PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A ...
Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A ...
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A
QUESTION (LSQ) TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA
PADA MATERI SISTEM SARAF KELAS XI SMA NEGERI 8 GOWA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana (S1) Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
ROSMA INDAH
105440004415
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
2019
ii
iii
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Sultan Alauddin No. 259Makassar. Email: [email protected] : biologi.fkip.unismuh.ac.id.
Telp : 0411-860837/860132 (Fax).Web: www.fkip.unismuh.ac.id
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rosma Indah
NIM : 105 4400 044 15
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
JudulSkripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Learning Starts With A
Question (LSQ) Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa
Pada Materi Sistem Saraf Kelas XI SMAN 8 Gowa
Dengan ini menyatakan bahwa:
Sripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah hasil Asli karya saya sendiri
dan bukan hasil Jiblakan dari orang lain atau dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Januari 2020
Yang Membuat Pernyataan,
Rosma Indah
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Sultan Alauddin No. 259Makassar. Email: [email protected] : biologi.fkip.unismuh.ac.id.
Telp : 0411-860837/860132 (Fax).Web: www.fkip.unismuh.ac.id
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rosma Indah
NIM : 105 4400 044 15
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan Proposal sampai selesai penyusunan Skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri Skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menysun Skripsi, saya akan selalu melakukan Konsultasi dengan
Pembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan Skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Januari 2020
Yang Membuat Perjanjian,
Rosma Indah
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Kebaikan tidak bernilai selama diucapkan akan tetapi bernilai
Sesudah dikerjakan “
“Memulai dengan penuh keyakinan, menjalankan dengan penuh
Keikhlasan, menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan “
Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah Kuperuntukkan:
kepada Ibunda dan Ayahanda tercinta, Saudara-saudariku,
sahabat, dan seluruh keluarga serta orang-orang yang
menyayangiku yang telah membantu dan menyertai langkahku
dengan doa dan motivasi sehingga menjadi lentera bagiku untuk
meraih kesuksesan.
vii
ABSTRAK
Rosma Indah, 2019. Pengaruh Model Learning Starts with a Questions (LSQ)
terhadap Hasil Belajar kognitif Siswa pada pada materi sistem saraf. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidiakn
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing 1 Hilmi Hambali dan
pembimbing 2 Dian Safitri.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan
bentuk desain Nonequivalent control grup design. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh model Learning Starts with a Questions (LSQ) terhadap
hasil belajar kognitif siswa pada materi sistem saraf SMA Negeri 8 Gowa pada
sistem saraf. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Gowa. Kelas
eksperimen dalam penelitian ini adalah kelas XI MIPA 2 dan kelas kontrol adalah
kelas XI MIPA 3. Pengambilan sampel menggunkan teknik random sampling.
Data yang dikumpulkan berdasarkan dari hasil belajar siswa pretest dan
posttest pengolahan data dengan dua cara yaitu dengan analisis deskriptif dan
analisis inferensial, hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
yang diberi perlakuan (treatment) dengan menerapkan model pembelajaran
Learning Starts with a Questions (LSQ) lebih baik, hal ini bisa diliihat dari
presentase jumlah siswa yang dikategorikan tuntas pada kelas eksperimen lebih
tinggi yaitu 57,58%, sedangkan untuk kelas kontrol 18,18%, terdapat pengaruh
penerapan model Learning Starts with a Questions (LSQ) terhadap hasil belajar
siswa kelas XI di SMA Negeri 8 Gowa. Hasil uji hipotesis pada taraf signifikan α
= 0,000 dengan menggunkan uji Anacova. Selisih nilai eksperimen dan kontrol
yaitu 9,730 menunjukkan bahwa model Learning Start with a Questions (LSQ)
berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi sistem saraf kelas
XI SMA Negeri 8 Gowa.
Kata Kunci : Learning Starts with a Questions (LSQ), Hasil Belajar
viii
KATA PENGANTAR
Allah maha penyayang dan pengasih, demikian kata untuk mewakili atas
segala nikmat dan karunia-Nya. Segala puji baginya yang senantiasa selalu
memberikan nikmat kepada hamba-Nya. Skripsi ini adalah setitik dari sederet
berkah-Mu.
Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi
terkadang kesempurnaan terasa jauh dari kehidupan seseorang. Demikian juga
dalam tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan, tetapi kapasitas
penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis kerahkan untuk
membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia pendidikan
khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan
tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada
Rahman Rahim S.E., M.E, sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar,
Erwin Akib, S.Pd., M.Pd, sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Irmawanty S.Si., M.Si sebagai Kepala
Prodi Pendidikan Biologi. Hilmi Hambali S.Pd., M.Kes sebagai pembimbing 1
yang telah membimbing penulisan dalam menyelesaikan tulisan ini. Dian
Safitri.S.Pd., M.Pd sebagai pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan,
arahan serta motivasi. Islamuddin. S.Pd.,M.Pd sebagai kepala sekolah SMA
Negeri 8 Gowa yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian.
ix
Dra. Hasnah sebagai guru pembimbing yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian di kelas XI MIPA 2 dan XI MIPA 3. Bapak/Ibu guru serta
seluruh staf tata usaha SMA Negeri 8 Gowa yang telah memberikan bantuan dan
petunjuk selama ini. Kepada Kedua orang tua saya yang telah berjuang, berdoa,
mengasuh, mendidik dan membiayai penulis dalam proses mencari ilmu dan juga
kepada seluruh keluarga. Kepada suami saya yang telah membantu dan selalu
memberi dukungan selama pengerjaan skripsi ini . Kepada teman-teman yang tak
henti-hentinya memberikan motivasi, menemani dalam suka duka dan membantu
dalam menyelesaikan tulisan ini. Semua pihak yang ikut serta memberikan
dukungan dan bantuan, yang tidak sempat disebutkan satu persatu
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, melalui tulisan ini penulis
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.
Mudah-mudahan tulisan ini dapat memberi manfaat bagi penulis sendiri dan para
pembaca. Amin.
Makassar, 2020
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ......................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
DAFTAR BAGAN ................................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KARANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS ................ 7
A. Kajian Pustaka ......................................................................................... 7
1. Hasil Belajar ........................................................................................ 7
2. Model pembelajaran Learning Starts with A Question (LSQ) ............ 9
3. Langkah- langkah model pembelajaran Learning Starts with A
Question(LSQ) ................................................................................. 11
4. Materi Pembelajaran .......................................................................... 14
xi
5. Penelitian Yang Relevan ................................................................... 18
6. Keterkaitan Model Pembelajaran Dengan Materi ............................. 21
B. Karangka Pikir ....................................................................................... 22
C. Hipotesisi ............................................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 27
A. Rancangan Penelitian ............................................................................. 27
B. Populasi dan Sampel .............................................................................. 33
C. Definisi Oprasional Variabel ................................................................ 34
D. Instrumen penelitian ............................................................................. 35
E. Teknik pengumpulan data .................................................................... 37
F. Teknik analisis data .............................................................................. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 28
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 42
1. Analisis Statistik Deskriptif .............................................................. 42
2. Data pretest dan posttest kelas eksperimen (LSQ) ............................ 44
3. Data pretest dan posttest kelas kontrol ............................................. 48
4.Analisis Statistik Inferensial .............................................................. 53
a. Uji Normalitas ........................................................................... 53
b. Uji Homogenitas ....................................................................... 54
c. Uji Hipotesis .............................................................................. 55
B. Pembahasan ............................................................................................ 56
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 61
A. Simpulan ................................................................................................ 61
B. Saran ...................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 64
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel.2.1. Jenis Dan Fungsi Saraf Kranial ............................................................. 17
Tabel.3.1. Desain Penelitian .................................................................................. 27
Tabel.3.2. Tahap Pelaksanaan Model Pembelajaran Pembelajaran Learning Start
With A Question (LSQ ........................................................................... 29
Tabel.3.3. Populasi Penelitian ............................................................................... 33
Tabel.3.4. Sampel Penelitian ................................................................................. 34
Tabel.3.5. Pengkategorikan Hasil Belajar Biologi Pada Siswa ............................ 39
Tabel.3.6. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) ..................................................... 39
Tabel.4.1. Deskripsi Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ........................ 45
Tabel.4.2. Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest dan Posttest Kelas
Eksperimen ............................................................................................ 46
Tabel.4.3. Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas Eksperimen .................................. 47
Tabel.4.4. Deskripsi Data Pretest dan Posttest Kelas kontrol ............................... 48
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Kelas Kontrol ................ 49
Tabel 4.6. Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas kontrol ......................................... 50
Tabel.4.7. Data Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ........................................................................................ 53
Tabel.4.8. Data Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol .................................................................................................. 54
Tabel.4.9. Hasil Uji Hipotesis Anacova .................................................................. 55
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar.2.1. Bagian-Bagian Neuron ..................................................................... 15
Gambar.2.2. Struktur Anatomi Otak ...................................................................... 16
Gambar.2.3. Bagian Dari Saraf Parasimpatik dan Simpatik ................................. 18
Gambar.2.4. Struktur sumsum tulang belakang .................................................... 19
Gambar.2.5. Refleks sentakan lutut lengkung refleks ........................................... 20
Gambar.4.1. Histogram Frekuensi Pretest Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan
kelas kontrol ..................................................................................... 50
Gambar.4.2. Histogram Frekuensi Posttest Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan
kelas kontrol ..................................................................................... 51
xiv
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan.2.1.Karangka Pikir .................................................................................... 25
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1. PERANGKAT PEMBELAJARAN ......................................64
1.1 Silabus .............................................................................................65
1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...............................................68
1.3 Kisi-Kisi soal pretest dan posttest ...................................................90
1.4 Lembar Observasi Siswa ...............................................................101
1.5 Lembar Observasi Guru .................................................................103
1.6 soal pretest dan posttest dan kunci jawaban ..................................107
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENELITIAN .............................................115
2.1 Tes Hasil Belajar ...........................................................................116
2.2 Instrumen Validasi Tes Hasil Belajar ............................................117
2.3 Instrumen Validasi RPP .................................................................120
2.4 Instrumen Validasi LKS ................................................................124
2.5 Instrumen Validasi Lembar Observasi guru .................................126
2.6 Instrumen Validasi Lembar Observasi siswa ................................129
LAMPIRAN 3. REKAPITULASI NILAI ....................................................149
3.1 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Kognitif Kelas kontrol ...............150
3.2 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Kognitif Kelas eksperimen ....…153
LAMPIRAN 4. ANALISIS DATA...............................................................156
4.1 Hasil Analisis Uji Normalitas ........................................................157
4.2 Hasil Analisis Uji Homogenitas ....................................................158
4.3 Hasil Analisis Uji Hipotesis ..........................................................159
xvi
LAMPIRAN 5. PERSURATAN ...................................................................161
5.1 Keterangan validasi .......................................................................162
5.2 Surat izin penelitian Dinas Penanaman modal pelayanan terpadu
satu pintu (PTSP) ..........................................................................164
5.3 Surat Izin penelitian dinas pendidikan provinsi Sulawesi selatan 165
5.4 Keterangan penelitian (UPT satuan pendidikan SMA Negeri 8
Gowa .............................................................................................166
5.5 Kartu kontrol pelaksanaan penelitian ............................................167
LAMPIRAN 6. DOKUMENTASI................................................................168
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kewajiban bagi setiap insan manusia karena
untuk mampu bertahan hidup manusia harus berpendidikan atau belajar
menghadapi suatu masalah. Salah satu cara untuk menempuh pendidikan
yaitu sekolah terkhususnya pada tingkat Sekolah Menengah Atas biologi
bertujuan untuk mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi lingkungan, teknologi,
dan masyarakat serta dapat memecahkan masalah dan membuat keputusan
yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, Agung Supriyanto (2017)
Proses pembelajaran biologi menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa agar
menjelajahi alam sekitar secara ilmiah. Penciptaan kondisi belajar yang
memungkinkan siswa menemukan sendiri konsep materi yang diajarkan
melalui pengkonstruksian pemikiran siswa memberikan dampak positif bagi
perkembangan proses dan hasil belajar siswa.
Guru sebagai tenaga pendidik memiliki peran penting untuk
mengarahkan siswa dalam proses belajar agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai dan dapat nilai dari hasil belajar siswa yang baik. Peningkatan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran utamanya mata pelajaran biologi dapat
diperoleh melalui serangkaian kegiatan-kegiatan pembelajaran yang
2
terjadwal. Siswa secara aktif telibat langsung dalam menemukan sendiri
konsep materi yang diajarkan sehingga akan memberikan kesan pembelajaran
yang bermakna dan menyenangkan. Dengan demikian dapat membantu siswa
dalam pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah di
tetapkan.
Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan saat ini
masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa
kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan hanya
perlu diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghapal informasi. tanpa
dituntut untuk memahami informasi.
Berdasarkan hasil observasi di kelas XI SMA Negeri 8 Gowa model,
pembelajaran kurang bervariasi dan belum memanfaatkan kemampuan secara
maksimal. Guru kurang memperhatikan bahwa pengguna model yang kurang
tepat dapat menyebabkan proses belajar mengajar yang dilaksanakan menjadi
tidak efektif dan kurang optimal. Dimana sekolah menetapkan standar KKM
yaitu 75. Data yang diperoleh, dari total populasi kelas XI MIPA yang
berjumlah 128 siswa didapatkan 24% siswa mampu mencapai standar KKM
sedangkan 76% siswa masih mendapatkan nilai dibawah nilai standar KKM.
Oleh karena itu, proses pembelajaran yang harus ditingkatkan lagi
Seorang guru dituntut dapat memilih model pembelajaran yang tepat
untuk mengajarkan suatu pokok bahasan tertentu, karena sebenarnya tidak
ada model pembelajaran yang paling baik. Setiap model memiliki spesifikasi
3
masing-masing. Suatu model pembelajaran tertentu mungkin efektif jika
digunakan untuk mengajarkan topik tertentu.
Salah satu upaya yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi
permasalahan tersebut, pemilihan model pembelajaran yang tepat sehingga
suasana pembelajaran dapat menyenangkan dan nyaman, dengan menerapkan
model pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) model
pembelajaran ini suatu proses pembelajaran yang aktif bagi siswa.
Model pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) yaitu
berkaitan dengan kemampuan bertanya dan menjawab, model ini untuk
mengetahui keaktifan dalam bertanya, maka siswa diminta untuk mempelajari
materi yang akan diajarkan dengan membaca akan membuat siswa memliki
gambaran tentang materi tersebut ketika adanya kesalah pamahan akan
terlihat dan dapat dibahas serta dibenarkan secara bersama-sama. Hal ini yang
menyebabkan agar siswa dapat memahami pelajaran secara lebih dalam
sebelum guru memulai pembelajaran, selain itu melalui model pembelajaran
ini siswa mampu berperan aktif dalam pembelajaran. Adapun Keunggulan
dari model pembelajaran Learning Starts With A Question yaitu kemampuan
individu dalam memahami informasi, kerjasama tim kecil,keterampilan
membuat pertanyaan secara individu, kerjasama dalam tim yang lebih besar
atau lebih focus dan siswa lebih tanggap terhadapat pertanyaan utama.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yaitu Meidiana (2014),
menyimpulkan bahwa metode pembelajaran Learning Starts With A Question
pada siswa kelas IV MIN 15 Bintaro yang dilakukan pada kelompok
4
eksperimen menunjukkan hasil yang baik, positif, dan menggembirakan.
Dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Starts With A Question
di kelas eksperimen siswa lebih termotivasi dan minat belajar siswa lebih
besar dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak dapat perlakuan atau
menggunakan metode konvensional. Dengan kata lain, dapat disimpulkan
bahwa teknik pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Learning
Starts With A Question lebih efektif dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan
pada penelitian Dwina Gusti (2016), menyimpulkan bahwa pada model
pembelajaran Learning Starts With A Question terdapat pengaruh model hasil
belajar siswa pada konsep momentum dan impuls. Hal ini didasarkan pada
hasil uji hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney terhadap data posttest.
Nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000, sedangkan nilai taraf signifikansi sebesar
0,05. Nilai rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen yang diberi
perlakuan berupa pembelajaran menggunakan model LSQ lebih tinggi
dibandingkan nilai rata-rata hasil belajar siswa di kelas kontrol.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakasanakan
penelitian dengan judul, “Pengaruh Model Pembelajaran Learning Starts With
A Question (LSQ) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Saraf
Kelas XI SMA Negeri 8 Gowa”
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka dapat dirumuskan masalah yaitu :
1. Bagaimana hasil belajar kognitif siswa yang diterapkan Model
Pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ Pada Materi Sistem
Saraf Kelas XI SMA Negeri 8 Gowa?
