PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN...
Transcript of PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN...
i
PENGARUH
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
DAN PELAKSANAAN SUPERVISI KELAS TERHADAP
KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SMA SE KOTA PALU
TAHUN 2017
Oleh :
M A R W A N
NIM. 12010150052
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan
untuk gelar Magister Pendidikan
PROGRAM PASCA SARJANA
INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
ii
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
LEMBAT PERSETUJUAN TESIS
Nama : Marwan, S.Pd.I
NIM : 12010150052
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Kosentrasi : Supervisi Pendidikan Agama Islam
Tanggal Ujian : 28 September 2017
Judul Tesis : Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pelaksanaan
Supervisi Kelas Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Agama
Islam di SMA se Kota Palu Tahun 2017.
Panitia Munaqosah Tesis
1. Ketua Penguji : Dr. Zakiyuddin, M.Ag ______________________
2. Sekretaris : Dr. Adang Kuswaya, M.Ag ______________________
3. Penguji I : Prof. Dr. Mansur, M.Ag ______________________
4. Penguji II : Dr. Anton Bawono, M.Si ______________________
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
“saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan sepanjang pengetahuan dan kayakinan saya tidak mencantumkan tanpa
pengakuan bahan-bahan yang dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh orang
lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijazah Pada Institut
Agama Islam Negeri Salatiga atau perguruan tinggi lainnya.”
Salatiga september 2017
Yang membuat pernyataan
M a r w a n
iv
ABSTRAK
Judul : Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Iformasi dan Pelaksanaan Supervisi Kelas
Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Se Kota Palu
tahun 2017.
Tujuan dilakukan penelitian pada tesis ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh
pemanfaatan teknologi informasi oleh guru terhadap kinerja guru pendidikan agama
islam SMA di Kota Palu?, 2) Untuk mengetahui pengaruh supervisi kelas oleh kepala
sekolah terhadap kinerja guru pendidikan agama islam SMA di Kota Palu?, 3) Untuk
mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi oleh guru pendidikan agama
islam dan pelaksanaan supervisi kelas oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru
pendidikan agama islam di Kota Palu ? 4) Untuk mengetahui perbandingan data
kuantitatif dan data kualitatif pemanfaatan teknologi informasi pada guru pendidikan
agama islam di SMA se Kota Palu? 5) Untuk mengetahui perbandingan data
kuantitatif dan data kualitatif pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja
pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu? 6)Untuk mengetahui perbandingan
data kualitatif dan data kuantitatif pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan
supervisi kelas secara bersama-sama terhadap kinerja guru pendidikan agama islam
di SMA se Kota Palu? 7) Untuk mengetahui faktor-faktor lain di luar pemanfaatan
teknologi informasi dan pelaksanaan supervisi kelas yang berpengaruh terhadap
kinerja guru pendidikan agama islam ?
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field resarch) dengan metode
kombinasi kuantitatif dan kualitatif model sequetial explanatory. Hasil penelitian ini
menunjukan 1) Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan teradap
kinerja dengan nilai sig.0.006 < 0.05 dan t hitung 3.122 > t tabel 2.019, 2)
pelaksanaan supervisi kelas berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan
nilai sig.0.000<0.05 dan t hitung 3.837 > t tabel 2.019, 3) Pemanfaatan teknologi
informasi dan pelaksanaan supervisi kelas secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru dengan nilai sig.0.000<0.05 dan f hitung 14.754 > f tabel 3.22.
4) Data kaualitatif pemanfaatan teknologi informasi dan kinerja guru memperkuat,
memperdalam, dan memperluas data kuantitatif. 5) Data kaualitatif pelaskasanaan
supervisi kelas dan kinerja guru memperkuat dan memperdalam data kuantitatif.
6) Data kualitatif pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan
supervisi kelas secara simultan terhadap kinerja guru pendidikan agama islam
memperkuat data kuantitatif. 7) Variabel lain di luar penelitian yang berpengaruh
terhadap kinerja guru pendidikan agama islam adalah kedisiplinan guru, kreatifitas
guru, ketersediaan fasilitas, dan penghargaan.
Besarnya pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan
supervisi kelas terhadap kinerja guru baik secara parsial atau secara simultan sebesar
40,5%, adapun sisanya 59,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Kata Kunci : Teknologi Informasi, Supervisi Kelas, dan Kinerja Guru Pendidikan
Agama Islam.
iv
v
ABSTRACT
Title : Effect of Technology Utilization Iformation and Implementation of Class
Supervision on the Performance of Islamic Religious Education Teachers
in SMA Se Palu City 2017 .
The purpose of research conducted on this thesis are : 1) To know the influence of
the utilization of information technology by teachers on the performance of Islamic
high school teachers in Palu , 2). To determine the effect of classroom supervision by
the principal on the performance of teachers of Islamic high school education in
Palu, 3) To know the influence of the use of information technology by Islamic
religious education teacher and the implementation of class supervision by the
principal on the performance of Islamic religious education teacher in Palu City 4)
To know the comparison of quantitative data and qualitative data utilization of
information technology in Islamic religious education teacher in high school as Palu
City, 5) To know the comparison of quantitative data and qualitative data
implementation of class supervision on the performance of Islamic religious
education in high school in Palu City 6) To know the comparison of qualitative data
and quantitative data utilization of information technology and the implementation of
class supervision together to the performance of Islamic religious education teacher
in high school in Palu City 7) To know other factors beyond the utilization of
information technology and the implementation of class supervision that affect the
performance of Islamic religious education teachers.
This research is field research with quantitative combination method and
qualitative sequetial explanatory model . The result of this research shows that 1)
The utilization of information technology has significant effect on performance with
the value of sig. 0.006 <0.05 and t count 3.122>t table 2.019, 2) the implementation
of class supervision has a significant effect on teacher performance with sig.0.000
<0.05 and t count 3.837 > t table 2.019, 3) Utilization of information technology and
implementation of class supervision simultaneously have a significant effect on
teacher performance with value sig.0.000 <0.05 and f count 14.754> f table 3.22,
4) The qualitative data of information technology utilization and teacher performance
strengthens , deepens , and expands quantitative data . 5) The qualitative data on
classroom supervision and teacher performance strengthens and deepens the
quantitative data, 6) Qualitative data influence the use of information technology and
the implementation of classroom supervision simultaneously on the performance of
Islamic religious education teachers strengthen quantitative data, 7) Other variables
outside the study that affect the performance of Islamic religious education teachers
are teacher discipline, teacher creativity, facility availability, and rewards.
The amount of influence of the utilization of information technology and the
implementation of class supervision on teacher performance either partially or
simultaneously 40.5%, while the remaining 59.5% influenced by other variables
outside this study.
Keywords : Information Technology , Classroom Supervision , and Performance of
Islamic Religious Education Teachers.
v
vi
PRAKATA
Penulis memulai dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah atas segenap
rahmat dan nikmat-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga
tetap teruntuk Rasulullah SAW, yang selalu penulis jadikan sebagai teladan dalam
mengarungi hidup ini.
Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemanfaatan IT dan Pelaksanaan Supervisi Kelas
Terhadap Kinerja Guru pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu merupakan syarat
akhir memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
Konsentrasi Supervisi Pendidikan Agama Islam pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga. Oleh karena itu penulir menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih
kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag. selaku Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga
3. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberi
bimbingan dalam penyelesaian tesis ini.
4. Seluruh Dosen Program Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah banyak memberi
pengalaman akademik hingga penulis dapat menulis tesis ini.
5. Seluruh Kepala Sekolah dan Guru pendidikan agama islam di Kota Palu yang turut
membantu mempermudah penulis mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian
ini.
6. Seluruh anggota keluarga yang telah dengan sabar mendukung dan mendoakan.
7. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya dalam tesis
ini.
Penulis menyadari bahwa tesis ini bukanlah karya sempurna tanpa cacar, yang
mungkin penulis tidak dapat melihat dengan keterbatasan yang dimiliki, oleh karenanya
v
vii
tegur dan sapa dari siapa saja yang lebih mengetahui tentang tulisan ini, sangat diharapkan
bagi perbagikan pengembangan potensi, sehingga kedepannya dapat menghadirkan karya-
karya hasanah ilmiah yang semakin baik. Akhirnya penulis berdoa semoga Allah
mengampuni dosa dan kesalahan kita semua, dan semoga kita termasuk dalam kafilah
panjang yang dirindukan dan dirindukan-Nya.
Salatiga, Septermber 2017
M a r w a n
NIM. 12010150052
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i
PERNYATAAN KEASILIAN ........................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 8
C. Signifikansi Penelitian ............................................................................ 9
1. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9
2. Manfaat Penelitian ............................................................................ 10
D. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 11
E. Landasan Teori ........................................................................................ 17
1. Pemanfaatan Teknologi informasi dalam Dunia Pendidikan. .......... 17
a. Pengertian .................................................................................... 17
b. Tujuan Pemanfaatan Teknologi Informasi ................................. 19
c. Indikator Pemanfaatan Teknologi Informasi ............................. 22
2. Supervisi Kelas. ................................................................................ 22
a. Pengertian ................................................................................... 22
b. Pelaksanaan Supervisi Kelas ....................................................... 24
3. Kinerja Guru ..................................................................................... 28
a. Pengertian ................................................................................... 28
b. Indikator kinerja .......................................................................... 30
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ................................... 30
d. Penilaian kinerja ........................................................................... 31
vii
ix
4. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 32
F. Metode Penelitian.................................................................................... 33
1. Rancangan Penelitian ........................................................................ 33
2. Jenis dan Populasi Penelitian ............................................................ 33
3. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................. 34
4. Variabel Penelitian ............................................................................ 35
5. Sumber Data ...................................................................................... 36
6. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 36
7. Metode Analisis Data ........................................................................ 37
G. Sistematika Penulisan ............................................................................. 42
BAB II DESKRIPSI DATA PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Kota Palu .............................................................................. 44
2. Letak Geografis ................................................................................. 44
3. Kondisi Masyarakat .......................................................................... 45
4. Lembaga Pendidikan ......................................................................... 45
B. Keadaan Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Palu ........................... 47
C. Kegiatan Guru PAI Kota Palu ................................................................. 50
D. Ujicoba instrumen ................................................................................... 51
BAB III ANALISIS DATA
A. Analisis Data Kuantitatif ......................................................................... 56
1. Uji Prasyarat ...................................................................................... 56
2. Analisi Pendahuluan.......................................................................... 60
3. Analisis Regresi ................................................................................ 70
B. Analisis Data Kualitatif ........................................................................... 76
1. Pemanfaatan Teknologi Iformasi oleh
Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Palu .................................... 76
2. Pelaksanaan Supervisi Kelas ............................................................. 79
3. Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam ............................................ 81
x
BAB IV ANALISIS DATA KUANTITATIF DAN DATA KUALITATIF
A. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Pemanfaatan Teknologi informasi .. 84
B. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Pelaksanaan Supervisi Kelas ........... 86
C. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Kinerja
Guru Pendidikan Agama Islam ............................................................... 88
D. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Hubungan Antar Variabel ................ 91
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................. 95
B. Saran ........................................................................................................ 97
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Tabel data SMA di Kota Palu ............................................................ 46
Tabel 2.2. Tabel data guru PAI SMA di Kota Palu ............................................ 48
Tabel 2.3. Tabel data jumlah guru PAI PNS dan GTT SMA di Kota Palu ........ 49
Tabel 2.4. Tabel hasil uji validitas variabel pemanfaatan Teknologi informasi 52
Tabel 2.5. Tabel hasil uji validitas variabel supervisi kelas ................................ 53
Tabel 2.6. Tabel hasil uji validitas variabel kinerja guru .................................... 54
Tabel 2.7. Tabel hasil uji releabilitas angket....................................................... 54
Tabel 2.8. Tabel hasil uji normalitas ................................................................... 54
Tabel 3.1. Tabel hasil uji validitas variabel penggunaan Teknologi informasi . 56
Tabel 3.2. Tabel hasil uji validitas variabel penggunaan Teknologi informasi . 57
Tabel 3.3. Tabel hasil uji validitas variabel supervisi kelas ................................ 58
Tabel 3.3. Tabel hasil uji validitas variabel kinerja guru .................................... 58
Tabel 3.4. Tabel hasil uji releabilitas angket....................................................... 59
Tabel 3.5. Tabel hasil uji normalitas ................................................................... 60
Tabel 3.6. Tabel interval skor pemanfaatan Teknologi informasi ..................... 61
Tabel 3.7. Tabel deskriptif variabel pemanfaatan Teknologi informasi ............ 61
Tabel 3.8. Tabel deskriptif pengoperasian komputer .......................................... 62
Tabel 3.9. Tabel deskriptif penguasaan software aplikasi .................................. 63
Tabel 3.10. Tabel deskriptif keterampilan berinternet ........................................ 63
Tabel 3.11. Tabel interval skor supervisi kelas ................................................... 64
Tabel 3.12. Tabel deskriptif variabel supervisi kelas .......................................... 64
Tabel 3.13. Tabel deskriptif persiapan supervisi kelas ....................................... 65
Tabel 3.14. Tabel deskriptif kegiatan supervisi kelas ......................................... 65
Tabel 3.15. Tabel deskriptif penutup supervisi kelas .......................................... 66
Tabel 3.16. Tabel deskriptif tindak lanjut ........................................................... 66
Tabel 3.17. Tabel variabel kinerja guru .............................................................. 67
Tabel 3.18. Tabel deskriptif variabel supervisi kelas .......................................... 67
Tabel 3.19. Tabel deskriptif kompetensi pedagogik ........................................... 68
Tabel 3.20. Tabel deskriptif kompetensi kepribadian ......................................... 69
xi
xii
Tabel 3.21. Tabel deskriptif kompetensi sosial ................................................... 69
Tabel 3.22. Tabel deskriptif kompetensi profesional .......................................... 70
Tabel 3.23. Tabel uji t ......................................................................................... 71
Tabel 3.24. Tabel analisis regresi uji f ................................................................ 73
Tabel 3.25. Tabel koefisien determinan .............................................................. 74
Tabel 3.26. Tabel uji multikolonieritas ............................................................... 74
Tabel 3.27. Tabel uji heterokedastisitas .............................................................. 75
Tabel 4.1. Tabel data kuantitatif dan kualitatif
pemanfaatan teknologi informasi ....................................................................... 85
Tabel 4.2. Tabel data kuantitatif dan kualitatif supervisi kelas........................... 86
Tabel 4.3. Tabel data kuantitatif dan kualitatif kinerja guru ............................... 89
Tabel 4.4. Tabel data kuantitatif dan kualitatif hubungan antar variabel ............ 91
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Gambar Rancangan Penelitian ....................................................... 33
Gambar 3.1. Gambar grafik heterokedastisitas ................................................... 76
Gambar 4.1. gambar hasil hasil penelitian kuantitatif dan
kualitatif tentang faktor yang mempengaruhi kinerja guru ........... 94
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai pilar pembentuk peradaban, pendidikan memberi kontribusi
besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan menjadi wahana membentuk generasi
yang mampu berkompetisi dan berkontribusi terhadap perkembangan global.
Tidak diragukan lagi bahwa setiap generasi dalam suatu negara membutuhkan
peran pendidikan dalam menumbuh kembangkan potensinya, sehingga tidaklah
mengherankan jika pendidikan yang baik sangat dibutuhkan bagi lahirnya
generasi unggul.
Demikian pula halnya, karena pendidikan dinilai sangat penting, maka
pendidikan harus berlangsung seperti yang menjadi tujuan pendidikan, segala
upaya harus dilakukan agar pendidikan berjalan dengan baik. Tentu saja
pendidikan tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya tujuan yang matang,
jelas dan direalisasikan secara nyata, jika demkian peluang untuk melahirkan
generasi yang berkualitas akan semakin besar.
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional pasal 3 “tujuan pendidikan nasonal adalah mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
1
2
menjadi warga negara yang demokratis”.1 Tercapainya tujuan pendidikan
tersebut harus ditunjang oleh ketersediaan sumber daya yang memadai, dalam hal
ini guru menempati posisi penting dalam pelaksanaan pendidikan, oleh
karenanya regulasi yang dibuat oleh pemerintah hanya akan dapat diterjemahkan
dengan baik, apabila guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan
memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi yang baik.
Andi Prastowo menyatakan pula, kedudukan pendidikan agama sangat
penting. Pendidikan agama dikelompokkan ke dalam pendidikan yang wajib
diberikan kepada seluruh siswa sesuai dengan agama yang dianutnya. Pendidikan
agama itu tentunya dilaksanakan untuk mencapai terwujudnya tujuan pendidikan
nasional pada aspek beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
berakhlak mulia dan lebih dipertegas lagi kedudukan pendidikan agama islam
dalam undang-undang Sisdiknas, yaitu mengenai hak peserta didik.2 Setiap
peserta didik berhak mendapatkan pendidikan agama yang sesuai dengan agama
yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.3
Selain fungsi sentral tujuan pendidikan serta pentingnya pendidikan
agama, ternyata perkembangan infromasi dan teknologi berkembang dengan
sangat pesat. Perkembangakan itu telah menyuguhkan tantangan tersendiri,
dimana akselerasi teknologi terjadi dengan sangat cepat melintasi waktu dan
kadang-kadang tidak diikuti dengan pertambahan kemampuan memanfaatkannya,
1 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, Bab
II, pasal 3, 4. 2 Andi Prastowo, Pembelajaran Konstruktivistik-Scientific Untuk Pendidikan Agama di
Sekolah/Madrasah, Cet. I Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2015, 11. 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional…, 3-4.
3
maka pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran menjadi salah satu kompetensi
paedagogik yang harus dimiliki guru.
Guru dituntut menjadi yang terdepan dalam penguasaan teknologi
sebagai wujud akselerasi yang mutlak harus ditransfer kepada generasi penerus.
Hal ini untuk menghindari adanya jarak yang terlalu lebar antara pengetahuan
guru dengan pengetahuan anak didik. Guru yang pada awalnya sebagai sumber
informasi ilmu sekarang bergeser kedudukannya menjadi fasilitator yang harus
mampu menjembatani antara perkembangan teknologi dengan anak didik.
Adanya pergeseran fungsi ini harus menjadi motivasi bagi guru untuk terus
belajar mengembangkan potensi dirinya, sehingga penyampaian pengetahuan
dalam proses belajar mengajar di kelas menjadi sesuatu yang tidak lagi dianggap
membosankan oleh peserta didik.
Berdasarkan prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013, guru dituntut
mengubah mindset dan kebiasaan lama mengajar di depan kelas. Salah satu
prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 yaitu penerapan teknologi informasi
secara terintegrasi yang dapat mengarahkan siswa berpikir kritis dan analitis. Hal
tersebut selaras dengan apa yang diharapkan dalam Science educators in Kenyan,
bahwa penggunaan teknologi informasi secara substansial akan dapat membantu
guru dalam mengembangkan pembelajaran yang efesien dan efektif, sebab
temuan dari negara-negara maju telah menunjukan kemampuan teknologi
informasi dapat meningkatkan pengetahuan ilmiah siswa.4
4 Florence Y. Odera, “Integrating Computer Science Education in Kenyan Secondary Schools”,
International Journal of Information and Communication Technology Research, Volume 1, Number
5, (September 2011), 216-220.
4
Nampaknya penggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan
tidak selalu berjalan mulus, karena ternyata kemajuan teknologi tidak selalu
diikuti dengan kualitas sumberdaya manusia. Hal tersebut sejalan dengan apa
yang dikemukakan oleh Bonita Destiana, ia menyampaikan bawah
menselaraskan kemajuan teknologi dan kualitas guru masih sulit dilakukan
karena kebanyakan guru masih terbiasa dengan metode lama dalam proses
pembelajaran, yaitu metode ceramah yang berorentasi pada konten untuk
menyelesaikan materi, padahal sekolah-sekolah telah memiliki sarana dan
prasana pendukung pembelajaran berbasis teknologi informasi seperti
laboratorium komputer, lcd projector dan akses internet.5
Chaidar Husain mengemukakan masalah lain dalam pemanfaatan
teknologi informasi dalam dunia pendidikan, menurutnya terdapat lima masalah
yang menjadi penghambat dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia
pendidikan yaitu 1) masalah teknis, hal ini terkait dengan ketersediaan listrik
yang memadai, kestabilan jaringan internet, 2) secara psikologis guru terbebani
untuk bisa mengajar dengan memanfaatkan media pengajaran, hal ini
dikarenakan dengan media pengajaran guru dituntut harus lebih kreatif dan
dengan persiapan pengajaran lebih matang, sehingga sebelum tampil di depan
kelas, guru sudah harus mencobanya agar terbiasan dan tidak canggung, 3)
keterbatasan tenaga operasional untuk bisa memanfaatkan TIK, hal ini terkait
dengan ketersediaan tenaga khusus untuk mengelola media tersebut, karena tidak
semua guru mampu mengoperasikan media tersebut, 4) kurangnya kompetensi
5 Bonita Destiana, “Faktor Determinan Pemanfaatan TIK dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Guru pada SMK”, Jurnal Pendidikan Fokasi, Volume 4, Nomor 3 (November 2014), 287.
5
guru dalam memanfaatkan teknologi informasi yang telah disediakan oleh
sekolah yang terkadang dipengaruhi faktor usia, 5) masalah pembiayaan, yang
terkait erat dengan pemenuhan perangkat pembelajaran berbasis teknologi
informasi .6
Berbagai hambatan yang telah ditemukan peneliti sebelumnya, yang
paling dominan adalah terkait dengan kemampuan guru dalam pemamfaatan
teknologi informasi dalam pembelajaran, hambatan lain yang ditemukan berupa
masalah teknis dan pembiayaan.
Dari beberapa uraian di atas menggambarkan masalah-masalah yang
muncul dalam pemanfaatan teknologi informasi di dunia pendidikan, dan dari
observasi awal yang penulis lakukan, nampaknya masalah sumberdaya masih
menjadi masalah yang dominan pada guru-guru pendidikan agama islam di SMA
di Kota Palu, dimana terdapat perbedaan kemampuan menggunakan teknologi
informasi dalam proses belajar mengajar, hal ini terjadi terutama pada guru-guru
senior. Tentu saja dengan adanya perbedaan kemampuan guru dalam penggunaan
teknologi informasi , akan menciptakan satu fenomena tingkat kinerja yang tidak
sama antara satu guru dengan guru lainnya.
Unesco Institute for Statustics (UIS) memberi perhatian terhadap
penggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan yang terkait dengan
tingkat kapasitas atau infrastruktur nasional (mislanya listrik dan internet) untuk
mengintegrasikan alat teknologi informasi baru disekolah, jenis teknologi
informasi yang saat ini diabaikan atau ditekankan yang sehubungan dengan
6 Chaidar Husain, “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran di
SMA Muhammadiyah Tarakan”, Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, Volume 2,
Nomor 2 (Juli 2014), 189.
6
kegunaan dan keterjangkauan, pendistribusian alat-alat teknologi informasi di
seluruh negeri, pemerataan penggunaan teknologi informasi oleh anak laki-laki
dan perempuan, dan pelatihan bagi guru agar dapat menggunakan teknologi
informasi dalam mengajar di kelas. Unesco mengakui bahwa teknologi informasi
memiliki peran penting dalam memperluas akses, menghilangkan pengecualian
dan meningkatkan kualitas pendidikan.7
Selain itu untuk mewujudkan kinerja mengajar yang baik bagi guru,
harus ada kegiatan supervisi sebagai upaya memberi bantuan dan layanan untuk
meningkatkan kualitas guru mengajar di kelas sebagai bentuk dari
mengembangkan potensi dan kualitas guru.8 Peningkatan mutu pembelajaran dan
profesionalisme guru dalam kinerjanya sangat berkaitan erat dengan kefektifan
pelayanan supervisi.
Dari segi model, secara umum supervisi itu, terdiri dari supervisi
akademik, supervisi managerial dan supervisi kliniks dengan karakteristka
pelaksanaan yang berbeda dari teori-teori itu. Dari ketiga supervisi tersebut
penelitia memfokuskan pembahasannya pada supervisi kelas yang dilakukan oleh
kepala sekolah, supervisi kelas ini sebagai bagian dari pelaksanaan supervisi
akademik di sekolah.
Kepala sekolah menjadi pucuk pimpinan instruksional untuk menjaga
dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang efektif dan efesien sebagaimana
yang dikatakan oleh Eben Egwu “The principal as an instructional leader is
7 UNESCO, “Institus for Statistics (UIS), Information and Communication Technology (ICT)
In Education in Asia”, Information Papars, Vol. 6 No. 22, (2014), 6. 8Abd. Kadir Masaong, Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapastas Guru;
Memberdayakan Pengawas Sebagai Gurunya Guru, Bandung: Alfabeta, 2012, 5.
7
responsible for maintaining and improving the quality of instructional
programmes for the effective and efficient attainment of the set educational
objectives of the school”.9 Salah satu wewenang kepala sekolah adalah
melakukan kegiatan supervisi kelas. Salah satu teknik supervisi yang dapat
dilakukan oleh kepala sekolah adalah teknik observasi kelas, yang selanjutnya
dalam tesis ini akan disebut sebagai supervisi kelas.
Dalam hal pelaksanaannya sendiri, terdapat kendala-kendala yang
dihadapi dalam kegaitan supervisi kelas. kendala-kendala itu bisa datang dari
dalam diri kepala sekolah berupa kompleksitas tugas menagerial kepala sekolah,
yang mana tugas supervisi tidak dapat dilakukan sendiri oleh kepala sekolah,
tugas yang tidak dapat dilakukan sendiri itu dapat diatasi dengan melakukan
pendelegasian wewenang oleh kepala sekolah kepada wakasek-wakasek atau
guru-guru senior.
Selain itu masalah supervisi juga terjadi pada guru-guru sendiri berupa
kurang siapnya guru-guru yang disupervisi, yang berarti bahwa motivasi bagi
guru untuk disupervisi masih kurang. Hal tersebut dikarenakan masih melekatnya
anggapan dari para guru bahwa supervisi semata-mata hanyalah kegiatan untuk
mencari-cari kesalahan.
9 Sarah Eben Egwu, “Principals’ Performance in Supervision of Classroom Instruct ion in
Ebonyi State Secondary Schools”, Journal Of Education and Practice, Vol. 6, Number 15, (2015), 99.
8
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa masalah
yang teridentifikasi untuk dijadikan sebagai rumusan masalah dalam penelitian
tesis ini sebagai berikut :
a) Bagaimanakah pengaruh pemanfaatan teknologi informasi oleh guru
terhadap kinerja guru pendidikan agama islam SMA di Kota Palu?
b) Bagaimanakah pengaruh supervisi kelas oleh kepala sekolah terhadap kinerja
guru PAI SMA di Kota Palu?
c) Bagaimanakah pengaruh pemanfaatan teknologi informasi oleh guru
pendidikan agama islam dan pelaksanaan supervisi kelas oleh kepala sekolah
terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di Kota Palu ?
d) Bagaimanakah perbandingan data kuantitatif dan data kualitatif pemanfaatan
teknologi informasi pada guru pendidikan agama islam di SMA se Kota
Palu?
e) Bagaimanakah perbandingan data kuantitatif dan data kualitatif pelaksanaan
supervisi kelas pada guru pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu?
f) Bagaimanakah perbandingan data kualitatif dan data kuantitatif pemanfaatan
teknologi informasi dan pelaksanaan supervisi kelas secara bersama-sama
terhadap kinerja guru pedidikan agama islam di SMA se Kota Palu?
g) Adakah faktor-faktor lain di luar pemanfaatan teknologi informasi dan
pelaksanaan supervisi kelas yang berpengaruh terhadap kinerja guru
pendidikan agama islam ?
