurangan yang

Page 22: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

tinggi. Hal ini diperkuat oleh Beasly (2000) dalam Sun dan Duncan (2008)

yang menyatakan bahwa sampel kecurangan dari 87 perusahaan yang

diidentifikasi SEC mempunyai mekanisme corporate governance yang lemah.

Pendapat lain yang serupa dikemukakan oleh Farber (2005) dalam Sun dan

Duncan (2008) menyatakan corporate governance yang kuat berhubungan

dengan rendahnya insiden kecurangan finansial. Praktik kecurangan seperti ini

akan mempengaruhi tingkat efisiensi manajemen. Dengan kuatnya penerapan

mekanisme corporate governance maka kontrol terhadap aktivitas manajemen

akan menjadi lebih baik yang mendorong meningkatnya efisiensi. Pendapat ini

diperkuat oleh Brown and Caylor (2008) yang menyatakan bahwa penerapan

mekanisme corporate governance yang baik akan membuat system control

yang besar terhadap aksi manajemen, yang mana seharusnya dapat

mengurangi permasalahan agency problem. Berkurangnya agency problem

akan meningkatkan efisiensi perusahaan karena berkurangnya kecurangan dan

agency cost.

Selain itu penerapan mekanisme corporate governance juga akan

mendorong efisiensi alokasi penggunaan sumberdaya perusahaan. Hal ini

tampak dalam peran penting good corporate governance dalam mendorong

alokasi sumber daya (resources) perusahaan yang optimal ketika krisis

ekonomi dan perbankan melanda kawasan Asia (Nofiani dan Nurmayanti,

2010). Penerapan Corporate governance melalui mekanismenya juga

memberikan suatu struktur yang memfasilitasi penentuan sasaran-sasaran

(objectives) dari suatu perusahaan, dan sebagai sarana untuk mencapai

Page 23: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

sasaran-sasaran tersebut dan sarana untuk menentukan teknik monitoring

kinerja yang efektif serta memberikan insentif yang tepat untuk dewan

direksi dan menejemen dalam rangka mencapai sasaran-sasaran yang

ditentukan dari sisi kepentingan perusahaan sehingga mendorong

perusahaan untuk menggunakan sumberdaya secara efisien (OECD, 1999

dalam dalam Ujiyantho, 2007).

Di Indonesia penerapan mekanisme corporate governance masih

tergolong rendah. Hasil survei McKinsey and Company (2001) dalam

Nofiani dan Nurmayanti (2010) menunjukkan bahwa tingkat kualitas

corporate governance Indonesia paling rendah, yaitu nilainya 1,1 (dari 1 – 5

skala poin), di bawah Malaysia (1,3-1,7), Thailand (1,5-1,8), Korea (1,8-

2,2), Taiwan (2,3-2,6), dan Jepang (2,2-2,8). Bukti empiris riset Zhuang

dalam Nofiani dan Nurmayanti (2010) pada tahun 2000 menunjukkan

masih lemahnya perusahaan-perusahaan publik di Indonesia dalam mengelola

perusahaan dibanding negara-negara Asia Tenggara. Hal ini ditunjukkan oleh

masih lemahnya standar akuntansi dan regulasi, pertanggungjawaban terhadap

para pemegang saham, standar pengungkapan dan transparasi serta proses-

proses kepengurusan perusahaan (Nofiani dan Nurmayanti, 2010) . Hal ini

secara tidak langsung menunjukkan masih lemahnya perusahaan-perusahaan

publik di Indonesia dalam menjalankan manajemen yang baik dalam

memuaskan stakeholder perusahaan. Penerapan mekanisme corporate

governance yang lemah ini mendorong terjadinya kecurangan yang akan

berujung pada ketidakefiensian. Kondisi yang buruk terjadi di Indonesia saat

Page 24: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

krisis yang melanda Asia, rendahnya penerapan mekanisme corporate

governance menjadi penyebab manipulasi yang terjadi di perusahaan publik,

kondisi ini diperparah dengan fungsi agency cost yang tidak berjalan. Kajian

yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menunjukkan beberapa

faktor yang memberi kontribusi pada krisis di Indonesia (Kaihatu, 2009).

Pertama, konsentrasi kepemilikan perusahaan yang tinggi; kedua, tidak

efektifnya fungsi pengawasan dewan komisaris, ketiga; inefisiensi dan

rendahnya transparansi mengenai prosedur pengendalian merger dan akuisisi

perusahaan; keempat, terlalu tingginya ketergantungan pada pendanaan

eksternal; dan kelima, tidak memadainya pengawasan oleh para kreditor

(Kaihatu, 2009). Penelitian di Indonesia dilakukan oleh Ratna (2010)

menunjukkan bahwa heterogenitas kepentingan pemilik memperlemah

monitoring, sehingga mendorong timbulnya tunneling melalui overpayment

dalam transaksi yang menyebabkan ketidakefiensian. Efisiensi dalam

penelitian ini diukur dengan DEA (Data Envelopment Analysis) adalah

sebuah teknik program matematika yang dikembangkan oleh Charners et.al.,

(1978) pemrogaman matematis yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi

relatif dari sebuah kumpulan unit pembuat keputusan (Decision Making Unit)

dalam mengelola sumberdaya (input) dengan jenis yang sama sehingga terjadi

hasil (output) dengan jenis yang sama pula. Decision Making Unit (DMU) ini

dapat berupa perusahaan yang mempunyai kesamaan karakteristik

operasional. Menurut Huang et.al., (2008)

Skor efisiensi dapat dikategorikan menjadi skor efisiensi teknik (technical

Page 25: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

efficiency scores), skor efisiensi alokatif (allocative efficiency scores), dan

skor efisiensi biaya (cost efficiency scores). Skor efisiensi biaya adalah hasil

perkalian dari skor efisiensi teknik dan skor efisiensi alokatif. Dikatakan unit

pengambil keputusan adalah efisien apabila menghasilkan output dengan input

yang sama (Huang et.al., 2008). Dalam penelitian yang dilakukan oleh

Huang, Gene C. Lai Min, Wen Ming (2008) dengan DEA, menemukan

keterkaitan positif antara CG dengan efisiensi kinerja di perusahaan asuransi

di US pada tahun 2002-2004, beberapa perusahaan yang terbukti menerapkan

mekanisme corporate governance dengan baik punya efisiensi kinerja yang

tinggi.

Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian Sun dan Duncan (2008)

dengan perbedaan variabel independen yaitu perusahaan yang go pulblik di

Indonesia. Penelitian ini juga didorong karena rendahnya penerapan

mekanisme corporate governance di Indonesia (Nofiani dan Nurmayanti,

2010). Pada tahun-tahun sebelumnya upaya mengatasi rendahnya penerapan

mekanisme corporate governance tersebut, para pelaku bisnis di Indonesia

menyepakati penerapan good corporate governance sebagai suatu mekanisme

pengelolaan perusahaan yang baik. Ini sesuai dengan penandatanganan

perjanjian Letter of Intent (LOI) dengan IMF tahun 1998, yang salah satu

isinya adalah pencantuman jadwal perbaikan pengelolaan perusahaan di

Indonesia (Sulistyanto, 2003 dalam Nofiani dan Nurmayanti, 2010).

Atas dasar paparan di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian

terkait pengaruh mekanisme corporate governance terhadap efisiensi

Page 26: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam sebuah penelitian

dengan judul “PENGARUH PENERAPAN MEKANISME CORPORATE

GOVERNANCE TERHADAP EFISIENSI PERUSAHAAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan judul penelitian, maka yang menjadi

pokok permasalahan adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh mekanisme corporate governance yang diukur

dengan struktur kepemilikan (ownership structure) terhadap efisiensi

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

2. Apakah terdapat pengaruh mekanisme corporate governance yang diukur

dengan struktur dewan komisaris (board structure) terhadap efisiensi

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

3. Apakah terdapat pengaruh mekanisme corporate governance yang diukur

dengan karakterisitik komite audit (committee audit characteristic)

terhadap efisiensi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh struktur kepemilikan

(ownership structure) terhadap efisiensi perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

Page 27: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2. Untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh struktur dewan

komisaris (board structure) terhadap efisiensi perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh karakterisitik komite

audit (committee audit characteristic) terhadap efisiensi perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat termasuk:

1. Dapat memberikan kontribusi terhadap literatur penelitian akuntansi

khususnya mengenai praktik penerapan mekanisme corporate governance

terhadap efisiensi perusahaan yang go public di Indonesia

2. Bagi Investor, dapat membantu memberikan gambaran mengenai efisiensi

manajemen yang berkaitan dengan kinerja perusahaan dengan melihat

penerapan mekanisme corporate governance sehingga dapat mengambil

keputusan investasi yang tepat.

3. Bagi Perusahaan, dapat membantu memberikan gambaran perusahaan,

dalam hal ini penerapan mekanisme corporate governance dan

hubungannya dengan efisiensi manajemen.

4. Bagi kalangan akademis, bisa membantu referensi dalam penelitian-

penelitian selanjutnya disamping sebagai sarana untuk menambah

wawasan.

Page 28: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

E. Sistematika Penulisan

Penulisan dalam bab-bab berikutnya dipaparkan dengan sistematika

sebagai berikut ini.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan pustaka yang

memberi penjelasan mengenai corporate governance, efisiensi,

serta review penelitian terdahulu yang mendukung penelitian,

dilanjutkan kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB III: METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dijelaskan ruang lingkup penelitian, populasi

dan pemilihan sampel, pengumpulan data dan pengukuran variabel,

dan prosedur analisis yang terdiri atas analisis regresi berganda.

BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai analisis data penelitian,

pengujian hipotesis, dan interpretasi data.

BAB V: PENUTUP

Dalam bab ini akan diuraikan kesimpulan hasil penelitian,

keterbatasan penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya

Page 29: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

KERANGKA BERPIKIR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

Dua teori utama yang berkaitan dengan corporate governance adalah

stewardship theory dan agency theory (Chinn, 2000; Shaw, 2003 dalam

Sam’ani, 2008). Stewardship theory dibangun di atas asumsi filosofis

mengenai sifat manusia yakni bahwa manusia pada hakekatnya dapat

dipercaya, mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, dan memiliki

integritas serta kejujuran terhadap pihak lain. Inilah yang tersirat dalam

hubungan fidusia yang dikehendaki para pemegang saham. Dengan kata lain,

stewardship theory memandang manajemen sebagai pihak yang dapat

dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik

maupun stakeholder.

Sedangkan agency theory yang dikembangkan oleh Jensen dan

Meckling (1976) memandang bahwa manajemen perusahaan yang bertindak

sebagai agen bagi para pemegang saham akan bertindak dengan penuh

kesadaran bagi kepentingannya sendiri, bukan sebagai pihak yang arif,

bijaksana serta adil terhadap pemegang saham. Pendapat lain yang serupa

dikemukakan Eisenhardt (1989) menyatakan bahwa agency theory

menggunakan tiga asumsi sifat manusia, yaitu manusia pada umumnya

Page 30: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

mementingkan diri sendiri (self interest), manusia memiliki daya pikir terbatas

mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan manusia selalu

menghindari resiko (risk averse). Dalam perkembangannya, agency theory

lebih banyak digunakan karena dipandang bisa lebih sesuai dengan keadaan

yang terjadi di lapangan.

Dalam penelitian ini menggunakan agency theory (teori keagenan).

Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak antara principal dengan

agent. Corporate governance sendiri merupakan suatu mekanisme

pengelolaan yang didasarkan pada teori keagenan. Penggunaan agency theory

dalam penelitian ini berdasarkan referensi dari penelitian sebelumnya yang

berdasar pada agency theory. Selain itu, efisiensi dalam penelitian ini juga

akan dipengaruhi oleh agency problem (masalah dalam teori agensi).

Beberapa penelitian sebelumnya, Kesner (1987) menyatakan dalam

penelitiannya tentang kaitan antara mekanisme corporate governance dengan

efisiensi menyatakan bahwa salah satu proxy good corporate governce yaitu

kepemilikan manajemen yang berkaitan positif dengan kinerja. Semakin

banyak komisaris independen juga akan berpengaruh pada efisiensi. Semakin

banyak komisaris independen maka pengawasan akan lebih efektif.

Pengawasan ini bisa mengurangi aktivitas tunneling, transfer aset, maupun

kesengajaan overpayment.

Intinya adalah semakin berkurangnya agency problem (masalah dalam

teori agensi) maka efisiensi perusahaan akan meningkat. Dengan

Page 31: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

berkurangnya masalah agensi berarti semakin kuatnya penerapan good

corporate governance pada perusahaan. Karena dengan penerapan good

corporate governance maka masalah seperti pemegang saham mayoritas yang

menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan sendiri (Johnson, 2000) dapat

diatasi, juga masalah lain yang menyangkut mekanisme corporate governance

seperti struktur kepemilikan, struktur dewan komisaris, dan karakteristik

komite audit.

B. Mekanisme Corporate Governance

Corporate governance merupakan konsep yang diajukan demi

peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja

manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder

dengan mendasarkan pada kerangka peraturan. Corporate governance muncul

karena terjadi pemisahan antara kepemilikan dengan pengendalian

perusahaan. Kaen (2003) menyatakan corporate governance pada dasarnya

menyangkut masalah siapa (who) yang seharusnya mengendalikan jalannya

kegiatan korporasi dan mengapa (why) harus dilakukan pengendalian terhadap

jalannya kegiatan korporasi.

