PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira...

111
PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 03 WANASABA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 oleh EMILIA WIRA MUSTIKA NIM : 15.1.12.6.248 JURUSAN PENDIDIKAN IPS (EKONOMI) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM 2016

Transcript of PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira...

Page 1: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII

PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

DI SMPN 03 WANASABA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

oleh

EMILIA WIRA MUSTIKA

NIM : 15.1.12.6.248

JURUSAN PENDIDIKAN IPS (EKONOMI)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM

2016

Page 2: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

i

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII

PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

DI SMPN 03 WANASABA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Skripsi

Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan

oleh

EMILIA WIRA MUSTIKA

NIM : 15.1.12.6.248

JURUSAN PENDIDIKAN IPS EKONOMI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM

2016

Page 3: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang
Page 4: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang
Page 5: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang
Page 6: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang
Page 7: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang
Page 8: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

vii

Persembahan

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT yang Maha Segala-

Galanya. Atas berkat Rahmat dan Kasih sayang-Nya Skripsi ini dapat

penulis persembahkan sebagai salah satu bukti perjuangan dalam

menimba ilmu pengetahuan yang diperintahkan-Nya...

Skripsi ini ku persembahkan untuk Anak dan suamiku tercinta beserta

keluarga besarku maupun keluarga besar suamiku yang selalu

mendukung kesuksesanku dengan iringan do’a dan penuh harapan di

setiap langkah dan perjuanganku.

Untuk yang memberi arti dihidupku, sahabat terbaikku, sahabat-

sahabatku, teman-teman seperjuangan dan almamaterku tercinta...

Terima kasihku untuk semua

Segala puji hanya bagi Engkau Ya Allah

atas semua karunia yang Engkau berikan...

Page 9: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kahadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat sampai pada akhir studi S1. Shalawat serta salam kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membawa, menuntun dan membimbing umat manusia kejalan yang di ridhoi Allah SWT.

Setelah melalui beberapa proses penelitian, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan sehingga penulis bisa menyelesaikan jenjang studi S1 pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPS Ekonomi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram.

Ucapan terimakasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimaksih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Drs. H. L. Mukhtar, M.Pd Selaku pembimbimg I dan Bapak Ika Rama Suhandra, M.Pd Selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dengan sabar kepada peneliti sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.

2. Ibu Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram.

3. Bapak Ainuddin, S. Pd., M.Pd selaku kepala sekolah SMPN 03 Wanasaba Kabupaten Lombok Timur, Bq. Hijratul Raehanun, S.Pd selaku guru mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII serta staf sekolah yang telah banyak membantu sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.

4. Suamiku tercinta Rusdi yang banyak berkorban baik dari segi materil maupun moril serta tidak pernah bosan dan selalu mengingatkan peneliti untuk menyelesaikan studi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram.

5. Anakku tercinta Kenzie Fairust Rabbani yang menjadi motivasi peneliti untuk berjuang menyelesaikan tugas terakhir peneliti sebagai mahasiswi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram.

6. Ayahandaku (Sabuang) dan ibundaku (Baiq Nurul Ikhsan) tercinta yang tidak pernah lelah dan henti berjuang dan berdo’a untuk masa depanku sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram.

7. Bapak mertuaku (Ahnan) dan ibu mertuaku ( Amit) yang selalu memberikan motivasi dan do’a sehingga peneliti mampu menyelesaikan tugas terakhir (skripsi).

Page 10: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

ix

8. Kakakku tercinta (Halpi Hamadun Sartika) yang selalu menjadi penyemangat dalam hidupku, beserta keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan.

9. Sahabat terbaikku (Hidayatul Hidayah) yang selalu ada untukku dan teman-temanku (Ipok, Sul, Rus, Ida’ ) serta semua teman seperjuanganku khususnya di kelas G We are the best.

Atas semua bantuan yang diberikan maka penulis hanya mampu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga apa yang telah diberikan dicatat sebagai amal ibadah di sisi Allah SWT. Amin yaa rabbal’alamin.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amiin Ya Rabbal ‘Alamin.

Mataram, 2016

Peneliti

Emilia Wira Mustika NIM.151126248

Page 11: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang
Page 12: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii

HALAMAN NOTA DINAS .......................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v

HALAMAN MOTTO ................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

ABSTRAK ..................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah ............................................................ 3

1. Rumusan Masalah ................................................................................ 3 2. Batasan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat ............................................................................... 4

1. Tujuan ................................................................................................... 4 2. Manfaat ................................................................................................. 4

BAB II KAJIAN PUSTIKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN .... 6

A. Kajian Pustaka ........................................................................................ 6

1. Pembelajaran Inkuiri ............................................................................ 6

a. Pengertian Pembelajaran Inkuiri ................................................... 6

b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri ............................................ 7 c. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri .................. 8

2. Motivasi Belajar ................................................................................... 10 a. Pengertian Motivasi Belajar .......................................................... 10 b. Macam-macam Motivasi Belajar .................................................. 11 c. Indikator Motivasi Belajar ............................................................ 12 d. Peran Motivasi dalam Proses Pembelajaran.................................. 14

B. Kerangka Pikir ........................................................................................ 15

C. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 16

BAB III Metode Penelitian ......................................................................... 18

A. Desain dan Pendekatan Penelitian ........................................................ 18

B. Populasi .................................................................................................... 20

C. Instrumen Penelitian .............................................................................. 21

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 21

a. Angket ............................................................................................. 22 b. Observasi ......................................................................................... 25 c. Dokumentasi .................................................................................... 25

E. Teknik Analisis Data ............................................................................... 26

Page 13: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

xii

1. Teknik Uji Persyaratan Analisis .......................................................... 27 a. Uji Normalitas data .......................................................................... 27 b. Uji Homogenitas Data ..................................................................... 28

2. Uji Hipotesis ........................................................................................ 28 BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................... 31

A. Validasi Instrumen .................................................................................. 31

1. Validitas Instrumen .............................................................................. 31 2. Reliabilitas Instrumen .......................................................................... 32

B. Pengumpulan dan penyajian data ......................................................... 33

1. Pengumpulan Data ............................................................................... 33 a. Pengambilan Data dengan Angket .................................................. 34 b. Pengambilan Data dengan Observasi .............................................. 34

2. Penyajian Data ..................................................................................... 36 C. Analisis Data ............................................................................................ 37

1. Uji Normalitas ...................................................................................... 37 2. Homogenitas Varians ........................................................................... 38

D. Hasil Analisis ........................................................................................... 39

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 41

A. Deskripsi Lokasi dan Hasil Penelitian .................................................... 41

1. Deskripsi Lokasi Penelitian .................................................................... 41 a. Profil Sekolah ................................................................................ 41 b. Keadaan Fisik Sekolah .................................................................. 42 c. Keadaan kepala sekolah, guru-guru, dan siswa di SMPN 03

Wanasaba ..................................................................................... 46 d. Perangkat Administrasi Sekolah ................................................... 50

2. Deskripsi Hasil penelitian .................................................................... 57 B. Uji Hipotesis .............................................................................................. 58

C. Pembahasan .............................................................................................. 58

BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 61

A. Simpulan .................................................................................................. 61

B. Saran ........................................................................................................ 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

xiii

Daftar Tabel

Tabel 1.1 skor untuk masing-masing pilihan jawaban ............................... 23

Tabel 1.2 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar .......................................... 24

Tabel 1.3 Hasil Post Test Motivasi Belajar Siswa (Kelas Eksperimen) ..... 36

Tabel 1.4 Hasil Post Test Motivasi Belajar Siswa (Kelas Kontrol) ........... 37

Tabel 1.5 Data Hasil Uji Persyaratan Normalitas ...................................... 38

Tabel 1.6 Data Hasil Uji Persyaratan Homogenitas ................................... 39

Tabel 1.7 Data Hasil Penelitian Motivasi Belajar Siswa pada Kelas

Sampel ............................................................................................................ 40

Tabel 1.8 Sarana Ruang Kelas ...................................................................... 42

Tabel. 1.9 Data kondisi ruang ....................................................................... 42

Tabel 2.0 Prabotan ......................................................................................... 43

Tabel. 2.1 Buku-buku .................................................................................... 44

Tabel 2.2 Alat Praga ...................................................................................... 45

Tabel 2.3 Daftar Nama Guru ........................................................................ 47

Tabel 2.4 Daftar Nama Pegawai Tata Usaha............................................... 48

Tabel 2.5 Data Siswa dalam 5 (lima) tahun terakhir .................................. 49

Tabel 2.6 Angka Melanjutkan ke SMA/MA (lima tahun terakhir) .......... 50

Tabel 2.7 Data Hasil Penelitian Motivasi Belajar Siswa pada Kelas

Sampel ............................................................................................................ 57

Tabel 2.8 Data Hasil Uji Hipotesis ................................................................ 57

Page 15: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dalam Bab 1 Pasal 1 definisi Pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.1

Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya

manusia yang cerdas dan mampu bersaing di era globalisasi. Untuk mewujudkan

pendidikan yang berkualitas harus diperhatikan proses pembelajaran yang

kondusif. Untuk mewujudkan pembelajaran yang kondusif tidaklah mudah,

masih banyak kendala yang dihadapi. Salah satu contoh kendalanya adalah

masih kurangnya motivasi belajar siswa, terutama motivasi untuk mempelajari

mata pelajaran IPS.

Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang

yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.2

Tanpa adanya motivasi, seseorang akan kehilangan semangat dalam

menjalankan suatu perbuatan yang sedang dilakukannya. Haruslah diperhatikan

apa yang dapat mendorong siswa untuk dapat belajar dengan baik sehingga

1 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h.1 2 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011),h.106

Page 16: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

2

siswa mampu berpikir dan memusatkan perhatiannya pada saat proses belajar

mengajar.

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di SMPN 03 Wanasaba pada

tanggal 15 juli 2016 peneliti menemukan bahwa masih belum terlihat motivasi

belajar siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Motivasi belajar siswa

tidak terlihat, terbukti dengan jarangnya siswa yang bertanya, siswa lebih

tertarik berbicara dengan temannya daripada memperhatikan guru menjelaskan,

pada saat ditanya guru siswa lebih banyak yang diam, dan masih ada siswa yang

mengantuk pada saat proses pembelajaran berlangsung. Padahal sekolah

merupakan tempat yang dianggap bertanggungjawab untuk mewujudkan

motivasi belajar pada diri siswa, dikarenakan siswa berada berjam-jam berada di

sekolah lebih lama dibandingkan waktu berada di rumah, karena anak belum

mempunyai motivasi belajar yang tinggi, maka hal ini menjadi tantangan

tersendiri untuk guru. Seharusnya, aktivitas bertanya, membaca ataupun

memberikan pendapat menjadi kebiasaan siswa untuk mendapatkan ilmu yang

lebih banyak, membuka wawasan dan memberikan pencerahan terhadap rasa

penasaran mereka ketika menghadapi persoalan-persoalan yang mereka hadapi

ketika pembelajaran, dan di sinilah peran guru IPS sebagai motivator diperlukan

untuk mewujudkan motivasi belajar siswa.

Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi

belajar siswa adalah dengan menggunakan pembelajaran yang efektif dalam

proses pembelajaran. Yaitu dengan menggunakan pembelajaran inkuiri.

Pembelajaran ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi

Page 17: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

3

belajar siswa. Proses pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial yang menggunakan

pembelajaran inkuiri dimaksudkan agar siswa meningkat kemampuannya dalam

mengolah informasi atau mengembangkan keterampilan berpikir siswa.

Diharapkan dengan pembelajaran inkuiri ini, dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa, sehingga dapat lebih membuka wawasan mereka, dan

menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang dihadapi

ketika pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial berlangsung. Pembelajaran inkuiri

juga memiliki kontribusi dalam menyongsong model pembelajaran yang akan

diterapkan pada kurikulum 2013. Pada kurikulum 2013, guru menggunakan

pendekatan ilmiah (scientific). Dapat dikatakan bahwa pembelajaran inkuiri

memiliki kontribusi secara praktis pada pendekatan pembelajaran kurikulum

2013. Kontribusi secara langsung ini diperlihatkan dengan dapat digunakannya

model pembelajaran inkuiri yang notabene berbasis ilmiah.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik meneliti pengaruh

pembelajaran inkuiri terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata

pelajaran IPS Terpadu di SMPN 03 Wanasaba.

B. Rumusan dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut: “Apakah ada pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap motivasi

belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN 03

Wanasaba tahun pelajaran 2016/2017”.

Page 18: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

4

2. Batasan Masalah

Pada penelitian ini diperlukan batasan masalah agar permasalahan yang

diteliti tidak meluas. Batasan permasalahan penelitian ini yaitu pada pengaruh

pembelajaran inkuiri terhadap motivasi belajar siswa. Subyek yang akan diteliti

dalam penelitian ini adalah kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di

SMPN 03 Wanasaba tahun pelajaran 2016/2017.

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada

pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada

mata pelajaran IPS terpadu di SMPN 03 Wanasaba.

2. Manfaat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat baik secara

teoritis maupum praktis

a. Manfaat Teoritis

Menjadi sumbangan ilmu pengetahuan bagi peneliti dan lembaga

pendidikan serta dapat dijadikan sebagai rujukan bagi peneliti yang lain.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan terutama

bagi:

1) Guru, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa terutama pada mata

Page 19: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

5

pelajaran IPS Terpadu dengan menggunakan pembelajaran

inkuiri.

2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti

lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam,

dalam melakukan penelitian selanjutnya.

Page 20: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

6

BAB II

KAJIAN PUSTIKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Pembelajaran Inkuiri

a. Pengertian Pembelajaran Inkuiri

Inkuiri berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat,

dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan

penyelidikan.3 Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan

pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk

mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang

dipertanyakan.4

Dari pernyataan di atas dapat diartikan bahwa siswa seharusnya tidak

hanya belajar dari guru atau pendidik saja tetapi dapat pula belajar dengan

menemukan sesuatu dari berbagai sumber belajar yang tersedia di

lingkungannya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.5

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri. Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pendekatan inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Kedua,

3Jumanta Hamdayama, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan

Berkarakter,(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2014), h.31 4 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,(Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2008), h.196. 5 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2003), h.2

Page 21: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

7

seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Artinya dalam pendekatan inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktvitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa, sehingga kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental, akibatnya dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.6

Depdiknas menyatakan, melalui model inkuiri guru diharapkan dapat

menciptakan pembelajaran yang menantang sehingga melahirkan interaksi

antara gagasan yang sebelumnya dinyakini siswa dengan bukti baru untuk

mencapai pemahaman baru yang lebih sainstifik melalui proses eksplorasi atau

pengujian gagasan baru.7

b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran inkuiri mengacu pada prinsip-prinsip berikut ini:8 1) Berorientasi pada Pengembangan Intelektual

Tujuan utama dari pembelajaran inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian, pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. 2) Prinsip Interaksi

Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. 3) Prinsip Bertanya

Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan pembelajaran ini adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari

6 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, h.195 7 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h.183 8 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, h. 197-

199

Page 22: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

8

proses berpikir. Dalam hal ini, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan. Di samping itu, pada pembelajaran ini juga perlu dikembangkan sikap kritis siswa dengan selalu bertanya dan mempertanyakan berbagai fenomena yang sedang dipelajarinya. 4) Prinsip Belajar untuk Berpikir

Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. 5) Prinsip Keterbukaan

Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.

c. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri Proses pembelajaran inkuiri dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai

berikut:9 1) Orientasi

Pada tahap ini guru melakukan langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang kondusif. Hal yang dilakukan dalam tahap orientasi ini adalah:

a) Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa

b) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan

c) Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.