2. Apakah ada pengaruh Model Pembelajaran Learning Starts With A
Question (LSQ) terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Saraf
Kelas XI SMA Negeri 8 Gowa?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah
1. Mengetahui bagaimana hasil belajar kognitif siswa yang diterapkan
dengan model pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) pada
materi sistem saraf kelas XI SMA Negeri 8 Gowa
2. Mengetahui apakah ada pengaruh model pembelejaran Learning Starts
With A Question (LSQ) terhadapa hasil belajar siswa pada meteri sistem
saraf kelas XI SMA Negeri 8 Gowa
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat teoritis
Dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya bagi pendidikan mengenai kegunaan
penerapan model pembelajaran dimulai dengan pertanyaan atau model
6
pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) ,untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
Dapat mempermudah pemahaman siswa dan merangsang siswa
untuk aktif dalam pelajaran yang menggunakan model
pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ).
a. Bagi guru
Memberikan sebuah pandangan baru bagi guru bahwa model
pembelajaran haruslah dinamis dan dipadukan dengan berbagai
metode pembelajaran guna menciptakan suasana belajar yang
nyaman kepada siswa serta menumbuhkan komunikasi aktif oleh
siswa dengan guru dalam proses pembelajaran dan begitu pula
sebaliknya.
b. Bagi peneliti
Diharapkan dapat menjadi bekal pengetahuan mengenai model
pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) dalam
mengembangkan keterampilan proses sains siswa dan dapat
menerapkannya dengan baik dalam proses belajar mengajar.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan siswa
berubah dari segi pengetahuan, sikap, dan tingkah lakunya yang
diperoleh melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Menurut Bloom dalam Suprijono (2017), hasil belajar
mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain
kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehenson
(pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application
(menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan),
synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan
baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap
menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai),
organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain
psikomotor meliputi intiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor
juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial,
dan intelektual.
7
8
Dari pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang setelah melakukan
proses belajar yang mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi.
Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan
feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat
penguasaan siswa, dan evaluasi juga dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan data pembuktian yang menunjukkan sampai dimana tingkat
kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan
pembelajaran.
Menurut Wasliman dalam Susanto (2013),berpendapat bahwa hasil
belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara
berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun
eksternal. Secara rinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal
adalah sebagai berikut:
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam
diri siswa, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor
internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi
9
belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri
siswa yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah
dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya,
pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap
anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik
dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam
hasil belajar siswa.
2. Model Pembelajaran Learning starts with A Question (LSQ)
Model pembelajaran Learning Starts With A Question termasuk
dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan
pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas
dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3 sampai 4 orang
untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Pembelajaran
kooperatif mengutamakan kerjasama dalam kelompok dan interaksi antar
kelompok.
Menurut Hanafiyah (2012), berpendapat bahwa model
pembelajaran learning starts with a questions (LSQ) adalah pembelajaran
aktif melalui bertanya. Proses mempelajari sesuatu lebih efektif jika siswa
aktif, mencari pola daripada menerima saja. Salah satu cara menciptakan
10
pola belajar aktif adalah dengan merangsang siswa untuk bertanya tanpa
penjelasan terlebih dahulu dari guru
Menurut Susanto (2013), berpendapat “Learning starts with A
Question (LSQ) adalah model dimana siswa diarahkan untuk belajar
mandiri dengan membuat pertanyaan berdasarkan bacaan yang diberikan
oleh guru , kemudian siswa berusaha menemukan jawaban dari pertanyaan
tersebut melalui diskusi dengan siswa lain dan guru ikut membantu apabila
siswa kesulitan dalam menemukan jawaban.
Hamruni (2009), mengungkapkan model pembelajaran Learning
starts with A Question (LSQ) adalah suatu model pembelajaran di mana
proses belajar sesuatu yang baru akan lebih efektif jika siswa aktif dalam
bertanya sebelum mereka mendapatkan penjelasan tentang materi yang
akan dipelajari dari guru sebagai pengajar.
Liah Badriah (2018),berpendapat model pemebelajaran Learning
starts with a Question merupakan model yang menuntut peserta didik
untuk lebih aktif dan ikut terlibat dalam proses pembelajaran. Peserta didik
dituntut untuk menguasai materi dan juga dituntut untuk aktif bertanya
mengenai materi yang belum dipahami. Sehingga model Learning Start
with a Question memberikan kesempatan agar peserta didik mampu
mengembangkan pemahaman dalam belajar.
Model pembelajaran Learning starts with A Question (LSQ)
merupakan salah satu cara agar membuat siswa belajar secara aktif dengan
membuat mereka bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada
11
penejelasan dari pengajar. Model ini dapat memberikan stimulus siswa
untuk mencapai kunci belajar, yaitu bertanya .
Kegiatan belajar menggunakan pembelajaran aktif dapat membantu
peserta didik mengoptimalkan kemampuan berpikir dan belajar untuk
mencapai hasil belajar yang memuaskan. Learning Starts with A Question
adalah suatu metode pembelajaran aktif dalam bertanya (Zaini, 2009)
3. Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Learning starts
with A Question (LSQ)
Suprijono (2017), mengungkapkan langkah-langkah model
pembelajaran Learning starts with A Question (LSQ) adalah:
1) Pilih bacaan yang sesuai kemudian bagikan kepada siswa. Dengan
cara memilih satu topik atau bab tertentu dari buku teks, usahakan
bacaan yang memberi peluang untuk ditafsirkan berbeda-beda.
2) Mintalah kepada siswa untuk mempelajari bacaan secara sendiri
atau dengan teman
3) Mintalah kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan
yang tidak dipahami. Ajurkan kepada mereka untuk memberi tanda
sebanyak mungkin. Jika waktu memungkinkan, gabungkan
pasangan belajar dan pasangan yang lain. Kemudian minta mereka
untuk memebahas poin-poin yang tidak diketahui yang telah diberi
tanda.
4) Di dalam pasangan atau kelompok kecil, minta kepada siswa untuk
menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah mereka baca.
12
5) Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yeng telah ditulis oleh siswa.
6) Sampaikan materi pelajaran dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut.
Isjoni (2010),mengungkapkan langkah-langkah model Learning
Start With A Question adalah.
1) Guru memilih bahan bacaan yang berhubungan dengan materi yang
akan dipelajari. Lalu mendistribusikan kepada siswa dalam sebuah
hand out materi pelajaran pilihan. Kunci pemilihan materi adalah
kebutuhan untuk merangsang pertanyaan bagi siswa. Hand out
yang dibagikan dapat berisi informasi yang luas tapi kurang detail
atau penjelasan yang dibatasi sangatlah sesuai.
2) Guru meminta siswa untuk mempelajari bacaan secara individual
ataupun dengan teman yang lain.
3) Siswa dapat meringkas atau membuat catatan dari hasil membaca.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui materi yang perlu dihafal atau
dikaji ulang
4) Guru membagikan kartas kepada tiap siswa
5) Siswa diminta untuk menuliskan pertanyaan tentang materi yang
belum dipahami pada kartu yang telah dibagikan.
6) Guru mengumpulkan kartu yang berisi pertanyaan dari siswa.
7) Guru menjawab pertanyaan siswa tentang poin-poin yang tidak
dipahami oleh siswa dan sebaliknya, guru dapat memberikan
13
pertanyaan kepada siswa untuk menstimulasi keaktifan siswa
selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Dalam teknik bertanya merupakan cara yang digunakan oleh guru
untuk menggunakan sejumlah pertanyaan kepada siswa, dengan
demikian guru sangan penting memperhatikan karakter dan latar
belakang siswanya. Pada proses belajar mengajar bertanya sangatlah
memiliki peranan penting, dimana bertanya dapat meningkatkan minat
dan rasa ke ingin tahuan siswa terhadap masalah dalam materi yang
sedang dibahas oleh guru.
a. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Learning starts
with A Question (LSQ)
Menurut Suprijono (2017) keunggulan model pembelajaran
Learning Starts With A Question (LSQ) adalah sebagai berikut :
1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
2. Pembelajaran dapat lebih menarik.
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori
belajar.
4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimana pun
diperlukan.
7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan.
14
8. Peran guru berubah kearah yang positif.
Sedangkan kekurangan model pembelajaran Learning Starts
with A Question (LSQ) menurut Hamruni (2009) adalah sebagai
berikut:
1. Membutuhkan waktu panjang jika pertanyaan yang di lontarkan
siswa.
2. Jika guru memeberikan kesempatan kepada siswa lain untuk
menjawab pertanyaan atau jawaban bias melantur jika siswa tersebut
tidak belajar atau tidak menguasai materi.
3. Apatis bagi siswa yang tidak terbiasa berbicara dalam forum atau
siswa yang pasif.
4. Mensyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang
topik atau masalah yang didiskusikan
Menurut Normi dalam Susatyo, dkk (2015),kelebihan model
pemebelajaran Learning Start With A Question yaitu siswa menjadi
siap untuk menerima pelajaran, karena siswa belajar terlebih dahulu
sehingga memiliki sedikit gambaran dan menjadi lebih paham setelah
mendapatkantambahan penjelasan dari guru, siswa akan lebih aktif
untuk membaca, materi akan dapat diingat lebih lama. Kecerdasan
siswa diasah pada saat siswa mencari informasi tentang materi tanpa
bantuan guru, mendorong tumbuhnya keberanian mengutarakan
pendapat secara terbuka dan memperluas wawasan melalui bertukar
pendapat secara kelompok
15
4. Materi Pembelajaran Sistem Saraf
Menurut Ratna (2015), sistem saraf adalah mekanisme yang
memungkinkan tubuh bereaksi terhadap perubahan pada berbagai
lingkungan eksternal dan internal yang senantiasa terjadi. Mekanisme ini
juga mengawasi dan menyelaraskan berbagai kegiatan tubuh (misalnya
jantung dan paru-paru), untuk tujuan deskriptif secara struktural sistem
saraf dibedakan atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi dan secara
fungsional atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. Jaringan
sel terdiri dari dari dua jenis sel utama: neuron (sel saraf) dan sel
penunjangnya. Neuron merupakan ke satuan struktural dan fungsionalis
sistem saraf yang khusus berguna untuk komunikasi cepat, sebuah
neuron terdiri dari badan sel dan jalurnya, yakni dendrit dan akson yang
masing-masing membawa implus ke badan sel dan menjauhi badan sel.
Menurut Faizin (2016), suatu sel saraf disebut neuron, terdiri dari
dendrit, badan sel, dan neurit (akson). Dendrit menerima dan
menyalurkan stimulus masuk ke dalam badan sel, sedangkan neurit
mengirim stimulus keluar dari badan sel. Kumpulan neuron yang berada
di dalam susunan saraf pusat disebut nucleus, dan yang berada di luar
susunan saraf pusat disebut ganglion. Ujung saraf yang menerima
stimulus disebut reseptor dan ujung terminal saraf yang berada pada otot
dan organ disebut efektor.
16
Gambar.2.1. Bagian-bagian neuron
Sumber : Bakhtiar (2010)
Susunan sistem saraf manusia terdiri dari susunan saraf pusat
(otak dan medula spinalis) serta susunan saraf tepi (nervus kranialis dan
nervus spinalis). Otak atau ensefalon berada di dalam kavum kranii
(rongga kepala), yang terdiri dari 3 bagian besat yaitu :
1. Batang otak
2. Serebelum (otak kecil )
3. Serebrum (otak besar)
Sedangkan mendula spinalis terletak di dalam kanalis vertebralis,
yang terdiri dari segmen servikal, torakal, lumba dan sacral. Di dalam
otak dan medulla spinalis terdapat rongga-rongga yang membentuk
sistem ventrikuli yang berisi cairan (Faizin,2016).
17
Gambar.2.2. Struktur Anatomi Otak
Sumber : faizin (2016)
Sistem saraf kraniospinal terdiri atas sistem saraf kranial dan
sistem saraf spinal. Sistem saraf kranial dibangun oleh 12 pasang saraf
yang keluar dari otak, sedangkan sistem saraf spinal dibangun oleh 31
pasang saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. Saraf kranial
terutama berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala,
sedangkan saraf spinal melayani reseptor dan efektor lainnya yang berada
dalam tubuh. Untuk lebih memudahkan Anda mengingatnya, perhatikan
Tabel.2.1.Bakhtiar (2010).
Tabel.2.1. Jenis dan Fungsi Saraf Kranial
Sumber : Bakhtiar (2010)
18
Sistem saraf otonom terdiri dari dua sub sistem yaitu sistem saraf
simpatis dan sistem saraf parasimpatis yang kerjanya saling berlawanan.
Sistem saraf simpatis dimulai dari medula spinalis segmen torakolumbal.
Saraf dari sistem saraf parasimpatis meninggalkan sistem saraf pusat
melalui saraf-saraf kranial III, VII, IX dan X serta saraf sakral spinal
kedua dan ketiga, kadangkala saraf sakral pertama dan keempat. Kira-kira
75% dari seluruh serabut saraf parasimpatis didominasi oleh nervus vagus
(saraf kranial X). Sistem saraf simpatis dan parasimpatis selalu aktif dan
aktivitas basalnya diatur oleh tonus simpatis atau tonus parasimpatis. Nilai
tonus ini yang menyebabkan perubahan-perubahan aktivitas pada organ
yang dipersarafinya baik peningkatan maupun penurunan aktivitas. Sistem
parasimpatis biasanya menyebabkan respon setempat yang spesifik,
berbeda dengan respon yang umum dari sistem simpatis terhadap
pelepasan impuls secara masal, maka fungsi pengaturan sistem
parasimpatis sepertinya jauh lebih spesifik (Iwan,2009).
Gambar. 2.3. Bagian Dari Saraf Parasimpatik Dan Simpatik
Sumber : Campbell (2008)
19
Sumsum tulang belakang terletak di dalam saluran ruas-ruas tulang
belakang (kolumna vertebralis), terdiri atas ribuan neuron (sel saraf), dan
diselubungi oleh selaput pembungkus (meninges).
Gambar.2.4. Struktur sumsum tulang belakang
Sumber : Suaha,bakhtiar (2010)
Sumsum tulang belakang terdiri atas dua bagian, yaitu bagian abu-
abu di tengah dan bagian putih di pinggir. Bagian abu-abu berbentuk huruf
H, terdiri dari akar dorsal yang mengandung saraf sensorik, akar ventral
yang mengandung saraf motorik eferen, dan kanal sentral suatu saluran
yang mengandung cairan serebrospinal yang berhubungan dengan rongga
ventrikel dalam otak. Bagian putih, mengelilingi bagian abu-abu, berisi
serabut-serabut saraf spiral yang datang dari bagian abu-abu, dan serabut
saraf sepanjang sumsum tulang belakang yang menghubungkan saraf
spinal dengan otak. Fungsi sumsum tulang belakang adalah sebagai
penghubung impuls dari atau ke otak dan memberi kemungkinan jalan
terpendek pada gerak refleks. Gerak refleks adalah respons tidak sadar
terhadap rangsang tertentu. Refleks ini merupakan mekanisme penting
untuk memelihara kenormalan fungsi tubuh. Misalnya, batuk dan bersin
20
adalah refleks pemeliharaan dari gangguan sistem pernapasan. Refleks-
refleks yang sederhana hanya memerlukan paling banyak tiga buah sel
saraf (neuron) untuk menghasilkan aksi terhadap sebuah rangsang yaitu
neuron sensoris interneuron-neuron motoris. Refleks dapat diselesaikan
melalui lengkung refleks, yaitu jalan terpendek yang ditempuh suatu gerak
refleks, seperti refleks sentakan lutut, pada gambar 2.5.
Gambar 2.5. Refleks sentakan lutut lengkung refleks
Sumber : Suaha,bakhtiar (2010)
5. Penelitian Yang Relevan
1. Resty Meidiana (2014), yang berjudul ”Pengaruh Metode Pembelajaran
Learning Starts With A Question (LSQ) Terhadap Hasil Belajar Mata
Pelajaran IPS Kelas IV di MIN 15 Bintaro”, berdasarkan dari hasil
penelitiananya disimpulkan bahwa metode pembelajaran Learning
Starts With A Question pada siswa kelas IV MIN 15 Bintaro yang
dilakukan pada kelompok eksperimen menunjukkan hasil yang baik,
positif, dan menggembirakan. Dengan menggunakan metode
21
pembelajaran Learning Starts With A Question di kelas eksperimen
siswa lebih termotivasi dan minat belajar siswa lebih besar
dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak dapat perlakuan atau
menggunakan metode konvensional. Dengan kata lain, dapat
disimpulkan bahwa teknik pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran Learning Starts With A Question lebih efektif dalam
kegiatan pembelajaran.
