PENGARUH PENAMBAHAN THIDIAZURON (TDZ) DAN MAGNESIUM …repository.ump.ac.id/5509/1/Titin Dwi...
Transcript of PENGARUH PENAMBAHAN THIDIAZURON (TDZ) DAN MAGNESIUM …repository.ump.ac.id/5509/1/Titin Dwi...
1
PENGARUH PENAMBAHAN THIDIAZURON (TDZ) DAN MAGNESIUM
SULFAT (MgSO4) UNTUK MENINGKATKAN KEBERHASILAN
INDUKSI EMBRYO SOMATIK KAKAO (Theobroma cacao L.)
SECARA IN VITRO
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat
mencapai derajat sarjana S-1
Oleh :
TITIN DWI HENDRIYANI
1001070077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2014
2
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH PENAMBAHAN THIDIAZURON (TDZ) DAN MAGNESIUM
SULFAT (MgSO4) UNTUK MENINGKATKAN KEBERHASILAN
INDUKSI EMBRYO SOMATIK KAKAO (Theobroma cacao L.)
SECARA IN VITRO
Oleh :
TITIN DWI HENDRIYANI
1001070077
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Pembimbing I, Pembimbing II,
Sisunandar, Ph.D. Drs. Arief Husin, M.Si.
NIP. 196 71006 199203 1 001 NIK. 2160062
Pengaruh Penambahan Thidiazuron…, Titin Dwi Hendriyani, FKIP UMP, 2014
3
Pengaruh Penambahan Thidiazuron…, Titin Dwi Hendriyani, FKIP UMP, 2014
4
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Titin Dwi Hendriyani
NIM : 1001070077
Program Studi : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Menyususn skripsi ini dengan judul:
PENGARUH PENAMBAHAN THIDIAZURON (TDZ) DAN MAGNESIUM
SULFAT (MgSO4) UNTUK MENINGKATKAN KEBERHASILAN
INDUKSI EMBRYO SOMATIK KAKAO (Theobroma cacao L.) SECARA
IN VITRO
Menyatakan dengan sebenar-benarnya, bahwa skripsi ini adalah hasil kara tulis
saya sendiri dan bukan dibuatkan orang lain atau modifikasi karya orang lain.
Demikan pernyataan ini, apabila kelak dikemudian hari terbukti ada unsur
penjiplakan, maka saya bersedia mempertanggung jawabkan sesuai ketentuan
yang berlaku.
Purwokerto, September 2014
Yang menyatakan,
Titin Dwi Hendriyani
Pengaruh Penambahan Thidiazuron…, Titin Dwi Hendriyani, FKIP UMP, 2014
5
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah penulis ucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan lancar tanpa ada suatu halangan.Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
Orang tuaku tercinta, Bapak Syaiful Anwar dan Ibu Sainah yang selalu
memberikan doa, semangat dan kasih sayang yang tiada henti-hentinya;
Kakakku Eko Priyono dan Adikku Aji Himawan Tri Surya Nugroho dan
Vizqy Khotimatun Nur Azizah yang selalu memberikan semangat.
v
Pengaruh Penambahan Thidiazuron…, Titin Dwi Hendriyani, FKIP UMP, 2014
6
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu selesai
(dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh”.
(Q.S. Al-Insyirah: 6-7)
’’Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kemampuannya’’.
(QS. Al-Mu’minun : 62).
Kesuksesan biasanya dimulai dengan kesusahan dan di akhiri dengan keindahan..
Pengalaman adalah guru yang terbaik tetapi buanglah pengalaman buruk yang
hanya merugikan..
vi
Pengaruh Penambahan Thidiazuron…, Titin Dwi Hendriyani, FKIP UMP, 2014
7
UCAPAN TERIMA KASIH
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Penambahan Thidiazuron (TDZ) Dan
Magnesium Sulfat (MgSO4) Untuk Meningkatkan Keberhasilan Induksi
Embryo Somatik Kakao (Theobroma Cacao L.) Secara In Vitro”. Skripsi ini
disusun sebagian syarat mencapai jenjang pendidikan Sarjana (S1) pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Penulis menyadari bahwa banyak kesulitan dan hambatan yang penulis
hadapi dalam penyusunan skripsi ini, namun berkat do’a, dorongan, dan arahan
dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada
kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Sisunandar Ph.D dan Drs. Arief Husin M.Si selaku Dosen
Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahannya dalam
penyusunan skripsi ini.
Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:
1. Drs. Ahmad, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
2. Drs. Arief Husin, M.Si, selaku ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
3. Dini Siswani Mulia, S.Si, M.Si. selaku Pembimbing Akademik.
vii
Pengaruh Penambahan Thidiazuron…, Titin Dwi Hendriyani, FKIP UMP, 2014
8
4. Para Dosen dan staf karyawan Fakultas keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
5. Orang tuaku, Bapak Syaiful Anwar dan Ibu Sainah yang selalu memberikan
do’a dan semangat, terima kasih atas pengorbanannya selama ini.
6. Kakakku Eko Priyono dan Adikku Aji Himawan Tri Surya Nugroho dan
Vizqy Khotimatun Nur Azizah yang aku sayangi yang selalu memberi
semangat.
7. Al Hikmah, S.Si selaku pengelola Lab. Botani dan Genetika yang telah
memberikan fasilitas penelitian yang lengkap.
8. Temanku Jauza’ (Citra Nur Wigati, Latifah Esti Ramadhani Putri Ajie, dan
Darwati) terimakasih selama ini atas kerjasamnya dan berbagi ilmu kuliah.
9. Sahabat seperjuanganku Darwati, Riyan Fauji, Siti Umul Kharimah, Selvi
Yenitasari, dan Kiki Ernawati, terima kasih selama ini atas kerjasama,
semangat, dan sabar dalam melakukan penelitian di Lab. Botani dan Genetika
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
10. Teman kos (Lily, Febry, Asih, Laela, dan Nengsih) terima kasih atas
semangat, dukungan, kebersamaan, dan motivasinya.
11. Teman-teman Biologi Angkatan 2010 terima kasih atas kerja samanya selama
ini, dan semoga tali silaturakhim tidak akan pernah putus.
12. Semua pihak yang ikut serta membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat penulis tuliskan satu persatu.
viii
Pengaruh Penambahan Thidiazuron…, Titin Dwi Hendriyani, FKIP UMP, 2014
9
Teriring do’a dan harapan semoga amal dan kebaikan yang telah diberikan
mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari karya ini
masih jauh dari sempurna yang pastinya terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran, kritik dan masukkan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini, dan semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Wassallamu’alaikum Wr. Wb.
Purwokerto, September 2014
Penulis
ix
Pengaruh Penambahan Thidiazuron…, Titin Dwi Hendriyani, FKIP UMP, 2014
10
PENGARUH PENAMBAHAN THIDIAZURON (TDZ) DAN MAGNESIUM
SULFAT (MgSO4) UNTUK MENINGKATKAN KEBERHASILAN
INDUKSI EMBRYO SOMATIK KAKAO (Theobroma cacao L.)
SECARA IN VITRO
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara produsen kakao terbesar kedua di dunia,
namun produktivitas perkebunan kakao di Indonesia tergolong rendah. Salah satu
faktor yang diduga menjadi penyebab rendahnya produktivitas kakao di Indonesia
adalah rendahnya kualitas bibit kakao. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
menghasilkan bibit kakao yang berkualitas, di antaranya dengan pembibitan kakao
melalui teknik embryogenesis somatik. Namun demikian, keberhasilan
embryogenesis somatik kakao masih cukup rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan keberhasilan induksi embryo somatik dengan cara menguji
pengaruh penambahan TDZ dan MgSO4 ke dalam medium tanam. Eksplan yang
digunakan dalam penelitian ini berupa bunga kakao yang diambil dari kebun
kakao milik Dinas Perkebunan di Desa Limpakuwus, Sumbang, Kecamatan
Sumbang, Kabupaten Banyumas. Bunga yang yang telah dipetik kemudian
kemudian disterilkan dan diisolasi stamen dan petalanya selanjutnya di tanam
pada medium induksi kalus. kultur dipelihara ditempat gelap dan di subkultur
setiap 2 minggu sekali. Kalus yang bersifat remah dipindahkan ke medium
induksi embro, dengan pemberian TDZ yang dikombinasikan dengan MgSO4.
