PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN...

182
i PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PELAKSANAAN SUPERVISI KELAS TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA SE KOTA PALU TAHUN 2017 Oleh : M A R W A N NIM. 12010150052 Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan PROGRAM PASCA SARJANA INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Transcript of PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN...

i

PENGARUH

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

DAN PELAKSANAAN SUPERVISI KELAS TERHADAP

KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SMA SE KOTA PALU

TAHUN 2017

Oleh :

M A R W A N

NIM. 12010150052

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCA SARJANA

INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

ii

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

LEMBAT PERSETUJUAN TESIS

Nama : Marwan, S.Pd.I

NIM : 12010150052

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Kosentrasi : Supervisi Pendidikan Agama Islam

Tanggal Ujian : 28 September 2017

Judul Tesis : Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pelaksanaan

Supervisi Kelas Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Agama

Islam di SMA se Kota Palu Tahun 2017.

Panitia Munaqosah Tesis

1. Ketua Penguji : Dr. Zakiyuddin, M.Ag ______________________

2. Sekretaris : Dr. Adang Kuswaya, M.Ag ______________________

3. Penguji I : Prof. Dr. Mansur, M.Ag ______________________

4. Penguji II : Dr. Anton Bawono, M.Si ______________________

ii

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

“saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis ini merupakan hasil karya saya

sendiri dan sepanjang pengetahuan dan kayakinan saya tidak mencantumkan tanpa

pengakuan bahan-bahan yang dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh orang

lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijazah Pada Institut

Agama Islam Negeri Salatiga atau perguruan tinggi lainnya.”

Salatiga september 2017

Yang membuat pernyataan

M a r w a n

iv

ABSTRAK

Judul : Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Iformasi dan Pelaksanaan Supervisi Kelas

Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Se Kota Palu

tahun 2017.

Tujuan dilakukan penelitian pada tesis ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh

pemanfaatan teknologi informasi oleh guru terhadap kinerja guru pendidikan agama

islam SMA di Kota Palu?, 2) Untuk mengetahui pengaruh supervisi kelas oleh kepala

sekolah terhadap kinerja guru pendidikan agama islam SMA di Kota Palu?, 3) Untuk

mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi oleh guru pendidikan agama

islam dan pelaksanaan supervisi kelas oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru

pendidikan agama islam di Kota Palu ? 4) Untuk mengetahui perbandingan data

kuantitatif dan data kualitatif pemanfaatan teknologi informasi pada guru pendidikan

agama islam di SMA se Kota Palu? 5) Untuk mengetahui perbandingan data

kuantitatif dan data kualitatif pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja

pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu? 6)Untuk mengetahui perbandingan

data kualitatif dan data kuantitatif pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan

supervisi kelas secara bersama-sama terhadap kinerja guru pendidikan agama islam

di SMA se Kota Palu? 7) Untuk mengetahui faktor-faktor lain di luar pemanfaatan

teknologi informasi dan pelaksanaan supervisi kelas yang berpengaruh terhadap

kinerja guru pendidikan agama islam ?

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field resarch) dengan metode

kombinasi kuantitatif dan kualitatif model sequetial explanatory. Hasil penelitian ini

menunjukan 1) Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan teradap

kinerja dengan nilai sig.0.006 < 0.05 dan t hitung 3.122 > t tabel 2.019, 2)

pelaksanaan supervisi kelas berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan

nilai sig.0.000<0.05 dan t hitung 3.837 > t tabel 2.019, 3) Pemanfaatan teknologi

informasi dan pelaksanaan supervisi kelas secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap kinerja guru dengan nilai sig.0.000<0.05 dan f hitung 14.754 > f tabel 3.22.

4) Data kaualitatif pemanfaatan teknologi informasi dan kinerja guru memperkuat,

memperdalam, dan memperluas data kuantitatif. 5) Data kaualitatif pelaskasanaan

supervisi kelas dan kinerja guru memperkuat dan memperdalam data kuantitatif.

6) Data kualitatif pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan

supervisi kelas secara simultan terhadap kinerja guru pendidikan agama islam

memperkuat data kuantitatif. 7) Variabel lain di luar penelitian yang berpengaruh

terhadap kinerja guru pendidikan agama islam adalah kedisiplinan guru, kreatifitas

guru, ketersediaan fasilitas, dan penghargaan.

Besarnya pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan

supervisi kelas terhadap kinerja guru baik secara parsial atau secara simultan sebesar

40,5%, adapun sisanya 59,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Kata Kunci : Teknologi Informasi, Supervisi Kelas, dan Kinerja Guru Pendidikan

Agama Islam.

iv

v

ABSTRACT

Title : Effect of Technology Utilization Iformation and Implementation of Class

Supervision on the Performance of Islamic Religious Education Teachers

in SMA Se Palu City 2017 .

The purpose of research conducted on this thesis are : 1) To know the influence of

the utilization of information technology by teachers on the performance of Islamic

high school teachers in Palu , 2). To determine the effect of classroom supervision by

the principal on the performance of teachers of Islamic high school education in

Palu, 3) To know the influence of the use of information technology by Islamic

religious education teacher and the implementation of class supervision by the

principal on the performance of Islamic religious education teacher in Palu City 4)

To know the comparison of quantitative data and qualitative data utilization of

information technology in Islamic religious education teacher in high school as Palu

City, 5) To know the comparison of quantitative data and qualitative data

implementation of class supervision on the performance of Islamic religious

education in high school in Palu City 6) To know the comparison of qualitative data

and quantitative data utilization of information technology and the implementation of

class supervision together to the performance of Islamic religious education teacher

in high school in Palu City 7) To know other factors beyond the utilization of

information technology and the implementation of class supervision that affect the

performance of Islamic religious education teachers.

This research is field research with quantitative combination method and

qualitative sequetial explanatory model . The result of this research shows that 1)

The utilization of information technology has significant effect on performance with

the value of sig. 0.006 <0.05 and t count 3.122>t table 2.019, 2) the implementation

of class supervision has a significant effect on teacher performance with sig.0.000

<0.05 and t count 3.837 > t table 2.019, 3) Utilization of information technology and

implementation of class supervision simultaneously have a significant effect on

teacher performance with value sig.0.000 <0.05 and f count 14.754> f table 3.22,

4) The qualitative data of information technology utilization and teacher performance

strengthens , deepens , and expands quantitative data . 5) The qualitative data on

classroom supervision and teacher performance strengthens and deepens the

quantitative data, 6) Qualitative data influence the use of information technology and

the implementation of classroom supervision simultaneously on the performance of

Islamic religious education teachers strengthen quantitative data, 7) Other variables

outside the study that affect the performance of Islamic religious education teachers

are teacher discipline, teacher creativity, facility availability, and rewards.

The amount of influence of the utilization of information technology and the

implementation of class supervision on teacher performance either partially or

simultaneously 40.5%, while the remaining 59.5% influenced by other variables

outside this study.

Keywords : Information Technology , Classroom Supervision , and Performance of

Islamic Religious Education Teachers.

v

vi

PRAKATA

Penulis memulai dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah atas segenap

rahmat dan nikmat-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga

tetap teruntuk Rasulullah SAW, yang selalu penulis jadikan sebagai teladan dalam

mengarungi hidup ini.

Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemanfaatan IT dan Pelaksanaan Supervisi Kelas

Terhadap Kinerja Guru pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu merupakan syarat

akhir memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Agama Islam

Konsentrasi Supervisi Pendidikan Agama Islam pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga. Oleh karena itu penulir menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih

kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag. selaku Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga

3. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberi

bimbingan dalam penyelesaian tesis ini.

4. Seluruh Dosen Program Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah banyak memberi

pengalaman akademik hingga penulis dapat menulis tesis ini.

5. Seluruh Kepala Sekolah dan Guru pendidikan agama islam di Kota Palu yang turut

membantu mempermudah penulis mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian

ini.

6. Seluruh anggota keluarga yang telah dengan sabar mendukung dan mendoakan.

7. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya dalam tesis

ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini bukanlah karya sempurna tanpa cacar, yang

mungkin penulis tidak dapat melihat dengan keterbatasan yang dimiliki, oleh karenanya

v

vii

tegur dan sapa dari siapa saja yang lebih mengetahui tentang tulisan ini, sangat diharapkan

bagi perbagikan pengembangan potensi, sehingga kedepannya dapat menghadirkan karya-

karya hasanah ilmiah yang semakin baik. Akhirnya penulis berdoa semoga Allah

mengampuni dosa dan kesalahan kita semua, dan semoga kita termasuk dalam kafilah

panjang yang dirindukan dan dirindukan-Nya.

Salatiga, Septermber 2017

M a r w a n

NIM. 12010150052

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

PERNYATAAN KEASILIAN ........................................................................... ii

ABSTRAK ....................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 8

C. Signifikansi Penelitian ............................................................................ 9

1. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9

2. Manfaat Penelitian ............................................................................ 10

D. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 11

E. Landasan Teori ........................................................................................ 17

1. Pemanfaatan Teknologi informasi dalam Dunia Pendidikan. .......... 17

a. Pengertian .................................................................................... 17

b. Tujuan Pemanfaatan Teknologi Informasi ................................. 19

c. Indikator Pemanfaatan Teknologi Informasi ............................. 22

2. Supervisi Kelas. ................................................................................ 22

a. Pengertian ................................................................................... 22

b. Pelaksanaan Supervisi Kelas ....................................................... 24

3. Kinerja Guru ..................................................................................... 28

a. Pengertian ................................................................................... 28

b. Indikator kinerja .......................................................................... 30

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ................................... 30

d. Penilaian kinerja ........................................................................... 31

vii

ix

4. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 32

F. Metode Penelitian.................................................................................... 33

1. Rancangan Penelitian ........................................................................ 33

2. Jenis dan Populasi Penelitian ............................................................ 33

3. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................. 34

4. Variabel Penelitian ............................................................................ 35

5. Sumber Data ...................................................................................... 36

6. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 36

7. Metode Analisis Data ........................................................................ 37

G. Sistematika Penulisan ............................................................................. 42

BAB II DESKRIPSI DATA PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Kota Palu .............................................................................. 44

2. Letak Geografis ................................................................................. 44

3. Kondisi Masyarakat .......................................................................... 45

4. Lembaga Pendidikan ......................................................................... 45

B. Keadaan Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Palu ........................... 47

C. Kegiatan Guru PAI Kota Palu ................................................................. 50

D. Ujicoba instrumen ................................................................................... 51

BAB III ANALISIS DATA

A. Analisis Data Kuantitatif ......................................................................... 56

1. Uji Prasyarat ...................................................................................... 56

2. Analisi Pendahuluan.......................................................................... 60

3. Analisis Regresi ................................................................................ 70

B. Analisis Data Kualitatif ........................................................................... 76

1. Pemanfaatan Teknologi Iformasi oleh

Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Palu .................................... 76

2. Pelaksanaan Supervisi Kelas ............................................................. 79

3. Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam ............................................ 81

x

BAB IV ANALISIS DATA KUANTITATIF DAN DATA KUALITATIF

A. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Pemanfaatan Teknologi informasi .. 84

B. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Pelaksanaan Supervisi Kelas ........... 86

C. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Kinerja

Guru Pendidikan Agama Islam ............................................................... 88

D. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Hubungan Antar Variabel ................ 91

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................................. 95

B. Saran ........................................................................................................ 97

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tabel data SMA di Kota Palu ............................................................ 46

Tabel 2.2. Tabel data guru PAI SMA di Kota Palu ............................................ 48

Tabel 2.3. Tabel data jumlah guru PAI PNS dan GTT SMA di Kota Palu ........ 49

Tabel 2.4. Tabel hasil uji validitas variabel pemanfaatan Teknologi informasi 52

Tabel 2.5. Tabel hasil uji validitas variabel supervisi kelas ................................ 53

Tabel 2.6. Tabel hasil uji validitas variabel kinerja guru .................................... 54

Tabel 2.7. Tabel hasil uji releabilitas angket....................................................... 54

Tabel 2.8. Tabel hasil uji normalitas ................................................................... 54

Tabel 3.1. Tabel hasil uji validitas variabel penggunaan Teknologi informasi . 56

Tabel 3.2. Tabel hasil uji validitas variabel penggunaan Teknologi informasi . 57

Tabel 3.3. Tabel hasil uji validitas variabel supervisi kelas ................................ 58

Tabel 3.3. Tabel hasil uji validitas variabel kinerja guru .................................... 58

Tabel 3.4. Tabel hasil uji releabilitas angket....................................................... 59

Tabel 3.5. Tabel hasil uji normalitas ................................................................... 60

Tabel 3.6. Tabel interval skor pemanfaatan Teknologi informasi ..................... 61

Tabel 3.7. Tabel deskriptif variabel pemanfaatan Teknologi informasi ............ 61

Tabel 3.8. Tabel deskriptif pengoperasian komputer .......................................... 62

Tabel 3.9. Tabel deskriptif penguasaan software aplikasi .................................. 63

Tabel 3.10. Tabel deskriptif keterampilan berinternet ........................................ 63

Tabel 3.11. Tabel interval skor supervisi kelas ................................................... 64

Tabel 3.12. Tabel deskriptif variabel supervisi kelas .......................................... 64

Tabel 3.13. Tabel deskriptif persiapan supervisi kelas ....................................... 65

Tabel 3.14. Tabel deskriptif kegiatan supervisi kelas ......................................... 65

Tabel 3.15. Tabel deskriptif penutup supervisi kelas .......................................... 66

Tabel 3.16. Tabel deskriptif tindak lanjut ........................................................... 66

Tabel 3.17. Tabel variabel kinerja guru .............................................................. 67

Tabel 3.18. Tabel deskriptif variabel supervisi kelas .......................................... 67

Tabel 3.19. Tabel deskriptif kompetensi pedagogik ........................................... 68

Tabel 3.20. Tabel deskriptif kompetensi kepribadian ......................................... 69

xi

xii

Tabel 3.21. Tabel deskriptif kompetensi sosial ................................................... 69

Tabel 3.22. Tabel deskriptif kompetensi profesional .......................................... 70

Tabel 3.23. Tabel uji t ......................................................................................... 71

Tabel 3.24. Tabel analisis regresi uji f ................................................................ 73

Tabel 3.25. Tabel koefisien determinan .............................................................. 74

Tabel 3.26. Tabel uji multikolonieritas ............................................................... 74

Tabel 3.27. Tabel uji heterokedastisitas .............................................................. 75

Tabel 4.1. Tabel data kuantitatif dan kualitatif

pemanfaatan teknologi informasi ....................................................................... 85

Tabel 4.2. Tabel data kuantitatif dan kualitatif supervisi kelas........................... 86

Tabel 4.3. Tabel data kuantitatif dan kualitatif kinerja guru ............................... 89

Tabel 4.4. Tabel data kuantitatif dan kualitatif hubungan antar variabel ............ 91

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Gambar Rancangan Penelitian ....................................................... 33

Gambar 3.1. Gambar grafik heterokedastisitas ................................................... 76

Gambar 4.1. gambar hasil hasil penelitian kuantitatif dan

kualitatif tentang faktor yang mempengaruhi kinerja guru ........... 94

xiii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai pilar pembentuk peradaban, pendidikan memberi kontribusi

besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan menjadi wahana membentuk generasi

yang mampu berkompetisi dan berkontribusi terhadap perkembangan global.

Tidak diragukan lagi bahwa setiap generasi dalam suatu negara membutuhkan

peran pendidikan dalam menumbuh kembangkan potensinya, sehingga tidaklah

mengherankan jika pendidikan yang baik sangat dibutuhkan bagi lahirnya

generasi unggul.

Demikian pula halnya, karena pendidikan dinilai sangat penting, maka

pendidikan harus berlangsung seperti yang menjadi tujuan pendidikan, segala

upaya harus dilakukan agar pendidikan berjalan dengan baik. Tentu saja

pendidikan tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya tujuan yang matang,

jelas dan direalisasikan secara nyata, jika demkian peluang untuk melahirkan

generasi yang berkualitas akan semakin besar.

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional pasal 3 “tujuan pendidikan nasonal adalah mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

1

2

menjadi warga negara yang demokratis”.1 Tercapainya tujuan pendidikan

tersebut harus ditunjang oleh ketersediaan sumber daya yang memadai, dalam hal

ini guru menempati posisi penting dalam pelaksanaan pendidikan, oleh

karenanya regulasi yang dibuat oleh pemerintah hanya akan dapat diterjemahkan

dengan baik, apabila guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan

memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi yang baik.

Andi Prastowo menyatakan pula, kedudukan pendidikan agama sangat

penting. Pendidikan agama dikelompokkan ke dalam pendidikan yang wajib

diberikan kepada seluruh siswa sesuai dengan agama yang dianutnya. Pendidikan

agama itu tentunya dilaksanakan untuk mencapai terwujudnya tujuan pendidikan

nasional pada aspek beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta

berakhlak mulia dan lebih dipertegas lagi kedudukan pendidikan agama islam

dalam undang-undang Sisdiknas, yaitu mengenai hak peserta didik.2 Setiap

peserta didik berhak mendapatkan pendidikan agama yang sesuai dengan agama

yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.3

Selain fungsi sentral tujuan pendidikan serta pentingnya pendidikan

agama, ternyata perkembangan infromasi dan teknologi berkembang dengan

sangat pesat. Perkembangakan itu telah menyuguhkan tantangan tersendiri,

dimana akselerasi teknologi terjadi dengan sangat cepat melintasi waktu dan

kadang-kadang tidak diikuti dengan pertambahan kemampuan memanfaatkannya,

1 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, Bab

II, pasal 3, 4. 2 Andi Prastowo, Pembelajaran Konstruktivistik-Scientific Untuk Pendidikan Agama di

Sekolah/Madrasah, Cet. I Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2015, 11. 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional…, 3-4.

3

maka pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran menjadi salah satu kompetensi

paedagogik yang harus dimiliki guru.

Guru dituntut menjadi yang terdepan dalam penguasaan teknologi

sebagai wujud akselerasi yang mutlak harus ditransfer kepada generasi penerus.

Hal ini untuk menghindari adanya jarak yang terlalu lebar antara pengetahuan

guru dengan pengetahuan anak didik. Guru yang pada awalnya sebagai sumber

informasi ilmu sekarang bergeser kedudukannya menjadi fasilitator yang harus

mampu menjembatani antara perkembangan teknologi dengan anak didik.

Adanya pergeseran fungsi ini harus menjadi motivasi bagi guru untuk terus

belajar mengembangkan potensi dirinya, sehingga penyampaian pengetahuan

dalam proses belajar mengajar di kelas menjadi sesuatu yang tidak lagi dianggap

membosankan oleh peserta didik.

Berdasarkan prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013, guru dituntut

mengubah mindset dan kebiasaan lama mengajar di depan kelas. Salah satu

prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 yaitu penerapan teknologi informasi

secara terintegrasi yang dapat mengarahkan siswa berpikir kritis dan analitis. Hal

tersebut selaras dengan apa yang diharapkan dalam Science educators in Kenyan,

bahwa penggunaan teknologi informasi secara substansial akan dapat membantu

guru dalam mengembangkan pembelajaran yang efesien dan efektif, sebab

temuan dari negara-negara maju telah menunjukan kemampuan teknologi

informasi dapat meningkatkan pengetahuan ilmiah siswa.4

4 Florence Y. Odera, “Integrating Computer Science Education in Kenyan Secondary Schools”,

International Journal of Information and Communication Technology Research, Volume 1, Number

5, (September 2011), 216-220.

4

Nampaknya penggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan

tidak selalu berjalan mulus, karena ternyata kemajuan teknologi tidak selalu

diikuti dengan kualitas sumberdaya manusia. Hal tersebut sejalan dengan apa

yang dikemukakan oleh Bonita Destiana, ia menyampaikan bawah

menselaraskan kemajuan teknologi dan kualitas guru masih sulit dilakukan

karena kebanyakan guru masih terbiasa dengan metode lama dalam proses

pembelajaran, yaitu metode ceramah yang berorentasi pada konten untuk

menyelesaikan materi, padahal sekolah-sekolah telah memiliki sarana dan

prasana pendukung pembelajaran berbasis teknologi informasi seperti

laboratorium komputer, lcd projector dan akses internet.5

Chaidar Husain mengemukakan masalah lain dalam pemanfaatan

teknologi informasi dalam dunia pendidikan, menurutnya terdapat lima masalah

yang menjadi penghambat dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia

pendidikan yaitu 1) masalah teknis, hal ini terkait dengan ketersediaan listrik

yang memadai, kestabilan jaringan internet, 2) secara psikologis guru terbebani

untuk bisa mengajar dengan memanfaatkan media pengajaran, hal ini

dikarenakan dengan media pengajaran guru dituntut harus lebih kreatif dan

dengan persiapan pengajaran lebih matang, sehingga sebelum tampil di depan

kelas, guru sudah harus mencobanya agar terbiasan dan tidak canggung, 3)

keterbatasan tenaga operasional untuk bisa memanfaatkan TIK, hal ini terkait

dengan ketersediaan tenaga khusus untuk mengelola media tersebut, karena tidak

semua guru mampu mengoperasikan media tersebut, 4) kurangnya kompetensi

5 Bonita Destiana, “Faktor Determinan Pemanfaatan TIK dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja

Guru pada SMK”, Jurnal Pendidikan Fokasi, Volume 4, Nomor 3 (November 2014), 287.

5

guru dalam memanfaatkan teknologi informasi yang telah disediakan oleh

sekolah yang terkadang dipengaruhi faktor usia, 5) masalah pembiayaan, yang

terkait erat dengan pemenuhan perangkat pembelajaran berbasis teknologi

informasi .6

Berbagai hambatan yang telah ditemukan peneliti sebelumnya, yang

paling dominan adalah terkait dengan kemampuan guru dalam pemamfaatan

teknologi informasi dalam pembelajaran, hambatan lain yang ditemukan berupa

masalah teknis dan pembiayaan.

Dari beberapa uraian di atas menggambarkan masalah-masalah yang

muncul dalam pemanfaatan teknologi informasi di dunia pendidikan, dan dari

observasi awal yang penulis lakukan, nampaknya masalah sumberdaya masih

menjadi masalah yang dominan pada guru-guru pendidikan agama islam di SMA

di Kota Palu, dimana terdapat perbedaan kemampuan menggunakan teknologi

informasi dalam proses belajar mengajar, hal ini terjadi terutama pada guru-guru

senior. Tentu saja dengan adanya perbedaan kemampuan guru dalam penggunaan

teknologi informasi , akan menciptakan satu fenomena tingkat kinerja yang tidak

sama antara satu guru dengan guru lainnya.

Unesco Institute for Statustics (UIS) memberi perhatian terhadap

penggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan yang terkait dengan

tingkat kapasitas atau infrastruktur nasional (mislanya listrik dan internet) untuk

mengintegrasikan alat teknologi informasi baru disekolah, jenis teknologi

informasi yang saat ini diabaikan atau ditekankan yang sehubungan dengan

6 Chaidar Husain, “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran di

SMA Muhammadiyah Tarakan”, Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, Volume 2,

Nomor 2 (Juli 2014), 189.

6

kegunaan dan keterjangkauan, pendistribusian alat-alat teknologi informasi di

seluruh negeri, pemerataan penggunaan teknologi informasi oleh anak laki-laki

dan perempuan, dan pelatihan bagi guru agar dapat menggunakan teknologi

informasi dalam mengajar di kelas. Unesco mengakui bahwa teknologi informasi

memiliki peran penting dalam memperluas akses, menghilangkan pengecualian

dan meningkatkan kualitas pendidikan.7

Selain itu untuk mewujudkan kinerja mengajar yang baik bagi guru,

harus ada kegiatan supervisi sebagai upaya memberi bantuan dan layanan untuk

meningkatkan kualitas guru mengajar di kelas sebagai bentuk dari

mengembangkan potensi dan kualitas guru.8 Peningkatan mutu pembelajaran dan

profesionalisme guru dalam kinerjanya sangat berkaitan erat dengan kefektifan

pelayanan supervisi.

Dari segi model, secara umum supervisi itu, terdiri dari supervisi

akademik, supervisi managerial dan supervisi kliniks dengan karakteristka

pelaksanaan yang berbeda dari teori-teori itu. Dari ketiga supervisi tersebut

penelitia memfokuskan pembahasannya pada supervisi kelas yang dilakukan oleh

kepala sekolah, supervisi kelas ini sebagai bagian dari pelaksanaan supervisi

akademik di sekolah.

Kepala sekolah menjadi pucuk pimpinan instruksional untuk menjaga

dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang efektif dan efesien sebagaimana

yang dikatakan oleh Eben Egwu “The principal as an instructional leader is

7 UNESCO, “Institus for Statistics (UIS), Information and Communication Technology (ICT)

In Education in Asia”, Information Papars, Vol. 6 No. 22, (2014), 6. 8Abd. Kadir Masaong, Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapastas Guru;

Memberdayakan Pengawas Sebagai Gurunya Guru, Bandung: Alfabeta, 2012, 5.

7

responsible for maintaining and improving the quality of instructional

programmes for the effective and efficient attainment of the set educational

objectives of the school”.9 Salah satu wewenang kepala sekolah adalah

melakukan kegiatan supervisi kelas. Salah satu teknik supervisi yang dapat

dilakukan oleh kepala sekolah adalah teknik observasi kelas, yang selanjutnya

dalam tesis ini akan disebut sebagai supervisi kelas.

Dalam hal pelaksanaannya sendiri, terdapat kendala-kendala yang

dihadapi dalam kegaitan supervisi kelas. kendala-kendala itu bisa datang dari

dalam diri kepala sekolah berupa kompleksitas tugas menagerial kepala sekolah,

yang mana tugas supervisi tidak dapat dilakukan sendiri oleh kepala sekolah,

tugas yang tidak dapat dilakukan sendiri itu dapat diatasi dengan melakukan

pendelegasian wewenang oleh kepala sekolah kepada wakasek-wakasek atau

guru-guru senior.

Selain itu masalah supervisi juga terjadi pada guru-guru sendiri berupa

kurang siapnya guru-guru yang disupervisi, yang berarti bahwa motivasi bagi

guru untuk disupervisi masih kurang. Hal tersebut dikarenakan masih melekatnya

anggapan dari para guru bahwa supervisi semata-mata hanyalah kegiatan untuk

mencari-cari kesalahan.

9 Sarah Eben Egwu, “Principals’ Performance in Supervision of Classroom Instruct ion in

Ebonyi State Secondary Schools”, Journal Of Education and Practice, Vol. 6, Number 15, (2015), 99.

8

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa masalah

yang teridentifikasi untuk dijadikan sebagai rumusan masalah dalam penelitian

tesis ini sebagai berikut :

a) Bagaimanakah pengaruh pemanfaatan teknologi informasi oleh guru

terhadap kinerja guru pendidikan agama islam SMA di Kota Palu?

b) Bagaimanakah pengaruh supervisi kelas oleh kepala sekolah terhadap kinerja

guru PAI SMA di Kota Palu?

c) Bagaimanakah pengaruh pemanfaatan teknologi informasi oleh guru

pendidikan agama islam dan pelaksanaan supervisi kelas oleh kepala sekolah

terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di Kota Palu ?

d) Bagaimanakah perbandingan data kuantitatif dan data kualitatif pemanfaatan

teknologi informasi pada guru pendidikan agama islam di SMA se Kota

Palu?

e) Bagaimanakah perbandingan data kuantitatif dan data kualitatif pelaksanaan

supervisi kelas pada guru pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu?

f) Bagaimanakah perbandingan data kualitatif dan data kuantitatif pemanfaatan

teknologi informasi dan pelaksanaan supervisi kelas secara bersama-sama

terhadap kinerja guru pedidikan agama islam di SMA se Kota Palu?

g) Adakah faktor-faktor lain di luar pemanfaatan teknologi informasi dan

pelaksanaan supervisi kelas yang berpengaruh terhadap kinerja guru

pendidikan agama islam ?