2. Yati Oktafia,dkk (2018), yang berjudul”Perbandingan Hasil Belajar
Menggunakan Strategi Pembelajaran Learning Start With A Question
Dengan A Question Student Have pada pokok Bahasan Suhu dan Kalor
Kelas X SMA Negeri I Sano Nggoang Kab. Manggarai Barat Provinsi
Nusa Tenggara Timur”.Dari hasil penelitiananya disimpulkan Hasil
belajar siswa dikelas XA SMA Negeri 1 Sano Nggoang dengan
penerapan strategi pembelajaran Learning start with A question (LSQ)
masuk dalam kategori tinggi dari 22 siswa dengan skor rata-rata hasil
belajar siswa sebesar 69,36. Hasil belajar siswa di kelas XB SMA
Negeri 1 Sano Nggoang dengan penerapan strategi pembelajaran A
question Student have (QSH) masuk dalam kategori rendah dari 22
siswa dengan rata-rata hasil belajar sebesar 45,77. Terdapat perbedaan
hasil belajar siswa antara kelompok siswa yang diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran Learning start with A question
(LSQ) dan siswa yang diajar dengan strategi A question Student have
(QSH) pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Sano Nggoang. Hasil belajar
22
siswa antara kelompok siswa yang diajar dengan mengguanakan
strategi pembelajaran Learning start with A question (LSQ) lebih tinggi
dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
strategi pembelajaran A question Student have (QSH). Perbedaan
tersebut dapat dilihat pada skor rata-rata kelas eksperimen 1 dan kelas
eksperimen 2
3. Titik Nurcahyati (2016), yang berjudul ”Pengaruh Strategi
Pembelajaran Learning Start With A Question Dipadukan dengan Think
Talk Write terhadap hasil belajar Biologi siswa kelas VII SMP Negeri 2
Colomadu Tahun Pelajaran 2015/2016”.Berdasarkan hasil analisis nilai
test hasil belajar yang terdiri dari pretest dan postest pada mata
pelajaran Biologi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu yang
diambil dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol
menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut adalah homogen. Hal ini
berarti bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama
homogen sehingga menunjukkan bahwa kondisi awal siswa diberi
perlakuan masih dalam kondisi yang sama. Berdasarkan data hasil
penelitian yang telah dianalisis dengan menggunakan uji – t
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh strategi LSQ dipadukan dengan
TTW terhadap hasil belajar siswa. Rata – rata hasil belajar postest kelas
eksperimen adalah 81,22 lebih besar dari kelas kontrol yang memiliki
rata - rata hasil belajar postest 72,40. Kemampuan peningkatan hasil
belajar juga bisa dilihat dari nilai N – gain antara kelas eksperimen dan
23
kelas kontrol. Rata – rata N-gain kelas eksperimen 0,64 denganp
resentase siswa yang termasuk kategori tinggi 38,8 9 %, kategori
sedang 52,78 % dan kategori rendah 8,33 %, sedangkan pada kelas
kontrol siswa yang termasuk kategori tinggi sebanyak 2,86 % , kategori
sedang 57,14% dan kategori rendah 40 %. Hal ini terlihat bahwa kelas
eksperimen memiliki peningkatan hasil belajar yang tinggi setelah
diberi perlakuan dengan menggunakan strategi LSQ yang dipadukan
dengan TTW. Perbedaan hasil belajar tersebut muncul karena adanya
perbedaan perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Pembelajaran pada kelas eksperimen para siswa
terlihat antusias karena menggunakan pembelajaran aktif yang
menggunakan strategi LSQ dipadukan TTW. Hal ini dikarenakan
sebelumnya kelas eksperimen ini sering menggunakan pembela jaran
ceramah. Awal pembelajaran guru menerapkan strategi LSQ dulu yang
diawali dengan pembagian kelompok 1 kelompok terdiri dari 6 orang,
pembagian materi belajar kemud ian siswa membaca materi tersebut
jika ada yang tidak dipahami maka bisa dibuat pertanyaan
6. Keterkaitan Model Pembelajaran dengan Materi
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran yaitu
pemilihan model pembelajaran. Model pembelajaran yang diterapkan
dalam pembelajaran hendaknya model yang memberikan keleluasaan bagi
siswa untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, model
pembelajaran hendaknya memberikan kemudahan bagi siswa dalam
24
memahami pelajaran sehingga siswa mendapatkan hasil belajar yang
memuaskan. dalam hal ini, siswa secara aktif terlibat langsung dalam
menemukan sendiri konsep materi yang diajarkan sehingga akan
memberikan kesan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
dalam model pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ)
merupakan pembelajaran yang atif bertanya, pertanyaan yang dibuat
sendiri oleh siswa memiliki kontribusi dalam pembelajran yang bermakna
saat mengajukan pertanyaan, siswa sedang membangun pengetahuan
mereka sendiri. Melalui model pembelajaran Learning Start With A
Question (LSQ), konsep materi pada sistem saraf. Siswa menganalisis
mengenai mekanisme dan gangguan sistem saraf, susunan sistem saraf
pada manausia, dan hubungan antara struktur jaringan penyususn organ
pada materi ini kemampuan awal siswa dapat diketahui dari hasil
pertanyaan menganai materi yang belum di pahami sebelum ada
penjelasan dari guru. Pada model pembelajaran ini lebih menuntut siswa
belajar aktif dengan membuat mereka bertanya tentang materi sistem saraf,
dapat memberikan stimulus siswa untuk mencapai kunci belajar, yaitu
bertanya. Kegiatan belajar menggunakan pembelajaran yang aktif dapat
membantu siswa mengoptimalkan kemampuan berpikir dan belajar untuk
mencapai hasil belajar yang memuaskan.
25
B. Kerangka Pikir
Kegiatan pembelajaran yang sesuai saat ini yaitu kegiatan
pembelajaran yang melibatkan partisipasi siwa dalam membangun makna
dan gagasan untuk berfikir mandiri serta bersikap ilmiah. Pembelajaran
yang menarik dan melibatkan peran aktif siswa, dapat meningkatkan
penguasaaan konsep siswa sehingga sasaran pembelajaran tercapai.
Berdasarkan hasil pengamatan yang berlangsung di SMA 8 Gowa
sebelumnya, menunjukkan adanya permasalahan pada proses
pembelajaran biologi yang memperoleh nilai hasil belajar yang rendah,
nilai yang tidak mencapai standar KKM. Hal tersebut, disebabkan oleh
kurang perhatiannya siswa dalam pembelajaran, guru kurang menciptakan
suasana belajar yang mengesankan, dimana guru hanya menggunakan
model yang hanya berpusat ke guru yang menjadi satu-satunya sumber
belajar dan metode ceramah yang menjadi pilihan uatam dalam proses
pembelajaran, sehingga komunikasi antara guru dan siswa cenderung
pasif. Hal inilah yang menyebabkan kurang perhatiannya siswa dalam
mengikuti pembelajaran, dan siswa akan lebih merasa bosan dalam proses
belajar.
Proses pembalajaran bukan saja mengarah pada interaksi kepada
guru atau siswa, tetapi yang lebih cenderung bagaimana cara membuat
siswa belajar melalui intreaksi dengan guru dan dan sumber belajar.
Penerapan suatu model pembelajaran yang sangat penting dalam
meningkatkan kemampuan siswa pada penguasan materi, karena itu dalam
26
proses belajar mengajar, guru harus memiliki model pembelajaran yang
tepat, efektif, efesien dan mencapai tujuan yang di harapkan salah satunya
dapat melibatkan siswa aktif, menarik minta dan perhatian siswa dalam
belajar sehingga meningkatnya hasil belajar siswa. Solusi yang diharapkan
mampu mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan salah
satu model pembelajaran yang mengaktifkan siswa yaitu Learning Starts
With A Question
Model pembelajaran Learning Starts With A Question suatu model
pembelajaran yang aktif di mana siswa diarahakan untuk bealajar mandiri
dengan membuat pertanyaan. Siswa diminta untuk membaca dan
memahami bacaan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan, lalu
dari bacaan tersebut diberi tanda pada bagian yang tidak dipahami siswa.
Selajutnya poin-poin yang tidak diketahui yang telah diberi tanda dengan
teman atau kelompok kecil, guru meminta kepada siswa untuk menuliskan
pertanyaan tentang materi yang telah siswa baca. Dan guru menyampaikan
materi pelajaran dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan dari siswa
tersebut.
Keunggulan dari model pembelajaran Learning Starts With A
Question yaitu kemampuan individu dalam memahami informasi ,
kerjasama tim kecil , keterampilan membuat pertanyaan secara individu,
kerjasama dalam tim yang lebih besar atau lebih focus dan siswa lebih
tanggap terhadapat pertanyaan utama, dengan model pembelajaran
Learning Starts With A Question (LSQ) diharapkan siswa dapat
27
meningkatkan hasil belajar yang baik sehingga mendororng siswa untuk
dapat mengerti dan memahami materi yang diajarkan oleh guru dalam
proses pembelajaran berlangsung. Adapun karangka pikir yang terdapat
pada bagan.2.1.
28
Bagan 2.1. Kerangka Pikir penelitian
Hasil belajar siswa rendah di
SMA Negeri 8 Gowa
Permasalahan
1. Pembelajaran dengan metode ceramah
2. Siswa hanya memahami konsep biologi dengan
hanya menghafal saja
3. Keaktifan siswa kurang
Solusi
Model pembelajaran Learning
Starts With A Question (LSQ)
Indikator keberhasilan
1. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran .
2. Siswa mampu bertanya, menjawab, serta
mengemukakan pendapatnya sendiri.
3. Proses pembelajaran aktif dan menyenangkan.
4. Proses pembelajaran siswa meningkat
5. Hasil belajar meningkat
Diharapkan model pembelajaran Learning
Starts With A Question (LSQ Memberi
pengaruh positif yang signifikan terhadapt hasil
belajar
29
C. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori, maka hipotesis penelitian ini adalah :
H0: Tidak ada pengaruh model pembelajaran Learning Starts With A
Question (LSQ) terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem saraf
Kelas XI SMA Negeri 8 Gowa”
H1: Ada Pengaruh Model pembelajaran Learning Starts With A Question
(LSQ) terhadap hasil belajar Siswa pada materi sistem saraf kelas XI
SMA Negeri 8 Gowa
30
BAB III
METODE PENILITIAN
A. Rancangan penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperimental)
yang merupakan pengembangan dari True Eksperimen yang tidak
sepenuhnya mengontrol variabel variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen.
2. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan yaitu nonequivalent control grup
design, dimana dalam rancangan ini siswa diberikan pretest untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan dasar siswa pada materi sistem
saraf. Kemudian diberikan perlakuan, setelah itu diberikan posttest untuk
mengetahui sejauh mana keterampilan siswa berkembang terhadap model
yang diberlakukan saat pembelajaran .
Tabel 3.1 Desain penelitian nonequivalent control grup design
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 - O4
Sumber : Sugiyono, (2017)
Keterangan:
O1 : Pretest (kelompok Eksperimen)
O2 : Posttest (kelompok eksperimen)
O3 : Pretest (kelompok kontrol)
O4 : Posttest (kelompok kontrol)
X : perlakuan menggunakan model pembelajaran Learning Starts With a
Question (LSQ)
30
31
- : perlakuan dengan pembelajaran konvensional
3. Variabel
Adapun variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas adalah model pembelajaran Learning
Starts With a Question (LSQ) sedangkan variabel terikat adalah hasil
belajar kognitif yang dicapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses
pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
4. Waktu Dan Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran
2019/2020 pada bulan november di SMA Negeri 8 Gowa.
5. Prosedur Penelitian
1. Tahap observasi
a. Observasi awal ke sekolah dengan konsultasi kepala sekolah guru
bidang studi perihal perizinan untuk melakukan penelitian.
b. Mengamati proses pembelajaran dan masalah yang terdapat pada
proses pembelajaran.
2. Tahap Persiapan
a. Menentukan populasi dan sampel
b. Menyusun perangkat pembelajaran, lembar kerja siswa dan soal
pretest dan posttest.
c. Melaksanakan uji validitas perangkat pembelajaran yang
digunakan sebagai instrumen penelitian.
32
d. Pemberian pretest sebelum menerapkan pembelajaran untuk
mengetahui kemampuan awal siswa.
e. Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan frekuensi
4 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40.
f. Pemberian posttest untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa
setalah proses pembelajaran.
g. Melakukan pengumpulan data hasil penelitian dan analisis data.
3. Tahap pelaksanaan
Tabel. 3.2. Tahap pelaksanaan model pembelajaran
pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ
Kegiatan Awal (10 menit)
Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Alokasi
waktu
Pendahuluan
(Kegiatan Awal)
Guru mengucapkan
salam kepada siswa
“assalamu’alaikum
wr.wb” dan
mengabsen siswa
Siswa menjawab
salam guru
“waalaikumussalam
wr.wb” dan
mendengarkan guru
mengabsen
10 menit
Guru meminta kepada
ketua kelas untuk
memimpin doa
belajar
Ketua kelas
memimpin doa
belajar siswa yang
lain mengikuti ketua
kelas
Guru menyampaikan
materi yang akan
disampaikan hari ini.
Siswa menyimak
penjelasan guru
33
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
Semua siswa
memperhatikan guru
Tahapan
Pembelajaran
Langkah- langkah kegiatan Nilai karakter
yang
dikembangkan
Alokasi
waktu
Guru Siswa
I
N
T
I
Fase 1
(ekspolerasi)
Membagika
buku paket
Membagikan
bahan ajar
berupa buku
paket kepada
siswa
Masing-masing
memegang satu
buku paket
yang berisikan
materi sistem
saraf
Rasa ingin tahu,
cinta ilmu,
berpikir kritis,
terampil
60 menit
Fase II
(Elaborasi)
Siswa
Mempelajari
buku paket
Meminta siswa
untuk
mempelajari
buku paket
yang telah
dibagikan
secara individu
Mempelajari
buku paket
yang dibagikan
secara individu
Memberi
instruksi kepada
siswa untuk
memberikan
tanda seperti
melingkari atau
menggaris
bawahi bagian
yang kurang Dipahami
Siswa
memberikan
tanda seperti
melingkari atau
menggaris
bawahi bagian
yang kurang
dipahami
Lanjutan Tabel 3.2
34
Memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk berdiskusi
dengan teman
sebangkunya
Siswa
mendiskusikan
materi yang
telah diberi
tanda dengan
teman
sebangkunya,
jika masih
kurang paham
maka membuat
pertanyaan
pada kolom
pertanyaan
Rasa ingin tahu,
komunikatif,
toleransi
Fase III
(konfirmas)
Mengajukan
Pertanyaan
Meyuruh siswa
mengajukan
pertanyaan yang
telah dibuat pada
kolom
pertanyaan yang
dituliskan di
kertas
Siswa
mengajukan
pertanyaan-
pertanyaan
yang telah
dituliskan pada
kertas
Guru
memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk
memberikan
jawaban dari
pertanyaan
temannya
Siswa
menjawab
pertanyaan
yang diajukan
temannya dan
menanggapi
jawaban
tersebut
Berani, toleransi
Lanjutan Tabel 3.2
35
4. Evaluasi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap evaluasi yaitu :
a. Analisis data hasil penelitian
b. Menyimpulkan hasil penelitian,
c. Mengkonsultasikan hasil penelitian ke dosen pembimbing.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa
kelas XI SMA Negeri 8 Gowa. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai besar
populasi dan penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
Penjelasan mengenai populasi dan sampel dalam penelitian ini selengkapnya
dijelaskan sebagai berikut:
Guru
menjelaskan dan
mempertegas
kembali jawaban
dari siswa serta
poin-poin
penting dari
materi yang
dipelajari
Memperhatikan
penjelasan guru
dengan
seksama
Rasa ingin tahu,
cinta ilmu
P
E
N
U
T
U
P
Bersama siswa
menarik
kesimpulan
pelajaran hari ini
Bersama-sam
a dengan guru
menarik
kesimpulan
pelajaran hari
ini
Komunikatif
20 menit
Lanjutan Tabel 3.2
36
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI SMA
Negeri 8 Gowa yang berjumlah 134 siswa, yang terbagi ke dalam 4
rombongan belajar (Rombel).
Tabel.3.3.Populasi penelitian
Rombongan Belajar Jumlah siswa
XI MIPA 1 32
XI MIPA 2 33
XI MIPA 3 33
XI MIPA 4 32
Total 134
Sumber : (SMAN 8 Gowa, 2019)
2. Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling. sampel
dalam penelitian ini adalah kelas XI MIPA 2 dan kelas XI MIPA 3. Kelas XI
MIPA 2 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 33 orang dan kelas XI
MIPA 3 Sebagai kelas kontrol yang berjumlah 33 orang. dilihat pada
tabel.3.4.
