PENGARUH PEMBERIAN SENAM TAI CHIeprints.ums.ac.id/30819/13/11._Naskah_Publikasi.pdftimbulnya...
Transcript of PENGARUH PEMBERIAN SENAM TAI CHIeprints.ums.ac.id/30819/13/11._Naskah_Publikasi.pdftimbulnya...
-
PENGARUH PEMBERIAN SENAM TAI CHI
TERHADAP PENURUNAN DENYUT NADI
PADA LANSIA
NASKAH PUBLIKASI
DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN
DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI
Disusun oleh :
Nur Annisa Dongoran
J120121002
PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
-
PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI
Naskah Publikasi dengan Judul Pengaruh Pemberian Senam Tai Chi terhadap
Penurunan Denyut Nadi pada Lansia
Naskah Publikasi Ilmiah ini Telah Disetujui oleh Pembimbing Skripsi untuk di
Publikasikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Diajukan oleh:
NUR ANNISA DONGORAN
J120121002
Pembimbing I Pembimbing II
Nur Basuki M. Physio Isnaini Herawati, S.Fis, M. Sc.
Mengetahui,
Ka. Prodi Fisioterapi FIK UMS
(Isnaini Herawati, S.Fis, M. Sc.)
-
PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : NUR ANNISA DONGORAN
NIM : J120121002
Fakultas/Jurusan : Ilmu Kesehatan / S1 Fisioterapi
Jenis Penelitian : Skripsi
Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Senam Tai Chi terhadap
Penurunan Denyut Nadi pada Lansia
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi mengembangkan ilmu pengetahuan,
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan / pengalih formatkan,
3. Mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya
serta menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta,
4. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak perpustakaan UMS, dari segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesunggahnya dan semoga dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, Juni 2014
Yang Menyatakan
NUR ANNISA DONGORAN, AMd. FT
-
PENGARUH PEMBERIAN SENAM TAI CHI TERHADAP PENURUNAN DENYUT NADI PADA LANSIA
NUR ANNISA DONGORAN
Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Seiring dengan bertambahnya usia akan terjadi perubahan anatomis dan fisiologis pada organ tubuh, termasuk sistem kardiovaskular. Perubahan pada sistem kardiovaskuler ini akan mengakibatkan terjadinya peningkatan denyut nadi yang dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi (hipertensi) yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit lain seperti stroke, gangguan ginjal, jantung koroner, dan paling fatal adalah kematian. Oleh karena itu perlu diberikan intervensi untuk meningkatkan fungsi kardiovaskular khususnya pada lansia seperti senam tai chi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian senam tai chi terhadap denyut nadi pada lansia. Penelitian ini menggunakan metode preexperimental dengan rancangan one group pre-test dan post-test design. Jumlah sampel adalah 10 orang dengan usia 60-74 tahun. Cara pengambilan sampel adalah purposive sampling, yakni pengambilan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
Data yang diperoleh berdistribusi tidak normal, uji statistik yang digunakan adalah uji wilcoxon test. Hasil statistik yang didapat adalah denyut nadi istirahat 0.005 (P
-
PENDAHULUAN
Dengan meningkatnya usia, jantung dan pembuluh darah mengalami
perubahan baik struktural maupun fungsional (Ismayadi, 2004). Perubahan pada
sistem kardiovaskuler misalnya arteri yang kehilangan elastisitasnya, dinding
aorta yang menurun elastisitasnya, tetapi pada katup jantung justru menebal dan
menjadi kekakuan. Hal ini dapat menyebabkan kemampuan jantung memompa
darah menurun sehingga menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya,
peningkatan nadi dan tekanan sistolik darah. Tekanan darah yang meningkat
biasanya akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer tetapi perubahan
tekanan darah yang fisiologis benar-benar tanda penuaan yang normal.
Peningkatan denyut nadi akan memberikan dampak yang kurang baik
untuk kesehatan lansia tersebut. Hal tersebut akan mengakibatkan meningkatnya
beban kerja dari sistem kardiovaskular dan memicu terjadinya tekanan darah
tinggi (hipertensi). Apabila hipertensi tersebut tidak diobati dalam jangka panjang
dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh terutama pada lansia. Komplikasi
yang mungkin ditimbulkan seperti stroke, gangguan ginjal, jantung koroner, dan
paling fatal adalah kematian. Oleh karena itu perlu diberikan intervensi untuk
meningkatkan fungsi kardiovaskular khususnya pada lansia.
Latihan dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap sistem yang
bekerja dalam tubuh, salah satunya adalah sistem kardiovaskular. Latihan yang
dilakukan dengan teratur dan berulang-ulang dapat menyebabkan banyak
-
perubahan (adaptasi) pada sistem kardiovaskular. Itulah yang menyebabkan
terjadinya penurunan frekuensi denyut nadi.
