PENGARUH PEMBERIAN PENGHASILAN TAMBAHAN TERHADAP …

86
i PENGARUH PEMBERIAN PENGHASILAN TAMBAHAN TERHADAP KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GOWA SKRIPSI HIKMAWATI NIM: 105721151117 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021

Transcript of PENGARUH PEMBERIAN PENGHASILAN TAMBAHAN TERHADAP …

KANTOR SEKRETARIAT DAERAH
KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GOWA
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
MAKASSAR 2021 M/1443 H
kafir."(Q.S Yusuf Ayat 87)
Skripsi ini telah terselesaikan dengan baik
Alahamdulilah Rabil’alamin,
tersayang yang menanti kesuksesanku
belum merasakan Kesakitan”.
sakit dahulu bersenang senang kemudian.
iv
v
vi
vii
Puji dan Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT
atas segala rahmat hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.
Shalawat serta salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat
tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian
Penghasilan Tambahan Terhadap Kinerja ASN Kantor Sekretariat Daerah
Kabupaten Gowa”. Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi
syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
bimbingan, baik moril maupun materi dari berbagai pihak, khususnya kedua
orang tua penulis dan pembimbing II Bapak Dr. Muchriady Muchran, S.Kom.,
MM. Serta Pembimbing I Bapak Dr. Muhammad Rusydi, M.Si. Maka Skripsi ini
tidak dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam kesempatan ini tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terima
kasih banyak dengan hormat kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse.,M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Dr.H.Andi Jama’an., SE., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., MM. Selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
viii
membimbing dan mengarahkan dalam penulisan Skripsi sehingga skripsi
yang saya buat dapat terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Dr.Muchriady Muchran,S.Kom,.MM, Selaku Pembimbing II yang
telah meluangkan waktunya dalam membantu penyusunan Skripsi
sehingga bisa terselesaikan dengan baik.
6. Kepada Orangtua saya terutama ibu saya Subaedah dan Alm Ayah Saya
Irwansyah yang selalu mendoakan saya sehingga dapat menyelesaikan
skripsi dengan sebaik-baiknya.
7. Kepada sahabat-sahabat maupun teman-teman seperjuangan khususnya
Manajemen HR 17 E 2017 dan teman-teman yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang memberikan banyak dukungan moril,
motivasi, dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tuliskan satu
persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan
dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi
ini.
9. Terima kasih untuk keluarga besar saya yang selalu memberikan
dukungan dari jauh baik moril maupun materi dalam tahap menyelesaikan
skripsi ini.
10. Terimakasih untuk teman dekat saya yang telah mengajarkan saya
menggunakan Aplikasi SPSS Sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan data dengan sebaik baiknya.
ix
Akhir kata semoga skripsi yang sederhana ini dapat memberikan kontribusi
yang positif bagi semua pihak, dan semoga Allah Subhanawata’ala membalas
semua amal kebaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses
menyelesaikan skripsi ini.
Hikmawati ,Tahun 2021, Pengaruh Pemberian Penghasilan Tambahan Terhadap Kinerja ASN Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa, Skripsi Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar, Dibimbing oleh Pembimbing I Bapak Muhammad Rusydi, dan Pembimbing II Bapak Muchriady Muchran.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti Pengaruh Pemberian Penghasilan
Tambahan Terhadap Kinerja ASN Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi
kasus dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Data Primer, yaitu sumber data dimana peneliti
langsung datang ke obyek yang akan diteliti.
Teknik pengumpulan data melalui angket/daftar pertanyaan
(questionnair). Analisis data yang digunakan adalah uji validitas,Uji Reabilitas,
Analisis Regresi Linear Sederhana, dan Uji Hipotesis. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa Pengaruh Pemberian Penghasilan Tambahan Terhadap
Kinerja ASN Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa, berpengaruh positif
dan signifikan.
xi
ABSTRACT
Hikmawati , 2021, Effects of Providing Additional Income on ASN Performance
at the Gowa Regency Regional Secretariat Office, Thesis for Management
Studies Program, Faculty of Economics and Business, University of
Muhammadiyah Makassar, Supervised by Supervisor I, Muhammad Rusyd, and
Advisor II Mr. Muchriady Muchran.
This study aims to examine the effect of providing additional income on
the performance of ASN at the Gowa Regency Regional Secretariat Office. The
type of research used in this research is case study research with a quantitative
descriptive approach.
The source of research data used in this study is Primary Data, namely
data sources which come directly to the object to be studied. The technique of
collecting data is through a questionnaire. The data analysis used is validity test,
reliability test, simple linear regression analysis, and hypothesis testing. The
results of this study state that the effect of providing additional income on the
performance of ASN at the Gowa Regency Regional Secretariat Office.
Keywords: Providing additional performance, income ASN
xii
B. Implementasi Kebijakan ............................................................................ 8
D. Konsep Aparatur Sipil Negara ................................................................ 11
xiii
F. Tujuan Pemberian Penghasilan Tambahan ............................................ 14
G. Dasar Pemberian Penghasilan Tambahan ............................................. 14
H. Kinerja .................................................................................................... 16
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ..................................... 25
D. Populasi dan Sampel ............................................................................. 26
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 28
F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 28
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 32
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................ 32
B. Struktur Organisasi dan Job Description ................................................. 33
C. Deskripsi Responden .............................................................................. 34
D. Hasil Instrumen ....................................................................................... 36
E. Uji Asumsin ............................................................................................. 39
F. Uji Hipotesis ............................................................................................ 40
BAB V. PENUTUP ............................................................................................. 45
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ............................................................. 25
Tabel 4.1 Responden Sesuai Jenis Kelamin ...................................................... 34
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan .................................... 34
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Usia ............................................................ 35
Tabel 4.4 Hasil Kuisioner Tambahan Penghasilan Pegawai (X) ......................... 36
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Tambahan Penghasilan Pegawai (X) ..................... 36
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Kinerja ASN (Y) ...................................................... 37
Tabel 4.7Hasil Uji ReabilitasTambahan Penghasilan (X) ................................... 38
Tabel 4.8 Hasil Uji Reabilitas Kinerja (Y) ............................................................ 38
Tabel 4.9 Hasil Uji Parsial (T) ............................................................................ 40
Tabel 4.10 Hasil UjI Simultan (Uji F) .................................................................. 42
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefesien Determinasi (R²) ................................................ 42
xv
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 39
xvi
Lampiran 6 Uji Normalitis
Lampiran 7 Kegiatan Pengisian Kuesioner.
Lampiran 8 Surat Izin Meneliti di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa Lampiran 9 Surat Balasan Izin Meneliti di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa
1
Kabupaten Gowa merupakan salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi
Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibukota kabupaten terletak di desa Sungguminasa.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.883,33 km² dan jumlah penduduk 772.684
jiwa pada tahun 2020.Dalam sejarah nasional, nama Gowa sudah tidak asing
lagi. Berawal dari abad ke-15, Kerajaan Gowa merupakan kerajaan maritim yang
berpengaruh besar di perairan nusantara. Bahkan dari kerajaan ini juga muncul
nama seorang pahlawan nasional dengan gelar Ayam Jantan dari Timur, Sultan
Hasanuddin, Raja Gowa XVI yang berani melawan VOC Belanda di tahun-tahun
awal penjajahannya di Indonesia. Kerajaan Gowa akhirnya tunduk pada Belanda
melalui Perjanjian Bungaya. Namun meski sebagai sebuah kerajaan, Gowa tidak
lagi berjaya, kerajaan ini mampu memberikan warisan terbesarnya, yMaitu
Pelabuhan Makassar. Pelabuhan yang kemudian berkembang menjadi Kota
Makassar ini bisa disebut anak kandungnya, sedangkan Kerajaan Gowa sendiri
merupakan cikal bakal Kabupaten Gowa saat ini.
Kota Makassar lebih dikenal masyarakat dibandingkan Kabupaten Gowa.
Bahkan, hingga saat ini Kabupaten Gowa masih menjadi ibu kota kota ini.
