PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA...

92
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN PENANGANAN PERTAMA LUKA BAKARPADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 SURAKARTA SKRIPSI “Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna mencapai Gelar Sarjana Keperawatan” Oleh : Andreas Kandhi Cahya NIM S11003 PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Transcript of PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA...

Page 1: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA

AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN PENANGANAN

PERTAMA LUKA BAKARPADA SISWA SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 SURAKARTA

SKRIPSI

“Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna mencapai Gelar Sarjana Keperawatan”

Oleh :

Andreas Kandhi Cahya

NIM S11003

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan
Page 3: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan
Page 4: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah mencurahkan rahmat dan hidayah Nya. Pada akhirnya penulis mampu

menyelesaikanskripsi dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Terhadap Keterampilan Penanganan Pertama Luka Bakar Melalui Media

Audiovisual Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Surakarta”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh mata ajar

skripsi di Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, arahan,

dan masukan yang sangat membangun dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penghargaan yang tulus,

penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku ketua program Studi S1

Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Atiek Murharyati, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Pembimbing Utama yang

telah memberikan bimbingan serta arahan selama proses pembuatan

skripsi.

4. Ika Subekti Wulandari, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Pembimbing

Pendamping yang telah memberikan bimbingan, masukan dan saran

dalam proses penyusunan skripsi.

5. Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku penguji yang telah

memberikan masukan serta arahan saat sidang sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

6. Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Surakarta yang memberikan

ijin melakukan penelitian di Sekolah Menengah Negeri 7 Surakarta.

7. Semua informan yang telah banyak membantu peneliti dalam penyelesaian

skripsi ini.

Page 5: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

8. Orang tuaku tercinta Heru Kantoko, Ibu Erna Diati yang selalu

memberikan dukungan, doa, materi dan kasih sayangnya sepanjang

waktu.

9. Pramita Windi Astuti yang selalu mendukung dan memberi semangat

kepada saya sehingga saya dapat meyelesaikan proposal skripsi ini.

10. Teman-teman seperjuangan S-1 Keperawatan angkatan 2011 yang selalu

mendukung dan membantu dalam proses pembuatan proposal skripsi ini.

11. Semua pihak yang telah memberikan dukungan moral maupun material

dalam penyusunan proposal ini, yang tidak bisa peneliti sebutkan satu

persatu.

Semoga segala bantuan dan kebaikan, menjadi amal sholeh yang akan

mandapat balasan yang lebih baik. Pada akhirnya penulis bersyukur pada Tuhan

YME semoga skripsi ini dapat bermanfaat kepada banyak pihak dan tidak lupa

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Surakarta, 31 Juli 2015

Andreas Kandhi Cahya

Page 6: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii

DAFTAR SKEMA .............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi

ABSTRAK ......................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan masalah............................................................................. 4

1.3 Tujuan .............................................................................................. 4

1.3.1 Tujuan umum ....................................................................... 4

1.3.2 Tujuan khusus ...................................................................... 4

1.4 Manfaat ............................................................................................ 5

1.4.1 Manfaat bagi masyarakat ..................................................... 5

1.4.2 Manfaat bagi institusi pendidikan ........................................ 5

1.4.3 Manfaat bagi peneliti lain .................................................... 5

1.4.4 Manfaat bagi peneliti ........................................................... 5

1.4.5 Manfaat bagi perawat........................................................... 5

Page 7: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan teori ................................................................................. 8

2.1.1 Teori luka bakar ................................................................... 6

2.1.1.1 Definisi..................................................................... 6

2.1.1.2 Penyebab luka bakar..................................................7

2.1.1.3 Fase luka bakar......................................................... 9

2.1.1.4 Patofisiologis dan pathway luka bakar.................... 10

2.1.1.5 Komplikasi............................................................... 13

2.1.1.6 Klasifikasi luka bakar............................................... 17

2.1.1.7 Perhitungan luka bakar............................................. 21

2.1.1.8 Penatalaksanaan luka bakar...................................... 25

2.1.1.9 Pencegahan luka bakar............................................. 29

2.1.2 Pengetahuan ......................................................................... 30

2.1.3 Perkembangan kognitif siswa.............................................. 34

2.1.4 Keterampilan........................................................................ 36

2.1.5 Pendidikan kesehatan.......................................................... 37

2.2 Kerangka teori............................................................................... 44

2.3 Kerangka konsep........................................................................... 45

2.4 Hipotesis penelitian....................................................................... 45

2.5 Keaslian penelitian........................................................................ 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain penelitian............................................................................ 48

3.2 Populasi dan sampel penelitian ...................................................... 49

3.3 Tempat penelitian dan waktu penelitian ........................................ 51

3.3.1 Tempat penelitian ................................................................. 51

3.3.2 Waktu penelitian .................................................................. 51

3.4 Definisi operasional ....................................................................... 51

3.4.1 Varibel bebas ........................................................................ 51

3.4.2 Variabel terikat ..................................................................... 51

Page 8: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

3.5 Alat dan cara pengumpulan data .................................................... 53

35.1 Alat penelitian ...................................................................... 53

3.5.2 Prosedur pengumpulan data ............................................... 53

3.6 Teknik pengolahan dan analisis data .............................................. 55

3.6.1 Teknik pengolahan data..................................................... 55

3.6.2 Analisa data........................................................................ 56

3.7 Etika penelitian ............................................................................... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Analisa data ................................................................................... 61

4.1.1 Karakteristik responden ....................................................... 61

4.1.2 Pendidikan kesehatan tentang penanganan pertama luka bakar

............................................................................................ 62

4.1.3 Keterampilan penanganan pertama luka bakar kelompok

kontrol ............................................................................... 63

4.1.4 Keterampilan penanganan pertama luka bakar kelompok

perlakuan ........................................................................... 63

4.2 Analisa bivariat .............................................................................. 64

4.2.1 Uji normalitas ...................................................................... 64

4.2.2 Uji wilcoxon kelompok kontrol ........................................... 64

4.2.3 Uji wilcoxon kelompok perlakuan ....................................... 64

Page 9: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik responden ................................................................. 66

5.2 Gambaran keterampilan responden kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan sebelum pendidikan kesehatan .................................... 69

5.3 Gambaran keterampilan responden kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan sesudah pendidikan kesehatan .................................... 70

5.4 Pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audiovisual terhadap

keterampilan penanganan pertama luka bakar ............................ 71

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ................................................................................... 75

6.2 Saran ............................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1Klasisifikasi luka bakar.......................................................................19

Tabel 2.2Tahap perkembangan kognitif............................................................. 35

Tabel 2.3 Keaslian jurnal.....................................................................................46

Tabel 3.1 Definisi operasional............................................................................. 52

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan usia........................................... 61

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin............................ 62

Tabel 4.3 Pendidikan kesehatan.......................................................................... 62

Tabel 4.4 Keterampilan penanganan pertama luka bakar kelompok kontrol...... 63

Tabel 4.5 Keterampilan penanganan pertama luka bakar kelompok perlakuan.. 63

Tabel 4.6 Uji normalitas ...................................................................................... 64

Tabel 4.7 Uji wilcoxon kelompok kontrol ........................................................... 64

Tabel 4.8 Uji wilcoxon kelompok perlakuan ....................................................... 65

Page 11: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1Pathway............................................................................................ 12

Skema 2.2 Kerangka teori.................................................................................. 44

Skema 2.3 Kerangka konsep.............................................................................. 45

Skema 3.1 Rancangan penelitian....................................................................... 49

Page 12: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Luka bakar derajat 1....................................................................... 20

Gambar 2.3 Luka bakar derajat 2....................................................................... 20

Gambar 2.4 Luka bakar derajat 3....................................................................... 20

Gambar 2.5 Rule of nines pada orang deawasa.................................................. 22

Gambar 2.6 Rule of nines pada anak.................................................................. 23

Gambar 2.7 Metode lund and browder.............................................................. 24

Page 13: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal penelitian

Lampiran 2 : Usulan topik penelitian

Lampiran 3 : Pengajuan judul skripsi

Lampiran 4 : Pengajuan ijin studi pendahuluan

Lampiran 5 : Surat pengantar ijin studi pendahuluan

Lampiran 6 : Surat balasan studi pendahuluan

Lampiran 7 : Lembar oponent

Lampiran 8 : Lembar audience

Lampiran 9 : Surat pengajuan ijin penelitian

Lampiran 10 : Surat ijin penelitian

Lampiran 11 : Surat balasan ijin penelitian

Lampiran 12 : Surat permohonan menjadi responden

Lampiran 13 : Lembar persetujuan menjadi responden

Lampiran 14 : Lembar Observasi

Lampiran 15 : SAP penanganan pertama luka bakar

Lampiran 16 : Hasil uji statistik

Lampiran 17 : Dokumentasi

Lampiran 18 : Lembar konsultasi

Page 14: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2015

Andreas Kandhi Cahya

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Media Audiovisual Terhadap

Keterampilan Penanganan Pertama Luka Bakar Pada Siswa Sekolah

Menengah Pertama Negeri 7 Surakarta

ABSTRAK

Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang

disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia,

listrik dan radiasi.Luka bakar merupakan salah satu trauma yang sering

terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat mengakibatkan cedera berat jika

tidak dilakukan penatalaksanaan sejak awal.Hasil studi pendahuluan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 7 Surakarta, hasil dari wawancaraterdapat siswa yang

pernah mengalami dan melihat kejadian luka bakar tetapi mereka belum mengerti

cara penanganan luka bakar yang benar. Anak-anak usia 11-15 tahun memiliki

rasa ingin tahu yang besar, dan memiliki kemampuan mengkoordinasikan suatu

pemecahan masalah, sehingga efektif dilakukan pendidikan kesehatan dengan

metode audiovisual yang melibatkan semua alat indera pembelajaran.

Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan

melalui media audiovisual terhadap keterampilan penanganan pertama luka bakar

pada anak sekolah menengah pertama.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode

quasy experiment pretest and posttest with control group design. Sampel

penelitian ini berjumlah 36 responden siswa siswi kelas VIII yang terbagi menjadi

18 responden kelompok kontrol dan 18 responden kelompok perlakuan. Penelitian

ini menggunakan uji wilcoxonuntuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara

dua sampel dependen yang berpasangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan

keterampilanpada kelompok perlakuan yang sebelumnya 12 (66,67%) responden

termasuk kategori cukup, 6 (33,33%) responden termasuk kategori tidak memadai

dan setelah diberikan pendidikan kesehatan menjadi 18 (100%) responden masuk

kategori memadaidenganp value 0,00.Perawat sebagai salah satu praktisi

kesehatan diharapkan dapat memberikan pendidikan kesehatan dengan tepat baik

di insitusi pelayanan kesehatan maupun di komunitas.

Kata kunci : pendidikan kesehatan, audiovisual, keterampilan, luka bakar

Daftar pustaka :24 (1993-2014)

Page 15: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCE

KUSUMA HUSADA HEALTH SCIENCE COLLEGE OF SURAKARTA

2015

Andreas Kandhi Cahya

Effect of Health Education with Audio Visual on Treatment Skill of Burn

Wound ofthe Students of State Junior Secondary School 7 ofSurakarta

ABSTRACT

Burn wound is a type of injury to flesh or skin caused by heat, electricity,

chemicals, or radiation. Burn wound is one of the traumas that often occur in the

daily life which can result in a serious injury if there is not any treatment. The

preliminary interview with the students of State Junior High School 7 of Surakarta

shows that there were several students who experienced and sawthe incident of

burn wounds but they did not know how to treat them correctly. Children aged 11

– 15 years old have a great curiosity and the ability to coordinate solution of the

problem, so that health education with audio visual method is effective because it

will involve all sensing devices as learning tools.

The objective of this research is to investigate the effect of the health

education with audio visual on the treatment skill of burn wound ofthe students of

State Junior Secondary School.

This research used the quasi experimental quantitative method with the

pre-test and post-test with control group design. The samples of research were 36

students in Grade VIII. They were divided int two, 18 students as thecontrol group

and 18 students as the experimental group. The data of research were analyzed by

using the Wilcoxon’s test to determine whether there was a difference between the

two paired samples or not.

The result of research shows that prior to the treatment, 12 students of

experimental group (66.67%) had moderate improvement on the treatment skill of

wound care, and 6 students of the experimental group (33.33%) had an inadequate

improvement on the treatment skill of wound care. Following the treatment, 18

students of the experimental group (100%) had adequate improvement onthe

treatment skill of wound careas indicated by the p-value = 0.00, meaning that

there was an improvement of skill in the experimental group.Nurse as a health

practitioner is expected to provide a proper health education to both the health

care institution and the community.

