PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

186
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SMA AKSARA BAJENG KELAS X MIPA2 SKRIPSI SKRIPSI HASMAWATI 10539121414 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA DESEMBER 2019

Transcript of PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

Page 1: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A

QUESTION (LSQ) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

SMA AKSARA BAJENG KELAS X MIPA2

SKRIPSI

SKRIPSI

HASMAWATI

10539121414

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

DESEMBER 2019

Page 2: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

i

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A

QUESTION TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA

SMA AKSARA BAJENG KELAS X MIPA2

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

HASMAWATI

10539121414

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

DESEMBER 2019

Page 3: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

ii

Page 4: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

iii

Page 5: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

iv

Page 6: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

v

Page 7: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila

engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras

(untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau

berharap.” (QS. Al-Insyirah,6-8).

“jika Allah menolong kamu maka tak akan ada yang dapat

mengalahkanmu.” (Qs. Ali Imran, 160).

““Tetaplah melangkah meski untuk bernafas sekalipun sulit bagimu,

Berusaha dan berdoa selalu karena harapan selalu ada” ~AHS

Karya ini, aku persembahkan untuk Ibunda, Ayahanda, kakak-kakak serta keluaga besar yang tak pernah lelah senantiasa berpikir, berdoa, dan berusaha untuk masa depanku dengan penuh kasih sayang dan keikhlasan serta senantiasa menjadi motivator dan alasan untukku tersenyum.

Page 8: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

vii

ABSTRAK

Hasmawati. 2019. Pengaruh Metode Pembelajaran Learning Start With A

Questions (LSQ) terhadap Hasil Belajar Fisika SMA Aksara Bajeng Kelas X

MIA2. Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Bunga Dara Amien M.Ed

dan Pembimbing II Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hasil belajar fisika peserta

didik kelas X MIPA2 di SMA Aksara Bajeng dengan menggunakan metode

pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ). (2) hasil belajar fisika

peserta didik kelas X MIPA1 di SMA Aksara Bajeng dengan menggunakan

metode pembelajaran langsung. (3) ada tidaknya perbedaan antara hasil belajar

fisika peserta didik kelas X di SMA Aksara bajeng yang diajar dengan

menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ) dan

peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran langsung.

Penelitian ini adalah true eksperimen dengan desain penelitian posttest

only control design yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

penggunaan metode pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ) terhadap

hasil belajar fisika. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Aksara Bajeng Tahun Ajaran 2019/2020. Sedangkan sampelnya

adalah X MIPA2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA1 sebagai kelas

kontrol. Hasil analisis menunjukkan skor rata-rata hasil belajar fisika peserta didik

yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A

Question (LSQ) adalah 19, 1 dan peserta didik yang diajar menggunakan metode

pembelajaran langsung nilai rata-ratanya adalah 13,8 dengan standar deviasi

berturut-turut adalah 2,80 dan 3,99 serta koefisien varians kelas sebesar 7,6 dan

15,9. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t diperoleh nilai thitung = 6,092

dan ttabel = 1,671 dan pada taraf signifikan α = 0,05, dengan dk 4. Dengan

demikian nilai thitung > ttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti

terdapat pengaruh positif penggunaan metode pembelajaran Learning Start With A

Question (LSQ) terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas X MIPA2 SMA

Aksara Bajeng.

Kata Kunci: Metode pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ) dan

Hasil Belajar Fisika

Page 9: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

viii

ABSTACK

Hasmawati. 2019. Learning Method effect of Learning Start With A Questions

(LSQ) on Physics Learning Outcomes of aksara Bajeng senior high schol Class X

MIA2. Thesis Department of Physics Education Faculty of Teacher Training and

Education Muhammadiyah University Makassar. Supervisor I Bunga Dara Amien

M.Ed and Supervisor II Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd. This study aims to determine: physics learning outcomes of students of

grade X MIPA2 in Bajeng Aksara High School by using the Learning Start With

A Question (LSQ) learning method. (2) physics learning outcomes students of

MIPA in SMA Aksara Bajeng using the direct learning method. (3) whether there

is a difference between the physics learning outcomes of class X students at the

Bajeng Aksara high school who are taught using the Learning Start With A

Question (LSQ) learning method and students who are taught using the direct

learning method.

This study is a true experiment with a posttest only control design research

design that aims to determine whether there is an influence of the use Learning

Start With A Question (LSQ) learning methods on physics learning outcomes.

The population in this study were all class X students of Bajeng Aksara High

School in Academic Year 2019/2020. While the sample is X MIPA2 as an

experimental class and class X MIPA1 as a control class. The analysis shows the

average score of physics learning outcomes of students taught using the Learning

Start With A Question (LSQ) learning method is 19, 1 and learners who are taught

using the direct learning method the average value is 13.8 with a standard

deviation respectively 2.80 and 3.99 and class variance coefficients of 7.6 and

15.9. The results of testing the hypothesis using the t-test obtained tcount = 6.092

and ttable = 1.671 and at a significant level α = 0.05, with dk 4. Thus the tcount>

ttable, then H1 is accepted and H0 is rejected. This means that there is a positive

influence on the use of the Learning Start With A Question (LSQ) learning

method on the physics learning outcomes of students of Class X MIPA2 Aksara

Bajeng High School.

Keywords: Learning methods Learning Start With A Question (LSQ) and

Physics Learning Outcomes

Page 10: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tiada kata indah selain ucapan syukur Alhamdulillah, segala puji hanya

milik Allah SWT sang penentu segalanya, atas limpahan Rahmat, Taufik, dan

Hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Metode Pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ)

Terhadap Hasil Belajar Fisika Sma Aksara Bajeng Kelas X Mipa2 ”.

Tulisan ini diajukan sebagai syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Salam dan shalawat senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah

Muhammad SAW sang revolusioner sejati sepanjang masa, juga kepada seluruh

ummat beliau yang tetap istiqamah di jalan-Nya dalam mengarungi bahtera

kehidupan dan melaksanakan tugas kemanusiaan ini hingga hari akhir.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi ini takkan terwujud tanpa

adanya ulur tangan dari orang-orang yang telah digerakkan hatinya oleh Sang

Khalik untuk memberikan dukungan, bantuan, bimbingan baik secara langsung

maupun tidak langsung bagi penulis, oleh karena itu di samping rasa syukur

kehadirat Allah SWT, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus

kepada pihak yang selama ini memberikan bantuan hingga terselesainya skripsi

ini.

Page 11: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

x

Pada kesempatan ini, penulis secara istimewa berterima kasih kepada

kedua orang tuaku tercinta, Ayahandaku Ganna dan Ibundaku Sanatiya atas segala

jerih payah, pengorbanan dalam mendidik, membimbing, dan mendo’akan penulis

dalam setiap langkah menjalani hidup selama ini hingga selesainya studi (S1)

penulis. Juga terima kasih buat kakak- kakakku Nurlia, Mursalim, Norma,

Haruddin, Nurbaya, dan Saiful serta keluarga besar ku atas semangat, dukungan,

perhatian, kebersamaan dan do’anya untuk penulis.

Dalam pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi ini, penulis

mengalami hambatan, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,

akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Olehnya itu, penulis menyampaikan

ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya dan setulusnya

kepada Ibunda Dr. Bunga Dara Amin, M.Ed selaku pembimbing I dan Ibunda Dr.

Nurlina, S.Si., M.Pd selaku pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan

waktunya dalam membimbing penulis, memberikan ide, arahan, saran dan

bijaksana dalam menyikapi keterbatasan pengetahuan penulis, serta memberikan

ilmu dan pengetahuan yang berharga baik dalam penelitian ini maupun selama

menempuh proses perkuliahan. Semoga Allah SWT memberikan perlindungan,

kesehatan dan pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan yang telah

dicurahkan kepada penulis selama ini.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada: Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E.,

M.M. sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Erwin Akib,

S.Pd., M.Pd., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Page 12: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

xi

Universitas Muhammadiyah Makassar. Ibu Dr. Nurlina, S.Si.,M.Pd. dan Bapak

Ma’ruf, S.Pd.,M.Pd. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makasar.

Ayahanda dan Ibunda Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Universitas

Muhammadiyah Makassar atas segala ilmu dan perhatian yang telah diberikan

kepada penulis. Pengorbanan dan jasa-jasamu selama ini tidak akan pernah

penulis lupakan untuk selamanya.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada:

Ibu Kepala SMA Aksara bajeng telah menerima dan memberi kesempatan kepada

penulis untuk melakukan penelitian. Bapak dan Ibu guru fisika sekaligus guru

pamong SMA Aksara Bajeng yang selalu memberikan arahan selama melakukan

kegiatan penelitian dan semua IMPEDANSI A 2014 yang telah menjadi sahabat

yang baik yang selalu membantu dalam suka dan duka serta membuat

keberadaanku menjadi lebih berarti dan jadi lebih bermakna, semoga semua

kenangan yang ada akan menjadi cerita indah dalam lembar kehidupan kita.

Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2014 program studi Pendidikan Fisika, yang

telah bersama-sama penulis menjalani masa-masa perkuliahan, atas sumbangsi

dan motivasinya selama ini. Semoga persaudaraan kita tetap terajut untuk

selamanya. Adik-adik seluruh peserta didik kelas X MIPA SMA Aksara Bajeng

atas perhatian dan kerjasamanya selama pelaksanaan penelitian ini, kakanda AHS

atas motivasi dukungan dan doanya. Seluruh pihak yang tak sempat penulis

sebutkan namanya satu persatu. Hal ini tidak mengurangi rasa terima kasihku atas

segala bantuannya.

Page 13: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

xii

Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan bahwa tak ada manusia

yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa

mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif sehingga penulis dapat berkarya

yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Dengan harapan dan do’a

penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat dan menambah khasanah ilmu

khususnya di bidang pendidikan fisika.

Aamiin Yaa Rabbal Alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Makassar, Desember 2019

Penulis

Page 14: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN.................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ....................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................... vi

ABSTACK .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 6

A. Kajian Pustaka ............................................................................... 6

1. Metode ...................................................................................... 6

2. Pembelajaran ............................................................................ 6

3. Pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ) ............. 6

a. Pengertian pembelajaran LSQ ............................................. 6

b. Kelebihan dan kekurangan metode LSQ ............................. 9

4. Hasil Belajar Fisika ................................................................... 10

Page 15: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

xiv

B. Kerangka Pikir ............................................................................... 17

C. Hipotesis ........................................................................................ 19

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 20

A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian ........................................... 20

B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 20

C. Variabel dan Desain Penelitian ...................................................... 20

1. Variabel Penelitian .................................................................... 20

2. Desain Penelitian ....................................................................... 21

D. Prosedur Penelitian ........................................................................ 21

1. Tahap Persiapan ....................................................................... 22

2. Tahap Pelaksanaan ................................................................... 22

3. Tahap Akhir ............................................................................. 23

E. Definisi Operasional Variabel ....................................................... 23

F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 23

G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 26

1. Metode wawancara .................................................................. 26

2. Metode tes ................................................................................ 26

3. Metode observasi ..................................................................... 26

H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 27

1. Analisis Statistik Deskriptif ...................................................... 27

2. Analisis Statistik Inferensial ..................................................... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 31

A. Hasil Penelitian .............................................................................. 31

1. Analisis Deskriptif ................................................................... 31

2. Analisis Inferensial .................................................................. 33

a. Pengujian Normalitas ......................................................... 33

b. Pengujian Hipotesis ........................................................... 33

c. Uji perbedaan dua rata-rata ................................................ 35

B. Pembahasan ................................................................................... 35

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 40

Page 16: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

xv

A. Kesimpulan .................................................................................... 40

B. Saran .............................................................................................. 40

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 42

LAMPIRAN ........................................................................................................ 44

RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Tingkat kognitif menurut Bloom ................................................................. 12

3.1 Kriteria Tingkat Reliabilitas Item ............................................................... 26

3.2 Kategori Hasil Belajar Ranah Kognitif ....................................................... 28

4.1 Pengolahan Data Statistik Skor Hasil Belajar Secara Umum Peserta

Didik Kelas X MIPA SMA Aksara Bajeng ................................................. 31

4.2 Kategorisasi Hasil Belajar Fisika Kelas Eksperimen Dan Kelas

Kontrol ......................................................................................................... 32

4.3 Hasil Uji Hipotesis ....................................................................................... 32

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Kerangka Pikir .................................................................................. 18

4.1 Diagram Kategorisasi Skor dan Frekuensi Hasil Belajar Fisika Diri

Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................................. 33

Page 17: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1A. Perangkat Pembelajaran ......................................................................... 44

A.1 Pencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................... 45

A.2 Lembar Kerja Peserta Didik ........................................................... 63

A.3 Materi ajar ....................................................................................... 65

A.4 Tes Hasil Belajar ............................................................................. 83

A.5 Uji Gregory ..................................................................................... 99

1B. Analisis Validitas dan Relibilitas ........................................................... 107

B.1 Analisis Validitas ............................................................................ 108

B.2 Analisis Reliabilitas ........................................................................ 121

1C. Analisis Hasil Penelitian ........................................................................ 123

C.1 Analisis Statistik Deskriptif ......................................................... 124

C.2 Analisis Statistik Inferensial ........................................................... 129

D. Absen Kehadiran ................................................................................... 142

E. Dokumentasi .......................................................................................... 147

F. Persuratan .............................................................................................. 150

Page 18: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika berasal dari kata physics artinya ilmu alam, yaitu ilmu yang

mempelajari tentang alam. Fisika merupakan salah satu cabang ilmu yang

mempelajari tentang materi dan segala interaksi serta gaya yang mengaturnya

dan juga mempunyai peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Menurut Kurikulum 2013 yang berlaku di Indonesia, tujuan

pembelajaran fisika yaitu untuk menguasai konsep-konsep fisika dan mampu

menggunakan metode ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah sehingga lebih

menyadari keagungan Tuhan Yang Maha Esa ( Elza, 2012 : 2).

Kurikulum 2013 (Kemendikbud, 2015) dalam pengembangannya

mengedepankan pengalaman personal melalui observasi, asosiasi, bertanya,

dan mengomunikasikan. Pembelajaran berpusat pada peserta didik. Untuk

mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik maka pendidik

diharuskan untuk dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan

menyenangkan bagi peserta didik. Namun umumnya pembelajaran di dalam

kelas berlangsung dengan sangat kaku dan ketat. Guru yang mengajar dengan

metode ceramah saja akan menjadikan siswa jenuh mengikuti proses

pembelajaran. Maka dari itu guru harus menciptakan suasana yang kondusif

dan membuat pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan.

Pembelajaran merupakan proses belajar untuk mengembangkan

peserta didik dalam kehidupannya. Proses pembelajaran pada hakikatnya

Page 19: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

2

merupakan interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni peserta didik dan

guru. Dalam interaksi tersebut, peserta didik sebagai subjek pokok bukan

objek belajar yang selalu dibatasi dan diatur oleh guru. Sebagai subjek dalam

pembelajaran, peserta didik diharuskan aktif agar dapat belajar sesuai dengan

bakat dan segala potensi yang dimilikinya. Keaktifan peserta didik dapat

diwujudkan baik keaktifan fisik maupun keaktifan mental. Interaksi yang baik

antara guru dan peserta didik sangat diperlukan agar proses pembelajaran

dapat berlangsung efektif (Elza, 2012 : 2).

Permasalahan lain yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah

kualitas pendidikan. Perkembangan ilmu dan teknologi sebagai pendukung

pendidikan tidak dapat diaplikasikan secara optimal dalam pembelajaran jika

pembelajaran di sekolah masih dilakukan dengan cara-cara lama paradigma

lama yang telah bekembang dalam pendidikan adalah pemahaman.

Pemahaman seperti inilah yang harus diubah menjadi pemahaman belajar,

sehingga fungsi guru sebagai pengajar berubah menjadi fasilitator. Guru

sangat perlu memberi dorongan kepada peserta didik untuk meggunakan

otoritasnya dalam membangun gagasan, guru sebaiknya tidak memonopoli

proses belajar mengajar, namun memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk berekspresi dalam belajar dan menghasilkan kreativitas yang tinggi

sesuai kemampuan mereka (Elza, 2012 : 2).

Oleh karena itu diperlukan strategi yang mampu mencapai tujuan

pendidikan nasional salah satunya dengan menggunakan strategi pembelajaran

aktif. Menurut Sumarlina (dalam Pravita suendi, 2016:21), bahwa strategi

Page 20: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

3

pembelajaran aktif merupakan strategi pembelajaran yang merangsang peserta

didk untuk lebih aktif dalam belajar sehingga dapat meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam memahami pelajaran dapat terlihat apabila

peserta didik dapat belajar secara aktif dengan membuat peserta didik bertanya

tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari guru, sehingga secara

tidak langsung memberikan stimulus peserta didik untuk mencapai kunci

belajar, yaitu bertanya. Dalam bukunya (Zaini, 2004:2), strategi pembelajaran

aktif mempunyai 46 macam untuk menciptakan suasana belajar aktif dalam

dalam kelas. Salah satu macam dari strategi pembelajaran aktif bertanya

adalah strategi pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ).

Strategi pembelajaran LSQ dianggap mampu mengarahkan peserta

didik untuk belajar mandiri dengan membuat pertanyaan berdasarkan bacaan

yang diberikan oleh guru, kemudian peserta didik akan berusaha menemukan

jawaban dari pertanyaan tersebut melalui diskusi dengan peserta didik lain dan

peran serta guru dalam membantu apabila peserta didik kesulitan dalam

menemukan jawaban (Susanto, 2013:432).

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat Magang

III, bahwa hasil belajar fisika peserta didik masih kurang maksimal.

Permasalahan utama yang terjadi adalah (1) peserta didik masih kesulitan

dalam membedakan simbol, dan satuan dalam fisika; (2) lemahnya peserta

didik dalam hal perhitungan (perkalian dan pembagian); (3) kurangnya

partisipasi dan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran (4)

cenderung banyak menghafal; (5) kurang dalam memahami konsep. Beberapa

Page 21: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

4

permasalahan yang dikemukakan di atas menyebabkan hasil belajar fisika

peserta didik di SMA masih rendah.

Dari pertimbangan tersebut, penulis tertarik menjadikan SMA sebagai

objek penelitian, mengingat kondisi peserta didik disekolah tersebut masih

kurang aktif dalam proses belajar mengajar di kelas, disebabkan karena

kurangnya motivasi untuk belajar. Hal ini disebakan karena peserta didik

kurang memahami materi yang diberikan oleh guru yang hanya

menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas, sehingga peserta didik

merasa bosan dan menganggap pelajaran fisika tidak menarik. Oleh karena itu

diperlukan suatu metode pembelajaran yang membuat semua peserta didik

belajar secara aktif. Maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Learning Start With A

Questions (LSQ) terhadap Hasil Belajar Fisika SMA Aksara Bajeng Kelas

X MIA2”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar hasil belajar fisika yang diajar dengan menggunakan

metode pembelajaran Learning Start With A Questions (LSQ) terhadap

Hasil Belajar Fisika.

2. Seberapa besar hasil belajar fisika dengan menggunakan pembelajaran

langsung.

Page 22: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

5

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang diajarkan

menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A Questions

(LSQ) dengan peserta didik yang diajarkan menggunakan pembelajaran

langsung ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka

tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar fisika yang diajar dengan

menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A Questions

(LSQ) terhadap Hasil Belajar Fisika.

2. Untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar fisika dengan

menggunakan pemelajaran langsung.

3. Untuk mengetahui perbedaan antara hasil belajar fisika yang diajarkan

menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A Questions

(LSQ) dengan peserta didik yang diajarkan menggunakan pembelajaran

langsung ?

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya

sebagai berikut :

1. Bagi penulis

Peneliti dapat mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama

menjalani perkuliahan dan engetahui pengaruh metode pembelajaran

Page 23: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

6

Learning Start With A Questions (LSQ) terhadap hasil belajar fisika

peserta didik.

2. Bagi Guru Fisika

Hasil penelitian dapat memberi masukan dan menjadi bahan

pertimbangan dalam hal penentan metode pembelajaran fisika.

Page 24: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Metode

Metode merupakan upaya mengimplementasikan rencana

yangsudah disusun dalam kegiatan yang nyata agar tujuan yang telah

disusun tercapai secara optimal menurrut sanjaya dalam (Wijaya et al.,

2015) Metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan,

menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan siswa untuk mencapai

tujuan tertentu Trianto dalam (Wijaya et al., 2015). Metode pembelajran

pada dasarnya merupakan sarana interaksi antara guru dengan siswa dalam

kegiatan belajar mengajar.

Metode yang kurang sesuai dengan sifat materi dan tujuan

pembelajaran dapat mengakibatkan siswa kurang berminat sehingga malas

untuk untuk mengikuti pembelajaran. Metode yang digunakan hendaknya

membawa suasana interaksi edukatif, menempatkan pederta didik pada

keterlibatan aktif belajar, mampu menumbuhkan dan mengembangkan

semangat belajar..

2. Pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ).

a. Pengertian Learning Start With A Question (LSQ)

Menurut Suryo (dalam Resty, 2014 : 23) metode learning

starts with a question adalah metode dimana siswa diarahkan untuk

belajar mandiri dngan membuat pertanyaan berdasarkan bacaan yang

Page 25: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

8

diberikan oleh guru. Kenudian siswa berusaha menemukan jawaban

dari pertanyaan tersebut melalui diskusi dengan siswa lain dan guru

ikut membantu apabila siswa kesulitan dalam menemukan jawaban.

