PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI,...

108
PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, HARGA EKSPOR, TERHADAP EKSPOR IKAN TUNA INDONESIA TAHUN 2002 - 2014 (EKSPOR INDONESIA TERHADAP JEPANG) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Agus Setiawan NIM. 1110084000001 JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M

Transcript of PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI,...

Page 1: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, HARGA

EKSPOR, TERHADAP EKSPOR IKAN TUNA INDONESIA TAHUN 2002

- 2014 (EKSPOR INDONESIA TERHADAP JEPANG)

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Agus Setiawan

NIM. 1110084000001

JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 2: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

i

Page 3: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

ii

Page 4: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

iii

Page 5: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

iv

Page 6: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Pribadi

1. Nama Lengkap : Agus Setiawan

2. Tempat/Tanggal Lahir : Lebak, 25 Agustus 1991

3. Alamat : Taman Banten Lestari blok c19b no. 29 RT/RW

08/16 Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota

Serang, Banten

4. Telepon : 087774805519

5. E-mail : [email protected] B. Pendidikan Formal

1. SDN Cilangkahan II Tahun 1998 - 2004

2. MTs Al-Ihsan Pandeglang Tahun 2004 - 2007

3. MA Al-Ihsan Pandeglang Tahun 2007 - 2010

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2010 - 2016

C. Pendidikan Non Formal

1. Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris Latansa Tahun 2010

2. Sekolah Demokrasi Banten Tahun 2014

D. Pengalaman Organisasi

1. Ketua OSIS MTs Al-Ihsan pandeglang Tahun 2006

2. Ketua OSIS MA Al-Ihsan pandeglang Tahun 2009

3. Anggota HMJ IESP UIN Jakarta Tahun 2010 - 2011

4. Anggota PMII KOMFEIS Tahun 2011 - 2012

5. Sekretaris Wilayah IMEPI JABAGBAR Tahun 2011 - 2013

6. Wasejend IMEPI Tahun 2012 – 2014

E. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Seminar Peluang Berkarir di Dunia Syariah, UIN Jakarta, 2010

2. Kongres Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Indonesia di UNNES

Semarang 2010

Page 7: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

vi

3. Rakerwil Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Indonesia di UNPAR

Bandung 2011

4. Rakernas Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Indonesia di UNMUL

Samarinda 2011

5. Kongres Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Indonesia di Udayana

Bali 2012

6. Seminar Outlook Peran Otoritas Jasa Keuangan terhadap Industri Keuangan

dan Perbankan Syariah, UIN Jakarta, 2012

7. Stadium General Jurusan IESP, UIN Jakarta, 2012

8. Rakernas Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Indonesia di UNEJ

Jember 2013

9. Kongres Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Indoesia di UNS Solo

2014

F. Latar Belakang Keluarga

1. Ayah : H. Khotib Salam

2. Tempat/Tanggal Lahir : Lebak, 1 Januari 1954

3. Ibu : Hj. Acih Setiawati

4. Tempat/Tanggal Lahir : Lebak, 07 April 1973

5. Alamat : Taman Banten Lestari blok c19b no. 29 RT/RW

08/16, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota

Serang, Banten

6. Telepon : 0812 745 8910

7. Anak ke dari : 5 dari 5 bersaudara

Page 8: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

vii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE EXCHANGE RATE, ECONOMIC GROWTH, THE PRICE OF EXPORTS, AGAINST THE INDONESIAN TUNA FISH EXPORTS IN 2002-2014 (INDONESIAN EXPORTS AGAINST JAPAN)

Agus Setiawan

NIM. 1110084000001

This research aims to understand how the influence in partial exchange rate against the amount of export tuna fish done indonesia against japan, to know how the influence of economic growth in partial against the amount of export tuna fish done indonesia against japan, to know how to influence the price of exports in partial against the amount of export tuna fish done indonesia against japan, to know how the influence of exchange rate, economic growth and the price of exports simultaneously against the amount of fish export done indonesia towards japan.The data used in this research was secondary data 2002-2014 period. The sample collection techniques conducted with judgment of sampling. Analysis method used is linear regression analysis worship of idols.

Based on the results of tests carried out on research is obtainable that on partial variables that affect on the export of fish tuna is the price of exports, While the exchange rate variables and economic growth has no effect against the export of tuna fish. Keywords: the exchange rate, economic growth, the price of exports, indonesian

tuna fish exports

Page 9: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

viii

ABSTRAK

PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, HARGA EKSPOR, TERHADAP EKSPOR IKAN TUNA INDONESIA TAHUN 2002 - 2014 (EKSPOR

INDONESIA TERHADAP JEPANG)

Agus Setiawan NIM. 1110084000001

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kurs secara parsial terhadap besaran jumlah Ekspor ikan tuna yang dilakukan Indonesia terhadap Jepang, untuk mengetahui bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi secara parsial terhadap besaran jumlah Ekspor ikan tuna yang dilakukan Indonesia terhadap Jepang, untuk mengetahui bagaimana pengaruh harga ekspor secara parsial terhadap besaran jumlah Ekspor ikan tuna yang dilakukan Indonesia terhadap Jepang, untuk mengetahui bagaimana pengaruh Kurs, pertumbuhan ekonomi dan Harga Ekspor secara simultan terhadap besaran jumlah Ekspor ikan yang dilakukan Indonesia terhadap Jepang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder periode 2002-2014. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan judgment sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan pada penelitian ini didapat bahwa secara parsial variabel yang berpengaruh terhadap ekspor ikan tuna adalah harga ekspor, sedangkan variabel nilai tukar dan pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap ekspor ikan tuna.

Kata Kunci: nilai tukar, pertumbuhan ekonomi, harga ekspor, ekspor ikan tuna

Page 10: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat,

karunia, rezeki, dan hidayahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Nilai Tukar,

Pertumbuhan Ekonomi, Harga Ekspor terhadap Ekspor Ikan Tuna

Indonesia Tahun 2002-2014 (Ekspor Indonesia Terhadap Jepang)” dengan

baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada nabi besar Muhammad SAW

yang telah membimbing umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang

terang benderang.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Terselesaikannya skripsi ini tentu dengan dukungan,

bantuan, bimbingan, semangat, dan doa dari orang-orang terbaik yang ada di

sekeliling penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Maka dari itu penulis

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT, karena tanpa kehendak dan segala pertolonganNya tidak

mungkin saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas segala

nikmat yang Engkau berikan, ya Rabb.

2. Keluarga tercinta dan terbaik yang saya miliki, Ayahanda H. khotib salam

yang telah banyak menginspirasi saya serta memberi dukungan baik moril

maupun materil karena beliau tekad kuat untuk mendapatkan pendidikan

setinggi-tingginya selalu ada dalam benak saya, Ibunda Hj. Acih Setiawati

yang selalu memberikan kasih sayang penuh cinta dan doa agar anaknya

selalu mendapatkan yang terbaik, Kakak-kakak saya ujang, dede, asep dan

neng elis yang memberikan semangat serta memberikan dukungan, Tanpa

didikan, dukungan dan pengorbanan kalian saya tidak akan menjadi pribadi

seperti sekarang.

Page 11: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

x

3. Bapak Rizqon Halal Syah Aji, M.Si selaku sekretaris jurusan iesp Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang dengan kerendahan hatinya bersedia meluangkan

waktu untuk memberikan pengarahan, serta bimbingan yang sangat berarti

selama penyelesaian skripsi. Terima kasih atas semua saran dan arahan yang

Bapak berikan selama proses penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan bapak.

4. Arif Fitijanto, M.Si selaku ketua jurusan iesp yang telah meluangkan waktu,

memberikan arahan serta bimbingan yang sangat berarti kepada penulis.

Terima kasih atas semua saran dan arahan yang bapak berikan sehingga

terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan bapak.

5. Dr. Ahmad Ghazali (Alm), Utami Baroroh, M.Si dan Hartana I Putra, M.Si

selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan kelancaran

dan saran-saran mengenai akademik kepada saya dalam hal perkuliahan.

6. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

ilmu yang sangat berguna dan berharga bagi saya. Semoga Allah selalu

memberikan pahala yang sebesar-besarnya atas kebaikan para dosen FEB

UIN Jakarta. Jajaran karyawan dan staff UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah melayani dan membantu saya selama perkuliahan.

7. Sahabat-sahabat terbaik, M Aryadillah, Rizki Fauzi, Diki Ade Putra,

Miftacul Ulum, Alfian Isnan, M Ali Sobri, Ratu Shodfatul Munifah, Rian

Chaidar, Citra Sundawa, M ali umayudin, Ibnu Qusyari, imam kafilah yang

selalu mengingatkan bukan melarang, merangkul bukan melepaskan,

menemani dari masa-masa awal kuliah hingga akhir dalam suka maupun

duka, dan yang selalu memberikan dukungan serta doanya. Semoga Allah

SWT senantiasa membalas kebaikan kalian.

8. Bang khoer, yang selalu meluangkan waktunya untuk memberi masukan

dan mengajari saya dalam hal pembuatan skripsi.

Page 12: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

xi

9. Siti Latifah, yang selalu menemani dan memberikan support dalam

pembuatan skripsi.

10. Teman-teman kelas konsentrasi pembangunan terbaik yang saya miliki,

Muhammad Adi Rahman dan Muhammad Reza Hermanto atas ilmu yang

telah dibagikan semasa kuliah, Sigit Aji Pambudi, Ravindra Bramastyo,

Miftachul Ulum, Deni Iswanto, Dio Syahrulah, Nujma Faradisi, Amalia

Adani, Muhamad Burhanudin, Hadi Setiawan, Wildan Hidayatullah, ijatun

purnami. Terima kasih atas perjuangan dan waktu yang telah dihabiskan

bersama saya selama menjadi mahasiswa.

11. Sahabat-sahabat MA Al-ihsan 2007 Pandeglang, yang saya cintai dan

banggakan atas semua kegilaan, kebodohan, pembelajaran, canda dan tawa,

serta ilmu yang dibagikan kepada saya selama ini.

12. keluarga besar Pesantren Al-ihsan pandeglang, bapak KH. Asmuni M Noor

dan keluarga, para asatid dan pengurus, dari sanalah saya banyak belajar

mengenai ilmu agama islam, terima kasih yang tak terhingga, semoga Allah

membalas semua amal ibadah dengan ridhoNya.

13. Kelompok KKN Pelukis Desa sukaluyu, Ari, Asa, diki, mutia, mutiara,

Arum, Monyok, Rizki, Putri, Wenni, Ranti, Farah, Ani, Aji, Caca, farida

yang telah menghabiskan waktu hidup satu bulan bersama dengan canda dan

tawa serta pelajaran hidup yang sangat berkesan bagi saya.

14. Teman-teman IESP angkatan 2010 yang saya cintai dan tidak bisa saya

sebutkan satu-persatu. Terima kasih atas kebersamaan dengan kalian yang

penuh warna, semoga bermanfaat ilmu yang didapat.

15. Teman-teman ikatan mahasiswa ekonomi pembangunan Indonesia (IMEPI)

yang saya banggakan dan tidak bisa saya sebutkan satu-persatu. Terima

kasih atas pengalaman dan relasi yang sudah terjalin baik selama ini.

16. Teman-teman pengurus dan staff sekolah demokrasi banten yang sudah

berbagi ilmu dan pengalaman selama masa pendidikan, terima kasih dan

sukses untuk kita semua

Page 13: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

xii

17. Kakak-kakak dan adik-adik jurusan IESP yang telah berbagi ilmu dan

memberikan banyak saran dan dukungan bagi saya selama perkuliahan

maupun penulisan skripsi.

18. Semua pihak yang telah menginsfirasi dalam kehidupan saya, yang telah

membantu saya baik secara langsung maupun tidak langsung hingga saat

ini. Tanpa kehadiran mereka mungkin saya tidak dapat berada sampai di

titik ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh sebab

itu, dengan penuh kerendahan hati penulis mengharapkan segala bentuk saran

serta masukan, baik kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 13 Mei 2016

(Agus Setiawan)

Page 14: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

xiii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi ........................................................................ i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif .................................................. ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .............................................................. iii

Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi ......................................................... iv

Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. v

Abstrack ........................................................................................................ viii

Abstrak ......................................................................................................... ix

Kata Pengantar ............................................................................................ x

Daftar Isi ...................................................................................................... xiii

Daftar Tabel ................................................................................................. xvi

Daftar Gambar ............................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 8

A. Kurs (Exchange Rate) / (X1) ...................................................... 8

B. Pertumbuhan Ekonomi / (X2) ..................................................... 16

C. Harga Ekspor / (X3) ................................................................... 27

D. Ekspor / (Y) ............................................................................... 29

E. Penelitian Terdahulu .................................................................. 39

F. Kerangka Berfikir ...................................................................... 47

G. Hipotesis Penelitian ................................................................... 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 49

A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 49

B. Metode Penentuan Sampel ......................................................... 49

Page 15: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

xiv

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 50

D. Metode Analisis Data ................................................................ 50

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................. 60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 61

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 61

B. Analisis dan Pembahasan ........................................................... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 81

A. Kesimpulan ............................................................................... 81

B. Saran ......................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 83

LAMPIRAN ................................................................................................. 86

Page 16: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Nilai Ekspor Non Migas dan Migas .............................................. 2

1.2 Perkembangan Ekspor Ikan Tuna Indonesia Ke Jepang ................ 3

2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................... 44

4.1 Hasil Perhitungan Data Nilai Tukar US$ Periode 2002 - 2014 ...... 64

4.2 Hasil Perhitungan Data Pertumbuhan Ekonomi Periode

2002 - 2014 .................................................................................. 65

4.3 Hasil Perhitungan Data Harga Ekspor Periode 2002 - 2014 ........... 66

4.4 Hasil Perhitungan Data Ekspor Ikan Tuna Periode 2002 - 2014 .... 68

4.5. Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................ 70

4.6 Hasil Uji Heteroskedasticity Test ................................................. 71

4.7 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................. 72

4.8 Tabel Uji Durbin-Watson ............................................................. 73

4.9 Hasil Regresi Metode Ordinary Least Square (OLS) ................... 73

Page 17: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................... 47

4.1 Hasil Uji Normalitas .................................................................... 69

Page 18: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Data Mentah ................................................................................ 86

2 Hasil Pengolahan Data .................................................................. 88

Page 19: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ekspor merupakan salah satu variabel injeksi dalam perekonomian

suatu negara, artinya jika ekspor suatu negara meningkat maka perekonomian

negara tersebut akan lebih meningkat lagi, karena adanya proses multiplier

dalam perekonomian tersebut. Ekspor (export) adalah berbagai macam barang

dan jasa yang diproduksi di dalam negeri lalu di jual di luar negeri. Ekspor

adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean (Sasono, 2012:120).

Perkembangan perdagangan internasional setiap negara tidak terlepas dari hal-

hal yang sedang dan akan berlangsung dalam kegiatan perekonomian global.

Arus globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas memberikan peluang serta

hambatan terhadap aktivitas perdagangan yang berdampak pada perekonomian

Indonesia. Secara umum negara Indonesia melakukan aktivitas perdagangan

berupa ekspor dan impor dari dan ke berbagai negara di dunia, yang terdiri dari

ekspor migas dan non migas. Ekspor non migas Indonesia merupakan ekspor

unggulan selain dari sektor migas. Salah satu komoditi ekspor non migas

Indonesia dihasilkan oleh sektor perikanan, sektor perikanan yang

mendominasi pasar ekspor berasal dari hasil tangkapan laut. Produk ekspor

sektor perikanan, antara lain ikan tuna, cakalang, udang dan bandeng (Siombo,

2010:76).

Page 20: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

2

Sektor perikanan yang menjadi salah satu penopang kemajuan

perekonomian Indonesia, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, berikut

adalah data ekspor non migas dan migas indonesia:

Tabel 1.1 Nilai Ekspor Non Migas dan Migas (Juta US$)

Tahun Non Migas Migas

Ekspor Ekspor

2001 43684.6 12636.3

2002 45046.1 12112.7

2003 47406.8 13651.4

2004 55939.3 15645.3

2005 66428.4 19231.6

2006 79589.1 21209.5

2007 92012.3 22088.6

2008 107894.2 29126.3

2009 97491.7 19018.3

2010 129739.5 28039.6

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2014

Sektor hasil prikanan diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin

dalam sebuah perekonomian menuju kemajuan. Produk- produk dari sektor

hasil perikanan dinilai memiliki nilai yang tinggi atau lebih menguntungkan

serta menciptakan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan dengan produk

sektor lain. Sampai saat ini, sektor hasil perikanan memberikan kontribusi

besar terhadap pembentukan ekspor di banding dengan sektor-sektor lainnya

yang artinya sektor hasil perikanan berkontribusi besar dengan pertumbuhan

nasional. Maka dari itu apabila terjadi gangguan kinerja pada sektor hasil

perikanan, secara tidak langsung perekonomian nasional juga ikut terganggu.

Page 21: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

3

Sebagai salah satu negara pengekspor tuna dunia, Indonesia

memandang bahwa perdagangan bebas menjadi peluang yang sangat terbuka

untuk kegiatan ekspor perikanan, di lain sisi adanya perdagangan bebas juga

memberikan tantangan bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing agar

dapat menghasilkan produk yang kompetitif di pasar internasional.

Perkembangan nilai ekspor tuna Indonesia dari tahun 2002 - 2013 cenderung

fluktuatif atau tidak stabil seperti yang di tunjukkan pada tabel 1.2 di bawah ini

Tabel 1.2 Perkembangan Ekspor Ikan Tuna Indonesia Ke Jepang

Tahun Total Ekspor / Ton

2002 30 724.90

2003 23 881.30

2004 22 770.10

2005 21 298.10

2006 21 657.50

2007 19 808.60

2008 18 921.00

2009 22 557.20

2010 30 282.30

2011 35 010.20

2012 29 236.60

2013 33 116,6

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2014

Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat bahwa selama periode 2002-2013

cenderung fluktuatif, perkembangan nilai ekspor ikan tuna Indonesia pada

tahun 2002 nilai ekspor mengalami pertumbuhan dengan persentase sebesar

30724,90 Ton. Sedangkan pada tahun 2003 nilai ekspor mengalami penurunan

menjadi 23 881,30 Ton. Penurunan nilai ekspor terjadi pula pada tahun 2004

Page 22: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

4

hingga tahun 2009. Penurunan nilai ekspor tersebut disebabkan oleh krisis

finansial yang melanda sejumlah negara tujuan ekspor tuna Indonesia,

ditambah lagi tidak stabilnya nilai kurs mata uang asing yang digunakan. Pada

tahun 2010 nilai ekspor kembali mengalami kenaikan yaitu sebesar 30282,30

Ton.

