PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN · PDF filekesehatan gigi dan mulut ... pendidikan...
Transcript of PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN · PDF filekesehatan gigi dan mulut ... pendidikan...
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN VIDEO TERHADAP
PERILAKU ORANG TUA DALAM KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT
ANAK USIA TODDLER DI DESA KAMAL KECAMATAN BULU
KABUPATEN SUKOHARJO
ARTIKEL
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan
Oleh :
Dwi Meiastuti
NIM. ST 151055
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
STIKESKUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2017
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2017
1Dwi Meiastuti
2Meri Oktariani dan
3Yunita Wulandari
Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Video terhadap Perilaku Orang
Tua dalam Kebersihan Gigi dan Mulut Anak Usia Toddler di
Desa Kamal Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo
Abstrak
Kesehatan anak usia toddler (usia 1-3 tahun) masih sangat membutuhkan
bimbingan dari orang tua. Masalah gigi dan mulut pada anak, diantaranya : pada
anak usia sekolah di seluruh dunia (60-90%), prevalensi di Indonesia (25,9%) dan
di Jawa Tengah (25,4%). Penyebab masalah tersebut karena kurang menjaga
kesehatan gigi dan mulut (oral hygiene), sehingga terjadi penguraian sisa
makanan di mulut dan menyebabkan karies gigi, bau mulut, dan lainnya. Upaya
penyelesaian masalah yaitu perlunya bimbingan anak dari orang tua, maka
diadakan pendidikan kesehatan dengan video.
Penelitian kuantitatif dengan rancangan pre experimental design. Variabel
yang diamati yaitu pendidikan kesehatan dengan video dan perilaku orang tua
dalam kebersihan gigi dan mulut anak usia toddler. Data diperoleh dari hasil
observasi pre test dan post test selama 1 bulan. Analisis data yaitu uji wilcoxon
signed rank test dengan nilai α = 5 %.
Hasil penelitian diketahui bahwa umur terbanyak 25-30 tahun (46,3%),
pendidikan SMA (37,9%), pekerjaan IRT (48,4%), perilaku sebelum diberikan
pendidikan kesehatan yaitu cukup (83,2%) dan perilaku setelah diberikan
pendidikan kesehatan yaitu baik (84,2%). Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan video terhadap perilaku orang tua
dalam kebersihan gigi dan mulut anak usia toddler di Desa Kamal Kecamatan
Bulu Kabupaten Sukoharjo (p value = 0,000).
Diharapkan agar orang tua dapat menerapkan perilaku kebersihan gigi dan
mulut pada anak usia toddler, seperti : membantu anak menggosok gigi pagi hari
setelah makan dan sebelum tidur malam, mengarahkan menggosok gigi serta
mengurangi kebiasaan anak mengonsumsi makanan manis dan lengket.
Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Video, Perilaku
Daftar pustaka : 63 (2006-2016)
i
STUDY PROGRAM OF NURSING
HEALTH SCIENCE SCHOOL OF KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2017
THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION THROUGH VIDEO
TO THE PARENTS BEHAVIOR TOWARD TODDLER DENTAL AND
ORAL HYGIENE
AT KAMAL VILLAGE, BULU DISTRICT OF SUKOHARJO
Dwi Meiastuti, Meri Oktariani dan Yunita Wulandari
Abstract
Toddler health (in the age of 1-3 years) needs guidance from the parents.
Dental and oral problems in children include school-age children around the world
(60-90%), the prevalence in Indonesia (25.9%) and in Central Java (25.4%). The
cause of the problem is the lack of teeth and mouth health (oral hygiene)
maintenance, so there is decomposition of food waste in the mouth that causes
dental caries, bad breath, and others. The efforts to resolve the problems are the
parents’ guidance toward their children. Because of that, there is health education
through video.
Quantitative research was designed with pre experimental design. The
observed variable was health education through video and parents’ behavior to
toddler’s dental and oral hygiene. The data was obtained from the observation of
pre-test and post-test for 1 month. The data analysis used was wilcoxon signed
rank test with a value of α = 5%.
The result of this experiment showed about the parents’ condition such as
the largest age of 25-30 years was 46.3%, high school education was 37.9%, and
house wife was 48.4%. Their behaviors before being given health education were
enough (83.2%) and their behavior after being given health education was good
(84.2%). The result of Bivariate test indicated that there was significant effect of
health education through video to the parents behavior toward toddler dental and
oral hygiene at the Kamal village Bulu district of Sukoharjo (p value = 0.000).
It is expected that parents can implement dental and oral hygiene behavior
to their children in toddler age such as helping children to brush their teeth after
breakfast and before sleeping at the night, directing them to brush their teeth, and
reducing children's eating habits in consuming sweet and sticky foods.