2) Merumuskan Masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada

suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk memecahkan teka-teki itu. Teka-teki dalam rumusan masalah tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam pembelajaran inkuiri, oleh karena itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir. 9 Jumanta Hamdayama, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter, h. 34

Page 23: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

9

3) Mengajukan Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang

dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji. 4) Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. 5) Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan. 6) Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan

d. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak dianjurkan,

karena memiliki beberapa keunggulan, di antaranya: 1) Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang menekankan kepada

pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui pembelajaran ini dianggap jauh lebih bermakna.

2) Pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.

3) Pembelajaran ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.

4) Keuntungan lain adalah dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan

Page 24: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

10

belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.10

Di samping memiliki keunggulan, pembelajaran ini juga mempunyai kelemahan, di antaranya:

2) Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. 3) Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan

kebiasaan siswa dalam belajar. 4) Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu

yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.

5) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi ini tampaknya akan sulit diimplementasikan.11

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Istilah motivasi berasal dari bahasa latin, yakni movere, yang berarti

“menggerakkan”. Dalam proses pembelajaran dikenal adanya motivasi belajar.

Hamalik menjelaskan motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi

seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif atau perasaan dan reaksi untuk

mencapai tujuan.12 Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,

menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan prilaku individu

belajar. Menurut Alisuf Sabri motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi

pendorong tingkah laku yang menuntut/mendorong untuk suatu kebutuhan13.

10 Hamdani,Strategi Belajar Mengajar, h.208 11 Ibid, h. 208 12 Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara. 2011), h. 13 Suparman ,Gaya Mengajar yang Menyenangkan Siawa,(Yogyakarta : Pinus Book

Publisher, 2010),h.50.

Page 25: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

11

Ada tiga komponen dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan, dan

tujuan. Pertama, kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan

antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Kedua, dorongan merupakan

kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan

atau tujuan. Dorongan yang berorientasi pada harapan atau tujuan tersebut

merupakan inti motivasi. Ketiga, tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh

seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan prilaku dalam hal ini perilaku

belajar.14

b. Macam-macam Motivasi Belajar

Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai

sudut pandang. Akan tetapi khusus untuk motivasi belajar, para ahli

membedakan motivasi belajar ke dalam dua golongan, yaitu motivasi intrinsik

dan motivasi ekstrinsik.

1) Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah “motivasi yang berasal dari diri anak

sendiri”.15 Suatu kegiatan/ aktivitas yang dimulai dan diteruskan berdasarkan

penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan

dengan aktivitas belajar. Motivasi ini lebih menekankan pada faktor dari

dalam sendiri, motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu

dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan

untuk melakukan sesuatu.

14 Dimyati, Mudjiono, belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 85 15 Muhammad Fathurrohman dkk, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras,

2012), h. 144

Page 26: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

12

2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi atau tenaga-tenaga pendorong

yang berasal dari luar diri anak. Motivasi ekstrinsik sebagai motivasi yang

dihasilkan di luar perbuatan itu sendiri misalnya dorongan yang dating dari

orang tua, guru, teman-teman dan anggota masyarakat yang berupa hadiah,

pujian, penghargaan maupun hukuman.

c. Indikator Motivasi Belajar

Motivasi memiliki beberapa indikator, antara lain:

1) Ketertarikan dalam Mengerjakan Tugas

Siswa akan tertarik dalam mengerjakan tugas, apabila tugas yang

diberikan dapat memberikan suatu harapan yang dapat memberikan

semangat dalam belajar.16

2) Memiliki Ketekunan dalam Belajar

Belajar merupakan proses panjang yang memerlukan ketekunan,

maka langkah awal siswa harus memiliki cita-cita atau memiliki harapan

tinggi, sudah dapat dipastikan siswa akan serius dan penuh konsentrasi

dalam memahami ilmu yang diberikan guru, mereka tidak akan puas dan

selalu berusaha mengembangkan dirinya.17

16 Juherman, “Pengaruh Penataan Ruang Kelas Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Arab

Siswa Kelas XI MAN 2 Model Mataram Tahun Pelajaran 2015/2016” (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2016), h. 17.

17 Ibid, h. 17.

Page 27: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

13

3) Memiliki Kreatifitas dalam Belajar

Kreatifitas dan imajinasi anak akan semakin terasah jika disediakan

fasilitas yang menantang sehingga mereka bisa bebas mengekspresikan

emosinya, semakin bebas ekspresi mereka semakin tinggi imajinasi mereka

dalam belajar. Kretifitas menciptakan suasana yang mampu membentuk

motivasi, semangat belajar dan rassa bahagia anak untuk terus belajar.18

4) Aktif dalam Belajar

Kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif, tetapi mungkin saja di

kelas seringkali ketika mengajar guru hanya berbicara, bercerita, dan

mencatat sehingga membuat siswa menjadi bosan, pengajaran akan bersifat

efektif jika:

a) Berpusat kepada siswa yang aktif bukan hanya guru,

b) Terjadi interaksi edukatif diantara guru dengan siswa,

c) Berkembang suasana yang demokratis,

d) Metode mengajar bervariasi, dan

e) Gurunya professional.19

5) Disiplin dalam Mengikuti Pelajaran

Pengaturan waktu sangat penting, baik dalam mengikuti pelajaran

atau mengulang pelajaran, siswa yang taat waktu sudah dipastikan memiliki

disiplin yang tinggi, kapan ia belajar, kapan mengerjakan tugas atau

18 Ibid, h. 18. 19 Ibid, h. 18.

Page 28: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

14

waktunya istirahat, disiplin yang tinggi ditambah dengan semangat yang

tinggi pula akan memiliki peran penting dalam belajar.20

Siswa yang memiliki motivasi ditunjukkan dengan ciri-ciri berikut:

1) Tekun menghadapi tugas,

2) Ulet menghadapi tugas,

3) Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi,

4) Ingin mendalami bahan/bidang pengetahuan yang diberikan,

5) Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin,

6) Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah,

7) Senang dan rajin belajar, penuh semangat, cepat bosan dengan

tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang

begitu saja, sehingga kurang kreatif),

8) Dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya,

9) Mengejar tujuan-tujuan jangka panjang,

10) Senang mencari dan memecahkan soal-soal.

d. Peran Motivasi dalam Proses Pembelajaran

Ada beberapa peran penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran

antara lain:

1) Menentukan hal-hal yang dapat menjadi penguat belajar

2) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai

20 Ibid, h. 18.

Page 29: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

15

3) Menentukan ragam terhadap rangsangan belajar

4) Menentukan ketekunan belajar.21

e. Keterampilan Meningkatkan Motivasi

Stipek dan Hunter mengajukan sepuluh cara yang dapat digunakan

meningkatkan motivasi belajar, yaitu: (1) menjadikan tugas menantang, (2)

mengurangi fokus belajar pada tes penilaian, (3) memberi bantuan tidak perlu

overaktif, (4) mengubah motivasi ekstrinsik menjadi motivasi intrinsik, (5)

memberi hadiah, (6) menaruh harapan tinggi pada semua siswa, (7)

memberitahukan hasil belajar siswa, (8) mempromosikan keberhasilan untuk

semua anggota kelas, (9) meningkatkan persepsi siswa sebagai kontrol, (10)

mengubah struktur tujuan penghargaan kelas.

B. Kerangka Pikir

Dalam proses pembelajaran motivasi sangatlah diperlukan terlebih pada

Mata pelajaran IPS. Ada dua macam motivasi yaitu motivasi intrinstik dan

motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik timbul dari setiap individu seperti

kebutuhan, bakat, kemauan, minat dan harapan yang terdapat pada diri

seseorang. Sedangkan motivasi ekstrinsik timbul dari luar diri seseorang, timbul

karena adanya stimulasi (rangsangan) dari luar lingkungan. Ketika motivasi

intrinsik mulai hilang maka sangat diperlukan motivasi ekstrinsik. Motivasi

ekstrinsik ini bisa dari guru maupun lingkungan. Disinilah peran seorang guru

sebagai motivator. Peran guru dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif

sehingga motivasi belajar siswa bangkit lagi dalam belajar. Untuk itu diperlukan

21 Hamzah, Teori Motivasi dan Pengukurannya, h. 27

Page 30: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

16

pembelajaran yang efektif yang bisa membuat siswa merasa tertantang dalam

belajar.

Terlebih guru di SMPN 03 Wanasaba masih menggunakan metode

pembelajaran yang konvesional yaitu metode ceramah sehingga membuat siswa

yang merasa cepat jenuh. Salah satu alternatif yang digunakan guru dalam

membuat suasana yang kondusif adalah dengan menggunakan pembelajaran

inkuiri yang dapat menantang siswa untuk mencari tahu informasi dan

melakukan penyelidikan sendiri. Di dalam kegiatan pembelajaran tersebut siswa

sangatlah aktif sehingga mampu mumbuhkan motivasi belajar siswa.

C. Hipotesis Penelitian

Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata

“hupo” (sementara) dan “thesis” (pernyataan atau teori). Karena hipotesis

merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu

diuji kebenarannya.22 Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan

sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban

yang empirik.23

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hipotesis

alternatif (Ha) yang berbunyi “Ada Pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap

22 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuntitatif, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2012), h. 65. 23 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2014), h. 64.

Page 31: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

17

motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN 03

Wanasaba Kabupaten Lombok Timur.

Page 32: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

18

BAB III

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk

mendapatkan data dan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti. Dalam arti yang luas, istilah metodologi menunjuk pada

proses, prinsip, serta proses yang digunakan untuk mendekati masalah dan

mencari jawaban atas masalah tersebut. Dalam ilmu-ilmu sosial, istilah tersebut

diartikan sebagai cara seseorang melakukan penelitian.24

A. Desain dan Pendekatan Penelitian

Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam

waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang

berlaku. Untuk dapat menghasilkan suatu penelitian yang baik, maka si peneliti

bukan saja harus mengetahui aturan permainan, tetapi juga harus mempunyai

keterampilan-keterampilan dalam melaksanakan penelitian. Untuk menerapkan

metode ilmiah dalam praktek penelitian maka diperlukan suatu desain penelitian

yang sesuai dengan kondisi, seimbang dengan dalam atau dangkalnya penelitian

yang akan dikerjakan. Desain penelitian harus mengikuti metode penelitian.25

Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti menggunakan pendekatan

kuantitatif eksperimen. Pendekatan Kuantitatif merupakan pendekatan yang

memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu

di dalam kehidupan manusia yang dinamakan sebagai variabel. Dalam

24 Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2014), h. 127. 25 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 84.

Page 33: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

19

pendekatan kuantitatif, hakikat hubungan di antara variabel-variabel dianalisis

dengan menggunakan teori yang obyektif.26 Sedangkan eksperimen adalah

kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan bukti-bukti yang ada hubungannya dengan hipotesis.27 Jenis

eksperimen yang digunakan adalah penelitian Posttest Only Control Design

adalah desain yang membagi populasi menjadi dua kelompok. Kelompok

pertama diberikan perlakuan (X) dan yang lain tidak. Kelompok yang diberi

perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi

perlakuan disebut kelompok kontrol. Dalam penelitian yang sesungguhnya,

pengaruh perlakuan dianalisis dengan uji beda, pakai statistic t-test misalnya,

kalau terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol, maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara

signifikan.28 Paradigma penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut:

Perlakuan post tes Keterangan:

( x ) : Perlakuan yang diberikan kepda kelompok eksperimen

( - ) : Tidak diberikan perlakuan pada kelompok kontrol

O :Observasi akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

26 Deni Darmawan, Metode Penelitian, h. 130. 27 Arief Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2011), h. 337. 28 Sugiyono, Metode Penelitian, h. 76.

Kelas Eksperimen (X) O Kelas Kontrol (-) O

Page 34: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

20

Sehubungan dengan pendapat di atas penelitian tentang “ Pengaruh

Pembelajaran Inkuiri terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS

Terpadu” merupakan salah satu penelitian dengan pendekatan kuantitatif

eksperimen. Dikatakan eksperimen karena masih kurang yang menerapkannya

terutama di tempat peneliti melakukan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti

ingin mengetahui adanya “Pengaruh Pembelajaran Inkuiri terhadap Motivasi

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu”. Data-data yang terdiri atas

angka-angka diperoleh peneliti di lapangan dikerjakan melalui proses

penghimpunan, menyusun, mengatur, mengelola, menyajikan, dan menganalisa

data sehingga dapat ditarik kesimpulan.

B. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.29 Jadi populasi bukan

hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga

bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi

meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Unit analisis penelitian ini adalah siswa karena siswa itulah yang

merasakan bagaimana pemahaman pengaruh model Pembelajaran Inkuiri. Siswa

juga yang memperoleh hasil dalam pembelajaran di kelas. Oleh karena itu

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3

Wanasaba yang terdiri dari 2 kelas antara lain: VIII A, dan VIII B. Dengan

29 Sugiyono, Metode Penelitian, h. 80

Page 35: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

21

jumlah rata-rata setiap kelas 20 siswa dengan jumlah siswa keseluruhan 40

siswa.

C. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada

alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen

penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua

fenomena ini disebut variabel penelitian.30

Mengacu pada tujuan penelitian, yakni meneliti tentang pengaruh

pembelajaran inkuiri terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata

pelajaran IPS Terpadu di SMPN 03 Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Tahun

Pelajaran 2016-2017, maka dalam upaya mendapatkan hasil penelitian yang

valid dan reliabel dibutuhkan suatu alat instrumen penelitian. Instrumen yang

digunakan pada penelitian ini adalah angket yang dibantu oleh observasi dan

dokumentasi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan variabel yang diteliti,

diperlukan teknik pengumpulan data yang tepat. Oleh karena itu, pada penelitian

ini peneliti memilih dan menetapkan beberapa teknik pengumpulan data agar

hasil yang diperoleh dapat memenuhi persyaratan. metode-metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

30 Sugiyono, Metode Penelitian, h. 102.

Page 36: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

22

a. Angket

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur motivasi

belajar antara siswa yang diberikan perlakuan dengan siswa yang tidak

diberikan perlakuan. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket dapat berupa

pernyataan/pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada

responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.31

Pernyataan dalam angket motivasi belajar pada penelitian ini berjumlah 20

butir soal dengan empat pilihan jawaban. Kriteria skor untuk

pernyataan/pertanyaan positif adalah skor 4 (selalu), skor 3 (sering), skor 2

(kadang-kadang), dan skor 1 (tidak pernah). Untuk menentukan skor

masing-masing pilihan jawaban peneliti menggunakan skala likert yaitu:

31 Ibid, h. 142.

Page 37: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

23

Tabel 1.1 skor untuk masing-masing pilihan jawaban

No Keterangan Jawaban Skor

1 Selalu (SL) 4

2 Sering (SR) 3

3 Kadang-kadang (KK) 2

4 Tidak pernah (TP) 1

Keterangan:

a. Siswa yang memberi jawaban selalu akan memperoleh skor 4

b. Siswa yang memberi jawaban sering akan memperoleh skor 3

c. Siswa yang memberi jawaban kadang-kadang akan memperoleh skor 2

d. Siswa yang memberi jawaban tidak pernah akan memperoleh skor 1.

Page 38: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

24

Tabel 1.2 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar

Indikator Deskriptor No.

Item Jumlah

a. Keterampilan

dalam

Mengerjakan

Tugas

1) Menyelesaikan Tugas

Pelajaran

1, 2, 3,

5 4

b. Ketekunan dalam

Belajar

1) Mengerjakan sungguh-

sungguh 4, 6, 9

5 2) Senang menerima materi

pelajaran 7

3) Kemauan dalam belajar 17

c. Kreatif dalam

Belajar

1) Inovatif dalam belajar

mencari hal-hal yang

sifatnya baru

10, 12

4

2) Ingin mencari tahu

pelajaran 11, 16

d. Aktif dalam

Belajar

1) Memperhatikan

pelajaran 13

3

2) Menjelaskan materi

pelajaran dengan baik 14

3) Mengikuti proses

belajar-mengajar dalam

kelas

15

e. Disiplin dalam

Mengikuti

Pelajaran

1) Mempelajari materi

yang akan disampaikan 8

4 2) Mengulangi pelajaran 18

3) Kehadiran di dalam

kelas 19, 20

Page 39: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

25

b. Observasi

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui keadaan awal dalam

proses belajar mengajar, baik metode mengajar guru bahkan sikap siswa

dalam proses pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung.