Faktor yang dapat mempengaruhi ekspor ikan tuna di Indonesia salah

satunya adalah nilai tukar, yang dimaksud dengan nilai tukar adalah kurs valuta

asing atau kurs mata uang asing menunjukan harga atau nilai mata uang suatu

negara yang dinyatakan dengan mata uang negara lain, kurs valuta asing juga

dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu

banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang

asing, semakin tinggi nilai mata uang asing maka akan semakin tinggi uang

yang harus dibayarkan (Sukirno, 2010:176).

Nilai tukar yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurs dollar

karena kurs memungkinkan dapat membandingkan harga-harga barang dan

jasa yang dihasilkan oleh suatu negara. Hal ini dijelaskan pula oleh Salvatore

(1997) bahwa dalam melakukan transaksi perdagangan antar negara-negara,

mereka menggunakan mata uang asing bukan mata uang negaranya. kurs disini

sebagai fasilitator untuk membandingkan nilai suatu mata uang ke mata uang

lainnya. Dalam penelitian ini digunakan mata uang Dollar Amerika Serikat

(US$) sebagai pembanding mata uang Rupiah (Rp).

Faktor lain yang mempengaruhi ekspor ikan tuna di Indonesia adalah

pertumbuhan ekonomi, yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah

kenaikan pendapatan nasional secara berarti (dengan meningkatnya pendapatan

Page 23: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

5

perkapita) dalam suatu periode perhitungan tertentu (Putong, 2010:142).

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan total output suatu perekonomian.

Jika output lebih cepat daripada jumlah penduduk, output per kapita meningkat

dan standar kehidupan terangkat (Case dan Fair, 2007:19).

Pertumbuhan ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pertumbuhan ekonomi Indonesia, karena pendapatan suatu negara berpengaruh

terhadap ekspor. Dengan pendapatan yang besar, suatu wilayah akan dapat

menghasilkan barang lebih banyak, sehingga kelebihan barang/jasa tersebut

akan di ekspor ke luar negeri dalam hal ini tujuan ekspor ikan tuna Indonesia

adalah jepang.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi jumlah ekspor ikan tuna adalah

harga ekspor, jika harga ekspor tinggi akan meningkatkan jumlah ekspor yang

akan dilakukan Indonesia. Harga barang merupakan aspek pokok dalam

pembahasan teori ekonomi dan pembentukan harga dari suatu barang terjadi di

pasar melalui suatu mekanisme. Dalam mekanisme ini terdapat dua kekuatan

pokok yang saling berinteraksi, yaitu penawaran dan permintaan dari barang

tersebut. Apabila pada suatu tingkat tertinggi kuantitas barang yang diminta

melebihi kuantitas barang yang ditawarkan maka harga akan naik, sebaliknya

bila kuantitas barang yang ditawarkan pada harga tersebut lebih banyak

daripada kuantitas permintaan, maka harga cenderung turun. Tingginya harga

mencerminkan kelangkaan dari barang tersebut. Sampai pada tingkat harga

tertinggi konsumen cenderung menggantikan barang tersebut dengan barang

lain yang mempunyai hubungan dekat dan relatif lebih murah (Budiono,

2001:24).

Page 24: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

6

Berdasarkan dari penjelasan di atas, disini peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian ekspor ikan tuna yang dilakukan oleh Indonesia terhadap

jepang dengan judul “Pengaruh Nilai Tukar, Pertumbuhan Ekonomi,

Harga Ekspor terhadap Ekspor Ikan Tuna Indonesia Tahun 2002 - 2014

(Ekspor Indonesia terhadap Jepang)”.

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah sangatlah penting karena dapat digunakan untuk

mengarahkan analisis dan pengumpulan data. Dalam kawasan ASEAN,

Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara produsen ikan tuna setelah

Thailand. Hal ini disebabkan perbedaan tingkat eksploitasi baik dari segi

jumlah maupun teknologi penggunaan alat tangkap. Mengingat bahwa perairan

Indonesia masih luas maka peluang untuk meningkatkan produksi masih besar

dan itu berarti juga peluang untuk meningkatkan ekspor sebagai penambah

devisa negara juga besar.

Maka dari itu untuk menganalisis permasalahan tadi, maka munculah

pertanyaan - pertanyaan seperti berikut ini:

1. Bagaimana pengaruh kurs terhadap besaran jumlah ekspor ikan tuna yang

dilakukan Indonesia terhadap Jepang?

2. Bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap besaran jumlah ekspor

ikan tuna yang dilakukan Indonesia terhadap Jepang?

3. Bagaimana pengaruh harga ekspor terhadap besaran jumlah ekspor ikan

tuna yang dilakukan Indonesia terhadap Jepang?

4. Bagaimana pengaruh kurs, pertumbuhan ekonomi dan harga ekspor secara

simultan terhadap besaran jumlah ekspor ikan yang dilakukan Indonesia

terhadap Jepang?

Page 25: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

7

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, adapun tujuan dari penulisan skripsi

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kurs secara parsial terhadap besaran

jumlah Ekspor ikan tuna yang dilakukan Indonesia terhadap Jepang.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi secara

parsial terhadap besaran jumlah Ekspor ikan tuna yang dilakukan Indonesia

terhadap Jepang.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh harga ekspor secara parsial terhadap

besaran jumlah Ekspor ikan tuna yang dilakukan Indonesia terhadap Jepang.

4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Kurs, pertumbuhan ekonomi dan

Harga Ekspor secara simultan terhadap besaran jumlah Ekspor ikan yang

dilakukan Indonesia terhadap Jepang.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan dan tujuan penelitian, Manfaat yang ingin

dicapai dari penulisan skripsi ini antara lain:

1. Bagi Peneliti

Untuk menambah ilmu pengetahuan sekaligus menambah wawasan secara

nyata sehingga dapat dijadikan bahan referensi yang berharga bagi penulis

2. Bagi Pihak Lain

Hasil dari penulisan ini dapat digunakan sebagai tambahan bacaan bagi

perpustakaan dan juga sebagai bahan tambahan literatur dan referensi bagi

penelitian sejenis di masa mendatang.

Page 26: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kurs (Exchange Rate) / (X1)

1. Pengertian Nilai Tukar

Dalam perdagangan internasional yang dilakukan Indonesia, tentu

tidak terlepas dari fluktuasi nilai tukar rupiah. Tanpa adanya nilai tukar

perdagangan internasional tidak dapat berjalan karna masing-masing negara

memiliki mata uang yang berbeda. Menurut Sadono Sukirno, besarnya

jumlah mata uang tertentu yang diperlukan untuk memperoleh satu unit

valuta asing disebut dengan kurs mata uang asing. Pengertian dari nilai

tukar itu sendiri ialah harga sebuah uang dari suatu negara yang diukur atau

dinyatakan dalam mata uang lainnya. Nilai tukar yang lazim disebut kurs,

yang mempunyai peran penting dalam mendukung kegiatan ekonomi dan

tercapainya iklim usaha yang kondusif bagi peningkatan dunia usaha.

(Hamdani, 2012:33).

Nilai tukar menunjukkan banyaknya unit mata uang yang dapat

dibeli dan ditukar dengan satu satuan mata uang lain (Sartono, 2001:52).

Nilai tukar rupiah adalah harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Jadi,

nilai tukar rupiah merupakan nilai dari satu mata rupiah yang ditranslasikan

ke dalam mata uang negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap Dolar

AS, nilai tukar rupiah terhadap Yen, dan lain sebagainya. Dalam transaksi

valuta asing dibedakan menjadi dua jenis kurs yaitu kurs spot (spot rate)

dan kurs berjangka (forward rate). Dari kedua jenis transaksi tersebut,

Page 27: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

9

transaksi valuta asing yang paling dikenal transaksi seketika (on the spot).

Transaksi spot yang lazim digunakan dalam melakukan pembayaran dan

penerimaan valuta asing adalah dalam jangka waktu dua hari kerja setelah

disepakatinya transaksi tersebut. Sedangkan transaksi berjangka (forward

transaction) merupakan kesepakatan yang dicapai pada hari ini namun baru

berlaku beberapa waktu kemudian (misalnya 3 bulan). Dalam penelitian ini

kurs yang dipakai adalah kurs spot (spot rate). (Subalno, 2010).

Nilai tukar dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:

a. Tingkat suku bunga dalam negeri;

b. Inflasi;

c. Intervensi bank central terhadap pasar uang

Kurs dibedakan menjadi dua yaitu kurs nominal dan kurs riil. Kurs

nominal (nominal exchange rate) merupakan harga relative dari mata uang

dua negara. Sedangkan kurs riil (real exchange rate) merupakan harga

relative dari barang-barang diantara dua negara. kurs riil menyatakan tingkat

dimana barang-barang dari suatu negara bisa diperdagangkan ke negara lain.

Kurs valuta asing akan berubah-ubah sesuai dengan permintaan dan

penawaran valuta asing. Permintaan valuta asing diperlukan guna

melakukan pembayaran ke luar negeri (impor). Perubahan dalam kurs itu

sendiri akan menimbulkan ongkos (riil) dalam proses penyesuaian produksi

dan konsumsi. Berhasil tidaknya devaluasi untuk mengilangkan /

mengurangi ketidakseimbangan bergantung pada elastisitas ekspor-impor

dan penawaran valuta asing. Semakin elastis permintaan barang ekspor-

impor dari negara lain, devaluasi akan makin efektif. (Hamdani, 2012:35).

Page 28: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

10

Nilai tukar uang atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan

kurs mata uang adalah catatan harga pasar dari mata uang asing dalam harga

mata uang domestik atau resiprokalnya, yaitu harga mata uang domestik

dalam mata uang asing. Nilai tukar merepresentasikan tingkat harga dari

pertukaran dari satu mata uang yang lainnya dan digunakan dalam berbagai

transaksi, antara lain transaksi perdagangan internasional, turisme, investasi

internasional ataupun aliran uang jangka pendek antarnegara, yang melewati

batas-batas geografis ataupun aliran ataupun batas-batas hukum (Karim,

2002:87).

Nilai tukar yang melonjak-lonjak secara drastis tak terkendali

menyebabkan kesulitan pada dunia usaha dalam merencanakan usahanya

terutama bagi mereka yang mendatangkan bahan baku dari luar negeri.

Pengelolaan nilai mata uang (nilai tukar) yang relatif stabil menjadi salah

satu faktor moneter yang mendukung perekonomian secara makro.

(Angkouw, 2013:984).

Rayun (2007:4) menyatakan bahwa nilai tukar mata uang atau sering

disebut kurs merupakan harga mata uang terhadap mata uang lainnya. Kurs

merupakan salah satu harga yang terpenting dalam perekonomian terbuka

mengingat pengaruh yang demikian besar bagi neraca transaksi berjalan

maupun variabel-variabel makro ekonomi yang lainnya.

Menurut Thobarry (2009:46) kurs merupakan salah satu harga yang

terpenting dalam perekonomian terbuka mengingat pengaruh yang demikian

besar bagi neraca transaksi berjalan maupun variabel-variabel makro

ekonomi yang lain. ada dua pendekatan yang digunakan untuk menentukan

Page 29: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

11

nilai tukar mata uang yaitu pendekatan moneter dan pendekatan pasar.

Dalam pendekatan moneter, nilai tukar mata uang didefinisikan sebagai

harga dimana mata uang asing diperjual belikan terhadap mata uang

domestik dan harga tersebut berhubungan dengan penawaran dan

permintaan uang.

Kurs inilah sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi

aktivitas dipasar saham maupun pasar uang karena investor cenderung akan

berhati-hatiuntuk melakukan investasi. Menurunnya kurs Rupiah terhadap

mata uang asingkhususnya Dolar AS memiliki pengaruh negatif terhadap

ekonomi dan pasarmodal (Sitinjak dan Kurniasari, 2003).

Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukan harga atau

nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dengan mata uang negara lain,

kurs valuta asing juga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang domestik

yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk

memperoleh satu unit mata uang asing. (Sukirno, 2004:176).

2. Sistem Kurs Mata Uang

Menurut Kuncoro (2001:26), ada beberapa sistem kurs mata uang

yangberlaku di perekonomian internasional, yaitu:

a. Sistem Kurs Mengambang (floating exchange rate)

Sistem kurs ini ditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau

tanpa upaya stabilisasi oleh otoritas moneter. Di dalam sistem kurs

mengambang dikenal dua macam kurs mengambang, yaitu :

1) Mengambang bebas (murni) dimana kurs mata uang

ditentukansepenuhnya oleh mekanisme pasar tanpa ada campur tangan

Page 30: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

12

pemerintah.Sistem ini sering disebut clean floating exchange rate, di

dalam sistem ini cadangan devisa tidak diperlukan karena otoritas

moneter tidak berupayauntuk menetapkan atau memanipulasi kurs.

2) Mengambang terkendali (managed or dirty floating exchange

rate)dimanaotoritas moneter berperan aktif dalam menstabilkan kurs

pada tingkat tertentu. Oleh karena itu, cadangan devisa biasanya

dibutuhkan karenaotoritas moneter perlu membeli atau menjual valas

untuk mempengaruhi pergerakan kurs.

b. Sistem Kurs Tertambat (peged exchange rate).

Dalam sistem ini, suatu negara mengkaitkan nilai mata uangnya

dengan suatu mata uang negara lain atau sekelompok mata uang, yang

biasanya merupakan mata uang negara partner dagang yang utama

“Menambatkan“ ke suatu mata uang berarti nilai mata uang tersebut

bergerak mengikuti mata uang yang menjadi tambatannya. Jadi

sebenarnya mata uang yang ditambatkan tidak mengalami fluktuasi

tetapihanya berfluktuasi terhadap mata uang lain mengikuti mata uang

yang menjadi tambatannya.

c. Sistem Kurs Tertambat Merangkak (crawling pegs).

Dalam sistem ini, suatu negara melakukan sedikit perubahan

dalam nilai mata uangnya secara periodik dengan tujuan untuk bergerak

menuju nilai tertentu pada rentang waktu tertentu. Keuntungan utama

sistem ini adalah suatu negara dapat mengatur penyesuaian kursnya

dalam periode yang lebih lama dibanding sistem kurs tertambat. Oleh

karena itu, sistem ini dapat menghindari kejutan-kejutan terhadap

perekonomian akibat revaluasi atau devaluasi yang tiba-tiba dan tajam.

Page 31: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

13

d. Sistem Sekeranjang Mata Uang (basket of currencies).

Banyak negara terutama negara sedang berkembang menetapkan

nilai mata uangnya berdasarkan sekeranjang mata uang. Keuntungan dari

sistem ini adalah menawarkan stabilitas mata uang suatu negara karena

pergerakan mata uang disebar dalam sekeranjang mata uang.

Seleksi mata uang yang dimasukkan dalam “keranjang“

umumnya ditentukan oleh peranannya dalam membiayai perdagangan

negara tertentu. Mata uang yang berlainan diberi bobot yang berbeda

tergantung peran relatifnya terhadap negara tersebut. Jadi sekeranjang

mata uang bagi suatu negara dapat terdiri dari beberapa mata uang yang

berbeda dengan bobot yang berbeda.

e. Sistem Kurs Tetap (fixed exchange rate).

Dalam sistem ini, suatu negara mengumumkan suatu kurs tertentu

atas nama uangnya dan menjaga kurs ini dengan menyetujui untuk

menjual atau membeli valas dalam jumlah tidak terbatas pada kurs

tersebut. Kurs biasanya tetap atau diperbolehkan berfluktuasi dalam batas

yang sangat sempit.

Menurut Karim (2002:88), ada beberaa sistem kurs mata uang yang

berlaku di perekonomian internasional, yaitu:

a. Sistem Kurs Mengambang

Sistem kurs ini ditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau tanpa

upaya stabilisasi oleh otoritas moneter. Di dalam sistem kurs

mengambang dikenal dua macam kurs mengambang, yaitu:

Page 32: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

14

1) Mengambang bebas (murni) dimana kurs mata uang ditentukan

sepenuhnya oleh mekanisme pasar tanpa ada campur tangan

pemerintah. Sistem ini sering disebut clean floating exchange rate, di

dalam sistem ini cadangan devisa tidak diperlukan karena otoritas

moneter tidak berupaya untuk menetapkan atau memanipulasi kurs.

2) Mengambang terkendali dimana otoritas moneter berperan aktif dalam

menstabilkan kurs pada tingkat tertentu. Oleh karena itu, cadangan

devisa biasanya dibutuhkan karena otoritas moneter perlu membeli

atau menjual valas untuk mempengaruhi pergerakan kurs.

b. Sistem Kurs Tertambat

Dalam sistem ini, suatu negara mengkaitkan nilai mata uangnya dengan

suatu mata uang negara lain atau sekelompok mata uang, yang biasanya

merupakan mata uang negara partner dengan yang utama

“menambatkan” ke suatu mata uang berarti nilai mata uang tersebut

bergerak mengikuti mata uang yang menjadi tambatannya. Jadi

sebenarnya mata uang yang ditambatkan tidak mengalami fluktuasi tetapi

hanya berfluktuasi terhadap mata uang lain mengikuti mata uang yang

menjadi tambatannya.

c. Sistem kurs tertambat merangkat

Dalam sistem ini, suatu negara melakukan sedikit perubahan dalam nilai

mata uangnya secara periodik dengan tujuan untuk bergerak menuju nilai

tertentu pada rentang waktu tertentu. Keuntungan utama sistem ini adalah

suatu negara dapat mengatur penyesuaian kursnya dalam periode yang

lebih lama dibanding sistem kurs tertambat. Oleh karena itu, sistem ini

dapat menghindari kejutan-kejutan terhadap perekonomian akibat

revaluasi atau devaluasi yang tiba-tiba dan tajam.

Page 33: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

15

d. Sistem sekaranjang mata uang

Banyak negara terutama negara sedang berkembang menetapkan nilai

mata uangnya berdasarkan sekeranjang mata uang. Keuntungan dari

sistem ini adalah menawarkan stabilitas mata uang suatu negara karena

pergerakan mata uang disebar dalam sekeranjang mata uang. Seleksi

mata uang yang dimasukkan dalam “keranjang” umumnya ditentukan

oleh peranannya dalam membiayai perdagangan negara tertentu. Mata

uang yang berlainan diberi bobot yang berbeda tergantung peran

relatifnya terhadap negara tersebut. Jadi sekeranjang mata uang bagi

suatu negara dapat terdiri dari beberapa mata uang yang berbeda dengan

bobot yang berbeda.

e. Sistem kurs tetap

Dalam sistem ini, suatu negara mengumumkan suatu kurs tertentu atas

nama uangnya dan menjaga kurs ini dengan menyetujui untuk menjual

atau membeli valas dalam jumlah tidak berbatas pada kurs tersebut. Kurs

biasanya tetap atau diperbolehkan berfluktuasi dalam batas yang sangat

sempit.

