PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ASSURENCE, RELEVANCE,...
Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ASSURENCE, RELEVANCE,...
1
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ASSURENCE,
RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT,
SATISFACTION (ARIAS) BERBANTUAN PREZI
TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA
DIDIK PADA KONSEP HUKUM NEWTON
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
AI UMUL APIAH
1113016300054
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2020
i
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI
Skripsi berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Assurance, Relevance, Interest,
Assessment, Satisfaction (ARIAS) Berbantuan Prezi Terhadap Kemampuan
Kognitif Peserta Didik Pada Konsep Hukum Newton disusun oleh Ai Umul
Apiah, Nim 1113016300054, Jurusan Tadris Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui
bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diajukan
pada ujian/sidang munaqasyah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, April 2020
Yang Mengesahkan,
Pembimbing Skripsi Ketua Jurusan Tadris Fisika
Devi Solehat, M.Pd Iwan Permana Suwarna, M.Pd
NIP. NIP. 19780504 200901 1 013
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
iii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
iv
ABSTRAK
Ai Umul Apiah (1113016300054). Pengaruh Model Pembelajaran Assurence,
Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) Berbantuan Prezi
Terhadap Kemampuan Kognitif Peserta Didik Pada Konsep Hukum Newton.
Skripsi jurusan tadris fisika fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan universitas islam
negeri syarif hidayatullah Jakarta, 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran
Assurence, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) Berbantuan
Prezi Terhadap Kemampuan Kognitif Peserta Didik Pada Konsep Hukum Newton.
Penelitian ini dilakukan pada kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan X IPA 2
sebagai kelas kontrol di SMA Negeri 8 Depok yang melibatkan 72 pesera didik.
Penelitian berlangsung pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020. Metode
penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent
control grup design. Teknik pengambilan sempelnya menggunakan purposive
sampling. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes pilihan ganda dengan
data yang dianalisis secara kuantitatif. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan
menggunakan uji Mann-Whitney yang dilakukan terhadap data posttest diperoleh
nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (α). Hal ini menunjukkan bahwa secara
signifikan, model pembelajaran ARIAS berpengaruh terhadap kemampuan kognitif
peserta didik. Selain itu, hasil posttest, kelas eksperimen mengalami peningkatan
yang lebih unggul dibandingkan kelas kontrol.
Kata kunci: model ARIAS, kemampuan kognitif peserta didik, hukum newton
v
ABSTRACT
Ai Umul Apiah (1113016300054). Effect Learning Model Assurence, Relevance,
Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) Assisted by Prezi on Cognitive
Abilities of Student’s in Newtons Law. The Undergraduate Thesis of Physics
Education Departement, Faculty of Tarbiya and Teaching Science, State Islamic
University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.
The research aims to determine the effect learning model assurence, relevance,
interest, assessment, satisfaction (arias) assisted by prezi on cognitive abilities of
student’s in newtons law. This research conducted in class X IPA 1 as an
experimental class and X IPA 2 as a control class in SMA Negeri 8 Depok consist
of 72 student’s. the research took place in the odd semester the academic year
2019/2020. The research method used was quasi-experimental with nonequivalent
control group design. The sampling technique used was purposive sampling. The
instrument used is a multiple choice test instrument with analyzed quantitatively.
Based on result of hypothesis test by using Mann-Whitney test conducted to posttest
data obtained result of Sig. (2-tailed) < result of signification levels (α). This shows
that significantly, the ARIAS learning model influences the cognitive abilities of
student’s. In addition, in the experimental posttest the experimental class increased
which was superior to the control class.
Keywords: ARIAS Model, cognitive abilities of students, newton law
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, taufik dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model ARIAS
Berbantuan Prezi Terhadap Penilaian Kognitif Peserta Didik Pada Konsep Hukum
Newton”. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw,
kepada keluarganya, para sahabatnya dan kita semua selaku umatnya hingga akhir zaman.
Aamiin ya Rabbal’alamiin.
Apresiasi dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara khusus, apresiasi dan terima kasih tersebut
disampaikan kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Iwan Permana Suwarna, M.Pd., selaku ketua Program Studi Tadris Fisika Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Devi Solehat, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan banyak
waktu, arahan, dan saran untuk membimbing penulis selama proses penyusunan
skripsi ini.
4. Erina Hertanti, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing dan mengarahkan peneliti selama menjadi mahasiswa Tadris Fisika.
5. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya Program Studi Tadris Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan,
pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
6. Dra. Nurlaely, M.Pd, selaku Kepala SMAN 8 Depok yang telah memberikan izin
peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
7. Sarodji Jachja, S.Pd., R. Raisa Wulandari, S.Pd dan Dwi Rahmah Dani, S.Si selaku
guru bidang studi Fisika SMAN 8 Depok yang telah memberikan izin penelitian
dan membimbing selama penelitian berlangsung.
8. Dewan guru, staf, karyawan dan siswa-siswi SMAN 8 Depok khususnya kelas X
IPA yang telah memberikan bantuan selama penelitian berlangsung.
vii
9. Keluarga tercinta Ayahanda Tapsir, Ibunda Neneng Juhanah, Kakak terscinta Teh
Siti, Aa Misnan, Teh Ita, Oo Taufiq, Adikku tersayang Aa Alip, Keponakanku
Abaya, Teteh Bia, Kakak Didis, Dede gian, serta Arif Wibowo yang selalu
mendoakan dan mendorong penulis untuk tetap semangat dalam mengejar dan
meraih cita-cita. Skripsi ini saya persembahkan untuk Bapak dan Ibu.
10. Keluarga Besar SADULUR., yang telah memberikan doa dan semangat kepada
penulis.
11. Sahabat-sahabatku, Fajri Kaharismatika, Succy Yuliawaty, Hakiki Suci
Hikmawati, Nikmah Suci Hikmawati, Awanda Yolanda, Nurrovi Pauziah Nawawi
yang telah menjadi tempat berbagi suka maupun duka, teman yang selalu
menciptakan suasana ceria, memberikan kasih sayang dan dukungan dalam
berbagai bentuk kepada penulis.
12. Keluarga Besar Tadris Fisika 2013, wafiqah Zakiah, Annisa Rahmayani yang
senantiasa berbagi ilmu, kepedulian, dan perhatian selama menuntut ilmu di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
13. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat peneliti harapkan untuk
perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Jakarta, Maret 2020
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI ..................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................................ iii
ABSTRAK ........................................................................................................................ iv
ABSTRACT ....................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xi
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ....................................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ........................................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5
F. Kegunaan penelitian ........................................................................................ 5
BAB II ................................................................................................................................ 7
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ...................................................... 7
A. Deskripsi Teoritik ........................................................................................... 7
1.Model Pembelajaran ARIAS` ............................................................................... 7
2. Multimedia Prezi Desktop ................................................................................. 13
3. Kemampuan Kognitif ........................................................................................ 15
4. Hukum Newton ............................................................................................. 17
B. Hasil Penelitian Yang Relevan...................................................................... 27
C. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 28
D. Hipotesisi Penelitian ..................................................................................... 29
BAB III ............................................................................................................................. 30
METODE PENELITIAN ............................................................................................... 30
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 30
ix
B. Metode dan Desain Penelitian ....................................................................... 30
C. Variabel Penelitian ........................................................................................ 31
D. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 31
F.Instrumen Penelitian ........................................................................................... 32
G. Kontrol terhadap Validitas Internal ............................................................... 34
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .......................................................... 40
BAB IV ............................................................................................................................. 48
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................................. 48
A. Deskripsi Data ............................................................................................... 48
B. Hasil Penelitian ............................................................................................. 48
C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................ 58
BAB V .............................................................................................................................. 63
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................... 63
A. Kesimpulan ................................................................................................... 63
B. Saran ............................................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 64
LAMPIRAN..................................................................................................................... 67
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil Penilaian Akhir Semester ............................................................................ 1
Tabel 3. 1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group ............................................ 30
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes ..................................................................................... 32
Tabel 3. 3 Interpretasi Koefisien Korelasi ........................................................................ 35
Tabel 3. 4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes .................................................................... 36
Tabel 3. 5 Kriteria Reliabilitas Instrumen ......................................................................... 37
Tabel 3. 6 Taraf Kesukaran Butir Soal ............................................................................. 38
Tabel 3. 7 Hasil Uji Taraf Kesukaran ............................................................................... 38
Tabel 3. 82 Klasifikasi Daya Pembeda ............................................................................. 39
Tabel 3. 9 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes .......................................................... 40
Tabel 3.10 interpreasi Gain Score Ternormalisasi ............................................................ 42
Table 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Pretest ..................................................................... 48
Table 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Pretest .................................... 49
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Posttest .................................................................... 50
Tabel 4.4 Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data Skor Posttest l ................................ 50
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pretest Dan Posttest .......................... 55
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Perangkat Pembelajaran………………..………………………67
1. Rpp kelas Eksperimen ………………….……………………………...68
2. Rpp Kelas Kontrol ..……………………………………………………98
3. Lembar kerja siswa (LKS) ……………………..……………………..125
Lampiran B Instrumen Penelitian………………………………………….143
1. Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji ……………………………………….....144
2. Instrumen Tes Uji .……………………………………………………146
3. Kisi-kisi Instrumen Nontes ……………………..…………………….183
4. Instrumen Nontes ……………………………………………………...184
5. Analisis Hasil Uji Coba Isntrumen Tes ……………………………….185
6. Rekapidulasi Hasil Uji Coba Instrumen ………………………………190
7. Soal Tes Yang Digunakan …………………………………………….195
8. Lembar Uji Validasi Instrumen Materi ………………………………..205
Lampiran C Analisis Hasil Penelitian …..…………………………………..208
1. Hasil Pretest ……………….………………………………………………….209
2. Hasil Posttest ………………………………………………………….213
3. Hasil olah data per jenjang kognitif ………………………………..….216
4. Hasil Uji nprmalitas Pretest …………………………………………..224
5. Hasil Uji normalitas Posttest ………………………………………….226
6. Hasil uji homogenitas Pretest …………………………………………228
7. Hasil uji homogenitas Posttest …………………………………………230
8. Hasil uji hipotesis pretest ………………………………………………231
9. Hasil uji hipotesis posttest………………………………………………233
10. Hasil uji N-gain…………………………………………………………234
Lampiran D Surat-surat penelitian ………………………………………….247
1. Surat –surat penelitian….………………………………………………248
2. Uji Referensi……………………………………………………………252
4. Daftar Riwayat Hidup ………………………………………………….260
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang paling mendasar karena berhubungan
dengan perilaku dan sruktur benda yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan
manusia1. Fisika juga merupakan wahana dalam menumbuhkan kemampuan
berpikir dan memecahkan masalah maka seharusnya fisika menjadi salah satu
pelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa2.
Pelajaran fisika masih menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian besar
siswa. Mereka beranggapan bahwa mempelajari fisika terlalu sulit dikarenakan
harus memahami ilmu matematika dan ilmu fisika itu sendiri. Dampak yang terjadi
adalah hasil belajar sebagian besar siswa pada mata pelajaran fisika kurang
maksimal atau dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
Tabel 1. Hasil Penilaian Akhir Semester Gasal Fisika di SMA N 08 DEPOK
Tahun Ajaran 2019/2020
Mata Pelajaran Rata-rata Nilai Akhir Semester
KKM Kelas X-MIPA 1 Kelas X-MIPA 2
Fisika 64,97 66,89 70
Sumber: Data Dokumen Tata Usaha SMA N 08 Depok
Salah satu faktor yang menjadi penyebabnya adalah karena guru dalam
pembelajaran di kelas cenderung berorientasi pada kualitas pembelajaran, yakni
menyelesaikan materi ajar yang termuat dalam kurikulum, serta model
1 Antoni, anis & idham, “Efektifitas Model Pembelajaran ARIAS Ditinjau dari Sikap
Ilmiah: Dampak Terhadap Pemahaman Konsep Fluida Statis”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika
Al-BiRuNi 06 (2) (2017) 255-263 ISSN: 2303-1832 2 Chairul dkk,”Effect Size Test of Learning Model ARIAS and PBL: Concept Mastery of
Themperature and Heat on Senior Hight School Students”, EURASIA Journal of mathematics,
science and Technology Education, 2017, ISSN: 1350-8223
2
pembelajaran yang diterapkannya pun masih bersifat konvensional3. Hasil
observasi yang telah dilakukan di SMA N 08 Depok pada saat pembelajaran
berlangsung bahwasannya dalam kegiatan pembelajaran fisika, pada saat guru
menjelaskan mendemonstrasikan media pembelajaran siswa jarang untuk melihat,
mengamati, dan ikut dalam proses demonstrasi tersebut, dan tidak jarang pula siswa
mengobrol dengan teman sebangkunya dan sibuk dengan aktivitasnya sendiri.
Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan suatu media
pembelajaran sebagai alat bantu guru4. Media pembelajaran yang dibutuhkan yakni
meda yang dapat menyampaikan pesan secara cepat dan mudah diingat peserta
didik, dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar peserta didik5. Kemudian
dari hasil wawancara dengan salah seorang guru fisika di SMA N 08 Depok tersebut
diperoleh informasi bahwa penyebab rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa
disebabkan beberapa faktor, antara lain siswa kurang merespon terhadap materi
yang dijelaskan oleh guru, rendahnya inisiatif siswa dalam bertanya,
mengemukakan gagasan, memberi saran atau kritikan, mengemukakan pendapat
dan dalam diskusi, sehingga diperlukan penerapan model pembelajaran untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dimana guru menciptakan suasana
yang mendorong siswa aktif menggali informasi.
Terkait hal tersebut, salah satu solusi untuk menambah semangat siswa
dalam belajar adalah guru mengganti metode pembelajaran dengan yang lain.
Diperlukan inovasi baru dalam pembelajaran dengan keadaan siswa pada saat ini
untuk memingkatkan aktifitas belajar siswa dalam hal ini model pembelajaran
sangat menjadi perhatian untuk memingkatkan aktifitas belajar siswa. Terdapat
model pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dalam belajar dan berinteraksi
3 D. Agustini, I W. Subagia, dan I N Suardana, pengaruh model pembelajaran sains
teknologi masyarakat (STM) terhadap penguasaan materi dan keterampilan pemecahan masalah
siswa pada materi pelajaran IPA di MTSN Patas, e-journal Progra Pasca Sarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Sains, vol 3, 2013, h, 2 4 Patris Hernandes Hingkua, media pembelajaran fisika SMA berbasis video pada pokok
bahasan momentum, impuls, dan tumbukan, Jurnal Pendidikan Fisika-WM, vol1, 2013, h. 1 5 Ade hadiati Nuzuliana, Fauzi Bakri dan Esmar Budi, Pengembangan Video
Pembelajaran Fisika Pada Materi Fluida Statis di SMA, Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-
Journal) SNF2015. Vol VI, oktober 2015
3
di antaranya yaitu model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment dan
Satisfaction).
Model pembelajaran ARIAS merupakan model pembelajaran yang
dimodifikasi dari model pembelajaran ARCS yang dikembangkan oleh Jhon M.
Keller dengan menambahkan komponen assesment pada keempat komponen model
pembelajaran tersebut6. Model pembelajaran ARIAS adalah usaha pertama dalam
kegiatan pembelajaran untuk menanamkan rasa yakin/percaya pada siswa, kegiatan
pembelajaran ada relevansinya dengan kehidupan siswa, dan berusaha menarik
minat/perhatian siswa7.Kelebihan model ARIAS dapat diterapkan pada semua
tingkat/kelas, dengan kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna dan
berorientasi pada keaktifan agar siswa menjadi lebih percaya diri, menarik minat
dalam belajar dan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan8.
Pembelajaran ARIAS9 adalah salah satu usaha pertama dalam kegiatan
pembelajaran untuk menanamkan rasa yakin atau percaya pada siswa, dengan
demikian penerapan model ARIAS ada relevansinya dengan kehidupan sehari-hari
peserta didik berusaha menarik dan memelihara minat atau perhatian oeserta didik
kemudian diadakan evaluasi dan menumbuhkan rasa bangga pada diri peserta didik
dengan memberikan penguatasn dalam belajar. Berdasarkan hasil penelitian yang
sudah dilakukan oleh Wulandari dan Supriyono, dinyatakan bahwa kemampuan
pemecahan masalah peserta didik yang menggunakan model ARIAS lebih baik
daripada model NHT10.
Media juga merupakan kendala bagi guru untuk menyampaikan pelajaran
yang abstrak, maka dari itu guru mencari cara untuk memudahkan penyampaian
6 Putra, I ketut, “Komparasi Efektivitas Model Pembelajaran SRL dan Model ARIAS
Terhadap Self Efficacy Dan Hasil Belajar Fisika Siswa”, Jurnal Pendidikan, 2013 7 Desyana, Muhammad sabirin, “Effektivitas Model Pembelajaran ARIAS
(Assurance,Relevance,Interest,Assesment,And Satisfaction) Berbantu Alat Peraga Kartu Pada
Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat”, Jurnal Tarbiah (Jurnal Ilmiah
Kependidikan) vol. 6 No. 1 januari-juni 2017 ISSN: 2088-6991 8 Nurfitri purnamasari, zainuddin, dan suyidno, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Dengan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, dan Stisfaction),
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, Vol. 1, No. 1, 2013 9 Rahman, M. dan S. Amri. Model pembelajaran ARIAS Terintegrastif dalam Teori dan
Praktek untuuk menunjang Penerapan Kurikulum 2013. 2014 10 Wulandari, K, dan Supriyono. Komparaso kemampuan pemecahan masalah antara
Pembelajaran ARIAS dan NHT pada Geometri SMP. E-Journal UJME 4(1):41-49. 2014
4
tersebut dengan bantuan media seperti Prezi. Dimana Prezi merupakan salah satu
media presentasi dengan kelebihan program ini menggunakan Zooming User
Interface (ZUI), yang memungkinkan pengguna Prezi untuk memperbesar dan
memperkecil tampilan media presentasi mereka11. Keunggulan media Prezi untuk
mendukung dalam penelitian ini yaitu mampu menampilkan tema tiga dimensi,
memiliki tampilan yang lebih memudahkan siswa untuk memahami materi12.
Masalah rendahnya hasil belajar ini dapat ditingkatkan melalui peningkatan
tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Aspek
kognitif itu sendiri suatu macam keterampilan intelektual khusus yang mempunyai
kepentingan tertentu bagi belajar dan berpikir. Aspek afektif merupakan
pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang
terhadap benda, kejadian-kejadian, atau makhluk hidup lainnya. Aspek
psikomotorik tidak hanya mencakup fisik, melainkan juga kegiatan motorik yang
dihubungkan dengan keterampilan intelektual13. Unruk penelitian kali ini peneliti
hanya meninjau dari hasil belajar ranah kognitif.
Penjelasan masalah diatas maka peneliti akan melakukan suatu penelitian
dengan judul “Pengaruh Model pembelajaran Asssurance, Relevance, Interest,
Assessment, Satisfaction (ARIAS) Berbantuan Prezi Terhadap Kemampuan
Kognitif Peserta Didik Pada Konsep Hukum Newton”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti mengidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Secara umum pelajaran fisika masih dianggap sulit bagi peserta didik.
2. Rendahnya kemapuan kognitif peserta didik pada mata pelajaran fisika.
11 Saputra, I.P.W. (2012). Prezi : Zooming Presentation.Jakarta: Elex Media Komputindo. 12 Intan fatmawati,” Penerapan Model Arias Dengan Media Prezi Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Di Smk Negeri 3 Salatiga”, Skripsi Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana 13 Ratna willis dahar,2006,Teori-teori Belajar &Pembelajaran,(Jakarta:PT Erlangga) h.
122-124
5
3. Penggunaan model pebelajaran yang kurang efektif dan efisien
mengakibatkan peserta didik mendapatkan nilai pada ranah kognitif di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
C. Pembatasan Masalah
Untuk memudahkan dan menghindari kesalahan dalam memahami judul
skripsi ini, maka penulis memberikan batasan-batasan istilah dalam judul
“Pengaruh Model ARIAS Berbantuan Prezi Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik
Pada Konsep Newton”
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah ARIAS (Assurance,
Relevance, Interesr, Assessment dan Satisfaction) oleh Jhon M. Keller.
2. Prezi sebagai media pembelajaran
3. Kemampuan kognitif peserta didik yang ditingkatkan menurut taksonomi
bloom adalah C1 (mengingat), C2(memahami), C3(menerapkan),
C4(menganalisis) sesuai dengan kompetensi dasar Kurikulum 2013.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah peneliti paparkan dalam
identifikasi masalah dan batasan masalah, dalam hal ini peneliti membuat rumusan
masalah: “Apakah Terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Assurance, Relevance,
Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) Berbantuan Prezi Terhadap
Kemampuan Kognitig Peserta Didik Pada Materi Hukum Newton?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, adapun tujuan dari
penelitian iniuntuk mengetahui: “Mengetahui pengaruh model pembelajaran
Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) terhadap
kemampuan kognitif peserta didik pada konsep hukum newton”
F. Kegunaan penelitian
6
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka penelit
mengharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai berikut:
1. Secara teoritis
Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan keilmuan dalam bidang
pendidikan khususnya tentang pengaruh model Arias berbantua Prezi
terhadap hasil belajar fisika perserta didik.
2. Secara penelitian
a. Bagi peneliti
Penelitian ini dilakukan untuk menambah pengetahuan pengetahuan dan
keterampilan peneliti mengenai modal pembelajaran Arias yang dapat
dimanfaatkan pada pelajaran berikutnya.
b. Bagi sekolah
Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan dalam rangka
meningkatkan kualitas pembelajaran fisika
c. Bagi pendidik
Memotivasi pendidik untuk meningkatkan kreatifitas dalam menyajikan
model pembelajaran dalam proses belajar mengajar sesuai dengan
materi yang dibahas
d. Bagi siswa
1. Melatih peserta didik agar lebih bertanggung jawab dalam
mengerjakan tugas
2. Melatih peserta didik agar lebih aktif dalam proses pembelajaran
3. Melatih peserta didik lebih mandiri dan membantu siswa dalam
pembelajaran fisika
7
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Model Pembelajaran ARIAS`
a. Pengertian Model Pembelajaran ARIAS
Model pembelajaran ARIAS terdiri dari lima komponen yaitu : Assurance
yang berarti kepercaya diri, Relevance yang berarti relevansi/kegunaan, Interest
yang berarti minat, Assessment yang berarti evaluasi, dan Satisfaction yang berarti
kepuasaan14.Kelima komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang diperlukan
dalam kegiatan pembelajaran.
Model pembelajaran ini merupakan modifikasi dari model ARCS
(Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) yang dikembangkan oleh Keller
dan Kopp sebagai jawaban pertanyaan bagaimana merancang pembelajaran yang
dapat mempengaruhi motivasi berprestasi dan hasil belajar15. Model pembelajaran
ini dikembangkan berdasarkan teori nilai harapan (expectancy value theory) yang
mengandung dua komponen yaitu nilai (value) dari tujuan yang akan dicapai dan
harapan (expectancy) agar berhasil mencapai tujuan tersebut. Dari dua komponen
tersebut oleh Keller dikembangkan menjadi empat komponen. Keempat komponen
tersebut adalah attention, relevance, confidence, satisfaction dengan akronim
ARCS.
Dengan modifikasi tersebut model pembelajaran yang digunakan
mengandung lima komponen yaitu: Assurance (minat/perhatian), Relevance
(Relevansi), Confidence (percaya/yakin), Satisfaction (Kepuasan/bangga) dan
Assessment (Evaluasi). Model ini juga dilakukan dengan penggantian nama
confidence menjadi assurance, dan attention menjadi interest. Penggantian nama
14 R Adha Priyo Wibowo, “ Penerapan Model Pembelajaran Secara Langsung dengan
Strategi
ARIAS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, “ Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Vol 03, No
02
(2014), 95-104
15Siti Nurcholila,Ika Kurniasari, “Penerapan Model Pembelajaran Arias Pada Materi
Belah Ketupat Dan Layang-Layang Di Kelas Vii Smp”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol
1 No.6 (2017)2301-9085
8
confidence (percaya diri) menjadi assurance, karena kata assurance sinonim
dengan kata self-confidence16
b. Komponen Model Pembelajaran ARIAS
Kelima komponen model pembelajaran ARIAS sekaligus merupakan
langkah-langkah dalam model pembelajaran ARIAS17. Adapun kelima komponen
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Assurance
Assurance (percaya diri), terkait dengan sikap percaya, pasti akan berhasil
atau berkaitan dengan harapan untuk sukses18. Sikap percaya diri/yakin akan
berhasil ini perlu ditanamkan kepada peserta didik untuk mendorong mereka agar
berusaha dengan maksimal guna mencapai keberhasilan yang optimal. Beberapa
cara yang dapat memenuhi sikap percaya diri:
a) Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri serta
menanamkan pada siswa gambaran diri positif terhadap diri sendiri.
Menghadirkan seseorang yang terkenal pada satu bidang sebagai
pembicara, memperlihatkan video tapes atau potret seseorang yang telah
berhasil (sebagai model), misalnya merupakan salah satu cara menanamkan
gambaran positif terhadap diri sendiri dan kepada siswa.
b) Menggunakan suatu patokan, standar yang memungkinkan siswa dapat
mencapai keberhasilan (misalnya dengan mengatakan bahwa kamu tentu
dapat menjawab pertanyaan dibawah ini tanpa melihat buku).
c) Memberikan tugas yang sukar, tetapi cukup realistis untuk diselesaikan
sesuai dengan kemampuan siswa.
d) Memberikan kesempatan kepada siswa secara bertahap mandiri dalam
belajar dan melatih suatu keterampilan.
2. Relevance
16 Iif Khoiru Ahmad, Sofan Amri, dan Tatik Elisah, Strategi Pembelajaran Sekolah
Terpadu, Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2011 17 Rahman dan Amri, Model Pembelajaran ARIAS Terintegrratif, Jakarta: Prestasi Pust,
2014 18 Saiman dkk, “the implementation of arias learning model integrated with constructivist
theory to improve students learning outcames”, jurnal ilmiah peuradeun vol.5, no.2, may
2017:10.13140
9
Relevance (relevansi), terkait dengan pengalaman hidup siswa baik dengan
sekarang atau yang telah dimiliki atau berkaitan dengan karir saat ini atau di masa
depan19. Sehingga siswa merasa kegiatan pembelajaran yang mereka ikuti memiliki
nilai, bermanfaat dan berguna bagi kehidupannya. Siswa akan terdorong
mempelajari sesuatu kalau apa yang akan dipelajari ada relevansinya dengan
kehidupan mereka, dan memiliki arah tujuan dan sasaran yang jelas. Seuatu yang
memiliki arah tujuan dan sasaran yang jelas mereka akan mengetahui kemampuan
apa yang jelas mereka akan miliki dan pengalaman yang akan didapat. Beberapa
cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan relevansi dalam pemeblajaran
adalah:
a) Mengemukakan tujuan sasaran yang akan dicapai
b) Mengemukakan manfaat pelajaran bagi kehidupan siswa baik untuk masa
sekarang atau untuk berbagai aktivitas dimasa mendatang.
c) Menggunakan bahasa yang jelas atau contoh-contoh yang ada hubungannya
dengan pengalaman nyata atau nilai-nilai yang dimiliki siswa.
d) Menggunakan berbagai alternatif strategi dan media pembelajaran yang
cocok untuk mencapai tujuan.
3. Interest
Interest (minat), berkaitan dengan kecenderungan dan perhatian siswa
dalam kecenderungan kegiatan belajar dan perhatian tidak hanya harus di perharikan
tetapi juga dimunculkan selama kegiatan belajar berlangsung20. Kegiatan
pembelajaran minat/perhatian tidak hanya harus dibangkitkan melainkan juga harus
dipelihara selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Adanya minat/perhatian
siswa terhadap tugas yang diberikan dapat mendorong peserta didik melanjutkan
tugasnya. Siswa akan mengerjakan sesuatu yang menarik sesuai dengan
minat/perhatian mereka. Membangkitkan dan memelihara minat/perhatian
merupakan usaha menumbuhkan keingintahuan siswa yang diperlukan dalam
19 Rahman dan Amri, Model Pembelajaran ARIAS Terintegrratif, (Jakarta: Prestasi Pust,
2014) h,3 20 Ibid h.3
10
kegiatan pembelajaran. Beberapa cara yang digunakan untuk membangkitkan dan
menjaga minat/perhatian siswa antara lain:
a) Menggunakan cerita, analog, sesuatu yang baru, menampilkan sesuatu yang
lain/ aneh yang berbeda dari biasa dalam pembelajaran.
b) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif
dalam pembelajaran, misalnya para siswa diajak berdiskusi untuk memilih
topik yang akan dibicarakan, mengajukan pertanyaan atau mengemukakan
masalah yang perlu dipecahkan.
c) Mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran, misalnya variasi dari
serius ke humor, dari cepat kelambat, dari suara keras ke suara sedang, dan
mengubah gaya mengajar.
b) Mengadakan komunikasi nonverbal dalam kegiatan pembelajaran seperti
demonstrasi dan simulasi yang dapat dilakukan untuk menarik
minat/perhatian siswa.
4. Assessment
Assessment (penilaian), berkaitan dengan evaluasi siswa. dalam
kecenderungan kegiatan belajar dan perhatian tidak hanya harus dipertahankan
tetapi juga dimunculkan selama kegiatan pembelajaran21. Bagi guru evaluasi
merupakan alat untuk mengetahui apakah yang telah diajarkan sudah dipahami oleh
siswa, untuk memonitor kemajuan siswa sebagai individu maupun sebagai
kelompok, untuk merekam apa yang telah siswa capai, dan untuk membantu siswa
dalam belajar. Bagi siswa, evaluasi merupakan umpan balik tentang kelebihan dan
kelemahan yang dimiliki, dapat mendorong belajar lebih baik dan meningkatkan
motivasi berprestasi. Bebrapa cara yang dapat digunakan dalam melaksanakan
evaluasi antara lain:
a) Mengadakan evaluasi dan memberikan umpan balik terhadap kinerja siswa.
b) Memberikan evaluasi yang objektif dan adil serta segera menginformasikan
hasil evaluasi kepada siswa.
c) Memberikan kesempatan kepada siswa mengadakan evaluasi terhadap diri
sendiri.
21 Ibid h.4
11
d) Memberikan kesempatan kepada siswa mengadakan evaluasi terhadap
teman.
5. Satisfaction
satisfaction dikaitkan dengan rasa bangga dengan hasilnya. Siswa yang telah
berhasil melakukan atau mencapai sesuatu merasa bangga/puas dengan prestasi itu.
Keberhasilan dan kebanggaan menjadi penguat bagi para siswa ini untuk mencapai
hasil yang lebih baik22. Siswa yang telah berhasil mengerjakan atau mencapai
sesuatu merasa bangga/puas atas keberhasilan tersebut. Keberhasilan dan
kebanggaan itu menjadi penguat bagi siswa tersebut untuk mencapai keberhasilan
berikutnya. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menimbulkan kepuasan
dalam diri siswa, antara lain:
a) Memberikan penguatan (Reinforcement) berupa pujian, pemberian
kesempatan atau bahkan kalau mungkin pemberian hadiah.
b) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan pengetahuan
atau keterampilan yang baru diperoleh dalam situasi nyata atau simulasi.
c) Memperlihatkan perhatian yang besar kepada siswa, sehingga mereka
merasa dikenal dan dihargai oleh para guru.
d) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membentu teman mereka
yang mengalami kesulitan atau memerlukan bantuan.
Dengan menerapkan dan mengembangkan model pembelajaran ARIAS
tersebut diharapkan guru mampu menyusun rencana pembelajaran yang dapat
menumbuhkan, mengembangkan, serta menjaga motivasi para siswa. Tujuannya
agar proses pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal, efektif dan efisien
sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.
c. Ciri-ciri Model Pembelajaran ARIAS
Setiap model pembelajaran pasti memiliki ciri-ciri tersendiri, karena ciri-
ciri tersebut merupakan identitas dari keunikan model pembelajaran. Adapun ciri-
ciri dari model pembelajaran ARIAS adalah :
a. Guru sebagai mediator hanya memberi stimulus terhadap siswa.
22 Ibid h.4
12
b. Siswa ikut serta dalam proses penentuan topik dalam materi pelajaran yang
akan dibahas.
c. Suasana kelas ditentukan oleh guru sebagai perancang kondisi.
d. Lebih mengutamakan keluasan materi ajar daripada proses terjadinya
pembelajaran.
e. Siswa diberi kesempatan mengevaluasi diri sendiri dan mengevaluasi
temannya.
f. Penghargaan diberikan kepada individu siswa baik secara verbal maupun
non-verbal.
d. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran ARIAS
Langkah-langkah pembelajaran model pembelajaran ARIAS tergambar
pada pengertian dari kelima komponen ARIAS, yaitu:23
a. Tahap assurance
Membantu siswa menentukan kekuatan dan kelemahan diri serta
menanamkan pada siswa gambaran diri positif terhadap diri sendiri. Hal ini
dapat dilakukan dengan menampilkan video ataupun gambar seseorang
yang telah berhasil. Dengan adanya ini, maka siswa akan bisa menanamkan
gambaran positif terhadap diri sendiri.
b. Tahap relevance
a) Guru menggunakan bahasa yang jelas atau contoh-contoh yang ada
hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.
b) pengalaman nyata atau nilai-nilai yang dimiliki siswa. Pengalaman nyata
dapat menjembatani siswa ke hal-hal yang baru.
c. Tahap interest
a) Siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk berpartisipasi secara aktif
dalam pembelajaran, misalnya siswa diajak berdiskusi untuk memilih topik
yang akan dibicarakan, mengajukan pertanyaan atau mengemukakan
masalah yang perlu dipecahkan.
23 Ibid
13
b) Guru juga dapat mengadapat variasi dalam kegiatan pembelajaran, misalnya
variasi dari serius ke humor, dari cepat ke lambat, dari suara keras ke suara
yang sedang, dan mengubah gaya mengajar.
d. Tahap assessment
Guru mengadakan evaluasi dan memberikan umpan balik terhadap kinerja
siswa, memberikan evaluasi yang objektif dan adil serta segera
menginformasikan hasil evaluasi kepada siswa.
e. Tahap satisfaction
Guru memberikan reinforcement atau penguatan, penghargaan yang pantas
baik secara verbal maupun nonverbal kepada siswa yang telah menampilkan
keberhasilannya.
e. Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran ARIAS
Kelebihan model pembelajaran ARIAS, antara Lain:
1. Minat/perhatian siswa ik dapat tumbuh.
2. Dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa melalui pemberian tugas
dimana soal dan jawaban dibuat oleh siswa sendiri.
3. Siswa dapat memilih kelompok sesuai dengan keinginannya agar rasa
kenyamanan dalam berdiskusi dapat tumbuh dengan baik.
4. Penilaian tidak hanya dari pendidik tetapi penilaian juga dari dirinya sendiri
dan teman
Kekurangan model pembelajaran ARIAS, antara lain:
1. Aktivitas di dalam kelas pasti akan ramai dan ricuh karena peserta didik
ingin melihat penilaian dari siswa lainnya atau kelompoknya.
2. Memiliki banyak penilaian dalam waktu pembelajaran.
3. Membutuhkan waktu yang banyak.
2. Multimedia Prezi Desktop
a. Definisi multimedia
Definisi media secara umum adalah penggabungan berbagai informasi
dengan menggunakan fasilitas dari kmputer. Multimedia yang berasal dari kata
multi berarti banyak atau lebih dari satu dan media yang berartikan penyajian suatu
14
tempat. Multimedia adalah pemanfaatan computer untuk pembuatan teks, audio,
gambar bergerak (video dan animasi dengan menggunakan link dan tool yang
memungkinkan pemakaian dan berkomunikasi.24
Kelebihan multimedia adalah menarik indra dan minat, karena merupakan
gabungan antara pandangan, suara dan gerak. Lembaga riset dan pengembangan
computer yaitu computer technology research (ctr), menyatakan bahwa orang
mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan 30% dari yang didengar. Tetapi orang
mengingat 50% dari apa yang dilihat dan didengar dan 30% dari yang dilihat,
didengar dan dilakukan sekaligus. Maka multimedia sangatlah efektif. Multimedia
menjadi tool yang ampuh untuk pengajaran dan pendidikan serta untuk meraih
keunggulan bersaing perusahaan.25
b. Pengertian Prezi
Salah satu media pelajaran yang digunakan adalah aplikasi Prezi Desktop.
