PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT...
Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT...
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPTTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI110 JAKARTA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi SalahSatu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun oleh:
Mirawati
NIM: 11150110000130
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
i
ABSTRAK
Mirawati (11150110000130) “Pengaruh Model Pembelajaran CooperativeScript terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII pada Mata PelajaranPendidikan Agama Islam di SMP Negeri 110 Jakarta”. Skripsi untuk JurusanPendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UniversitasIslam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh modelpembelajaran cooperative script terhadap hasil belajar siswa. Penelitian inidilaksanakan di SMP Negeri 110 Jakarta pada semester ganjil tahun ajaran 2019-2020. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster sample.Populasi penelitian ini berjumlah 72 siswa yang terdiri dari 36 siswa kelaseksperimen dan 36 siswa kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan metodeeksperimen semu dengan bentuk nonequivalent control group design. Teknikpengumpulan data menggunakan teknik tes yang terdiri dari pretest dan posttest.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajarancooperative script terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PendidikanAgama Islam. Hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai rata-rata kelas eksperimenlebih tinggi dari kelas kontrol, yaitu sebesar 66,91 untuk kelas eksperimen dan62,15 untuk kelas kontrol.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (uji-t) untuk hasil belajar kedua kelasdidapat thitung = 2,0407 dan ttabel = 1,998 sehingga thitung > ttabel. Hal ini berarti tolakHo, sehingga hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh modelpembelajaran Cooperative Script terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaranPendidikan Agama Islam.
Kata kunci: Model Pembelajaran Cooperative Script, Hasil Belajar, PendidikanAgama Islam
ii
ABSTRACT
Mirawati (11150110000130) “The Effect of Cooperative Script LeraningModels on Student Learning Outcomes of Class VIII Islamic EducationSubjects in 110 Junior High School Jakarta”. Minithesis for the Department ofIslamic Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training. State IslamicUniversity (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2020.
This study aims to determine whether or not the influence of cooperative scriptlearning models on student learning outcomes. This research was conducted at110 Junior High School Jakarta in the odd semester of the 2019-2020 academicyear. Sampling was done using cluster sample techniques. The population of thisstudy amounted to 72 students consisting of 36 experiment class students and 36control class students. This research uses a quasi-experimental method with theform of nonequivalent control group design. Data collection techniques using testtechniques consisting of pretest and posttest.
The results of this study indicate that there is an influence of the cooperative scriptmodel on student learning aoutcomes in Islamic Religius Education Subjects. Thisis indicated by average value acquisition of the experimental class is higher thanthe control class, which is 66,91 for the experimental class and 62,15 for thecontrol class.
Based on the results of hypothesis testing (t-test) for the learning outcomes of thetwo classes obtained t-count = 2.0407 and t-table = 1.998 so t-count > t-table. Thismeans reject H0, so the results of this study conclude that there is an influence ofCooperative Script learning models on student learning outcomes in IslamicReligious Education Subjects.
Keywords: Cooperative Script Learning Model, Learning Outcome, IslamicReligious Education.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan mengucapkan Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam proses penyusunan skripsi dan belajar di Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, M.A. Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Ibu Dr. Hj. Sururin, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Drs. Abdul Haris, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Drs. Rusdi Jamil, M.Ag. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Dr. Akhmad Sodiq, M.Ag. Dosen Penasehat Akademik yang telah
memberikan bimbingan selama perkuliahan
6. Ibu Heny Narendrany Hidayati, M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing dan memotivasi penulis.
7. Dosen-dosen dan staff yang sudah berpartisipasi dalam ide maupun support
dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Bapak Drs. Suhendi, M.Pd. Kepala SMP Negeri 110 Jakarta yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang
beliau pimpin.
iv
9. Seluruh dewan guru dan staff SMP Negeri 110 Jakarta, terkhususnya ibu
Poppy, S.Ag selaku guru Pendidikan Agama Islam sekaligus guru pamong
yang telah membantu penulis dalam penelitian ini.
10. Siswa-siswi SMP Negeri 110 Jakarta yang telah bersedia sebagai subyek
dalam penelitian.
11. Kedua orang tua, Ayahanda Aab bin Aup dan Ibunda Martiyah yang selalu
memberikan doa dan tanpa lelah memberikan semangat kepada penulis dalam
menuntut ilmu. Semoga Allah selalu melindungi, membalas kebaikan , kasih
sayang dan cinta yang selalu mereka berikan kepada penulis.
12. Suamiku, Nanda Kusnawan yang selalu menemani, menyemangati dan
memberi dukungan serta yang selalu berdoa untuk kebaikan penulis. Semoga
Allah selalu melindungi dan memberkahi.
13. Adik-Adikku. Anif Setiawan, Tesa Yastiwi, Galih Prasetyo yang selalu
memberikan semangat kepada penulis.
14. Kawan-kawan seperjuangan PAI A 2015, terimakasih telah memberikan
semangat dan masukan kepada penulis.
15. KITA. Diya Hannyzar Suryadi, Hani Pratiwi, Mulyanah, Octavia Silvi
Indriyati dan Yuniar Prihatiningsih yang selalu menemani, memberikan
semangat dan saran kepada penulis.
16. Sahabatku Aldilla Dara Marshella yang selalu menemani dalam suka dan
duka.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga
segala bantuan, bimbingan, semangat dan doa yang telah diberikan bernilai ibadah
disisi Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi khazanah ilmu pengetahuan pada umumnya.
Jakarta, 22 Januari 2020
Mirawati
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................... i
ABSTRACT ............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................ v
DAFTAR TABEL ................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ......................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS .............. 9
A. Deskripsi Teoritik.......................................................................... 9
1. Hakikat Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ...................... 9
a. Hasil Belajar ........................................................................ 9
1) Pengertian Belajar ........................................................... 9
2) Pengertian Hasil Belajar.................................................. 10
3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......... 12
4) Obyek Penilaian Hasil Belajar ........................................ 14
5) Tujuan dan Manfaat Penilaian Hasil Belajar .................. 16
vi
b. Pendidikan Agama Islam ..................................................... 18
1) Pengertian Pendidikan Agama Islam .............................. 18
2) Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam ................. 20
3) Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam di SMP ......... 22
4) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan
Agama Islam Kelas VIII di SMP .................................... 23
c. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ............................... 24
2. Hakikat Model Pembelajaran ................................................... 25
a. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Script .. 25
1) Pengertian Model Pembelajaran ..................................... 25
2) Pembelajaran Kooperatif................................................. 27
a) Pengertian Pembelajaran Kooperatif ....................... 27
b) Karakteristik Pembelajaran Kooperatif.................... 28
c) Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif................. 30
3) Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Script ......... 31
a) Pengertian Cooperative Script ................................. 31
b) Langkah-Langkah Cooperative Script ..................... 32
c) Kelebihan dan Kekurangan Cooperative Script....... 33
B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................... 36
C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 38
D. Hipotesis Penelitian....................................................................... 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 40
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 40
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian...................................... 41
C. Variabel Penelitian ........................................................................ 43
D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 43
E. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 44
F. Instrumen Penelitian...................................................................... 44
1. Instrumen Tes......................................................................... 44
2. Uji Coba Instrumen Tes ......................................................... 49
vii
a. Uji Validitas .................................................................... 49
b. Uji Reliabilitas ................................................................ 50
c. Uji Tingkat Kesukaran .................................................... 50
d. Uji Daya Pembeda........................................................... 51
G. Teknik Analisis Data..................................................................... 52
1. Pengujian Prasyarat Analisis .................................................. 52
a. Uji Normalitas................................................................. 52
b. Uji Homogenitas ............................................................. 54
2. Uji Hipotesis........................................................................... 55
H. Hipotesis Statistik ......................................................................... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................... 57
A. Deskripsi Data............................................................................... 57
1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol 57
2. Hasil Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol 59
B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis ................. 61
1. Hasil Uji Coba Instrumen....................................................... 62
a. Hasil Uji Validitas ............................................................. 62
1) Soal Pilihan Ganda ....................................................... 62
2) Soal Uraian ................................................................... 62
b. Hasil Uji Reliabilitas ......................................................... 62
1) Soal Pilihan Ganda ....................................................... 62
2) Soal Uraian ................................................................... 62
c. Hasil Uji Tingkat Kesukaran ............................................. 62
d. Hasil Uji Daya Pembeda ................................................... 64
2. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis ........................................ 65
a. Uji Normalitas ................................................................... 65
b. Uji Homogenitas................................................................ 67
3. Hasil Uji Hipotesis ................................................................. 68
a. Uji Hipotesis Hasil Pretest ................................................ 68
b. Uji Hipotesis Hasil Postest ................................................ 69
viii
C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 70
1. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen ................................ 71
2. Proses Pembelajaran Kelas Kontrol ....................................... 74
D. Keterbatasan Penelitian................................................................. 75
BAB V PENUTUP................................................................................... 76
A. Kesimpulan ................................................................................... 76
B. Imlikasi.......................................................................................... 76
C. Saran.............................................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 78
LAMPIRAN ............................................................................................ 82
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam
SMP/MTs Kelas VIII ........................................................ 23
Tabel 3.1 Profil SMP Negeri 110 Jakarta.......................................... 40
Tabel 3.2 Jadwal dan Kegiatan Penelitian......................................... 41
Tabel 3.3 Nonequivalent Control Group Design............................... 42
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tes .................................................... 45
Tabel 4.1 Data Skor Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol .... 57
Tabel 4.2 Data Skor Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 59
Tabel 4.3 Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Pilihan Ganda 63
Tabel 4.4 Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Uraian........... 63
Tabel 4.5 Analisis Daya Pembeda Instrumen Tes Pilihan Ganda ..... 64
Tabel 4.6 Analisis Daya Pembeda Instrumen Tes Uraian ................. 65
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen dan
Kontrol............................................................................... 66
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Data Kelas Eksperimen dan
Kontrol............................................................................... 67
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Hipotesis Pretest .................................. 68
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Hipotesis Posttest................................. 69
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Histogram Pretest Kelas Eksperimen................................ 58
Gambar 4.2 Histogram Pretest Kelas Kontrol ...................................... 59
Gambar 4.3 Histogram Posttest Kelas Kontrol ..................................... 60
Gambar 4.4 Histogram Posttest Kelas Eksperimen .............................. 61
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian ............................................................... 82
Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen...................................................... 83
Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol ............................................................ 93
Lampiran 4 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Tes..................................... 101
Lampiran 5 Soal Uji Coba Instrumen Tes ............................................ 105
Lampiran 6 Anates Pilihan Ganda dan Uraian...................................... 116
Lampiran 7 Kisi-Kisi Instrumen Tes .................................................... 117
Lampiran 8 Butir Soal Tes .................................................................... 121
Lampiran 9 Data Pretest Kelas Eksperimen dan Hitungan Data.......... 128
Lampiran 10 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen ................ 131
Lampiran 11 Data Pretest Kelas Kontrol dan Hitungan Data ................ 134
Lampiran 12 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol....................... 137
Lampiran 13 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol . 140
Lampiran 14 Uji Hipotesis Pretest.......................................................... 142
Lampiran 15 Data Posttest Kelas Eksperimen dan Hitungan Data ........ 144
Lampiran 16 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen............... 148
Lampiran 17 Data Posttest Kelas Kontrol dan Hitungan Data ............... 151
Lampiran 18 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol ..................... 154
Lampiran 19 Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol 157
Lampiran 20 Uji Hipotesis Posttest ........................................................ 159
xii
Lampiran 21 Tabel Luas Dibawah Lengkungan Normal Standar .......... 162
Lampiran 22 Tabel Nilai Kritil L untuk Uji Liliefors ............................. 163
Lampiran 23 Tabel Nilai Persentil untuk Distribusi F............................ 164
Lampiran 24 Tabel Nilai Persentil untuk Distribusi t ............................. 167
Lampiran 25 Foto-Foto Kegiatan............................................................ 168
Lampiran 26 Surat Telah Melaksanakan Observasi ............................... 169
Lampiran 27 Surat Telah Melaksanakan Uji Validitas........................... 170
Lampiran 28 Surat Telah Melaksanakan Penelitian ............................... 171
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu,
karena pendidikan secara teoritis berarti memberi makan kepada jiwa
individu sehingga mendapatkan kepuasan rohaniah dan menumbuhkan
kemampuan dasar manusia.1 Melalui pendidikan diharapkan dapat terwujud
manusia yang memiliki kualitas yang baik dalam seluruh dimensi, baik
dimensi intelektual, emosional maupun dimensi spiritual yang kemudian
dapat dimanfaatkan secara produktif bagi dirinya sendiri maupun lingkungan
sekitar di masa yang akan datang. Menurut Abuddin Nata, pendidikan
merupakan suatu usaha atau aktivitas yang dilakukan untuk membentuk
manusia yang cerdas dalam berbagai aspek dan terampil dalam berkarya serta
berkepribadian dan berakhlak mulia. 2 Pemikiran tersebut sejalan dengan
pengertian pendidikan yang telah dirumuskan oleh negara Indonesia di dalam
UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal
1, menyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dannegara.3
Pendidikan diselenggarakan sekolah formal pada semua jenjang
pendidikan yaitu tingkat dasar, menengah pertama, menengah atas dan
1M Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 22.2 Abuddin Nata, Pengembangan Profesi Keguruan Dalam Perspektif Islam, (Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah, 2017), h. 9.3 Anwar Arifin, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional, (Jakarta: Departemen
Agama RI, 2003), h. 34.
2
perguruan tinggi yang bertujuan untuk mengubah siswa agar mendapat
pengetahuan dan keterampilan yang sebelumnya tidak diketahuinya serta
perilaku belajar sebagai bentuk perubahan tingkah laku dan prestasi belajar.
Negara Indonesia juga telah merumuskan tujuan pendidikan di dalam UU
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 Pasal 2,
yang berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensipeserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.4
Berdasarkan Undang-Undang tersebut dapat diartikan bahwa
pentingnya pendidikan agama bagi diri manusia adalah untuk tercapainya
manusia yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan dan akhlak mulia yang
cakap. Pendidikan agama Islam merupakan pilar utama dalam perkembangan
kepribadian manusia yang menjadi dasar dalam upaya mewujudkan suatu
kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Pada hakikatnya
pendidikan agama Islam adalah usaha orang dewasa muslim yang bertakwa
secara sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta
perkembangan fitrah (kemampuan dasar) anak didik melalui ajaran Islam ke
arah titik maksimal pertumbuhan dan perkembangannya.5 Dalam konteks ini,
mengarah kepada pendidik atau guru selaku orang dewasa muslim yang
bertugas membimbing dan mengarahkan peserta didik.
Pendidik adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan peserta didik dengan upaya mengembangkan seluruh potensi
peserta didik, baik potensi afektif (rasa), kognitif (cipta), maupun
psikomotorik (karsa).6 Dalam lembaga pendidikan, tugas utama guru adalah
mendidik dan mengajar. Guru tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah
4 Ibid., h. 37.5M Arifin, op.cit., h. 22.6 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010), h. 74.
3
materi yang akan diberikan kepada siswa, tetapi ia harus menguasai berbagai
model pembelajaran guna kelangsungan transformasi dan internalisasi mata
pelajaran.
Adapun kegiatan pokok yang dilakukan dalam proses pendidikan
yaitu kegiatan belajar mengajar yang bertujuan untuk membantu siswa dalam
mengatasi kesulitan belajarnya. Kesulitan tersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu faktor pendidik dan peserta didik.
Susiana menyatakan bahwa penyebab masalah pada peserta didik
salah satunya ialah karakter kelainan daya pikir (kognitif) seperti lemahnya
daya ingat sehingga mudah melupakan materi yang baru dipelajari, lemah
kemampuan berpikir jernih, tidak adanya kemauan beradaptasi dengan
temannya, rendah dibidang kebahasaannya baik mufradat maupun dalam
menyusun kalimat, dan cenderung lamban bicara.7 Disisi lain peserta didik
yang mengalami masalah lemahnya daya pikir hanya dapat mencapai prestasi
yang rendah sebab mereka mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi dalam
waktu yang lama sehingga penerapan, pemilahan dan analisis terhadap suatu
ilmu berkategori rendah.8
Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses
belajar. Ini berarti bahwa optimalnya hasil belajar peserta didik bergantung
pula pada proses belajar siswa dan proses mengajar guru. 9 Berdasarkan
observasi awal yang dilakukan di SMP Negeri 110 Jakarta diketahui bahwa
hasil belajar sebagian siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam
belum cukup memuaskan. Hal ini juga berdasarkan hasil wawancara awal
dengan guru yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa belum mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) khususnya dalam bidang studi pendidikan
agama Islam. Guru menambahkan bahwa rendahnya hasil belajar siswa
kemungkinan dikarenakan proses seleksi penerimaan siswa baru oleh pihak
7 Susiana, Problematika Pembelajaran PAI di SMKN 1 Turen. (STAI MadinatunnajahRengat: Jurnal Al-Thariqah, 2017), Vol.2, No. 1. h. 75. Diakses pada tanggal 21/02/2019 pukul22:01.
8 Ibid.,9 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 65.
4
sekolah yang hanya menggunakan seleksi berdasarkan Nilai Ujian Nasional
siswa dan tidak menggunakan seleksi tes tulis yang mengakibatkan pihak
sekolah tidak mengetahui secara pasti tingkat kemampuan siswa.10
Berdasarkan wawancara mengenai kegiatan belajar mengajar, guru
lebih memilih untuk menerapkan aktivitas pembelajaran yang mudah seperti
menjelaskan materi ajar dengan berceramah, diskusi dan penugasan. 11 Hal ini
terlihat pula pada Analisis SWOT Bidang Akademik SMP Negeri 110 Jakarta
yang menyatakan bahwa kondisi nyata SMP Negeri 110 Jakarta pada
keberagaman metode mengajar masih sebesar 50% guru suka ceramah.12
Permasalahan ini juga terlihat pada artikel yang menyatakan bahwa
“masih ada guru PAI yang metode mengajarnya masih menggunakan pola-
pola konvensional sehingga membuat para siswa kurang bersemangat dalam
mengikuti pelajaran PAI di sekolah. Balitbang Kemenag Semarang memberi
masukan agar kompetensi para guru PAI terus ditingkatkan, baik dalam hal
model maupun metode pembelajaran sehingga proses belajar menjadi lebih
menarik bagi siswa. Selain itu, guru PAI diharapkan juga bisa memanfaatkan
kemajuan teknologi guna mendukung proses pembelajaran siswa di
sekolah”.13
Sebagai salah satu komponen pengajaran, model pembelajaran
menempati peranan yang tidak kalah penting dari komponen lainnya dalam
kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran selalu ada dalam setiap
kegiatan belajar mengajar dalam lembaga pendidikan sebagai implementasi
dari kurikulum yang telah direncanakan dan ditetapkan. Dalam hal ini
pendidik memahami benar mengenai kedudukan model pembelajaran sebagai
alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.
10 Hasil wawancara dengan guru PAI terkait permasalahan hasil belajar di SMP Negeri110 Jakarta. Senin, 22 Juli 2019.
11 Hasil wawancara dengan guru PAI terkait kegiatan belajar mengajar di kelas di SMPNegeri 110 Jakarta. Senin, 22 Juli 2019.
12 Kurikulum 2013 SMP Negeri 110 Jakarta Tahun Pelajaran 2019/2020. h. 58.13 https://m.republika.co.id/tag/pendidikan-agama-islam. Diakses pada tanggal 06
Februari 2019 pukul 16:46 WIB.
5
Salah satu model pembelajaran yang perlu guru terapkan dalam
kegiatan belajar mengajar yaitu, model pembelajaran kooperatif, yakni
kegiatan belajar mengajar dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok
kecil secara kolaboratif yang terdiri dari empat sampai enam orang anggota
dengan struktur kelompok heterogen. Para siswa dibagi menjadi kelompok-
kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran dan
berdiskusi untuk memecahkan masalah. Model pembelajaran kooperatif
memiliki beberapa tipe seperti jigsaw, NHT, GI, STAD, Cooperative Script,
dan lain-lain.
Berdasarkan hasil pengamatan, pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan ialah siswa berdiskusi dalam bentuk kelompok yang kemudian
dipaparkan hasil diskusinya. Dalam kegiatan diskusi tersebut ditemukan
bahwa tidak semua siswa terlibat aktif untuk berdiskusi dalam kelompoknya,
pembicara hanya berasal dari siswa yang secara intern memiliki keberanian
dan kepercayaan diri yang tinggi sedangkan untuk siswa yang secara intern
kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya cenderung diam
dalam kelompoknya.14 Rusman dalam bukunya Belajar dan Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan menyatakan bawa pada hakikatnya
pembelajaran kooperatif sama dengan kerja kelompok, oleh karena itu guru
beranggapan bahwa mereka telah biasa melakukan pembelajaran kooperatif
dalam bentuk belajar kelompok. Walaupun sebenarnya tidak semua belajar
kelompok dikatakan pembelajaran kooperatif. Seperti yang dijelaskan oleh
Abdulhalk dalam Rusman, bahwa “pembelajaran kooperatif dilaksanakan
melalui sharing proses antara peserta belajar, sehingga dapat mewujudkan
pemahaman bersama di antara peserta belajar itu sendiri”.15
Cooperative script merupakan salah satu tipe pembelajaran dari model
pembelajaran kooperatif dalam bentuk kelompok kecil, yang artinya siswa
belajar secara berpasang-pasangan dalam meyimpulkan pelajaran baik berupa
14 Hasil pengamatan pembelajaran PAI di kelas VIII SMP Negeri 110 Jakarta. Senin, 22Juli 2019.
15 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:Kencana, 2017), h. 295.
6
fakta, pendapat maupun alasan yang kemudian siswa saling bertukar peran
sebagai pendengar dan pembaca. Dengan model pembelajaran tipe
cooperative script ini siswa dapat melatih keberaniannya dalam
menyampaikan pendapat dengan teman sebaya dan juga melatih siswa untuk
saling menghargai serta membuat siswa berperan aktif dalam setiap kelompok
belajarnya. Menurut Agus Suprijono, pembelajaran kooperatif mempunyai
dampak positif yaitu meningkatkan prestasi belajar siswa, meningkatkan
kemampuan berpikir kritis, dan meningkatkan motivasi intrinsik.16 Selain itu,
pembelajaran kooperatif juga dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang
isi materi, memahami konsep-konsep serta mendorong siswa aktif, partisipatif,
dan konstruktif terlibat dalam pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas VIII pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
di SMP Negeri 110 Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah penelitian dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam rendah.
2. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa.
3. Siswa belum terlibat aktif dalam pembelajaran.
4. Guru masih suka menggunakan ceramah dalam pembelajaran.
5. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang mampu meningkatkan
hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
16 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2016), Cet.XIV. h. 57.
7
C. Pembatasan Masalah
Permasalahan yang telah diuraikan di atas tidak mungkin untuk diteliti
seluruhnya karena keterbatasan penelitian ini. Oleh karena itu, untuk
mengakuratkan hasil penelitian dan lebih terarah, maka variabel-variabelnya
dibatasi. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil tes kognitif
saja. Ranah kognitif yang akan diukur ialah ranah kognitif menurut
taksonomi Bloom.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang dijadikan bahan
analisis dalam penelitian ini hanya dibatasi pada penggunaan model
pembelajaran cooperative script.
3. Materi Pendidikan Agama Islam yang diteliti adalah materi puasa.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan dan
pembatasan masalah yang telah tercantum, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran
cooperative script terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
pendidikan agama Islam kelas VIII di SMP Negeri 110 Jakarta?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran cooperative script
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
kelas VIII di SMP Negeri 110 Jakarta.
8
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-
pihak yang bersangkutan di dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang positif untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 110
Jakarta.
2. Bagi pendidik, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber
informasi dan bahan acuan tentang penggunaan model pembelajaran
cooperative script serta diharapkan pula pendidik dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran khususnya dalam bidang pendidikan agama Islam.
3. Bagi siswa, model pembelajaran cooperative script diharapkan dapat
membuat suasana belajar menyenangkan dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. Selain itu,
pemahaman siswa mengenai materi ajar dapat meningkat melalui kegiatan
diskusi dengan teman sebaya yang merupakan ciri dari model
pembelajaran cooperative script ini.
4. Untuk menjawab rasa keingintahuan penulis mengenai pengaruh model
pembelajaran cooperative script terhadap hasil belajar pendidikan agama
Islam.
5. Hasil penelitian ini sebagai penerapan ilmu yang di peroleh dari fakultas
keguruan khususnya program studi pendidikan agama Islam yang
kemudian memberikan pengalaman baru serta meningkatkan wawasan dan
keilmuan dalam bidang pendidikan agama Islam.
9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Hakikat Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
a. Hasil Belajar
1) Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan
unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap
jenis dan jenjang pendidikan. 1 Belajar pada hakikatnya adalah
“perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah
berakhirnya melakukan aktivitas belajar. 2 Menurut Slameto,
belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.3
Menurut Muhibbin Syah, secara umum belajar dapat
dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. 4
Menurut Sumadi Suryabrata, bahwa belajar itu membawa
perubahan (dalam arti behavioral changes, aktual maupun
potensial), perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya
1 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 2001), h. 59.2 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2010), h. 38.3 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010), Cet.5. h. 2.4 Muhibbin Syah, op.cit., h. 64.
10
kecakapan baru dan perubahan itu terjadi karena usaha yang
disengaja.5
Pandangan mengenai belajar tersebut sejalan dengan
pandangan belajar menurut salah satu pakar ahli dari Barat,
Morgan berpendapat bahwa “Learning is any relatively
permanent change in behavior that is a result of past experience”
(belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam
tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman).6
Arden N. Frandsen mengatakan bahwa hal yang mendorong
seseorang untuk belajar dikarenakan adanya faktor sifat ingin tahu
dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas; sifat yang kreatif
yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju;
keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan
teman-teman; keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu
dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan
kompetisi; keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila
menguasai pelajaran; ganjaran atau hukuman sebagai akhir
daripada belajar.7
Dengan demikian, belajar merupakan hal yang begitu
melekat pada setiap diri individu. Dengan melihat ia menjadi tahu,
dengan membaca ia menjadi ingat, dengan mempraktikkan ia
menjadi bisa dan dengan mengamalkannya ia menjadi paham.
Artinya belajar dapat membawa perubahan yang positif kepada
setiap individu.
2) Pengertian Hasil Belajar
5 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h.232.
6 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2016), h. 3.
7 Sumadi Suryabrata, op.cit., h. 236-237.
11
Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil
belajar. Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh
siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.8
Dengan demikian, hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya 9 sehingga
muncul ciri hasil belajar siswa yaitu perubahan, maksudnya
seseorang dikatakan sudah belajar apabila perilakunya
menunjukkan perubahan, dari awalnya tidak tahu menjadi tahu,
dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mampu menjadi mampu,
dari tidak terampil menjadi terampil.10
Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses
pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat
memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa
dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan
belajar. Selanjutnya, dari informasi tersebut guru dapat menyusun
dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk
keseluruhan kelas maupun individu.11
Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan
pengajaran dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan
instruksional khusus dari bahan tersebut. 12 Yang menjadi
petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil
adalah sebagai berikut:
a) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan
mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun
kelompok.
8 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:Kencana, 2017), h. 129.
9 Ibid., h. 130.10 Karwono dan Heni Mularsih, Belajar dan Pembelajaran: Serta Pemanfaatan Sumber
Belajar, (Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2017), h. 13.11 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, op.cit., h.
130.12 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op.cit., h. 105.
12
b) Perilaku yang digariskan dalam tujuan
pengajaran/instruksional khusus telah dicapai oleh siswa,
baik secara individual maupun kelompok.13
3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut
Munadi yang dikutip oleh Rusman dalam bukunya Belajar dan
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, meliputi
faktor internal dan faktor eksternal, yaitu:14
a) Faktor Internal
Faktor internal yang terdapat dalam diri individu yang
belajar yaitu faktor yang mengolah dan memproses
lingkungan sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku
sebagai hasil belajar. 15 Dalam hal ini adalah siswa. Siswa
adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan
tahap perkembangannya. 16 Perkembangan anak adalah
perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi
tempo dan irama perkembangan masing-masing anak pada
setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran dapat
dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu, di
samping karakteristik lain yang melekat pada diri anak.17
Faktor ini berada di dalam diri individu yang dapat
mempengaruhi kondisi individu dalam kegiatan pembelajaran
yang menurut Dunkin disebut latar belakang siswa (pupil
formative experience) serta sifat yang dimiliki siswa (pupil
13 Ibid., h. 106.14 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, op.cit., h.
130.15 Karwono dan Heni Mularsih, op.cit., h. 46.16 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2008), h. 17.17 Ibid.,
13
Properties).18 Yang kemudian oleh Munadi disebut dengan
faktor fisiologis, yaitu terkait kondisi fisik individu dalam
menerima materi pelajaran seperti kondisi kesehatan, tidak
dalam keadaan lelah dan cacat jasmani. Serta faktor
psikologis, yaitu terkait keadaan psikologis setiap individu
yang berbeda-beda seperti intelegensi (IQ), minat, bakat,
motivasi, kognitif, perhatian, minat dan daya nalar siswa.19
b) Faktor Eksternal
Faktor ini berhubungan dengan kondisi luar dari diri
individu yang meliputi faktor lingkungan dan faktor
instrumental.20
(1) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan
lingkungan sekolah yang dapat mempengaruhi hasil
belajar. Sedangkan menurut Wina Sanjaya terdapat dua
faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran
yaitu pertama, faktor organisasi kelas, meliputi jumlah
siswa dalam satu kelas merupakan aspek penting yang
dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Organisasi
kelas yang terlalu besar akan kurang efektif untuk
mencapai tujuan pembelajaran. 21 Kedua, faktor iklim
sosial-psikologis, makasudnya adalah keharmonisan
hubungan antara orang yang terlibat dalam proses
pembelajaran. Iklim sosial ini dapat terjadi secara
internal (hubungan yang terlibat dalam lingkungan
18 Ibid.,19 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, op.cit., h.
130.20 Ibid.,21 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, op.cit., h. 19.
14
sekolah) atau eksternal (hubungan antara pihak sekolah
dengan dunia luar).22
(2) Faktor Instrumental
Ialah faktor yang keberadaan dan penggunaannya
dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan,
faktor-faktor instrumental ini berupa sarana dan
prasarana serta guru.