Kultur dipelihara selama 8 minggu dan dilakukan subkultur 4 minggu sekali.
Dilakukan pengamatan tentang persentase keberhasilan induksi embrio, rata - rata
jumlah akar yang muncul, morfologi kalus dan pertambahan berat basah kalus.
Data yang diperoleh kemudian akan dianalisis dengan menggunakan analisis
varian (ANOVA) pada tingkat kepercayaan 95%. dan dilanjutkan dengan uji beda
nyata Fisher’s Least Significant Differences (LSD). Hasil penelitian menunjukkan
kalus friable yang berhasil diinduksi dari eksplan staminodia dan petala yang
ditanam pada medium DKW kemudian disubkulturkan ke medium dengan
penambahan 5 x 10-8
M TDZ berhasil menginduksi pembentukan embrio somatik
dengan tingkat keberhasilan 2 % setelah 1 minggu kultur. Penurunan ataupun
peningkatan konsentrasi TDZ di bawah maupun di atas 5 x 10-8
M tidak mampu
menginduksi pembentukan embryo somatik kakao, bahkan perlakuan tersebut
menurunkan pertambahan berat basah kalus, mengubah morfologi kalus dari kalus
friable yang berwarna kuning kecoklatan menjadi kalus kompak berwarna putih
serta menginduksi akar. Penambahan MgSO4 ke dalam medium tanam juga tidak
mampu menginduksi pembentukan embryo somatik kakao, bahkan perlakuan
tersebut menyebabkan morfologi kalus berubah menjadi kalus kompak dan
terinduksi akar.
Kata kunci : Embryogenesis somatik; Kakao; MgSO4; Thidiazuron
x
Pengaruh Penambahan Thidiazuron…, Titin Dwi Hendriyani, FKIP UMP, 2014
11
THE EFFECT OF ADDING THIDIAZURON (TDZ) AND MAGNESIUM
SULFAT (MgSO4) TO INCREASE THE SUCCESS OF EMBRYO
INDUCTION OF SOMATIC CACAO (Theobroma cacao L.) IN VITRO
ABSTRACT
Indonesia is the big second producer of cacao in the world, but the
production was still now. One of the causes was the low product was the quality
of the seed. Some effort had been done to get the high quality of the seed in large
quantity through somatic embryogenesis technique, for example. However, the
level of the success was still low. This research aimed to increase the success of
the embryo induction of somatic through effectiveness test of the addition of TDZ
and MgSO4 into planting medium. The explant used was the cacao flower got
from cacao plantation in Limpakuwus Village, Sumbang, Banyumas. The flowers
picked was then sterilized and isolated, the stamen and the petals were then
planted in callus induction medium. The culture was cared in dark place in the sub
culture every 2 weeks. The friable callus was moved to the medium of embryo
induction with the addition of TDZ and MgSO4. The culture was cared for 8
weeks and sub cultured once four weeks. The observation was done to the success
percentage of embryo induction, the average number of growing root, callus
morphology and the increase weight of wet callus. The data was analyzed using
variant analysis (ANOVA) with the trust level of 95% and then continued by real
different test of Fisher’s Least Significant Differences (LSD). The result the of
research showed that friable callus got from either staminodia explant or petals
and planted in DKW medium the sub cultured into the medium with the addition
of 5 x 10-8
M TDZ could induct the embryo formation of somatic cacao with
success level 2 % after a week cultured. The decrease or the increase of TDZ
concentration below or over 5 x 10-8
M could not induct the embryo formation of
somatic cacao, it even changed the callus morphology from friable and brown
yellow to compact and white callus, it could induct root formation. The addition
of MgSO4 into planting medium was neither successful to induct the embryo
formation of somatic cacao, moreover, the treatment caused the changes
morphology into compact callus and root inducted.