Prezi merupakan sebuah perangkat lunak berbasis internet atau Software As a
Service (SAaS) yang digunakan sebagai media presentasi dan juga aat untuk
mengeksplorasi berbagai ide di atas kanvas virtual.26 Prezi dapat menggeser
paradigm pembelajaran yang semula berpusat kepada guru menjadi berpusat
kepada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator sehingga siswa menjadi aktif
belajar, tidak lagi mengandalkan guru sebagai sumber tunggal.27
c. Kelebihan dan kekurangan Prezi
Kelebihan Prezi Desktop adalah dapat menampung keberagamaan gaya
belajar, karena Prezi deprogram untuk menampilkan media visual, audio, maupun
animasi. Media Prezi fokus pada satu bidang slide yang disebut dengan kanvas
virtual, setelah itu pengguna bisa mengeksplor bagian-bagian kanvas tersebut
sampai bagian terkecil, sehingga konsep utama yang ingin disampaikan terlihat
jelas, penggunaan fasilitas ZUI membuat presentasi terlihat dinamis, karena kanvas
bisa diperkecil, diperbesar dan di putar 360 derajat. Selainitu, Prezi merupakan
24 suyanto,analisi dan desain aplikasi multimedia untuk pemasaran,yogya andi 2004 h110 25 Ibid b130 26 Settle,q.katie m.a., lauri m. b. 2011, using prezi in the classroom jurnal nactw vol 55 no4 27 Aribowo.i.t.2012.keefektifan penggunaan multimedia prezi pada pembelajaran
keterampilan menulis bahasa jerman di sma negeri 2 bangutan bantul. Yogyakarta:uny
15
aplikasi yang berbasis adobe air, sehingga video maupun animasi flas bisa
dijalankan. Awalnya aplikasi hanya bisa digunakan secara online namun saat ini
sudah bisa digunakan secara offline dengan diluncurkannya Prezi Desktop.28
3. Kemampuan Kognitif
Menurut gagne yang di papakan oleh ratna wilis dahar dalam mengajar kita
selai mengetahui tujuan yang harus dicapai dalam mengerjakan suatu pokok
bahasan. Untuk itu kita merumuskan tujuan instruksional khusus yang didasarkan
pada kasonomi bloom tentang tujuan-tujuan prilaku29
Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan itu berpendapat bahwa taksonomi
(pengelompokan) tujuan pendidikan itu harus senantiasa mengacu kepada tiga jenis
domain (daerah binaan atau ranah) yang melekat pada diri peserta didik, yaitu (1)
ranah proses berpikir (cognitive domain) (2) ranah penilaian atau sikap (affective
domain) (3) ranah keterampilan (pshychomotor domain).30
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak)
menurut Bloom segala upaya yang menyangkut aktifitas otak adalah termasuk
kognitif. Dalam kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir, mulai dari
jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang
tersebut adalah pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge), pemahaman
(comprehension), penerapan(application), analisis (analisys), sintesis
(synthension), dan penilaian (evaluasion). Dalam hubungan ini, Lorin Anderson
dan Krathwohl pada tahun 2001 telah membuat revisi pada taksonomi Bloom
dalann tatanan high order thingkking skills, sehingga menjadi Mengingat
(Remembering), Memahami (Understanding), Menerapkan (Applying),
Menganalisi (Analysing), Menilai (Evakuating), dan menciptakan (Creating).31
Menurut Taksonomi Bloom yang telah direvisi Anderson dan Krathwohl
ranah kognitif ini dibagai atas 6 bagian, yaitu :32
28 Rosadi,h.2013.pengembangan media slide berbasis program aplikasi prezi pada materi
system peredaran darah manusia untuk sekolah menengah pertama. Surabaya universitas negeri
surabaya 29 Wilis dahar, ratna.teori-teori dan pembelajaran.2011.jakarta:erlangga 30 Sudjiono,anas.pengantar evaluasi pendidikan.2011.jakarta:PT.grafindo persada 31 Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,
2014), h. 12-14 32 Lorin W. Anderson dan David R. Karthwohl, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,
16
a. C1 Mengingat (Remember)
Merupakan usaha untuk mendapatkan kembali pengetahuan dari memori
atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja didapatkan maupun yang sudah
lama didapatkan. Mengingat meliputi mengenali dan memangil kembali.
Mengenali berkaitan dengan mengetahui pengetahuan masa lampau yang berkaitan
dengan hal-hal yang konkret, sedangkan memanggil kembali merupakan proses
kognitif yang membutuhkan pengetahuan masa lampau secara cepat dan tepat.33
b. C2 Memahami/mengerti (Understand)
Memahami/mengerti berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari
berbagai sumber seperti pesan, bacaan, dan komunikasi. Memahami/mengerti juga
berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan dan membandingkan.
Mengklasifikasikan akan muncul ketika seorang siswa berusaha mengenali
pengetahuan yang merupakan anggota dari kategori pengetahuan mereka.
Membandingkan merujuk pada identifikasi persamaan dan perbedaan dari dua atau
lebih objek, kejadian, ide, permasalahan atau situasi.34
c. C3 Menerapkan (Apply)
Menunjukkan pada proses kognitif memanfaatkan atau menggunakan suatu
prosedur untuk melaksanakan percobaan atau menyelesaikan permasalahan.
Menerapakan berkaitan dengan dimensi prosedural yang meliputi kegiatan
menjalankan prosedur dan mengimplementasikan. Menerapkan merupakan suatu
proses yang kontinu.35
d. C4 Menganalisis (Analyze)
Merupakan ranah kognitif yang memecahkan suatu permasalahan dengan
memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari tiap-
tiap bagian tersebut serta mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut dapat
Pengajaran dan Asesmen, oleh Agung Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015), Cet. I, h.99
33 Ibid h.103 34 Ibid h106 35 Lorin W. Anderson dan David R. Karthwohl, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajaran dan Asesmen, oleh Agung Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015), Cet. I,
h.116
17
menimbulkan permasalahan. Kemampuan menganalisis ini berkaitan dengan
proses kognitif memberi atribut dan mengorganisasikan.36
e. C5 Mengevaluasi (Evaluate)
Merupakan proses kognitif yang berkaitan dengan kegiatan memberi
penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang biasa
digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kemampuan
evaluasi ini meliputi mengecek dan mengkritisi. Mengecek mengarah pada kegiatan
pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau kegagalan dari suatu operasi atau
produk. Mengkritisi mengarah pada penilaian suatu produk atauoperasi
berdasarkan pada krieria dan standar eksternal.37
f. C6 Mencipta (Create)
Mencipta mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-unsur secara
bersamaan untuk membentuk kesatuan yang koheren. Mencipta juga mengarahkan
siswa untuk menghasilkan suatu produk baru dengan mengorganisasikan beberapa
unsur menjadi bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya. Mencipta meliputi
menggeneralisasikan dan memproduksi. Menggeneralisasi merupakan kegiatan
mempresentasikan permasalhan dan penemuan alternatif hipotesis yang diperlukan.
Sedangkan memproduksi mengarah pada perencanaan untuk menyelesaikan
permasalahan yang diberikan.38
4. Hukum Newton
1. Peta Konsep Hukum Newton tentang Gerak
Konsep hukum Newton tentang gerak terdiri dari: hukum 1, hukum 2 dan
hukum 3 Newton, Macam-macam gaya (gaya gesek, gaya berat, tegang tali dan
gaya normal) dan penerapan hukum Newton pada bidang datar, bidang miring,
katrol. Peta konsep hukum Newton tentang gerak dapat dilihat pada gambar
36 Ibid 120 37 Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2014), h. 14 38 Lorin W. Anderson dan David R. Karthwohl, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajaran dan Asesmen, oleh Agung Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015), Cet. I,
h.128
18
Gambar 2.1 Peta Konsep Hukum Newton
2. Hukum Newton Tentang Gerak
a. Hukum I Newton
“Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol,
benda tersebut akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan”. Hukum 1
Newton dinyatakan sebagai berikut39:
ΣF=0.............................................(2.1)
keterangan:
ΣF = resultan gaya pada benda (N)
b. Hukum II Newton
“Percepatan yang timbul pada sebuah benda karena pengaruh gaya yang
bekerja pada benda, besarnya berbanding lurus dengan gaya yang mempengaruhi
39 Dougles C.Giancoli, Fisika Dasar Edisi Kelima ( edisi terjemah), (Jakarta:PT.Gelora
Aksara Pratama), h,108.
19
benda dan berbanding terbalik dengan massa benda”. Hukum 2 Newton dapat
dinyatakan sebagai berikut40
𝑎 =𝛴𝐹
𝑚 .................................... (2.2)
Keterangan :
Σ𝐹 = gaya pada benda (N)
m = massa pada benda (kg)
𝑎 = percepatan pada benda (m/s2)
c. Hukum III Newton
“Jika anda mengerjakan gaya pada sebuah benda, benda tersebut akan
mengerjakan gaya pada anda yang sama besarnya, tetapi dengan arah yang
berlawanan”. Hukum 3 Newton Dapat Dinyatakan Sebagai Berikut:41
𝐹𝐴𝑘𝑠𝑖 = −𝐹𝑅𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 ........................................ (2.3)
3. Jenis – Jenis Gaya dalam Hukum Newton
a. Gaya Gesek (f)
Gaya gesek adalah gaya yang terjadi jika permukaan dua benda bersentuhan
langsung secara fisik. Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak
benda. Gaya gesek dibedakan menjadi dua, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek
kinetis. Gaya gesek statis (fs) adalah gaya gesek yang bekerja pada benda selama
benda tersebut diam. Sedangkan gaya gesek kinetis (fk) gaya gesek yang terjadi
pada benda ketika benda bergerak. Nilai koefisien gesek berkisar antara 0 dan 1.
Jadi, 0 ≤ 𝜇 ≤ 1. Ada dua koefisien gesek, yaitu koefisien gesek statis (𝜇𝑠) dan
koefisien gesek kinetis (𝜇𝑘) dimana 𝜇𝑘 < 𝜇𝑠. Besarnya gaya gesek statis (fs) dan
gaya gesek kinetis (fk) adalah sebagai berikut:42
fk = 𝜇𝑘 . 𝑁...............................................(2.4)
fs = 𝜇𝑠. 𝑁................................................(2.5)
dengan:
fk = gaya gesek kinetis (N)
40 Ibid h.194 41 Ibid h.213 42 Muhammad Farchani Rosyid, Romy Hanang Setya Budhi, Kajian Konsep Fisika1untuk
SMA kelas X (solo:platinum, 2008), h.105
20
fs = gaya gesek statis (N)
𝜇𝑘 = koefisien gesek kinetis
𝜇𝑠 = koefisien gesek statis
N = gaya normal (N)
b. Gaya Berat
Gaya yang arahnya selalu menuju pusat bumi. Gaya berat yang dialami
benda besarnya sama dengan perkalian antara massa (m) benda dengan percepatan
gravitasi (g). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:43
w = m × g................................................(2.6)
dengan:
w = gaya berat (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
c. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang yang bersentuhan antara
dua permukaan benda, dan arahnya selalu tegak lurus dengan bidang sentuh.44
Gambar 2.2 Gaya Normal Pada Benda
Besarnya gaya normal pada masing-masing gambar yaitu:
(a). Pada gambar a besarnya gaya normal N =w........................................(2.7)
(b). Pada gambar b besarnya gaya normal N = w – F sin 𝜃.......................(2.8)
(c). Pada gambar c besarnya gaya normal N = w + F sin 𝜃........................(2.9)
(d). Pada gambar d besarnya gaya normal N = w. cos 𝜃..........................(2.10)
43 Muhammad Farchani Rosyid, Romy Hanang Setya Budhi, Kajian Konsep Fisika1untuk
SMA kelas X (solo:platinum, 2008), h.104 44 Muhammad Farchani Rosyid, Romy Hanang Setya Budhi, Kajian Konsep Fisika1untuk
SMA kelas X (solo:platinum, 2008), h.103
21
4. Penerapan Hukum Newton
a. Penerapan Hukum Newton pada Bidang Datar
1) Pada Bidang Licin
Gambar 2.3 Balok Pada Bidang Licin
Benda yang diletakkan pada suatu bidang licin tidak akan mempunyai gaya
gesek, sehingga untuk mencari gaya yang terjadi pada benda tersebut dapat di tulis
persamaan :
F = m.a..................................................(2.11)
dengan:
a = percepatan sistem (m/s2)
F = gaya yang bekerja (N)
m = massa benda (kg).
Gambar 2.4 Balok pada Bidang Licin yang Membentuk Sudut
Gambar 2.5 menunjukan sebuah benda yang diletakan pada bidang datar
yang licin dan membentuk sudut. Komponen yang menyebabkan benda bergerak di
atas bidang datar licin adalah komponen horizontal F, yaitu Fx. Oleh karena itu,
persamaanya dapat ditulis sebagai berikut:
𝐹𝑋 = 𝐹 cos ∝ ......................................(2.12)
2) Bidang Kasar
22
Gambar 2.5 Balok Pada Bidang Kasar
Benda yang berada di atas bidang kasar akan mengalami gaya gesek antara
benda dengan bidang datar tersebut. Sehingga persamaanya dapat ditulis sebagai
berikut :
Σ 𝐹 = 𝑚. 𝑎
F – fgesek = m. 𝑎…....................................(2.13)
dengan:
fgesek = gaya gesek pada benda (N)
3) Dua Balok yang dihubungkan dengan Tali
Gambar 2.6 Dua Buah Balok Yang Dihubungkan Dengan Tali
Gambar di atas menunjukkan dua balok yang dihubungkan dengan seutas
tali yang massanya diabaikan. Saat gaya F dikerjakan, maka tali memiliki tegangan
sebesar T yang dikerjakan pada balok. Resultan gaya pada balok A pada sumbu-x
adalah
Σ𝐹𝑥𝐴 = 𝑚𝑎. 𝑎
T = 𝑚𝑎. 𝑎................( 2.14)
Resultan gaya pada balok B pada sumbu-x adalah
Σ𝐹𝑥𝐵 = . 𝑎
F − T = . 𝑎
T = F − . 𝑎.................................(2.15)
Mensubstitusikan persamaan 2.12 ke dalam persamaan 2.11
F − . 𝑎 = 𝑚𝑎. 𝑎
F = 𝑚𝑎. 𝑎 + 𝑚𝑏 . 𝑎
a = (𝐹𝑚𝑎+𝑚𝑏)..............................(2.16)
dengan:
mA = massa benda A (kg)
mB = massa benda B (kg)
T = Tegangan tali (N).
23
4) Penerapan pada Bidang Miring
Sebuah balok yang berada pada bidang miring akan mengalami gaya-gaya
sebagai berikut:
Gambar 2.7 Gerak Benda Pada Bidang Miring
Pada sumbu-x adalah Wx = mg sin 𝜃.
Pada sumbu-y adalah Wy = mg cos 𝜃.
Gaya-gaya yang bekerja pada sumbu Y adalah sebagai berikut:
Σ𝐹𝑦 = N - 𝑤𝑦
Σ𝐹𝑦 = N - mg cos
𝜃...............................(2.17)
Karena benda tidak bergerak pada sumbu y maka
Σ𝐹𝑦 = 0
N = mg cos 𝜃....................................... (2.18)
Gaya-gaya yang bekerja pada sumbu-x adalah sebagai berikut.
Σ𝐹𝑥 = mg sin 𝜃
...................................(2.19)
Karena benda bergerak pada sumbu-x (gaya yang menyebabkan benda bergerak
adalah gaya yang sejajar dengan bidang miring), maka percepatan yang dialami oleh
benda adalah sebagai berikut.
Σ𝐹𝑥 = m. 𝑎
mg sin 𝜃 = m. 𝑎
(pada bidang licin) 𝑎 = 𝑔 𝑠𝑖𝑛 𝜃.......................................(2.20)
24
sedangkan benda yang bergerak pada bidang miring yang permuakanya kasar,
percepatannya yaitu:
𝑎 =mg sinθ−fk
𝑚..........................................(2.21)
dengan:
a = percepatan sistem (m/s2)
F = gaya yang bekerja (N)
m = massa benda (kg)
fk = gaya gesek pada benda (N)
θ = sudut (derajat)
g = perceptan gravitasi bumi (m/s2).
b. Penerapan pada Katrol
Gambar 2.8 Gerak Benda Pada Katrol
Dua buah benda ma dan mb dihubungkan dengan seutas tali melalui sebuah
katrol licin (tali dianggap tidak bermassa). Jika ma > mb, maka ma akan bergerak
ke bawah (positif) dan mb bergerak ke atas (negatif) dengan percepatan sama.
Untuk menentukan besarnya percepatan dan tegangan tali pada benda, dapat
meninjau gaya-gaya yang bekerja pada masing-masing benda.
Tinjau benda ma :
Σ𝐹𝑎 = ma . 𝑎
ma. g – T = ma . 𝑎
T = ma. g - ma . 𝑎.....................................(2.22)
25
Tinjau benda mb :
Σ𝐹𝑏 = mb . 𝑎
T – mb. g = mb . 𝑎
T = mb. g + ma .𝑎.....................................(2.23)
dengan:
Fa = gaya yang bekerja pada benda a (N)
Fb = gaya yang bekerja pada benda b (N)
ma = massa benda a (kg)
mb = massa benda b (kg)
T = gaya tegangan tali (N)
g = perceptan gravitasi bumi (m/s2)
a = percepatan sistem (m/s2).
Karena tali dianggap tidak bermassa dan katrol licin, maka gesekan antara
katrol dan tali juga diabaikan. Sehingga tegangan tali dimana-mana adalah sama.
Oleh karena itu, dari persamaan diatas didapatkan persamaan sebagai berikut.
Ta = Tb
ma. g - ma . 𝑎 = mb. g + ma. 𝑎
(ma – mb) g = (ma + mb) 𝑎
𝑎 =𝑚𝑎−𝑚𝑏
𝑚𝑎+𝑚𝑏𝑔 .................................(2.24)
Perhatikan gambar 2.9. Benda bermassa m1 terletak di atas bidang datar, sedangkan
benda bermassa m2 tergantung bebas pada seutas tali. Gaya gesekan pada katrol dan
massa tali diabaikan.
26
Gambar 2.9 Dua Buah Benda Yang Dihubungkan Dengan Tali Melalui
Katrol
Tinjau pada benda bermassa m1:
Σ𝐹1 = m1. 𝑎
T= m1. 𝑎.....................................(2.25)
Tinjauan pada benda bermassa m2:
Σ𝐹2 = m2. 𝑎
m2.g – T = m2 . 𝑎
T = m2.g - m2. 𝑎.........................(2.26)
Dari persamaan 2.25 dan 2.26, diperoleh
m1. 𝑎 = m2.g - m2. 𝑎
m1. 𝑎 + m2 . 𝑎 = m2.g
(m1 + m2) 𝑎 = m2.g
𝑎 =𝑚1
𝑚1+𝑚2𝑔 ............................(2.27)
dengan:
m1 = massa benda 1 (kg)
m2 = massa benda 2 (kg)
27
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Antoni siregar dkk (2017) pada Jurnal Ilmiah Pendidikan Al-BiRuNi
dengan judul “Efektifitas Model Pembelajaran ARIAS Ditinjau Dari Sikap
Ilmiah: Dampak Terhadap Pemahaman Konsep Fluida Statis” hasil
penelitian menunjukan bahwa, model ARIAS ditinjau dari sikap ilmiah
sangat efektif untuk kegiatan belajar dan mengajar.45
2. Chairul et al (2017) pada EURASIA Jurnal Of Mathematics Science And
Thecnology yang berjudul “Effect Size Test Of Learning Model ARIAS And
PBL:Concept Mastery Of Themperature And Heat On Senior Hight School
Students” menyatakan bahwa model pembelajaran ARIAS mengalami
perbandingan signifikan terhadap pembelajaran PBL.46
3. Desyana dkk (2017) Pada Jurnal Tarbiah (Jurnal Ilmiah Kependidikan) yang
berjudul “Effektivitas Model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,
Assessment, And Satisfaction)Berbantuan Alat Peraga Kartu Pada Materi
Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat” menyatakan bahwa sangat
efektif model pembelajaran ARIAS dengan berbantuan peraga kartu dengan
hasil nilai akhir mengalami kenaikan yang signifikan dengan kategori nilai
n-gain sedang.47
4. Saminan et al, (2017) pada Jurnal Ilmiah Peuradeu yang berjudul “The
Implementation Of ARIAS Learning Model Integrated With Constructivist
Theory To Improve Student’s Lerning Out Comes” menyatakan bahwa ,
penerapan pembelajaran ARIAS berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
dengan teori konstruktifisme.48
45 antoni,dkk,” efektifitas model pembelajaran ARIAS ditinjau dari sikap ilmiah: dampak
terhadap pemahaman konsep fluida statis”jurnalilmiahpendidikanfisikaal-biruni 06 (2) (2017) 255-
263 ISSN: 2303-1832 46 Chairul dkk,“effect size test of learning model ARIAS and PBL:concept mastery of
themperature and heat on senior hight school students” (2017) EURASIA jurnal of mathematics
science and thecnolog, ISSN: 1350-8223 47 Desyana dkk, “effektivitas model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,
and Satisfaction) berbantuan alat peraga kartu pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat” (2017), jrnal tarbiah (jurnal ilmiah kependidikan)vol.6.no.1 januari-juni,ISSN:2088-6991 48 Saminan dkk,“the implementation of ARIAS learning model integrated with
constructivist theory to improve student’s lerning out comes”, jurnall ilmiah
peuradeu,vol5,no2,may2017.
28
5. Itsna Khumaerah Susanto, Muhammad Arsyad, Khaeruddin, Jurnal Sains
dan Pendidikan Fisika (JSPF) jilid 15, Nomor 2, 2019 yang berjudul,
“Penerapan Pemberian Tugas Terstruktur Terhadap Kemampuan Kognitif
Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Gowa” menyatakan bahwa,
penerapan penugasan terstruktur berpengaruh terhadap kemampuan
kognitif siswa.49
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan observasi yang dilakukan ditemukan masalah dalam proses
pembelajaran fisika dikelas yaitu kurangnya variasi penyajian dan penyampaian
materi, metode dan model pembelajaran. Tujuan dari penelitian yang dilakukan
untuk meningkatkan hasil belajar dari pemasalahan yang terjadi dalam kelas.
Pemecahan masalah fisika belum sepenuhnya diterapkan oleh pendidik, banyak
pendidik yang memakai pemecahan masalah secara instan tanpa memperhatikan
pemahaman konsep.
Pemecahan masalah menggunakan model ARIAS dengan berbantuan Prezi
merupakan salah satu solusi untuk meminimalisir masalah yang terdapat dalam
pembelajaran dikelas adapun tahapan yang terdapat di model ARIAS yaitu
Assurence (percayadiri), Relevance (relevansi), Interest (minat), Assessment
(evaluasi), Satisfaction (kepuasan). Setelah melakukan proses pembelajaran ini
diharapkan peserta didik yang merupakan input pembelajaran dapat meningkatkan
output pembelajaran berupa meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Salah satu indikator keberhasilan peserta didik dalam proses belajar
mengajar adalah tingginya hasil belajar. Hasil belajar merupakan bagian penting
yang harus diperharika dalam kegiatan belajar mengajar. Tinginya hasil belajar
peserta didik mencerminkan berhasilnya proses belajar mengajar yang diikuti
peserta didik. Namun pada kenyataannya tidak semua peserta didik memiliki hasil
belajar yang tinggi dan baik, hal ini sudah tentu menjadi perhatian seoranh pendidik
agar seluruh peserta didik memiliki hasil belajar tinggi.
49 Itsna Khumaerah Susanto, Muhammad Arsyad, Khaeruddin, “Penerapan Pemberian
Tugas Terstruktur Terhadap Kemampuan Kgnitif Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Gowa”
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika (JSPF) jilid15,no.2,2019
29
Dengan gambar, kerangka berpikir penelitian dapat disajikan
sebagai berikut:
Gambar 2.10 Kerangka Berpikir
D. Hipotesisi Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir yang telah diuraikan
sebelumnya, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha : Terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Arias Berbantuan Prezi
Terhadap Penilaian Kohnitif Peserta Didik Pada Konsep Hukun Newton
Rendahnya kemampuan kognitif peserta didik
Masalah di sekolah:
Masih berpusat pada guru
Model pembelajaran konvensional
Pengembangan kompetensi dasar hanya
sampai c2
Mengatasi masalah:
Menggunakan model ARIAS
Konsep Hukum Newton
Mengembangkan kompetensi dasar
Hasil yang didapat:
Meningkatkan kemampuan kognitif
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan di SMAN 8 Depok. Waktu pelakasanaan
penelitian ini pada semester genap di kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 tahun ajaran 2019/2020.
B. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu.50 Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuasi
eksperimen (quasi Eksperiment). Kuasi eksperimen merupakan metode penelitian yang
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksaan eksperimen51 dan pada dasarnya sulit
untuk mendapatkan objek yang dapat di kontrol dalam penelitian.52
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian yakni nonequivalent control
group design desain ini hamper sama dengan pretest-posttest group design untuk
mengetahui kemampuan kognitif peserta didik sebelum dan setelah diberikan perlakuan
terhadap penggunaan model pembelajaran Asssurance, Relevance, Interest, Assessment,
Satisfaction (ARIAS) berbantuan Prezi pada konsep materi Hukum Newton. Pada desain
ini kelompok eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara random.53
Desain penelitian ini dapat digambarkan pada Tabel 3.1 sebagai berikut:54
Tabel 3. 1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group
Kelompok Pretest Perlakuan Post-test
Eksperimen O1 X O2
50 Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D”, (Bandung: Alfabeta,
2012), h. 77. 51 Sugiyono, “Metode Penelitian Kombinasi Mixed Methods”, (Bandung: Alfabeta, 2017),
h. 116. 52Sugiyono, op. Cit, h. 77. 53Sugiyono, op. Cit, h. 118. 54 Ibid., h. 79.
31
Kontrol O1 - O2
Keterangan:
O1 : Tes awal (pretest) diberikan pada kelompok eksperimen dan kontrol sebelum
diberikan perlakuan
O2 : Tes akhir (post-test) diberikan pada kelompok eksperimen dan kontrol setelah
diberikan perlakuan
X : Perlakukan yang diberikan pada kelompok eksperimen berupa pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Asssurance, Relevance, Interest, Assessment,
Satisfaction (ARIAS) berbantuan Prezi
C. Variabel Penelitian
Penelitian ini telah ditentukan oleh peneliti variable bebas yaitu model
pembelajaran Asssurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS)
berbantuan Prezi dan variable terikatnya yaitu penilaian kognitif pesertadidik. Peneliti telah
menentukan dua variabel dalam penelitian ini yaitu variable bebas (independenrt variable)
dan variabel terikat (dependent variable).55 Variable bebas dapat diartikan sebagai
pengaruh atau penyebab perubahan, sedangkan variable terikat diartikan sebagai variable
yang tergantung karena adanya variable bebas.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Peneliti merincikan populasi pada penelitian ini seluruh peserta didik SMA
Negeri 8 Depok, lalu untuk sempel dalam penelitian ini kelas X IPA 2 sebagai kelas kontrol
dan kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen. Sampel diambil menggunakan teknik
nonprobability Sampling, teknik ini memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuj dipilih menjadi sempel. Teknik ini memiliki 6 macam teknik
di dalamnya salah satu yang dipilij peneliti yaitu teknik sampling purposive. Teknik ini
memiliki penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, menggunakan tes dan non tes.
Teknik tes yang digunakan peneliti untuk mengukur intelegensi, berupates pilihan ganda
55 Ibid., h. 64.
32
yang jumlah pilihan jawaban dari setiap soal terdiri dari lima pilihan (option) untuk melihat
kemapuan kognitif siswa pada konsep Hukum Newton. Pengumpulan data merupakan
salah satu proses dalam penelitian yang sangat penting, karena data merupakan instrumen
yang dapat membantu penelitian dalam memecahkan permasalahan yang sedang diteliti56.
Kemudian angket digunakan untuk melihat respon peserta didik setelah diberikan
perlakuan [embelajaran model ARIAS berbantuan Prezi,
F. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel yang
telah teruji validitas dan realibilitasnya.57 Instrumen yang digunakan dalam penelitian
adalah instrumen tes dan non-tes.
1. Instrumen Tes
Instrumen tes digunakan untuk mengukur sejauh mana peserta didik telah
menguasai pelajaran yang disampaikan.58 Instrumen tes yang diberikan pada penelitian
ini berupa tes pilihan ganda sebanyak 25 soal yang telah disesuaikan dengan
Taksonomi Bloom revisi ranah kognitif, yaitu mengingat (C1), memahami (C2),
menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk
mengukur kemampuan ingatan, pemahaman, dan penerapan yang lebih kompleks.59
Kisi-kisi dari butir soal kemampuan kognitif peserta didik yang digunakan dapat dilihat
pada Tabel 3.2 dibawah ini.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes
Indikator pelajaran Aspek kognitif Jumla
h soal C1 C2 C3 C4
Menjelaskan tetang gaya 1 1
Mendefinisikan massa dan berat 2 1
Menghitung besar nilai gaya 3, 4 2
56 Lexy.J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif,(Bandung,Remaja Rosda Karya, 2002)
57Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2010), h. 265. 58 Sudaryono, “Metodologi Penelitian”, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2017), h. 253. 59 Ibid., h. 263.
33
Menyelidiki hubungan antara massa bearat
dan gaya
5 1
Menganalisis gaya-gaya yang bekerja pada
benda
6 1
Menganalisis hukum I Newton 7 1
Menerapkan formulasi Hukum II Newton 8, 9 2
Menunjukkan arah resultan gaya 10 1
Menjelaskan hukum II newton dan
penerapannya
11 12 2
Menganalisis gaya-gaya yang bekerja pada
benda
13 1
Menerapkan formulasi hukum II Newton
untuk menyelesaikan permasalahan
dinamika gerak
14 1
Menganalisis hukum II Newton pada
peristiwa gerak benda
15,16 2
Menjelaskan Hukum III Newton 17 1
Mengidentifikasihukum III Newton 18,
19, 21
3
Menerapkan formulasi Hukum III Newton 22, 23 2
Menganalisis hukum III Newton di
kehidupan sehari-hari
20,
24,25
3
Jumalah soal 3 6 7 9 25
Presentase 12% 24% 28% 36% 100%
2. Instrumen Nontes
Instrumen nntes yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket
merupakan instrumen pengumpulan data penelitian dengan memberikan sejumlah
pernyataan secara tertulis kepada responden. Penggunaan angket dalam penelitian ini
ditujukan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran
34
pada model pembelajaran ARIAS. Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini
adalah angket skala Lickert yang menggunakan skala ranting. Melalui penggunaan
angket dengan skala ranting ini peserta didik dapat memberikan respon terhadap
pernyataan-peryataan yang diberikan dengan berbagai macam alternated pilihan
jawaban yakni, baik sekali (BS), Baik (B), cukup (C), kurang (K), kurang sekali (KS).
Berikut kisi-kisi instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 3.3 kisi-kisi instrumen Nontes
No Aspek
Pernyataan tiap butir
soal Jumlah
Positif negatif
1. Penyajian Model pembelajaran
ARIAS berbantuan Prezi 2,4 1,3 4
2. Pengaruh Model pembelajaran ARIAS
berbantuan Prezi 2,4 1,3 4
Total 4 4 8
G. Kontrol terhadap Validitas Internal
Setelah dibuatsoal pilihan ganda, maka akan dilakukan uji validitas, uji
reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Pengujian instrumen ini dilakukan untuj
kelayakan penggunaan instrumen untuk penelitian dan dapat diterima oleh peserta didik.
Jadi, pengujian ini sangat penting untuk dilakukan. Berikut adalah cara untuk menguji
instrumen yang telah dibuat oleh peneliti.
1. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu alat ukur untuk menunjukkan tingkat
kevalidan/ kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai nilai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
memiliki nilai validitas rendah. Sebuah instrumen akan dikatan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan.60
60Suharsimi Arikunto, Op.cit., h. 211.
35
Secara teknis pengujian validasi konstruksi dan validasi isi dapat dibantu
denganmenggunakan kisi-kis instrumen. Kisi-kisi instrumen itu menjadi inti agar
pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis.
Rumus korelasi yang dapat digunakan dikemukakan oleh Pearson, dikenal
dengan rumus point biserial correlation sebagai berikut61:
𝑟𝑝𝑏𝑖 =𝑀𝑝−𝑀𝑞
𝑆𝑡√𝑝𝑞….(3.1)
Dengan keterangan
rpbi = koefisien korelasi point biserial
Mp = jumlah responden yang menjawab benar
Mq = jumlah responden yang menjawab salah
St = standar deviasi untuk semua item
P = proporsi responden yang menjawab benar
q = proporsi responden yang menjawab salah
peneliti menggunakan aplikasi Anates V4 untuk menguji validitas dari intrumen
yang telah di ujikan, skor item diberikan 1 jika jawaban benar dan 0 jika jawaban salah.
Interpretasi nilai korelasi yang diperoleh dapat dilihat pada tabelberikut62
Tabel 3. 3 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
0,20 – 0,40 Rendah
0,40 – 0,60 Cukup
0,60 – 0,80 Tinggi
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
Hasil uji validitas lapangan instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.9 di bawah ini.
61 Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010), h. 213 62 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Akssara, 2011)
36
Tabel 3. 4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Statistik Butir Soal
Jumlah soal 25
Jumlah peserta didik 36
Nomor soal yang valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 20,
21, 23, 24, 25
Jumlah soal yang valid 21
Presentasi soal yang valid 84%
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk menguji dan mengetahui
keajegan sebuah instrumen dalam tes yang diukur. Dikatakan reliabel jika
instrumen tersebut memberikan hasil yang tetap jika digunakan di tempat lain
sehingga mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi.63 Pengujian reliabilitas
instrumen dapat dilakukan dengan teknik Kuder-Richardson (KR-20), dengan
persamaan sebagai berikut:64
𝑟11 = (𝑛
𝑛 − 1) (
𝑆2 − 𝛴 𝑝𝑞
𝑆2 )
S = 𝛴𝑋2−
(𝛴𝑋)2
𝑁
𝑁−1
(3.2)
(3.3)
Keterangan :
r11 : Reliabilitas tes secara keseluruhan
p : Proporsi subjek yang menjawab item soal dengan benar
q : Proporsi subjek yang menjawab item soal dengan salah (q = 1 - p)
Σpq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q
n : Banyaknya item soal
S : Standar deviasi dari tes
63 Ibid., h. 100. 64 Ibid., h. 115.
37
X : Jumlah hasil skor total
N : Banyaknya responden
Kriteria reliabilitas suatu instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.10 sebagai berikut.65
Tabel 3. 5 Kriteria Reliabilitas Instrumen Koefisien Korelasi Koefisien Reliabilitas
0,80 < r11 ≤ 1,00 Sangat Baik
0,60 < r11 ≤ 0,80 Baik
0,40 < r11 ≤ 0,60 Cukup
0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r11 ≤ 0,20 Sangat Rendah
Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan software anates
V4 dengan hasil uji reliabilitas instrumen sebesar 0,84 yang termasuk pada kategori sangat
baik, dapat dikatakan instrumen tes layak digunakan dalam penelitian.
3. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Soal yang terlalu mudah tidak dapat merangsang perserta didik untuk
mempertinggi usahanya untuk memecahkan masalah, sedangkan soal yang terlalu
sukar menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai
semangat untuk berusaha dan mencoba, karena hal tersebut diluar jangkauannya.66
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut dengan indeks
kesukaran (difficulty index). Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran
soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan soal terlalu sukar dan indeks
1,0 menunjukkan bahwa soal terlalu mudah.67
65 Ibid., h. 89. 66 Asrul, Rusydi Ananda, Rosnita, ”Evaluasi Pembelajaran”, (Medan: Citapustaka Media,
2014), h. 148-149. 67 Ibid., h. 149.
