PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI...

97
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI PERDESAAN TERHADAP JUMLAH KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN SRAGEN TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan Konsentrasi : Ekonomi Sumberdaya Manusia dan Pembangunan Oleh : S U M A R N O S 4209141 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN SURAKARTA 2011

Transcript of PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI...

Page 1: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI

PERDESAAN TERHADAP JUMLAH KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN SRAGEN

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan

Konsentrasi : Ekonomi Sumberdaya Manusia dan Pembangunan

Oleh :

S U M A R N O S 4209141

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN SURAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Pada tanggal : 14 April 2011

Page 4: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

SUMARNO

PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI PERDESAAN TERHADAP JUMLAH KELUARGA MISKIN

DI KABUPATEN SRAGEN

The poverty is a complex problems, so this is necessary comprehensive and

integrated action among government and society, The aims of this research are :

(1) to detect society self-supporting connection influence in Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) towards poor family

total, (2) to detect program fund connection influence PNPM MP towards poor

family total, (3) to detect society self-supporting connection influence society and

program fund PNPM MP towards poor family total at Sragen Regency.

The hypothesis proposed in this research are : (1) guessed there self-supporting

magnitude influence society in program PNPM MP towards poor family total. (2)

guessed there program fund influence PNPM MP towards poor family total. (3)

guessed there self-supporting magnitude influence society and program fund

PNPM MP towards poor family total at Sragen Regency.

Data that used in this watchfulness secondary data that is; society self-supporting

fund, fund PNPM Mandiri Perdesaan and poor family total progress report at

Sragen Regency year 2003-2010.

Data analysis to test hypothesis uses doubled linear regression.

Hypothesis test result is found that: (1) influential society self-supporting

significant decreases or demote poor family total, thereby hypothesis 1 proved. (2)

PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

hypothesis 2 proved. (3) society self-supporting and PNPM Mandiri Perdesaan

influential demote poor family total, as according to hypothesis 3.

Based on data analysis is got conclusion that (1) influential society self-supporting

fund total magnitude significant towards poor family total depreciation, (2) fund

magnitude PNPM Mandiri Perdesaan influential significant towards poor family

total, (3) society self supporting fund magnitude and PNPM Mandiri Perdesaan

influential towards poor family total at Sragen Regency.

Keywords: Society self-supporting, PNPM Mandiri Perdesaan, Poor Family

Page 6: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

INTISARI

SUMARNO

PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI

PERDESAAN TERHADAP JUMLAH KELUARGA MISKIN

DI KABUPATEN SRAGEN

Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks, maka sangat diperlukan tindakan

yang konprehensip dan terintegrasi antara pemerintah, dan masyarakat. Tujuan

dari penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui pengaruh hubungan swadaya

masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri

Perdesaan (PNPM MP) terhadap jumlah keluarga miskin, (2) untuk mengetahui

pengaruh hubungan dana program PNPM MP terhadap jumlah keluarga miskin,

(3) untuk mengetahui pengaruh hubungan swadaya mayarakat dan dana program

PNPM MP terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten Sragen.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : (1) diduga ada pengaruh

besarnya swadaya mayarakat dalam program PNPM MP terhadap jumlah keluarga

miskin. (2) diduga ada pengaruh dana program PNPM MP terhadap jumlah

keluarga miskin. (3) diduga ada pengaruh besarnya swadaya mayarakat dan dana

program PNPM MP terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten Sragen.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu ; Dana

Swadaya Masyarakat, Dana PNPM Mandiri Perdesaan dan Laporan

Perkembangan Jumlah Keluarga Miskin di Kabupaten Sragen tahun 2003–2010.

Analisis data untuk menguji hipotesis menggunakan Regresi Linear Berganda.

Hasil uji hipotesis ditemukan bahwa : (1) swadaya masyarakat berpengaruh

signifikan mengurangi atau menurunkan jumlah keluarga miskin, dengan

demikian hipotesis 1 terbukti.(2)PNPM Mandiri Perdesaan Perdesaan meningkat,

berpengaruh signifikan menurunkan jumlah keluarga miskin, hipotesis 2 terbukti.

(3) swadaya masyarakat dan PNPM Mandiri Perdesaan berpengaruh menurunkan

jumlah keluarga miskin, sesuai dengan hipotesis 3.

Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa (1) besarnya jumlah dana

swadaya masyarakat berpengaruh signifikan terhadap penurunan jumlah keluarga

miskin,(2) besarnya dana PNPM Mandiri Perdesaan berpengaruh signifikan

terhadap jumlah keluarga miskin, (3) besarnya dana swadaya masyarakat dan

PNPM Mandiri Perdesaan berpengaruh terhadap jumlah keluarga miskin di

Kabupaten Sragen.

vi

Kata Kunci : Swadaya Masyarakat, PNPM Mandiri Perdesaan, Keluarga Miskin.

Page 7: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

v Masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia

yang sedang giat membangun memerangi

kemiskinan.

v Almamterku tercinta

v Istriku tercinta, Dwi Endang Warsiki, A.Md

v Anak-anakku tercinta :

1. Yunita Laila Astuti

2. M. Faisal Adityatama

3. Yusuf Zacky Zabidie

4. Afrizal Affandi Ahmad

Page 8: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO :

Sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat kepada orang lain.

Hidup hanya sekali, sekali hidup harus bermakna.

Tuhan tidak akan membebani umatnya, melainkan sesuai dengan

kemampuanya.

Success never comes to the indolence

Page 9: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........…………………………... iii

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................... xii

ABSTRACT ............................................................................................ xiii

KATA PENGANTAR……………………………………………………. v

DAFTAR ISI……………………………………………………………… vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah……………………………………………… 7

C. Tujuan Penelitian………………………………………………. 7

D. Manfaat Penelitian

Page 10: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

1. Manfaat Teoristis …………………………………………… 8

2. Manfaat Praktis ……………………………………………. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A . Pembangunan Partisipatif …………………. 9

1. Pengertian Pembangunan …………………………………… 9

2. Batasan Pembangunan Partisipatif ……………….. ........... 14

B. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Mandiri perdesaan (PNPM-MP[)............................................... 17

1. Visi dan Misi ………………………………………………. 17

2. Tujuan……………………………………………………… 18

3. Prinsip Dasar PNPM MP…………………………………… 19

4. Ketentuan Dasar…………………………………………… 21

5. Jenis-Jenis Kegiatan yang Di Danai PPNPM MP………… 22

6. Mekaniskme Usulan Kegiatan…………………………… 23

7. Konsep Pemberdayaan,……………………………………… 24

C. Pandangan Teoristis Mengenai Kemiskinan............................ 26

1. Pengertian Kemisakinan............................................... 30

2. Dimewnsi Kemiskinan .................................................... 31

Page 11: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

3. Indikator Kemiskinan ............................................................33

D. Penelitian Terdahulu .............................................................. 35

E. Kerangka Berpikir……………………………………………...40

F. Hipotesis……………………………………………………… 41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian…………………………………. 43

B. Teknik Pengumpulan Data …………………………………… 45

C. Definisi Operasional Variabel …………………………………… 46

D. Teknik Analisis Data …………………………………………… 52

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Sragen 52

1. Kondisi Geografis.................................................................. 52

a. Letak geografis............................................................. 52

b. Sumber Daya Alam....................................................... 53

1). Iklim dan Suhu Udara............................................ 53

2).Keadaan Alam........................................................ 53

c. Luas Wilayah.................................................................. 54

2. Kondisi Demografi....................................................... 55

Page 12: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

3.Kemajuan Pembangunan di Kabuptaen Sragen.................... 60

4. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten

Sragen.................................................................... ............... 63

B. Hasil Analisis Data ................................................................... 34

1. Analisis Regresi Lineasr Berganda........................................ 67

2. Pengujian Asuimsi Klasik................................................... 69

a. Uji Multikollinearitas................................................. 69

b. Uji Heteroskedastisitas................................................. 71

c. Uji Autokorelasi.......................................................... 73

3. Uji Statistik ....................................................................... 74

a. Uji F ......................................................................... 74

b. Koefisienj Deterrminasi............................................. 76

c. Uji t (Uji Variabel secara Individu)............................. 77

4. Uji Hipotesis........................................................................... 78

5. Analisis Hasil Regresi.......................................................... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 82

B. Saran ........................................................................................... 83

Page 13: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada masa lalu, program-program pembangunan banyak diturunkan

“dari atas” yang sifat top down dan masyarakat tinggal melaksanakan.

Program itu direncanakan oleh lembaga penyelenggara program tanpa

melibatkan secara langsung warga masyarakat yang menjadi sasaran

program tersebut. Kita menyadari bahwa perencanaan program semestinya

dimulai dengan suatu “penjajagan kebutuhan” (need assessment) masyarakat,

namun hal itu sering dilaksanakan hanya berdasarkan suatu survei (penelitian

konvensional) yang dilakukan oleh petugas lembaga, atau oleh ahli-ahli dari

lembaga penelitian tertentu.

Dengan dilaksanakannya otonomi daerah maka program-program

pembangunan bersifat bottom up, oleh karena itu model pembangunan

partisipatif mengutamakan pembangunan yang dilakukan dan dikelola

langsung oleh masyarakat lokal. Model yang demikian itu menekankan pada

upaya pembangunan kapasitas masyarakat dalam bentuk pemberdayaan

masyarakat (Sumodiningrat, 1999). Dapat dikemukakan bahwa suatu proyek

atau program dapat digolongkan ke dalam model pembangunan partisipatif

apabila program tersebut dikelola sendiri oleh masyarakat yang bersangkutan.,

sehingga masyarakat setempat yang tidak hanya menyelenggarakan proyek

atau program pembangunan, tetapi juga untuk mengelola proyek tersebut akan

1

Page 15: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mendorong masyarakat untuk mengarahkan segala kemampuan dan potensinya

demi keberhasilan proyek atau program tersebut.

Untuk itu, diperlukan terobosan baru dalam pola perencanaan dan pola

pembangunan, guna mempercepat proses pengentasan kemiskinan di

Indonesia. Perencanaan pembangunan partisipatif yang melibatkan seluruh

stakeholders pembangunan diharapkan dapat memecahkan permasalahan

proses perencanaan penanggulangan seperti tersebut diatas. Proses perencanaan

pembangunan partisipatif adalah proses perencanaan pembangunan yang

mendasari pada kebutuhan masyarakat setempat serta didukung peranserta aktif

dari masyarakat dari awal pengidentifikasian masalah hingga tersusunnya

dokumen perencanaan pembangunan.

Pembangunan akan tepat sasaran, tepat waktu, berdayaguna dan berhasil

guna apabila perencanaannya benar-benar memenuhi kebutuhan masyarakat,

serta adanya peran aktif masyarakat dalam penyusunan perencanaan dan

pelaksnaan pembangunan. Partisipasi masyarakat akan terjadi apabila pelaku

atau pelaksana program pembangunan di daerahnya adalah orang – orang,

organisasi, atau lembaga yang telah mereka percaya integritasnya, serta

apabila program tersebut menyentuh inti masalah yang mereka rasakan dan

dapat memberikan manfaat terhadap kesejahteraannya.

Melalui kadar partisipasi dan peran aktif masyarakat yang tinggi,

penguatan masyarakat sasaran program dapat terwujud. Menguatnya

kemampuan masyarakat miskin untuk meningkatakan taraf hidupnya, adalah

hasil atau dampak dari semua aktifitas program penanggulangan kemiskinan.

Page 16: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Penguatan masyarakat tersebut dapat dilihat dari: (1) dimensi pemberdayaan

masyarakat miskin, (2) dimensi terwujudnya kemandirian masyarakat miskin,

dan (3) dimensi perekonomian rakyat. Dimensi pemberdayaan masyarakat

perlu diarahkan terutama dalam rangka pengembangan kegiatan sosial

ekonominya. Dimensi kemandirian masyarakat dapat dicapai melalui azas

gotong royong, keswadayaan dan partisipasi. Dimensi perekonomian rakyat

dapat ditandai oleh tersedianya dana untuk modal usaha guna dikembangkan

oleh masyarakat miskin itu sendiri.

.Masalah kemiskinan yang dihadapi, terutama oleh negara-negara yang

sedang berkembang memang sangatlah kompleks. Kemiskinan merupakan

masalah dalam pembangunan yang bersifat multidimensional, yang berkaitan

dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya (Sumodiningrat,

1998: 26). Sementara itu, masalah yang dihadapi bangsa Indonesia tetap sama,

walaupun pemerintahan telah mengalami beberapa kali perubahan

kepemimpinan, yaitu makin tingginya angka kemiskinan di Indonesia. Hal ini

karena dalam mengatasi masalah kemiskianan masih terdapat beberapa

masalah, antaralain; (1) Koordinasi masih lemah, terutama dalam hal:

pendataan, pendanaan dan kelembagaan; (2) Lemahnya koordinasi antar

program-program penanggulangan kemiskinan antara instansi pemerintah

pusat dan daerah; (3) Lemahnya integrasi program pada tahap perencanaan,

sinkronisasi program pada tahap pelaksanaan, dan sinergi antar pelaku

(pemerintah, dunia usaha, masyarakat madani); (4) Belum optimalnya

kelembagaan di pemerintah, dunia usaha, LSM, dan masyarakat dalam

Page 17: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

bermitra dan bekerjasama dalam penanggulangan kemiskinan serta penciptaan

lapangankerja. Keadaan ini menjadikan usaha penanggulangan tersebut

menjadi tidak tepat sasaran (Suparlan, 1993).

Menanggulangi masalah kemiskinan diperlukan upaya yang memadukan

berbagai kebijakan dan program pembangunan yang tersebar di berbagai

sektor. Kebijakan pengentasan atau penanggulangan kemiskinan menurut

Sumodiningrat (1998: 46-47) dapat dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu

kebijakan tidak langsung, kebijakan yang langsung.. kebijakan tak langsung

meliputi (1) upaya menciptakan ketentraman dan kestabilan situasi ekonomi,

sosial, dan politik; (2) mengendalikan jumlah penduduk; (3) melestarikan

lingkungan hidup dan menyiapkan kelompok masyarakat miskin melalui

kegiatan pelatihan. Kegiatan yang langsung mencakup: (1) pengembangan

data dasar (data base) dalam penentuan kelompok sasaran (targeting); (2)

penyedeiaan kebutuhan dasar (pangan, sandang, papan, kesehatan, dan

pendidikan); (3) penciptaan kesempatan kerja; (4) program pembangunan

wilayah; dan (5) pelayanan perkreditan.

Pilihan strategi dalam menanggulangi masalah kemiskinan harus dapat

memperkuat peran dan posisi perekonomian rakyat dalam perekonomian

nasional, sehingga terjadi perubahan struktural yang meliputi pengalokasian

sumber daya, penguatan kelebagaan, pemberdayaan sumber daya manusia

Sumodiningrat,1998). Program-program yang dipilih harus berpihak dan

memberdayakan masyarakat melalui pembangunan ekonomi dan peningkatan

perekonomian rakyat. Program ini harus diwujudkan dalam langkah-langkah

Page 18: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

strategis yang diarahkan secara langsung pada perluasan akses masyarakat

miskin kepada sumber daya pembangunan dan menciptakan peluang bagi

masyarakat paling bawah untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan,

sehingga mereka mampu mengatasi kondisi keterbelakangannya.

Terdapat tiga pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat miskin.