Sistem corporate governance memberikan perlindungan efektif bagi

pemegang saham dan kreditor sehingga mereka yakin akan memperoleh

return atas investasinya dengan benar. Good corporate governance juga

Page 32: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

membantu menciptakan lingkungan kondusif demi terciptanya pertumbuhan

yang efisien dan sustainable di sektor korporat.

Salah satu penelitian terhadap pelaksanaan mekanisme corporate

governance di Indonesia dilakukan oleh Forum for Corporate Governance in

Indonesia (FCGI) yang merupakan suatu lembaga independen. Forum for

Corporate Governance in Indonesia (FCGI) dalam peranan Dewan Komisaris

dan Komite Audit dalam pelaksanaan Corporate Governance, menggunakan

pengertian dari Cadbury Committee dalam mendefinisikan Corporate

Governance, yaitu:

“seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan.”

Sementara kelompok lain yang terdiri dari negara maju (Organization

for Economic Cooperation and Development/OECD) mendefinisikan

corporate governance sebagai cara manajemen perusahaan bertanggung jawab

pada shareholder-nya. Menurut ADB (Asian Deveopment Bank), mekanisme

corporate governance mengandung empat nilai utama, yaitu : accountability,

transparency, predictability, dan participation.

Ho dan Wong (2001) memandang corporate governance sebagai cara

yang efektif untuk menggambarkan hak dan tanggung jawab masing-masing

kelompok stakeholder dalam sebuah perusahaan dimana transparasi

merupakan indikator utama standar corporate governance dalam sebuah

Page 33: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

ekonomi. Dalam penelitian berikutnya Huang et.al., (2008) menemukan

keterkaitan positif antara good corporate governance dengan efisiensi kinerja

perusahaan asuransi di US. Beberapa perusahaan yang terbukti menerapkan

mekanisme corporate governance dengan baik punya efisiensi kinerja yang

tinggi.

Pelaksanaan good corporate governance diharapkan dapat

memberikan beberapa manfaat berikut ini (FCGI, 2001) :

1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan

keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan

serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.

2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah sehingga

dapat lebih meningkatkan corporate value.

3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di

Indonesia.

4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena

sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan dividen.

Menurut Boediono (2005) dalam Kaihatu (2009), mekanisme

corporate governance adalah suatu sistem yang mengandalikan dan

mengarahkan operasional perusahaan. Mekanisme corporate governance

dapat dikategorikan menjadi mekanisme corporate governance eksternal dan

internal (Huang et.al., 2008). Menurut Huang et.al., (2008) mekanisme

corporate governance eksternal mengukur kekuatan relatif dari manajemen

kepada manajemen kontrol melalui takeover defense, sedangkan mekanisme

Page 34: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

corporate governance internal fokus pada struktur kepemilikan manajerial,

struktur komisaris, dan karakteristik sub komite (komite audit atau

kompensasi).

Corporate governance dijalankan melalui beberapa mekanisme antara

lain (1) board independence, (2) board size, (3) committee structure (4)

board leadership, and (5) karakteristik spesifik pekerjaan atau keahlian dari

direktur independen (Huang et.al., 2008). Sedangkan dalam penelitian lain

yang dilakukan oleh Sun dan Duncan (2008) dalam pengukuran di ISS

menggunakan, (1) board structure and composition, (2) audit issues, (3)

charter and bylaw provisions, (4) laws of the state of incorporation, (5)

executive and director compensation, (6) qualitative factors, (7) director dan

officer stock ownership, (8) director education. Penelitian Hsu et.al., (2006)

menggunakan struktur kepemilikan manajemen (ukuran board director,

duality CEO, proporsi board independent, gaji direktur) dan struktur

pemegang saham (proporsi manager ownership, proporsi institusional shares,

proporsi dari collateral shares antara direktur dan supervisor). Pada

penelitian ini mekanisme corporate governance akan dibagi menjadi 3

kelompok sesuai dengan penelitian Bernhart dan Rosenstein (1998); Huang

et.al., (2008), Hsu et.al., (2006), yaitu:

1. Struktur kepemilikan (kepemilikan manajerial dan kepemilikan

institusional),

Page 35: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2. Struktur dewan komisaris (ukuran dewan komisaris, proporsi dewan

komisaris independen, dan proporsi gaji manajer terhadap aset)

3. Karakteristik komite audit (jumlah rapat komite audit, proporsi komite

audit independen, dan proporsi komite audit dengan latar belakang

akuntansi)

1. Struktur Kepemilikan

Berle dan Means (1932) dalam Wu et.al., (2004) menetapkan

bahwa penyebaran kepemilikan (kepemilikan perusahaan) secara tidak

langsung membedakan manajemen dari kepemilikan perusahaan.

Penyebaran kepemilikan ini dapat berkontribusi pada agency problems

antara manajer dan pemegang saham atau pemegang saham dan debitor

(Jensen and Meckling, 1976 dalam Wu et.al., 2004). Struktur kepemilikan

ikut menentukan arah kebijakan perusahaan yang akan diambil oleh pihak

manajemen. Agency problems akan muncul ketika terjadi konflik

kepentingan antara manajer dan pemegang saham.

Sementara Lin et.al., (2008), dalam penelitian tentang penerapan

corporate governance di China, menyatakan bahwa struktur kepemilikan

mempunyai peran penting dalam menentukan efisiensi perusahaan. Lebih

lanjut diungkapkan bahwa efisiensi perusahaan berhubungan negatif

dengan kepemilikan negara (state ownership) dan berhubungan positif

dengan kepemilikan publik dan karyawan.

Page 36: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Adanya kepemilikan yang terpusat (controlling shareholders)

berarti ada pihak yang kuat dalam stuktur kepemilikan perusahaan Selain

itu kepemilikan yang terpusat juga akan menimbulkan tidak

diperhatikannya kepentingan pemegang saham minoritas. Ini diperkuat

oleh pendapat Morck et.al., (2000) dalam Lin et.al., (2008) bahwa

controlling shareholders dapat mengejar kepentingan yang akan

bertentangan dengan pemegang saham minoritas. Pendapat lain yang

serupa dalam Laporta et.al., (1999, 2000) menyatakan masalah utama

dalam konflik keagenan perusahaan besar yang telah terdaftar di bursa

efek adalah membatasi pemanfaatan sumberdaya oleh pemegang saham

mayoritas (yang merupakan pemegang saham pengendali) yang dapat

merugikan kepentingan pemegang saham minoritas. Kecurangan akan

rawan terjadi ketika menyangkut kepentingan pemegang saham mayoritas.

Seperti praktek tunneling yang dilakukan karena kepentingan pemegang

saham mayoritas pada penelitian Cheung (2005). Praktek kecurangan

seperti ini akan membuat perusahaan mengalami ketidakefisienan dalam

operasinya.

Penelitian Hsu et.al., (2006) menggunakan struktur kepemilikan

yang terdiri dari veriabel proporsi manager ownership, proporsi

institusional shares, proporsi dari collateral shares antara direktur dan

supervisor. Istilah stuktur kepemilikan digunakan untuk menunjukkan

bahwa variabel-variabel yang penting di dalam struktur modal tidak hanya

ditentukan oleh jumlah utang dan equity tetapi juga oleh prosentase

Page 37: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

kepemilikan oleh manager dan institutional (Jensen dan Meckling, 1976).

Sesuai dengan penelitian Hsu et.al., (2006) struktur kepemilikan terdiri

dari 2 variabel, yaitu :

a. Kepemilikan Manajerial (manajerial ownership)

Beberapa penelitian sebelumnya tentang hubungan

kepemilikan manajerial dan efisiensi menunjukan hasil yang

bertentangan (Liao et.al., 2010). Jensen dan Meckling (1976)

berpendapat bahwa salah satu cara untuk mengurangi agency cost

adalah dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh manajemen.

Dengan peningkatan kepemilikan manajerial maka konflik

kepentingan antara manajer dan pemegang saham (agency problem)

dapat berkurang (Jensen dan Meckling, 1976). Kesner (1987) dalam

Huang et.al., (2008) meneliti antara hubungan manajerial dan kinerja

perusahaan dan menemukan bahwa ada hubungan positif antara

keduanya. Penelitian lain oleh Vance (1964) juga menemukan

hubungan yang positif antara kepemilikan manajerial terhadap profit

margin, sedangkan Pfeffer (1972) menemukan hubungan yang positif

dan signifikan antara profit margin dan return on equity (ROE) (Huang

et.al., 2008). Proporsi kepemilikan saham yang dikontrol oleh

manajer dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan. Kepemilikan

manajerial akan mensejajarkan kepentingan manajemen dan

pemegang saham (outsider ownership), sehingga akan memperoleh

manfaat langsung dari keputusan yang diambil serta menanggung

Page 38: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

kerugian sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang

salah.

Li et.al., (2004) dalam Liao et.al., (2010) menjelaskan

hubungan antara kepemilikan manajerial dan dan efisiensi bank di

Taiwan dan menemukan bahwa bank campuran punya efisiensi lebih

tinggi daripada bank swasta. Mereka berpendapat bahwa kekuatan

birokrasi dan skema insentif masih mempunyai pengaruh besar

terhadap peningkatan efisiensi.

Pendapat lain yang berbeda adalah hasil penelitian dari Liao

et.al., (2010) dalam penelitiannya di Taiwan menyatakan bahwa

kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap efisiensi. Hasil ini

dijelaskan dengan adanya family centric di kepemilikan manajerial

serta tidak adanya outside block shareholder yang bukan keluarga atau

asosiasi bisnis. Liao et.al., (2010) berpendapat bahwa adanya

monitoring dari pihak eksternal lebih berpengaruh terhadap efisiensi

daripada struktur kepemilikan.

b. Kepemilikan Institusional

Demsetz (1983) serta Shleifer dan Vishny (1986) dalam Aljifri

dan Moustafa (2007) menyatakan bahwa kepemilikan Institusional

bisa meningkatkan kinerja perusahaan. Pemilik saham bisa

meningkatkan monitoring terhadap jajaran manajemen perusahaan

sehingga operasi perusahaan akan menjadi efisien. Sebaliknya

Page 39: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

However dan Pound (1988) dalam Aljifri dan Moustafa (2007)

menyatakan bahwa bahwa kepemilikan Institusional berpengaruh

negatif karena akan terjadi perbedaan strategi antara pemegang saham

dan manajemen perusahan. Adanya perbedaan strategi ini bisa

menyebabkan tabrakan kepentingan dan menimbulkan agency

problem. Kepemilikan Institusional ini mendominasi kepemilikan

saham pada perusahaan perusahaan besar di negara Anglo-American

(Wikipedia). Hsu et.al., (2006) membagi kepemilikan institusional ke

dalam saham pemerintah (state ownership), saham perusahaan lain,

saham perusahaan lain dari luar negeri, saham financial company, dan

saham organisasi legal (legal entities).

Saham Pemerintah (state ownership)

Dalam penelitian Zelenyuk dan Zheka (2007) dinyatakan

bahwa state ownership berhubungan positif dengan ketidakefisiensian

perusahaan. Hal serupa juga dikemukan Lin et.al., (2008) dalam

penelitiannya di China bahwa subsidi dan kepentingan politik dari

pemerintah China menyebabkan perusahaan di China yang mempunyai

state ownership besar menjadi tidak efisien. Kepemilikan Institusional

oleh pemerintah menyebabkan politik ikut mempengaruhi strategi

perusahaan.

Page 40: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Saham Perusahaan Lain

Saham perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan lain

(perusahaan dalam negeri, perusahaan luar negeri, dan organisasi legal

lain). Kepemilikan saham oleh perusahaan lain biasanya akan

berpengaruh pada strategi perusahaan tersebut. Pada penelitian Lin

et.al., (2008) kepemilikan yang terpusat pada perusahaan lain juga bisa

mengakibatkan terjadinya aktivitas tunneling. Kepemilikan dari

perusahaan lain juga akan meningkatkan monitoring terhadap kinerja

manajemen dan keseluruhan perusahaan.

Saham Financial Company

Saham Financial Company adalah saham yang dimiliki oleh

financial Institution seperti asuransi, bank (Wikipedia). Dalam empat

tahun terakhir, terjadi peningkatan kepemilikan saham dari financial

company dan penurunan kepemilikan individu di US-UK. Di Jepang

dalam struktur keiretsu terdiri dari financial company dan industrial

company. Dalam Japanesse system, keberadaan financial company

dipandang bisa menjadi pihak yang ikut mengontrol keuangan

perusahaan (Maher dan Andersson, 1990). Oleh karena itu, sebagian

besar kepemilikan saham di Jepang dikuasai oleh financial company

dan Industri company (Wikipedia).

Di Eropa, penelitian yang dilakukan oleh Chirinko et.al.,

(1999) menyatakan bahwa kepemilikan oleh financial company (dalam

Page 41: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

kasus ini oleh bank) berhubungan positif dengan tingkat hutang jangka

pendek perusahaan. Penelitian lain yang dilakukan Pyrkalo (2011)

mengatakan bahwa kepemilikan oleh financial company (dalam kasus

ini oleh bank) bisa membantu perusahaan untuk melaksanakan praktek

mekanisme corporate governance yang lebih baik.

