PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN · PDF filekesehatan gigi dan mulut ... pendidikan...

14
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN VIDEO TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT ANAK USIA TODDLER DI DESA KAMAL KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO ARTIKEL Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan Oleh : Dwi Meiastuti NIM. ST 151055 PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN STIKESKUSUMA HUSADA SURAKARTA 2017

Transcript of PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN · PDF filekesehatan gigi dan mulut ... pendidikan...

Page 1: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN  · PDF filekesehatan gigi dan mulut ... pendidikan kesehatan yaitu cukup (83,2%) ... pedoman perilaku anak, karena

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN VIDEO TERHADAP

PERILAKU ORANG TUA DALAM KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

ANAK USIA TODDLER DI DESA KAMAL KECAMATAN BULU

KABUPATEN SUKOHARJO

ARTIKEL

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan

Oleh :

Dwi Meiastuti

NIM. ST 151055

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKESKUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN  · PDF filekesehatan gigi dan mulut ... pendidikan kesehatan yaitu cukup (83,2%) ... pedoman perilaku anak, karena

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2017

1Dwi Meiastuti

2Meri Oktariani dan

3Yunita Wulandari

Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Video terhadap Perilaku Orang

Tua dalam Kebersihan Gigi dan Mulut Anak Usia Toddler di

Desa Kamal Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo

Abstrak

Kesehatan anak usia toddler (usia 1-3 tahun) masih sangat membutuhkan

bimbingan dari orang tua. Masalah gigi dan mulut pada anak, diantaranya : pada

anak usia sekolah di seluruh dunia (60-90%), prevalensi di Indonesia (25,9%) dan

di Jawa Tengah (25,4%). Penyebab masalah tersebut karena kurang menjaga

kesehatan gigi dan mulut (oral hygiene), sehingga terjadi penguraian sisa

makanan di mulut dan menyebabkan karies gigi, bau mulut, dan lainnya. Upaya

penyelesaian masalah yaitu perlunya bimbingan anak dari orang tua, maka

diadakan pendidikan kesehatan dengan video.

Penelitian kuantitatif dengan rancangan pre experimental design. Variabel

yang diamati yaitu pendidikan kesehatan dengan video dan perilaku orang tua

dalam kebersihan gigi dan mulut anak usia toddler. Data diperoleh dari hasil

observasi pre test dan post test selama 1 bulan. Analisis data yaitu uji wilcoxon

signed rank test dengan nilai α = 5 %.

Hasil penelitian diketahui bahwa umur terbanyak 25-30 tahun (46,3%),

pendidikan SMA (37,9%), pekerjaan IRT (48,4%), perilaku sebelum diberikan

pendidikan kesehatan yaitu cukup (83,2%) dan perilaku setelah diberikan

pendidikan kesehatan yaitu baik (84,2%). Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan video terhadap perilaku orang tua

dalam kebersihan gigi dan mulut anak usia toddler di Desa Kamal Kecamatan

Bulu Kabupaten Sukoharjo (p value = 0,000).

Diharapkan agar orang tua dapat menerapkan perilaku kebersihan gigi dan

mulut pada anak usia toddler, seperti : membantu anak menggosok gigi pagi hari

setelah makan dan sebelum tidur malam, mengarahkan menggosok gigi serta

mengurangi kebiasaan anak mengonsumsi makanan manis dan lengket.

Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Video, Perilaku

Daftar pustaka : 63 (2006-2016)

i

Page 3: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN  · PDF filekesehatan gigi dan mulut ... pendidikan kesehatan yaitu cukup (83,2%) ... pedoman perilaku anak, karena

STUDY PROGRAM OF NURSING

HEALTH SCIENCE SCHOOL OF KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2017

THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION THROUGH VIDEO

TO THE PARENTS BEHAVIOR TOWARD TODDLER DENTAL AND

ORAL HYGIENE

AT KAMAL VILLAGE, BULU DISTRICT OF SUKOHARJO

Dwi Meiastuti, Meri Oktariani dan Yunita Wulandari

Abstract

Toddler health (in the age of 1-3 years) needs guidance from the parents.

Dental and oral problems in children include school-age children around the world

(60-90%), the prevalence in Indonesia (25.9%) and in Central Java (25.4%). The

cause of the problem is the lack of teeth and mouth health (oral hygiene)

maintenance, so there is decomposition of food waste in the mouth that causes

dental caries, bad breath, and others. The efforts to resolve the problems are the

parents’ guidance toward their children. Because of that, there is health education

through video.

Quantitative research was designed with pre experimental design. The

observed variable was health education through video and parents’ behavior to

toddler’s dental and oral hygiene. The data was obtained from the observation of

pre-test and post-test for 1 month. The data analysis used was wilcoxon signed

rank test with a value of α = 5%.

The result of this experiment showed about the parents’ condition such as

the largest age of 25-30 years was 46.3%, high school education was 37.9%, and

house wife was 48.4%. Their behaviors before being given health education were

enough (83.2%) and their behavior after being given health education was good

(84.2%). The result of Bivariate test indicated that there was significant effect of

health education through video to the parents behavior toward toddler dental and

oral hygiene at the Kamal village Bulu district of Sukoharjo (p value = 0.000).

