PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

141
PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PANTUN PADA SISWA KELAS VII MTS AL- MURSYIDIYYAH PAMULANG, TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh Nur Hidayat NIM 1112013000029 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

Page 1: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN

MENULIS PANTUN PADA SISWA KELAS VII MTS AL-

MURSYIDIYYAH PAMULANG, TANGERANG SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Nur Hidayat

NIM 1112013000029

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 3: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 4: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 5: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 6: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

ABSTRACT

Nur Hidayat: 1112013000029, Science Major of Language Education and Literature of

Indonesia , The Faculty of Science and Teacher at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, the title

of this research paper is The Capability of Writing Pantun Literature Through Image

Media In Grade VII Students of MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang, Tangerang Selatan.

This research analyzes students of Class VII MTs. Al-Mursyidiyyah in writing pantun

according to the images media . The image media is chosen because the author believes that

is easy to remember, affordable, relevant to the achievement of basic competencies and

characteristics of students. This research was conducted to determine the extent students to

writing a pantun with sentence with their imagination of the images that will be affixed on

the board.

The method used in this research is descriptive quantitative method. Based on the results of

the discussion analysis on the results of writing can be seen that the ability of students in

writing pantun through the image media. conducted by researchers included in either

category. This research is conducted through various aspects of assessment in writing pantun

such as conformity with criterion rhyme attractiveness of the pantun contents , the power

aspect of the students' imagination, accuracy aspects of diction and spelling and conformity

made up with the images that have shown up. Based on the research above be concluded that

the images media give an influence to writing pantun in class VII MTs Al-Mursyidiyyah,

Pamulang, South Tanggerang.

Based the result of the research shown that ability skill of students to writing pantun through

the image media getting 80 students from the average. with the hypothesis proposed is the

alternative hypothesis (Ha) and nil hypothesis (Ho) with alternative Hypothesis (Ha): The

use of image media is significantly give an influence to the writing skills of pantun in

students VII MTs. Al-Mursyidiyyah Nil Hypothesis (Ho): The used of image media in writing

pantun has no significant effect on writing skill of students of class VII MTs. Al-

Mursyidiyyah. The result is (Ha) received that is getting 80. In the result obtain the image

media used has a significant effect on their ability of writing pantun.

Keywords: writing, pantun, media images

Page 7: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

ABSTRAK

Nur Hidayat: 1112013000029, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Ilmu dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, judul skripsi “Kemampuan

Menulis Pantun Melalui Media Gambar pada Siswa Kelas VII MTs. Al-Mursyidiyyah

Pamulang, Tangerang Selatan.”

Penelitian ini menganalisis tentang bagaimana siswa Kelas VII MTs. Al-

Mursyidiyyah dalam menulis pantun sesuai media yang disediakan yaitu media gambar.

Media gambar dipilih karena penulis menyakini media ini merupakan media yang mudah

diingat, terjangkau, relevan dengan pencapaian kompetensi dasar dan karakteristik siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat berpikir untuk membuat

pantun dengan kata-kata serta imajinasi mereka dengan gambar-gambar yang akan ditempel

di papan tulis.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif.

Berdasarkan hasil dari analisis pembahasan pada hasil tulisan dapat diketahui bahwa

kemampuan siswa dalam menulis pantun melalui media gambar yang dilakukan oleh peneliti

termasuk dalam kategori baik. Penelitian ini dilakukan melalui berbagai aspek penilaian

dalam menulis pantun seperti aspek kesesuaian dengan kriteria pantun, aspek kemenarikan isi

pantun, aspek kekuatan imajinasi siswa, aspek ketepatan pemilihan diksi dan ejaan serta

aspek dalam kesesuian dengan gambar. Penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa media

gambar memiliki pengaruh terhadap kemampuan menulis pantun siswa pada kelas VII MTs

Al-Mursyidiyyah, Pamulang, Tanggerang Selatan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil kemampuan siswa

dalam menulis pantun melalui media gambar ialah dengan rata-rata mencapai 80 dari 29

siswa. dengan hipotesis yang diajukan adalah hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nihil

(Ho) dengan Hipotesa alternatif (Ha): Penggunaan media gambar dalam menulis pantun

berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan menulis pantun pada siswa kelas VII

MTs. Al-Mursyidiyyah Hipotesa nihil (Ho): Penggunaan media gambar dalam menulis

pantun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan menulis pantun siswa kelas

VII MTs. Al-Mursyidiyyah. Hasilnya ialah (Ha) diterima yaitu memperoleh 80 dengan begitu

media gambar yang digunakan berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menulis

pantun mereka.

Kata kunci: menulis, pantun, media gambar

Page 8: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis curahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, pembawa rahmat dan teladan bagi seluruh umat manusia.

Skripsi ini berjudul “Kemampuan Menulis Pantun Melalui Media Gambar

Pada Siswa Kelas VII MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang, di Wilayah Tangerang

Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini

dilatarbelakangi oleh keingintahuan peneliti terhadap Kemampuan Menulis

Pantun Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VII MTs Al-Mursyidiyyah

Pamulang, di Wilayah Tangerang Selatan. Penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat, terutama bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Selama penulisan skripsi ini banyak sekali hambatan dan kesulitan yang

dialami, namun berkat kerja keras serta dukungan dari berbagai pihak penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sampaikan rasa terima

kasih kepada semua pihak yang telah berperan kepada penulis baik semasa penulis

berkuliah maupun semasa penulis menyelesaikan penulis skripsi. Dengan segala

kerendahan hati, penulis menghaturkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Makyun Subuki, M.Hum., Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia sekaligus Dosen Penasehat Akademik peneliti.

3. Toto Edidarmo, MA., Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

4. Dr. Elvi Susanti,M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan arahan selama penulis

menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi.

5. Dr. Hindun, M.Pd., Dosen penguji skripsi yang telah menguji skripsi yang

telah peneliti lakukan selama ini.

Page 9: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

iv

6. Nur Syamsiah, M.Pd., Dosen penguji skripsi yang telah menguji skripsi

yang telah peneliti lakukan selama ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan selama

perkuliahan.

8. Kepala Sekolah dan seluruh guru Bahasa Indonesia di MTs Al-

Mursyidiyyah di wilayah Tangerang Selatan yang telah mengizinkan,

membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian.

9. Secara khusus dan paling istimewa terima kasih untuk Mamah (Ameh),

Bapak (Matalih), saudara-saudaraku serta tetangga tercinta yang

senantiasa melimpahkan kasih sayangnya yang tidak terhingga dan tak

henti-hentinya memberikan doa, kesabaran, dorongan serta motivasi

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Keluarga Majelis Zawiyaturrasul SAW pimpinan Al-Habib Alwi bin

Abdurrahman Al-Habsyi serta anak-anak Zawiyaturrasul SAW yang telah

memberikan nasihat-nasihat agama dan semangat dzohir serta batin.

11. Keluarga besar Majelis Ghautsul Ibaad Al-Bantany pimpinan Mualim

K.H. Fakhrudin Al-Bantany S.H. yang telah memberikan ilmu-ilmu agama

sehingga mendorong penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

12. Keluarga Majelis An-Nashir pimpinan Al- Ustadz Dasukih S. Pd.I. dan

teman-teman pecinta pencari ilmu juga keberkahan bersama tuan-tuan

guru yang selalu memberikan motivasi agar peneliti semangat dalam

menyelesaikan skripsinya.

13. Teman – teman mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Angkatan 2012, mamang-mamang Pasbrama seperti Idham, Dewa, Andri,

Hardi, Fikry, Arif, Yasin, Ahmed, dan tim futsal Sastranesia yang selalu

memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terakhir

terima kasih kepada pihak-pihak yang secara tidak langsung membantu

peneliti untuk menyelesaikan skripsi hingga penelitian ini selesai seperti

tempat fotocopy, tempat kosan bang Andri, dan lain-lain.

Page 10: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

v

Harapan penulis, semoga Allah SWT selalu melimpahkan berkah dan

membalas semua kebaikan yang pernah kalian berikan. Semoga penelitian ini

dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, serta dapat menembah pengetahuan

dalam dunia pendidikan.

Jakarta, 18 September 2017

N.H.

Page 11: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ................................................................................................................ i

ABSTRACT .............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL .................................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 6

D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORETIS.......................................................................... 8

A. Hakikat Menulis ............................................................................................ 8

1. Pengertian Menulis ................................................................................... 8

2. Fungsi Menulis ......................................................................................... 9

3. Tujuan Menulis ....................................................................................... 10

a. Tujuan Penugasan ............................................................................ 10

b. Tujuan Altruistic ............................................................................... 10

c. Tujuan Persuasif ............................................................................... 11

d. Tujuan Penerangan ........................................................................... 11

e. Tujuan Pernyataan Diri .................................................................... 11

f. Tujuan Kreatif .................................................................................. 11

g. Tujuan Pemecahan Masalah ............................................................. 11

4. Jenis-jenis Menulis .................................................................................. 11

a. Bentuk-bentuk Objektif .................................................................... 11

b. Bentuk-bentuk Subjektif .................................................................. 12

B. Pantun........................................................................................................... 12

1. Pengertian Pantun ................................................................................... 12

2. Bentuk Pantun ......................................................................................... 14

a. Talibun ............................................................................................. 14

b. Karmila ............................................................................................. 14

c. Gurindam .......................................................................................... 14

d. Syair ................................................................................................. 14

e. Pantun berkait ................................................................................... 14

3. Struktur Pantun ....................................................................................... 15

4. Peran Pantun ........................................................................................... 16

5. Jenis-jenis Pantun.................................................................................... 16

a. Pantun Anak-anak ............................................................................ 16

b. Pantun muda ..................................................................................... 16

Page 12: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

c. Pantun orang-Tua ............................................................................. 17

C. Media

1. Pengertian Media .................................................................................... 22

2. Kegunaan Media Pembelajaran .............................................................. 23

3. Fungsi Media Pembelajaran .................................................................... 24

4. Jenis-jenis Media Pembelajaran .............................................................. 26

a. Media Audio ..................................................................................... 26

b. Media Visual .................................................................................... 26

c. Media Audiovisual ........................................................................... 27

d. Multimedia ....................................................................................... 27

5. Media Gambar ........................................................................................ 28

6. Pemanfaatan Media Gambar ................................................................... 30

7. Memilih Gambar yang Baik.................................................................... 33

a. Keaslian Gambar .............................................................................. 33

b. Kesederhanaan ................................................................................. 33

c. Bentuk Item ...................................................................................... 33

d. Perbuatan .......................................................................................... 33

e. Fotografi ........................................................................................... 33

f. Artistik .............................................................................................. 34

8. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................ 36

9. Kerangka Berpikir ................................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 41

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 41

B. Metode Penelitian ........................................................................................ 41

C. Subjek Penelitian.......................................................................................... 42

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 43

E. Teknik Pengolahan Data .............................................................................. 44

F. Teknik Analisis Data .................................................................................... 45

BAB 1V HASIL PENELITIAN ............................................................................. 56

A. Gambaran Umum Sekolah ........................................................................... 56

1. Tujuan Sekolah Secara Umum ................................................................ 56

2. Tujuan Sekolah Secara Khusus ............................................................... 56

B. Deskripsi Penelitian ..................................................................................... 63

C. Hasil Penelitian dan Analisis Pembahasan .................................................. 65

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 84

A. Simpulan ...................................................................................................... 84

B. Saran............................................................................................................. 84

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 85

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT PENULIS

Page 13: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Kriteria Analisis Menulis Pantun ................................................... 46

TABEL 3.2 Rubrik Penilaian Menulis Pantun .................................................. 47

TABEL 3.3 Modifikasi Kriteria Penilaian Menulis Pantun ............................... 48

TABEL 3.4 Kriteria Presentase Kemampuan Menulis Pantun .......................... 55

TABEL 4.1 Kesesuaian dengan Kriteria atau Ciri-iri Pantun ............................ 68

TABEL 4.2 Kemenarikan Pantun ...................................................................... 70

TABEL 4.3 Kekuatan Imajinasi ........................................................................ 72

TABEL 4.4 Ketepatan Diksi dan Ejaan ............................................................. 74

TABEL 4.5 Kesesuaian dengan Gambar ........................................................... 76

Page 14: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi. Bahasa

merupakan sarana komunikasi yang dilakukan di dalam kehidupan. Masyarakat

yang tidak memiliki bahasa mungkin masyarakat itu belum mengenal tulisan,

tetapi tidak berarti masyarakat itu tidak mengenal tulisan. Seseorang agar dirinya

dapat berkomunikasi dengan baik, maka dia perlu belajar berbahasa yang baik dan

benar. Pembelajaran tersebut akan lebih baik jika dimulai sejak dini.

