PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH...

65
PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP REDUKSI LUAS PERMUKAAN LUKA BAKAR PADA TIKUS Sprague dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi) Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : Asmie Utamy Asfar NIM: 1111103000065 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Transcript of PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH...

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN

BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS)

TERHADAP REDUKSI LUAS PERMUKAAN LUKA

BAKAR PADA TIKUS Sprague dawley

(Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik

dengan Plat Besi)

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

Asmie Utamy Asfar

NIM: 1111103000065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

i

PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN

BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS)

TERHADAP REDUKSI LUAS PERMUKAAN LUKA

BAKAR PADA TIKUS Sprague dawley

(Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik

dengan Plat Besi)

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

Asmie Utamy Asfar

NIM: 1111103000065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1435 H/2014M

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang ditujukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 19 September 2014

Asmie Utamy Asfar

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

iii

PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN

BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS)

TERHADAP REDUKSI LUAS PERMUKAAN LUKA BAKAR

PADA TIKUS Sprague dawley

(Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan

Plat Besi)

Laporan Penelitian

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana

Kedokteran (S.Ked)

Oleh

Asmie Utamy Asfar

NIM: 1111103000065

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Rr. Ayu Fitri Hapsari, M.Biomed dr. Dyah Ayu Woro, M. Biomed

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK

DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS)

TERHADAP REDUKSI LUAS PERMUKAAN LUKA BAKAR PADA

TIKUS Sprague dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30

Detik dengan Plat Besi) oleh Asmie Utamy Asfar (NIM: 1111103000065), telah

diujikan dalam sidang di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada 9

September 2014. Laporan penelitian ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) pada Program Studi Pendidikan

Dokter.

Jakarta, 9 September 2014

DEWAN PENGUJI

Ketua Sidang

Rr. Ayu Fitri Hapsari, M.Biomed

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Rr. Ayu Fitri Hapsari, M.Biomed dr. Dyah Ayu Woro, M. Biomed

Penguji 1 Penguji 2

dr. Devy Ariany, M.Biomed dr. Flori Ratna Sari, Ph.D

PIMPINAN FAKULTAS

Dekan FKIK UIN Kepala PSPD FKIK UIN

Prof. Dr (hc). dr. M.K Tadjudin, Sp. And dr. Witri Ardini, MGizi, SpGK

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya, serta salawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian

dengan berbagai revisi dan tepat pada waktunya. Proses penyelesaian laporan

penelitian ini pun dapat berjalan lancar karena adanya dukungan, bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr (hc). dr. M.K Tadjudin,Sp. And selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Witri Ardini, M. Gizi, Sp.GK selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Rr Ayu Fitri Hapsari, M.Biomed selaku pembimbing satu yang telah banyak

meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk selalu memberikan masukan

dan mengarahkan penulis dalam menyusun dan menyelesaikan laporan

penelitian ini.

4. dr. Dyah Ayu Woro, M. Biomed selaku pembimbing dua yang telah

memberikan arahan dan masukan dalam penentuan judul penelitian dan

banyak mencurahkan waktu, pikiran dan tenaga dalam menyusun dan

menyelesaikan laporan penelitian ini.

5. dr. Devy Ariany, M.Biomed dan dr. Flori Ratnasari, Ph.D selaku penguji

sidang.

6. dr. Flori Ratnasari, PhD selaku penanggung jawab modul riset yang selalu

membimbing selama modul riset berlangsung dan selalu memberikan pesan-

pesan agar proses penyusunan berjalan tepat waktu.

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

vi

7. Kedua orangtua yang selalu mendukung baik secara psokologis dan materi

selama proses menempuh pendidikan di pendidikan dokter dan selalu

menemani dengan segala nasihat dan perhatiannya.

8. Ibu Rr. Ayu Fitri Hapsari, M. Biomed selaku PJ Laboratorium Histologi, Ibu

Nurlaely, M. Biomed selaku PJ Laboratorium Animal House, dr. Ahmad

Azwar Habibi, M.Biomed selaku PJ Laboratorium Anatomi dan dr. Nurul

Hiedayati, PhD selaku PJ Laboratorium Farmakologi yang telah memberikan

izin untuk menggunakan laboratorium.

9. Mbak Dina, Mas Rachmadi, Mas Pandji, Mas Manaf dan laboran-laboran

yang lain telah memberikan bantuan kepada penulis selama proses

pengambilan data.

10. Pihak-pihak lembaga luar yaitu Pusat Konservasi Tumbuhan–Kebun Raya

Bogor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang telah bersedia

memberikan surat determinasi, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat

yang telah bersedia melakukan ekstraksi, iRATco Animal Facility and

Modeling Provider yang telah menyediakan hewan coba, dan Toko Obat

Herbal Palmerah yang telah menyediakan sampel daun binahong.

11. Teman-teman satu kelompok penelitian, Syifa, Seflan, Farah dan Audi yang

selalu bekerja sama dan memberikan dukungan selama melakukan penelitian

ini.

12. Kepada Raditia Adi Agung yang telah memberikan bantuan untuk menjadi

editor dalam penulisan laporan penelitian ini.

13. Teman-teman, kakak-kakak dan adik-adik di PSPD dan teman-teman lain

yang penulis kenal namun tidak bisa semua disebutkan.

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan. Demikian laporan penelitian ini, semoga dapat bermanfaat.

Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ciputat, 15 April 2014

Penulis

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

vii

ABSTRAK

Asmie Utamy Asfar. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengaruh Pemberian

Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Terhadap

Reduksi Luas Permukaan Luka Bakar Pada Tikus Sprague Dawley (Studi

Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi). 2014

Luka bakar merupakan masalah kesehatan dunia. Binahong (Anredera cordifolia

(Tenore) Steenis) telah digunakan sebagai obat tradisional untuk penyembuhan

luka di Indonesia. Investigasi kimia pada daun bihnahong ditemukan flavonoid,

saponin, asam askorbat, asam ursolik, dan ancordin yang memiliki efek terhadap

penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek salep

ekstrak daun binahong terhadap reduksi permukaan luas luka bakar. Metode

penelitian menggunakan ekstraksi daun binahong yang dibuat sediaan salep. Salep

diaplikasikan pada luka bakar yang dibuat dengan menempelkan plat besi panas

selama 30 detik. Pengurangan luas luka dihitung pada hari ke-1 dan ke-5. Hasil uji

statistik One-Way Anova adalah Pvalue sebesar 0,016. Hasil PostHoc Tests adalah

Pvalue signifikan pada kelompok perlakuan 2 dibandingkan kelompok lainnya.

Kesimpulannya ekstrak daun binahong memiliki pengaruh terhadap reduksi luas

permukaan luka bakar.

Kata Kunci: luka bakar, binahong, reduksi luas luka

Asmie Utamy Asfar. Medical Education. The Effect of Leaf Extract Oinment

Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) to Reduction of Burn Wound

Surface Area in Rats Sprague Dawley (Preliminary Studies Burn Long Exposure

of 30 Seconds with an Iron Plate). 2014

Burn is a world public health problem. Binahong (Anredera cordifolia (Tenore)

Steenis) has been used as a traditional medicine for wound healing in Indonesia.

Chemical investigation of binahong found flavonoid, saponin, ascorbic acid,

ursolic acid, and ancordin which have an effect to wound healing. The aim of this

study is to know the effect of leaf extract oinment binahong to reduction of burn

wound surface area. The research method is used leaf binahong extraction which

made ointment preparations. The ointment was applied to the burn wounds which

created by placing a hot iron plate for 30 seconds. Reduction of wound area was

measured on first and fifth day. The result One-Way Anova statistical test is

Pvalue 0,016. The result of PostHoc Tests is significant Pvalue in treatment 2

compared to the other group. Conclusion is binahong leaf extraction have an

effect on the reduction of burn wound surface area.

Keyword: burn wound, binahong, reduction of wound area

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................................. iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3

1.3 Hipotesis .................................................................................................. 3

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori ............................................................................................. 5

2.1.1 Kulit .................................................................................................... 5

2.1.2 Luka Bakar .......................................................................................... 7

2.1.3 Penyembuhan Luka ............................................................................. 8

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka ................... 10

2.1.5 Binahong ............................................................................................. 12

2.2 Kerangka Teori ............................................................................................ 16

2.3 Kerangka Konsep ......................................................................................... 17

2.4 Definisi Operasional .................................................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

ix

3.1 Desain Penelitian ......................................................................................... 19

3.2 Lokasi san Waktu Penelitian ........................................................................ 19

3.3 Populasi Penelitian ....................................................................................... 19

3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi........................................................................ 19

3.5 Besar Sampel ............................................................................................... 20

3.6 Cara Pengambilan Sampel ........................................................................... 20

3.7 Alur Penelitian ............................................................................................. 21

3.8 Cara Kerja Penelitian ................................................................................... 22

3.9.1 Penyediaan Daun Binahong ................................................................ 22

3.9.2 Determinasi Binahong ........................................................................ 22

3.9.3 Pembuatan Ekstrak .............................................................................. 22

3.9.4 Pembuatan Salep Ekstrak Daun Binahong ......................................... 23

3.9.5 Pengujian Sediaan Salep ..................................................................... 24

3.9.6 Pembuatan Luka Bakar ....................................................................... 24

3.9.7 Pengobatan .......................................................................................... 24

3.9.8 Pengukuran Luas Luka Bakar ............................................................. 25

3.9 Manajemen dan Analisis Data ..................................................................... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengamatan Makroskopik ............................................................................ 26

4.2 Hasil Pengukuran Luas ................................................................................ 33

4.3 Hasil Analisis Data ...................................................................................... 33

4.2.1 Uji One-Way Anova ............................................................................ 33

4.2.1 PostHoc Tests ...................................................................................... 34

4.4 Pembahasan .................................................................................................. 35

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ...................................................................................................... 41

5.2 Saran ............................................................................................................ 41

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 42

Lampiran 1 .......................................................................................................... 46

Lampiran 2 .......................................................................................................... 49

Lampiran 3 .......................................................................................................... 50

Lampiran 4 .......................................................................................................... 51

Lampiran 5 .......................................................................................................... 52

Lampiran 6 .......................................................................................................... 53

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Definisi Operasional ............................................................................. 17

Tabel 4.1 Hasil uji One-Way Anova reduksi luas luka menurut perlakuan.......... 34

Tabel 4.2 Hasil PostHoc Tests yang membandingkan antar kelompok ................ 35

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan kerangka teori.................................................................... 16

Gambar 2.2 Bagan kerangka konsep................................................................ 17

Gambar 3.1 Bagan alur penelitian.................................................................... 21

Gambar 4.1 Foto makroskopik perlakuan kontrol negatif................................ 26

Gambar 4.2 Foto makroskopik perlakuan kontrol positif................................. 27