Salah satu latihan yang sedang popular di masyarakat sekarang ini adalah
senam tai chi. Tai chi merupakan latihan tradisional Cina dengan gerakan lambat,
pernafasan perut yang dalam dan pemusatan pikiran dengan unsur meditasi.
Gerakan yang lembut dari tai chi ini dapat menjadi pilihan latihan yang baik bagi
para orang tua. Senam tai chi ini memiliki banyak manfaat untuk tubuh, salah
satunya kebanyakan orang yang biasa melakukan latihan tai chi memiliki denyut
jantung yang lambat dan tekanan darah yang lebih rendah, dan peredaran darah
mereka jelas meningkat selama berlatih (Fuxing, 2001). Selain itu, teknik
pernafasan yang dalam dan gerakan yang lambat yang digunakan pada senam tai
chi akan membuat konsentrasi oksigen dalam darah meningkat sehingga
kebutuhan oksigen di jaringan akan terpenuhi, aliran darah menjadi lebih lancar
dan denyut jantung menjadi lambat sehingga dapat menurunkan frekuensi denyut
nadi.
TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui pengaruh
pemberian senam tai chi terhadap penurunan denyut nadi istirahat pada lanjut usia
(lansia), 2) untuk mengetahui pengaruh pemberian senam tai chi terhadap denyut
nadi latihan pada lansia.
-
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian preexperimental dengan
menggunakan rancangan one group pre-test and post-test design. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian senam Tai Chi
terhadap penurunan denyut nadi pada lanjut usia.
Penelitian ini dilakukan di RT 01/ RW 06 Kel. Sondakan, Laweyan,
Surakarta yang dilaksanakan pada tanggal 02 Februari sampai 28 Maret 2014.
Senam tai chi ini dilakukan 3 kali seminggu yakni hari senin, rabu dan jumat
selama 8 minggu. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling, sampel
yang digunakan berjumlah 10 orang.
Hipotesis sangat berhubungan dengan distribusi data yang akan diuji.
Penentuan jenis uji statistik ditentukan oleh jumlah sampel yang dianalisis, bila
jumlah sampel tidak mencapai 30 (
-
1. Denyut nadi istirahat
Denyut nadi istirahat ini diukur saat responden dalam keadaan istirahat atau
tidak dalam melakukan aktifitas. Denyut nadi istirahat diukur untuk mengetahui
tingkat kebugaran seseorang. Menurut seorang physical medicine and
rehabilitation specialist Edward R. Laskowski, M.D, jika didapatkan denyut nadi
yang lebih rendah saat istirahat, pada umumnya menunjukkan fungsi jantung yang
lebih efisien dan lebih baik kebugaran kardiovaskularnya.
Tabel 4.1 Hasil uji beda pre dan post denyut nadi istirahat
Variabel Kelompok N Mean SD (Z) P
Kelompok Pre 10 86.10 1.969 -2.825 0.005
Perlakuan Post 10 82.80 2.150
Sumber: Hasil Olahan Data, 2014
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai P adalah 0.005, berarti P <
0.05 dan Z hitung lebih besar dari Z tabel (2.285 > 2.262) yang berarti bahwa ada
pengaruh pemberian senam tai chi terhadap penurunan denyut nadi istirahat pada
lansia.
2. Denyut nadi latihan
Denyut nadi latihan diukur untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani
dan mengetahui intensitas senam/aktifitas yang dilakukan. Makin tinggi tingkat
kebugaran jasmaninya, makin rendah denyut nadi kerjanya, oleh karena pada
orang yang makin bugar beban kerja yang sama akan memberikan intensitas kerja
yang relatif lebih rendah (ringan) dan peningkatan denyut nadinya juga lebih
rendah (Giriwijoyo, 2012).
-
Tabel 4.2 Hasil uji beda pre dan post denyut nadi latihan
Variabel Kelompok N Mean SD (Z) P
Kelompok Pre 10 93.20 3.293 -2.877 0.004
Perlakuan Post 10 87.20 3.155
Sumber: Hasil Olahan Data, 2014
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai P adalah 0.004, berarti P <
0.05 dan Z hitung lebih besar dari Z tabel (2.877 > 2.262) yang menunjukkan
bahwa ada pengaruh pemberian senam tai chi terhadap penurunan denyut nadi
latihan pada lansia.
Hasil dari penelititan ini adalah ada pengaruh pemberian senam tai chi
terhadap penurunan denyut nadi istirahat dan latihan pada lanjut usia. Penurunan
denyut nadi ini memberikan dampak yang positif terhadap kualitas kesehatan.
