PENGARUH PENAMBAHAN BUBUK UMBI AKAR SOM JAWA …eprints.unram.ac.id/6218/1/artikel.pdfdisukai dan...

13
PENGARUH PENAMBAHAN BUBUK UMBI AKAR SOM JAWA (Talinum paniculatum Gaertn.) TERHADAP MUTU KIMIA DAN ORGANOLEPTIK NIRA AREN (Arenga pinnata Merr.) ARTIKEL ILMIAH OLEH NOVIANA SUSILAWATI C1C 010 030 FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MATARAM MATARAM 2018

Transcript of PENGARUH PENAMBAHAN BUBUK UMBI AKAR SOM JAWA …eprints.unram.ac.id/6218/1/artikel.pdfdisukai dan...

1

PENGARUH PENAMBAHAN BUBUK UMBI AKAR SOM JAWA (Talinum paniculatum Gaertn.) TERHADAP MUTU KIMIA DAN

ORGANOLEPTIK NIRA AREN (Arenga pinnata Merr.)

ARTIKEL ILMIAH

OLEH

NOVIANA SUSILAWATI

C1C 010 030

FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM 2018

2

HALAMAN PENGESAHAN PUBLIKASI

Dengan ini kami menyatakan bahwa artikel ilmiah yang berjudul “Pengaruh

Penambahan Bubuk Umbi Akar Som Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) terhadap Mutu

Kimia dan Organoleptik Nira Aren (Arenga pinnata Merr.)” disetujui untuk dipublikasikan.

Nama Mahasiswa : Noviana Susilawati

Nomor Mahasiswa : C1C010030

Program studi : Ilmu dan Teknologi Pangan

Minat Kajian : Nutrisi Pangan

Mengesahkan dan Menyetujui :

Mataram, 9 Juli 2018

Pembimbing Utama,

Pembimbing Pedamping,

Dody Handito, S.T.P., M.P. NIP 19740524 200812 1 002

1

PENGARUH PENAMBAHAN BUBUK UMBI AKAR SOM JAWA

(Talinum paniculatum Gaertn.) TERHADAP MUTU KIMIA DAN

ORGANOLEPTIK NIRA AREN (Arenga pinnata Merr.)

[The Effect of Som Java Tuberous Root Powder (Talinum paniculatum Gaertn.) Adding on Chemical Quality and Organoleptics of Nira Aren (Arenga pinnata Merr.)]

Noviana Susilawati1), Agustono Prarudiyanto2), dan Dody Handito2).

1)Mahasiswa Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram 2)Staf Pengajar Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Jl. Majapahit No. 58 Mataram Email: [email protected]

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of som Java tuberous root powder adding on the chemical and organoleptic properties of functional drinks made from palm juice. This study used a Completely Randomized Block Design (CRBD), consisted of five treatments for som Java tuberous root powder adding (0 g, 2.5 g, 5 g, 7.5 g, 10 g) with four replications. The result data we analyzed by ANOVA (Analysis of Variance) diversity at 5% level using Co-Stat Software and tested further using Orthogonal Polynomials test if there was significant. The results showed that the addition of som Java tuberous root powder gave significant different effect on pH value, tannin, alcohol, antioxidant activity, colour value (hedonic test) and taste value (hedonic test) but showed non significant aroma value (hedonic test). The orthogonal polynomials further test results showed tendency with linear pattern on pH value, alcohol, and antioxidant activity. The results of this study also showed that the addition of som Java tuberous root powder 10 g to fresh palm juice produce functional drinks with the best quality of the neutral flavor and aroma tends to be favored and pH value 4.38, tannin 0.0014%, alcohol 1.90%, and antioxidant activity 3.30%.

Keywords : functional drinks, palm juice, som Java tuberous root.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan bubuk umbi akar som Jawa terhadap mutu kimia dan organoleptik minuman fungsional yang terbuat dari nira aren. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari lima perlakuan penambahan bubuk umbi akar som Jawa (0 g, 2,5 g, 5 g, 7,5 g, 10 g) dengan empat kali ulangan. Data hasil penelitian dianalisis keragaman ANOVA (Analysis of Variance) pada taraf 5% menggunakan Software Co-Stat dan diuji lanjut menggunakan uji lanjut Polinomial Ortogonal jika terdapat beda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bubuk umbi akar som Jawa memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap nilai pH, kadar kadar tanin, kadar alkohol, kadar aktivitas antioksidan, nilai warna (hedonik) dan nilai rasa (hedonik), namun menunjukkan hasil yang non signifikan pada nilai aroma (hedonik). Adapun hasil uji lanjut polinomial ortogonal menunjukkan kecenderungan dengan pola linier pada nilai pH, kadar alkohol, dan kadar aktivitas antioksidan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penambahan bubuk umbi akar 5 g pada nira aren segar menghasilkan minuman fungsional dengan mutu terbaik dari rasa dan aroma yang netral cenderung disukai dan nilai pH 4,38; kadar tanin 0,0014%; kadar alkohol 1,90%; dan aktivitas antioksidan 3,30%.