Kabupaten yang hanya berjarak sekitar 10 menit dari Kota Makassar ini
memasok sebagian besar kebutuhan pokok kehidupan kota. Mulai dari bahan
untuk pembangunan fisik, pangan, khususnya sayur-sayuran, hingga aliran air
bersih dari Waduk Bili-bili.
sekitarnya disebabkan oleh kondisi alamnya. Kabupaten seluas 1.883,32
2
kilometer persegi ini memiliki enam gunung, yang tertinggi adalah Gunung
Bawakaraeng. Daerah ini juga dilalui oleh Sungai Jeneberang, dimana dibangun
Waduk Bili-bili pada pertemuannya dengan Sungai Jenelata. Keunggulan alam ini
membuat tanah Gowa kaya akan mineral, selain tanahnya yang subur.Suatu
Organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk mencapai tujuan
secara efektif diperlukan manajemen yang benar, Maka dari itu diperlukan SDM
yang kreatif, berkualitas, dan senantiasa aktif dalam mencari berbagai hal
baru.Hal ini bermanfaat untuk mencapai tujuan sebuah organisasi.
Secara umum pemerintah merupakan organisasi, badan, lembaga yang
memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-
undang di wilayah tertentu. Menurut C.F Strong dalam bukunya Modern Political
Constitutions menyebutkan bahwa “ Government is therefore that organization in
which is vested the rights to exercise sovereign powers”. Pemerintahan adalah
organisasi dalam mana diletakkan hak untuk melaksanakan kekuasaan berdaulat
atau tertinggi.(Nurdin, 2017)
penyusunan peraturan dan regulasi; menyediakan barang atau jasa layanan
publik; sampai kepada mekanisme pendistribusian kembali pendapatan
menggunakan berbagai mekanisme seperti pajak, retribusi, jaminan kesehatan
masyarakat, atau mekanisme lainnya. Ruang lingkup fungsi kerja yang dijalankan
tersebut akan berdampak pada dimensi yang cukup luas mencakup aspek politik,
ekonomi, sosial, dan lingkungan.(Basir, 2020)
Dalam melaksanakan tujuan nasional diperlukan pegawai Aparatur Sipill
Negara (ASN), pegawai ASN berikan perintah menjalankan tugas pelayanan
3
publik dilaksanakan dengan memberikan pelayanan atas barang, jasa, dan
pelayanan administrasi yang diberikan oleh pegawai Apartur Sipil Negara .Tugas
pemerintah dilaksanakan dalam rangka melaksanakan fungsi pemerintahan
umum yang meliputi pendayagunaan kelembagaan, kepegawaian, dan
kesejahteraan masyarakat.
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah.(Pasal 1 Ayat 1) (Yustisia, 2015)
Pegawai Aparatur sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN
adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang disingkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan(Pasal 1 Ayat 2) (Yustisia, 2015)
Kedudukan Pegawai Negeri menjadi sebagian kecil dari reformasi,
birokrasi, perlu ditetapkan Pegawai Negeri sebagai suatu profesi yang memiliki
kewajiban untuk mengurus dan mengembangkan dirinya dan Pegawai Negeri
berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas tugas-tugas pemerintah
umum. Dan pembangunan nasional melalui perwujudan kebijakan dan pelayanan
publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, dan bebas dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
harus bersikap netral.Pengertian netral artinya Pegawai Negeri saat menjalankan
tugasnya tidak mempedulikan Suku, Agama, Golongan atau Partai politik. Agar
Pegawai Negeri Sipil dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, Seorang
4
Pegawai Negeri Sipil harus memiliki kepatuhan dan ketaatan yang penuh kepada
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah,sehingga ia
bisa mengarahkan seluruh perhatian dan pikirannya serta mengarahkan semua
kemampuan dan tenaganya. Untuk melaksanakan tugas pemerintah, dan
berkembang dengan baik.Dengan demikian kesetiaan dan ketaatan penuh
tersebut mengandung pengertian bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) berada
sepenuhnya di bawah pimpinan pemerintah.Hal ini perlu di tegaskan untuk
menjamin kesatuan pimpinan dan garis pimpinan yang jelas dan tegas.
Setelah mengetahui kewajiban dari Aparatur Sipil Negara (ASN),
selanjutnya mengenai Hak Aparatur Sipil Negara dimana Aparatur Sipil Negara
(ASN) berhak memperoleh; gaji, tunjangan, fasilitas, cuti, jaminan pensiun,
jaminan hari tua, perlindungan, dan pengembangan kompetensi.(Justica, 2017)
Selain gaji, Aparatur Sipil Negara (ASN) juga menerima tunjangan dan
penghasilan tambahan, seperti ketentuan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, khususnya sebagaimana tertuang
dalam pasal 39 yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat memberikan
tambahan penghasilan kepada pegawai negeri sipil. pegawai berdasarkan
pertimbangan obyektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah
dan mendapat persetujuan. dari DPRD. Penghasilan tambahan dimaksudkan
dalam rangka peningkatan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil (PNS)
berdasarkan beban kerja, tempat, kondisi kerja, kelangkaan profesi atau prestasi
kerja.(Madjid, 2018)
Selain itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 63 ayat (2) dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
5
yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
2007 dan Permedagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan 2Peraturan
Pemerintah Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, disebutkan bahwa Pegawai
Negeri Sipil dapatmemperoleh penghasilan tambahan sesuai dengan
kemampuan keuangan daerah. Kriteria itu digunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan sangat bervariasi (Madjid, 2018) dimana tambahan pendapatan
pegawaimerupakan tambahan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan PNS yang terkait dengan penelitian kehadiran dan kinerja
performance.(Rismawati Maruf, 2016)
penghasilan bagi PNS daerah asalkan berdasarkan kepada beban kerja, tempat
bertugas atau kondisi kerja dan kelangkaan profesi atau prestasi kerja.
Pendekatan untuk memberikan tambahan penghasilan terhadap Pegawai Negeri
Sipil (PNS) di atas sebagai salah satu solusi yang obyektif dalam mengatasi
rendahnya pendapatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena salah satu kriteria
pemberian di dasarkan atas prestasi kerja.
Kebijakan pemberian penghasilan tambahan terhadap kinerja Aparatur
Sipil Negara (ASN) di harapkan berdampak positif terhadap peningkatan
kesejahteraan pegawai.Pemberian penghasilan tambahan tersebut bersifat rutin
diterima pegawai perbulan sehingga menumbuhkan keyakinan pegawai dalam
menetapkan perencanaan kebutuhan hidupnya. Disisi lain pemberian
penghasilan tambahan diarahkan agar seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat
meningkatkan disiplin dan kinerjanya dapat memberikan kualitas layanan sesuai
standar Operasional Prosedur yang ditetapkan.
6
berdasarkan bobot beban kerja, prestasi kerja, dan disiplin kerja yang ditetapkan
oleh Pemerintah Daerah.Tujuan memberikan tambahan penghasilan adalah
untuk meningkatkan kinerja, disiplin dan semangat kerja Aparatur Sipil Negara
(ASN) Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa.
Permasalahan terkait Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor
Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa adalah masih banyaknya pegawai yang
tidak datang tepat pada waktunya dan pulang terlebih dahulu tidak sesuai
dengan tata tertib kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Sekretariat Daerah
Kabupaten Gowa yang sudah jelas mencantumkan aturan jam kerja. Maka dari
itu Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa menggunakan mesin absensi
ceklok agar sidik jari Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Sekretariat Daerah
Kabupaten Gowa bisa menjadi bukti kehadiran para pegawai pada jam kerjanya .
Maka diharapkan dengan adanya mesin ceklok bisa memberikan
penilaian kinerja terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Sekretariat
Daerah Kabupaten Gowa, dengan adanya mesin ceklok bisa berfungsi untuk
menilai kinerja pegawai negeri sipil di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten
Gowa. Penilaian dilakukan terhadap kinerja karyawan atau organisasi dan atas
dasar penilaian tersebut dilakukan review terhadap pelaksanaan tugas pekerjaan
karyawan. Dengan demikian, review merupakan kelanjutan dari penilaian
sehingga merupakan satu kesatuan, sedangkan evaluasi sebenarnya juga
mengandung makna menilai. Akan tetapi, dalam pembahasan selanjutnya,
evaluasi diarahkan pada penilaian akhir periode atau akhir kinerja.