9
C. Signifikansi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah sebagaimana di atas, maka tujuan yang
akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis :
a) Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap
kinerja guru pendidikan agama islam SMA di Kota Palu.
b) Untuk mengetahui pengaruh supervisi kelas oleh kepala sekolah terhadap
kinerja guru pendidikan agama islam SMA di Kota Palu.
c) Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi oleh guru
pendidikan agama islam dan pelaksanaan supervisi kelas oleh kepala sekolah
terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di Kota Palu.
d) Untuk mengetahui perbandingan data kuantitatif dan data kualitatif
pemanfaatan teknologi informasi pada guru pendidikan agama islam di SMA
se Kota Palu.
e) Untuk mengetahui perbandingan data kuantitatif dan data kualitatif
pelaksanaan supervisi kelas terhadap pendidikan agama islam di SMA se
Kota Palu.
f) Untuk mengetahui perbandingan data kualitatif dan data kuantitatif
pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan supervisi kelas secara
bersama-sama terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di SMA se Kota
Palu.
10
g) Untuk mengetahui faktor-faktor lain di luar pemanfaatan teknologi informasi
dan pelaksanaan supervisi kelas yang berpengaruh terhadap kinerja guru
pendidikan agama islam.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan bermanfaat secara teoritis maupun praktis yaitu sebagai
berikut :
a. Manfaat teoritis
1) Manfaat teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan
tesis mengenai pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan
pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja guru.
2) Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah pengetahuan
bagi penelitian sendiri dan bagi pembaca, khususnya terkait masalah
hubungan penggunaan teknologi informasi dan pelaksanaan supervisi
kelas oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru.
3) Sebagai bahan masukan bagi akademisi yang ingin melakukan
penelitian lebih lanjut, berkaitan dengan penggunaan teknologi
informasi dan pelaksanaan supervisi kelas serta pengaruhnya terhadap
kinerja guru.
b. Manfaat praktis
1) Bagi Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah dan Kota Palu, khususnya bagi
Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Provinsi, agar dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait dengan
11
penggunaan teknologi informasi di sekolah dan pelaksanaan supervisi
kelas sebagai upaya meningkatkan kinerja guru.
2) Bagi kepala sekolah, sebagai masukan tentang petingnya peran kepala
sekolah dalam melaksanakan fungsi supervisi.
3) Bagi guru, sebagai bahan masukan kepada guru akan nilai petingnya
penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran dan bahwa
inplementasi supervisi kelas berada di tangan guru, bagaimana ia
mengemas, mengelola, dan melaksanakan sehingga tercipta kinerja guru
yang maksimal.
D. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah ada, menggambarkan bahwa
kinerja guru menjadi suatu yang penting untuk diperhatikan, oleh karenannya
guru harus selalu meningkatkan kinerjanya. Pemanfaatan teknologi informasi
oleh guru menjadi bagian dari kompetensi guru untuk mengkatkan pengetahuan,
mengembangkan kreativitas, dan pada akhirnya meningkatkan kinerja guru.
Adapun penelitian relevan yang pernah dilakukan sebelum penelitian ini
yaitu sebagai berikut :
Sapto Wimartono, penelitian jurnal dengan judul analisis pengaruh
teknologi informasi terhadap profersi guru. Penelitian ini bertujuan mengetahui
pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap profesi guru di Kabupaten
Kebumen. Melalui perhitungan regresi linier, penelitian ini mengungkap bahwa
faktor-faktor yang ditetapkan ternyata mempengaruhi guru dalam menggunakan
12
IT dalam tugas profesinya sebagai guru.10
Penelitian ini menganalisis pengaruh
pemanfaatan teknologi informasi terhadap profesi guru. Dengan demikian letak
perbedaannya dengan penelitian saya adalah terletak pada variabel yang
dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi informasi yaitu kinerja guru, sedangkan
penelitian sebelumnya adalah profesi guru.
Rini Rusnawita S, penelitian jurnal, dengan judul hubungan proses belajar
mengajar berbasis teknologi dengan hasil belajar. Penelitian ini adalah studi
metanalisis, hasilnya mendukung teori yang diajukan bahwa perkembangan
teknologi mampunyai dampak yang sangat jelas dirasakan dalam aktivitas
pembelajaran, khususnya pada hasil belajar siswa.11
Bonita Destiana, penelitian jurnal, dengan judul faktor determinan
pemanfaatan TIK dan pengaruhnya terhadap kinerja guru SMK di Kabupaten
Gunung Kidul, salah satu tujuan penelitian ini adalah mencari pengaruh
pemamfaatan TIK terhadap kinerja guru. Penelitian ini menetapkan sampel
penelitian dengan proportionale random sampling dengan hasil penelitian bahwa
pemanfaatan TIK berpengaruh terhadap kinerja guru.12
Penelitian tentang teknologi informasi selanjutnya adalah penelitian yang
telah dilakukan oleh Ihsanuddin, penelitian tesis, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, judul pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi
10
Sapto Wimartono, “Analisis Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Profesi
Guru (Studi Kasus: Kabupaten Kebumen)”, Teknik Informatika STMIK AMIKOM, Vol 3, No. 1
(November 2015-Januari 2016), 74-88. 11
Rini Risnawati S, “Hubungan Proses Belajar Mengajar Berbasis Teknologi Dengan Hasil
Belajar: Studi Metanalisis”, Jurnal Psikologi, Volume 36, Nomor 2 (Desember 2009), 164-176. 12
Bonita Destiana, “Faktor determinan pemanfaatan TIK dan pengaruhnya terhadap kinerja
guru SMK di Kabupaten Gunung Kidul”, Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol. 4, Nomor 3 (November
2014), 285-299.
13
informasi dan kemampuan awal terhadap pelacakan materi biologi di luar kelas.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan
media pembelajaran berbasis teknologi informasi terhadap pelacakan materi
biologi diluar kelas dengan P<atau 0,000<0,05.13
Penelitian lain adalah penelitian jurnal yang dilakukan oleh Ali Idrus
dengan judul pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan
administrasi akademik terhadap peningkatan kinerja di SMA Negeri Kota Jambi,
hasil dari penelitian ini adalah bahwa secara umum para pengelola sekolah yang
diteliti telah menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media
pembelajaran dan dalam pelayanan administrasi.
Fetrianis, penelitian jurnal, Bahana Manajemen Pendidikan, dengan judul
Persepsi Guru Tentang Pelaksanan Supervisi Pembelajaran oleh Kepala Sekolah
di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Lareh Sago, penelitian
disimpulkan bahwa persepsi guru terhadap pelaksanaan supervisi oleh kepala
sekolah positif. Fokus penelitian ini mencakup pelaksanaan supervisi kepala
sekolah secara keseluruhan, sedangkan penelitian yang saya lakukan hanya
memfokuskan kajiannya pada pelaksanaan supervisi kelas.14
Penelitian oleh Edi Wahjanta, penelitian tesis di SMA Negeri Sekota
Magelang, bertujuan mengungkap pengaruh kunjungan kelas dan kompetensi
terhadap kinerja guru dan prestasi belajar. Hasil dari penelitian ini menunjukan
13
Ihsanuddin, “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Kemampuan Awal Terhadap Pelacakan Materi Biologi di Luar Kelas”, Tesis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 201, 177. 14
Betrianis, “Persepsi Guru Tentang Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran oleh Kepala Sekolah
di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Lare Sago Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota”,
Bahana Manajemen Pendidikan,Volume I (Nomor 1 Oktober 2013), 65-72.
14
bawa prestasi belajar dipengaruhi secara bersama-sama oleh supervisi kunjungan
kelas, kompetensi guru dan kinerja guru, tesis ini memusatkan kajiannya pada
kunjungan kelas, sedangkan tesisi yang akan saya teliti memusatkan kajiannya
pada onservasi kelas. Selain itu yang menjadi pembeda adalah variabel
independen.15
Terkait dengan kinerja guru, Rushanda melakukan penelitian tentang
strategi dan kontribusi pengawas terhadap kinerja guru Pendidikan Agama Islam.
Studi ini dilakukan di Kabupaten Bangka. Penelitian ini menggunakan analisis
data kualitatif dengan pendekatan collaborative social research approach. Tesis
ini memaparkan temuan, bahwa kontribusi supervisi kolaboratif yang dijalankan
pengawas pendidikan agama islam terhadap peningkatan kinerja guru pendidikan
agama islam SD di Kabupaten Bangka berupa pengembangan profesionalitas
guru, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Fokus penelitian ini
pada strategi dan kontribusi pengawas terhadap kinerja guru, tanpa memeparkan
tentang pangaruh apa yang dihasilkan dari variabel sebelumnya terhadap kinerja
guru, sedangkan penelitian saya mencari hubungan variabel sebelumnya dengan
variabel kinerja guru. Selain itu penelitian Rushanda merupakan penelitian
kualitatif, sedangkan penelitian saya termasuk penelitian kuantitatif.
Penelitian Joko Purwanto, judul, pengaruh supervisi kepala sekolah,
keterbukaan manajemen kepala sekolah, dan motivasi kerja guru terhadap kinerja
guru. Penelitian ini adalah studi kasus guru bantu dan guru tidak tetap di SMP
Negeri Pracimantoro, Wonogiri. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa terdapat
15
Edi wihanta, “Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas oleh Kepala Sekolah dan Kompetensi
Guru terhadap Kinerja Guru dan Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri se Kota Malang”, Tesis,
Universitas Negeri Semarang, 2007, 50-55.
15
pengaruh positif variabel X terhadap variabel Y secara parsial ataupun
simultan.16
Penelitian Da’i Wibowo dengan judul, pengaruh supervisi kepala sekolah
dan kompetensi paedagogik guru terhadap kinerja guru. Penelitian ini dilakukan
pada Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Brebes. Dari hasil analisis regresi
penelitian ini mengungkap supervisi kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja
guru. Selain itu penelitian ini juga mengugkap supervisi kepala sekolah dan
kopetensi paedagogik guru secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja
guru.17
Berbedaan penelitian saya dengan penelitian terdahulu terletak pada fokus
kajian, dimana penelitian terdahulu meneliti tentang pengaruh kunjungan kelas
yang merupakan bagian dari supervisi individu, sedangkan penelitian saya
memfokuskan kajiannya pada kegiatan observasi kelas.
Dari paparan beberapa penelitian terhadaulu di atas, telah mengungkap
beberapa aktifitas supervisi, berupa supervisi kelas yang dilakukan oleh kepala
sekolah terhadap kinerja guru. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang hanya
membahas secara terpisah dari beberapa variabel yang coba saya angkat. Untuk
memudahkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu akan
diuraikan dalam tabel sebagai berikut :
16
Joko Purwanto, “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah, Keterbukaan Manajemen Kepala
Sekolah, dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru”, Tesis, Universitar Muhammadiyah
Surakarta, 2005, 75. 17
Da’i Wibowo, “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Dan Kompetensi Pedagogik Guru
Terhadap Kinerja Guru SD Negeri Kec. Kersana Kab. Brebes”, Tesis, Universitas Negeri Semarang,
2009, 52-55.
16
Tabel 1.1. Tabel Perbedaan Penelitian Terdahulu
dan Penelitian Sekarang
NO NAMA/JUDUL
PERBEDAAN
PENELITIAN
TERDAHULU PENELITIAN SAYA
1
Analisis pengaruh
teknologi informasi
terhadap profersi guru
Variabel terikat berupa
profesi guru.
Variabel terikat berupa
kinerja guru.
2
Hubungan proses belajar
mengajar berbasis
teknologi dengan hasil
belajar
- Mencari hubungan
- Varibel terikat hasil
belajar siswa
- Mencari pengaruh
- Varibel terikat kinerja
guru
3
Faktor determinan
pemanfaatan TIK dan
pengaruhnya terhadap
kinerja guru SMK di
Kabupaten Gunung
Kidul
Meneliti pemanfaatan
teknologi informasi dan
kinerja guru di SMK
Meneliti pemanfaatan
IT dan kinerja guru di
SMA
4
Pengaruh Penggunaan
Media Pembelajaran
Berbasis Teknologi
Informasi dan
Kemampuan Awal
Terhadap Pelacakan
Materi Biologi di Luar
Kelas
- Sampel guru biologi di
SMP
- Sampel guru PAI di
SMP
5
Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan
Komunikasi dalam
Layanan Administrasi
Akademik terhadap
Peningkatan Kinerja di
SMA Negeri Kota
Jambi
Responden dalam
penelitian ini terdiri dari
pengelola sekolah, mulai
dari kepala sekolah,
pelaksana, guru dan
siswa
Yang menjadi
Responden dalam
penelitian ini
difokuskan pada guru
6
Persepsi Guru Tentang
Pelaksanan Supervisi
Pembelajaran oleh
Kepala Sekolah di
Sekolah Menengah
Pertama Negeri
Kecamatan Lareh Sago
- Mencakup pelaksanaan
supervisi kepala
sekolah secara
keseluruhan
- Objek penelitian guru
SMP
- Mencakup
pelaksanaan supervisi
observasi kelas oleh
kepala sekolah
- Objek penelitian guru
SMA
7
Pengaruh Kunjungan
Kelas dan Kompetensi
Terhadap Kinerja Guru
dan Prestasi Belajar
Cakupan penelitiannya
supervisi kelas secara
umum, yaitu supervisi
kunjungan kelas
Penelitian lebih
difokuskan pada
supervisi observasi
kelas
17
8
Strategi dan kontribusi
Pengawas Terhadap
Kinerja Guru
Pendidikan Agama
Islam
- Penelitian ini tidak
mengungkap pengaruh
yang ditimbulkan oleh
variabel sebab terhadap
variabel kinerja guru
- Membahas kegiatan
supervisi dilakukan
oleh pengawas
- Fokus penelitian pada
IT dan Observasi
kelas serta pengaruh
yang dihasilkan oleh
kedua variabel
terhadap kinerja guru
- Membahas kegiatan
supervisi dilakukan
oleh Kepala Sekolah
9
Pengaruh Supervisi
Kepala Sekolah,
Keterbukaan
Manajemen Kepala
Sekolah, dan Motivasi
Kerja Guru Terhadap
Kinerja Guru
- Mencakup guru bantu
dan guru tidak tetap di
SMP
- Khusus guru PAI di
SMA
10
Pengaruh Supervisi
Kepala Sekolah dan
Kompetensi Paedagogik
Guru Terhadap Kinerja
Guru
Cakupan penelitiannya
supervisi kelas secara
umum, yaitu supervisi
kunjungan kelas
Penelitian lebih
difokuskan pada
supervisi observasi
kelas
Dari tabel di atas, maka penelitian yang saya lakukan memfokuskan pada
variabel pemanfaatan teknologi informasi dan supervisi kelas yang memfokuskan
kajiannya pada observasi kelas sebagai variabel yang berpengaruh terhadap
variabel kinerja guru pendidikan agama islam.
E. Landasan Teori
1. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan.
a) Pengetian
Iskandar Alisyahbana sebagaimana dikutip oleh Yusufhadi Miarso
mengatakan bahwa teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu,
yang berawal dari adanya dorongan untuk lebih nyaman, lebih makmur dan lebih
sejahtera. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa istilah teknologi berasal dari kata
18
techne yang berarti cara, dan logos yang berarti pengetahuan. Jadi secara harfiah
teknologi dapat diartikan dengan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi
sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan
manusia dengan bantuan alat dan akal, sehingga seakan-akan memperpanjang,
memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra, dan otak
manusia.18
Dalam undang-undang ITE Nomor 19 tahun 2016 pasal 1 ayat 3
mengemukakan teknologi informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan,
menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan atau
menyebarkan informasi.19
Dari pengertian teknologi informasi menurut undang
di atas maka dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi terkait dengan
kegiatan mengumpulkan, menyimpan dan mempublikasikan informasi.
Molenda dan Russel di kutip oleh Hamzah memandang bahwa teknologi
pembelajara sebagai penerapan pengetahuan ilmiah dalam tugas praktis belajar
dan mengajar.20
Lebih lanjut Hamzah mengartikan teknologi sebagai satu
kesatuan antara manusia, mesin, ide, prosedur dan manajemen, atau dengan kata
lain teknologi merupakan satu kesatuan antara hardware, software, dan
brainware.21
Dari definisi ini, ada tiga komponen teknologi informasi adalah
18
Yusufhadi Miarso, Menemai Benih Teknologi Pendidikan, Cet. 4, Jakarta: Prenada Media
Group, 2009, 131. 19
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016, tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Pasal 1 ayat 3,
2. 20
H. Hamzah B. Uno, Nina Lamatenggo, Teknologi Kominikasi dan Informasi dalam Dunia
Pembelajaran, Cet. II, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, 21. 21
H. Hamzah B. Uno, Nina Lamatenggo, Teknologi Kominikasi dan …, 29.
19
perangkat keras (komputer, HP, televisi, dll), prangkat lunak, serta orang yang
menggunakannya.
Menurut Wiliam dan Sawyer sebagaimana dikutip oleh Abdul Kadir,
teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputer dengan
jalur komunikasi kecepatan tinggi, yang membawa data suara, dan video.22
Definisi ini sekaligus memperlihatkan bahwa terdapat dua komponen utama
dalam teknologi informasi yaitu komputer dan komunikasi.
Dari devinisi yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa teknologi adalah penerapan ilmu atau pengetahuan secara
sistematis untuk menyelesaikan tugas-tugas secara praktis dan mudah, dan kalau
ditarik dalam dunia pendidikan tentu saja teknologi berguna untuk memudahkan
pekerjaan guru dalam melaksanakan tugas mengajar.
b) Tujuan Pemanfaatan Teknologi Informasi
Darmawan mengatakan bahwa pemanfaatan adalah menggunakan proses
dan sumber untuk belajar, fungsi pemanfaatan ini membahas keterkaitan
pembelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran.23
Sedangkan dalam kegiatan
pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi informasi dapat memacu
(merangsang) memicu (menumbuhkan) belajar.24
Secara umum manfaat teknologi informasi akan dapat dirasakan, apabila
kehadirannya dapat menjadi solusi atas berbagai kesulitan yang dihadapi oleh
22
Abdul Kadir & Terra CH, Pengenalan Teknologi Informasi, Yogyakarta: Andi Offset, 2003,
25. 23
Deni Darmawan, Inovasi Pendidikan; Pendekatan Praktik Teknologi Multimedia dan
Pembelajaran Online, Bandung: Rosdakarya, 2014, 22. 24
H. Hamzah B. Uno, Nina Lamatenggo, Teknologi Kominikasi dan … , 27.
20
guru dalam kelas. Karenanya menurut Habibie sebagaimana dikutip oleh Ishak
Abdullah, mengemukakan bagian kriteria agar teknologi informasi dapat
menghasilkan nilai tambah adalah harus, mengandung cara khusus, dan dapat
digunakan untuk mengatasi problem konkrit.25
Dari segi pemanfaatan di dunia pedidikan, terdapat beberapa kemunkinan
pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran antara lain untuk
menginformasikan tentang: 1) rancangan proses belajar mengajar. 2) kemudahan
akses ke sumber referensi, 3) untuk komunikasi yang meliputi forum diskusi
online, dan penyediaan informasi. 4) sebagai sarana untuk melakukan kerja
kelompok.26
Penggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan dalam
bentuk materi diskusi dapat meningkatkan intlektualitas, serta komunikasi dalam
diskusi bersifat intracommunication dan intercommunication.27
Tim gabungan Kementerian Komunikasi dan Informasi, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama mengidentifikasi
beberapa peranan stategis teknologi informasi dalam sistem pendidikan dasar dan
menengah adalah sebagai 1) gudang ilmu pengetahuan, 2) alat bantu
pembelajaran, 3) fasilitas pendidikan, 4) standar kompetensi, 5) penunjang
administrasi pendidikan, 6) alat bantu manajemen sekolah/madrasah, dan
7) infrastruktur pendidikan.28
25
Ishak Abdullah, Darmawan, Teknologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013,
107. 26
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Dunia Pendidikan, Jogjakarta: Diva Press, 2011, 135-138. 27
Anong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek, cet. 11, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 102, 1998. 28
R. Eko Indrajit & R. Djokopranoto, Manajemen Perguruan Tinggi Modern, yogyakarta:
Andi Offset, 2007, 375.
21
Dari sisi pemanfaatan teknologi informasi sebagai suatu keterampilan dan
kompetensi dapat diperoleh penjelasan bahwa : 1) setiap pemangku kepentingan
harus memiliki kopentesni dan keahliah menggunakan teknologi dan informasi
untuk pendidikan. 2) informasi merupakan bahan mentah dari pengetahuan yang
harus diolah melalui proses pembelajaran, 3) membagi pengetahuan antar siswa
lainya bersifat mutlak dan tidak berkesudahan, 4) belajar mengenai bagaimana
cara belajar yang efektif dan efisien bagi pengajar, siswa, dan stakeholder.29
Menurut sadiman terdapat pola pemanfaatan teknologi informasi dalam
dunia pendidikan yaitu 1) pemanfaatan media dalam siatuasi kelas,
pemanfaatannya bertujuan untuk menunjang proses belajar mengajar dalam
siatusi kelas. 2) pemanfaatan media di luar situasi kelas, mencakup pemanfaatan
secara bebas atau terkontrol yang dimanfaatkan secara sistematis untuk tujuan
tertentu.30
Untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi tersebut di atas, harus
ditunjang oleh kompetensi seorang guru dalam hal kemampuan membaca dan
mengetik. Hal terserbut menunjukan bahwa komunikasi melalui media komputer
menurut keterampilan menggunakan media komunikasi komputer dari individu,
baik yang bertindak sebagai pengirim maupun penerima pesan.31
Berdasarkan
pernyataan dari SIBIS (Statistical Indicators Benchmarking the Information
29
Abdul Haris Subarjo, Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Pendidikan, Yogyakarta:
Jurnal Angkasa, 2007, 51. 30
Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,
Jakarta: Raja Grafindo, 1993, 189. 31
Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2012, 24
22
Society) Kurangnya kemampuan menggunakan komputer dan berinternet dapat
menjadi penghalang bagi penggunaan teknologi internet pada tingkat individu.32
c) Indikator Pemanfaatan Teknologi Informasi
Menurut Thompson dalam Rahmawati pengukuran pemanfaatan teknologi
informasi mencakup tiga hal yaitu : 1) intensitas pemanfaatan, 2) frequensi
pemanfaatan, 3) jumlah aplikasi/software yang digunakan.33
SIBIS membagi indikator dalam beberapa bagian, readiness for e-science,
Use of e-science, Inpact of e-sciece, yaitu kesiapan, penggunaan dan dampak,
dan terkait dengan kemampuan menggunakan teknologi informasi SIBIS juga
menetapkan indikator computer skills, dan internet skills, yaitu terkait dengan
kemampuan menggunakan komputer dan kemampuan berinternet.34
Dari beberapa indikator di atas maka peneliti menyesuaikan indikator-
indikator tersebut dengan kebutuhan penelitian yaitu 1) pengoperasian komputer,
2) sotware aplikasi, 3) keterampilan berinternet.
2. Supervisi Kelas.
a) Pengertian
Menurut Purwanto sebagaimana dikutip oleh Juni Priansa, Supervisi ialah
suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif. Sedangkan
misi utama supervisi pendidikan menurut Doni adalah memberi pelayanan
32
SIBIS, “New Indicator Handbook”, Information Society Technologies, vol. 6 (November
2003), 6. 33
Diana Rahmawati, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terhadap Pemanfaatan
Teknologi Informasi, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, vol. 5, No. 1 (April 2008), 109. 34
SIBIS, New Eropan Indicator …, 20.
23
kepada guru untuk mengembangkan mutu pembelajaran, memfasilitasi guru agar
dapat mengajar dengan efektif.35
Senada itu Carl Glickman sebagaimana yang
dikutip Glathorn mengungkapkan “supervision is the function in scholls that
draws together the discrete elements of instruction effectiveness into whole-
school action”.36
Supervisi dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan proses belajar
mengajar, seperti yang dikemukakan oleh Carl Glickman sebagaimana dikutip
oleh Wayne Hoy “Supervision of instruction is the set of activities designed to
improve the teaching-learning process”.37
Sebagaimana pengertian supervisi di atas, maka pelaksanaan supervisi kelas
menjadi sangat penting untuk dilakukan, karena terkait dengan peningkatan
kualitas mengajar guru di kelas. Pelaksanaan supervisi kelas menjadi bagian yang
perlu mendapat perhatian dari kepala sekolah, oleh karenanya melaksanakan
kegiatan supervisi akademik menjadi salah satu tugas kepala sekolah. Hal
tersebut diamanatkan dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah, Salah satu
tujuan kegiatan supervisi kepala sekolah dilakukan untuk penilaian kinerja
guru.38
Fungsi supervisi adalah membantu sekolah menciptakan lulusan yang baik
dalam kuantitas dan kualitas, serta membantu para guru agar bisa dan dapat
35
Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala
Sekolah, cet I, Bandung: Alfabeta , 2014, 84. 36
Allan A. Glatthorn, Supervisory Leadership; introduction to intructional supervision, New
York: Hiper Colins Publisher, 1990, 83. 37
Allan A. Glatthorn, Supervisory Leadership…, 83. 38
Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi…, 84.
24
bekerja secara profesional sesuai dengan kondisi masyarakat tempat sekolah itu
berada. Lebih spesifik lagi, tujuan supervisi membantu guru mengembangkan
profesi, pribadinya, sosialnya, membantu kepala seolah menyesuaikan program
pendidikan dengan kondisi masyarakat setempat, dan ikut berjuang
meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan.39
Hal tersebut juga diugkapkan oleh
Cartro Trigo “Supervision represents an organizational duty that promotes
professional development, perfecting teaching practice and more learning and
success for the student”.40
Menurut Lantip dan Sudiyono teknik supervisi individual, terdiridari;
1) kunjungan kelas, 2) obsevasi kelas, 3) pertemuan individual, 4) kunjungan
antar kelas, dan 5) menilai diri sendiri.41
b) Pelaksanaan Supervisi Kelas
Kegiatan supervisi yang mempunyai kemiripan adalah kunjungan kelas
dan observasi kelas. Menurut Arikunto, dikutip oleh Mufidah, kunjungan
kelas adalah kunjungan yang dilakukan oleh pengawas atau kepala sekolah ke
sebuah kelas, baik ketika kegiatan sedang berlangsung untuk melihat atau
mengamati guru yang sedang mengajar, baik ketika kelas sedang tidak aktif
atau sedang berisi siswa tetapi tidak mengajar.42
39
Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, Cet. I, Jakarta: Rineka Cipta, 2009,3. 40
Maria de Nazaré Castro Trigo Coimbra, Supervision and Evaluation: Teachers’ Perspectives, International Journal of Humanities and Social Science, Vol. 3, Number 5 (march, 2013), 65.
41Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi Pendidikan, cet. I, Yogyakarta: Gava Media,
2011, 102-107. 42
Luk-luk Nur Mufidah, Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: Teras, 2009, 87.
