Pengaruh Pemberian Seduhan Teh Hitam (Camellia sinensis) Dosis ...
PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN TEH HIJAU ( … · Pemberian Air Seduhan Teh Hijau (Camelia...
Transcript of PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN TEH HIJAU ( … · Pemberian Air Seduhan Teh Hijau (Camelia...
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN TEH HIJAU (Camelia sinensis)
TERHADAP KADAR ENZIM SGOT DAN SGPT TIKUS PUTIH (Rattus
norvegicus) STRAIN WISTAR YANG DIINDUKSI KARBON
TETRAKLORIDA (CCl4)
Oleh :
Vemmy Lian Saputri
06020016
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011
i
HASIL PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN TEH HIJAU (Camelia sinensis)
TERHADAP KADAR ENZIM SGOT DAN SGPT TIKUS PUTIH STRAIN
WISTAR (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIINDUKSI KARBON
TETRAKLORIDA (CCl4)
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh :
Vemmy Lian Saputri
06020016
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 14 Maret 2011
Pembimbing I
dr. Isbandiyah, Sp.PD
Pembimbing II
dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd.Ked
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
dr. Irma Suswati, M.Kes
iii
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Vemmy Lian Saputri ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal 14 Maret 2011
Tim Penguji
dr. Isbandiyah, Sp.PD ,Ketua
dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd.Ked ,Anggota
dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes ,Anggota
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Pengaruh
Pemberian Air Seduhan Teh Hijau (Camelia sinensis) terhadap Kadar Enzim
SGOT dan SGPT Tikus Putih Strain Wistar (Rattus norvegicus strain wistar)
yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4)”.
Dengan terwujudnya tugas akhir ini, penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setyawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. dr. Thontowi Djauhari NS., M.Kes, selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
5. dr. Isbandiyah, Sp.PD, selaku dosen pembimbing I yang ditengah kesibukan
beliau, dengan tulus bersedia meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan dalam berkonsultasi selama proses penulisan tugas akhir ini.
v
6. Dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd.Ked, selaku pembimbing II yang telah memberi
bimbingan serta semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan tugas
akhir ini.
7. dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes, selaku dosen penguji yang telah
memberikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tugas
akhir ini.
8. Seluruh staf tata usaha Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang, terima kasih atas bantuan dan kemudahan dalam administrasi demi
suksesnya tugas akhir ini.
Penulis sadar bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat membangun
guna kesempurnaan dari tugas akhir ini.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis,
pembaca, dan menjadi sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu
pengetahuan. Amin.
Wassalamu’alaikum,Wr. Wb
Malang, 10 Maret 2011
Penulis
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Menyadari penyusunan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang setulus-tulusnya kepada:
1. Ayah Akhmad Purwanto dan Mama Saenyo tersayang. Terima kasih atas doa,
kasih sayang, cinta, kesabaran sejak Vemmy dalam kandungan serta
bimbingan, dan semangat yang selama ini Ayah dan Mama berikan. Semoga
tugas akhir dan kelulusan ini bisa menjadi kado terindah bagi Ayah dan Mama
dari Vemmy saat ini.
2. Alm. Kung Amin, Alm. Mbah Dok Saringah, Alm. Mbah Nang Toto, Uti
Sriati. Semoga Kung, Uti, Mbah Dok dan Mbah Nang bahagia karena kini
Vemmy telah menjadi seperti yang kalian inginkan.
3. Buyung A. Pribadiku tercinta. Terima kasih telah menjadi “rumah” untukku
pulang, melepas semua lelah, keluh dan tangis. Terima kasih atas semua cinta,
kasih sayang, perhatian, pengertian, kesabaran dan setiap moment indah yang
pernah kita lalui, karna semua itu menjadi penyemangat tersendiri untuk
“cacing” ini terus melangkah. #1.
4. Adekku Afriyani Ayuk Saputri. Terima kasih telah menjadi saudara yang
sangat baik. Jangan malas ya, kejar cita-citamu, jangan menyerah pada
keadaan. Percayalah pasti ada jalan bila kita mau berusaha.
