PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis...

46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR TERHADAP HEPAR MENCIT YANG DIPAPAR PARASETAMOL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran TIUR ESTIKA SITUMORANG G0007023 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis...

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR TERHADAP HEPAR

MENCIT YANG DIPAPAR PARASETAMOL

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

TIUR ESTIKA SITUMORANG G0007023

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul: Pengaruh Pemberian Jus Pepaya (Carica papaya L.)

sebagai Hepatoprotektor terhadap Hepar Mencit yang Dipapar

Parasetamol

Tiur Estika Situmorang, G0007023, Tahun 2010

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Ujian Skripsi Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari ............, Tanggal ..................... 2010

Pembimbing Utama Penguji Utama

Suyatmi, dr., M. Biomed, Sc dr. Isdaryanto, MARS

NIP 197201052001122001 NIP 195003121976101001

Pembimbing Pendamping Anggota Penguji

Riza Novierta Pesik, dr., M.Kes. Dra. Cr. Siti Utari, M.Kes.

NIP 196511171997022001 NIP 195405051985032001

Tim Skripsi

Muthmainah, dr., M.Kes

NIP 196607021998022001

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan Judul : Pengaruh Pemberian Jus Pepaya (Carica papaya L.)

sebagai Hepatoprotektor terhadap Hepar Mencit yang Dipapar Parasetamol

Tiur Estika Situmorang, NIM/Semester: G0007023/VII, Tahun: 2010

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada hari , Tanggal 2010

Pembimbing Utama

Nama : Suyatmi, dr., Mbiomed.Sci

NIP : 19720105 200112 2 001 ( ______________________ )

Pembimbing Pendamping

Nama : Riza Novierta Pesik, dr., MKes

NIP : 19651117 199702 2 001 ( ______________________ )

Penguji Utama

Nama : dr. Isdaryanto, MARS

NIP : 19500312 197610 1 001 ( ______________________ )

Penguji Pendamping

Nama : Dra. Cr. Siti Utari, M.Kes.

NIP : 19540505 198503 2 001 ( ______________________ )

Surakarta,

Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS

Muthmainah, dr., M.Kes Prof.DR.A.A.Subijanto,dr.,MS.

NIP : 196607021998022001 NIP: 194811071973101003

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 9 November 2010

Tiur Estika Situmorang

NIM. G0007023

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK Tiur E. Situmorang, G0007023, 2010. Pengaruh Pemberian Jus Pepaya (Carica papaya L.) sebagai Hepatoprotektor terhadap Hepar Mencit yang Dipapar Parasetamol, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh pemberian jus pepaya (Carica papaya L.) sebagai hepatoprotektor terhadap hepar mencit yang dipapar parasetamol. Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan post test only control group design. Mencit strain Swiss Webster jantan sebanyak 28 ekor dibagi dalam 4 kelompok yaitu kelompok kontrol (KK) dan kelompok perlakuan I-III (KP I-III). Pada KK mencit diberi aquadest peroral sebanyak 0,2 ml / 20 g BB mencit perhari selama 14 hari berturut-turut. Sedangkan, pada KP I-III diberi parasetamol dari hari pertama sampai hari ke-14. Pada 7 hari terakhir berturut-turut KP II-III diberikan jus pepaya dengan dosis bertingkat (122 mg dan 244 mg / 20 g BB mencit). Pada hari ke-15 mencit dikorbankan dan diambil hatinya untuk pembuatan preparat. Kerusakan sel hepar mencit diamati dengan menghitung jumlah inti sel yang mengalami nekrosis pada lobulus centralis hepar. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan One Way ANOVA dan LSD. Hasil Penelitian : Pada penelitian ini diperoleh jumlah rata-rata inti sel nekrosis pada KK sebesar 7,28, KP I 83,64, KP II 44,71, dan KP III 21,50. Hasil uji statistik One Way Anova menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna dalam keempat kelompok penelitian p = 0,000 (p<0,050). Hasil uji statistik LSD juga menunjukkan perbedaan yang signifikan antara keempat kelompok dengan masing-masing p = 0,000 (p<0,050). Simpulan Penelitian : Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian jus pepaya dapat mencegah kerusakan sel hepar pada mencit yang dipapar parasetamol. Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. Kata kunci : pepaya, parasetamol, kerusakan sel hati

ABSTRACT

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Tiur E. Situmorang, G0007023, 2010. The Effect of Papaya Juice (Carica papaya L.) as Hepatoprotector on Mice’s Liver Induced by Parasetamol, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta. Objectives : The purpose of this research is to know the effect of Papaya Juice (Carica papaya L.) as Hepatoprotector on Mice’s Liver Induced by Parasetamol. Methods : This research was a experimental laboratory with post test only control group design. Twenty eight male mice Swiss Webster strain divided into 4 groups; control group and groups of I-III. The control group was given orally aquadest 0,2ml/20gr body weight of mice. And then, the groups of I-III was induced by parasetamol on day 1-14. On the 8th-14th day, group II-III were administered orally with multilevel doses of papaya juice (122 mg dan 244 mg/ 20 g body weight of mice). On the 15th day, all of mice were sacrificed for liver histopathological study. The hepatocytes damage were observed by number of necrosis cells on the central lobule of liver. Then the data was analyzed using One Way Anova and LSD. Results : The data showed that average number of necrotic nucleus in the control group was 7,28, group I was 83,64, group II was 44,71, and group III was 22.50. The results of One Way ANOVA statistical test showed a significant difference in all four groups, p = 0,000 (p <0,050). The results of LSD test also showed a significant differences between the four groups with each p = 0,000 (p <0,050). Conclusion : From this research, it can be concluded that the papaya juice (Carica papaya L.) can prevent mice hepatocytes damage induced by parasetamol and the increasing doses of the papaya juice can increase its protection effect or can reduce the greater amount of damaged mice liver cells. Key words : papaya, parasetamol, liver cells damage

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PRAKATA

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih dan hikmat-Nya dalam menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian Jus Pepaya (Carica papaya L.) sebagai Hepatoprotektor terhadap Hepar Mencit yang Dipapar Parasetamol”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof. Dr. A. A. Subijanto, dr., MS., selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Muthmainah, dr., MKes., selaku Ketua Tim Skripsi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Suyatmi, dr., MBiomed.Sci, selaku pembimbing utama yang telah berkenan

meluangkan waktu memberikan bimbingan, saran, dan motivasi. 4. Riza Novierta Pesik, dr., MKes., selaku pembimbing pendamping atas segala

bimbingan, arahan, dan waktu yang telah beliau luangkan bagi penulis. 5. Isdaryanto, dr., MARS, selaku penguji utama yang telah berkenan menguji

dan memberikan saran untuk memperbaiki kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

6. Dra. Cr. Siti Utari, MKes., selaku anggota penguji yang telah memberikan saran dan nasihat untuk memperbaiki kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak, Mama, Kabot, Bangbot, Edo, K’adrian serta seluruh keluarga besar penulis atas cinta kasihnya yang telah memberikan doa, memfasilitasi dan memotivasi saat penulisan skripsi ini.