2. Struktur Dewan Komisaris

Veliyath (1999) dalam Wu (2004) menunjukan bahwa dewan

komisaris menjalankan tugas sebagai jembatan penghubung antara pemilik

dan manajer, kewajibannya adalah untuk melindungi kepentingan

pemegang saham. Dewan komisaris bertugas sebagai pihak yang

memonitor aktivitas manajemen. Sedangkan Liu dan Lu (2007)

menyatakan bahwa dewan komisaris tidak hanya bertindak sebagai

mekanisme kontrol dalam proses pembuatan laporan keuangan, tetapi juga

dapat mencegah controlling shareholder untuk melakukan aktivitas yang

dapat merugikan kepentingan pemegang saham lainnya. Pada penelitian

sebelumnya, Hsu et.al., (2006) menggunakan struktur dewan komisaris

yang tediri dari ukuran board director, duality CEO, proporsi board

independent, gaji direkur dan supervisor. Sesuai dengan penelitian Hsu

et.al., (2006), dalam penelitian ini struktur dewan komisaris akan dibagi

dalam 3 varibel :

Page 42: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

a. Ukuran anggota dewan Komisaris

Jensen (1993) dan Lipton dan Lorsch (1992) dalam Beiner,

Drobetz, Schmid, dan Zimmermann (2003) merupakan yang pertama

menyimpulkan bahwa ukuran dewan komisaris merupakan bagian dari

mekanisme corporate governance (Ujiyantho dan Pramuka, 2007).

Penelitian yang dilakukan oleh Jensen (1993) dalam Wu (2004)

menemukan bahwa jumlah dewan komisaris yang besar akan

menyebabkan pendapat yang bermacam macam yang akan

mengakibatkan consensus akan sulit dicapai. Hal ini kemudian hal ini

akan menyebabkan tingkat efisiensi menjadi rendah, situasinya akan

lebih buruk kalau direktur juga mengalami peningkatan jumlah.

Meskipun dewan komisaris bertindak sebagai mekanisme kontrol (Liu

dan Lu, 2007) ukuran yang terlalu besar dapat menyebabkan terjadinya

komunikasi yang tidak efisien, sulitnya menentukan pendapat, selain

itu biaya yang dikeluarkan juga akan lebih besar. Lipton and Lorsch

(1992) dalam Belkhir (2006) menyarankan untuk memakai jumlah

dewan komisaris yang kecil dan merekomendasikan jumlah anggota

dewan komisaris dibatasi tujuh sampai delapan orang.

b. Proporsi Komisaris Independen

Linck, Netter, dan Yang (2008), Adams dan Ferreira (2007),

dan Raheja (2005) dalam Huang et.al., (2008) membagi aktivitas

Page 43: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dewan komisaris kedalam aktivitas monitoring dan advising. Klein

(2002) menemukan bahwa board of director dari pihak independen

dapat lebih efektif dalam melakukan pengawasan. Dengan pengawasan

yang efektif maka tindakan manajemen yang bisa mengarah ke

penyimpangan seperti aktifitas tunneling atau transfer payment bisa

berkurang dengan begitu efisiensi perusahaan akan meningkat. Fama

(1980) dan Chaganti et.al. (1985) dalam Huang et.al. (2008)

berpendapat bahwa semakin banyak komisaris yang independent maka

semakin efektif mereka dapat memonitor kinerja manajerial. Beasley

(1996), Fama dan Jensen (1983) dalam Huang et.al., (2008)

menyediakan bukti yang menyatakan bahwa komisaris independent

lebih bersedia (mau melakukan lebih) untuk menyediakan “effective

oversight” dan pengungkapan dengan tujuan keinginan mereka untuk

mempertahankan reputasi mereka.

Hasil yang berbeda akan terjadi apabila fungsi advising lebih

tinggi daripada fungsi monitoring. Fungsi advising yang terlalu banyak

porsinya akan menyebabkan ketidakefisiensian karena fungsi

monitoring yang menjadi sedikit (Huang et.al., 2008). Berlebihnya

fungsi advising ini akan mengakibatkan menurunnya kinerja

perusahaan (Agrawal dan Knoeber, 1996 dalam Huang et.al., 2008).

Page 44: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

c. Proporsi Gaji Manajer terhadap Aset

Edwards et.al., (2007) dalam penelitiannya tentang struktur

corporate governance di Jerman menemukan bahwa manager salary

akan meningkatkan profitability perusahaan. Penelitian lain oleh

Gerhart dan Milkovich (1990) dalam Cooper et.al., (2009) menyatakan

insentif berpengaruh terhadap kinerja sedangkan salary base tidak

berpengaruh terhadap kinerja. Kang et.al., (1998) gaji manager dapat

mengurangi agency problem yang terjadi dengan para pemegang

saham. Berkurangnya agency problem ini akan meningkatkan efisiensi

perusahaan.

3. Karakteristik Komite Audit

Sesuai dengan Kep. 29/PM/2004, komite audit adalah komite yang

dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan

pengelolaan perusahaan. Keberadaan komite audit sangat penting bagi

pengelolaan perusahaan. Komite audit merupakan komponen baru dalam

sistem pengendalian perusahaan. Selain itu komite audit dianggap sebagai

penghubung antara pemegang saham dan dewan komisaris dengan pihak

manajemen dalam menangani masalah pengendalian. Komite audit dapat

menjadi pihak yang mengawasi atau memonitor perusahaan sehingga

kecurangan yang mengarah ke ketidakefisienan operasi perusahan dapat

diminimalkan. Ini diperkuat dengan penelitian Klein (2002) yang

Page 45: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

menemukan bahwa keberadaan komite audit akan mengurangi terjadinya

praktik earning management yang negatif. Beberapa penelitian

membuktikan bahwa peranan sistem corporate governance yang baik,

salah satunya komite audit, dapat membuat manajemen laba perusahaan

menjadi lebih efisien (Bowen et.al., 2004; Kelley et.al., 2005 dalam

Fitriasari, 2007). Huang et.al., (2008) dalam penelitiannya membagi

karakteristik komite audit menjadi 3 variabel :

a. Jumlah rapat audit komite

Zhang et.al., (2007) dalam Xavier (2009) menyatakan rapat

komite audit yang sering tidak efektif. Penelitian lain menyatakan

bahwa hubungan aktivitas rapat audit dengan akrual diskresioner

yang diuji secara individual maka aktivitas rapat ini terbukti dapat

meningkatkan pengaturan laba perusahaan menjadi lebih efisien

(Fitriasari, 2007).

b. Proporsi Komite Audit Dengan Keahlian Akuntansi

Carcello et.al., (2006) menyelidiki hubungan antara keahlian

komite audit di bidang keuangan dan manajemen laba. Hasil

penelitiannya bahwa komite audit dapat mengurangi praktik earning

management. Tugas komite audit sebagai pengawasan pengelolaan

perusahaan (Kep. 29/PM/2004), dengan begitu keahlian di bidang

akuntansi sangat diperlukan terkait dengan laporan keuangan

perusahaan.

Page 46: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Pendapat lain yang berbeda adalah Anderson et.al., (2004)

dalam Huang et.al., (2008) yang tidak menemukan efek signifikan

adanya auditor yang bekeahlian akuntansi di komite audit. Diperkuat

oleh Agrawal dan chandha (2005) dalam Huang et.al., (2008) yang

menyatakan apabila anggota dengan keahlian akuntansi tidak

melakukan monitoring secara efektif maka yang terjadi adalah

penurunan performa perusahaan (inefficiency performance).

c. Proporsi Komite Audit Independen

Kehadiran komite audit independen lebih efektif

memfasilitasi monitoring pelaporan keuangan (Beasley, 1996;

Dechow et.al., 1996; Carcello dan Neal 2003) dan audit eksternal

(Carcello et.al., 2002; Abbott et.al., 2003, 2004; dalam Sutaryo et.al.,

2009). Komite audit independen juga memberikan pengawasan yang

lebih efektif terhadap manajemen (Sutaryo et.al., 2009)

C. Efisiensi

Menurut Hastuti (2005) dalam Ayu (2006) efisiensi diartikan sebagai

rasio antara masukan dan keluaran yaitu dengan masukan tertentu

memperoleh keluaran yang optimal. Efisiensi dapat dihitung dengan DEA

(Data Envelopment Analysis) adalah sebuah teknik pemrogaman matematis

yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi relatif dari sebuah kumpulan

unit pembuat keputusan (Decision Making Unit) dalam mengelola sumberdaya

(input) dengan jenis yang sama sehingga terjadi hasil (output) dengan jenis

Page 47: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

yang sama pula. Xiaonian et.al., (2000) dalam Setyawan (2006) menyatakan

bahwa pemegang saham saat ini sangat aktif dalam meninjau kinerja

perusahaan karena mereka menganggap bahwa penerapan mekanisme

corporate governance yang lebih baik akan memberikan output hasil yang

lebih tinggi bagi mereka. Dengan demikian penerapan mekanisne corporate

governance sangat berpengaruh terhadap output yang nanti dihasilkan

perusahaan.

Efisiensi diukur dengan skor efisiensi (Efficiency Scores). Menurut

Huang et al. (2008) Skor efisiensi dapat dikategorikan menjadi

1. Skor efisiensi teknik (technical efficiency scores)

Skor efisiensi teknik menggambarkan kemampuan perusahaan

untuk mendapatkan hasil (output) yang maksimal dari input yang

diberikan.

2. Skor efisiensi alokatif (allocative efficiency scores)

Skor efisiensi alokatif menggambarkan kemampuan perusahaan

untuk menggunakan input dalam proporsi yang optimal.

3. Skor efisiensi biaya (cost efficiency scores)

Efisiensi biaya dihasilkan dangan mengalikan efisiensi teknik

dengan efisiensi alokatif (Coelli, 1996 dalam Huang et.al., 2008). Skor

efisiensi biaya menggambarkan efficiency scores perusahaan.

Page 48: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

D. Kerangka Pemikiran

Independent variable Dependent variable

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Mekanisme corporate governance akan berpengaruh pada efisiensi

sesuai dengan penelitian Sun dan Duncan (2008); Lin et.al., (2008); Liao

et.al., (2010); Zelenyuk dan Zheka (2007); Hsu et.al., (2006); Destefanis dan

Sena (2002). Mekanisme corporate governance sesuai penelitian oleh Huang

et.al., (2008) dan Hsu et.al., (2006) terdiri dari struktur kepemilikan, struktur

dewan komisaris, dan karakteristik komite audit. Struktur kepemilikan terdiri

Efisiensi Perusahaan

Score efficiency

Mekanisme corporate governance

1. Struktur Kepemilikan a. Kepemilikan manajerial b. Kepemilikan Institusional

2. Struktur dewan komisaris a. Ukuran dewan komisaris b. Proporsi komisaris

independen c. Proporsi gaji direktur

terhadap asset 3. Karakteristik Komite Audit

a. Jumlah rapat komite audit b. Proporsi komite audit

dengan keahlian akuntansi c. Proporsi komite audit

independen

Page 49: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

dari kepemillikan manajerial dan kepemilikan institusional sesuai penelitian

Hsu et.al., (2006). Struktur dewan komisaris terdiri dari ukuran dan komisaris,

proporsi komisaris independen, dan proporsi gaji manajer terhadap aset sesuai

dengan penelitian Hsu et.al., (2006). Karakteristik komite audit terdiri dari

jumlah rapat audit, proporsi komite audit independen, dan proporsi komite

audit dengan keahlian akuntansi sesuai dengan penelitian Huang et.al., (2008).

Efisiensi diukur dengan skor efisiensi (total efisiensi) DEA sesuai dengan

penelitian Lin et.al., (2008); Liao et.al., 2010; Zelenyuk dan Zheka (2007);

Hsu et.al., (2006); Huang et.al., (2008)

E. Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Huang et.al., (2008) mengenai

efek penerapan mekanisme corporate governance terhadap efisiensi industri

asuransi di Amerika Serikat tahun 2000-2004. Efisiensi dalam penelitian ini

diukur dengan DEA. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa penerapan

mekanisme corporate governance yang baik berpengaruh positif yang

signifikan terhadap efisiensi.

Penelitian lain mengenai kaitan corporate governance dan efisiensi

dilakukan oleh Zelenyuk dan Zheka (2007). Penelitian tersebut bertujuan

memberikan empirical support untuk menguji hipotesis bahwa ada

keterkaitan positif antara level kualitas corporate governance dengan level

efisiensi perusahaan. Efisiensi diukur dengan X-(in)efficiency dengan

menggunakan DEA. Secara spesifik penelitian ini meneliti tentang keadaan di

Page 50: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Ukrania sebagai negara transisional dari Komunis Soviet. Hasil penelitiannya

menunjukan bahwa ada keterkaitan positif antara antara level kualitas

corporate governance dengan level efisiensi relatif perusahaan. Sekaligus

penelitian ini memberikan empirical support untuk Leibenstein’s idea bahwa

sumber terbesar X-efficiency adalah motivasi tiap level kepemilikan

manajemen.