5. Adekku Kurnia Feonova Saputri yang selalu cantik. Terima kasih telah
menjadi kado yang indah dalam hidup mb. Vemmy.
6. Adekku Nova Ragilia Mandasari, terima kasih telah menjadi seseorang yang
mengenal lagu-lagu keberanianku dan selalu menyanyikan lagu-lagu itu saat
aku berkecil hati.
7. Dongo yang manis, terima kasih telah datang dalam hidup momo tuk memberi
kebahagiaan, kelembutan, dan mengajari momo banyak hal dalam hidup.
Semoga Dongo bahagia di Surga dan selalu ingat sama MoPo di sini.
8. Pipit, Maya, Dike, Yuli, Singgih, Wasis, Bang Edwin, terima kasih uda jadi
teman seperjuangan melewati masa-masa kuliah yang kadang menyenangkan,
vii
menegangkan, membosankan dan melelahkan. Semoga semua ilmu yang kita
pelajari bisa menjadi ilmu yang bermanfaat.
9. Tante Tutik, Om Rudi, Om Wahyu, Tante Emmi. Terima kasih atas semua
kebaikan yang telah kalian beri untuk Vemmy selama 9 tahun di Malang.
10. Keluargaku para penghuni kos JTS 30B sejak tahun 2002-2011. Mungkin
kalian semua tidak ada di sini saat ini, tapi karena kalian semualah Vemmy
bisa mencapai tahap ini dalam kehidupan Vemmy.
11. Mas Ariesandy. Terima kasih atas semua bantuan, solusi, kesabaran dan
ketelatenan yang diberikan untuk penyelesaian penelitian ini.
12. Ruby dan Felix, terima kasih telah menghibur dan menemani baik siang
maupun malam sebulan terakhir ini.
13. Ais, Marita, Dani, Tomi, Mas Fendi, Yogi, Yuliandi, Tino, Angga. Terima
kasih buat semua bantuan dan dukungan kalian.
14. Semua teman-teman FK angkatan 2006 yang tidak bisa Vemmy sebutkan
satu-persatu. Perjuangan masih panjang teman, tetep semangat ya.
“Mendapatkan yang kita kejar adalah kesuksesan, tapi mencintai perjalanan
selama kita berusaha mendapatkannya itulah kebahagiaan”.
Dan kebahagiaan ini tak kan ada tanpa kalian semua.
viii
ABSTRAK
Saputri, Vemmy Lian. 2011. Pengaruh Pemberian Air Seduhan Teh Hijau
(Camelia sinensis) Terhadap Kadar Enzim SGOT dan SGPT Tikus Putih
Strain Wistar (Rattus norvegicus strain wistar) Yang Diinduksi Karbon
Tetraklorida (CCl4). Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedoteran, Universitas
Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Isbandiyah*)
(2) Gita Sekar
Prihanti**)
.
Latar belakang: Radikal bebas dari CCl4 dapat menyebabkan acute
hepatocelluler injury melalui mekanisme peroksidasi lipid. Kadar SGOT dan
SGPT merupakan indikator dari kerusakan sel hati. Teh hijau mengandung
polifenol yang diduga memiliki efek antioksidan.
Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian air seduhan teh hijau terhadap kadar
SGOT dan SGPT tikus putih yang diinduksi dengan CCl4.
Metode: True experimental posttest only control group design. Sampel 24 ekor
tikus putih jantan strain wistar dibagi menjadi 4 kelompok dan 6 ulangan. Karbon
tetraklorida (konsentrasi 50% v/v) 0,2 ml/ekor diberikan subkutan selama 3 hari
dilanjutkan dengan pemberian air seduhan teh hijau peroral selama 14 hari. Dosis
air seduhan teh hijau yang diberikan 30 mg/ekor, 60 mg/ekor dan 120 mg/ekor.
Analisis data one way ANOVA dan Tukey HSD1%
Hasil: Uji one way ANOVA SGOT dan SGPT sig=0,000 (p<0,01) berarti
terdapat dua kelompok data yang mempunyai perbedaan rerata kadar
SGOT/SGPT yang bermakna. Uji Tukey HSD1% menunjukkan bahwa nilai
rata-rata SGOT masing-masing kelompok berbeda secara bermakna (p=0.000)
dan nilai rata-rata SGPT berbeda secara bermakna antara kelompok K(+)–D2;
K(+)–D3; D1–D2; D1–D3; D2–D3. Sedangkan antara kelompok K(+)–D1 tidak
terdapat perbedaan bermakna.