9

C. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah sebagaimana di atas, maka tujuan yang

akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis :

a) Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap

kinerja guru pendidikan agama islam SMA di Kota Palu.

b) Untuk mengetahui pengaruh supervisi kelas oleh kepala sekolah terhadap

kinerja guru pendidikan agama islam SMA di Kota Palu.

c) Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi oleh guru

pendidikan agama islam dan pelaksanaan supervisi kelas oleh kepala sekolah

terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di Kota Palu.

d) Untuk mengetahui perbandingan data kuantitatif dan data kualitatif

pemanfaatan teknologi informasi pada guru pendidikan agama islam di SMA

se Kota Palu.

e) Untuk mengetahui perbandingan data kuantitatif dan data kualitatif

pelaksanaan supervisi kelas terhadap pendidikan agama islam di SMA se

Kota Palu.

f) Untuk mengetahui perbandingan data kualitatif dan data kuantitatif

pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan supervisi kelas secara

bersama-sama terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di SMA se Kota

Palu.

10

g) Untuk mengetahui faktor-faktor lain di luar pemanfaatan teknologi informasi

dan pelaksanaan supervisi kelas yang berpengaruh terhadap kinerja guru

pendidikan agama islam.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan bermanfaat secara teoritis maupun praktis yaitu sebagai

berikut :

a. Manfaat teoritis

1) Manfaat teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan

tesis mengenai pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan

pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja guru.

2) Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah pengetahuan

bagi penelitian sendiri dan bagi pembaca, khususnya terkait masalah

hubungan penggunaan teknologi informasi dan pelaksanaan supervisi

kelas oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru.

3) Sebagai bahan masukan bagi akademisi yang ingin melakukan

penelitian lebih lanjut, berkaitan dengan penggunaan teknologi

informasi dan pelaksanaan supervisi kelas serta pengaruhnya terhadap

kinerja guru.

b. Manfaat praktis

1) Bagi Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah dan Kota Palu, khususnya bagi

Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Provinsi, agar dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait dengan

11

penggunaan teknologi informasi di sekolah dan pelaksanaan supervisi

kelas sebagai upaya meningkatkan kinerja guru.

2) Bagi kepala sekolah, sebagai masukan tentang petingnya peran kepala

sekolah dalam melaksanakan fungsi supervisi.

3) Bagi guru, sebagai bahan masukan kepada guru akan nilai petingnya

penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran dan bahwa

inplementasi supervisi kelas berada di tangan guru, bagaimana ia

mengemas, mengelola, dan melaksanakan sehingga tercipta kinerja guru

yang maksimal.

D. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah ada, menggambarkan bahwa

kinerja guru menjadi suatu yang penting untuk diperhatikan, oleh karenannya

guru harus selalu meningkatkan kinerjanya. Pemanfaatan teknologi informasi

oleh guru menjadi bagian dari kompetensi guru untuk mengkatkan pengetahuan,

mengembangkan kreativitas, dan pada akhirnya meningkatkan kinerja guru.

Adapun penelitian relevan yang pernah dilakukan sebelum penelitian ini

yaitu sebagai berikut :

Sapto Wimartono, penelitian jurnal dengan judul analisis pengaruh

teknologi informasi terhadap profersi guru. Penelitian ini bertujuan mengetahui

pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap profesi guru di Kabupaten

Kebumen. Melalui perhitungan regresi linier, penelitian ini mengungkap bahwa

faktor-faktor yang ditetapkan ternyata mempengaruhi guru dalam menggunakan

12

IT dalam tugas profesinya sebagai guru.10

Penelitian ini menganalisis pengaruh

pemanfaatan teknologi informasi terhadap profesi guru. Dengan demikian letak

perbedaannya dengan penelitian saya adalah terletak pada variabel yang

dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi informasi yaitu kinerja guru, sedangkan

penelitian sebelumnya adalah profesi guru.

Rini Rusnawita S, penelitian jurnal, dengan judul hubungan proses belajar

mengajar berbasis teknologi dengan hasil belajar. Penelitian ini adalah studi

metanalisis, hasilnya mendukung teori yang diajukan bahwa perkembangan

teknologi mampunyai dampak yang sangat jelas dirasakan dalam aktivitas

pembelajaran, khususnya pada hasil belajar siswa.11

Bonita Destiana, penelitian jurnal, dengan judul faktor determinan

pemanfaatan TIK dan pengaruhnya terhadap kinerja guru SMK di Kabupaten

Gunung Kidul, salah satu tujuan penelitian ini adalah mencari pengaruh

pemamfaatan TIK terhadap kinerja guru. Penelitian ini menetapkan sampel

penelitian dengan proportionale random sampling dengan hasil penelitian bahwa

pemanfaatan TIK berpengaruh terhadap kinerja guru.12

Penelitian tentang teknologi informasi selanjutnya adalah penelitian yang

telah dilakukan oleh Ihsanuddin, penelitian tesis, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, judul pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi

10

Sapto Wimartono, “Analisis Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Profesi

Guru (Studi Kasus: Kabupaten Kebumen)”, Teknik Informatika STMIK AMIKOM, Vol 3, No. 1

(November 2015-Januari 2016), 74-88. 11

Rini Risnawati S, “Hubungan Proses Belajar Mengajar Berbasis Teknologi Dengan Hasil

Belajar: Studi Metanalisis”, Jurnal Psikologi, Volume 36, Nomor 2 (Desember 2009), 164-176. 12

Bonita Destiana, “Faktor determinan pemanfaatan TIK dan pengaruhnya terhadap kinerja

guru SMK di Kabupaten Gunung Kidul”, Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol. 4, Nomor 3 (November

2014), 285-299.

13

informasi dan kemampuan awal terhadap pelacakan materi biologi di luar kelas.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan

media pembelajaran berbasis teknologi informasi terhadap pelacakan materi

biologi diluar kelas dengan P<atau 0,000<0,05.13

Penelitian lain adalah penelitian jurnal yang dilakukan oleh Ali Idrus

dengan judul pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan

administrasi akademik terhadap peningkatan kinerja di SMA Negeri Kota Jambi,

hasil dari penelitian ini adalah bahwa secara umum para pengelola sekolah yang

diteliti telah menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media

pembelajaran dan dalam pelayanan administrasi.

Fetrianis, penelitian jurnal, Bahana Manajemen Pendidikan, dengan judul

Persepsi Guru Tentang Pelaksanan Supervisi Pembelajaran oleh Kepala Sekolah

di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Lareh Sago, penelitian

disimpulkan bahwa persepsi guru terhadap pelaksanaan supervisi oleh kepala

sekolah positif. Fokus penelitian ini mencakup pelaksanaan supervisi kepala

sekolah secara keseluruhan, sedangkan penelitian yang saya lakukan hanya

memfokuskan kajiannya pada pelaksanaan supervisi kelas.14

Penelitian oleh Edi Wahjanta, penelitian tesis di SMA Negeri Sekota

Magelang, bertujuan mengungkap pengaruh kunjungan kelas dan kompetensi

terhadap kinerja guru dan prestasi belajar. Hasil dari penelitian ini menunjukan

13

Ihsanuddin, “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

Kemampuan Awal Terhadap Pelacakan Materi Biologi di Luar Kelas”, Tesis, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 201, 177. 14

Betrianis, “Persepsi Guru Tentang Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran oleh Kepala Sekolah

di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Lare Sago Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota”,

Bahana Manajemen Pendidikan,Volume I (Nomor 1 Oktober 2013), 65-72.

14

bawa prestasi belajar dipengaruhi secara bersama-sama oleh supervisi kunjungan

kelas, kompetensi guru dan kinerja guru, tesis ini memusatkan kajiannya pada

kunjungan kelas, sedangkan tesisi yang akan saya teliti memusatkan kajiannya

pada onservasi kelas. Selain itu yang menjadi pembeda adalah variabel

independen.15

Terkait dengan kinerja guru, Rushanda melakukan penelitian tentang

strategi dan kontribusi pengawas terhadap kinerja guru Pendidikan Agama Islam.

Studi ini dilakukan di Kabupaten Bangka. Penelitian ini menggunakan analisis

data kualitatif dengan pendekatan collaborative social research approach. Tesis

ini memaparkan temuan, bahwa kontribusi supervisi kolaboratif yang dijalankan

pengawas pendidikan agama islam terhadap peningkatan kinerja guru pendidikan

agama islam SD di Kabupaten Bangka berupa pengembangan profesionalitas

guru, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Fokus penelitian ini

pada strategi dan kontribusi pengawas terhadap kinerja guru, tanpa memeparkan

tentang pangaruh apa yang dihasilkan dari variabel sebelumnya terhadap kinerja

guru, sedangkan penelitian saya mencari hubungan variabel sebelumnya dengan

variabel kinerja guru. Selain itu penelitian Rushanda merupakan penelitian

kualitatif, sedangkan penelitian saya termasuk penelitian kuantitatif.

Penelitian Joko Purwanto, judul, pengaruh supervisi kepala sekolah,

keterbukaan manajemen kepala sekolah, dan motivasi kerja guru terhadap kinerja

guru. Penelitian ini adalah studi kasus guru bantu dan guru tidak tetap di SMP

Negeri Pracimantoro, Wonogiri. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa terdapat

15

Edi wihanta, “Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas oleh Kepala Sekolah dan Kompetensi

Guru terhadap Kinerja Guru dan Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri se Kota Malang”, Tesis,

Universitas Negeri Semarang, 2007, 50-55.

15

pengaruh positif variabel X terhadap variabel Y secara parsial ataupun

simultan.16

Penelitian Da’i Wibowo dengan judul, pengaruh supervisi kepala sekolah

dan kompetensi paedagogik guru terhadap kinerja guru. Penelitian ini dilakukan

pada Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Brebes. Dari hasil analisis regresi

penelitian ini mengungkap supervisi kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja

guru. Selain itu penelitian ini juga mengugkap supervisi kepala sekolah dan

kopetensi paedagogik guru secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja

guru.17

Berbedaan penelitian saya dengan penelitian terdahulu terletak pada fokus

kajian, dimana penelitian terdahulu meneliti tentang pengaruh kunjungan kelas

yang merupakan bagian dari supervisi individu, sedangkan penelitian saya

memfokuskan kajiannya pada kegiatan observasi kelas.

Dari paparan beberapa penelitian terhadaulu di atas, telah mengungkap

beberapa aktifitas supervisi, berupa supervisi kelas yang dilakukan oleh kepala

sekolah terhadap kinerja guru. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang hanya

membahas secara terpisah dari beberapa variabel yang coba saya angkat. Untuk

memudahkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu akan

diuraikan dalam tabel sebagai berikut :

16

Joko Purwanto, “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah, Keterbukaan Manajemen Kepala

Sekolah, dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru”, Tesis, Universitar Muhammadiyah

Surakarta, 2005, 75. 17

Da’i Wibowo, “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Dan Kompetensi Pedagogik Guru

Terhadap Kinerja Guru SD Negeri Kec. Kersana Kab. Brebes”, Tesis, Universitas Negeri Semarang,

2009, 52-55.

16

Tabel 1.1. Tabel Perbedaan Penelitian Terdahulu

dan Penelitian Sekarang

NO NAMA/JUDUL

PERBEDAAN

PENELITIAN

TERDAHULU PENELITIAN SAYA

1

Analisis pengaruh

teknologi informasi

terhadap profersi guru

Variabel terikat berupa

profesi guru.

Variabel terikat berupa

kinerja guru.

2

Hubungan proses belajar

mengajar berbasis

teknologi dengan hasil

belajar

- Mencari hubungan

- Varibel terikat hasil

belajar siswa

- Mencari pengaruh

- Varibel terikat kinerja

guru

3

Faktor determinan

pemanfaatan TIK dan

pengaruhnya terhadap

kinerja guru SMK di

Kabupaten Gunung

Kidul

Meneliti pemanfaatan

teknologi informasi dan

kinerja guru di SMK

Meneliti pemanfaatan

IT dan kinerja guru di

SMA

4

Pengaruh Penggunaan

Media Pembelajaran

Berbasis Teknologi

Informasi dan

Kemampuan Awal

Terhadap Pelacakan

Materi Biologi di Luar

Kelas

- Sampel guru biologi di

SMP

- Sampel guru PAI di

SMP

5

Pemanfaatan Teknologi

Informasi dan

Komunikasi dalam

Layanan Administrasi

Akademik terhadap

Peningkatan Kinerja di

SMA Negeri Kota

Jambi

Responden dalam

penelitian ini terdiri dari

pengelola sekolah, mulai

dari kepala sekolah,

pelaksana, guru dan

siswa

Yang menjadi

Responden dalam

penelitian ini

difokuskan pada guru

6

Persepsi Guru Tentang

Pelaksanan Supervisi

Pembelajaran oleh

Kepala Sekolah di

Sekolah Menengah

Pertama Negeri

Kecamatan Lareh Sago

- Mencakup pelaksanaan

supervisi kepala

sekolah secara

keseluruhan

- Objek penelitian guru

SMP

- Mencakup

pelaksanaan supervisi

observasi kelas oleh

kepala sekolah

- Objek penelitian guru

SMA

7

Pengaruh Kunjungan

Kelas dan Kompetensi

Terhadap Kinerja Guru

dan Prestasi Belajar

Cakupan penelitiannya

supervisi kelas secara

umum, yaitu supervisi

kunjungan kelas

Penelitian lebih

difokuskan pada

supervisi observasi

kelas

17

8

Strategi dan kontribusi

Pengawas Terhadap

Kinerja Guru

Pendidikan Agama

Islam

- Penelitian ini tidak

mengungkap pengaruh

yang ditimbulkan oleh

variabel sebab terhadap

variabel kinerja guru

- Membahas kegiatan

supervisi dilakukan

oleh pengawas

- Fokus penelitian pada

IT dan Observasi

kelas serta pengaruh

yang dihasilkan oleh

kedua variabel

terhadap kinerja guru

- Membahas kegiatan

supervisi dilakukan

oleh Kepala Sekolah

9

Pengaruh Supervisi

Kepala Sekolah,

Keterbukaan

Manajemen Kepala

Sekolah, dan Motivasi

Kerja Guru Terhadap

Kinerja Guru

- Mencakup guru bantu

dan guru tidak tetap di

SMP

- Khusus guru PAI di

SMA

10

Pengaruh Supervisi

Kepala Sekolah dan

Kompetensi Paedagogik

Guru Terhadap Kinerja

Guru

Cakupan penelitiannya

supervisi kelas secara

umum, yaitu supervisi

kunjungan kelas

Penelitian lebih

difokuskan pada

supervisi observasi

kelas

Dari tabel di atas, maka penelitian yang saya lakukan memfokuskan pada

variabel pemanfaatan teknologi informasi dan supervisi kelas yang memfokuskan

kajiannya pada observasi kelas sebagai variabel yang berpengaruh terhadap

variabel kinerja guru pendidikan agama islam.

E. Landasan Teori

1. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan.

a) Pengetian

Iskandar Alisyahbana sebagaimana dikutip oleh Yusufhadi Miarso

mengatakan bahwa teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu,

yang berawal dari adanya dorongan untuk lebih nyaman, lebih makmur dan lebih

sejahtera. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa istilah teknologi berasal dari kata

18

techne yang berarti cara, dan logos yang berarti pengetahuan. Jadi secara harfiah

teknologi dapat diartikan dengan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi

sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan

manusia dengan bantuan alat dan akal, sehingga seakan-akan memperpanjang,

memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra, dan otak

manusia.18

Dalam undang-undang ITE Nomor 19 tahun 2016 pasal 1 ayat 3

mengemukakan teknologi informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan,

menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan atau

menyebarkan informasi.19

Dari pengertian teknologi informasi menurut undang

di atas maka dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi terkait dengan

kegiatan mengumpulkan, menyimpan dan mempublikasikan informasi.

Molenda dan Russel di kutip oleh Hamzah memandang bahwa teknologi

pembelajara sebagai penerapan pengetahuan ilmiah dalam tugas praktis belajar

dan mengajar.20

Lebih lanjut Hamzah mengartikan teknologi sebagai satu

kesatuan antara manusia, mesin, ide, prosedur dan manajemen, atau dengan kata

lain teknologi merupakan satu kesatuan antara hardware, software, dan

brainware.21

Dari definisi ini, ada tiga komponen teknologi informasi adalah

18

Yusufhadi Miarso, Menemai Benih Teknologi Pendidikan, Cet. 4, Jakarta: Prenada Media

Group, 2009, 131. 19

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016, tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Pasal 1 ayat 3,

2. 20

H. Hamzah B. Uno, Nina Lamatenggo, Teknologi Kominikasi dan Informasi dalam Dunia

Pembelajaran, Cet. II, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, 21. 21

H. Hamzah B. Uno, Nina Lamatenggo, Teknologi Kominikasi dan …, 29.

19

perangkat keras (komputer, HP, televisi, dll), prangkat lunak, serta orang yang

menggunakannya.

Menurut Wiliam dan Sawyer sebagaimana dikutip oleh Abdul Kadir,

teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputer dengan

jalur komunikasi kecepatan tinggi, yang membawa data suara, dan video.22

Definisi ini sekaligus memperlihatkan bahwa terdapat dua komponen utama

dalam teknologi informasi yaitu komputer dan komunikasi.

Dari devinisi yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas maka dapat

disimpulkan bahwa teknologi adalah penerapan ilmu atau pengetahuan secara

sistematis untuk menyelesaikan tugas-tugas secara praktis dan mudah, dan kalau

ditarik dalam dunia pendidikan tentu saja teknologi berguna untuk memudahkan

pekerjaan guru dalam melaksanakan tugas mengajar.

b) Tujuan Pemanfaatan Teknologi Informasi

Darmawan mengatakan bahwa pemanfaatan adalah menggunakan proses

dan sumber untuk belajar, fungsi pemanfaatan ini membahas keterkaitan

pembelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran.23

Sedangkan dalam kegiatan

pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi informasi dapat memacu

(merangsang) memicu (menumbuhkan) belajar.24

Secara umum manfaat teknologi informasi akan dapat dirasakan, apabila

kehadirannya dapat menjadi solusi atas berbagai kesulitan yang dihadapi oleh

22

Abdul Kadir & Terra CH, Pengenalan Teknologi Informasi, Yogyakarta: Andi Offset, 2003,

25. 23

Deni Darmawan, Inovasi Pendidikan; Pendekatan Praktik Teknologi Multimedia dan

Pembelajaran Online, Bandung: Rosdakarya, 2014, 22. 24

H. Hamzah B. Uno, Nina Lamatenggo, Teknologi Kominikasi dan … , 27.

20

guru dalam kelas. Karenanya menurut Habibie sebagaimana dikutip oleh Ishak

Abdullah, mengemukakan bagian kriteria agar teknologi informasi dapat

menghasilkan nilai tambah adalah harus, mengandung cara khusus, dan dapat

digunakan untuk mengatasi problem konkrit.25

Dari segi pemanfaatan di dunia pedidikan, terdapat beberapa kemunkinan

pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran antara lain untuk

menginformasikan tentang: 1) rancangan proses belajar mengajar. 2) kemudahan

akses ke sumber referensi, 3) untuk komunikasi yang meliputi forum diskusi

online, dan penyediaan informasi. 4) sebagai sarana untuk melakukan kerja

kelompok.26

Penggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan dalam

bentuk materi diskusi dapat meningkatkan intlektualitas, serta komunikasi dalam

diskusi bersifat intracommunication dan intercommunication.27

Tim gabungan Kementerian Komunikasi dan Informasi, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama mengidentifikasi

beberapa peranan stategis teknologi informasi dalam sistem pendidikan dasar dan

menengah adalah sebagai 1) gudang ilmu pengetahuan, 2) alat bantu

pembelajaran, 3) fasilitas pendidikan, 4) standar kompetensi, 5) penunjang

administrasi pendidikan, 6) alat bantu manajemen sekolah/madrasah, dan

7) infrastruktur pendidikan.28

25

Ishak Abdullah, Darmawan, Teknologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013,

107. 26

Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

dalam Dunia Pendidikan, Jogjakarta: Diva Press, 2011, 135-138. 27

Anong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek, cet. 11, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 102, 1998. 28

R. Eko Indrajit & R. Djokopranoto, Manajemen Perguruan Tinggi Modern, yogyakarta:

Andi Offset, 2007, 375.

21

Dari sisi pemanfaatan teknologi informasi sebagai suatu keterampilan dan

kompetensi dapat diperoleh penjelasan bahwa : 1) setiap pemangku kepentingan

harus memiliki kopentesni dan keahliah menggunakan teknologi dan informasi

untuk pendidikan. 2) informasi merupakan bahan mentah dari pengetahuan yang

harus diolah melalui proses pembelajaran, 3) membagi pengetahuan antar siswa

lainya bersifat mutlak dan tidak berkesudahan, 4) belajar mengenai bagaimana

cara belajar yang efektif dan efisien bagi pengajar, siswa, dan stakeholder.29

Menurut sadiman terdapat pola pemanfaatan teknologi informasi dalam

dunia pendidikan yaitu 1) pemanfaatan media dalam siatuasi kelas,

pemanfaatannya bertujuan untuk menunjang proses belajar mengajar dalam

siatusi kelas. 2) pemanfaatan media di luar situasi kelas, mencakup pemanfaatan

secara bebas atau terkontrol yang dimanfaatkan secara sistematis untuk tujuan

tertentu.30

Untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi tersebut di atas, harus

ditunjang oleh kompetensi seorang guru dalam hal kemampuan membaca dan

mengetik. Hal terserbut menunjukan bahwa komunikasi melalui media komputer

menurut keterampilan menggunakan media komunikasi komputer dari individu,

baik yang bertindak sebagai pengirim maupun penerima pesan.31

Berdasarkan

pernyataan dari SIBIS (Statistical Indicators Benchmarking the Information

29

Abdul Haris Subarjo, Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Pendidikan, Yogyakarta:

Jurnal Angkasa, 2007, 51. 30

Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,

Jakarta: Raja Grafindo, 1993, 189. 31

Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2012, 24

22

Society) Kurangnya kemampuan menggunakan komputer dan berinternet dapat

menjadi penghalang bagi penggunaan teknologi internet pada tingkat individu.32

c) Indikator Pemanfaatan Teknologi Informasi

Menurut Thompson dalam Rahmawati pengukuran pemanfaatan teknologi

informasi mencakup tiga hal yaitu : 1) intensitas pemanfaatan, 2) frequensi

pemanfaatan, 3) jumlah aplikasi/software yang digunakan.33

SIBIS membagi indikator dalam beberapa bagian, readiness for e-science,

Use of e-science, Inpact of e-sciece, yaitu kesiapan, penggunaan dan dampak,

dan terkait dengan kemampuan menggunakan teknologi informasi SIBIS juga

menetapkan indikator computer skills, dan internet skills, yaitu terkait dengan

kemampuan menggunakan komputer dan kemampuan berinternet.34

Dari beberapa indikator di atas maka peneliti menyesuaikan indikator-

indikator tersebut dengan kebutuhan penelitian yaitu 1) pengoperasian komputer,

2) sotware aplikasi, 3) keterampilan berinternet.

2. Supervisi Kelas.

a) Pengertian

Menurut Purwanto sebagaimana dikutip oleh Juni Priansa, Supervisi ialah

suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan

pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif. Sedangkan

misi utama supervisi pendidikan menurut Doni adalah memberi pelayanan

32

SIBIS, “New Indicator Handbook”, Information Society Technologies, vol. 6 (November

2003), 6. 33

Diana Rahmawati, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terhadap Pemanfaatan

Teknologi Informasi, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, vol. 5, No. 1 (April 2008), 109. 34

SIBIS, New Eropan Indicator …, 20.

23

kepada guru untuk mengembangkan mutu pembelajaran, memfasilitasi guru agar

dapat mengajar dengan efektif.35

Senada itu Carl Glickman sebagaimana yang

dikutip Glathorn mengungkapkan “supervision is the function in scholls that

draws together the discrete elements of instruction effectiveness into whole-

school action”.36

Supervisi dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan proses belajar

mengajar, seperti yang dikemukakan oleh Carl Glickman sebagaimana dikutip

oleh Wayne Hoy “Supervision of instruction is the set of activities designed to

improve the teaching-learning process”.37

Sebagaimana pengertian supervisi di atas, maka pelaksanaan supervisi kelas

menjadi sangat penting untuk dilakukan, karena terkait dengan peningkatan

kualitas mengajar guru di kelas. Pelaksanaan supervisi kelas menjadi bagian yang

perlu mendapat perhatian dari kepala sekolah, oleh karenanya melaksanakan

kegiatan supervisi akademik menjadi salah satu tugas kepala sekolah. Hal

tersebut diamanatkan dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(Permendiknas) nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah, Salah satu

tujuan kegiatan supervisi kepala sekolah dilakukan untuk penilaian kinerja

guru.38

Fungsi supervisi adalah membantu sekolah menciptakan lulusan yang baik

dalam kuantitas dan kualitas, serta membantu para guru agar bisa dan dapat

35

Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala

Sekolah, cet I, Bandung: Alfabeta , 2014, 84. 36

Allan A. Glatthorn, Supervisory Leadership; introduction to intructional supervision, New

York: Hiper Colins Publisher, 1990, 83. 37

Allan A. Glatthorn, Supervisory Leadership…, 83. 38

Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi…, 84.

24

bekerja secara profesional sesuai dengan kondisi masyarakat tempat sekolah itu

berada. Lebih spesifik lagi, tujuan supervisi membantu guru mengembangkan

profesi, pribadinya, sosialnya, membantu kepala seolah menyesuaikan program

pendidikan dengan kondisi masyarakat setempat, dan ikut berjuang

meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan.39

Hal tersebut juga diugkapkan oleh

Cartro Trigo “Supervision represents an organizational duty that promotes

professional development, perfecting teaching practice and more learning and

success for the student”.40

Menurut Lantip dan Sudiyono teknik supervisi individual, terdiridari;

1) kunjungan kelas, 2) obsevasi kelas, 3) pertemuan individual, 4) kunjungan

antar kelas, dan 5) menilai diri sendiri.41

b) Pelaksanaan Supervisi Kelas

Kegiatan supervisi yang mempunyai kemiripan adalah kunjungan kelas

dan observasi kelas. Menurut Arikunto, dikutip oleh Mufidah, kunjungan

kelas adalah kunjungan yang dilakukan oleh pengawas atau kepala sekolah ke

sebuah kelas, baik ketika kegiatan sedang berlangsung untuk melihat atau

mengamati guru yang sedang mengajar, baik ketika kelas sedang tidak aktif

atau sedang berisi siswa tetapi tidak mengajar.42

39

Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, Cet. I, Jakarta: Rineka Cipta, 2009,3. 40

Maria de Nazaré Castro Trigo Coimbra, Supervision and Evaluation: Teachers’ Perspectives, International Journal of Humanities and Social Science, Vol. 3, Number 5 (march, 2013), 65.

41Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi Pendidikan, cet. I, Yogyakarta: Gava Media,

2011, 102-107. 42

Luk-luk Nur Mufidah, Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: Teras, 2009, 87.