Keywords : Health Education, Video, Behavior
Bibliography : 63 (2006-2016)
ii
A. PENDAHULUAN
Kesehatan pada anak harus
diperhatikan oleh orang tua karena
anak merupakan generasi muda
penerus cita-cita bangsa dan
sebagai Sumber Daya Manusia
(SDM) bagi pembangunan
nasional (Luluq, 2014). Anak usia
toddler (1-3 tahun) merupakan
keadaan yang masih mulai belajar
dan diajarkan tentang bagaimana
agar tetap sehat dengan menyantap
berbagai makanan dan minuman
bergizi dari pola asuh orang tua,
karena makanan dan minuman
yang dikonsumsi anak usia toddler
sangat mudah menyebabkan
kerusakan gigi akibat kandungan
gula yang terkandung di dalamnya
(Diskha, 2012).
Data dari World Health
Organisazation (WHO) pada April
2012, didapatkan 60-90% anak-
anak usia sekolah bahkan orang
dewasa di seluruh dunia memiliki
permasalahan yang sama yaitu gigi
dan mulut (Bekti, 2015). Hasil
Riset Kesehatan Dasar (2013) di
Indonesia terjadi peningkatan
karies gigi dibandingkan dengan
tahun 2007, yaitu dari 43,3%
(2007) menjadi 53,2% (2013) yaitu
kurang lebih di Indonesia terdapat
93.998.727 jiwa yang menderita
karies gigi. Prevalensi di Indonesia
mengenai masalah gigi dan mulut
(25,9%) dan sebanyak 14 provinsi
mempunyai prevalensi di atas
angka nasional. Perilaku
masyarakat di Indonesia yang
menyikat gigi dengan benar yaitu
setelah makan pagi dan sebelum
tidur malam hanya sebesar 2,3%.
Data di Provinsi Jawa Tengah
menunjukkan sebanyak 94,6%
menyikat gigi setiap hari, namun
hanya 1,7% yang menyikat gigi
dengan benar dan sebanyak 25,4%
mengalami masalah gigi dan mulut
(Riskesdas, 2013).
Masalah kesehatan gigi dan
mulut pada anak disebabkan
kurangnya menjaga oral hygiene
serta sisa makanan yang menempel
pada gigi akan bereaksi dengan
penghuni mulut (enzim, saliva,
bakteri, kuman, asam dan basa).
Penguraian sisa makanan
menyebabkan terjadinya karies
gigi, mempengaruhi pertumbuhan
rahang, gigi permanen tumbuh
berjejal, bau mulut dan masalah
lainnya (Kusumawardani, 2011).
Upaya yang dapat dilakukan untuk
mengurangi masalah kesehatan
gigi dan mulut pada anak yaitu
pendidikan kesehatan bagi orang
tua mengenai oral hygiene.
Pendidikan kesehatan merupakan
suatu upaya untuk menciptakan
perilaku masyarakat yang kondusif
untuk kesehatan (Notoatmodjo,
2007).
Media dalam pendidikan yang
dapat digunakan untuk
mengajarkan mengenai oral
hyigiene salah satunya adalah
video (Eka, 2014). Menurut
Notoatmodjo (2007) video adalah
media pendidikan kesehatan yang
tergolong dalam kategori media
elektronik yang dapat digunakan
untuk penyampaian informasi atau
pesan-pesan dengan video (berupa
gambar bergerak dengan suara).
Media video selain untuk media
hiburan dan media komunikasi,
juga dapat digunakan sebagai
media edukasi yang mudah
dipahami masyarakat dari anak-
anak hingga orang tua (Luluq,
2014).
1
Oral hygiene sangat perlu dan
merupakan obat pencegah
terjadinya masalah gigi dan mulut
yang paling manjur (Adita, 2014).
Menurut Shocker (2008) oral
hygiene adalah tindakan untuk
membersihkan dan menyegarkan
mulut, gigi dan gusi. Pelaksanaan
oral hygiene yang baik dan benar
bertujuan menjaga kebersihan gigi
dan mulut, mencegah infeksi
mulut, membantu merangsang
nafsu makan, meningkatkan daya
tahan tubuh dan merupakan suatu
usaha pengobatan agar tidak terjadi
karies gigi, plak dan penyakit gigi
dan mulut lainnya (Subagio, 2013).
Seseorang yang melakukan
praktek kebersihan dipengaruhi
oleh praktik yang dilakukan orang
tua sebagai interaksi pertama yang
diterima oleh anak di dalam
keluarga (Potter dan Perry, 2011).
Perilaku orang tua merupakan
pedoman perilaku anak, karena
anak sering mencontoh perilaku
baik maupun buruk orang tuanya.
Efek edukasi dan rangsangan sejak
dini pada anak dari orang tua akan
semakin mendapat pengakuan dan
dianggap penting bagi anak (Wong
et al, 2008).