It is expected that parents can implement dental and oral hygiene behavior

to their children in toddler age such as helping children to brush their teeth after

breakfast and before sleeping at the night, directing them to brush their teeth, and

reducing children's eating habits in consuming sweet and sticky foods.

Keywords : Health Education, Video, Behavior

Bibliography : 63 (2006-2016)

ii

Page 4: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN  · PDF filekesehatan gigi dan mulut ... pendidikan kesehatan yaitu cukup (83,2%) ... pedoman perilaku anak, karena

A. PENDAHULUAN

Kesehatan pada anak harus

diperhatikan oleh orang tua karena

anak merupakan generasi muda

penerus cita-cita bangsa dan

sebagai Sumber Daya Manusia

(SDM) bagi pembangunan

nasional (Luluq, 2014). Anak usia

toddler (1-3 tahun) merupakan

keadaan yang masih mulai belajar

dan diajarkan tentang bagaimana

agar tetap sehat dengan menyantap

berbagai makanan dan minuman

bergizi dari pola asuh orang tua,

karena makanan dan minuman

yang dikonsumsi anak usia toddler

sangat mudah menyebabkan

kerusakan gigi akibat kandungan

gula yang terkandung di dalamnya

(Diskha, 2012).

Data dari World Health

Organisazation (WHO) pada April

2012, didapatkan 60-90% anak-

anak usia sekolah bahkan orang

dewasa di seluruh dunia memiliki

permasalahan yang sama yaitu gigi

dan mulut (Bekti, 2015). Hasil

Riset Kesehatan Dasar (2013) di

Indonesia terjadi peningkatan

karies gigi dibandingkan dengan

tahun 2007, yaitu dari 43,3%

(2007) menjadi 53,2% (2013) yaitu

kurang lebih di Indonesia terdapat

93.998.727 jiwa yang menderita

karies gigi. Prevalensi di Indonesia

mengenai masalah gigi dan mulut

(25,9%) dan sebanyak 14 provinsi

mempunyai prevalensi di atas

angka nasional. Perilaku

masyarakat di Indonesia yang

menyikat gigi dengan benar yaitu

setelah makan pagi dan sebelum

tidur malam hanya sebesar 2,3%.

Data di Provinsi Jawa Tengah

menunjukkan sebanyak 94,6%

menyikat gigi setiap hari, namun

hanya 1,7% yang menyikat gigi

dengan benar dan sebanyak 25,4%

mengalami masalah gigi dan mulut

(Riskesdas, 2013).

Masalah kesehatan gigi dan

mulut pada anak disebabkan

kurangnya menjaga oral hygiene

serta sisa makanan yang menempel

pada gigi akan bereaksi dengan

penghuni mulut (enzim, saliva,

bakteri, kuman, asam dan basa).

Penguraian sisa makanan

menyebabkan terjadinya karies

gigi, mempengaruhi pertumbuhan

rahang, gigi permanen tumbuh

berjejal, bau mulut dan masalah

lainnya (Kusumawardani, 2011).

Upaya yang dapat dilakukan untuk

mengurangi masalah kesehatan

gigi dan mulut pada anak yaitu

pendidikan kesehatan bagi orang

tua mengenai oral hygiene.

Pendidikan kesehatan merupakan

suatu upaya untuk menciptakan

perilaku masyarakat yang kondusif

untuk kesehatan (Notoatmodjo,

2007).

Media dalam pendidikan yang

dapat digunakan untuk

mengajarkan mengenai oral

hyigiene salah satunya adalah

video (Eka, 2014). Menurut

Notoatmodjo (2007) video adalah

media pendidikan kesehatan yang

tergolong dalam kategori media

elektronik yang dapat digunakan

untuk penyampaian informasi atau

pesan-pesan dengan video (berupa

gambar bergerak dengan suara).

Media video selain untuk media

hiburan dan media komunikasi,

juga dapat digunakan sebagai

media edukasi yang mudah

dipahami masyarakat dari anak-

anak hingga orang tua (Luluq,

2014).

1

Page 5: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN  · PDF filekesehatan gigi dan mulut ... pendidikan kesehatan yaitu cukup (83,2%) ... pedoman perilaku anak, karena

Oral hygiene sangat perlu dan

merupakan obat pencegah

terjadinya masalah gigi dan mulut

yang paling manjur (Adita, 2014).

Menurut Shocker (2008) oral

hygiene adalah tindakan untuk

membersihkan dan menyegarkan

mulut, gigi dan gusi. Pelaksanaan

oral hygiene yang baik dan benar

bertujuan menjaga kebersihan gigi

dan mulut, mencegah infeksi

mulut, membantu merangsang

nafsu makan, meningkatkan daya

tahan tubuh dan merupakan suatu

usaha pengobatan agar tidak terjadi

karies gigi, plak dan penyakit gigi

dan mulut lainnya (Subagio, 2013).

Seseorang yang melakukan

praktek kebersihan dipengaruhi

oleh praktik yang dilakukan orang

tua sebagai interaksi pertama yang

diterima oleh anak di dalam

keluarga (Potter dan Perry, 2011).