Tabel.3.4. Sampel penelitian
Rombongan belajar Jumlah siswa
XI MIPA 2 33
XI MIPA 3 33
37
Total 66
Sumber : SMAN 8 Gowa, 2019
C. Defenisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang
jelas tentang variabel-variabel yang diperhatikan. Definisi operasional variabel
pada penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1. Model pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ)
Model pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ)
merupakan salah satu model yang melatih siswa untuk lebih aktif
bertanya, lebih memberikan langkah untuk berkomunikasi dua arah antara
guru dan siswa bertanya.
Prosedur pelaksanaan yaitu : (1) Guru memilih bahan bacaan yang
berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. kepada siswa dalam
sebuah hand out materi pelajaran pilihan Hand out yang dibagikan dapat
berisi informasi yang luas tapi kurang detail atau penjelasan yang dibatasi
sangatlah sesuai. (2) Guru meminta siswa untuk mempelajari bacaan
secara individual ataupun dengan teman kelompoknya. (3) Siswa dapat
meringkas atau membuat catatan dari hasil membaca. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui materi yang perlu dihafal atau dikaji ulang .(4) guru
membagikan kertas kepada siswa yang akan digunakan untuk menulis
pertanyaan. (5) Siswa diminta untuk menuliskan pertanyaan tentang materi
yang belum dipahami pada kertas yang dibagikan. (6) Guru
mengumpulkan kertas yang berisi pertanyaan dari siswa. (7) Guru
38
menjawab pertanyaan siswa tentang poin-poin yang tidak dipahami oleh
siswa dan sebaliknya, guru dapat memberikan pertanyaan kepada siswa
untuk menstimulasi keaktifan siswa selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung.
2. Hasil belajar siswa yaitu nilai yang diperoleh dari hasil evaluasi siswa
setelah melakukan proses belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu.
Hasil belajar kognitif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil tes
setelah diterapkan model pembelajaran Learning Start With A Question
(LSQ), hasil belajar diperoleh dengan menggunkan tes hasil belajar dalam
bentuk pilihan ganda yang berjumlah 30 nomor
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes hasil belajar,
lembar observasi aktivitas siswa dan guru .
1. Tes hasil belajar
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes
berupa pretest dan posttest merupakan sejumalah soal yang dibuat
penulis sesuai kurikulum dan indicator yang dicapai dalam suatu
pembelalajaran yang digunakan siswa dan dijadikan sebagai data tulis,
soal tes yang diberikan kepada siswa sebanyak 30 soal pilihan ganda
dengan 5 pilihan jawaban setiap soal yang telah tervalidasi oleh
validator I dan validator II. Dalam pemberian skor dalam bentuk soal
tes ini dilakukan sesuai dengan kunci jawaban dengan hasil validasi
yang diberikan oleh validator I dan validator II yaitu nilai rata-ratanya
39
3,9 dengan artian tes hasil belajar dapat diterapkan tanpa revisi,
selengkapnya dilihat pada lampiran 2.2 halaman 115
2. Lembar observasi
Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu lembar
observasi aktivitas guru dan siswa . Instrumen ini berisi uraian
aktivitas siswa dan guru yang didasarkan pada sintaks model
pembelajaran yang tertera pada rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP). Lembar ini harus di validasi terlebih dahulu dengan hasil
validasi yang diberikan oleh validator I dan II yaitu nilai rata-ratanya
4 dengan artian lembar observasi dapat diterapkan tanpa revisi ,
selengkapnya dapat dilihat pda lampiran 2.3 halaman 116
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam upaya memperoleh data atau informasi, maka peneliti harus
mengumpulkan data melalui alat-alat tertentu, seperti melakukan tes. observasi,
dan dokumentasi. Ketiga teknik tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
a. Tes
Tes merupakan serangkaian pertanyaan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu
atau kelompok. Untuk memperoleh gambaran/informasi tentang
bagaimana pengaruh model pembelajaran Learning Starts With A Question
(LSQ) terhadap hasil belajar kognitif siswa, maka digunakan tes sebagai
instrumen penelitian. Tes yang dilakukan yaitu ada tes awal (pretest)
40
sebelum diberikan perlakuan dan tes akhir (posttest) susudah diberikan
perlakuan.
b. Observasi
Observasi digunakan peneliti untuk mengadakan pengamatan
terhadap objek yang diteliti, observasi dilaksanakan pada proses
pembelajaran yang meliputi aktivitas siswa, penyampaian materi (aktivitas
guru). Alat yang digunakan yaitu berupa lembaran yang diisi dengan
pemberian tanda centang (√).
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pengumpulan bukti dan keterangan.
Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data nilai tugas siswa
pada pelajaran biologi dan foto sebagai gambaran pelaksanaan tindakan.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian yakni analisis
statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.
1. Analisis statistik deskriptif
Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan hasil
belajar biologi yang diperoleh siswa pada kelompok eksperimen yang
terdiri dari rata-rata (mean), nilai tengah (median), standar deviasi, nilai
tertinggi (maksimum), dan nilai terendah (minimum) dengan
menggunakan sistem Statistical package for social science (SPSS) versi 25
41
adapun kriteria hasil belajar siswa yang digunakan dapat dilihat pada tabel
3.5.
Tabel 3.5. Pengkategorikan Hasil Belajar Biologi Pada Siswa
Interval nilai Huruf Kategori
93-100 A Sangat baik
84-92 B Baik
75-83 C Cukup
<75 D Kurang
Sumber : kemendikbud (2017)
Kriteria keberhasilan siswa dikatakan tuntas belajar jika memenuhi
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75.dapat dilihat pada tabel 3.6
Tabel.3.6. kriteria ketuntasan minimal (KKM)
Interval nilai Keterangan
75-100 Tuntas
<75 Tidak tuntas
Sumber : SMAN 5Gowa
a. Hasil belajar
Jumlah skor yang diperoleh akan dianlisis untuk memperoleh nilai
hasil belajar kompetensi pengetahuan (kognitif) dengan menggunakan
rumus sebagai berikut.
42
(kementerian pendidikan dan kebudayaan ,2015)
2. Analisis statistik inferensial
Teknik Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian. Sbelum uji hipotesisi, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
dan uji homogenitas dimana semua data diolah dengan program statistical
package for social science (SPSS).
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang
diteliti terdistribusi normal atau tidak. Normal secara sederhana dapat
diartikan dengan sebuah kelas yang terdistribusi normal, yaitu keadaan
kelas yang tingkat kemampuan peserta didik yang terlampau sangat rendah
atau tinggi jumlahnya hanya sedikit, sebagian besar berada pada kategori
sedang atau memenuhi rata rata. Sebaliknya jika kelas tersebut memiliki
peserta didik yang tingkat kemampuanya rendah atau lebih titnggi lebih
banyak maka kelas tersebut tidak normal. Pengajuan normalitas data hasil
belajar Biologi dengan program SPSS dengan taraf α = 0,05. Sampel
terdistribusi normal jika nilai sig. (2-tailed). > α dan sebaliknya jika sig.
(2-tailed) ≤ α , maka sampel tidak terdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
tersebut memiliki tingkat varian data yang sama atau tidak. Analisis ini
menggunakan SPSS 25 for windows version yaitu uji homogeneity of
43
variancetest. Jika hasil uji homogenitas ditunjukkan bahwa tingkat
signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa
varian yang dimiliki oleh sampel-sampel yang tidak jauh berbeda, maka
sampel tersebut homogen.
c. Uji Hipotesis
Jika syarat untuk pengujian hipotesis sudah terpenuhi yakni data
yang diperoleh berdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen,
maka memenuhi syarat untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji
anacova (analysis of covariance ) dengan taraf signifikan < 0,05. Adapun
hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
H0 : penerapan model pembelajaran Learning Starts With A Question
(LSQ) tidak berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi
H1 : penerapan model pembelajaran Learning Starts With A Question
(LSQ) berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi
Adapun kriteria pengujiannya adalah jika sig (2-tailed) < α = 0,05
maka H0 ditolak dan H1diterima berarti ada pengaruh model pembelajaran
Learning Starts With A Question (LSQ) terhadap hasil belajar siswa.
Sebaliknya jika Sig (2-tailed) > α = 0.05 maka H0 diterima dan H1 di tolak
berarti tidak ada pengaruh model pembelajaran Learning Starts With A
Question (LSQ) terhadap hasil belajar peserat didik. Pengujian hipotesisi
pada penelitian ini menggunakan Anacova
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 8 Gowa Pada tanggal 11
November sampai 2 desember 2019 dalam tiga kali pertemuan dengan
pokok pembahasan sistem saraf. Penelitian ini dilaksanakan pada dua kelas
yaitu kelas XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 3 sebagai
kelas kontrol. Siswa kelas VIIA (33 siswa) diajar dengan menggunakan
model pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) sedangkan
siswa kelas XI MIPA 3 (33 Siswa) diajar dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan
bantuan SPSS versi 25.0. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk
mengetahui nilai rata-rata hasil belajar siswa, interval kelas, standar
deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum
Berdasarakan hasil perolehan data dengan menggunakan tes hasil
belajar kognitif yang diberikan pada siswa sebelum pretest dan setelah
posttest diberikan perlakuan di kelas eksperimen yaitu nilai terendah
pada saat pretest yaitu 40, sedangkan nilai tertinggi yaitu 70. Setelah
siswa diberi perlakuan (posttest), nilai siswa mengalami peningkatan
dengan nilai terendah yaitu 63, sedangkan nilai tertinggi yaitu 93. Pada
kelas kontrol nilai hasil pretest dan posttest , yaitu mengalami
45
peningkatan. Nilai terendah pada saat pretest yaitu 37, sedangkan nilai
tertinggi yaitu 80. Pada nilai posttest nilai terendahnya yaitu 50,
sedangkan nilai tertingginya 87. Data analisis lengkap dapat dilihat pada
lampiran 3.1 halaman 114
1. Data Pretest dan Posttest kelas eksperimen (LSQ)
a. Data Pretest dan Posttest kelas eksperimen (LSQ)
Kelas eksperimen adalah kelas yang di berikan perlakuan model
pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ). Pada pemberian
pretest dilakukan sebelum diberikan perlakuan. Hasil analisis deskripsi
data pretest dan posttest kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel.4.1.Deskripsi Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
No Statistik deskriptif Nilai
Pretest Posttest
1 Minimum 40 60
2 Maximum 70 93
3 Mean 54.30 75.73
4 Median 53.00 77.00
5 Modus 53 77
Berdasarkan pada tabel 4.1 di atas diketahui bahwa hasil pretest
dan posttest kelas eksperimen, sebelum diberikan perlakuan (pretest)
diperoleh nilai terendah (minimum) 40, nilai tertinggi (maximum) 70,
nilai rata-rata (mean) 54.30, nilai tengah (median) 53,00, dan nilai yang
paling sering muncul (modus) 53. Sedangkan data setelah diberikan
perlakuan atau diberi model pembelajaran Learning Starts With A
46
Question (LSQ) diperoleh nilai terendah (minimum) 60, nilai tertinggi
(maximum) 93, nilai rata-rata (mean) 75.73 nilai tengah (median) 77,00,
dan (modus) 77.
Berdasarkan data perolehan dari tes hasil belajar kognitif
dikelompokkan ke dalam empat kategori yaitu sangat baik, baik, cukup
dan kurang. Maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase hasil
belajar kognitif siswa pada kelas eksperimen sebagai berikut
Tabel.4.2. Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen
Tabel distribusi frekuensi hasil belajar menunjukkan nilai pretest
dan posttest kelas eksperimen. Menujukkan bahwa sebelum diberi
perlakuan rentang nilai pada kategori sangat baik memiliki frekuensi 0
begitupun pada kategori Baik dan cukup, kategori kurang lebih banyak
yaitu 100% atau semua siswa mendapatkan nilai rendah. Sedangkan data
setelah diberikan perlakuan (posttest) yang diberikan model
pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) , kategori sangat
baik memiliki frekuensi 1 atau 3.03%, kategori baik terdapat 4 frekuensi
dengan presentase 12.13% sedangkan pada kategori cukup, dan kurang
Rentang
nilai Kategori
Pretest Posttest
Frekuensi % Frekuensi %
93-100 Sangat
baik 0 0 1 3,03
84-92 Baik 0 0 4 12,13
75-83 Cukup 0 0 14 42,42
<75 kurang 33 100 14 42,42
Jumlah 33 100% 33 100%
47
memiliki frekuensi yang sama yaitu 14 atau persentase 42.42% .
Berdasarkan penjelasan dari data distribusi frekuensi perolehan nilai
siswa pada kelas eksperimen memberikan gambaran bahwa ada
perbedaan signifikan pada hasil belajar siswa sebelum dan setelah
diberikan perlakuan.
Kemudian untuk mengetahui persentase nilai siswa pada pre-test dan
post-test di kelas eksperimen yang mencapai KKM mata pelajaran
biologi dapat dilihar pada tabel berikut ini:
Tabel.4.3. Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas Eksperimen
Nilai Kriteria Pretest Posttest
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
≥ 75 Tuntas 0 0 19 57,58%
< 75 Tidak
Tuntas 33 100% 14 42,42%
Total 33 100% 33 100%
Berdasarkan tabel 4.3 pada nilai KKM hasil belajar kognitif siswa
pada kelas eksperimen sebelum pretest diberikan perlakuan semua siswa
atau 33 siswa tidak mencapai KKM. Adapun setelah posttest diberikan
perlakuan sebanyak 19 siswa atau sebesar 57,58% dari jumlah
keseluruhan 33 siswa yang mencapai nilai KKM, sedangkan yang tidak
mencapai KKM sebanyak 14 siswa atau sebesar 42,42% dari jumlah
keseluruhan 33 siswa.
48
2. Data Pretest dan Posttest kelas kontrol
a. Data Pretest dan Posttest kelas kontrol
kelas kontrol yang merupakan kelas tidak ada perlakuan atau
hanya menggunakan konvensional. Hasil analisis deskripsi data pretest
kelas kontrol dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel.4.4. Deskripsi Data Pretest dan Posttest Kelas kontrol
No Statistik deskriptif Nilai
Pretest Posttest
1 Minimum 37 50
2 Maximum 80 87
3 Mean 52,30 64,94
4 Median 53,00 63,00
5 Modus 43 63
Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas diketahui bahwa hasil pretest
dan posttest kelas kontrol, sebelum diberikan perlakuan (pretest)
diperoleh nilai terendah (minimum) 37, nilai tertinggi (maximum) 80,
nilai rata-rata (mean) 52.30, nilai tengah (median) 53,00, dan nilai yang
paling sering muncul (modus) 43. Sedangkan data setelah diberikan
perlakuan posttest diperoleh nilai terendah (minimum) 50, nilai tertinggi
(maximum) 87, nilai rata-rata (mean) 64.94 nilai tengah (median) 63,00,
dan (modus) 63, untul lebih jelasnya data pretest dan posttest dapat
dilihat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi pada tabel berikut:
49
Tabel 4.5.Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest dan Posttest
Kelas Kontrol
Rentang
nilai Kategori
Pretest Posttest
Frekuensi % Frekuensi %
93-100 Sangat
baik 0 0 0 0
84-92 Baik 0 0 1 3,03
75-83 Cukup 1 3,03 5 15,15
<75 kurang 32 96,97 27 81,82
Jumlah 33 100% 33 100%
Tabel 4.5. menunjukkan bahwa rentang nilai pada kategori sangat
baik memiliki frekuensi 0 begitupun pada kategori baik dengan frekuensi 0,
kategori cukup memiliki frekuensi 1 atau 3,03% sedangkan kategori kurang
lebih banyak yaitu 32 frekuensi atau 96,97% siswa mendapatkan nilai
rendah. Sedangkan perolehan nilai posttest kelas kontrol. Menujukkan
bahwa rentang nilai pada kategori sangat baik memiliki frekuensi 0 ,
kategori baik terdapat 1 frekuensi dengan presentase 3,03% sedangkan pada
kategori cukup, terdapat 5 frekuensi atau 15,15% dan kategori kurang,
frekuensinya 27 dengan persentase 81, 82% lebih banyak siswa memiliki
nilai hasil belajar yang kurang .
Kemudian untuk mengetahui persentase nilai siswa pada pretest dan
posttest di kelas eksperimen yang mencapai KKM mata pelajaran biologi
dapat dilihar pada tabel berikut ini:
50
Tabel.4.6. Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas kontrol
Nilai Kriteria Pretest Posttest
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
≥ 75 Tuntas 1 3,03% 6 18,18%
< 75 Tidak
Tuntas 32 96,97% 27 81,82%
Total 33 100% 33 100%
Berdasarkan tabel 4.6 pada nilai KKM hasil belajar kognitif siswa
pada kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan pretest hanya 1 siswa atau
3,03% yang mencapai mencapai KKM dari 33 banyaknya siswa .
sedangkan yang tidak mencapai KKM 32 siswa atau 96,97% . Adapun
setelah posttest diberikan perlakuan sebanyak 6 siswa atau sebesar 18,18%
dari jumlah keseluruhan 33 siswa yang mencapai nilai KKM, sedangkan
yang tidak mencapai KKM sebanyak 27 siswa atau sebesar 81,82% dari
jumlah keseluruhan 33 siswa.