Orang tua dalam keluarga
sangat mempengaruhi perilaku
anak, begitupun dengan perilaku
orang tua dalam oral hygiene,
sehingga anak akan melakukan hal
yang sama seperti orang tuanya
(Adita, 2014). Orang tua yang
mendapat pendidikan kesehatan
oral hygiene akan berdampak baik
pada kesehatan gigi dan mulut
anak-anaknya, karena anak sering
mencontoh perilaku baik ataupun
buruk yang dilakukan orang tuanya
(Gichara, 2009).
Hasil survey pendahuluan oleh
peneliti pada bulan Mei 2016 di
Desa Kamal Kecamatan Bulu
Kabupaten Sukoharjo dari hasil
wawancara dengan 12 orang tua
yang memiliki anak usia toodler
menyatakan 3 orang (25%) sama
sekali tidak mengetahui tentang
oral hygiene dan 9 orang (75%)
mengetahui oral hygiene, namun
belum bisa melaksanakan secara
rutin setiap hari dan bahkan orang
tua mengabaikan membersihkan
gigi dan mulut anak setelah anak
melakukan aktivitas makan dan 10
orang (83%) menyatakan anak
mengalami karies gigi.
Memperhatikan hal tersebut,
maka perlu melakukan penelitian
tentang ”Pengaruh Pendidikan
Kesehatan dengan Video terhadap
Perilaku Orang Tua dalam
Kebersihan Gigi dan Mulut Anak
Usia Toddler di Desa Kamal
Kecamatan Bulu Kabupaten
Sukoharjo”.
B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian kuantitatif
eksperimen dengan rancangan pre
experimental design dengan jenis
desain pre test and post-test group
(Arikunto, 2014).
Populasi dan sampel
Populasi penelitian ini adalah
semua orang tua yang memiliki
anak usia toddler di Desa Kamal
Kecamatan Bulu Kabupaten
Sukoharjo sebanyak 125 orang.
Sampel penelitian diperoleh dari
rumus besar sampel dengan rumus
slovin sehingga diperoleh sampel
sebanyak 95 orang.
Teknik pengambilan sampel
dengan cara proportional random
sampling, dari 125 orang yang
2
terbagi dalam 5 posyandu, dengan
perhitungan, sebagai berikut :
1. Posyandu 1 = 95 / 125
X 22 = 16,72 (17 orang)
2. Posyandu 2 = 95 / 125
X 30 = 22,80 (23 orang)
3. Posyandu 3 = 95 / 125
X 28 = 21,28 (21 orang)
4. Posyandu 4 = 95 / 125
X 25 = 19,00 (19 orang)
5. Posyandu 5 = 95 / 125
X 20 = 15,20 (15 orang)
Pengambilan sampel dalam
penelitian ini juga memperhatikan
kriteria inklusi, diantarnya : 1)
orang tua yang memiliki anak usia
toddler, 2) orang tua yang tinggal
di Desa Kamal Kecamatan Bulu
Kabupaten Sukoharjo dan 3) orang
tua mampu berkomunikasi dengan
baik. Selain itu, memperhatikan
kriteria eksklusi, diantaranya : 1)
orang tua yang memiliki sakit
tertentu, sehingga tidak bisa
dilaksanakan oral hygiene, 2)
orang tua yang mengalami buta
dan tuli permanen dan 3) orang tua
yang ijin (absen) saat dilakukan
pendidikan kesehatan oral hygiene
dengan video.
Tempat dan waktu penelitian
Tempat penelitian di Desa
Kamal Kecamatan Bulu
Kabupaten Sukoharjo dan
dilaksanakan selama 1 (satu) bulan
pada bulan November 2016.
Variabel penelitian dan definisi
operasional
Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah pendidikan
kesehatan dengan video dan
variabel terikat yaitu perilaku
orang tua dalam kebersihan gigi
dan mulut anak usia toddler.
Definisi pendidikan kesehatan
dengan video yaitu pendidikan
kesehatan yang diberikan kepada
orang tua yang memiliki anak usia
toddler dengan menggunakan
video oral hygiene. Definisi
perilaku orang tua dalam
kebersihan gigi dan mulut anak
usia toddler yaitu tindakan orang
tua dalam kebersihan gigi dan
mulut anak usia toddler. Alat ukur
yaitu lembar observasi yang terdiri
dari 12 pernyataan dengan skala
guttman dengan 2 pilihan jawaban
dilakukan (v) dan tidak dilakukan
(-). Skoring kategori yaitu kurang
jika jawaban dilakukan <56%,
cukup jika jawaban dilakukan
56%-75% dan baik jika jawaban
dilakukan 76%-100%. Indikator
penilaian adalah kurang, cukup,
baik dengan skala ukur ordinal.