Keywords:Health education, audio visual, skill, burn wound

Reference: 24 (1993-2014)

Page 16: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Luka bakar merupakan salah satu trauma yang sering terjadi dalam

kehidupan sehari-hari bahkan sering kali merupakan kecelakaan massal (mass

disaseter) luka bakar tergolong kasus epidemik yang serius dalam tahun-tahun

belakangan ini. Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang

disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia,

listrik dan radiasi (Hardisman,2014).

Kasus luka bakar merupakan suatu bentuk cedera berat yang memerlukan

penatalaksanaan sebaik-baiknya sejak awal. Peran masyarakat yang berhadapan

langsung serta pertolongan petugas yang menerima kasus ini pertama kali sangat

menentukan perjalanan penyakit ini selanjutnya (Moenadjat, 2003).

Di Amerika dilaporkan sekitar 2 – 3 juta penderita setiap tahunnya dengan

jumlah kematian sekitar 5 – 6 ribu kematian per tahun. Di Indonesia sampai saat

ini belum ada laporan tertulis mengenai jumlah penderita luka bakar dan jumlah

angka kematian yang diakibatkannya. Di unit luka bakar RSCM Jakarta, pada

tahun 2008 dilaporkan sebanyak 107 kasus luka bakar yang dirawat dengan angka

kematian 37,38%. Dari unit luka bakar RSU Dr. Soetomo Surabaya didapatkan

data bahwa kematian umumnya terjadi pada luka bakar dengan luas lebih dari

50% atau pada luka bakar yang disertai cedera pada saluran napas (Moenadjat,

2000) (Tim bantuan medis, 2011)

Page 17: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

Anak-anak dan lansia memiliki resiko tinggi terhadap cedera luka

bakar. Kedua kelompok ini memiliki kulit yang tipis dan rapuh, sehingga

kontak dalam waktu yang sebentar dengan sumber panas dapat mengakibatkan

luka bakar (Smeltzer & Bare, 2001).

Pada anak-anak usia 11-15 tahun memiliki rasa ingin tahu yang besar dan

mereka mudah diajak berkomunikasi, sehingga mereka dapat memahami dan

melakukan suatu arahan. Seorang remaja memiliki kemampuan

mengkoordinasikan baik secara simultan (serentak) maupun berurutan dua ragam

kemampuan kognitif yakni berfikir mengenai sesuatu khususnya dalam hal

pemecahan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan

lingkungan yang ia respon sehingga efektif dilakukan pendidikan kesehatan pada

anak usia 11-15 tahun (Muhibbin,2013).

Sekolah yang merupakan bagian dari lembaga pendidikan didirikan untuk

membina dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik fisik,

mental,moral maupun intelektual (Notoatmodjo, 2010). Pendidikan kesehatan

merupakan suatu usaha untuk menyediakan kondisi psikologis dan sasaran agar

seseorang mempunyai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang sesuai dengan

tuntutan nilai-nilai kesehatan (Notoatmodjo, 2007). Pemberian pendidikan

kesehatan yang diberikan agar lebih efektif dan sesuai sasaran serta tujuan, maka

diperlukan media yang menarik dan lebih mudah diterima oleh sasaran. Salah satu

media yang dapat digunakan adalah media audiovisual. Media audiovisual

mengandalkan pendengaran dan penglihatan dari sasaran. Penggunaan audiovisual

melibatkan semua alat indra pembelajaran, sehingga semakin banyak alat indra

Page 18: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

yang terlibat untuk menerima dan mengolah informasi, semakin besar

kemungkinan ini informasi tersebut dapat dimengerti dan dipertahankan dalam

ingatan (Widia dkk, 2012). Film, cerita, iklan, video adalah contoh media

audiovisual yang lebih menonjolkan fungsi komunikasi, informasi akan tersimpan

sebanyak 20% bila disampaikan melalui media visual, 50% bila menggunakan

media audiovisual, 70% bila dilaksanakan dalam praktek nyata

(Notoadmodjo,2007). Peneliti menggunakan media audiovisual karena dari hasil

penelitian sebelumnya Davis (2011) menunjukan bahwa media audiovisual efektif

dalam meningkatkan pengetahuan dan keinginan untuk mengkonsumsi buah dan

sayuran pada penderita diabeter. Pada tahun (2012) Sri Dewi meneliti tentang

efektifitas pendidikan kesehatan tentang nutrisi dan perawatan luka dengan video

terhadap luka sesar. Penelitian tersebut menunjukan bahwa media audiovisual

efektif menunjang dalam pemberian pendidikan kesehatan.

Hasil studi pendahuluan pada tanggal 18 Desember 2014 di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 7 Surakarta, dari 10 siswa siswi yang diwawancarai

mereka pernah mengalami dan melihat kejadian luka bakar tetapi belum

mengetahui cara penanganan pertama luka bakar yang benar dan belum pernah

mendapatkan pendidikan kesehatan tentang penanganan luka bakar.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik meneliti tentang pengaruh

pendidikan kesehatan melalui media audiovisual terhadap keterampilan

penanganan pertama luka bakar melalui pada anak sekolah menengah pertama.

Page 19: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

1.2 Rumusan Masalah

Mengingat kejadian luka bakar yang sering terjadi dikehidupan sehari-hari

oleh karena itu berdasarkan rumusan masalah diatas peneliti tertarik meneliti

bagaimanakah pengaruh pendidikan kesehatan melalui audiovisual terhadap

keterampilan penanganan pertama luka bakar pada anak sekolah menengah

pertama negeri 7 surakarta.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audiovisual

terhadap keterampilan penanganan pertama luka bakar pada anak sekolah

menengah pertama.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik responden.

2. Mengidentifikasi keterampilan anak sekolah menengah pertama

sebelum dilakukan pendidikan kesehatan melalui media audiovisual

tentang keterampilan penanganan pertama pada luka bakar.

3. Mengidentifikasi keterampilan anak sekolah menengah pertama

setelah dilakukan pendidikan kesehatan melalui media audiovisual

tentang keterampilan penanganan pertama pada luka bakar melalui

media audiovisual.

Page 20: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

4. Menganalisa pengaruh pendidikan kesehatan melalui audiovisual

terhadap keterampilan penanganan luka bakar.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menambah kemampuan masyarakat

dalam penanganan pertama luka bakar.

1.4.2 Manfaat bagi institusi pendidikan

Menambah pustaka, wawasan dan pengetahuan mengenai penanganan

luka bakar.

1.4.3 Manfaat bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dijadikan sebagai referensi bila diadakan

penelitian lebih lanjut khususnya penanganan pertama luka bakar.

1.4.4 Manfaat bagi peneliti

Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman peneliti tentang

penanganan pertama luka bakar.

1.4.5 Manfaat bagi perawat

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mendapatkan informasi

kemampuan masyarakat tentang penanganan luka bakar sehingga

tenaga keperawatan dapat melakukan program peningkatan

pengetahuan masyarakat tentang penanganan pertama luka bakar

sehingga nantinya akan mengurangi dampak lanjutan dari luka bakar itu

sendiri.

Page 21: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori

2.1.1 Luka Bakar

2.1.1.1 Definisi

Luka bakar merupakan salah satu trauma yang sering terjadi

dalam kehidupan sehari-hari bahkan sering kali merupakan kecelakaan

massal (mass disaseter) luka bakar tergolong kasus epidemik yang serius

dalam tahun-tahun belakangan ini. Luka bakar adalah kerusakan atau

kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas

seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi (Hardisman, 2014).

Luka bakar pada anak 65,7% disebabkan oleh air panas atau uap

panas (scald). Mayoritas dari luka bakar pada anak-anak terjadi di rumah

dan sebagian besar dapat dicegah. Dapur dan ruang makan merupakan

daerah yang seringkali menjadi lokasi terjadinya luka bakar. Anak yang

memegang oven, menarik taplak dimana di atasnya terdapat air panas,

minuman panas atau makanan panas (Moenadjat,2003).

Kasus luka bakar merupakan suatu bentuk cedera berat yang

memerlukan penatalaksanaan sebaik-baiknya sejak awal. Peran masyarakat

yang berhadapan langsung serta pertolongan petugas yang menerima kasus

ini pertama kali sangat menentukan perjalanan penyakit ini selanjutnya.

6

Page 22: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

Oleh karena itu semua orang harus meningkatkan pengetahuan

mengenai luka bakar dan penanganannya terutama pada anak-anak

(Moenadjat, 2003).

2.1.1.2 Penyebab Luka Bakar

Luka bakar merupakan suatu jenis trauma yang memiliki

morbiditas dan mortalitas yang tinggi sehingga memerlukan perawatan yang

khusus mulai fase awal hingga fase lanjut. Etiologi terjadinya luka bakar

yaitu (Hardisman, 2014) :

1. Scald Burns

Luka karena uap panas, biasanya terjadi karena air panas dan

sering terjadi dalam masyarakat. Air pada suhu 690C menyebabkan luka

bakar parsial atau dalam dengan waktu hanya dalam 3 detik.

2. Flame Burns

Luka terbakar adalah mekanisme kedua tersering dari injury

terminal. Meskipun kejadian injury disebabkan oleh kebakaran rumah

telah menurun seiring penggunaan detektor asap, kebakaran yang

berhubungan dengan merokok, penyalahgunaan cairan yang mudah

terbakar, tabrakan kendaraan bermotor dan kain terbakar oleh kompor

atau pemanas ruangan juga bertanggung jawab terhadap luka bakar.

Page 23: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

3. Flash Burns

Flashburns adalah luka bakar yang disebabkan oleh ledakan gas

alam, propan, butane, minyak destilasi, alkohol dan cairan mudah

terbakar lain.

4. Contact Burns

Luka bakar kontak berasal dari kontak dengan logam panas,

plastik, gelas atau batu bara panas. Kejadian ini terbatas. Balita yang

menyentuh atau jatuh dengan tangan menyentuh setrika, oven, dan bara

kayu menyebabkan luka bakar yang dalam pada telapak tagan.

5. Chemical Burn

Luka bakar yang diakibatkan oleh iritasi zat kimia, apakah bersifat

asam kuat atau basa kuat. Kejadian ini sering pada karyawan industri

yang memakai bahan kimia sebagai bagian dari proses pengolahan atau

produksnya, penanganan yang salah dapat memperluas luka bakar yang

terjadi. Irigasi dengan NS (NaCl 0,9%) atau aquades atau cairan netral

lainnya adalah penolong terbaik.

6. Electrical Burn

Sel yang dialiri listrik akan mengalami kematian yang bisa

menjalar dari arus masuk sampai bagian tubuh tempat arus keluar. Luka

masuk adalah tempat aliran listrik memasuki tubuh, luka keluar adalah

tempat keluarnya arus dari tubuh menuju bumi/ ground.

Page 24: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

2.1.1.3 Fase Luka Bakar

Permasalahan pada luka bakar demikian kompleks agar dapat

menjelaskannya, maka permasalahan yang ada dipilah menurut fase atau

tahapan perjalanan penyakitnya. Perjalanan penyakitnya dibedakan menjadi

3 fase yaitu (Moenadjat, 2003) :

1. Fase awal, fase akut, fase syok

Pada fase ini permasalahan utama berkisar pada gangguan yang

terjadi pada saluran nafas (misalnya, cedera inhalasi), gangguan

mekanisme bernafas oleh karena adanya eskar melingar didada atau

trauma multipel dirongga toraks dan gangguan sirkulasi (keseimbangan

cairan-elektrolit, syok hipovolemik). Gangguan yang terjadi

menimbulkan dampak yang bersifat sistemik, menyangkut

keseimbangan cairan-elektrolit, metabolisme protein-karbohidrat-lemak,

keseimbangan asam basa dan gangguan sistem lainnya.

2. Fase sub akut

Masalah utama pada fase ini adalah Systemic Inflammatory

Response Syndrome (SIRS) dan Multi-system Organ Dysfunction

Syndrome (MODS) dan sepsis. Ketiganya merupakan dampak atau

perkembangan masalah yang timbul pada fase pertama (cedera inhalasi,

syok) dan masalah yang bermula dari kerusakan jaringan (luka dan

sepsis luka).

Page 25: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

3. Fase lanjut

Fase ini berlangsung sejak penutupan luka hingga terjadinya

maturasi parut akibat luka dan pemulihan fungsi organ-organ fungsional.

Problem yang muncul pada fase ini adalah penyulit berupa parut yang

hipertropik, keloid, gangguan pigmentasi, deformitas dan kontraktur.

2.1.1.4 Patofisiologis dan Pathwayluka bakar

1. Patofisiologi luka bakar

Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber

panas ke tubuh. Panas tersebut mungkin dipindahkan melalui konduksi

atau radiasi elektromagnetik. Luka bakar dikategorikan sebagai luka

bakar termal, radiasi atau luka bakar kimiawi (Christanti, 1999).