Key Words: Somatic embryogenesis; Cacao; MgSO4; Thidiazuron
xi
Pengaruh Penambahan Thidiazuron…, Titin Dwi Hendriyani, FKIP UMP, 2014
12
DAFTAR ISI
Halaman
UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... x
ABSTRACT .................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
1.3 Rumusan Masalah .......................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 9
2.1 Biologi Tanaman Kakao ............................................................... 9
2.1.1 Morfologi Tanaman Kakao .................................................. 9
2.1.2 Kultivar Kakao ..................................................................... 12
2.1.3 Manfaat Kakao ..................................................................... 14
2.2 Budidaya Kakao dan Permasalahan Kakao di Indonesia ............... 15
2.2.1 Budidaya Kakao ................................................................... 15
2.2.2 Permasalahan Kakao di Indonesia........................................ 17
2.2.3 Pembibitan Tanaman Kakao ................................................ 18
2.3 Perkembangan Penelitian Embriogenesis Somatik Kakao ............ 20
xii
Pengaruh Penambahan Thidiazuron…, Titin Dwi Hendriyani, FKIP UMP, 2014
13
2.4 Medium Tanam .............................................................................. 26
2.4.1 Makronutrien ........................................................................ 26
2.4.2 Mikronutrien......................................................................... 29
2.4.3 Vitamin. ................................................................................ 29
2.4.4 Asam-Asam Amino .............................................................. 30
2.4.5 Gula .................................................................................... 30
2.4.6 Zat Pengatur Tumbuh ........................................................... 31
2.4.6.1 Thidiazuron (TDZ) .................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………… 34
3.1 Tempat, Waktu, dan Bahan Penelitian ........................................... 34
3.2 Isolasi dan Sterilisasi Bunga Kakao ............................................... 34
3.3 Prosedur Embriogenesis Somatik Kaka ......................................... 35
3.3.1 Induksi Kalus........................................................................ 35
3.3.2 Induksi Embryo .................................................................... 38
3.4 Observasi dan Analisis Data .......................................................... 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 40
4.1 Induksi embryo somatik kakao ..................................................... 40
4.2 Pengaruh Penambahan TDZ dan MgSO4 terhadap pertumbuhan
kalus kakao .................................................................................... 41
4.3 Pengaruh Penambahan TDZ dan MgSO4 terhadap morfogenesis
kalus kakao .................................................................................... 43
4.4 Pembahasan .................................................................................... 46
4.4.1 Induksi Embryo Somatik Kakao .......................................... 47
xiii
Pengaruh Penambahan Thidiazuron…, Titin Dwi Hendriyani, FKIP UMP, 2014
14
4.4.2 Pengaruh Kombinasi TDZ dan MgSO4 terhadap
Pertumbuhan Kalus dan Morfogenis Kalus ....................... 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 52
5.1 Simpulan ........................................................................................ 52
5.2 Saran ............................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 54
LAMPIRAN .................................................................................................... 61
xiv
Pengaruh Penambahan Thidiazuron…, Titin Dwi Hendriyani, FKIP UMP, 2014
15
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kombinasi thidiazuron yang digunakan dalam penelitian induksi
