PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING...
Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING...
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS
SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERTANIAN
NEGERI MERANGIN
SKRIPSI
GHALIH DAHEMMUKSI
NIM TF. 151086
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS
SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERTANIAN
NEGERI MERANGIN
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
GHALIH DAHEMMUKSI
NIM TF. 151086
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muaro Jambi 36363
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl.
Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 - - 2019 R-0 1 dari 1
Hal : Nota Dinas
Lampiran :
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di
Jambi
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudara:
Nama : Ghalih Dahemmuksi
NIM : TF 151086
Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa di Sekolah Menengah
Kejuruan Pertanian Negeri Merangin
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Tadris
Fisika UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam ilmu Tadris Fisika. Dengan ini kami
mengharapkan agar skripsi/tugas akhir Saudari tersebut di atas dapat segera
dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, September 2019
Pembimbing I
Drs. Rizalman, M. Pd
NIP. 196310171998031002
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muaro Jambi 36363
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl.
Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 - - 2019 R-0 1 dari 2
Hal : Nota Dinas
Lampiran :
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di
Jambi
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudara;
Nama : Ghalih Dahemmuksi
NIM : TF 151086
Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa di Sekolah Menengah
Kejuruan Pertanian Negeri Merangin
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Tadris
Fisika UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam ilmu Tadris Fisika. Dengan ini kami
mengharapkan agar skripsi/tugas akhir Saudari tersebut di atas dapat segera
dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, September 2019
Pembimbing II
Rahmi Putri Wirman, M.Si
NIP. 198405012011012001
iv
v
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin…
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT kupersembahkan karya
kecilku ini kepada orang-orang yang kusayangi :
Ayahanda Ir. Darmansyah dan Ibunda Helinas Mantati tercinta yang tak
pernah jemu memberi cinta dan kasih sayangnya kepadaku, mendoakanku
dan mengorbankan banyak hal untukku.
Kedua adikku M. Iqbal Nandahemmuksi dan M. Gibran
Nandahemmuksi terimakasih atas do’a dan hari – hari indah yang kalian
berikan.
Randi Kairu Septiawan yang setia menemani, mendengar keluh kesahku
dan selalu sedia membantu terutama dalam pembuatan skripsi ini.
Sahabat-sahabat yang selalu mendukung dan menyemangatiku Mila, Fitri,
Alvi, Hani, Dian, dan Team Anak Ayamku.
Teman-teman Tadris Fisika Angkatan 2015 dan Almamater tercinta,
Program Studi Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
vii
MOTTO
ه د ع ي ب ه ده و ر ي بح ال م و ل ق ة أ ر ج ي ش ض ه ر ا في ال و و أ ل و
ين ك يز ح ز ع إى الل اث الل و ل دث ك ف ا ر ه ح ب ت أ ع ب س
“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),
ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan
habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana” (QS. Luqman ayat 27). (Al-Qur’an dan Terjemahannya,2005)
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa atas limpahan
Rahmat, Taufik, dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa Di Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian
Negeri Merangin”. Shalawat dan salam tidak luput penulis sampaikan kepada
junjungan umat, tauladan bagi kita semua yaitu Nabi Muhammad SAW yang
senantiasa diharapkan syafa’atnya.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus diselesaikan untuk
mencapai gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan di Fakultas Tarbiyah dan
penyelesainnya tentu tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini, penulis dengan segala hormat dan kerendahan hati mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, M.A, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Boby Syefrinando, M.Si, selaku Ketua Prodi Tadris Fisika dan
Bapak Ir.Salahuddin S.Pt,M,Si, selaku Sekretaris Prodi Tadris Fisika.
4. Bapak Drs. Rizalman A, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu
Rahmi Putri Wirman, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak, Ibu Dosen dan Staf Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi khususnya Dosen Prodi Tadris Fisika atas ilmu dan
pendidikan yang telah Bapak Ibu berikan.
6. Bapak kepala Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Merangin serta
Bapak Ibu guru Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Merangin
terkhusus Guru bidang studi Fisika atas bantuan dan izin yang diberikan
untuk melakukan penelitian.
ix
7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti
hingga menjadi kekuatan pendorong bagi Penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat mahasiswa tadris fisika angkatan 2015 dan teman-teman
lainnya yang telah menjadi teman diskusi dalam pembuatan skripsi ini
Peneliti menyadari banyak penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran ilmiah yang dapat membangun sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan skripsi ini.
Atas semua bantuan yang diberikan, penulis hanya dapat mengucapkan
terimakasih dan teriring do’a semoga mendapat balasan dari Allah SWT. Akhir
kara penulis berharap memohon Ridho-Nya semoga skripsi ini dapat diterima dan
bermanfaat bagi semua pihak.
Jambi, 2019
Penulis
x
ABSTRAK
Nama : Ghalih Dahemmuksi
Program Studi : Tadris Fisika
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa Di Sekolah Menengah Kejuruan
Pertanian Negeri Merangin
Skripsi ini membahas tentang pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing
terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi konsep kalor di kelas X
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Negeri Merangin Tahun Ajaran
2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat quasi
eksperimen, Instrumen dalam penelitian ini menggunakan keterampilan proses
sains dalam bentuk non-tes berupa lembar observasi dan tes berupa tes uraian.
Hasil dari lembar observasi siswa dengan model inkuiri terbimbing aspek
keterampilan proses sains yang terukur paling tinggi dalam pembelajaran konsep
kalor adalah aspek berkomunikasi dengan nilai persentase rata-rata sebesar
85,50%.Penelitian menemukan bahwa pembelajaran menggunakan model inkuiri
terbimbing berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan proses sains
siswa dilihat dari hasil belajar Fisika siswa di kelas X Sekolah Menengah
Kejuruan Pertanian Negeri Merangin. Berdasarkan perhitungan uji t diperoleh
thitung sebesar 4,17 yang lebih besar dari pada ttabel (baik pada taraf signifikansi 5%
= 2,021 maupun pada taraf signifikan 1% =2,704) yaitu dengan demikian berarti
H0 ditolak, dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari
keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model inkuiri terbimbing
dengan siswa yang tidak diajarkan menggunakan model inkuiri terbimbing. Hasil
Penelitian menyarankan agar guru dapat menggunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dalam kegiatan pembelajaran Fisika.
Kata kunci : Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Proses Sains
xi
ABSTRACT
Name : Ghalih Dahemmuksi
Study Program: Tadris Physics
Title : Influence of Model Learning Inkuiri guided by the skills of
student science process in High school agricultural vocational
State of Merangin
This thesis discusses the influence of learning model inquiry to the skills of the
students ' science process on the concept of the class of heat, the X grade of the
Merangin State Agricultural Vocational school year 2018/2019. This research is a
quasi-experimental quantitative study, the instrument in this study using the
science process skills in the form of a non-test observation sheet and a test of
description. The results of the student observation sheet with the model of inquiry
guided by the skill aspects of measured science process is the highest in the study
of the heat concept is a communication aspect with an average percentage value of
85.50%. Studies have found that learning to use an inquiry model has been
significantly influential for students ' science process skills as seen from the
students ' physics learning outcomes in the Merangin State Vocational school X
class. Based on the test calculation of the t-test tcount of 4.17 which is greater than
the this ttable (either in the level of significance 5% = 2.021 or at a significant level
1% = 2.704) is thus mean H0 rejected, and Ha accepted. This means that there is
a significant influence on the skills of the students ' science processes taught with
the model of Inquisers guided by students who are not taught using a guided
inquisition model. The results suggest that teachers be able to use a teaching
model to be guided in the learning activities of physics.
Keywords: Guided learning Model, science process skills
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
NOTA DINAS ............................................................................................... ii
PENGESAHAN ............................................................................................ iv
PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................ v
PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi
MOTTO ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
ABSTRAK ..................................................................................................... x
ABSRACT .................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 3
D. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA FIKIR DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik............................................................................... 6
B. Penelitian Relevan ............................................................................ 21
C. Kerangka Fikir ................................................................................. 23
D. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 25
B. Pendekatan dan Desain Penelitian ................................................... 25
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ...................................... 26
1. Populasi ...................................................................................... 26
2. Teknik Pengambilan Sampel...................................................... 26
D. Variabel-Variabel dan Perlakuan Penelitian .................................... 29
E. Instrumen Penelitian......................................................................... 30
F. Teknik Analisis Data ........................................................................ 38
G. Hipotesis Statistik ............................................................................ 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 43
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 59
BAB V PENUTUP
xiii
A. Kesimpulan ...................................................................................... 62
B. Saran ................................................................................................. 63
C. Penutup ............................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 65
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 66
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Siswa Kelas X ........................................................ 2
Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Indikator....................................... 10
Tabel 2.2 Karakteristik Khusus Butir Soal KPS ............................................ 15
Tabel 2.3 Tahap Pembelajaran Inkuiri ........................................................... 19
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ..................................................................... 26
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrument Keterampilan Proses Sains .......................... 30
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen ......................................................... 32
Tabel 3.4 Kriteria Koefisien Korelasi (r11) ..................................................... 33
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ..................................................... 33
Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran ......................................................... 34
Tabel 3.7 Hasil Uji Kesukaran Instrumen ...................................................... 34
Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda ............................................................. 35
Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen ............................................... 35
Tabel 3.10 Kategori Keterampilan Proses Sains ............................................. 36
Tabel 4.1 Penilaian Hasil Observasi I Keterampilan Proses Sains ................ 44
Tabel 4.2 Penilaian Hasil Observasi II Keterampilan Proses Sains ............... 45
Tabel 4.3 Penilaian Hasil Observasi III Keterampilan Proses Sains .............. 45
Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Hasil Observasi KPS......................................... 46
Tabel 4.5 Data Hasil Postest Kelas Eksperimen ............................................ 48
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Skor Postest Uraian Menggunakan Model
Inkuiri Terbimbing ......................................................................... 50
Tabel 4.7 Perhitungan Standar Deviasi Postest Uraian Menggunakan
Model Inkuiri Terbimbing .............................................................. 51
Tabel 4.8 Data Hasil Postest Kelas Kontrol ................................................... 52
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Skor Postest Uraian yang Tidak
Menggunakan Model Inkuiri Terbimbing ...................................... 53
Tabel 4.10 Perhitungan Standar Deviasi Postest Uraian Menggunakan
Model Inkuiri Terbimbing .............................................................. 54
Tabel 4.11 Perbedaan Hasil Tes Uraian Kelas Eksperimen dan Kelas
xv
Kontrol .......................................................................................... 55
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Fikir..................................................................... 23
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ......................................................................... 28
Gambar 4.1 Nilai Rata-Rata Dari Hasil Lembar Observasi ............................... 48
Gambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi Postest Menggunakan Model
Inkuiri Terbimbing ......................................................................... 50
Gambar 4.3 Grafik Distribusi Frekuensi Postest Tidak Menggunakan
Model Inkuiri Terbimbing .............................................................. 54
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Uji Normalitas Populasi ......................................................... 66
Lampiran 2. Uji Homogenitas Populasi ....................................................... 75
Lampiran 3. Uji Normalitas Postest ............................................................. 80
Lampiran 4. Uji Homogenitas Postest ......................................................... 84
Lampiran 5. Uji t-test ................................................................................... 91
Lampiran 6. Lembar Validasi Bahasa .......................................................... 95
Lampiran 7. Lembar Validasi Tes ................................................................ 97
Lampiran 8. Lembar Validasi RPP .............................................................. 99
Lampiran 9. Instrumen Tes dan Jawaban ................................................... 102
Lampiran 10. Lembar Observasi ................................................................ 107
Lampiran 11. Uji Validitas ......................................................................... 116
Lampiran 12. Uji Reabilitas ...................................................................... 117
Lampiran 13. Uji Tingkat Kesukaran......................................................... 118
Lampiran 14. Uji Daya Pembeda ............................................................... 119
Lampiran 15. RPP ............................................................................................
Lampiran 16. Silabus .......................................................................................
Lampiran 17. Lembar Kerja Siswa (LKS) .......................................................
Lampiran 18. Data Hasil Belajar Siswa ...........................................................
Dokumentasi Penelitian ...................................................................................
Jadwal Penelitian ..............................................................................................
Curriculum Vitae ..............................................................................................
1 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini pembelajaran dan pengukuran hasil belajar fisika di sekolah
hanya memperhatikan aspek kognitif saja. Guru kurang melatih keterampilan-
keterampilan yang dimiliki siswa untuk menemukan pengetahuan sendiri. Padahal
hakekat fisika itu sendiri ialah sebagai produk dan proses. Hakekat fisika sebagai
produk artinya sebagai hasil proses berupa pengetahuan yang di ajarkan dalam
sekolah ataupun bahan-bahan bacaan untuk penyebaran pengetahuan. Hakekat
sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan
pengetahuan untuk menemukan pengetahuan baru (Trianto, 2014: 137).
Menurut Sukarno (2013 : 80) Penguasaan konsep tidak bisa dipahami
hanya dalam bentuk pengetahuan yang dihafal saja, tetapi harus dipahami secara
lebih mendalam dan luas sejauh kemampuan menerapkan konsep yang ia tahu itu
dalam kehidupan nyata. Jika itu terkait dengan pembelajaran sains, penguasaan
konsep sains dapat diartikan sebagai bentuk kemampuan siswa untuk memahami
konsep sains dan menerapkan konsep ilmiah seperti sains siswa berpartisipasi
dalam kegiatan pembelajaran. Keterampilan proses sains yang akan mendukung
pencapaian penguasaan konsep sains dan aplikasinya dengan baik. Oleh karena itu
dalam kegiatan pembelajaran sains kedua aspek harus dipertimbangkan dan
dikembangkan.
Hasil studi pendahuluan yang didapatkan peneliti dara hasil ulangan
harian siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu
Tabel 1.1
Nilai Rata-Rata Kelas X Sekolah Menengah Pertanian Pembangunan Negeri
Merangin
Kelas Jumlah
Siswa
Nilai Rata-
Rata Siswa
Jumlah Siswa
Yang Tuntas
Jumlah Siswa Yang
Tidak Tuntas
XA 20 69,7 5 15
XB 22 68,1 6 16
2
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Adapun Kriteria Ketuntasan Minimum yang ditetapkan pada mata
pelajaran fisika adalah 75, dilihat dari tabel diatas ternyata rata-rata Itu
menunjukkan bahwa masih rendahnya keberhasilan pencapaian hasil belajar siswa
dapat dilihat bahwa keterampilan proses sains masih belum terlatih, selain itu
berdasarkan hasil observasi terhadap guru fisika di kelas X SMK N Pertanian
Merangin ditemukan bahwa keterampilan proses sains masih rendah.
Pembelajaran berpusat pada guru merupakan pembelajaran yang
membatasi siswa untuk menemukan sendiri informasi dan pengetahuan. Kegiatan
pembelajaran sebaiknya mengaktifkan kerja siswa baik secara fisik maupun
mental sehingga belajr menjadi bermakna. Keterlibatan siswa dalam memperoleh
informasi dapat dilakukan melalui kegiatan ilmiah yang sering disebut kegiatan
inkuiri. Kegiatan ilmiah membawa siswa terlubat langsung pada keadaan suatu
pencarian informasi, dan menyelesaikan masalah oleh dirinya sendiri maupun
kelompok. Proses kegiatan ilmiah melatih siswa untuk terampil dalam proses
menemukan dan pada akhirnya keterampilan proses sains siswa dapat
berkembang.
Model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah model pembelajaran yang
mengutamakan keaktifan siswa melalui kegiatan terbimbing dari guru. Seperti
dalam pembelajaran fisika guru membimbing siswa saat melakukan percobaan
siswa dibimbing agar dapat menemukan sendiri masalah dan solusi dari suatu
peristiwa ataupun kegiatan dalam pembelajaran dengan begitu maka sikap ilmiah
siswa akan terbentuk.
Dari uraian di atas merupakan salah satu usaha peneliti untuk
meningkatkan keterampilan proses sains siswa yaitu dengan melalui menerapkan
model pembelajaran inkuiri terbimbing pada siswa kelas X SMK N Pertanian
Merangin pada materi konsep kalor.
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan yaitu, melakukan observasi,
menafsirkan hasil pengamatan, mengelompokkan, meramalkan, keterampilan
berkomunikasi, hipotesis, merencanakan percobaan atau penyelidikan,
menerapkan konsep atau prinsip, mengajukan pertanyaan, keterampilan
menyimpulkan.
3
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian
Negeri Merangin”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan
tersebut, terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan antara lain:
1. Siswa kurang pandai dalam mengidentifikasi masalah dalam pelajaran
fisika
2. Siswa kurang tepat saat menjawab soal dan bekerja sama dalam kelompok
3. Keterampilan proses sains masih belum terlatih.
4. Nilai hasil belajar masih rendah
C. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki peneliti, agar
penelitian lebih terarah dan tidak terlalu luas pembahasannya, perlu adanya
batasan masalah yaitu :
1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan
Pertanian Pembangunan Negeri Merangin.
2. Model Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Inkuiri Terbimbing.
3. Materi pelajaran yang diteliti dalam pembelajaran di kelas pada pokok
bahasan Konsep Kalor.
4. Hasil belajar yang diteliti adalah Keterampilan Proses Sains Siswa kelas
X Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri Merangin.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini diantaranya:
4
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
1. Bagaimana Keterampilan Proses Sains Siswa dari hasil belajar Fisika
Kelas Eksperimen pada pokok bahasan Konsep Kalor dengan
menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing kelas X Sekolah
Menengah Kejuruan Pertanian Negeri Merangin?
2. Bagaimana Keterampilan Proses Sains Siswa dari hasil belajar Fisika
Kelas Kontrol pada pokok bahasan Konsep Kalor dengan menggunakan
Model Konvensional kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian
Negeri Merangin?
3. Bagaimana pengaruh model inkuiri terbimbing terhadap keterampilan
proses sains siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Negeri
Merangin?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Keterampilan Proses Sains Siswa dari hasil belajar
fisika menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada siswa
kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Negeri Merangin.
2. Untuk mengetahui Keterampilan Proses Sains Siswa dari hasil belajar
fisika menggunakan Model Konvensional pada siswa kelas X Sekolah
Menengah Kejuruan Pertanian Negeri Merangin.
3. Untuk mengetahui pengaruh model inkuiri terbimbing terhadap
keterampilan proses sains siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan
Pertanian Negeri Merangin.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat.
Adapun manfaat penelitian ini antara lain:
1. Sebagai bahan masukan bagi guru agar dapat menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing untuk mengajar di dalam kelas demi
terciptanya proses pembelajaran yang efektif, dan keterampilan proses
sains siswa meningkat.
5
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
2. Untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti
lain..
3. Menambah pengetahuan peneliti khususnya dalam bidang pendidikan
tentang model pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan proses
sains siswa.
6 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Keterampilan Proses Sains
a. Pengertian Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses sains merupakan semua keterampilan yang
digunakan untuk menemukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dengan metode ilmiah. Menurut Dahar “Keterampilan proses sains sangat
penting bagi setiap siswa sebagai bekal untuk menggunakan metode
ilmiah dalam mengembangkan sains serta diharapkan memperoleh
pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki”.
Menurut Sukarno (2013: 79) dalam jurnalnya dikatakan bahwa
“Pemahaman keterampilan proses sains biasanya merujuk pada
keterampilan atau kemampuan yang harus dimiliki oleh para ilmuwan
pada proses penemuan ilmiah. Keterampilan ini dibagi menjadi dua
kelompok: keterampilan proses sains dasar yang meliputi: mengamati,
mengajukan pertanyaan, mengklasifikasikan, mengukur, dan memprediksi.
Kelompok kedua adalah keterampilan proses sains terintegrasi yang
meliputi; yaitu mengidentifikasi dan mendefinisikan variabel,
mengumpulkan dan mengubah data, membuat tabel dan grafik data,
menggambarkan hubungan antara variabel, menafsirkan data,
memanipulasi bahan, merekam data, merumuskan hipotesis, merancang
penyelidikan, membuat kesimpulan dan generalisasi”. Dengan demikian
pengamatan, klasifikasi dan eksperimen adalah bagian dari KPS.
Menurut Conny Semiawan (1992: 12), keterampilan proses sains
(KPS) perlu diterapkan karena mempunyai beberapa alasan. Pertama,
perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung secara cepat sehingga tidak
mungkin lagi peran guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada
siswa. Kedua, siswa mudah memahami konsep yang rumit dan abstrak jika
disertai dengan contoh-contoh yang konkret. Ketiga, penemuan ilmu
7
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
pengetahuan tidak bersifat mutlak benar seratus persen, penemuannya
bersifat relatif. Keempat, proses belajar mengajar seyogyanya
pengembangan konsep yang tidak lepas dari pengembangan sikap dan nilai
dalam diri siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas diperoleh kesimpulan
bahwa keterampilan proses sains merupakan kegiatan intelektual yang
biasa dilakukan oleh para ilmuwan dalam menyelesaikan masalah dan
menghasilkan produk berupa pengetahuan baru menggunakan metode
ilmiah. Keterampilan proses sains merupakan suatu alternatif
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa dalam tingkah laku dan proses
mental sebagai seorang ilmuwan. Melalui keterampilan proses sains, siswa
bisa mempelajari tentang sains menggunakan metode ilmiah seperti
pengamatan, mengklasifikasi, melakukan eksperimen dan lain sebagainya.
b. Tujuan Melatih Keterampilan Proses Sains
Melatih keterampilan proses sains merupakan salah satu upaya
yang penting untuk memperoleh keberhasilan siswa yang optimal. Materi
pelajaran akan lebih mudah dipelajari, dipahami, dihayati, dan diingat
dalam waktu yang relatif lama bila siswa sendiri memperoleh pengalaman
langsung dari peristiwa belajar tersebut melalui pengamatan atau
eksperimen.