Pembelajaran bahasa disertakan dalam kurikulum, hal ini menunjukkan bahwa

setiap peserta didik dituntut untuk menguasai bahasa yang mereka pelajari

terutama bahasa resmi yang dipakai oleh negara yang ditempati peserta didik.

Bahasa Indonesia di negeranya sendiri menjadi materi pembelajaran yang wajib

diberikan di setiap pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Hal itu dilakukan agar peserta didik mampu menguasai bahasa Indonesia dengan

baik dan benar serta mampu menerapkannya dalam kehidupan masyarakat.

Pendidikan di Indonesia menempatkan Bahasa Indonesia sebagai salah satu

bidang pelajaran yang diajarkan di sekolah. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah

berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkaian keterampilan. Keterampilan

berbahasa tersebut masing-masing pada seseorang yang berbeda. Siswa sendiri

ada yang dapat menguasai semua keterampilan itu dengan sama baiknya, namun

biasanya ada siswa yang terampil dalam berbicara tetapi kurang dalam

menggunakan bahasa tertulis, atau sebaliknya.

Pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah yang memegang peranan penting

salah satunya ialah pengajaran menulis. Menulis merupakan salah satu

kompetensi bahasa yang ada dalam setiap jenjang pendidikan, mulai tingkat

prasekolah sampai perguruan tinggi. Menulis penting sekali untuk siswa baik

untuk saat ini maupun masa depan. Menulis merupakan salah satu dari empat

keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Menulis

Page 15: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

2

ialah proses menuangkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat

dengan tulisan.

Kemampuan menulis juga bisa dikatakan untuk melatih siswa dalam berpikir

secara kritis dan memudahkan daya tangkap atau persepsi. Kemampuan menulis

tidak bisa didapat begitu saja, tetapi melalui proses belajar. Menulis dibutuhkan

adanya ketelitian, kepaduan, keruntutan, dan kelogisan antara kalimat satu dengan

kalimat yang lain. Pengajaran menulis, khususnya menulis skripsi adalah

keterampilan yang bertujuan mengajukan suatu objek atau suatu hal yang

sedemikian rupa, sehingga objek itu seolah-olah ada berada di depan kepala

pembaca. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan menulis seseorang

dapat menuangkan perasaan, pengalaman ataupun pendapatnya.

Keterampilan ini sangat penting bagi pengembangan seseorang terutama pada

siswa, baik untuk melanjutkan studi ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi

ataupun untuk terjun ke masyarakat. Keterampilan menulis memungkinkan

mereka mengomunikasikan isi jiwa, penghayatan dan pengalaman ke berbagai

pihak. Diantara keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut tampaknya

pencapaian keterampilan dalam menulislah yang masih kurang dari para siswa.

Keterampilan menulis juga merupakan keterampilan berbahasa yang tidak dapat

dipisahkan dari keseluruhan proses belajar-mengajar siswa di sekolah. Siswa

sering sekali diajarkan dan diberikan tugas menulis seperti menulis puisi, pantun,

laporan, cerita pendek atau novel saat di sekolah.

Kemampuan siswa dalam menulis pantun misalnya masih tergolong rendah

dan kurang diminati oleh siswa, belum adanya media yang kreatif dan inspiratif

serta sistem pembelajaran yang monoton menjadi penyebabnya. Kenyataannya

selama ini guru hanya menggunakan teknik pembelajaran yang konvensional.

Teknik pembelajaran konvensional merupakan teknik pembelajaran yang hanya

mengutamakan pengetahuan yang bersumber pada guru semata dan tidak

menggunakan media yang digunakan dalam pembelajaran yang sesuai dengan

materi yang dibahas. Guru sering menggunakan metode ceramah, tanpa harus

mempedulikan aktivitas siswa sehingga membuat siswa menjadi pasif dalam

proses pembelajarannya. Proses pembelajarannya pun akan menjadi monoton dan

Page 16: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

3

tidak bervariasi. Guru hanya menjelaskan materi tentang pantun, ciri-ciri dan

contohnya saja, setelah itu guru langsung menginstruksikan siswa untuk membuat

pantun. Hal ini tentunya membuat pelajaran yang disampaikan menjadi tidak

kreatif dan tidak bermakna sehingga kemampuan berpikir siswa menjadi tidak

berkembang.

Siswa saat ini sering dijumpai tidak mempunyai kesiapan menghadapi

kegiatan belajar mengajar, misalnya siswa mengabaikan materi yang akan

dipelajari pada hari itu. Proses belajar mengajar di dalamnya sering dijumpai

berbagai permasalahan diantaranya ialah kurangnya kebiasaan siswa menulis

sebelum mereka sekolah, kurangnya minat anak untuk belajar menulis, sehingga

menyebabkan interaksi belajar mengajar menjadi tidak efektif dan efisien serta

tidak sesuai dengan tuntunan yang diharapkan dengan kurikulum. Kesulitan yang

dihadapi siswa biasanya terletak pada imajinasi yang kurang, artinya dalam

menulis pantun siswa cenderung terhambat atau tidak mendapatkan inspirasi.

Faktor terjadinya hal tersebut terletak pada penyampaian materi yang monoton

dari pengajar sehingga membuat siswa menjadi jenuh. Banyak pengajaran dalam

metode yang dapat digunakan oleh pengajar agar siswa merasa senang sehingga

proses belajar-mengajarnya berlangsung sesuai keinginan pengajar. Salah satu

metodenya yaitu menggunakan media.

Media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses

belajar mengajar. Pertama yaitu dapat menarik perhatian siswa, media

pembelajaran juga menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam mata

pelajaran. Pembelajaran yang dilakukan di sekolah, guru dapat menciptakan

belajar mengajar dengan mengoptimalkan proses dan mengorientasikan terhadap

prestasi belajar siswa. Salah satu contoh media pembelajaran yang dapat

digunakan sebagai pilihan yaitu media gambar.

Umumnya guru adalah sumber utama di kelas yang memberikan stimulus

kepada murid agar belajar. Media lainnya yang dipakai selain guru seperti benda-

benda, demonstrasi, bahasa tulis, film, gambar, dan televisi. Media gambar dipilih

karena penulis menyakini media ini merupakan media yang mudah diingat,

terjangkau, relevan dengan pencapaian kompetensi dasar dan karakteristik siswa.

Page 17: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

4

Selain itu, media gambar juga dapat mempermudah guru dalam mengajar dan

siswa mudah mengingat apa yang dilihat, daya imajinasi serta mengembang

kreativitas mereka dalam menuangkan ide-idenya. Media gambar diberikan agar

siswa dapat memahami dengan melihat gambar.

Media gambar pun banyak bentuknya, salah satu cara yang dapat diambil

yaitu media gambar foto. Faktor kerumitan atau kemudahan dari bentuk foto akan

mempengaruhi keterampilan guru untuk memilih foto itu sebagai media. Foto

akan dijadikan sebagai alat untuk menghubungkan penjelasan guru atas sebuah

materi ajar kepada siswanya agar lebih efektif dan efisien. Selain itu, media

gambar dapat juga dijadikan sebagai alat evaluasi kepekaan, pemahaman dan

keterampilan siswa dalam menulis suatu cerita sesuai dengan media foto yang

disediakan guru terhadap siswa dalam menulis suatu cerita sesuai dengan media

foto yang disediakan guru terhadap siswa pada satu jenjang pendidikan.

Siswa mungkin mengenal pantun hanya ada dalam adat-isitiadat Betawi

atau Melayu saja yang seringkali menggunakan pantun dalam upacara pernikahan

yang mereka laksanakan. Siswa tidak tahu bahwa pantun mempunyai berbagai

macam jenisnya seperti pantun anak-anak (bersuka cita dan duka cita), pantun

muda (pantun perkenalan, pantun berkasih-kasihan, pantun perceraian, pantun

beriba hati, pantun nasib, pantun jenaka, pantun teka-teki), pantun orang tua

(pantun nasihat, pantun adat, pantun agama). Pembelajaran pantun penting untuk

dipelajari sampai tuntas agar siswa mengerti bahwa pantun ternyata sangat luas.

Penggunaan media gambar diharapkan dapat membuat siswa menjadi tertarik

untuk menuangkan ide dan daya imajinasinya dalam bentuk tulisan. Selain itu,

media gambar juga diharapkan menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan

santai sehingga dapat mengurangi kejenuhan pembelajaran ketika proses belajar-

mengajar berlangsung.

Pembelajaran menulis pantun dengan menggunakan media gambar

merupakan sebuah langkah kepada guru untuk dapat menggunakan media dalam

proses mengajar di dalam kelas. Penyajian gambar digunakan untuk memfasilitasi

siswa dalam menulis pantun. Siswa diminta menulis pantun berdasarkan gambar

yang disediakan oleh guru. Ide dan gagasan siswa dengan begitu akan mudah

Page 18: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

5

dituangkan secara jelas, konkrit dan lengkap serta memainkan daya imajinasinya

mengarah kepada gambar yang disediakan guru tersebut.

Penelitian ini merupakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam menulis pantun melalui media gambar yang disajikan

atau disiapkan oleh pengajar. Siswa pada umumnya masih mengalami kesulitan

untuk mencari inspirasi dalam menulis pantun ketika mereka ingin menuangkan

pikiran dan perasaannya di dalam tulisan. Karenanya penggunaan media gambar

dipilih dalam menulis pantun untuk memudahkan siswa dalam menemukan

inspirasinya dan menuangkan tulisan dengan baik dan benar sesuai gambar yang

disediakan pengajar. Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas,

penggunaan media yang tepat diharapkan menjadi alternatif yang tepat untuk

permasalahan utama. Penulisan ini yang menjadi fokus dalam penelitian adalah

kurangnya pengaruh media gambar terhadap kemampuan menulis pantun pada

siswa kelas VII MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang, Tangerang Selatan.

Berdasarkan uraian di atas penulis memiliki ketertarikan untuk meneliti denan

judul “pengaruh media gambar terhadap kemampuan menulis pantun pada siswa

kelas VII MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang, Tangerang Selatan tahun pelajaran

2016/2017?”