Gambar.4.1.Histogram Frekuensi Pretest Hasil Belajar Kelas
eksperimen dan kelas kontrol
0
5
10
15
20
25
30
35
kurang cukup baik sangatbaik
Pretest kontrol
PretestEksperimen
51
Pada gambar 4.1. dapat diketahui dari presentase hasil pretest kelas
kontrol dan eksperimen di atas bahwa siswa yang memperoleh kategori
sangat baik memiliki frekuensi 0, pada ketegori cukup terdapat 1 siswa
pada kelas kontrol sedangkan kelas eksperimen memiliki frekuensi 0,
kategori baik pada kedua kelas kontrol dan eksperimen dengan
frekuensinya 0, kategori kurang pada kelas kontrol yaitu 32 sedangkan
pada kelas eksperimen 33 dari data presentase histogram bahwa dari 33
siswa memliki kategori nilai yang berbeda.
Gambar.4.2. Histogram Frekuensi Posttest Hasil Belajar Kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Pada gambar 4.2. dapat diketahui dari presentase hasil pretest kelas
kontrol dan eksperimen di atas bahwa siswa yang memperoleh kategori
sangat baik pada kelas eksperimen memiliki frekuensi 1 sedangkan kelas
kontrol frekuensinya 0, pada ketegori cukup terdapat frekuensi 14 pada
kelas eksperimen, pada kelas kontrol memiliki frekuensi 5, kategori baik
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Kurang Cukup Baik SangatBaik
Posttest Kontrol
Posttest Eksperimen
52
pada kelas eksperimen memiliki frekuensi 4 sedangkan kelas kontrol
memiliki frekuensi 1, kategori baik pada kedua kelas kontrol memiliki 1
frekuensi sedangkan kelas eksperimen frekuensinya 4, kategori kurang
kelas kontrol memiliki frekuensi 27 sedangkan kelas eksperimen frekuensi
14 , dari data presentase histogram bahwa dari 33 siswa memliki kategori
nilai yang berbeda.
2. Analisis Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah analisis data yang digunakan untuk
menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu
sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan.
Terdapat beberapa pengujian pada analisis statistik inferensial, yaitu uji
normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, uji
homogenitas dengan menggunakan Uji Homogeneity of Variance dan uji
hipotesis dengan menggunakan Anacova
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data hasil
pretest-posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi
normal atau tidak. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan SPSS 25
for Windows dalam menghitung uji normalitas hasil pretest-posttest
yang berfungsi untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal
atau tidak. Uji normalitas data menggunakan metode Kolmogorov-
Smirnov. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika
53
signifikansi > 0,05. Hasil uji normalitas data pretest-posttest dari
kedua sampel penelitian dapat disajikan dalam tabel 4.9. berikut:
Tabel.4.7.Data Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelas
Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Kelas Kolmogorov- Smirnov
Sig
Pretest LSQ 0,200
Posttest LSQ 0,112
Pretest Kontrol 0,200
Posttest Kontrol 0,200
Berdasarkan tabel.4.7, menunjukkan bahwa uji normalitas pada
kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Learning
Start With A Question (LSQ) memperoleh nilai pretest Sig 0,200 > α
= 0,05 dan nilai posttest Sig 0,112 > α = 0,05. Sedangkan sedangkan
pada kelas kontrol atau kelas yang tidak di beri perlakuan memperoleh
Nilai pretest Sig 0,200 > α = 0,05 dan nilai posttest Sig 0,200 > α =
0,05. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil pretest-
posttest baik kelas eksperimen dan kelas kontrol keduanya Sig adalah
> α = 0,05 sehingga data hasil analisis terdistribusi normal.
Perhitungan lengkap uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 4.1
halaman 155
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas disebut juga dengan uji kesamaan varians.
Untuk mengetahui homogenitas data hasil posttest didapat dari tes
54
hasil belajar yang diberikan kepada kelas eksperimen yang diberi
perlakuan dengan model pembelajaran Learning Starts With A
Question (LSQ) dan kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan
menggunakan uji Homogenity of Variancetest pada program statistik
SPSS versi 25.0. Adapun analisis program SPSS memiliki taraf sig α =
0,05 yaitu ˃ α maka data tersebut homogen sedangkan ˃ α maka data
tersebut tidak homogen. Untuk lebih jelasnya mengenai uji normalitas
pada penelitian ini, perhatikan tabel 4.8.
Tabel.4.8.Data Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol
Based on
mean
Levene
statistic Sig
1.072 0.304
Pada tabel 4.8, diatas nilai signifikan uji Homogenity of
Variancetest menunjukkan pada hasil belajar siswa yaitu pada Based
on mean adalah 0,304 > α = 0,05. Berdasarkan nilai signifikan yang >
α = 0,05 sehingga kelas kontrol dan eksperimen yang diajarkan model
pembelajaran dengan data hasil belajar siswa pada penelitian ini yaitu
homogen. Perhitungan lengkap uji homogenitas dapat dilihat pada
lampiran 4.2 halaman 156
c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji anacova
(analysis of covariance) pada program SPSS 25, dengan kriteria
signifikan < 0,05 maka H0 ditolak. Output uji anacova dapat dilihat
pada lampiran 4.3. Berikut adalah tabel hasil uji hipotesis:
55
Tabel 4.9. Hasil Uji Hipotesis Menggunakan Uji Anacova
Uji Hasil Belajar
Nilai Sig. 0,000
Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa nilai Sig. Pada hasil
belajar diperoleh sebesar 0,000, artinya nilai Sig lebih kecil daripada
0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Selisih nilai rata-rata kelas
eksperimen dan kelas kontrol dari perhitungan SPSS yaitu 9.730. Ini
berarti penggunaan model pembelajaran Learning Starts With A
Question (LSQ) memberi pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap hasil belajar siswa. Perhitungan lengkap uji anacova dapat
dilihat pada lampiran 4.3 halaman 157
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa nilai tes hasil belajar siswa kelas
XI MIPA yang telah dibagi menjadi XI MIPA 2 kelas eksperimen dan XI
MIPA 3 kelas kontrol menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut adalah
homogen. Hai ini berarti bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varian
yang tidak berbeda secara signifikan. Sehingga menujukkan bahwa kondisi
awal siswa diberi perlakuan masih dalam kondisi sama. Kelas eksperimen
adalah kelas yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran Learning
Starts With A Question (LSQ) dan kelas kontrol adalah kelas yang tidak
diberi perlakuan atau menggunakan model konvensional atau ceramah. Di
pertemuan akhir dilakukan tes hasil belajar (posttest) kepada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pembelajaran ini dilakukan dalam 3 kali
pertemuan.
56
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dapat diketahui
bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan
siswa kelas kontrol. Dari perhitungan nilai rata-rata tersebut, hasil tes kelas
eksperimen mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata sebesar 21,43%
dan kelas kontrol sebesar 12,64%
Selanjutnya untuk membuktikan bahwa penelitian ini dapat menjawab
rumusan masalah dan menerima hipotesis peneliti, maka dilakukan analisis
data secara inferensial. Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif, maka dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran Learning Starts With A Question
pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 8 Gowa yang dilakukan pada kelas
eksperimen menunjukkan hasil yang baik. Dengan menggunakan model
pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) di kelas eksperimen
siswa lebih termotivasi dan minat belajar siswa lebih besar dibandingkan
dengan kelas kontrol yang tidak dapat perlakuan atau menggunakan model
konvensional. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramdani
(2018) dengan judul “ model Learning Starts with a Question (LSQ) untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Banjarsari pada
pokok bahasan Sistem Reproduksi” berdasrkan hasil analisis data dan
pengujian hipotesis menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dari
hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran LSQ . maka dapat
di simpulakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Learning Start
with a Question terhadap hasil belajar peserta didik pada materi sistem
57
reproduksi di kelas XI dengan skor gain untuk kelas eksperimen 14,5 dan
untuk kelas kontrol 11,08
Berdasarkan hasil pengamatan selama pelaksanaan pembelajaran di
kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Learning Start
with a Question menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar sebelum dan
sesudah proses pembelajaran. Hasil tersebut menunjukkan adanya
kemampuan atau peningkatan dalam memecahkan atau pertanyaan dari setiap
siswa. Hal tersebut sesuai dengan teori Badriah (2018), bahwa model
pemebelajaran Learning Start with a Question merupakan model yang
menuntut peserta didik untuk lebih aktif dan ikut terlibat dalam proses
pembelajaran. Peserta didik dituntut untuk menguasai materi dan juga
dituntut untuk aktif bertanya mengenai materi yang belum dipahami.
Sehingga Model Learning Start With A Question memberikan kesempatan
agar peserta didik mampu mengembangkan pemahaman dalam belajar,
keunggulan model pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ)
dapat membantu mengembangkan kemampuan berpikir dan pemahaman
dalam belajar. Melalui permasalahan yang nyata bahwa siswa dapat memiliki
pembelajaran yang bermakna dan mendorong siswa memiliki rasa percaya
diri dalam mengajukan pertanyaan maupun mengemukakan pendapat,
gagasan atau ide. Apabila dilihat dari hasil belajar siswa kelas eksperimen
dengan menggunakan model pembelajaran Learning Starts With A Question
(LSQ) memberikan hasil yang lebih baik . hal tersebut dilihat dari manfaat
model pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) diantaranya
58
dapat mendorong siswa aktif dalam bertanya maupun mengemukakan
pendapat atau pengetahuan yang dimiliki siswa, aktif di dalam diskusi,
mendorong siswa untuk berfikir. Hal ini juga dinyatakan oleh Susatyo (2009),
bahwa melalui model LSQ siswa dituntut untuk belajar aktif yaitu aktif dalam
bertanya, melalui bertanya akan memberikan banyak manfaat yaitu siswa
menjadi berfikir, menghilangkan perasaan takut dan malu siswa.
Berdasarkan penjelasan tersebut bahwa model pembelajaran Learning
Starts with a Question (LSQ) dapat menjadi salah satu solusi untuk
meningkatkan hasil belajar, karena tahap pembelajarannya mengarahkan
siswa untuk memahami materi lebih luas dan lebih efektif dalam kegiatan
pembelajaran.
59
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,
maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
1. Hasil belajar siswa pada materi sistem saraf yang diajar menggunakan
model pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan kelas kontrol, nilai rata-rata kelas
eksperimen 21,43 dan kelas kontrol 12,64.
2. Terdapat pengaruh model pembelajaran Learning Starts with a Questions
(LSQ) terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem saraf selisih nilai
rata-rata kelas esksperimen dan kelas kontrol berdasrkan hasil perhitungan
SPSS yaitu 9,730.
B. Saran
Model Learning Start with a Questions (LSQ) secara keseluruhan telah
mampu meningkatkan hasil belajar siswa, namun masih terdapat beberapa
kelemahan. Oleh karena itu, peneliti menyarankan beberapa saran untuk
penelitian kedepannya, yaitu:
1. Masih ada beberapa siswa yang tidak berani untuk bertanya atau
mengemukakan pendapatnya, peneliti selanjutnya yang ingin
menggunakan model LSQ sebaiknya menggunakan metode yang lebih
menarik untuk memotivasi siswa agar lebih aktif di kelas.
59
60
2. Bagi sekolah dan pihak guru khususnya, hendaklah menggunakan model
LSQ dalam proses pembelajaran biologi.
61
DAFTAR PUSTAKA
Agung Supriyanto.2017. Penerapan Model Pembelajaran Learning Starts With A
Question Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar teori mata
pelajaran Kelistrikan Bodi Kendaraan Siswa Kelas XI Teknik Kendaraan
Ringan Smk Negeri 1 Sedayu Tahun Ajaran 2016/2017. Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta : Pendidikan Teknik Otomotif
Campbell, Niel A dkk. 2008. Biologi edizi kedelapan jilid 3 . Erlangga : Jakarta
Febrianda Yenni S. 2012. Metode Active Learning Tipe Learning Start with a
Questions padaPembelajaran Matematika di SMPN 33 Padang”, Jurnal
Pendidikan Matematika, Vol. 1.
Iwan Dwi Cahyono,dkk.2009. Jurnal Anestesiologi Indonesia. Semarang : FK
Undip/ RSUP Dr. Kariadi. Vol 1, no 1.
Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok.
Bandung: Alfabeta.
Ibrahim. 2012. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta:
Bumi Aksara
Kementrian Pendidikan dan kebudayaan 2017. kemendikbud No.14 tahun 2007
Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Liah Badriah, dani ramdani. 2018. Model Learning Start With A Question (Lsq)
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sma Pada pokok Bahasan
Sistem Reproduksi. Jurnal bio education. ISSN: 2541-2280.Vol 3, no 2.
Nugraheni, Aninditya Sri. 2012. Penerapan Strategi Cooperative Learning dalam
Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: Mentari Pustaka
Ratna Mutu Manikam, Tungga Waseso. 2015. Aplikasi Pembelajaran Fungsi
Sistem Saraf Pada Tubuh Manusia Berbasis Android. Jakarta :
Universitas Mercu Buana. Jurnal ilmiah fifo, .ISSN 2502-8332, Volume
VII,No. 2.
Rifa Dwina gusti. 2016. Pengaruh model learning starts with A Question (LSQ)
pada konsep momentum dan implus pada SMA N 11 kota tanggerang
selatan. Universitas islam negeri syarif hidayatullah Jakarta : pendidikan
fisika
62
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Pustaka
Belajar. Yogyakarta.
Susanto, Achmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Kencana Prenadamedia Group. Jakarta.
Surya Budi Siranto. 2013 . Pengaruh Strategi Learning Starts With A Question
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Memahami Sifat
Dasar Sinya Audio di SMK Negeri 2 surabaya . jurnal pendidikan teknik
elektro, No.1
Titik Nurcahyati, 2016. Pengaruh Strategi Pembelajaran Learning Start With A
Question Dipadukan dengan Think Talk Write terhadap hasil belajar
Biologi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu Tahun Pelajaran
2015/2016. Universitas Muhammadiyah Surakarta : Fakultas Keuruan
dan Ilmu Pendidikan.
Hamruni. 2009. Strategi dan model model pembelajaran aktif menyenangkan .
Yogyakarta : fakultas tarbiyah UIN Sunan kalijaga.
Hanafiyah, Cucu Suhana. 2012. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika
Aditama
Yati Oktafia, dkk. 2018. Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Strategi
Pembelajaran Learning Start With A Question Dengan A Question
Student Have pada pokok Bahasan Suhu dan Kalor Kelas X SMA Negeri
I Sano Nggoang Kab. Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Alauddin
Makassar : Makassar. Jurnal Pendidikan Fisika . ISSN 2355-5785 Vol.
