PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN...

71
1 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN PAI DI SMA MANDIRI ‘99 TANGERANG Oleh: ANWARUDDIN NIM: 101011020661 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H / 2009 M

Transcript of PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN...

Page 1: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

1

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAPKEBERHASILAN PAI DI SMA MANDIRI ‘99

TANGERANG

Oleh:ANWARUDDIN

NIM: 101011020661

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1430 H / 2009 M

Page 2: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

2

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Keberhasilan PAI diSMA Mandiri ’99 Tangerang” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam UjianMunaqosah pada 16 September 2009 dihadapan Dewan Penguji. Karena itu, penulisberhak memperoleh gelar sarjana S1 (S. Pd. I.) dalam bidang Pendidikan AgamaIslam.

Jakarta, 16 September 2009

Panitia Ujian Munaqosah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi)

(Dr. H. AF. Wibisono, MA.) .…………….. ……………….Nip. 19580112 198803 1 002

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)

(Drs. Sapiudin Shiddiq, M. Ag.) ..…………….. .……………….Nip. 19670328 200003 1 001

Penguji I

(Dr. H. AF. Wibisono, MA.) …………….. ……………….Nip. 19580112 198803 1 002

Penguji II

(Siti Khadijah, MA.) …………….. ……………….Nip. 19700727 199703 2 004

Mengetahui,Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(Prof. Dr. Dede Rosyada, MA)Nip. 19571005 198703 1 003

Page 3: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

3

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Anwaruddin

NIM : 101011020661

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperolehgelar strata satu (S1) di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan asli karya saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi berdasarkan Undang-undang yang berlaku di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 14 September 2009

Penulis

Anwaruddin

Page 4: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

4

بسم االله الرحمن الرحيمKATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,

taufiq, hidayat serta inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Shalawat serta salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa manusia ke jalan yang benar dan diridhoi

Allah, demikian pula kepada keluarga dan para sahabatnya.

Selanjutnya dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mengalamai kesulitan,

hambatan, namun berkat usaha serta bantuan dari berbagai pihak, semua kesulitan

dapat teratasi. Oleh karena itu sudah sepantasnya pada kesempatan kali ini penulis

mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

3. Bpk Drs. H.M. Alisuf Sabri, dosen pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi petunjuk dan nasehat

kepada penulis.

4. Seluruh dosen, staf dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

pengetahuan, pemahaman dan pelayanan selama melaksanakan studi.

5. Pimpinan Perpustakaan Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah beserta

stafnya yang telah memberikan kemudahan dalam penggunaan sarana

perpustakaan.

6. Bapak Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi PAI, Staf Tata Usaha, serta Dewan

Guru SMA Mandiri’99 Tangerang.

Page 5: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

5

7. Kedua orang tua yang sangat penulis cintai dan hormati, yaitu ayahanda

H.M. Madun (alm) dan ibunda Hj. Enok Sumyati serta keluarga tercinta yang

telah memberikan do’a, dorongan dan bantuan baik moril maupun materil.

8. Kakak dan Adik-adik tercinta, Aa Elso dan family, Ceuceu dan family, Japra,

Yuli dan family, Kezenk dan family, Buyunk, Belo, Nok O’ah, Ade Lala.

9. Dede Haeriah, terima kasih atas motivasi, cinta dan kasih sayangnya.

10. Teman-teman PAI kelas D terutama Tatkul Anwar Natsir, MA., Q-noy,

Nyamuk, Izeh, yang telah banyak membantu penulis sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan penulis.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi pembaca, semoga Allah SWT selalu membimbing kita agar selalu di

jalan-Nya. Amiin.

Jakarta, 22 Juli 2009

Penulis

Page 6: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

6

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................iv

DAFTAR TABEL .................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah......................................................................5

C. Metode Pembahasan................................................................................................8

D. Sistematika Penulisan.............................................................................................8

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Metode Demonstrasi.............................................................................................10

B. Pendidikan Agama Islam......................................................................................14

C. Keberhasilan PAI di SMA.....................................................................................18

D. Pelaksanaan Metode Demonstrasi di SMA...........................................................22

E. Faktor Keberhasilan Belajar Mengajar ................................................................24

F. Indikator Keberhasilan Pelaksanaan Metode Demonstrasi...................................32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................................35

B. Tujuan Penelitian.................................................................................................. 36

C. Populasi dan Sampel.............................................................................................36

Page 7: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

7

D. Tehnik Pengumpulan Data....................................................................................36

E. Tehnik Analisa Data..............................................................................................39

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMA Mandiri ’99....................................................................41

1. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan..............................................................41

2. Struktur Organisasi..........................................................................................45

3. Sarana dan Prasarana.......................................................................................46

B. Deskripsi Data.......................................................................................................47

C. Analisis Data ........................................................................................................48

D. Interpretasi Data....................................................................................................57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................................59

B. Saran......................................................................................................................60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada hari kamis, 20 Maret 2008

di SMA Mandiri ‘99, terlihat guru pendidikan agama Islam ketika membahas

materi tentang mengurusi jenazah, murid hanya menulis dan mendengarkan

penjelasan guru. Setelah pelajaran selesai, guru memberikan pertanyaan

kepada murid dan ternyata banyak murid yang tidak faham, hal ini

ditunjukkan dengan tidak adanya siswa yang dapat menjelaskan bagaimana

melakukan semua hal tersebut di atas.

Dari fakta tersebut, perlu diadakan penelitian tentang apa yang

sebenarnya dapat mempengaruhi proses belajar mengajar, sehingga energi

yang dihabiskan oleh guru tidak terbuang percuma.

Tujuan pengajaran yang dilaksanakan di dalam kelas menurut Mager

adalah menitik beratkan pada perilaku siswa atau perbuatan (performance)

sebagai suatu jenis out put yang terdapat pada siswa dan dapat dicermati serta

menunjukkan bahwa siswa tersebut telah melaksanakan kegiatan belajar.

Pengajar mengemban tugas utamanya adalah mendidik dan

membimbing siswa-siswi untuk belajar serta mengembangkan dirinya. Di

dalam tugasnya seorang guru diharapkan dapat membantu siswa dalam

1

Page 9: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

9

memberi pengalaman-pengalaman lain untuk membentuk kehidupan individu

yang dapat hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat modern.

Sebagai salah satu alternatif, metode demonstrasi dapat digunakan

untuk membentuk siswa yang mandiri di tengah kehidupan masyarakat. Ini

karena metode demonstrasi menghadirkan sesuatu yang imajinatif menjadi

sesuatu yang dapat dilihat, didengar dan dirasakan oleh siswa.

Permasalahan yang seringkali dijumpai dalam pengajaran, khususnya

pengajaran agama Islam adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada

siswa secara baik sehingga diperoleh hasil yang efektif dan efisien. Di

samping masalah lainnya yang juga sering didapati adalah kurangnya

perhatian guru agama terhadap variasi penggunaan metode mengajar dalam

upaya peningkatan mutu pengajaran secara baik. Padahal hal terpenting dalam

pengajaran agama Islam adalah kegiatan yang mendorong supaya yang diajar

terampil memperbuat pekerjaan ibadat itu, baik dari segi kegiatan badan,

ataupun dari segi bacaan. Oleh karena itu dari pengajaran tersebut yang diajar

diharapkan dapat melakukan ibadat dengan mudah.1

Bertitik tolak pada pengertian metode pengajaran, yaitu suatu cara

penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka

fungsi metode mengajar tidak dapat diabaikan karena metode mengajar

tersebut turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dan

merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran.2

Salah satu keberhasilan impelementasi kurikulum tersebut sangat

dipengaruhi oleh kemampuan guru yang akan menerapkan dan

mengaktualisasikan kurikulum itu. Kemampuan guru tersebut terutama

berkaitan dengan kemampuan dan pengetahuan, serta tugas yang dibebankan

1 Zakiyah daradjat, dkk., Metode Khusus pengajaran Agama Islam, jakarta: P.T. BumiAksara, agustus, 2001. cet. II., h. 31.

2 Basyiruddin Utsman, Metodelogi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers. Juni,2002) cet. I., h. 31.

Page 10: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

10

kepadanya.3 Dengan memiliki pengetahuan secara umum mengenai sifat

berbagai metode, seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang

paling sesuai dalam situasi dan kondisi pengajaran yang khusus.

Oleh karena itu pemakaian metode harus sesuai dan selaras dengan

karakteristik siswa, materi, dan kondisi lingkungan pengajaran. Bila ditinjau

lebih teliti sebenarnya keunggulan suatu metode terletak pada beberapa faktor

yang berpengaruh, antara lain tujuan, karakteristik siswa, situasi dan kondisi,

kemampuan dan pribadi guru, serta sarana dan prasarana yang digunakan.4

Salah satu metode mengajar yang sering digunakan oleh guru dalam

penyampaian materi di kelas adalah metode konvesnsional atau metode

ceramah. Metode mengajar ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang

dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung

terhadap siswa.

Meskipun metode ini mempunyai banyak keunggulan, namun karena

dalam metode ini siswa tidak dituntut aktif walaupun diberi kesempatan untuk

bertanya. Sedangkan hasil belajar yang bisa menumbuhkan hasil belajar yang

langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif,5 maka metode ini tidak dapat

dipertahankan begitu saja tanpa adanya perubahan dan perbaikan dari guru

maupun sekolah.

Sebagai salah satu alternatif dari metode pembelajaran yang dapat

mengaktifkan siswa, metode demonstrasi dapat diterapkan di kelas yang

diharapkan dapat meningkatkan tingkat pemikiran dan pengalaman siswa,

terutama jika siswa diharapkan mempraktekkan tentang suatu materi yang

difahami.

3 E. Mulyasa, ImplementasiKurikulum 2004, Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung:Remaja Rosdakarya, Juni, 2004), h. 4.

4 Basyiruddin Utsman, op cit., h. 110.5 Melvin L. Silberman, active Learning, 101 Cara Belajar siswa Aktif, (Bandung: Nusantara

dengan Nuansa, September, 2004), Cet ke-1, h. 1-2

Page 11: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

11

Seperti halnya metode-metode yang lainnya, metode demonstrasipun

mempunyai kelemahan, namun apabila hasil belajar siswa dengan

menggunakan metode demonstrasi ini lebih menunjukan angka yang membaik

maka guru harus belajar menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran di

kelas.

Sekolah umum adalah lembaga pendidikan formal yang memberikan

jam pelajaran agama jauh lebih sedikit dibandingkan dengan sekolah

Madrasah. Alokasi waktu yang diberikan masing-masing kelas yaitu 2 jam

pelajaran untuk SD, SLTP dan SMA dari seluruh jam pelajaran yang

dibebankan kepada siswa yaitu 30 sampai 41 jam pelajaran, (selain 4-6 jam

pelajaran untuk evaluasi pelajaran pada setiap akhir tahun ajaran dan akhir

belajar di sekolah).6

Dari semua jenjang sekolah umum tersebut, yang memberikan jam

pelajaran terbanyak adalah SMA, kurang lebih 41 jam pelajaran (selain

kebijakan yang diterapkan oleh setiap sekolah). Karena banyaknya jam

pelajaran yang dibebankan kepada siswa dan sedikitnya jam pelajaran

pendidikan agama Islam tersebut timbul untuk mengetahui sejauh mana

penguasaan siswa terhadap pendidikan agama Islam (meliputi mata pelajaran

al-qur’an hadits, Aqidah Akhlak, fiqh, dan lain-lain) dengan hanya 2 jam

pelajaran. Apakah perhatian siswa terhadap pendidikan agama Islam tidak

terganggu oleh mata pelajaran yang lain atau siswa siswa dapat memberikan

perhatiannya terhadap mata pelajaran ini?