Gambar 4.3 Foto makroskopik perlakuan salep ekstrak daun binahong 10%.. 28

Gambar 4.4 Foto makroskopik perlakuan salep ekstrak daun binahong 20%.. 28

Gambar 4.5 Foto makroskopik perlakuan salep ekstrak daun binahong 40%.. 29

Gambar 4.6 Foto maksorkopik hari ke-1.......................................................... 30

Gambar 4.7 Foto makroskopik hari ke-2.......................................................... 30

Gambar 4.8 Foto makroskopik hari ke-3.......................................................... 31

Gambar 4.9 Foto makroskopik hari ke-4.......................................................... 32

Gambar 4.10 Foto makroskopik hari ke-5........................................................ 32

Gambar 4.11 Grafik hasil pengukuran pengurangan luas luka......................... 33

Gambar 6.1 Tahap 1 pengukuran luas luka...................................................... 46

Gambar 6.2 Tahap 2 pengukuran luas luka...................................................... 46

Gambar 6.3 Tahap 3 pengukuran luas luka...................................................... 47

Gambar 6.4 Tahap 4 pengukuran luas luka...................................................... 47

Gambar 6.5 Tahap 5 pengukuran luas luka...................................................... 48

Gambar 6.6 Tahap 6 pengukuran luas luka...................................................... 48

Gambar 6.7 Bahan-bahan salep........................................................................ 49

Gambar 6.8 Cara pembuatan salep................................................................... 49

Gambar 6.9 Salep................................................ ............................................. 50

Gambar 6.10 Kandang tikus............................................................................. 50

Gambar 6.11 Alas kandang kawat.................................................................... 50

Gambar 6.12 Pencukuran rambut tikus............................................................. 50

Gambar 6.13 Pemanasan plat besi.................................................................... 50

Gambar 6.14 Pembuatan luka........................................................................... 50

Gambar 6.15 Pemberian salep.......................................................................... 50

Gambar 6.16 Surat keterangan tikus sehat........................................................ 51

Gambar 6.17 Surat keterangan pembuatan ekstrak.......................................... 52

Gambar 6.18 Surat keterangan determinasi...................................................... 53

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kulit merupakan organ penting dalam proteksi terhadap dunia luar, maka

gangguan integritas kulit akibat pembedahan dan luka sangat penting untuk

dilakukan upaya penyembuhan.1 Salah satunya gangguan pada kulit berupa luka

bakar yang dapat mengakibatkan disabilitas dan kecacatan.2 Luka bakar

merupakan masalah kesehatan dunia.3 Menurut data dari WHO (World Health

Organization) diperkirakan terjadi 265.000 kematian pertahun akibat luka bakar.3

Angka kejadian dan kematian akibat luka bakar 7 kali lebih tinggi pada daerah

dengan pendapatan perkapita rendah sampai menengah dan hampir setengahnya

terjadi di regio Asia Tenggara.3

Luas luka bakar mempunyai dampak penting terhadap keadaan fisiologis

tubuh. Luka bakar yang lebih dari 20% luas permukaan tubuh dapat

mengakibatkan pergeseran cairan tubuh ke dalam ruang interstisium, sehingga

dapat terjadi syok hipovolemik. Efek patologis lain yaitu dapat terjadi

peningkatan kebutuhan gizi dan hipermetabolik, sehingga meningkatkan

pengeluaran panas. Luas luka bakar yang lebih dari 40% luas permukaan tubuh,

diperkirakan dapat meningkatkan laju metabolisme istirahat menjadi dua kali lipat

dibandingkan normal.4

Proses penyembuhan luka bakar merupakan proses yang dinamis, karena

berbagai faktor ikut terlibat selama penyembuhan berlangsung.5 Faktor-faktor

yang terlibat antara lain infeksi bakteri, defisiensi nutrisi, penggunaan obat yang

sesuai, obesitas, pergerakan pada daerah luka, dan lokasi luka.5 Jaringan disekitar

juga berefek pada laju penyembuhan, seperti kondisi aseptik.2 Negara maju telah

mengkombinasikan strategi preventif dan perbaikan pada perawatan korban luka

bakar sebagai upaya menurunkan kejadian luka bakar.3 Namun pada negara

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

2

dengan pendapatan perkapita rendah sampai menengah upaya tersebut belum

sempurna diterapkan karena mahalnya biaya.3

Binahong telah lama digunakan di Indonesia sebagai obat tradisional, juga

dalam pengobatan untuk penyembuhan luka.6 Tanaman ini dibudidayakan sebagai

tanaman hias yang merambat di region tropis dan subtropis di berbagai dunia.6

Selain sebagai tanaman hias, umbi dan daun dari binahong dapat dimakan,

terutama di Vietnam dan Taiwan. Selain itu diketahui berbagai efeknya sebagai

obat, antara lain memiliki aktivitas hipoglikemik, antibakteri, anti-inflamasi,

proteksi sel hati, relaksan, analgesik, dan obat simpatometik pada diabetes

melitus.7 Tanaman ini telah dipercaya memiliki kemampuan penyembuhan luar

biasa, dan sudah dikonsumsi selama ribuan tahun oleh orang Cina, Korea, dan

Taiwan.7 Berdasarkan hasil penelitian Isnatin pada tahun 2012, diketahui bahwa

ekstrak etanol daun binahong mampu menyembuhkan luka eksisi buatan pada

marmut.5 Penelitian yang dilakukan Persada tahun 2014 memberikan hasil bahwa

secara makroskopis tingkat kesembuhan luka bakar derajat II pada tikus Sprague

Dawley dengan pemberian topikal daun binahong tumbuk lebih cepat

dibandingkan hidrogel.8

Binahong memiliki berbagai kandungan zat aktif diantaranya flavonoid dan

saponin.9 Binahong positif mengandung saponin pada seluruh bagian dari badan

tanamannya, pada daun 28.14±0.22 mg/g, batang 3.65±011 mg/g dan umbi

43.15±0.10 mg/g.10

Selain itu pada rimpang dan umbi nya memiliki kandungan

ancordin, suatu molekul protein yang memberikan efek produksi nitrit oksid.11

Berdasarkan hal-hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh pemberian salep ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Tenore)

Steenis) terhadap reduksi luas permukaan luka bakar pada tikus Sprague dawley

dengan lama paparan luka bakar 30 detik dengan plat besi. Penelitian

menggunakan ekstraksi daun binahong kental yang dibuat sediaan salep dan

dicobakan sebagai pengobatan terhadap luka bakar yang dibuat paparan luka

bakar 30 detik dengan plat besi.

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

3

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh pemberian berbagai konsentrasi salep ekstrak daun

binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) terhadap reduksi luas permukaan

luka bakar pada tikus Sprague dawley dengan lama paparan luka bakar 30 detik

dengan plat besi?

1.3 Hipotesis

Pemberian berbagai konsentrasi salep ekstrak daun binahong (Anredera

cordifolia (Tenore) Steenis) memberikan pengaruh terhadap reduksi luas

permukaan luka bakar pada tikus Sprague dawley dengan lama paparan luka bakar

30 detik dengan plat besi.

1.4 Tujuan Penelian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pemberian salep ekstrak daun binahong

(Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) terhadap reduksi luas

permukaan luka bakar pada tikus Sprague dawley dengan lama

paparan luka bakar 30 detik dengan plat besi.

1.3.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui perbedaan reduksi luas permukaan luka bakar pada

tikus Sprague dawley dengan lama paparan luka bakar 30 detik dengan

plat besi yang diberi pengobatan salep ekstrak daun binahong

(Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) konsentrasi 10%, 20%, dan

40%, salep silver sulfadiazine.

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

4

1.5 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

a. Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah dipelajari

selama fase preklinik program studi pendidikan dokter UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam bidang

penelitian ilmu kedokteran khususnya untuk cabang ilmu kulit,

histopatologi dan penyembuhan luka.

1.4.2 Bagi Institusi

a. Dapat menambah referensi penelitian dalam cabang ilmu kulit

dan penyembuhan luka.

b. Dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan bidang

penelitian Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

1.4.3 Bagi Masyarakat

a. Dapat memberikan informasi mengenai manfaat dari

pengobatan dengan daun binahong untuk luka bakar.

b. Dapat menjadi rujukan dalam penggunaan daun binahong

sebagai tanaman obat.