25
Sedangkan observasi kelas (classroom observation), ialah kunjungan
yang dilakukan oleh supervisor ke sebuah kelas untuk mencermati situasi
atau peristiwa yang sedang berlangsung di kelas.43
Observasi kelas adalah
kegiatan supervisi dengan mengamati proses pembelajaran secara teliti di
kelas,44
oleh karenanya melalui observasi kelas seorang pengawas dapat
mengamati secara langsung, lengkap, dan akurat berbagai kesulitan,
kelemahan, kebutuhan dan bahkan kemampuan khusus yang dimiliki oleh
guru dalam mengelola proses belajar mengajar di kelas.45
Di dalam melakukan kegiatan supervisi observasi kelas, secara umum
aspek-aspek yang di observasi adalah sebagai berikut :
a) Usaha-usaha dan aktivitas guru dan peserta didik dalam proses
pembelajaran
b) Cara menggunakan media pengajaran
c) Variasi metode
d) Ketepatan penggunaan media dengan materi
e) Ketepatan penggunaan metode dengan materi
f) Reaksi mental para peserta didik dalam proses belajar mengajar.46
Pelaksanaan observasi kelas sebagai kegiatan supervisi dengan tujuan
mendapatkan data objektif di dalam kelas, maka tentunya kegiatan ini harus
melalui tahap-tahap sebagai berikut :
a) Persiapan
43
Luk-luk Nur Mufidah, Supervisi Pendidikan…, 88. 44
Pupuh Fathurrohman & AA Suryana, Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan Proses
Pengajaran, Bandung: PT. RefikaAditama, 2011, 22. 45
Pupuh Fathurrohman & AA Suryana, Supervisi Pendidikan dalam ..., 22. 46
Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi Pendidikan…,104.
26
b) Pelaksanaan
c) Penutupan
d) Penilaian hasil observasi
e) Tindak lanjut supervisor sudah siap dengan instrumen observasi
menguasai masalah dan tujuan supervisi dan observasi tidak mengganggu
proses pembelajaran.47
Teknik supervisi kelas berwujud mengamati guru yang sedang mangajar
dalam waktu satu sesi, mulai guru menangani kelas sampai dengan kelas usai
belajar.48
Oleh karenanya pelaksanaan supervisi kelas dilakukan dengan
tujuan yang jelas, adapun tujuan Pelaksanaan supervisi kelas sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui secara keseluruhan cara-cara guru mendidik dan
mengajar, termasuk pribadi dan gaya mengajarnya.
b) Untuk mengetahui respons kelas atau para siswa.
Ada beberapa kriteria kunjungan dan observasi kelas yang baik, antara
lain sebagai berikut :
1. Memiliki tujuan-tujuan tertentu.
2. Mengungkapkan aspek-aspek yang dapat memperbaiki kemampuan guru.
3. Menggunakan instrumen observasi tertentu untuk mendapatkan data yang
objektif.
4. Terjadinya interaksi antara pembina ( supervisor) dengan yang dibina (
guru) sehingga menimbulkan sikap saling pengertian.
5. Pelaksanaan kunjungan dan observasi kelas seharusnya tidak
mengganggu proses belajar mengajar pelaksanaannya diikuti dengan
program tindak lanjut.49
47
Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi Pendidikan…,104. 48
Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, 88. 49
Jasmani Asf dan Syaful Mustofa, Supervisi Pendidikan Terobosan Baru dalam Peningkatan
Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru,cet. I, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013, 72.
27
Obsevasi kelas dapat dilakukan dengan tiga pola, yaitu : 1) kunjungan
dan observasi kelas tanpa memberitahu guru yang akan konservasi
2) kunjungan dan observasi dengan memberitahu terlebih dahulu, dan
3) kunjungan dan observasi kelas atas undangan guru.50
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa supervisi observasi kelas
sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kinerja guru. Adapun
pelaksanaannya dengan cara memberi tahu terlebih dahulu atau tidak
memberi tahu terlebih dahulu sebelum dilakukan supervisi adalah masalah
teknis di lapangan saja, di sesuaikan dengan kondisi lapangan tempat
diadakannya kegiatan supervisi tersebut.
Dari paparan di atas juga dapat disimpulkan bahwa tujuan supervisi
observasi kelas adalah membantu dan melayani guru melalui penciptaan
lingkungan yang kondusif bagi peningkatan kualitas pengetahuan,
keterampilan, sikap, kedisiplinan, serta pemenuhan kebutuhan meliputi : 1)
perencanaan kegiatan obeservasi kelas, 2) permurusan tujuan diadakan
observasi kelas, 3) merumuskan prosedur observasi, 4) menyusun format
observasi, 5) berkomunikasi dan bekerja sama dengan guru, 6) mengamati
guru mengajar, 7) menyimpulkan hasil observasi, 8) menkonfirmasi hasil
observasi untuk langkah-langkah tindak lanjut.51
Dari kesimpulan tersebut
dapat dikelompokkan dalam tahap-tahap; 1) membuat persiapan kegiatan
supervisi, 2) melaksanakan kegiatan supervisi, 3) akhir atau penutup dari
kegiatan supervisi, dan 5) melakukan tindak lanjut.
50
Syaful Mustofa, Supervisi Pendidikan Terobosan Baru…, 73. 51
Da’i Wibowo, pengaruh supervisi kepala sekolah dan kompetensi pedagogik guru terhadap
kinerja guru, Tesis, UNNES, 2009, 24.
28
3. Kinerja Guru
a. Pengertian
Kata performance mengandung arti prestasi, pertunjukan, dan
pelaksanaan tugas, atau dengan kata lain kinerja mengadung makna, hasil
kerja, kemampuan, prestasi, atau dorongan untuk melaksanaan suatu
pekerjaan.52
Sedangkan Lembaga Administrasi Negara merumuskan kinerja
berdasar terjemahan bebas dari istilah performance yang artinya adalah
prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau pencapaian kerja atau hasil kerja.53
Mengacu pada teori tersebut, penelitian merumuskan kinerja sebagai hasil
kerja yang telah dicapai guru PAI.
Standar kompetensi guru dikembangkan secara utuh dari empat
kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan
profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.54
Pengukuran kinerja tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian. Perencanaan mencakup administrasi yang harus dipersiapkan
sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, seperti RPP, Silabus,
Program Semester, Program Tahunan. Kegiatan pelaksanaan sejak proses
pembelajaran dimulai hingga selesai.
Kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan oleh setiap orang sebagai
prestasi kerja yang dihasilkan karyawan sesuai dengan perannya dalam
perusahaan, dimana kinerja tersebut sangat penting dalam upaya perusahaan
52
Supardi, Kinerja Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014, 45-46. 53
LembagaAdministrasi Negara, Kinerja Aparat Pemerintah, Jakarta: LAN, 1992, 12. 54
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, 16-21.
29
untuk mencapai tujuan.55
Definisi yang lain diungkap oleh Jhon Soepriyanto
seperti dikutip Husain Umar bahwa kinerja adalah hasil kerja seseorang atau
kelompok selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, misalnya standar, target atau kriteria yang telah ditentukan
terlebih dahulu dan disepakati bersama.56
Supervisor memiliki peranan yang lebih ditekankan untuk memberikan
peluang pengembangan profesional bagi para guru dan menyediakan peluang
sumber daya seperti materi pelajaran, media, buku dan sebagainya yang
dibutuhkan oleh guru.57
Dengan demikian, kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan
seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan
tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan (standar hasil kerja, target
atau sasaran atau kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati
bersama). Kinerja ini berkaitan dengan kesediaan seseorang atau kelompok
orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai
tanggungjawabnya dengan hasil yang diharapkan, dalam mencapai tujuan
organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan
dengan moral atau etika.
55
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: Radja Grafindo Persada,
2004, 309. 56
Husain Umar, Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan Paradigma Positivistik dan
Berbasis Pemecahan Masalah, Jakarta: Radja Grafindo Persada, 2008, 209. 57
Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan Tinjauan ..., 359.
30
b. Indikator kinerja
Indikator kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran dalam
menilai kinerja. Menurut supardi indikator kinerja guru dapat dipantau dari
jumlah dan mutu kerja yang dihasilkan guru meliputi: pengetahuan,
keterampilan, sistem penempatan, dan unit variasi pengalaman, kemampuan
praktis, kualifikasi, hasil pekerjaan, dan pengembangan.58
Tolok ukur yang dapat dijadikan sebagai indikator dalam menilai kinerja
mencakup kualitas, kuantitas, penggunaan waktu dalam kerja, dan kerjasama
dengan orang lain dalam bekerja.59
Muyasa mengemukakan kinerja guru
terkait dengan kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan dan
menilai pembelajaran.60
Sementara untuk melakukan penilaian terhadap
kinerja guru Permendiknas Nomor 16 tahun 2007, mengelompokkan bagian-
bagian indikator itu kedalam empat kompetensi yaitu, kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial dan profesional.61
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
Ghiselli dan Brown menulis seperti dikutip Moch Asad, bahwa kinerja
ditentukan oleh pengalaman dengan pekerjaan yang bersangkutan, umur dan
58
Supardi, Kinerja Guru…, 49. 59
Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi Pengukuran,
dan Implementasi dalam Organisasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, 11-19. 60
H.E. Mulyasa, Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2013, 103-129. 61
Lampiran Permendiknas Nomor 16 tahun 2007, Tentang Standar Akademik Dan Kompetensi
Guru, 16-21.
31
jenis kelamin.62
Sedangkan Gibson, Ivanevich dan Donelly mengungkapkan
terdapat tiga variabel yang mempengaruhi perilaku dan kinerja, yaitu:
a. Variabel individu meliputi kemampuan, keterampilan, mental dan fisik,
latar belakang terdiri dari keluarga dekat, tingkat sosial dan
pengalaman, demografis meliputi umur, asal usul dan jenis kelamin.
b. Variabel organisasi meliputi sumber daya, kepemimpinan, imbalan,
struktur organisasi, dan desain pekerjaan.
c. Variabel psikologis meliputi persepsi, sikap, kepribadian dan perilaku
motivasi.63
d. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah suatu sistem yang
digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah
melaksanakan pekerjaan masing-masing secara keseluruhan.64
Adapun
kaitannya dengan guru, penilaian kinerja adalah penilaian yang dilakukan
terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan
karir, kepangkatan, dan jabatannya.65
Adapun fungsinya menurut Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 sebagai berikut :
62
Moch. Asad, Seri Ilmu Sumber Daya Manusia Psikologi Industri, Jakarta: Liberty, 2001, 97. 63
Gibson, Ivanevich dan Donelly, Organisation Behaviour Struktur Proses, Penerjemah
Djarkasih, Jakarta: Erlangga, 1996, 52. 64
John Soeprihanto, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, Yogyakarta: BPFE,
2000, 9. 65
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009, Bab I pasal 1 ayat 8, 5.
32
a. Menilai unjuk kerja (kinerja) guru dalam menerapkan semua kompetensi
yang diwujudkan dalam pelaksanaan tugas utamanya pada proses
pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Dengan demikian, hasil
penilaian kinerja menjadi profil kinerja guru yang dapat memberikan
gambaran kekuatan dan kelemahan guru. Profil kinerja guru juga dapat
dimaknai sebagai suatu analisis kebutuhan atau audit keterampilan untuk
setiap guru yang dapat dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan
pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru.
b. Menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran,
pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah pada tahun penilaian kinerja guru dilaksanakan.
Kegiatan penilaian kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari
proses pengembangan karir dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan
jabatan fungsionalnya.
4. Hipotesis Penelitian
Dari latar belakang masalah dan landasan teori di atas maka dapatlah
ditetapkan hipotesis penelitian sebagai berikut :
1) Ada pengaruh positif yang signifikan antara pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di SMA se Kota
Palu.
2) Ada pengaruh positif yang signifikan antara pelaksanaan supervisi kelas
terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu.
33
3) Ada pengaruh secara simultan antara pemanfaatan teknologi informasi
dan pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja guru pendidikan agama
islam di SMA se Kota Palu.
F. METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu menguji pengaruh antara
pemanfaatan teknologi informasi dan antara supervisi kelas terhadap kinerja
guru pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu, baik secara parsial maupun
secara simultan. Penelitian ini menempatkan pemanfaatan teknologi informasi
dan supervisi kelas sebagai variabel independen serta kinerja guru sebagai
variabel dependen.
Rancangan penelitian ini dapat disajikan dalam bentuk gambar sebagai
berikut :
Gambar 1.1 Rancangan Penelitian
2. Jenis dan Populasi Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah kombinasi kuantitatif dan kualitatif. Model yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model sequetial explanatory, dimana pada
Kinerja guru
(Y)
Pemanfaatan IT
(X1)
Pelaksanaan
supervisi Kelas
(X2)
H1
H2
H3
34
tahap pertama penelitian menggunakan metode kuantitatif dan pada tahap kedua
menggunakan metode kualitatif.66
Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang
menekankan pada data-data statistika.67
Sedangkan penelitian kualitatif adalah
suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi atau memahami suatu
gejala sentral.68
Adapun tujuan pengumpulan data kualitatif dalam penelitian ini
adalah untuk membuktikan, memperkuat, memperdalam, memperluas,
memperlemah dan menggugurkan data kuantitatif yang telah diperoleh
sebelumnya.69
Sedangkan Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.70
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh guru pendidikan
agama islam SMA se Kota Palu. Populasi ini berjumlah 44 orang guru yang
tersebar di berbagai SMA di Kota Palu.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebahagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.71
Karena populasi dalam penelitian kurang dari seratus
maka, menurut Suharsimi Arikunto, lebih baik diambil semua menjadi
penelitian populasi.72
Maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh guru pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu yaitu berjumlah
44 orang guru yang tersebar di SMA se Kota Palu.
66
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta, 2016, 415. 67
Emzir, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta : Rajawali Pers, 2013, 3. 68
J.R. Raco, Metode Penelitian Kuantitatif, Jenis, Karakteristik dan Keunggulan, Bandung:
Grasindo, 2010, 7. 69
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method), Bandung: Alfabeta, 2016, 420. 70
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 1992,
108. 71
Sugiyono, Penelitian Bisnis, Bandung: Puasat Bahasa Depdiknas, 2003, 116. 72
Suharsimi Arikunto, Metodologi Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, 12-14.
35
4. Variabel Penelitian
Untuk menghindari terjadinya kesalahan menginterpretasi dalm
penelitian ini, maka perlu kiranya memperjelas variabel penelitian, yakni
dengan memberikan indikator pada masing-masing variabel penelitian.
Adapun variabel dan indikator dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel independen (variabel bebas)
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel
dependen (terikat).73
Variabel independen yang terdiri pemanfaatan
teknologi informasi (X1) dan supervisi kelas oleh kepala sekolah (X2).
Adapun indikator dari masing-masing variabel sebagai berikut :
1) Pemanfaatan teknologi informasi sebagai berikut:
a) Pengoperasian komputer
b) Software aplikasi
c) Keterampilan internet
2) Pelaksanaan Supervisi Kelas dengan indikator sebagai berikut:
a) Membuat persiapan kegiatan supervisi,
b) Melaksanakan kegiatan supervisi,
c) Akhir atau penutup dari kegiatan supervisi, dan
d) Melakukan tindak lanjut.
3) Variabel Dependen (Variabel Terikat )
73
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian , Bandung: Alfabeta, 2002, 3.
36
Merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent,74
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen/variabel (Y) adalah
“kinerja guru” dengan indikator yang terdiri dari kompetensi :
1) Pedagogik, 2) Kepribadian, 3) Sosial, dan 4) Profesional.
5. Sumber Data
Karena penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field Research),
yaitu research yang dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala.75
Sumber
data yang digunakan berupa data primer yaitu data yang didapat dari angket
yang dibagikan dan diisi oleh guru-guru pendidikan agama islam, dan data
sekunder berupa kondisi objektif guru pendidikan agama islam di SMA se
Kota Palu.
6. Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan metode observasi untuk
mendapatkan data mengenai pelaksanaan supervsi kelas kepala sekolah
terhadap guru pendidikan agama islam di Kota Palu. Metode.76
Metode
angket untuk memperoleh data dari responden,77
yaitu data menganai
pemanfaatan teknologi informasi di kalangan guru pendidikan agama islam
dan pelaksanaan supervisi kelas, serta kinerja guru di SMA se Kota Palu. Dan
dokumentasi yang berarti barang tertulis,78
yaitu untuk mendapatkan data
penggunaan teknologi informasi, dan pelaksanaan supervisi kelas oleh kepala
74
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian…,3. 75
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2000, 9. 76
Margono, Metedologi Penelitian Pendidikan , Jakarta: Rineka Cipta, 2003, 158.
77 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,..., 257.
78Suharsimi Arikunto , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek ..., 129.
37
sekolah serta hubungannya dengan kinerja guru guru pendidikan agama islam
SMA di Kota Palu. Dalam penelitian ini juga digunakan teknik wawancara
atau interview, yaitu bentuk komunikasi verbal yang betujuan untuk
memperoleh informasi.79
Penelitian ini menggunakan teknik wawancara
terstruktur.
7. Metode Analisis Data
Adapun dalam analisis data ini, akan di bagi tiga tahapan, yaitu :
a. Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan dilakukan dengan cara memasukkan hasil
pengolahan data angket responden ke dalam data tabel distribusi frekuensi,
untuk menilai angket yang telah dijawab oleh responden dengan ketentuan
sebagai berikut :
Pilihan jawaban SS STS
Skor 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Model angket di atas menggunakan skala likert dari angkat 0 sampai
angka 10. Ketentuannya adalah skor 0 sampai dengan 10 di atas
merupakan pilihan yang menggambarkan sikap responden terhadap
pernyataan dalam koesioner.80
bahwa pilihan yang semakin mendekati
angkat 10 responden semakin sangat setuju dengan pernyataan, dan
semakin mendekati angka 0 maka jawaban responden semakin mendekati
sangat tidak setuju terhadap pernyataan dalam angket tersebut.
79
Nasution, Metode Research…, 113. 80
Saifuddin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
1995, 105.
38
b. Analisis Uji Hopotesis
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi linier berganda, menggunakan persamaan sebagai berikut :
Y = a + b1x1 + b2x2 + e
Keterangan:
a : Konstanta
b1 : Koefisien regresi untuk variabel X1
b2 : Koefisien regresi untuk variabel X2
X1 : Pemanfaatan IT
X2 : Pelaksanaan supervisi kelas
Y : Kinerja guru
e : Error81
Urutan analisis data dilakukan sebagai berikut :
1) Validasi Instrumen
Agar diperoleh instrumen yang valid, maka perlu dilakukan
validasi instrumen, uji validitas dan releabilitas serta uji normalitas data.
Expart judgement merupakan teknik pemeriksaan data yang dilakukan
oleh ahli yang membidanginya.82
Validasi instrumen dalam penelitian ini
menggunakan expart judgement, yang akan dilakukan oleh dosen
pembimbing.
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan
jumlah tiap skor butir.83
Validitas ini digunakan teknik analisis koralasi
81
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008, 192. 82
Nasution, Metode Research, Jakarta, Bumi Aksara, 20017, 113. 83
Riduan, Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian, Cet. 6, Bandung: Alfabeta, 2015,
73.
39
product moment dengan bantuan SPSS. Angket dinyatakan valid apabila
memiliki nilai r hitung positif dan nilai signifikan < 0,05 (𝛼 5%).
Releabiltas adalah tingkat keajekan instrumen saat digunakan
kapan oleh siapa saja sehingga akan cenderung menghasilkan data yang
sama atau hampir sama dengan sebelumnya.84
Releabilitas instrumen
penelitian ini diukur dengan menggunakan teknik cronbach’s alpha.
Variabel dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach’s alpha> 0,6,85
dan
untuk mengkur releabilitas ini menggunakan bantunan SPSS.
Uji normalitas data dilakukan dengan kolmogorov smirnov, dengan
kaidah pengambilan kuputusan jika jika nilai signifikansi lebih besar dari
alpha (sig > 0,05) maka data dinyatakan berdistribusi normal.
2) Uji Statistik
Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari
variabel bebas lainnya. Pengujian ini dilakukan dengan cara
membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel, dengan ketentuan
sebagai berikut :
a) Jika t hitung > t tabel / = t hitung ≤ t tabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
b) Jika t hitung < t tabel /-t hitung >- t tabel, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :
84
Imam Gozali, Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Universtas
Diponegoro, 2009, 46. 85
Imam Gozali, Aplikasi Multivariate Dengan…,56.
40
a) Taraf signifikansi : 0,95 ( : 5 %)
b) Derajat kebebasan (degree of freedom) df : n-k.
c) t -tabel yang nilainya dari daftar tabel distribusi t.
Uji f digunakan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan
teknologi informasi dan pekasanaan supervisi kelas oleh kepala
sekolah terhadap kinerja guru pendidikan agama islam SMA di Kota
Palu.
Untuk mengetahui ada atau tidak korelasi menggunakan
ketentuan, jika f hitung > f tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima,
dan jika f hitung < f tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :
a) Taraf signifikansi : 0,05 ( : 5 %)
b) Derajat kebebasan (degree of random) df : n-k.
c) f tabel yang nilainya dari daftar tabel distribusi f.
3) Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Pada penelitian ini juga dilakukan beberapa uji klasik terhadap
model analisis diskriminan yang telah diolah menggunakan program
SPSS yang meliputi :
Uji klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji multikolonieritas, uji
heterokedastisitas, uji koefisien determinan persamaan diskriminan, dari
ketiga uji klasik tersebut akan olah menggunakan program SPSS.
41
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent).
Ukuran yang digunakan dalam multikolonieritas adalah dalam uji
multikolietiras ini akan digunakan regresi auxeliary dengan kriteria jika
R2regresi persamaan utama lebih besar dari R
2 regresi auxiliary, maka
tidak terdapat multikolonieritas.86
Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari observasi residual ke
observasi lainnya.87
Cara untuk mendeteksi ada tidaknya
heterokedastisitas dilakukan dengan cara uji glejser dan dengan melihat
grafik. Dasar pengembilan uji glejser adalah apabila nilai signifikansi
lebih besar dari nilai 0.05 (Sig.>0.05) maka tidak terjadi
heterokedastisitas dan apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05
(sig.<0.05) maka telah terjadi heterokedastisitas.
Koefisien determinan R digunakan untuk mengetahui seberapa
baik sample menggunakan data. Variabel bebas R mempunyai nilai
antara -1 sampai 1, dengan R yang tinggi berkisar antara 0,9 sampai 1.
Adjusted r merupakan indikator untuk mengetahui pengaruh
penambahan suatu variabel independent ke dalam persamaan.
Selanjutnya, hasil analisis regresi linier tersebut digunakan untuk
melakukan pengujian hipotesis penelitian :
86
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate, ..., 91. 87
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate, ..., 105.
42
a) Pengujian Hipotesis Pertama
H1 : Penggunan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja
guru pendidikan agama islam di kota Palu.
b) Pengujian Hipotesis Kedua
H2 : Pelaksanaan supervisi kelas oleh kepala sekolah dan
pengaruhnya terhadap kinerja guru pendidikan agama islam
di Kota Palu
c) Pengujian Hipotesis Ketiga
H3 : Penerapan bersama-sama pemanfaatan teknologi informasi
dan pelaksanaan supervisi kelas berpengaruh terhadap kinerja
guru pendidikan agama islam di kota Palu.
c. Analisis Lanjut
Analisis lanjut ini dilakukan dengan membandingkan harga r
hitung yang telah diketahui harga r tabel, dengan ketentuan, 1). Jika r
hitung lebih besar dari r tabel 5 %, maka hasilnya bisa dikatakan
signifikan (hipotesis diterima) 2). Jika r hitung lebih kecil dari tabel 5 %,
maka hasilnya bisa dikatakan non signifikan (hipotesis ditolak).
G. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk memudahkan dalam memahami penelitian ini, maka akan disusun
dalam beberapa bab, Bab I, Pendahuluan, yang meliputi: Latar Belakang Masalah
yaitu uraian singkat apa yang melatar belakangi masalah dalam penelitian ini,
Rumusan Masalah akan diketengahkan beberapa pertanyaan yang dijadikan
sebagai bahan untuk dicari jawabannya. Signifikansi Penelitian, yang terdiri dari
43
tujuan yang hendak dicapai dan beberapa manfaatan dari hasil penelitian.
Selanjutnya Tinjauan Pustaka, yang terdiri dari; pada sub bab ini akan diuraikan
secara teoritis tentang penggunaan teknologi informasi yang terdiri dari
pengertian, manfaat penggunaan teknologi informasi, dan untuk menjadi ukuran
penggunaan teknologi informasi oleh guru, maka akan dibahas indikator
penggunaan teknologi informasi. Pada bab ini juga, akan dibahas pelaksanaan
supervisi kelas oleh kepala sekolah, serta kinerja guru. Bab ini akan ditutup
dengan sistematikan penulisan.
Bab II deskripsi data penelitian, berisi lokasi dan waktu penelitian, paparan
subjek penelitian.
Bab III. Pada bab ini data kuantitatif di analisa tiap variabel secara terpisah
dan secara bersama-sama, selanjutanya analisis data kualitatif
Bab VI. Pada bab ini akan dilakukan perbandingan data kualitatif dan data
kuantitatif masing variabel, dan juga akan dilakukan analisis kuantitatif dan
kualitatif hubungan antar variabel.
Bab IV. Penutup, pada bab ini tediri dari dua sub bab, yaitu sub bab
pertama simpulan yang akan menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan
rumusan masalah dan sub bab dua yang berisi saran-saran.
44
BAB II
DESKRIPSI DATA PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Kota Palu
Kota palu adalah ibukota Provinsi Ulawesi Tengah. Kota ini dikenal juga
dengan sebutan kota lima dimensi karena lansekap alamnya yang lengkap
meliputi lembah, lautan, sungai, pengunungan, dan teluk.
Kota Palu pada saat ini telah menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) di
Indonesia bagian timur. Dilihat dari segi sejarahnya, Kota Palu yang sekarang ini
bermula dari kerjaan yang terdiri dari empat wilayah yaitu Besusu,
Tanggabanggo, Panggovia, dan Boyantongo. Belanda pertama kali masuk ke
Palu pada tahun pada masa kepemimpinan raja Maili (Mangge Risa) setelah
mendapatkan perlawanan dari Manado pada tahun 1868. Pada tahun 1888,
Gubernur belanda bersama dengan bala tentara dan beberapa kapal tiba di tiba di
Palu. Belanda melakukan penyerangan terhadap Kayumalue, dan Raja Maili
terbunuh oleh pihak Belanda. Raja yang terbunuh digantikan oleh raja Jodjokodi,
pada tanggal 1 Mei 1888 Raja Jodjokodi menandatangi perjanjian dengan
Pemerintah Belanda.
2. Letak Geografis
Bentang alam Kota Palu membentang memanjang dari timur ke barat
dengan luas wilayah 385.06 Km2. Kota palu terletak pada posisi 119,45 – 121,15
42
45
dan 0.36 – 0,56 LS. Secara geografis Kota Palu berbatasan dengan daerah
sebagai berikut :
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Donggala
2. Sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Parigi Moutong
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sigi
4. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Donggala
Dataran Kota Palu dikelilingi oleh pegunungan dan pantai. Peta
ketinggian mencatat, 376,68 Km2 (95,34%) wilayah Kota Palu berada pada
ketinggian 100-500 mdpl dan hanya 18,38 Km2 (46,66%) terletak di dataran yang
lebih rendah. Kota Palu terletak pada bagian utara katulistiwa menjadikannya
sebagai kota tropis terkering di Indonesia dengan curah hujan kurang dari 1.000
mm per tahun.88
3. Kondisi Masyarakat
Masyarakat Palu termasuk heterogen. Penduduk yang menetap di kota ini
berasal dari berbagai suku bangsa seperti suku Bugis, Toraja, Mandar, Gorontalo,
Manado, Jawa, Arab, Tionghoa, dan suku kaili sebagai suku terbesar di Kota
Palu dan Sulawesi Tengah pada umumnya.89
4. Lembaga Pendidikan
Sebagai ibu kota propinsi, Kota Palu menyediakan akses pendidikan bagi
warga Sulawesi Tengah secara keseluruhan. Hal ini terbukti banyaknya berdiri
lembanga pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.