6 Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama Dan Keagamaan, Visi, Misi Dan Aksi, (Jakarta:P.T. gemawindu Pancaperkasa, maret, 2000), h. 41

Page 12: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

12

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan sehubungan dengan proses

belajar mengajar di kelas sebagai usaha pencapaian tujuan pendidikan

agama Islam, seperti yang ada dalam identifikasi masalah di atas dan agar

penelitian ini lebih maksimal maka pembatasan permasalahan yang akan

diteliti yaitu pada masalah

a. Bagaimanakah metode yang digunakan oleh guru pendidikan agama

Islam di kelas? Meliputi proses penggunaan metode tersebut dan hasil

belajar dengan metode itu.

b. Bagaimanakah metode yang diujikan yaitu metode demonstrasi di

kelas? Meliputi proses penggunaan metode ini dan hasil belajar

dengan menggunakan metode konvensional.

c. Apakah antara kedua hasil belajar dengan metode tersebut terdapat

perbedaan yang signifikan yang pada nantinya dapat ditentukan

apakah metode baru tersebut dapat memberikan pengaruhnya yang

nyata pada proses pembelajaran ataukah tidak?

Meski tidak dapat ditarik satu kesimpulan dari satu sisi saja,

namun pengaruh suatu metode sudah dapat dilihat dari penggunaan

metode itu di kelas dan hasil yang diperoleh dari penggunaan metode

tersebut.

Banyak hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran

PAI di sekolah, seperti:

a. Guru; meliputi kompetensi, persiapan, dan metode yang digunakan

dalam mengajar.

b. Murid; tingkat kecerdasan, perhatian, keikut sertaan, motivasi dan

lain-lain.

Page 13: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

13

c. Sarana dan prasarana

d. Materi; diantaranya tingkat kesulitan.

Karena banyaknya persoalan yang dapat mempengaruhi

keberhasilan pembelajaran PAI di SMA seperti yang telah dijelaskan di

atas, maka dalam skripsi ini akan membatasi permasalahan yaitu

pengaruh metode demonstrasi terhadap keberhasilan PAI di SMA.

Terdapat banyak sekolah di Tangerang, dan setelah diamati serta

membandingkan beberapa sekolah. Maka peneliti memutuskan untuk

mengadakan penelitian ini di SMA Mandiri 99. meski tidak mewakili

secara keseluruhan terhadap proses pembelajaran di sekolah umum pada

umumnya. Namun sekolah tersebut sudah dapat memberikan gambaran

kepada kita tentang proses belajar mengajar pada mata pelajaran

pendidikan agama Islam di sekolah umum.

Pembatasan masalah ini tidak berarti menafikkan faktor-faktor lain

yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran PAI di SMA

melainkan agar penelitian ini lebih fokus dan terarah.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, rumusan masalah yang

akan dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah

penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran pendidikan agama

Islam di SMA Mandiri ‘ 99?”

Page 14: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

14

Untuk membahas masalah tersebut dikembangkan beberapa

pertanyaan penelitian yaitu:

a. Bagaimana metode yang digunakan selama ini dalam pembelajaran

pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan bagaimana

hasilnya?

b. Bagaimana metode demonstrasi yang diujikan dan bagaimana pula

hasilnya?

c. Adakah perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah

diterapkannya metode demonstrasi dalam proses pembelajaran di

kelas?

Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan

sesudah metode demonstrasi diterapkan di kelas maka metode

demonstrasi yang diujikan di SMA Mandiri’99 tersebut benar-benar dapat

menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap keberhasilan pembelajaran

PAI.

Begitu pula sebaliknya, jika tidak ada perbedaan yang signifikan

antara sebelum dan sesudah metode demonstrasi diteapkan di kelas maka

metode demonstrasi yang diujikan di SMA Mandiri’99 tersebut tidak

dapat menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap keberhasilan

pembelajaran PAI.

Page 15: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

15

C. Metode Pembahasan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

analitis dan di lengkapi oleh data-data yang diperoleh melalui penelitian

kerpustakaan (Library research) dan penelitian lapangan (field research).

1. Penelitian Kepustakaan (Library research)

Penelitian melakukan pengambilan data yang diperoleh dari

kepustakaan yang ada kaitannya dengan permasalahan yang sedang

dibahas, berupa buku-buku maupun literature yang berhubungan dengan

masalah yang peneliti lakukan.

2. Penelitian Lapangan (Field research)

Peneliti melakukan penelitian langsung ke tempat yang dijadikan

objek penelitian, yakni SMA Mandiri 99 Tangerang.

Adapun pedoman yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini

adalah buku pedoman penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang di

susun oleh tim Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta 2007.

D. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini dibagi ke dalam lima bab, dan tiap-tiap

bab dibagi lagi kepada sub bab. Adapun penjabarannya sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, berisi tentang: Latar Belakang, Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Metode Pembahasan, Sistematika

Penulisan.

BAB II Kajian Teoritis, berisi tentang: Pengertian Metode

Demonstrasi, Keberhasilan PAI di SMA, Faktor Keberhasilan Belajar

Mengajar, Indikator Keberhasilan Pelaksanaan Metode Demonstrasi.

Page 16: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

16

BAB III Metode Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Tujuan

Penelitian, Populasi dan Sampel, Tehnik Pengumpulan Data, Tehnik Analisa

Data.

BAB IV Hasil Penelitian, berisi tentang: Gambaran Umum SMA

Mandiri, Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan, Struktur Organisasi, Sarana

dan Prasarana, Deskriptif Data Penelitian, Instrument Penelitian, Analisa Data

dan Interpretasi Hasil Penelitian, Pelaksanaan Metode Demonstrasi Di SMA

Mandiri ’99 Tangerang, dan Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah

Diterapkan Metode Demonstrasi.

BAB V Penutup berisi tentang: Kesimpulan dan Saran

Page 17: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

17

BAB II

KAJIAN TEORITIS

G. Metode Demonstrasi

Secara etimologi Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu Metha dan

Hodos. Metha berarti melalui atau melewati, dan Hodos yang berarti jalan

atau cara.7 Sedangkan menurut terminologi metode berarti suatu alat atau cara

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Yang dimaksud dengan metode demonstrasi adalah metode mengajar

dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau

untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan

tertentu kepada siswa.

Berbeda dengan metode eksperimen, metode demonstrasi titik

tekannya adalah memperagakan tentang jalannya suatu proses tertentu,

sementara metode eksperimen adalah melakukan percobaan/praktik langsung

atau dengan cara meneliti dan mengamati secara seksama. Perbedaan lainnya

adalah metode demonstrasi dilakukan oleh guru terlebih dahulu, baru diikuti

oleh siswa, sedangkan metode eksperimen dilakukan oleh guru dan siswa

secara bersama-sama.

7 H.M.Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama, (Jakarta : Bulan Bintang, 1976),h.141

10

Page 18: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

18

Metode demonstrasi dapat digunakan dalam penyampaian bahan

pelajaran fiqh, misalnya bagaimana cara berwudlu yang benar, bagaimana

cara shalat yang benar, dan lain-lain. Sebab kata demonstrasi diambil dari

“demonstration: (to show) yang artinya memperagakan atau memperlihatkan

proses kelangsungan sesuatu.

Pengertian lain dari metode seperti yang diungkapkan oleh para ahli di

bawah ini:

1. Samsul Nizar mengartikan metode sebagai suatu tehnik mengetahui yang

dipakai dalam proses mencari ilmu pengetahuan dari suatu materi

tertentu.8

2. Ahmad Tafsir mengartikan metode sebagai cara yang paling tepat dan

cepat dalam melaksanakan sesuatu.9

Dari beberapa pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa metode

mengajar adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Metode mengajar

diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.

Sedangkan demonstrasi adalah upaya peragaan atau penunjukan

tentang cara mengerjakan atau melakukan sesuatu.10

Demonstrasi menurut M. Uzer Usman adalah memperagakan apa yang

diajarkan guru dengan cara didaktis, maksudnya agar apa yang disampaikan

betul-betul dimiliki oleh peserta didik. Dikatakan lebih lanjut bahwa dalam

belajar yang efektif harus dimulai dengan pengalaman langsung atau

8 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis Teoritis Dan Praktis, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h.66

9 Ahmad Tafsir, Metodelogi Pengajaran Agama Islam, (Bandung : Remaja Rosdakarya,1995), h.9

10 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Edisi Revisi, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000),h.208

Page 19: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

19

pengalaman kongkrit menuju pengalaman yang lebih abstrak. Artinya tidak

cukup bagi seorang siswa mempelajari teori saja tanpa adanya peragaan yang

kongkrit pula.

Demonstrasi sebagai suatu metode mengajar berarti seorang guru atau

demonstrator memperlihatkan kepada seluruh kelas tentang suatu proses.

Misalnya dalam mengajarkan cara melaksanakan berwudhu diperlihatkan

seluruh proses pelaksanaannya kepada seluruh siswa, atau dengan cara

mempergunakan sumber-sumber lain sebagai alat demonstrasi bantuan.

Metode demonstrasi sangat tepat digunakan karena pengalaman dan

pengalaman langsung dari seorang siswa akan dengan mudah tersimpan

dalam memorinya. Dengan demikian, mereka dengan sendirinya memahami

penjelasan dari gurunya tanpa harus bersusah payah.

Jadi metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran

dengan mempertunjukan atau memperagakan kepada peserta didik suatu

proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya

maupun contoh atau tiruan yang sering disertai dengan penjelasan secara

lisan.

Metode demonstrasi ini sangat efektif menolong siswa mencari

jawaban atas pertanyaan seperti: Bagaimana prosesnya? Terdiri dari unsur

apa? Cara mana yang paling baik? Bagaimana dapat diketahui kebenarannya?

Melalui pengamatan induktif.

Metode demonstrasi dapat dilaksanakan;

1. Manakala kegiatan bersifat formal, magang atau latihan kerja.2. Bila materi pelajaran berbentuk gerak, petunjuk sederhana untuk

melakukan keterampilan dengan menggunakan bahasa asing, danprosedur melaksanakan suatu kegiatan.

3. Manakala guru, pelatih, instruktur bermaksud menyederhanakanpenyelesaian kegiatan yang panjang. Baik yang menyangkut pelaksanaansuatu prosedur maupun dasar teorinya.

4. Pengajar bermaksud menunjukan suatu standar keterampilan.5. Untuk menumbuh motivasi tentang latihan/praktik yang dilaksanakan.

Page 20: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

20

6. Untuk dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengankegiatan hanya mendengar ceramah atau membaca di dalam buku, karenasiswa memperoleh gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya.

7. Bila beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada siswa dapatdijawab lebih teliti waktu proses demonstrasi atau eksperimen.