Kata kunci : minuman fungsional, nira aren, umbi akar som Jawa.

2

PENDAHULUAN

Di dalam upaya pemulihan perekonomian

nasional sekaligus memperkuat struktur industri

serta mendukung pembangunan pertanian

berbudaya industri berbasis sumber daya, maka

sangatlah tepat untuk memprioritaskan

pengembangan agoindustri sehingga dapat

memberikan nilai tambah bagi produk hasil

pertanian. Pengembangan agoindustri dibidang

perkebunan yang terdiri dari perkebunan

rakyat, Negara, dan swasta sebagai sektor riil

kedua setelah pertambangan dan energi,

diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

pemecahan masalah krisis ekonomi yang

sedang dihadapi Indonesia. Oleh karena itu,

perlu pengembangan lebih lanjut terhadap

manfaat hasil perkebunan Indonesia (Syatiani,

1999).

Tanaman aren (Arenga pinnata) salah

satu dari tanaman perkebunan dan juga

merupakan tanaman unggulan jika dilihat dari

potensi dan manfaatnya. Hampir semua bagian

tanaman aren dapat diambil manfaatnya baik

fisik maupun hasil produksinya, namun

pemanfaatan belum maksimal. Salah satu

pemanfaatan tanaman aren adalah dengan

pengolahan nira aren yang biasanya diolah

menjadi gula merah. Gula merah aren

mempunyai warna dan aroma yang khas dan

banyak digemari konsumen (Syatiani, 1999).

Tanaman aren yang menyimpan potensi

yang sangat besar itu, perlu dimanfaatkan

secara optimal. Misalnya pemanfaatan nira yang

cukup beragam, namun sebagian besar diolah

menjadi gula merah dan sebagian kecil lainnya

dimanfaatkan untuk minuman (tuak) ataupun

bahan baku cuka (Dachlan, 1984). Di wilayah

Lombok sendiri masih banyak yang menjual nira

aren dalam keadaan segar tanpa diberi

perlakuan apapun untuk mempertahankan

kandungan alkohol agar tidak meningkat terlalu

cepat dan menambahkan kandungan kimia aktif

sehingga dapat dijadikan minuman kesehatan.

Salah satu tanaman berkhasiat yang dapat

menjadikan nira aren minuman sehat adalah

tanaman ginseng yang ada di Indonesia.

Jenis ginseng yang tumbuh di Indonesia

dikenal dengan nama Som Jawa (Talinum

paniculatum Gaertn.) atau lebih dikenal dengan

nama Kolesom. Tanaman ini merupakan

tanaman tahunan dan cukup dikenal di

Indonesia karena kegunaannya sebagai

pengganti ginseng Korea untuk obat tonikum

(memulihkan daya tahan tubuh). Namun,

penggunaan ginseng Indonesia (lokal) masih

sangat terbatas, belum seluas penggunaan

ginseng Korea. Saat ini produk yang memakai

ginseng semakin banyak dijumpai di pasaran,

seperti kopi ginseng, teh ginseng, obat-obatan

yang memakai ginseng, serta bahan kosmetik

seperti hair tonic untuk menyehatkan dan

menyuburkan rambut (Syawal, 2002). Dengan

ini, minuman dari nira aren segar yang

ditambahkan dengan bubuk umbi akar som

Jawa dapat menjadi produk minuman

fungsional yang pertama di Indonesia bahkan di

dunia.

Berdasarkan hal tersebut, pada dasarnya

pelaku usaha memerlukan bentuk lain produk

jadi dari nira aren. Peluang bisnis untuk

3

pembuatan minuman (tuak manis) yang

memiliki daya simpan yang cukup lama lebih

satu minggu dan mempunyai manfaat untuk

kesehatan. Peluang pendirian agoindustri

minuman kesehatan dari nira aren sendiri perlu

dianalisis lebih lanjut dan mendalam. Hasil studi

ini diharapkan dapat memberikan gambaran

dasar kepada pihak-pihak terkait dan pemilik

modal untuk memanfaatkan peluang bisnis ini,

mengingat bahan baku yang cukup potensial.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh penambahan bubuk umbi akar som

Jawa pada minuman fungsional yang terbuat

dari nira aren terhadap mutu kimia dan

organoleptik.