3. Penentuan Nilai Tukar

Menurut Karim (2002:88), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pergerakan nilai tukar, yaitu:

a. Faktor Fundamental

Faktor fundamental berkaitan dengan indikator-indikator ekonomi seperti

inflasi, suku bunga, perbedaan relatif pendapatan antar-negara,

ekspektasi pasar dan intervensi Bank Sentral.

Page 34: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

16

b. Faktor Teknis

Faktor teknis berkaitan dengan kondisi penawaran dan permintaan devisa

pada saat-saat tertentu. Apabila ada kelebihan permintaan, sementara

penawaran tetap, maka harga valas akan naik dan sebaliknya.

c. Sentiment Pasar

Sentimen pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor atau berita-berita

politik yang bersifat insidentil, yang dapat mendorong harga valas naik

turun secara tajam dalam jangka pendek. Apabila rumor atau berita-berita

sudah berlalu, maka nilai tukar akan kembali normal.

B. Pertumbuhan Ekonomi / (X2)

1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Sadono Sukirno (2004:423), pertumbuhan ekonomi adalah

proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan

nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila

terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain

adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output

perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup

diukur dengan output riil per orang.

2. Teori - Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori-teori pertumbuhan ekonomi yang berkembang antara lain:

(Sadono Sukirno, 2006:243-270).

a. Teori Pertumbuhan Klasik

Teori ini dipelopori oleh Adam Smith, David Ricardo, Malthus,

dan John Stuart Mill. Menurut teori ini pertumbuhan ekonomi

Page 35: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

17

dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu jumlah penduduk, jumlah barang

modal, luas tanah dan kekayaan alam serta teknologi yang digunakan.

Mereka lebih menaruh perhatiannya pada pengaruh pertambahan

penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi. Mereka asumsikan luas tanah

dan kekayaan alam serta teknologi tidak mengalami perubahan. Teori

yang menjelaskan keterkaitan antara pendapatan perkapita dengan jumlah

penduduk disebut dengan teori penduduk optimal. Menurut teori ini, pada

mulanya pertambahan penduduk akan menyebabkan kenaikan

pendapatan perkapita. Namun jika jumlah penduduk terus bertambah

maka hukum hasil lebih yang semakin berkurang akan mempengaruhi

fungsi produksi yaitu produksi marginal akan mengalami penurunan, dan

akan membawa pada keadaan pendapatan perkapita sama dengan

produksi marginal. Pada keadaan ini pendapatan perkapita mencapai nilai

yang maksimal. Jumlah penduduk pada waktu itu dinamakan penduduk

optimal. Apabila jumlah penduduk terus meningkat melebihi titik optimal

maka pertumbuhan penduduk akan menyebabkan penurunan nilai

pertumbuhan ekonomi.

b. Teori Pertumbuhan Harrod-Domar

Teori ini dikembangkan hampir pada waktu yang bersamaan oleh

Roy F. Harrod (1984) di Inggris dan Evsey D. Domar (1957) di Amerika

Serikat. Mereka menggunakan proses perhitungan yang berbeda tetapi

memberikan hasil yang sama, sehingga keduanya dianggap

mengemukakan ide yang sama dan disebut teori Harrod-Domar. Teori ini

melengkapi teori Keynes, dimana Keynes melihatnya dalam jangka

Page 36: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

18

pendek (kondisi statis), sedangkan Harrod-Domar melihatnya dalam

jangka panjang (kondisi dinamis). Teori Harrod-Domar didasarkan pada

asumsi:

1) Perkonomian bersifat tertutup

2) Hasrat menabung (MPS = s) adalah konstan.

3) Proses produksi memiliki koefisien yang tetap (constant return to

scale).

4) Tingkat pertumbuhan angkatan kerja adalah konstan dan sama dengan

tingkat pertumbuhan penduduk.

Model ini menerangkan dengan asumsi supaya perekonomian

dapat mencapai pertumbuhan yang kuat (steady growth) dalam jangka

panjang. Asumsi yang dimaksud di sini adalah kondisi dimana barang

modal telah mencapai kapasitas penuh, tabungan memiliki proposional

yang ideal dengan tingkat pendapatan nasional, rasio antara modal

dengan produksi (Capital Output Ratio/COR) tetap perekonomian terdiri

dari dua sektor (Y = C + I).

Atas dasar asumsi-asumsi khusus tersebut, Harrod-Domar

membuat analisis dan menyimpulkan bahwa pertumbuhan jangka

panjang yang mantap (seluruh kenaikan produksi dapat diserap oleh

pasar) hanya bisa tercapai apabila terpenuhi syarat-syarat keseimbangan

sebagai berikut:

g = K = n

Dimana: g = Growth (tingkat pertumbuhan output)

K = Capital (tingkat pertumbuhan modal)

n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja

Page 37: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

19

Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

pasar tanpa campur tangan pemerintah. Akan tetapi kesimpulannya

menunjukkan bahwa pemerintah perlu merencanakan besarnya investasi

agar terdapat keseimbangan dalam sisi penawaran dan permintaan

barang.

Harrod Domar menganalisis tentang syarat-syarat yang

diperlukan agar perekonomian bisa tumbuh dan berkembang dalam

jangka panjang dengan mantap (steady growth). Menurut Harrod Domar

investasi memberikan peranan kunci dalam prosers pertumbuhan yang

disebabkan karena:

1) Investasi dapat menciptakan pendapatan yang merupakan dampak dari

penawaran.

2) Investasi dapat memperbesar kapasitas produksi perekonomian

dengan cara meningkatkan stock modal yang merupakan dampak dari

penawaran.

3) Teori Pertumbuhan Baru

Teori ini memberikan kerangka teoritis untuk menganalisis

pertumbuhan yang bersifat endogen, Pertumbuhan ekonomi merupakan

hasil dari dalam sistem ekonomi. Teori ini menganggap bahwa

pertumbuhan ekonomi lebih ditentukan oleh sistem produksi, bukan

berasal dari luar sistem. Kemajuan teknologi merupakan hal yang

endogen, pertumbuhan merupakan bagian dari keputusan pelaku-pelaku

ekonomi untuk berinvestasi dalam pengetahuan. Peran modal lebih besar

dari sekedar bagian dari pendapatan apabila modal yang tumbuh bukan

hanya modal fisik saja tapi menyangkut modal manusia.

Page 38: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

20

Akumulasi modal merupakan sumber utama pertumbuhan

ekonomi. Definisi modal atau kapital diperluas dengan memasukkan

model ilmu pengetahuan dan modal sumber daya manusia. Perubahan

teknologi bukan sesuatu yang berasal dari luar model atau eksogen tapi

teknologi merupakan bagian dari proses pertumbuhan ekonomi. Dalam

teori pertumbuhan endogen, peran investasi dalam modal fisik dan modal

manusia turut menentukan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Tabungan dan investasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang

berkesinambungan (Mankiw, 2000:165).

c. Teori Pertumbuhan Neo-klasik

Teori pertumbuhan neo-klasik dikembangkan oleh Robert M.

Solow (1970) dan T.W. Swan (1956). Model Solow-Swan menggunakan

unsur pertumbuhan penduduk, akumulasi kapital, kemajuan teknologi,

dan besarnya output yang saling berinteraksi. Perbedaan utama dengan

model Harrod-Domar adalah dimasukkannya unsur kemajuan teknologi

dalam modelnya. Selain itu, Solow-Swan menggunakan model fungsi

produksi yang memungkinkan adanya substitusi antara kapital (K) dan

tenaga kerja (L). Dengan demikian, syarat-syarat adanya pertumbuhan

ekonomi yang baik dalam model Solow-Swan kurang restriktif

disebabkan kemungkinan substitusi antara tenaga kerja dan modal. Hal

ini berarti ada fleksibilitas dalam rasio modal-output dan rasio modal-

tenaga kerja. Teori Solow-Swan melihat bahwa dalam banyak hal

mekanisme pasar dapat menciptakan keseimbangan, sehingga pemerintah

tidak perlu terlalu banyak mencampuri atau mempengaruhi pasar.

Page 39: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

21

Campur tangan pemerintah hanya sebatas kebijakan fiskal dan kebijakan

moneter. Tingkat pertumbuhan berasal dari tiga sumber yaitu, akumulasi

modal, bertambahnya penawaran tenaga kerja, dan peningkatan

teknologi. Teknologi ini terlihat dari peningkatan skill atau kemajuan

teknik, sehingga produktivitas capital meningkat. Dalam model tersebut,

masalah teknologi dianggap sebagai fungsi dari waktu. Teori neo-klasik

sebagai penerus dari teori klasik menganjurkan agar kondisi selalu

diarahkan untuk menuju pasar sempurna. Dalam keadaan pasar

sempurna, perekonomian bisa tumbuh maksimal. Sama seperti dalam

ekonomi model klasik, kebijakan yang perlu ditempuh adalah

meniadakan hambatan dalam perdagangan, termasuk perpindahan orang,

barang, dan modal. Harus dijamin kelancaran arus barang, modal, dan

tenaga kerja, dan perlunya penyebarluasan informasi pasar. Harus

diusahakan terciptanya prasarana perhubungan yang baik dan

terjaminnya keamanan, ketertiban, dan stabilitas politik. Analisis lanjutan

dari paham neoklasik menunjukkan bahwa untuk terciptanya suatu

pertumbuhan yang mantap (steady growth ), diperlukan suatu tingkat

saving yang tinggi dan seluruh keuntungan pengusaha diinvestasikan

kembali.

Dalam model pertumbuhan ekonomi Neo Klasik Solow (Solow

Neo Classical Growth Model) maka fungsi produksi agregat standar

adalah sama seperti yang digunakan dalam persamaan sektor modern

Lewis yakni:

Page 40: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

22

Y = Ae µt. K . L1-.................................................................................(1)

Y = Produk Domestik Bruto

K = stok modal fisik dan modal manusia

L = tenaga kerja non terampil

A = konstanta yang merefleksikan tingkat teknologi dasar

eµt = melambangkan tingkat kemajuan teknologi

= melambangkan elastisitas output terhadap model, yakni persentase

kenaikan PDB yang bersumber dar 1% penambahan modal fisik dan

modal manusia. dan kuantitas tenaga kerja, penambahan modal

(tabungan dan investas) dan penyempurnaan teknologi (Todaro,

2004:112).

d. Teori Schumpeter

Teori ini menekankan pada inovasi yang dilakukan oleh para

pengusaha dan mengatakan bahwa kemajuan teknologi sangat ditentukan

oleh jiwa usaha (enterpreneurship) dalam masyarakat yang mampu

melihat peluang dan berani mengambil risiko membuka usaha baru,

maupun memperluas usaha yang telah ada. Dengan pembukaan usaha

baru dan perluasan usaha, tersedia lapangan kerja tambahan untuk

menyerap angkatan kerja yang bertambah setiap tahunnya. Didorong oleh

adanya keinginan untuk memperoleh keuntungan dari inovasi tersebut,

maka para pengusaha akan meminjam modal dan mengadakan investasi.

Investasi ini akan mempertinggi kegiatan ekonomi suatu negara.

Kenaikan tersebut selanjutnya juga akan mendorong pengusaha-

pengusaha lain untuk menghasilkan lebih banyak lagi sehingga produksi

agregat akan bertambah.

Page 41: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

23

Selanjutnya Schumpeter menyatakan bahwa jika tingkat

kemajuan suatu perekonomian semakin tinggi maka keinginan untuk

melakukan inovasi semakin berkurang, hal ini disebabkan oleh karena

masyarakat telah merasa mencukupi kebutuhannya. Dengan demikian,

pertumbuhan ekonomi akan semakin lambat jalannya dan pada akhirnya

tercapai tingkat keadaan tidak berkembang (stationary state). Namun

keadaan tidak berkembang yang dimaksud di sini berbeda dengan

pandangan klasik. Dalam pandangan Schumpeter keadaan tidak

berkembang itu dicapai pada tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi.

Sedangkan dalam pandangan klasik, keadaan tidak berkembang terjadi

pada waktu perekonomian berada pada kondisi tingkat pendapatan

masyarakat sangat rendah.

e. Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi

Teori ini dimunculkan oleh Prof. W.W. Rostow yang memberikan

lima tahap dalam pertumbuhan ekonomi. Analisis ini Universitas

Sumatera Utara didasarkan pada keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi

akan tercapai sebagai akibat dari timbulnya perubahan yang fundamental

dalam corak kegiatan ekonomi, juga dalam kehidupan politik dan

hubungan sosial dalam suatu masyarakat dan negara. Adapun kelima

tahapan tersebut adalah:

1) Tahap Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)

Rostow mengartikan bahwa masyarakat tradisional sebagai

suatu masyarakat yang:

a) Cara-cara memproduksi yang relatif primitif dan sikap masyarakat

serta cara hidupnya yang sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang

Page 42: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

24

dicetuskan oleh cara pemikiran yang bukan rasional, tetapi oleh

kebiasaan yang telah berlaku secara turun-temurun. Tingkat

produksi yang dapat dicapai masih sangat terbatas, karena ilmu

pengetahuan dan teknologi modern belum ada atau belum

digunakan secara sistematis dan teratur.

b) Tingkat produksi perkapita dan tingkat produktivitas per pekerja

masih sangat terbatas. Oleh sebab itu sebagian besar dari sumber-

sumber daya masyarakat digunakan untuk kegiatan dalam sektor

pertanian. Dalam sektor ini struktur sosialnya sangat bersifat

hierarkis, sehingga mobilitas secara vertikal dalam masyarakat

sedikit sekali.

c) Kegiatan politik dan pemerintahan terdapat di daerahdaerah

dipegang oleh tuan-tuan tanah yang berkuasa, dan kebijakan-

kebijakan dari pemerintah pusat selalu dipengaruhi oleh pandangan

tuan-tuan tanah di berbagai daerah tersebut.

2) Tahap Prasyarat Lepas Landas

Tahap ini adalah tahap sebagai suatu masa transisi pada saat

masyarakat mempersiapkan dirinya ataupun dipersiapkan dari luar

untuk mencapai pertumbuhan yang mempunyai kekuatan untuk terus

berkembang (self-sustain growth). Pada tahap ini dan sesudahnya

pertumbuhan ekonomi akan berlaku secara otomatis. Tahap prasyarat

lepas landas ini dibedakan menjadi dua, yaitu:

a) Tahap prasyarat untuk lepas landas yang dicapai oleh negara-

negara Eropa, Asia, Timur Tengah, dan Afrika yang dilakukan

dengan merubah struktur masyarakat tradisional yang sudah ada.

Page 43: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

25

b) Yang dinamakan Rostow bom free, yaitu prasyarat lepas landas

yang dicapai Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Selandia

Baru, dengan tanpa harus merombak sistem masyarakat yang

tradisional, karena masyarakat negaranegara itu terdiri dari emigran

yang telah mempunyai sifat-sifat yang diperlukan oleh masyarakat

untuk mencapai tahap prasyarat lepas landas.

3) Tahap Lepas Landas (Take Off)

Adalah suatu tahap interval dimana tahap masyarakat

tradisional dan tahap prasyarat untuk lepas landas telah dilewati. Pada

periode ini, beberapa penghalang pertumbuhan dihilangkan dan

kekuatan-kekuatan yang menimbulkan kemajuan ekonomi diperluas

dan dikembangkan, serta mendominasi masyarakat sehingga

menyebabkan efektivitas investasi dan meningkatnya tabungan

masyarakat. Ciri-ciri tahap lepas landas yaitu:

a) Adanya kenaikan dalam penanaman modal investasi (yang

produktif, dari 5% atau kurang, menjadi 10% dari Produk Nasional

Neto). NNP=GNP-D (penyusutan).

b) Adanya perkembangan beberapa sektor industri dengan laju

perkembangan yang tinggi.

c) Adanya atau terciptanya suatu kerangka dasar politik, sosial dan

institusional yang akan menciptakan:

d) Kenyataan yang membuat perluasan di sektor modern.

e) Potensi ekonomi ekstern sehingga menyebabkan petumbuhan terus-

menerus berlangsung.

Page 44: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

26

4) Tahap Gerakaan ke Arah Kedewasaan (The Drive of Maturity)

Gerakan ke arah kedewasaan diartikan sebagai suatu periode

ketika masyarakat secara efektif menerapkan teknologi modern dalam

mengolah sebagian besar faktor-faktor produksi dan kekayaan

alamnya. Ciri-ciri gerakan ke arah kedewasaan adalah:

a) Kematangan teknologi, dimana struktur keahlian tenaga kerja

mengalami perubahan.

b) Sifat kepemimpinan dalam perusahaan mengalami perubahan.

c) Masyarakat secara keseluruhan merasa bosan dengan keajaiban

yang diciptakan oleh industrialisasi, karena berlakunya hukum

kegunaan batas semakin berkurang.

5) Tahap Masa Konsumsi Tinggi.

Pada masa ini perhatian masyarakat mengarah kepada

masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan

masyarakat dan bukan lagi kepada masalah produksi. Leading sectors,

bergerak ke arah barang-barang konsumsi yang tahan lama serta jasa-

jasa. Pada periode ini terdapat tiga macam tujuan masyarakat untuk

mendapatkan sumber-sumber daya yang tersedia dan dukungan

politis, yaitu:

a) Memperbesar kekuasaan dan pengaruh negara tersebut ke luar

negeri dan kecenderungan ini dapat berakhir pada penaklukan atas

negara-negara lain.

b) Menciptakan suatu welfare state, yaitu kemakmuran yang lebih

merata kepada pendukungnya dengan cara mengusahakan

terciptanya pembagian pendapatan yang Universitas Sumatera

Page 45: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

27

Utara lebih merata melalui sistem perpajakan yang progresif, dalam

sistem perpajakan seperti ini makin besar pendapatan maka makin

besar pajaknya.

c) Mempertinggi tingkat konsumsi masyarakat di atas konsumsi dasar

yang sederhana atas makanan, pakaian, rumah keluarga secara

terpisah dan juga barang-barang konsumsi tahan lama serta barang-

barang mewah.