Kulit dengan luka bakar akan mengalami kerusakan pada

epidermis, dermis maupun jaringan subkutan tergantung faktor

penyebab dan lamanya kulit kontak denga sumber panas atau

penyebabnya. Kedalaman luka bakar akan mempengarui kerusakan atau

gangguan integritas kulit dan kematian sel-sel(Christanti, 1999).

Luka bakar mengakibatkan peningkatan permeabilitas pembuluh

darah sehingga air, natrium, klorida dan protein tubuh akan keluar dari

dalm sel dan menyebabkan terjadinya edema yang dapat berlanjut pada

keadaan hipovolemia dan hemokonsentrasi. Kehilangan cairan tubuh

pada pasen luka bakar dapat disebabkan oleh beberapa faktor (Donna,

1991 dalam Christantie, 1999)

Page 26: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

Kehilangan volume cairan akan mempengaruhi nilai normal

cairan dan elektrolit tubuh yang selanjutnya akan terlihat pada hasil

pemeriksaan laboratorium. Luka bakar akan mengakibatkan tidak hanya

kerusakan kulit tetapi juga amat mempengaruhi seluruh sistem tubuh

pasien. Seluruh sistem tubuh menunjukan perubahan reaksi fisiologis

sebagai respon kompensasi terhadap luka bakar. Pasien dengan luka

bakar yang luas (mayor) tubuh tidak mampu lagi untuk

mengkompensasisehingga timbul berbagai macam komplikasi

(Christantie, 1999).

Berbagai faktor dapat menjadi penyebab luka bakar. Beratnya

luka bakar juga dipengaruhi oleh cara dan lamanya kontak dengan

sumber panas (misal, suhu benda yang membakar, jenis pakaian yang

terbakar, sumber panas : air panas, api, minyak panas), listrik, zat

kimia, radiasi.Faktor yang menjadi penyebab beratnya luka bakar antara

lain (Christantie, 1999) :

1. Keluasan luka bakar

2. Kedalaman luka bakar

3. Umur pasien

4. Agen penyebab

5. Faktor atau luka-luka lain yang menyertai

6. Penyakit yang dialami terdahulu : diabetes, jantung, ginjal,dll.

7. Obesitas

8. Adanya trauma inhalasi

Page 27: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

2. Pathway(Skema 2.1)

Scald Burn Chemical Burn

Electrical Burn

Flame Burn Flash Burn Contact Burn

Cedera Luka Bakar

Kerusakan Kapiler

Permeabilitas Kapiler

Kehilangan cairan plasma

dan protein ke dalam

spasium intertisial

Hemokonsentrasi

Respon Stres

Epinefrin &

norepinefri

Vasokonstriksi

selektif

Tahanan perifer

Afterload

jantung

Tekanan hidrostatik

kapiler pada cedera

Edema Luka

Tekanan osmotik

koloid kapiler

Tekanan hidrostatik

vaskular kelebihan

tekanan osmotik koloid

Edema umum

Volume darah yang

bersirkulasi

Curah jantung

(Hudak& Gallo: KeperawatanKritis: PendekatanHolistik, ed., 6, EGC, 1996)

Page 28: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

2.1.1.5 Komplikasi

1. Syok hipovolemik

Akibat pertama dari luka bakar adalah syok karena kaget dan

kesakitan. Pembuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi akan rusak dan

permeabilitas meninggi. Sel darah yang ada di dalamnya ikut rusak

sehingga dapat terjadi anemia. Meningkatnya permeabilitas

menyebabkan udem dan menimbulkan bula dengan membawa serta

elektrolit. Hal ini menyebabkan berkurangnya volume cairan

intravaskuler. Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan

kehilangan cairan tambahan karena penguapan yang berlebihan, cairan

yang masuk ke bula pada luka bakar derajat II dan pengeluaran cairan

dari kropeng pada luka bakar derajat III (Moenadjat, 2003).

Bila luas luka bakar < 20% biasanya mekanisme kompensasi tubuh

masih bisa mengatasi tetapi bila > 20 % terjadi syok hipovolemik dengan

gejala yang khas seperti gelisah, pucat, dingin, berkeringat, nadi kecil

dan cepat, tekanan darah menurun dan produksi urin berkurang.

Pembengkakan terjadi perlahan lahan dan maksimal pada delapan jam

(Marzoeki, 1993).

2. Udem laring

Kebakaran dalam ruangan tertutup atau bila luka terjadi di

muka,dapat terjadi kerusakan mukosa jalan napas karena gas , asap, uap

panas yang terhisap, udem yang terjadi dapat menyebabkan gangguan

berupa hambatan jalan napas karena udem laring. Gejala yang timbul

Page 29: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

adalah sesak napas, takipnea, stridor, suara serak, dan dahak berwarna

gelap karena jelaga.Permeabilitas kapiler setelah 12 - 24 jammulai

membaik dan terjadi mobilisasi dan penyerapan cairan edema kembali ke

pembuluh darah, ini ditandai dengan meningkatnya diuresis (Marzoeki,

1993).

3. Keracunan CO2

Keracunan gas CO atau gas beracun lain, karbon monoksida akan

mengikat hemoglobin dengan kuat sehingga hemoglobin tak mampu lagi

mengikat oksigen. Tanda-tanda keracunan ringan adalah lemas, bingung,

pusing, mual dan muntah. Keracunan yang berat terjadi koma. Bila > 60

% hemoglobin terikat dengan CO, penderita dapat meninggal

(Moenadjat,2003).

4. SIRS (systemic inflammatory respone syndrome)

Luka bakar sering tidak steril. Kontaminasi pada kulit mati, yang

merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan kuman, akan

mempermudah infeksi. Infeksi ini sulit untuk mengalami penyembuhan

karena tidak terjangkau oleh pembuluh darah kapiler yang mengalami

trombosis. Kuman penyebab infeksi berasal dari kulitnya sendiri, juga

dari kontaminasi kuman dari saluran nafas atas dan kontaminasi kuman

di lingkungan rumah sakit. Infeksi nosokomial ini biasanya berbahaya

karena banyak yang sudah resisten terhadap antibiotik (Moenadjat,

2003).

Page 30: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

Prosesnya dimulai oleh aktivasi makrofag, netrofil, dan pelepasan

mediator – mediator, yang kemudian diikuti oleh (Moenadjat, 2003) :

a. Gangguan hemodinamik berupa vasodilatasi, depresi

miokardium, gangguan sirkulasi dan redistribusi aliran.

b. Perubahan mikrovaskuler karena endotel dan edema jaringan,

mikroemboli, dan maldigesti aliran.

c. Gangguan oksigenasi jaringan. Ketiganya menyebabkan

hipoksia seluler dan menyebabkan kegagalan fungsi organ yang

ditandai dengan meningkatnya kadar limfokin dan sitokin dalam

darah.

5. MOF (Multi Organ Failure)

Adanya perubahan permeabilitas kapiler pada luka bakar

menyebabkan gangguan sirkulasi. Di tingkat seluler, gangguan perfusi

menyebabkan perubahan metabolisme. Pada tahap awal terjadi proses

perubahan metabolisme anaerob yang diikuti peningkatan produksi dan

penimbunan asam laktat menimbulkan asidosis. Dengan adanya

gangguan sirkulasi dan perfusi, sulit untuk mempertahankan

kelangsungan hidup sel, iskemi jaringan akan berakhir dengan nekrosis

(Moenadjat, 2003).

Gangguan sirkulasi makro menyebabkan gangguan perfusi ke

jaringan – jaringan organ penting terutama otak, hepar, paru, jantung,

ginjal, yang selanjutnya mengalami kegagalan menjalankan fungsinya.

Dalam mekanisme pertahanan tubuh, terjadi gangguan pada sistem

Page 31: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

keseimbangan tubuh (homeostasis), maka organ yang dimaksud dalam

hal ini adalah ginjal. Dengan adanya penurunan atau disfungsi ginjal ini,

beban tubuh semakin berat (Moenadjat, 2003).

Resusitasi cairan yang inadekuat pada fase ini menyebabkan

berjalannya proses sebagaimana diuraikan diatas. Sebaliknya bila terjadi

kelebihan pemberian cairan (overload) sementara sirkulasi dan perifer

tidak atau belum berjalan normal, atau pada kondisi syok; cairan akan

ditahan dalam jaringan paru yang manifestasi klinisnya tampak sebagai

edema paru yang menyebabkan kegagalan fungsi paru sebagai alat

pernafasan, khususnya pertukaran oksigen dengan karbondioksida, kadar

oksigen dalam darah sangat rendah, dan jaringan hipoksik mengalami

degenerasi yang bersifat irreversible. Sel – sel otak adalah organ yang

paling sensitive; bila dalam waktu 4 menit terjadi kondisi hipoksik, maka

sel – sel otak mengalami kerusakan dan kematian; yang menyebabkan

kegagalan fungsi pengaturan di tingkat sentral (Marzoeki, 1993).

Sementara edema paru juga merupakan beban bagi jantung sebagai

suatu pompa. Pada mulanya jantung menjalankan mekanisme kompensasi,

namun akhirnya terjadi dekompensasi (Marzoeki, 1993).

Page 32: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

2.1.1.6 Klasifikasi luka bakar

Lama kontak jaringan dengan sumber panas menentukan luas dan

kedalaman kerusakan jaringan. Semakin lama waktu kontak, maka semakin

luas dan dalam kerusakan jaringan yang terjadi (Mansjoer, 2000).

1. Luka bakar derajat satu

Ditandai dengan luka bakar superfisial dengan kerusakan pada

lapisan epidermis. Tampak eritema. Penyebab tersering adalah sengatan

sinar matahari. Pada proses penyembuhan terjadi lapisan luar epidermis

yang mati akan terkelupas dan terjadi regenerasi lapisan epitel yang

sempurna dari epidermis yang utuh dibawahnya. Tidak terdapat bula,

nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi. Dapat sembuh spontan

selama 5-10 hari (Moenadjat, 2003).

2. Luka bakar derajat dua

Kerusakan terjadi pada lapisan epidermis dan sebagian dermis

dibawahnya, berupa reaksi inflamasi akut disertai proses eksudasi. Pada

luka bakar derajat dua ini ditandai dengan nyeri, bercak-bercak berwarna

merah muda dan basah serta pembentukan blister atau lepuh.biasanya

disebabkan oleh tersambar petir, tersiram air panas. Dalam waktu 3-4

hari, permukaan luka bakar mengering sehingga terbentuklah krusta tipis

berwarna kuning kecoklatan seperti kertas perkamen. Beberapa minggu

kemudian, krusta itu akan mengelupas karena timbul regenerasi epitel

yang baru tetapi lebih tipis dari organ epitel kulit yang tidak terbakar

didalamnya. Oleh karena itu biasanya dapat terdapat penyembuhan

Page 33: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

spontan pada luka bakar superfisial atau partial thickness burn. Luka

bakar derajat 2 dibedakan menjadi 2 (dua) (Clevo, 2012) :

a. Derajat II dangkal (superfisial)

1) Kerusakan mengenai sebagian superfisial dari dermis

2) Apendises kulit seperti folikel rambut, kelenjer keringat, kelenjer

sebasea masih utuh

3) Penyembuhan terjasi spontan dalam waktu 10-14 hari.

b. Derajat II dalam (deep)

1) Kerusakan mengenai hampir saluruh bagian dermi

2) Apendises kulit sperti folikel rambut, kelenjer keringat, kelenjer

sebasea sebagian masih utuh.

3) Penyembuhan terjadi lebih lama, tergantung apendises kulit yang

tersisa. Biasanya terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan.

3. Luka bakar derajat tiga

Terjadi kerusakan pada seluruh ketebalan kulit. Meskipun tidak

seluruh tebal kulit rusak, tetapi bila semua organ kulit sekunder rusak dan

tidak ada kemampuan lagi untuk melakukan regenerasi kulit secara

spontan/ repitelisasi, maka luka bakar itu juga termasuk derajat tiga.

Penyebabnya adalah api, listrik,atau zat kimia. Mungkin akan tampak

berwarna putih seperti mutiara dan biasnya tidak melepuh, tampak kering

dan biasanya relatif anestetik. Dalam beberapa hari, luka bakar semacam

itu akan membentuk eschar berwarna hitam, keras, tegang dan tebal

(Clevo, 2012).