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung
secara langsung terhadap kelancaran proses
pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat-alat
pelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya.
Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara
tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses
pembelajaran misalnya, jalan menuju sekolah,
penerangan sekolah, kamar kecil, dan lain sebagainya.23
Terdapat beberapa keuntungan bagi sekolah yang
memiliki kelengkapan sarana dan prasarana. Pertama,
dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru mengajar
dan kedua, dapat memberikan berbagai pilihan pada
siswa untuk belajar.24
Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat
ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru. Menurut
Dunkin ada sejumlah aspek yang dapat mempengaruhi
kualitas guru, yaitu Teacher formative experience,
meliputi jenis kelamin dan pengalaman hidup guru yang
menjadi latar belakang sosial. Teacher training
experience, meliputi pengalaman-pengalaman yang
berhubungan dengan aktivitas dan latar belakang
22 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, op.cit., h.20.
23 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, op.cit., h. 18.24 Ibid., h. 19.
15
pendidikan guru. Teacher properties, adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan sifat yang dimiliki
guru.25
4) Obyek Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai
terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria
tertentu. 26 Dalam penilaian hasil belajar yang menjadi obyek
adalah hasil belajar siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya.
Obyek atau sasaran penilaian hasil belajar adalah segala
sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilaian
menginginkan informasi tentang aspek yang akan dinilai.27 Obyek
atau sasaran penilaian hasil belajar secara umum meliputi tiga
ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psokomotorik. Pokok
bahasan di dalam bab ini hanya pada obyek penilaian hasil belajar
pada aspek kognitif.
Aspek kognitif adalah aspek yang berkaitan dengan
kemampuan berpikir. Menurut teori yang dikemukakan oleh
Benjamin S. Bloom dkk, aspek kognitif ini terdiri enam jenjang
atau tingkat, yaitu:28
a) Pengetahuan (mengetahui tentang hal-hal khusus, peristilahan,
fakta-fakta khusus, prinsip-prinsip, kaidah-kaidah)
Pengetahuan merupakan tingkat kemampuan dimana peserta
didik dapat mengingat informasi konkret ataupun abstrak.29
25 Ibid., h. 16.26 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 3.27 Junaidi, Pengembangan Evaluasi Pembelajaran PAI, (Direktorat Pendidikan Agama
Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia), h. 29.28 Ibid., h. 30.29 Ridwan Abdullah Sani, Penilaian Autentik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), h. 102.
16
b) Pemahaman (mampu menterjemahkan, menafsirkan,
menentukan, memperkirakan, mengartikan)
Pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan
peserta didik mampu memahami arti atau konsep, situasi,
serta fakta yang diketahuinya.
c) Penerapan (mampu memecahkan masalah, membuat
bagan/grafik, menggunakan istilah atau konsep-konsep)
Penerapan atau aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada
situasi konkret atau situasi khusus.30
d) Analisis (mampu mengenali kesalahan, membedakan,
menganalisis unsur-unsur, hubungan-hubungan, dan prinsip-
prinsip organisasi)
Analisis adalah usaha memilah suatu integritas (suatu
kesatuan) menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga
jelas hierarkinya dan atau susunannya. Dengan analisis
diharapkan seseorang peserta didik mempunyai pemahaman
yang komprehensif dan dapat memilahkan integritas menjadi
bagian-bagian yang tetap terpadu.31
e) Sintesis (mampu menghasilkan, menyusun kembali,
merumuskan)
Kemampuan sintesis adalah kemampuan untuk menyatukan
unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk
menyeluruh.32
f) Evaluasi (mampu menilai berdasarkan norma tertentu,
mempertimbangkan, memilih alternatif)
Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu
yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja,
pemecahan, metode, materi, dan lain-lain.33
30 Junaidi, op.cit., h. 31.31 Ibid., h. 32.32 Ibid., h. 33.33 Ibid., h. 34.
17
5) Tujuan dan Manfaat Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar secara esensial bertujuan untuk
mengukur keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
sekaligus mengukur keberhasilan peserta didik dalam penguasaan
kompetensi yang telah ditentukan.34
Tujuan penilaian hasil belajar secara umum dideskripsikan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan, antara lain:
a) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik.
b) Memperbaiki proses pembelajaran.
c) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar peserta
didik.35
Sedangkan tujuan khusus yang dikehendaki adalah:
a) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik
b) Mendiagnosis kesulitan belajar
c) Memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar
d) Penentukan kenaikan kelas
e) Memotivasi belajar peserta didik dengan cara mengenal dan
memahami diri dan merangsang untuk melakukan usaha
perbaikan.36
Sedangkan Menurut Nana Sudjana, tujuan penilaian hasil belajar
adalah sebagai berikut:
a) Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga
dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai
bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
34 Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik BerdasarkanKurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh, (Jakarta: PT RajaGrafindoPersada, 2014), h. 10-11.
35 Ridwan Abdullah Sani, op.cit., h. 69.36 Ibid., h. 70.
18
b) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran
di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam
mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan
yang diharapkan.
c) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan
dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya.
d) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak
sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak yang
dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat, dan para orang
tua siswa.37
Adapun manfaat penilaian hasil belajar, menurut Kunandar adalah
sebagai berikut:
a) Mengetahui tingkat pencapai kompetensi selama dan setelah
proses pembelajaran berlangsung.
b) Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui
kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian
kompetensi.
c) Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar
yang dialami peserta didik.
d) Umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode,
pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
e) Memberikan pilihan alternatif penilaian kepada guru.
f) Memberikan informasi kepada orang tua tentang mutu dan
efektivitas pembelajaran yang dilakukan sekolah.38
b. Pendidikan Agama Islam (PAI)
37 Nana Sudjana, op.cit., h. 4.38 Kunandar, op.cit., h. 70-71.
19
1) Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana
dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia
dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya
kitab suci al-Qur’an dan al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. 39 Berikut
merupakan pendapat para pakar mengenai Pendidikan Agama
Islam.
Menurut Zakiyah Daradjat yang dikutip oleh Abdul Majid,
Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan
mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami
kandungan ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati makna
tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan
Islam sebagai pandangan hidup.40
Tayar Yusuf mengartikan pendidikan agama Islam sebagai
usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman,
pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan kepada generasi muda
agar kelak menjadi manusia muslim, bertakwa kepada Allah Swt,
berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian yang memahami,
menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam
kehidupannya.41 Sedangkan menurut A Tafsir, Pendidikan Agama
Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada
seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan
ajaran Islam.42
Pendidikan Agama Islam dapat diartikan sebagai program
yang terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
39 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PTRemaja Rosdakarya, 2012), h. 11.
40 Ibid., h. 12.41 Ibid.42 Ibid.
20
memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam
serta diikuti tuntunan untuk menghormati penganut agama lain
dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama
hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.43
2) Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam
Di dalam Kurikulum PAI tahun 2002 yang dikutip oleh
Abdul Majid dalam bukunya yang berjudul Belajar dan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Agama
Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan
pengetahuan, penghayatan, pengalaman serta pengalaman peserta
didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim
yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya,
berbangsa dan bernegara , serta untuk dapat melanjutkan pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.44
Secara lebih lanjut Zakiah Daradjat mengemukakan tujuan
pengajaran Agama Islam itu harus berisi hal-hal yang dapat
menumbuhkan dan memperkuat iman serta mendorong kepada
kesenangan mengamalkan ajaran agama Islam. 45 Tujuan itu
hendaknya mengandung sifat pemberian dan penanaman ilmu
agama (kognitif) dan keterampilan mengenalkan ajaran agama.46
Secara umum dan ringkas menurut Zakiah Daradjat dapat
dikatakan bahwa tujuan pengajaran agama itu harus mengandung
berbagai aspek pembinaan manusia seutuhnya sehingga nantinya
43 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam: Upaya Pembentukan Pemikiran danKepribadian Muslim, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 6.
44 Abdul Majid, op.cit., h. 16.45 Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996),
h. 78.46 Ibid.
21
ia dapat hidup dengan baik sebagai manusia pancasilais yang
bertakwa kepada Allah menurut ajaran Islam.47
Adapun fungsi Pendidikan Agama Islam untuk
sekolah/madrasah adalah sebagai berikut:48
a) Pengembangan. Dimaksudkan untuk meningkatkan keimanan
dan ketakwaan kepada Allah Swt di dalam diri peserta didik
yang telah ditanamkan di lingkungan keluarga. Dengan
demikian, peran sekolah ialah menumbuhkembangkan
keimanan dan ketakwaan anak kepada Allah Swt secara lebih
lanjut melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan
agar keimanan dan ketakwaan dapat berkembang secara
optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
b) Penanaman nilai. Dimaksudkan sebagai pedoman hidup
untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
c) Penyesuaian mental. Dimaksudkan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai
dengan ajaran agama Islam.
d) Perbaikan. Dimaksudkan untuk memperbaiki setiap
kesalahan, kekuarangan dan kelemahan anak dalam
keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam
kehidupan sehari-hari.
e) Pencegahan. Dimaksudkan untuk mencegah hal-hal negatif
dari lingkungan anak atau dari budaya lain yang dapat
membahayakan diri anak dan menghambat perkembangannya
untuk menjadi manusia yang sesuai dengan fitrahnya.
f) Pengajaran. Dimaksudkan untuk memberikan ilmu
pengetahuan kegamaan secara umum kepada anak.
47 Ibid., h. 79.48 Abdul Majid, op.cit., h. 15.
22
g) Penyaluran. Dimaksudkan untuk menyalurkan anak-anak
yang memiliki bakat khusus di bidang Agama Islam agar
bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga
dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan orang lain serta
berguna bagi nusa dan bangsa.
Adapun visi dan misi Pendidikan Agama Islam di sekolah.
Visi Pendidikan Agama Islam di sekolah umum adalah
terbentuknya sosok anak didik yang memiliki karakter, watak dan
kepribadian dengan landasan iman dan ketakwaan serta nilai-nilai
akhlak atau budi pekerti yang kukuh, yang tercermin dalam
keseluruhan sikap dan perilaku sehari-hari, untuk selanjutnya
memberi corak bagi pembentukan watak bangsa.49
Misi Pendidikan Agama Islam di sekolah disebutkan oleh
Djamas yang dikutip oleh Abdul Majid dalam bukunya Belajar
dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ialah sebagai
berikut:50
a) Melaksanakan pendidikan agama sebagai bagian integral dari
seluruh proses pendidikan di sekolah.
b) Menyelenggarakan pendidikan agama di sekolah dengan
mengintegrasikan aspek pengajaran, pengalaman serta aspek
pengalaman bahwa kegiatan belajar mengajar di depan kelas
diikuti dengan pembiasaan pengalaman ibadah bersama di
sekolah, kunjungan dan memperhatikan lingkungan sekitar
serta penerapan nilai dan norma akhlak dalam perilaku
sehari-sehari.
c) Melakukan upaya bersama antara guru agama dan kepala
sekolah serta seluruh unsur pendukung pendidikan di sekolah
untuk mewujudkan budaya sekolah yang dijiwai oleh suasana
49 Ibid,. h. 18.50 Ibid,. h. 19.
23
dan disiplin keagamaan dalam keseluruhan interaksi antar
unsur pendidikan di sekolah dan di luar sekolah.
d) Melakukan penguatan posisi dan peran guru agama di
sekolah secara terus-menerus baik sebagai pendidik maupun
sebagai pembimbing dan penasihat, komunikator, serta
penggerak bagi terciptanya suasana dan disiplin keagamaan
di sekolah.51
3) Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam di SMP
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-
aspek sebagai berikut:
a) Al-Qur’an
b) Aqidah
c) Akhlak
d) Fiqih
e) Tarikh Islam
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan,
keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan
Allah Swt, hubungan manusia dan sesama manusia, hubungan
manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam
sekitarnya.52
4) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama
Islam Kelas VIII di SMP
Berdasarkan Permendikbud No. 24 tahun 2016 mengenai
kompetensi inti dan kompetensi dasar Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti SMP/MTs kelas VIII pada pokok bahasan puasa
adalah sebagai berikut:
51 Ibid.,52 Maksudin, Pengembangan Metodologi Pendidikan Isam Pendekatan Dialektik,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), cet.I, h. 57.
24
Tabel 2.1
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VIII
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
1.11 Menjalankan puasa
wajib dan sunnah
sebagai perintah
agama.
2. Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
2.11 Menghayati perilaku
empati sebagai
implementasi puasa
wajib dan sunnah.
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual dan
procedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
3.11 Memahami tata cara
puasa wajib dan
sunnah.
4. Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai,
merangkai,memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak
4.11 Menyajikan hikmah
pelaksanaan puasa
wajib dan puasa
sunnah.53
53 Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, (Jakarta: KementerianPendidikan dan Kebudayaan, 2017). h. xi.
25
(menulis, membaca,
menghitung, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut
pandang/teori
c. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada sub-bab hasil belajar,
bahwasanya hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
diperoleh siswa dari pengalaman belajarnya. Untuk memperoleh
kemampuan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai guru berperan
mengarahkan siswa dan membuat siswa aktif dalam belajar. Hal ini
diterapkan guna tercapainya hasil belajar sesuai kriteria dan siswa
mampu merekonstruksi pengetahuannya.
Dengan demikian, hasil belajar Pendidikan Agama Islam adalah
nilai-nilai yang diperoleh siswa melalui pengerjaan soal tes
Pendidikan Agama Islam berdasarkan materi yang telah diajarkan
kepada siswa. Hasil belajar Pendidikan Agama Islam dapat diartikan
sebagai hasil akhir pengambilan keputusan tentang tinggi rendahnya
nilai siswa selama proses pembelajaran.
Adapun materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu materi Pendidikan Agama Islam tentang “Ibadah Puasa
Membentuk Pribadi yang Bertakwa” dengan indikator soal
menjelaskan pengertian puasa, syarat dan rukun puasa, macam-macam
puasa, hal-hal yang membatalkan puasa dan tata cara melaksanakan
puasa.
Hasil belajar Pendidikan Agama Islam yang diperoleh dalam
penelitian ini hanya aspek kognitif saja, yaitu melalui tes bentuk
pilihan ganda.
26
2. Hakikat Model Pembelajaran
a. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Script
1) Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Sagala yang dikutip oleh Muhammad
Fathurrohman dalam bukunya Model-Model Pembelajaran
Inovatif, mengemukakan istilah model dapat dipahami sebagai
suatu kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman
dalam melakukan suatu kegiatan.54 Model dapat dipahami juga
sebagai suatu tipe atau desain. Menurut Arends yang dikutip oleh
Agus Suprijono, model pembelajaran mengacu pada pendekatan
yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,
lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.55
Pandangan yang sama dikemukakan oleh Muhammad
Fathurrohman yang menyatakan bahwa model pembelajaran
merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Secara lebih
konkret, Muhammad Fathurrohman mengemukakan bahwa model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang mendeskripsikan
dan melukiskan prosedur yang sistematik dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar dan pembelajaran untuk
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman
dalam perencanaan pembelajaran bagi para pendidik dalam
melaksanakan aktivitas pembelajaran.56
Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi
perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan
54 Muhammad Fathurrohman, Model-Model Pembelajaran Inovatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), h. 29.
55 Agus Suprijono, op.cit., h. 65.56 Muhammad Fathurrohman, loc.,cit.
27
pembelajaran.57 Seperti yang dikemukakan oleh Bruce Joyce dan
Well yang dikutip oleh Deni Darmawan dalam bukunya Model
Pembelajaran Di Sekolah berpendapat bahwa model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran
jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan
membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.58
Dengan demikian, model pembelajaran merupakan desain
pembelajaran yang telah dirumuskan dan dapat digunakan sebagai
pedoman bagi pendidik dalam kegiatan belajar mengajar. Selain
itu, melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta
didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir,
dan mengekspresikan ide.
2) Pembelajaran Kooperatif
a) Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Menurut Sanjaya yang dikutip oleh Rusman,
Cooperative learning merupakan kegiatan belajar siswa yang
dilakukan dengan cara berkelompok.59 Model pembelajaran
berkelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan.60
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah
proses belajar mengajar yang melibatkan penggunaan
kelompok-kelompok kecil yang memungkinkan siswa untuk
57 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalamKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 53.
58 Deni Darmawan dan Dinn Wahyudin, Model Pembelajaran Di Sekolah, (Bandung: PTRemaja Rosdakarya, 2018), h. 1-2.
59 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2014), h. 203.
60 Ibid., h. 203.
28
bekerja secara bersama-sama di dalamnya guna
memaksimalkan pembelajaran mereka sendiri dan
pembelajaran satu sama lain.61
Dalam kegiatan yang kooperatif setiap anak berusaha
mencapai hasil yang menguntungkan bagi diri mereka sendiri
dan semua anggota kelompok. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Tom V Savage yang dikutip oleh Rusman,
mengemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu
pendekatan yang menekankan kerja sama dalam kelompok.62
Pengertian lainnya mengemukakan bahwa Pembelajaran
kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan
partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling
berinteraksi. Dalam pembelajaran kooperatif ini akan tercipta
sebuah interaksi yang lebih luas, yaitu interaksi dan
komunikasi yang dilakukan antara guru dan siswa, siswa dan
siswa serta siswa dan guru.63
Berdasarkan pengertian diatas maka pembelajaran
kooperatif merupakan bentuk pembelajaran aktif, maksudnya
di dalam pembelajaran kooperatif siswa secara sadar
melakukan interaksi dengan siswa lainnya di dalam satu
kelompok untuk membangun pengetahuannya sendiri dan
bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan yang
disajikan guru. Dengan demikian siswa tidak lagi menjadi
objek pembelajaran semata melainkan siswa juga menjadi
subjek dalam pembelajaran dimana siswa dapat ikutserta
menuangkan pendapatnya di dalam suatu pembelajaran.
61 David W. Johnson, Roger T. Johnson, dan Edythe Johnson Holubec, ColaborativeLearning: Strategi Pembelajaran untuk Sukses Bersama, Terj. Dari The Ne Circle of Learningoleh Nurulita Yusron, (Bandung: Penerbit Nusa Media, 2010), h. 4.
62 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru ,op.cit.,h. 203.
63 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, op.cit., h.295.
29
b) Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan dalam
beberapa perspektif yaitu: 1) perspektif motivasi artinya
penghargaan yang diberikan kepada kelompok yang dalam
kegiatannya saling membantu untuk memperjuangkan
keberhasilan kelompok. 2) perspektif sosial artinya melalui
kooperatif setiap siswa akan saling membantu dalam belajar
karena mereka menginginkan semua anggota kelompok
memperoleh keberhasilan. 3) perspektif perkembangan
kognitif artinya dengan adanya interaksi antara anggota
kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa untuk
berpikir mengolah berbagai informasi.64
Karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif dapat
dijelaskan sebagai berikut:
(1) Pembelajaran Secara Tim
Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran secara
tim untuk mencapai tujuan tertentu. Tim belajar dalam
pembelajaran kooperatif bersifat heterogen, artinya
setiap kelompok terdiri atas anggota yang memiliki
kemampuan akademik, jenis kelamin, dan latar belakang
sosial yang berbeda. 65 Hal ini bertujuan supaya setiap
anggota memberikan pengalaman dan kontribusi
terhadap keberhasilan kelompok.
(2) Didasarkan pada Manajemen Kooperatif
Manajemen mempunyai empat fungsi pokok, yaitu
fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi
pelaksanaan dan fungsi kontrol. Dalam pembelajaran
64 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, op.cit.,h. 206-207.
65 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,(Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2006), h. 245.
30
kooperatif, fungsi perencanaan menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang
matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif;
fungsi organisasi menunjukkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap anggota
kelompok, oleh sebab itu perlu diatur tugas dan tanggung
jawab setiap anggota kelompok; fungsi pelaksanaan
menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif harus
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, melalui
langkah-langkah pembelajaran yang telah ditentukan dan
disepakati bersama; fungsi kontrol menunjukkan bahwa
dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria
keberhasilan baik melalui tes maupun non tes.66
(3) Kemauan untuk Bekerja Sama
Prinsip bekerja sama perlu ditekankan dan ditanamkan
dalam diri untuk mencapai keberhasilan pembelajaran
kooperatif. Hal ini dikarenakan keberhasilan
pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan
secara kelompok.
(4) Keterampilan Bekerja Sama
Keterampilan bekerja sama merupakan bentuk kegiatan
yang dipraktikkan setelah siswa memiliki kemauan untuk
bekerja sama dengan kelompoknya. Dalam hal ini, siswa
didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan
berkomunikasi dengan anggota lain dan siswa juga perlu
dibantu untuk mengatasi berbagai hambatan dalam
berinteraksi dan berkomunikasi.
c) Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif
66 Ibid., h. 245.
31
Menurut Roger dan David Johnson yang dikutip oleh
Rusman dalam bukunya Belajar dan Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan, menyatakan ada
lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif, 67 yaitu
sebagai berikut:
(1) Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence)
Semua anggota dalam kelompok pembelajaran
kooperatif harus merasa saling ketergantungan. Hal
tersebut bertujuan untuk tercapainya keberhasilan kerja
kelompok yang ditentukan oleh kinerja masing-masing
diri individu di dalam satu kelompok.
(2) Tanggung jawab perseorangan (individual accountability)
Setiap anggota dalam kelompok pembelajaran kooperatif
memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing
yang harus diselesaikan demi tercapainya keberhasilan
kelompok.
(3) Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction)
Setiap anggota dalam kelompok pembelajaran kooperatif
memberikan kesempatan kepada anggota lainnya untuk
bertatap muka dengan berinterasi dan berdiskusi, yang
darinya timbul simbiosis mutualisme dengan saling
memberi dan menerima informasi.
(4) Partisipasi dan komunikasi (participation communication)
Di dalam pembelajaran kooperatif, setiap anggota dalam
kelompok terlatih untuk dapat berpartisipasi secara aktif
dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran.
(5) Evaluasi proses kelompok
Dalam pembelajaran kooperatif diperlukan untuk
menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk
67 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, op.cit., h.303.
32
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja
sama mereka, agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan
lebih efektif.
3) Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Script
a) Pengertian Cooperative Script
Cooperative Script merupakan salah satu metode yang
ada pada model pembelajaran kooperatif. Cooperative script
ini dikembangkan oleh Donald Dansereau pada tahun 1985.
Nama lain dari model pembelajaran cooperative script ini
ialah skrip koperatif.
Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa
bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan
mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.68
Aktivitas belajar seperti ini dapat membuat peserta didik
lebih aktif dalam proses pembelajaran dan membuat peserta
didik saling bekerja sama dan bertanggung jawab terhadap
tugas yang diberikan.
Cooperative script merupakan metode yang dilakukan
oleh siswa secara berpasang-pasangan untuk mengungkapkan
gagasan ataupun ide pokok materi dengan menggunakan
bahasanya sendiri dan siswa dilatih untuk dapat cermat dalam
menyimak temannya yang sedang mengikhtisarkan bagian-
bagian dari materi ajar. 69 Cooperative script memberikan
kesempatan kepada setiap peserta didik untuk berani
menyampaikan pendapatnya, selain itu peserta didik dapat
saling bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain.
68 Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, Sri Harmianto. Model-Model PembelajaranInovatif dan Efektif, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 101.
69 Eris Puryanti dan Maryamah, Penerapan Metode Cooperative Script Terhadap HasilBelajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda KabupatenOku Timur, Jurnal Pendidikan Volume 2, 2015. Diakses pada tanggal 20/02/2019 pukul 17:49.h.308.
33
Dengan demikian, model pembelajaran ini diharapkan dapat
membuat peserta didik mengembangkan ide-ide pokok
ataupun gagasan mengenai materi pelajaran.
b) Langkah-Langkah Cooperative Script
Dalam menerapkan sebuah model pembelajaran terdapat
langkah-langkah atau prosedur yang harus diikuti agar
pembelajaran dapat mencapai tujuan yang jelas melalui
model pembelajaran tersebut. Adapun langkah-langkah yang
dapat dilakukan dalam model pembelajaran tipe Cooperative
Script ini, yaitu sebagai berikut:
(1) Guru membagi peserta didik untuk berpasangan.
(2) Guru membagikan wacana atau materi kepada setiap
peserta didik untuk dibaca dan membuat ringkasan.
(3) Guru dan peserta didik menetapkan siapa yang pertama
berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan
sebagai pendengar.
(4) Pembicara membacakan ringkasannya selengkap
mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam
ringkasannya, sementara pendengar:
(a) Menyimak, mengoreksi dan menunjukkan
gagasan pokok yang kurang lengkap.
(b) Membantu menghafal ide-ide pokok dengan
menghubungkan materi sebelumnya atau dengan
materi lainnya.
(5) Bertukan peran, yaitu peran yang semula sebagai
pembicara ditukar menjadi pendengar, dan sebaliknya.
(6) Kesimpulan bersama-sama antara peserta didik dengan
guru.
34
(7) Penutup.70
c) Kelebihan dan Kekurangan Cooperative Script
Cooperative Script merupakan pembelajaran dimana
siswa bekerja dalam kelompoknya secara berpasangan. Hal
ini berarti setiap kelompok terdiri dari dua orang siswa.
Menurut Anita Lie pembelajaran tersebut memiliki kelebihan,
yaitu meningkatkan partisipasi, cocok untuk tugas sederhana,
lebih banyak kesempatan untuk kontribusi masing-masing
anggota kelompok, interaksi lebih mudah, lebih mudah dan
cepat membentuknya. Sedangkan kekukarangan dari
pembelajaran ini ialah banyak kelompok yang melapor dan
perlu di monitor, lebih sedikit ide yang muncul, tidak ada
penengah jika terjadi perselisihan.71
Setiap model pembelajaran yang diterapkan memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelebihan
model cooperative learning dalam pembelajaran
dikemukakan oleh Iif Khoiru Ahmadi, yaitu sebagai
berikut:72
Kelebihan model pembelajaran cooperative script adalah
sebagai berikut:
(1) Melatih pendengaran, ketelitian atau kecermatan.
(2) Setiap siswa mendapat peran.
(3) Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan
lisan.
70 Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), h.47.
71 Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, (Jakarta: PT Grasindo, 2005), h. 46.
72 Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, dan Tatik Elisah, Strategi Pembelajaran SekolahTerpadu Pengaruhnya Terhadap Konsep, Mekanisme dan Proses Pembelajaran Sekolah Swastadan Negeri, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2011), h. 58.
35
Kekurangan model pembelajaran cooperative script yang
dikemukakan oleh Jumanta Hamdayama adalah sebagai
berikut:73
(1) Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu.
(2) Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh
kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang
tersebut).
Sedangkan kelebihan dan kekurangan cooperative script
yang ditulis oleh Eris Puryanti dalan jurnalnya, ialah sebagai
berikut:74
Kelebihan model pembelajaran cooperative script:
(1) Dapat menumbuhkan ide-ide baru, daya berpikir kritis,
serta mengembangkan jiwa keberanian dalam
menyampaikan hal-hal baru yang diyakini benar.
(2) Mengajarkan siswa untuk percaya kepada guru dan lebih
percaya lagi pada kemampuan sendiri untuk berpikir,
mencari informasi dari sumber lain dan belajar dari siswa
lain.
(3) Mendorong siswa untuk berlatih memecahkan masalah
dengan mengungkapkan idenya secara verbal dan
membandingkan ide siswa dengan ide temannya.
(4) Membantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar
dan siswa yang kurang pintar serta menerima perbedaan
yang ada.
(5) Memotivasi siswa yang kurang pandai agar mampu
mengungkapkan pemikirannya.
(6) Memudahkan siswa untuk berdiskusi dan melakukan
interaksi sosial.
73 Jumanta Hamdayama, Metodologi Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), h. 118.74 Eris Puryanti dan Maryamah, op.cit., h. 309.
36
(7) Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.75
Kekurangan model pembelajaran cooperative script:
(1) Ketakutan beberapa siswa untuk mengeluarkan ide
karena akan dinilai oleh teman dalam kelompoknya.
(2) Ketidakmampuan semua siswa untuk menerapkan
metode ini sehingga banyak waktu yang akan tersita
untuk menjelaskan mengenai model pembelajaran ini.
(3) Keharusan guru untuk melaporkan setiap penampilan
siswa dan tiap tugas siswa untuk menghitung hasil
prestasi kelompok.
(4) Kesulitan membentuk kelompok yang solid dan dapat
bekerja sama dengan baik.