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.2.1 Kulit

Kulit merupakan organ tubuh terbesar.12,13

Total beratnya sekitar

16% dari seluruh berat badan pada orang dewasa, dan dengan luas sekitar

2,3m2.13

Kulit berfungsi sebagai sawar mekanis antara berbagai jaringan di

bawahnya dan lingkungan luar, dan secara dinamis ikut terlibat dalam

mekanisme pertahanan dan fungsi lain yang penting. Kulit terdiri dari

lapisan epidermis di bagian luar dan dermis di bagian dalam.14

2.2.1.1 Epidermis

Epidermis terdiri dari beberapa lapisan sel-sel epitel yang berasal

dari ektodermal. Epidermis di bagian bawahnya terdiri dari sel-sel epitel

yang berbentuk kubus yang aktif membelah, sementara di bagian atas

terdiri dari sel-sel gepeng yang telah mati dan berkeratin. Epidermis tidak

memiliki perdarahan secara langsung. Sel-selnya mendapat asupan

makanan melalui mekanisme difusi dari vaskularisasi dermis di

bawahnya.12

Selain terdiri dari sel-sel epitel gepeng berkeratin atau keratinosit,

epidermis kaya akan sel-sel tipe lain, seperti melanosit, sel langerhan, dan

sel merkel. Berdasarkan ketebalan epidermis, kulit dibagi menjadi kulit

tebal dan kulit tipis. Kulit tebal memiliki epidermis dengan ketebalan

sekitar 400-600 µm. Kulit tebal merupakan kulit yang halus dan tidak

berambut, dapat ditemukan pada telapak tangan dan kaki. Sedangkan kulit

tipis memiliki epidermis dengan ketebalan 75-150 µm. Kulit tipis

merupakan kulit yang berambut dapat ditemukan pada seluruh bagian

tubuh. Seluruh ketebalan kulit berupa epidermis dan dermis, berbeda-beda

tergantung lokasi. Kulit pada bagian punggung memiliki ketebalan sekitar

4mm, sedangkan scalp sekitar 1,5 mm.13

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

6

Epidermis terdiri dari 5 lapisan keratinosit, yang diurutkan dari

permukaan atas dermis, yaitu:13

1. Stratum basal yang terdiri dari selapis sel-sel kubus yang berdiri diatas

membran basal pada tautan dermis-epidermis. Stratum basal berisi

stem sel, yang memiliki ciri aktivitas mitosis tinggi karena fungsinya

untuk renewal. Epidermis pada manusia memperbaharui dirinya

sekitar setiap 30 hari. Seluruh sel di stratum basal memiliki filamen

keratin intermediet dengan diameter sekitar 10nm. Pada saat sel

tumbuh semakian keatas, filamen berkurang.13

2. Stratum spinosum terdiri dari sel kuboid atau agak pipih, inti sel dan

sitoplasma dari sel-sel ini diisi oleh bundel-bundel filamen keratin.13

3. Stratum granulosum terdiri dari tiga sampai lima lapisan sel pipih

poligonal dengan sitoplasma yang terisi granul basofilik kasar

dinamakan granula keratohialin.13

4. Stratum lusidum terdiri dari lapisan tipis sel-sel pipih eosinofilik.

Organel-organel dan inti sel tidak lagi terlihat, dan sitoplasma berisi

filamen-filamen keratin padat.13

5. Stratum korneum terdiri dari sekitar 20 lapisan sel-sel pipih berkeratin

dan tak berinti dengan sitoplasma yang terisi dengan filamen

skleroprotein keratin. Keratin terdiri dari setidaknya enam macam

molekul polipeptida dengan massa sekitar 40-70 kDa.13

2.2.1.2 Dermis

Dermis teretak di bawah epidermis, terdiri dari jaringan ikat yang

berasal dari mesodermal.13

Dermis banyak mengandung serat elastin dan

serat kolagen, serta pembuluh darah dan ujung saraf khusus.12

Jaringan

ikat pada epidermis menyokong dermis dan mengikatkannya pada jaringan

subkutan atau hipodermis.13

Permukaan dermis sangat tidak beraturan dan

memiliki banyak penonjolan atau disebut papila dermal.13

Pembuluh darah

dermis tidak saja memperdarahi dermis tetapi juga berperan besar

mengatur suhu tubuh. Reseptor di ujung perifer serat saraf aferen di dermis

mendeteksi tekanan, suhu, nyeri, dan input somatosensorik lain.12

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

7

2.2.2 Luka Bakar

Integritas dari kulit sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan

fungsinya sebagai barier antara lingkungan luar dengan bagian dalam

tubuh. Sehingga kerusakan pada kulit yang diakibatkan pembedahan atau

trauma harus sesegera mungkin dibantu proses perbaikannya agar dapat

dikembalikan pada integritas awalnya.1

Jutaan orang menderita akibat luka bakar dan mengalami

disabilitas yang berdampak pada beban psikologik, sosial, dan ekonomi

baik pada penderita maupun keluarganya.2 Menurut data dari WHO

diperkirakan terdapat 265.000 kematian pertahun akibat luka bakar.

Mayoritas terjadi pada negara dengan pendapatan perkapita rendah sampai

menengah dan hampir setengahnya terjadi di regio Asia Tenggara. Angka

kematian pada anak-anak akibat luka bakar 7 kali lebih tinggi pada negara

dengan pendapatan perkapita rendah sampai menengah.3

Data-data lain dari WHO mengenai angka kejadian luka bakar,

diantaranya di India sekitar 1.000.000 orang mengalami luka bakar yang

ringan sampai parah per tahun nya. Setiap tahun terdapat 173.000 anak di

Banglades mengalami luka bakar yang ringan sampai parah. Anak-anak di

Banglades, Kolumbia, Mesir, dan Pakistan, diantaranya 17% mengalami

cacat yang temporer dan 18% mengalami cacat yang permanen.3

Pada negara dengan pendapatan perkapita yang tinggi, angka

kematian akibat luka bakar telah menurun.3 Seperti di Amerika Serikat,

luka bakar menyebabkan 5.000 kematian per tahun dan mengakibatkan

lebih dari 50.000 pasien harus dirawat inap.4 Pada tahun 2008 terjadi

410.000 kejadian luka bakar di Amerika, dan 40.000 diantaranya harus

mengalami perawatan di rumah sakit.3 Banyak korban adalah anak-anak,

yang sering mengalami pengelupasan kulit akibat tersiram air panas.4

Dampak klinis luka bakar bergantung pada faktor-faktor penting

seperti berikut: (1) kedalaman luka bakar; (2) luas permukaan yang

terkena; (3) adanya cedera dalam akibat ihalasi asap atau uap panas dan

toksik; (4) efektivitas dan kecepatan terapi, terutama penatalaksanaan

cairan dan elektrolit serta pencegahan dan pengendalian infeksi pada luka.

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

8

Menurut Robbins dan Kumar, luka bakar dibagi menjadi dua kategori,

yaitu luka bakar full-thickness dan partial-thickness. Luka bakar kategori

full-thickness yaitu yang melibatkan kerusakan total dari epidermis dan

dermis, disertai hilangnya papila dermis yang seharusnya menyediakan sel

untuk regenerasi epitel. Luka bakar derajat III dan IV termasuk dalam

kategori ini. Sedangkan kategori partial-thickness merupakan luka bakar

yang tidak menyebabkan kerusakan bagian yang lebih dalam dari dermis.

Luka bakar derajat I yang hanya mengenai epitel dan luka bakar derajat II

yang mengenai epidermis dan dermis superfisial termasuk dalam kategori

partial-thickness.4

2.2.3 Penyembuhan Luka

Penyembuhan luka adalah proses fisiologis yang kompleks.

Seluruh jaringan di dalam tubuh memiliki kemampuan penyembuhan

melalui salah satu dari mekanisma regenerasi atau perbaikan. Regenerasi

adalah penggantian jaringan yang rusak oleh sel-sel identik dan lebih

terbatas dari pada perbaikan. Pada manusia, regenerasi lengkap terjadi

pada sejumlah sel, contohnya epitel, sel-sel hati dan sel saraf.

Penyembuhan luka dapat dikatakan fisiologis apabila tubuh dapat

mengganti kerusakan jaringan dan mengembalikan fungsinya seperti

semula.14

Proses penyembuhan luka dapat dibagi menjadi empat fase, yaitu:

respon vaskular, respon inflamasi, proliferasi, dan maturasi. Antara

keempat fase ini biasanya tumpang tindih, dan waktu yang dibutuhkan

setiap individu untuk melanjutkan ke fase penyembuhan berikutnya

tergantung pada berbagai faktor.14

Berbagai trauma pada kulit yang menembus dermis akan merusak

pembuluh darah dan menimbulkan perdarahan. Pembuluh darah yang

mengalami kerusakan segera akan melakukan mekanisme konstriksi agar

dapat meminimalkan kehilangan darah. Paparan darah oleh udara

membantu menginisiasi proses pembekuan darah yang dimulai dengan

agregasi trombosit. Pembekuan darah dibentuk oleh reaksi berantai

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

9

kompleks yang dinamakan kaskade koagulasi. Tujuan akhirnya adalah

untuk menutup luka sesegera mungkin oleh suatu protein yang dinamakan

fibrin.14

Kerusakan jaringan dan aktivasi faktor pembekuan darah selama

fase vaskular menstimulasi pelepasan mediator inflamasi seperti

prostaglandin dan histamin oleh sel mast. Mediator ini menyebabkan

pembuluh darah yang berdekatan dengan area luka mengalami vasodilatasi

dan menjadi lebih permeabel. Respon inflamasi dapat dideteksi dengan

adanya tanda-tanda panas, pembengkakan, eritem, rasa tidak nyaman atau

nyeri dan gangguan fungsi. Tanda-tanda inflamasi dapat dirancukan

dengan infeksi pada luka karena memiliki tanda klinis yang sama. Tanda

klasik inflamasi adalah peningkatan aliran darah pada area luka dan

akumulasi cairan pada jaringan lunak. Eksudat luka diproduksi selama fase

ini karena adanya peningkatan permeabilitas membran kapiler. Eksudat

mengandung protein, berbagai nutrisi, anti mikroba, faktor pertumbuhan

dan enzim yang memfasilitasi penyembuhan.14

Proses kompleks dari

penyembuhan luka di regulasi oleh sinyal penghubung yang melibatkan

banyaknya sitokin, kemokin, dan faktor pertumbuhan seperti Platelet

Derived Growth Factor (PDGF) dan Fibroblast Growth Factor (FGF)

yang telah dilaporkan untuk mempercepat berbagai aspek penyembuhan

luka.1

Selama fase proliferasi area luka diisi oleh jaringan ikat baru.

Penurunan ukuran luka didapatkan dari kombinasi proses fisiologis

granulasi, kontraksi, dan epitelisasi. Granulasi merupakan proses

pembentukan matriks luka baru yang terdiri dari kolagen dan bahan

ekstraseluler yang disebut substansi dasar. Selain itu terjadi pembentukan

kapiler baru atau angiogenesis yang di stimulasi oleh aktivitas makrofag

dan jaringan yang hipoksia akibat gangguan aliran darah pada daerah luka.