8. Monika, Sunny, Tarida, Venny, Api, Kodil, Sam, Tito, Laras, Olin, dan teman-teman FKUNS angkatan 2007 yang telah memberikan bantuan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

9. Pak Sukidi dan Mba Dewi selaku staf Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

10. Tim Skripsi, Perpustakaan FK UNS yang banyak membantu dalam penyelesaian skripsi dan sebagai salah satu tempat mencari referensi.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang turut membantu penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan selanjutnya. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Surakarta, November 2010

Tiur E. Situmorang

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

PRAKATA ............................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ ..... 3

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... ..... 3

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... ..... 4

1. Pepaya ............................................................................................. 4

a. Taksonomi ................................................................................. 4

b. Deskripsi tumbuhan .................................................................. 4

c. Kandungan kimia ...................................................................... 5

d. Kandungan buah pepaya sebagai antioksidan ......................... 6

2. Struktur hitologis hepar ................................................................. 7

3. Parasetamol .................................................................................... 9

a. Farmakodinamik ....................................................................... 9

b. Farmakokonetik ...................................................................... 10

c. Indikasi .................................................................................... 10

d. Efek samping ........................................................................... 11

4. Fisiologi kerusakan sel ................................................................. 11

5. Mekanisme kerusakan sel hepar akibat induksi

parasetamol................................................................................... 12

6. Mekanisme hepatoprotektor jus pepaya terhadap

kerusakan hepar akibat induksi parasetamol ............................. 13

B. Kerangka Pemikiran ........................................................................15

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

C. Hipotesis ..................................................................................... ..... 16

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................17

B. Lokasi Penelitian .............................................................................17

C. Subjek Penelitian ............................................................................ 17

D. Teknik Sampling ..............................................................................18

E. Rancangan Penelitian ....................................................................... 18

F. Identifikasi Variabel Penelitian ........................................................ 19

G. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 20

H. Alat dan Bahan Penelitian ................................................. .............. 22

I. Cara Kerja......................................................................... ................ 23

J. Teknik Analisis Data ........................................................................... 27

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................... 28

B. Analisis Data ................................................................................... 29

BAB V. PEMBAHASAN ......................................................................... ..... 31

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ......................................................................................... 35

B. Saran .......................................................................................... ..... 35

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................36

LAMPIRAN.......................................................................................... ............ 40

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rata-rata inti sel hepar yang mengalami nekrosis dari tiap 100 sel

lobulus centralis hati untuk masing-masing kelompok percobaan ..... 27

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pepaya .................................................................................................. 4

Gambar 2 Skema Desain Penelitian................................................................... 18

Gambar 3 Skema Pemberian Perlakuan ............................................................ 26

Gambar 4 Grafik rata-rata jumlah sel hepar yang nekrosis .............................. 28

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambaran histologis hasil penelitian

Lampiran 2. Hasil pengamatan pada masing-masing kelompok mencit

Lampiran 3. Hasil uji statistik hasil penelitian

Lampiran 4. Nilai Konversi dosis untuk manusia dan hewan

Lampiran 5. Daftar Volume Maksimal Bahan Uji Pada Pemberian Secara Oral

Lampiran 6. Foto Kegiatan Penelitian

Lampiran 7. Ethical Clearance

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hepar merupakan organ terbesar pada tubuh yang berfungsi sebagai

pembentukan empedu, pembentukan faktor koagulasi dan pusat metabolisme

karbohidrat, protein, lemak, hormon dan zat kimia (Guyton and Hall, 2007).

Sebagai pusat metabolisme di tubuh, hepar rentan sekali untuk terpapar zat

kimia yang bersifat toksik sehingga menimbulkan kerusakan hepar. Zat kimia

dapat berupa senyawa-senyawa obat yang luas digunakan di masyarakat.

Salah satu contoh obat yang dapat menimbulkan kerusakan hepar adalah

parasetamol.

Parasetamol atau yang dikenal juga sebagai asetaminofen digunakan

secara luas sebagai analgesik dan antipiretik yang banyak ditemui di toko-toko

obat maupun sebagai obat resep. Walaupun parasetamol relatif aman

digunakan pada dosis terapi, namun bila digunakan secara overdosis dapat

menimbulkan peningkatan Radical Oxygen Species (ROS) dan menimbulkan

kerusakan hepar dan ginjal berupa nekrosis sentrilobular dan tubulus

proksimalis pada manusia dan hewan coba (Lucas et al., 2000). Parasetamol

diaktifkan oleh enzim sitokrom P450 menjadi bahan metabolit bernama N-

acetyl-p-benzoquinon imine (NAPQI) yang reaktif sehingga menekan

glutation hepar kemudian berikatan kovalen dengan protein. Ikatan kovalen ini

berhubungan dengan toksisitas parasetamol yang mengakibatkan kerusakan

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

hepar (James et al., 2003). Kerusakan hepar yang berat dapat berupa nekrosis

yang menyebabkan gangguan fungsi pada hepar (Wilmana dan Gunawan,

2007). Hepatoprotektor yang saat ini digunakan, harganya tidak terjangkau

bagi masyarakat dan mengandung bahan kimia sehingga diperlukan

hepatoprotektor yang aman dan terjangkau bagi masyarakat. Salah satu

kandungan yang diperlukan sebagai hepatoprotektor adalah antioksidan yang

banyak dikandung oleh berbagai macam buah yang mudah didapat oleh

masyarakat, murah, dan tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya.

Salah satu contohnya adalah buah pepaya.

Pepaya (Carica papaya, L.) merupakan buah yang murah, mudah

didapat, dan juga dikenal sebagai tanaman multiguna, karena sudah

dimanfaatkan sebagai bahan makanan, minuman berupa jus pepaya, bahan

untuk perawatan, pakan ternak, dan obat-obatan secara empiris, yang murah

dan mudah didapat (Basa, 2008). Buah pepaya mengandung berbagai jenis

enzim, vitamin dan mineral. Kandungan vitamin A lebih banyak daripada

wortel, vitamin C lebih tinggi daripada jeruk. Kandungan vitamin B kompleks

dan vitamin E juga tinggi. Pepaya juga mengandung beta-karoten sebagai

provitamin A (Harmanto, 2009). Beberapa penelitian tentang kandungan

pepaya tersebut menunjukkan manfaatnya sebagai antioksidan (Astawan,

2010). Namun, sejauh ini manfaat pemberian jus pepaya (Carica papaya, L.)

sebagai hepatoprotektor belum diketahui.

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin melakukan

penelitian untuk mengetahui manfaat pemberian jus pepaya (Carica papaya,

L.) sebagai hepatoprotektor terhadap hepar mencit yang dipapar parasetamol.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah pemberian jus pepaya (Carica papaya L.) dapat digunakan

sebagai hepatoprotektor terhadap hepar mencit yang dipapar parasetamol?