(5) Kesulitan menilai siswa sebagai individu karena mereka
berada dalam kelompok.76
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Untuk mendukung penelitian ini, berikut ini disajikan beberapa penelitian
yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian tersebut antara
lain:
Desi Laraswati (1411010040). Implementasi Metode Cooperative Script
dalam Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran
Akidah Akhlak Kelas VIII A di MTs Darul Ulum Desa Talang Way Sulan
Kecamatan Way Sulan Kabupaten Lampung Selatan T.A 2018/2019. Skripsi
FITK Universitias Islam Negeri Raden Intan Lampung. Penelitian yang
dilakukan oleh Desi Laraswati menunjukkan hasil yang positif. Hal ini terlihat
pada keterangan minat di siklus I, siswa yang mencapai indikator minat 3-4
sebesar 44% menjadi 78% dan pada siklus II, yang sebelumnya 78%
meningkat menjadi 100%. Sementara untuk hasil belajar pada siklus I
75 Ibid.,76 Ibid.,
37
diperoleh hasil sebesar 55 %. Kemudian pada siklus II diperoleh persentase
keberhasilan 94%. Perbedaan penelitian dengan peneliti sendiri terletak pada
jenis penelitian yang digunakan dan jumlah variabel penelitian. Desi Laraswati
menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua
siklus, sedangkan peneliti sendiri menggunakan jenis penelitian kuantitatif.
Desi Laraswati mengukur tiga variabel yaitu cooperative script, minat dan
hasil belajar, sedangkan peneliti hanya menggunakan dua variabel saja, yaitu
cooperative script dan hasil belajar. Persamaan peneliti dengan Desi Laraswati
yaitu cooperative script dan hasil belajar.
Ibnu Habib Alwahid, Sarkadi, Umasih. Pengaruh Metode Pembelajaran
Cooperative Script dan Kemampuan Berpikir Historis Terhadap Hasil Belajar
Sejarah SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi
Sumatera Barat. Jurnal Pendidikan Sejarah Pasca Sarjana Universitas Negeri
Jakarta. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ibnu Habib Alwahid dkk
menunjukkan bahwa hasil belajar sejarah siswa yang mengikuti metode
pembelajaran cooperative script lebih tinggi dari siswa yang mengikuti metode
pembelajaran konvensional dan hasil belajar sejarah siswa yang diberikan
metode pembelajaran cooperative script dengan memiliki kemampuan berpikir
historis tinggi lebih tinggi dari siswa yang diberikan metode pembelajaran
konvensional dengan memiliki kemampuan berpikir historis tinggi. Perbedaan
penelitian terletak pada jumlah variabel penelitian dan metode penelitian. Ibnu
Habib Alwahid menggunakan metode eksperimen murni sedangkan peneliti
menggunakan metode eksperimen semu. Ibnu Habib Alwahid mengukur tiga
variabel yaitu, metode pembelajaran cooperative script, kemampuan berpikir
historis dan hasil belajar. Sedangkan peneliti hanya menggunakan dua variabel,
dimana kedua variabel yang peneliti gunakan memiliki kesamaan dengan Ibnu
Habib Alwahid yaitu, cooperative script dan hasil belajar.
Didimus Tanah Boleng. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script
dan Think-Pair-Share terhadap Keterampilan Berpikir Kritis, Sikap Sosial, dan
Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA Multietnis. Jurnal Pendidikan Sains,
38
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) Universitas Mulawarman
Kalimantan Timur. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Didimus dengan
menggunakan analisis kovarian pada taraf signifikansi 5% (p<0,05)
menunjukkan bahwa model pembelajaran secara signifikan berpengaruh
terhadap sikap sosial dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis, dan hasil
belajar kognitif; etnik secara signifikan berpengaruh terhadap sikap sosial, dan
meningkatkan hasil belajar kognitif biologi; interaksi model pembelajaran dan
etnik berpengaruh terhadap sikap sosial. Persamaan penelitian ini terletak pada
metode penelitian yang menggunakan penelitian eksperimen semu atau quasi
eksperimen. Variabel penelitian yang diteliti oleh Didimus terdiri dari dua
variabel independen yaitu cooperative script dan think pair share; dan tiga
variabel dependen yaitu keterampilan berpikir kritis, sikap sosial dan hasil
belajar. Sementara variabel yang peneliti gunakan hanya dua variabel saja dan
dua variabel tersebut memiliki kesamaan dengan salah satu variabel dari
Didimus yaitu, cooperative script dan hasil belajar.
C. Kerangka Berpikir
Penerapan model pembelajaran Cooperative Script merupakan bentuk dari
usaha untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa. Proses
pembelajaran dengan penambahan bentuk model pembelajaran Cooperative
Script seperti ini perlu diterapkan saat proses belajar Pendidikan Agama Islam,
karena dengan penggunaan model pembelajaran seperti ini siswa dapat
meningkatkan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, model pembelajaran
Cooperative Script dapat memberikan peluang kepada semua siswa tanpa
terkecuali untuk mengambil bagian dalam proses pembelajaran. Melalui model
pembelajaran ini siswa belajar melalui proses mengalami, berbuat dan bereaksi
sehingga siswa tidak hanya menjadi pendengar di dalam kelas. Sehingga model
pembelajaran Cooperative Script dapat membuat siswa aktif dalam proses
pembelajaran dan pembelajaran dapat lebih bermakna, di samping itu siswa
dapat menemukan pengalaman dalam belajar.
39
Penggunaan model pembelajaran yang digunakan siswa di kelas VIII SMP
Negeri 110 Jakarta, pada proses belajar mengajarnya adalah ceramah, namun
dalam hal pelaksanaan proses pembelajarannya belum menyeluruh pada titik
keberhasilan. Oleh karena itu, siswa masih mengalami kendala dalam
pembelajaran khususnya pada hasil belajarnya. Maka untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam Pendidikan Agama Islam, peneliti akan menggunakan
model pembelajaran Cooperative Script untuk mengevaluasi siswa dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Puasa.
Dari uraian di atas diduga bahwa akan terdapat pengaruh model
pembelajaran Cooperative Script terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu,
penulis bermaksud mencari tahu pengaruh model pembelajaran Cooperative
Script terhadap hasil belajar siswa.
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan di
atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah :
H0 :Tidak terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran
cooperative script terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa
kelas VIII di SMP Negeri 110 Jakarta.
H1 :Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran
cooperative script terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam
siswa kelas VIII di SMP Negeri 110 Jakarta.
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 110 Jakarta yang beralamat di Jl.
Kemajuan No.48 Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.
Tabel 3.1
Profil SMP Negeri 110 Jakarta
Profil SMP Negeri 110 Jakarta
Nama Sekolah SMP Negeri 110 Jakarta
No. Statistik Sekolah / NPSN 201016305085 / 20102527
Alamat Sekolah Jl. Kemajuan, Kecamatan
Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan,
Provinsi DKI Jakarta
Telepon/HP/Fax 021-7342288 Fax: (021)-7342288
Email [email protected]
Status Sekolah Negeri
Nilai Akreditasi Sekolah Angka: 96
Kualifikasi: A
Tahun: 2017
Luas Lahan 2750 m2
Luas Bangunan 5715 m2
Jumlah Rombongan Belajar
(Rombel)
18 Rombel @ 6 Rombel /tingkat
kelas
41
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 sampai dengan
November 2019 pada siswa kelas VIII SMP Negeri 110 Jakarta tahun ajaran
2019/2020, dengan materi Pendidikan Agama Islam BAB Puasa.
Tabel 3.2
Jadwal dan Kegiatan Penelitian
Tanggal Kegiatan Penelitian
07 Oktober 2019 Menyerahkan surat penelitian
kepada pihak SMP Negeri 110
Jakarta
21 Oktober 2019 – 01
November 2019
Observasi dan berkolaborasi
dengan guru
pembimbing/pamong
05 November 2019 Uji coba instrumen tes
07 – 08 November 2019 Melaksanakan pretest di kelas
kontrol dan kelas eksperimen
07 – 27 November 2019 Pelaksanaan Pembelajaran
28 – 29 November 2019 Melaksanakan postest di kelas
kontrol dan kelas eksperimen
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang
dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena dengan menggunakan data-data
numerik, kemudian dianalisis yang umumnya menggunakan statistik.1
1 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan, (Bandung:
PT Refika Aditama, 2014), h. 49.
42
Salah satu metode penelitian kuantitatif yaitu metode eksperimental semu
(quasi eaxperiment). Metode eksperimental semu (quasi experiment) yang
digunakan adalah untuk mendapatkan informasi mengenai hubungan sebab
akibat antara faktor-faktor yang ditimbulkan peneliti dalam keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang relevan.2
Adapun desain penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan
bentuk nonequivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan
pretest-posttest control group design. 3 Desain nonequivalent control group
design diberikan soal tes sebelum diberikan perlakuan untuk mencari tahu
keadaan awal dari kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Adapun desain nonequivalent control group design dapat digambarkan
dengan pola sebagai berikut:4
Tabel 3.3
Nonequivalent Control Group Design
Group Pretest Treatment Posttest
Exp. Group O1 X O2
Contr. Group O3 O4
Keterangan:
X : Perlakuan (Treatment)
O1 : Pre-test kelas eksperimen sebelum perlakuan
O2 : Post -test kelas eksperimen setelah diberi perlakuan
O3 : Pre-test kelas kontrol
O4 : Post-test kelas kontrol
2 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014),
h. 92. 3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2015), h. 79. 4 Ibid, h. 79.
43
C. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono, variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.5
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terdiri dari variabel independen
dan variabel dependen.
1. Variabel Independen (X) : Model Pembelajaran Cooperative Script
2. Variabel Dependen (Y) : Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.6 Sedangkan menurut Zainal Arifin populasi atau universe
merupakan keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda,
kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi.7
Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 110 Jakarta kelas
VIII tahun pelajaran 2019/2020. Maka populasi target pada penelitian ini
adalah kelas VIII B dengan jumlah 36 siswa dan kelas VIII C dengan jumlah
36 siswa.
2. Sampel
Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. 8 Dalam penelitian ini, penentuan
sampel yang akan digunakan ialah teknik rumpun (cluster sample), menurut
5 Ibid., h. 38. 6 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta, 2004), h. 55. 7 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h.215 8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, op.cit, h. 81.
44
Sumadi Suryabrata, cluster sample ialah rumpun-rumpun yang merupakan
kelompokan individu-individu yang tersedia sebagai unit-unit dari
populasi.9 Dari penggunaan teknik cluster sample didapat kelas VIII C
secagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 36 yang kemudian
dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Cooperative Script
dengan pokok bahasan puasa. Kelas VIII B dipilih sebagai kelas kontrol
dengan jumlah siswa sebanyak 36 siswa, yakni tidak menggunakan model
pembelajaran Cooperative Script dengan pokok bahasan puasa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
kemampuan hasil belajar atau tes prestasi belajar. Tes pada umumnya digunakan
untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif
berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan
pendidikan dan pengajaran. 10 Selain itu, Tes dapat diartikan juga sebagai
sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan
yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan
seseorang.11
Adapun bentuk tes yang digunakan pada penelitian ini yaitu tes tulis dalam
bentuk pilihan ganda dan uraian, yang kemudian diberikan kepada kelas kontrol
dan kelas eksperimen sebagai pretest sebelum dilakukannya pembelajaran dan
setelah dilakukan pembelajaran (postest).
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Tes
Pada dasarnya meniliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada
alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan
9 Sumadi Suryabrata, op.cit., h. 36. 10 Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 35. 11 Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes, (Yogyakarta: Mitra
Cendikia Press, 2008), h. 67.
45
instrumen penelitian. Menurut Sugiyono, instrumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.12
Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes objektif
bentuk pilihan ganda dan tes uraian. Tes bentuk pilihan ganda adalah tes
yang jawabannya dapat diperoleh dengan memillih alternatif jawaban yang
telah disediakan, 13 dimana pada soal ini memiliki 4 alternatif jawaban
dengan satu jawaban yang benar. Sedangkan tes bentuk uraian menuntut
kemampuan siswa untuk menyampaikan, memilih, menyusun, dan
memadukan gagasan yang telah dimilikinya dengan kata-katanya sendiri.14
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Tes
Kompetensi
Inti
Kompetensi
Dasar Materi Indikator
Tingkat
Kognitif
Bentuk
Soal
Nomor
Soal
Banyak
Soal
3.Memahami
pengetahuan
(faktual,
konseptual
dan
procedural)
berdasarkan
rasa ingin
tahunya
tentang ilmu
pengetahuan,
3.11
Memahami
tata cara
puasa wajib
dan sunnah.
Ibadah
puasa
membentuk
pribadi
yang
bertakwa
3.11.1
Menjelaskan
pengertian puasa
secara bahasa
C2 PG
Uraian
1*, 33
1*
3
3.11.2
Menjelaskan
pengertian puasa
secara istilah
C2 PG
Uraian
2*, 39
1*
3
3.11.3
Menyebutkan
rukun puasa
C1 PG 3, 43*,
50*
3
12 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, op.cit, h. 102. 13 Djemari Mardapi, op.cit, h. 71. 14 Ibid., h. 73.
46
teknologi,
seni, budaya
terkait
fenomena
dan kejadian
tampak mata
3.11.4
Menyebutkan
syarat puasa
C1 PG 4, 21* 2
3.11.5
Menunjukkan
dalil puasa
C2 PG
Uraian
5, 22*,
41
3
4
3.11.6
Mengidentifikasi
hukum puasa
C1
PG
Uraian
14, 30*
9*
3
3.11.7
Menyebutkan
macam-macam
puasa
C1 PG 8*, 35* 2
3.11.8
Menjelaskan
pengertian puasa
wajib
C2 PG
Uraian
20*
2*
2
3.11.9
Menjelaskan
pengertian puasa
Ramadhan
C2 PG 16*,
24*, 36
3
3.11.10
Menjelaskan
pengertian puasa
Kifarat
C2 PG
Uraian
6*, 37,
47*
8*
4
3.11.11
Menjelaskan
pengertian puasa
Nazar
C2 PG 12*,
40*
2
47
3.11.12
Menjelaskan
pengertian puasa
Qada
C2 PG 9*, 34 2
3.11.13
Menyebutkan
macam-macam
puasa sunnah
C1 PG
Uraian
42*
6*
2
3.11.14
Menjelaskan
pengertian puasa
sunnah
C2 PG
Uraian
28, 49*
2*
3
3.11.15
Menjelaskan
pengertian puasa
Senin Kamis
C2 PG 23, 29* 2
3.11.16
Menjelaskan
pengertian puasa
Arafah
C2 PG 13, 48* 2
3.11.17
Menjelaskan
pengertian puasa
Syawal
C2 PG 25*,
31*
2
3.11.18
Mengidentifikasi
waktu yang baik
untuk puasa
C1 PG 7, 10* 2
3.11.19
Mengidentifikasi
C1 PG
Uraian
27, 46*
7
3
48
waktu yang
diharamkan
untuk puasa
3.11.20
Menyebutkan
hal-hal yang
disunnahkan
dalam puasa
C1 PG 11*, 26 2
3.11.21
Menyebutkan
hal-hal yang
membatalkan
puasa
C1 PG
Uraian
19, 44*
4
3
3.11.22
Menyebutkan
hal-hal yang
mengurangi
pahala puasa
C1 PG 32*, 38 2
3.11.23
Mengidentifikasi
orang yang boleh
meninggalkan
puasa
C1 PG
Uraian
18*, 45
5
3
3.11.24
Menjelaskan
hikmah puasa
C2 PG
Uraian
15*,
17*
10
3
Ket: * = Instrumen yang valid
49
2. Uji Coba Instrumen Tes
Sebelum instrumen tes digunakan kepada teste maka instrumen tes
tersebut harus dilakukan uji coba terlebih dahulu guna mengetahui apakah
tes tersebut telah memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas atau tidak.
Uji coba instrumen merupakan langkah yang sangat penting dalam proses
pengembangan instrumen, karena dari uji coba instrumen ini dapat diketahui
informasi mengenai mutu atau kualitas instrumen yang dikembangkan
tersebut.15 Menurut Sumadi Suryabrata, syarat utama uji coba instrumen
adalah bahwa karakteristik subjek uji coba harus sama dengan karakteristik
subjek penelitian.16
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.17 Pada penelitian ini akan
menggunakan uji validitas dengan rumus korelasi poin biserial sebagai
berikut:
𝑟𝑝𝑏𝑖 =𝑀𝑝 − 𝑀𝑡
𝑠𝑡√
𝑝
𝑞
Keterangan:
rpbi = koefisien korelasi biserial
Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item
yang dicari validitasnya
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
15 Sumadi Suryabrata, op.cit, h. 55. 16 Ibid., h. 56. 17 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2013), h. 211.
50
q = proporsi siswa yang menjawab salah (q=1-p)18
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut
dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun instrumen
tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.19 Pada
penelitian ini, untuk menghitung reliabilitas instrumen peneliti akan
menggunakan rumus K-R 20, yaitu sebagai berikut:
𝑟11 = (𝑛
𝑛 − 1) (
𝑆𝑡2 − ∑ 𝑝𝑞
𝑆𝑡2 )
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab butir dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab butir dengan salah
(q=1-p)
∑ 𝑝𝑞 = jumlah hasil perkalian p dan q
n = banyaknya peserta tes
St = standar deviasi dari skor tes 20
c. Uji Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal perlu dianalisis, menganalisis tingkat
kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya
sehingga dapat di peroleh soal-soal manayang termasuk mudah, sedang,
dan sukar. 21 Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat
kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
18 Supardi, Statistik Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2017), h.
149. 19 Nana Sudjana, op.cit., h. 16. 20 Supardi, op.cit., h. 161. 21 Nana Sudjana, op.cit., h. 135.
51
I = B
N
Keterangan:
I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang
dimaksudkan
Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang
diperoleh, maka semakin sulit soal tersebut. Sebaliknya, semakin besar
indeks yang diperoleh, maka makin mudah soal tersebut. Kriteria
indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut: 22
0 – 0,30 = soal kategori sukar
0,31 – 0,70 = soal kategori sedang
0,71 – 1,00 = soal kategori mudah
d. Uji Daya Pembeda
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan
untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang
tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong
kurang atau lemah prestasinya. Artinya, bila soal tersebut diberikan
kepada anak yang mampu, hasilnya menunjukkan prestasi yang tinggi
dan apabila diberikan kepada siswa yang lemah, hasilnya rendah.23
Cara menghitung daya pembeda soal dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:24
22 Ibid,. h. 137. 23 Ibid,. h. 141. 24 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), h. 133.
52
𝐷𝑃 =��𝐾𝐴 + ��𝐾𝐵
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠
Keterangan:
DP = daya pembeda
X KA = rata-rata kelompok atas
X KB = rata-rata kelompok bawah
Skor maks = skor maksimal
Adapun cara membandingkan daya pembeda dengan kriteria sebagai
berikut:
0.40 keatas = sangat baik
0,30 – 0,39 = baik
0,20 – 0,29 = cukup (soal perlu perbaikan)
0,19 ke bawah = kurang baik (soal harus dibuang)25
G. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah menguji apakah data memiliki distribusi
normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametik. Tujuan uji
normalitas data untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau
mendekati distribusi normal atau mempunyai pola seperti distribusi
normal. 26 Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas data yaitu dengan kertas peluang normal, uji chi kuadrat, uji
liliefors, dengan teknik kolmogorov-smirnov, statistical product and
service solution. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji
25 Ibid., 26 Supardi, op.cit., h. 173.
53
liliefors dalam uji normalitas data. Perhitungan uji normalitas
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:27
1) Hipotesis
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
2) Untuk menguji hipotesis tersebut penulis menempuh prosedur
sebagai berikut:
a) Pengamatan X1, X2 …., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, …,
Zn dengan menggunakan rumus
s
XXi iZ
Keterangan:
Zi : bilangan baku
�� : rata-rata hasil belajar PAI
s : simpangan baku
Untuk mencari simpangan baku sampel menggunakan rumus :
𝑆 = √𝑛 ∑ 𝑓𝑖𝑋𝑖 − (∑ 𝑓𝑖𝑋𝑖)2
𝑛(𝑛 − 1)
Keterangan :
n : Jumlah Sampel
Xi : Jumlah Skor Hasil Belajar PAI
fi : Frekuensi dari Yi
27 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466-467.
54
b) untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi
normal baku, kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z ≤ Zi).
c) selanjutnya dihitung proporsi Z1 , Z2 …, Zn yang lebih kecil atau
sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi) maka :
n
Zn..., ,Z,Zbanyaknya)( 21iZS atau
n
Fk)( iiZS
keterangan:
Fki : Frekuensi kumulatif ke-i
d) hitung selisih F(Zi)-S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya
e) ambil harga yang paling besar di antara harga mutlak selisih
tersebut harga mutlak inilah yang disebut Lhitung (Lo) kemudian
dibandingkan dengan Ltabel
3) Kriteria pengujian :
Terima H0, = bila Lo < Ltabel
Tolak H0, = bila Lo ≥ Ltabel
b. Uji Homogenitas
Jika sampel berasal dari distribusi normal, maka selanjutnya akan
diuji kesamaan dua varians atau disebut dengan uji homogenitas. Uji
homogenitas dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa
sekumpulan data dalam serangkaian analisis memang berasal dari
populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya.28 Uji homogenitas
28 Supardi, op.cit., h. 189.
55
bertujuan untuk memperlihatkan kedua atau lebih kelompok data
sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi sama atau tidak.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Fisher untuk
mengetahui homogenitas. Rumusnya adalah sebagai berikut:29
1) Hipotesis
H0 : σ12 = σ2
2
H1 : σ12 ≠ σ2
2
2) Jika sampel dari populasi kesatu berukuran n dengan varians 𝑆12
dan sampel dari populasi kedua berukuran n dengan varians 𝑆22
maka untuk menguji hipotesis uji fisher, penulis menggunakan
statistik sebagai berikut:
𝐹 =𝑆1
2
𝑆22
Keterangan:
S12 = varians terbesar
S22 = varians terkecil
3) Kriteria pengujian terima H0 jika:
𝐹1 − 𝛼(𝑛1 − 1, 𝑛2 − 1) < 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹1/2𝛼 (𝑛1−1,𝑛2−1)
2. Uji Hipotesis
Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah
melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Rumus yang digunakan
untuk melakukan uji-t adalah:
𝑡 =��1 − ��2
𝑆 √1𝑛1
+1
𝑛2
30
29 Sudjana, op.cit., h. 249. 30 Ibid., h. 239.
56
Dengan 𝑆2 =(𝑛1−1)𝑆1
2+(𝑛2−1)𝑆22
𝑛1+𝑛2−2
Keterangan:
��1 = rata-rata skor kelompok eksperimen
��2 = rata-rata skor kelompok kontrol
S12 = varians kelompok eksperimen
S22 = varians kelompok kontrol
n1 = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
n2 = jumlah anggota sampel kelompok kontrol
Untuk menguji hipotesis digunakan derajat kebebasan (𝑛1 + 𝑛2 −
2) pada taraf signifikansi 𝛼 = 0,05. Kriteria pengujian adalah:
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka 𝐻0 diterima dan 𝐻1 ditolak.
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima.
H. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H0 = 𝜇1 ≤ 𝜇2
H1 = 𝜇1 > 𝜇2
Keterangan:
H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran cooperative
script terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa.
H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran cooperative
script terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam siswa.
𝜇1 = Hasil belajar siswa kelas eksperimen
𝜇2 = Hasil belajar siswa kelas kontrol
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pretest dan postest kelas
eksperimen yakni yang diberikan perlakuan model pembelajaran Cooperative
Script dan diperoleh data pretest dan postest kelas kontrol yang tidak diberikan
model pembelajaran Cooperative Script. Data tersebut dideskripsikan sebagai
berikut:
1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Dari hasil penelitian dan perhitungan data sebelum diberikan
perlakuan pembelajaran dengan model pembelajaran Cooperative Script
pada kelas VIII-C sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-B sebagai kelas
kontrol di SMP Negeri 110 Jakarta diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.1
Data Skor Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Data Eksperimen Kontrol
Nilai Terbesar 44 52
Nilai Terkecil 8 23
Mean 32,33 36,34
Median 34 31
Modus 35,5 34,16
Standar Deviasi 8,18 7,7010
Varians 66,91 59,30
Berdasarkan data diatas, hasil perhitungan data pretest kelompok
eksperimen dengan jumlah sampel 33 siswa diperoleh skor terendah 8 dan
58
skor tertinggi 44. Skor rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar 32,33
dengan nilai median yang diperoleh sebesar 34, modus sebesar 35,5 dan
standar deviasi sebesar 8,18. Sementara itu, hasil perhitungan data pretest
kelas kontrol dengan jumlah sampel 29 siswa diperoleh skor terendah 23
dan skor tertinggi 52. Skor rata-rata pretest kelas kontrol sebesar 36,34
dengan nilai median yang diperoleh sebesar 31, modus sebesar 34,16 dan
standar deviasi yang diperoleh sebesar 7,70.
Gambar 4.1
Histogram Pretest Kelas Eksperimen
Dari gambar diatas, terlihat sebagian siswa memperoleh skor antara
interval 32-37 sebanyak 11 siswa, skor tertinggi antara 44-49 sebanyak 1
siswa, sedangkan skor terendah antara 8-13 sebanyak 1 siswa.
12 2
7
119
1
02468
1012
8-13 14-19 20-25 26-31 32-37 38-43 44-49
Frek
uens
i
Kelas Interval
Skor Pretest Kelas Eksperimen
59
Gambar 4.2
Histogram Pretest Kelas Kontrol
Dari gambar diatas, terlihat sebagian siswa memperoleh skor antara
interval 33-37 sebanyak 8 siswa, skor tertinggi antara 48-52 sebanyak 3
siswa, sedangkan skor terendah antara 23-27 sebanyak 4 siswa.
2. Hasil Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan perhitungan data setelah dilakukannya perlakukan pada
kelas eksperimen yakni yang menggunakan model pembelajaran
Cooperative Script dan kelas kontrol yang tidak menggunakan model
pembelajaran Cooperative Script. Dengan demikian, diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Data Skor Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Data Eksperimen Kontrol
Nilai Terbesar 86 82
Nilai Terkecil 50 48
Mean 66,91 62,15
Median 67,5 62
Modus 54,17 dan 74,7 67,5
Standar Deviasi 10,6212 8,29
4
6
8
4 43
0
2
4
6
8
10
23-27 28-32 33-37 38-42 43-47 48-52
Frek
uens
i
Kelas Interval
Skor Pretest Kelas Kontrol
60
Varians 112,8102 68,75
Berdasarkan data diatas, hasil perhitungan data postest kelompok
eksperimen dengan jumlah sampel 34 siswa diperoleh skor terendah 50 dan
skor tertinggi 86. Skor rata-rata postest kelas eksperimen sebesar 66,91
dengan nilai median yang diperoleh sebesar 67,5, modus sebesar 54,17; 74,7
dan standar deviasi sebesar 10,62. Sementara itu, hasil perhitungan data
postest kelas kontrol dengan jumlah sampel 33 siswa diperoleh skor
terendah 48 dan skor tertinggi 82. Skor rata-rata postest kelas kontrol
sebesar 62,15 dengan nilai median yang diperoleh sebesar 62, modus
sebesar 67,5 dan standar deviasi yang diperoleh sebesar 8,29.
Gambar 4.3
Histogram Postest Kelas Kontrol
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa banyak siswa memperoleh
skor antara 66-71 sebanyak 9 siswa, skor tertinggi antara 78-83 sebanyak 1
siswa, sedangkan skor terendah antara 48-53 sebanyak 6 siswa.
6
8
6
9
3
1
0
2
4
6
8
10
48-53 54-59 60-65 66-71 72-77 78-83
Frek
uens
i
Kelas Interval
Skor Postest Kelas Kontrol
61
Gambar 4.4
Histogram Postest Kelas Eksperimen
Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa banyak siswa yang
memperoleh skor diantara 50-79 dengan kategori skor terendah berada pada
interval 50-55 sebanyak 7 siswa dan sebagian skor siswa berada pada
interval 74-79 sebanyak 7 siswa. Sedangkan skor tertinggi berada pada
interval 86-91 sebanyak 1 siswa.
B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis
Penelitian ini diawali dengan menguji instrumen tes bentuk pilihan ganda
dan uraian kepada siswa kelas VIII A di SMP Negeri 110 Jakarta. Uji coba
instrumen yang dilakukan meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat
kesukaran dan uji daya pembeda. Setelah itu, butir-butir soal yang valid
dijadikan instrumen penelitian dan dianalisis untuk menjawab permasalahan
dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Berikut adalah rekapitulasi hasil uji
coba instrumen tes yang dilakukan dalam penelitian ini. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada Lampiran hasil uji coba instrumen dengan menggunakan program
ANATES versi 4.
7
5 56
7
3
1
012345678
50-55 56-61 62-67 68-73 74-79 80-85 86-91
Frek
uens
i
Kelas Interval
Skor Postest Kelas Eksperimen
62
1. Hasil Uji Coba Instrumen
a. Hasil Uji Validitas
Berdasarkan hasil analisis soal dengan menggunakan program ANATES
versi 4 adalah sebagai berikut:
1) Soal Pilihan Ganda
Dari hasil uji coba instrumen tes pilihan ganda terdapat 31 butir soal
yang valid dari 50 butir soal. Butir-butir yang valid yaitu nomor: 1, 2,
6, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 24, 25, 29, 30, 31, 32, 35,
40, 42, 43, 44, 46, 47, 48, 49, 50.
2) Soal Uraian
Dari hasil uji coba tes bentuk uraian terdapat 5 butir soal yang valid
dari 10 butir soal. Butir-butir yang valid yaitu nomor: 1, 2, 6, 8, dan 9.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program ANATES
versi 4 adalah sebagai berikut:
1) Soal Pilihan Ganda
Untuk instrumen tes pilihan ganda diperoleh bahwa hasil reliabilitas
instrumen tes adalah 0,85. Nilai tersebut termasuk dalam kategori
tinggi, yang artinya instrumen ini layak digunakan dalam penelitian.