B. Identifikasi Masalah

1. Mayoritas siswa hanya mengetahui jenis pantun jenaka dan nasihat saja.

2. Media pembelajaran belum dimanfaatkan secara optimal.

3. Rendahnya minat siswa dalam menulis pantun..

4. Kurang tepatnya metode dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada pengaruh media gambar terhadap kemampuan

menulis pantun pada siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas MTs Al-

Mursyidiyyah Pamulang, Tangerang Selatan semester genap tahun pelajaran

2016/2017.

Page 19: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

6

D. Rumusan Masalah

Permasalahan yang diteliti, yaitu “bagaimana pengaruh media gambar

terhadap kemampuan menulis pantun pada siswa kelas VII MTs Al-Mursyidiyyah

Pamulang, Tangerang Selatan tahun pelajaran 2016/2017?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

“mendeksripsikan pengaruh media gambar terhadap kemampuan menulis pantun

pada siswa kelas MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang, Tangerang Selatan.”

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis:

a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif bahan

ajar di Madrasah dalam pembelajaran menulis puisi.

b. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pendukung

pemikiran tentang penelitian pendidikan untuk mengembangkan media

pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru:

1) Meningkatkan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.

2) Guru terampil menggunakan model pembelajaran yang variatif.

b. Bagi Madrasah:

1) Memberi arah kinerja kepala madrasah dalam memfasilitasi guru

dalam pelaksanaan pembelajaran.

2) Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam rangka memajukan dan

meningkatkan prestasi sekolah bahwa pembelajaran menulis

khususnya menulis pantun dapat menggunakan media gambar

sebagai bahan pencapaian hasil belajar yang maksimal.

Page 20: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

7

c. Bagi Peneliti:

1) Dapat dijadikan sebagai bahan ajar ketika nanti menjadi guru.

2) Dapat mengembangkan kreatifitas peneliti untuk terus mencari dan

menemukan media atau bahan ajar yang lebih efektif untuk

meningkatkan keterampilan menulis pantun siswa.

Page 21: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Menulis

1. Pengertian Menulis

Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian

pesan secara tertulis kepada pihak lain menggunakan bahasa tulis sebagai alat

atau medianya.1 Menulis dikatakan juga sebagai proses menuangkan gagasan

dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya memberitahu, menyakinkan

atau menghibur.

Alex dan H. Achmad menyatakan bahwa menulis merupakan suatu

kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media

dengan menggunakan aksara.2 Keterampilan ini menuntut wawasan

pengetahuan yang cukup luas dan perhatian sungguh-sungguh serta keuletan,

tidak cepat menyerah dan putus asa.

Writing is a thinking process and premedition is an important part of

the process. Premeditation may be viewed as a period of incubation or

gestation before actual writing begins. It is at this stage that a person comes up

with ideas on the topic on which he wishes to write.3

Menulis adalah proses berpikir dan pemikiran merupakan bagian

penting dari proses. Pemikiran dapat dipandang sebagai masa inkubasi atau

masa penjagaan agar sesuatu itu berjalan dengan baik, dalam hal ini ialah

sebelum mulai menulis. Pada tahap inilah seseorang mengemukakan gagasan

tentang topik yang ingin dia tulis.

Henry Guntur Tarigan dalam buku Menulis Sebagai Keterampilan

Berbahasa mengatakan keterampilan berbahasa mempunyai empat

keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis, dan ia juga

berpendapat “menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang digunakan

1 H. Dalman Keterampilan Menulis (Jakarta : PT. Rajagrafindo), h. 3.

2Alex A dan H. Achmad H.P. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana,

2010), Cet. 1 h. 106. 3 Perpustakaan Negara Malaysia, Academic Writing For Beginners, (Morais, Elaine, 1948), h. 1.

Page 22: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

9

untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak tatap muka dengan orang

lain.4

Menulis dapat dikatakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

Peneliti berusaha terampil di dalam kegiatan untuk memanfaatkan struktur

bahasa dan kosa-kata. Kegiatan menulis memaksa lebih banyak menyerap,

mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang kita tulis.5

Menulis adalah suatu alat yang sangat ampuh dalam belajar yang

dengan sendirinya memainkan peran yang sangat penting dalam dunia

pendidikan.6

2. Fungsi Menulis

Prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi

yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena

memudahkan para pelajar berpikir, juga dapat menolong kita berpikir secara

kritis7. Membuat kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan,

memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah

yang kita hadapi dalam menyusun urutan bagi pengalaman.

Tulisan dapat membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita. Tidak

jarang kita menemui apa yang sebenarnya kita pikirkan dan rasakan mengenai

orang-orang, gagasan-gagasan, masalah-masalah dan kejadian-kejadian hanya

dalam proses menulis yang aktual. Menulis menjadikan pikiran seseorang

untuk dilihat dan di evaluas, kita dapat membuat jarak dengan ide kita sendiri

dan melihatnya lebih obyektif pada waktu kita menuliskannya.8

4 Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai suatu Keterampilan Menulis. (Bandung: Angkasa,

1994), h. 3. 5 Sabarti Akhaidah. Pembinaan Kemamouan Menulis Bahasa Indonesia. (Jakarta: Erlangga,

1992),h. 2. 6 Fachrudin Ambo Enre, Dasar-dasar Kemampuan Menulis.(Jakarta: Departemen Pendidikan,

1998),h.6.

7Tim Dosen, Bahasa Indonesia untuk Karangan Ilmiah, Malang: UPT Penerbitan UMM, 2013. 8 Op.Cit. Fachruddin Ambo Enre. h.7.

Page 23: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

10

Menulis adalah suatu bentuk berpikir, dengan membaca-hal-hal tertentu

dalam waktu tertentu. Salah satu hal yang terpenting sang penulis sebagai

penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir, yang akan

menolongnya mencapai maksud dan tujuannya. Satu hal penting diantara

prinsip-prinsip yang dimaksudkannya adalah penemuan, susunan, dan gaya.

3. Tujuan Menulis

Setiap aktivitas atau kegiatan mempunyai suatu tujuan tertentu yang

ingin diperoleh atau disampaikan kepada orang lain, begitu juga dengan

kegiatan menulis9. Pada dasarnya apa yang dituangkan dalam tulisan

mempunyai maksud yang ingin dicapai. Tarigan mengemukakan tujuan

menulis antara lain:10

(1). Memberitahukan atau mengajar, (2). Menyakinkan

atau mendesak, (3). Menghibur atau menyenangkan, dan (4). Mengutarakan

atau mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api. Sedangkan tujuan

menulis menurut Hugo Hartig dalam Tarigan (1986) merangkumnya sebagai

berikut:11

a. Tujuan penugasan (assignment purpose)

Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri

(seperti para siswa yang diberi tugas merangkum buku).

b. Tujuan altruistic (altruistic purpose)

Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan

kedukaan para pembaca memhami, menghargai perasaan dan penalarannya,

ingin membuat hidup pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan

dengan karyanya itu. seseorang tidak dapat menulis secara tepat guna kalau

dia percaya, baik secara sadar maupun secara tidak sadar bahwa pembaca

atau penikmat karyanya itu adalah “lawan” atau “musuh”. Tujuan altruistik

adalah keterbacaan sebagai tulisan.

9 Tim Dosen. op.cit. h.4

10 Tarigan. op, cit, h. 25.

11 Ibid., h. 26.

Page 24: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

11

c. Tujuan persuasif (persuasive purpose)

Penulis yang bertujuan menyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan

yang diutarakan.

d. Tujuan penerangan (informational purpose)

Penulis bertujuan memberikan informasi atau keterangan kepada para

pembaca.

e. Tujuan pernyataan diri (self expressive purpose)

Penulisan bertujuan memperkenalkan atau menyatakan dirinya kepada para

pembaca.

f. Tujuan kreatif (creative purpose)

Tujuan ini berkaitan dengan tujuan pernyataan diri. Namun demikian,

“keinginan kreatif” di sini melebihi pernyataan diri, karena melibatkan

dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik, atau seni yang ideal, seni

idaman. Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai

kesenian.

g. Tujuan pemecehan masalah (problem solving purpose)

Dalam tulisan seperti ini sang penulis ingin memecahkan masalah yang

dihadapi. Sang penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi

juga meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri

agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca.12

h. Mendorong siswa atau mahasiswa untuk menulis dengan jujur dan

bertanggung jawab dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa secara

berhati-hati, integritas, dan snsitif.13

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

menulis untuk memberikan informasi, mempengaruhi pembaca,

menyampaikan pendapat dan untuk menghibur.

12

Tarigan Op Cit, h. 26. 13

Mukhsin Ahmadi. Strategi Belajar-Mengajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra,

(Malang: Yayasan Asih Asah Asuh Malang, 1990). h.29.

Page 25: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

12

4. Jenis- jenis Tulisan

Para ahli bahasa menggolongkan jenis-jenis tulisan atau karangan berdasarkan

sudut pandang masing-masing yang berbeda, sehingga menimbulkan

perbedaan penggolongan jenis tulisan. Salisbury membagi tulisan berdasarkan

bentuknya sebagai berikut:

a. Bentuk-bentuk objektif, yang mencakup: penjelasan yang terperinci

mengenai proses, batasan, laporan dan dokumen.

b. Bentuk-bentuk subjektif, yang mencakup: otobiografi, surat-surat, penilaian

pribadi, esai, potret atau gambaran, dan satire.

Berbeda dengan Salisburry, Weayer memaparkan jenis-jenis tulisan yaitu

(1)Eksposisi, (2) Deskripsi, (3) Narasi, (4) Argumentasi.

Mempunyai pendapat yang hampir sama dengan Weayer, Brooks dan

Warren memaparkan jenis-jenis tulisan, yaitu (1) Eksposisi, (2) Persuasi, (3)

Argumentasi, dan (4) Deskripsi.

B. Hakikat Pantun

1. Pengertian Pantun

Pantun merupakan bentuk puisi asli Indonesia (Melayu). Istilah pantun

tersebut pernah menjadi perdebatan sebagian pengamat sastra. Ikatan pantun

terjadi dari empat baris yang bersajak bersilih dua-dua yaitu a-b-a-b.14

Menurut sebagian dari mereka menyatakan bahwa kata pantun berarti

misal, seperti, umpama. N.S Utami mengatakan pantun ialah salah satu puisi

lama yang sangat dikenal dalam bahasa Nusantara, dalam bahasa Sunda

misalnya pantun dikenal sebagai paparikan.15

Menurut Ernawati Waridah, pantun merupakan salah satu jenis puisi

lama. Kata „pantun‟ berasal dari kata „tun‟ dalam bahasa Kawi (Jawa Kuno),

berarti tuntun-atuntun, dalam bahasa Indonesia berarti mengatur. Dapat

disimpulkan bahwa arti kata pantun pada umumnya adalah sama dengan aturan

14

Takdir, Sutan Alisyabana. Puisi Lama, Jakarta: Dian Rakyat. 2008. 15

N.S. Utami, 4 PM (Pintar Pantun, Puisi, Peribahasa dan Majas), (Yogyakarta: 2013), cet. 1, h. 8.

Page 26: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

13

dan susunan. Pengertian tersebut sejalan dengan pernyataan yang disampaikan

oleh seorang pengkaji budaya Melayu bernama R.O Winsted. Ia menyatakan

bahwa pantun bukanlah sekedar gubahan kata-kata yang mempunyai rima dan

irama, tetapi merupakan rangkaian kata yang indah untuk menggambarkan

kehangatan seperti cinta, kasih sayang dan rindu dendam penuturnya. Pantun

juga mengandung ide yang kreatif dan kritis, serta kandungan maknanya

padat.16

.