BAHAN DAN METODE

Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain: nira aren dari wilayah

Kekait Kab. Lombok Barat, umbi akar som Jawa

dari kebun percontohan Universitas Al-Azhar

Mataram, air, aquades, larutan buffer pH 4 dan

pH 7, metanol, DPPH, larutan indigocarmin,

larutan KMnO4 0,1 N, larutan glukosa standar,

larutan fenol, larutan H2SO4 pekat, alkohol

80%, kertas saring, dan Pb asetat.

Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian

ini antara lain: botol plastik, baskom, oven merk

mamert, saringan, pisau, gelas ukur, timbangan

analitik, spektrofotometer UV-Vis, pH meter,

gelas piala, hot plate, labu ukur, Erlenmeyer,

gelas kecil, sendok kecil, tabung reaksi, batang

pengaduk, dan waterbath.

Tahapan Penelitian

Proses pembuatan bubuk umbi akar som

Jawa terdiri dari proses pencucian dan

pembersihan, pengirisan, pengeringan,

penghalusan, dan pengayakan. Proses

pembuatan minuman fungsional nira aren

terdiri dari penyaringan, pembotolan, dan

penambahan bubuk umbi akar som Jawa (0g,

2,5g, 5g, 7,5g, 10g).

Rancangan Percobaan dan Analisis Data

Penelitian ini dilakukan secara

eksperimental di laboratorium menggunakan

Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang

kelompoknya adalah jumlah ulangan dengan

faktor tunggal, yaitu penambahan bubuk umbi

akar som jawa (N) sebanyak 5 perlakuan

sebagai berikut : n0 = 0g bubuk umbi akar som

jawa, n1 = 2,5g bubuk umbi akar som jawa, n2

= 5g bubuk umbi akar som jawa, n3 = 7,5g

bubuk umbi akar som jawa, n4 = 10g bubuk

umbi akar som jawa. Perlakuan diulang

sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 20 unit

percobaan dan dianalisis dengan menggunakan

software costat. Apabila terdapat beda nyata,

dilakukan uji lanjut menggunakan uji polinomial

ortogonal untuk parameter kimia dan uji lanjut

Beda Nyata Jujur (BNJ) untuk parameter

organoleptik. Parameter yang diuji meliputi

analisis pH (Apriyantono, Fardiaz, Puspitasari,

Sedarnawati, dan Budiyanto, 1989), kadar tanin

(Sudarmadji, Haryono, dan Suhardi, 1984),

kadar alkohol (James, 1995 dalam Kunaepah,

2008), dan aktivitas antioksidan (Garcia, Oldoni,

Alencar, Reis, Loguereio, dan Gande, 2012),

4

serta organoleptik meliputi warna, aroma, dan

rasa (Rahayu, 1998).

HASIL DAN PEMBAHASAN

a) pH

Gambar 1. Grafik Pengaruh Penambahan Bubuk

Umbi Akar Som Jawa terhadap pH Minuman Fungsional Nira Aren.

Ket.: n0 = 0 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa n1 = 2,5 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa n2 = 5 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa n3 = 7,5 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa n4 = 10 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa

Berdasarkan Gambar 1, pola regresi

terjadi secara linier dengan persamaan y = -

0,013x + 4,421 dan dengan koefisien

determinasi (KD) R2 = 0,984. Nilai -0,013

merupakan nilai yang menentukan arah regresi

linier. Nilai negatif pada angka ini menunjukkan

hubungan yang negatif antara penambahan

bubuk umbi akar som Jawa dan nilai pH

minuman fungsional nira aren.

Hal ini berarti bahwa semakin tinggi

penambahan bubuk umbi akar som Jawa maka

semakin rendah penurunan nilai pH minuman

fungsional. Sedangkan nilai -0,013

menunjukkan bahwa setiap penambahan bubuk

umbi akar som Jawa sebesar 1 % akan

menyebabkan penurunan nilai pH sebesar -

0,013 %.

Nilai 4,4213 adalah nilai konstanta,

sehingga pada nilai x=0 nilai pH sebesar 442,13

%. Sedangkan nilai koefisien determinasinya

(KD) sebesar 0,9849 yang berarti bahwa 98,49

% dari nilai pH dipengaruhi oleh penambahan

bubuk umbi akar som Jawa. Adapun sebagian

kecil sisanya 1,51 % dipengaruhi oleh faktor

lain. Selain itu nilai koefisien korelasi antara

penambahan bubuk umbi akar som Jawa dan

nilai pH minuman fungsional nira aren yang

sebesar 0,9924 (diperoleh dengan mengakarkan

koefisien determinasi 0,9849) juga

menunjukkan bahwa hubungan antar kedua

variabel tersebut sangat kuat.