2) Soal Uraian
Untuk instrumen tes uraian diperoleh bahwa hasil reliabilitas tes
adalah 0,85. Nilai tersebut termasuk dalam kategori tinggi, yakni
instrumen ini layak digunakan dalam penelitian.
c. Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program ANATES
versi 4 diperoleh tingkat kesukaran pada instrumen tes pilihan ganda dan
uraian. Berikut adalah rekapitulasi hasil uji tingkat kesukaran instrumen
tes pilihan ganda dan uraian:
63
Tabel 4.3
Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Pilihan Ganda
Kategori Nomor Butir SoalJumlah
Butir Soal
Sangat Mudah
2, 12, 16, 17, 19, 21, 23,
24, 25, 27, 28, 30, 32, 34,
35, 38, 39, 40, 43, 45, 47,
48, 50
23
Mudah
3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 13,
14, 15, 20, 31, 33, 42, 46,
49
16
Sedang 1, 6, 7, 29, 44, 26, 36, 37 8
Sukar 18, 41 2
Sangat Sukar 22 1
Jumlah Soal 50
Berdasarkan tabel di atas, terdapat 50 butir soal dengan kategori
sangat mudah sebanyak 23 butir, kategori mudah sebanyak 16 butir,
kategori sedang sebanyak 8 butir, kategori sukar sebanyak 2 butir dan
kategori sangat sukar sebanyak 1 butir. Dari data tersebut mayoritas soal
memiliki kategori tingkat kesukaran sangat mudah.
Tabel 4.4
Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Uraian
Kategori Nomor Butir SoalJumlah
Butir Soal
Sangat Mudah 2, 4 2
Mudah 1, 7 2
Sedang 3, 5, 6, 8, 10 5
Sukar - 0
Sangat Sukar 9 1
64
Jumlah Soal 10
Berdasarkan data di atas, terdapat 10 butir soal dengan kategori
sangat mudah sebanyak 2 butir, kategori mudah sebanyak 2 butir,
kategori sedang sebanyak 5 butir, dan kategori sangat sukar sebanyak 1
butir. Dari data tersebut mayoritas soal memiliki kategori tingkat
kesukaran sedang.
d. Hasil Uji Daya Pembeda
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program ANATES
versi 4 dapat dilihat daya pembeda instrumen tes pilihan ganda dan
uraian pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Analisis Daya Pembeda Instrumen Tes Pilihan Ganda
Kategori Nomor Butir SoalJumlah
Butir Soal
Rendah
3, 4, 13, 14, 16, 17, 19,
21, 23, 27, 28, 30, 33,
38, 39
15
Cukup9, 12, 25, 26, 32, 34, 35,
37, 41, 45, 49, 5012
Baik2, 5, 11, 22, 24, 36, 40,
42, 43, 44, 4711
Sangat Baik1, 6, 7, 8, 10, 15, 18, 20,
29, 31, 46, 4812
Jumlah Soal 50
Berdasarkan tabel di atas, menurut kategori daya pembeda dari
Zainal Arifin pada bab III dapat dilihat bahwa daya pembeda soal dari 50
soal pilihan ganda terdapat 15 kategori rendah, 12 soal pada kategori
65
cukup, 11 soal pada kategori baik, dan 12 soal pada kategori sangat baik.
Dari data tersebut mayoritas soal memiliki daya pembeda kategori rendah.
Tabel 4.6
Analisis Daya Pembeda Instrumen Uraian
Kategori Nomor Butir SoalJumlah
Butir Soal
Rendah 4, 9 2
Cukup 2, 3, 7 3
Baik 1, 10 2
Sangat Baik 5, 6, 8 3
Jumlah Soal 10
Berdasarkan tabel di atas, menurut kategori daya pembeda dari
Zainal Arifin pada bab III dapat dilihat bahwa daya pembeda soal dari 10
soal uraian terdapat 2 butir kategori rendah, 3 butir pada kategori cukup,
2 butir pada kategori baik, dan 3 butir pada kategori sangat baik. Dari
data tersebut mayoritas soal memiliki kategori daya pembeda cukup dan
sangat baik.
2. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan
pengujian prasyaratan analisis yakni uji normalitas dan uji homogenitas.
Adapun hasil uji prasyarat yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors. Uji normalitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari
populasi berdistribusi normal atau tidak, dengan melihat ketentuan bahwa
data berdistribusi normal apabila memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel diukur
66
pada taraf signifikan ᴦ = 0,05 maka Ho diterima, dan jika Lhitung > Ltabel
maka Ho ditolak. Dengan diterimanya Ho berarti data berasal dari
populasi berdistribusi normal, sedangkan jika Ho ditolak berarti data
penelitian berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
Perhitungan lengkap uji normalitas kedua data dapat dilihat pada
Lampiran. Adapun rekapitulasi hasil pengujian normalitas data pretest
dan postest pada kelompok eksperimen dan kontrol adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.7
Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kontrol
StatistikEksperimen Kontrol
Pretest Postest Pretest Postest
Lhitung 0,0769 0,1188 0,1385 0,1088
Ltabel 0,1542 0,1519 0,161 0,1542
Keputusan Normal Normal Normal Normal
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa keempat data berdistribusi
normal. Hasil pengujian pretest pada kelompok eksperimen diperoleh
Lhitung sebesar 0,0769 dan Ltabel = 0,1542 pada taraf signifikan 5% (0,05)
untuk n = 33 sedangkan pada postest diperoleh Lhitung sebesar 0,1188 dan
Ltabel = 0,1519 untuk n = 34. Pada data pretest dan postest kelas
eksperimen diperoleh Lhitung < Ltabel yakni dalam pretest terlihat bahwa
0,0769 < 0,1542 dan dalam postest 0,1188 < 0,1519. Hal ini
menunjukkan bahwa Ho diterima, sehingga data pretest dan postest untuk
kelompok eksperimen dapat disimpulkan berdistribusi normal.
Hasil Lhitung untuk data pretest kelompok kontrol yaitu 0,1385 dan
Ltabel sebesar 0,161 pada taraf signifikan 5% (0,05) untuk n = 29.
Sedangkan pada postest diperoleh Lhitung sebesar 0,1088 dan Ltabel sebesar
0,1542 untuk n = 33. Terlihat bahwa data pretest 0,1385 < 0,161 (Lhitung
67
< Ltabel) dan data postest 0,1088 < 0,1542 (Lhitung < Ltabel) pada kelas
kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima, sehingga data pretest
dan postest untuk kelompok kontrol dapat disimpulkan berdistribusi
normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok memiliki varians yang homogen atau tidak. Dalam penelitian
ini, pengujian homogenitas menggunakan uji Fisher. Kriteria uji
homogenitas adalah jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima yang artinya
kedua kelompok dinyatakan homogen, dan jika Fhitung > Ftabel maka Ho
ditolak yang artinya kedua kelompok dinyatakan tidak homogen.
Berikut ini akan disajikan rekapitulasi hasil pengujian homogenitas
pada kelompok eksperimen dan kontrol, untuk perhitungan uji
homogenitas secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran.
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kontrol
StatistikPretest Postest
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Nilai Varians 66,9167 59,3054 112,8102 68,7576
Nilai FtabelF0,950 0,5455 0,5675
Nilai Fhitung 1,1283 1,6406
Nilai FtabelF0,025 1,8580 1,8020
Keputusan Homogen Homogen
Berdasarkan tabel di atas, pada pretest diperoleh hasil perhitungan
Fhitung = 1,1283 ; FtabelF0,950 = 0,5455 dan FtabelF0,025 = 1,8580 dengan taraf
signifikan α = 5% (0,05). Derajat kebebasan pembilang adalah 33 dan
derajat kebebasan penyebut adalah 29. Karena F0,950 (33,29) = 0,5455 ; <
68
Fhitung = 1,1283 < 1,8580 = F0,025 (29,33) dapat disimpulkan bahwa kedua
kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai
varians yang sama atau homogen.
Pada kolom postest, diperoleh hasil perhitungan Fhitung = 1,6406 ;
FtabelF0,950 = 0,5675 dan FtabelF0,025 = 1,8020 dengan taraf signifikan α = 5%
(0,05). Derajat kebebasan pembilang adalah 34 dan derajat kebebasan
penyebut adalah 33. Karena F0,950 (34,33) = 0,5675 ; < Fhitung = 1,6406 <
1,8020 = F0,025 (33,34) dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol memiliki varians yang sama dalam postest yakni
homogen, yang artinya bahwa kedua kelas berasal dari populasi yang
memiliki kemampuan yang cenderung sama.
3. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji-t. Hal ini
berdasarkan uji prasyarat analisis statistik yang diperoleh bahwa data pretest
dan postest kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen. Adapun
hasil pengujian hipotesis pretest dan postest adalah sebagai berikut:
a. Uji Hipotesis Hasil Pretest
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
yang signifikan antara skor pretest kelompok eksperimen dan kontrol
sebelum diberi perlakuan. Adapun hasil perhitungan uji t yaitu sebagai
berikut:
Tabel 4.9
Hasil Perhitungan Hipotesis Pretest
DataKelompok
Eksperimen Kontrol
N 33 29
Rata-Rata 32,3333 36,3448
S2 66,9167 59,3054
thitung 1,9797
ttabel 2,000
69
Kesimpulan thitung < ttabel
Pada tabel di atas, diperoleh bahwa nilai thitung sebesar 1,9797 dan
nilai ttabel sebesar 2,000 pada taraf signifikan 5% (0,05). Berdasarkan
perolehan nilai tersebut, terlihat bahwa nilai thitung < ttabel atau 1,9797 <
2,000. Dengan demikian Ho diterima dan H1 ditolak dan hal ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor pretest
kelompok kontrol.
b. Uji Hipotesis Hasil Postest
Pengujian hipotesis hasil postest dilakukan untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara kedua kelompok yakni
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan.
Adapun hasil perhitungan uji t adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Perhitungan Hipotesis Postest
DataKelompok
Eksperimen Kontrol
N 34 33
Rata-Rata 66,91 62,15
S2 112,81 68,75
thitung 2,0407
ttabel 1,998
Kesimpulan thitung > ttabel
Pada tabel di atas, diperoleh bahwa nilai thitung sebesar 2,0407 dan
nilai ttabel sebesar 1,998 pada taraf signifikan 5% (0,05). Berdasarkan
perolehan nilai tersebut, terlihat bahwa nilai thitung > ttabel atau 2,0407 >
1,998. Dengan demikian Ho ditolak dan H1 diterima dan hal ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata
70
skor pretest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor pretest
kelompok kontrol.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol di
peroleh rata-rata kelompok eksperimen sebesar 32,33 dan kelompok kontrol
sebesar 36,34 sehingga dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kedua kelompok
dianggap rendah jika dibandingkan dengan skor maksimum. Hal ini
dikarenakan kedua kelompok belum mempelajari materi pendidikan agama
Islam yakni, Puasa, sehingga saat diberikan pretest siswa cenderung tidak
dapat memahami soal yang diberikan.
Hasil analisis dan berdasarkan uji homogenitas sebelum diberi perlakuan
antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol di peroleh Fhitung sebesar 1,1283,
sedangkan Ftabel 1,8580, jika dibandingkan, nilai Fhitung dengan Ftabel
menunjukkan Fhitung < Ftabel yang artinya bahwa tidak terdapat perbedaan
kemampuan awal antara kedua kelas tersebut. Dengan demikian dapat
diasumsikan bahwa sebelum diberikan perlakuan pembelajaran, kedua kelas
mempunyai kemampuan yang sama atau homogen berdasarkan uji statistik.
Asumsi tersebut didasarkan pada pengujian hipotesis untuk melihat pengaruh
penggunaan model pembelajaran Cooperative Script terhadap hasil belajar
pendidikan agama Islam dengan menggunakan perhitungan uji t yang
menyimpulkan bahwa belum terdapat pengaruh penggunaan model
pembelajaran Cooperative Script terhadap hasil belajar siswa karena pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol belum diberikan perlakuan.
Berdasarkan hasil postest, setelah kedua kelas telah diberikan perlakuan,
pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa penerapan model
pembelajaran Cooperative Script dan pada kelompok kontrol diberikan model
pembelajaran konvensional dan diketahui nilai rata-rata yang diperoleh
kelompok eksperimen yaitu sebesar 66,91 dan nilai rata-rata yang diperoleh
71
kelompok kontrol sebesar 62,15. Hasil ini menunjukkan bahwa adanya
peningkatan jika dibandingkan dengan hasil pretest kedua kelas tersebut.
Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap data postest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan uji t diketahui
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Hal ini didasarkan dengan uji hipotesis hasil postest
dengan nilai thitung > ttabel (2,0407 > 1,998), maka Ho ditolak dan H1 diterima
pada taraf signifikan 5% (0,05). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran Cooperative Script berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa. Dengan demikian, hal ini dapat membuktikan bahwa peran
model pembelajaran Cooperative Script menjadi cukup efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
Peningkatan hasil belajar ini juga dapat dilihat dari rata-rata skor postest
yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata pretest. Hal ini
dikarenakan dalam pengamatan peneliti terhadap siswa kelas eksperimen dan
kontrol terlihat berbeda. Adapun proses pembelajaran yang dilaksanakan pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:
1. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen
Pada kelas eksperimen, yakni kelas yang diberikan perlakuan model
pembelajaran Cooperative Script, peneliti mengambil kelas VIII C sebagai
kelas eksperimen. Kelas ini memiliki jumlah siswa sebanyak 36 yang terdiri
dari 16 laki-laki dan 20 perempuan, di samping itu terdapat pula siswa non-
muslim sebanyak 2 siswa. Tingkat kecerdasan pada kelas ini cukup merata,
hal ini terbukti dari hasil pretest di awal pertemuan sebelum diberikan
perlakuan pembelajaran.
Setelah pelaksanaan pretest selesai, pada pertemuan berikutnya
mulai dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Cooperative Script yang dilaksanakan selama dua kali pertemuan (1x
pertemuan = 3 jam pelajaran @40 menit) untuk materi puasa. Dalam proses
pembelajaran, model pembelajaran Cooperative Script memiliki langkah-
72
langkah yang dapat dijadikan pedoman dalam belajar dan mengajar yaitu
sebagai berikut:
a. Guru membagi peserta didik untuk berpasangan.
Siswa dibagi menjadi berpasang-pasangan yang artinya setiap
kelompok terdiri dari 2 siswa. Pembagian kelompok pasangan ini
dilaksanakan secara random atau pun sesuai dengan barisan duduk siswa
yang memiliki kriteria kecerdasan yang beragam.
b. Guru membagikan wacana atau materi kepada setiap peserta didik untuk
dibaca dan membuat ringkasan.
Pada sintak ini yang dilakukan peneliti adalah memberikan
stimulus (berupa gambar dan persoalan) terlebih dahulu tentang materi
puasa, yang kemudian dari stimulus tersebut siswa terangsang untuk
mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Setiap pertanyaan yang diajukan
siswa dicatat pada papan tulis yang kemudian setiap siswa diberi
kesempatan untuk mencaritahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
tersebut secara mandiri. Artinya siswa dapat mencarinya di sumber
belajar terdekat seperti buku pelajaran. Kemudian, siswa diminta untuk
mencatat atau membuat ringkasan mengenai jawaban yang telah
diperoleh.
Pada pertemuan pertama, dalam kegiatan belajar siswa membahas
sub tema pengertian puasa; syarat dan rukun puasa; dalil dan hukum
puasa; serta hal-hal yang membatalkan puasa. Pada pertemuan kedua,
siswa membahas sub tema macam-macam puasa wajib dan sunnah;
ketentuan puasa wajib dan sunnah; hikmah puasa wajib dan sunnah.
c. Guru dan peserta didik menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai
pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
Setelah siswa menyelesaikan tugasnya untuk mencari jawaban dan
membuat catatannya sendiri. Guru dan siswa bersama-sama menyepakati
73
siapa yang terlebih dahulu berperan sebagai pembicara dengan cara
menunjuk arah tempat duduk siswa (sisi kanan dan sisi kiri).
d. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan
memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya, sementara pendengar
menyimak.
Setelah ditetapkan siapa yang menjadi pembicara dan pendengar.
Selanjutnya siswa diberi instruksi untuk memainkan perannya, siswa
yang duduk disisi kanan mulai menjadi pembicara dan sisi kiri berperan
sebagai pendengar dengan waktu 5 menit yang pada pertemuan pertama
siswa pembicara membahas sub tema pengertian puasa, syarat dan rukun
puasa dan pada pertemuan kedua membahas sub tema macam-macam
puasa wajib, ketentuan puasa wajib dan hikmah puasa wajib. Sebelum
beralih peran, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berdiskusi terlebih dahulu dengan tujuan siswa yang berperan sebagai
pendengar memperoleh pemahaman dari apa yang disampaikan oleh
siswa pembicara selama 5 menit.
e. Bertukan peran, yaitu peran yang semula sebagai pembicara ditukar
menjadi pendengar, dan sebaliknya.
Siswa yang semulanya berperan sebagai pendengar beralih menjadi
pembicara yang pada pertemuan pertama membahas sub tema dalil puasa,
hukum puasa dan hal-hal yang membatalkan puasa. Pada pertemuan
kedua membahas sub tema macam-macam puasa sunnah, ketentuan
puasa sunnah dan hikmah puasa sunnah. Setelah pembicara selesai
membacakan ringkasannya, siswa pendengar diberikan kesempatan untuk
bertanya dan berdiskusi dengan siswa pembicara.
f. Kesimpulan bersama-sama antara peserta didik dengan guru.
Pada sintak ini, guru memberikan kesempatan kepada perwakilan
siswa untuk menuangkan hasil diskusinya di hadapan siswa lainnya.
74
Sedangkan untuk siswa lainnya mendengar dan menyimak presentasi
temannya di depan. Selanjutnya, guru memberikan penguatan materi
pembelajaran.
g. Penutup.
Di akhir pembelajaran, guru memberikan apresiasi terhadap kerja
keras siswa untuk peran aktifnya sebagai pembicara dan pendengar serta
kegiatan diskusinya dalam pembelajaran di kelas.
2. Proses Pembelajaran Kelas Kontrol
Pada kelas kontrol, yakni kelas yang diberikan perlakuan model
pembelajaran konvensional, peneliti mengambil kelas VIII B sebagai kelas
kontrol. Kelas ini memiliki jumlah siswa sebanyak 36 yang terdiri dari 19
laki-laki dan 17 perempuan, di samping itu terdapat pula siswa non-muslim
sebanyak 2 siswa. Tingkat kecerdasan pada kelas ini cukup merata, hal ini
terbukti dari hasil pretest di awal pertemuan sebelum diberikan perlakuan
pembelajaran.
Setelah pelaksanaan pretest selesai, pada pertemuan berikutnya
mulai dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional dengan ceramah variatif. Dalam proses
pembelajaran, model pembelajaran ini memiliki langkah-langkah yang
dapat dijadikan pedoman dalam belajar dan mengajar.
Sebelum pelaksanaan pembelajaran, siswa diminta untuk fokus
terhadap pembelajaran. Setelah siswa fokus dan siap untuk belajar, siswa
diminta untuk membuka dan membaca buku mengenai materi puasa (puasa
wajib dan puasa sunnah) selama beberapa menit. Dilanjutkan dengan
penyampaian dan penjelasan materi oleh guru dengan model pembelajaran
yang digunakan, yakni ceramah variatif. Dan setelah selesai menjelaskan,
75
guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada
materi yang belum dipahami.
Di akhir pembelajaran, guru membimbing siswa untuk menarik
kesimpulan terkait materi pelajaran yang baru saja disampaikan. Setelah ini,
guru melakukan evaluasi dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada
siswa untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi siswa.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna dikarenakan
penelitian ini mempunyai keterbatasan di antaranya:
1. Dalam penelitian, hanya dibahas satu pokok bahasan saja, yakni materi
puasa, dan bukan seluruh materi pembelajaran selama satu semester.
2. Dalam penelitian tidak berlaku untuk semua kelas tetapi hanya di kelas
VIII B dan VIII C saja.
3. Keterbatasan sebagai pemberi perlakuan dalam penerapan model
pembelajaran maupun menyusun alat ukur yang hanya membatasi pada
aspek kognitif saja.
4. Keterbatasan waktu penelitian yang hanya dilakukan selama bulan
Oktober-November dan tidak selama satu semester.
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka
diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran Cooperative Script
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam. Hal ini didasarkan pada rata-rata skor yang diperoleh kelompok
eksperimen yaitu 32,33 untuk pretest dan 66,91 untuk posttest. Dari
peningkatan hasil belajar tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Cooperative Script memberikan dampak positif terhadap hasil
belajar siswa. Disamping itu, hasil perhitungan posttest kelas kontrol yang
diajarkan dengan model pembelajaran konvensional memperoleh hasil rata-rata
sebasar 62,15 dan posttest kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran Cooperative Script memperoleh hasil rata-rata sebesar 66,91. Hal
ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
Selain itu, dapat terlihat dari hasil perhitungan uji hipotesis pada taraf
signifikan 5% (0,05) diperoleh thitung = 2,0407 sedangkan ttabel = 1,998 sehingga
thitung > ttabel. Dengan demikian, Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat
dinyatakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Cooperative Script
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
materi puasa.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan implikasi secara teoritis
dan praktis yaitu sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
Pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
77
terdapat perbedaan hasil belajar antara pembelajaran yang menggunakan
model pembelajaran Cooperative Script dengan pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran konvensional. Bahwasanya hasil belajar
siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Cooperative Script
lebih besar daripada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai saran untuk guru dan
calon guru, serta sebagai pembenahan diri sehubungan dengan pengajaran
yang telah dilakukan dan hasil belajar siswa yang telah dicapai dengan
memperhatikan model pembelajaran yang tepat.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis memberikan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Sekolah diharapkan untuk meningkatkan fasilitas, sarana dan prasarana
untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa dalam proses belajar
mengajar.
2. Sebagai pendidik dalam proses belajar mengajar diharapkan selalu
meningkatkan kualitas pembelajaran yang telah ada, salah satunya dengan
penggunaan model pembelajaran Cooperative Script.
3. Dalam proses belajar siswa diharapkan memahami dan menerima materi
dengan baik khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam,
karena pendidikan agama merupakan bekal hidup yang sangat penting baik
untuk kehidupan sekarang maupun kehidupan yang akan datang.
4. Mengingat hasil penelitian ini masih sangat terbatas, apa yang didapat dari
hasil penelitian ini bukan merupakan hasil akhir, tentu segala keterbatasan
yang ada dalam penelitian ini bisa dijadikan referensi dalam penelitian lebih
lanjut.
78
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru, Sofan Amri, dan Tatik Elisah. Strategi Pembelajaran
Sekolah Terpadu Pengaruhnya Terhadap Konsep, Mekanisme dan Proses
Pembelajaran Sekolah Swasta dan Negeri. Jakarta: PT. Prestasi
Pustakarya, 2011.
Alim, Muhammad. Pendidikan Agama Islam: Upaya Pembentukan
Pemikiran dan Kepribadian Muslim. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011.
Arifin, Anwar. Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta:
Departemen Agama RI, 2003.
Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011.
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.
-------. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, Cet.5, 2013.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT Rineka Cipta, Cet. 15, 2013.
Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Darajat, Zakiah. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara,
1996.
Darmawan, Deni dan Dinn Wahyudin. Model Pembelajaran Di Sekolah.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018.
Djamarah, Syaiful Bahri. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010.
Fathurrohman, Muhammad. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2016.
Hamdayama, Jumanta. Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2017
79
https://m.republika.co.id/tag/pendidikan-agama-islam. Diakses pada tanggal 06
Februari 2019 pukul 16:46 WIB.
Johson, David W, Roger T. Johnson, Edythe Johnson Holubec. Colaborative
Learning: Strategi Pembelajaran untuk Sukses Bersama. Terjemah oleh
Nurulita Yusron. Bandung: Penerbit Nusa Media, 2010.
Junaidi. Pengembangan Evaluasi Pembelajaran PAI. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
Kementerian Agama Republik Indonesia, 2011.
Karwono dan Heni Mularsih. Belajar dan Pembelajaran: Serta Pemanfaatan
Sumber Belajar. Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2017.
Kunandar. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan
Contoh. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014.
Kurikulum 2013 SMP Negeri 110 Jakarta Tahun Pelajaran 2019/2020.
Lie, Anita. Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Grasindo, 2005.
Majid, Abdul. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2012.
Maksudin. Pengembangan Metodologi Pendidikan Islam Pendekatan Dialektik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, cet.I, 2015.
Mardapi, Djemari. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta:
Mitra Cendikia Press, 2008.
Nata, Abuddin. Pengembangan Profesi Keguruan Dalam Perspektif Islam.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2017.
Puryanti, Eris dan Maryamah, Penerapan Metode Cooperative Script
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran SKI di
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Kabupaten Oku Timur, Jurnal
Pendidikan Volume 2, 2015. Diakses pada tanggal 20/02/2019 pukul 17:49.
80
Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014.
-------. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana, 2017.
Sani, Ridwan Abdullah. Penilaian Autentik. Jakarta: Bumi Aksara, 2016.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006.
---------. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2008.
Slameto. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka
Cipta, Cet.5, 2010.
Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito, 2005.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, Cet. 15, 2010.
Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2004.
-----------, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2015.
Suhana, Cucu. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika
Aditama, Cet.4, 2014.
Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
Bandung: PT Refika Aditama, 2014.
Supardi. Statistik Penelitian Pendidikan. Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2017.
Suprijono, Agus. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, Cet.XIV, 2016.
Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2014.
---------. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.
Susiana, Problematika Pembelajaran PAI di SMKN 1 Turen. (STAI
Madinatunnajah Rengat: Jurnal Al-Thariqah, 2017), Vol.2, No. 1. Diakses
pada tanggal 21/02/2019 pukul 22:01
Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 2001.
81
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010.
Taniredja, Tukira, Efi Miftah Faridli, Sri Harmianto. Model-Model Pembelajaran
Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta, 2013..
Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. Belajar & Pembelajaran:
Pengembangan Wacana dan Praktik dalam Pembangunan Nasional.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi
Aksara, 2010.
82
Lampiran 1
83
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
(Pertemuan ke-1)
Satuan pendidikan : SMP Negeri 110 Jakarta
Kelas / semester : VIII / I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi : Ibadah Puasa Membentuk Pribadi yang Bertakwa
Materi Pokok : Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (3 x 40 Menit)
Kompetensi Inti (KI)
K-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
K-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
K-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
K-4 Mencoba, mengolah, menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.11 Memahami tata cara puasa wajib dan sunnah
84
B. Indikator
1. Menjelaskan pengertian puasa
2. Menunjukkan dalil tentang puasa
3. Mengidentifikasi hukum puasa
4. Menyebutkan rukun dan syarat puasa
5. Menyebutkan hal-hal yang membatalkan puasa
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian puasa
2. Siswa mampu menunjukkan dalil tentang puasa
3. Siswa mampu mengidentifikasi hukum puasa
4. Siswa mampu menyebutkan rukun dan syarat puasa
5. Siswa mampu menyebutkan hal-hal yang membatalkan puasa
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian puasa
2. Dalil dan hukum puasa
3. Syarat dan rukun puasa
4. Hal-hal yang membatalkan puasa
E. Metode Pembelajaran
1. Model : Cooperative Learning
2. Metode : Cooperative Script
3. Teknik : Diskusi, tanya jawab, presentasi
F. Media/ Alat/ Sumber Pembelajaran
Media : 1) Visual (Gambar); 2) Audio Visual (Video)
Alat dan bahan : Spidol, Whiteboard, Kertas, Laptop
85
Sumber Belajar : Buku pedoman guru Pendidikan Agama Islam,
Buku pegangan siswa mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan sumber lain yang relevan.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Guru memberi salam dan menanyakan
kabar
2. Guru mengajak siswa untuk berdoa
sebelum memulai pelajaran yang dipimpin
oleh salah satu siswa dengan penuh
khidmat
3. Guru memeriksa kehadiran, kerapian
berpakaian, posisi tempat duduk siswa
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran
4. Guru memotivasi siswa dengan kegiatan
yang ringan seperti ice breaking, cerita
motivasi, senam otak, bershalawat dan
bertadarrus
5. Guru merivew materi sebelumnya dengan
memberikan pertanyaan yang komunikatif
6. Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari dan indikator yang akan dicapai
15 menit
Inti, meliputi:
Mengamati
1. Siswa mengamati gambar atau video yang
diberikan guru
2. Guru menyampaikan materi pelajaran
secara singkat tentang pengertian, dalil,
hukum, hal-hal yang membatalkan puasa,
syarat dan rukun puasa
90
Menit
86
Menanya
Siswa diberikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan seputar gambar atau
video yang diberikan guru dan juga seputar
penjelasan materi yang disampaikan guru
Eksplorasi
1. Siswa dibagi menjadi 2 tipe kelompok
yaitu kelompok A dan kelompok B pada
masing-masing barisan duduk siswa
2. Masing-masing tipe kelompok diberikan
permasalahan atau pertanyaan yang
berbeda terkait materi
- Kelompok A, mencari jawaban
dengan saling berdiskusi mengenai
pengertian puasa wajib, syarat dan
rukun puasa.
- Kelompok B, mencari jawaban
dengan saling berdiskusi mengenai
dalil dan hukum puasa, serta hal-
hal yang membatalkan puasa
3. Siswa mencari jawaban tentang
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
menggunakan berbagai sumber bacaan
4. Ketika diskusi kelompok sedang
berlangsung, peserta didik selalu
dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan
diingatkan oleh guru agar dapat
bekerjasama untuk melakukan tugas
diskusi kelompok.