8. Bila siswa turut aktif bereksperimen, maka ia akan memperolehpengakuan dan pengharapan dari lingkungan sosial.

Batas-batas metode demonstrasi sebagai berikut;

1. Demonstrasi akan merupakan metode yang tdak wajar bila alat yang

didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan seksama oleh siswa.

2. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti dengan sebuah

aktivitas di mana para siswa sendiri dapat ikut bereksperimen dan

menjadikan aktivitas itu pengalaman pribadi.

3. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelompok.

4. Kadang-kadang, bila suatu alat dibawa ke dalam kelas kemudian

didemonstrasikan, terjadi proses yang berlainan dengan proses dalam

situasi nyata.

5. Manakala setiap orang yang diminta mendemonstrasikan dapat menyita

waktu yang banyak, dan membosankan bagi peserta yang lain.

Page 21: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

21

B. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dalam undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem

Pendidikan Nasional Pasal 1 menyatakan bahwa “Pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengembalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara:.11

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata “didik” dengan

memberi awalan “pe” dan akhiran “kan” mengandung arti “perbuatan”

(hal, cara dan sebagainya).12 Istilah pendidikan ini bermula dari bahasa

Yunani yaitu “Pedagogis” Yang berarti bimbingan yang diberikan

kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris

dengan istilah “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan,

sedangkan dalam bahasa Arab sering diterjemahkan dengan “tarbiyah”.13

Kata “Islam” dalam pendidikan Islam memiliki arti pendidikan

tertentu, yaitu pendidikan yang bercirikan dan berdasarkan ajaran agama

Islam.14 Oleh sebab itu para ahli berbeda pendapat dalam

merumuskannya.

Menurut Zakiyah Daradjat “pendidikan Agama Islam adalah

usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak setelah

selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran Islam

serta menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life).15

11 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional, (Jogjakarta:Media Wacana Press, 2003) cet ke-1, h. 9

12 Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976) h. 25013 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994) h. 114 Ahmad d Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al Ma’arif, 1980),

cet.4, h. 1915 Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996) cet ke-3, h. 86

Page 22: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

22

Sedangkan menurut Drs. Ahmad D. Marimba dalam bukunya

Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, “Pendidikan Agama Islam adalah

bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam

menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.”

Sedangkan dalam artian yang lebih spesifik, seperti yang telah

dinyatakan di dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi bahwa “Pendidikan

Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan

peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran

agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al-Qur’an dan Hadits,

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan

pemgamaan dibarengi tuntutan untuk menghormati penganut agama lain

dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama dalam

masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.”16

Dari berbagai definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa

Pendidikan Agama Islam adalah usaha bimbingan yang dilakukan secara

sadar untuk mengarahkan anak didik mencapai kedewasaan baik jasmani

maupun rohani sesuai dengan ajaran agama Islam dan dapat

mengamalkan ajaran Islam, serta dapat menjadikan ajaran agama Islam

sebagai pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan

di dunia dan akhirat.

16 Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan AgamaIslam, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2003) h. 3

Page 23: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

23

2. Tujuan pendidikan Agama Islam

Tujuan Pendidikan Agama Islam secara Umum adalah

meningkatkan keimanan, pemahaman, pengetahuan, pengamalan peserta

didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang

beriman, dan bertaqwa kepadaAllah SWT serta berakhlak mulia dalam

kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.17

Menurut Zakiyah daradjat tujuan Pendidikan Agama Islam secara

garis besar adalah untuk membina manusia agar menjadi hamba Allah

yang shaleh dengan seluruh aspek kehidupannya, perbuatan, pikiran dan

perasaannya. Secara terperinci tujuan pendidikan agama Islam adalah:

a. Mengetahui dan melaksanakan ibadah yang disebutkan dalam Hadits

Nabi yang antara lain menyebutkan bahwa Islam ini dibangun atas

lima pilar, yaitu:

1) Pengakuan bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad itu

hamba dan utusanNya.

2) Mendirikan Sembahyang

3) Menunaikan Zakat

4) Puasa di bulan Ramadhan

5) Menunaikan ibadah haji.

b. Memperoleh bekal pengetahuan, keterampilan, sikap dan

perbuatannya diperlukan untuk mendapatkan rezeki untuk dirinya dan

keluarganya.

c. Mengetahui dan mempunyai keterampilan untuk melaksanakan

kemasyarakatannya dengan baik (akhlak terpuji) yang dikelompokkan

kedalam dua kategori:

17 Muhaimin, M. A, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: remaja Rosdakarya, 2001) cetke-1, h. 78

Page 24: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

24

1) Dalam hubungan manusia dengan orang lain untuk kepentingan

umat

2) Sayang kepada orang lemah dan kasih sayang kepada hewan.18

Di dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) mata

pelajaran PAI kurikulum tahun 1999, sebagaimana yang dikutip oleh Drs.

Muhaimin, MA, tujuan Pendidikan Agama Islam adalah ”agar siswa

memahami, menghayati, meyakini dan mengamalkan ajaran Islam

sehingga menjadi manusia muslim yang beriman, bertaqwa kepada Allah

SWT dan berakhlak mulia”.19

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian,

keselarasan dan keseimbangan antara:

a. Hubungan manusia dengan Allah SWT

b. Hubungan manusia dengan sesama manusia

c. Hubungan manusia dengan dirinya

d. Hubungan manusia dengan alam dan lingkungannya

Adapun ruang lingkup bahan pelajaran Pendidikan Agama Islam

Sekolah Menengah Umum berfokus padaaspek:

a. Keimanan

b. Al-Qur’an dan Hadits

c. Akidah Akhlak

d. Fiqh

e. Tarikh.

18 Zakiyah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, i(Jakarta: CV. Ruhama,1995) cet ke-2, h. 35

19 Muhaimin, Paradigma pendidikan Islam (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2001), cet ke-1, h.78

Page 25: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

25

C. Keberhasilan PAI di SMA

Pendidikan agama Islam di SMA dapat dikatakan berhasil apabila

telah mencapai tujuannya. Pendidikan agama Islam secara umum bertujuan

meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta

didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman

dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan

pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan untuk meningkatkan

keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa tentang agama

Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada

Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara serta untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang

yang lebih tinggi.20

Dalam petunjuk pelaksanaan sistem pendidikan nasional 1993-1994

disebutkan bahwa mata pelajaran pendidikan agama dimaksudkan untuk

memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai

dengan agama yang dianut oleh siswa yang bersangkutan yang

memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungannya

kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan

peraturan nasional, bahkan kajian masing-masing agama adalah sebagai

berikut: materi pelajaran agama Islam berisi bahan kajian tentang keimanan,

ibadah, al-Qur’an, akhlak, syari’ah, muamalah dan tarikh.21

20 Ramayulis, Metodelogi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta, Kalam Mulia. Januari, 2001),Cet. Ke-3, h. 104

21 Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional 1993-1994, i(Jakarta: Eko Jaya, 1994),h. 79

Page 26: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

26

Sedangkan tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah menengah atas

(SMA) dalam segala tingkatannya secara garis besar dapat disajikan sebagai

berikut:

1. Menanamkan perasaan cinta, taat dan i’tikad yang benar kepada Allahdalam hati peserta didik yaitu dengan mengingatkan nikmat Allah yangtidak terhitung banyaknya.

2. Mendidik para pelajar agar membiasakan akhlak yang mulia dan adatkebiasaan yang baik.

3. Mendidik mereka agar mengikuti semua perintah meninggalkanlarangan-Nya.

4. Memberikan pelajaran mengenai macam-macam ibadat yang wajibdikerjakan dan cara melakukannya, faedah-faedah dan pengaruhnya, danhukum-hukum agama yang perlu diketahui oleh tiap-tiap orang Islam.

5. Memberikan contoh kepada mereka bagaimana sebaiknya hidup di dunia.6. Membentuk warga negara yang baik dan masyarakat yang baik, yang

berbudi luhur dan berakhlak mulia, serta berpegang teguh dengan ajaranagama.22

Target yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran pendidikan

agama adalah mendidik anak-anak, pemuda-pemudi dan orang dewasa,

supaya menjadi seorang muslim sejati, beriman teguh, beramal salih dan

berakhlak mulia, sehingga ia menjadi salah seorang anggota masyarakat yang

sanggup hidup di atas kaki sendiri, mengabdi kepada Allah dan berbakti

kepada bangsa dan tanah airnya, bahkan sesama umat manusia.

Sedangkan kompetensi dasar yang ingin diraih dalam proses

pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA sebagaimana tertuliskan

dalam kurikulum 2004 berbasis kompetensi meliputi 5 aspek, yaitu:

1. Aspek al-Qur’an: mendeskripsikan ayat-ayat al-Qur’an serta

mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Aspek aqidah: menerapkan aqidah Islam dalam kehidupan sehar-hari

3. Aspek syariah: melaksanakan syariah Islam dalam kehidupan sehari-hari

4. Aspek akhlak: menerapkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari

22 Ramayulis, Ibid., h. 103-104

Page 27: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

27

5. Aspek tarikh: mendeskripsikan perkembangan tarikh Islam dan

hikmahnya untuk kepentingan hidup sehari-hari.23

Selain itu pendidikan Islam di SMA dapat dikatakan berhasil apabila

telah menjalankan Fungsi Bidang Studi Aqidah Akhlak, Fungsi Bidang Studi

al-Qur’an dan al-Hadits, Fungsi bidang studi syari’ah, dan Fungsi Bidang

Studi Sejarah Islam.

1. Fungsi Bidang Studi Aqidah Akhlak

a. Mendorong agar siswa meyakini dan mencintai aqidah Islam.

b. Mendorong siswa untuk benar-benar yakin dan taqwa kepada Allah

swt.

c. Mendorong siswa untuk mensyukuri nikmat Allah awt.

d. Menumbuhkan pembentukan kebiasaan berakhlak mulia.

2. Fungsi Bidang Studi al-Qur’an dan al-Hadits

a. Membimbing siswa kearah pengenalan, pengetahuan, pemahaman,

dan kesadaran untuk mengamalkan kandungan ayat-ayat suci al-

Qur’an dan al-Hadits.

b. Menunjang bidang-bidang studi lain dalam kelompok pengajaran

agama Islam, khususnya bidang studi aqidah akhlak dan syari’ah.

c. Merupakan mata rantai dalam pembinaan kepribadian siswa kearah

pribadi utama menurut norma-norma agama.

3. Fungsi bidang studi syari’ah

a. Menumbuhkan pembentukan kebiasaan (habit vorming) dalam

melaksanakan amal ibadah kepada Allah swt, ketentuan-ketentuan

agama (syari’ah) dengan ikhlas, dan tuntutan akhlak yang mulia.

b. Mendorong tumbuh dan menebalnya iman.

23 Tim Cendikia, Pendidikan Agama Islam Untuk SMA Kelas 1 Kurikulum 2004 BerbasisKompetensi, (Bandung, Ganeca exact, 2004)

Page 28: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

28

c. Mendorong tumbuhnya semangat untuk mengolah alam sekitar,

anugerah Allah swt.

d. Mendorong terlaksananya ibadah kepada Allah swt, dan terlaksananya

syariat Islam untuk dirinya, keluarga dan masyarakat.

e. Sebagai kumpulan pelaksanaan materi syariat yang bersumber dari

al-Qur’an dan al-Hadits.