2. Apakah peningkatan dosis jus pepaya dapat meningkatkan efek proteksi

terhadap kerusakan sel hepar mencit yang diinduksi parasetamol?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus

pepaya (Carica papaya L.) sebagai hepatoprotektor terhadap hepar mencit

yang dipapar parasetamol.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritik

Penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan informasi dan bahan

kajian mengenai pengaruh jus pepaya sebagai hepatoprotektor.

2. Manfaat aplikatif

Penilitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan acuan untuk penelitian

lebih lanjut.

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pepaya (Carica papaya L.)

a. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Violales

Familia : Caricaceae

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya L.

(Plantamor, 2010)

b. Deskripsi Tumbuhan

Gambar 1. Pepaya (Sentra Informasi IPTEK, 2005)

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili

Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat

bahkan kawasan sekitar Meksiko dan Coasta Rica. Tanaman pepaya

banyak ditanam orang, baik di daeah tropis maupun subtropis, di

daerah-daerah basah dan kering, atau di daerah-daerah dataran dan

pegunungan (sampai 1000 m dpl) (Prihatman, 2000).

Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang

sedikit, tumbuh hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang

membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas. Daunnya

menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bagian

tengah.

Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya

meruncing. Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak

hijau muda hingga kuning. Daging buah berasal dari karpela yang

menebal, berwarna kuning hingga merah, tergantung varietasnya.

Bagian tengah buah berongga. Biji-biji berwarna hitam atau kehitaman

dan terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) untuk mencegahnya

dari kekeringan. Dalam budidaya, biji-biji untuk ditanam kembali

diambil dari bagian tengah buah (Wapedia, 2010).

c. Kandungan kimia

Buah pepaya matang mengandung beta-karoten (276

mikrogram/100 gr), betacryptoxanthin (761 mikrogram/100 gr), serta

lutein dan zeaxanthin (75 mikrogram/100 gr). Vitamin A yang

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

diperoleh dari 100 gr buah pepaya matang berkisar antara 1.094-

18.250 SI, vitamin C (62-78 mg/100 gr) dan folat (38 mikrogram/100

gr). Kadar serat per 100 gram buah masak 1,8 gram. Komposisi

mineral pada buah pepaya matang juga tinggi, yaitu dominan potasium

(257 mg/100 gr) dan sangat sedikit sodium (3 mg/100 gr) (Astawan,

2009).

d. Kandungan Buah Pepaya sebagai Antioksidan

Antioksidan secara kimia merupakan senyawa yang mampu

memberikan elektron; berperan mengikat berbagai jenis oksidan.

Secara biologi antioksidan adalah senyawa yang dapat meredam

dampak negatif oksidan yaitu bersifat mencegah pembentukan radikal

bebas dan memperbaiki kerusakannya (Widjaja, 1997).

Senyawa kimia yang tergolong dalam kelompok antioksidan

dan dapat ditemukan pada buah pepaya antara lain vitamin C, vitamin

A, vitamin E dan beta-karoten (Hernani dan Raharjo, 2006).

Beta-karoten sendiri dapat meningkatkan enzim Glutation S

Transferase (GST). Beta-karoten juga dikenal sebagai unsur pencegah

kanker, khususnya kanker kulit dan paru. Beta-karoten dapat

menjangkau lebih banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu relatif

lebih lama dibandingkan vitamin A, sehingga memberikan

perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker (Astawan,

2009).

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Struktur Histologis Hepar

Hepar merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh. Hepar

dilapisi oleh kapsul tipis yang bernama Kapsul Glisson dan memiliki

jaringan pengikat retikuler serta pembuluh darah di antara parenkimnya.

Tipe sel yang mendominasi adalah hepatosit. Sel-sel tersebut tersusun

dalam satu atau dua lapisan tebal yang dipisahkan oleh sinusoid hepar.

Suplai darah hepar berasal dari vena porta dan arteri hepatik. Hepar juga

memiliki tiga sistem drainase yaitu vena hepatik, pembuluh limfa, dan

saluran empedu (Paulsen, 2000).

a. Lobulus Hepar

Pembagian lobulus hepar sebagai unit fungsional dibagi

menjadi 3 zona: 1) zona I, zona aktif yang sel-selnya paling dekat

dengan pembuluh darah, akibatnya zona ini yang pertama kali

dipengaruhi oleh perubahan darah yang masuk, 2) zona II, zona

intermedia yang sel-selnya memberi respon kedua terhadap darah, 3)

zona III, zona pasif aktifitas sel-selnya rendah dan tampak aktif bila

kebutuhan meningkat (Leeson et al., 1996).

Lobulus hepar sebagai kesatuan histologis berbentuk prisma

poligonal, diameter 1-2 mm, penampang melintang tampak sebagai

heksagonal dengan pusatnya vena sentralis dan di sudut-sudut luar

lobuli terdapat kanalis porta (Leeson et al., 1996).

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

b. Parenkim Hepar

Sel-sel hepar berbentuk polihedral dengan ukuran yang

berbeda-beda, nukleusnya lebar, bulat, berada di tengah, mengandung

satu atau lebih nukleoli serta terdapat bercak-bercak kromatin.

Sitoplasma sel hepar bervariasi dalam penampakan, tergantung dari

nutrisi dan status fungsionalnya. Mengandung sejumlah besar

ribonukleoprotein, mitokondria, droplet lipid, lisosom, dan peroksisom

(Bergman et al., 1996).

c. Sinusoid Hepar

Bagian yang membentuk jaringan intralobuler yang kaya akan

susunan pembuluh-pembuuh darah yang saling bertemu satu sama

lainnya pada vena sentralis. Menurut tipe kapilernya dibedakan

menjadi dua: 1) sinusoid yang lebar dan bervariasi dalam ukuran

diameter, dan 2) sinusoid yang dindingnya terdiri atas dua tipe sel yang

dapat dibedakan, yaitu sel endotel dan sel Kupffer (Jones, 1993).

Sinusoid mengandung sel-sel darah, dan pada neonatus mengandung

elemen hemopoetik. Di antara sinusoid terdapat sebuah celah, disebut

celah disse, memisahkan permukaan hepatosit yang menghadap

sinusoid dengan barisan sel endotel (Damjanov, 1996).

d. Mikroskopis Kerusakan Hepar Setelah Pemberian Parasetamol

Hepatitis akut, dengan maupun tanpa kolestasis, merupakan

gambaran histologis yang paling umum dari Drug-Induced Liver

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Injury (DILI) dan obat-obatan seperti parasetamol merupakan

penyebab penting dari gagal ginjal akut (Ramachandran and Kakar,

2009).

Drug-induced liver injury disebabkan oleh dua mekanisme

utama, yaitu hepatotoksisitas intrinsik dan idiosinkratik.

