PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS...

81
PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS III MADRASAH IBTIDAYAH NEGERI 01 LEBONG PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri Bengkulu Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Bidang Ilmu Tarbiyah Oleh: Ade Azurada NIM. 1516240139 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU TAHUN 2020

Transcript of PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS...

Page 1: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

1

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR

FIKIH SISWA KELAS III MADRASAH IBTIDAYAH NEGERI 01

LEBONG

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri

Bengkulu Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Dalam Bidang Ilmu Tarbiyah

Oleh:

Ade Azurada

NIM. 1516240139

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU

TAHUN 2020

Page 2: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

2

NOTA PEMBIMBING

Hal : Skripsi Ade Azurada

NIM : 1516240139

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu

Di Bengkulu

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca dan memberikan arahan dan perbaikan seperlunya,

maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara.

Nama : Ade Azurada

NIM : 1516240139

Judul : Pengaruh Metode Demonstrasi terhadap Hasil Belajar

Fikih Siswa Kelas III MIN 01 Lebong

Telah memenuhi syarat untuk diajukan pada sidang munaqasyah skripsi

guna memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Ilmu Tarbiyah. Demikian, atas

perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bengkulu, 2020

Pembimbing I

Dr. H. Zulkarnain Dali, M. Pd

NIP. 196201011994031005

Pembimbing II

Masrifa Hidayani, M. Pd

NIP. 197506302009012004

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU

Page 3: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

3

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS Alamat: Jl. Raden Fatah Pagar Dewa Bengkulu Telp. (0736) 51172

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Pengaruh Metode Demonstrasi terhadap Hasil

Belajar Fikih Siswa Kelas III MIN 01 Lebong” yang disusun oleh Ade Azurada NIM. 1516240139 telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas

Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu pada hari Senin tanggal 6 Januari 2020 dan

dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana dalam bidang

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Ketua

Drs. Sukarno, M. Pd NIP. 196105022000031002

:

________________

Sekretaris

Masrifa Hidayani, M. Pd NIP. 197506302009012004

:

________________

Penguji I

Dra. Khermarinah, M.Pd. I

NIP. 196312231993032002

:

________________

Penguji II

Masrifa Hidayani, M. Pd NIP. 197506302009012004

:

________________

Bengkulu, Januari 2020

Mengetahui

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris

Dr. Zubaedi, M. Ag, M. Pd NIP. 196903081996031001

Page 4: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

4

Page 5: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

5

MOTTO

Artinya

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],

Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

(QS. Al- Alaq 1-5)

Page 6: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

6

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

1. Ayahanda Albahri dan Ibunda Mak Nengsi Hastuti terima kasih telah melahirkanku,

mengasuh dan mendidikku dari lahir hingga dewasa.

2. Kakakku Desika dan Tri Afifa Naila yang selalu memberikan motivasi untuk

menyelesaikan skripsi ini.

3. Rekan-rekan sealmamater semoga apa yang dicita-citakan tercapai.

4. Civitas Akademika dan Almamaterku IAIN Bengkulu.

Page 7: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

7

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ade Azurada

NIM : 1516240139

Program Studi : PGMI

Fakultas : Tarbiyah dan Tadris

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul

“Pengaruh Metode Demonstrasi terhadap Hasil Belajar Fikih Siswa Kelas III

MIN 01 Lebong” adalah asli hasil karya atau penelitian saya sendiri dan bukan

plagiasi dari karya orang lain. Apabila di kemudian hari diketahui bahwa skripsi

ini adalah hasil plagiasi maka saya siap dikenakan sanksi akademik.

Bengkulu, 2020

Saya yang menyatakan

Ade Azurada

NIM. 1516240139

Page 8: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

8

ABSTRAK

Ade Azurada, judul “Pengaruh Metode Demonstrasi terhadap Hasil Belajar Fikih

Siswa Kelas III MIN 01 Lebong”.

Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Hasil Belajar, Fikih

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil

belajar fikih siswa kelas III MIN 01 Lebong. Tujuan penelitian ini yaitu

mengetahui ada tidaknya rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah

terdapat pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar fikih siswa kelas

III MIN 01 Lebong. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian

kuantitatif dengan menggunakan metode quasi eksperimen atau eksperimen semu

desain ini menggunakan kelompok kontrol dan eksperimen. Teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini yaitu observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis

data di uji dengan menggunakan uji statistik. Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan, serta sesuai dengan pembahasan yang telah diuraikan, dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar

Fikih siswa kelas III MIN 01 Lebong. Hal ini dapat dilihat dari nilai pos tes dari

kedua kelas yaitu kelas ekperimen dan kelas kontrol. Pada kelas kontrol diperoleh

nilai rata-rata sebesar 4,37. Dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50.

Sedangkan pada kelas ekperimen diperoleh nilai rata-rata sebesar 73,9. Dengan

nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60. Selanjutnya hasil analisis data diperoleh

nilai t sebesar 4,415 dengan signifikansi 0.000. Dengan menggunakan t tabel

sebesar 1.693. berdasarkan data tersebut maka t hitung 4,415 > t tabel 1.693 dan

signifikansi 0.000 < 0.00.

Page 9: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Demonstrasi terhadap Hasil

Belajar Fikih Siswa Kelas III MIN 01 Lebong”. Sholawat beserta salam semoga selalu

tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW

Penyusunan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMII) Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Bengkulu. Penulis sangat menyadari sepenuhnya, terselesaikannya penyusunan skripsi ini

berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada

yang terhormat Bapak/Ibu:

1. Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M. Ag, MH selaku Rektor IAIN Bengkulu yang telah

memberikan berbagai fasilitas dalam menimba ilmu pengetahuan di IAIN Bengkulu.

2. Dr. Zubaedi, M. Ag, M. Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN

Bengkulu.

3. Nurlaili, M. Pd. I selaku Ketua Jurusan Tarbiyah yang selalu memberikan

arahan dan memberikan motivasi kepada penulis.

4. Dra. Aam Amaliyah selaku Ketua Prodi Pendiidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

yang selalu memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis.

5. Dr. H. Zulkarnain Dali, M.Pd, selaku pembimbing I yang selalu membantu dan

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Masrifah Hidayani, M. Pd. selaku pembimbing II yang senantiasa sabar dan

tabah dalam mengarahkan dan memberikan petunjuk serta motivasinya kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

10

7. Bapak dan Ibu Dosen dan seluruh stfa kepegawaian IAIN Bengkulu yang telah

banyak memberi ilmu pengetahuan bagi penulis sebagai bekal pengabdian bagi

masyarakat, agama, nusa dan bangsa.

8. Kepala Unit Perpuastakaan IAIN Bengkulu yang telah membantu penulis

dalam mencari buku-buku referensi.

9. Kepala MIN 01 Lebong yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.

Akhirnya, semoga segala kebaikan dan bantuan serta partisipasi dari semua pihak

yang telah membantu dan memotivasi penulis menjadi amal yang sholeh di sisi

Allah SWT.

Bengkulu, 2020

Penulis

Ade Azurada

NIM. 1516240139

Page 11: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

NOTA PEMBIMBING ............................................................................... ii

MOTTO ....................................................................................................... iii

PERSEMBAHAAN ..................................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ............................................................................ v

ABSTRAK ................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 6

C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 7

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 7

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7

G. Sistematika Penulisan ........................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Metode Pembelajaran ............................................................................ 9

B. Metode Demonstrasi .............................................................................. 15

C. Proses Belajar Mengajar ........................................................................ 21

D. Bidang Studi Fikih ................................................................................. 29

Page 12: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

12

E. Sholat ................................................................................................... 32

F. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 35

G. Kerangka Berfikir .................................................................................. 38

H. Hipotesis ............................................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 40

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 41

C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 41

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 42

E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah Penelitian ................................................................ 45

B. Hasil Penelitian ................................................................................... 50

C. Pembahasan ......................................................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 64

B. Saran .................................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

13

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir ........................................................................ 36

Gambar 4.1 Struktur Organisasi MIN 01 Lebong ........................................... 47

Page 14: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

14

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ......................................................................... 40

Tabel 4.1 Data Siswa MIN 01 Lebong ............................................................ 44

Tabel 4.2 Data Guru MIN 01 Lebong ............................................................. 45

Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana MIN 01 Lebong .................................... 46

Tabel 4.4 Nilai Pre Tes Kelas Kontrol ............................................................ 48

Tabel 4.5 Nilai Pre Tes Kelas Eksperimen ...................................................... 50

Tabel 4.6 Nilai Post Tes Siswa kelas Kontrol ................................................. 52

Tabel 4.7 Data Nilai Hasil Postes Kelas Eksperimen ...................................... 54

Tabel 4.8 Tests of Normality .......................................................................... 56

Tabel 4.9 Test of Homogeneity of Variances .................................................. 57

Tabel 4.10 Test of Homogeneity of Variances ................................................ 57

Page 15: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu di antara masalah besar dalam bidang pendidikan di Idonesia

yang banyak diperbincangkan adalah rendahnya mutu pendidikan yang

tercermin dari rendahnya rata-rata prestasi belajar. Masalah lain adalah bahwa

pendekatan dalam pembelajaran masih terlalu didominasi peran guru (teacher

centered). Guru lebih banyak menempatkan peserta didik sebagai objek dan

bukan sebagai subjek didik. Pendidikan kita kurang memberikan kesempatan

kepada peserta didik dalam berbagai mata pelajaran, untuk mengembangkan

kemampuan berpikir holistik (menyeluruh), kreatif, objektif dan logis, belum

memanfaatkan quantum learning sebagai salah satu paradigma menarik dalam

pembelajaran, serta kurang memperhatikan ketuntasan belajar secara

individual.1

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, menjelaskan bahwa proses

pendidikan dalam sistem persekolahan kita, umumnya belum menerapkan

pembelajaran sampai peserta didik menguasai materi pembelajaran secara

tuntas. Akibatnya, banyak peserta didik yang tidak menguasai materi

pembelajaran meskipun sudah dinyatakan tamat dari sekolah. Tidak heran

kalau mutu pendidikan secara nasional masih rendah.

1Depdiknas, Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tuntas (master learning) (Jakarta:

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Atas, 2008), h 1.