Perilaku orang tua merupakan

pedoman perilaku anak, karena

anak sering mencontoh perilaku

baik maupun buruk orang tuanya.

Efek edukasi dan rangsangan sejak

dini pada anak dari orang tua akan

semakin mendapat pengakuan dan

dianggap penting bagi anak (Wong

et al, 2008).

Orang tua dalam keluarga

sangat mempengaruhi perilaku

anak, begitupun dengan perilaku

orang tua dalam oral hygiene,

sehingga anak akan melakukan hal

yang sama seperti orang tuanya

(Adita, 2014). Orang tua yang

mendapat pendidikan kesehatan

oral hygiene akan berdampak baik

pada kesehatan gigi dan mulut

anak-anaknya, karena anak sering

mencontoh perilaku baik ataupun

buruk yang dilakukan orang tuanya

(Gichara, 2009).

Hasil survey pendahuluan oleh

peneliti pada bulan Mei 2016 di

Desa Kamal Kecamatan Bulu

Kabupaten Sukoharjo dari hasil

wawancara dengan 12 orang tua

yang memiliki anak usia toodler

menyatakan 3 orang (25%) sama

sekali tidak mengetahui tentang

oral hygiene dan 9 orang (75%)

mengetahui oral hygiene, namun

belum bisa melaksanakan secara

rutin setiap hari dan bahkan orang

tua mengabaikan membersihkan

gigi dan mulut anak setelah anak

melakukan aktivitas makan dan 10

orang (83%) menyatakan anak

mengalami karies gigi.

Memperhatikan hal tersebut,

maka perlu melakukan penelitian

tentang ”Pengaruh Pendidikan

Kesehatan dengan Video terhadap

Perilaku Orang Tua dalam

Kebersihan Gigi dan Mulut Anak

Usia Toddler di Desa Kamal

Kecamatan Bulu Kabupaten

Sukoharjo”.

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian kuantitatif

eksperimen dengan rancangan pre

experimental design dengan jenis

desain pre test and post-test group

(Arikunto, 2014).

Populasi dan sampel

Populasi penelitian ini adalah

semua orang tua yang memiliki

anak usia toddler di Desa Kamal

Kecamatan Bulu Kabupaten

Sukoharjo sebanyak 125 orang.

Sampel penelitian diperoleh dari

rumus besar sampel dengan rumus

slovin sehingga diperoleh sampel

sebanyak 95 orang.

Teknik pengambilan sampel

dengan cara proportional random

sampling, dari 125 orang yang

2

Page 6: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN  · PDF filekesehatan gigi dan mulut ... pendidikan kesehatan yaitu cukup (83,2%) ... pedoman perilaku anak, karena

terbagi dalam 5 posyandu, dengan

perhitungan, sebagai berikut :

1. Posyandu 1 = 95 / 125

X 22 = 16,72 (17 orang)

2. Posyandu 2 = 95 / 125

X 30 = 22,80 (23 orang)

3. Posyandu 3 = 95 / 125

X 28 = 21,28 (21 orang)

4. Posyandu 4 = 95 / 125

X 25 = 19,00 (19 orang)

5. Posyandu 5 = 95 / 125

X 20 = 15,20 (15 orang)

Pengambilan sampel dalam

penelitian ini juga memperhatikan

kriteria inklusi, diantarnya : 1)

orang tua yang memiliki anak usia

toddler, 2) orang tua yang tinggal

di Desa Kamal Kecamatan Bulu

Kabupaten Sukoharjo dan 3) orang

tua mampu berkomunikasi dengan

baik. Selain itu, memperhatikan

kriteria eksklusi, diantaranya : 1)

orang tua yang memiliki sakit

tertentu, sehingga tidak bisa

dilaksanakan oral hygiene, 2)

orang tua yang mengalami buta

dan tuli permanen dan 3) orang tua

yang ijin (absen) saat dilakukan

pendidikan kesehatan oral hygiene

dengan video.

Tempat dan waktu penelitian

Tempat penelitian di Desa

Kamal Kecamatan Bulu

Kabupaten Sukoharjo dan

dilaksanakan selama 1 (satu) bulan

pada bulan November 2016.

Variabel penelitian dan definisi

operasional

Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah pendidikan

kesehatan dengan video dan

variabel terikat yaitu perilaku

orang tua dalam kebersihan gigi

dan mulut anak usia toddler.

Definisi pendidikan kesehatan

dengan video yaitu pendidikan

kesehatan yang diberikan kepada

orang tua yang memiliki anak usia

toddler dengan menggunakan

video oral hygiene. Definisi

perilaku orang tua dalam

kebersihan gigi dan mulut anak

usia toddler yaitu tindakan orang

tua dalam kebersihan gigi dan

mulut anak usia toddler. Alat ukur

yaitu lembar observasi yang terdiri

dari 12 pernyataan dengan skala

guttman dengan 2 pilihan jawaban

dilakukan (v) dan tidak dilakukan

(-). Skoring kategori yaitu kurang

jika jawaban dilakukan <56%,

cukup jika jawaban dilakukan

56%-75% dan baik jika jawaban

dilakukan 76%-100%. Indikator

penilaian adalah kurang, cukup,

baik dengan skala ukur ordinal.