Pertama, pendekatan yang terarah, artinya pemberdayaan masyarakat harus

terarah yakni berpihak kepada orang miskin. Kedua, pendekatan kelompok,

artinya secara bersama-sama untuk memudahkan pemecahan masalah yang

diahadapi. Ketiga, pendekatan pendampingan, artinya selama proses

pembentukan dan penyelenggaraan kelompok masyarakat miskin perlu

didampingi oleh pendamping yang profesional sebagai fasilitator,

komunikator dan dinamisator terhadap kelompok untuk mempercepat

tercapainya kemandirian (Soegijoko dkk, 1997: 179). Arah baru strategi

pembangunan diwujudkan dalam bentuk : (1) upaya pemihakan kepada yang

lemah dan pemberdayaan masyarakat, (2) pemantapan otonomi dan

desentralisasi, dan (3) modernisasi melalui penajaman arah perubahan

struktur sosial ekonomi masyarakat (Sumodiningrat, 1999: 82).

Penanggulangan kemiskinan harus senantiasa didasarkan pada

penentuan garis kemiskinan yang tepat dan pada pemahaman yang jelas

mengenai sebab-sebab timbulnya persoalan itu. Setiap upaya penanggulangan

kemiskinan yang mengabaikan kedua hal tersebut tidak hanya cenderung

tidak efektif, tetapi pada tempatnya dicurigai sebagai retorika belaka (Baswir,

1999: 18). Penanganan permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks

Page 19: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

membutuhkan kerja sama semua pihak secara bersama dan terkoordinasi.

Untuk meningkatkan efektifitas penanggulangan kemiskinan dan penciptaan

lapangan kerja, pemerintah meluncurkan program penanggulangan kemiskinan

yang salah satunya merupakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Mandiri (PNPM), yang dirumuskan kembali upaya penanggulangan

kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi hingga pelestarian hasil-hasilnya.

Didalam pelaksanaannya masyarakat yang mampu berpartisipasi tenaga dan

dana secara swadaaya, sedangkan yang kategori keluarga miskin mendapat

manfaat dari pelaksanaan dan hasil pembangunan tersebut baik langsung

maupun tidak langsung.

Ruang lingkup kegiatan PNPM Mandiri terbuka bagi semua kegiatan

penanggulan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati masyarakat,

meliputi : penyediaan dan perbaikan prasaranai, pendidikan, kesehatan,

peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintah lokal serta kegiatan

ekonomi produktif kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dialokasikan

dana bergulir secara kelompok tanpa agunan untuk mengembangkan

kegiatan ekonomi masyarakat khususnya keluarga miskin, hal ini

dimaksudkan untuk mempermudah prosedur dan mempercepat akses

permodalan kegiatan ekonomi produktif masyarakat khususnya keluarga

miskin, yang diharapkan akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

masyarakat, sehingga upaya-upaya penanggulangan dan pengentasan

kemiskinan dapat tercapai.

Page 20: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Bagaimana pengaruh swadaya mayarakat dalam program PNPM MP

terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten Sragen?

2. Bagaimana pengaruh dana program PNPM MP terhadap jumlah keluarga

miskin di Kabupaten Sragen ?

3. Bagaimana pengaruh swadaya mayarakat dan dana program PNPM MP

terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten Sragen ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Mengetahui pengaruh hubungan swadaya mayarakat dalam program

PNPM MP terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten Sragen ?

2. Mengetahui pengaruh hubungan dana program PNPM MP terhadap

jumlah keluarga miskin di Kabupaten Sragen ?

3. Mengetahui pengaruh hubungan swadaya mayarakat dan dana program

PNPM MP terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten Sragen

Page 21: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

D. Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoristis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai

pembanding bagi dunia ilmu pengetahuan dalam memperkaya khasanah

keilmuan tentang pengaruh hubungan swadaya mayarakat dan dana

program PNPM MP terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten

Sragen.

2. Manfaat Praktis

Memberikan sumbangan pemikiran bagi Pemerintah Daerah Kabupaten

Sragen dalam rangka penanggulangan dan pengentasan kemiskinan.di

Kabupaten Sragen.

Page 22: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembangunan Partisipatif

1. Pengertian Pembangunan

Teori pembangunan dalam ilmu sosial dapat dibagi ke dalam dua

paradigma besar, modernisasi dan ketergantungan (Lewwellen 1995,

Larrin 1994, Kiely 1995 dalam Tikson, 2005). Paradigma modernisasi

mencakup teori-teori makro tentang pertumbuhan ekonomi dan

perubahan sosial dan teori-teori mikro tentang nilai-nilai individu yang

menunjang proses perubahan. Menurut Tikson (2005) membaginya

kedalam tiga klassifikasi teori pembangunan, yaitu modernisasi,

keterbelakangan dan ketergantungan. Dari berbagai paradigma

tersebut itulah kemudian muncul berbagai versi tentang pengertian

pembangunan.

Pengertian pembangunan mungkin menjadi hal yang paling

menarik untuk diperdebatkan. Mungkin saja tidak ada satu disiplin

ilmu yang paling tepat mengartikan kata pembangunan. Dalam hal ini,

pembangunan dapat diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk

menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap

warga negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling

manusiawi (Nugroho dan Rochmin Dahuri,2004). Tema pertama

9

Page 23: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

adalah koordinasi yang berimplikasi pada perlunya suatu kegiatan

perencanaan seperti yang telah dibahas sebelumnya. Tema kedua

adalah terciptanya alternatif yang lebih banyak secara sah. Hal ini

dapat diartikan bahwa pembangunan hendaknya berorientasi kepada

keberagaman dalam seluruh aspek kehidupan. Ada pun mekanismenya

menuntut kepada terciptanya kelembagaan dan hukum yang terpercaya

yang mampu berperan secara efisien, transparan, dan adil. Tema

ketiga mencapai aspirasi yang paling manusiawi, yang berarti

pembangunan harus berorientasi kepada pemecahan masalah dan

pembinaan nilai-nilai moral dan etika umat.

Mengenai pengertian pembangunan, para ahli memberikan

definisi yang bermacam-macam seperti halnya perencanaan. Istilah

pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang

lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya, Negara satu dengan

Negara lain. Namun secara umum ada suatu kesepakatan bahwa

pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi

dan Bratakusumah, 2005).

Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan

sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan

yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara

dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa

(nation building)”. Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang

Page 24: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang

lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana”.

Pada awal pemikiran tentang pembangunan sering ditemukan

adanya pemikiran yang mengidentikkan pembangunan dengan

perkembangan, pembangunan dengan modernisasi dan industrialisasi,

bahkan pembangunan dengan westernisasi. Seluruh pemikiran tersebut

didasarkan pada aspek perubahan (change), dimana pembangunan,

perkembangan, dan modernisasi serta industrialisasi, secara keseluruhan

mengandung unsur perubahan. Namun begitu, keempat hal tersebut

mempunyai perbedaan yang cukup prinsipil, karena masing-masing

mempunyai latar belakang, azas dan hakikat yang berbeda serta prinsip

kontinuitas yang berbeda pula, meskipun semuanya merupakan bentuk

yang merefleksikan perubahan (Riyadi dan Bratakusumah, 2005).

Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang

mencakup seluruh system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur,

pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya

Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk

memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Menurut Tikson

(2005) bahwa pembangunan nasional dapat pula diartikan sebagai

transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui

kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan. Transformasi

dalam struktur ekonomi, misalnya, dapat dilihat melalui peningkatan

atau pertumbuhan produksi yang cepat di sektor industri dan jasa,

Page 25: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

sehingga kontribusinya terhadap pendapatan nasional semakin besar.

Sebaliknya, kontribusi sektor pertanian akan menjadi semakin kecil dan

berbanding terbalik dengan pertumbuhan industrialisasi dan

modernisasi ekonomi. Transformasi sosial dapat dilihat melalui

pendistribusian kemakmuran melalui pemerataan memperoleh akses

terhadap sumber daya sosial-ekonomi, seperti pendidikan, kesehatan,

perumahan, air bersih, fasilitas rekreasi, dan partisipasi dalam proses

pembuatan keputusan politik. Sedangkan transformasi budaya sering

dikaitkan, antara lain, dengan bangkitnya semangat kebangsaan dan

nasionalisme, disamping adanya perubahan nilai dan norma yang dianut

masyarakat, seperti perubahan dari spiritualisme ke materialisme atau

sekularisme. Pergeseran dari penilaian yang tinggi kepada penguasaan

materi, dari kelembagaan tradisional menjadi organisasi modern dan

rasional.

Dengan demikian, proses pembangunan terjadi di semua aspek

kehidupan masyarakat yaitu, ekonomi, sosial, budaya, politik, yang

berlangsung pada level makro (nasional) dan mikro

(commuinity/group). Makna penting dari pembangunan adalah adanya

kemajuan dan atau perbaikan (progress), pertumbuhan dan

diversifikasi.

Sebagaimana dikemukakan oleh para para ahli di atas,

pembangunan adalah sumua proses perubahan yang dilakukan melalui

upaya-upaya secara sadar dan terencana. Perkembangan adalah proses

Page 26: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

perubahan yang terjadi secara alami sebagai dampak dari adanya pem-

bangunan (Riyadi dan Bratakusumah, 2005).

Dengan semakin meningkatnya kompleksitas kehidupan ma-

syarakat yang menyangkut berbagai aspek, pemikiran tentang

modernisasi pun tidak lagi hanya mencakup bidang ekonomi dan

industri, melainkan telah merambah ke seluruh aspek yang dapat

mempengaruhi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, modernisasi

diartikan sebagai proses trasformasi dan perubahan dalam masyarakat yang

meliputi segala aspeknya, baik ekonomi, industri, sosial, budaya, dan

sebagainya.

Secara sederhana pembangunan merupakan proses usaha sadar untuk

melakukan sesuatu perubahan-perubahan yang lebih baik dari satu kondisi

kepada kondisi lain yang lebih bermakna. Dalam arti pembangunan harus

dilaksanakan dengan sengaja dan terencana serta memperhatikan nilai–

nilai universal, yang dapat diterima dan dinikmati oleh seluruh lapisan

masyarakat. Menurut Todaro (1998 : 19) bahwa, Pembangunan harus

dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai

perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan

institusi-institusi nasional, di samping tetap mengejar akselerasi

pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta

pengentasan kemiskinan. Dalam hal ini Todaro lebih menitik beratkan

kepada pemerataan dan penanggulangan kemiskinan atau pengentasan

sebagai indukator keberhasilan dalam sebuah pembangunan menurutnya

Page 27: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

pembangunan haruslah dirasakan oleh semua kalangan tidak saja kalangan

atas namun juga mereka yang ada di kalangan bawah

2. Batasan Pembangunan Partisipatif

Pembangunan partisipatif adalah pembangunan yang perencanaannya

bertujuan melibatkan kepentingan masyarakat, dan dalam prosesnya

melibatkan masyarakat (baik langsung maupun tidak langsung).

Melibatkan masyarakat secara langsung akan membawa tiga dampak

penting (Muflich, 2008 : 12 ) yaitu :

a. Terhidar dari peluang terjadinya manipulasi. Keterlibatan rakyat akan

memperjelas apa yang sebetulnya dikehendaki masyarakat.

b. Memberi nilai tambah pada legitimasi rumusan perencanaan. Semakin

banyak jumlah mereka yang terlibat akan semakin baik.

c. Meningkatkan kesadaran dan ketrampilan politik masyarakat.

Perencanaan pembangunan partisipatif akan berjalan dengan baik

apabila prakondisi yang diperlukan dapat terpenuhi. Setidaknya ada enam

prinsip dasar dalam perencanaan partisipatif (Muflich, 2008 : 17), yaitu :

a. Saling percaya.

Diantara semua pihak yang terlibat dalam penyusunan perencanaan

harus saling percaya, saling mengenal dan dapat bekerjasama. Untuk

menumbuhkan rasa saling percaya dituntut adanya kejujuran dan

keterbukaan.

b. Kesetaraan.

Page 28: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Prinsip kesetaraan dimaksudkan agar semua pihak yang terlibat dalam

penyusunan perencanaan dapat berbicara dan mengemukakan

pendapatnya, tanpa adanya perasaan tertekan (Bahasa Jawa; rikuh atau

ewuh-pekewuh).

c. Demokratis.

Prinsip demokrasi menuntut adanya proses pengambilan keputusan

yang merupakan kesepakatan bersama, bukan meripakan rekayasa

kelompok tertentu.

d. Nyata.

Perencanaan hendaknya didasarkan pada segala sesuatu masalah atau

kebutuhan yang nyata, bukan berdasarkan sesuatu yang belum jelas

keberadaanya atau kepalsuan (fiktif).

e. Taat asas dalam berpikir.

Prinsip ini menghendaki dalam penyusunan perencanaan harus

menggunakan cara berpikir obyektif, runtut dan mantap.

f. Terfokus pada kepentingan warga masyarakat.

Perencanaan pembangunan hendaknya disusun berdasarkan

permasalahan dan kebutuhan yang dekat dengan kehidupan masyarakat.

Perencanaan yang berdasarkan pada masalah dan kebutuhan nyata

masyarakat, akan mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat.

Proses perencanaan pembangunan desa harus dilakukan melalui

serangkaian forum musyawarah dengan melibatkan seluruh unsur pelaku

pembangunan di wilayah setempat. Unsur pelaku pembangunan tersebut

Page 29: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

meliputi elemen-elemen warga masyarakat, lembaga-lembaga

kemasyarakatan desa, aparatur pemerintah desa, aparatur pemerintah

kabupaten (khususnya SKPD terkait), LSM dan institusi lain yang

terkait. Proses penyusunan perencanaan pembangunan seperti inilah

yang dimaksudkan sebagai perencanaan pembangunan partisipatif.

Penyusunan perencanaan pembanguan harus berdasarkan data dan

informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Artinya,

rencana pembangunan desa itu harus disusun berdasarkan potensi dan

kenyataan yang ada di desa, baik itu berupa masalah maupun potensi

yang dimiliki desa. Dengan demikian, perencanaan pembangunan desa

yang tersusun dapat sesuai dengan kebutuhan pembangunan, bukan

sekedar daftar keinginan yang jauh dari kenyataan dan kemampuan

untuk mewujudkannya.

Swadaya adalah kemauan dan kemampuan masyarakat yang

disumbangkan sebagai bagian dari rasa ikut memiliki terhadap program.

Swadaya masyarakat dan desa merupakan salah satu wujud partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan tahapan PNPM Mandiri Perdesaan.

Swadaya bisa diwujudkan dengan menyumbangkan tenaga, dana,

maupun material pada saat kegiatan atas dasar sukarela. Orientasi setiap

pelaksanaan kegiatan harus didasarkan atas keswadayaan dari

masyarakat atau desa. Swadaya masyarakat bisa diwujudkan dengan

menyumbangkan tenaga, dana (tidak boleh dipotong dari kompensasi

HOK—upah harus diterima secara utuh oleh setiap pekerja kegiatan

Page 30: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

khusunya keluarga miskin), maupun material pada saat pelaksanaan

kegiatan. Sekalipun dasar keswadayaan adalah kerelaan masyarakat,

tetapi diutamakan swadaya bukan berasal dari RTM. Tenaga kerja yang

diperhitungkan dengan kompensasi HOK diutamakan dari RTM, dengan

mempertimbangkan penyerapan maksimal jumlah RTM yang ada.