Begitu pula dengan pendidikan menengah. Di Kota Palu terdapat sekolah
88
Melalui laman resmi kota palu, http://palukota.go.id/v2/, diambil tanggal 21 Juli 2017. 89
Melalui laman resmi kota palu, http://palukota.go.id/v2/, diambil tanggal 21 Juli 2017.
46
menengah yang tentunya lebih memadai dibanding kota-kota lain di Sulawesi
Tengah.
Secara umum jumlah SMA yang ada di Kota Palu berjumlah 25 sekolah,
yang terdiri dari 10 sekolah yang berstatus negeri dan 14 sekolah berstatus
swasta. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di beragai kecamatan di Kota Palu,
yaitu 9 sekolah di Palu Barat terdiri dari 3 sekolah Negeri dan 6 sekolah swasta, 7
sekolah di Kecamatan Palu Selatan, terdiri dari 2 sekolah negeri dan 5 sekolah
swasta, 6 sekolah di Kecamatan Palu Timur terdiri dari 3 sekolah negeri dan 2
sekolah swasta, dan 3 sekolah di Kecamatan Palu Utara yang terdiri dari 3
sekolah negeri dan 1 sekolah swasta. Persebaran sekolah tersebut dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.1. Tabel Data Sekolah SMA di Kota Palu
No Nama Sekolah Status
Sekolah Kecamatan
1 SMA Karya Palu Swasta Palu Barat
2 SMA Alkhairaat Palu Swasta Palu Barat
3 SMA Karunadipa Swasta Palu Barat
4 SMA Katolik Santos Andreas Swasta Palu Barat
5 SMA PGRI 1 Palu Swasta Palu Barat
6 SMA PGRI 2 Palu Swasta Palu Barat
7 SMAN 4 Palu Negeri Palu Barat
8 SMAN 6 Palu Negeri Palu Barat
9 SMAN 8 Palu Negeri Palu Barat
10 SMA Advent Palu Swasta Palu Selatan
11 SMA Kristen Bala Keselamatan Palu Swasta Palu Selatan
12 SMA Kristen GKST Palu Swasta Palu Selatan
13 SMA Kristen GPID Palu Swasta Palu Selatan
47
14 SMA Swadaya Palu Swasta Palu Selatan
15 SMAN 2 Palu Negeri Palu Selatan
16 SMAN 3 Palu Negeri Palu Selatan
17 SMA Berdikari Palu Swasta Palu Timur
18 SMA Muhammadiyah Palu Swasta Palu Timur
19 SMAN 1 Palu Negeri Palu Timur
20 SMAN 5 Palu Negeri Palu Timur
21 SMA Model terpadu Madani Palu Negeri Palu Timur
22 SMA Labschool Swasta Palu Timur
23 SMA Karya Bhakti Mamboro Swasta Palu Utara
24 SMAN 7 Palu Negeri Palu Utara
25 SMAN 9 Palu Negeri Palu Utara
Sumber : Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah
Ada beberapa sekolah yang tidak terdapat Guru Pendidikan Agama Islam
yang mengaja r di dalamnya, yaitu SMA Katolik Santos Andreas, SMA Advent
Palu, SMA Kristen Bala Keselamatan Palu, SMA Kristen GKST Palu, SMA
Kristen GPID Palu. hal itu dikarenakan tidak adanya murid yang beragama islam
yang bersekolah pada sekolah-sekolah tersebut.
B. Keadaan Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Palu
Jumlah guru pendidikan agama islam di Kota Palu adalah berjumlah 44
orang yang tersebar di sejumlah sekolah negeri dan swasta di Kota Palu.90
Data
guru-guru agama islam tersebut adalah sebagai berikut :
90
Data MGMP Pendidikan Agama Islam Kota Palu, Juni 2017.
48
Tabel 2.2. Tabel Guru Pendidikan Agama Islam SMA di Kota Palu
No Nama L/P Tempat Tugas Status
1 Dra. Munifa Y. Balos P SMAN 1 Palu PNS
2 Dra. Nikmah Naukoko P SMAN 1 Palu PNS
3 Muh. Ridho, S.Pd.I L SMAN 1 Palu PNS
4 Nikmah Dollah, BA P SMAN 1 Palu PNS
5 Muhammad Naufal L SMAN 1 Palu GTT
6 Dra. Hj. Zunaezah P SMAN 2 Palu PNS
7 Hadijah Al-Hasni, M.Ag., M.Si P SMAN 2 Palu PNS
8 Hapsah. J, S.Ag P SMAN 2 Palu PNS
9 Samsidar, S.Ag P SMAN 2 Palu PNS
10 Mufrida, S.Pd.I P SMAN 2 Palu PNS
11 Dra. Hj. Wati P SMAN 3 Palu PNS
12 Minarni, S.Ag P SMAN 3 Palu PNS
13 Nur Kholis L SMAN 3 Palu GTT
14 Dra. Aswati P SMAN 4 Palu PNS
15 Dra. Rand Saleh P SMAN 4 Palu PNS
16 Syarifah, S.Pd.I P SMAN 4 Palu PNS
17 Abd. Rasyid, S.Ag,.M.Pd.I L SMAN 4 Palu PNS
18 Asmawaty, S.Ag.,M.Pd.I P SMAN 4 Palu PNS
20 Kahar, S.Ag L SMAN 5 Palu PNS
21 Fatimah, S.Ag P SMAN 5 Palu PNS
22 Nurmi, S.Ag P SMAN 5 Palu GTT
23 Drs. Amiruddin L SMAN 6 Palu PNS
24 Nurahmi, S.Pd.I P SMAN 6 Palu GTT
25 Afif, S.Ag L SMAN 7 Palu PNS
26 Kastam L SMAN 7 Palu PNS
27 Nurnoven, S.Ag P SMAN 7 Palu PNS
28 Drs. Shodikin L SMAN 8 Palu PNS
29 Ridwan, AT, S.Pd.I L SMAN 8 Palu PNS
49
30 Ratna Batangale, S.Ag P SMAN 8 Palu PNS
31 Risni, S.Pd.I P SMAN 9 Palu PNS
32 Jamila, S.Ag P SMAN 9 Palu GTT
33 Dra. Kartini P SMAN Madani PNS
34 Ramdani, M.Pd P SMAN Madani GTT
35 Syukur, S.Pd.I L SMAN Madani GTT
36 Nur Rahmi, S.Pd.I P SMAN Madani GTT
37 Dra. Siti Alfiah, MM P
SMA
Muhammaiyah
PNS
38 Syamsiar Nur, S.Pd.I P
SMA
Muhammaiyah
PNS
39 Dra. Tirsa Manika P SMA PGRI 1 PNS
40 Dra. Hayati P SMA PGRI 2 PNS
41
Drs. Dahyar P
SMA AL-
ALKHAIRAAT
PNS
42 Nafiah, S.Ag P SMA Karunadipa PNS
43 Mardiah M. Lusu, S.Pd.I
P
SMA KB
Mamboro
PNS
44 Andri Satria Saleh, SHi.,M.HI P SMA Al-Azhar GTT
Syamsuddin, S.Pd.I L SMA Labschool GTT
Sumber : MGMP Guru Pendidikan Agama Islam Kota Palu.
Dari data tersebut di atas, menunjukan jumlah guru yang Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Guru Tidak Tetap (GTT). Guru PNS berjumlah 35 sedangkan
GTT berjumlah 9 orang. Data guru per sekolah sebagai berikut :
Tabel 2.3. Tabel Guru Pendidikan Agama Islam
PNS dan Guru Tidak Tetap SMA di Kota Palu
No Sekolah
Jumlah Guru
PNS GTT
1 SMAN 1 Palu 4 1
2 SMAN 2 Palu 5 -
50
3 SMAN 3 Palu 3 1
4 SMAN 4 Palu 5 -
5 SMAN 5 Palu 3 1
6 SMAN 6 Palu 1 1
7 SMAN 7 Palu 3 -
8 SMAN 8 Palu 3 -
9 SMAN 9 Palu 1 1
10 SMAN Madani Palu 1 3
11 SMA Muhammadiyah 2 -
12 SMA PGRI 1 Palu 1 -
13 SMA PGRI 2 Palu 1 -
14 SMA Al-Khairaat Palu 1 -
15 SMA Karunadipa 1 -
16 SMA KB Mamboro 1 -
17 SMA Al Azhar -
1
JUMLAH 35 9
Sumber : MGMP Pendidikan Agama Islam Kota Palu.
C. Kegiatan Guru PAI Kota Palu
Peran dan tanggung jawab guru memang tidak ringan, karena ia haru
melaksanakan tugas membangun manusia indonesia dengan mencerdaskan
kehidupan anak-anak bangsa seperti yang diamanatkan undang-undang. Tugas
yang besar ini menuntut guru selalu meningkatkan kinerjanya. MGMP guru
pendidikan agama islam Kota Palu melakukan berbagai kegiatan pertemuan
MGMP sebagai usaha pengembangan dan peningkatan kinerja guru pendidikan
51
agama islam. Pengembangan dan peningkatan itu dilakukan dalam perencanaan
yang telah disusun diawal semester ganjil dan dilaksanakan selama satu tahun.91
Untuk tahun 2017 ini, pertemuan MGMP dilakukan satu kali setiap
bulannya, yaitu pada minggu pertama setiap hari sabtu. Pertemuan MGMP
tersebut dilakukan secara bergantian pada tiap sekolah yang ada di Kota Palu.92
D. Uji Coba Instrumen
a. Uji Validitas
Validitas terhadap angket dalam penelitian ini telah ditempuh dengan cara
mengembangkan instrumen melalui kisi-kisi yang disusun berdasarkan kajian
teoritis. Kajian teoritis dilakukan penelaahan secara cermat oleh peneliti dengan
mengarahan dosen pembimbing. Setelah mendapatkan persetujuan dari dosen
pembimbing angket diujicoba di lapangan.
Validitas angket dilakukan pada masing-masing variabel, yaitu variabel
penggunaan teknologi informasi (X1), pelaksanaan supervisi kelas (X2), dan
variabel kinerja (Y), masing-masing variabel terdiri dari 18 butir angket dan
disebar ke 30 orang responden. Hasil dari masing-masing variabel tersebut
sebagai berikut :
1) Variabel Pemanfaantan Teknologi Informasi (X1)
Untu mengetahui valid atau tidaknya tiap butir angket pemanfaatan teknologi
informasi yang digunakan dalam penelitian ini, maka dilakukan uji validitas.
Adapun hasil dari uji valitas adalah sebagai berikut :
91
Data MGMP Guru Pendidikan Agama Islam Kota Palu, diambil tanggal 19 Mei 2017 tahun
2017. 92
Data MGMP Guru Pendidikan Agama Islam Kota Palu, diambil tanggal 19 Mei 2017 tahun
2017.
52
Tabel. 2.4 Hasil Uji Coba Validitas Variabel Pemanfaatan Teknologi
Informasi
NO R hitung R tabel No R hitung R tabel
1 0,330 0,374 11 0,890**
0,374
2 0,670**
0,374 12 0,787**
0,374
3 0,788**
0,374 13 0,871**
0,374
4 0,852**
0,374 14 0,876**
0,374
5 0,856**
0,374 15 0,798**
0,374
6 0,708**
0,374 16 0,896**
0,374
7 0,902**
0,374 17 0,706**
0,374
8 0,747**
0,374 18 0,575**
0,374
9 0,879**
0,374
10 0,816**
0,374
Variabel pemanfaatan teknologi informasi terdiri dari 18 butir angket
menunjukan korelasi item total diatas 0.374 sehingga dinyatakan valid,
kecuali untuk item angket nomor 1 yaitu dengan nilai 0,330, butir angket
yang tidak valid diseleksi oleh peneliti dengan cara menghapus butir tersebut,
bersama dengan satu butir angket yang memiliki hasil nilai hitung yang
paling rendah yaitu angket nomor 18 dengan nilai hitung 0,575. Dengan
demikian jumlah item angket yang tersisa adalah 16 butir angket.
2) Variabel Pelaksanaan Supervisi Kelas (X2)
Variabel pelaksanaan supervisi kelas terdiri dari 18 butir angket menunjukan
korelasi item total diatas 0.30 sehingga semua item dapat digunakan sebagai
alat untuk melakukan penelitian. Rangkuman hasil estimasi validitas butir
dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel. 2.5 Hasil Uji Coba Validitas Variabel Supervisi Kelas
NO R hitung R tabel No R hitung R tabel
1 0,840**
0,374 11 0,760**
0,374
2 0,822**
0,374 12 0,773**
0,374
53
3 0,865**
0,374 13 0,773**
0,374
4 0,874**
0,374 14 0,876**
0,374
5 0,713**
0,374 15 0,842**
0,374
6 0,700**
0,374 16 0,846**
0,374
7 0,809**
0,374 17 0,756**
0,374
8 0,825**
0,374 18 0,835**
0,374
9 0,670**
0,374
10 0,648**
0,374
Berdasarkan hasil perhitungan validitas pada tabel di atas, dapat diketahui
bahwa dari semua butir angket didapat nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel
(rhitung > rtabel). Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh butir angket pada
variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2) adalah valid. Akan tetapi untuk
menyeimbangkan jumlah pertanyaan dengan Variabel X1, maka angket
nomor 9 dan 10 dihapus. Dipilihnya kedua nomor angket tersebut sebagai
butir yang dihapus, karena kedua butir angket tersebut termasuk butir yang
mendapatkan nilai yang lebih rendah dari butir angket yang lainnya.
3) Variabel Kinerja Guru (Y)
Variabel kinerja guru, terdiri dari 18 butir angket menunjukan korelasi item
total diatas 0.374, sehingga semua item dapat digunakan sebagai alat untuk
melakukan penelitian. Rangkuman hasil estimasi validitas butir dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel. 2.6. Tabel Hasil Uji Coba Validitas
Variabel Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam
NO R hitung R tabel No R hitung R tabel
1 0,571**
0,374 11 0,947**
0,374
2 0,752**
0,374 12 0,900**
0,374
3 0,713**
0,374 13 0,739**
0,374
4 0,729**
0,374 14 0,731**
0,374
5 0,750**
0,374 15 0,921**
0,374
54
6 0,845**
0,374 16 0,849**
0,374
7 0,872**
0,374 17 0,823**
0,374
8 0,812**
0,374 18 0,735**
0,374
9 0,832**
0,374
10 0,907**
0,374
Berdasarkan hasil perhitungan validitas pada tabel di atas, dapat diketahui
bahwa dari semua butir angket didapat nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel
(rhitung > rtabel). Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh butir angket pada
variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2) adalah valid, dan untuk
menyeimbangkan jumlah pertanyaan dengan Variabel X1, maka angket
nomor 1 dan 3 dihapus. Dipilihnya kedua nomor angket tersebut sebagai butir
yang dihapus, karena kedua butir angket tersebut termasuk butir yang
mendapatkan nilai yang lebih rendah dari butir angket yang lainnya.
b. Uji Releabilitas
Estimasi releabilitas dalam penelitian evaluasi ini dilakukan per bagian.
Hasil perhitungan estimasi reliabilitas instrumen yang telah dilakukan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan hasil analisis, semua variabel memiliki indeks reliabilitas
lebih dari 0,6. Dengan demikian, instrumen ini dapat dikatakan memiliki
keterandalan dan dapat digunakan untk mengumpulkan data. Rangkauman hasil
estimasi reliabilitas tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel. 2.7. Tabel Hasil Uji Coba Releabilitas Angket
No Variabel Koefisien
Alpha Perbandingan Kesimpulan
1 Penggunaan Teknologi
Informasi 0,967 0,967 > 0,6 Reliabel
55
2 Pelaksanaan Supervisi Kelas 0,957 0,957 > 0,6 Reliabel
3 Kinerja Guru 0,975 0,975 > 0,6 Reliabel
c. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi
data masing-masing variabel penelitian, yaitu variabel Penggunaan teknologi
informasi (X1), variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2), dan variabel kinerja
guru PAI (Y). uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan Kolmogorov-
Smirnov dengan menggunakan program SPSS versi 24. Setelah dilakukan uji
normalitas didapat hasil sebagai berikut :
Tabel. 3.5. Tabel Hasil Analisis Uji Coba Normalitas Data
Variabel Asymp. Sig.
(probabilitas) Dhitung Dtabel Keterangan Keputusan
Pemanfaatan
teknologi
informasi
0,44 0,163 0,05 0,163>0,05 Normal
Supervisi
Kelas 0,185 0,133 0,05 0,133>0,05 Normal
Kinerja Guru 0,200 0,122 0,05 0,122>0,05 Normal
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas > 0,05,
maka data penelitian berdistribusi normal. Sedangkan nilai probabilitas ketiga
variabel tersebut semuanya lebih besar dari 0,05 (Dhitung > Dtabel) yaitu . Dengan
variabel pemanfaatan teknologi informasi D hitung 0,163 > D tabel 0,05, variabel
supervisi kelas D hitung 0,133 > d tabel 0,05, dan variabel kinerja D hitung 0,122
> D tabel 0,05. Demikian data penelitian dari ketiga variabel penelitian ini adalah
normal.
56
BAB III
ANALISIS DATA
A. Analisis Data Kuantitatif
1. Uji Prasyarat
a. Uji Validitas
Validitas angket dilakukan pada masing-masing variabel, yaitu variabel
pemanfaatan teknologi informasi (X1), pelaksanaan supervisi kelas (X2), dan
variabel kinerja (Y), masing-masing variabel terdiri dari 16 butir angket dan
bagikan pada 44 orang responden. Hasil dari masing-masing variabel tersebut
sebagai berikut :
1) Variabel Pemanfaantan Teknologi Informasi (X1)
Untu mengetahui valid atau tidaknya tiap butir angket pemanfaatan teknologi
informasi yang digunakan dalam penelitian ini, maka dilakukan uji validitas.
Adapun hasil dari uji valitas adalah sebagai berikut :
Tabel. 3.1. Tabel Hasil Uji Validitas
Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi
NO R hitung R tabel No R hitung R tabel
1 0,284 0,374 9 0,871**
0,374
2 0,734**
0,374 10 0,896**
0,374
3 0,963**
0,374 11 0,892**
0,374
4 0,815**
0,374 12 0,684**
0,374
5 0,277 0,374 13 0,875**
0,374
6 0,758**
0,374 14 0,748**
0,374
7 0,403 0,374 15 0,584* 0,374
8 0,909**
0,374 16 0,700**
0,374
57
Variabel pemanfaatan teknologi informasi terdiri dari 16 butir angket
menunjukan korelasi item total diatas 0.374 sehingga dinyatakan valid,
kecuali untuk item angket nomor 1 yaitu dengan nilai 0,284, nomor 5 dengan
nilai 0,277 dan angket butir nomor 7 dengan nilai 0,403. Butir angket yang
tidak valid diseleksi oleh peneliti dengan cara menghapus butir tersebut,
hingga tersisa 13 butir angket saja.
Setelah menghapus butir angket yang tidak valid tadi, maka butir angket yang
valid dilakukan uji validasi kembali, sebagai berikut :
Tabel. 3.2 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel
Pemanfaatan Teknologi Informasi
NO R hitung R tabel No R hitung R tabel
1 0,781**
0,374 8 0,704**
0,374
2 0,742**
0,374 9 0,750**
0,374
3 0,811**
0,374 10 0,778**
0,374
4 0,673**
0,374 11 0,774**
0,374
5 0,871**
0,374 12 0,789**
0,374
6 0,667**
0,374 13 0,692**
0,374
7 0,806**
0,374
Tabel 3.2 di atas menunjukan semua butir angket sebanyak 13 butir
dinyatakan valid.
2) Variabel Pelaksanaan Supervisi Kelas (X2)
Variabel pelaksanaan supervisi kelas terdiri dari 18 butir angket menunjukan
korelasi item total diatas 0.30 sehingga semua item dapat digunakan sebagai
alat untuk melakukan penelitian. Rangkuman hasil estimasi validitas butir
dapat dilihat sebagai berikut :
58
Tabel. 3.3. Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Supervisi Kelas
NO R hitung R tabel No R hitung R tabel
1 0,813**
0,374 9 0,682**
0,374
2 0,826**
0,374 10 0,670**
0,374
3 0,834**
0,374 11 0,701**
0,374
4 0,857**
0,374 12 0,516**
0,374
5 0,817**
0,374 13 0,508**
0,374
6 0,726**
0,374 14 0,785**
0,374
7 0,769**
0,374 15 0,686**
0,374
8 0,727**
0,374 16 0,868**
0,374
Berdasarkan hasil perhitungan validitas pada tabel di atas, dapat diketahui
bahwa dari semua butir angket didapat nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel
(rhitung > rtabel). Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh butir angket yang
pada variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2) adalah valid.
3) Variabel Kinerja Guru (Y)
Variabel kinerja guru, terdiri dari 18 butir angket menunjukan korelasi item
total diatas 0.374, sehingga semua item dapat digunakan sebagai alat untuk
melakukan penelitian. Rangkuman hasil estimasi validitas butir dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel. 3.4. Tabel Hasil Uji Validitas Variabel
Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam
NO R hitung R tabel No R hitung R tabel
1 0,667**
0,374 9 0,829**
0,374
2 0,404**
0,374 10 0,914**
0,374
3 0,839**
0,374 11 0,635**
0,374
4 0,765**
0,374 12 0,606**
0,374
5 0,826**
0,374 13 0,760**
0,374
6 0,639**
0,374 14 0,682**
0,374
7 0,677**
0,374 15 0,768**
0,374
8 0,843**
0,374 16 0,678**
0,374
59
Berdasarkan hasil perhitungan validitas pada tabel di atas, dapat diketahui
bahwa dari semua butir angket didapat nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel
(rhitung > rtabel). Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh butir angket pada
variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2) adalah valid.
b. Uji Releabilitas
Estimasi releabilitas dalam penelitian evaluasi ini dilakukan per bagian.
Hasil perhitungan estimasi reliabilitas instrumen yang telah dilakukan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan hasil analisis, semua variabel memiliki indeks reliabilitas
lebih dari 0,6. Dengan demikian, instrumen ini dapat dikatakan memiliki
keterandalan dan dapat digunakan untk mengumpulkan data. Rangkauman hasil
estimasi reliabilitas tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel. 3.5. Tabel Hasil Uji Releabilitas Angket
No Variabel Koefisien
Alpha Perbandingan Kesimpulan
1 Penggunaan Teknologi
Informasi 0,949 0,949 > 0,6 Reliabel
2 Pelaksanaan Supervisi
Kelas 0,956 0,956 > 0,6 Reliabel
3 Kinerja Guru 0,948 0,948 > 0,6 Reliabel
c. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi
data masing-masing variabel penelitian, yaitu variabel Penggunaan teknologi
informasi (X1), variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2), dan variabel kinerja
guru PAI (Y). uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan Kolmogorov-
60
Smirnov dengan menggunakan program SPSS versi 24. Setelah dilakukan uji
normalitas didapat hasil sebagai berikut :
Tabel. 3.6. Tabel Hasil Analisis Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 44
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 8,58719842
Most Extreme
Differences
Absolute ,123
Positive ,115
Negative -,123
Test Statistic ,123
Asymp. Sig. (2-tailed) ,093c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikansi > 0,05, maka
data berdistribusi normal. Dari tabel kolmogorov smirnov di atas dapat diketahui
nilai signifikansi sebesar 0,093, dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi 0,093 > 0,05. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan data
berdistribusi normal.
2. Analisi Pendahuluan
Analisis pendahuluan ini dilakukan dengan cara memasukkan hasil
jawaban angket yang telah diisi responden ke dalam tabel distribusi frekuensi
seperti yang termuat dalam lampiran pada tesis ini. Data pendahuluan ini akan
disajikan perindikator tiap variabel penelitian, yaitu sebagai berikut :
61
1) Variabel pemanfaatan teknologi informasi (X1)
Variabel pemanfaatan teknologi informasi ini terdiri dari indikator
pengoperasian komputer, penguasaan software aplikasi, dan keterampilan
berinternet. Adapun hasil jawaban angket tentang pemanfaatan teknologi
informasi dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan jumlah interval sebanyak 4
yaitu sangat baik, cukup baik, baik, dan kurang baik. Penentuan skor variabel
Pemanfaatan teknologi informasi dan variabel perindikator sebagai berikut :
Tabel. 3.7. Tabel Interval Skor
Variebale Pemanfaatan Teknologi Informasi
Variabel Keriteria Skor Range Interval
Tertinggi Terendah
Pemanfaatan IT 100 36 64 16
INDIKATOR
1 Mengoperasikan
komputer 80 27 53 13,25
2 Penguasaan
software aplikasi 20 2 18 5
3 Keterampilan
berinternet 60 18 42 11
Untuk variabel pemanfaatan teknologi informasi oleh guru pendidikan
agama islam di Kota Palu adalah seperti pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.8. Tabel Deskriptif
Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata
Porsentase
1 84-100 Sangat baik 18 41 %
77,24
2 68-83 Cukup Baik 16 36,36 %
3 52-67 Baik 5 11,36 %
4 36-51 Kurang 5 11,36 %
Jumlah 44 100 %
62
Dari tabel 3.6 di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan teknologi
informasi guru pendidikan agama islam adalah sangat baik 41%, cukup baik
36,36%, baik 5 11,36, dan kurang 11,36, secara keseluruhan persentase
pemanfaatan teknologi informasi guru pendidikan agama islam di Kota Palu
adalah sebesar 77,24% yang berada pada interval 68-83 dalam kategori cukup
baik.
Sementara untuk data tiap indiator adalah sebagai berikut :
a) Data indikator pengoperasian komputer.
Data indikator pengoperasian komputer guru pendidikan agama islam di Kota
Palu berdasarkan skor sebagai berikut :
Tabel 3.9. Tabel Deskriptif Pengoperasian Komputer
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase
1 42-50 Sangat baik 19 42 %
2 34-41 Baik 16 36 %
3 26-33 Cukup 4 13,64 %
4 18-25 Kurang 5 9 %
Jumlah 44 100 %
Berdasarkan tabel 3.9 di atas dapat diketahui kemampuan pengoperasian
komputer guru PAI sangat baik 42%, baik 36,64%, cukup 13,64% dan kurang
9 %. Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 40 yang berada pada interval 34-
41 dalam kategori baik.
b) Data indikator penguasaan software aplikasi.
Data indikator penguasaan software aplikasi berdasarkan skor sebagai
berikut:
63
Tabel 3.10. Tabel Deskriptif penguasaan software aplikasi
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase
1 17-20 Sangat baik 16 36,36 %
2 12-16 Baik 18 40,91 %
3 7-11 Cukup 8 18,18 %
4 2-6 Kurang 2 4,55 %
Jumlah 44 100 %
Berdasarkan tabel 3.10 di atas dapat diketahui penguasaan software aplikasi
sangat baik 36,36%, baik 40,91%, cukup 18,18% dan kurang 4,55%.
Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 14 yang berada pada interval 12-16
dalam kategori baik.
c) Data indikator keterampilan berinternet.
Data indikator keterampilan berdasarkan skor sebagai berikut :
Tabel 3.11. Tabel Deskriptif ketermpilan berinternet
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase
1 51-60 Sangat Baik 14 31,82 %
2 40-50 Cukup Baik 21 47,73 %
3 29-39 Baik 3 6,82 %
4 18-28 Kurang 6 13,64 %
Jumlah 44 100 %
Berdasarkan tabel 3.11 di atas dapat diketahui keterampilan berinternet
sangat baik 31,82%, cukup baik 47,73%, baik 6,82% dan kurang 13,64%.
Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 45 yang berada pada interval 40-50
dalam kategori cukup baik.
2) Variabel Supervisi Kelas (X2)
Variabel supervisi kelas ini terdiri dari 4 indikator yaitu indikator
persiapan supervisi , kegiatan supervisi, penutup atau akhir kegiatan supervisi
dan tindak lanjut. Adapun hasil jawaban angket tentang pemanfaatan teknologi
64
informasi dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan jumlah interval sebanyak 4
yaitu sangat baik, cukup baik, baik, dan kurang baik. Penentuan skor variabel dan
perindikator sebagai berikut :
Tabel. 3.12. Tabel Tabel Interval Skor Supervisi Kelas
Variabel Keriteria Skor
Range Interval Tertinggi Terendah
Supervisi Kelas 100 43 57 14
INDIKATOR
Persiapan supervisi 40 13 27 7
Kegiatan supervisi 30 8 22 6
Penutup 60 27 33 8
Tindak lanjut 30 12 18 5
Untuk variabel pelaksanaan supervisi kelas pada guru pendidikan agama
islam di Kota Palu adalah seperti pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.13. Tabel Deskriptif Variabel Supervisi Kelas
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata
Porsentase
1 86-100 Sangat Baik 20 45,45%
84,69 %
2 71-85 Cukup Baik 21 47,72%
3 57-70 Baik 2 4,54%
4 43-56 Kurang 1 2,27%
Jumlah 44 100 %
Dari tabel 3.13 di atas dapat diketahui bahwa pelaksanaan supervsi kelas
terhadap guru PAI adalah sangat baik 45,45%, cukup baik 47,72%, baik 4,54,
dan kurang 2,27, secara keseluruhan persentase variabel supervisi kelas sebesar
84,69% yang berada pada interval 71-85 dalam kategori cukup baik.
Sementara untuk data tiap indiator adalah sebagai berikut :
65
a) Data indikator persiapan supervisi kelas.
Data indikator pengoperasian komputer oleh guru pendidikan agama islam di
Kota Palu berdasarkan skor sebagai berikut :
Tabel 3.14. Tabel Deskriptif persiapan supervisi kelas
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata
Persentase
1 34-40 Sangat Baik 31 70,45 %
87,44%
2 27-33 Cukup Baik 10 22,73 %
3 20-26 Baik 2 4,55 %
4 13-19 Kurang 1 2,27 %
Jumlah 44 100 %
Berdasarkan tabel 1.14 di atas dapat diketahui persiapan supervsi kelas sangat
baik 70,45%, cukup baik 22,55%, baik 4,55% dan kurang 2,27%. Sedangkan
rata-rata atau mean sebesar 34 yang berada pada interval 34-40 dalam
kategori sangat baik.
b) Data indikator kegiatan supervisi kelas.
Data indikator pengoperasian komputer guru pendidikan agama islam di Kota
Palu berdasarkan skor sebagai berikut :
Tabel 3.15. Tabel Deskriptif kegiatan supervisi kelas
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata
Persentase
1 26-30 Sangat Baik 24 54,55%
85,45%
2 20-25 Cukup Baik 17 38,64%
3 14-19 Baik 1 2,27 %
4 8-13 Kurang 2 4,55%
Jumlah 44 100 %
Berdasarkan tabel 3.15 di atas dapat diketahui kegiatan supervisi kelas sangat
baik 54,55%, cukup baik 38,64%, baik 2,27% dan kurang 4,55%. Sedangkan
66
rata-rata atau mean sebesar 25 yang berada pada interval 20-25 dalam
kategori baik.
c) Data indikator penutup supervisi kelas.
Data indikator pengoperasian komputer guru pendidikan agama islam di Kota
Palu berdasarkan skor sebagai berikut :
Tabel 3.16. Tabel Deskriptif penutup supervisi kelas
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata
Persentase
1 51-60 Sangat Baik 19 43,18%
83,18%
2 43-50 Cukup Baik 20 45,45%
3 35-42 Baik 4 9,09 %
4 27-34 Kurang 1 2,27%
Jumlah 44 100 %
Berdasarkan tabel 3.16 di atas dapat diketahui penutup supervisi kelas sangat
baik 43,18%, cukup baik 45,45%, baik 9,09% dan kurang 2,27%. Sedangkan
rata-rata atau mean sebesar 49 yang berada pada interval 43-50 dalam
kategori baik.
d) Data indikator tindak lanjut.
Data indikator pengoperasian komputer guru pendidikan agama islam di Kota
Palu berdasarkan skor sebagai berikut :
Tabel 3.17. Tabel Deskriptif tidak lanjut
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata
Persentase
1 27-30 Sangat Baik 17 38,64%
83,56%
2 22-26 Cukup Baik 21 47,33%
3 17-21 Baik 3 4,55%
4 12-16 Kurang 3 4,55%
Jumlah 44 100 %
67
Berdasarkan tabel 3.17 di atas dapat diketahui tindak lanjut supervisi kelas
sangat baik 38,64%, cukup baik 47,33%, baik 4,55% dan kurang 4,55%.
Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 24 yang berada pada interval 22-26
dalam kategori baik.
3) Variabel Kinerja Guru (Y)
Variabel supervisi kelas ini terdiri dari 4 indikator yaitu indikator
persiapan supervisi , kegiatan supervisi, penutup atau akhir kegiatan supervisi
dan tindak lanjut. Adapun hasil jawaban angket tentang pemanfaatan teknologi
informasi dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan jumlah interval sebanyak 4
yaitu sangat baik, baik, dan kurang baik. Penentuan skor variabel perindikator
sebagai berikut :
Tabel 3.18. Tabel Skor Variabel Perindikator
Vaiabel Keriteria Skor Range Interval
Tertinggi Terendah
Kinerja Guru PAI 100 74 26 6,56
INDIKATOR
1 Kompetensi
Pedagogik 60 49
14 4
2 Kompetensi
Kepribadian 20 16
4 1
3 Kompetensi Sosial 40 27 13 3
4 Kompetensi
Profesional 40 23
17 4
Untuk variabel pelaksanaan supervisi kelas pada guru pendidikan agama
islam di Kota Palu adalah seperti pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.19. Tabel Deskriptif Variabel Supervisi Kelas
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata
Porsentase
1 94-100 Sangat Baik 12 27,27% 87,78%
2 87-93 Cukup Baik 14 31,81%
68
3 81-86 Baik 12 27,27%
4 74-80 Kurang 6 13,63%
Jumlah 44 100 %
Dari tabel 3.19 di atas dapat diketahui bahwa kinerja guru pendidikan
agama islam adalah sangat baik 27,27%, cukup baik 31,81%, baik 27,27, dan
kurang 13,63, secara keseluruhan persentase variabel kinerja guru sebesar
87,78% yang berada pada interval 87-93 dalam kategori cukup baik.
Sementara untuk data tiap indiator adalah sebagai berikut :
a) Data indikator kompetensi pedagogik.
Data indikator kompetensi pedagogik guru pendidikan agama islam di
Kota Palu berdasarkan skor sebagai berikut :
Tabel 3.20. Tabel Deskriptif Kompetensi Pedagogik
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata
Persentase
1 58-60 Sangat Baik 6 13,64%
88,75%
2 54-57 Cukup Baik 19 43,18%
3 50-53 Baik 9 20,45%
4 46-49 Kurang 10 22,73%
Jumlah 44 100 %
Berdasarkan tabel 3.20 di atas dapat diketahui kompetensi pedagogik
sangat baik 13,64%, cuku baik 43,18%, baik 20,45% dan kurang 22,73%.
Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 52 yang berada pada interval 50-
53 dalam kategori cukup.
b) Kompetensi kepribadian
Data indikator kompetensi kepribadian guru pendidikan agama islam di
Kota Palu berdasarkan skor sebagai berikut :
69
Tabel 3.21. Tabel Deskriptif Kompetensi Kepribadian
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata
Persentase
1 20 Sangat Baik 18 40,91%
92,27%
2 19 Cukup Baik 3 6,82%
3 18 Baik 12 27,27%
4 16-17 Kurang 12 27,27%
Jumlah 44 100 %
Berdasarkan tabel 3.21 di atas dapat diketahui kompetensi kepribadian
sangat baik 40,91%, cukup baik 6,82%, baik 27,27% dan kurang 27,27%.
Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 18 yang berada pada interval 18
dalam kategori cukup.
c) Data indikator Kompetensi Sosial.
Data indikator kompetensi sosial guru pendidikan agama islam di Kota
Palu berdasarkan skor sebagai berikut :
Tabel 3.22. Tabel Deskriptif Kompetensi Sosial
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata
Persentase
1 36-40 Sangat Baik 18 40,91%
85,80%
2 34-35 Cukup Baik 4 9,09%
3 31-33 Baik 16 36,36%
4 27-30 Kurang 6 13,64%
Jumlah 44 100 %
Berdasarkan tabel 3.22 di atas dapat diketahui kompetensi sosial sangat
baik 40,91%, cukup baik 9,09%, baik 36,36% dan kurang 13,64%.
Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 34 yang berada pada interval 34-
35 dalam kategori baik.
70
d) Data indikator Kompetensi Profesional.
Data indikator kompetensi profesional guru pendidikan agama islam di
Kota Palu berdasarkan skor sebagai berikut :
Tabel 3.23. Tabel Deskriptif Kompetensi profesional
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata
Persentase
1 36-40 Sangat Baik 17 38,64 %
86,08%
2 32-35 Cukup Baik 20 45,45 %
3 28-31 Baik 6 13,64 %
4 23-27 Kurang 1 2,27 %
Jumlah 44 100 %
Berdasarkan tabel 3.23 di atas dapat diketahui kompetensi profesional
sangat baik 38,64%, cukup baik 45,45%, baik 13,64% dan kurang 2,27%.
Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 34 yang berada pada interval 32-
35 dalam kategori baik.
3. Analisis Regresi
Setelah uji coba angket dilakukan, maka selanjutnya angket yang telah
diuji dibagikan pada guru pendidikan agama islam, baik yang Pegawai Negeri
Sipil (PNS) maupun Guru Tidak Tetap (GTT). Angket tersebut dibagikan
kepada sejumlah 44 guru pendidikan agama islam se Kota Palu.
Selanjutnya hasil angket tersebut dianalisis. Analisis berganda berfungsi
untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Variabel independen X1 berupa pemanfaatan teknologi informasi dan
variabel independen X2 berupa pelaksanaan supervisi kelas, dapat dirumuskan
hipotesisnya sebagai berikut ini :
71
H1 : Terdapat pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja
guru pendidikan agama islam se Kota Palu
H2 : Terdapat pengaruh pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja guru
pendidikan agama islam se Kota Palu
a. Uji t
Untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel indenpenden terhadap
variabel dependen dengan menganggap variabel lainnya konstan dapat dilakukan
uji t. Dari data kuantitatif yang diperoleh diadakan pengolahan data dengan
menggunakan program SPSS versi 24, menghasilkan analisis regresi seperti pada
tabel di bawah ini :
Tabel. 3.24 Tabel Analisis Regresi Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1
(Constant) 82,699 10,855 7,618 ,000
Pemanfaatan IT ,199 ,064 ,378 3,122 ,003
Supervisi Kelas ,279 ,073 ,464 3,837 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
1) Pengujian hipotesis Pertama (H1)
Pengujian pengaruh pemanfaatan teknologi informasi (X1) terhadap
kinerja guru pendidikan agama islam, dimana Ha menyatakan bahwa variabel
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap variabel kinerja guru (Y),
dan H0 menyatakan bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi tidak
berpengaruh terhadap variabel kinerja guru (Y). Dasar pengambilan
keputusannya adalah apabila nilai sig. < 0.05, atau t hitung > t tabel, maka
72
terdapat pengaruh variabel X terhadap Variabel Y. Dan jika nilai sig > 0.05, atau
t hitung < t tabel maka tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
Nilai T tabel ditentukan dengan t tabel = t (∝/2; n-k-1) = t (0.025 ; 41) = 2.019
Dari pengolahan data dengan menggunakan SPSS seperti yang tampak
pada tabel 3.5 di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi. Untuk pengaruh
X1 terhadap Y adalah sebesar 0.006 dan nilai t hitung sebesar 3,122, maka nilai
sig. 0.006 < 0.05 dan nilai t hitung 3.122 > t tabel 2,019 dengan demikian
hipotesis H1 diterima, yang berarti terdapat pengaruh signifikan pemanfaatan
teknologi informasi terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di Kota Palu.
2) Pengujian hipotesis Kedua (H2)
Dari uji T yang tanpak pada tabel 3.5 di atas dapat urai, bahwa nilai
signifikansi untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar 0.000 dan nilai t hitung
sebesar 3,837, sedangkan nilai t tabel sebesar 2.019, sehingga dapat diketahui
nilai sig.0.000 < 0.05 dan nilai t hitung 3,837 > t tabel 2.019, dengan demikian
hipotesis H2 diterima, yang berarti terdapat pengaruh signifikan pelaksanaan
supervisi kelas terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di Kota Palu.
b. Uji f
uji f dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel pemanfaatan teknologi
informasi (X1) dan variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2) secara simultan atau
bersama-sama terhadap variabel kinerja guru pendidikan agama islam (Y).
Penentuan F tabel dilakukan dengan ketentuan F tabel = F (k ; n-k) = F (2 ; 42) =
3.22.
73
Dari data kuantitatif yang diperoleh diadakan pengolahan data dengan
menggunakan program SPSS versi 24 menghasilkan analisis regresi seperti pada
tabel di bawah ini :
Tabel. 3.25. Tabel Analisis Regresi Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2282,090 2 1141,045 14,754 ,000b
Residual 3170,819 41 77,337
Total 5452,909 43
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan teknologi
informasi
Berdasarkan output di atas diketahui signifikansi untuk pengaruh X1 dan
X2 secara simultan terhadap Y adalah sebesar 0.000 dengan nilai F hitung sebesar
14,754. maka sig. 0.000 < 0.05 dan nilai F hitung 14,754 > F tabel 3.22, sehingga
dapat disimpulkan bahwa H3 diterima, yang berarti terdapat pengaruh variabel X1
dan variabel X2 secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel Y. Dengan
demikian terdapat pengaruh signifikan pemanfaatan teknologi informasi dan
pelaksanaan supervisi kelas secara simultan atau bersama-sama terhadap kinerja
guru pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu.
c. Koefisien Determinan
Perhitungan koefisien determinan dimaksudkan untuk mengetahui
besarnya pengaruh pemanfaatan teknologi informasi (X1) dan pelaksanaan
supervisi kelas (X2) terhadap kinerja guru pendidikan agama islam. Untuk
mengetahui besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
74
Tabel 3.26. Tabel Koefisien Determinan
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,636a ,405 ,376 8,897
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Penggunaan Teknologi Informasi
Dari tabel 3.26 di atas telah tersedia nilai R Square dan nilai Adjusted R
Square. Karena variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel,
maka nilai yang akan digunakan adalah R Squar, yaitu sebesar 0,405 atau 40,5.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel pemanfaatan
teknologi informasi (X1) dan variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2) terhadap
variabel kinerja guru pendidikan agama islam adalah 40,5% sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.
d. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
1. Uji Multikolonieritas
Data uji multikolonieritas seperti pada tabel sebagai berikut :
Tabel. 3.27. Tabel Uji Multikolonieritas
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,173a ,030 ,007 21,320
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas
Pada tabel 3.27 di atas menujukan hasil analisis interkorelasi antara variabel
bebas yang ditandai dengan koefisien korelasi pearson, dimana hasil korelasi
antar variabel bebas pemanfaatan teknologi informasi (X1) dengan
pelaksanaan supervisi kelas (X2) adalah sebesar r=0,030, dan nilai R Squar
75
yang ditunjukan pada tabel 3.25 di atas sebesar 0,405. Dari hasil itu dapat
disimpulkan bahwa nilai R Squar 0,405 > regresi auxiliary 0,030, sehingga
tidak terdapat multikolonieritas.
2. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokadastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Dasar pengambilan keputusan adalah apabila nilai
signifikansi lebih besar dari 0.05 (sig.>0.05) tidak terjadi heterokedastisitas dan
apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 (sig. < 0.05) maka telah terjadi
heterokedastitas. Adapun data yang diperoleh setelah dilakukan proses
perhitungan dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut :
Tabel 3.28. Tabel Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 14,975 5,106 2,933 ,005
Pemanfaatan
Teknologi Informasi
-,011 ,030 -,055 -,358 ,722
Supervisi Kelas -,048 ,034 -,215 -1,396 ,170
a. Dependent Variable: RES2
Berdasarkan uji glejser seperti ditunjukan dalam tabel 3.28, diketahui
bahwa nilai signifikansi pemanfaatan teknologi informasi (X1) sebesar 0.722 dan
nilai signifikansi pelaksanaan supervisi kelas (X2) sebesar 0.170. Nilai-nilai
tersebut menunjukan angka lebih besar dari pada 0.05. Dengan demikian variabel
pemanfaatan teknologi informasi sig. 0.722 > 0.05, dan variabel pelaksanaan
76
supervisi kelas sig. 0.170 > 0.05 sehingga kedua variabel tersebut tidak terjadi
heterokedastisitas. Keputusan tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Gambar 3.1. Grafik Scatterplot
Grafik scaterplot di atas menunjukan persebaran titik-titik tidak
membentuk pola tertentu yang teratur, sehingga denga dengan demikian data
tidak terjadi heterokedastisitas.
B. Analisis Data Kualitatif
1. Pemanfaatan Teknologi Informasi oleh Guru Pendidikan Agama Islam
di Kota Palu
Mayoritas responden yang diwawancara mengatakan, terdapat hubungan
antara pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja guru pendidikan agama
islam. Meskipun demikian dalam hal kemampuan menggunakannya guru
pendidikan agama islam memiliki kemampuan yang beragam. Menurut ketua
MGMP pendidikan agama islam Kota Palu, keberagaman kemampuan itu terjadi
karena adanya tingkat penguasaan yang berbeda dari guru senior dan guru
77
junior.93
Akan tetapi menurut kepala SMA Negeri 5 Palu guru pendidikan agama
islam di sekolah tersebut mayoritas memiliki kemampuan dalam memanfaatkan
teknologi informasi yang ada.94
Terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi pada guru pendidikan
agama islam, dari data wawancara yang peneliti lakukan. Dapat diklasifikasikan
pemanfaatan teknologi informasi ke dalam pemanfaatan di luar kelas dan di
dalam kelas. Bentuk pemanfaatan teknologi informasi di luar kelas menurut
Ambo Dalle Labennu (wakil kepala sekolah bagian kurikulum SMA Negeri 5
Palu) seperti pengisian e rapor dan pembuatan perangkat dan media
pembelajaran, Ambodalle yang juga didelegasikan oleh kepala sekolah untuk
melakukan supervisi kelas kepada guru pendidikan agama islam lebih lanjut
mengatakan, guru pendidikan agama islam memiliki kemampuan mengisi e rapor
sesuai dengan apa yang minta dalam format e rapor. Sementara aktivitas
pemamfaatan teknologi informasi di dalam kelas guru menyesuaikannya dengan
bahan atau materi ajar yang akan diajarkan pada siswa siswi, dalam hal
pemanfaatan teknologi informasi dalam kelas ini, biasanya guru membuat media
pembelajaran menggunakan power point dan disajikan menggunakan komputer
yang dikombinasi dengan infocus.95
Pemanfaatan teknologi informasi oleh guru pendidikan agama islam dirasa
memberikan keunggulan dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam
sebagaimana yang diungkapkan oleh Abd. Rasyid, sekretaris MGMP pendidikan
93
Hasil wawancara 27 Juli 2017, bersama Drs. Amiruddin, M.Pd, ketua MGMP PAI Kota
Palu. 94
Hasil wawancara 19 Juli 2017, bersama Idris Ade, S.Pd.,M.Si, Kepala SMA Negeri 5 Palu. 95
Hasil wawancara tanggal 25 Juli 2017, bersama Drs. Ambodalle Labennu, M.Pd, Wakasek
Kurikulum sekaligus delegasi kepala sekolah dalam melakukan kegiatan supervisi kelas.
78
agama islam Kota Palu mengemukakan bahwa dengan pemanfaatan teknologi
informasi dapat memacu daya kreatifitas anak, selain itu pemanfaatan itu juga
dinilai sangat membantu untuk terjadi audiensi antara guru dengan siswa, terlebih
lagi guru menerapkan pembelajaran dengan lebih banyak menggunakan
pendekatan games atau permainan dalam mengajar ketimbang metode ceramah.96
Diakui oleh Nurnoven, S.Ag guru pendidikan agama islam SMA Negeri 7
Palu, mengajar dengan menggunakan infocus memberi dampak berupa lebih
aktifnya siswa dalam proses belajar mengajar di kelas, dibandingkan dengan
tidak menggunakan teknologi informasi, siswa lebih antusias dalam menerima
materi ketika materi ajar itu disajikan dan dengan memanfaatkan media teknologi
informasi dialog antara guru dengan siswa terbangun dengan baik.97
Dengan
demikian diharapkan pada para guru Pendidikan Agama Islam, agar lebih kreatif
lagi dalam membuat media pembelajaran sehingga pemanfaatan teknologi
informasi dapat lebih sering digunakan dalam kelas.
Dalam hal kemampuan membuat aplikasi untuk memeriksa dan
menentukan hasil evaluasi belajar, telah disediakan oleh sekolah masing-masing,
guru tinggal mengoperasikan saja. Mayoritas responden yang diwawancarai
mengakui tidak memiliki kemampuan dalam membuat sendiri software
aplikasi.98
96
Hasil wawancara tanggal 25 Juni 2017, bersama Abd. Rasyid, S.Ag.,M.Pd.I, sekretaris
MGMP Guru Pendidikan Agama Islam Kota Palu. 97
Hasil wawancara tanggal 09 Juni 2017, bersama Nur Noven, S.Ag. salah satu guru
Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 7 Palu, tentang pengoperasian komputer. 98
Hasil wawancara tanggal 25 Juli 2017, bersama Drs. Ambodalle Labennu, M.Pd, Wakasek
Kurikulum sekaligus didelegasi kepala sekolah untuk melakukan kegiatan supervisi kelas.
79
Ambodalle menilai bahwa guru pendidikan agama islam memiliki
kemampuan dalam hal berinternet, hal ini dapat dilihat dengan pemanfaatan
teknologi informasi dalam proses pembelajaran jarak jauh dengan siswa-
siswanya yang disajikan secara online. Selain guru sendiri juga mencari bahan
ajar penunjang lewat internet, guru-guru juga memberi tugas kepada siswanya
untuk mencari materi-materi tertentu lewat internet. Kendala yang dihadapi oleh
guru-guru pendidikan agama islam pada beberapa sekolah adalah berupa
ketersediaan jaringan wifi sekolah yang tidak sebanding dengan jumlah warga
sekolah sebagai pemakai jaringan itu, oleh karenanya Dra. Aswati menyarankan
ketersediaan akses internet berupa wifi sekolah yang lebih kuat, sehingga guru
yang sudah mulai antusias memanfaatkan teknologi informasi tidak terhalang
oleh ketersediaan fasilitas jaringan internet.99
2. Pelaksanaan Supervisi Kelas
Terkait dengan pelaksanaan supervisi kelas, mayoritas responden
menyatakan bahwa terdapat hubungan antara intensifnya pelaksanaan supervisi
dengan kinerja guru pendidikan agama islam. Dakui oleh Abd. Rasyid,
S.Ag.,M.Pd.I dengan pelaksanaan supervisi kelas membuat kualitas pembelajaran
menjadi baik, termasuk dalam masalah variasi metode mengajar guru di dalam
kelas.100
Dalam melakukan supervisi kelas, kepala sekolah tidak melakukannya
sendiri, melainkan tugas itu didelegasikan kepada para wakasek dan guru senior,
untuk melakukan tugas supervisi.
99
Hasil wawancara tanggal 25 Juni 2017, bersama Dra. Aswati sala satu guru Pendidikan
Agama Islam di SMA Negeri 4 Palu. 100
Hasil wawancara tanggal 25 Juni 2017, bersama Abd. Rasyid, S.Ag.,M.Pd.I, sekretaris
MGMP Guru Pendidikan Agama Islam Kota Palu, tentang persiapan pelaksanaan supervisi kelas.
80
Persiapan sebelum dilakukannya supervisi kelas, kepala sekolah
menggunakan beberapa pola, ada yang menggunakan cara announced visition
yaitu pola supervisi dengan cara memberi tahu terlebih dahulu waktunya mulai
dari bulan, tanggal dan hari dilaksanakannya kegiatan supervisi, dan dan
dibeberapa sekolah pelaksanaannya dilakukan dengan pola kombinasi antara
announced visition dan anannounced visitation yaitu dengan cara memberi tahu
akan dilakukannya supervisi pada bulan itu, akan tetapi tidak diberi tahu secara
pasti tentang ketetapan tanggalnya dan harinya pelaksanaannya. Pola terkahir ini
ditempuh agar para guru sudah harus mempersiapkan diri dalam
mengahadapinya.101
Dalam pelaksanaan supervisi kelas, kepala sekolah atau yang ditunjuk
untuk melakukan tugas itu, melakukan supervisi dalam satu sesi pelajaran
berlangsung, yaitu mulai dari sejak awal pelajaran dibuka sampai pelajaran
ditutup. Selain itu, dalam melakukan kegiatan supervisi kelas kepala sekolah juga
menggunakan instrumen yang sebelumnya telah dipersiapkan.102
Instrumen itu
digunakan sebagai dasar dalam melakukan penilaian terhadap aktifitas mengajar
guru, menurut wakasek kesiswaan SMA negeri 6 Palu, penilaian yang diberikan
dapat memacu guru lebih giat lagi dalam melaksanakan tugasnya.103
Mayoritas guru mejawab bahwa usai melakukan supervisi, pengawas
menunjukan kelebihan dan kekurangan guru dalam pelaksanaan peroses belajar
101
Hasil wawancara tanggal 25 Juni 2017, bersama Dra. Aswati sala satu guru Pendidikan
Agama Islam di SMA Negeri 4 Palu. 102
Hasil wawancara tanggal sabtu, 29 Juli 2017, bersama guru-guru Pendidikan Agama Islam
di SMA ketika pertamuan MGMP bulanan Kota Palu. 103
Hasil wawancara 27 Juli 2017, bersama Drs. Amiruddin, M.Pd, Wakasek kesiswaan SMA
Negeri 6 Palu.
81
mengajar. setelah diberitahkan kelebihan dan kekurangannya pengawas
penyampaikan bagian-bagian yang perlu dilakukan perbaikan. Selain itu kepala
sekolah juga menanyakan tentang penilaian guru terhadap dirinya serta, kepala
sekolah dan guru membuat penilain bersama tentang penampilan guru dalam
kelas. Dan yang terakhir kepala sekolah juga memberitahukan hasil yang telah
dicapai guru dalam proses kepengawasan yang telah dilakukan. Dampak yang
ditimbulkan dengan diberitahukannya nilai hasil kegiatan supervisi kepada guru
adalah merasa dihargai usahanya dengan adanya penilaian itu.104
Kegiatan supervisi setelah akhir atau penutup dari kegiatan supervisi,
adalah langkah tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut dilakukan dengan cara
melakukan pembinaan, terus melakukan pemantauan terhadap kegiatan
pengajaran.
3. Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam
Para responden diwawancara menyatakan bahwa, kinerja guru
pendidikanagama islam di sekolah mereka baik. Selain itu hasil wawancara juga
mengatakan bahwa guru guru pendidikanagama islam juga memiliki kemampuan
dalam mehamami potensi-potensi anak didik, hanya saja masih perlu peningkatan
menerapkan teknologi informasi dalam kegiatan proses belajar mengajar. Dalam
hal mempersiapkan proses belajar mengajar yang baik, guru-guru pendidikan
agama islam juga mampu merancang perencanaan dalam penunjang proses
belajar mengajar yang konprehensif, serta dapat menilai kemajuan peserta didik
104
Hasil wawancara tanggal 25 Juli 2017, bersama Drs. Ambodalle Labennu, M.Pd, Wakasek
Kurikulum sekaligus delegasi kepala sekolah dalam melakukan kegiatan supervisi kelas.
82
secara total. Abd. Rasyid memberi komentar tentang perlunya pembinaan lagi
terhadap komptensi pedagogik guru, ia menilai bahwa dari keempat komptensi
guru, kompetensi pedagogiklah yang dipandang bersentuhan langsung dengan
perkembangan global, sehingga perlu selalu adanya pembaharuan setiap saat.105
Dari segi kompetensi kepribadian guru pendidikan agama islam memiliki
komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tugas secara profesional. Selain itu
guru pendidikan agama islam juga memiliki rasa tanggungjawab yang kokoh
dalam melaksanakan fungsinya sebagai guru. Kompetensi kepribadian
merupakan kompetensi yang paling menonjol pada guru pendidikan agama
islam.106
Dalam hal kompetensi sosial, guru pendidikan agama islam memahami
berbagai faktor yang berpengaruh dalam menciptakan lingkungan belajar yang
mendukung proses belajar mengajar dan faktor-faktor sosial kultural dan
ekonomi yang berpengaruh terhadap proses pendidikan anak di sekolah. Selain
itu guru juga memahami akan pentingnya hubungan antara sekolah dengan orang
tua berpengaruh terhadap proses pendidikan anak di sekolah, serta menguasai dan
memahami perubahan-perubahan akibat dampak globalisasi.
Kompetensi profesional, guru tidak hanya menguasai substansi atau materi
atau isi teaching resources yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, tapi
juga menguasai bagaimana mengolah learning equipment (sarana belajar) dan
learning resources (sumber belajar) yang diperlukan dalam proses belajar
105
Hasil wawancara tanggal 25 Juni 2017, bersama Abd. Rasyid, S.Ag.,M.Pd.I, sekretaris
MGMP Guru Pendidikan Agama Islam Kota Palu. 106
Hasil wawancara tanggal 25 Juli 2017, bersama Drs. Ambodalle Labennu, M.Pd, 19 Juli
2017 bersama Idris Ade, S.Pd.,M.Si, 25 Juni bersama bersama Abd. Rasyid, S.Ag.,M.Pd.I.
83
mengajar. Dalam hal penerapan teknologi guru pendidikan agama islam masih
beragam, sebab ada yang mampu menerapkan, dan ada yang masih perlu
mendapatkan pembinaan, meskipun demikian menurut Amiruddin mayoritas
guru pendidikan agama islam telah mampu menafaatkan teknologi informasi
dalam proses belajar mengajar.
84
BAB IV
ANALISIS DATA KUANTITATIF DAN
DATA KUALITATIF
A. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Pemanfaatan Teknologi Informasi
Selanjutnya analisis data kuantitatif dan data kuantitatif. Analisis ini
dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif dan data kualitatif
pemanfaatan teknologi informasi guru pendidikan agama islam. Perbandingan
data tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.1. Tabel Data Kuantitatif dan Kualitatif
Pemanfaatan Teknologi Informasi
No Indikator
Instrumen
Data
kuantitatif
(%)
Data Kualitatif kesimpulan
1 Pengoperasian
Komputer
80,26
Guru pendidikan agama
islam memiliki
kemampuan dalam
mengoperasikan
komputer, terutama pada
kemampuan dalam
menggunakan microsoft
office. Kreatifitas guru
membuat media dan
menggunakan metode
mengajar guru ikut
menunjang pembelajaran
Memperkuat,
memperdalam
dan
memperluas
data
kuantitatif
2 Sofware
Aplikasi
73,18
Guru pendidikan agama
islam tidak mampu
membuat sendiri aplikasi
penilaian, akan tetapi
guru mampu
memanfaatkan atau
mengoperasikan aplikasi
Memperkuat
dan
Memperdalam
data
kuantitatif
85
yang telah tersedia di
sekolah masing-masing.
3 Keterampilan
Berinternet
76,29
Guru memiliki
kemampuan berinternet,
bahkan guru memberi
tugas secara online pada
anak didiknya, namun
ketersediaan jaringan
internet yang lebih kuat
dirasa perlu.
Membuktikan,
memperluas,
dan
memperdalam
data
kuantitatif
Berdasarkan analisis data seperti yang ditunjukan pada tabel 4.1 di atas
terlihat bahwa penelitian kualitatif yang dilakukan menghasilkan data kualitatif
yang dapat memperkuat, memperdalam, dan memperluas data kuantitatif variabel
pemanfaatan teknologi informasi, misalnya pemanfaatan teknologi informasi pada
aspek pengoperasian komputer mendapat nilai 80,26. Data kuantitatif tersebut
diperkuat dan diperdalam dengan data kualitatif, dimana aspek kemampuan
pengoperasian komputer di sini menjelaskan tentang kemampuan guru pendidikan
agama islam dalam pengoperasikan komputer pada program dasar yang
diperlukan guru dalam penyiapan perangkat, dan penyajian materi di dalam kelas,
yang kesemuanya tersedia pada program microsoft office. Lebih lanjut dijelaskan
tentang kemampuan yang berbeda antara guru junior dan guru senior.
Secara keseluruhan nilai variabel pemanfaatan teknologi informasi sebesar
77,88 (kategori cukup baik) dan secara kualitatif pemanfaatan teknologi
informasi oleh guru pendidikan agama islam dinyatakan cukup baik. Dengan
demikian data kualitatif ini mendukung data kuantitatif, karena tidak ada
perbedaan antara data kuantitatif dan data kualitatif.
86
Berdasarkan data hasil penelitian tentang pemanfaatan teknologi informasi
tersebut, dapat dikemukakan di sini bahwa, pemanfaatan teknologi informasi oleh
guru pendidikan agama islam di Kota Palu berada dalam kategori cukup baik.
Para guru menggunakan teknologi informasi untuk penyiapan perangkat
pembelajaran, pembuatan media pembelajaran, pengolahan nilai, dan dalam
penyajian materi di dalam kelas.
B. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Pelaksanaan Supervisi Kelas
Selanjutnya analisis data kuantitatif dan data kuantitatif. Analisis ini
dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif dan data kualitatif
pelaksanaan supervisi kelas. Perbandingan data tersebut disajikan dalam tabel di
bawah ini :
Tabel 4.2. Tabel Data Kuantitatif dan Kualitatif
Pelaksanaan Supervisi Kelas
No Indikator
Instrumen
Data
Kuantitatif
(%)
Data Kualitatif Kesimpulan
1 Persiapan
Supervisi
87
Pelaksanaan supervisi
menggunakan pola
announced visition, dan
kombinasikan dengan
announced visition dan
ananouced visitation,
dimana kepala sekolah
memberitahu bulan akan
dilakukannya supervisi
Membuaktikan,
dan
memperdalam
data kuantitatif
87
akan tetapi tidak
disampaikan hari
pelaksanaannya.
2 Pelaksanaan
Supervisi
85
Pelaksanaan supervisi
kelas dilakukan dalam
satu sesi pelajaran
menggunakan instrumen
yang telah disiapkan.
Membuktikan
data kuantitatif
3 Penutup
Supervisi
83
Kepala sekolah
memberitahukan
kelebihan dan
kekurangan guru,
memberi masukan,
membuat penilaian
bersama, serta
memberitahukan hasil
yang telah dicapai guru
Membuktikan
data kuantitatif
4 Tindak Lanjut
84
Kepala sekolah
mengundang guru untuk
berkomunikasi, serta
melakukan pembinan
pada sisi kurang dari
penampilan guru dalam
kelas
Data kualitatif
Membuktikan
data kuantitatif
Berdasarkan analisis data seperti yang ditunjukan pada tabel 4.2 di atas
terlihat bahwa penelitian kualitatif yang dilakukan dapat menghasilkan data
kualitatif yang dapat membuktikan, memperkuat dan memperdalam data
88
kuantitatif variabel supervisi kelas, misalnya pelaksanaan supervisi kelas pada
aspek persiapan pelaksanaan supervisi kelas mendapat nilai 87%. Data kuantitatif
tersebut dibuktikan, diperkuat dan diperdalam dengan data kualitatif, dimana
aspek perispan supervisi dilakukan dengan memadukan dua cara yaitu memberi
tahu waktunya secara spesifik, dan meberi tahu bulan akan lakukannya kegiatan
supervisi kelas akan tetapi tidak diberitahu kepastiannya hari pelaksanaannya.
Secara keseluruhan nilai variabel pelaksanaan supervisi kelas sebesar
84,69% , dimana berada pada interval 71-85 dalam kategori cukup baik dan
secara kualitatif pelaksanaan supervisi kelas dinyatakan cukup baik. Dengan
demikian data kualitatif ini mendukung data kuantitatif, karena tidak ada
perbedaan antara data kuantitatif dan data kualitatif.
Berdasarkan data hasil penelitian tentang pelaksanaan supervisi kelas
tersebut, dapat dikemukakan bahwa, pelaksanaan supervis kelas di Kota Palu
sangat baik. Para pelaksana tugas kegiatan supervisi kelas melaksanakan kegiatan
itu dengan benar mulai dari persiapan, pelaksanaan, penutup dan tindak lanjut.
C. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam
Selanjutnya analisis data kuantitatif dan data kualitatif. Analisis ini
dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif dan data kualitatif kinerja
guru pendidikan agama islam, untuk kemudian diambil kesimpulan tentang
kedudukan data kualitatif terhadap data kuantitatif. Perbandingan data tersebut
disajikan dalam tabel di bawah ini :
89
Tabel 4.3. Tabel Data Kuantitatif dan Kualitatif Kinerja Guru.
No Indikator
Instrumen
Data
kuantitatif
(%)
Data Kualitatif kesimpulan
1 Kompetensi
Pedagogik
88,75
guru dapat memahami
potensi anak didik, memiliki
kemampuan dalam
menerapkan teknologi
informasi, dapat merancang
perangkat yang
komprehensif dapat menilai
kemajuan peserta didik,
serta dapat melakukan
bimbingan pada anak yang
sedang menghadapi
persoalan.
Data
kualitatif
membuktikan
data
kuantitatif
2 Kompetensi
Kepribadian 92,27
Guru agama memiliki
komitmen yang tinggi, dan
tanggung jawab dalam
leksanakan tugas.
Data
kualitatif
membuktikan
data
kuantitatif
3 Kompetensi
Sosial
85,80
Memahami berbagai faktor
yang berpengaruh bagi
lingkungan belajar,
mengerti berbagai faktor
sosial-kultural dan ekonomi
berpengaruh bagi perseta
didik, guru pendidikan
agama islam menilai
pentingnya hubungan antara
sekolah dengan orang tua,
serta memahami perubahan-
perubahan globalisasi yang
lebih banyak membarikan
pengaruh positif dari pada
pengaruh negatif.
Data
kualitatif
membuktikan
dan
memperdalam
data
kuantitatif
4 Kompetensi
Profesional 86,08
Guru menguasai sumber
belajar, mampu mengolah
sarana belajar dan sumber
belajar, dapat menerapkan
teknologi, dan menguasai
Data
kualitatif
membuktikan
data
kuantitatif
90
bagaiman menyusun
rencana pelajaran yang
mengemas isi, media
teknologi dan values dalam
setuap proses pembelajaran
Berdasarkan analisis data seperti yang ditunjukan pada tabel 5.2 di atas
terlihat bahwa penelitian kualitatif yang dilakukan dapat menghasilkan data
kualitatif yang dapat membuktikan dan memperdalam data kuantitatif variabel
kinjer guru, misalnya pelaksanaan kinerja pada aspek kompetensi sosial mendapat
nilai 85,80%. Data kuantitatif tersebut dibuktikan dan diperdalam dengan data
kualitatif, dimana dampak globalisasi memperi pengaruh positif dengan porsi
yang lebih banyak dibanding pengaruh yang bersifat negatif.
Kompetensi yang paling menonjol pada guru pendidikan agama islam
adalah kompetensi kepribadian, dimana data kualitatif membuktikan data
kuantitatif yang secara bersentase menunjukan angka 92,27%. Hendaknya
keunggulan dari aspek kepribadian ini dapat terus dipertahankan oleh guru
pendidikan agama islam.
Secara keseluruhan nilai variabel pelaksanaan supervisi kelas sebesar
87,78% beada pada interval 81-87 dalam kategori baik dan secara kualitatif
kinerja guru pendidikan agama islam dinyatakan berkategori baik. Dengan
demikian data kualitatif ini mendukung data kuantitatif, karena tidak ada
perbedalam antara data kuantitatif dan data kualitatif. Berdasarkan data hasil
91
penelitian tentang kinerja guru tersebut, dapat dikemukakan bahwa, kinerjaguru
pendidikan agama islam di Kota Palu kategori baik.
D. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Hubungan Antar Variabel
Analisis dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif dan data
kualitatif hubungan antar variabel pemanfaatan teknologi informasi dan
pelaksanaan supervisi kelas secara bersama-sama terhadap kinerja guru. Data
kuantitatif di dasarkan pada data pengaruh variabel pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kinerja guru, pengaruh variabel pelaksanaan supervisi kelas
terhadap kinerja guru, serta pengaruh kedua variabel secara simultan atau
bersama-sama terhadap kinerja guru. Data hubungan itu sebagaimana yang tersaji
dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.4. Tabel Data Kuantitatif dan Kualitatif Hubungan Antar Variabel.
Hubungan
Antar Variabel
Data
kuantitatif
koralasi
Data Kualitatif Keterangan
Hubungan
pemanfaatan IT
terhadap kinerja
guru
3.122
Pemanfaatan teknologi
informasi berpengaruh
terhadap kinerja guru.
Para guru memiliki
kemampuan
mengoperasikan
komputer dan berinternet
dan rata-rata guru tidak
memiliki kemampuan
membuat software
aplikasi, akan tetapi
mampu mengoperasikan
software yang telah
Data kualitatif
memperkuat,
memperdalam dan
memperluas data
kuantitatif
92
sekolah siapkan.
Terdapat hubungaan
reciprocal/interaktif antar
variabel.
Hubungan
pelaksanaan
supervisi kelas
terhadap kinerja
guru
3.837
Pelaksanaan supervisi
kelas berpengaruh
terhadap kinerja guru
pendidikan agama islam.
Kegiatan supervisi kelas
yang paling tinggi ada
pada persiapan supervisi
kelas. kegiatan supervisi
kelas dilakukan sesuai
urutan pelaksanaan yang
benar. Terdapat
hubungan
reciprocal/interaktif antar
variabel.
Data kualitatif
Memperkuat dan
memperdalam data
kuantitatif
Hubungan
pemanfaatan IT
dan pelaksanaan
supervisi kelas
secara simultan
terhadap kinerja
guru
14.754
Pemanfaatan teknologi
informasi dan
pelaksanaan supervisi
kelas bila dihubungkan
akan lebih berpengaruh
terhadap kinerja guru
pendidikan agama islam,
bila dibandingkan
hubungan variabel secara
sendiri-sendiri.
Data kualitatif
Memperkuat data
kuantitatif
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kinerja guru
Faktor di luar
pemanfaatan teknologi
informasi dan
pelaksanaan supervisi
kelas terhadap kinerja
guru variabel tersebut
adalah: kedisiplinan guru,
kreatifitas, ketersediaan
fasilitas, dan kedisiplinan
guru.
Data kualitatif
Memperluas data
kuantitatif
Berdasarkan tabel 4.3 tersebut terlihat bahwa, data kualitatif pengaruh
pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja
93
guru pendidikan agama islam memperkuat, memperdalam, dan memperluas data
kuantitatif tentang korelasi antra pemafaatan teknologi informasi dengan kinerja
guru pendidikan agama islam yang besarnya 3.122. Data kualitatif yang
memperdalam adalah tengan ketidak mampuan rata-rata guru membuat sendiri
aplikasi tetap dapat mengoperasikan software aplikasi yang telah disiapkan
sekolah.
Data kualitatif pengaruh pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja
guru memperkuat dan memperdalam data kuantitatif yang korelasinya sebesar
3.837. Data kualitatif menunjukan dilaksanakannya supervisi kelas sesuai dengan
urutan tata pelaksanaan supervisi kelas sehingga data kualitatif memperkuat data
kuantitatif yang telah diperoleh sebelumnya.
Secara kualitatif bila pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan
supervisi kelas dilaksanakan dengan baik akan lebih baik akan berpengaruh
terhadap kinerja guru pendidikan agama islam, bila dibandingkan dengan variabel
tersebut secara sendiri-sendiri. Data kualitatif ini memperkuat data kuantitatif
dimana korelasi ganda antara pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan
supervisi kelas secara bersama-sama nilainya lebih besar (14.754 > 3.122 dan >
3.837) dibandingkan bila korelasinya secara sendiri-sendiri.
Hasil penelitian kualitatif dapat memperluas hasil penelitian kuantitatif,
dimana selain variabel pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan
supervisi kelas ada variabel lain yang berpengaruh terhadap kinerja guru
pendidikan agama islam. Variabel tersebut adalah: kedisiplinan guru, kreatifitas
94
guru, ketersediaan fasilitas dan penghargaan. Perluasan hasil penelitian kualitatif
ini ditunjukan pada gambar 4.4.
Gambar 4.1. hasil penelitian kuantitatif dan kualitatif tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja guru pendidikan agama islam
X2
X3
X4
X5
Y
X1
X4
Ketarangan gambar
X1 : Kedisiplinan guru
X2 : Kreatifitas guru
X3 : Pemanfaatan teknologi informasi
X4 : Pelaksanaan supervisi kelas
X5 : Ketersediaan fasilitas
X6 : Penghargaan
Perluasan hasil penelitian kualitatif terhadap
penelitian Kuantitatif (dapat menjadi variabel
yang dapat diteliti untuk peneliti selanjutnya)
Hasil pembuktian penelitian kuantitatif
95
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan pada analisis data kuantitatif dan data kualitatif seperti yang
telah disajikan pada hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a) Berdasarkan analisis uji regresi dengan menggunakan spss 24 maka dapat
diketahui bahwa nilai sinifikansi 0.003 < 0.05 dan t hitung 3.122 > t tabel
2.019, dengan demikian H1 diterima, yang berarti terdapat pengaruh
signifikan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja guru pendidikan
agama islam di Kota Palu.
b) Berdasarkan analisis uji regresi dengan menggunakan spss 24 maka dapat
diketahui bahwa nilai sinifikansi 0.000 < 0.05 dan t hitung 3.837 > t tabel
2.019, dengan demikian H2 diterima, sehingga dapat disimpulkan terdapat
pengaruh signifikan pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja guru
pendidikan agama islam di Kota Palu.
c) Setelah dilakukan uji f maka dapat diketahui pengaruh pemanfaatan teknologi
informasi dan pelaksanaan supervisi kelas secara simultan terhadap kinerja
guru pendidikan agama islam di Kota Palu, dengan hasil nilai signifikansi
sebesar 0.000 dan nilai f hitung sebesar 14.754, dengan demikian dapat
diketahui sinifikansi 0.000<0.05 dan f hitung 14.754 > f tabel 3.22, sehinga
dapat disimpulkan bahwa H3 diterima, yang berarti terdapat pengaruh
signifikan antara pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan supervisi
95
96
kelas secara simultan atau bersama-sama terhadap kinerja guru pendidikan
agama islam di SMA se Kota Palu.
d) Data kualitatif pemanfaatan teknologi informasi dengan kinerja guru
memperkuat, memperdalam dan memperluas data kuantitatif tentang
pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja guru pendidikan
agama islam yang besarnya 2.929. Data kualitatif yang memperdalam adalah
data tentang softwre aplikasi dimana guru pendidikan agama islam rata-rata
tidak dapat membuat sendiri aplikasi penilaian akan tetapi mampu
mengoperasikan software aplikasi yang disiapkan oleh sekolah. Data yang
memperluas adalah adanya kreatifitas guru dalam mengajar, dan ketersediaan
fasilitas internet sekolah yang memadai.
e) Data kualitatif pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja guru memperkuat,
memperdalam data kuantitatif tentang pengaruh pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kinerja guru pendidikan agama islam yang besarnya 2.929.
Data kualitatif yang memperdalam data kuantitatif adalah pada pelaksanaan
supervisi, dimana pelaksanaanya dilakukan dengan pola kombinasi antara
announced visition dan anannounced visitation.
f) Secara kualitatif bila pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan
supervisi kelas bisa dilakukan dengan baik akan lebih akan lebih berpengaruh
terhadap kinerja guru pendidikan agama islam, bila dibandingan kedua
variabel itu secara sendiri-sendiri. Data kualitatif ini memperkuat data
kantitatif, dimana korelasi ganda antara pemanfaatan teknologi informasi dan
pelaksanaan supervisi kelas secara bersama-sama nilainya lebih besar
(13,941>2,929>3,919) dibandingkan bila korelasinya secara sendiri-sendiri.
97
g) Selain variabel pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan supevisi
kelas, ada variabel lain yang berpengaruh terhadap kinerja guru pendidikan
agama islam. Variabel tersebut adalah kedisiplinan guru, kretifitas guru,
ketersediaan fasilitas, dan penghargaan. Data kualitatif ini memperluas data
kuantitatif tentang variabel yang berpengaruh terhadap kinerja guru
pendidikan agama islam.
B. SARAN
Dari simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka adapun saran-saran
dari penulis adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan kinerja guru pendidikan agama islam, tidak hanya
dilakukan dengan memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi
dan melakukan kegiatan supervisi kelas, akan tetapi juga perlu peningkatan
kedisiplinan guru, kreatifitas, ketersediaan fasilitas serta diberi penghargaan
terhadap tiap prestasi.
2. Kiranya pihak-pihak yang terkait dengan dunia pendidikan, lebih giat
megadakan pelatihan pemanfaatan teknologi informasi bagi guru, sehingga
fasilitas yang telah tersedia di sekolah dapat sercara optimal dimanfaatkan
bagi peningkatan kualitas pembelajaran.
3. Intensitas pelaksanaan supervisi kelas yang telah dilakukan tetap
dipertahankan, bahkan ditingkatkan sehingga kinerja guru dapat lebih baik
lagi.
98
DAFTAR PUSTAKA
A. Glatthorn, Allan. Supervisory Leadership; Introduction To Intructional
Supervision. New York: Hiper Colins Publisher, 1990.
Asmani, Ma’mur Jamal. Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Jogjakarta: Diva Press, 2011.
Asf, Jasmani & Mustofa, Syaful. Supervisi Pendidikan Terobosan Baru dalam
Peningkatan Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru,cet. I, Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2013.
Asad, Moch. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia Psikologi Industri. Jakarta: Liberty,
2001.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,
1992.
Arikunto, Suharsimi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Azwar, Saifuddin, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1995.
B. Uno, H. Hamzah & Lamatenggo, Nina. Teknologi Kominikasi dan Informasi
dalam Dunia Pembelajaran. Cet. II, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Betrianis., “Persepsi Guru Tentang Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran oleh Kepala
Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Lare Sago
Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota” Bahana Manajemen Pendidikan
(2013): 65-72.
Darmawan, Deni. Inovasi Pendidikan; Pendekatan Praktik Teknologi Multimedia dan
Pembelajaran Online. Bandung: Rosdakarya, 2014.
Destiana, Bonita., “Faktor determinan pemanfaatan TIK dan pengaruhnya terhadap
kinerja guru SMK di Kabupaten Gunung Kidul”, Jurnal Pendidikan
Vokasi (2014): 285-299.
Effendi, Uchjana Anong. Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek. cet. 11, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1998.
99
Egwu, Sarah Eben., “Principal’s Performance in Supervision of Classroom
Instruction in Ebonyi State Secondary Schools”, Journal Of Education
and Practice (2015): 99.
Florence Y. Odera., “Integrating Computer Science Education in Kenyan Secondary
Schools”, International Journal of Information and Communication
Technology Research (2011): 216-220.
Fathurrohman, Pupuh & Suryana AA. Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan
Proses Pengajaran. Bandung: PT. RefikaAditama, 2011.
Gibson, Ivanevich & Donelly, Organisation Behaviour Struktur Proses. Penerjemah
Djarkasih, Jakarta: Erlangga, 1996.
Gozali, Imam. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Universtas
Diponegoro, 2009.
Ishak Abdullah, Darmawan. Teknologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2013.
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2000.
Indrajit, R. Eko & R Djokopranoto. Manajemen Perguruan Tinggi Modern.
yogyakarta: Andi Offset, 2007.
Juni Priansa, Donni & Somad, Rismi. Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan
Kepala Sekolah. cet I, Bandung, Alfabeta , 2014.
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Margono. Metedologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
Nasution. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara, 20017.
Nur Mufidah, Luk-luk. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Teras, 2009.
Pidarta, Made. Supervisi Pendidikan Kontekstual. Cet. I, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Prasojo, Lantip Diat & Sudiyono. Supervisi Pendidikan. cet. I, Yogyakarta: Gava
Media, 2011.
100
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009.
Riduan. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Cet. 6, Bandung:
Alfabeta, 2015.
Rahmawati, Diana. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terhadap
Pemanfaatan Teknologi Informasi”, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan
(2008): 109 .
Subarjo, Abdul Haris, Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Pendidikan. Jurnal
Angkasa, Yogyakarta: 2007.
SIBIS., “New Indicator Handbook”, Information Society Technologies (2003): 6.
Sadiman, Arif S. dkk, media pendidikan, pengertian, pengembangan dan
pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo, 1993.
Soeprihanto, John. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta:
BPFE, 2000.
Siegel, Sidnei. Statistik Nonparametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1992.
Supardi. Kinerja Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014.
Sudarmanto. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi
Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2009.
Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2002.
Sutrisno Hadi. Metodologi Research. Jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2000.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2008.
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta, 2011.
Rivai, Veithzal. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Radja Grafindo
Persada, 2004.
101
Risnawati, Rini S., “Hubungan Proses Belajar Mengajar Berbasis Teknologi Dengan
Hasil Belajar: Studi Metanalisis”, Jurnal Psikologi (2009): 164-176
Trigo Coimbra, Maria de Nazaré Castro., “Supervision and Evaluation: Teachers’
Perspectives”, International Journal of Humanities and Social Science
(2013): 65.
UNESCO “Institus for Statistics (UIS), Information and Communication Technology
(ICT) In Education in Asia’, Information Papars (2014): 6.
Umar, Husain. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan Paradigma
Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah. Jakarta: Radja Grafindo
Persada, 2008.
Wihanta, Edi, “Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas oleh Kepala Sekolah dan
Kompetensi Guru terhadap Kinerja Guru dan Prestasi Belajar Siswa SMA
Negeri se Kota Malang”, Tesis, Universitas Negeri Semarang, 2007.
Wimartono, Sapto., “Analisis Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap
Profesi Guru (Studi Kasus: Kabupaten Kebumen)”, Teknik Informatika
STMIK Amikom (2016): 74-88
ANGKET PENELITIAN
PENGARUH PEMANFAATAN IT DAN PELAKSANAAN SUPERVISI
KELAS TERHADAP KINERJA GURU PAI DI SMA SE KOTA PALU
1. INDENTITAS RESPONDEN
Nama : .........................................................