Page 16: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

2

Penerapan Standar Isi yang berbasis pendekatan kompetensi sebagai

upaya perbaikan kondisi pendidikan di tanah air ini memiliki beberapa alasan,

di antaranya:

1. Potensi peserta didik berbeda-beda, dan potensi tersebut akan berkembang,

jika stimulasinya tepat

2. Mutu hasil pendidikan yang masih rendah serta mengabaikan aspek-aspek

moral, akhlak, budi pekerti, seni dan olah raga, serta kecakapan hidup (life

skill)

3. Persaingan global yang memungkinkan hanya mereka yang mampu akan

berhasil;Persaingan kemampuan SDM (Sumber Daya Manusia) produk

lembaga pendidikan;

4. Persaingan yang terjadi pada lembaga pendidikan, sehingga perlu rumusan

yang jelas mengenai standar kompetensi lulusan.2

Upaya dalam rangka perbaikan dan pengembangan kurikulum berbasis

kompetensi meliputi: kewenangan pengembangan, pendekatan pembelajaran,

penataan isi/konten, serta model sosialisasi, lebih disuaikan dengan

perkembangan situasi dan kondisi serta era yang terjadi saat ini. Pendekatan

pembelajaran diarahkan pada upaya mengembangkan kemampuan peserta

didik dalam mengelola perolehan belajar (kompetensi) yang paling sesuai

dengan kondisi masing-masing. Dengan demikian proses pembelajaran lebih

mengacu kepada bagaimana peserta didik belajar dan bukan lagi pada apa yang

dipelajari.

2Trianto, Model Pemnbelajaran Terpadu (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 93

Page 17: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

3

Sesuai dengan cita-cita dari tujuan pendidikan nasional, guru perlu

memiliki beberapa prinsip mengajar yang mengacu pada peningkatan

kemampuan internal peserta didik di dalam merancang strategi dan

melaksanakan pembelajaran. Peningkatan potensi internal itu misalnya dengan

menerapkan jenis-jenis strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta

didik mampu mencapai kompetensi secara penuh, utuh dan kontekstual.

Berbicara tentang rendahnya daya serap atau prestasi belajar, atau

belum terwujudnya keterampilan proses pembelajaran yang menekankan pada

peran aktif peserta didik, inti persoalannya adalah pada masalah ketuntasan

belajar yakni pencapain tahap penguasaan minimal yang ditetapkan bagi setiap

kompetensi secara perorangan. Masalah ketuntasan belajar merupakan masalah

yang penting, sebab menyangkut masa depan peserta didik, terutama mereka

yang mengalami kesulitan belajar.3

Pendidikan pada hakekatnya berlangsung dalam satu proses. Proses itu

berupa tranformasi nilai-nilai pengetahuan, teknologi dan keterampilan.

Penerima proses adalah anak atau siswa yang sedang tumbuh dan berkembang

menuju ke arah pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan. selain

itu, pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat manusia yang diperoleh melalui proses yang panjang dan berlangsung

sepanjang kehidupan.

Pendidikan merupakan bagian pokok bagi manusia dalam

kehidupannya, baik pendidikan agama maupun pendidikan umum terutama di

3Depdiknas, Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tuntas (Master Learning).2008, h

1-2.

Page 18: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

4

era globalisasi ini. Dengan mengingkatnya mutu pendidikan dan diharapkan

kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat. Konsep pendidikan terebut

terasa semakin penting ketika seseorang harus mamasuki kehidupan di

masyarakat dan dunia kerja, karena yang berasangkutan harus mampu

menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang

dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan agama merupakan salah satu bidang studi yang diharapkan

dapat memberikan peranan dalam usaha menumbuh kembangkan sikap

beragama siswa. Sikap dan kemampuan siswa dalam beragama merupakan

cerminan dari keberhasilan guru agama di sekolah dalam menyalurkan ajaran

agama melalui usaha pendidikannya Salah satu bidang studi yang termasuk

dalam pendidikan agama adalah Fikih.

Secara umum fikih merupakan salah satu bidang studi agama yang

banyak membahas tentang hukum-hukum yang mengatur pola hubungan

manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan manusia dengan

lingkungannya. Fikih diharapkan menjadi alat kontrol bagi siswa dalam

mengarungi kehidupannya dan dengan materi fikih diharapkan aktivitas siswa

tidak lepas dari norma-norma agama. Tentunya harapan-harapan yang ingin

dicapai dari pengajaran fikih ini harus didukung oleh proses belajar mengajar

yang efektif yang dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap bidang

studi fikih. Faktor-faktor yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya tujuan

pembelajaranya itu anak didik, pendidik, tujuan pendidikan, sarana dan

Page 19: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

5

prasarana juga metode pembelajaran. Kelima faktor tersebut hubungannya

sangat erat.

Semua aspek yang berkaitan dengan pendidikan ini dapat dipahami dari

surat Al-„Alaq : 1-5 sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur‟an sebagai berikut:

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia

telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan

Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan

perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya.4

Di dalam sebuah pembelajaran yang ideal dibutuhkan sebuah metode

yang dianggap tepat untuk mempermudah pemahaman siswa dan menerima

sebuah materi yang diberikan. Hasil wawancara dengan ibu Sasmiwarni selaku

guru Fikih di MIN 01 Lebong pada tanggal 03 Mei 2019 mengatakan bahwa

untuk pembelajarn Fikih, biasanya dia menerapkan banyak ceramah dan

kemudian praktek langsung. Karena pelajaran fikih itu pelajaran yang banyak

menggunakan praktek dalam meninggkatkan pemahaman dari siswa.

Hasil pengamatan peneliti dalam pembelajran Fikih dapat diuraikan (1)

Dalam pembelajaran guru hanya berpedoman pada buku pegangan. (2)

Penyampaian konsep sarat dengan hafalan-hafalan. (3) Kegiatan pembelajaran

masih monoton. Hasil ulangan semester genap siswa kelas III MIN 01 Lebong

tahun ajaran 2018/2019 diketahui bahwa 20% siswa menguasai secara tuntas,

4Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Percetakan

Diponegoro, 2007).

Page 20: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

6

35% siswa agak menguasai dan 45% . Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kelas

sebesar 63,4 di bawah Standart Ketuntasan Minimal (SKM) yaitu 70.

Rendahnya penguasaan bidang studi Fikih dapat dilihat dari rata-rata kelas

untuk mata pelajaran Fikih sebesar 63,4 di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yaitu 70. Hal ini kemungkinan besar dikarenakan guru kurang tepat

dalam memilih cara atau metode dalam pembelajaraan. Siswa kelas MIN 01

Lebong cara berfikirnya masih pada benda konkrit, sementara guru tidak

memperhatikan hal tersebut sehingga dimungkinkan siswa mengalami

kesulitan.5

Dari uraian di atas, maka penulis tertarik membahas dalam skripsi

dengan judul “Pengaruh Metode Demonstrasi terhadap Hasil Belajar Fikih

Siswa Kelas III MIN 01 Lebong”.

B. Identifikasi Masalah

1. Dalam pembelajaran guru hanya berpedoman pada buku pegangan tanpa

mencari referensi yang lain .

2. Penyampaian konsep sarat dengan hafalan-hafalan yang membosankan bagi

siswa.

3. Kegiatan pembelajaran masih menggunakan metode yang monoton.

4. Hasil ulangan semester masih rendah yaitu sebesar 63,4.

5Hasil Observasi 23 Juli 2019

Page 21: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

7

C. Batasan Masalah

Untuk tidak keluar dari pokok pembahasan, ruang lingkup dari

permasalahan ini, hanya dibatasi pada metode demonstrasi pembelajaran pada

mata pelajaran Fikih kelas III MIN 01 Lebong pada materi shalat sunnat

rawatib.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifkasi masalah di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh Metode demonstrasi terhadap

hasil belajar fikih siswa kelas III MIN 01 Lebong?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu mengetahui ada

tidaknya pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar Fikih siswa kelas

III MIN 01 Lebong.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini antara lain:

1. Secara praktis, dapat bermanfaat bagi para pembaca, pengajar, dan para

pihak penulis khususnya agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaranya

melalui pelaksananaan metode yang efektif dan efisien.

2. Secara teoritik, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

pengembangan pendidikan terkait metode pengajaran serta dapat

memperkaya khasanah dunia pendidikan Islam yang diperoleh dari

penelitian.

Page 22: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

8

G. Sistematika Penulisan

Bab 1 Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori, metode pengajaran, metode demonstrasi, proses

belajar mengajar, bidang studi Fikih, sholat, Penelitian yang relevan, kerangka

berpikir.

Bab III Metode Penelitian, Jenis penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analsisis

data.

Bab IV Hasil penelitian dan Pembahasan meliputi Deskripsi wilayah

penelitian, hasil penelitian dan pembahasan.

Bab V Penutup bersisikan kesimpulan dan saran.

Page 23: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Metode Pembelajaran

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Dalam Bahasa Arab disebut thariqah yang berarti langkah strategis

yang dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Metode berasal dari

bahasa latin meta yang bararti melalui, dan hodos yang bararti jalan ke atau

cara. mengerjakan sesuatu istilah, metode adalah suatu sistem atau cara

yang mengatur cita-cita.1

Secara etimologi, istilah metodologi berasal dari Bahasa Yunani

yaitu metodos dan logos . metodos berarti jalan atau cara dan logos berarti

ilmu. secara sistematis, metodologi berarti ilmu pengetahuan yang

mempelajari tentang cara-cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai

suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien. Dengan demikian,

metode berarti: jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan

tertentu.2

Menurut Mahmud Yunus metode adalah jalan yang hendak

ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu baik dalam

lingkungan perusahaan atau perniagaan, maupun dalam pkupasan ilmu

pengetahuan dan lainnya.3

1Aat Syafaat, Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Kenakalan Remaja

(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010), h. 39 2Nasron, HK, Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam (Bogor: Kalam Mulia,

2014), h. 55 3Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia. (Jakarta: Mizan, 2014), h. 312

Page 24: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

10

Metode mengajar dapat di artikan sebagai cara yang dipergunakan

oleh pendidikan dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada

saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan demikian, metode

mengajar merupakan alat untuk menciptakan pembelajaran. Dalam

pandangan filosifis pendidikan, metode merupakan alat yang dipergunakan

untuk mencapai tujuan pendidikan.4

Alat itu mempunyai fungsi ganda, yaitu bersifat polipragmatis dan

monopragmatis. Polipragmatis bila mana metode mengandung kegunaan

yang serba ganda (multipurpose), misalnya suatu metode tertentu pada suatu

situasi kondisi tertentu dapat digunakan untuk membangun atau

memperbaiki. kegunaannya dapat bergantung pada si pemakai atau pada

corak, bentuk, dan kemampuan metode sebagai alat, sebaliknya,

monoragmatis metode mengandung satu macam kegunaan untuk suatu

macam tujuan penggunaan menagndung implikasi bersifat konsisten,

sistematis dan ke-bermaknaan menurut kondisi sasarannya mengingat

sasaran metode adalah manusia, sehingga pendidik dituntut untuk berhati-

hati dalam penerapannnya.5

Menurut kamus Bahasa Indonesia, metode adalah cara telah teratur

dan berpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. sedangkan dalam

bukunya Dr.C.George Boeree dijelaskan bahwa tidak ada sesuatu yang

begitu berguna bila dibandingkan dengan teori yang baik.6

4Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta: Kalam Mulia, 2015), h. 264 5Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan...h. 264 6George Boeeree, Metode Pembelajaran dan pengajaran, (Jogyakarta: Depok,Sleman,

2008), h. 24.