Di Italia, penelitian yang dilakukan Destefanis dan Sena (2002)

meneliti tentang kaitan good corporate governance dengan efisiensi di

perusahaan manufaktur. Corporate governance di penelitian ini terkait dengan

sistim tradisional di Italia yang cenderung pyramidal structure yaitu sistem

yang mengerucut dan biasanya dipimpin oleh satu orang. Hasilnya 2

mekanisme corporate governance yang digunakan yaitu kepemilikan oleh

largest shareholder dan fakta bahwa perusahaan dipunyai pyramidal group

punya pengaruh positif kepada tekhnikal efisiensi.

Sun dan Ducan (2008) dari Ball University memeriksa kaitan

corporate governance dengan efisiensi di industry kimia dan industry bisnis

service. Corporate governance diukur dengan governance index dari Brown

dan Caylor (2008), sementara efisiensi diukur dengan DEA. Hasil

penelitiannya menunjukan bahwa entitas bisnis dengan penerapan mekanisme

corporate governance yang kuat lebih efisien

Page 51: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Ringkasan Penelitian Terdahulu

Judul Penelitian Peneliti (tahun) Hasil Penelitian

The Effects of Corporate

Governance and Auditor

Independence on the

Efficiency Performance of the

U.S. Life Insurance Industry

Huang et.al.,

(2008)

penerapan good corporate

governance punya pengaruh

positif yang signifikan

terhadap efisiensi.

Corporate governance and

firm’s efficiency: the case of a

transitional country, Ukraine

Zelenyuk

Zheka

(2007)

Ada keterkaitan positif antara

antara level kualitas corporate

governance dengan level

efisiensi relatif perusahaan di

ukrania. Penelitian ini

memberikan empirical

support untuk Leibenstein’s

idea bahwa sumber terbesar

X-efficiency adalah motivasi

tiap level kepemilikan

manajemen

Pattern of Corporate

Governance and Technical

Efficiency in Italian

Destefanis

Sena

(2002)

2 variabel corporate

governance yang digunakan

yaitu kepemilikan oleh largest

Page 52: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Manufacturing shareholder dan fakta bahwa

perusahaan dipunyai

pyramidal group punya

pengaruh positif kepada

tekhnikal efisiensi.

Corporate Governance and

Technical Efficiency:

Evidence from the Chemical

and Business Service

Industries

Sun

Duncan

(2008)

entitas bisnis dengan

penerapan mekanisme

corporate governance yang

kuat lebih efisien

Corporate Governance and

Firm Efficiency: Evidence

from China’s Publicly Listed

Firms

Lin et.al.,

(2008)

Restrukturing SOE (state-

owned enterprises) lewat

perbaikan Corporate

Governance telah

meningkatkan efisiensi

perusahaan tapi privatisasi

sebagian tanpa transfer

kepemilikan adalah sumber

terbesar ketidakefisienan

Efficiency, Productivity and

Ownership Structure for

Securities Firms in Taiwan

Liao et.al.,

(2010)

Hubungan antara efisiensi

dengan kepemilikan dewan

pengurus dan manajer tidak

Page 53: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

signifikan. Sedangkan kaitan

antara kepemilikan eksternal

dan efisiensi positif dan

signifikan.

A Study on the Relationship

between Corporate

Governance Mechanisms and

Management effectiveness

Hsu et.al.,

(2006)

Struktur kepemilikan dan

struktur pemegang saham

signifikan terhadap

manajemen efisiensi

The Effect of Board Size and

Composition on Bank

Efficiency

Agoraki et.al.,

(2008)

Ukuran dewan komisaris

berpengaruh negatif pada cost

dan profit efficiency,

sedangkan pengaruh

komposisi dewan komisaris

pada profit efficiency tidak

berbanding lurus

Page 54: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

F. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh mekanisme corporate governance terhadap efisiensi

perusahaan

Corporate governance merupakan salah satu elemen kunci dalam

meningkatkan efisiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan

antara manajemen perusahaan, dewan direksi, para pemegang saham dan

stakeholders lainya (Organization for Economic Co-operation on

Development/OECD, 1999 dalam Ujiyantho, 2007). Boediono (2005)

dalam Kaihatu (2009), mekanisme corporate governance adalah suatu

sistem yang mengendalikan dan mengarahkan operasional perusahaan.

Dengan penerapan mekanisme corporate governance inilah efisiensi

perusahaan akan meningkat. Hal ini karena penerapan corporate

governance dapat menurunkan monitoring cost, dikarenakan adanya

peningkatan pengawasan dan transparansi dalam pengelolaan perusahaan

yang menerapkan mekanisme corporate governance (Kusumawati dan

Bambang, 2005 dalam Nofiani dan Nurmayanti 2010).

Penerapan mekanisme corporate governance dipercaya dapat

meningkatkan efisiensi. Pernyataan ini dapat ditemukan dalam penelitian

Sun dan Duncan (2008) yang menyatakan penerapan mekanisme

corporate governance berpengaruh pada efisiensi perusahaan kimia dan

perusahaan services industry di Amerika. Penelitian lain oleh Huang et.al.,

(2008) menyatakan penerapan corporate governance berpengaruh

Page 55: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

terhadap efisiensi kinerja perusaaan asuransi di Amerika Serikat.

Penelitian Lin et.al., (2008); Liao et.al., (2010); Zelenyuk dan Zheka

(2007); Hsu et.al., (2006) juga menghasilkan kesimpulan yang sama.

Mekanisme corporate governance dibagi menjadi 3 kelompok

terdiri dari struktur kepemilikan, struktur dewan komisaris, dan

karakteristik komite audit (Huang et.al., 2008). Berdasarkan penelitian

Hsu et.al., (2006) struktur kepemilikan terdiri dari kepemilikan manajerial

dan kepemilikan institusional, sedangkan struktur dewan komisaris diukur

dengan ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen,

dan proporsi gaji manajer terhadap asset perusahaan. Karakterisitik komite

audit dalam penelitian Huang et.al., (2008) adalah jumlah rapat komite

audit, proporsi komite audit independen, dan proporsi komite audit dengan

keahlian akuntansi.

2. Pengaruh struktur kepemilikan terhadap efisiensi perusahaan

Lin et.al., (2008), dalam penelitian tentang penerapan corporate

governance di china, menyatakan bahwa ownership structure mempunyai

peran penting dalam menentukan efisiensi perusahaan. Penelitian lain oleh

Hsu et.al., (2006) juga menemukan adanya pengaruh dari struktur

kepemilikan terhadap efisiensi. Adanya kepemilikan yang terpusat,

management ownership, dan kepemilikan institusional berpengaruh

terhadap efisiensi perusahaan. Dari uraian tersebut maka dapat

dikembangkan hipotesis :

Page 56: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

H1 : Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan yang

terdaftar di BEI

Berdasarkan penelitian Hsu et.al., (2006) struktur kepemilikan

terdiri dari kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional. Jensen

dan Meckling (1976) berpendapat bahwa salah satu cara untuk

mengurangi agency cost adalah dengan meningkatkan kepemilikan saham

oleh manajemen. Dengan peningkatan kepemilikan manajerial maka

konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham (agency

problem) dapat berkurang (Jensen dan Meckling, 1976). Penelitian

Zelenyuk dan Zheka (2007) di Ukrania, menyatakan setiap level

kepemilikan manajemen punya pengaruh positif yang signifikan terhadap

efisiensi (X-efficiency ). Dari uraian tersebut maka dapat dikembangkan

hipotesis :

H1a : Kepemilikan manajerial berpengaruh secara positif terhadap efisiensi

perusahaan yang terdaftar di BEI

Dalam penelitian Lin et.al., (2008) tentang penerapan corporate

governance di China, efisiensi perusahaan berhubungan negatif dengan

kepemilikan negara (state ownership). Penelitian lain oleh However dan

Pound (1988) dalam Aljifri dan Moustafa (2007) juga menyatakan bahwa

bahwa kepemilikan Institusional berpengaruh negatif. Karakteristik

kepemilikan institusional lain yaitu kepemilikan saham oleh perusahaan

lain biasanya akan berpengaruh pada strategi perusahaan tersebut. Pada

Page 57: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

penelitian Lin et.al., (2008) kepemilikan yang terpusat pada

perusahaan lain juga bisa mengakibatkan terjadinya aktivitas tunneling.

Dari uraian tersebut maka dapat dikembangkan hipotesis :

H1b : Kepemilikan institusional berpengaruh secara negatif terhadap

efisiensi perusahaan yang terdaftar di BEI

3. Pengaruh Struktur Dewan Komisaris terhadap efektifitas perusahaan

Hsu et.al., (2006) menyatakan bahwa variabel dalam struktur

dewan komisaris berpengaruh terhadap efisiensi. Liu dan Lu (2007)

menyatakan bahwa dewan komisaris tidak hanya bertindak sebagai

mekanisme kontrol dalam proses pembuatan laporan keuangan tetapi juga

dapat mencegah controlling shareholder untuk melakukan aktivitas yang

dapat merugikan kepentingan pemegang saham lainnya. Keberadaan

Duality CEO dan jumlah dewan komisaris yang terlalu besar bisa

membuat mekanisme kontrol yang dilakukan tidak berjalan efektif dan

efisien. Lorsch (1992) dalam Belkhir (2006) menyarankan untuk memakai

jumlah dewan komisaris yang kecil. Sedangkan Fama dan Jensen (1983)

dalam Ujiyanto dan Pramuka (2007) menyatakan bahwa non-executive

director (komisaris independen) dapat bertindak sebagai penengah

dalam perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal dan

mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada

manajemen. Dari uraian tersebut maka dapat dikembangkan hipotesis :

Page 58: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

H2 : Struktur dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap efisiensi

perusahaan yang terdaftar di BEI

Berdasarkan penelitian Hsu et.al., (2006) struktur dewan komisaris

diukur dengan ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris

independen, dan proporsi gaji manajer terhadap asset perusahaan. Dalam

penelitian Liu dan Lu (2007) ukuran dewan komisaris yang terlalu besar

dapat menyebabkan terjadinya komunikasi yang tidak efisien, sulitnya

menentukan pendapat, selain itu biaya yang dikeluarkan juga akan lebih

besar. Dari uraian tersebut maka dapat dikembangkan hipotesis :

H2a : ukuran dewan komisaris berpengaruh secara negatif terhadap

efisiensi perusahaan yang terdaftar di BEI

Dalam penelitian Huang et.al., (2008) mengungkapkan bahwa

komisaris independen berpengaruh secara negatif terhadap efisiensi. Hasil

ini diinterpretasi bahwa komisaris independen lebih berperan dalam

advisory role daripada monitoring role. Dari uraian tersebut maka dapat

dikembangkan hipotesis :

H2b : Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh secara negatif

terhadap efisiensi perusahaan yang terdaftar di BEI

Edwards et.al., (2007) dalam penelitiannya tentang struktur

corporate governance di jerman menemukan bahwa manager salary

berpengaruh postif terhadap profitability perusahaan. Dalam penelitian

Page 59: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Kang et.al., (1998) gaji manager dapat mengurangi agency problem yang

terjadi dengan para pemegang saham. Berkurangnya agency problem ini

akan meningkatkan efisiensi perusahaan. Dari uraian tersebut maka dapat

dikembangkan hipotesis :

H2c : Proporsi gaji manager terhadap aset berpengaruh secara positif

terhadap efisiensi perusahaan yang terdaftar di BEI

4. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Efektifitas

Perusahaan

Tugas komite audit sebagai pengawasan pengelolaan perusahaan

(Kep. 29/PM/2004). Komite audit dapat menjadi pihak yang mengawasi

atau memonitor perusahaan sehingga kecurangan yang mengarah ke

ketidakefisienan operasi perusahan dapat diminimalkan. Dari uraian

tersebut maka dapat dikembangkan hipotesis :

H3 : Karakteristik komite audit berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan

yang terdaftar di BEI

Karakterisitik komite audit dalam penelitian Huang et.al., (2008)

adalah jumlah rapat komite audit, proporsi komite audit independen, dan

proporsi komite audit dengan keahlian akuntansi. Morrissey (2000) dalam

Huang et.al., (2008) menyatakan bahwa untuk menghasilkan laporan

keuangan perusahaan yang baik setidaknya ada 4 kali pertemuan per

Page 60: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

tahun. Penelitian lain oleh Fitriasari (2007) juga menyatakan rapat komite

audit berpengaruh positif terhadap efisiensi. Dari uraian tersebut maka

dapat dikembangkan hipotesis :

H3a : Jumlah rapat komite audit berpengaruh secara positif terhadap

efisiensi perusahaan yang terdaftar di BEI

Kehadiran komite audit independen lebih efektif memfasilitasi

monitoring pelaporan keuangan (Beasley, 1996; Dechow et.al., 1996;

Carcello dan Neal 2003) dan audit eksternal (Carcello et.al., 2002; Abbott

et.al., 2003, 2004; dalam Sutaryo et.al., 2009). Pendapat serupa juga

dikemukan Huang et.al., (2008) yang menyatakan komite audit

independen berpengaruh positif terhadap cost efficiency. Dari uraian

tersebut maka dapat dikembangkan hipotesis :

H3b : Proporsi komite audit independen berpengaruh secara positif

terhadap efisiensi perusahaan yang terdaftar di BEI

Huang et.al., (2008) menyatakan semakin banyak komite audit

yang punya keahlian akuntansi, maka semakin besar efisiensi perusahaan.