Menurut Muhammad, tujuan melatihkan ketrampilan proses sains
diharapkan sebagai berikut (Trianto, 2014: 150):
1) Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, karena dalam
melatih keterampilan proses sains siswa dipacu untuk
berpartisipasi secara aktif dan efisien dalam belajar.
2) Menuntaskan hasil belajar siswa secara serentak,baik
keterampilan produk, proses, maupun keterampilan kinerjanya.
3) Menemukan dan membangun sendiri konsepsi serta dapat
mendefenisikan secara benar untuk mencegah terjadinya
miskonsepsi.
8
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
4) Untuk lebih memperdalam konsep, pengertian, dan fakta yang
dipelajarinya karena dengan melatih keterampilan sosial, siswa
sendiri berusaha mencari dan menemukan konsep tersebut.
5) Mengembangkan pengetahuan teori atau konsep dengan
kenyataan dalam kehidupan masyarakat.
6) Sebagai persiapan dan latihan dalam menghadapi kenyataan hidup
di dalam masyarakat, karena siswa telah dilatih keterlampilan dan
berpikir logis dalam memecahkan berbagai masalah dalam
kehidupan.
c. Jenis-jenis Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses terdiri atas sejumlah ketrampilan yang satu
sama lain sebenarnya tidak dapat dipisahkan, namun ada penekanan
khusus dalam masing-masing keterampilan tersebut (Zulfiani. 2009: 53).
Keterampilan proses yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran IPA,
yaitu:
1) Melakukan observasi
2) Menafsirkan hasil pengamatan
3) Mengelompokkan
4) Meramalkan
5) Keterampilan berkomunikasi
6) Hipotesis
7) Merencanakan percobaan atau penyelidikan
8) Menerapkan konsep atau prinsip
9) Mengajukan pertanyaan
10) Keterampilan menyimpulkan
Melakukan observasi merupakan keterampilan yang dilakukan
melalui kegiatan dengan menggunakan seluruh alat indera secara optimal,
seperti telinga, mata, hidung, lidah dan kulit. Pengamatan dapat dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung. Pengamatan juga bisa dilakukan
dengan alat bantu atau tidak.
9
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Menafsirkan hasil pengamatan merupakan keteramplan mencatat
hasil pengamatan dalam bentuk angka. Pengamatan tersebut siswa dapat
menghubungkan hasil pengamatan dan menemukan pola dalam suatu
pengamatan. Setelah itu, siswa dapat menemukan kesimpulan sementara
terhadap hasil observasi atau pengamatan.
Mengelompokkan merupakan keterampilan mendasar dimana
siswa memiliki kemampuan untuk mengklasifikasikan perbedaan dan
persamaan antara berbagai objek yang diamati.
Meramalkan merupakan kemampuan membuat prediksi atau
perkiraan menggunakan pola-pola tertentu terhadap suatu yang mungkin
terjadi sebelum dilakukan pengamatan. Meramalkan dalam sains tentu
berbeda dengan meramalkan secara magis, karena meramalkan dalam
sains tidak berdasarkan hal-hal yang sifatnya tahayul, tetapi berdasarkan
teori atau fakta yang sudah ada sebelumnya.
Keterampilan berkomunikasi merupakan kemampuan dalam
menjelasakan hasil pengamatan. Bentuk komunikasi ini bisa dalam bentuk
lisan, tulisan, grafik, tabel, diagram atau gambar. Jenis komunikasi dapat
berupa paparan sistematik (laporan) atau transformasi parsial.
Hipotesis merupakan kemampuan yang mendasar dalam kerja
ilmiah. Hipotesis sendiri adalah jawaban sementara terhadap suatu
permasalahan berdasarkan teori-teori atau fakta-fakta yang ada. Kebenaran
suatu hipotesis diuji melalui sebuah eksperimen. Oleh karena itu, suatu
hipotesis ada kalanya benar dan ada kalanya salah.
Merencanakan percobaan atau penyelidikan merupakan
keterampilan menentukan alat bahan yang diperlukan untuk menguji atau
menyelidiki sesuatu, dalam lebar kerja siswa (LKS) tidak dicantumkan
secara khusus alat dan bahan yang diperlukan.
Menerapkan konsep atau prinsip, keterampilan ini meliputi
keterampilan menggunakan konsep-konsep yang telah dipahami untuk
menjelaskan peristiwa baru, menerapkan konsep yang dikuasai pada
10
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
situasi baru atau menerapkan rumus-rumus pada pemecahan soal-soal
baru.
Mengajukan pertanyaan, keterampilan ini sebenarnya merupakan
keterampilan mendasar yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari
suatu masalah lebih lanjut. Setiap berhadapan dengan suatu masalah
semestinya siswa mengajukan pertanyaan. Keberanian siswa untuk
bertanya harus ditumbuhkan guru dalam setiap pembelajaran.
Keterampilan menyimpulkan, keterampilan-keterampilan proses
yang dipaparkan di atas menjadi kurang bermaknas bagi hasil belajar
siswa, terutama dalam hal menguasai konsep, apabila tidak ditunjang
dengan keterampilan menarik suatu generalisasi dari serangkaian hasil
kegiatan percobaan atau penyelidikan.
Tabel 2.1
Keterampilan Proses Sains dan Indikator
Keterampilan
Proses Sains
Indikator Contoh
Mengamati
(Observasi)
a. Menggunakan sebanyak
mungkin indera
b. Mengumpulkan/mengg
unakan fakta – fakta
yang relevan
a. Siswa menggunakan indera
perasa untuk merasakan air
panas dan air dingin pada
materi kalor.
b. Siswa menggunakan alat
seperti thermometer untuk
mengukur suhu air.
Mengelompok
kan/ klasifikasi
a. Mencatat setiap
pengamatan secara
terpisah
b. Mencari perbedaan,
persamaan
c. Mengontraskan ciri-ciri
d. Membandingkan
e. Mencari dasar
a. Siswa mencatat setiap suhu
pada gelas yang berisi air
panas dan dingin
b. Siswa mencari perbedaan
suhu
c. Siswa mengontraskan ciri-
ciri setiap suhu air
d. Siswa membandingkan
11
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Keterampilan
Proses Sains
Indikator Contoh
pengelompokan atau
penggolongan
suhu air
e. Mengelompokkan air
dengan suhu tinggi dan
rendah.
Menafsirkan/
interferensi
a. Menghubungkan hasil-
hasil pengamatan
b. Menemukan pola dalam
satu seri pengamatan
c. Menyimpulkan
a. Siswa menghubungkan
bagaimana air suhu tinggi
dan suhu rendah
b. Siswa menghubungkan
hasil pengamatan menjadi
pola
c. Siswa membuat kesimpulan
dari perbedaan suhu air
Meramalkan/
prediksi
a. menggunakan pola-pola
hasil pengamatan
b. mengemukakan apa
yang mungkin terjadi
pada keadaan yang
belum diamati
a. Siswa mengemukakan
pendapatnya tentang apa
yang akan terjadi jika air
panas dan air es disatukan.
Mengajukan
pertanyaan
a. Bertanya apa,
bagaimana dan
mengapa berdasarkan
prediksi sebelumnya.
b. Bertanya untuk
meminta penjelasan
a. Siswa diminta untuk
mengajukan pertanyaan
mengenai apa, bagaimana
dan mengapa dari
perbedaan suhu air
b. Siswa lain diminta untuk
menjawab dan menjelaskan
jawaban dari pertanyaan.
Berhipotesis a. Mengetahui bahwa ada
lebih dari satu
kemungkinan
a. Guru memberikan
pertanyaan apa yang terjadi
jika suatu zat diberi kalor
12
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Keterampilan
Proses Sains
Indikator Contoh
penjelasan dari satu
kejadian
b. Menyadari bahwa suatu
penjelasan perlu diuji
kebenarannya dengan
memperoleh bukti lebih
banyak atau melakukan
cara pemecahan
masalah
secara terus menerus?
b. Siswa tertarik untuk
merencanakan uji coba dan
memecahkan masalah.
Merencanakan
percobaan/
penelitian
a. Menentukan
alat/bahan/sumber yang
akan digunakan
b. Menentukan
variabel/faktor penentu
c. Menentukan apa yang
akan diukur, diamati,
dicatat
d. Menentukan apa yang
akan dilaksanakan
berupa langkah kerja
a. Siswa diminta untuk
menyusun langkah kerja
percobaan dibantu guru
untuk membimbing
Menggunakan
alat/bahan
a. Memakai alat/bahan
b. Mengetahui alasan
mengapa menggunakan
alat/bahan
c. Menggunakan
bagaimana
menggunakan
alat/bahan
a. Siswa melakukan
percobaan konsep kalor
mengenai perubahan
wujud, perpindahan kalor
secara konveksi dan radiasi.
Menerapkan a. Menggunakan konsep a. Siswa menggunakan
13
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Keterampilan
Proses Sains
Indikator Contoh
konsep yang telah dipelajari
dalam situasi baru
b. Menggunakan konsep
pada pengalaman baru
untuk menjelaskan apa
yang sedang terjadi
konsep kalor yang telah
dipelajari untuk melakukan
percobaan
b. Siswa melakukan
percobaan menggunkan
thermometer, sebatang
kawat besi, dan lilin untuk
mengetahui perpindahan
suhu benda.
Berkomunikasi a. Memeriksa/
menggambarkan data
empiris hasil percobaan
atau pengamatan
dengan grafik atau table
atau diagram
b. Menyusun dan
menyampaikan laporan
secara sistematis
c. Menjelaskan hasil
percobaan atau
penelitian
d. Membaca grafik atau
tabel atau diagram
e. Mendiskusikan hasil
kegiatan suatu masalah
atau suatu peristiwa
a. Siswa diminta untuk
memeriksa hasil data yang
telah didapat dan
dimasukkan kedalam tabel
b. Siswa diminta untuk
menyusun laporan dari
percobaan konsep kalor
yang telah dilakukan
c. Menjelaskan hasil yang
mereka peroleh
d. Siswa diminta membaca
grafik percobaan apakah
pengaruh suhu terhadap
benda, bagaimana
perpindahan suhu pada
benda yang berbeda-beda.
e. Siswa diminta berdiskusi
dengan kelompoknya.
d. Karakterisktik Butir Soal Keterampilan Proses Sains (KPS)
14
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Nuryani Rustam (2005:161) mengungkapkan bahwa karakteristik
butir soal KPS dibahas secara umum dan secara khusus. Secara umum
pembahasan butir soal KPS lebih ditunjukkan untuk membedakan dengan
butir soal biasa yang mengukur penguasaan konsep. Secara khusus
karakteristik jenis KPS tertentu akan dibahs dan dibandingkan satu sama
lain, sehingga jeals perbedaannya.
1) Karakteristik umum
Secara umum butir soal KPS dapat dibedakan dengan butir
soal penguasaan konsep. Butir-butir soal KPS memiliki beberapa
karakteristik. Pertama, butir soal KPS tidak boleh dibebani konsep
(nonkonsep burdan). Hal ini diupayakan agar butir soal tersebut tidak
rancu dengan pengukuran penguasaan konsepnya. Konsep yang
terlibat harus diyakini oleh penyusun butir soal sudah dipelajari siswa
atau tidak asing lagi bagi siswa. Kedua, butir soal KPS mengandung
sejumlah informasi yang harus diolah oleh responden atau siswa.
Informasi dalam butir soal KPS dapat berupa gambar, diagram, grafik,
dan data dalam tabel atau uraian, atau objek aslinya. Ketiga, seperti
butir soal pada umumnya, aspek yang akan diukur oleh butir soal KPS
harus jelas dan hanya mengandung satu aspek saja, missal interpretasi.
Keempat, sebaiknya ditampilkan gambar untuk membantu
menghadirkan objek.
2) Karakteristik Khusus
Rustaman (2005, 162) menyatakan karakteristik khusus butir
soal KPS seperti tertera pada Tabel 2.2
Tabel 2.2
Karakteristik Khusus Butir Soal KPS
Aspek KPS Keterangan
Observasi Harus dari objek atau peristiwa sesungguhnya
Interpretasi Harus menyajikan sejumlah data yang menyajikan
15
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
pola
Klasifikasi Harus ada kesempatan mencari atau menemukan
persamaan atau perbedaan, atau diberikan kriteria
tertentu untuk melakukan pengelompokkan, atau
ditentukan jumlah kelompok yang harus terbentuk.
Prediksi Harus jelas pola atau kecendrungan untuk dapat
mengajukan dugaan atau ramalan
Berkomunikasi Harus ada bentuk penyajian tertentu untuk diubah ke
bentuk penyajian lain, misalnya dari bentuk uraian ke
bentuk bagan atau bentuk tabel ke bentuk grafik.
Berhipotesis Dapat merumuskan dugaan atau jawaban sementara,
atau menguji pernyataan yang ada dan mengandung
hubungan dua variable atau lebih, biasanya
mengandung cara kerja atau menguji atau
membuktikan
Merencanakan
percobaan
Harus memberi kesempatsn untuk mengusulkan
gagasan berkenaan dengan alat/bahan yang akan
digunakan, urutan prosedur yang harus ditempuh,
menentukan variable, mengendalikan peubah.
Menerapkan konsep Harus membuat konsep atau prinsip yang akan
diterapkan tanpa menyebutkan nama konsepnya.
Mengajukan
pertanyaan
Harus memunculkan sesuatu yang mengherankan,
mustahil, tidak biasa atau kontradiktif agar responden
atau siswa termotivasi untuk bertanya.
2. Model Inkuiri Terbimbing
a. Pengertian Pembelajaran Inkuiri
Menurut Astuti (2015:88) salah satu pendekatan pembelajaran
yang menuntut keterlibatan siswa aktif dalam proses pembelajaran adalah
pendekatan inkuiri. Kata “inquiry” dalam bahasa inggris berarti
pertanyaan, memeriksa, atau penyelidikan. Menurut Schmid, inkuiri
16
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
berasal dari bahasa inggris inquiry yang dapat dartikan sebagai proses
bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiyah yang
diajukan. Pertanyaan ilmiah merupakan yang dapat mengarahkan pada
kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Pembelajaran fisika
dengan inkuiri secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan
pembelajaran tradisional (Deta dkk, 2013:29).
Menurut Gulo dalam jurnal (Sofiani, E, 2011:6), pembelajaran
inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis,
analisis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan
penuh percaya diri. Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri adalah
keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar,
keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajran,
mengembangkan sikap percaya diri siswa tentang apa yang ditemukan
dalam proses inkuiri.
Kondisi umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inkuiri
bagi siswa adalah:
1) Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa
berdiskusi
2) Inkuiri berfokus pada hipotesis
3) Pengunaan fakta sebagai evidensi (informasi dan fakta)
Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara
langsung ke dalam proses ilmiah kedalam waktu yang relatif singkat.
Salah satu prinsip utama inkuiri, yaitu siswa dapat mengonstruk sendiri
pemahamannya dengan melakukan aktivitas aktif dalam pembelajarannya.
Proses belajar mengajar, inkuiri ini digunakan sebagai metode pengajaran
yang memungkinkan ide siswa berperan dalam investigasi yang akan
dilakukan oleh siswa.
Menurut Puspita Dewi (2017:108) dalam jurnalnya Secara
keseluruhan, pembelajaran inkuiri dapat menumbuhkan keterampilan
17
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
proses sains. Hal ini sesuai dengan pendapat Weil & Joyce yang
menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiri ini mengembangkan
model inkuiri yang meliputi keterampilan proses yang meliputi
pengamatan, mengumpulkan dan mengorganisasi data, mengidentifikasi
dan mengontrol variabel, menguji dan merumuskan hipotesis,
keterampilan menjelaskan dan inferensi.
b. Karakteristik Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Menurut Carol C. Kuhlthau dan Ross J. Todd dalam jurnal
(Nurhasanah, 2016:18) ada enam karakteristik inkuiri terbimbing yaitu:
1) Siswa belajar aktif dan terefleksikan pada pengalaman
Jhon deway menggambarkan pembelajaran sebagai proses aktif
individu, bukan sesuatu dilakukan untuk seseorang tetapi lebih kepada
sesuatu itu dilakukan oleh seseorang. Pembelajaran merupakan sebuah
kombinasi dan tindakan dan refleksi pada pengalaman. Deway sangat
menekankan pembelajaran Hans on (berdasar pengalaman) sebagai
penentang metode otoriter dan menganggap bahwa pengalaman dan
inkuiri (penemuan) sangat penting dalam pembelajaran bermakna.
2) Siswa belajar pada apa yang mereka tahu
Pengalaman masa lalu dan pengertian sebelumnya merupakan
bentuk dasar untuk membangun pengetahuan baru. Menurut Ausubel,
faktor yang terpenting mempengaruhi pembelajaran adalah melalui apa
yang mereka tahu.
3) Siswa mengembangkan rangkaian berpikir dalam proses
pembelajaran melalui bimbingan
Rangkaian berpikir kearah yang lebih tinggi memerlukan proses
mendalam yang membawa kepada sebuah pemahaman. Pemahaman
yang mendalam memerlukan waktu dan motivasi yang dikembangkan
oleh pertanyaan-pertanyaan yang otentik mengenai objek yang telah
digambarkan dari pengalaman dan keingintahuan siswa. Proses yang
18
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
mendalam ini juga memerlukan perkembangan intelektual yang
melebihi dari penemuan dan pengumpulan fakta.
4) Perkembangan siswa terjadi secara bertahap
Siswa berkembang melalui tahap perkembangan kognitif,
kapasitas mereka untuk berpikir abstrak ditingkatkan oleh umur.
Perkembangan ini merupakan proses kompleks yang meliputi kegiatan
berpikir, tindakan, refleksi, menemukan dan menghubungkan ide,
membuat hubungan, mengembangkan dan mengubah pengetahuan
sebelumnya, kemampuan serta sikap dan nilai.
5) Siswa mempunyai cara yang berbeda dalam pembelajaran
Siswa belajar melalui semua pengertiannya. Mereka
menggunakaan seluruh kemampuan fisik, mental dan sosial untuk
membangun pemahaman yang mendalam mengenai dunia dan apa
yang hidup didalamnya.
6) Siswa belajar melalui interaksi sosial dengan orang lain
Siswa hidup di lingkungan sosial dimana mereka terus menerus
belajar melalui interaksi dengan orang lain disekitar mereka. Orang
tua, teman, saudara, guru, dan orang asing merupakan bagian dari
lingkungan sosial yang membentuk pembelajran lingkungan
pergaulan. Vigotsky berpendapat bahwa perkembangan proses hidup
bergantung pada interaksi sosial dan pembelajran sosial berperan
penting untuk perkembangan kognitif.
Berdasarkan karakteristik tersebut inkuiri terbimbing merupakan
suatu pembelajaran yang berfokus pada proses berpikir yang
membangun pengalaman oleh keterlibatan siswa secara aktif dalam
pembelajaran. Siswa belajar dengan embangun pemahaman mereka
sendiri berdasarkan pengalaman-pengalaman dan apa yang mereka
tahu. Selain itu, siswa juga belajar melalui interaksi dengan orang lain
yang berperan dalam perekmbangan kognitifnya.
c. Tahapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
19
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Pada penelitian ini tahapan pembelajaran yang digunakan
diadaptasi dari tahapan pembelajaran yang digunakan oleh Eggen &
Kauchak dari buku (Trianto, 2014: 141). Adapun tahapannya sebagai
berikut.
Tabel 2.3
Tahap Pembelajaran Inkuiri
Fase Perilaku guru
Menyajikan
pertanyaan atau
masalah
Guru membimbing siswa mengidentifikasi
masalah dan masalah ditulis di papan tulis, guru
membagi siswa dalam kelompok
Membuat hipotesis Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
berpendapat dalam membentuk hipotesis. Guru
membimbing siswa dalam menentukan hipotesis
yang relevan dengan permasalahan dan
memprioritaskan penyelidikan.
Merancang
percobaan
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
menemukan langkah-langkah yang sesuai dengan
hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing
siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan.
Melakukan
percobaan
Guru membimbing siswa mendapatkan informasi
melalui percobaan
Mengumpulkan
dan menganalisis
data
Guru memberi kesempatan pada kelompok untuk
menyampaikan hasil percobaan data yang
terkumpul
Memberi
Kesimpulan
Guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan
Menurut Sudjana dalam buku (Trianto, 2014: 142) menyatakan ada
lima tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan pembelajaran inkuiri
yaitu:
1) Merumuskan masalah untuk dipecahakn siswa
2) Menetapkan jawaban sementara atau hipotesis
20
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
3) Mencari informasi, data, dan fakta yang diperlukan untuk mencari
jawaban dari hipotesis
4) Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi
5) Mengaplikasikan kesimpulan.