Page 25: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

11

Zakiyah Daradjat berpendapat bahwa metode pengajaran adalah

suatu teknik menyampaikan bahan pelajaran kepada murid, ia dimaksudkan

agar murid dapat menangkap pelajaran dengan mudah, efektif, dan dapat

dicerna dengan baik.7

Tidak ada suatu metode mengajar yang lebih baik dari pada metode

yang lain. Tiap-tiap metode memiliki kelemahan dan kekuatan. Ada metode

yang tepat digunakan terhadapa anak didik dalam jumlaj kecil. Ada yang

tepat digunakan dalam kelas, ada pula yang tepat digunakan di luar kelas.

kadang –kadang guru tampil mengajar lebih baik disampaikan dengan

kombinasi beberapa metode dari pada dengan hanya satu metode, atas dasar

itu tugas guru adalah memiliki metode yang tepat untuk digunakan dalam

menciptakan proses belajar mengajar. memilih metode mengajar yang tepat

sangat berpengaruh kepada efektivitas pengajaran dan ketepatan

penggunaan metode mengajar tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Di

antaranya:

a. Sifat dari pelajaran

b. Alat-alat yang tersedia.

c. Besar atau kecilnya kelas.

d. Tempat dan lingkungan.

e. Kesanggupan guru.

f. Banyak atau sedikinya materi

7Zakiyah Daradjat, Pengajaran Agama Islam.(Jakarta: Buni Aksara, 2008), h. 269.

Page 26: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

12

g. Tujuan mata pelajaran.8

Pengertian pengajaran itu sendiri dapat ditinjau dari segi bahasa

dan istilah. Secara bahasa kata pengajaran adalah bentuk kata kejadian dari

dasar ajar dengan mendapatkan konfiks pen-an yang berarti‟‟ barang apa

yang dikatakan orang supaya diketahui dan dituruti‟‟ Menurut Ramayulis

pengajaran berasal dari kata „‟ajar‟‟ di tambah awalan „‟pe‟‟ dan akhiran

„‟an‟‟ sehingga menjadi kata‟‟ pengajaran‟‟ yang berarti proses penyajian

atau bahan pelajaran yang disajikan. 9

Dari pengertian di atas, terdapat unsur-unsur subtansial kegiatan

pengajaran yang meliputi :

a. Pengajaran adalah upaya pemindahan pengetahuan

b. Pemindahan pengetahuan dilakukan oleh seseorang yang mempunyai

pengehatuan (pengajaran) kepada orang lain yang belum mengetahui

(pelajaran) melalui suatu proses belajar mengajar.10

Sedangkan secara istilah para ahli pendidikan berbeda pendapat

dalam memberikan definisi tentang pengajaran. Ada yang mengatakan

bahwa pengertian antara pengajaran dan pendidikan itu sama, dan ada yang

mengatakan bahwa antara pengajaran dan pendidikan itu berbeda.

Mencangkup segala usaha dan perbuatan dari suatu generasi yang

tua untuk mengalikan pengalamannya, kecakapannya serta keterampilannya

kepada generasi muda untuk melakukan fungsi hidupnya pendidikan

8Alfauzan Amin, Metode Pembelajaran Agama Islam, (Bengkulu: IAIN Bengkulu Press,

2015), h. 27. 9Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, h. 45 10Rusman, Belajar dan Pembelajaran, h.72

Page 27: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

13

bertujuan agar menggunakan segala kemampuan yang ada padanya, baik

fisik, intektual, emosional, maupun psikomotornya untuk menghadapi

tantangan hidup dan mengatasi kesulitan- kesulitan dan hambatan-hambatan

sepanjang perjalanan hidup.

Dari uraian tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa metode

pengajaran adalah usaha atau cara yang dilakukan oleh guru (pendidik)

dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang bertujuan agar

murid dapat menerima dan menanggapi serta mencerna pelajaran dengan

mudah secara efektif dan efisien, sehingga apa yang menjadi tujuan dari

pembelajaran tersebut dapat tercapai dengan baik.

2. Macam-Macam Metode Pembelajaran

Agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baiik, dan

mencapai sasaran, maka salah satu faktor penting yang harus diperhatikan

adalah menentukan cara mengajarkan bahan pelajaran kepada siswa dengan

memperhatikan tingkat kelas, umur, dan lingkungannya tanpa mengabaikan

faktor-faktor lain.

Untuk memilih metode-metode mana yang tepat digunakan dalam

menyampaikan materi pengajaran ada beberapa syarat yang harus

diperhatikan di dalam menggunakan satu atau lebih metode, yaitu sebagai

berikut:

a. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif,

minat, atau gairah belajar siswa.

Page 28: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

14

b. Metode mengajar yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan

kegiatan kepribadian siswa.

c. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat memberikan

kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.

d. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat merangsang

e. keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut melakukan eksplorasi dan

inovasi (pembaharuan).

f. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat mendidik murid dalam

tehnik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha

pribadi.

g. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat meniadakan penyajian

yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau

situasi yang nyata dan bertujuan.

h. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat menanamkan dan

mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan

dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.11

Banyak metode yang digunakan dalam mengajar. Untuk memilih

metode-metode mana yang tepat digunakan dalam menyampikan materi

pelajaran. Menurut Nana Sujana, „‟ metode -metode yang digunakan dalam

pengajaran yaitu : Metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas,

dan resitasi, kerja kelompok, demontrasi dan eksprimen, sosio drama,

11Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004 ) h. 59

Page 29: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

15

problem solving, sistem regu, latihan, karyawisata, survey masyarakat dan

simulasi.

B. Metode Demontrasi

1. Pengertian Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab

membantu peserta didik untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri

berdasarkan fakta atau data yang benar. Dalam strategi pembelajaran,

demontrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi

pembelajaran ekspositori dan inkuiri.12

Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat

efektif untuk menolong peserta didik mencari jawaban atau pertanyaan-

pertanyaan seperti: Bagaimana cara membuatnya?, Terdiri dari bahan apa?,

Bagaimana cara mengaturnya?, Bagaimana proses bekerjanya?, Bagaimana

proses mengerjakannya?,. Demonstrasi sebagai metode mengajar adalah

bahwa seorang guru, atau seorang demonstrator (orang luar sengaja

diminta), atau seorang peserta didik memperlihatkan kepada seluruh kelas

suatu proses, misalnya cara membuat kue, dan sebagainya.13

Metode demonstrasi wajar digunakan bila siswa ingin mengetahui

tentang:

a. Bagaimana mengaturnya, menyiapkan dan mengatur tempat tidur pasien,

membereskan tempat tidur dengan pasien diatasnya, memelihara tempat

tidur, mengatur kebersihan ruangan.

12Mulyono, Strategi Pembelajaran, (Malang: UIN-M aliki Press, 2012), h. 86 13Hasibuan Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009) , h .29

Page 30: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

16

b. Bagaimana proses mengerjakannya, mengukur suhu badan, mengukur

tekanan darah, menghitung denyut nadi, menghitung pernapasan,

memandikan pasien, memberikan perawatan kepada penderita jantung.

c. Bagaimana proses membuatnya, mengelolah menu makanan untuk

pasien tertentu, menyiapkan dan memberikan makanan tambahan untuk

bayi.

d. Terdiri dari apa, menyususun protein tinggi, menerapkan prinsip gizi

dalam pengelolahan makanan, perawatan bayi yang baru lahir.14

Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran

dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik tentang

suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar

tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan

secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran peserta

didik hanya sekedar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat

menyajikan bahan pelajaran lebih konkret.15

Metode demonstrasi adalah cara yang digunakan dalam penyajian

pembelajaran dengan cara meragakan bagaimana membuat, mepergunakan

serta mempraktekkan suatu benda atau alat baik aasli maupun tiruan, atau

bagaimana mengerjakan suatu perbuatan atau tindakan yang mana dalam

meragakan disertai dengan penjelasan lisan.16

Metode demonstrasi sangat efektif menolong siswa memberi

jawaban atas pertanyaan seperti: bagaimana prosesnya? Terdiri dari unsur

14Hasibuan Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009) h. 29 15Mulyono, Strategi Pembelajaran, (Malang: UIN-M aliki Press, 2012), h. 87 16Mulyono, Strategi Pembelajaran, (Malang: UIN-M aliki Press, 2012 ), h. 86-87

Page 31: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

17

apa? Cara mana yang paling baik? Bagaimana dapat diketahui

kebenarannya? Melalui pengamatan induktif.17

Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa metode

demonstrasi adalah suatu metode atau cara mengajar di mana seorang guru

atau orang lain yang sengaja diminta mempertunjukkan kepada seluruh

kelas suatu proses melakukan sesuatu. memperjelas pengertian tersebut

dalam praktiknya metode demonstrasi dapat dilakukan oleh guru sendiri

ataupun oleh siswa di depan kelas. Dalam masalah fikih, metode

demonstrasi digunakan untuk menerangkan tentang sholat, thaharah, haji

dan sebagainya.18

Metode demonstrasi sangat tepat digunakan jika bertujuan:

a. Memberikan keterampilan tertentu.

b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan, sebab penggunaan bahasa lebih

banyak.

c. Menghindari verbalisme.

Sedangkan pengertian metode demonstrasi menurut Muhibbin Syah

adalah „‟Metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,

aturan dan uturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung

maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok

bahasan atau materi yang sedang disajikan.19

17Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2008) h. 21 18Maunah, Binti, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (yogyakarta : Teras, 2009), h.23. 19Melvin Silberman, Terjemahan dari Active Learning Strategi : 101 Strategis To Teach

Any Subject. (Bandung: Rosad, 2006), h. 133.

Page 32: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

18

3. Langkah-Langkah Metode Demonstrasi

Untuk melaksanakan metode demontrasi yang baik atau efektif, ada

beberapa langkah yang harus dipahami dan digunakan oleh guru, yang

terdiri dari‟‟ perencanaan, uji dan pelaksanaan oleh guru lalu diikuti oleh

murid dan diakhiri dengan adanya evaluasi‟‟.

Adapun langkah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tahapan persiapan

Pada tahapan persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:

1) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik setelah

proses demontrasi berakhir.

2) Persiapkan garis besar langkah-langkah demontrasi yang akan

dilakukan.

3) Lakukan uji coba demontasi.

b. Tahapan pelaksanaan

1) Langkah pembukaan

Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang

harus diperhatikan, di antaranya:

a) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua peserta didik

dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemontrasikan.

b) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh peserta didik.

c) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh peserta

didik, misalnya peserta didik ditugaskan untuk mencatat hal-hal

yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.