25

Sedangkan observasi kelas (classroom observation), ialah kunjungan

yang dilakukan oleh supervisor ke sebuah kelas untuk mencermati situasi

atau peristiwa yang sedang berlangsung di kelas.43

Observasi kelas adalah

kegiatan supervisi dengan mengamati proses pembelajaran secara teliti di

kelas,44

oleh karenanya melalui observasi kelas seorang pengawas dapat

mengamati secara langsung, lengkap, dan akurat berbagai kesulitan,

kelemahan, kebutuhan dan bahkan kemampuan khusus yang dimiliki oleh

guru dalam mengelola proses belajar mengajar di kelas.45

Di dalam melakukan kegiatan supervisi observasi kelas, secara umum

aspek-aspek yang di observasi adalah sebagai berikut :

a) Usaha-usaha dan aktivitas guru dan peserta didik dalam proses

pembelajaran

b) Cara menggunakan media pengajaran

c) Variasi metode

d) Ketepatan penggunaan media dengan materi

e) Ketepatan penggunaan metode dengan materi

f) Reaksi mental para peserta didik dalam proses belajar mengajar.46

Pelaksanaan observasi kelas sebagai kegiatan supervisi dengan tujuan

mendapatkan data objektif di dalam kelas, maka tentunya kegiatan ini harus

melalui tahap-tahap sebagai berikut :

a) Persiapan

43

Luk-luk Nur Mufidah, Supervisi Pendidikan…, 88. 44

Pupuh Fathurrohman & AA Suryana, Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan Proses

Pengajaran, Bandung: PT. RefikaAditama, 2011, 22. 45

Pupuh Fathurrohman & AA Suryana, Supervisi Pendidikan dalam ..., 22. 46

Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi Pendidikan…,104.

26

b) Pelaksanaan

c) Penutupan

d) Penilaian hasil observasi

e) Tindak lanjut supervisor sudah siap dengan instrumen observasi

menguasai masalah dan tujuan supervisi dan observasi tidak mengganggu

proses pembelajaran.47

Teknik supervisi kelas berwujud mengamati guru yang sedang mangajar

dalam waktu satu sesi, mulai guru menangani kelas sampai dengan kelas usai

belajar.48

Oleh karenanya pelaksanaan supervisi kelas dilakukan dengan

tujuan yang jelas, adapun tujuan Pelaksanaan supervisi kelas sebagai berikut :

a) Untuk mengetahui secara keseluruhan cara-cara guru mendidik dan

mengajar, termasuk pribadi dan gaya mengajarnya.

b) Untuk mengetahui respons kelas atau para siswa.

Ada beberapa kriteria kunjungan dan observasi kelas yang baik, antara

lain sebagai berikut :

1. Memiliki tujuan-tujuan tertentu.

2. Mengungkapkan aspek-aspek yang dapat memperbaiki kemampuan guru.

3. Menggunakan instrumen observasi tertentu untuk mendapatkan data yang

objektif.

4. Terjadinya interaksi antara pembina ( supervisor) dengan yang dibina (

guru) sehingga menimbulkan sikap saling pengertian.

5. Pelaksanaan kunjungan dan observasi kelas seharusnya tidak

mengganggu proses belajar mengajar pelaksanaannya diikuti dengan

program tindak lanjut.49

47

Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi Pendidikan…,104. 48

Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, 88. 49

Jasmani Asf dan Syaful Mustofa, Supervisi Pendidikan Terobosan Baru dalam Peningkatan

Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru,cet. I, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013, 72.

27

Obsevasi kelas dapat dilakukan dengan tiga pola, yaitu : 1) kunjungan

dan observasi kelas tanpa memberitahu guru yang akan konservasi

2) kunjungan dan observasi dengan memberitahu terlebih dahulu, dan

3) kunjungan dan observasi kelas atas undangan guru.50

Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa supervisi observasi kelas

sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kinerja guru. Adapun

pelaksanaannya dengan cara memberi tahu terlebih dahulu atau tidak

memberi tahu terlebih dahulu sebelum dilakukan supervisi adalah masalah

teknis di lapangan saja, di sesuaikan dengan kondisi lapangan tempat

diadakannya kegiatan supervisi tersebut.

Dari paparan di atas juga dapat disimpulkan bahwa tujuan supervisi

observasi kelas adalah membantu dan melayani guru melalui penciptaan

lingkungan yang kondusif bagi peningkatan kualitas pengetahuan,

keterampilan, sikap, kedisiplinan, serta pemenuhan kebutuhan meliputi : 1)

perencanaan kegiatan obeservasi kelas, 2) permurusan tujuan diadakan

observasi kelas, 3) merumuskan prosedur observasi, 4) menyusun format

observasi, 5) berkomunikasi dan bekerja sama dengan guru, 6) mengamati

guru mengajar, 7) menyimpulkan hasil observasi, 8) menkonfirmasi hasil

observasi untuk langkah-langkah tindak lanjut.51

Dari kesimpulan tersebut

dapat dikelompokkan dalam tahap-tahap; 1) membuat persiapan kegiatan

supervisi, 2) melaksanakan kegiatan supervisi, 3) akhir atau penutup dari

kegiatan supervisi, dan 5) melakukan tindak lanjut.

50

Syaful Mustofa, Supervisi Pendidikan Terobosan Baru…, 73. 51

Da’i Wibowo, pengaruh supervisi kepala sekolah dan kompetensi pedagogik guru terhadap

kinerja guru, Tesis, UNNES, 2009, 24.

28

3. Kinerja Guru

a. Pengertian

Kata performance mengandung arti prestasi, pertunjukan, dan

pelaksanaan tugas, atau dengan kata lain kinerja mengadung makna, hasil

kerja, kemampuan, prestasi, atau dorongan untuk melaksanaan suatu

pekerjaan.52

Sedangkan Lembaga Administrasi Negara merumuskan kinerja

berdasar terjemahan bebas dari istilah performance yang artinya adalah

prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau pencapaian kerja atau hasil kerja.53

Mengacu pada teori tersebut, penelitian merumuskan kinerja sebagai hasil

kerja yang telah dicapai guru PAI.

Standar kompetensi guru dikembangkan secara utuh dari empat

kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan

profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.54

Pengukuran kinerja tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan

penilaian. Perencanaan mencakup administrasi yang harus dipersiapkan

sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, seperti RPP, Silabus,

Program Semester, Program Tahunan. Kegiatan pelaksanaan sejak proses

pembelajaran dimulai hingga selesai.

Kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan oleh setiap orang sebagai

prestasi kerja yang dihasilkan karyawan sesuai dengan perannya dalam

perusahaan, dimana kinerja tersebut sangat penting dalam upaya perusahaan

52

Supardi, Kinerja Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014, 45-46. 53

LembagaAdministrasi Negara, Kinerja Aparat Pemerintah, Jakarta: LAN, 1992, 12. 54

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007

Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, 16-21.

29

untuk mencapai tujuan.55

Definisi yang lain diungkap oleh Jhon Soepriyanto

seperti dikutip Husain Umar bahwa kinerja adalah hasil kerja seseorang atau

kelompok selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai

kemungkinan, misalnya standar, target atau kriteria yang telah ditentukan

terlebih dahulu dan disepakati bersama.56

Supervisor memiliki peranan yang lebih ditekankan untuk memberikan

peluang pengembangan profesional bagi para guru dan menyediakan peluang

sumber daya seperti materi pelajaran, media, buku dan sebagainya yang

dibutuhkan oleh guru.57

Dengan demikian, kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan

seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan

tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan (standar hasil kerja, target

atau sasaran atau kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati

bersama). Kinerja ini berkaitan dengan kesediaan seseorang atau kelompok

orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai

tanggungjawabnya dengan hasil yang diharapkan, dalam mencapai tujuan

organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan

dengan moral atau etika.

55

Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: Radja Grafindo Persada,

2004, 309. 56

Husain Umar, Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan Paradigma Positivistik dan

Berbasis Pemecahan Masalah, Jakarta: Radja Grafindo Persada, 2008, 209. 57

Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan Tinjauan ..., 359.

30

b. Indikator kinerja

Indikator kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran dalam

menilai kinerja. Menurut supardi indikator kinerja guru dapat dipantau dari

jumlah dan mutu kerja yang dihasilkan guru meliputi: pengetahuan,

keterampilan, sistem penempatan, dan unit variasi pengalaman, kemampuan

praktis, kualifikasi, hasil pekerjaan, dan pengembangan.58

Tolok ukur yang dapat dijadikan sebagai indikator dalam menilai kinerja

mencakup kualitas, kuantitas, penggunaan waktu dalam kerja, dan kerjasama

dengan orang lain dalam bekerja.59

Muyasa mengemukakan kinerja guru

terkait dengan kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan dan

menilai pembelajaran.60

Sementara untuk melakukan penilaian terhadap

kinerja guru Permendiknas Nomor 16 tahun 2007, mengelompokkan bagian-

bagian indikator itu kedalam empat kompetensi yaitu, kompetensi pedagogik,

kepribadian, sosial dan profesional.61

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Ghiselli dan Brown menulis seperti dikutip Moch Asad, bahwa kinerja

ditentukan oleh pengalaman dengan pekerjaan yang bersangkutan, umur dan

58

Supardi, Kinerja Guru…, 49. 59

Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi Pengukuran,

dan Implementasi dalam Organisasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, 11-19. 60

H.E. Mulyasa, Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya,

2013, 103-129. 61

Lampiran Permendiknas Nomor 16 tahun 2007, Tentang Standar Akademik Dan Kompetensi

Guru, 16-21.

31

jenis kelamin.62

Sedangkan Gibson, Ivanevich dan Donelly mengungkapkan

terdapat tiga variabel yang mempengaruhi perilaku dan kinerja, yaitu:

a. Variabel individu meliputi kemampuan, keterampilan, mental dan fisik,

latar belakang terdiri dari keluarga dekat, tingkat sosial dan

pengalaman, demografis meliputi umur, asal usul dan jenis kelamin.

b. Variabel organisasi meliputi sumber daya, kepemimpinan, imbalan,

struktur organisasi, dan desain pekerjaan.

c. Variabel psikologis meliputi persepsi, sikap, kepribadian dan perilaku

motivasi.63

d. Penilaian kinerja

Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah suatu sistem yang

digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah

melaksanakan pekerjaan masing-masing secara keseluruhan.64

Adapun

kaitannya dengan guru, penilaian kinerja adalah penilaian yang dilakukan

terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan

karir, kepangkatan, dan jabatannya.65

Adapun fungsinya menurut Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 16 Tahun 2009 sebagai berikut :

62

Moch. Asad, Seri Ilmu Sumber Daya Manusia Psikologi Industri, Jakarta: Liberty, 2001, 97. 63

Gibson, Ivanevich dan Donelly, Organisation Behaviour Struktur Proses, Penerjemah

Djarkasih, Jakarta: Erlangga, 1996, 52. 64

John Soeprihanto, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, Yogyakarta: BPFE,

2000, 9. 65

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

16 Tahun 2009, Bab I pasal 1 ayat 8, 5.

32

a. Menilai unjuk kerja (kinerja) guru dalam menerapkan semua kompetensi

yang diwujudkan dalam pelaksanaan tugas utamanya pada proses

pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang

relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Dengan demikian, hasil

penilaian kinerja menjadi profil kinerja guru yang dapat memberikan

gambaran kekuatan dan kelemahan guru. Profil kinerja guru juga dapat

dimaknai sebagai suatu analisis kebutuhan atau audit keterampilan untuk

setiap guru yang dapat dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan

pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru.

b. Menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran,

pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan

fungsi sekolah/madrasah pada tahun penilaian kinerja guru dilaksanakan.

Kegiatan penilaian kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari

proses pengembangan karir dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan

jabatan fungsionalnya.

4. Hipotesis Penelitian

Dari latar belakang masalah dan landasan teori di atas maka dapatlah

ditetapkan hipotesis penelitian sebagai berikut :

1) Ada pengaruh positif yang signifikan antara pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di SMA se Kota

Palu.

2) Ada pengaruh positif yang signifikan antara pelaksanaan supervisi kelas

terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu.

33

3) Ada pengaruh secara simultan antara pemanfaatan teknologi informasi

dan pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja guru pendidikan agama

islam di SMA se Kota Palu.

F. METODE PENELITIAN

1. Rancangan Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu menguji pengaruh antara

pemanfaatan teknologi informasi dan antara supervisi kelas terhadap kinerja

guru pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu, baik secara parsial maupun

secara simultan. Penelitian ini menempatkan pemanfaatan teknologi informasi

dan supervisi kelas sebagai variabel independen serta kinerja guru sebagai

variabel dependen.

Rancangan penelitian ini dapat disajikan dalam bentuk gambar sebagai

berikut :

Gambar 1.1 Rancangan Penelitian

2. Jenis dan Populasi Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah kombinasi kuantitatif dan kualitatif. Model yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model sequetial explanatory, dimana pada

Kinerja guru

(Y)

Pemanfaatan IT

(X1)

Pelaksanaan

supervisi Kelas

(X2)

H1

H2

H3

34

tahap pertama penelitian menggunakan metode kuantitatif dan pada tahap kedua

menggunakan metode kualitatif.66

Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang

menekankan pada data-data statistika.67

Sedangkan penelitian kualitatif adalah

suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi atau memahami suatu

gejala sentral.68

Adapun tujuan pengumpulan data kualitatif dalam penelitian ini

adalah untuk membuktikan, memperkuat, memperdalam, memperluas,

memperlemah dan menggugurkan data kuantitatif yang telah diperoleh

sebelumnya.69

Sedangkan Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.70

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh guru pendidikan

agama islam SMA se Kota Palu. Populasi ini berjumlah 44 orang guru yang

tersebar di berbagai SMA di Kota Palu.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebahagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.71

Karena populasi dalam penelitian kurang dari seratus

maka, menurut Suharsimi Arikunto, lebih baik diambil semua menjadi

penelitian populasi.72

Maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah

seluruh guru pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu yaitu berjumlah

44 orang guru yang tersebar di SMA se Kota Palu.

66

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta, 2016, 415. 67

Emzir, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta : Rajawali Pers, 2013, 3. 68

J.R. Raco, Metode Penelitian Kuantitatif, Jenis, Karakteristik dan Keunggulan, Bandung:

Grasindo, 2010, 7. 69

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method), Bandung: Alfabeta, 2016, 420. 70

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 1992,

108. 71

Sugiyono, Penelitian Bisnis, Bandung: Puasat Bahasa Depdiknas, 2003, 116. 72

Suharsimi Arikunto, Metodologi Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, 12-14.

35

4. Variabel Penelitian

Untuk menghindari terjadinya kesalahan menginterpretasi dalm

penelitian ini, maka perlu kiranya memperjelas variabel penelitian, yakni

dengan memberikan indikator pada masing-masing variabel penelitian.

Adapun variabel dan indikator dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel independen (variabel bebas)

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel

dependen (terikat).73

Variabel independen yang terdiri pemanfaatan

teknologi informasi (X1) dan supervisi kelas oleh kepala sekolah (X2).

Adapun indikator dari masing-masing variabel sebagai berikut :

1) Pemanfaatan teknologi informasi sebagai berikut:

a) Pengoperasian komputer

b) Software aplikasi

c) Keterampilan internet

2) Pelaksanaan Supervisi Kelas dengan indikator sebagai berikut:

a) Membuat persiapan kegiatan supervisi,

b) Melaksanakan kegiatan supervisi,

c) Akhir atau penutup dari kegiatan supervisi, dan

d) Melakukan tindak lanjut.

3) Variabel Dependen (Variabel Terikat )

73

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian , Bandung: Alfabeta, 2002, 3.

36

Merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent,74

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen/variabel (Y) adalah

“kinerja guru” dengan indikator yang terdiri dari kompetensi :

1) Pedagogik, 2) Kepribadian, 3) Sosial, dan 4) Profesional.

5. Sumber Data

Karena penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field Research),

yaitu research yang dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala.75

Sumber

data yang digunakan berupa data primer yaitu data yang didapat dari angket

yang dibagikan dan diisi oleh guru-guru pendidikan agama islam, dan data

sekunder berupa kondisi objektif guru pendidikan agama islam di SMA se

Kota Palu.

6. Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan metode observasi untuk

mendapatkan data mengenai pelaksanaan supervsi kelas kepala sekolah

terhadap guru pendidikan agama islam di Kota Palu. Metode.76

Metode

angket untuk memperoleh data dari responden,77

yaitu data menganai

pemanfaatan teknologi informasi di kalangan guru pendidikan agama islam

dan pelaksanaan supervisi kelas, serta kinerja guru di SMA se Kota Palu. Dan

dokumentasi yang berarti barang tertulis,78

yaitu untuk mendapatkan data

penggunaan teknologi informasi, dan pelaksanaan supervisi kelas oleh kepala

74

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian…,3. 75

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2000, 9. 76

Margono, Metedologi Penelitian Pendidikan , Jakarta: Rineka Cipta, 2003, 158.

77 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,..., 257.

78Suharsimi Arikunto , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek ..., 129.

37

sekolah serta hubungannya dengan kinerja guru guru pendidikan agama islam

SMA di Kota Palu. Dalam penelitian ini juga digunakan teknik wawancara

atau interview, yaitu bentuk komunikasi verbal yang betujuan untuk

memperoleh informasi.79

Penelitian ini menggunakan teknik wawancara

terstruktur.

7. Metode Analisis Data

Adapun dalam analisis data ini, akan di bagi tiga tahapan, yaitu :

a. Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan dilakukan dengan cara memasukkan hasil

pengolahan data angket responden ke dalam data tabel distribusi frekuensi,

untuk menilai angket yang telah dijawab oleh responden dengan ketentuan

sebagai berikut :

Pilihan jawaban SS STS

Skor 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0

Model angket di atas menggunakan skala likert dari angkat 0 sampai

angka 10. Ketentuannya adalah skor 0 sampai dengan 10 di atas

merupakan pilihan yang menggambarkan sikap responden terhadap

pernyataan dalam koesioner.80

bahwa pilihan yang semakin mendekati

angkat 10 responden semakin sangat setuju dengan pernyataan, dan

semakin mendekati angka 0 maka jawaban responden semakin mendekati

sangat tidak setuju terhadap pernyataan dalam angket tersebut.

79

Nasution, Metode Research…, 113. 80

Saifuddin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1995, 105.

38

b. Analisis Uji Hopotesis

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi linier berganda, menggunakan persamaan sebagai berikut :

Y = a + b1x1 + b2x2 + e

Keterangan:

a : Konstanta

b1 : Koefisien regresi untuk variabel X1

b2 : Koefisien regresi untuk variabel X2

X1 : Pemanfaatan IT

X2 : Pelaksanaan supervisi kelas

Y : Kinerja guru

e : Error81

Urutan analisis data dilakukan sebagai berikut :

1) Validasi Instrumen

Agar diperoleh instrumen yang valid, maka perlu dilakukan

validasi instrumen, uji validitas dan releabilitas serta uji normalitas data.

Expart judgement merupakan teknik pemeriksaan data yang dilakukan

oleh ahli yang membidanginya.82

Validasi instrumen dalam penelitian ini

menggunakan expart judgement, yang akan dilakukan oleh dosen

pembimbing.

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan

jumlah tiap skor butir.83

Validitas ini digunakan teknik analisis koralasi

81

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008, 192. 82

Nasution, Metode Research, Jakarta, Bumi Aksara, 20017, 113. 83

Riduan, Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian, Cet. 6, Bandung: Alfabeta, 2015,

73.

39

product moment dengan bantuan SPSS. Angket dinyatakan valid apabila

memiliki nilai r hitung positif dan nilai signifikan < 0,05 (𝛼 5%).

Releabiltas adalah tingkat keajekan instrumen saat digunakan

kapan oleh siapa saja sehingga akan cenderung menghasilkan data yang

sama atau hampir sama dengan sebelumnya.84

Releabilitas instrumen

penelitian ini diukur dengan menggunakan teknik cronbach’s alpha.

Variabel dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach’s alpha> 0,6,85

dan

untuk mengkur releabilitas ini menggunakan bantunan SPSS.

Uji normalitas data dilakukan dengan kolmogorov smirnov, dengan

kaidah pengambilan kuputusan jika jika nilai signifikansi lebih besar dari

alpha (sig > 0,05) maka data dinyatakan berdistribusi normal.

2) Uji Statistik

Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari

variabel bebas lainnya. Pengujian ini dilakukan dengan cara

membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel, dengan ketentuan

sebagai berikut :

a) Jika t hitung > t tabel / = t hitung ≤ t tabel, maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

b) Jika t hitung < t tabel /-t hitung >- t tabel, maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

84

Imam Gozali, Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Universtas

Diponegoro, 2009, 46. 85

Imam Gozali, Aplikasi Multivariate Dengan…,56.

40

a) Taraf signifikansi : 0,95 ( : 5 %)

b) Derajat kebebasan (degree of freedom) df : n-k.

c) t -tabel yang nilainya dari daftar tabel distribusi t.

Uji f digunakan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan

teknologi informasi dan pekasanaan supervisi kelas oleh kepala

sekolah terhadap kinerja guru pendidikan agama islam SMA di Kota

Palu.

Untuk mengetahui ada atau tidak korelasi menggunakan

ketentuan, jika f hitung > f tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima,

dan jika f hitung < f tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

a) Taraf signifikansi : 0,05 ( : 5 %)

b) Derajat kebebasan (degree of random) df : n-k.

c) f tabel yang nilainya dari daftar tabel distribusi f.

3) Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Pada penelitian ini juga dilakukan beberapa uji klasik terhadap

model analisis diskriminan yang telah diolah menggunakan program

SPSS yang meliputi :

Uji klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji multikolonieritas, uji

heterokedastisitas, uji koefisien determinan persamaan diskriminan, dari

ketiga uji klasik tersebut akan olah menggunakan program SPSS.

41

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent).

Ukuran yang digunakan dalam multikolonieritas adalah dalam uji

multikolietiras ini akan digunakan regresi auxeliary dengan kriteria jika

R2regresi persamaan utama lebih besar dari R

2 regresi auxiliary, maka

tidak terdapat multikolonieritas.86

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari observasi residual ke

observasi lainnya.87

Cara untuk mendeteksi ada tidaknya

heterokedastisitas dilakukan dengan cara uji glejser dan dengan melihat

grafik. Dasar pengembilan uji glejser adalah apabila nilai signifikansi

lebih besar dari nilai 0.05 (Sig.>0.05) maka tidak terjadi

heterokedastisitas dan apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05

(sig.<0.05) maka telah terjadi heterokedastisitas.

Koefisien determinan R digunakan untuk mengetahui seberapa

baik sample menggunakan data. Variabel bebas R mempunyai nilai

antara -1 sampai 1, dengan R yang tinggi berkisar antara 0,9 sampai 1.

Adjusted r merupakan indikator untuk mengetahui pengaruh

penambahan suatu variabel independent ke dalam persamaan.

Selanjutnya, hasil analisis regresi linier tersebut digunakan untuk

melakukan pengujian hipotesis penelitian :

86

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate, ..., 91. 87

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate, ..., 105.

42

a) Pengujian Hipotesis Pertama

H1 : Penggunan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja

guru pendidikan agama islam di kota Palu.

b) Pengujian Hipotesis Kedua

H2 : Pelaksanaan supervisi kelas oleh kepala sekolah dan

pengaruhnya terhadap kinerja guru pendidikan agama islam

di Kota Palu

c) Pengujian Hipotesis Ketiga

H3 : Penerapan bersama-sama pemanfaatan teknologi informasi

dan pelaksanaan supervisi kelas berpengaruh terhadap kinerja

guru pendidikan agama islam di kota Palu.

c. Analisis Lanjut

Analisis lanjut ini dilakukan dengan membandingkan harga r

hitung yang telah diketahui harga r tabel, dengan ketentuan, 1). Jika r

hitung lebih besar dari r tabel 5 %, maka hasilnya bisa dikatakan

signifikan (hipotesis diterima) 2). Jika r hitung lebih kecil dari tabel 5 %,

maka hasilnya bisa dikatakan non signifikan (hipotesis ditolak).

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memudahkan dalam memahami penelitian ini, maka akan disusun

dalam beberapa bab, Bab I, Pendahuluan, yang meliputi: Latar Belakang Masalah

yaitu uraian singkat apa yang melatar belakangi masalah dalam penelitian ini,

Rumusan Masalah akan diketengahkan beberapa pertanyaan yang dijadikan

sebagai bahan untuk dicari jawabannya. Signifikansi Penelitian, yang terdiri dari

43

tujuan yang hendak dicapai dan beberapa manfaatan dari hasil penelitian.

Selanjutnya Tinjauan Pustaka, yang terdiri dari; pada sub bab ini akan diuraikan

secara teoritis tentang penggunaan teknologi informasi yang terdiri dari

pengertian, manfaat penggunaan teknologi informasi, dan untuk menjadi ukuran

penggunaan teknologi informasi oleh guru, maka akan dibahas indikator

penggunaan teknologi informasi. Pada bab ini juga, akan dibahas pelaksanaan

supervisi kelas oleh kepala sekolah, serta kinerja guru. Bab ini akan ditutup

dengan sistematikan penulisan.

Bab II deskripsi data penelitian, berisi lokasi dan waktu penelitian, paparan

subjek penelitian.

Bab III. Pada bab ini data kuantitatif di analisa tiap variabel secara terpisah

dan secara bersama-sama, selanjutanya analisis data kualitatif

Bab VI. Pada bab ini akan dilakukan perbandingan data kualitatif dan data

kuantitatif masing variabel, dan juga akan dilakukan analisis kuantitatif dan

kualitatif hubungan antar variabel.

Bab IV. Penutup, pada bab ini tediri dari dua sub bab, yaitu sub bab

pertama simpulan yang akan menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan

rumusan masalah dan sub bab dua yang berisi saran-saran.

44

BAB II

DESKRIPSI DATA PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Kota Palu

Kota palu adalah ibukota Provinsi Ulawesi Tengah. Kota ini dikenal juga

dengan sebutan kota lima dimensi karena lansekap alamnya yang lengkap

meliputi lembah, lautan, sungai, pengunungan, dan teluk.

Kota Palu pada saat ini telah menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) di

Indonesia bagian timur. Dilihat dari segi sejarahnya, Kota Palu yang sekarang ini

bermula dari kerjaan yang terdiri dari empat wilayah yaitu Besusu,

Tanggabanggo, Panggovia, dan Boyantongo. Belanda pertama kali masuk ke

Palu pada tahun pada masa kepemimpinan raja Maili (Mangge Risa) setelah

mendapatkan perlawanan dari Manado pada tahun 1868. Pada tahun 1888,

Gubernur belanda bersama dengan bala tentara dan beberapa kapal tiba di tiba di

Palu. Belanda melakukan penyerangan terhadap Kayumalue, dan Raja Maili

terbunuh oleh pihak Belanda. Raja yang terbunuh digantikan oleh raja Jodjokodi,

pada tanggal 1 Mei 1888 Raja Jodjokodi menandatangi perjanjian dengan

Pemerintah Belanda.

2. Letak Geografis

Bentang alam Kota Palu membentang memanjang dari timur ke barat

dengan luas wilayah 385.06 Km2. Kota palu terletak pada posisi 119,45 – 121,15

42

45

dan 0.36 – 0,56 LS. Secara geografis Kota Palu berbatasan dengan daerah

sebagai berikut :

1. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Donggala

2. Sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Parigi Moutong

3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sigi

4. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Donggala

Dataran Kota Palu dikelilingi oleh pegunungan dan pantai. Peta

ketinggian mencatat, 376,68 Km2 (95,34%) wilayah Kota Palu berada pada

ketinggian 100-500 mdpl dan hanya 18,38 Km2 (46,66%) terletak di dataran yang

lebih rendah. Kota Palu terletak pada bagian utara katulistiwa menjadikannya

sebagai kota tropis terkering di Indonesia dengan curah hujan kurang dari 1.000

mm per tahun.88

3. Kondisi Masyarakat

Masyarakat Palu termasuk heterogen. Penduduk yang menetap di kota ini

berasal dari berbagai suku bangsa seperti suku Bugis, Toraja, Mandar, Gorontalo,

Manado, Jawa, Arab, Tionghoa, dan suku kaili sebagai suku terbesar di Kota

Palu dan Sulawesi Tengah pada umumnya.89

4. Lembaga Pendidikan

Sebagai ibu kota propinsi, Kota Palu menyediakan akses pendidikan bagi

warga Sulawesi Tengah secara keseluruhan. Hal ini terbukti banyaknya berdiri

lembanga pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.