3. Hubungan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan KPS Siswa
Model pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki hubungan yang
erat dengan keterampilan proses sains siswa. Diketahui bahwa model
pembelajaran inkuiri sendiri memiliki beberapa tahapan diantaranya
menyajikan pertanyaan, membuat hipotesis, merancang percobaan,
melakukan percobaaan, menganalisis data dan memberi kesimpulan.
Sedangkan KPS sendiri memiliki beberapa karakteristik soal yaitu,
observasi, interpretasi, klasifikasi, prediksi, berkomunikasi, berhipotesis,
merencanakan percobaan, menerapkan konsep, mengajukan pertanyaan,
menyimpulkan.
Dari beberapa tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan
karakteristik soal KPS terdapat beberapa kesamaan maka dari itu dengan
model pembelajaran inkuiri terbimbing diharapkan meningkatnya
keterampilan proses sains siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan
Pertanian Merangin.
B. Penelitian Relevan
Sebagai acuan dalam penelitian ini, ada beberapa penelitian yang
berhubungan dan mendapatkan hasil yang positif atau berhasil, berikut
diantaranya:
a) Sabahiyah, A.A.I.N. Marhaeni, I. W. Suastra (2013) dalam jurnal yang
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap
Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep IPA Siswa Kelas V
Gugus 03 Wanasaba Lombok Timur” Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing
terhadap keterampilan proses sains dan penguasaan konsep IPA pada
siswa kelas V Gugus 03 Wanasaba Lombok Timur. Populasi penelitian ini
21
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
sebanyak 105 orang dengan sampel sebanyak 68 orang siswa di mana
diambil dengan teknik Random Sampling. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen semu. Data keterampilan proses sains dikumpulkan
melalui tes unjuk kerja dan data penguasaan konsep IPA diperoleh melalui
tes hasil belajar IPA. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan
manova. Hasil penelitian ini adalah: (1) Terdapat pengaruh model
pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains (F
=4,901;p<0,05), (2) Terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri
terbimbing terhadap penguasaan konsep IPA (F= 25,741;p<0,05); (3)
Terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing secara simultan
terhadap keterampilan proses sains dan penguasaan konsep IPA (F =
13,854;p<0,05).
b) Rena Lestari dan Arcat (2015) dalam jurnal berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Guided Inquiry Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa
Kelas VII SMP N 5 Rambah Hilir” Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran Guided Inquiry terhadap
keterampilan proses sains siswa kelas VII SMP Negeri 5 Rambah Hilir
Tahun Pembelajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah quasi
eksperimen dengan Randomized Control Group Pre-test Post-test Design.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIId sebagai kelas
eksperimen dan kelas VIIa sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel
dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh dari
rata-rata setiap aspek dalam keterampilan proses sains sebesar 78% dengan
kategori tinggi.
c) Sarana Ria Gunawati Pasaribu dan Rappel Situmorang (2016) dalam
jurnal berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Pokok Suhu Dan
Kalor Di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Seituan T.P.
2015/2016” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains siswa
pada materi pokok suhu dan kalor di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan. Jenis
22
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
penelitian ini adalah quasi experiment. Populasi penelitian adalah seluruh
siswa kelas X MIPA Semester II yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan
sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian
yaitu kelas X MIPA 3 dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan
kelas X MIPA 2 dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang
digunakan adalah tes KPS berjumlah 7 soal essai dan lembar observasi
KPS. Uji hipotesis menggunakan uji t dengan taraf = 0,05. Nilai rata-rata
postes kelas α eksperimen = 80,0 dan kelas kontrol = 73,3. Hasil penilaian
KPS pada siklus I 45,71% meningkat disiklus II menjadi 77,77% dan
disiklus III 86,98%. Hasil analisis uji hipotesis menunjukkan ada pengaruh
yang signifikan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap
keterampilan proses sains siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas
X semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2015/2016.
23
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
C. Kerangka Pikir
Model inkuiri terbimbing dapat dirancang penggunaannya. Kerangka
pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Fikir
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Menggunakan Model
Inkuiri Terbimbing
Tidak Menggunakan
Model Inkuiri
Terbimbing
Tes Keterampilan Proses
Sains siswa
Tes Keterampilan Proses
Sains siswa
Terdapat Pengaruh atau Tidak
Terdapat Pengaruh
PROSES PEMBELAJARAN FISIKA
24
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir diatas, maka hipotesis
tindakan yang diajukan dalam penelitian ini yaitu apabila dengan
diterapkannya model inkuiri terbimbing dalam pembelajaran fisika materi
konsep kalor di kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Merangin
maka Keterampilan proses sains siswa meningkat dilihat dari nilai hasil
belajar siswa.
25 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian
Pembangunan Merangin. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun
ajaran 2018/2019 pada tanggal 15 Maret 2019 s/d 15 Mei 2019.
B. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat quasi
eksperimen, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali
(Sugiyono, 2012:107). Dalam bidang fisika, penelitian-penelitian dapat
menggunakan desain eksperimen, karena variabel–variabel dapat dipilih dan
variabel-variabel lain dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat
dikontrol secara ketat (Sugiyono, 2015:107). Penelitian eksperimen mencoba
meneliti ada tidaknya hubungan sebab-akibat. Caranya adalah dengan satu
kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu kelompok
pembanding yang tidak menerima perlakuan.
2. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan keterampilan proses sains. Pada
penelitian ini menggunakan lembar observasi dan dilakukan tes uraian pada
pelajaran fisika yang kemudian menjadi data hasil belajar siswa. Pendekatan
kuantitatif ini dilakukan dengan tujuan mencari pengaruh antara dua variabel
untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing
dapat mempengaruhi hasil keterampilan proses sains siswa. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain posttest only
control design Rancangan penelitian tersebut digambarkan sebagai berikut
(Sugiyono, 2015:112).
26
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Tabel 3.1
Rancangan Penelitian
Kelompok Kelas Treatment ( Perlakuan) Post test
R (Eksperimen) X O2
R ( Kontrol) - O4
Keterangan:
R = Pemilihan sampel secara acak
X = Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen dengan menggunakan
Metode
O2 = Tes akhir yang diberikan pada kelas eksperimen
O4 = Tes akhir yang diberikan pada kelas kontrol
Jika terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol, maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara
signifikan.
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek,subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012: 80).
Populasi dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas X di Sekolah
Menengah Kejuruan Pertanian Negeri Merangin.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2012: 62). Semua populasi dalam penelitian ini adalah
adalah sampel yaitu, siswa kelas XA dan XB. XA sejumlah 20 orang siswa
sebagai kelas eksperimen dan XB sejumlah 22 orang siswa sebagai kelas
kontrol.
27
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
3. Prosedur Penelitian
Agar semua dapat diperoleh dengan baik, ada beberapa tahapan yang
perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
1) Membuat proposal penelitian
2) Pengurusan surat izin penelitian dari Universitas Islam Negeri
Sultan Thaha Saifuddin Jambi
3) Survei tempat sekolah untuk uji coba instrument dan penelitian.
4) Menyusun perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam
penelitian. Perangkat penelitian yang akan dibuat adalah:
a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b) Lembar Kerja Siswa (LKS)
c) Instrumen Tes
Instrumen Tes ini berupa soal tes uraian untuk
mengetahui keterampilan proses sains (KPS) selama
pembelajaran.
d) Instrumen nontes
Instrumen ini berupa lembar observasi keterampilan
proses sains (KPS) selama pembelajaran.
5) Menguji coba instrumen, menganalisis hasil uji coba instrument,
dan memperbaiki instrument.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Implementasi instrument tes Keterampilan Proses Sains dalam
pembelajaran inkuiri terbimbing pada konsep kalor.
2) Posttest berupa tes uraian.
c. Tahap Akhir
1) Analisis data dari hasil penelitian
2) Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari
pengolahan data.
Langkah-langkah pada setiap tahap dalam prosedur penelitian ini
dapat dilihat pada Gambar 3.1
28
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Tahap Akhir
Menyusun perangkat pembelajaran
seperti: RPP, LKS, lembar observasi
KPS dan soal postest
Pelaksanaan pembelajaran konsep
kalor dengan menggunakan
model inkuiri terbimbing.
Posttest
Analisis
Data
Penarikan
Kesimpulan
29
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tes dan nontes. Tes KPS diberikan diakhir pembelajaran konsep kalor. Nontes
yang digunakan adalah pedoman observasi untuk mengamati aktivitas siswa
dalam kegiatan pembelajaran.
D. Variabel – Variabel dan Perlakuan Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik, kesimpulannya. Faktor yang
mempengaruh atau dipengaruhi antar masing-masing variabel dapat
dibedakan menjadi:
1. Variabel independen: variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,
predicator, antecedent. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai
variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya dependent (terikat).
2. Variabel dependent : sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas (Prof.Dr.Sugiyono 2012:38-39)
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat diidentifikasikan bahwa
penelitian ini mengandung variabel, yaitu :
Variabel bebas (X), yakni model pembelajaran inkuiri terbimbing, untuk
mengetahui besarnya skor inkuiri terbimbing dari konsep kalor pelajaran
fisika, siswa diminta untuk mengerjakan tes uraian sesuai dengan soal yang
diberikan.
Variabel terikat (Y), Keterampilan Proses Sains Siswa, keterampilan proses
sains siswa yang dimaksud adalah kemampuan yang dikuasai sebagai akibat
dari proses belajar yang diperoleh dari dokumentasi nilai hasil ulangan harian
fisika siswa.
30
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
Keterampilan Proses Sains berupa tes uraian dan lembar observasi.
a. Tes Keterampilan Proses Sains
Tes sebagai instrument pengumpul data adalah serangkaian
pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan
pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok (Riduwan, 2015:76). Instrumen tes Keterampilan
Proses Sains berupa tes uraian sebanyak 10 soal. Soal tersebut dibuat
berdasarkan indicator aspek KPS yaitu: mengajukan pertanyaan,
berhipotesis, merencanakan percobaan, menafsirkan (interpretasi) dan
berkomunikasi. Kisi-kisi instrument Keterampilan Proses Sains dapat
dilihat pada Tabel 3.2
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrument Keterampilan Proses Sains (KPS)
No Aspek KPS Indikator Nomor Soal
1. Mengajukan
pertanyaan
a. Bertanya apa bagaimana
dan mengapa
b. Bertanya untuk meminta
penjelasan
1, 2
2. Berhipotesis Mengetahui bahwa ada
lebih dari satu kemungkinan
penjelasan perlu diuji
kebenarannya dengan
memperoleh penjelasan dari
suatu kejadian
3,4
3. Merencanakan
percobaan
Menentukan alat / bahan
yang akan digunakan
5,6
4. Menafsirkan a. Menemukan pola dalam 7,8
31
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
No Aspek KPS Indikator Nomor Soal
suatu seri pengamatan
b. Menyimpulkan
5. Berkomunikasi a. Membaca grafik atau
tabel atau diagram
b. Menggambarkan data
hasil pengamatan
dengan grafik atau tabel
atau diagram
9,10
b. Lembar Obsevasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila,
penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono,
2015:203). Lembar observasi digunakan untuk mengukur keterampilan
proses sains yang dimiliki siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.
c. Kalibrasi Instrumen Penelitian
1) Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Sebuah instrument
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan
(Suharsimi Arikunto, 2010:211). Teknik yang digunakan untuk
mengetahui validitas suatu instrument evaluasi adalah korelasi product
moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu (Suharsimi Arikunto
2009, 72):
√
Keterangan :
rxy : koefisien validitas
X : skor item
Y : skor total
32
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
N : jumlah siswa
Cara penafsiran harga koefisien korelasi yaitu membandingkan
koefisien korelasi butir soal (rhitung) dengan koefisen korelasi product
moment (rtabel). Butir soal dikatakan valid jika rhitung > rtabel pada taraf
signifikan α = 0,05. Rtabel untuk n=20 adalah 0,4224 yang artinya jika
validitas soal ≥ 0,4417 maka soal valid, begitu sebaliknya. Berikut
merupakan hasil uji validitas dalam penelitian ini, sedangkan tabel analisis
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Instrumen
Statistik
Jumlah soal 10
Jumlah siswa 20
Nomor soal valid 2,4,5,6,7,8,9
Jumlah soal valid 7
2) Reabilitas
Reabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Reliabel artinya
dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Suharsimi Arikunto, 2010:221).
Rumus yang digunakan untuk menghitung reabilitas instrument tes ini
adalah rumus Alpha dengan rumus (Riduwan, 2015: 115)
(
) (
)
Di mana:
r11 = reabilitas yang dicari
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= jumlah variasi butir
= variasi total
33
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Klasifikasi untuk menginterpretasikan derajat reabilitas suatu tes
dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4
Kriteria Koefisien Korelasi (r11)
Rentang Kriteria Koefisien Korelasi
0,80-1,00 Sangat tinggi
0,60-0,80 Tinggi
0,40-0,60 Cukup
0,20-0,40 Rendah
0,00-0,20 Sangat rendah
Cara penafsiran harga koefisien reabilitas yaitu membandingkan
koefisien reabilitas butir soal (r11) dengan rtabel. Instrument soal dikatakan
reliable jika r11 > rtabel pada taraf signifikan α = 0,05. Rtabel untuk n = 20
adalah 0,432 yang artinya jika reliabilitas soal ≥ 0,839 maka soal reliabel,
begitu sebaliknya. Berikut merupakan hasil uji reliabilitas dalam penelitian
ini, sedangkan table analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Statistik
r11 0,839
Kesimpulan Tingkat reliabel tinggi
3) Tingkat Kesukaran
Menurut Zainal Arifin (2013: 134) tingkat kesukaran soal
adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat
kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks. Rumus
untuk menghitung tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut (2013,
135):
Penentuan klasifikasi indeks kesukaran suatu butir soal dapat
dilihat pada Tabel 3.5 berikit ini:
34
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Tabel 3.5
Klasifikasi Indeks Kesukaran
Rentang Indeks
Kesukaran
Kriteria Tingkat Kesukaran
0,00-0,30 Sukar
0,31-0,70 Sedang
0,71-1,00 Mudah
Berikut merupakan hasil uji tingkat kesukaran soal dalam
penelitian ini, sedangkan untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran.
Tabel 3.6
Hasil Uji Kesukaran Instrumen
Kategori Soal Jumlah Soal Persentase (%)
Sukar 1 10%
Sedang 6 60%
Mudah 3 30%
Jumlah 10 100%
4) Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (menguasai materi) dengan
siswa yang kurang pandai (kurang/tidak menguasai materi). Rumus
untuk menghitung daya pembeda soal adalah sebagai berikut.
Keterangan:
DP = daya pembeda
= rata-rata kelas atas
= rata-rata kelas bawah
Skor maks = skor maksimum
Penentuan klasifikasi daya pembeda butir soal dapat dilihat
pada Tabel 3.8 berikut ini.
35
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Tabel 3.8
Klasifikasi Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda
≥0,40 Sangat baik
0,30-0,39 Baik
0,20-0,29 Cukup, soal perlu perbaikan
≤0,19 Kurang baik, soal harus dibuang
Berikut merupakan hasil uji daya pembeda soal dalam
penelitian ini, sedangkan untuk table analisis selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.
Tabel 3.9
Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen
Kategori Soal Jumlah Soal Persentase (%)
Sangat Baik 1 10%
Baik 3 30%
Cukup 4 40%
Kurang Baik 2 20%
Jumlah 10 100%
5) Teknik Analisis Data Lembar Observasi
Dalam teknik analisis lembar observasi yang akan dinilai
adalah aspek dari keterampilan proses sains berupa metode check-list.
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui gambaran
keterampilan proses sains pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Adapun tahapan analisisnya adalah sebagai berikut:
1. Menjumlahkan indikator dari aspek KPS yang diamati
2. Menghitung persentase aspek KPS dalam kelompok dengan
rumus
Data yang telah didapat dari hasil analisis data berupa lembar
36
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
observasi kemudian dikonversikan dalam kategori nilai persentase dan
dapat dilihat pada tabel 3.10
Tabel 3.10
Kategori Keterampilan Proses Sains (KPS)
Persentase Kategori
81-100 Sangat baik
61-80 Baik
41-60 Cukup
21-40 Kurang
0-20 Sangat kurang
6) Teknik Analisis Data Tes Uraian
Pada penelitain intrumen tes uaraian ini adalah hasil dari
jawaban siswa terhadap intrumen tes fisika pada konsep kalor.
Data dianalisis dengan cara sebagai berikut:
a. Skor yang diperoleh siswa yang menjawab dengan benar dapat
menggunakan rumus penskoran sebagai berikut:
b. Menghitung persentase aspek KPS dengan menggunakan
rumus
Adapun untuk mencari kedudukan siswa dalam kelompok
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mencari nilai tertinggi (Xmaks) dan terendah (Xmin)
b. Mencari tentang dengan rumus:
Rentang = Xmaks- Xmin
c. Mencari banyak kelas dengan rumus:
37
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Banyak Kelas : = 1 + 3,3 log n
d. Mencari interval kelas (i) dengan rumus:
e. Membuat tabel distribusi
Interval fi xi fi.xi xi-x (xi-x)2 fi(xi-x)
2
Jumlah ∑fi ∑(xi-x)2 ∑ fi(xi-x)
2
f. Mencari rata-rata mean
g. Mencari standar deviasi (SD), dengan rumus:
√
h. Menentukan batas-batas kelompok
1. Kelompok atas (skor +1 SD)
2. Kelompok sedang (skor -1 SD sampai +1 SD
3. Kelompok bawah (skor -1 SD)
F. Teknik Analisis Data
Adapun langkah-langkah yang ditempuh antara lain:
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel tersebut
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji Liliefors karena sampel dalam penelitian ini adalah
sampel besar . Adapun langkah˗langkah dalam uji Liliefors adalah sebagai
berikut:
a) Mengurutkan data sampel dari yang terkecil ke terbesar
b) Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan
menggunakan rata-rata tunggal
c) Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan rata-rata
tunggal
38
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
d) Menghitung Zi dengan rumus:
e) Menentukan nilai tabel Z (melihat lampiran tabel Z) berdasarkan
nilai , dengan mengabaikan nilai negatifnya
f) Menentukan besar peluang masing-masing nilai berdasarkan tabel
(ditulis dengan symbol f(Zi)) yaitu dengan cara nilai 0,5 – nilai tabel
Z apabila nilai negatif ( - ), dan 0,5 + nilai tabel apabila nilai positif
(+)
g) Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai
untuk setiap baris, dan disebut dengan S (z) kemudian dibagi dengan
jumlah number of cases (N) sampel
h) Menentukan nilai L0(hitung)= |F(Zi) – S(Zi) | dan bandingkan dengan
nilai Ltabel (tabel nilai kritis uji liliefors) dalam hal ini taraf signifikan
yang digunakan sebesar 5% (0,05)
i) Apabila Lhitung < Ltabel maka sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal (Sudjana, 2005: 466-467).
2) Uji Homogenitas
Uji hipotesis dilakukan untuk melihat apakah kedua sampel
mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji Homomgenitas yang
peneliti gunakan adalah uji beda varians terbesar dan varians terkecil karena
data yang diteliti dari dua varians kelas, dengan langkah˗langkah sebagai
berikut:
a) Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil.
b) Membandingkan nilai dengan nilai , dengan rumus:
dk pembilang = n-1 = (untuk varians terbesar)
dk penyebut = n-1 = (untuk varians terkecil)
kedua variabel dikatakan homogen apabila pada taraf signifikasi
( ) = 0,005 dengan kritera pengujian sebagai berikut:
39
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
jika , tidak homogen
jika , homogen (Riduwan,2015:120)
3) Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini dilakukan untuk perbedaan/pengaruh hasil tes siswa
dari kelompok eksperimen dan control. Dalam penelitian ini untuk menguji
hipotesis peneliti menggunakan uji “t” test.
“Tes”t” atau “t”test, adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan
untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan
bahwa di antara dua buah mean sampel dari populasi yang sama, tidak
terdapat perbedaan yang signifikan”. (Anas Sudijono, 2012 : 347).
Adapun rumus dari “t” test adalah:
Keterangan:
: Mean untuk variabel I
: Mean untuk variabel II
: Standar Error mean variabel I
: Standar Error mean variabel II
Dengan langkah˗langkah perhitungan sebagai berikut:
a) Mencari mean variabel I dengan rumus:
= (
)
b) Mencari mean variabel II dengan rumus:
= (
)
c) Mencari deviasi standar variabel I dengan rumus:
=i√
(
)
d) Mencari deviasi standar variabel II dengan rumus:
=i√
(
)
40
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
e) Mencari Standar Error Mean variabel I dengan rumus:
√
f) Mencari Standar Error Mean variabel II dengan rumus:
√
g) Mencari Standar Error perbedaan mean variabel I dan II dengan
rumus:
√
h) Mencari t0 dengan rumus:
i) Selanjutnya memberikan interpretasi terhadap to
j) Mencari df atau db dengan rumus:
Berdasarkan besarnya df atau db tersebut, kita cari harga
kritik “t” yang tercantum dalam Tabel Nilai “t” pada taraf signifikan
5% dan taraf signifikan 1% dengan catatan:
Apabila maka hipotesis nihil ditolak, berarti diantara
kedua variabel yang kita teliti terdapat perbedaan yang signifikan.
Apabila maka hipotesis nihil diterima atau disetujui, berarti
diantara kedua variabel yang kita teliti tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
k) Menarik kesimpulan (Anas Sudijono, 2014:346 ‒ 348)
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik ada bila penelitian bekerja dengan sampel, jika
penelitian tidak menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis stastistik.