6 No. 1, Maret 2018.
Zaini, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : CTSD (Center for
Teaching Staf Development) UIN Sunan Kalijaga
63
L
A
M
P
I
R
A
N
64
LAMPIRAN 1. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1.1 Silabus
1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1.3 Kisi-Kisi soal pretest dan posttest
1.4 Lembar Observasi Siswa
1.5 Lembar Observasi Guru
1.6 Soal pretest dan posttest
65
SILABUS
Biologi
Satuan Pendidikan : SMA / MA
Kelas : XI (Sebelas)
Alokasi waktu : 4 jam pelajaran /minggu
Kompetensi Inti :
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
3.1 Menjelaskan
komponen kimiawi
penyusun sel, struktur,
fungsi, dan proses yang
berlangsung dalam sel
sebagai unit terkecil
kehidupan
Menjelaskan komponen kimiawi
penyusun sel
Menjelaskan struktur dan fungsi
bagian-bagian sel
Menjelaskan kegiatan sel sebagai
unit struktural dan fungsional
makhluk hidup
Sel
Komponen kimiawi penyusun sel
Struktur dan fungsi bagian-bagian sel
Kegiatan sel sebagai unit struktural
dan fungsional makhluk hidup
Tranpor membran
Sintesis protein untuk menyusun
sifat morfologis dan fisiologis sel
Reproduksi sel sebagai kegiatan
untuk membentuk morfologi tubuh
dan memperbanyak tubuh
Membaca dan mengkaji literatur
tentang komponen kimiawi
penyusun sel, struktur sel,
proses yang terjadi di dalamnya
dan mengamati gambar struktur
sel prokariotik, sel tumbuhan,
sel hewan dari berbagai sumber
Melakukan pengamatan
mikroskopik mengenai sel,
sistem transpor zat pada
membran sel, dan proses
mitosis pada akar bawang
4.1 Menyajikan hasil
pengamatan
mikroskopik struktur
sel hewan dan sel
tumbuhan sebagai unit
Menyajikan hasil pengamatan
mikroskopik struktur sel hewan dan
sel tumbuhan sebagai unit terkecil
kehidupan
66
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
terkecil kehidupan segar/preparat awetan secara
kelompok
Membandingkan, menganalisis
hasil pengamatan dan
mempresentasikan dalam
berbagai media tentang
hubungan antara makanan yang
dikonsumsi dengan zat
penyusun sel
3.2 Menganalisis berbagai
bioproses dalam sel
yang meliputi
mekanisme transpor
membran, reproduksi,
dan sistesis protein
Menganalisis mekanisme tranpor
membran
Menganalisis sintesis protein untuk
menyusun sifat morfologis dan
fisiologis sel
Menganalisis reproduksi sel sebagai
kegiatan untuk membentuk
morfologi tubuh dan memperbanyak
tubuh
67
3.9 Menganalisis
hubungan antara
struktur jaringan
penyusun organ pada
sistem ekskresi dalam
kaitannya dengan
bioproses dan
gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada
sistem ekskresi
manusia
Menjelaskan struktur dan fungsi
organ pada sistem ekskresi pada
manusia. dan hewan (belalang dan
cacing)
Menjelaskan proses ekskresi pada
manusia
Menjelaskan proses ekskresi pada
hewan (belalang dan cacing)
Menjelaskan kelainan dan penyakit
yang berhubungan dengan sistem
eksresi
Menjelaskan teknologi yang
berkaitan dengan kesehatan sistem
ekskresi
Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem
Ekskresi Manusia
Struktur dan Fungsi organ pada
sistem ekskresi pada manusia. Dan
hewan (belalang dan cacing)
Proses ekskresi pada manusia
Proses ekskresi pada hewan
(belalang dan cacing)
Kelainan dan penyakit yang
berhubungan dengan sistem eksresi
Teknologi yang berkaitan dengan
kesehatan sistem ekskresi
Mengamati dan mengenali
struktur berbagai organ
ekskresi, letak, fungsinya
melalui kegiatan demonstrasi
kelas/torso/gambar/video
mengenai kerja ginjal, struktur
ginjal kambing/sapi yang
dibandingkan dengan ginjal
manusia, hati, penampang
melintang kulit untuk melihat
struktur sel dan jaringan dan
mengaitkan dengan fungsinya
Mengkaji literatur tentang
struktur sel yang menyusun
jaringan dan fungsinya pada
alat-alat ekskresi, proses
pengeluaran sisa metabolisme:
keringat, urin, bilirubin dan
biliverdin, CO2 dan H2O (uap
air) pada berbagai organ
ekskresi, prinsip kerja dari
dialisis darah serta
kelainan/penyakit sistem
ekskresi
Melakukan percobaan uji urin
orang normal dan orang sakit
Membahas, menganalisis,
menyimpulkan dan
4.9 Menyajikan hasil
analisis pengaruh pola
hidup terhadap
kelainan pada struktur
dan fungsi organ yang
meyebabkan gangguan
pada sistem ekskresi
serta kaitannya dengan
teknologi
Menyajikan hasil analisis pengaruh
pola hidup terhadap kelainan pada
struktur dan fungsi organ yang
meyebabkan gangguan pada sistem
ekskresi serta kaitannya dengan
teknologi
68
mempresentasikan tentang
struktur, fungsi sel-sel penyusun
jaringan pada organ ekskresi
serta keterkaitan dengan
fungsinya dan kemiripan sistem
teknologi cuci darah dengan
fungsi ginjal sebagai penyaring
zat-zat sisa bioproses pada
tubuh
3.10 Menganalisis
hubungan antara
struktur jaringan
penyusun organ pada
sistem koordinasi
(saraf, hormone dan
alat indera) dalam
kaitannya dengan
mekanisme koordinasi
dan regulasi serta
gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada
sistem koordinasi
manusia
Mengidentifikasi dan
menggambarkan struktur sel saraf
secara mikroskop
Menganalisis cara kerja kulit,
telinga, lidah, mata, hidung
Menunjukkan adanya fungsi saraf
pada tubuh
Menjelaskan gerak refleks, letak
bintik buta, letak reseptor perasa
pada lidah
Mengaitkan proses perambatan
impuls pada sistem saraf
Menjelaskan langkah-langkah
perambatan impuls pada sistem saraf
secara fisik, kimia, Biologi
Menjelaskan gerak otot sebagai
organ efektor kerja saraf
Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem
Regulasi
Sistem saraf
Sistem endokrin
Sistem indera
Proses kerja sistem regulasi
Pengaruh psikotropika pada sistem
regulasi.
Kelainan yang terjadi pada sistem
regulasi
Mengamati struktur sel saraf
secara mikroskop/gambar dan
membuat gambar hasil
pengamatan
Melakukan percobaan/games
tentang cara kerja kulit, telinga,
lidah, mata, hidung untuk
menunjukkan adanya fungsi
saraf pada tubuh, demonstrasi
pemodelan seorang peserta
didik dalam kelompok untuk
memeragakan gerak refleks,
letak bintik buta, letak reseptor
perasa pada lidah serta
mengaitkan proses perambatan
impuls pada sistem saraf,
merinci langkah-langkah
perambatan impuls pada sistem
saraf secara fisik, kimia,
Biologi serta mengaitkannya
4.10 Menyajikan hasil
analisis pengaruh pola
Menyajikan hasil analisis pengaruh
pola hidup terhadap kelainan pada
69
hidup terhadap
kelainan pada struktur
dan fungsi organ
sistem koordinasi yang
menyebabkan
gangguan sistem saraf
dan hormon pada
manusia berdasarkan
studi literatur
struktur dan fungsi organ sistem
koordinasi yang menyebabkan
gangguan sistem saraf dan hormon
pada manusia berdasarkan studi
literatur
dengan gerak otot sebagai
organ efektor kerja saraf
3.11 Mengevaluasi bahaya
penggunaan senyawa
psikotropika dan
dampaknya terhadap
kesehatan diri,
lingkungan, dan
masyarakat
Menganalisis penyebab terjadinya
berbagai gangguan yang terjadi pada
sistem regulasi, hubungan
psikotropika dengan sistem regulasi
Mengevaluasi bahaya penggunaan
senyawa psikotropika dan
dampaknya terhadap kesehatan diri,
lingkungan, dan masyarakat
Mengaitkan antara struktur sel saraf
dengan fungsinya
Membedakan struktur sel saraf
dengan sel-sel penyusun tubuh
lainnya dalam fungsi bioproses pada
tubuh, perambatan impuls pada sel
saraf hingga menghasilkan kerja
pada sel otot,
Menyimpulkan pengaruh berbagai
bahan psikotropika dan fungsi sel
saraf
Menjelaskan hubungan kerusakan
Bahan psikotoprika
Bahaya
Menganalisis penyebab
terjadinya berbagai gangguan
yang terjadi pada sistem
regulasi, hubungan
psikotropika dengan sistem
regulasi
Mengaitkan antara struktur sel
saraf dengan fungsi dan
membedakannya dengan sel-sel
penyusun tubuh lainnya dalam
fungsi bioproses pada tubuh,
perambatan impuls pada sel
saraf hingga menghasilkan
kerja pada sel otot,
menyimpulkan dan
mempresentasikan pengaruh
berbagai bahan psikotropika
dan fungsi sel saraf, hubungan
kerusakan saraf akibat bahan
psikotropika untuk masa depan
70
saraf akibat bahan psikotropika
untuk masa depan
peserta didik
4.11 Melakukan kampanye
narkoba di lingkungan
sekolah dan
masyarakat sekitar
Melakukan kampanye narkoba di
lingkungan sekolah dan masyarakat
sekitar
71
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 8 GOWA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA / II
Materi Pokok : Sistem Saraf
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
72
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.10 . Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun
organ pada sistem koordinasi
(saraf, hormone dan alat indera)
dalam kaitannya dengan
mekanisme koordinasi dan
regulasi serta gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem
koordinasi manusia
3. 10.1. Menjelaskan struktur dan fungsi
sel saraf pada manusia
3.10.2. Menjelaskan macam-macam sel
saraf
3.10.3. Menjelaskan mekanisme
jalannya implus saraf
3.10.4. Menjelaskan sistem saraf pusat
dan saraf tepi
3.10.5.Menjelaskan gangguan sistem
saraf pada manusia
3.10.6. Menjelaskan macam- macam
gerak refleks
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan struktur dan fungsi sel saraf pada manusia
2. Menjelaskan macam-macam sel saraf
D. Materi Pembelajaran : Sistem Saraf
73
E. Metode pembelajaran
Model pembelajaran : Learning Starts With A Question
Metode : Tanya jawab, diskusi
F. Media pembelajaran
Buku paket siswa
LKS (lemba kerja siswa)
G. Sumber Belajar
Buku Biologi siswa kelas XI
Buku referensi yang relevan
Lingkungan setempat
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (10 menit)
Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Alokasi
waktu
Pendahuluan
(Kegiatan Awal)
Guru mengucapkan
salam kepada siswa
“assalamu’alaikum
wr.wb” dan
mengabsen siswa
Siswa menjawab
salam guru
“waalaikumussalam
wr.wb” dan
mendengarkan guru
mengabsen
10 menit
Guru meminta
kepada ketua kelas
untuk memimpin doa
belajar
Ketua kelas
memimpin doa
belajar siswa yang
lain mengikuti ketua
kelas
Guru menyampaikan
materi yang akan
disampaikan hari ini.
Siswa menyimak
penjelasan guru
74
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
Semua siswa
memperhatikan
guru
75
Tahapan
Pembelajaran
Langkah- langkah kegiatan Nilai karakter
yang
dikembangkan
Alokasi
waktu
Guru Siswa
I
N
T
I
Fase 1
(ekspolerasi)
Membagika
buku paket
Membagikan
bahan ajar
berupa buku
paket kepada
siswa
Masing-masing
memegang satu
buku paket
yang berisikan
materi sistem
saraf
Rasa ingin tahu,
cinta ilmu,
berpikir kritis,
terampil
60 menit
Fase II
(Elaborasi)
Siswa
Mempelajari
buku paket
Meminta siswa
untuk
mempelajari
buku paket
yang telah
dibagikan
secara individu
Mempelajari
buku paket
yang dibagikan
secara individu
Memberi
instruksi kepada
siswa untuk
memberikan
tanda seperti
melingkari atau
menggaris
bawahi bagian
yang kurang Dipahami
Siswa
memberikan
tanda seperti
melingkari atau
menggaris
bawahi bagian
yang kurang
dipahami
Memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk berdiskusi
dengan teman
sebangkunya
Siswa
mendiskusikan
materi yang
telah diberi
tanda dengan
teman
sebangkunya,
jika masih
kurang paham
maka membuat
pertanyaan
pada kolom
pertanyaan
Rasa ingin tahu,
komunikatif,
toleransi
Meyuruh siswa
mengajukan
Siswa
mengajukan
76
Fase III
(konfirmas)
Mengajukan
Pertanyaan
pertanyaan yang
telah dibuat pada
kolom
pertanyaan yang
dituliskan di
kertas
pertanyaan-
pertanyaan
yang telah
dituliskan pada
kertas
Guru
memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk
memberikan
jawaban dari
pertanyaan
temannya
Siswa
menjawab
pertanyaan
yang diajukan
temannya dan
menanggapi
jawaban
tersebut
Berani, toleransi
Guru
menjelaskan dan
mempertegas
kembali jawaban
dari siswa serta
poin-poin
penting dari
materi yang
dipelajari
Memperhatikan
penjelasan guru
dengan
seksama
Rasa ingin tahu,
cinta ilmu
P
E
N
U
T
U
P
Bersama siswa
menarik
kesimpulan
pelajaran hari ini
Bersama-sama
dengan guru
menarik
kesimpulan
pelajaran hari
ini
Komunikatif
20 menit
Memberikan
LKS untuk
dikerjakan siswa
secara kelompok
Mengerjakan
soal secara
kelompok
Kerja sma dan
jujur
77
Kegiatan Akhir (5 menit )
Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Alokasi
waktu
Penutup
• Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk menyimpulkan
pembelajaran yang telah
dilaksanakan
• Menginformasikan
pembelajaran untuk
pertemuan selanjunya.
• Menutup pembelajaran
dengan membaca doa dan
menutup pertemuan
dengan mengucapkan
salam.
•Siswa menyimpulkan
pembelajaran yang telah
dilaksanakan siswa
• Siswa membaca doa
dan menjawab salamu
5 Menit
I. Indikator Penilaian
Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
1. Menjelaskan struktur dan
fungsi sel saraf pada
manusia
Tanya jawab Tes
2. Menjelaskan macam-
macam sel saraf
Tanya jawab Tes
3. Menjelaskan mekanisme
jalannya implus saraf
Tanya jawab Tes
4. Menjelaskan sistem saraf
pusat dan saraf tepi
Tanya jawab Tes
5. Menjelaskan gangguan
sistem saraf pada
manusia
Tanya jawab Tes
78
6. Menjelaskan macam-
macam gerak reflex
Tanya jawab Tes
79
80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 8 GOWA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA / II
Materi Pokok : Sistem Saraf
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
81
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmua
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.10 . Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun
organ pada sistem koordinasi
(saraf, hormone dan alat indera)
dalam kaitannya dengan
mekanisme koordinasi dan
regulasi serta gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem
koordinasi manusia
3. 10.1. Menjelaskan struktur dan fungsi
sel saraf pada manusia
3.10.2. Menjelaskan macam-macam sel
saraf
3.10.3. Menjelaskan mekanisme
jalannya implus saraf
3.10.4. Menjelaskan sistem saraf pusat
dan saraf tepi
3.10.5.Menjelaskan gangguan sistem
saraf pada manusia
3.10.6. Menjelaskan macam- macam
gerak reflex
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan mekanisme jalannya implus saraf
2. Menjelaskan sistem saraf pusat dan saraf tepi pada manusia
D. Materi Pembelajaran : Sistem Saraf
E. Metode pembelajaran
Model pembelajaran : Learning Starts With A Question
Metode : Tanya jawab, diskusi
F. Media pembelajaran
Buku paket siswa
82
LKS (lemba kerja siswa)
G. Sumber Belajar
Buku Biologi siswa kelas XI
Buku referensi yang relevan
Lingkungan setempat
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (10 menit)
Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Alokasi
waktu
Pendahuluan
(Kegiatan Awal)
Guru mengucapkan
salam kepada siswa
“assalamu’alaikum
wr.wb” dan
mengabsen siswa
Siswa menjawab
salam guru
“waalaikumussalam
wr.wb” dan
mendengarkan guru
mengabsen
10 menit
Guru meminta
kepada ketua kelas
untuk memimpin doa
belajar
Ketua kelas
memimpin doa
belajar siswa yang
lain mengikuti ketua
kelas
Guru menyampaikan
materi yang akan
disampaikan hari ini.
Siswa menyimak
penjelasan guru
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
Semua siswa
memperhatikan
guru
Tahapan Langkah- langkah kegiatan Nilai karakter Alokasi
83
Pembelajaran Guru Siswa
yang
dikembangkan waktu
I
N
T
I
Fase 1
(ekspolerasi)
Membagika
buku paket
Membagikan
bahan ajar
berupa buku
paket kepada
siswa
Masing-masing
memegang satu
buku paket
yang berisikan
materi sistem
saraf
Rasa ingin tahu,
cinta ilmu,
berpikir kritis,
terampil
60 menit
Fase II
(Elaborasi)
Siswa
Mempelajari
buku paket
Meminta siswa
untuk
mempelajari
buku paket
yang telah
dibagikan
secara individu
Mempelajari
buku paket
yang dibagikan
secara individu
Memberi
instruksi kepada
siswa untuk
memberikan
tanda seperti
melingkari atau
menggaris
bawahi bagian
yang kurang Dipahami
Siswa
memberikan
tanda seperti
melingkari atau
menggaris
bawahi bagian
yang kurang
dipahami
Memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk berdiskusi
dengan teman
sebangkunya
Siswa
mendiskusikan
materi yang
telah diberi
tanda dengan
teman
sebangkunya,
jika masih
kurang paham
maka membuat
pertanyaan
pada kolom
pertanyaan
Rasa ingin tahu,
komunikatif,
toleransi
84
Meyuruh siswa
mengajukan
Siswa
mengajukan
85
Fase III
(konfirmas)
Mengajukan
Pertanyaan
pertanyaan yang
telah dibuat pada
kolom
pertanyaan yang
dituliskan di
kertas
pertanyaan-
pertanyaan
yang telah
dituliskan pada
kertas
Guru
memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk
memberikan
jawaban dari
pertanyaan
temannya
Siswa
menjawab
pertanyaan
yang diajukan
temannya dan
menanggapi
jawaban
tersebut
Berani, toleransi
Guru
menjelaskan dan
mempertegas
kembali jawaban
dari siswa serta
poin-poin
penting dari
materi yang
dipelajari
Memperhatikan
penjelasan guru
dengan
seksama
Rasa ingin tahu,
cinta ilmu
P
E
N
U
T
U
P
Bersama siswa
menarik
kesimpulan
pelajaran hari ini
Bersama-sama
dengan guru
menarik
kesimpulan
pelajaran hari
ini
Komunikatif
20 menit
Memberikan
LKS untuk
dikerjakan siswa
secara kelompok
Mengerjakan
soal secara
kelompok
Kerja sma dan
jujur
86
Kegiatan Akhir (5 menit )
Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Alokasi
waktu
Penutup
• Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk menyimpulkan
pembelajaran yang telah
dilaksanakan
• Menginformasikan
pembelajaran untuk
pertemuan selanjunya.