Page 33: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

19

2) Langkah Pelaksanaan demonstrasi

a) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang

peserta didik untuk berpikir, misalnya mulai pertanyaan-

pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong

peserta didik untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.

b) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari

suasana yang menegangkan.

c) Yakinlah bahwa semua peserta didik mengikuti jalannya

demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh peserta didik.

d) Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk secara aktif

memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari

proses demonstrasi itu.

3) Langkah mengakhiri demonstrasi

Apabila demonstrasi selesai dilakakukan, proses

pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu

yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses

pencapain tujuan pembelajaran. hal ini diperlukan untuk meyakinkan

apakah peserta didik memahami proses demonstrasi itu atau tidak.

Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan peserta

didik melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses

demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.20

20 Mulyono, Strategi Pembelajaran, Malang: UIN-Maliki Press, 2012, hal. 88

Page 34: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

20

4. Kelebihan dan kekurangan metode demontrasi

Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa

kelebihan, di antaranya:

a. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari,

sebab peserta didik diseluruh langsung memperhatikan bahan pelajaran

yang dijelaskan.

b. Perhatikan peserta didik dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap

penting oleh pengajar sehingga peserta didik dapat menangkap hal-hal

yang penting.

c. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab peserta didik tak hanya

mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

d. Dengan cara mengamati secara langsung peserta didik akan memiliki

kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan

demikian peserta didik akan lebih meyakini kebenaran materi

pembelajaran.

e. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya

membaca atau mendengarkan keterangan guru. Sebab peserta didik

memperoleh persepsi yang jelas dari hasil pengamatannya.

f. Bila peserta didik turut aktif melakukan demonstrasi, maka peserta didik

akan memperoleh pengalaman praktek untuk mengembangkan

kecakapan dan keterampilan.

g. Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan peserta didik dapat

dijawab waktu mengalami proses demonstrasi.

Page 35: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

21

Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki

beberapa kelemahan, di antaranya:

a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab

tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat

menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadinya

untuk menghasikan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus

beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan

waktu yang banyak.

b. Demonstarsi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang

memadai yang berarti menggunakan metode ini memerlukan pembiayaan

yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.

c. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang

khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih propesional. Di

samping itu demonstrasi juga memerlukan memapuan dan motivasi guru

yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran peserta didik.21

C. Proses Belajar Mengajar

1. Pengertian Proses Belajar Mengajar

Proses belajar mengajar tidak asing lagi. Istilah lain yang sering

dipakai adalah kegiatan belajar mengajar. Dalam kedua istilah tersebut kita

melihat adanya dua proses atau kegiatan, yaitu proses atau kegiatan belajar

mengajar dan proses atau kegiatan mengajar. Kedua tersebut seolah-olah tak

terpisahkan satu sama lain. Orang menganggap bahwa ada proses belajar

21Mulyono, Strategi Pembelajaran, (Malang: UIN-M aliki Press, 2012), h. 88

Page 36: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

22

tentu ada proses mengajar. Mengajar menciptakan sistem lingkungan yang

memungkinkan terjadinya proses belajar sistem lingkungan ini terdiri dari

komponen-komponen yang saling mempengaruhi, yakni tujuan intruksional

yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswaa yang harus

memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan

yang dilakukan, serta ada dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan

yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar-mengajar mempunyai

„‟profil‟‟ yang unik mengakibatkan tercapainya tujuan-tujuan belajar yang

berbeda. Atau kalau dikatakan secara terbalik, untuk mencapai tujuan

belajar tertentu harus diciptakan sistem lingkungan belajar yang tertentu

pula.22

Seseorang belajar karena ada yang mengajar. kalau mengajar kita

pandang sebagai kegiatan atau proses yang terarah dan terencana yang

mengusahakan agar terjadinya proses belajar pada diri seseorang, pendapat

tersebut tidaklah benar. Proses belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana

saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Proses belajar terjadinya

karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya.

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua

orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi sehingga liang

lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya

perubahan tingkah laku dalam dirinya perubahan tingkah laku tersebut

menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan

22Hasibuan Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 3

Page 37: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

23

keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap

(afektif).23

Didaktik berasal dari bahasa Yunani “didoskein”, yang berarti

pengajaran atau “didaktos” yang berarti pandai mengajar Proses adalah kata

yang berasal dari bahasa latin “processus” yang berarti berjalan ke depan

Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah

pada suatu sasaran atau tujuan Dalam psikologi belajar, Reber mengartikan

proses yaitu cara-cara atau langkah-langkah khusus yang dengannya

beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapai hasil-hasil tertentu.

Sedangkan menurut Chaplin, proses adalah suatu perubahan yang

menyangkut tingkah laku atau kejiwaan. Jadi proses belajar dapat diartikan

sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang

terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti

berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya. belajar

adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.

oleh karenanya pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala

aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik

khususnya para guru. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian

tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami

23Arif S. Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta: PT Tajagrafindo Persada, 2011), h. 1-2

Page 38: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

24

siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau

keluarganya sendiri.24

Definisi belajar itu sendiri menurut Skinner yang dikutip Barlow

dalam bukunya Educational Psychology The Theaching LearningProcess,

berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian

tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah proses yang menyebabkan adanya perubahan dalam

pengetahuan dan perilaku makhluk hidup sebagai hasil latihan, pendidikan

dan pengalaman. mengajar bukanlah semata-mata menyampaikan pelajaran

kepada anak didik tetapi sama halnya dengan belajar, mengajarpun sama

hakikatnya adalah suatu proses yakni proses mengatur, mengorganisasi

lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan dan

mendorong siswa untuk melakukan proses belajar.

Dari pengertian-pengertian di atas maka pengertian proses belajar

mengajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan terencana

yang dilakukan oleh guru dan murid, yang didalamnya terdapat aktivitas-

aktivitas dalam suasana edukatif serta saling mempunyai hubungan timbal

balik guna tercapainya tujuan belajar mengajar yang ditandai dengan

berubahnya tingkah perilaku anak didik baik kognitif, afektif, dan

psikomotoriknya. Proses belajar mengajar dikatakan efektif apabila tujuan

yang ditentukan dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

24Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan Islam Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan Islam,

(Jakarta: Kalam Mulya, 2015). H. 63.

Page 39: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

25

2. Macam-Macam Hasil Belajar

Macam-macam dari hasil belajar meliputi tiga aspek yaitu sebagai

berikut:

a. Kognitif

Kawasan kognitif ini terdiri dari enam tingkatan yang secara

hierarki berurut dari yang paling rendah (pengetahuan) sampai ke yang

paling tinggi (evaluasi) dan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Tingkat pengetahuan (knowledge).

2) Daerah ini berisi kemampuan mengingat konsep-konsep yang umum;

metode dan proses; dan pattern: struktur.

3) Tingkat pemahaman (komprehension).

4) Pemahaman disini diartikan kemampuan seseorang dalam

mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu

dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah

diterimanya.

5) Tingkat penerapan (application).

6) Daerah ini adalah kemampuan peserta didik memahami dengan jelas

hierarki ide-ide dalam suatu unit bahan atau membuat keterangan

yang jelas tentang hubungan yang satu dengan yang lain.

7) Tingkat analisis (analyisis).

8) Daerah ini adalah kemampuan peserta didik memahami dengan jelas

hirarki ide-ide dalam suatu unit bahan atau membuat keterangan

yang jelas tentang hubungan yang satu dengan yang lain.

Page 40: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

26

9) Tingkat sintesis (synthesis).

10) Sintesis disini diartikan kemampuan seseorang dalam mengaitkan

dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada

sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.

11) Tingkat evaluasi (evaluation), bagian ini menyangkut kemampuan

peserta didik dalam mempertimbangkan nilai bahan dan metode

yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan.25

b. Afektif (sikap dan perilaku)

Kawasan afektif adalah satu domain yang berkaitan dengan

sikap, nilai-nilai intern, apresiasi (penghargaan) dan penyesuaian

perasaan sosial. Tingkatan afektif ini ada lima, dari yang paling

sederhana hingga yang kompleks adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan menerima

2) Kemampuan menanggapi

3) Berkeyakinan

4) Penerapan karya

5) Ketekunan dan ketelitian.26

c. Psikomotorik

Domain psikomotorik mencakup tujuan yang berkaitan dengan

keterampilan (skill) yang bersifat manual atau motorik, urutan tingkatan

pada rana kognitif adalah:

25Hamzah B. Uno. Model Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 44. 26Hamzah B. Uno. Model Pembelajaran..., h. 45.

Page 41: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

27

a) Persepsi

b) Kesiapan melakukan kegiatan

c) Mekanisme

d) Respon terbimbing

e) Kemahiran

f) Adaptasi

g) Organisasi.27

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa indikator hasil belajar

meliputi tiga kawasan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi

dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor

exstern. Faktor interen adalah faktor yang ada di dalam individu yang

sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar

individu.28

a. Faktor-Faktor Intern

Di dalam pembicaraan faktor intern ini, akan dibahas menjadi tiga

faktor, yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan.

1) Faktor Jasmaniah

a) Faktor Kesehatan

Keadan jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan melatar

belakangi aktifitas belajar, keadaan jasmani yang segar akan lain

27Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran..., h. 47.

28Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor, h. 54

Page 42: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

28

berpengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar,

keadaan jasmani yang lelah lain pengaruhnya dari pada yang tidak

lelah.29

b) Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik

atau kurang sempurna mengenai tubuh/ badan. Keadaan cacat

tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya

juga terganggu.

2) Faktor Psikologis

Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam

faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu

adalah: intelegensi, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan.

b. Faktor-Faktor Eksternal

Keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor

dari luar diri siswa (faktor eksternal). Adapaun faktor eksternal yang

mempengaruhi proses belajar dapat di golongkan menjadi tiga, yaitu (a)

faktor keluarga, (b) faktor sekolah, (c) faktor masyarakat.

1) Faktor keluarga

Lingkungan sosial keluarga lingkungan ini sangat

mempengaruhi kegiatan belajar. Ketenangan keluarga, sifat-sifat

orang tua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga,

semuanya dapat memberi dampak terhadap aktifitas belajar siswa.

29Suryabrata, Psikologi Pendidikan, h. 235

Page 43: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

29

Hubungan antar anggota keluarga, orang tua, anak, kakak, atau adik

yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktifitas belajar

dengan naik.

2) Faktor sekolah

Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan

teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang

siswa. Hubungan harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi

bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. Prilaku yang simpatik

dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat

menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar.