4. Fungsi Bidang Studi Sejarah Islam

a. Membantu peningkatan iman siswa dalam rangka pembentukan

pribadi muslim, di samping memupuk rasa kecintaan dan kekaguman

terhadap Islam dan kebudayaannya.

b. Memberi bekal kepada siswa dalam rangka melanjutkan

pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi atau bekal untuk menjalani

kehidupan pribadi mereka, bila mereka putus sekolah.

c. Mendukung perkembangan Islam masa kini dan mendatang, di

samping meluaskan cakrawala pandangannya terhadap makna Islam

bagi kepentingan kebudayaan umat manusia.24

24 Dr. Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta, Bumi Aksara:1995), Cet. I, h. 171-175.

Page 29: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

29

D. Pelaksanaan Metode Demonstrasi di SMA

Penggunaan metode ini menurut Basyirudin Usman dibagi menjadi

dua bagian yaitu:

1. Peragaan langsung

Yaitu bentuk demonstrasi dengan menunjukkan benda aslinya

ketika akan mengadakan percobaan-percobaan yang dapat langsung

diamati oleh siswa.

2. Peragaan tidak langsung

Yaitu bentuk demonstrasi dengan menunjukkan benda tiruan atau

suatu model seperti gambar, boneka, media visual, dan lain-lain.

Metode demonstrasi juga terdiri dari 3 komponen utama, yaitu :

a) Showing

Yaitu guru menunjukkan suatu proses atau alat peraga yang

akan digunakan.

b) Doing

Yaitu guru mengerjakan proses yang akan diajarkan sesuai

materi.

c) Telling

Yaitu guru menjelaskan proses yang diperagakan atau alat

peraga yang digunakan. 25

25 Basyirudin Utsman, Metodelogi Pembelajaran, (Jakarta : Ciputat press, 2002), h.7

Page 30: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

30

Selain itu, dalam melaksanakan kegiatan demonstrasi dapat pula

dibagi menjadi tiga tahap kegiatan yang harus dilalui, yaitu:

2. Kegiatan Pra-Pengembangan

Kegiatan pra-pengembangan merupakan persiapan yang harus

dilakukan guru sebelum memulai kegiatan demonstrasi. Kegiatan pra-

pengembangan terdiri atas :

a. Kegiatan penyiapan bahan dan alat yang akan dipergunakan untuk

menunjukan – mengerjakan – menjelaskan secara terpadu dalam

demonstrasi sesuai dengan urutan langkah-langkah demonstrasi yang

sudah ditetapkan.

b. Kegiatan penyiapan bahan dan alat untuk menirukan pekerjaan seperti

yang dicontohkan guru dalam demonstrasi.

c. Kegiatan penyiapan siswa dalam mengikuti kegiatan demonstrasi dan

diikuti peniruan contoh pekerjaan sesudah demonstrasi, pertama-tama

guru mengkomunikasikan tujuan kegiatan demonstrasi yang harus

dilakukan oleh guru dan kegiatan menirukan yang harus dilakukan

siswa setelah guru selesai demonstrasi.

3. Kegiatan pengembangan

Guru mengajak anak untuk memperhatikan apa yang akan

dilakukan guru dengan mengajukan pertanyaan kepada anak yang

mengikuti demonstrasi. Misalnya dengan pertanyaan retoris.

Pertanyaan retoris mengandung arti pertanyaan itu tidak

memerlukan jawaban dari anak.

4. Kegiatan penutup

Kegiatan penutup dapat dipergunakan guru untuk

memotivasi anak yang berhasil untuk menunjukkan kinerja yang

baik maupun kepada siswa yang kurang berhasil.

Page 31: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

31

Kepada siswa yang berhasil guru mendorong siswa untuk

berusaha menciptakan yang lain yang lebih bagus sesuai dengan

kreativitas yang ingin diwujudkan. Sedangkan kepada siswa yang

kurang berhasil dapat diberikan layanan khusus untuk memperoleh

keterampilan yang lebih baik atau menjadikan siswa yang lebih

berprestasi menjadi tutor rekannya.

Berdasarkan perincian di atas dapat dikatakan bahwa

pelaksanaan metode demonstrasi terlebih dahulu harus mempersiapkan

ruangan, kesiapan media atau alat peraga, guru juga para siswa. Setelah

ada dan siap, kemudian guru langsung mempraktekkan materi yang akan

disampaikan kemudian siswa diharapkan untuk mengikutinya. Setelah

selesai diharapkan guru untuk mengulang kembali materi-materi yang

telah disampaikan dan dipraktekkan.

E. Faktor Keberhasilan Belajar Mengajar

Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang dicapai setelah

proses belajar mengajar terjadi yang diwujudkan dengan angka nilai sangat

dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Beberapa ahli pendidikan dan psikologi mengemukakan beberapa

aspek teknis yang berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar. Sarlito Wirawan mengemukakan lima faktor yang mempengaruhi

proses belajar yaitu:26

1. Waktu Istirahat: khususnya kalau mempelajari sesuatu yang meliputi

bahan yang banyak.

26 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996),Cet. Ke-7, h. 45-46

Page 32: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

32

2. Pengetahuan tentang materi yang dipelajari secara menyeluruh, dalam

mempelajari sesuatu lebih baik kalau dipelajari terlebih dahulu materi

dan bahan secara integral setelah itu baru dipelajari secara seksama.

3. Pengertian terhadap materi yang dipelajari: dalam mempelajari sesuatu,

harus mengerti apa yang dikandungnya.

4. Transfer pengetahuan mengenai hal-hal yang pernah dipelajari

sebelumnya.

5. Pengertian akan hasil belajar sendiri, bila seseorang tiap kali dapat

mengetahui hasil belajar, maka akan mempercepat dalam mempelajari

sesuatu.

Sebenarnya ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi

hasil belajar siswa. Dan faktor-faktor tersebut secara garis besar dapat

digolongkan kedalam dua macam, yaitu : faktor yang berasal dari dalam diri

siswa ( internal ) dan faktor yang berasal dari luar siswa ( Eksternal )27.

Faktor internal yang ada pada diri siswa itu adalah faktor kemampuan

intelektual, faktor efektif, seperti perasaan, minat, motivasi, kematangan

untuk belajar, kebiasaan belajar, kemampuan mengingat dan kemampuan

panca inderanya dalam melihat, mendengar. Sedangkan faktor eksternal yang

ada di luar diri siswa adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi

belajar mengajar seperti guru, kualitas PBM (proses belajar mengajar) serta

lingkungan seperti teman sekelas, keluarga dan sebagainya.28

27 Kartini Kartono, Bimbingan Belajar SMA dan Perguruan Tinggi, (Jakarta : CV. Rajawali,1985), hal. 1

28 Drs. H. M. Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV.Pedoman Ilmu Jaya, 1999), cet. I, h.74

Page 33: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

33

Sedangkan menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar, dirumuskan kedalam tiga macam, yaitu:

1. Faktor dari dalam diri siswa (internal), yakni keadaan atau kondisi

jasmani dan rohani siswa.

2. Faktor dari luar siswa (eksternal), yakni kondisi lingkungan di sekitar

siswa.

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni sejenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Sumber bahan ajar Pendidikan Agama Islam di SMA yaitu al-Qur’an

dan hadits. Hal itu apabila melihat pada sumber asal materi pendidikan agama

Islam, namun apabila segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat

untuk belajar seseorang maka sumber bahan pendidikan agama Islam yaitu:

1. Manusia

Manusia dapat menjadi sumber belajar, karena merupakan tempat

untuk mendapatkan sesuatu yang baru bagi anak dan orang lain.

2. Buku atau Perpustakaan

Merupakan hasil budi manusia untuk mengasetkan dan

meneruskan kebudayaan umat manusia, khususnya ilmu pengetahuan dan

tekhnologi. Termasuk di dalamnya adalah buku paket pendidikan agama

Islam yang direkomendasikan oleh sekolah.

3. Mass Media

Merupakan sumber informasi dan mengetengahkan hal-hal yang

aktual dan serba baru dari berbagai penjuru dunia serta digunakan untuk

berbagai kepentingan, sehingga penggunaanya relatif efektif.

4. Media Pengajaran

Yang dimaksud media pengajaran adalah segala alat bantu siswa

termasuk laboratorium. Segala macam bentuk alat peragaan dan alat-alat

Page 34: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

34

yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar, selain berfungsi

sebagai alat bantu juga dapat berfungsi sebagai sumber belajar bagi

siswa.

5. Alam Lingkungan

Dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu: alam terbuka, alam

lingkungan sejarah atau peninggalan sejarah, dan alam lingkungan

manusia.

Tujuan pendidikan agama Islam sebagaimana tersebut di atas tidak

dapat dicapai dengan sekaligus saja, atau dalam masa setahun dua tahun saja,

akan tetapi dengan berangsur-angsur sesuai dengan pertumbhan jasmani, akli

dan perasaan peserta didik dan melalui berbagai macam strategi.

Diantara strategi untuk mensukseskan pendidikan agama Islam,

sehingga tercapai tujuan itu menurut Mahmud Yunus sebagai berikut:

1. Menghubungkan pelajaran agama dengan kehidupan murid-murid dan

peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Dalam menerangkan

hukum-hukum dan dasar-dasar agama, diberikan contoh-contoh yang

hidup dalam alam sekitar murid-murid, sehingga mereka mengetahui

bahwa dasar-dasar agama itu adalah dasar-dasar yang hidup, bukan dasar-

dasar yang mati.

2. Membangunkan semangat murid-murid dan perasaan mereka sehingga

mereka menerima ajaran agama yang diberikan kepada mereka.

3. Menarik murid-murid, supaya menunaikan kewajiban agama sejak dari

kecilnya, agar menjadi adat kebiasaan baginya, seperti mengerjakan

sembahyang, piuasa, dan sebagainya.

4. Mengadakan aktivitas keagamaan di luar kelas, seperti mengadakan

panitia untuk menyambut hari besar Islam, mengadakan tablig agama,

menghadiri ceramah agama, dan menghadiri shalat jum’at.

Page 35: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

35

5. Dalam pelajaran kisah dan riwayat nabi, orang-orang shalih, pembesar

agama dan nasional, ditegaskan pengajaran dan ibarat yang dipetik arinya

supaya menjadi contoh dan suri tauladan bagi mereka.

6. Dalam memberikan materi ditekankan amal perbuatan, bukan teori yang

mendalam. Begitu juga dalam praktek akhlak, dipentingklan

mempraktekkan akhlak yang telah diajarkan itu, seperti berkata benar,

jujur, berani berkata benar, takut karena salah, suka menolong dan

sebagainya.

7. Menghafal ayat-ayat al-Qur’an dan hadits Nabi serta artinya yang sesuai

dengan usia dan kecerdasan murid-murid, seperti surat-surat pendek yang

mudah difahami oleh mereka dan hadits-hadits Nabi yang berhubungan

dengan akhlak.

8. Diadakan diskusi kelompok untuk membahas persoalan-persoalan yang

ada di masyarakat dan bagaiman cara menyelesaikan persoalan itu

menurut petunjuk agama.29

Pendekatan dalam pembelajaran, dalam buku strategi Pembelajaran

disebut sebagai tipe belajar dan kegiatan pembelajaran, dapat dibedakan

menjadi lima macam:

1. Pendekatan Belajar keterampilan

Pendekatan belajar keterampilan berfokus kepada pengalaman

belajar di dalam dan melalui gerak yang dilakukan peserta didik.