7
kinerja (ASN) Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa”?
C. Tujuan Penelitian
penghasilan tambahan terhadap kinerja (ASN) Kantor Sekretariat Daerah
Kabupaten Gowa.
1. Manfaat Teoritis
Daerah Kabupaten Gowa.
terhadap Kinerja ASN Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa.
2. Manfaat Praktis
a. Menambah kepustakaan dan dapat juga di gunakan sebagai referensi
untuk penelitian yang sejenis.
pemberian penghasilan tambahan terhadap kinerja ASN Kantor
Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa.
Dalam suatu penelitian teori merupakan suatu hal yang dapat digunakan
untuk mendukung suatu variabel yang dihipotesakan dalam suatu penelitian.
Sebelum penyusun mengemukakan teori-teori yang akan digunakan dalam
penelitian ini ada baiknya apabila penyusun mengemukakan definisi dari teori
terlebih dahulu.
Teori merupakan serangkaian bagian atau variabel definisi dan dalil yang
saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai
fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud
menjelaskan fenomena alamiah.( John w, 1993:120)
Teori adalah suatu proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita
untuk menjelaskan bagaimana dan mengeapa peristiwa terjadi (Turner, 2021).
Adapun yang disebut kerangka teori adalah rangkuman berbagai aspek
teoritis untuk mengembangkan kerangka konsep, kerangka acuan yang disusun
berdasarkan kajian berbagai aspek(Safriadi, 2020)
B. Implementasi Kebijakan
memberikankewenangan pada suatu rancangan, kebijakan, manfaat, ataupun
semacam hasil yang benar-benar ada. Tugasimplementasiadalah membangun
keterkaitan yang memudahkan tercapainya tujuan kebijakan sebagai hasil dari
suatu kegiatan pemerintah. Dalam Membatasi implementasi kebijakan sebagai
suatu tindakan yang dilakukan oleh individu (kelompok)pemerintah dan swasta
9
yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan
kebijakan sebelumnya.(Winarno, 2016)
Van meter dan Van Horn (Winarno, 2016) membagi ada enam variabel
antara lain sebagai berikut:
Variabel ini didasarkan pada pentingnya faktor utama yang
menentukan kinerja kegiatan.Menurut Van Meter dan Van Horn, identifikasi
indikator kinerja merupakan tahapan penting dalam analisis implementasi
kebijakan.Indikator kinerja ini menilai sejauh mana langkah-langkah dasar dan
tujuan kebijakan telah direalisasikan. Dalam melakukan studi implementasi,
tujuan dan sasaran dari suatu program yang akan dilaksanakan harus
diidentifikasi dan diukur karena implementasi tidak dapat berhasil atau gagal
jika tujuan tersebut tidak diperhatikan.
2) Sumber-sumber kebijakan
yang tersedia. Sumber-sumber ini termasuk dana atau insentif lain yang
mendorong dan memfasilitasi implementasi yang efektif. Dalam melaksanakan
kebijakan, seringkali kita mendengar pejabat dan pelaksana mengatakan bahwa
kita tidak memiliki cukup dana untuk membiayai program-program yang telah
direncanakan. Dengan demikian, dalam beberapa kasus ukuran dan ukuran akan
menjadi faktor penentu keberhasilan implementasi kebijakan.
3) Komunikasi antar organisasi dan kegiatan pelaksanaan
Implementasi akan efektif jika ukuran dan tujuan dipahami oleh individu
yang bertanggung jawab atas kinerja kebijakan. Oleh karena itu, sangat penting
10
tujuan pelaksanaan, keakuratan komunikasi mereka dengan pelaksana, dan
konsistensi atau keseragaman ukuran dasar dan tujuan yang dikomunikasikan
dengan berbagai sumber informasi. Langkah-langkah dan tujuan dasar tidak
dapat dilaksanakan kecuali langkah-langkah dan tujuan dasar tidak dapat
dilaksanakan kecuali langkah-langkah dan tujuan dasar dinyatakan dengan
cukup jelas, sehingga para pelaksana dapat mengetahui apa yang diharapkan
dari langkah-langkah tersebut. -ukuran dan tujuan dasar.
4) Karakteristik lembaga pelaksana
dari ciri-ciri lembaga pelaksana, sebagaimana dikemukakan oleh Van Meter
dan Van Horn, pembahasan ini tidak lepas dari struktur organisasi. Struktur
organisasi diartikan sebagai ciri, norma, dan pola hubungan yang terjadi
berulang kali dalam badan eksekutif yang mempunyai hubungan potensial
maupun nyata dengan apa yang dimilikinya dengan menjalankan kebijakan,
kondisi ekonomi, sosial, dan ekonomi. politik.
5) Faktor pelaksana (implementors)
Van Meter dan Van Horn berpendapat bahwa setiap komponen model
yang dibahas sebelumnya harus disaring melalui persepsi para pelaksana di
yurisdiksi di mana kebijakan tersebut dihasilkan. Mereka kemudian
mengidentifikasi tiga elemen respon yang bertujuan untuk menganalisis dan
mendeskripsikan fenomena implementasi UU No. 35 tahun 2014 tentang
perlindungan anak terhadap pekerja anak di bawah umur.
11
suatu kebijakan untuk menstrukturkan proses implementasi, hal ini meliputi
kejelasan dan konsentrasi tujuan, digunakan teori clasual yang memadai.
Ketepatan alokasi sumber dana antar lembaga pelaksana, aturan-aturan
keputusan dari badan pelaksana rekrutmen pejabat pelaksana serta akses
formal pihak luar.
(Rudikyo, 2016) Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah suatu profesi di
pemerintahan, sehingga diperlukan persyaratan, kompetensi, dan tanggung
jawab untuk ASN.
(Yustisia, 2015) Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah.(Pasal 1 Ayat 1).
2. Kedudukan ASN
pimpinan instansi pemerintah.
Pasal 9, pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan partai politik.
(Fatimah, 2017) Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah pengelolaan
Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menghasilkan pegawai Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
12
politik, bersih dari praktik korupsi, dan nepotisme. Manajemen Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah lebih menekankan keada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman.
ASN Memiliki Hak sebagai berikut:
1. Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas;
2. Cuti;
4. Perlindungan; dan
5. Pengembangan Kompetensi.
4. Kewajiban Aparatur Sipil Negara (ASN)Pasal 23 (BIP, 2017) Yaitu;
1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah;
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
5. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
13
kesadaran, dan tanggung jawab;
8. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan, dan tindakann kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan;
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
10. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
(Maruf R, 2020)Pengertian Tambahan Penghasilan adalah tambahan
yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) terkait dengan kehadiran dan
penilaian kinerja.Tunjangan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan
penyempurnaan dari tunjangan yang ada dan akan menjadi tunjangan khusus
untuk memacu kinerja sekaligus menjamin keadilan dalam pemberian tunjangan.
Memberikan tambahan pendapatan diluar gaji sebagai bantuan dan dapat
mengerjakan perubahan sistem pemerintah sejalan dengan perkembangan
zaman yang semakin pesat dan semakin kompleksnya permasalahan yang
dihadapi oleh Negara, juga telah dilakukan pengembangan tata kelola untuk
mewujudkan pemerintahan yang bagus beserta upaya peningkatan transparansi
dan akuntabilitas dalam mengelola keuangan negara, harus ada rantai
pemerintahan yang kuat.
dalam suatu sistem yang bertujuan untuk mengubah struktur, perilaku, dan
eksistensi atau kebiasaan lama. Ruang lingkup reformasi birokrasi tidak hanya
14
terbatas pada proses dan prosedur, tetapi juga berkaitan dengan perubahan
tingkat struktur dan sikap serta perilaku. Hal ini terkait dengan permasalahan
yang bersinggungan dengan politik dan demokrasi dewasa ini, yang memberikan
tantangan lebih besar, terutama bagi institusi pemerintah.Setiap instansi
pemerintah wajib menetapkan visi, misi, dan perannya sebagai lembaga publik
agar mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
F. Tujuan Pemberian Penghasilan Tambahan
Menurut penafsiran gramatikal menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), penambahan adalah “ditambah (ditempel)” sedangkan
penghasilan adalah “penghasilan; perolehan (uang yang diterima dan
sebagainya)”.diberikan sebagai tambahan untuk mencapai tujuan tertentu.