Sebagian orang menyatakan bahwa kata pantun berasal dari bahasa

Jawa, yaitu pantun atau pari. Baik pantun maupun pari sama-sama berarti padi

dalam bahasa Indonesia (Melayu). Dulu pantun itu dikenal sebagai sastra lisan

namun sekarang banyak juga dijumpai pantun yang ditulis.17

Pendapat yang menyatakan bahwa kata pantun berasal dari bahasa jawa

dikuatkan oleh adanya salah satu jenis puisi lisan Jawa yang mirip pantun.

Menurut kesusastraan Jawa, ikatan puisi yang mirip dengan pantun ini

dinamakan parikan.

Fungsi parikan tidak jauh beda dengan pantun, yaitu untuk melukiskan

perasaan cinta, alat untuk menyindir, sebagai lelucon dan sebagainnya. Parikan

lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana halnya pantun,

dalam parikan juga dikenal sampiran.

Perbedaan antara parikan dengan pantun terletak pada jumlah larik dan

bait. Pantun terdiri dari empat baris sedangkan parikan hanya terdiri dari dua

baris. Kesimpulannya parikan bisa disejajarkan dengan pantun kilat atau

karmina dalam puisi Melayu.18

Perbedaan pendapat dari para ahli mengenai asal-usul kata pantun

cukup banyak, namun satu hal yang perlu digarisbawahi adalah bahwa parikan

dan pantun merupakan gubahan yang diuntai atau diikat oleh ikatan-ikatan

tertentu. Ikatan-ikatan inilah yang membedakan dengan bentuk karya sastra

16

Ernawati Waridah, S.S, Kumpulan Majas, Pantun, dan Peribahasa puls Kesusastraan Indonesia,

(Bandung: ruang kata 2014) Cet. 1 h. 33. 17

Ibid, h 9. 18

Eko Sugiarto, Pantun dan Puisi Lama Melayu, (Yogyakarta: Khitah Publishing) cet. 5. h. 8.

Page 27: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

14

lisan yang lain dan merupakan ciri khas yang mudah dikenali.19

Adapun pantun

itu sendiri terjadi dari empat buah kalimat; kalimat yang pertama bersajak

dengan kalimat yang ketiga, kalimat yang kedua dengan kalimat yang

keempat.20

Pantun pun mempunyai 2 bagian yaitu: sampiran dan isi. Sampiran

adalah dua baris yang pertama, biasanya berhubungan dengan alam

(mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tidak

mempunyai hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud

selain untuk mengantarkan rima atau sajak. Dua baris terakhir merupakan isi

dari pantun tersebut .

Berikut adalah ciri-ciri dari pantun.21

1. Tiap bait terdiri dari empat baris (larik).

2. Tiap larik terdiri atas 8-12 suku kata.

3. Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.

4. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.

5. Baris ketiga dan keempat merupakan isi

2. Bentuk Pantun

a. Talibun

Talibun adalah bentuk puisi lama dalam kesusastraan Indonesia (Melayu)

yang jumlah barisnya lebih dari empat, biasanya 16-20 baris22

. Serta

mempunyai persamaaan bunyi pada akhir baris (ada juga yang seperti

pantun dengan jumlah baris genap seperti 6, 8, 12). Talibun disebut juga

sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi.

Tetapi lebih dari 4 baris (mulai lebih dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama

abc-abc, abcd, abcd, abcde, abcde, begitu seterusnya.

contoh:

Burung elang hinggap di atas tanah

19

Eko Sugiarto op cit. h. 9. 20

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pantun Melayu, (Jakarta: Balai Pustaka) h. 13. 21

Usman Effendi. 200 tanya jawab tentang Sastra Indonesia. (Jakarta: Djati,1984) . cet.22.h.8. 22

N.S. Utami. Op.cit.h.10.

Page 28: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

15

Mencari makan di tanah jawa

Makanan berlimpah tak akan merana

Adinda menunggu dengan gelisah

Karena kanda tak kunjung pulang jua

Kabarnya pun tak jelas dimana

b. Karmina

Pantun dua seuntai (pantun kilat) baris pertama merupakan sampiran dan

baris kedua sebagai isi berupa sindiran dengan rumus rima a-a.

contoh:

Kayu lurus dalam ladang

Kerbau lurus banyak tulang

c. Gurindam

Sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat.

contoh:

Baik-baik memilih kawan

Salah-salah bisa jadi lawan

d. Syair

Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan

irama sajak. Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama aaaa, keempat baris

tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris

terakhir yang mengandung maksud).

Daftar syair: Syair Bidasari, Syair Ken Tambuhan, Syair Kerajaan Bima,

Syair Raja Siak.

e. Pantun Berkait atau Seloka

Pantun berkait, ikatan pantun yang terdiri dari beberapa bait yang

Page 29: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

16

sambung menyambung. Larik kedua dan keempat pada tiap baitnya menjadi

larik pertama dan ketiga bait berikutnya.23

Berdasarkan bentuknya, pantun memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri ini tidak

boleh diubah, jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam,

atau bentuk puisi lama lainnya.

Contoh:

Anak ayam turun delapan

Turun satu tinggalah tujuh

Hidup harus penuh harapan

Jadikan itu jalan yang dituju

3. Struktur Pantun

Menurut Sutan Takdir Alisyabana fungsi sampiran terutama

menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi

pantun. Ini dapat dipahami karena pantun merupakan sastra lisan. Meskipun

pada umumnya sampiran tak berhubungan dengan isi terkadang bentuk

sampiran membayangkan isi.

4. Peran Pantun

Peran pantun ialah sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan

sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berpikir. Pantun

melatih seseorang berpikir tentang makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih

orang berpikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata

yang lain. Secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat, bahkan

hingga sekarang, kemampuan berpantun biasanya dihargai. Pantun

menunjukkan kecepatan seseorang dalam berpikir dan bermain-main dengan

kata. Secara umum peran sosial pantun ialah sebagai alat penguat penyampaian

sebuah pesan.24

23

Utami, Op. cit. h. 13. 24

Utami Op. Cit, h. 15.

Page 30: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

17

Pantun umumnya memiliki peran untuk sajak percintaan yang lebih

sering dinyatakan pada waktu perayaan, misalnya pernikahan. Bentuknya

terdiri dari empat baris.25

Kedua baris yang pertama berisi perumpamaan,

ibarat atau ucapan yang tidak bermakna yang fungsinya hanya sebagai

penyelaras rima, sedangkan baris kedua terakhirnya ialah isi, yang mungkin di

dalamnya berupa nasihat, kerinduan, sindiran, ataupun guyonan.

5. Jenis-jenis Pantun

Berdasarkan isinya, pantun dikelompokkan menjadi beberapa jenis, sebagai

berikut.

a. Pantun anak-anak, terbagi menjadi:

1) Pantun bersuka cita

2) Pantun berduka cita

b. Pantun muda, terbagi menjadi

1) Pantun perkenalan

2) Pantun berkasih-kasihan

3) Pantun nasib malang

4) Pantun jenaka

5) Pantun teka-teki

c. Pantun orang tua, terbagi menjadi:

1) Pantun nasihat

2) Pantun adat

3) Pantun agama

Berikut ini beberapa contoh pantun yang dikutip melalui Ernawati Waridah.26

a. Pantun anak-anak

1) Pantun bersuka cita

Elok rupanya kumbang jati

Dibawa itik pulang petang

25

E. Kosasih, Khazanah Melayu Klasik, (Jakarta: Nobel EduMedia, 2008). h. 23. 26

Op.cit. Ernawati Waridah. h..35

Page 31: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

18

Tidak terkata besar hati

Melihat ibu sudah datang

Dibawa itik pulang petang

Dapat di rumput bilang-bilang

Melihat ibu sudah datang

Hati cemas menjadi hilang

2) Pantun berduka cita

Selempada berlari-lari

Mengejar musang dengan kera

Daripada tinggal dengan bunda tiri

Baiklah hidup sebatang kara

Jawi hitam tidak bertanduk

Memakan rumput bertemu hantu

Lihatlah ayam tak berinduk

Demikian hidup anak piatu

b. Pantun Orang Muda

1) Pantun perkenalan

Buah manggis rasanya manis

Buah pepaya di kebun saya

Apa kabar adik manis?

Apa sudah ada yang punya?

Ikan bawal di kampung orpa

Ikan sepat di dalam karang

Harga mahal tiada mengapa

Asal dapat dinda seorang

Page 32: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

19

2) Pantun berkasih-kasihan

Apa diharap kepada tudung

Tudung saji terendak bentan

Apa diharap kepada untung

Untung nasib permintaan badan

Bengkahulu pasarnya lengang

Sebab sukar tempat membeli

Dahulu badan betul senang

Kini serasa jadi kuli

3) Pantun nasib malang

Berlari-lari ke kayu sepat

Di sana-sini banyak ilalang

Ke sana ke sini mencari obat

Obat tidak dapat nyawa sudah melayang

Belum titik barulah koma

Belum habis semua tinta

Gaji belumlah diterima

Angsuran bulanan sudah meminta

4) Pantun jenaka

Orang Sasak pergi ke Bali

Membawa pelita semuanya

Berbisik pekak dengan tuli

Tertawa si buta melihatnya

Limau perut di tepi rawa

Buah dilanting belum masak

Sakit perut sebab tertawa

Page 33: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

20

Melihat kucing duduk berbedak

5) Pantun teka-teki

Burung nuri burung dara,

Terbang ke sisi taman kayangan,

Cubalah cari wahai saudara,

makin diisi makin ringan,

(Jawabannya: Balon)

Budak-budak bermain batu

Batu dikira satu persatu

Badannya lurus bermata satu

Ekornya tajam apakah itu?

(Jawabannya: Jarum)

c. Pantun orang tua

1) Pantun nasihat

Orang tua patut disegani

Boleh mendapat ajar nasihat

Ular yang bisa tidak begini

Bisa lagi lidah yang jahat

Ramai orang menggali perigi

Ambil buluh lalu diikat

Ilmu dicari tak akan rugi

Buat bekalan dunia akhirat

2) Pantun adat

Kayu cendana di atas batu

Sudah diikat dibawa pulang

Adat di dunia memang begitu,

Benda buruk memang terbuang

Bebek-bebek turun ke semak

Page 34: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

21

Dari semak turun ke padi

Dari nenek turun ke mamak

Dari mamak turun ke kami

3) Pantun agama

Pengangkat tanah habis binasa

Mari dikudung buah Malaka

Di baitullah menghabiskan dosa

Minta berlindung dari neraka

Buah cokelat ditanam tumbuh

Ambil penggalan mari digosok

Ilmu akhirat pelajari sungguh

Misalkan kita mati besok

Berdasarkan dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan

menulis pantun ialah kemampuan siswa dalam mengolah gagasan dengan

memperhatikan aturan penulisan sehingga menjadi sebuah pantun. Melalui

kemampuan menulis, siswa dapat menemukan ide lalu mengolahnya menjadi

satu bentuk pantun. Pemilihan jata yang ditulis berdasarkan aturan penulisan

pantun yang benar, merupakan keterampilan bersastra yang tidak mudah jika

tidak disiasati cara penyampaiannya.

C. Hakikat Media

1. Pengertian Media

“Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

“madiam”, yang berarti perantara atau pengantar.27

Media dapat diartikan

sebagai wadah penyalur informasi atau penyalur pesan kepada peserta didik

untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan.