C. Harga Ekspor (X3)

Dolan and Simon (2000) dalam Effendi (2009:249-250) mendefinisikan

harga sebagai sejumlah uang atau barang atau jasa yang ditukar pembeli untuk

produk atau jasa yang ditawarkan penjual. Harga juga merupakan pengorbanan

ekonomis oleh pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Peranan harga

dalam ekonomi pasar adalah untuk mengalokasikan sumber daya sesuai dengan

permintaan dan penawaran. Harga yang melekat pada setiap produk dapat

mencerminkan kualitas produk itu sendiri, dimana harga untuk jenis produk-

produk tertentu bukan hanya besararan uang yang dikeluarkan, tapi juga

mencerminkan kualitas produk tersebut.

Perdagangan akan terjadi pada suatu perbandingan harga tertentu.

Perbandingan harga ini disebut harga relatif atau rasio harga atau terkadang

disebut penukaran. Harga relatif setelah terjadi perdagangan akan terletak

diantara harga relatif di masing-masing negara sebelum terjadi perdagangan.

Bila diluar batas-batas ini, maka perdagangan tidak akan terjadi. Tingkat harga

relatif keseimbangan (setelah terjadi perdagangan) ditentukan oleh Tarik

menarik antara kekuatan ekonomi dari kedua belah pihak.

Page 46: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

28

Harga relatif dalam kondisi equilibrium ketika perdagangan

internasional telah berlangsung tercipta melalui proses yang cukup lama.

Artinya, harga tidak tercipta begitu saja melainkan baru tercipta setelah

hubungan dagang antara kedua negara berlangsung dalam kurun waktu yang

cukup panjang. Sehingga tersedia cukup waktu bagi kekuatan-kekuatan

penawaran dan permintaan untuk saling bertemu dan menentukan harga

tersebut (Salvatore, 2005:8).

Ekspor sangat tergantung dengan harga relatif, apabila terjadi kenaikan

harga barang ekspor, maka akan memacu produksi domestik sehingga volume

ekspor mengalami perningkatan yang dampaknya dapat memperbaiki neraca

perdagangan. Harga menentukan besarnya keuntungan. Bila harga ekspor lebih

besar dari harga domestik, ekspor akan meningkat karena menjual keluar

negeri memberikan keuntungan yang lebih besar bagi eksportir, akan tetapi

penurunan harga relatif atau harga ekspor lebih rendah dari harga domestik

akan berakibat sebaliknya.

Harga internasional (world price) merupakan harga suatu barang yang

berlaku di pasar dunia. Jika harga internasional lebih tinggi daripada harga

domestik, maka ketika perdagangan mulai dilakukan suatu negara akan

cenderung menjadi eksportir. Para produsen di negara tersebut tertarik untuk

memanfaatkan harga yang lebih tinggi di pasar dunia dan mulai menjual

produknya pada pembeli di negara lain. Sebaliknya, ketika harga internasional

lebih rendah daripada harga domestik, maka ketika hubungan perdagangan

mulai dilakukan, negara tersebut akan menjadi pengimpor karena konsumen di

negara tersebut akan tertarik untuk memanfaatkan harga yang lebih rendah

Page 47: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

29

yang ditawarkan oleh negara lain. Harga relatif dapat dilihat dari perbandingan

harga dunia yang merupakan harga yang berlaku di pasar dunia dan domestik,

maka begitu hubungan dagang dibuka maka negara tersebut akan cenderung

mengekspor, para produsen akan tertarik untuk mengambil keuntungan harga

yang tinggi di pasar dunia. Sebaliknya jika harga dunia lebih rendah dari harga

domestik maka begitu hubungan dagang dibuka maka negara akan menjadi

pengimpor.

Dengan kata lain harga relatif akan sangat menentukan besarnya

keuntungan bagi eksportir. Dengan demikian, hubungan antara harga relative

dengan ekspor adalah positif. Jika harga ekspor lebih besar dari harga

domestik, ekspor akan meningkat karena menjual keluar negeri memberikan

keuntungan yang lebih besar bagi eksportir, akan tetapi penurunan harga relatif

atau harga ekspor lebih rendah dari harga domestik akan berakibat selanjutnya.

(Mankiw, 2004:177).

D. Ekspor (Y)

1. Pengertian Ekspor

Dalam kegiatan perdagangan internasional tentu kata ekspor tidak

akan pernah luput dari setiap pembahasan. Ekspor dan Impor merupakan

kegiatan utama dalam perdagangan internasional. Setiap negara melakukan

kegiatan ekspor atas permintaan dari negara lain. Tentu hal ini memberikan

keuntungan bagi negara-negara yang mengekspor komoditas tertentu ke

negara lain yang kemudian disebut dengan salah satu sumber pendapatan

negara.

Page 48: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

30

Ekspor merupakan penjualan barang dan jasa keluar negara. Selain

merupakan kegiatan penjualan, ekspor menjadi salah satu komponen

perdagangan luar negeri yang memberikan sumber devisa bagi negara yang

bersangkutan. (Nugroho, 2011:29).

Mankiw (2006:128) juga memaparkan bahwa ekspor adalah

penjualan berbagai macam barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri

ke luar negeri. Sedangkan menurut Paul A. Samuelson dan William D.

Nordhaus, faktor-faktor yang mempengaruhi volume dan nilai ekspor suatu

negara tergantung pada pendapatan dan output luat negeri, nilai tukar uang

(kurs) serta harga relatif antara barang dalam negeri dan luar negeri.

Sadono Sukirno berpendapat bahwa ekspor merupakan salah satu

komponen atau bagian dari pengeluaran agregat. Namun, menurut

Deliarnov (1995) semakin besar pengeluaran agregat, semakin tinggi

pendapatan nasional negara yang bersangkutan. Pendapatan nasional yang

tinggi tidak menjamin ekspor akan tinggi pula. (Nugroho, 2011:29-30).

Menurut Undang-Undang Perdagangan Tahun 1996 tentang

Ketentuan Umum di Bidang Ekspor, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan

dari Daerah Pabean. Keluar dari daerah pabean berarti keluar dari wilayah

yuridiksi Indonesia. Defenisi lain menyebutkan bahwa ekspor merupakan

upaya mengeluarkan barang-barang dari peredaran dalam masyarakat dan

mengirimkan ke luar negeri sesuai ketentuan pemerintah dan mengharapkan

pembayaran dalam valuta asing (Amir, 2004:25).

Ditinjau dari sudut pengeluaran, ekspor merupakan salah satu faktor

terpenting dari Gross Nasional Product (GNP), sehingga dengan

berubahnya nilai ekspor maka pendapatan masyarakat secara langsung juga

Page 49: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

31

akan mengalami perubahan. Di lain pihak, tingginya ekspor suatu negara

akan menyebabkan perekonomian tersebut akan sangat sensitif terhadap

keguncangan - keguncangan atau fluktuasi yang terjadi di pasaran

internasional maupun di perekonomian dunia. Berikut ini penulis akan

memberikan beberapa pengertian ekspor dari beberapa ahli ekonomi.

Menurut Irham dan Yogi (2003), mendefinisikan ekspor sebagai berikut:

Menjual barang-barang ke luar negeri untuk ekspor memperoleh devisa

yang akan digunakan bagi penyelenggaraan industri/pembangunan di

negaranya, dengan asumsi ekspor yang terjadi haruslah dengan

diversifikasi ekspor sehingga bila terjadi kerugian dalam satu macam

barang akan dapat diimbangi oleh keunggulan dari komoditi lainnya.

Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara

mengeluarkan barang-barang dari dalam negeri keluar negeri dengan

memenuhi ketentuan yang berlaku. Ekspor merupakan total barang dan jasa

yang dijual oleh sebuah negara ke negara lain, termasuk diantara barang-

barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu (Triyoso, 2004).

Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara

mengeluarkan barang - barang dari dalam negeri ke luar negeri dengan

memenuhi ketentuan yang berlaku. Ekspor merupakan total barang dan jasa

yang dijual oleh sebuah negara ke negara lain, termasuk diantara barang-

barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu (Priadi, 2000).

Ekspor merupakan barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri yang

dijual secara luas ke luar negeri (Mankiw, 2006:25).

Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara

mengeluarkan barang-barang dari dalam negeri keluar wilayah pabean

Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Ekspor merupakan

Page 50: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

32

total barang dan jasa yang dijual oleh sebuah negara ke negara lain,

termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa- jasa pada suatu tahun

tertentu (Sasandara, 2005).

Selanjutnya pengertian ekspor menurut Todaro dan Smith (2004:15)

mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ekspor adalah: Kegiatan

perdagangan internasional yang memberikan rangsangan guna

membutuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya

industri-industri pabrik besar, bersamaan dengan struktur politik yang stabil

dan lembaga sosial yang fleksibel. Berdasarkan uraian di atas, terlihat

bahwa ekspor mencerminkan aktivitas perdagangan antarbangsa yang dapat

memberikan dorongan dalam dinamika pertumbuhan perdagangan

internasional, sehingga suatu negara-negara yang sedang berkembang

kemungkinan untuk mencapai kemajuan perekonomian setaraf dengan

negara-negara yang lebih maju. Selanjutnya menurut Baldwin (2005:24)

yang dimaksud dengan ekspor adalah: Salah satu sektor perekonomian

yang memegang peranan penting melalui perluasan pasar antara beberapa

negara, di mana dapat mengadakan perluasan dalam suatu industri, sehingga

mendorong dalam industri lain, selanjutnya mendorong sektor lainnya dari

perekonomian.

2. Manfaat Ekspor

Fungsi penting komponen ekspor dari perdagangan luar negeri

adalah negara memperoleh keuntungan dan pendapatan nasional naik, yang

pada gilirannya menaikkan jumlah output dan laju pertumbuhan

Page 51: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

33

ekonomi. Dengan tingkat output yang lebih tinggi lingkaran setan

kemiskinan dapat dipatahkan dan pembangunan ekonomi dapat ditingkatkan

(Jhingan, 2006:12).

Ekspor maupun impor merupakan faktor penting dalam merangsang

pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ekspor impor akan memperbesar

kapasitas konsumsi suatu negara meningkatkan output dunia, serta

menyajikan akses ke sumber-sumber daya yang langka dan pasar-pasar

internasional yang potensial untuk berbagai produk ekspor yang mana tanpa

produk-produk tersebut, maka negara- negara miskin tidak akan mampu

mengembangkan kegiatan dan kehidupan perekonomian nasionalnya.

Ekspor juga dapat membantu semua negara dalam menjalankan usaha-usaha

pembangunan mereka melalui promosi serta penguatan sektor-sektor

ekonomi yang mengandung keunggulan komparatif, baik itu berupa

ketersediaan faktor-faktor produksi tertentu dalam jumlah yang melimpah,

atau keunggulan efisiensi alias produktivitas tenaga kerja. Ekspor juga dapat

membantu semua negara dalam menganbil keuntungan dari skala ekonomi

yang mereka miliki (Todaro dan Smith, 2004:22).

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan pada

umumnya, setiap negara perlu merumuskan dan menerapkan kebijakan-

kebijakan internasional yang berorientasi ke luar. Dalam semua kasus,

kemandirian yang didasarkan pada isolasi, baik yang penuh maupun yang

hanya sebagian, tetap saja secara ekonomi akan lebih rendah nilainya

daripada partisipasi ke dalam perdagangan dunia yang benar-benar bebas

tanpa batasan atau hambatan apapun (Todaro dan Smith, 2004:29). Dari

definisi di atas dapat dilihat peranan ekspor, yaitu:

Page 52: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

34

a. Pasar di seberang lautan memperluas pasar bagi barang-barang tertentu

sebagaimana ditekankan oleh para ahli ekonomi klasik, suatu industri

dapat tumbuh dengan cepat jika industri itu dapat menjual hasilnya di

seberang lautan daripada hanya di pasar dalam negeri yang lebih sempit.

b. Ekspor menciptakan permintaan efektif yang baru, akibatnya

permintaan barang-barang di pasar dalam negeri meningkat. Terjadinya

persaingan mendorong industry dalam negeri mencari inovasi yang

ditujukan untuk menaikkan produktivitas.

c. Perluasan kegiatan ekspor mempermudah pembangunan, karena

industri tertentu tumbuh tanpa membutuhkan investasi dalam kapital

sosial sebanyak yang dibutuhkannya seandainya barang-barang itu akan

dijual di dalam negeri misalnya karena sempitnya pasar dalam negeri

akibat tingkat pendapatan riil yang rendah atau hubungan transportasi

yang belum memadai.

Selain menambah peningkatan produksi barang untuk dikirim ke

luar negeri, ekspor juga menambah permintaan dalam negeri, sehingga

secara langsung ekspor memperbesar output industri-industri itu sendiri, dan

secara tidak langsung permintaan luar negeri mempengaruhi industri untuk

mempergunakan faktor produksinya, misalnya modal, dan juga

menggunakan metode-metode produksi yang lebih murah dan efisien

sehingga harga dan mutu dapat bersaing di pasar perdagangan internasional.

3. Faktor Penentu Pertumbuhan Ekspor

Dilihat dari segi pertumbuhan ekspor, terdapat faktor-faktor penentu

pertumbuhan ekspor. Pertumbuhan dan perkembangan ekspor dipengaruhi

secara bersamaan oleh banyak faktor. Faktor tersebut dibagi kedalam dua

sifat, yakni faktor-faktor di sisi permintaan dan faktor-faktor di sisi

Page 53: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

35

penawaran. (Kadin Indonesia, 2012). Faktor-faktor tersebut dapat

dijabarkan sebagai berikut:

1) Sisi permintaan

Faktor-faktor di sisi permintaan bersifat eksogen bagi Indonesia,

termasuk perubahan harga di pasar Internasional untuk semua produk

yang diekspor. Menurut laporan tahunan WTO, berdasarkan

sumbangannya terhadap nilai total ekspor dunia, Indonesia tidak

termasuk negara-negara eksportir penting untuk hampir semua barang

dan jasa yang diperdagangkan secara internasional. Jadi dalam

perdagangan dunia, Indonesia bukan penentu harga, melainkan price

taker.

2) Sisi penawaran

Faktor-faktor yang bersifat endogen bagi Indonesia adalah dari

sisi penawaran. Diantara faktor-faktor endogen ini antara lain :

1) Sumber Daya Manusia (SDM);

2) Ketersediaan atau penguasaan teknologi;

3) Kemampuan melakukan inovasi di tingkat perusahaan;

4) Pendanaan seperti ketersediaan pinjaman dan pendanaan ekspor;

2) dan impor dari sektor perbankan dan lembaga keuangan lainnya;

3) Ketersediaan bahan baku baik dari sisi jumlah, kualitas dan harga;

4) Infrastruktur dan logistik dalam kuantitas dan kualitas;

5) Pembangunan industri-industri pendukung.

4. Karakteristik Ekspor

Ekspor memiliki ciri sebagai pemindahan barang dari negara satu

dengan negara lainnya. Menurut Hutauruk (2003), ekspor berarti:

Membawa barang ke dalam kapal laut atau kapal terbang unuk diangkut ke

Page 54: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

36

luar Indonesia, kecuali perbuatan ini berhubungan dengan daya

pengangkutan lanjutan. Pengertian ekspor menurut Hutauruk (2003) adalah:

Sepanjang mengenai daerah pabean Indonesia yaitu mengeluarkan dari

peredaran bebas. Sepanjang mengenai daerah hukum Indonesia di luar

daerah pabean, yaitu membawa barang ke dalam kapal laut atau ke

dalam kapal terbang untuk diangkut ke luar negeri. Yang termasuk ke dalam

komponen-komponen ekspor adalah:

a. Melaporkan barang untuk diekspor kepada pegawai pabean yang

bersangkutan.

b. Menyerahkan barang kepada seorang pengusaha pengangkutan atau

diangkat keluar negeri.

c. Memasukkan barang ke dalam alat pengangkutan atau memasangnya

pada sebuah alat pengangkutan yang langsung atau tidak langsung

diberangkatkan ke luar negeri, jikalau tidak dapat dianggap bahwa

bauran itu dimaksudkan untuk tinggal di dalam negeri.

d. Menyediakan sebuah alat pengangkutan untuk diangkat, jikalau alat jelas

dimaksudkan untuk diekspor.

e. Tidak membongkar barang di tempat yang telah ditentukan yang

mungkin diperpanjang dalam hal barang itu memuat dokumen-

dokumen yang telah diserahkan kepada pabean atau yang telah dibuat

berdasarkan keterangan lisan yang diangkat ke tempat tujuan yang lain di

wilayah Indonesia.

Pengertian ekspor menurut Hutauruk di atas tampak bahwa dari

pengertian ekspor itu ditentukan pada kegiatan perdagangan luar negeri atau

Page 55: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

37

dengan perkataan lain adalah aktivitas pengiriman barang ke luar negeri.

Pengertian ekspor menurut Abdulrahman (2003) adalah Mengirimkan

barang-barang keluar dari satu daerah atau wilayah, ke negara-negara atau

wilayah lain, baik dalam suatu rangkaian perdagangan yang normal maupun

sebagai tindakan pribadi, juga barang-barang itu sendiri yang dikirimkan

dari suatu negara atau wilayah ke negara atau wilayah lain. Sedangkan

pengertian ekspor menurut Abdulrahman di atas adalah ekspor merupakan

tindakan pengiriman barng-barang ke luar negeri baik dengan menggunakan

rangkaian perdagangan maupun sebagai tindakan pribadi.

Pengertian ekspor menurut Amir (2005). Adalah aktivitas jual

barang-barang atau invisible goods di dalam perdagangan luar negeri.

Sedangkan pengertian ekspor menurut Winardi (2006) adalah: Barang-

barang (termasuk jasa-jasa) yang dijual kepada penduduk negara lain

ditambah dengan jasa-jasa yang diselenggarakan kepada penduduk

negara tersebut berupa pengangkutan dengan kapal, pemodalan dan lain

yang membantu ekspor tersebut.