Kegiatan belajar terjadi apabila peserta didik menerima stimulis

kemudian merespons dengan menggunakan gerak. Kegiatan belajar

dalam bidang hukum, kedokteran, manajemen, dan perdagangan adalah

contoh-contoh yang menjelaskan adanya kegiatan belajar melalui gerak.

29 MahmudYunus, Metodik Khuuss Pendidikan Agama, (Jakarta: PT. Hindakarya Agung,1983), Cet. Ke-11, h. 82

Page 36: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

36

2. Pendekatan Belajar Sikap

Sikap dapat diartikan sebagai pola tindakan peserta didik dalam

merespons stimulus tertentu. Dalam kegiatan belajar sikap, upaya

pendidik ialah membantu peserta didik untuk memiliki dan

mengembangkan perubahan sikap.

3. Pendekatan Belajar Pengetahuan

Kegiatan belajar pengetahuan termasuk pada ranah kognitif.

Ranah ini mencakup pemahaman terhadap suatu pengetahuan,

perkembangan kemampuan, keterampilan berfikir. Aspek-aspek yang

termasuk di dalamnya adalah:

a. Kegiatan belajar informasi

Meliputi kegiatan peserta didik yang diprogram untuk

memahami simbol (lambang) seperti kata-kata, istilah, pengertian, dan

peraturan. Informasi yang dipelajari ini sering disebut fakta atau

pengetahuan.

b. Kegiatan belajar konsep

Konsep dapat diartikan sebagai rangkaian stimuli yang

mempunyai ciri-ciri yang sama. Contoh, seorang dikenalkan bahwa

lembaran-lembaran yang dijilid itu adalah buku. Kapanpun ia

menemui ciri-ciri tersebut maka ia akan menyebutnya buku.

c. Kegiatan Belajar Prinsip

Prinsip dapat diartikan sebagai pola-pola atau rangkaian

hubungan fungsional atau konsep. Belajar prinsip berfungsi untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyatakan hubungan

sebab akibat antar peristiwa atau objek sehingga peristiwa atau objek

itu mudah untuk dipahami atau diingat. Apabila prinsip telah dikuasai

dengan baik, maka fakta-akta akan apat diperoleh dari prinsip

tersebut.

Page 37: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

37

4. Pendekatan Belajar Pemecahan Masalah

Masalah timbul tatkala peserta didik mempunyai suatu tujuan

tetapi ia tidak mengetahui bagaimana cara mencapai tujuan itu. Masalah

juga dapat muncul apabila kebutuhan peserta didik tidak terpenuhi

dengan baik.

Masalah yang digunakan dalam pembelajaran memiliki arti

tersendiri. Masalah yang dimaksud di sini adalah suatu “jarak antara

sesuatu keadaan pada saat ini dengan keadaan yang diinginkan di masa

yang akan datang (Sayer, 1979,2). Sesuatu itu dapat berujud pendidikan,

kesehatan, pendapatan, pekerjaan, dan lain sebagainya. Selain itu keadaan

tersebut dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut:

A C B

Keterangan:

A = keadaan pada saat ini

B = keadaan yang diinginkan

C = pemecahan masalah

Secara luas, pemecahan masalah adalah upaya yang dilakukan

peserta didik untuk mencari dan menetapkan alternatif kegiatan dalam

menjembatani suatu keadaan pada saat ini dengan keadaan yang

diinginkan. Pemecahan masalah adalah jawaban yang tepat terhadap

pertanyaan tentang apakah upaya yang dapat dilakukan untuk mengubah

keadaan pada saat ini kepada keadaan yang ingin dicapai pada masa yang

akan datang.

Page 38: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

38

5. Pendekatan Belajar Partisipatif

Kegiatan pembelajaran partisipatif dapat diartikan sebagai upaya

pendidik untuk mengikut sertakan peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran. Kegiatan pembelajaran partisipatif mengandung arti ikut

sertanya peserta didik di dalam program pembelajaran partisipatif.

Keikutsertaan peserta didik itu diwujudkan dalam tiga tahapan

kegiatan pembelajaran yaitu perencanaan program (program planning),

pelaksanaan (program implementation), dan penilaian (program

evaluation) kegiatan pembelajaran.30 Pendekatan belajar partisipatif ini

juga peneliti gunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi karena pendekatan belajar yang digunakan dalam

demonstrasi tersebut lebih tepat dengan menggunakan pendekatan

partisipatif jika dibandingkan dengan pendekatan-pendekatan belajar

yang lain.

Berbeda dengan yang telah dituliskan oleh Sudjana tersebut,

Basyiruddin menyebutkan bahwa pendekatan dalam belajar dapat

dibedakan menjadi dua yaitu expository approach dan inquiry approach.

Expository approach adalah pendekatan apabila peranan pengajar lebih

besar dibanding dengan siswa. Guru biasanya berdiri di depan kelas dan

menerangkan pelajaran dengan berveramah. Para siswa diharapkan dapat

menangkap dan memperhatikan sambil memproses informasi yang

diceramahkan oleh guru, kadang-kadang siswa juga diberi tugas untuk

membaca teks tertentu kemudian disuruh membuat resume dari apa yang

dibacakan tersebut.

30 Sudjana S., S.Pd., M.Ed., Phd., Strategi Pemelajaran., (Bandung: Juli 2000), cet. Ke-3, h.120-155

Page 39: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

39

Sedangan pada inquiry approach guru hanya menampilkan faktor,

kejadian, atau demonstrasi. Siswa berusaha mengumpulkan informasi dan

mencari sendiri dari buku teks, kitab, data, publikasi dan sebagainya.31

Pendekatan yang digunakan oleh guru pendidikan agama islam di

SMA pada saat ini adalah pendekatan yang disesuaikan dengan

kompetensi yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran tersebut

dengan mengacu pada pendekatan-pendekatan yang telah disebutkan

sebelumnya yaitu ada lima macam.

Dengan pendekatan dan strategi tersebut, usaha memaksimalkan

kompetensi anak didik menjadi lebih mudah. Usaha-usaha lain seperti

membelajarkan siswa, mengaktifkan siswa dan menanamkan materi

kepada siswa pun gampang tercapainya karena siswa mengalami sendiri

pengalaman belajar itu.

F. Indikator keberhasilan Pelaksanaan Metode Demonstrasi

Pada variabel ini akan diteliti penggunaan metode demonstrasi oleh

guru dalam proses pembelajaran PAI di kelas menggunakan indikasi:

1. Penguasaan materi akademik (kognitif)

Penilaian terhadap hasil belajar penguasaan materi bertujuan

untuk mengukur penguasaan dan pemilikan konsep dasar keilmuan

(content objectives) berupa materi-materi esensial sebagai konsep kunci

dan prinsip utama. Ranah kognitif ini merupakan ranah yang lebih

banyak melibatkan kegiatan mental atau otak, pada ranah ini terdapat

enam jenjang proses berpikir, yaitu:

31 Basyiruddin Usman, op., cit., h. 121-122

Page 40: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

40

a. Pengetahuan atau ingatan (knowledge)

b. Pemahaman (komprehension)

c. Penerapan (application)

d. Analisis (analysis)

e. Sintesis (synthesis)

f. Evaluasi (evaluation)

Atau yang biasa dikenal dengan taksonomi bloom, untuk menilai

aspek penguasaan materi (kognitif) ini digunakan bentuk test yang dapat

mengukur keenam tingkatan tadi.

2. Hasil belajar yang bersifat normatif (Afektif)

Hasil belajar proses berkaitan dengan sikap dan nilai, berorientasi

pada penguasaan dan pemilikan kecakapan proses atau metode. Ciri-ciri

belajar ini akan tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti:

perhatian terhadap pelajaran, kedisiplinan, motivasi belajar, rasa hormat

pada guru, dan sebagainya.

Untuk menilai hasil belajar ini dapat digunakan instrumen

evaluasi yang bersifat nontest, misalnya kuisioner dan obsrvasi. Penilaian

ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, sikap, minat,

emosi atau nilai.

3. Hasil belajar aplikatif produktif (Psikomotorik)

Hasil belajar ini merupakan ranah yang berkaitan dengan

keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang

menerima pengalaman belajar tertentu. Simpson (1956) menyatakan

bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan

dan kemampuan bertindak individu, hasil belajar tampak setelah siswa

Page 41: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

41

menunjukan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang

terkandung pada kedua ranah tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Walaupun kebanyakan prestasi belajar cenderung bersifat

kuantitatif, lantaran penggunaan simbol angka atau skor namun hal

tersebut harus bisa meliputi seluruh kemampuan ranah cipta (kognitif),

rasa (afektif), dan karsa (psikomotor) siswa. Karena prestasi belajar

merupakan hasil yang dicapai siswa dari mata pelajaran tertentu yang

telah diikuti, dan hasil prestasi siswa dapat dilihat dari nilai-nilai raport

tiap semester atau nilai ujian akhir tiap jenjang sekolah yang dilalui.

Page 42: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

42

BAB III

METODE PENELITIAN

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian ini bernama SMA

Mandiri’99, berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Mandiri

(YAPMI). Sekolah ini berada di jalan Periuk KM.4, Villa Mutiara Pluit,

Tangerang. Didirikan pada tahun 1999 dengan nomor izin SK DEPDIKNAS

PROVINSI BANTEN NO : 02 / BAS / MN / IV / 2005.

SMA Mandiri’99 ini berbentuk biasa atau konvensional, status yang

disandangnya masih swasta. Waktu yang digunakan untuk proses

pembelajaran di sekolah ini adalah pagi. Di SMA Mandiri’99 ini hanya

membuka satu jurusan pada kelas XI dan kelas XII yaitu jurusan IPS.

Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan sejak Kamis 4 April 2008

sampai dengan Rabu 19 Juni 2008.

Sebagai salah satu persyaratan untuk penelitian ini adalah

diperlukannya perizinan baik dari pihak universitas yaitu Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta serta pihak sekolah yaitu SMA Mandiri’99

Tangerang, yang kemudian kedua lembaga tersebut memberikan izin untuk

melakukan penelitian yang berkaitan dengan Pengaruh metode demonstrasi

terhadap keberhasilan PAI.

35

Page 43: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

43

F. Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui pelaksanaan penggunaan metode demonstrasi di SMA

Mandiri 99 Tangerang.

2 Untuk mengetahui penggunaaan metode demonstrasi terhadap

keberhasilan PAI di SMA Mandiri 99.

G. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari

manusia, benda, tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang

memiliki karakteristik tertentu.32 Sedangkan sample adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti.33

Menurut Suharismi Arikunto bahwa apabila subyek penelitian kurang

dari 100, lebih baik diambil semua. Tetapi apabila populasi lebih dari 100,

maka dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.34

Dalam penelitian ini populasi berjumlah 134 siswa, sedangkan yang

dijadikan sebagai sample berjumlah 40 siswa.