Salah satu parameter yang penting dalam

pembuatan minuman fungsional tradisional

adalah nilai pH. Nilai pH berkaitan dengan umur

simpan yang mempengaruhi penilaian

organoleptik, kandungan mikroorganisme, dan

kandungan kimia produk. Penurunan nilai pH

pada minuman fungsional nira aren setelah

penambahan bubuk umbi akar som Jawa ini

disebabkan karena terjadinya reaksi proses

fermentasi yang berlangsung mulai dari proses

penyadapan nira aren hingga pada saat

minuman fungsional nira aren di uji nilai pH

nya.

Dari hasil ini terlihat bahwa kandungan

kimia bubuk umbi akar som Jawa bereaksi

dengan kandungan kimia nira aren segar

menghasilkan CO2 seperti yang dikatakan oleh

Suharsoyo (2007) di dalam tulisannya bahwa

banyaknya CO2 dalam suatu larutan dapat

mengakibatkan turunnya pH larutan tersebut.

Nilai pH minuman fungsional nira aren ini sesuai

4,41 4,40

4,38

4,36 4,36

y = -0,013x + 4,421 R² = 0,984

4,35 4,36 4,37 4,38 4,39 4,40 4,41 4,42

0 2 4 6

pH

Perlakuan

n0 n1 n2 n3 n4

5

dengan yang diharapkan yaitu berkisar antara

4-6 sesuai dengan apa yang ditulis oleh

Prihantini (2003) pada penelitiannya yaitu nilai

pH dibawah 4,5 dianggap aman dari kerusakan

yang diakibatkan oleh bakteri, hanya saja

kapang dan khamir dapat tumbuh pada kisaran

pH 3-6.

b) Kadar Tanin

Gambar 2. Grafik Pengaruh Penambahan Bubuk

Umbi Akar Som Jawa terhadap Kadar Tanin Minuman Fungsional Nira Aren.

Ket.: n0 = 0 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa n1 = 2,5 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa n2 = 5 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa n3 = 7,5 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa n4 = 10 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa

Berdasarkan Gambar 2, pola regresi

terjadi secara linier dengan persamaan y =

0,0006x + 0,0003 dan dengan koefisien

determinasi (KD) R2 = 0,8766. Nilai 0,0006

merupakan nilai yang menentukan arah regresi

linier. Nilai positif pada angka ini menunjukkan

hubungan yang positif antara penambahan

bubuk umbi akar som Jawa dan kadar tanin

minuman fungsional nira aren.

Hal ini berarti bahwa semakin tinggi

penambahan bubuk umbi akar som Jawa maka

semakin tinggi peningkatan kadar tanin

minuman fungsional. Sedangkan nilai 0,0006

menunjukkan bahwa setiap penambahan bubuk

umbi akar som Jawa sebesar 1 % akan

menyebabkan peningkatan kadar tanin sebesar

0,0006 %.

Nilai 0,0003 adalah nilai konstanta,

sehingga pada nilai x=0 nilai kadar tanin

sebesar 0,03 %. Sedangkan nilai koefisien

determinasinya (KD) sebesar 0,8766 yang

berarti bahwa 87,66 % dari kadar tanin

dipengaruhi oleh penambahan bubuk umbi akar

som Jawa. Adapun sebagian kecil sisanya 12,34

% dipengaruhi oleh faktor lain. Selain itu nilai

koefisien korelasi antara penambahan bubuk

umbi akar som Jawa dan kadar tanin minuman

fungsional nira aren yang sebesar 0,9362

(diperoleh dengan mengakarkan koefisien

determinasi 0,9362) juga menunjukkan bahwa

hubungan antar kedua variabel tersebut sangat

kuat.

Kandungan tanin pada sampel cendrung

mengalami peningkatan yang sedikit signifikan.

Hal ini mungkin dikarenakan pada proses

pencampuran menyebabkan kandungan tanin

pada bubuk umbi akar som Jawa sebagian

besar larut didalam nira aren sehingga hanya

sedikit yang terbaca pada saat dilakukan

pengujian dan sempat terjadi penurunan

kandungan tanin pada nira aren yang

ditambahkan 5 g bubuk umbi akar som Jawa.

Disamping itu rendahnya kandungan tanin yang

terbaca diduga juga disebabkan oleh kerusakan

tanin akibat proses pengolahan bubuk umbi

akar som Jawa yang membutuhkan waktu

beberapa hari penjemuran umbi akar som Jawa

hingga benar-benar kering.

0,0011

0,0015 0,0014

0,0028

0,0034

y = 0.0006x + 0.0003 R² = 0.8766

0,0000 0,0005 0,0010 0,0015 0,0020 0,0025 0,0030 0,0035 0,0040

0 2 4 6

Ka

da

r T

an

in (

%)

Perlakuan

n0 n1 n2 n3 n4

6

c) Alkohol

Gambar 3. Grafik Pengaruh Penambahan Bubuk

Umbi Akar Som Jawa terhadap Kadar Alkohol Minuman Fungsional Nira Aren.