Hepatotoksisitas intrinsik menyebabkan kerusakan hepatoselular pada

mekanisme yang tergantung pada dosis baik secara langsung oleh obat

tersebut maupun melalui metabolitnya. Parasetamol termasuk dalam

mekanisme hepatotoksisitas intrinsik ini. Hepatotoksisitas intrinsik

bermanifestasi dengan nekrosis hepatoselular dengan sedikit inflamasi,

sementara pada hepatotoksisitas idiosinkratik lebih sering terjadi

inflamasi (Ramachandran and Kakar, 2009).

Nekrosis zona central (zona 3) merupakan karakteristik

asetaminofen dan halotan, serta toksin seperti karbon tetraklorid

(Ramachandran and Kakar, 2009).

3. Parasetamol

a. Farmakodinamik

Efek analgesik parasetamol serupa dengan salisilat yaitu

menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang.

Parasetamol menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga

juga berdasarkan efek sentral sepert salisilat (Wilmana dan Gunawan,

2007).

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Efek antiinflamasinya sangat lemah, oleh karena itu

parasetamol tidak digunakan sebagai antireumatik. Parasetamol

merupakan penghambat biosintesis prostaglandin yang lemah. Efek

iritasi, erosi dan perdarahan lambung tidak terlihat, demikian juga

gangguan pernafasan dan keseimbangan asam basa (Wilmana dan

Gunawan, 2007).

b. Farmakokinetik

Parasetamol diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran

cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu ½ jam

dan masa paruh plasma antara 1-3 jam. Obat ini tersebar ke seluruh

cairan tubuh. Dalam plasma, 25% parasetamol terikat protein plasma.

Parasetamol dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati. Sebagian

parasetamol (80%) dikonjugasi dengan asam glukoronat dan sebagian

kecil lainnya dengan asam sulfat. Selain itu parasetamol juga dapat

mengalami hidroksilasi. Metabolit hasil hidroksilasi ini dapat

menimbulkan methemoglobinemia dan hemolisis eritrosit. Obat ini

diekskresi melalui ginjal, sebagian kecil sebagai parasetamol (3%) dan

sebagian besar dalam bentuk terkonjugasi (Wilmana dan Gunawan,

2007).

c. Indikasi

Khasiatnya analgetik dan antipiretik, tetapi tidak antiradang.

Efek analgetisnya diperkuat oleh kodein dan kafein (Tjay dan Raharja,

2002). Obat ini berguna untuk nyeri ringan sampai sedang seperti sakit

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

kepala, mialgia, nyeri persalinan, dan keadaan lain di mana aspirin

efektif sebagai analgesik. Parasetamol tidak efektif untuk mengatasi

inflamasi seperti artritis reumatoid, meskipun dapat dipakai sebagai

obat tambahan analgesik dalam terapi antiinflamasi. Parasetamol lebih

disukai daripada aspirin pada pasien dengan hemofilia atau dengan

riwayat ulkus peptikum dan juga pada mereka yang mengalami

bronkospasme yang dipicu akibat aspirin (Katzung, 2002).

d. Efek Samping

Efek samping yang sering terjadi antara lain reaksi

hipersensitivitas dan kelainan darah (Tjay dan Raharja, 2002). Efek

merugikan paling serius akibat overdosis asetaminofen akut berupa

nekrosis hati yang fatal. Nekrosis tubulus ginjal dan koma

hipoglikemik mungkin juga terjadi (Hardman et al., 2008).

Hepatotoksisitas dapat terjadi pada pemberian dosis tunggal 10-15

gram (200-250 mg/kg BB) parasetamol (Wilmana dan Gunawan,

2007). Selain itu overdosis dapat menimbulkan antara lain mual,

muntah, dan anoreksia.

4. Fisiologi Kerusakan Sel

Reaksi sel terhadap jejas dapat berakibat berbeda, berdasar

perbedaan intensitas dan periode jejas. Jejas yang ringan (kurang

bermakna) dapat meningkatkan kebutuhan fungsional sel, lalu sel

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

mengalami adaptasi (atrofi, hipertrofi, hiperplasi, metaplasi). Setelah jejas

reda (hilang) sel akan kembali normal.

Jejas ringan-sedang (sub-letal) akan menyebabkan kerusakan sel

yang reversibel. Apabila jejas tidak meningkat intensitas dan periodenya

maka sel akan mengalami adaptasi dan kembali normal. Sedangkan bila

intensitas dan periode jejasnya meningkat, sel akan mengalami kerusakan

ireversibel hingga nekrosis (kematian sel).

Jejas hebat (letal) akan mengakibatkan kerusakan sel yang

ireversibel. Kerusakan ini menyebabkan kematian sel jaringan saat

individu masih hidup atau nekrosis (Pringgoutomo, 2002).

Adapun tanda-tanda nekrosis sel menurut Price and Wilson (2006):

a. Sel yang mengalami pyknosis intinya terkondensasi dan bertambah

basofil, berwarna gelap batasnya tidak teratur.

b. Sel yang mengalami karyorrhexis inti mengalami fragmentasi atau

hancur dengan meninggalkan pecahan-pecahan zat kromatin yang

tersebar di dalam sel.

c. Sel yang mengalami karyolisis yaitu kromatin basofil menjadi pucat,

inti sel kehilangan kemampuan untuk diwarnai dan menghilang begitu

saja.

5. Mekanisme Kerusakan Sel Hepar Akibat Induksi Parasetamol

Hepatotoksisitas tidak terjadi sebagai akibat langsung dari

parasetamol, tetapi melalui metabolitnya, yaitu N-acetyl-p-benzoquinone

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

imine (NAPQI) (Sherlock and Dooley, 2002). Parasetamol dimetabolisme

oleh konjugasi dengan glukoronat dan sulfat. Sebagian kecil dioksidasi

menjadi NAPQI oleh aktivitas sitokrom P450. NAPQI didetoksifikasi oleh

glutation (GSH) yang kemudian membentuk konjugasi parasetamol-GSH.

Ketika terjadi dosis toksis parasetamol, glutation hepar total menurun

hingga 90%. Akibatnya metabolit parasetamol tersebut berikatan kovalen

dengan sistein. Ikatan kovalen antara metabolit parasetamol dan protein

menyebabkan sel kehilangan fungsi atau aktivitasnya bahkan terjadi

kematian sel dan lisis. Target organel sel utamanya adalah mitokondria

yang berperan dalam produksi energi serta kontrol ion selular, sehingga

terjadi transisi permeabilitas mitokondria. Akibatnya adalah penurunan

Adenosine Triphosphate (ATP), peningkatan Ca2+ yang bersifat oksidan,

aktivasi protease dan endonuklease, serta kerusakan rantai DNA (James et

al., 2003).