Kesimpulan: Air seduhan teh hijau dapat menurunkan kadar SGOT dan SGPT
tikus putih yang diinduksi dengan CCl4.
Kata Kunci : Air seduhan teh hijau, CCl4, SGOT, SGPT.
*)
dr. Isbandiyah, Sp.PD, Staf Pengajar Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas
Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang **)
dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd.Ked, Staf Pengajar Bagian Kedokteran
Terintegrasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang
ix
ABSTRACT
Saputri, Vemmy Lian. 2011. The Effect Of Green Tea Steeping Water (Camellia
sinensis) Against The Enzyme Levels Of SGOT And SGPT White Rats
Strain Wistar (Rattus norvegicus strain wistar) Induced by Carbon
Tetrachloride (CCl4). Final Essay, Medical Faculty, Muhammadiyah
University of Malang. Advisors: (1) Isbandiyah*)
(2) Gita Sekar
Prihanti**)
.
Background: Free radicals substance of CCl4 may cause an acute hepatocelluler
injury by lipid peroxidation mechanisms. SGOT and SGPT levels is an indicator
of liver cell damage. The green tea containing polyphenols allegedly has
antioxidant effect.
Objective: To know the effect of green tea steeping water to the SGOT and SGPT
levels of white rats induced by CCl4.
Methods: True experimental posttest only control group design. The sample were
24 male wistar white rats divided into 4 groups of 6 each. Carbon tetrachloride
(concentration 50% v/ v) 0.2 ml/head subcutaneously given for 3 days followed by
administration of green tea steeping water orally for 14 days. The doses of green
tea steeping water are 30 mg/head, 60 mg/head and 120 mg/head. Data was
analyzed by one way ANOVA and Tukey HSD1%.
Result: one-way ANOVA test of SGOT and SGPT sig=0.000 (p<0.01) mean that
there were two sets of data that had significant difference average concentrations.
Tukey HSD1% test showed that the average value of SGOT for each group differ
significantly (p=0.000) and mean SGPT values were significantly difference
between the groups of K(+)-D2; K(+)-D3, D1-D2, D1-D3, D2-D3 but there is no
significant difference between group K(+)-D1.
Conclusion: Green tea steeping water could reduce the SGOT and SGPT levels of
white rats induced by CCl4.
Keywords: Green tea steeping water, CCl4, SGOT, SGPT.
*)
dr. Isbandiyah, Sp.PD, Lecture Staff of Internal Medicine Department,
Medical Faculty, Muhammadiyah University of Malang
**) dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd.Ked, Lecture Staff of Integrated Medicine
Department, Medical Faculty, Muhammadiyah University of Malang
x
DAFTAR ISI
Daftar Isi Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. xv
DAFTAR ISTILAH ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xx
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
1.3.1 Tujuan umum ..................................................................... 3
1.3.2 Tujuan khusus .................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
1.4.1 Akademik ........................................................................... 4
1.4.2 Masyarakat ......................................................................... 4
1.4.3 Peneliti................................................................................ 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 5
2.1 Hati ................................................................................................. 5
2.1.1 Anatomi hati ......................................................................... 5
2.1.2 Fisiologi hati......................................................................... 7
2.2 Kerusakan Hati ............................................................................... 9
2.2.1 Etiologi ................................................................................. 9
xi
2.2.2 Penyakit hati terinduksi bahan kimia dan obat .................... 10
2.2.3 Mekanisme kerusakan hati .................................................. 10
2.3 Tes Fungsi Hati .............................................................................. 14
2.3.1 Enzim serum hati................................................................... 15
2.4 Karbon Tetraklorida (CCl4)............................................................ 17
2.4.1 Definisi dan penggunaan CCl4 ............................................ 17
2.4.2 Pengaruh CCl4 terhadap hati ................................................ 17
2.4.3 Mekanisme toksisitas CCl4 .................................................. 18
2.5 Teh.................................................................................................. 21