Page 34: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

Tabel 2.1

Klasifikasi Penyebab Penampakan

Luar

Sensasi Waktu

penyembuhan

Jaringan

parut

Luka bakar

dangkal

(superficial

burn)

Sinar UV,

paparan

nyala api

Kering dan

merah;

memucat

dengan

penekanan

Nyeri 3-6 hari Tidak

terjadi

jaringan

parut

Luka bakar

sebagian

dangkal

(superficial

partial-

thickness

burn)

Cairan atau

uap panas

(tumpahan

atau

percikan),

paparan

nyala api

Gelembung

berisi cairan,

berkeringat,

merah;

memucat

dengan

penekanan

Nyeri bila

terpapar

udara dan

panas

7-20 hari Umumny

a tidak

terjadi

jaringan

parut;

potensial

untuk

perubaha

n pigmen

Luka bakar

sebagian

dalam (deep

partial-

thickness

burn)

Cairan atau

uap panas

(tumpahan)

, api,

minyak

panas

berisi cairan

(rapuh); basah

atau kering

berminyak,

berwarna dari

putih sampai

merah; tidak

memucat

dengan

penekanan

Terasa

dengan

penekana

n saja

>21 hari Hipertrofi

, berisiko

untuk

kontraktu

r

(kekakua

n akibat

jaringan

parut

yang

berlebih)

Luka bakar

seluruh

lapisan (full

thickness

burn)

Cairan atau

uap panas,

api,

minyak,

bahan

kimia,

listrik

tegangan

tinggi

Putih

berminyak

sampai abu-

abu dan

kehitaman;

kering dan

tidak elastis;

tidak memucat

dengan

penekanan

Terasa

hanya

dengan

penekana

n yang

kuat

Tidak dapat

sembuh (jika

luka bakar

mengenai >2%

dari TBSA)

Risiko

sangat

tinggi

untuk

terjadi

kontraktu

r

(Moenadjat, 2003)

Page 35: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

Gambar 2.2 luka bakar derajat I (superfisial)

Gambar 2.3 luka bakar derajat II (partial-thickness)

Gambar 2.4luka bakar derajat III (full-thickness)

Page 36: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

2.1.1.7 Perhitungan luka bakar

Berbagai metode dalam menentukan luas luka bakar (Clevo, 2012):

1. Rumus Sembilan (Rule of Nines)

Estimasi luas permukaan tubuh yang terbakar disederhanakan

dengan menggunakan rumus sembilan. Rumus sembilan merupakan cara

yang cepat untuk menghitung luas daerah yang terbakar. Sistem tersebut

menggunakan persentase dalam kelipatan sembilan terhadap permukaan

tubuh yang luas.

2. Metode Lund and Browder

Metode yang lebih tepat untuk memperkirakan luas permukaan

tubuh yang terbakar adalah metode Lund and Browder yang mengakui

bahwa persentase luas luka bakar pada berbagai bagian anatomik,

khususnya kepala dan tungkai, akan berubah menurut pertumbuhan

dengan membagi tubuh menjadi daerah-daerah yang sangat kecil dan

memberikan estimasi proporsi luas permukaan tubuh untuk bagian-

bagian tubuh tersebut, kita bisa memperoleh estimasi tentang luas

permukaan tubuh yang terbakar. Evaluasi pendahuluan dibuat ketika

pasien tiba di rumah sakit dan kemudian direvisi pada hari kedua serta

ketiga paska luka bakar karena garis demarkasi biasanya baru tampak

jelas sesudah periode tersebut.

Page 37: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

Gambar 2.5rumus sembilan (rule of nines) pada orang dewasa

Page 38: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

Gambar 2.6 rumus sembilan (rule of nine) pada anak-anak

Page 39: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

Gambar 2.7Metode Lund and Browder

Page 40: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

2.1.1.8 Penatalaksanaan luka bakar

Secara sistematik dapat dilakukan 6c : clothing, cooling,

cleaning, chemoprophylaxis, covering and comforting (contoh pengurang

nyeri). Untuk pertolongan pertama dapat dilakukan langkah clothing dan

cooling, baru selanjutnya dilakukan pada fasilitas kesehatan. (Fenlon S

&Nene S,2007)

1. Clothing : singkirkan semua pakaian yang panas atau terbakar.

Bahan pakaian yang menempel dan tak dapat dilepaskan maka

dibiarkan untuk sampai pada fase cleaning.

2. Cooling :

a. Dinginkan daerah yang terkena luka bakar dengan menggunakan

air dingin yang mengalir selama 20 menit, hindari hipotermia

(penurunan suhu di bawah normal, terutama pada anak dan orang

tua). Cara ini efektif sampai dengan 3 jam setelah kejadian luka

bakar

b. Kompres dengan air dingin (air sering diganti agar efektif tetap

memberikan rasa dingin) sebagai analgesia (penghilang rasa

nyeri) untuk luka yang terlokalisasi

c. Jangan pergunakan es karena es menyebabkan pembuluh darah

mengkerut (vasokonstriksi) sehingga justru akan memperberat

derajat luka dan risiko hipotermia

d. Luka bakar karena zat kimia dan luka bakar di daerah mata,

siram dengan air mengalir yang banyak selama 15 menit atau

Page 41: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

lebih. Bila penyebab luka bakar berupa bubuk, maka singkirkan

terlebih dahulu dari kulit baru disiram air yang mengalir.

3. Cleaning : pembersihan luka tergantung dari derajat berat luka

bakar, kriteria minor cukup dilakukan dengan zat anastesi lokal,

sedangkan untuk kriteria moderate sampai major dilakukan

dengan anastesi umum di ruang operasi untuk mengurangi rasa

sakit. Dengan membuang jaringan yang sudah mati, proses

penyembuhan akan lebih cepat dan risiko infeksi berkurang.

4. Chemoprophylaxis : pemberian anti tetanus, dapat diberikan

pada luka yang lebih dalam dari superficial partial thickness.

Pemberian krim silver sulvadiazin untuk penanganan infeksi,

dapat diberikan kecuali pada luka bakar superfisial. Tidak boleh

diberikan pada wajah, riwayat alergi sulfa, perempuan hamil,

bayi baru lahir, ibu menyusui dengan bayi kurang dari 2 bulan.

5. Covering : penutupan luka bakar dengan kassa. Dilakukan

sesuai dengan derajat luka bakar. Luka bakar superfisial tidak

perlu ditutup dengan kasa atau bahan lainnya. Pembalutan luka

(yang dilakukan setelah pendinginan) bertujuan untuk

mengurangi pengeluaran panas yang terjadi akibat hilangnya

lapisan kulit akibat luka bakar. Jangan berikan mentega,

minyak, oli atau larutan lainnya, akan menghambat

penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi.

Page 42: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

6. Comforting : dapat dilakukan pemberian pengurang rasa

nyeri.Dapat diberikan penghilang nyeri berupa :

a. Paracetamol dan codein (PO-per oral)- 20-30mg/kg

b. Morphine (IV-intra vena) 0,1mg/kg diberikan dengan

dosis titrasi bolus

c. Morphine (I.M-intramuskular) 0,2mg/kg

Selanjutnya pertolongan pada fasilitas kesehatan

diarahkan untuk mengawasi tanda-tanda bahaya dari ABC (Airway,

Breathing, Circulation).

1. Airway and Breathing

Perhatikan adanya stridor (mengorok), suara serak,

dahak berwana jelaga (black sputum), gagal napas, bulu

hidung yang terbakar, bengkak pada wajah. Luka bakar pada

daerah orofaring dan leher membutuhkan tatalaksana intubasi

(pemasangan pipa saluran napas ke dalam trakea/batang

tenggorok) untuk menjaga jalan napas yang adekuat/tetap

terbuka. Intubasi dilakukan di fasilitas kesehatan yang lengkap.

2. Circulation

Penilaian terhadap keadaan cairan harus dilakukan.

Pastikan luas luka bakar untuk perhitungan pemberian cairan.

Pemberian cairan intravena (melalui infus) diberikan bila luas

luka bakar >10%. Bila kurang dari itu dapat diberikan cairan

melalui mulut. Cairan merupakan komponen penting karena

Page 43: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

pada luka bakar terjadi kehilangan cairan baik melalui

penguapan karena kulit yang berfungsi sebagai proteksi sudah

rusak dan mekanisme dimana terjadi perembesan cairan dari

pembuluh darah ke jaringan sekitar pembuluh darah yang

mengakibatkan timbulnya pembengkakan (edema). Bila hal ini

terjadi dalam jumlah yang banyak dan tidak tergantikan maka

volume cairan dalam pembuluh darah dapat berkurang dan

mengakibatkan kekurangan cairan yang berat dan mengganggu

fungsi organ-organ tubuh.

Cairan infus yang diberikan adalah cairan kristaloid

(ringer laktat, NaCl 0,9%/normal Saline). Kristaloid dengan

dekstrosa (gula) di dalamnya dipertimbangkan untuk

diberikan pada bayi dengan luka bakar. Jumlah cairan yang

diberikan berdasarkan formula dari Parkland : [3-4 cc x berat

badan (kg) x %TBSA] + cairan rumatan (maintenance per 24

jam). Cairan rumatan adalah 4cc/kgBB dalam 10 kg pertama,

2cc/kgBB dalam 10 kg ke 2 (11-20kg) dan 1cc/kgBB untuk

tiap kg diatas 20 kg. Cairan formula parkland (3-4ccx kgBB x

%TBSA) diberikan setengahnya dalam 8 jam pertama dan

setengah sisanya dalam 16 jam berikutnya. Pengawasan

kecukupan cairan yang diberikan dapat dilihat dari produksi

urin yaitu 0,5-1cc/kgBB/jam.

Page 44: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

2.1.1.9Pencegahan luka bakar

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya luka bakar

bagi anak-anak di rumah (Atkinson, 2001) :

1. Dapur

a. Jauhkan anak-anak dari oven dan pemanggang. Ciptakan

zona larangan di sekitarnya untuk anak-anak

b. Jauhkan makanan dan minuman panas dari jangkauan

anak-anak. Jangan pernah membawa makanan panas dan

minuman panas dengan satu tangan dengan ketika ada

anak-anak di sekitar anda

c. Jangan masukkan botol susu anak ke dalam mikrowave;

dapat menimbulkan daerah yang panas

d. Cicipi setiap makanan yang akan dihidangkan

e. Singkirkan taplak meja menjuntai ketika di rumah ada

anak yang sedang belajar merangkak

f. Jauhkan dan simpan bahan kimia (pemutih, amonia) yang

dapat menyebabkan luka bakar kimia.

g. Simpan korek api, lilin jauh dari jangkauan. Jangan

pernah biarkan lilin menyala tanpa pengawasan.

h. Beli alat-alat listrik dengan kabel yang pendek dan tidak

mudah lepas atau menggantung.

Page 45: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

2. Kamar mandi

a. Jauhkan blow dryer, curling irons dari jangkauan anak

b. Pastikan termostat pemanas air pada suhu 120°F (48,8°C)

atau lebih rendah. Umumnya air panas untuk anak sebaiknya

suhunya tidak lebih dari 100°F (37,7°C). Jangan biarkan anak

bermain dengan keran atau shower.

3. Di setiap ruangan

a. Tutup setiap tempat yang dapat dipakai untuk menusukkan

kabel listrik

b. Jauhkan anak dari pemanas ruangan, radiator, tempat yang

berapi

c. Pasang detektor asap dan periksa baterai minimal satu

tahun/kali

2.1.2 Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behaviour). Pengetahuan dan

sikap yang didasarkan pada pengetahuan akan lebih langgeng daripada

pengetahuan dan sikap yang tidak didasari pengetahuan (Notoadmodjo,

2007).

Page 46: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

2.1.2.1 Definsi

Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui pancaindera manusia, yakni: indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2007).

2.1.2.2 Proses mengadopsi pengetahuan dan sikap (Rogers dalam Notoadmodjo,

2007) :

1. Awaneress (kesadaran), Kesadaran adalah dimana seseorang

menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus.

2. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut.

3. Evaluation (menimbang-nimbang). Seseorang akan

mempertimbangkan atau menilai baik dan tidaknya stimulus tersebut

bagi dirinya.

4. Trial (mencoba), dimana seseorang mulai mencoba melakukan

sesuatu dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

5. Adaption, dimana seseorang telah berpengetahuan, bersikap dan

mempunyai keterampilan dan sikapnya terhadap stimulus.

Page 47: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

2.1.2.3 Pengetahuan mengenai domain kognitif mempunyai 6 (enam) tingkat

(Rogers dalam Notoatmodjo, 2007) yaitu :

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya termasuk mengingat kembali terhadap suatu

yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa

yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2. Memahami (comprehension)

Memahami adalah suatu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang suatu materi yang diketahui dan dapat menginterpretasi

materi tersebut secara benar. Orang yang telah memahami terhadap

suatu objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh

dan menyimpulkan materi yang dipelajari.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.

Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-

hukum. Rumus, metode, prinsip dan sebagainya.