Aktivitas sitokrom P450 serta transisi permeabilitas mitokondria

menyebabkan terbentuknya superoksida, suatu Radical Oxygen Species

(ROS). Pembentukan superoksida yang meningkat menyebabkan reaksi

hidrogen peroksida dan peroksidasi melalu mekanisme tipe Fenton. Pada

dosis toksis parasetamol terjadi pembentukan NAPQI yang berlebihan,

sementara konsentrasi glutation di sel sentrilobular sangatlah rendah,

sehingga glutation peroksidase terhambat (James et al., 2003).

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

6. Mekanisme Hepatoprotektor Jus Pepaya Terhadap Kerusakan Hepar

Akibat Induksi Parasetamol

Kandungan utama jus pepaya yang berperan dalam mencegah

kerusakan hati akibat pemberian parasetamol dosis toksik adalah

antioksidan. Senyawa kimia yang tergolong dalam kelompok antioksidan

dan dapat ditemukan pada buah pepaya antara lain vitamin C, vitamin A,

vitamin E dan beta-karoten (Hernani dan Raharjo, 2006).

Antioksidan tersebut mampu memberikan elektron kepada

molekul radikal bebas tanpa terganggu sama sekali dan dapat memutus

reaksi berantai dari radikal bebas sehingga dapat mencegah terjadinya

stres oksidatif. Di dalam tubuh, antioksidan meningkatkan Total

Antioxidant Status (TAS), yang menunjukkan peningkatan kapasitas dan

aktivitas total antioksidan dalam tubuh (Almatsier, 2004).

Vitamin E secara khusus berperan menghambat pembentukan lipid

peroxide oleh radikal hidroksil yang dibentuk NAPQI melalui mekanisme

penangkapan radikal bebas dan metal chelation (Almatsier, 2004)

Beta-karoten sendiri dapat meningkatkan enzim Glutation S

Transferase (GST). Enzim GST dapat meningkatkan kadar glutathione

tubuh. Peningkatan kadar glutathione akan mengisi kembali

kekosongannya di dalam tubuh dan dapat digunakan untuk konjugasi

NAPQI (Frank, 1995).

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

B. Kerangka Pemikiran

Vit. A Vit. C

Parasetamol dosis berlebih

Ikatan kovalen dgn makromolekul (nukelofilik)

Meningkatkan NAPQI

(elektrofilik)

Deplesi glutathione

Keterangan: : memacu

: menghambat

Bioaktivasi sitokrom P450

Kerusakan makromolekul

Lipid peroxide

Radical Oxygen Species (ROS)

Stres oksidatif

Meningkatkan GST di tubuh

Nekrosis sel hepatosit

Kerusakan hepar

Vit. E

Beta-karoten

Peningkatan Total Antioxidant Status

(TAS)

Jus Pepaya

Peningkatan glutathione

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

C. Hipotesis

Pemberian pemberian jus pepaya (Carica papaya L.) dapat digunakan

sebagai hepatoprotektor terhadap hepar mencit yang dipapar parasetamol.

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik. Peneliti

mengadakan perlakuan terhadap sampel yang telah ditentukan yaitu berupa

hewan coba di laboratorium.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

C. Subyek penelitian

1. Populasi : Mencit jantan dengan galur Swiss webster berusia 2-3 bulan

dengan berat badan ± 20 gram.

2. Sampel : Menurut Purawisastra (2001), jumlah sampel yang digunakan

berdasarkan rumus Federer yaitu :

(k-1)(n-1) > 15

(4-1)(n-1) > 15

3 ( n-1) > 15

3n > 15+3

n > 6

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Keterangan :

k : Jumlah kelompok

n : Jumlah sampel dalam tiap kelompok

Pada penelitian ini jumlah sampel untuk tiap kelompok ditentukan sebanyak 7

ekor mencit (n > 6), dan jumlah kelompok mencit ada 4 sehingga penelitian

ini membutuhkan 28 mencit dari populasi yang ada.

D. Teknik sampling

Teknik sampling yang dipakai adalah purposive sampling.

E. Desain Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah the post test only control group design

(Taufiqqurohman, 2003).

KK : (-) O0

KP1: (X 1) O1

KP2: (X 2) O2

KP3: (X 3) O3

Gambar 2. Skema Desain Penelitian

Keterangan :

KK : (-) = Kelompok kontrol tanpa diberi jus pepaya maupun parasetamol.

Pemberian aquades 0,2 ml/20 gr BB mencit perhari selama 14

hari berturut-turut.

KP1: (X1) = Kelompok perlakuan I yang diberi parasetamol tanpa diberi jus

pepaya. Pemberian aquades peroral sebanyak 0,2 ml/20 gr BB

Sampel Mencit 28 ekor

Dibandingkan dengan uji

statistik

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

mencit perhari selama 14 hari berturut-turut dan pada hari ke-12,

13 dan 14 diberi parasetamol 0,1 ml/20 gr BB mencit perhari.

KP2: (X 2) = Kelompok perlakuan II yang diberi parasetamol dan jus pepaya

dosis I. Pemberian jus pepaya peroral dosis I 0,12 ml/20 gr BB

mencit perhari selama 14 hari berturut-turut, dimana hari ke-12,

13 dan 14 diberikan juga parasetamol dosis 0,1 ml/20 gr BB

mencit perhari 1 jam setelah pemberian jus pepaya.

KP3 : (X 3) = Kelompok perlakuan III yang diberi parasetamol dan jus pepaya

dosis II. Pemberian jus pepaya dosis II yaitu 0,24 ml/20 gr BB

mencit perhari selama 14 hari berturut-turut, dimana hari ke-12,

13 dan 14 diberikan juga parasetamol dosis 0,1 ml/20 gr BB

mencit perhari 1 jam setelah pemberian jus pepaya.

O0 = Pengamatan jumlah inti sel hati yang mengalami nekrosis dari

100 sel di sentrolobuler hepar kelompok kontrol.

O1 = Pengamatan jumlah inti sel hati yang mengalami nekrosis dari

100 sel di sentrolobuler hepar KP1.

O2 = Pengamatan jumlah inti sel hati yang mengalami nekrosis dari

100 sel di sentrolobuler hepar KP2.

O3 = Pengamatan jumlah inti sel hati yang mengalami nekrosis dari

100 sel di sentrolobuler hepar KP3

Pengamatan jumlah inti sel hati yang mengalami nekrosis dilakukan

pada hari ke-15.

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

F. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Pemberian jus pepaya.

2. Variabel Terikat

Kerusakan sel hepar mencit.

3. Variabel luar

a. Variabel luar yang dapat dikendalikan

Variasi genetik, jenis kelamin, umur, suhu udara, berat badan, dan

jenis makanan mencit semuanya diseragamkan.

b. Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan

Kondisi psikologis dan keadaan awal hati mencit.

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Pemberian jus pepaya

Jus pepaya diberikan secara per oral dengan sonde lambung dalam

2 dosis. Dosis I: 122 mg/20 gr BB mencit/ hari yang disetara dengan 0,12

ml diberikan pada mencit KP2. Dosis II: 244 mg/20 gr BB mencit/hari

yang disetara dengan 0,24 ml diberikan pada mencit KP3. Skala

pengukuran variabel ini adalah ordinal.