embryo somatik kakao .................................................................. 38
Tabel 4.1 Respon morfologi kalus yang terinduksi pada medium dengan
penambahan thidiazuron dan MgSO4 setelah 8 minggu kultur ..... 44
xv
Pengaruh Penambahan Thidiazuron…, Titin Dwi Hendriyani, FKIP UMP, 2014
16
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Negara dengan produktivitas kakao per Ha Terbesar di
Dunia Pada Tahun 2012 (FAO, 2014) ...................................... 2
Gambar 2.1 Bunga kakao yang muncul dari batang (A); Diagram bunga
yang telah mekar menunjukkan staminodia dan petala (B)
(Rahardjo, 2011) ....................................................................... 11
Gambar 2.2 Tiga kultivar kakao meliputi (A) Criollo, (B) Forastero dan
(C) Trinitario (Karmawati et al., 2010).................................... 13
Gambar 2.3 Kulit kakao untuk pakan ternak (A), pulp kakao untuk nata
de cocoa (B); cocoa powder untuk ice cream (C) dan
masker (D). www.google.com/images/cocoa ........................... 15
Gambar 2.4 Perkembangan luas area perkebunan kakao dari tahun 2001
– 2012 (FAO,2014) ................................................................. 16
Gambar 2.5 Produksi kakao dunia pada tahun 2012 (FAO, 2014) .............. 17
Gambar 2.6 Tahap perkembangan embrio somatik kakao; (A) tahap
globular, (B) tahap hati, (C) tahap torpedo, (D) tahap
kotiledon, (E) tahap planlet dan (F) tahap aklimatisasi (Li et
al., 1998) ................................................................................... 22
Gambar 2.7 Rumus bangun Thidiazuron (Salisbury & Ross, 1995) ............ 32
Gambar 3.1 Tahapan sterilisasi dan isolasi eksplan kuncup bunga kakao,
(A) pengambilan eksplan bunga kakao, (B) kuncup bunga
kakao dicuci dengan air mengalir, (C) mencuci dengan air
sabun, (D) kuncup bunga kakao direndam dengan larutan
alkohol 70 % selam 5 menit, (E. 1) kemudian direndam
dengan larutan kalsium hipoklorida 6 % selama 15 menit,
(E.2) direndam dengan aquades steril, (F) bunga dipotong
bagian ujung dan pangkal, (G) bagian staminodia (1) dan
petala (2) pada bunga, (H) penanaman petala dan
satminodia ke dalam medium induksi kalus, (G) botol kultur
xvi
Pengaruh Penambahan Thidiazuron…, Titin Dwi Hendriyani, FKIP UMP, 2014
17
ditutup dengan plastik dan diikiat menggunakan karet agar
tidak terkontaminasi ................................................................. 36
Gambar 3.2 Kalus yang remah (friabel) yang siap digunakan untuk
induksi embrio somatik ............................................................ 37
Gambar 4.1 Embryo somatik yang muncul dari embryo yang ditanam
pada medium DKW dengan penambahan 5x10-8
M TDZ
setelah 1 minggu kultur ............................................................ 40
Gambar 4.2 Hasil perkecambahan embryo somatik membentuk tanaman
lengkap dengan batang dan daun (planlet) yang dipindah ke
dalam medium DKW dengan penambahan 5x10-8
M TDZ
setelah 8 minggu kultur ............................................................ 41
Gambar 4.3 Angka rata – rata pertambahan berat basah kalus yang
ditanam pada medium DKW dengan penambahan TDZ dan
MgSO4 ...................................................................................... 42
Gambar 4.4 Perubahan morfologi dari jenis kalus friable yang berwarna
kuning kecoklatan (kiri) menjadi kalus jenis kompak yang
berwarna putih (Kanan) yang terjadi diseluruh medium
induksi embryo somatik yang digunakan ................................. 44
Gambar 4.5 Angka rata – rata jumlah akar yang muncul ditanam pada
medium DKW dengan penambahan TDZ dan MgSO4 ............ 45
Gambar 4.6 Kalus yang ditanam pada medium dengan penambahan
TDZ dan MgSO4 terinduksi akar muncul 1 buah akar per
kalus yang ditanam 8 minggu setelah kultur ............................ 45
xvii
Pengaruh Penambahan Thidiazuron…, Titin Dwi Hendriyani, FKIP UMP, 2014