Alat penelitian dan cara
pengumpulan data
Alat penelitian yang
digunakan adalah video oral
hygiene yang diputar melalui
laptop dan ditampilkan pada LCD,
lembar observasi mengenai
pendidikan kesehatan dengan
video dan perilaku orang tua dalam
kebersihan gigi dan mulut anak
usia toddler dan dokumentasi
untuk memperoleh bukti saat
penelitian. Lembar obeservasi
sebelumnya telah di uji validitas
dan uji reliabilitas pada hari
Kamis, 27 Oktober sampai hari
Sabtu, 29 Oktober 2016 dengan 30
responden di Desa Kunden
Kecamatan Bulu Kabupaten
Sukoharjo. Validitas kosntruksi
yaitu instrumen dikonsultasikan
dengan para ahli dari STIKes
Kusuma Husada Surakarta dan
validitas isi dengan teknik korelasi
product moment dengan hasil
semua instrumen valid karena hasil
3
nilai r hitung > r tabel (0,361).
Hasil uji reliabilitas menunjukkan
instrumen reliabel karena nilai
koefisien reliabilitas alpha
cronbach >0,7.
Cara pengumpulan data,
diantaranya : 1) Uji validitas dan
reliabilitas, 2) Pre test, 3)
Pendidikan kesehatan dengan
video mengenai kebersihan gigi
dan mulut anak usia toddler, 4)
Observasi dan monitoring perilaku
orang tua dalam kebersihan gigi
dan mulut anak usia toddler dan 5)
Observasi dan monitoring perilaku
orang tua dalam kebersihan gigi
dan mulut anak usia toddler.
Teknik pengolahan dan analisa
data
Teknik pengolahan data sesuai
teori Hidayat, AA (2007) yaitu : 1)
Editing yaitu meneliti untuk setiap
daftar pernyataan yang diisi pada
lembar observasi. 2) Coding
adalah memberikan tanda pada
poin pernyataan di lembar lembar
observasi berupa tanda baca, 3)
Entry adalah memasukkan data
dari hasil lembar observasi ke
dalam laptop setelah angket terisi
semua dan benar, 4) Tabulating
adalah menata kembali data yang
telah diperoleh berdasarkan
variabel yang diteliti.
Analisa univariat dilakukan
dengan cara menuliskan distribusi
dan persentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2012). Analisa
bivariat yaitu analisa terhadap dua
variabel secara bersama. Analisis
yang digunakan yaitu uji wilcoxon
signed rank test, karena untuk
menentukan ada tidaknya
perbedaan rata-rata dua sampel
yang saling berhubungan, jika data
berskala nominal, ordinal, interval
atau rasio, namun tidak
berdistribusi normal (Raharjo,
2015).
Etika penelitian
Etika dalam penelitian ini,
diantaranya : 1) Informed concent,
jika responden setuju melakukan
penelitian, maka menandatangani
lembar observasi, 2) Anonimity,
untuk menjaga kerahasiaan
identitas responden dan hanya
diberi kode, dan 3) Confidentiality,
semua informasi dari responden
dijamin kerahasiaannya agar
responden merasa aman.
C. HASIL DAN
PEMBAHASAN
1. Analisa univariat
Analisa univariat dari hasil
observasi 95 responden, yaitu :
Tabel 1. Analisis univariat
Distribusi perilaku responden
sebelum diberikan pendidikan
kesehatan
No perilaku f %
1 Kurang 15 15,8
2 Cukup 79 83,2
3 Baik 1 1,1
jumlah 95 100
Distribusi perilaku responden
setelah diberikan pendidikan
kesehatan
No perilaku f %
1 Kurang 0 0
2 Cukup 15 15,8
3 Baik 80 84,2
jumlah 95 100
Berdasarkan tabel 1 diketahui
kategori terbanyak perilaku orang
tua sebelum pendidikan kesehatan
dengan video adalah cukup
(83,2%). Hasil penelitian yang
sama oleh Adita (2014) bahwa
4
perilaku sebelum pendidikan
kesehatan, sebanyak 18 orang
(72%) memiliki perilaku
kebersihan gigi dan mulut kategori
cukup.
Menurut analisis peneliti
mengenai perilaku orang tua
dengan kategori cukup, dapat
digambarkan dari analisis
kuesioner mengenai perilaku orang
tua. Pernyataan sejumlah 12
diketahui 8 pernyataan masih
dibawah 50% yang belum
dilakukan oleh orang tua dan
hanya 4 pernyataan yang sudah
dilakukan dengan kisaran >50%
dari jumlah orang tua. Bahkan,
terdapat perilaku yang sama sekali
belum dilakukan oleh orang tua
yaitu belum membantu anak untuk
berkumur sekali saja setelah
menggosok gigi, agar zat pada
pasta gigi tidak terbuang.