2. Variabel terikat : Kerusakan sel hepar

Pengamatan jaringan hepar dengan perbesaran 100 kali untuk

mengamati seluruh lapang pandang, kemudian dengan perbesaran 400 kali

ditentukan daerah yang mengalami kerusakan terberat pada zona III. Dari

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

daerah zona III dengan perbesaran 1000 kali kemudian ditentukan jumlah

inti yang mengalami nekrosis dengan ciri-ciri inti pyknosis, karyorrhexis,

dan karyolisis dari 100 sel. Kemudian sel yang mengalami nekrosis

dijumlahkan setiap 100 sel. Makin tinggi jumlah sel yang nekrosis berarti

kerusakan hepar makin berat. Skala pengukuran ini adalah rasio.

3. Variabel luar

a. Variabel luar yang dapat dikendalikan. Variabel ini dapat dikendalikan

melalui homogenisasi.

1) Variasi genetik

Jenis hewan coba yang digunakan adalah mencit (Mus musculus)

dengan galur Swiss webster.

2) Jenis kelamin

Jenis kelamin mencit yang digunakan adalah jantan.

3) Umur

Umur mencit pada penelitian ini adalah 2-3 bulan.

4) Suhu udara

Hewan percobaan diletakkan dalam ruangan dengan suhu udara

berkisar antara 25-28o C.

5) Berat badan.

Berat badan hewan percobaan + 20 gram.

6) Jenis makanan.

Makanan yang diberikan berupa pellet dan minuman dari air PAM.

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

b. Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan : kondisi psikologis, dan

keadaan awal hati mencit.

1) Kondisi psikologis mencit dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

Lingkungan yang terlalu ramai dan gaduh, pemberian perlakuan

yang berulang kali, dan perkelahian antar mencit dapat

mempengaruhi kondisi psikologis mencit.

2) Keadaan awal hati mencit tidak diperiksa pada penelitian ini

sehingga mungkin saja ada mencit yang sebelum perlakuan hatinya

sudah mengalami kelainan.

H. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat.

Alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Kandang mencit (35 x 25 x 12 cm) 4 buah masing-masing untuk 7

ekor mencit.

b. Timbangan hewan.

c. Timbangan obat.

d. Alat bedah hewan percobaan (scalpel, pinset, gunting, jarum, meja

lilin).

e. Sonde lambung.

f. Alat untuk pembuatan preparat histologi.

g. Mikroskop cahaya medan terang.

h. Gelas ukur dan pengaduk.

i. Kamera digital

2. Bahan.

Bahan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

a. Parasetamol.

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

b. Makanan hewan percobaan (pelet).

c. Aquades.

d. Bahan untuk pembuatan preparat histologi dengan pengecatan HE.

e. Jus pepaya.

I. Cara Kerja

1. Dosis dan Pengenceran Jus Pepaya

Dalam 100 gr buah pepaya terdapat kandungan beta-karoten

sebanyak 276 µg. Dosis harian untuk manusia adalah 130 µg beta-karoten

yang terdapat dalam 47,1 gr jus pepaya (Badan Pengkajian dan Penerapan

Teknologi, 2005), perhitungannya yaitu 130 µg x 100 gr/276 µg = 47,1 gr.

Sedangkan dosis untuk mencit dengan konversi adalah 47,1 gr buah

pepaya x 0,0026 = 0,122 gr ≈ 122 mg. Dosis yang akan diberikan adalah

sebanyak dua dosis, dengan dosis II merupakan peningkatan dua kali dosis

I.

Menurut percobaan yang telah kami lakukan, 122 mg pepaya setara

dengan 0,12 ml. Jadi, dosis yang kami berikan adalah 0,12 ml dan 0,24 ml.

Jus pepaya yang disondekan adalah jus pepaya yang telah

diencerkan dan diberikan selama 14 hari berturut-turut.

2. Dosis dan pengenceran parasetamol

LD-50 untuk mencit secara peroral yang telah diketahui adalah 338

mg/Kg BB atau 6,76 mg/20 gr BB mencit (Alberta, 2006). Dosis

parasetamol yang dapat menimbulkan efek kerusakan hepar berupa

nekrosis sel hepar tanpa menyebabkan kematian mencit adalah dosis 3/4

LD-50 perhari (Sabrang, 2008). Dosis yang digunakan adalah 338 mg/Kg

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

BB x 0,75 = 253,5 mg/Kg BB = 5,07 mg/20gr BB mencit. Parasetamol

500 mg dilarutkan dalam aquades hingga 9,86 ml, sehingga dalam 0,1 ml

larutan parasetamol mengandung 5,07 mg parasetamol.

Parasetamol diberikan selama 3 hari berturut-turut yaitu pada hari

ke-12, 13, dan 14. Pemberian parasetamol dengan cara ini dimaksudkan

untuk menimbulkan kerusakan pada sel hepar berupa nekrosis pada daerah

sentrolobularis tanpa menimbulkan kematian pada mencit. Menurut

Wilmana dan Gunawan (2007) pemberian parasetamol dosis tunggal sudah

dapat menimbulkan kerusakan sel hepar berupa nekrosis pada daerah

sentrolobularis dalam waktu 2 hari setelah pemberian parasetamol.

3. Persiapan mencit

Mencit diadaptasikan selama tujuh hari di Laboratorium Histologi

Fakultas Kedokteran UNS, Surakarta. Sesudah adaptasi, keesokan harinya

dilakukan penimbangan untuk menentukan dosis dan dilakukan perlakuan.

4. Pengelompokan Subjek

Pada minggu kedua mulai dilakukan percobaan. Selanjutnya subjek

dikelompokkan menjadi empat kelompok secara random, dan masing-

masing kelompok terdiri dari 10 mencit. Adapun pengelompokan subjek

adalah sebagai berikut:

a. KK = Kelompok kontrol diberi aquadest peroral sebanyak 0,2 ml/20

gr BB mencit perhari selama 14 hari berturut-turut.

b. KP1 = Kelompok perlakuan I diberi aquades peroral sebanyak 0,2

ml/20 gr BB mencit perhari selama 14 hari berturut-turut dan

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

pada hari ke 12, 13 dan 14 juga diberi parasetamol 0,1ml/20 gr

BB mencit peroral perhari.

c. KP2 = Kelompok perlakuan II diberi jus pepaya peroral dengan dosis

0,12 ml/20 gr BB mencit perhari selama 14 hari berturut-turut,

dimana hari ke-12, 13 dan 14 diberikan juga parasetamol

dengan dosis 0,1ml/20 gr BB mencit perhari setelah 1 jam

pemberian jus pepaya.

d. KP3 = Kelompok perlakuan III diberi jus pepaya dosis II peroral yaitu

0,24 ml/20 gr BB mencit perhari selama 14 hari berturut-turut,

dimana hari ke-12, 13 dan 14 diberikan juga parasetamol dosis

0,1 ml/20 gr BB mencit perhari setelah 1 jam pemberian jus

pepaya.