Kompensasi HOK bagi tenaga kerja RTM tidak boleh diminta untuk

berkontribusi swadaya, karena kompensasi ini ditujukan untuk

meningkatkan pendapatan mereka. Hal ini sesuai dengan tujuan PNPM

Mandiri Perdesaan.

B. Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri

Perdesaan

Mulai tahun 2007 Pemerintah Indonesia mencanangkan Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP).

PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk mempercepat

penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. PNPM

Mandiri Perdesaan merupakan kelanjutan Program Pengembangan

Kecamatan (PPK), yang selama ini dinilai berhasil. Di antara keberhasilan

PPK adalah penyediaan lapangan kerja dan pendapatan bagi kelompok

rakyat miskin, efisiensi dan efektivitas kegiatan, dan keberhasilannya

menumbuhkan kolektivitas dan partisipasi masyarakat.

1. Visi dan misi

Visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan

kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti

Page 31: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu

mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di

lingkungannya, mampu mengakses sumber daya di luar lingkungannya,

serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah

kemiskinan.

Misi PNPM Mandiri Perdesaan adalah:

a. peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya;

b. pelembagaan sistem pembangunan partisipatif;

c. pengefektifan fungsi dan peran pemerintahan lokal;

d. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar

dan ekonomi masyarakat;

e. Pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.

2. Tujuan

Tujuan Umum PNPM Mandiri Perdesaan adalah meningkatnya

kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan

dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan

pengelolaan pembangunan.

Tujuan khususnya meliputi :

a. Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat

miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan eputusan

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan,

b. Melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif dengan

mendayagunakan sumber daya lokal,

Page 32: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

c. Mengembangkan kapasitas pemerintahan lokal dalam memfasilitasi

pengelolaan pembangunan partisipatif,

d. Menyediakan prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi yang

diprioritaskan oleh masyarakat,

e. Melembagakan pengelolaan dana bergulir,

f. Mendorong terbentuk dan berkembangnya Badan Kerja Sama Antar

Desa dalam pengelolaan pembangunan.

g. Mengembangkan kerja sama antar pemangku kepentingan dalam

upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan.

3. Prinsip Dasar

Sesuai dengan Pedoman Umum, PNPM Mandiri Perdesaan

mempunyai prinsip atau nilai-nilai dasar yang selalu menjadi landasan

atau acuan dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan yang

akan diambil dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan PNPM Mandiri

Perdesaan. Nilai-nilai dasar tersebut diyakini mampu mendorong

terwujudnya tujuan PNPM Mandiri Perdesaan. Prinsip-prinsip itu

meliputi :

a. Otonomi.

Pengertian prinsip otonomi adalah masyarakat memiliki hak dan

kewenangan mengatur diri secara mandiri dan bertanggung jawab,

tanpa intervensi negatif dari luar.

b. Desentralisasi.

Page 33: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Pengertian prinsip desentralisasi adalah memberikan ruang yang lebih

luas kepada masyarakat untuk mengelola kegiatan pembangunan

sektoral dan kewilayahan yang bersumber dari pemerintah dan

pemerintah daerah sesuai dengan kapasitas masyarakat.

c. Berorientasi pada masyarakat miskin.

Pengertian prinsip berorientasi pada masyarakat miskin adalah segala

keputusan yang diambil berpihak kepada masyarakat miskin.

d. Partisipasi.

Pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif

dalam setiap tahapan proses, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan dan pelestarian kegiatan dengan

memberikan tenaga, pikiran, dana, waktu maupun barang.

e. Kesetaraan dan keadilan gender.

Pengertian prinsip kesetaraan dan keadilan gender adalah masyarakat

baik laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya

di setiap tahap pembangunan dan dalam menikmati manfaat kegiatan

pembangunan, kesetaraan juga dalam pengertian kesejajaran

kedudukan pada saat situasi konflik.

f. Demokratis.

Pengertian prinsip demokratis adalah masyarakat mengambil

keputusan pembangunan secara musyarawah dan mufakat.

g. Transparansi dan Akuntabel.

Page 34: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Pengertian prinsip transparansi dan akuntabel adalah masyarakat

memiliki akses terhadap segala informasi dan proses pengambilan

keputusan sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara

terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, teknis,

legal, maupun administratif.

h. Prioritas.

Pengertian prinsip prioritas adalah masyarakat memilih kegiatan yang

diutamakan dengan mempertimbangkan kemendesakan dan

kemanfaatan untuk pengentasan kemiskinan.

i. Keberlanjutan.

Pengertian prinsip keberlanjutan adalah bahwa dalam setiap

pengambilan keputusan atau tindakan pembangunan, mulai dari tahap

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemeliharaan kegiatan

harus telah mempertimbangkan sistem pelestariannya.

j. Bertumpu pada pembangunan manusia.

Pengertian prinsip bertumpu pada pembangunan manusia adalah

masyarakat lebih memilih kegiatan yang berdampak langsung

terhadap upaya pembangunan manusia daripada pembangunan fisik

semata.

4. Ketentuan Dasar

Ketentuan dasar PNPM Mandiri Perdesaan merupakan ketentuan-

ketentuan pokok yang digunakan sebagai acuan bagi masyarakat dan

pelaku lainnya dalam melaksanakan kegiatan, mulai dari tahap

Page 35: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pelestarian. Ketentuan dasar

meliputi :

a. Desa Berpartisipasi

Seluruh desa di kecamatan penerima PNPM Mandiri Perdesaan

berhak untuk ikut berpartisipasi dalam proses atau alur tahapan. Untuk

dapat berpartisipasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan, dituntut adanya

kesiapan dari masyarakat dan desa dalam menyelenggarakan

pertemuan-pertemuan musyawarah secara swadaya dan menyediakan

kader-kader desa yang bertugas secara sukarela.

b. Kriteria dan Jenis Kegiatan

Baik pada desa tertinggal maupun desa normal kriteria dan jenis

kegiatan yang diusulkan oleh masyarakat diperlakukan sama.

Kegiatan yang akan dibeayai melalui dana BLM diutamakan untuk

kegiatan yang memenuhi kriteria :

1) Diutamakan lokasi desa tertinggal,

2) Lebih bermanfaat bagi RTM,

3) Berdampak langsung dalam peningkatan kesejahteraan,

4) Dapat dikerjakan oleh masyarakat,

5) Didukung oleh sumber daya yang ada,

6) Memiliki potensi berkembang dan berkelanjutan.

Page 36: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

5. Jenis-jenis kegiatan yang dibeayai melalui BLM PNPM Mandiri

Perdesaan adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang

dapat memberikan manfaat langsung secara ekonomi bagi RTM,

b. Kegiatan peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan,

termasuk kegiatan pelatihan pengembangan ketrampilan masyarakat

(pendidikan nonformal),

c. Kegiatan peningkatan kapasitas/ketrampilan kelompok usaha ekonomi

terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi

berbasis sumber daya lokal (tidak termasuk penambahan modal),

d. Penambahan modal Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP).

6. Mekanisme Usulan Kegiatan PNPM

Untuk memanfaatkan dana BLM, setiap desa boleh mengajukan

paling banyak 3 (tiga) usulan di mana tiap usulan terdiri atas 1 (satu)

jenis kegiatan/paket kegiatan yang secara langsung saling berkaitan.

Usulan tersebut didasarkan pada usulan atau prioritas kebutuhan khusus

kelompok perempuan, kelompok laki-laki dan atau kebutuhan kelompok

campuran antara kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Tiga

usulan dimaksud adalah :

1. Usulan kegiatan sarana prasarana dasar atau kegiatan peningkatan

kualitas hidup masyarakat (kesehatan atau pendidikan) atau

peningkatan kapasitas/ketrampilan kelompok usaha ekonomi yang

ditetapkan oleh musyawarah desa khusus perempuan,

Page 37: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2. Usulan kegiatan simpan pinjam bagi Kelompok Perempuan (SPP)

yang ditetapkan oleh musyawarah desa khusus perempuan. Alokasi

dana untuk kegiatan SPP sampai dengan 25% dari BLM.

3. Usulan kegiatan sarana prasarana dasar, kegiatan peningkatan kualitas

hidup masyarakat (kesehatan atau pendidikan) dan peningkatan

kapasitas/ketrampilan kelompok usaha ekonomi yang ditetapkan oleh

musyawarah desa perencanaan. Maksimal nilai satu usulan kegiatan

yang dapat didanai adalah sebesar Rp 350 juta. Usulan kegiatan

pendidikan atau kesehatan mempertimbangkan rencana induk dari

instansi pendidikan atau kesehatan di kabupaten.

7. Konsep Pemberdayaan

Pemberdayaan secara teoritik dianggap sebagai pendekatan yang

situsional. Pemberdayaan dapat berarti sebagai suatu proses, suatu

mekanisme dimana individu, organisasi dan masyarakat menjadi ahli

akan masalah yang mereka hadapi. Teori pemberdayaan mengasumsikan

bahwa (1) pemberdayaan akan berbeda bentuk untuk orang yang

berbeda; (2) pemberdayaan akan berbeda bentuk untuk konteks yang

berbeda; (3) pemberdayaan akan berfluktuasi atau berubah sejalan

dengan waktu. Seseorang dapat merasa terberdayakan pada waktu yang

lain, bergantung pada kondisi yang mereka hadapi pada suatu waktu.

Para akademisi teori pemberdayaan menyatakan bahwa konsep

pemberdayaan berlaku tidak hanya bagi individu sebagai kelompok,

Page 38: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

organisasi dan masyarakat, namun juga bagi individu itu sendiri (Fred,

1998).

Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan

(empowerment), berasal dari kata ’power’ (kekuasaan atau keberdayaan).

Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep

mengenai kekuasaan.

Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk

membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari

keinginan dan minat mereka. Pemberdayaan adalah sebuah proses

dengan mana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam,

berbagi pengontrolan atas, dan mempengaruhi terhadap kejadian-

kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya.

Pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh ketrampilan,

pengetahuan dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi

kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya

(Parsons, 1994:106).

Pemberdayaan adalah suatu cara dengan mana rakyat, organisasi,

dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai (atau berkuasa atas)

kehidupannya (Rappaport,1984:3). Pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah, untuk (a)

memiliki akses terhadap sumber-sumber produktif yang memungkinkan

mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang-

barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan; dan (b) berpartisipasi dalam

Page 39: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi

mereka.

Berdasarkan definisi-definisi pemberdayaan di atas, dapat dinyatakan

bahwa pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan . sebagai proses,

pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan

atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-

individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka

pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh

sebuah perubahan sosial; yaitu masyarakat miskin yang berdaya, memiliki

kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun

sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi,

mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan

mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.

C. Pandangan Teoritis Mengenai Kemiskinan.

Kemiskinan merupakan masalah kemanusiaan yang telah lama

diperbincangkan karena berkaitan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat

dan upaya penanganannya. Dalam Panduan Keluarga Sejahtera (1996: 10)

kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seorang tidak sanggup memelihara

dirinya sendiri dengan taraf kehidupan yang dimiliki dan juga tidak mampu

memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya dalam memenuhi

kebutuhannya. Dalam panduan PNPM (2008: 26) bahwa kemiskinan adalah

situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena dikehendaki oleh si

Page 40: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

miskin, melainkan karena tidak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada

padanya.

Kemiskinan ini ditandai oleh sikap dan tingkah laku yang menerima

keadaan yang seakan-akan tidak dapat diubah yang tercermin di dalam

lemahnya kemauan untuk maju, rendahnya kualitas sumber daya manusia,

lemahnya nilai tukar hasil produksi, rendahnya produktivitas, terbatasnya

modal yang dimiliki berpartisipasi dalam pembangunan. Mengamati secara

mendalam tentang kemiskinan dan penyebabnya akan muncul berbagai

tipologi dan dimensi kemiskinan karena, kemiskinan itu sendiri

multikompleks, dinamis dan berkaitan dengan ruang, waktu serta tempat

dimana kemiskinan dilihat dari berbagai sudut pandang.

Kemiskinan absolut adalah kemiskinan yang diukur dengan tingkat

pendapatan yang dibutuhkan untuk memnuhi kebutuhan dasarnya

sedangkan kemiskinan relatif adalah penduduk yang telah memiliki

pendapatan sudah mencapai kebutuhan dasar namun jauh lebih rendah

dibanding keadaan masyarakat sekitarnya. Kemiskinan menurut tingkatan

kemiskinan adalah kemiskinan sementara dan kemiskinan kronis.

Kemiskinan sementara yaitu kemiskinan yang terjadi sebab adanya

bencana alam dan kemiskinan kronis yaitu yang terjadi pada mereka yang

kekurangan ketrampilan, aset, dan stamina (Aisyah, 2001: 151). Penyebab

kemiskinan menurut Kuncoro (2000: 107) sebagai berikut :

1. Secara makro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola

kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan

Page 41: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

timpang, penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah

yang terbatas dan kualitasnya rendah.

2. Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia

karena kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitas

juga rendah, upahnyapun rendah.

3. Kemiskinan muncul sebab perbedaan akses dan modal.

Ketiga penyebab kemiskinan itu bermuara pada teori lingkaran setan

kemiskinan (the vicious circle of proverty) lihat gambar 1.1, adanya

keterbelakangan, ketidak sepurnaan pasar, kurangnya modal menyebabkan

rendahnya produktivitas. Rendahnya produktivitas mengakibatkan

rendahnya pendapatan yang mereka terima. Rendahnya pendapatan akan

berimplikasi pada rendahnya tabungan dan investasi, rendahnya investasi

akan berakibat pada keterbelakangan dan seterusnya. Logika berpikir yang

dikemukakan Nurkse yang dikutip Kuncoro (2000:7) yang mengemukakan

bahwa negara miskin itu miskin karena dia miskin (a poor country is poor

because it is poor). Untuk lebih jelas logika berfikir seperti yang

dikemukakan Nurkse dapat dilihat pada gambar 1.1 :

Ketidaksempurnaan pasar Keterbelakangan dan Ketinggalan

Investasi Rendah Produktivitas Rendah

Tabungan Pendapatan Rendah Riil Rendah

Kekurangan Modal

Page 42: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Menurut Bayo (1996: 18) yang mengutip pendapat Chambers bahwa

ada lima ’ketidakberuntungan” yang melingkari orang atau keluarga

miskin yaitu sebagai berikut :

1. Kemiskinan (proverty) memiliki tanda-tanda sebagai berikut : rumah

mereka reot dan dibuat dari bahan bangunan yang bermutu rendah,

perlengkapan yang sangat minim, ekonomi keluarga ditandai dengan

ekonomi gali lubang tutup lubang serta pendapatan yang tidak menentu.

2. Masalah kerentanan (vulnerability) kerentanan ini dapat dilihat dari

ketidak mampuan keluarga miskin menghadapi situasi darurat.

Perbaikan ekonomi yang dicapai dengan susah payah sewaktu-waktu

dapat lenyap ketika penyakit menghampiri keluarga mereka yang

membutuhkan biaya pengobatan dalam jumlah yang besar.

3. Masalah ketidakberdayaan. Bentuk ketidak berdayaan kelompok miskin

tercermin dalam ketidak mampuan mereka dalam menghadapi elit dan

para birokrasi dalam menentukan keputusan yang menyangkut

nasibnya, tanpa memberi kesempatan untuk mengaktualisasi dirinya;

Gambar 1.1. Lingkaran Setan Kemiskinan

Page 43: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

4. Lemahnya ketahan fisik karena rendahnya konsumsi pangan baik

kualitas maupun kuantitas sehingga konsumsi gizi mereka sangat

rendah yang berakibat pada rendahnya produktivitas mereka;

5. Masalah keterisolasian. Keterisolasian fisik tercermin dari kantong-

kantong kemiskinan yang sulit dijangkau sedang keterisolasian social

tercermin dari ketertutupan dalam integrasi masyarakat miskin dengan

masyarakat yang lebih luas.

1. Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan adalah ketidakmampuan individu dalam memnuhi

kebutuhan dasar minimal untuk hidup layak (BPS dan Depsos, 2002:3).

Kemiskinan merupakan sebuah kondisi yang berada di bawah garis

nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk makanan dan non

makanan, yang disebut garis kemiskinan (poverty line) atau batas

kemiskinan (poverty threshold). Garis kemiskinan adalah sejumlah

rupiah yang diperlukan oleh stiap individu untuk dapat membayar

kebutuhan makanan setara 2100 kilo kalori per orang per hari dan

kebutuhan non makanan yang terdiri dari perumahan, pakaian,

kesehatan, pendidikan, transportasi, serta aneka barang dan jasa lainnya

(BPS dan Depsos, 2002:4).

Kemiskinan pada umumnya didefinisikan dari segi pendapatan

dalam bentuk uang ditambah dengan keuntungan-keuntungan no

material yang diterima oleh seseorang. Secara luas kemiskinan meliputi

kekurangan atau tidak memiliki pendidikan, keadaan kesehatan yang

Page 44: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

buruk, kekurangan transportasi yang dibutuhkan masyarakat (Suharto

dkk, dalam SMERU, 2004). Fakir miskin adalah orang yang sama

sekali tidak mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok

yang layak bagi kemanusiaan atau orang yang mempunyai sumber

mata pencaharian tetapi tidak memenuhi kebutuhan pokok yang layak

bagi kemanusiaan (Depsos, 2001).

Kemiskinan adalah ketidaksamaan kesempatan untuk

mengakumulasikan basis kekuasaan sosial. Basis kekuasaan sosial

meliputi: (a) modal produktif atau asset (tanah, perumahan, alat

produksi, kesehatan), (b) sumber keuangan (pekerjaan, kredit), (c)

organisasi sosial dan politik yang dapat digunakan untuk mencapai

kepentingan bersama (koperasi, partai politik, organisasi sosial), (d)

jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang, dan jasa, (e)

pengetahuan dan ketrampilan, dan (f) informasi yang berguna untuk

kemajuan hidup (Friedman dalam Suharto, dkk.,2004:6).

2. Dimensi Kemiskinan

Kemiskinan merupakan fenomena yang berwayuh wajah. David

Cox (2004:1-6) membagi kemiskinan kedalam beberapa dimensi :

a. Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi.

Globalisasi menghasilkan pemenang dan pengkalah. Pemenang

umumnya adalah negara-negara maju. Sedangkan negara-negara

berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan

pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

Page 45: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

b. Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan.

Kemiskinan substain (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan),

kemiskinan pedesaan (kemiskinan akibat peminggiran pedesaan

dalam proses pembangunan), kemiskinan perkotaan (kemiskinan

yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan

perkotaan).

c. Kemiskinan sosial. Kemiskinan yang dialami oleh perempuan,

anak-anak, dan kelompok minoritas.

d. Kemiskinan konsekuensial. Kemiskian yang terjadi akibat adanya

kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin,

sperti konflik, bencana alam, kerusakan lingkungan, dan tingginya

jumlah penduduk.

Kemiskinan memiliki berbagai dimensi (Suharto dkk, dalam

SMERU, 2004) :

a. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan,

sandang, dan papan.

b. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya

(kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi).

c. Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk

pendidikan dan keluarga).

d. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun

massal.

Page 46: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

e. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan keterbatasan sumber

alam.

f. Tidak dilibatkannya dalam kegiatan sosial masyarakat.

g. Tidak adanya akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian

yang berkesinambungan

h. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun

mental.

i. Ketidakmampuan dan ketidak beruntungan sosial (anak terlantar,

wanita korban tindak kekerasan rumah tangga, janda miskin,

kelompok marjinil dan terpencil). (Suharto, dkk, 2004:7-8).

3. Indikator Kemiskinan

BPS (2002) melakukan pendataan rumah tangga miskin dengan

menggunakan 14 variabel kemiskinan dimana variabel ini memiliki

hubungan yang sangat erat denga kemampuan memenuhi kebutuhan

kalori dan kebutuhan dasar non makanan. Adapun variabel-variabel

yang dimaksud adalah :

a. Luas lantai bangunan tempat tinggal < 8 m2 per orang.

b. Lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan.

c. Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu

berkualitas rendah/tembok tanpa diplester.

d. Tidak mempunyai fasilitas buang air besar.

e. Penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.

Page 47: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

f. Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak

terlindung/sungai/air hujan.

g. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu

bakar/arang/minyak tanah.

h. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam satu

minggu.

i. Hanya membeli satu setel pakaian baru dalam satu tahun.

j. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali sehari

k. Bila sakit Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di

Puskesmas/poliklinik.

l. Sumber penghasilan rumah tangga adalah petani : dengan luas lahan

< 0,5 ha, buruh tani bangunan, buruh perkebunan atau pekerjaan

lainnya dengan pendapatan di bawah Rp. 600.000.00 perbulan.

m. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga : tidak sekolah / tidak

tamat SD atau hanya SD.

n. Tidak memiliki tabungan /barang yang mudah dijual dengan nilai

minimal Rp. 500.000,00 seperti sepeda motor (kredit/non kredit),

emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.

Jadi menurut standart ukuran dari indikator yang telah

ditetapkan Biro Pusat Statistik (BPS) dan telah di adopsi banyak/

masing-masing pemerintah kabupaten maupun kota dan khususnya

Pemerintah Kabupaten Sragen, maka untuk menentukan individu atau

keluarga miskin adalah :

Page 48: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

a Keluarga yang hanya memenuhi 9 indikator atau kurang

dikategorikan keluarga hampir miskin..

b. Keluarga yang memenuhi 10 sampai dengan 12 indikator ,

dikategorikan keluarga miskin

c Keluarga yang memenuhi 12 atau lebih indikator kemiskian

dikategorikan keluarga sangat miskin.

D. Penelitian Terdahulu

Hasil penelititan Coate, Handmer and Wei (2006), yang

mengeksplorasi peranan LSM dalam memfasilitasi pemulihan ekonomi

akibat tsunami yang meluluhlantakkan daerah-daerah di selatan Thailand.

Hal ini termasuk LSM Internasional yang besar maupun kecil berbasis

masyarakat atau LSM Lokal dan bagaimana organisasi-organsisasi ini

terlibat dalam satu sama lain termasuk dengan pemerintah denga tujuan

untuk membantu pemulihan masyarakat setempat. Secara khusus, fokus

penelitian dititikberatkan pada bagaimana LSM dapat membantu

penduduk setempat, terutama mereka yang terlibat dalam sektor informal

dalam membangun kembali mata pencaharian di daerah yang telah hancur

oleh bencana alam.

Mengingat bahwa di Thailand hanya sekitar 70 persen dari penduduk

bekerja di sektor ekonomi informal, salah satu penemuan yang penting

adalah bahwa pusat pemulihan ekonomi adalah kebutuhan untuk

Page 49: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

mengarahkan para pembuat kebijakan strategi pemulihan untuk

mencerminkan langkah-langkah yang secara luas mendukung sektor

informal di berbagai industri termasuk pariwisata dan perikanan, dan yang

akan memberikan dasar mata pencaharian ekonomi bagi sebagian besar

penduduk Thailand yang terkena bencana. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa strategi pemulihan harus terlibat dengan dan

langsung melibatkan masyakat untuk memastikan pemulihan ekonomi

jangka panjang yang mampu membangun ketahanan lokal dan

menyediakan dukungan mata pencaharian dasar bagi keberlanjutan masa

depan penduduk setempat.

Hasil penelitian Ullah, and Jayant K, (2007), yang menganalisis

situasi kemiskinan dan upaya pengentasan kemiskinan dari LSM di dua

desa di distrik Barisal menemukan bahwa kondisi ekonomi masyarakat

miskin di wilayah studi belum membaik banyak dilihat dari beberapa

indikator yang dipilih, yaitu pendapatan, makanan dan pengeluaran non

pangan, produktif dan non-asset produktif, ketahanan pangan, dan

penciptaan lapangan kerja. The Foster Greer Thorbecke indeks

menunjukkan bahwa mayoritas LSM penerima manfaat tetap di bawah

garis kemiskinan dari segi pendapatan dan mayoritas dari mereka tetap di

bawah garis setengah pengangguran (kurang dari 260 hari kerja dalam satu

tahun). Analisis regresi menunjukkan bahwa pendapatan rumah tangga

ditentukan oleh ukuran pemilikan tanah, tenaga kerja keluarga, jumlah

pinjaman yang diambil dan kesempatan kerja.

Page 50: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Basu (2007) telah mencoba membandingkan strategi pembangunan

dan prestasi dari India dan China dalam 50 tahun terakhir dan untuk

menganalisis tantangan tergeletak di depan jika tren ini terus berlanjut.

Transformasi ekonomi yang pesat di India dan Cina dalam beberapa tahun

terakhir telah mengubah mereka menjadi dua dunia yang paling kuat dan

eye-catching entitas ekonomi. Prospek mereka kemungkinan kerja sama

dan persaingan yang sedang dibahas oleh para akademisi, wartawan, pakar

dan politisi. Analis percaya kedua negara telah banyak memberikan

kontribusi bagi ekonomi dunia saat mereka bergerak maju. Meskipun dua

raksasa ekonomi memiliki potensi untuk mendominasi pemandangan

ekonomi global di abad saat ini, ada beberapa tantangan dalam proses

mengubah potensi menjadi kenyataan Basu (2007).

Dua ekonomi yang paling padat penduduknya di dunia memiliki

lebih banyak perbedaan daripada kemiripan dalam proses pertumbuhan

ekonomi. Sebagian besar kesamaan yang umum untuk orang-orang yang

padat penduduknya dan negara berkembang pada umumnya. Tapi mereka

sistem ekonomi yang berbeda di masa lalu dan ang seharusnya secara

signifikan mempengaruhi prestasi ekonomi mereka di mas depan. Dengan

sosio ekonomi yang berbeda set-up politik Cina dan India mengikuti

pendekatan pembangunan yang berbeda sejauh ini. Tidak mungkin untuk

mengomentari keunggulan satu sama lain, seperti latar belakang mereka

berbeda. Hal ini tentu menguntungkan bagi kedua ekonomi untuk bekerja

sama daripada bersaing di pasar internasional. Dalam hal ini Cina dan

Page 51: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

India mungkin akan membuat ekonomi perdagangan dan potensi ekspor

tetangga mereka di Asia yang dapat menemukan kedua negara menjadi

pasar menguntungkan buka saingan (Baswir, 2007).

Hasil penelitiannya berdasarkan pengalaman pertumbuhan ekonomi

sejauh ini dengan direformasi dan perekonomian berbuka, Indonesia dapat

belajr beberapa hal dari Cina. Cina telah mencapai hasil yang lebih baik

berdasarkan investasi berbasis kebijakan yang berorientasi ekspor yang

mungkin tidak berkelanjutan dalam jangka panjang. Sejauh ini

mengabaikan isu-isu sosial-politik, yang dapat memiliki konsekuensi yang

sangat serius di masa depan. Relatif lebih lambat pertumbuhan ekonomi di

India didasarkan pada yayasan sosio-ekonomi yang lebih kuat. Kerjasama

ekonomi yang saling menguntungkan antara kedua ekonomi dan

menigkatnya saling ketergantungan dengan kekuaran regional dan global

akan memberikan masa depan yang lebih baik. Meningkatnya raksasa di

Asia mungkin tantangan dunia yang ada dominasi oleh komunitas Atlantik

di tahun-tahun mendatang. Meskipun Cina dan India dianggap sebagai

produsen dan konsumen kebanyakan ekonomi, masing-masing keduanya

mengembangkan daerah mereka kurang. Dengan pasar domestik yang

besar dan kelimpahan tenaga kerja terampil bangsa-bangsa memiliki

potensi untuk menimbulkan tantangan serius bagi perekonomian global.

Tapi mereka tidak perlu kerjasama dan kompetisi di antara mereka sendiri,

yang memungkinkan mereka untuk bersaing lebih efektif dengan negara

adikuasa yang ada.

Page 52: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Setelah periode panjang ketidakpedulian, awal postif telah dimulai

oleh dua ekonomi baru-baru ini untuk membuka bidang kerjasama

ekonomi. Pengetahuan industri berbasis muncul sebagai fokus bisnis dunia

untuk abad ini, dan India dan Cina dapat memiliki cakupan yang luar biasa

saling mendukung satu sama lain dalam bidang tertentu ini.

Pertumbuhan yang kuat di India kegiatan perangkat lunak dapat

menyesuaikan hardware sangat baik dengan fasilitas produksi di Cina.

Berdasarkan pengalaman pertumbuhan ekonomi sejauh ini dengan

direformasi dan perekonomian terbuka , Indonesia dapat belajar beberapa

hal dari Cina . Cina sejauh ini telah berhasil perekonomian sangat baik dan

dimanfaatkan sumber daya dan keterampilan dengan cara terbaik. Ini telah

mencapai hasil yang lebih baik berdasarkan didorong investasi-kebijakan

yang berorientasi ekspor yang mungkin tidak berkelanjutan dalam jangka

panjang. Tetapi telah mengabaikan isu-isu soisal politik dan yang dapat

memiliki konsekwensi yang sangat serius dalam proses perkembangan

ekonomi di masa depan. India memiliki kekuatan dalam bidang yang

tertentu ini. Yang relatif lebih lambat laju pertumbuhan kuat didasarkan

pada yayasan sosial ekonomi . pada istilah saling menguntungkan,

pembangunan dapat diikatkan di kedua ekonomi dan mereka dapat

menjadi benar powerhouses ekonomi dalam hal kapasitas manufaktur dan

konsumsi Baso (2007).

Shillabeer (2008) dalam penelitiannya menemukan bahwa selama

beberapa tahun terakhir di Bangladesh penggunaan pencegahan dan

Page 53: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

penanggulangan strategi kemiskinan telah menurun. Paling banyak alasan

untuk hal ini adalah kendala keuangan sebagai akibat penurunan

pendapatan masyarakat pedesaan meski kehadiran MDGs besar

manfaatnya di negara itu. Dalam rangka mengatasi kelangkaan uang tunai

banyak menggunakan pinjaman dari berbagai sumber, yang telah menjadi

efektif satu strategi penanggulangan kemisinan yang paling penting

digunakan.

E. Kerangka Berpikir

Mengacu dari berbagai teori seperti yang talah dikemukakan di atas

dan didukung hasil penelitian terdahulu maka dapat dimengerti bahwa

berbagai program pembangunan khususnya Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM-MP yang didukung

partisipasi masyarakat baik sumber pendanaan dan tenaga bagi keluarga

yang mampu serta keluarga miskin yang menerima manfaat langsung,

demikian juga baik perencanaan, pelaksanaan, pengawasan bahkan

menjaga kelestarian dan keberlangsungan hasil-hasil program

pembangunan yang semuanya bertumpu pada pemberdayaan masyarakat,

sehinggga masyarakat merasa sebagai obyek dan subyek pembangunan,

diyakini mampu menanggulangi dan mengentaskan kemiskinan.