38
Soal termasuk dalam kategori baik jika soal tersebut tidak terlalu mudah
dan tidak terlalu sukar atau dapat dikatakan memiliki tingkat kesukaran yang
seimbang atau proposional. Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf
kesukaran pada instrumen tes adalah sebagai berikut:68
P = 𝐵
𝐽𝑆
(3.4)
Keterangan :
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh peserta didik tes
Kriteria yang digunakan untuk menentukan jenis kesukaran butir soal dapat
dilihat pada Tabel 3.11 sebagai berikut:69
Tabel 3. 6 Taraf Kesukaran Butir Soal
Interval P Kriteria Soal
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Berikut kriteria taraf kesukaran butir soal berdasarkan hasil analisis pada 50 soal
yang diuji cobakan, diperoleh hasil uji taraf kesukaran butir soal pada Tabel 3.12 berikut
ini.
Tabel 3. 7 Hasil Uji Taraf Kesukaran Tingkat
Kesukaran
Butir Soal
Jumlah Soal Presentase
68 Loc.Cit. 69 Suharsimi Arikunto, Op.cit., h. 225.
39
Mudah 4 16%
Sedang 8 32%
Sukar 13 52%
Jumlah 100%
Berdasarkan Tabel 3.7 disimpulkan bahwa dari 25 butir soal, terdapat 4 butir soal
masuk kedalam kategori mudah, 8 butir soal berkategori sedang, dan 13 butir soal
berkategori sukar.
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara peserta didik kelas yang pandai (kelompok atas) dengan peserta didik yang
berkemampuan rendah (kelompok bawah). Angka yang menunjukkan besarnya
beda pembeda disebut indeks Diskriminasi, disingkat D. Cara untuk menentukan
daya pembeda dapat menggunakan rumus: 70
D = 𝐵𝐴
𝐽𝐴−
𝐵𝐵
𝐽𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
(3.5)
Keterangan :
D : Daya pembeda
JA : Banyak peserta didik kelompok atas
JB : Banyak peserta didik kelompok bawah
BA : Banyak peserta didik kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB : Banyak peserta didik kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Berikut kriteria daya pembeda suatu butir soal didasarkan pada klasifikasi yang
terdapat pada Tabel 3.8 berikut.71
Tabel 3. 82 Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Klasifikasi
0,00 – 0,20 Jelek (Poor)
70 Ibid., h. 228. 71 Ibid., h. 232.
40
0,21 – 0,40 Cukup (Satisfactory)
0,41 – 0,70 Baik (Good)
0,71 – 1,00 Baik sekali (Excellent)
Negative Drop
Berikut hasil uji daya pembeda instrumen tes pada 25 butir soal yang diuji
cobakan dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini.
Tabel 3. 9 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes Kriteria Daya
Pembeda
Butir Soal
Jumlah Soal Presentase
Jelek (Poor) 3 12%
Cukup (Satisfactory) 10 36%
Baik (Good) 9 40%
Baik sekali (Excellent) 3 12%
Drop - -
Berdasarkan Tabel 3.9 disimpulkan bahwa dari 25 butir soal, terdapat 3 butir soal
termasuk pada kategori jelek, 10butir soal berkategori cukup, 9 butir soal berkategori baik,
dan 3 butir soal berkategori baik sekali.
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan sebagai prasyarat untuk pengujian hipotesis dan
mengetahui seberapa pengaruh suatu keadaan setelah diberikan suatu perlakuan
(treatment).72 Data yang telah didapatkan dalam penelitian selanjutnya akan diolah,
dianalisis dan dilanjutkan dengan uji hipotesis.
1. Uji normalitas
Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui
apakah data yang diperoleh terdistribusi normal atau tidak. Terdapat beberapa cara
yang dapat dilakukan dalam analisis normalitas data, namun dalam penelitian ini
72 Boediono dan Wayan Koster, “Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas”,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), h, 131.
41
uji normalitas menggunakan uji Shapiro – Wilks, karena jumlah sampel yang
digunakan kurang dari 50.73 Analisis tentang distribusi normal merupakan analisis
pendahuluan dan menjadi prasyarat suatu teknik analisis statistika. Perhitungan uji
Shapiro – Wilks dengan rumus sebagai berikut:74
𝑊 =(∑ 𝑎𝑖𝑥(𝑖)
𝑛𝑖=1 )
2
∑ (𝑥𝑖 − ��)2𝑛
𝑖=1
(3.5)
Keterangan:
W = Statistik uji
ai = Nilai yang tercantum pada tabel koefisien Shapiro Wilk
xi = Angka ke i pada data yang ke-i
�� = Rata-rata data
Uji Normalitas dengan SPSS dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2) Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
3) Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data
4) Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika sig. < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
2. Uji N-Gain
73 Rostina Sundayana, “Statistika Penelitian Pendidikan”, (Bandung: Alfabeta, 2014) h. 88. 74 Stanislaus S. Uyanto, “Pedoman Analisis Data dengan SPSS”, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009), h. 55.
42
Gain aadalah selisih nilai Posttest dan Pretest, gain menunjukkan
peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pebelajaran
dilakukanguru.75 Untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan menimbulkan
bias penelitian, maka digunakan uji n-gain dengan rumus sebagai berkut:
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 (3.6)
Tabel 3.10 interpreasi Gain Score Ternormalisasi
Nilai N-Gain Katerogi
< 0,30 Rendah
0,30 ≤ g ≤ 0,70 Sedang
˃ 0,70 Tinggi
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampai memiliki varian yang sama (homogen) atau tidak sama (heterogen).
Homogen bermakna kelompok yang terpilih secara random sehingga kelompok
tersebut ekuivalen dalam segala hal, kecuali perlakuan berbeda yang akan
diberikan.76 Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Levene pada
software SPSS dengan persamaan sebagai berikut:77
𝑊 =(𝑁 − 𝑘) ∑ 𝑁𝑖
𝑘𝑖=1 (𝑍𝑖..
− 𝑍𝑖.. 2
)
(𝑘 − 1) ∑ ∑ (𝑍𝑖𝑗 − 𝑍𝑖.
2)𝑘
𝑗=1𝑘𝑖=1
(3.7)
Keterangan:
W = Statistik uji
𝑍𝑖 = Median data pada kelompok ke-i
��.. = Median untuk keseluruhan data
75 Yati Herlanti, “Tanya Jawab Seputar Penelitian pendidikan Sains”, Science Education
Research, (Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), h71 76 Kadir, “Statistika Terapan”, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), h. 159. 77 Yulingga Nanda Hanif Dan Wasis Himawanto, “Statistik Pendidikan”, (Sleman: Budi
Utama, 2017), h. 63.
43
Uji Levene menggunakan SPSS dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = tidak ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (homogen)
H1 = ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (tidak homogen)
2) Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
3) Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data
4) Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, yaitu varian nilai kedua
kelompok sama (homogen)
Jika sig. < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak, yaitu varian nilai kedua
kelompok berbeda (tidak homogen)
4. Uji Hipotesis
Hipotesis statistik merupakan hipotesis yang ditentukan setelah adanya
pengujian data. Dapat dinyatakan jika:
Jika sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika sig. (2-tailed) ≤ 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
H0 = Model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction
(ARIAS) berbantuan Prezi tidak berpengaruh terhadap kemampuan kognitif
peserta didik SMA pada konsep Hukum Newton.
H1 = Model Pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction
(ARIAS) berbantuan Prezi berbantuan Prezi berpengaruh terhadap kemampuan
kognitif peserta didik SMA pada konsep Hukum Newton.
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 8 Depok, dengan total sampel 72
peserta didik. Sampel dalam penelitian terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas X IPA
1 sebagai kelas ekperimen yang mengguakan Model Pembelajaran Assurance,
Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) berbantuan Prezi terhadap
penilaian kognitif peserta didik pada konsep hukum newton dan kelas X IPA 2
sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional
B. Hasil Penelitian
Hasil perolehan data setelah penelitian dilakukan pasa sub bab ini. Data
yang diuraikan merupakan data hasil Pretest dan Posttest dari kelas eksperimen dan
kontrol, serta hasil angket dari kelas eksperimen
1. Hasil Pretest
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan data Pretest sebelum
diberikan perlakuan (treatment) pada peserta didik kelas eksperimen dan kontrol
diperoleh data Tabel 4.1 berikut:
Table 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Pretest Peserta Didik pada Konsep
Hukum Newton
Frekuensi Skor Pretest Eksperiment Kontrol
skor 2-3 1 0
skor 4-5 5 6
skor 6-7 13 15
skor 8-9 12 6
skor 10-11 4 6
skor 12-13 1 3
Pasa table 4.1 menggambarkan sebaran skor yang diperoleh peserta didik
dalam mengerjakan soal Pretest dengan skor maksimal sebesar 25 (total butir soal).
Skor Pretest tertinggi berada pada interval 12-13 dengan frekuensi 3 peserta didik
(8%) di kelas kontrol. Sedangkan dikelaseksperimen skor Pretest tertinggi berada
49
pada interval skor 12-13 dengan frekuensi 1 peserta didik (3%) dikelas eksperimen.
Skor pretest terendah pada interval skor 4-5 dengan frekuensi 6 peserta didik (17%)
di kelas kntrol dan pada interval skor 2-3 dengan frekuensi 1 peserta didik (3%)
dikelas eksperimen. Sedangkan pada 6-7 merupakan skor paling banyak diperoleh
sebanyak 15 peserta didik (42%) dikelas kontrol dan 13 peserta didik (36%) di kelas
eksperimen.
Berdasarkan perhitungan, diperoleh beberapa nilai pemusatan dan
penyebaran data dari nilai Pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut:
Table 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Pretest Kelas
Eksperimen dan Kontrol
Pemudatan Dan
Penyebaran Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Skor Maksimal 12 13
Skor Minimal 2 4
Mean 7.27 7.75
Median 7 7
Modus 8 7
Standar Deviasi 2.20 2.34
(skoraksimal=25)
Pada table 4.2 menunjukkan pemusatan dan penyebaran databerdasarkan
skor benar peserta didik dengan skor maksimum 13 dikelas kontrol dan 12 dikelas
eksperimen. Skor minimum dikelas kontrol 4 dan 2 untuk dikelas eksperimen. Skor
rata-rata dikelas kontrol 7,75 sedangkan di kelas eksperimen 7,27. Pada kelas kontrol
standar deviasi sebesar 2,34 sedangkan dikelas ekperimen diperoleh standar diviasi
sebesar 2,20.
2. Hasil Posttest
Hasil Posttest yang diperoleh dari kelas kontrol dan kelas eksperimen
setelash perlakuan pada penelitian ini disajika Tabel 4.3 berikut ini.
50
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Posttest Peserta Didik Pada Konsep
Hukum Newton
(skor maksimal=25)
pada table 4.3 menggambarkan sebaran skor yang diperoleh peserta didik
dalam mengerjakan soal Posttest dengan skor maksimal sebesar 25 (total butir
soal). Skor Posttest tertinggi berada pada interval 21-22 frekuensi 6 peserta didik
(17%) dikelas kontrol. Sedangkan dikelas eksperimen kor Posttest tetinggi berada
pada interval 23-24 frekuensi 5 peserta didik (14%). Skor Posttest terenfah pada
kedua kelas terdapat pada interval 15-16 frekuensi 8 peserta didik (22%) dikelas
kontrol, sedamglan dikelas eksperimen terdapat pada interval 17-18 dengan
frekuensi 5 peserta didik(14%).skor palingbanyak pada kelas kontrol ada diinterval
19-20 frekuensi 13 peserta didik (36%) untuk dikelas eksperimen berada di interval
21-22 frekuensi 19 peserta didik(53%).
Berdasarkan perhitungan statistil diperoleh beberapa nilai pemusatan dan
penyebaran data dari nilai Posttest yang ditunjukkan pada table 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data Skor Posttest kelas
eksperien dam kelas kontrol
Pengembangan Dan
Penyebaran Data
Kelas
Ekperimen
Kelas
Kontrol
skor maksimal 24 22
skorminimal 17 15
Mean 20.9 18.36
Median 21 19
Modus 22 19
standar deviasi 1.66 2
(skor maksimal=25)
Frekuensi Skor
Kelas
Eksperimen Kelas Kontrol
skor 15-16 0 8
skoe17-18 5 9
skor19-20 7 13
skor 21-22 19 6
skor23-24 5 0
51
Pada table 4.4 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data berdasarkan
skor benar peserta didik dengan skor maksimum 24 di kelas kontrol, sedangkan
dikelas eksperimen skor maksimum 22. Skor minimum di kelas kontrol yaitu 15
dan di kelas eksperimen 17. Skor rata-rata yang didapat kelas kontrol 18,36,
sedangkan dikelas eksperimen 20,9. Skor yang sering muncul di kelas kontrol.
Terdapat standar deviasi di kelas kontrol 2 sedangkan standar deviasi kelas
eksperimen 1,66.
3. Rekapitulasi hasil kognitif peserta didik
a. Hasil Pretest dan Posttest
Berdasarkan rekapitulasi perhitungan pretest dan posttest peserta didik
kelas eksperimen dan kelas kontrol, dapat di lihat pada table 4.5 sebagai berikut.
Tabel 4.5 rekapitulasi dara skor pretest dan posttest
Pemusatan Dan
Penyebaran Data
Kelas Ekperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
Skor Tertinggi 12 24 13 22
Skor Teremdah 2 17 4 15
Mean 7,27 20,9 7,75 18,36
Modus 8 22 7 19
Standar Deviasi 2,20 1,66 2,34 2
(skor maksimal=25)
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat skor rata-rata Pretes dari kedua
kelas berbeda. Skor rata-sata pada kelas kontrol lebih tinggi dari eksperimen yaitu
7,75 sedangkan kelas eksperimen skor rat-rata yaitu 7,27. Sementara untuk skor
rata-rata Posttest dari kedua kelas jauh berbeda. Skor rata-rata untuk kelas kontrol
lebih rendah di banding kelas eksperimen yaitu 18,36 sedangkan kelas eksperimen
52
yaitu 20,9. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas mengalami peningkatan setelah
diberi perlakuan (treatment) yang berbeda. Kelas kontrol mengalami peningkatan
10,56 setelah diberi perlakuan konvensional, sedangkan kelas eksperimen
mengalami peningkatan sebesar13,65 setelah diberi perlakuan model pembelajaran
Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) berbantuan Prezi.
Hal ini dapat dikatakan bahwa setelah diberi perlakuan pada masing-masing kelas
membuay nilai ratarat kemapuan kognitid peserta didik menjadi meningkat.
b. Hasil Kemampuan Kognitif Peserta Didik Per Indikator
Kemampuan kognitif peserta didik yang digunakan pada penelitian ini
mengarah pada taksonomi bloom versi Anderson dan krathwohl. Kempuan kognitif
yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari proses kogniti C1, C2, C3, dan C4.
Proses kognitif C1 merupakan kemampuan mengingat, proses kognitif C2
merupakan kemampuan memahami, proses kognitif C3 merupakan kemampuan
mengaplikasikan, dan proses kognitif C4 merupakan kemampuan menganalisis.
Perbandingan skor pencapaian proses kognitif C1, C2, C3, dan C4 berdasarkan
hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada
Tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6 Presentase Skor Pretest Dan Posttest Berdasarkan Jenjang
Kognitif
Jenjang
Kognitif
Presentase (%)
Pretest Posttest
Kelas
Eksperimen
Kelas
kontrol
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
C1 32,4% 36,1% 82,7% 65,3%
C2 32,4% 23,6% 72,8% 73,8%
C3 31,7% 31% 76,9% 75,7%
C4 26,2% 37.7% 81,4% 75,7%
Pada Tabel 4.6 menunjukan presentase skor pretest dan posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Persentase skor pretest kemampuan peserta didik
53
pada kelas kontrol untuk proses kognitif mengingat C1 lebih unggul dari kelas
eksperimen dengan selisih 2,6%. Sedangkan pada proses kognitif memahami C2
dan mengaplikasikan C3 kelas eksperimen lebih unggul dari kelas kontrol dengan
selisih 7,8% dan 0,7%. Pada proses kognitif menganalisis C4 perolehan skor kelas
kontrol lebih unggul daripada kelas eksperimen dengan selisih 9,8%. Presentase
terkecil pada skor pretest terdapat pada proses kognitif memahami C2 pada kelas
kontrol sebesar 23,6% dan proses kognitif menganalisis C4 pada kelas eksperimen
sebesar 26,2%. Sedangkan presentase terbesar pada skor pretest terdapat pada
proses kognitif menganalisis C4 kelas kontrol sebesar 37,7% dan untuk proses
kognitif memahami C2 kelas eksperimen sebesar 32,4%.
Adapula persentase skor posttest kelas eksperimen pada proses kognitif
mengingat C1, memahami C2, mengaplikasikan C3 dan menganalisis C4 lebih
unggul dibandingkan skor data posttest kelas kontrol dengan selisih sebesar 17,4%;
1%; 1,2%; dan 5,7%. Adapun persentase pada proses kognitif menganalisis C4
yakni sebesar 81,4% pada kelas eksperimen dan 75,7% .
4. Rekapitulasi Hasil N-gain
a. Hasil rata-rata N-gain Pretest dan Posttest
Peningkatan kemampuan kognitif peserta didik dicari dengan menggunakan
rumus N-gain. Nilai N-gain pada masing-masing kelas didapatkan dengan dari
rata-rata skor N-gain yang didapatkan siswa pada masing-masing elas, dengan
menghitung selisis skor posttest – pretest dan dibandingkan dengan selisih skor
ideal dengan skor pretest sehingga didapatkan nilai n-gain pada masing-masing
peserta didik di dalam kelas eksperimen maupun kontrol. Berikut merupakan tabel
4.7 tentang hasil nilai rata – rata N-gain kelas eksperimen dan kontrol
Tabel 4.7 Rata-Rata Perhitungan N-Gain Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Kelas N-Gain Keterangan
Eksperimen 0,7 Tinggi
Kontrol 0,64 Sedang
54
Tabel 4.7 menunjukkan rata – rata skor N-gain untuk kelas eksperimen dan kontrol
yaitu 0,7 dan 0,64 yang di kategorikan bahwa peningkata kemampuan kognitif di
kelas eksperimen maupun kontrol berada pada tingkat sedang, walaupun N-gain
kelas eksperimen dan kontrol berada pada tingkat yang sama, kemampuat kognitif
yang menggunakan model pembelajaran ARIAS lebih tinggi dibanding
menggunakan mode pembelajaran konvensional.
b. Hasil N-gain berdasarkan jenjeng kognitif
Peningkatan jenjang kognitif di dapatkan dari rat-rata skor N-gain peserta
didik pada msing masing kelas yaitu pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berikut merupakan tabel 4.8 tentang hasil N-gain kelas eksperimen dan kontrol
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan N-Gain Kemampuan Kognitif Peserta
Didik Berdasarkan Taksonomi Bloom
Jenjang
kognitif
N-gain
Eksperimen Keterangan Kontrol Keterangan
Mengingat
(C1) 0,67 Sedang 0,33 Sedang
Memahami
(C2) 0,64 Sedang 0,65 Sedang
Menerapkan
(C3) 0,65 Sedang 0,61 Sedang
Menganalisis
(C4) 0,74 Tinggi 0,61 sedang
Tabel 4.8 menunjukkan skor N-gain untuk kelas eksperimen oada jenjang
kognitif mengingat (C1) sebesar 0,67, memahami (C2) 0,64, mengaplikasikan (C3)
0,64, menganalisis (C4) sebesar074. Keempat jenjang kogniti berada pada kategori
tingkat sedang. Ratara N-gain untuk kelas kontrol pada jenjang kognitif mengingat
(C1) sebesar 0,33, memahami (C2) 0,65, menerapkan (C3) 0,61, menganalisis (C4)
sebesar 0,61. Keempat jenjang kognitif berada pada kategori tingkat sedang.
55
Walaupun N-gain kelas eksperimen dan kontrol pada jenjang yang sama,
kemampuan kognitif yang menggunakan model pembelajaran ARIAS berbantuan
Prezi lebih tinggi dibanding yang memakai model pembelajaran konvensional
5. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh,
terdistribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas data hasil pretest dan posttest
pada penelitian ini menggunakan uji Shapiro Wilk dengan bantuan Software
Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Ketentuan sebaran data yang
terdistribusi secara normal jika nilai sig. > 0,05 (5%) maka H0 diterima, data
dinyatakan terdistribusi normal. Hasil perhitungan uji normalitas data pretest dan
posttest dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pretest Dan
Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Statistik
Pretest Posttest
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
statistik 0,955 0,966 0,920 0.920
df 36 36 36 36
Sig 0,153 0,332 0,013 0,013
Keputusan
Data
Terdistribusi
Normal
Data
Terdistribusi
Normal
Data
Terdistribusi
Tidak
Normal
Data
Terdistribusi
Tidak
Normal
Lampiran C.4 dan C.5
Nilai sig. diperoleh dari tabel Shapiro-wilk pada taraf signifikasi 5% atau
0,05. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis
normalitas, yaitu jika sig > 0,05 maka data dinyatakan terdistribusi normal. Tabel
4.9 menunjukkan bahwa nilai sig. data pretest kelas eksperimen di atas 0,05 yaitu
sebesar 0,153, sedangkan posttest kelas eksperimen di bawash 0,05 yaitu 0,013.
Sehingga dapat disimpulkan data hasil pretest dan posttest kelas eksperimen
56
berdistribusi tidak normal. Pada nilai sig. data pretest kelas kontrol di atas 0,05
yaitu sebesar 0,332, sedangkan posttest kelas kontrol di bawah 0,05 yaitu sebesar
0,013. Sehingga dapat disimpulkan data hasil pretest dan posttest kelas kontrol
berdistribusi tidak norml.
b. Hasil Uji homogenitas
Uji homogenitas merupakan pengujian asumsi yang bertujuan untuk
mengetahui sampel yang diteliti memiliki kemampuan yang sama atau tidak. Uji
homogenitas hasil pretest dan posttest menggunakan uji Levene dengan bantuan
Software Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Pengambilan keputusan
uji homogenitas dilakukan berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis homogenitas
yaitu jika nilai sig. ≥ 0,05 maka H0 diterima, data dinyatakan kelompok eksperimen
dan kontrol memiliki varian yang sama (Homogen). Hasil perhitungan uji
homogenitas data pretest dan posttest dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Lavene Statistic Pretest Posttest
df 1 1 1
df 2 70 70
Sig. 0,347 0,114
Keputusan Data Homogen Data Homogen
Berdasarkan uji homogenitas Lavene Statistic pada taraf signifikansi 5%
atau 0,05 diperoleh nilai sig. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan
pengujian hipotesis homogenitas yaitu jika nilai sig. ≥ 0,05 maka H0 diterima, data
dinyatakan memiliki varian yang sama atau homogen. Tabel 4.10 menunjukkan
bahwa nilai sig. data hasil pretest dan posttest di atas 0,05 yaitu pretest sebesar
0,347 dan posttest sebesar 0,114 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
sama atau homogen.
c. Hasil Uji Hipotesis
57
Berdasarkan uji prasayarat analisis statistik, diperoleh bahwa data skor
pretest dan posttest kelas eksperimen dan kontrol terdistribusi tidak normal dan
varian kedua kelas baik pada pretest maupun postest memiliki varian yang sama
atau homogen. Pada penelitian ini dilakukan uji hipotesis menggunakan analisis tes
statistik non parametrik uji Mann-Whitney menggunakan software SPSS. Untuk
mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka Ho dan H1 perlu
dilakukan kriteria pengujian, yaitu jika nilai Sig. (2-tailed) > taraf signifikansi yaitu
sebesar 0,05 (5%), maka Ho diterima, sedangkan jika nilai Sig. (2-tailed) < taraf
signifikansi yaitu sebesar 0,05 (5%), maka H1 diterima. Hasil uji hipotesis pretest
dan posttest dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini.
Tabel 4.11 Uji Hipotesis Data Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen Dan
Kelas Kontrol
Statistik Pretest posttest
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,750 0,000
Taraf Signifikan 0,005
Keputusan H0 diterima H1 diterima
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji statistik Mann-
Whitney dengan taraf siginfikansi 5% atau 0,05 diperoleh nilai sig.(2-tailed).
Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis, yaitu jika sig.
(2-tailed) < dari 0,05 maka Ho ditolak, H1 diterima. Pada Tabel 4.11 menunjukkan
bahwa nilai sig. (2-tailed) hasil pretest lebih besar dari nilai 0,05 (5%), yaitu sebesar
0,750 sehingga Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
ARIAS berbantuan Prezi tidak berpengaruh terhadap kemampuan kognitif peserta
didik SMA pada konsep hukum newton. Hasil posttest memiliki nilai Sig. (2-tailed)
lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05 (5%), yaitu sebesar 0,001 sehingga
H1 diterima dan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ARIAS berbantuan
Prezi berpengaruh terhadap kemampuan kognitif peserta didik SMA pada konsep
hukum newton.
d. Hasil Analisis Data Angket
58
Hasil perhitungan angket respon peserta didik terhadap model pembelajaran
ARIAS berbantuan Prezi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Hasil Angket Respon Peserta Didik Model Pembeajaran ARIAS
Berbantuan Prezi
No Indicator Presentase Kategori
1. Penyajian model pembelajaran ARIAS
berbantuan Prezi 74,3% Baik
2.
Pengaruh model pembelajaran ARIAS
berbantuan Prezi terhadap kemampuan
kognitif
71,67% Baik
Rata-rat 72,98% Baik
Dari tabel 4.12 di atas terlihat bahwa penggunaan model
pembelajaranARIAS berbantuan Prezi dalam pembelajaran fisika pada konsep
hukum newton secara keseluruhan mendapat respon yang baik dari siswa dengan
nilai 72,98%. Jika dilihat berdasarkan indikatornya, maka pada indicator penyajian
model pembelajaran ARIAS berbantuan Prezi mendapat respon yang baik dengan
preolehan nilai 74,3%. Sementara untuk indicator pengaruh model pembelajaran
ARIAS berbantuan Prezi terhadap kemampuan kognitif mendapat respon yang baik
dengan perolehan nilai 71,6.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Assurance, Relevance, Interst, Assessment, Satisfaction (ARIAS) berbantuan Prezi
terhadap kemampuan kognitif peserta didik pada konsep hukum newton.
Berdasarkan skor pretest dan Posttest pada kelas eksperimen dan kontrol diperoleh
rata-rata skor masing-masing sebesar 7,27 dan 7,75 dari skormaksimal 25. Hal ini
menunjukkan kemampuan kognitif yang dimiliki kedua kelas tersebut cenderung
sama, meski kelas kontrol sedikit lebih unggul.
59
Rendahnya skor pada kedua kelas disebabkan karena materi hukum newton
yang belum dipelajari, sehingga peserta didik cenderung belum dapat memahami
soal-soal yang diberikan. Soal pretest dan posttest yang digunakan merupakan
instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif peserta didik.
Nilai korelasi validasi instrumen sebesar 0,72 dengan kategori sangat tinggi dan
reabilitas instrumen sebesar 0,84 dengan kategori sangat tingi. Hal ini menunjukkan
intrumen tersebut layak dan dapat dipercaya untuk mengukur kemampuan koknitif.
Kemampuan kognitif peserta didik meningkat setelah dilakukannya
pengolahan pada data posttest. Berdasarkan nilai rata-rata peserta didik kelas
kontrol dan eksperimen mengalami peningkatan. Nilai rat-rata peserts didik kelas
kontrol sebesar 18,36 dan kelas eksperimen sebesar 20,9. Kemampuan kognitif
peserta didik kelas eksperimen meningkat pesat dilihat dari nilai rat-rata posttest
yang lebih besar dari nilai rata-rata pretest denganmenggunakan soal yang sama
dan lebih meningkatkan dibanding peningkatan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan
pemberian perlakuan yang berbeda dibanding dengan kelas kontrol, kelas
eksperimen diberi perlakuan menggunakan model belajar Assurance, Relevance,
Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) berbantuan Prezi dan kelas kontrol
menggunakan model pembelajaran konvensional. Pada penelitian Itsna Khumaerah
Susanto, Muhammad Arsyad, Khaeruddin bahwa penerapan penugasan terstruktur
berpengaruh terhada peningkatkan kemampuan kognitif peserta didik.78
Berdasarkan hasil uji prasyarat pretest dan posttest menunjukkan bahwa
data terdistribusi tidak normal dan kedua kelas memiliki kemampuan yang
homogen. Hasil uji hipotesis data posttest diperoleh informasi bahwa nilai Sig. (2-
tailed) sebesar 0,001 dengan taraf signifikasi sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa nilai Sig. (2-tailed) data posttest lebih kecil dibandingkan nilai taraf
signifikasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran
Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfanctin(ARIAS) berbantuan prezi
78 Itsna Khumaerah Susanto, Muhammad Arsyad, Khaeruddin, “Penerapan Pemberian
Tugas Terstruktur Terhadap Kemampuan Kgnitif Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Gowa”
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika (JSPF) jilid15,no.2,2019
60
berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan kognitif peserta didik pada konsep
hukum newton di kelas eksperimen. model pembelajaran ARIAS dapat membuat
peserta didik tertarik untuk mempelajari fiska, sehingga mereka juga mengetahui
kegunaan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat
menimbulkan rasa percaya diri untuk dapat bersaing secara positif sehingga
mendapat hasil yang memuaskan. Selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh chaerul bahwa pembelajaran Arias dapat membenuat peserta didik menjadi
lebih percaya diri dengan pendapat yang mereka utarakan dalam menanggapi
fenomena yang disajikan sebagai bahan belajar peserta didik.79
Peningkatan kemampuan kognitif peserta didik pada kelas kontrol dan
eksperimen juga dapat dilihat dari presentase skor rata-rata pretest dan posttest
berdasarkan proses kognitif dapat dilihat bahwa pada Tabel 4.8 menunjukkan skor
N-gain untuk kelas eksperimen pada jenjang kognitif mengingat (C1) sebesar 0,67,
memahami (C2) 0,64, mengaplikasikan (C3) 0,64, menganalisis (C4) sebesar 074.
Keempat jenjang kogniti berada pada kategori tingkat sedang. Ratara N-gain untuk
kelas kontrol pada jenjang kognitif mengingat (C1) sebesar 0,33, memahami (C2)
0,65, menerapkan (C3) 0,61, menganalisis (C4) sebesar 0,61. Keempat jenjang
kognitif berada pada kategori tingkat sedang. Walaupun N-gain kelas eksperimen
dan kontrol pada jenjang yang sama, kemampuan kognitif yang menggunakan
model pembelajaran ARIAS berbantuan Prezi lebih tinggi dibanding yang memakai
model pembelajaran konvensional. Hal ini selaras dalam penelitian yang dilakkan
oleh Desyana bahwa sangat efektif model pembelajaran ARIAS dengan berbantuan
mengalami kenaikan yang signifikan terhadap hasil belajar dengan n-gain sedang.80
Pada ranah kognitif C1 disajikan sebuah video yang membuat peserta didik lebih
mudah untuk mengingat pelajaran.
79 Chairul dkk,“effect size test of learning model ARIAS and PBL:concept mastery of
themperature and heat on senior hight school students” (2017) EURASIA jurnal of mathematics
science and thecnolog, ISSN: 1350-8223 80 Desyana dkk, “effektivitas model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,
and Satisfaction) berbantuan alat peraga kartu pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat” (2017), jrnal tarbiah (jurnal ilmiah kependidikan)vol.6.no.1 januari-juni,ISSN:2088-6991
61
Pada ranah kogntif memahami C2 kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas
kontrol. Hal ini dikarenakan penggunaan model pembelajaran ARIAS dapat
membantu peserta didik untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan perhatian yang
berkelanjutan menghubungkan pelajaran dan kehidupan sehari hari. Pada jenjang
ranah kognitif mengaplikasikan C3, kelas eksperimen memperoleh presentase lebih
tinggi dibanding kelas kontrol. Hal ini disebabkan karena penggunaan model
pembelajaran ARIAS merangsang peserta didik untuk lebih aktif memecahkan
masalah walaupun masih salah dalam memahami tujuan pembelajaran, sebab usaha
dan terus mencoba inilah yang membuat peserta didik mampu mengaplikasikan
permasalahan dan mengambil kesimpulan. Selaras dengan penelitian yang
dilakukan oleh saiman bahwa efektifitas pembelajaran ARIAS terlihat pada saat
peserta didik mampu memahami dan mengaplikasikan kepada sebuah
permasalahan yang disajikan serta menemukan kesimpulan dari masalah tersebut.81
pada jenjang ranah kognitif menganalisis C4, kelas eksperimen memperoleh
presentasi lenih tinggi dibanding kelas kontrol. Hal tersebut terjadi karena setelah
dilakukannya model pembelajaran ARIAS mampu meningkatkan memecahkan
masalah peserta didik. Hal ini karena dalam pembelajaran peserta didik diharuskan
mengerjakan soal yang mengharuskan peserta didik untuk menghubungkan konsep
pada hukum newton. Hal ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan antoni
seregar bahwasannya model pembelajaran ARIAS berpengaruh dalam proses sikap
ilmiah peserta didik yang membuat peserta didik melalui sikap ilmiah yang sesuai
dengan rujukan.82
Berdasarkan penjelasan pembahasan di atas, peneliti menyatakan bahwa
penggunaan model pembelajaran Assurance, Relevance, Interenst, Assessment,
satisfaction (ARIAS) berbantuan prezi merupakan salah satu alternatif model
pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Fisika khususnya materi
81 Saminan dkk,“the implementation of ARIAS learning model integrated with
constructivist theory to improve student’s lerning out comes”, jurnall ilmiah
peuradeu,vol5,no2,may2017. 82 antoni,dkk,” efektifitas model pembelajaran ARIAS ditinjau dari sikap ilmiah: dampak
terhadap pemahaman konsep fluida statis”jurnalilmiahpendidikanfisikaal-biruni 06 (2) (2017) 255-
263 ISSN: 2303-1832
62
hukum newton dan terbukti dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman serta
penguasaan konsep peserta didik selama proses pembelajaran. Hal ini selaras dengan
penelitian yang dilakukan oleh saminan bahwa penerapan model pembelajaran
ARIAS berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.83 Penelitian ini pun
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh chairul bahwa model pembelajaran
arias mengalami perbandingan terhadap model pembelajaran PBL yang cukup
signifikan84. Namun secara keseluruhan model pembelajaran ARIAS berbantuan
Prezi mampu menarik perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga
terbukti penggunaan model pembelajaran ARIAS berbantuan Prezi mendapatkan
respon positif dari peserta didik dan dapat meningkatkan kemampuan kognitif
peserta didik dapa konsep hukum newton tentang gerak.
83 Saminan dkk,“the implementation of ARIAS learning model integrated with
constructivist theory to improve student’s lerning out comes”, jurnall ilmiah
peuradeu,vol5,no2,may2017. 84 Chairul dkk,“effect size test of learning model ARIAS and PBL:concept mastery of
themperature and heat on senior hight school students” (2017) EURASIA jurnal of mathematics
science and thecnolog, ISSN: 1350-8223
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penggunaan model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction
(ARIAS) berbantuan Preziberpengaruh terhadap kemampuan kognitif peserta didik SMA pada
konsep hukum newton. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji hipotesis yang memperoleh nilai sig. (2-
tailed) 0,001 < nilai taraf signifikansi 0,05 (5%) sehingga, H0 di tolak dan H1 diterima.
B. Saran
Saran yang dapat diajukan peneliti terkai pelaksanaan Model Assurence, Relevance, Interest,
Assesment, Satisfaction (ARIAS) untuk proses pembelajaran di kelas yaitu:
1. Model ARIAS merupakan model pembelajaran yang mengharuskan peserta didik
memahami konsep dari pengalaman belajar peserta didik sendiri. Oleh karena itu guru yang
akan menggunakan model ini harus menyiapkan media yang membuat peserta didik
tertarik untuk memahami konsep yang akan mereka pelajari
2. Bagi peneliti maupun guru yang hendak menerapkan model ARIAS perlu menguasai
materi, mengarahkan secara jelas, membimbing dan memotivasi siswa dalam diskusi
sehingga penerapan model ini berjalan sesuai rencana pembelajaran.