Alat penelitian dan cara

pengumpulan data

Alat penelitian yang

digunakan adalah video oral

hygiene yang diputar melalui

laptop dan ditampilkan pada LCD,

lembar observasi mengenai

pendidikan kesehatan dengan

video dan perilaku orang tua dalam

kebersihan gigi dan mulut anak

usia toddler dan dokumentasi

untuk memperoleh bukti saat

penelitian. Lembar obeservasi

sebelumnya telah di uji validitas

dan uji reliabilitas pada hari

Kamis, 27 Oktober sampai hari

Sabtu, 29 Oktober 2016 dengan 30

responden di Desa Kunden

Kecamatan Bulu Kabupaten

Sukoharjo. Validitas kosntruksi

yaitu instrumen dikonsultasikan

dengan para ahli dari STIKes

Kusuma Husada Surakarta dan

validitas isi dengan teknik korelasi

product moment dengan hasil

semua instrumen valid karena hasil

3

Page 7: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN  · PDF filekesehatan gigi dan mulut ... pendidikan kesehatan yaitu cukup (83,2%) ... pedoman perilaku anak, karena

nilai r hitung > r tabel (0,361).

Hasil uji reliabilitas menunjukkan

instrumen reliabel karena nilai

koefisien reliabilitas alpha

cronbach >0,7.

Cara pengumpulan data,

diantaranya : 1) Uji validitas dan

reliabilitas, 2) Pre test, 3)

Pendidikan kesehatan dengan

video mengenai kebersihan gigi

dan mulut anak usia toddler, 4)

Observasi dan monitoring perilaku

orang tua dalam kebersihan gigi

dan mulut anak usia toddler dan 5)

Observasi dan monitoring perilaku

orang tua dalam kebersihan gigi

dan mulut anak usia toddler.

Teknik pengolahan dan analisa

data

Teknik pengolahan data sesuai

teori Hidayat, AA (2007) yaitu : 1)

Editing yaitu meneliti untuk setiap

daftar pernyataan yang diisi pada

lembar observasi. 2) Coding

adalah memberikan tanda pada

poin pernyataan di lembar lembar

observasi berupa tanda baca, 3)

Entry adalah memasukkan data

dari hasil lembar observasi ke

dalam laptop setelah angket terisi

semua dan benar, 4) Tabulating

adalah menata kembali data yang

telah diperoleh berdasarkan

variabel yang diteliti.

Analisa univariat dilakukan

dengan cara menuliskan distribusi

dan persentase dari tiap variabel

(Notoatmodjo, 2012). Analisa

bivariat yaitu analisa terhadap dua

variabel secara bersama. Analisis

yang digunakan yaitu uji wilcoxon

signed rank test, karena untuk

menentukan ada tidaknya

perbedaan rata-rata dua sampel

yang saling berhubungan, jika data

berskala nominal, ordinal, interval

atau rasio, namun tidak

berdistribusi normal (Raharjo,

2015).

Etika penelitian

Etika dalam penelitian ini,

diantaranya : 1) Informed concent,

jika responden setuju melakukan

penelitian, maka menandatangani

lembar observasi, 2) Anonimity,

untuk menjaga kerahasiaan

identitas responden dan hanya

diberi kode, dan 3) Confidentiality,

semua informasi dari responden

dijamin kerahasiaannya agar

responden merasa aman.

C. HASIL DAN

PEMBAHASAN

1. Analisa univariat

Analisa univariat dari hasil

observasi 95 responden, yaitu :

Tabel 1. Analisis univariat

Distribusi perilaku responden

sebelum diberikan pendidikan

kesehatan

No perilaku f %

1 Kurang 15 15,8

2 Cukup 79 83,2

3 Baik 1 1,1

jumlah 95 100

Distribusi perilaku responden

setelah diberikan pendidikan

kesehatan

No perilaku f %

1 Kurang 0 0

2 Cukup 15 15,8

3 Baik 80 84,2

jumlah 95 100

Berdasarkan tabel 1 diketahui

kategori terbanyak perilaku orang

tua sebelum pendidikan kesehatan

dengan video adalah cukup

(83,2%). Hasil penelitian yang

sama oleh Adita (2014) bahwa

4

Page 8: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN  · PDF filekesehatan gigi dan mulut ... pendidikan kesehatan yaitu cukup (83,2%) ... pedoman perilaku anak, karena

perilaku sebelum pendidikan

kesehatan, sebanyak 18 orang

(72%) memiliki perilaku

kebersihan gigi dan mulut kategori

cukup.

Menurut analisis peneliti

mengenai perilaku orang tua

dengan kategori cukup, dapat

digambarkan dari analisis

kuesioner mengenai perilaku orang

tua. Pernyataan sejumlah 12

diketahui 8 pernyataan masih

dibawah 50% yang belum

dilakukan oleh orang tua dan

hanya 4 pernyataan yang sudah

dilakukan dengan kisaran >50%

dari jumlah orang tua. Bahkan,

terdapat perilaku yang sama sekali

belum dilakukan oleh orang tua

yaitu belum membantu anak untuk

berkumur sekali saja setelah

menggosok gigi, agar zat pada

pasta gigi tidak terbuang.