Begitu pula dengan pendidikan menengah. Di Kota Palu terdapat sekolah

88

Melalui laman resmi kota palu, http://palukota.go.id/v2/, diambil tanggal 21 Juli 2017. 89

Melalui laman resmi kota palu, http://palukota.go.id/v2/, diambil tanggal 21 Juli 2017.

46

menengah yang tentunya lebih memadai dibanding kota-kota lain di Sulawesi

Tengah.

Secara umum jumlah SMA yang ada di Kota Palu berjumlah 25 sekolah,

yang terdiri dari 10 sekolah yang berstatus negeri dan 14 sekolah berstatus

swasta. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di beragai kecamatan di Kota Palu,

yaitu 9 sekolah di Palu Barat terdiri dari 3 sekolah Negeri dan 6 sekolah swasta, 7

sekolah di Kecamatan Palu Selatan, terdiri dari 2 sekolah negeri dan 5 sekolah

swasta, 6 sekolah di Kecamatan Palu Timur terdiri dari 3 sekolah negeri dan 2

sekolah swasta, dan 3 sekolah di Kecamatan Palu Utara yang terdiri dari 3

sekolah negeri dan 1 sekolah swasta. Persebaran sekolah tersebut dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.1. Tabel Data Sekolah SMA di Kota Palu

No Nama Sekolah Status

Sekolah Kecamatan

1 SMA Karya Palu Swasta Palu Barat

2 SMA Alkhairaat Palu Swasta Palu Barat

3 SMA Karunadipa Swasta Palu Barat

4 SMA Katolik Santos Andreas Swasta Palu Barat

5 SMA PGRI 1 Palu Swasta Palu Barat

6 SMA PGRI 2 Palu Swasta Palu Barat

7 SMAN 4 Palu Negeri Palu Barat

8 SMAN 6 Palu Negeri Palu Barat

9 SMAN 8 Palu Negeri Palu Barat

10 SMA Advent Palu Swasta Palu Selatan

11 SMA Kristen Bala Keselamatan Palu Swasta Palu Selatan

12 SMA Kristen GKST Palu Swasta Palu Selatan

13 SMA Kristen GPID Palu Swasta Palu Selatan

47

14 SMA Swadaya Palu Swasta Palu Selatan

15 SMAN 2 Palu Negeri Palu Selatan

16 SMAN 3 Palu Negeri Palu Selatan

17 SMA Berdikari Palu Swasta Palu Timur

18 SMA Muhammadiyah Palu Swasta Palu Timur

19 SMAN 1 Palu Negeri Palu Timur

20 SMAN 5 Palu Negeri Palu Timur

21 SMA Model terpadu Madani Palu Negeri Palu Timur

22 SMA Labschool Swasta Palu Timur

23 SMA Karya Bhakti Mamboro Swasta Palu Utara

24 SMAN 7 Palu Negeri Palu Utara

25 SMAN 9 Palu Negeri Palu Utara

Sumber : Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah

Ada beberapa sekolah yang tidak terdapat Guru Pendidikan Agama Islam

yang mengaja r di dalamnya, yaitu SMA Katolik Santos Andreas, SMA Advent

Palu, SMA Kristen Bala Keselamatan Palu, SMA Kristen GKST Palu, SMA

Kristen GPID Palu. hal itu dikarenakan tidak adanya murid yang beragama islam

yang bersekolah pada sekolah-sekolah tersebut.

B. Keadaan Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Palu

Jumlah guru pendidikan agama islam di Kota Palu adalah berjumlah 44

orang yang tersebar di sejumlah sekolah negeri dan swasta di Kota Palu.90

Data

guru-guru agama islam tersebut adalah sebagai berikut :

90

Data MGMP Pendidikan Agama Islam Kota Palu, Juni 2017.

48

Tabel 2.2. Tabel Guru Pendidikan Agama Islam SMA di Kota Palu

No Nama L/P Tempat Tugas Status

1 Dra. Munifa Y. Balos P SMAN 1 Palu PNS

2 Dra. Nikmah Naukoko P SMAN 1 Palu PNS

3 Muh. Ridho, S.Pd.I L SMAN 1 Palu PNS

4 Nikmah Dollah, BA P SMAN 1 Palu PNS

5 Muhammad Naufal L SMAN 1 Palu GTT

6 Dra. Hj. Zunaezah P SMAN 2 Palu PNS

7 Hadijah Al-Hasni, M.Ag., M.Si P SMAN 2 Palu PNS

8 Hapsah. J, S.Ag P SMAN 2 Palu PNS

9 Samsidar, S.Ag P SMAN 2 Palu PNS

10 Mufrida, S.Pd.I P SMAN 2 Palu PNS

11 Dra. Hj. Wati P SMAN 3 Palu PNS

12 Minarni, S.Ag P SMAN 3 Palu PNS

13 Nur Kholis L SMAN 3 Palu GTT

14 Dra. Aswati P SMAN 4 Palu PNS

15 Dra. Rand Saleh P SMAN 4 Palu PNS

16 Syarifah, S.Pd.I P SMAN 4 Palu PNS

17 Abd. Rasyid, S.Ag,.M.Pd.I L SMAN 4 Palu PNS

18 Asmawaty, S.Ag.,M.Pd.I P SMAN 4 Palu PNS

20 Kahar, S.Ag L SMAN 5 Palu PNS

21 Fatimah, S.Ag P SMAN 5 Palu PNS

22 Nurmi, S.Ag P SMAN 5 Palu GTT

23 Drs. Amiruddin L SMAN 6 Palu PNS

24 Nurahmi, S.Pd.I P SMAN 6 Palu GTT

25 Afif, S.Ag L SMAN 7 Palu PNS

26 Kastam L SMAN 7 Palu PNS

27 Nurnoven, S.Ag P SMAN 7 Palu PNS

28 Drs. Shodikin L SMAN 8 Palu PNS

29 Ridwan, AT, S.Pd.I L SMAN 8 Palu PNS

49

30 Ratna Batangale, S.Ag P SMAN 8 Palu PNS

31 Risni, S.Pd.I P SMAN 9 Palu PNS

32 Jamila, S.Ag P SMAN 9 Palu GTT

33 Dra. Kartini P SMAN Madani PNS

34 Ramdani, M.Pd P SMAN Madani GTT

35 Syukur, S.Pd.I L SMAN Madani GTT

36 Nur Rahmi, S.Pd.I P SMAN Madani GTT

37 Dra. Siti Alfiah, MM P

SMA

Muhammaiyah

PNS

38 Syamsiar Nur, S.Pd.I P

SMA

Muhammaiyah

PNS

39 Dra. Tirsa Manika P SMA PGRI 1 PNS

40 Dra. Hayati P SMA PGRI 2 PNS

41

Drs. Dahyar P

SMA AL-

ALKHAIRAAT

PNS

42 Nafiah, S.Ag P SMA Karunadipa PNS

43 Mardiah M. Lusu, S.Pd.I

P

SMA KB

Mamboro

PNS

44 Andri Satria Saleh, SHi.,M.HI P SMA Al-Azhar GTT

Syamsuddin, S.Pd.I L SMA Labschool GTT

Sumber : MGMP Guru Pendidikan Agama Islam Kota Palu.

Dari data tersebut di atas, menunjukan jumlah guru yang Pegawai Negeri

Sipil (PNS) dan Guru Tidak Tetap (GTT). Guru PNS berjumlah 35 sedangkan

GTT berjumlah 9 orang. Data guru per sekolah sebagai berikut :

Tabel 2.3. Tabel Guru Pendidikan Agama Islam

PNS dan Guru Tidak Tetap SMA di Kota Palu

No Sekolah

Jumlah Guru

PNS GTT

1 SMAN 1 Palu 4 1

2 SMAN 2 Palu 5 -

50

3 SMAN 3 Palu 3 1

4 SMAN 4 Palu 5 -

5 SMAN 5 Palu 3 1

6 SMAN 6 Palu 1 1

7 SMAN 7 Palu 3 -

8 SMAN 8 Palu 3 -

9 SMAN 9 Palu 1 1

10 SMAN Madani Palu 1 3

11 SMA Muhammadiyah 2 -

12 SMA PGRI 1 Palu 1 -

13 SMA PGRI 2 Palu 1 -

14 SMA Al-Khairaat Palu 1 -

15 SMA Karunadipa 1 -

16 SMA KB Mamboro 1 -

17 SMA Al Azhar -

1

JUMLAH 35 9

Sumber : MGMP Pendidikan Agama Islam Kota Palu.

C. Kegiatan Guru PAI Kota Palu

Peran dan tanggung jawab guru memang tidak ringan, karena ia haru

melaksanakan tugas membangun manusia indonesia dengan mencerdaskan

kehidupan anak-anak bangsa seperti yang diamanatkan undang-undang. Tugas

yang besar ini menuntut guru selalu meningkatkan kinerjanya. MGMP guru

pendidikan agama islam Kota Palu melakukan berbagai kegiatan pertemuan

MGMP sebagai usaha pengembangan dan peningkatan kinerja guru pendidikan

51

agama islam. Pengembangan dan peningkatan itu dilakukan dalam perencanaan

yang telah disusun diawal semester ganjil dan dilaksanakan selama satu tahun.91

Untuk tahun 2017 ini, pertemuan MGMP dilakukan satu kali setiap

bulannya, yaitu pada minggu pertama setiap hari sabtu. Pertemuan MGMP

tersebut dilakukan secara bergantian pada tiap sekolah yang ada di Kota Palu.92

D. Uji Coba Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas terhadap angket dalam penelitian ini telah ditempuh dengan cara

mengembangkan instrumen melalui kisi-kisi yang disusun berdasarkan kajian

teoritis. Kajian teoritis dilakukan penelaahan secara cermat oleh peneliti dengan

mengarahan dosen pembimbing. Setelah mendapatkan persetujuan dari dosen

pembimbing angket diujicoba di lapangan.

Validitas angket dilakukan pada masing-masing variabel, yaitu variabel

penggunaan teknologi informasi (X1), pelaksanaan supervisi kelas (X2), dan

variabel kinerja (Y), masing-masing variabel terdiri dari 18 butir angket dan

disebar ke 30 orang responden. Hasil dari masing-masing variabel tersebut

sebagai berikut :

1) Variabel Pemanfaantan Teknologi Informasi (X1)

Untu mengetahui valid atau tidaknya tiap butir angket pemanfaatan teknologi

informasi yang digunakan dalam penelitian ini, maka dilakukan uji validitas.

Adapun hasil dari uji valitas adalah sebagai berikut :

91

Data MGMP Guru Pendidikan Agama Islam Kota Palu, diambil tanggal 19 Mei 2017 tahun

2017. 92

Data MGMP Guru Pendidikan Agama Islam Kota Palu, diambil tanggal 19 Mei 2017 tahun

2017.

52

Tabel. 2.4 Hasil Uji Coba Validitas Variabel Pemanfaatan Teknologi

Informasi

NO R hitung R tabel No R hitung R tabel

1 0,330 0,374 11 0,890**

0,374

2 0,670**

0,374 12 0,787**

0,374

3 0,788**

0,374 13 0,871**

0,374

4 0,852**

0,374 14 0,876**

0,374

5 0,856**

0,374 15 0,798**

0,374

6 0,708**

0,374 16 0,896**

0,374

7 0,902**

0,374 17 0,706**

0,374

8 0,747**

0,374 18 0,575**

0,374

9 0,879**

0,374

10 0,816**

0,374

Variabel pemanfaatan teknologi informasi terdiri dari 18 butir angket

menunjukan korelasi item total diatas 0.374 sehingga dinyatakan valid,

kecuali untuk item angket nomor 1 yaitu dengan nilai 0,330, butir angket

yang tidak valid diseleksi oleh peneliti dengan cara menghapus butir tersebut,

bersama dengan satu butir angket yang memiliki hasil nilai hitung yang

paling rendah yaitu angket nomor 18 dengan nilai hitung 0,575. Dengan

demikian jumlah item angket yang tersisa adalah 16 butir angket.

2) Variabel Pelaksanaan Supervisi Kelas (X2)

Variabel pelaksanaan supervisi kelas terdiri dari 18 butir angket menunjukan

korelasi item total diatas 0.30 sehingga semua item dapat digunakan sebagai

alat untuk melakukan penelitian. Rangkuman hasil estimasi validitas butir

dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel. 2.5 Hasil Uji Coba Validitas Variabel Supervisi Kelas

NO R hitung R tabel No R hitung R tabel

1 0,840**

0,374 11 0,760**

0,374

2 0,822**

0,374 12 0,773**

0,374

53

3 0,865**

0,374 13 0,773**

0,374

4 0,874**

0,374 14 0,876**

0,374

5 0,713**

0,374 15 0,842**

0,374

6 0,700**

0,374 16 0,846**

0,374

7 0,809**

0,374 17 0,756**

0,374

8 0,825**

0,374 18 0,835**

0,374

9 0,670**

0,374

10 0,648**

0,374

Berdasarkan hasil perhitungan validitas pada tabel di atas, dapat diketahui

bahwa dari semua butir angket didapat nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel

(rhitung > rtabel). Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh butir angket pada

variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2) adalah valid. Akan tetapi untuk

menyeimbangkan jumlah pertanyaan dengan Variabel X1, maka angket

nomor 9 dan 10 dihapus. Dipilihnya kedua nomor angket tersebut sebagai

butir yang dihapus, karena kedua butir angket tersebut termasuk butir yang

mendapatkan nilai yang lebih rendah dari butir angket yang lainnya.

3) Variabel Kinerja Guru (Y)

Variabel kinerja guru, terdiri dari 18 butir angket menunjukan korelasi item

total diatas 0.374, sehingga semua item dapat digunakan sebagai alat untuk

melakukan penelitian. Rangkuman hasil estimasi validitas butir dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel. 2.6. Tabel Hasil Uji Coba Validitas

Variabel Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam

NO R hitung R tabel No R hitung R tabel

1 0,571**

0,374 11 0,947**

0,374

2 0,752**

0,374 12 0,900**

0,374

3 0,713**

0,374 13 0,739**

0,374

4 0,729**

0,374 14 0,731**

0,374

5 0,750**

0,374 15 0,921**

0,374

54

6 0,845**

0,374 16 0,849**

0,374

7 0,872**

0,374 17 0,823**

0,374

8 0,812**

0,374 18 0,735**

0,374

9 0,832**

0,374

10 0,907**

0,374

Berdasarkan hasil perhitungan validitas pada tabel di atas, dapat diketahui

bahwa dari semua butir angket didapat nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel

(rhitung > rtabel). Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh butir angket pada

variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2) adalah valid, dan untuk

menyeimbangkan jumlah pertanyaan dengan Variabel X1, maka angket

nomor 1 dan 3 dihapus. Dipilihnya kedua nomor angket tersebut sebagai butir

yang dihapus, karena kedua butir angket tersebut termasuk butir yang

mendapatkan nilai yang lebih rendah dari butir angket yang lainnya.

b. Uji Releabilitas

Estimasi releabilitas dalam penelitian evaluasi ini dilakukan per bagian.

Hasil perhitungan estimasi reliabilitas instrumen yang telah dilakukan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan hasil analisis, semua variabel memiliki indeks reliabilitas

lebih dari 0,6. Dengan demikian, instrumen ini dapat dikatakan memiliki

keterandalan dan dapat digunakan untk mengumpulkan data. Rangkauman hasil

estimasi reliabilitas tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel. 2.7. Tabel Hasil Uji Coba Releabilitas Angket

No Variabel Koefisien

Alpha Perbandingan Kesimpulan

1 Penggunaan Teknologi

Informasi 0,967 0,967 > 0,6 Reliabel

55

2 Pelaksanaan Supervisi Kelas 0,957 0,957 > 0,6 Reliabel

3 Kinerja Guru 0,975 0,975 > 0,6 Reliabel

c. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi

data masing-masing variabel penelitian, yaitu variabel Penggunaan teknologi

informasi (X1), variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2), dan variabel kinerja

guru PAI (Y). uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan Kolmogorov-

Smirnov dengan menggunakan program SPSS versi 24. Setelah dilakukan uji

normalitas didapat hasil sebagai berikut :

Tabel. 3.5. Tabel Hasil Analisis Uji Coba Normalitas Data

Variabel Asymp. Sig.

(probabilitas) Dhitung Dtabel Keterangan Keputusan

Pemanfaatan

teknologi

informasi

0,44 0,163 0,05 0,163>0,05 Normal

Supervisi

Kelas 0,185 0,133 0,05 0,133>0,05 Normal

Kinerja Guru 0,200 0,122 0,05 0,122>0,05 Normal

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas > 0,05,

maka data penelitian berdistribusi normal. Sedangkan nilai probabilitas ketiga

variabel tersebut semuanya lebih besar dari 0,05 (Dhitung > Dtabel) yaitu . Dengan

variabel pemanfaatan teknologi informasi D hitung 0,163 > D tabel 0,05, variabel

supervisi kelas D hitung 0,133 > d tabel 0,05, dan variabel kinerja D hitung 0,122

> D tabel 0,05. Demikian data penelitian dari ketiga variabel penelitian ini adalah

normal.

56

BAB III

ANALISIS DATA

A. Analisis Data Kuantitatif

1. Uji Prasyarat

a. Uji Validitas

Validitas angket dilakukan pada masing-masing variabel, yaitu variabel

pemanfaatan teknologi informasi (X1), pelaksanaan supervisi kelas (X2), dan

variabel kinerja (Y), masing-masing variabel terdiri dari 16 butir angket dan

bagikan pada 44 orang responden. Hasil dari masing-masing variabel tersebut

sebagai berikut :

1) Variabel Pemanfaantan Teknologi Informasi (X1)

Untu mengetahui valid atau tidaknya tiap butir angket pemanfaatan teknologi

informasi yang digunakan dalam penelitian ini, maka dilakukan uji validitas.

Adapun hasil dari uji valitas adalah sebagai berikut :

Tabel. 3.1. Tabel Hasil Uji Validitas

Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi

NO R hitung R tabel No R hitung R tabel

1 0,284 0,374 9 0,871**

0,374

2 0,734**

0,374 10 0,896**

0,374

3 0,963**

0,374 11 0,892**

0,374

4 0,815**

0,374 12 0,684**

0,374

5 0,277 0,374 13 0,875**

0,374

6 0,758**

0,374 14 0,748**

0,374

7 0,403 0,374 15 0,584* 0,374

8 0,909**

0,374 16 0,700**

0,374

57

Variabel pemanfaatan teknologi informasi terdiri dari 16 butir angket

menunjukan korelasi item total diatas 0.374 sehingga dinyatakan valid,

kecuali untuk item angket nomor 1 yaitu dengan nilai 0,284, nomor 5 dengan

nilai 0,277 dan angket butir nomor 7 dengan nilai 0,403. Butir angket yang

tidak valid diseleksi oleh peneliti dengan cara menghapus butir tersebut,

hingga tersisa 13 butir angket saja.

Setelah menghapus butir angket yang tidak valid tadi, maka butir angket yang

valid dilakukan uji validasi kembali, sebagai berikut :

Tabel. 3.2 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel

Pemanfaatan Teknologi Informasi

NO R hitung R tabel No R hitung R tabel

1 0,781**

0,374 8 0,704**

0,374

2 0,742**

0,374 9 0,750**

0,374

3 0,811**

0,374 10 0,778**

0,374

4 0,673**

0,374 11 0,774**

0,374

5 0,871**

0,374 12 0,789**

0,374

6 0,667**

0,374 13 0,692**

0,374

7 0,806**

0,374

Tabel 3.2 di atas menunjukan semua butir angket sebanyak 13 butir

dinyatakan valid.

2) Variabel Pelaksanaan Supervisi Kelas (X2)

Variabel pelaksanaan supervisi kelas terdiri dari 18 butir angket menunjukan

korelasi item total diatas 0.30 sehingga semua item dapat digunakan sebagai

alat untuk melakukan penelitian. Rangkuman hasil estimasi validitas butir

dapat dilihat sebagai berikut :

58

Tabel. 3.3. Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Supervisi Kelas

NO R hitung R tabel No R hitung R tabel

1 0,813**

0,374 9 0,682**

0,374

2 0,826**

0,374 10 0,670**

0,374

3 0,834**

0,374 11 0,701**

0,374

4 0,857**

0,374 12 0,516**

0,374

5 0,817**

0,374 13 0,508**

0,374

6 0,726**

0,374 14 0,785**

0,374

7 0,769**

0,374 15 0,686**

0,374

8 0,727**

0,374 16 0,868**

0,374

Berdasarkan hasil perhitungan validitas pada tabel di atas, dapat diketahui

bahwa dari semua butir angket didapat nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel

(rhitung > rtabel). Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh butir angket yang

pada variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2) adalah valid.

3) Variabel Kinerja Guru (Y)

Variabel kinerja guru, terdiri dari 18 butir angket menunjukan korelasi item

total diatas 0.374, sehingga semua item dapat digunakan sebagai alat untuk

melakukan penelitian. Rangkuman hasil estimasi validitas butir dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel. 3.4. Tabel Hasil Uji Validitas Variabel

Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam

NO R hitung R tabel No R hitung R tabel

1 0,667**

0,374 9 0,829**

0,374

2 0,404**

0,374 10 0,914**

0,374

3 0,839**

0,374 11 0,635**

0,374

4 0,765**

0,374 12 0,606**

0,374

5 0,826**

0,374 13 0,760**

0,374

6 0,639**

0,374 14 0,682**

0,374

7 0,677**

0,374 15 0,768**

0,374

8 0,843**

0,374 16 0,678**

0,374

59

Berdasarkan hasil perhitungan validitas pada tabel di atas, dapat diketahui

bahwa dari semua butir angket didapat nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel

(rhitung > rtabel). Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh butir angket pada

variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2) adalah valid.

b. Uji Releabilitas

Estimasi releabilitas dalam penelitian evaluasi ini dilakukan per bagian.

Hasil perhitungan estimasi reliabilitas instrumen yang telah dilakukan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan hasil analisis, semua variabel memiliki indeks reliabilitas

lebih dari 0,6. Dengan demikian, instrumen ini dapat dikatakan memiliki

keterandalan dan dapat digunakan untk mengumpulkan data. Rangkauman hasil

estimasi reliabilitas tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel. 3.5. Tabel Hasil Uji Releabilitas Angket

No Variabel Koefisien

Alpha Perbandingan Kesimpulan

1 Penggunaan Teknologi

Informasi 0,949 0,949 > 0,6 Reliabel

2 Pelaksanaan Supervisi

Kelas 0,956 0,956 > 0,6 Reliabel

3 Kinerja Guru 0,948 0,948 > 0,6 Reliabel

c. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi

data masing-masing variabel penelitian, yaitu variabel Penggunaan teknologi

informasi (X1), variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2), dan variabel kinerja

guru PAI (Y). uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan Kolmogorov-

60

Smirnov dengan menggunakan program SPSS versi 24. Setelah dilakukan uji

normalitas didapat hasil sebagai berikut :

Tabel. 3.6. Tabel Hasil Analisis Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 44

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 8,58719842

Most Extreme

Differences

Absolute ,123

Positive ,115

Negative -,123

Test Statistic ,123

Asymp. Sig. (2-tailed) ,093c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikansi > 0,05, maka

data berdistribusi normal. Dari tabel kolmogorov smirnov di atas dapat diketahui

nilai signifikansi sebesar 0,093, dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi 0,093 > 0,05. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan data

berdistribusi normal.

2. Analisi Pendahuluan

Analisis pendahuluan ini dilakukan dengan cara memasukkan hasil

jawaban angket yang telah diisi responden ke dalam tabel distribusi frekuensi

seperti yang termuat dalam lampiran pada tesis ini. Data pendahuluan ini akan

disajikan perindikator tiap variabel penelitian, yaitu sebagai berikut :

61

1) Variabel pemanfaatan teknologi informasi (X1)

Variabel pemanfaatan teknologi informasi ini terdiri dari indikator

pengoperasian komputer, penguasaan software aplikasi, dan keterampilan

berinternet. Adapun hasil jawaban angket tentang pemanfaatan teknologi

informasi dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan jumlah interval sebanyak 4

yaitu sangat baik, cukup baik, baik, dan kurang baik. Penentuan skor variabel

Pemanfaatan teknologi informasi dan variabel perindikator sebagai berikut :

Tabel. 3.7. Tabel Interval Skor

Variebale Pemanfaatan Teknologi Informasi

Variabel Keriteria Skor Range Interval

Tertinggi Terendah

Pemanfaatan IT 100 36 64 16

INDIKATOR

1 Mengoperasikan

komputer 80 27 53 13,25

2 Penguasaan

software aplikasi 20 2 18 5

3 Keterampilan

berinternet 60 18 42 11

Untuk variabel pemanfaatan teknologi informasi oleh guru pendidikan

agama islam di Kota Palu adalah seperti pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.8. Tabel Deskriptif

Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi

No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata

Porsentase

1 84-100 Sangat baik 18 41 %

77,24

2 68-83 Cukup Baik 16 36,36 %

3 52-67 Baik 5 11,36 %

4 36-51 Kurang 5 11,36 %

Jumlah 44 100 %

62

Dari tabel 3.6 di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan teknologi

informasi guru pendidikan agama islam adalah sangat baik 41%, cukup baik

36,36%, baik 5 11,36, dan kurang 11,36, secara keseluruhan persentase

pemanfaatan teknologi informasi guru pendidikan agama islam di Kota Palu

adalah sebesar 77,24% yang berada pada interval 68-83 dalam kategori cukup

baik.

Sementara untuk data tiap indiator adalah sebagai berikut :

a) Data indikator pengoperasian komputer.

Data indikator pengoperasian komputer guru pendidikan agama islam di Kota

Palu berdasarkan skor sebagai berikut :

Tabel 3.9. Tabel Deskriptif Pengoperasian Komputer

No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase

1 42-50 Sangat baik 19 42 %

2 34-41 Baik 16 36 %

3 26-33 Cukup 4 13,64 %

4 18-25 Kurang 5 9 %

Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 3.9 di atas dapat diketahui kemampuan pengoperasian

komputer guru PAI sangat baik 42%, baik 36,64%, cukup 13,64% dan kurang

9 %. Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 40 yang berada pada interval 34-

41 dalam kategori baik.

b) Data indikator penguasaan software aplikasi.

Data indikator penguasaan software aplikasi berdasarkan skor sebagai

berikut:

63

Tabel 3.10. Tabel Deskriptif penguasaan software aplikasi

No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase

1 17-20 Sangat baik 16 36,36 %

2 12-16 Baik 18 40,91 %

3 7-11 Cukup 8 18,18 %

4 2-6 Kurang 2 4,55 %

Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 3.10 di atas dapat diketahui penguasaan software aplikasi

sangat baik 36,36%, baik 40,91%, cukup 18,18% dan kurang 4,55%.

Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 14 yang berada pada interval 12-16

dalam kategori baik.

c) Data indikator keterampilan berinternet.

Data indikator keterampilan berdasarkan skor sebagai berikut :

Tabel 3.11. Tabel Deskriptif ketermpilan berinternet

No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase

1 51-60 Sangat Baik 14 31,82 %

2 40-50 Cukup Baik 21 47,73 %

3 29-39 Baik 3 6,82 %

4 18-28 Kurang 6 13,64 %

Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 3.11 di atas dapat diketahui keterampilan berinternet

sangat baik 31,82%, cukup baik 47,73%, baik 6,82% dan kurang 13,64%.

Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 45 yang berada pada interval 40-50

dalam kategori cukup baik.

2) Variabel Supervisi Kelas (X2)

Variabel supervisi kelas ini terdiri dari 4 indikator yaitu indikator

persiapan supervisi , kegiatan supervisi, penutup atau akhir kegiatan supervisi

dan tindak lanjut. Adapun hasil jawaban angket tentang pemanfaatan teknologi

64

informasi dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan jumlah interval sebanyak 4

yaitu sangat baik, cukup baik, baik, dan kurang baik. Penentuan skor variabel dan

perindikator sebagai berikut :

Tabel. 3.12. Tabel Tabel Interval Skor Supervisi Kelas

Variabel Keriteria Skor

Range Interval Tertinggi Terendah

Supervisi Kelas 100 43 57 14

INDIKATOR

Persiapan supervisi 40 13 27 7

Kegiatan supervisi 30 8 22 6

Penutup 60 27 33 8

Tindak lanjut 30 12 18 5

Untuk variabel pelaksanaan supervisi kelas pada guru pendidikan agama

islam di Kota Palu adalah seperti pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.13. Tabel Deskriptif Variabel Supervisi Kelas

No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata

Porsentase

1 86-100 Sangat Baik 20 45,45%

84,69 %

2 71-85 Cukup Baik 21 47,72%

3 57-70 Baik 2 4,54%

4 43-56 Kurang 1 2,27%

Jumlah 44 100 %

Dari tabel 3.13 di atas dapat diketahui bahwa pelaksanaan supervsi kelas

terhadap guru PAI adalah sangat baik 45,45%, cukup baik 47,72%, baik 4,54,

dan kurang 2,27, secara keseluruhan persentase variabel supervisi kelas sebesar

84,69% yang berada pada interval 71-85 dalam kategori cukup baik.

Sementara untuk data tiap indiator adalah sebagai berikut :

65

a) Data indikator persiapan supervisi kelas.

Data indikator pengoperasian komputer oleh guru pendidikan agama islam di

Kota Palu berdasarkan skor sebagai berikut :

Tabel 3.14. Tabel Deskriptif persiapan supervisi kelas

No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata

Persentase

1 34-40 Sangat Baik 31 70,45 %

87,44%

2 27-33 Cukup Baik 10 22,73 %

3 20-26 Baik 2 4,55 %

4 13-19 Kurang 1 2,27 %

Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 1.14 di atas dapat diketahui persiapan supervsi kelas sangat

baik 70,45%, cukup baik 22,55%, baik 4,55% dan kurang 2,27%. Sedangkan

rata-rata atau mean sebesar 34 yang berada pada interval 34-40 dalam

kategori sangat baik.

b) Data indikator kegiatan supervisi kelas.

Data indikator pengoperasian komputer guru pendidikan agama islam di Kota

Palu berdasarkan skor sebagai berikut :

Tabel 3.15. Tabel Deskriptif kegiatan supervisi kelas

No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata

Persentase

1 26-30 Sangat Baik 24 54,55%

85,45%

2 20-25 Cukup Baik 17 38,64%

3 14-19 Baik 1 2,27 %

4 8-13 Kurang 2 4,55%

Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 3.15 di atas dapat diketahui kegiatan supervisi kelas sangat

baik 54,55%, cukup baik 38,64%, baik 2,27% dan kurang 4,55%. Sedangkan

66

rata-rata atau mean sebesar 25 yang berada pada interval 20-25 dalam

kategori baik.

c) Data indikator penutup supervisi kelas.

Data indikator pengoperasian komputer guru pendidikan agama islam di Kota

Palu berdasarkan skor sebagai berikut :

Tabel 3.16. Tabel Deskriptif penutup supervisi kelas

No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata

Persentase

1 51-60 Sangat Baik 19 43,18%

83,18%

2 43-50 Cukup Baik 20 45,45%

3 35-42 Baik 4 9,09 %

4 27-34 Kurang 1 2,27%

Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 3.16 di atas dapat diketahui penutup supervisi kelas sangat

baik 43,18%, cukup baik 45,45%, baik 9,09% dan kurang 2,27%. Sedangkan

rata-rata atau mean sebesar 49 yang berada pada interval 43-50 dalam

kategori baik.

d) Data indikator tindak lanjut.

Data indikator pengoperasian komputer guru pendidikan agama islam di Kota

Palu berdasarkan skor sebagai berikut :

Tabel 3.17. Tabel Deskriptif tidak lanjut

No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata

Persentase

1 27-30 Sangat Baik 17 38,64%

83,56%

2 22-26 Cukup Baik 21 47,33%

3 17-21 Baik 3 4,55%

4 12-16 Kurang 3 4,55%

Jumlah 44 100 %

67

Berdasarkan tabel 3.17 di atas dapat diketahui tindak lanjut supervisi kelas

sangat baik 38,64%, cukup baik 47,33%, baik 4,55% dan kurang 4,55%.

Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 24 yang berada pada interval 22-26

dalam kategori baik.

3) Variabel Kinerja Guru (Y)

Variabel supervisi kelas ini terdiri dari 4 indikator yaitu indikator

persiapan supervisi , kegiatan supervisi, penutup atau akhir kegiatan supervisi

dan tindak lanjut. Adapun hasil jawaban angket tentang pemanfaatan teknologi

informasi dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan jumlah interval sebanyak 4

yaitu sangat baik, baik, dan kurang baik. Penentuan skor variabel perindikator

sebagai berikut :

Tabel 3.18. Tabel Skor Variabel Perindikator

Vaiabel Keriteria Skor Range Interval

Tertinggi Terendah

Kinerja Guru PAI 100 74 26 6,56

INDIKATOR

1 Kompetensi

Pedagogik 60 49

14 4

2 Kompetensi

Kepribadian 20 16

4 1

3 Kompetensi Sosial 40 27 13 3

4 Kompetensi

Profesional 40 23

17 4

Untuk variabel pelaksanaan supervisi kelas pada guru pendidikan agama

islam di Kota Palu adalah seperti pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.19. Tabel Deskriptif Variabel Supervisi Kelas

No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata

Porsentase

1 94-100 Sangat Baik 12 27,27% 87,78%

2 87-93 Cukup Baik 14 31,81%

68

3 81-86 Baik 12 27,27%

4 74-80 Kurang 6 13,63%

Jumlah 44 100 %

Dari tabel 3.19 di atas dapat diketahui bahwa kinerja guru pendidikan

agama islam adalah sangat baik 27,27%, cukup baik 31,81%, baik 27,27, dan

kurang 13,63, secara keseluruhan persentase variabel kinerja guru sebesar

87,78% yang berada pada interval 87-93 dalam kategori cukup baik.

Sementara untuk data tiap indiator adalah sebagai berikut :

a) Data indikator kompetensi pedagogik.

Data indikator kompetensi pedagogik guru pendidikan agama islam di

Kota Palu berdasarkan skor sebagai berikut :

Tabel 3.20. Tabel Deskriptif Kompetensi Pedagogik

No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata

Persentase

1 58-60 Sangat Baik 6 13,64%

88,75%

2 54-57 Cukup Baik 19 43,18%

3 50-53 Baik 9 20,45%

4 46-49 Kurang 10 22,73%

Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 3.20 di atas dapat diketahui kompetensi pedagogik

sangat baik 13,64%, cuku baik 43,18%, baik 20,45% dan kurang 22,73%.

Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 52 yang berada pada interval 50-

53 dalam kategori cukup.

b) Kompetensi kepribadian

Data indikator kompetensi kepribadian guru pendidikan agama islam di

Kota Palu berdasarkan skor sebagai berikut :

69

Tabel 3.21. Tabel Deskriptif Kompetensi Kepribadian

No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata

Persentase

1 20 Sangat Baik 18 40,91%

92,27%

2 19 Cukup Baik 3 6,82%

3 18 Baik 12 27,27%

4 16-17 Kurang 12 27,27%

Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 3.21 di atas dapat diketahui kompetensi kepribadian

sangat baik 40,91%, cukup baik 6,82%, baik 27,27% dan kurang 27,27%.

Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 18 yang berada pada interval 18

dalam kategori cukup.

c) Data indikator Kompetensi Sosial.

Data indikator kompetensi sosial guru pendidikan agama islam di Kota

Palu berdasarkan skor sebagai berikut :

Tabel 3.22. Tabel Deskriptif Kompetensi Sosial

No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata

Persentase

1 36-40 Sangat Baik 18 40,91%

85,80%

2 34-35 Cukup Baik 4 9,09%

3 31-33 Baik 16 36,36%

4 27-30 Kurang 6 13,64%

Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 3.22 di atas dapat diketahui kompetensi sosial sangat

baik 40,91%, cukup baik 9,09%, baik 36,36% dan kurang 13,64%.

Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 34 yang berada pada interval 34-

35 dalam kategori baik.

70

d) Data indikator Kompetensi Profesional.

Data indikator kompetensi profesional guru pendidikan agama islam di

Kota Palu berdasarkan skor sebagai berikut :

Tabel 3.23. Tabel Deskriptif Kompetensi profesional

No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase Rata-Rata

Persentase

1 36-40 Sangat Baik 17 38,64 %

86,08%

2 32-35 Cukup Baik 20 45,45 %

3 28-31 Baik 6 13,64 %

4 23-27 Kurang 1 2,27 %

Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 3.23 di atas dapat diketahui kompetensi profesional

sangat baik 38,64%, cukup baik 45,45%, baik 13,64% dan kurang 2,27%.

Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 34 yang berada pada interval 32-

35 dalam kategori baik.

3. Analisis Regresi

Setelah uji coba angket dilakukan, maka selanjutnya angket yang telah

diuji dibagikan pada guru pendidikan agama islam, baik yang Pegawai Negeri

Sipil (PNS) maupun Guru Tidak Tetap (GTT). Angket tersebut dibagikan

kepada sejumlah 44 guru pendidikan agama islam se Kota Palu.

Selanjutnya hasil angket tersebut dianalisis. Analisis berganda berfungsi

untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Variabel independen X1 berupa pemanfaatan teknologi informasi dan

variabel independen X2 berupa pelaksanaan supervisi kelas, dapat dirumuskan

hipotesisnya sebagai berikut ini :

71

H1 : Terdapat pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja

guru pendidikan agama islam se Kota Palu

H2 : Terdapat pengaruh pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja guru

pendidikan agama islam se Kota Palu

a. Uji t

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel indenpenden terhadap

variabel dependen dengan menganggap variabel lainnya konstan dapat dilakukan

uji t. Dari data kuantitatif yang diperoleh diadakan pengolahan data dengan

menggunakan program SPSS versi 24, menghasilkan analisis regresi seperti pada

tabel di bawah ini :

Tabel. 3.24 Tabel Analisis Regresi Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1

(Constant) 82,699 10,855 7,618 ,000

Pemanfaatan IT ,199 ,064 ,378 3,122 ,003

Supervisi Kelas ,279 ,073 ,464 3,837 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

1) Pengujian hipotesis Pertama (H1)

Pengujian pengaruh pemanfaatan teknologi informasi (X1) terhadap

kinerja guru pendidikan agama islam, dimana Ha menyatakan bahwa variabel

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap variabel kinerja guru (Y),

dan H0 menyatakan bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi tidak

berpengaruh terhadap variabel kinerja guru (Y). Dasar pengambilan

keputusannya adalah apabila nilai sig. < 0.05, atau t hitung > t tabel, maka

72

terdapat pengaruh variabel X terhadap Variabel Y. Dan jika nilai sig > 0.05, atau

t hitung < t tabel maka tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

Nilai T tabel ditentukan dengan t tabel = t (∝/2; n-k-1) = t (0.025 ; 41) = 2.019

Dari pengolahan data dengan menggunakan SPSS seperti yang tampak

pada tabel 3.5 di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi. Untuk pengaruh

X1 terhadap Y adalah sebesar 0.006 dan nilai t hitung sebesar 3,122, maka nilai

sig. 0.006 < 0.05 dan nilai t hitung 3.122 > t tabel 2,019 dengan demikian

hipotesis H1 diterima, yang berarti terdapat pengaruh signifikan pemanfaatan

teknologi informasi terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di Kota Palu.

2) Pengujian hipotesis Kedua (H2)

Dari uji T yang tanpak pada tabel 3.5 di atas dapat urai, bahwa nilai

signifikansi untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar 0.000 dan nilai t hitung

sebesar 3,837, sedangkan nilai t tabel sebesar 2.019, sehingga dapat diketahui

nilai sig.0.000 < 0.05 dan nilai t hitung 3,837 > t tabel 2.019, dengan demikian

hipotesis H2 diterima, yang berarti terdapat pengaruh signifikan pelaksanaan

supervisi kelas terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di Kota Palu.

b. Uji f

uji f dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel pemanfaatan teknologi

informasi (X1) dan variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2) secara simultan atau

bersama-sama terhadap variabel kinerja guru pendidikan agama islam (Y).

Penentuan F tabel dilakukan dengan ketentuan F tabel = F (k ; n-k) = F (2 ; 42) =

3.22.

73

Dari data kuantitatif yang diperoleh diadakan pengolahan data dengan

menggunakan program SPSS versi 24 menghasilkan analisis regresi seperti pada

tabel di bawah ini :

Tabel. 3.25. Tabel Analisis Regresi Uji F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2282,090 2 1141,045 14,754 ,000b

Residual 3170,819 41 77,337

Total 5452,909 43

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan teknologi

informasi

Berdasarkan output di atas diketahui signifikansi untuk pengaruh X1 dan

X2 secara simultan terhadap Y adalah sebesar 0.000 dengan nilai F hitung sebesar

14,754. maka sig. 0.000 < 0.05 dan nilai F hitung 14,754 > F tabel 3.22, sehingga

dapat disimpulkan bahwa H3 diterima, yang berarti terdapat pengaruh variabel X1

dan variabel X2 secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel Y. Dengan

demikian terdapat pengaruh signifikan pemanfaatan teknologi informasi dan

pelaksanaan supervisi kelas secara simultan atau bersama-sama terhadap kinerja

guru pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu.

c. Koefisien Determinan

Perhitungan koefisien determinan dimaksudkan untuk mengetahui

besarnya pengaruh pemanfaatan teknologi informasi (X1) dan pelaksanaan

supervisi kelas (X2) terhadap kinerja guru pendidikan agama islam. Untuk

mengetahui besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

74

Tabel 3.26. Tabel Koefisien Determinan

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,636a ,405 ,376 8,897

a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Penggunaan Teknologi Informasi

Dari tabel 3.26 di atas telah tersedia nilai R Square dan nilai Adjusted R

Square. Karena variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel,

maka nilai yang akan digunakan adalah R Squar, yaitu sebesar 0,405 atau 40,5.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel pemanfaatan

teknologi informasi (X1) dan variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2) terhadap

variabel kinerja guru pendidikan agama islam adalah 40,5% sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.

d. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

1. Uji Multikolonieritas

Data uji multikolonieritas seperti pada tabel sebagai berikut :

Tabel. 3.27. Tabel Uji Multikolonieritas

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,173a ,030 ,007 21,320

a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas

Pada tabel 3.27 di atas menujukan hasil analisis interkorelasi antara variabel

bebas yang ditandai dengan koefisien korelasi pearson, dimana hasil korelasi

antar variabel bebas pemanfaatan teknologi informasi (X1) dengan

pelaksanaan supervisi kelas (X2) adalah sebesar r=0,030, dan nilai R Squar

75

yang ditunjukan pada tabel 3.25 di atas sebesar 0,405. Dari hasil itu dapat

disimpulkan bahwa nilai R Squar 0,405 > regresi auxiliary 0,030, sehingga

tidak terdapat multikolonieritas.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokadastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Dasar pengambilan keputusan adalah apabila nilai

signifikansi lebih besar dari 0.05 (sig.>0.05) tidak terjadi heterokedastisitas dan

apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 (sig. < 0.05) maka telah terjadi

heterokedastitas. Adapun data yang diperoleh setelah dilakukan proses

perhitungan dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut :

Tabel 3.28. Tabel Heterokedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 14,975 5,106 2,933 ,005

Pemanfaatan

Teknologi Informasi

-,011 ,030 -,055 -,358 ,722

Supervisi Kelas -,048 ,034 -,215 -1,396 ,170

a. Dependent Variable: RES2

Berdasarkan uji glejser seperti ditunjukan dalam tabel 3.28, diketahui

bahwa nilai signifikansi pemanfaatan teknologi informasi (X1) sebesar 0.722 dan

nilai signifikansi pelaksanaan supervisi kelas (X2) sebesar 0.170. Nilai-nilai

tersebut menunjukan angka lebih besar dari pada 0.05. Dengan demikian variabel

pemanfaatan teknologi informasi sig. 0.722 > 0.05, dan variabel pelaksanaan

76

supervisi kelas sig. 0.170 > 0.05 sehingga kedua variabel tersebut tidak terjadi

heterokedastisitas. Keputusan tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Gambar 3.1. Grafik Scatterplot

Grafik scaterplot di atas menunjukan persebaran titik-titik tidak

membentuk pola tertentu yang teratur, sehingga denga dengan demikian data

tidak terjadi heterokedastisitas.

B. Analisis Data Kualitatif

1. Pemanfaatan Teknologi Informasi oleh Guru Pendidikan Agama Islam

di Kota Palu

Mayoritas responden yang diwawancara mengatakan, terdapat hubungan

antara pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja guru pendidikan agama

islam. Meskipun demikian dalam hal kemampuan menggunakannya guru

pendidikan agama islam memiliki kemampuan yang beragam. Menurut ketua

MGMP pendidikan agama islam Kota Palu, keberagaman kemampuan itu terjadi

karena adanya tingkat penguasaan yang berbeda dari guru senior dan guru

77

junior.93

Akan tetapi menurut kepala SMA Negeri 5 Palu guru pendidikan agama

islam di sekolah tersebut mayoritas memiliki kemampuan dalam memanfaatkan

teknologi informasi yang ada.94

Terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi pada guru pendidikan

agama islam, dari data wawancara yang peneliti lakukan. Dapat diklasifikasikan

pemanfaatan teknologi informasi ke dalam pemanfaatan di luar kelas dan di

dalam kelas. Bentuk pemanfaatan teknologi informasi di luar kelas menurut

Ambo Dalle Labennu (wakil kepala sekolah bagian kurikulum SMA Negeri 5

Palu) seperti pengisian e rapor dan pembuatan perangkat dan media

pembelajaran, Ambodalle yang juga didelegasikan oleh kepala sekolah untuk

melakukan supervisi kelas kepada guru pendidikan agama islam lebih lanjut

mengatakan, guru pendidikan agama islam memiliki kemampuan mengisi e rapor

sesuai dengan apa yang minta dalam format e rapor. Sementara aktivitas

pemamfaatan teknologi informasi di dalam kelas guru menyesuaikannya dengan

bahan atau materi ajar yang akan diajarkan pada siswa siswi, dalam hal

pemanfaatan teknologi informasi dalam kelas ini, biasanya guru membuat media

pembelajaran menggunakan power point dan disajikan menggunakan komputer

yang dikombinasi dengan infocus.95

Pemanfaatan teknologi informasi oleh guru pendidikan agama islam dirasa

memberikan keunggulan dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam

sebagaimana yang diungkapkan oleh Abd. Rasyid, sekretaris MGMP pendidikan

93

Hasil wawancara 27 Juli 2017, bersama Drs. Amiruddin, M.Pd, ketua MGMP PAI Kota

Palu. 94

Hasil wawancara 19 Juli 2017, bersama Idris Ade, S.Pd.,M.Si, Kepala SMA Negeri 5 Palu. 95

Hasil wawancara tanggal 25 Juli 2017, bersama Drs. Ambodalle Labennu, M.Pd, Wakasek

Kurikulum sekaligus delegasi kepala sekolah dalam melakukan kegiatan supervisi kelas.

78

agama islam Kota Palu mengemukakan bahwa dengan pemanfaatan teknologi

informasi dapat memacu daya kreatifitas anak, selain itu pemanfaatan itu juga

dinilai sangat membantu untuk terjadi audiensi antara guru dengan siswa, terlebih

lagi guru menerapkan pembelajaran dengan lebih banyak menggunakan

pendekatan games atau permainan dalam mengajar ketimbang metode ceramah.96

Diakui oleh Nurnoven, S.Ag guru pendidikan agama islam SMA Negeri 7

Palu, mengajar dengan menggunakan infocus memberi dampak berupa lebih

aktifnya siswa dalam proses belajar mengajar di kelas, dibandingkan dengan

tidak menggunakan teknologi informasi, siswa lebih antusias dalam menerima

materi ketika materi ajar itu disajikan dan dengan memanfaatkan media teknologi

informasi dialog antara guru dengan siswa terbangun dengan baik.97

Dengan

demikian diharapkan pada para guru Pendidikan Agama Islam, agar lebih kreatif

lagi dalam membuat media pembelajaran sehingga pemanfaatan teknologi

informasi dapat lebih sering digunakan dalam kelas.

Dalam hal kemampuan membuat aplikasi untuk memeriksa dan

menentukan hasil evaluasi belajar, telah disediakan oleh sekolah masing-masing,

guru tinggal mengoperasikan saja. Mayoritas responden yang diwawancarai

mengakui tidak memiliki kemampuan dalam membuat sendiri software

aplikasi.98

96

Hasil wawancara tanggal 25 Juni 2017, bersama Abd. Rasyid, S.Ag.,M.Pd.I, sekretaris

MGMP Guru Pendidikan Agama Islam Kota Palu. 97

Hasil wawancara tanggal 09 Juni 2017, bersama Nur Noven, S.Ag. salah satu guru

Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 7 Palu, tentang pengoperasian komputer. 98

Hasil wawancara tanggal 25 Juli 2017, bersama Drs. Ambodalle Labennu, M.Pd, Wakasek

Kurikulum sekaligus didelegasi kepala sekolah untuk melakukan kegiatan supervisi kelas.

79

Ambodalle menilai bahwa guru pendidikan agama islam memiliki

kemampuan dalam hal berinternet, hal ini dapat dilihat dengan pemanfaatan

teknologi informasi dalam proses pembelajaran jarak jauh dengan siswa-

siswanya yang disajikan secara online. Selain guru sendiri juga mencari bahan

ajar penunjang lewat internet, guru-guru juga memberi tugas kepada siswanya

untuk mencari materi-materi tertentu lewat internet. Kendala yang dihadapi oleh

guru-guru pendidikan agama islam pada beberapa sekolah adalah berupa

ketersediaan jaringan wifi sekolah yang tidak sebanding dengan jumlah warga

sekolah sebagai pemakai jaringan itu, oleh karenanya Dra. Aswati menyarankan

ketersediaan akses internet berupa wifi sekolah yang lebih kuat, sehingga guru

yang sudah mulai antusias memanfaatkan teknologi informasi tidak terhalang

oleh ketersediaan fasilitas jaringan internet.99

2. Pelaksanaan Supervisi Kelas

Terkait dengan pelaksanaan supervisi kelas, mayoritas responden

menyatakan bahwa terdapat hubungan antara intensifnya pelaksanaan supervisi

dengan kinerja guru pendidikan agama islam. Dakui oleh Abd. Rasyid,

S.Ag.,M.Pd.I dengan pelaksanaan supervisi kelas membuat kualitas pembelajaran

menjadi baik, termasuk dalam masalah variasi metode mengajar guru di dalam

kelas.100

Dalam melakukan supervisi kelas, kepala sekolah tidak melakukannya

sendiri, melainkan tugas itu didelegasikan kepada para wakasek dan guru senior,

untuk melakukan tugas supervisi.

99

Hasil wawancara tanggal 25 Juni 2017, bersama Dra. Aswati sala satu guru Pendidikan

Agama Islam di SMA Negeri 4 Palu. 100

Hasil wawancara tanggal 25 Juni 2017, bersama Abd. Rasyid, S.Ag.,M.Pd.I, sekretaris

MGMP Guru Pendidikan Agama Islam Kota Palu, tentang persiapan pelaksanaan supervisi kelas.

80

Persiapan sebelum dilakukannya supervisi kelas, kepala sekolah

menggunakan beberapa pola, ada yang menggunakan cara announced visition

yaitu pola supervisi dengan cara memberi tahu terlebih dahulu waktunya mulai

dari bulan, tanggal dan hari dilaksanakannya kegiatan supervisi, dan dan

dibeberapa sekolah pelaksanaannya dilakukan dengan pola kombinasi antara

announced visition dan anannounced visitation yaitu dengan cara memberi tahu

akan dilakukannya supervisi pada bulan itu, akan tetapi tidak diberi tahu secara

pasti tentang ketetapan tanggalnya dan harinya pelaksanaannya. Pola terkahir ini

ditempuh agar para guru sudah harus mempersiapkan diri dalam

mengahadapinya.101

Dalam pelaksanaan supervisi kelas, kepala sekolah atau yang ditunjuk

untuk melakukan tugas itu, melakukan supervisi dalam satu sesi pelajaran

berlangsung, yaitu mulai dari sejak awal pelajaran dibuka sampai pelajaran

ditutup. Selain itu, dalam melakukan kegiatan supervisi kelas kepala sekolah juga

menggunakan instrumen yang sebelumnya telah dipersiapkan.102

Instrumen itu

digunakan sebagai dasar dalam melakukan penilaian terhadap aktifitas mengajar

guru, menurut wakasek kesiswaan SMA negeri 6 Palu, penilaian yang diberikan

dapat memacu guru lebih giat lagi dalam melaksanakan tugasnya.103

Mayoritas guru mejawab bahwa usai melakukan supervisi, pengawas

menunjukan kelebihan dan kekurangan guru dalam pelaksanaan peroses belajar

101

Hasil wawancara tanggal 25 Juni 2017, bersama Dra. Aswati sala satu guru Pendidikan

Agama Islam di SMA Negeri 4 Palu. 102

Hasil wawancara tanggal sabtu, 29 Juli 2017, bersama guru-guru Pendidikan Agama Islam

di SMA ketika pertamuan MGMP bulanan Kota Palu. 103

Hasil wawancara 27 Juli 2017, bersama Drs. Amiruddin, M.Pd, Wakasek kesiswaan SMA

Negeri 6 Palu.

81

mengajar. setelah diberitahkan kelebihan dan kekurangannya pengawas

penyampaikan bagian-bagian yang perlu dilakukan perbaikan. Selain itu kepala

sekolah juga menanyakan tentang penilaian guru terhadap dirinya serta, kepala

sekolah dan guru membuat penilain bersama tentang penampilan guru dalam

kelas. Dan yang terakhir kepala sekolah juga memberitahukan hasil yang telah

dicapai guru dalam proses kepengawasan yang telah dilakukan. Dampak yang

ditimbulkan dengan diberitahukannya nilai hasil kegiatan supervisi kepada guru

adalah merasa dihargai usahanya dengan adanya penilaian itu.104

Kegiatan supervisi setelah akhir atau penutup dari kegiatan supervisi,

adalah langkah tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut dilakukan dengan cara

melakukan pembinaan, terus melakukan pemantauan terhadap kegiatan

pengajaran.

3. Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam

Para responden diwawancara menyatakan bahwa, kinerja guru

pendidikanagama islam di sekolah mereka baik. Selain itu hasil wawancara juga

mengatakan bahwa guru guru pendidikanagama islam juga memiliki kemampuan

dalam mehamami potensi-potensi anak didik, hanya saja masih perlu peningkatan

menerapkan teknologi informasi dalam kegiatan proses belajar mengajar. Dalam

hal mempersiapkan proses belajar mengajar yang baik, guru-guru pendidikan

agama islam juga mampu merancang perencanaan dalam penunjang proses

belajar mengajar yang konprehensif, serta dapat menilai kemajuan peserta didik

104

Hasil wawancara tanggal 25 Juli 2017, bersama Drs. Ambodalle Labennu, M.Pd, Wakasek

Kurikulum sekaligus delegasi kepala sekolah dalam melakukan kegiatan supervisi kelas.

82

secara total. Abd. Rasyid memberi komentar tentang perlunya pembinaan lagi

terhadap komptensi pedagogik guru, ia menilai bahwa dari keempat komptensi

guru, kompetensi pedagogiklah yang dipandang bersentuhan langsung dengan

perkembangan global, sehingga perlu selalu adanya pembaharuan setiap saat.105

Dari segi kompetensi kepribadian guru pendidikan agama islam memiliki

komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tugas secara profesional. Selain itu

guru pendidikan agama islam juga memiliki rasa tanggungjawab yang kokoh

dalam melaksanakan fungsinya sebagai guru. Kompetensi kepribadian

merupakan kompetensi yang paling menonjol pada guru pendidikan agama

islam.106

Dalam hal kompetensi sosial, guru pendidikan agama islam memahami

berbagai faktor yang berpengaruh dalam menciptakan lingkungan belajar yang

mendukung proses belajar mengajar dan faktor-faktor sosial kultural dan

ekonomi yang berpengaruh terhadap proses pendidikan anak di sekolah. Selain

itu guru juga memahami akan pentingnya hubungan antara sekolah dengan orang

tua berpengaruh terhadap proses pendidikan anak di sekolah, serta menguasai dan

memahami perubahan-perubahan akibat dampak globalisasi.

Kompetensi profesional, guru tidak hanya menguasai substansi atau materi

atau isi teaching resources yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, tapi

juga menguasai bagaimana mengolah learning equipment (sarana belajar) dan

learning resources (sumber belajar) yang diperlukan dalam proses belajar

105

Hasil wawancara tanggal 25 Juni 2017, bersama Abd. Rasyid, S.Ag.,M.Pd.I, sekretaris

MGMP Guru Pendidikan Agama Islam Kota Palu. 106

Hasil wawancara tanggal 25 Juli 2017, bersama Drs. Ambodalle Labennu, M.Pd, 19 Juli

2017 bersama Idris Ade, S.Pd.,M.Si, 25 Juni bersama bersama Abd. Rasyid, S.Ag.,M.Pd.I.

83

mengajar. Dalam hal penerapan teknologi guru pendidikan agama islam masih

beragam, sebab ada yang mampu menerapkan, dan ada yang masih perlu

mendapatkan pembinaan, meskipun demikian menurut Amiruddin mayoritas

guru pendidikan agama islam telah mampu menafaatkan teknologi informasi

dalam proses belajar mengajar.

84

BAB IV

ANALISIS DATA KUANTITATIF DAN

DATA KUALITATIF

A. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Pemanfaatan Teknologi Informasi

Selanjutnya analisis data kuantitatif dan data kuantitatif. Analisis ini

dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif dan data kualitatif

pemanfaatan teknologi informasi guru pendidikan agama islam. Perbandingan

data tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.1. Tabel Data Kuantitatif dan Kualitatif

Pemanfaatan Teknologi Informasi

No Indikator

Instrumen

Data

kuantitatif

(%)

Data Kualitatif kesimpulan

1 Pengoperasian

Komputer

80,26

Guru pendidikan agama

islam memiliki

kemampuan dalam

mengoperasikan

komputer, terutama pada

kemampuan dalam

menggunakan microsoft

office. Kreatifitas guru

membuat media dan

menggunakan metode

mengajar guru ikut

menunjang pembelajaran

Memperkuat,

memperdalam

dan

memperluas

data

kuantitatif

2 Sofware

Aplikasi

73,18

Guru pendidikan agama

islam tidak mampu

membuat sendiri aplikasi

penilaian, akan tetapi

guru mampu

memanfaatkan atau

mengoperasikan aplikasi

Memperkuat

dan

Memperdalam

data

kuantitatif

85

yang telah tersedia di

sekolah masing-masing.

3 Keterampilan

Berinternet

76,29

Guru memiliki

kemampuan berinternet,

bahkan guru memberi

tugas secara online pada

anak didiknya, namun

ketersediaan jaringan

internet yang lebih kuat

dirasa perlu.

Membuktikan,

memperluas,

dan

memperdalam

data

kuantitatif

Berdasarkan analisis data seperti yang ditunjukan pada tabel 4.1 di atas

terlihat bahwa penelitian kualitatif yang dilakukan menghasilkan data kualitatif

yang dapat memperkuat, memperdalam, dan memperluas data kuantitatif variabel

pemanfaatan teknologi informasi, misalnya pemanfaatan teknologi informasi pada

aspek pengoperasian komputer mendapat nilai 80,26. Data kuantitatif tersebut

diperkuat dan diperdalam dengan data kualitatif, dimana aspek kemampuan

pengoperasian komputer di sini menjelaskan tentang kemampuan guru pendidikan

agama islam dalam pengoperasikan komputer pada program dasar yang

diperlukan guru dalam penyiapan perangkat, dan penyajian materi di dalam kelas,

yang kesemuanya tersedia pada program microsoft office. Lebih lanjut dijelaskan

tentang kemampuan yang berbeda antara guru junior dan guru senior.

Secara keseluruhan nilai variabel pemanfaatan teknologi informasi sebesar

77,88 (kategori cukup baik) dan secara kualitatif pemanfaatan teknologi

informasi oleh guru pendidikan agama islam dinyatakan cukup baik. Dengan

demikian data kualitatif ini mendukung data kuantitatif, karena tidak ada

perbedaan antara data kuantitatif dan data kualitatif.

86

Berdasarkan data hasil penelitian tentang pemanfaatan teknologi informasi

tersebut, dapat dikemukakan di sini bahwa, pemanfaatan teknologi informasi oleh

guru pendidikan agama islam di Kota Palu berada dalam kategori cukup baik.

Para guru menggunakan teknologi informasi untuk penyiapan perangkat

pembelajaran, pembuatan media pembelajaran, pengolahan nilai, dan dalam

penyajian materi di dalam kelas.

B. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Pelaksanaan Supervisi Kelas

Selanjutnya analisis data kuantitatif dan data kuantitatif. Analisis ini

dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif dan data kualitatif

pelaksanaan supervisi kelas. Perbandingan data tersebut disajikan dalam tabel di

bawah ini :

Tabel 4.2. Tabel Data Kuantitatif dan Kualitatif

Pelaksanaan Supervisi Kelas

No Indikator

Instrumen

Data

Kuantitatif

(%)

Data Kualitatif Kesimpulan

1 Persiapan

Supervisi

87

Pelaksanaan supervisi

menggunakan pola

announced visition, dan

kombinasikan dengan

announced visition dan

ananouced visitation,

dimana kepala sekolah

memberitahu bulan akan

dilakukannya supervisi

Membuaktikan,

dan

memperdalam

data kuantitatif

87

akan tetapi tidak

disampaikan hari

pelaksanaannya.

2 Pelaksanaan

Supervisi

85

Pelaksanaan supervisi

kelas dilakukan dalam

satu sesi pelajaran

menggunakan instrumen

yang telah disiapkan.

Membuktikan

data kuantitatif

3 Penutup

Supervisi

83

Kepala sekolah

memberitahukan

kelebihan dan

kekurangan guru,

memberi masukan,

membuat penilaian

bersama, serta

memberitahukan hasil

yang telah dicapai guru

Membuktikan

data kuantitatif

4 Tindak Lanjut

84

Kepala sekolah

mengundang guru untuk

berkomunikasi, serta

melakukan pembinan

pada sisi kurang dari

penampilan guru dalam

kelas

Data kualitatif

Membuktikan

data kuantitatif

Berdasarkan analisis data seperti yang ditunjukan pada tabel 4.2 di atas

terlihat bahwa penelitian kualitatif yang dilakukan dapat menghasilkan data

kualitatif yang dapat membuktikan, memperkuat dan memperdalam data

88

kuantitatif variabel supervisi kelas, misalnya pelaksanaan supervisi kelas pada

aspek persiapan pelaksanaan supervisi kelas mendapat nilai 87%. Data kuantitatif

tersebut dibuktikan, diperkuat dan diperdalam dengan data kualitatif, dimana

aspek perispan supervisi dilakukan dengan memadukan dua cara yaitu memberi

tahu waktunya secara spesifik, dan meberi tahu bulan akan lakukannya kegiatan

supervisi kelas akan tetapi tidak diberitahu kepastiannya hari pelaksanaannya.

Secara keseluruhan nilai variabel pelaksanaan supervisi kelas sebesar

84,69% , dimana berada pada interval 71-85 dalam kategori cukup baik dan

secara kualitatif pelaksanaan supervisi kelas dinyatakan cukup baik. Dengan

demikian data kualitatif ini mendukung data kuantitatif, karena tidak ada

perbedaan antara data kuantitatif dan data kualitatif.

Berdasarkan data hasil penelitian tentang pelaksanaan supervisi kelas

tersebut, dapat dikemukakan bahwa, pelaksanaan supervis kelas di Kota Palu

sangat baik. Para pelaksana tugas kegiatan supervisi kelas melaksanakan kegiatan

itu dengan benar mulai dari persiapan, pelaksanaan, penutup dan tindak lanjut.

C. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam

Selanjutnya analisis data kuantitatif dan data kualitatif. Analisis ini

dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif dan data kualitatif kinerja

guru pendidikan agama islam, untuk kemudian diambil kesimpulan tentang

kedudukan data kualitatif terhadap data kuantitatif. Perbandingan data tersebut

disajikan dalam tabel di bawah ini :

89

Tabel 4.3. Tabel Data Kuantitatif dan Kualitatif Kinerja Guru.

No Indikator

Instrumen

Data

kuantitatif

(%)

Data Kualitatif kesimpulan

1 Kompetensi

Pedagogik

88,75

guru dapat memahami

potensi anak didik, memiliki

kemampuan dalam

menerapkan teknologi

informasi, dapat merancang

perangkat yang

komprehensif dapat menilai

kemajuan peserta didik,

serta dapat melakukan

bimbingan pada anak yang

sedang menghadapi

persoalan.

Data

kualitatif

membuktikan

data

kuantitatif

2 Kompetensi

Kepribadian 92,27

Guru agama memiliki

komitmen yang tinggi, dan

tanggung jawab dalam

leksanakan tugas.

Data

kualitatif

membuktikan

data

kuantitatif

3 Kompetensi

Sosial

85,80

Memahami berbagai faktor

yang berpengaruh bagi

lingkungan belajar,

mengerti berbagai faktor

sosial-kultural dan ekonomi

berpengaruh bagi perseta

didik, guru pendidikan

agama islam menilai

pentingnya hubungan antara

sekolah dengan orang tua,

serta memahami perubahan-

perubahan globalisasi yang

lebih banyak membarikan

pengaruh positif dari pada

pengaruh negatif.

Data

kualitatif

membuktikan

dan

memperdalam

data

kuantitatif

4 Kompetensi

Profesional 86,08

Guru menguasai sumber

belajar, mampu mengolah

sarana belajar dan sumber

belajar, dapat menerapkan

teknologi, dan menguasai

Data

kualitatif

membuktikan

data

kuantitatif

90

bagaiman menyusun

rencana pelajaran yang

mengemas isi, media

teknologi dan values dalam

setuap proses pembelajaran

Berdasarkan analisis data seperti yang ditunjukan pada tabel 5.2 di atas

terlihat bahwa penelitian kualitatif yang dilakukan dapat menghasilkan data

kualitatif yang dapat membuktikan dan memperdalam data kuantitatif variabel

kinjer guru, misalnya pelaksanaan kinerja pada aspek kompetensi sosial mendapat

nilai 85,80%. Data kuantitatif tersebut dibuktikan dan diperdalam dengan data

kualitatif, dimana dampak globalisasi memperi pengaruh positif dengan porsi

yang lebih banyak dibanding pengaruh yang bersifat negatif.

Kompetensi yang paling menonjol pada guru pendidikan agama islam

adalah kompetensi kepribadian, dimana data kualitatif membuktikan data

kuantitatif yang secara bersentase menunjukan angka 92,27%. Hendaknya

keunggulan dari aspek kepribadian ini dapat terus dipertahankan oleh guru

pendidikan agama islam.

Secara keseluruhan nilai variabel pelaksanaan supervisi kelas sebesar

87,78% beada pada interval 81-87 dalam kategori baik dan secara kualitatif

kinerja guru pendidikan agama islam dinyatakan berkategori baik. Dengan

demikian data kualitatif ini mendukung data kuantitatif, karena tidak ada

perbedalam antara data kuantitatif dan data kualitatif. Berdasarkan data hasil

91

penelitian tentang kinerja guru tersebut, dapat dikemukakan bahwa, kinerjaguru

pendidikan agama islam di Kota Palu kategori baik.

D. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Hubungan Antar Variabel

Analisis dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif dan data

kualitatif hubungan antar variabel pemanfaatan teknologi informasi dan

pelaksanaan supervisi kelas secara bersama-sama terhadap kinerja guru. Data

kuantitatif di dasarkan pada data pengaruh variabel pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kinerja guru, pengaruh variabel pelaksanaan supervisi kelas

terhadap kinerja guru, serta pengaruh kedua variabel secara simultan atau

bersama-sama terhadap kinerja guru. Data hubungan itu sebagaimana yang tersaji

dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.4. Tabel Data Kuantitatif dan Kualitatif Hubungan Antar Variabel.

Hubungan

Antar Variabel

Data

kuantitatif

koralasi

Data Kualitatif Keterangan

Hubungan

pemanfaatan IT

terhadap kinerja

guru

3.122

Pemanfaatan teknologi

informasi berpengaruh

terhadap kinerja guru.

Para guru memiliki

kemampuan

mengoperasikan

komputer dan berinternet

dan rata-rata guru tidak

memiliki kemampuan

membuat software

aplikasi, akan tetapi

mampu mengoperasikan

software yang telah

Data kualitatif

memperkuat,

memperdalam dan

memperluas data

kuantitatif

92

sekolah siapkan.

Terdapat hubungaan

reciprocal/interaktif antar

variabel.

Hubungan

pelaksanaan

supervisi kelas

terhadap kinerja

guru

3.837

Pelaksanaan supervisi

kelas berpengaruh

terhadap kinerja guru

pendidikan agama islam.

Kegiatan supervisi kelas

yang paling tinggi ada

pada persiapan supervisi

kelas. kegiatan supervisi

kelas dilakukan sesuai

urutan pelaksanaan yang

benar. Terdapat

hubungan

reciprocal/interaktif antar

variabel.

Data kualitatif

Memperkuat dan

memperdalam data

kuantitatif

Hubungan

pemanfaatan IT

dan pelaksanaan

supervisi kelas

secara simultan

terhadap kinerja

guru

14.754

Pemanfaatan teknologi

informasi dan

pelaksanaan supervisi

kelas bila dihubungkan

akan lebih berpengaruh

terhadap kinerja guru

pendidikan agama islam,

bila dibandingkan

hubungan variabel secara

sendiri-sendiri.

Data kualitatif

Memperkuat data

kuantitatif

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

kinerja guru

Faktor di luar

pemanfaatan teknologi

informasi dan

pelaksanaan supervisi

kelas terhadap kinerja

guru variabel tersebut

adalah: kedisiplinan guru,

kreatifitas, ketersediaan

fasilitas, dan kedisiplinan

guru.

Data kualitatif

Memperluas data

kuantitatif

Berdasarkan tabel 4.3 tersebut terlihat bahwa, data kualitatif pengaruh

pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja

93

guru pendidikan agama islam memperkuat, memperdalam, dan memperluas data

kuantitatif tentang korelasi antra pemafaatan teknologi informasi dengan kinerja

guru pendidikan agama islam yang besarnya 3.122. Data kualitatif yang

memperdalam adalah tengan ketidak mampuan rata-rata guru membuat sendiri

aplikasi tetap dapat mengoperasikan software aplikasi yang telah disiapkan

sekolah.

Data kualitatif pengaruh pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja

guru memperkuat dan memperdalam data kuantitatif yang korelasinya sebesar

3.837. Data kualitatif menunjukan dilaksanakannya supervisi kelas sesuai dengan

urutan tata pelaksanaan supervisi kelas sehingga data kualitatif memperkuat data

kuantitatif yang telah diperoleh sebelumnya.

Secara kualitatif bila pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan

supervisi kelas dilaksanakan dengan baik akan lebih baik akan berpengaruh

terhadap kinerja guru pendidikan agama islam, bila dibandingkan dengan variabel

tersebut secara sendiri-sendiri. Data kualitatif ini memperkuat data kuantitatif

dimana korelasi ganda antara pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan

supervisi kelas secara bersama-sama nilainya lebih besar (14.754 > 3.122 dan >

3.837) dibandingkan bila korelasinya secara sendiri-sendiri.

Hasil penelitian kualitatif dapat memperluas hasil penelitian kuantitatif,

dimana selain variabel pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan

supervisi kelas ada variabel lain yang berpengaruh terhadap kinerja guru

pendidikan agama islam. Variabel tersebut adalah: kedisiplinan guru, kreatifitas

94

guru, ketersediaan fasilitas dan penghargaan. Perluasan hasil penelitian kualitatif

ini ditunjukan pada gambar 4.4.

Gambar 4.1. hasil penelitian kuantitatif dan kualitatif tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja guru pendidikan agama islam

X2

X3

X4

X5

Y

X1

X4

Ketarangan gambar

X1 : Kedisiplinan guru

X2 : Kreatifitas guru

X3 : Pemanfaatan teknologi informasi

X4 : Pelaksanaan supervisi kelas

X5 : Ketersediaan fasilitas

X6 : Penghargaan

Perluasan hasil penelitian kualitatif terhadap

penelitian Kuantitatif (dapat menjadi variabel

yang dapat diteliti untuk peneliti selanjutnya)

Hasil pembuktian penelitian kuantitatif

95

BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan pada analisis data kuantitatif dan data kualitatif seperti yang

telah disajikan pada hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a) Berdasarkan analisis uji regresi dengan menggunakan spss 24 maka dapat

diketahui bahwa nilai sinifikansi 0.003 < 0.05 dan t hitung 3.122 > t tabel

2.019, dengan demikian H1 diterima, yang berarti terdapat pengaruh

signifikan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja guru pendidikan

agama islam di Kota Palu.

b) Berdasarkan analisis uji regresi dengan menggunakan spss 24 maka dapat

diketahui bahwa nilai sinifikansi 0.000 < 0.05 dan t hitung 3.837 > t tabel

2.019, dengan demikian H2 diterima, sehingga dapat disimpulkan terdapat

pengaruh signifikan pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja guru

pendidikan agama islam di Kota Palu.

c) Setelah dilakukan uji f maka dapat diketahui pengaruh pemanfaatan teknologi

informasi dan pelaksanaan supervisi kelas secara simultan terhadap kinerja

guru pendidikan agama islam di Kota Palu, dengan hasil nilai signifikansi

sebesar 0.000 dan nilai f hitung sebesar 14.754, dengan demikian dapat

diketahui sinifikansi 0.000<0.05 dan f hitung 14.754 > f tabel 3.22, sehinga

dapat disimpulkan bahwa H3 diterima, yang berarti terdapat pengaruh

signifikan antara pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan supervisi

95

96

kelas secara simultan atau bersama-sama terhadap kinerja guru pendidikan

agama islam di SMA se Kota Palu.

d) Data kualitatif pemanfaatan teknologi informasi dengan kinerja guru

memperkuat, memperdalam dan memperluas data kuantitatif tentang

pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja guru pendidikan

agama islam yang besarnya 2.929. Data kualitatif yang memperdalam adalah

data tentang softwre aplikasi dimana guru pendidikan agama islam rata-rata

tidak dapat membuat sendiri aplikasi penilaian akan tetapi mampu

mengoperasikan software aplikasi yang disiapkan oleh sekolah. Data yang

memperluas adalah adanya kreatifitas guru dalam mengajar, dan ketersediaan

fasilitas internet sekolah yang memadai.

e) Data kualitatif pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja guru memperkuat,

memperdalam data kuantitatif tentang pengaruh pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kinerja guru pendidikan agama islam yang besarnya 2.929.

Data kualitatif yang memperdalam data kuantitatif adalah pada pelaksanaan

supervisi, dimana pelaksanaanya dilakukan dengan pola kombinasi antara

announced visition dan anannounced visitation.

f) Secara kualitatif bila pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan

supervisi kelas bisa dilakukan dengan baik akan lebih akan lebih berpengaruh

terhadap kinerja guru pendidikan agama islam, bila dibandingan kedua

variabel itu secara sendiri-sendiri. Data kualitatif ini memperkuat data

kantitatif, dimana korelasi ganda antara pemanfaatan teknologi informasi dan

pelaksanaan supervisi kelas secara bersama-sama nilainya lebih besar

(13,941>2,929>3,919) dibandingkan bila korelasinya secara sendiri-sendiri.

97

g) Selain variabel pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan supevisi

kelas, ada variabel lain yang berpengaruh terhadap kinerja guru pendidikan

agama islam. Variabel tersebut adalah kedisiplinan guru, kretifitas guru,

ketersediaan fasilitas, dan penghargaan. Data kualitatif ini memperluas data

kuantitatif tentang variabel yang berpengaruh terhadap kinerja guru

pendidikan agama islam.

B. SARAN

Dari simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka adapun saran-saran

dari penulis adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan kinerja guru pendidikan agama islam, tidak hanya

dilakukan dengan memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi

dan melakukan kegiatan supervisi kelas, akan tetapi juga perlu peningkatan

kedisiplinan guru, kreatifitas, ketersediaan fasilitas serta diberi penghargaan

terhadap tiap prestasi.

2. Kiranya pihak-pihak yang terkait dengan dunia pendidikan, lebih giat

megadakan pelatihan pemanfaatan teknologi informasi bagi guru, sehingga

fasilitas yang telah tersedia di sekolah dapat sercara optimal dimanfaatkan

bagi peningkatan kualitas pembelajaran.

3. Intensitas pelaksanaan supervisi kelas yang telah dilakukan tetap

dipertahankan, bahkan ditingkatkan sehingga kinerja guru dapat lebih baik

lagi.

98

DAFTAR PUSTAKA

A. Glatthorn, Allan. Supervisory Leadership; Introduction To Intructional

Supervision. New York: Hiper Colins Publisher, 1990.

Asmani, Ma’mur Jamal. Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Jogjakarta: Diva Press, 2011.

Asf, Jasmani & Mustofa, Syaful. Supervisi Pendidikan Terobosan Baru dalam

Peningkatan Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru,cet. I, Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media, 2013.

Asad, Moch. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia Psikologi Industri. Jakarta: Liberty,

2001.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,

1992.

Arikunto, Suharsimi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Azwar, Saifuddin, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1995.

B. Uno, H. Hamzah & Lamatenggo, Nina. Teknologi Kominikasi dan Informasi

dalam Dunia Pembelajaran. Cet. II, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

Betrianis., “Persepsi Guru Tentang Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran oleh Kepala

Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Lare Sago

Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota” Bahana Manajemen Pendidikan

(2013): 65-72.

Darmawan, Deni. Inovasi Pendidikan; Pendekatan Praktik Teknologi Multimedia dan

Pembelajaran Online. Bandung: Rosdakarya, 2014.

Destiana, Bonita., “Faktor determinan pemanfaatan TIK dan pengaruhnya terhadap

kinerja guru SMK di Kabupaten Gunung Kidul”, Jurnal Pendidikan

Vokasi (2014): 285-299.

Effendi, Uchjana Anong. Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek. cet. 11, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 1998.

99

Egwu, Sarah Eben., “Principal’s Performance in Supervision of Classroom

Instruction in Ebonyi State Secondary Schools”, Journal Of Education

and Practice (2015): 99.

Florence Y. Odera., “Integrating Computer Science Education in Kenyan Secondary

Schools”, International Journal of Information and Communication

Technology Research (2011): 216-220.

Fathurrohman, Pupuh & Suryana AA. Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan

Proses Pengajaran. Bandung: PT. RefikaAditama, 2011.

Gibson, Ivanevich & Donelly, Organisation Behaviour Struktur Proses. Penerjemah

Djarkasih, Jakarta: Erlangga, 1996.

Gozali, Imam. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Universtas

Diponegoro, 2009.

Ishak Abdullah, Darmawan. Teknologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2013.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2000.

Indrajit, R. Eko & R Djokopranoto. Manajemen Perguruan Tinggi Modern.

yogyakarta: Andi Offset, 2007.

Juni Priansa, Donni & Somad, Rismi. Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan

Kepala Sekolah. cet I, Bandung, Alfabeta , 2014.

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16

Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Margono. Metedologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Nasution. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara, 20017.

Nur Mufidah, Luk-luk. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Teras, 2009.

Pidarta, Made. Supervisi Pendidikan Kontekstual. Cet. I, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Prasojo, Lantip Diat & Sudiyono. Supervisi Pendidikan. cet. I, Yogyakarta: Gava

Media, 2011.

100

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 16 Tahun 2009.

Riduan. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Cet. 6, Bandung:

Alfabeta, 2015.

Rahmawati, Diana. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terhadap

Pemanfaatan Teknologi Informasi”, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan

(2008): 109 .

Subarjo, Abdul Haris, Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Pendidikan. Jurnal

Angkasa, Yogyakarta: 2007.

SIBIS., “New Indicator Handbook”, Information Society Technologies (2003): 6.

Sadiman, Arif S. dkk, media pendidikan, pengertian, pengembangan dan

pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo, 1993.

Soeprihanto, John. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta:

BPFE, 2000.

Siegel, Sidnei. Statistik Nonparametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 1992.

Supardi. Kinerja Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014.

Sudarmanto. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi

Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009.

Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2002.

Sutrisno Hadi. Metodologi Research. Jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2000.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2008.

Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta, 2011.

Rivai, Veithzal. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Radja Grafindo

Persada, 2004.

101

Risnawati, Rini S., “Hubungan Proses Belajar Mengajar Berbasis Teknologi Dengan

Hasil Belajar: Studi Metanalisis”, Jurnal Psikologi (2009): 164-176

Trigo Coimbra, Maria de Nazaré Castro., “Supervision and Evaluation: Teachers’

Perspectives”, International Journal of Humanities and Social Science

(2013): 65.

UNESCO “Institus for Statistics (UIS), Information and Communication Technology

(ICT) In Education in Asia’, Information Papars (2014): 6.

Umar, Husain. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan Paradigma

Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah. Jakarta: Radja Grafindo

Persada, 2008.

Wihanta, Edi, “Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas oleh Kepala Sekolah dan

Kompetensi Guru terhadap Kinerja Guru dan Prestasi Belajar Siswa SMA

Negeri se Kota Malang”, Tesis, Universitas Negeri Semarang, 2007.

Wimartono, Sapto., “Analisis Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap

Profesi Guru (Studi Kasus: Kabupaten Kebumen)”, Teknik Informatika

STMIK Amikom (2016): 74-88

ANGKET PENELITIAN

PENGARUH PEMANFAATAN IT DAN PELAKSANAAN SUPERVISI

KELAS TERHADAP KINERJA GURU PAI DI SMA SE KOTA PALU

1. INDENTITAS RESPONDEN

Nama : .........................................................

Sekolah : .........................................................