Hal ini sejalan dengan Pasal 63 ayat (2) PP Nomor 58 Tahun 2005
yang menerangkan bahwa pemerintah daerah dapat memberikan
penghasilan tambahan kepada Pegawai Negeri Sipil berdasarkan
pertimbangan yang obyektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan
daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. undang-undang tersebut. hukum. (Agustus
201
Pemerintah Daerah dapat memberikan Penghasilan Tambahan kepada
Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan pertimbangan obyektif dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan mendapat persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.Persetujuan DPRD dilakukan pada saat pembahasan
Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
15
kesejahteraan pegawai berdasarkan beban kerja, tempat bertugas, kondisi kerja,
kelangkaan profesi, prestasi kerja, dan pertimbangan objektif lainnya dengan
rincian sebagai berikut.
1. Beban Kerja
Sipil (PNS) yang dibebani pekerjaan untuk menyelesaikan tugas yang
dianggap melebihi beban kerja normal.
2. Tempat Bertugas
Negeri Sipil (PNS) yang dalam melaksanakan tugasnya berada di daerah
dengan tingkat kesulitan yang tinggi dan daerah terpencil.
3. Kondisi Kerja
kepada pegawai negeri sipil yang dalam melaksanakan tugasnya berada
di lingkungan kerja yang memiliki risiko tinggi.
4. Kelangkaan Profesi
Pegawai Negeri Sipil yang dalam mengembangkan tugasnya memiliki
keterampilan khusus dan langka.
Penghasilan tambahan berdasarkan prestasi kerja diberikan kepada
Pegawai Negeri Sipil yang memiliki prestasi kerja dan inovasi yang tinggi.
6. Pertimbangan Objektif Lainnya
diberikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umum pegawai,
seperti pemberian tunjangan makan. (Agus 2018)
H. Kinerja
Pengertian Kinerja
(Edison, 2016)Kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan
diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
melaksanakan tugas, hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-maising atau bagaimana seseorang diharapkan dapat
berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang telah dibebankan
kepadanya serta kuantitas, kualitas dan waktu yang digunakan dalam
menjalankan tugas.
memiliki standar, sasaran atau kriteria kerja yang telah ditentukan terlebih dahulu
dan telah disepakati bersama.
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.Kinerja seseorang
17
(pegawai) setelah berusaha atau bekerja keras hasil akhir dari aktivitas.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan kinerja adalah
hasil yang diperoleh oleh seseorang dalam melakukan pekerjaannya dalam
waktu tertentu sesuai dengan waktu tertentu dan sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan oleh suatu organisasi.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut (Sutrisno, Faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja, 2016) yaitu:
a. Evektivitas dan Efesiensi
diukur dengan efektivitas dan efisiensi. Permasalahannya adalah bagaimana
proses efisiensi dan efektifitas organisasi terjadi. Dikatakan efektif bila mencapai
tujuan, dikatakan efisien bila memuaskan sebagai pendorong untuk mencapai
tujuan.
Dalam setiap organisasi, wewenang dan tanggung jawab telah
didelegasikan dengan baik, tanpa ada tugas yang tumpang tindih. Setiap
pegawai dalam organisasi mengetahui apa saja hak dan kewajibannya dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Kejelasan wewenang dan tanggung jawab
setiap orang dalam suatu organisasi akan mendukung kinerja para pegawai
tersebut.
Secara umum disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang
ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan perundang-undangan
perusahaan. Masalah kedisiplinan pegawai dalam organisasi, baik atasan
maupun bawahan, akan memberikan pola terhadap kinerja organisasi. Kinerja
organisasi akan tercapai jika kinerja individu dan kelompok ditingkatkan.
d. Inisiatif
gagasan untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi
merupakan pendorong kemajuan yang pada akhirnya akan mempengaruhi
kinerja.
berikut:
a. Untuk memperbaiki hasil kinerja pegawai, baik secara kualitas dan
kuantitas.
memecahkan masalah yang kompleks, dengan serangkaian aktivitas
yang terbatas dan teratur, melalui tugas sesuai dengan tangung jawab
yang diberikan organisasi.
suatu organisasi.
a. Dapat Meningkatkan motivasi dalam bekerja
b. Meningkatkan kepuasan kerja
d. Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan potensi diri menjadi lebih
besar.
f. Kesempatan untuk dapat mendiskusikan masalah pekerjaan dan
bagaimana program mereka menyelesaikannya.
untuk meningkatkan manajemen selanjutnya
tentang pekerjaan individu dan departemen.
i. Memberikan kesempatan untuk mengembangkan sistem pemantauan
yang lebih baik.
perubahan penugasan kerja (relokasi pekerja)
5. Faktor-faktor yang Mempenaruhi Kinerja Karyawan
Menurut Mahmudi (2012:21) bahwa kinerja merupakan konstruksi
multimedis yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja adalah:
b. Faktor kepemimpinan, antara lain; kualitas dalam memberikan dorongan,
arahan, dan dukungan yang diberikan oleh manajer dan pemimpin tim.
20
c. Faktor Tim, meliputi; kualitas dukungan dan semangat yang diberikan
oleh rekan dalam suatu tim, kepercayaan terhadap sesame anggota tim,
kekompakan dan keeratan anggota tim.
d. Faktor Sistem, meliputi; sistem kerja, fasilitas kerja atau instruktur yang
diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam
organisasi.
lingkungan eksternal dan internal.
6. Indikator Kinerja pegawai
a. Jumlah pekerjaan, dimensi ini menunjukkan jumlah pekerjaan yang
dihasilkan individu atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi
standar pekerjaan
persyaratan tertentu untuk menghasilkana pekerjaan sesuai kualitas
yang dituntun suatu pekerjaan tertentu.
c. Ketepatan waktu, setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda,
untuk jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu, karena
memilki ketergantungan atas pekerjaan lainnya.
d. Kehadiran, suatu pekerjaan tertentu menuntut kehadiran karyawan
dalam mengerjakannya sesuai waktu yang telah ditentukan.
e. Kemampuan kerja sama, tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh
satu orang karyawan saja. Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin harus
diselesaikan oleh dua orang saja karyawan atau lebih, sehingga
membutuhkan kerja sama antar karyawan sangat dibutuhkan. Kinerja
21
lainnya.
Berikut ini uraian tinjauan empiris yang menjadi bahan pertimbangan bagi
peneliti, yaitu sebagai berikut.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Path Analysis.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Insentif berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan & Insentif. Pada PT.Lautan Teduh Interniaga Bandar Lampung.
2 (Trisdiadi, 2017)
Pengaruh Tambahan Penghasilan (TPP) Terhadap Kinerja Pegawai Pada Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Berau
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Regresi Linier Sederhana
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai pada bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Berau.
3. (Yolitoba, 2016)
Pengaruh Tambahan Penghasilan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sgi
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Regresi Linier Sederhana
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Tambahan Penghasilan memiliki hubungan positif terhadap kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten
22
Sigi.
Pengaruh Tambahan Pengasilan Pegawai ASN terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pekerjaan Kota Medan
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode bootstrap.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara pengaruh tambahan penghasilan pegawai negeri sipil terhadap kinerja pegawai negeri sipil pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan.
5. (Djanggola, 2018)
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Kuantitatif
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara pengaruh pemberian tambahan penghasilan pegawai aparatur sipil negara terhadap kinerja dan Disiplin Provinsi Sulawesi Tengah
J. Kerangka Berfikir
(ASN) atau insentif dapat dipengaruhi untuk meningkatkan kinerja Pegawai
Negeri Sipil (PNS). Karyawan akan bersemangat dalam bekerja dan dapat
meningkatkan kinerjanya jika diberi tambahan (insentif) penghasilan Aparatur
Sipil Negara (ASN). Seberapa besar pengaruh pemberian tambahan penghasilan
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dapat memacu semangat dan stimulan
terhadap kinerja pegawai.Oleh karena itu, pimpinan harus memperhatikan
pemberian tambahan penghasilan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN).Oleh
23
pemberian tambahan penghasilan Aparatur Sipil Negara (ASN) berpengaruh
terhadap peningkatan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kantor Sekretariat
Daerah Kabupaten Gowa.Alat analisis yang digunakan adalah regresi sederhana
dengan satu pembelaan yaitu kinerja PNS.