H. Tekhnik Pengumpulan Data

Pengumpuan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini

dilakukan melalui teknik-teknik sebagai berikut:

1. Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematik

fenomena-fenomena yang diselidiki, dalam arti luas observasi sebenarnya

merupakan pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun

32 Sutisno Hadi, Metodelogi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1990), cet. Ke-22, h. 333 Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan praktek, (Yogyakarta: Andi

Offset, 1990), Cet. Ke-22, h. 112.34 Suharismi Arikunto, Ibid., h. 112

Page 44: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

44

tidak langsung. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data tentang

kondisi objektifitas:

a. Proses pembelajaran yang diadakan di kelas selama ini oleh guru yang

bersangkutan.

b. Keadaan siswa saat metode demonstrasi diterapkan di kelas.

c. Hasil belajar siswa setelah menggunakan metode demonstrasi.

2. Wawancara, yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari terwawancara.

Berkaitan dengan hal ini maka wawancara dilakkan dengan

Kepala Sekolah SMA Mandiri “99 yaitu Bapak Drs. Muhammad, dan

Bapak Diki Masdi S.Pd.I selaku guru Pendidikan Agama Islam di SMA

Mandiri “99.

3. Posttest, untuk mengukur keberhasilan dari metode demonstrasi yaitu

dengan memberikan test kepada siswa setelah diterapkannya metode

demonstrasi atau dengan metode One Group Pretest-Posttest Design.

Dalam metode ini digunakan satu kelompok subjek. Pertama-tama

dilakukan pengukuran, lalu dikenakan perlakuan untuk jangka waktu

tertentu, perlakukan tersebut dalam penelitian ini adalah diterapkannya

metode demonstrasi di dalam satu kelompok subjek, kemudian dilakukan

pengukuran untuk kedua kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Page 45: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

45

Pretest Treatment Posttest

Keterangan:

1) T1, yaitu pretest, untuk mengukur mean prestasi belajar sebelum

subjek diajar dengan metode demonstrasi.

2) Subjek dikenakan X, yaitu diterapkannya metode demonstrasi untuk

jangka waktu tetentu.

3) T2, yaitu posttest, untuk mengukur mean prestasi belajar setelah

subyek dikenakan variabel eksperimental X.

4) T1 dan T2 dibandingkan untuk menentukan seberapakah perbedaan

yang timbul, jika sekiranya ada, sebagai akibat dari digunakannya

variabel eksperimental X.

5) Untuk mengukur perbedaan antara T1 dan T2 digunakan jenis Uji Beda

Rata-rata untuk sampel yang saling berhubungan, dengan rumus:

t = B

SEB

6) Dari hasil pengukuran tersebutlah diambil kesimpulan yang

merupakan hasil penelitian yaitu:

a. Apabila Thit lenih besar atau sama dengan Tt, maka Hipotesis

Nihil (Ho) ditolak, sebaliknya Hipotesis alternatif (Hi) diterima

atau disetujui. Berarti antara kedua variabel yang akan diteliti

secara sinifikan memang terdapat perbedaan dan metode

demonstrasi yang diterapkan tersebut telaj memberikan

keberhasilannya yang nyata.

T1 X T2

Page 46: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

46

b. Namun apabila Thit lebih kecil daripada Tt maka Hiotesis Nihil

diterima atau disetujui; sebaliknya Hipotesis alternatif ditolak.

Berarti bahwa perbedaan antara variabel I dan variabel II itu

bukanlah perbedaan yang berarti, atau bukan perbedaan yang

signifikan dan metode demonstrasi yang diterapkan tersebut tidak

memberikan keberhasilannya yang nyata.

I. Tekhnik Analisa Data

Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kemudian diolah

dengan metode deskriptif dan analisis sehingga menjadi penjelasan-

penjelasan yang gamblang mengenai penggunaan metode demonstrasi di

kelas, baik dari aspek siswa maupun dari aspek guru.

Data yang diperoleh melalui posttest yang diujikan kepada siswa

setelah diterapkannya metode demonstrasi tersebut dihitung dengan

menggunakan uji “t”.

Sebelum penghitungan melalui uji “t” dilaksanakan, peneliti

mengajukan Hipotesis alternatif (Hi) dan Hipotesis nihil (Ho) sebagai berikut:

Hi : “Metode demonstrasi yang diterapkan dalam pembelajaran

pendidikan agama Islam di SMA Mandiri’99 memperlihatkan

keberhasilan yang nyata; dalam arti kata dapat diandalkan sebagai

metode yang baik untuk mengajarkan bidang studi pendidikan agama

Islam di sekolah ini”.

Page 47: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

47

Ho : “Metode demonstrasi yang diterapkan dalam pembelajaran

pendidikan agama Islam di SMA Mandiri’99 tidak memperlihatkan

keberhasilan yang nyata; dalam arti kata dapat diandalkan sebagai

metode yang baik untuk mengajarkan bidang studi pendidikan agama

Islam”.

Meskipun metode penelitian ini memiliki beberapa kelemahan, namun

pretest itu memberikan landasan untuk membuat komparasi prestasi subjek yang

sama sebelum dan sesudah dikenai X (eksperimntal treatment).35

35 Sumardi Suryabrata, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: PT Raja grafindo Persada, Mei 2003),Cet ke-13, h. 101-103

Page 48: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum SMA Mandiri ‘99

4. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan

a. Guru

Jumlah pengajar yang ada di SMA Mandiri’99 berjumlah 19

orang, yang terdiri dari 1 kepala sekolah dan 18 tenaga pengajar. Dari

19 orang itu yang menjadi guru pendidikan agama hanya 1 orang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel yang akan

dicantumkan nama guru pendidikan agama sebagai berikut:

TABEL 1

Data Nama Guru Pendidikan Agama SMA Mandiri’99

No Nama Kelas Bidang Studi

1 Diki Masdi, S.Pd X - XII PAI

2 Abd.Rohim, S.Pd X - XII Aqidah Akhlak

41

Page 49: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

49

TABEL 2

Daftar Para Pembina SMA Mandiri’99

No. Nama Guru Bidang StudyKelas

JabatanX XI XII

1 Drs. H. Muhammad - Kepala Sekolah

2 Darwati, Amd Matematika √ √ √ Guru/Bid.Kurikulum

3 Diki Masdi, S.Pd PAI √ √ √ Guru/Bid.Kesiswaan

4 Dedi Yahadian, S.Ag Geografi √ √ √ Guru

5 Dewi Retno Wulan, S.Sos Sosiologi √ √ √ Guru

6 Indah Permata W, S.SBhs. Inggris √ √ √ Guru

Bhs. Asing √ √ √ Guru

7 Leti Lutfiati, SEEkonomi √ √ √ Guru

Akuntansi √ √ √ Guru

8 Drs. Miftahul Alim Bhs. Indonesia √ √ Guru

9 Dina Kusumawati, SPs Bhs. Indonesia √ Guru

10 Sri Hartati, SPd Biologi √ Guru

11 Busro, Amd Penjas √ √ √ Guru

12 M.Sopyan, SPd Sejarah √ √ √ Guru

13 Eem Suhaemah

Pendidikan

Seni √ √ √ Guru

14 Sri Winartin, S.Pd PPKn √ √ √ Guru

15 Abd.Rohim, S.Pd Aqidah Akhlak √ √ √ Guru

16 Chaerul Chandra, SE TIK √ Guru

17 Rohadi Kimia √ Guru

18 Rundanasti, S.Pd Fisika √ Guru

19 Siti Komat, S.Kom TIK √ √ Guru

Page 50: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

50

20 Siti Rahmawati TU

21 Hj. Muamimah Bendahara

5. Siswa

Selain guru, muridpun sangat berperan dalam kegiatan

pendidikan. Karena tanpa adanya murid mustahil terjadi sesuatu

pembelajaran.36 Murid adalah seseorang yang berada pada sesuatu masa

perkembangan tertentu dan mempunyai potensi untuk menjadi dewasa.37

Posisi murid berperan sebagai subyek dan juga sebagai obyek dalam

proses belajar mengajar. Dikatakan demikian, karena anak didik

diharapkan mampu menjadi komponen pendidikan yang kreatif dan

dinamis dalam memperoleh pengetahuan, tidak hanya menerima secara

bulat-bulat pengetahuan itu tanpa perencanaan dan penalaran yang logis.

Berbicara mengenai siswa atau anak didik yang ada di SMA

Mandiri’99 ini, dari tahun ke tahun penerimaan siswa baru selalu

meningkat. Hal ini dilatar belakangi oleh semakin meningkatnya kualitas

pendidikan yang diberikan kepada anak didik sehingga kepercayaan

masyarakat semakin bertambah.

Jumlah keseluruhan siswa SMA Mandiri’99 saat ini berjumlah

134 siswa. Terdiri dari 71 orang laki-laki dan 63 orang perempuan.Untuk

lebih jelasnya berikut ini daftar jumlah siswa SMA Mandiri’99.

Jumlah keseluruhan siswa SMA Mandiri’99 saat ini berjumlah

134 siswa. Terdiri dari 71 orang laki-laki dan 63 orang perempuan.

36 Abu ahmadi dan Tri Joko Prasetya, SBM (Strategi Belajar Mengajar) Untuk FakultasTarbiyah Komponen MKDK, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997), Cet Pertama, h.11

37 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan), (Jakarta:PT Rineka Cipta, April 2003), Cet ke-4, h. 176

Page 51: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

51

TABEL 3

Data Siswa SMA Mandiri’99

No TingkatJumlah

Kelas

SiswaJumlah

L P

1 X 2 25 21 46

2 XI 2 24 22 46

3 XII 2 22 20 42

Jumlah 6 71 63 134

6. Karyawan

Sebagai pendukung kelangsungan untuk menunjang lancarnya

mekanisme kerja yang ada di SMA Mandiri’99 ini adalah unsur

karyawan. Walaupun karyawan tidak bertugas seperti guru, mereka tetap

memiliki peranan dalam kelangsungan proses pendidikan secara umum.

Sebagaian dari karyawan ada yang bertugas sebagai karyawan

administrasi, penjaga keamanan sekolah, dan lainnya. Mengenai jumlah

karyawan seluruhnya berjumlah sebagai berikut:

TABEL 4

Data Karyawan SMA Mandiri’99

No Nama Jabatan

1 Siti Rahmawati TU

2 Hj. Muamimah Bendahara

Page 52: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

52

7. Struktur Organisasi

Dari struktur organisasi SMA Mandiri’99, sebagaimana terlampir,

dapat dilihat bahwa Yayasan adalah pimpinan tertinggi dari struktur

organisasi itu. Jadi Yayasan membawahi seluruh komponen organisasi

(seksi-seksi) yang mempunyai tugas masing-masing, yaitu:

a. Kepala Sekolah, sebagai pengambil kebijakan tertinggi di bawah ketua

yayasan Mandiri Indonesia (YAPMI). Membawahi beberapa staf

seperti guru bidang dan seksi-seksi yang lain. Ia mempunyai mandat

langsung dari ketua Yayasan untuk mengatur sekolah Mandiri’99.

Meskipun demikian kebijakan-kebijakan yang diambilnya masih atas

persetujuan ketua Yayasan Pendidikan Mandiri Indonesia (YAPMI).

b. OSIS, bersama kepala sekolah dan ketua Yayasan membawahi siswa.