Dari uraian tersebut maka dapat dikembangkan hipotesis :

H3c : Proporsi Komite Audit dengan keahlian akuntansi berpengaruh secara

positif terhadap efisiensi perusahaan yang terdaftar di BEI

Page 61: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang

tujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan mekanisme corporate

governance terhadap efisiensi pada perusahaan yang telah go public dan

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut sekaran (2000), pengujian

hipotesis harus dapat menjelaskan sifat dari hubungan tertentu, memahami

perbedaan antar kelompok atau interdependenesi dua variabel atau lebih.

Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah organisasi,

yaitu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini

menggunakan cross section karena data perusahaan yang diambil berasal dari

periode tahun 2007-2010.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah kelompok orang, kejadian atau peristiwa yang

menjadi perhatian para peneliti untuk diteliti (Sekaran, 2003). Populasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang telah

go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) per tanggal 1

Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2010.

Page 62: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2. Sampel

Menurut Sekaran (2006), sampel adalah sebagian (cuplikan) dari

populasi yang masih memiliki ciri dan karakteristik yang sama dengan

populasi dan mampu mewakili keseluruhan populasi penelitian. Teknik

yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

adalah purposive sampling. Purposive sampling merupakan pemilihan

anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan tertentu

dari peneliti (Wikipedia). Kriteria yang dipilih oleh penulis dalam

pengambilan sample antara lain :

a. Perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia

per 1 Januari 2007 sampai dengan per 31 Desember 2010.

b. Perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan untuk periode tahun

2007 sampai 2010 yang tersedia pada www.idx.co.id.

c. Perusahaan yang laporan tahunan dan laporan keuangannya

menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

C. Data dan Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu informasi yang

diperoleh dari pihak lain (Sekaran, 2003). Data dalam penelitian ini diperoleh

dari data publikasi laporan tahunan perusahaan yang menjadi sampel yaitu

seluruh perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2010

Page 63: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

yang memenuhi kriteria. Pemilihan ini karena pertimbangan ketersediaan data

perusahaan go public di FTP (File Transfer Protocol) website IDX yang

terdiri dari tahun 2007 sampai 2010. Data lain yang diperlukan diperoleh dari

jurnal penelitian sebelumnya dan dari situs resmi perusahaan yang menjadi

sampel.

D. Defisnisi dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Independen Mekanisme Corporate Governance

Mekanisme corporate governance adalah suatu sistem yang

mengandalikan dan mengarahkan operasional perusahaan (Boediono, 2005

dalam Kaihatu, 2009). Dalam penelitian ini mekanisme corporate

governance diukur menggunakan 3 kelompok variabel struktur

kepemilikan, struktur dewan komisaris, dan karakteristik komite audit

(Bernhart dan Rosenstein, 1998; Huang et.al., 2008, Hsu et.al., 2006).

Struktur kepemilikan terdiri dari kepemilikan manajerial dan kepemilikan

institusional sesuai penelitian Hsu et.al., (2006). Struktur dewan komisaris

terdiri dari ukuran dan komisaris, proporsi komisaris independen, dan

proporsi gaji manajer terhadap aset sesuai dengan penelitian Hsu et.al.,

(2006). Karakteristik komite audit terdiri dari jumlah rapat audit, proporsi

komite audit independen, dan proporsi komite audit dengan keahlian

akuntansi sesuai dengan penelitian Huang et.al., (2008).

Page 64: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

a. Struktur Kepemilikan

1) Kepemilikan Manajerial (manajerial ownership)

Kepemilikan manajerial adalah proporsi saham biasa yang

dimiliki oleh para direksi dan komisaris (Margareta, 2003). Dalam

Hsu et.al., (2006) dan Huang et.al., (2008) manajerial ownership

diukur dengan besarnya persentase saham yang dimiliki direktur

dan komisaris perusahaan.

2) Saham Institusional

Saham institusional adalah persentasi hak suara yang

dimiliki oleh institusi (Beiner et.al., 2003 dalam Ujiyantho dan

Pramuka, 2007). Hsu et.al., (2006) membagi kepemilikan

institusional ke dalam saham pemerintah (state ownership), saham

perusahaan lain, saham perusahaan lain dari luar negeri, saham

financial company, dan saham organisasi legal (legal entities).

Sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Hsu et.al., (2006) dan

Aljifri dan Moustafa (2007), saham institusional dihitung dengan :

Saham institusional = persentase saham pemerintah +

persentase saham perusahaan lain + persentase saham

financial company

Page 65: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

2. Struktur Dewan Komisaris

a. Jumlah anggota dewan Komisaris

Jumlah anggota dewan komisaris adalah banyaknya anggota

dewan komisaris perusahaan (Beiner et.al., 2003 dalam Ujiyantho dan

Pramuka, 2007). Jumlah anggota dewan komisaris diukur dengan

banyaknya anggota dewan komisaris pada perusahaan (Huang et.al.,

(2008); Wu, 2004; Liu dan Lu, 2007).

b. Proporsi Komisaris Independen

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang

tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya

dan pemegang saham pengandali, serta bebas dari hubungan bisnis

atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya

untuk bertindak independen atau bertindak semata mata demi

kepentingan perusahaan (Komite Nasional Kebijakan Governance,

2004 dalam Ujiyantho dan Pramuka, 2007). Dalam penelitian Huang

et.al., (2008) proporsi komisaris independen diukur dari jumlah

komisaris independen banding total jumlah komisaris.

Page 66: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

c. Proporsi Gaji Manajer terhadap Aset

Gaji manajer diukur dengan total gaji manajer pertahun (Hsu

et.al., 2006). Item ini diukur dengan dibagi dengan total aset

perusahaan, sebagai perbandingan besar kecilnya aset dan gaji antar

perusahaan (Hsu et.al., 2006). Karena keterbatasan informasi dalam

laporan tahunan maka yang digunakan adalah gaji dan bonus.

3. Karakteristik Komite Audit

a. Jumlah rapat audit komite

Jumlah rapat komite audit adalah banyaknya rapat yang

diadakan komite audit dalam 1 periode (Huang et.al., 2008).

Dalam penelitian Huang et.al., (2008), jumlah rapat komite audit

diukur dengan banyaknya rapat yang dilakukan oleh komite audit

dalam satu periode.

b. Proporsi Komite audit dengan keahlian akuntansi

Komite audit dengan keahlian akuntansi merujuk pada

adanya anggota komite audit dengan keahlian akuntansi (Sarbanes-

Oxley Act dalam Huang et.al., 2008). Komite audit dengan

keahlian akuntansi diukur dengan perbandingan antara komite

Page 67: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

audit yang punya keahlian akuntansi dengan total jumlah komite

audit (Huang et.al., 2008).

c. Proporsi Komite Audit Independen

Di US, setelah The Sarbanes-Oxley Act (2002), paduan

good corporate governance di US mensyaratkan audit komite

terdiri dari anggota independen. Komite audit independen diukur

dengan persentase komite audit perusahaan yang independen dari

total jumlah komite audit (Huang et.al., 2008).

4. Variabel Dependen

Efisiensi

Page 68: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Dalam penelitian ini efisiensi akan diukur dengan DEA. DEA

(Data Envelopment Analysis) adalah sebuah teknik pemrogaman

matematis yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi relatif dari sebuah

kumpulan unit pembuat keputusan (Decision Making Unit) dalam

mengelola sumberdaya (input) dengan jenis yang sama sehingga terjadi

hasil (output) dengan jenis yang sama pula. Dalam penelitian ini

perusahaan akan dibagi sesuai kategorinya untuk dihitung tingkat

efisiensinya

DEA digunakan untuk mengevaluasi efisiensi relative dari sebuah

kumpulan unit pembuat keputusan (Decision Making Unit) dalam

mengelola sumberdaya (input) dengan jenis yang sama sehingga terjadi

hasil (output) dengan jenis yang sama pula. Model untuk setiap DMU (Sun

dan Duncan, 2008).

Input =

Output =

Langkah pertama untuk menganalisis DEA adalah dengan memilih

model spesifik DEA. Penelitian sebelumnya Banker (1984) dalam Sun dan

Duncan menggunakan BCC model. Penelitian lain, BCC Model ini juga

yang digunakan oleh Ufian (2007). Metode ini direkomendasikan oleh

Cooper et.al., (2000) dalam Sun dan Duncan (2008) pada penelitian

menggunakan DEA yang memakai beberapa input atau output. Dalam Sun

Page 69: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

dan Duncan (2008) BCC model mengestimasi efisiensi DMU dengan

memecahkan linear program berikut :

Max z = u . yo - o

Subject to

v . xo = 1

-v.x + .y- oe

v o free in sign

x, y merupakan vektor input dan output masing-masing,

z dan o adalalah scalar

o bisa positif atau negatif

e menunjukkan vektor baris di mana semua elemen adalah sama

dengan 1

v dan u menunjukkan beban yang terkait dengan DMU tertentu

1. Penghitungan untuk Efisiensi Perusahaan Manufaktur dan

Perdagangan

Page 70: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Item output dan input yang digunakan berasal dari penelitian Sun

dan Duncan (2010) :

1) Input

i. Sales (Penjualan)

Variabel sales merupakan penjualan setelah diskon serta

sales and allowances untuk kredit yang telah diberikan kepada

pelanggan. Variabel ini dinyatakan dalam satuan Rupiah

2) Output

i. COGS (HPP)

Cost of Good Sold (Harga Pokok Penjualan)

merepresentasikan semua cost yang secara langsung

dialokasikan untuk produksi, seperti direct materials, direct

labor, dan overhead. COGS dinyatakan dalam satuan Rupiah

ii. Selling, General and Administrative Expenses (XSGA)

Item ini merepresentasikan beban non produksi yang terjadi

dalam regular course. Item ini diukur dengan satuan Rupiah.

2. Perhitungan Efisiensi untuk Bank

Page 71: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Item untuk output dan input berasal dari penelitian Ufian

(2007), yaitu :

1) Input

i. Total Deposit

Total deposito di bank dalam satu tahun. Dinyatakan dalam

rupiah.

ii. Number of Labor

Jumlah karyawan yang bekerja di bank.

iii. Fixed Asset

Aset tetap yang dimiliki bank. Total tetap dinyatakan

dengan rupiah.

2) Output

i. Total Loans

Total hutang dan kredit yang diberikan bank dalam waktu

satu tahun. Item ini dinyatakan dengan rupiah.

ii. Net Income

Pendapatan bersih pertahun bank. Item ini dinyatakan

dengan rupiah.

E. Metode Analisa Data

1. Pengujian Asumsi Klasik

Page 72: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

a. Pengujian Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi dengan membagi model regresi, variabel pengganggu atau

residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005). Untuk menguji

normalitas, peneliti akan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Jika

nilai ρ value > 0.05 maka data tersebut berdistribusi normal, jika ρ

value < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal.

b. Pengujian Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)

(Ghozali, 2005). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara independen. Jika variabel independen saling korelasi,

maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal

adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinieritas di dalam model, peneliti akan melihat Tolerence dan

Variance Inflation Factors (VIF) dengan alat bantu program Statistical

Package for the Social Sciences (SPSS).

Tolerence mengukur variabilitas variabel independen yang

terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Jadi nilai

Tolerence yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF

= 1/Tolerence). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan

Page 73: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerence < 0.10 atau sama

dengan nilai VIF > 10. Bila ternyata dalam model terdapat

multikolinieritas, peneliti akan mengatasi hal tersebut dengan

transformasi variabel. Transformasi variabel merupakan salah satu cara

mengurangi hubungan linier di antara variabel independen.

Transformasi dapat dilakukan dalam bentuk logaritma natural dan

bentuk first difference atau delta (Ghozali, 2005).

c. Pengujian Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu sama lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut

waktu (time series) karena “gangguan” pada individu atau kelompok

yang sama pada periode berikutnya. Pada data cross section (silang

waktu), masalah autokorelasi relatif jarang terjadi karena gangguan

pada observasi yang berbeda berasal dari individu atau kelompok yang

berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi (Ghozali, 2005). Untuk menguji ada tidaknya masalah

autokorelasi, penelitian ini menggunakan alat statistik berupa run test

dengan kriteria pengujian didasarkan pada nilai asymp sig. Apabila

Page 74: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

nilai asymp sig > 5% maka dapat dinyatakan tidak terdapat

autokorelasi dan sebaliknya jika lebih kecil 5%, maka terdapat

autokorelasi dalam model regresi yang digunakan.

d. Pengujian Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dalam model, peneliti akan menggunakan uji

Glejser dengan bantuan program SPSS 13.0.0. Uji Glesjer

mengusulkan untuk meregresi nilai absolute residual terhadap variabel

independen (Gujarati,2003) dengan persamaan regresi :

|Abs_Ut| = α1 + α2x1 + α3x2 + α4x3 + α5x1x4 + α6x1x5 + e

Apabila koefisien parameter beta > 0.05 maka tidak ada masalah

heteroskedastisitas (Ghozali,2005).