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Kinerja (Y) ASN Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa yaitu :Terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara pemberi penghasilan tambahan terhadap
kinerja ASN Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa.
Pemberian Penghasilan
Tambahan (X)
1.beban kerja,
2.tempat bertugas,
yang digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif dari studi penelitian.Dalam
metode penelitian ini, para peneliti dan ahli statistik menggunakan kerangka kerja
matematika dan teori-teori yang berkaitan dengan kuantitas yang dipertanyakan.
Penelitian ini juga merupakan penelitian yang bersifat kausal, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk meneliti hubungan sebab akibat antara dua
variabel atau lebih. Dalam penelitian ini, ingin dijelaskan pengaruh perubahan
variasi nilai dalam suatu variabel terhadap perubahan variasi nilai dalam satu
atau lebih variabel lain. Artinya, apakah perubahan nilai dalam suatu variabel
akan menyebabkan perubahan nilai dalam variabel lain. Dimana dalam penelitian
ini akan dilihat Pengaruh Pemberian Penghasilan Tambahan terhadap kinerja
ASN Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa
atau yang biasa di kenal Kantor Bupati Gowa dan terletak di Jl. Mesjid Raya
No.31, Sungguminasa, Kec. Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan
92114. Waktu Penelitian di mulai dari Tanggal 21 Juli 2021 Sampai dengan 21
Agustus 2021.
mengelaborasi teori, konstruk atau variabel sampai pada indikatornya. Adapun
variabel yang digunakan dalm penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pemberian Tambahan Penghasilan (X) adalah tambahan yang diberikan
kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan PNS terkait dengan penilaian
kehadiran dan kinerja. Tunjangan kinerja daerah merupakan
penyempurnaan dari tunjangan yang ada dan akan menjadi tunjangan
khusus untuk memacu kinerja sekaligus menjamin keadilan dalam
pemberian tunjangan.
b. Kinerja (Y), didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab yang diberikan.
1. Pemberian
kerja secara kualitas
dan kuantitas yang
dicapai oleh seseorang
responden dalam merespon pertanyaan berdasarkan indikator penjumlahan
sikap responden dalam merespon pertanyaan berdasarkan indikator-indikator
suatu konsep atau variabel yang diukur. Adapun alternative pilihan jawaban 1-5,
dengan pertanyaan ketentuan skala likert, dengan bobot:
5 = Sangat Setuju (ST)
D. Populasi dan Sampel
Populasi menurut Babbie (Sukardi, 2016), tidak lain adalah elemen
penelitian yang hidup dan tingal bersama-sama dan secara teoritis menjadi target
27
hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Aparatur Sipil Negara (ASN)
Pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa berjumlah 160 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut(Sugiyono, 2016 :118). Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian dari keseluruhan populasi yang
akan dijadikan sebagai objek penelitian. Untuk menentukan sampel
menggunakan rumusSlovin sebagai berikut.(Kakasning, 2016)
Rumus Slovin merupakan salah satu rumus yang umum digunakan dalam
bidang statistk, khususnya saat perhitungan data dalam bentuk survey dengan
populasi yang relative besar.Sesuai dengan namanya.
Keterangan:
N = Ukuran Populasi
e = Nilai Margin of error (besar kesalahan) dari ukuran populasi
Berdasarkan rumus diatas, diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:
28
penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian ini adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. (Sugiyono,
2016)
Oleh karena itu data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
yang diperoleh melalui metode, yaitu:
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya tertutup dan terbuka
dengan jawaban yang telah disediakan, dan harus diisi oleh responden dengan
memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia beserta alasannya.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh data dan informasi dala bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan
angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang mendukung
penelitian.
sebagai “upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi,
wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus
yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Sedangkan
untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan
berupaya mencari makna.”
Dari pengertian itu, tersirat beberapa hal yang perlu digaris bawahi,
yaitu:
persiapan pra lapangan tentunya,
3. Menyajikan temuanlapangan,
ada lagi makna lain yang memalingkannya, di siniperlunya
peningkatan pemahaman bagi peneliti terhadap kejadianatau kasus
yang terjadi.
1. Uji validitas
yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur.(Ghozali 2009)
menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid
tidaknya suatu kuesioner.Uji validitas dilakukan dengan menguji korelasi antara
skor item dengan skor total masing-masing variabel. Uji validitas dilakukan
dengan membandingkan nilai r-hitung dengan nilai r-tabel untuk derajat
kebebasan (f) = n – k dengan alpha 0,05. Hasil analisis dapat dilihat pada output
uji reliabilitas pada bagian korelasi item total terkoreksi. Untuk mengetahui valid
atau tidaknya suatu kuesioner digunakan syarat-syarat sebagai berikut: Jika r-
hitung positif dan r-hitung > r-tabel, maka item atau variabel tersebut valid, dan r-
hitung negative serta r-hitung < r-tabel aka butir atau variabel tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
penelitian yang akan digunakan untuk mengumpulkan data variabel penelitian
dapat dipercaya atau tidak. Kuesioner dikatakan reliabel jika kuesioner diukur
kembali akan mendapatkan hasil yang sama. (Ghozali, 2005). Teknik pengujian
reliabilitas ini menggunakan teknik uji statistik Cronbach's Alpha, hasil
perhitungan menunjukkan reliabel jika koefisien alpha (a) lebih besar dari 0,6
artinya kuesioner dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian.
3. Uji Hipotesis
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk
menjelaskan suatu ha yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya.
Menurut Sugiyono (2017) perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (HO)
dan hipotesis alternatif (H1) selalu berpasangan, bila salah satu ditolak, maka
yang lain pasti diterima sehingga keputusan yang tegas, yaitu kalau Ho ditolak
Ha diterima.
Uji statistik t digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2018).
Pengujian menggunakan signifikansi level 0,05 (α = 5%). Dengan kriteria sebagai
berikut:
Jika nilai sig uji T. ≤ 0,05 maka dikatakan signifikan. Harus dilihat terlebih
dahulu nilai koefisien regresinya, jika arahnya sesuai dengan arah
hipotesis maka dapat dikatakan H1 diterima.
Jika nilai sig. uji T > 0,05 maka dikatakan tidak signifikan. Artinya H1
ditolak sehingga tidak ada pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen.
Uji pengaruh simultan (Uji F) digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama atau stimultan mempengaruhi variabel
dependen (Ghozali, 2018). Kriteria dari pengujian secara simultan dengan tingkat
signifikan α=5% ini meliputi:
Jika nilai signifikansi uji F > α yaitu 0,05 maka hipotesis nol diterima
Jika nilai signifikansi uji F < α yaitu 0,05 maka hipotesis nol ditolak
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel-
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan
koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang
dimasukan ke dalam model penelitian. Oleh karena itu banyak peneliti
menganjurkan untuk menggunakan adjusted R2 saat mengevaluasi mana model
regresi terbaik. Nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel
independen ditambahkan ke dalam model penelitian (Ghozali, 2018).
32
1. Nama dan Deskripsi Objek Penelitian
Penjelasan Singkat mengenai Sekretariat Daerah Kabupaten
Gowa, Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa merupakan unsur staf.
Sbagaimana dimaksud ayat (1) Pimpinan Oleh Sekretariat Daerah yang
berkedudukan dibawah dan bertangungjawab kepada bupati.
2. Visi dan Misi Organisasi
a. Visi
b. Misi
2. Meningkatkan perekonomian daerah berbasis pada potensi
unggulan dan ekonomi kerakyatan
interkoneksitas antar wilayah dan sector.
4. Meningkatkan pengembangan wilayah kecamatan, desa dan
kelurahan.