27

Taufik. Strategi Bealajar Menagajar. (Jakarta: Inti Prima. 2010). h. 102.

Page 35: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

22

Media merupakan alat bantu proses belajar mengajar untuk membantu

tugas pendidik dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang

diberikan kepada peserta didik. Setiap materi pelajaran mempunyai tingkat

kesulitan yang bervariasi dan untuk membantu menyederhanakan tingkat

kesulitan tersebut diperlukan media pembelajaran sebagai alat bantu seperti

globe, grafik, gambar dan lain-lain.

Dindin Ridwanuddin mengatakan bahwa media adalah suatu alat yang

dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi dari

sumber kepada penerimanya. Media pembelajaran adalah komponen strategi

penyampaian yang dapat dimuat pesan yang akan disampaikan kepada

pembelajar baik berupa orang, alat, maupun bahan. Interaksi pelajar dengan

media adalah komponen strategi penyampaian pembelajaran yang mengacu

kepada kegiatan belajar.28

Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bila media dipahami secara garis

besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang

membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.29

Yudhi Munadi, berpendapat bahwa media pembelajaran dapat dipahami

“sebagai sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari

sumber terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana

penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.”30

Media pembelajaran juga digunakan sebagai alat bantu untuk

mempermudah dan membantu tugas guru dalam menyampaikan berbagai

bahan dan materi pelajaran.31

Seorang pendidik ialah seorang penyalur pesan ajar yang disampaikan

kepada peserta didik. Bila pesan tersebut telah disampaikan pendidik dan

peserta belum memahaminya, maka bisa dikatakan bahwa komunikasi dalam

pembelajaran itu kurang atau tidak efektif. Hendaknya, pendidik melakukan

28

Dindin Ridwanuddin, Bahasa Indonesia.(Ciputat: UIN PRESS). h. 134. 29

Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Jakarta) cet. 6 h. 3. 30

Yudhi Munadi. Media Pembelajaran: Sebuah pendekatan baru. (Jakarta: Gaung Persada (GP)

press. 2012). h. 8. 31

Dina Indriana. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Jogjakarta: Diva Press. 2011), h. 5.

Page 36: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

23

usaha-usaha agar tercapainya tujuan dalam komunikasi tersebut. Diantaranya

dengan menyediakan media lain untuk dijadikan belajar oleh peserta didik.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran adalah alat bantu atau perantara untuk menyalurkan

informasi kepada peserta didik untuk dapat memahami pembelajaran dan dapat

meningkatkan proses belajar yang terjadi agar tercapainya tujuan dari

pendidikan.

2. Kegunaan Media Pembelajaran

Kegunaan media dalam proses pembelajaran adalah:

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam

bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misalnya:

1) Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realitas, gambar, film,

atau model.

2) Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film, atau gambar.

3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan

timelapse atau highspeed photography.

4) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi

lewat rekaman film, video, foto, maupun secara herbal.

c. Penggunaan media pendidkan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi

sikap pasif anak didik. Pembelajaran media dalam hal ini berguna untuk:

1) Menimbulkan kegairahan belajar

2) Memungkinkan interaksi lebih langsung antara anak didik dengan

lingkungan dengan kenyataan.

3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan

dan minatnya.

d. Sifat untuk setiap siswa, lingkungan dan pengalaman yang berbeda,

kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa,

maka guru akan kesulitan bila harus di atasi sendiri. Masalah ini dapat di

atasi dengan media pendidikan, yaitu kemampuannya dalam:

Page 37: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

24

1) Memberikan perangsang yang sama

2) Mempersamakan pengalaman

3) Menimbulkan persepsi yang sama.

3. Fungsi Media dalam Pembelajaran

Fungsi utama dalam media pembelajaran adalah sebagai sumber

belajar. Fungsi-fungsi yang lain merupakan hasil pertimbangan pada

kemampuan merekam, menyimpan, dan mentransportasikan suatu peristiwa

atau objek dalam menyampaikan pesan yang mampu mempengaruhi keadaan

lingkungan belajar yang efektif. Gambar sebagai alat peraga tidak saja

berfungsi sebagai alat peraga, tetapi memiliki fungsi-fungsi tertentu di

dalamnya. Hal tersebut disebabkan karena fungsi media dalam pembelajaran

adalah sebagai informasi untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dalam

menerima informasi.

Media pembelajaran adalah media yang mengefektifkan proses

komunikasi pembelajaran sehingga tercapai tujuan yang diiinginkan. Anggani

Sudono, mengemukakan fungsi media pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan kesempatan berasosiasi kepada anak untuk mendapatkan dan

memperkaya pengetahuan dengan menggunakan alat, buku, narasumber

atau tempat.

b. Meningkatkan peningkatan anak dalam berbahasa melalui komunikasi

dengan mereka tentang hal-hal yang berhubungan dengan sumber belajar.

Waktu usia muda anak-anak hanya dapat belajar efektif berdasarkan

benda-benda dan peristiwa yang sebenarnya. Kemudian gambar-gambar pun

menjadi sangat efektif setelah anak-anak belajar menghubungkan gambar

dengan dunia kenyataan. Gambar-gambar sangat memperluas situasi stimulus

untuk dipelajari. Gambar-gambar dapat menyatakan hal-hal yang sukar

disampaikan dengan kata-kata, namun gambar-gambar sendiri sering hanya

bermakna bila disertai oleh keterangan lisan.32

32

S. Nasution. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: PT Bumi

Aksara), cet. 16. h. 197.

Page 38: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

25

Menggunakan alat seperti gambar atau media yang lainnya dapat melihat

ataupun menyaksikan benda atau persitiwa yang terjadi pada masa lampau

dengan menggunakan media gambar peserta didik dapat memperoleh

gambaran yang nyata tentang benda atau peristiwa sejarah.

Fungsi Media Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran bahasa Indonesia, fungsi media dapat dikhususkan pada

empat keterampilan bahasa, yaitu:

1. Fungsi media dalam pembelajaran menyimak

a. Memotivasi siswa untuk mencari dan mendapatkan sesuatu

lebih banyak dengan mendengarkan.

b. Agar siswa merasa bahwa apa yang didengarkan berhubungan

dengan kehidupan nyata

c. Memberi petunjuk tentang makna detail

2. Fungsi media dalam pembelajaran berbicara

a. Memotivasi siswa untuk berani berbicara

b. Mengembangkan dalam bicaranya

c. Memberi informasi dalam bicara yang menyangkut objek,

tindakan, peristiwa, dan keterkaitannya.

3. Fungsi media dalam pembelajaran membaca

a. Memotivasi siswa agar ingin membaca

b. Memberi petunjuk makna detail

c. Memberikan informasi tambahan berkenan dengan isi teks.

4. Fungsi media dalam pembelajaran menulis

a. Memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan menulis

b. Mengembangkan konteks dalam tulisan

c. Memberikan informasi yang menyangkut objek, tindakan,

peristiwa

d. Menyediakan rencana nonverbal untuk menulis karangan.33

33

Dindin Op.cit. 136

Page 39: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

26

4. Jenis - jenis Media Pembelajaran

Ada lima jenis media pembelajaran yang dikelompokkan oleh Munadi, yaitu:

a. Media Audio

Media ini adalah media pembelajaran yang informasinya hanya bisa

diterima melalui indera pendengaran. Jadi pembahasan pembelajaran

dengan menggunakan media audio ini tidak terlepas dari pembahasan

aspek pendengaran. Penyajian bahan media audio ini seperti phonograph

(Gramaphone), Open reel tapes, Cassette Tapes, Compact Disk, Radio,

dan Laboratorium Bahasa.

b. Media Visual

Media ini adalah media pembelajaran yang informasinya hanya bisa

diterima melalui indera penglihatan. Media visual juga media yang paling

familiar dan sering dipakai oleh guru dalam pembelajaran34

, jadi

pembahasan pembelajaran dengan menggunakan media visual ini tidak

terlepas dari pembahasan aspek penglihatan. Ada dua jenis pesan yang

dimuat dalam media visual, yaitu pesan verbal dan nonverbal. Pesan

verbal ini berbentuk pesan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol.

Penyajian bahan media visual ini seperti gambar, grafik, diagram, bagan,

peta, buku, komik, majalah, poster, papan visual, dan benda (model).

c. Media Audiovisual

Media ini adalah media pembelajaran yang informasinya hanya diterima

melalui indera pendengaran dan penglihatan. Jadi pembahasan

pembelajaran dengan menggunakan media visual ini tidak terlepas dari

pembahasan yang melibatkan pendengaran dan penglihatan.

''Media audiovisual ini dapat dibagi menjadi dua jenis. Jenis yang

pertama, dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit,

dinamakan media audio-visual murni, seperti film gerak (movie) bersuara,

televisi dan video. Jenis kedua adalah media audio visual tidak murni

yakni apa yang kita kenal dengan slide opaque, OHP dan peralatan visual

34

Musfiqon. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, (Jakarta: Prestasi Pustakarya,

2012). h. 70.

Page 40: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

27

lainnya bila diberi unsur suara dari rekaman kaset yang dimanfaatkan

secara bersamaan dalam satu wakti atau proses pembelajaran''

d. Multimedia

Media ini adalah media pembelajaran yang informasinya melibatkan

banyak indera dan organ tubuh selama proses pembelajaran. Penyajian

bahan multimedia ini seperti komputer, dan pengalaman langsung. 35

Menurut Rudi Susilana bahwa jenis media dapat dikelompokkan menjadi

beberapa bagian yaitu: (a) kelompok pertama yaitu grafis, bahan cetak,

gambar, (b) kelompok kedua yaitu media proyeksi diam, (c) kelompok ketiga

yaitu media audio, (d) kelompok keempat yaitu media audio, (e) kelompok

kelima yaity media gambar hidup atau disebut film, (f) kelompok keenam yaitu

media televisi, dan (g) terakhir kelompok tujuh yaitu multi media.36

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan media visual atau gambar untuk

membantu siswa dalam menulis pantun untuk mengetahui berbagai jenis-jenis

pantun. Karena media foto ini lebih konkret, dapat menunjukkan perbandingan

yang tepat dari suatu objek yang sebenarnya, mudah untuk dibawa dan efisien

dalam hal biaya serta mudah dipahami oleh siswa sehingga penulis

memilihnya.

D. Media Gambar

1. Pengertian Media Gambar

Media pendidikan terutama “gambar atau foto merupakan media yang

paling umum dipakai.”37

Media gambar adalah media yang mempunyai bahasa

yang umum, oleh karena itu ada pepatah cina mengatakan bahwa sebuah

gambar lebih berharga daripada seribu kata sehingga dapat dimengerti oleh

35

ibid, h. 113 36

Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung: Bumi Rancaekek Kencana).

h.15. 37

Arief S. Sadiman dkk. Media Pendidikan. (Jakarta: Raja Garfinfo Persada. 1986). h. 29.

Page 41: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

28

siswa. Gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan

melalui proses fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto.38

Media berbasis visual memegang peran yang sangat penting dalam

proses belajar. Media ini dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat

ingatan serta menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Media visual agar

efektif, sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus

berinteraksi dengan visual untuk menyakinkan terjadnya proses informasi.39

Gambar sangat penting digunakan dalam usaha memperjelas pengertian

pada peserta didik. Sehingga dengan menggunakan gambar peserta didik dapat

lebih memperhatikan benda-benda yang belum pernah dilihatnya berkaitan

dengan pelajaran.40

Oemar Hamalik mengatakan bahwa gambar adalah segala sesuatu yang

diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan atau

perasaan atau pikiran. Macamnya lukisan, karikatur, potret, slide.41

Gambar

mudah ditemukan dalam buku cetak dan materi kelas lainnya. Guru dapat

menggunakannya di seluruh pengajaran, dari pengenalan topik hingga

evaluasi.42

Media gambar mempunyai berbagai manfaat dalam proses intruksional

adalah penyampaian dan penjelasan mengenai informasi, pesan, ide, dan

sebagainnya dengan tanpa banyak menggunakan bahasa verbal tetapi lebih

berkesan.