Perilaku orang tua dalam

kebersihan gigi dan mulut baik

secara fisik dan psikis akan

membantu orang tua untuk

menerapkan perilaku yang baik

bagi anak usia toddler mengenai

kebersihan gigi dan mulut tersebut.

Penyebab timbulnya masalah gigi

dan mulut pada masyarakat salah

satunya adalah faktor perilaku

mengabaikan keberihan gigi dan

mulut. Hal tersebut dilandasi

kurangnya pengetahuan akan

pentingnya pemeliharaan gigi dan

mulut (Kawuryan, 2008).

Kategori terbanyak perilaku

orang tua setelah diberikan

pendidikan kesehatan dengan

video adalah baik (84,2%). Hasil

penelitian yang sama oleh Diskha

(2012) dari 46 orang, diketahui

perilaku orang tua dalam oral

hygiene pada anak usia toddler

setelah diberikan penyuluhan

kesehatan adalah tinggi (82,6%).

Menurut analisis peneliti

mengenai perubahan perilaku, dari

cukup menjadi kategori baik,

dinilai dari hasil observasi selama

30 hari. Observasi pada hari ke 4

sampai hari ke 30, orang tua sudah

mulai melakukan perilaku oral

hygiene pada anak usia toddler

dengan baik dan benar. Perilaku

orang tua dalam kategori baik

dapat dijelaskan dari sejumlah 95

orang tua, terdapat separuh lebih

orang tua (>50%) telah melakukan

oral hygiene pada anak usia

toddler.

Perubahan perilaku seseorang

dapat dirubah melalui pendidikan

kesehatan. Pendidikan kesehatan

akan menambah pengetahuan

seseorang, sehingga merubah

perilaku seseorang secara efektif

bila pendidikan kesehatan

dilakukan dengan metode yang

tepat (Notoatmodjo, 2010b).

2. Analisa bivariat

Analisa bivariat dengan uji

wilcoxon signed rank dapat

dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 2. Analisis bivariat

5

Variabel Z P value

Perilaku orang

tua dalam kebersihan

gigi dan mulut

anak usia

toddler

sebelum dan

setelah diberikan

pendidikan

kesehatan dengan video

-8,521 0,000

Page 9: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN  · PDF filekesehatan gigi dan mulut ... pendidikan kesehatan yaitu cukup (83,2%) ... pedoman perilaku anak, karena

Berdasarkan tabel 2 diketahui

p = 0,000 ≤0,05 artinya terdapat

pengaruh pendidikan kesehatan

dengan video terhadap perilaku

orang tua dalam kebersihan gigi

dan mulut anak usia toddler di

Desa Kamal Kecamatan Bulu

Kabupaten Sukoharjo.

Pendidikan kesehatan dengan

video membantu meningkatkan

pengetahuan responden dalam

menerapkan perilaku kebersihan

gigi dan mulut anak usia toddler.

Menurut Eviyati dan Irdawati

(2009) pengetahuan orang tua

sangat penting dalam mendasari

terbentuknya perilaku yang

mendukung dan tidak mendukung

kebersihan gigi dan mulut anak.

Pengetahuan tersebut dapat

diperoleh secara alami maupun

secara terencana yaitu melalui

proses pendidikan.

Upaya pencegahan penyakit

gigi dan mulut pada anak,

memerlukan peranan orang tua

terutama ibu yang cukup

besardalam mendidik dan

mengajarkan cara hidup sehat bagi

anak-anaknya, sebab anak akan

memperoleh pengetahuan dan

pendidikan tentang segala hal

pertama kali dari orang tuanya.

Orang tua, terutama ibu memiliki

peran yang sangat dominan dalam

upaya pencegahan penyakit pada

gigi dan mulut yang dapat dilihat

dari dari sikap dan perhatiannya

terhadap perawatan gigi dan mulut

anaknya (Anita, 2016).

Pengetahuan kesehatan dapat

diperoleh melalui pendidikan

kesehatan yang dapat berjalan

efektif jika dilakukan dengan

media yang tepat, salah satunya

media video. Hasil penelitian oleh

Luluq (2014) bahwa pendidikan

kesehatan dengan media video

mempunyai dampak dan pengaruh

terhadap perubahan sikap dan

perilaku seseorang. Perubahan

perilaku ditandai dengan TTM

(Transtheoritical Model) adalah

model integratif yang menjelaskan

bahwa di tahap awal perubahan

perilaku, orang melibatkan proses

kognitif, afektif dan evaluatif

untuk membantu mereka

berkembang secara bertahap

(Shumaker, et al., 2009).

Tahapan dalam TTM yaitu :

precontemplation, contemplation,

preparation, action, maintenance

dan termination. Preparation

adalah tahap saat seseorang siap

bertindak, siap berubah dalam

waktu dekat dan biasanya dihitung

selama 1 bulan. Selama satu bulan

seseorang telah memiliki rencana

untuk membuat perubahan

misalnya dengan mengikuti kelas

edukasi kesehatan, berkonsultasi

dengan konselor dan lain-lain

(Shumaker, et al., 2009).