Mengasosiasi
1. Setelah siswa dalam kelompok
mendapatkan jawaban dari berbagai
informasi, kemudian diminta untuk
87
merangkum atau membuat catatan kecil
untuk dipresentasikan.
Mengkomunikasikan
1. Siswa yang berperan sebagai pembicara
menuangkan hasil rangkumannya secara
lisan, sementara siswa yang berperan
menjadi pendengar menyimak apa yang
disampaikan oleh pembicara
2. Siswa bertukar peran, yang semula
berperan sebagai pembicara bertukar peran
menjadi pendengar, dan sebaliknya.
3. Sebagian pasangan di dalam kelompok
memaparkan hasil diskusinya.
4. Guru memberikan umpan balik serta
penguatan materi diakhir diskusi
Penutup
1. Bersama-sama melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan
2. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil
kerja siswa
3. Guru menyampaikan informasi tentang
materi yang akan dipelajari pada waktu
berikutnya
4. Bersama-sama menutup pelajaran dengan
berdoa
15
Menit
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tulis
2. Instrumen Penilaian : Pilihan Ganda dan Uraian
88
Jakarta, 07 Oktober 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti/Mahasiswi
Poppy, S.Ag Mirawati
NIP. 197701062005012003 NIM. 11150110000130
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 110 Jakarta
Drs. Suhendi. M.Pd
NIP. 196607081991031005
88
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
(Pertemuan ke-2)
Satuan pendidikan : SMP Negeri 110 Jakarta
Kelas / semester : VIII / I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi : Ibadah Puasa Membentuk Pribadi yang Bertakwa
Materi Pokok : Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (3 x 40 Menit)
Kompetensi Inti (KI)
K-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
K-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
K-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
K-4 Mencoba, mengolah, menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.11 Memahami tata cara puasa wajib dan sunnah
89
B. Indikator
1. Menjelaskan macam-macam puasa wajib
2. Menjelaskan macam-macam puasa sunnah
3. Menjelaskan ketentuan puasa wajib
4. Menjelaskan ketentuan puasa sunnah
5. Mengidentifikasi hikmah puasa
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan macam-macam puasa wajib
2. Siswa mampu menjelaskan macam-macam puasa sunnah
3. Siswa mampu menjelaskan ketentuan puasa wajib
4. Siswa mampu menjelaskan ketentuan puasa sunnah
5. Siswa mampu mengidentifikasi hikmah puasa
D. Materi Pembelajaran
1. Macam-macam puasa wajib
2. Ketentuan puasa wajib
3. Macam-macam puasa sunnah
4. Ketentuan puasa sunnah
5. Hikmah puasa
E. Metode Pembelajaran
1. Model : Cooperative Learning
2. Metode : Cooperative Script
3. Teknik : Diskusi, tanya jawab, presentasi
F. Media/ Alat/ Sumber Pembelajaran
Media : 1) Visual (Gambar); 2) Audio Visual (Video)
Alat dan bahan : Spidol, Whiteboard, Kertas, Laptop
90
Sumber Belajar : Buku pedoman guru Pendidikan Agama Islam,
Buku pegangan siswa mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan sumber lain yang relevan.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Guru memberi salam dan menanyakan
kabar
2. Guru mengajak siswa untuk berdoa
sebelum memulai pelajaran yang dipimpin
oleh salah satu siswa dengan penuh
khidmat
3. Guru memeriksa kehadiran, kerapian
berpakaian, posisi tempat duduk siswa
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran
4. Guru memotivasi siswa dengan kegiatan
yang ringan seperti ice breaking, cerita
motivasi, senam otak, bershalawat dan
bertadarrus
5. Guru merivew materi sebelumnya dengan
memberikan pertanyaan yang komunikatif
6. Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari dan indikator yang akan dicapai
15 menit
Inti, meliputi:
Mengamati
1. Siswa mengamati gambar atau video yang
diberikan guru
2. Guru menyampaikan materi pelajaran
secara singkat tentang macam-macam dan
ketentuan puasa wajib dan sunnah, serta
hikmah puasa
90
Menit
91
Menanya
Siswa diberikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan seputar gambar atau
video yang diberikan guru dan juga seputar
penjelasan materi yang disampaikan guru
Eksplorasi
1. Siswa dibagi menjadi 2 tipe kelompok
yaitu kelompok A dan kelompok B pada
masing-masing barisan duduk siswa
2. Masing-masing tipe kelompok diberikan
permasalahan atau pertanyaan yang
berbeda terkait materi
- Kelompok A, mencari jawaban
dengan saling berdiskusi mengenai
macam-macam puasa wajib,
ketentuan puasa wajib dan hikmah
puasa wajib
- Kelompok B, mencari jawaban
dengan saling berdiskusi mengenai
macam-macam puasa sunnah,
ketentuan puasa sunnah dan
hikmah puasa sunnah
3. Siswa mencari jawaban tentang
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
menggunakan berbagai sumber bacaan
4. Ketika diskusi kelompok sedang
berlangsung, peserta didik selalu
dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan
diingatkan oleh guru agar dapat
bekerjasama untuk melakukan tugas
diskusi kelompok.
Mengasosiasi 1. Setelah siswa dalam kelompok
92
mendapatkan jawaban dari berbagai
informasi, kemudian diminta untuk
merangkum atau membuat catatan kecil
untuk dipresentasikan.
Mengkomunikasikan
1. Siswa yang berperan sebagai pembicara
menuangkan hasil rangkumannya secara
lisan, sementara siswa yang berperan
menjadi pendengar menyimak apa yang
disampaikan oleh pembicara
2. Siswa bertukar peran, yang semula
berperan sebagai pembicara bertukar peran
menjadi pendengar, dan sebaliknya.
3. Sebagian pasangan di dalam kelompok
memaparkan hasil diskusinya.
4. Guru memberikan umpan balik serta
penguatan materi diakhir diskusi
Penutup
1. Bersama-sama melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan
2. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil
kerja siswa
3. Guru menyampaikan informasi tentang
materi yang akan dipelajari pada waktu
berikutnya
4. Bersama-sama menutup pelajaran dengan
berdoa
15
Menit
93
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tulis
2. Instrumen Penilaian : Pilihan Ganda dan Uraian
Jakarta, 07 Oktober 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti/Mahasiswi
Poppy, S.Ag Mirawati
NIP. 197701062005012003 NIM. 11150110000130
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 110 Jakarta
Drs. Suhendi. M.Pd
NIP. 196607081991031005
93
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
(Pertemuan ke-1)
Satuan pendidikan : SMP Negeri 110 Jakarta
Kelas / semester : VIII / I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi : Ibadah Puasa Membentuk Pribadi yang Bertakwa
Materi Pokok : Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (3 x 40 Menit)
Kompetensi Inti (KI)
K-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
K-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
K-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
K-4 Mencoba, mengolah, menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.11 Memahami tata cara puasa wajib dan sunnah
94
B. Indikator
1. Menjelaskan pengertian puasa
2. Menunjukkan dalil tentang puasa
3. Mengidentifikasi hukum puasa
4. Menyebutkan rukun dan syarat puasa
5. Menyebutkan hal-hal yang membatalkan puasa
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian puasa
2. Siswa mampu menunjukkan dalil tentang puasa
3. Siswa mampu mengidentifikasi hukum puasa
4. Siswa mampu menyebutkan rukun dan syarat puasa
5. Siswa mampu menyebutkan hal-hal yang membatalkan puasa
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian puasa
2. Dalil dan hukum puasa
3. Syarat dan rukun puasa
4. Hal-hal yang membatalkan puasa
E. Metode Pembelajaran
1. Model : Konvensional
2. Metode : Ceramah Variasi
3. Teknik : Diskusi dan tanya jawab
F. Media/ Alat/ Sumber Pembelajaran
Media : 1) Visual (Gambar); 2) Audio Visual (Video)
Alat dan bahan : Spidol, Whiteboard, Kertas, Laptop
95
Sumber Belajar : Buku pedoman guru Pendidikan Agama Islam,
Buku pegangan siswa mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan sumber lain yang relevan.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Guru memberi salam dan menanyakan
kabar
2. Guru mengajak siswa untuk berdoa
sebelum memulai pelajaran yang dipimpin
oleh salah satu siswa dengan penuh
khidmat
3. Guru memeriksa kehadiran, kerapian
berpakaian, posisi tempat duduk siswa
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran
4. Guru memotivasi siswa dengan kegiatan
yang ringan seperti ice breaking, cerita
motivasi, senam otak, bershalawat dan
bertadarrus
5. Guru merivew materi sebelumnya dengan
memberikan pertanyaan yang komunikatif
6. Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari dan indikator yang akan dicapai
15 menit
Inti, meliputi:
Mengamati
1. Siswa mengamati gambar atau video yang
diberikan guru
2. Guru menyampaikan materi pelajaran
dengan ceramah tentang pengertian, dalil,
hukum, hal-hal yang membatalkan puasa,
syarat dan rukun puasa
3. Guru meminta siswa untuk mengamati
90
Menit
96
penjelasan materi dari guru
Menanya
Siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan
seputar gambar atau video yang diberikan
guru dan juga seputar penjelasan materi yang
disampaikan guru
Eksplorasi
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
untuk berdiskusi mengenai materi
pelajaran
2. Siswa mengerjakan latihan dalam buku
atau LKS
Mengasosiasi
1. Siswa membuat kesimpulan tentang
materi pelajaran (pengertian puasa, dalil
dan hukum puasa, syarat dan rukun puasa,
serta hal-hal yang membatalkan puasa)
Mengkomunikasikan
1. Siswa diminta untuk mengumpulkan
jawaban dari latihan soal yang diberikan
2. Bersama-sama mengoreksi latihan soal
3. Guru memberikan umpan balik serta
penguatan materi
Penutup
1. Bersama-sama melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan
2. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil
kerja siswa
3. Guru menyampaikan informasi tentang
materi yang akan dipelajari pada waktu
berikutnya
4. Bersama-sama menutup pelajaran dengan
berdoa
15 Menit
H. Penilaian
97
1. Teknik Penilaian : Tes Tulis
2. Instrumen Penilaian : Pilihan Ganda dan Uraian
Jakarta, 07 Oktober 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti/Mahasiswi
Poppy, S.Ag Mirawati
NIP. 197701062005012003 NIM. 11150110000130
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 110 Jakarta
Drs. Suhendi. M.Pd
NIP. 196607081991031005
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
(Pertemuan ke-2)
Satuan pendidikan : SMP Negeri 110 Jakarta
Kelas / semester : VIII / I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi : Ibadah Puasa Membentuk Pribadi yang Bertakwa
Materi Pokok : Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (3 x 40 Menit)
Kompetensi Inti (KI)
K-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
K-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
K-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
K-4 Mencoba, mengolah, menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.11 Memahami tata cara puasa wajib dan sunnah
98
B. Indikator
1. Menjelaskan macam-macam puasa wajib
2. Menjelaskan macam-macam puasa sunnah
3. Menjelaskan ketentuan puasa wajib
4. Menjelaskan ketentuan puasa sunnah
5. Mengidentifikasi hikmah puasa
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan macam-macam puasa wajib
2. Siswa mampu menjelaskan macam-macam puasa sunnah
3. Siswa mampu menjelaskan ketentuan puasa wajib
4. Siswa mampu menjelaskan ketentuan puasa sunnah
5. Siswa mampu mengidentifikasi hikmah puasa
D. Materi Pembelajaran
1. Macam-macam puasa wajib
2. Ketentuan puasa wajib
3. Macam-macam puasa sunnah
4. Ketentuan puasa sunnah
5. Hikmah puasa
E. Metode Pembelajaran
1. Model : Konvensional
2. Metode : Ceramah Variasi
3. Teknik : Diskusi dan tanya jawab
F. Media/ Alat/ Sumber Pembelajaran
Media : 1) Visual (Gambar); 2) Audio Visual (Video)
Alat dan bahan : Spidol, Whiteboard, Kertas, Laptop
99
Sumber Belajar : Buku pedoman guru Pendidikan Agama Islam,
Buku pegangan siswa mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan sumber lain yang relevan.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Guru memberi salam dan menanyakan
kabar
2. Guru mengajak siswa untuk berdoa
sebelum memulai pelajaran yang dipimpin
oleh salah satu siswa dengan penuh
khidmat
3. Guru memeriksa kehadiran, kerapian
berpakaian, posisi tempat duduk siswa
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran
4. Guru memotivasi siswa dengan kegiatan
yang ringan seperti ice breaking, cerita
motivasi, senam otak, bershalawat dan
bertadarrus
5. Guru merivew materi sebelumnya dengan
memberikan pertanyaan yang komunikatif
6. Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari dan indikator yang akan dicapai
15 menit
Inti, meliputi:
Mengamati
1. Siswa mengamati gambar atau video yang
diberikan guru
2. Guru menyampaikan materi pelajaran
dengan ceramah tentang macam-macam
dan ketentuan puasa wajib dan sunnah,
serta hikmah puasa
90
Menit
100
3. Guru meminta siswa untuk mengamati
penjelasan materi dari guru
Menanya
Siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan
seputar gambar atau video yang diberikan
guru dan juga seputar penjelasan materi yang
disampaikan guru
Eksplorasi
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
untuk berdiskusi mengenai materi
pelajaran
2. Siswa mengerjakan latihan dalam buku
atau LKS
Mengasosiasi
1. Siswa membuat kesimpulan tentang
materi pelajaran (macam-macam dan
ketentuan puasa wajib, macam-macam
dan ketentuan puasa sunnah, serta hikmah
puasa)
Mengkomunikasikan
1. Siswa diminta untuk mengumpulkan
jawaban dari latihan soal yang diberikan
2. Bersama-sama mengoreksi latihan soal
3. Guru memberikan umpan balik serta
penguatan materi
Penutup
1. Bersama-sama melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan
2. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil
kerja siswa
3. Guru menyampaikan informasi tentang
materi yang akan dipelajari pada waktu
berikutnya
4. Bersama-sama menutup pelajaran dengan
15 Menit
101
berdoa
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tulis
2. Instrumen Penilaian : Pilihan Ganda dan Uraian
Jakarta, 07 Oktober 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti/Mahasiswi
Poppy, S.Ag Mirawati
NIP. 197701062005012003 NIM. 11150110000130
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 110 Jakarta
Drs. Suhendi. M.Pd
NIP. 196607081991031005
101
Lampiran 4
KISI-KISI UJI COBA INSTRUMEN TES
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok : Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
Kelas/Semester : VIII/ Ganjil
Alokasi Waktu : 3 Jam Pelajaran @ 40 menit
Jumlah Soal Pilihan Ganda : 50 Butir
Jumlah Soal Uraian : 10 Butir
Kompeten
si Inti
Kompeten
si DasarMateri Indikator
Tingka
t
Kognit
if
Bentu
k Soal
Nomo
r Soal
Banya
k Soal
3.Memaha
mi
pengetahua
n (faktual,
konseptual
dan
procedural)
berdasarka
n rasa ingin
tahunya
tentang
ilmu
pengetahua
n,
teknologi,
3.11
Memahami
tata cara
puasa
wajib dan
sunnah.
Ibadah
puasa
membentu
k pribadi
yang
bertakwa
3.11.1
Menjelaskan
pengertian
puasa secara
bahasa
C2 PG
Uraian
1, 33
1
3
3.11.2
Menjelaskan
pengertian
puasa secara
istilah
C2 PG
Uraian
2, 39
1
3
3.11.3
Menyebutkan
rukun puasa
C1 PG 3, 43,
50
3
3.11.4
Menyebutkan
C1 PG 4, 21 2
102
seni,
budaya
terkait
fenomena
dan
kejadian
tampak
mata
syarat puasa
3.11.5
Menunjukkan
dalil puasa
C2 PG
Uraian
5, 22,
41
3
4
3.11.6
Mengidentifika
si hukum
puasa
C1 PG
Uraian
14, 30
9
3
3.11.7
Menyebutkan
macam-macam
puasa
C1 PG 8, 35 2
3.11.8
Menjelaskan
pengertian
puasa wajib
C2 PG
Uraian
20
2
2
3.11.9
Menjelaskan
pengertian
puasa
Ramadhan
C2 PG 16,
24, 36
3
3.11.10
Menjelaskan
pengertian
puasa Kifarat
C2 PG
Uraian
6, 37,
47
8
4
3.11.11
Menjelaskan
pengertian
puasa Nazar
C2 PG 12, 40 2
103
3.11.12
Menjelaskan
pengertian
puasa Qada
C2 PG 9, 34 2
3.11.13
Menyebutkan
macam-macam
puasa sunnah
C1 PG
Uraian
42
6
2
3.11.14
Menjelaskan
pengertian
puasa sunnah
C2 PG
Uraian
28, 49
2
3
3.11.15
Menjelaskan
pengertian
puasa Senin
Kamis
C2 PG 23, 29 2
3.11.16
Menjelaskan
pengertian
puasa Arafah
C2 PG 13, 48 2
3.11.17
Menjelaskan
pengertian
puasa Syawal
C2 PG 25, 31 2
3.11.18
Mengidentifika
si waktu yang
baik untuk
puasa
C1 PG 7, 10 2
104
3.11.19
Mengidentifika
si waktu yang
diharamkan
untuk puasa
C1 PG
Uraian
27, 46
7
3
3.11.20
Menyebutkan
hal-hal yang
disunnahkan
dalam puasa
C1 PG 11, 26 2
3.11.21
Menyebutkan
hal-hal yang
membatalkan
puasa
C1 PG
Uraian
19, 44
4
3
3.11.22
Menyebutkan
hal-hal yang
mengurangi
pahala puasa
C1 PG 32, 38 2
3.11.23
Mengidentifika
si orang yang
boleh
meninggalkan
puasa
C1 PG
Uraian
18, 45
5
3
3.11.24
Menjelaskan
hikmah puasa
C2 PG
Uraian
15, 17
10
3
105
Lampiran 5
BUTIR SOAL UJI COBA INSTRUMEN TES
Nama : Hari/Tanggal :
Kelas : Waktu :
A. Soal Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling
tepat!
1. Umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa karena puasa
merupakan rukun Islam yang ke- ....
a. Empat
b. Tiga
c. Dua
d. Satu
2. Puasa secara maknawi artinya ....
a. Menjaga hati dari segala bentuk kemaksiatan
b. Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya
c. Memawas diri dimulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari
d. Menahan diri dari perbuatan yang terlarang
3. Orang yang akan melaksanakan puasa harus memenuhi setiap rukun-
rukunnya. Berikut ini yang termasuk rukun puasa adalah ....
a. Berakal
b. Baligh
c. Niat
d. Islam
4. Berikut ini yang termasuk syarat wajib puasa adalah ....
a. Berakal sehat
b. Suci dari hadas
106
c. Membaca niat
d. Suci dari haid
5. Dalil naqli yang menunjukkan bahwa umat Islam diperintahkan untuk
melaksanakan puasa wajib adalah ....
a. Q.S Al-Baqarah ayat 283
b. Q.S Al-Baqarah ayat 183
c. Q.S Al-Imran ayat 138
d. Q.S Al-Baqarah ayat 187
6. Orang yang melaksanakan ibadah haji secara tamattu dan qiran wajib
membayar fidyah dengan cara ....
a. Menyembelih dua ekor kambing
b. Memerdekakan hamba sahaya
c. Menyembelih seekor kambing
d. Puasa selama dua bulan
7. Waktu untuk berpuasa yaitu sejak terbit fajar sampai dengan ....
a. Terdengar azan maghrib
b. Terbenam matahari
c. Terdengar suara bedug
d. Pukul 06:00 sore
8. Perhatikan pernyataan berikut ini:
1) Puasa Senin Kamis
2) Puasa Qada
3) Puasa Nazar
4) Puasa Syawal
5) Puasa Kifarat
Yang termasuk puasa wajib adalah ....
a. 1,2 dan 3
b. 2,3 dan 4
c. 3,4 dan 5
d. 2,3 dan 5
107
9. Puasa yang wajib dilaksanakan di luar bulan Ramadhan sebagai ganti dari
puasa yang terlewatkan selama bulan Ramadhan disebut ....
a. Puasa Sunnah
b. Puasa Fardhu
c. Puasa Kifarat
d. Puasa Qada
10. Berikut ini merupakan waktu-waktu dilakukannya puasa sunnah, kecuali ....
a. Dilakukan pada hari Senin dan Kamis
b. Dilakukan pada tanggal 2 sampai 8 Syawal
c. Dilakukan pada hari Senin di bulan Ramadhan
d. Dilakukan pada hari Kamis di bulan Syawal
11. Pada bulan Ramadhan, Hanifah senantiasa membaca al-Qur’an setelah shalat
tarawih dan juga bersedekah di siang harinya. Perilaku yang ditunjukkan oleh
Hanifah merupakan hal yang ....
a. Diwajibkan dalam puasa
b. Dibolehkan dalam puasa
c. Membuat batal puasa
d. Disunnahkan dalam puasa
12. Puasa Nazar dilakukan apabila seseorang mempunyai ....
a. Hutang puasa pada bulan Ramadhan
b. Janji kebaikan yang pernah diucapkan
c. Keinginan untuk melakukan kegiatan
d. Amal kebaikan yang tercapai
13. Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal ....
a. 10 Dzulhijah
b. 9 Dzulhijah
c. 2 Syawal
d. 1 Ramadhan
14. Berpuasa pada dua hari raya Islam hukumnya adalah ....
a. Haram
b. Wajib
108
c. Sunnah
d. Mubah
15. Diantara hikmah melaksanakan puasa Arafah ialah dapat menghapus dosa
selama ....
a. Satu bulan yang lalu dan satu bulan yang akan datang
b. Satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang
c. Dua tahun yang lalu dan yang akan datang
d. Dua sampai tiga tahun yang lalu
16. Penentuan puasa awal bulan Ramadhan di Indonesia ditentukan melalui ....
a. Keputusan tokoh agama
b. Keputusan pengadilan agama
c. Sidang isbat pemerintah
d. Penelitian ahli astronomi
17. Diantara dampak positif yang paling utama bagi orang yang rajin berpuasa
adalah ....
a. Menjadi sehat karena organ pencernaan terus bekerja
b. Menjadi hemat karena tidak banyak pengeluaran saat berpuasa
c. Menjaga solidaritas dan menyayangi sesama muslim
d. Menjadi bertakwa dan semakin dekat dengan Allah swt
18. Wanita hamil dibolehkan untuk tidak berpuasa namun ia wajib mengqada dan
membayar fidyah apabila ....
a. Khawatir akan menimbulkan mudharat bagi anaknya
b. Merasa khawatir akan datangnya mudharat bagi diri ibu
c. Khawatir menimbulkan mudharat bagi diri ibu dan anaknya
d. Mudharat bagi ibu, anak dan orang-orang disekitarnya
19. Berikut ini yang dapat membatalkan puasa adalah ....
a. Muntah tanpa sengaja
b. Keluar mani secara sengaja
c. Sikat gigi di siang hari
d. Berkumur saat wudhu
109
20. Puasa yang harus dilaksanakan oleh setiap umat Islam yang sudah baligh dan
apabila meninggalkannya akan mendapat dosa adalah pengertian dari ....
a. Puasa sunnah
b. Puasa Ramadhan
c. Puasa wajib
d. Puasa Rajab
21. Diantara syarat sah puasa adalah mumayiz. Arti kata mumayiz adalah ....
a. Orang yang dapat membedakan yang tercela dan yang buruk
b. Seseorang yang mampu membedakan yang baik dan yang buruk
c. Orang yang dapat mengetahui surga dan neraka
d. Seseorang yang mampu membedakan yang baik dan yang terpuji
22. Di dalam al-Qur’an telah dijelaskan bahwa puasa Ramadhan adalah puasa
yang diwajibkan bagi ....
a. Setiap manusia
b. Setiap mu’allaf
c. Setiap orang Islam
d. Setiap orang beriman
23. Puasa sunnah yang dilakukan selama dua hari dalam seminggu ialah puasa ....
a. Senin Kamis
b. Syawal
c. Arafah
d. Rajab
24. Puasa Ramadhan dilaksanakan oleh umat Islam selama ....
a. 31 hari
b. 30 hari
c. 29 hari
d. 1 bulan penuh
25. Puasa sunnah yang dilaksanakan enam hari setelah hari raya idul fitri
dinamakan puasa ....
a. Sya’ban
b. Syawal
110
c. Arafah
d. Ramadhan
26. Contoh perilaku yang disunnahkan dalam berpuasa ialah ....
a. Berwudhu dan shalat lima waktu
b. Membaca al-Qur’an dan buku islami
c. Shalat malam dan berdoa ketika berbuka puasa
d. Berdoa ketika berbuka puasa dan tidur siang
27. Diantara tanggal-tanggal berikut yang diharamkan untuk berpuasa adalah ....
a. 15 Sya’ban
b. 10 Muharram
c. 9 Dzulhijah
d. 1 Syawal
28. Apabila dikerjakan akan mendapat pahala dan jika tidak dikerjakan tidak
mendapat dosa adalah pengertian dari ....
a. Puasa Ramadhan
b. Puasa wajib
c. Puasa sunnah
d. Puasa Nazar
29. Berdasarkan hadis riwayat Ahmad dan Tirmidzi, Rasulullah saw senang
berpuasa pada hari Senin dan Kamis sebab ....
a. Amalan ditempakan pada hari Senin dan Kamis
b. Pahala pada hari Senin dan Kamis lebih banyak dari hari lainnya
c. Rasulullah menyukai hari Senin dan hari Kamis
d. Setiap perbuatan manusia dibukukan pada hari Senin dan Kamis
30. Apabila seseorang berjanji bahwa ia akan berpuasa jika mendapati nilai
terbesar dalam ujian sekolah, maka hukum puasa yang akan dilakukannya
menjadi ....
a. Sunnah
b. Haram
c. Wajib
d. Boleh
111
31. Cara mengerjakan puasa Syawal yaitu dilakukan selama ....
a. Satu bulan penuh
b. Enam bulan berturut-turut
c. Dua hari dalam seminggu
d. Enam hari berturut-turut
32. Membicarakan keburukan orang lain saat berpuasa mengakibatkan ....
a. Puasa menjadi batal
b. Berkurangnya pahala puasa
c. Bertambahnya pahala puasa
d. Puasa menjadi makruh
33. Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan ....
a. Shalat
b. Shaum
c. Ridho
d. Sahur
34. Apabila seseorang tidak mengqada puasanya pada hari-hari yang
ditinggalkannya pada bulan Ramadhan maka ia wajib ....
a. Memerdekakan hamba sahaya
b. Membayar fidyah kepada fakir miskin
c. Mengqada puasa dua kali lipat
d. Mengqada puasa dan membayar fidyah
35. Macam-macam puasa wajib ada empat, yaitu puasa ....
a. Ramadhan, Nazar, Qada, Kifarat
b. Arafah, Qada, Ramadhan, Syawal
c. Senin Kamis, Kifarat, Nazar, Syawal
d. Ramadhan, Qada, Syawal, Nazar
36. Puasa wajib yang mulai diperintahkan pada tahun kedua Hijriah yaitu setelah
Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah adalah ....
a. Puasa Ramadhan
b. Puasa Nazar
c. Puasa Kifarat
112
d. Puasa Arafah
37. Dalam Islam, seorang pengemudi yang menabrak orang hingga tewas karena
ketidak-sengajaan dikenai hukuman ....
a. Bersedekah kepada fakir miskin selama 60 hari
b. Menyembelih seekor kambing
c. Memerdekakan hamba sahaya
d. Berpuasa selama lebih dari dua bulan
38. Contoh perilaku yang dapat mengurangi pahala puasa adalah ....
a. Ghibah, berbohong, mencaci orang lain
b. Bohong, tidur siang, makan
c. Ghibah, melamun, minum
d. Mencuri, merampok, meninggalkan shalat
39. Selain menahan diri untuk tidak makan dan minum, saat berpuasa kita juga
harus menahan diri dari ....
a. Melakukan perbuatan yang tercela
b. Melakukan shalat lima waktu
c. Bermain dengan teman lama
d. Membicarakan kebaikan orang lain
40. Pak Rahman merupakan seorang penjual sandal. Pak Rahman berjanji jika
barang dagangannya habis terjual ia akan berpuasa sebagai bentuk rasa
syukurnya kepada Allah swt. Puasa yang akan dilakukan pak Rahman disebut
puasa ....
a. Sunnah
b. Nazar
c. Kifarat
d. Qada
41. من الخیط الا سود من الفجر ... ...وكلوا واشربوا حتى یتبین لكم الخیط الا بیض
Berdasarkan firman di atas, kata yang digaris-bawahi memiliki arti ....
a. Perbedaan yang jelas
b. Benang putih
c. Makan dan minumlah
113
d. Benang hitam
42. Berikut ini yang termasuk puasa sunnah yaitu ....
a. Puasa Qada
b. Puasa Ramadhan
c. Puasa Nazar
d. Puasa Syawal
43. Niat puasa pada bulan Ramadhan sebaiknya dilakukan pada ....
a. Malam hari sebelum terbit fajar
b. Sesudah shalat subuh
c. Setelah fajar terbit
d. Boleh siang hari jika lupa
44. Di siang hari pada bulan Ramadhan, Anwar meneguk segelas air. Setelah
selesai, ia teringat bahwa dirinya sedang berpuasa.