2.5.1 Jenis teh ............................................................................... 21
2.5.2 Manfaat teh .......................................................................... 23
2.5.3 Teh hijau .............................................................................. 24
2.5.4 Aktivitas antioksidan ........................................................... 25
2.5.5 Flavonoid sebagai antioksidan............................................. 26
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS .................................. 29
3.1 Kerangka Konsep ........................................................................... 29
3.3.1 Uraian kerangka konsep. .................................................... 30
3.2 Hipotesis ......................................................................................... 31
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 32
4.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 32
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 33
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 33
4.3.1 Populasi .............................................................................. 33
4.3.2 Sampel ................................................................................ 33
4.3.3 Estimasi besar sampel ........................................................ 34
4.3.4 Teknik pengambilan sampel .............................................. 34
4.3.5 Karakteristik sampel penelitian .......................................... 35
4.3.6 Variabel penelitian ............................................................. 35
4.3.6.1 Variabel bebas ........................................................ 35
4.3.6.2 Variabel tergantung ................................................ 35
4.3.7 Definisi operasional variabel.............................................. 36
4.4 Alat dan Bahan ..................................................................................... 36
xii
4.5 Penelitian Pendahuluan ........................................................................ 38
4.5.1 Hasil dan analisis data penelitian pendahuluan .................. 43
4.6 Prosedur Penelitian............................................................................... 45
4.7 Teknik Analisis Data ............................................................................ 48
4.8 Kerangka Kerja Penelitian ................................................................... 49
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ............................. 51
5.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 51
5.2 Analisis Statistik............................................................................. 52
5.2.1 Analisis data kadar SGOT .................................................. 52
4.3.2 Analisis data kadar SGPT .................................................. 54
BAB 6 PEMBAHASAN ............................................................................... 57
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 61
7.1 Kesimpulan .................................................................................... 61
7.2 Saran ............................................................................................... 61
Daftar pustaka .............................................................................................. 62
Lampiran ...................................................................................................... 65
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Penyakit Hati Terinduksi Bahan Kimia dan Obat ......................... 13
2.2 Komposisi Teh Hijau .................................................................... 25
4.1 Hasil Pengukuran Kadar SGOT dan SGPT (U/L) Tikus Putih
Yang Diberi CCl4.......................................................................... 43
4.2 Hasil Uji Korelasi SGOT dan SGPT (U/L) Tikus Putih Yang
Diberi CCl4 ................................................................................... 44
4.3 Hasil Pengukuran Kadar SGOT dan SGPT (U/L) K+ .................. 45
5.1 Hasil Pengukuran Kadar SGOT (U/L) Tikus Putih ...................... 51
5.2 Hasil Pengukuran Kadar SGPT (U/L) Tikus Putih ...................... 51
5.3 Hasil Uji Regresi SGOT .............................................................. 52
5.4 Hasil Uji Regresi SGPT ............................................................... 55
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bentuk Anatomis Hati .............................................................. 5