Menurut seorang physical medicine and rehabilitation specialist Edward
Laskowski, M. D, jika didapatkan denyut nadi yang lebih rendah pada saat
istirahat, pada umumnya menunjukkan fungsi jantung yang lebih efisien dan lebih
baik kebugaran kardiovaskularnya. Makin tinggi tingkat kebugaran jasmaninya,
makin rendah denyut nadi kerjanya, oleh karena pada orang yang makin bugar
beban kerja yang sama akan memberikan intensitas kerja yang relatif lebih rendah
(ringan) dan peningkatan denyut nadinya juga lebih rendah (Giriwijoyo, 2012).
Perubahan itu terjadi karena adanya respon adaptasi kardiovaskuler
terhadap senam tai chi yang diberikan secara teratur. Senam tai chi merupakan
latihan yang menyeluruh, tidak hanya membina kaki, tangan dan tubuh saja
-
melalui berbagai gerakan, tetapi juga memperkuat organ-organ dalam dan sistem
saraf pusat dengan menggunakan pernafasan perut yang lambat dan dalam, dan
pemusatan pikiran (Fuxing, 2001). Gerakan menyeluruh oleh tubuh ini
menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan nutrisi dan oksigen oleh jaringan
yang aktif. Oleh karena itu, akan terjadi peningkatan aktifitas saraf simpatis
sehingga terjadi peningkatan stroke volume dan curah jantung serta venous return
dan tekanan arteri yang meningkat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan
oksigen oleh jaringan tubuh.
Apabila tai chi ini dilakukan secara teratur akan menyebabkan timbulnya
respon adaptasi kardiovaskular. Respon adaptasi yang timbul sama dengan yang
terjadi pada senam aerobik pada umumnya, dimana terjadi efisiensi kerja jantung
dan peningkatan isi sekuncup serta otot jantung menjadi lebih kuat sehingga
jantung dapat berkontnraksi lebih sedikit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan
oksigen oleh jaringan tubuh. Hal ini berarti dengan denyut jantung yang lebih
sedikit dapat memompakan darah ke seluruh jaringan tubuh yang membutuhkan
oksigen dan nutrisi. Oleh karena itu akan terjadi penurunan frekuensi denyut nadi
istirahat dan latihan bersamaan dengan terjadinya peningkatan pengaruh saraf
vagus (parasimpatis) dan berkurangnya pengaruh saraf simpatis.
Selain itu, teknik pernafasan yang dalam dan gerakan yang lambat yang
digunakan pada senam tai chi akan membuat konsentrasi oksigen dalam darah
meningkat sehingga kebutuhan oksigen di jaringan akan terpenuhi, aliran darah
menjadi lebih lancar dan denyut jantung menjadi lambat sehingga dapat
menurunkan frekuensi denyut nadi. Hal ini terjadi karena pada saat seseorang
-
bernafas lebih dalam maka tekanan dalam paru-paru akan meningkat, sehingga
difusi (pertukaran gas) antara oksigen dan karbondioksida akan mengalami
peningkatan serta ventilasi (udara yang masuk dalam satu menit) akan meningkat
(Sudarko, 2012).
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan penelitian
lebih lanjut tentang pengaruh senm tai chi. Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian sebelumnya oleh Youlian Hong, dkk tahun 2000 menyatakan bahwa
ada pengaruh yang signifikan denyut nadi istirahat pada grup yang melakukan
senam tai chi (praktisi) daripada grup kontrol. Pada penelitian ini grup kontrol
adalah orang yang tidak melakukan aktifitas senam pada 5 tahun terakhir.
Teori lain adalah penelitian dari Istifa Hikmaharidha tahun 2011
menyatakan bahwa tekanan darah pada wanita usia 50 tahun ke atas yang
mengikuti tai chi lebih rendah daripada kelompok yang tidak mengikuti tai chi
pada penelitian sebelumnya. Teori lain adalah penelitian Gong, tahun 2013
menyatakan bahwa ada pengaruh pemberian senam tai chi terhadap penurunan
tekanan darah sistolik dan diastolik serta tekanan arteri rata-rata pada lansia di
Banjar Tuka Dalung.
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian sesuai
dengan hipotesis yakni: 1) ada pengaruh pemberian senam tai chi terhadap
penurunan denyut nadi istirahat pada lansia, dan 2) ada pengaruh pemberian
senam tai chi terhadap penurunan denyut nadi latihan pada lansia.