Pada kasus di atas, puasa yang dilakukan Anwar menjadi ....
a. Batal, karena Anwar telah meminum air
b. Makruh, karena Anwar sedang lupa
c. Tidak batal, karena posisi Anwar sedang lupa
d. Batal, karena Anwar telah melupakan puasanya
45. Membayar fidyah bagi orang yang tidak kuat berpuasa yaitu bersedekah
sebesar ... tiap hari
a. ¾ liter gandum
b. ¾ liter beras
c. ½ liter beras
d. ¼ liter gandum
46. Hari Tasyrik jatuh pada tanggal ....
a. 27, 28 dan 29 Rajab
b. 11, 12 dan 13 Dzulhijah
c. 9, 10 dan 11 Dzulhijah
d. 1, 2 dan 3 Syawal
47. Puasa yang wajib dikerjakan karena melanggar suatu aturan yang telah
ditetapkan adalah puasa ....
114
a. Nazar
b. Kifarat
c. Qada
d. Senin dan Kamis
48. Puasa Arafah dilakukan ketika orang yang melaksanakan ibadah haji sedang
melakukan ....
a. Wukuf
b. Sai
c. Tahalul
d. Thawaf
49. Berdasarkan fenomena di masyarakat dari masa Nabi dan Khulafaur Rasyidin
hingga masa kini pelaksanaan puasa sunnah sering dikaitkan dengan ....
a. Waktu, minggu, dan tahun
b. Tanggal, bulan, dan tahun
c. Hari, bulan, dan tahun
d. Hari, tanggal dan bulan
50. Pada hari Senin, Hasan terbangun pada pukul 07:00 WIB, sebelumnya Hasan
sudah berencana untuk puasa Senin namun ia tidak sahur dan belum
membaca niat puasa.
Pada kasus tersebut sebaiknya yang dilakukan Hasan adalah ....
a. Tidak jadi melakukan puasa karena belum niat
b. Ragu-ragu untuk berpuasa atau tidak
c. Berniat dan tetap melaksanakan puasa
d. Tetap berpuasa tanpa membaca niat
115
B. Soal Essay
Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Jelaskan pengertian puasa menurut bahasa dan istilah!
2. Jelaskan pengertian puasa wajib dan puasa sunnah!
3. Tuliskan ayat al-Qur’an yang menerangkan tentang kewajiban berpuasa bagi
umat muslim!
4. Sebutkan tiga hal yang dapat membatalkan puasa!
5. Bagaimana hukum puasa bagi orang yang sudah sangat tua?
6. Jelaskan tiga macam puasa sunnah!
7. Dalam berpuasa telah ditetapkan waktu-waktu yang baik untuk melaksanakan
puasa dan terdapat pula waktu yang tidak diperbolehkan untuk berpuasa.
Sebutkan tiga waktu yang diharamkan untuk berpuasa!
8. Bagaimana ketentuan dalam Islam bagi orang yang tidak mampu memenuhi
nazar?
9. Bagaimana hukum seseorang yang bernazar dengan suatu amal keburukan
atau perkara yang jelek?
10. Jelaskan tiga hikmah puasa dalam kehidupan sehari-hari!
116
Lampiran 6
ANATES
1. Pilihan Ganda
- Validitas Soal- Reliabilitas Soal- Tingkat Kesukaran- Daya Pembeda- Kualitas Pengecoh
2. Uraian
- Validitas Soal- Reliabilitas Soal- Tingkat Kesukaran- Daya Pembeda
21. Data Gabungan PGSKOR DATA DIBOBOT=================
Jumlah Subyek = 33Butir soal = 50Bobot utk jwban benar = 1Bobot utk jwban salah = 0Nama berkas: D:\SKRIPSWEET. LOPEE LOPE\PERHITUNGAN NILAI\ANATES\SKOR SISWA.ANA
No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 11366 Aina S... 45 5 0 45 45 2 11294 Alda V... 36 14 0 36 36 3 11472 Alfian... 42 7 1 42 42 4 11295 Almas ... 38 12 0 38 38 5 11296 Anggit... 42 8 0 42 42 6 11369 Anifa ... 40 10 0 40 40 7 11370 Arum S... 34 16 0 34 34 8 11299 Athori... 32 18 0 32 32 9 11300 Aulia ... 32 18 0 32 32 10 11305 Dani A... 37 13 0 37 37 11 11411 Dendi ... 21 4 25 21 21 12 11375 Farhan... 42 8 0 42 42 13 11483 Fian H... 45 5 0 45 45 14 11343 Florec... 36 14 0 36 36 15 11445 Ghalen... 45 5 0 45 45 16 11446 Hana R... 43 6 1 43 43 17 11349 Muhamm... 27 23 0 27 27 18 11455 Muhamm... 42 8 0 42 42 19 11517 Mutiar... 36 13 1 36 36 20 11389 Naila ... 42 8 0 42 42 21 11427 Novita... 41 9 0 41 41 22 11390 Puji H... 41 9 0 41 41 23 11429 Rahmat... 40 10 0 40 40 24 11494 Rand N... 38 12 0 38 38 25 11495 Rasya ... 25 17 8 25 25 26 11393 Renata... 37 13 0 37 37 27 11358 Selfan... 40 10 0 40 40 28 11431 Septia... 45 5 0 45 45 29 11396 Shafa ... 38 11 1 38 38 30 11398 Syahru... 42 7 1 42 42 31 11505 Uke Pr... 39 10 1 39 39 32 11362 Winnay... 47 3 0 47 47 33 11507 Zahra ... 42 8 0 42 42
RELIABILITAS TES================
Rata2= 38,55Simpang Baku= 5,91KorelasiXY= 0,74Reliabilitas Tes= 0,85Nama berkas: D:\SKRIPSWEET. LOPEE LOPE\PERHITUNGAN NILAI\ANATES\SKOR SISWA.ANA
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 11366 Aina Sarah Hi... 21 24 45 2 11294 Alda Vitafian... 18 18 36 3 11472 Alfiansyah De... 22 20 42 4 11295 Almas Dina 19 19 38 5 11296 Anggito Adhis... 22 20 42 6 11369 Anifa Noviyanti 19 21 40 7 11370 Arum Sekar Ma... 17 17 34 8 11299 Athoriq Dwimu... 18 14 32 9 11300 Aulia Angkasa 16 16 32 10 11305 Dani Abuzar 20 17 37 11 11411 Dendi Rahmat 10 11 21 12 11375 Farhan Adrian... 21 21 42
Page 1
21. Data Gabungan PG 13 11483 Fian Haryanto 23 22 45 14 11343 Florecita Az-... 21 15 36 15 11445 Ghalen Cakra ... 24 21 45 16 11446 Hana Rivayanti 22 21 43 17 11349 Muhammad Arka... 16 11 27 18 11455 Muhammad Irsy... 23 19 42 19 11517 Mutiara Ramad... 19 17 36 20 11389 Naila Fadhila... 22 20 42 21 11427 Novita Zahra 21 20 41 22 11390 Puji Hastuti 20 21 41 23 11429 Rahmat Hidaya... 20 20 40 24 11494 Rand Nabhan S... 22 16 38 25 11495 Rasya Nur Fad... 15 10 25 26 11393 Renata Azalia 18 19 37 27 11358 Selfany Perma... 20 20 40 28 11431 Septia Elsa B... 22 23 45 29 11396 Shafa Aulia A... 19 19 38 30 11398 Syahrul Kurni... 22 20 42 31 11505 Uke Pradiyanti 22 17 39 32 11362 Winnaya Ramad... 24 23 47 33 11507 Zahra Puspita... 22 20 42
KELOMPOK UNGGUL & ASOR======================
Kelompok UnggulNama berkas: D:\SKRIPSWEET. LOPEE LOPE\PERHITUNGAN NILAI\ANATES\SKOR SISWA.ANA
1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 11362 Winnaya Ramad... 47 1 1 1 1 1 1 1 2 11366 Aina Sarah Hi... 45 1 1 - 1 1 1 1 3 11483 Fian Haryanto 45 1 1 1 1 1 - - 4 11445 Ghalen Cakra ... 45 1 1 1 1 1 1 1 5 11431 Septia Elsa B... 45 1 1 1 - 1 1 1 6 11446 Hana Rivayanti 43 - 1 1 1 1 1 1 7 11472 Alfiansyah De... 42 1 1 1 1 1 1 1 8 11296 Anggito Adhis... 42 1 1 1 1 1 1 1 9 11375 Farhan Adrian... 42 1 1 1 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 8 9 8 8 9 8 8
8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 11362 Winnaya Ramad... 47 1 1 1 1 1 1 1 2 11366 Aina Sarah Hi... 45 1 1 1 1 1 1 - 3 11483 Fian Haryanto 45 1 1 1 1 1 - 1 4 11445 Ghalen Cakra ... 45 1 1 1 1 1 1 1 5 11431 Septia Elsa B... 45 1 1 1 1 1 1 1 6 11446 Hana Rivayanti 43 1 1 1 1 1 1 * 7 11472 Alfiansyah De... 42 1 1 1 1 1 1 1 8 11296 Anggito Adhis... 42 1 - 1 - 1 1 1 9 11375 Farhan Adrian... 42 1 1 1 1 1 - - Jml Jwb Benar 9 8 9 8 9 7 6
15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 11362 Winnaya Ramad... 47 1 1 1 - 1 1 1 2 11366 Aina Sarah Hi... 45 1 1 1 1 1 1 1 3 11483 Fian Haryanto 45 1 1 1 1 1 1 1 4 11445 Ghalen Cakra ... 45 1 1 1 - 1 1 1 5 11431 Septia Elsa B... 45 1 1 1 1 1 1 1 6 11446 Hana Rivayanti 43 1 1 1 - 1 1 1 7 11472 Alfiansyah De... 42 1 1 1 - 1 1 1 8 11296 Anggito Adhis... 42 1 1 1 - 1 1 1
Page 2
21. Data Gabungan PG 9 11375 Farhan Adrian... 42 1 1 1 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 9 9 9 4 9 9 9
22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 11362 Winnaya Ramad... 47 1 1 1 1 1 1 1 2 11366 Aina Sarah Hi... 45 1 1 1 1 1 - 1 3 11483 Fian Haryanto 45 - 1 1 1 - 1 1 4 11445 Ghalen Cakra ... 45 - 1 1 1 1 1 1 5 11431 Septia Elsa B... 45 1 1 1 1 - 1 1 6 11446 Hana Rivayanti 43 - 1 1 1 1 1 1 7 11472 Alfiansyah De... 42 - 1 1 1 - 1 1 8 11296 Anggito Adhis... 42 - 1 1 1 1 1 1 9 11375 Farhan Adrian... 42 - 1 1 1 - 1 1 Jml Jwb Benar 3 9 9 9 5 8 9
29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 11362 Winnaya Ramad... 47 1 1 1 1 1 - 1 2 11366 Aina Sarah Hi... 45 1 1 1 1 - 1 1 3 11483 Fian Haryanto 45 1 1 1 1 1 1 1 4 11445 Ghalen Cakra ... 45 1 1 1 1 1 - 1 5 11431 Septia Elsa B... 45 - 1 1 1 1 1 1 6 11446 Hana Rivayanti 43 1 1 1 1 - 1 1 7 11472 Alfiansyah De... 42 - 1 1 1 1 - 1 8 11296 Anggito Adhis... 42 1 1 1 1 1 - 1 9 11375 Farhan Adrian... 42 - 1 - 1 1 - 1 Jml Jwb Benar 6 9 8 9 7 4 9
36 37 38 39 40 41 42 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 41 42 1 11362 Winnaya Ramad... 47 1 - 1 1 1 1 1 2 11366 Aina Sarah Hi... 45 1 - 1 1 1 1 1 3 11483 Fian Haryanto 45 1 1 1 1 1 1 1 4 11445 Ghalen Cakra ... 45 - 1 1 1 1 - 1 5 11431 Septia Elsa B... 45 1 - 1 1 1 - 1 6 11446 Hana Rivayanti 43 1 1 1 1 1 - 1 7 11472 Alfiansyah De... 42 - 1 1 1 1 * 1 8 11296 Anggito Adhis... 42 - 1 1 1 1 - 1 9 11375 Farhan Adrian... 42 1 1 1 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 6 6 9 9 9 4 9
43 44 45 46 47 48 49 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 43 44 45 46 47 48 49 1 11362 Winnaya Ramad... 47 1 1 1 1 1 1 1 2 11366 Aina Sarah Hi... 45 1 1 1 1 1 1 1 3 11483 Fian Haryanto 45 1 1 1 1 1 1 1 4 11445 Ghalen Cakra ... 45 1 1 1 1 1 1 1 5 11431 Septia Elsa B... 45 1 1 1 1 1 1 1 6 11446 Hana Rivayanti 43 1 - 1 1 1 1 1 7 11472 Alfiansyah De... 42 1 1 1 1 1 1 - 8 11296 Anggito Adhis... 42 1 - 1 1 1 1 1 9 11375 Farhan Adrian... 42 1 1 1 1 1 1 - Jml Jwb Benar 9 7 9 9 9 9 7
50 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 50 1 11362 Winnaya Ramad... 47 1 2 11366 Aina Sarah Hi... 45 1 3 11483 Fian Haryanto 45 1 4 11445 Ghalen Cakra ... 45 1 5 11431 Septia Elsa B... 45 1 6 11446 Hana Rivayanti 43 1
Page 3
21. Data Gabungan PG 7 11472 Alfiansyah De... 42 1 8 11296 Anggito Adhis... 42 1 9 11375 Farhan Adrian... 42 1 Jml Jwb Benar 9
Kelompok AsorNama berkas: D:\SKRIPSWEET. LOPEE LOPE\PERHITUNGAN NILAI\ANATES\SKOR SISWA.ANA
1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 11294 Alda Vitafian... 36 - 1 1 1 - 1 - 2 11343 Florecita Az-... 36 - - 1 - 1 - 1 3 11517 Mutiara Ramad... 36 1 1 1 1 1 1 - 4 11370 Arum Sekar Ma... 34 - 1 1 1 - - - 5 11299 Athoriq Dwimu... 32 - 1 1 1 1 - - 6 11300 Aulia Angkasa 32 1 - - 1 - - 1 7 11349 Muhammad Arka... 27 - 1 1 1 1 - - 8 11495 Rasya Nur Fad... 25 1 - 1 - 1 1 1 9 11411 Dendi Rahmat 21 - 1 1 1 1 - 1 Jml Jwb Benar 3 6 8 7 6 3 4
8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 11294 Alda Vitafian... 36 1 1 - - 1 1 1 2 11343 Florecita Az-... 36 1 1 - 1 1 1 1 3 11517 Mutiara Ramad... 36 1 1 - 1 1 1 1 4 11370 Arum Sekar Ma... 34 1 1 1 - 1 1 1 5 11299 Athoriq Dwimu... 32 - 1 1 1 1 1 - 6 11300 Aulia Angkasa 32 1 1 1 1 1 - 1 7 11349 Muhammad Arka... 27 - - 1 1 1 1 - 8 11495 Rasya Nur Fad... 25 - - - - - 1 - 9 11411 Dendi Rahmat 21 - - * * * * 1 Jml Jwb Benar 5 6 4 5 7 7 6
15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 11294 Alda Vitafian... 36 - 1 1 - 1 - 1 2 11343 Florecita Az-... 36 - 1 1 - 1 1 1 3 11517 Mutiara Ramad... 36 1 1 1 - 1 1 1 4 11370 Arum Sekar Ma... 34 - 1 1 - 1 - 1 5 11299 Athoriq Dwimu... 32 - 1 1 - 1 - 1 6 11300 Aulia Angkasa 32 1 1 1 - 1 - 1 7 11349 Muhammad Arka... 27 1 1 1 - 1 - 1 8 11495 Rasya Nur Fad... 25 1 1 1 - 1 1 1 9 11411 Dendi Rahmat 21 * * * * 1 1 * Jml Jwb Benar 4 8 8 0 9 4 8
22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 11294 Alda Vitafian... 36 - 1 1 1 1 1 1 2 11343 Florecita Az-... 36 - 1 1 1 - 1 - 3 11517 Mutiara Ramad... 36 - 1 1 1 - 1 1 4 11370 Arum Sekar Ma... 34 - 1 1 1 - 1 1 5 11299 Athoriq Dwimu... 32 - 1 - - - 1 1 6 11300 Aulia Angkasa 32 - 1 1 1 - 1 1 7 11349 Muhammad Arka... 27 - 1 - - - 1 1 8 11495 Rasya Nur Fad... 25 - 1 1 1 1 * 1 9 11411 Dendi Rahmat 21 * 1 * 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 0 9 6 7 3 8 8
29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35
Page 4
21. Data Gabungan PG 1 11294 Alda Vitafian... 36 - 1 1 1 1 1 1 2 11343 Florecita Az-... 36 1 1 1 1 1 - 1 3 11517 Mutiara Ramad... 36 * 1 - 1 1 - 1 4 11370 Arum Sekar Ma... 34 - 1 1 - 1 - 1 5 11299 Athoriq Dwimu... 32 - 1 - 1 1 - 1 6 11300 Aulia Angkasa 32 - 1 1 1 - - 1 7 11349 Muhammad Arka... 27 - 1 - 1 1 - - 8 11495 Rasya Nur Fad... 25 - 1 - - * - 1 9 11411 Dendi Rahmat 21 * * * 1 1 1 * Jml Jwb Benar 1 8 4 7 7 2 7
36 37 38 39 40 41 42 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 41 42 1 11294 Alda Vitafian... 36 - 1 1 1 1 - 1 2 11343 Florecita Az-... 36 - - 1 1 1 - 1 3 11517 Mutiara Ramad... 36 - 1 1 1 1 - - 4 11370 Arum Sekar Ma... 34 - - 1 1 1 - 1 5 11299 Athoriq Dwimu... 32 1 1 1 1 - 1 1 6 11300 Aulia Angkasa 32 1 - 1 1 1 - 1 7 11349 Muhammad Arka... 27 1 1 1 1 - 1 - 8 11495 Rasya Nur Fad... 25 * * 1 1 * - 1 9 11411 Dendi Rahmat 21 * * 1 1 1 * * Jml Jwb Benar 3 4 9 9 6 2 6
43 44 45 46 47 48 49 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 43 44 45 46 47 48 49 1 11294 Alda Vitafian... 36 1 - 1 1 1 - 1 2 11343 Florecita Az-... 36 1 1 1 1 1 1 1 3 11517 Mutiara Ramad... 36 1 - - 1 1 1 - 4 11370 Arum Sekar Ma... 34 1 1 1 1 1 1 1 5 11299 Athoriq Dwimu... 32 1 1 1 1 - - 1 6 11300 Aulia Angkasa 32 - 1 - - 1 - 1 7 11349 Muhammad Arka... 27 1 - 1 - - - - 8 11495 Rasya Nur Fad... 25 * - 1 * 1 1 - 9 11411 Dendi Rahmat 21 * * 1 * * 1 * Jml Jwb Benar 6 4 7 5 6 5 5
50 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 50 1 11294 Alda Vitafian... 36 1 2 11343 Florecita Az-... 36 1 3 11517 Mutiara Ramad... 36 1 4 11370 Arum Sekar Ma... 34 1 5 11299 Athoriq Dwimu... 32 1 6 11300 Aulia Angkasa 32 1 7 11349 Muhammad Arka... 27 1 8 11495 Rasya Nur Fad... 25 * 9 11411 Dendi Rahmat 21 * Jml Jwb Benar 7
DAYA PEMBEDA============
Jumlah Subyek= 33Klp atas/bawah(n)= 9Butir Soal= 50Nama berkas: D:\SKRIPSWEET. LOPEE LOPE\PERHITUNGAN NILAI\ANATES\SKOR SISWA.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 1 8 3 5 55,56 2 2 9 6 3 33,33 3 3 8 8 0 0,00 4 4 8 7 1 11,11
Page 5
21. Data Gabungan PG 5 5 9 6 3 33,33 6 6 8 3 5 55,56 7 7 8 4 4 44,44 8 8 9 5 4 44,44 9 9 8 6 2 22,22 10 10 9 4 5 55,56 11 11 8 5 3 33,33 12 12 9 7 2 22,22 13 13 7 7 0 0,00 14 14 6 6 0 0,00 15 15 9 4 5 55,56 16 16 9 8 1 11,11 17 17 9 8 1 11,11 18 18 4 0 4 44,44 19 19 9 9 0 0,00 20 20 9 4 5 55,56 21 21 9 8 1 11,11 22 22 3 0 3 33,33 23 23 9 9 0 0,00 24 24 9 6 3 33,33 25 25 9 7 2 22,22 26 26 5 3 2 22,22 27 27 8 8 0 0,00 28 28 9 8 1 11,11 29 29 6 1 5 55,56 30 30 9 8 1 11,11 31 31 8 4 4 44,44 32 32 9 7 2 22,22 33 33 7 7 0 0,00 34 34 4 2 2 22,22 35 35 9 7 2 22,22 36 36 6 3 3 33,33 37 37 6 4 2 22,22 38 38 9 9 0 0,00 39 39 9 9 0 0,00 40 40 9 6 3 33,33 41 41 4 2 2 22,22 42 42 9 6 3 33,33 43 43 9 6 3 33,33 44 44 7 4 3 33,33 45 45 9 7 2 22,22 46 46 9 5 4 44,44 47 47 9 6 3 33,33 48 48 9 5 4 44,44 49 49 7 5 2 22,22 50 50 9 7 2 22,22
TINGKAT KESUKARAN=================
Jumlah Subyek= 33Butir Soal= 50Nama berkas: D:\SKRIPSWEET. LOPEE LOPE\PERHITUNGAN NILAI\ANATES\SKOR SISWA.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 18 54,55 Sedang 2 2 29 87,88 Sangat Mudah 3 3 28 84,85 Mudah 4 4 28 84,85 Mudah 5 5 28 84,85 Mudah 6 6 19 57,58 Sedang 7 7 21 63,64 Sedang 8 8 28 84,85 Mudah 9 9 27 81,82 Mudah 10 10 24 72,73 Mudah 11 11 27 81,82 Mudah
Page 6
21. Data Gabungan PG 12 12 29 87,88 Sangat Mudah 13 13 27 81,82 Mudah 14 14 25 75,76 Mudah 15 15 27 81,82 Mudah 16 16 32 96,97 Sangat Mudah 17 17 32 96,97 Sangat Mudah 18 18 6 18,18 Sukar 19 19 33 100,00 Sangat Mudah 20 20 25 75,76 Mudah 21 21 31 93,94 Sangat Mudah 22 22 3 9,09 Sangat Sukar 23 23 33 100,00 Sangat Mudah 24 24 30 90,91 Sangat Mudah 25 25 31 93,94 Sangat Mudah 26 26 16 48,48 Sedang 27 27 29 87,88 Sangat Mudah 28 28 31 93,94 Sangat Mudah 29 29 15 45,45 Sedang 30 30 31 93,94 Sangat Mudah 31 31 27 81,82 Mudah 32 32 31 93,94 Sangat Mudah 33 33 27 81,82 Mudah 34 34 10 30,30 Sangat Mudah 35 35 29 87,88 Sangat Mudah 36 36 16 48,48 Sedang 37 37 16 48,48 Sedang 38 38 33 100,00 Sangat Mudah 39 39 33 100,00 Sangat Mudah 40 40 30 90,91 Sangat Mudah 41 41 8 24,24 Sukar 42 42 28 84,85 Mudah 43 43 30 90,91 Sangat Mudah 44 44 20 60,61 Sedang 45 45 29 87,88 Sangat Mudah 46 46 28 84,85 Mudah 47 47 30 90,91 Sangat Mudah 48 48 29 87,88 Sangat Mudah 49 49 24 72,73 Mudah 50 50 31 93,94 Sangat Mudah
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL=================================
Jumlah Subyek= 33Butir Soal= 50Nama berkas: D:\SKRIPSWEET. LOPEE LOPE\PERHITUNGAN NILAI\ANATES\SKOR SISWA.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi 1 1 0,389 Sangat Signifikan 2 2 0,370 Sangat Signifikan 3 3 -0,033 - 4 4 0,170 - 5 5 0,214 - 6 6 0,407 Sangat Signifikan 7 7 0,168 - 8 8 0,665 Sangat Signifikan 9 9 0,490 Sangat Signifikan 10 10 0,479 Sangat Signifikan 11 11 0,477 Sangat Signifikan 12 12 0,450 Sangat Signifikan 13 13 0,220 - 14 14 0,150 - 15 15 0,463 Sangat Signifikan 16 16 0,533 Sangat Signifikan 17 17 0,533 Sangat Signifikan 18 18 0,375 Sangat Signifikan
Page 7
21. Data Gabungan PG 19 19 NAN NAN 20 20 0,369 Sangat Signifikan 21 21 0,351 Signifikan 22 22 0,387 Sangat Signifikan 23 23 NAN NAN 24 24 0,646 Sangat Signifikan 25 25 0,395 Sangat Signifikan 26 26 0,034 - 27 27 0,051 - 28 28 0,089 - 29 29 0,427 Sangat Signifikan 30 30 0,373 Sangat Signifikan 31 31 0,652 Sangat Signifikan 32 32 0,395 Sangat Signifikan 33 33 0,071 - 34 34 0,074 - 35 35 0,466 Sangat Signifikan 36 36 0,222 - 37 37 0,191 - 38 38 NAN NAN 39 39 NAN NAN 40 40 0,573 Sangat Signifikan 41 41 0,129 - 42 42 0,461 Sangat Signifikan 43 43 0,682 Sangat Signifikan 44 44 0,396 Sangat Signifikan 45 45 0,035 - 46 46 0,665 Sangat Signifikan 47 47 0,646 Sangat Signifikan 48 48 0,434 Sangat Signifikan 49 49 0,444 Sangat Signifikan 50 50 0,679 Sangat Signifikan
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH=================
Jumlah Subyek= 33Butir Soal= 50Nama berkas: D:\SKRIPSWEET. LOPEE LOPE\PERHITUNGAN NILAI\ANATES\SKOR SISWA.ANA
No Butir Baru No Butir Asli a b c d * 1 1 18** 15--- 0-- 0-- 0 2 2 0-- 29** 4--- 0-- 0 3 3 0-- 1+ 28** 4--- 0 4 4 28** 1+ 2++ 2++ 0 5 5 0-- 28** 1+ 4--- 0 6 6 11--- 2- 19** 1-- 0 7 7 12--- 21** 0-- 0-- 0 8 8 0-- 5--- 0-- 28** 0 9 9 5--- 0-- 1- 27** 0 10 10 0-- 4+ 24** 3++ 0 11 11 1- 4-- 0-- 27** 0
Page 8
21. Data Gabungan PG 12 12 2+ 29** 1+ 0-- 0 13 13 4-- 27** 1- 0-- 0 14 14 25** 0-- 7--- 0-- 0 15 15 0-- 27** 5--- 0-- 0 16 16 0-- 0-- 32** 0-- 0 17 17 0-- 0-- 0-- 32** 0 18 18 6** 8++ 18-- 0-- 0 19 19 0 33** 0 0 0 20 20 0-- 8--- 25** 0-- 0 21 21 0-- 31** 0-- 1+ 0 22 22 0-- 0-- 29--- 3** 0 23 23 33** 0 0 0 0 24 24 0-- 2-- 0-- 30** 0 25 25 0-- 31** 2--- 0-- 0 26 26 1-- 13--- 16** 3+ 0 27 27 0-- 3--- 0-- 29** 0 28 28 2--- 0-- 31** 0-- 0 29 29 15** 1-- 0-- 15--- 0 30 30 0-- 1+ 31** 0-- 0 31 31 0-- 1- 4-- 27** 0 32 32 0-- 31** 0-- 2--- 0 33 33 2++ 27** 2++ 1- 0 34 34 1-- 18--- 4+ 10** 0 35 35 29** 0-- 0-- 3--- 0 36 36 16** 2- 0-- 13--- 0 37 37 4+ 4+ 16** 7++ 0 38 38 33** 0 0 0 0 39 39 33** 0 0 0 0 40 40 2-- 30** 0-- 0-- 0 41 41 8++ 8** 12+ 2-- 0 42 42 0-- 0-- 4--- 28** 0 43 43 30** 0-- 1++ 0-- 0 44 44 2- 10--- 20** 0-- 0 45 45 0-- 29** 4--- 0-- 0 46 46 1+ 28** 1+ 0-- 0 47 47 2-- 30** 0-- 0-- 0 48 48 29** 2+ 0-- 2+ 0 49 49 0-- 8--- 0-- 24** 0 50 50 0-- 0-- 31** 0-- 0
Keterangan:** : Kunci Jawaban++ : Sangat Baik+ : Baik- : Kurang Baik-- : Buruk---: Sangat Buruk
REKAP ANALISIS BUTIR=====================
Rata2= 38,55Simpang Baku= 5,91KorelasiXY= 0,74Reliabilitas Tes= 0,85Butir Soal= 50Jumlah Subyek= 33Nama berkas: D:\SKRIPSWEET. LOPEE LOPE\PERHITUNGAN NILAI\ANATES\SKOR SISWA.ANA
Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 55,56 Sedang 0,389 Sangat Signifikan 2 2 33,33 Sangat Mudah 0,370 Sangat Signifikan 3 3 0,00 Mudah -0,033 - 4 4 11,11 Mudah 0,170 - 5 5 33,33 Mudah 0,214 - 6 6 55,56 Sedang 0,407 Sangat Signifikan
Page 9