5. Teori Permintaan Ekspor

Permintaan dari suatu barang atau komoditi timbul dikarenakan

adanya keinginan dan kemampuan konsumen untuk membeli suatu barang

tertentu. Pengertian dari permintaan (Lipsey, 1995) itu sendiri adalah jumlah

suatu komoditi yang akan dibeli oleh rumah tangga. Hubungan antara harga

dengan jumlah yang diminta adalah negative sehingga hukum permintaan

menyebutkan bahwa semakin rendah harga suatu komoditi maka jumlah

yang akan diminta semakin besar, begitupula sebaliknya. Sementara itu,

Page 56: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

38

penentuan permintaan dari suatu pasar dipengaruhi oleh beberapa faktor

(Lipsey, 1995), yaitu:

a. Harga komoditi itu sendiri

b. Rata - rata pendapatan rumah tangga

Kenaikan pendapatan rata - rata rumah tangga akan menyebabkan jumlah

komoditi yang diminta lebih banyak pada setiap harga tertentu.

c. Harga - harga lainnya

Harga-harga lainnya yang dimaksud adalah harga barang substitusi dan

harga barang komplementer. Naiknya harga pada barang substitusi suatu

komoditi maka akan menyebabkan permintaan dari komoditi itu

meningkat. Sedangkan naiknya harga barang komplementer suatu

komoditi akan menyebabkan permintaan dari komoditi itu turun.

d. Selera

Selera mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam menentukan

keputusan seseorang untuk membeli suatu barang.

e. Distribusi pendapatan

Perubahan dalam distribusi pendapatan akan menyebabkan semakin

banyak jumlah komoditi atau barang yang akan dibeli bagi mereka yang

memperoleh tambahan pendapatan, begitu pula sebaliknya.

f.Jumlah penduduk

Kenaikan jumlah penduduk akan menyebabkan lebih banyak komoditi yang

akan dibeli pada setiap tingkat harga.

Page 57: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

39

E. Penelitian Terdahulu

Komang Amelia Sri Pramana dan Luh Gede Meydianawathi (2013) pun

melakukan penelitian yang berjudul Variabel - variabel yang mempengaruhi

ekspor non migas Indonesia ke Amerika Serikat. Tujuan dari penelitian yang

dilakukan Komang Amelia Sri Pramana dan Luh Gede Meydianawathi ini

adalah untuk mengetahui pengaruh secara parsial maupun simultan antara

variabel kurs dollar AS, Penanaman Modal Asing (PMA), suku bunga kredit

dan indeks harga perdagangan besar terhadap ekspor non migas Indonesia ke

Amerika Serikat periode 1991-2011. Alat analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah regresi linear berganda untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh variable kurs dollar AS, penanaman modal asing (PMA), suku bunga

kredit dan indeks harga perdagangan besar terhadap ekspor non migas

Indonesia ke Amerika Serikat. Hasil dari penelitian yang dilakukan Komang

Amelia Sri Pramana dan Luh Gede Meydianawathi ini adalah variable kurs

dollar Amerika dan PMA berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor

non migas Indonesia. Variabel IHPB berpengaruh negative dan signifikan

terhadap ekspor non migas Indonesia ke Amerika. Variabel suku bunga kredit

berperngaruh negative dan tidak signifikan terhadap ekspor non migas

Indonesia ke Amerika.

Dewi Navulan Sari, Moh. Nur Syechalad dan Sofyan (2013) pun

melakukan penelitian yang berjudul analisis factor factor yang mempengaruhi

ekspor kopi arabica aceh. Tujuan dari penelitian yang dilakukan Dewi Navulan

Sari, Moh. Nur Syechalad dan Sofyan ini adalah untuk mengidentifikasi factor

Page 58: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

40

factor yang mempengaruhi ekspor kopi Arabica aceh. Alat analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda untuk

mengetahui apakah Kurs, Produksi Kopi dan Harga Luar Negeri memiliki

pengaruh terhadap Ekspor kopi Arabica Aceh. Hasil dari penelitian yang

dilakukan Dewi Navulan Sari, Moh. Nur Syechalad dan Sofyan ini adalah

variabel produksi kopi Arabika Aceh, nilai tukar rupiah terhadap dolar

Amerika dan harga kopi Arabika di luar negeri berpengaruh nyata terhadap

volume ekspor kopi Arabika Aceh, baik secara parsial maupun secara

serempak pada tingkat signifikan 95%.

Rubiyanto, dkk (2013) pun melakukan penelitian yang berjudul

“analisis faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor minyak nilam

(patchouli oil) di Indonesia”. Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh

Rubiyanto, dkk adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi volume ekspor minyak nilam di Indonesia dan mengetahui pola

perdagangan minyak nilam Indonesia. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskripsi analitis, dengan teknik pelaksanaan

pencatatan dan wawancara. Metode analisis data yang digunakan analisis

dengan regresi linear berganda berbentuk pangkat. Jenis data adalah data

sekunder dan data primer. Hasil uji F menunjukkan bahwa semua variabel yang

diteliti secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap volume ekspor

minyak nilam Indonesia pada tingkat kepercayaan 99%. Hasil uji t

menunjukkan bahwa variabel produksi, volume ekspor tahun sebelumnya,

harga internasional dan mutu secara individu berpengaruh nyata terhadap

Page 59: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

41

volume ekspor minyak nilam di Indonesia. Pola perdagangan minyak nilam di

ekspor secara langsung ke negara tujuan yaitu Singapura, Amerika Serikat,

Perancis, dan Swiss.

Ari Mulianta Ginting (2013) pun melakukan penelitian yang berjudul

pengaruh nilai tukar terhadap ekspor Indonesia. Tujuan dari penelitian yang

dilakukan Ari Mulianta Ginting ini adalah untuk menganalisis pengaruh nilai

tukar Rupiah terhadap kinerja ekspor Indonesia menggunakan data tahun 2005

kuartal I sampai tahun 2012 kuartal III dengan menggunakan Error Correction

Model (ECM). Studi ini menemukan bahwa nilai tukar dalam jangka panjang

dan jangka pendek memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap

ekspor Indonesia. Ini menunjukkan pentingnya kebijakan nilai tukar untuk

memicu peningkatan ekspor Indonesia.

Putra, dkk (2011) pun melakukan penelitian yang berjudul “analisis

faktor-faktor yang mempengaruhi net ekspor dan pertumbuhan ekonomi di

provinsi jambi”. Tujuan dari penelitian yang dilakukan Putra ini adalah untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi net ekspor dan

pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian menyatakan bahwa konsumsi,

investasi, pengeluaran pemerintah dan net ekspor berpengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, secara parsial konsumsi

berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Investasi

berpengaruh signifikan dan arahnya positif terhadap pertumbuhan ekonomi di

Provinsi Jambi. Pengeluran pemerintah berpengaruh signifikan dan arahnya

positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Net ekspor berpengaruh signifikan dan

arahnya positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi. Nilai

Page 60: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

42

produksi, kurs, pendapatan luar negeri dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh

signifikan terhadap net ekspor di Provinsi Jambi. Sementara itu, secara parsial

nilai produksi berpengaruh signifikan dan positif terhadap net ekspor. Kurs

berpengaruh signifikan dan arahnya negatif terhadap net ekspor di Provinsi

Jambi. Pendapatan luar negeri berpengaruh tidak signifikan dan arahnya positif

terhadap net ekspor di Provinsi Jambi. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh

signifikan dan positif terhadap net ekspor di Provinsi Jambi.

Deni Iswanto (2013) pun melakukan penelitian yang berjudul analisis

faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang.

Tujuan dari penelitian yang dilakukan Deni Iswanto ini adalah untuk

menganalisis sejauh mana pengaruh produksi, pendapatan negara tujuan, kurs

dan dummy kebijakan pemerintah terhadap ekspor kayu lapis Indonesia ke

Jepang. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis

regresi linier berganda (OLS) untuk mengetahui pengaruh produksi,

pendapatan Negara tujuan, kurs dan dummy kebijakan pemerintah terhadap

ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang. Hasil dari penelitian yang dilakukan

Deni Iswanto ini adalah bahwa produksi berpengaruh signifikan dan positif

terhadap Ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang, pendapatan negara tujuan

berpengaruh signifikan dan positif terhadap ekspor kayu lapis Indonesia ke

Jepang, Kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap Ekspor kayu lapis

Indonesia ke Jepang dan dummy kebijakan pemerintah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang.

Aygul Isayeva (2012) pun melakukan penelitian yang berjudul

Comparative analysis of economics factor affecting export and import in the

Page 61: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

43

Countries of south caucasus. Tujuan dari penelitian yang dilakukan Aygul

Isayeva ini adalah mengamati factor yang mempengaruhi ekspor dan impor.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear

berganda untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh Penanaman Modal Asing,

Pendapatan Domestik Bruto dan Inflasi terhadap ekspor dan impor pada negara

kaukasian selatan. Hasil dari penelitian yang dilakukan Aygul Isayeva ini

adalah berdasarkan hasil regresi hubungan antara PDB, inflasi pada ekspor dan

impor signifikan pada tiga Negara kaukasian. Tetapi hubungan antara

Penanaman Modal Asing dengan ekspor dan impor tidak signifikan.

Muhammad Nadeem, Muhammad Azam dan Rabiul Islam (2012) pun

melakukan penelitian yang berjudul An Investigation of Various Factors

Influence on Exports. Tujuan dari penelitian yang dilakukan Muhammad

Nadeem, Muhammad Azam dan Rabiul Islam ini adalah untuk mengamati

secara empiris impact pengaruh beberapa determinan yang mempengaruhi

ekspor di Pakistan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi linear berganda untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

penanaman modal asing, pendapatan dunia, nilai tukar, PDB, pajak tidak

langsung, tabungan dan nilai tambah industry terhadap ekspor Pakistan. Hasil

dari penelitian yang dilakukan Muhammad Nadeem, Muhammad Azam dan

Rabiul Islam ini adalah penanaman modal asing, pendapatan dunia, nilai tukar,

PDB, pajak tidak langsung, tabungan dan nilai tambah industri berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ekspor Pakistan.

Page 62: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

44

Tabel 2.I Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Alat Analisis Hasil Penelitian 1. Komang

Amelia Sri Pramana dan Luh Gede Meydianawathi (2013)

Variabel - variabel yang mempengaruhi ekspor non migas Indonesia ke Amerika Serikat.

Dependen : -Ekspor Non Migas Independen : -Kurs dollar Amerika -Penanaman Modal Asing -IHPB -Suku bunga kredit

Ordinary Least Square (OLS)

variable kurs dollar Amerika dan PMA berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor non migas Indonesia. Variabel IHPB berpengaruh negative dan signifikan terhadap ekspor non migas Indonesia ke Amerika. Variabel suku bunga kredit berperngaruh negative dan tidak signifikan terhadap ekspor non migas Indonesia ke Amerika

2. Dewi Navulan Sari, Moh. Nur Syechalad dan Sofyan (2013)

analisis factor faktor yang mempengaruhi ekspor kopi arabica Aceh.

Dependen : -Ekspor kopi Arabica Aceh Independen : -Produksi kopi Arabica Aceh -Nilai tukar rupiah -Harga kopi Arabica Aceh

Ordinary Least Square (OLS)

variabel produksi kopi Arabika Aceh, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dan harga kopi Arabika di luar negeri berpengaruh nyata terhadap volume ekspor kopi Arabika Aceh, baik secara parsial maupun secara serempak pada tingkat signifikan 95%.

3. Rubiyanto, dkk (2013)

analisis faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor minyak nilam (patchouli oil) di Indonesia

Dependen : - volume ekspor minyak nilam Independen : - Produksi minyak nilam - Produksi minyak nilam tahun sebelumnya - Volume ekspor minyak nilam tahun sebelumnya - Harga internasional minyak nilam - Harga ekspor minyak nilam - Harga domestik minyak nilam - Nilai tukar dollar Amerika Serikat terhadap rupiah

Regresi linier berganda

Hasil uji F menunjukkan bahwa semua variabel yang diteliti secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap volume ekspor minyak nilam Indonesia pada tingkat kepercayaan 99%. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel produksi, volume ekspor tahun sebelumnya, harga internasional dan mutu secara individu berpengaruh nyata terhadap volume ekspor minyak nilam di Indonesia. Pola perdagangan minyak nilam di ekspor secara langsung ke negara tujuan yaitu Singapura, Amerika Serikat, Perancis, dan Swiss.

Berlanjut Ke halaman Berikutnya

Page 63: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

45

Tabel 2.I (Lanjutan)

No Peneliti Judul Variabel Alat Analisis Hasil Penelitian 4. Deni Iswanto

(2013) analisis faktor - faktor yang mempengaruhi ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang

Dependen : -Ekspor kayu lapis Independen : -Produksi kayu -Pendapatan negara tujuan -Kurs -Kebijakan pemerintah (dummy)

Ordinary Least Square (OLS)

produksi berpengaruh signifikan dan positif terhadap Ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang, pendapatan negara tujuan berpengaruh signifikan dan positif terhadap ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang, Kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap Ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang dan dummy kebijakan pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang.

5. Aygul Isayeva (2012)

Comparative analysis of economics factor affecting export and import in the Countries of south caucasus

Dependen : -Ekspor -Impor Independen : -PDB -Inflasi -Penanaman Modal Asing

Ordinary Least Square (OLS)

hubungan antara PDB, inflasi pada ekspor dan impor signifikan pada tiga Negara kaukasian. Tetapi hubungan antara Penanaman Modal Asing dengan ekspor dan impor tidak signifikan.

6. Muhammad Nadeem, Muhammad Azam dan Rabiul Islam (2012)

An Investigation of Various Factors Influence on Exports

Dependen : -Ekspor Pakistan Independen : -Penanaman Modal Asing -Pendapatan Dunia -Nilai tukar -PDB -Pajak tidak langsung -Tabungan -Nilai tambah industri

Ordinary Least Square (OLS)

penanaman modal asing, pendapatan dunia, nilai tukar, PDB, pajak tidak langsung, tabungan dan nilai tambah industry berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor Pakistan.

Berlanjut Ke halaman Berikutnya

Page 64: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

46

Tabel 2.I (Lanjutan)

No Peneliti Judul Variabel Alat Analisis Hasil Penelitian 7. Ari Mulianta

Ginting (2013) pengaruh nilai tukar terhadap ekspor Indonesia

Dependen : - ekspor Indonesia Independen : - nilai tukar

Error Correction Model (ECM)

Studi ini menemukan bahwa nilai tukar dalam jangka panjang dan jangka pendek memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap ekspor Indonesia. Ini menunjukkan pentingnya kebijakan nilai tukar untuk memicu peningkatan ekspor Indonesia

8. Putra, dkk (2011)

analisis faktor-faktor yang mempengaruhi net ekspor dan pertumbuhan ekonomi di provinsi jambi

Dependen : - ekspor Indonesia Independen : - nilai tukar

Hasil penelitian menyatakan bahwa konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan net ekspor berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, secara parsial konsumsi berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Investasi berpengaruh signifikan dan arahnya positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi. Pengeluran pemerintah berpengaruh signifikan dan arahnya positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Net ekspor berpengaruh signifikan dan arahnya positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi. Nilai produksi, kurs, pendapatan luar negeri dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap net ekspor di Provinsi Jambi.

Sumber: Jurnal Penelitian Terdahulu

Page 65: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

47

F. Kerangka Berfikir

Dalam rumusan masalah penelitian telah menetapkan akan mengkaji

pengaruh kurs (exchange rate), pertumbuhan ekonomi dan Harga Ekspor

terhadap Ekspor Ikan Tuna Indonesia tahun 2002-2013 (Ekspor Indonesia

Terhadap Jepang).

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dijelaskan bagaimana variabel-

variabel yang berkaitan dengan penelitian ini. Dan diduga Ekspor Ikan Tuna

Indonesia dipengaruhi oleh kurs (exchange rate), pertumbuhan ekonomi dan

harga ekspor. Sehingga dapat dibuat persamaan sebagai berikut:

Y = f (x1, x2, D)

Dimana:

Y : Ekspor Ikan Tuna Indonesia

X1 : Kurs (Exchange Rate)

X2 : Pertumbuhan Ekonomi

X3 : Harga Ekspor

Agar dapat lebih dipahami, kurs (exchange rate), pertumbuhan

ekonomi dan harga ekspor terhadap ekspor ikan tuna indonesia dapat

dijelaskan pada gambar berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Kurs (Exchange Rate) (X1)

Pertumbuhan Ekonomi (X2)

Harga Ekspor (X3)

Ekspor Ikan Tuna Indoneisa (Y)

Page 66: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

48

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam

bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2012:93). Hipotesis yang diajukan

sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh antara nilai tukar, pertumbuhan ekonomi dan harga

ekspor secara bersama-sama terhadap ekspor ikan tuna dengan asumsi

ceteris paribus.

2. Terdapat pengaruh secara parsial antara nilai tukar terhadap ekspor ikan

tuna dengan asumsi ceteris paribus.

3. Terdapat pengaruh secara parsial antara pertumbuhan ekonomi terhadap

ekspor ikan tuna dengan asumsi ceteris paribus.

4. Terdapat pengaruh secara parsial antara harga ekspor terhadap ekspor ikan

tuna dengan asumsi ceteris paribus.

Page 67: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memfokuskan variabel terikat yaitu Ekspor

Ikan Tuna merupakan sektor yang memberi kontribusi besar pada ekspor non

migas. Variabel bebas yaitu nilai tukar, pertumbuhan ekonomi dan harga

ekspor. Penelitian ini merupakan penelitian analisis pengaruh, karena tujuan

penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan antara dua variabel. Data

operasional yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data runtut

waktu (time series). Semua data dalam tahunan dimulai dari 2002 sampai 2014.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel akan sangat membantu dalam penelitian

yang dihadapkan pada sampel yang beragam dari suatu populasi. Data yang

digunakan berupa data sekunder periode 2002 - 2014. Objek yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Ekspor Ikan Tuna Indonesia terhadap Jepang.

Adapun sampel yang digunakan merupakan Judgement Sampling atau

purposive sample.

Pada metode judgement sampling atau purposive sample pengumpulan

data diakukan atas dasar strategi kecakapan atau pertimbangan pribadi semata.

Pada dasarnya sampel dipilih berdasarkan pendapat analis dan hasil penelitian

digunakan untuk menarik kesimpulan tentang item - item di dalam sampel.

Pemilihan ekspor Ikan Tuna Indonesia terhadap Jepang karena ekspor

Ikan Tuna Indonesia terhadap Jepang merupakan yang tertinggi dibandingkan

Negara lain.

Page 68: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

50

C. Metode Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk melakukan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Field research

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat

sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber

yang telah ada. Data seperti referensi ini diambil dari Bank Indonesia (BI),

dan BPS.

2. Library research

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari

membaca literatur, buku, artikel, jurnal dan sejenisnya yang berhubungan

dengan aspek yang diteliti sebagai upaya untuk memperoleh data yang

valid.

3. Internet research

Internet Research adalah data yang peneliti peroleh dari internet yang

berhubungan dengan tema skripsi ini.