Perilaku orang tua dalam
kebersihan gigi dan mulut baik
secara fisik dan psikis akan
membantu orang tua untuk
menerapkan perilaku yang baik
bagi anak usia toddler mengenai
kebersihan gigi dan mulut tersebut.
Penyebab timbulnya masalah gigi
dan mulut pada masyarakat salah
satunya adalah faktor perilaku
mengabaikan keberihan gigi dan
mulut. Hal tersebut dilandasi
kurangnya pengetahuan akan
pentingnya pemeliharaan gigi dan
mulut (Kawuryan, 2008).
Kategori terbanyak perilaku
orang tua setelah diberikan
pendidikan kesehatan dengan
video adalah baik (84,2%). Hasil
penelitian yang sama oleh Diskha
(2012) dari 46 orang, diketahui
perilaku orang tua dalam oral
hygiene pada anak usia toddler
setelah diberikan penyuluhan
kesehatan adalah tinggi (82,6%).
Menurut analisis peneliti
mengenai perubahan perilaku, dari
cukup menjadi kategori baik,
dinilai dari hasil observasi selama
30 hari. Observasi pada hari ke 4
sampai hari ke 30, orang tua sudah
mulai melakukan perilaku oral
hygiene pada anak usia toddler
dengan baik dan benar. Perilaku
orang tua dalam kategori baik
dapat dijelaskan dari sejumlah 95
orang tua, terdapat separuh lebih
orang tua (>50%) telah melakukan
oral hygiene pada anak usia
toddler.
Perubahan perilaku seseorang
dapat dirubah melalui pendidikan
kesehatan. Pendidikan kesehatan
akan menambah pengetahuan
seseorang, sehingga merubah
perilaku seseorang secara efektif
bila pendidikan kesehatan
dilakukan dengan metode yang
tepat (Notoatmodjo, 2010b).
2. Analisa bivariat
Analisa bivariat dengan uji
wilcoxon signed rank dapat
dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 2. Analisis bivariat
5
Variabel Z P value
Perilaku orang
tua dalam kebersihan
gigi dan mulut
anak usia
toddler
sebelum dan
setelah diberikan
pendidikan
kesehatan dengan video
-8,521 0,000
Berdasarkan tabel 2 diketahui
p = 0,000 ≤0,05 artinya terdapat
pengaruh pendidikan kesehatan
dengan video terhadap perilaku
orang tua dalam kebersihan gigi
dan mulut anak usia toddler di
Desa Kamal Kecamatan Bulu
Kabupaten Sukoharjo.
Pendidikan kesehatan dengan
video membantu meningkatkan
pengetahuan responden dalam
menerapkan perilaku kebersihan
gigi dan mulut anak usia toddler.
Menurut Eviyati dan Irdawati
(2009) pengetahuan orang tua
sangat penting dalam mendasari
terbentuknya perilaku yang
mendukung dan tidak mendukung
kebersihan gigi dan mulut anak.
Pengetahuan tersebut dapat
diperoleh secara alami maupun
secara terencana yaitu melalui
proses pendidikan.
Upaya pencegahan penyakit
gigi dan mulut pada anak,
memerlukan peranan orang tua
terutama ibu yang cukup
besardalam mendidik dan
mengajarkan cara hidup sehat bagi
anak-anaknya, sebab anak akan
memperoleh pengetahuan dan
pendidikan tentang segala hal
pertama kali dari orang tuanya.
Orang tua, terutama ibu memiliki
peran yang sangat dominan dalam
upaya pencegahan penyakit pada
gigi dan mulut yang dapat dilihat
dari dari sikap dan perhatiannya
terhadap perawatan gigi dan mulut
anaknya (Anita, 2016).
Pengetahuan kesehatan dapat
diperoleh melalui pendidikan
kesehatan yang dapat berjalan
efektif jika dilakukan dengan
media yang tepat, salah satunya
media video. Hasil penelitian oleh
Luluq (2014) bahwa pendidikan
kesehatan dengan media video
mempunyai dampak dan pengaruh
terhadap perubahan sikap dan
perilaku seseorang. Perubahan
perilaku ditandai dengan TTM
(Transtheoritical Model) adalah
model integratif yang menjelaskan
bahwa di tahap awal perubahan
perilaku, orang melibatkan proses
kognitif, afektif dan evaluatif
untuk membantu mereka
berkembang secara bertahap
(Shumaker, et al., 2009).
Tahapan dalam TTM yaitu :
precontemplation, contemplation,
preparation, action, maintenance
dan termination. Preparation
adalah tahap saat seseorang siap
bertindak, siap berubah dalam
waktu dekat dan biasanya dihitung
selama 1 bulan. Selama satu bulan
seseorang telah memiliki rencana
untuk membuat perubahan
misalnya dengan mengikuti kelas
edukasi kesehatan, berkonsultasi
dengan konselor dan lain-lain
(Shumaker, et al., 2009).