• Menutup pembelajaran
dengan membaca doa dan
menutup pertemuan
dengan mengucapkan
salam.
•Siswa menyimpulkan
pembelajaran yang telah
dilaksanakan siswa
• Siswa membaca doa
dan menjawab salamu
5 Menit
I. Indikator Penilaian
Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
1. Menjelaskan struktur
dan fungsi sel saraf
pada manusia
Tanya jawab Tes
2. Menjelaskan macam-
macam sel saraf
Tanya jawab Tes
3. Menjelaskan
mekanisme jalannya
implus saraf
Tanya jawab Tes
4. Menjelaskan sistem
saraf pusat dan saraf
tepi
Tanya jawab Tes
5. Menjelaskan gangguan Tanya jawab Tes
87
sistem saraf pada
manusia
6. Menjelaskan macam-
macam gerak reflex
Tanya jawab Tes
J. Kriteria Penilaian
88
89
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 8 GOWA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA / II
Materi Pokok : Sistem Saraf
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
90
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.10 . Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun
organ pada sistem koordinasi
(saraf, hormone dan alat indera)
dalam kaitannya dengan
mekanisme koordinasi dan
regulasi serta gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem
koordinasi manusia
3. 10.1. Menjelaskan struktur dan
fungsi sel saraf pada manusia
3.10.2. Menjelaskan macam-macam sel
saraf
3.10.3. Menjelaskan mekanisme
jalannya implus saraf
3.10.4. Menjelaskan sistem saraf pusat
dan saraf tepi
3.10.5.Menjelaskan gangguan sistem
saraf pada manusia
3.10.6. Menjelaskan macam- macam
gerak reflex
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan gangguan sistem saraf pada manusia
2. Menjelaskan macam- macam gerak refleks
D. Materi Pembelajaran : Sistem Saraf
E. Metode pembelajaran
Model pembelajaran : Learning Starts With A Question
Metode : Tanya jawab, diskusi
F. Media pembelajaran
Buku paket siswa
91
LKS (lemba kerja siswa)
G. Sumber Belajar
Buku Biologi siswa kelas XI
Buku referensi yang relevan
Lingkungan setempat
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
I. Pendahuluan
(Kegiatan
Awal)
Guru mengucapkan
salam kepada siswa
“assalamu’alaikum
wr.wb” dan
mengabsen siswa
Siswa menjawab
salam guru
“waalaikumussalam
wr.wb” dan
mendengarkan guru
mengabsen
10 menit
Guru meminta
kepada ketua kelas
untuk memimpin doa
belajar
Ketua kelas
memimpin doa
belajar siswa yang
lain mengikuti ketua
kelas
Guru menyampaikan
materi yang akan
disampaikan hari ini.
Siswa menyimak
penjelasan guru
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
Semua siswa
memperhatikan
guru
Tahapan
Pembelajaran
Langkah- langkah kegiatan Nilai karakter
yang
dikembangkan
Alokasi
waktu
Guru Siswa
92
I
N
T
I
Fase 1
(ekspolerasi)
Membagika
buku paket
Membagikan
bahan ajar
berupa buku
paket kepada
siswa
Masing-masing
memegang satu
buku paket
yang berisikan
materi sistem
saraf
Rasa ingin tahu,
cinta ilmu,
berpikir kritis,
terampil
60 menit
Fase II
(Elaborasi)
Siswa
Mempelajari
buku paket
Meminta siswa
untuk
mempelajari
buku paket
yang telah
dibagikan
secara individu
Mempelajari
buku paket
yang dibagikan
secara individu
Memberi
instruksi kepada
siswa untuk
memberikan
tanda seperti
melingkari atau
menggaris
bawahi bagian
yang kurang Dipahami
Siswa
memberikan
tanda seperti
melingkari atau
menggaris
bawahi bagian
yang kurang
dipahami
Memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk berdiskusi
dengan teman
sebangkunya
Siswa
mendiskusikan
materi yang
telah diberi
tanda dengan
teman
sebangkunya,
jika masih
kurang paham
maka membuat
pertanyaan
pada kolom
pertanyaan
Rasa ingin tahu,
komunikatif,
toleransi
Meyuruh siswa
mengajukan
Siswa
mengajukan
93
Fase III
(konfirmas)
Mengajukan
Pertanyaan
pertanyaan yang
telah dibuat pada
kolom
pertanyaan yang
dituliskan di
kertas
pertanyaan-
pertanyaan
yang telah
dituliskan pada
kertas
Guru
memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk
memberikan
jawaban dari
pertanyaan
temannya
Siswa
menjawab
pertanyaan
yang diajukan
temannya dan
menanggapi
jawaban
tersebut
Berani, toleransi
Guru
menjelaskan dan
mempertegas
kembali jawaban
dari siswa serta
poin-poin
penting dari
materi yang
dipelajari
Memperhatikan
penjelasan guru
dengan
seksama
Rasa ingin tahu,
cinta ilmu
P
E
N
U
T
U
P
Bersama siswa
menarik
kesimpulan
pelajaran hari ini
Bersama-sama
dengan guru
menarik
kesimpulan
pelajaran hari
ini
Komunikatif
20 menit
Memberikan
LKS untuk
dikerjakan siswa
secara kelompok
Mengerjakan
soal secara
kelompok
Kerja sma dan
jujur
94
Kegiatan Akhir (5 menit )
Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Alokasi
waktu
Penutup
• Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk menyimpulkan
pembelajaran yang telah
dilaksanakan
• Menginformasikan
pembelajaran untuk
pertemuan selanjunya.
• Menutup pembelajaran
dengan membaca doa dan
menutup pertemuan
dengan mengucapkan
salam.
•Siswa menyimpulkan
pembelajaran yang telah
dilaksanakan siswa
• Siswa membaca doa
dan menjawab salamu
5 Menit
I. Indikator Penilaian
Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
1. Menjelaskan struktur
dan fungsi sel saraf
pada manusia
Tanya jawab Tes
2. Menjelaskan macam-
macam sel saraf
Tanya jawab Tes
3. Menjelaskan
mekanisme jalannya
implus saraf
Tanya jawab Tes
4. Menjelaskan sistem Tanya jawab Tes
95
saraf pusat dan saraf
tepi
5. Menjelaskan gangguan
sistem saraf pada
manusia
Tanya jawab Tes
6. Menjelaskan macam-
macam gerak reflex
Tanya jawab Tes
J. Kriteria Penilaian
1.Penilaian Keaktifan Siswa
No Diskusi 1 2 3 4
1. Kekompakan
2. Keseriusan
3. Keaktifan siswa dalam
menyampaiakan pendapat
4. Keaktifan siswa dalam berdiskusi
96
97
Kisi Kisi Instrument Soal Pretest dan Posttes
Indikator
pembelajaran
Indikator soal Butir soal Aspek
kognitif
1. Menjelaskan
struktur dan
fungsi sel saraf
pada manusia
Struktur sel
saraf
1. sekelompok sel yang
berfungsi mengenal
rangsangan disebut…
A. Sinapsis
B. Badan sel
C. Reseptor
D. Efektor
E. Ganglion
Jawaban : C
2. bagian neuron yang
berfungsi menerima sinya dan
menyampaikan pada badan sel
disebut ….
A. Dendrit
B. Akson
C.Sinaps
D.Nodus ranvier
E.Selubung myelin
Jawaban : A
3. dilihat dari aspek fungsi,
perbedaan dendrit dan akson
dalam hal
A. Dendrit ; berupa uluran
pendek
Akson berupa uluran
panjang
B. Dendrit : bercabang –
C2
C2
C3
98
cabang
Akson: tidak bercabang-
cabang
C. Dendrit : mengandung
selubung myelin
Akson : tidak mengandung
selubung myelin
D. Dendrit : mengahantar
Implus ke badan sel
Akson: menghantar implus
ke luar badan sel
E. Dendrit : mempunyai nodus
ranvier
Akson : tidak mempunyai
nodus ranvier
Jawaban : D
4. neurit diselubungi selaput
lemak yang disebut…
A. Schwann
B. ranvier
C. myelin
D. akson
E. dendrit
Jawaban : C
5. Susuna saraf pusat manusia
terdiri atas ….
A. Otak dan serabut saraf
B. otak dan sumsung tulang
belakang
C. medula oblongata dan otak
C3
C2
99
D. medula oblongata dan
selaput darah
E. saraf sadar dan saraf otonom
Jawaban : B
2. Menjelaskan
macam-macam
sel saraf
Macam-macam
sel saraf 6. neuron berdasarkan
fungsinya dibagi menjadi …..
tipe
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawaban : C
7. Struktur yang
menghubungkan dua neuron
dan berfungsi sebagai alat
komunikasi antar neuron
adalah …..
A. Nodus Ranvier
B. Sinapsis
C. Sel Schwann
D. akson
E. myelin
Jawaban : B
C2
C2
3. Menjelaskan
mekanisme
jalannya implus
saraf
Mekanisme
jalananya
implus saraf
8. neuron berfungsi
menghantarkan implus saraf
dari indera menuju ke otak atau
sumsum tulang belakang
adalah…
A. Neuron bipolar
C2
100
B. neuron sensorik
C. neuron motorik
D. neuron konektor
E. neuron unipolar
Jawaban : B
9. perjalanan implus melintas
sinaps melibatkan zat yang
disebut…
A. Neuron transmitter
B. Dendrit
C. neurolema
D. ganglion
E.akson
Jawaban : A
C2
4. menjelaskan
sistem saraf pusat
dan saraf tepi
1. otak dan
sumsum tulang
belakang
10. akar dorsal pada saraf
sumsum tulang belakang hanya
mengandung ….
A.Neuron motorik
B. neuron sensori
C. neuron sensori dan neuron
motorik
D. neuron motoric dan neuron
intermediet
E. neuron sensori dan
intermediet
Jawaban : B
11.
C2
C3
101
Pada gambar di atas, bagian
yang mengontrol
keseimbangan dan koordinasi
otot di tunjukkan …
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawaban : C
12. Pada bagian nomor 4
berperan dalam …..
A. Sistem pendengaran
B. Sistem pengelihatan
C. mengontrol keseimbangan
D. Gerak reflex
E. Menerima informasi dari
kulit
Jawaban : A
13. selaput meninges yang
membungkus otak terdiri dari
….lapisan
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawaban : C
14.Otak besar manusia dibagi
menjadi 4 lobus seperti di
C3
C2
C2
102
bawah ini, kecuali …
A. Lobus frontalis
B. lobus parietalis
C. lobus temporalis
D. lobus oksipitalis
E. lobus anterioralis
Jawaban : E
15. fungsi otak besar manusia
adalah ….
A. Mengatur segala aktivitas
tubuh
B. ousat pengatur pernapasan
C. sebagai pusat gerak reflex
D. sebagai pusat gerak biasa
E. mengatur keseimbangan
tubuh
Jawaban : A
16. Apabila seorang petinju
terkena pukulan dan
membuatnya jatuh terlentang.
Bagian otak yang mengalami
gangguan fungsi pada saat
jatuh kemungkinan besar
adalah …..
A. Cerebrum
B. Cerebelum
C. Saraf parifer
D. sumsum tulang belakang
E. otak tengah
Jawaban : B
17. medula oblongata berfungsi
C2
C5
103
sebagai…..
A. Tempat penghantar
rangsangan
B. mengatur segala aktivitas
tubuh
C. pusat pengatur pernapasan
dan pusat pengatur refleks
fisiologis
D. sebagai pusat gerak biasa
E. mengatur keseimbangan
Jawaban : C
18. pengendalian suhu tubuh,
selera makan, tekanan darah ,
dan tingkah laku dilakukan
otak manusia dibagian….
A. Cerebelum
B. Cerebrum
C. Talamus
D. Hipotalamus
E. Medula Spinalis
Jawaban : D
19. Bagian otak yang paling
besar adalah ….
A. cerebrum
B. medula spinalis
C. medula oblongata
D. Cerebelum
E. Truncus Cerebri
Jawaban : A
20. Saraf kranial yang
berfungsi sebagai saraf sensori
C2
C2
C2
C3
104
dan motorik adalah saraf…
A. I,II,VIII
B. V,VII,IX,X
C. III, IV ,VI, XI,XII
D. I,II,III,IV,VI
E. III,IV,VI,IX,X
Jawaban : B
21. sistem saraf tepi pada
manusia terdiri dari…
A. 31 Pasang saraf spinal dan
12 pasang saraf kranial
B. 12 pasang saraf spinal dan
31 pasang saraf kranial
C. 31 pasanag saraf spinal dan
31 pasang saraf kranial
D. 12 pasang saraf spinal dan
12 pasang saraf kranial
E. 31 pasang saraf spinal dan
13 pasang saraf kranial
Jawaban : A
22. berikut merupakan fungsi
saraf simpatik, kecuali …..
A. Relaksasi kantung seni
B. memperlambat denyut
jantung
C. memperkecil diameter erteri
D. memperbesar pupil
E. mengecilkan bronkus
Jawaban : B
23. saraf simpatik dengan saraf
parasimpatik bekerja pada
C2
C3
C2
105
efektor yang sama, namun
pengaruh kerjanya …..
A. Berlawanan (antagonis )
B. Saling mendukung
C. bolak-balik
D. Saling menguntungkan
E. Bersama- sama
Jawaban : A
24. berikut ini adalah pengaruh
dari saraf simpatik pada kerja
organ tubuh , kecuali……
A. mempercepat denyut
B. memperlebar pupil
C. mempercepat proses
pencernaan
D. memperkecil diameter
pembuluh
E. mengembangkan kantung
kemih
Jawaban : C
C3
5. Menjelaskan
gangguan sistem
saraf pada
manusia
Gangguan
sistem saraf
pada manusia
25. gangguan saraf dengan
gejala kehilangan memori atau
daya ingat dan tidak mampu
membentuk dalam memmori
baru disebut….
A. meningitis
B. amnesia
C. geger otak
D. epilepsi
E. Parkinson
C2
106
Jawaban : B
26. gangguan pada sistem saraf
yang di tandai dengan gejalah
berkurangnya kemampuan
dalam mengingat disebut…
A. neuritis
B. Alzheimer
C. epilepsy
D. Parkinson
E. meningitis
Jawaban : B
C2
6. menjelaskan
macma-macam
gerak Refleks
Gerak biasa
dan gerak
refleks
27. Gerak yang terjadi tanpa
disadari disebut ….
A. Gerak sadar
B. Gerak aktif
C. Gerak refleks
D. Gerak disengaja
E. Gerak tak langsung
Jawaban : C
28. Bagian yang merupakan
pusat saraf dari gerak biasa
adalah..
A. Sinaps
B. Otak
C. Reseptor
D. Neuron penghubung
E. Sumsum tulang belakang
Jawaban : B
29. Perjalanan implus pada
gerak refleks disebut ….
C3
C2
C2
107
A. Sinaps
B. Kurva refleks
C. Lingkar refleks
D. Diagram refleks
E. Lengkung refleks
Jawaban : E
30. Fungsi neuron sensorik
pada lengkung refleks pada
lutut adalah …
A. Menyampaikan implus ke
otak
B. Menyampaikan implus ke
efektor
C. Menyampaikan implus ke
reseptor
D. Sebagai saraf penghubung
di dalam pusat saraf
E. Menyampaikan implus ke
sumsum tulang belakang
Jawaban : E
C3
108
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Nama Sekolah : SMA NEGERI 8 GOWA
Kelas/Semester : XI /II
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
Petunjuk Pengisian
Tulislah berapa jumlah siswa pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan!