Metode learning starts with a question (LSQ) adalah suatu

metode pembelajaran dimana proses belajar sesuatu yang baru akan

lebih efektif jika siswa aktif dalam bertanya sebelum mereka

mendapatkan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari.dari guru

sebagai pengajar Hamruni (dalam Resty, 2014 : 23).

Hakikatnya metode pembelajaran (LSQ) untuk mengarahkan

atensi peserta didik terhadap materi yang di pelajari.

Langkah-langkah metode pembelajaran (LSQ)

1) Memilih bacaan yang sesuai kemudian bagikan kepada siswa.

bacaan memuat informasi umum atau bacaan yang memberi

peluang untuk di tafsirkan.

2) meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan secara

sendirian atau dengan teman.

3) menganjurkan kepada mereka memberi tanda sebanyak mungkin,

gabungkan pasangan dengan pasangan yang lain, kemudian

minta mereka untuk membahas poin-poin yang tidak diketahui.

4) didalam pasangan atau kelompok kecil, meminta kepada siswa

menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah di baca

kumpulkan pertanyaan yang telah di tulis oleh siswa.

Page 26: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

9

5) sampaikan materi pelajaran dengan menjawab pertanyaan

tersebut suprijono (2015 : 131).

Teknik bertanya merupakan cara yang digunakan oeh guru

untuk mengajukan sejumlah pertanyaan kepada siswaya dengan

memperhatikan karakteristik dan latar belakang siswa.dengan

mengajukan pertanyaan yang menantang, siswa akan terangsan

untuk berimajinasi sehingga dapat mengembangkan gagasan-

gagasan barunya yang berisi tentang informasi yang lengkap.

Dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan

penting, sebab bertanya dapat membangkitkan minat dan rasa ingin

tahu siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.

Adanya strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With a

Question (LSQ) atau suatu pembelajaran yang dimulai dengan

pertanyaan oleh siswa itu sendiri, dimana strategi ini merupakan

strategi pembelajaran aktif yang dapat membuat siswa secara aktif

dalam bertanya daripada hanya menerima apa yang disampaikan

guru saja selama proses kegiatan belajar mengajar. Adapun

kelebihan penerapan strategi LSQ ini adalah memiliki kemampuan

yang dapat dicapai oleh siswa menurut firmasnyah (dalam Dea,

2016 : 12 – 13) :

1) Kemampuan penerimaan (receiving) yaitu kemampuan siswa

dengan mengikuti dan mematuhi suatu instruksi dari gurunya.

Page 27: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

10

2) Kemampuan (responding ), yaitu suatu kemampuan dalam

berpartisipasi dalam berdiskusi melalui kegiatan membuat dan

menanggapi suatu pertanyaan.

3) Kemampuan menilai (valuing ), yaitu dengan mendukung atau

menentang suatu gagasan, kemudian melakukan hal seperti

bermbuk bersama kelompoknya.

4) Kemampuan (organization), yaitu kemampuan siswa dalam

merumuskan dan mendiskusikan permasalahan.

5) Kemampuan (characterization),yaitu kemampuan siswa dalam

mencari penyelesaian suatu masalah sendiri.

b. Kelebihan dan kekurangan metode learning starts with a

question.

Menurut Sudrajat (dalam Resty 2014 : 25 ) terdapat kelebihan

dan kelemahan dalam metode pembelajaran learning starts with a

question.

Diantaranya adalah :

1) Kelebihan

a) Siswa lebih siap memulai pelajaran, karena siswa telah

terlebih dahulu memulai pelajaran, sehingga mempunyai

sedikit gambaran dan lebih paham setelah mendapat

tambahan penjelasan dari guru.

b) Siswa menjadi aktif bertanya.

c) Materi dapat diingat lebih lama oleh siswa.

d) Kecerdasan siswa lebih diasah pada saat siswa belajar

untuk mengajukan pertanyaan.

Page 28: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

11

e) Mendorong tumbuhnya keberanian siswa untuk

mengutarakan pendapat secara terbuka dan memperluas

wawasan siswa melalui bertukar pendapat.

f) Siswa belajar memecahkan masalah sendiri dan

bekerjasama antara siswa yang pandai dengan siswa yang

kurang pandai.

g) Dapat mengetahui mana siswa yang belajar dan mana siswa

yang tidak belajar.

2) Kekurangan

a) Membutuhkan waktu panjang jika banak pertanyaan yang

dilontarkan siswa

b) Jika guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk

menjawab, pertanyaan atau jawaban bisa melantur jika siswa

tersebut tidak belajar atau tidak menguasai materi

c) Apatis bagi siswa yang tidak terbiasa berbicara dalam forum

atau siswa yang pasif.

d) Mensyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup

tentang topik atau masalah yang didiskusikan.

2. Hasil Belajar Fisika

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan merujuk pemikiran

Gagne dalam (Ahriana, 2016). Menurut Sudjana dalam (Nurdin, 2017).

“Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik

Page 29: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

12

setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Sejalan dengan pendapat

tersebut dalam jurnal yang sama, Purwanto pun menyebutkan bahwa

“hasil belajar adalah perubahan tingkah laku peserta didik akibat proses

kegiatan belajar mengajar, yang berupa perubahan dalam aspek kognitif,

afektif dan psikomotor”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan

kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik akibat dari kegiatan

belajar mengajar yang berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan

psikomotor. Yang berarti hasil belajar fisika merupakan kemampuan-

kemampuan yang dimiliki peserta didik akibat dari kegiatan belajar

mengajar yang berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan

psikomotor setelah kegiatan belajar mengajar dalam pembelajaran fisika

(Nurdin, 2017).

Klasifikasi hasil belajar yang dikemukakan oleh Benyamin Bloom,

yang dikenal dengan Taksonomi Bloom secara garis besar dibagi menjadi

tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor, hal ini sesuai

dengan yang telah disebutkan sebelumnya oleh Sudjana. Ranah kognitif

berkenaan dengan hasil belajar intelektual, ranah afektif berkenaan dengan

sikap, dan ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar

keterampilan dan kemampuan bertindak (Nurdin, 2017).

Taksonomi belajar dalam domain kognitif yang paling umum dikenal

adalah Taksonomi Bloom. Benjamin S Bloom membagi taksonomi hasil

belajar dalam enam kategori, yakni pengetahuan (knowledge), pemahaman

Page 30: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

13

(comprehension), penerapan (application), analisis, sintesis, dan evaluasi.

Tingkat pemahaman peserta didik dianggap berjenjang dengan tingkat

paling rendah (C1): pengetahuan atau mengingat, sampai tingkat paling

tinggi (C6): evaluasi.(Riduwan, 2012:102).

Pengertian dari masing-masing tingkat kognitif yaituadalah sebagai

berikut:

Tabel 2.1 Tingkat kognitif menurut Bloom

Indikator Deskripsi

Pengetahuan (C1) Peserta didik dapat mengingat informasi konkret

maupun abstrak. Kemampuan ini merupakan

kategori yang paling rendah, namun menjadi dasar

dari proses kognitif karena tanpa mampu mengingat,

maka peserta didik tidak dapat memiliki kemampuan

berpikir yang lebih tinggi.

Pemahaman (C2) Peserta didik memahami dan menggunakan

(menerjemahkan, menginterpetasi, dan

mengekstrapolasi) informasi yang dikomunikasikan.

Aplikasi (C3) Peserta didik dapat menerapkan konsep yang sesuai

pada suatu problem dan situasi baru.

Analisis (C4) Peserta didik dapat menguraikan informasi atau

bahan menjadi beberapa bagian dan mendefinisikan

hubungan antar bagian.

Sintesis (C5) Peserta didik dapat menghasilkan produk,

menggabungkan beberapa bagian dari pengalaman

atau informasi baru untuk menghasilkan sesuatu

yang baru. Kemampuan melakukan sintesis

merupakan kemampuan menggabungkan bagian-

bagian yang terpisah menjadi sesuatu yang terpadu

yang berkaitan secara logis dan memiliki pola.

Evaluasi (C6): Peserta didik memberikan penilaian tentang ide atau

informasi baru. Kemampuan mengevaluasi adalah

kemampuan mengambil keputusan atau memberikan

pendapat berdasarkan penilaian yang menggunakan

kriteria-kriteria tertentu terhadap suatu situasi,

pernyataan, nilai-nilai, ide, atau informasi

Page 31: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

14

Agar sesuai dengan perkembangan zaman, salah seorang murid

Bloom, Lorin Anderson Krathwohl dan para ahli psikologi aliran

kognitivisme memperbaiki taksonomi Bloom pada tahun 1994 dan hasil

perbaikannya baru dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi

Taksonomi Bloom. (Nurdin, 2017)

Revisi hanya dilakukan pada ranah kognitif yaitu, pertama

mengingat adalah kemampuan menyebutkan kembali informasi/

pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan, kedua memahami adalah

kemampuan memahami instruksi dan menegaskan pengertian/makna ide

atau konsep yangtelah diajarkan baik dalam bentuk lisan, tertulis, maupun

grafik/diagram, ketiga menerapkan adalah kemampuan melakukan sesuatu

dan mengaplikasikan konsep dalam situasi tertentu, keempat menganalisis

adalah kemampuan memisahkan konsep ke dalam beberapa komponen dan

menghubungkan satu sama lain untuk memperoleh pemahaman atas

konsep tersebut secara utuh, kelima mengevaluasi atau menilai adalah

kemampuan menetapkan derajat sesuatu berdasarkan norma, kriteria atau

patokan tertentu dan terakhir mencipta adalah kemampuan memadukan

unsur-unsur menjadi sesuatu bentuk baru yang utuh dan koheren, atau

membuat sesuatu yang orisinil (Nurdin, 2017).

Kegiatan guru setelah proses belajar mengajar adalah melakukan

penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar secara esensial bertujuan

untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan

Page 32: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

15

sekaligus mengukur keberhasilan peserta didik dalam penguasaan

kompetensi yang telah ditentukan. Dengan penilaian guru bias melakukan

refleksi dan evaluasi terhadap kualitas pembelajaran yang telah dilakukan.

Apakah metode, strategi, media, model pembelajaran, dan hal lain yang

telah dilakukan dalam proses belajar mengajar itu tepat dan efektif atau

sebaliknya bias dilihat dari hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Jika

hasil belajar peserta didik dalam ulangan harian atau formatif masih

dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka bias ikatakan proses

pembelajaran yang dilakukan guru gagal. Dan jika hasil belajar siswa

diatas KKM, maka bias dikatakan proses pembelajaran yang dilakukan

guru berhasil(Kunandar, 2013:10-11).

Begitu juga dengan keberhasilan peserta didik dalam belajar dapat

dilihat dari pencapaian hasil belajar yang diperoleh.Jika hasil belajar yang

diraih peserta didik melampaui KKM berarti peserta didik tersebut telah

tuntas dalam menguasai kompetisi yang telah ditentukan.Begitupun

sebaliknya, jika hasil belajar yang diraih peserta didik dibawah KKM

berarti peserta didik tersebut belum tuntas dalam menguasai kompetisi

yang telah ditentukan.Bagi peserta didik yang belum tuntas harus

mengikuti program remedial sampai melampaiu KKM yang telah

ditentukan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar bias dijadikan alat

atau tolak ukur keberhasilan pembelajaran yang dilakukan guru, sekaligus

tingkat pencapaian peserta didik terhadap kmpetensi yang telah

ditentukan(Kunandar, 2013:11)

Page 33: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

16

Penilaian hasil belajar yang fungsional seperti diatas, harus

memenuhi syarat-syarat tertentu, antara lain instrument atau alat ukur yang

digunakan harus valid dan reliabel. Artinya dari segi penyusunan telah

memenuhi kaidah-kaidah penulisan soal, baik dari aspek konstruksi,

substansi maupun materi. Dengan instrument yang valid dan reliabel, akan

menghasilkan informasi tingkat penguasaaan kompetensi peserta didik

yang akurat dan terpercaya. Begitu juga sebaliknya, jika instrument yang

digunakan disusun tidak sesuai dengan kaidah penulisan instrument, maka

data yang diperoleh subjektif dan tidak bias digunakan sebagai informasi

yang berarti(Kunandar, 2013:11).

Dengan demikian, instrument penilaian yang dipergunakan oleh guru

untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik memegang

peranan yang sangat penting.(Kunandar, 2013:11-12)

Setelah hasil penilaian diketahui, langkah selanjutnya yang

digunakan oleh guru adalah melakukan analisis terhadap hasil penilaian

peserta didik.Analisis hasil belajar ada dua bentuk, yakni menganalisis

keakuratan instrument yang digunakan untuk melakukan penilaian dan

menganalisis tingkat ketuntasan yang dicapai peserta didik.Menganalisis

keakuratan instrument bertujuan untuk melihat tingkat validitas instrumen.

Hali ini dilihat dengan melihat tingkat kesukaran dan daya beda soal.

Dengan demikian akan diperoleh instrument yang baik, yaitu instrument

yang mampu mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara akurat

dan objektif. Selanjutnya instrument-instrument (butir soal) yang sudah

Page 34: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

17

dianalisis dimasukan kedalam bank soal (kumpulan soal) yang bias

dipakai pada kesempatan lain dengan modivikasi ulang.(Kunandar,

2013:12)

Sedangkan analisis tingkat ketuntasan pencapaian kompetensi

peserta didik bertujuan untuk memetakan berapa banyak peserta didik

yang sudah menguasai kompetensi yang ditentukandan berapa banyak

peserta didik yang belum menguasai kompetensi yang ditentukan. Dari

informasi tersebut diperguanakan untuk penyusunan program tingkat

lanjut bagi peserta didik yang sudah tuntas maupun yang belum

tuntas(Kunandar, 2013:12)

Penilaian hasil belajar merupakan suatu kegiatan guru yang berkaitan

dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil

belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran. Data yang

diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dijaring dan

dikumpulkan melalui prosedur dan alat penelitian yang sesuai dengan

kompetensi atau indikator yang akan dinilai. Dari proses ini, diperoleh

potret atau profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah dirumuskan dalam

kurikulum secara akurat dan objektif.(Kunandar, 2013:62).

Page 35: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

18

B. Kerangka Berfikir

Salah satu masalah pembelajaran di sekolah adalah banyaknya

peserta didik terhadap yang memperoleh hasil belajar rendah. Oleh karena

itu, tujuan pembelajaran yang telah disusun belum tercapai. Untuk

mencapai tujuan tersebut maka guru harus berusaha meningkatkan

aktivitas, minat dan perhatian peserta didik dalam belajar. Selain itu perlu

juga diperhatikan faktor yang mempengaruhi baik dalam diri peserta didik

misalnya, kecerdasan, motivasi, kemampuan kognitif, kemampuan apektif,

maupun faktor lain, misalnya strategi, metode dan kegiatan belajar

mengajar. Pembelajaran yang digunakan di sekolah sering kali mendapat

kritikan dari berbagai kalangan baik ahli maupun pengamat pendidik.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah

kepercayaan peserta didik terhadap kemampuan seorang guru dalam

proses pembelajaran di kelas. Oleh sebab itu, idealnya seorang guru harus

membangun kepercayaan pada diri peserta didik dan membuat mereka

memahami materi dengan baik, antara lain dapat dilakukan dengan

menerapkan metode pembelajaran aktif tipe Learning Start With A

Question (LSQ) dimana dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut:

Page 36: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

19

Guru

Dalam mengajarkan materi

pembelajaran.metode yang

digunakan belum tepat.

Peserta didik

1. Kurangnya minat dan

motivasi peserta didik

dalam belajar fisika.

2. Sebagian peserta didik

menganggap bahwa

fisika itu sulit.

Hasil belajar peserta didik pada kelas

kontrol rendah

Pengaruh metode pembelajaran learning start with a

question (LSQ) pada kelas Eksperimen

Peserta didik

1. Peserta didik menjadi siap memulai

pelajaran.

2. Peserta didik akan lebih aktif untuk

membaca, materi akan dapat diingat lebih

lama.

3. Kecerdasan peserta didik diasah pada saat

peserta didik mencari informasi tentang

materi tanpa bantuan guru.

4. Peserta didik berani mengutarakan

pendapat serta terbuka dan memperluas

wawasan.

Guru

Memberikan bimbingan sesuai dengan

langkah-langkah metode pembelajaran aktif

tipe learning start with a question (LSQ)

Hasil belajar peserta didik meningkat

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Proses pembelajaran awal pada kelas kontrol

Page 37: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

20

C. Hipotesis

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir diatas, maka hipotesis dalam penelitian

ini adalah ada pengaruh metode pembelajaran aktif Learning Start

With A Questions (LSQ) terhadadap hasil belajar fisika.

Hipotesis Statis

Ho : μ1 = μ2 ( Tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika peserta didik

yang diajar menggunakan metode pembelajaran Learning Start

With A Questions (LSQ)dengan siswa yang diajar menggunakan

pembelajaran langsung)

Ha : μ1 μ2( Ada perbedaan hasil belajar fisika peserta didik yang diajar

menggunakan metode pembelajaran aktif Learning Start With A

Questions (LSQ) dengan siswa yang diajar menggunakan

pembelajaran langsung)

Page 38: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian True Experimental Designs (eksperimen

sesungguhnya).

2. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian ini bertempat di SMA Aksara bajeng, Jalan Batang

Banoa No. 31 Limbung, Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA

AKSARA BAJENG Tahun ajaran 2019/2020, yang terdiri dari kelas X

MIPA1 30 peserta didik, X MIPA2 32 peserta didik dan Kelas X MIPA3

30 peserta didik sehingga berjumlah 92 peserta didik.

2. Sampel

Dalam pelaksanaannya, peneliti membutuhkan dua kelas sebagai sampel

dengan cara random kelas dengan asumsi, bahwa seluruh kelas adalah

homogen (sama), karena penempatan peserta didik dalam setiap kelas

tidak berdasarkan ranking, sehingga terpilih peserta didik kelas X MIPA1

terdiri dari 30 peserta didik dan X MIPA2 terdiri dari 32 peserta didik

yang berjumlah 62 peserta didik.

C. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Page 39: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

22

Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti ada dua variabel bebas

yaitu metode pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ) dan

variabel bebas yaitu hasil belajar.

2. Desain Penelitian

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Posttest-Only

Control Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-

masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan

(X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan

disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi

perlakuan disebut kelompok kontrol. Pengaruh adanya perlakuan

(treatmen) adalah ( : ). Penggunaan desain ini sesuai dengan

tujuan pada penelitian yaitu untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh metode pembelajaran learning start with a question (LSQ)

terhadap hasil belajar fisika.

Desain penelitian yang digunakan adalah Posttest-Only Control

Design.

R

R

X O1

- O2

Keterangan:

X= Menyatakan perlakuan di dalam kelas eksperimen (pengajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran learning start with a

question (LSQ).

- = Menyatakan perlakukan di dalam kelas dengan menerapkan

pembelajaran langsung.

Page 40: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

23

Sugiyono (2017,112)

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap yakni: tahap persiapan,

tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.

1) Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

a) Memohon perizinan penelitian dari pihak prodi dan fakultas

b) Berkonsultasi dengan kepala sekolah dan guru bidang studi Fisika

SMA Aksara Bajeng untuk meminta izin melaksanakan

penelitian.

c) Menentukan subjek penelitian

d) Menyusun rancangan pembelajaran dan instrumen tes yang akan

digunakan

e) Uji coba instrumen tes

2) Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini :

a) Mengajar menggunakan metode pembelajaran Learning Start

With A Question pada kelas eksperimen.

b) Mengajar menggunakan pembelajaran langsung pada kelas

kontrol.

c) Memberikan post-test berupa soal –soal pada instrumen tes hasil

belajar peserta didik setelah diajar menggunakan metode

Page 41: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

24

pembelajaran Learning Start With A Question pada kelas

eksperimen.

d) Memberikan post-test berupa soal –soal pada instrumen tes hasil

belajar peserta didik setelah diajar menggunakan pembelajaran

langsung.

3) Tahap Akhir

a) Mengelola data hasil penelitian.

b) Menganalisis data hasil penelitian.

c) Membahas data hasil penelitian.

d) Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengelolaan data.

e) Memberikan saran-saran terhadap aspek-aspek penelitian yang

kurang memadai.

E. Defenisi Operasional Variabel

Agar tidak terjadi penafsiran ganda pada penelitian ini, maka

definisi secara operasional yaitu:

1. Metode pembelajaran learning start with a question (LSQ) merupakan

suatu metode pembelajaran aktif dalam bertanya, yang menekankan

agar peserta didik aktif dalam bertanya dengan meminta peserta didik

untuk mempelajari materi yangakan dipelajari dengan membaca

terlebih dahulu.

2. Hasil belajar fisika peserta didik merupakan kemampuan peserta didik

dalam menyelesiakan tes yang meliputi aspek kognitif dengan

Page 42: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

25

indikator C1 (mengetahui), C2 (memahami), C3 (mengaplikasikan),

dan C4 (menganalisis). Diperoleh melalui tes pilihan ganda yang

mencakup 5 pilihan jawaban yaitu a, b, c, d, dan e yang dinyatakan

dalam bentuk skor.