Dalam hipotesis statistik yang diuji adalah hipotesis nol, hipotesis yang
menyatakan tidak ada perbedaan antara data sampel dan data populasi.
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah:
41
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Keterangan:
= Skor rata-rata kelompok yang belajar dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing
= Skor rata-rata kelompok yang tidak belajar dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri terbimbing
= Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan model
Pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains
siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan
Merangin
= Terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan model
Pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains
siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan
Merangin.
43 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan dalam tiga kali pertemuan pada pokok bahasan
konsep kalor. Penelitian dilaksanakan pada dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Kelas eksperimen yaitu kelas XA (20 siswa) yang menggunakan
model pembelajaran inkuiri terbimbing, sedangkan Kelas kontrol yaitu kelas XB
(22 siswa) yang tidak menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari penggunaan model
pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains siswa. Aspek
yang diukur dari penelitian ini meliputi mengajukan pertanyaan, berhipotesis,
merencanakan percobaan, mengamati, menafsirkan (interpretasi), dan
berkomunikasi.
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan nontes.
Data-data yang dideskripsikan merupakan data hasil lembar observasi tes
keterampilan proses sains dan tes hasil belajar berupa uraian sebanyak 10 soal.
1. Hasil Nontes Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains (KPS)
Observasi dilakukan terhadap 20 orang siswa yang dibagi menjadi
empat kelompok dan dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Pada
pertemuan pertama mengenai Asas Black dan perpindahan kalor secara
konveksi, pertemuan kedua mengenai perpindahan kalor secara konduksi dan
radiasi dan pertemuan ketiga mengenai perubahan wujud benda. Aspek
Keterampilan Proses Sains (KPS) yang diukur pada observasi ini meliputi
mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan, mengamati
(observasi), menafsirkan (interpretasi) dan berkomunikasi.
Penilaian yang digunakan dalam penelitian ini, siswa menggunakan
Lembar Kerja Siswa (LKS) sedangkan lembar observasi digunakan untuk
memantau keterampilan siswa melalui kegiatan praktikum. Skala yang
digunakan adalah 1-4 kemudian dikonversikan dalam kategori nilai
44
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
persentase. Hasil penilaian obervasi I dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1
Penilaian Hasil Observasi I Keterampilan Proses Sains (KPS)
No Aspek Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Rata-rata Persentase
1 Mengajukan Pertanyaan 3 3 3 3 3.00 75.00
2 Berhipotesis 3 3 3 3 3.00 75.00
3 Merencanakan Percobaan 3 2 2 3 2.50 62.50
4 Mengamati (Observasi) 4 3 4 3 3.50 87.50
5 Menafsirkan Innterpretasi 3 3 2 4 3.00 75.00
6 Berkomunikasi 3 3 3 4 3.25 81.25
Rata-rata 3.17 2.83 2.83 3.33 3.04 76.04
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata Keterampilan Proses
Sains (KPS) siswa sebesar 3,04 sehingga diperoleh prosentesenya sebesar
76.04%. Aspek pertama yaitu mengajukan pertanyaan, diperoleh nilai rata-
rata Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa sebesar 3,00 sehingga diperoleh
persentase sebesar 75.00%. Aspek kedua yaitu berhipotesis, diperoleh nilai
rata- rata Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa sebesar 3,00 sehingga
diperoleh persentase sebesar 75.00%. Aspek ketiga yaitu merencanakan
percobaan, diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa
sebesar 2,50 sehingga diperoleh persentase sebesar 62,50%. Aspek keempat
yaitu mengamati (observasi), diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses
Sains (KPS) siswa sebesar 3,50 sehingga diperoleh persentase sebesar
87.50%. Aspek kelima yaitu menafsirkan (interpretasi), diperoleh nilai rata-
rata Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa sebesar 3,00 sehingga diperoleh
persentase sebesar 75.00%. Aspek terakhir yaitu berkomunikasi, diperoleh
nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa sebesar 3,25 sehingga
diperoleh persentase sebesar 81.25%.
45
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Tabel 4.2
Penilaian Hasil Observasi II Keterampilan Proses Sains (KPS)
No Aspek Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Rata-rata Persentase
1 Mengajukan Pertanyaan 4 3 3 2 3.00 75.00
2 Berhipotesis 3 2 3 3 2.75 68.75
3 Merencanakan Percobaan 3 3 3 3 3.00 75.00
4 Mengamati (Observasi) 4 3 4 4 3.75 93.75
5 Menafsirkan Interpretasi 4 3 3 3 3.25 81.25
6 Berkomunikasi 4 3 3 3 3.25 81.25
Rata-rata 3.67 2.83 3.17 3.00 3.17 79.17
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata KPS siswa sebesar 3,17
sehingga diperoleh persentasenya sebesar 79.17%. Aspek pertama yaitu
mengajukan pertanyaan, diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains
(KPS) siswa sebesar 3,00 sehingga diperoleh persentase sebesar 75.00%.
Aspek kedua yaitu berhipotesis, diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses
Sains (KPS) siswa sebesar 2,75 sehingga diperoleh persentase sebesar
68.75%. Aspek ketiga yaitu merencanakan percobaan, diperoleh nilai rata-
rata Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa sebesar 3,00 sehingga diperoleh
persentase sebesar 75.00%. Aspek keempat yaitu mengamati (observasi),
diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa sebesar 3,75
sehingga diperoleh persentase sebesar 93.75%. Aspek kelima yaitu
menafsirkan (interpretasi), diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains
(KPS) siswa sebesar 3,25 sehingga diperoleh persentase sebesar 81.25%.
Aspek terakhir yaitu berkomunikasi, diperoleh nilai rata-rata keterampilan
proses sains (KPS) siswa sebesar 3,25 sehingga diperoleh persentase sebesar
81.25%.
Tabel 4.3
Penilaian Hasil Observasi III Keterampilan Proses Sains (KPS)
No Aspek Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Rata-rata Persentase
1 Mengajukan Pertanyaan 4 4 3 4 3.75 93.75
2 Berhipotesis 4 3 2 3 3.00 75.00
3 Merencanakan Percobaan 3 3 4 3 3.25 81.25
4 Mengamati (Observasi) 4 3 4 4 3.75 93.75
5 Menafsirkan Interpretasi 4 4 4 3 3.75 93.75
46
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
No Aspek Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Rata-rata Persentase
6 Berkomunikasi 4 4 3 4 3.75 93.75
Rata-rata 3.83 3.50 3.33 3.50 3.54 88.54
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata keterampilan proses
sains (KPS) siswa sebesar 3,54 sehingga diperoleh persentasenya sebesar
88,54%. Aspek pertama yaitu mengajukan pertanyaan, diperoleh nilai rata-
rata Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa sebesar 3,75 sehingga diperoleh
persentase sebesar 93.75%. Aspek kedua yaitu berhipotesis, diperoleh nilai
rata- rata Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa sebesar 3,00 sehingga
diperoleh persentase sebesar 75,00%. Aspek ketiga yaitu merencanakan
percobaan, diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa
sebesar 3,25 sehingga diperoleh persentase sebesar 81.25%. Aspek keempat
yaitu mengamati (observasi), diperoleh nilai rata-rata Keterampilan Proses
Sains (KPS) siswa sebesar 3,75 sehingga diperoleh persentase sebesar
93.75% . Aspek kelima yaitu menafsirkan (interpretasi), diperoleh nilai rata-
rata Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa sebesar 3,75 sehingga diperoleh
persentase sebesar 93.75%. Aspek terakhir yaitu berkomunikasi, diperoleh
nilai rata-rata keterampilan proses sains (KPS) siswa sebesar 3,75 sehingga
diperoleh persentase sebesar 93.75%.
Berdasarkan hasil perhitungan lembar observasi tes KPS, maka
diperoleh rekapitulasi data sebagai berikut:
Tabel 4.4
Rekapitulasi Data Hasil Observasi KPS
No Aspek Keterampilan Proses
Sains (KPS) Rata-rata
Persentase
(%) Kategori
1 Mengajukan Pertanyaan 3.25 81.25 Sangat Baik
2 Berhipotesis 2.92 73.00 Baik
3 Merencanakan Percobaan 2.92 73.00 Baik
4 Mengamati (Observasi) 3.00 75.00 Baik
5 Menafsirkan (Interpretasi) 3.34 83.50 Sangat Baik
6 Berkomunikasi 3.42 85.50 Sangat Baik
Rata-rata 3.14 78.54 Baik
47
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Berdasarkan tabel 4.4, aspek pertama yaitu mengajukan pertanyaan,
diperoleh nilai rata-rata keterampilan siswa sebesar 3,25 sehingga diperoleh
persentase sebesar 81.25% atau dikategorikan aspek keterampilan siswa
Sangat baik. Aspek kedua yaitu berhipotesis, diperoleh nilai rata-rata
keterampilan siswa sebesar 2,92 sehingga diperoleh persentase sebesar
73.00% atau dikategorikan aspek keterampilan siswa baik. Aspek ketiga yaitu
merencanakan percobaan, diperoleh nilai rata-rata keterampilan siswa sebesar
2,92 sehingga diperoleh persentase sebesar 73.00% atau dikategorikan aspek
keterampilan siswa baik. Aspek keempat yaitu mengamati (observasi),
diperoleh nilai rata-rata keterampilan siswa sebesar 3,00 sehingga diperoleh
persentase sebesar 75.00% atau dikategorikan aspek keterampilan siswa baik.
Aspek kelima yaitu menafsirkan (interpretasi), diperoleh nilai rata-rata
keterampilan siswa sebesar 3,34 sehingga diperoleh persentase sebesar
83.50% atau dikategorikan aspek keterampilan siswa sangat baik. Aspek
terakhir yaitu berkomunikasi, diperolehnilai rata-rata keterampilan siswa
sebesar 3,42 sehingga diperoleh persentase sebesar 85.50% atau
dikategorikan aspek keterampilan siswa baik. Dari semua aspek KPS
diperoleh nilai rata-rata keterampilan siswa sebesar 3,14 sehingga diperoleh
persentase sebesar 78.54% atau dikategorikan aspek keterampilan siswa baik.
Data di atas dapat disajikan dalam diagram Gambar 4.1 di bawah ini
48
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Gambar 4.1 Nilai Rata-Rata Dari Hasil Lembar Observasi
2. Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika Siswa yang Menggunakan Model
Inkuiri Terbimbing (Kelas Eksperimen)
Setelah peneliti menggunakan model inkuiri terbimbing dalam
proses pembelajarannya, peneliti melakukan posttest untuk mengetahui
skor hasil belajar fisika siswa dalam materi konsep kalor sehingga
diperoleh hasil belajar fisika sebagai berikut siswa sebagai berikut:
Tabel 4.5
Data Hasil Postest Kelas Eksperimen
No Nama Nilai Postest
1 AN 75
2 AL 70
3 ES 85
4 JU 80
5 KA 75
6 MI 80
7 MR 98
8 ME 90
9 NR 80
10 NA 85
11 PW 85
0.0010.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.0090.00
100.00
Nilai Rata-rata
Nilai Rata-rata
49
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
No Nama Nilai Postest
12 RI 65
13 RA 85
14 RU 80
15 RI 70
16 SU 60
17 ST 70
18 TI 85
19 YU 80
20 ZI 75
a) Sebaran Data
60 65 70 70 70 75 75 75 80 80
80 80 80 85 85 85 85 85 90 98
b) Nilai tertinggi dan terendah
Tertinggi = 98
Terendah = 60
c) Rentang
R = H – L + 1
R = 98 – 60 + 1
R = 39
d) Banyak Kelas
K = 1 + 3,3 log N = 1+3,3 log 20 = 1+3,3 (1,301) = 1+4,2933 = 5,2933
K = 5 (pembulatan)
e) Interval
I =
(Pembulatan)
f) Mean (
g) Modus (Mo)
Mo = 80
h) Median (Me)
N = 2n + 1
50
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
20 = 2n + 1
n =
= 10
Me = n + 1 = 10 + 1 = 11
Me = 80
Tabel. 4.6
Distribusi Frekuensi Skor Postest Uraian Menggunakan Model Inkuiri
Terbimbing
No. Interval F X
1. 91-98 1 94,5
2. 83-90 6 86,5
3. 75-82 8 78.5
4. 67-74 3 70,5
5. 59-66 2 62,5
Jumlah 20 392,5
i) Grafik Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen
Gambar 4.2 Grafik distribusi frekuensi Skor Postest Uraian
menggunakan Model Inkuiri Terbimbing
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
62,5 70,5 78,5 86,5 94,5
Fre
ku
ensi
Nilai Tengah
51
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
j) Mencari standar deviasi
Tabel. 4.7
Perhitungan Standar Deviasi Nilai Postest Uraian Menggunakan Model
Inkuiri Terbimbing
No. Interval F xʹ Fxʹ xʹ2
Fxʹ2
1. 91-98 1 +2 +2 4 4
2. 83-90 6 +1 +6 1 6
3. 75-82 8 0 0 0 0
4. 67-74 3 -1 -3 1 3
5. 59-66 2 -2 -4 4 8
Jumlah 20 -1 21
√
(
)
= 8 √
(
)
= 8√
= 8√ √
= 8 x 1,023 = 8,187
k) Mencari Standar Error
√
√
3. Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika Siswa yang Tidak Menggunakan
Model Inkuiri Terbimbing ( Kelas Kontrol )
Kelas Kontrol dalam penelitian ini tidak menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing yang diikuti pemberian tes oleh peneliti
diakhir proses pembelajaran berupa tes uraian yang soalnya sama dengan kelas
yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Nilai yang
diperoleh dari tes yang dilakukan sebagai berikut:
52
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Tabel. 4.8
Data Hasil Postes Kelas Kontrol
No Nama Nilai Postest
1 AM 70
2 AF 65
3 FDS 60
4 FA 82
5 HH 75
6 HA 60
7 IK 70
8 IS 80
9 LR 65
10 LS 75
11 MS 60
12 MHI 75
13 MU 65
14 OS 60
15 PR 80
16 SA 75
17 SR 60
18 TP 50
19 WT 70
20 YN 55
21 AV 70
22 ZL 55
a) Sebaran Data
50 55 55 60 60 60 60 60 65 65
65 70 70 70 70 75 75 75 75 80
80 82
b) Nilai tertinggi dan terendah
Tertinggi = 82
Terendah = 50
c) Rentang
53
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
R = H – L + 1
R = 82 – 50 + 1
R = 33
d) Banyak Kelas
K = 1 + 3,3 log N = 1+3,3 log 22 = 1+3,3 (1,342) = 1+4,429 = 5,429 = 5
(pembulatan)
e) Interval
(Pembulatan)
f) Mean (
g) Modus (Mo)
Mo = 60
h) Median (Me)
N = 2n + 1
22 = 2n + 1
n =
= 11
Me = n + 1 = 11 + 1 = 12
Me = 70
Tabel. 4.9
Distribusi Frekuensi Skor Postest Uraian yang Tidak Menggunakan Model
Inkuiri Terbimbing
No. Interval F X
1. 78-84 3 81
2. 71-77 4 74
3. 64-70 7 67
4. 57-63 5 60
5. 50-56 3 53
54
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
No. Interval F X
Jumlah 22 335
i) Grafik Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol
Gambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi Skor Postest Uraian Tidak
Menggunakan Model Inkuiri Terbimbing
j) Mencari standar deviasi
Tabel. 4.10
Perhitungan Standar Deviasi Nilai Postest Uraian yang Tidak
Menggunakan Model Inkuiri Terbimbing
No. Interval F xʹ Fxʹ xʹ2
Fxʹ2
1. 78-84 3 +2 +6 4 12
2. 71-77 4 +1 +4 1 4
3. 64-70 7 0 0 0 0
4. 57-63 5 -1 -5 1 5
5. 50-56 3 -2 -6 4 12
Jumlah 22 -1 33
√
(
)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
53 60 67 74 81
Fre
ku
ensi
Nilai Tengah
55
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
= 7 √
(
)
= 7√
= 7√ √
= 7 x 1,223 = 8,561
k) Mencari Standar Error
√
√
Perbedaan Hasil Tes Uraian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
di Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Negeri Merangin
Tabel 4.11
Perbedaan Hasil Tes Uraian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol di Sekolah
Menengah Kejuruan Pertanian Negeri Merangin
No Ukuran Penetapan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1. Nilai Tertinggi 98 82
2. Nilai Terendah 60 50
3. Range 39 33
4. Mean 78,65 67,13
5. Median 80 70
6. Modus 80 60
7. Standar Deviasi 8,189 8,561
8. Standar Error 1,878 1,868
Dapat dilihat dari tabel 4.11 bahwa nilai tertinggi dari kelas
eksperimen lebih besar dibandingkan nilai tertinggi dari kelas kontrol yaitu
nilai tertinggi dari kelas eksperimen = 98 dan nilai tertinggi dari kelas kontrol
= 82. Kemudian nilai terendah dari kelas eksperimen lebih besar dibandingkan
dengan nilai terendah kelas kontrol, yaitu nilai terendah dari kelas eksperimen
= 60 dan nilai terendah dari kelas kontrol = 50. Rentang yang dihasilkan juga
lebih besar dari kelas kontrol dibandingkan rentang yang dihasilkan dari kelas
eksperimen, yaitu rentang dari kelas eksperimen = 39 dan rentang dari kelas
kontrol = 33. Selain itu juga, nilai rata-rata dari kelas esperimen juga lebih
besar dibandingkan dengan nilai rata-rata dari kelas kontrol, yaitu nilai rata-
56
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
rata dari kelas eksperimen = 78,65 dan nilai rata-rata dari kelas kontrol =
67,13.
4. Uji Hipotesis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelas sampel
berdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji liliefors.
Setelah diadakan uji normalitas dengan langkah langkah yang terlampir
didapat:
a. Skor rata-rata kelompok belajar yang menggunakan model pembelajaran
Inkuiri Tebimbing,
atau 0,1383 < 0,190
b. Skor rata˗rata kelompok belajar yang tidak menerapkan model
pembelajaran Inkuiri Terbimbing,
atau 0,1506 < 0,190
Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi Normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas terhadap varians-varians yang terdapat di dalam
populasi yang diteliti dilakukan dengan menggunakan uji varians terbesar
dibanding varians terkecil, hasil perhitungan diperoleh sebagai berikut:
Db pembilang = (n-1) = (20-1) = 19
Db penyebut = (n-1) = (22-1) = 21
Dengan taraf signifikasi maka diperoleh Ftabel = 2,09
Hasil perhitungan varians kelompok sampel pertama sedangkan
varians kelompok sampel kedua . Dengan demikian perbedaan
antara varians terbesar dengan varians terkecil diperoleh nilai sebesar
dengan dan . Hasil tersebut
memberikan interpretasi bahwa atau 1,093 < 2,09 maka
varians-varians dalam data yang diteliti adalah homogen.
3. Uji Hipotesis
57
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Signifikan atau tidaknya penggunaan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dapat diukur dengan menggunakan analisis parametrik dengan
rumus tes”t”. Dalam hal ini peneliti membandingkan antara skor hasil
belajar fisika siswa di kelas kontrol dan skor hasil belajar fisika di kelas
eksperimen terlebih dahulu. Dari perbandingan yang diperoleh dapat
dilihat hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dalam proses pembelajarannya akan lebih baik
dibandingkan yang tidak menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing. Dari perhitungan sebelumnya diperloeh:
Mx = 78,65
My = 67,17
SEMx = 1,997
SEMy = 1,912
Langkah selanjutnya adalah mencari Standar Error perbedaan
mean kontrol dan mean eksperimen, dengan rumus:
√
√
√
√
Mencari t0 dengan rumus:
Mencari interpretasi terhadap t0
58
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Df atau db = ( N1 + N2 – 2) = ( 20 + 22 – 2) = 40
Pada taraf signifikasi ttabel 5% = 2,021
Pada taraf signifikasi ttabel 1% = 2,704
2,021 < 4,17 > 2,704
Karena “t” yang diperoleh dalam perhitungan ( t0 = 4,17 ) adalah
lebih besar dari pada ttabel (baik pada taraf signifikansi 5% = 2,021 maupun
pada taraf signifikan 1% =2,704) yaitu dengan demikian berarti H0 ditolak,
dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari
keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model inkuiri
terbimbing dengan siswa yang tidak diajarkan menggunakan model inkuiri
terbimbing (model konvensional).
4. Uji Effect Size
Dalam penelitian ini akan dilihat berapa pengaruh model
pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains siswa
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Negeri Merangin. Untuk mengetahui
besar pengaruh digunakan perhitungan effect size. Effect size merupakan
ukuran mengenai besarnya efek suatu variabel pada variabel lain, besarnya
perbedaan maupun hubungan yang bebas dari pengaruh besarnya sampel.
Untuk menghitung effect size pada uji t digunakan rumus Cohen’s sebagai
berikut:
a) Dari perhitungan sebelumnya diperoleh:
Mx = 78,65
My = 67,17
SDx = 8,187
SDy = 8,561
b) Menghitung Spooled (Sgap)
√
√
59
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
√
√
√
√
c) Menghitung Effect Size
Tabel Effect Size
Size Interpretation
0.8<d<2.0 Big
0.5<d<0.8 Average
0.2<d<0.5 small
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh besarnya effect size
perlakuan yang diberikan adalah 1,4. Hasil ini menujukkan bahwa terjadi
pengaruh yang besar dan konsisten dari pengaruh model pembelajaran
inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains siswa Sekolah
Menengah Kejuruan Pertanian Negeri Merangin.
5. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik ada bila penelitian bekerja dengan sampel, jika
penelitian tidak menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis stastistik.
Dalam hipotesis statistik yang diuji adalah hipotesis nol, hipotesis yang
menyatakan tidak ada perbedaan antara data sampel dan data populasi.
60
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah:
Ha = 78,65 ≥ 67,13
Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara
penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan
Proses Sains Siswa Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian
Pembangunan Merangin.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan
kemampuan-kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai
penggerak kemampuan yang lebih tinggi. Keterampilan proses dijabarkan dalam
kegiatan belajar mengajar memperhatikan pengembangan pengetahuan sikap,
nilai serta keterampilan. Aspek KPS yang diteliti pada penelitian ini meliputi
meliputi mengajukan pertanyaan, mengamati (observasi), berhipotesis,
merencanakan percobaan, menafsirkan (interpretasi), dan berkomunikasi.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada lembar observasi, dari
semua aspek keterampilan proses sains siswa terdapat aspek tertinggi dan
terendah. Aspek Berkomunikasi merupakan aspek tertinggi dengan nilai
persentase rata-rata sebesar 85,50%. Hal ini karena pada aspek ini siswa diajak
untuk berkomunikasi secara langsung menyampaikan hasil dari pengamatan yang
telah mereka lakukan. Siswa merasa senang ketika setelah melakukan pengamatan
mereka secara bersama-sama dengan kelompoknya membuat kesimpulan dan
menyampaikannya didepan kelas. Selain itu, dalam pembelajarannya juga
mengguanakan model inkuiri terbimbing. Model ini dapat menarik minat belajar
siswa karena kegiatan pembelajaran seperti ini tidak bosan atau monoton.
Aspek berhipotesis dan merencanakan percobaan merupakan aspek
terendah dengan nilai persentase rata-rata sebesar 73,00%. Hal ini siswa kurang
memiliki kesiapan sebelum melakukan percobaan. Selain itu, dalam
61
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
pembelajarannya menggunakan model inkuiri terbimbing dimana sehingga siswa
sulit dilakukan karena mereka belum terbiasa untuk terbiasa belajar mandiri.
Mereka terbiasa mengandalkan guru dalam belajar. Hasil dari semua aspek KPS
memperoleh rata- rata persentase diperoleh sebesar 78,54% dan berdasarkan
indikator keberhasilan, nilai tersebut dikategorikan baik.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada tes uraian keterampilan
proses sains materi kalor Dapat dilihat dari tabel 4.11 bahwa nilai tertinggi dari
kelas eksperimen lebih besar dibandingkan nilai tertinggi dari kelas kontrol yaitu
nilai tertinggi dari kelas eksperimen = 98 dan nilai tertinggi dari kelas kontrol =
82. Kemudian nilai terendah dari kelas eksperimen lebih besar dibandingkan
dengan nilai terendah kelas kontrol, yaitu nilai terendah dari kelas eksperimen =
60 dan nilai terendah dari kelas kontrol = 50. Rentang yang dihasilkan juga lebih
besar dari kelas kontrol dibandingkan rentang yang dihasilkan dari kelas
eksperimen, yaitu rentang dari kelas eksperimen = 39 dan rentang dari kelas
kontrol = 33. Selain itu juga, nilai rata-rata dari kelas esperimen juga lebih besar
dibandingkan dengan nilai rata-rata dari kelas kontrol, yaitu nilai rata-rata dari
kelas eksperimen = 78,65 dan nilai rata-rata dari kelas kontrol = 67,13.
Berdasarkan perhitungan uji t diperoleh thitung sebesar 4,17 yang lebih
besar dari pada ttabel (baik pada taraf signifikansi 5% = 2,021 maupun pada taraf
signifikan 1% =2,704) yaitu dengan demikian berarti H0 ditolak, dan Ha diterima.
Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari keterampilan proses sains
siswa yang diajarkan dengan model inkuiri terbimbing dengan siswa yang tidak
diajarkan menggunakan model inkuiri terbimbing atau model konvensional.
62 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian pembelajaran dengan menerapkan model
Inkuiri Terbimbing terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada materi konsep
kalor di kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Negeri Merangin,
kemudian dilakukan pengolahan data penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Hasil dari lembar observasi siswa dengan model inkuiri terbimbing aspek
keterampilan proses sains yang terukur paling tinggi dalam pembelajaran
konsep kalor adalah aspek berkomunikasi dengan nilai persentase rata-
rata sebesar 85,50%. Sedangkan aspek keterampilan proses sains yang
terukur paling rendah dalam pembelajaran konsep kalor dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing adalah aspek berhipotesis dan
merencanakan percobaan merupakan aspek terendah dengan nilai
persentase rata-rata sebesar 73,00%.
2. Hasil belajar siswa dari tes uraian keterampilan proses sains siswa dikelas
eksperimen lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa dikelas kontrol
(kelas yang tidak menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing
pada pokok bahasan konsep kalor). Hal ini dibuktikan dengan perolehan
nilai eksperimen dengana nilai rata-rata = 78,65. Sedangakan hasil belajar
siswa dikelas kontrol lebih rendah dibandingkan hasil belajar siswa
dikelas eksperimen (kelas yang menggunakan model menggunakan
model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pokok bahasan konsep
kalor). Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai kontrol dengan nilai
rata-rata = 67,17.
3. Untuk lebih meyakinkan apakah benar penggunaan model pembelajaran
inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa,
penulis melakukan uji “t” dan uji effect size untuk mengukur besar
63
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI
pengaruh yang dihasilkan. Dari uji tersebut didapatlah diperoleh thitung
sebesar 4,17 yang lebih besar dari pada ttabel (baik pada taraf signifikansi
5% = 2,021 maupun pada taraf signifikan 1% =2,704) yaitu dengan
demikian berarti H0 ditolak, dan Ha diterima. Begitupun hasil dari uji
effect size menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang besar yaitu 1,4.
Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari keterampilan
proses sains siswa yang diajarkan dengan model inkuiri terbimbing
dengan siswa yang tidak diajarkan menggunakan model inkuiri
terbimbing.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka
penulis ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Dalam upaya meningkatkan keterampilan proses sains fisika siswa, model
pembelajaran inkuiri terbimbing dapat dijadikan oleh guru sebagai salah
satu model yang dapat digunakan untuk pembelajaran fisika.
2. Karena keterbatasan penulis, maka penelitian ini hanya dilakukan pada
kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Merangin dengan materi
pembelajaran konsep kalor saja. Diharapkan untuk penelitian lebih lanjut
dapat dilakukan dalam materi pelajaran lainnya. Untuk peserta didik agar
dapat meningkatkan lagi keterampilan proses sains dan pengetahuan yang
dimilikinya.
3. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat berguna nantinya sebagai acuan
dalam melaksanakan penelitian dan pembelajaran fisika.
C. Penutup
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT yang mana atas
Nikmat-Nya, Rahmat-nya, dan Hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Akhir penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kekeliruannnya, hal ini
tidak terlepas dari keterbasan ilmu yang penulis miliki. Semua yang baik dalam
penulisan ini datangnya dari Allah SWT dan kesalahan serta kekurangan datanya
dari penulis sendiri
64
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur.Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi
Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.
----------. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Dahar, Ratna Wiliis. 2006. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Erlangga.
Deta, dkk. 2013. Pengaruh Metode Inkuiri Terbimbing Dan Proyek, Kreativitas,
Serta Keterampilan Proses Sains Terhadap Prestasi Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Universitas Sebelas Maret.
Kuhthau, Carol dan J, Ross, Todd. 2006. Guided Inquiry: A Framework For
Learning Through School Libraries in21”Century School”.
Lestari, Rena dan Arcat. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Guided Inquiry
Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VII SMP N 5
Rambah Hilir. Jurnal Ilmiah Edu Research Vol. 6, Universitas Pasir
Pengaraian.
Nurhasanah, 2016. Penggunaan Tes Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa
dalam Pembelajaran Konsep Kalor dengan Model Inkuiri
Terbimbing. Jurnal Fakultas Tarbiyah, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Pasaribu, Sarana Ria Gunawati dan Rappel Situmorang (2016) Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses
Sains Siswa Pada Materi Pokok Suhu Dan Kalor Di Kelas X Semester
II SMA Negeri 1 Percut Seituan T.P. 2015/2016, Jurnal Inpafi Vol.4.
Universitas Negeri Medan.
Puspita Dewi, Eka, dkk, 2017. Efektivitas Modul dengan Model Inkuiri untuk
Menumbuhkan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Kalor.
Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Lampung.
65
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Riduwan, 2015. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta
----------, 2018. Dasar – Dasar Statistik. Bandung: Alfabeta
Rustaman, Nuryani Y, dkk. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Sabahiyah, ddk, 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep IPA
Siswa Kelas V Gugus 03 Wanasaba Lombok Timur. e-Journal
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Vol 3.
Semiawan, Conny. 1992. Pendekatan Proses Sains. Jakarta: PT Gramedia
Widiasmara.
Sofiani, E, 2011, Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar
Fisika Siswa Pada Konsep Listrik Dinamis, Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah.
Sukarno, dkk, 2013 . The Profile of Science Process Skill (SPS) Student at
Secondary High School (Case Study in Jambi), International Journal
of Scientific Engineering and Research (IJSER).
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatid dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
----------, 2015. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatid dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
Suhana, Cucu . 2012. Konsep Strategi Pembelajaran Cetakan III. Bandung: PT.
Refika Aditama.
Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu cetakan VI. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Widayanto, Mengembangkan Keterampilan Proses dan Pemahaman Siswa kelas
X Melalui KIT Optik, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5, 2009.
Y, Astuti. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Berbasis Pendekatan
Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Kooperatif Pada Materi
Kalor, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Vol.2
Zulfiani, dkk 2009. Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian
UIN Jakarta.
65
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
DATA HASIL BELAJAR SISWA
Kelas X A X B X A.1
No Nilai
Awal
Nilai
Postest
Nilai
Awal
Nilai
Postest
Nilai
Awal
1 65 75 50 70 50
2 60 70 50 65 50
3 80 85 55 60 60
4 75 80 60 82 60
5 60 75 60 75 60
6 55 80 60 60 60
7 70 98 60 70 65
8 55 90 60 80 65
9 70 80 65 65 65
10 55 85 65 75 65
11 82 85 65 60 70
12 70 65 65 75 70
13 65 85 70 65 70
14 83 80 70 60 70
15 75 70 70 80 75
16 60 60 70 75 75
17 70 70 70 60 80
18 70 85 75 50 80
19 70 80 75 70 80
20 55 75 80 55 80
21 80 70 84
22 84 55
66
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 1. Uji Normalitas Populasi
UJI NOMALITAS POPULASI
A. Uji Normalitas Kelas X A
1. Mengurutkan data sampel dari yang kecil ke terbesar (X1,X,2X3,…,Xn)
Sampel Nilai
1 55
2 55
3 55
4 55
5 60
6 60
7 60
8 65
9 65
10 70
11 70
12 70
13 70
14 70
15 70
16 75
17 75
18 80
19 82
20 83
Jumlah 20
2. Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan rata-
rata tunggal.
X F fx
60 4 220
65 3 180
70 2 130
75 6 420
80 2 150
85 1 80
90 1 82
98 1 83
Jumlah 20 1345
67
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Untuk mencari rata-rata menggunakan rumus :
3. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar deviasi
tunggal.
No X F fx (x- )
(x- )2
f. (x- )2
1 55 4 220 -12.25 150.06 600.25
2 60 3 180 -7.25 52.56 157.69
3 65 2 130 -2.25 5.06 10.13
4 70 6 420 2.75 7.56 45.38
5 75 2 150 7.75 60.06 120.13
6 80 1 80 12.75 162.56 162.56
7 82 1 82 14.75 217.56 217.56
8 83 1 83 15.75 248.06 248.06
Jumlah 570 20 1345 1561,75
4. Untuk mencari standar deviasi menggunakan rumus:
√
√
√
Tabel
Perhitungan uji normalitas kelas eksperimen menggunakan uji liliefors.
Xi Fi ∑x2
Zi fkum f(zi) S(Zi) f(Zi)-S(Zi) |f(Zi)-S(Zi)|
55 1 3025 -1.3512 1 0.0883 0.0500 0.0383 0.0383
55 1 3025 -1.3512 2 0.0883 0.1000 -0.0117 0.0117
55 1 3025 -1.3512 3 0.0883 0.1500 -0.0617 0.0617
55 1 3025 -1.3512 4 0.0883 0.2000 -0.1117 0.1117
60 1 3600 -0.7997 5 0.2120 0.2500 -0.0380 0.0380
60 1 3600 -0.7997 6 0.2120 0.3000 -0.0880 0.0880
60 1 3600 -0.7997 7 0.2120 0.3500 -0.1380 0.1380
65 1 4225 -0.2482 8 0.4020 0.4000 0.0020 0.0020
65 1 4225 -0.2482 9 0.4020 0.4500 -0.0480 0.0480
70 1 4900 0.3033 10 0.6192 0.5000 0.1192 0.1192
70 1 4900 0.3033 11 0.6192 0.5500 0.0692 0.0692
70 1 4900 0.3033 12 0.6192 0.6000 0.0192 0.0192
70 1 4900 0.3033 13 0.6192 0.6500 -0.0308 0.0308
70 1 4900 0.3033 14 0.6192 0.7000 -0.0808 0.0808
70 1 4900 0.3033 15 0.6192 0.7500 -0.1308 0.1308
68
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Xi Fi ∑x2
Zi fkum f(zi) S(Zi) f(Zi)-S(Zi) |f(Zi)-S(Zi)|
75 1 5625 0.8548 16 0.8037 0.8000 0.0037 0.0037
75 1 5625 0.8548 17 0.8037 0.8500 -0.0463 0.0463
80 1 6400 1.4063 18 0.9202 0.9000 0.0202 0.0202
82 1 6724 1.6269 19 0.9481 0.9500 -0.0019 0.0019
83 1 6889 1.7372 20 0.9588 1.0000 -0.0412 0.0412
Dari tabel diatas didapat Lhitung = 0,138 dengan N=20 dan taraf nyata (α) =
0,05 dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefost didapat Ltabel = 0,190 yang berarti
Lhitung < Ltabel atau 0,1380 < 0,190 sehingga dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi Normal.
B. Uji Normalitas Kelas X B
1. Mengurutkan data sampel dari yang kecil ke terbesar (X1,X,2X3,…,Xn)
Sampel Nilai
1 50
2 50
3 55
4 60
5 60
6 60
7 60
8 60
9 65
10 65
11 65
12 65
13 70
14 70
15 70
16 70
17 70
18 75
19 75
20 80
21 80
22 84
Jumlah 22
69
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan
rata-rata tunggal.
X F fx
50 2 100
55 1 55
60 5 300
65 4 260
70 5 350
75 2 150
80 2 160
84 1 84
Jumlah 22 1459
Untuk mencari rata-rata menggunakan rumus :
3. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar deviasi
tunggal.
No X F fx (x- )
(x- )2
f. (x- )2
1 50 2 100 -16.318 266.28 532.57
2 55 1 55 -11.318 128.10 128.10
3 60 5 300 -6.3182 39.92 199.60
4 65 4 260 -1.3182 1.74 6.95
5 70 5 350 3.68182 13.56 67.78
6 75 2 150 8.68182 75.37 150.75
7 80 2 160 13.6818 187.19 374.38
8 84 1 84 17.6818 312.65 312.65
Jumlah 539 22 1459 1772,77
4. Untuk mencari standar deviasi menggunakan rumus:
√
√
√
70
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel
Perhitungan uji normalitas kelas eksperimen menggunakan uji liliefors.
Xi Fi ∑x2 Zi fkum f(zi) S(Zi) f(Zi)-S(Zi) |f(Zi)-S(Zi)|
50 1 2500 -1.7760 1 0.0379 0.0455 -0.0076 0.0076
50 1 2500 -1.7760 2 0.0379 0.0909 -0.0530 0.0530
55 1 3025 -1.2319 3 0.1090 0.1364 -0.0274 0.0274
60 1 3600 -0.6877 4 0.2458 0.1818 0.0640 0.0640
60 1 3600 -0.6877 5 0.2458 0.2273 0.0186 0.0186
60 1 3600 -0.6877 6 0.2458 0.2727 -0.0269 0.0269
60 1 3600 -0.6877 7 0.2458 0.3182 -0.0723 0.0723
60 1 3600 -0.6877 8 0.2458 0.3636 -0.1178 0.1178
65 1 4225 -0.1435 9 0.4430 0.4091 0.0339 0.0339
65 1 4225 -0.1435 10 0.4430 0.4545 -0.0116 0.0116
65 1 4225 -0.1435 11 0.4430 0.5000 -0.0570 0.0570
65 1 4225 -0.1435 12 0.4430 0.5455 -0.1025 0.1025
70 1 4900 0.4007 13 0.6557 0.5909 0.0648 0.0648
70 1 4900 0.4007 14 0.6557 0.6364 0.0193 0.0193
70 1 4900 0.4007 15 0.6557 0.6818 -0.0261 0.0261
70 1 4900 0.4007 16 0.6557 0.7273 -0.0716 0.0716
70 1 4900 0.4007 17 0.6557 0.7727 -0.1170 0.1170
75 1 5625 0.9449 18 0.8276 0.8182 0.0095 0.0095
75 1 5625 0.9449 19 0.8276 0.8636 -0.0360 0.0360
80 1 6400 1.4891 20 0.9318 0.9091 0.0227 0.0227
80 1 6400 1.4891 21 0.9318 0.9545 -0.0228 0.0228
84 1 7056 1.9245 22 0.9729 1 -0.0271 0.0271
Dari tabel diatas didapat Lhitung = 0,1506 dengan N=22 dan taraf nyata (α)
= 0,05 dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefost didapat Ltabel = 0,190 yang
berarti Lhitung < Ltabel atau 0,1178 < 0,190 sehingga dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi Normal.
71
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
C. Uji Normalitas Kelas X A.1
1. Mengurutkan data sampel dari yang kecil ke terbesar (X1,X,2X3,…,Xn)
Sampel Nilai
1 50
2 50
3 60
4 60
5 60
6 60
7 65
8 65
9 65
10 65
11 70
12 70
13 70
14 70
15 75
16 75
17 80
18 80
19 80
20 80
21 84
Jumlah 21
2. Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan
rata-rata tunggal.
X F fx
50 2 100
60 4 240
65 4 260
70 4 280
75 2 150
80 4 320
84 1 84
Jumlah 21 1434
Untuk mencari rata-rata menggunakan rumus :
72
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar deviasi
tunggal.
No X F fx (x- )
(x- )2
f. (x- )2
1 50 2 100 -18.286 334.37 668.73
2 60 4 240 -8.2857 68.65 274.61
3 65 4 260 -3.2857 10.80 43.18
4 70 4 280 1.71429 2.94 11.76
5 75 2 150 6.71429 45.08 90.16
6 80 4 320 11.7143 137.22 548.90
7 84 1 84 15.7143 246.94 246.94
Jumlah 21 1434 1884.29
4. Untuk mencari standar deviasi menggunakan rumus:
√
√
√
Tabel
Perhitungan uji normalitas kelas eksperimen menggunakan uji liliefors.
Xi Fi ∑x2 Zi fkum f(zi) S(Zi) f(Zi)-S(Zi) |f(Zi)-S(Zi)|
50 1 2500 -1.8839 1 0.0298 0.0476 -0.0178 0.0178
50 1 2500 -1.8839 2 0.0298 0.0952 -0.0654 0.0654
60 1 3600 -0.8536 3 0.1967 0.1429 0.0538 0.0538
60 1 3600 -0.8536 4 0.1967 0.1905 0.0062 0.0062
60 1 3600 -0.8536 5 0.1967 0.2381 -0.0414 0.0414
60 1 3600 -0.8536 6 0.1967 0.2857 -0.0891 0.0891
65 1 4225 -0.3385 7 0.3675 0.3333 0.0342 0.0342
65 1 4225 -0.3385 8 0.3675 0.3810 -0.0135 0.0135
65 1 4225 -0.3385 9 0.3675 0.4286 -0.0611 0.0611
65 1 4225 -0.3385 10 0.3675 0.4762 -0.1087 0.1087
70 1 4900 0.1766 11 0.5701 0.5238 0.0463 0.0463
70 1 4900 0.1766 12 0.5701 0.5714 -0.0013 0.0013
70 1 4900 0.1766 13 0.5701 0.6190 -0.0490 0.0490
73
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Xi Fi ∑x2 Zi fkum f(zi) S(Zi) f(Zi)-S(Zi) |f(Zi)-S(Zi)|
70 1 4900 0.1766 14 0.5701 0.6667 -0.0966 0.0966
75 1 5625 0.6917 15 0.7554 0.7143 0.0412 0.0412
75 1 5625 0.6917 16 0.7554 0.7619 -0.0065 0.0065
80 1 6400 1.2069 17 0.8863 0.8095 0.0767 0.0767
80 1 6400 1.2069 18 0.8863 0.8571 0.0291 0.0291
80 1 6400 1.2069 19 0.8863 0.9048 -0.0185 0.0185
80 1 6400 1.2069 20 0.8863 0.9524 -0.0661 0.0661
84 1 7056 1.6190 21 0.9473 1.0000 -0.0527 0.0527
Dari tabel diatas didapat Lhitung = 0,1506 dengan N=21 dan taraf nyata (α)
= 0,05 dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefost didapat Ltabel = 0,190 yang
berarti Lhitung < Ltabel atau 0,1087 < 0,190 sehingga dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi Normal.