Observasi ini dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung

pada kelas VIII di SMPN 03 Wanasaba.

Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu

proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses

biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi

digunakan bila penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja,

gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Peneliti menggunakan observasi tidak terstruktur pada saat observasi

berlangsung. Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak

dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini

dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan

diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan

instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu

pengamatan.32

c. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

32 Ibid, h. 145-146.

Page 40: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

26

seseorang.33 Dengan metode dokumentasi ini, peneliti bermaksud untuk

mencatat data-data yang bersumber dari dokumentasi resmi sekolah SMPN

03 Wanasaba. Berupa;

1) Profil sekolah SMPN 03 Wanasaba

2) Daftar siswa di SMPN 03 Wanasaba

3) Keadaan guru dan staf pegawai di SMPN 03 Wanasaba

4) Keadaan sarana dan prasarana di SMPN 03 Wanasaba

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil angket dan observasi dengan cara

mengorganisasikan data dalam katagori, menjabarkan kedalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilah mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh

diri sendiri maupun orang lain.34

Analisis data merupakan bagian yang tidak bisa ditinggalkan karena

dengan analisis data memberi arti yang penting dalam menguji kebenaran

hipotesa. Penelitian ini menggunakan teknik statistik analisis komparatif untuk

mengetahui pengaruh signifikan pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti.

Dalam hal ini melakukan analisis komparatif dua sampel dengan hipotesa uji dua

pihak.

Pada bagian ini akan dibahas berturut-turut mengenai teknik uji

persyaratan analisis, dan teknik uji hipotesis.

33Ibid, h. 240. 34 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulitatif dan R&D, h. 244.

Page 41: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

27

3. Teknik Uji Persyaratan Analisis

Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis komparatif. Teknik ini dipilih didasarkan atas tujuan penelitian di

atas. Berdasarkan tujuan tersebut, maka teknik yang paling tepat

digunakan adalah uji-t. Sesuai dengan teknik analisis yang dipilih tentu

saja seimbang dengan persyaratan analisis yang harus dipenuhi yaitu uji

normalitas data dan uji homogenitas data. Dengan demikian persyaratan

analisis yang perlu dibuktikan untuk data hasil penelitian adalah

persyaratan normalitas data dan uji homogenitas data.

c. Uji Normalitas data

Pengujian normalitas data dimaksudkan apakah data yang dianalisis

berdistribusi normal atau tidak. Untuk itu digunakan rumus Chi-kuadrat

sebagai berikut.35

fnfnfox2

Keterangan:

𝑥2= nilai chi-kuadrat

fo = frekuensi observasi

fn = frekuensi harapan

kriteria:

35 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian. (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 107

Page 42: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

28

Data berdistribusi normal jika 𝑥2hitung < 𝑥2tabel dan sebaliknya data

tidak berdistribusi normal jika 𝑥2hitung ≥ 𝑥2tabel pada taraf uji 5%.

d. Uji Homogenitas Data

Pengujian homogenitas data dimaksudkan apakah data yang

dianalisis bersifat homogen atau tidak. Untuk itu digunakan rumus statistic

uji Fisher sebagai berikut:

𝐹 =𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

Ketentuan yang berlaku dalam hal ini adalah bila harga F hitung

lebih kecil atau sama dengan F tabel, maka variansnya homogen.36 F hitung

tersebut perlu dibandingkan dengan F tabel dengan dk pembilang = (jumlah

responden pada varians terbesar – 1) dan dk penyebut = (jumlah responden

pada varians terkecil – 1), dengan taraf kesalahan ditetapkan 5%.

Peneliti berasumsi bahwa varians data yang akan diperoleh bersifat

tidak homogen dikarenakan jumlah siswa pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol berbeda dan masing-masing memiliki motivasi yang berbeda pula.

Oleh karena itu, peneliti mengajukan uji hipotesis yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah uji-t Sparated Varians.

4. Uji Hipotesis

Sebelum melakukan analisis hipotesis maka terlebih dahulu hipotesis

penelitian dinyatakan dalam hipotesa statistik yang berbunyi “Ada Pengaruh

Pembelajaran Inkuiri terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII pada Mata

36 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 140-141.

Page 43: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

29

Pelajaran IPS Terpadu di SMPN 03 Wanasaba Kabupaten Lombok Timur

Tahun Pelajaran 2015 – 2016.”

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka alat analisis yang

digunakan adalah analisis Independent Samples t-Tes. Analisis Independent

Samples t-Tes dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat. Analisis dilakukan dengan menggunakan

rumus t-tes dengan bantuan excel for windows. Adapun rumus tersebut.37

2

22

1

21

21

ns

ns

XXt

Keterangan:

X1 = rata-rata kelompok 1

X2 = rata-rata kelompok 2

S12 = varian kelompok 1

S22 = varian kelompok 2

n1 = banyaknya sampel di kelompok 1

n2 = banyaknya sampel di kelompok 2

Nilai t hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel

pada taraf signifikan 5%. Pada uji satu pihak dengan ketentuan uji pihak

kiri dengan Ho berbunyi “lebih besar atau sama dengan (≥)” maka jika

harga thitung ≥ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan uji

37 Sugiono, Statistik untuk Penelitian, h. 138

Page 44: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

30

pihak kanan dengan Ho berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (≤)” maka

jika harga thitung ≤ t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Untuk uji dua

pihak, jika t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Begitu juga

sebaliknya, Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t tabel dan dibantu

dengan excel for windows.

Page 45: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

31

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Validasi Instrumen

1. Validitas Instrumen

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan.38 Uji validitas dilakuakn dengan menguji validitas isi (content

validity) instrumen. Pengujian validitas isi dilakukan dengan menelaah

butir/item yang ditulis dengan perencanaan yang dituangkan dalam kisi-kisi.

Butir-butir instrumen dinyatakan valid apabila setelah mencermati isi butir-butir

yang ditulis telah menunjukkan kesesuaian dengan kisi-kisi.39 Pengujian

validitas instrumen dilakukan dengan mengunakan uji korelasi prduct moment.

Untuk memberikan interpretasi, maka kriteria yang digunakan adalah jika

korelasi antara butir dengan skor total kurang dari koefisien korelasi minimal

0,30, maka butir/item dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.40 Adapun

rumus korelasi product moment tersebut adalah sebagai berikut:41

𝑟𝑥𝑦 = ∑ 𝑥𝑦

√𝑥2𝑦2

Keterangan:

X = skor responden pada butir ke-1

38 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2013), h. 211 39 Purwanto, Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan,(Surakarta:Pustaka Belajar, h.

125 40 Sugiono, Metode Penelitian Pendidika Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2014), h. 178 41 Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 228

Page 46: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

32

Y = skor total responden

Sebelum dilakukan penelitian terhadap siswa kelas VIII SMPN 3

Wanasaba terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang akan digunakan

dalam penelitian, uji coba instrumen dilakukan dikelas IX B yang berjumlah 20

orang. Uji coba instrumen tersebut berupa uji validitas instrumen menggunakan

rumus korelasi product moment dan dinyatakan valid apabila rhitung lebih besar

dari kriteria yang digunakan, yaitu 0,30. Dari 20 pernyataan yang digunakan

untuk uji coba instrumen angket motivasi belajar semua item nyatakan valid.

Digambarkan pada lampiran 3a.

2. Reliabilitas Instrumen

Mengingat uji coba instrumen dilakukan satu kali, maka pengujian

realibilitas instrumen dilakuan dengan teknik belah dua (split-half method)

terhadap seluruh butir instrumen pada masing-masing variabel penelitian. Hal ini

dilakukan dengan cara membelah butir angket menjadi dua bagian yaitu bagian

awal dan bagian butir akhir, kemudian dikorelasikan dengan teknik korelasi

produk moment. Untuk mengetahui koefesien realibilitasnya maka dilanjutkan

dengan menggunakan metode Rulon. Hasilnya dikonsultasikan dengan harga

kritik r tabel pada taraf signifikansi 5%. Adapun rumus dasar yang digunakan

dalam metode tersebut.42

42 Purwanto, Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan, h. 171-173

Page 47: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

33

𝑟11 = 1 − sd

2

st2

Keterangan:

r11 = reliabilitas Instrumen

sd 2 = variansi beda

st 2 = variansi total

Hasil pengujian realibilitas instrumen menggunakan rumus metode Rulon

dengan teknik belah dua awal akhir, pada taraf signifikasikan 5 % dan dengan N

=20 adalah 0,444 sedangakan nilai koefesien realibilitas angket motivasi belajar

diperoleh 0,997 pengujian ini menunjukkan rhitung (0,997) > r tabel (0,444), maka

instrumen penelitian tersebut “reliabel”. (Lampiran 3b).

B. Pengumpulan dan penyajian data

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh suatu data yang valid dan

akurat untuk dituangkan dalam penyajian data, dengan demikian dapat diketahui

tentang pengaruh pembelajaran inkuiri, yang berpengaruh atau tidaknya

terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini sangat membantu dalam penyajian data,

sehingga akan diketahui hasil dari pengaruh pembelajaran tersebut. Penelitian ini

dilakukan di SMPN 03 Wanasaba Kabupaten Lombok Timur pada tanggal 22

September - 7 Oktober 2016 pada siswa kelas VIII dengan jumlah 40 orang

siswa. Sebelum guru menerapkan meatode yang diajukan oleh peneliti, guru

dengan peneliti terlebih dulu melakukan diskusi tentang bagaimana tahap-tahap

pembelajaran ikuiri dilaksanakan di kelas eksperimen. Sedangkan data

Page 48: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

34

pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket yang dibantu

observasi, dan dokumentasi.

a. Pengambilan Data dengan Angket

Angket disebarkan kepada siswa kelas SMPN 03 Wanasaba.

Dalam penelitian ini digunakan angket tertutup yang secara langsung dapat

diisi oleh responden dan dengan menggunakan beberapa pernyataan

tentang pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap motivasi belajar siswa

kelas VIII tahun pelajaran 2016/2017. Angket yang digunakan oleh

peneliti berjumlah 20 item yang masing-masing item terdiri dari empat (4)

alternatif jawaban. Angket ini diberikan kepada siswa kelas VIII

sebanyak 40 orang.

b. Pengambilan Data dengan Observasi

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat

dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan

non participant observation.43 Teknik pengumpulan data dilakukan pada

observasi peneliti menggunakan participant observation karena pada saat

pengamatan peneliti ikut berperan serta. Peneliti ikut secara langsung pada

saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan pada kelas

eksperimen pada tanggal 29 September 2016, 30 September 2016, dan 7

Oktober 2016 sedangkan observasi pada kelas kontrol dilakukan pada

tanggal 30 September 2016, 3 Oktober 2016 dan 7 Oktober 2016. Kegiatan

observasi dilakukan didalam kelas selama proses belajar-mengajar

43 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &

D, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 204

Page 49: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

35

berlangsung pada mata pelajaran IPS. Observasi ini dilakukan peneliti

untuk memperoleh data tentang proses pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran inkuiri.

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan selama proses belajar

mengajar berlangsung mengenai proses pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran sudah dilakukan dengan baik, yakni sudah

sesuai dengan tahapan dalam pelaksanaan pembelajaran inkuiri tersebut.

Tahap-tahap tersebut diantaranya adalah, pertama tahap perencanaan dan

kedua adalah tahap pelaksanaan. Selanjutnya guru menuangkannya

kedalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan digunakan

guru sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran. Proses belajar

mengajarpun tidak lagi didominasi oleh guru, ini terlihat dari partisipasi

dan antusias siswa dalam mengikuti pelajaran.

Page 50: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

36

2. Penyajian Data

Adapun nilai angket yang telah dijawab oleh responden dapat dilihat pada

tabel dibawah ini: (lampiran 4a dan b)

Tabel 1.3 Hasil Post Test Motivasi Belajar Siswa (Kelas Eksperimen)

NO NAMA SKOR

1 BQ. Sustriani 54

2 BQ. Sustriana 52

3 Budiman 76

4 Diana Wahyuni 48

5 Halipah 54

6 Hendra Wadi 60

7 L. Wandi Nurrahman 65

8 L. Wira Hariadi 76

9 M. Agung Gunawan 59

10 M. Hanafi 68

11 M. Nasrul Wajdi 72

12 Mislamah 54

13 Reza Wardana 65

14 Rian Saputra 68

15 Rohaniati 49

16 Samsuriani 49

17 Sirwani Putri 58

18 Suharni 56

19 Yumi Mardani 54

20 Zulham Ali 68

Jumlah 1205

Page 51: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

37

Tabel 1.4 Hasil Post Test Motivasi Belajar Siswa (Kelas Kontrol)

NO NAMA SKOR

1 Awaludin 40

2 BQ. Halimatussa’diah 43

3 Dian Lestari M. 53

4 Halwatiah 59

5 Hayati Puji Astuti 35

6 Isnani Prianti 56

7 Kamaluddin 49

8 Lisa Sasmita 55

9 M. Aspari 42

10 M. Habiburrahman 57

11 Muhammad 44

12 Nurhana 46

13 Patmawati 59

14 Riska Maemunah 55

15 Rismawati 54

16 Sapiah 57

17 Suhardiman 52

18 Wiwin Sanjaya 43

19 Yuliani 50

20 Zakaria 54

Jumlah 1003

C. Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji

statisitik t-tes, karena setiap data yang akan diuji dengan menggunakan statistik

uji t-tes syarat yang pertama yang harus terpenuhi adalah data harus terdistribusi

Page 52: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

38

normal. terkait dalam penelitian ini data yang didapatkan berupa skor angket

pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap motivasi belajar siswa

Uji normalitas pada data angket pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap

motivasi belajar siswa dihitung menggunakan rumus chi kuadrat. Uji normalitas

pada data motivasi belajar siswa dihitung menggunakan rumus chi kuadrat. Dari

hasil perhitungan diperoleh χ2 hitung untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol

berturut-turut adalah 2,43 dan 8,37 (Lampiran 5a). Kemudian χ2 tabel dengan

taraf signifikan 5% diperoleh 9,488 (dk seluruh kelas = 4). Karena χ2 hitung pada

kelas eksprimen dan kontrol lebih kecil dari χ2 tabel, maka data post-test kedua

kelas tersebut terdistribusi normal.

Tabel 1.5 Data Hasil Uji Persyaratan Normalitas

Kelas χ2 hitung dk χ2 tabel kesimpulan

Eksperimen 2,43 4 9,488 Berdistribusi normal

Kontrol 8,37 Sumber: Data Primer

2. Homogenitas Varians

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, hasil penelitian diperoleh varian

terbesar pada kelas eksperimen yaitu 79,57 dan varian terkecil pada kelas

kontrol yaitu 48,98. Dengan demikian, maka diperoleh Fhitung sebesar 1,63

(Lampiran 5b). Nilai Fhitung kemudian dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf

signifikansi 5% dengan dk pembilang 19 dan dk penyebut 19 yaitu 2,21. Karena

harga Fhitung (1,63) lebih kecil dibandingkan Ftabel (2,21) maka varians data hasil

penelitian kedua kelas tersebut homogen. Untuk mempermudah memahami hasil

penelitian masing-masing kelas tersebut digambarkan pada tabel 1.6

Page 53: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

39

Tabel 1.6 Data Hasil Uji Persyaratan Homogenitas

Kelas Fhitung Ftabel dk kesimpulan

Eksperimen 1,63 2,21

19 homogen

Kontrol 19

Sumber:Data Primer

D. Hasil Analisis

Hasil hasil penelitian motivasi belajar siswa kelas eksperimen yang

diikuti oleh 20 siswa diperoleh nilai total 1511,8. Dengan rata-rata 60,3. Nilai

tertinggi untuk kelas eksperimen tersebut adalah 76. Dan nilai terendah 48

dengan standar deviasi 8,92, serta nilai varian 79,57. Nilai total kelas kontrol

yang diikuti 20 siswa diperoleh nilai total 1003. Dengan rata-rata 50,2, nilai

tertinggi untuk kelas tersebut adalah 59. Dan nilai terendah 35, dengan standar

deviasi 6,998, serta nilai varian 48,98. Untuk mempermudah memahami hasil

penelitia masing-masing kelas tersebut digambarkan pada tabel 1.7.