Ket.: n0 = 0 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa n1 = 2,5 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa n2 = 5 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa n3 = 7,5 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa n4 = 10 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa

Berdasarkan Gambar 3, pola regresi

terjadi secara linier dengan persamaan y = -

0,565x + 3,949 dan dengan koefisien

determinasi (KD) R2 = 0,940. Nilai -0,565

merupakan nilai yang menentukan arah regresi

linier. Nilai negatif pada angka ini menunjukkan

hubungan yang negatif antara penambahan

bubuk umbi akar som Jawa dan kadar alkohol

minuman fungsional nira aren.

Hal ini berarti bahwa semakin tinggi

penambahan bubuk umbi akar som Jawa maka

semakin rendah penurunan kadar alkohol

minuman fungsional. Sedangkan nilai -0,565

menunjukkan bahwa setiap penambahan bubuk

umbi akar som Jawa sebesar 1 % akan

menyebabkan penurunan kadar alkohol sebesar

-0,565 %.

Nilai 3,9498 adalah nilai konstanta,

sehingga pada nilai x=0 nilai kadar alkohol

sebesar 394,98 %. Sedangkan nilai koefisien

determinasinya (KD) sebesar 0,9401 yang

berarti bahwa 94,01 % dari kadar alkohol

dipengaruhi oleh penambahan bubuk umbi akar

som Jawa. Adapun sebagian kecil sisanya 5,99

% dipengaruhi oleh faktor lain. Selain itu nilai

koefisien korelasi antara penambahan bubuk

umbi akar som Jawa dan kadar alkohol

minuman fungsional nira aren yang sebesar

0,9695 (diperoleh dengan mengakarkan

koefisien determinasi 0,9401) juga

menunjukkan bahwa hubungan antar kedua

variabel tersebut sangat kuat.

Kandungan alkohol yang terdapat pada

nira aren mengalami penurunan setelah

ditambahkan bubuk umbi akar som Jawa.

Semakin banyak bubuk umbi akar som Jawa

yang ditambahkan ke dalam nira aren semakin

banyak pula antioksidan yang dapat menetralisir

radikal bebas yang terdapat pada nira aren.

Sehingga hal inilah yang menyebabkan jumlah

kandungan alkohol terus mengalami penurunan.

Tetapi dari hasil kesepakatan MUI,

makanan dan minuman yang mengandung

alkohol tidak boleh melebihi 1%, sehingga

makanan dan minuman yang mengandung

kadar alkohol melebihi 1% termasuk dalam

kategori haram untuk dikonsumsi (Apriyantono,

2004). Purata kandungan alkohol dari semua

perlakuan yang di uji melebihi standar

kandungan alkohol dalam minuman yang diatur

oleh MUI yaitu 1%.

3,42 2,93

1,90 1,94

1,09 y = -0,5653x + 3,9498 R² = 0,9401

0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00

0 2 4 6 Ka

da

r A

lko

ho

l (%

)

Perlakuan

n0 n1 n2 n3 n4

7

d) Aktivitas Antioksidan

Gambar 4. Grafik Pengaruh Penambahan Bubuk

Umbi Akar Som Jawa terhadap Aktivitas Antioksidan Minuman Fungsional Nira Aren.

Ket.: n0 = 0 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa n1 = 2,5 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa n2 = 5 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa n3 = 7,5 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa n4 = 10 g Bubuk Umbi Akar Som Jawa

Berdasarkan Gambar 4, pola regresi

terjadi secara linier dengan persamaan y =

1,395x + 0,064 dan dengan koefisien

determinasi (KD) R2 = 0,881. Nilai 1,395

merupakan nilai yang menentukan arah regresi

linier. Nilai positif pada angka ini menunjukkan

hubungan yang positif antara penambahan

bubuk umbi akar som Jawa dan kadar aktivitas

antioksidan minuman fungsional nira aren.

Hal ini berarti bahwa semakin tinggi

penambahan bubuk umbi akar som Jawa maka

semakin tinggi peningkatan kadar aktivitas

antioksidan minuman fungsional. Sedangkan

nilai 1,395 menunjukkan bahwa setiap

penambahan bubuk umbi akar som Jawa

sebesar 1 % akan menyebabkan peningkatan

kadar aktivitas antioksidan sebesar 1,395 %.