74
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 2. Uji Homogen Populasi
UJI HOMOGENITAS POPULASI
Uji homogenitas Populasi dilakukan dengan menggunakan data nilai siswa
dari hasil nilai ulangan harian sebelum penelitian. Penelitian ini dilakukan di kelas
X Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian dengan jumlah kelas, yaitu XA, XB dan
X A.1 satu lokal sekolah lain yang memiliki strata dan tingkatan yang sama.
Langkah - langkah uji homogenitas sampel sebagai berikut.
1. Membuat tabel distribusi frekuensi masing-masing variabel
A. Kelas X A
Sebaran data:
65 60 80 75 60 55 70 55 70 55
70 55 82 70 65 83 75 60 70 70
1) Mencari skor terbesar dan skor terkecil
Skor terbesar (H) = 83
Skor terkecil (L) = 55
2) Mencari nilai rentang (R)
3) Mencari banyak kelas (K)
K = 1 + 3,3 log N = 1+3,3 log 20 = 1+3,3 (1,301) = 1+4,293 = 5,293 =
5 (pembulatan)
4) Mencari nilai panjang kelas (i)
(pembulatan)
75
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel
Distribusi Frekuensi Variabel I
No. Interval F xʹ Fxʹ xʹ2
Fxʹ2
1. 78-83 3 +2 +6 4 12
2. 72-77 2 +1 +2 1 2
3. 66-71 6 0 0 0 0
4. 60-65 5 -1 -5 1 5
5. 54-59 4 -2 -8 4 16
Jumlah 20 -5 35
B. Kelas X B
Sebaran data:
80 60 75 70 75 65 60 65 65 70
60 70 65 60 84 70 40 70 60 80
50 55
1) Mencari skor terbesar dan skor terkecil
Skor terbesar (H) = 84
Skor terkecil (L) = 50
2) Mencari nilai rentang (R)
3) Mencari banyak kelas (K)
K = 1 + 3,3 log N = 1+3,3 log 22 = 1+3,3 (1,342) = 1+4,429 = 5,429 =
5 (pembulatan)
4) Mencari nilai panjang kelas (i)
5) Menghitung Simpangan Baku
76
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel
Distribusi Frekuensi Variabel II
No. Interval F xʹ Fxʹ xʹ2
Fxʹ2
1. 78-84 3 +2 +6 4 12
2. 71-77 2 +1 +2 1 2
3. 64-70 9 0 0 0 0
4. 57-63 5 -1 -5 1 5
5. 50-56 3 -2 -6 4 12
Jumlah 22 -3 31
C. Kelas X A.1
Sebaran Data:
80 60 75 70 75 65 60 65 65 70
70 65 60 84 70 50 80 60 80 50
80
1) Mencari skor terbesar dan skor terkecil
Skor terbesar (H) = 84
Skor terkecil (L) = 50
2) Mencari nilai rentang (R)
3) Mencari banyak kelas (K)
K = 1 + 3,3 log N = 1+3,3 log 21 = 1+3,3 (1,322) = 1+4,363 = 5,363 =
5 (pembulatan)
4) Mencari nilai panjang kelas (i)
77
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel
Distribusi Frekuensi Variabel III
No. Interval F xʹ Fxʹ xʹ2
Fxʹ2
1. 78-84 4 +2 +8 4 16
2. 71-77 3 +1 +3 1 3
3. 64-70 7 0 0 0 0
4. 57-63 5 -1 -5 1 5
5. 50-56 2 -2 -4 4 8
Jumlah 21 +2 32
2. Mencari standar deviasi masing-masing variabel
√
(
)
= 6 √
(
)
= 6√
= 6√ √
= 6 x 1,299 = 7,794
√
(
)
= 7 √
(
)
= 7√
= 7√ √
= 7 x 1,179 = 8,253
√
(
)
= 7 √
(
)
= 7√
= 7√ √
= 7 x 1,229 = 8,603
3. Mencari nilai varians (S2) dari masing-masing variabel
SD1 = (7,794)2 = 60,75
SD2 = (8,253)2 = 68,11
SD3 = (8,603)2 = 74,01
78
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Menghitung varians
Tabel nilai varians terbesar dan terkecil
Nilai Varians Hasil belajar siswa
X A X B X A.1
S2 60,75 68,11 74,01
n 20 22 21
5. Menghitung varians terbesar dan varians terkecil
8
6. Bandingkan nilai dan
Dengan rumus:
dk = n-1 = 21-1 = 20 (untuk varians terbesar)
dk= n-1 = 20-1 = 19 (untuk varians terkecil)
Taraf signifikasi (α) = 0,05 maka diperoleh = 3,52
7. Kriteria pengujian
Jika > = tidak homogen
Jika < = homogen
Didapat < atau 1,218 < 3,52 berarti data bersifat homogen.
79
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 3. Uji Normalitas Postest
UJI NOMALITAS POSTEST
A. Uji Normalitas Kelas Eksperimen
1. Mengurutkan data sampel dari yang kecil ke terbesar (X1,X,2X3,…,Xn)
Sampel Nilai
1 60
2 65
3 70
4 70
5 70
6 75
7 75
8 75
9 80
10 80
11 80
12 80
13 80
14 85
15 85
16 85
17 85
18 85
19 90
20 98
Jumlah 20
2. Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan
menggunakan rata-rata tunggal.
X F fx
60 1 60
65 1 65
70 3 210
75 3 225
80 5 400
85 5 425
90 1 90
98 1 98
Jumlah 20 1573
80
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Untuk mencari rata-rata menggunakan rumus :
3. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar
deviasi tunggal.
No X F fx (x- )
(x- )2
f. (x- )2
1 60 1 60 -18.65 347.82 347.82
2 65 1 65 -13.65 186.32 186.32
3 70 3 210 -8.65 74.82 224.47
4 75 3 225 -3.65 13.32 39.97
5 80 5 400 1.35 1.82 9.11
6 85 5 425 6.35 40.32 201.61
7 90 1 90 11.35 128.82 128.82
8 98 1 98 19.35 374.42 374.42
Jumlah 20 1573 1512.55
4. Untuk mencari standar deviasi menggunakan rumus:
√
√
√
Tabel
Perhitungan uji normalitas kelas eksperimen menggunakan uji liliefors.
Xi Fi ∑x2
Zi fkum f(zi) S(Zi) f(Zi)-S(Zi) |f(Zi)-S(Zi)|
60 1 3600 -2.0903 1 0.0183 0.0500 -0.0317 0.0317
65 1 4225 -1.5299 2 0.0630 0.1000 -0.0370 0.0370
70 1 4900 -0.9695 3 0.1662 0.1500 0.0162 0.0162
70 1 4900 -0.9695 4 0.1662 0.2000 -0.0338 0.0338
70 1 4900 -0.9695 5 0.1662 0.2500 -0.0838 0.0838
75 1 5625 -0.4091 6 0.3412 0.3000 0.0412 0.0412
75 1 5625 -0.4091 7 0.3412 0.3500 -0.0088 0.0088
75 1 5625 -0.4091 8 0.3412 0.4000 -0.0588 0.0588
80 1 6400 0.1513 9 0.5601 0.4500 0.1101 0.1101
80 1 6400 0.1513 10 0.5601 0.5000 0.0601 0.0601
81
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Xi Fi ∑x2
Zi fkum f(zi) S(Zi) f(Zi)-S(Zi) |f(Zi)-S(Zi)|
80 1 6400 0.1513 11 0.5601 0.5500 0.0101 0.0101
80 1 6400 0.1513 12 0.5601 0.6000 -0.0399 0.0399
80 1 6400 0.1513 13 0.5601 0.6500 -0.0899 0.0899
85 1 7225 0.7117 14 0.7617 0.7000 0.0617 0.0617
85 1 7225 0.7117 15 0.7617 0.7500 0.0117 0.0117
85 1 7225 0.7117 16 0.7617 0.8000 -0.0383 0.0383
85 1 7225 0.7117 17 0.7617 0.8500 -0.0883 0.0883
85 1 7225 0.7117 18 0.7617 0.9000 -0.1383 0.1383
90 1 8100 1.2721 19 0.8983 0.9500 -0.0517 0.0517
98 1 9604 2.1687 20 0.9849 1.0000 -0.0151 0.0151
Dari tabel diatas didapat Lhitung = 0,138 dengan N=20 dan taraf nyata (α) =
0,05 dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefost didapat Ltabel = 0,190 yang berarti
Lhitung < Ltabel atau 0,1383 < 0,190 sehingga dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi Normal.
B. Uji Normalitas Kelas Kontrol
1. Mengurutkan data sampel dari yang kecil ke terbesar (X1,X,2X3,…,Xn)
Sampel Nilai
1 70
2 65
3 60
4 82
5 75
6 60
7 70
8 80
9 65
10 75
11 60
12 75
13 65
14 60
15 80
16 75
82
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
17 60
18 50
19 70
20
21
22
55
70
55
Jumlah 22
2. Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan
rata-rata tunggal.
X F fx
50 1 50
55 2 110
60 5 300
65 3 195
70 4 280
75 4 300
80 2 160
82 1 82
Jumlah 22 1477
Untuk mencari rata-rata menggunakan rumus :
3. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar
deviasi tunggal.
No X F fx (x- )
(x- )2
f. (x- )2
1 50 1 50 -17.136 293.65 293.65
2 55 2 110 -12.136 147.29 294.58
3 60 5 300 -7.136 50.93 254.64
4 65 3 195 -2.136 4.56 13.69
5 70 4 280 2.864 8.20 32.80
6 75 4 300 7.864 61.84 247.35
7 80 2 160 12.864 165.47 330.95
8 82 1 82 14.864 220.93 220.93
Jumlah 22 1477 1688.59
83
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Untuk mencari standar deviasi menggunakan rumus:
√
√
√
Tabel
Perhitungan uji normalitas kelas eksperimen menggunakan uji liliefors.
Xi Fi ∑x2 Zi fkum f(zi) S(Zi) f(Zi)-S(Zi) |f(Zi)-S(Zi)|
50 1 2500 -1.9110 1 0.0280 0.0455 -0.0175 0.0175
55 1 3025 -1.3534 2 0.0880 0.0909 -0.0030 0.0030
55 1 3025 -1.3534 3 0.0880 0.1364 -0.0484 0.0484
60 1 3600 -0.7958 4 0.2131 0.1818 0.0312 0.0312
60 1 3600 -0.7958 5 0.2131 0.2273 -0.0142 0.0142
60 1 3600 -0.7958 6 0.2131 0.2727 -0.0597 0.0597
60 1 3600 -0.7958 7 0.2131 0.3182 -0.1051 0.1051
60 1 3600 -0.7958 8 0.2131 0.3636 -0.1506 0.1506
65 1 4225 -0.2382 9 0.4058 0.4091 -0.0032 0.0032
65 1 4225 -0.2382 10 0.4058 0.4545 -0.0487 0.0487
65 1 4225 -0.2382 11 0.4058 0.5000 -0.0942 0.0942
70 1 4900 0.3193 12 0.6253 0.5455 0.0798 0.0798
70 1 4900 0.3193 13 0.6253 0.5909 0.0344 0.0344
70 1 4900 0.3193 14 0.6253 0.6364 -0.0111 0.0111
70 1 4900 0.3193 15 0.6253 0.6818 -0.0565 0.0565
75 1 5625 0.8769 16 0.8097 0.7273 0.0825 0.0825
75 1 5625 0.8769 17 0.8097 0.7727 0.0370 0.0370
75 1 5625 0.8769 18 0.8097 0.8182 -0.0084 0.0084
75 1 5625 0.8769 19 0.8097 0.8636 -0.0539 0.0539
80 1 6400 1.4345 20 0.9243 0.9091 0.0152 0.0152
80 1 6400 1.4345 21 0.9243 0.9545 -0.0303 0.0303
82 1 6724 1.6576 22 0.9513 1 -0.0487 0.0487
84
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Dari tabel diatas didapat Lhitung = 0,1506 dengan N=22 dan taraf nyata (α)
= 0,05 dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefost didapat Ltabel = 0,190 yang
berarti Lhitung < Ltabel atau 0,1506 < 0,190 sehingga dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi Normal.
85
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 4. Uji Homogenitas Posttest
UJI HOMOGENITAS POSTTEST
A. Membuat tabel distribusi frekuensi masing-masing variabel
1. Kelas Eksperimen
Sebaran data:
75 85 70 80 75 80 98 90 80 85
85 65 85 80 70 60 70 85 80 75
1) Mencari skor terbesar dan skor terkecil
Skor terbesar (H) = 98
Skor terkecil (L) = 60
2) Mencari nilai rentang (R)
3) Mencari banyak kelas (K)
K = 1 + 3,3 log N = 1+3,3 log 20 = 1+3,3 (1,301) = 1+4,2933 = 5,2933
= 5 (pembulatan)
4) Mencari nilai panjang kelas (i)
(Pembulatan)
Tabel Distribusi Frekuensi Variabel I
No. Interval F xʹ Fxʹ xʹ2
Fxʹ2
1. 91-98 1 +2 +2 4 4
2. 83-90 6 +1 +6 1 6
3. 75-82 8 0 0 0 0
4. 67-74 3 -1 -3 1 3
5. 59-66 2 -2 -4 4 8
Jumlah 20 -1 21
86
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Kelas Kontrol
Sebaran data:
70 65 60 75 60 70 80 65 75 60
75 65 60 80 75 60 50 70 55 70
55 82
1) Mencari skor terbesar dan skor terkecil
Skor terbesar (H) = 82
Skor terkecil (L) = 50
2) Mencari nilai rentang (R)
3) Mencari banyak kelas (K)
K = 1 + 3,3 log N = 1+3,3 log 22 = 1+3,3 (1,342) = 1+4,429 = 5,429 =
5 (pembulatan)
4) Mencari nilai panjang kelas (i)
(Pembulatan)
Tabel Distribusi Frekuensi Variabel II
No. Interval F xʹ Fxʹ xʹ2
Fxʹ2
1. 78-84 3 +2 +6 4 12
2. 71-77 4 +1 +4 1 4
3. 64-70 7 0 0 0 0
4. 57-63 5 -1 -5 1 5
5. 50-56 3 -2 -6 4 12
Jumlah 22 -1 33
5) Mencari standar deviasi masing-masing variabel
√
(
)
= 8 √
(
)
= 8√
= 8√ √
87
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
= 8 x 1,023 = 8,187
√
(
)
= 7 √
(
)
= 7√
= 7√ √
= 7 x 1,223 = 8,561
6) Mencari nilai varians (S2) dari masing-masing variabel
SD1 = (8,187)2 = 67,03
SD2 = (8,561)2 = 73,29
7) Menghitung varians
Tabel nilai varians terbesar dan terkecil
Nilai Varians Hasil belajar siswa
X A X B
S2 67,03 73,29
n 20 22
8) Menghitung varians terbesar dan varians terkecil
9) Bandingkan nilai dan
Dengan rumus:
dk = n-1 = 20-1 = 19 (untuk varians terkecil)
dk= n-1 = 22-1 = 21 (untuk varians terbesar)
Taraf signifikasi (α) = 0,05 maka diperoleh = 2,09
10) Kriteria pengujian
Jika > = tidak homogen
Jika < = homogen
Didapat < atau 1,093 < 2,09 berarti data bersifat homogen.
88
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 5. Uji t-test
UJI T-TEST
Tabel Uji t-test
No
1 75 70 -3.65 2.86 13.32 8.20
2 70 65 -8.65 -2.14 74.82 4.56
3 85 60 6.35 -7.14 40.32 50.93
4 80 82 1.35 14.86 1.82 220.93
5 75 75 -3.65 7.86 13.32 61.84
6 80 60 1.35 -7.14 1.82 50.93
7 98 70 19.35 2.86 374.42 8.20
8 90 80 11.35 12.86 128.82 165.47
9 80 65 1.35 -2.14 1.82 4.56
10 85 75 6.35 7.86 40.32 61.84
11 85 60 6.35 -7.14 40.32 50.93
12 65 75 -13.65 7.86 186.32 61.84
13 85 65 6.35 -2.14 40.32 4.56
14 80 60 1.35 -7.14 1.82 50.93
15 70 80 -8.65 12.86 74.82 165.47
16 60 75 -18.65 7.86 347.82 61.84
17 70 60 -8.65 -7.14 74.82 50.93
18 85 50 6.35 -17.14 40.32 293.65
19 80 70 1.35 2.86 1.82 8.20
20 75 55 -3.65 -12.14 13.32 147.29
21 70 2.86 8.20
22 55 -12.14 147.29
Jumlah 1573 1477 1512.55 1688.59
Rata-rata 78.65 67.14
1. Menghitung mean variabel X
2. Menghitung mean variabel Y
89
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Mencari standar deviasi skor variabel X dengan rumus :
√
√
√
4. Mencari standar deviasi skor variabel Y dengan rumus :
√
√
√
5. Mencari standar error mean variabel X, dengan rumus:
√
√
√
6. Mencari standar error mean variabel Y, dengan rumus:
√
√
√
90
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
7. Mencari standar error perbedaan antara mean variabel X dan mean variabel Y,
dengan rumus:
√
√
√
√
8. Mencari t0 dengan rumus:
9. Mencari interpretasi terhadap t0 atau ttabel
Df atau db = ( N1 + N2 – 2) = ( 20 + 22 – 2) = 40
Pada taraf signifikasi ttabel 5% = 2,021
Pada taraf signifikasi ttabel 1% = 2,704
2,021 < 4,17 > 2,704
Karena “t” yang diperoleh dalam perhitungan ( t0 = 4,17 ) adalah lebih besar
dari pada ttabel (baik pada taraf signifikansi 5% = 2,021 maupun pada taraf
signifikan 1% =2,704) yaitu dengan demikian berarti H0 ditolak, dan Ha diterima.
Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari keterampilan proses sains
siswa yang diajarkan dengan model inkuiri terbimbing dengan siswa yang tidak
diajarkan menggunakan model inkuiri terbimbing (model konvensional). variabel
X dan variabel Y dengan kata lain terdapat pengaruh model pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X Sekolah
Menengah Kejuruan Pertanian Negeri Merangin.
91
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 6. Lembar Validasi Bahasa
LEMBAR VALIDASI
BAHASA
Mata pelajaran : Fisika
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Di Kelas X
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Negeri Merangin
Peneliti : Ghalih Dahemmuksi
A. Petunjuk
1. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan penilaian (memvalidasi
beberapa aspek yang terdapat dalam tes hasil belajar pada materi
pembelajaran “kalor”
2. Penilaian cukup memberikan tanda ceklis ( √ ) pada kolom-kolom
angkat yang sebaris dengan peryataan yang di berikan. Angka-Angka
tersebut dapat ditafsirkan dengan pernyataan-pernyataan sebagai
berikut:
1 = sangat kurang baik 3 = cukup 5 = sangat
2 = kurang 4 = baik
3. Dibagian akhir Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan saran-saran
untuk perbaikan instrument tes hasil belajar fisika tersebut.
Atas kehadiran Bapak/Ibu berkenan untuk mengisi lembar validasari ini, saya
ucapkan terimakasi.
NO INDIKATOR YANG DI VALIDASI SKOR
1 2 3 4 5
I. Kebahasan
1. Pengunaan kaidah bahasa Indonesia
2. Kejelasan penulisan bahasa Indonesia
3. Kemudahan memahami bahasa yang
digunakan
√
√
√
92
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
93
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 7. Lembar Validasi Tes
LEMBAR VALIDASI
TES
Mata pelajaran : Fisika
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Di Kelas X
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Negeri Merangin
Peneliti : Ghalih Dahemmuksi
A. Petunjuk
1. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan penilaian (memvalidasi
beberapa aspek yang terdapat dalam tes hasil belajar pada materi
pembelajaran “kalor”
2. Penilaian cukup memberikan tanda ceklis ( √ ) pada kolom-kolom
angkat yang sebaris dengan peryataan yang di berikan. Angka-Angka
tersebut dapat ditafsirkan dengan pernyataan-pernyataan sebagai
berikut:
1= sangat kurang baik 3 = cukup 5 = sangat baik
2 = kurang 4 = baik
1 Dibagian akhir Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan saran-saran
untuk perbaikan instrument tes hasil belajar fisika tersebut.
Atas kehadiran Bapak/Ibu berkenan untuk mengisi lembar validasari ini, saya
ucapkan terimakasi.
NO INDIKATOR YANG DI VALIDASI SKOR
1 2 3 4 5
I. Kesesuaian Teknik Penilaian
1. Ketepatan pemilihan teknik
penelitian dengan indikator dan
tujuan pembelajaran.
2. Kesesuaian butir instrumen dengan
√
√
94
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
95
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 8. Lembar Validasi RPP
LEMBAR VALIDASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. TUJUAN
Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur kevalidan RPP
dalam pelaksanaan pembelajaran Fisika yang implementasinya menggunakan
model pembelajaran inkuiri terbimbing.