21. Data Gabungan PG 7 7 44,44 Sedang 0,168 - 8 8 44,44 Mudah 0,665 Sangat Signifikan 9 9 22,22 Mudah 0,490 Sangat Signifikan 10 10 55,56 Mudah 0,479 Sangat Signifikan 11 11 33,33 Mudah 0,477 Sangat Signifikan 12 12 22,22 Sangat Mudah 0,450 Sangat Signifikan 13 13 0,00 Mudah 0,220 - 14 14 0,00 Mudah 0,150 - 15 15 55,56 Mudah 0,463 Sangat Signifikan 16 16 11,11 Sangat Mudah 0,533 Sangat Signifikan 17 17 11,11 Sangat Mudah 0,533 Sangat Signifikan 18 18 44,44 Sukar 0,375 Sangat Signifikan 19 19 0,00 Sangat Mudah NAN NAN 20 20 55,56 Mudah 0,369 Sangat Signifikan 21 21 11,11 Sangat Mudah 0,351 Signifikan 22 22 33,33 Sangat Sukar 0,387 Sangat Signifikan 23 23 0,00 Sangat Mudah NAN NAN 24 24 33,33 Sangat Mudah 0,646 Sangat Signifikan 25 25 22,22 Sangat Mudah 0,395 Sangat Signifikan 26 26 22,22 Sedang 0,034 - 27 27 0,00 Sangat Mudah 0,051 - 28 28 11,11 Sangat Mudah 0,089 - 29 29 55,56 Sedang 0,427 Sangat Signifikan 30 30 11,11 Sangat Mudah 0,373 Sangat Signifikan 31 31 44,44 Mudah 0,652 Sangat Signifikan 32 32 22,22 Sangat Mudah 0,395 Sangat Signifikan 33 33 0,00 Mudah 0,071 - 34 34 22,22 Sangat Mudah 0,074 - 35 35 22,22 Sangat Mudah 0,466 Sangat Signifikan 36 36 33,33 Sedang 0,222 - 37 37 22,22 Sedang 0,191 - 38 38 0,00 Sangat Mudah NAN NAN 39 39 0,00 Sangat Mudah NAN NAN 40 40 33,33 Sangat Mudah 0,573 Sangat Signifikan 41 41 22,22 Sukar 0,129 - 42 42 33,33 Mudah 0,461 Sangat Signifikan 43 43 33,33 Sangat Mudah 0,682 Sangat Signifikan 44 44 33,33 Sedang 0,396 Sangat Signifikan 45 45 22,22 Sangat Mudah 0,035 - 46 46 44,44 Mudah 0,665 Sangat Signifikan 47 47 33,33 Sangat Mudah 0,646 Sangat Signifikan 48 48 44,44 Sangat Mudah 0,434 Sangat Signifikan 49 49 22,22 Mudah 0,444 Sangat Signifikan 50 50 22,22 Sangat Mudah 0,679 Sangat Signifikan
Page 10
22. data Gabungan UraianRELIABILITAS TES================
Rata2= 51,97Simpang Baku= 15,58KorelasiXY= 0,74Reliabilitas Tes= 0,85Nama berkas: D:\SKRIPSWEET. LOPEE LOPE\PERHITUNGAN NILAI\SKOR SISWA URAIAN.AUR
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 1 Aina Sarah Hi... 37 39 76 2 2 Alda Vitafian... 21 27 48 3 3 Alfiansyah De... 19 24 43 4 4 Almas Dina 23 36 59 5 5 Anggito Adhis... 21 25 46 6 6 Anifa Noviyanti 36 43 79 7 7 Arum Sekar Ma... 19 28 47 8 8 Athoriq Dwimu... 15 15 30 9 9 Aulia Angkasa 15 20 35 10 10 Dani Abuzar 32 31 63 11 11 Dendi Rahmat 8 16 24 12 12 Farhan Adians... 30 23 53 13 13 Fian Haryanto 25 24 49 14 14 Florecita Az-... 30 37 67 15 15 Ghalen Cakra ... 37 24 61 16 16 Hana Rivayanti 28 31 59 17 17 Muhammad Arka... 8 10 18 18 18 Muhammad Irsy... 31 33 64 19 19 Mutiara Ramad... 26 31 57 20 20 Naila Fadhila... 25 21 46 21 21 Novita Zahra 23 24 47 22 22 Puji Hastuti 38 45 83 23 23 Rahmat Hidaya... 32 31 63 24 24 Rand Nabhan S... 30 33 63 25 25 Rasya Nur Fad... 8 10 18 26 26 Renata Azalia 21 19 40 27 27 Selfany Perma... 30 29 59 28 28 Septia Elsa B... 30 24 54 29 29 Shafa Aulia A... 30 37 67 30 30 Syahrul Kurni... 21 27 48 31 31 Uke Pradiyanti 20 33 53 32 32 Winnaya Ramad... 15 33 48 33 33 Zahra Puspita... 24 24 48
KELOMPOK UNGGUL & ASOR======================
Kelompok UnggulNama berkas: D:\SKRIPSWEET. LOPEE LOPE\PERHITUNGAN NILAI\SKOR SISWA URAIAN.AUR
1 2 3 4 5 No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 1 22 Puji Hastuti 83 10 10 8 5 10 2 6 Anifa Noviyanti 79 8 10 8 3 10 3 1 Aina Sarah Hi... 76 10 10 7 5 10 4 14 Florecita Az-... 67 10 10 0 5 10 5 29 Shafa Aulia A... 67 10 10 0 5 10 6 18 Muhammad Irsy... 64 10 10 8 5 10 7 10 Dani Abuzar 63 10 10 7 5 10 8 23 Rahmat Hidaya... 63 10 10 7 5 10 9 24 Rand Nabhan S... 63 10 10 0 5 15 Rata2 Skor 9,78 10,00 5,00 4,78 10,56 Simpang Baku 0,67 0,00 3,77 0,67 1,67
6 7 8 9 10
Page 1
22. data Gabungan Uraian No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8 9 10 1 22 Puji Hastuti 83 10 5 15 5 5 2 6 Anifa Noviyanti 79 10 5 15 5 5 3 1 Aina Sarah Hi... 76 4 5 15 5 5 4 14 Florecita Az-... 67 4 5 15 5 3 5 29 Shafa Aulia A... 67 4 5 15 5 3 6 18 Muhammad Irsy... 64 10 3 3 0 5 7 10 Dani Abuzar 63 10 5 3 0 3 8 23 Rahmat Hidaya... 63 10 5 3 0 3 9 24 Rand Nabhan S... 63 10 5 5 0 3 Rata2 Skor 8,00 4,78 9,89 2,78 3,89 Simpang Baku 3,00 0,67 6,09 2,64 1,05
Kelompok AsorNama berkas: D:\SKRIPSWEET. LOPEE LOPE\PERHITUNGAN NILAI\SKOR SISWA URAIAN.AUR
1 2 3 4 5 No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 1 5 Anggito Adhis... 46 10 10 3 5 5 2 20 Naila Fadhila... 46 10 8 8 4 2 3 3 Alfiansyah De... 43 5 10 7 5 2 4 26 Renata Azalia 40 10 8 3 5 5 5 9 Aulia Angkasa 35 4 10 0 5 10 6 8 Athoriq Dwimu... 30 5 5 0 3 5 7 11 Dendi Rahmat 24 5 10 0 3 0 8 17 Muhammad Arka... 18 0 0 0 3 5 9 25 Rasya Nur Fad... 18 5 5 0 5 0 Rata2 Skor 6,00 7,33 2,33 4,22 3,78 Simpang Baku 3,39 3,43 3,20 0,97 3,15
6 7 8 9 10 No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8 9 10 1 5 Anggito Adhis... 46 4 3 3 0 3 2 20 Naila Fadhila... 46 4 5 2 0 3 3 3 Alfiansyah De... 43 4 5 2 0 3 4 26 Renata Azalia 40 4 3 0 0 2 5 9 Aulia Angkasa 35 4 1 0 0 1 6 8 Athoriq Dwimu... 30 2 5 2 0 3 7 11 Dendi Rahmat 24 0 3 0 0 3 8 17 Muhammad Arka... 18 2 3 2 0 3 9 25 Rasya Nur Fad... 18 0 3 0 0 0 Rata2 Skor 2,67 3,44 1,22 0,00 2,33 Simpang Baku 1,73 1,33 1,20 0,00 1,12
DAYA PEMBEDA============
Jumlah Subyek= 33Klp atas/bawah(n)= 9Butir Soal= 10Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang BakuNama berkas: D:\SKRIPSWEET. LOPEE LOPE\PERHITUNGAN NILAI\SKOR SISWA URAIAN.AUR
No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab t DP(%) 1 1 9,78 6,00 3,78 0,67 3,39 1,15 3,28 37,78 2 2 10,00 7,33 2,67 0,00 3,43 1,14 2,33 26,67 3 3 5,00 2,33 2,67 3,77 3,20 1,65 1,62 26,67 4 4 4,78 4,22 0,56 0,67 0,97 0,39 1,41 11,11 5 5 10,56 3,78 6,78 1,67 3,15 1,19 5,70 45,19 6 6 8,00 2,67 5,33 3,00 1,73 1,15 4,62 53,33 7 7 4,78 3,44 1,33 0,67 1,33 0,50 2,68 26,67 8 8 9,89 1,22 8,67 6,09 1,20 2,07 4,19 57,78 9 9 2,78 0,00 2,78 2,64 0,00 0,88 3,16 18,52
Page 2
22. data Gabungan Uraian 10 10 3,89 2,33 1,56 1,05 1,12 0,51 3,04 31,11
TINGKAT KESUKARAN=================
Jumlah Subyek= 33Butir Soal= 10Nama berkas: D:\SKRIPSWEET. LOPEE LOPE\PERHITUNGAN NILAI\SKOR SISWA URAIAN.AUR
No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 78,89 Mudah 2 2 86,67 Sangat Mudah 3 3 36,67 Sedang 4 4 90,00 Sangat Mudah 5 5 47,78 Sedang 6 6 53,33 Sedang 7 7 82,22 Mudah 8 8 37,04 Sedang 9 9 9,26 Sangat Sukar 10 10 62,22 Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL=================================
Jumlah Subyek= 33Butir Soal= 10Nama berkas: D:\SKRIPSWEET. LOPEE LOPE\PERHITUNGAN NILAI\SKOR SISWA URAIAN.AUR
No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi 1 1 0,633 Signifikan 2 2 0,601 Signifikan 3 3 0,485 - 4 4 0,321 - 5 5 0,537 - 6 6 0,631 Signifikan 7 7 0,525 - 8 8 0,726 Sangat Signifikan 9 9 0,577 Signifikan 10 10 0,571 -
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
REKAP ANALISIS BUTIR=====================
Rata2= 51,97Simpang Baku= 15,58KorelasiXY= 0,74Reliabilitas Tes= 0,85Butir Soal= 10
Page 3
22. data Gabungan UraianJumlah Subyek= 33Nama berkas: D:\SKRIPSWEET. LOPEE LOPE\PERHITUNGAN NILAI\SKOR SISWA URAIAN.AUR
No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 3,28 37,78 Mudah 0,633 Signifikan 2 2 2,33 26,67 Sangat Mudah 0,601 Signifikan 3 3 1,62 26,67 Sedang 0,485 - 4 4 1,41 11,11 Sangat Mudah 0,321 - 5 5 5,70 45,19 Sedang 0,537 - 6 6 4,62 53,33 Sedang 0,631 Signifikan 7 7 2,68 26,67 Mudah 0,525 - 8 8 4,19 57,78 Sedang 0,726 Sangat Signifikan 9 9 3,16 18,52 Sangat Sukar 0,577 Signifikan 10 10 3,04 31,11 Sedang 0,571 -
Page 4
117
Lampiran 7
KISI-KISI INSTRUMEN TES
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok : Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
Kelas/Semester : VIII/ Ganjil
Alokasi Waktu : 3 Jam Pelajaran @ 40 menit
Jumlah Soal Pilihan Ganda : 31 Butir
Jumlah Soal Uraian : 5 Butir
Kompetensi
Inti
Kompetensi
DasarMateri Indikator
Tingkat
Kognitif
Bentuk
Soal
Nomor
Soal
3.Memahami
pengetahuan
(faktual,
konseptual
dan
procedural)
berdasarkan
rasa ingin
tahunya
tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi,
seni, budaya
terkait
fenomena
dan kejadian
tampak mata
3.11
Memahami
tata cara
puasa wajib
dan sunnah.
Ibadah
puasa
membentuk
pribadi
yang
bertakwa
3.11.1
Menjelaskan
pengertian puasa
secara bahasa
C2 PG
Uraian
1
1
3.11.2
Menjelaskan
pengertian puasa
secara istilah
C2 PG
Uraian
2
1
3.11.3
Menyebutkan
rukun puasa
C1 PG 25, 31
3.11.4
Menyebutkan
syarat puasa
C1 PG 14
3.11.5
Menunjukkan
dalil puasa
C2 PG 15
118
3.11.6
Mengidentifikasi
hukum puasa
C1 PG
Uraian
19
5
3.11.7
Menyebutkan
macam-macam
puasa
C1 PG 4, 22
3.11.8
Menjelaskan
pengertian puasa
wajib
C2 PG
Uraian
13
2
3.11.9
Menjelaskan
pengertian puasa
Ramadhan
C2 PG 10, 16
3.11.10
Menjelaskan
pengertian puasa
Kifarat
C2 PG
Uraian
3, 28
4
3.11.11
Menjelaskan
pengertian puasa
Nazar
C2 PG 8, 23
3.11.12
Menjelaskan
pengertian puasa
Qada
C2 PG 5
3.11.13
Menyebutkan
C1 PG
Uraian
24
3
119
macam-macam
puasa sunnah
3.11.14
Menjelaskan
pengertian puasa
sunnah
C2 PG
Uraian
30
2
3.11.15
Menjelaskan
pengertian puasa
Senin Kamis
C2 PG 18
3.11.16
Menjelaskan
pengertian puasa
Arafah
C2 PG 29
3.11.17
Menjelaskan
pengertian puasa
Syawal
C2 PG 17, 20
3.11.18
Mengidentifikasi
waktu yang baik
untuk puasa
C1 PG 6
3.11.19
Mengidentifikasi
waktu yang
diharamkan
untuk puasa
C1 PG 27
3.11.20
Menyebutkan
hal-hal yang
C1 PG 7
120
disunnahkan
dalam puasa
3.11.21
Menyebutkan
hal-hal yang
membatalkan
puasa
C1 PG 26
3.11.22
Menyebutkan
hal-hal yang
mengurangi
pahala puasa
C1 PG 21
3.11.23
Mengidentifikasi
orang yang
boleh
meninggalkan
puasa
C1 PG 12
3.11.24
Menjelaskan
hikmah puasa
C2 PG 9, 11
121
Lampiran 8
BUTIR SOAL INSTRUMEN TES
TES TULIS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PUASA WAJIB DAN PUASA SUNNAH
SMP NEGERI 110 JAKARTA
Nama Siswa/i : Hari/Tanggal :
Kelas : Waktu :
A. Soal Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling
tepat!
1. Umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa karena puasa
merupakan rukun Islam yang ke- ....
a. Empat
b. Tiga
c. Dua
d. Satu
2. Puasa secara maknawi artinya ....
a. Menjaga hati dari segala bentuk kemaksiatan
b. Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya
c. Memawas diri dimulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari
d. Menahan diri dari perbuatan yang terlarang
3. Orang yang melaksanakan ibadah haji secara tamattu dan qiran wajib
membayar fidyah dengan cara ....
a. Menyembelih dua ekor kambing
b. Memerdekakan hamba sahaya
122
c. Menyembelih seekor kambing
d. Puasa selama dua bulan
4. Perhatikan pernyataan berikut ini:
1) Puasa Senin Kamis
2) Puasa Qada
3) Puasa Nazar
4) Puasa Syawal
5) Puasa Kifarat
Yang termasuk puasa wajib adalah ....
a. 1,2 dan 3
b. 2,3 dan 4
c. 3,4 dan 5
d. 2,3 dan 5
5. Puasa yang wajib dilaksanakan di luar bulan Ramadhan sebagai ganti dari
puasa yang terlewatkan selama bulan Ramadhan disebut ....
a. Puasa Sunnah
b. Puasa Fardhu
c. Puasa Kifarat
d. Puasa Qada
6. Berikut ini merupakan waktu-waktu dilakukannya puasa sunnah, kecuali ....
a. Dilakukan pada hari Senin dan Kamis
b. Dilakukan pada tanggal 2 sampai 8 Syawal
c. Dilakukan pada hari Senin di bulan Ramadhan
d. Dilakukan pada hari Kamis di bulan Syawal
7. Pada bulan Ramadhan, Hanifah senantiasa membaca al-Qur’an setelah shalat
tarawih dan juga bersedekah di siang harinya. Perilaku yang ditunjukkan oleh
Hanifah merupakan hal yang ....
a. Diwajibkan dalam puasa
b. Dibolehkan dalam puasa
c. Membuat batal puasa
d. Disunnahkan dalam puasa
123
8. Puasa Nazar dilakukan apabila seseorang mempunyai ....
a. Hutang puasa pada bulan Ramadhan
b. Janji kebaikan yang pernah diucapkan
c. Keinginan untuk melakukan kegiatan
d. Amal kebaikan yang tercapai
9. Diantara hikmah melaksanakan puasa Arafah ialah dapat menghapus dosa
selama ....
a. Satu bulan yang lalu dan satu bulan yang akan datang
b. Satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang
c. Dua tahun yang lalu dan yang akan datang
d. Dua sampai tiga tahun yang lalu
10. Penentuan puasa awal bulan Ramadhan di Indonesia ditentukan melalui ....
a. Keputusan tokoh agama
b. Keputusan pengadilan agama
c. Sidang isbat pemerintah
d. Penelitian ahli astronomi
11. Diantara dampak positif yang paling utama bagi orang yang rajin berpuasa
adalah ....
a. Menjadi sehat karena organ pencernaan terus bekerja
b. Menjadi hemat karena tidak banyak pengeluaran saat berpuasa
c. Menjaga solidaritas dan menyayangi sesama muslim
d. Menjadi bertakwa dan semakin dekat dengan Allah swt
12. Wanita hamil dibolehkan untuk tidak berpuasa namun ia wajib mengqada dan
membayar fidyah apabila ....
a. Khawatir akan menimbulkan mudharat bagi anaknya
b. Merasa khawatir akan datangnya mudharat bagi diri ibu
c. Khawatir menimbulkan mudharat bagi diri ibu dan anaknya
d. Mudharat bagi ibu, anak dan orang-orang disekitarnya
13. Puasa yang harus dilaksanakan oleh setiap umat Islam yang sudah baligh dan
apabila meninggalkannya akan mendapat dosa adalah pengertian dari ....
a. Puasa sunnah
124
b. Puasa Ramadhan
c. Puasa wajib
d. Puasa Rajab
14. Diantara syarat sah puasa adalah mumayiz. Arti kata mumayiz adalah ....
a. Orang yang dapat membedakan yang tercela dan yang buruk
b. Seseorang yang mampu membedakan yang baik dan yang buruk
c. Orang yang dapat mengetahui surga dan neraka
d. Seseorang yang mampu membedakan yang baik dan yang terpuji
15. Di dalam al-Qur’an telah dijelaskan bahwa puasa Ramadhan adalah puasa
yang diwajibkan bagi ....
a. Setiap manusia
b. Setiap mu’allaf
c. Setiap orang Islam
d. Setiap orang beriman
16. Puasa Ramadhan dilaksanakan oleh umat Islam selama ....
a. 31 hari
b. 30 hari
c. 29 hari
d. 1 bulan penuh
17. Puasa sunnah yang dilaksanakan enam hari setelah hari raya idul fitri
dinamakan puasa ....
a. Sya’ban
b. Syawal
c. Arafah
d. Ramadhan
18. Berdasarkan hadis riwayat Ahmad dan Tirmidzi, Rasulullah saw senang
berpuasa pada hari Senin dan Kamis sebab ....
a. Amalan ditempakan pada hari Senin dan Kamis
b. Pahala pada hari Senin dan Kamis lebih banyak dari hari lainnya
c. Rasulullah menyukai hari Senin dan hari Kamis
d. Setiap perbuatan manusia dibukukan pada hari Senin dan Kamis
125
19. Apabila seseorang berjanji bahwa ia akan berpuasa jika mendapati nilai
terbesar dalam ujian sekolah, maka hukum puasa yang akan dilakukannya
menjadi ....
a. Sunnah
b. Haram
c. Wajib
d. Boleh
20. Cara mengerjakan puasa Syawal yaitu dilakukan selama ....
a. Satu bulan penuh
b. Enam bulan berturut-turut
c. Dua hari dalam seminggu
d. Enam hari berturut-turut
21. Membicarakan keburukan orang lain saat berpuasa mengakibatkan ....
a. Puasa menjadi batal
b. Berkurangnya pahala puasa
c. Bertambahnya pahala puasa
d. Puasa menjadi makruh
22. Macam-macam puasa wajib ada empat, yaitu puasa ....
a. Ramadhan, Nazar, Qada, Kifarat
b. Arafah, Qada, Ramadhan, Syawal
c. Senin Kamis, Kifarat, Nazar, Syawal
d. Ramadhan, Qada, Syawal, Nazar
23. Pak Rahman merupakan seorang penjual sandal. Pak Rahman berjanji jika
barang dagangannya habis terjual ia akan berpuasa sebagai bentuk rasa
syukurnya kepada Allah swt. Puasa yang akan dilakukan pak Rahman disebut
puasa ....
a. Sunnah
b. Nazar
c. Kifarat
d. Qada
24. Berikut ini yang termasuk puasa sunnah yaitu ....
126
a. Puasa Qada
b. Puasa Ramadhan
c. Puasa Nazar
d. Puasa Syawal
25. Niat puasa pada bulan Ramadhan sebaiknya dilakukan pada ....
a. Malam hari sebelum terbit fajar
b. Sesudah shalat subuh
c. Setelah fajar terbit
d. Boleh siang hari jika lupa
26. Di siang hari pada bulan Ramadhan, Anwar meneguk segelas air. Setelah
selesai, ia teringat bahwa dirinya sedang berpuasa.
Pada kasus di atas, puasa yang dilakukan Anwar menjadi ....
a. Batal, karena Anwar telah meminum air
b. Makruh, karena Anwar sedang lupa
c. Tidak batal, karena posisi Anwar sedang lupa
d. Batal, karena Anwar telah melupakan puasanya
27. Hari Tasyrik jatuh pada tanggal ....
a. 27, 28 dan 29 Rajab
b. 11, 12 dan 13 Dzulhijah
c. 9, 10 dan 11 Dzulhijah
d. 1, 2 dan 3 Syawal
28. Puasa yang wajib dikerjakan karena melanggar suatu aturan yang telah
ditetapkan adalah puasa ....
a. Nazar
b. Kifarat
c. Qada
d. Senin dan Kamis
29. Puasa Arafah dilakukan ketika orang yang melaksanakan ibadah haji sedang
melakukan ....
a. Wukuf
b. Sai
127
c. Tahalul
d. Thawaf
30. Berdasarkan fenomena di masyarakat dari masa Nabi dan Khulafaur Rasyidin
hingga masa kini pelaksanaan puasa sunnah sering dikaitkan dengan ....
a. Waktu, minggu, dan tahun
b. Tanggal, bulan, dan tahun
c. Hari, bulan, dan tahun
d. Hari, tanggal dan bulan
31. Pada hari Senin, Hasan terbangun pada pukul 07:00 WIB, sebelumnya Hasan
sudah berencana untuk puasa Senin namun ia tidak sahur dan belum
membaca niat puasa.
Pada kasus tersebut sebaiknya yang dilakukan Hasan adalah ....
a. Tidak jadi melakukan puasa karena belum niat
b. Ragu-ragu untuk berpuasa atau tidak
c. Berniat dan tetap melaksanakan puasa
d. Tetap berpuasa tanpa membaca niat
B. Soal Essay
Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Jelaskan pengertian puasa menurut bahasa dan istilah!
2. Jelaskan pengertian puasa wajib dan puasa sunnah!
3. Jelaskan tiga macam puasa sunnah!
4. Bagaimana ketentuan dalam Islam bagi orang yang tidak mampu memenuhi
nazar?
5. Bagaimana hukum seseorang yang bernazar dengan suatu amal keburukan
atau perkara yang jelek?
128
Lampiran 9
HASIL PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Data Pretest Kelas Eksperimen
No Nomor
Induk Nama Siswa
Pilihan
Ganda Uraian
Jumlah
Skor
1 11329 Aisyah Indah Liani 12 12 24
2 11368 Andy Maulana Ibrahim 19 13 32
3 11406 Athallah Razendra 15 15 30
4 11407 Azizah Nesya Safira 17 17 34
5 11516 Bagas Aditya Nugroho 15 9 24
6 11412 Desta Putri Ardiyanti 24 15 39
7 11413 Farah Maulidya Putri 24 17 41
8 11376 Fikri Nur Hasannudin 23 21 44
9 11444 Gebi Febriyani 21 16 37
10 11518 Hanif Aufa Mumtaza 13 13 26
11 11447 Hazelvi Rahma Putri 9 17 26
12 11449 Jauzaa Nabiila 23 16 39
13 11313 Karmila 22 21 43
14 11346 Khania Salsabila Soebandoro 19 10 29
15 11419 Malika Bunga Wali 16 15 31
16 11348 Muhamad Reza Azmi 24 16 40
17 11487 Muhammad Aldi Pratama 17 12 29
18 11317 Muhammad Andika Pramudya 14 0 14
19 11424 Muhammad Aufa Syakif 8 0 8
20 11383 Muhammad Nafis Dwi Noviansyah 22 15 37
21 11387 Nadia Azzahra Fauzi 25 16 41
22 11388 Nadia Raihanah 18 16 34
23 11742 Nai'la Nurul Az Zahra 22 10 32
24 11491 Najwa Keisya Vega 18 15 33
25 11353 Naufal Aflah Izdihar 19 0 19
26 11354 Nova Arlinda 21 13 34
27 11355 Nurul Latifah 16 16 32
28 11461 Raihan Maulana 21 21 42
29 11322 Rifaa Azzahra Adam 18 20 38
30 11468 Sirajul Munir 17 11 28
31 11326 Tasya Naura Rahma Dhani 19 19 38
32 11470 Utsman Abdullah 19 16 35
33 11506 Vania Fitriany 20 14 34
129
JUMLAH 1067
RATA-RATA 32,33
JUMLAH KUADRAT 36641
RAGAM (S^) 66,91
SIMPANGAN BAKU 8,18
1. Nilai terbesar (Nb) = 44
2. Nilai terkecil (Nk) = 8
3. Rentang (R) = Nb – Nk = 44 – 8 = 36
4. Banyak kelas (K)
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 33
= 1 + 5,011
= 6,011 6 (dibulatkan)
5. Panjang kelas (P)
6. Tabel distribusi frekuensi
No Interval F Fk x x2 fx fx2
1 8 – 13 1 1 10,5 110,25 10,5 110,25
2 14 - 19 2 3 16,5 272,25 33 544,5
3 20 - 25 2 5 22,5 506,25 45 1012,5
4 26 - 31 7 12 28,5 812,25 199,5 5685,75
5 32 - 37 11 23 34,5 1190,25 379,5 13092,8
6 38 - 43 9 32 40,5 1640,25 364,5 14762,3
7 44 - 49 1 33 46,5 2162,25 46,5 2162,25
Jumlah 33 109 199,5 6693,75 1078,5 37370,3
a. Mean ( )
b. Median (Me)
Kelas median =
130
Kelas median berada pada interval 32 - 37
Me = Tepi bawah +
=
=
=
=
c. Modus (Mo)
Kelas modus = frekuensi terbanyak yang berada pada interval 32 – 37
d. Varians
e. Standar Deviasi
= 8,0280
131
Lampiran 10
Perhitungan Uji Normalitas Data Hasil Pretest
Kelas Eksperimen
Langkah-langkah pengujian:
1. Hipotesis
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
2. Untuk menguji hipotesis tersebut penulis menempuh prosedur sebagai berikut:
a. Pengamatan X1, X2 …., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, …, Zn dengan
menggunakan rumus s
Xi XZ i
( X dan S = masing-masing
merupakan rata-rata dan simpangan baku)
Contoh : s
Xi XZi
b. Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z ≤ Zi).
Contoh : P(Z ≤ Zi) = P (Z ≤ -2,97)
= 0,5 – 0,4985 (lihat daftar distribusi normal baku)
F(Zi) = 0,0015
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1 , Z2 …, Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi) maka :
Contoh : untuk X = 33 adalah
132
d. hitung selisih F(Zi)-S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.
Contoh :
e. Ambil harga yang paling besar di antara harga mutlak selisih tersebut.
Maka harga terbedar inilah yang disebut
Harga terbesar (maks) = 0,0769 = .