3) Faktor Masyarakat

Lingkungan masyarakat dimana siswa atau individu berada

juga berpengaruh terhadap semangat dan aktifitas belajarnya.

Lingkungan masyarakat dimana warganya memiliki latar belakang

pendidikan yang cukup, terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan

sumber-sumber belajar di dalamnya akan memberikan pengaruh yang

positif terhadap semangat dan perkembangan belajar generasi

mudanya.30

D. Bidang Studi Fikih

1. Pengertian Fikih

Istilah Fikih berasal dari bahasa arab “ فقِْهًا -يفَْقَهُ –فقَِهَ ” yang berarti

paham, sedang menurut syara‟ berarti mengetahui hukum-hukum syar‟i

30Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologis Pendidikan (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009), h. 17

Page 44: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

30

yang berhubungan dengan amal perbuatan orang mukallaf, baik amal

perbuatan anggota maupun batin, seperti mengetahui hukum wajib, haram,

mubah, sah atau tidaknya sesuatu perbuatan itu. Fikih secara etimologi

berarti faham, seperti ungkapan „fahimtu kalamaka’ berarti saya memahami

ucapanmu. Dan secara terminologi Fikih berarti pengetahuan tentang

hukum-hukum syari‟at yang diperoleh melalui metode ijtihad. Ijtihad yang

dimaksud pada definisi tersebut di atas berarti menggunakan seluruh daya

dan upaya (potensi akal) untuk menetapkan hukum syari‟at (tentang sesuatu

hal) dengan metode istinbat (memetik/mengeluarkan) dari kitab dan sunnah.

Atau dengan kata lain upaya pencarian hukum hukum tentang sesuatu hal

dengan cara merincikan atau mengeluarkan dalil-dalil naqli dari Al-Qur‟an

dan atau Al-Hadits Al-Shahih.31

Berdasarkan dari uraian tersebut di atas dapat dipahami bahwa Fikih

secara etimologi berarti paham atau tahu, sedangkan terminologi Fikih

adalah memahami atau mengetahui hukum-hukum syari‟at seperti halal,

haram, wajib, sunnah, dan mubah nya sesuatu hal- dengan metode ijtihad -

yakni upaya mencari dasar hukum (dalil naqli) tentang sesuatu dari al-

Qur‟an dan atau al-Hadits al-Shahih.

2. Tujuan Mata Pelajaran Fikih

tujuan mata pelajaran Fikih di sebagai berikut, yaitu:

31Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawwir; Arab-Indonesia Terlengkap, Cet. ke-

25 (Surabaya: Pustaka Progressif, 2002), h.596

Page 45: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

31

a. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci

dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli, sebagai pedoman hidup

bagi kehidupan pribadi dan sosial.

b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar,

sehingga dapat menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam,

disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi

maupun sosialnya.32

Sedangkan fungsi mata pelajaran fikih adalah sebagai berikut:

a. Penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada

Allah SWT sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan

akhirat;

b. Penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam di kalangan peserta

didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang

berlaku di Madrasah dan masyarakat;

c. Pembentukan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di madrasah

dan masyarakat.

d. Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT., serta

akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan yang telah

ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga;

e. Pembangunan mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial

melalui ibadah dan muamalah;

32Depag RI, Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah (Standar Kompetensi) (Jakarta: Diponegoro,

2005), h. 46

Page 46: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

32

f. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik

dalam keyakinan dan pelaksanaan ibadah dalam kehidupan sehari-hari;

g. Pembelakalan peserta didik untuk mendalami Fikih/hukum Islam pada

jenjang pendidikan yang lebih tinggi.33

E. Sholat

1. Pengertian Sholat

Shalat menurut arti bahasa adalah doa, sedangkan menurut

terminologi syara’ adalah sekumpul ucapan dan perbuatan yang diawali

dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Disebut shalat karena ia

menghubungkan seorang hamba kepada penciptanya, dan shalat merupakan

manifestasi penghambaan dan kebutuhan dari kepada Allah. dari seni maka,

shalat dapat menjadi media permohonan pertolongan dalam menyingkirkan

segala bentuk kesulitan yang ditemui manusia dalam perjalanan hidupnya,

adapun secara hakikinya ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara

menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya atau mendhohirkan hajat

dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan

pekerjaan atau kedua-duanya.34

2. Syarat-syarat shalat

Syarat menurut arti bahasa adalah tanda, sedangkan menurut

terminologi syara‟, syarat adalah sesuatu yang keabsahannya tergantung

33Depag RI, Kurikulum Madrasah, h. 56 34Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fikih Ibadah,

(Jakarta: Amzah, 2009). h. 145

Page 47: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

33

pada sesuatu yang lain namun ia tidak menjadi bagian di dalam sesuatu

tersebut. Syarat berbagi menjadi dua macam; syarat wajib dan syarat sah.35

Adapun Syarat-syarat wajib sholat dab sahnya sholat, yaitu:

a. Syarat wajib sholat

1) Syarat wajib sholat ada tiga, yaitu:

a) Islam, orang kafir tidak wajib sholat dan tidak pula mengqadha

sholat-sholat yang ditinggalkan selama ia kafir (ketika ia masuk

Islam).

b) Berbeda dengan orang murtad (asalnya Islam lalu terbalik

memusuhi Islam), maka semua sholat fardhuyang ditinggalkan

selama iar murtad, wajib dibayar (diqadha) kalau nantinya masuk

Islam lagi.

c) Baligh, maka bagi anak yang belum baligh baik pria maupun

wanita, tidak wajib sholat, tapi orang tua wajib menyuruhnya

ketika anak menginjak 7 tahun atau lebih, kalau sudah tamziy

(mengerti arah), atau nantinya sampai lewat tamziy, bahkan setelah

umur 10 tahun belum juga melakukan sholat (jika

meninggalkannya) maka orang tua diperbolehkan memukulinya.

d) Berakal sehat, maka bagi yang gila (akalnya tidak sehat) tidak

wajib sholat.36

35Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, h. 169 36Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, h..169-170

Page 48: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

34

3. Rukun-rukun sholat

Kata arkan adalah bentuk plural dari kata rukn, menurut arti bahasa

berarti sisi yang kuat. Rukun- sholat biasa juga disebut fardhu, Perbedaan

antara syarat dan rukun sholat adalah bahwa syarat merupakan sesuatu yang

harus ada pada suatu pekerjaan amal ibadah itu dikerjakan, sedangkan

pengertian rukun atau fardhu adalah sesuatu yang harus ada pada suatu

pekerjaan atau amal ibadah tersebut.37

Rukun Sholat ada 15 yaitu :

a. Niat,bearti ketetapan hati untuk melakukan sesuatu dibarengi dengan

pekerjaan, kecuali puasa.

b. Takbirotun Ihram, yakni mengucapkan Allah Akbar.

c. Berdiri, di antara rukun shalat adalah berdiri bagi yang mampu.

d. Membaca Surat Al-fatihah, fardu bagi mushalli selain ma‟mum, dalam

tiap rakaat, baik shalat fardu maupun sunnah.

e. Ruku‟, bararti membungkuk dan miring secara mutlak, sedangkan

menurut termonologi syara; ruku‟ berarti membungkukkan punggung dan

kepala semuanya dalam sholat.

f. Sujud, fardu dan kefardhuannya ditetapkan berdasarkan Alquran,

sunnah dan ijma‟,

g. Bangkit dari ruku‟

h. I‟tidal

i. Bangkit dari sujud

37Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwash..189

Page 49: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

35

j. Duduk di antara dua sujud

k. Thuma‟ninah dalam setiap ruku‟

l. Duduk akhir, yang dimaksud yaitu duduk di akhir sholat meskipun

tidak didahului oleh duduk pertama seperti sholat yang dua rakaat,

duduk akhir merupakan salah satu fardhu sholat menurut kesepakatan

ulama (ijma‟, karena tanpa adanya duduk akhir, tidak dapat

dibanyangkan adanya tasyahhud dan salam.

m. Tasyahhud akhir, dalil kefardhuaan tasyahhud bahwa Nabi selalu

melakukannya dan terus-menerus membiasakannya.

n. Salam, mengucapkan salam untuk keluar dari sholat merupakan salah

satu rukun sholat.

o. Tertib, maksudnya ialah melakukan ibadah sholat harus berurutan dari

rukun yang pertama sampai yang terakhir.38

F. Penelitian yang Relevan

Penulis mengkaji penelitian relevan dengan maksud untuk mendukung

penulisan yang lebih komprehensif. Maka penulis berusaha melakukan kajian

awal terhadap pustaka atau karya-karya yang mempunyai relevensi dengan

topik yang ingin diteliti. Adapun penelitian yang berkaitan dengan topik ini

diantaranya sebagai berikut:

1. Erti Ariastari skripsi “Penerapan Strategi Pembelajaran Ice Breaker Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Fikih Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri

Kertapati Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah”. Berdasarkan

38Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fikih Ibadah,

Jakarta: Amzah, h. 187-198

Page 50: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

36

hasil disimpulkan bahwa strategi pembelajaran ice breaker dapat

meningkatkan hasil belajar pada bidang studi Fikih siswa. Hal ini dapat

dilihat dari nilai hasil tes pada pra siklus yang belum menggunakan strategi

pembelajaran ice breaker, ketuntasan belajarnya belum baik yaitu 12,12%.

Adapun pada siklus I dan II yang menggunakan strategi pembelajaran ice

breaker, menunjukkan peningkatan yang lebih baik yaitu 57,57% pada

siklus I dan 87,87% pada siklus II. Peningkatan ini juga didukung oleh nilai

rata-rata yang naik dari 58,78 pada pra siklus dan naik pada siklus I dan II

yaitu 66,96 pada siklus I dan 76,36 pada siklus II. Persamaan dengan

penelitian ini yaitu pada mata pelajaran yang diteiti yaitu Fikih sedangkan

perbedaannya terletak pada strategi dan model pembelajarannya serta jenis

penelitiannya. Pada penelitian ini menggunakan metode demonstrasi dan

jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

2. Medi Rahmat Utama dengan Judul skripsi “Peningkatan Prestasi Belajar

Fikih Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team

Achievement Division (STAD) pada Siswa Kelas V MIN Harapan Makmur

Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah (Penelitian

Tindakan Kelas)”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada peningkatan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fikih setelah menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division

(STAD) , yaitu pada siklus I sebagian besar siswa memiliki prestasi kurang

baik yaitu sebesar 95%, Siklus II sebagian besar siswa memiliki prestasi

baik yaitu sebesar 60%, dan pada Siklus III sebagian besar siswa memiliki

Page 51: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

37

prestasi sangat baik yaitu sebesar 70%. Persamaan dengan penelitian ini

yaitu pada mata pelajaran yang diteiti yaitu Fikih sedangkan perbedaannya

terletak pada strategi dan model pembelajarannya serta jenis penelitiannya.