Page 48: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih

dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu

sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-

kata kerja: dapat meggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk

meyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Kata kerja

yang digunakan untuk sintesis adalah dapat menyusun, merencanakan,

meringkaskan, menyesuaikan dan sebagainya.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penelitian-penelitian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau menggunakan kriteria yang ditemukan sendiri atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

Page 49: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

2.1.3 Perkembangan kognitif siswa

2.1.3.1 Definisi

Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang pada dasarnya

knowing, berarti mengetahui. Dalam arti yang luas ialah perolehan,

penataan, dan penggunaan pengetahuan (Neisser, 1976 dalam

Muhibbin,2013). Sebagian besar psikolog terutama kognitivis (ahli

psikolog kognitif) berkeyakinan bahwa proses perkembangan kognitif

manusia mulai berlangsung sejak ia baru lahir. Bekal dan modal dasar

perkembangan manusia, yakni kapasitas motor da kapasitas sensori.

Hasil-hasil riset kognitif yang dilakukan selama kurun waktu

sekitar 25 tahun terakir ini menyimpulkan bahwa semua bayi manusia

sudah berkemampuan menyimpan informasi-informasi yang berasal dari

penglihatan, pendengaran, dan informasi-informasi lain yang diserap

melalui indra-indra lainnya. Selain itu bayi juga berkemampuan merespon

informasi-informasi tersebut secara sistematik.

Berikut ini akan diuraikan tahapan-tahapan perkembangan kognitif

versi Piaget sebagaimaa tersebut berdasarkan sumber-sumber dari Daehler

& bukatko (1985), Lazerson (1985), Anderson (1990) yaitu (Muhibbin,

2013) :

Page 50: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

No Tahap Perkembangan Kognitif Usia Perkembanga Kognitif

1 Sensory-motor (sensori-motor) 0 sampai 2 tahun

2 Preoperationan (Praoperasional) 2 sampai 7 tahun

3 Concrete-operational(Konkret-operasional) 7 sampai 11 tahun

4 Formal-operational (Formal-operasional) 11 sampai 15 tahun

2.1.3.2 Tahap Formal-Operasional (usia 11 sampai 15 tahun)

Tahap perkembangan formal-operasional, anak yang sudah

menginjak masa remaja, yakni usia 11-15 tahun ia telah memiliki

kemampuan mengoordinasikan baik secara simultan (serentak) maupun

berurutan dua ragam kemampuan kognitif, yakni : 1) kapasitas

menggunakan hipotesis; 2) kapasitas menggunakan prinsip-prinsip

abstrak. Menggunakan kapasitas hipotesis (anggapan dasar), seorang

remaja akan mampu berpikir hipotetis, yakni berpikir mengenai sesuatu

khususnya dalam hal pemecahan masalah. Selanjutnya dengan kapasitas

menggunakan prinsip-prinsip abstrak, remaja tersebut akan mampu

mempelajari materi-materi pelajaran yang abstrak, seperti ilmu agama

(dalam hal ini misalnya ilmu tauhid), ilmu matematika dan ilmu-ilmu

abstrak lainnya dengan luas dan lebih mendalam.(Muhibbin,2013)

Tabel 2.2

Page 51: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

2.1.4 Keterampilan

2.1.4.1 Definisi

Keterampilan adalah keahlian,kemampuan berlatih, fasilitas dalam

melakukan sesuatu, ketangkasan dan kebijaksanaan. Keterampilan mencakup

pengalaman dan praktek dan memperoleh keterampilan mengarah ketindakan

sadar dan otomatis keterampilan merupakan praktik atau tindakan yang

dilakukan oleh peserta didik sehubungan materi pendidikan yang diberikan.

Tindakan praktik atau tindakan menurut Notoadmodjo (2007) terdiri dari :

1. Persepsi (perception)

Praktik tingkat pertama adalah persepsi yaitu mengenal dan memilih

berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil.

2. Respon terpimpin (guided response)

Indikator praktik tingkat kedua adalah respon terpimpin yaitu seseorang

dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan

contoh.

3. Mekanisme (mechanism)

Peserta didik dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau

sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan.

4. Adaptasi (adaptation)

Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang

dengan baik. Tindakan atau keterampilan itu sudah dimodifikasi sendiri

tanpa mengurangi kebenaran indakan tersebut.

Page 52: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

2.1.5 Pendidikan Kesehatan

2.1.5.1 Definisi pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari promosi kesehatan

yaitu suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat

yang kondusif untuk kesehatan. Artinya, pendidikan kesehatan berupaya

agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara memelihara

kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal – hal yang

merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, kemana

seharusnya mencari pengobatan jika sakit, dan sebagainya (Notoatmodjo,

2007).

Salah satu kegiatan promosi kesehatan adalah pemberian informasi

atau pesan kesehatan berupa pendidikan kesehatan untuk memberikan atau

meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan agar memudahkan

terjadinya perilaku sehat (Notoatmodjo, 2007). Penyuluhan kesehatan

adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui

teknik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi

perilaku manusia baik secara individu, kelompok maupun masyarakat

untuk meingkatkan kesadaran akan nilai kesehatan sehingga dengan sadar

mau mengubah perilakunya menjadi perilaku sehat (Munijaya, 2004).

2.1.5.2 Tujuan pendidikan kesehatan

Tujuan pendidikan kesehatan secara umum adalah mengubah

pengetahuan, sikap dan keterampilan individu atau masyarakat di bidang

Page 53: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

kesehatan, yang dapat dirinci sebagai berikut (Maulana, 2009):

menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat,

menolog individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok

mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat dan mendorong

pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan kesehatan

yang ada.

Pendidikan kesehatan merupakan suatu komunikasi untuk

mencapai tujuan kesehatan yang positif dan mencegah atau meminimalkan

sakit sehat baik dalam individu maupun kelompok yang dipengaruhi oleh

kepercayaan, tingkah laku dan kebiasaan yang dapat diajadikan kekuatan

untuk komunitas yang lebih besar (Smith, 1979 dalam Moules & Ramsay,

2008).

2.1.5.3 Manfaat pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh perawat merupakan

suatu upaya meningkatkan kesejahteraan anak di dalam keluarga.

Orangtua yang telah diberikan pendidikan kesehatan akan lebih mudah

dalam merawat anak. Pendidikan kesehatan merupakan suatu proses dan

tanggung jawab secara bersama antara individu, keluarga dan komunitas

serta memiliki manfaat untuk meningkatkan kontrol terhadap kesehatan

dan kesakitan terhadap diri sendiri (WHO, 1986 dalam Moules & Ramsay,

2008).

Page 54: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

2.1.5.4 Ruang lingkup pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan dilihat dari sasarannya dapat diberikan pada

individu, kelompok dan masyarakat, sedangkan dilihat dari tempatnya

pendidikan kesehatan dapat dilakukan disekolah, di rumah sakit, dan

tempat-tempat kerja yang lain (Notoatmodjo, 2007). Pendidikan kesehatan

yang diberikan di rumah sakit mempunyai sasaran klien atau keluarga

klien di rumah sakit maupun Puskesmas.

2.1.5.5 Metode pendidikan kesehatan

1. Metode pendidikan individual (perorangan)

Bentuk dari metode individual ada 2 (dua) bentuk:

a. Bimbingan dan penyuluhan (guidace and conseling)

b. Wawancara (Interview)

2. Metode Pendidikan kelompok

Metode pendidikan kelompok harus memperhatikan apakah

kelompok itu besar atau kecil, karena metodenya akan lain. Efektivitas

metodenya pun akan tergantung pada besarnya sasaran pendidikan.

a. Kelompok besar

a. Ceramah: metode yang cocok untuk sasaran yang

berpendidikan tinggi maupun rendah.

b. Seminar: hanya cocok untuk sasaran yang berpendidikan

menengah keatas. Seminar adalah suatu penyajian

Page 55: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

(presentasi) dari satu ahli atau beberapa dan biasanya

dianggap hangat di masyarakat.

b. Kelompok kecil

1) Diskusi kelompok: dibuat sedemikian rupa sehingga

saling berhadapan, pimpinan diskusi/penyuluh duduk

diantara peserta agar tidak ada kesan lebih tinggi, tiap

kelompok punya kebebasan mengeluarkan pendapat.

2) Curah pendapat (Brain Storming): merupakan modifikasi

diskusi kelompok, dimulai dengan memberikan satu

masalah, kemudian peserta memberikan

jawaban/tanggapan, tanggapan/jawbaban tersebut

ditampung dan ditulis dalam flipchart/papan tulis,

sebelum semuanya mencurahkan pendapat tidak boleh

ada komentar dari siapapun, baru setalah semuanya

mengemukakan pendapat, tiap anggota mengomentari,

dan akhirnya terjadi diskusi.

3) Kelompok kecil-kecil (Buzz group): kelompok langsung

dibagi menjadi kelompok kecil-kecil, kemudian

dilontarkan suatu permasalahan sama/tidak sama dengan

kelompok lain, dan masing-masing kelompok

mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya

kesimpulan dari tiap kelompok tersebut.

Page 56: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

4) Memainkan peranan (Role play): beberapa anggota

kelompok ditunjuk sebagai pemegang peranan tertentu

untuk memainkan peranan tertentu, misalnya sebagai

dokter puskesmas, sebagai perawat atau bidan, dll,

sedangkan anggota lainnya sebagai pasien/anggota

masyarakat. Mereka memperagaka bagaimana

interaksi/komunitas sehari-hari dalam melaksanakan

tugas.

5) Permainan simulasi (Simulation game): merupakan

gambaran role play dan diskusi kelompok. Pesan-pesan

disajikan dalam bentuk permainan seperti permainan

monopoli. Beberapa orang menjadi pemain, dan sebagian

lagi berperan sebagai narasumber.

3. Metode pendidikan massa

Pada umumnya bentuk pendekatan (cara) ini adalah tidak

langsung. Biasanya menggunakan atau melalui media massa.

2.1.5.6 Alat bantu media

1. Alat bantu lihat (visual aids)

Alat bantu lihat berguna dalam membantu menstimulasi indra

penglihatan pada waktu terjadinya proses penerimaan pesan. Alat

bantu lihat dibagi dua bentuk yaitu alat bantu yang diproyeksikan

Page 57: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

(slide, film, dan film strip) dan alat bantu yang tidak diproyeksikan

(Notoatmodjo, 2012).

2. Alat bantu dengar (audio aids)

Alat bantu dengar adalah alat yang membantu untuk menstimulasi

indra pendengar pada waktu proses penyampaian bahan

pendidikan/pengajaran, misalnya piringan hitam, radio, pita suara dan

lain-lain (Notoatmodjo, 2012).

3. Alat bantu lihat-dengar (audio visual-aids)

Alat bantu audiovisual aids adalah alat yang digunakan oleh

petugas dalam menyampaikan bahan, materi atau pesan kesehatan

melalui alat bantu lihat-dengar, seperti televisi, video cassette dan

DVD. Indra yang paling banyak menyalurkan pengetahuan kedalam

otak adalah mata. Kurang lebih 75%-87% pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata sedangkan 13%-25% lainnya tersalur melalui

indra yang lain (Notoatmodjo, 2012).

Jenis media audiovisual dibagi dua yaitu menurut Syaiful Bahri

Djamarah dan Aswan Zain (2007:124) :

a. Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara

dan gambar seperti bingkai suara ( sound slide).

Sound slide adalah suatu film berukuran 35 mm,

yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2×2 inci

tersebut dari karton atau plastik. Sebagai suatu program film

bingkai sangat bervariasi. Panjang pendek film bingkai

Page 58: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan materi yang

ingin disajikan. Ada program yang selesai dalam satu menit,

tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang

lazim, satu film bingkai bersuara (sound slide) lamanya

berkisar antara 10-30 menit.

b. Audiovisual gerak yaitu media yang dapat menampilkan

unsur suara dan gambar bergerak seperti film dan video.

Film dan video adalah merupakan gambar hidup

merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame

demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara

mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup. Film

bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga

memberikan visual yang continue, sama halnya dengan

film, video dapat menggambarkan suatu obek yang

bergerak bersama-sama dengan suara alamih atau suara

yang sesuai. Kemampuan film dan visio melukiskan gambar

hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Kedua

jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-

tujuan hiburan, dokumentasi dan pendidikan. Mereka dapat

menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan

konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan,

menyingkat atau memperpanjang waktu, dan

mempengaruhi sikap.