Page 54: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

40

Tabel 1.7 Data Hasil Penelitian Motivasi Belajar Siswa pada Kelas Sampel

Uraian

Kelas

Eksperimen Kontrol

Jumlah siswa 20 20

Nilai tertinggi 76 59

Nilai terendah 48 35

Jumlah nilai 1511,8 1003

Mean 60,3 50,2

Varian 79,57 48,978

Standar deviasi 8,92 6,998

Sumber:Data Primer

Page 55: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

41

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi dan Hasil Peneitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

a. Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMP Negeri 03 Wanasaba Alamat :

Jalan : Arya Banjar Getas Wanasaba Desa / Kecamatan : Wanasaba Kec. Wanasaba Kab. / Kota : Lombok Timur

Propinsi : Nusa Tenggara Barat NSS / NSM / NDS : 20.1.23.03.18.079 NIS : 20.042.0 NPSN : 50202479 Jenjang Akreditasi : B Tahun didirikan : 5 Januari 1999 Tahun beroperasi : 1997 SK. Terakhir Status Sekolah : 4252/228/PDK/2003 Tanggal 20 Kepemilikan Tanah (Swasta) : Satus Bangunan:

Luas Tanah Seluruhnya : 8.380 m2 Luas Seluruh Bangunan : 2.023 m2

Dilihat dari tahun mulai beroperasi, SMPN 03 Wanasaba terbilang

sekolah yang cukup lama sebagai suatu tempat pelayanan pendidikan bagi

peserta didik yang dalam kenyataannya memiliki heterogenitas dalam belajar,

yang selayaknya mendapat perhatian optimal pendidik dan sekolah.

Page 56: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

42

b. Keadaan Fisik Sekolah

Sarana dan prasarana merupakan faktor yang sangat penting untuk

menunjang proses belajar mengajar. Keadaan sarana dan prasarana SMPN 03

Wanasaba sebagai berikut:

Tabel 1.8 Sarana Ruang Kelas

Nama Ruang Jumlah Ruang Ruang Kelas (asli) (a) 9 Ruang lain yang diguna kan untuk ruang kelas(b)

-

Jml Ruang Kelas Seluruhnya (a+b) 9

Tabel. 1.9 Data kondisi ruang

Nama Ruang Jumlah Ruang

Jumlah kondisi ruang Baik Rusak

Ruang Kelas 9 9 - Perpustakaan 1 1 - R. Lab. IPA 1 1 - Keterampilan 1 1 - Ruang Guru 1 1 - Ruang TU 1 1 - Mushalla 1 1 - WC Siswa 6 - 6 Rumah Jaga 1 - 1 Gudang 1 1 -

Page 57: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

43

Tabel 2.0 Prabotan

Nama Perabot

Kondisi Jumlah Keterangan

Baik Rusak

Lemari - 13 13 Rusak Berat

Kursi 205 71 276 Rusak Sedang

Meja 207 73 280 Rusak Sedang

Papan Tulis 21 - 21

Rak Buku - 5 5 Rusak Sedang

Kursi Tamu 2 - 2

Pintu 44 11 55 Rusak Sedang

Jendela 119 50 169 Rusak Sedang

Page 58: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

44

Tabel. 2.1 Buku-buku

Mata Pelajaran Kelas Jumlah

Ket Teks Penunjang Bacaan LKS

Pendidikan Agama VII 132 12 - 19

VIII 128 - - -

IX 111 - - -

PKN VII 106 5 - 17

VIII 83 - - 19

IX 65 - - -

Bahasa Indonesia VII 118 18 - 40

VIII 78 - - 49

IX 84 - - 93

IPA Terpadu VII 140 10 - -

VIII 72 - - -

IX 73 - - -

IPA Fisika VII - 5 - -

VIII 50 - - 19

IX 40 - - -

IPA Biologi VII 30 5 - 19

VIII 60 - - 20

IX 36 - - 16

IPA Kimia VII - - - -

VIII 19 - - -

IX 20 - - -

IPS Terpadu VII 69 4 10 -

VIII 100 - - -

IX 71 - - -

IPS Sejarah VII 9 6 - 18

VIII 16 - - 20

IX 30 - - -

IPS Ekonomi VII 26 - - -

VIII 14 - - 20

IX 35 - - 18

IPS Geografi VII - - - -

VIII - - - -

IX 70 - - 20

Page 59: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

45

Matematika VII 99 7 - 70

VIII 91 - - 52

IX 98 - - 77

Bahasa Inggris VII 151 5 - 66

VIII 104 - - 77

IX 170 - - 72

Penjaskes VII 60 - - -

VIII 70 - - -

IX 53 - - -

TIK VII 65 - - -

VIII 68 - - -

IX 51 - - -

Seni Budaya VII 50 - - -

VIII 60 - - -

IX 66 - - -

Tabel 2.2 Alat Praga

Jenis Alat Jumlah Kondisi

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

KIT IPA 28 bh 9 bh 4 bh 15 bh

KIT IPS 32 bh 7 bh 10 bh 15 bh

KIT Bahasa - - - -

KIT Matematika 30 bh 10 bh 5 bh 15 bh

Torso Manusia 1 bh 1bh - -

Peta Kabupaten - - - -

Peta Propinsi - - - -

Peta Indonesia 1 bh 1 bh - -

Peta Anatomi 2 bh 2 bh - -

Alat Olahraga 15 bh 6 bh 2 bh 7 bh

Alat Kesenian 3 bh 3 bh - -

Alat Keterampilan - - - -

Page 60: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

46

c. Keadaan kepala sekolah, guru-guru, dan siswa di SMPN 03 Wanasaba

1) Kepala Sekolah

SMPN 03 Wanasaba dipimpin oleh seorang pemimpin yang cakap dan

penuh wibawa. Adapun lebih lengkapnya profil beliau seperti yang tertera

dibawah ini

Nama : Ainudin, S.Pd

NIP : 195912311981111043

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

2) Guru - Guru

Guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses

belajar mengajar, guru berkewajiban menjelaskan materi pelajaran membimbing

dan mengarahkan pencapaian tujuan pengajaran yang telah direncanakan, dalam

hal ini dibutuhkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya. Guru

SMPN 03 Wanasaba berjumlah 16 orang guru negeri dan 4 orang guru tidak

tetap. Untuk lebih jelasnya tentang keadaan guru SMPN 03 Wanasaba berikut

disajikan dalam bentuk tabel.

Page 61: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

47

Tabel 2.3 Daftar Nama Guru

No Nama NIP Pangkat/Gol Mapel Yg

diasuh

1 2 3 4 5

1 Ainudin,S.Pd. 19591231 198111 1

043 Pembina/IV

a IPS

2 H.Jafaruddin,S.Pd.I 19561231 198203 1

359 Pebina/IVa PAI

3 S u j o t o 19600411 198303 1

014 Pembina/IV

a PPKn

4 Bq.Hijratul Raehanun,S.Pd.

19670722 199802 2 003

Pembina/Iva IPS

Ekonomi

5 Akmal,S.Pd 19691231 199412 1

056 Pembina/IV

a Matemati

ka

6 Nurcahya,S.Pd. 19760620 200012 2

003 Pembina/IV

a IPA

Biologi

7 Mahsan,S.Sos,S.Pd. 19621231 198602 1

105 Pembina/IV

a IPS

Sejarah

8 Misnawati,S.Pd. 19780327 200604 2

017 Penata

TK.I/IIId Bhs

Indonesia

9 Makbul, S.Pd. 19821105 200604 1

010 Penata

TK.I/IIId IPA Fisika

10 Riatul Hikmah,SPd. 19720806 200801 2

011 Penata /IIIc

Bhs Inggris

11 M. Taufik, S.Pd. 19741231 200801 1

080 Penata

Muda/IIIa Penjaskes

12 Lalu Sanurjagat, S.Pd.

19771206 201406 1 002

Penata Muda/IIIa

Bahasa Indonesia

13 Hanilda Ebtaning Tyas, S.Pd.

- - TIK

14 Joni Hari, SH. - - Seni

Budaya

15 Hiryatul Aeni, A.Md.

- - Mulok

16 Istum Isnawati - - BP/BK

Page 62: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

48

Tabel 2.4 Daftar Nama Pegawai Tata Usaha

NO

NAMA NIP PANGKAT

/ GOL Status Kepeg.

L/K

1 2 3 4 5 6

1 Muhamad 19661231 199003

1 115 Penata

Muda/ III a PNS L

2 Muchsin 19660118 201406

1 002 PengaturTK

.I/ II a PNS L 3 B. Hurun 'In, SE. - - PTT P 4 Juhuriah - - PTT P 5 Samiun - - PTT L

Dilihat dari data keadaan guru diatas, ada 16 guru yang mengajar

diantaranya terdapat 3 guru yang khusus mengajar mata pelajaran IPS, ketiga

guru tersebut masing-masing mengajar di kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX.

3) Keadaan Peserta didik

Ketika proses belajar mengajar peserta didik menduduki peranan penting,

karena peserta didik yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan proses belajar

mengajar. Oleh karena itu keberadaan dan peran aktif peserta didik mutlak

diperlukan dalam proses belajar mengajar. Untuk mengetahui keadaan peserta

didik SMPN 03 Wanasaba dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 63: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

49

Tabel 2.5 Data Siswa dalam 5 (lima) tahun terakhir

NO

Tahun Pelajar

an

Jumlah Pendaft

ar

Kelas VII

Kelas VIII Kelas IX Total Siswa Kelas

Calon

Siswa

Baru

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

VII+VIII+

IX

1 2012/ 2013

40 40 2 48 2 57 2 145

2 2013/ 2014

40 40 2 41 2 43 2 124

3 2014/2015

29 29 1 40 2 40 2 109

4 2015/2016

42 42 2 29 1 40 2 111

5 2016/2017

20 20 2 40 2 20 1 80

Page 64: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

50

Tabel 2.6 Angka Melanjutkan ke SMA/MA (lima tahun terakhir)

NO Tahun Pelajaran

Lulusan SMP/MTs Melanjutkan ke

SMA/MA

L P Jumlah L P Jumla

h

1 2011/2012 33 36 69 33 36 69

2 2012/2013 33 36 69 33 36 69

3 2013/2014 13 27 40 13 27 40

4 2014/2015 14 26 40 14 26 40

5 2015/2016 14 23 37 14 22 36

d. Perangkat Administrasi Sekolah

1) Struktur Organisasi Sekolah

a) Kepala Sekolah

Merupakan tanggung jawab tertinggi di sekolah dengan tugas

sebagai berikut:

1) Merencanakan, menyusun, membimbing dan mengawali

kegiatan sesuai dengan kewajiban yang ditetapkan.

2) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan sekolah, baik tekhnik

edukatif maupun administratif.

b) Wakil Kepala Sekolah

Untuk urusan tehnik, kepala sekolah dibantu oleh 3 wakil kepala

sekolah. Dimana tugas masing–masing wakil kepala sekolah berbeda

sesuai dengan bidangnya masing–masing.

Page 65: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

51

1) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

Adapun tugasnya adalah sebagai berikut:

(1) Penyusunan jadwal KBM

(2) Pengawasan KBM

(3) Melaksanakan Ujian MID Semester

(4) Melaksanakan Ujian Akhir Semester

(5) Mengatur pelaksanaan STK dan STTb

(6) Mengatur mutasi siswa (masuk /keluar)

(7) Melaksanakan supervisi administrasi dan akademik

(8) Menyusun Laporan

2) Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan

Adapun tugasnya adalah sebagai berikut:

(1) Mengatur pelaksanaan BP/BK

(2) Mengatur dan mengkoordinasi pelaksanaan 7 K

(3) Mengatur dan membina program kegiatan OSIS

(4) Mengatur dan melasnakan penerimaan siswa baru dan

pelepasan siswa ynag tamat belajar.

(5) Mengatur dan melaksanakan/mengkoordinasi kegiatan–

kegiatan ekstrakurikuler.

(6) Menyeleksi dan menetapkan siswa berprestasi calon siswa

mendapat beasiswa.

(7) Pengawasan pelasanaan tata tertib sekolah.

(8) Menyusun laporan

Page 66: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

52

3) Wakil Kepala Sekolah Sarana dan Prasarana

Adapun tugasnya sebagai berikut:

(1) Inventarisasi barang

(2) Pendayagunaan sarana dan prasarana

(3) Pemeliharaan, pengamanan, penghapusan, perawatan,

perbaikan, dan pengembangan.

(4) Pengelolaan alat KBM

c) Wali Kelas

Membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut:

1) Pengelolaan kelas secara terpadu untuk menjamin

terselenggara KBM dengan tertib.

2) Menyelenggrakan administrasi kelas meliputi:

(1) Denah tempat duduk siswa

(2) Papan absen siswa

(3) Daftar pelajaran siswa

(4) Daftar piket kelas

(5) Data kerawanana siswa (tingkah laku, disiplin, kejujuran,

sopan santun dan lain – lain)

(6) Daftar Komisaris siswa

(7) Papan absen siswa

(8) Buku kegiatan belajar mengajar siswa

(9) Tata tertib siswa.

Page 67: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

53

3) Menyusun/membuat data statistik bulanan siswa

4) Mengisi daftar kemajuan siswa

5) Mengisi buku laporan secara periodik pada kepala sekolah

6) Pencatatan mutasi siswa

7) Memberi laporan secara periodik pada kepala sekolah

d) Guru BP/BK

` Guru BP/BK memiliki tugas – tugas sebagai berikut:

1) Memprogramkan kegiatan BK.

2) Membuat data penilaian prestasi siswa.

3) Melakukan konsultasi dengan orang tua siswa dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa.

4) Berdialog dengan siswa dalam mengatasi permasalahan.

e) Guru

Guru bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

pendidikan dan pengajaran di sekolah sesuai dengan kurikulum

yang berlaku.

f) Tata Usaha

Tata usaha bertanggung jawab dan memiliki tugas sebagai berikut:

1) Bidang administrasi siswa

2) Bidang kepegawaian

3) Bidang administrasi keuangan

Page 68: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

54

g) Siswa

Siswa mempunyai tugas untuk belajar dan berkewajiban untuk

mematuhi tata tertib yang berlaku du sekolah. Adapun organisasi

yang dikelola oleh siswa adalah :

1) OSIS

2) Pramuka

3) Mading

2) Komponen Administrasi Kurikulum Pendidikan

Komponen administrasi kurikulum pendidkan di SMPN 03

Wanasaba adalah sebagai berikut:

a) Administrasi Kurikulum

(1) Menyusun program tahunan dan semester termasuk tugas guru

(2) Menyusun jadwal pelajaran

(3) Evaluasi program pelajaran

b) Administrasi Siswa

(1) Penerimaan siswa baru

(2) Bimbingan kepada siswa baru

(3) Mengatur kegiatan OSIS

(4) Pengelolaan data tentang siswa

c) Administrasi Pegawai

(1) Pengadaan pegawai

(2) Kesejahteraan pegawai dan guru

Page 69: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

55

(3) Pembinaan dalam rangka peningkatan profesionalisme guru

d) Administrasi Ketata Usahaan

(1) Kegiatan administrasi surat menyurat

(2) Administrasi keuangan yang meliputi buku-buku penerimaan

siswa, SPP, dan daftar penerimaan gaji guru.

e) Administrasi Sarana Pendidikan

(1) Admnistrasi material yang meliputi alat-alat perlengkapan dan

alat-alat pelajaran

(2) Administrasi laboratorium yang meliputi alat-alat

pemeliharaan dan bahan praktik

f) Administrasi Hubungan Masyarakat

(1) Mengatur hubungan sekolah dan orang tua murid

(2) Memlihara hubungan yang baik melalui BP

(3) Pemeliharaan hubungan dengan pemerintah dan masyarakat44

e. Masyarakat Sekitar

SMPN 03 Wanasaba berada di tengah-tengah perkampungan

masyarakat. Masyarakat sekitar sangat mendukung keberadaan sekolah

tersebut karena sangat mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar. Antara

masyarakat dan pihak sekolah saling mendukung dan kerja sama dalam

menghadapi masalah sosial yang apabila terkait dengan sekolah.