Ada beberapa kelebihan media gambar foto yang lain dijelaskan di

bawah ini.

a. Sifatnya konkrit; gambar atau foto lebih realistis menunjukkan pokok

masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

b. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua

benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu

38

Op. cit. h.16. 39

Dindin Ridwanuddin Op. Cit, h. 141. 40

Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta. 1993). h. 76. 41

Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Citra Aditya Bakti) cet. 7. h. 43. 42

Sharon E. Smaldino dkk. Instructional Technology and Media For Learning, (Jakarta:

Kencana.2012) cet. 2 h. 327.

Page 42: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

29

bisa anak-anak dibawa ke objek pariwisata tersebut. Gambar atau foto

dapat mengatasi hal tersebut. Air terjun Niagara atau Danau Toba

dapat disajikan ke kelas melalui gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa

yang terjadi di masa lampau, kemarin, atau semenit yang lalu kadang-

kadang tidak dapat kita lihat seperti apa adanya. Gambar atau foto

sangat bermanfaat dalam hal ini.

c. Media gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan

kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan

mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau

foto.

d. Foto dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, dan

untuk tingkat usia berapa saja sehingga dapat mencegah atau

membetulkan kesalahpahaman.

e. Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa

perlu peralatan khusus.

Selain memiliki kelebihan-kelebihan tersebut, gambar foto juga memiliki

beberapa kelemahan, yaitu:

a. Gambar atau foto hanya menekankan persepsi mata.

b. Gambar foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk

kegiatan pembelajaran.

c. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.43

Gambar atau foto yang baik sebagai media pendidikan itu, tentu saja

adalah gambar foto yang cocok dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, ada 6

syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar atau foto yang baik sehingga dapat

dijadikan sebagai media pendidikan.44

43

Sadiman, Op. cit h. 31 44

Sadiman, Op. cit. h. 32

Page 43: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

30

a. Autentik

Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau

orang melihat benda sebenarnya.

b. Sederhana

Posisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok

dalam gambar.

c. Ukuran relatif

Gambar atau foto dapat membesarkan atau memperkecil objek atau

benda sebenarnya. Apabila gambar atau foto tersebut tentang benda

atau objek yang belum dikenal atau pernah dilihat anak maka sulitlah

membayangkan berapa besar benda atau objek tersebut. Untuk

menghindari itu hendaknya dalam foto tersebut terdapat sesuatu yang

telah dikenal anak-anak sehingga dapat membantunya membayangkan

gambar.

d. Gambar atau foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan.

Gambar yang baik tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam

tetapi memperlihatkan aktifitas tertentu.

e. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai pembelajaran.

Walaupun dari segi mutu kurang, gambar atau foto karya siswa sendiri

sering kali lebih baik.45

Dapat disimpulkan bahwa foto yang baik, yang

dapat dijadkan media pendidikan adalah foto yang bentuknya

sederhana, relative mengandung gerak dan bermutu.

2. Pemanfaatan Media Gambar dalam Proses Belajar Mengajar

Gambar ilustrasi fotografi adalah gambar yang tidak dapat

diproyeksikan, dapat dipergunakan, baik dalam lingkungan anak-anakmaupun

dalam lingkungan orang dewasa. Gambar yang berwarna pada umumnya

menarik perhatian. Semua gambar mempunyai arti, uraian dan tafsiran sendiri.

Karena itu gambar dapat dipergunakan sebagai media pendidkan dan

mempunyai nilai-nilai pendiikan bagi peserta didik untuk belajar secara efisien. 45

Sadiman, Op. cit, h. 33

Page 44: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

31

Peserta didik yang berkaitan dengan pemanfaatan media gambar dalam PBM

beberapa ahli membahas rambu yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Prinsip-prinsip Pemakaian Media Gambar

Beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Pergunakanlah gambar untuk tujuan-tujuan pengajaran yang spesifik,

yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung

penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran.

2. Padukan gambar-gambar kepada pelajaran, sebab keefektifan

pemakaian gambar-gambar di dalam proses belajar mengajar

memerlukan keterpaduan. Bilamana gambar-gambar itu akan dipakai

semuannya, perlu dipikrkan kemungkinan dalam kaitan pokok-pokok

pelajaran. Gambar-gambar yang riil sangat berfaedah untuk suatu

mata pelajaran, karena maknanya akan membantu pemahaman para

siswa dan cara itu akan ditiru untuk hal-hal yang sama dikemudian

hari.

3. Pergunakanlah gambar-gambar itu sedikit saja. Hematlah penggunaan

gambar yang mendukung makna. Jumlah gambar yang sedikit tetapi

selektif, lebih baik daripada mempertunjukkan gambar yang serabutan

tanpa pilih-pilih. Banyaknya ilustrasi gambar-gambar secara

berlebihan akan mengakibatkan para siswa dirongrong oleh

sekelompok gambar yang mengikat mereka, akan tetapi tidak

menghasilkan kesan atau inspirasi visual yang jelas, jadi yang

terpenting adalah pemusatan perhatian pada gagasan utama. Sekali

gagasan dibentuk dengan baik, ilustrasi tambahan bisa berfaedah

memperbesar konsep-konsep permulaan. Penyajian gambar

hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dengan memperagakan

konsep-konsep pokok artinya apa yang terpenting dari pelajaran itu.

Kemudian diperhatikan gambar yang menyertainnya, lingkungannya,

dan lain-lain berturut-turut secara lengkap.

Page 45: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

32

4. Kurangilah penambahan kata-kata pada gambar karena itu sangat

penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita, atau dalam

menyajikan gagasan baru. Misalnya dalam mata pelajaran geografi.

Para siswa mengamati gambar-gambar candi gaya Jawa Tengah dan

Jawa Timur menjelaskan bahwa mengapa bentuk tidak sama, apa ciri-

ciri yang membedakan satu sama lain. guru bisa saja tidak dapat

dipahami oleh para siswa yang bertempat tinggal di lingkungan hutan

tropis asing. Demikian pula istilah supermarket terdengar asing bagi

siswa-siswa yang hidup di kampung. Melalui gambar itulah mereka

akan memperoleh kejelasan tentang istilah verbal.

5. Mendorong pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para

siswa akan didorong untuk mengembangkan keterampilan berbahasa

lisan dan tulisan, seni grafis dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya.

Keterampilan jenis keterbacaan visual dalam hal ini sangat diperlukan

bagi para siswa dalam membaca gambar-gambar itu.

6. Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan

gambar baik secara umum maupun secara khusus. Jadi guru bisa

mempergunakan gambar datar, slides, atau transparan untuk

melakukan evaluasi belajar bagi para siswa. Pemakaian instrumen tes

secara bervariasi akan sangat baik dilakukan guru, dalam upaya

memperoleh hasil tes yang komprehensip serta menyeluruh.

Jadi pada prinsipnya penggunaan media gambar adalah mempunyai

tujuan sesuai dengan tujuan proses belajar mengajar, tidak berlebihan,

kreatif dan untuk tujuan evaluasi.

7. Usahakan visual yang digunakan sesederhana mungkin seperti karton,

gambar, dan diagram.

8. Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran sehingga

pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

9. Visual yang digunakan harus dapat dibaca dan mudah dibaca.

Page 46: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

33

10. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual.46

3. Memilih Gambar yang Baik dalam Pengajaran

Dalam pemilihan gambar yang baik untuk pengajaran terdapat beberapa

kriteria yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Keaslian gambar.

Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti melihat

keadaan atau benda yang sesungguhnya, kekeliruan dalam hal ini

memberi pengaruh yang tak diharapkan gambar yang palsu dikatakan

asli.

2. Kesederhanaan.

Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan

tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai

praktis. Jangan sampai peserta didk menjadi bingung dan tidak tertarik

pada gambar.

3. Bentuk item.

Hendaknya si pengamat dapat memperoleh tanggapan yang tetap

tentang obyek-obyek dalam gambar.

4. Perbuatan.

Gambar hendaknya hal yang sedang melakukan perbuatan. Siswa

akan lebih tertarik dan akan lebih memahami gambar-gambar yang

sedang bergerak.

5. Fotografi.

Siswa dapat lebih tertarik kepada gambar yang nilai fotografinya

rendah, yang dikerjakan secara tidak proffesional seperti terlalu terang

atau gelap. Gambar yang bagus belum tentu menarik dan efektif bagi

pengajaran.

6. Artistik.

Segi artistik pada umumnya dapat mempengaruhi nilai gambar.

Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan yang hendak 46

Azhar Arsyad, Op. Cit. h. 92.

Page 47: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

34

dicapai. Kriteria-kriteria memilih gambar seperti yang telah

dikemukakan di atas juga berfungsi untuk menilai apakah suatu

gambar efektif atau tidak untuk digunakan dalam pengajaran. Gambar

yang tidak memenuhi kriteria dapat digunakan sebagai media dalam

mengajar.

1. Menggunakan Gambar dalam Kelas

Penggunaan gambar secara efektif disesuaikan dengan tingkatan

anak, baik dalam hal besarnya gambar dapat dijadikan alat untuk

pengalaman kreatif, memperkaya efektif, apabila terlalu sering digunakan

dalam waktu yang tidak lama. Gambar sebaiknya disusun menurut urutan

tertentu dan dihubungkan dengan masalah yang luas.

Gambar dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu seperti

pengajaran yang dapat memberikan pengalaman dasar. Mempelajari

gambar sendiri dalam kegiatan pengajaran dapat dilakukan dengan cara

menulis pertanyaan tentang gambar, menulis cerita, mencari gambar-

gambar yang sama, dan menggunakan gambar untuk mendemonstrasikan

suatu obyek.

Pengajaran dalam kelas dengan gambar sedapat mungkin

penyajiannya efektif. Gambar-gambar yang digunakan merupakan gambar

yang terpilih, besar, dapat dilihat oleh semua peserta didik, bisa ditempel,

digantung atau diproyeksikan. Display gambar-gambar dapat ditempel

pada papan buletin, menjadikan ruangan menarik, memotivasi siswa,

meningkatkan minat, perhatian, dan menambah pengetahuan siswa.47

2. Jenis-jenis Media Gambar

Ada beberapa jenis media gambar untuk memvisualisasikan konsep yang

ingin disampaikan kepada siswa.

a. Gambar jadi

b. Gambar garis

47

Sadiman, Op. Cit, h. 31.

Page 48: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

35

c. Strip story

d. Fotografi48

1) Gambar jadi ialah materi pelajaran yang memerlukan visualisasi

dalam bentuk ilustrasi yang dapat diperoleh dari sumber yang ada.

Gambar tersebut biasanya di dapat di dalam majalah,

reklame/iklan, bookles, brosur dan lain sebagainnya yang

memenuhi kebutuhan pembelajaran pendidik.