Page 59: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

2.2 Kerangka Teori

(Moenadjat, 2003, Ferlon S & Nene S, 2007, Notoatmodjo, 2003, Notoatmodjo,

2007)

Faktor Predisposisi

1. pendidikan

2. sikap

3. pengetahuan

4. persepsi

Faktor pendukung

1. persediaan alat

2. budaya

Keterampilan

Luka Bakar

Penanganan luka bakar

1. Clothing

2. Cooling

3. Cleaning

4. Chemoprophylaxis

5. Covering

6. Comforting

Memahami

Faktor pendorong

1. media promosi

2. keinginan/kemauan

individu

3. sikap dan perilaku

petugas

Persepsi

Mekanisme

Respon

terpimpin

Page 60: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

2.3 Kerangka Konsep

Kerangka konseptual merupakan kerangka fikir mengenai

hubungan antar variable-variabel yang terlibat dalam penelitian atau

hubungan antar konsep dengan konsep lainnya dari masalah yang diteliti

sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada studi kepustakaan

(Nasirdkk,2011).

Kerangka konseptual ini menjelaskan tentang variable-variabel

yang dapat diukur dalam penelitian ini. Kerangka konsep penelitian ini

meliputi dua komponen yaitu :

Variabel independen

Pendidikan kesehatan

Variabel dependen

Keterampilan siswa

dalam penanganan

luka bakar

Page 61: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

2.4 Keaslian Jurnal (Tabel 2.3)

Nama peneliti Judul penelitian Metode Hasil

Yuan, Jennifer MB,

BS (Hons) : Wu,

Camille MB, BS:

Holland, Andrew J.

A. PhD, FRACS:

Harvey, John G.

FRACS: Martin,

Hugh C. O. FRACS;

La Hei, Erik R.

FRACS; Arbuckle,

Susan FRCPA;

Godfrey, Chris

BVSc

Assessment of

Cooling on an Acute

Scald Burn Injury in

a Porcine Model

Penelitian ini

menggunakan

eksperimental

Penelitian ini

menunjukkan

bahwa air yang

mengalir dingin

muncul paling

efektif pertolongan

pertama untuk luka

bakar melepuh

akut dalam model

babi dibandingkan

dengan handuk

basah dan

semprotan air .

Umi solikah dan

Devita Elsanti

Pengaruh Bedside

Teaching Model

Terhadap Penguasaan

Kasus Dan

Kemampuan

Keterampilan

Mahasiswa Praktik

Klinik Keperawatan

Menggunakan

eksperimen semu

dengan sampel 25

orang setiap

kelompok. Data

dianalisis dengan

independent t-test.

Terdapat pengaruh

metode bed side

teaching terhadap

penguasaan kasus

mahasiswa praktik

klinik keperawatan

kelompok kontrol

dengan kelompok

intervensi (p-value

0,001). Sedangkan

terhadap

kemampuan skill

tidak ditemukan

perbedaan

pengaruh (p-value

0,686).

Ira rahmawati dan

Toto sudargo

Pengaruh Penyuluhan

Dengan Media

Audiovisual

Terhadap

Peningkatan

Pengetahuan, Sikap,

Dan Perilaku Ibu

Balita Gizi Kurang

Dan Buruk Di

Kabupaten Kota

Waringin Barat

Propinsi Kalimantan

Tengah

ini adalah

penelitian

eksperimental

kuasi yang

digunakan pre test

- test pro dengan

desain kelompok

kontrol (random

alloca-tion).

populasi

dialokasikan dalam

tiga kelompok;

kontrol,

pengobatan, dan

kelompok

improvemen

pengetahuan ,

sikap dan perilaku

ibu yang telah

lama anak di

bawah 5 tahun

yang bersama di

informasi dengan

media audio visual

lebih tinggi

daripada mereka

yang bersama

informasion

dengan modul dan

kelompok kontrol .

Page 62: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

audiovisual dengan

15 ibu yang

memiliki ringan

dan berat anak

kurang gizi di

bawah usia lima

tahun berturut-

turut.

ada perbedaan

pengetahuan ,

sikap dan perilaku

ibu anak di bawah

lima tahun

sebelum dan

sesudah intervensi

Page 63: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif, eksperimen semu

yang bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat serta

seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan

perlakuan- perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental untuk

mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap keterampilan

penanganan luka bakar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian

Quasi Eksperimental dengan Pre and post test with control group. Yang

artinya peneliti melakukan intervensi pada satu kelompok perlakuan dan

tidak diberi intervensi pada kelompok kontrol (Dharma 2011).

48

Page 64: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

Menurut Dharma (2011) untuk desain penelitian Quasi Eksperimental dengan Pre

and post test with control group design adalah sebagai berikut :

Skema 3.1

Rancangan penelitian

Kelompok Pre test Perlakuan Post test

A O1 X O3

B O2 O4

Keterangan :

A : Kelompok perlakuan

B : Kelompok kontrol

O1 : Tingkat keterampilan sebelum diberi perlakuan pada kelompok perlakuan

O2 : Tingkat keterampilan sebelum diberi perlakuan pada kelompok kontrol

O3 : Tingkat keterampilan sesudah diberi perlakuan pada kelompok perlakuan

O4 : Tingkat keterampilan setelah dilakukan perlakuan pada kelompok kontrol

X : Perlakuan (pendidikan kesehatan)

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria

yang telah ditetapkan (Nursalam 2011). Apabila seseorang ingin meneliti

semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

(Nursalam, 2014)

Page 65: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

merupakan penelitian populasi (Arikunto 2010). Populasi dalam penelitian

ini adalah siswa siswi kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7

Surakarata sejumlah 180 siswa.

3.2.2 Sampel

Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Teknik

pengumpulan sampel menggunakan purposive sampling yaitu

pengambilan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai

dengan yag dikehendaki peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili

karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam,2008).

Sampel pada penelitian ini adalah siswa siswi Sekolah

Menengah Pertama Negeri 7 Surakarta dengan kriteria inklusi sebagai

berikut:

1. Siswa siswi kelas VIII

2. Yang bersedia menjadi responden

3. Yang belum tahu penanganan luka bakar yang benar

Kriteria eksklusi sebagai berikut :

1. Siswa sakit

2. Siswa tidak masuk sekolah

3. Responden tidak mau

Jumlah sampel yang diambil jika populasi kurang dari 100 lebih

baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil

Page 66: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2006). Penelitian ini

pengambilan sampel 20% dari jumlah populasi sebanyak 180 sehingga

sampel yang digunakan 36 responden.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

3.3.1 Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7

Surakarta.

3.3.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama periode Februari – Mei 2015.

3.4 Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

3.4.1 Variabel bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang dapat mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent (terikat) (Nasir

dkk. 2011). Variabel bebas pada penelitian ini adalah pendidikan kesehatan.

3.4.2 Variabel terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas (Nasir dkk, 2011). Variabel terikat pada

penelitian ini adalah keterampilan.

Page 67: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel

Penelitian

Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil Ukur Skala

Data

Pendidikan

kesehatan

Proses

pemberian

informasi

kepada

responden

tentag

penatalaksanaan

luka bakar.

Dengan

cara

mengisi

pertanyaan

pada

kuesioner

kuesioner

dengan

cara diisi

oleh

responden

1. Tidak

diberikan

pendidikan

kesehatan

2. Diberikan

pendidikan

kesehatan

Nominal

Keterampilan Keterampilan

siswa dalam

penanganan luka

bakar

Lembar

Observasi

Lembar

observasi

diisi oleh

peneliti.

Penyataan

terdiri dari

6 item

dengan

menggunak

an skala

Guttman

jika

melakukan

tindakan

dinilai 1

dan jika

tidak

melakukan

dinilai 0

1. Memadai :

apabila

skore 6-5

2. Cukup :

apabila

skore 4-3

3. Kurang

memadai :

apabila

skore 2-1

Ordinal

(Wirawan, 2002)

Page 68: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

3.5 Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

3.5.1 Alat Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dengan

memakai lembar observasi yang diisi oleh peneliti dan alat bantu

audiovisual seperti laptop, LCD, speaker aktif untuk kelompok perlakuan.

Penyataan terdiri dari 6 item dengan pilihan dilakukan dan tidak

dilakukan. Jika melakukan tindakan dinilai 1 dan jika tidak dinilai 0.

3.5.2 Cara Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :

1. Persiapan

a. Prosedur administrasi

Pada saat prosedur administrasi, peneliti mengurus surat studi

pendahuluan penelitian di Prodi S-1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Kusuma Husada Surakarta untuk dilanjutkan ke bagian

pendidikan dan penelitian Sekolah Menengah Pertama Negeri 7

Surakarta dalam rangka untuk memperoleh ijin penelitian, kemudian

peneliti menyampaikan surat studi pendahuluan di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 7 Surakarta.

2. Pelaksanaan

a. Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan penelitian kepada

responden.

Page 69: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

b. Peneliti memberikan informasi tentang penelitian dan meminta

kesediaan responden untuk terlibat dalam penelitian

c. Peneliti memberikan lembar persetujuan bagi responden yang bersedia

untuk berpartisipasi dalam penelitian

d. Peneliti melakukan proses pengambilan data dengan mengisi data

karakteristik responden.

e. Pada saat sebelum dilakukan perlakuan pendidikan kesehatan peneliti

mengukur keterampilan responden pada kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol (pre test).

f. Peneliti melakukan perlakuan pendidikan kesehatan yaitu memberikan

video dan mencontohkan tentang penanganan luka bakar kemudian

mengukur keterampilan responden kepada kelompok perlakuan.

Sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan.

g. Setelah dilakukan perlakuan pendidikan kesehatan peneliti mengukur

keterampilan responden terhadap kelompok perlakuan dan kelompok

kontrol (post test).

h. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada responden atas

keterlibatannya dalam penelitian.

Page 70: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisa Data

3.6.1 Teknik Pengolahan Data

1. Editing

Kegiatan melakukan pengecekan kelengkapan, kejelasan, relevansi

dan konsistensi isi jawabanlembar observasi cara penanganan pertama

luka bakar. Dalam penelitian ini, editing dilakukan oleh peneliti dengan

memeriksa lembar observasi cara penanganan pertama luka bakar yang

digunakan untuk mengukur keterampilan.

2. Coding

Kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk

angka. Pada tahap ini diberikan kode atau nilai pada tiap jenis data untuk

mnghindari kesalahan dan memudahkan pengolahan data. Variabel yang

dikategorikan dengan koding adalah jenis kelamin dan usia yang

dijadikan dalam tabel sesuai kategori.

3. Tabulating

Data dikelompokan kedalam kategori yang telah ditentukan dan

dilakukan tabulasi kemudian diberikan kode untuk kemudahan

pengolahan data. Proses tabulasi data meliputi :

a. Mempersiapkan tabel dengan kolom dan baris yang telah disusun

dengan cermat sesuai kebutuhan.

b. Menghitung banyaknya frekuensi untuk tiap kategori jawaban

c. Menyusun distribusi dan tabel frekuensi dengan tujuan agar data

dapat tersusun rapi, mudah dibaca dan dianalisis.

Page 71: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

4. Entry Data

Data yang telah terkumpul kemudian dimasukan dalam program

analisis dengan menggunakan perangkat komputer.

5. Cleaning

Merupakan kegiatan pengecekan data yang sudah dimasukan untuk

diperiksa ada tidaknya kesalahan.

3.6.2 Analisa Data

3.6.2.1 Analisa Univariat

Analisis univariat adalah analisa yang menganalisis tiap variabel

dari hasil penelitian (Notoatmodjo 2005).

Analisis univariat dilakukan untuk mendiskripsikan setiap variabel

yang diteliti yaitu dengan melihat semua distribusi data dalam penelitian.

Analisis dengan menggunakan perangkat komputer digunakan untuk

menganalisis variabel yang bersifat kategorik yaitu usia, jenis kelamin

dan keterampilan responden. (Darma, 2011).

3.6.2.2 Analisis Bivariat.

Analisis data bivariat adalah analisa yang dilakukan lebih dari dua

variabel (Notoadmodjo, 2005). Analisa ini digunakan untuk menguji

pengaruh pendidikan kesehatan terhadap keterampilan penanganan luka

Page 72: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

bakar melalui media audiovisual. Menganalisis data secara bivariat

dilakukan uji normalitas data menggunakan Shapiro-Wilk yang

bertujuan mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan

digunakan dalam penelitian. Jika data terdistribusi normal, untuk

menganalisis hasil eksperimen yang menggunakan pre-test dan post-test

design with control group peneliti menggunakan uji Wilcoxon sample t-

test untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara dua sampel

dependen yang berpasangan. Dengan tingkat kepercayaan 95% / α= 5%

dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika P value > α (0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak yang

berarti pendidikan kesehatan tidak mempengaruhi keterampilan serta

jika P value ≤ α (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti

pendidikan kesehatan mempengaruhi keterampilan.