B. PETUNJUK
1. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan memberikan tanda cek
() pada kolom yang tersedia.
2. Makna poin validasi adalah 1 (tidak baik); 2 (kurang baik); 3 (cukup
baik); 4 (baik); 5 (sangat baik).
C. PENILAIAN
No. Aspek Yang Dinilai Skala Penilaian
1 2 3 4 5
I Perumusan Tujuan Pembelajaran
1. Ketetapan penjabaran Kompetensi Dasar
ke dalam Indikator
2. Kesesuaian Indikator dengan Tujuan
Pembelajaran
3. Kesesuaian Indikator dengan tingkat
perkembangan siswa
II Isi yang Disajikan
1. Sistematika penyusunan RPP
2. Kesesuaian urutan pembelajaran Fisika
yang implementasinya menggunakan
model pembelajaran Inkuiri Terbimbing
3. Kesesuaian urutan kegiatan siswa dan
guru untuk setiap tahap pembelajaran
dengan aktivitas pembelajaran Fisika
yang implementasinya menggunakan
96
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
model pembelajaran Inkuiri Terbimbing
4. Kejelasan skenario pembelajaran (tahap-
tahap kegiatan pembelajaran,
pendahuluan, inti, penutup)
III Bahasa
1. Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD
2. Bahasa yang digunakan komunikatif
3. Kesederhaaan struktur kalimat
IV Waktu
1. Kejelasan alokasi waktu setiap tahap
kegiatan/fase pembelajaran
2. Rasionalitas alokasi waktu untuk setiap
kegiatan/fase pembelajaran.
V Metode Sajian
1. Dukungan Strategi Pembelajaran dalam
pencapaian Indikator
2. Dukungan Metode dan kegiatan
pembelajaran terhadap pencacapaian
indikator
3. Dukungan metode dan kegiatan
pembelajaran terhadap proses
komunikasi
VI Sarana dan Alat Bantu Pembelajaran
1. Kesesuaian alat bantu dengan materi
pembelajaran
97
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
102
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
102
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 9. Instrumen Tes dan Jawaban
Lembar Posttest
NAMA :
KELAS :
1. Dalam perjalanan pulang sekolah Suci kehujanan, sesampainya di rumah
Suci ingin membuat kopi hangat tetapi yang Suci temukan adalah kopi
panas. Dimeja terdapat wadah A yang berisi air panas dan wadah B berisi
air dingin. Untuk mendapatkan kopi hagat, wadah manakah yang harus
dicampurkan supaya menghasilkan kopi hangat? Mengapa!
2. Dalam kehdupan sehari-hari, ketika menjemur pakaian, biasanya
seseorang membentangkan pakaian tersebut. Mengapa hal itu dilakukan?
Jelaskann!
3. Ketika menggoreng ikan, Yuni dan Sarah menggunakan pengaduk untuk
membalikan ikan. Pengaduk yang dipakai Yuni terbuat dari bahan besi,
sedangkan Sarah menggunakan pengaduk yang terbuat dari bahan kayu.
Lama kelamaan siapakah yang kira-kira akan merasakan alat pengaduknya
panas dan apa alasannya? Mengapa!
4. Mencair merupakan salah satu peristiwa perubahan wujud benda. Pada
kasus berikut: Hasan meletakan es krim yang massanya 200 gram dan
suhunya -50C di dalam sebuah ruangan terbuka. Ruangan tersebut
memiliki suhu sebesar 280C. Setelah beberapa saat kemudian, apa yang
akan terjadi pada es krim tersebut? Berikan hipotesismu mengenai
peristiwa tesebut!
5. Sehabis berolahraga Andi merasa haus, tiba-tiba Andi menghadapi kondisi
di mana hanya ada air panas. Di sekitar Andi ada dua gelas yaitu gelas A
dan B. Untuk memudahkan supaya air tersebut cepat dingin gelas mana
103
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
yang akan Andi pilih? Berikan hipotesismu!
6. Di bawah ini merupakan tabel alat dan bahan percobaan:
Tabel 1. Alat dan bahan
Berdasarkan tabel di atas, alat dan bahan apa sajakah yang digunakan
dalam percobaan untuk membuktikan prinsip azas Black? Sebutkan!
7. Perhatikan gambar di bawah ini. Sebanayak air 600 ml dipanaskan selama
40 menit air akan bekurang.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
8. Perhatikan gambar di bawah ini:
Berdasarkan percobaan di atas, jelaskan hasil campuran gelas (a) dan (b)
setelah 30 menit!
9. Hasan memanaskan 600 gram air selama 8 menit. Hasil pengamatan tabel
sebagai berikut:
Berdasarkan tabel di atas, gambarkan dan jelaskan besarnya kalor yang
dibutuhkan dengan perubahan suhu dalam bentuk grafik?
104
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
10. Perhatikan tabel di bawah ini!
No Waktu (menit) Suhu (0C)
1 0 20
2 1 28
3 2 36
4 3 44
5 4 52
Berdasarkan tabel di atas, jelaskan grafik hubungan waktu dengan suhu
pada proses pemanasan!
105
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Kunci Jawaban Postest
1. Jawab: Wadah B
Kriteria: Wadah B yang berisi air dingin yang dicampurkan ke dalam kopi
panas akan menerima kalor karena air dingin memiliki suhu yang rendah
sedangkan kopi panas akan melepaskan kalor karena kopi memiliki suhu yang
lebih tinggi.
2. Jawab: karena untuk mempercepat proses penguapan air sehingga pakaian
akan cepat kering.
Kriteria : Ketika pakaian tersebut dibentangkan maka memperluas bidang
pakaian tersebut sehingga proses penguapan akan semakin cepat.
3. Jawab: yang akan merasakan panas adalah Yuni
Kriteria : Karena pengaduk yang dipakai Yuni sifatnya konduktor yaitu bisa
menghantarkan panas sedangkan pengaduk yang dipakai Wilu sifatnya
isolator yakni tidak dapat menghantarkan panas.
4. Jawab: Es akan berubah wujud dari padat menjadi cair.
Kriteria: Hal ini disebabkan karena suhu ruangan lebih tinggi
dibandingkan suhu es sehingga terjadi pertukaan energi.
5. Jawab: Gelas B
Kriteria: karena Gelas B yang lebih besar sehingga Kalor yang diserap
atau diterima oleh gelas besar lebih banyak daripada gelas kecil.
Penurunan suhu air panas di gelas besar lebih banyak daripada di gelas
kecil.
6. Jawab: Terdapat empat kriteria jawaban sebagai berikut:
Gelas kimia
Air dingin
Air panas
Termometer
7. Jawab: Peritiwa tersebut merupakan proses penguapan yakni dari cair
menjadi uap.
Kriteria: Hal ini terjadi karena air menerima kalor akibat adanya
106
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
perbedaan suhu sehingga volume air berkurang
8. Jawab: Setelah 30 menit maka es akan mencair dan bercampur dengan air
Kriteria: Karena adanya perbedaan suhu dari suhu tinggi ke suhu rendah
sehingga wujud es berubah menjadi air (mencair) dan bercampur. Hal
tersebut sesuai dengan azas Black
9. Jawab:
Kriteria: Ketika memanaskan air semakin banyak waktunya semakin
tinggi kenaikan suhunya, dan semakin tinggi suhunya semakin banyak
pula energi kalor yang diperlukan. Dengan demikian, perubahan suhu
berpengaruh terhadap banyaknya energi kalor yang diperlukan. Jadi,
kenaikan suhu zat sebanding dengan kalor yang dibutuhkan atau secara
bentuk persamaannya.
10. Jawab: Ketika memanaskan air semakin banyak waktunya semakin
tinggi kenaikan suhunya sehinnga pada grafik di atas mengalami
peningkatan .
107
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 10. Lembar Observasi
108
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
109
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
110
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Pedoman Penilaian Lembar Observasi Praktikum I
No Keterampilan Proses
Sains Skor Kelompok
1 Mengajukan
Pertanyaan
1 Siswa tidak mengajukan pertanyaan
2
Siswa bertanya mengenai langkah kerja
percobaan
3
Siswa bertanya mengenai langkah kerja
percobaan dan hal yang diamati
4
Siswa bertanya mengenai langkah kerja
percobaan, hal yang diamati dan analisis
data
2 Berhipotesis
1 Siswa tidak mengajukan hipotesis
2
Siswa tidak mengajukan hipotesis namun
penjelasan tidak tepat
3
Siswa tidak mengajukan hipotesis namun
penjelasan kurang tepat
4
Siswa tidak mengajukan hipotesis secara
tepat
3 Merencanakan
Percobaan
1
Siswa tidak menentukan alat bahan dan
langkah kerja sesuai LKS
2
Siswa menentukan alat bahan dan langkah
kerja sesuai LKS namun tidak tepat
3
Siswa menentukan alat bahan dan langkah
kerja sesuai LKS namun kurang tepat
4
Siswa menentukan alat bahan dan langkah
kerja sesuai LKS secara tepat
4 Mengamati /
observasi
1 Siswa tidak melakukan pengamatan
2
Siswa hanya melakukan pengamatan
mengenai pencampuran larutan dalam
botol tanpa mencatat hasil pengamatan
3
Siswa hanya melakukan pengamatan
mengenai pencampuran larutan dalam
botol mencatat hasil pengamatan namun
kurang tepat
4
Siswa hanya melakukan pengamatan
mengenai pencampuran larutan dalam
botol mencatat hasil pengamatan secara
tepat
5 Menafsirkan /
interpretasi
1
Siswa tidak menuliskan kesimpulan hasil
pengamatan
2
Siswa dapat menuliskan kesimpulan hasil
pengamatan tanpa menghubungkan konsep
materi
111
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
3
Siswa dapat menuliskan kesimpulan hasil
pengamatan dan menghubungkan dengan
konsep materi namun kurang tepat
4
Siswa dapat menuliskan kesimpulan dan
hasil pengamatan dan menghubungkan
dengan konsep materi secara tepat
6 Berkomunikasi
1 Tidak menjelaskan hasil percobaan
2
Siswa menjelaskan hasil percobaan namun
tidak sistematis
3
Siswa menjelaskan hasil percobaan secara
sistematis namun tidak sesuai konsep
4
Siswa menjelaskan hasil percobaan secara
sistematis sesuai konsep
112
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Pedoman Penilaian Lembar Observasi Praktikum II
No Keterampilan Proses
Sains Skor Kelompok
1 Mengajukan
Pertanyaan
1 Siswa tidak mengajukan pertanyaan
2
Siswa bertanya mengenai langkah kerja
percobaan
3
Siswa bertanya mengenai langkah kerja
percobaan dan hal yang diamati
4
Siswa bertanya mengenai langkah kerja
percobaan, hal yang diamati dan analisis
data
2 Berhipotesis
1 Siswa tidak mengajukan hipotesis
2
Siswa tidak mengajukan hipotesis namun
penjelasan tidak tepat
3
Siswa tidak mengajukan hipotesis namun
penjelasan kurang tepat
4
Siswa tidak mengajukan hipotesis secara
tepat
3 Merencanakan
Percobaan
1
Siswa tidak menentukan alat bahan dan
langkah kerja sesuai LKS
2
Siswa menentukan alat bahan dan langkah
kerja sesuai LKS namun tidak tepat
3
Siswa menentukan alat bahan dan langkah
kerja sesuai LKS namun kurang tepat
4
Siswa menentukan alat bahan dan langkah
kerja sesuai LKS secara tepat
4 Mengamati /
observasi
1 Siswa tidak melakukan pengamatan
2
Siswa hanya melakukan pengamatan
mengenai pembakaran kertas karton
berwarna hitam dan putih tanpa mencatat
hasil pengamatan
3
Siswa hanya melakukan pengamatan
mengenai pembakaran kertas karton
berwarna hitam dan putih mencatat hasil
pengamatan namun kurang tepat
4
Siswa hanya melakukan pengamatan
mengenai pembakaran kertas karton
berwarna hitam dan putih mencatat hasil
pengamatan secara tepat
5 Menafsirkan /
interpretasi
1
Siswa tidak menuliskan kesimpulan hasil
pengamatan
2
Siswa dapat menuliskan kesimpulan hasil
pengamatan tanpa menghubungkan konsep
113
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
materi
3
Siswa dapat menuliskan kesimpulan hasil
pengamatan dan menghubungkan dengan
konsep materi namun kurang tepat
4
Siswa dapat menuliskan kesimpulan dan
hasil pengamatan dan menghubungkan
dengan konsep materi secara tepat
6 Berkomunikasi
1 Tidak menjelaskan hasil percobaan
2
Siswa menjelaskan hasil percobaan namun
tidak sistematis
3
Siswa menjelaskan hasil percobaan secara
sistematis namun tidak sesuai konsep
4
Siswa menjelaskan hasil percobaan secara
sistematis sesuai konsep
114
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Pedoman Penilaian Lembar Observasi Praktikum III
No Keterampilan Proses
Sains Skor Kelompok
1 Mengajukan
Pertanyaan
1 Siswa tidak mengajukan pertanyaan
2
Siswa bertanya mengenai langkah kerja
percobaan
3
Siswa bertanya mengenai langkah kerja
percobaan dan hal yang diamati
4
Siswa bertanya mengenai langkah kerja
percobaan, hal yang diamati dan analisis
data
2 Berhipotesis
1 Siswa tidak mengajukan hipotesis
2
Siswa tidak mengajukan hipotesis namun
penjelasan tidak tepat
3
Siswa tidak mengajukan hipotesis namun
penjelasan kurang tepat
4
Siswa tidak mengajukan hipotesis secara
tepat
3 Merencanakan
Percobaan
1
Siswa tidak menentukan alat bahan dan
langkah kerja sesuai LKS
2
Siswa menentukan alat bahan dan langkah
kerja sesuai LKS namun tidak tepat
3
Siswa menentukan alat bahan dan langkah
kerja sesuai LKS namun kurang tepat
4
Siswa menentukan alat bahan dan langkah
kerja sesuai LKS secara tepat
4 Mengamati /
observasi
1 Siswa tidak melakukan pengamatan
2
Siswa hanya melakukan pengamatan
mengenai pemanasan es menjadi uap tanpa
mencatat hasil pengamatan
3
Siswa hanya melakukan pengamatan
mengenai pemanasan es menjadi uap
mencatat hasil pengamatan namun kurang
tepat
4
Siswa hanya melakukan pengamatan
mengenai pemanasan es menjadi uap
mencatat hasil pengamatan secara tepat
5 Menafsirkan /
interpretasi
1
Siswa tidak menuliskan kesimpulan hasil
pengamatan
2
Siswa dapat menuliskan kesimpulan hasil
pengamatan tanpa menghubungkan konsep
materi
3 Siswa dapat menuliskan kesimpulan hasil
115
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
pengamatan dan menghubungkan dengan
konsep materi namun kurang tepat
4
Siswa dapat menuliskan kesimpulan dan
hasil pengamatan dan menghubungkan
dengan konsep materi secara tepat
6 Berkomunikasi
1 Tidak menjelaskan hasil percobaan
2
Siswa menjelaskan hasil percobaan namun
tidak sistematis
3
Siswa menjelaskan hasil percobaan secara
sistematis namun tidak sesuai konsep
4
Siswa menjelaskan hasil percobaan secara
sistematis sesuai konsep
116
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 11. Uji Validitas
No Siswa Skor untuk butir soal
Y Y2 1 2 3 4 5 6 5 8 9 10
1 A 2 4 3 2 1 3 4 4 2 3 28 784
2 B 2 3 4 2 2 2 1 3 4 3 26 676
3 C 4 4 2 3 1 2 1 4 3 0 24 576
4 D 4 4 2 3 4 3 1 4 3 4 32 1024
5 E 3 3 2 3 3 4 4 2 4 2 30 900
6 F 4 3 4 3 2 1 4 2 1 0 24 576
7 G 4 4 4 2 1 4 1 4 3 1 28 784
8 H 2 4 4 4 2 3 4 3 4 2 32 1024
9 I 2 4 4 4 3 2 1 3 1 2 26 676
10 J 4 4 3 2 3 2 3 4 3 2 30 900
11 K 4 3 4 3 3 3 0 3 0 1 24 576
12 L 4 4 3 2 3 3 4 2 3 1 29 841
13 M 2 3 2 3 2 2 4 3 3 2 26 676
14 N 2 2 3 4 0 2 3 1 3 2 22 484
15 O 3 4 4 4 2 2 4 4 3 2 32 1024
16 P 4 4 2 4 3 4 2 2 3 2 30 900
17 Q 3 4 3 3 3 2 2 1 3 0 24 576
18 R 4 4 4 2 1 0 0 1 2 2 20 400
19 S 3 2 1 3 4 3 4 3 4 2 29 841
20 T 3 2 4 2 2 2 0 3 0 4 22 484
21 U 3 1 2 0 2 4 2 0 3 3 20 400
22 V 3 1 4 2 2 2 2 0 0 2 18 324
r hitung 0.0336 0.6165 -0.2393 0.4417 0.4486 0.4288 0.4550 0.6750 0.5708 0.0964
r tabel 0.4224 0.4224 0.4224 0.4224 0.4224 0.4224 0.4224 0.4224 0.4224 0.4224
Keterangan Invalid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Invalid
117
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 12. Uji Reabilitas
No Siswa Skor untuk butir soal Y 1 2 3 4 5 6 5 8 9 10
1 A 2 4 3 2 1 3 4 4 2 3 28
2 B 2 3 4 2 2 2 1 3 4 3 26
3 C 4 4 2 3 1 2 1 4 3 0 24
4 D 4 4 2 3 4 3 1 4 3 4 32
5 E 3 3 2 3 3 4 4 2 4 2 30
6 F 4 3 4 3 2 1 4 2 1 0 24
7 G 4 4 4 2 1 4 1 4 3 1 28
8 H 2 4 4 4 2 3 4 3 4 2 32
9 I 2 4 4 4 3 2 1 3 1 2 26
10 J 4 4 3 2 3 2 3 4 3 2 30
11 K 4 3 4 3 3 3 0 3 0 1 24
12 L 4 4 3 2 3 3 4 2 3 1 29
13 M 2 3 2 3 2 2 4 3 3 2 26
14 N 2 2 3 4 0 2 3 1 3 2 22
15 O 3 4 4 4 2 2 4 4 3 2 32
16 P 4 4 2 4 3 4 2 2 3 2 30
17 Q 3 4 3 3 3 2 2 1 3 0 24
18 R 4 4 4 2 1 0 0 1 2 2 20
19 S 3 2 1 3 4 3 4 3 4 2 29
20 T 3 2 4 2 2 2 0 3 0 4 22
21 U 3 1 2 0 2 4 2 0 3 3 20
22 V 3 1 4 2 2 2 2 0 0 2 18
Jumlah 69 71 68 60 49 55 51 56 55 42 576
Varians 0.695 1.041 0.944 0.970 1.041 1.024 2.323 1.688 1.690 1.229 17.394
Jumlah Var 12.645
r11 0.839
r tabel 0,432
ket Reliabel
118
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 13. Uji Tingkat Kesukaran
No Siswa Skor untuk butir soal Y 1 2 3 4 5 6 5 8 9 10
1 A 2 4 3 2 1 3 4 4 2 3 28
2 B 2 3 4 2 2 2 1 3 4 3 26
3 C 4 4 2 3 1 2 1 4 3 0 24
4 D 4 4 2 3 4 3 1 4 3 4 32
5 E 3 3 2 3 3 4 4 2 4 2 30
6 F 4 3 4 3 2 1 4 2 1 0 24
7 G 4 4 4 2 1 4 1 4 3 1 28
8 H 2 4 4 4 2 3 4 3 4 2 32
9 I 2 4 4 4 3 2 1 3 1 2 26
10 J 4 4 3 2 3 2 3 4 3 2 30
11 K 4 3 4 3 3 3 0 3 0 1 24
12 L 4 4 3 2 3 3 4 2 3 1 29
13 M 2 3 2 3 2 2 4 3 3 2 26
14 N 2 2 3 4 0 2 3 1 3 2 22
15 O 3 4 4 4 2 2 4 4 3 2 32
16 P 4 4 2 4 3 4 2 2 3 2 30
17 Q 3 4 3 3 3 2 2 1 3 0 24
18 R 4 4 4 2 1 0 0 1 2 2 20
19 S 3 2 1 3 4 3 4 3 4 2 29
20 T 3 2 4 2 2 2 0 3 0 4 22
21 U 3 1 2 0 2 4 2 0 3 3 20
22 V 3 1 4 2 2 2 2 0 0 2 18
Rata-Rata 3.136 3.227 3.091 2.727 2.227 2.500 2.318 2.545 2.500 1.190
Skor Max 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Tingkat kesukaran 0.784 0.807 0.773 0.682 0.557 0.625 0.580 0.636 0.625 0.297
Ket Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar
119
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 14. Uji Daya Pembeda
No Siswa Skor untuk butir soal
Y 1 2 3 4 5 6 5 8 9 10
4 D 4 4 2 3 4 3 1 4 3 4 32
8 H 2 4 4 4 2 3 4 3 4 2 32
15 O 3 4 4 4 2 2 4 4 3 2 32
5 E 3 3 2 3 3 4 4 2 4 2 30
10 J 4 4 3 2 3 2 3 4 3 2 30
16 P 4 4 2 4 3 4 2 2 3 2 30
12 L 4 4 3 2 3 3 4 2 3 1 29
19 S 3 2 1 3 4 3 4 3 4 2 29
1 A 2 4 3 2 1 3 4 4 2 3 28
7 G 4 4 4 2 1 4 1 4 3 1 28
2 B 2 3 4 2 2 2 1 3 4 3 26
9 I 2 4 4 4 3 2 1 3 1 2 26
13 M 2 3 2 3 2 2 4 3 3 2 26
3 C 4 4 2 3 1 2 1 4 3 0 24
6 F 4 3 4 3 2 1 4 2 1 0 24
11 K 4 3 4 3 3 3 0 3 0 1 24
17 Q 3 4 3 3 3 2 2 1 3 0 24
14 N 2 2 3 4 0 2 3 1 3 2 22
20 T 3 2 4 2 2 2 0 3 0 4 22
18 R 4 4 4 2 1 0 0 1 2 2 20
21 U 3 1 2 0 2 4 2 0 3 3 20
22 V 3 1 4 2 2 2 2 0 0 2 18
3.33 3.83 2.83 3.33 2.83 3.00 3.00 3.17 3.33 2.33
3.00 2.33 3.33 2.17 1.67 2.00 1.50 1.00 1.83 2.17
Skor Max 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Daya Pembeda 0.083 0.375 -0.125 0.292 0.292 0.250 0.375 0.542 0.375 0.042
Keterangan Baik Cukup Kurang Cukup Cukup Cukup Baik
Sangat
Baik Baik Kurang
137
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 16. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMK-PP N MERANGIN
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X / Genap
Materi Pokok : Kalor
Konsep : Asas Black dan Perpindahan Kalor secara Konveksi
AlokasiWaktu : 9 x 45 menit (3 Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
138
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode yang sesuai.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-
hari.