F. Instrumen Penelitian

Untuk mengukur variabel-variabel diatas, digunakan instrumen berupa

multiple choice (pilihan ganda)sebanyak 30 soal dengan mencakup

indikator Mengetahui (C1), Memahami (C2), dan Penerapan (C3),

Analisis(C4), Sintesis(C5) dan Evaluasi(C6), yang mencakup 5 pilihan

jawaban yaitu a, b, c, d, dan e dengan penilain skor jika benar maka 1 dan

jika salah nilainya 0. Soal-soal tersebut kemudian divalidasi oleh 2 orang

validator ahli yaitu (Riskawati,S.Pd., M.Pd.) dan (Dewi Hikmah Marisda,

S. Pd., M. Pd) setelah soal divalidasi oleh validator, dinyatakan bahwa 30

soal tersebut layak digunakan dan memenuhi validitas. Selanjutnya

instrumen tes hasil belajar tersebut diuji cobakan pada peserta didik di

Aksara Bajeng kelas X MIPA3 sebanyak 30 siswa. Setelah dianalisis

dengan menggunakan teknik korelasi biseral, didapatkan hasil 25 soal

dinyatakan valid sedangkan 5 nomor soal dinyatakan drop. Dalam hal ini

item soal dinyatakan valid apabila mempunyai nilai rhitung> rtabel.

Untuk pengujian validasinya tes hasil belajar digunakan rumus

sebagai berikut:

pbi =

dengan:

Page 43: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

26

pbi = Koefisien korelasi biseral

Mp = Rerata skor dari subyek yang menjawab betul item

Mt = Rerata skor total

St = Standar deviasi dari skor total

p = Proporsi peserta didik yang menjawab benar

q = Proporsi peserta didik yang menjawab salah (q = 1 – p)

(Arikunto, 2014:24)

Valid tidaknya item ke-i ditunjukkan dengan membandingkan nilai pbi (i) dengan

nilai rtabel pada taraf signifikan α = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut:

Jika nilai pbi (i) ≥ rtabel, item dinyatakan valid

Jika nilai pbi (i) < rtabel, item dinyatakan invalid

Item yang memenuhi kriteria valid dan mempunyai relibialitas tes yang tinggi

selanjutnya digunakan untuk tes hasil belajar fisika pada kelas eksperimen.

Untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data, maka harus ditentukan

reliabilitasnya. Untuk perhitungan reliabilitas tes didekati dengan rumus Kuder

dan Richardson (KR-20) yang dirumuskan:

ri = *

+ *

+

dengan:

ri = Reliabilitas instrumen

k = Jumlah butir pertanyaan

pi = Proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1

q = 1 – pi

s2i = Variansi total

(Sugiyono, 2016:184)

Page 44: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

27

Pengujian ini dilakukan dengan bantuan aplikasi Microsoft Excel 2007,

hasil dari perhitungan menunjukkan nilai rhitung adalah 0,871. Nilai tersebut

berada pada rentang 0,800–1,000 yang masuk dalam kategori reliabilitas yang

sangat tinggi. Sehingga intrumen yang akan digunakan sebagai posttest pada kelas

eksperimen memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi yang dapat

digunakan sebagai tes hasil belajarfisika.Kriteria tingkat reliabilitas sebagai

berikut:

Tabel 3.1 Kriteria tingkat reliabilitas item

Rentang Nilai Kategori

> 0,800 - 1,000 Tinggi

> 0,600 - 0,800 Cukup tinggi

> 0,400 - 0,600 Sedang

> 0,200 - 0,400 Rendah

0,000 - 0,200 Sangat rendah

(Sudjana & Ibrahim, 2014)

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Wawancara

Metode wawancara dilakukan peneliti saat melakukan observasi awal.

Narasumber pada kegiatan wawancara adalah guru mata pelajaran

fisika. Kegiatan wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi

tentang respon siswa pada saat pembelajaran fisika.Wawancara yang

dilakukan berupa wawancara tidak terstruktur. Peneliti memberikan

pertanyaan - pertanyaan lisan kepada narasumber tentang hal yang

berkaitan dengan kegiatan pembelajaran dan penelitian.

Page 45: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

28

2. Metode Tes

Metode tes digunakan untuk mengetahuipeningkatan Hasil belajar

terhadapat materi fisika .Tes yang diberikan mencakup aspek kognitif

pengetahuan(C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4),

sintesis (C5) dan evaluasi (C6).

3. Metode observasi

Metode observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan proses

pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran Learning

Start With A question.

.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis deskriptif dan inferensial, data tentang hasil belajar

(kognitif) siswa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Nilai akhir =

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk menyajikan atau

mengungkapkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika.

Hasil belajar tersebut ditampilkan dalam bentuk skor rata-rata.

a. Skor rata-rata

Skor rata-rata diperoleh dari persamaan:

= ∑

Page 46: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

29

Keterangan:

= skor rata-rata

xi = TandaKelas

∑𝑓 = Jumlah Frekuensi

(Sudjana & Ibrahim, 2014)

b. Standar deviasi

Menentukan standar deviasi menggunakan rumus sebagai berikut:

S =

1

2

2

n

n

xfxf

ii

ii

(Sugiyono,2010:58)

Keterangan:

S = Standar deviasi

= Jumlah skor total peserta didik

𝑓 = Jumlah skor rata-rata

𝑛 = Banyaknya subjek penelitian

c. Kategori skor hasil belajar fisika

Kategoriskor hasil belajar fisika diperoleh berdasarkan skor

ideal dicapai dengan menggunakan skala lima yakni:

Tabel 3.2 Kategori skor hasil belajar ranah kognitif

Hardianti dalam (Arikunto, 2010:245)

2. Analisis Inferensial

Interval Persentase

(%) Kategori

81 – 100 Sangat Tinggi

66 – 80 Tinggi

56 – 65 Sedang

41 – 55 Rendah

0 – 40 Sangat rendah

Page 47: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

30

Analisis statisik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian yang telah diujikan. Sebelum dilakukan pengujian, maka

terlebih dahulu dilakukan pengujian dasar-dasar analisis yaitu uji

normalitas yang dirumuskan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

yang digunakan berdistribusi normal atau tidak.Untuk pengujian

tersebut digunkan dengan rumus Chi- kuadrat yang dirumuskan

sebagai berikut :

=

(Sugiyono, 2016:17)

Keterangan :

= nilai chi-kuadrat hitung

= frekuensi hasil pengamatan

= frekuensi harapan

Kriteria pengujian adalah jika

dengan derajat

kebebasan dk = (0-1) pada taraf signifikan α = 0,05 maka data

dikatakan berdistribusi normal.

b. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar peserta didik kelas

eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol, maka dilakukan

Page 48: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

31

pengujian dengan menggunakan uji t satu pihak.Hipotesis yang

diajukan adalah sebagai berikut.

Hipotesis Statis Learning Start With A question

=

=

Ho : μ1 = μ2 ( Tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika

peserta didik yang diajar menggunakan metode

pembelajaran Learning Start With A question

dengan siswa yang diajar menggunakan

pembelajaran langsung)

Ha : μ1 μ2 ( Ada perbedaan hasil belajar fisika peserta didik

yang diajar menggunakan metode pembelajaran

Learning Start With A question dengan siswa

yang diajar menggunakan pembelajaran

langsung)

Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah

(Sugiyono, 2016:138):

𝑡

Dengan :

= Rata- rata kelas eksperimen

= Rata- rata kelas kontrol

= Variansi kelas eksperimen

= Variansi kelas kontrol

Page 49: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

32

𝑛 = Jumlah siswa kelas eksperimen

𝑛 = Jumlah siswa kelas kontrol

Uji pihak kiri berlaku ketentuan bila harga t hitung dengan dk =

n1 + n2 -2 dan taraf kesalahan 5% jatuh pada daerah penerimaan Ho

atau 𝑡 𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > − 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Page 50: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1) Analisis Deskriptif

Berikut ini dikemukakan hasil analisis deskriptif peserta didik

kelas X MIPA2 SMA Aksara Bajeng tahun ajaran 2019/2018 yang diajar

dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A

question (kelas eksperimen) dan diajar menggunakan pembelajaran

langsung (kelas kontrol).

Bedasarkan hasil analisis deskriptif tes hasil belajar peserta didik

kelas X MIPA2 sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan

menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A question dan

kelas X MIPA1 sebagai kelompok kontrol yang diajar dengan

menggunakan Pembelajaran langsung SMA Aksara Bajeng adalah sebagai

berikut.

Tabel 4.1 Data Statistik Skor Hasil Belajar Secara Umum Peserta

Didik Kelas X MIPA SMA Aksara Bajeng

Kategori Kelas

Eksperimen Kontrol

Jumlah Sampel 32 30

Skor ideal 25 25

Skor maksimum 24 20

Skor minimum 13 5

Rata-rata skor 19,1 13,8

Standar deviasi 2,80 3.99

Varians 7,6 15,89

Page 51: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

34

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa skor rata-rata peserta didik kelas X

MIPA2 SMA Aksara Bajeng tahun ajaran 2019/2020 sebagai kelas

eksperimen adalah sebesar 19,1 dari skor ideal yang mungkin dicapai

sebesar 19 dengan standar deviasi 2,8. Skor peserta didik tersebar dari skor

terendah 13 hingga skor tertinggi 24. Dari data skor rata-rata peserta didik

pada kelas eksperimen yang diajar menggunakan metode pembelajaran

Learning Start With A question masuk dalam kategori sedang, tinggi dan

sangat tinggi.

Sedangkan, skor rata-rata peserta didik kelas X MIPA1 kelas

kontrol sebesar 13,8 dari skor ideal yang mungkin dicapai sebesar 19

dengan standar deviasi 3,99. Skor peserta didik tersebar dari skor terendah

5 hingga skor tertinggi 20. Dari data skor rata-rata peserta didik pada kelas

kontrol masuk dalam kategori rendah, sedang dan tinggi.

Jika skor hasil belajar peserta didik kelas X MIPA SMA Aksara

Bajeng tahun ajaran 2019/2020 dianalisis dengan menggunakan kategori

pada distribusi frekuensi maka dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Kategorisasi Hasil Belajar Fisika Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Interval

Persentase (%)

Kontrol Eksperimen Kategori

81 – 100 0 11 Sangat Tinggi

66 – 80 7 13 Tinggi

56 – 65 11 6 Sedang

41 – 55 5 2 Rendah

0 – 40 7 0 Sangat rendah

Page 52: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

35

Gambar 4.1 Diagram Kategorisasi Skor dan Frekuensi Hasil Belajar Fisika

Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kontrol.

2) Analisis Inferensial

a. Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus Chi-

Kuadrat. Berdasarkan hasil analisis data kelompok pada kelas

eksperimen dengan taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan

(dk) = 4, diperoleh chi-kuadrat tabel sebesar 9,488 dan chi-kuadrat hitung

sebesar 6,092 karena X2

hitung< X2

tabel berarti skor hasil belajar peserta

didik pada kelas eksperimen berasal dari populasi normal.

0

2

4

6

8

10

12

14

sangatrendah

rendah sedang tinggi sangattinggi

Fre

kue

nsi

Diagram Kategori Skor dan Frekuensi Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kontrol

eksperimen

kontrol

Kategori

Page 53: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

36

Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh chi-kuadrat hitung

sebesar 4,324 dan chi-kuadrat tabel sebesar 7,515, karena X2

hitung< X2

tabel

berarti data berupa skor hasil belajar fisika pada kelas kontrol juga

berdistribusi normal.

b. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ini menggunakan uji t dengan uji dua

pihak.Hipotesis yang diuji adalah terdapat perbedaan yang signifikan

antara hasil belajar fisika peserta didik kelas X yang diajar dengan

menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A question dan

pembelajaran langsung di SMA Aksara Bajeng.

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, diperoleh hasil t

hitung dan t tabel seperti ditunjukan pada Tabel 4.3

Tabel 4.3 Hasil Uji Hipotesis

t hitung t tabel Kesimpulan

6,092 1,671 H0 ditolak

Berdasarkan data tabel 4.3, maka diperoleh harga thitung=6,092

berada pada daerah penolakan, dengan taraf nyata α = 0,05. Dengan

demikian Ho ditolak dan hipotesis H1 diterima. Hal ini berarti terdapat

perbedaan hasil belajarantara peserta didik yang diajar dengan

menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A question dan

peserta didik yang diajar dengan menggunakan pembelajaran langsung.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik

kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran

Learning Start With A question lebih besar pengaruhnya dibanding

Page 54: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

37

peserta didik yang diajar dengan menggunakan pembelajaran langsung.

Hal ini mengacu pada analisis deskriptif yang dilakukan.Pengujian

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.

c. Uji perbedaan dua rata-rata

Untuk mengetahui perbedaan dua rata-rata ini menggunakan uji

dua pihak (uji t) dimana uji perbedaan dua rata-rata ini adalah uji hipotesis

komparatif (dua sampel).

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

: 21

: 21

dengan:

= Rata-rata nilai KE

= Rata-rata nilai KK

Hipotesis Nol (H0) diterima bilamana 𝑡 𝑡(

)

dimana 𝑡

diperoleh dari daftar distribusi t dengan taraf signifikan = 0,05.

Untuk diterima bilamana 𝑡 𝑡(

)

dengan dk (n1 n2

2). Jadi dari hasil analisis thitung = 6,092 sedangkan ttabel = 1,671 artinya Ho

ditolak dan diterima yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil belajar fisika peserta didik di kelas yang diajar

menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A question dengan

kelas yang diajar menggunakan pembelajaran langsung.

B. Pembahasan

Page 55: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

38

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang

membandingkan hasil belajar antara kelas eksperimen yang diajar dengan

menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A question

dengan kelas kontrol yang diajar menggunakan pembelajaran langsung.

Jumlah peserta didik pada kelas eksperimen sebanyak 32 orang dan kelas

kontrol sebanyak 30 orang.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh

kedua pembelajaran yang digunakan yaitu metode pembelajaran Learning

Start With A question dengan pembelajaran langsung yang diterapkan

pada peserta didik kelas X SMA Aksara Bajeng. Berdasarkan tujuan

tersebut maka perangkat yang dibawah untuk melakukan penelitian adalah

perangkat yang benar-benar sesuai dengan metode yang akan diterapkan

pada peserta didik, sehingga sebelum melakukan penelitian peneliti wajib

melakukan validasi untuk setiap perangkatnya oleh validator yang handal.

Analisis hasil belajar pada penelitian ini menggunakan skala lima

yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Penggunaan

skala lima bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai

perbedaan skor hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Analisis deskriptif berdasarkan tabel 4.2 memperlihatkan

perbandingan skor hasil belajar peserta didik yang diajar dengan

menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A question lebih

tinggi dibandingkan peserta didik yang diajar dengan menggunakan

Page 56: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

39

pembelajaran langsung. Dari penjelasan tersebut dapat terlihat bahwa kelas

eksperimen berada pada kategori tinggi dan kelas kontrol berada pada

kategori sedang.hal ini memberikan indikasi bahwa hasil belajar peserta

didik di kelas eksperimen yang diajar dengan metode pembelajaran

Learning Start With A question lebih besar pengaruhnya dibandingkan

dengan kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan pembelajaran

langsung.

Pada analisis inferensial dengan menggunakan uji normalitas

data,menujukkan bahwa hasil belajar peserta didik untuk dua kelompok

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan

homogenitas varians populasi menujukkan bahwa pada pembelajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A question

maupun pada pembelajaran langsung berasal dari populasi yang mempunyai

varians yang tidak homongen. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dua

pihak terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar peserta didik

yang diajar dengan menggunkan metode pembelajaran Learning Start With

A question dengan hasil belajar yang diajar menggunakan pembelajaran

langsung.

Berdasarkan hasil analisis inferensial, diperoleh bahwa skor hasil

belajar peserta didik baik pada kelas eksperimen maupaun pada kelas

kontrol berasal dari populasi berdistribusi normal sedangkan pada hipotesis

diperoleh 𝑡 sehingga jatuh pada daerah penolakan dan

penerimaan hal ini pengujian hipotesis diterima.

Page 57: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

40

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data tes hasil belajar fisika

peserta didik yang diajar menggunakan metode pembelajaran Learning Start

With A question terdapat perbedaan yang berarti, maka metode

pembelajaran Learning Start With A question dapat dijadikan sebagai salah

satu alternative metode pembelajaran yang dapat berpengaruh baik terhadap

hasil belajar fisika peserta didik pada aspek kognitif.

Melalui metode pembelajaran ini peserta didik belajar untuk

memahami permasalahan, merencanakan penyelesaian masalah

menyelesaiakan masalah,dan membuat kesimpulan dari materi yang

dipelajari secara berkelompok. Tidak hanya melakukan kerja sama dalam

pembelajaran, tetapi peserta didik dituntut untuk lebih memperdalam

pemahaman terhadap materi yang diberikan sehingga peserta didik dapat

Menafsirkan, Mencontohkan, Mengklasifikasikan, Menyimpulkan,

Membandingkan materi yang diberikan.

Selain itu penggunaan metode pembelajaran Learning Start With A

question ini juga menumbuhan keaktifan serta keterampilan dalam

menyelesaikan setiap materi yang diberikan kepada peserta didik.Seperti

pada saat melaksanakan praktikum, peserta didik menjadi lebih terampil

dalam mengunakan media serta aktif dalam menemukan pemecahan–

pemecahan masalah yang diberikan. Terlihat pada saat mengerjakan LKPD,

dalam penyelesaiannya secara kelompok membuat peserta didik saling

bertukar pendapat sehingga mereka saling bekerja sama memecahkan

masalah yang diberikan.

Page 58: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

41

Adanya perbedaan hasil belajar fisika peserta didik dengan

menggunakan metode dalam proses pembelajaran dalam hal ini yang

digunakan penulis yaitu metode pembelajaran Learning Start With A

question.

Jadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pendidik dalam

pembelajaran fisika adalah dengan menggunakan metode pembelajaran

Learning Start With A question karena dengan menggunakan metode ini

peserta didik akan lebih aktif bertanya Sehingga dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar fisika peserta didik kelas eksperimen yang diajar dengan

metode pembelajaran Learning Start With A question lebih besar

pengaruhnya dibanding peserta didik yang diajar dengan pembelajaran

langsung.

Page 59: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

42

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

bahwa:

1. Hasil belajar Fisika peserta didik kelas X MIPA1 SMA AKSARA

BAJENG yang diajar dengan menggunakan Pembelajaran langsung (kelas

kontrol)berada pada kategori sedang dengan skor rata-rata 13,8

2. Hasil belajar Fisika peserta didik kelas X MIPA2 SMA AKSARA

BAJENG yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran

Learning Start With A question (kelas eksperimen) berada pada kategori

tinggi dengan rata-rata 19,1

3. Terdapat perbedaan hasil belajar Fisika peserta didik pada kelas X MIPA

SMA AKSARA BAJENG yang diajar dengan menggunakan metode

pembelajaran Learning Start With A question dan pembelajaran

langsung.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran-saran yang dapat

direkomendasikan baik untuk guru dan peneliti selanjutnya, yaitu:

1. Bagi pendidik, diharapkan dapat menggunakan metode pembelajaran

Learning Start With A question sebagai salah satu alternatif dalam mata

pelajaran fisika untuk mencapai hasil belajar fisika yang diharapkan serta

menjadikan peserta didik dominan aktif di dalam kelas.

Page 60: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

43

2. Bagi peneliti selanjutnya, apabila ingin melakukan penelitian dengan judul

yang sama diharapkan agar penelitian yang dilakukan lebih

disempurnakan lagi.

3. Bagi pengembangan ilmu, diharapkan pembelajaran menggunakan metode

pembelajaran Learning Start With A question dijadikan salah satu

alternatif untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika peserta didik.

Page 61: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

44

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2014. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara

Dra. Hj. Idaramatasia. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA5 SMA Negeri 9 Makassar.

Jurnal pendidikan fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

Ekawati, Y., Haris, A., & Amin, B. D. (2015). Jurnal Pendidikan Fisika And

Technology) Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X SMA

Muhammadiyah Limbung. Pendidikan Fisika, 3, 74–82.

Huda Miftahul. 2016. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

pustaka pelajar.

Irwan Ahsan. 2011. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui

Penerapan Pendekatan Kontekstual Pada Peserta didik Kelas VIIIa SMP

GUPPI Samata Kabupaten Gowa . jurnal pendidikan fisika UNM

Makassar.

Jufri, W. (2013). Belajar dan Pembelajaran SAINS. Bandung: Pustaka Reka

Cipta.

Jumiatun. 2016. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Pemberian

Tugas Terstruktur Disertai Umpan Balik pada Model Pembelajaran

Langsung Peserta Didik Kelas VIIA SMP Negeri 1 Bontonompo

Kabupaten Gowa. Jurnal pendidikan fisika universitas muhammadiyah

Makassar.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Konsep dan Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta

Kunandar, 2014.Penilaian AutenPhet (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013).Jakarta:PT Rajagrafindo Persada.

Kusmana, R. 2010. Model Pembelajaran Peserta didik Aktif

Suprijono Agus. 2015. Cooperative Learning teori dan aplikasi paikem.

Yogyakarta: pustaka pelajar.

Sagala, Syaiful. (2017). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Page 62: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

45

Kunandar. (2013). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013). (1, Ed.). Jakarta: Rajawali Pres.

Ngalimun. (2017). Pembelajaran, Strategi Pembelajaran Dilengkapi dengan 65

Model. yogyakarta: Parama Ilmu.

Nurdin, A. N. (2017). Analisis Hubungan Kemampuan Numerik dengan Hasil

Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XII IPA SMA Muhammadiyah

Makassar. Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah

Makassar, 5(2), 193–204.

Prasetyarini, A. (2013). Pemanfaatan Alat Peraga IPA untuk Peningkatan

Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa SMP Negeri 1 Buluspesantren

Kebumen tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan, 2(1), 7–10.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2014). Media Komunikasi Pembelajaran (Kedua). Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group.

Sagala, Syaiful. (2017). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sa’ud, U. S. (2015). Inovasi Pendidikan. (Riduwan, Ed.), Alfabeta. Bandung:

Alfabeta. Retrieved from www.cvalfabeta.com

Sudjana, N., & Ibrahim. (2014). Penelitian dan Penilaian Pendidikan

(Kedelapan). Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suprijono Agus. 2015. Cooperative Learning teori dan aplikasi paikem.