DESKRIPSI PENGAMATAN
Jumlah siswa pada pertemuan ke
1 2 3 4 5
1. Siswa aktif memperhatikan penjelasan guru
dalam kegiatan pembelajaran
P
R
E
T
E
S
T
33 32 33
P
O
S
T
T
E
S
T
2. Siswa aktif bertanya kepada guru atau teman
mengenai materi yang belum di pahami 10 25 30
3. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan tepat
waktu 30 31 33
4. Siswa memanfaatkan waktu yang ada untuk
berdiskusi tentang pelajaran dengan teman
maupun guru
20 27 30
5. Siswa aktif berdiskusi dengan teman-teman
dalam menyelesaikan tugas 20 26 29
6. Siswa tekun dalam mengerjakan tugas yang
diberikan guru 27 30 32
7. Siswa dapat menerima pendapat dari orang lain
atau teman 28 30 31
8. Siswa percaya diri dalam melakukan sesuatu di
kelas saat pelajaran 20 25 31
109
JUMLAH 71.21% 85.60% 94.31%
RATA-RATA 83.70%
Keterangan Skala Penilaian
(0-20)% = Tidak Aktif
(21-40)% = Kurang Aktif
(41-60)% = Cukup Aktif
(61-80)% = Aktif
(81-100)% = Sangat Aktif
Gowa, 2019
Observer
(.................................)
110
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Nama Sekolah : SMA NEGERI 8 GOWA
Kelas/Semester : XI /II
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan!
No Aspek Penilaian
Pertemuan 1
Pertemuan 2 Pertemuan 3
Nilai 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A. Kegiatan Awal
2.6
1. Mengkondisikan situasi pembelajaran
dan kesiapan siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran
2. Apersepsi (membuka pelajaran,
mengecek kehadiran siswa , melakukan
tanya jawab)
4
3. Guru menyampaikan materi yang akan
disampaikan hari ini.
3
111
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
4
B. Kegiatan Inti
1. Membagikan bahan ajar kepada siswa
4
2. Meminta siswa untuk mempelajari yang
telah dibagikan secara kelompok
3
3. Memberi instruksi kepada siswa untuk
memberikan tanda seperti melingkari
atau menggaris bawahi bagian yang
kurang dipahami
2.6
4. Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berdiskusi dengan teman
sebangkunya
3.3
5. Meyuruh siswa mengajukan pertanyaan
yang telah dibuat pada kolom
pertanyaan
3.3
6. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memberikan jawaban dari
3
112
pertanyaan temannya
7. Guru menjelaskan dan mempertegas
kembali jawaban dari siswa serta poin-
poin penting dari materi yang dipelajari
2.6
C. Kegiatan Penutup
3.3
1. Keterampilan menerangkan
kembali/menyimpulkan materi yang
sudah disampaikan
2. Menginformasikan pembelajaran untuk
pertemuan selanjunya.
4
3. Memberikan tugas kepada siswa berupa
LKS/ Tes Uraian / kuis untuk dikerjakan
siswa secara kelompok
4
Jumlah 46.7
Rata- rata 3.33
Rubrik Penilaian
113
Nilai 1 : kurang sekali
2 : Kurang
3 : baik
4 : baik sekali
Gowa, 2019
Observer
(.................................)
114
SOAL PRETEST dan POSTTEST
1. Sekelompok sel yang berfungsi mengenal rangsangan disebut…
A. Sinapsis
B. Badan sel
C. Reseptor
D. Efektor
E. Ganglion
Jawaban : C
2. Bagian neuron yang berfungsi menerima sinya dan menyampaikan pada
badan sel disebut ….
A. Dendrit
B. Akson
C. Sinaps
D. Nodus ranvier
E. Selubung myelin
Jawaban : A
3. dilihat dari aspek fungsi, perbedaan dendrit dan akson dalam hal
NO DENDRIT AKSON
A berupa uluran pendek berupa uluran panjang
B. bercabang –cabang tidak bercabang-cabang
C. mengandung selubung myelin tidak mengandung selubung
D. mengahantar Implus ke badan sel menghantar implus ke luar badan sel
E. mempunyai nodus ranvier tidak mempunyai nodus ranvier
Jawaban : D
4. neurit diselubungi selaput lemak yang disebut…
A. Schwann
B. Ranvier
C. Myelin
D. Akson
115
E. Dendrit
Jawaban : C
5. Susunan saraf pusat manusia terdiri atas
A. Otak dan serabut saraf
B. Medula oblongata dan otak
C. Saraf sadar dan saraf otonom
D. Otak dan sumsum tulang belakang
E. Medulla oblongata dan selaput darah
Jawaban : D
6. Neuron berdasarkan fungsinya dibagi menjadi ….. tipe
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawaban : C
7. Struktur yang menghubungkan dua neuron dan berfungsi sebagai alat
komunikasi antar neuron adalah …..
A. Akson
B. Myelin
C. Sinapsis
D. Sel Schwann
E. Nodus Ranvier
Jawaban : C
8. Neuron berfungsi menghantarkan implus saraf dari indera menuju ke otak
atau sumsum tulang belakang adalah…
A. Neuron bipolar
B. Neuron sensorik
C. Neuron motorik
D. Neuron konektor
E. Neuron unipolar
116
Jawaban : B
9. Perjalanan implus melintas sinaps melibatkan zat yang disebut…
A. Akson
B. Dendrit
C. ganglion
D. Neurolema
E. Neuron transmitter
Jawaban : E
10. Akar dorsal pada saraf sumsum tulang belakang hanya mengandung ….
A. Neuron motorik
B. Neuron sensori
C. Neuron sensori dan intermediet
D. Neuron sensori dan neuron motorik
E. Neuron motorik dan neuron intermediet
Jawaban : B
11.
Pada gambar di atas, bagian yang mengontrol keseimbangan dan
koordinasi otot di tunjukkan …
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawaban : C
117
12. Pada bagian nomor 4 berperan dalam …..
A. Gerak reflex
B. Sistem pengelihatan
C. Sistem pendengaran
D. Mengontrol keseimbangan
E. Menerima informasi dari kulit
Jawaban : C
13. Selaput meninges yang membungkus otak terdiri dari ….lapisan
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawaban : C
14. Otak besar manusia dibagi menjadi 4 lobus seperti di bawah ini, kecuali …
A. Lobus frontalis
B. Lobus parietalis
C. Lobus temporalis
D. Lobus oksipitalis
E. Lobus anterioralis
Jawaban : E
15. Fungsi otak besar manusia adalah ….
A. Sebagai pusat gerak biasa
B. Sebagai pusat gerak reflex
C. Pusat pengatur pernapasan
D. Mengatur segala aktivitas tubuh
E. Mengatur keseimbangan tubuh
Jawaban : D
16. Apabila seorang petinju terkena pukulan dan membuatnya jatuh terlentang.
Bagian otak yang mengalami gangguan fungsi pada saat jatuh
kemungkinan besar adalah …..
118
A. Cerebrum
B. Cerebelum
C. Saraf parifer
D. Otak tengah
E. Sumsum tulang belakang
Jawaban : B
17. Medula oblongata berfungsi sebagai…..
A. Mengatur keseimbangan
B. Sebagai pusat gerak biasa
C. Tempat penghantar rangsangan
D. Mengatur segala aktivitas tubuh
E. Pusat pengatur pernapasan dan pusat pengatur refleks fisiologis
Jawaban : E
18. Pengendalian suhu tubuh, selera makan, tekanan darah , dan tingkah laku
dilakukan otak manusia dibagian….
A. Talamus
B. Cerebelum
C. Cerebrum
D. Hipotalamus
E. Medula Spinalis
Jawaban : D
19. Bagian otak yang paling besar adalah ….
A. Cerebrum
B. Cerebelum
C. Medula spinalis
D. Truncus Cerebri
E. Medula oblongata
Jawaban : A
20. Saraf kranial yang berfungsi sebagai saraf sensori dan motorik adalah
saraf…
A. I,II,VIII
119
B. V,VII,IX,X
C. I,II,III,IV,VI
D. III,IV,VI,IX,X
E. III, IV ,VI, XI,XII
Jawaban : B
21. Sistem saraf tepi pada manusia terdiri dari…
A. 31 Pasang saraf spinal dan 12 pasang saraf kranial
B. 12 pasang saraf spinal dan 31 pasang saraf kranial
C. 31 pasanag saraf spinal dan 31 pasang saraf kranial
D. 12 pasang saraf spinal dan 12 pasang saraf kranial
E. 31 pasang saraf spinal dan 13 pasang saraf kranial
Jawaban : A
22. Berikut merupakan fungsi saraf simpatik, kecuali …..
A. Memperbesar pupil
B. Mengecilkan bronkus
C. Relaksasi kantung seni
D. Memperkecil diameter erteri
E. Memperlambat denyut jantung
Jawaban : D
23. Saraf simpatik dengan saraf parasimpatik bekerja pada efektor yang sama,
namun pengaruh kerjanya …..
A. Bolak-balik
B. Bersama- sama
C. Saling mendukung
D. Berlawanan (antagonis)
E. Saling menguntungkan
Jawaban : D
24. Berikut ini adalah pengaruh dari saraf simpatik pada kerja organ tubuh ,
kecuali……
A. Memperlebar pupil
B. Mempercepat denyut
120
C. Mengembangkan kantung kemih
D. Memperkecil diameter pembuluh
E. Mempercepat proses pencernaan
Jawaban : E
25. Gangguan saraf dengan gejala kehilangan memori atau daya ingat dan
tidak mampu membentuk dalam memmori baru disebut….
A. Epilepsi
B. Amnesia
C. Meningitis
D. Parkinson
E. Geger otak
Jawaban : B
26. Gangguan pada sistem saraf yang di tandai dengan gejalah berkurangnya
kemampuan dalam mengingat disebut…
A. Epilepsy
B. Neuritis
C. Alzheimer
D. Parkinson
E. Meningitis
Jawaban : C
27. Gerak yang terjadi tanpa disadari disebut ….
F. Gerak sadar
G. Gerak aktif
H. Gerak refleks
I. Gerak disengaja
J. Gerak tak langsung
Jawaban : C
28. Bagian yang merupakan pusat saraf dari gerak biasa adalah..
F. Sinaps
G. Otak
H. Reseptor
121
I. Neuron penghubung
J. Sumsum tulang belakang
Jawaban : B
29. Perjalanan implus pada gerak refleks disebut ….
F. Sinaps
G. Kurva refleks
H. Lingkar refleks
I. Diagram refleks
J. Lengkung refleks
Jawaban : E
30. Fungsi neuron sensorik pada lengkung refleks pada lutut adalah …
F. Menyampaikan implus ke otak
G. Menyampaikan implus ke efektor
H. Menyampaikan implus ke reseptor
I. Sebagai saraf penghubung di dalam pusat saraf
J. Menyampaikan implus ke sumsum tulang belakang
Jawaban : E
122
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENELITIAN
2.1 Tes Hasil Belajar
2.2 Instrumen Validasi Tes Hasil Belajar
2.3 Instrumen Validasi RPP
2.4 Instrumen Validasi LKS
2.5 Instrumen Validasi Lembar Observasi guru
2.6 Instrumen Validasi Lembar Observasi siswa
123
No.
Kelas Experimen
(LSQ)
Kelas Kontrol
(konvensional)
Pretest Posttest Pretest Posttest
1 57 77 57 57
2 53 77 53 63
3 57 70 60 63
4 60 80 43 67
5 63 80 63 73
6 67 87 67 77
7 63 77 53 57
8 67 80 43 53
9 57 77 53 73
10 60 63 37 50
11 60 73 67 63
12 53 67 40 63
13 43 67 53 60
14 47 83 47 53
15 53 73 40 50
16 47 67 43 73
17 63 87 47 63
18 50 70 43 77
19 70 93 47 70
20 50 73 47 67
21 53 63 60 70
22 60 80 43 60
23 53 80 50 67
24 67 80 53 53
25 43 67 63 67
26 50 87 50 63
27 47 67 43 50
28 43 70 57 60
29 63 77 60 87
30 43 77 67 50
31 40 87 57 77
32 40 60 80 60
33 50 83 40 77
Jumlah 1792 2499 1726 2143
Rata-Rata 54.30303 75.72727273 52.30303 64.93939394
Daftar Nilai Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kontrol
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
LAMPIRAN 3. REKAPITULASI NILAI
3.1 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Kontrol
3.2 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Eksperimen
150
151
152
153
154
155
156
LAMPIRAN 4. ANALISIS DATA
4.1 Hasil Analisis Uji Normalitas
4.2 Hasil Analisis Uji Homogenitas
4.3 Hasil Analisis Uji Hipotesis
157
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnov
a Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Belajar Pre-Test Eksperimen
(LSQ)
.111 33 .200* .957 33 .213
Post-Test
Eksperimen(LSQ)
.138 33 .112 .968 33 .440
Pre-Test Kontrol
(Konvensional)
.126 33 .200* .946 33 .100
Post-Test Kontrol
(Konvensional)
.125 33 .200* .962 33 .290
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
158
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Hasil Belajar Siswa Based on Mean 1.072 1 64 .304
Based on Median .898 1 64 .347
Based on Median and with
adjusted df
.898 1 60.834 .347
Based on trimmed mean 1.011 1 64 .318
159
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: Posttest
Source
Type III Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 179.558a 2 89.779 .436 .649
Intercept 17326.333 1 17326.333 84.048 .000
Kelas 168.364 1 168.364 .817 .370
PreTest 24.997 1 24.997 .121 .729
kelas * PreTest 28.796 1 28.796 .386 .537
Error 12987.306 63 206.148
Total 364443.000 66
Corrected Total 13166.864 65
a. R Squared = .014 (Adjusted R Squared = -.018)
Parameter Estimates
Dependent Variable: Posttest
Parameter B Std. Error t Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Intercept 74.155 8.231 9.010 .000 57.707 90.603
[kelas=1] 3.222 3.565 .904 .370 -3.902 10.345
[kelas=2] 0a . . . . .
PreTest -.043 .124 -.348 .729 -.291 .205
[kelas=1] * PreTest -.205 .330 -.621 .537 -.865 .455
[kelas=2] * PreTest 0a . . . . .
a. This parameter is set to zero because it is redundant.
160
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: Posttest
Source
Type III Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 3672.594a 3 1224.198 139.550 .000
Intercept 1714.903 1 1714.903 195.488 .000
kelas 425.848 1 425.848 48.544 .000
PreTest 2607.146 1 2607.146 297.197 .000
kelas * PreTest 357.049 1 357.049 40.701 .000
Error 543.891 62 8.772
Total 301832.000 66
Corrected Total 4216.485 65
a. R Squared = .871 (Adjusted R Squared = .865)
Parameter Estimates
Dependent Variable: Pretest
Parameter B Std. Error t Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Intercept 37.263 5.480 6.799 .000 26.311 48.214
Posttest .529 .102 5.204 .000 .326 .732
[kelas=1] 9.730 1.879 5.178 .000 5.975 13.485
[kelas=2] 0a . . . . .
a. This parameter is set to zero because it is redundant.
161
LAMPIRAN 5. PERSURATAN
5.1 keterangan validasi
5.2 Surat pengantar izin penelitian LP3M Unismuh Makassar
5.3 Surat izin penelitian Dinas Penanaman modal pelayanan terpadu
satu pintu (PTSP)
5.4 Surat Izin penelitian dinas pendidikan provinsi Sulawesi selatan
5.5 keterangan penelitian (UPT satuan pendidikan SMA Negeri 8
Gowa
5.6 kartu kontrol pelaksanaan penelitian
162
163
164
165
166
167
168
LAMPIRAN 6. DOKUMENTASI
169
DOKUMENTASI
Proses pembelajaran dengan menggunakan
model LSQ
Diskusi kelompok
Kelas XI MIPA 2 (eksperimen) Pretest
170
Diskusi kelompok
Membahas hasil diskusi kelompok pada materi
sistem saraf
Guru meluruskan penjelasan dari pertanyaan-
pertanyan dari materi sistem saraf
Mengerjakan soal evaluasi
Membahas hasil diskusi kelompok pada materi
sistem saraf
171
Kelas XI MIPA 3(kontrol) Pretest
Proses Pembelajaran Materi Sistem Saraf
Mengerjakan soal evaluasi secra
kelompok
Mengerjakan soal Posttest (kelas kontrol )
Mengerjakan Posttest
172
173
174
175
176
RIWAYAT HIDUP
Rosma Indah lahir di Baru Tancung, kecamatan
tanasitolo, kabupaten wajo , provinsi Sulawesi selatan
pada tanggal 09 Agustus 1996, dari pasangan bapak
Basri dan Ibu Marwah. Penulis mengawali pendidikan di
bangku sekolah taman kanan- kanak pada tahun 2002 di
TK Dharmawanita Bountouse . Pada tahun 2003 penulis
melanjutkan pendidikan formal di SDN 214 Baru Tancung Kabupaten wajo dan
tamat 2009. Ditahun itu juga penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1
Tanasitolo kabupaten wajo dan tamat pada tahun 2012. Kemudian melanjutkan
pendidikan di SMA Negeri 2 Sengkang kabupaten wajo dan tamat pada tahun
2015. Ditahun yang sama 2015, penulis kemudian melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi pada Program Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan
Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Di Universitas Muhammadiyah
Makassar .