3. Model ARIAS dapat meningkatkan penilaian kognitif peserta didik, oleh karena itu
disarankan kepada guru untuk menerapkan model pembelajaran Model ARIAS dalam
mata pelajaran lain, sebagai alternatif model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
4. Tahap yang sering disalah terlupakan dalam pembelajaran menggunakan model ARIAS
yaitu evaluasi, tahap ini kadang tidak dilakukan karena kehabisan waktu saat pembelajaran
dikelas. Oleh sebab itum guru harus mampu memperhitungkan waktu saat proses
pembelajaran berlangsung .
5. Bagi peneliti lebih lanjut apabila ingin menerapkan model pembelajaran Model ARIAS
disarankan dapat menerapkan kelima tahap yang terdapat dalam model pembelajaran
tersebut agar hasil dari penelitian dapat berjalan dengan baik.
64
DAFTAR PUSTAKA
Agung Prihantoro. Pengajaran dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015
Antoni, anis & idham, “Efektifitas Model Pembelajaran ARIAS Ditinjau dari Sikap Ilmiah:
Dampak Terhadap Pemahaman Konsep Fluida Statis”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika
Al-biruni 06 (2) (2017) 255-263 ISSN: 2303-1832
Aribowo.i.t.2012.keefektifan penggunaan multimedia prezi pada pembelajaran keterampilan
menulis bahasa jerman di sma negeri 2 bangutan bantul. Yogyakarta:uny
Asrul, Rusydi Ananda, Rosnita. Evaluasi Pembelajaran. Medan: Citapustaka Media, 2014
Boediono dan Wayan Koster. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya: 2001
Chairul dkk,“effect size test of learning model ARIAS and PBL:concept mastery of themperature
and heat on senior hight school students” (2017) EURASIA jurnal of mathematics science
and thecnolog, ISSN: 1350-8223
Desyana, Muhammad sabirin, Effektivitas Model Pembelajaran ARIAS
(Assurance,Relevance,Interest,Assesment,And Satisfaction) Berbantu Alat Peraga Kartu
Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat. Jurnal Tarbiah (Jurnal
Ilmiah Kependidikan) vol. 6 No. 1 januari-juni 2017 ISSN: 2088-6991
Dougles C.Giancoli, Fisika Dasar Edisi Kelima ( edisi terjemah). Jakarta:PT.Gelora Aksara
Pratama
Iif Khoiru Ahmad, Sofan Amri, dan Tatik Elisah, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, Jakarta:
PT. Prestasi Pustakarya, 2011
Intan fatmawati. Penerapan Model Arias Dengan Media Prezi Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Di Smk Negeri 3 Salatiga. Skripsi Fakultas Teknologi Informasi Universitas
Kristen Satya Wacana
Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran. Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2014
Itsna Khumaerah Susanto, Muhammad Arsyad, Khaeruddin. Penerapan Pemberian Tugas
Terstruktur Terhadap Kemampuan Kgnitif Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Gowa.
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika (JSPF) jilid15,no.2,2019
Kadir. Statistika Terapan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015
Lexy.J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung,Remaja Rosda Karya, 2002
Lorin W. Anderson dan David R. Karthwohl. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran
Pengajaran dan Asesmen, oleh Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015
Muhammad Farchani Rosyid, Romy Hanang Setya Budhi, Kajian Konsep Fisika1untuk SMA
kelas X. Solo:platinum, 2008
Nurfitri purnamasari, zainuddin, dan suyidno, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Model
Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, dan Stisfaction),
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, Vol. 1, No. 1, 2013
Putra, I ketut. Komparasi Efektivitas Model Pembelajaran SRL dan Model ARIAS Terhadap Self
Efficacy Dan Hasil Belajar Fisika Siswa. Jurnal Pendidikan, 2013
R Adha Priyo Wibowo. Penerapan Model Pembelajaran Secara Langsung dengan Strategi ARIAS
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Vol 03, No
02 (2014), 95-104
Rahman dan Amri. Model Pembelajaran ARIAS Terintegrratif. Jakarta: Prestasi Pust, 2014
Ratna willis dahar. Teori-teori Belajar &Pembelajaran. Jakarta:PT Erlangga, 2006
Rosadi,h. Pengembangan media slide berbasis program aplikasi prezi pada materi system
peredaran darah manusia untuk sekolah menengah pertama. Surabaya universitas negeri
Surabaya.2013
Rostina Sundayana. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2014
Saiman. The implementation of arias learning model integrated with constructivist theory to
improve students learning outcames, jurnal ilmiah peuradeun vol.5, no.2, may
2017:10.13140
Settle,q.katie m.a., lauri m. B. 2011, using prezi in the classroom jurnal nactw vol 55 no 4
Siti Nurcholila,Ika Kurniasari. Penerapan Model Pembelajaran Arias Pada Materi Belah Ketupat
Dan Layang-Layang Di Kelas Vii Smp. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 1 No.6
(2017)2301-9085
Stanislaus S. Uyanto. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009
Sudaryono. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grafindo Persada, 2017
Sudjiono,anas. Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta:PT.grafindo persada, 2007
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi Mixed Methods. Bandung: Alfabeta, 2017
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2012
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Akssara, 2011
.
Suyanto,analisi dan desain aplikasi multimedia untuk pemasaran,yogya andi 2004
Wilis dahar, ratna.teori-teori dan pembelajaran. Jakarta:erlangga, 2011
Yati Herlanti, “Tanya Jawab Seputar Penelitian pendidikan Sains”, Science Education Research,
(Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006),
Yulingga Nanda Hanif Dan Wasis Himawanto. Statistik Pendidikan. Sleman: Budi Utama, 2017
67
LAMPIRAN
A. Perangkat Pembelajaran
B. Instrumen Penelitian
C. Analisis Penelitian
D. Surat-surat penelitian
68
LAMPIRAN A
PERANGKAT PEMBELAJARAN
5. Rpp kelas Eksperimen
6. Rpp Kelas Kontrol
7. Lembar kerja siswa (LKS)
Lampiran A.1 RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Sekolah : SMA N 8 Depok
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X/ IPA
Materi Pokok : Hukum Newton
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Pertemuan : Ke-1
I. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permassalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan massalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
II.INDIKATOR DAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui
pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan,
melaporkan dan berdiskusi.
3.7. Menganalisis interaksi gaya serta hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak
lurus.
Indikator:
1. Menerapkan konsep Hukum Newton dalam pemecahan masalah terkait gerak benda.
2. Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
4.7. Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait interaksi gaya serta hubungan gaya,
massa, dan percepatan dalam gerak lurus serta makna fisisnya.
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kelompok siswa dapat menganalisis penerapan konsep Hukum I Newton dalam
kehidupan sehari-hari
2. Kelompok siswa dapat menganalisis penerapan konsep Hukum II Newton dalam
kehidupan sehari-hari
3. Kelompok siswa dapat menganalisis penerapan konsep Hukum III Nweton dalam
kehidupan sehari-hari
IV. MATERI PEMBELAJARAN
a. Peta Konsep
Hukum newton
Hukum I Newton
Sifat Kelembaman
(Inersia)
sifat kesetimbangan
Hukum II Newton
gaya dan percepatan
Huum III Newton
gaya aksi - reaksi
b. Uraian materi
Hukum I Newton
“Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, benda tersebut akan tetap
diam atau tetap bergerak lurus beraturan”. Hukum 1 Newton dinyatakan sebagai berikut:
ΣF=0
Hukum II Newton
“Percepatan yang timbul pada sebuah benda karena pengaruh gaya yang bekerja pada benda,
besarnya berbanding lurus dengan gaya yang mempengaruhi benda dan berbanding terbalik
dengan massa benda”. Hukum 2 Newton dapat dinyatakan sebagai berikut
𝑎 =ΣF
𝑚
Hukum III Newton
“Jika anda mengerjakan gaya pada sebuah benda, benda tersebut akan mengerjakan gaya pada
anda yang sama besarnya, tetapi dengan arah yang berlawanan”. Hukum 3 Newton dapat
dinyatakan sebagai berikut:
𝐹𝐴𝑘𝑠𝑖 = −𝐹𝑅𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
V. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Pendekatan saintifik
Model : Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment dan
Satisfaction)
Metode : Diskusi kelompok, presentasi dan drilll.
VI. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Media : Prezi
Alat/Bahan : Papan tulis, spidol, proyektor, dan laptop.
Bahan Ajar : LKS diskusi kelompok.
VII.LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Komponen
Langkah – langkah
Model
Pembelajaran
ARIAS
Kegiatan pembelajaran
Alokasi
waktu Guru Murid
Pen
dah
ulu
an
Guru membuka
pembelajaran dengan
berdoa dan memeriksa
kehadiran siswa/
menginformasikan pada
kegiatan pembelajaran
akan melakukan diskusi
jadi siswa dibagi
menjadi 6 kelompok.
Mempersiapkan media,
alat dan bahan yang
dibutuhkan saat
pembelajaran
Siswa berdo serta
mempersiapkan diri
sesuai arahan guru
5 menit
Apersepsi Mengajukan pertanyaan
terkait konsep hukum
newton yang pernah
dipelajari sebelumnya.
Pertanyaan diajukan
diantaranya yaitu:
Apakah yang kalian
ketahui tentang konsep
hukum newton?
Menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh guru
5 menit
Keg
iata
n I
nti
Tahap 1 Assurance
(Menumbuhkan rasa
percaya dirisiswa)
Mengamati:
Guru memaparkan
segala yang
berhubungan dengan
konsep hukum newton
melalui sebuah ilustrasi
Menanya:
Menyajian masalah
dengan memberi
pertanyaan yang
menggungah motivasi
siswa (pernahkah kalian
mengalami peristiwa
pengereman dalam
berkendara?apa yang
anda rasakan)
Siswa dengan
sukarela menjelaskan
materi secara singkat.
Siswa
menyampaikan
pendapatnya tentang
manfaat mempelajari
fisika
5 menit
Tahap 2 Relevance
(Menyampaikan
materi inti pelajaran
Menyampaikan
relevansi materi
pembelajaran
dengan kehidupan
nyata)
Mengumpulkan
informasi/Mencoba/E
ksperimen:
Guru menjelaskan
pembelajaran materi
Hukum Newton dan
diberikan gambar atau
video kesesuaian dalam
kehidupan seharihari
Siswa
memperhatikan isi
materi yang
disampaikan guru
Siswa menyampaikan
pendapatnya
5 menit
(dari tayangan video
tersebut apa yang kalian
ketahui tentang hukum
newton)
Tahap 3 Interest
(Menumbuhkan
minat atau perharian
siswa dengan
mengadakan variasi
dalam pelajaran)
Mengolah informasi,
menalar, dan
mencoba:
Guru memberikan
pembelajaran materi
Hukum Newton dan
memberi kesempatan
kepada siswa untuk
berdiskusi sesuai
dengan topik yang
diberikan
Guru membagi
kelompok untuk diskusi
(4-5 orang)
Siswa mengajukan
perntanyaan dan
mengemukakan
masalah yang perlu
dipecahkan
40
menit
Tahap 4
Assessment
(Mengevaluasi
pembelajaran)
Guru meminta siswa
untuk
mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas.
Guru memberikan soal-
soal evaluasi
Siswa berkelompok,
kemudian siswa
mengerjakan soal
30
menit
Tahap 5
Satisfaction
Guru memberikan
kepuasan dan
penghargaan kepada
Siswa menerima
penghargaan dari
guru ketika
5 menit
(Memberikan
kepuasan)
siswa ketika siswa
berhasil dalam
pembelajaran materi
Hukum Newton
menampilkan
keberhasilannya
dalam pebelajaran
materi Hukum
Newton
Pen
utu
p
Guru menyimpulkan
hasil kegiatan
pembelajaran.
Guru meminta siswa
agar mengumpulakan
LKS
Guru memberi tugas
dan menutup
pembelajaran dengan
salam
Siswa
memperhatikan hasil
kegiatan dan
menjawab
pertanyaan yang di
berikan
Mengumpulkan LKS
dan menjawab salam
5 menit
VIII. Penilaian
1. Mekanisme dan Prosedur
Penilaian didapatkan dari hasil penilaian kognitif peserta didik.
2. Aspek dan Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian yang digunakan berupa tes pilihan ganda
3. Instrumen (Terlampir)
IX. Sumber/Referensi
Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.
Depok, 2020
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Sarodji Jachja, S. Pd
NIP:196504121988031012
Ai Umul Apiah
NIM: 1113016300054
Latihan Soal.
1. berilah contoh hukum I Newton yang bisa Anda temukan dalam kehidupan sehari-hari?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
2. Hitung variabel yang belum diketahui:
a. F = 20 N d. F = 48 N
m = 5 kg m = 400 gr
ɑ = …………..? ɑ = …………..?
b. F = …………..? e. F = …………..?
m = 5 kg m = 400 gr
ɑ = 4 m/s2 ɑ = 120 m/s2
c. F = 200 N f. F = 160 N
m = …………...? m = ……………?
ɑ = 20 m/s2 ɑ = 10 m/s2
3. Berilah contoh peristiwa sehari-hari yang merupakan bentuk hukum III Newton?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
4. Termasuk hukum Newton Berapakah peristiwa berikut :
a. benda yang tertabrak kendaraan yang lebih besar akan terpental lebih jauh dibanding
benda kecil (…….)
b. tubuh kita akan terdorong ke depan ketika kaki kita bergesek dengan lantai kearah
belakang (…….)
c. penumpang terjatuh ke depan ketika bus mengerem mendadak
(………)
d. burung mengerem terbang dengan cara membentangkan sayapnya selebar mungkin tegak
lurus arah terbangnya (…….)
5. Sebuah mobil mainan melaju di lantai yang licin, Bila mobil tersebut digerakkan dengan gaya
10 N, bila massa mobil mainan tersebut adalah 125 gram, hitunglah berapakah percepatan
yang dihasilkan oleh mobil mainan tersebut ?
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Sekolah : SMA N 8 Depok
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X IPA/ Genap
Materi Pokok : Hukum Newton
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Pertemuan : ke-2
I. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permassalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan massalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
II.INDIKATOR DAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui
pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan,
melaporkan dan berdiskusi.
3.8. Menganalisis interaksi gaya serta hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak
lurus.
Indikator:
1. Menggambar gaya berat, gaya normal dan gaya tegang tali dalam diskusi pemecahan
masalah dinamika gerak lurus tanpa gesekan.
2. Memecahkan persoalan dinamika gerak lurus pada bidang datar, sistem katrol dan
bidang miring.
3. Melukiskan diagram gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda.
4.8. Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait interaksi gaya serta hubungan gaya,
massa, dan percepatan dalam gerak lurus serta makna fisisnya.
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kelompok siswa dapat menganalisis gaya berat, gaya normal, gaya gesek serta
penerapannya
2. Kelompok siswa dapat menembedakan berat dan massa serta penerapannya
3. Kelompok siswa mendapat melukiskan diagram gaya-gaya yang bekerja pada suatu
benda.
IV. MATERI PEMBELAJARAN
a. Peta Konsep
b. Uraian Materi
Gaya Berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada benda yang memiliki massa.
Gaya Normal adalah gaya yang bekerja pada dua benda yang saling bersentuhan,
dimana arah gaya normal tegak lurus permukaan bidang sentuh.
Gaya Tegang Tali merupakan gaya yang bekerja padada tali jika benda diubungkan
dengan tali.
Gaya Gesek adalah gaya yang diakibatkan oleh dua permukaan benda yang
bersentuhan. Arah gaya gesek berlawanan dengan arah gerak benda. Gaya gesek
dibagi menjadi dua yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
V. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Pendekatan saintifik
Model : Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment dan
Satisfaction)
Metode : Diskusi kelompok, presentasi dan driil.
VI. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Media : Prezi
Alat/Bahan : Papan tulis, spidol, proyektor dan laptop.
Bahan Ajar : LKS diskusi kelompok.
VII.LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Jenis-jenis Gaya
Gaya Berat Gaya NormalGaya
Tegangan Taligaya Gerak
Komponen
Langkah – langkah
Model Pembelajaran
ARIAS
Kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu Guru Murid
Pen
dah
ulu
an
Guru membuka
pembelajaran dengan
berdoa dan
memeriksa kehadiran
siswa/
menginformasikan
pada kegiatan
pembelajaran akan
melakukan diskusi
jadi siswa dibagi
menjadi 6 kelompok.
Mempersiapkan
media, alat dan bahan
yang dibutuhkan saat
pembelajaran
Siswa berdo serta
mempersiapkan
diri sesuai arahan
guru
3 menit
Apersepsi Mengajukan
pertanyaan terkait
konsep gaya yang
pernah dipelajari
sebelumnya.
Pertanyaan diajukan
diantaranya yaitu:
Apakah yang kalian
ketahui tentang
konsep gaya?
Menjawab
pertanyaan yang di
ajukan oleh guru
5 menit
Keg
iata
n I
nti
Tahap 1 Assurance
(Selalu memberi respon
positif, Memotivasi siswa
dalam belajar)
Mengamati:
Guru memaparkan
segala yang
berhubungan dengan
konsep gaya melalui
sebuah ilustrasi
Menanya:
Guru memberikan
motivasi dengan
memberi pertanyaan
yang menggugah
motivasi siswa
(ketika kita
mengukur beban
tubuh apa yang kita
ukur? Apakah massa
atau berat?)
Siswa merespon
dan menjawab
pertanyaan yang
telah diberikan oleh
guru mengenai
konsep hukum
newton dalam
kehidupan sehari-
hari
5 menit
Tahap 2 Relevance
(Menyampaikan materi
inti pelajaran
Menyampaikan relevansi
materi pembelajaran
dengan kehidupan nyata)
Mengumpulkan
informasi/mencoba/
eksperimen:
Guru menjelaskan
pembelajaran materi
jenis-Jenis Gaya dan
disertakan dengan
bukti gambar atau
video sesuai dengan
Siswa
memperhatikan isi
materi yang
disampaikan guru
Siswa menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh guru
dari video yang
ditayangkan.
10
menit
kehidupan sehari hari
(dari tampilan video
tersebut, apa yang
kamu ketahui tentang
gaya?)
Tahap 3 Interest
(Menumbuhkan minat
atau perharian siswa
dengan mengadakan
variasi dalam pelajaran)
Mengolah
informasi, menalar,
dan mencoba:
Guru memberikan
pembelajaran materi
Jenis-jenis Gaya dan
memberi kesempatan
kepada siswa untuk
berdiskusi sesuai
dengan topik yang
diberikan
Guru membagi
kelompok untuk
diskusi (4-5 orang)
Siswa mengajukan
perntanyaan dan
mengemukakan
masalah yang perlu
dipecahkan
40
menit
Tahap 4 Assessment
(Mengevaluasi
pembelajaran)
Guru meminta siswa
untuk
mempresentasikan
hasil diskusi di depan
kelas
Guru memberikan
soal-soal evaluasi
Siswa
berkelompok,
kemudian siswa
mengerjakan soal
30
menit
Tahap 5
Satisfaction
Memberikan kepuasan
Guru memberikan
kepuasan dan
penghargaan kepada
siswa ketika siswa
berhasil dalam
pembelajaran materi
Jenis-jenis Gaya
Siswa menerima
penghargaan dari
guru ketika
menampilkan
keberhasilannya
dalam pebelajaran
materi Jenis-jenis
Gaya
5 menit
Pen
utu
p
Guru menyimpulkan
hasil kegiatan
pembelajaran
Guru meminta siswa
agar mengumpulakan
LKS
Guru memberi tugas
dan menutup
pembelajaran dengan
salam
Siswa
memperhatikan
hasil kegiatan
dan menjawab
pertanyaan
yang di berikan
Mengumpulkan
LKS dan
menjawab
salam
5 menit
VIII. Penilaian
1.Mekanisme dan Prosedur
Penilaian didapatkan dari hasil penilaian kognitif peserta didik.
2.Aspek dan Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian yang digunakan berupa tes pilihan ganda
3.Instrumen (Terlampir)
IX. Sumber/Referensi
Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.
Depok, 2020
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Sarodji Jachja, S.Pd
NIP:196504121988031012
Ai Umul Apiah
NIM: 1113016300054
Latiahan Soal
1. Perhatikan tabel berikut ini
perbedaan antara massa dan berat yaitu ...
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 1,2 dan 4
2. Jika percepatan gravitasi bumi adalah 9,8 m/s2, maka berat 6 kg beras yaitu :
A. 49,0 N
B. 54,6 N
C. 58,8 N
D. 60,0 N
E. 64,5 N
3. Sebuah balok kayu terletak di atas meja, Massa balok 5 kg, koefisien gesek kinetik 𝜇𝑘=0,2.
Koefisien gesek statis 𝜇𝑠=0,4 dan percepatan gravitasi g = 10 m/s2. Maka besarnya gaya gesek
kinetik yaitu ...
A. 10 N
No Massa Berat
1 Besarnya
tetap
Besarnya
berubah
2 Dipengaruhi
gaya gravitasi
Tidak
terpengaruh
gravitasi
3 Besarnya
tidak tetap
Besarnya
tetap
4 Tidak
dipengaruhi
gaya gravitasi
Dipengaruhi
gravitasi
B. 20 N
C. 40 N
D. 60 N
E. 80 N
4. Perhatikan gambar berikut ini
Sebuah benda bermassa 10 kg meluncur menuruni bidang licin seperti pada gamabar. Jika g = 10
m/s2 maka gaya normal benda pada bidang miring yaitu ...
A. 60 N
B. 80 N
C. 100 N
D. 160 N
E. 180 N
5. Perhatikan gambar berikut ini
Sebuah meja dengan massa 10 kg didorong di atas lantai kasar. Gaya yang diberikan pada meja
terus diperbesar sehingga meja dapat bergerak. Berdasarkan hasil analisis kasus tersebut
pernyataan di bawah ini yang benar yaitu ....
A. Gaya gesek statis bernilai minimum ketika meja akan mulai bergerak
B. Meja tidak mempunyai gaya gesek statis karena pada akhirnya benda bergerak
C. Gaya yang diberikan setelah meja bergerak lebih kecil dari pada gaya ketika akan
menggerakan meja
D. Gaya yang diberikan setelah meja bergerak lebih besar daripada gaya ketika akan
menggerakan meja
E. Gaya yang diberikan setelah meja bergerak sama besar denga gaya ketika akan
menggerakan meja
6. Ibu akan memindahkan lemari yang berada di dalam rumah. Untuk memindahkannya, ibu
mendorong lemari tersebut. Pada saat lemari di dorong, terdapat gaya-gaya yang bekerja.
Gambaran diagram gaya yang tepat adalah ....
A.
B.
C.
D.
E.
7.
Ketika Budi sedang mengendarai motor tiba-tiba ada seekor kucing melewati motor Budi sehingga
budi harus berhenti secepat mungkin dan memperlambat laju motor dengan cepat …
A. Gaya pada ban motor budi sama dengan gaya gesek yang dikeluarkan pada jalan
B. Gaya pada ban motor budi diperkecil dan gaya gesek yang dikeluarkan pada jalan
diperkecil.
C. Gaya pada ban motor budi diperkecil dan gaya gesek yang dikeluarkan pada jalan
diperbesar
D. Gaya pada ban motor budi diperbesar dan gaya gesek yang dikeluarkan pada jalan
diperkecil
E. Gaya pada ban motor budi diperbesar dan gaya gesek yang dikeluarkan pada jalan
diperbesar
8. Jeni memliki 2 kelereng yang sama .
Dia menggelindingkan kelereng A di permukaan
yang berbahan dari beton dengan gaya 2 N. Di waktu yang sama dia menggelindingkan
kelereng B di permukaan es dengan kekuatan yang sama. Maka kemungkinan yang paling tepat
adalah ....
A. Kelereng B akan melambat dan berhenti sebelum kelerang A
B. Kelereng A akan menggelinding lebih jauh dari pada kelereng B
C. Kelereng A akan melambat dan berhenti sebelum kelereng B
D. Kelereng B akan menggelinding dengan jarak yang sama dengan kelereng A
E. Kelereng A akan menggelinding dengan jarak yang sama dengan kelereng B
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Sekolah : SMA Negeri 8 Depok
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Peminatan : MIA
Materi Pokok : Hukum Newton
Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit
Pertemuan : Ke-3
I. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permassalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan massalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
II.INDIKATOR DAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui
pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan,
melaporkan dan berdiskusi.
3.9. Menganalisis interaksi gaya serta hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada
gerak lurus.
Indikator:
1. Menjelaskan gaya gesek.
2. Menganalisis persoalan-persoalan dinamika gerak lurus yang melibatkan gaya gesek.
4.9. Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait interaksi gaya sertah bungan gaya,
massa, dan percepatan dalam gerak lurus serta makna fisisnya.
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. kelompok siswa dapat menganalisis penerapan Hukum Newton pada tegangan tali
2. kelompok siswa dapat menganalisis penerapan Hukum Newton pada katrol
3.
IV. MATERI PEMBELAJARAN
a. Peta Konsep
b. Uraian Materi
Gaya gesek adalah gaya yang terjadi jika permukaan dua benda bersentuhan langsung secara
fisik. Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda. Gaya gesek dibedakan
menjadi dua, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek statis (fs) adalah gaya
gesek yang bekerja pada benda selama benda tersebut diam. Sedangkan gaya gesek kinetis (fk)
gaya gesek yang terjadi pada benda ketika benda bergerak. Nilai koefisien Gaya gesek berkisar
antara 0 dan 1. Jadi, 0 ≤ 𝜇 ≤ 1. Ada dua koefisien gesek, yaitu koefisien gesek statis (𝜇𝑠) dan
koefisien gesek kinetis (𝜇𝑘) dimana 𝜇𝑘 < 𝜇𝑠. Besarnya gaya gesek statis (fs) dan gaya gesek
kinetis (fk) adalah sebagai berikut:
fk = 𝜇𝑘 . 𝑁
Gaya Gesek
Gaya Gesek Statis
Gaya Gesek Kinetis
fs = 𝜇𝑠. 𝑁
dengan:
fk = gaya gesek kinetis (N)
fs = gaya gesek statis (N)
𝜇𝑘 = koefisien gesek kinetis
𝜇𝑠 = koefisien gesek statis
N = gaya normal (N)
V. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Pendekatan saintifik
Model : Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment dan
Satisfaction)
Metode : Diskusi kelompok, presentasi dan driil.
VI. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Media : Prezi
Alat/Bahan : Papan tulis, spidol, proyektor dan laptop.
Bahan Ajar : LKS disukusi kelompok
VII.LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Komponen
Langkah – langkah
Model Pembelajaran
ARIAS
Kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu Guru Murid
Pen
dah
ulu
an
Guru membuka
pembelajaran dengan
berdoa dan
memeriksa kehadiran
siswa/
menginformasikan
pada kegiatan
pembelajaran akan
Siswa mulai berdoa
dan mempersiapkan
diri sesuai arahan
guru.
3 menit
melakukan diskusi
jadi siswa dibagi
menjadi 6 kelompok.
Mempersiapkan
media, alat dan bahan
yang dibutuhkan saat
pembelajaran
Apersepsi Mengajukan
pertanyaan terkait
konsep gaya yang
pernah dipelajari
sebelumnya.
Pertanyaan diajukan
diantaranya yaitu:
Apakah yang kalian
ketahui tentang
konsep gaya gesek?
Siswa menjawab
semua pertanyaan
yang diajkan oleh
guru
Keg
iata
n I
nti
Tahap 1 Assurance
(Selalu memberi respon
positif, Memotivasi
siswa dalam belajar)
Mengamati:
Guru memaparkan
segala yang
berhubungan dengan
konsep gaya gesek
melalui sebuah
ilustrasi.
Menanya:
Siswa merespon dan
berargumen tentang
pertanyaan tersebut
5 menit
Guru memberikan
motivasi dengan
memberikan
pertanyaan yang
menggugah motivasi
siswa. (mengapa ban
sepeda slip jika
dijalan berkerikil
dibanding di jalan
aspal?jelaskan?)
Tahap 2 Relevance
(Menyampaikan materi
inti pelajaran
Menyampaikan
relevansi materi
pembelajaran dengan
kehidupan nyata)
Mengumpulkan
informasi/ mencoba/
ekperimen:
Guru menjelaskan
pembelajaran materi
Gaya Gesek dan
disertakan dengan
bukti gambar atau
video sesuai dengan
kehidupan sehari hari
Siswa
memperhatikan isi
materi yang
disampaikan guru
10
menit
Tahap 3 Interest
(Menumbuhkan minat
atau perharian siswa
dengan mengadakan
variasi dalam pelajaran)
Mengolah
informasi, menalar,
dan mencoba:
Guru memberikan
pembelajaran materi
Gaya Gesek dan
memberi kesempatan
kepada siswa untuk
berdiskusi sesuai
Siswa mengajukan
perntanyaan dan
mengemukakan
masalah yang perlu
dipecahkan
40
menit
dengan topik yang
diberikan
Guru membagi
kelompok untuk
diskusi (4-5 orang)
Tahap 4 Assessment
(Mengevaluasi
pembelajaran)
Guru meminta siswa
untuk
mempresentasikan
hasil diskusi di depan
kelas
Guru memberikan
soal-soal evaluasi
Siswa berkelompok,
kemudian siswa
mengerjakan soal
30
menit
Tahap 5
Satisfaction
Memberikan kepuasan
Guru memberikan
kepuasan dan
penghargaan kepada
siswa ketika siswa
berhasil dalam
pembelajaran materi
Gaya Gesek
Siswa menerima
penghargaan dari
guru ketika
menampilkan
keberhasilannya
dalam pebelajaran
materi Gaya Gesek
5 menit
Pen
utu
p
Guru menyimpulkan
hasil kegiatan
pembelajaran
Guru meminta siswa
agar mengumpulakan
LKS
Guru memberi
tugas
Dan menutup
pembelajaran
dengan salam
Siswa
memperhatikan
hasil kegiatan
dan menjawab
pertanyaan yang
di berikan
Mengumpulkan
LKS dan
menjawab salam
5 menit
VIII. Penilaian
1. Mekanisme dan Prosedur
Penilaian didapatkan dari hasil penilaian kognitif peserta didik.
2. Aspek dan Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian yang digunakan berupa tes pilihan ganda
3. Instrumen (Terlampir)
IX. Sumber/Referensi
Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.
Depok, 2020
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Sarodji Jacha, S.Pd
NIP: 196504121988031012
Ai Umul Apiah
NIM: 1113016300054
Lampiran A.2 RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
Sekolah : SMA N 8 Depok
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X/ IPA
Materi Pokok : Hukum Newton
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Pertemuan : Ke-1
I. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permassalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan massalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
II.INDIKATOR DAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui
pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan,
melaporkan dan berdiskusi.
3.7. Menganalisis interaksi gaya serta hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak
lurus.
Indikator:
3. Menerapkan konsep Hukum Newton dalam pemecahan masalah terkait gerak benda.
4. Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
4.7. Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait interaksi gaya serta hubungan gaya,
massa, dan percepatan dalam gerak lurus serta makna fisisnya.
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
4. Kelompok siswa dapat menganalisis penerapan konsep Hukum I Newton dalam
kehidupan sehari-hari
5. Kelompok siswa dapat menganalisis penerapan konsep Hukum II Newton dalam
kehidupan sehari-hari
6. Kelompok siswa dapat menganalisis penerapan konsep Hukum III Nweton dalam
kehidupan sehari-hari
IV. MATERI PEMBELAJARAN
a. Peta Konsep
Hukum newton
Hukum I Newton
Sifat Kelembaman
(Inersia)
sifat kesetimbangan
Hukum II Newton
gaya dan percepatan
Huum III Newton
gaya aksi - reaksi
b. Uraian materi
Hukum I Newton
“Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, benda tersebut akan tetap
diam atau tetap bergerak lurus beraturan”. Hukum 1 Newton dinyatakan sebagai berikut:
ΣF=0
Hukum II Newton
“Percepatan yang timbul pada sebuah benda karena pengaruh gaya yang bekerja pada benda,
besarnya berbanding lurus dengan gaya yang mempengaruhi benda dan berbanding terbalik
dengan massa benda”. Hukum 2 Newton dapat dinyatakan sebagai berikut
𝑎 =ΣF
𝑚
Hukum III Newton
“Jika anda mengerjakan gaya pada sebuah benda, benda tersebut akan mengerjakan gaya pada
anda yang sama besarnya, tetapi dengan arah yang berlawanan”. Hukum 3 Newton dapat
dinyatakan sebagai berikut:
𝐹𝐴𝑘𝑠𝑖 = −𝐹𝑅𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
V. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Pendekatan saintifik
Metode : presentasi, tanya-jawab dan drilll.
VI. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Media : Prezi
Alat/Bahan : Papan tulis, spidol, proyektor, dan laptop.
Bahan Ajar : Buku Paket Fisika kelas X.
VII.LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahap Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu Guru Murid
Pen
dah
ulu
an
Persiapan Guru membuka
pembelajaran dengan
berdoa dan memeriksa
kehadiran siswa.
Mempersiapkan media,
alat dan bahan yang
dibutuhkan saat
pembelajaran
Siswa berdo serta
mempersiapkan diri
sesuai arahan guru
5 menit
Apersepsi Mengajukan pertanyaan
terkait konsep hukum
newton yang pernah
dipelajari sebelumnya.
Pertanyaan diajukan
diantaranya yaitu:
Apakah yang kalian
ketahui tentang konsep
hukum newton?
Menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh guru
5 menit
Keg
iata
n I
nti
Mengamati,
Menanya:
Guru memaparkan
segala yang
berhubungan dengan
konsep hukum newton
melalui sebuah ilustrasi
Menyajian masalah
dengan memberi
pertanyaan yang
menggungah motivasi
siswa (pernahkah kalian
Siswa dengan
sukarela menjelaskan
materi secara singkat.
Siswa
menyampaikan
pendapatnya tentang
manfaat mempelajari
fisika
5 menit
mengalami peristiwa
pengereman dalam
berkendara?apa yang
anda rasakan)
Mengumpulkan
informasi/Mencob
a/Eksperimen:
Guru menjelaskan
pembelajaran materi
Hukum Newton dan
diberikan gambar atau
video kesesuaian dalam
kehidupan seharihari
Siswa
memperhatikan isi
materi yang
disampaikan guru
Siswa menyampaikan
pendapatnya
5 menit
Mengolah
informasi,
menalar, dan
mencoba:
Guru memberikan
pembelajaran materi
Hukum Newton dan
memberi kesempatan
kepada siswa untuk
berdiskusi sesuai
dengan topik yang
diberikan
Siswa mengajukan
perntanyaan dan
mengemukakan
masalah yang perlu
dipecahkan
40
menit
Mengasosiasikan: Guru meminta siswa
untuk
mempresentasikan
pendapatnya kelas.
Guru memberikan soal-
soal evaluasi
Siswa mengerjakan
soal
30
menit
Pen
utu
p
Guru menyimpulkan
hasil kegiatan
pembelajaran.
Guru meminta siswa
agar mengumpulakan
LKS
Guru memberi tugas
dan menutup
pembelajaran dengan
salam
Siswa
memperhatikan hasil
kegiatan dan
menjawab
pertanyaan yang di
berikan
Mengumpulkan LKS
dan menjawab salam
5 menit
VIII. Penilaian
4. Mekanisme dan Prosedur
Penilaian didapatkan dari hasil penilaian kognitif peserta didik.
5. Aspek dan Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian yang digunakan berupa tes pilihan ganda
6. Instrumen (Terlampir)
IX. Sumber/Referensi
Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.
Depok, 2020
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Sarodji Jachja, S. Pd
Ai Umul Apiah
NIP:196504121988031012
NIM: 1113016300054
Latihan Soal.
6. berilah contoh hukum I Newton yang bisa Anda temukan dalam kehidupan sehari-hari?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
7. Hitung variabel yang belum diketahui:
d. F = 20 N d. F = 48 N
m = 5 kg m = 400 gr
ɑ = …………..? ɑ = …………..?
e. F = …………..? e. F = …………..?
m = 5 kg m = 400 gr
ɑ = 4 m/s2 ɑ = 120 m/s2
f. F = 200 N f. F = 160 N
m = …………...? m = ……………?
ɑ = 20 m/s2 ɑ = 10 m/s2
7. Berilah contoh peristiwa sehari-hari yang merupakan bentuk hukum III Newton?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
8. Termasuk hukum Newton Berapakah peristiwa berikut :
e. benda yang tertabrak kendaraan yang lebih besar akan terpental lebih jauh dibanding
benda kecil (…….)
f. tubuh kita akan terdorong ke depan ketika kaki kita bergesek dengan lantai kearah
belakang (…….)
g. penumpang terjatuh ke depan ketika bus mengerem mendadak
(………)
h. burung mengerem terbang dengan cara membentangkan sayapnya selebar mungkin tegak
lurus arah terbangnya (…….)