Yogyakarta: pustaka pelajar.

Sugiono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Suprijono, Agus . 2013. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Kencana

Prenada Media Grop.

Wahab, Rohmalina. 2015. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Page 63: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

51

LAMPIRAN A

A.1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

A.2. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

A.3. MATERI AJAR

A.4. TES HASIL BELAJAR

A.5 UJI GREGORY

Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Aksara Bajeng

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X / Ganjil

perAngkat peMBELAJARAN

Page 64: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

46

Materi Pokok : Besaran dan Satuan

Alokasi Waktu :2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam

berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,

sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan

kawasan internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak

secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka

penting, serta notasi ilmiah.

C. Indikator

1. Menjelaskan besaran dan satuan

2. Mengelompokkan besaran pokok dan besaran turunan

3. Menghitung dan mengkonversi satuan

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah megikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat :

1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru peserta didik dapat menjelaskan dan

menyebutkan besaran dan satuan

2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, peserta didik dapat membedakan besaran

pokok dan besaran turunan dengan baik dan benar

3. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru peserta didik dapat membedakan satuan baku

dan satuan tak baku

4. Setelah dijabarkan rumus, peserta didk dapat menghitung dan mengkonversi satuan

dengan baik dan benar

5. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru peserta didik mampu mengaitkan contoh

penerapan konsep beasaran dalam kehidupan sehari- hari

E. Materi Pembelajaran

Besaran dan Satuan

F. Model Pembelajaran : Discovery Learning

Page 65: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

47

G. Metode pembelajaran : Learning Start With A Question (LSQ)

H. Media Pembelajaran

Media : Buku Peserta Didik, dan buku Fisika Kelas X kurikulum 2013

Alat/bahan :

Penggaris, spidol, papan tulis

Laptop

I. Kegiatan pembelajaran

Langkah kegiatan Aktivitas Alokasi

waktu Guru Peserta didik

Pendahuluan

Fase 1 :

Simulation

(pemberian

Rangsangan)

Membuka kegiatan

pembelajaran yaitu

memberi salam dan

menyiapkan siswa untuk

berdo’a

Memberikan motivasi

awal berupa mengajukan

pertanyaan yang sesuai

dengan materi

”Berapa jarak rumah

anda kesekolah?

Misalnya 10 km.

Kemudian bertanya

apakah arti 10? Jawaban

besaran atau nilai.

Apakah arti km?jawaban

satuan”

Merumuskan jawaban

sementara berdasarkan

permasalahan yang

ditampilkan

Menyampaiakan

kompetensi indikator

pencapaian kompetensi

serta tujuan pembelajaran

Peserta didik menjawab

salam kepada guru serta

berdoa sebelum belajar.

Peserta didik

mendengarkan motivasi

awal yang disampaikan

oleh guru

Peserta didik

memberikan jawaban

atas pertanyaan yang

diajukan oleh guru

Peserta didik menyimak

indikator serta tujuan

pembelajaran yang ingin

dicapai yang

disampaikan guru

10 Menit

Page 66: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

48

Kegiatan inti

Fase 2 :

Problem steatment

(identifikasi

masalah

Megelompokkan peserta

didik antara 4-5 orang

Guru menentukan bacaan

yang akan dipelajari

(menyajikan masalah)

Guru meminta peserta

didik untuk memberi

tanda pada bagian bacaan

yang tidak dipahami dan

diminta merumuskan

suatu pertanyaan dan

menuliskannya

Menyampaikan materi

pelajaran dengan

menjawab pertanyaan-

pertanyaan tersebut

Guru menyajikan contoh

soal tentang pengukuran

dan alat ukur.

Guru menyajikan soal

lain berdasarkan soal

dengan mengubah

variabel yang

ditanyakan.

Peserta didik duduk

berdasarkan kelompok

yang telah dibagikan

Peserta didik

mempelajari bacaan

sendirian atau bersama

dengan temannya dalam

kelompok kecil bekerja

sama memaknai bagian

dalam bacaan

Peserta didik menulis

pertanyaan tentang

materi yang tidak

dipahami

Mendengarkan materi

serta contoh soal yang

disampikan oleh guru

Mengerjakan soal yang

disajikan oleh guru

65 Menit

Page 67: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

49

Fase 3 :

Penguumpulan data

Fase 4 :

pengolahan data

Meminta peserta didik

untuk melakukan diskusi

untuk mencari jawaban

mereka, dalam kegiatan

ini guru berfungsi

sebagai fasilitator dan

mediator yaitu

mengarahkan peserta

didik.

Guru menyuruh peserta

didik untuk melaporkan

hasil diskusi kelompok

dan guru mencatat

kesimpulan peserta didik

yang disajikan oleh

masing-masing

kelompok dan meminta

tanggapan peserta didik

yang lain.

Memberikan penjelasan

lebih lanjut tentang

pertanyaan materi.

Peserta didik melakukan

diskusi kelompok

tentang hasil yang

didapat

Peserta didik

mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya

dihadapan teman-

temannya.

Peserta didik menyimak

penjelasan dari guru

Kegiatan akhir

Fase 5 :

pembuktian

Memberikan tes akhir

pembelajaran

Memberikan pengayaan

singkat tentang materi

yang telah dipelajari

Peserta didik

mengerjakan tes akhir

yang diberikan oleh guru

Peserta didik membuat

kesimpulan tentang alat

ukur

Menyimak pesan moral

yang di berikan oleh

guru

Page 68: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

50

Merencanakan tindak

lanjut bersama peserta

didik

Menyampaikan pesan-

pesan moral sesuai yang

telah dipelajari.

Memberikan tugas yaitu

merangkum materi

sekaligus mempelajari

yang akan dibahas pada

pertemuan selanjutnya.

`peserta didik mencatat

tugas yang diberikan

oleh guru

15 menit

J. Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Tes

2. Tugas

Instrumen Penilaian Hasil belajar

Tes tertulis

Mengelompokan besaran pokok dan besaran turunan

1. Tuliskan defenisi mengenai besaran pokok dan besaran turunan beserta contohnya 5

?

Menghitung dan mengkonversi satuan

2. Tentukan dimensi potensial listrik, muatan listrik, daya, tekanan, percepatan?

Kunci Jawaban

No Kunci jawaban

1 a. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan

terlebih dahulu

Contohnya : panjang, massa, waktu, jumlah zat, kuat arus

b. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran

pokok

Contohnya : percepatan, kecepatan, daya, usaha, tekanan

2 a. Muatan listrik = ampere x sekon

C = As = IT

b. Potensial listrik =

V = J/C = ML2T

-3I

-1

c. Daya =

Page 69: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

51

W = J/s = ML2T

-3

d. Tekanan = F/a

Pa = N/m2 = ML

-1T

-2

e. Percepatan = V/t

a = v/t = m/s2

Makassar,

2019

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah

SMA Aksara Bajeng

Mustaina, S.Pd

Nurdaliah, S.Ag

NIY.AT792002107

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Aksara Bajeng

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X / Ganjil

Materi Pokok : Dimensi

Alokasi Waktu :2 x 45 Menit/

A. Kompetensi Inti

KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam

berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,

sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan

kawasan internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak

secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka

penting, serta notasi ilmiah.

Page 70: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

52

C. Indikator

1. Menjelaskan Dimensi

2. Membedakan dimensi besaran pokok dan turunan

3. Menganalisis Dimensi besaran Turunan

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah megikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat :

1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru peserta didik dapat menuliskan dimensi

besaran

2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru peserta didik dapat membedakan dimensi

besaran pokok dan turunan

3. Setelah dijabarkan tentang dimensi peserta didik dapat menyelesaikan analisis dimensi

suatu persamaan

E. Materi Pembelajaran

Dimensi

F. Model Pembelajaran : Discovery learning

Metode pembelajaran : Learning Start With A Question (LSQ)

G. Media Pembelajaran

Media : Buku Peserta Didik, dan buku Fisika Kelas X kurikulum 2013, bahan bacaan

Alat/bahan :

Penggaris, spidol, papan tulis

H. Kegiatan pembelajaran

Langkah kegiatan Aktivitas Alokasi

waktu Guru Peserta didik

Pendahuluan

Fase 1 :

Simulation

(pemberian

Rangsangan)

Membuka kegiatan

pembelajaran yaitu

memberi salam dan

menyiapkan siswa untuk

berdo’a

Memberikan motivasi

awal berupa mengajukan

pertanyaan yang sesuai

dengan materi

”Apakah Dimensi itu ?”

Merumuskan jawaban

sementara berdasarkan

permasalahan yang

Peserta didik menjawab

salam kepada guru serta

berdoa sebelum belajar.

Peserta didik

mendengarkan motivasi

awal yang disampaikan

oleh guru

Page 71: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

53

ditampilkan

Menyampaiakan

kompetensi indikator

pencapaian kompetensi

serta tujuan pembelajaran

Peserta didik

memberikan jawaban

atas pertanyaan yang

diajukan oleh guru

Peserta didik menyimak

indikator serta tujuan

pembelajaran yang ingin

dicapai yang

disampaikan guru

10 Menit

Kegiatan inti

Fase 2 :

Problem steatment

(identifikasi

masalah

Megelompokkan peserta

didik antara 4-5 orang

Guru menentukan bacaan

yang akan dipelajari

(menyajikan masalah)

Guru meminta peserta

Peserta didik duduk

berdasarkan kelompok

yang telah dibagikan

Peserta didik

mempelajari bacaan

sendirian atau bersama

dengan temannya dalam

kelompok kecil bekerja

sama memaknai bagian

dalam bacaan

Peserta didik menulis

pertanyaan tentang

65 Menit

Page 72: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

54

Fase 3 :

Penguumpulan data

didik untuk memberi

tanda pada bagian bacaan

yang tidak dipahami dan

diminta merumuskan

suatu pertanyaan dan

menuliskannya

Menyampaikan materi

pelajaran dengan

menjawab pertanyaan-

pertanyaan tersebut

Guru menyajikan contoh

soal tentang pengukuran

dan alat ukur.

Guru menyajikan soal

lain berdasarkan soal

dengan mengubah

variabel yang

ditanyakan.

Meminta peserta didik

untuk melakukan diskusi

untuk mencari jawaban

mereka, dalam kegiatan

ini guru berfungsi

sebagai fasilitator dan

mediator yaitu

mengarahkan peserta

didik.

Guru menyuruh peserta

didik untuk melaporkan

hasil diskusi kelompok

dan guru mencatat

kesimpulan peserta didik

yang disajikan oleh

masing-masing

kelompok dan meminta

tanggapan peserta didik

yang lain.

Memberikan penjelasan

lebih lanjut tentang

pertanyaan materi.

materi yang tidak

dipahami

Mendengarkan materi

serta contoh soal yang

disampikan oleh guru

Mengerjakan soal yang

disajikan oleh guru

Peserta didik melakukan

diskusi kelompok

tentang hasil yang

didapat

Peserta didik

mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya

dihadapan teman-

temannya.

Page 73: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

55

Fase 4 :

pengolahan data

Peserta didik menyimak

penjelasan dari guru

Kegiatan akhir

Fase 5 :

pembuktian

Memberikan tes akhir

pembelajaran

Memberikan pengayaan

singkat tentang materi

yang telah dipelajari

Merencanakan tindak

lanjut bersama peserta

didik

Menyampaikan pesan-

pesan moral sesuai yang

telah dipelajari.

Memberikan tugas yaitu

merangkum materi

sekaligus mempelajari

yang akan dibahas pada

pertemuan selanjutnya.

Peserta didik

mengerjakan tes akhir

yang diberikan oleh guru

Peserta didik membuat

kesimpulan tentang alat

ukur

Menyimak pesan moral

yang di berikan oleh

guru

`peserta didik mencatat

tugas yang diberikan

oleh guru

15 menit

I. Penilaian Hasil Pembelajaran 3. Tes

4. Tugas

Instrumen Penilaian Hasil belajar

Tes tertulis

1. Apa yang dimaksud dengan dimensi ?

2. Tentukan dimensi potensial listrik, muatan listrik, daya, tekanan, percepatan?

Page 74: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

56

Kunci Jawaban

No Kunci jawaban

1 Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan

simbol (lambang) besaran pokok.

2 • Muatan listrik = ampere x sekon

C = As = IT

• Potensial listrik =

V = J/C = ML2T

-3I

-1

• Daya =

W = J/s = ML2T

-3

• Tekanan = F/a

Pa = N/m2 = ML

-1T

-2

• Percepatan = V/t

a = v/t = m/s2 = LT

2

Makassar,

2019

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah

SMA Aksara Bajeng

Mustaina, S.Pd

Nurdaliah, S.Ag

NIY.AT792002107

Page 75: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

57

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Aksara Bajeng

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X / Ganjil

Materi Pokok : Angka Penting dan Notasi Ilmiah

Alokasi Waktu :2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam

berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,

sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan

kawasan internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak

secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka

penting, serta notasi ilmiah.

C. Indikator

1. Menjelaskan angka penting

2. Menjelaskan syarat-syarat angka penting

3. Menentukan operasi-operasi dalam angka penting

4. Menuliskan notasi ilmiah dengan benar

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah megikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat :

1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru peserta didik dapat menjelaskan angka penting

2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru peserta didik dapat menuliskan aturan angka

penting

3. Setelah dijabarkan tentang aturan angka penting peserta didik dapat menentukan operasi-

operasi dalam angka penting dalam hasil pengukuran

4. Setelah mendengarkan pemaparan dari guru peserta didik dapat menuliskan notasi ilmiah

dengan benar.

Page 76: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

58

E. Materi Pembelajaran

Angka Penting dan Notasi Ilmiah

F. Model Pembelajaran : Discovery Learning

Metode pembelajaran : Learning Start With A Question (LSQ)

G. Media Pembelajaran

Media : Buku Peserta Didik, dan buku Fisika Kelas X kurikulum 2013, bahan bacaan

Alat/bahan :

Penggaris, spidol, papan tulis

H. Kegiatan pembelajaran

Langkah

kegiatan

Aktivitas Alokasi

waktu Guru Peserta didik

Pendahuluan

Fase 1 :

Simulation

(pemberian

Rangsangan)

Membuka kegiatan pembelajaran

yaitu memberi salam dan

menyiapkan siswa untuk berdo’a

Memberikan motivasi awal berupa

mengajukan pertanyaan yang

sesuai dengan materi

”Tulikan terdapat berapa angka

penting dari bilangan berikut:

• 1,20

• 1,33

• 1.0065”

Merumuskan jawaban sementara

berdasarkan permasalahan yang

ditampilkan

Menyampaiakan kompetensi

indikator pencapaian kompetensi

serta tujuan pembelajaran

Peserta didik

menjawab salam

kepada guru serta

berdoa sebelum

belajar.

Peserta didik

mendengarkan

motivasi awal yang

disampaikan oleh

guru

Peserta didik

memberikan

jawaban atas

pertanyaan yang

diajukan oleh guru

Peserta didik

10

Menit

Page 77: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

59

menyimak

indikator serta

tujuan

pembelajaran yang

ingin dicapai yang

disampaikan guru

Kegiatan inti

Fase 2 :

Problem

steatment

(identifikasi

masalah

Megelompokkan peserta didik

antara 4-5 orang

Guru menentukan bacaan yang

akan dipelajari (menyajikan

masalah)

Guru meminta peserta didik untuk

memberi tanda pada bagian

bacaan yang tidak dipahami dan

diminta merumuskan suatu

pertanyaan dan menuliskannya

Menyampaikan materi pelajaran

dengan menjawab pertanyaan-

pertanyaan tersebut

Guru menyajikan contoh soal

tentang pengukuran dan alat ukur.

Guru menyajikan soal lain

berdasarkan soal dengan

Peserta didik

duduk berdasarkan

kelompok yang

telah dibagikan

Peserta didik

mempelajari

bacaan sendirian

atau bersama

dengan temannya

dalam kelompok

kecil bekerja sama

memaknai bagian

dalam bacaan

Peserta didik

menulis pertanyaan

tentang materi

yang tidak

dipahami

Mendengarkan

materi serta contoh

soal yang

disampikan oleh

guru

65

Menit

Page 78: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

60

Fase 3 :

Penguumpulan

data

Fase 4 :

pengolahan data

mengubah variabel yang

ditanyakan.

Meminta peserta didik untuk

melakukan diskusi untuk mencari

jawaban mereka, dalam kegiatan

ini guru berfungsi sebagai

fasilitator dan mediator yaitu

mengarahkan peserta didik.

Guru menyuruh peserta didik

untuk melaporkan hasil diskusi

kelompok dan guru mencatat

kesimpulan peserta didik yang

disajikan oleh masing-masing

kelompok dan meminta tanggapan

peserta didik yang lain.

Memberikan penjelasan lebih

lanjut tentang pertanyaan materi.

Mengerjakan soal

yang disajikan oleh

guru

Peserta didik

melakukan diskusi

kelompok tentang

hasil yang didapat

Peserta didik

mempresentasikan

hasil kerja

kelompoknya

dihadapan teman-

temannya.

Peserta didik

menyimak

penjelasan dari

guru

Page 79: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

61

Kegiatan akhir

Fase 5 :

pembuktian

Memberikan tes akhir

pembelajaran

Memberikan pengayaan singkat

tentang materi yang telah

dipelajari

Merencanakan tindak lanjut

bersama peserta didik

Menyampaikan pesan-pesan moral

sesuai yang telah dipelajari.

Memberikan tugas yaitu

merangkum materi sekaligus

mempelajari yang akan dibahas

pada pertemuan selanjutnya.

Peserta didik

mengerjakan tes

akhir yang

diberikan oleh guru

Peserta didik

membuat

kesimpulan tentang

alat ukur

Menyimak pesan

moral yang di

berikan oleh guru

`peserta didik

mencatat tugas

yang diberikan

oleh guru

15

menit

I. Penilaian Hasil Pembelajaran 5. Tes

6. Tugas

Instrumen Penilaian Hasil belajar

Tes tertulis

1. Tuliskan aturan angka penting ?

2. Berdasarkan hasil pengukuran, diperoleh data panjang dan lebar sebidang tanah

berbentuk empat persegi berikut : panjang =12,45 m dan lebar = 10,5 m. menurut aturan

angka penting, luas tanah tersebut adalah …?

3. Notasi ilmiah dari bilangan 67 800 000 000 m adalah ?...

Kunci Jawaban

No Kunci jawaban

1 Aturan penulisan angka penting :

Page 80: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

62

1. Semua angka bukan nol adalah angka penting

2. Semua angka nol yang terletak diantara angka bukan nol

adalah angka penting

3. Pada bilangan desimal semua angka nol yang terletak

disebelah kiri dan kanan desimal bukan angka penting

sedangkan semua angka nol setelah angka bukan nol

adalah angka penting

Semua angka nol menunjukan perpangkatan sepuluh bukanlah

angka penting,kecuali diberi tanda khusus seperti diberi garis

bawahi.

Pembahasan

Cara penulisan pengukuran = [hasil pengukuran + (1/2 X skala

terkecil)]

Cara penulisan pengukuran = [5,24 + (1/2 X skala terkecil jangka

sorong )]

Cara penulisan pengukuran = [5,24 +0,05 ] mm

Berarti jawabannya (5,24 + 0,05) mm

2 Penyelesaian :

Diketahui :

Panjang = 12,45 (4 AP)

Lebar = 10,5 (3 AP)

Ditanyakan : ..L..?

Karena jumlah angka penting yang paling sedikit adalah 3, maka

hasil kalinya harus mengandung 3 angka penting.

Berdasarkan aturan tersebut, maka :

L = P x L

L = 12,45 (10,5)

L = 130,725 (6 AP)

L = 131 m2 (3 AP)

Page 81: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

63

3.

67 800 000 000 m = 6,78 x 1010

m

Makassar,

2019

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah

SMA Aksara Bajeng

Mustaina, S.Pd

Nurdaliah, S.Ag

NIY.AT792002107

Page 82: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

64

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Aksara Bajeng

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X / Ganjil

Materi Pokok : Alat- alat ukur

Alokasi Waktu :2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam

berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,

sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan

kawasan internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak

secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka

penting, serta notasi ilmiah.

Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan

peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu

penyelidikan ilmiah

C. Indikator

1. Membandingkan alat ukur yang digunakan untuk mengukur benda

2. Menjelaskan kesalahan kesalahan pengukuran

3. Mengolah data hasil pengukuran berulang

4. Menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk laporan hasil percobaan

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah megikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat :

1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, peserta didik dapat menjelaskan kesalahan

kesalahan pengukuran dengan baik dan benar

2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, peserta didik dapat menggunakan alat ukur

dengan baik dan beanr

Page 83: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

65

3. Setelah melakukan percobaan, peserta didik dapat menggunakan alat ukur dengan baik dan

benar

E. Materi Pembelajaran

Alat – alat ukur dan kesalahan dalam pengukuran

F. Model Pembelajaran : Discovery Learning

Metode pembelajaran : Learning Start With A Question (LSQ)

G. Media Pembelajaran

Media : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Buku Peserta Didik, dan buku Fisika

Kelas X kurikulum 2013

Alat/bahan :

Penggaris, spidol, papan tulis

Laptop

Jangka Sorong

Micrometer Sekrup

Balok Kayu

Coin

H. Kegiatan pembelajaran

Langkah kegiatan Aktivitas Alokasi

waktu Guru Peserta didik

Pendahuluan

Fase 1 :

Simulation

(pemberian

Rangsangan)

Membukaan kegiatan

pembelajaran yaitu

menyiapkan siswa untuk

berdo’a

Guru memotivasi tentang

pentingnya memahami

Angka Penting ”guru

meminta peserta didik

untuk mengukur tebal

sebuah balok kayu,

dengan menggunakan

mistar, jangka sorong,

dan micrometer sekrup,

nilai yang di dapat

berbeda beda. kemudian

peserta didik bertanya

Peserta didik

menyiapkan

pembelajaran, memberi

salam kepada guru serta

berdoa sebelum belajar.