33
1. Struktur Organisasi
Responden dalam penelitian ini adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) di
Bagian Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa dan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) lainnya yang berada disatu lingkup Kesekretariatan Daerah
Kabupaten Gowa.
Jenis Kelamin
Frekuensi (Pegawai)
Frekuensi Relatif (%)
Tabel 4.1 menjelaskan bahwa jumlah Pegawai kantor Sekretariat Daerah
Kabupaten Gowa untuk Laki–laki sebanyak 36 orang dari 62 responden (55%),
sementara perempuan sebanyak 26 orang dari 62 responden (45%).
2. Identifikasi responden berdasarkan jenjang pendidikan
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Pendidikan Terakhir
Frekuensi (Pegawai)
Frekuensi Relatif (%)
S2( Magister) 12 19%
S3 ( Doktor) 1 2%
Daerah Kabupaten Gowa berpendidikan Diploma 3 sebanyak 1 orang pegawai
dari 62 responden (2%), jenjang pendidikan S1 ( Strata 1) sebanyak 48 orang
pegawai dari 62 responden (77%), jenjang pendidikan S2 ( Magister) sebanyak
12 orang pegawai dari 62 responden (19%), jenjang pendidikan S3 ( Doktor)
sebanyak 1 orang pegawai dari 62 responden (2%).
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Usia
Jenis Kelamin
Frekuensi (Pegawai)
Frekuensi Relatif (%)
Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa yang berusia 21-30 sebanyak 4 orang
pegawai dari 62 responden (6%), berusia 31-40 sebanyak 31 orang pegawai dari
62 responden (50%), berusia 41-50 sebanyak 21 orang pegawai dari 62
responden (34%), dan yang berusia 51-60 sebanyak 6 orang pegawai darin 62
responden (10%).
VARIABEL X STS TS KS S SS
TOTAL SAMPEL
X1.1 0 0% 0 0% 0 0% 30 24% 94 76% 100%
X1.2 2 2% 2 2% 6 5% 66 53% 48 39% 100%
X1.3 0 0% 0 0% 5 4% 82 66% 37 30% 100%
X1.4 0 0% 0 0% 8 6% 79 64% 37 30% 100%
X1.5 0 0% 0 0% 4 3% 75 60% 45 36% 100%
D. Hasil Uji Instrumen
Uji validitas merupakan uji valid atau tidak valid jawaban dari
responden terhadap pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Uji
validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 22.0 for windows. Dasar
Keputusan uji validitas item adalah jika nilai r hitung > r tabel, artinya
jawaban dari responden terhadap pertanyaan yang diajukan dalam
kuesioner tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya jika nilai r hitung > r
tabel, maka jawaban dari responden terhadap pertanyaan yang diajukan
dalam kuesioner tersebut dinyatakan tidak valid.
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (X)
No Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,549 0,246 Valid
2 0,599 0,246 Valid
3 0,647 0,246 Valid
4 0,656 0,246 Valid
tambahan pada ASN menunjukkan bahwa 10 item pernyataan pada instrumen
pemberian penghasilan tambahan pada ASN memiliki nilai rhitung lebih besar
dari 0,246. Sehingga dapat disimpulkan instrument tersebut valid untuk
mengukur variabel tambahan penghasilan pegawai.
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Kinerja ASN (Y)
No Item rxy rtabel Keterangan
1 0,545 0,246 Valid
2 0,707 0,246 Valid
3 0,626 0,246 Valid
4 0,697 0,246 Valid
5 0,754 0,246 Valid
6 0,775 0,246 Valid
7 0,602 0,246 Valid
8 0,686 0,246 Valid
9 0,767 0,246 Valid
10 0,754 0,246 Valid
menunjukkan bahwa 10 item pernyataan pada instrumen kinerja pada ASN
memiliki nilai rhitung lebih besar dari 0,246. Sehingga dapat disimpulkan
instrument tersebut valid untuk mengukur variabel kinerja pada ASN
38
penelitian yang akan digunakan untuk mengumpulkan data variabel penelitian
dapat dipercaya atau tidak. Uji realibilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS
22.0 for windows. Dasar keputusan uji reliabilitas adalah jika nilai Cronbach's
Alpha > o,o6 maka kuisioner dinyatakan reliabel sebaliknya, jika nilai Cronbach's
Alpha < o,o6 maka kuisioner dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten.
Tabel 4.7 Hasil Uji Realibilitas Pemberian Penghasilan Tambahan (X)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
tambahan pada ASN menunjukkan bahwa 10 item pernyataan pada kuisioner
pemberian penghasilan tambahan pada ASN dinyatakan reliabel karena nilai
cronbach alpha sebesar 0,852 > 0,06. Keofisien cronbach’s alpha if item deleted
bergerak antara 0.804 hingga 0.8
Tabel 4.8 Hasil Uji Realibilitas Kinerja ASN (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
menunjukkan bahwa 10 item pernyataan pada kuisioner kinerja pada ASN
dinyatakan reliabel karena nilai cronbach alpha sebesar 0,874> 0,06.
Keofisien cronbach’s alpha if item deleted bergerak antara 0.853 hingga
0.874.
39
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa titik-titik ploting yang
terdapat pada gambar selalu mendekati garis diagonalnya, oleh karena itu
sebagaimana dasar dalam pengambilan keputusan dalam uji normalitas teknik
probability plot dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.
Dengan demikian maka asumsi normalitas untuk nilai residual dalam analisis
regresi liniear dalam penelitian ini terpenuhi.
40
windows.
Uji Parsial (Uji T) adalah uji yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel pemberian penghasilan tambahan terhadap
variabel kinerja pada ASN.
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
a. Hipotesis:
tambahan terhadap kinerja ASN
tambahan terhadap kinerja ASN
c. Dasar keputusan
ada pengaruh pemberian penghasilan tambahan terhadap kinerja
ASN. Sebaliknya, jika nilai signifikansi (sig) > 0,05 mengandung
arti bahwa tidak ada pengaruh pemberian penghasilan tambahan
terhadap kinerja ASN.
d. Statistik uji
Berdasarkan output diatas, diketahui nilai signifikansi (sig) sebesar 0,000
< 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang
berarti ada pengaruh pemberian penghasilan tambahan terhadap kinerja ASN.
Berdasarkan tabel 4.10 tersebut dapat diketahui nilai koefisien regresi
Pemberian Penghasilan Tambahan (X) terhadap kinerja ASN (Y) sebesr 0,930
dengan nilai constant sebesar 2,240. Dengan demikian terbentuk persamaan
regresi sebagai berikut :
bertanda positif. Hasil ini memberikan gambaran bahwa adanya hubungan yang
positif dari variabel Pemberian Penghasilan Tambahan terhadap Kinerja Aparatur
Sipil Negara (ASN). Yang berarti bahwa dengan adanya Pemberian Penghasilan
Tambahan maka akan meningkatkan kualitas Kinerja ASN.
Berdasarkan hasil persamaan regresi di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel independen dalam hal ini Pemberian Penghasilan Tambahan
memberikan pengaruh positif terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Pada
Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Kabupaten Gowa.
42
ANOVAa
1
Residual 515,386 60 8,590
Total 1212,210 61
Hasil output pada tabel di atas digunakan untuk menjelaskan apakah ada
pengaruh yang nyata atau signifikan variabel X dengan variabel Y.
Berdasarkan nilai sig yang diperoleh yaitu sebesar 0,000 < 0,05, maka
disimpulkan bahwa variabel X layak dijadikan model regresi untuk
memprediksi variabel Y atau variabel pemberian penghasilan tambahan ASN
dapat memprediksi variabel kinerja ASN.
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel diatas, diketahui nilai Adjusted R Square sebesar
0,568. Nilai ini dapat diartikan bahwa variasi naik turunnya Kinerja ASN (Y),
56,8% ditentukan oleh Penghasilan Tambahan (X) dan biasanya 43,2%
ditentukan oleh variabel lain yang telah dimasukkan dalam model ini.
43
(Pemberian Penghasilan Tambahan), dan variabel terikat (Kinerja ASN).