Makrofag memproduksi berbagai substansi yang menstimulasi

angiogenesis. Termasuk Transforming Growth Factor (TGF) yang

mendorong pembentukan jaringan baru dan pembuluh darah, dan Tumor

Necrosing Factor (TNF) yang memfasilitasi kerusakan jaringan nekrosis

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

10

dan menstimulasi proliferasi. Setelah jaringan ikat diproduksi, fibroblas

berkumpul disekitar tepian luka. Mereka berkontraksi, menarik tepi luka

bersamaan. Pertumbuhan sel-sel epitel melintasi permukaan luka terjadi

selama tahap akhir fase proliferasi.14

Keadaan luka yang lembab dapat mempercepat dan mempermudah

proses migrasi epitel. Migrasi epitel secara signifikan dapat melambat jika

terdapat jaringan nekrosis atau keropeng di daerah luka. Selain itu aktifitas

mitosis sel di dalam luka sensitif terhadap fluktuasi temperatur lokal, and

secara signifikan menurun pada temperatur yang ekstrim.14

2.2.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka

Tujuan utama manajemen luka adalah untuk menjaga kondisi lokal

disekitar luka yang dapat mempertahankan aktivitas selular kompleks yang

sedang berlangsung pada penyembuhan luka. Keadaan lingkungan di

permukaan luka adalah yang paling penting ketika mencoba untuk

memaksimalkan upaya penyembuhan luka.14

Berbagai faktor dapat menyebabkan gangguan pada penyembuhan

luka. Faktor-faktor tersebut dapat dikategorikan menjadi faktor lokal dan

sistemik. Faktor lokal adalah faktor yang secara langsung mempengaruhi

karakteristik luka, sedangkan faktor sistemik merupakan keseluruhan

derajat kesehatan atau kesakitan dari individu yang mempengaruhi

kemampuannya dalam penyembuhan luka.15

Faktor lokal yang dapat

mempengaruhi penyembuhan luka antara lain oksigenasi, infeksi pada

luka, stres mekanik, penggunaan agen pembersih beracun dan adanya

benda asing.14,15

Oksigen merupakan hal yang penting untuk metabolisme sel,

khususnya dalam produksi ATP. Pada proses penyembuhan luka oksigen

dapat mencegah dari infeksi, menginduksi angiogenesis, meningkatkan

diferensiasi keratinosit, membantu migrasi dan reepitelisasi,

memperbanyak proliferasi fibroblas dan sintesis kolagen, dan mendorong

kontraksi luka. Tingkat kadar oksigen yang tepat sangat penting untuk

mengoptimalkan penyembuhan luka. Keadaan hipoksia pada daerah luka

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

11

dapat menstimulasi penyembuhan luka seperti memicu pelepasan faktor

pertumbuhan dan angiogenesis.15

Tekanan oksigen dibawah 35 mmHg

dapat menyebabkan gangguan penyembuhan luka.16

Ketika kulit mengalami luka, mikroorganisme yang secara normal

diasingkan di permukaan kulit dapat memiliki akses ke jaringan di

bawahnya. Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus merupakan

bakteri yang sering menyebabkan infeksi pada luka. Ketika terjadi infeksi,

fase inflamasi penyembuhan luka akan memanjang. Bakteri ataupun

endotoksin dapat menyebabkan kenaikan sitokin proinflamasi yang

berkepanjangan seperti interleukin-1 (IL-1) dan TNF-α sehingga

memperpanjang fase inflamasi. Jika kejadian ini terus berlanjut maka luka

akan memasuki tahap kronik dan gagal disembuhkan. Inflamasi

berkepanjangan juga dapat meningkatkan level matrix metalloproteases

(MMPs) yang merupakan suatu jenis protease yang dapat mendegradasi

membran ektrasesuler. Dengan adanya peningkatan protease akan

menurunkan keterlibatan alamiah inhibitor protease. Pergeseran

keseimbangan protease ini dapat menyebabkan faktor pertumbuhan

terdegradasi secara cepat.15

Asupan kalori dan nutrisi yang cukup dapat mempercepat

penyembuhan luka. Normal kebutuhan energi setiap orang berbeda-beda,

dapat dihitung menggunakan persamaan Harris-Benedict. Protein

memegang peranan penting dalam membantu penyembuhan luka,

khususnya pada proses produksi kolagen. Konsekuensi deplesi protein

pada penyembuhan luka dapat menurunkan angiogenesis dan proliferasi

fibroblas sehingga hasilnya akan menurunkan sintesis, akumulasi dan

remodeling kolagen.16

Vitamin C, A, E dan K memegang peranan penting dalam proses

penyembuhan luka. Vitamin C merupakan kofaktor hidroksilasi prolin dan

lisin untuk pembentukan kolagen. Kurangnya vitamin C dapat

memberikan dampak pada laju dan kualitas produksi kolagen. Selain itu

vitamin C dapat mencegah infeksi dengan cara memfasilitasi migrasi

leukosit ke daerah luka. Vitamin A memiliki fungsi menstimulasi monosit

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

12

dan makrofag, deposisi kolagen, adesi selular, dan perbaikan jaringan.

Penurunan level vitamin A selama proses penyembuhan luka pada tikus

dapat menyebabkan penurunan kekuatan regangan luka karena turunnya

produksi dan ikatan silang kolagen. Selain itu penurunan vitamin A dapat

menurunkan reseptor TGF β pada tikus. Vitamin E memiliki aktifitas

antioksidan dan anti-inflamasi. Vitamin K merupakan hal yang penting

dalam kaskade pembekuan darah.16

Zat-zat mineral seperti zinc, besi, dan tembaga memiliki peranan

dalam penyembuhan luka. Zinc merupakan kofaktor yang essensial pada

replikasi dan pertumbuhan seluler. Zinc juga terlibat dalam berbagai aspek

respon imun, diantaranya fagositosis, imunitas seluler dan humoral, dan

aktifitas bakteri. Besi merupakan kofaktor essensial pada replikasi DNA.

Besi terlibat dalam produksi deoksiribonukleotida yang dibutuhkan untuk

sintesis DNA. Tembaga dapat membantu percepatan penyembuhan luka

melalui stimulasi angiogenesis.16

2.2.5 Binahong

2.2.5.1 Taksonomi Binahong17

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Viridaeplantae

Infrakingdom : Streptophyta

Divisi : Tracheophyta

Subdivisi : Spermatophytina

Infradivisi : Angiospermae

Kelas : Magnoliopsida

Superorde : Caryophyllanae

Orde : Caryophyllales

Famili : Basellaceae

Genus : Anredera Juss

Spesies : Anredera cordifolia

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

13

2.2.5.2 Morfologi

Anredera cordifolia (Tenore) Steenis atau dengan nama

populer di Indonesia adalah binahong, merupakan jenis tanaman

yang merambat. Memiliki batang yang ramping diliputi bulu dan

tumbuh melilit dengan panjang sekitar 30 m. Pada setiap akarnya

terdapat umbi dengan diameter sekitar 20 cm. Daunnya berbentuk

hati, dengan bagian apeks yang tumpul. Daerah lamina berwarna

hijau muda dan bagian permukaan atas berwarna hijau tua,

berkilau, basah, dengan panjang 1-15 cm dan lebar 0,8-11 cm.

Bunga menyerupai ekor domba, panjang dan terkulai sekitar 6 cm,

bergugusan dengan 2-4 cabang sederhana. Diameter bunga sekitar

3-5 mm, dengan warna cream-white dan greenish-white, harum dan

berumur pendek. Daun mahkota berwarna putih, melipat, lobusnya

berbentuk oval atau elips, dengan panjang 1-3mm. Putik dan

benang sari berwarna putih. Putik lebih pendek, memiliki 3

cabang.7

Gambar 2.1 Binahong

Sumber: Commonwealth of Australia and the Australian Weeds Committee,

2012

2.2.5.3 Habitat

Anredera cordifolia (Tenore) Steenis ditemukan oleh

Tenore dari materi yang dikumpulkan di Buenos Aires, Argentina

dan awalnya diberi nama Boussingaultia cordifolia.18

Tanaman ini

asli tropis dan sub-tropis yang banyak tumbuh di area Amerika

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

14

Selatan khususnya di Argentina, Bolivia, Brazil, Paraguay dan

Uruguay. Dilaporkan bahwa spesies ini asli dari Paraguay, Selatan

Brazil dan Utara Argentin, yang berlokasi di garis lintang 20-30˚S.

Hidup biasanya dengan rata-rata kisaran temperatur antara 20-30˚C

pada bulan Januari dan 10-30˚C pada bulan Juli. Wilayah tempat

hidupnya memiliki rata-rata curah hujan 500-2000 mm, terdiri dari

beragam jenis vegetasi hutan, padang rumput, lahan pertanian dan

semak belukar.7

2.2.5.4 Manfaat

Binahong telah dikenalkan ke berbagai area sebagai

tanaman hias. Selain itu umbi dan daunnya dapat dimakan secara

mentah ataupun dimasak, meskipun tidak menarik baik dari tekstur

dan rasanya, namun tidak ada laporan mengenai potensial beracun

dari tanaman ini. Beberapa daerah memiliki kebiasaan

mengkonsumsi daun binahong karena efeknya sebagai laksatif.

Dilaporkan di Taiwan binahong digunakan sebagai obat, setelah

sebelumnya dilakukan percobaan pada tikus. Berdasarkan hasil

penelitian diketahui ekstraknya memiliki aktivitas hipoglikemik,

anti-inflamasi, proteksi sel-sel hati, relaksan, analgesik, dan obat

simpatometik pada diabetes melitus.7

2.2.5.5 Zat aktif

Berdasarkan hasil screening phytochemicals diketahui

binahong memiliki kandungan flavonoid dan saponin. Berdasarkan

hasil isolasi dengan ekstrak metanol pada daun binahong

ditemukan flavonoid, 8-Glucopyranosyl-4’,5,7-trihydroxyflavone,

yang diketahui memiliki aktivitas biologis seperti antoksidan.

Struktur senyawa ini dibuktikan dengan spektroskopi. Aktivitas

antioksidan ditemukan dengan nilai 68,07µg/mL

berdasarkan tes DPPH (1,1-dipheny1-2-picrylhydrazyl).9

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

15

Rimpang dan umbi binahong diketahui memiliki

kandungan ancordin, yaitu suatu molekul protein (23 kDa) dengan

15 asam amino di regio N-terminal. Struktur protein ini homolog

dengan urutan protein biji kecipir ws-1, proteinase inhibitor

Medicago truncatula, trypsin inhibitor pada kedelai, dan sporamin.

Pemurnian ancordin digunakan untuk evaluasi produksi nitrit oksid

di sel RAW264,7 dengan polymyxin B untuk mengeliminasi

kontaminasi lipopolisakarida. Ditemukan bahwa ancordin dengan

dosis 1,25-5µg/mL menstimulasi produksi nitrit oksid pada sel

RAW264,7 tanpa sitotoksik yang signifikan.11

Dalam sebuah penelitian yang lain mengatakan bahwa daun

binahong memiliki kandungan aktifitas asam askorbat. Kandungan

asam askorbat dapat mempercepat penyembuhan luka karena

memiliki daya tahan terhadap infeksi dan dapat memelihara

membran mukosa. Selain itu daun binahong juga mempunyai

kandungan asam oleanolik yang memiliki manfaat sebagai anti

inflamasi. Penelitian lain menyebutkan bahwa daun binahong

mengandung sapogenin, yang diantaranya yaitu asam ursolik.

Asam ursolik diketahui dapat membantu menstimulasi differensiasi

keratinosit epidermis melalui peroxisome proliferator-activated

receptor-α.8

Berdasarkan hasil penelitian Isnatin pada tahun 2012,

ditemukan bahwa ekstrak etanol daun binahong mampu

menyembuhkan luka eksisi buatan pada marmut. Hasil

penyembuhan didapatkan mulai dari ekstrak etanol daun binahong

konsentrasi 20%. Efek penyembuhan luka semakin besar pada

konsentrasi ekstrak yang semakin tinggi. Hasil uji statistik

menunjukkan bahwa pada kelompok ekstrak etanol konsentrasi

20% dan 40%, terdapat perbedaan signifikan dengan kontrol

negatif menggunakan akuades (p=0,000), maupun dengan kontrol

positif menggunakan povidone iodine 10% (p=0,000).5

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

16

2.2 Kerangka Teori

Gambar 2.2 Bagan kerangka teori

Luka bakar

Cedera jaringan dan

atau vaskular

Respon vaskular

dan pembekuan

darah

Pelepasan mediator

inflamasi

Respon inflamasi

Sekresi berbagai

nutrisi, anti

mikroba, faktor

pertumbuhan dan

enzim yang

memfasilitasi

penyembuhan

Binahong

Saponin

Asam

ursolik

Memicu

pembentukan

kolagen I

Stimulasi

diferensiasi

keratinosit

Asam

askorbat

Flavonoid

Anti bakteri

Ancordin

Membantu

inflamasi,

angiogenensis

dan deposisi

matriks

Proliferasi:

granulasi dan

angiogenesis

Kontraksi tepi luka

Reepitelisasi dan

migrasi epitel

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

17

2.3 Kerangka Konsep

Gambar 2.3 Bagan kerangka konsep

Variabel bebas : Salep ekstrak daun binahong pada konsentrasi 10%, 20%,

dan 30%

Variabel terikat : Reduksi luas permukaan luka bakar

2.4 Definisi Operasional

Tabel 2.1 Definisi operasional

No Variabel Pengukur Alat ukur

Cara pengukuran

atau definisi

operasional

Skala

pengukuran

1. Luas

permukaan

luka

Peneliti Penggaris Mengukur dengan

membuat garis

batas pinggiran

luka pada hasil

pengambilan foto

punggung tikus

dalam sebuah

aplikasi aplikasi

Macbiophotonics.