Peserta didik

mendengarkan motivasi

awal yang disampaikan

oleh guru

Page 84: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

66

apakah dari hasil

pengukuran masing

masing alat ukur sama

atau tidak (tidak sama )

mengapa ? (karena

tergantung dari batas

ketelitian alat ukur

masing masing) “

Merumuskan jawaban

sementara berdasarkan

permasalahan yang

ditampilkan

Menyampaiakan

kompetensi indikator

pencapaian kompetensi

serta tujuan pembelajaran

Peserta didik

memberikan jawaban

atas pertanyaan yang

diajukan oleh guru

Peserta didik menyimak

indikator serta tujuan

pembelajaran yang ingin

dicapai yang

disampaikan guru

10 Menit

Kegiatan inti

Fase 2 :

Problem steatment

(identifikasi

masalah

Megelompokkan peserta

didik antara 4-5 orang

Guru menentukan bacaan

yang akan dipelajari

(menyajikan masalah)

Guru meminta peserta

didik untuk memberi

tanda pada bagian bacaan

Peserta didik duduk

berdasarkan kelompok

yang telah dibagikan

Peserta didik

mempelajari bacaan

sendirian atau bersama

dengan temannya dalam

kelompok kecil bekerja

sama memaknai bagian

dalam bacaan

Peserta didik menulis

pertanyaan tentang

65 Menit

Page 85: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

67

Fase 3 :

Penguumpulan data

yang tidak dipahami dan

diminta merangkum

suatu pertanyaan dan

menuliskannya

Membagikan LKPD

kepada setiap kelompok

Guru meminta kepada

peserta didik untuk

menyiapkan alat/bahan

yang akan digunakan

dalam percobaan yang

tertera di LKPD

Meminta peserta didik

untuk melakukan diskusi

untuk mencari jawaban

mereka, dalam kegiatan

ini guru berfungsi

sebagai fasilitator dan

mediator yaitu

mengarahkan peserta

didik.

Guru menyuruh peserta

didik untuk melaporkan

hasil diskusi kelompok

dan guru mencatat

kesimpulan peserta didik

yang disajikan oleh

masing-masing

kelompok dan meminta

tanggapan peserta didik

yang lain.

Memberikan penjelasan

lebih lanjut tentang

pertanyaan materi.

materi yang tidak

dipahami

Menyiapkan alat dan

bahan sesuai judul

percobaan yang akan

dilakukan

Peserta didik melakukan

diskusi kelompok

tentang hasil yang

didapat

Peserta didik

mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya

dihadapan teman-

temannya.

Peserta didik menyimak

penjelasan dari guru

Page 86: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

68

Fase 4 :

pengolahan data

Kegiatan akhir

Fase 5 :

pembuktian

Memberikan tes akhir

pembelajaran

Memberikan pengayaan

singkat tentang materi

yang telah dipelajari

Merencanakan tindak

lanjut bersama peserta

didik

Menyampaikan pesan-

pesan moral sesuai yang

telah dipelajari.

Memberikan tugas yaitu

merangkum materi

sekaligus mempelajari

yang akan dibahas pada

pertemuan selanjutnya.

Peserta didik

mengerjakan tes akhir

yang diberikan oleh

guru

Peserta didik membuat

kesimpulan tentang

dimensi dan notasi

ilmiah

Menyimak pesan moral

yang di berikan oleh

guru

`peserta didik mencatat

tugas yang diberikan

oleh guru

15 menit

I. Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Tes

2. Tugas

Instrumen Penilaian Hasil belajar

Tes tertulis

1. Apa yang dimaksud dengan alat ukur ?

2. Tuliskan 5 alat- alat ukur yang Anda ketahui beserta fungsinya !

3. Sebuah plat logam diukur menggunakan micrometer sekrup seperti gambar dibawah ini

Page 87: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

69

Hasil pengukuran tebal plat logam yang ditunjukkan oleh micrometer sekrup di atas adalah

… mm

4. Sebutkan dan jelaskan 3 kesalahan sistematik dalam pengukuran yang anda ketahui !

Kunci Jawaban

No Kunci jawaban

1 Alat ukur adalah sesuatu yang digunakan untuk mengukur suatuy

besaran.

2 a. Mistar untuk mengukur panjang,tebal sudatu

benda

b. Jangka sorong untuk mengukur ketebalan suatu

benda yang ketebalannya kurang dari 1 mm

seperti mengukur diameter bola ,tebal uang

logam

c. Miikrometer sekrup digunakan untuk mengukur

ketebalan suatu benda dengan ketelitian 0,01

d. Neraca digital, neraca ohauss,nerasa sama lengan

untuk mengukur massa suatu benda

e. Stopwatch untuk mengukur waktu

3.

.

Diketahui :

Skala Utama : 8,5 mm

Skala putar : 12 mm

NST alat : 0,01 mm

Penyelesaian

Skala utama + skala putar (NST Alat)

Page 88: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

70

=8,5 + 12 (0,01)

= 8,5+ 0,12

=8,62

4. a. kesalahan kalibrasi adalah kesalahan yang terjadi karena

pemberian nilai skala pada saat pembuatan tidak tepat.

b. kesalahan titik nol adalah kesalahan yang terjadi karena titik nol

skala pada alat yang digunakan tidak tepat berhimpit dengan

jarum atau jarum petunjuk yang tidak bisa kembali tepat pada

skala nol.

c. kesalahan paralaks kesalahan paralaks terjadi bila ada jarak

antara jarum penunjuk dengan garis –garis skala dan posisi

mata pengamat tidak tegak lurus dengan jarum.

Makassar,

2019

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah

SMA Aksara Bajeng

Mustaina, S.Pd

Nurdaliah, S.Ag

NIY.AT792002107

Page 89: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

71

Lampiran A.2 Lembar Kerja Peserta Didik

Judul Praktikum : Pengukuran dan Angka Penting

Tujuan :

1. Setelah melakukan percobaan, peserta didik dapat

menggunakan alat ukur dengan baik dan benar

2. peserta didik dapat membedakan ketelitian antara jangka sorong

dan micrometer sekrup

Kelompok :

Kelas :

Anggota kelompok :

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

Page 90: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

72

A. Alat Dan Bahan

1. Jangka Sorong : 1 buah

2. Mikrometer Sekrup : 1 buah

3. Balok kayu : 1 buah

4. Coin : 1 buah

B. Prosedur kerja

1. Ukurlah panjang sisi A dengan sisi B dari balok kayu , dengan

menggunakan jangka sorong.

Berapakah panjang sisi A ?.........mm , dan berapa panjang sisi B

?.............mm.

2. Ukurlah coin dengan menggunakan jangka sorong. Berapakah

diameternya ? coin=...........mm

3. Catatlah data pengukuran pada tabel di bawah ini :

No

Benda yang diukur

Hasil pengukuran

(cm)

Jumlah Angka

Penting

1. Sisi A balok kayu.

2. Sisi B balok kayu.

4. Diameter coin.

4. Tentukanlah jumlah angka penting dari hasil pengukuran di atas.

5. Ulangi langkah 1 dan 2 dengan menggunakan mikrometer sekrup.

6. Catatlah data pengukuran pada tabel berikut

No

Benda yang diukur

Hasil pengukuran

(cm)

Jumlah Angka

Penting

1. Sisi A balok kayu.

2. Sisi B balok kayu.

3. Diameter coin.

Page 91: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

73

7. Tentukanlah jumlah angka penting dari hasil pengukuran di atas.

8. Bandingkanlah jumlah angka penting dari kedua tabel di atas dengan

mengisi tabel berikut :

No.

Benda yang diukur

Jumlah angka penting

Jangka Sorong Mikrometer Sekrup

1. Sisi A balok kayu.

2. Sisi B balok kayu.

3. Diameter coin.

9. Dari rangkaian pengukuran diatas, manakah yang lebih banyak jumlah

angka pentingnya?

10. Dengan mempertimbangkan jumlah angka penting, hasil pengukuran

manakah alat ukur yang lebih teliti, jangka sorong atau mikrometer

sekrup ?

C. Kesimpulan

Lampiran A.3 Materi Ajar

PETA KONSEP

Page 92: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

74

Page 93: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

75

Besaran dan Satuan

MATERI I

A. Besaran

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan

dengan nilai. Jika ditinjau dari arah dan nilainya, besaran dikelompokan

menjadi dua, yaitu:

1. Besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memiliki nilai tanpa memiliki arah.

Contoh: massa, panjang, waktu, energi, usaha, suhu, kelajuan dan jarak.

2. Besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki nilai dan arah. Contoh: gaya,

berat, kuat arus, kecepatan, percepatan dan perpindahan.

Sedangkan, berdasarkan jenis satuannya, besaran dikelompokan menjadi

dua, yaitu:

a. Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan

lebih dahulu dan tidak tersusun atas besaran lain. Besaran pokok terdiri atas

tujuh besaran. Tujuh besaran pokok dan satuannya berdasarkan

sistem satuan internasional (SI) sebagaimana yang tertera pada tabel

berikut:

Tabel Besaran Pokok dan Satuannya

Besaran Pokok Satuan SI

Massa kilogram (kg)

Panjang meter (m)

Waktu sekon (s)

Kuat Arus ampere (A)

Suhu kelvin (K)

Page 94: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

76

Intensitas Cahaya candela (Cd)

Jumlah Zat mole (mol)

Sistem satuan internasional (SI) artinya sistem satuan yang paling

banyak digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara internasional.

b. Besaran Turunan

Besaran turunan merupakan kombinasi dari satuan-satuan besaran

pokok. Contoh besaran turunan adalah luas suatu daerah persegi panjang.

Luas sama dengan panjang dikali lebar, dimana panjang dan lebar

keduanya merupakan satuan panjang. Perhatikan tabel besaran turunan,

satuan dan dimensi di bawah ini.

Tabel Besaran Turunan dan Satuannya

Besaran Turunan Satuan SI

Gaya (F) kg.m.s-2

Massa Jenis (p) kg.m-3

Usaha (W) kg.m2.s

-2

Tekanan (P) kg.m-1

.s-2

Percepatan m.s-2

Luas (A) m2

Kecepatan (v) m.s-1

Volume (V) m3

B. Satuan

Page 95: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

77

Satuan adalah ukuran dari suatu besaran yang digunakan untuk

mengukur. Jenis-jenis satuan yaitu:

a. Satuan Baku

Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati

pemakaiannya secara internasional tau disebut dengan satuan

internasional (SI).

Contoh: meter, kilogram, dan detik.

Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)

2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)

Tabel Satuan Baku

Besaran Pokok Satuan MKS Satuan CGS

Massa kilogram (kg) gram (g)

Panjang meter (m) centimeter (cm)

Waktu sekon (s) sekon (s)

Kuat Arus ampere (A) statampere (statA)

Suhu kelvin (K) kelvin (K)

Intensitas

Cahaya

candela (Cd) candela (Cd)

Jumlah Zat kilomole

(mol)

Mol

b. Satuan Tidak Baku

Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara

internasional dan hanyad digunakan pada wilayah tertentu

Contoh: depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.

Page 96: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

78

C. Konversi Satuan Besaran

Konversi satuan adalah perubahan sistem satuan pengukuran dari

satu sistem kesistem yang lain, mengkorvensikan satuan-satuan dari

berbagai besaran di dalam fisika sangat penting, karna didalam fisika

banyak pengukuran dan penghitungan yang memerlukan satuan yang

tepat.

a. Konversi satuan dalam sistem satuan yang berbeda

Kita dapat mengubah atau melakukan konversi satuan dalam suatu

sistem satuan tertentu menjadi sistem satuan lain, misalnya dari Sistem

Inggris menjadi Sistem Internasional atau sebaliknya. Misalnya jika kita

mengukur panjang meja menggunakan penggaris berskala inci (Sistem

Inggris) dan kita ingin menyatakan panjang meja dalam skala meter

(Sistem Internasional) maka kita bisa mengubah atau mengkonversi

hasil pengukuran dari satuan inci menjadi satuan meter. Pengubahan

satuan seperti ini dapat dilakukan menggunakan faktor konversi satuan.

Page 97: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

79

b. Konversi satuan dalam sistem satuan yang sama

Kita juga dapat mengubah satuan dalam sistem satuan yang sama,

misalnya satuan dalam Sistem Internasional. Sebagai contoh, kita

mengetahui massa suatu benda dalam satuan gram (gr) dan kita ingin

mengubahnya menjadi kilogram (kg); atau kita mengetahui jarak dua

tempat dalam satuan kilometer (km) dan kita ingin mengubahnya

menjadi meter (m). Pengubahan satuan seperti ini dapat dilakukan

menggunakan faktor konversi atau menggunakan bantuan tangga

konversi.

Tangga konversi satuan panjang

Page 98: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

80

Tangga konversi satuan panjang

Faktor konversi satuan SI besaran panjang dan massa

Dimensi dan Notasi Ilmiah

MATERI II

A. Dimensi

Dimensi besaran adalah cara penulisan suatu besaran dengan

menggunakan simbol (lambang) besaran pokok. Hal ini berarti dimensi suatu

besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok.

Apa pun jenis satuan besaran yang digunakan tidak memengaruhi dimensi

besaran tersebut, misalnya satuan panjang dapat dinyatakan dalam m, cm, km,

atau ft, keempat satuan itu mempunyai dimensi yang sama, yaitu L.

Dimensi Besaran Pokok Dan Turunan

Page 99: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

81

Di dalam mekanika, besaran pokok panjang, massa, dan waktu merupakan

besaran yang berdiri bebas satu sama lain, sehingga dapat berperan sebagai

dimensi. Dimensi besaran panjang dinyatakan dalam L, besaran massa dalam

M, dan besaran waktu dalam T. Persamaan yang dibentuk oleh besaran-

besaran pokok tersebut haruslah konsisten secara dimensional, yaitu kedua

dimensi pada kedua ruas harus sama. Dimensi suatu besaran yang dinyatakan

dengan lambang huruf tertentu, biasanya diberi tanda [ ].

Tabel Lambang Dimensi Besaran Pokok

Dimensi dari besaran turunan dapat disusun dari dimensi besaran-

besaran pokok seperti pada tabel berikut:

Page 100: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

82

Tabel Dimensi Besaran Turunan

B. Analisis Dimensi Besaran

Setiap satuan turunan dalam fisika dapat diuraikan atas faktor-faktor

yang didasarkan pada besaran-besaran massa, panjang, dan waktu, serta

besaran pokok yang lain. Salah satu manfaat dari konsep dimensi adalah untuk

menganalisis atau menjabarkan benar atau salahnya suatu persamaan. Metode

penjabaran dimensi atau analisis dimensi menggunakan aturan-aturan:

1. dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri,

2. setiap suku berdimensi sama.

Sebagai contoh, untuk menganalisis kebenaran dari dimensi jarak

tempuh dapat dilihat persamaan berikut ini.

Jarak tempuh = kecepatan x waktu

s = v . t

Dari tabel diatas tentang dimensi beberapa besaran turunan dapat

diperoleh:

Page 101: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

83

dimensi jarak tempuh = dimensi panjang = [ L]

dimensi kecepatan = [ L][ T ]-1

dimensi waktu = [T]

Maka dimensi jarak tempuh dari rumus s = v . t , untuk ruas kanan:

[ jarak tempuh] = [ kecepatan] × [waktu]

[ L] = [L][ T ]-1

× [ T ]

[ L] = [L]

Dimensi besaran pada kedua ruas persamaan sama, maka dapat

disimpulkan bahwa kemungkinan persamaan tersebut benar. Akan tetapi,

bila dimensi besaran pada kedua ruas tidak sama, maka dapat dipastikan

persaman dimensi besaran tersebut salah.

Kesalahan Pengukuran

MATERI III

A. Alat Ukur

Alat Ukur adalah sesuatu yang digunakan untuk mengukur suatu besaran.

Berbagai macam alat ukur memiliki tingkat ketelitian tertentu. Hal ini

bergantung pada skala terkecil alat ukur tersebut. Semakin kecil skala yang

tertera pada alat ukur maka semakin tinggi ketelitian alat ukur tersebut.

Beberapa contoh alat ukur sesuai dengan besarannya, yaitu:

a. Alat Ukur Panjang

1. Mistar (Penggaris)

Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang

berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam,

mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar

mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat

mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau

0,1 cm.

Page 102: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

84

Gambar mistar

Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika

membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari kesalahan

pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam

melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.

Cara Pembacaan Skala

2. Jangka Sorong

Jangka sorong dipakai untuk mengukur suatu benda dengan

panjang yang kurang dari 1mm. Skala terkecil atau tingkat ketelitian

pengukurannya sampai dengan 0,01 cm atau 0,1 mm.

Umumnya, jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang suatu

benda, diameter bola, ebal uang logam, dan diameter bagian dalam

tabung.

Jangka sorong memiliki dua skala pembacaan, yaitu:

1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm

Page 103: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

85

2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan

nonius mempunyai selisih 1 mm.

Gambar Jangka sorong

3. Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang dengan ingkat

ketelitian terkecil yaiu 0,01 mm atau 0,001 cm.

Skala terkecil (skala nonius) pada mikrometer sekrup terdapat pada

rahang geser, sedangkan skala utama terdapat pada rahang tetap.

Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda bundar

dan plat yang sangat tipis.

Gambar Micrometer sekrup

b. Alat Ukur Massa

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda

adalah neraca. Berdasarkan cara kerjanya dan keelitiannya neraca dibedakan

menjadi tiga, yaitu:

1. Neraca digital, yaitu neraca yang bekerja dengan sistem elektronik.

Tingkat ketelitiannya hingga 0,001g.

Page 105: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

87

Satuan internasional untuk waktu adalah detik atau sekon. Satu sekon

standar adalah waktu yang dibuuhkan oleh atom Cesium-133 untuk bergetar

sebanyak 9.192.631.770 kali.

Alat yang digunakan untuk mengukur waktu, antara lain jam matahari,

jam dinding, arloji (dengan ketelitian 1 sekon), dan stopwatch (ketelitian 0,1

sekon).

gambar Arloji

Gambar Stopwacth

B. Kesalahan Pengukuran

Saat melakukan pengukuran mengunakan alat, tidaklah mungkin kita

mendapatkan nilai yang pasti benar (xo), melainkan selalu terdapat

ketidakpastian. Apakah penyebab ketidakpastian pada hasil pengukuran?

Page 106: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

88

Secara umum penyebab ketidakpastian hasil pengukuran ada tiga,

yaitu kesalahan umum, kesalahan sistematik, dan kesalahan acak.

1. Kesalahan Umum

Kesalahan umum adalah kesalahan yang disebabkan keterbatasan pada

pengamat saatmelakukan pengukuran. Kesalahan ini dapat disebabkan

karena kesalahan membaca skala kecil, dan kekurangterampilan dalam

menyusun dan memakai alat, terutama untuk alat yang melibatkan banyak

komponen.

2. Kesalahan Sistematik

Kesalahan sistematik merupakan kesalahan yang disebabkan oleh alat

yang digunakan dan atau lingkungan di sekitar alat yang memengaruhi

kinerja alat. Misalnya, kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan

komponen alat atau kerusakan alat, kesalahan paralaks, perubahan suhu, dan

kelembaban.

a. Kesalahan Kalibrasi

Kesalahan kalibrasi terjadi karena pemberian nilai skala pada saat

pembuatan atau kalibrasi (standarisasi) tidak tepat. Hal ini

mengakibatkan pembacaan hasil pengukuran menjadi lebih besar atau

lebih kecil dari nilai sebenarnya. Kesalahan ini dapat diatasi dengan

mengkalibrasi ulang alat menggunakan alat yang telah terstandarisasi.

b. Kesalahan Titik Nol

Kesalahan titik nol terjadi karena titik nol skala pada alat yang

digunakan tidak tepat berhimpit dengan jarum penunjuk atau jarum

penunjuk yang tidak bisa kembali tepat pada skala nol. Akibatnya, hasil

pengukuran dapat mengalami penambahan atau pengurangan sesuai

dengan selisih dari skala nol semestinya. Kesalahan titik nol dapat diatasi

dengan melakukan koreksi pada penulisan hasil pengukuran.

c. Kesalahan Komponen Alat

Page 107: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

89

Kerusakan pada alat jelas sangat berpengaruh pada pembacaan

alat ukur. Misalnya, pada neraca pegas. Jika pegas yang digunakan sudah

lama dan aus, maka akan berpengaruh pada pengurangan konstanta

pegas. Hal ini menjadikan jarum atau skala penunjuk tidak tepat pada

angka nol yang membuat skala berikutnya bergeser.

d. Kesalahan Paralaks

Kesalahan paralaks terjadi bila ada jarak antara jarum penunjuk

dengan garis-garis skala dan posisi mata pengamat tidak tegak lurus

dengan jarum.