2.2 Proyeksi Hati Dilihat dari Ventral dan Kanan ......................... 5
2.3 Struktur Dasar Lobulus Hati .................................................... 7
2.4 Metabolisme dari CCl4 dan Pembentukan Metabolit Reaktif.. 19
2.5 Rangkaian Kejadian Sebagai Awal dari Perubahan Lemak
dan Nekrosis Sel Akibat Toksisitas CCl4 ................................. 20
2.6 Sumber dan Konsekuensi dari Peningkatan Kalsium Sitosol
pada Jejas Sel ........................................................................... 21
2.7 Dedaunan Camellia sinensis .................................................... 21
2.9 Struktur Kimia (-)-Epigallocatechin (EGCG), (-)-Epicatechin
Gallate (ECG), (-)-Epigallocatechin (EGC) dan (-)-
Epicatechin (EC) ...................................................................... 25
2.11 Struktur Kimia Umum Flavonoid ............................................ 27
4.1 Post-Test Only Control Group Design ..................................... 32
4.2 Konsep Kerja Penelitian ........................................................... 49
5.1 Grafik Rata-Rata Kadar SGOT dan SGPT Tikus .................... 52
5.2 Kurva Pengaruh Dosis Air Seduhan Teh Hijau Terhadap
Kadar SGOT............................................................................. 54
5.3 Kurva Pengaruh Dosis Air Seduhan Teh Hijau Terhadap
Kadar SGPT ............................................................................. 56
5.4 Kurva Pengaruh Dosis Air Seduhan Teh Hijau Terhadap
Kadar SGOT dan SGPT ........................................................... 56
xv
DAFTAR SINGKATAN
ALAT : alanine aminotransferase
ALP : alkaline phosphatase
ALT : alanine transaminase
ASAT : aspartate aminotransferase
AST : aspartate transaminase
ATPase : adenosinetriphosphatase
CCl3• : radikal triclorometil
CCl4 : carbon tetraclorida
DNA : deoxyribonucleic acid
e : electron
EC : epicatechin
ECG : epicatechin gallate
EGC : epigallocatechin
EGCG : epigallocatechingallate
GC : gallocatechins
GCG : gallocatechin gallate
GOT : glutamic-oxaloacetic-transaminase
GPT : glutamate pyruvate transaminase
HDL-C : high-density lipoprotein-cholesterol
LDH : lactate dehydrogenase
LDL-C : low-density lipoprotein-cholesterol
NAD+ : nicotinamide-adenine dinucleotide teroksidasi
Protease : endopeptidase.
RSUP : rumah sakit umum pusat
SGOT : serum glutamic-oxaloacetic-transaminase
SGPT : serum glutamate pyruvate transaminase
TC : total cholesterol
TG : trigliserida
VLDL : very low-density lipoprotein
xvi
DAFTAR ISTILAH
Abnormalitas : kualitas atau kenyataan abnormal; malformasi,
deformitas, atau anomali.
Active acetate : suatu garam atau ester atau basa konjugat dari asam asetat
yang bekerja secara aktif.
Acute liver failure : ketidakmampuan hati melaksanakan fungsinya dalam (1)
penyaringan dan penyimpanan darah; (2) metabolisme
karbohidrat, protein, lemak, hormon dan zat kimia asing;
(3) pembentukan empedu; (4) penyimpanan vitamin dan
besi; dan (5) pembentukan faktor koagulasi yang timbul
dalam waktu singkat/cepat.
Acute hepatocellular injury: kerusakan atau luka berkenaan dengan sel hati yang
terjadi secara cepat.
Antiallergic : zat yang dapat mencegah reaksi hipersensitivitas yang
diinduksi oleh pajanan terhadap suatu antigen (alergen)
tertentu yang menimbulkan reaksi imunologik berbahaya
pada pajanan berikutnya.
Antimicrobial : zat yang membunuh atau menekan pertumbuhan atau
reproduksi mikroba.
Antimutagenic : zat yang dapat mencegah terjadinya proses mutasi
genetik.
Black tea : teh yang diperoleh melalui proses fermentasi.
Caffeine : salah satu metthylxanthine, dapat larut dalam air dan
alkohol, dapat diperoleh dari kopi dan teh. Zat ini dapat
merangsang sistem saraf pusat, terutama serebrum ;
merangsang otot lurik; memiliki efek diuretik pada ginjal;
dan memiliki sekelompok efek pada sistem
kardiovaskular. Zat ini digunakan sebagai stimulan
respiratorius dan pusat, bersama ergotamin pada
pengobatan nyeri kepala vaskular, dan sebagai tambahan
untuk menambah kesembuhan nyeri jika dikombinasi
xvii
dengan analgetik; diberikan per oral. Ingesti zat ini dalam
jumlah berlebihan dapat menyebabkan kafeinisme.
Chemopreventive agent: substansi yang bisa dijadikan sebagai sarana pencegahan
timbulnya suatu penyakit spesifik.
Confounding : gangguan oleh variabel ketiga untuk mengubah asosiasi
yang sedang diselidiki di antara dua variabel lainnya,
dikarenakan hubungan yang erat dengan kedua variabel
lainnya; hubungan di antara dua faktor penyebab seperti
kontribusi individunya yang tak dapat dipisahkan.