Pada penelitian ini menggunakan metode demonstrasi dan jenis penelitian

yang digunakan adalah penelitian eksperimen berbeda dengan penelitian

terdahulu yang menggunakan penelitian tindakan kelas.

3. Bela Kurniawan, tahun 2017, judul “Strategi Guru dalam Melaksanakan

Model Pembelajaran Kooparatif Struktural Pada Mata Pelajaran Fikih Siswa

Kelas VII MTs Negeri 4 Kaur”. Hasil penelitian disimpulkan bahwa

Berdasarkan penyajian dan pembahasan data hasil penelitian maka dapat

disimpulkan bahwa pertama, strategi guru dalam melaksanakan model

pembelajaran pada mata pelajaran Fikih siswa kelas VII MTs Negeri 4

Kaur yaitu dengan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan

yang telah mereka rencanakan sebelum pelaksanaan pembelajaran yang

dilaksanakan seperti dapat menjalankan proses pengajaran, mengelola

kegiatan belajar mengajar, mengakhiri pelajaran dengan menyimpulkan dan

melaksanakan penilaian proses dan hasil proses belajar mengajar

berlangsung dengan baik dan menggunakan metode mengajar, media

pengajaran. Pembelajaran juga telah dilaksanakan sesuai dengan yang

diharapkan oleh tujuan pembelajaran. Kedua, faktor pendukung guru dalam

guru yaitu perhatian peserta didik terhadap materi adalah berasal siswa itu

sendiri. Dimana siswa memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan

dan semangat dalam belajar. Persamaan dengan penelitian ini yaitu pada

Page 52: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

38

mata pelajaran yang diteliti yaitu Fikih sedangkan perbedaannya terletak

pada strategi dan metode pembelajarannya serta jenis penelitiannya.

G. Kerangka Berpikir

Setiap orang yang berbuat dan bertindak dengan sadar. Seperti seorang

pendidik, tentu menggunakan metode atau cara tertentu untuk mencapai tujuan

yang diinginkan. Oleh kerena itu, berhasil atau tidak suatu perbuatan banyak

bergantung kepada metode yang digunakan. Untuk dapat menggunakan metode

yang baik, seorang pendidk harus mempunyai pengetahuan tentang kebaikan

dan keburukan metode tersebut.

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

H. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data-data yang terkumpul.39

hipotesis adalah suatu premis atau asumsi yang belum benar dan masih bersifat

39Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paktik, (Jakarta: Renika

Cipta, 2006), h. 121

Pembelajaran

Fikih

Hasil Fikih Rendah

Eksperimen dengan menggunakan

Metode Demomtrasi

Hasil Belajar Fikih Tinggi

Page 53: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

39

tentatif menggambarkan fakta ataupun fenomena serta jawaban yang

memungkinkan atas pertanyaan-pertanyaan suatu riset penelitian. 40

Hipotesis

adalah sebuah proporsi yang menunjukkan hubungan di antara dua atau lebih

konsep atau interkoneksi di antara konsep. 41

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa hipotesis adalah suatu dugaan

atau jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yang berhubungan dengan

variabel tunggal/ mandiri. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Hipotesis kerja yaitu terdapat terdapat pengaruh Metode demonstrasi

terhadap hasil belajar Fikih siswa kelas III MIN 01 Lebong.

2. Hipotesis nihil yaitu tidak terdapat pengaruh metode demonstrasi terhadap

hasil belajar Fikih siswa kelas III MIN 01 Lebong.

40Sugiyono , Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 64 41Nana Sujana dan ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, ( Bandung : Sinar

Baru Algensindo, 2004) h. 56

Page 54: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kuantitatif

dengan menggunakan metode quasi eksperimen atau eksperimen semu desain

ini menggunakan kelompok kontrol dan eksperimen, tetapi tidak dapat

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.1

Adapun metode penelitian yang dilakukan adalah dengan rancangan

penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan pendekatan The Non-

Equivalent Control Group yaitu yang dilakukan dengan cara memberikan

pretest terlebih dahulu sebelum dilakukan perlakuan, setelah itu diberikan

perlakukan untuk kelompok eksperimen kemudian diberikan posttest. Dalam

penelitian eksperimental ini, peneliti mengajukan suatu hipotesis atau lebih

yang menyatakan sifat dari hubungan variabel yang diharapkan. Penelitian

ekperimental yang sederhana mengandung tiga ciri pokok, yakni:

1. Adanya variabel bebas yang dimanipulasikan,

2. Adanya pengendalian/pengontrolan semua variabel bebas.

3. Adanya pengamatan/ukuran terhadap variabel terikat sebagai efek variabel

bebas.2

1Sugiyono , Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,

(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 114. 2Nana Sujana dan ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, ( Bandung : Sinar Baru

Algensindo, 2004) h. 19.

Page 55: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

41

Penelitian ekperimental yang sederhana mengandung tiga ciri pokok,

yakni: (1) adanya variabel bebas yang dimanipulasikan (2) adanya

pengendalian/pengontrolan semua variabel bebas (3) adanya

pengamatan/ukuran terhadap variabel terikat sebagai efek variabel bebas.3

Desain penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Tabel 3.1

Desain Penelitian

KELOMPOK PERLAKUAN POST-TEST

KELAS III A X1 T2

KELAS III B X2

Keterangan:

X1 : Pembelajaran dengan metode demonstrasi

X2 : Pembelajaran dengan model konvensional.

Berdasarkan urain di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian

eksperimen (experimental research) adalah suatu penelitian yang berusaha

mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya dalam kondisi

yang terkontrol secara ketat.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di MIN 01 Lebong dan dilaksanakan pada 10

September hingga 19 Oktober 2019.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam

suatu ruang lingkup dan waktu yang tidak ditentukan. Pengertian lain

menyebutkan populasi adalah seluruh objek penelitian yang terdiri dari

3Nana Sujana dan ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, ( Bandung : Sinar Baru

Algensindo, 2004) h. 19

Page 56: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

42

manusia, benda-benda, hewan-hwan, tumbuhan-tumbuhan, gejala-gejala,

nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu didialam suatu penelitian.4

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IIIA dan IIIB

di MIN 01 Lebong yang berjumlah 64 siswa.

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

NO Kelas Jumlah

1 III A 32 siswa

2 III B 32 siswa

Jumlah Total 64 siswa

Sumber: Data MIN 01 Lebong Tahun 2019

2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.5

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total

sampling yaitu diambil kelas eksperimen III A (32 siswa) dan kelas kontrol

III B (32 siswa).

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik

atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan

terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.6

4Margono, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Renika Cipta, 2009) h. 118. 5Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paktik, (Jakarta: Renika

Cipta, 2006), h. 131-134 6Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2008), h. 220.

Page 57: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

43

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui secara

langsung kondisi objektif sasaran penelitian yang berkenaan demonstrasi

pada pembelajaran Fikih siswa kelas III MIN 01 Lebong.

2. Tes

Tes adalah segala sesuatu alat untuk mengumpulkan informasi

tentang apaian tujuan pendidikan atau tujuan pembelajaran. Tes sebagai alat

adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat

jawaban dari siswa dalam bentuk tes lisan, tulisan atau perbuatan.7

Instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek

kognitif atau tingkat penguasaan materi.8

Dalam penelitian ini tes yaitu post-tes. Tes yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk ganda yang terdiri dari 20 soal

yang dilakukan pada akhir perlakuan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

lennger, agenda, dan sebagainya.9 Dokumentasi berbentuk tulisan, gambar,

atau karya-karya dari seseorang. Dalam hal ini penulis mengumpulkan hal-

hal yang mendukung penelitian, baik berupa deskripsi subjek penelitian,

dokumentasi tentang siswa kelasi III, dokumentasi keadaan siswa, keadaan

7Nana Sudjana,.Penilaian Hasil Belajar Mengajar. (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,

2013), h. 35. 8Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Kencana, 2009), h. 99. 9Suharsimi Arikunto, ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Paktik, ... h. 231

Page 58: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

44

guru, dan keadaan saran dan prasarana yang mendukung proses

pembelajaran.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data di uji dengan menggunakan uji statistik. Sebelum

menguji hipotesis terlebih dahulu di lakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas

dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel yang

di teliti berdistribusi normal atau tidak. Data yang di uji yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Dalam penelitian ini, uji normalitas di hitung

dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS dengan

taraf signifikan 5 %.

2. Uji Homogenitas

Setelah data kedua kelompok di nyatakan terdistribusi normal,

selanjutnya di cari nilai homogenitas. Uji homogenitas bertujuan untuk

mencari tahu apakah dari kelas eksperimen dengan kelas kontrol memiliki

varians yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas pada penelitian

ini menggunakan uji homogenity of variances pada program SPSS dengan

taraf signifiakan 5%.

3. Uji Hipotesi (Uji-t)

Uji hipotesi pada penelitan ini akan menggunakan Uji t student

untuk melihat hasil tes peserta didik dari kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

Page 59: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah Penelitian

1. Sejarah Singkat MIN 01 Lebong

MIN 01 Lebong didirikan pada tahun 1989 bertempat di Jalan Gajah

Mada No. 01 Kel. Kampung Jawa Kabupaten Lebong. MIN 1 Lebong

memiliki luas tanah 4311,45 M2, dengan status sekolah yaitu negeri

kemudian status tanah bersertifikat, NSM 111117070001, NPSN 60705314.

MIN 01 Lebong pada mulanya sekolah ini adalah Madrasah Ibtidaiyah

Lebong akan tetapi pada perkembangannya maka sekolah ini berubah

nama menjadi MIN 01 Lebong hingga saat ini dan Kepala Sekolah MIN 01

Lebong adalah Yuni Darnis, S. Pd.I.

2. Letak Geografis MIN 01 Lebong

Sekolah MIN 01 Lebong dengan batas wilayah sebagai berikut:

a. Sekolah Timur berbatasan dengan permukiman warga

b. Sebelah Barat berbatasan dengan permukiman warga

c. Sebelah Utara berbatasan dengan permukiman warga

d. Sebelah Selatan berbatasan dengan permukiman warga

3. Visi dan Misi MIN 01 Lebong

Visi Terwujudnya siswa-siswi MIN 1 Lebong yang islami, berakhlak

mulia, cerdas dan kompetitif. Sedangkan misinya adalah sebagai berikut:

a. Mengupayakan agar komunitas MIN 01 Lebong mengimplementasikan

ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Page 60: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

46

b. Menciptakan komunitas MIN 01 Lebong yang memiliki ahklak mulia,

santun berwibawa,beradab dan berilmu.

c. Meningkatkan mutu dan daya saing MIN 01 Lebong.

d. Mengembangkan MIN 01 Lebong menjadi Lembaga pendidikan pilihan

bagi masyarakat

e. Mewujudkan manajemen pendidikan yang akuntabel, transparan, efektif,

dan efisien serta visioner.