Oleh karena itu, secara skematis model analisis yang akan dilakukan

dalam mengkaji faktor yang mempengaruhi (independent variable) yaitu

swadaya masyarakat dan PNPM Mandiri Perdesaan dengan variable

Page 54: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

terpengaruh (dependent Variable) yaitu jumlah keluarga miskin dalam

periode tertentu setelah adanya pelaksanaan program sebagai berikut :

Gambar 2. 2 Skema Kerangka Pemikiran

Dari skema di atas maka dapat diasumsikan bahwa Program Nasional

Pemberdayan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM MP yang didukung

Partisipasi Masyarakat baik berupa swadaya dana maupun tenaga bagi

keluarga yang mampu sebagai independent variabel dan keluarga miskin

yang menerima manfaat langsung sebagai dependent variabel diduga

mempunyai pengaruh terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten

Sragen.

F. Hipotesis

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan

bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat

miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dan partisipasi dalam

pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan (Muflich, 2008 : 1).

Swadaya adalah kemauan dan kemampuan masyarakat yang

disumbangkan sebagai bagian dari rasa ikut memiliki terhadap program.

Jumlah Keluarga

Miskin

Swadaya

Masyarakat

PNPM Mandiri

Perdesaan

Page 55: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Swadaya masyarakat merupakan salah satu wujud partisipasi masyarakat

dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan. Swadaya bisa diwujudkan

dengan menyumbangkan tenaga, dana, maupun material pada saat kegiatan

(Muflich, 2008 : 7). Hipotesis masih bersifat sementara dan harus diuji

kebenarannya melalui penenelitian dan penganalisisan data.

Dalam penulisan ini, dikemukakan hipotesis bahwa:

1. Diduga ada pengaruh negatif besarnya swadaya mayarakat dalam

program PNPM MP terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten

Sragen.

2. Diduga ada pengaruh negatif dana program PNPM MP secara parsial

terhadap terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten Sragen.

3. Diduga ada pengaruh negatif besarnya swadaya mayarakat dan dana

program PNPM MP terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten

Sragen.

Page 56: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Suatu hal yang sangat penting dalam penelitian adalah menentukan

waktu dan lokasi penelitian. Pengumpulan data pada penelitian ini

berlangsung selama satu bulan yakni bulan Pebruari tahun 2011. Lokasi

penelitian yang dipilih Kabupaten Sragen. Penelitian sebagai studi literatur

yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh Partisipasi Masyarakat yang

diwujudkan dengan besarnya swadaya baik uang, material maupun tenaga

kerja dan besarnya dana PNPM-MP yang diterima langsung oleh

masyarakat terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten Sragen tahun

2003 – 2010.

Penelitian ini merupakan kombinasi antara penelitian menerangkan

(explanatory research) dan penelitian deskriptif (deskriptif research).

Penelitian yang bersifat menerangkan adalah penelitian yang menyangkut

pengujian hipotesis. Penelitian semacam ini, dalam deskripsinya juga

mengandung uraian-uraian, tetapi fokusnya terletak pada analisis

hubungan antara variabel (Hadari, 1998). Penelitian deskriptif memberikan

gambaran yang lebih mendalam tentang gejala-gejala sosial tertentu atau

aspek kehidupan tertentu pada masyarakat yang diteliti. Pokok-pokok

pikiran yang ada didasarkan pada teori,. penggalian data, dan referensi dari

berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan dilakukan

penelitian.

43

Page 57: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

data yang diambil dari laporan, dokumen-dokumen atau catatan-catatan

yang dikeluarkan oleh instansi atau badan-badan tertentu. Data sekunder

tersebut diperoleh dari Pemerintah Kabupaten Sragen, BPS, dan sumber-

sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini, yang meliputi Dana

Swadaya Masyarakat, Dana PNPM Mandiri Perdesaan dan Laporan

Penurunan Jumlah Keluarga Miskin di Kabupaten Sragen. Data yang

digunakan adalah data tahun 2003 – 2010. Data diambil dari Pemerintah

Kabupaten Sragen dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah studi literer dari dokumen-

dokumen maupun laporan dari intansi maupun lembaga yang memiliki

otoritas mengelolanya. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini

berupa data yang telah dipublikasikan oleh berbagai institusi dalam bentuk

data sekunder yang dapat mendukung penelitan ini. Data yang terkumpul

kemudian diolah dan dianalisis secara kuantitatif.

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah pernyataan tentang definisi, batasan,

pengertian dan pengambilan variabel dalam penelitian.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen poverty (P) disini adalah jumlah keluarga miskin di

Kabupaten Sragen dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2010.

2. Variabel Independen, dibedakan menjadi 2 ( dua ) variabel :

Page 58: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

a). Swadaya masyarakat (SWA)

Variabel swadaya masyarakat diukur dengan jumlah swadya

masyarakat baik dana, tenaga maupun material dari tahun 2003

sampai dengan tahun 2010 diukur dalam jutaan rupiah.

b) Dana bantuan PNPM MP (PNPM)

Variabel dana bantuan PNPM MP diukur dengan jumlah dana

bantuan PNPM MP yang diterima masyarakat di Kabupaten Sragen

dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2010 diukur dalam jutaan

rupiah.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan untuk menjawab permasalahan/

hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi

linier berganda. Alat analisa yang dipakai untuk mengetahui pengaruh

variabel swadaya masyarakat dan dana bantuan PNPM terhadap jumlah

keluarga miskin adalah dengan menggunakan analisis regresi linear

berganda

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi ketergantungan variabel

dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel

penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi

rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai

variabel independen yang diketahui (Gujarati,2003).. Fungsi regresi linier

berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

P = βo + β1 SWA + β2 PNPM + e1

Page 59: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Dimana :

P = Jumlah Keluarga Miskin

SWA = Swadaya masyarakat

PNPM = Dana bantuan PNPM MP

β0 = Konstanta

β1, β2, = Koefisiensi regresi X1 dan X2

e1 = Variabel pengganggu, wakil semua pengaruh yang timbul dari

variabel terikat akibat kesalahan peneliti.

1. Uji Asumsi Klasik

a. Multikolinaritas

Variabel bebas terdapat korelasi dengan variabel bebas lainnya atau

dengan kata lain, suatu variabel bebas merupakan tugas linier dari

variabel bebas lainnya. Cara paling mudah untuk mendeteksi ada

tidaknya multikolinieritas adalah dengan metode Auxillary Regresi,

yaitu dengan melihat nilai R2 dan nilai r2. Apabila dari hasil

pengujian statistik diperoleh r2<R2 berarti tidak ada multikolinieritas,

sedangkan jika r2 > R2, berarti terjadi multikolinieritas.

b. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi jika gangguan muncul dalam fungsi

regresi yang mempunyai varian yang tidak sama sehingga penaksir

OLS tidak efisien baik dalam sampel kecil maupun besar tapi masih

tetap tidak bias dan konsisten Salah satu cara untuk mendeteksi

Page 60: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

masalah heteroskedastisitas adalah dengan uji Park. Langkah-

langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

1) Dari hasil regresi OLS akan diperoleh nilai residualnya

2) Nilai residual dikuadratkan, lalu diregresikan dengan variabel

bebas sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :

e1 = α1X1 + α2X2

Hasil regresi tahap dua dilakukan dengan uji t

Jika signifikan maka terjadi masalah heteroskedastisitas, sedangkan

jika tidak signifikasi maka tidak terjadi masalah heteroskedentisitas

dalam model tersebut.

c. Autokolerasi

Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan percobaan

d(durbin-Watson test).dengan formula sebagai berikut :

D = úúû

ù

êêë

é -

åå -

21

1111

e

ee

Gambar 3. 5. Autokorelasi

Page 61: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Dengan Ho : tidak ada serial autokorelasi antara dua ujungnya baik

yang positif maupun negatif, sehingga jika : 0 < d < dL : menolak

Ho 4-dL < d < 4 : menolak Ho, dU < d < 4 – dU : menerima Ho dL <

d < dU atau 4 – dU < d < 4-dL: tidak meyakinkan.

2. Uji Statistik

a. Uji F

Yaitu pengujian untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

(x1, dan x2) terhadap variabel terikat (P) secara bersama-sama.

Menurut Gujarati (1995), dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1). F hitung :

F = ( )

( ) ( )1/1

1/2

2

----

knR

kR

Dimana :

R2 : Koefisien determinan

k : Jumlah variabel independent

N : Jumlah data atau sampel

2). Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikasi sebesar 0,05

dengan derajat kebebasan (df) pembilang (k-1) dan penyebut (n-

k). Df = k – 1 ; n – k

3). Ho : β1, β2 = 0 (tidak ada pengaruh secara bersama-sama, antara

variabel terikat dengan variabel bebas)

Ha : β1, β2 ¹ 0 (ada pengaruh secara bersama-sama, antara variabel

terikat dengan variabel bebas)

Page 62: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

4). Uji F ini dipergunakan untuk mempengaruhi apakah Ho diterima

dan ditolak dengan ketentuan sebagai berikut :

a). Apabila Fhit > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti

signifikansi/variabel independent secara keseluruhan

berpengaruh terhadap variabel dependent

b). Apabila Fhit < Ftabel, maka Ho, ditolak dan Ha diterima berarti

tidak signifikan variabel independent secara keseluruhan tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ho diterima Ho ditolak

F(a ; k – 1 : n – k)

Gambar 3.4. Daerah terima dan daerah tolak uji F.

b. Koefisien Determinasi (R2)

Untuk mengukur kebaikan dari model regresi maka diperlukan

perhitungan determinasi (R2), yaitu angka untuk persentase total

variasi variabel dependent yang dapat dijelaskan variabel

independent dalam model.

c. Uji t

Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel

independen dalam mempengaruhi variabel dependen, digunakan

uji t test. Uji t test akan dilakukan untuk membuktikan hipotesis

Page 63: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

yang diambil. Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai

berikut :

Ho : β1 = 0 : tidak pengaruh antara variabel independen terhadap

variabel dependen secara individual

Ho : β1 ¹ 0 : ada pengaruh antara variabel independen terhadap

variabel dependen secara individual

Yaitu pengujian untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (x1, x2

dan x3) terhadap variabel terikat (P) secara parsial atau individu.

Menurut Gujarati (1995) dengan langkah :

1). t hitung = ( )bb

SE

Dimana :

Β = Nilai masing-masing koefisien regresi

SE (β)= Standar Error untuk masing-masing koefisien regresi

2). Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikan sebesar

0,05 dengan derajat kebebasan (n-k-1), karena pengujian dua

sisi maka pada penentu t tabel menggunakan 2a = 0,025.

Dimana :

n = Jumlah pengamatan

k = jumlah variabel

3). Ho : β1, β2, = 0 (secara parsial, variabel bebas tidak

berpengaruh terhadap variabel terikat)

Page 64: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Gambar 3.3. Daerah diterima dan ditolak Uji t

Ha : β1, β2, ¹ 0 (paling tidak salah satu variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel terikat)

4). Uji t dipergunakan untuk mengetahui apakah Ho diterima atau

ditolak dengan ketentuan sebagai berikut :

a). Jika t hit > t tabel, atau t hit > - t tabel, maka Ho diterima dan

Ha ditolak. Berarti signifikasi atau variabel independen

yang diuji secara nyata berpengaruh terhadap variabel

dependent.

b). Jika t hit < t tabel atau t hit < -t tabel, maka Ho diterima dan Ha

ditolak. Berarti signifikasi atau variabel independ yang

diuji secara nyata tidak berpengaruh terhadap variabel

dependent dengan = 0,05.

Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak

-1( 2a ; n –k) 1( 2

a ; n – k)

Page 65: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Sragen

1. Kondisi Geografis

a. Letak Geografis

Kabupaten Sragen merupakan salah satu kabupaten di ujung timur

Provinsi Jawa Tengah. yang letaknya antara 110o45’ dan 111o10’ BT

serta antara 7 15o dan 7 30 ’ LS. Dengan Peta Wilayah sebagai

berikut :

Gambar 4. 6. Peta Wilayah Kabupaten Sragen

Sumber : PDE Kabupaten Sragen, 2010.

52

Page 66: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Sedangkan batas-batas wilayah Kabupaten Sragen adalah :

Sebelah utara : Kabupaten Grobogan

Sebelah Selatan : Kabupaten Karanganyar

Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali

Sebelah Timur : Kabuen Ngawi (Provinsi Jawa Timur)

b. Sumber Daya Alam

1). Iklim dam Suhu Udara

Kabupaten Sragenyang terletak diketinggian 109 M diatas

permukaan air laut dengan standart deviasi 50 M. memiliki dua

musim yaitu musin kemarau dan musim hujan. dengan beriklim

tropis dan bertemperatur sedang. Menurut Stasiun Klimatologi Klas

I Semarang. suhu rata-rata Kabupaten Sragen tahun 2009 berkisar

antara 18oC sampai dengan 28oC.

Jumlah curah hujan rata-rata 2.783 mm pertahun dengan

jumlah rata-rata hari hujan 108 hari dalam satu tahun.

2). Keadaan Alam

Kabupaten Sragen memiliki relief yang beraneka ragam

sebagian daerah pegunungan dan dataran ngarai yang cukup subur

serta terbelah aliran sungai Bengawan Solo. Selatan sungai

Bengawan Solo sebanyak 9 kecamatan merupakan daerah yang

subur cocok untuk pertanian sedangkan 11 kecamatan diutara

Page 67: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Bengawan Solo sebagian merupakan pegunungan kapur sebagai

lahan kering, dengan penggunaan lahan sebagai berikut :

a) Sawah seluas 41.127,45 ha atau sebesar 42,84%

b) Pekarangan-bangunan seluas 23.126,69 ha atau sebesar 24,53%

c) Tegal/kebun/huma seluas 18.729,83 ha atau sebesar 20,06%

d) Lainnya seluas .12.171,41 atau sebesar 12,57 %

Ditinjau dari sisi topografinya Kabupaten Sragen mempunyai

relief yang beragam meliputi dataran rendah dan daerah

penggunungan . Diukur dari permukaan laut. Kabupaten Sragen

dapat dibedakan atas empat golongan ketinggian. yaitu :

a) 84– 110 meter meliputi wilayah seluas 50,48 persen.

b) 111 – 137 meter meliputi wilayah seluas 39,24 persen.

c) 138 – 164 meter meliputi wilayah seluas 5,14 persen.

d) 165 - 193 meter meliputi wilayah seluas 5,14 persen.

Luas lahan yang terdapat di Kabupaten Sragen 64 persen

dapat dibudidayakan secara tidak terbatas sesuai dengan

kesuburannya. sedangkan 21,1 persen luas lahan hanya dapat

dibudidayakan dengan perlakuan khusus.

c. Luas Wilayah

Kabuapaten Sragen memiliki luas 941.55 KM2yang meliputi 20

kecamatan, terdiri dari 208 desa/kalurahan, 2.519 Dukuh dan 5.328 RT

Kecamatan dengan jumlah desa/kalurahan terbanyak adalah Kecamatan

Tanon dan Kecamatan Plupuh yang terdiri dari 16 desa. Sedangkan

Page 68: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

yang paling sedikit adalah Kecamatan Gesi, Tangen, Jenar yang

masing-masing dengan jumlah 7 desa.