44 Dokumentasi, Arsip komponen Administrasi kurikulum Pendidikan SMPN 03

Wanasaba, dikutip tanggal 10 Oktober 2016

Page 70: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

56

f. Masalah-masalah yang dihadapi sekolah

Masa anak-anak adalah masa dimana anak berada dalam proses

pembentukan kepribadian, masih labil dan masih suka bermain-main. Wajar

apabila tingkah laku dan pergaulannya seperti berwatak keras, ego tinggi,

emosi sulit dikendalikan, sulit diatur dan tidak mau di bawah kendali orang

lain. Mereka ingin bebas menentukan jalan hidup mereka sendiri entah itu

baik atau tidak.

Oleh karena itu, tugas yang sangat berat untuk diemban oleh sekolah

terutama guru bagaimana mendidik mereka untuk menjadi anak-anak yang

baik dan pintar. Membentuk prilaku-prilaku yang wajar, faham dan menyadari

nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat dan sekolah. Sekolah

kadang sering menghadapi siswa yang nakal, suka berkelahi, membuat

keributan, sering membolos dan bahkan tidak masuk sekolah, tidak

menghargai guru, suka mengganggu teman yang lain, kadang tidak

mengerjakan tugas dari guru, sering terlambat dan kadang tidak menjaga

kebersihan.

Tentunya sekolah akan bertindak cepat dan bijaksana dalam

menyelesaikan masalah yang menyangkut siswa. Tetapi, apabila siswa

melakukan kesalahan yang akan merusak nama baik sekolah maka dari pihak

sekolah akan memutuskan untuk mengeluarkan anak tersebut dari sekolah.

Kerjasama yang dibangun dari lingkungan sekolah cukup bagus dalam

menjaga keamanan dan nama baik sekolah.

Page 71: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

57

2. Deskripsi Hasil Penelitian

Hasil hasil penelitian motivasi belajar siswa kelas eksperimen yang

diikuti oleh 20 siswa diperoleh nilai total 1511,8. Dengan rata-rata 60,3. Nilai

tertinggi untuk kelas eksperimen tersebut adalah 76. Dan nilai terendah 48

dengan standar deviasi 8,92, serta nilai varian 79,57. Nilai total kelas kontrol

yang diikuti 20 siswa diperoleh nilai total 1003. Dengan rata-rata 50,2, nilai

tertinggi untuk kelas tersebut adalah 59. Dan nilai terendah 35, dengan standar

deviasi 6,998, serta nilai varian 48,98. Untuk mempermudah memahami hasil

penelitian masing-masing kelas tersebut digambarkan pada tabel 2.7.

Tabel 2.7 Data Hasil Penelitian Motivasi Belajar Siswa pada Kelas Sampel

Kelas

Uraian Eksperimen Kontrol

Jumlah siswa 20 20

Nilai tertinggi 76 59

Nilai terendah 48 35

Jumlah nilai 1511,8 1003

Mean 60,3 50,2

Varian 79,57 48,978

Standar deviasi 8,92 6,998

Sumber:Data Primer

Page 72: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

58

B. Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini berbunyi: “Ada Pengaruh

Pengaruh Pembelajaran Inkuiri terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII

pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMPN 03 Wanasaba Tahun Pelajaran 2016-

2017.

Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini digunakan rumus uji t-tes

dengan taraf signifikansi 5% dengan df= 38 sehingga diperoleh ttabel sebesar

1,686. Analisis penelitian ini adalah analisis Independent Samples t-Tes. Dari

hasil analisis data motivasi belajar diperoleh nilai thitung sebesar 3,98, kemudian

dikonsultasikan dengan ttabel sebesar 1,686. Nilai thitung (3,98>1,686)

menunjukkan bahwa ada pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap motivasi

belajar siswa kelas VIII SMPN 3 Wanasaba pada mata pelajaran IPS Terpadu.

Tabel 2.8 Data Hasil Uji Hipotesis

Kelas SD Min Max thitung ttabel Df

Eksperimen 8,92 48 76 3,98 1,686 38

Kontrol 6,99 35 59

Sumber:Data Primer

C. Pembahasan

Penelitian kuantitatif jenis eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui

pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada

pelajaran IPS Terpadu di SMPN 3 Wanasaba. Dalam pelaksanaannya dilakukan

di kelas VIII dimana kelas VIII terdiri dari 2 kelas yaitu VIIIA dan VIIIB. Kelas

Page 73: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

59

VIIB merupakan kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menggunakan

pembelajaran inkuiri, sedangkan kelas VIIIA merupakan kelas kontrol

menggunakan model pembelajaran biasa. Berbagai strategi dilakukan dalam

proses pembelajaran karena dapat membantu siswa untuk meningkatkan

aktivitas belajar siswa sehingga akan berdampak pada motivasi belajar siswa.

Untuk itu diperlukan pembelajaran yang efektif yang bisa membuat siswa

merasa tertantang dalam belajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat

digunakan adalah pembelajaran inkuiri.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan angket untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal lain yang

diketahui”. Angket yang diberikan adalah angket motivasi belajar siswa. Angket

ini sebarkan di kelas IX yang berjumlah 20 siswa. Dari angket yang telah

diberikan maka selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Angket

tersebut berjumlah 20 item pertanyaan yang telah diujikan dan 20 item

tersebut dinyatakan valid dan reliabel.

Setelah peneliti membagikan angket ke siswa, maka data yang diperoleh

tersebut dianalisa dan teliti. Dalam proses analisis ini, peneliti melakukan uji

normalitas data, uji homogenitas data , analisis korelasi Product Moment.

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan rumus chi kuadrat

dengan taraf signifikan 5% dengan dk= 4 sehingga diperoleh 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2 = 9, 488.

Dari hasil perhitungan diperoleh χ2 hitung untuk kelas eksperimen dan kelas

kontrol berturut-turut adalah 2,43 dan 8,37. Data berdistribusi normal jika

𝑥2hitung < 𝑥2tabel dan sebaliknya data tidak berdistribusi normal jika 𝑥2hitung

Page 74: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

60

≥ 𝑥2tabel pada taraf uji 5%. Karena χ2 hitung pada kelas eksprimen dan kontrol

lebih kecil dari 𝑥2tabel, maka data post-test kedua kelas tersebut terdistribusi

normal.

Pada uji homogenitas nilai Fhitung = 1, 63. Untuk menentukan Ftabel

digunakan toleransi kesalahan 5%, dk pembilang = n – 1 (untuk varians

terbesar) = 20 – 1 = 19 dan dk penyebut = n – 1 (untuk varians terkecil) = 20 –

1 = 19, maka diperoleh Ftabel = 2,21. Sesuai dengan kriteria pengujian

homogenitas, Jika Fhitung ≤ Ftabel maka homogen dan jika Fhitung > Ftabel,

maka dikatakan tidak homogen. Karena Fhitung < Ftabel (1,63 < 2,21) maka

varians-varians adalah homogen.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang menggunakan rumus uji t-tes dengan

taraf signifikansi 5% dengan df= 38 menunjukkan bahwa thitung >ttabel

(3,98>1,686) menunjukkan bahwa ada pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap

motivasi belajar siswa kelas VIII SMPN 3 Wanasaba pada mata pelajaran IPS

Terpadu.

Data-data di atas, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan

antara pembelajaran inkuiri dengan motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata

pelajaran IPS Terpadu di SMPN 03 Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Tahun

Pelajaran 2016/2016. Artinya semakin bagus model pembelajaran yang

digunakan oleh guru, maka akan semakin baik dan meningkat motivasi belajar

siswa baik pada mata pelajaran IPS maupun pada mata pelajaran yang lainnya.

Page 75: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

61

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri.

Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal

untuk mencari dan menemukan. Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa

diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri dari sesuatu yang

dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self

belief). Ketiga, mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari

proses mental, akibatnya dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut

agar menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan

potensi yang dimilikinya.

Berdasarkan ciri utama strategi pembelajaran inkuiri tersebut penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap motivasi

belajar siswa. Hal ini tercermin dari hasil perhitungan uji thitung, yaitu 3,98

dengan taraf signifikan 5% (1,686). Selain itu, nilai rata-rata kelas eksperimen

lebih besar (60,3) dari nilai rata kelas kontrol (50,2). Dari hasil uji thitung ,

pembelajaran inkuiri yang diterapkan pada kelas eksperimen lebih baik

dibandingkan model pembelajaran yang digunakan pada kelas kontrol.

Page 76: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

62

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran-saran yang dapat peneliti

sampaikan, yaitu:

1. Bagi Siswa

Dari hasil penelitian ini, siswa diasarankan mengambil pengalaman

belajar yang bermakna setelah menggunakan pembelajaran inkuiri dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Bagi Guru

Dari hasil penelitian ini, guru disarankan untuk menerapkan

pembelajaran inkuiri yang dapat menigkatkan motivasi belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

Dari hasil penelitian ini, sekolah disarankan agar menyediakan

fasilitas yang memadai guna mempermudah guru dalam menerapkan

model pembelajran yang bervariasi yang mampu menigkatkan prestasi

belajar siswa, salah satunya adalah pembelajaran inkuiri yang dapat

meningkatkan belajar belajar siswa.

4. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain, disarankan agar mengembangkan penelitian ini

dengan memperluas subjek penelitian, variabel penelitian, media

penelitian, metode pemebelajaran, dan mata pelajaran lain selain IPS.

Page 77: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

DAFTAR PUSTAKA

Arief Furchan. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Aris Shohimin. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014. Deni Darmawan. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014.

Dimyati, Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2009 Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia, 2011. Jumanta Hamdaya. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter.

Jakarta: Ghalia Indonesia, 2014. J. Winardi. Motivasi dan Pemotivasian. Jakarta: PT. Raja Grafndo Persada, 2007. Made Wena. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta Timur: Bumi

Aksara, 2014. Moh. Nazir. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011. Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011. Nana Syaodih Sukma Dinata. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosda Karya, 2006. Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011. Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers, 2012. Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta,

2010. Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2007. Sugiyono, Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2012. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2014.

Sumiati dkk. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima, 2009.

Page 78: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

Syofian Siregar. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuntitatif. Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2012. Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana, 2010.

Page 79: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

Lampiran 1: Print Out instrumen sebelum uji coba validitas

ANGKET MOTIVASI BELAJAR

A. Pengantar

Angket ini bertujuan sebagai alat pengumpulan data penelitian. Dalam

angket ini anda diminta untuk memberikan jawaban secara jujur dan benar

sesuai dengan keadaan anda, lingkungan, dan guru anda. Apapun jawaban

anda tidak akan mempengaruhi nilai fisik anda. Kerahasiaan jawaban anda

terjamin. Atas kesediaan anda, diucapkan terima kasih.

B. Identitas

Nama :

Nomor Absen :

Kelas :

C. Petunjuk Pengisian Angket

1. Tulis nama, nomor absen dan kelas anda pada bagian identitas yang telah

disediakan.

2. Angket ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang

“PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS

TERPADU DI SMPN 03 WANASABA TAHUN AJARAN 2016 – 2017.”

3. Dijawab pada lembaran ini dengan cara memberikan tanda chek list ( √ )

pada salah satu kotak jawaban.

4. Penilaian anda berdasarkan skala Likert seperti kategori di bawah ini

4 = Selalu (SL)

3 = Sering (SR)

2 = Kadang-Kadang (KK)

1 = Tidak Pernah (TP)

Page 80: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

5. Jawablah pertanyaan dengan kenyataan yang ada!

No Pernyataan SL SR KK TP

1 Saya mengerjakan pekerjaan rumah (PR) mata pelajaran IPS yang sulit sampai bisa.

2 Saya tertarik mengerjakan pekerjaan rumah (PR) IPS.

3 Saya semangat menyelesaikan soal mata pelajaran IPS meskipun saya salah.

4 Saya menyelesaikan tugas saya lebih senang sendiri tidak tergantung dengan orang lain.

5 Saya mengerjakan tugas mata pelajaran IPS yang diberikan guru diselesaikan dengan tepat.

6 Saya sungguh-sungguh dalam belajar mata pelajaran IPS. 7 Saya senang belajar mata pelajaran IPS.

8 Saya mempelajari materi IPS yang akan diajarkan oleh guru.

9 Saya mengerjakan tugas mata pelajaran IPS yang diberikan guru karena takut diberikan hukuman oleh guru.

10 Jika guru IPS saya tidak hadir dan tidak ada penggantinya, saya mengisi dengan diskusi dalam kelas.

11 Ketika saya tidak mempunyai buku pelajaran saya berusaha meminjam di perpustakaan.

12 Saya mencari materi IPS dari berbagai sumber.

13 Waktu belajar berlangsung, saya mengikuti dan menyimak materi yang diberikan oleh guru IPS di kelas

14 Saya menjelaskan dengan baik materi IPS ketika saya diminta untuk menjelaskan materi yang telah disampaikan oleh guru di kelas.

15 saya mengikuti proses belajar mengajar dalam dalam kelas pada mata pelajaran IPS.