3.Kesalahan Acak

Kesalahan acak adalah kesalahaan yang terjadi karena adanya

fluktuasifluktuasi halus pada saat melakukan pengukuran. Kesalahan ini

dapat disebabkan karena adanya gerak brown molekul udara, fluktuasi

tegangan listrik, lkitasan bergetar, bising, dan radiasi.

a. Gerak Brown Molekul Udara

Molekul udara seperti kita ketahui keadaannya selalu bergerak

secara tidak teratur atau rambang. Gerak ini dapat mengalami fluktuasi

yang sangat cepat dan menyebabkan jarum penunjuk yang sangat halus

seperti pada mikrogalvanometer terganggu karena tumbukan dengan

molekul udara.

b. Fluktuasi Tegangan Listrik

Tegangan listrik PLN atau sumber tegangan lain seperti aki dan

baterai selalu mengalami perubahan kecil yang tidak teratur dan cepat

sehingga menghasilkan data pengukuran besaran listrik yang tidak

konsisten.

Page 108: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

90

c. Lintasan yang Bergetar

Getaran pada lintasan tempat alat berada dapat berakibat pembacaan

skala yang berbeda, terutama alat yang sensitif terhadap gerak. Alat

seperti seismograf butuh tempat yang stabil dan tidak bergetar. Jika

lkitasannya bergetar, maka akan berpengaruh pada penunjukkan skala

pada saat terjadi gempa bumi.

d. Bising

Bising merupakan gangguan yang selalu kita jumpai pada alat

elektronik. Gangguan ini dapat berupa fluktuasi yang cepat pada

tegangan akibat dari komponen alat bersuhu.

e. Radiasi Latar Belakang

Radiasi gelombang elektromagnetik dari kosmos (luar angkasa)

dapat mengganggu pembacaan dan menganggu operasional alat.

Misalnya, ponsel tidak boleh digunakan di SPBU dan pesawat karena

bisa mengganggu alat ukur dalam SPBU atau pesawat. Gangguan ini

dikarenakan gelombang elektromagnetik pada telepon seluler dapat

mengasilkan gelombang radiasi yang mengacaukan alat ukur pada SPBU

atau pesawat.

Adanya banyak faktor yang menyebabkan kemungkinan

terjadinya kesalahan dalam suatu pengukuran, menjadikan kita tidak

mungkin mendapatkan hasil pengukuran yang tepat benar. Oleh karena

itu, kita harus menuliskan ketidakpastiannya setiap kali melaporkan hasil

dari suatu pengukuran. Untuk menyatakan hasil ketidakpastian suatu

pengukuran dapat menggunakan cara penulisan x = (xo ± Δx),

dengan x merupakan nilai pendekatan hasil pengukuran terhadap nilai

benar, xo merupakan nilai hasil pengukuran, dan Δx merupakan

ketidakpastiannya (angka taksiran ketidakpastian).

Page 109: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

91

Angka Penting

MATERI IV

Angka penting merupakan angka tidak eksak yang diperoleh dari

pengukuran. Angka penting terdiri dari angka pasti dan satu angka terakhir yang

ditaksir atau diragukan. Banyaknya angka penting dalam suatu hasil pengukuran

yang kita peroleh haruslah mengikuti aturan angka penting.

Ada beberapa hal yang harus di perhatikan pada materi angka

penting,yaitu:

1. Aturan-aturan pokok pada angka penting

a. Semua angka bukan nol adalah angka penting

Contoh:

1) 15,9 → 3 angka penting

2) 145 → 3 angka penting

3) 22,85 → 4 angka penting

b. Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka

penting

Contoh:

1) 15,09 → 4 angka penting

2) 105 → 3 angka penting

3) 206,85 → 5 angka penting

c. Angka nol yang terletak pada deretan akhir dari angka-angka yang ditulis

di belakang koma desimal termasuk angka penting kecuali diberi tanda

garis bawah pada angka yang diragukan

Contoh :

1) 15,00 → 4 angka penting

2) 1,20 → 3 angka penting

3) 24,8000 → 5 angka penting

d. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik yang terletak

di sebelah kiri atau kanan koma desimal bukan angka penting. Dengan kata

Page 110: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

92

lain, jika angka nol hanya digunakan sebagai tempat titik desimal, maka

bukan angka penting.

Contoh :

1) 0,2 → 1 angka penting

2) 0,203 → 3 angka penting

3) 0,00304 → 3 angka penting

e. Bilangan-bilangan puluhan, ratusan dan seterusnya yang memiliki angka

nol pada deretan akhir harus dituliskan dalam notasi ilmiah agar jelas

apakah angka nol tersebut termasuk angka penting atau bukan

Contoh :

1) 1,3 x 103 → 2 angka penting

2) 1,20 x 102 → 3 angka penting

3) 2,200 x 102 → 4 angka penting

2. Aturan perkalian dan pembagian angka penting

Hasil perkalian atau pembagian harus memiliki bilangan sebanyak

bilangan dengan jumlah angka penting paling sedikit yang digunakan dalam

perkalian atau pembagian tersebut…

a. Contoh Perkalian angka penting

Contoh 1 : 3,4 x 6,7 = … ?

Jumlah angka penting paling sedikit adalah dua (3,4 dan 6,7 punya

dua angka penting). Hasil perkaliannya adalah 22,78. Hasil ini harus

dibulatkan menjadi 23 (dua angka penting). 3,4 x 6,7 = 23

Contoh 2 : 2,5 x 3,2 = … ?

Jumlah angka penting paling sedikit adalah dua (2,5 dan 3,2 punya

dua angka penting). Jika kita menghitung menggunakan kalkulator,

hasilnya adalah 8. Harus ditambahkan nol. 2,5 x 3,2 = 8,0 (dua angka

penting)

Contoh 3 : 1,0 x 2,0 = 2,0 (dua angka penting), bukan 2

Page 111: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

93

b. Contoh pembagian angka penting :

Contoh 1 : 2,0 : 3,0 = …. ?

Angka penting paling sedikit adalah dua. Jika anda menggunakan

kalkulator maka hasilnya adalah 0,666666… harus dibulatkan hingga

hanya ada dua angka penting : 2,0 : 3,0 = 0,67 (dua angka penting, yakni 6

dan 7).

Contoh 2 : 2,1 : 3,0 = …. ?

Angka penting paling sedikit adalah dua. Jika anda pakai kalkulator

maka hasilnya adalah 0,7. Harus ditambahkan nol sehingga terdapat dua

angka penting. 2,1 : 3,0 = 0,70 (dua angka penting, yakni 7 dan 0)

3. Aturan Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting

Dalam penjumlahan atau pengurangan, hasilnya tidak boleh lebih

akurat dari angka yang paling tidak akurat.

Contoh 1 : 3,7 – 0,57 = … ?

3,7 paling tidak akurat. Jika menggunakan kalkulator, hasilnya adalah 3,13.

Hasil ini lebih akurat dari 3,7 karenanya harus dibulatkan menjadi 3,1. 3,7 –

0,57 = 3,1

Contoh 2 : 10,24 + 32,451 = …… ?

10,24 paling tidak akurat. Jika menggunakan kalkulator, hasilnya adalah

42,691. Hasil ini lebih akurat dari 10,24 karenanya harus dibulatkan menjadi :

42,69. 10,24 + 32,451 = 42,69

Contoh 3 : 10,24 + 32,457 + 2,6 = …. ?

2,6 paling tidak akurat. Jika dijumlahkan maka hasilnya adalah 45,297. Hasil

ini lebih akurat dari 2,6 karenanya harus dibulatkan menjadi 45,3.

10,24 + 32,457 + 2,6 = 45,3

Lampiran A.4.1 Tes hasil belajar (Sebelum divalidasi)

INSTRUMEN PENELITIAN

TES HASIL BELAJAR

Satuan Pendidikan : SMA Aksara Bajeng

Kelas / Semester : X MIA / Ganjil

Mata Pelajaran : Fisika

Page 112: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

94

PILIHAN GANDA

PETUNJUK:

1. Berilah tanda silang (X) huruf jawaban yang dianggap paling benar pada lembar

jawaban

2. Apabila ada jawaban yang anda anggap salah dan anda ingin menggantinya,

coretlah dengan dua garis lurus mendatar pada jawaban yang salah, kemudian

berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap benar.

Contoh :

Pilihan semula : a b c d e

Dibetulkan menjadi : a b c d e

1. Diantara kelompok besaran berikut, yang termasuk kelompok besaran pokok

dalam sistem Internasional adalah ….

a. Suhu, volume, massa jenis dan kuat arus

b. Kuat arus, panjang, waktu, dan massa jenis

c. Panjang, luas, waktu dan jumlah zat

d. Kuat arus, intensitas cahaya, suhu, waktu

e. Intensitas cahaya, kecepatan, percepatan, waktu.

2. Perhatikan table berikut !

Pasangan yang benar adalah ……

a. 1 dan 2 d. 2 dan 4

No Besaran Satuan dalam SI

1 Jumlah zat Mole

2 Suhu Celcius

3 Waktu Sekon

4 Panjang Km

5 Massa Gram

X X X

Page 113: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

95

b. 1 dan 3 e. 3 dan 5

c. 2 dan 3

3. Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan sebesar 72 km/jam jika

dinyatakan dalam satuan Internasional (SI) maka kecepatan sepeda motor

adalah …

a. 36 ms-1

d. 20 ms-1

b. 30 ms-1

e. 15 ms-1

c. 24 ms-1

4. Dibawah ini yang merupakan satuan besaran pokok adalah …

a. Newton ,Meter, Sekon

b. Meter, Sekon, Watt

c. Kilogram, Kelvin, Meter

d. Newton, Kilogram, Kelvin

e. Kelvin, Joule, Watt

5. Seorang siswa mengukur diameter sebuah lingkaran hasilnya adalah 8,50 cm.

Keliling lingkarannya dituliskan menurut aturan angka penting adalah … (π =

3,14).

a. 267 cm

b. 26,7 cm

c. 2,67 cm

d. 0.267 cm

e. 0,0267 cm

6. Sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam 1,6 mm

dan diameter luar 2,1 mm. Alat yang tepat untuk mengukur diameter dalam

pipa tersebut adalah…

a. Mistar

b. Altimeter

c. Mikrometer

d. Jangka Sorong

e. Amperemeter

7. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu bidang persegi panjang masing-

masing 12,73 cm dan 6,5 cm. Menurut aturan penulisan angka penting, luas

bidang tersebut adalah ……

a. 82,74 cm2

b. 82,745 cm2

c. 82,75 cm2

d. 82,,8 cm2

e. 83 cm2

8. Di bawah ini yang bukan satuan dari waktu adalah ....

a. Detik

b. Sekon

Page 114: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

96

c. Menit

d. Candela

e. Jam

9. Besaran pokok panjang dapat diturunkan menjadi …

a. volume dan daya

b. volume dan kuat arus listrik

c. luas dan volume

d. luas dan tegangan

e. tinggi dan kecepatan

10. Gaya F yang diberikan pada benda sebanding dengan massa benda m. Grafik

kesebandingan yang benar adalah ....

a.

b.

c. e.

d.

Page 115: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

97

11. Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap sebuah

diameter bola logam kecil , maka nilai yang ditunjukkan adalah :

a. 8,12 mm

b. 8,62 mm

c. 8,50 mm

d. 9,12 mm

e. 8,52 mm

12. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang

ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar. Besarnya hasil

pengukuran adalah :

a. 3,19 cm d. 3,04 cm

b. 3,14 cm e. 3,00 cm

c. 3,10 cm

13. Beberapa pasangan besaran berikut, memiliki dimensi yang sama, yaitu :

1) Massa dan berat

2) Momentum dan impus

3) Gaya dan berat

4) Usaha dan daya

Pernyataan yang benar adalah..

a. 1,2 dan 3 d. 2 dan 3

b. 1 , 2 dn 4 e. 2 dan 4

c. 1 dan 3

Page 116: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

98

14. Rumus dimensi momentum adalah ……

a. MLT -3

d. ML

–2T

2

b. ML-1

T -2

e. ML–2

T–2

c. MLT-1

15. Perhatikan gambar pengukuran menggunakan diameter koin menggunakan

jangka sorong di bawah ini!

Hasil pengukuran diameter koin menggunakan jangka sorong di atas adalah

….

a. 2,03 cm d. 2,23 cm

b. 2,08 cm e. 2,28 cm

c. 2,11 cm

16. Berikut kegiatan pengukuran yang hanya dapat dilakukan dengan

menggunakan mikrometer sekrup adalah… .

a. Mengukur lebar halaman rumah

b. Mengukur panjang pensil.

c. Mengukur diameter kelereng.

d. Mengukur diameter dalam mulut botol.

e. Mengukur lebar layar TV.

17. Berikut kegiatan pengukuran yang membutuhkan jangka sorong:

1) Mengukur tinggi gedung

2) Mengukur jari-jari koin

3) Mengukur kedalaman gelas ukur

4) Mengukur diameter pensil

Pernyataan yang benar adalah….

a. 1 saja

b. 1 dan 2

c. 2 dan 3

d. 3 dan 4

e. 4 saja

18. Hasil pengukuran panjang dan lebar sebidang tanah berbentuk persegi panjang

adalah 15,35 m dan 12,5 m, luas tanah menurut aturan angka penting adalah....

a. 191,875 m2

d. 191,9 m2

Page 117: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

99

b. 191,88 m2

e. 192 m2

c. 191,87 m2

19. Dengan menggunakan penggaris, jangka sorong, neraca ohauss dan

micrometer sekrup bandingkan manakah alat ukur yang ketelitiannya lebih

akurat ?

a. Jangka sorong

b. Micrometer sekrup

c. Penggaris

d. Neraca ohauss

e. Sama-sama teliti

20. Massa jenis suatu zat adalah 0,860 g/cm3. Massa jenis ini dapat dinyatakan

sebagai....

a. 0,860 x 10-3

kg/m3

b. 860 x 10-3

kg/m3

c. 0,860 kg/m3

d. 860 kg/m3

e. 860 x 103

kg/m3

21. Perhatikan gambar timbangan berikut!

Dari hasil penimbangan tersebut besar massa benda M adalah ...

a. 1,250 kg d. 12,75 kg

b. 1,275 kg e. 13,75 kg

c. 12,50 kg

22. Sebuah mikrometer digunakan untuk mengukur tebal suatu benda, skalanya

ditunjukkan seperti gambar berikut.

Hasil pengukurannya adalah ...

Page 118: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

100

a. 2,13 mm d. 2,72 mm

b. 2,63 mm e. 2,83 mm

c. 2,70 mm

23. Panjang gelombang yang dimiliki oleh sinar laser adalah 476 nm (nanometer).

Panjang gelombang tersebut dapat dinyatakan sebagai....

a. 4,76 x 10-7

m d. 4,76 x 10-10

m

b. 4,76 x 10-8

m e. 4,76 x 10-11

m

c. 4,76 x 10-9

m

24. Urutan alat ukur yang memiliki ketelitian dari rendah ke tinggi adalah...

a. Mistar, mikrometer sekrup, jangka sorong

b. Jangka sorong, mistar, penggaris

c. Mikrometer sekrup, jangka sorong, penggaris

d. Penggaris, jangka sorong, mikrometer sekrup

e. Penggaris, mistar, jangka sorong

25. Adi sedang melakukan praktikum pengukuran di dalam laboratorium untuk

mengukur ketebalan selembar kertas. Tentukanlah alat ukur apakah yang

harus digunakan Adi ?

a. Micrometer sekrup

b. Mistar

c. Jangka sorong

d. Neraca ohauss

e. Stopwatch

26. Kecepatan cahaya dalam udara adalah 299 800 000 m/s. Banyaknya angka

penting pada bilangan tersebut adalah...

a. 9 d. 3

b. 6 e. 2

c. 4

27. Massa sebuah benda adalah 64.000 g. Bilangan tersebut dapat dinyatakan

dalam tiga angka penting sebagai...

a. 640 x 102 g d. 6,4 x 10

4 g

b. 64 x 103 g e. 6,4 x 10

4 g

c. 0,64 x 105 g

28. Perhatikan pernyataan berikut:

1) Mengukur kedalaman laut

2) Mengukur jarak benda-benda langit

Page 119: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

101

3) Mengukur massa planet

4) Mengukur kedalaman danau

Jenis pengukuran secara tidak langsung dinyatakan dengan nomor...

a. 1,2,dan 3 d. 4 saja

b. 1 dan 3 e. Semua benar

c. 2 dan 4

29. Berikut ini merupakan cara untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran:

1) Menggunakan alat ukur yang lebih teliti

2) Melakukan kalibrasi alat sebelum pengukuran

3) Melakukan pengukuran berulang

4) Menggunakan alat ukur yang berbeda

Pernyataan yang benar adalah...

a. 1,2,dan 3

b. 1 dan 3

c. 2 dan 4

d. 4 saja

e. Semua benar

30. Dari pengukuran massa sebuah balok kayu diperoleh hasil 0,0405 kg.

Banyaknya angka penting adalah...

a. 2 d. 5

b. 3 e. 6

c. 4

Page 120: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

102

Lampiran A.4.2 Tes hasil belajar (Sesudah divalidasi)

TES HASIL BELAJAR

Satuan Pendidikan : SMA Aksara Bajeng

Kelas / Semester : X MIA / Ganjil

Mata Pelajaran : Fisika

Pokok Bahasan : Pengukuran

Waktu : 2 x 45 Menit

PILIHAN GANDA

PETUNJUK:

1. Berilah tanda silang (X) huruf jawaban yang dianggap paling benar pada lembar

jawaban

2. Apabila ada jawaban yang anda anggap salah dan anda ingin menggantinya,

coretlah dengan dua garis lurus mendatar pada jawaban yang salah, kemudian

berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap benar.

Contoh :

i. Pilihan semula : a b c d

e

ii. Dibetulkan menjadi : a b c d

e

1. Perhatikan tabel berikut !

Pasangan yang benar adalah ……

b. 1 dan 2 d. 2 dan 4

c. 1 dan 3 e. 3 dan 5

d. 2 dan 3

No Besaran Satuan dalam SI

1 Jumlah zat Mole

2 Suhu Celcius

3 Waktu Sekon

4 Panjang Km

5 Massa Gram

X X X

Page 121: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

103

2. Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan sebesar 72 km/jam jika

dinyatakan dalam satuan Internasional (SI) maka kecepatan sepeda motor

adalah …

b. 36 ms-1

d. 20 ms-1

c. 30 ms-1

e. 15 ms-1

d. 24 ms-1

3. Dibawah ini yang merupakan satuan besaran pokok adalah …

a. Newton ,Meter, Sekon

b. Meter, Sekon, Watt

c. Kilogram, Kelvin, Meter

d. Newton, Kilogram, Kelvin

e. Kelvin, Joule, Watt

4. Seorang siswa mengukur diameter sebuah lingkaran hasilnya adalah 8,50 cm.

Keliling lingkarannya dituliskan menurut aturan angka penting adalah … (π =

3,14).

a. 267 cm

b. 26,7 cm

c. 2,67 cm

d. 0.267 cm

e. 0,0267 cm

5. Sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam 1,6 mm

dan diameter luar 2,1 mm. Alat yang tepat untuk mengukur diameter dalam

pipa tersebut adalah…

a. Mistar

b. Altimeter

c. Mikrometer

d. Jangka Sorong

e. Amperemeter

6. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu bidang persegi panjang masing-

masing 12,73 cm dan 6,5 cm. Menurut aturan penulisan angka penting, luas

bidang tersebut adalah ……

a. 82,74 cm2

b. 82,745 cm2

c. 82,75 cm2

d. 82,,8 cm2

e. 83 cm2

7. Di bawah ini yang bukan satuan dari waktu adalah ....

a. Detik

b. Sekon

Page 122: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

104

c. Menit

d. Candela

e. Jam

8. Besaran pokok panjang dapat diturunkan menjadi …

a. volume dan daya

b. volume dan kuat arus listrik

c. luas dan volume

d. luas dan tegangan

e. tinggi dan kecepatan

9. Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap sebuah

diameter bola logam kecil , maka nilai yang ditunjukkan adalah :

a. 8,12 mm

b. 8,62 mm

c. 8,50 mm

d. 9,12 mm

e. 8,52 mm

10. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang

ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar. Besarnya hasil

pengukuran adalah :

a. 3,19 cm d. 3,04 cm

b. 3,14 cm e. 3,00 cm

Page 123: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

105

c. 3,10 cm

11. Beberapa pasangan besaran berikut, memiliki dimensi yang sama, yaitu :

5) Massa dan berat

6) Momentum dan impus

7) Gaya dan berat

8) Usaha dan daya

Pernyataan yang benar adalah..

a. 1,2 dan 3 d. 2 dan 3

b. 1 , 2 dn 4 e. 2 dan 4

c. 1 dan 3

12. Rumus dimensi momentum adalah ……

a. MLT -3

d. d. ML

–2T

2

b. ML-1

T -2

e. ML–2

T–2

c. MLT-1

13. Perhatikan gambar pengukuran menggunakan diameter koin menggunakan

jangka sorong di bawah ini!

Hasil pengukuran diameter koin menggunakan jangka sorong di atas adalah

….

a. 2,03 cm d. 2,23 cm

b. 2,08 cm e. 2,28 cm

c. 2,11 cm

14. Berikut kegiatan pengukuran yang hanya dapat dilakukan dengan

menggunakan mikrometer sekrup adalah… .

a. Mengukur lebar halaman rumah

b. Mengukur panjang pensil.

c. Mengukur diameter kelereng.

d. Mengukur diameter dalam mulut botol.

e. Mengukur lebar layar TV.