D. Metode Analisis Data

Dalam pengolahan data, digunakan penerapan metode kuadrat terkecil

biasa (Ordinary Least Square/OLS) untuk model regresi linier berganda

dengan didukung oleh analisis kuantitatif dengan menggunakan model

ekonometrik untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hubungan antara

variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Penulis menggunakan

alat bantu ekonometrika (software) yaitu Eviews. Menurut Winarno (2009:4.1)

OLS bertujuan untuk mengetahui hubungan antara suatu variabel dependen dan

Page 69: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

51

variabel independen, apabila terdapat beberapa variabel independen. Untuk

analisis data akan dilakukan dengan bantuan aplikasi komputer yaitu, program

Excel 2010 dan Program EViews 6. Dalam metode OLS ini dapat memberikan

koefisien yang baik atau bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) yang

dalam hal ini harus bebas dari Uji Asumsi Klasik.

Dalam penelitian model-model yang parameternya linier, atau yang

dapat dibuat linier melalui transformasi yang sesuai, namun variabel-

variabelnya tidak perlu linier. Ada banyak model semacam itu, yang masing

masing memiliki penerapan khusus. Ada lima jenis model penting yang

parameternya linier namun variabelnya tak linier, yaitu :

1. Model log-linier, dimana variabel tak bebas maupun variabel penjelasnya

dinyatakan dalam bentuk logaritma.

2. Model log-lin atau model pertumbuhan, dimana variabel tak bebasnya

berbentuk logaritma namun variabel bebasnya berbentuk linier.

3. Model lin-log, dimana variabel tak bebasnya berbentuk linier namun

variabel bebasnya berbentuk logaritma.

4. Model kebalikan, dimana variabel tak bebasnya berbentuk linier namun

variabel bebasnya tidak.

5. Model polynomial, dimana variabel bebasnya memiliki pangkat yang

berbeda-beda.

Tak ada alasan yang menghalangi untuk menggabungkan fitur - fitur

dari satu atau lebih model diatas. Jadi dapat memiliki model regresi berganda

dimana variabel tak bebasnya berbentuk logaritma dan beberapa variabel X

yang juga berbentuk logaritma, namun sebagian lainnya berbentuk linier

(Gujarati, 2006:238).

Page 70: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

52

Hubungan variabel Ekspor Ikan Tuna dengan variabel Nilai Tukar,

GDP dan Harga Ekspor diformulasikan sebagai berikut:

Y = f (X1, X2, D)

Sedangkan model ekonometrika ditulis:

Y = 1ߚ +0ߚX1 + 2ߚX2 + 3ߚD…………………….(3.1)

X = 1ߚ + 0ߚNT + 2ߚPMA + 3ߚD + e….(3.2)

Dimana:

X = Volume Ekspor Ikan Tuna Indonesia

βo = Constanta

β1, β2, β3 = Koefisien regresi dari masing - masing variabel yang

mempengaruhi Volume Ekspor Ikan Tuna indoensia

KURS = Nilai Tukar

PE = pertumbuhan ekonomi

HE = Harga Ekspor

Menurut (gujarati, 2006:236) berbagai variabel ekonomi atau bukan,

dinyatakan dalam berbagai satuan pengukuran. Sebagai contoh temperatur

dalam satuan Fahrenheit dan Celcius yang berbeda pengukurannya. Dalam

penelitian ini variabel bebas dan variabel tak bebas diukur dalam satuan miliar

dan ton. Hasil regresi memang sensitif sedangkan beberapa lainnya tidak.

Semua hasil regresi akan mempunyai penafsiran yang sama.

1. Uji Asumsi Klasik.

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat

multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Uji asumsi klasik

penting dilakukan untuk menghasilkan estimator yang linier tidak bias

Page 71: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

53

dengan varian yang minimum (Best Linear Unbiased Estimator = BLUE),

yang berarti model regresi tidak mengandung masalah. Untuk itu diperlukan

pendeteksian lebih lanjut diantaranya:

a. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui data dalam variabel yang akan

digunakan dalam penelitian, data yang baik dan layak digunakan dalam

penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Normalitas data

dapat dilihat dengan beberapa cara diantaranya, dengan uji Jarque-Bera

atau Histogram Test. Suatu variabel dikatakan normal jika korelogram

pada gambar menunjukkan bahwa residual berdistribusi normal

(Winarno, 2009:5.24).

Asumsi normalitas gangguan Ut adalah penting sekali mengingat

uji validitas pengaruh variabel independen baik secara serempak (uji F)

maupun sendiri-sendiri (uji t) dan estimasi nilai variabel dependen

mensyaratkan hal ini. Apabila asumsi ini tidak terpenuhi, maka kedua uji

ini dan estimasi nilai variabel dependen adalah tidak valid untuk sampel

kecil atau tertentu (Gujarati, 2006:67)

Salah satu asumsi dalam analisis statistik adalah data berdistribusi

normal. Dalam analisis multivariate, para peneliti menggunakan

pedoman jika tiap variabel terdiri dari 30 data, maka data sudah

berdistribusi normal. Apabila melibatkan 3 variabel, maka diperlukan 3 x

30 = 90. Meskipun demikian, untuk menguji dengan lebih akurat,

diperlukan alat analisis dan EViews menggunakan 2 (dua) cara, yaitu

dengan Histogram dan Uji Jarque-Bera. Uji Jarque-Bera adalah uji

statistik untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Uji ini

Page 72: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

54

mengukur perbedaan skewness dan kurtosis data dan dibandingkan

dengan apabila datanya bersifat normal. Rumus yang digunakan adalah:

(Winarno, 2009:5.37) Hal ini ditunjukkan oleh:

Dimana:

N = ukuran sampel

S = skewness/kemencengan

K =kurtosis/peruncingan

K = banyaknya koefisien yang digunakan di dalam persamaan

Berikut hipotesis langkah-langkah pengujian normalitas:

Hipotesis : Ho : Model tidak normal.

Ha : Model normal.

Bila probabilitas Obs*R2> 0.05 → signifikan, Ho ditolak.

Bila probabilitas Obs*R2< 0.05 → tidak signifikan, Ho diterima.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi linier yang sempurna antara variabel-

variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel bebas namun variabel beabas tersebut mempunyai

hubungan dengan variabel terikat. Dalam praktiknya, umumnya

multikolonieritas tidak dapat dihindari dalam artian sulit menemukan dua

variabel bebas secara matematis tidak berkorelasi sekalipun secara

substansi tidak berkorelasi (Nachrowi, 2006:95)

Page 73: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

55

Multikolonieritas sempurna melonggarkan asumsi klasik yang

menyatakan bahwa tidak ada variabel independen merupakan sebuah

fungsi linier sempurna dari variabel-variabel independen yang lain. Kata

sempurna dalam konteks ini secara tidak langsung menyatakan bahwa

variasi satu variabel independen sama sekali dapat dijelaskan oleh

perubahan-perubahan variabel independen yang lain. Hubungan linier

sempurna semacam itu dapt dilukiskan antara dua variabel berikut ini :

X1i= α0 + α1 X2i

Dimana koefisien – koefisien, α merupakan konstanta dan

variabel-variabel independen, X berada dalam sempurna (hamja,

2012:13). Multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang

sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang

menjelaskan (independen) dari model regresi.Ada atau tidaknya

multikolonieritas dapat diketahui atau dilihat dari koefisien korelasi

masing-masing variabel bebas. Jika koefisien korelasi di antara masing-

masing variabel bebas lebih besar dari 0,8, maka terjadi multikolonieritas

(Ajija, 2011:35).

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi apabila variasi Ut tidak konstan atau

sering berubah-ubah seiring dengan berubahnya nilai variabel

independen (Gujarati, 2006). Untuk melacak keberadaan

heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan uji White.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

Page 74: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

56

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika variance tidak konstan atau berubah-ubah

disebut dengan Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Nachrowi,

2006:109). Secara simbolis, heteroskedastisitas dinyatakan sebagai

berikut:

E(u2i) = σ2

i

Gangguan uiyang tercakup dalam fungsi regresi populasi bersifat

homokedastis artinya, semua memiliki varians yang sama, σ2. Jika tidak

demikian – jika varians ui adalahσ2i, yang menunjukkannya bervariasi

dari observasi ke observasi – berarti kita menghadapisituasi

heteroskedastisitas, atau varians tak sama, atau nonkonstan (gujarati,

2006:82). Langkah-langkah pegujian sebagai berikut:

Hipotesis : Ho: Model tidak terdapat Heteroskedastisitas

Ha: Terdapat Heteroskedastisitas

Bila probabilitas Obs*R2> 0.05 → Ho diterima

Bila probabilitas Obs*R2 < 0.05 → Ho ditolak

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi (atau otokorelasi) menunjukkan korelasi di antara

anggota serangkaian observasi yang di urutkan menurut waktu atau

ruang. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi, yaitu memperhatikan t-

statistik, R-Square, uji F, dan Durbin Watson (DW). Atau melakukan uji

LM (metode Bruesch godfrey) (Ajija, 2011:35).

Page 75: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

57

Autokorelasi murni terjadi apabila asumsi klasik yang

menyatakan bahwa tidak ada korelasi antar error term pada periode

pengamatan – pengamatan yang berbeda diperlonggar dalam sebuah

persamaan yang telah terspesifikasi dengan benar. Asumsi itu adalah

sebagai berikut :

E(rui uj) = 0 atau Cov(ui uj) = 0 i ≠ j

Apabila nilai yang diharapkan dari koefisien korelasi sederhana

antara setiap dua pengamatan error term adalah tidak sama dengan nol,

maka error term tersebut dikatakan memiliki otokorelasi tanpa sifat

perubahan, maka disebut otokorelasi murni (pure autocorrelation)

(hamja, 2012 : 25). Langkah-langkah pengujian autokorelasi sebagai

berikut :

Hipotesis : Ho: Model tidak terdapat Autokorelasi.

Ha : Terdapat Autokorelasi.

Bila probabilitas Obs*R2> 0.05 → Ho diterima.

Bila probabilitas Obs*R2< 0.05 → Ho ditolak

Apabila probabilitas Obs*R2 lebih besar dari 0.05 maka

modeltersebut tidak terdapat autokorelasi. Apabila probabilitas Obs*R2

lebihkecil dari 0.05 maka model tersebut terdapat autokorelasi. Selain itu,

ada salah satu cara lagi yang digunakan untuk mendeteksi autokorelasi

adalah uji Durbin Watson (D-W). Berikuttable 3.1 yang digunakan untuk

menentukan ada tidaknya autokorelasi dengan uji Durbin-Watson.

(Gujarati, 2006:119):

Page 76: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

58

Tabel 3.1 Uji ada tidaknya Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson (DW)

Tolak Ho,

berarti ada

autokorelasi

positif

Daerah

meragukan

Terima Ho,

tidak ada

Autokorelasi

Daerah

meragukan

Tolak Ho,

berarti ada

autokorelasi

negatif

0 dl du 2 4-du 4-dl 4

2. Uji Statistik.

Data yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari variabel-

variabel yang akan diteliti. Pengolahan data menggunakan Excel 2010 dan

Eviews 6. Dalam pengujian ini menggunakan Uji Statistik meliputi uji-t dan

uji-F.

a. Uji Parsial (Uji-t)

Uji t digunakan untuk menguji apakah setiap variabel bebas

(Independen) secara masing-masing parsial atau individu memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (dependent) pada

tingkat signifikansi 0,05 (5%) dengan menganggap variabel bebas

bernilai konstan. Langkah-langkah yang harus dilakukan dengan uji-t

yaitu dengan pengujian, yaitu : (Nachrowi, 2006:17).

Hipotesis : Ho : βi = 0 artinya masing-masing variabel bebas tidak

berpengaruh signifikan dari variabel terikat.

H1 : βi ≠ 0 artinya masing-masing variabel bebas

berpengaruh signifikan dari variabel terikat.

Page 77: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

59

Bila probabilitas > α 5% → variabel bebas tidak signifikan atau

tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho terima, Ha

tolak).

Bila probabilitas < α 5% → variabel bebas signifikan atau mempunyai

pengaruh terhadap variabel terikat (Ho tolak, Ha terima).

b. Uji Fisher (Uji-F).

Uji Fisher (Uji-F) digunakan untuk mengetahui apakah seluruh

variabel bebas (independen) secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel terikat (dependen) pada tingkat signifikansi 0,05 (5%).

Pengujian semua koefisien regresi secara bersama-sama dilakukan

dengan uji-F dengan pengujian, yaitu (Nachrowi, 2006:16).

Hipotesis: Ho: βi = 0 artinya secara bersama-sama tidak

berpengaruh signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

H1 : βi ≠ 0 artinya secara bersama-sama berpengaruh signifikan antara

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Bila probabilitas > α 5% → variabel bebas tidak signifikan atau tidak

mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.

Bila probabilitas < α 5% → variabel bebas signifikan atau mempunyai

pengaruh terhadap variabel terikat.

c. Koefisien Determinasi ().

Menurut Ajija (2011:34) Uji koefisien determinasi koefisien R2

atau (R2adjusted). Koefisien determinasi ini menunjukkan kemampuan

garis regresi menerangkan variasi variabel terikat Y yang dapat

dijelaskan oleh variabel bebas X. Nilai koefisien R2atau (R2adjusted)

berkisar antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 1, semakin baik.

Page 78: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

60

E. Operasional Variabel Penelitian.

Dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yang terdiri atas

variabel eksogen dan variabel endogen.Variabel eksogen adalah variabel yang

ditentukan diluar model, sedangkan variabel endogen adalah variabel yang

terdapat dalam penelitian ini, yaitu Ekspor Ikan Tuna, Nilai Tukar,

pertumbuhan ekonomi dan Harga Ekspor. Definisi operasional variabel dapat

dirinci sebagai berikut :

1. Variabel Dependen.

Ekspor Ikan Tuna adalah penjualan hasil tangkapan ikan berupa ikan tuna

yang dihasilkan oleh suatu Negara ke Negara lain.

2. Variabel Independen.

a. Nilai Tukar (X1)

Nilai Tukar adalah jumlah satuan atau unit dari mata uang asing yang

diperlukan untuk memperoleh atau membeli satu unit atau satuan jenis

mata uang lainnya.

b. Pertumbuahan Ekonomi (X2)

Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam

perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi

dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat

(Sukirno, 1994:10).

c. Harga Ekspor (X3)

Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan

barang - barang dari dalam negeri ke luar negeri dengan memenuhi

ketentuan yang berlaku. Ekspor merupakan total barang dan jasa yang

Page 79: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

61

dijual oleh sebuah negara ke negara lain, termasuk diantara barang-

barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu (Priadi, 2000).

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Sektor perikanan Indonesia dalam era perdagangan bebas mempunyai

peluang yang cukup besar. Indonesia merupakan negara bahari yang sangat

kaya dengan potensi perikananan dan kelautannya. Laut Indonesia memiliki

luas kurang lebih 3,1 juta km2 (perairan laut teritorial 0,3 juta km2 dan

perairan nusantara 2,8 juta km2) dan perairan Zona Ekonomi Ekslusif

Indonesia (ZEEI) seluas lebih kurang 2,7 juta km2 menyimpan banyak jenis

ikan dan hasil perairan laut lainnya yang memiliki nilai ekonomis yang sangat

penting. Ikan tuna sebagai komoditas ekspor perikanan kedua telah

menyumbangkan devisa pada tahun 2006 sebesar US250.567 juta atau naik

sebesar17,95 persen dari ekspor ikan tuna pada tahun 2002 yang mencapai

US250.567 juta atau naik sebesar 17,95 persen dari ekspor ikan tuna pada

tahun 2002 yang mencapai US212.426 juta (http://repository.ipb.ac.id/, diakses

pada tanggal 28 April 2016).

Ekspor ikan tuna Indonesia selama 25 tahun terakhir ini memiliki

pertumbuhan rata-rata yang positif dengan laju pertumbuhan rata rata volume

sebesar 6.03persen dan 11.79 persen untuk laju pertumbuhan nilainya. Pasar

ikan tuna terbesar di dunia saat ini adalah Jepang, Amerika Serikat dan Uni

Eropa. Ekspor ikan tuna ke Jepang sebesar 27 persen, dan ke Amerika Serikat

Page 80: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

62

17 persen sedangkan ke Uni Eropa juga cukup besar volume dan nilainya yaitu

sebesar 12 persen (FAO,2006). Di kawasan ASEAN, Indonesia menempati

urutan kedua sebagai negara produsen ikan tuna setelah Thailand. Hal ini

disebabkan perbedaan tingkat eksploitasi baik dari segi jumlah maupun

teknologi penggunaan alat tangkap. Mengingat bahwa perairan Indonesia

masih luas maka peluang untuk meningkatkan produksi masih besar dan itu

berarti juga peluang untuk meningkatkan ekspor sebagai penambah devisa

negara juga besar (http://repository.ipb.ac.id/, diakses pada tanggal 28 April

2016).

Kerjasama Indonesia - jepang bukanlah sesuatu yang baru bagi kedua

belah negara. Sudah sejak lama Indonesia dan Jepang melakukan kegiatan

kerjasama ekonomi di sektor industri manufaktur, bahkan juga pengembangan

usaha kecil dan menengah. Kesepakatan diantara kedua belah negara antara

Indonesia dengan Jepang dilakukan karena keduanya telah memiliki hubungan

ekonomi yang sangat lama. Alasan lainnya tentu karena masing – masing

negara menganggap negara mitra adalah negara yang penting bagi

ekonominya.

Terlebih lagi sejak dimulai dari tahun 1954, dalam bentuk penerimaan

trainee untuk mendapatkan pelatihan di bidang industri, komunikasi

transportasi, pertanian dan kesehatan. Bantuan ODA Jepang yang telah

memberikan kontribusi besar melalui di bidang pengembangan SDM,

pembangunan infrastruktur sosial ekonomi. Misalnya, pada saat krisis ekonomi

melanda Asia sejak Agustus 1997, Jepang membantu Indonesia yang sedang

Page 81: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

63

berusaha keluar dari krisis dalam bentuk pinjaman khusus, perpanjangan

kewajiban pembayaran, dukungan strategi pemerintah, dan lain-lain.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Deskriptif Perhitungan Data Mentah

Tabel deskriptif menunjukkan semua variabel yang digunakan dalam

model analisis Regresi Berganda, yaitu variabel Y (ekspor ikan tuna) dan

(nilai tukar, pertumbuhan ekonomi dan harga ekspor) sebagai variabel

bebas. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan software excel sesuai

perhitungan berdasarkan rumus, adapun penjelasan lengkap masing-masing

variabel adalah sebagai berikut:

a. Nilai Tukar

Nilai tukar uang atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan

kurs mata uang adalah catatan harga pasar dari mata uang asing dalam

harga mata uang domestik atau resiprokalnya, yaitu harga mata uang

domestik dalam mata uang asing. Nilai tukar merepresentasikan tingkat

harga dari pertukaran dari satu mata uang yang lainnya dan digunakan

dalam berbagai transaksi, antara lain transaksi perdagangan internasional,

turisme, investasi internasional ataupun aliran uang jangka pendek

antarnegara, yang melewati batas-batas geografis ataupun aliran ataupun

batas-batas hukum (Karim, 2002:87).