2. Kondisi Demografi

Penduduk memiliki fungsi ganda di dalam perekonomian. Dalam

konteks pasar, penduduk berada di sisi permintaan sekaligus di sisi

penawaran. Pada sisi permintaan penduduk adalah konsumen, sumber

permintaan akan barang-barang dan jasa. Sedangkan di sisi penawaran

penduduk adalah produsen, misalnya sebagai pengusaha. Dalam konteks

pembangunan, pandangan terhadap keberadaan penduduk terpecah

menjadi dua yaitu penduduk pemacu pembangunan dan penghambat

pembangunan di suatu negara. Namun demikian. apakah penduduk

merupakan pemacu atau penghambat pembangunan, persoalannya bukan

semata-mata terletak pada besar/kecil jumlahnya, akan tetapi tergantung

pada kualitas dan kapasitas penduduk tersebut, baik selaku konsumen

ataupun produsen (Dumairy. 1997 : 68).

Kuantitas penduduk yang besar apabila kualitasnya rendah hanya

akan mejadi konsumen dan beban bagi pemerintah, oleh karena itu

peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan agar

penduduk bisa menjadi penggerak dan pelaku ekonomi artinya disamping

sebagai konsumen sekaligus sebagai produsen. Sebagai gambaran tentang

persebaran, kuantitaas dan kualitas penduduk di Kabupaten Sragen dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

Page 69: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 4. 1. Jumlah Penduduk dan Sex Ratio Kabupaten Sragen

.

Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa Kabupaten Sragen

memiliki penduduk dalam jumlah yang besar.Jumlah penduduk

Kabupaten Sragen berdasarkan Kabupaten Sragen Dalam Angka 2010

adalah sebesar 877.402 jiwa. terdiri jumlah laki-laki 433.987 perempuan

443.415 dengan sex ratio sebesar 979. Dalam perspektif jenis kelamin

proporsi penduduk perempuan lebih besar dibandingkan dengan

penduduk laki-laki. dimana di tahun 2009 persentase jumlah penduduk

No Kecamatan Jenis Kelamin

Jumlah Sex Ratio Laki-Laki Perempuan

1 2 3 4 5 6 1 Kalijambe 23.560 23.080 46.640 1.021 2 Plupuh 22.808 23.488 46.296 971 3 Masaran 32.829 23.961 65.790 996 4 Kedawung 29.512 30.305 59.817 974 5 Sambirejo 18.509 18.626 37.135 994 6 Gondang 21.593 22.060 43.653 979 7 Sb. Macan 21.640 22.433 44.073 965 8 Ngrampal 18.126 18.233 36.359 994 9 Kr.Malang 28.925 29.406 58.331 984 10 Sragen 32.121 33.695 65.816 953 11 Sidoharjo 25.218 25.951 51.169 972 12 Tanon 27.118 27.731 54.849 978 13 Gemolong 23.456 23.942 47.398 980 14 Miri 16.080 16.623 32.703 967 15 Sb.Lawang 22.418 23.191 45.609 967 16 Mondokan 16.976 17.365 34.341 978 17 Sukodono 15.492 16.048 31.540 965 18 Gesi 10.809 11.039 21.848 979 19 Tangen 13.469 13.682 27.151 984 20 Jenar 13.328 13.556 26.884 983

Jumlah 433.987 443.415 877.402 979

Sumber : Kabupaten Sragen dalam Angka Tahun 2010

Page 70: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

perempuan adalah sebesar 50,37 persen sedangkan persentase jumlah

penduduk laki-laki adalah 49,63 persen.

Selain memiliki masalah tentang besarnya jumlah penduduk.

Kabupaten Sragen juga menghadapi masalah kualitas penduduk. hal ini

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2. Perkembangan Demografi tahun 2003-2010

No Keterangan Perkembangan Penduduk 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

1 Jumlah (ribuan jiwa) 853,7 855,.2 858,9 863,9 867,5 871,9 877,4

2 Laki-laki (ribuan jiwa) 422,2 422,9 424,7 426,9 428,8 431,0 433,9

3 Perempuan (ribu jiwa) 431,4 432,2 433,8 436,9 438,6 440,9 443,4

4 Pertumbuhan Penduduk 0,25 0,18 0,35 0,66 0,42. 0,50 0,62

5 Kepadatan Penduduk 904 908 912 918 921 926 932

6 Sex Ratio 979 979 978 977 978 978 979

7 Junlah Kelahiran - 6253 8190 7146 6892 9265 10254

8 Jumlah Kematian - 3984 4316 4281 4280 4281 4925

9 Kedatangan - 2317 5.545 5397 5372 7124 8001

10 Kepindahan - 3053 5761 4950 4962 7189 7879

11 C B R - 7,33 8,04 8,34 9,26 10,65 11,72

12 C D R - 4,67 4,67 4,99 4,95 5,54 5,63

15 I M R - 13,00 16,00 14,36 26,00 14,36 13,26

16 Dependency Ratio - 51,54 51,45 51,48 51,48 51,48 51,49

Kabupaten Sragen merupakan salah satu Kabupaten dengan tingkat

kepadatan penduduk yang tinggi dimana kepadatan penduduk tiap

tahunnya terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah

penduduk. Pada tahun 2003 kepadatan penduduk tercatat 904 jiwa per

km2. tahun 2010 kepadatanya meningkat menjadi 932 jiwa per km2..

Sumber : Kabupaten Sragen dalam Angka Tahun 2010

Page 71: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Sragen pada tahun 2003 adalah

0,25 persen dimana pada tahun 2003 penduduk Kabupaten Sragen

berjumlah 853.714 jiwa, tahun 2010 pertumbuhan penduduk meningkat

menjadi 0,62 persen dimana jumlah penduduk Kabupaten Sragen

berjumlah 877.402 jiwa. Jumlah kelahiran dan kematian cenderung

meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk yaitu pada

tahun 2003 jumlah kelahiran sebanyak 6.253 kelahiran dengan Cruth

Birt Rate (CBR) sebesar 7,33 dan jumlah kematian 3.984 dengan Crude

Dead Rate sebesar 4,67. Pada tahun 2010 jumlah kelahiran dan kematian

meningkat dengan jumlah kelahiran sebanyak 10.254 kelahiran dengan

CBR sebesar 11,72 dan jumlah kematian sebanyak 4.925 kematian dengan

CDR sebesar 5,63. Dampak demografi lainya juga mengalami peningkatan

yaitu Gross Fertility Rate (GFR) sebesar 27,00 pada tahun 2004 naik

menjad 43,00 pada tahun 2010. Demikian juga Imfant Mortality Rate

(IMR) pada tahun 2004 sebesar 13,00 per 100.000 kelahiran naik

menjadi 13,26 per 100.000 kelahiran bayi pada tahun 2010. Dan lebih

terperinci dapat dilihat pada tabel 4.2.

Selanjutnya jumlah keluarga juga mengalami peningkatan seiring

dengan bertambahnya jumlah penduduk, sedangkan jumlah keluarga

miskin dari tahun 2003 sampai dengan 2010 mengalami penurunan yang

cukup signifikan. Sebagai gambaran yang lebih jelas dapat dilihat pada

table sebagai berikut :

Page 72: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 4.3. Perkembangan Jumlah Kepala Keluarga di Kabupaten Sragen

Dari table 4.3 di atas dapat dilihat bahwa persebaran jumlah

keluarga di tahun 2010 dimasing masing kecamatan tidak merata dari

tahun ke tahun, jumlah keluarga tertinggi di Kecamatan Masaran 20.086

atau sebesar 7,4 % dari total kepala keluarga sebanyak 271.006 kepala

keluarga. sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Gesi sebayak 7.250

No Kecamatan Perkembangan Jumlah Keluarga

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Kalijambe 12.870 13.028 13.247 13.479 13.769 14.070 14.322 14.554

2 Plupuh 13.846 14.134 14.341 14.490 14.399 14.633 15.153 15.505

3 Masaran 17.620 18.072 18.377 18.830 19.276 19.649 19.888 20.086

4 Kedawung 15.808 16.160 16.474 16.829 17.119 16.809 16.989 17.141

5 Sambirejo 10.595 10.735 10.902 10.796 10.823 10.849 10.936 10.998

6 Gondang 12.361 12.603 12.838 12.945 13.056 12.997 13.086 13.079

7 Sb. Macan 12.765 12.985 13.207 13.370 13.491 13.548 13.605 13.656

8 Ngrampal 10.905 11.067 11.260 11.499 11.566 11.699 11.836 12.001

9 Kr.Malang 16.213 16.506 16.879 17.099 17.286 17.477 17.667 18.010

10 Sragen 17.711 17.972 18.034 18.248 18.232 18.526 18.747 18.992

11 Sidoharjo 16.357 16.558 16.625 16.622 16.847 16.872 17.246 17.232

12 Tanon 15.920 16.245 16.514 16.862 17.109 17.165 17.286 17.385

13 Gemolong 12.402 12.545 12.611 12.999 13.213 13.151 13.501 13.816

14 Miri 9.371 9.459 9.492 9.674 9.555 9.726 9.908 10.098

15 Sb.Lawang 12.917 13.171 13.460 13.662 13.747 13.801 13.946 14.060

16 Mondokan 9.478 9.789 9.893 9.938 9.976 10.011 10.168 10.215

17 Sukodono 9.261 9.432 9.560 9.727 9.765 9.683 9.758 9.795

18 Gesi 6.369 6.428 6.486 6.478 6.507 6.863 6.978 7.250

19 Tangen 7.432 7.644 7.864 8.006 8.258 8.208 8.341 8.395

20 Jenar 7.809 7.911 7.999 8.011 8.106 8.299 8.591 8.738

Kabupaten 248.010 252.444 256.063 259.564 262.100 264.036 267.952 271.006

Sumber : Badan KB PMD Kabupaten Sragen, 2010

Page 73: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

kepala keluarga atau sebesar 2,68% dari total kepala keluarga di

Kabupaten Sragen sejumlah 271.006.

3. Kemajuan Pembangunan di Kabupaten Sragen

Kabupaten Sragen merupakan sebuah kabupaten yang memiliki

berbagai potensi sumber daya manusia maupun sumber daya alam.

Terletak di ujung timur Provinsi Jawa Tengah adalah sebuah anugerah

bagi masyarakat ini. Salah satu tolak ukur jika kita ingin mengetahui

kemajuan Kabupaten Sragen dapat terlihat dalam konteks pembangunan

yang telah dilaksanakan beserta hasil-hasilnya bagi masyarakat.

Kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan merupakan tolak ukur yang

digunakan negara-negara di dunia maupun suatu daerah disebuah negara

mengenai tingkat kesejahteraan masyarakat disuatu daerah. Berbagai

keberhasilan pembangunan di Kabupaten Sragen yang telah dicapai dan

berdampak pada peningkatan kesejahteraan serta penanggulangan

kemiskinan atau pengentasan kemiskinan adalah :

a. Ranking I Daerah Pro Investasi di Jawa Tengah tahun 2005.

b. Peningkatan Potensi Fiskal (dari urutan 8 terbawah menjadi di atas rata

rata nasional) → Tahun 2003 naik 250 %.

c. PAD meningkat dari 7,3 miliar menjadi 88,3 miliar selama 7 tahun .

d. PDRB meningkat th. 2002– 2006 sebesar 57,48 %

e. Pertumbuhan ekonomi meningkat (2004 : 4,53 % , 2009 : 6,01 %).

f. Juara I Pengelolaan PNPM MP tingkat nasional tahun 2009.

Page 74: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Disamping keberhasilan makro seperti diatas, maka diharpakan

benar-benar meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mampu

menurunkan jumlah keluarga miskin di Kabupaten Sragen.

Tabel 4.4. Perkembangan Jumlah Keluarga Miskin

No Kecamatan Perkembangan Keluarga Miskin

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Kalijambe 4.150 3.878 3.756 3.684 3.679 3.400 2.388 2.150

2 Plupuh 4.435 4.096 3.967 3.912 3.892 3.585 2.518 2.266

3 Masaran 2.603 2.394 2.319 2.275 2.261 2.118 1.487 1.339

4 Kedawung 2.405 2.151 2.083 2.044 2.032 1.924 1.351 1.217

5 Sambirejo 2.428 2.163 2.095 2.048 2.038 1.915 1.345 1.210

6 Gondang 2.599 2.493 2.415 2.369 2.360 2.225 1.563 1.407

7 Sb. Macan 2.324 2.132 2.065 2.026 2.002 1.887 1.325 1.193

8 Ngrampal 2.402 2.255 2.184 2.144 2.130 1.972 1.385 1.248

9 Kr.Malang 2.402 2.158 2.090 2.051 2.041 1.927 1.353 1.220

10 Sragen 2.330 2.137 2.070 2.031 2.026 1.882 1.322 1.189

11 Sidoharjo 2.859 2.628 2.545 2.518 2.489 2.322 1.631 1.467

12 Tanon 4.499 4.041 3.914 3.840 3.833 3.480 2.444 2.200

13 Gemolong 3.700 3.311 3.207 3.146 3.129 2.884 2.025 1.824

14 Miri 3.399 3.111 3.013 2.956 2.930 2.697 1.894 1.707

15 Sb.Lawang 4.554 4.107 3.978 3.902 3.886 3.563 2.502 2.253

16 Mondokan 3.631 3.347 3.242 3.180 3.171 2.907 2.042 1.839

17 Sukodono 3.785 3.583 3.470 3.369 3.309 3.205 2.251 2.028

18 Gesi 1.481 1.407 1.364 1.344 1.335 1.287 904 814

19 Tangen 1.923 1.729 1.675 1.637 1.630 1.546 1.086 978

20 Jenar 2.707 2.629 2.546 2.497 2.493 2.385 1.675 1.509

Kabupaten 60.616 55.750 53.998 52.973 52.666 49.111 34.491 31.058

Sumber : Badan KB PMD Kabupaten Sragen, 2010

Page 75: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa setelah adanya berbagai

program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sragen, jumlah

keluarga miskin mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu dari

60.616 keluaga miskin atau sebesar 24,44 % dai total keluarga di

Kabupaten Sragen pada tahun 2003 menjadi 31. 058 keluarga miskin atau

sebesar 11,46 %. Jadi selama 8 tahun mulai dari tahun 2003 sampai

dengan tahun 2010 mengalami penurunan sejumlah 29.558 kepala

keluarga atau sebesar 12,98 % dari total keluarga miskin di Kabupaten

Sragen.

Melalui berbagai gambaran kemajuan yang dialami Kabupaten

Sragen inilah menjadi alasan kami untuk mengungkap lebih jauh hal-hal

apakah yang yang seharusnya dimiliki suatu daerah untuk memperoleh

kemajuan dengan adanya kemandirian lokal yang tertuang dalam otonomi

daerah. Untuk melihat gambaran mengenai kemajuan akibat adanya

kemandrian lokal ini. Kabupaten Sragen merupakan alasan tepat mengenai

kesuksesan adanya inisiatif kemandirian lokal dalam penerapannya.

Daerah ini dengan segala potensi yang dimilikinya. telah berhasil

meningkatkan kondisi kesejahteraan yang terlihat pada beberapa prestasi

yang dapat kami paparkan sebagai bentuk apresiasi kami sehingga

memunculkan niat kami untuk menuangkannya dalam tulisan ini sebagai

bentuk keikutsertaan kami memberikan sedikit langkah solusi bagi

kemajuan bersama .