9. Sebuah mobil mainan melaju di lantai yang licin, Bila mobil tersebut digerakkan dengan gaya
10 N, bila massa mobil mainan tersebut adalah 125 gram, hitunglah berapakah percepatan
yang dihasilkan oleh mobil mainan tersebut ?
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
Sekolah : SMA N 8 Depok
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X IPA/ Genap
Materi Pokok : Hukum Newton
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Pertemuan : ke-2
I. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permassalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan massalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
II.INDIKATOR DAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui
pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan,
melaporkan dan berdiskusi.
3.8. Menganalisis interaksi gaya serta hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak
lurus.
Indikator:
4. Menggambar gaya berat, gaya normal dan gaya tegang tali dalam diskusi pemecahan
masalah dinamika gerak lurus tanpa gesekan.
5. Memecahkan persoalan dinamika gerak lurus pada bidang datar, sistem katrol dan
bidang miring.
6. Melukiskan diagram gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda.
4.8. Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait interaksi gaya serta hubungan gaya,
massa, dan percepatan dalam gerak lurus serta makna fisisnya.
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
4. Kelompok siswa dapat menganalisis gaya berat, gaya normal, gaya gesek serta
penerapannya
5. Kelompok siswa dapat menembedakan berat dan massa serta penerapannya
6. Kelompok siswa mendapat melukiskan diagram gaya-gaya yang bekerja pada suatu
benda.
IV. MATERI PEMBELAJARAN
a. Peta Konsep
Jenis-jenis Gaya
Gaya Berat Gaya NormalGaya
Tegangan Taligaya Gerak
b. Uraian Materi
Gaya Berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada benda yang memiliki massa.
Gaya Normal adalah gaya yang bekerja pada dua benda yang saling bersentuhan,
dimana arah gaya normal tegak lurus permukaan bidang sentuh.
Gaya Tegang Tali merupakan gaya yang bekerja padada tali jika benda diubungkan
dengan tali.
Gaya Gesek adalah gaya yang diakibatkan oleh dua permukaan benda yang
bersentuhan. Arah gaya gesek berlawanan dengan arah gerak benda. Gaya gesek
dibagi menjadi dua yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
V. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Pendekatan saintifik
Metode : Presentasi, Tanya-jawab dan driil.
VI. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Media : Prezi
Alat/Bahan : Papan tulis, spidol, proyektor dan laptop.
Bahan Ajar : Buku Paket Fisika Kelas X.
VII.LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahap Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu Guru Murid
Pen
dah
ulu
an
Guru membuka
pembelajaran dengan
berdoa dan
memeriksa kehadiran
siswa
Mempersiapkan
media, alat dan bahan
Siswa berdo serta
mempersiapkan
diri sesuai arahan
guru
3 menit
yang dibutuhkan saat
pembelajaran
Apersepsi Mengajukan
pertanyaan terkait
konsep gaya yang
pernah dipelajari
sebelumnya.
Pertanyaan diajukan
diantaranya yaitu:
Apakah yang kalian
ketahui tentang
konsep gaya?
Menjawab
pertanyaan yang di
ajukan oleh guru
5 menit
Keg
iata
n I
nti
Mengamati, Menanya:
Guru memaparkan
segala yang
berhubungan dengan
konsep gaya melalui
sebuah ilustrasi
Guru memberikan
motivasi dengan
memberi pertanyaan
yang menggugah
motivasi siswa
(ketika kita
mengukur beban
tubuh apa yang kita
Siswa merespon
dan menjawab
pertanyaan yang
telah diberikan oleh
guru mengenai
konsep hukum
newton dalam
kehidupan sehari-
hari
5 menit
ukur? Apakah massa
atau berat?)
Mengumpulkan
informasi/mencoba/
eksperimen:
Guru menjelaskan
pembelajaran materi
jenis-Jenis Gaya dan
disertakan dengan
bukti gambar atau
video sesuai dengan
kehidupan sehari hari
(dari tampilan video
tersebut, apa yang
kamu ketahui tentang
gaya?)
Siswa
memperhatikan isi
materi yang
disampaikan guru
Siswa menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh guru
dari video yang
ditayangkan.
10
menit
Mengolah informasi,
menalar, dan mencoba:
Guru memberikan
pembelajaran materi
Jenis-jenis Gaya dan
memberi kesempatan
kepada siswa untuk
berdiskusi sesuai
dengan topik yang
diberikan
Siswa mengajukan
perntanyaan dan
mengemukakan
masalah yang perlu
dipecahkan
40
menit
Mengasosiasikan Guru meminta siswa
untuk
mempresentasikan
pendapat di depan
kelas
Siswa
mengemukakan
pendapat, siswa
mengerjakan soal
30
menit
Guru memberikan
soal-soal evaluasi
Pen
utu
p
Guru menyimpulkan
hasil kegiatan
pembelajaran
Guru meminta siswa
agar mengumpulakan
LKS
Guru memberi tugas
dan menutup
pembelajaran dengan
salam
Siswa
memperhatikan
hasil kegiatan
dan menjawab
pertanyaan
yang di berikan
Mengumpulkan
LKS dan
menjawab
salam
5 menit
VIII. Penilaian
4.Mekanisme dan Prosedur
Penilaian didapatkan dari hasil penilaian kognitif peserta didik.
5.Aspek dan Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian yang digunakan berupa tes pilihan ganda
6.Instrumen (Terlampir)
IX. Sumber/Referensi
Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.
Depok, 2020
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Sarodji Jachja, S.Pd
NIP:196504121988031012
Ai Umul Apiah
NIM: 1113016300054
Latiahan Soal
9. Perhatikan tabel berikut ini
perbedaan antara massa dan berat yaitu ...
F. 1 dan 2
G. 1 dan 4
H. 2 dan 3
I. 3 dan 4
J. 1,2 dan 4
10. Jika percepatan gravitasi bumi adalah 9,8 m/s2, maka berat 6 kg beras yaitu :
F. 49,0 N
G. 54,6 N
H. 58,8 N
I. 60,0 N
J. 64,5 N
11. Sebuah balok kayu terletak di atas meja, Massa balok 5 kg, koefisien gesek kinetik 𝜇𝑘=0,2.
Koefisien gesek statis 𝜇𝑠=0,4 dan percepatan gravitasi g = 10 m/s2. Maka besarnya gaya gesek
kinetik yaitu ...
F. 10 N
No Massa Berat
1 Besarnya
tetap
Besarnya
berubah
2 Dipengaruhi
gaya gravitasi
Tidak
terpengaruh
gravitasi
3 Besarnya
tidak tetap
Besarnya
tetap
4 Tidak
dipengaruhi
gaya gravitasi
Dipengaruhi
gravitasi
G. 20 N
H. 40 N
I. 60 N
J. 80 N
12. Perhatikan gambar berikut ini
Sebuah benda bermassa 10 kg meluncur menuruni bidang licin seperti pada gamabar. Jika g = 10
m/s2 maka gaya normal benda pada bidang miring yaitu ...
F. 60 N
G. 80 N
H. 100 N
I. 160 N
J. 180 N
13. Perhatikan gambar berikut ini
Sebuah meja dengan massa 10 kg didorong di atas lantai kasar. Gaya yang diberikan pada meja
terus diperbesar sehingga meja dapat bergerak. Berdasarkan hasil analisis kasus tersebut
pernyataan di bawah ini yang benar yaitu ....
F. Gaya gesek statis bernilai minimum ketika meja akan mulai bergerak
G. Meja tidak mempunyai gaya gesek statis karena pada akhirnya benda bergerak
H. Gaya yang diberikan setelah meja bergerak lebih kecil dari pada gaya ketika akan
menggerakan meja
I. Gaya yang diberikan setelah meja bergerak lebih besar daripada gaya ketika akan
menggerakan meja
J. Gaya yang diberikan setelah meja bergerak sama besar denga gaya ketika akan
menggerakan meja
14. Ibu akan memindahkan lemari yang berada di dalam rumah. Untuk memindahkannya, ibu
mendorong lemari tersebut. Pada saat lemari di dorong, terdapat gaya-gaya yang bekerja.
Gambaran diagram gaya yang tepat adalah ....
F.
G.
H.
I.
J.
15.
Ketika Budi sedang mengendarai motor tiba-tiba ada seekor kucing melewati motor Budi sehingga
budi harus berhenti secepat mungkin dan memperlambat laju motor dengan cepat …
F. Gaya pada ban motor budi sama dengan gaya gesek yang dikeluarkan pada jalan
G. Gaya pada ban motor budi diperkecil dan gaya gesek yang dikeluarkan pada jalan
diperkecil.
H. Gaya pada ban motor budi diperkecil dan gaya gesek yang dikeluarkan pada jalan
diperbesar
I. Gaya pada ban motor budi diperbesar dan gaya gesek yang dikeluarkan pada jalan
diperkecil
J. Gaya pada ban motor budi diperbesar dan gaya gesek yang dikeluarkan pada jalan
diperbesar
16. Jeni memliki 2 kelereng yang sama .
Dia menggelindingkan kelereng A di permukaan
yang berbahan dari beton dengan gaya 2 N. Di waktu yang sama dia menggelindingkan
kelereng B di permukaan es dengan kekuatan yang sama. Maka kemungkinan yang paling tepat
adalah ....
F. Kelereng B akan melambat dan berhenti sebelum kelerang A
G. Kelereng A akan menggelinding lebih jauh dari pada kelereng B
H. Kelereng A akan melambat dan berhenti sebelum kelereng B
I. Kelereng B akan menggelinding dengan jarak yang sama dengan kelereng A
Kelereng A akan menggelinding dengan jarak yang sama dengan kelereng B
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
Sekolah : SMA Negeri 8 Depok
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Peminatan : MIA
Materi Pokok : Hukum Newton
Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit
Pertemuan : Ke-3
I. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permassalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan massalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
II.INDIKATOR DAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui
pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan,
melaporkan dan berdiskusi.
3.9. Menganalisis interaksi gaya serta hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada
gerak lurus.
Indikator:
3. Menjelaskan gaya gesek.
4. Menganalisis persoalan-persoalan dinamika gerak lurus yang melibatkan gaya gesek.
4.9. Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait interaksi gaya sertah bungan gaya,
massa, dan percepatan dalam gerak lurus serta makna fisisnya.
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
4. kelompok siswa dapat menganalisis penerapan Hukum Newton pada tegangan tali
5. kelompok siswa dapat menganalisis penerapan Hukum Newton pada katrol
6.
IV. MATERI PEMBELAJARAN
a. Peta Konsep
b. Uraian Materi
Gaya gesek adalah gaya yang terjadi jika permukaan dua benda bersentuhan langsung secara
fisik. Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda. Gaya gesek dibedakan
menjadi dua, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek statis (fs) adalah gaya
gesek yang bekerja pada benda selama benda tersebut diam. Sedangkan gaya gesek kinetis (fk)
gaya gesek yang terjadi pada benda ketika benda bergerak. Nilai koefisien Gaya gesek berkisar
antara 0 dan 1. Jadi, 0 ≤ 𝜇 ≤ 1. Ada dua koefisien gesek, yaitu koefisien gesek statis (𝜇𝑠) dan
koefisien gesek kinetis (𝜇𝑘) dimana 𝜇𝑘 < 𝜇𝑠. Besarnya gaya gesek statis (fs) dan gaya gesek
kinetis (fk) adalah sebagai berikut:
fk = 𝜇𝑘 . 𝑁
Gaya Gesek
Gaya Gesek Statis
Gaya Gesek Kinetis
fs = 𝜇𝑠. 𝑁
dengan:
fk = gaya gesek kinetis (N)
fs = gaya gesek statis (N)
𝜇𝑘 = koefisien gesek kinetis
𝜇𝑠 = koefisien gesek statis
N = gaya normal (N)
V. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Pendekatan saintifik
Model : Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment dan
Satisfaction)
Metode : Diskusi kelompok, presentasi dan driil.
VI. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Media : Prezi
Alat/Bahan : Papan tulis, spidol, proyektor dan laptop.
Bahan Ajar : LKS disukusi kelompok
VII.LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Komponen
Langkah – langkah
Model Pembelajaran
ARIAS
Kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu Guru Murid
Pen
dah
ulu
an
Guru membuka
pembelajaran dengan
berdoa dan
memeriksa kehadiran
siswa/
menginformasikan
pada kegiatan
pembelajaran akan
Siswa mulai berdoa
dan mempersiapkan
diri sesuai arahan
guru.
3 menit
melakukan diskusi
jadi siswa dibagi
menjadi 6 kelompok.
Mempersiapkan
media, alat dan bahan
yang dibutuhkan saat
pembelajaran
Apersepsi Mengajukan
pertanyaan terkait
konsep gaya yang
pernah dipelajari
sebelumnya.
Pertanyaan diajukan
diantaranya yaitu:
Apakah yang kalian
ketahui tentang
konsep gaya gesek?
Siswa menjawab
semua pertanyaan
yang diajkan oleh
guru
Keg
iata
n I
nti
Mengamati, Menanya:
Guru memaparkan
segala yang
berhubungan dengan
konsep gaya gesek
melalui sebuah
ilustrasi.
Guru memberikan
motivasi dengan
memberikan
pertanyaan yang
Siswa merespon dan
berargumen tentang
pertanyaan tersebut
5 menit
menggugah motivasi
siswa. (mengapa ban
sepeda slip jika
dijalan berkerikil
dibanding di jalan
aspal?jelaskan?)
Mengumpulkan
informasi/ mencoba/
ekperimen:
Guru menjelaskan
pembelajaran materi
Gaya Gesek dan
disertakan dengan
bukti gambar atau
video sesuai dengan
kehidupan sehari hari
Siswa
memperhatikan isi
materi yang
disampaikan guru
10
menit
Mengolah informasi,
menalar, dan
mencoba:
Guru memberikan
pembelajaran materi
Gaya Gesek dan
memberi kesempatan
kepada siswa untuk
berdiskusi sesuai
dengan topik yang
diberikan
Siswa mengajukan
perntanyaan dan
mengemukakan
masalah yang perlu
dipecahkan
40
menit
Mengasosiasikan Guru meminta siswa
untuk
mempresentasikan
hasil diskusi di depan
kelas
Siswa berkelompok,
kemudian siswa
mengerjakan soal
30
menit
Guru memberikan
soal-soal evaluasi P
enutu
p
Guru menyimpulkan
hasil kegiatan
pembelajaran
Guru meminta siswa
agar mengumpulakan
LKS
Guru memberi
tugas
Dan menutup
pembelajaran
dengan salam
Siswa
memperhatikan
hasil kegiatan
dan menjawab
pertanyaan yang
di berikan
Mengumpulkan
LKS dan
menjawab salam
5 menit
VIII. Penilaian
4. Mekanisme dan Prosedur
Penilaian didapatkan dari hasil penilaian kognitif peserta didik.
5. Aspek dan Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian yang digunakan berupa tes pilihan ganda
6. Instrumen (Terlampir)
IX. Sumber/Referensi
Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.
Depok, 2020
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Sarodji Jacha, S.Pd
NIP: 196504121988031012
Ai Umul Apiah
NIM: 1113016300054
lampiran A.3 Lembar Diskusi Peserta Didik
Gaya merupakan suatu perilaku yang berupakan dorongan atau tarikan terhadap suatu benda.
Gaya juga bisa menyebabkan perubahan posisi, gerak ataupun perubahan bentuk benda. Gaya
juga merupakan besaran vector dimana mempunyai nilai dan arah.
HUKUM NEWTON
JENIS-JENIS GAYA
[TYPE THE DOCUMENT TITLE] [TYPE THE DOCUMENT SUBTITLE]
Tujuan Pembelajaran:
1. Kelompok siswa dapat menjelaskan pengertian gaya.
2. Kelompok siswa dapat menyebutkan contoh tentang gaya pada
kehidupan sehari-hari.
3. Kelompok siswa dapat menjelaskan pengaruh gaya terhadap
benda
4. Kelompok Siswa dapat menjelaskan berbagai jenis gaya .
5. Kelompok siswa dapat menggambarkan diagram gaya.
6. Kelompok Siswa dapat menghitung gaya-gaya yang bekerja
pada benda.
7. Kelompok siswa dapat menganalisis gaya-gaya yang bekerja
pada benda.
NAMA
KELOMPOK
1. …………………….
………………………
2. ………………………
………………………
3. ………………………
………………………
4. ………………………
………………………
5. ………………………
………………………
BAHAN DISKUSI I
A. Pengaruh Gaya
Tujuan : Menyelidiki pengaruh gaya yang bekerja pada benda
Kegiatan 1 (Perhatikan apa yang di demonstrasikan oleh teman mu di depan kelas dan jawablah
pertanyaan berikut)
1. Mengapa meja yang di dorong ke depan mengalami pergeseran?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
2. Mengapa meja yang di tarik mengelami pergerseran?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
3. Mengapa plastisin bisa berubah bentuk ketika diberi tekanan oleh tangan teman mu?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
4. Apa yang terjadi pada bola kertas yang dilempar oleh teman mu? Apakah bola kertas berbalik
arah? Apakah kecepatan gerak bola berubah ? Mengapa itu bisa terjadi?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Kesimpulan :
Gaya adalah
________________________________________________________________________
Gay adapat mempengaruhi
______________________________________________________________________________
Sebutkan 3 Contoh gaya dalam kehidupan sehari-hari
__________________________________________________________________________
BAHAN DISKUSI II
B. Jenis-Jenis Gaya
Tujuan : menjelaskan berbagai jenis gaya
Kegiatan 2 ( Isilah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat, untuk mencari informasi,
jawaban kalian bisa mencari tau melalui buku maupun internet)
Pada suatu hari Budi dan Anton sedang
bermain bola di lapangan. Budi menendang
bola ke arah Anton si penjaga gawang. Anton
maju melangkah ke depan untuk menangkap
bola tetapi Budi menendang ke arah atas kepala
Anton. Sehingga bola melambung ke atas dan
jatuh ke gawang.
1. Mengapa bola tidak melambung terus ke
angkasa ?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
2. Gaya apa yang mempengaruhi bola tidak melambung ke atas? Jelaskan !
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
3. Menurutmu jika bola yang di tendang bermassa 0,30 kg dan bola lainnya yang bermassa 0,45
kg ditendang dengan gaya yang sama apa yang akan terjadi pada kedua bola tersebut?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
4. Faktor apakah yang mempengaruhi perbedaan gerak pada kedua bola tersebut?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
5. Tuliskan persamaan matematis jenis gaya tersebut disertai dengan keterangan !
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
6. Pada sebuah benda dalam keadaan diam akan memiliki gaya berat, gaya berat memilki arah
selalu ke pusat bumi dari titik pusat massa benda. Perhatikan gambar berikut !
Lukiskan diagram gaya berat, pada gambar A sampai D !
“Setiap benda yang di letakan di suatu bidang, pasti memiliki
Gaya Normal”. Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada
bidang sentuh antara dua benda yang bersentuhan secara fisik
dengan arah tegak lurus bidang sentuh”.
7. Pada sebuah benda dalam keadaan diam akan memilki gaya normal, gaya normal memiliki
arah gaya yang tegak lurus dengan bidangnya. Perhatikan gambar berikut
lukiskan diagram gaya normal pada gambar A sampai C berikut !
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
8. Tuliskan persamaan matematis dari gaya normal disertai dengan keterangan !
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
9. Menurutmu jika dua buah buku di letakan pada suatu bidang yang berbeda ( datar dan miring)
dengan massa yang sama, apakah tersebut buku memiliki nilai gaya normal yang sama ?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
10. Faktor apa yang mempengaruhi perbedaan kedua buku tersebut?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
11. Mengapa sebuah buku yang mula-mula di letakkan pada sebuah bidang datar tidak begerak?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
12. Mengapa sebelum sudut 15o buku tidak bergerak?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
13. Mengapa setelah sudut 15o buku bergerak ?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
14. Bagimana syarat bergerak atau tidak bergeraknya suatu benda ? Isilah titik dibawah ini dengan
simbol ( > , <, atau =) berdasarkan video yang telah kamu amati
a. Sebuah benda tidak bergerak jika gaya yang diberikan lebih ..........dibanding dengan gaya statis
benda
b. Sebuah benda tepat akan bergerak jika gaya yang diberikan .......... gaya statis benda
c. Sebuah benda bisa bergerak jika gaya statis benda lebih ......... dibanding dengan gaya kinetis
benda
d. Sebuah benda bisa bergerak jika koefisien gesek statis lebih .......dibanding koefisien gesek
kinetis
15. Jelaskan jenis-jenis gaya gesek dan tuliskan persamaan matematis dari jenis gaya gesek
tersebut disertai dengan keterangan !
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
16. Bagaimana cara menghentikan mobil tanpa di sentuh tangan ?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
17. Menurutmu jika terdapat 3 mobil mainan dengan massa yang sama di luncurkan dari posisi
awal yang sama tetapi di dasar permukaan berbeda. Mobil 1 di luncurkan di permukaan dasar es.
Mobil 2 di luncurkan di permukaan dasar yang di lapisi oleh pasir Mobil 3 di luncurkan di
permukaan dasar yang di lapisi oleh pasir. Apa yang akan terjadi pada kedua mobil mainan tersebut
setelah di luncurkan?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
18. Faktor apa yang mempengaruhi perbedaan kelajuan mobil mainan tersebut?Jelaskan!
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
19. Urutkan koefisien gesek mobil dari yang terkecil sampai yang terbesar ?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
20. Pada sebuah benda dalam keadaan diam atau bergerak akan memilki gesek, gaya gesek
memiliki arah gaya yang berlawanan dengan arah gerak benda. Perhatikan gambar berikut
lukiskan diagram gaya gesek pada gambar A sampai C !
Eko dan Hani merupakan anak yang rajin. Setiap pagi
mereka selalu membantu ibunya menimba air sumur
menggunakan katrol. Salah satu gaya yang bekerja pada
tali ketika Eko dan Hani menimba air adalah Gaya
tegang tali. Gaya tegang tali adalah gaya yang bekerja
pada ujung tali ketika seutas tali tegang.
.
1. Bisakah eko dan hani menimba air dengan kondisi tali tidak menegang? Mengapa?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
2. Ketika tali membutuhkan kekuatan agar tidak putus, maka konsep gaya apa yang diperlukan
untuk memperkirakan kekuatan tali tersebut ?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
3. Perhatikan gambar berikut!
Bagaimana perbedaan kekuatan tali pada gambar A dan gambar B? Apakah terdapat hubungan
antara kekuatan tali dengan gaya gravitasi? Jelaskan!
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
4. Pada sebuah benda yang dihubungkan dengan tali akan memiliki gaya tegang tali. Gaya tegang
tali berada pada ujung tali. Perhatikan gambar berikut lukiskan diagram gaya tegang tali pada
benda berikut !
lukiskan diagram gaya tegangan tali pada gambar A sampai B !
BAHAN DISKUSI III
Menghitung Resultan Gaya
Tujuan : Menyelidiki pengaruh gaya yang bekerja pada benda menghitung gaya-gaya yang bekerja pada
benda
Kegiatan 3 (Perhatikan permasalahan berikut dan selesaikanlah bersama-sama dengan teman kelompok
mu)
Ibu Diana membeli sayur dan buah-buahan di pasar swalayan. Untuk membawa sayur dan buah yang telah
di beli Ibu Diana menggunakan bantuan keranjang yang di dorong. Keranjang tersebut bermassa 15 kg
dengan gaya konstan sebesar 75 N. Gerobak tersebut mengalami gaya gesekan sebesar 20 N.
1. Gambarkan diagram gaya yang bekerja pada keranjang yang digunakan oleh ibu Diana !
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
2. Tentukan resultan gaya yang bekerja pada keranjang yang digunakan oleh Ibu Diana
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
HUKUM NEWTON
HUKUM-HUKUM NEWTON
[TYPE THE DOCUMENT TITLE] [TYPE THE DOCUMENT SUBTITLE]
Tujuan Pembelajaran:
1. 1. Kelompok siswa dapat menganalisis penerapan konsep
Hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari
2. Kelompok siswa dapat menganalisis penerapan konsep
Hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari
3. Kelompok siswa dapat menganalisis penerapan konsep
Hukum III Nweton dalam kehidupan sehari-hari
NAMA
KELOMPOK
1. …………………….
………………………
2. ………………………
………………………
3. ………………………
………………………
4. ………………………
………………………
5. ………………………
………………………
1. Perhatikan contoh-contoh pada gambar a - g disajikan pasangan gaya aksi–reaksi yang ditunjukkan dengan menggunakan anak panah (vektor gaya) dan keterangan gaya aksi-reaksi yang bekerja pada benda dituliskan masing–masing di bawah gambar. Tugasmu adalah menggambarkan anak panah untuk gaya reaksi dan menuliskan keterangan gaya reaksi yang bekerja, kemudian pada benda b sampai dengan g, dan menggambar 1 tambahan pada poin h.
2. Lengkapi tabel berikut dengan analisis peristiwa-peristiwa yang tertera pada tabel. Centang (√ ) apakah peristiwa tersebut merupakan penerapan dari Hukum I, II, atau III Newton, kemudian tuliskan alasanmu pada kolom alasan dengan baik dan benar!
NO PERISTIWA HUKUM NEWTON ALASAN
I II III
1.
Contoh
Dua ekor kijang yang saling
beradu kekuatan terpental
akibat saling mendorong
satu sama lain.
√
Terpentalnya kedua kijang karena hasil
gaya aksi reaksi antara kedua kijang
yang saling beradu
2.
Dua ekor badak jantan
yang bermassa sama
melakukan adu kekuatan
untuk memperebutkan
daerah kekuasaan.
Keduanya saling
mendorong dengan gaya
yang sama, sehingga
tidak ada satupun badak
yang bergeser dari
posisinya.
3.
Seekor anak badak
bermain-main dengan
induknya. Anak badak
tersebut terpental ke
belakang karena
mencoba mendorong
induknya dengan kuat.
4.
Seekor banteng jantan
mendorong anak kijang
dengan kekuatan penuh
hingga terpental jauh.
5.
Seekor elang terbang
bebas di udara dengan
cara mengepakkan
sayapnya ke bawah.
Kecepatan udara yang
lebih cepat di bagian atas
sayap mengakibatkan
elang tersebut terangkat
ke atas
6.
Seekor gajah betina
mendorong anaknya ke
sungai untuk minum.
Gajah betina tersebut
mendorong anaknya
dengan hati-hati karena
massa tubuhnya yang
jauh lebih besar daripada
massa tubuh anaknya
7.
Seekor ikan berenang di
dalam air dengan cara
menggerakkan
siripnya ke belakang
8.
Seekor elang yang
mengatupkan sayapnya
untuk meluncur cepat ke
bawah
9.
Seekor elang yang
membentangkan sayapnya
lebar-lebar untuk menjaga
ketinggian
10.
Seekor elang yang
mengepakkan sayapnya
dengan kuat untuk
mendorong tubuhnya agar
terangkat ke atas.
143
LAMPIRAN B
INSTRUMEN PENELITIAN
A. Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji
B. Instrumen Tes Uji
C. Kisi-kisi Instrumen Nontes
D. Instrumen Nontes
E. Analisis Hasil Uji Coba Isntrumen Tes
A. Uji Validitas Instrumen Tes
B. Reabilitas
C. Uji Taraf Kesukaran
D. Uji Daya Pembeda
E. Rekapidulasi Hasil Uji Coba Instrumen
F. Soal Tes Yang Digunakan
G. Lembar Uji Validasi Instrumen Materi
Lampiran B.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba penelitian
KISI-KISI INSTRUMEN TES
Sekolah : SMA Negeri 8 Depok
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semeste r : X / II
Materi Pokok : Hukum Newton
Jumlah Soal : 25 Soal
Jenis Tes : Pilihan Ganda
Kompetensi Dasar : Menganalisis interaksi gaya serta hubungan antara gaya, massa, dan gerak pada
benda lurus
Indikator pelajaran Aspek kognitif Jumlah
soal C1 C2 C3 C4
Menjelaskan tetang gaya 1 1
Mendefinisikan massa dan berat 2 1
Menghitung besar nilai gaya 3, 4 2
Menyelidiki hubungan antara massa bearat dan
gaya
5 1
Menganalisis gaya-gaya yang bekerja pada benda 6 1
Menganalisis hukum I Newton 7 1
Menerapkan formulasi Hukum II Newton 8, 9 2
Menunjukkan arah resultan gaya 10 1
Menjelaskan hukum II newton dan penerapannya 11 12 2
Menganalisis gaya-gaya yang bekerja pada benda 13 1
Menerapkan formulasi hukum II Newton untuk
menyelesaikan permasalahan dinamika gerak
14 1
Menganalisis hukum II Newton pada peristiwa
gerak benda
15,16 2
Menjelaskan Hukum III Newton 17 1
Mengidentifikasihukum III Newton 18,
19,
21
3
Menerapkan formulasi Hukum III Newton 22,
23
2
Menganalisis hukum III Newton di kehidupan
sehari-hari
20,
24,25
3
Jumalah soal 3 6 7 9 25
presentase 12% 24% 28% 36% 100%
Lampiran B.2 Instrumen Uji Coba Penelitian
Instrumen Tes Penelitian
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/Genap
Materi Pokok : Hukum Newton
Kompetensi Dasar : 3.7 Menganalisis interaksi gaya serta hubungan antara gaya, massa dan gerakan benda pada gerak lurus
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Jumlah Soal : 25
Indikator Soal Penyelesaian Soal Jawaban Aspek
Kognitif
Menjelaskan
tetang gaya
1. Bila resultan gaya yang bekerja pada
sebuah benda sama dengan nol, maka
pernyataan di bawah ini yang benar
adalah…
1) Kecepatan selalu tetap meski waktunya
berubah-ubah
2) Percepatannya selalu tetap meski
waktunya berubah-ubah
ƩF = 0
Kondisi ini berlaku pada benda diam atau
benda bergerak lurus beraturan dengan
kecepatan tetap
A C2
3) Kecepatannya selalu berubah-ubah
meski waktunya tetap
4) Percepatannya selalu berubah-ubah
meski waktunya tetap
5) Percepatannya selalu tetap meski
kecepatannya berubah-ubah
Mendefinisikan
massa dan berat
2. perhatikan table berikut!
No Massa Berat
1. Besarnya
Tetap
Besarnya
Berubah
2. Dipengaruhi
Gaya
Gravitasi
Tidak
Terpengaruh
Gravitasi
3. Besarnya
Tidak Tetap
Besarnya
Tetap
4. Tidak
Dipengaruhi
Gaya
Gravitasi
Dipengaruhi
Gravitasi
perbedaan antara massa dan berat yaitu ...
A. 1 dan 2
Massa adalah jumlah materi yang
dikandung oleh suatu benda. Tentu saja
jumlah materi ini tidak di pengaruhi oleh
gaya gravitasi. Dengan kata lain massa
adalah tetep. Sebaliknya berat adalah
gaya gravitasi bumi yang bekerja pada
benda. Tentu saja berat di pengaruhi oleh
gaya gravitasi, sehingga berat besarnya
dapat berubah.
B C1
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 1,2 dan 4
Menghitung
besar nilai gaya
3. Sebuah kelapa mempunyai berat 20 N.
Berapakah massa kelapa, jika percepatan
gravitasi di tempat itu 10 m/s2...
A. 2 Kg
B. 20 Kg
C. 200 Kg
D. 4 Kg
E. 40 Kg
Diketahui:
w = 20 N
g = 10 m/s2
Ditanyakan: m = …?
Jawab:
Untuk mencari berat benda, gunakan
persamaan:
w = mg
m = w/g
m = 20/10
m = 2 Kg
Jadi, berat kelapa tersebut adalah 2Kg.
D C3
4. Dua buah balok bermassa m1 = 1 kg dan
m2 = 2 kg ditumpuk dalam keadaan diam.
Apabila percepatan gravitasi bumi adalah
10 m/s2, tentukan besar dan arah gaya
normal yang bekerja pada masing-masing
balok tersebut...
1. 0,02 N
2. 0,2 N
3. 2 N
4. 20 N
5. 200 N
Diketahui:
g = 10 m/s2
m1 = 1 kg
m2 = 2 kg
Diagram gaya yang bekerja pada kedua
balok diperlihatkan seperti pada gambar
di bawah ini.
Ditanyakan: N1 dan N2
Jawab:
Karena balok dalam keadaan diam, maka
berlaku Hukum II Newton.
Untuk balok 1:
D C3
ΣF = 0
N1 – w1 = 0
N1 = W1
N1 = m1g
N1 = 1 kg × 10 m/s2
N1 = 10 N
Jadi besar N1 adalah 10 N yang arahnya
tegak lurus ke atas.
Untuk balok 2:
ΣF = 0
N2 – w2 = 0
N2 = W2
N2 = m2g
N2 = 2 kg × 10 m/s2
N2 = 20 N
Jadi besar N2 adalah 20 N yang arahnya
tegak lurus ke atas.
Menyelidiki
hubungan antara
massa bearat dan
gaya
5. Mita, Lia, dan Raka sedang mengukur berat
badan mereka pada lift yang sedang
bergerak dengan data seperti di bawah ini.
Nama Berat Di
Luar Lift
Berat Di
Dalam
Lift
Mita 800N 1000N
Lia 550N 687,5N
Raka 750N 937,5N
Apabila percepatan gravitasi bumi 10
𝑚.𝑠−2. Menurut analisismu, kesimpulan
yang tepat untuk menggambarkan peristiwa
di atas adalah ...
A. lift bergerak ke atas dengan percepatan
tetap sebesar ¼ gravitasi bumi.
B. lift bergerak ke atas dengan percepatan
tetap sebesar ½ gravitasi bumi.
Percepatan yang dialami orang dalam lift
sama dengan percepatan lift , yaitu a
(perjanjian ambil arah a ke atas sebagai
positif). Dengan menerapkan hukum II
Newton maka didapatkan percepatan
sebagai berikut:
Mita
Σ𝐹=𝑚.𝑎 +𝑁−𝑚𝑔
Σ𝐹 =𝑚.𝑎 +1000−80.10
Σ𝐹 =80.𝑎 +1000−800
Σ𝐹 =80.𝑎 +200
𝑎=200 / 80
𝑎 =2,5 𝑚.𝑠−2 𝑎𝑡𝑎𝑢>0 (𝑏𝑒𝑟𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓)
Lia
Σ𝐹=𝑚.𝑎 +𝑁−𝑚𝑔
A C4
C. lift bergerak ke bawah dengan
percepatan tetap sebesar 3 kali gravitasi
bumi.
D. lift bergerak ke bawah dengan
percepatan tetap sebesar 2 kali gravitasi
bumi.
E. lift bergerak ke atas dengan percepatan
berubah setiap detik sebesar 1/3
gravitasi bumi.
=𝑚.𝑎 +687,5−55.10
=55.𝑎 +687,5−550
=55.𝑎 +137,5
𝑎=137,5 / 55
=2,5 𝑚.𝑠−2 𝑎𝑡𝑎𝑢>0 (𝑏𝑒𝑟𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓)
Raka
Σ𝐹=𝑚.𝑎 +𝑁−𝑚𝑔
=𝑚.𝑎 +937,5−75.10
=75.𝑎 +937,5−750
=75.𝑎 +187,5
𝑎=187,5 / 75
=2,5 𝑚.𝑠−2 𝑎𝑡𝑎𝑢>0 (𝑏𝑒𝑟𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓)
Karena percepatan bertanda positif maka
sesuai dengan perjanjian semula maka lift
sedang bergerak ke atas dengan
percepatan tetap. Jika percepatan a lift
bernilai positif juga bisa diartikan bahwa
lift sedang bergerak ke bawah dengan
perlambatan tetap
Menganalisis
gaya-gaya yang
bekerja pada
benda
6. Sebuah balok bermassa 2 kg terletak di atas
lantai kasar mobil bak terbuka dengan
koefisien gesek statis 0,4 dan koefisien
gesek kinetis 0,1. Jika mobil bergerak
dengan kecepatan 144 km/jam, maka jarak
minimum yang ditempuh agar mobil dapat
berhenti tanpa menyebabkan balok bergeser
adalah….