4. Keadaan Siswa MIN 01 Lebong

Siswa MIN 01 Lebong pada tahun ajaran 2019/2020 berjumlah 327

orang yang terbagi dalam 6 kelas. Rincian jumlah siswa MIN 01 Lebong

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Data Siswa MIN 01 Lebong

No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 I 31 33 64

2 II 38 42 80

3 III 29 36 64

4 IV 28 23 51

5 V 14 19 33

6 VI 19 18 37

Sumber Data: Arsip MIN 01 Lebong tahun 2019

Page 61: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

47

5. Keadaan Guru MIN 01 Lebong

Adapun jumlah dewan guru/staf yang ada di MIN 01 Lebong adalah

20 orang. Adapun untuk lebih jelasnya mengenai keadaan dan jumlah guru

di sekolah ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2

Data Guru MIN 01 Lebong

No Nama Jabatan

1. Yuni Darnis, S. Pd. I Ka Madrasah

2. Jumiati, S. Pd. I Waka.

3. Sasmiwarni, S. Pd. I Kurikulum

4. Sri Hartati, S. Pd. I GT/Bendahara

5. Nurhayani, S. Pd. I GT

6. Yosita GT

7. Asnawati GT

8. Dwi Eni Muliati, S. Pd GT

9. Eka Nursiam W, S. Pd GT

10 Ratna Zuami, S. Pd GTT

11. Muryana GTT

12. Nita Apriyani, S. Pd. I GTT

13. Zona Prima Putra, S. Ip GTT

14. Ezi Utami, S. Pd GTT

15. Fani Marlianto, S. Pd GTT

16. Citra Eva Yosa GTT

Page 62: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

48

17. Dina Margareta, S. Pd. I GTT

18. Angga Suryadinata GTT

19. Nurman Nasrullah GTT

20. Rizki Putra Jaya, S. Pd GTT

Sumber Data: Arsip MIN 01 Lebong tahun 2019

6. Sarana dan Prasarana MIN 01 Lebong

Data sarana dan prasarana MIN 01 Lebong dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.3

Data Sarana dan Prasarana MIN 01 Lebong

No Nama/Jenis Jumlah Keadaan

1 Ruang belajar/ kelas 12 Baik

2 Ruang kepala sekolah 1 Baik

3 Ruang guru 1 Baik

4 Ruang TU 1 Baik

5 Ruang perpustakaan 1 Baik

6 Ruang UKS 1 Baik

7 Tempat ibadah 1 Baik

8 Jamban/ WC guru 2 Baik

9 Jamban/ WC murid 2 Baik

10 Rumah penjaga sekolah 1 Baik

11 Tempat parkir 1 Baik

12 Kursi murid 109 Baik

13 Meja murid 55 Baik

14 Kursi guru 19 Baik

15 Meja guru 19 Baik

16 Lemari kelas 6 Baik

17 Papan tulis 6 Baik

Page 63: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

49

18 Komputer 2 Baik

19 Printer 1 Baik

20 Brangkas 2 Baik

21 Infokus 1 Baik

22 Tape recorder 1 Baik

23 Mik 1 Baik

24 Alat kesehatan UKS 1 Baik

25 Alat olahraga 9 Baik

26 Lemari 11 Baik

27 Papan data 8 Baik

28 Meja tamu 2 Baik

29 Kursi tamu 8 Baik

30 Kursi kepala sekolah 1 Baik

31 Meja kepala sekolah 1 Baik

Sumber Data: Arsip MIN 01 Lebong Tahun 2019

7. Struktur Organisasi MIN 01 Lebong

Struktur organisasi MIN 01 Lebong dapat dilihat pada gambar

berikut ini:

Gambar 4.1

Struktur Organisasi MIN 01 Lebong

Sumber Data: Arsip MIN 01 Lebong Tahun 2019

Kepala Sekolah

Yuni Darnis, S. Pd.I

Waka Kurikulum

Jumiati, S. Pd. I Waka Kesiswaan

Samiwarni, S. Pd.I

Bendahara

Sri Hartati, S. Pd.I

Guru

Siswa

Page 64: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

50

B. Hasil Penelitian

1. Data Nilai Siswa

a. Nilai Pre tes

Berikut disajikan nilai pre tes siswa kelas kontrol:

Tabel 4.4

Nilai Pre Tes Kelas Kontrol

No NAMA SKOR

1 Agi Priyono 25

2 Anggel Kasandra 40

3 Ani Sasmita 45

4 Ardi Maika Putra 40

5 Areva Fariza Dwi Fintari 35

6 Bayu Inzagi 45

7 Betaria Harianja 35

8 Chalvin Pratama Ilavi Efdi 25

9 Deri Destian Toni 40

10 Diniah Fitriah Ningsih 25

11 Erena Diah Fitaloka 60

12 Esti Safitri 35

13 Faiza Arya Dwi Fangga 30

14 Gunadi 30

15 H. Ovi Permata Sari 45

16 Iche Margareta. B 45

Page 65: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

51

17 Jean Fatrick Ikola 45

18 Jelly Lestari 35

19 Lioni Andayani 35

20 M. Farhan Hidayatulla 55

21 Nengsi Juni Juita 30

22 Fuji Febrianti 65

23 Rahmat Zayadi 30

24 Risna Wati 50

25 Salsabillah Dwi Vebrina 35

26 Salsya Oktavia 45

27 Tessa Amelia 55

28 Tri Lasmini Lestari 20

29 Wanda Oktabianus 45

30 Yayu Viola Andita Putri 25

31 Yolanda Andre Salsa Billa 45

32 Yunita Ulan Dari 35

JUMLAH 1195

RATA-RATA 37.34

NILAI TERTINGGI 65

NILAI TERENDAH 20

Page 66: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

52

Berdasarkan data hasil pre tes dapat diketahui nilai pre tes siswa

kelas III pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata sebesar 37,34.

Dengan nilai tertinggi 65 dan nilai terendah 20.

Selanjutnya berikut disajikan nilai hasil pre tes kelas ekperimen:

Tabel 4.5

Nilai Pre Tes Kelas Eksperimen

No Nama Skor

1 Ade Irawan 40

2 Andre Juliansyah Putra 60

3 Anggun Punama 45

4 Ani Rindi Fitriana 30

5 Ayu Framesti Regita Cahyani 25

6 Billy Fitryannoza Irfan 35

7 David Yudistira 30

8 Dinda Atika Sari 40

9 Enjelina Novalen 30

10 Erlangga Tio Fransisco 60

11 Estu Frihatina 25

12 Febri Dwi Permata Sari 35

13 Gilang Ario Anjala 20

14 Indri Pratiwi 60

15 Iza Aulia 35

16 Kevin Alvianto 40

Page 67: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

53

17 Lidya Agustina 45

18 Lola Citra Tama 40

19 Nadia Ayunda 50

20 Nova Ananda 20

21 Oktavionika Putri Sabillah 25

22 Rahma Kurnia Wang Fitri 25

23 Rahmat Sigit Ade Fernandes 35

24 Rolindia Silviani 45

25 Sangkuriang 35

26 Sendi Triansyah 55

27 Syerli Feronika 30

28 Teyssah Tirana Anggarayani 20

29 Tiara Sucita 55

30 Wanti Triokta Rizkhi Andini 40

31 Yolanda Veronika 25

32 Riska Nurvita 30

Jumlah 1185

Rata-rata 37.03

Nilai tertinggi 60

Nilai terendah 20

Page 68: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

54

Berdasarkan data hasil pre tes di atas dapat diketahui nilai pre tes

siswa kelas III pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata sebesar 37,03.

Dengan nilai tertinggi 60 dan nilai terendah 20.

b. Nilai Pos Tes

Berikut disajikan data nilai Post Tes kelas Kontrol:

Tabel 4.6

Nilai Post Tes Siswa kelas Kontrol

No NAMA SKOR

1 Agi Priyono 70

2 Anggel Kasandra 60

3 Ani Sasmita 50

4 Ardi Maika Putra 60

5 Areva Fariza Dwi Fintari 60

6 Bayu Inzagi 70

7 Betaria Harianja 55

8 Chalvin Pratama Ilavi Efdi 70

9 Deri Destian Toni 50

10 Diniah Fitriah Ningsih 70

11 Erena Diah Fitaloka 75

12 Esti Safitri 50

13 Faiza Arya Dwi Fangga 65

14 Gunadi 65

15 H. Ovi Permata Sari 50

Page 69: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

55

16 Iche Margareta. B 65

17 Jean Fatrick Ikola 60

18 Jelly Lestari 55

19 Lioni Andayani 75

20 M. Farhan Hidayatulla 75

21 Nengsi Juni Juita 55

22 Fuji Febrianti 75

23 Rahmat Zayadi 85

24 Risna Wati 65

25 Salsabillah Dwi Vebrina 50

26 Salsya Oktavia 60

27 Tessa Amelia 80

28 Tri Lasmini Lestari 65

29 Wanda Oktabianus 70

30 Yayu Viola Andita Putri 70

31 Yolanda Andre Salsa Billa 75

32 Yunita Ulan Dari 60

Jumlah 2060

Rata-Rata 64,37

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 50

Page 70: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

56

Berdasarkan data di atas maka dapat diketahui nilai post tes siswa

kelas III kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata sebesar 64,37. Dengan

nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50.

Selanjutnya berikut disajikan data nilai post tes kelas Ekperimen:

Tabel 4.7

Data Nilai Hasil Postes Kelas Eksperimen

No Nama Pos Tes

1 Ade Irawan 75

2 Andre Juliansyah Putra 80

3 Anggun Punama 65

4 Ani Rindi Fitriana 70

5 Ayu Framesti Regita 75

6 Billy Fitryannoza Irfan 70

7 David Yudistira 60

8 Dinda Atika Sari 80

9 Enjelina Novalen 75

10 Erlangga Tio Fransisco 70

11 Estu Frihatina 85

12 Febri Dwi Permata Sari 75

13 Gilang Ario Anjala 70

14 Indri Pratiwi 80

15 Iza Aulia 65

16 Kevin Alvianto 80

Page 71: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

57

17 Lidya Agustina 65

18 Lola Citra Tama 60

19 Nadia Ayunda 85

20 Nova Ananda 80

21 Oktavionika Putri Sabillah 70

22 Rahma Kurnia Wang Fitri 75

23 Rahmat Sigit Ade Fernandes 65

24 Rolindia Silviani 85

25 Sangkuriang 70

26 Sendi Triansyah 75

27 Syerli Feronika 80

28 Teyssah Tirana Anggarayani 65

29 Tiara Sucita 80

30 Wanti Triokta Rizkhi Andini 90

31 Yolanda Veronika 70

32 Riska Nurvita 75

Jumlah 2365

Rata-rata 73.9

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 60

Page 72: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

58

Berdasarkan data di atas maka dapat diketahui nilai pre tes siswa

kelas III pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata sebesar 73,9.

Dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60.

2. Analisis Data

a. Uji Pra Syarat

1) Uji Normalitas

Data dari hasil postest peserta didik kelas eksperimen dan

kelas kontrol di uji normalitas untuk mengetahui data berdistriusi

normal. Hasil dari uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.8

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Eksperimen .134 32 .153 .957 32 .223

Kontrol .128 32 .199 .948 32 .125

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan data di atas menunjukaan bahwa nilai pada kelas

eksperimen dengan taraf signifikansi 0,225 > 0,05. Dan pada kelas

kontrol diperoleh nilai dengan taraf signifikansi 0,125 > 0,05. Maka

dalam penelitian ini kedua data berasal dari data yang berdistribusi

normal sehingga dapat dilanjutkan dengan uji homogenitas.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua

sampel memiliki karakteristik yang sama atau tidak. Adapun hasil uji

homogenitas nilai hasil pos tes adalah sebagai berikut:

Page 73: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

59

Tabel 4.9

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

.715 5 24 .618

Berdasarkan hasil uji homogenitas pada tabel di atas, dapat

diketahui bahwa pengujian dengan statistik diperoleh signifikansi

0.618 hasil tersebut> 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data

penelitian di atas homogen.

b. Uji Hipotesis

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini yaitu apakah pengaruh

metode demonstrasi terhadap hasil belajar Fikih siswa kelas III MIN 01

Lebong. Untuk menguji hipotesis ini dilakukan uji t pada nilai pos tes.

Berikut disajikan data hasil uji t:

Tabel 4.10

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differen

ce

Hasil

Belajar

Equal

variances

assumed

1.967 .166 4.415 62 .000 9.53125 2.15905

Equal

variances

not

assumed

4.415 58.956 .000 9.53125 2.15905

Page 74: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

60

Hasil analisis data di atas menunjukan bahwa hipotesis dalam

penelitian ini diterima. Adanya pengaruh metode demonstrasi terhadap

hasil belajar Fikih siswa kelas III MIN 01 Lebong. Berdasarkan hasil

perhitungan diperoleh nilai t sebesar 4,415 dengan signifikansi 0.000.

Dengan menggunakan t tabel sebesar 1.693. berdasarkan data tersebut

maka t hitung 4,415 > t tabel 1.693. Kemudian signifikansi 0.000 < 0.005

maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini

terdapat pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar Fikih siswa

kelas III MIN 01 Lebong.

C. Pembahasan

Secara umum, pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode

demonstrasi terhadap hasil belajar Fikih siswa kelas III MIN 01 Lebong

dalam penelitian ini sangat baik. Dalam arti, peserta didik aktif melakukan

kegiatan belajar dengan kegiatan memecahkan masalah dari masalah yang

telah disajikan. Peserta didik mampu mengidentifikasi masalah, merumuskan

masalah, membuat jawaban sementara atas permasalahan yang disajikan

dengan mengumpulkan data. Dengan demikian dapat melatih peserta didik

untuk dapat memahami proses. Melalui proses belajar seperti ini, jelas nampak

bahwa metode demonstrasi dapat melatih peserta didik dalam belajar aspek

motorik.

Selanjutnya proses pembelajaran di kelas kontrol. Dimana pendidik

menggunakan metode pembelajaran konvensional. Kegiatan pembelajaran

pada kelas kontrol dimulai dengan memotivasi peserta didik. Kemudian

Page 75: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

61

pendidik memberikan rangsangan dengan mengulas kembali materi yang

dijelaskan dengan memberikan beberapa pertanyaan, hal tersebut dilakukan

guna untuk mendapatkan perhatian peserta didik agar dapat fokus dalam

pembelajaran. Kemudian sebelum pendidik memberikan penjelasan mengenai

materi yang akan dipelajari, pendidik terlebih dahulu menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran kemudian pendidik

memberikan penjelasan kepada peserta didik mengenai materi ekosistem

dengan menggunakan metode yang lebih mendominasi dengan ceramah dan

peserta didik juga diminta untuk mencatat hal-hal penting yang disampaikan

oleh pendidik. Selanjutnya setelah pendidik selesai memberikan penjelasan

mengenai materi pembelajaran, peserta didik diberikan kesempatan untuk

bertanya jika ada hal-hal yang belum dipahami. Ketika peserta didik tidak ada

yang menanyakan materi yang belum dipahami maka peserta didikpun

ditugaskan untuk mengerjakan soal-soal latihan mengenai materi pembelajaran

yang ada di dalam buku paket Fikih yang disediakan dari sekolah. Setelah

peserta didik selesai mengerjakan soal-soal latihan yang ditugaskan oleh

pendidik, maka pendidik pun membahas secara bersama-sama dan

menyimpulkan jawaban yang tepat. Setelah selesai membahas soal-soal latihan,

maka pendidik bersama peserta didik pun membuat kesimpulan pembelajaran

pada materi yang telah dipelajari. Kemudian pendidik melakukan penilaian

terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Sebelum pembelajaran berakhir

Page 76: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

62

pendidik pun memberikan tugas/pekerjaan rumah kepada peserta didik untuk

meresume materi pelajaran selanjutnya.

Selanjutnya pada akhir penelitian dilakukan pos tes untuk mengetahui

hasil belajar dari kedua kelas yaitu kelas ekperimen dan kelas kontrol. Pada

kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,37. Dengan nilai tertinggi 80

dan nilai terendah 50. Sedangkan pada kelas ekperimen diperoleh nilai rata-rata

sebesar 73,9. Dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60.

Nilai hasil pos tes ini selanjutnya dianalisis dengan melakukan uji t

menggunakan bantuan SPSS. Dari hasil analis data diperoleh nilai t sebesar

4,415 dengan signifikansi 0.000. Dengan menggunakan t tabel sebesar 1.693.

berdasarkan data tersebut maka t hitung 4,415 > t tabel 1.693. Kemudian

signifikansi 0.000 < 0.005 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1

diterima, hal ini terdapat pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar

Fikih siswa kelas III MIN 01 Lebong.

Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa

kelebihan, di antaranya:

1. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari,

sebab peserta didik diseluruh langsung memperhatikan bahan pelajaran

yang dijelaskan.

2. Perhatian peserta didik dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap

penting oleh pengajar sehingga peserta didik dapat menangkap hal-hal yang

penting.

Page 77: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

63

3. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab peserta didik tak hanya

mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

4. Dengan cara mengamati secara langsung peserta didik akan memiliki

kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan

demikian peserta didik akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.

5. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya

membaca atau mendengarkan keterangan guru. Sebab peserta didik

memperoleh persepsi yang jelas dari hasil pengamatannya.

6. Bila peserta didik turut aktif melakukan demonstrasi, maka peserta didik

akan memperoleh pengalaman praktek untuk mengembangkan kecakapan

dan keterampilan.

7. Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan peserta didik dapat

dijawab waktu mengalami proses demonstrasi.1

1Mulyono, Strategi Pembelajaran, Malang: UIN-Maliki Press, 2012, h. 88

Page 78: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar Fikih

siswa kelas III MIN 01 Lebong. Hal ini dapat dilihat dari nilai pos tes dari

kedua kelas yaitu kelas ekperimen dan kelas kontrol. Pada kelas kontrol

diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,37. Dengan nilai tertinggi 80 dan nilai

terendah 50. Sedangkan pada kelas ekperimen diperoleh nilai rata-rata sebesar

73,9. Dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60. Selanjutnya hasil analisis

data diperoleh nilai t sebesar 4,415 dengan signifikansi 0.000. Dengan

menggunakan t tabel sebesar 1.693. berdasarkan data tersebut maka t hitung

4,415 > t tabel 1.693 dan signifikansi 0.000 < 0.00.

B. Saran

Setelah memperhatikan data lapangan serta analisis dan kesimpulan,

maka penulis memberikan beberapaa saran diantaranya untuk:

1. Sekolah

Guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah,

hendaknya seorang pendidik bidang studi mempersiapkan cara mengajar

yang maksimal yaitu dengan memilih dan menggunakan metode

pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik.

Page 79: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

65

2. Pendidik

Setiap pendidik hendaknya lebih selektif dalam memilih strategi dan

metode pembelajaran yang menekankan peserta didik lebih aktif dan

semangat belajar.

Page 80: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

66

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Alfauzan. 2015. Metode Pembelajaran Agama Islam. Bengkulu: IAIN

Bengkulu Press.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paktik.

Jakarta: Renika Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Paktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, 2009.

Fikih Ibadah. Jakarta: Amzah.

Boeeree, George. 2008. Metode Pembelajaran dan Pengajaran. Jogyakarta:

Depok,Sleman.

Daradjat, Zakiyah. 2008. Pengajaran Agama Islam.Jakarta: Buni Aksara.

Depag RI. 2005. Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah (Standar Kompetensi) (Jakarta:

Diponegoro.

Departemen Agama RI. 2007. Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung:

Percetakan Diponegoro

Depdiknas, 2008. Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tuntas (master

learning) Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan

Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. 1.

Hasibuan. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Margono. 2009. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Renika Cipta.

Maunah, Binti. 2009. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Yogyakarta :

Teras

Mulyono. 2012. Strategi Pembelajaran. Malang: UIN-Maliki Press.

Munawir, Ahmad Warson. 2002. Kamus Al-Munawwir; Arab-Indonesia

Terlengkap, Cet. ke-25. Surabaya : Pustaka Progressif.

Nasron, HK, 2014. Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Bogor,

Kalam Mulia.

Page 81: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS …repository.iainbengkulu.ac.id/4316/1/SKRIPSI ADE ADURAZA.pdf · 2020. 4. 23. · Fikih siswa kelas III MIN

67

Ramayulis. 2015. Dasar-Dasar Kependidikan Islam Suatu Pengantar Ilmu

Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulya.

Ramayulis. 2015. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Kalam Mulia.

Sadiman, Arif S. 20111. Media Pendidikan. Jakarta: PT Tajagrafindo Persada.

Sadirman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.

Silberman, Melvin. 2006. Terjemahan dari Active Learning Strategi : 101

Strategis To Teach Any Subject. Bandung: Rosda.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo

Persada.

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sujana, Nana dan Ibrahim. 2004. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung :

Sinar Baru Algensindo.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Landasan Psikologis Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Syafaat, Aat. 2010. Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah

Kenakalan Remaja. Jakarta:PT Raja Grafindo.

Trianto. 2010. Model Pemnbelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.