Page 76: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

4. Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri

Perdesaan di Kabupaten Sragen

a. Wilayah Sasaran PNPM Mandiri Perdesaan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan

merupakan Program Lanjutan yang berasal dari Pemerintah Pusat yang

dulunya bernama Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang

bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pedesaan terkait dengan

penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Untuk

Kabupaten Sragen sudah memasuki tahun ke 8 (delapan) sejak tahun

2003. Yang dari tahun ke tahun selalu bertambah baik dananya maupun

lokasinya. dengan berprinip: berpihak pada orang miskin, transparansi,

partisipasi, dan kompetisi sehat, desentralisasi, akuntabilitas, serta

keberlanjutan.

Dari berbagai keberhasilan pelaksnaan Program Nasioanl

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di

Kabupaten Sragen, baik untuk mendukung program pembangunan

infrastruktur atau sarana prasaran maupun non fisik di bidang

pendidikan, kesehatan maupun penambahan modal kegiatan ekonomi

produkti bagi kelompok perempun, maka mulai sejak tahun 2003 di

Kabupaten Sragen mendapat alokasi program PNPM yang dulunya

merupakan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) di 6 kecamatan

yang tergolong miskin. yang kemudian tersebar di 18 Kecamatan

Page 77: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

dimana kondisi jumlah keluarga miskin yang tersebar di setiap

kecamatan lokasi PNPM Mandiri Perdesaan sebagai berikut :

Tabel 4.5. Sasaran Program PNPM Mandiri Perdesaan

Tahun 2003-2010

No Kecamatan Jml Desa Jml KK KK Miskin % K Miskin

1 Kalijambe 14 desa 14322 4601 32.13%

2 Tanon 16 desa 17286 4392 25.41%

3 Sb.lawang 11 desa 13946 4475 32.09%

4 Mondokan 9 desa 10168 2791 27.45%

5 Tangen 7 desa 8341 1715 20.56%

6 Jenar 7 desa 8591 2618 30.47%

7 Plupuh 16 desa 15153 3867 25.52%

8 Gemolong 14 ds/kelh 13601 3791 27.87%

9 Miri 10 desa 9908 4211 42.50%

10 Sukodono 9 desa 9758 3206 32.86%

11 G e s i 7 desa 6978 1623 23.26%

12 Sambirejo 9 desa 10936 2350 21.49%

13 Gondang 9 desa 13086 3004 22.96%

14 Sb.macan 9 desa 13605 1325 9.74%

15 Kr. Malang 10 desa 17667 1353 7.66%

16 Kedawung 10 desa 16989 1351 7.95%

17 Sidoharjo 12 desa 17246 1631 9.46%

18 Masaran 13 desa 19888 1487 7.48%

Jumlah 198 ds/kelh 237469 49791 20.97%

Sumber : Badan KB PMD Kabupaten Sragen, 2010

Page 78: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Alokasi dana Bantuan Langsung Masyarakat ( BLM ) untuk

PNPM Mulai awal program tahun 2003 s/d tahun 2010 ini di 18

Kecamatan sebagai berikut : ( dalam jutaan rupiah )

Tabel 4.6. Jumlah Komulatif Penerimaan Bantuan Dana PNPM

Mandiri Perdesaan Tahun 2003 - 2010

ke 1 ke 2 ke 3 ke 4 ke 5 ke 6 ke 7 ke 8

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1 Kalijambe 750 750 750 750 1,250 1,500 2,000 2,000 9,750

2 Tanon 1,000 1,000 1,000 1,000 1,250 1,250 2,000 1,500 10,000

3 Sb.lawang 750 750 750 750 1,250 1,500 2,000 2,000 9,750

4 Mondokan 750 750 750 750 1,250 1,000 2,000 1,500 8,750

5 Tangen 750 750 750 750 1,000 1,000 900 1,000 6,900

6 Jenar 750 750 750 750 1,000 1,000 2,000 1,500 8,500

7 Plupuh - - - - - 2,000 2,000 2,000 6,000

8 Gemolong - - - - - - 2,000 2,000 4,000

9 M i r i - - - - - - 2,000 1,500 3,500

10 Sukodono - - - - - - 900 1,500 2,400

11 G e s i - - - - - - 900 1,000 1,900

12 Sambirejo - - - - - - 900 1,500 2,400

13 Gondang - - - - - - 2,000 2,000 4,000

14 Sb. Macan - - - - - - - 2,000 2,000

15 Kr. Malang - - - - - - - 1,250 1,250

16 Kedawung - - - - - - - 1,250 1,250

17 Sidoharjo - - - - - - - 1,250 1,250

18 Masaran - - - - - - - 2,500 2,500

JUMLAH 4,750 4,750 4,750 4,750 7,000 9,250 21,600 29,250 86,100

No Kecamatan Total

Sumber : Badan KB PMD Kabupaten Sragen, 2010

Page 79: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Dana PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MP ) awalnya berbetuk

blockgrand ( 100 % APBN ) namun sejak tahun 2006 berbentuk cost

sharing dimana Dana Daerah untuk Urusan Bersama ( DDUB ) sebesar

20 % dari dana BLM . secara rinci pertahunnya sbb :

Tabel 4.7. Cost Sharing Dana APBN dan APBD Kabupaten Sragen

No Tahun Nama Program Lokasi APBN APBD II Total

1 2003 P P K 6 Kec 4,750,000,000 - 4,750,000,000

2 2004 P P K 6 Kec 4,750,000,000 - 4,750,000,000

3 2005 P P K 6 Kec 4,750,000,000 - 4,750,000,000

4 2006 P P K 6 Kec 3,800,000,000 950,000,000 4,750,000,000

5 2007 PNPM - PPK 6 Kec 5,600,000,000 1,400,000,000 7,000,000,000

6 2008 PNPM - MP 7 Kec 7,400,000,000 1,850,000,000 9,250,000,000

7 2009 PNPM - MP 13 Kec 17,460,000,000 4,140,000,000 21,600,000,000

8 2010 PNPM - MP 18 Kec 23,400,000,000 5,850,000,000 29,250,000,000

71,910,000,000 14,190,000,000 86,100,000,000

9 2011 PNPM - MP 18 Kec 17,320,000,000 4,330,000,000 21,650,000,000

89,230,000,000 18,520,000,000 107,750,000,000

JUMLAH

Jumlah

Perkembangan dana swadaya masyarakat dan dana bantuan PNPM

Mandiri Perdesaanan di Kabupaten Sragen cenderung mengalami fluktuasi

tiap tahunnya namun secara keseluruhan mengalami peningkatan. Hal ini

disebabkan oleh pengaruh kenaikan jumlah penduduk Kabupaten Sragen.

Sumber : Badan KB PMD Kabupaten Sragen, 2010

Page 80: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Tabel 4.8. Tabulasi Jumlah Dana Swadaya Masyarakat dan Dana PNPM-

MP Perkembangan Jumlah Keluarga Miskin Kabupaten Sragen

Tahun 2003-2010

B. Analisis Data

1. Persamaan Regresi Linier Berganda Hasil Penelitian

Perhitungan analisis regresi linier berganda dilakukan dengan

bantuan komputer Eviews 3.0. Adapun hasilnya dapat dirangkum sebagai

berikut :

No Tahun Swadaya

Masyarakat (Rp)

PNPM MP (Rp)

Jumlah

Keluarga Miskin

Prosentase Kemiskinan

(/%)

1 2003 69.911.182.250 4.750.000.000 60.616 24,44

2 2004 77.092.957.025 4.750.000.000 55.750 22,08

3 2005 81.435.955.440 4.750.000.000 53.998 21,09

4 2006 83.132.537.845 4.750.000.000 52.973 20,41

5 2007 86.001.305.000 7.000.000.000 52.666 20,09

6 2008 88.581.344.150 9.250.000.000 49.111 18,60

7 2009 100.008.337.553 21.600.000.000 34.491 12,87

8 2010 103.640.172.656 29.250.000.000 31.058 11,46

Sumber : Badan KB PMD Kabupaten Sragen, 2010

Page 81: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel 4.9. Hasil Estimasi Faktor Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Jumlah Keluarga Miskin di Kabupaten Sragen

Nama Variabel Notasi

Koefisien Regresi

Standar Error t Hitug Prob.

Konstan C 98192,74 7622,752 12,88153 0,0001

Swadaya masyarakat

SWA -0,506347 0,101706 -4,978558 0,0042

PNPM MP PNPM -0,529626 0,121204 -4,369690 0,0072

R-squared 0,989253 Mean dependent var 48832,88

Adjusted R-squared 0,984954 S.D. dependent var 10467,05

S.E. of regression 1283,915 Akaike info criterion 17,43321

Sum squared resid 8242184. Schwarz criterion 17,46300

Log likelihood -66,73285 F-statistic 230,1184

Durbin-Watson stat 2,380319 Prob(F-statistic) 0,000012

Sumber : olah data Eviews 3.0

Alat analisa yang dipakai untuk mengetahui pengaruh variabel

swadaya masyarakat dan dana bantuan PNPM-MP terhadap jumlah

keluarga miskin adalah dengan menggunakan analisis regresi linear

berganda.Fungsi regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

P = βo + β1 SWA + β2 PNPM + e1

Berdasarkan tabel 4.9 tersebut. hasil estimasi dengan menggunakan

regresi Linier Berganda dapat dituliskan persamaan regresi sebagai

berikut:

P = 98192,74 - 0,506347 SWA - 0,529626 PNPM

Page 82: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

2. Pengujian Asumsi Klasik

Model regresi yang digunakan akan menunjukkan hubungan yang

representatif., apabila model regresi memenuhi asumsi dasar klasik

regresi. yaitu uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji

autokorelasi. Masing-masing akan dipaparkan sebagai berikut :

a. Uji Multikolinieritas

b. Multikolinieritas dimaksudkan untuk melihat apakah ada

hubungan diantara variabel yang menjelaskan. Cara paling mudah

untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas adalah dengan

metode Auxillary Regresi. yaitu dengan melihat nilai R2 dan nilai r2.

Apabila dari hasil pengujian statistik diperoleh R2> r2 berarti tidak ada

multikolinieritas. sedangkan jika R2< r2 berarti terjadi

multikolinieritas. Selain itu juga menggunakan uji Klien. Berdasarkan

uji Klien maka untuk mendeteksi multikolinieritas pada beberapa

variabel bebas. maka dilakukan auxillary regresi selama beberapa kali

tergantung banyaknya variabel bebas tersebut. Untuk lebih jelasnya

apakah terjadi multikolinieritas atau tidak pada masing-masing

variabel baik variabel swadaya masyarakat dengan variabel PNPM

Mandiri Perdesaan atau sebaliknya antara variabel PNPM Mandiri

Perdesaan dengan variabel swadaya masyarakat di Kabupaten Sragen

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Page 83: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tabel 4.10 Hasil Uji Mutikolinieritas Swadaya terhadap PNPM-MP

Nama Variabel Notasi

Koefisien Regresi

Standar Error t Hitug Prob.

Konstan C -54720,28 12656,07 -4,323640 0,0050

Swadaya masyarakat

SWA 0,759441 0,145705 5,212198 0,0020

R-squared 0,819097 Mean dependent var 10762,50

Adjusted R-squared 0,788947 S.D. dependent var 9413,393

S.E. of regression 4324,562 Akaike info criterion 19,79433

Sum squared resid 1,12E+08 Schwarz criterion 19,81419

Log likelihood -77,17731 F-statistic 27,16700

Durbin-Watson stat 0,710996 Prob(F-statistic) 0,001991

Sumber: Hasil olah data Eviews 3.0

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinieritas PNPM-MP terhadap Swadaya

Nama

Variabel Notasi

Koefisien

Regresi

Standar

Error t Hitug Prob.

Konstan C 74617,07 2877,476 25,93143 0,0000

PNPM MP PNPM 1,078553 0,206929 5,212198 0,0020

R-squared 0,819097 Mean dependent var 86225,00

Adjusted R-squared 0,788947 S.D. dependent var 11218,12

S.E. of regression 5153,662 Akaike info criterion 20,14512

Sum squared resid 1,59E+08 Schwarz criterion 20,16498

Log likelihood -78,58048 F-statistic 27,16700

Durbin-Watson stat 0,617752 Prob(F-statistic) 0,001991

Dengan melihat tabel 4.10 dari Hasil Uji Mutikolinieritas

variabel Swadaya terhadap variabel PNPM-Mandiri Perdesaan dan

tabel 4.11 hasil Uji Multikolinieritas variable PNPM-Mandiri

Perdesaan terhadap swadaya masyarakat dapat disimpulkan bahwa,

Sumber: Hasil olah data Eviews 3.0

Page 84: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

apabila dari hasil pengujian statistik diperoleh R2> r2 berarti tidak ada

multikolinieritas, sedangkan jika R2< r2 berarti terjadi multikolinieritas.

Tabel 4.12. Kesimpulan Hasil Uji Multikolinieritas

Keterkaitan antar Variabel

Independen

R2 Tanda r2 Keterangan

SWA dengan PNPM

MP

0,989253 > 0,819097 Tidak terjadi

multikolinieritas

PNPM MP dengan

SWA 0,989253 > 0,819097

Tidak terjadi

multikolinieritas

Sumber: Hasil olah data Eviews 3.0

Dari tabel 4.12 di atas dapat ditunjukkan bahwa untuk semua

korelasi antar variabel independent memiliki r2 yang lebih kecil

daripada R2. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa semua variabel

independent memberikan pengaruh bebas dari masalah

multikolineritas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastistitas terjadi bila variabel gangguan mempunyai

varians yang tidak sama sehingga penaksir OLS tidak efisien baik

dalam sampel kecil maupun besar ( Modul Laboratorium Ekonomi

Pembangunan II ).

Salah satu cara untuk mendeteksi masalah heteroskedastisitas

adalah dengan uji Park. Langkah-langkah pengujiannya adalah

sebagai berikut :

Page 85: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

1). Dari hasil regresi OLS akan diperoleh nilai residualnya

2). Nilai residual dikuadratkan, lalu diregresikan dengan variabel

bebas sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :

Ln e2 =αo + α1 Ln SWA+ α2 Ln PNPM

Dimana :

α = Konstanta

e2 = Residual

SWA = Swadaya Masyarakat

PNPM = PNPM Mandiri Perdesaan

Meregres residual yang dikuadratkan dengan variabel independen

dengan hasil sebagai berikut;

Tabel 4.13. Uji Heteroskedastisitas

Nama Variabel

Notasi Koefisien Regresi

Standar Error

t Hitug Prob.

Konstan C -8213,387 26552,97 -0,309321 0,7696

Swadaya masyarakat

SWA 0,126264 0,354279 0,356395 0,7361

PNPM MP PNPM -0,262824 0,422202 -0,622507 0,5609

R-squared 0,111012 Mean dependent var -154,9536

Adjusted R-squared -0,244583 S.D. dependent var 4008,904

S.E. of regression 4472,368 Akaike info criterion 19,92922

Sum squared resid 1,00E+08 Schwarz criterion 19,95901

Log likelihood -76,71688 F-statistic 0,312187

Durbin-Watson stat 2,698867 Prob(F-statistic) 0,745143

Sumber : olah data Eviews 3.0

Hasil regresi tahap dua dilakukan uji t (dengan melihat

probabilitasnya),

Page 86: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Swadaya masyarakat tidak signifikan pada tingkat α = 5 %

PNPM Mandiri Perdesaan tidak signifikan pada tingkat α = 5 %

Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pada tingkat

keyakinan 5 % semua koefisien regresi tidak signifikan yang berarti

tidak terdapat masalah heteroskedastisitas di dalam model tersebut.