Numerik

(dalam

centimeter)

2 Salep

ekstrak

Salep yang terdiri

dari 10% ekstrak

Kategorik

Luka

bakar

Respon

vaskular

Respon

inflamasi

Fase

proliferasi

Kontraksi

tepi luka

Salep ekstrak daun binahong

Reduksi

luas

permukaan

luka

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

18

daun

binahong

10%

kental daun

binahong dan 90%

basis salep.

2. Salep

ekstrak

daun

binahong

20%

Salep yang terdiri

dari 20% ekstrak

kental daun

binahong dan 80%

basis salep.

Kategorik

3. Salep

ekstrak

daun

binahong

40%

Salep yang terdiri

dari 40% ekstrak

kental daun

binahong dan 60%

basis salep.

Kategorik

4. Silver

sulfadiazine

Obat topikal

antomikroba,

didalamnya

mengandung silver,

yang digunakan

secara luas sebagai

manajemen infeksi

pada luka bakar.19

Kategorik

5. Kontrol

negatif

berupa

basis salep

Salep yang terdiri

dari campuran

homogen vaselin

alba dan adeps

lanae.

Kategorik

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

19

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini melakukan intervensi sehingga dapat digolongkan dalam

metode eksperimen. Dengan desain deskriptif analitik kohort, karena pada

penelitian ini dilakukan pengukuran luas luka pada hari pertama dan hari terakhir

perlakuan lalu hasil pengukuran dianalisis dan dibandingkan pada setiap

kelompok perlakuan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitin

Waktu penelitian : Januari 2014-Agustus 2014

Lokasi penelitian : Laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jl. Kertamukti Pisangan Ciputat,

Tangerang Selatan

3.3 Populasi Penelitian

3.3.1 Populasi Target

Populasi target adalah tikus jantan Sprague dawley dari Fakultas

Kedokteran Hewan IPB dengan usia 3 bulan berat 300-400 g.

3.3.2 Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau adalah tikus jantan Sprague dawley dari

Fakultas Kedokteran Hewan IPB.

3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria Inklusi : Subjek secara genetik berasal dari populasi tikus jantan

spesies Sprague dawley, dengan berat 300-400g ,dan tidak memiliki gangguan

kesehatan.

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

20

Kriteria eksklusi : Subjek mengalami gangguan kesehatan dan mati selama

proses penelitian.

3.5 Besar Sampel

Pada penelitian ini besar sampel ditentukan dengan Rumus Federer yaitu:20

( ) ( )

n = jumlah replikasi

t = jumlah perlakuan

Dalam penelitian ini jumlah ulangan adalah 5, sehingga jumlah sampel

perkelompok perlakuan harus lebih dari 4. Sehingga pada penelitian ini jumlah

besar sampel perkelompok perlakuan adalah 5 ekor tikus. Didapat total seluruh

besar sampel adalah 25 ekor tikus.

3.6 Cara Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara random. Subjek dipilih

secara acak dari populasi tikus dengan sifat genetik yang sama. Subjek secara

genetik harus merupakan tikus jantan spesies Sprague dawley. Untuk menghindari

masuknya sampel dengan kriteria eksklusi maka sampel diperiksa kesehatannya.

Sampel diambil dari Fakultas Kedokteran IPB.

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

21

3.7 Alur Penelitian

Gambar 3.1 Bagan alur penelitian

Mengumpulkan daun binahong

Determinasi sampel tanaman Binahong di

LIPI

Pembuatan ekstrak kental daun Binahong

Membeli tikus Sprague dawley sebanyak 25

ekor

Aklimatisasi tikus selama 1 minggu Membuatan sediaan salep

Mencukur rambut punggung tikus menggunakan

gunting dan pisau cukur, dan diolesi cream

pencukur untuk mencegah iritasi

Membuat luka bakar pada punggung tikus

dengan menempelkan plat besi panas selama 5

menit

Pengambilan foto pada punggung tikus setiap

hari

Pengukuran luas luka

Pemberian salep ekstrak daun binahong, silver

sulfadiazine, dan basis salep pada masing-

masing kelompok setiap pagi dan sore

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

22

3.8 Cara Kerja Penelitia

3.9.1 Penyediaan Daun Binahong

Daun binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis)

kering dibeli dari Toko Tanaman Obat Herbal Binahong Jakarta

Indonesia Jalan Palmerah Utara 2 Jakarta Barat Indonesia 11480.

Produsen memelihara dan mengolah tanaman ini di Cisarua,

Bogor. Sampel dipetik dan dibersihkan dengan air, lalu melalui

proses pengeringan sampai kandungan air pada daun habis. Daun

binahong basah sebanyak 4.145 kg setelah proses pengeringan

didapatkan sebanyak 423,81 gr.

3.9.2 Determinasi Binahong

Binahong dilakukan determinasi untuk mengetahui

kepastian jenis spesiesnya. Determinasi dilakukan di Lembaga

Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Konservasi Tumbuhan –

Kebun raya Bogor di Jalan Ir. H. Juanda No. 13 P.O.BOX 309

Bogor 16003, Indonesia. Sampel dikirim pada tanggal 23 Januari

2014 dalam keadaan segar berupa daun dan tangkainya. Hasil

determinasi berupa surat pernyataan dikirim melalui jasa pos dalam

4 hari.

3.9.3 Pembuatan Ekstrak

Daun binahong kering lalu dibuat ekstrak kental. Ekstraksi

dilakukan di Badan Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik

(BALITRO) dengan tahapan:

1. Sebanyak 423,81 gr daun binahong kering dihaluskan

mengunakan mesin grinder dengan kehalusan 3 mm, dan

didapatka 370 gr.

2. Sebanyak 370 gr daun binahong kering yang telah halus

direndam dalam pelarut etanol 96% dengan perbandingan 1 : 5.

3. Rendaman dikocok selama 2-3 jam, lalu didiamkan selama

kurang lebih 24 jam.

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

23

4. Setelah 24 jam dipisahkan debris dan filtrate nya dengan

menggunakan kertas saring.

5. Kemudian hasil filtrat di evaporasi dengan menggunakan alat

vakum evaporator dengan suhu 600C sehingga diperoleh

ekstrak kental.

3.9.4 Pembuatan Salep Ektrak Daun Binahong21

Penggunaan sediaan salep berpedoman pada penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Paju dkk tahun 2012. Penelitian

tersebut bertujuan untuk mengetahui efektifitas salep ekstrak daun

binahong pada luka yang terinfeksi Staphylococcus aureus. Hasil

dari penelitian tersebut adalah salep ekstrak daun binahong

memberikan efek yang semakin baik pada konsentrasi yang

semakin tinggi.21

Maka pada penelitian ini digunakan pula sediaan

salep dengan konsentrasi yang sama untuk melihat pengaruhnya

pada pengurangan luas luka bakar yang tidak terinfeksi.

Alasan lain penggunaan sediaan salep yaitu karena sediaan

salep dapat membantu memperpanjang kontak bahan aktif dengan

luka dan diketahui memiliki fungsi yang oklusif sehingga dapat

menjaga luka dari paparan lingkungan sekitar. Selain itu sediaan

salep dapat menutup luka 5-10% lebih besar dari pada sediaan

cream.22,23

Cara pembuatan salep ekstrak daun binahong adalah:

a. Setelah didapat ekstrak kental, dilakukan pembuatan salep

dengan basis salep yaitu adeps lanae dan vaselin alba.21

b. Pembuatan salep menggunakan lumpang dan alu yang

dipanaskan terlebih dahulu dengan disiram air 50˚C.21

c. Masukkan adeps lanae terlebih dahulu dan diaduk hingga

lebur.21

d. Kemudian masukkan vaselin alba dan diaduk dengan

kecepatan konstan sampai homogen.21

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

24

e. Terakhir masukan ekstrak kental daun binahong sesuai

konsentrasi (10%, 20%, dan 40%) dan diaduk sampai

homogen.21

Formulasi salep 10%:21

R/ Ekstrak kental daun binahong 3g

Basis salep 27g

m.f salep 30g

Formulasi salep 20%:21

R/ Ekstrak kental daun binahong 6g

Basis salep 24g

m.f salep 30g

Formulasi salep 40%:21

R/ Ekstrak kental daun binahong 12g

Basis salep 18g

m.f salep 30g

3.9.5 Pengujian Sediaan Salep

Tes pengujian yaitu dengan tes homogenitas. Tes dilakukan

dengan cara mengoleskan salep pada kaca transparan dimana

sediaan diambil bagian atas, tengah dan bawah.21

3.9.6 Pembuatan Luka Bakar

Tikus di anastesi dengan tabung yang diberikan ether. Area

dorsal tikus dicukur terlebih dahulu. Untuk membuat luka bakar

area tersebut ditempelkan plak besi dengan luas 2x4cm selama 30

detik yang sebelumnya telah dipanaskan dalam air mendidih

dengan suhu kurang lebih 95˚C selama 5 menit. Prosedur

pembuatan luka dilakukan oleh satu orang untuk menghindari

bias.24

3.9.7 Pengobatan

Tikus dikelompokan dalam 5 kelompok, diberikan

perlakuan pengobatan selama 5 hari dari pembuatan luka bakar:

a. Kontrol positif, luka bakar di olesi salep silver sulfadiazine.

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

25

b. Kontrol negatif, luka bakar di olesi dengan basis salep.

c. Kelompok Perlakuan 1 (P1), luka bakar di olesi dengan ektrak

salep daun binahong 10%.

d. Kelompok Perlakuan 2 (P2), luka bakar di olesi dengan ektrak

salep daun binahong 20%.

e. Kelompok Perlakuan 3 (P3), luka bakar di olesi dengan ektrak

salep daun binahong 40%.

3.9.8 Pengukuran Luas Luka Bakar

Setiap harinya dilakukan pengambilan foto di area

punggung tikus yang terdapat luka bakar dan ditempelkan pada

pinggir luka penggaris dengan ketelitian 1mm. Untuk menghitung

luas luka, hasil foto tersebut dimasukan dalam aplikasi

Macbiophotonics.