2. Pengujian Hipotesis

Page 75: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Sesuai dengan kerangka pemikiran dan pengajuan hipotesis maka

hipotesis akan diuji dengan persamaan regresi seperti berikut ini

Yi = α + +βi OSi + i DKi + i ACi + ε

Yi : Variabel dependen efisiensi

Y1 : Score efficiency (E)

Variabel independen mekanisme corporate governance

OSi : Struktur Kepemilikan Perusahaan

OS1 : Saham direktur dan komisaris (KMAN)

OS2 : Saham Institusional (KIT)

DKi : Struktur Dewan Komisaris

DK1 : Jumlah anggota dewan komisaris (UDK)

DK2 : Proporsi Komisaris Independen (KI)

DK3 : Proporsi Gaji Manager terhadap aset (PGTA)

ACi : Karakteristik Komite Audit

AC1 : Jumlah rapat komite audit (RKOM)

Page 76: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

AC2 : Proporsi Komite audit dengan keahlian akuntansi

(KAA)

AC3 : Proporsi Komite audit independen (KAI)

1. Uji Ketepatan Perkiraan (Uji R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model untuk menerangkan variasi variabel

independen (Ghozali, 2005). Nilai koefisien yang diperoleh akan

berkisar 0 < R2 ≤1 dimana jika nilai R2 semakin mendekati 1, maka

semakin kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen. Jika dalam suatu model terdapat lebih dari dua

variabel independen maka lebih baik menggunakan nilai adjusted R2.

2. Pengujian signifikansi-F

Uji signifikansi F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen/terikat (Ghozali, 2005). Untuk mengetahui apakah variabel

independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi

variabel dependen, maka peneliti menggunakan uji siginifikansi

Page 77: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

simultan dengan alat bantu program SPSS versi 13.0. Kriteria

pengujiannya adalah seperti berikut ini.

(1) H0 diterima dan Ha ditolak, apabila nilai signifikansi lebih dari nilai

alpha 0,05 berarti variabel independen secara bersama-sama

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen atau dapat

dikatakan bahwa model regresi tidak signifikan.

(2) H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu apabila nilai signifikansi kurang

dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen atau

dapat dikatakan bahwa model regresi signifikan.

3. Pengujian Parameter Individual (Uji signifikansi-t)

Uji signifikansi-t digunakan untuk mengetahui apakah variabel

bebas secara parsial mempengaruhi variabel terikat dengan asumsi

variabel independen lainnya konstan. Kriteria pengujiannya adalah

seperti berikut ini.

1) H0 diterima dan Ha ditolak yaitu apabila bila nilai signifikansi lebih

dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara

individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2) H0 ditolak dan Ha diterima yaitu apabila nilai signifikansi kurang

dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara

individual berpengaruh terhadap variabel dependen.

Page 78: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

BAB IV

PEMBAHASAN MASALAH

A. Hasil Pengumpulan Data

Penelitian ini bertujuan memberikan bukti empiris pengaruh

penerapan mekanisme Corporate Governance terhadap efisiensi perusahaan.

Penelitian ini menggunakan data sekunder annual report perusahaan yang

diperoleh dari website www.idx.co.id. Berdasarkan kriteria yang telah

ditentukan sebelumnya, diperoleh sampel penelitian dengan rincian.

Tabel 4.1

Hasil Pengambilan Sampel

Kriteria Sampel Jumlah 1. Perusahaan yang terdaftar di BEI per 1 Januari 2007 sampai

dengan 31 Desember 2010 1559

2. Perusahaan yang terdaftar di BEI dan menerbitkan laporan tahunan tetapi laporan tahunan tidak tersedia baik pada www.idx.co.id

(982)

3. Perusahaan yang terdaftar di BEI dan menerbitkan laporan tahunan dengan informasi dan data tidak lengkap, seperti jumlah rapat komite audit dan latar belakang keahlian akuntansi komite audit

(381)

4. Jumlah data outliers (18) jumlah sampel penelitian. 178

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Tabel di atas menunjukkan terdapat 1580 perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI per 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2010.

Page 79: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Atas jumlah tersebut, ada perusahaan yang tidak menerbitkan/mengupload

laporan tahunan di website IDX dan juga perusahaan yang tidak secara

lengkap mencantumkan informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian.

Kemudian dikurangi lagi dengan jumlah data outliers yang terjadi.

Perusahaan yang dijadikan sampel sebanyak 178. Langkah selanjutnya adalah

pengumpulan data dari perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Data

digunakan untuk menganalisis pengaruh penerapan mekanisme corporate

governance yang diproksikan oleh 3 kategori variabel yaitu struktur

kepemilikan (kepemilikan manajerial dan kepemilikan instistusional),

struktur dewan komisaris (ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris

independen, dan proporsi gaji manajer terhadap asset), dan karakteristik

komite audit (jumlah rapat komite audit, proporsi komite audit independen,

dan proporsi komite audit dengan keahlian akuntansi) terhadap efisiensi

perusahaan. Analisis dilakukan dengan bantuan software SPSS 13.0.

B. Statistik Diskriptif

Analisis statistik digunakan untuk mengetahui gambaran atau

deskripsi masing-masing variabel yang terkait dalam penelitian. Statitistik

deskriptif menggambarkan distribusi data yang terdiri dari nilai minimum,

nilai maksimum, nilai rata-rata dan nilai standar deviasi atas data variabel

yang digunakan dalam penelitian ini. Nilai statistik deskriptif variabel

penelitian disajikan dalam tabel berikut:

Page 80: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 4.2

Hasil Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KMAN 178 0,00 54,57 1,8707 6,40161 KIT 178 0,00 100,00 66,9183 24,99857 UDK 178 1,00 9,00 4,20 1,534 KI 178 0,00 86,71 42,0267 13,07278 PGTA 178 0,00 0,3801 0,014441 0,0436670 RKOM 178 1,00 51,00 8,57 8,195 KAA 178 0,00 100,00 50,1306 26,81747 KAI 178 33,33 100,00 97,0657 11,34411 E 178 0,0886 0,9939 0,774675 0,1712249 Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan hasil statistik deskristif diatas, nilai mean untuk

kepemilikan manajerial (KMAN) adalah sebesar 1,8707 dengan nilai

minimum sebesar 0,00 pada perusahaan yang tidak mempunyai kepemilikan

manajerial dan nilai maksimum sebesar 54,57 oleh PT Perusahaan Gas Negara

Tbk di tahun 2008. Nilai standar deviasi data yang menggambarkan sebaran

data disekitar runtun waktu sebesar 6,40161.

Nilai mean untuk kepemilikan institusional (KIT) adalah sebesar

66,9183 dengan nilai minimum sebesar 0,00 pada perusahaan yang tidak

mempunyai kepemilikan institusional dan nilai maksimum sebesar 100,00

oleh perusahaan yang hampir sebagian besar sahamnya dimiliki oleh

institusional lain. Nilai standar deviasi data yang menggambarkan sebaran

data disekitar runtun waktu sebesar 24,99857.

Page 81: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Nilai mean untuk variabel ukuran dewan komisaris (UDK) adalah

sebesar 4,20 dengan nilai minimum sebesar 1 dan nilai maksimum sebesar 9.

Nilai standar deviasi data yang menggambarkan sebaran data disekitar runtun

waktu sebesar 1,534.

Pada variabel proporsi komisaris independen (KI) mean sebesar

42,0267 dengan nilai minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar

86,71. Nilai standar deviasi data yang menggambarkan sebaran data disekitar

runtun waktu sebesar 13,07278.

Nilai mean proporsi gaji manajer terhadap aset (PGTA) adalah sebesar

0,0436670 dengan nilai minimum sebesar 0,00 oleh PT Hexaindo Adiperkasa

pada tahun 2007 dan nilai maksimum sebesar 0,3801. Nilai standar deviasi

data yang menggambarkan sebaran data disekitar data runtun waktu sebesar

0,014441.

Nilai standar deviasi data yang menggambarkan sebaran data rapat

komite audit (RKOM) sebesar 8,195. Berdasarkan hasil statistik deskriptif

diatas, nilai mean sebesar 8,57 dengan nilai minimum sebesar 1 dan nilai

maksimum sebesar 51.

Nilai mean untuk variabel independen proporsi komite audit dengan

keahlian akuntansi (KAA) adalah sebesar 50,1306 dengan nilai minimum

sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 100,00. Nilai standar deviasi data

yang menggambarkan sebaran data disekitar data runtun waktu sebesar

26,81747.

Page 82: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Pengukuran selanjutnya adalah nilai mean untuk komite audit

independen (KAI) adalah sebesar 97,0657 dengan nilai minimum sebesar

33,33 dan nilai maksimum sebesar 100,00. Nilai standar deviasi data yang

menggambarkan sebaran data disekitar data runtun waktu sebesar 11,34411.

Berikutnya adalah pengukuran nilai mean untuk variabel dependen

Efisiensi (E) adalah sebesar 0,774657 dengan nilai minimum sebesar 0,0886

dan nilai maksimum sebesar 0,9939. Nilai standar deviasi data yang

menggambarkan sebaran data disekitar data runtun waktu sebesar 0,1712249.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi dengan membagi model regresi, variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005). Uji normalitas dalam

penelitian ini menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test

terhadap nilai residual dari model regresi yang dilakukan dengan software

SPSS 13.0. Kriteria uji ini adalah jika nilai ρ value > 0.05 maka data

tersebut berdistribusi normal, jika ρ value < 0.05 maka data tidak

berdistribusi normal jika terdapat normalitas, maka nilai residual akan

terdistribusi secara normal dan independen. Tabel hasil pengujian dapat

dilihat pada halaman lampiran. Secara ringkas hasil ditunjukkan pada tabel

berikut.

Page 83: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 178 Normal Parameters(a,b) Mean 0,0000000

Std. Deviation 0, 13697888 Most Extreme Differences Absolute 0,87

Positive 0,47 Negatif -0,87

Kolmogorov-Smirnov Z 1,155 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,139

Sumber: hasil pengolahan data

Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov dengan residual dapat

diketahui p-value 13,9% lebih besar dari 5% (p > α), maka dapat

dinyatakan bahwa seluruh data memiliki sebaran data normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2005). Uji

multikolinearitas digunakan untuk mengetahui korelasi antar variabel

independen. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terdapat

korelasi antara variabel independen atau korelasinya rendah. Keberadaan

multikolinearitas diketahui dengan Varians Inflation Factor (VIF) dan

Tolerance. Berikut disajikan hasil uji multikolinearitas.

Page 84: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinearitas Data Variabel Tolerance VIF Keterangan KMAN 0,825 1,212 Tidak terdapat multikolinearitas KIT 0,806 1,241 Tidak terdapat multikolinearitas UDK 0,927 1,078 Tidak terdapat multikolinearitas KI 0,944 1,059 Tidak terdapat multikolinearitas PGTA 0,943 1,061 Tidak terdapat multikolinearitas RKOM 0,936 1,069 Tidak terdapat multikolinearitas KAA 0,929 1,077 Tidak terdapat multikolinearitas KAI 0,929 1,076 Tidak terdapat multikolinearitas Sumber: Hasil Pengolahan Data

Hasil pengujian multikolinearitas menunjukkan bahwa semua

variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1 (10%), tidak

ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 90%. Hasil

penghitungan juga menunjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki

VIF kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala

multikolinearitas dalam model regresi yang digunakan.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara

suatu periode t dengan periode sebelumnya (t -1). Pada penelitian ini

menggunakan alat uji runs test. Dari pengujiaan ini dapat dilihat apakah

terjadi autokorelasi atau tidak didasarkan pada nilai asymp. sig dalam uji

run test. Apabila asymp. Sig lebih besar dari 5%, maka tidak terjadi gejala

autokorelasi dan sebaliknya jika asymp. Sig. Kriteria yang digunakan

adalah apabila asymp. Sig lebih kecil 5% maka terjadi gejala aoutokorelasi

sebaliknya jika lebih besar dari 5%, maka tidak terjadi gejala auto korelasi.

Page 85: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Berikut ini disajikan hasil uji runs test untuk mengindikasikan asumsi

autokorelasi dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.5 Hasil Uji Runs Test

Unstandardized Residual

Test Value(a) -0,0576 Cases < Test Value 89 Cases >= Test Value 89 Total Cases 178 Number of Runs 89 Z -0,150 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,881

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi (Ghozali, 2005). Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa

model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari gejala

autokorelasi karena nilai asymp. Sig. lebih besar dari 5% (88,1% > 5%).

4. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang tetap, maka disebut homoskedastisitas

dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection

seperti yang digunakan dalam penelitian ini mengandung

Page 86: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dalam penelitian ini dengan menggunakan uji glejser.

Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai probabilitas value lebih besar

dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas

dan sebaliknya jika nilai probabilitas lebih kecil dari 5%, maka dapat

dinyatakan terdapat gejala heteroskedastisitas dalam model penelitian.

Tabel 4.6 Hasil Uji Runs Test

Variabel Sig. Kriteria Kesimpulan

KMAN 0,222 Sig>0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas KIT 0,461 Sig>0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas UDK 0,689 Sig>0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas KI 0,444 Sig>0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas PGTA 0,067 Sig>0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas RKOM 0,123 Sig>0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas KAA 0,728 Sig>0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas KAI 0,000 Sig<0,05 Terjadi heteroskedastisitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai sig untuk seluruh variabel

independen dalam penelitian adalah di atas 0,05 kecuali untuk variabel

komite audit dengan keahlian akuntansi (KAI). Menurut Gujarati (2003)

masalah heteroskedastisitas adalah hal yang biasa dalam data cross-

sectional dibandingkan dengan data time series.