1. 100 m
2. 120 m
3. 150 m
4. 180 m
A. 200 m
Karena balok tidak bergeser :
Maka jarak yang ditempuh mobil hingga
berhenti
E C4
Menganalisis
hukum I Newton
7. Perhatikan gambar berikut!
Sekumpulan siswa dan siswi SMA sedang
bermain tarik tambang pada perayaan ulang
tahun sekolah. Masing-masing Tim
mengirim 3 orang laki-laki dan 3 orang
perempuan untuk bertanding..
Berdasarkan peristiwa di atas, berikut ini
kemungkinan yang dapat terjadi :
A. Percepatan tambang nol
B. Tambang bergerak ke arah Tim laki-laki
dengan kecepatan konstan
C. Tambang dalam keadaan diam
D. Tambang bergerak ke arah Tim
perempuan
Hitung terlebih dahulu resultan gaya.
F1 + F2 + (-F3) = 12 N + 24 N – 36 N =
0 N
Resultan gaya menunjukkan jumlah
semua gaya. Gaya positif jika arahnya ke
kanan dan negatif jika arahnya ke kiri
F = 0 (berlaku hukum I Newton) berarti:
Percepatan benda nol
Benda tidak bergerak karena awalnya
diam
B C4
Kemungkinan yang paling tepat pada
tambang tersebut adalah ....
A. (1)dan (2), karena peserta laki-laki
memiliki tenaga yang lebih kuat
dibandingkan dengan perempuan
B. (1) dan (3), karena masing-masing
peserta memberikan gaya yang sama
besar terhadap tali
C. (1) dan (4), karena peserta dari tim
perempuan ada yang memegang pohon
lebih sehingga tenanga yang di
keluarkan pada tim lebih kuat
D. (1), (2) dan (3), karena peserta laki-laki
memiliki tenaga yang lebih kuat
dibandingkan dengan perempuan
E. (3) saja masing-masing peserta
memberikan gaya yang sama besar terhadap
tali
Menerapkan
formulasi Hukum
II Newton
8. Gambar di atas menunjukkan 5 buah benda
yang diberi gaya yang berbeda-beda. Benda
yang mengalami percepatan paling besar
adalah benda pada gambar ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
𝑎=Σ𝐹𝑚
(1) 𝑎=12080=1,5 𝑚𝑠−2
(2) 𝑎=15050=3 𝑚𝑠−2
(3) 𝑎=200100=3 𝑚𝑠−2
(4) 𝑎=10010=10 𝑚𝑠−2
(5) 𝑎=24080=3 𝑚𝑠−2
D C3
9. Sebuah balok yang massanya 10 kg
meluncur ke bawah pada sebuah papan kasar
yang dimiringkan 30° dari lantai. Jika 𝑔=10
𝑚𝑠−2,𝑑𝑎𝑛 𝜇 =0,4 Percepatan benda
tersebut adalah ...
Dik : m = 10 kg, 𝛼=30°, 𝑔=10 𝑚𝑠−2
Dit : a ... ?
Dij :
Σ𝐹𝑥=.𝑎
D C3
A. 5 𝑚𝑠−2
B. 3 𝑚𝑠−2
C. 2,5𝑚𝑠−2
D. 1,5 𝑚𝑠−2
0,5 𝑚𝑠−2
𝑎𝑥 = Σ𝐹𝑥/𝑚
𝑎𝑥 = 𝑤sin𝜃−𝑓/𝑚
𝑎𝑥 = 𝑚.𝑔sin𝜃−𝜇.𝑁/𝑚
𝑎𝑥 = 𝑚.𝑔sin𝜃−𝜇.𝑚.𝑔cos𝜃/𝑚
𝑎𝑥 = 𝑚.𝑔(sin𝜃−𝜇.cos𝜃)/𝑚
𝑎𝑥 = 𝑔(sin𝜃−𝜇.cos𝜃)
𝑎𝑥 = 10(sin30−(0,4).cos30)
𝑎𝑥 = 10(0,5−(0,4).0,5√3
𝑎𝑥 = 10(0,5−0,35)
𝑎𝑥 = 1,5 𝑚𝑠−2
Menunjukkan
arah resultan
gaya
10. Perhatikan gambar berikut ini!
B C2
Sebuah balok bermassa M meluncur
sepanjang bisang miring yang bebas
gesekan. Maka gaya yang bergerak pada
arah sumbu-x. Besarnya gaya pada sumbu-x
adalah ..
a. g sin θ
b. m g sin θ
c. m g cos θ
d. m g tan θ
e. Nol karena bidang miring bebas dari
gesekan
Menjelaskan
Hukum II
Newton
11. Peristiwa yang merupakan contoh
penerapan hukum II Newton dalam
kehidupan sehari-hari yakni ...
A. Ketika sikutmu menakan permukaan
meja dengan kuat, sikutmu terasa sakit
Sesuai dengan hukum II Newton
Σ𝐹=𝑚.𝑎, untuk percepatan yang sama
diperlukan gaya yang lebih besar untuk
benda yang massanya lebih besar. Karena
massa truk lebih besar dari pada sedan,
B C1
B. Ketika supir bus mengerem mendadak.
penumpang yang berdiri terdorong ke depan
C. Ketika resultan gaya pada pesawat sama
dengan nol, penumpang terasa nyaman
karena pesawat seolah-olah tidak bergerak
D. Diperlukan gaya yang lebih besar untuk
mendorong mobil truk daripada mendorong
mobil sedan
E. Seseorang yang terbang menggunakan
parasut
maka diperlukan gaya yang lebih besar
untuk mendorong truk daripada sedan.
Menjelaskan
hukum II newton
dan
penerapannya
12. Perhatikan seorang siswa yang sedang
melakukan percobaan seperti pada gambar!
Penjabaran data hasil percobaan terlihat
pada tabel berikut:
F(N) m(Kg) A (m.s-2)
20 2 10
Tabel yang ditampilkan
adalah tabel hubungan
gaya, massa dan
percepatan.
Berdasarkan hukum II
Newton 𝑎=Σ𝐹/𝑚
tertera, percepatan sebuah benda yang
bergerak adalah sebanding dengan
besarnya resultan gaya yang bekerja pada
benda tersebut dan berbanding terbalik
dengan massa benda tersebut.
B C2
20 2 10
20 2 10
Pernyataan yang tepat mengenai data pada
tabel di atas ialah:
1) Data pada tabel kurang tepat dan tidak
akurat karena seharusnya besarnya gaya
yang dikenakan akan berpengaruh pada
massa dan percepatan benda.
2) Data pada tabel kurang tepat dan tidak
akurat karena pada benda yang
massanya sama jika dikenakan gaya
yang semakin besar maka percepatan
yang dialami benda semakin besar.
Sebaliknya jika dikenakan gaya yang
semakin kecil maka percepatan yang
dialami benda juga akan semakin kecil.
3) Data pada tabel kurang tepat dan tidak
akurat karena pada benda yang
percepatannya sama jika dikenakan gaya
yang semakin besar maka massa benda
akan semakin besar. Sebaliknya jika
Pada tabel, besarnya gaya berbeda-beda
namun dengan massa yang sama, artinya
hanya gaya yang diubah-ubah sedangkan
massa tidak.
Berarti, berdasarkan hukum II Newton,
nilai percepatan semakin besar nilainya
jika gaya yang diberikan pun besar,
sehingga tabel tersebut kurang tepat dan
tidak akurat, karena pada benda yang
massanya sama dan resultan gaya yang
berbeda-beda seharusnya akan
menghasilkan percepatan yang akan
semakin besar seiring bertambah
besarnya gaya yang diberikan.
dikenakan gaya yang semakin kecil
maka massa benda juga akan semakin
kecil.
4) Data pada tabel tepat dan akurat
sehingga dapat disimpulkan bahwa
berapapun besarnya gaya yang
dikenakan tidak akan berpengaruh pada
massa dan percepatan benda.
5) Data pada tabel tepat dan akurat, tetapi
tidak sesuai dengan teori karena
seharusnya besarnya gaya yang
dikenakan akan berpengaruh pada
masssa dan percepatan.
Menganalisis
gaya-gaya yang
bekerja pada
benda
13. Dua benda 1 dan 2 dengan massa masing-
masing m1 = 5 kg dan m2 = 3 kg
dihubungkan dengan sebuah katrol tanpa
gesekan. Lalu pada katrol di berigaya tarik
ke atas seperti diperlihatkan pada gambar.
w1 = m1 g = 5 kg × 10 kg = 50 N
w2 = m2 g = 3 kg × 10 kg = 30 N
A C4
Jika mula-mula kedua balok diam di atas
lantai, berapakah percepatan balok 1 apabila
besar gaya tarik adalah 60 N? (g = 10 m/s2).
A. a = 0
B. a = 10 m/s2
C. a = 30 m/s2
D. a = 50 m/s2
E. a = 70 m/s2
Pada sistem katrol yang ditarik ke atas
dengan gaya F tepat sebelum benda 1
bergerak, maka tali pada sistem dalam
keadaan tegang. Dengan demikian, gaya
tegangan tali bekerja baik pada katrol
maupun pada benda. Dalam keadaan ini,
pada sistem katrol berlaku:
ΣF = 0
F – (T + T) = 0
F – 2T = 0
T = ½ F
Untuk balok 1 yang tepat akan bergerak,
berlaku:
ΣF = 0
T1 min – m1 g = 0
T1 min = m1 g
T1 min = 50 N
T1 min adalah gaya tegangan tali
minimum agar benda 1 dapat bergerak
Dari persamaan diatas kita dapat
menentukan gaya tegangan tali yang
dialami benda 1 sebagai berikut.
T = ½ F
T = ½ (60 N)
T = 30 N
Karena T < T1 min maka balok 1 masih
dalam keadaan diam alias tidak bergerak
sehingga besar percepatannya adalah nol,
a1 = 0.
Menerapkan
formulasi hukum
II Newton untuk
menyelesaikan
permasalahan
dinamika gerak
14. Dua buah meja belajar yang ditarik pada
permukaan bidang yang sama dengan arah
gaya yang berbeda seperti pada gambar.
Σ𝐹𝑥=𝑚.𝑎
𝐹𝑥−𝐹𝑔𝑒𝑠=𝑚.𝑎
D C4
Berdasarkan gambar tersebut, pernyataan
yang tepat tentang percepatan pada benda
adalah ...
A. percepatan pada gambar (a) lebih besar
daripada (b) karena gaya tidak terbagi-
bagi.
B. percepatan pada gambar (b) lebih besar
daripada (a) karena pengaruh gaya ke
atas atau gaya normal.
C. percepatan pada gambar (a) lebih besar
daripada (b) karena gaya tidak
dipengaruhi oleh sudut.
D. percepatan pada gambar (a) lebih besar
daripada (b) karena saat ditarik dengan
𝐹𝑥−𝐹𝑔𝑒𝑠=𝑚.𝑎
𝐹𝑥=𝑚.𝑎
𝐹=𝑚.𝑎
𝑎=𝐹 / 𝑚
𝑎=50 / 𝑚 𝑚.𝑠−2
Σ𝐹𝑥=𝑚.𝑎
𝐹𝑥−𝐹𝑔𝑒𝑠=𝑚.𝑎
𝐹cos𝜃=𝑚.𝑎
50 cos 370=𝑚.𝑎
𝑎=40 / 𝑚 𝑚.𝑠−2
sudut 0o akan menghasilkan gaya
horizontal yang lebih besar. (*)
E. percepatan pada gambar (b) lebih besar
daripada (a) karena saat ditarik dengan
sudut 370o akan menghasilkan gaya
yang lebih besar
Gaya yang diberikan sejajar terhadap
garis horisontal atau dengan sudut 0o akan
menghasilkan gaya yang lebih besar.
Percepatan berbanding lurus dengan gaya
sehingga percepatan pada gambar (a)
lebih besar dibandingkan dengan
percepatan pada gambar (b).
Menganalisis
hukum II Newton
pada peristiwa
gerak benda
15. Perhatikan Bu Cika sedang belanja di
supermarket. Ia membawa bayi dengan
menggunakan kereta bayi yang bermasssa
15 kg melalui eskalator dengan sudut
kemiringan 30° seperti pada gambar!
Bu Cika menahan kereta bayi dengan gaya
sebesar 280 N agar kereta bayi tidak
merosot ke bawah. Jika percepatan eskalator
adalah 0,6 𝑚.𝑠−2 dan koefisien gesek antara
Ketika Bu Cika menahan kereta bayi agar
tidak merosot maka gesekan akan
mengarah ke bawahberlawanan dengan
gerakan eskalator.
Dari gambar diagram bebas di atas kita
dapatkan:
Pada sumbu y:
A C4
roda kereta bayi dengan eskalator 0,4.
Menurut prediksimu, yang akan terjadi pada
kereta bayi adalah ...
A. kereta bayi tidak mundur atau tertahan
karena gaya minimum yang Bu Cika
keluarkan lebih besar dibandingkan
dengan gaya yang diperlukan untuk
menahan kereta bayi.
B. kereta bayi tidak mundur atau tertahan
karena gaya gesek pada kereta bayi lebih
kecil dibandingkan dengan gaya yang
dikeluarkan Bu Cika.
C. kereta bayi mundur karena gaya
minimum yang Bu Cika keluarkan lebih
kecil dibandingkan dengan gaya yang
diperlukan untuk menahan kereta bayi.
D. kereta bayi mundur karena gaya gesek
pada kereta bayi lebih besar
dibandingkan dengan gaya yang
dikeluarkan oleh Bu Cika.
Σ𝐹𝑦=0
𝑁−𝑤=0
𝑁=𝑤
𝑁=𝑚.𝑔cos300
𝑁=15.10cos300
𝑁=75√3
𝑁=129
𝐹𝑘=𝜇𝑘.𝑁
𝐹𝑘=0,4 .129
𝐹𝑘=51,6
Σ𝐹𝑥=𝑚.𝑎
𝐹−𝑚.𝑔sin300−𝐹𝑘=𝑚.𝑎
𝐹−15.10sin300−51,6=15.0,6
𝐹=9+75+51,6
𝐹=135,6 N
E. kereta bayi mundur karena massa kereta
bayi sangat besar dibandingkan dengan
sudut kemiringan eskalator.
besar gaya yang dibutuhkan (135,6 N)
lebih kecil dibandingkan gaya yang
dikeluarkan oleh Bu Cika (280 N)
sehingga kereta bayi tidak akan merosot
ke belakang.
Menganalisis
hukum II Newton
pada peristiwa
gerak benda
16. Perhatikan gambar di bawah ini!
Sebuah truk mengangkut 5 ton pasir dari
suatu desa ke kota. Dengan kecepatan rata-
rata 40 km/jam, biasanya truk sampai di
kota 30 menit kemudian dari saat berangkat.
Pada suatu saat, ada bagian samping bak
truk yang berlubang dengan diameter 3 cm.
Menurut analisismu jika truk tetap
melanjutkan perjalanannya yang akan
terjadi pada truk adalah ....
Sebelum truk mengalami kebocoran pada
baknya, supir truk menginjak pedal gas
secara ajek (tidak berubah) dengan
muatan sebesar 𝑚. Saat itu truk dalam
keadaan setimbang atau tidak ada gaya
luar yang bekerja sehingga Σ𝐹=0
Namun, saat bak truk mengalami
kebocoran, massa muatan pada truk
berubah, meskipun supir masih
menginjak pedal gas secara ajek, tetapi
truk mengalami perubahan massa,
sehingga percepatan truk pun berubah.
Berdasarkan hukum III Newton:
𝑎=Σ𝐹/ 𝑚
A C4
A. Truk akan sampai di kota lebih cepat,
karena massa pasir yang dimuat oleh
truk akan berkurang selama perjalanan
berlangsung sehingga perubahan
kecepatan tiap waktu yang dialami truk
lebih besar.
B. Truk akan sampai di kota lebih cepat,
karena gaya gesek yang dihasilkan
antara ban dengan aspal lebih kecil
sehingga truk akan lebih cepat sampai.
C. Truk akan sampai di kota lebih cepat,
karena supir memberikan gaya pedal gas
pada truk lebih besar sehingga
perubahan kecepatan tiap waktu yang
dialami truk lebih besar.
D. Truk akan sampai di kota lebih cepat,
karena supir memberikan gaya pedal gas
pada truk lebih besar sehingga
perubahan gaya-gaya yang bekerja pada
truk menyebabkan percepatan.
E. Truk akan sampai di kota lebih cepat,
karena massa pasir yang dimuat oleh
Karena percepatan berbanding terbalik
dengan massa benda, maka jika massa
truk berubah menjadi lebih kecil dan gaya
pedal gas tetap menimbulkan percepatan
pada truk bertambah.
Percepatan truk yang bertambah
menyebabkan truk akan tiba lebih cepat
di kota B.
truk akan berkurang selama perjalanan
berlangsung sehingga supir akan lebih
mudah mengubah gaya pedal yang
diberikan
Menjelaskan
Hukum III
Newton
17. Berikut beberapa peristiwa sehari-hari:
1) Tangan terasa sakit saat memukul
dinding
2) Bagian ujung kaki terasa sakit saat
menendang meja
3) Buah yang jatuh dari pohon bergerak
jatuh bebas
4) Senapa terdorong ke belakang saat
menembakan peluru
Peristiwa yang merupakan contoh dari
hukum III Newton adalah ....
A. A. 1, 2, dan 3
B. B. 1, 2 dan 4
C. C. 2, 3 dan 4
D. D. 3 dan 4
E. E. 3 saja
Gaya aksi reaksi ini dapat kita temukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti:
1) Tangan terasa sakit saat memukul
dinding
2) Bagian ujung kaki terasa sakit saat
menendang meja
3) Senapa terdorong ke belakang saat
menembakan peluru
Jadi, peristiwa yang menunjukkan hukum
III Newton adalah peristiwa 1, 2 dan 4
B C1
Mengidentifikasi
hukum III
Newton
18. Perhatikan pernyataan berikut!
A. Saat naik motor dan motor digas,
badan kita akan terdorong ke belakang
B. Semburan gas panas ke bawah yang
dihasilkan pembakaran bahan bakar
Hukum III Newton:
Bila sebuah benda A melakukan gaya
pada benda B, maka benda juga akan
melakukan gaya pada benda A yang
besarnya sama tetapi berlawanan arah
D C2
roket akan mendorong roket meluncur
ke atas
C. Badak besar mendorong badak kecil
sehingga badak kecil terpental
D. Saat mendayung, kayuh yang di
gerakkan kebelakang akan membuat
perahu bergerak maju
E. Kertas dibawah gelas kaca ditarik
dengan cepat, gelas tetap diam
Dari pernyataan diatas manakah yang
berupakan contoh dari hukum III Newton…
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 2 dan 4
E. 4 dan 5
Faksi = -Freaksi
Mengidentifikasi
hukum III
Newton
19. Perhatikan Jojo yang sedang menggunakan
papan loncat di kolam renang seperti pada
gambar!
Peristiwa yang terjadi pada papan loncat
tersebut adalah penerapan hukum III
Newton pada kehidupan sehari-hari.
𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = −𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
A C2
Jojo menggunakan papan loncat untuk
melambung ke udara sebelum ia menyelam.
Sebelum melambung ke udara Jojo
mendorong papan loncat dengan gaya 𝐹
hingga pada akhirnya Jojo melambung di
udara dan kemudian menyelam.
Menurut analisismu kesimpulan di bawah
ini yang paling tepat terkait penyebab Jojo
melambung ke udara karena ...
A. terdapat gaya aksi reaksi antara kaki
Jojo mendorong papan loncat dengan papan
sehingga saat Jojo memberikan gaya pada
papan, papan memberikan gaya reaksi yang
sama besar namun berlawanan arah yang
menyebabkan Jojo melambung ke udara.
Saat Jojo melompat menggunakan papan
loncat, Jojo memberikan dorongan
kepada papan hingga papan terdorong
sedikit ke bawah, sehingga papan akan
memberikan gaya reaksi yang sama besar
dengan gaya yang diberikan Jojo namun
berlawanan arah.
Oleh karena itu, sebelum Jojo menyelam
kedalam air, Jojo tersebut akan
melambung di udara karena gaya reaksi
yng diberikan papan loncat.
B. terdapat gaya aksi reaksi antara kaki
Jojo dengan papan sehingga saat papan
memberikan gaya pada Jojo, Jojo memberikan
gaya reaksi yang sama besar namun berlawanan
arah yang menyebabkan Jojo melompat ke
udara.
C. Terdapat gaya gesek antara kaki Jojo
dengan papan sehingga Jojo dapat melompat ke
udara namun tidak terlalu tinggi.
D. Terdapat kesetimbangan gaya antara
gaya yang diberikan Jojo dengan gaya yang
diberikan papan sehingga Jojo mempertahankan
keadaaan diamnya dengan melompat ke udara.
E. Terdapat gaya aksi reaksi antara kaki
Jojo dengan papan sehingga saat papan
memberikan gaya pada Jojo , Jojo memberikan
gaya reaksi yang sama besar yang searah dan
menyebabkan Jojo melompat ke udara.
Menganalisis
hukum III
Newton di
20. Perhatikan beberapa peristiwa berikut! peristiwa dua orang yang sedang duduk
bukanlah peristiwa yang menunjukkan
aksi reaksi.
D C4
kehidupan sehari-
hari
Gaya aksi reaksi adalah gaya yang timbul
jika terdapat dua benda bersentuhan pada
permukaan yang sama, dengan
besar gaya sama, namun arah yang
berbeda.
Sedangkan, dua orang yang sedang duduk
di bangku merupakan bukanlah interaksi
antara dua buah benda melainkan antara
orang dengan bangku, orang dengan
bumi, dan bangku dengan bumi.
Berdasarkan kelompok peristiwa di atas,
yang merupakan peristiwa aksi reaksi
adalah ...
A. Kelompok peristiwa 3, 4, dan 5
karena peristiwa 1d dan 2a bukan
merupakan peristiwa aksi reaksi.
B. Kelompok peristiwa 1, 2, dan 5
karena peristiwa 3b dan 4a bukan
merupakan peristiwa aksi reaksi.
Sehingga semua peristiwa diatas
termasuk peristiwa aksi reaksi, kecuali
peristiwa 2c
C. Kelompok peristiwa 2, 3, dan 5
karena peristiwa 1d dan 4a bukan
merupakan peristiwa aksi reaksi.
D. Kelompok peristiwa 1, 3, 4, dan 5
karena peristiwa 2c bukan
merupakan peristiwa aksi reaksi.
E. Kelompok peristiwa 1, 2, 4, dan 5
karena peristiwa 3b bukan
merupakan peristiwa aksi reaksi
Mengidentifikasi
hukum III
Newton pada
kehidupan sehari-
hari
21. Perhatikan posisi burung yang sedang
terbang bebas seperti pada gambar di bawah
ini !
Saat terbang di udara, gerakan burung
tersebut dapat dijelaskan dengan hukum
ketiga Newton, yaitu dengan cara
memanfaatkan sifat aliran udara.
Pada saat burung terbang, kepakan sayap
burung merupakan gaya aksi ke udara,
maka sesuai hukum III newton,
akan ada “balasan” berupa gaya reaksi
dari udara ke sayap burung, yang besar
gayanya sama besar. Karena besarnya
gaya aksi yang dihasilkan melebihi gaya
gesek udara, maka burung bisa terbang ke
depan.
C C2
Perbandingan besarnya gaya aksi reaksi
antara burung dengan udara dan penyebab
burung bisa terbang ke depan yang benar
adalah ....
Besarnya perbandingan gaya aksi-reaksi
a-b terhadap c-d sama dan tekanan yang
diberikan oleh a-b lebih besar dari tekanan c-d
sehingga burung terbang ke depan
Besarnya perbandingan gaya aksi-reaksi
a-b terhadap c-d berbeda dan tekanan yang
diberikan oleh a-b lebih kecil dari tekanan c-d
sehingga burung terbang ke depan.
Besarnya perbandingan gaya aksi-reaksi
a-b terhadap c-d sama dan gaya gesekan udara
yang lebih kecil dibandingkan dengan gaya
yang dimiliki burung menyebabkan burung
terbang ke depan
Besarnya perbandingan gaya aksi-reaksi
a-b terhadap c-d beda dan kecepatan aliran
udara a-b lebih besar dari kecepatan aliran
udara c-d menyebabkan burung terbang ke
depan
Besarnya perbandingan gaya aksi-reaksi
sama dan kecepatan aliran udara a-b lebih kecil
dari kecepatan aliran udara c-d menyebabkan
burung terbang ke depan
Menerapkan
formulasi Hukum
III Newton
22. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika system benda bergerak, gaya gesekan
antara balok dan lantai masing-masing sebesar
2N dan percepatan benda 2m/s2, besar tegangan
tali pada kedua balok tersebut adalah…
A. 6N
B. 10N
C. 16N
D. 32N
E. 64N
pembahasan:
m1=2kg
m2= 3kg
F=28N
Θ=60o
T…?
Besarnya gaya Tarik pada sumbu x:
Fx= F cosθ = (28N)cos60o=14N
Percepata system
ΣF=ma(14)-(2)-
(2)=(2kg+3kg)a10=5aa=2m/s2
A C3
Tegangan tali dapat ditentukan dengan
melihat salah satu benda, missal benda1
(m=2kg)
ΣF=maT-(2N)=(2kg)(2m/s2)T-
2=4T=6N
23. Sebuah balok bermassa 10kg ditarik
dengan gaya sebesar 40N yang
membentuk sudut 37o terhadap bidang
horizontal. Jika koefisien gaya gesek
statis dan kinetis bidang masing-masing
sebesar 0,2 dan 0,1, maka percepatan
balok adalah…
1) 0,22m/s2
2) 0,44 m/s2
3) 0,65 m/s2
4) 0,76 m/s2
5) 0,88 m/s2
Pembahasan:
Gaya Tarik pada komponen sumbu x dan
y:
Fx=F cos 37o=(40N)(0,8)=32N
Fy=Fsin 37o=(40N)(0,6)=26N
Besarnya gaya normal ditentukan dengan
melihat gaya pada komponen sumbu y:
ΣFy=0N+Fy-w=0
N=w-Fy=(100N)-(24N)=76N
Besarnya gaa=ya gesek benda:
Fs=μsN=(0,2)(76N)=15,2N
E C3
Fk=μkN=(0,1)(76N)=7,6N
Besarnya gaya gesek statis lebih kecil dari
komponen gaya Tarik horizontal (Fx),
sehingga benda sudah bergerak dan gaya
gesek yang bekerja adalah gaya gesek
kinetis. Percepatan benda:
ΣFx=maFx-fk=ma
(24N)-(15,2N)=(10kg)a
a=8,8/10=0,88m.s2
Menganalisis
Hukum III
Newton
24. Dari gambar berikut, balok A
mempunyai
massa 2kg
dan balok B
1kg.
Balok B mula-mula diam kemudian bergerak ke
bawah sehingga menyentuh lantai. Bila nilai
Balok B yang menggantung menyebabkan
balok tersebut mempunyai gaya berat.
Gaya berat inilah yang menyebabkan
balok A ikut bergerak. Besar gaya berat
yang dimiliki balok B adalah:
wB=mBg(1kg)(10m/s2)=10N
pada system gerak tersebut tidak
disebutkan gaya gesekan, baik gesekan
pada lantai maupun gesekan pada katrol,
berarti gaya gesekan tesebut diabaikan.
C C4
gaya gravitasinya 10 m/s2, nilai tegangan tali T
adalah…
A. 20,0N
B. 10,0N
C. 6,7N
D. 3,3N
E. 1,7N
Hukum II newton yang berlaku untuk
gerakan tersebut adalah:
ΣF=ma
WB=(mA+mB)a
10=(2+1)a
10=3a
a=10/3
tegangan tali T dapat dicari dengan
meninjau system gerak benda A atau
benda B. kita tinjau saja system gerak
benda A.
ΣF=ma
T=mAa(2)(10/3)20/3=6,7N
25. Di sebuah desa makmur, seorang anak
memiliki massa 30 kg, menimba air 12 liter
melalui sebuah katrol pada timba sumur
yang massa tali katrol diabaikan. Jika
massa ember diabaikan, bagaimana
Dik:
mA = 30kg
mB = 2 x 0,8 = 1,6kg
A C4
percepatan yang terjadi pada sistem timba
agar anak tersebut dapat menimba dengan
aman dan berapa tegangan tali penghubung
antara anak dengan seembaer air yang
berisi 2 liter air?
A. 8,98 ms-2 dan 30,6N
B. 9,80 ms-2 dan 29,06 N
C. 10,00 ms-2 dan 28,60 N
D. 11, 98 ms-2 dan 27,06 N
E. 12,00 ms-2 dan 28,6 N
g = 10 ms-2
Dit:
a. percepatan gerak system
b. tegangan tali penghubung kedua benda
Jawab:
ΣF = mtotal . a
WA – T +T – T +T – WB = (mA+mB) a
WA – WB = (mA+mB) a
g(mA- mB) = (mA+mB) a
𝑎 = 𝑔(𝑚𝐴 − 𝑚𝐵)
(𝑚𝐴 + 𝑚𝐵)
𝑎 = 10(30 − 1,6)
(30 + 1,6)
𝑎 =(204)
(31,6)
𝑎 = 8,9 𝑚𝑠−2
ΣF = mtotal . a
WA – T = mAa
T= WA +mA a
T = mA g +mA a
T = mA (g – a)
T = 30 (10 – 8,98)
T = 30,6 N
Lampiran B.3 Kisi-kisi Instrumen Nontes
No Aspek
Pernyataan tiap butir
soal Jumlah
Positif negatif
1. Penyajian Model pembelajaran
ARIAS berbantuan Prezi 2,4 1,3 4
2. Pengaruh Model pembelajaran ARIAS
berbantuan Prezi 2,4 1,3 4
Total 4 4 8
Lampiran B.4 Instrumen Nontes
ANGKET RESPON PESERTA DIDIK
TERHADAP MODEL PEMBEJARAN ARIAS BERBANTUAN PREZI
Bana :
Hari/tabffal :
Petunjuk:
1. Pilihlah jawaban yang paling sesuai menurut pendapat anda dengan memberikan tanda (√) pada
kolom yang telah disediakan.
2. Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RG :Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan Pilihan jawaban
SS S RG TS STS
A. penyajian model ARIAS berbantuan Prezi
1. Model pembelajaran ARIAS berbantuan Prezi
tidak memberikan informasi dan motivasi terkain
konsep fisika
2. Model pembelajaran ARIAS berbantuan Prezi
memberikan nformasi dan motivasi terkait konsep
fisika
3. Model pembelajaran ARIAS berbantuan Prezi
tidak memadukan tidak memadukan konsep dan
prinsip sains pada pada konsep fisika
4. Model pembelajaran ARIAS berbantuan Prezi
mampu memadukan antara konsep dan prinsip
sains pada konsep fisika
B. pengaruh model pembelajaran ARIAS berbantuan Prezi
1. Model pembelajaran ARIAS berbantuan Prezi sulit
dipahami
2. Model pembelajaran ARIAS berbantuan Prezi
mempermudah menganalisis persoalan terkait
konsep fisika
3. Model pembelajaran ARIAS berbantuan Prezi
mempersulit dalam mendefinisikan istilah-istilah
terkait konsep fisika
4. Model pembelajaran ARIAS mempermudah
menyelesaikan soal-soal terkaitan konsep fisika
Lampiran B.5 Analisis Hasil Uji Coba Penelitian
a. Uji Validitas Instrumen Tes
Jumlah Subyek= 36
Butir Soal= 25
Nama berkas: C:\USERS\AI UMUL APIAH\DOCUMENTS\ARIAS\ANALISIS\LAMPIRAN
C\ANATES\ANATES SOAL.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi
1 1 0.428 Signifikan
2 2 0.566 Sangat Signifikan
3 3 0.422 Signifikan
4 4 0.437 Signifikan
5 5 0.422 Signifikan
6 6 0.396 Signifikan
7 7 0.669 Sangat signifikan
8 8 0.477 Signifikan
9 9 0.572 Sangat Signifikan
10 10 0.524 Sangat Signifikan
11 11 0.478 Signifikan
12 12 0.598 Sangat Signifikan
13 13 0.645 Sangat Signifikan
14 14 0.367 -
15 15 0.430 Signifikan
16 16 0.722 Sangat Signifikan
17 17 0.447 Signifikan
18 18 0.230 -
19 19 0.289 -
20 20 0.604 Sangat Signifikan
21 21 0.661 Sangat Signifikan
22 22 0.292 -
23 23 0.690 Sangat Signifikan
24 24 0.463 signifikan
25 25 0.799 Sangat Signifikan
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
b. Reabilitas Instrumen Tes
Rata-rata = 5.81
Simpang Baku= 4.37
KorelasiXY= 0.72
Reliabilitas Tes= 0.84
Nama berkas: C:\USERS\AI UMUL APIAH\DOCUMENTS\ARIAS\ANALISIS\LAMPIRAN
C\ANATES\ANATES SOAL.ANA
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 1 S001 2 1 3
2 2 S002 2 2 4
3 3 S003 2 3 5
4 4 S004 0 2 2
5 5 S005 3 3 6
6 6 S006 4 4 8
7 7 S007 2 2 4
8 8 S008 7 8 15
9 9 S009 2 5 7
10 10 S010 2 0 2
11 11 S011 1 3 4
12 12 S012 1 3 4
13 13 S013 3 2 5
14 14 S014 0 0 0
15 15 S015 3 3 6
16 16 S016 1 3 4
17 17 S017 10 9 19
18 18 S018 5 6 11
19 19 S019 1 1 2
20 20 S020 1 4 5
21 21 S021 2 3 5
22 22 S022 0 2 2
23 23 S023 2 1 3
24 24 S024 3 0 3
25 25 S025 4 1 5
26 26 S026 7 6 13
27 27 S027 3 3 6
28 28 S028 2 2 4
29 29 S029 0 3 3
30 30 S039 4 4 8
31 31 S031 0 3 3
32 32 S032 4 1 5
33 33 S033 1 3 4
34 34 S034 1 2 3
35 35 S035 11 7 18
36 36 S036 4 4 8
c. Uji Taraf Kesukaran
Jumlah Subyek= 36
Butir Soal= 25
Nama berkas: C:\USERS\AI UMUL APIAH\DOCUMENTS\ARIAS\ANALISIS\LAMPIRAN
C\ANATES\ANATES SOAL.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran
1 1 9 35.00 Sedang
2 2 12 33.33 Mudah
3 3 11 30.56 Sangat Mudah
4 4 3 8.33 Sangat Sukar
5 5 4 11.11 Sangat Sukar
6 6 8 32.22 Sedang
7 7 9 25.00 Sukar
8 8 3 8.33 Sangat Sukar
9 9 8 32.22 Sedang
10 10 9 35.00 Sedang
11 11 11 30.56 Sangat Mudah
12 12 13 36.11 Sedang
13 13 8 22.22 Sukar
14 14 14 38.89 Mudah
15 15 7 19.44 Sukar
16 16 8 32.22 Sedang
17 17 5 13.89 Sangat Sukar
18 18 9 35.00 Sedang
19 19 6 16.67 Sukar
20 20 10 27.78 Sukar
21 21 6 16.67 Sukar
22 22 12 33.33 Sedang
23 23 10 27.78 Sukar
24 24 8 22.22 Sukar
25 25 6 16.67 Sukar
d. Uji Daya Pembeda Instrumen Tes
Jumlah Subyek= 36
Klp atas/bawah(n)= 10
Butir Soal= 25
Nama berkas: C:\USERS\AI UMUL APIAH\DOCUMENTS\ARIAS\ANALISIS\LAMPIRAN
C\ANATES\ANATES SOAL.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)
1 1 4 1 3 30.00
2 2 6 0 6 60.00
3 3 4 1 3 30.00
4 4 2 0 2 25.00
5 5 2 0 2 25.00
6 6 4 2 2 55.00
7 7 4 2 2 21.00
8 8 2 0 2 55.00
9 9 4 0 4 41.00
10 10 5 2 3 30.00
11 11 5 0 5 50.00
12 12 8 1 7 71.00
13 13 6 1 5 50.00
14 14 6 1 5 50.00
15 15 4 2 2 21.00
16 16 7 0 7 71.00
17 17 3 0 3 30.00
18 18 2 2 0 0.00
19 19 3 1 2 20.00
20 20 6 1 5 50.00
21 21 5 0 5 50.00
22 22 4 4 0 0.00
23 23 8 1 7 71.00
24 24 4 1 3 30.00
25 25 5 0 5 50.00
e. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Tes
Rata2= 5.81
Simpang Baku= 4.37
KorelasiXY= 0.72
Reliabilitas Tes= 0.84
Butir Soal= 25
Jumlah Subyek= 36
Nama berkas: C:\USERS\AI UMUL
APIAH\DOCUMENTS\ARIAS\ANALISIS\LAMPIRAN
C\ANATES\ANATES SOAL.ANA
No.