3.9 Manajemen dan Analisis Data

Analisis data statistik menggunakan software SPSS versi 16. Data

merupakan data numerik dan kategorik, dengan kategorik lebih dari 2 maka di

analisis dengan Uji One-Way ANOVA dilanjutkan dengan PostHoc Tests. Data

statistik signifikan pada P < 0,05.

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

26

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengamatan Makroskopik

Gambar 4.1 Foto makroskopik perlakuan kontrol negatif

Gambar 4.1 memperlihatkan gambaran luka dari hari ke-1 sampai hari ke-5

dengan perlakuan pemberian salep silver sulfadiazine. Luka yang dinilai pada

penelitian ini adalah luka pada daerah dekat bokong. Luka pada hari ke-1 tampak

pucat dan terdapat bintik-bintik kemerahan. Luka pada hari ke-2 didominasi

warna kemerahan, dan luka pada hari ke-3 tampak sebagian warna mulai

kecoklatan. Luka pada hari ke-4 dan ke-5 tampak warna didominasi kecoklatan.

Ukuran luas luka hari ke-1 4,17 cm dan hari ke-5 2,78 cm.

Pada Gambar 4.2 memperlihatkan gambaran luka dari hari ke-1 sampai hari

ke-5 dengan perlakuan pemberian basis salep. Luka yang dinilai pada penelitian

ini adalah luka pada daerah dekat bokong. Dapat dinilai pada hari ke-1 luka

tampak pucat. Pada hari ke-2 luka tampak didominasi warna kemerahan dan lebih

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

27

merah pada bagian pinggir. Pada hari ke-3 dan ke-4 sebagian warna mulai

kecoklatan, pada bagian ujung kanan warna masih kemerahan. Sedangkan pada

hari ke-5 warna didominasi kecoklatan. Ukuran luas luka hari ke-1 5,62 cm dan

hari ke-5 3,59 cm.

Gambar 4.2 Foto makroskopik perlakuan kontrol positif

Dapat dilihat pada Gambar 4.3 merupakan gambaran luka dari hari ke-1

sampai hari ke-5 dengan perlakuan pemberian salep ekstrak daun binahong 10%.

Luka yang dinilai pada penelitian ini adalah luka pada daerah dekat bokong.

Penilaian pada hari ke-1 luka tampak pucat. Pada hari ke-2 luka tampak warna

mulai coklat dan merah tua di bagian tengah. Sedangkan pada hari ke-3, ke-4 dan

ke-5 luka didominasi warna kecoklatan. Ukuran luas luka hari ke-1 5,29 cm dan

hari ke-5 3,76 cm.

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

28

Gambar 4.3 Foto makroskopik perlakuan salep ekstrak daun binahong 10%

Gambar 4.4 Foto makroskopik perlakuan salep ekstrak daun binahong 20%

Gambar 4.4 diatas memperlihatkan gambaran luka dari hari ke-1 sampai hari

ke-5 dengan perlakuan pemberian salep ekstrak daun binahong 20%. Luka yang

dinilai pada penelitian ini adalah luka pada daerah dekat bokong. Penilaian pada

hari ke-1 luka tampak pucat. Pada hari ke-2 luka mulai berwarna kecoklatan. Pada

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

29

hari ke-3 dan ke-4 warna luka didominasi coklat dan terdapat kemerahan di ujung

kanan. Sedangkan pada hari ke-5 warna luka dominan coklat. Ukuran luas luka

hari ke-1 9,84 cm dan hari ke-5 3,58 cm.

Gambar 4.5 Foto makroskopik perlakuan salep ekstrak daun binahong 40%

Gambar 4.5 memperlihatkan gambaran luka dari hari ke-1 sampai hari ke-5

dengan perlakuan pemberian salep ekstrak daun binahong 40%. Luka yang dinilai

pada penelitian ini adalah luka pada daerah dekat bokong. Luka pada hari ke-1

tampak pucat pada daerah tepi dan merah tua pada bagian tengah. Pada hari ke-2

luka tampak kecoklatan di bagian pinggir dan berwarna merah tua di bagian

tengah. Sedangkan pada hari ke-3, ke-4, dan ke-5 luka berwarna merah tua

kehitaman. Ukuran luas hari ke-1 4,27 cm dan hari ke-5 3,81 cm.

Gambar 4.6 merupakan foto makroskopik luka pada hari ke-1 semua

perlakuan, luka yang diamati adalah luka pada daerah bokong. Penilaian pada

masing-masing perlakuan luka tampak pucat. Luka pada kontrol negatif dan

perlakuan 2 terdapat bintik-bintik kemerahan. Pada kontrol positif terdapat

kemerahan di pinggiran luka. Sedangkan pada perlakuan 3 terdapat merah

kecoklatan di tengah luka. Ukuran luas luka pada kontrol negatif 4,17 cm, kontrol

positif 5,62 cm, perlakuan 1 5,29 cm, perlakuan 2 9,84 cm, dan perlakuan 3 4,27

cm.

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

30

Gambar 4.6 Foto maksorkopik hari ke-1

Gambar 4.7 Foto makroskopik hari ke-2

Gambar 4.7 merupakan foto makroskopik luka ke-2 pada semua perlakuan,

luka yang diamati adalah luka di daerah bekat bokong. Luka pada kontrol negatif,

kontrol positif, dan perlakuan 1 tampak dominasi warna kemerahan. Pada

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

31

perlakuan 2 luka tampak lebih dominan kecoklatan. Sedngkan pada perlakuan 3

tampak daerah tepi luka yang berwarna merah tua kecoklatan.

Gambar 4.8 merupakan foto makroskopik luka hari ke-3 dan yang akan

diamati adalah luka pada daerah dekat bokong. Luka pada kontrol negatif tampak

kemerahan dan lebih sedikit kecoklatan dibanding yang lain. Luka pada kontrol

positif tampak pinggiran luka kemerahan dan daerah tengah yang kecoklatan.

Luka pada perlakuan 1 dan 2 tampak kecoklatan. Sedangkan luka pada perlakuan

3 tampak pada daerah tepi merah tua dan daerah tengah kehitaman.

Gambar 4.8 Foto makroskopik hari ke-3

Gambar 4.9 merupakan foto makroskopik luka hari ke-4 dan yang akan

diamati adalah luka pada daerah dekat bokong. Luka pada kontrol negatif, masih

terdapat bintik-bintik kemerahan dibanding yang lain. Pada kontrol positif daerah

ujung luka tampak kemerahan. Pada perlakuan 2 daerah ujung luka kemerahan

dan didominasi kecoklatan. Sedangkan pada perlakuan 1 dan 3, tampak warna

luka merah tua kehitaman.

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

32

Gambar 4.9 Foto makroskopik hari ke-4

Gambar 4.10 Foto makroskopik hari ke-5

Gambar 4.10 merupakan foto makroskopik luka hari ke-5 dan yang akan

diamati adalah luka pada daerah dekat bokong. Luka masing-masing perlakuan

tampak dominasi warna yang kecoklatan. Luka pada kontrol negatif masih tampak

kemerahan yang lebih banyak dibanding kontrol positif. Luka pada perlakuan 3

tampak warna lebih kehitaman dibanding yang lain dan dibanding perlakuan 1.

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

33

Ukuran luas luka pada kontrol negatif 2,78 cm, kontrol positif 3,59 cm, perlakuan

1 3,76 cm, perlakuan 2 3,58 cm, dan perlakuan 3 3,81 cm.

4.2 Hasil Pengukuran Luas Permukaan Luka

Sampel tikus difoto di daerah punggung yang terdapat luka dengan

ditempelkan penggaris dengan ketelitian 1mm disamping luka tersebut. Hasil foto

dimasukkan dalam software Macbiophotonics untuk diukur stiap luasnya.

Gambar 4.11 Grafik hasil pengukuran pengurangan luas luka

4.3 Hasil Analisis Data

Analisis data penelitian pemberian salep ekstrak daun binahong (Anredera

cordifolia (Tenore) Steenis) terhadap reduksi luas permukaan luka bakar derajat

III tikus Sprague dawley menggunakan Uji One-Way Anova (parametrik),

dilanjutkan analisa PostHoc Test.

4.1.1 Uji One-Way Anova

Uji One-Way Anova digunakan untuk melihat perbedaan

reduksi luas permukaan luka bakar derajat III pada tikus Sprague

0% 200% 400% 600%

Kontrol negatif

Kontrol positif

Perlakuan 1

Perlakuan 2

Perlakuan 3

Standar deviasi

Rata-rata reduksi luas

luka dalam

centimeter

Rata-rata persentase

reduksi luas luka

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

34

dawley antara kontrol positif, kontrol negatif, kelompok perlakuan

1, 2, dan 3. Berikut hasil uji One-Way Anova:

Tabel 4.1 Hasil uji One-Way Anova reduksi luas luka menurut

perlakuan

Perlakuan Mean Standar Deviasi Pvalue

Kontrol negatif 1,61 0,41 0,016

Perlakuan 1 2,55 1,37

Perlakuan 2 4,18 1,38

Perlakuan 3 1,76 1,20

Kontrol positif 2,12 1,43

Dari hasil uji statistik One-Way Anova diperoleh nilai

probabilitas (Pvalue) sebesar 0,016. Artinya terdapat perbedaan

reduksi luas luka dari hari pertama dan kelima antara kelompok

perlakuan 1, perlakuan 2, perlakuan 3, kontrol positif, dan kontrol

negatif.

4.1.2 PostHoc Tests

Setelah didapatkan perbedaan yang bermakna dari hasil Uji

One-Way Anova dilanjutkan dengan PostHoc Tests. Tujuannya

adalah untuk mengetahhui lebih lanjut kelompok mana saja yang

memiliki perbedaan.

Dari tabel hasil PostHoc Tests terdapat perbedaan yang

signifikan reduksi luas luka pada kelompok perlakuan 2

dibandingkan terhadap kelompok lainnya. Signifikansi kelompok

perlakuan 2 dibandingkan dengan kontrol negatif memiliki Pvalue

0,002. Signifikansi kelompok perlakuan 2 dibandingkan dengan

perlakuan 1 memiliki Pvalue 0,040. Signifikansi kelompok

perlakuan 2 dibandingkan dengan perlakuan 3 memiliki Pvalue

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

35

0,004. Signifikansi kelompok perlakuan 2 dibandingkan dengan

kontrol positif memiliki Pvalue 0,011.