3.7 Etika Penelitian

Penelitian Keperawatan pada umumnya melibatkan manusia

sebagai subyek penelitian. Penelitian mempunyai resiko ketidaknyamanan

atau cedera pada subyek mulai dari resiko ringan sampai dengan berat.

Manusia sebagai subyek penelitian adalah makhluk yang holistik,

merupakan integrasi aspek fisik, psikologis, sosial dan spiritual yang tidak

bisa dipisahkan. Masalah yang terjadi pada salah satu aspek yang lain

sehingga penelitian keperawatan harus dilandasi dengan etika penelitian

Page 73: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

yang memberikan jaminan bahwa keuntungan yang di dapat dari

penelitian jauh melebihi efek samping yang ditimbulkan (Dharma, 2011).

Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti meminta rekomendasi

dari Prodi S-1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma

Husada Surakarta dan meminta izin kepada kepala Sekolah Menengah

Pertama Negeri 7 Surakarta. Setelah mendapat persetujuan peneliti

melakukan penelitian dengan memenuhi prinsip etik sebagai berikut :

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human

dignity).

Penelitian dilaksanakan dengan menjunjung tinggi harkat dan

martabat manusia. Responden memiliki hak asasi dan kebebasan untuk

menentukan pilihan ikut untuk menolak penelitian (autonomy). Peneliti

tidak memaksa atau memberikan penekanan pada responden untuk

bersedia ikut dalam penelitian dan responden berhak untuk

mengundurkan diri sewaktu – waktu tanpa sanksi apa pun. Prinsip ini

diaplikasikan melalui penjelasan secara singkat dan jelas oleh peneliti

kepada responden tentang tujuan, prosedur, durasi keterlibatan

responden, hak responden dan manfaat penelitian. Setelah diberikan

penjelasan, responden secara suka rela memberikan tanda tangan pada

lembar persetujuan. Selama penelitian semua responden bersedia untuk

dilibatkan dalam penelitian.

2. Menghormati prinsip kerahasiaan (respect for privacy and

confidentiality).

Page 74: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

Responden sebagai subyek penelitian memiliki privasi dan hak

asasi unuk mendapatkan kerahasiaan informasi. Namun tidak bisa

dipungkiri bahwa penelitian menyebabkan terbukanya informasi

tentang responden. Peneliti perlu merahasiakan berbagai informasi

yang menyangkut privasi responden yang tidak ingin identitasnya dan

segala informasi tentang dirinya diketahui oleh orang lain. Prinsip ini

ditrapkan pada penelitian ini dengan cara meniadakan identitas seperti

nama dan alamat responden di ganti dengan kode no dan inisial nama

responden.

3. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice

inclusiveness)

Prinsip keterbukaann dalam penelitian mengandung makna

bahwa penelitian dilakukan secara jujur, tepat, cermat, hati-hati dan

dilakukan secara professional. Prinsip keadilan mengandung makna

bahwa penelitian memberikan keuntungan dan beban secara merata

sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan responden. Pada saat

penelitian berlangsung terjadi masalah etik dimana dalam satu ruangan

terdapat responden yang belum mendapat pendidikan kesehatan

tentang penanganan luka bakar (pre) dan terdapat responden yang akan

dilakukan pendidikan kesehatan tentang penanganan luka bakar. Solusi

untuk mengatasi masalah ini adalah memberikan informasi kepada

responden yang belum dilakukan pendidikan kesehatan tentang

penanganan luka bakar bahwa pendidikan kesehatan tentang

Page 75: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

penanganan luka bakar ini akan dilakukan sesuai jadual yang sudah

disepakati.

4. Beneficence

Prinsip ini mengandung makna bahwa setiap penelitian harus

mempertimbangkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi subjek

penelitian dan populasi dimana hasil penelitian diterapkan dan

meminimalisir dampak yang merugikan bagi subjek penelitian. Manfaat

pendidikan kesehatan tentang penanganan luka bakar yaitu menambah

kemampuan masyarakat dalam penanganan luka bakar.

5. Right to protection from discomfort

Hak untuk mendapatkan perlindungan dari ketidaknyamanan dan

kerugian mengharuskan agar responden dilindungi dari eksploitasi dan

peneliti harus menjamin bahwa semua usaha dilakukan meminimalkan

bahaya atau kerugin dari suatu penelitian. Prinsip ini diaplikasikan dan

cara melakuakn akupresurdengan hati-hati sehingga tidak menimbulkan

rasa tidak nyaman pada pasien, pengaturan lingkungan yang nyaman

dan penyediaan alat yang cukup.

Page 76: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Analisa Data

1. Analisa univariat

Hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan karakteristik

responden yang meliputi usia dan jenis kelamin yang telah disusun dalam

bentuk tabel beserta deskripsi.

4.1.1 Karakteristik responden berdasarkan usia

Karakteristik responden menurut usia hasilnya dapat dilihat

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan usia Klasifikasi Usia Jumlah Presentasi (%)

13-14 25 69,4%

15-16 11 30,6%

Jumlah 36 100%

Hasil analisis pada Tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa

distribusi responden berdasarkan umur yang paling banyak adalah usia 13-

14 tahun (69,4%).

4.1.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Karakteristik responden menurut jenis kelamin hasilnya dapat

dilihat pada pada tabel berikut ini.

61

Page 77: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Klasifikasi Jenis

Kelamin

Jumlah Presentasi (%)

Laki-laki 15 42,7%

Perempuan 21 58,3%

Jumlah 36 100%

Hasil analisis pada Tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa

distribusi responden berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak adalah

jenis kelamin perempuan.

4.1.3 Pendidikan kesehatan tentang penanganan luka bakar

Tabel 4.3 Pendidikan kesehatan Pengetahuan Jumlah Presentasi (%)

Tidak diberikan

pendidikan

kesehatan

18 50%

Diberikan

pendidikan

kesehatan

18 50%

Jumlah 36 100%

Pada tabel diatas menunjukan sebesar 18 siswa (50%) diberikan

pendidikan kesehatan tentang penanganan luka bakar.

Page 78: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

4.1.4 Keterampilan penanganan luka bakar kelompok kontrol

Tabel 4.4 Keterampilan penanganan pertama luka bakar kelompok kontrol

Kategori Pre Post

Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase

Memadai

(6-5) - - - -

Cukup

(4-3) 9 50% 12 66,7%

Tidak

memadai

(2-1)

9 50% 6 33,3%

Jumlah 18 100% 18 100%

Pada tabel diatas menunjukan data postkelompok kontrol tetap

dalam kategori cukup yaitu 12 siswa (66,7% ).

4.1.5 Keterampilan penanganan luka bakar kelompok perlakuan

Tabel 4.5 Keterampilan penanganan luka bakar kelompok perlakuan

Kategori Pre Post

Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase

Memadai

(6-5) - - 18 100%

Cukup

(4-3) 12 66,7 - -

Tidak

memadai

(2-1)

6 33,3 - -

Jumlah 18 100% 18 100%

Pada tabel diatas menunjukan terjadi peningkatan keterampilan

setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu 18 siswa (100%) yang

termasuk dalam kategori memadai.

Page 79: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

4.2 Analisa bivariat

4.2.1 Uji normalitas

Sebelum melakukan analisis bivariat, asumsi normalitas data harus

dipenuhi untuk menentukan uji sebelumnya. Uji normalitas pada

penelitian ini menggunakan uji shapiro-wilk.

Tabel 4.6 Uji normalitas

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

Sebelum

sesudah

,552

,655

5

10

,000

,000

a Lilliefors Significance Correction

b kontrol is constant when perlakuan = 1. It has been omitted.

p value < 0,05 maka data terdistribusi tidak normal sedangkan

pvalue> 0,05 maka data terdistribusi normal.

Tabel 4.6 Shapiro-wilk menunjukan pvalue= 0,000 sehingga p

value < 0,05 maka data terdistribusi tidak normal. Uji analisa data

menggunakan uji Wilcoxon.

4.2.2 Uji wilcoxon kelompok kontrol

Tabel 4.7 uji wilcoxonkelompok kontrol

Sebelumu-

sesudah

Z-hitung Sig Keterangan

-1,265 ,206 Ho diterima

a Based on negative ranks.

b Wilcoxon Signed Ranks Test

Hasil analisis bivariat menggunakan uji wilcoxon didapatkan nilai

p value = 0,206 maka p value> 0,05 sehingga Ho diterima, artinyatidak

Page 80: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

ada pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audiovisual terhadap

keterampilan penanganan luka bakar.

4.2.3 Uji wilcoxon kelompok perlakuan

Tabel 4.8 Uji wilcoxon kelompok perlakuan

Sebelumu-

sesudah

Z-hitung Sig Keterangan

-3,965 ,000 Ho ditolak

a Based on negative ranks.

b Wilcoxon Signed Ranks Test

Hasil analisis bivariat menggunakan uji wilcoxon didapatkan nilai

p value = 0,000 maka p value < 0,05 sehingga Ho ditolak, artinya ada

pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audiovisual terhadap

keterampilan penanganan luka bakar.

Page 81: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

BAB V

PEMBAHASAN

Pada BAB iniakanmembahashasilpenelitiantentangpengaruh pendidikan

kesehatan melalui media audiovisual terhadapketerampilan penangaan pertama

luka bakar pada anak Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Surakarta.

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2015 – 23 Mei

2015. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh dalam pemberian

pendidikan kesehatan melalui media audio visual terhadap keterampilan

penanganan luka bakar. Hasil penelitian ini menguraikan karakteristik responden,

usia, jenis kelamin, dan pengaruh pendidikan kesehatan terhadap keterampilan

penanganan pertama luka bakar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7

Surakarta. Pembahasan hasil penelitian dapat kita lihat dibawah ini :

5.1 Karakteristik Responden

5.1.1 Usia responden

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 7 Surakarta yang berjumlah 36 responden, didapatkan

bahwa sebagian besar responden berusia 13-14 tahun sebanyak 25

responden. Usia responden termasuk dalam usia tahap perkembangan

kognitif tahap formal-operasional yang berkemampuan mengoordinasikan

baik secara simultan (serentak) maupun berurutan dua ragam kemampuan

kognitif, yakni :

66

Page 82: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

1) kapasitas menggunakan hipotesis 2) kapasitas menggunakan prinsip-

prinsip abstrak. Menggunakan kapasitas hipotesis (anggapan dasar), seorang

remaja akan mampu berpikir hipotetis, yakni berpikir mengenai sesuatu

khususnya dalam hal pemecahan masalah. Selanjutnya dengan kapasitas

menggunakan prinsip-prinsip abstrak, remaja tersebut akan mampu

mempelajari materi-materi pelajaran yang abstrak, seperti ilmu agama

(dalam hal ini misalnya ilmu tauhid), ilmu matematika dan ilmu-ilmu

abstraklainnya dengan luas dan lebih mendalam (Muhibbin, 2013).

Usia menentukan tahap perkembangan kognitif seseorang.

Semakin bertambah usia semakin bertambah pula kemampuan kognitif

dalam menyimpan informasi dan berkemampuan merespon informasi-

informasi tersebut secara sistematik (Muhibbin, 2013)

Kenyataan yang ditemukan oleh peneliti, dari hasil penelitian ini

bahwa usia mempengaruhi perkembangan kognitif seseorang.Hal ini sesuai

dengan penelitian dari Arifmiboy (2015) tentang perbedaan individu dan

perkembangan kognitif anak serta implikasinya terhadap pembelajaran, agar

pendidik mengenali dan memahami perbedaan individu dari peserta didik

sesuai tahap usia perkembangan kognitif anak.

5.1.2 Jenis kelamin

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 7 Surakarta didapatkan hasil bahwa sebagian besar siswa

berjenis kelamin perempuan sebanyak 21 orang (58,3%) dan sisanya laki-

Page 83: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

laki sebanyak 15 orang (42,7%). Berdasarkan beberapa ahli dibidang

psikologis, misalnya Bratanata (1987) mengatakan perempuan pada

umumnya lebih baik pada ingatan dan laki-laki lebih baik dalam berpikir

logis. Senada dengan hal itu, Kartono (1989) mengatakan bahwa perempuan

lebih tertarik pada masalah-masalah kehidupan yang praktis konkret,

sedangkan laki-laki lebih tertarik pada segi-segi yang abstrak. Menurut

penelitian Aminah Ekawati dan Shinta Wulandari (2011) tentang perbedaan

jenis kelamin terhadap kemampuan siswa dalam mata pelajaran matematika

(studi kasus sekolah dasar) didapatkan hasil tidak adaperbedaan siswa laki-

laki dan siswa perempuandalam pokok bahasaan geometri dantidak ada

perbedaan status sekolah terhadap penguasaan materi pokok bahasan

geometri. Sehingga tidak didapatkan pengaruh jenis kelamin terhadap

penelitian ini.