Butir D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi
Sign.
Korelasi Kesimpulan
1 30.00 Sedang 0.428 Signifikan Digunakan
2 60.00 Mudah 0.566 Sangat
Signifikan Digunakan
3 30.00 Sangat Mudah 0.422 Signifikan Digunakan
4 25.00 Sangat Sukar 0.437 Signifikan Digunakan
5 25.00 Sangat Sukar 0.46 Signifikan Digunakan
6 55.00 Sedang 0.396 Signifikan Digunakan
7 21.00 Sukar 0.669 Sangat
Signifikan Digunakan
8 55.00 Sangat Sukar 0.477 Signifikan Digunakan
9 41.00 Sedang 0.572 Sangat
Signifikan Digunakan
10 30.00 Sedang 0.524 Sangat
Signifikan Digunakan
11 50.00 Sangat Mudah 0.478 Signifikan Digunakan
12 71.00 Sedang 0.598 Sangat
Signifikan Digunakan
13 50.00 Sukar 0.645 Sangat
Signifikan Digunakan
14 50.00 Mudah 0.367 - Digunakan
15 21.00 Sukar 0.43 Signifikan Digunakan
16 71.00 Sedang 0.722 Sangat
Signifikan Digunakan
17 30.00 Sangat Sukar 0.447 Signifikan Digunakan
18 - Sedang 0.23 - Digunakan
19 20.00 Sukar 0.289 - Digunakan
20 50.00 Sukar 0.604 Sangat
Signifikan Digunakan
21 50.00 Sukar 0.661 Sangat
Signifikan Digunakan
22 - Sedang 0.292 - Digunakan
23 71.00 Sukar 0.69 Sangat
Signifikan Digunakan
24 30.00 Sukar 0.463 Signifikan Digunakan
25 50.00 Sukar 0.799 Sangat
Signifikan Digunakan
Lampiran B.6 Soal Uji Coba Penelitian
1. Bila resultan gaya yang bekerja pada
sebuah benda sama dengan nol, maka
pernyataan di bawah ini yang benar
adalah…
A. Kecepatan selalu tetap meski
waktunya berubah-ubah
B. Percepatannya selalu tetap meski
waktunya berubah-ubah
C. Kecepatannya selalu berubah-ubah
meski waktunya tetap
D. Percepatannya selalu berubah-ubah
meski waktunya tetap
E. Percepatannya selalu tetap meski
kecepatannya berubah-ubah
2. perhatikan table berikut!
No Massa Berat
1. Besarnya
Tetap
Besarnya
Berubah
2. Dipengaruhi
Gaya
Gravitasi
Tidak
Terpengaruh
Gravitasi
3. Besarnya
Tidak Tetap
Besarnya
Tetap
4. Tidak
Dipengaruhi
Gaya
Gravitasi
Dipengaruhi
Gravitasi
perbedaan antara massa dan berat yaitu ...
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 1,2 dan 4
3. Sebuah kelapa mempunyai berat 20 N.
Berapakah massa kelapa, jika percepatan
gravitasi di tempat itu 10 m/s2...
A. 2 Kg
B. 20 Kg
C. 200 Kg
D. 4 Kg
E. 40 Kg
4. Dua buah balok bermassa m1 = 1 kg dan
m2 = 2 kg ditumpuk dalam keadaan diam.
Apabila percepatan gravitasi bumi adalah
10 m/s2, tentukan besar dan arah gaya
normal yang bekerja pada masing-masing
balok tersebut...
A. 0,02 N
B. 0,2 N
C. 2 N
D. 20 N
E. 200 N
5. Mita, Lia, dan Raka sedang mengukur
berat badan mereka pada lift yang sedang
bergerak dengan data seperti di bawah
ini.
Nama Berat Di
Luar Lift
Berat Di
Dalam
Lift
Mita 800N 1000N
Lia 550N 687,5N
Raka 750N 937,5N
Apabila percepatan gravitasi bumi 10 𝑚.𝑠−2.
Menurut analisismu, kesimpulan yang tepat
untuk menggambarkan peristiwa di atas
adalah ...
A. lift bergerak ke atas dengan
percepatan tetap sebesar ¼ gravitasi
bumi.
B. lift bergerak ke atas dengan
percepatan tetap sebesar ½ gravitasi
bumi.
C. lift bergerak ke bawah dengan
percepatan tetap sebesar 3 kali
gravitasi bumi.
D. lift bergerak ke bawah dengan
percepatan tetap sebesar 2 kali
gravitasi bumi.
E. lift bergerak ke atas dengan
percepatan berubah setiap detik
sebesar 1/3 gravitasi bumi.
6. Sebuah balok bermassa 2 kg terletak di
atas lantai kasar mobil bak terbuka
dengan koefisien gesek statis 0,4 dan
koefisien gesek kinetis 0,1. Jika mobil
bergerak dengan kecepatan 144 km/jam,
maka jarak minimum yang ditempuh agar
mobil dapat berhenti tanpa menyebabkan
balok bergeser adalah….
A. 100 m
B. 120 m
C. 150 m
D. 180 m
E. 200 m
7. Perhatikan gambar berikut!
Sekumpulan siswa dan siswi SMA sedang
bermain tarik tambang pada perayaan ulang
tahun sekolah. Masing-masing Tim
mengirim 3 orang laki-laki dan 3 orang
perempuan untuk bertanding..
Berdasarkan peristiwa di atas, berikut ini
kemungkinan yang dapat terjadi :
1) Percepatan tambang nol
2) Tambang bergerak ke arah Tim laki-
laki dengan kecepatan konstan
3) Tambang dalam keadaan diam
4) Tambang bergerak ke arah Tim
perempuan
Kemungkinan yang paling tepat pada
tambang tersebut adalah ....
A. (1)dan (2), karena peserta laki-laki
memiliki tenaga yang lebih kuat
dibandingkan dengan perempuan
B. (1) dan (3), karena masing-masing
peserta memberikan gaya yang sama
besar terhadap tali
C. (1)` dan (4), karena peserta dari tim
perempuan ada yang memegang
pohon lebih sehingga tenanga yang di
keluarkan pada tim lebih kuat
D. (1), (2) dan (3), karena peserta laki-
laki memiliki tenaga yang lebih kuat
dibandingkan dengan perempuan
E. saja masing-masing peserta
memberikan gaya yang sama besar
terhadap tali
8. perhatikan gambar dibawah ini!
Gambar di atas menunjukkan 5 buah benda
yang diberi gaya yang berbeda-beda. Benda
yang mengalami percepatan paling besar
adalah benda pada gambar ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
9. Sebuah balok yang massanya 10 kg
meluncur ke bawah pada sebuah papan
kasar yang dimiringkan 30° dari lantai.
Jika 𝑔=10 𝑚𝑠−2,𝑑𝑎𝑛 𝜇 =0,4 Percepatan
benda tersebut adalah ...
A. 5 𝑚𝑠−2
B. 3 𝑚𝑠−2
C. 2,5𝑚𝑠−2
D. 1,5 𝑚𝑠−2
E. 0,5 𝑚𝑠−2
10. Perhatikan gambar berikut ini!
Sebuah balok bermassa M meluncur
sepanjang bisang miring yang bebas gesekan.
Maka gaya yang bergerak pada arah sumbu-
x. Besarnya gaya pada sumbu-x adalah ..
A. g sin θ
B. m g sin θ
C. m g cos θ
D. m g tan θ
E. Nol karena bidang miring bebas dari
gesekan
11. Peristiwa yang merupakan contoh
penerapan hukum II Newton dalam
kehidupan sehari-hari yakni ...
A. Ketika sikutmu menakan permukaan meja
dengan kuat, sikutmu terasa sakit
B. Ketika supir bus mengerem mendadak.
penumpang yang berdiri terdorong ke depan
C. Ketika resultan gaya pada pesawat sama
dengan nol, penumpang terasa nyaman
karena pesawat seolah-olah tidak bergerak
D. Diperlukan gaya yang lebih besar untuk
mendorong mobil truk daripada mendorong
mobil sedan
E. Seseorang yang terbang menggunakan
parasut
12. Perhatikan seorang siswa yang sedang
melakukan percobaan seperti pada
gambar!
Penjabaran data hasil percobaan terlihat pada
tabel berikut:
F(N) m(Kg) A (m.s-2)
20 2 10
20 2 10
20 2 10
Pernyataan yang tepat mengenai data pada
tabel di atas ialah:
A. Data pada tabel kurang tepat dan
tidak akurat karena seharusnya
besarnya gaya yang dikenakan akan
berpengaruh pada massa dan
percepatan benda.
B. Data pada tabel kurang tepat dan
tidak akurat karena pada benda yang
massanya sama jika dikenakan gaya
yang semakin besar maka percepatan
yang dialami benda semakin besar.
Sebaliknya jika dikenakan gaya yang
semakin kecil maka percepatan yang
dialami benda juga akan semakin
kecil.
C. Data pada tabel kurang tepat dan
tidak akurat karena pada benda yang
percepatannya sama jika dikenakan
gaya yang semakin besar maka massa
benda akan semakin besar.
Sebaliknya jika dikenakan gaya yang
semakin kecil maka massa benda juga
akan semakin kecil.
D. Data pada tabel tepat dan akurat
sehingga dapat disimpulkan bahwa
berapapun besarnya gaya yang
dikenakan tidak akan berpengaruh
pada massa dan percepatan benda.
E. Data pada tabel tepat dan akurat,
tetapi tidak sesuai dengan teori karena
seharusnya besarnya gaya yang
dikenakan akan berpengaruh pada
masssa dan percepatan.
13. Dua benda 1 dan 2 dengan massa masing-
masing m1 = 5 kg dan m2 = 3 kg
dihubungkan dengan sebuah katrol tanpa
gesekan. Lalu pada katrol di
berigaya tarik ke atas seperti
diperlihatkan pada gambar.
Jika mula-mula kedua balok diam di atas
lantai, berapakah percepatan balok 1 apabila
besar gaya tarik adalah 60 N? (g = 10 m/s2).
A. a = 0
B. a = 10 m/s2
C. a = 30 m/s2
D. a = 50 m/s2
E. a = 70 m/s2
14. Dua buah meja belajar yang ditarik pada
permukaan bidang yang sama dengan
arah gaya yang berbeda seperti pada
gambar.
Berdasarkan gambar tersebut, pernyataan
yang tepat tentang percepatan pada benda
adalah ...
A. percepatan pada gambar (a) lebih besar
daripada (b) karena gaya tidak terbagi-
bagi.
B. percepatan pada gambar (b) lebih besar
daripada (a) karena pengaruh gaya ke atas
atau gaya normal.
C. percepatan pada gambar (a) lebih besar
daripada (b) karena gaya tidak
dipengaruhi oleh sudut.
D. percepatan pada gambar (a) lebih besar
daripada (b) karena saat ditarik dengan
sudut 0o akan menghasilkan gaya
horizontal yang lebih besar.
E. percepatan pada gambar (b) lebih besar
daripada (a) karena saat ditarik dengan
sudut 370o akan menghasilkan gaya yang
lebih besar
15. Perhatikan Bu Cika sedang belanja di
supermarket. Ia membawa bayi dengan
menggunakan kereta bayi yang
bermasssa 15 kg melalui eskalator
dengan sudut kemiringan 30° seperti pada
gambar!
Bu Cika menahan kereta bayi dengan gaya
sebesar 280 N agar kereta bayi tidak merosot
ke bawah. Jika percepatan eskalator adalah
0,6 𝑚.𝑠−2 dan koefisien gesek antara roda
kereta bayi dengan eskalator 0,4. Menurut
prediksimu, yang akan terjadi pada kereta
bayi adalah ...
A. kereta bayi tidak mundur atau tertahan
karena gaya minimum yang Bu Cika
keluarkan lebih besar dibandingkan
dengan gaya yang diperlukan untuk
menahan kereta bayi.
B. kereta bayi tidak mundur atau tertahan
karena gaya gesek pada kereta bayi lebih
kecil dibandingkan dengan gaya yang
dikeluarkan Bu Cika.
C. kereta bayi mundur karena gaya
minimum yang Bu Cika keluarkan lebih
kecil dibandingkan dengan gaya yang
diperlukan untuk menahan kereta bayi.
D. kereta bayi mundur karena gaya gesek
pada kereta bayi lebih besar
dibandingkan dengan gaya yang
dikeluarkan oleh Bu Cika.
E. kereta bayi mundur karena massa kereta
bayi sangat besar dibandingkan dengan
sudut kemiringan eskalator.
16. Perhatikan gambar di bawah ini!
Sebuah truk mengangkut 5 ton pasir dari
suatu desa ke kota. Dengan kecepatan rata-
rata 40 km/jam, biasanya truk sampai di kota
30 menit kemudian dari saat berangkat. Pada
suatu saat, ada bagian samping bak truk yang
berlubang dengan diameter 3 cm. Menurut
analisismu jika truk tetap melanjutkan
perjalanannya yang akan terjadi pada truk
adalah ....
A. Truk akan sampai di kota lebih cepat,
karena massa pasir yang dimuat oleh truk
akan berkurang selama perjalanan
berlangsung sehingga perubahan
kecepatan tiap waktu yang dialami truk
lebih besar.
B. Truk akan sampai di kota lebih cepat,
karena gaya gesek yang dihasilkan antara
ban dengan aspal lebih kecil sehingga
truk akan lebih cepat sampai.
C. Truk akan sampai di kota lebih cepat,
karena supir memberikan gaya pedal gas
pada truk lebih besar sehingga perubahan
kecepatan tiap waktu yang dialami truk
lebih besar.
D. Truk akan sampai di kota lebih cepat,
karena supir memberikan gaya pedal gas
pada truk lebih besar sehingga perubahan
gaya-gaya yang bekerja pada truk
menyebabkan percepatan.
E. Truk akan sampai di kota lebih cepat,
karena massa pasir yang dimuat oleh truk
akan berkurang selama perjalanan
berlangsung sehingga supir akan lebih
mudah mengubah gaya pedal yang
diberikan
17. Berikut beberapa peristiwa sehari-hari:
1) Tangan terasa sakit saat memukul dinding
2) Bagian ujung kaki terasa sakit saat
menendang meja
3) Buah yang jatuh dari pohon bergerak jatuh
bebas
4) Senapa terdorong ke belakang saat
menembakan peluru
Peristiwa yang merupakan contoh dari
hukum III Newton adalah ....
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2 dan 4
C. 2, 3 dan 4
D. 3 dan 4
E. 3 saja
18. Perhatikan pernyataan berikut!
1. Saat naik motor dan motor digas, badan
kita akan terdorong ke belakang
2. Semburan gas panas ke bawah yang
dihasilkan pembakaran bahan bakar roket
akan mendorong roket meluncur ke atas
3. Badak besar mendorong badak kecil
sehingga badak kecil terpental
4. Saat mendayung, kayuh yang di gerakkan
kebelakang akan membuat perahu
bergerak maju
5. Kertas dibawah gelas kaca ditarik dengan
cepat, gelas tetap diam
Dari pernyataan diatas manakah yang
berupakan contoh dari hukum III Newton…
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 2 dan 4
E. 4 dan 5
19. Perhatikan Jojo yang sedang
menggunakan papan loncat di kolam
renang seperti pada gambar!
Jojo menggunakan papan loncat untuk
melambung ke udara sebelum ia menyelam.
Sebelum melambung ke udara Jojo
mendorong papan loncat dengan gaya 𝐹
hingga pada akhirnya Jojo melambung di
udara dan kemudian menyelam.
Menurut analisismu kesimpulan di bawah ini
yang paling tepat terkait penyebab Jojo
melambung ke udara karena ...
A. terdapat gaya aksi reaksi antara kaki Jojo
mendorong papan loncat dengan papan
sehingga saat Jojo memberikan gaya pada
papan, papan memberikan gaya reaksi
yang sama besar namun berlawanan arah
yang menyebabkan Jojo melambung ke
udara.
B. terdapat gaya aksi reaksi antara kaki Jojo
dengan papan sehingga saat papan
memberikan gaya pada Jojo, Jojo
memberikan gaya reaksi yang sama besar
namun berlawanan arah yang
menyebabkan Jojo melompat ke udara.
C. Terdapat gaya gesek antara kaki Jojo
dengan papan sehingga Jojo dapat
melompat ke udara namun tidak terlalu
tinggi.
D. Terdapat kesetimbangan gaya antara
gaya yang diberikan Jojo dengan gaya
yang diberikan papan sehingga Jojo
mempertahankan keadaaan diamnya
dengan melompat ke udara.
E. Terdapat gaya aksi reaksi antara kaki Jojo
dengan papan sehingga saat papan
memberikan gaya pada Jojo , Jojo
memberikan gaya reaksi yang sama besar
yang searah dan menyebabkan Jojo
melompat ke udara.
20. Perhatikan beberapa peristiwa berikut!
Berdasarkan kelompok peristiwa di atas,
yang merupakan peristiwa aksi reaksi adalah
...
A. Kelompok peristiwa 3, 4, dan 5 karena
peristiwa 1d dan 2a bukan merupakan
peristiwa aksi reaksi.
B. Kelompok peristiwa 1, 2, dan 5 karena
peristiwa 3b dan 4a bukan merupakan
peristiwa aksi reaksi.
C. Kelompok peristiwa 2, 3, dan 5 karena
peristiwa 1d dan 4a bukan merupakan
peristiwa aksi reaksi.
D. Kelompok peristiwa 1, 3, 4, dan 5 karena
peristiwa 2c bukan merupakan peristiwa
aksi reaksi.
E. Kelompok peristiwa 1, 2, 4, dan 5 karena
peristiwa 3b bukan merupakan peristiwa
aksi reaksi
21. Perhatikan posisi burung yang sedang
terbang bebas seperti pada gambar di
bawah ini !
Saat terbang di udara, gerakan burung
tersebut dapat dijelaskan dengan hukum
ketiga Newton, yaitu dengan cara
memanfaatkan sifat aliran udara.
Perbandingan besarnya gaya aksi reaksi
antara burung dengan udara dan penyebab
burung bisa terbang ke depan yang benar
adalah ....
A. Besarnya perbandingan gaya aksi-reaksi
a-b terhadap c-d sama dan tekanan yang
diberikan oleh a-b lebih besar dari
tekanan c-d sehingga burung terbang ke
depan
B. Besarnya perbandingan gaya aksi-reaksi
a-b terhadap c-d berbeda dan tekanan
yang diberikan oleh a-b lebih kecil dari
tekanan c-d sehingga burung terbang ke
depan.
C. Besarnya perbandingan gaya aksi-reaksi
a-b terhadap c-d sama dan gaya gesekan
udara yang lebih kecil dibandingkan
dengan gaya yang dimiliki burung
menyebabkan burung terbang ke depan
D. Besarnya perbandingan gaya aksi-reaksi
a-b terhadap c-d beda dan kecepatan
aliran udara a-b lebih besar dari
kecepatan aliran udara c-d menyebabkan
burung terbang ke depan
E. Besarnya perbandingan gaya aksi-reaksi
sama dan kecepatan aliran udara a-b lebih
kecil dari kecepatan aliran udara c-d
menyebabkan burung terbang ke depan
22. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika system benda bergerak, gaya gesekan
antara balok dan lantai masing-masing
sebesar 2N dan percepatan benda 2m/s2,
besar tegangan tali pada kedua balok tersebut
adalah…
A. 6N
B. 10N
C. 16N
D. 32N
E. 64N
23. Sebuah balok bermassa 10kg ditarik
dengan gaya sebesar 40N yang
membentuk sudut 37o terhadap bidang
horizontal. Jika koefisien gaya gesek
statis dan kinetis bidang masing-masing
sebesar 0,2 dan 0,1, maka percepatan
balok adalah…
A. 0,22m/s2
B. 0,44 m/s2
C. 0,65 m/s2
D. 0,76 m/s2
E. 0,88 m/s2
24. Dari gambar berikut, balok A mempunyai
massa 2kg dan balok B 1kg.
Balok B mula-mula diam kemudian bergerak
ke bawah sehingga menyentuh lantai. Bila
nilai gaya gravitasinya 10 m/s2, nilai
tegangan tali T adalah…
A. 20,0N
B. 10,0N
C. 6,7N
D. 3,3N
E. 1,7N
25. Di sebuah desa makmur, seorang anak
memiliki massa 30 kg, menimba air 12
liter melalui sebuah katrol pada timba
sumur yang massa tali katrol diabaikan.
Jika massa ember diabaikan, bagaimana
percepatan yang terjadi pada sistem timba
agar anak tersebut dapat menimba dengan
aman dan berapa tegangan tali
penghubung antara anak dengan
seembaer air yang berisi 2 liter air?
A. 8,98 ms-2 dan 30,6N
B. 9,80 ms-2 dan 29,06 N
C. 10,00 ms-2 dan 28,60 N
D. 11, 98 ms-2 dan 27,06 N
E. 12,00 ms-2 dan 28,
Lampiran B.7 Lembat Uji Validasi
208
LAMPIRAN C
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Hasil Pretest
B. Hasil Posttest
C. Hasil olah data per jenjang kognitif
D. Hasil Uji nprmalitas Pretest
E. Hasil Uji normalitas Posttest
F. Hasil uji homogenitas Pretest
G. Hasil uji homogenitas Posttest
H. Hasil uji hipotesis pretest
I. Hasil uji hipotesis posttest
J. Hasil uji N-gain
A. lamiran C1 Hasil Pretest
Data Skor Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
No
Pretest
Kelas
Eksperimen Kelas Kontrol
1 2 4
2 4 5
3 4 5
4 4 5
5 4 5
6 4 5
7 6 6
8 6 6
9 6 6
10 6 6
11 6 6
12 7 6
13 7 6
14 7 7
15 7 7
16 7 7
17 7 7
18 7 7
19 7 7
20 8 7
21 8 7
22 8 8
23 8 8
24 8 8
25 8 9
26 8 9
27 8 9
28 8 10
29 9 10
30 9 11
31 9 11
32 10 11
33 11 11
34 11 12
35 11 12
36 12 13
max 12 13
min 2 4
mean 7.277777778 7.75
median 7 7
modus 8 7
standar
deviasi 2.206192184 2.349645363
Deskriptif Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
pretest eksperimen 36 2 12 7.28 2.237
pretest kontrol 36 4 13 7.75 2.383
Valid N (listwise) 36
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen dibutuhkan beberapa nilai,
yaitu:
a. Banyak data (N) = 36
b. Skor maksimal (Xmaks) = 12
c. Skor minimal (Xmin) = 2
d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 12 – 2 = 10
e. Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 36
= 6,13 ≈ 6
f. Panjang Kelas (P) = J/K
= 10/6
=1,6 ≈ 2
Tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
frekuensi
skor pretest eksperiment
skor 2-3 1
skor 4-5 5
skor 6-7 13
skor 8-9 12
skor 10-11 4
skor 12-13 1
Jumalah 36
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol dibutuhkan beberapa nilai,
yaitu:
a. Banyak data (N) = 36
b. Skor maksimal (Xmaks) = 13
c. Skor minimal (Xmin) = 4
d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 13 – 4 = 9
e. Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 36
= 6,13 ≈ 6
f. Panjang Kelas (P) = J/K
= 9/6
=1,5 ≈ 2
Tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
frekuensi
skor pretest kontrol
skor 4-5 6
skor 6-7 15
skor 8-9 6
skor 10-11 6
skor 12-13 3
jumalah 36
B. Lampiran C2 Hasil Posttest
Data Skor Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
No Posttest
Kelas
Eksperimen Kelas Kontrol
1 17 15
2 18 15
3 18 15
4 18 15
5 18 16
6 19 16
7 20 16
8 20 16
9 20 17
10 20 17
11 20 17
12 20 17
13 21 18
14 21 18
15 21 18
16 21 18
17 21 18
18 21 19
19 21 19
20 21 19
21 21 19
22 22 19
23 22 19
24 22 19
25 22 19
26 22 20
27 22 20
28 22 20
29 22 20
30 22 20
31 22 21
32 23 21
33 23 21
34 23 21
35 23 21
36 24 22
skor
maksimal 24 22
skorminimal 17 15
mean 20.91666667 18.36111111
median 21 19
modus 22 19
standar
deviasi 1.662614121 2.00218135
Deskriptif Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
posttest eksperimen 36 17 24 20.92 1.663
postest kontrol 36 15 22 18.36 2.002
Valid N (listwise) 36
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen dibutuhkan beberapa nilai,
yaitu:
a. Banyak data (N) = 36
b. Skor maksimal (Xmaks) = 24
c. Skor minimal (Xmin) = 17
d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 24 – 17 = 7
e. Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 36
= 6,13 ≈ 6
f. Panjang Kelas (P) = J/K
= 7/6
=1,16 ≈ 2
Tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
frekuensi skor
kelas
eksperimen
skor 15-16 0
skoe17-18 5
skor19-20 7
skor 21-22 19
skor23-24 5
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol dibutuhkan beberapa nilai,
yaitu:
A. Banyak data (N) = 36
B. Skor maksimal (Xmaks) = 22
C. Skor minimal (Xmin) = 15
D. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 22 - 15 = 7
E. Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 36
= 6,13 ≈ 6
F. Panjang Kelas (P) = J/K
= 7/6
=1,13 ≈ 2
Tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
frekuensi skor kelas kontrol
skor 15-16 8
skoe17-18 9
skor19-20 13
skor 21-22 6
skor23-24 0
C. lampiran C3 hasil olah data per indicator kognitif
Perhitungan Data Pretest Per Indikator Kognitif
Kelas Eksperimen
Responden
Indikator dalam Ranah Kognitif
C1 C2 C3 C4
2 11 17 1 10 12 18 19 21 3 4 8 9 14 22 23 5 6 7 13 15 16 20 24 25
S001 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
S002 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
S003 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
S004 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
S005 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
S006 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
S007 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
S008 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
S009 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1
S010 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
S011 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0
S012 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
S013 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0
S014 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
S015 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1
S016 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0
S017 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
S018 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
S019 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
S020 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0
S021 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0
S022 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1
S023 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0
S024 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1
S025 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0
S026 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0
S027 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
S028 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
S029 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1
S030 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0
S031 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1
S032 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1
S033 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1
S034 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
S035 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0
S036 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1
Jumlah 12 9 14 8 16 10 11 13 12 12 11 12 10 11 10 14 5 12 8 9 9 9 13 9 11
Rata-rata 0.33 0.25 0.39 0.22 0.44 0.28 0.31 0.36 0.33 0.33 0.31 0.33 0.28 0.31 0.28 0.39 0.14 0.33 0.22 0.25 0.25 0.25 0.36 0.25 0.31
Presentase 33 25 39 22 44 28 31 36 33 33 31 33 28 31 28 39 14 33 22 25 25 25 36 25 31
Indikator 32.4 32.4 31.7 26.2
Perhitungan Data Pretest Per Indikator Kognitif
Kelas Kontrol
Responden
Indikator dalam Ranah Kognitif
C1 C2 C3 C4
2 11 17 1 10 12 18 19 21 3 4 8 9 14 22 23 5 6 7 13 15 16 20 24 25
S001 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0
S002 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
S003 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
S004 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
S005 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
S006 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0
S007 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0
S008 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0
S009 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0
S010 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0
S011 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0
S012 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
S013 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0
S014 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1
S015 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1
S016 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0
S017 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0
S018 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
S019 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0
S020 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1
S021 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0
S022 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1
S023 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0
S024 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
S025 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
S026 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1
S027 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1
S028 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0
S029 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1
S030 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0
S031 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
S032 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1
S033 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0
S034 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1
S035 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0
S036 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1
Jumlah 14 15 10 6 12 6 7 13 7 13 12 11 10 11 9 12 17 13 13 12 16 12 11 17 11
Rata-rata 0.39 0.42 0.28 0.17 0.33 0.17 0.19 0.36 0.19 0.36 0.33 0.31 0.28 0.31 0.25 0.33 0.47 0.36 0.36 0.33 0.44 0.33 0.31 0.47 0.31
Presentase 39 42 28 17 33 17 19 36 19 36 33 31 28 31 25 33 47 36 36 33 44 33 31 47 31
Indktr 36.1 23.6 31.0 37.7
Perhitungan Data Posttest Per Indikator Kognitif
Kelas Eksperimen
Responden
Indikator dalam Ranah Kognitif
C1 C2 C3 C4
2 11 17 1 10 12 18 19 21 3 4 8 9 14 22 23 5 6 7 13 15 16 20 24 25
S001 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
S002 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
S003 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1
S004 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0
S005 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0
S006 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1
S007 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
S008 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1
S009 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
S010 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
S011 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
S012 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
S013 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1
S014 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1
S015 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
S016 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
S017 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
S018 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S019 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
S020 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
S021 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
S022 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S023 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
S024 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
S025 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S026 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
S027 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
S028 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S029 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
S030 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
S031 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S032 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S033 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1
S034 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
S035 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1
S036 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
Jumlah 29 31 29 27 26 30 28 31 27 31 23 33 19 31 26 30 25 32 26 29 26 31 30 32 32
Rata-rata 0.81 0.86 0.81 0.75 0.72 0.83 0.78 0.86 0.75 0.86 0.64 0.92 0.53 0.86 0.72 0.83 0.69 0.89 0.72 0.81 0.72 0.86 0.83 0.89 0.89
Presentase 81 86 81 75 72 83 78 86 75 86 66 92 53 86 72 83 69 89 72 81 74 87 83 89 89
Indikator 82.7 78.2 76.9 81.4
Perhitungan Data Posttest Per Indikator Kognitif
Kelas Kontrol
Responden
Indikator dalam Ranah Kognitif
C1 C2 C3 C4
2 11 17 1 10 12 18 19 21 3 4 8 9 14 22 23 5 6 7 13 15 16 20 24 25
S001 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1
S002 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0
S003 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1
S004 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
S005 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1
S006 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1
S007 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1
S008 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1
S009 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
S010 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1
S011 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1
S012 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
S013 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S014 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
S015 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
S016 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
S017 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
S018 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
S019 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0
S020 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
S021 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
S022 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
S023 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1
S024 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
S025 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
S026 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
S027 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
S028 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1
S029 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
S030 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
S031 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
S032 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
S033 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
S034 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
S035 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
S036 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah 21 27 23 24 27 29 27 26 27 30 24 28 24 29 30 27 27 28 26 26 26 26 25 30 32
Rata-rata 0.58 0.75 0.64 0.67 0.75 0.81 0.75 0.72 0.75 0.83 0.67 0.78 0.67 0.81 0.83 0.75 0.75 0.78 0.72 0.72 0.72 0.72 0.69 0.83 0.89
Presentase 58 75 63 66 75 80 75 72 75 83 66 77 66 80 83 75 75 77 72 72 72 72 69 83 89
Indikator 65.3 73.8 75.7 75.7
D. Lampiran C4 Uji Normalitas Hasil Pretest
Uji Normalitas Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
1) Kelas Eksperimen
Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:
Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data
Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
1) Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
2) Jika sig. < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pretest .151 36 .037 .955 36 .153
a. Lilliefors Significance Correction
Kesimpulan:
Sig. sebesar 0,153 yang menujjukan bahwa sig. >0,05 (5%), maka Ho diterima H1 ditolak,
sehingga sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
2) Kelas Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:
1) Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2) Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
3) Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data
4) Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
3) Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
4) Jika sig. < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pretest kontrol .137 36 .084 .966 36 .332
a. Lilliefors Significance Correction
Kesimpulan:
Sig. sebesar 0,332 yang menunjukkan bahwa sig. < 0,05 (5%), maka H0 diterima dan H1 ditolak sehingga
sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
E. lampiran C.5 Uji Normalitas Hasil Posttest
Uji Normalitas Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
1) Kelas Eksperimen
Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:
Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data
Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
1) Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
2) Jika sig. < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
posttest eksperimen .199 36 .001 .920 36 .013
a. Lilliefors Significance Correction
Kesimpulan:
Sig. sebesar 0,013 yang menunjukkan bahwa sig. < 0,05 (5%), maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga
sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
2) Kelas Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:
Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data
Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
1) Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
2) Jika sig. < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
3)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
posttest kontrol .195 36 .001 .923 36 .015
a. Lilliefors Significance Correction
4)
Kesimpulan:
Sig. sebesar 0,015 yang menunjukkan bahwa sig. < 0,05 (5%), maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga
sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
F. Lampiran C.6 Uji Homogenitas Hasil Pretest
Uji Homogenitas Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji homogenitas:
Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = tidak ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (homogen)
H1 = ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (tidak homogen)
Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data
Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
5) Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, yaitu varian nilai kedua kelompok sama
(homogen)
6) Jika sig. < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak, yaitu varian nilai kedua kelompok berbeda
(tidak homogen)
Test of Homogeneity of Variances
skor pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.895 1 70 .347
Kesimpulan:
Sig. sebesar 0,347 yang menunjukkan bahwa sig. > 0,05 (5%), maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga
varian nilai kedua kelompok sama (homogen).
G. Lampiran C.7 Uji Homogenitas Posttest
Uji Homogenitas Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji homogenitas:
1. Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = tidak ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (homogen)
H1 = ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (tidak homogen)
2. Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
3. Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data
4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
1. Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, yaitu varian nilai kedua kelompok sama
(homogen)
2. Jika sig. < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak, yaitu varian nilai kedua kelompok berbeda
(tidak homogen)
3. Test of Homogeneity of Variances
skor posttest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.562 1 70 .114
Kesimpulan:
Sig. sebesar 0,114 yang menunjukkan bahwa sig. > 0,05 (5%), maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga
varian nilai kedua kelompok sama (homogen).
H. Lampiran C.8 Uji Hipotesis Hasil Pretest
Uji Hipotesis Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji hipotesis:
Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = Model pembelajaran ARIAS berbantuan Prezi tidak berpengaruh terhadap kemampuan kognitif
peserta didik pada konsep hukum newton.
H1 = Model pembelajaran ARIAS berbantuan Prezi berpengaruh terhadap terhadap kemampuan kognitif
peserta didik pada konsep hukum newton.
Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
Perhatikan significance (2-tailed) pada output setelah pengolahan data
Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
1) Jika sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
2) Jika sig. (2-tailed) ≤ 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
Ranks
faktor N Mean Rank Sum of Ranks
skor pretest
1 36 35.72 1286.00
2 36 37.28 1342.00
Total 72
Test Statisticsa
skor pretest
Mann-Whitney U 620.000
Wilcoxon W 1286.000
Z -.319
Asymp. Sig. (2-tailed) .750
a. Grouping Variable: faktor
Kesimpulan: Berdasarkan hasil di atas menunjukkan bahwa Sig. 0,750 > 0,05 (5%), maka H0 diterima
dan H1 ditolak, sehingga Model pembelajaran ARIAS berbantuan Prezi tidak berpengaruh terhadap
kemampuan kognitif peserta didik pada konsep hukum newton.
I. Lampiran C.9 Uji Hipotesis Hasil Posstest
Uji Hipotesis Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji hipotesis:
1. Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = Model pembelajaran ARIAS berbantuan Prezi tidak berpengaruh terhadap kemampuan kognitif
peserta didik pada konsep hukum newton.
H1 = Model pembelajaran ARIAS berbantuan Prezi berpengaruh terhadap terhadap kemampuan kognitif
peserta didik pada konsep hukum newton.
2. Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
3. Perhatikan significance (2-tailed) pada output setelah pengolahan data
4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
3) Jika sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
4) Jika sig. (2-tailed) ≤ 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
Ranks
faktor N Mean Rank Sum of Ranks
skor posttest
1 36 48.54 1747.50
2 36 24.46 880.50
Total 72
Test Statisticsa
skor posttest
Mann-Whitney U 214.500
Wilcoxon W 880.500
Z -4.929
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: faktor
Kesimpulan: Berdasarkan hasil di atas menunjukkan bahwa Sig. 0,002 < 0,05 (5%), maka H0 ditolak dan
H1 diterima, sehingga Model pembelajaran ARIAS berbantuan Prezi berpengaruh terhadap terhadap
kemampuan kognitif peserta didik pada konsep hukum newton..