16 Saya bertanya pada saat saya tidak mengerti materi matapelajaran IPS.

17 Saya mempunyai keinginan yang kuat untuk belajar IPS

18 Saya mengulangi materi IPS yang diberikan guru di sekolah

19 Setiap mata pelajaran IPS berlangsung saya hadir di dalam kelas tepat waktu

20 Saya masuk sekolah pada saat jam mata pelajaran IPS.

Page 81: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

Lampiran 2: Print Out Data Uji Coba

Tabel data uji coba motivasi belajar siswa

No Siswa

Nomor Iitem Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 3 4 4 2 3 4 4 2 2 2 3 2 4 1 3 1 4 3 4 4 59

2 3 4 3 2 3 4 4 2 4 2 2 3 4 1 4 2 4 2 4 4 61

3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 1 40

4 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 1 4 2 2 2 4 4 51

5 3 2 3 1 2 4 3 2 3 1 2 2 4 1 4 2 4 2 4 1 50

6 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 2 4 3 4 3 4 3 4 1 65

7 3 2 3 1 2 4 3 2 2 1 2 2 4 1 4 2 2 3 4 4 51

8 4 4 2 4 4 4 3 4 1 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 68

9 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 1 1 2 2 2 4 2 39

10 2 3 2 2 3 2 4 3 2 2 3 1 4 3 1 3 4 2 4 4 54

11 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 1 3 1 4 1 2 2 4 1 41

12 2 4 3 4 4 4 4 3 1 2 3 2 4 1 4 2 4 2 4 2 59

13 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 31

14 3 4 2 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 3 4 65

15 3 4 2 2 2 3 2 4 2 2 2 3 2 4 1 2 1 4 2 2 49

16 3 2 2 3 3 2 2 2 3 4 3 1 2 2 4 2 2 2 2 2 48

17 2 3 4 4 2 3 2 2 3 4 2 3 3 2 4 2 2 3 2 3 55

18 4 2 3 2 4 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 47

19 2 2 3 1 1 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 44

20 2 3 3 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 4 1 2 1 4 3 2 46

Total 52 57 53 45 53 59 56 44 46 44 51 43 62 40 59 45 53 51 63 47 1023

rxy 0,40 0,86 0,37 0,58 0,70 0,74 0,67 0,40 0,44 0,40 0,71 0,32 0,74 0,41 0,33 0,57 0,58 0,42 0,43 0,37

t tabel 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3

valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

Page 82: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

No Siswa Butir Soal/Item skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 10

2 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 8

3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 15

4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17

5 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 14

6 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 14

7 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 13

8 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 4

9 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 16

11 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 9

12 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 6

13 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 5

14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 14

15 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7

16 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 7

17 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 10

18 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 12

19 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 11

20 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 12

Jumlah Benar

12 11 9 7 17 8 12 18 16 5 9 12 9 15 8 11 2 10 5 14 210

rxy 0,38 0,15 0,36 0,54 0,50 0,65 0,43 0,53 0,33 -0,02 0,70 0,46 0,52 0,47 0,65 0,12 0,18 0,32 0,59 0,49

0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3

valid drop valid valid valid valid valid valid valid drop valid valid valid valid valid drop drop valid valid valid

Jumlah valid 16

Page 83: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

Lampiran 3: Print out hasil validitas dan reliabilitas

Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Angket Motivasi Belajar

No Item Koefisien Korelasi Kriteria

1 0,3986 Valid 2 0,86105 Valid 3 0,3701 Valid 4 0,5843 Valid 5 0,7008 Valid 6 0,7380048 Valid 7 0,6682 Valid 8 0,4039 Valid 9 0,4355 Valid 10 0,3998 Valid 11 0,7072 Valid 12 0,3231 Valid 13 0,7389 Valid 14 0,4139 Valid 15 0,3266 Valid 16 0,5669 Valid 17 0,57561 Valid 18 0,41533 Valid 19 0,4341 Valid 20 0,37006 Valid

Page 84: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

b. TABEL HASIL RELIABILITAS ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN METODE SPLIT-HALF (AWAL-AKHIR) MENGGUNAKAN RUMUS RULON

No Siswa

Nomor Iitem Skor d d^2 xt xt^2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 3 4 4 2 3 4 4 2 2 2 30 3 2 4 1 3 1 4 3 4 4 29 1 1 59 3481

2 3 4 3 2 3 4 4 2 4 2 31 2 3 4 1 4 2 4 2 4 4 30 1 1 61 3721

3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 20 2 2 2 1 4 2 2 2 2 1 20 0 0 40 1600

4 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 24 3 2 3 1 4 2 2 2 4 4 27 -3 9 51 2601

5 3 2 3 1 2 4 3 2 3 1 24 2 2 4 1 4 2 4 2 4 1 26 -2 4 50 2500

6 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 34 3 2 4 3 4 3 4 3 4 1 31 3 9 65 4225

7 3 2 3 1 2 4 3 2 2 1 23 2 2 4 1 4 2 2 3 4 4 28 -5 25 51 2601

8 4 4 2 4 4 4 3 4 1 3 33 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 35 -2 4 68 4624

9 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 18 2 2 3 1 1 2 2 2 4 2 21 -3 9 39 1521

10 2 3 2 2 3 2 4 3 2 2 25 3 1 4 3 1 3 4 2 4 4 29 -4 16 54 2916

11 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 20 2 1 3 1 4 1 2 2 4 1 21 -1 1 41 1681

12 2 4 3 4 4 4 4 3 1 2 31 3 2 4 1 4 2 4 2 4 2 28 3 9 59 3481

13 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 15 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 16 -1 1 31 961

14 3 4 2 2 4 3 3 2 4 4 31 4 4 4 4 2 4 2 3 3 4 34 -3 9 65 4225

15 3 4 2 2 2 3 2 4 2 2 26 2 3 2 4 1 2 1 4 2 2 23 3 9 49 2401

16 3 2 2 3 3 2 2 2 3 4 26 3 1 2 2 4 2 2 2 2 2 22 4 16 48 2304

17 2 3 4 4 2 3 2 2 3 4 29 2 3 3 2 4 2 2 3 2 3 26 3 9 55 3025

18 4 2 3 2 4 3 2 2 2 2 26 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 21 5 25 47 2209

19 2 2 3 1 1 2 3 2 2 3 21 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 23 -2 4 44 1936

20 2 3 3 2 2 2 3 1 2 2 22 2 3 2 4 1 2 1 4 3 2 24 -2 4 46 2116

∑ 52 57 53 45 53 59 56 44 46 44 509 51 43 62 40 59 45 53 51 63 47 514 -5 165 1023 54129

Xt

Xt^2

s^d 164,9375

s^t 51512,68

reliabilitas 0,996798

r tabel 0, 4444

Page 85: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

d. TABEL HASIL RELIABILITAS TES DENGAN METODE SPLIT-HALF (AWAL-AKHIR) MENGGUNAKAN RUMUS RULON

No Siswa Butir Soal/Item Awal

∑ Butir Soal/Item Akhir

∑ d d^2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 5 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 5 0 0 10 100

2 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 5 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 3 2 4 8 64

3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 7 1 1 15 225

4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 -1 1 17 289

5 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 7 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 7 0 0 14 196

6 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7 0 0 14 196

7 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 7 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 6 1 1 13 169

8 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 2 0 0 4 16

9 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 36 6 36

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6 4 16 16 256

11 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 6 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 3 3 9 9 81

12 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 4 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2 2 4 6 36

13 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 3 -1 1 5 25

14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 6 2 4 14 196

15 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 5 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 3 9 7 49

16 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 5 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2 3 9 7 49

17 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 3 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 7 -4 16 10 100

18 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 6 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 6 0 0 12 144

19 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 6 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 5 1 1 11 121

20 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 5 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 -2 4 12 144

Jumlah Benar 12 11 9 7 17 8 12 18 16 5 115 9 12 9 15 8 11 2 10 5 14 95 20 116 210 2492

s^d 115

s^t 2381,75

reliabilitas 0,951716

r tabel 0,4444

Page 86: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

e. Tabel hasil Daya Beda Soal

No Siswa

Kelompok Atas Skor

Butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 15

4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17

5 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 14

6 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 14

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 16

14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 14

Jumlah 5 4 5 4 6 4 6 6 6 2 5 4 5 6 4 3 1 4 4 6 90

No Siswa

Kelompok Bawah

skor Butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 10

2 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 8

7 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 13

8 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 4

9 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6

11 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 9

12 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 6

13 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 5

15 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7

16 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 7

17 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 10

18 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 12

19 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 11

20 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 12

Jumlah Benar 7 7 4 3 11 4 6 12 10 3 4 8 4 9 4 8 1 6 1 8 120

Page 87: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

f. Tabel Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal

NO SOAL SP SB TK Kriteria

1 20 12 0,6 Mudah

2 20 11 0,55 Sedang

3 20 9 0,45 Sedang

4 20 7 0,35 Sukar

5 20 17 0,85 Sangat Mudah

6 20 8 0,4 Sedang

7 20 12 0,6 Mudah

8 20 18 0,9 Sangat Mudah

9 20 16 0,8 SangatMudah

10 20 5 0,25 Sukar

11 20 9 0,45 Sedang

12 20 12 0,6 Mudah

13 20 9 0,45 Sedang

14 20 15 0,75 Mudah

15 20 8 0,4 Sedang

16 20 11 0,55 Sedang

17 20 2 0,1 Sangat Sukar

18 20 10 0,5 Sedang

19 20 5 0,25 Sukar

20 20 14 0,7 Mudah

Page 88: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

Lampiran 4: Print out data hasil penelitian

a. Data Hasil Post-Test Motivasi Belajar Siswa Dalam Pelajaran IPS (kelas eksperimen)

No Nama Siswa x Xrata-rata X – Xrata-rata (X – Xrata-rata)2

1 BQ. Sustriani 54 60,3 -6,3 39,69

2 BQ. Sustrisna 52 60,3 -8,3 68,89

3 Budiman 76 60,3 15,7 246,49

4 Diana Wahyuni 48 60,3 -12,3 151,29

5 Halipah 54 60,3 -6,3 39,69

6 Hendra Wadi 60 60,3 -0,3 0,09

7 L. Wandi Nurrahman 65 60,3 4,7 22,09

8 L. Wira Hariadi 76 60,3 15,7 246,49

9 M. Agung Gunawan 59 60,3 -1,3 1,69

10 M. Hanafi 68 60,3 7,7 59,29

11 M. Nasrul Wajdi 72 60,3 11,7 136,89

12 Mislamah 54 60,3 -6,3 39,69

13 Reza Wardana 65 60,3 4,7 22,09

14 Rian Saputra 68 60,3 7,7 59,29

15 Rohaniati 49 60,3 -11,3 127,69

16 Samsuriani 49 60,3 -11,3 127,69

17 Sirwani Putri 58 60,3 -2,3 5,29

18 Suharni 56 60,3 -4,3 18,49

19 Yumi Mardani 54 60,3 -6,3 39,69

20 Zulham Ali 68 60,3 7,7 59,29

Jumlah 1205 -1 1511,8

rata-rata 60,25 79,56842105

Page 89: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

Lampiran 5: Print out uji normalitas/ homogenitas

a. Uji normalitas motivasi belajar siswa

1. Uji Normalitas (kelas eksperimen)

Diketahui :

Skor tertinggi : 76

Skor terendah : 48

Jumlah siswa : 20

Rata-rata : X̅ =1205

20

X̅ = 60,3

Standar deviasi : S = √∑(Xi−X)̅̅ ̅2

n−1

S = √1511,8

20−1

S = √79,568

S = 8,92

a. Menentukan rentang (r)

r = Skor tertinggi – Skor terendah

r = 76-48=28

b. Menentukan banyaknya kelas (k)

k = 1 + 3,3 log n

k = 1 + 3,3 log 20

k = 1 + 3,3 x 1,301

k = 5,29≈ 5

c. Menentukan panjang kelas (p)

p = r/k

p = 28/5

p = 5.6≈ 6

d. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan

1. Menentukan batas nyata

Batas nyata bawah = batas bawah – 0,05

Batas nyata atas = batas atas + 0,05

2. Mencari nilai Z skor untuk batas kelas interval (batas nyata−X̅

S)

Page 90: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

3. Mencari batas luas daerah dari tabel kurva normal

4. Mencari frekuensi yang diharapkan (𝑓ℎ =luas daerah

100x n)

5. Mencari frekuensi nyata pada kelas interval (fo)

6. Mencari chi kuadrat hitung (𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 )

e. Menentukan dk

dk = k-1 = 5-1 = 4

No. Kelas interval

Batas kelas Rata-rata SD Z-skor

Batas luas daerah

Luas daerah fh fo fo-fh (fo-

fh)²

(fo-fh)²/ fh

47,5 60,3 8,92 -1,43 42,51 1 48-53

14,57 2,91 4 1,09 1,18 0,4

53,5 60,3 8,92 -0,76 27,94 2 54-59

26,94 5,35 7 1,65 2,73 0,51

59,5 60,3 8,92 -0,08 1,2 3 60-65

18,99 3,79 3 -0,79 0,64 0,17

65,5 60,3 8,92 0,58 20,19 4 66-71

18,88 3,78 3 -0,78 0,60 0,16

71,5 60,3 8,92 1,25 39,07 5 72-77

8,06 1,61 3 1,39 1,93 2,29

77,5 60,3 8,92 1,92 47,13 2,43

f. Membandingkan chi kuadrat hitung (𝜒

ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ) dengan chi kuadrat tabel(𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 )

dk = k – 1 = 5 – 1 = 4

dengan taraf signifikan 5% didapat 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2 = 9,488

Karena Chi kuadrat hitung < Chi kuadrat tabel (2,43< 9,488), maka dikatakan data

terdistribusi normal.

Page 91: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

2. Uji Normalitas (kelas kontrol)

Diketahui :

Skor tertinggi : 59

Skor terendah : 35

Jumlah siswa : 20

Rata-rata : X̅ =1003

20

X̅ = 50,2

Standar deviasi : S = √∑(Xi−X)̅̅ ̅2

n−1

S = √930,6

20−1

S = √48,978

S = 6,99

g. Menentukan rentang (r)

r = Skor tertinggi – Skor terendah

r = 59 – 35 = 24

h. Menentukan banyaknya kelas (k)

k = 1 + 3,3 log n

k = 1 + 3,3 log 20

k = 1 + 3,3 x 1,301

k = 5,29 ≈ 5

i. Menentukan panjang kelas (p)

p = r/k

p = 24/5

p = 4,8≈5

j. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan

7. Menentukan batas nyata

Batas nyata bawah = batas bawah – 0,05

Batas nyata atas = batas atas + 0,05

8. Mencari nilai Z skor untuk batas kelas interval (batas nyata−X̅

S)

9. Mencari batas luas daerah dari tabel kurva normal

10. Mencari frekuensi yang diharapkan (𝑓ℎ =luas daerah

100x n)

Page 92: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

11. Mencari frekuensi nyata pada kelas interval (fo)

12. Mencari chi kuadrat hitung (𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 )

k. Menentukan dk

dk = k-1 = 5-1 = 4

No. Kelas interval

Batas kelas Rata-rata SD Z-skor

Batas luas daerah

Luas daerah fh fo fo-fh (fo-

fh)²

(fo-fh)²/ fh

34,5 50,2 6,99 -2,24 48,64 1 35-39

4,7 0,94 1 0,06 0,003 0

39,5 50,2 6,99 -1,53 43,94 2 40-44

14,55 2,91 5 2,09 4,37 1,5

44,5 50,2 6,99 0,81 29,39 3 45-49

23,43 4,69 2 -2,69 7,21 1,54

49,5 50,2 6,99 0,1 5,96 4 50-54

18,9 3,78 5 1,22 1,49 0,39

54,5 50,2 6,99 0,61 24,86 5 55-59

15,46 15,46 7 3,91 15,27 4,94

59,5 50,2 6,99 1,33 40,32 8,37

13. Membandingkan chi kuadrat hitung (𝜒

ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ) dengan chi kuadrat tabel(𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 )

dk = k – 1 = 5 – 1 = 4

dengan taraf signifikan 5% didapat 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2 = 9,488

Karena Chi kuadrat hitung < Chi kuadrat tabel (8,37< 9,488 ), maka dikatakan data

terdistribusi normal.

Page 93: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

b. Uji varians homogenitas dan uji t motivasi belajar siswa pada

pembelajaran IPS

1. Uji homogenitas

Nilai varians pada kelas eksperimen (X1)

𝑆2 =Ʃ(𝑋 − 𝑋𝑟𝑎𝑡𝑎)2

(𝑛 − 1)

𝑆2 =1511,8

(20 − 1)= 79,6

Nilai varians pada kelas kontrol (X2)

𝑆2 =Ʃ(𝑋 − 𝑋𝑟𝑎𝑡𝑎)2

(𝑛 − 1)

𝑆2 =930,6

(20 − 1)= 48,98

df = (n-1)

Misalnya,

df = 19 (varian yang besar = 88,85)

df = 19 (varian yang kecil = 48,978)

𝐹 =𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

varian 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

𝐹 =79,6

48,98= 1,63

Berdasarkan tabel nilai F tabel = 2,21 dengan taraf signifikan 5%, jika Fhitung<Ftabel

(1, 63 < 2,21 ) maka sampel dikatakan homogen.