Bertugas sebagai penyambung lidah antara kepala sekolah dan ketua

Yayasan sebagai pengambil kebijakan dengan siswa. Atau

penampung aspirasi seluruh siswa SMA Mandiri’99 untuk ketua

Yayasan dan Kepala Sekolah sebagai pengambil kebijakan.

c. Ketua Yayasan Mandiri, meskipun mempunyai kedudukan tertinggi di

struktur organisasi tersebut namun ia mempunyai kedudukan yang

sama dengan OSIS dan Kepala Sekolah dalam mengurus siswa.

d. Tata Usaha, tugasnya adalah mengurus semua administrasi sekolah.

Mulai dari keuangan, administrasi guru, administrasi siswa dan lain

sebagainya.

e. Wakasek Bid. Kesiswaan, yaitu kepala bidang kesiswaan yang

ditunjuk oleh kepala sekolah untuk mengurus semua hal berkenaan

dengan masalah kesiswaan.

f. Wakasek Bid. Kurikulum, yaitu kepala bidang kurikulum yang

ditunjuk oleh kepala sekolah untuk mengurus semua hal yang

berkenaan dengan masalah kurikulum.

Page 53: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

53

g. Wali Kelas, yaitu guru yang diberi tanggung jawab oleh kepala

sekolah untuk mengurusi kelas.

8. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang dimaksud adalah apa saja yang dapat

membantu tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran. Dengan

demikian sarana dan Prasarana di sini dapat berupa bangunan/gedung,

tanah maupun fasilitas yang lainnya yang dapat membantu lancarnya

kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan ini.

Adapun data tentang sarana dan Prasarana yang dimiliki SMA

Mandiri’99 ini dikumpulkan berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala

Sekolah dan observasi di SMA Mandiri’99. Untuk lebih jelasnya sarana

dan prasarana yang ada di SMA Mandiri’99 adalah sebagai berikut:

a. Ruang teori 6 lokal

b. Ruang Kepala Sekolah

c. Ruang guru

d. Ruang TU

e. Ruang OSIS

f. Ruang Perpustakaan

g. Ruang Komputer

h. Kamar mandi/WC guru

i. Kamar mandi/WC murid

j. Mushala

k. Halaman olahraga

l. Ruang penjaga

Page 54: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

54

B. Deskripsi Data

Sebelum melaksanakan penelitian ada beberapa persiapan atau

beberapa hal yang dirumuskan, tentukan dan lakukan, diantaranya adalah:

1. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang dijadikan peneliti untuk mengukur

keberhasilan dari penggunaan metode demonstrasi yang peneliti terapkan

dalam pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Untuk mengukur keberhasilan proses demonstrasi di kelas peneliti

menggunakan pedoman observasi sebagaimana telampir.

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati penggunaan metode

demonstrasi dalam proses belajar di kelas. Baik itu penggunaan metode

demonstrasi oleh siswa, dalam hal ini aspek siswalah yang diteliti.

Maupun penggunaan metode demonstrasi oleh guru, aspek guru yang

diteliti. Kesemuanya ditulis dalam matrik pedoman observasi.

Sesuai dengan pedoman observasi (terlampir) tersebut jika pada matrik

observasi tersebut terisi secara penuh atau maksimal maka metode

demonstrasi di kelas telah memberikan pengaruh yang nyata. Namun

apabila hanya beberapa kolom saja yang terisi, maka metode demonstrasi

tidak dapat memperlihatkan pengaruhnya yang nyata.

Di akhir penulisan, akan mewawancarai Kepala Sekolah dan guru bidang

studi Pendidikan Agama Islam mengenai metode demonstrasi di kelas.

Setelah data terkumpul maka peenulis akan memberikan interpretasi

terhadap data tersebut.

Data yang peneliti peroleh dari hasil penelitian di SMA Mandiri’99

Tangerang dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut:

Page 55: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

55

2. Data pelaksanaan mengajar PAI dengan menggunakan metode

ceramah di SMA Mandiri ’99 Tangerang yang meliputi pendahuluan,

inti dan penutup.

3. Data pelaksanaan mengajar PAI dengan menggunakan metode

Demonstrasi di SMA Mandiri ’99 Tangerang yang meliputi

pendahuluan, inti dan penutup.

4. Data Skor hasil belajar PAI dengan menggunakan metode ceramah

dan metode demonstrasi di SMA Mandiri ’99 Tangerang.

C. Analisa Data

Berdasarkan deskripsi data tersebut maka dapat dianalisa sebagai

berikut.

1. Data Pelaksanaan Mengajar PAI dengan Menggunakan Metode Ceramah

Di SMA Mandiri ’99 Tangerang

Pelaksanaan metode Ceramah di SMA Mandiri’99 Tangerang

selama ini adalah sebagai berikut:

a. Pendahuluan

10 menit awal guru mereview materi yang telah diberikan pada

minggu lalu, siswa diberikan pertanyaan seputar materi tersebut.

b. Inti

Guru menyampaikan materi tentang mengurus jenazah.

Pertama-tama jenazah dimandikan, yaitu dibasuh dengan air bersih,

dari atas kepala hingga ujung kaki, lebih diutamakan sebelah kanan

didahulukan. Kemudian disabuni dan terakhir mayat dibasuh dengan

air bersih secara meratake seluruh tubuh.

Page 56: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

56

c. Penutup

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang materi yang telah dijelaskan.

2. Data Pelaksanaan Mengajar PAI Dengan Menggunakan Metode

Demonstrasi Di SMA Mandiri ’99 Tangerang

a. Pendahuluan

10 menit awal digunakan untuk menyiapkan tempat yaitu di

halaman sekolah serta mengkondisikan siswa. Serta menjelaskan alat-

alat yang pelaksanaan memandikan jenazah: boneka, air, ember,

gayung, sabun, handuk, dan kain sarung,

b. Inti (50 menit)

Siswa dibagi menjadi 4 kelompok terdiri dari 6 sampai 7 siswa.

Setiap kelompok mempraktekkan proses memandikan mayat dengan

bimbingan guru. Setiap kelompok mendapatkan waktu 10 menit.

Sebelum siswa mempraktekkan memandikan mayat guru terlebih

dahulu memperlihatkan kepada meraka cara memandikan mayat

sebagai berikut.

1) Boneka di siram dengan air menggunakan gayung dari atas kepala

sampai kaki. Kemudian dibersihkan dengan sabun (bagian depan).

2) Lalu boneka didudukan agar kotoran keluar semua.

3) Boneka dimiringkan ke sebelah kanan kemudian disiram dan

dibersihkan dengan sabun sampai bagian belakang mayat, begitu

pula sebaliknya yaitu dimiringkan ke sebelah kiri.

4) Setelah semua proses itu dilakukan boneka dibasuh dengan air

secara merata. Kemudian di seka dengan handuk

Page 57: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

57

c. Penutup

Guru menjelaskan kepada siswa apa yang telah dipelajari,

kemudian memberikan kuis. Untuk praktek mengkafani akan

dilakukan pada minggu depan.

3. Data Skor Hasil Belajar PAI Dengan Menggunakan Metode Ceramah dan

Metode Demonstrasi di SMA Mandiri ’99 Tangerang

Sekor yang melambangkan nilai PAI dari sejumlah 26 Orang

Siswa kelas XI A SMA Mandiri ’99 Tangerang pada saat pre-test dan

Post-test:

Tabel 5

Skor Hasil Ulangan Siswa

Sebelum Diterapkan Metode Demonstrasi

No Nama SiswaSkor Dengan Metode

Ceramah

1 Abdul Wahab 89

2 Ade Sahruddin 86

3 Amir Yuniarto 78

4 Andi Kurniawan 80

5 Annisa Amalia 89

6 Ardi Winarno 89

7 Budi Setiawan 93

8 Dedi Kuncoro 82

9 Desi Ira Wati 91

10 Desi Setianingrum 91

Page 58: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

58

11 Didik TB Dinar 88

12 Fajriansyah 65

13 Febrina mulyati 95

14 Ferdy Jurjani 91

15 Ika Rahmawati 74

16 Kiki Maulani 89

17 Nabila Rosyidah 91

18 Nurhidayati 95

19 Rahmaniasih 94

20 Retno Handayani 95

21 Riki Fahreza 91

22 Riki Supendi 83

23 Rio Handika 88

24 Syaifullah 95

25 Syifana Puteri 91

26 Zulfikar 94

Rata-rata 87,96

Tabel 6

Skor Hasil Ulangan Siswa

Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi

No Nama SiswaSkor Dengan Metode

Demonstrasi

1 Abdul Wahab 93

2 Ade Sahruddin 83

3 Amir Yuniarto 83

Page 59: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

59

4 Andi Kurniawan 83

5 Annisa Amalia 90

6 Ardi Winarno 93

7 Budi Setiawan 88

8 Dedi Kuncoro 93

9 Desi Ira Wati 86

10 Desi Setianingrum 95

11 Didik TB Dinar 90

12 Fajriansyah 86

13 Febrina mulyati 95

14 Ferdy Jurjani 89

15 Ika Rahmawati 90

16 Kiki Maulani 90

17 Nabila Rosyidah 95

18 Nurhidayati 95

19 Rahmaniasih 95

20 Retno Handayani 95

21 Riki Fahreza 95

22 Riki Supendi 93

23 Rio Handika 83

24 Syaifullah 88

25 Syifana Puteri 93

26 Zulfikar 92

Rata-rata 90,43

Page 60: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

60

Tabel 7

Skor Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Ceramah

dan Metode Demonstrasi

No Nama Siswa

Skor Hasil Ulangan 26 Siswa

Dengan Metode

Ceramah

Dengan Metode

Demontrasi

1 Abdul Wahab 89 93

2 Ade Sahruddin 86 83

3 Amir Yuniarto 78 83

4 Andi Kurniawan 80 83

5 Annisa Amalia 89 90

6 Ardi Winarno 89 93

7 Budi Setiawan 93 88

8 Dedi Kuncoro 82 93

9 Desi Ira Wati 91 86

10 Desi Setianingrum 91 95

11 Didik TB Dinar 88 90

12 Fajriansyah 65 86

13 Febrina mulyati 95 95

14 Ferdy Jurjani 91 89

15 Ika Rahmawati 74 90

16 Kiki Maulani 89 90

17 Nabila Rosyidah 91 95

18 Nurhidayati 95 95

19 Rahmaniasih 94 95

20 Retno Handayani 95 95

21 Riki Fahreza 91 95

Page 61: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

61

22 Riki Supendi 83 93

23 Rio Handika 88 83

24 Syaifullah 95 88

25 Syifana Puteri 91 93

26 Zulfikar 94 92

Rata-rata 87,96 90,43

Secara umum data tersebut sudah dapat menunjukkan

keberhasilan metode demonstrasi jika dilihat dari nilai rata-rata siswa.