2) Gambar garis berupa sketsa penggunaan media tersebut dalam

pembelajaran bahasa Inggris untuk mendorong pengungkapan

gagasan siswa secara lisan maupun tulisan. Dalam pembelajaran

bahasa Indonesia biasanya digunakan dalam materi dongeng yang

berisi gambar, teks atau media simbol yang mengingatkan siswa

yang berhubungan dengan gambar itu.

3) Scrip story dapat digunakan untuk mata pelajaran hadits, kisah

nabi. Dalam teknik scrip story bertujuan untuk mempermahir

peserta didik dalam menyusun kalimat atau ayat-ayat menjadi satu

untaian dalam surah.

4) Fotografi, penggunaan media gambar dengan foto karena dapat

diperoleh dengan mudah untuk digunakan secara efektif sebagai

media pembelajaran berupa majalah, brosur, surat kabar dan buku-

buku.

3. Ciri-ciri Gambar yang Baik

Gambar yang baik dan dapat digunakan sebagai sumber belajar adalah sebagai

berikut:

a. Cocok dengan umur serta kemampuan siswa

Gambar yang dimaksud ialah gambar yang sederhana. Dengan gambar yang

sederhana dalam warna, dan mampu menimbulkan pesan tertentu. Jangan

sampai siswa menjadi bingung dan tak tertarik pada gambar tersebut.

48

Azhar arsyad, Op. cit. h. 113-127.

Page 49: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

36

Sehingga dalam penggunaan media gambar harus sesuai dengan tingkat

kemampuan siswa agar kegiatan pembelajaran dapat efektif.

b. Memberikan kesan kuat dan dapat menarik perhatian.

Dalam memilih media gambar yang baik hendaknya pendidik dapat

memperoleh tanggapan yang tepat tentang objek dalam gambar, misalnya

gambar pada majalah, surat kabar dan lainnya.

c. Ilustrasi tidak terlalu banyak, tetapi menarik dan mudah dipahami.

Gambar yang sederhana, seperti iklan dalam sebuah minuman yang hanya

memperlihatkan botol dengan minuman dengan aneka rasa dapat menarik

perhatian sehingga jika siswa membaca pun dapat dengan mudah

memahami isi bacaan tersebut.

3. Hasil Penelitian Relevan

Penelitian tentang kemampuan menulis pantun melalui media gambar belum

ada yang melakukan, namun ada beberapa judul yang dilakukan peneliti

sebelumnya antara lain:

1. Anastasia Rellian, 2014

Judul skripsi, “Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun

Menggunakan Metode Pemberian Tugas” 2014. Perbedaan penelitian

Anastasia Rellian dengan skripsi ini ialah: pada tujuan penelitiannya.

Anastasia meneliti dengan tujuan untuk mengetahui penggunaan

metode pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan menulis

pantun peserta didik kelas IV SDN 04 Punti Tapau kecamatan

Entikong. Sementara tujuan skripsi ini yaitu fokus pada pengaruh

media gambar terhadap kemampuan menulis pantun. Selanjutnya,

Anastasia meneliti pada tahun 2014, sedangkan penelitian ini

berlangsung pada tahun 2017.

2. Habibah Ramadhan, 2015

Judul skrispsi, “Peningkatan Kemampuan Memahami Bacaan

Melalui Media Gambar pada Siswa Kelas VII-4 SMP Darussalam

Page 50: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

37

Ciputat Tahun Pelajaran 2013/2014”. Perbedaan penelitian Habibah

Ramadhan dengan skripsi ini ialah: pada tujuan penelitiannya.

Habibah meneliti dengan tujuan untuk mengetahui Peningkatan

Kemampuan Memahami Bacaan Melalui Media Gambar pada Siswa

Kelas VII-4 SMP Darussalam Ciputat Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Sementara tujuan skripsi ini yaitu fokus pada pengaruh media gambar

terhadap kemampuan menulis pantun. Selanjutnya, Habibah meneliti

pada tahun 2015, sedangkan penelitian ini berlangsung pada tahun

2017.

3. Abdoel Gafar, 2015

Judul skripsi, “Kemampuan Menulis Pantun dengan Model

Pembelajaran Quantum Teaching pada Siswa Kelas VII C SMP

Negeri 16 Kota Jambi.”

Perbedaan penelitian Abdoel Gafar dengan skripsi ini ialah: pada tujuan

penelitiannya. Gafar meneliti dengan tujuan untuk mengetahui

“Kemampuan Menulis Pantun dengan Model Pembelajaran Quantum

Teaching pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 16 Kota Jambi.”.

Sementara tujuan skripsi ini yaitu fokus pada pengaruh media gambar

terhadap kemampuan menulis pantun. Selanjutnya, Habibah meneliti

pada tahun 2015, sedangkan penelitian ini berlangsung pada tahun

2017.

5. Kerangka Berpikir

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan

untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatatp muka dengan

orang lain.

Menulis pantun mengutamakan pada kemampuan daya imajinasi pada

siswa untuk menuangkan pemikirannya dalam bentuk tulisan. Kesulitan yang

dihadapi siswa biasanya terletak pada pemerolehan kata yang kurang, artinya

dalam menulis pantun siswa cenderung terhambat atau tidak mendapatkan

Page 51: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

38

inspirasi. Faktor terjadinya hal tersebut, terletak pada penyampaian materi yang

monoton dari pengajar sehingga membuat siswa menjadi jenuh. Dalam

pengajaran banyak metode yang dapat digunakan oleh pengajar agar siswa

merasa senang sehingga proses belajar mengajarnya berlangsung sesuai

keinginan pengajar. Salah satu metodenya yaitu menggunakan media.

Media pembelajaran mempunyai peranan yang penting dalam proses

belajar mengajar. Media dapat menarik perhatian siswa, media pembelajaran

juga dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam mata pelajaran.

Pembelajaran di sekolah, guru dapat menciptakan belajat mengajar dengan

mengoptimalkan proses dan mengorientasikan terhadap prestasi belajar siswa.

Salah satu contoh media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai pilihan

yaitu media gambar.

Media gambar dipilih karena penulis menyakini media ini merupakan

media yang mudah diingat, terjangkau, relevan dengan pencapaian kompetensi

dasar dan karakteristik siswa. Media gambar juga dapat mempermudah guru

dalam mengajar dan siswa mudah mengingat apa yang dilihat, daya imajinasi

serta mengembang kreativitas mereka dalam menuangkan ide-idenya. Media

gambar diberikan agar siswa dapat memahami dengan melihat gambar.

6. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian dalam deskripsi teoretis dan kerangka berpikir di

atas, maka hipotesis yang diajukan adalah hipotesis alternatif (Ha) dan

hipotesis nihil (Ho) dengan:

Hipotesis alternatif (Ha): Penggunaan media gambar dalam menulis

pantun berpengaruh secara signifikan terhadap siswa kelas VII MTs Al-

Mursyidiyyah

Hipotesis nihil (Ho): Penggunaan media gambar dalam menulis pantun

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap siswa kelas VII MTs Al-

Mursyidiyyah.

Page 52: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang-Tangerang

Selatan. Sekolah ini terletak di Jl. Siliwangi Gg. Anggrek RT.03/18 Pondok

Benda, Pamulang, Tangerang Selatan. Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan

sejak bulan Februari- Juni 2017.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode rancangan eksperimen semu dan

desain yang digunakan ialah pre experimental design kategori one shot case

study. Penelitian rancangan eksperimen semu ialah sebuah rancangan yang ideal.

Pokok persoalan dan berbagai investigasi berhubungan dengan penelitian

sehingga memperlihatkan pertautan antara variabel yang telah diseleksi.

Menurut Syamsudin penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki

kemungkinan hubungan sebab akibat, dengan cara mengekspos satu atau lebih

kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Penelitian ini

menggunakan perhitungan-perhitungan angka untuk menganlisis kemampuan

menulis pantun siswa.

Penelitian dilakukan dalam situasi wajar supaya peneliti dapat

menyesuaikan diri terhadap objek atau lingkungan yang akan diteliti. Sehingga

diharapkan kegiatan penelitian tidak menganggu kondisi biasanya atau kondisi

semula sehingga hasil penelitian yang dilakukan bisa benar-benar

menggambarkan kondisi nyata objek yang diteliti.

Peneliti dalam hal ini sebagai instrumen penelitian. Peneliti dikarenakan

harus terjun sendiri ke lapangan mengumpulkan dan menganalisis data yang

diperoleh.

Page 53: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

40

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

A. Studi kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilakukan

dengan cara membaca, mempelajari, dan meneliti buku-buku, dan sumber

lain yang berkaitan dengan tema skripsi.

B. Studi lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan

mengkaji data-data yang diperoleh dari lapangan, seperti observasi, uji

materi, dan wawancara, serta data-data sekolah yang diperoleh dari bagian

Tata Usaha (TU) SMP.

C. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu

ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.1 Populasi adalah keseluruhan objek

yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai hal-hal yang terjadi.2

Sekolah ini terdiri dari tiga kelas VII yaitu VII 1, VII 2, dan VII 3.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau juga dapat

dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk minimal. Anggota yang

diambil ialah seluruh populasi untuk dijadikan sumber data, maka cara ini disebut

sensus, tetapi jika hanya sebagian dari populasi yang dijadikan sumber data, maka

cara itu disebut sampel. Target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

VII.3 yang berjumlah 29 siswa MTs Al-Mursyidiyyah tahun pelajaran 2016/2017.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif menggunakan instrumen

yang ditentukan terlebih dulu, tidak fleksibel, tidak reflektif, yaitu tidak

mengandung interpretasi, karena penelitian ini menuntut jawaban yang pasti, jelas

1S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 118.

2Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), cet. 3 h. 215.

Page 54: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

41

dan tidak ambigu. Instrumennya dalam bentuk kuesioner atau tes.3 Instrumen

dalam penelitian kuantitatif dapat berupa tes, pedoman wawancara pedoman

observasi dan kuesioner.4

Teknik tes pengaruh media gambar terhadap kemampuan menulis pantun

pada siswa kelas VII Al-Mursyidiyyah. Teknik tes dilakukan dengan cara siswa

diminta menulis pantun dengan melihat gambar yang telah peneliti tempelkan di

papan tulis.

1. Tes

Tes adalah cara untuk mendapatkan hasil penelitian dengan menggunakan

seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang

dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar

bagi penetapan skor angka.

2. Observasi

Observasi adalah kegiatan manusia menggunakan pancaindra mata sebagai

alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman,

mulut, dan kulit.5

Observasi juga merupakan pencatatan sistematik terhadap gejala yang

tampak pada objek peneliti. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan

terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa sehingga

observasi berada bersama objek yang diselidiki.6 Metode ini tidak

memerlukan pengajuan pertanyaan kepada responden.

Observasi dilakukan di MTs dengan melakukan pengamatan langsung

terhadap proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan hasil kerja

yang diperoleh untuk tingkat akurasi data dan informasi yang disampaikan

oleh setiap unit kerja yang dianggap perlu pertimbangan:

a) Adanya data atau informasi yang dinilai kurang layak atau

meragukan sehingga perlu diobservasi ke lapangan.

3 Abdul Halim Hanafi, M.Ag Metode penelitianbahasa untuk penelitian pendidikan, (Bandung PT

Remaja Rosdakarya) h. 216 4 Beni Ahmad Saebeni, metode penelitian, (Bandung: Pustaka Setia 2008) cet.1 h. 183.