Nilai tukar rupiah atau disebut juga kurs rupiah adalah perbandingan

nilai atau harga mata uang rupiah dengan mata uang lain. perdagangan antar

negara di mana masing-masing negara mempunyai alat tukarnya sendiri

mengharuskan adanya angka perbandingan nilai suatu mata uang dengan mata

Page 82: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

64

uang lainnya, yang disebut kurs valuta asing atau kurs (Sukirno, 2004:85).

Berikut hasil perhitungan Nilai Tukar periode penelitian 2002 - 2014:

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Data Nilai Tukar US$ Periode 2002 - 2014

(Dalam Rupiah)

Tahun Nilai Tukar Rupiah 2002 5057,11 2003 5573,42 2004 6569,43 2005 7398,92 2006 6906,04 2007 7652,64 2008 8180,39 2009 8163,04 2010 8352,91 2011 9048,16 2012 9712,41 2013 10091,95 2014 10704,37

Sumber: Data Diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan perkembangan nilai tukar

pada periode 2002 - 2014. Pada penelitian ini dijelaskan bahwa nilai

tukar terendah terjadi pada tahun 2002 yaitu sebesar Rp. 5057,11 dan

nilai tukar tertinggi pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 10704,37.

b. Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Sadono Sukirno (2004:423), pertumbuhan ekonomi

adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau

pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau

berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan

ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada

Page 83: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

65

kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan

kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.

Data pertumbuhan ekonomi yang digunakan adalah data

pertumbuhan ekonomi periode 2002-2014. Berikut hasil perhitungan

pertumbuhan ekonomi:

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Data Pertumbuhan Ekonomi Periode 2002 - 2014

(Dalam Persen) Tahun Pertumbuhan Ekonomi 2002 0.031 2003 0.034 2004 0.037 2005 0.047 2006 0.040 2007 0.048 2008 0.045 2009 0.032 2010 0.049 2011 0.047 2012 0.046 2013 0.041 2014 0.036

Sumber: Data Diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan perkembangan

pertumbuhan ekonomi pada periode 2002 - 2014. Pada penelitian ini

dijelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi terendah terjadi pada tahun

2002 yaitu sebesar 0,031 dan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun

2010 yaitu sebesar 0,049.

c. Harga Ekspor

Ditinjau dari sudut pengeluaran, ekspor merupakan salah satu

faktor terpenting dari Gross Nasional Product (GNP), sehingga dengan

Page 84: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

66

berubahnya nilai ekspor maka pendapatan masyarakat secara langsung

juga akan mengalami perubahan. Di lain pihak, tingginya ekspor suatu

negara akan menyebabkan perekonomian tersebut akan sangat sensitif

terhadap keguncangan - keguncangan atau fluktuasi yang terjadi di

pasaran internasional maupun di perekonomian dunia. Berikut ini penulis

akan memberikan beberapa pengertian ekspor dari beberapa ahli

ekonomi. Menurut Irham dan Yogi (2003), mendefinisikan ekspor

sebagai berikut: Menjual barang-barang ke luar negeri untuk ekspor

memperoleh devisa yang akan digunakan bagi penyelenggaraan

industri/pembangunan di negaranya, dengan asumsi ekspor yang terjadi

haruslah dengan diversifikasi ekspor sehingga bila terjadi kerugian

dalam satu macam barang akan dapat diimbangi oleh keunggulan dari

komoditi lainnya. Berikut hasil perhitungan harga ekspor periode

penelitian 2002 - 2014:

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Data Harga Ekspor Periode 2002 - 2014

(Dalam Dolar) Tahun Harga Ekspor 2002 909441000000.00 2003 731644000000.00 2004 875668000000.00 2005 766225000000.00 2006 762503000000.00 2007 704996000000.00 2008 737186000000.00 2009 853959000000.00 2010 1154406000000.00 2011 1182348000000.00 2012 1110557000000.00 2013 1067632000000.00 2014 747631000000.00

Page 85: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

67

Sumber: Data Diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan perkembangan harga

ekspor pada periode 2002 - 2014. Pada penelitian ini dijelaskan bahwa

harga ekspor terendah terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar

704996000000 dan harga ekspor tertinggi pada tahun 2011 yaitu sebesar

1182348000000.

d. Ekspor Ikan Tuna

Kegiatan ekspor adalah system perdagangan dengan cara

mengeluarkan barang - barang dari dalam negeri ke luar negeri dengan

memenuhi ketentuan yang berlaku. Ekspor merupakan total barang dan

jasa yang dijual oleh sebuah negara ke negara lain, termasuk diantara

barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu (Priadi,

2000). Ekspor merupakan barang dan jasa yang diproduksi di dalam

negeri yang dijual secara luas ke luar negeri (Mankiw, 2006:25).

Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara

mengeluarkan barang-barang dari dalam negeri keluar negeri dengan

memenuhi ketentuan yang berlaku. Ekspor merupakan total barang dan

jasa yang dijual oleh sebuah negara ke negara lain, termasuk diantara

barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu (Triyoso,

2004).

Selanjutnya pengertian ekspor menurut Todaro dan Smith

(2004:15) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ekspor adalah:

Kegiatan perdagangan internasional yang memberikan rangsangan guna

Page 86: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

68

membutuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya

industri-industri pabrik besar, bersamaan dengan struktur politik yang

stabil dan lembaga sosial yang fleksibel.

Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara

mengeluarkan barang-barang dari dalam negeri keluar wilayah pabean

Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Ekspor merupakan

total barang dan jasa yang dijual oleh sebuah negara ke negara lain,

termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa- jasa pada suatu

tahun tertentu (Sasandara, 2005). Adapun ekspor ikan tuna Indonesia

untuk periode tahun 2002 - 2014 dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Data Ekspor Ikan Tuna Periode 2002 - 2014

(Dalam Ton) Tahun Ekspor Ikan Tuna 2002 30724.9 2003 23881.3 2004 22770.1 2005 21298.1 2006 21657.5 2007 19808.6 2008 18921.0 2009 22557.2 2010 30282.3 2011 35010.2 2012 29236.6 2013 33116.6 2014 25118.1

Sumber: Data Diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan perkembangan ekspor ikan

tuna pada periode 2002 - 2014. Pada penelitian ini dijelaskan bahwa

ekspor ikan tuna terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 18921

dan harga ekspor tertinggi pada tahun 2011 yaitu sebesar 35010.2.

Page 87: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

69

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Pengujian normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah data

pada penelitian ini bersifat normal atau tidak.

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data diolah

Berdasarkan Gambar 4.1 menggambarkan bahwa data dalam

penelitian ini berdistribusi normal. Terlihat dari nilai probability sebesar

0,723700 yang lebih besar dari derajat kesalahan 0,05 > dari derajat

kesalahan α = 5% yaitu signifikan menyatakan Ho ditolak, sehingga

dikatakan data berdistribusi normal.

b. Hasil Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas berfungsi untuk apakah ditemukan

adanya kolerasi antar variabel independen. Ada tidaknya

multikolinieritas dapat di lihat dari koefesien kolerasi masing - masing

variable bebas, jika koefesien kolerasi di antara masing - masing variabel

bebas dari 0,8 maka terjadi multikolinieritas. Berikut ini uji

multikolinieritas dengan menggunakan matriks.

Page 88: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

70

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas

KURS PE HE

KURS 1.000000 0.456410 0.381008 PE 0.456410 1.000000 0.274673 HE 0.381008 0.274673 1.000000

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.5 hasil analisis uji multikolinearitas dengan

correlation matrix di atas terlihat bahwa koefisien korelasi tidak ada

yang di atas 0,8, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model tidak

terdapat masalah multikolinearitas. Dengan terpenuhinya uji

multikolonieritas maka model regresi tidak ditemukan adanya korelasi

linier yang sempurna antar variabel-variabel bebas.

c. Hasil Uji Heteroskedastis

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas

dan jika variance tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Nachrowi,

2006:109).

Untuk mendeteksi data memiliki masalah heteroskedastis atau

tidak yaitu jika probabilitas OBS*R2 > 0,05 maka data tidak terdapat

heteroskedastisitas. Begitu sebaliknya, jika probabilitas OBS*R2 < 0,05

maka data terdapat heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas

dilakukan dengan aplikasi eviews 7 dengan menggunakan uji White,

diperoleh hasil regresi sebagai berikut:

Page 89: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

71

Table 4.6 Hasil Uji Heteroskedasticity Test

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 3.204114 Prob. F(9,3) 0.1837

Obs*R-squared 11.77501 Prob. Chi-Square(9) 0.2263 Scaled explained SS 3.819860 Prob. Chi-Square(9) 0.9229

Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 06/24/16 Time: 16:03 Sample: 1 13 Included observations: 13

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1.37E+08 77482468 -1.769537 0.1749

KURS 27976.49 10106.52 2.768163 0.0697 KURS^2 -1.245891 0.948026 -1.314196 0.2802

KURS*PE 114863.6 300069.9 0.382790 0.7274 KURS*HE -1.27E-08 6.18E-09 -2.048010 0.1330

PE -3.90E+09 2.26E+09 -1.723025 0.1834 PE^2 3.22E+10 3.56E+10 0.906222 0.4316

PE*HE -0.000293 0.001557 -0.188161 0.8628 HE 0.000252 0.000139 1.818342 0.1666

HE^2 -6.77E-17 9.69E-17 -0.698547 0.5351 R-squared 0.905770 Mean dependent var 4340310.

Adjusted R-squared 0.623080 S.D. dependent var 5256064. S.E. of regression 3226896. Akaike info criterion 32.88406 Sum squared resid 3.12E+13 Schwarz criterion 33.31864 Log likelihood -203.7464 Hannan-Quinn criter. 32.79474 F-statistic 3.204114 Durbin-Watson stat 3.120194 Prob(F-statistic) 0.183664

Sumber: Data diolah

Dari tabel tabel 4.6 diketahui bahwa nilai OBS*R2 adalah

11,77501 dan probabilitas dari Chi-Square sebesar 0,2263 yang lebih

besar dari nilai α sebesar 0,05. Karena nilai probabilitas Chi-square > 5%

maka dalam hal ini Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa data

tersebut bersifat homokedastis setelah dilakukan Uji White. Dengan

lolosnya uji heteroskedastisitas maka dalam model regresi dapat

dikatakan homokedastisitas yaitu varians dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain tetap.

Page 90: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

72

d. Hasil Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan hubungan antara residual satu observasi

dengan residual observasi lainnya. Autokorelasi lebih mudah timbul pada

data yang bersifat runtut waktu, karena berdasarkan sifatnya, data masa

sekarang dipengarui oleh data pada masa-masa sebelumnya. Meskipun

demikian, tetap dimungkinkan autokorelasi dijumpai pada data yang

bersifat antarobjek (cross section).

Dalam mendeteksi masalah autokorelasi digunakan dengan Uji

Durbin-Watson.

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi

Dependent Variable: E Method: Least Squares Date: 06/24/16 Time: 16:02 Sample: 1 13 Included observations: 13

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 6521.676 4795.297 1.360015 0.2069

KURS 0.257156 0.504585 0.509639 0.6226 PE -183186.1 98373.13 -1.862156 0.0955 HE 2.79E-08 4.47E-09 6.235191 0.0002

R-squared 0.833520 Mean dependent var 25721.73

Adjusted R-squared 0.778027 S.D. dependent var 5314.477 S.E. of regression 2503.864 Akaike info criterion 18.73672 Sum squared resid 56424024 Schwarz criterion 18.91055 Log likelihood -117.7887 Hannan-Quinn criter. 18.70099 F-statistic 15.02020 Durbin-Watson stat 1.663784 Prob(F-statistic) 0.000753

Sumber: data diolah

Page 91: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

73

Tabel 4.8 Tabel Uji Durbin-Watson

Ada Tidak dapat Tidak ada Tidak dapat Ada Autokorelasi diputuskan Autokorelasi diputuskan Autokorelasi Positif 1,663784 Negatif 0 dl du 4-du 4-dl 4 0 1,10 1,54 2,90

Dari table 4.7 uji Durbin-Watson dapat dilihat nilai uji Durbin-

Watson sebesar 1,663784. Hal ini berarti nilai hasil uji Durbin-Watson

terletak diantara 1,54 - 2,90 sehingga dapat disimpulkan menerima

hipotesis nol atau penelitian ini tidak ada masalah autokorelasi.

Tabel 4.9 Hasil Regresi Metode Ordinary Least Square (OLS)

Dependent Variable: E Method: Least Squares Date: 06/24/16 Time: 16:02 Sample: 1 13 Included observations: 13

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 6521.676 4795.297 1.360015 0.2069

KURS 0.257156 0.504585 0.509639 0.6226 PE -183186.1 98373.13 -1.862156 0.0955 HE 2.79E-08 4.47E-09 6.235191 0.0002

R-squared 0.833520 Mean dependent var 25721.73

Adjusted R-squared 0.778027 S.D. dependent var 5314.477 S.E. of regression 2503.864 Akaike info criterion 18.73672 Sum squared resid 56424024 Schwarz criterion 18.91055 Log likelihood -117.7887 Hannan-Quinn criter. 18.70099 F-statistic 15.02020 Durbin-Watson stat 1.663784 Prob(F-statistic) 0.000753

Sumber: Data diolah

3. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakan hipotesis

yang telah ditetapkan diterima atau ditolak secara statistik. Pengujian

hipotesis ini dilakukan dengan uji statistic t dan Uji Adj R2 (Adjusted R

Page 92: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

74

Square). Model penelitian yang menggunakan Ordinary Least Square ini

dapat dijelaskan melalui persamaan sebagai berikut:

E = 6521,676 + 0,257156 KURS - 183186,1 PE + 2,79E-08 *HE

Dimana:

E = Jumlah Ekspor

Kurs = Nilai tukar rupiah

PE = Pertumbuhan Ekonomi

HE = Harga Ekspor

Dari persamaan regresi yang telah diuraikan sebelumnya, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Jika variabel-variabel independen dianggap konstan atau bernilai nol,

artinya variabel independen tidak terjadi peningkatan atau penurunan

maka besarnya Ekspor adalah sebesar 6521,676.

b. Nilai koefisien regresi variabel kurs sebesar 0,257156 atau dibulatkan

menjadi 0,26, yang berarti setiap peningkatan kurs sebesar 1% akan

meningkatkan ekspor sebesar 0,26%.

c. Nilai koefisien regresi variabel pertumbuhan ekonomi sebesar -183186,1

atau dibulatkan menjadi -183186,1 yang berarti setiap peningkatan

pertumbuhan ekonomi sebesar 1% akan mengurangi ekspor sebesar

183186,1%.

d. Nilai koefisien regresi variabel harga ekspor sebesar 2,79E-08 atau

dibulatkan menjadi 2,7, yang berarti setiap peningkatan penanaman

modal asing sebesar 1% akan meningkatkan ekspor sebesar 2,7%.

Page 93: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

75

4. Hasil Uji Statistik

a. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R2 yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi model

regresi terbaik. Dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan lebih dari

satu variabel independen.

Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa

nilai Adjusted R Squared sebesar 0,778027 ini menunjukkan bahwa

variabel dependen ekspor ikan tuna secara bersama-sama mampu

dijelaskan oleh variabel independen kurs, pertumbuhan ekonomi dan

harga ekspor sebesar 77,80%. Sedangkan sisanya sebesar 22,20%

dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.

b. Hasil Uji Parsial (Uji-t).

Uji-t bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial

(individu) variabel independen (kurs, pertumbuhan ekonomi dan harga

ekspor) terhadap variabel dependen yaitu Ekspor ikan tuna. Salah satu

cara untuk melakukan uji t adalah dengan melihat nilai probabilitas t-

statistik hasil regresi model penelitian. Uji t digunakan untuk

membuktikan hipotesis yang telah dibuat. Selain melihat uji t dari nilai t-

statistic, uji t dapat dilihat melalui nilai probabilitas t-statistik. Jika nilai

probabilitas t-statistik lebih besar dari a = 5% maka = 5% maka Ho

diterima Ha ditolak, namun jika lebih kecil dari a = 5% maka Ho ditolak

Ha diterima.

Page 94: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

76

Penelitian ini menggunakan a = 5 % atau a = 0,05. Adapun

hipotesisnya sebagai berikut:

1) Ho : β1 = 0 : diduga tidak terdapat pengaruh kurs secara parsial

terhadap jumlah ekspor ikan tuna.

Ha : β1 ≠ 0 : diduga terdapat pengaruh kurs secara parsial terhadap

jumlah ekspor ikan tuna.

2) Ho : β2 = 0 : diduga tidak terdapat pengaruh pertumbuhan ekonomi

secara parsial terhadap jumlah ekspor ikan tuna.

Ha : β2 ≠ 0 : diduga terdapat pengaruh pertumbuhan ekonomi secara

parsial terhadap jumlah ekspor ikan tuna.

3) Ho : β3 = 0 : diduga tidak terdapat pengaruh harga ekspor secara

parsial terhadap jumlah ekspor ikan tuna.

Ha : β3 ≠ 0 : diduga terdapat pengaruh harga ekspor secara parsial

terhadap jumlah ekspor ikan tuna.

Berdasarkan hasil regresi yang diperoleh pada tabel 4.4 maka

pembuktian dari hipotesis yang telah dipaparkan adalah sebagai berikut:

1) Nilai probabilitas t-Statistik variabel kurs sebesar 0,6226 lebih besar

dari 0,05 yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak.

2) Nilai probabilitas t-Statistik variabel pertumbuhan ekonomi sebesar

0,0955 lebih besar dari 0,05 yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak.