2. PETUNJUK PENGISIAN

a. Berilah tanda cek lis (√) pada salah satu kotak di bawah ini, angka yang

tersedia 0 s/d 10 sesuai dengan pilihan anda.

b. Apabila saudara Setuju dengan pernyataan kuesioner, maka tandailah angka

yang semakin tinggi sebelah kiri. Semakin mendekati angka 10 berarti

semakin setuju atau sangat setuju terhadap pernyataan kuesioner.

c. Apabila saudara Tidak Setuju dengan pernyataan kuesioner, maka tandailah

angka yang rendah sebelah kanan, semakin mendekati angka 0 berarti

semakin tidak setuju atau sangat tidak setuju terhadap pernyataan kuesioner.

d. Jawalah pernyataan ini sejujur-jujurnya, karena tidak mempengaruhi hasil

kinerja anda.

e. Hasil kuesioner ini dijaga kerahasiaannya dan terima kasih atas

kerjasamanya.

3. DAFTAR PERTANYAAN

PENGGUNAAN IT OLEH GURU PAI

1. Saya dapat mengoperasikan MS. Word dalam mengetik perangkat

pembelajaran.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

Lampiran 1

2. Saya dapat membuat tabel pada MS. Word dan MS. Excel.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

3. Saya dapat memasukan rumus pada MS. Excel untuk melakukan perhitungan

terhadap hasil evaluasi belajar.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

4. Saya dapat mengoperasikan program presentasi dalam membuat media

pembelajaran.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

5. Saya dapat melakukan print out file yang diperlukan dalam proses belajar

mengajar.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

6. Saya dapat menghubungkan atara PC/Laptop dengan komponen teknologi

informasi lainnya.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

7. Saya dapat menghubungkan atara satu komputer dengan dengan komputer

lain dalam satu jaringan meggunakan kabel LAN.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

8. Saya mampu membuat bahan ajar dengan aplikasi presentasi

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

9. Saya mampu membuat aplikasi untuk memeriksa dan menentukan hasil

evaluasi.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

10. Saya biasa menggunakan e-book sebagai referensi bahan ajar.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

11. Saya dapat melakukan searching literatur/bahan ajar/informasi dengan

menggunakan mesin pencari.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

12. Saya mampu mendokumentasi atau menyimpan hasil pencarian ke dalam

folder di pc/laptop.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

13. Saya mampu membuat, mengirim dan menerima email serta mailing list.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

14. Saya mampu membuat blog atau website.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

15. Saya mampu mendownload video/data yang diperlaukan.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

16. Saya biasa berdiskusi secara online dengan siswa-siswa yang saya ajar.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

PELAKSANAAN SUPERVISI KELAS

1. Sebelum melakukan supervisi kelas, kepala sekolah terlebih dahulu diberitahu

saya tentang tujuan dilakukannya supervisi.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

2. Dalam melakukan supervisi kelas, kepala sekolah memberitahukan kapan

waktu kegiatan supervisi dilakukan.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

3. Sebelum melakukan supervisi kelas kepala sekolah, merencanakan terlebih

dahulu pelaksanaan supervisi kelas.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

4. Kepala sekolah mensupervisi saya sesuai dengan prosedur yang terlebih

dahulu telah dirumuskan.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

5. Pengawas melakukan observasi kelas ketika saya mengajar di kelas.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

6. Pengawas mengamati mengajar saya selama satu sesi pelajaran berlangsung.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

7. Pengawas berada dalam kelas sejak saya membuka pelajaran sampai dengan

menutupnya.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

8. Kepala sekolah mengamati cara mengajar saya menggukana instrumen yang

sebelumnya telah disediakan.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

9. Usai melakukan observasi kelas, pengawas menunjukan kekurangan saya

dalam mengajar.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

10. Usai melakukan observasi kelas, pengawas memberi masukan untuk

memperbaiki cara mengajar.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

11. Usai melakukan supervisi kepala sekolah menyampaikan bagian yang perlu

diperbaiki dalam proses belajar mengajar.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

12. Kepala sekolah menanyakan pendapat saya tentang penilaian diri saya sendiri.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

13. Kepala sekolah dan saya membuat penilaian bersama tentang penampilan saya

mengajar di kelas.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

14. Kepala sekolah dan saya berdiskusi tentang solusi dari permasalahan yang

ditemukan dalam proses pembelajaran.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

15. Kepala sekolah memberitahukan pada saya hasil supervisi yang telah

dilakukan.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

16. Kepala sekolah memberi pembinaan kepada saya terhadap masalah yang

ditermukan dalam pelaksanaan supervisi kelas.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

KINERJA GURU PAI

1. Saya dapat memahami potensi-potensi anak didik yang saya ajar.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

2. Guru dapat menguasai cara menerapkan IT dalam KBM.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

3. Saya dapat merancang PBM yang komprehensif.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

4. Saya dapat menilai kemajuan belajar peserta didik secara total.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

5. Saya dapat membimbing anak bila menghadapi persoalan dalam

pembelajaran.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

6. Saya memiliki komitmen yang tinggi dalam melakukan tugas saya

profesional.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

7. Saya dapat memiliki rasa kasih sayang kepada peserta didik tanpa membeda

bedakan.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

8. Saya dapat memiliki rasa tanggung jawab yang kokoh dalam melaksanakan

fungsinya sebagai guru.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

9. Saya dapat menguasai substansi atau materi atau isi teaching resources yang

diperlukan dalam proses belajar mengajar.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

10. Saya mampu menguasai bagaimana mengolah learning equipment (sarana

belajar) dan learning resources (sumber belajar) yang diperlukan dalam

proses belajar mengajar.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

11. Saya mampu menguasai bagaimana menerapkan teknologi informasi dalam

upaya meningkatkan efektivitas belajar peserta didik.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

12. Saya mampu menguasai bagaiman menyusun rencana pelajaran yang

mengemas isi, media teknologi dan values dalam setuap proses pembelajaran.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

13. Saya mampu memahami berbagai faktor yang berpengaruh dalam

menciptakan lingkungan belajar yang mendukung PBM.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

14. Saya dapat mengerti berbagai faktor sosial-kultural dan ekonomi yang

berpengaruh terhadap proses pendidikan peserta didik.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

15. Saya memahami pentingnya hubungan antara sekolah dengan orang tua

berpengaruh terhadap proses pendidikan anak di sekolah.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

16. Saya mampu menguasai dan memahami perubahan-perubahan akibat dampak

globalisasi.

Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

INSTRUMEN WAWANCARA INFORMAN YANG DIANGGAP TAHU

TENTANG VARIABEL YANG DITELITI

(Kepada Kepala Sekolah/Delegasi Tugas dll)

A. Pertanyaan Pemanfaatan IT

1. Menurut anda apakah pemanfaatan IT berpengaruh terhadap kinerja guru PAI

di sekolah ini?

2. Bagaimana kemampuan guru PAI dalam mengoperasikan komputer ?

3. Bagaimana kemampuan guru PAI di sekolah ini dalam memanfaatkan dan

membuat aplikasi yang dibutuhkan dalam pembelajaran ?

4. Bagaimanakah kemampuan berinternet guru PAI di sekolah ini ?

5. Apakah guru-guru PAI di sekolah ini memiliki kemampuan dalam

menerapkan pembelajaran secara online ?

B. Pertanyaan Supervisi Kelas

1. Menurut anda apakah kegiatan supervisi kelas berpengaruh terhadap kinerja

guru di sekolah ini ?

2. Persiapa apa saja yang dilakukan sebelum dilakukan supervisi kelas ?

3. Bagaimanakah kegiatan supervisi kelas dilakukan di sekolah ini ?

4. Apakah kegiatan supervisi kelas dilakukan dalam satu sesi pelajaran

berlangsung ?

5. Bagaimana caranya mengkomunikasikan hasil dari pelaksanaan supervisi

kepada guru PAI yang telah disepuervisi ?

6. Langkah tindak lanjut apa yang dibuat setelah dilakukan supervisi ?

C. KINERJA GURU PAI

1. Manurut pengamatan anda bagaimana dengan kinerja guru PAI di sekolah ini?

2. Apakah guru PAI di sekolah ini memahami potensi-potensi anak didik ?

3. Apakah guru PAI di sekolah ini menguasai cara menerapkan IT dalam KBM ?

Lampiran 2

4. Apakah guru PAI di sekolah ini mampu merancang PBM yang komprehensif

5. Bagaimana dengan komitmen dan tanggung jawab guru PAI di sekolah ini?

6. Menguasai bagaimana mengolah learning equipment (sarana belajar) dan

learning resources (sumber belajar) yang diperlukan dalam proses belajar

mengajar ?

7. Apakah guru PAI di sekolah ini menguasai bagaimana menerapkan teknologi

informasi dalam upaya meningkatkan efektivitas belajar peserta didik

8. Apakah guru PAI di sekolah ini menguasai bagaiman menyusun rencana

pelajaran yang mengemas isi, media teknologi dan values dalam setuap proses

pembelajaran ?

9. Kompetensi mana yang paling menonjol pada guru PAI di sekolah ini ?

10. Kompetensi mana yang perlu mendapat perhatian pada guru PAI di sekolah

ini ?

HASIL ANGKET PENELITIAN

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INORMASI

RESPONDEN TOTAL

X1 %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

R1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 130 100

R2 9 7 10 7 10 6 5 10 10 10 7 10 7 108 83

R3 8 9 8 8 8 8 7 7 8 8 8 9 8 104 80

R4 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 130 100

R5 10 10 10 5 10 10 10 10 10 5 10 10 5 115 88

R6 4 5 4 2 3 5 5 7 5 3 0 3 3 49 38

R7 10 9 10 10 10 9 10 10 10 10 8 10 5 121 93

R8 8 7 8 7 7 8 7 7 8 8 9 8 7 99 76

R9 6 6 8 6 7 9 8 6 7 6 5 8 7 89 68

R10 10 0 10 10 10 10 7 0 10 10 0 10 0 87 67

R11 10 9 9 9 9 2 6 9 4 4 9 10 10 100 77

R12 8 5 7 8 8 8 8 6 7 8 8 7 6 94 72

R13 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 125 96

R14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 50

R15 7 2 4 8 4 7 9 9 9 9 7 4 4 83 64

R16 9 8 8 8 8 8 8 10 10 10 7 9 7 110 85

R17 10 10 10 8 10 10 7 10 10 10 10 10 10 125 96

R18 10 0 8 7 8 0 3 7 8 8 10 8 8 85 65

R19 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 130 100

R20 9 6 9 9 7 8 6 8 8 7 8 7 8 100 77

R21 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 8 7 102 78

R22 7 8 7 8 5 7 0 4 4 5 0 3 2 60 46

R23 10 9 9 9 9 9 8 9 9 9 8 10 8 116 89

R24 10 9 8 9 8 7 8 7 8 9 7 8 6 104 80

R25 7 8 7 8 6 7 2 3 5 4 5 5 2 69 53

R26 7 6 6 7 5 7 4 9 9 7 7 8 3 85 65

R27 9 5 9 7 8 6 7 5 8 8 8 9 6 95 73

R28 6 2 5 5 7 5 5 6 6 5 5 6 5 68 52

R29 10 9 9 10 9 8 8 7 10 7 7 9 7 110 85

R30 6 5 7 8 7 8 7 7 7 7 6 7 6 88 68

R31 8 8 8 7 8 8 7 7 9 9 9 8 8 104 80

R32 8 8 7 8 8 7 7 7 8 7 8 7 7 97 75

R33 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 117 90

R34 9 10 10 9 10 9 9 9 10 10 9 9 10 123 95

R35 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 125 96

R36 10 9 10 8 10 10 10 10 10 10 5 10 5 117 90

R37 7 4 8 8 8 7 5 7 7 5 3 8 5 82 63

R38 7 7 6 7 8 6 6 8 10 3 9 9 9 95 73

R39 9 8 9 9 9 7 9 9 9 9 8 9 7 111 85

R40 10 10 10 10 10 10 7 10 10 10 9 10 10 126 97

R41 10 10 10 10 10 8 9 10 10 10 7 8 9 121 93

R42 8 0 7 7 1 1 1 6 8 3 0 8 0 50 38

R43 8 8 8 8 8 7 8 7 7 8 8 7 7 99 76

R44 8 8 9 8 7 7 8 8 8 9 8 8 9 105 81

JUMLAH 374 316 364 354 352 331 313 343 368 342 313 361 287 4418 77,24

Jumlah

Perindikator 1760 644 2014

Jumlah

Maksimal 2200 880 2640 5720

NILAI RATA-

RATA 40 15 46 100

PERSENTASE

(%) 80,00 73,18 76,29 77,24

77,24

INTERVAL PERSENTASE VARIABEL X1

86-100 SANGAT BAIK

70-85 CUKUP BAIK

54-69 BAIK

38-53 KURANG

HASIL ANGKET PENELITIAN

PELAKSANAAN SUPERVISI KELAS

RESPONDEN NILAI TOTAL

X2 %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

R1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100

R2 7 7 5 7 7 0 1 0 10 10 9 10 7 6 5 4 95 59

R3 9 8 9 9 9 8 8 7 8 8 8 8 9 9 8 8 133 83

R4 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100

R5 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 5 5 5 5 5 130 81

R6 9 9 10 10 9 9 9 9 9 9 9 2 2 9 9 9 132 83

R7 8 9 9 9 9 8 7 8 6 8 8 6 1 6 8 8 118 74

R8 9 9 9 9 9 8 9 9 9 9 9 1 1 9 9 8 126 79

R9 7 8 8 8 8 7 7 8 8 8 8 8 8 8 7 8 124 78

R10 6 6 7 5 6 2 0 8 4 7 6 8 10 8 9 7 99 62

R11 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 10 159 99

R12 7 7 7 7 9 9 9 8 9 9 9 8 8 8 8 8 130 81

R13 10 9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 8 10 10 10 152 95

R14 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 10 10 10 10 10 10 159 99

R15 10 10 9 9 10 10 10 9 10 9 9 10 9 10 10 9 153 96

R16 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 9 8 9 9 154 96

R17 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 7 10 10 10 157 98

R18 7 9 10 10 10 10 8 10 9 10 8 6 8 7 9 10 141 88

R19 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100

R20 8 9 8 9 9 9 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8 131 82

R21 10 10 10 9 8 8 6 9 9 9 9 9 8 9 9 9 141 88

R22 8 8 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 127 79

R23 8 9 10 10 10 10 10 10 9 10 10 9 9 9 10 10 153 96

R24 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 8 8 127 79

R25 10 10 10 8 9 10 8 10 10 10 8 7 1 8 10 125 78

R26 9 9 9 9 9 9 9 9 8 9 9 9 9 9 9 10 144 90

R27 9 9 9 9 8 8 8 8 8 9 9 2 3 8 9 9 125 78

R28 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 138 86

R29 9 9 9 9 8 9 8 8 8 8 8 7 7 7 7 7 128 80

R30 9 8 9 9 8 9 9 8 8 8 9 8 8 8 9 9 136 85

R31 9 8 7 7 8 8 8 8 8 9 8 8 8 8 8 8 128 80

R32 8 8 8 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 7 7 7 122 76

R33 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 128 80

R34 3 4 3 3 5 7 5 5 6 6 6 2 2 2 6 4 69 43

R35 9 10 9 9 10 9 9 9 9 9 9 8 5 5 9 9 137 86

R36 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100

R37 9 10 10 10 9 9 9 8 8 9 10 9 8 9 9 9 145 91

R38 9 10 10 9 10 9 10 10 10 10 10 4 3 10 5 8 137 86

R39 9 9 9 9 8 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 142 89

R40 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 10 159 99

R41 7 9 9 9 9 8 8 8 8 9 8 8 8 8 8 9 133 83

R42 7 8 8 6 5 8 9 8 7 10 10 5 6 7 7 7 118 74

R43 8 8 9 9 8 8 9 9 8 8 8 9 8 9 8 8 134 84

R44 8 8 8 9 8 9 8 8 7 8 9 8 9 9 8 9 133 83

379 388 388 384 384 375 369 378 381 396 386 336 319 364 374 365 5962

JUMLAH 1539 1128 2196 1103 84,69

INDIKATOR

JUMLAH MAKSIMAL

1760 1320 2640 1320 7040

NILAI RATA-RATA 35 26 50 25 136

PERSENTASE (%)

87,44 85,45 83,18 83,56 84,69

INTERVAL PERSENTASE VARIABEL X2

86-100 SANGAT BAIK

71-85 CUKUP BAIK

57-70 BAIK

43-56 KURANG

HASIL ANGKET PENELITIAN

KINERJA GURU PAI

RESPONDEN NILAI TOTAL

Y %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

R1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100

R2 10 9 9 9 8 9 10 9 8 8 6 5 8 7 9 7 131 82

R3 9 8 8 9 9 8 8 8 8 8 8 9 8 8 8 9 133 83

R4 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 10 9 10 9 157 98

R5 10 9 9 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 10 10 10 157 98

R6 9 9 8 9 9 9 10 10 10 8 9 5 5 7 7 9 133 83

R7 8 10 8 7 8 8 8 8 8 8 8 8 7 7 9 7 127 79

R8 9 9 9 9 9 9 10 10 10 9 8 8 8 9 9 9 144 90

R9 7 8 8 7 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8 8 8 125 78

R10 10 9 9 9 9 10 10 8 8 7 9 7 6 6 9 7 133 83

R11 10 9 9 9 9 9 10 10 8 9 9 8 9 8 10 8 144 90

R12 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 128 80

R13 10 6 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 156 98

R14 10 8 10 10 9 10 10 10 10 10 5 5 10 10 10 10 147 92

R15 10 7 9 10 9 9 10 10 9 9 7 8 9 8 10 9 143 89

R16 9 10 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 8 8 8 9 142 89

R17 7 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 8 10 8 10 8 151 94

R18 9 9 9 9 10 10 10 10 9 9 8 8 8 7 10 10 145 91

R19 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100

R20 9 9 8 9 9 9 9 9 9 9 8 9 9 8 9 9 141 88

R21 9 7 7 8 8 9 9 9 8 8 9 8 9 8 10 7 133 83

R22 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 144 90

R23 9 9 9 10 9 8 10 9 9 8 8 8 8 8 8 8 138 86

R24 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 8 8 127 79

R25 10 8 8 9 10 9 10 9 10 9 7 7 8 9 10 9 142 89

R26 9 8 9 9 9 9 10 10 10 9 9 9 9 9 9 9 146 91

R27 9 9 9 8 9 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 8 141 88

R28 8 8 8 8 7 7 8 8 8 8 7 7 8 8 8 8 124 78

R29 9 9 8 8 9 9 9 9 8 9 9 7 9 9 9 8 138 86

R30 9 7 8 9 8 9 9 9 8 8 7 7 8 9 9 7 131 82

R31 8 8 7 8 7 8 8 8 8 7 7 7 7 8 8 8 122 76

R32 8 9 8 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 130 81

R33 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 144 90

R34 9 9 8 9 9 10 9 9 9 9 9 9 8 9 8 8 141 88

R35 10 10 9 9 9 10 10 10 10 10 10 9 9 9 10 9 153 96

R36 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100

R37 9 10 9 8 9 9 10 10 9 9 9 9 10 10 10 10 150 94

R38 10 7 10 10 10 10 10 10 10 10 8 8 10 8 10 7 148 93

R39 9 8 8 8 8 8 8 9 9 8 8 8 8 8 8 8 131 82

R40 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 10 8 10 10 157 98

R41 8 10 9 9 9 7 9 9 9 9 10 9 9 9 9 9 143 89

R42 7 8 7 8 9 10 10 8 8 7 6 7 7 7 8 1 118 74

R43 7 7 8 8 9 9 8 9 8 8 8 8 9 8 8 8 130 81

R44 8 9 9 8 8 8 9 8 8 8 9 8 8 8 8 8 132 83

JUMLAH 395 383 384 392 393 396 409 403 394 385 371 360 378 370 397 370 6180

Jumlah Perindikator

2343 812 1510 1515

Jumlah Maksimal

2640 880 1760 1760 7040

NILAI RATA-RATA

53,25 18,45 34,32 86,08

PERSENTASE (%)

88,75 92,27 85,80 86,08 87,78

INTERVAL PERSENTASE VARIABEL X2

95-100

SANGAT BAIK

88-94 CUKUP BAIK

81-87 BAIK

74-80 KURANG

HASIL UJI VALIDITAS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

Correlations

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 TOTAL

B1 Pearson Correlation 1 ,444

** ,857

** ,735

** ,747

** ,339

* ,490

** ,440

** ,654

** ,649

** ,530

** ,788

** ,383

* ,781

**

Sig. (2-tailed) 0,003 0,000 0,000 0,000 0,024 0,001 0,003 0,000 0,000 0,000 0,000 0,010 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

B2 Pearson Correlation ,444

** 1 ,557

** ,424

** ,593

** ,605

** ,539

** ,600

** ,322

* ,389

** ,562

** ,417

** ,568

** ,742

**

Sig. (2-tailed) 0,003 0,000 0,004 0,000 0,000 0,000 0,000 0,033 0,009 0,000 0,005 0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

B3 Pearson Correlation ,857

** ,557

** 1 ,669

** ,823

** ,515

** ,516

** ,401

** ,603

** ,642

** ,448

** ,823

** ,428

** ,811

**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,007 0,000 0,000 0,002 0,000 0,004 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

B4 Pearson Correlation ,735

** ,424

** ,669

** 1 ,594

** ,451

** ,433

** 0,267 ,491

** ,635

** ,376

* ,542

** ,325

* ,673

**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,004 0,000 0,000 0,002 0,003 0,080 0,001 0,000 0,012 0,000 0,032 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

B5 Pearson Correlation ,747

** ,593

** ,823

** ,594

** 1 ,588

** ,671

** ,436

** ,600

** ,661

** ,615

** ,773

** ,574

** ,871

**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,003 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

B6 Pearson Correlation ,339

* ,605

** ,515

** ,451

** ,588

** 1 ,682

** 0,295 ,554

** ,595

** 0,295 ,386

** 0,216 ,667

**

Sig. (2-tailed) 0,024 0,000 0,000 0,002 0,000 0,000 0,052 0,000 0,000 0,052 0,010 0,159 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

B7 Pearson Correlation ,490

** ,539

** ,516

** ,433

** ,671

** ,682

** 1 ,571

** ,630

** ,661

** ,593

** ,554

** ,476

** ,806

**

Sig. (2-tailed) 0,001 0,000 0,000 0,003 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

B8 Pearson Correlation ,440

** ,600

** ,401

** 0,267 ,436

** 0,295 ,571

** 1 ,555

** ,443

** ,646

** ,490

** ,589

** ,704

**

Sig. (2-tailed) 0,003 0,000 0,007 0,080 0,003 0,052 0,000 0,000 0,003 0,000 0,001 0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

B9 Pearson Correlation ,654

** ,322

* ,603

** ,491

** ,600

** ,554

** ,630

** ,555

** 1 ,700

** ,482

** ,720

** ,315

* ,750

**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,033 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,037 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

B10 Pearson Correlation ,649

** ,389

** ,642

** ,635

** ,661

** ,595

** ,661

** ,443

** ,700

** 1 ,490

** ,539

** ,401

** ,778

**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,009 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,003 0,000 0,001 0,000 0,007 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

B11 Pearson Correlation ,530

** ,562

** ,448

** ,376

* ,615

** 0,295 ,593

** ,646

** ,482

** ,490

** 1 ,551

** ,764

** ,774

**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,002 0,012 0,000 0,052 0,000 0,000 0,001 0,001 0,000 0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

B12 Pearson Correlation ,788

** ,417

** ,823

** ,542

** ,773

** ,386

** ,554

** ,490

** ,720

** ,539

** ,551

** 1 ,456

** ,789

**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,005 0,000 0,000 0,000 0,010 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,002 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

B13 Pearson Correlation ,383

* ,568

** ,428

** ,325

* ,574

** 0,216 ,476

** ,589

** ,315

* ,401

** ,764

** ,456

** 1 ,692

**

Sig. (2-tailed) 0,010 0,000 0,004 0,032 0,000 0,159 0,001 0,000 0,037 0,007 0,000 0,002 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

TOTAL Pearson Correlation ,781

** ,742

** ,811

** ,673

** ,871

** ,667

** ,806

** ,704

** ,750

** ,778

** ,774

** ,789

** ,692

** 1

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

HASIL UJI VALIDITAS PELAKSANAAN SUPERVISI KELAS

Correlations

b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16

TOTAL

b1 Pearson Correlation

1 ,882** ,815** ,800** ,726** ,576** ,623** ,588** ,706** ,647** ,531** ,324* 0,193 ,658** ,519** ,612** ,813**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,032 0,210 0,000 0,000 0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44

b2 Pearson Correlation

,882** 1 ,898** ,866** ,808** ,649** ,661** ,657** ,697** ,727** ,550** 0,282 0,097 ,567** ,472** ,657** ,826**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,064 0,531 0,000 0,001 0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44

b3 Pearson Correlation

,815** ,898** 1 ,885** ,767** ,682** ,667** ,789** ,552** ,642** ,500** 0,184 0,137 ,641** ,552** ,747** ,834**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,232 0,375 0,000 0,000 0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44

b4 Pearson Correlation

,800** ,866** ,885** 1 ,864** ,642** ,671** ,590** ,648** ,618** ,535** 0,269 0,218 ,615** ,490** ,713** ,857**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,077 0,155 0,000 0,001 0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44

b5 Pearson Correlation

,726** ,808** ,767** ,864** 1 ,677** ,663** ,623** ,729** ,643** ,453** 0,281 0,166 ,534** ,489** ,664** ,817**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002 0,064 0,282 0,000 0,001 0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44

b6 Pearson Correlation

,576** ,649** ,682** ,642** ,677** 1 ,914** ,808** ,496** ,413** ,390** 0,056 0,060 ,381* ,492** ,658** ,726**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,005 0,009 0,716 0,699 0,011 0,001 0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44

b7 Pearson Correlation

,623** ,661** ,667** ,671** ,663** ,914** 1 ,731** ,600** ,506** ,527** 0,088 0,108 ,470** ,399** ,619** ,769**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,570 0,487 0,001 0,007 0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44

b8 Pearson Correlation

,588** ,657** ,789** ,590** ,623** ,808** ,731** 1 ,358* ,415** ,300* 0,076 0,136 ,525** ,583** ,726** ,727**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,017 0,005 0,048 0,624 0,378 0,000 0,000 0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44

b9 Pearson Correlation

,706** ,697** ,552** ,648** ,729** ,496** ,600** ,358* 1 ,815** ,558** 0,279 0,143 ,465** 0,293 ,404** ,682**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,017 0,000 0,000 0,067 0,354 0,001 0,054 0,007 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44

b10 Pearson Correlation

,647** ,727** ,642** ,618** ,643** ,413** ,506** ,415** ,815** 1 ,639** 0,233 0,142 ,481** ,335* ,473** ,670**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,005 0,000 0,005 0,000 0,000 0,128 0,359 0,001 0,026 0,001 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44

b11 Pearson Correlation

,531** ,550** ,500** ,535** ,453** ,390** ,527** ,300* ,558** ,639** 1 ,329* 0,278 ,686** ,533** ,687** ,701**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,001 0,000 0,002 0,009 0,000 0,048 0,000 0,000 0,029 0,067 0,000 0,000 0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44

b12 Pearson Correlation

,324* 0,282 0,184 0,269 0,281 0,056 0,088 0,076 0,279 0,233 ,329* 1 ,805** ,412** ,369* ,371* ,516**

Sig. (2-tailed) 0,032 0,064 0,232 0,077 0,064 0,716 0,570 0,624 0,067 0,128 0,029 0,000 0,005 0,014 0,014 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44

b13 Pearson Correlation

0,193 0,097 0,137 0,218 0,166 0,060 0,108 0,136 0,143 0,142 0,278 ,805** 1 ,468** ,345* ,428** ,508**