Nilai 0,0641 adalah nilai konstanta,

sehingga pada nilai x=0 nilai kadar aktivitas

antioksidan sebesar 6,41 %. Sedangkan nilai

koefisien determinasinya (KD) sebesar 0,8818

yang berarti bahwa 88,18 % dari kadar aktivitas

antioksidan dipengaruhi oleh penambahan

bubuk umbi akar som Jawa. Adapun sebagian

kecil sisanya 11,82 % dipengaruhi oleh faktor

lain. Selain itu nilai koefisien korelasi antara

penambahan bubuk umbi akar som Jawa dan

kadar aktivitas antioksidan minuman fungsional

nira aren yang sebesar 0,8818 (diperoleh

dengan mengakarkan koefisien determinasi

0,9390) juga menunjukkan bahwa hubungan

antar kedua variabel tersebut sangat kuat.

Peningkatan kadar aktivitas antioksidan

pada minuman fungsional nira aren ini

dipengaruhi oleh kandungan tanin pada bubuk

umbi akar som Jawa karena tanin merupakan

salah satu antioksidan alami dalam tumbuhan.

Semakin banyak senyawa tanin yang

terkandung maka semakin besar pula total

aktivitas antioksidannya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa sampel

memiliki aktivitas antioksidan yang berkorelasi

positif dengan kandungan tanin karena tanin

memiliki aktivitas sebagai antioksidan, tetapi

berkorelasi negatif dengan nilai pH karena

sesuai dengan hasil penelitian Regiarti dan

Susanto (2015) yang menunjukkan bahwa

semakin rendahnya nilai pH maka semakin

tinggi aktivitas antioksidan pada sampel

tersebut.

2,12 2,81 3,30

5,03

7,99 y = 1,3955x + 0,0641 R² = 0,8818

0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00

0 2 4 6

Ak

tivit

as A

nti

ok

sid

an

(%

)

Perlakuan

n0 n1 n2 n3 n4

8

e) Nilai Warna

Gambar 5. Grafik Pengaruh Penambahan Bubuk

Umbi Akar Som Jawa terhadap Tingkat Kesukaan (Hedonik) Warna Minuman Fungsional Nira Aren.

Gambar 5, menunjukkan tren

menurunnya tingkat kesukaan panelis terhadap

warna minuman fungsional dari nira aren pada

taraf penambahan jumlah bubuk umbi akar som

Jawa 0 g sampai penambahan 5 g. Sedangkan

pada taraf penambahan jumlah bubuk umbi

akar som Jawa hingga 10 g membuat tren

kesukaan panelis meningkat.

Hal ini dapat terlihat bahwa ketika

tidak ditambahkan bubuk umbi akar som Jawa

tingkat kesukaannya tertinggi yaitu sebesar

3,85 (netral) yang berarti panelis lebih suka

terhadap minuman fungsional tersebut daripada

yang ditambahkan bubuk umbi akar som Jawa.

Namun ketika ditambahkan bubuk umbi akar

som Jawa mulai dari 2,5 g sampai 5 g maka

mengakibatkan tingkat kesukaan panelis

menurun menjadi 2,35 (tidak suka) dan 2,3

(tidak suka). Sedangkan ketika ditambahkan

bubuk umbi akar som Jawa mulai dari sebanyak

7,5 g sampai 10 g maka mengakibatkan tingkat

kesukaan panelis meningkat menjadi 2,4 (tidak

suka) dan 2,7 (tidak suka) yang berarti panelis

lebih menyukai warna minuman fungsional yang

jumlah penambahan bubuk umbi akar som

Jawa sebanyak 7,5 g hingga 10 g dibandingkan

yang 2,5 g hingga 5 g.

Hal ini dapat disebabkan oleh warna

coklat tua dari bubuk umbi akar som Jawa

ketika tercampur dengan warna krem dari nira

aren segar menghasilkan warna coklat muda

yang tidak biasa dalam produk minuman.

Warna coklat muda ini dinilai panelis sebagai

warna yang tidak menarik sehingga kurang

disukai. Berbeda dengan warna coklat tua yang

didapatkan pada produk dengan penambahan

7,5 g dan 10 g bubuk umbi akar som Jawa lebih

disukai daripada warna coklat muda pada

produk yang diberi penambahan bubuk umbi

akar som Jawa hanya 2,5 g dan 5 g.

f) Nilai Rasa

Gambar 6. Grafik Pengaruh Penambahan Bubuk

Umbi Akar Som Jawa terhadap Tingkat Kesukaan (Hedonik) Rasa Minuman Fungsional Nira Aren.

Berdasarkan Gambar 6, dapat dilihat

bahwa rasio penambahan bubuk umbi akar som

Jawa memberikan pengaruh yang nyata

terhadap rasa minuman fungsional nira aren.