Setiap sebelum pemberian parasetamol dan jus pepaya, mencit

dipuasakan dulu ± 5 jam untuk mengosongkan lambung. Pemberian

parasetamol dilakukan ± 1 jam setelah pemberian jus pepaya agar jus

pepaya terabsorbsi terlebih dulu.

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Sampel 28 ekor mencit

Kelompok Kontrol

Kelompok Perlakuan 1

Kelompok perlakuan 2

Dipuasakan selama + 5 jam

Aquades 0,2 ml jus pepaya 0,12 ml/ 20grBB

Setelah + 1 jam

Parasetamol dengan dosis 0,1ml/ 20grBB pada hari ke 12, 13, 14.

Perlakuan sampai hari ke-14. Pemberian parasetamol hanya dilakukan pada hari ke 12, 13dan 14. Pembuatan preparat pada hari ke-15.

Kelompok Perlakuan 3

jus pepaya 0,24 ml/ 20grBB

Skema pemberian perlakuan :

5.

Gambar 3. Skema Pemberian Perlakuan

5. Pengukuran hasil.

Pada hari ke-15 setelah perlakuan pertama diberikan, semua hewan

percobaan dikorbankan dengan cara dislokasi vertebra servikalis,

kemudian organ hepar diambil untuk selanjutnya dibuat preparat histologi

dengan metode blok paraffin dengan pengecatan HE. Pembuatan preparat

dilakukan pada hari ke-15 agar efek perlakuan tampak nyata. Lobus hepar

yang diambil adalah lobus kanan dan irisan untuk preparat diambil pada

bagian tengah dari lobus tersebut, hal ini dilakukan untuk mendapatkan

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

preparat yang seragam. Dari tiap lobus kanan hepar dibuat 2 irisan dengan

tebal tiap irisan 3-8 um. Jarak antar irisan satu dengan yang lain adalah ± 7

irisan. Pengamatan preparat dengan pembesaran 100 kali untuk mengamati

seluruh lapang pandang, kemudian dengan perbesaran 400 kali ditentukan

daerah yang akan diamati pada sentrolobuler lobulus hepar dan dipilih 1

daerah yang kerusakannya terlihat paling berat. Selanjutnya, pengamatan

dilakukan dengan perbesaran 1000 kali di arah jam 3, 6, 9, dan 12 dari

zona sentrolobuler lobulus hepar untuk menentukan jumlah inti yang

mengalami nekrosis dari tiap 100 sel.

J. Teknik Analisis Data Statistik

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan Uji Oneway

Analysis of Variant (ANOVA). Jika terdapat perbedaan yang bermakna maka

dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Derajat kemaknaan yang digunakan adalah α

= 0,05 (Riwidikdo, 2007).

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Hasil Penelitian

Data hasil penelitian berupa data rasio, yaitu jumlah inti sel hati yang

normal dan mengalami nekrosis (pyknosis, karyorrhexis, dan karyolisis) yang

dihitung dari tiap 100 sel di zona III untuk setiap preparat. Hasil pengamatan

inti sel hati normal dan yang mengalami nekrosis untuk masing-masing

kelompok perlakuan disajikan dalam tabel-tabel berikut:

Tabel 1. Rata-rata inti sel hepar yang mengalami nekrosis dari 100 sel pada lobulus centralis hati untuk masing-masing kelompok percobaan

Kelompok Inti nekrosis

Mean SD

KK 7,28 1,48

KP I 83,64 2,92

KP II 44,71 2,23

KP III 21,50 2,82

Sumber : Data primer, 2010

Data dari tabel 1 menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol, rata-rata

jumlah inti sel hati yang nekrosis adalah 7,28 ± 1,48. Pada KP1, rata-rata

jumlah inti sel hati yang nekrosis adalah 83,64 ± 2,92. Pada KP2, rata-rata

jumlah inti sel hati yang nekrosis adalah 44,71 ± 2,23. Sedangkan pada KP3,

rata-rata jumlah inti sel hati yang nekrosis adalah 21,50 ± 2,82.

Pada KP1 yang hanya diberikan parasetamol dengan dosis toksik

memiliki jumlah rata-rata inti sel nekrosis yang lebih besar. Sedangkan pada

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

KP2 dan KP3, selain diberikan parasetamol dengan dosis toksik juga diberikan

jus pepaya dengan dosis bertingkat, sehingga jumlah rata-rata inti sel nekrosis

pun berkurang.

Dari hasil yang didapat, maka dapat dibuat grafik yang menggambarkan

rata-rata kerusakan pada empat kelompok mencit, yaitu sebagai berikut :

0102030405060708090

KK KP1 KP2 KP3

Rata-rata jumlah sel heparyang nekrosis

Gambar 4. Grafik rata-rata jumlah sel hepar yang nekrosis.

B. Analisis Data

Dari data tersebut dilakukan uji distribusi normal dengan menggunakan

Uji Shapiro-Wilk. Hasil Uji Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa data

terdistribusi normal dengan nilai p>0,05. Setelah itu dilakukan Uji Oneway

ANOVA (α = 0,05). Dari Uji Oneway ANOVA didapatkan hasil nilai p<0,05

sehingga terdapat perbedaan di antara empat kelompok mencit.

Pada perangkat statistik Oneway ANOVA dengan menggunakan program

SPSS, di dalamnya terdapat Uji Homogenitas Varian. Dari Uji Homogenitas

Varian didapatkan nilai p>0,05 yang berarti bahwa varian data homogen,

sehingga Uji Post Hoc yang dipilih untuk mengetahui letak perbedaan antara

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

empat kelompok mencit adalah Uji LSD. Dari Uji LSD (α = 0,05) diperoleh

hasil nilai p<0,05 untuk semua kelompok mencit (lihat lampiran 3). Hasil ini

menunjukkan perbedaan yang bermakna antar empat kelompok mencit.

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB V

PEMBAHASAN

Pengamatan pada penelitian ini adalah pengaruh pemberian jus pepaya

sebagai hepatoprotektor terhadap hepar mencit yang dipapar dengan parasetamol.

Pada tabel 1 dapat dilihat jumlah rata-rata inti sel hepar yang nekrosis, kelompok

perlakuan I memiliki jumlah kerusakan sel yang lebih besar jika dibandingkan

dengan kelompok perlakuan II dan III. Parasetamol yang diberikan pada

kelompok perlakuan I menyebabkan sel kehilangan fungsi atau aktivitasnya

bahkan terjadi kematian sel dan lisis. Hal ini terjadi karena parasetamol

mengandung radikal bebas yang berpotensi dasar untuk merusak sel. Sedangkan

pada kelompok perlakuan II dan III, selain diberikan parasetamol juga diberikan

jus pepaya, sehingga dapat mengurangi dampak negatif dari radikal bebas tersebut

yaitu dengan mengurangi jumlah kerusakan sel hati. Hal ini disebabkan oleh

antioksidan yang terkandung dalam buah pepaya, sehingga kerusakan sel hepar

oleh radikal bebas dapat dikurangi. Kerusakan sel hepar mencit diamati dengan

menghitung jumlah inti sel yang mengalami nekrosis, baik inti sel yang

mengalami piknosis, karioreksis, maupun kariolisis. Penghitungan inti sel ini

dilakukan pada lobulus centralis hati.