Sekolah : .........................................................
2. PETUNJUK PENGISIAN
a. Berilah tanda cek lis (√) pada salah satu kotak di bawah ini, angka yang
tersedia 0 s/d 10 sesuai dengan pilihan anda.
b. Apabila saudara Setuju dengan pernyataan kuesioner, maka tandailah angka
yang semakin tinggi sebelah kiri. Semakin mendekati angka 10 berarti
semakin setuju atau sangat setuju terhadap pernyataan kuesioner.
c. Apabila saudara Tidak Setuju dengan pernyataan kuesioner, maka tandailah
angka yang rendah sebelah kanan, semakin mendekati angka 0 berarti
semakin tidak setuju atau sangat tidak setuju terhadap pernyataan kuesioner.
d. Jawalah pernyataan ini sejujur-jujurnya, karena tidak mempengaruhi hasil
kinerja anda.
e. Hasil kuesioner ini dijaga kerahasiaannya dan terima kasih atas
kerjasamanya.
3. DAFTAR PERTANYAAN
PENGGUNAAN IT OLEH GURU PAI
1. Saya dapat mengoperasikan MS. Word dalam mengetik perangkat
pembelajaran.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
Lampiran 1
2. Saya dapat membuat tabel pada MS. Word dan MS. Excel.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
3. Saya dapat memasukan rumus pada MS. Excel untuk melakukan perhitungan
terhadap hasil evaluasi belajar.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
4. Saya dapat mengoperasikan program presentasi dalam membuat media
pembelajaran.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
5. Saya dapat melakukan print out file yang diperlukan dalam proses belajar
mengajar.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
6. Saya dapat menghubungkan atara PC/Laptop dengan komponen teknologi
informasi lainnya.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
7. Saya dapat menghubungkan atara satu komputer dengan dengan komputer
lain dalam satu jaringan meggunakan kabel LAN.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
8. Saya mampu membuat bahan ajar dengan aplikasi presentasi
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
9. Saya mampu membuat aplikasi untuk memeriksa dan menentukan hasil
evaluasi.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
10. Saya biasa menggunakan e-book sebagai referensi bahan ajar.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
11. Saya dapat melakukan searching literatur/bahan ajar/informasi dengan
menggunakan mesin pencari.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
12. Saya mampu mendokumentasi atau menyimpan hasil pencarian ke dalam
folder di pc/laptop.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
13. Saya mampu membuat, mengirim dan menerima email serta mailing list.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
14. Saya mampu membuat blog atau website.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
15. Saya mampu mendownload video/data yang diperlaukan.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
16. Saya biasa berdiskusi secara online dengan siswa-siswa yang saya ajar.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
PELAKSANAAN SUPERVISI KELAS
1. Sebelum melakukan supervisi kelas, kepala sekolah terlebih dahulu diberitahu
saya tentang tujuan dilakukannya supervisi.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
2. Dalam melakukan supervisi kelas, kepala sekolah memberitahukan kapan
waktu kegiatan supervisi dilakukan.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
3. Sebelum melakukan supervisi kelas kepala sekolah, merencanakan terlebih
dahulu pelaksanaan supervisi kelas.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
4. Kepala sekolah mensupervisi saya sesuai dengan prosedur yang terlebih
dahulu telah dirumuskan.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
5. Pengawas melakukan observasi kelas ketika saya mengajar di kelas.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
6. Pengawas mengamati mengajar saya selama satu sesi pelajaran berlangsung.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
7. Pengawas berada dalam kelas sejak saya membuka pelajaran sampai dengan
menutupnya.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
8. Kepala sekolah mengamati cara mengajar saya menggukana instrumen yang
sebelumnya telah disediakan.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
9. Usai melakukan observasi kelas, pengawas menunjukan kekurangan saya
dalam mengajar.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
10. Usai melakukan observasi kelas, pengawas memberi masukan untuk
memperbaiki cara mengajar.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
11. Usai melakukan supervisi kepala sekolah menyampaikan bagian yang perlu
diperbaiki dalam proses belajar mengajar.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
12. Kepala sekolah menanyakan pendapat saya tentang penilaian diri saya sendiri.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
13. Kepala sekolah dan saya membuat penilaian bersama tentang penampilan saya
mengajar di kelas.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
14. Kepala sekolah dan saya berdiskusi tentang solusi dari permasalahan yang
ditemukan dalam proses pembelajaran.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
15. Kepala sekolah memberitahukan pada saya hasil supervisi yang telah
dilakukan.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
16. Kepala sekolah memberi pembinaan kepada saya terhadap masalah yang
ditermukan dalam pelaksanaan supervisi kelas.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
KINERJA GURU PAI
1. Saya dapat memahami potensi-potensi anak didik yang saya ajar.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
2. Guru dapat menguasai cara menerapkan IT dalam KBM.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
3. Saya dapat merancang PBM yang komprehensif.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
4. Saya dapat menilai kemajuan belajar peserta didik secara total.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
5. Saya dapat membimbing anak bila menghadapi persoalan dalam
pembelajaran.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
6. Saya memiliki komitmen yang tinggi dalam melakukan tugas saya
profesional.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
7. Saya dapat memiliki rasa kasih sayang kepada peserta didik tanpa membeda
bedakan.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
8. Saya dapat memiliki rasa tanggung jawab yang kokoh dalam melaksanakan
fungsinya sebagai guru.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
9. Saya dapat menguasai substansi atau materi atau isi teaching resources yang
diperlukan dalam proses belajar mengajar.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
10. Saya mampu menguasai bagaimana mengolah learning equipment (sarana
belajar) dan learning resources (sumber belajar) yang diperlukan dalam
proses belajar mengajar.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
11. Saya mampu menguasai bagaimana menerapkan teknologi informasi dalam
upaya meningkatkan efektivitas belajar peserta didik.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
12. Saya mampu menguasai bagaiman menyusun rencana pelajaran yang
mengemas isi, media teknologi dan values dalam setuap proses pembelajaran.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
13. Saya mampu memahami berbagai faktor yang berpengaruh dalam
menciptakan lingkungan belajar yang mendukung PBM.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
14. Saya dapat mengerti berbagai faktor sosial-kultural dan ekonomi yang
berpengaruh terhadap proses pendidikan peserta didik.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
15. Saya memahami pentingnya hubungan antara sekolah dengan orang tua
berpengaruh terhadap proses pendidikan anak di sekolah.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
16. Saya mampu menguasai dan memahami perubahan-perubahan akibat dampak
globalisasi.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
INSTRUMEN WAWANCARA INFORMAN YANG DIANGGAP TAHU
TENTANG VARIABEL YANG DITELITI
(Kepada Kepala Sekolah/Delegasi Tugas dll)
A. Pertanyaan Pemanfaatan IT
1. Menurut anda apakah pemanfaatan IT berpengaruh terhadap kinerja guru PAI
di sekolah ini?
2. Bagaimana kemampuan guru PAI dalam mengoperasikan komputer ?
3. Bagaimana kemampuan guru PAI di sekolah ini dalam memanfaatkan dan
membuat aplikasi yang dibutuhkan dalam pembelajaran ?
4. Bagaimanakah kemampuan berinternet guru PAI di sekolah ini ?
5. Apakah guru-guru PAI di sekolah ini memiliki kemampuan dalam
menerapkan pembelajaran secara online ?
B. Pertanyaan Supervisi Kelas
1. Menurut anda apakah kegiatan supervisi kelas berpengaruh terhadap kinerja
guru di sekolah ini ?
2. Persiapa apa saja yang dilakukan sebelum dilakukan supervisi kelas ?
3. Bagaimanakah kegiatan supervisi kelas dilakukan di sekolah ini ?
4. Apakah kegiatan supervisi kelas dilakukan dalam satu sesi pelajaran
berlangsung ?
5. Bagaimana caranya mengkomunikasikan hasil dari pelaksanaan supervisi
kepada guru PAI yang telah disepuervisi ?
6. Langkah tindak lanjut apa yang dibuat setelah dilakukan supervisi ?
C. KINERJA GURU PAI
1. Manurut pengamatan anda bagaimana dengan kinerja guru PAI di sekolah ini?
2. Apakah guru PAI di sekolah ini memahami potensi-potensi anak didik ?
3. Apakah guru PAI di sekolah ini menguasai cara menerapkan IT dalam KBM ?
Lampiran 2
4. Apakah guru PAI di sekolah ini mampu merancang PBM yang komprehensif
5. Bagaimana dengan komitmen dan tanggung jawab guru PAI di sekolah ini?
6. Menguasai bagaimana mengolah learning equipment (sarana belajar) dan
learning resources (sumber belajar) yang diperlukan dalam proses belajar
mengajar ?
7. Apakah guru PAI di sekolah ini menguasai bagaimana menerapkan teknologi
informasi dalam upaya meningkatkan efektivitas belajar peserta didik
8. Apakah guru PAI di sekolah ini menguasai bagaiman menyusun rencana
pelajaran yang mengemas isi, media teknologi dan values dalam setuap proses
pembelajaran ?
9. Kompetensi mana yang paling menonjol pada guru PAI di sekolah ini ?
10. Kompetensi mana yang perlu mendapat perhatian pada guru PAI di sekolah
ini ?
HASIL ANGKET PENELITIAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INORMASI
RESPONDEN TOTAL
X1 %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
R1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 130 100
R2 9 7 10 7 10 6 5 10 10 10 7 10 7 108 83
R3 8 9 8 8 8 8 7 7 8 8 8 9 8 104 80
R4 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 130 100
R5 10 10 10 5 10 10 10 10 10 5 10 10 5 115 88
R6 4 5 4 2 3 5 5 7 5 3 0 3 3 49 38
R7 10 9 10 10 10 9 10 10 10 10 8 10 5 121 93
R8 8 7 8 7 7 8 7 7 8 8 9 8 7 99 76
R9 6 6 8 6 7 9 8 6 7 6 5 8 7 89 68
R10 10 0 10 10 10 10 7 0 10 10 0 10 0 87 67
R11 10 9 9 9 9 2 6 9 4 4 9 10 10 100 77
R12 8 5 7 8 8 8 8 6 7 8 8 7 6 94 72
R13 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 125 96
R14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 50
R15 7 2 4 8 4 7 9 9 9 9 7 4 4 83 64
R16 9 8 8 8 8 8 8 10 10 10 7 9 7 110 85
R17 10 10 10 8 10 10 7 10 10 10 10 10 10 125 96
R18 10 0 8 7 8 0 3 7 8 8 10 8 8 85 65
R19 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 130 100
R20 9 6 9 9 7 8 6 8 8 7 8 7 8 100 77
R21 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 8 7 102 78
R22 7 8 7 8 5 7 0 4 4 5 0 3 2 60 46
R23 10 9 9 9 9 9 8 9 9 9 8 10 8 116 89
R24 10 9 8 9 8 7 8 7 8 9 7 8 6 104 80
R25 7 8 7 8 6 7 2 3 5 4 5 5 2 69 53
R26 7 6 6 7 5 7 4 9 9 7 7 8 3 85 65
R27 9 5 9 7 8 6 7 5 8 8 8 9 6 95 73
R28 6 2 5 5 7 5 5 6 6 5 5 6 5 68 52
R29 10 9 9 10 9 8 8 7 10 7 7 9 7 110 85
R30 6 5 7 8 7 8 7 7 7 7 6 7 6 88 68
R31 8 8 8 7 8 8 7 7 9 9 9 8 8 104 80
R32 8 8 7 8 8 7 7 7 8 7 8 7 7 97 75
R33 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 117 90
R34 9 10 10 9 10 9 9 9 10 10 9 9 10 123 95
R35 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 125 96
R36 10 9 10 8 10 10 10 10 10 10 5 10 5 117 90
R37 7 4 8 8 8 7 5 7 7 5 3 8 5 82 63
R38 7 7 6 7 8 6 6 8 10 3 9 9 9 95 73
R39 9 8 9 9 9 7 9 9 9 9 8 9 7 111 85
R40 10 10 10 10 10 10 7 10 10 10 9 10 10 126 97
R41 10 10 10 10 10 8 9 10 10 10 7 8 9 121 93
R42 8 0 7 7 1 1 1 6 8 3 0 8 0 50 38
R43 8 8 8 8 8 7 8 7 7 8 8 7 7 99 76
R44 8 8 9 8 7 7 8 8 8 9 8 8 9 105 81
JUMLAH 374 316 364 354 352 331 313 343 368 342 313 361 287 4418 77,24
Jumlah
Perindikator 1760 644 2014
Jumlah
Maksimal 2200 880 2640 5720
NILAI RATA-
RATA 40 15 46 100
PERSENTASE
(%) 80,00 73,18 76,29 77,24
77,24
INTERVAL PERSENTASE VARIABEL X1
86-100 SANGAT BAIK
70-85 CUKUP BAIK
54-69 BAIK
38-53 KURANG
HASIL ANGKET PENELITIAN
PELAKSANAAN SUPERVISI KELAS
RESPONDEN NILAI TOTAL
X2 %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
R1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100
R2 7 7 5 7 7 0 1 0 10 10 9 10 7 6 5 4 95 59
R3 9 8 9 9 9 8 8 7 8 8 8 8 9 9 8 8 133 83
R4 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100
R5 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 5 5 5 5 5 130 81
R6 9 9 10 10 9 9 9 9 9 9 9 2 2 9 9 9 132 83
R7 8 9 9 9 9 8 7 8 6 8 8 6 1 6 8 8 118 74
R8 9 9 9 9 9 8 9 9 9 9 9 1 1 9 9 8 126 79
R9 7 8 8 8 8 7 7 8 8 8 8 8 8 8 7 8 124 78
R10 6 6 7 5 6 2 0 8 4 7 6 8 10 8 9 7 99 62
R11 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 10 159 99
R12 7 7 7 7 9 9 9 8 9 9 9 8 8 8 8 8 130 81
R13 10 9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 8 10 10 10 152 95
R14 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 10 10 10 10 10 10 159 99
R15 10 10 9 9 10 10 10 9 10 9 9 10 9 10 10 9 153 96
R16 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 9 8 9 9 154 96
R17 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 7 10 10 10 157 98
R18 7 9 10 10 10 10 8 10 9 10 8 6 8 7 9 10 141 88
R19 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100
R20 8 9 8 9 9 9 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8 131 82
R21 10 10 10 9 8 8 6 9 9 9 9 9 8 9 9 9 141 88
R22 8 8 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 127 79
R23 8 9 10 10 10 10 10 10 9 10 10 9 9 9 10 10 153 96
R24 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 8 8 127 79
R25 10 10 10 8 9 10 8 10 10 10 8 7 1 8 10 125 78
R26 9 9 9 9 9 9 9 9 8 9 9 9 9 9 9 10 144 90
R27 9 9 9 9 8 8 8 8 8 9 9 2 3 8 9 9 125 78
R28 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 138 86
R29 9 9 9 9 8 9 8 8 8 8 8 7 7 7 7 7 128 80
R30 9 8 9 9 8 9 9 8 8 8 9 8 8 8 9 9 136 85
R31 9 8 7 7 8 8 8 8 8 9 8 8 8 8 8 8 128 80
R32 8 8 8 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 7 7 7 122 76
R33 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 128 80
R34 3 4 3 3 5 7 5 5 6 6 6 2 2 2 6 4 69 43
R35 9 10 9 9 10 9 9 9 9 9 9 8 5 5 9 9 137 86
R36 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100
R37 9 10 10 10 9 9 9 8 8 9 10 9 8 9 9 9 145 91
R38 9 10 10 9 10 9 10 10 10 10 10 4 3 10 5 8 137 86
R39 9 9 9 9 8 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 142 89
R40 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 10 159 99
R41 7 9 9 9 9 8 8 8 8 9 8 8 8 8 8 9 133 83
R42 7 8 8 6 5 8 9 8 7 10 10 5 6 7 7 7 118 74
R43 8 8 9 9 8 8 9 9 8 8 8 9 8 9 8 8 134 84
R44 8 8 8 9 8 9 8 8 7 8 9 8 9 9 8 9 133 83
379 388 388 384 384 375 369 378 381 396 386 336 319 364 374 365 5962
JUMLAH 1539 1128 2196 1103 84,69
INDIKATOR
JUMLAH MAKSIMAL
1760 1320 2640 1320 7040
NILAI RATA-RATA 35 26 50 25 136
PERSENTASE (%)
87,44 85,45 83,18 83,56 84,69
INTERVAL PERSENTASE VARIABEL X2
86-100 SANGAT BAIK
71-85 CUKUP BAIK
57-70 BAIK
43-56 KURANG
HASIL ANGKET PENELITIAN
KINERJA GURU PAI
RESPONDEN NILAI TOTAL
Y %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
R1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100
R2 10 9 9 9 8 9 10 9 8 8 6 5 8 7 9 7 131 82
R3 9 8 8 9 9 8 8 8 8 8 8 9 8 8 8 9 133 83
R4 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 10 9 10 9 157 98
R5 10 9 9 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 10 10 10 157 98
R6 9 9 8 9 9 9 10 10 10 8 9 5 5 7 7 9 133 83
R7 8 10 8 7 8 8 8 8 8 8 8 8 7 7 9 7 127 79
R8 9 9 9 9 9 9 10 10 10 9 8 8 8 9 9 9 144 90
R9 7 8 8 7 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8 8 8 125 78
R10 10 9 9 9 9 10 10 8 8 7 9 7 6 6 9 7 133 83
R11 10 9 9 9 9 9 10 10 8 9 9 8 9 8 10 8 144 90
R12 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 128 80
R13 10 6 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 156 98
R14 10 8 10 10 9 10 10 10 10 10 5 5 10 10 10 10 147 92
R15 10 7 9 10 9 9 10 10 9 9 7 8 9 8 10 9 143 89
R16 9 10 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 8 8 8 9 142 89
R17 7 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 8 10 8 10 8 151 94
R18 9 9 9 9 10 10 10 10 9 9 8 8 8 7 10 10 145 91
R19 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100
R20 9 9 8 9 9 9 9 9 9 9 8 9 9 8 9 9 141 88
R21 9 7 7 8 8 9 9 9 8 8 9 8 9 8 10 7 133 83
R22 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 144 90
R23 9 9 9 10 9 8 10 9 9 8 8 8 8 8 8 8 138 86
R24 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 8 8 127 79
R25 10 8 8 9 10 9 10 9 10 9 7 7 8 9 10 9 142 89
R26 9 8 9 9 9 9 10 10 10 9 9 9 9 9 9 9 146 91
R27 9 9 9 8 9 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 8 141 88
R28 8 8 8 8 7 7 8 8 8 8 7 7 8 8 8 8 124 78
R29 9 9 8 8 9 9 9 9 8 9 9 7 9 9 9 8 138 86
R30 9 7 8 9 8 9 9 9 8 8 7 7 8 9 9 7 131 82
R31 8 8 7 8 7 8 8 8 8 7 7 7 7 8 8 8 122 76
R32 8 9 8 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 130 81
R33 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 144 90
R34 9 9 8 9 9 10 9 9 9 9 9 9 8 9 8 8 141 88
R35 10 10 9 9 9 10 10 10 10 10 10 9 9 9 10 9 153 96
R36 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100
R37 9 10 9 8 9 9 10 10 9 9 9 9 10 10 10 10 150 94
R38 10 7 10 10 10 10 10 10 10 10 8 8 10 8 10 7 148 93
R39 9 8 8 8 8 8 8 9 9 8 8 8 8 8 8 8 131 82
R40 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 10 8 10 10 157 98
R41 8 10 9 9 9 7 9 9 9 9 10 9 9 9 9 9 143 89
R42 7 8 7 8 9 10 10 8 8 7 6 7 7 7 8 1 118 74
R43 7 7 8 8 9 9 8 9 8 8 8 8 9 8 8 8 130 81
R44 8 9 9 8 8 8 9 8 8 8 9 8 8 8 8 8 132 83
JUMLAH 395 383 384 392 393 396 409 403 394 385 371 360 378 370 397 370 6180
Jumlah Perindikator
2343 812 1510 1515
Jumlah Maksimal
2640 880 1760 1760 7040
NILAI RATA-RATA
53,25 18,45 34,32 86,08
PERSENTASE (%)
88,75 92,27 85,80 86,08 87,78
INTERVAL PERSENTASE VARIABEL X2
95-100
SANGAT BAIK
88-94 CUKUP BAIK
81-87 BAIK
74-80 KURANG
HASIL UJI VALIDITAS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
Correlations
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 TOTAL
B1 Pearson Correlation 1 ,444
** ,857
** ,735
** ,747
** ,339
* ,490
** ,440
** ,654
** ,649
** ,530
** ,788
** ,383
* ,781
**
Sig. (2-tailed) 0,003 0,000 0,000 0,000 0,024 0,001 0,003 0,000 0,000 0,000 0,000 0,010 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B2 Pearson Correlation ,444
** 1 ,557
** ,424
** ,593
** ,605
** ,539
** ,600
** ,322
* ,389
** ,562
** ,417
** ,568
** ,742
**
Sig. (2-tailed) 0,003 0,000 0,004 0,000 0,000 0,000 0,000 0,033 0,009 0,000 0,005 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B3 Pearson Correlation ,857
** ,557
** 1 ,669
** ,823
** ,515
** ,516
** ,401
** ,603
** ,642
** ,448
** ,823
** ,428
** ,811
**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,007 0,000 0,000 0,002 0,000 0,004 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B4 Pearson Correlation ,735
** ,424
** ,669
** 1 ,594
** ,451
** ,433
** 0,267 ,491
** ,635
** ,376
* ,542
** ,325
* ,673
**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,004 0,000 0,000 0,002 0,003 0,080 0,001 0,000 0,012 0,000 0,032 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B5 Pearson Correlation ,747
** ,593
** ,823
** ,594
** 1 ,588
** ,671
** ,436
** ,600
** ,661
** ,615
** ,773
** ,574
** ,871
**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,003 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B6 Pearson Correlation ,339
* ,605
** ,515
** ,451
** ,588
** 1 ,682
** 0,295 ,554
** ,595
** 0,295 ,386
** 0,216 ,667
**
Sig. (2-tailed) 0,024 0,000 0,000 0,002 0,000 0,000 0,052 0,000 0,000 0,052 0,010 0,159 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B7 Pearson Correlation ,490
** ,539
** ,516
** ,433
** ,671
** ,682
** 1 ,571
** ,630
** ,661
** ,593
** ,554
** ,476
** ,806
**
Sig. (2-tailed) 0,001 0,000 0,000 0,003 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B8 Pearson Correlation ,440
** ,600
** ,401
** 0,267 ,436
** 0,295 ,571
** 1 ,555
** ,443
** ,646
** ,490
** ,589
** ,704
**
Sig. (2-tailed) 0,003 0,000 0,007 0,080 0,003 0,052 0,000 0,000 0,003 0,000 0,001 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B9 Pearson Correlation ,654
** ,322
* ,603
** ,491
** ,600
** ,554
** ,630
** ,555
** 1 ,700
** ,482
** ,720
** ,315
* ,750
**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,033 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,037 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B10 Pearson Correlation ,649
** ,389
** ,642
** ,635
** ,661
** ,595
** ,661
** ,443
** ,700
** 1 ,490
** ,539
** ,401
** ,778
**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,009 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,003 0,000 0,001 0,000 0,007 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B11 Pearson Correlation ,530
** ,562
** ,448
** ,376
* ,615
** 0,295 ,593
** ,646
** ,482
** ,490
** 1 ,551
** ,764
** ,774
**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,002 0,012 0,000 0,052 0,000 0,000 0,001 0,001 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B12 Pearson Correlation ,788
** ,417
** ,823
** ,542
** ,773
** ,386
** ,554
** ,490
** ,720
** ,539
** ,551
** 1 ,456
** ,789
**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,005 0,000 0,000 0,000 0,010 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,002 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B13 Pearson Correlation ,383
* ,568
** ,428
** ,325
* ,574
** 0,216 ,476
** ,589
** ,315
* ,401
** ,764
** ,456
** 1 ,692
**
Sig. (2-tailed) 0,010 0,000 0,004 0,032 0,000 0,159 0,001 0,000 0,037 0,007 0,000 0,002 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
TOTAL Pearson Correlation ,781
** ,742
** ,811
** ,673
** ,871
** ,667
** ,806
** ,704
** ,750
** ,778
** ,774
** ,789
** ,692
** 1
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS PELAKSANAAN SUPERVISI KELAS
Correlations
b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16
TOTAL
b1 Pearson Correlation
1 ,882** ,815** ,800** ,726** ,576** ,623** ,588** ,706** ,647** ,531** ,324* 0,193 ,658** ,519** ,612** ,813**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,032 0,210 0,000 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b2 Pearson Correlation
,882** 1 ,898** ,866** ,808** ,649** ,661** ,657** ,697** ,727** ,550** 0,282 0,097 ,567** ,472** ,657** ,826**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,064 0,531 0,000 0,001 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b3 Pearson Correlation
,815** ,898** 1 ,885** ,767** ,682** ,667** ,789** ,552** ,642** ,500** 0,184 0,137 ,641** ,552** ,747** ,834**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,232 0,375 0,000 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b4 Pearson Correlation
,800** ,866** ,885** 1 ,864** ,642** ,671** ,590** ,648** ,618** ,535** 0,269 0,218 ,615** ,490** ,713** ,857**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,077 0,155 0,000 0,001 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b5 Pearson Correlation
,726** ,808** ,767** ,864** 1 ,677** ,663** ,623** ,729** ,643** ,453** 0,281 0,166 ,534** ,489** ,664** ,817**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002 0,064 0,282 0,000 0,001 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b6 Pearson Correlation
,576** ,649** ,682** ,642** ,677** 1 ,914** ,808** ,496** ,413** ,390** 0,056 0,060 ,381* ,492** ,658** ,726**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,005 0,009 0,716 0,699 0,011 0,001 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b7 Pearson Correlation
,623** ,661** ,667** ,671** ,663** ,914** 1 ,731** ,600** ,506** ,527** 0,088 0,108 ,470** ,399** ,619** ,769**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,570 0,487 0,001 0,007 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b8 Pearson Correlation