Disease prevention and treatment: pencegahan, pengelolaan, dan perawatan pada
pasien dengan penyimpangan dari atau gangguan struktur
atau fungsi normal pada bagian, organ, atau sistem tubuh
yang ditandai dengan gejala dan tanda yang khas.
Endonuklease : nuklease yang secara spesifik mengkatalisis hidrolisis
ikatan interior rantai ribonukleotida atau
deoksiribonukleotida, menghasilkan poli- atau
oligonukleotida.
Exercise : melaksanakan gerak fisik untuk memperbaiki kesehatan
atau mengoreksi cacat jasmani.
Fulminant liver failure: gagalnya fungsi hati yang terjadi secara tiba-tiba dan
dengan intesitas tinggi.
Glutathione : tripeptida, gamma-glutamyl-cysteinyl-glycine, yang
tersebar secara luas pada jaringan hewan dan tanaman;
terdapat dalam bentuk thiol tereduksi (GSH) dan disulfida
teroksidasi (GSSG). Ini berfungsi pada berbagai reaksi
redoks, seperti destruksi peroksida serta radikal bebas,
detosifikasi senyawa berbahaya, dan aktivitas sebagai
kofaktor enzim. Glutathione juga terlibat pada
pembentukan dan pemeliharaan ikatan disulfida pada
protein dan transpor asam amino melewati membran sel.
Glutathione reductase : enzim golongan oksidoreductase yang mengkatalisis
reduksi glutation melalui oksidasi NADPH. Ini
xviii
merupakan flavoprotein (FAD), terdapat dalam eritrosit
dan terlibat dalam berbagai reaksi redoks.
Green tea : teh yang diperoleh tanpa proses fermentasi.
In-vivo test : tes yang dilakukan di dalam tubuh yang hidup.
Keton bodies : substansi asam β-hidroksibutirat, asam asetoasetat, dan
aseton, yang dihasilkan asam lemak dan metabolisme
karbohidrat dalam hati dengan rasio sekitar 78:20:2.
Asetoasetat diproduksi dari asetil-KoA; sebagian besar
secara enzim dikonversi menjadi β-ketobutirat, tetapi
secara spontan sebagian kecil mengalami dekarboksilasi
menjadi aseton.
Lottery technique : salah satu teknik pengambilan sampelnya yaitu dengan
mengundi anggota populasi.
Oolong tea : Teh yang diproses secara semi fermentasi dan dibuat
dengan bahan baku khusus, yaitu varietas tertentu yang
memberikan aroma khusus
Oral cavity : rongga mulut.
Phospolipase : salah satu dari sejumlah enzim yang mengkatalisis
hidrolisis ikatan ester spesifik pada fosfolipid. Setiap
enzim dikelompokkan berdasarkan ikatan yang
dihidrolisisnya dan selanjutnya dikategorikan sebagai
asam karboksilat esterase atau fosfodiesterase.
Prodrug : senyawa, dalam pemberiannya, harus mengalami
perubahan kimiawi dahulu melalui proses metabolisme
sebelum menjadi preparat yang aktif secara farmakologis,
prekusor obat.
Protective : memberikan daya tahan atau kekebalan; preparat yang
menimbulkan daya tahan terhadap pengaruh yang
merusak, seperti bahan yang dioleskan pada kulit untuk
menghindarkan efek cahaya matahari atau pengaruh yang
berbahaya lainnya.
xix
Scavenger : suatu zat yang mempengaruhi jalannya reaksi kimia
dengan mengikat radikal-radikal bebas.
Shock : gangguan keseimbangan fisik atau mental yang timbul
mendadak; keadaan gangguan metabolik dan
hemodinamik yang sangat berat yang ditandai dengan
kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi
organ vital yang adekuat. Keadaan ini dapat disebabkan
oleh volume darah yang tidak adekuat (syok
hipovolemik), fungsi jantung tidak adekuat (syok
kardiogenik), atau tonus vasomotor tidak adekuat (syok
neurogenik dan syok septik).