Page 87: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

D. Pengujian Hipotesis

1. Uji Ketepatan Perkiraan (Uji R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model untuk menerangkan variasi variabel independen

(Ghozali, 2005). Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien

determinasi majemuk (R2) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai

yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel independen. Jika dalam suatu model terdapat lebih dari dua

variabel independen, maka lebih baik menggunakan nilai adjusted R2.

Tabel 4.7

Hasil Uji R2 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,600 0,360 0,330 0,1401835

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Hasil pengujian mengindikasikan bahwa nilai Adjusted R2 square

sebesar 0,330 yang menunjukkan bahwa 33,0% variasi dari Efisiensi (E)

yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dari penelitian ini.

Sementara itu, variabel efisiensi (E) sebesar 67% dijelaskan dengan

variabel lain di luar model penelitian.

2. Pengujian signifikansi-F

Uji signifikansi F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi

Page 88: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen/terikat (Ghozali, 2005). Kriteria yang digunakan dalam

pengujian ini adalah, apabila sig lebih kecil dari 0,05, maka dapat

dinyatakan bahwa model penelitian layak untuk digunakan sebagai model

pengujian dalam penelitian. Sebaliknya, apabila sig lebih besar dari 0,05,

maka model tidak layak untuk digunakan sebagai model pengujian dalam

penelitian. Berikut disajikan hasil uji signifikansi F dalam penelitian ini.

Tabel 4.7

Hasil Uji signifikansi- F

F-hitung Sig. Kriteria Pengujian

Keterangan

11,898 0.000 P < 0,05 Signifikan

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Hasil uji signifikansi-F (ANOVA) menunjukkan hasil sig 0,000

yang lebih kecil dari 0,05. Dari hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa

variabel independen yang digunakan dalam model regresi secara serentak

dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

3. Uji Signifikansi t

Pengujian signifikansi t digunakan untuk melihat apakah variabel

independen secara individual mempengaruhi variabel terikat dengan

asumsi variabel independen lainnya konstan. Hasil pengujian dapat dilihat

pada tabel berikut

Page 89: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi t

Prediksi Koefisien thitung Sign keterangan

0,327 2,747 0,007 KMAN + -0,002 -1,352 0,178 H1a : tidak didukung KIT - -0,001 -2,050 0,042 H1b : didukung UDK - -0,010 -1,437 0,152 H2a : tidak didukung KI - -0,003 -3,651 0,000 H2b : didukung PGTA - -0,167 -0,671 0,503 H2c : tidak didukung RKOM + 0,000 -0,174 0,862 H3a : tidak didukung KAA + 2,79E-006 0,007 0,995 H3b : tidak didukung KAI + 0,007 7,385 0,000 H3c : didukung Sumber: Hasil Pengolahan Data

Hasil analisis regresi di atas dapat digunakan dalam menyusun persamaan

sebagai berikut ini.

E = 0,327 - 0,002 (KMAN) - 0,001 (KIT) - 0,010 (UDK) - 0,003 (KI) - 0,167 (PGTA) + 0,000 (RKOM) + 2,79E-006 (KAA) + 0,007 (KAI) + 0,1401835

Dari tabel diatas nilai koefisien kepemilikan manajerial (KMAN)

sebesar -0,002. Nilai p-value untuk variabel ini adalah 0,178 yang lebih

besar daripada 0,005. Hasil ini menandakan bahwa kepemilikan manajerial

tidak berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan dengan kata lain hipotesis

H1a tidak didukung. Nilai koefisien kepemilikan institusional (KIT)

sebesar -0,001 dengan p-value 0,042 yang lebih kecil 0,05 yang

menandakan variabel kepemilikan institusional berpengaruh signifikan

negatif terhadap efisiensi dengan kata lain hipotesis H1b didukung.

Page 90: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Nilai koefisien ukuran dewan komisaris (UDK) sebesar -0,010

dengan signifikansi 0,152. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa ukuran

dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan dan

hipotesis H2a tidak didukung. Nilai p-value dari variabel proporsi

komisaris independen (KI) adalah 0,000 dengan koefisien -0,003. Hasil ini

menandakan bahwa proporsi dewan komisaris independen berpengaruh

secara negatif terhadap efisiensi perusahaan dan hipotesis H2b didukung.

Sedangkan nilai proporsi gaji manajer terhadap aset perusahaan (PGTA)

mempunyai p-value sebesar 0,000 dengan tingkat koefisiensi sebesar

0,503 ini menandakan bahwa variabel proporsi gaji manajer terhadap asset

perusahaan tidak berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan dengan kata

lain hipotesis H2c tidak didukung.

Nilai p-value untuk variabel jumlah rapat komite audit (RKOM)

sebesar 0,862 dengan koefisien 0,000. Ini menandakan jumlah rapat dewan

komisaris tidak berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan dan hipotesis

H3a tidak didukung. Nilai efisiensi untuk variabel proporsi komite audit

dengan keahlian akuntansi (KAA) adalah 2,79E-006 dengan p-value

sebesar 0,995. Ini berarti variabel proporsi komite audit dengan keahlian

akuntansi tidak berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan dan hipotesis

H3b tidak didukung. Pada variabel proporsi komite audit independen (KAI)

mempunyai efisiensi sebesar 0,007 dengan signifikansi 0,000 yang berarti

berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan dengan kata lain hipotesis H3c

didukung.

Page 91: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

E. Pembahasan

Analisis data penelitian yang telah dilakukan dan dipaparkan di

atas menunjukkan bahwa variabel independen yang digunakan yaitu

kepemilikan institusional (KIT), proporsi komisaris independen (KI), dan

proporsi komite audit independen (KAI) berpengaruh terhadap efisiensi

(E) perusahaan.

Tanda koefisien regresi untuk variabel kepemilikan manajerial

(KMAN) adalah tidak signifikan pada 0,178 sebesar -0.002. Hasil ini

bertentangan dengan penelitian Huang et.al., (2008) yang menemukan ada

hubungan positif antara keduanya. Kepemilikan manajerial cenderung

minoritas untuk bisa menimbulkan agency problem pada perusahaan,

kepemilikan eksternal lebih berperan dalam ada atau tidaknya agency

problem pada perusahaan. Pendapat ini didukung penelitian sebelumnya

oleh Liao et.al., (2010) di Taiwan yang menyatakan hubungan antara

efisiensi dengan kepemilikan dewan pengurus dan manajer yang tidak

signifikan. Sedangkan kaitan antara kepemilikan eksternal dan efisiensi

adalah positif dan signifikan. Hal ini karena adanya monitoring dari pihak

eksternal lebih berpengaruh terhadap efisiensi daripada struktur

kepemilikan (Liao et.al., 2010).

Tanda koefisien regresi untuk variabel kepemilikan institusional

(KIT) adalah signifikan pada 0,042 sebesar -0,001 yang mengindikasikan

bahwa peningkatan kepemilikan institusional dapat menyebabkan

Page 92: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

berkurangnya efisiensi perusahaan. Kepemilikan institusional dari negara

(state ownership) dapat menyebabkan perusahaan tidak efisien karena

pemberian subsidi oleh pemerintah yang membuat perusahaan menjadi

tergantung kepada pemerintah dan juga kepentingan politik oleh

pemerintah yang membuat perusahaan sulit menentukan langkah

langkahnya sendiri. Penelitian lain oleh Zelenyuk dan Zheka di ukrania

(2007) serta Lin et.al., di China (2008) juga menyatakan bahwa

kepemilikan institusional pemerintah (state ownership) berhubungan

negatif dengan keefisiensian perusahaan. Karakteristik kepemilikan

institusional yang lain yaitu kepemilikan saham oleh perusahaan lain

biasanya akan berpengaruh pada strategi perusahaan tersebut. Pada

penelitian Lin et.al., (2008) kepemilikan yang terpusat pada perusahaan

lain juga bisa mengakibatkan terjadinya aktivitas tunneling serta terjadinya

konflik kepentingan (agency problem) antara perusahaan dan perusahaan

pengontrol. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian However dan

Pound (1988) dalam Aljifri dan Moustafa (2007).

Nilai p-value pada ukuran dewan komisaris (DK) adalah 0,152

yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 mengindikasikan ukuran

dewan komisaris tidak berpengaruh dengan efisiensi perusahaan. Hasil ini

diinterpretasi sesuai penelitian Hermawan dan Sulistyanto (2005) dalam

Aryani (2010) bahwa earning management tetap berjalan pada perusahaan

tanpa terpengaruh jumlah dewan komisaris. Dengan demikian inefisiensi

tetap terjadi tanpa terpengaruh besar kecilnya jumlah dewan komisaris.

Page 93: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Dalam efisiensi kinerja, penelitian Zulkafli dan Samad (2007) dalam

Agoraki et.al.,(2008) juga tidak menemukan keterkaitan jumlah komisaris

terhadap peningkatan performa perusahaan di Malaysia, Thailand,

Philippines, Indonesia, Korea, Singapore, Hong Kong, Taiwan, India.

Tanda koefisien regresi untuk variabel proporsi komisaris

independen (KI) adalah signifikan 0,00 sebesar -0,008 yang berarti

proporsi komisaris independen berpengaruh negatif terhadap efisiensi

perusahaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Huang et.al., (2008)

mengungkapkan bahwa komisaris independen berpengaruh secara negatif

terhadap efisiensi. Hasil ini diinterpretasi bahwa komisaris independen

lebih berperan dalam advisory role dengan peran memberikan saran pada

perusahaan daripada monitoring role.

Tanda koefisien regresi untuk variabel proporsi gaji manajer

terhadap aset (PGTA) adalah tidak signifikan 0,503 dengan koefisiensi

sebesar 0,167. Pendapat yang mendukung hasil penelitian ini adalah

Gerhart dan Milkovich (1990) dalam Cooper et.al.,(2009) yang

menyatakan, insentif berpengaruh terhadap kinerja sedangkan salary base

tidak berpengaruh terhadap kinerja. Adanya insentif bagi direktur lebih

mendorong direktur untuk lebih meningkatkan monitoring. Selain itu,

menurut Bebchuk dan Fried (2002) kompensasi gaji manajer adalah

produk dari “managerial power” yang disebabkan karena direktur dan

komisaris yang tidak independen.

Page 94: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Variabel independen rapat komite audit (RKOM) mempunyai p-

value 0,862 yang berarti rapat komite audit tidak berpengaruh terhadap

efisiensi perusahaan. Hal ini disebabkan karena terlalu banyaknya rapat

yang terjadi sehingga menimbulkan ketidakefisiensian. Penelitian lain oleh

Zhang et.al., (2007) dalam Xavier (2009) menyatakan rapat komite audit

yang sering tidak efektif. Selain itu, rapat audit yang tidak teratur dalam

setiap periode dan kurangnya komunikasi serta kerjasama auditor internal

dan eksternal perusahaan akan menyebabkan rapat audit menjadi tidak

efektif. Pendapat ini didukung oleh International Standards of Audit (hal.

610) yang menyatakan rapat audit akan efektif diadakan teratur selama

periode dan terjalin komunikasi yang baik antara auditor internal dan

eksternal perusahaan.

Proporsi Komite Audit berkeahlian akuntansi (KAA) mempunyai

p-value sebesar 0,995 yang berarti komite audit berkeahlian akuntansi

(KAA) tidak berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan. Hasil ini tidak

sesuai dengan penelitian Huang et.al., (2008) menyatakan semakin banyak

komite audit yang punya keahlian akuntansi, maka semakin besar efisiensi

perusahaan. Penerapan peraturan tentang harus adanya auditor berkeahlian

akuntansi dalam komite audit membuat setiap perusahaan mempunyai

proporsi komite audit dengan keahlian akuntansi dalam porsi yang hampir

setara. Pendapat ini didukung oleh penelitian Glezen dan Millar (1985),

DeFond et.al., (2002), Ashbaugh et.al., (2003) dalam Mansouri et.al.,

(2009) yang menyatakan financial regulations menyebabkan perusahaan

Page 95: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

punya potensi yang kecil dalam memperluas/memperbesar financial

marketnya. Pendapat yang mendukung hasl penelitian ini adalah Anderson

et.al., (2004) dalam Huang et.al., (2008) yang tidak menemukan efek

signifikan adanya auditor yang bekeahlian akuntansi di komite audit.

Diperkuat oleh Agrawal dan Chandha (2005) dalam Huang et.al., (2008)

yang menyatakan apabila anggota dengan keahlian akuntansi tidak

melakukan monitoring secara efektif maka yang terjadi adalah penurunan

performa perusahaan (inefficiency performance).

Proporsi Komite Audit Independen (KAI) mempunyai p-value

0,00 dengan koefisien positif. Hasil ini sesuai dengan pendapat Huang

et.al., (2008) yang menyatakan proporsi komite audit independen

berpengaruh positif terhadap cost efficiency. Kehadiran komite audit

independen lebih efektif memfasilitasi monitoring pelaporan keuangan

(Beasley, 1996; Carcello dan Neal 2003) dan audit eksternal (Carcello

et.al., 2002; Abbott et.al., 2003, 2004; dalam Sutaryo et.al., 2009).