Data hasil perhitungan dianalisis dengan menggunakan uji One Way

Anova. Hasil uji One Way Anova menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna

dalam empat kelompok perlakuan (p<0,05). Untuk mengetahui letak perbedaan di

antara kelompok, data selanjutnya diuji dengan Uji Post Hoc. Karena dari uji

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Homogenitas Varian diperoleh hasil nilai p>0,05 atau varian data homogen, maka

jenis uji Post Hoc yang dipilih adalah Uji LSD. Hasil uji LSD menunjukkan

perbedaan yang bermakna antara kelompok yang satu dengan kelompok yang

lain. Inti sel nekrosis, baik inti sel piknotik, karioreksis, dan kariolisis ditemukan

pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kerusakan inti sel hepar pada

kelompok perlakuan merupakan proses nekrosis yang disebabkan oleh paparan

parasetamol dengan dosis toksik. Pada dosis toksis parasetamol terjadi

pembentukan NAPQI yang berlebihan, sementara konsentrasi glutation di sel

sentrilobular sangatlah rendah, sehingga glutation peroksidase terhambat dan

terbentuknya superoksida, suatu Radical Oxygen Species (ROS) yang dapat

menyebabkan nekrosisnya sel hepar (James et al., 2003). Sedangkan kerusakan

inti sel pada kelompok kontrol dapat disebabkan oleh proses apoptosis dan

variabel luar yang tidak dapat dikendalikan yaitu keadaan awal hati dari mencit

yang sebelum dilakukan perlakuan tidak dapat diketahui kondisinya. Mungkin ada

beberapa hepar mencit yang keadaannya sudah mengalami kelainan sebelum

dilakukan perlakuan, adanya infeksi selama perlakuan, atau faktor psikologis

mencit yang juga dapat mempengaruhi kesehatan hepar mencit.

Hasil uji LSD antara KK-KP1 menunjukkan adanya perbedaan yang

bermakna. Perbedaan ini disebabkan karena terjadi kerusakan sel hati pada KP1.

Parasetamol yang digunakan dalam dosis toksik mengandung radikal bebas yang

dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan.

Hasil uji LSD antara KP1-KP2 menunjukkan adanya perbedaan yang

bermakna. Perbedaan yang signifikan juga tampak antara KP1-KP3. Pada grafik 1

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dapat dilihat rata-rata inti sel nekrosis pada KP I sebesar 84, pada KP II sebesar

44,8, dan pada KP III sebesar 21. Hal ini berarti pemberian jus pepaya dapat

mengurangi kerusakan sel hepar akibat paparan parasetamol. Menurut Astawan

(2009), buah pepaya matang mengandung beta-karoten (276 mikrogram/100 gr),

betacryptoxanthin (761 mikrogram/100 gr), serta lutein dan zeaxanthin (75

mikrogram/100 gr). Vitamin A yang diperoleh dari 100 gr buah pepaya matang

berkisar antara 1.094-18.250 SI, vitamin C (62-78 mg/100 gr) dan folat (38

mikrogram/100 gr). Kadar serat per 100 gram buah masak 1,8 gram. Komposisi

mineral pada buah pepaya matang juga tinggi, yaitu dominan potasium (257

mg/100 gr) dan sangat sedikit sodium (3 mg/100 gr). Antioksidan berperan

penting dalam meredam dampak negatif dari radikal bebas dan peroksidasi lipid

sehingga kematian sel hati pun dapat dicegah.

Hasil uji LSD antara KK-KP1 menunjukkan adanya perbedaan yang

bermakna. Perbedaan yang bermakna juga tampak antara KK dengan KP2 dan

KP3. Hal ini berarti kerusakan sel hepar yang terjadi akibat paparan parasetamol

sebanyak 0,1 ml/20 gr BB mencit perhari belum mampu diperbaiki sampai

mendekati normal oleh pemberian jus pepaya dengan dosis 122 mg/20 gr BB

mencit perhari, maupun 244 mg/20 gr BB mencit perhari. Hal ini mungkin

disebabkan karena sampel pada kelompok perlakuan II dan III masih mendapat

paparan radikal bebas dari parasetamol selama pemberian jus pepaya. Perbedaan

yang signifikan tersebut dapat pula disebabkan karena dosis jus pepaya yang

masih kurang sehingga dampak negatif dari radikal bebas belum mampu diredam

sepenuhnya oleh antioksidan yang terkandung di dalam jus pepaya.

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Hasil uji LSD antara kelompok perlakuan II dengan kelompok perlakuan

III menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna. Hal ini berarti jus pepaya

dengan dosis 244 mg/20 gr BB mencit perhari mampu mencegah kerusakan sel

hati lebih baik dibandingkan jus pepaya dengan dosis 122 mg/20 gr BB mencit.

Hal tersebut dapat terjadi karena kandungan antioksidan pada jus pepaya dengan

dosis 244 mg/20 gr BB mencit perhari lebih banyak daripada jus pepaya dengan

dosis 122 mg/20 gr BB mencit perhari.

Dari hasil dan analisis data yang dilakukan pada penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa pemberian jus pepaya dapat mencegah kerusakan sel hepar

pada mencit yang dipapar parasetamol. Pemberian jus pepaya dengan dosis

bertingkat juga terbukti semakin mengurangi jumlah kerusakan sel hepar mencit,

walaupun belum mampu mendekati hingga keadaan normal. Penelitian

selanjutnya diharapkan dapat menunjukkan dosis efektif jus pepaya yang dapat

mencegah kerusakan sel hati hingga mendekati keadaan normal.

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA (Carica papaya L.) … · Pemberian jus pepaya dengan dosis bertingkat juga terbukti semakin meningkatkan efek proteksinya terhadap hepar. ... obat maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Pemberian jus pepaya (Carica papaya L.) dapat mencegah kerusakan sel

hepar mencit akibat paparan parasetamol.

2. Peningkatan dosis jus pepaya (Carica papaya L.) dapat meningkatkan efek

proteksi terhadap kerusakan sel hepar mencit akibat paparan parasetamol.

Namun pada dosis tertinggi hingga 244 mg/20 gr BB mencit perhari belum

mampu mencegah kerusakan sel hepar hingga mendekati keadaaan

normal.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis jus pepaya yang

mampu mencegah kerusakan sel hepar hingga mendekati normal.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan parameter selain parameter

histologis, misalnya parameter biokimiawi.