Pemberian penghasilan tambahan atau tunjangan kepada ASN berdasarkan
beban kerja, tempat bertugas atau kondisi kerja atau prestasi kerjamengacu
pada peraturan pemerintahbahwa Pegawai Negeri Sipil dapat memperoleh
penghasilan tambahan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.Kebijakan
pemberian penghasilan tambahan terhadap kinerja ASN di harapkan berdampak
positif terhadap peningkatan kesejahteraan pegawai. Disisi lain, tujuan dari
pemberian penghasilan tambahan diarahkan agar seluruh ASN dapat
meningkatkan disiplin dan kinerjanya dapat memberikan kualitas layanan sesuai
standar Operasional Prosedur yang ditetapkan.
Hasil penelitian mengenai Pengaruh Pemberian Penghasilan Tambahan
terhadap Kinerja ASN.Pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa
menunjukkan bahwa variabel (X) pemberian penghasilan tambahan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel (Y) kinerja ASN. Hal tersebut ditunjukkan
dari hasil nilai nilai signifikansi (sig) 0,000 < 0,05 nilai probabilitas.Adapun
persamaan regresi yang diperoleh yaitu = 2,240 +0,930 (X) dengan konstanta
2,240 yang dinyatakan bahwa pada saat pemberian penghasilan tambahan,
maka Kinerja ASN 2,240, selanjutnya nilai positif 0,930 yang terdapat pada
koefisien regresi variabel Pemberian Penghasilan tambahan (X)memberikan
gambaran bahwa hubungan yang positif dari variabel Pemberian Penghasilan
Tambahan dengan Kinerja ASN adalah searah, dimana setiap kenaikan satu
satuan variabel Pemberian Penghasilan Tambahan akan menyebabkan kenaikan
Kinerja ASN sebesar 0,930.Adapun nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,56
artinya bahwa pengaruh pemberian penghasilan tambahan terhadap Kinerja ASN
44
adalah sebesar 56,8% sedangkan 43,2% kinerja ASN dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Darmayanti, 2018 yang terdapat
pada tinjauan empiris dengan judul “Pengaruh Tambahan Pengasilan Pegawai
ASN terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pekerjaan Kota Medan”,
dimana hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif
antara pengaruh tambahan penghasilan pegawai negeri sipil terhadap kinerja
pegawai negeri sipil. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian pemberian penghasilan tambahan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN)pada kantor Sekretariat Daerah
Kabupaten Gowa. Artinya dengan semakin meningkatnya pemberian
penghasilan tambahan maka akan meningkatnya kinerja Aparatur Sipil Negara
(ASN).
45
dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu
terdapat pengaruh positif dan signifikan pemberian penghasilan tambahan
terhadap kinerja ASN diterima. Hal ini berarti bahwa jika Pemberian Penghasilan
Tambahan diberikan maka akan berdampak pada peningkatan kerja ASN pada
Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa.
B. Saran
penelitian dengan lebih baik, mengkaji lebih mendalam teori-teori pada variabel
penelitian ini dan menambah jumlah responden yang lebih banyak agar hasil
yang didapat lebih akurat. Bagi Responden dan dinas terkait dalam penelitian ini
agar kiranya dapat menjaga kualitas kinerjanya, sehingga masyarakat Kabupaten
Gowa selalu mendapatkan pelayanan yang maksimal dari kinerja Aparatur Sipil
Negara di Kantor Bupati Gowa.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Susanto,F. A. (2020) Implementasi Kebijakan Tambahan Penghasilan (TPP) di Provinsi Bengkulu.
Andi Dala Uleg. (2020). Implementasi Kebijakan Pemberian TunjanganPerbaikan Kepada Pegawai Negeri Sipil Basir, C. (2020). Akutansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual Pada Entitas
Akutansi.KENCANA: Jakarta.
BIP, T. R. (2017). Undang-undang APARATUR SIPIL NEGARA (ASN). Gramedia: Jakarta.
Darmayanti. (2018). Pengaruh Tambahan Pengasilan Pegawai ASN terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan.
Djanggola. (2018). Pengaruh Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Terhadap Peningkatan Kompensasi Kinerja dan Disipin Provinsi Sulawesi Tengah.
Edison. (2016). Pengertian kinerja.Analisis Karyawan dari perspektif motivasi. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.
Fatimah, E. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon CPNS. Jakarta: Lembaga administrasi negara.
Gunawan. (2017).Pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan dengan fairness sebagai variabel moderasi pada PT. Lautan Teduh Interniaga
Ghozali.(2009). Uji vadilitas.https://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-i-t-a-s/
Ghozali, Imam. (2016) Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23. Edisi 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang
John w, 1993:120. Pengertian Teori. http://www.dosenpendidikan.co.id
Jahja. (2018). Definisi Konseptual Dan Operasional.https://dosen.perbanas.id
Jahja, A. S. (2018). Definisi Konseptual Dan Operasional.
Justica, T. V. (2017). Undang-Undang ASN Aparatur Sipil Negara. GENESIS LEARNING: Yogyakarta.
Kakasning. (2016).Peraturan Daerah Kabupaten Kuatan Singingi. Nomor 11 Tahun 2011. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.
Madjid, M. (2018). Pengaruh tambahan penghasilan pegawai (TPP) dan kemampuan kerja terhadap kinerja pegawai pada badan perencanaan, penelitian dan pembangunan daerah (Bappeda) Kabupaten Morowali.
Maruf R, K. B. (2020). Implementasi Kebuhakan Tambahan Penghasilan Pegawai Di Kantor.
Nurdin, I. (2017). Etika Pemerintahan.Lintang Rasi Aksara Books: Yogyakarta.
Rismawati Maruf, B. K. (2016). Implementasi Kebijakan tambahan penghasilan pegawai dikantor kecamatan bunaken manado.
Rudikyo, B. ( 2016). Aparatur Sipil Negara.KENCANA: Jakarta.
Safriadi, M. (2020). Qawa'id al-Fiqhiyyah.Duta Media Publishing: Lekoh Barat.
Sugiyono. (2016 :118). Metodelogi Penelitian. http;//repository.unika.ac.id
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
/Alfabeta
Sutrisno. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja.Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana Prenada, Media Group: Jakarta.
Trisdiadi. (2017). Pengaruh Tambahan Penghasilan (TPP) Terhadap Kinerja Pegawai Pada Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Berau.
Turner, J. (2021).Pengertian Teori.http://repository.uin-suska.ac.id
Undang-Undang "Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah".
Winarno. (2016), Pengertian Implementasi. Universitas Riau.
Yolitoba. (2016). Pengaruh Tambahan Penghasilan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten SIgi.
Yustisia, T. V. (2015). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Dan Peraturan Pemerintah Tentang Kepegawaian Terbaru. Jakarta: Visimedia.
LAMPIRAN- LAMPIRAN
Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Daftar
pernyataan ini di buat dengan maksud mengumpulkan data dalam rangka
penyusunan skripsi yang berjudul;
Dengan melakukan studi pada Universitas Muhammadiyah
Makassar.
IdentitasResponden
Pernyataan STS TS KS S SS
BEBAN KERJA
terselesaikan sesuai dengan prosedur
terpencil.
alami ASN yang bekerja dengan tingkat
kesulitan tertinggi seperti di pendesaan
terpencil.
pekerjaan dengan sebaik baiknya
meskipun memiliki kesulitan dalam
tinggi.
8. Pemberian Penghasilan Tambahan
menyelesaikan pekerjaan dengan
dalam bekerja.
yang tinggi dalam mengembangkan
JUMLAH PEKERJAAN
kerjakan diluar jam kerja seperti lembur
KUALITAS PEKERJAAN
4. Hasil pekerjaan memenuhi tujuan yang
diharapkan dari pekerjaan tersebut
masuk pada saat jam kerja.
6. Diberikan kepada ASN yang tidak
pernah telat pada saat jam kerja.