Page 94: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

Lampiran 6: Print Out Hasil Perhitungan Uji t-tes

Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis independen sampel t-tes dengan menggunakan

rumus di bawah ini:

𝑡 = 21 XX

√𝑆1

2

𝑛 1+

𝑆2 2

𝑛 2

𝑡 = 60,25 − 50,15

√79,5620 +

48,9720

= 10,1

√3,98+2,45

=10,1

√6,43 =

10,1

2,54 = 3,98

Page 95: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) untuk kelas Eksprimen

SMP / MTs : SMPN 03 WANASABA

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)

Standar Kompetensi : 4. Memahami kegiatan pelaku ekonomi masyarakat

Kompetensi Dasar : 4.1. Mendeskripsikan hubungan antara kelangkaan

sumber daya dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas

Alokasi Waktu : 6 X 40 menit (3x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran :

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

• Mendeskripsikan arti kebutuhan

• Mengidentifikasi penggolongan kebutuhan

• Mendeskripsikan alat pemuas kebutuhan/sumber daya

• Mengidentifikasi arti kelangkaan dalam upaya memenuhi kebutuhan

• Mengidentifikasikan hubungan kelangkaan dengan kebutuhan menusia yang tidak terbatas

• Menjelaskan pengertian skala prioritas dan menyusun skala prioritas kebutuhan manusia

pada umumnya

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar

Kelangkaan sumberdaya dan skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan

Definisi kebutuhan

Penggolongan kebutuhan

Alat pemuas kebutuhan (sumber daya)

Kelangkaan

Hubungan kelangkaan dengan kebutuhan Manusia yang tidak terbatas

Skala prioritas kebutuhan

C. Metode Pengajaran: Inkuiri

D. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan 1 dan 2

Materi :

Kelangkaan sumberdaya dan skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan

Definisi kebutuhan

Page 96: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

Penggolongan kebutuhan

Alat pemuas kebutuhan (sumber daya)

Pendahuluan :

Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas

Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran

Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :

Apa saja yang kalian butuhkan untuk memenuhi kebutuhan

Berilah contoh alat pemuas kebutuhan yang kalian butuhkan!

Kegiatan Inti :

Eksplorasi

1. Orientasi a. Siswa mengkondisikan kelas sebelum pembelajaran di mulai b. Siswa diminta untuk fokus mendengar topik pembelajaran yang akan diajarkan

guru c. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru d. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok (setiap kelompok beranggotakan 5 orang) e. Siswa mendengar langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan dengan

menggunakan metode inkuiri. 2. Merumuskan Masalah

a. Apakah pengertian kebutuhan ? b. Sebutkan jenis-jenis kebutuhan ! c. Sebutkan macam-macam alat pemuas kebutuhan !

3. Merumuskan Hipotesis a. Kebutuhan adalah hasrat untuk memenuhi keinginan. b. Jenis-jenis kebutuhan, antara lain:

1) Menurut kepentingannya: kebutuhan primer, sekunder dan tersier

2) Menurut waktu pemenuhannya: kebutuhan sekarang dan kebutuhan yang akan datang

3) Menurut subyek: kebutuhan pribadi,dan kelompok

4) Menurut sifatnya: kebutuahan jasmani dan rohani. c. Macam-macam alat pemuas kebutuhan

1) menurut kelangkaannya, alat pemuas kebutuhan dapat dibedakan: benda ekonomi, benda bebas dan benda sekeliling

2) Menurut wujudnya: barang dan jasa 3) Menurut hubungannya dengan benda lain: barang subsitusi dan

komplementer 4) Menurut tujuan pemakaiannya : barang konsumsi dan produksi 5) Menurut tingkat pemakaiannya: barang tahan lama dan tidak tahan lama.

4. Mengumpulkan Data a. Guru membuat permainan dengan bermain kartu, kemudian guru membagikan

kartu pada setiap kelompok untuk mendorong siswa mendapatkan informasi seputar contoh kegiatan ekonomi distribusi

b. Siswa mengikuti langkah-langkah permainan yang diberikan guru c. Siswa mengumpulkan pikiran dalam kelompok dari permainan kartu tersebut

yang diajukan

Page 97: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

Elaborasi

1. Menguji Hipotesis Siswa membuktikan jawaban sementara dari rumusan masalah kebutuhan dan skala

prioritas alat pemenuhan kebutuhan.

Konfirmasi

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa

6. Merumuskan Kesimpulan Siswa mengemukakan pendapat tentang kesimpulan yang diambil berdasarkan diskusi yang

telah dilakukan tentang kebutuhan dan skala proritas alat pemenuhan kebutuhan.

Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

Membuat kesimpulan bersama-sama dari hasil diskusi

Guru memberikan tugas tertulis yang berkaitan dengan materi tersebut.

Pertemuan 3

Materi :

Kelangkaan

Hubungan kelangkaan dengan kebutuhan Manusia yang tidak terbatas

Skala prioritas kebutuhan

Pendahuluan

Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas

Motivasi, dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan misalnya :

Apakah semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi ?

Sebutkan barang dan jasa yang kalian pakai

Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :

Manusia dalam hidupnya memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam diperlukan alat pemuas kebutuhan (sumber daya)

Kegiatan Inti

Eksplorasi

1. Orientasi a. siswa mengkondisikan kelas sebelum pembelajaran di mulai b. Siswa diminta untuk fokus mendengar topik pembelajaran yang akan diajarkan

guru c. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru d. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok (setiap kelompok beranggotakan 5 orang) e. Siswa mendengar langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan dengan

menggunakan metode inkuiri. 2. Merumuskan Masalah

a. Apakah kelangkaan itu ? b. Mengapa kelangkaan bisa terjadi ? c. Bagaimana cara mengatasi kelangkaan ?

Page 98: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

3. Merumuskan Hipotesis a. Kelangkaan adalah keterbatasan SDA dan SDM terhadap kebutuhan manusia yang

tidak terbatas. b. Kelangkaan terjadi karena keserakahan manusia. c. Cara mengatasi kelangkaan, antara lain:

1) Memanfaatkan SDA yang ada 2) Meningkatkan kualitas SDM 3) Menghemat SDA

4. Mengumpulkan Data a. Guru membagikan artikel yang berkaitan dengan kelangkaan b. Siswa membaca artikel yang telah diberikan c. Siswa mendiskusikan isi brosur dengan teman sebangkunya.

5. Menguji Hipotesis a. Siswa membuktikan jawaban dari rumusan masalah tersebut b. Guru membimbing siswa untuk menganalisis dan membuktikan jawaban dari

buku sumber yang dimiliki siswa. 6. Merumuskan kesimpulan

a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan mengenai materi yang telah dipelajari

b. Siswa diminta untuk mengisi tabel skala proritas kebutuhan.

E. Sumber Belajar

Buku Pembelajaran IPS terpadu

Lingkungan sekolah

F. Penilaian Hasil Belajar

Tenik penilaian : Test Tertulis

Bentuk Instrumen : Pilihan ganda

Mengetahui,

Guru Mapel IPS

( Bq. Hijratul Raehanun, S.Pd )

NIP.196707221998022003

……………, ……………… 20 ….

Peneliti/Mahasiswa

( Emilia Wira Mustika )

NIM.151126248

Page 99: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

Nama :

Kelas :

Tabel Skala Prioritas Kebutuhan

NO Nama Barang Kebutuhan Harga

1

2

3

4

5

Jumlah

Pendapatan =...................?

Petunjuk:

1. Tulislah pendapatan (uang jajan) perminggu kalian 2. Tulislah barang yang akan kalian beli di tabel diatas 3. Hitunglah berapa selisih pendapatan dengan pengeluaran kalian.

Page 100: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

Pilihlah jawaban yang paling benar di bawah ini dengan mengunakan tanda silang (X) !

1. Kebutuhan hidup pokok manusia juga disebut ....

a. Kebutuhan primer b. Kebutuhan sekunder c. Kebutuhan pelengkap d. Kebutuhan mewah

2. Akar permasalahan ekonomi adalah mempermasalahkan hubungan antara kebutuhan manusia

dan ....

a. Lingkungan c. Masyarakat b. Perusahaan d. Alat pemuas

3. Langka dalam pengertian ilmu ekonomi adalah ....

a. Ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi b. Ketidakseimbangan antara alat pemuas dan kebutuhan c. Keterbatasan jumlah barang d. Sulitnya mencari barang

4. Kendaraan bermotor dengan bensin termasuk ....

a. Barang substitusi b. Barang komplementer c. Barang produksi d. Barang konsumsi

5. Alat pemuas kebutuhan yang berwujud pelayanan disebut ....

a. Barang c. Jasa b. Benda d. Guna

6. barang yang dapat mengganti fungsi barang lain disebut.....

a. Barang komplementer c. Barang ekonomi b. Barang subtitusi d. Barang bebas

7. hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memenuhi kebutuhan, kecuali a. Tingkat harga c. Kesempatan yang dimiliki b. Tingkat urgensi d. Pertimbangan masa depan

8. kebutuhan untuk keperluan saat ini yang harus segera dipenuhi dalam jangka waktu yang cepat dan tidak dapat ditunda adalah..... a. Kebutuhan jasmani c. Kebutuhan sekarang b. Kebutuhan yang akan datang d. Kebutuhan rohani

9. Mobil pribadi, apartemen mewah, pesawat pribadi, dan perhiasan mewah merupakan.... a. Kebutuhan pokok c. Kebutuhan sekunder b. Kebutuhan tersier d. Kebutuhan pribadi

10. faktor-faktor penyebab kebutuhan manusia beranekaragam (kecuali) a. Keadaan Alam (Tempat) c. Agama dan Kepercayaan b. Adat Istiadat d. Kesempatan yang dimiliki

11. Kelangkaan bisa terjadi karena sifat manusia yang....... a. Rakus c. Rajin menabung b. Selalu bersyukur d. Tidak boros

12. Kekurangan air bersih terjadi karena...... a. Penebangan pohon secara tebang pilih c. Penanaman pohon b. Reboisasi d. Pembakaran hutan

13. Salah satu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah...... a. Pelatihan tidak sesuai dengan keahlian b. Sekolah sampai tamatan SD c. Memberikan pendidikan formal yang gratis d. Memberikan subsidi beras tidak berkualitas

Page 101: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

14. Contoh barang subtitusi adalah....... a. Bolpoin diganti dengan pensil c. Papan tulis dengan spidol b. HP dengan batre d. Mobil dengan bensin

15. Bedak, lipstik, dan body lotion merupakan contoh kebutuhan...... a. Kebutuhan mendesak c. Kebutuhan jasmani b. Kenutuhan sekunder d. Kebutuhan tersier

16. Berikut ini adalah factor-faktor yang mempengaruhi pola konsumtif, kecuali…. a. Pendapatan c. Pendidikan b. Pengeluaran d. Kebudayaaan

17. Barikut adalah faktor yang mempengaruhi keinginan manusia dalam memenuhi kebutuhan, kecuali…. a. Selera c. Status sosial b. Pendapatan d. Tempat tinggal

18. Salah satu kebutuhan rohani adalah…. a. Pakaian c. beribadah b. Perhiasan d. Rumah

19. Kebutuhan sifatnya sebagai pelengkap dari kebutuhan utama disebut kebutuhan…. a. Primer c. Sekunder b. Rohani d. Jasmani

20. Alat pemenuhan kebutuhan manusia adalah…. a. Barang c. Barang dan jasa b. Jasa d. Barang, jasa, uang

Jawabannya:

1. A 11. A 2. D 12. D 3. B 13. C 4. B 14. A 5. C 15. D 6. B 16. B 7. A 17. A 8. C 18. C 9. B 19. C 10. D 20. C

Page 102: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

KARTU PERMAINAN

Hubungkan kartu-kartu berikut ini bersama kelompok masing-masing sehingga

membentuk sebuah lingkaran!

Kebutuhan yang harus dipenuhi untuk

kelangsungan hidup manusia

1. Kebutuhan Sekarang

2. kebutuhan yang akan datang

Kebutuhan menurut waktuk pemenuhannya

Hiburan, prestasi, penghargaan,beribadah dll

Contoh kebutuhan rohani

Kebutuhan untuk keperluan saat ini yang

harus segera dipenuhi dalam jangka waktu

yang cepat dan tidak dapat ditunda

Kebutuhan yang sekarang

Kebutuhan menurut sifatnya

Kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani

Benda yang tersedia dalam jumlah kecil

(sedikit) dibandingkan dengan yang

membutuhkannya, sehingga untuk

mendapatkan perlu pengorbanan

Benda ekonomi

Barang yang digunakan untuk proses produksi

lebih lanjut

Barang produksi

Barang yang dapat langsung digunakan dan

dikonsumsi oleh orang

Page 103: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

Barang konsumsi

Barang subtitusi

Barang yang dapat mengganti fungsi barang

lain

Bensin yang dapat mengengkapi mobil

sebagai alat transportasi, tanpa bensin mobil

tidak bisa dijalankan

Contoh barang komplementer

Benda konkret dan jasa

Alat pemuas kebutuhan menurut wujud

Hal-hal yang dipertimbangkan dalam

menentukan skala proritas kebutuhan

Tingkat urgensi

Kesempatan yang dimiliki

Pertimbangan masa depan

Kemampuan diri

Kebutuhan pokok primer

Page 104: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

Artikel tentang kelangkaan

Kelangkaan Air Bersih Yang Mengancam Pulau Jawa

Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan manusia. Seseorang tidak dapat bertahan

hidup tanpa air, karena itulah air merupakan salah satu penopang hidup bagi manusia.

Ketersediaan air di dunia ini begitu melimpah ruah, namun yang dapat dikonsumsi oleh

manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah air yang ada, hanya

5% saja yang tersedia sebagai air minum, sedangkan sisanya adalah air laut.

A. SEKILAS MENGENAI KONTEKS INDONESIA

Indonesia merupakan negara ke-3 di dunia (setelah Brazil dan Kanada) yang kaya akan

sumber daya air, dimana ketersediaan air mencapai 15.500 m3 per kapita per tahun. Ini

masih jauh di atas ketersediaan air rata-rata di dunia yang hanya 8.000 m3 per tahun.

Namun, ironisnya, Indonesia merupakan salah satu negara yang masih mengalami

kelangkaan air bersih. Sekitar 119 juta rakyat Indonesia belum mampu memiliki akses

langsung terhadap air bersih. Sedangkan rakyat Indonesia yang memiliki akses langsung

terhadap air bersih rata-rata mendapatkannya dari perusahaan penyalur air milik

pemerintah (PDAM), usaha air secara swadaya masyarakat, sumur air, serta pembelian air

kemasan.

Pengelolaan air yang buruklah yang mengakibatkan tidak meratanya penyebaran air. Hal

ini tentu berdampak pada kemampuan masyarakat miskin untuk menikmati air bersih. Pada

kenyataannya kalangan masyarakat miskin memang tidak mempunyai akses terhadap air

bersih (kira-kira 119 juta orang). Bahkan, masyarakat miskin harus membayar jauh lebih

mahal guna mendapatkan air bersih tersebut, sehingga ketika banyak dari mereka yang

tidak sanggup membayar terpaksa harus menggunakan air yang tidak bersih. Konsumsi air

yang tidak bersih inilah yang kemudian menyebabkan mewabahnya berbagai penyakit,

yakni: Berbagai penyakit yang diakibatkan oleh kandungan logam berat (gangguan ginjal,

saraf dan jantung karena Merkuri; keguguran, kelahiran prematur, kematian janin dan

gangguan mental karena Timbal; ganguan pembuluh darah dan serangan jantung karena

Kadnium; edema karena Kobalt; dsb).

Berbagai masalah yang dihadapi dalam pengelolaan air yang buruk ini telah

menempatkan Indonesia pada peringkat terendah di dunia dalam hal pengelolaan air

bersih. Laporan Program Pembangunan PBB (UNDP) tentang Millennium Development Goals

(MDGs) Asia Pasifik tahun 2006 menyebutkan bahwa Indonesia berada dalam peringkat

terbawah bersama Banglades, Laos, Mongolia, Myanmar, Pakistan, Papua Niugini, dan

Filipina.