5.1.3 Pengetahuan responden tentang penanganan luka bakar

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 7 Surakarta sebesar 18 siswa (50%) diberikan pendidikan

kesehatan tentang penanganan luka bakar untuk terbentuknya tindakan

seseorang. Dengan pemberian pendidikan kesehatan dengan media

audiovisual memberikan ragsang mata dan telinga. Perpaduan saluran

informasi melalui mata yang mencapai 87% dan telinga 25% akan

memberikan rangsang yang cukup baik sehingga dapat memberikan hasil

informasi yang optimal (Notoatmodjo, 2012). Mengakibatkan pengetahuan

Page 84: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

seseorang meningkat dalam penelitian ini pengetahuan tentang penanganan

luka bakar. Penelitian yang mendukung seperti pada M. Yusuf (2014)

tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang penanganan kejang demam

menggunakan audiovisual terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu

dengan anak riwayat kejang demam. Dengan hasil terdapat perbedaan

tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang penanganan kejang demam pada

kelompok perlakuan yang sebelumnya memiliki 66,7% berpengetahuan

cukup dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan melalui media

audiovisual menjadi 93,3% memiliki pengetahuan baik, hasil ini

menunjukan peningkatan pengetahuan ibu sebesar 26,2%.

5.2 Gambaran keterampilan responden kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan

Hasil analisa sebelum dilakukan pendidikan kesehatan terhadap

keterampilan penanganan luka bakar didapatkan data pada kelompok

kontrol 9 siswa (50%) masih dalam kategori cukup dan 9 siswa (50%)

dalam kategori tidak memadai. Data dari kelompok perlakuan 12 siswa

(66,67%) juga masih dalam kategori cukup dan 6 siswa (33,3%) dalam

kategori tidak memadai, pada hasil kedua kelompok tersebut masih belum

mencapai kategori memadai.Dikarenakan kurangnya atau belum

didapatkannya informasi mengenai penanganan luka bakar. Sebuah

informasi bisa didapatkan melalui media cetak, media elektronik, dan

sosialisasi dari petugas kesehatan (Notoatmodjo, 2003).

Page 85: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

Keterampilan adalah keahlian, kemampuan berlatih, fasilitas dalam

melakukan sesuatu, ketangkasan dan kebijaksanaan. Keterampilan

mencakup pengalaman dan praktik dan memperoleh keterampilan mengarah

ketindakan sadar dan otomatis keterampilan merupakan praktik atau

tindakan yang dilakukan oleh peserta didik, sehingga diperlukan materi

pendidikan yang sesuai dengan keterampilan yang diperlukan untuk

menambah informasi dalam mengembangkan keterampilan tersebut

(Notoatmodjo, 2007).

5.3 Gambaran keterampilan responden kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan

Hasil analisa setelah dilakukan pendidikan kesehatan terhadap

keterampilan penanganan luka bakar didapatkan data pada kelompok

kontrol 12 siswa (66,67%) masih dalam kategori cukup dan 6 siswa

(33,33%) dalam kategori tidak memadai. Data dari kelompok perlakuan 18

siswa (100%) semuanya masuk dalam kategori memadai sehingga

didapatkan pengaruh pendidikan kesehatan pada kelompok perlakuan. Hal

ini dikarenakan pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan,

sikap, dan keterampilan individu atau masyarakat dibidang kesehatan

(Maulana, 2009)

Hasil ini sesuai dengan penelitian Yurika (2009) tentang efektifitas

pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan, sikap, dan keterampilan ibu

dalam pemantauan perkembangan balita di kelurahan Sukaramai Kecamatan

Page 86: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

Baiturrahman Banda Aceh bahwa ada peningkatan yang signifikan dari

keterampilan ibu sebelum dilakukan pendidikan kesehatan dan sesudah

dilakukan pendidikan kesehatan dengan p value 0,019.

Pendidikan kesehatan merupakan bagian promosi kesehatan yang

berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara

memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal-

hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, kemana

seharusnya mencari pengobatan jika sakit, dan sebagainya (Notoatmodjo,

2007).

5.4Pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audiovisual terhadap

keterampilan penanganan luka bakar

5.2.1 Kelompok kontrol

Hasil dari analisa pada kelompok kontrol didapatkan tidak terdapat

responden yang masuk dalam kategori memadai.Hasil tersebut

dikarenakan dari beberapa faktor yaitu faktor predispopsisi mencakup

pengetahuan dikarenakannya tidak diberikan pendidikan kesehatan melalui

audiovisual dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan

kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat

sosial ekonomi, dan sebagainya, faktor ini mempermudah terwujudnya

perilaku. Faktor pendukung yang mencakup ketersediaan sarana dan

prasarana atau faslitas kesehatan bagi masyarakat dan termasuk juga

Page 87: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

fasilitas pelayanan kesehatan. Faktor pendorongyaitu faktor keinginan dari

diri sendiri dan sikap perilaku tokoh masyarakat (Notoatmodjo, 2003).

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian M. Yusuf (2014)

tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang penanganan kejang

demam menggunakan audiovisual terhadap tingkat pengetahuan dan sikap

ibu dengan anak riwayat kejang demam. Pada kelompok kontrol tidak

didapatkan peningkatan pengetahuan dan sikap ibu yang tidak diberikan

pendidikan kesehatan.

5.2.2 Kelompok perlakuan

Hasil dari didapatkan p value= 0,000 maka p value< 0,05

sehinggaterdapat pengaruh pada kelompok perlakuan yang signifikan.

Hasil dari kelompok perlakuan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan

didapatkan 12 siswa (66,7%) dalam kategori cukup dan 6 siswa (33,3%)

dalam kategori tidak memadai. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan

melalui media audiovisual didapatkan 18 siswa (100%) masuk dalam

kategori memadai.

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri

Dewi (2012) terdapat perbedaan efektifitas pendidikan kesehatan tentang

nutrisi menggunakan media audiovisual videoterhadap penyembuhan luka

caesar bahwa intervensi pendidikan dengan audiovisual secara signifikan

meningkatkan pengetahuan dan sikap.

Page 88: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

Pemilihan audiovisual sebagai media pendidikan kesehatan dapat

diterima dengan baik oleh responden, media ini menampilkan gerak,

gambar, dan suara sehingga lebih menarik dan tidak monoton. Dan juga

sebagai faktor pendukung yang mencakup ketersediaan sarana dan

prasarana yang dilakukan oleh pelayanan kesehatan dalam meningkatkan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan masyarakat (Notoatmodjo, 2003)

Indera yang paling

banyakmenyalurkanpengetahuankedalamotakadalahmata.Kuranglebih

75%-87% pengetahuanmanusiadiperolehmelaluimatasedangkan 13%-25%

lainnyatersalurmelaluiindra yang lain (Notoatmodjo, 2012).Media

audiovisual memberikan ragsang mata dan telinga. Perpaduan saluran

informasi melalui mata yang mencapai 87% dan telinga 25% akan

memberikan rangsang yang cukup baik sehingga dapat memberikan hasil

informasi yang optimal (Notoatmodjo, 2012). Mengakibatkan pengetahuan

seseorang meningkat dalam penelitian ini pengetahuan tentang

penanganan luka bakar.Informasi yang disampaikan berupa gambar dan

suara bisa diterima kedua indra sekaligus antara penglihatan dan

pendengaran sehingga lebih menarik perhatian dan meningkatkan

antusiasme untuk mendapatkan informasi (Kusboyono, 2011).

Page 89: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

BAB VI

PENUTUP

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh

pendidikan kesehatan melalui audiovisual terhadap keterampilan

penanganan luka bakar pada siswa sekolah menengah pertama negeri 7

surakarta.

6.1.1 Karakteristik responden siswa laki-laki dan perempuan berumur 11-16

tahun, sebagian besar berusia antara 13-14 tahun dan lebih banyak berjenis

kelamin perempuan.

6.1.2 Tidak terdapat perbedaan keterampilan antara kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol sebelum dilakukan pendidikan kesehatan,sama-sama

masih dalam kategori cukup dan tidak memadai.

6.1.3 Terdapat perbedaan keterampilan setelah dilakukan pendidikan kesehatan

pada kelompok perlakuan sejumlah 18 siswa masuk dalam kategori

memadai, sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan masih

dalam kategori cukup dan tidak memadai.

6.1.4 Terdapat pengaruh yang signifikan pada kelompok perlakuan dengan

pemberian pendidikan kesehatan melalui media audiovisual.

75

Page 90: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

6.2 Saran

6.2.1 Masyarakat

Masyarakat (siswa) dapat memberikan gambaran dan mengaplikasikan

tentang penanganan luka bakar dan dapat memberikan informasi kepada

teman atau anggota keluarga.

6.2.2 Tenaga Kesehatan

Perawat, tim medis atau tenaga kesehatan yang lain dapat menggunakan

media audiovisual dalam memberikan penyuluhan dalam upaya

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

6.2.3 Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dimasukkan ke dalam materi tentang media

pendidikan kesehatan sehingga meningkatkan praktikum tentang pendidikan

kesehatan dengan berbagai jenis media dan pembuatan media yang sesuai

dengan sasaran penyuluhan.

6.2.4 Peneliti Lain

Penelitian ini dapat dikembangkan oleh peneliti lain dengan mengubah

metode penelitian. Misalnya dengan menggabungkan metode audiovisual

dengan metode yang lain.

Page 91: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta

Atkinson K. Burns : how protect your child now. Parenting. 2001

Dharma, Kusuma Kelana (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan :

Panduan

Djamarah Syaiful Bahri Zain, Aswan. 2007. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta : Rineka Cipta

Effendy, Christantie. (1999). Perawatan Pasien Luka Bakar. Jakarta: EGC

Fenlon S, Nene S. Burns in children. Continuing Education in anasthesia,

Critical Care & Pain. British Journal of Anasthesia. 2007

Hardisman. (2014). Gawat Darurat Medis Praktis. Yogyakarta: Gosyen

Publisher

Hudak & Gallo : Keperawatan kritis : Pendekatan Holistik, ed., 6, EGC,

1996

Kusboyono (2011). Perbedaan Efek Penyuluhan Kesehatan Menggunakan

Media Cetak dengan Media Audivisual terhadap Peningkatan

Pengetahuan Pasien Tuberculosis. Jurnal Ilmiah Kesehatan

Keperawatan, vol.7, no.1, hal 9-25.

M Clevorendy, Margareth. (2012). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah

Dan Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika

Marzoeki, Djohansjah. (1993). Ilmu Bedah Luka dan Perawatannya.

Surabaya : Airlangga University Press

Moenadjat. (2003). Luka Bakar Pengetahuan Klinik Praktis. Jakarta :

Fakultas Kedokteran Indonesia

Muhibbin,S. (2013). Psikologi Belajar. Jakarta : Rajawali Pers

Natoatmodjo. S. (2012). Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta:

RinekaCipta.

Page 92: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/25/01-gdl-andreaskan... · Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

Notoadmojo, S. (2007). Metodologi Kesehatan Masyarakat. Jakarta:

Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta

Smeltzer,S & Bare. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner

Suddarth. Volume 2 Edisi 8. Jakarta : EGC. 2001.

Sri Dewi. (2012). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Tentang Nutrisi Dan

Perawatan Luka Dengan Video Terhadap Luka Sesar. Jakarta :

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Tim Bantuan Medis 110 [Online]. 2011 Feb 10 [cite 2011 Nov 14];

Available from : URL: http://www.tbm110.org/artikel-

medis/manajemen-luka-bakar.

Widia lestari, NekaRitaAmelia, Siti Rahmalia, (2012). Efektifitas

Pendidikan Kesehatan Tentang Asi Terhadap Tingkat

Pengetahuan, Kemampuan Dan Motivasi Menyusui Primipara.

PSIK Universitas Riau

Wirawan. (2002). Cara Mudah Memahami Statistik 2 (statistik inferensia).

Edisi kedua. Denpasar : Keraras Denpasar

Yanti R. (2010). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan,

Sikap, Dan Keterampilan Ibu Serta Kejadian

Hiperbilirubinemia Pada Bayi Baru lahir Di RSAB Harapan

Kita. Jakarta : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Indonesia

Yurika, D (2009). Efektifitas Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan,

Sikap dan Keterampilan Ibu dalam Pemantauan Perkembangan

Balita Di Keluarahan Sukaramai Kecamatan Baiturrahman

Banda Aceh. Magister. Universitas Indonesia. Depok

Yusuf, M (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Penanganan

Kejang Demam Menggunakan Audiovisual terhadap Tingkat

Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Anak Riwayat Kejang

Demam. Sarjana. STIKes Kusuma Husada Surakarta