Page 96: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Hasil analisis data yang telah dilakukan mendasari pengambilan

kesimpulan yang dapat dinyatakan seperti berikut ini.

2. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, seperti

kepemilikan institusional (KIT), proporsi komisaris independen (KI), dan

proporsi komite audit independen (KAI) berpengaruh terhadap efisiensi

perusahaan yang terdaftar di BEI.

3. Variabel proporsi kepemilikan manajerial (KMAN) tidak berpengaruh

terhadap efisiensi perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil ini

membuktikan bahwa H1a dalam penelitian ini tidak didukung.

4. Variabel proporsi kepemilikan institusional (KIT) berpengaruh negatif

terhadap efisiensi perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil ini

membuktikan bahwa H1b dalam penelitian ini didukung.

5. Variabel ukuran dewan komisaris (UDK) tidak berpengaruh terhadap

efisiensi perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil ini membuktikan bahwa

H2a dalam penelitian ini tidak didukung.

Page 97: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

6. Variabel proporsi komisaris independen (KI) berpengaruh negatif terhadap

efisiensi perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil ini membuktikan bahwa

H2b dalam penelitian ini didukung.

7. Variabel proporsi gaji manajer terhadap aset (PGTA) berpengaruh negatif

terhadap efisiensi perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil ini

membuktikan bahwa H2c dalam penelitian ini didukung.

8. Variabel jumlah rapat komite audit (RKOM) tidak berpengaruh terhadap

efisiensi perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil ini membuktikan bahwa

hipotesis ketiga a (H3a) dalam penelitian ini tidak didukung.

9. Variabel proporsi komite audit berkeahlian akuntansi (KAA) tidak

berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil ini

membuktikan bahwa H3b dalam penelitian ini tidak didukung.

10. Variabel proporsi komite audit independen (KAI) berpengaruh

terhadap efisiensi perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil ini

membuktikan bahwa H3c dalam penelitian ini tidak didukung.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan beberapa keterbatasan yang dapat

dinyatakan seperti berikut ini.

1. Data observasi yang memenuhi syarat dan digunakan dalam penelitian ini

terbatas sejumlah 178 observasi.

Page 98: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

2. Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan manufaktur dan

perbangkan karena jenis perusahaan asuransi dan financial tidak

memenuhi syarat purposive sampling yang ditetapkan.

3. Nilai adjusted R2 dalam penelitian ini sebesar 33% sehingga

mengindikasikan adanya kemungkinan untuk penambahan variabel lain

yang diduga berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan.

C. Saran

Atas dasar keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis dapat

mengajukan rekomendasi yang dapat dinyatakan seperti berikut ini.

1. Penelitian berikutnya dapat menambah jumlah variabel independen dalam

penelitan seperti kepemilikan keluarga untuk proksi struktur kepemilikan

sehingga dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih mendalam.

2. Penelitian berikutnya dapat memperpanjang periode penelitian sehingga

dapat diperoleh jumlah sampel yang lebih banyak dan hasil penelitian

yang lebih baik secara statistik.

3. Penelitian berikutnya dapat menambahkan sektor industri lain dalam

penelitian sehingga dapat lebih bermanfaat bagi pemakai laporan

keuangan perusahaan.

4. Penelitian berikutnya dapat menggunakan variabel kontrol lain seperti

jenis industri, leverage, ukuran perusahaan dan lain-lain.

Page 99: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Daftar Pustaka

Agoraki, Maria-Eleni K., et.al. 2008. The Effect of Board Size and Composition on Bank Efficiency. Inderscience Enterprises Ltd, Vol. 2(4): 357-386

Andayani, Tutut Dwi. 2010. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Independen Terhadap Manajemen Laba. Diakses pada 30 Juli 2012.

Amran, Noor Afza dan Ayoib Che Ahmad. 2009. Corporate governance mechanisms and performance: Analysis of Malaysian family and non-family controlled companies. Journal of Modern Accounting and Auditing, ISSN 1548-6583, Vol.6. No. 2, serial 157.

Aljifri, Khaled and Mohamed Moustafa. 2007. The Impact of Corporate Governance Mechanisms on the Performance of UAE Firms: An Empirical Analysis. Jurnal of Economic and Administrative Sciences 23: 71-93

Beasley, M. S dan Salterio, S. E. 2001. Relation Between Board Characteristics and Voluntary Improvements in Audit Committee Composition and Experience. Contemporary Accounting Research,Winter. 18(4): 539-70.

Bebchuk, Lucian A. and Jesse M. Fried. 2002. Managerial Power and Rent

Extraction in The Design of Executive Compensation. Harvard Law and Economics Discussion Paper 69: 751-846.

Beiner, S., Drobetz, Schmid dan Zimmermann. 2003. Is Board Size An

Independent Corporate Governance Mechanism?. http://www.oecd.org/dataoecd/11/39/2668393.pdf. Diakses 13 Maret 2012.

Belkhir, Mohamed. 2006. Board Structure, Ownership Structure, and Firm Performance : Evidence from Banking. Working Paper, Laboratoire d'Economie d'Orléans, France.

Cadbury Committee. 1992. The Modern Corporation and Private Property. New York : Macmillan

Carcello, J. V., Hollingsworth, C. W., Klein, A., Neal, T. L. 2006. Audit committee financial expertise, competing governance mechanisms, and earnings management. Working paper, University of Tennessee, USA.

Carcello, J., Hermanson, D., Neal, T. L. 2002. Disclosure in audit committee charters and reports. Accounting Horizons 16: 291-304.

Page 100: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Chirinko, R. S. 1993. Business Fixed Investment: A Critical Survey of Modeling Strategies, Empirical Results, and Policy Implications. Journal of Economic Literature 31: 1875-1911.

Cooper , Michael J., et.al. 2009. Performance for pay? The relationship between CEO incentive compensation and future stock price performance. Working Paper. Krannert Graduate School of Management, Purdue University. USA.

Destefanis, Sergio dan Vania Sena. 2007. Patterns of corporate governance and technical efficiency in Italian Manufacturing. Managerial and Decision Economics, Vol. 28. No. 1, 27-40.

Edward, Jeremy S. S. 2007. Corporate governance and pay for performance:evidence from Germany. Econ Gov DOI 10.1007.

Evans,et.al. 2002. Corporate Governance and Declining Firm Performance. International Journal of Business Studies (June): 1-18.

Fama. E.F. dan M.C. Jensen. 1983. Separation of Ownership and Control. Journal of Law and Economics. 26: 301-325.

Fitriasari, Debby. 2007. Pengaruh Aktivitas dan Financial Literacy Komite Audit

terhadap Jenis Mnanagemen Laba. Artikel yang dipresentasikan pada Simposium Nasional Akuntansi 10, Makassar.

FCGI. 2003. Seri Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Jilid II.

Jakarta: FCGI.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Cetakan IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar N. 2003. Basic Econometric. New York: McGraw Hill Inc.

Hastuti, Theresia Dwi. 2005. Hubungan Antara GCG dan Struktur Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi VII: Studi Kasus pada Perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII : Solo, 15-16 September 2005.

Ho, S.S.M. and Wong, K.S. 2001. A study of the relationship between corporate governance structure and the extent of voluntary disclosure. Journal of International Accounting Auditing and Taxation 10 (2): 139-156.

Hsu, Chung-Cheng, et.al. 2006. A Study of Ownership Structures and Firm Values Under Corporate Governance - The Case of Listed and OTC Companies in Taiwan’s Finance Industry. The Journal of American Academy of Business, Cambridge Vol. 8, No. 1: pp. 184-191.

Page 101: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Huang, Li-Ying,et.al. 2008. The Effects of Corporate Governance and Auditor Independence on the Efficiency Performance of the U.S. Life Insurance Industry. Journal of Risk and Insurance, Vol. 78: 519–550

Ikatan Akuntansi Indonesia. 1999. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Jensen, M. dan W. Meckling. 1976. Theory of the firm: Managerial behavior,

agency cost and ownership structure. Journal of Financial Economics. 3: 305-360.

Kaen, R. Fred. 2003. Blueprint for Corporate Governance. American

Management Association, New York, USA.

Kaihatu, Thomas S. 2009. Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia. Universitas Kristen Petra. Diakses pada 30 Juli 2012.

Karina, Ani. 2007. Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Agency Cost. Diakses pada 30 Juli 2012.

Kang, Sok Hyon, et.al. 2006. Agency and Corporate Investment: The Role Of Executive and Corporate Governance. Journal of Business 79 (3).

Klein, April. 2006. Audit Committee, Boards of Director Characteristics, and

Earnings Management. Journal of Accounting and Economics. 33: 375-400.

LaPorta, Lopez-de-Silanes F, Shleifer A. 1999. Corporate ownership around the

world. J Fin. 54: 471–517.

Lehmann, Erik.2004. Governance Structures, Multidimensional, Efficiency and Firm Profitability. Journal of Management and Governance. No. 8, 279–304.

Liao, Chang-Sheng, et.al. 2010. Efficiency, productivity and ownership structure for securities firms in Taiwan. Journal of Money, Investment and Banking 14, h. 46-58.

Lin, Chen, Ma, Y. and Su, D. 2008. Corporate governance and firm efficiency: evidence from China's publicly listed firms. Manage. Decis. Econ., 30: 193–209. doi: 10.1002/mde.1447

Lin, Wen-Ceng, et.al. 2005. Performance efficiency evaluation of the Taiwan’s Shipping Industry: An application of data envelopment analysis. Proceedings of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 5, h. 467-476.

Page 102: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Maher, Maria and Thomas Andersson. 1999. Corporate performance: Effects on firm performance and economic growth. OECD Working paper,Paris.

Mansouri, Ali, et.al. 2009. Audit Competence and Audit Quality: Case in Emerging Economy. International Journal of Bussiness 4 (2).

Margareta, Lidya. 2007. Hubungan kepemilikan manajerial terhadap kebijakan hutang dan nilai perusahaan (studi atas 60 perusahaan yang terdaftar di BEJ tahun 2003. Universitas Kristen Petra. Diakses pada 30 Juli 2012.

Nofiani, Fifi dan Poppy Nurmayanti. 2010. Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Pekbis Jurnal, Vol.2, No.1, 208-217.

Ratna. 2010. Pengendalian Risiko Tunneling Pada Transaksi Merger & Akuisi dan Mekanisme Corporate Governance: Bukti Empiris Pada Grup Bisnis di Indonesia dan Jepang. Diakses pada 1 Oktober 2011.

Sam’ani. 2008. Pengaruh Good Corporate Governance dan Laverage terhadap Kinerja Keuangan pada Perbangkan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2004-2007. http://120.107.180.177/1832/9901/099-2-06p.pdf. Diakses 17 Mei 2012.

Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business, a Skill Building Approach. 4th ed. John Wiley & Sons, Inc. NY.

Sufian, Fadzlan dan Muhd-Zulkhibri Abdul Majid. 2007. Singapore banking efficiency and its relation to stock return: A DEA window analysis approach. International Journal of Business Study, Vol. 15, No. 1, 83-106.

Sufian, Fadzlan.2007. The efficiency of Islamic banking industr y in Malaysia Foreign vs domestic banks. Humanomics, Vol.23. No. 3, 174-192

Sutaryo, Payamta, Bandi. 2009. Penentu Frekuensi Rapat Komite Audit: Bukti Pelaksanaan Good Corporate Governance di Indonesia. Diakses pada 28 April 2011.

Sun, Li dan James Duncan. 2009. Corporate governance and technical efficiency: evidence from the chemical business service industries. Journal of Applied Business Research, Vol. 25, No.4, 47-54

Susanti, Angrahanei Niken, Rahmawati, dan Y.Anni Aryani. 2010. Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan dengan Kualitas Laba Sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Keuangan 2010.

Page 103: PENGARUH PENERAPAN MEKANISME …...Semua kaskuser di Forsel, Forsex, BP, Forsup, Forum science yang sudah berbagi ilmu secara tidak langsung dan menemani waktu online. 20. Dan semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Ujiyantho, Muh. Arief dan Bambang Agus P. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan Go Publik Sektor Manufaktur). SNA 10: Ikatan Akuntansi Indonesia.

Walsh, James P. dan James K. Seward. 1990. On the efficiency of internal and external corporate control mechanisms. Academy of Management Review, Vol. 15, No.3, 421-458.

Wikipedia. Purposive Sampling. www. wikipedia.org/purposive_sampling.html. Diakses 3 Maret 2012.

Wikipedia. Financial Company. http://id.wikipedia.org/financial_company.html. Diakses 3 Maret 2012.

Wu, Ming Cheng et.al., 2004. The Effects of Corporate Governance on Firm Performance. http://120.107.180.177/1832/9901/099-2-06p.pdf. Diakses 1 Mei 2012.

Xavier, Brédart.2007. Effectiveness of corporate governance mechanisms in US firms bankrupted following the burst of the financial speculative bubble in mid-2007. Belgique: Place Warocqué, 17, Mons, 7000.

Zelenyuk, V. dan V. Zheka. 2007. Corporate governance and firm’s efficiency: the case of a transitional country, Ukraine. J Prod Anal Vol. 25: 143–157