D. KESIMPULAN
1. Perilaku responden sebelum
pendidikan kesehatan yaitu 15
responden berperilaku kurang
(15,8%), 79 responden
berperilaku cukup (83,2%)
dan 1 responden berperilaku
baik (1,1%).
2. Perilaku responden setelah
pendidikan kesehatan yaitu 15
responden berperilaku cukup
(15,8%) dan 80 responden
berperilaku baik (84,2%).
3. Terdapat pengaruh pendidikan
kesehatan dengan video
terhadap perilaku orang tua
dalam kebersihan gigi dan
6
mulut anak usia toddler di
Desa Kamal Kecamatan Bulu
Kabupaten Sukoharjo (p value
= 0,000).
E. SARAN
1. Bagi Orang Tua yang
Memiliki Anak Usia Toddler
Orang tua diharapkan dapat
menerapkan perilaku
kebersihan gigi dan mulut
pada anak usia toddler, seperti
: membantu anak menggosok
gigi pagi hari setelah makan
pagi dan sebelum tidur malam;
menggosok gigi dan
mengarahkan menggosok gigi
pada seluruh permukaan gigi,
gigi depan, gigi samping, gigi
dalam dan menggosok dari
arah gusi ke gigi serta orang
tua mengurangi kebiasaan
anak untuk makan makanan
manis dan lengket.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan
acuan dalam proses belajar
mengajar khususnya praktik
keperawatan anak melalui
pendidikan kesehatan dengan
video dalam meningkatan
perilaku orang tua dalam
kebersihan gigi dan mulut
anak usia toddler.
3. Bagi Peneliti Lain
Peneliti lain dapat melakukan
penelitian dengan metode
penelitian lain seperti kasus
kontrol dan melakukan
perbandingan pada subyek dan
pada tempat yang berbeda.
F. DAFTAR PUSTAKA
Adin. (2009). Pengetahuan dan
Faktor-faktor yang Berperan,
dalam
http://www.salsabilashafiraadi
n.com. Diunduh tanggal 10
Desember 2016.
Adita Tri Angelisa. (2014).
Pengaruh Kesehatan Gosok
Gigi dengan Metode Bermain
terhadap Perilaku Gosok Gigi
pada Anak Usia Pra Sekolah
di TK ABA Wilayah
Wonokromo Pleret Bantul.
STIKES Aisyiyah.
Yogyakarta.
Anita. (2014). 4 Masalah Gigi
Anak dan Cara Mengatasinya.
Diakses 25 Juli 2016, dari
http://kesehatangigi,blogspot.
Anita. (2016). Kesehatan Gigi dan
Mulut pada Anak, dalam
http://infokesnita.blogspot.co.i
d/2016/03/kesehatan-gigi-dan-
mulut-pada-anak.html.
Diakses pada 23 Desember
2016.
Arie K, Jum N dan Erlina L J.
(2011). Pengaruh Pendidikan
Kesehatan terhadap Perilaku
Orang Tua dalam Toilet
Training Toddler. Artikel
Penelitian. Palembang:
Universitas Sriwijaya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur
Penelitian : Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka cipta.
Ave Claudia S. M. (2014).
Pengaruh Metode Penyuluhan
melalui Media Audio, Visual
dan Audio Visual terhadap
oral Hygiene Penderita
Schizophrenia Kategori
Tenang di RSJ Daerah
Surakarta. UMS. Surakarta.
7
Azwar, S. (2014). Penyusunan
Skala Psikologi. Edisi 2.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bekti Larasati. (2015). Pengaruh
Pendidikan Kesehatan
Personal Hygiene Gigi dan
Mulut terhadap Peningkatan
Pengetahuan dan Perilaku
pada Anak di SD Al Firdaus
Surakarta. UMS. Surakarta.
Binti Wachidatin. (2013).
Hubungan Pengetahuan
tentang Oral Hygiene dengan
Kemampuan Perawat dalam
Pelaksanaan Oral Hygiene
pada Pasien di Ruang ICU
dan HCU RSUP Dr. Wahiddin
Sudirohusodo Makassar.
Skripsi. UNHAS. Makassar.
Darby, M.L., and Walsh, M.M.
(2010). Dental Hygiene
Theory and Practice. Canada:
EISEVIER.s.
Denstisty. (2010). Periodontal
Disease Recognition : A
Review Course for Dental.
USA: Philadelpia.
Diskha Watihardha N. (2012).
Pengaruh Pemberian
Penyuluhan Oral Care
terhadap Perilaku Orang Tua
dalam Oral Hygiene Anak
Usia Toddler di Posyandu
Lada 11 A dan 11 B Pakuncen
Wirobrajan Yogyakarta.