Sig. (2-tailed) 0,210 0,531 0,375 0,155 0,282 0,699 0,487 0,378 0,354 0,359 0,067 0,000 0,001 0,022 0,004 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44

b14 Pearson Correlation

,658** ,567** ,641** ,615** ,534** ,381* ,470** ,525** ,465** ,481** ,686** ,412** ,468** 1 ,627** ,765** ,785**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,011 0,001 0,000 0,001 0,001 0,000 0,005 0,001 0,000 0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44

b15 Pearson Correlation

,519** ,472** ,552** ,490** ,489** ,492** ,399** ,583** 0,293 ,335* ,533** ,369* ,345* ,627** 1 ,861** ,686**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,001 0,000 0,001 0,001 0,001 0,007 0,000 0,054 0,026 0,000 0,014 0,022 0,000 0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44

b16 Pearson

Correlation

,612** ,657** ,747** ,713** ,664** ,658** ,619** ,726** ,404** ,473** ,687** ,371* ,428** ,765** ,861** 1 ,868**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,007 0,001 0,000 0,014 0,004 0,000 0,000 0,000

N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43

TOTAL

Pearson Correlation

,813** ,826** ,834** ,857** ,817** ,726** ,769** ,727** ,682** ,670** ,701** ,516** ,508** ,785** ,686** ,868** 1

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

HASIL UJI VALIDITAS KINERJA GURU

Correlations

b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16 TOTAL

b1 Pearson Correlation

1 0,110 ,552** ,652** ,505*

* ,522*

* ,632*

* ,611** ,537** ,541** 0,227 0,178 ,353* ,378* ,624*

* ,479** ,667**

Sig. (2-tailed)

0,478 0,000 0,000 0,000

0,000

0,000

0,000 0,000 0,000 0,138 0,249 0,019

0,011

0,000

0,001 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

b2 Pearson Correlation

0,110 1 ,368* 0,151 0,274

0,125

0,238

0,195 0,268 0,292 ,500** 0,288 0,110

0,119

0,155

0,271 ,404**

Sig. (2-tailed)

0,478 0,014 0,329 0,071

0,419

0,119

0,205 0,078 0,054 0,001 0,058 0,477

0,443

0,315

0,075 0,007

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

b3 Pearson Correlation

,552** ,368* 1 ,743** ,690*

* ,510*

* ,633*

* ,692** ,695** ,777** ,460** ,384* ,652*

* ,453*

* ,629*

* ,550** ,839**

Sig. (2-tailed)

0,000 0,014 0,000 0,000

0,000

0,000

0,000 0,000 0,000 0,002 0,010 0,000

0,002

0,000

0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

b4 Pearson Correlation

,652** 0,151 ,743** 1 ,720*

* ,610*

* ,697*

* ,695** ,718** ,668** ,303* 0,273 ,505*

* ,399*

* ,544*

* ,446** ,765**

Sig. (2-tailed)

0,000 0,329 0,000 0,000

0,000

0,000

0,000 0,000 0,000 0,045 0,073 0,000

0,007

0,000

0,002 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

b5 Pearson Correlation

,505** 0,274 ,690** ,720** 1 ,735*

* ,721*

* ,723** ,754** ,740** ,493** ,462** ,539*

* ,406*

* ,632*

* ,383* ,826**

Sig. (2-tailed)

0,000 0,071 0,000 0,000 0,000

0,000

0,000 0,000 0,000 0,001 0,002 0,000

0,006

0,000

0,010 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

b6 Pearson Correlation

,522** 0,125 ,510** ,610** ,735*

* 1 ,730*

* ,650** ,577** ,557** 0,256 0,186 ,387*

* 0,26

3 ,609*

* 0,122 ,639**

Sig. (2-tailed)

0,000 0,419 0,000 0,000 0,000

0,000

0,000 0,000 0,000 0,094 0,226 0,009

0,085

0,000

0,430 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

b7 Pearson Correlation

,632** 0,238 ,633** ,697** ,721*

* ,730*

* 1 ,769** ,675** ,546** 0,239 0,059 ,328* 0,27

5 ,648*

* 0,182 ,677**

Sig. (2-tailed)

0,000 0,119 0,000 0,000 0,000

0,000

0,000 0,000 0,000 0,118 0,704 0,030

0,071

0,000

0,236 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

b8 Pearson Correlation

,611** 0,195 ,692** ,695** ,723*

* ,650*

* ,769*

* 1 ,815** ,801** ,399** 0,268 ,600*

* ,526*

* ,699*

* ,542** ,843**

Sig. (2-tailed)

0,000 0,205 0,000 0,000 0,000

0,000

0,000

0,000 0,000 0,007 0,078 0,000

0,000

0,000

0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

b9 Pearson Correlation

,537** 0,268 ,695** ,718** ,754*

* ,577*

* ,675*

* ,815** 1 ,802** ,415** ,350* ,498*

* ,564*

* ,540*

* ,555** ,829**

Sig. (2-tailed)

0,000 0,078 0,000 0,000 0,000

0,000

0,000

0,000 0,000 0,005 0,020 0,001

0,000

0,000

0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

b10 Pearson Correlation

,541** 0,292 ,777** ,668** ,740*

* ,557*

* ,546*

* ,801** ,802** 1 ,483** ,495** ,806*

* ,720*

* ,730*

* ,617** ,914**

Sig. (2-tailed)

0,000 0,054 0,000 0,000 0,000

0,000

0,000

0,000 0,000 0,001 0,001 0,000

0,000

0,000

0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

b11 Pearson Correlation

0,227 ,500** ,460** ,303* ,493*

* 0,25

6 0,23

9 ,399** ,415** ,483** 1 ,713** ,376* ,328* ,306* ,433** ,635**

Sig. (2-tailed)

0,138 0,001 0,002 0,045 0,001

0,094

0,118

0,007 0,005 0,001 0,000 0,012

0,030

0,043

0,003 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

b12 Pearson Correlation

0,178 0,288 ,384* 0,273 ,462*

* 0,18

6 0,05

9 0,268 ,350* ,495** ,713** 1 ,582*

* ,494*

* ,343* ,414** ,606**

Sig. (2-tailed)

0,249 0,058 0,010 0,073 0,002

0,226

0,704

0,078 0,020 0,001 0,000 0,000

0,001

0,022

0,005 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

b13 Pearson Correlation

,353* 0,110 ,652** ,505** ,539*

* ,387*

* ,328* ,600** ,498** ,806** ,376* ,582** 1 ,720*

* ,728*

* ,464** ,760**

Sig. (2-tailed)

0,019 0,477 0,000 0,000 0,000

0,009

0,030

0,000 0,001 0,000 0,012 0,000 0,000

0,000

0,001 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

b14 Pearson Correlation

,378* 0,119 ,453** ,399** ,406*

* 0,26

3 0,27

5 ,526** ,564** ,720** ,328* ,494** ,720*

* 1 ,481*

* ,555** ,682**

Sig. (2-tailed)

0,011 0,443 0,002 0,007 0,006

0,085

0,071

0,000 0,000 0,000 0,030 0,001 0,000

0,001

0,000 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

b15 Pearson Correlation

,624** 0,155 ,629** ,544** ,632*

* ,609*

* ,648*

* ,699** ,540** ,730** ,306* ,343* ,728*

* ,481*

* 1 ,389** ,768**

Sig. (2-tailed)

0,000 0,315 0,000 0,000 0,000

0,000

0,000

0,000 0,000 0,000 0,043 0,022 0,000

0,001

0,009 0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

b16 Pearson

Correlation

,479** 0,271 ,550** ,446** ,383* 0,122

0,182

,542** ,555** ,617** ,433** ,414** ,464*

* ,555*

* ,389*

* 1 ,678**

Sig. (2-tailed)

0,001 0,075 0,000 0,002 0,010

0,430

0,236

0,000 0,000 0,000 0,003 0,005 0,001

0,000

0,009

0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

TO

TA

L

Pearson Correlation

,667** ,404** ,839** ,765** ,826*

* ,639*

* ,677*

* ,843** ,829** ,914** ,635** ,606** ,760*

* ,682*

* ,768*

* ,678** 1

Sig. (2-tailed)

0,000 0,007 0,000 0,000 0,000

0,000

0,000

0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

0,000

0,000

0,000

N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

UJI RELEABILITAS PELAKSANAAN SUPERVISI KELAS (X2)

Reliability

Warnings

The determinant of the covariance matrix is zero or approximately

zero. Statistics based on its inverse matrix cannot be computed and

they are displayed as system missing values.

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 43 97,7

Excludeda 1 2,3

Total 44 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,764 ,956 17

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

b1 8,58 1,418 43

b2 8,79 1,264 43

b3 8,79 1,473 43

b4 8,74 1,498 43

b5 8,72 1,333 43

b6 8,49 1,944 43

b7 8,40 2,117 43

b8 8,56 1,709 43

b9 8,63 1,328 43

b10 8,98 ,988 43

b11 8,79 1,186 43

b12 7,65 2,448 43

b13 7,40 2,508 43

b14 8,28 1,681 43

b15 8,47 1,403 43

b16 8,49 1,502 43

TOTAL 135,74 18,879 43

Inter-Item Correlation Matrix

b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16 TOTAL

b1 1,00

0

,880 ,812 ,823 ,730 ,568 ,635 ,580 ,699 ,639 ,555 ,334 ,269 ,670 ,507 ,612 ,839

b2 ,880 1,000 ,897 ,889 ,812 ,643 ,672 ,651 ,690 ,721 ,573 ,291 ,162 ,577 ,459 ,657 ,851

b3 ,812 ,897 1,000 ,903 ,770 ,677 ,676 ,786 ,544 ,635 ,519 ,191 ,197 ,649 ,544 ,747 ,854

b4 ,823 ,889 ,903 1,00

0

,870 ,657 ,671 ,606 ,669 ,640 ,532 ,267 ,205 ,616 ,511 ,713 ,856

b5 ,730 ,812 ,770 ,870 1,000 ,678 ,664 ,624 ,734 ,646 ,459 ,283 ,190 ,535 ,491 ,664 ,823

b6 ,568 ,643 ,677 ,657 ,678 1,000 ,924 ,805 ,487 ,403 ,407 ,062 ,111 ,387 ,482 ,658 ,744

b7 ,635 ,672 ,676 ,671 ,664 ,924 1,00

0

,741 ,613 ,517 ,527 ,087 ,104 ,470 ,409 ,619 ,770

b8 ,580 ,651 ,786 ,606 ,624 ,805 ,741 1,000 ,346 ,403 ,317 ,082 ,197 ,533 ,574 ,726 ,747

b9 ,699 ,690 ,544 ,669 ,734 ,487 ,613 ,346 1,000 ,810 ,584 ,289 ,217 ,474 ,274 ,404 ,707

b10 ,639 ,721 ,635 ,640 ,646 ,403 ,517 ,403 ,810 1,000 ,666 ,243 ,215 ,492 ,317 ,473 ,694

b11 ,555 ,573 ,519 ,532 ,459 ,407 ,527 ,317 ,584 ,666 1,000 ,327 ,260 ,687 ,560 ,687 ,698

b12 ,334 ,291 ,191 ,267 ,283 ,062 ,087 ,082 ,289 ,243 ,327 1,000 ,849 ,412 ,381 ,371 ,515

b13 ,269 ,162 ,197 ,205 ,190 ,111 ,104 ,197 ,217 ,215 ,260 ,849 1,000 ,493 ,440 ,428 ,513

b14 ,670 ,577 ,649 ,616 ,535 ,387 ,470 ,533 ,474 ,492 ,687 ,412 ,493 1,000 ,640 ,765 ,786

b15 ,507 ,459 ,544 ,511 ,491 ,482 ,409 ,574 ,274 ,317 ,560 ,381 ,440 ,640 1,000 ,861 ,713

b16 ,612 ,657 ,747 ,713 ,664 ,658 ,619 ,726 ,404 ,473 ,687 ,371 ,428 ,765 ,861 1,000 ,868

TOTAL ,839 ,851 ,854 ,856 ,823 ,744 ,770 ,747 ,707 ,694 ,698 ,515 ,513 ,786 ,713 ,868 1,000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

b1 262,91 1337,896 ,827 . ,749

b2 262,70 1346,121 ,841 . ,750

b3 262,70 1332,883 ,843 . ,748

b4 262,74 1331,195 ,845 . ,747

b5 262,77 1344,659 ,811 . ,750

b6 263,00 1320,238 ,720 . ,746

b7 263,09 1307,134 ,745 . ,743

b8 262,93 1332,257 ,726 . ,748

b9 262,86 1356,647 ,688 . ,753

b10 262,51 1374,922 ,680 . ,756

b11 262,70 1364,597 ,681 . ,754

b12 263,84 1336,568 ,465 . ,752

b13 264,09 1334,753 ,462 . ,751

b14 263,21 1328,836 ,768 . ,747

b15 263,02 1352,166 ,694 . ,752

b16 263,00 1329,571 ,857 . ,747

TOTAL 135,74 356,433 1,000 . ,934

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

271,49 1425,732 37,759 17

HASIL UJI RELEABILITAS

KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Y)

NEW FILE.

DATASET NAME DataSet2 WINDOW=FRONT.

DATASET ACTIVATE DataSet2.

DATASET CLOSE DataSet1.

RELIABILITY

/VARIABLES=b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16

TOTAL

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR

/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Warnings

The determinant of the covariance matrix is zero or approximately

zero. Statistics based on its inverse matrix cannot be computed and

they are displayed as system missing values.

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 44 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 44 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,763 ,948 17

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

b1 8,98 ,952 44

b2 8,70 1,047 44

b3 8,73 ,872 44

b4 8,91 ,858 44

b5 8,93 ,818 44

b6 9,00 ,889 44

b7 9,30 ,823 44

b8 9,16 ,805 44

b9 8,95 ,861 44

b10 8,75 ,892 44

b11 8,43 1,228 44

b12 8,18 1,263 44

b13 8,59 1,148 44

b14 8,41 ,996 44

b15 9,02 ,902 44

b16 8,41 1,499 44

TOTAL 140,45 11,261 44

Inter-Item Correlation Matrix

b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16 TOTAL

b1 1,000 ,110 ,552 ,652 ,505 ,522 ,632 ,611 ,537 ,541 ,227 ,178 ,353 ,378 ,624 ,479 ,667

b2 ,110 1,000 ,368 ,151 ,274 ,125 ,238 ,195 ,268 ,292 ,500 ,288 ,110 ,119 ,155 ,271 ,404

b3 ,552 ,368 1,000 ,743 ,690 ,510 ,633 ,692 ,695 ,777 ,460 ,384 ,652 ,453 ,629 ,550 ,839

b4 ,652 ,151 ,743 1,000 ,720 ,610 ,697 ,695 ,718 ,668 ,303 ,273 ,505 ,399 ,544 ,446 ,765

b5 ,505 ,274 ,690 ,720 1,000 ,735 ,721 ,723 ,754 ,740 ,493 ,462 ,539 ,406 ,632 ,383 ,826

b6 ,522 ,125 ,510 ,610 ,735 1,000 ,730 ,650 ,577 ,557 ,256 ,186 ,387 ,263 ,609 ,122 ,639

b7 ,632 ,238 ,633 ,697 ,721 ,730 1,000 ,769 ,675 ,546 ,239 ,059 ,328 ,275 ,648 ,182 ,677

b8 ,611 ,195 ,692 ,695 ,723 ,650 ,769 1,000 ,815 ,801 ,399 ,268 ,600 ,526 ,699 ,542 ,843

b9 ,537 ,268 ,695 ,718 ,754 ,577 ,675 ,815 1,000 ,802 ,415 ,350 ,498 ,564 ,540 ,555 ,829

b10 ,541 ,292 ,777 ,668 ,740 ,557 ,546 ,801 ,802 1,000 ,483 ,495 ,806 ,720 ,730 ,617 ,914

b11 ,227 ,500 ,460 ,303 ,493 ,256 ,239 ,399 ,415 ,483 1,000 ,713 ,376 ,328 ,306 ,433 ,635

b12 ,178 ,288 ,384 ,273 ,462 ,186 ,059 ,268 ,350 ,495 ,713 1,000 ,582 ,494 ,343 ,414 ,606

b13 ,353 ,110 ,652 ,505 ,539 ,387 ,328 ,600 ,498 ,806 ,376 ,582 1,000 ,720 ,728 ,464 ,760

b14 ,378 ,119 ,453 ,399 ,406 ,263 ,275 ,526 ,564 ,720 ,328 ,494 ,720 1,000 ,481 ,555 ,682

b15 ,624 ,155 ,629 ,544 ,632 ,609 ,648 ,699 ,540 ,730 ,306 ,343 ,728 ,481 1,000 ,389 ,768

b16 ,479 ,271 ,550 ,446 ,383 ,122 ,182 ,542 ,555 ,617 ,433 ,414 ,464 ,555 ,389 1,000 ,678

TOTAL ,667 ,404 ,839 ,765 ,826 ,639 ,677 ,843 ,829 ,914 ,635 ,606 ,760 ,682 ,768 ,678 1,000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

b1 271,93 479,553 ,642 . ,750

b2 272,20 489,283 ,364 . ,757

b3 272,18 475,036 ,827 . ,747

b4 272,00 478,419 ,749 . ,749

b5 271,98 477,465 ,814 . ,748

b6 271,91 482,457 ,614 . ,752

b7 271,61 482,801 ,657 . ,752

b8 271,75 477,308 ,832 . ,748

b9 271,95 475,812 ,817 . ,748

b10 272,16 471,300 ,907 . ,745

b11 272,48 473,651 ,601 . ,748

b12 272,73 474,389 ,568 . ,748

b13 272,32 469,292 ,737 . ,744

b14 272,50 477,651 ,657 . ,749

b15 271,89 476,847 ,751 . ,748

b16 272,50 463,744 ,639 . ,743

TOTAL 140,45 126,812 1,000 . ,930

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

280,91 507,247 22,522 17

UJI NORMALITAS DATA (Kolmogorov Smirnov)

Warning # 849 in column 23. Text: in_ID

The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter.

It could

not be mapped to a valid backend locale.

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT Y

/METHOD=ENTER X1 X2

/SAVE RESID.

Regression

[DataSet0]

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Supervisi Kelas,

Pemanfaatan

ITb

. Enter

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,647a ,419 ,390 8,794

a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT

b. Dependent Variable: Kinerja Guru

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2282,090 2 1141,045 14,754 ,000b

Residual 3170,819 41 77,337

Total 5452,909 43

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 82,699 10,855 7,618 ,000

Pemanfaatan IT ,199 ,064 ,378 3,122 ,003

Supervisi Kelas ,279 ,073 ,464 3,837 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 125,55 153,17 140,45 7,285 44

Residual -17,076 15,180 ,000 8,587 44

Std. Predicted Value -2,045 1,745 ,000 1,000 44

Std. Residual -1,942 1,726 ,000 ,976 44

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=RES_1

/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 44

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 8,58719842

Most Extreme Differences Absolute ,123

Positive ,115

Negative -,123

Test Statistic ,123

Asymp. Sig. (2-tailed) ,093c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

HASIL UJI T DAN UJI F

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT Y

/METHOD=ENTER X1 X2.

Regression

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Supervisi Kelas,

Pemanfaatan

ITb

. Enter

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,647a ,419 ,390 8,794

a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2282,090 2 1141,045 14,754 ,000b

Residual 3170,819 41 77,337

Total 5452,909 43

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 82,699 10,855 7,618 ,000

Pemanfaatan IT ,199 ,064 ,378 3,122 ,003

Supervisi Kelas ,279 ,073 ,464 3,837 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

KOEFISIEN DETERMINAN (R2)

Warning # 849 in column 23. Text: in_ID

The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter.

It could

not be mapped to a valid backend locale.

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT Y

/METHOD=ENTER X1 X2.

Regression

[DataSet0]

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Supervisi Kelas,

Penggunaan ITb

. Enter

a. Dependent Variable: Kinerja Guru PAI

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,636a ,405 ,376 8,897

a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Penggunaan IT

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2207,194 2 1103,597 13,941 ,000b

Residual 3245,715 41 79,164

Total 5452,909 43

a. Dependent Variable: Kinerja Guru PAI

b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Penggunaan IT

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 81,680 11,256 7,257 ,000

Penggunaan IT ,160 ,054 ,357 2,929 ,006

Supervisi Kelas ,287 ,073 ,477 3,919 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja Guru PAI

UJI MULTIKOLONIERITAS AUXILIARY

NEW FILE.

DATASET NAME DataSet7 WINDOW=FRONT.

DATASET ACTIVATE DataSet7.

DATASET CLOSE DataSet6.

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT Y

/METHOD=ENTER X2 X1.

Regression

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Pemanfaatan IT,

Supervisi Kelasb

. Enter

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,647a ,419 ,390 8,794

a. Predictors: (Constant), Pemanfaatan IT, Supervisi Kelas

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2282,090 2 1141,045 14,754 ,000b

Residual 3170,819 41 77,337

Total 5452,909 43

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

b. Predictors: (Constant), Pemanfaatan IT, Supervisi Kelas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 82,699 10,855 7,618 ,000

Supervisi Kelas ,279 ,073 ,464 3,837 ,000

Pemanfaatan IT ,199 ,064 ,378 3,122 ,003

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT X1

/METHOD=ENTER X2.

Regression

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Supervisi Kelasb . Enter

a. Dependent Variable: Pemanfaatan IT

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,173a ,030 ,007 21,320

a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 590,746 1 590,746 1,300 ,261b

Residual 19089,890 42 454,521

Total 19680,636 43

a. Dependent Variable: Pemanfaatan IT

b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 73,593 23,740 3,100 ,003

Supervisi Kelas ,198 ,174 ,173 1,140 ,261

a. Dependent Variable: Pemanfaatan IT

UJI HETEROKEDASTISITAS

Warning # 849 in column 23. Text: in_ID

The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter.

It could

not be mapped to a valid backend locale.

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT Y

/METHOD=ENTER X1 X2

/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)

/RESIDUALS HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID)

/SAVE RESID.

Regression

[DataSet0]

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Supervisi Kelas,

Pemanfaatan

ITb

. Enter

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,647a ,419 ,390 8,794

a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT

b. Dependent Variable: Kinerja Guru

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2282,090 2 1141,045 14,754 ,000b

Residual 3170,819 41 77,337

Total 5452,909 43

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 82,699 10,855 7,618 ,000

Pemanfaatan IT ,199 ,064 ,378 3,122 ,003

Supervisi Kelas ,279 ,073 ,464 3,837 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 125,55 153,17 140,45 7,285 44

Std. Predicted Value -2,045 1,745 ,000 1,000 44

Standard Error of Predicted

Value

1,332 5,442 2,153 ,808 44

Adjusted Predicted Value 117,33 152,77 140,16 7,760 44

Residual -17,076 15,180 ,000 8,587 44

Std. Residual -1,942 1,726 ,000 ,976 44

Stud. Residual -1,969 2,115 ,015 1,022 44

Deleted Residual -17,564 23,671 ,290 9,488 44

Stud. Deleted Residual -2,044 2,213 ,015 1,036 44

Mahal. Distance ,009 15,486 1,955 2,651 44

Cook's Distance ,000 ,925 ,039 ,138 44

Centered Leverage Value ,000 ,360 ,045 ,062 44

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

Charts

COMPUTE ABRES=ABS(RES_1).

EXECUTE.

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT ABRES

/METHOD=ENTER X1 X2

/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)

/RESIDUALS HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID)

/SAVE RESID.

Regression

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Supervisi Kelas,

Pemanfaatan

ITb

. Enter

a. Dependent Variable: ABRES

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,231a ,054 ,007 4,13614

a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT

b. Dependent Variable: ABRES

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 39,675 2 19,837 1,160 ,324b

Residual 701,413 41 17,108

Total 741,087 43

a. Dependent Variable: ABRES

b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 14,975 5,106 2,933 ,005

Pemanfaatan IT -,011 ,030 -,055 -,358 ,722

Supervisi Kelas -,048 ,034 -,215 -1,396 ,170

a. Dependent Variable: ABRES

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 5,9444 10,3624 7,4311 ,96056 44

Std. Predicted Value -1,548 3,052 ,000 1,000 44

Standard Error of Predicted

Value

,626 2,559 1,012 ,380 44

Adjusted Predicted Value 5,8342 10,7904 7,4216 ,99078 44

Residual -8,94699 9,32534 ,00000 4,03880 44

Std. Residual -2,163 2,255 ,000 ,976 44

Stud. Residual -2,338 2,287 ,001 1,017 44

Deleted Residual -10,45494 9,59205 ,00952 4,39767 44

Stud. Deleted Residual -2,481 2,418 ,000 1,039 44

Mahal. Distance ,009 15,486 1,955 2,651 44

Cook's Distance ,000 ,353 ,031 ,070 44

Centered Leverage Value ,000 ,360 ,045 ,062 44

a. Dependent Variable: ABRES

DOKUMENTASI

Pertemuan rutin bulanan MGMP PAI Kota Palu, Sabtu 29 Juli 2017, bertempat di

SMA Negeri 4 Palu.

Pengumpulan data responden guru PAI SMAN 1 Palu Dra. Nikmah Naukoko dan

Nurnovan, S.Pd.I

Wawancara dengan guru PAI SMA Negeri 4 Palu Dra. Aswati dan Abd Rasyid,

S.Ag.M.Pd.

Wawancara dengan Kepala Sekolah dan wakasek SMA Negeri 5 Palu Drs. Asri djalil,

M.Pd, dan Drs. Ambodalle Labennu, M.Pd.

Pengumpulan data bersama guru PAI di SMA Negeri 8 Palu

Wawancara dengan ketua MGMP Kota Palu Drs. Amiruddin, M.Pd

Wawancara dan pengumpulan data dengan guru PAI SMA Negeri 7 Palu, Jum’at 9

juni 2017.

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : MARWAN, S.Pd.I

NIM : 12010150052

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : Laju, 23 Agustus 1981

Alamat Rumah : BTN Bukit Tadulako Blok. L No. 13

Palu

Telp/HP : 082277177141

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan penulis, dimulai di desa laju, yaitu di sebuah desa kecil

yang teletak di Kabupaten Bima, penulis tamat sekolah dasar di SDN Laju pada tahun

1994, setelah tamat, penulis melajutkan pendidikan di SMP Negeri 3 Dompu yang

terletak di Kabupaten Dompu, tamat tahun 1997. Di tahun yang sama penulis

melanjutkan di SMA Negeri 2 Dompu dan tamat pada tahun 2000. Pada tahun 2000,

penulis melanjutkan studi di sebuah perguruan tinggi yang ada di Sulawesi Tengah

yaitu STAIN Datokarama Palu, penulis menyelesaikan studi tahun 2005.

Dua tahun setelah penulis menamatkan kuliah, penulis memulai karir dengan

mengajar di salah satu SMA Negeri di Kota Palu. Tahun 2007 s/d tahun 2011 penulis

mengajar mata pelajaran pendidikan agama islam di SMA Negeri 4 Palu, tahun 2009

s/d tahun 2011 penulis mengajar mata pelajaran Teknik Informatika dan Komputer

(TIK) di SMP Negeri 10 Palu. Pada tahun 2011 mengajar pendidikan agama silam di

SMA Negeri 5 Palu hingga sekarang.

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : MARWAN

Nim : 12010150052

Jurusan : Tarbiyah / Pascasarjana Superisi

Bersedia tesis saya yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi

dan Pelaksanaan Supervisi Kelas terhadap Kinerja Guru Pendidikan Agama

Islam di SMA se Kota Palu Tahun 2017.” Dipublikasikan.

Demikian surat perntayaan ini saya buat, untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, Oktober 2017

Yang Membuat Pernyataan

M A R W A N