Dengan tidak adanya masalah heteroskedastisitas dapat disimpulkan

bahwa :

1. Penaksir OLS tidak bias dan konsisten serta efisien baik dalam

sampel besar maupun kecil

2. Varians minimum.

c. Uji Autokorelasi

Pengujian terhadap gejala autokorelasi dilakukan dengan

menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Uji ini dilakukan dengan

membandingkan nilai Durbin-Watson yang diperoleh dari hasil regresi

dengan batas bawah uji d (df). dan batas atas uji d (dU) dalam total

statistik Durbin-Watson dan dengan (4-dL) dan (4-dU) (Damodar

Gujarati. 1991 : 372). Sedangkan kriteria pengujian adalah sebagai

berikut :

Page 87: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

0

Tidak ada

korelasi

Autokorelasinegatif

Ragu-ragu

1,17

Ragu-ragu

Autokorelasipositif

1,54 2,46 2,83

Tidak ada

korelasi

Autokorelasinegatif

Ragu-ragu

1,17

Ragu-ragu

Autokorelasipositif

1,54 2,46 2,83

Tidak ada

korelasi

Autokorelasinegatif

Ragu-ragu

1,17

Ragu-ragu

Autokorelasipositif

1,54 2,46 2,83 4

Gambar 4.8 Grafik Uji Autokorelasi

Dari hasil pengujian diketahui bahwa nilai dL = 1,17. dU = 1,54.

4-dL = 2,83. 4-dU = 2,46 sedangkan DW = 2.380319 sehingga dU < d

< (4-dU) maka menerima Ho berarti tidak ada autokorelasi. Demikian

juga, uji autokorelasi dengan menggunakan B-G Tes, nilai probabiltas

Obs*R-squared juga tidak signifkan, karena lebih dari 5 %, berarti tidak

terjadi autokorelasi. (Lihat lampiran 5).

3. Uji Statistik

a. Uji F

Dari hasil pengolahan data pada table 4.6 diperoleh Fhitung =

230.1184 sedangkan Ftabel pada taraf signifikan 5% adalah sebesar

5,32. Dikarenakan Fhitung> Ftabel (230,1184>5,32). maka Ho ditolak

artinya variabel-variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen. Jadi Swadaya masyarakat

dan PNPM Mandiri Perdesaan secara bersama-sama berpengaruh

2,380319

Page 88: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

signifikan terhadap Jumlah Keluarga Miskin di Kabupaten Sragen,

artinya setiap ada kenaikan jumlah nilai tertentu dari swadaya

masyarakat dana PNPM Mandiri Perdesaan akan mengurangi jumlah

tertentu pula pada jumlah Keluarga Miskin di Kabupaten Sragen.

Adapun langkah-langkah analisisnya sebagai berikut :

1) Ho : b1 = 0 (tidak ada pengaruh)

Ha : b1 ¹ 0 (ada pengaruh)

2) α = 0.05

df pembilang : 1

df penyebut : 8

3) Perhitungan uji F

nilai F tabel :5,32.

nilai F hitung : 230,1184

Daerah pengujian

Hoditolak

Hoditerima

230,1184 5,32

Gambar 4.7. Daerah terima dan daerah tolak uji F

Melihat dari gambar 4.7 di atas bahwa tingkat signifikansi dari

nilai F statistic juga dapat dilihat dari probabilitas F statistiknya.

Besarnya F Proob ( F statistik ) dalam model persamaan ini adalah

0,000012. maka dapat dikatakan bahwa secara statistik semua

Page 89: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

koefisien regresi tersebut signifikan bahwa sampai pada tingkat

signifikansi 5 %. Ini berarti bahwa variabel swadaya masyarakat dan

PNPM Mandiri Perdesaan secara bersama-sama mempengaruhi

variabel jumlah keluarga miskin di Kabupaten Sragen.

b. Koefisien Determinasi (R2)

Kemudian untuk mengetahui persentase total variasi dari

variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen

dalam model. maka digunakan koefisien determinasi (R2). Nilai R2

berkisar antara 0 sampai 1. Apabila R2 mendekati 1 ini menunjukkan

bahwa variasi variabel dependen secara bersama-sama dapat

dijelaskan oleh variasi variabel independen.Sebaliknya jika nilai R2

mendekati 0. maka variasi dari variabel dependen tidak dapat

dijelaskan oleh variabel independen.

Dari pengujian yang telah dilaksanakan menghasilkan nilai

adjusted R2 sebesar 0,989253; sehingga dapat dikatakan bahwa hasil

pengujian yang dilakukan memberikan hasil yang cukup baik. Hal ini

menunjukkan bahwa sekitar 98,93 % variasi dari variabel dependen

dalam hal ini penurunan jumlah keluarga miskin di Kabupaten Sragen

dapat dijelaskan oleh variabel independen yang terdiri swadaya

masyarakat dan PNPM Mandiri Perdesaan, sedangkan 1,07 % sisanya

dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Page 90: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

c. Uji t ( Uji secara individu )

Uji t adalah pengujian terhadap koefisien regresi dari variabel

independen secara individu yang bertujuan untuk melihat apakah

variabel independen tersebut signifikan atau tidak dalam

mempengaruhi variabel dependen. Jika besarnya t hitung lebih besar

dari pada t tabel ( t hitung >t tabel ) atau -t hitung lebih kecil dari pada t tabel ( -

t hitung <t tabel ). maka variabel bebas tersebut berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen secara individu.

1). Variabel Swadaya

Koefisien regresi variabel Swadaya sebesar -0,506347 dengan

nilai t hitung -4,978558. Nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel ((α

2a = 0.025 ; df = 8) = 2.31, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien

regresi variabel swadaya secara parsial di Kabupaten Sragen

memberikan pengaruh signifikan terhadap Jumlah Keluarga

Miskin di Kabupaten Sragen.

2). Variabel PNPM MP

Koefisien regresi variabel PNPM MP sebesar -0,529626

dengan nilai t hitung -4,369690. Nilai t hitung lebih besar dari nilai t

tabel (( α 2a = 0.025 ; df = 8) = 2.31, maka dapat disimpulkan bahwa

maka dari kedua hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa koefisien

regresi variabel PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten Sragen

secara parsial memberikan pengaruh signifikan terhadap jumlah

keluarga miskin di Kabupaten Sragen.

Page 91: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

4. Uji Hipotesis (Teori)

a. Koefisien variabel swadaya masyarakat bernilai negatif sebesar -

0,506347 artinya jika nilai swadaya masyarakat meningkat secara

parsial dan setelah diadakan uji statistik hasil penelitian lapangan

maka berpengaruh negatif dan signifikan mengurangi atau

menurunkan jumlah keluarga miskin di Kabupaten Sragen. Dari uji

statistik hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 terbukti.

b. Koefisien variabel PNPM Mandiri Perdesaan bernilai negatif sebesar

-0,529626 artinya jika Dana PNPM Mandiri Perdesaan meningkat,

maka akan berpengaruh secara signifikan mengurangi atau

menurunkan jumlah keluarga miskin di Kabupaten Sragen, sehingga

dari uji statistik hasil penelitian sesuai dengan hipotesis 2.

c. Dari hasil pengolahan data diperoleh Fhitung= 230,2729 sedangkan Ftabel

pada taraf signifikan 5% adalah sebesar 5,32. Dikarenakan Fhitung>

Ftabel (230,2729 >5,32), maka Ho ditolak artinya variabel swadaya

masyarakat dan PNPM Mandiri Perdesaan secara bersama-sama

berpengaruh mengurangi atau menurunkan jumlah keluarga miskin di

Kabupaten Sragen, artinya apabila swadaya masyarakat dan PNPM

Mandiri Perdesaan meningkat pada jumlah nilai tertentu maka akan

mengurangi atau menurunkan jumlah keluarga miskin di Kabupaten

Sragen, sehingga dari uji statistik hasil penelitian sesuai dengan

hipotesis 3.

Page 92: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

5. Analisis Hasil Regresi

Dari hasil estimasi dengan menggunakan Regresi Linier Berganda

diperoleh data sebagai berikut:

P = 98192,74 – 0,506347 SWA - 0,529626 PNPM

Maka hasil model persamaan regresi di atas dapat di analisis sebagai

berikut :

a. Pengaruh Swadaya terhadap Penurunan Jumlah Keluarga Miskin

Kabupaten Sragen

Dari hasil olah data diperoleh koefisien regresi variabel swadaya

sebesar -0,506347 bertanda negatif yang berarti bahwa apabila terjadi

kenaikan pada variable swadaya masyarakat di Kabupaten Sragen

sebesar Rp. 1.000.000.000,- akan mengurangi jumlah keluarga miskin

di Kabupaten Sragen sebanyak 506 keluarga miskin dengan asumsi

variabel lain konstan. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan

yang terjadi pada variabel swadaya masyarakat di Kabupaten Sragen

akan berpengaruh pula pada besarnya jumlah keluarga miskin di

Kabupaten Sragen.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa : swadaya masyarakat didalam

pelaksanaan Program PNPM Mandiri Perdesaan sebagai salah syarat

untuk memperoleh bantuan dana Program Nasioanl Pemberdayaan

Masyarakat Mandri Perdesaan, utamanya adalah proyek fisik sarana

dan prasarana dasar bagi masyarakat. Di dalam pelaksanaan PNPM

Mandiri Perdesaan, besar kecilnya swadaya masyarakat baik berupa

Page 93: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

dana atau material dan tenaga yang dihitung dengan rupiah akan

sangat berpengaruh terhadap penerimaan bantuan dana dari PNPM

Mandiri Perdesaan. Kesanggupan swadaya masyarakat disini hanya

bagi keluarga-keluarga yang mampu, sedangkan bagi keluarga miskin

adalah sebagai penerima manfaat langsung, baik sebagai tenaga yang

dibayar saat pengerjaan proyek fisik saran dan prasaran, maupun

sebagai penambahan modal kegiatan ekonomi produktif, bahkan

dalam kondisi-kondisi tertentu keluarga miskin menerima bantuan

hibah yang tidak mengembalikan seperti bantuan ternak kambing atau

bantuan bedah rumah.

Dengan demikian dapat dijelaskan pula bahwa semakin besar

sawdaya masyarakat didalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan

semakin besar pula kesempatan keluarga miskin untuk meningkatkan

pendapatan atau kesejateraanya, sehingga jumlah keluarga miskin

akan menurun. Jadi jumlah swadaya masyarakat yang tinggi di dalam

pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan akan mempengaruhi atau

mengurangi jumlah keluarga miskin di Kabupaten Sragen secara

signifikan.

b. Pengaruh PNPM Mandiri Perdesaan terhadap Jumlah Keluarga Miskin

di Kabupaten Sragen

Dari hasil olah data diperoleh koefisien regresi variabel PNPM

Mandiri Perdesaan sebesar -0,529626 bertanda negatif yang berarti

bahwa apabila terjadi kenaikan pada variabel PNPM Mandiri

Page 94: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Perdesaan di Kabupaten Sragen sebesar Rp. 1.000.000.000,- akan

mengurangi atau menurunkan variabel jumlah keluarga miskin di

Kabupaten Sragen sebanyak 530 keluarga miskin dengan asumsi

variabel lain konstan. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan

yang terjadi pada variabel PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten

Sragen akan berpengaruh menurunkan pula pada besarnya jumlah

keluarga miskin di Kabupaten Sragen.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa : dana bantuan Program

PNPM Mandiri Perdesaan Mandri Perdesaan, baik untuk

membangunan sarana dan prasarana dasar, tambahan modal kegiatan

ekonomi produktif bagi kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP)

maupun untuk peningkatan kualitas hidup, sasaran utamanya dalah

keluarga miskin sebagai penerima manfaat. Dengan demikian dapat

dijelaskan pula bahwa, semakin besar dana bantuan PNPM Mandiri

Perdesaan yang diterima akan semakin besar pula kesempatan

keluarga miskin untuk meningkatkan pendapatan atau kesejateraanya,

sehingga akan mempengaruhi atau mengurangi jumlah keluarga

miskin di Kabupaten Sragen secara signifikan.

.

Page 95: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan

perumusan masalah. hipotesis dan hasil analisis yang diperoleh. di mana

kesemuannya telah di kemukankan pada bab-bab sebelumnya. Hasil analisis

tentang pengaruh swadaya masyarakat dan PNPM Mandiri Perdesaan

terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten Sragen adalah sebagai berikut:

1. Besarnya jumlah dana swadaya masyarakat secara parsial mempunyai

pengaruh negatif dan signifikan terhadap penurunan jumlah keluarga

miskin, dalam analisis dari hasil penelitian terbukti bahwa swadaya

masyarakat secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan dengan

tingkat signifikansi 5 % terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten

Sragen.

2. Besarnya dana PNPM Mandiri Perdesaan secara parsial juga mempunyai

pengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah keluarga miskin di

Kabupaten Sragen, dalam analisis terbukti bahwa dana PNPM Mandiri

Perdesaan mempunyai pengaruh signifikan dengan tingkat signifikansi 5

% terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten Sragen.

3. Besarnya jumlah dana swadaya masyarakat dan PNPM Mandiri Perdesaan

secara bersama-sama berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah

keluarga miskin di Kabupaten Sragen. Dalam analisis terbukti bahwa

swadaya masyarakat dan PNPM Mandiri Perdesaan secara bersama-sama

82

Page 96: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

berpengaruh signifikan terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten

Sragen dengan tingkat signifikansi 5 %.

B. Saran-saran

1. Banyak keuntungan yang dapat dipetik dari pola/ model pembangunan

partisipatif, perubahan sikap mental masyarakat yang peduli terhadap

pembangunan di sekitarnya, terlebih lagi pembangunan yang secara

langsung dirasakan manfaatnya untuk meningkatkan kesejahteraan dan

menanggulangi atau mengentaskan kemiskinan. Hal ini dapat dilihat dari

keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan serta

kesediaan warga masyarakat menyisihkan tenaga dan materi/ uang untuk

swadaya dalam kegiatan pembangunan akan lebih efektif dan efisien

apabila melibatkan partisipasi masyarakat. Untuk itu, pembangunan dalam

rangka penaggulangan kemiskinan atau pengentasan kemiskinan perlu

ditingkatkan secara komprehensip, terintegrasi dan terkoordinasi antara

stakeholder baik pemerintah, swasta dan masyarakat.

2. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan sebagai salah satu upaya inovatif

pembangunan yang komprehensip dan integral antara Pemerintah Pusat,

Pemerintah Kabupaten, swasta dan masyarakat perlu lebih ditingkatkan

koordinasi dan bantuan dana sebagai upaya pemberdayaan masyarakat

yang telah terbukti lebih efektif dan efisien dalam program-program

pembangunan karena dengan memberdayakan masyarakat, masyarakat

tidak hanya merasa sebagai obyek pembangunan namun juga sebagai

subyek pembangunan, sehingga dengan melibatkan partisipasi masyarakat,

Page 97: PENGARUH PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PNPM MANDIRI …eprints.uns.ac.id/10206/1/215661411201110541.pdf · PNPM Mandiri Perdesaan increase, influential significant demote poor family total,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

masyarakat akan lebih mengerti permasalahan yang dihadapi dan upaya

penyelesainnya. Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi masalah

kemiskianan langkah yang paling tepat dan efektif adalah dengan

memberdayakan keluarga miskin produktif dengan bantuan stimulan,

sedangkan yang miskin absolut atau non produktif bersifat charity, karena

kondisinya yang sudah tidak memungkinkan untuk diberdayakan kecuali

diberi bantuan sesuai amanat kontitusi.