3. Berdasarkan daftar nilai kritis untuk uji liliefors, nilai pada taraf
signifikan
4. Kriteria pengujian :
Terima H0 = jika data berdistribusi normal
Tolak H0 = jika data berdistribusi tidak normal
5. Kesimpulan
Dari perhitungan uji normalitas pretest untuk kelas eksperimen pada tabel
didapatkan = 0,0769. Maka H0 diterima karena
yang berarti bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
133
Uji Normalitas Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen
NO Xi F FK X S Zi F (Zi) S (Zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 8 1 1 32,3333 8,1803 -2,97 0,0015 0,0303 0,0288
2 14 1 2 32,3333 8,1803 -2,24 0,0125 0,0606 0,0481
3 19 1 3 32,3333 8,1803 -1,63 0,0516 0,0909 0,0394
4 24 2 5 32,3333 8,1803 -1,02 0,1542 0,1515 0,0027
5 26 2 7 32,3333 8,1803 -0,77 0,2194 0,2121 0,0073
6 28 1 8 32,3333 8,1803 -0,53 0,2982 0,2424 0,0557
7 29 2 10 32,3333 8,1803 -0,41 0,3418 0,3030 0,0388
8 30 1 11 32,3333 8,1803 -0,29 0,3877 0,3333 0,0544
9 31 1 12 32,3333 8,1803 -0,16 0,4353 0,3636 0,0716
10 32 3 15 32,3333 8,1803 -0,04 0,4837 0,4545 0,0292
11 33 1 16 32,3333 8,1803 0,08 0,5325 0,4848 0,0476
12 34 4 20 32,3333 8,1803 0,20 0,5807 0,6061 0,0253
13 35 1 21 32,3333 8,1803 0,33 0,6278 0,6364 0,0086
14 37 2 23 32,3333 8,1803 0,57 0,7158 0,6970 0,0189
15 38 2 25 32,3333 8,1803 0,69 0,7558 0,7576 0,0018
16 39 2 27 32,3333 8,1803 0,81 0,7925 0,8182 0,0257
17 40 1 28 32,3333 8,1803 0,94 0,8257 0,8485 0,0228
18 41 2 30 32,3333 8,1803 1,06 0,8553 0,9091 0,0538
19 42 1 31 32,3333 8,1803 1,18 0,8813 0,9394 0,0581
20 43 1 32 32,3333 8,1803 1,30 0,9039 0,9697 0,0658
21 44 1 33 32,3333 8,1803 1,43 0,9231 1,0000 0,0769
L HITUNG (MAKS) 0,0769
L TABEL 0,1542
KET L hitung < L tabel NORMAL
134
Lampiran 11
Data Pretest Kelas Kontrol
No Nomor
Induk Nama Siswa
Pilihan
Ganda Uraian
Jumlah
Skor
1 11403 Aisyah Revalia Safitri 23 13 36
2 11293 Ahmad Soleh 17 15 32
3 11402 Aisyah Putri Samsul 23 21 44
4 11404 Alana Fedio Fattah 14 9 23
5 11473 Amanda Cahya Ramadhani 20 12 32
6 11743 Armedya Nita Salsabila 20 32 52
7 11371 Aslam Aribudin 16 16 32
8 11372 Asteroid Fitria Ramadhani 19 16 35
9 11306 Deviana Aulia Sonjaya 20 14 34
10 11442 Devita Budiana Mumtaz 20 10 30
11 11481 Dinda Candraviani 16 13 29
12 11309 Habbib Fadlilah 25 20 45
13 11416 Indira Vivian Qirani 20 22 42
14 11380 Jodi Zaldiransyah 16 15 31
15 11314 Kayla Zahra Yamani 24 24 48
16 11423
Muhammad Andhika Putra Batu
Bara 22 23 45
17 11488 Muhammad Aziz 21 12 33
18 11457 Muhammad Rakyshi Auzan 25 22 47
19 11489 Muhammad Rizky Darmawan 13 12 25
20 11425 Muhammad Walid Afif 11 14 25
21 11520 Namira Azzahra Widad 21 17 38
22 11430 Raihan Achmad Kurniawan 22 27 49
23 11395 Rivana Talitha Zahra 21 14 35
24 11357 Ryan Hary Nugroho 22 19 41
25 11499 Saddam Ali Ramadhan 18 15 33
26 11361 Valasseva Alfaridzy 14 13 27
27 11514 Yassar Yugha Praworo 20 16 36
28 11434 Yulita Handini 19 17 36
29 11435 Zalfa Rihhadatul Aisy 15 24 39
JUMLAH 1054
RATA-RATA 36,34
JUMLAH KUADRAT 39968
RAGAM (S^) 59,30
SIMPANGAN BAKU (S) 7,70
135
1. Nilai terbesar (Nb) = 52
2. Nilai terkecil (Nk) = 23
3. Rentang (R) = Nb – Nk = 52 – 23 = 29
4. Banyak kelas (K)
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 29
= 1 + 4,8259
= 5,8259 6 (dibulatkan)
5. Panjang kelas (P)
5 (dibulatkan)
6. Tabel distribusi frekuensi
No Interval f fk x x2 fx fx2
1 23-27 4 4 25 625 100 2500
2 28-32 6 10 30 900 180 5400
3 33-37 8 18 35 1225 280 9800
4 38-42 4 22 40 1600 160 6400
5 43-47 4 26 45 2025 180 8100
6 48-52 3 29 50 2500 150 7500
Jumlah 29 109 225 8875 1050 39700
a. Mean ( )
b. Median (Me)
Kelas median =
Kelas median berada pada interval 33-37
Me = Tepi bawah +
=
=
=
136
=
c. Modus (Mo)
Kelas modus = frekuensi terbanyak yang berada pada interval 33 – 37
d. Varians
e. Standar Deviasi
137
Lampiran 12
Perhitungan Uji Normalitas Data Hasil Pretest
Kelas Kontrol
Langkah-langkah pengujian:
1. Hipotesis
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
2. Untuk menguji hipotesis tersebut penulis menempuh prosedur sebagai berikut:
a. Pengamatan X1, X2 …., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, …, Zn dengan
menggunakan rumus s
Xi XZ i
( X dan S = masing-masing
merupakan rata-rata dan simpangan baku)
Contoh : s
Xi XZi
b. Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z ≤ Zi).
Contoh : P(Z ≤ Zi) = P (Z ≤ -1,73)
= 0,5 – 0,4582 (lihat daftar distribusi normal baku)
F(Zi) = 0,0418
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1 , Z2 …, Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi) maka :
Contoh : untuk X = 29 adalah
d. hitung selisih F(Zi)-S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.
138
Contoh :
e. Ambil harga yang paling besar di antara harga mutlak selisih tersebut.
Maka harga terbedar inilah yang disebut
Harga terbesar (maks) = 0,1385 = .
3. Berdasarkan daftar nilai kritis untuk uji liliefors, nilai pada taraf
signifikan
4. Kriteria pengujian :
Terima H0 = jika data berdistribusi normal
Tolak H0 = jika data berdistribusi tidak normal
5. Kesimpulan
Dari perhitungan uji normalitas pretest untuk kelas eksperimen pada tabel
didapatkan = 0,1385. Maka H0 diterima karena
yang berarti bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
139
Uji Normalitas Data Hasil Pretest Kelas Kontrol
NO Xi F FK X S Zi F (Zi) S (Zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 23 1 1 36,3448 7,7010 -1,73 0,0416 0,0345 0,0071
2 25 2 3 36,3448 7,7010 -1,47 0,0704 0,1034 0,0331
3 27 1 4 36,3448 7,7010 -1,21 0,1125 0,1379 0,0255
4 29 1 5 36,3448 7,7010 -0,95 0,1701 0,1724 0,0023
5 30 1 6 36,3448 7,7010 -0,82 0,2050 0,2069 0,0019
6 31 1 7 36,3448 7,7010 -0,69 0,2438 0,2414 0,0024
7 32 3 10 36,3448 7,7010 -0,56 0,2863 0,3448 0,0585
8 33 2 12 36,3448 7,7010 -0,43 0,3320 0,4138 0,0818
9 34 1 13 36,3448 7,7010 -0,30 0,3804 0,4483 0,0679
10 35 2 15 36,3448 7,7010 -0,17 0,4307 0,5172 0,0866
11 36 3 18 36,3448 7,7010 -0,04 0,4821 0,6207 0,1385
12 38 1 19 36,3448 7,7010 0,21 0,5851 0,6552 0,0701
13 39 1 20 36,3448 7,7010 0,34 0,6349 0,6897 0,0548
14 41 1 21 36,3448 7,7010 0,60 0,7272 0,7241 0,0031
15 42 1 22 36,3448 7,7010 0,73 0,7686 0,7586 0,0100
16 44 1 23 36,3448 7,7010 0,99 0,8399 0,7931 0,0468
17 45 2 25 36,3448 7,7010 1,12 0,8695 0,8621 0,0074
18 47 1 26 36,3448 7,7010 1,38 0,9168 0,8966 0,0202
19 48 1 27 36,3448 7,7010 1,51 0,9349 0,9310 0,0039
20 49 1 28 36,3448 7,7010 1,64 0,9498 0,9655 0,0157
21 52 1 29 36,3448 7,7010 2,03 0,9790 1,0000 0,0210
L HITUNG (MAKS) 0,1385
L TABEL 0,161
KET L hitung < L tabel NORMAL
140
Lampiran 13
UJI HOMOGENITAS
PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Pengujian homogenitas menggunakan Uji Fisher dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Hipotesis
=
, Varians kedua kelompok adalah homogen.
, Varians kedua kelompok adalah tidak homogen.
2. Dari data kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai sebagai berikut:
= 66,9167
= 59,3054
3. Untuk menguji hipotesis digunakan rumus sebagai berikut:
=
4. Kriteria pengujian hipotesis adalah:
Terima H0, jika :
Untuk diperoleh :
5. Untuk mencari sebagai berikut:
0
141
Setelah itu untuk mencari :
Setelah itu diketahui hasilnya, jadi perhitungan
adalah sebagai berikut:
6. Kesimpulan
Dari perhitungan uji homogenitas dengan menggunakan Uji Fisher didapatkan
dan
atau . Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut mempunyai varians yang sama.
Dengan demikian, kedua kelas tersebut adalah homogen.
142
Lampiran 14
UJI HIPOTESIS
Uji Hipotesis Data Pretest
Langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis
Keterangan:
: Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran
Cooperative Script terhadap hasil belajar siswa
: Hipotesis alternatif, terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran
Cooperative Script terhadap hasil belajar siswa
: Nilai rata-rata hasil belajar yang telah diajarkan dengan model
pembelajaran Cooperative Script
: Nilai rata-rata hasil belajar yang diajarkan secara konvensional
2. Menentukan harga
Rumus Uji-t :
143
3. Menentukan harga
untuk db =
dengan taraf signifikan 5% = 0,05 dan diperoleh .
4. Kriteria pengujian
Terima = jika
Tolak = jika >
5. Kesimpulan
Karena maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis nol diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-
rata nilai pretest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
144
Lampiran 15
HASIL POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Data Posttest Kelas Eksperimen
No Nomor
Induk Nama Siswa
Pilihan
Ganda Uraian
Jumlah
Skor
1 11329 Aisyah Indah Liani 31 33 64
2 11368 Andy Maulana Ibrahim 28 28 56
3 11406 Athallah Razendra 30 48 78
4 11407 Azizah Nesya Safira 25 26 51
5 11516 Bagas Aditya Nugroho 29 45 74
6 11412 Desta Putri Ardiyanti 28 54 82
7 11413 Farah Maulidya Putri 30 39 69
8 11376 Fikri Nur Hasannudin 29 55 84
9 11444 Gebi Febriyani 27 29 56
10 11518 Hanif Aufa Mumtaza 26 35 61
11 11447 Hazelvi Rahma Putri 27 28 55
12 11449 Jauzaa Nabiila 28 38 66
13 11313 Karmila 28 45 73
14 11346 Khania Salsabila Soebandoro 27 35 62
15 11419 Malika Bunga Wali 26 31 57
16 11348 Muhamad Reza Azmi 29 51 80
17 11487 Muhammad Aldi Pratama 28 37 65
18 11317 Muhammad Andika Pramudya 18 32 50
19 11424 Muhammad Aufa Syakif 24 27 51
20 11383 Muhammad Nafis Dwi
Noviansyah 29 38 67
21 11422 Muhammad Saddam Ryuga
Octoramdhani 22 30 52
22 11387 Nadia Azzahra Fauzi 29 39 68
23 11388 Nadia Raihanah 30 45 75
24 11742 Nai'la Nurul Az Zahra 30 46 76
25 11491 Najwa Keisya Vega 28 27 55
26 11353 Naufal Aflah Izdihar 30 41 71
27 11354 Nova Arlinda 28 58 86
28 11355 Nurul Latifah 29 47 76
29 11461 Raihan Maulana 30 49 79
30 11322 Rifaa Azzahra Adam 19 53 72
31 11468 Sirajul Munir 27 43 70
32 11326 Tasya Naura Rahma Dhani 27 52 79
145
33 11470 Utsman Abdullah 23 31 54
34 11506 Vania Fitriany 27 32 59
JUMLAH 2275
RATA-RATA 66,91
JUMLAH KUADRAT 155947
RAGAM (S^) 112,81
SIMPANGAN BAKU 10,62
1. Nilai terbesar (Nb) = 86
2. Nilai terkecil (Nk) = 50
3. Rentang (R) = Nb – Nk = 86 – 50 = 36
4. Banyak kelas (K)
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 34
= 1 + 5,053
= 6,053 7 (dibulatkan)
5. Panjang kelas (P)
6 (dibulatkan)
6. Tabel distribusi frekuensi
No Interval F Fk x x2 fx fx2
1 50-55 7 7 52,5 2756,25 367,5 19293,75
2 56-61 5 12 58,5 3422,25 292,5 17111,25
3 62-67 5 17 64,5 4160,25 322,5 20801,25
4 68-73 6 23 70,5 4970,25 423 29821,5
5 74-79 7 30 76,5 5852,25 535,5 40965,75
6 80-85 3 33 82,5 6806,25 247,5 20418,75
7 86-91 1 34 88,5 7832,25 88,5 7832,25
Jumlah 34 156 493,5 35799,75 2277 156244,5
a. Mean ( )
146
b. Median (Me)
Kelas median =
Kelas median berada pada interval 62 - 67
Me = Tepi bawah +
=
=
=
=
c. Modus (Mo)
Kelas modus = frekuensi terbanyak yang berada pada interval 74 – 79
Kelas modus = frekuensi terbanyak yang berada pada interval 50 – 55
d. Varians
147
e. Standar Deviasi
148
Lampiran 16
Perhitungan Uji Normalitas Data Hasil Posttest
Kelas Eksperimen
Langkah-langkah pengujian:
1. Hipotesis
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
2. Untuk menguji hipotesis tersebut penulis menempuh prosedur sebagai berikut:
a. Pengamatan X1, X2 …., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, …, Zn dengan
menggunakan rumus s
Xi XZ i
( X dan S = masing-masing
merupakan rata-rata dan simpangan baku)
Contoh : s
Xi XZi
b. Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z ≤ Zi).
Contoh : P(Z ≤ Zi) = P (Z ≤ -1,59)
= 0,5 – 0,4441 (lihat daftar distribusi normal baku)
F(Zi) = 0,0559
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1 , Z2 …, Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi) maka :
Contoh : untuk X = 34 adalah
d. hitung selisih F(Zi)-S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.
Contoh :
149
e. Ambil harga yang paling besar di antara harga mutlak selisih tersebut.
Maka harga terbedar inilah yang disebut
Harga terbesar (maks) = 0,1188 = .
3. Berdasarkan daftar nilai kritis untuk uji liliefors, nilai pada taraf
signifikan
4. Kriteria pengujian :
Terima H0 = jika data berdistribusi normal
Tolak H0 = jika data berdistribusi tidak normal
5. Kesimpulan
Dari perhitungan uji normalitas pretest untuk kelas eksperimen pada tabel
didapatkan = 0,1188. Maka H0 diterima karena
yang berarti bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
150
Uji Normalitas Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen
NO Xi F FK X S Zi F (Zi) S (Zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 50 1 1 66,9118 10,6212 -1,59 0,0557 0,0294 0,0263
2 51 1 2 66,9118 10,6212 -1,50 0,0671 0,0588 0,0082
3 52 1 3 66,9118 10,6212 -1,40 0,0802 0,0882 0,0081
4 53 1 4 66,9118 10,6212 -1,31 0,0951 0,1176 0,0225
5 54 1 5 66,9118 10,6212 -1,22 0,1121 0,1471 0,0350
6 55 2 7 66,9118 10,6212 -1,12 0,1310 0,2059 0,0748
7 56 2 9 66,9118 10,6212 -1,03 0,1521 0,2647 0,1126
8 57 1 10 66,9118 10,6212 -0,93 0,1754 0,2941 0,1188
9 59 1 11 66,9118 10,6212 -0,74 0,2282 0,3235 0,0954
10 61 1 12 66,9118 10,6212 -0,56 0,2889 0,3529 0,0640
11 62 1 13 66,9118 10,6212 -0,46 0,3219 0,3824 0,0605
12 64 1 14 66,9118 10,6212 -0,27 0,3920 0,4118 0,0198
13 65 1 15 66,9118 10,6212 -0,18 0,4286 0,4412 0,0126
14 66 1 16 66,9118 10,6212 -0,09 0,4658 0,4706 0,0048
15 67 1 17 66,9118 10,6212 0,01 0,5033 0,5000 0,0033
16 68 1 18 66,9118 10,6212 0,10 0,5408 0,5294 0,0114
17 69 1 19 66,9118 10,6212 0,20 0,5779 0,5588 0,0191
18 70 1 20 66,9118 10,6212 0,29 0,6144 0,5882 0,0261
19 71 1 21 66,9118 10,6212 0,38 0,6498 0,6176 0,0322
20 72 1 22 66,9118 10,6212 0,48 0,6841 0,6471 0,0370
21 73 1 23 66,9118 10,6212 0,57 0,7167 0,6765 0,0403
22 74 1 24 66,9118 10,6212 0,67 0,7477 0,7059 0,0418
23 75 1 25 66,9118 10,6212 0,76 0,7768 0,7353 0,0415
24 76 2 27 66,9118 10,6212 0,86 0,8039 0,7941 0,0098
25 78 1 28 66,9118 10,6212 1,04 0,8518 0,8235 0,0282
26 79 2 30 66,9118 10,6212 1,14 0,8725 0,8824 0,0099
27 80 1 31 66,9118 10,6212 1,23 0,8911 0,9118 0,0207
28 82 1 32 66,9118 10,6212 1,42 0,9223 0,9412 0,0189
29 84 1 33 66,9118 10,6212 1,61 0,9462 0,9706 0,0244
30 86 1 34 66,9118 10,6212 1,80 0,9638 1,0000 0,0362
L HITUNG (MAKS) 0,1188
L TABEL 0,1519
KET L hitung < L tabel NORMAL
151
Lampiran 17
Data Posttest Kelas Kontrol
N
o
Nomo
r
Induk
Nama Siswa Pilihan
Ganda
Uraia
n
Jumlah
Skor
1 11403 Aisyah Revalia Safitri 28 54 82
2 11293 Ahmad Soleh 29 37 66
3 11402 Aisyah Putri Samsul 28 26 54
4 11404 Alana Fedio Fattah 25 23 48
5 11473 Amanda Cahya Ramadhani 24 35 59
6 11330 Arif Rahman 27 28 55
7 11743 Armedya Nita Salsabila 28 49 77
8 11371 Aslam Aribudin 26 47 73
9 11372 Asteroid Fitria Ramadhani 23 29 52
10 11306 Deviana Aulia Sonjaya 25 38 63
11 11442 Devita Budiana Mumtaz 25 41 66
12 11481 Dinda Candraviani 25 29 54
13 11309 Habbib Fadlilah 29 48 77
14 11416 Indira Vivian Qirani 26 34 60
15 11380 Jodi Zaldiransyah 23 30 53
16 11314 Kayla Zahra Yamani 28 43 71
17 11315 Keisha Nandita Azzahra 24 43 67
18 11423
Muhammad Andhika Putra Batu
Bara 27 31 58
19 11488 Muhammad Aziz 28 35 63
20 11350
Muhammad Ghibran Dwi
Liesmana 25 36 61
21 11457 Muhammad Rakyshi Auzan 24 28 52
22 11489 Muhammad Rizky Darmawan 20 33 53
23 11425 Muhammad Walid Afif 21 47 68
24 11520 Namira Azzahra Widad 25 34 59
25 11430 Raihan Achmad Kurniawan 24 28 52
26 11395 Rivana Talitha Zahra 25 30 55
27 11357 Ryan Hary Nugroho 26 42 68
28 11504 Shella Amanda 26 41 67
29 11360 Syauqi Damar Radityo 30 38 68
30 11361 Valasseva Alfaridzy 27 32 59
31 11514 Yassar Yugha Praworo 29 38 67
32 11434 Yulita Handini 27 35 62
33 11435 Zalfa Rihhadatul Aisy 25 37 62
152
JUMLAH 2051
RATA-RATA 62,15
JUMLAH KUADRAT 129673
RAGAM (S^) 68,75
SIMPANGAN BAKU (S) 8,29
1. Nilai terbesar (Nb) = 48
2. Nilai terkecil (Nk) = 82
3. Rentang (R) = Nb – Nk = 82 – 48 = 34
4. Banyak kelas (K)
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 33
= 1 + 5,011
= 6,011 6 (dibulatkan)
5. Panjang kelas (P)
6 (dibulatkan)
6. Tabel distribusi frekuensi
No Interval F Fk X x2 fx fx2
1 48-53 6 6 50,5 2550,25 303 15301,5
2 54-59 8 14 56,5 3192,25 452 25538
3 60-65 6 20 62,5 3906,25 375 23437,5
4 66-71 9 29 68,5 4692,25 616,5 42230,25
5 72-77 3 32 74,5 5550,25 223,5 16650,75
6 78-83 1 33 80,5 6480,25 80,5 6480,25
Jumlah 33 134 393 26371,5 2050,5 129638,3
a. Mean ( )
b. Median (Me)
Kelas median =
153
Kelas median berada pada interval 60 - 65
Me = Tepi bawah +
=
=
=
c. Modus (Mo)
Kelas modus = frekuensi terbanyak yang berada pada interval 66 – 71
d. Varians
e. Standar Deviasi
154
Lampiran 18
Perhitungan Uji Normalitas Data Hasil Posttest
Kelas Kontrol
Langkah-langkah pengujian:
1. Hipotesis
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
2. Untuk menguji hipotesis tersebut penulis menempuh prosedur sebagai berikut:
a. Pengamatan X1, X2 …., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, …, Zn dengan
menggunakan rumus s
Xi XZ i
( X dan S = masing-masing
merupakan rata-rata dan simpangan baku)
Contoh : s
Xi XZi
b. Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z ≤ Zi).
Contoh : P(Z ≤ Zi) = P (Z ≤ -1,71)
= 0,5 – 0,4564 (lihat daftar distribusi normal baku)
F(Zi) = 0,0436
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1 , Z2 …, Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi) maka :
Contoh : untuk X = 33 adalah
d. hitung selisih F(Zi)-S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.
Contoh :
155
e. Ambil harga yang paling besar di antara harga mutlak selisih tersebut.
Maka harga terbedar inilah yang disebut
Harga terbesar (maks) = 0,1088 = .
3. Berdasarkan daftar nilai kritis untuk uji liliefors, nilai pada taraf
signifikan
4. Kriteria pengujian :
Terima H0 = jika data berdistribusi normal
Tolak H0 = jika data berdistribusi tidak normal
5. Kesimpulan
Dari perhitungan uji normalitas pretest untuk kelas eksperimen pada tabel
didapatkan = 0,1088. Maka H0 diterima karena
yang berarti bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
156
Uji Normalitas Data Hasil Posttest Kelas Kontrol
NO Xi F FK X S Zi F (Zi) S (Zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 48 1 1 62,1515 8,2920 -1,71 0,0439 0,0303 0,0136
2 52 3 4 62,1515 8,2920 -1,22 0,1104 0,1212 0,0108
3 53 2 6 62,1515 8,2920 -1,10 0,1349 0,1818 0,0469
4 54 2 8 62,1515 8,2920 -0,98 0,1628 0,2424 0,0796
5 55 2 10 62,1515 8,2920 -0,86 0,1942 0,3030 0,1088
6 58 1 11 62,1515 8,2920 -0,50 0,3083 0,3333 0,0250
7 59 3 14 62,1515 8,2920 -0,38 0,3519 0,4242 0,0723
8 60 1 15 62,1515 8,2920 -0,26 0,3976 0,4545 0,0569
9 61 1 16 62,1515 8,2920 -0,14 0,4448 0,4848 0,0401
10 62 2 18 62,1515 8,2920 -0,02 0,4927 0,5455 0,0527
11 63 2 20 62,1515 8,2920 0,10 0,5408 0,6061 0,0653
12 66 2 22 62,1515 8,2920 0,46 0,6787 0,6667 0,0121
13 67 3 25 62,1515 8,2920 0,58 0,7206 0,7576 0,0369
14 68 3 28 62,1515 8,2920 0,71 0,7597 0,8485 0,0888
15 71 1 29 62,1515 8,2920 1,07 0,8570 0,8788 0,0217
16 73 1 30 62,1515 8,2920 1,31 0,9046 0,9091 0,0045
17 77 2 32 62,1515 8,2920 1,79 0,9633 0,9697 0,0064
18 82 1 33 62,1515 8,2920 2,39 0,9917 1,0000 0,0083
L HITUNG (MAKS) 0,1088
L TABEL 0,1542
KET L hitung < L tabel NORMAL
157
Lampiran 19
UJI HOMOGENITAS
POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Pengujian homogenitas menggunakan Uji Fisher dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Hipotesis
=
, Varians kedua kelompok adalah homogen.
, Varians kedua kelompok adalah tidak homogen.
2. Dari data kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai sebagai berikut:
= 112,8102
= 68,7576
3. Untuk menguji hipotesis digunakan rumus sebagai berikut:
=
4. Kriteria pengujian hipotesis adalah:
Terima H0, jika :
Untuk diperoleh :
5. Untuk mencari sebagai berikut:
Setelah itu untuk mencari :
158
Untuk mencari dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Untuk mencari adalah sebagai berikut:
6. Kesimpulan
Dari perhitungan uji homogenitas dengan menggunakan Uji Fisher didapatkan
dan
atau . Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut mempunyai varians yang sama.
Dengan demikian, kedua kelas tersebut adalah homogen.
159
Lampiran 20
UJI HIPOTESIS
Uji Hipotesis Data Posttest
Langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis
Keterangan:
: Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran
Cooperative Script terhadap hasil belajar siswa
: Hipotesis alternatif, terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran
Cooperative Script terhadap hasil belajar siswa
: Nilai rata-rata hasil belajar yang telah diajarkan dengan model
pembelajaran Cooperative Script
: Nilai rata-rata hasil belajar yang diajarkan secara konvensional
2. Menentukan harga
Rumus Uji-t :
160
3. Menentukan harga
untuk db =
dengan taraf signifikan 5% = 0,05 dan diperoleh . Dengan
perhitungan sebagai berikut:
4. Kriteria pengujian
Terima = jika
Tolak = jika >
161
5. Kesimpulan
Karena maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis nol ditolak, dengan kata lain menerima hipotesis alternatif yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Cooperative Script
terhadap hasil belajar siswa. Terlihat adanya perbedaan rata-rata nilai posttest
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
162
Lampiran 21
Luas Dibawah Lengkungan Normal Standar
Dari O ke Z
(bilangan dalam daftar menyatakan desimal)
Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 90.00.10.20.30.40.50.60.70.80.91.01.11.21.31.41.51.61.71.81.92.02.12.22.32.42.52.62.72.82.93.03.13.23.33.43.53.63.73.83.9
0000 00040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 03590398 0438 0478 0517 0557 0596 0636 0675 0714 07450793 0832 0871 091 0948 0987 1026 1064 1103 11411179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 15171554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 18781915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 219 22242258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2518 2549258 2612 2642 2673 2704 2734 2764 2794 2823 28522881 2910 2939 2967 2996 3032 3051 3078 3106 31333159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 334 3365 33893413 3438 3461 3485 3508 3531 3554 3577 3599 36213643 3665 3686 3708 3729 3749 377 3790 381 3833848 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 40154032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 41774192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 43194332 4345 4357 437 4382 4394 4406 4418 4429 44414452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 45454554 4564 4573 4582 4591 4599 4608 4616 4625 46334541 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4693 4699 47064713 4719 4726 4737 4738 4744 475 4756 4761 47674772 4778 4783 4788 4793 4789 4803 4808 4812 48174821 4826 483 4834 4838 4842 4846 485 4854 48574861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 4894893 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 49164918 492 4922 4925 4927 4929 4931 4932 4934 49364938 494 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 49524953 4955 4956 4957 4959 496 4961 4962 4963 49644965 4866 4967 4968 4969 497 4971 4972 4973 49744974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 498 49814981 4982 4982 983 4984 4984 4985 4985 4986 49864987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 499 499499 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 49934993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4995 4995 49954995 4995 4995 4996 4996 4996 4996 4996 4996 49974997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 49974998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 49984998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 49984999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 49994999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 49995000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000
163
Lampiran 22
Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors
UkuranSampel
Taraf Signifikansi (α )0,01 0,05 0,10 0,15 0,20
n = 456789
10111213141516171819202530
n > 30
0,4170,4050,3640,3480,3310,3110,3940,2840,2750,2680,2610,2570,2500,2450,2390,2350,2310,2000,1871,0311,031
√ n
0,3810,3370,3190,3000,2850,2710,2580,2490,2420,2340,2270,2200,2130,2060,2000,1950,1900,1730,1610,8860,886
√ n
0,3520,315
0,2940,2760,2610,2490,2390,2300,2230,2140,2070,2010,1950,2890,1840,1790,1740,1580,1440,8050,805
√ n
0,3190,2990,2770,2580,2440,2330,2240,2170,2120,2020,1940,1870,1820,1770,1730,1690,1660,147,01360,7680,768
√ n
0,3000,2850,2650,2470,2330,2230,2150,2060,1990,1900,1830,1770,1730,1690,1660,1630,1600,1420,1310,7360,736
√ n
164
Lampiran 23
Nilai Persentil untuk Distribusi F
165
Sumber: Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005.
Lampiran 24
Nilai Persentil untuk Distribusi t
Sumber: Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005.
168
Lampiran 25
FOTO-FOTO KEGIATAN
169
Lampiran 26
Surat Telah Melaksanakan Observasi
170
Lampiran 27
Surat Telah Melaksanakan Uji Validitas
171
Lampiran 28
Surat Telah Melaksanakan Penelitian