Adapun nilai purata dari masing–masing

perlakuan secara berturut–turut dengan

perlakuan n0, n1, n2, n3, dan n4, yaitu ;3,3

;2,75 ;3,9 ;2,45 ;2,65. Dari nilai purata dan

3,85 a

2,35 b 2,3 b 2,4 b 2,7 b

0

1

2

3

4

5

n0 n1 n2 n3 n4

Nil

ai W

arn

a

Perlakuan

3,2 ab 2,75 bc

3,9 a

2,45 c 2,65 bc

0

1

2

3

4

5

n0 n1 n2 n3 n4

Nil

ai R

asa

Perlakuan

9

analisis data diperoleh nilai signifikan untuk

setiap perlakuan, yaitu terdapat perbedaan

yang nyata dari semua perlakuan.

Perlakuan tanpa penambahan bubuk

akar som Jawa (0 g), menghasilkan tingkat

kesukaan rasa panelis menjadi sebesar 3,2 yang

berarti netral. Hasil ini berbeda nyata dengan

perlakuan penambahan bubuk umbi akar som

Jawa sebesar 2,5 g, 7,5 g, dan 10 g, dimana

tingkat kesukaan rasa yang dihasilkan sebesar

2,75; 2,45; dan 2,65 yang berarti tidak suka.

Tetapi tidak berbeda nyata dengan

penambahan bubuk umbi akar som Jawa

sebesar 5 g dimana tingkat kesukaan rasa yang

dihasilkan sebesar 3,9 yang berati netral.

Berdasarkan hasil yang diperoleh nilai

yang tertinggi pada perlakuan n2, yaitu

penambahan bubuk umbi akar som Jawa

sebesar 5 g yang paling disukai dan perlakuan

n3 penambahan bubuk umbi akar som Jawa

sebesar 7,5 g yang paling rendah (tidak

disukai). Hal ini mungkin disebabkan karena

pada perlakuan penambahan 7,5 g sampai 10 g

bubuk umbi akar som Jawa menghasilkan rasa

yang agak pahit pada minuman fungsional nira

aren sehingga panelis memberikan penilaian

tidak suka terhadap minuman fungsional

tersebut. Secara keseluruhan rasa dari

minuman fungsional nira aren hanya produk

tanpa perlakuan penambahan (0 g) bubuk umbi

akar som Jawa dan perlakuan penambahan 5 g

bubuk umbi akar som Jawa yang dapat diterima

oleh panelis.

g) Nilai Aroma

Gambar 7. Grafik Pengaruh Penambahan Bubuk

Umbi Akar Som Jawa terhadap Tingkat Kesukaan (Hedonik) Aroma Minuman Fungsional Nira Aren.

Berdasarkan Gambar 7, dapat dilihat

bahwa penambahan bubuk umbi akar som Jawa

memberikan pengaruh yang tidak berbeda

nyata terhadap aroma minuman fungsional dari

nira aren. Nilai kesukaan tertinggi terdapat pada

perlakuan n2 dan yang terendah pada

perlakuan n3. Adapun nilai purata dari masing–

masing perlakuan secara berturut–turut dengan

perlakuan n0, n1, n2, n3, n4, yaitu 2,7; 2,75; 3;

2,95; 2,5. Dari nilai purata dan analisis data

diperoleh nilai non signifikansi untuk setiap

perlakuan, yaitu tidak ada perbedaan yang

nyata dari semua perlakuan. Berdasarkan gafik

diatas ditemukan bahwa terjadi peningkatan

tingkat kesukaan aroma pada minuman

fungsional nira aren ketika ditambahkan bubuk

umbi akar som Jawa hingga 5 g. Namun ketika

bubuk umbi akar som Jawa ditambahkan dari 5

g hingga 10 g, ditemukan penurunan tingkat

kesukaan aroma pada minuman fungsional nira

aren.

Terlihat bahwa ketika tidak

ditambahkan bubuk umbi akar som Jawa (0 g),

tingkat kesukaan aromanya sebesar 2,7 yang

berarti panelis tidak suka. Namun setelah

2,7 a 2,75 a

3 a 2,95 a

2,5 a

2,2

2,4

2,6

2,8

3

3,2

n0 n1 n2 n3 n4

Nil

ai A

rom

a

Perlakuan

10

ditambahakan bubuk umbi akar som Jawa

sebanyak 2,5 g dan 5 g tingkat kesukaan ini

meningkat menjadi 2,75 (tidak suka) dan 3

(netral). Tetapi setelah ditambahakan kembali

bubuk umbi akar som Jawa sebanyak 7,5 g dan

10 g tingkat kesukaan ini menurun menjadi

2,95 (tidak suka) dan 2,5 (tidak suka).