KEHADIRAN
hadir dalam kegiatan kantor
kerjasama sesame kelompok dalam
mengerjakan tugas yang diberikan
memberikan ilmu kepada ASN yang
lainnya
2 Tasriadi Laki-Laki 31 Tahun S1
3 Nu rSalam Laki-Laki 32 Tahun S1
4 Mulyadi,S.Sos Laki-Laki 35 Tahun S1
5 Fadhi Fadli Laki-Laki 37 Tahun S1
6 Indra Wahyudi Yusuf.,SE.,M,Adm.,SDA Laki-Laki 43 Tahun S2
7 Muh.Ilham Hidayat Laki-Laki 35 Tahun S1
8 Rosnah.,SH Perempuan 31 Tahun S1
9 Fathbayani Karim,SH.,MM Perempuan 31 Tahun S2
10 Hj.Hasniah,SH Perempuan 40 Tahun S1
11 Kasmawati Perempuan 31 Tahun S1
12 Irfan,SE Laki-Laki 41 Tahun S1
13 Haerani,S,A.Amd Perempuan 44 Tahun Diploma 3
14 Hasan Limpo Laki-Laki 29 Tahun S1
15 Akbar Fauzi,S.STP Laki-Laki 29 Tahun S1
16 Hj.A.Ghina A Baso,S.Sos Perempuan 40 Tahun S1
17 M.Yusuf,S.Sos Laki-Laki 40 Tahun S1
18 Abdul Azis Laki-Laki 53 Tahun S1
19 Ir.H.Akbar Muin,M.Si Laki-Laki 53 Tahun S2
20 Dra.Radiyah Makmur,MM Perempuan 57 Tahun S3
21 Heriyanti Perempuan 42 Tahun S2
22 Syahrul Said Makkah Laki-Laki 38 Tahun S2
23 Edy Kurniadi,ST Laki-Laki 27 Tahun S1
24 Fuad Ahsan,SE Laki-Laki 28 Tahun S1
25 Sainal Laki-Laki 32 Tahun S1
26 Fatmawati Imran,ST Perempuan 40 Tahun S1
27 Tenriani Naja,S.Sos Perempuan 36 Tahun S1
28 Irwan,S.ST Laki-Laki 41 Tahun S1
29 Arham Rahmat Laki-Laki 41 Tahun S1
30 Erwin Fajar Laki-Laki 39 Tahun S2
31 Juraeda Perempuan 42 Tahun S1
32 Haruddin,ST Laki-Laki 41 Tahun S1
33 Indriani Perempuan 26 Tahun S1
34 Muh.Anshar,SE.,MM Laki-Laki 37 Tahun S2
35 Muh.Rizal R Laki-Laki 37 Tahun S1
36 Tidak Bekenan Memberi Tahu Perempuan 34 Tahun S2
37 Hilda,S.Sos Perempuan 54 Tahun S1
38 Darwis.S.Sos Perempuan 54 Tahun S1
39 Kamirati,SE Perempuan 45 Tahun S1
40 M.Ilham.S.Sos.,M.si Laki-Laki 49 Tahun S2
41 Milyani.S.Sos Perempuan 50 Tahun S1
42 Erniati,S.Sos Perempuan 39 Tahun S1
43 Hj.Suharmi Dwi Damayanti,SH Perempuan 41 Tahun S1
44 Rusni Tabri Laki-Laki 48 Tahun S1
45 Aisyah Najamuddin.MM Perempuan 45 Tahun S2
46 Erwin Fajar.ST.MM Laki-Laki 44 Tahun S2
47 Arham Muis.ST Laki-Laki 44 Tahun S1
48 Arham Rahmat,S.STP Laki-Laki 31 Tahun S1
49 Haranuddin,ST Laki-Laki 40 Tahun S1
50 Irwan,S.ST Laki-Laki 40 Tahun S1
51 Faisal,ST Laki-Laki 45 Tahun S1
52 Hj.Heriyanti,S.Sos.M.I.Kom Perempuan 43 Tahun S2
53 Farid Wahyuni,SE Laki-Laki 37 Tahun S1
54 Muh.Rizal.S.Sos Laki-Laki 37 Tahun S1
55 Juraeda,S.Sos Perempuan 42 Tahun S1
56 Fatmawati Perempuan 39 Tahun S1
57 Darwis.S.Sos Laki-Laki 54 Tahun S1
58 Tasriadi,S.Sos Laki-Laki 32 Tahun S1
59 Muliadi Nur Laki-Laki 38 Tahun S1
60 Amalia Gusmala Dewi.S.Sos Perempuan 46 Tahun S1
61 Sainal.SE Laki-Laki 32 Tahun S1
62 Arli Andinitasi,ST Perempuan 38 Tahun S1
Lampiran Uji Validitas Pemberian Penghasilan Tambahan (PPT)
Correlations
item_
Pearson Correlation
,0 0 0
N 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62
6 2
Pearson Correlation
,0 0 0
N 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62
6 2
Pearson Correlation
,11 7
,28 6*
,00 0
,36 5
,02 4
,004 ,03
2 ,13
3 ,07
,0 0 0
N 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62
6 2
Pearson Correlation
,00 0
,0 0 0
N 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62
6 2
Pearson Correlation
,36 5
,36 1
,0 0 0
N 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62
6 2
Pearson Correlation
,02 4
,00 3
,00 0
,000 ,00
0 ,00
1 ,00
,0 0 0
N 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62
6 2
Pearson Correlation
,00 4
,00 2
,00 0
,00 0
,0 0 0
N 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62
6 2
Pearson Correlation
,03 2
,02 2
,00 7
,00 0
,000 ,00
0 ,00
,0 0 0
N 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62
6 2
Pearson Correlation
,13 3
,34 6
,54 1
,00 1
,004 ,00
,0 0 0
N 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62
6 2
,07 7
,19 1
,29 9
,00 0
,005 ,00
0 ,00
,0 0 0
N 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62
6 2
Pearson Correlation
N
62 62 62 62 62 62 62 62 62 62 6 2
Lampiran Uji Realibilitas Pemberian Penghasilan Tambahan (PPT)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Deleted
item_1 38,39 11,651 ,455 ,827 item_2 38,42 11,559 ,516 ,823 item_3 38,47 10,155 ,494 ,829 item_4 38,31 10,216 ,513 ,825 item_5 38,44 11,594 ,421 ,829 item_6 38,34 10,392 ,694 ,804 item_7 38,47 10,450 ,638 ,809 item_8 38,35 10,692 ,656 ,809 item_9 38,35 11,216 ,491 ,823
item_10 38,27 11,088 ,498 ,823
Lampiran Uji Validitas Kinerja Pada ASN
Correlations
6 2
item _2
Pearson Correlation
,56 2**
6 2
item _3
Pearson Correlation
,61 7**
6 2
item _4
Pearson Correlation
,39 3**
6 2
item _5
Pearson Correlation
,33 5**
,271* ,29
5* ,520*
6 2
item _6
Pearson Correlation
,13 1
,362** ,25
6* ,526*
6 2
item _7
Pearson Correlation
,03 4
,322* ,13
2 ,164
6 2
item _8
Pearson Correlation
,30 6*
6 2
item _9
Pearson Correlation
,27 6*
6 2
item _10
Pearson Correlation
,26 0*
,530** ,31
8* ,486*
6 2
Sko r_T otal
6 2
Reliability Statistics
,874 10
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Lampiran Uji Normalitis
Pemberia n_Pengha silan
Pemberia
n_Pengh
asilan
Uji Hipotesisi Regresi Sederhana
Coefficients a
Pemberian_P
Residual 515,386 60 8,590
Residual 515,386 60 8,590
Kabupaten Gowa
BIOGRAFI PENULIS
tanggal 14 Juli 1999 dari pasangan suami istri Alm
Bapak Irwansyah dan Ibu Subaedah. Peneliti adalah
anak pertama dari 2 bersaudara. Peneliti sekarang
bertempat tinggal di Kelurahan Samata Kecamatan Somba Opu
Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Pendidikan yang ditempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri Samata lulus
tahun 2011, SMP Negeri 3 Sungguminasa lulus tahun 2014, SMA Negeri
1 Sungguminasa tahun 2017, mulai tahun 2017 mengikuti Program S1
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi Manajemen Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar sampai dengan sekarang. Sampai penulisan
skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai mahasiswa Program S1
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi Manajemen Universitas
Muhammadiyah Makassar.