Theobromine : salah satu methylxanthine, alkaloid kristal putih yang
terdapat di dalam cocoa atau yang dibuat secara sintetis
dari xanthine. Zat ini mempunyai sifat fisiologik mirip
kafein, dan digunakan sebagai diuretik, relaksan otot
polos , stimulan miokardium, dan vasodilator.
Theophyline : salah satu methylxanthine yang terdapat di daun teh dan
dibuat secara sintetis; teofilin, garam, dan derivatnya
bekerja sebagai relaksan otot polos, sistem saraf pusat dan
stimulan otot jantung, serta bronkodilator.
White tea : teh yang dibuat dari daun yang masih muda atau belum
matang dan masih kuncup.
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Data Hematologi Tikus .............................................................. 65
2 Analisis Hasil Penelitian pendahuluan ........................................ 66
3 Analisis Data Penelitian .............................................................. 68
4 Konversi Dosis Tikus Ke Manusia ............................................. 75
xxi
DAFTAR PUSTAKA
Alan L, 2001, Antioxidant Flavonoids: Structure, Function and Clinical Usage,
Alternative Medicine Review, Vol. 1, pp. 103-111.
Amie D, Amie DD, Beslo D et al., 2003, Structure-Radical Scavenging Activity
Relationships of Flavonoids, Croat. Chem. Acta, 76: 55-61.
Budi N, 2000, Uji Hepaprotektor Ekstrak Etanol Daun Teh (Camelia sinensis L.)
pada Tikus Putih, Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi dan Obat
Tradisional, NIHRD, Badan Litbang Kesehatan.
Cabrera C, Gimenez R, Lopez CM, 2003, Determination of Tea Components with
Antioxidant Activity, J. Agric. Food Chem. 51: 4427-4435.
Cassarett & Doull’s, 2001, Toxicology The Basic Science of Poisons, 6th
edn, The
Mc Graw-Hill, Companies, Inc. United States of America, pp. 887.
Cotran, Ramzi, et al., 1999, Pathologic Basic of Disease, W.B Saundewrs
Company, Inc. United States of America, pp.846.
Fujiki H, Suganuma M, Matsuyama S et al., 2005, Cancer Prevention with Green
Tea Polyphenols for The General Population, and for Patients Following
Cancer Treatment, Current Cancer Therapy Reviews, Vol. 1, 109-114.
Frank C Lu, 1995, Toksikologi Dasar, Edisi 2, UI Press, Jakarta.
Friedlander Ed, 2006, Liver Function Tests, Accessed On 28th
Juli 2010,
http://www.pathguy.com/lectures/lvr-test.htm.
Gupta S, Mukhopadhayay A, Roy S et al., 2001, Comparative Antimutagenic
Effect of D- and L-centchroman and Their Tea in Comparison with Green
Tea in Salmonella Essay, Mutat. Res., 495: 61-74.
Guyton AC, Hall, 2007, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, EGC Penerbit
Buku Kedokteran, Jakarta.
Hamden K, Carreau S, Ellouz F et al., 2007, Improvement Effect of Green Tea on
Hepatic Dysfunction, Lipid Peroxidation and Antioxidant Defence
Depletion Induced by Cadmium, African Journal of Biotechnology, Vol.
8, pp. 4233-4238,
Harun SR, Putra ST, Wiharta AS, 2008, Uji Klinis, In : Dasar-Dasar Metodologi
Penelitian, Edisi 23, Sagung Seto, Jakarta, Hlm 110-125.
Karori, Wachira, Wanyoko et al., 2007, Antioxidant Capacity of Different Types
of Tea Products, African Journal of Biotechnology, Vol. 6, pp. 2287-2296,
Accessed On 6th
Juni 2010.
Kurt J, Jules, 2005, Toxic and Drug Induced Hepatitis, In : Harrison et al.,
Harrison’s Principles of Internal Medicine, 16th
edn, McGraw-Hill, United
States of America, pp. 1838-1844.
Kusumawati D, 2004, Bersahabat dengan Hewan Coba, UGM press, Yogyakarta.
Mandel S, Packer L, Moussa YBH, Weireb O (2006). Proceedings from the Third
International Conference on Mechanism and Action of Nutraceuticals, J.