D. KESIMPULAN

1. Perilaku responden sebelum

pendidikan kesehatan yaitu 15

responden berperilaku kurang

(15,8%), 79 responden

berperilaku cukup (83,2%)

dan 1 responden berperilaku

baik (1,1%).

2. Perilaku responden setelah

pendidikan kesehatan yaitu 15

responden berperilaku cukup

(15,8%) dan 80 responden

berperilaku baik (84,2%).

3. Terdapat pengaruh pendidikan

kesehatan dengan video

terhadap perilaku orang tua

dalam kebersihan gigi dan

6

Page 10: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN  · PDF filekesehatan gigi dan mulut ... pendidikan kesehatan yaitu cukup (83,2%) ... pedoman perilaku anak, karena

mulut anak usia toddler di

Desa Kamal Kecamatan Bulu

Kabupaten Sukoharjo (p value

= 0,000).

E. SARAN

1. Bagi Orang Tua yang

Memiliki Anak Usia Toddler

Orang tua diharapkan dapat

menerapkan perilaku

kebersihan gigi dan mulut

pada anak usia toddler, seperti

: membantu anak menggosok

gigi pagi hari setelah makan

pagi dan sebelum tidur malam;

menggosok gigi dan

mengarahkan menggosok gigi

pada seluruh permukaan gigi,

gigi depan, gigi samping, gigi

dalam dan menggosok dari

arah gusi ke gigi serta orang

tua mengurangi kebiasaan

anak untuk makan makanan

manis dan lengket.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai bahan

acuan dalam proses belajar

mengajar khususnya praktik

keperawatan anak melalui

pendidikan kesehatan dengan

video dalam meningkatan

perilaku orang tua dalam

kebersihan gigi dan mulut

anak usia toddler.

3. Bagi Peneliti Lain

Peneliti lain dapat melakukan

penelitian dengan metode

penelitian lain seperti kasus

kontrol dan melakukan

perbandingan pada subyek dan

pada tempat yang berbeda.

F. DAFTAR PUSTAKA

Adin. (2009). Pengetahuan dan

Faktor-faktor yang Berperan,

dalam

http://www.salsabilashafiraadi

n.com. Diunduh tanggal 10

Desember 2016.

Adita Tri Angelisa. (2014).

Pengaruh Kesehatan Gosok

Gigi dengan Metode Bermain

terhadap Perilaku Gosok Gigi

pada Anak Usia Pra Sekolah

di TK ABA Wilayah

Wonokromo Pleret Bantul.

STIKES Aisyiyah.

Yogyakarta.

Anita. (2014). 4 Masalah Gigi

Anak dan Cara Mengatasinya.

Diakses 25 Juli 2016, dari

http://kesehatangigi,blogspot.

Anita. (2016). Kesehatan Gigi dan

Mulut pada Anak, dalam

http://infokesnita.blogspot.co.i

d/2016/03/kesehatan-gigi-dan-

mulut-pada-anak.html.

Diakses pada 23 Desember

2016.

Arie K, Jum N dan Erlina L J.

(2011). Pengaruh Pendidikan

Kesehatan terhadap Perilaku

Orang Tua dalam Toilet

Training Toddler. Artikel

Penelitian. Palembang:

Universitas Sriwijaya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur

Penelitian : Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: Rineka cipta.

Ave Claudia S. M. (2014).

Pengaruh Metode Penyuluhan

melalui Media Audio, Visual

dan Audio Visual terhadap

oral Hygiene Penderita

Schizophrenia Kategori

Tenang di RSJ Daerah

Surakarta. UMS. Surakarta.

7

Page 11: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN  · PDF filekesehatan gigi dan mulut ... pendidikan kesehatan yaitu cukup (83,2%) ... pedoman perilaku anak, karena

Azwar, S. (2014). Penyusunan

Skala Psikologi. Edisi 2.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bekti Larasati. (2015). Pengaruh

Pendidikan Kesehatan

Personal Hygiene Gigi dan

Mulut terhadap Peningkatan

Pengetahuan dan Perilaku

pada Anak di SD Al Firdaus

Surakarta. UMS. Surakarta.

Binti Wachidatin. (2013).

Hubungan Pengetahuan

tentang Oral Hygiene dengan

Kemampuan Perawat dalam

Pelaksanaan Oral Hygiene

pada Pasien di Ruang ICU

dan HCU RSUP Dr. Wahiddin

Sudirohusodo Makassar.

Skripsi. UNHAS. Makassar.

Darby, M.L., and Walsh, M.M.

(2010). Dental Hygiene

Theory and Practice. Canada:

EISEVIER.s.

Denstisty. (2010). Periodontal

Disease Recognition : A

Review Course for Dental.

USA: Philadelpia.

Diskha Watihardha N. (2012).

Pengaruh Pemberian

Penyuluhan Oral Care

terhadap Perilaku Orang Tua

dalam Oral Hygiene Anak

Usia Toddler di Posyandu

Lada 11 A dan 11 B Pakuncen

Wirobrajan Yogyakarta.

STIKES Aisyiyah.

Yogyakarta.