-
Saran dalam penelitian ini adalah: 1) dari hasil penelitian diperoleh hasil
adanya pengaruh pemberian senam tai chi terhadap denyut nadi lansia, sehingga
peneliti berharap para lansia mau mengikuti program senam tai chi untuk
meningkatkan kualitas kesehatan lansia tersebut, 2) penelitian dapat dilakukan
lebih lanjut tentang pengaruh senam tai chi untuk mengetahui efek senam tai chi
yang lebih kompleks terhadap tubuh dengan waktu penelitian yang lebih lama, 3)
penelitian dapat dilakukan lebih lanjut dengan menggunakan responden yang
lebih banyak sehingga data-data penelitian yang didapat jauh lebih valid, dan 4)
penelitian dapat dilakukan lebih lanjut dengan menggunakan kelompok kontrol
sehingga data penelitian yang didapat lebih valid.
DAFTAR PUSTAKA
Atmaji. 2007. Perlindungan lansia, Bappenas. Jakarta available from URL: www.bappenas.go.id
Berachunk, Amrank. Diakses: 22 April 2014. Defenisi Denyut Nadi. http: berachunk-amrank.blogspot.com/2012/07/defenisi-denyut-nadi.html
Caplan, Mindy. 2014. Diakses: 12 Mei 2014. The Basics of Personal Training for Senior. http://certification.acsm.org/blog/2014/january/the-basics-of-personal-training-for-seniors
Constanzo, Linda S. 2012. Fisiologi Kedokteran. Edisi Lima. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara Publisher
Darmojo, RB, Hadi Martono. 2003. Buku ajar geriatric. Edisi ke 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Departemen sosial RI. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1997 tentang kesejahteraan lanjut usia, Depsos RI. 2002: Jakarta
Fu Cheng. 2011. Diakses tanggal 07/12/2013. Dari http://sahabatsilat.com/forum/tai-chi-dan-reiki/10 pedoman esensial berlatih tai chi menurut grand master yang cheng fu
Fuxing Zhang. 2001. Hand book: Tai Chi Chuan exercise. Jakarta: Gramedia
Ghozali, Imam. 2002. Statistik Non-Parametrik. Semarang: Badan Penerbit-UNDIP
Giriwijoyo, Santosa. 2012. Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). Bandung: PT Remaja Rosdakarya
-
Guyton dan Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC
Gong. 2013. Pelatihan Senam Lansia untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Lansia di Banjar Tuka Dalung. Denpasar: Pasca Sarjana Universitas Udayana
Hikmaharidha, Istifa. 2011. Pengaruh Senam Tai Chi terhadap Tekanan Darah Wanita berusia 50 Tahun ke Atas. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Hendro. 2013. Detak jantung dan keamanan olahraga. Detik.com. 19 Desember 2013. fitzania.com/detak-jantung-dan-keamanan-olahraga/
Hong, Yulian. et al. 2000. Balance Control, Flekxibility and Cardiorespiratory Fitness among Older Tai Chi Practitioners. Hongkong: Br J Sports Med
Ismayadi. Proses Menua [homepage on the Internet]. c2004 [cited 2010 November 26]. Available from: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3595/1/keperawatanismayadi.Pdf
Jubaidi A. et al. 2008. Mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta: Salemba Medika
Kardi. 2004. Perbedaan Tekanan Darah Wanita Usia Lanjut yang Mengikuti Senam Lanjut Usia dan Tidak Mengikuti Senam Lanjut Usia di Desa Semawung, Kabupaten Purworejo, Semarang: Universitas Diponegoro
Masud Ibnu. 1996. Dasar-dasar fisiologi Kardiovaskular. Jakarta: EGC Mazeo, Robert. 1994. Diakses tanggal: 03 Maret 2014. Exercise and The Older
Adult. http://www.acsm.org Mohrman D, Jane H. Cardiovascular physiology. Sixth edition. USA: McGraw-
Hill Companies, Inc; 2006. p.185-203 Motivala, Sarosh J. 2006. Tai Chi Chih Acutely Decreases Sympathetic Nervous
System Activity in Older Adults. Amerika: The Journal Gerontology ; ProQuest. Hal 1177-1180
Notoadmojo, S. 2006. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Pearce Evelyn C. 2002. Anatomi Fisiologi Paramedis. Penerbit Gramedia:
Jakarta. Pearce Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakata: PT
Gramedia Pustaka Utama Pudjiastuti Sri Surini. 2003. Fisioterapi pada lansia. Jakarta: EGC Saputra Lyndon. 2010. Tai Chi untuk kesehatan dan vitalitas. Tangerang:
Karisma Publishing Group Sudarko, Rumpis Agus. 2012. Fisiologi Olahraga. Diakses: 22 Desember 2013.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Drs.%20Rumpis%20Agus%20Sudarko,%20MS./FaalOlahraga%20%5BCompatibility%20Mode%5D.pdf