Nutr. Biochem. 16: 513-520.
Mayorita F, 2006, Efek Dekok Daun Sambiloto (Andrographis paniculata)
terhadap Kadar SGOT dan SGPT pada Tikus Putih (Rattus novergicus
strain wistar) yang Diinduksi dengan Karbon Tetraklorida (CCl4), Karya
Tulis Akhir, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.
Mehta N, 2006, Drug-induced Hepatotoxicity, Accessed On 27th
Juli 2010,
http://www.emedicine.com/med/topic3718.htm.
xxii
Notoatmodjo S, 2005, Metodologi Penelitian Klinis, Edisi Revisi, Rineka cipta,
Jakarta.
Palmer M, 2004, Medications and The Liver Hepatitis, Accessed On 27th
Juli
2010, http://www.liverdisease.com/medications_hepatitis.html.
Parakrama C, Taylor CR, 2006, Ringkasan Patologi Anatomi, Edisi 12, EGC,
Jakarta.
Peterson J, Druyer J, Bhagwat S, Haytowitz D et al., 2005, Major Flavonoids in
Dry Tea, J. Food Compost. Anal. 18: 487-501.
Putut B, 2009, Hepatotoksisitas Imbas Obat, In : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,
Edisi 5, InternaPublishing, Jakarta.
Rahayu, 2005, Uji Sari Umbi Wortel (Daucus carota. L) terhadap Kadar SGOT
dan SGPT pada Mencit Jantan (Mus musculus) yang Diinduksi dengan
CCl4. Skripsi. Jurusan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah
Malang, Malang.
Razfilar, Adimunca C, Tuminah S, 2006, Dekok Daun Paliasa (Kleinhovia hospita
Linn) sebagai Obat Radang Hati Akut, Cermin Dunia Kedokteran, No.
150, Hlm 10-14.
Sadikin M, 2002, Biokimia Enzim, Widya Medika Jakarta, Jakarta.
Salomon S, 2008, Tea for Antioxidant, Accessed On 6th
Juni 2010,
www.ediblephoenix.com
Sari W, Indrawati L, 2008, Care yourself, Hepatitis, Penebar plus+, Depok.
Sastroasmoro S, 2008, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian, Edisi 3, Sagung Seto,
Jakarta.
Setiawati A, Suyatna FD, Gan S, 2007, Pengantar Farmakologi, In: Setiabudy R,
Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, FK UI, Jakarta, Hlm 1-28.
Shahidi, 1997, Natural Antioxidant; Chemistry, Health Effect and Application,
AOCS Press Champaign, Canada.
Stewart JA, Mullen W, Crozier A, 2004, On-line High Performance Liquid
Chromatography of The Antioxidant of Phenolic in Green and Black Tea,
Mol. Nutr. Food Res, 49:52-60.
Sulistyowati T, 2004, Teh [Camellia sinensis O.K. var. Assamica (Mast)] sebagai
Salah Satu Sumber Antioksidan, Cermin Dunia Kedokteran, No. 144, Hlm
52-54.
Supranto, J, 2007, Teknik Sampling Survey & Eksperimen, Rineka Cipta, Jakarta.
Sylvia A, Price, 2006, Patofisiologi, EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.
Wahyu S, 2009, Sistem Enterohepatik, diakses tanggal 9 Mei 2010.
http://www.docstoc.com/docs/DownloadDoc.aspx?doc_id=37021376&ref
_url
Widiyanto. 2003, Efek Pemberian Dekok Meniran (Phallanthus niriri L)
Terhadap Kadar Melonaldehid (MDA) Hepar Tikus (Rattus norveginus
Strain Wistar) yang Diinduksi CCl4, Skripsi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Wiyatna MF, Warsono IU, Parakkasi A, 2009, Pengaruh Tepung Cangkang
Rajungan (Portunus pelagicus) sebagai Sumber Kitin dalam Ransum
terhadap Kandungan Lemak Feses dan Efisiensi Pakan Tikus Putih (Rattus
norvegiccus) Strain Wistar, diakses tanggal 24 Juli
2010.http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/03/pengaruh_tep
ung cangkang_rajungan.pdf.