Secara keseluruhan aroma dari

minuman fungsional nira aren hanya perlakuan

penambahan bubuk umbi akar som Jawa

sebanayak 5 g yang dapat diterima oleh panelis,

karena memiliki tingkat kesukaan aroma yang

dinilai netral oleh panelis. Sedangkan perlakuan

lainnya memiliki tingkat kesukaan aroma yang

dinilai tidak suka oleh panelis.

Hal ini disebabkan oleh aroma manis dari

nira aren segar yang tidak terlalu kuat tertutupi

oleh aroma agak pahit dari bubuk umbi akar

som Jawa yang kuat. Sehingga saat kedua

bahan tercampur menghasilkan aroma yang

biasa ada pada jamu tradisional, dan aroma

seperti jamu ini tidak disukai oleh panelis yang

semuanya terdiri dari anak muda. Aroma dari

minuman fungsional ini akan disukai jika

diberikan kepada orang tua yang sudah

kebiasaan minum jamu tradisional.

KESIMPULAN

Perlakuan penambahan bubuk umbi akar

som Jawa pada pembuatan minuman fungsional

nira aren memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap nilai pH, kadar tannin, kadar alkohol,

kadar aktivitas antioksidan, nilai warna

(hedonik) dan nilai rasa (hedonik), namun

menunjukkan hasil yang non signifikan pada

nilai aroma (hedonik). Adapun hasil uji lanjut

polinomial ortogonal menunjukkan

kecenderungan dengan pola linier pada nilai pH,

kadar alkohol, dan kadar aktivitas antioksidan.

Semakin tinggi penambahan bubuk umbi

akar som Jawa, maka semakin tinggi pula kadar

tanin dan aktivitas antioksidan, untuk nilai pH

dan kadar alkohol semakin menurun.

Penambahan bubuk umbi akar som Jawa

sebanyak 5 g merupakan hasil terbaik dilihat

dari rasa dan aroma yang netral cenderung

disukai oleh panelis terlatih dengan pH 4,38;

kadar tanin 0,0014; kadar alkohol 1,90; dan

aktivitas antioksidan 3,30.

DAFTAR PUSTAKA

Apriyantono, A., D. Fardiaz, N.L. Puspitasari,

Sedarnawati, dan S. Budiyanto., 1989. Analisis Pangan. Petunjuk Laboratorium.

PAU Pangan dan Gizi IPB, Bogor.

Apriyantono, A., 2004. Tinjauan Teknologi Terhadap Potensi Ketidakhalalan Produk Pangan dan Pangan Hasil Rekayasa Genetika. Seminar Pangan Halal Tingkat Nasional.

Dachlan, M.A., 1984. Proses Pembuatan Gula

Merah. Balai Penelitian dan

Pengembangan Industri. BBIHP, Bogor.

Garcia, Ej., Oldoni, TLC., Alencar, SM., Reis, A., Loguereio, AD., and Gande, RHM., 2012.

Antioxidant Activity by DPPH Assay of Potensial Solution to be Applied on Bleached Teeth. Braz Dent Journal (2012)

23 (1): 22-27.

Kunaepah, U., 2008. Pengaruh Lama Fermentasi dan Konsentrasi Glukosa terhadap Aktivitas Antibakteri, Polifenol Total dan Mutu Kimia Kefir Susu Kacang Merah. Universitas Diponegoro.

Semarang.

11

Prihantini, S., 2003. Formulasi, Karakterisasi

Kmia dan Uji Aktifitas Antioksidan Produk Minuman Fungsional Tradisional dari Sari

Jahe (Zingiber officinale R.) Sari Sereh (Cymbopogon flexuosus), dan

Campurannya. Skripsi. Bogor (10): Institut Pertanian Bogor.

Rahayu, W. P., 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan Teknolohi

Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB, Bogor.

Regiarti, U., dan Susanto, W.H., 2015. Pengaruh Konsentrasi Asam Malat dan Suhu terhadap Karakteristik Fisik Kimia dan Organoleptik Effervescent Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L.). Jurnal Pangan dan Agoindustri Fakultas

Teknologi Pangan. Universitas Brawijaya

Malang.

Sudarmadji, S., Haryono, B., dan Suhardi., 1984. Prosedur Analisis untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty,

Yogyakarta.

Suharsoyo, 2007. Kualitas Telur Ayam Ras yang Direndam Air Rebusan Daun Som Jawa pada Konsentrasi dan Lama Perendaman Berbeda. IPB, Bogor.

Syatiani, A.R., 1999. Studi Peluang Agoindustri Sirup Aren Berbasis Sumber Daya di

Kabupaten Cianjur-Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

Syawal, F.A., 2002. Evaluasi Penambahan

Ekstrak Som Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) Terhadap Kualitas dan Cita Rasa

Susu Kambing dan Susu Sapi. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.