15. Berikut kegiatan pengukuran yang membutuhkan jangka sorong:

1) Mengukur tinggi gedung

2) Mengukur jari-jari koin

3) Mengukur kedalaman gelas ukur

4) Mengukur diameter pensil

Pernyataan yang benar adalah….

a. 1 saja

Page 124: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

106

b. 1 dan 2

c. 2 dan 3

d. 3 dan 4

e. 4 saja

16. Hasil pengukuran panjang dan lebar sebidang tanah berbentuk persegi panjang

adalah 15,35 m dan 12,5 m, luas tanah menurut aturan angka penting adalah....

a. 191,875 m2

d. 191,9 m2

b. 191,88 m2

e. 192 m2

c. 191,87 m2

17. Dengan menggunakan penggaris, jangka sorong, neraca ohauss dan

micrometer sekrup bandingkan manakah alat ukur yang ketelitiannya lebih

akurat ?

a. Jangka sorong

b. Micrometer sekrup

c. Penggaris

d. Neraca ohauss

e. Sama-sama teliti

18. Massa jenis suatu zat adalah 0,860 g/cm3. Massa jenis ini dapat dinyatakan

sebagai....

a. 0,860 x 10-3

kg/m3

b. 860 x 10-3

kg/m3

c. 0,860 kg/m3

d. 860 kg/m3

e. 860 x 103

kg/m3

19. Perhatikan gambar timbangan berikut!

Dari hasil penimbangan tersebut besar massa benda M adalah ...

a. 1,250 kg d. 12,75 kg

b. 1,275 kg e. 13,75 kg

c. 12,50 kg

Page 125: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

107

20. Sebuah mikrometer digunakan untuk mengukur tebal suatu benda, skalanya

ditunjukkan seperti gambar berikut.

Hasil pengukurannya adalah ...

a. 2,13 mm d. 2,72 mm

b. 2,63 mm e. 2,83 mm

c. 2,70 mm

21. Panjang gelombang yang dimiliki oleh sinar laser adalah 476 nm (nanometer).

Panjang gelombang tersebut dapat dinyatakan sebagai....

a. 4,76 x 10-7

m d. 4,76 x 10-10

m

b. 4,76 x 10-8

m e. 4,76 x 10-11

m

c. 4,76 x 10-9

m

22. Urutan alat ukur yang memiliki ketelitian dari rendah ke tinggi adalah...

a. Mistar, mikrometer sekrup, jangka sorong

b. Jangka sorong, mistar, penggaris

c. Mikrometer sekrup, jangka sorong, penggaris

d. Penggaris, jangka sorong, mikrometer sekrup

e. Penggaris, mistar, jangka sorong

23. Massa sebuah benda adalah 64.000 g. Bilangan tersebut dapat dinyatakan

dalam tiga angka penting sebagai...

a. 640 x 102 g d. 6,4 x 10

4 g

b. 64 x 103 g e. 6,4 x 10

4 g

c. 0,64 x 105 g

24. Berikut ini merupakan cara untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran:

1) Menggunakan alat ukur yang lebih teliti

2) Melakukan kalibrasi alat sebelum pengukuran

3) Melakukan pengukuran berulang

4) Menggunakan alat ukur yang berbeda

Pernyataan yang benar adalah...

a. 1,2,dan 3

Page 126: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

108

b. 1 dan 3

c. 2 dan 4

d. 4 saja

e. Semua benar

25. Dari pengukuran massa sebuah balok kayu diperoleh hasil 0,0405 kg.

Banyaknya angka penting adalah...

a. 2 d. 5

b. 3 e. 6

c. 4

Lampiran C.4.3 Kisi kisi tes hasil belajar beserta jawaban

KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SMA Aksara Bajeng

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X / Ganjil

Materi Pokok : Pengukuran

Tahun Pelajaran : 2019

Kompetensi Dasar :

3.2. Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan

angka penting, serta notasi ilmiah

4.2. Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan

menggunakan peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka

penting untuk suatu penyelidikan ilmiah

Indikator No.

Ranah Kognetif Kunci Jumla

Page 127: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

109

Soal

C1 C2 C3 C4 C5 C6

Jawaban h soal

Mengelompokkan

besaran pokok dan

besaran turunan

1 D 7

2 B

4 C

8 D

13 D

14 C

9 D

Menghitung dan

mengkonversi satuan

3 D 5

21 B

22 A

23 C

20 B

Menjelaskan kesalahan

kesalahan pengukuran

29

E 1

Menjelaskan berbagai

alat ukur yang

digunakan untuk

mengukur benda

16 C 6

17 E

19 B

24 D

28 E

6 B

Page 128: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

110

Menjelaskan syarat syarat

angka penting

18 B 6

7 B

5 E

26 A

27 D

30 B

Menghitung hasil

analisis pengukuran

25 A 4

11 A

12 A

15 E

Menjelaskan hubungan

satuan gaya dan massa

melalui grafik

10 B 1

Lemah (1-2) Kuat (3-4)

A

B

C

D Kuat (3-4)

Validator 1

Validator 2

Lemah (1-2)

Page 129: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

111

1. Analisis hasil validasi RPP

No Aspek Aspek yang Dinilai Validator Ket

I II

1.

Format

1. Sesuai format 4 4 D

2. Kemampuan terkandung dalam

kompetensi inti

4 4 D

3. Ketetapan penjabaran dari kompetensi

inti ke kompetensi dasar

4 4 D

4. Kejelasan rumusan indicator 4 3 D

5. Indicator dikembangkan menjadi

beberapa tujuan pembelajaran

4 2 D

6. Kesesuaian tujuan pembelajaran

dengan tingkat perkembangan kognitif

peserta didik

3 2 C

2.

Isi

1. Sistematika penulisan

4 4 D

2. Kesesuaian konsep dan tujuan 4 3 D

4 4 D

Page 130: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

112

3.

Bahasa

1. Penggunaan bahasa ditinjau dari kaidah

bahasa Indonesia yang baku

2. Sifat komunikatif bahasa yang digunakan 4 3 D

3. Waktu 1. Kesesuaian alokasi waktu yang digunakan 4 3 D

4. Metode

sajian

Pendahuluan

1. Orientasi peserta didik kepada masalah

(mengamati)

4 3 D

Kegiatan inti

1. Mengorganisasikan

4 3 D

2. Membimbing atau mencoba 4 3 D

3. Mengembangkan 4 3 D

Kegiatan inti 4 3 D

Menganalisis dan mengevaluasi 4 3 D

= 0.94

2. Analisi hasil Buku Peserta Didik

𝑅 ≥ 75 → 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛

Page 131: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

113

No Aspek Aspek yang Dinilai Validator Ket

I II

1.

Format Buku

Peserta didik

a. Sistim penomoran jelas 4 3 D

b. Pembagian materi jelas 4 3 D

c. Pengaturan ruang

(tataletak)

4 3 D

d. Teks dan Illustrasi

seimbang

4 3 D

e. Jenis dan ukuran huruf

sesuai

4 3 D

f. Memiliki daya tarik 3 3 D

2.

Isi Buku Peserta

didik

a. Kebenaran konsep / materi 4 3 D

b. Sesuai dengan KTSP. 3 3 D

c. Dukungan ilustrasi untuk

memperjelas konsep

3 3 D

d. Memberi rangsangan

secara visual

3 3 D

e. Mudah dipahami 3 3 D

f. Kontekstual,artinya

ilustrasi/gambar yang

dimuat berdasarkan konteks

daerah/ tempat /lingkungan

peserta didik dan sering

dijumpai dalam kehidupan

sehari –hari mereka

3 3 D

a. Menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan

benar

4 3 D

b. Menggunakan tulisan dan

tanda baca sesuai dengan

EYD

4 3 D

c. Menggunakan istilah –

istilah secara tepat dan

mudah dipahami.

4 3 D

d. Menggunakan bahasa yang

komunikatif dan struktur

4 3 D

Page 132: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

114

3.

Bahasa dan Tulisan

kalimat yang sederhana,

sesuai dengan taraf

berpikir dan kemampuan

membaca dan usia peserta

didik.

e. Menggunakan arahan dan

petunjuk yang jelas,

sehingga tidak

menimbulkan penafsiran

ganda.

4 3 D

4.

Manfaat/Kegunaan

a. Dapat mengubah kebiasaan

pembelajaran yang tidak

terarah menjadi terarah

dengan jelas

3 3 D

b. Dapat digunakan sebagai

pegangan bagi guru dan

peserta didik dalam

pembelajaran

3 3 D

= 1

3. Analisi Hasil Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)

No Aspek Aspek yang Dinilai Validator Ket

I II

1. Kejelasan pembagian materi 4 3 D

2. Sistem penomoran jelas 4 3 D

3. Jenis dan ukuran huruf sesuai 4 3 D

4. Kesesuaian tata letak gambar,

grafik maupun tabel

4 3 D

𝑅 ≥ 75 → 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛

Page 133: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

115

1. Format

5. Teks dan ilustrasi seimbang 3 3 D

2.

Bahasa

1. Bahasa dan istilah yang

digunakan dalam LKPD mudah

dipahami

4 3 D

2. Bahasa yang digunakan benar

sesuai EYD dan mengunakan

arahan/petunjuk yang jelas

sehingga tidak menimbulkan

penafsiran ganda.

4 3 D

3.

Isi

1. Kesesuain dengan RPP danbuku

ajar.

3 3 D

2. Isi LKPD mudah dipahami dan

konstektual

3 3 D

3. Aktivitas siswa dirumuskan

dengan jelas dan operasional

3 3 D

4. Kesesuaian isi materi dan tugas-

tugas dengan alokasi waktu yang

ada

3 3 D

4.

Manfaat/

Kegunaan

LKPD

1. Penggunaan LKPD Sebagai

bahan ajar bagi guru

4 3 D

2. Penggunaan LKPD sebaagai

pedoman belajar bagi peserta

didik

4 3 D

= 1

4. Analisis Hasil Belajar fisika

𝑅 ≥ 75 → 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛

Page 134: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

116

No Aspek Aspek yang Dinilai Validator Ket

I II

1.

SOAL

1. Soal-soalsesuaidengan indicator 3 4 D

2. Soal-soalsesuaidenganaspek yang

diukur

3 3 D

3. Batasanpertanyaandirumuskandengan

jelas

3 3 D

4. Mencakupmateripelajaransecararepre

nsentatif

3 3 D

2.

KONSTRUK

SI

1. Petunjuk mengerjakan soal dinyatakan

dengan jelas

4 4 D

2. Kalimat soal tidak menimbulkan

penafsiran ganda

4 4 D

3. Rumusan pertanyaan soal

menggunakan kalimat tanya atau

perintah yang jelas

4 3 D

4. Panjang rumusan pilihan jawaban

relatif sama

4 3 D

3.

BAHASA

1. Menggunakanbahasa yang

sesuaidengankaidahbahasa Indonesia

yang benar

4

3 D

2. Menggunakan bahasa yang sederhana

dan mudah dimengerti

4 3 D

3. Menggunakan istilah (kata-kata)

yang dikenal peserta didik

4 3 D

4. WAKTU Waktu yang digunakansesuai 3 3 D

= 1

𝑅 ≥ 75 → 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛

Page 135: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

117

LAMPIRAN B

Page 136: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

118

B.1. ANALISIS VALIDITAS ITEM

B.2. ANALISIS RELIABILITAS ITEM

AnalisisValiditas

&

ReLIabilitas

Page 137: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

119

B.1. Uji Validasi Instrumen Penelitian

Semua item yang telah disusun di uji validitasnya, diperoleh bahwa dari 30 item

soal yang divalidasi terdapat 25 item soal yang valid dan yang drop sebanyak 5 item.

Adapun jumlah anggota yang digunakan untuk uji coba sebanyak 30 peserta didik.

Validitas instrument di analisis menggunakan persamaan koefisien korelasi biseral

dengan rumus sebagai berikut:

dengan:

= Koefisien korelasi biserial

= Rerata skor pada tes dari peserta yang memiliki jawaban benar

= Rerata skor total

= Standar deviasi dari skor total

= Proporsi peserta didik yang menjawab benar

= Proporsi peserta didik yang menjawab salah ( q = 1 - p )

Dengan criteria jika

≥ rtabel maka item dinyatakan valid dan jika rtabel maka

item dinyatakan drop. Dengan rtabel= 0,361. Untuk lebih jelasnya, perhitungan validitas

item instrument dipaparkan pada table dibawah ini.

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

1 2 3 4 5 6 7

A1 1 0 1 1 0 0 0

A2 0 1 1 0 1 1 0

A3 0 1 0 0 1 1 1

A4 0 1 0 0 0 0 1

Page 138: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

120

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

1 2 3 4 5 6 7

A5 1 0 0 0 0 0 1

A6 0 0 0 1 0 0 1

A7 0 0 1 1 1 0 0

A8 0 0 1 1 1 1 1

A9 0 0 1 1 1 1 0

A10 0 0 1 0 1 1 0

A11 0 0 1 1 1 1 0

A12 0 0 0 1 0 0 1

A13 0 1 1 1 0 1 1

A14 0 1 1 1 1 1 1

A15 0 1 1 1 1 1 1

A16 1 1 0 1 1 1 0

A17 0 1 1 0 1 0 0

A18 0 1 1 1 1 1 0

A19 0 1 1 1 1 1 1

A20 0 1 0 1 0 0 1

A21 1 0 0 1 0 0 1

A22 0 0 0 0 0 0 0

A23 0 0 0 1 0 0 0

A24 0 1 0 0 0 0 0

A25 0 1 1 1 1 1 1

A26 0 1 1 1 1 1 1

Page 139: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

121

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

1 2 3 4 5 6 7

A27 0 1 0 0 0 0 1

A28 0 0 0 0 0 0 0

A29 0 0 0 0 0 1 0

A30 1 1 1 1 1 1 1

5 16 16 19 16 16 16

Validitas

P 0,167 0,533 0,533 0,633 0,533 0,533 0,533

Q 0,833 0,467 0,467 0,367 0,467 0,467 0,467

Mp 18,000 18,688 18,750 17,684 18,250 18,125 18,563

Mt 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000

St 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915

pbi 0,151 0,486 0,497 0,374 0,407 0,384 0,463

Status drop Valid valid Valid valid valid valid

Reliabilitas

N 30 30 30 30 30 30 30

Variansi 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764

p*q 0.116 0.249 0.249 0.249 0.249 0.246 0.249

KR-20 0.829

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

Page 140: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

122

8 9 10 11 12 13 14

A1 1 1 1 1 0 1 0

A2 1 1 1 0 1 1 1

A3 1 0 1 0 1 0 1

A4 1 0 1 1 1 0 1

A5 0 0 1 1 1 1 1

A6 0 1 0 1 1 1 1

A7 0 1 0 1 1 1 0

A8 0 1 0 0 0 0 0

A9 0 1 0 0 0 0 0

A10 1 0 1 0 0 0 0

A11 1 0 1 1 0 1 0

A12 0 0 1 1 0 1 1

A13 0 1 1 1 1 1 1

A14 1 1 1 0 1 1 1

A15 1 1 1 0 1 0 1

A16 1 0 0 0 1 0 1

A17 1 0 0 1 0 1 0

A18 1 1 0 1 1 1 0

A19 0 1 0 1 0 1 0

A20 0 0 0 0 1 1 0

A21 0 0 0 0 1 0 1

A22 1 0 1 0 1 0 1

A23 1 1 1 0 1 1 1

Page 141: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

123

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

8 9 10 11 12 13 14

A24 0 1 1 1 1 1 1

A25 1 1 0 1 1 1 1

A26 1 1 0 1 1 1 1

A27 0 0 0 0 0 0 0

A28 0 0 0 0 0 0 0

A29 0 0 0 0 0 0 0

A30 1 1 0 1 1 0 1

16 16 14 15 19 17 17

Validitas

P 0,533 0,533 0,467 0,500 0,633 0,567 0,567

Q 0,467 0,467 0,533 0,500 0,367 0,433 0,433

Mp 18,250 18,438 17,429 19,267 18,000 18,471 18,235

Mt 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000

St 4.976 4.976 4.976 4.976 4.976 4.976 4.976

pbi 0.394 0.394 0.070 0.569 0.443 0.475 0.103

Status valid valid Valid Valid valid valid drop

Reliabilitas

N 30 30 30 30 30 30 30

Variansi 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764

p*q 0.249 0.249 0.246 0.250 0.232 0.246 0.249

KR-20 0.829

Page 142: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

124

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

15 16 17 18 19 20 21

A1 1 1 0 1 1 0 1

A2 1 1 1 0 1 0 1

A3 0 1 1 0 1 0 1

A4 0 1 1 0 1 1 1

A5 0 1 1 1 1 1 1

A6 0 0 1 1 0 1 0

A7 1 0 0 1 0 1 0

A8 1 0 0 1 0 0 0

A9 1 1 0 1 0 0 0

A10 1 1 0 0 0 0 1

A11 1 1 0 0 0 1 1

A12 1 0 0 1 0 1 1

A13 1 0 0 1 1 1 1

A14 1 0 1 0 1 1 1

A15 0 1 1 1 1 1 0

A16 0 0 1 1 0 0 0

A17 1 1 1 1 0 0 1

A18 1 1 1 1 1 0 1

A19 1 1 1 1 1 1 1

A20 0 0 0 1 1 1 1

A21 0 1 0 0 1 1 0

A22 0 0 0 0 0 1 0

Page 143: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

125

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

15 16 17 18 19 20 21

A23 1 1 1 0 0 0 1

A24 1 1 1 0 0 0 1

A25 1 1 1 1 0 1 1

A26 1 1 0 1 1 1 0

A27 0 0 0 0 1 0 0

A28 0 0 0 0 0 0 1

A29 0 0 0 0 1 0 0

A30 1 1 1 1 1 1 1

18 18 15 17 16 16 19

Validitas

P 0,600 0,600 0,500 0,567 0,533 0,533 0,633

Q 0,400 0,400 0,500 0,433 0,467 0,467 0,367

Mp 18,000 18,278 18,933 18,000 18,125 18,750 17,947

Mt 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000

St 4.976 4.976 4.976 4.976 4.976 4.976 4.976

pbi 0.150 0.373 0.367 0.124 0.407 0.474 0.456

Status Drop Valid valid Drop valid valid valid

Reliabilitas

N 30 30 30 30 30 30 30

Variansi 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764

p*q 0.240 0.232 0.249 0.246 0.249 0.249 0.232

KR-20 0.829

Page 144: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

126

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

22 23 24 25 26 27 28

A1 1 0 1 0 0 0 1

A2 1 0 1 1 0 1 1

A3 1 0 1 1 0 1 1

A4 1 0 1 1 0 1 1

A5 1 1 1 1 1 1 1

A6 1 1 1 1 1 1 1

A7 1 1 0 0 1 0 1

A8 1 1 0 1 0 0 1

A9 0 1 0 1 0 0 0

A10 0 1 1 1 0 0 1

A11 1 1 1 0 0 1 1

A12 1 1 1 0 1 1 0

A13 1 1 1 0 1 1 0

A14 1 0 1 0 1 0 0

A15 0 0 0 1 0 0 0

A16 0 0 0 0 0 0 1

A17 1 0 0 1 0 1 1

A18 0 1 1 0 0 1 1

A19 0 1 1 0 1 1 0

A20 1 1 1 0 1 0 0

A21 1 1 0 0 1 0 0

A22 1 0 0 0 1 0 0

Page 145: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

127

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

22 23 24 25 26 27 28

A23 0 0 0 0 0 1 0

A24 0 0 0 1 0 1 0

A25 1 1 1 1 0 1 0

A26 1 1 0 0 1 0 0

A27 0 0 1 1 0 0 1

A28 0 0 0 0 0 0 0

A29 0 0 1 0 1 1 0

A30 1 1 1 1 1 1 0

19 16 18 14 13 16 14

Validitas

P 0,633 0,533 0,600 0,467 0,433 0,533 0,467

Q 0,367 0,467 0,400 0,533 0,567 0,467 0,533

Mp 18,158 18,063 18,222 17,143 17,154 18,438 16,286

Mt 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000

St 4.976 4.976 4.976 4.976 4.976 4.976 4.976

pbi 0.484 0.367 0.422 0.055 0.055 0.448 0.066

Status Valid Valid valid Drop drop valid Valid

Reliabilitas

N 30 30 30 30 30 30 30

Variansi 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764

p*q 0.232 0.249 0.222 0.240 0.240 0.249 0.222

KR-20 0.829

Page 146: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

128

RESPONDEN

NOMOR BUTIR

SOAL

29 30

A1 1 0

A2 1 1

A3 1 1

A4 1 1

A5 0 1

A6 0 0

A7 0 0

A8 0 0

A9 0 0

A10 1 1

A11 1 1

A12 1 1

A13 1 0

A14 1 0

A15 1 1

A16 0 1

A17 0 0

A18 0 0

A19 0 1

A20 1 1

A21 1 1

Page 147: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

129

RESPONDEN

NOMOR BUTIR

SOAL

29 30

A22 0 1

A23 1 0

A24 0 0

A25 1 1

A26 1 1

A27 1 0

A28 0 0

A29 0 0

A30 1 1

17 16

Validitas

P 0,567 0,533

Q 0,433 0,467

Mp 18,294 18,313

Mt 16,000 16,000

St 24.764 24.764

pbi 0.484 0.367

Status Valid Valid

Reliabilitas

N 30 30

Variansi 24.764 24.764

Page 148: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

130

RESPONDEN

NOMOR BUTIR

SOAL

29 30

p*q 0.246 0.246

KR-20 0,829

1. Untuk validasi soal no 10 dari 30 soal yang telah diteskan kepada 30 peserta didik

a. Rata-rata peserta didik yang menjawab benar

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎 𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎 𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

7

b. Mean dari skor total

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛

c. Proporsi peserta didik yang menjawab benar

𝑝 𝑡

𝑡√𝑝

𝑞

7

5 5√ 7

5

5 5√ 7

0,242 . 0,936

0,226

Page 149: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

131

Karena yang diperoleh dalam perhitungan ternyata lebih kecil

dari pada (0,349), maka dapat diambil kesimpulan bahwa butir item nomor

1 tersebut drop.