,588** ,657** ,789** ,590** ,623** ,808** ,731** 1 ,358* ,415** ,300* 0,076 0,136 ,525** ,583** ,726** ,727**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,017 0,005 0,048 0,624 0,378 0,000 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b9 Pearson Correlation
,706** ,697** ,552** ,648** ,729** ,496** ,600** ,358* 1 ,815** ,558** 0,279 0,143 ,465** 0,293 ,404** ,682**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,017 0,000 0,000 0,067 0,354 0,001 0,054 0,007 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b10 Pearson Correlation
,647** ,727** ,642** ,618** ,643** ,413** ,506** ,415** ,815** 1 ,639** 0,233 0,142 ,481** ,335* ,473** ,670**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,005 0,000 0,005 0,000 0,000 0,128 0,359 0,001 0,026 0,001 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b11 Pearson Correlation
,531** ,550** ,500** ,535** ,453** ,390** ,527** ,300* ,558** ,639** 1 ,329* 0,278 ,686** ,533** ,687** ,701**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,001 0,000 0,002 0,009 0,000 0,048 0,000 0,000 0,029 0,067 0,000 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b12 Pearson Correlation
,324* 0,282 0,184 0,269 0,281 0,056 0,088 0,076 0,279 0,233 ,329* 1 ,805** ,412** ,369* ,371* ,516**
Sig. (2-tailed) 0,032 0,064 0,232 0,077 0,064 0,716 0,570 0,624 0,067 0,128 0,029 0,000 0,005 0,014 0,014 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b13 Pearson Correlation
0,193 0,097 0,137 0,218 0,166 0,060 0,108 0,136 0,143 0,142 0,278 ,805** 1 ,468** ,345* ,428** ,508**
Sig. (2-tailed) 0,210 0,531 0,375 0,155 0,282 0,699 0,487 0,378 0,354 0,359 0,067 0,000 0,001 0,022 0,004 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b14 Pearson Correlation
,658** ,567** ,641** ,615** ,534** ,381* ,470** ,525** ,465** ,481** ,686** ,412** ,468** 1 ,627** ,765** ,785**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,011 0,001 0,000 0,001 0,001 0,000 0,005 0,001 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b15 Pearson Correlation
,519** ,472** ,552** ,490** ,489** ,492** ,399** ,583** 0,293 ,335* ,533** ,369* ,345* ,627** 1 ,861** ,686**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,001 0,000 0,001 0,001 0,001 0,007 0,000 0,054 0,026 0,000 0,014 0,022 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b16 Pearson
Correlation
,612** ,657** ,747** ,713** ,664** ,658** ,619** ,726** ,404** ,473** ,687** ,371* ,428** ,765** ,861** 1 ,868**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,007 0,001 0,000 0,014 0,004 0,000 0,000 0,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
TOTAL
Pearson Correlation
,813** ,826** ,834** ,857** ,817** ,726** ,769** ,727** ,682** ,670** ,701** ,516** ,508** ,785** ,686** ,868** 1
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS KINERJA GURU
Correlations
b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16 TOTAL
b1 Pearson Correlation
1 0,110 ,552** ,652** ,505*
* ,522*
* ,632*
* ,611** ,537** ,541** 0,227 0,178 ,353* ,378* ,624*
* ,479** ,667**
Sig. (2-tailed)
0,478 0,000 0,000 0,000
0,000
0,000
0,000 0,000 0,000 0,138 0,249 0,019
0,011
0,000
0,001 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b2 Pearson Correlation
0,110 1 ,368* 0,151 0,274
0,125
0,238
0,195 0,268 0,292 ,500** 0,288 0,110
0,119
0,155
0,271 ,404**
Sig. (2-tailed)
0,478 0,014 0,329 0,071
0,419
0,119
0,205 0,078 0,054 0,001 0,058 0,477
0,443
0,315
0,075 0,007
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b3 Pearson Correlation
,552** ,368* 1 ,743** ,690*
* ,510*
* ,633*
* ,692** ,695** ,777** ,460** ,384* ,652*
* ,453*
* ,629*
* ,550** ,839**
Sig. (2-tailed)
0,000 0,014 0,000 0,000
0,000
0,000
0,000 0,000 0,000 0,002 0,010 0,000
0,002
0,000
0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b4 Pearson Correlation
,652** 0,151 ,743** 1 ,720*
* ,610*
* ,697*
* ,695** ,718** ,668** ,303* 0,273 ,505*
* ,399*
* ,544*
* ,446** ,765**
Sig. (2-tailed)
0,000 0,329 0,000 0,000
0,000
0,000
0,000 0,000 0,000 0,045 0,073 0,000
0,007
0,000
0,002 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b5 Pearson Correlation
,505** 0,274 ,690** ,720** 1 ,735*
* ,721*
* ,723** ,754** ,740** ,493** ,462** ,539*
* ,406*
* ,632*
* ,383* ,826**
Sig. (2-tailed)
0,000 0,071 0,000 0,000 0,000
0,000
0,000 0,000 0,000 0,001 0,002 0,000
0,006
0,000
0,010 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b6 Pearson Correlation
,522** 0,125 ,510** ,610** ,735*
* 1 ,730*
* ,650** ,577** ,557** 0,256 0,186 ,387*
* 0,26
3 ,609*
* 0,122 ,639**
Sig. (2-tailed)
0,000 0,419 0,000 0,000 0,000
0,000
0,000 0,000 0,000 0,094 0,226 0,009
0,085
0,000
0,430 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b7 Pearson Correlation
,632** 0,238 ,633** ,697** ,721*
* ,730*
* 1 ,769** ,675** ,546** 0,239 0,059 ,328* 0,27
5 ,648*
* 0,182 ,677**
Sig. (2-tailed)
0,000 0,119 0,000 0,000 0,000
0,000
0,000 0,000 0,000 0,118 0,704 0,030
0,071
0,000
0,236 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b8 Pearson Correlation
,611** 0,195 ,692** ,695** ,723*
* ,650*
* ,769*
* 1 ,815** ,801** ,399** 0,268 ,600*
* ,526*
* ,699*
* ,542** ,843**
Sig. (2-tailed)
0,000 0,205 0,000 0,000 0,000
0,000
0,000
0,000 0,000 0,007 0,078 0,000
0,000
0,000
0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b9 Pearson Correlation
,537** 0,268 ,695** ,718** ,754*
* ,577*
* ,675*
* ,815** 1 ,802** ,415** ,350* ,498*
* ,564*
* ,540*
* ,555** ,829**
Sig. (2-tailed)
0,000 0,078 0,000 0,000 0,000
0,000
0,000
0,000 0,000 0,005 0,020 0,001
0,000
0,000
0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b10 Pearson Correlation
,541** 0,292 ,777** ,668** ,740*
* ,557*
* ,546*
* ,801** ,802** 1 ,483** ,495** ,806*
* ,720*
* ,730*
* ,617** ,914**
Sig. (2-tailed)
0,000 0,054 0,000 0,000 0,000
0,000
0,000
0,000 0,000 0,001 0,001 0,000
0,000
0,000
0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b11 Pearson Correlation
0,227 ,500** ,460** ,303* ,493*
* 0,25
6 0,23
9 ,399** ,415** ,483** 1 ,713** ,376* ,328* ,306* ,433** ,635**
Sig. (2-tailed)
0,138 0,001 0,002 0,045 0,001
0,094
0,118
0,007 0,005 0,001 0,000 0,012
0,030
0,043
0,003 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b12 Pearson Correlation
0,178 0,288 ,384* 0,273 ,462*
* 0,18
6 0,05
9 0,268 ,350* ,495** ,713** 1 ,582*
* ,494*
* ,343* ,414** ,606**
Sig. (2-tailed)
0,249 0,058 0,010 0,073 0,002
0,226
0,704
0,078 0,020 0,001 0,000 0,000
0,001
0,022
0,005 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b13 Pearson Correlation
,353* 0,110 ,652** ,505** ,539*
* ,387*
* ,328* ,600** ,498** ,806** ,376* ,582** 1 ,720*
* ,728*
* ,464** ,760**
Sig. (2-tailed)
0,019 0,477 0,000 0,000 0,000
0,009
0,030
0,000 0,001 0,000 0,012 0,000 0,000
0,000
0,001 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b14 Pearson Correlation
,378* 0,119 ,453** ,399** ,406*
* 0,26
3 0,27
5 ,526** ,564** ,720** ,328* ,494** ,720*
* 1 ,481*
* ,555** ,682**
Sig. (2-tailed)
0,011 0,443 0,002 0,007 0,006
0,085
0,071
0,000 0,000 0,000 0,030 0,001 0,000
0,001
0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b15 Pearson Correlation
,624** 0,155 ,629** ,544** ,632*
* ,609*
* ,648*
* ,699** ,540** ,730** ,306* ,343* ,728*
* ,481*
* 1 ,389** ,768**
Sig. (2-tailed)
0,000 0,315 0,000 0,000 0,000
0,000
0,000
0,000 0,000 0,000 0,043 0,022 0,000
0,001
0,009 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b16 Pearson
Correlation
,479** 0,271 ,550** ,446** ,383* 0,122
0,182
,542** ,555** ,617** ,433** ,414** ,464*
* ,555*
* ,389*
* 1 ,678**
Sig. (2-tailed)
0,001 0,075 0,000 0,002 0,010
0,430
0,236
0,000 0,000 0,000 0,003 0,005 0,001
0,000
0,009
0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
TO
TA
L
Pearson Correlation
,667** ,404** ,839** ,765** ,826*
* ,639*
* ,677*
* ,843** ,829** ,914** ,635** ,606** ,760*
* ,682*
* ,768*
* ,678** 1
Sig. (2-tailed)
0,000 0,007 0,000 0,000 0,000
0,000
0,000
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
0,000
0,000
0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
UJI RELEABILITAS PELAKSANAAN SUPERVISI KELAS (X2)
Reliability
Warnings
The determinant of the covariance matrix is zero or approximately
zero. Statistics based on its inverse matrix cannot be computed and
they are displayed as system missing values.
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 43 97,7
Excludeda 1 2,3
Total 44 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,764 ,956 17
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
b1 8,58 1,418 43
b2 8,79 1,264 43
b3 8,79 1,473 43
b4 8,74 1,498 43
b5 8,72 1,333 43
b6 8,49 1,944 43
b7 8,40 2,117 43
b8 8,56 1,709 43
b9 8,63 1,328 43
b10 8,98 ,988 43
b11 8,79 1,186 43
b12 7,65 2,448 43
b13 7,40 2,508 43
b14 8,28 1,681 43
b15 8,47 1,403 43
b16 8,49 1,502 43
TOTAL 135,74 18,879 43
Inter-Item Correlation Matrix
b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16 TOTAL
b1 1,00
0
,880 ,812 ,823 ,730 ,568 ,635 ,580 ,699 ,639 ,555 ,334 ,269 ,670 ,507 ,612 ,839
b2 ,880 1,000 ,897 ,889 ,812 ,643 ,672 ,651 ,690 ,721 ,573 ,291 ,162 ,577 ,459 ,657 ,851
b3 ,812 ,897 1,000 ,903 ,770 ,677 ,676 ,786 ,544 ,635 ,519 ,191 ,197 ,649 ,544 ,747 ,854
b4 ,823 ,889 ,903 1,00
0
,870 ,657 ,671 ,606 ,669 ,640 ,532 ,267 ,205 ,616 ,511 ,713 ,856
b5 ,730 ,812 ,770 ,870 1,000 ,678 ,664 ,624 ,734 ,646 ,459 ,283 ,190 ,535 ,491 ,664 ,823
b6 ,568 ,643 ,677 ,657 ,678 1,000 ,924 ,805 ,487 ,403 ,407 ,062 ,111 ,387 ,482 ,658 ,744
b7 ,635 ,672 ,676 ,671 ,664 ,924 1,00
0
,741 ,613 ,517 ,527 ,087 ,104 ,470 ,409 ,619 ,770
b8 ,580 ,651 ,786 ,606 ,624 ,805 ,741 1,000 ,346 ,403 ,317 ,082 ,197 ,533 ,574 ,726 ,747
b9 ,699 ,690 ,544 ,669 ,734 ,487 ,613 ,346 1,000 ,810 ,584 ,289 ,217 ,474 ,274 ,404 ,707
b10 ,639 ,721 ,635 ,640 ,646 ,403 ,517 ,403 ,810 1,000 ,666 ,243 ,215 ,492 ,317 ,473 ,694
b11 ,555 ,573 ,519 ,532 ,459 ,407 ,527 ,317 ,584 ,666 1,000 ,327 ,260 ,687 ,560 ,687 ,698
b12 ,334 ,291 ,191 ,267 ,283 ,062 ,087 ,082 ,289 ,243 ,327 1,000 ,849 ,412 ,381 ,371 ,515
b13 ,269 ,162 ,197 ,205 ,190 ,111 ,104 ,197 ,217 ,215 ,260 ,849 1,000 ,493 ,440 ,428 ,513
b14 ,670 ,577 ,649 ,616 ,535 ,387 ,470 ,533 ,474 ,492 ,687 ,412 ,493 1,000 ,640 ,765 ,786
b15 ,507 ,459 ,544 ,511 ,491 ,482 ,409 ,574 ,274 ,317 ,560 ,381 ,440 ,640 1,000 ,861 ,713
b16 ,612 ,657 ,747 ,713 ,664 ,658 ,619 ,726 ,404 ,473 ,687 ,371 ,428 ,765 ,861 1,000 ,868
TOTAL ,839 ,851 ,854 ,856 ,823 ,744 ,770 ,747 ,707 ,694 ,698 ,515 ,513 ,786 ,713 ,868 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
b1 262,91 1337,896 ,827 . ,749
b2 262,70 1346,121 ,841 . ,750
b3 262,70 1332,883 ,843 . ,748
b4 262,74 1331,195 ,845 . ,747
b5 262,77 1344,659 ,811 . ,750
b6 263,00 1320,238 ,720 . ,746
b7 263,09 1307,134 ,745 . ,743
b8 262,93 1332,257 ,726 . ,748
b9 262,86 1356,647 ,688 . ,753
b10 262,51 1374,922 ,680 . ,756
b11 262,70 1364,597 ,681 . ,754
b12 263,84 1336,568 ,465 . ,752
b13 264,09 1334,753 ,462 . ,751
b14 263,21 1328,836 ,768 . ,747
b15 263,02 1352,166 ,694 . ,752
b16 263,00 1329,571 ,857 . ,747
TOTAL 135,74 356,433 1,000 . ,934
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
271,49 1425,732 37,759 17
HASIL UJI RELEABILITAS
KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Y)
NEW FILE.
DATASET NAME DataSet2 WINDOW=FRONT.
DATASET ACTIVATE DataSet2.
DATASET CLOSE DataSet1.
RELIABILITY
/VARIABLES=b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16
TOTAL
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Warnings
The determinant of the covariance matrix is zero or approximately
zero. Statistics based on its inverse matrix cannot be computed and
they are displayed as system missing values.
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 44 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 44 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,763 ,948 17
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
b1 8,98 ,952 44
b2 8,70 1,047 44
b3 8,73 ,872 44
b4 8,91 ,858 44
b5 8,93 ,818 44
b6 9,00 ,889 44
b7 9,30 ,823 44
b8 9,16 ,805 44
b9 8,95 ,861 44
b10 8,75 ,892 44
b11 8,43 1,228 44
b12 8,18 1,263 44
b13 8,59 1,148 44
b14 8,41 ,996 44
b15 9,02 ,902 44
b16 8,41 1,499 44
TOTAL 140,45 11,261 44
Inter-Item Correlation Matrix
b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16 TOTAL
b1 1,000 ,110 ,552 ,652 ,505 ,522 ,632 ,611 ,537 ,541 ,227 ,178 ,353 ,378 ,624 ,479 ,667
b2 ,110 1,000 ,368 ,151 ,274 ,125 ,238 ,195 ,268 ,292 ,500 ,288 ,110 ,119 ,155 ,271 ,404
b3 ,552 ,368 1,000 ,743 ,690 ,510 ,633 ,692 ,695 ,777 ,460 ,384 ,652 ,453 ,629 ,550 ,839
b4 ,652 ,151 ,743 1,000 ,720 ,610 ,697 ,695 ,718 ,668 ,303 ,273 ,505 ,399 ,544 ,446 ,765
b5 ,505 ,274 ,690 ,720 1,000 ,735 ,721 ,723 ,754 ,740 ,493 ,462 ,539 ,406 ,632 ,383 ,826
b6 ,522 ,125 ,510 ,610 ,735 1,000 ,730 ,650 ,577 ,557 ,256 ,186 ,387 ,263 ,609 ,122 ,639
b7 ,632 ,238 ,633 ,697 ,721 ,730 1,000 ,769 ,675 ,546 ,239 ,059 ,328 ,275 ,648 ,182 ,677
b8 ,611 ,195 ,692 ,695 ,723 ,650 ,769 1,000 ,815 ,801 ,399 ,268 ,600 ,526 ,699 ,542 ,843
b9 ,537 ,268 ,695 ,718 ,754 ,577 ,675 ,815 1,000 ,802 ,415 ,350 ,498 ,564 ,540 ,555 ,829
b10 ,541 ,292 ,777 ,668 ,740 ,557 ,546 ,801 ,802 1,000 ,483 ,495 ,806 ,720 ,730 ,617 ,914
b11 ,227 ,500 ,460 ,303 ,493 ,256 ,239 ,399 ,415 ,483 1,000 ,713 ,376 ,328 ,306 ,433 ,635
b12 ,178 ,288 ,384 ,273 ,462 ,186 ,059 ,268 ,350 ,495 ,713 1,000 ,582 ,494 ,343 ,414 ,606
b13 ,353 ,110 ,652 ,505 ,539 ,387 ,328 ,600 ,498 ,806 ,376 ,582 1,000 ,720 ,728 ,464 ,760
b14 ,378 ,119 ,453 ,399 ,406 ,263 ,275 ,526 ,564 ,720 ,328 ,494 ,720 1,000 ,481 ,555 ,682
b15 ,624 ,155 ,629 ,544 ,632 ,609 ,648 ,699 ,540 ,730 ,306 ,343 ,728 ,481 1,000 ,389 ,768
b16 ,479 ,271 ,550 ,446 ,383 ,122 ,182 ,542 ,555 ,617 ,433 ,414 ,464 ,555 ,389 1,000 ,678
TOTAL ,667 ,404 ,839 ,765 ,826 ,639 ,677 ,843 ,829 ,914 ,635 ,606 ,760 ,682 ,768 ,678 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
b1 271,93 479,553 ,642 . ,750
b2 272,20 489,283 ,364 . ,757
b3 272,18 475,036 ,827 . ,747
b4 272,00 478,419 ,749 . ,749
b5 271,98 477,465 ,814 . ,748
b6 271,91 482,457 ,614 . ,752
b7 271,61 482,801 ,657 . ,752
b8 271,75 477,308 ,832 . ,748
b9 271,95 475,812 ,817 . ,748
b10 272,16 471,300 ,907 . ,745
b11 272,48 473,651 ,601 . ,748
b12 272,73 474,389 ,568 . ,748
b13 272,32 469,292 ,737 . ,744
b14 272,50 477,651 ,657 . ,749
b15 271,89 476,847 ,751 . ,748
b16 272,50 463,744 ,639 . ,743
TOTAL 140,45 126,812 1,000 . ,930
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
280,91 507,247 22,522 17
UJI NORMALITAS DATA (Kolmogorov Smirnov)
Warning # 849 in column 23. Text: in_ID
The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter.
It could
not be mapped to a valid backend locale.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2
/SAVE RESID.
Regression
[DataSet0]
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Supervisi Kelas,
Pemanfaatan
ITb
. Enter
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,647a ,419 ,390 8,794
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT
b. Dependent Variable: Kinerja Guru
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2282,090 2 1141,045 14,754 ,000b
Residual 3170,819 41 77,337
Total 5452,909 43
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 82,699 10,855 7,618 ,000
Pemanfaatan IT ,199 ,064 ,378 3,122 ,003
Supervisi Kelas ,279 ,073 ,464 3,837 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 125,55 153,17 140,45 7,285 44
Residual -17,076 15,180 ,000 8,587 44
Std. Predicted Value -2,045 1,745 ,000 1,000 44
Std. Residual -1,942 1,726 ,000 ,976 44
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=RES_1
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 44
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 8,58719842
Most Extreme Differences Absolute ,123
Positive ,115
Negative -,123
Test Statistic ,123
Asymp. Sig. (2-tailed) ,093c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
HASIL UJI T DAN UJI F
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2.
Regression
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Supervisi Kelas,
Pemanfaatan
ITb
. Enter
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,647a ,419 ,390 8,794
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2282,090 2 1141,045 14,754 ,000b
Residual 3170,819 41 77,337
Total 5452,909 43
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 82,699 10,855 7,618 ,000
Pemanfaatan IT ,199 ,064 ,378 3,122 ,003
Supervisi Kelas ,279 ,073 ,464 3,837 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
KOEFISIEN DETERMINAN (R2)
Warning # 849 in column 23. Text: in_ID
The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter.
It could
not be mapped to a valid backend locale.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2.
Regression
[DataSet0]
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Supervisi Kelas,
Penggunaan ITb
. Enter
a. Dependent Variable: Kinerja Guru PAI
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,636a ,405 ,376 8,897
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Penggunaan IT
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2207,194 2 1103,597 13,941 ,000b
Residual 3245,715 41 79,164
Total 5452,909 43
a. Dependent Variable: Kinerja Guru PAI
b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Penggunaan IT
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 81,680 11,256 7,257 ,000
Penggunaan IT ,160 ,054 ,357 2,929 ,006
Supervisi Kelas ,287 ,073 ,477 3,919 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Guru PAI
UJI MULTIKOLONIERITAS AUXILIARY
NEW FILE.
DATASET NAME DataSet7 WINDOW=FRONT.
DATASET ACTIVATE DataSet7.
DATASET CLOSE DataSet6.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X2 X1.
Regression
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Pemanfaatan IT,
Supervisi Kelasb
. Enter
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,647a ,419 ,390 8,794
a. Predictors: (Constant), Pemanfaatan IT, Supervisi Kelas
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2282,090 2 1141,045 14,754 ,000b
Residual 3170,819 41 77,337
Total 5452,909 43
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. Predictors: (Constant), Pemanfaatan IT, Supervisi Kelas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 82,699 10,855 7,618 ,000
Supervisi Kelas ,279 ,073 ,464 3,837 ,000
Pemanfaatan IT ,199 ,064 ,378 3,122 ,003
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT X1
/METHOD=ENTER X2.
Regression
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Supervisi Kelasb . Enter
a. Dependent Variable: Pemanfaatan IT
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,173a ,030 ,007 21,320
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 590,746 1 590,746 1,300 ,261b
Residual 19089,890 42 454,521
Total 19680,636 43
a. Dependent Variable: Pemanfaatan IT
b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 73,593 23,740 3,100 ,003
Supervisi Kelas ,198 ,174 ,173 1,140 ,261
a. Dependent Variable: Pemanfaatan IT
UJI HETEROKEDASTISITAS
Warning # 849 in column 23. Text: in_ID
The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter.
It could
not be mapped to a valid backend locale.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2
/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)
/RESIDUALS HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID)
/SAVE RESID.
Regression
[DataSet0]
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Supervisi Kelas,
Pemanfaatan
ITb
. Enter
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,647a ,419 ,390 8,794
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT
b. Dependent Variable: Kinerja Guru
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2282,090 2 1141,045 14,754 ,000b
Residual 3170,819 41 77,337
Total 5452,909 43
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 82,699 10,855 7,618 ,000
Pemanfaatan IT ,199 ,064 ,378 3,122 ,003
Supervisi Kelas ,279 ,073 ,464 3,837 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 125,55 153,17 140,45 7,285 44
Std. Predicted Value -2,045 1,745 ,000 1,000 44
Standard Error of Predicted
Value
1,332 5,442 2,153 ,808 44
Adjusted Predicted Value 117,33 152,77 140,16 7,760 44
Residual -17,076 15,180 ,000 8,587 44
Std. Residual -1,942 1,726 ,000 ,976 44
Stud. Residual -1,969 2,115 ,015 1,022 44
Deleted Residual -17,564 23,671 ,290 9,488 44
Stud. Deleted Residual -2,044 2,213 ,015 1,036 44
Mahal. Distance ,009 15,486 1,955 2,651 44
Cook's Distance ,000 ,925 ,039 ,138 44
Centered Leverage Value ,000 ,360 ,045 ,062 44
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Charts
COMPUTE ABRES=ABS(RES_1).
EXECUTE.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT ABRES
/METHOD=ENTER X1 X2
/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)
/RESIDUALS HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID)
/SAVE RESID.
Regression
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Supervisi Kelas,
Pemanfaatan
ITb
. Enter
a. Dependent Variable: ABRES
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,231a ,054 ,007 4,13614
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT
b. Dependent Variable: ABRES
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 39,675 2 19,837 1,160 ,324b
Residual 701,413 41 17,108
Total 741,087 43
a. Dependent Variable: ABRES
b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 14,975 5,106 2,933 ,005
Pemanfaatan IT -,011 ,030 -,055 -,358 ,722
Supervisi Kelas -,048 ,034 -,215 -1,396 ,170
a. Dependent Variable: ABRES
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 5,9444 10,3624 7,4311 ,96056 44
Std. Predicted Value -1,548 3,052 ,000 1,000 44
Standard Error of Predicted
Value
,626 2,559 1,012 ,380 44
Adjusted Predicted Value 5,8342 10,7904 7,4216 ,99078 44
Residual -8,94699 9,32534 ,00000 4,03880 44
Std. Residual -2,163 2,255 ,000 ,976 44
Stud. Residual -2,338 2,287 ,001 1,017 44
Deleted Residual -10,45494 9,59205 ,00952 4,39767 44
Stud. Deleted Residual -2,481 2,418 ,000 1,039 44
Mahal. Distance ,009 15,486 1,955 2,651 44
Cook's Distance ,000 ,353 ,031 ,070 44
Centered Leverage Value ,000 ,360 ,045 ,062 44
a. Dependent Variable: ABRES
DOKUMENTASI
Pertemuan rutin bulanan MGMP PAI Kota Palu, Sabtu 29 Juli 2017, bertempat di
SMA Negeri 4 Palu.
Pengumpulan data responden guru PAI SMAN 1 Palu Dra. Nikmah Naukoko dan
Nurnovan, S.Pd.I
Wawancara dengan guru PAI SMA Negeri 4 Palu Dra. Aswati dan Abd Rasyid,
S.Ag.M.Pd.
Wawancara dengan Kepala Sekolah dan wakasek SMA Negeri 5 Palu Drs. Asri djalil,
M.Pd, dan Drs. Ambodalle Labennu, M.Pd.
Pengumpulan data bersama guru PAI di SMA Negeri 8 Palu
Wawancara dengan ketua MGMP Kota Palu Drs. Amiruddin, M.Pd
Wawancara dan pengumpulan data dengan guru PAI SMA Negeri 7 Palu, Jum’at 9
juni 2017.
BIODATA PENULIS
Nama Lengkap : MARWAN, S.Pd.I
NIM : 12010150052
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir : Laju, 23 Agustus 1981
Alamat Rumah : BTN Bukit Tadulako Blok. L No. 13
Palu
Telp/HP : 082277177141
E-mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan penulis, dimulai di desa laju, yaitu di sebuah desa kecil
yang teletak di Kabupaten Bima, penulis tamat sekolah dasar di SDN Laju pada tahun
1994, setelah tamat, penulis melajutkan pendidikan di SMP Negeri 3 Dompu yang
terletak di Kabupaten Dompu, tamat tahun 1997. Di tahun yang sama penulis
melanjutkan di SMA Negeri 2 Dompu dan tamat pada tahun 2000. Pada tahun 2000,
penulis melanjutkan studi di sebuah perguruan tinggi yang ada di Sulawesi Tengah
yaitu STAIN Datokarama Palu, penulis menyelesaikan studi tahun 2005.
Dua tahun setelah penulis menamatkan kuliah, penulis memulai karir dengan
mengajar di salah satu SMA Negeri di Kota Palu. Tahun 2007 s/d tahun 2011 penulis
mengajar mata pelajaran pendidikan agama islam di SMA Negeri 4 Palu, tahun 2009
s/d tahun 2011 penulis mengajar mata pelajaran Teknik Informatika dan Komputer
(TIK) di SMP Negeri 10 Palu. Pada tahun 2011 mengajar pendidikan agama silam di
SMA Negeri 5 Palu hingga sekarang.
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : MARWAN
Nim : 12010150052
Jurusan : Tarbiyah / Pascasarjana Superisi
Bersedia tesis saya yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Pelaksanaan Supervisi Kelas terhadap Kinerja Guru Pendidikan Agama
Islam di SMA se Kota Palu Tahun 2017.” Dipublikasikan.
Demikian surat perntayaan ini saya buat, untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, Oktober 2017
Yang Membuat Pernyataan
M A R W A N