3) Nilai probabilitas t-Statistik variabel harga ekspor sebesar 0,0002

lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

Page 95: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

77

Pada variabel kurs, menunjukan nilai t-statistic sebesar

0,509639 dengan tingkat signifikansi 0,6226. Tingkat signifikansi

yang lebih besar dari 0,05 dan t-statistic yang bernilai positif

menunjukan bahwa secara parsial kurs tidak berpengaruh secara

signifikan dan positif terhadap jumlah ekspor ikan tuna. Hal ini berarti

peningkatan nilai kurs akan berbanding lurus dengan peningkatan

jumlah ekspor ikan tuna. Dimana peningkatan kurs akan

meningkatkan jumlah ekspor ikan tuna. Hal ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Deni Iswanto (2013), yang

menyatakan bahwa produksi berpengaruh signifikan dan positif

terhadap Ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang, pendapatan negara

tujuan berpengaruh signifikan dan positif terhadap ekspor kayu lapis

Indonesia ke Jepang, Kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap

Ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang dan dummy kebijakan

pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor kayu

lapis Indonesia ke Jepang. Hasil juga sesuai dengan teori yang

diungkapkan oleh Sjamsul Arifin (Wellya Exiani 2008:375) Deputi

Direktur Bank Indonesia yang menyatakan suatu negara tidak akan

mengaitkan nilai tukarnya ke mata uang negara lain hanya untuk

mempertahankan daya saingnya dan volume perdagangan dunia lebih

berkaitan erat dengan kinerja ekspor di bandingkan dengan

perkembangan nilai tukar. Hal ini di sebabkan karena: a) Pangsa

komoditas yang bersaing belum tentu signifikan dibandingkan dengan

jumlah ekspor keseluruhan, b) Nilai tukar bukan merupakan satu-

Page 96: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

78

satunya faktor yang menetukan daya saing suatu produk. c) Nilai

tukar negara pesaing juga bisa berfluktuasi atau bahkan bergejolak

sehingga pengaitan mata uang tersebut juga akan menimbulkan

gejolak pada perekonomian dalam negeri.

Pada variabel pertumbuhan ekonomi, menunjukan nilai t-

statistic sebesar -1,862156 dengan tingkat signifikansi 0,0955. Tingkat

signifikansi yang lebih besar dari 0,05 dan t-statistic yang bernilai

negatif menunjukan bahwa secara parsial peertumbuhan ekonomi

tidak berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap jumlah

ekspor ikan tuna. Hal ini berarti peningkatan pertumbuhan ekonomi

akan berbanding terbalik dengan peningkatan jumlah ekspor ikan

tuna. Dimana peningkatan pertumbuha ekonomi akan menurunkan

jumlah ekspor ikan tuna. Hal ini didukung dengan teori yang

diungkapkan oleh Sukirno (2004:207) yang menyatakan bahwa

semakin besar pendapatan suatu negara maka menyebabkan impor

semakin meningkat yaitu karena Kenaikan PDB menyebabkan

meningkatnya tabungan domestik menjadi investasi yang besar pula.

Peningkatan investasi menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan

barang-barang modal atau bahan mentah sehinga input dalam proses

produksi naik. Hasil juga terlihat pada pertumbuhan ekonomi tahun

2002 sebesar 3% memiliki nilai ekspor sebesar 30724,90, sedangkan

pertumbuhan ekonomi pada tahun 2004 sebesar 4% memiliki nilai

ekspor 22770,10. Hal ini membutikan bahwa semakin tingginya

pertumbuhan ekonomi maka akan semakin menurun jumlah ekspor.

Page 97: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

79

Pada variabel harga ekspor, menunjukan nilai t-statistic

sebesar 6,235191 dengan tingkat signifikansi 0,0002. Tingkat

signifikansi yang lebih besar dari 0,05 dan t-statistic yang bernilai

positif menunjukan bahwa secara parsial harga ekspor berpengaruh

secara signifikan dan positif terhadap jumlah ekspor ikan tuna. Hal ini

berarti peningkatan harga ekspor akan berbanding lurus dengan

peningkatan jumlah ekspor ikan tuna. Dimana peningkatan harga

ekspor akan meningkatkan jumlah ekspor ikan tuna. Hal ini didukung

oleh Dewi Navulan Sari, Moh. Nur Syechalad dan Sofyan (2013) hasil

penelitiannya menyatakana bahwa variabel produksi kopi Arabika

Aceh, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dan harga kopi

Arabika di luar negeri berpengaruh nyata terhadap volume ekspor

kopi Arabika Aceh, baik secara parsial maupun secara serempak pada

tingkat signifikan 95%. Hasil membuktikan bahwa harga ekspor juga

merupakan variabel yang mempengaruhi secara positif terhadap

ekspor ikan tuna ke jepang. Hal ini cukup menjelaskan bahwa ekspor

ikan tuna Indonesia tidak mengalami penurunan ketika ada

peningkatan harga ekspor. Kualitas ikan tuna yang semakin baik akan

meningkatkan harga yang ditawarkan oleh negara eksportir kepada

negara importir dalam melakukan perdagangan internasional.

c. Uji-F

Uji-F bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

variabel-variabel independen (kurs, pertumbuhan ekonomi dan harga

ekspor) secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu ekspor

ikan tuna.

Page 98: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

80

Untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh secara

simultan terhadap variabel terikatnya, maka digunakan uji-F dengan cara

melihat nilai probabilitas dari F-statistic. Dari hasil regresi diperoleh F-

Statistic sebesar 15,02020 dengan nilai probabilitas F-Statistic sebesar

0,000753 yang berarti lebih kecil dari a = 5 %.

Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut:

Ho = 0 : Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara produksi

nasional, harga dunia, dan nilai tukar rupiah secara simultan

terhadap ekspor biji kakao Indonesia.

Ha = 0 : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara produksi

nasional, harga dunia, dan nilai tukar rupiah secara simultan

terhadap ekspor biji kakao Indonesia.

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil F-statistik sebesar

15,02020 dengan nilai probabilitas (F-statistik) sebesar 0,000753. Karena

nilai probabilitas F-statistik lebih kecil dari nilai α = 0,05 (0,000753 <

0,05) berarti dapat disimpulkan bahwa kurs, pertumbuhan ekonomi dan

harga ekspor secara bersama-sama berpengaruh signifikan sebesar 15%

terhadap ekspor ikan tuna ke jepang, dengan asumsi ceteris paribus.

Page 99: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan beberapa uraian di atas, dapat ditarik

beberapa kesimpulan, antara lain sebagai berikut:

1. Secara parsial kurs tidak berpengaruh positif terhadap ekspor ikan tuna

Indonesia ke jepang dengan asumsi ceteris paribus.

2. Secara parsial pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh negatif terhadap

ekspor ikan tuna Indonesia ke jepang dengan asumsi ceteris paribus.

3. Secara parsial harga ekspor berpengaruh terhadap terhadap ekspor ikan tuna

Indonesia ke jepang dengan asumsi ceteris paribus.

4. Secara bersama - sama variabel kurs, pertumbuhan ekonomi dan harga

ekspor berpengaruh signifikan terhadap terhadap ekspor ikan tuna Indonesia

ke jepang dengan asumsi ceteris paribus.

B. Saran

Berdasarkan Hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, ada

beberapa saran yang diberikan oleh peneliti untuk pemerintah Indonesia dan

peneliti selanjutnya adalah:

1. Harga ekspor memiliki pengaruh signifikan terhadap Ekspor ikan tuna

Indonesia ke jepang, oleh karena itu hendaknya pemerintah Indonesia

perlu menjaga stabilitas harga, agar nelayan dapat meningkatkan mutu dan

kualitas serta kuantitas sehingga akan memperbesar ekspor ke jepang dan

negara-negara lainya yang akan berdampak pada tingginya devisa negara.

Page 100: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

82

2. Untuk peneliti yang juga ingin membahas tentang Ekspor ikan tuna

Indonesia ke jepang, diharapkan peneliti selanjutnya menambahkan

variable lagi agar penelitian menjadi lebih baik lagi.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan data yang lebih

banyak lagi, sehingga akan menghasilkan data yang baik.

Page 101: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

83

DAFTAR PUSTAKA

Aygul Isayeva. “Comparative Analysis of Economics Factor Affecting Export and Import in the Countries of South Caucasus”. 2012.

Baldwin, 2005. Pengantar Ekonomi Industri: Pendekatan Struktur, Prilaku dan

Kinerja Pasar, BPFE, Anggota IKAPI, Yogyakarta. Boediono. 2001. Ekonomi Moneter, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi.

Yogyakarta: BPFE. Case, karl E. & Fair, Ray C.. 2007. Prinsip-Prinsip Ekonomi Edisi 8

Deterjemahkan Oleh Y. Andri Zaimur. Erlangga; Jakarta Deni Iswanto. “ Analisis Factor Factor yang Mempengaruhi Ekspor Kayu Lapis

Indonesia ke Jepang ”. 2013 Dewi Navulan Sari, Moh. Nur Syechalad dan Sofyan. “ Analisis Faktor Faktor

yang Mempengaruhi Ekspor Kopi Arabica Aceh ”. 2013 Gujarati, Damodar. 2006, Ekonometrika Dasar, Erlangga, Edisi Kelima, Jakarta. Ginting, Ari Mulianta. 2013. Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Ekspor Indonesia.

Jurnal Ekonomi Pembangunan. Jakarta. Hamid, Abdul. 2012. “Pedoman Penulisan Skripsi FEB”. UIN Syarif

Hidayatullah. Jakarta. Hutauruk, Alfred. 2003, Ekspor Impor, Teori dan Penerapannya, Pustaka

Binaman, Pressindo, Jakarta. Jhingan M.L. 2006, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, Penerjemah: D.

Guritno, Edisi Pertama, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Komang Amelia Sri Pramana dan Luh Gede Meydianawathi. “ Variabel -

Variabel yang Mempengaruhi Ekspor Non Migas Indonesia ke Amerika Serikat ”. 2013

Lipsey, Richard G. 1995. Pengantar Mikroekonomi Edisi Kesepuluh Jilid 1. A.

Jaka Wasana dan Kirbrandoko [penerjemah]. Binarupa Aksara, Jakarta. Mankiw, N. G., 2000. Macroeconomics, Fifth Editions. New York; Worth

Publisher,41 Medison Avenue. Mankiw N. Gregory. 2006, Teori Makro Ekonomi, Terjemahan Erlangga, Edisi

Ketiga, Jakarta.

Page 102: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

84

Muhammad Nadeem, Muhammad Azam dan Rabiul Islam. “ An Investigation of Various Factors Influence on Exports ”. 2012

Nachrowi, Djalal Nachrowi dan Hardius Usman, 2006. Pendekatan Populer dan

Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Putong, Iskandar. 2003. Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro Edisi 2. Ghalia

Indonesia, Jakarta. Putra, Sev Eka, Syamsul Amar, Efrizal Syofyan. Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Net Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jambi. Jurnal Kajian Ekonomi, Juli, Vol III, No. 5. Jambi

Rayun Sekar Meta. 2007. Perbedaan Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga Dan

Nilai Tukar Rupiah/Us Dollar Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Saham Properti Dan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta 2000 - 2005). Jurnal Manajemen.

Rubiyanto, Cahyo Wisnu, Suwarto, Erlyna Wida Riptanti. 2013. Analisis Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Volume Ekspor Minyak Nilam (Patchouli Oil) Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Semarang.

Sasandara, Rudy. 2005, Ekspor Indonesia: Kinerja, Permasalahan serta Strategi

Peningkatannya. Jurnal Ekonomi. Sasono, 2012. Manajemen Pelabuhan dan Realisasi Ekspor Impor. Yogyakarta:

Penerbit Andi Siombo Marhaeni Ria. 2010. Hukum Perikanan Nasional dan Internasional,

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Sitinjak, Elyzabeth Lucky Maretha dan Widuri Kurniasari. 2003. Indikator-

Indikator Pasar Saham Dan Pasar Uang yang Saling Berkaitan Ditinjau Dari Pasar Saham Sedang Bullish dan Bearish. Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen, vol.3 no.3.

Subalno. 2010. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Kondisi Ekonomi

terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Listed di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2007). Jurnal ORBITH. Vol. 6 No. 1 Maret 2010.

Sukirno, Sadono, 2004. Makroekonomi Modern. Jakarta: Raja Grafindo Persada. _______, Sadono. 2006. Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. _______, Sadono. 2010. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ke 3. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Page 103: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

85

Thobarry, Achmad ATH, 2009. “Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga, Laju Inflasi dan Pertumbuhan GDP Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Properti (Kajian Empiris pada Bursa Efek Indonesia Periode Pengamatan Tahun 2000-2008)”, Semarang : Tesis Fakultas Ekonomi UNDIP

Todaro, Michael, P. dan Stephen C. Smith. 2004, Pembangunan Ekonomi di Dunia

Ketiga, Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta. Triyoso, Bambang. 2004. Analisis Kausalitas Antara Ekspor dan Pertumbuhan

Ekonomi di Negara ASEAN. FE USU : Medan. Winardi. 2006, Ekonomi Internasional, Cetakan Kelima, Rineka Cipta, Jakarta Winarno, Wing Wahyu. Analisis Ekonometrika dan Statistik : EViews.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2009.

Page 104: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

86

Lampiran 1: Data Mentah

Hasil Perhitungan Data Nilai Tukar US$ Periode 2002 - 2014

Tahun Nilai Tukar Rupiah 2002 5057,11 2003 5573,42 2004 6569,43 2005 7398,92 2006 6906,04 2007 7652,64 2008 8180,39 2009 8163,04 2010 8352,91 2011 9048,16 2012 9712,41 2013 10091,95 2014 10704,37

Hasil Perhitungan Data Pertumbuhan Ekonomi Periode 2002 - 2014

Tahun Pertumbuhan Ekonomi 2002 0,031 2003 0,034 2004 0,037 2005 0,047 2006 0,040 2007 0,048 2008 0,045 2009 0,032 2010 0,049 2011 0,047 2012 0,046 2013 0,041 2014 0,036

Page 105: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

87

Hasil Perhitungan Data Harga Ekspor Periode 2002 - 2014

Tahun Harga Ekspor 2002 909.441.000.000.00 2003 731644000000.00 2004 875668000000.00 2005 766225000000.00 2006 762503000000.00 2007 704996000000.00 2008 737186000000.00 2009 853959000000.00 2010 1154406000000.00 2011 1182348000000.00 2012 1110557000000.00 2013 1067632000000.00 2014 747631000000.00

Hasil Perhitungan Data Ekspor Ikan Tuna Periode 2002 - 2014

Tahun Ekspor Ikan Tuna 2002 30724.9 2003 23881.3 2004 22770.1 2005 21298.1 2006 21657.5 2007 19808.6 2008 18921.0 2009 22557.2 2010 30282.3 2011 35010.2 2012 29236.6 2013 33116.6 2014 25118.1

Page 106: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

88

Lampiran 2: Hasil Pengolahan Data

Hasil Pengolahan Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas Data

0

1

2

3

4

-5000 -4000 -3000 -2000 -1000 0 1000 2000 3000 4000

Series: ResidualsSample 1 13Observations 13

Mean 1.40e-12Median 655.1578Maximum 3024.680Minimum -4393.767Std. Dev. 2168.410Skewness -0.440536Kurtosis 2.353686

Jarque-Bera 0.646756Probability 0.723700

b. Hasil Uji Multikolinearitas

KURS PE HE KURS 1.000000 0.456410 0.381008

PE 0.456410 1.000000 0.274673 HE 0.381008 0.274673 1.000000

c. Hasil Uji Autokorelasi

Dependent Variable: E Method: Least Squares Date: 06/24/16 Time: 16:02 Sample: 1 13 Included observations: 13

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 6521.676 4795.297 1.360015 0.2069

KURS 0.257156 0.504585 0.509639 0.6226 PE -183186.1 98373.13 -1.862156 0.0955 HE 2.79E-08 4.47E-09 6.235191 0.0002

R-squared 0.833520 Mean dependent var 25721.73

Adjusted R-squared 0.778027 S.D. dependent var 5314.477 S.E. of regression 2503.864 Akaike info criterion 18.73672 Sum squared resid 56424024 Schwarz criterion 18.91055 Log likelihood -117.7887 Hannan-Quinn criter. 18.70099 F-statistic 15.02020 Durbin-Watson stat 1.663784 Prob(F-statistic) 0.000753

Page 107: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

89

d. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 3.204114 Prob. F(9,3) 0.1837

Obs*R-squared 11.77501 Prob. Chi-Square(9) 0.2263 Scaled explained SS 3.819860 Prob. Chi-Square(9) 0.9229

Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 06/24/16 Time: 16:03 Sample: 1 13 Included observations: 13

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1.37E+08 77482468 -1.769537 0.1749

KURS 27976.49 10106.52 2.768163 0.0697 KURS^2 -1.245891 0.948026 -1.314196 0.2802

KURS*PE 114863.6 300069.9 0.382790 0.7274 KURS*HE -1.27E-08 6.18E-09 -2.048010 0.1330

PE -3.90E+09 2.26E+09 -1.723025 0.1834 PE^2 3.22E+10 3.56E+10 0.906222 0.4316

PE*HE -0.000293 0.001557 -0.188161 0.8628 HE 0.000252 0.000139 1.818342 0.1666

HE^2 -6.77E-17 9.69E-17 -0.698547 0.5351 R-squared 0.905770 Mean dependent var 4340310.

Adjusted R-squared 0.623080 S.D. dependent var 5256064. S.E. of regression 3226896. Akaike info criterion 32.88406 Sum squared resid 3.12E+13 Schwarz criterion 33.31864 Log likelihood -203.7464 Hannan-Quinn criter. 32.79474 F-statistic 3.204114 Durbin-Watson stat 3.120194 Prob(F-statistic) 0.183664

Page 108: PENGARUH NILAI TUKAR, PERTUMBUHAN EKONOMI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38622/1/AGUS... · Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... Rakernas Ikatan

90

2. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Dependent Variable: E Method: Least Squares Date: 06/24/16 Time: 16:02 Sample: 1 13 Included observations: 13

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 6521.676 4795.297 1.360015 0.2069

KURS 0.257156 0.504585 0.509639 0.6226 PE -183186.1 98373.13 -1.862156 0.0955 HE 2.79E-08 4.47E-09 6.235191 0.0002

R-squared 0.833520 Mean dependent var 25721.73

Adjusted R-squared 0.778027 S.D. dependent var 5314.477 S.E. of regression 2503.864 Akaike info criterion 18.73672 Sum squared resid 56424024 Schwarz criterion 18.91055 Log likelihood -117.7887 Hannan-Quinn criter. 18.70099 F-statistic 15.02020 Durbin-Watson stat 1.663784 Prob(F-statistic) 0.000753