4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik
termal suatu bahan, terutama kapasitas, dan konduktivitas kalor
Indikator
Pertemuan Pertama
Merencanakan percobaan mengenai asas Black dan perpindahan kalor secara
konveksi.
Berhipotesis mengenai peristiwa asas Black dan perpindahan kalor secara
konveksi.
Merencanakan percobaan untuk membuktikan prinsip asas Black dan
perpindahan kalor secara konveksi.
Melakukan percobaan untuk membuktikan prinsip asas Black dan perpindahan
kalor secara konveksi.
Mengamati percobaan asas Black dan perpindahan kalor secara konveksi.
dalam memecahkan masalah.
Berkomunikasi mengenai percobaan asas Black dan perpindahan kalor secara
konveksi.
Interpretasi/menafsirkan mengenai percobaan dalam membuktikan prinsip asas
Black perpindahan kalor secara konveksi.
Pertemuan Kedua
Mengajukan pertanyaan mengenai peristiwa konduksi, dan radiasi.
Merencanakan percobaan mengenai perpindahan kalor secara konduksi dan
radiasi.
139
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Siswa dapat menjawab pertanyaan dalam penyajian masalah mengenai
peristiwa asas Black dan perpindahan kalor secara konveksi.
2. Siswa dapat merencanakan percobaan mengenai asas black dan
perpindahan kalor secara konveksi.
3. Siswa dapat berhipotesis mengenai peristiwa asas black dan perpindahan
kalor secara konveksi.
4. Siswa dapat merencanakan percobaan untuk membuktikan prinsip asas
Berhipotesis mengenai peristiwa perpindahan kalor secara konduksi dan
radiasi.
Merencanakan percobaan perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi.
Melakukan percobaan perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi.
Mengamati percobaan perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi
Berkomunikasi mengenai percobaan perpindahan kalor secara konduksi dan
radiasi.
Interpretasi/menafsirkan mengenai percobaan perpindahan kalor secara
konduksi dan radiasi.
Pertemuan Ketiga
Merencanakan percobaan mengenai perubahan wujud zat.
Berhipotesis mengenai pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat.
Merencanakan percobaan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat.
Melakukan percobaan perubahan wujud zat.
Mengamati percobaan perubahan wujud zat.
Berkomunikasi mengenai percobaan perubahan wujud zat.
Interpretasi/menafsirkan mengenai percobaan perubahan wujud zat.
140
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
black dan perpindahan kalor secara konveksi.
5. Siswa dapat melakukan percobaan untuk membuktikan prinsip asas
black dan perpindahan kalor secara konveksi.
6. Siswa dapat mengamati percobaan asas Black dan perpindahan kalor
secara konveksi dalam memecahkan masalah.
7. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan di depan
kelas.
8. Siswa dapat menafsirkan/interpretasi dari hasil percobaan.
Pertemuan Kedua
1. Siswa dapat menjawab pertanyaan dalam penyajian masalah mengenai
peristiwa perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi.
2. Siswa dapat merencanakan percobaan mengenai perpindahan kalor
secara konduksi dan radiasi
3. Siswa dapat berhipotesis mengenai perpindahan kalor secara konduksi
dan radiasi
4. Siswa dapat merencanakan percobaan perpindahan kalor secara
konduksi dan radiasi.
5. Siswa dapat melakukan percobaan perpindahan kalor secara konduksi
dan radiasi.
6. Siswa dapat mengamati percobaan perpindahan kalor secara konduksi
dan radiasi.
7. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan perpindahan
kalor secara konduksi dan radiasi.
8. Siswa dapat menafsirkan/interpretasi dari hasil percobaan perpindahan
kalor secara konduksi dan radiasi.
Pertemuan Ketiga
1. Siswa dapat menjawab pertanyaan dalam penyajian masalah mengenai
peristiwa perubahan wujud zat.
2. Siswa dapat merencanakan percobaan mengenai perubahan wujud zat.
141
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Siswa dapat berhipotesis mengenai pengaruh kalor terhadap perubahan
wujud zat.
4. Siswa dapat merencanakan percobaan perubahan wujud zat.
5. Siswa dapat melakukan percobaan perubahan wujud zat.
6. Siswa dapat mengamati percobaan perubahan wujud zat.
7. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan didepan
kelas.
8. Siswa dapat menafsirkan/interpretasi dari hasil percobaan.
D. Materi Pelajaran
Pertemuan Fakta Konsep Prinsip
Pertama Kalor atau panas
merupakan energi yang
berpindah akibat
adanya perbedaan suhu.
Satuan SI untuk kalor
adalah joule.Kalor
berhubungan dengan
energi termal, kapasitas
kalor, dan kalor jenis.
Asas Black merupakan
suatu prinsip
pencampuran dua zat
atau lebih suatu benda.
Konveksi adalah
perpindahan kalor
yang dilakukan oleh
pergerakan fluida
akibat perbedaan
massa jenis.
Asas Black
ditemukan oleh
Joseph Black, yang
berbunyi “Jumlah
kalor yang dilepaskan
suatu benda sama
dengan jumlah kalor
yang diserap oleh
benda yang lain.”
Konveksi udara yang
membawa asap
bergerak ke atas,
sistem ventilasi udara
di rumah, angin laut,
dan angin darat.
Qlepas = Qterima
Kalor
berpindah
dari benda
yang suhunya
tinggi ke
benda yang
suhunya
rendah.
142
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Kedua Ada tiga perpindahan
kalor yakni konduksi,
konveksi dan radiasi.
Contoh perpindahan
kalor dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya
terjadi saat
mencelupkan sendok
logam ke kopi panas,
memasak air atau
makanan, terjadinya
angin laut dan angin
darat, panas matahari
sampai ke bumi, saat
menjemur pakaian, dan
sebagainya.
Konduksi terjadi pada
medium padat,
sedangkan radiasi
terjadi tanpa
memerlukan medium.
Perpindahan
kalor secara
konduksi
tidak diikuti
perpindahan
massa.
Perpindahan
kalor secara
radiasi seperti
energi yang
dipancarkan
matahari
Ketiga Kecenderungan untuk
berubah wujud ini
disebabkan oleh kalor
yang dimiliki setiap zat.
Suatu zat dapat berubah
menjadi tiga wujud zat,
di antaranya cair, padat,
dan gas.
Perubahan wujud zat
diikuti dengan
penyerapan dan
pelepasan kalor.
Dalam kalor
penguapan
dan
pengembuna
n dapat
dituliskan Q
= m L
Dalam kalor
peleburan
dan
pembekuan
besarnya
143
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
kalor yang
dibutuhkan
pada saat
peleburan
dan besarnya
kalor yang
dilepaskan
saat proses
pembekuan
itu sama.
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Model Inkuiri Terbimbing
Metode Pembelajaran : Diskusi, Eksperimen, Tanya Jawab
F. Media Belajar
Alat dan Bahan: Papan tulis, Alat tulis, Alat percobaan
G. Sumber Belajar
1. Lembar Kerja Siswa
2. Kanginan, Marthen. 2014. Fisika untuk SMA/MA kelas XI Semester 2
Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga.
3. Ruwanto, Bambang. 2007. Asas-asas Fisika SMA Kelas X Semester 2.
Yogyakarta: Yudhistira.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Tahapan
Pembelajaran
Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
144
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Pendahuluan
A. Motivasi
B. Apersepsi
Membuka pelajaran
dengan berdoa dan
memfokuskan
perhatian siswa
serta memberikan
motivasi untuk
belajar
Mengajukan
pertanyaan
Mengapa kita
harus
mencampurkan air
panas dan air
dingin jika kita
ingin mandi air
hangat?”
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Berdoa sebelum
belajar
Menjawab
Pertanyaan yang
diberikan guru
15
menit
Kegiatan Inti
A. Menyajikan
pertanyaan atau
masalah
Membimbing siswa
dalam membentuk
kelompok sebanyak
6 kelompok dan
membagikan LKS
Menyajikan
permasalahan yang
terkait Asas
Membentuk
kelompok dan
menerima LKS
Memahami
permasalahan
yang terkait Asas
Black dan
perpindahan
90
menit
145
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Membuat
Hipotesis
C. Merancang
percobaan
D. Melakukan
percobaan
E. Mengumpulkan
dan
Blackdan
perpindahan kalor
secara konveksi
yang terdapat dalam
LKS
Menyajikan
pertanyaan
berupa hipotesis
yang terdapat
dalam LKS
Menyediakan
alat dan bahan
percobaan
Memberikan
kesempatan
pada siswa
untuk
menentukan
langkah-
langkah
percobaan
Membimbing siswa
melakukan percobaan
mengenai asas Black
Membimbing siswa
kalor secara
konveksi
Menjawab
pertanyaan
hipotesis
Mengambil alat
dan bahan
Menentukan
langkah-langkah
percobaan
Melakukan
percobaan
Melakukan
146
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
menganalisis
data
F. Memberi
kesimpulan
dalam diskusi
kelompok
Memberi kesempatan
pada kelompok untuk
menyampaikan
hasilpercobaan data
yang terkumpul.
Membimbing siswa
dalam membuat
kesimpulan
mengenai Asas
Black dan
perpindahan kalor
secara konveksi
diskusi
Menyampaikan
hasil percobaan
di depan kelas
melalui
perwakilan
kelompok
Memberikan
kesimpulan
mengenai Asas
Black dan
perpindahan
kalor secara
konveksi
Penutup Memberikan tes
kepada siswa
tentang materi yang
telah dipelajari
secara tertulis atau
lisan
Menginfomasikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan
selanjutnya dan
menutup
pembelajaran
Menjawab soal-
soal tes yang
diberikan oleh
guru
Memperhatikan
informasi dari
guru dan
menutup
pembelajaran
30
menit
147
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Pertemuan Kedua
Tahapan
Pembelajaran
Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan
A. Motivasi
B. Apersepsi
Membuka pelajaran
dengan berdoa dan
memfokuskan
perhatian siswa serta
memberikan
motivasi untuk
belajar
Mengajukan
pertanyaan
“Mengapa kita
menggunakan kain
ketika mengangkat
panci yang baru
selesai digunakan
untuk memasak?”
Menyampaikan
tujuan Pembelajaran
Berdoa
sebelum belajar
Menjawab
pertanyaan
yang diberikan
guru
15
menit
Kegiatan Inti
A. Menyajikan
pertanyaan atau
masalah
Membimbing siswa
dalam membentuk
kelompok sebanyak
6 kelompok dan
membagikan LKS
Membentuk
kelompok dan
menerima LKS
90
menit
148
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Membuat
Hipotesis
C. Merancang
percobaan
D. Melakukan
percobaan
Menyajikan
permasalahan yang
terkait perpindahan
kalor secara
konduksi, dan
radiasi yang terdapat
dalam LKS
Menyajikan
pertanyaan berupa
hipotesis yang
terdapat dalam LKS
Menyediakan alat
dan bahan
percobaan
Memberikan
kesempatan pada
siswa untuk
menentukan
langkah- langkah
percobaan
Membimbing siswa
melakukan
percobaan mengenai
perpindahan kalor
Memahami
permasalahan
yang terkait
perpindahan
kalor secara
konduksi, dan
radiasi yang
terdapat dalam
LKS
Menjawab
pertanyaan
hipotesis
Mengambil alat
dan bahan
Menentukan
langkah-langkah
percobaan
Melakukan
percobaan
149
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
E. Mengumpulkan
dan
menganalisis
data
F. Memberi
kesimpulan
secara konduksi,
konveksi dan
radiasi.
Membimbing siswa
dalam diskusi
kelompok
Memberi
kesempatan pada
kelompok untuk
menyampaikan
hasilpercobaan data
yang terkumpul.
Membimbing siswa
dalam membuat
kesimpulan
mengenai
perpindahan kalor
secara konduksi,
konveksi dan radiasi
Melakukan
diskusi
Menyampaikan
hasil percobaan
di depan kelas
melalui
perwakilan
kelompok
Memberikan
kesimpulan
mengenai
perpindahan
kalor secara
konduksi,
konveksi dan
radiasi
Penutup Memberikan tes
kepada siswa
tentang materi yang
telah dipelajari
secara tertulis atau
lisan
Menjawab soal-
soal tes yang
diberikan oleh
guru
30
menit
150
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Menginfomasikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan
selanjutnya dan
menutup
pembelajaran
Memperhatikan
informasi dari
guru dan
menutup
pembelajaran
Pertemuan Ketiga
Tahapan
Pembelajaran
Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan
A. Motivasi
B. Apersepsi
Membuka pelajaran
dengan berdoa dan
memfokuskan
perhatian siswa
serta memberikan
motivasi untuk
belajar
Mengajukan
pertanyaan Apakah
yang akan terjadi
jika air dipanaskan
terus-menerus
diatas
kompor?Mengapa
hal tersebut dapat
terjadi?
Menyampaikan
Berdoa
sebelum
belajar
Menjawab
Pertanyaan
yang diberikan
guru
15
menit
151
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti
A. Menyajikan
pertanyaan atau
masalah
B. Membuat
Hipotesis
C. Merancang
percobaan
D. Melakukan
percobaan
Membimbing siswa
dalam membentuk
kelompok sebanyak
6 kelompok dan
membagikan LKS
Menyajikan
permasalahan yang
terkait perubahan
wujud zat yang
terdapat dalam LKS
Menyajikan
pertanyaan berupa
hipotesis yang
terdapat dalam LKS
Menyediakan alat
dan bahan percobaan
Memberikan
kesempatan pada
siswa untuk
menentukan
langkah- langkah
percobaan
Membimbing siswa
melakukan percobaan
Membentuk
kelompok dan
menerima LKS
Memahami
permasalahan
yang terkait
perubahan
wujud zat
Menjawab
pertanyaan
hipotesis
Mengambil alat
dan bahan
Menentukan
langkah-
langkah
percobaan
Melakukan
percobaan
90
menit
152
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
E. Mengumpulkan
dan
menganalisis
data
F. Memberi
kesimpulan
mengenai perubahan
wujud zat
Membimbing siswa
dalam diskusi
kelompok
Memberi kesempatan
pada kelompok untuk
menyampaikan hasil
percobaan data yang
terkumpul.
Membimbing siswa
dalam membuat
kesimpulan
mengenai perubahan
wujud zat
Melakukan
diskusi
Menyampaikan
hasil percobaan
di depan kelas
melalui
perwakilan
kelompok
Memberikan
kesimpulan
mengenai
perubahan
wujud zat
Penutup Memberikan tes
kepada siswa
tentang materi yang
telah dipelajari
secara tertulis atau
lisan
Menginfomasikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan
selanjutnya dan
menutup
Menjawab soal-
soal tes yang
diberikan oleh
guru
Memperhatikan
informasi dari
guru dan
menutup
pembelajaran
30
menit
153
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
pembelajaran
154
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
DOKUMENTASI PENELITIAN
Kelas Eksperimen
155
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Kelas Kontrol
156
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Hasil Postes Kelas Eksperimen
Hasil Postes Kelas Kontrol
157
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
158
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Hasil Percobaan Berdasarkan LKS
159
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
160
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
Nama Mahasiswa : Ghalih Dahemmuksi
NIM : TF.151086
Pembimbing I : Drs. Rizalman, M.Pd
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa di
iSekolah Menengah Kejuruan Pertanian Negeri
iMerangin
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan/Program Studi : Tadris Fisika
No Tanggal Konsultasi
Ke- Materi Bimbingan
Tanda Tangan
Pembimbing
1 20 Desember
2018 1
Pemberitahuan
Penunjukkan Dosen
Pembimbing
Bimbingan Proposal
2 7 Januari 2019 2 Perbaikan Proposal BAB II
3 14 Januari 2019 3 Perbaikan BAB III
4 30 Januari 2019
4 ACC Proposal
5 13 Maret 2019
5 Perbaikan BAB I
Tanda Tangan Pengesahan
Judul dan Riset
6 12 September
2019 6 Perbaikan BAB IV
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode
Dokumen Kode Formulir
Berlaku
tgl. No. Revisi Tgl. revisi Halaman
In.08-PP-05-
01
In.08-FM-PP-
05-01
25-10-
2015 R-0 - 1 dari 1
161
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
No Tanggal Konsultasi
Ke- Materi Bimbingan
Tanda Tangan
Pembimbing
7 24 September
2019 7 Perbaikan BAB V
8 28 September
2019 8 Perbaikan Lampiran
9 02 Oktober
2019 9 Persentasi Power Point
10 09 Oktober
2019 10 Acc Skripsi
Jambi, 09 Oktober 2019
Pembimbing I
Drs. Rizalman, M.Pd
NIP. 196310171998031002
162
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
Nama Mahasiswa : Ghalih Dahemmuksi
NIM : TF.151086
Pembimbing II : Rahmi Putri Wirman, M.Si
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa di
iSekolah Menengah Kejuruan Pertanian Negeri
iMerangin
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan/Program Studi : Tadris Fisika
No Tanggal Konsultasi
Ke- Materi Bimbingan
TandaTangan
Pembimbing
1 19 Desember 2018 1 Pemberitahuan/
Penunjukkan Dosen
Pembimbing
Perbaikan BAB I
Melengkapi BAB III
2 12 Januari 2019 2 Perbaikan Judul
Perbaikan Latar Belakang
Perbaikan Penulisan
3 22 Januari 2019 3 Perbaikan Batasan
Masalah
Penambahan Materi BAB
II
4 24 Januari 2019 4 Perbaikan Kerangka Pikir
Perbaikan Daftar Pustaka
5 29 Januari 2019 5 ACC Proposal
6 12 Maret 2019 6 Perbaikan Setelah
Seminar
Izin Riset
7 29 Juli 2019 7 Perbaikan Desain
Penelitian
Perbaikan Studi Relevan
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode
Dokumen Kode Formulir
Berlaku
tgl.
No.
Revisi
Tgl.
revisi Halaman
In.08-PP-05-
01
In.08-FM-PP-
05-01 25-10-2015 R-0 - 1 dari 1
163
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
No Tanggal Konsultasi
Ke- Materi Bimbingan
TandaTangan
Pembimbing
8 01 Agustus 2019 8 Perbaikan BAB IV
9 19 Agustus 2019 9 Perbaikan Pembuatan
Tabel dan Grafik
Menyesuaikan Daftar
Pustaka
10 11 September 2019 10 Perbaikan Penulisan
Sesuai Buku Pedoman
Skripsi
ACC Skripsi
Jambi, 17 September 2019
Pembimbing I
Rahmi Putri Wirman, M.Si
NIP. 198405012011012001
164
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Ghalih Dahemmuksi
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/tgl lahir : Koto Tangah, Sijunjung/12 Mei
1997
Alamat Asal : Simpang Harapan Kel. Pasar
Atas Bangko Kec. Bangko Kab.
Merangin Prov. Jambi
Alamat Sekarang : Perumahan Valencia Blok Q7
Jambi Luar Kota Kec. Mendalo
Darat Kab. Muaro Jambi
Nama Ayah : Ir. Darmansyah
Nama Ibu : Helinas Mantati
No Kontak Hp : 082282426557
Email : [email protected]
Pengalaman – Pengalaman :
1. HMJ Tadris Fisika
Pendidikan Formal :
1. SD/MI,tahun tamat : SDN 02 Bangko, 2009
2. SMP/MTs, tahun tamat : SMPN 01 Merangin, 2012
3. SMA/MA, tahun tamat : SMAN 01 Merangin, 2015
4. S1 : Universitas Islam Negeri STS Jambi
Jambi, 2019
Penulis
GHALIH DAHEMMUKSI