2. Untuk validasi soal no 2 dari 30 soal yang telah diteskan kepada 30 peserta didik

a. Rata-rata peserta didik yang menjawab benar

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎 𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎 𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

5

b. Mean dari skor total

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛

c. Proporsi peserta didik yang menjawab benar

𝑝 𝑡

𝑡√𝑝

𝑞

5

5 5√ 5

7

5 5√

0,454 . 1,068

0,486

Karena yang diperoleh dalam perhitungan ternyata lebih

besar dari pada (0,349), maka dapat diambil kesimpulan bahwa butir item

nomor 2 tersebut valid.

B.2. UJI REALIBILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

Page 150: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

132

𝑟 (

) (

)

𝚺pq = 6,008

n = 30

Jumlah skor peserta didik (∑𝑓 ) = 480

Jumlah kuadrat skor tiap peserta didik (∑𝑓 ) = 7

a. Mencari varians

𝑠 ∑𝑓 ∑𝑓

𝑠 7

𝑠

𝑠

7 5 7

b. Mencari realibilitas (r)

𝑟 (𝑛

𝑛 )(

∑𝑝𝑞

)

𝑟 (

) (

5 7

5 7 )

𝑟

7

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai reliabilitas tes yaitu

0,871 dan berada pada rentang 0,800 – 1,000 sehingga dapat disimpulkan

bahwa tes hasil belajar fisika peserta didik memiliki kategori reliabilitas

sangat tinggi.

Tabel. Kriteria Reliabilitas

Rentang Kategori

Page 151: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

133

0,800 – 1,000 Sangat tinggi

0,600 – 0,800 Tinggi

0,400 – 0,600 Cukup

0,200 – 0,400 Rendah

0,000 – 0,200 Sangat rendah

LAMPIRAN C

Analisis hasIl PENELiTiaN

Page 152: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

134

C.1 ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF

C.2 ANALISIS STATISTIK INFERENSIAL

Page 153: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

135

Lampiran C.1 Analisis Statistik Deskriptif

1) Skor dan ketuntasan Posttest Peserta Didik Kelas X MIPA1 SMA

Aksara Bajeng (Kelas Kontrol)

No Nama Skor

1 Nurul fanisyah 7

2 Karina 13

3 Syamsidar 16

4 Sitti febrianti 16

5 Sri wulandari 18

6 Syamsinar 17

7 Nur hikma.S 11

8 Nuratisali 16

9 Nurfadillah 20

10 Syasmita rismawati 18

11 Ismail 12

12 Dicky irawan 15

13 Al- farizi 9

14 Muh. Yusri 9

15 Muh. Agus 12

16 Firman 15

17 Herman 14

Page 154: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

136

18 Zulkarnain 20

19 Muh. Riswan 8

20 Sodikin 15

21 Jabal Nur 14

22 Agus 19

23 Alamsyah 12

24 Syahrul ramadhan 9

25 Muh. Ilham 14

26 Irsandi 9

27 Very 15

28 Iswan yuddin 14

29 Wahyu angra putra 5

30 Muh. andi 17

a. Skor tertinggi = 20

b. Skor terendah = 5

c. Rentang Skor (R) = skor tertinggi – skor terendah (20 - 5 = 15)

d. Banyaknya Data (n) = 30

e. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30

= 5,875 6 (dibulatkan)

f. Panjang kelas interval (i) =

Page 155: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

137

=

= 2,55 3 (dibulatkan)

Tabel 1. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Peserta Didik Kelas Kontrol

Interval Skor Tepi Kelas

fi xi xi2 fi.xi fi.xi

2

Bawah Atas

5 - 7 4,5 7,5 2 6 36 12 72

8 - 10 7,5 10,5 5 9 81 45 405

11 - 13 10,5 13,5 5 12 144 60 720

14 - 16 13,5 16,5 11 15 225 165 2475

17 - 19 16,5 19,5 5 18 324 90 1620

20 - 22 19,5 22,5 2 21 441 42 882

Jumlah 30 414 6174

g. Skor rata-rata ( ) = ∑

∑ =

= 13,8

h. Standar Deviasi = √∑

(∑ )

= √

= √

= √ 5

i. Varians ( = ∑ ∑

=

=

=

5

Page 156: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

138

1) Skor dan ketuntasan Posttest Peserta Didik Kelas X MIPA2 SMA

Aksara Bajeng (Kelas Eksperimen)

No Nama Skor

1 Ardiansyah jalil 18

2 Ardi 23

3 Ayu lestari 22

4 Erin wahyuni 14

5 Ferawati 16

6 Fikram hidayat 13

7 Hasnia abbas 18

8 Hayyul kayyum 21

9 Irfan 17

10 Istigfar 21

11 Khaeril anwar 20

12 Muh. Ridho almuktar 19

13 Muh. Arsyad 22

14 Muh. Putra syaputra 21

15 Muh. Haris 20

16 Muh. Ihza 16

17 Muh. Ihsan 18

18 Muh. Kaswan 15

19 Muh. Khaeril syam 19

20 Muh. Reza 16

21 Muh. Rijal rajab 17

22 Muh. Risal 20

23 Muh.rizal utomo aji 17

Page 157: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

139

24 Munandar latif 20

25 Nikmawati 21

26 Nirwanda 19

27 Nur naima arfah 20

28 Syamsinar 23

29 Sitti hajrah 18

30 Risma aulia 24

31 Nirwana 22

32 Rasul 22

a. Skor tertinggi = 24

b. Skor terendah = 13

c. Rentang Skor (R) = skor tertinggi – skor terendah (24-13 = 11)

d. Banyaknya Data (n) = 32

e. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 32

= 5,9 6 (dibulatkan)

f. Panjang kelas interval (i) =

=

= 1,8 2 (dibulatkan)

Tabel 1. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Peserta Didik Kelas Eksperimen

Interval Skor Tepi Kelas fi xi xi2 fi.xi fi.xi

2

Bawah Atas

13 - 14 12,5 14,5 2 13,5 182,25 27 364,5

15 - 16 14,5 16,5 4 15,5 240,25 62 961

17 - 18 16,5 18,5 7 17,5 306,25 122,5 2143,8

19 - 20 18,5 20,5 8 19,5 380,25 156 3042

21 - 22 20,5 22,5 8 21,5 462,25 172 3698

Page 158: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

140

23 - 24 22,5 24,5 3 23,5 552,25 70,5 1656,75

Jumla h 32 610 11866,05

a. Skor rata-rata ( ) = ∑

∑ =

= 19,1

b. Standar Deviasi = √∑

(∑ )

= √

= √

= 7 2,8

c. Varians ( = ∑ ∑

=

=

=

7

Lampiran C.2 Analisis Statistik Inferensial

a. Uji Normalitas Data

a) Kelas Kontrol (X MIPA1 SMA Aksara Bajeng)

1) Banyaknya data (n) : 30

2) Skor rata-rata : 13,8

3) Standar deviasi : 4,0

4) Skor tertinggi : 20

5) Skor terendah : 5

Page 159: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

141

6) Jangkauan (R) : 15

7) Jumlah kelas interval (K) : 6

Kelas

interval

Batas

kelas

z untuk

batas

kelas

Z tabel Luas

Ztabel

Ei Eo (Ei-Eo)2

/Ei

4,5 -2,32 0,4889

5 – 7 0,046 1,38 2 0,279

8,5 -1,58 0,4429

8 - 10 0,149 4,47 5 0,063

10,5 -0,82 0,2939

11 - 13 0,262 7,86 5 1,041

13,5 -0,08 0,0319

14 - 16 0,220 6,60 11 2,933

16,5 0,68 0,2517

17 - 19 0,170 5,10 5 0,002

19,5 1,42 0,4222

20 - 22 0,063 1,89 2 0,006

22,5 2,18 0,4854

Keterangan berdasarkan Tabel 1.1 di atas yaitu :

a. Kolom 1 : Kelas Interval diperoleh dari

: (Skor terendah + Panjang Kelas)-1

: (5 + 3) - 1 = (8)-1 = 7, dst. Sehingga ditulis 5 – 7

8 – 10

b. Kolom 2 : Batas Kelas (BK) = 5 – 0,5 = 4,5 (BK1)

BK2 = BK1 + panjang kelas = 4,5 + 3 = 7,5

Page 160: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

142

BK3 = BK2 + panjang kelas = 7,5+ 3 = 10,5

BK4 = BK3 + panjang kelas = 10,5+ 3 = 13,5

BK5 = BK4 + panjang kelas = 13,5+ 3 = 16,5

BK6 = BK5 + panjang kelas = 16,5+ 3 = 19,5

BK7 = BK6 + panjang kelas = 19,5+ 3 = 22,5

c. Kolom 3 : Z batas kelas =

Z BK1 =

= -2,32

Z BK2 =

= -1,58

Z BK3 =

= -0,82

Z BK4 =

= -0,08

Z BK5 =

= 0,68

Z BK6 =

= 1,42

Z BK7 =

= 2,18

d. Kolom 4 : Z tabel (menggunakan daf tar tabel Z)

Z untuk

batas

kelas

Z tabel

-2,32 0,4889

-1,58 0,4429

-0,82 0,2939

-0,08 0,0319

Page 161: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

143

0,68 0,2517

1,42 0,4222

2,18 0,4854

e. Kolom 5 : Luas Z tabel

Luas Z tabel1 = 0,4889 – 0,4429= 0,046

Luas Z tabel2 = 0,4429– 0,2939= 0,149

Luas Z tabel3 = 0,2939- 0,0319= 0,262

Luas Z tabel4 = 0,0319– 0,2517= 0,220

Luas Z tabel5 = 0,2517– 0,4222= 0,170

Luas Z tabel6 = 0,4222– 0,4854= 0,063

f. Kolom 6 : Frekuensi harapan (E) = n × Luas Ztabel

E1 = 30 × 0,046 = 1,38

E 2 = 30 × 0,149 = 4,47

E 3 = 30 × 0,262 = 7,86

E 4 = 30 × 0,220 = 6,60

E 5 = 30 × 0,170 = 5,10

E 6 = 30 × 0,063 = 1,89

g. Kolom 8 : Nilai X2 =

Nilai X21 =

= 0,279

Nilai X22 =

= 0,063

Nilai X23 =

= 1,041

Page 162: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

144

Nilai X24 =

= 2,933

Nilai X25 =

= 0,002

Nilai X26 =

= 0,006

Derajat Kebebasan (dk) = k – 3

= 6 – 3

= 3

Taraf signifikansi (α) = 0,05

X2 tabel = 7,515

Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh X2 hitung= 4,324

untuk α = 0,05 dan dk = k – 3 = 6 – 3 = 3, maka diperoleh X2 tabel = 7,515.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa X2 hitung = 4,324 < X2

tabel =

4,324 yang berarti hasil belajar fisika peserta didik SMA Aksara Bajeng

kelas X MIPA1 (Kontrol) terdistribusi normal.

b) Kelas Eksperimen (X MIPA2 SMA Aksara Bajeng)

1) Banyaknya data (n) : 32

2) Skor rata-rata : 19,1

3) Standar deviasi : 2,8

4) Skor tertinggi : 24

5) Skor terendah : 13

6) Jangkauan (R) : 11

7) Jumlah kelas interval (K) : 6

Page 163: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

145

Kelas

interval

Batas

kelas

z untuk

batas

kelas

Z tabel Luas

Ztabel

Ei Eo (Eo-Ei)2

/Ei

12,5 -2,36 0,4906

13 – 14 0,041 1,31 2 0,363

14,5 -1,64 0,4495

15 - 16 0,128 4,09 4 0,002

16,5 -0,92 0,3212

17 - 18 0,238 7,62 7 0,050

18,5 -0,21 0,0832

19 - 20 0,108 3,46 8 5,957

20,5 0,50 0,1915

21 - 22 0,196 6,27 8 0,477

22,5 1,21 0,3869

23 - 24 0,086 2,75 3 0,022

24,5 1,92 0,4726

Keterangan berdasarkan Tabel 1.2 di atas yaitu :

a. Kolom 1 : Kelas Interval diperoleh dari

: (Skor terendah + Panjang Kelas)-1

: 13 + 2 = (15)-1 = 14, dst. Sehingga ditulis 13 – 14

15 – 16

b. Kolom 2 : Batas Kelas (BK) = 13 – 0,5 = 12,5 (BK1)

BK2 = BK1 + panjang kelas = 12,5 + 2 = 14,5

BK3 = BK2 + panjang kelas = 14,5+ 2 = 16,5

BK4 = BK3 + panjang kelas = 16,5+ 2 = 18,5

Page 164: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

146

BK5 = BK4 + panjang kelas = 18,5+ 2 = 20,5

BK6 = BK5 + panjang kelas = 20,5+ 2 = 22,5

BK7 = BK6 + panjang kelas = 22,5+ 2 = 24,5

c. Kolom 3 : Z batas kelas =

Z BK1 =

= -2,36

Z BK2 =

= -1,64

Z BK3 =

= -0,92

Z BK4 =

= -0,21

Z BK5 =

= 0,50

Z BK6 =

= 1,21

Z BK7 =

= 1,92

d. Kolom 4 : Z tabel (menggunakan daftar tabel Z)

Z untuk batas kelas Z table

-2,36 0,4906

- 1,64 0,4495

-0,92 0,3212

-0,21 0,0832

0,50 0,1915

1,21 0,3869

1,92 0,4726

e. Kolom 5 : Luas Z tabel

Page 165: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

147

Luas Z tabel1 = 0,4906– 0,4495= 0,041

Luas Z tabel2 = 0,4495– 0,3212= 0,128

Luas Z tabel3 = 0,3212- 0,0832= 0,238

Luas Z tabel4 = 0,0832– 0,1915= 0,108

Luas Z tabel5 = 0,1915– 0,3869= 0,195

Luas Z tabel6 = 0,3869– 0,4726= 0,086

f. Kolom 6 : Frekuensi harapan (E) = n × Luas Ztabel

E1 = 32 ×0,041 = 1,31

E 2 = 32 × 0,128= 4,09

E 3 = 32 × 0,238= 7,62

E 4 = 32 × 0,108= 3,46

E 5 = 32 × 0,196= 6,27

E 6 = 32 × 0,086= 2,75

g. Kolom 8 : Nilai X2

=

Nilai X21 =

= 0,363

Nilai X22 =

= 0,002

Nilai X23 =

= 0,050

Nilai X24 =

= 5,957

Nilai X25 =

= 0,477

Nilai X26 =

= 0,022

Page 166: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

148

Derajat Kebebasan (dk) = k – 2

= 6 – 2

= 4

Taraf signifikansi (α) = 0,05

X2 tabel = 9,488

Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh X2 hitung= 6,871

untuk α = 0,05 dan dk = k – 2 = 6 – 2 = 4, maka diperoleh X2 tabel = 9,488.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa X2 hitung = 6,871 < X2

tabel =

9,488 yang berarti hasil belajar fisika peserta didik SMA Aksara Bajeng

kelas X MIPA2 terdistribusi normal.

b. Uji homogenitas Uji homogenitas dengan menggunakan uji – F, yaitu :

𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

- JikaFhitung ≥ Ftabel berarti tidak homogen

- JikaFhitung ≤ Ftabel berarti homogen

Data Variansi Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

NO KELAS JUMLAH SAMPEL

(n)

VARIANSI

(s2)

1 KONTROL 30 11.54

2 EKSPERIMEN 32 11.57

Berdasarkan data pada Tabel 2.7.diatas, diperoleh :

Page 167: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

149

𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

5

7

Adapun nilai Ftabel, diperoleh dari :

dkpembilang = n – 1 = 32 – 1 = 31

dkpenyebut = n -1 = 30– 1 = 29

dengan α = 0,05; diperoleh Ftabel = F(0.05,31,29) =1,85

Sehingga Ftabel ≤ Fhitung. Hal ini berarti skor tes hasil belajar peserta didik

kedua kelas berasal dari populasi yang tidak homogeny.

c. Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Ho = Tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika peserta didik antara kelas

yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran learning start

with a question dengan kelas yang tidak diajar dengan menggunakan

metode pembelajaran learning start with a question.

Hi = Terdapat perbedaan hasil belajar fisika peserta didik antara kelas yang

diajar dengan menggunakan metode pembelajaran learning start with a

question dengan kelas yang tidak diajar dengan menggunakan metode

pembelajaran learning start with a question.

Dengan kriteria pengujiannya adalah jika thitung≤ttabel maka terdapat

perbedaan hasil belajar fisika peserta didik yang dilakukan dengan menggunakan

Page 168: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

150

metode pembelajaran learning start with a question dan pembelajaran

konvensional.

Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu :

𝑡

Kelas

Eksperimen Kontrol

𝑛 𝑛

Menentukan nilai S

𝑛

𝑛

𝑛 𝑛

7

7 7

7

Menentukan nilai thitung

𝑡

6,092

Dengan α = 0,05 didapat ttabel t(1 – ½ α) (dk = n1 + n2 - 2)

Page 169: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

151

ttabel = (1 –0,025) (dk = 32+ 30 - 2)

ttabel = (0,975) (58)

ttabel(0,975)(66) = 1,671

Jadi ttabel thitung = 1,671 6,092

Dengan kriteria pengujian hipotesis diterima jika 𝑡(

)

𝑡

𝑡(

)

dan harga-harga t lainnya tolak D dimana 𝑡

diperoleh dari daftar

distribusi t dengan taraf signifikan = 0,05, dengan dk (n1 n2 2).

Jadi dari hasil analisis diperoleh thitung = 6,092 sedangkan ttabel = 1,671

artinya Ho ditolak dan diterima yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara hasil belajar fisika peserta didik yang diajar menggunakan

metode pembelajaran learning start with a question dengan peserta didik yang

diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

Selanjutnya untuk melihat apakah pembelajaran dengan menggunakan

metode pembelajaran learning start with a question memberikan efek positif bagi

peserta didik maka dicari koefisien variansnyadengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

KV =

X 100%

Dengan :

KV = koefisien varians

S = Standar deviasi

= Rata-rata skor

Page 170: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

152

Kelas eksperimen; Kelas kontrol;

KV =

X 100% KV =

X 100%

= 14,66 % = 28,99%

Pada kelas eksperimen didapatkan koefisien variansi sebesar 14,66 %

sedangkan pada kelas kontrol didapatkan koefisien variansi sebesar 28,99%.

Dimana koefisien variansi menunjukkan keseragaman, semakin kecil koefisien

variansinya maka datanya semakin seragam. Hal ini menunjukkan bahwa

penggunaan metode pembelajaran learning start with a question memberikan efek

positif bagi peserta didik kelas X MIPA2 SMA Aksara bajeng .

Page 171: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

153

LAMPIRAN D

Absen kehadiran

Page 172: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

154

DAFTAR HADIR SISWA KELAS X MIPA1 SMA AKSARA

BAJENG

TAHUN AJARAN 2019/2020

No Nama L/P Pertemuan Ke

1

2

3

4

5

6

1 Nurul fanisyah P a

2 Karina P

3 Syamsidar P a a

4 Sitti febrianti P a a

5 Sri wulandari P a

6 Syamsinar P a a

7 Nur hikma.S P

8 Nuratisali P a a

9 Nurfadillah P a

10 Syasmita rismawati P

11 Ismail L a

12 Dicky irawan L

13 Al- farizi L a

14 Muh. Yusri L

15 Muh. Agus L

16 Firman L

17 Herman L

18 Zulkarnain L a

19 Muh. Riswan L

Page 173: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

155

20 Sodikin L

21 Jabal Nur L

22 Agus L

23 Alamsyah L a a

24 Syahrul ramadhan L

25 Muh. Ilham L

26 Irsandi L a

27 Very L

28 Iswan yuddin L

29 Wahyu angra putra L a

30 Muh. andi L

Page 174: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

156

DAFTAR HADIR SISWA KELAS X MIPA2 SMA AKSARA

BAJENG

TAHUN AJARAN 2019/2020

No Nama L/P Pertemuan Ke

1

2

3

4

5

6

1 Ardiansyah jalil L a

2 Ardi L

3 Ayu lestari P a a

4 Erin wahyuni P a a

5 Ferawati P a

6 Fikram hidayat L a

7 Hasnia abbas P

8 Hayyul kayyum L a a

9 Irfan L a

10 Istigfar L

11 Khaeril anwar L

12 Muh. Ridho almuktar L

13 Muh. Arsyad L a

14 Muh. Putra syaputra L

15 Muh. Haris L

16 Muh. Ihza L

17 Muh. Ihsan L

18 Muh. Kaswan L a

19 Muh. Khaeril syam L

20 Muh. Reza L

21 Muh. Rijal rajab L

22 Muh. Risal L

Page 175: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

157

23 Muh.rizal utomo aji L a a

24 Munandar latif L

25 Nikmawati P

26 Nirwanda P A

27 Nur naima arfah P

28 Syamsinar P

29 Sitti hajrah P a

30 Risma aulia L A

31 Nirwana p

32 Rasul L

Page 176: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

158

LAMPIRAN E

dokumentasi

Page 177: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

159

Pembelajaran Di Kelas eksperimen

Page 178: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

160

Pembelajaran Di Kelas Kontrol

Page 179: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

161

LAMPIRAN F

PERSURATAN

Page 180: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

162

Page 181: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

163

Page 182: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

164

Page 183: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

165

Page 184: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

166

Page 185: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

167

Page 186: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH …

168