J. Lampiran C.10 Uji N-Gain
Uji N-Gain Kelas Eksperimen
Responden Pretest
(X1) Posttest
(X2)
D=X2-
X1
N
Gain Keterangan
S001 2 17 15 0.65 Sedang
S002 4 18 14 0.67 Sedang
S003 4 18 14 0.67 Sedang
S004 4 18 14 0.67 Sedang
S005 4 18 14 0.67 Sedang
S006 4 19 15 0.71 Tinggi
S007 6 20 14 0.74 Tinggi
S008 6 20 14 0.74 Tinggi
S009 6 20 14 0.74 Tinggi
S010 6 20 14 0.74 Tinggi
S011 6 20 14 0.74 Tinggi
S012 7 20 13 0.72 Tinggi
S013 7 21 14 0.78 Tinggi
S014 7 21 14 0.78 Tinggi
S015 7 21 14 0.78 Tinggi
S016 7 21 14 0.78 Tinggi
S017 7 21 14 0.78 Tinggi
S018 7 21 14 0.78 Tinggi
S019 7 21 14 0.78 Tinggi
S020 8 21 13 0.76 Tinggi
S021 8 21 13 0.76 Tinggi
S022 8 22 14 0.82 Tinggi
S023 8 22 14 0.82 Tinggi
S024 8 22 14 0.82 Tinggi
S025 8 22 14 0.82 Tinggi
S026 8 22 14 0.82 Tinggi
S027 8 22 14 0.82 Tinggi
S028 8 22 14 0.82 Tinggi
S029 9 22 13 0.81 Tinggi
S030 9 22 13 0.81 Tinggi
S031 9 22 13 0.81 Tinggi
S032 10 23 13 0.87 Tinggi
S033 11 23 12 0.86 Tinggi
S034 11 23 12 0.86 Tinggi
S035 11 23 12 0.86 Tinggi
S036 12 24 12 0.92 Tinggi
Rata-rata 0,70 Sedang
Uji N-Gain Kelas Kontrol
Responden Pretest
(X1)
Posttest
(X2)
D=X2-
X1
N-
Gain Keterangan
S001 4 15 11 0.52 Sedang
S002 5 15 10 0.50 Sedang
S003 5 15 10 0.50 Sedang
S004 5 15 10 0.50 Sedang
S005 5 16 11 0.55 Sedang
S006 5 16 11 0.55 Sedang
S007 6 16 10 0.53 Sedang
S008 6 16 10 0.53 Sedang
S009 6 17 11 0.58 Sedang
S010 6 17 11 0.58 Sedang
S011 6 17 11 0.58 Sedang
S012 6 17 11 0.58 Sedang
S013 6 18 12 0.63 Sedang
S014 7 18 11 0.61 Sedang
S015 7 18 11 0.61 Sedang
S016 7 18 11 0.61 Sedang
S017 7 18 11 0.61 Sedang
S018 7 19 12 0.67 Sedang
S019 7 19 12 0.67 Sedang
S020 7 19 12 0.67 Sedang
S021 7 19 12 0.67 Sedang
S022 8 19 11 0.65 Sedang
S023 8 19 11 0.65 Sedang
S024 8 19 11 0.65 Sedang
S025 9 19 10 0.63 Sedang
S026 9 20 11 0.69 Sedang
S027 9 20 11 0.69 Sedang
S028 10 20 10 0.67 Sedang
S029 10 20 10 0.67 Sedang
S030 11 20 9 0.64 Sedang
S031 11 21 10 0.71 Tinggi
S032 11 21 10 0.71 Tinggi
S033 11 21 10 0.71 Tinggi
S034 12 21 9 0.69 Sedang
S035 12 21 9 0.69 Sedang
S036 13 22 9 0.75 Tinggi
Rata-rata 0,62 Sedang
K. Lampiran C.11 Uji Hipotesis N-gain
Langkah-langkah dalam melakukan uji hipotesis:
1. perumusan hipotesis untuk uji hipotesis adalah sebagai berikut:
Ho= tidak terdapat perbedaan rata-rata n-gain kemampuan kognitif peserta didik pada
kelompok eksperimen dna rata-rata kempuan kognitif peserta didik pada kelompok kontrol
H1= terdapat perbedaan rata-rata n-gain kempuan kognitif peserta didik pada kelompok
kelas eksperimen dan kemampuan kognitif peserta didik pada kelompok kelas kontrol.
2. taraf signifikan α=5% = 0,05
3. untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih perhatikannilai yang ditunjukkan oleh nilai
sig. (2-tailed) pada output yang dihasilkan setelah pengolahan data
4. kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika nilai sig. (2-tailed) ≤ 0,05 maka Ho ditolak H1 Diterima
Jika nilai sig. (2-tailed) ≥ 0,05 maka Ho diterima H1 ditolak
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
n gain
persen
Equal variances
assumed
.572 .452 9.786 70 .000 15.4194 1.5757 12.2769 18.5620
Equal variances not
assumed
9.786 69.751 .000 15.4194 1.5757 12.2767 18.5622
Kesimpulan: nilai sig. (2-tailed) = 0,001 < 0,05. Ho ditolak H1 diterima. Sehingga terdapat
perbedaan rata-rata n-gain kempuan kognitif peserta didik pada kelompok kelas eksperimen dan
kemampuan kognitif peserta didik pada kelompok kelas kontrol.
L.Lampiran C.12 Hasil Perjenjang Kognitif
Hasil Peningkatan Indicator Kemampuan Kognitif (Mengingat C1) Kelas Eksperimen
Responden Pretest Posttest D=X2-
X1 N-Gain Keterangan
S001 0 1 1 0.33 Sedang
S002 1 3 2 1.00 Tinggi
S003 0 1 1 0.33 Sedang
S004 0 2 2 0.67 Sedang
S005 0 3 3 1.00 Tinggi
S006 1 3 2 1.00 Tinggi
S007 1 2 1 0.50 Sedang
S008 1 3 2 1.00 Tinggi
S009 2 2 0 0.00 Rendah
S010 2 3 1 1.00 Tinggi
S011 1 3 2 1.00 Tinggi
S012 1 3 2 1.00 Tinggi
S013 0 3 3 1.00 Tinggi
S014 1 3 2 1.00 Tinggi
S015 1 3 2 1.00 Tinggi
S016 1 2 1 0.50 Sedang
S017 1 3 2 1.00 Tinggi
S018 2 2 0 0.00 Rendah
S019 0 3 3 1.00 Tinggi
S020 0 2 2 0.67 Sedang
S021 1 2 1 0.50 Sedang
S022 0 2 2 0.67 Sedang
S023 1 3 2 1.00 Tinggi
S024 1 2 1 0.50 Sedang
S025 1 3 2 1.00 Tinggi
S026 2 3 1 1.00 Tinggi
S027 1 3 2 1.00 Tinggi
S028 1 2 1 0.50 Sedang
S029 1 2 1 0.50 Sedang
S030 2 1 -1 -1.00 Rendah
S031 1 2 1 0.50 Sedang
S032 2 2 0 0.00 Rendah
S033 1 3 2 1.00 Tinggi
S034 3 3 0 0.00 Rendah
S035 0 3 3 1.00 Tinggi
S036 1 3 2 1.00 Tinggi
Rata-rata 0.67 Sedang
Hasil Peningkatan Indicator Kemampuan Kognitif (Memahami C2) Kelas Eksperimen
Responden Pretest Posttest D=X2-
X1 N-Gain Keterangan
S001 1 3 2 0.4 Sedang
S002 1 4 3 0.6 Sedang
S003 0 3 3 0.5 Sedang
S004 1 4 3 0.6 Sedang
S005 1 5 4 0.8 Tinggi
S006 0 5 5 0.833333 Tinggi
S007 2 4 2 0.5 Sedang
S008 1 4 3 0.6 Sedang
S009 2 5 3 0.75 Tinggi
S010 3 4 1 0.333333 Sedang
S011 4 3 -1 -0.5 Rendah
S012 2 3 1 0.25 Rendah
S013 2 4 2 0.5 Sedang
S014 1 6 5 1 Tinggi
S015 3 4 1 0.333333 Sedang
S016 2 4 2 0.5 Sedang
S017 3 5 2 0.666667 Sedang
S018 3 5 2 0.666667 Sedang
S019 2 5 3 0.75 Tinggi
S020 2 5 3 0.75 Tinggi
S021 2 5 3 0.75 Tinggi
S022 3 4 1 0.333333 Sedang
S023 2 5 3 0.75 Tinggi
S024 2 5 3 0.75 Tinggi
S025 3 5 2 0.666667 Sedang
S026 1 6 5 1 Tinggi
S027 3 4 1 0.333333 Sedang
S028 3 5 2 0.666667 Sedang
S029 2 5 3 0.75 Tinggi
S030 2 6 4 1 Tinggi
S031 2 6 4 1 Tinggi
S032 2 4 2 0.5 Sedang
S033 2 6 4 1 Tinggi
S034 0 6 6 1 Tinggi
S035 2 6 4 1 Tinggi
S036 3 5 2 0.666667 Sedang
Rata-Rata 0,63 Sedang
Hasil Peningkatan Indicator Kemampuan Kognitif (Menerapkan C3) Kelas Eksperimen
Responden Pretest Posttest D=X2-
X1 N-Gain Keterangan
S001 1 4 3 0.5 Sedang
S002 1 2 1 0.166667 Sedang
S003 1 5 4 0.666667 Sedang
S004 3 6 3 0.75 Tinggi
S005 2 4 2 0.4 Sedang
S006 1 5 4 0.666667 Sedang
S007 1 5 4 0.666667 Sedang
S008 4 6 2 0.666667 Sedang
S009 4 6 2 0.666667 Sedang
S010 3 5 2 0.5 Sedang
S011 2 5 3 0.6 Sedang
S012 2 6 4 0.8 Tinggi
S013 2 5 3 0.6 Sedang
S014 3 5 2 0.5 Sedang
S015 2 6 4 0.8 Tinggi
S016 2 5 3 0.6 Sedang
S017 1 5 4 0.666667 Sedang
S018 3 5 2 0.5 Sedang
S019 3 5 2 0.5 Sedang
S020 3 5 2 0.5 Sedang
S021 1 5 4 0.666667 Sedang
S022 1 5 4 0.666667 Sedang
S023 2 5 3 0.6 Sedang
S024 2 6 4 0.8 Tinggi
S025 2 4 2 0.4 Sedang
S026 1 6 5 0.833333 Tinggi
S027 2 6 4 0.8 Tinggi
S028 2 6 4 0.8 Tinggi
S029 0 6 6 0.857143 Tinggi
S030 3 6 3 0.75 Tinggi
S031 2 5 3 0.6 Sedang
S032 2 6 4 0.8 Tinggi
S033 4 7 3 1 Tinggi
S034 2 7 5 1 Tinggi
S035 6 6 0 0 Sedang
S036 4 7 3 1 Tinggi
Rat-rata 0,64 Sedang
Hasil Penigkatan Indicator Kemampuan Kognitif (Menganalisis C4) Kelas Eksperimen
Responden Jumalah Jumalah D N-Gain Keterangan
S001 2 7 5 0.714286 Tinggi
S002 1 7 6 0.75 Tinggi
S003 0 6 6 0.666667 Sedang
S004 1 5 4 0.5 Sedang
S005 1 4 3 0.375 Sedang
S006 2 6 4 0.571429 Sedang
S007 1 8 7 0.875 Tinggi
S008 1 6 5 0.625 Sedang
S009 3 6 3 0.5 Sedang
S010 2 7 5 0.714286 Tinggi
S011 3 8 5 0.833333 Tinggi
S012 1 7 6 0.75 Tinggi
S013 3 7 4 0.666667 Sedang
S014 2 5 3 0.428571 Sedang
S015 2 7 5 0.714286 Tinggi
S016 2 8 6 0.857143 Tinggi
S017 2 7 5 0.714286 Tinggi
S018 0 9 9 1 Tinggi
S019 2 7 5 0.714286 Tinggi
S020 2 8 6 0.857143 Tinggi
S021 3 8 5 0.833333 Tinggi
S022 3 9 6 1 Tinggi
S023 3 8 5 0.833333 Tinggi
S024 4 8 4 0.8 Tinggi
S025 3 9 6 1 Tinggi
S026 4 8 4 0.8 Tinggi
S027 0 8 8 0.888889 Tinggi
S028 2 9 7 1 Tinggi
S029 6 8 2 0.666667 Sedang
S030 2 8 6 0.857143 Tinggi
S031 3 9 6 1 Tinggi
S032 5 9 4 1 Tinggi
S033 4 5 1 0.2 Sedang
S034 3 7 4 0.666667 Sedang
S035 4 7 3 0.6 Sedang
S036 3 8 5 0.833333 Tinggi
Rata-Rata 0.744632 Tinggi
Hasil Peningkatan Indicator Kemampuan Kognitif (Mengingat C1) Kelas Kontrol
Responden Pretest Posttest D=X2-
X1 N-Gain Keterangan
S001 0 2 2 0.666667 Sedang
S002 0 3 3 1 Tinggi
S003 2 2 0 0 Sedang
S004 2 2 0 0 Sedang
S005 1 2 1 0.5 Sedang
S006 1 1 0 0 Rendah
S007 1 2 1 0.5 Sedang
S008 1 3 2 1 Tinggi
S009 0 1 1 0.333333 Sedang
S010 0 1 1 0.333333 Sedang
S011 1 2 1 0.5 Sedang
S012 2 1 -1 -1 Rendah
S013 2 1 -1 -1 Rendah
S014 2 2 0 0 Rendah
S015 1 2 1 0.5 Sedang
S016 1 2 1 0.5 Sedang
S017 2 1 -1 -1 Rendah
S018 1 3 2 1 Tinggi
S019 2 3 1 1 Tinggi
S020 0 2 2 0.666667 Sedang
S021 1 3 2 1 Tinggi
S022 1 3 2 1 Tinggi
S023 1 1 0 0 Rendah
S024 2 1 -1 -1 Rendah
S025 1 2 1 0.5 Sedang
S026 1 2 1 0.5 Sedang
S027 1 2 1 0.5 Sedang
S028 2 3 1 1 Tinggi
S029 1 3 2 1 Tinggi
S030 0 2 2 0.666667 Sedang
S031 2 2 0 0 Rendah
S032 0 2 2 0.666667 Sedang
S033 1 2 1 0.5 Sedang
S034 0 1 1 0.333333 Sedang
S035 1 3 2 1 Tinggi
S036 2 1 -1 -1 Rendah
Rata-Rata 0.337963 Sedang
Hasil Peningkatan Indicator Kemampuan Kognitif (Memahami C2) Kelas Kontrol
Responden Pretest Posttest D=X2-
X1 N-Gain Keterangan
S001 2 4 2 0.5 Sedang
S002 2 4 2 0.5 Sedang
S003 0 4 4 0.666667 Sedang
S004 0 3 3 0.5 Sedang
S005 2 3 1 0.25 Rendah
S006 0 5 5 0.833333 Tinggi
S007 0 4 4 0.666667 Sedang
S008 0 4 4 0.666667 Sedang
S009 1 4 3 0.6 Sedang
S010 1 4 3 0.6 Sedang
S011 1 4 3 0.6 Sedang
S012 1 5 4 0.8 Tinggi
S013 1 4 3 0.6 Sedang
S014 2 4 2 0.5 Sedang
S015 0 4 4 0.666667 Sedang
S016 0 5 5 0.833333 Tinggi
S017 3 4 1 0.333333 Sedang
S018 0 4 4 0.666667 Sedang
S019 1 5 4 0.8 Tinggi
S020 3 4 1 0.333333 Sedang
S021 2 5 3 0.75 Tinggi
S022 1 3 2 0.4 Sedang
S023 2 5 3 0.75 Tinggi
S024 1 5 4 0.8 Tinggi
S025 2 5 3 0.75 Tinggi
S026 2 5 3 0.75 Tinggi
S027 1 5 4 0.8 Tinggi
S028 2 4 2 0.5 Sedang
S029 2 5 3 0.75 Tinggi
S030 2 4 2 0.5 Sedang
S031 2 5 3 0.75 Tinggi
S032 3 5 2 0.666667 Sedang
S033 2 5 3 0.75 Tinggi
S034 3 6 3 1 Tinggi
S035 2 6 4 1 Tinggi
S036 2 5 3 0.75 Tinggi
Rata-Rata 0.655093 Sedang
Hasil Peningkatan Indicator Kemamouan Kognitif (Menerapkan C3) Kelas Kontrol
Responden Pretest Posttest D N-Gain Keterangan
S001 0 5 5 0.714286 Tinggi
S002 1 4 3 0.5 Sedang
S003 1 4 3 0.5 Sedang
S004 2 6 4 0.8 Tinggi
S005 1 4 3 0.5 Sedang
S006 1 5 4 0.666667 Sedang
S007 0 5 5 0.714286 Tinggi
S008 2 5 3 0.6 Sedang
S009 1 5 4 0.666667 Sedang
S010 4 5 1 0.333333 Sedang
S011 2 5 3 0.6 Sedang
S012 4 5 1 0.333333 Sedang
S013 3 4 1 0.25 Rendah
S014 1 6 5 0.833333 Tinggi
S015 0 5 5 0.714286 Tinggi
S016 3 6 3 0.75 Tinggi
S017 1 6 5 0.833333 Tinggi
S018 3 5 2 0.5 Sedang
S019 2 5 3 0.6 Sedang
S020 1 5 4 0.666667 Sedang
S021 4 5 1 0.333333 Sedang
S022 3 5 2 0.5 Sedang
S023 1 7 6 1 Tinggi
S024 3 6 3 0.75 Tinggi
S025 3 6 3 0.75 Tinggi
S026 0 6 6 0.857143 Tinggi
S027 6 6 0 0 Sedang
S028 3 5 2 0.5 Sedang
S029 2 6 4 0.8 Tinggi
S030 4 6 2 0.666667 Sedang
S031 2 5 3 0.6 Sedang
S032 2 6 4 0.8 Tinggi
S033 2 6 4 0.8 Tinggi
S034 5 5 0 0 Rendah
S035 3 6 3 0.75 Tinggi
S036 2 6 4 0.8 Tinggi
Rata-Rata 0.610648 Sedang
Hasil Peningkatan Kemampuan Kognitif (Menganalisis C4) Kelas Kontrol
Responen Pretest Posttest D N-Gain Keterangan
S001 4 5 1 0.2 Rendah
S002 1 4 3 0.375 Sedang
S003 1 6 5 0.625 Sedang
S004 2 4 2 0.285714 Rendah
S005 2 7 5 0.714286 Tinggi
S006 3 5 2 0.333333 Sedang
S007 4 5 1 0.2 Rendah
S008 3 5 2 0.333333 Sedang
S009 4 7 3 0.6 Sedang
S010 2 6 4 0.571429 Sedang
S011 4 6 2 0.4 Sedang
S012 2 6 4 0.571429 Sedang
S013 3 9 6 1 Tinggi
S014 5 7 2 0.5 Sedang
S015 6 8 2 0.666667 Sedang
S016 4 7 3 0.6 Sedang
S017 3 7 4 0.666667 Sedang
S018 2 7 5 0.714286 Tinggi
S019 4 6 2 0.4 Sedang
S020 4 8 4 0.8 Tinggi
S021 3 7 4 0.666667 Sedang
S022 4 8 4 0.8 Tinggi
S023 3 6 3 0.5 Sedang
S024 1 8 7 0.875 Tinggi
S025 2 7 5 0.714286 Tinggi
S026 3 8 5 0.833333 Tinggi
S027 4 7 3 0.6 Sedang
S028 4 7 3 0.6 Sedang
S029 5 7 2 0.5 Sedang
S030 3 8 5 0.833333 Tinggi
S031 4 8 4 0.8 Tinggi
S032 5 8 3 0.75 Tinggi
S033 4 8 4 0.8 Tinggi
S034 5 8 3 0.75 Tinggi
S035 5 7 2 0.5 Sedang
S036 4 9 5 1 Tinggi
Rata-rata 0,61 Sedang
245
Data angket respon siswa terhadap modelpembelejaran ARIAS berbantuan Prezi
No Responden Indicator I Indicator II
1 2 3 4 1 2 3 4
1 S01 5 3 4 3 4 2 4 3
2 S02 3 3 4 3 4 3 4 3
3 S03 3 2 4 3 4 3 4 3
4 S04 4 2 4 3 4 3 4 3
5 S05 4 4 4 4 4 3 4 3
6 S06 4 3 4 4 4 3 4 3
7 S07 4 3 4 3 4 3 4 2
8 S08 4 2 4 4 5 3 4 2
9 S09 3 2 4 4 4 3 4 2
10 S10 4 2 4 4 4 3 4 2
11 S11 4 4 4 3 5 3 4 3
12 S12 4 4 5 3 4 3 3 3
13 S13 4 4 4 4 4 3 3 3
14 S14 4 3 4 3 4 3 3 2
15 S15 4 3 4 4 4 4 3 2
16 S16 4 3 3 3 3 4 3 2
17 S17 3 3 4 3 5 4 4 4
18 S18 5 3 4 4 5 3 4 4
19 S19 4 2 3 4 3 2 5 4
20 S20 4 2 3 4 4 3 4 2
21 S21 4 2 4 3 4 3 4 2
22 S22 4 2 4 2 4 4 3 3
23 S23 4 4 4 2 4 5 3 3
24 S24 4 2 4 2 3 5 3 2
25 S25 3 2 3 2 5 5 4 4
26 S26 4 3 3 2 4 2 5 4
27 S27 4 3 3 2 4 3 5 4
28 S28 4 3 3 3 4 3 5 4
29 S29 4 3 4 3 4 2 5 4
30 S30 4 3 4 3 4 2 5 4
31 S31 5 4 4 3 5 2 4 3
32 S32 4 3 4 3 3 3 4 3
33 S33 4 3 4 3 3 3 4 3
34 S34 3 3 4 4 3 2 4 3
35 S35 3 3 5 4 3 2 4 3
36 S36 4 2 4 4 3 2 4 3
Jumalah 119 108 109 110 107 Q06 110 107
Rata-rata 76,3 72 72,6 75,3 71,3 70,3 73,3 71,3
Presentasi 74,3% 71,67%
72,98%
Kriteria Baik
247
Lampiran D2
Surat-surat penelitian
A. Surat Izin Observasi
B. Surat Keterangan Observasi
C. Surat Izin Penelitian
D. Surat Keterangan Penelitian
E. Uji Referensi
F. Foto-foto Kegiatan Penelitian
G. Daftar Riwayat Hidup
Lamiran D.1 Surat Izin Observasi
Lampiran D.2 Surat Keterangan Observasi
Lampiran D.3 Surat Penelitian
Lampiran D.4 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran D.5 Uji Reverensi
UJI REFERENSI
Nama : Ai Umul Apiah
Nim : 1113016300054
Prodi/Semester : Tadris Fisika
Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Assurance,
Relevance, Interest, Satisfaction (ARIAS)
Berbantuan Prezi Terhadap Kemampuan Kognitif
Peserta Didik Pada Konsep Hukum Newton
:
No Referensi Paraf
Pembimbing
BAB I
1. Antoni, anis & idham, “Efektifitas Model Pembelajaran
ARIAS Ditinjau dari Sikap Ilmiah: Dampak Terhadap
Pemahaman Konsep Fluida Statis”, Jurnal Ilmiah
Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 06 (2) (2017) 255-263
ISSN: 2303-1832
2. Chairul dkk,”Effect Size Test of Learning Model ARIAS
and PBL: Concept Mastery of Themperature and Heat on
Senior Hight School Students”, EURASIA Journal of
mathematics, science and Technology Education, 2017,
ISSN: 1350-8223
3. Putra, I ketut, “Komparasi Efektivitas Model
Pembelajaran SRL dan Model ARIAS Terhadap Self
Efficacy Dan Hasil Belajar Fisika Siswa”, Jurnal
Pendidikan, 2013
4. Desyana, Muhammad sabirin, “Effektivitas Model
Pembelajaran ARIAS
(Assurance,Relevance,Interest,Assesment,And
Satisfaction) Berbantu Alat Peraga Kartu Pada Materi
Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat”, Jurnal
Tarbiah (Jurnal Ilmiah Kependidikan) vol. 6 No. 1
januari-juni 2017 ISSN: 2088-6991
5. Nurfitri purnamasari, zainuddin, dan suyidno,
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Model
Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,
Assesment, dan Stisfaction), Berkala Ilmiah Pendidikan
Fisika, Vol. 1, No. 1, 2013
6. Saputra, I.P.W. (2012). Prezi : Zooming
Presentation.Jakarta: Elex Media Komputindo.
7. Intan fatmawati,” Penerapan Model Arias Dengan Media
Prezi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di
Smk Negeri 3 Salatiga”, Skripsi Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
8. Ratna willis dahar,2006,Teori-teori Belajar
&Pembelajaran,(Jakarta:PT Erlangga) h. 122-124
BAB II
9. R Adha Priyo Wibowo, “ Penerapan Model
Pembelajaran Secara Langsung dengan Strategi ARIAS
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, “ Jurnal
Pendidikan Teknik Elektro, Vol 03, No 02 (2014), 95-104
10. Siti Nurcholila,Ika Kurniasari, “Penerapan Model
Pembelajaran Arias Pada Materi Belah Ketupat Dan
Layang-Layang Di Kelas Vii Smp”, Jurnal Ilmiah
Pendidikan Matematika Vol 1 No.6 (2017)2301-9085
11. Iif Khoiru Ahmad, Sofan Amri, dan Tatik Elisah, Strategi
Pembelajaran Sekolah Terpadu, Jakarta: PT. Prestasi
Pustakarya, 2011
12. Rahman dan Amri, Model Pembelajaran ARIAS
Terintegrratif, Jakarta: Prestasi Pust, 2014
13. Saiman dkk, “the implementation of arias learning model
integrated with constructivist theory to improve students
learning outcames”, jurnal ilmiah peuradeun vol.5, no.2,
may 2017:10.13140
14 Rahman dan Amri, Model Pembelajaran ARIAS
Terintegrratif, (Jakarta: Prestasi Pust, 2014) h,3
15. Rahman dan Amri, Model Pembelajaran ARIAS
Terintegrratif, (Jakarta: Prestasi Pust, 2014) h.3
16. Rahman dan Amri, Model Pembelajaran ARIAS
Terintegrratif, (Jakarta: Prestasi Pust, 2014) h.4
17. Rahman dan Amri, Model Pembelajaran ARIAS
Terintegrratif, (Jakarta: Prestasi Pust, 2014) h.4
18. suyanto,analisi dan desain aplikasi multimedia untuk
pemasaran,yogya andi 2004 h110
19. suyanto,analisi dan desain aplikasi multimedia untuk
pemasaran,yogya andi 2004 h.130
20. Settle,q.katie m.a., lauri m. b. 2011, using prezi in the
classroom jurnal nactw vol 55 no 4
21. Aribowo.i.t.2012.keefektifan penggunaan multimedia
prezi pada pembelajaran keterampilan menulis bahasa
jerman di sma negeri 2 bangutan bantul. Yogyakarta:uny
22. Rosadi,h.2013.pengembangan media slide berbasis
program aplikasi prezi pada materi system peredaran
darah manusia untuk sekolah menengah pertama.
Surabaya universitas negeri Surabaya
23. Wilis dahar, ratna.teori-teori dan
pembelajaran.2011.jakarta:erlangga
24. Sudjiono,anas.pengantar evaluasi
pendidikan.2011.jakarta:PT.grafindo persada
25. Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran,
(Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 12-14
26. Lorin W. Anderson dan David R. Karthwohl, Kerangka
Landasan untuk Pembelajaran,
27. Agung Prihantoro ,Pengajaran dan Asesmen,
(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015), Cet. I, h.99
28. Agung Prihantoro ,Pengajaran dan Asesmen,
(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015), Cet. h.103
29. Agung Prihantoro ,Pengajaran dan Asesmen,
(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015), Cet. h106
30. Agung Prihantoro, Pengajaran dan Asesmen,
(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015), Cet. I, h.116
31. Agung Prihantoro, Pengajaran dan Asesmen,
(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015), Cet. I 120
32. Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 14
33. Lorin W. Anderson dan David R. Karthwohl, Kerangka
Landasan untuk Pembelajaran Pengajaran dan Asesmen,
oleh Agung Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Belajar,
2015), Cet. I, h.128
34. Dougles C.Giancoli, Fisika Dasar Edisi Kelima ( edisi
terjemah), (Jakarta:PT.Gelora Aksara Pratama), h,108
35. Dougles C.Giancoli, Fisika Dasar Edisi Kelima ( edisi
terjemah), (Jakarta:PT.Gelora Aksara Pratama), h.194
36. Dougles C.Giancoli, Fisika Dasar Edisi Kelima ( edisi
terjemah), (Jakarta:PT.Gelora Aksara Pratama), h.213
37. Muhammad Farchani Rosyid, Romy Hanang Setya
Budhi, Kajian Konsep Fisika1untuk SMA kelas X
(solo:platinum, 2008), h.105
38. Muhammad Farchani Rosyid, Romy Hanang Setya
Budhi, Kajian Konsep Fisika1untuk SMA kelas X
(solo:platinum, 2008), h.104
39. Muhammad Farchani Rosyid, Romy Hanang Setya
Budhi, Kajian Konsep Fisika1untuk SMA kelas X
(solo:platinum, 2008), h.103
40. antoni,dkk,” efektifitas model pembelajaran ARIAS
ditinjau dari sikap ilmiah: dampak terhadap pemahaman
konsep fluida statis”jurnalilmiahpendidikanfisikaal-biruni
06 (2) (2017) 255-263 ISSN: 2303-1832
41. Chairul dkk,“effect size test of learning model ARIAS
and PBL:concept mastery of themperature and heat on
senior hight school students” (2017) EURASIA jurnal of
mathematics science and thecnolog, ISSN: 1350-8223
42. Desyana dkk, “effektivitas model ARIAS (Assurance,
Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction)
berbantuan alat peraga kartu pada materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat” (2017), jrnal tarbiah
(jurnal ilmiah kependidikan)vol.6.no.1 januari-
juni,ISSN:2088-6991
43. Saminan dkk,“the implementation of ARIAS learning
model integrated with constructivist theory to improve
student’s lerning out comes”, jurnall ilmiah
peuradeu,vol5,no2,may2017.
44. Itsna Khumaerah Susanto, Muhammad Arsyad,
Khaeruddin, “Penerapan Pemberian Tugas Terstruktur
Terhadap Kemampuan Kgnitif Peserta Didik Kelas XI
SMA Negeri 1 Gowa” Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika
(JSPF) jilid15,no.2,2019
Bab III
45. Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan
R&D”, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 77
46. Sugiyono, “Metode Penelitian Kombinasi Mixed
Methods”, (Bandung: Alfabeta, 2017), h. 116.
47. Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan
R&D”, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 77.
48. Sugiyono, “Metode Penelitian Kombinasi Mixed
Methods”, (Bandung: Alfabeta, 2017), h. 118.
49. Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan
R&D”, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 79.
50. Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan
R&D”, (Bandung: Alfabeta, 2012), 64.
51. Lexy.J.Moleong, Metode Penelitian
Kualitatif,(Bandung,Remaja Rosda Karya, 2002)
52. Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik”, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h.
265.
53. Sudaryono, “Metodologi Penelitian”, (Jakarta: PT
Grafindo Persada, 2017), h. 253.
54. Sudaryono, “Metodologi Penelitian”, (Jakarta: PT
Grafindo Persada, 2017), h. 263.
55. Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik”, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h.
211.
56. Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik”, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h.
213
57. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,
(Jakarta: Bumi Akssara, 2011)
58. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,
(Jakarta: Bumi Akssara, 2011)h. 100.
59. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,
(Jakarta: Bumi Akssara, 2011)h. 115.
60 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,
(Jakarta: Bumi Akssara, 2011)h. 89.
61. Asrul, Rusydi Ananda, Rosnita, ”Evaluasi Pembelajaran”,
(Medan: Citapustaka Media, 2014), h. 148-149.
62. Asrul, Rusydi Ananda, Rosnita, ”Evaluasi Pembelajaran”,
(Medan: Citapustaka Media, 2014), h. 149.
63. Asrul, Rusydi Ananda, Rosnita, ”Evaluasi Pembelajaran”,
(Medan: Citapustaka Media, 2014), h. 149.
64. Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik”, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h.
225.
65. Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik”, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h.
228.
66. Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik”, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h.
232.
67. Boediono dan Wayan Koster, “Teori dan Aplikasi
Statistika dan Probabilitas”, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2001), h, 131.
68. Rostina Sundayana, “Statistika Penelitian Pendidikan”,
(Bandung: Alfabeta, 2014) h. 88.
69. Stanislaus S. Uyanto, “Pedoman Analisis Data dengan
SPSS”, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 55.
70 Yati Herlanti, “Tanya Jawab Seputar Penelitian pendidikan
Sains”, Science Education Research, (Jakarta: Jurusan
Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2006), h71
71. Kadir, “Statistika Terapan”, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2015), h. 159.
72. Yulingga Nanda Hanif Dan Wasis Himawanto, “Statistik
Pendidikan”, (Sleman: Budi Utama, 2017), h. 63.
Bab IV
73. Itsna Khumaerah Susanto, Muhammad Arsyad,
Khaeruddin, “Penerapan Pemberian Tugas Terstruktur
Terhadap Kemampuan Kgnitif Peserta Didik Kelas XI
SMA Negeri 1 Gowa” Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika
(JSPF) jilid15,no.2,2019
76. Chairul dkk,“effect size test of learning model ARIAS and
PBL:concept mastery of themperature and heat on senior
hight school students” (2017) EURASIA jurnal of
mathematics science and thecnolog, ISSN: 1350-8223
75. 1 Desyana dkk, “effektivitas model ARIAS (Assurance,
Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction)
berbantuan alat peraga kartu pada materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat” (2017), jrnal tarbiah
(jurnal ilmiah kependidikan)vol.6.no.1 januari-
juni,ISSN:2088-6991
76. Saminan dkk,“the implementation of ARIAS learning
model integrated with constructivist theory to improve
student’s lerning out comes”, jurnall ilmiah
peuradeu,vol5,no2,may2017.
77. antoni,dkk,” efektifitas model pembelajaran ARIAS
ditinjau dari sikap ilmiah: dampak terhadap pemahaman
konsep fluida statis”jurnalilmiahpendidikanfisikaal-biruni
06 (2) (2017) 255-263 ISSN: 2303-1832
78. Saminan dkk,“the implementation of ARIAS learning
model integrated with constructivist theory to improve
student’s lerning out comes”, jurnall ilmiah
peuradeu,vol5,no2,may2017.
79. Chairul dkk,“effect size test of learning model ARIAS
and PBL:concept mastery of themperature and heat on
senior hight school students” (2017) EURASIA jurnal of
mathematics science and thecnolog, ISSN: 1350-8223
Jakarta, Maret 2020
Yang Mengesahkan,
Pembimbing
( Devi Solehat, M.Pd )
NIP:
Lampiran D.6 Foto-Foto Kegiatan Penelitian
Lampiran D.6 Riwayat Hidup Peneliti
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ai Umul Apiah. Anak ketiga dari empat bersaudara
pasangan Tapsir dan Neneng Juhanah. Lahir di
Jakarta pada tanggal 15 Juni 1995 dan bertempat
tinggal di Jalan Pangkalan Pondok Ranggon No.16 Rt
008/04 Kel. Pondok Ranggon, Kec. Cipayung.
Jakarta Timur.
Email: [email protected]
Riwayat pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh peneliti
diantaranya R.A BUKHARA lulus pada tahun 2001, SDN Pondok Ranggon
07 lulus pada tahun 2007, SMP Negeri 230 Jakarta lulus pada tahun 2010,
SMA Bina Dharma Jakarta lulus pada tahun 2013. Penulis tercatat sebagai
mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Tadris Fisika Melalui jalur
Mandiri.