Effendi, F dan Makhfudli. (2009).

Keperawatan Kesehatan

Komunitas. Jakarta: Salemba

Medika.

Eka Kurnia Astuti. (2014).

Pengaruh Pendidikan

Kesehatan dengan Media

Audio Visual terhadap

Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) pada Siswa

Kelas III-V di SD Negeri

Wanurojo Kemiri Purworejo.

Skripsi. STIKES Aisyiyah.

Yogyakarta.

Ennis M, et al. (2006). “A

Randomized Controlled Trial

of A Health Promotion

Education Programme for

People With Multiple

Sclerosis”. Clinical

Rehabilitation, 20, 783-792.

Eviyati S dan Irdawati A. (2009).

Hubungan Tingkat

Pendidikan, Sikap dan

Pengetahuan Orang Tua

tentang Kebersihan Gigi dan

Mulut pada Anak Balita 3-5

tahun dengan Tingkat

Kejadian Karies di PAUD

Jatipurno. Artikel Ilmiah.

Surakarta: UMS.

Exponensial. (2010). Uji Wilcoxon.

Diakses 27 Desember 2016,

dari

http://www.exponensial.wordp

ress.com/2010/05/13/uji-

wilcoxon.html.

Gichara, J. (2009). Mengatasi

Perilaku Buruk Anak. Jakarta:

Kawan Pustaka.

Hermawan, Asep, Herry. (2007).

Media Pembelajaran Sekolah

Dasar. Bandung: UPI Pres.

Hidayat A, A. (2007). Metode

Penelitian Kebidanan dan

Teknik Analisis Data. Jakarta:

Salemba Medika.

Hidayat. (2014). Uji Normalitas.

Diakses 1 September 2016,

dari

http://www.statistikian.com/20

13/01/uji-normalitas.html.

Hurlock. (2013). Psikologi

Perkembangan : Suatu

Pendekatan Sepanjang

8

Page 12: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN  · PDF filekesehatan gigi dan mulut ... pendidikan kesehatan yaitu cukup (83,2%) ... pedoman perilaku anak, karena

Rentang Kehidupan.

Surabaya: Erlangga.

Irawati. (2012). Pengaruh

Pendidikan Kesehatan

terhadap Pengetahuan Oral

Hygiene pada Lanjut Usia di

Wilayah Kerja Puskesmas

Karangmalang Kabupaten

Sragen. UMS. Surakarta.

Ismanto, Z. (2016). Konsep Teori

Toddler. Diakses 27 Juni

2016, dari

http://oral/hygiene/konsep/teor

i/toddler~dokumenqu.htm.

Isrofah dan Nonik. (2007).

Pengaruh Pendidikan

Kesehatan Gigi terhadap

Pengetahuan dan Sikap Anak

Usia Sekolah di SD Boto

Kembang Kulonprogo

Yogyakarta. Artikel Ilmiah.

Pekalongan: Universitas

Pekalongan.

Kawuryan. (2008). Hubungan

Pengetahuan tentang

Kebersihan Gigi dan Mulut

dengan Kejadian Karies Anak

SD N Kleco II Kelas V dan VI

Laweyan Surakarta. Skripsi.

Surakarta: UMS.

Luluq Edyati. (2014). Pengaruh

Penyuluhan Kesehatan

dengan Media Video terhadap

Pengetahuan dan Sikap

Personal Hygiene Siswa SD

Negeri 1 Kepek Pengasih

Kulon Peogo. STIKES

Aisyiyah. Yogyakarta.

Made, Sintawati dan Lelly. (2014).

Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Orang Tua tentang

Kesehatan Gigi dan Mulut

pada Anak Usia Taman

Kanak-kanak di Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta

dan Provinsi Banten Tahun

2014. Jurnal Ilmiah Vol.26

No. 2, Juni 2016, 119-126.

Jakarta: Media Litbangkes.

Mairusnita. (2007). Karakteristik

Penderita SaluranPernafasan

Akut (ISPA) pada Balita yang

Berobat ke Bdan Pelayanan

Kesehatan Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Langsa.

Skripsi. Medan: USU.

Nasikhatus Sangadah. (2015).

Hubungan Pola Asuh dengan

Kebersihan Gigi pada Anak

Pra Sekolah TK PGRI Tunas

Harapan Desa Pekutan

Kecamatan Mirit Kabupaten

Kebumen. Skripsi. STIKES

Muhammadiyah Gombong.

Gombong.

Notoatmodjo, S (2010b).

Pendidikan dan Perilaku

Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Notoatmodjo, S. (2007).

Kesehatan Masyarakat Ilmu

dan Seni. Jakarta: Rineka

Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010a). Ilmu

Perilaku Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. (2010c). Promosi

Kesehatan : Teori dan

Aplikasi. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012).

Metodologi Penelitian

Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan

Penerapan Metodologi

Penelitian Ilmu Keperawatan

Pedoman Skripsi, Tesis dan

Instrumen Penelitian

Keperawatan. Edisi 2. Jakarta:

Salemba Medika.

Potter dan Perry. (2011).