STIKES Aisyiyah.
Yogyakarta.
Effendi, F dan Makhfudli. (2009).
Keperawatan Kesehatan
Komunitas. Jakarta: Salemba
Medika.
Eka Kurnia Astuti. (2014).
Pengaruh Pendidikan
Kesehatan dengan Media
Audio Visual terhadap
Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) pada Siswa
Kelas III-V di SD Negeri
Wanurojo Kemiri Purworejo.
Skripsi. STIKES Aisyiyah.
Yogyakarta.
Ennis M, et al. (2006). “A
Randomized Controlled Trial
of A Health Promotion
Education Programme for
People With Multiple
Sclerosis”. Clinical
Rehabilitation, 20, 783-792.
Eviyati S dan Irdawati A. (2009).
Hubungan Tingkat
Pendidikan, Sikap dan
Pengetahuan Orang Tua
tentang Kebersihan Gigi dan
Mulut pada Anak Balita 3-5
tahun dengan Tingkat
Kejadian Karies di PAUD
Jatipurno. Artikel Ilmiah.
Surakarta: UMS.
Exponensial. (2010). Uji Wilcoxon.
Diakses 27 Desember 2016,
dari
http://www.exponensial.wordp
ress.com/2010/05/13/uji-
wilcoxon.html.
Gichara, J. (2009). Mengatasi
Perilaku Buruk Anak. Jakarta:
Kawan Pustaka.
Hermawan, Asep, Herry. (2007).
Media Pembelajaran Sekolah
Dasar. Bandung: UPI Pres.
Hidayat A, A. (2007). Metode
Penelitian Kebidanan dan
Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Hidayat. (2014). Uji Normalitas.
Diakses 1 September 2016,
dari
http://www.statistikian.com/20
13/01/uji-normalitas.html.
Hurlock. (2013). Psikologi
Perkembangan : Suatu
Pendekatan Sepanjang
8
Rentang Kehidupan.
Surabaya: Erlangga.
Irawati. (2012). Pengaruh
Pendidikan Kesehatan
terhadap Pengetahuan Oral
Hygiene pada Lanjut Usia di
Wilayah Kerja Puskesmas
Karangmalang Kabupaten
Sragen. UMS. Surakarta.
Ismanto, Z. (2016). Konsep Teori
Toddler. Diakses 27 Juni
2016, dari
http://oral/hygiene/konsep/teor
i/toddler~dokumenqu.htm.
Isrofah dan Nonik. (2007).
Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Gigi terhadap
Pengetahuan dan Sikap Anak
Usia Sekolah di SD Boto
Kembang Kulonprogo
Yogyakarta. Artikel Ilmiah.
Pekalongan: Universitas
Pekalongan.
Kawuryan. (2008). Hubungan
Pengetahuan tentang
Kebersihan Gigi dan Mulut
dengan Kejadian Karies Anak
SD N Kleco II Kelas V dan VI
Laweyan Surakarta. Skripsi.
Surakarta: UMS.
Luluq Edyati. (2014). Pengaruh
Penyuluhan Kesehatan
dengan Media Video terhadap
Pengetahuan dan Sikap
Personal Hygiene Siswa SD
Negeri 1 Kepek Pengasih
Kulon Peogo. STIKES
Aisyiyah. Yogyakarta.
Made, Sintawati dan Lelly. (2014).
Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Orang Tua tentang
Kesehatan Gigi dan Mulut
pada Anak Usia Taman
Kanak-kanak di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta
dan Provinsi Banten Tahun
2014. Jurnal Ilmiah Vol.26
No. 2, Juni 2016, 119-126.
Jakarta: Media Litbangkes.
Mairusnita. (2007). Karakteristik
Penderita SaluranPernafasan
Akut (ISPA) pada Balita yang
Berobat ke Bdan Pelayanan
Kesehatan Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Langsa.
Skripsi. Medan: USU.
Nasikhatus Sangadah. (2015).
Hubungan Pola Asuh dengan
Kebersihan Gigi pada Anak
Pra Sekolah TK PGRI Tunas
Harapan Desa Pekutan
Kecamatan Mirit Kabupaten
Kebumen. Skripsi. STIKES
Muhammadiyah Gombong.
Gombong.
Notoatmodjo, S (2010b).
Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, S. (2007).
Kesehatan Masyarakat Ilmu
dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, S. (2010a). Ilmu
Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2010c). Promosi
Kesehatan : Teori dan
Aplikasi. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2012).
Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nursalam. (2008). Konsep dan
Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan
Pedoman Skripsi, Tesis dan
Instrumen Penelitian
Keperawatan. Edisi 2. Jakarta:
Salemba Medika.
Potter dan Perry. (2011).
Fundamental of Nursing
9
Concept, Process and
Practice. USA: Philadelpia.