B. SEKILAS MENGENAI KONTEKS PULAU JAWA

Secara topografi, dapatlah digambarkan bahwa Pulau Jawa adalah sebagai berikut:

Bagian utara Pulau Jawa berupa dataran rendah yang luas, yang umumnya mempunyai

sungai-sungai lebar dan panjang (sampai 50 km) yang bermuara ke Laut Jawa. Sedangkan di

bagian tengah Pulau Jawa terdapat deretan pegunungan yang merupakan tempat hulu-hulu

Page 105: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

sungai utama. Di bagian selatan terdapat wilayah yang topografinya bervariasi dari dataran

rendah, pegunungan dan wilayah patahan-patahan. Di wilayah bagian selatan ini terdapat

sungai-sungai besar yang bermuara ke Samudera Hindia, tetapi tidak sebanyak dan

sepanjang sungai-sungai di bagian utara (panjang sungai umumnya hanya antara 20-40 km).

Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa sesungguhnya Pulau Jawa adalah pulau yang

berlimpah air.

Daratan Pulau Jawa adalah seluas 126.700 km2, ini merupakan pulau terluas ke-13 di

dunia. Namun lebih dari 70% areal daratan pulau ini telah menjadi areal pemukiman dan

perindustrian. Pulau Jawa merupakan pulau terpadat penduduknya di Indonesia. Menurut

BPS (Biro Pusat Statistik), jumlah penduduk Pulau Jawa pada tahun 2010, adalah 136 juta

jiwa, dan diperkirakan akan menjadi 150 juta pada tahun 2015. Itu berarti sekitar 60% dari

total jumlah penduduk Indonesia (sekitar 250 juta jiwa). Kepadatan penduduk di Pulau Jawa

adalah sekitar 1.029 orang per km2. Tingginya kepadatan penduduk ini tentu mendorong

pula tingginya kebutuhan air.

Setiap tahun populasi di Pulau Jawa semakin meningkat, dan itu artinya semakin besar

pula kebutuhan akan air bersih.Tingginya kebutuhan air di Pulau Jawa ini dapatlah

digambarkan sebagai berikut:

Namun, menurut data yang dilaporkan oleh Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan

Lingkungan Indonesia, ketersediaan air di Pulau Jawa pada tahun 2000 hanyalah 1.750 m3

per kapita per tahun, dan selanjutnya diperkirakan akan terus menurun hingga 1.200 m3 per

kapita per tahun pada tahun 2020. Padahal, standar kecukupan minimal seharusnya 2.000

m3 per kapita per tahun. Ini berarti ketersediaan air di Pulau Jawa tidak mampu mencukupi

kebutuhan hidup masyarakatnya.

Hal ini terjadi, bukan hanya karena penduduk di Pulau Jawa semakin bertambah padat,

namun juga karena jumlah sumber-sumber air di Jawa juga semakin berkurang. Berdasarkan

perhitungan kebutuhan air yang dilakukan Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian

Pekerjaan Umum, Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Timur telah mengalami defisit air

sejak 20 tahun terakhir, terutama pada musim kemarau. Defisit air ini akan terus bertambah

parah akibat pertambahan penduduk dan meningkatnya kegiatan ekonomi. Data penelitian

Wahana Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa dari 150 juta (60%) penduduk Indonesia,

yang tinggal di Pulau Jawa, hidup dengan kapasitas kandungan air yang hanya 4,5% saja.

Tentu hal itu tidak menjamin adanya daya dukung kehidupan.

C. PENYEBAB TERJADINYA KRISIS AIR BERSIH DI PULAU JAWA

Seperti telah diuraikan di atas, bahwa penyebab utama terjadinya krisis air bersih di

Pulau Jawa tak lain adalah melonjaknya pertumbuhan jumlah penduduk yang melampaui

tersedianya daya kecukupan air. Memang inilah penyebab utamanya, namun ini semakin

diperparah dengan berkurangnya jumlah sumber-sumber air yang ada. Sehingga ketika

jumlah penduduk semakin meningkat, ketersediaan air bukannya tetap, namun justru

semakin berkurang.

Page 106: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

Semakin menipisnya jumlah sumber-sumber air yang ada itu tak lain disebabkan karena:

1. Deforestasi. Terjadinya banyak kasus alih fungsi hutan menjadi area perumahan dan perindustrian membuat daerah resapan air menjadi berkurang. Ketika daerah resapan air ini menjadi berkurang, maka air hujan, yang seharusnya bisa menjadi sumber air dalam tanah, justru menjadi air larian (run off). Banyaknya air larian dalam setiap musim hujan inilah yang menjadi penyebab banjir, terutama kawasan di sekitar aliran sungai-sungai besar, terutama Sungai Brantas. Selain menyebabkan banjir, berkurangnya daya resap tanah terhadap air itu pun mengurangi cadangan air bersih dalam tanah. Menurut data BPLH, dari 2.000 juta per meter kubik air hujan yang rata-rata turun tiap tahun, hanya 26,6 % yang terserap ke dalam tanah. Sementara sisanya, 73,4%, menjadi air larian yang berpotensi menimbulkan terjadinya banjir.

2. Eksploitasi air dalam tanah yang dilakukan secara seenaknya. Eksploitasi air dalam tanah dengan pompa elektrik, terutama untuk kebutuhan rumah tangga (hingga mencapai angka 70%), bebas dilakukan oleh siapa saja tanpa ada peringatan dan sanksi khusus. Padahal Badan Geologi ESDM telah mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara tropis yang kaya dengan air permukaan, sehingga pemanfaatan air tanah merupakan upaya terakhir apabila kita sudah tidak bisa lagi memanfaatkan air permukaan. Sebab air dalam tanah merupakan sumberdaya alam yang terbatas, kerusakannya sulit dipulihkan, sehingga segala bentuk penggunaan air haruslah mengutamakan air permukaan. Pemikiran ini telah dikukuhkan melalui UU no 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan Peraturan Menteri ESDM No. 15 tahun 2012 tentang Penghematan Penggunaan Air Tanah.

3. Jika eksploitasi air dalam tanah ini berlangsung terus menerus, maka dampak negatif yang ditimbulkannya adalah: penurunan muka air tanah, intrusi air laut (pergerakan air asin dari laut ke darat), dan amblesnya tanah. Selanjutnya akibat inilah yang memicu terjadinya: banjir dan tanah longsor, bahkan yang lebih parah: menipisnya ketersediaan air bersih.

3. Kebijakan pemerintah yang kurang baik. Salah satu kebijakan pemerintah yang kurang baik ini adalah berkenaan dengan Undang-undang No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, pasal 6 ayat 4, pasal 8 ayat 2 dan pasal 9 ayat 1. Dalam undang-undang itu diatur bahwa siapapun (perseorangan atau badan usaha) diperbolehkan memiliki hak guna pakai air, asalkan telah mendapatkan izin dari pemerintah daerah. Sejak lahirnya peraturan tersebut pada tanggal 19 Februari 2004, Peraturan Daerah (Perda) yang terkait privatisasi air kian menjamur, sebab berdasarkan peraturan tersebut ada peluang privatisasi di sektor penyediaan air bersih, dan penguasaan sumber-sumber air (air tanah, air permukaan, dan sebagian badan sungai) oleh badan usaha swasta dan individu. Akibatnya, yang terjadi adalah komersialisasi air, siapapun yang memiliki dana dan mampu mengurus perizinan merekalah yang akan mampu menguasai lahan-lahan sumber daya air. Eksploitasi air secara berlebihan ini pada umumnya adalah untuk kepentingan industri (pabrik-pabrik), pertambangan, dan pariwisata (hotel-hotel dan kolam renang). Sedangkan masyarakat kalangan menengah ke bawah akhirnya justru mengalami defisit air bersih.

Selain menipisnya jumlah sumber-sumber air yang ada, masalah lain yang turut

menyebabkan kelangkaan air bersih adalah: polusi air. Terjadinya pencemaran air di Pulau

Jawa ini umumnya diakibatkan oleh adanya :

1. Kebiasaan hidup penduduk yang buruk. Penduduk yang bermukim di perumahan-perumahan di sepanjang bantaran sungai masih memiliki kebiasaan hidup yang buruk,

Page 107: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

yakni: mandi dan mencuci di sungai. Akibatnya, limbah deterjen sangat dominan mengotori air sungai. Di Jawa diperkirakan 60% sungainya sudah tercemar berbagai limbah, mulai dari bahan organik hingga bakteri coliform dan fecal coli yang dapat menjadi penyebab diare. Menurut data dari Departemen Kesehatan, tahun 2002 telah terjadi 5.789 kasus diare yang menyebabkan 94 orang meninggal. Di Yogyakarta, menurut Majalah Tempo, Maret 2014, tingkat pencemaran air di 4 sungai Kota Yogyakarta sudah melebihi ambang batas baku mutu yang ditetapkan. Empat sungai itu yakni: Kali Code, Winongo, Gajah Wong, dan Manunggal. Pencemaran meningkat akibat pengaruh limbah sampah domestik yang kian tak terkontrol. Selain sungai, sebagian besar (70%) sumur penduduk di wilayah Kota Yogyakarta tercemar escherichia coli. Kedua hal ini dipaparkankan langsung oleh Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Lingkungan BLH Kota Yogyakarta.

2. Pencemaran sungai yang dilakukan industri pabrikan karena tidak memiliki sarana Instalasi Pengolahan Air Limbah (atau: IPAL) yang baik. Setiap harinya, sebanyak 775 ton polutan mencemari air di Indonesia. Indonesia merupakan negara urutan nomor 6 dalam hal ini. Urutan pertama adalah China, kedua Amerika Serikat, dan ketiga India (semua negara ini memiliki industri besar-besaran). Di Yogyakarta sendiri, sebagai contohnya: industri-industri kecil, terutama industri sablon, merupakan salah satu industri penghasil limbah cair. Pada umumnya pembuangan limbahnya dilakukan langsung ke selokan air tanpa pengolahan terlebih dahulu. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran air karena limbah tersebut mengandung unsur toksik yang tinggi. Bahan pencemar industri sablon berasal dari proses pewarnaan, proses produksi film dan pelat processor. Bahan pencemar ini terdapat di tinta warna, bahan pelarut, bahan pencair dan bahan pengering. Bahan pencemar mengandung unsur/bahan kimia berbahaya seperti alkohol/aseton dan esternya serta logam berat seperti krom, cobalt, mangan dan timah. Industri sablon di daerah Monjali Yogyakarta adalah salah satu penghasil limbah cair sablon yang cukup tinggi.

3. Intrusi air laut ke daratan. Proses intrusi (perembesan) air laut ini dapat terjadi karena kegiatan penyedotan air dalam tanah yang terjadi secara besar-besaran untuk kepentingan industri (pabrik-pabrik), pertambangan, dan pariwisata (hotel-hotel dan kolam renang). Sebab ketika cadangan air dalam tanah mulai menipis, penyedotan yang kuat itu akan menarik rembesan air laut menuju ke daratan. Inilah yang pada akhirnya justru dapat mengontaminasi sumber air bersih yang ada di bawah permukaan tanah.

Dapat kita bayangkan bahwa sampai dengan tahun 2015, jumlah seluruh hotel di Kota

Yogyakarta adalah 128 lokasi, 64 buah di antaranya adalah termasuk kategori hotel

berbintang 1 sampai 5. Pada umumnya hotel-hotel mewah ini pasti mempunyai fasilitas

kolam renang dan pemandian air hangat, dimana airnya mereka dapatkan dengan jalan

melakukan penyedotan dengan sumur-sumur pompa berskala besar ke dalam tanah. Belum

lagi, kawasan perumahan di kota ini pada umumnya mendapatkan sumber airnya juga dari

sumur-sumur pompa listrik. Memang pompa listrik di perumahan adalah pompa berskala

kecil, namun jika jumlahnya sudah mencapai puluhan ribu, hal ini pun mampu menjadi

pencetus bencana yang besar.

Page 108: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SMP / MTs : SMPN 03 Wanasaba

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)

Standar Kompetensi : 4. Memahami kegiatan pelaku ekonomi masyarakat

Kompetensi Dasar : 4.1. Mendeskripsikan hubungan antara kelangkaan

sumber daya dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas

Alokasi Waktu : 6 X 40 menit (3x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran :

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

• Mendeskripsikan arti kebutuhan

• Mengidentifikasi penggolongan kebutuhan

• Mendeskripsikan alat pemuas kebutuhan/sumber daya

• Mengidentifikasi arti kelangkaan dalam upaya memenuhi kebutuhan

• Mengidentifikasikan hubungan kelangkaan dengan kebutuhan menusia yang tidak terbatas

• Menjelaskan pengertian skala prioritas dan menyusun skala prioritas kebutuhan manusia

pada umumnya

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar

Kelangkaan sumberdaya dan skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan

Definisi kebutuhan

Penggolongan kebutuhan

Alat pemuas kebutuhan (sumber daya)

Kelangkaan

Hubungan kelangkaan dengan kebutuhan Manusia yang tidak terbatas

Skala prioritas kebutuhan

C. Metode Pengajaran: Ceramah bervariasi

D. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan 1 dan 2

Materi :

Kelangkaan sumberdaya dan skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan

Definisi kebutuhan

Page 109: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

Penggolongan kebutuhan

Alat pemuas kebutuhan (sumber daya)

Pendahuluan :

Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas

Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran

Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :

Apa saja yang kalian butuhkan untuk memenuhi kebutuhan

Berilah contoh alat pemuas kebutuhan yang kalian butuhkan!

Kegiatan Inti :

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Mengamati kebutuhan pribadi, keluarga, dan masyarakat sekitar untuk mengidentifikasikan penggolongan kebutuhan

Membaca buku referensi tentang perkembangan pergerakan nasional dari yang bersifat etnik ,kedaerahan ,keagamaan sampai terbentuknya nasionalisme Indonesia

melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;

memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;

memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;

tanya jawab tentang pengertian dan macam-macam kebutuhan manusia dan faktori-faktor yang mentukan kebutuhan manusia

Mendiskusikan tentang pengertian dan macam- macam alat pemenuhan kebutuhan

memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan Siswa diminta memberikan contoh penyimpangan sosial dalam masyarakat dan upaya pemecahannya

Tanya jawab tentang sikap terhadap perilaku pelaku ekonomi masyarakat.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa

Page 110: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

Membuat kesimpulan bersama-sama dengan peserta didik

Memberikan tugas induvidual agar siswa menuliskan barang kebutuhan sehari-hari.

Pertemuan 3

Materi :

Kelangkaan

Hubungan kelangkaan dengan kebutuhan Manusia yang tidak terbatas

Skala prioritas kebutuhan

Pendahuluan

Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas

Motivasi, dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan misalnya :

Apakah semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi ?

Sebutkan barang dan jasa yang kalian pakai

Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :

Manusia dalam hidupnya memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam diperlukan alat pemuas kebutuhan (sumber daya)

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Membaca referensi untuk mengidentifikasikan hubungan kelangkaan dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas

melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;

memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;

memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;

tanyajawab arti kelangkaan dalam upaya memenuhi kebutuhan

Tanya jawab tentang penentuan skala proritas kebutuhan

Page 111: PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI …etheses.uinmataram.ac.id/155/1/Emilia Wira Mustika151126248.pdf · menjawab rasa penasaran mereka mengenai persoalan-persoalan yang

memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;

memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,

Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

E. Sumber Belajar

Buku Pembelajaran IPS terpadu

Lingkungan sekolah

F. Penilaian Hasil Belajar

Tenik penilaian : Test Tertulis

Bentuk Instrumen : Pilihan ganda

Mengetahui,

Guru Mapel IPS

( Bq. Hijratul Raehanun, S.Pd )

NIP.196707221998022003

……………, ……………… 20 ….

Peneliti/Mahasiswa

( Emilia Wira Mustika )

NIM. 151126248