Fundamental of Nursing

9

Page 13: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN  · PDF filekesehatan gigi dan mulut ... pendidikan kesehatan yaitu cukup (83,2%) ... pedoman perilaku anak, karena

Concept, Process and

Practice. USA: Philadelpia.

Raharjo. (2014). Uji Beda : Uji

Paired Sample T Test dengan

SPSS. Diakses 1 September

2016, dari

http://www.konsistensi.com/2

013/07/uji-normalitas-rumus-

kolmogorov-smirnov.html.

Raharjo. (2014). Uji Normalitas

Rumus Kolmogorov-Smirnov

SPSS. Diakses 25 Januari

2016, dari

http://www.konsistensi.com.

Raharjo. (2015). Cara Uji

Peringkat Bertanda Wilcoxon.

Diakses 27 Desember 2016,

dari

http://www.konsistensi.com/2

015/03/cara-uji-peringkat-

bertanda-wilcoxon.html.

Rahayu dan Irfan. (2016).

Hubungan Tingkat

Pendidikan, Tingkat Sosial

Ekonomi dan Tingkat

Pengetahuan Orang Tua

tentang Perawatan Gigi

dengan Kejadian Karies Gigi

pada Anak Usia Balita di

Desa Mancasan Baki

Sukoharjo. Jurnal Ilmiah JIK

Vol. 4 No. 1 Maret 2016.

Surakarta: AKPER Panti

Kosala.

Riyanto, A. (2011). Aplikasi

Metodologi Penelitian

Kesehatan. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Rizka P Y dan Abi M. (2011).

Hubunagan antara

Pengetahuan Orang Tua

tentang Kesehatan Gigi dan

Mulut dengan Kejadian

Karies Gigi pada Anak di SD

N Jaten Karnganyar. Artikel

Ilmiah. Surakarta: UMS.

Saryono. (2008). Metodologi

Penelitian Kesehatan

Penuntun Praktis Bagi

Pemula. Yogyakarta: Mitra

Cendikia Press.

Shocker. (2008). Patient Care

Standart: Nursing Proces

Diagnosis, alih bahasa:

Yasmin et al. Jakarta: EGC.

Shumaker, et al. (Ed). (2009). The

Handbook of Health Behavior

Change. New York: Springer.

Siti P. (2009). Perubahan Perilaku

dan Metode Setelah Promosi

Kesehatan, dalam

http://sitipurwanti.blogspot.co.

id/2009/11/perubahan-

perilaku-dan-metode-

setelah.html. . Diakses pada 1

Januari 2017.

Subagio, A. (2013). Konsep Dasar

Kebersihan Mulut (Oral

Hygiene), dibuat 21 April.

Diakses 27 Juni 2016, dari

http://aRtiKel/sehat/konsep/da

sar/kebersihan/mulut/(oral/hyg

iene).htm

Sugiyono. (2013). Statistik untuk

Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode

Penelitian Kuantitatif

Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sujarweni, W. (2014). Metodologi

Penelitian Keperawatan.

Jakarta: Gaya Media.

Sulistiawan. (2014). SOP Oral

Hygiene. Jakarta: UNJA.

Sunaryo. (2014). Psikologi untuk

Keperawatan. Edisi 2. Jakarta:

EGC.

Suparyanto. (2010). Konsep

Perilaku 1, dibuat 03

September. Diakses 27 Juni

2016, dari http://

10

Page 14: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN  · PDF filekesehatan gigi dan mulut ... pendidikan kesehatan yaitu cukup (83,2%) ... pedoman perilaku anak, karena

dr.suparyanto,m.kes/konsep/p

erilaku/1.htm.

Tantursyah. (2009). Gigi

Berlubang pada Balita, dalam

http://lovemydentist.multiply.c

om. Diunduh tanggal 10

Desember 2016.

Tri. (2015). 10 Macam Penyakit

Gigi dan Mulut. Diakses 25

Juli 2016, dari

http://eniysulthon.blogspot.co.

id.

Wawan dan Dewi. (2011). Teori &

Pengukuran Pengetahuan,

Sikap, dan Perilaku Manusia.

Yogyakarta: Nuga Medika.

Whaiten, Wayne. (2013).

Psychology Themes and

Variations 9th Edition.

Belmont: Wadsworth.

Whaley dan Wong’s. (2009). Buku

Ajar Keperawatan Pediatrik,

edisi 2. Jakarta: EGC.

Wong, D.L., Hockbenberry, M.,

Wilson, D., Winkelstein, M.

L., & Schwartz, P. (2008).

Buku Ajar Keperawatan

Pediatric Volume 1. Jakarta:

EGC.

Wulandari, Vika. (2013).

Hubungan antara Tingkat

Pengetahuan Ibu

Primigravida dengan Perilaku

Perawatan Payudara pasa

saat Hamil, dalam

http://www.publikasiilmiah.u

ms.ac.id. Diunduh tanggal 10

Desember 2016.

Yuliana. (2016). Pengaruh

Pendidikan Kesehatan tentang

Perawatan Payudara

terhadap Pengetahuan Ibu

Hamil Primigravida

Trisenester III di Poliklinik

Kebidanan dan Kandungan

RSUD Surakarta. Skripsi.

Surakarta: STIKES Kusuma

Husada.

11