Namun karena secara ilmiah hal ini belum dapat diterima, maka akan

menghitungnya menurut kaidah-kaidah statistik pendidikan berikut:

Tabel 8

Perhitungan untuk Memperoleh “t”

No

Hasil UlanganD =

(Y – X)

D² =

(Y - X)²Dengan Metode

Ceramah

Dengan Metode

Demontrasi

1 89 93 -4 16

2 86 83 3 9

3 78 83 -5 25

4 80 83 -3 9

5 89 90 -1 1

6 89 93 -4 16

7 93 88 5 25

8 82 93 -11 121

9 91 86 5 25

Page 62: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

62

10 91 95 -4 16

11 88 90 -2 4

12 65 86 -21 441

13 95 95 0 0

14 91 89 2 4

15 74 90 -16 256

16 89 90 -1 1

17 91 95 -4 16

18 95 95 0 0

19 94 95 -1 1

20 95 95 0 0

21 91 95 -4 16

22 83 93 -10 100

23 88 83 5 25

24 95 88 7 49

25 91 93 -2 4

26 94 92 2 4

26=N 2287 2351 -64=²∑D 1184=∑D²

Tanda – (“minus) di sini bukanlah tanda aljabar; karena itu

hendaknya dibaca: ada selisih/beda sekor antara Variabel X dan Variabel

Y sebesar 64.Dari table telah diberhasil kita peroleh : ∑D = 64 dan ∑D² =

1184.

Page 63: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

63

Dengan diperolehnya ∑D dan ∑D² itu, maka dapat kita ketahui

besarnya Deviasi standar perbedaan skor antara Variabel X dan Variabel

Y (dalam hal ini SDD):38

SDD = √ ∑D² - (∑D)² = √ 1184 - (64)²

N (N) (26)

= √ 45,5 - (2,5)² = √ 45,5 - 6,25

= √ 39,25 = 6,264982 = 6,265

Dengan diperolehnya SDD sebesar 6,265, lebih lanjut dapat kita

perhitungkan Standard Error dari Mean perbedaan skor antara variabel X dan

variabel Y:

SEMD = SDD = 6,265 = 6,265 = 6,265 = 6,265

√N-1 √ 26 – 1 √25 5

= 0,251

Langkah berikutnya adalah mencari harga to dengan menggunakan rumus:

to = MD

SEMD

MD telah diketahui yaitu 2,462, sedangkan SEMD = 0,251, jadi:

to = 2,462

0,251

= 9,823

38 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada), cet:11, 2003. h: 293-296.

Page 64: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

64

Langkah berikutnya, kita berikan interpretasi terhadap to, dengan

terlebih dahulu memperhitungkan df atau db-nya: df = N – 1 = 26 – 1 = 25.

dengan df sebesar 25 kita konsultasi pada Tabel Nilai “t”, baik taraf

signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%.

Ternyata dengan df sebesar 25 itu diperoleh harga kritik t atau ttable

pada signifikansi 5% sebesar 2,06; sedangkan pada taraf signifikansi 1% tt

diperoleh sebesar 2,79.

Dengan membandingkan besarnya “t” yang kita peroleh dalam

perhitungan (to = 9,823) dan besarnya “t” yang tercantum pada Tabel Nlai “t”

(tt.ts.5% = 2,06 tt.ts.1% = 2,79) maka dapat kita ketahui bahwa to adalah lebih

besar dari pada tt ; yaitu :

2,06 < 9,823 > 2,79

D. Interpretasi Data

Data yang diperoleh peneliti di atas, yaitu tentang pelaksanaan metode

konvensional dan pelaksanaan metode demonstrasi serta hasil skor dari

keduanya dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut.

Jika dilihat dari nilai rata-rata hasil ulangan siswa dengan

menggunakan metode demonstrasi dibandingkan dengan skor nilai rata-rata

siswa dari hasil metode demonstrasi, sebenarnya dapat disimpulkan bahwa

metode demonstrasi yang diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama

Islam di SMA Mandiri ’99 sudah memberikan pengaruhnya yang nyata. Oleh

karena itu dapat dijadikan andalan guru ketika akan mengajarkan materi

Pendidikan Agama Islam di SMA Mandiri ’99 Tangerang.

Page 65: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

65

Karena to lebih besar dari pada tt maka Hipotesa Nihil yang diajukan

di muka ditolak; ini berarti bahwa adanya perbedaan sekor nilai para siswa

SMA Mandiri ’99 Tangerang sebelum dan sesudah diterapkannya metode

baru “M” merupakan perbedaan yang meyakinkan (=signifikan).

Page 66: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

66

BAB V

PENUTUP

Dari hasil penelitian yang dilakukan di SMA Mandiri’99 Tangerang,

selama kurang lebih dua bulan terhitung mulai tangal 20 Maret sampai dengan 15

Mei 2008, serta berdasarkan uji coba dengan menggunakan Uji Beda Rata-rata

untuk Sampel Yang Saling Berhubungan, seperti yang telah dijelaskan di bab

sebelumnya, maka sebagai akhir dari penulisan skripsi ini, dibuat kesimpulan dan

saran sebagaimana di bawah ini:

A. Kesimpulan

1. Dari hasil perhitungan melalui uji “t” sebagaimana dijelaskan pada Bab

IV, kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang dilakukan di SMA

Mandiri ’99 Tangerang adalah bahwa memang metode demonstrasi yang

diterapkan di SMA Mandiri ’99 Tangerang telah memberikan

keberhasilan yang nyata. Ini berarti bahwa meode demonstrasi ini dapat

digunakan sebagai salah satu alternatif oleh guru dalam proses belajar

mengajar selanjutnya.

2. Diantara kelemahan metode demonstrasi ini adalah tidak semua hal dapat

didemonstrasikan, metode demonstrasi banyak memerlukan waktu

sehingga dapat mengganggu pelajaran lain, apabila proses pertama

59

Page 67: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

67

berlainan dengan proses kedua maka siswa sukar menentukan mana

proses yang benar, apabila alat-alat demonstrasi kurang maka siswa tidak

dapat memahami materi pelajaran yang sedang berlangsung.

3. Dapat disimpulkan juga bahwa pelaksanaan metode demonstrasi di

sekolah tersebut cukup berhasil dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan

dengan indikasi-indikasi sebagai berikut :

a. Nilai siswa cenderung naik jika dilihat sesudah diterapkannya metode

demonstrasi.

b. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan

menggunakan metode demonstrasi dengan hasil belajar siswa dengan

tidak menggunakan metode demonstrasi.

Keberhasilan demonstrasi tersebut tidak terlepas dari sikap

antusias dan keinginan siswa dalam mendalami dan mempelajari

Pendidikan Agama Islam.

Dengan demikian hipotesis alternatif yang dirumuskan telah dapat

diketahui kebenarannya pada penelitian kali ini sehingga dapat diambil

sebagai kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa “Metode demonstrasi

yang diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA

Mandiri ’99 Tangerang telah memberikan pengaruh yang nyata, dalam arti

kata dapat diandalkan sebagai metode yang baik untuk mengajarkan

bidang studi Pendidikan Agama Islam di sekolah ini.

B. Saran

1. Untuk meningkatkan pelaksanaan metode demonstrasi yang dilaksanakan

di SMA Mandiri ’99 Tangerang, hendaknya siswa diberi rangkuman atau

catatan tentang materi yang akan dibahas, sehingga siswa dapat

memahami poin-poin penting dari metode demonstrasi yang akan mereka

lakukan.

Page 68: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

68

2. Murid membutuhkan perhatian yang serius dari guru agar mereka dapat

belajar dengan aktif, apalagi dalam memahami pengetahuan agama yang

bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah (Hadits Nabi), bukan

pengalaman empiris.

3. Dalam rangka meningkatkan pembelajaran pendidikan agama Islam di

SMA Mandiri’99 Tangerang, hendaknya guru mata pelajaran pendidikan

agama Islam mengusahakan adanya pembaharuan, dalam hal ini

khususnya pembaharuan dalam penggunaan metode pengajaran yang

sesuai dengan situasi dan kondisi pembelajaran.

4. Hendaknya guru mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMA

mandiri’99 Tangerang terlibat langsung dengan murid dalam upaya

menciptakan iklim belajar, menyiapkan bahan ajar serta membina

keakraban diantara peserta didik. Bahan-bahan belajar perlu diperoleh

siswa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai agar siswa tidak sama

sekali tidak tahu tentang materi yang akan dikaji atau dipelajari.

5. Perpustakaan sekolah hendaknya mempunyai referensi yang lebih banyak

lagi berkenaan dengan materi pelajaran agama. Sehingga siswa tidak

kesulitan dalam mencari sumber literatur yang lain.

Page 69: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

69

REFERENSI

Ahmadi, Abu dan Prasetya, Tri Joko, SBM (Strategi Belajar Mengajar) Untuk

Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997, Cet

Pertama.

Arifin, H.M., Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama, Jakarta: Bulan Bintang,

1976.

Arikunto, Suharismi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan praktek, Yogyakarta:

Andi Offset, 1990, Cet. Ke-22.

Daradjat, Zakiah, Dr., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta, Bumi

Aksara: 1995, Cet. I.

, dkk., Metode Khusus pengajaran Agama Islam, Jakarta: P.T. Bumi

Aksara, agustus, 2001.

, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996) cet ke-3.

, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah,(Jakarta: CV.

Ruhama, 1995) cet ke-2.

Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan

Agama Islam, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2003).

Hadi, Sutisno, Metodelogi Research, Yogyakarta: Andi Offset, 1990, cet. Ke-22.

Kartono, Kartini, Bimbingan Belajar SMA dan Perguruan Tinggi, Jakarta: CV.

Rajawali, 1985.

Marimba, Ahmad D, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Al Ma’arif,

1980, cet.4.

Muhaimin, M.A., Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2001) cet ke-1.

Mulyasa, E., ImplementasiKurikulum 2004, Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, Juni, 2004).

Page 70: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

70

Nizar, Samsul, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis Teoritis Dan Praktis,

Jakarta: Ciputat Press, 2002.

Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional 1993-1994, I Jakarta: Eko Jaya,

1994.

Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976).

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994).

, Metodelogi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta, Kalam Mulia.

Januari, 2001), Cet. Ke-3.

Sabri, Alisuf, Drs. H. M., Ilmu Pendidikan, Jakarta: CV.Pedoman Ilmu Jaya, 1999,

cet. I.

Sarwono, Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang,

1996, Cet. Ke-7.

Shaleh, Abdul Rachman, Pendidikan Agama Dan Keagamaan, Visi, Misi Dan Aksi,

Jakarta: P.T. gemawindu Pancaperkasa, maret, 2000.

Silberman, Melvin L., active Learning, 101 Cara Belajar siswa Aktif, (Bandung:

Nusantara dengan Nuansa, September, 2004), Cet ke-1.

Sudjana, S., S.Pd., M.Ed., Phd., Strategi Pemelajaran., (Bandung: Juli 2000), cet. Ke-

3.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada),

cet: 11, 2003.Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Edisi Revisi, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2000.

Suryabrata, Sumardi, Metodelogi Penelitian, Jakarta: PT Raja grafindo Persada, Mei

2003, Cet ke-13.

Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan),

Jakarta: PT Rineka Cipta, April 2003, Cet ke-4.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Edisi Revisi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2000).

Tafsir, Ahmad, Metodelogi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya,

1995.

Page 71: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46946/1/ANWAR… · Skripsi berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap

71

Tim Cendikia, Pendidikan Agama Islam Untuk SMA Kelas 1 Kurikulum 2004

Berbasis Kompetensi, Bandung, Ganeca exact, 2004.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional,

(Jogjakarta: Media Wacana Press, 2003) cet ke-1.

Utsman, Basyirudin, Metodelogi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Press,

2002.

Yunus, Mahmud, Metodik Khuuss Pendidikan Agama, (Jakarta: PT. Hindakarya

Agung, 1983), Cet. Ke-11.