Tabel 4.2 Hasil PostHoc Tests yang membandingkan antar

kelompok

Perbandingan Signifikansi

Kontrol negatif Perlakuan 1 0,281

Perlakuan 2 0,002

Perlakuan 3 0,847

Kontrol positif 0,502

Perlakuan 1 Kontrol negatif 0,281

Perlakuan 2 0,040

Perlakuan 3 0,294

Kontrol positif 0,563

Perlakuan 2 Kontrol negatif 0,002

Perlakuan 1 0,040

Perlakuan 3 0,004

Kontrol positif 0,011

Perlakuan 3 Kontrol negatif 0,847

Perlakuan 1 0,294

Perlakuan 2 0,004

Kontrol positif 0,630

Kontrol positif Kontrol negatif 0,502

Perlakuan 1 0,563

Perlakuan 2 0,011

Perlakuan 3 0,630

4.4 Pembahasan

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat hasil uji One-Way Anova terhadap perbedaan

reduksi luas permukaan luka bakar derajat III pada tikus Sprague dawley

antara kontrol positif, kontrol negatif, kelompok perlakuan 1, 2, dan 3 dengan

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

36

Pvalue sebesar 0,016. Artinya paling tidak terdapat dua kelompok yang

memiliki perbedaan reduksi luas luka dari hari pertama dan kelima antara

kelompok perlakuan 1, perlakuan 2, perlakuan 3, kontrol positif, dan kontrol

negatif. Hasil Posthoc Tests dapat dilihat pada Tabel 4.2 hasilnya yaitu

terdapat perbedaan signifikan reduksi luas luka pada kelompok perlakuan 2,

yaitu tikus yang diberikan pemberian salep ekstrak daun binahong 20%

dibandingkan kelompok lainnya.

Hasil tersebut ditunjang dengan penelitian-penelitian sebelumnya

mengenai pengaruh pemberian pengobatan topikal dari daun binahong

ataupun ekstraknya yang juga memiliki hasil signifikan. Penelitian yang

dilakukan Persada dkk tahun 2014 memiliki hasil bahwa tingkat kesembuhan

luka bakar derajat II pada tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague

Dawley dengan pemberian topikal daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.)

Steenis) tumbuk lebih cepat dibandingkan hidrogel secara makroskopis.8

Penelitian Isnatin tahun 2012 mendapatkan hasil uji statistik dengan Pvalue

0,000 yang menunjukkan bahwa pada kelompok ekstrak etanol daun

binahong konsentrasi 20% dan 40% memiliki perbedaan signifikan dibanding

dengan kontrol negatif yaitu yang diberikan akuades maupun dengan kontrol

positif yaitu yang diberikan povidone iodine 10%.5

Hasil penelitian Djamil dkk tahun 2012 yang melakukan screening

phytochemicals pada daun binahong diketahui memiliki kandungan flavonoid

dan saponin.9 Flavonoid merupakan suatu kelompok senyawa fenol terbesar

yang ditemukan di alam dan diketahui memiliki aktivitas biokimia misalnya

antioksidan, antivirus, antibakteri, dan anti kanker.25

Penelitian yang

dilakukan Sri Murni Astuti dkk tahun 2011 memberikan hasil bahwa pada

seluruh bagian tanaman binahong mengandung saponin, diidentifikasi positif

terdapat saponin triterpenoid dan steroid.10

Saponin diketahui memiliki

kemampuan menstimulasi pembentukan kolagen, yaitu protein yang memiliki

peran dalam proses penyembuhan luka.10

Selain itu saponin memiliki aktifitas

steroid yang berperan sebagai anti inflamasi dan agen analgesik.10

Selain itu

daun binahong diketahui mengandung asam ursolik yang diketahui dapat

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

37

membantu menstimulasi differensiasi keratinosit epidermis melalui

peroxisome proliferator-activated receptor-α.26

Daun binahong juga mempunyai kandungan asam oleanolik sehingga

memiliki manfaat sebagai anti inflamasi. Penelitian yang dilakukan Gustavo

dkk tahun 2006 memberikan hasil bahwa hasil hidrolisis asam ekstrak ethanol

binahong memiliki aktivitas penyembuhan luka 42,9% (p<0,01).27

Penelitian

Arman Christiawan mengenai aktivitas antimikroba daun binahong diketahui

bahwa hasil ekstrak etanol daun binahong memiliki aktivitas anti bakteri

terhadap Pseudomonas aeruginosa. Dan setelah dilakukan replikasi diketahui

bahwa Konsentrasi Bunuh Minimal ekstrak binahong ini yaitu sebesar 10%

terhadap 60% sampel kuman yang diuji.28

Dari berbagai kandungan tersebut dapat disimpulkan bahwa daun

binahong dapat mempercepat penyembuhan luka. Dengan menghambat

infeksi dan mempercepat proses inflamasi. Selain itu dapat membantu

pertumbuhan sel-sel yang beregenerasi pada daerah luka dan juga melalui

jalur epitelisasi yang pada akhirnya akan membantu kontraksi penutupan

luka.

Penyembuhan luka terdiri dari beberapa fase, waktu yang dibutuhkan

setiap individu untuk menyelesaikan tahapan-tahapan penyembuhan bisa

tumpang tindah dan berbeda-beda.16

Fase inflamasi normalnya diperkirakan

terjadi segera setelah terjadi luka dan berlangsung sampai hari ke 1-5 dari

terjadinya luka.28,29

Fase proliferasi terjadi setelah ada stimulasi dari fase

inflamasi, normalnya diperkirakan dimulai antara hari ke-2 sampai hari ke-4

setelah terjadinya luka dan berakhir pada hari ke-21.29,30

Sel-sel yang

dihasilkan selama fase proliferasi menyebabkan kontraksi tepian luka

sehingga perlahan luka mengecil.16

Pada penelitian ini luas luka dinilai di hari

pertama dan hari kelima, maka dapat diasumsikan bahwa fase inflamasi dan

fase proliferasi sedang berlangsung.

Selama fase inflamasi penyembuhan luka, terdapat faktor lokal di

permukaan luka yang dapat memperlambat fase ini. Infeksi oleh bakteri

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

38

misalnya, bakteri dapat dengan mudah menginfeksi karena tidak adanya

pertahanan dari kulit akibat adanya luka. Fase inflamasi yang bertujuan

menyembuhkan luka dengan adanya berbagai sekresi zat kimia untuk

penyembuhan luka, akan terjadi dalam waktu yang lama. Proses fisiologi

tubuh dihambat oleh adanya infeksi ini, sehingga tubuh bekerja selain

menyembuhkan luka juga melawan infeksi. Karena fase inflamasi yang

berlangsung lama, kelanjutan tahap penyembuhan luka ke fase berikutnya

terhambat. Namun, salep ekstrak daun binahong dengan berbagai kandungan

zat nya yang telah dijelaskan sebelumnya, mampu mencegah adanya infeksi

dan membantu berlangsungnya fase inflamasi. Fase proliferasi terjadi segera

setelah adanya berbagai stimulasi dari hasil fase inflamasi. Fase proliferasi

melibatkan pertumbuhan berbagai sel yang pada akhirnya menyebabkan

kontraksi untuk penutupan luka, lalu diikuti dengan epitelisasi.16,17

Hasil Posthoc Tests pada tabel 4.2 diketahui terdapat perbedaan signifikan

reduksi luas luka pada kelompok perlakuan 2, yaitu tikus yang diberikan

pemberian salep ekstrak daun binahong 20% dibandingkan kelompok

lainnya. Signifikansi grup perlakuan 2 dibandingkan dengan kontrol positif

memiliki Pvalue 0,011. Artinya ada perbedaan yang signifikan reduksi luas

luka dengan penyembuhan salep ekstrak daun binahong 20% dibanding

dengan pemberian silver sulfadiazne. Sedangkan kelompok perlakuan 3, yaitu

tikus yang diberikan pemberian salep ekstrak daun binahong 40% dengan

kontrol positif memiliki Pvalue 0,630. Artinya tidak ada perbedaan yang

signifikan reduksi luas dengan penyembuhan salep ekstrak daun binahong

40% dibanding dengan pemberian salep silver sulfadiazine. Data dari Gambar

4.11 dapat dilihat rata-rata pengurangan luas luka pada perlakuan 2 memiliki

nilai yang paling tinggi dibandingkan perlakuan lain.

Dapat diambil kesimpulan dari hasil tersebut bahwa pemberian salep

ekstrak daun binahong 20% lebih berpengaruh dari pada pemberian salep

ekstrak daun binahong 40%. Hal ini berbeda dengan penelitian yang

dilakukan Isnatin, yaitu ektrak binahong 20% dan 40% memiliki hasil

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

39

signifikansi yang sama terhadap kontrol positif yaitu dengan providone

iodine.5

Salep ekstrak daun binahong 40% memiliki kandungan ekstrak daun

binahong yang lebih banyak dibandingkan dengan salep ekstrak daun

binahong 20 % dan 10%. Kandungan ekstrak yang lebih tinggi yaitu 40%

menyebabkan sediaan salep lebih kental dibandingkan yang lain. Kekentalan

dapat menjadi barier fisik luka dari lingkungan sekitar dan menciptakan

lingkungan yang lembab. Namun keadaan yang lembab dapat membantu

mempercepat pertumbuhan bakteri.31

Sehingga proses penyembuhan luka

dapat terhambat dengan adanya infeksi bakteri. Meskipun binahong diketahui

memiliki kandungan antibakteri, namun mungkin tidak cukup mencegah

pertumbuhan bakteri dalam keadaan lembab.

Salep 40% memiliki kandungan ekstrak binahong yang tinggi dan basis

salep yang lebih sedikit dibandingkan yang lain. Basis sediaan salep dapat

membantu memperpanjang kontak bahan aktif dengan luka dan diketahui

memiliki fungsi yang oklusif sehingga dapat menjaga luka dari paparan

lingkungan sekitar. 22,23

Selain itu basis salep dapat membantu menurunkan

penguapan dan pengeluaran panas sehingga dapat menjaga suhu di area

luka.22,23

Kandungan basis salep pada sediaan 40% yang lebih sedikit dari

pada sediaan lain memungkinkan berkurangnya fungsi basis salep yang dapat

memperpanjang kontak bahan aktif dengan luka dan sifat oklusif yang

berkurang memungkinkan luka terpapar lingkungan sekitar. Dari kedua hal

tersebut memungkinkan penyembuhan luka yang membutuhkan waktu lebih

lama.

Kandungan basis salep yang lebih sedikit pun menyebabkan berkurangnya

fungsi untuk mengurangi penguapan dan pengeluaran panas sehingga

memungkinkan suhu area luka menjadi lebih rendah.22,23

Keadaan fisik

berupa suhu dapat mempengaruhi keberlangsungan proses penyembuhan.