Raharjo. (2014). Uji Beda : Uji
Paired Sample T Test dengan
SPSS. Diakses 1 September
2016, dari
http://www.konsistensi.com/2
013/07/uji-normalitas-rumus-
kolmogorov-smirnov.html.
Raharjo. (2014). Uji Normalitas
Rumus Kolmogorov-Smirnov
SPSS. Diakses 25 Januari
2016, dari
http://www.konsistensi.com.
Raharjo. (2015). Cara Uji
Peringkat Bertanda Wilcoxon.
Diakses 27 Desember 2016,
dari
http://www.konsistensi.com/2
015/03/cara-uji-peringkat-
bertanda-wilcoxon.html.
Rahayu dan Irfan. (2016).
Hubungan Tingkat
Pendidikan, Tingkat Sosial
Ekonomi dan Tingkat
Pengetahuan Orang Tua
tentang Perawatan Gigi
dengan Kejadian Karies Gigi
pada Anak Usia Balita di
Desa Mancasan Baki
Sukoharjo. Jurnal Ilmiah JIK
Vol. 4 No. 1 Maret 2016.
Surakarta: AKPER Panti
Kosala.
Riyanto, A. (2011). Aplikasi
Metodologi Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Rizka P Y dan Abi M. (2011).
Hubunagan antara
Pengetahuan Orang Tua
tentang Kesehatan Gigi dan
Mulut dengan Kejadian
Karies Gigi pada Anak di SD
N Jaten Karnganyar. Artikel
Ilmiah. Surakarta: UMS.
Saryono. (2008). Metodologi
Penelitian Kesehatan
Penuntun Praktis Bagi
Pemula. Yogyakarta: Mitra
Cendikia Press.
Shocker. (2008). Patient Care
Standart: Nursing Proces
Diagnosis, alih bahasa:
Yasmin et al. Jakarta: EGC.
Shumaker, et al. (Ed). (2009). The
Handbook of Health Behavior
Change. New York: Springer.
Siti P. (2009). Perubahan Perilaku
dan Metode Setelah Promosi
Kesehatan, dalam
http://sitipurwanti.blogspot.co.
id/2009/11/perubahan-
perilaku-dan-metode-
setelah.html. . Diakses pada 1
Januari 2017.
Subagio, A. (2013). Konsep Dasar
Kebersihan Mulut (Oral
Hygiene), dibuat 21 April.
Diakses 27 Juni 2016, dari
http://aRtiKel/sehat/konsep/da
sar/kebersihan/mulut/(oral/hyg
iene).htm
Sugiyono. (2013). Statistik untuk
Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode
Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sujarweni, W. (2014). Metodologi
Penelitian Keperawatan.
Jakarta: Gaya Media.
Sulistiawan. (2014). SOP Oral
Hygiene. Jakarta: UNJA.
Sunaryo. (2014). Psikologi untuk
Keperawatan. Edisi 2. Jakarta:
EGC.
Suparyanto. (2010). Konsep
Perilaku 1, dibuat 03
September. Diakses 27 Juni
2016, dari http://
10
dr.suparyanto,m.kes/konsep/p
erilaku/1.htm.
Tantursyah. (2009). Gigi
Berlubang pada Balita, dalam
http://lovemydentist.multiply.c
om. Diunduh tanggal 10
Desember 2016.
Tri. (2015). 10 Macam Penyakit
Gigi dan Mulut. Diakses 25
Juli 2016, dari
http://eniysulthon.blogspot.co.
id.
Wawan dan Dewi. (2011). Teori &
Pengukuran Pengetahuan,
Sikap, dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta: Nuga Medika.
Whaiten, Wayne. (2013).
Psychology Themes and
Variations 9th Edition.
Belmont: Wadsworth.
Whaley dan Wong’s. (2009). Buku
Ajar Keperawatan Pediatrik,
edisi 2. Jakarta: EGC.
Wong, D.L., Hockbenberry, M.,
Wilson, D., Winkelstein, M.
L., & Schwartz, P. (2008).
Buku Ajar Keperawatan
Pediatric Volume 1. Jakarta:
EGC.
Wulandari, Vika. (2013).
Hubungan antara Tingkat
Pengetahuan Ibu
Primigravida dengan Perilaku
Perawatan Payudara pasa
saat Hamil, dalam
http://www.publikasiilmiah.u
ms.ac.id. Diunduh tanggal 10
Desember 2016.
Yuliana. (2016). Pengaruh
Pendidikan Kesehatan tentang
Perawatan Payudara
terhadap Pengetahuan Ibu
Hamil Primigravida
Trisenester III di Poliklinik
Kebidanan dan Kandungan
RSUD Surakarta. Skripsi.
Surakarta: STIKES Kusuma
Husada.
11