Suhu tubuh yang normal merupakan suhu yang optimal dalam membantu

penyembuhan luka.32

Suhu dibawah suhu tubuh dapat memperlambat

penyembuhan karena lambatnya perbaikan epitel, deposisi kolagen, dan

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

40

turunnya sel-sel fibroblas.32

Hasil studi in vitro menunjukan bahwa pada suhu

33˚C dapat menyebabkan keadaan kritis penurunan aktifitas neutrofil,

fibroblas, dan epitel.32

Hasil dari penelitian ini dapat dipengaruhi keterbatasan dan kesalahan oleh

peneliti. Pertama, pada penelitian ini tidak dilakukan pengamatan pada luka

sesaat setelah dilakukan paparan pembuatan luka baik secara makroskopik

maupun mikroskopik. Kedua, pengukuran luas luka pada penelitian ini tidak

dilakukan setiap hari. Ketiga, dalam pemberian salep pada luka tidak

dilakukan pengukuran jumlah salep yang akan diberikan setiap harinya pada

masing-masing tikus. Sehingga jumlah pemberian masing-masing jenis salep

pada masing-masing tikus dapat beragam. Pemberian salep ekstrak daun

binahong 20% dapat lebih banyak dari pada pemberian salep ekstrak daun

binahong40%.

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

41

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Terdapat pengaruh pemberian salep ekstrak daun binahong (Anredera

cordifolia (Tenore) Steenis) terhadap reduksi luas permukaan luka bakar

pada tikus Sprague dawley dengan lama paparan luka bakar 30 detik

dengan plat besi.

2. Terdapat perbedaan reduksi luas luka yang signifikan pada pemberian

salep ekstrak bihanong pada berbagai konsentrasi, silver sulfadiazine,

dan basis salep yaitu dengan Pvalue 0,016.

3. Terdapat perbedaan reduksi luas luka yang signifikan pada pemberian

ekstrak daun binahong 20% dibanding dengan pemberian silver

sulfadiazine, basis salep, dan salep ekstrak daun binahong 10% dan 40%.

5.2 Saran

1. Penelitian mendatang hendaknya melakukan penilaian makroskopik

dan mikroskopik pada saat setelah paparan pembuatan luka.

2. Pengukuran luas luka hendaknya dilakukan setiap hari.

3. Pemberian masing-masing salep sebagai perlakuan dan kontrol pada

tiap tikus hendaknya ditakar agar sama banyak sehingga

meminimalisir faktor kerancuan.

4. Penelitian mendatang hendaknya meneliti kandungan zat aktif pada

daun binahong yang dapat membantu mempercepat proses

penyembuhan luka bakar.

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

42

DAFTAR PUSTAKA

1. Sabol F et all. Immunohistological changes in skin wounds during the

early periods of healing in a rat model. Veterinarni Medicina 2012 (2):

77-82

2. Haghdoost F et al. Pistacia atlantica Resin Has a Dose-Dependent Effect

on Angiogenesis and Skin Burn Wound Healing in Rat. Hindawi

Publishing Corporation; 2013

3. Anonim. Burn. 1 September 2014. http://www.who.int

4. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku ajar patologi Robbins Ed.7

Vol.2. Jakarta: EGC; 2007. P 320

5. Miladiyah I, Prabowo BR. Ethanolic extract of Anredera cordifolia (Ten.)

Steenis leaves improved wound healing in guinea pigs. Universa Medicina

2012;31:4-11.

6. Yuliani SH, Fudholi A, Pramono A. Marchaban: The Effect of Formula

To Physical Properties of Wound Healing Gel of Ethanolic Extract of

Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis). International Journal of

Pharmaceutical Sciences and Research 2012; Vol. 3 (11): 4254-4259

7. Vivian-Smith G, Lawson BE, Turnbull A, Downey PO. The biology of

Australian weeds 46. Anredera cordifolia (Ten.) Steenis. Plant Protection

Quarterly 2007: Vol.22(1).

8. Persada AN, Windarti I, Fiana DN. Perbandingan Tingkat Kesembuhan

Luka Bakar Derajat II Antara Pemberian Topikal Daun Binahong

(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) Tumbuk dan Hidrogel pada Tikus

Page 55: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

43

Putih (Rattus norvegicus) Galur Sprague Dawley. Lampung: Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung; 2014

9. Djamil Ratna et all. Antioxidant Activity of Flavonoid from Anredera

cordifolia (ten) Steenis Leaves. International Research Journal of

Pharmacy 2012, 3(9)

10. Astuti SM et al. Determination of Saponin Compound from Anredera

cordifolia (Ten) Steenis Plant (Binahong) to Potential Treatment for

Several Diseases. Journal of Agricultural Science 2011; Vol.3, No.4

11. Chuang M-T, Lin Y-S, Hou W-C. Ancordin, the major rhizome protein of

madeira-vine, with trypsin inhibitory and stimulatory activities in nitric

oxide productions. Elsevier 2007; 1311-1316

12. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Jakarta: EGC; 2011. P

485-486

13. Junqueira LC, Carbeiro J. Basic Histology text & atlas 11th edition. US:

The McGraw-Hill’s Companies; 2007

14. Flanagan M. The physiology of wound healing. Journal of Wound Care.

June, Vol 9, No 6, 2000

15. Guo S, DiPietro LA. Factor Affecting Wound Healing. J Dent Res

89(3):219-229, 2010

16. Burns JL, Mancoll JS, Phillips LG. Impairments to wound healing. Clin

Plastic Surg 30 (2003) 47– 56

17. Anonim. Anredera cordifolia (Ten.) Steenis Taxonomic Serial No: 181920.

Tuesday 28 Jan 2014 21:23. www.itis.gov

Page 56: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

44

18. Xifreda CC, Argimon S, Wulff AF. Infraspecific Characterization and

Chromosome Numbers in Andredera cordiffolia (Basellaceae). Thaiszia

Journal of Botany 2000: 99-108

19. International consensus. Appropriate use of silve dressings in wounds. US:

Wounds International; 2012

20. Federer Wt. Experimental Design: Theory and Application. New Delhi:

Oxford & IBH Publishing Co; 1967

21. Paju N, yamlean PVY, Kojong N. Uji efektifitas ekstrak daun binahong

(Andredera cordifolis (Ten) Steenis) pada kelinci (Oryctolagus cunisulus)

yang terinfeksi bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah Farmasi

Unsrat. Februari 2013. Vol.12, No.01

22. Lipsky BA and Hoey C, Topical Antimicrobial Therapy for Treating

Chronic Wounds. Clin Infect Dis. (2009) 49 (10): 1541-1549. doi:

10.1086/644732

23. Hadasova E at all. Practicals in Pharmacology. Masaryk University

Faculty Of Medicine: Brno; 2006

24. Akhoondinasab MR, Akhoondinasab M, Saberi M. Comparison of

Healing Effect of Aloe Vera Extract and Silver Sulfadiazine in Burn

Injuries in Experimental Rat Model. WJPS/Vol.3/No.1/January 2014

25. Rahmawati L, Fachriyah A, Kusrini D. Isolasi, Identifikasi dan Uji

Aktivitas Antioksidan Senyawa Flavonoid Daun Binahong (Anredera

cordifolia (Ten.) Steenis). Semarang: Universitas Diponegoro

Page 57: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

45

26. Both DM, Goodtzova K, Yarosh DB, Brown DA. Liposome-encapsulated

ursolic acid increases ceramides and collagen in human skin cells. Arch

Dermatol Res (2002) 293 :569–575

27. Moura-Letts GG, Villegas LF et all. In Vivo Wound-Healing Activity of

Oleanolic Acid Derived from the Acid Hydrolysis of Anredera diffusa. J.

Nat. Prod.: 2006, 69 (6), pp 978–979

28. Christiawan A, Perdanakusuma D. Aktivitas Antimikroba Daun Binahong

Terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus yang

Sering Menjadi Penyulit Pada Penyembuhan Luka Bakar. Surabaya:

Departemen / SMF Ilmu Bedah Plastik Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

29. Anonim. SertaSil Advanced Wound Care. UK: Willingsford; 2014

30. Keast D, Orsted H. 2 September 2014. The Basic Principles of Wound

Healing. http//www.uwo.ca

31. Kumari S et all. Topical treatment of Klebsiella pneumoniae B5055

induced burn wound infection in mice using natural products. J Infect Dev

Ctries 2010; 4(6):367-377.

32. McGuiness W, Vella E, Harrison D. Influence of dressing changes on

wound temperature. Australia: Journal of Wound Care Vol 13, No 9,

October 2004

Page 58: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

46

Lampiran 1

(Tahapan cara pengukuran luas luka)

Cara pengukuran luas:

1. Membuat garis berjarak 1 cm sesuai panjang skala pada penggaris

Gambar 6.1 Tahap 1 pengukuran luas luka

Sumber: Printscreen aplikasi Macbiophotonics

2. Pilih menu Analyze-Set Scale

Gambar 6.2 Tahap 2 pengukuran luas luka

Sumber: Printscreen aplikasi Macbiophotonics

Page 59: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

47

3. Keluar jendela seperti di bawah, ubah Known Distance menjadi 1 (sesuai

hasil panjang garis hasil pembuatan di langkah 1) dan ubah Unit of length

menjadi centimeter

Gambar 6.3 Tahap 3 pengukuran luas luka

Sumber: Printscreen aplikasi Macbiophotonics

4. Buat pola sesuai bentuk luka seperti gambar di bawah

Gambar 6.4 Tahap 4 pengukuran luas luka

Sumber: Printscreen aplikasi Macbiophotonics

Page 60: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

48

5. Pilih menu Analyze dan Measure

Gambar 6.5 Tahap 5 pengukuran luas luka

Sumber: Printscreen aplikasi Macbiophotonics

6. Akan keluar jendela seperti pada gambar dibawah, hasil pengukuran luas

berupa area

Gambar 6.6 Tahap 6 pengukuran luas luka

Sumber: Printscreen aplikasi Macbiophotonics

Page 61: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

49

Lampiran 2

(Alat, bahan dan pembuatan salep)

Gambar 6.7 Bahan-bahan salep

Gambar 6.8 Cara pembuatan salep

Page 62: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

50

Lampiran 3

(Bahan, alat dan perlakuan terhadap tikus Sprague dawley)

Gambar 6.9 Salep Gambar 6.10 Kandang tikus

Gambar 6.11 Alas kawat kandang Gambar 6.12 Pencukuran rambut tikus

Gambar 6.13 Pemanasan plat besi Gambar 6.14 Pembuatan luka

Gambar 6.15 Pemberian salep

Page 63: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

51

Lampiran 4

(Surat keterangan tikus)

Gambar 6.16 Surat keterangan tikus sehat

Page 64: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

52

Lampiran 5

(Surat keterangan ekstrak daun binahong)

Gambar 6.17 Surat keterangan pembuatan ekstrak

Page 65: PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG …€¦ · Laporan Penelitian berjudul PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TENORE) STEENIS) TERHADAP

53

Lampiran 6

(Surat keterangan determinasi)

Gambar 6.18 Surat keterangan determinasi