5 H. Burhan Bungin, S.Sos, M.Si. Penelitian Kualiatif (komunikasi, ekonomi, kebijakan publik,

dan ilmu sosial lainnya), (Jakarta: Kencana 2010), cet. 4 h.115. 6 Op. Cit., Metodologi penelitian pendidikan h. 158

Page 55: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

42

b) Adanya unit organisasi yang spesifik dan cenderung mengarah

kepada bentuk organisasi fungsional sehingga perlu pendalaman

lebih khusus untuk perumusan dan pengkajian.

3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan

berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Wawancara dapat

menggunakan alat bantu seperti tape recorder, pulpen, pensil, blocknote

dll.7

E. Teknik Pengolahan Data

Sesuai dengan metode yang telah dilakukan, prosedur pengolahan data

ditempuh melalui sejumlah tahapan, yaitu

Memeriksa pantun siswa berdasarkan aspek penilaian yang telah

ditentukan yaitu kesesuaian dengan kriteria ciri-ciri pantun, kemenarikan isi

pantun, kekuatan imajinasi, ketepatan diksi dan ejaan, dan kesesuaian dengan

gambar.

1. Memberikan skor pada aspek yang diperiksa sesuai dengan ketentuan

penskoran yang telah ditetapkan. Kemudian, skor yang diperoleh dari

setiap siswa dihitung sebagai nilai kemampuan siswa yang bersangkutan.

2. Merekap data penilaian yang diperoleh siswa untuk setiap aspek yang

diteliti, dan

3. Menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa pada setiap aspek yang diteliti,

kemudian mencari nilai rata-ratanya.

F. Teknik Analisis Data

Lembar hasil pantun merupakan hasil menulis pantun yang dibuat oleh

siswa melalui media gambar dan berdasarkan hasil dari kerja secara indvidual.

Memberikan penilaian menulis pantun dengan memberikan bobot pada masing-

masing aspek yang dinilai idealnya, pembobotan ini mencerminkan tingkat

7 Op.Cit. Burhan Bungin h. 114.

Page 56: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

43

pentingnya masing-masing unsur dalam menulis pantun. Unsur yang lebih penting

akan diberi bobot yang lebih tinggi.

Gambar yang peneliti gunakan ialah bergambar:

1. Pantun nasihat bergambar seorang ibu sedang menasihati anaknya

dengan bersalaman atau berbuat janji agar anak tidak mengulangi

perbuatan buruknya.

2. Pantun agama bergambar keluarga yang sedang berkumpul untuk

bermaaf-maafan di Hari Raya.

3. Pantun perkenalan bergambar seorang laki-laki dan seorang

perempuan sedang duduk dan ingin berkenalan satu sama lainnya.

4. Pantun jenaka bergambar hewan sapi yang dapat menghasilkan

susu, ayam menghasilkan telur tetapi babi tidak dapat

menghasilkan apa-apa atau yang dihasilkan hanyalah dagingnya

yang akan mati dijadikan makanan.

5. Pantun teka-teki bergambar hewan ayam, sapi, ular dan kelinci

yang sedang berkumpul, entah sedang melakukan apa.

6. Pantun nasib sedih bergambar dua orang yaitu raja dan pelayannya.

Seorang pelayan sedang mengejek rajanya karena ia memiliki

banyak uang, sedang raja nampak sedih melihatnya.

7. Pantun bersuka cita bergambar seorang ayah sedang mengajari

anaknya bermain gitar sambil tertawa di bawah pohon.

8. Pantun berduka cita bergambar seorang anak yang sedih karena

mainannya rusak.

9. Pantun adat bergambar empat orang siswa sedang memakai

pakaian adat daerahnya masing-masing.

10. Pantun berkasih-kasihan bergambar seorang laki-laki yang sedang

berjalan namun ditertawakan oleh tiga orang lainnya, dulu dia

adalah orang yang suka bersenang-senang namun sekarang

menjadi kuli.

Peneliti berpedoman pada rubrik penilaian yang telah dikembangkan

Nurgiyantoro, karena berdasarkan hasil pengamatan peneliti pedoman rubrik

Page 57: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

44

penilaian dari Nurgiyantoro selalu diterbitkan menyesuaikan dengan kurikulum

yang sedang berlaku. Isi kategori di dalam rubrik, peneliti sendiri yang berusaha

mengembangkannya berdasarkan pada uraian teori.

Penelitian ini fokus pada aspek penilaian pantun menggabungkan dua

rubrik penilaian yaitu dari Nurgiyantoro dan dari teori Ernawati Waridah. Aspek

dalam penilaian ini tidak diambil semua, hanya beberapa saja kemudian

dimodifikasi, hanya ada lima aspek yang diambil yaitu kesesuaian dengan kriteria

pantun, kemenarikan isi, kekuatan imajinasi, ketepatan diksi dan ejaan, dan

kesesuaian dengan gambar.

Nurgiyantoro menjelaskan bahwa penilaian terhadap puisi siswa biasanya

bersifat holistik (menyeluruh), impresif dan selintas. Maksudnya penelitian

tersebut dilakukan menyeluruh berdasarkan kesan yang diperoleh dari membaca

puisi secara selintas. Penelitian yang cenderung subyektif. Kriteria penilaian oleh

karena itu, ditetapkan dalam pembelajaran menulis pantun berdasarkan aspek-

aspek dari unsur pembangun tersebut.

Penilaian pantun dari aspek kemampuan tersebut berpedoman pada skor

minimum dan maksimum setiap aspek. Skor minimum dan maksimum masing-

masing aspek berbeda-beda dengan yang lainnya. Skor tersebut menunjukkan

suatu penguasaan siswa pada masing-masing aspek kemampuan. Jika tingkat

kemampuan siswa baik, maka siswa mampu menguasai aspek tersebut.

Sebaliknya, jika kemampuan kurang berarti siswa tidak mampu menguasai aspek

kemampuan tersebut.

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti menggunakan pedoman penilaian

pantun dengan menggunakan acuan dari buku (Nurgiyantoro). Peneliti bertujuan

untuk menemukan tingkat keberhasilan menulis pantun siswa. Penetapan skor dan

maksimum masing-masing aspek penilaian menulis puisi berpedoman pada

panduan untuk guru membaca dan menulis permulaan untuk sekolah dasar kelas

1,2,3. Skor maksimum dan minimum dapat diubah sesuai dengan kemampuan

siswa di sekolah masing-masing. Pedoman tersebut adalah sebagai berikut ini.

Page 58: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

45

Tabel 3.1

Kriteria Analisa Menulis Pantun

No Aspek yang Dinilai

Tingkat Capaian Kinerja

1 2 3 4 5

1 Kebaruan tema dan makna

2 Kesesuaian dengan ciri-ciri pantun

3 Kekuatan imajinasi

4 Ketepatan diksi

5 Penggunaan pemajasan dan citraan

6 Respon afektif guru

Jumlah

Tabel 3.2

Kriteria analisa rangsangan gambar

No Aspek yang Dinilai

Tingkat Capaian Kinerja

1 2 3 4 5

1 Kesesuaian dengan gambar

2 Ketepatan logika urutan cerita

3 Ketepatan makna keseluruhan cerita

4 Ketepatan kata

Page 59: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

46

5 Ketepatan kalimat

6 Ejaan dan tata tulis

Jumlah

(Burhan Nurgiyantoro)8

Tabel 3.3

Rubrik Penilaian Menulis Pantun

No Aspek yang Diamati Skor

1 Kesesuaian dengan kriteria pantun (tiap bait

terdiri atas 4 baris, persajakan a-b-a-b, baris 1,2

berisi sampiran dan baris 3,4 adalah isi)

a. Nilai 4 sesuai dengan semua kriteria pantun

b. Nilai 3 sesuai dengan 3 kriteria pantun

c. Nilai 2 sesuai dengan 1-2 kriteria pantun

d. Nilai 1 tidak sesuai dengan kriteria pantun

2 Kemenarikan isi pantun

a. Nilai 3 untuk isi bermakna dan bervariasi

b. Nilai 2 untuk isi bermakna namun kurang

bervariasi

c. Nilai 1 untuk isi tidak bermakna dan

bervariasi

3 Ketepatan penulisan ejaan

a. Nilai 3 untuk tidak ada kesalahan penulisan

ejaan

8 Burhan Nurgiyantoro. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi, Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta. 2014.

Page 60: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

47

b. Nilai 2 untuk ada beberapa kesalan penulisan

ejaan (2-3) kesalahan

c. Nilai 1 untuk banyak kesalahan penulisan

ejaan

Jumlah Skor

Tabel 3.4

Modifikasi Kriteria Penilaian Menulis Pantun

Kriteria Analisis Menulis Pantun

Nama

Kelas

No Aspek yang

diamati

Indikator Skor Deskriptor

1. Kesesuaian

dengan kriteria

atau ciri-ciri

pantun

1. Tiap bait terdiri

dari 4 baris

2. Tiap bait terdiri

dari 8-12 suku kata

3. Sajaknya

berirama, berumus

a-b-a-b

4. Kedua baris

pertama berisi

sampiran dan

kedua baris

terakhir berisi isi.

18-20

Sangat baik, apabila

sudah terpenuhi keempat

indikator yang ada.

14-17

Baik, apabila sudah

terpenuhi sebanyak 3

dari keempat indikator

yang ada.

Page 61: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

48

10-13 Cukup, apabila hanya

terpenuhi sebanyak 2

dari keempat indikator

yang ada

7-9 Kurang, apabila hanya

terpenuhi sebanyak 1

dari keempat indikator

yang ada.

2. Kemenarikan isi

pantun

1. Isinya bermakna

sehingga pantun

yang bisa dipahami

yaitu berupa

nasihat atau ajaran.

2. Kata yang

digunakan

bervariasi agar

menjadi menarik.

8-10

Sangat baik, apabila

unsur isinya bermakna

dan kata yang digunakan

menarik.

5-7

Baik, apabila unsur

isinya bermakna dan kata

yang digunakan masih

cukup

menarik.

Page 62: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

49

3-4

Cukup, apabila unsur

isinya bermakna tetapi

unsur kata yang

digunakan

tidak bervariasi.

1-3

Kurang, apabila unsur

isi, sedikit bermakna

dan kata

tidak bervariasi

terdapat di dalamnya.

3. Kekuatan

imajinasi

1. Fokuskan

pada apa yang

ingin ditulis.

2. Visualisasikan

dengan menulis

pantun yang siswa

lihat

dengan gambar.

27-30

Sangat baik, apabila

siswa fokus dengan apa

yang ia tulis dan

memvisualisasikannya

dengan menulis pantun

yang siswa lihat

dengan gambar.

22-26

Baik, apabila siswa

sedikit tidak fokus

dengan apa yang ia tulis

namun

memvisualisasikannya

dengan menulis pantun

yang siswa lihat

dengan gambar sudah

baik.

Page 63: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

50

17-21

Cukup, apabila

Siswa cukup fokus

dengan apa yang ia tulis

dan cukup untuk

memvisualisasikannya

dengan menulis pantun

yang siswa lihat

dengan gambar.

13-16 Kurang, apabila

Siswa tidak fokus

dengan apa yang ia tulis

dan

tidak

memvisualisasikannya

dengan menulis pantun

yang siswa lihat

dengan gambar.

Page 64: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

51

4. Ketepatan diksi

dan ejaan

1. Gaya Bahasa

yang digunakan

sudah baik atau

baku

2. Kesalahan

Penulisan

di dalam ejaan

22-25 Sangat baik, apabila gaya

bahasa yang digunakan

sudah baku dan tidak ada

kesalahan penulisan di

dalam ejaannya.

18-21 Baik, apabila

gaya bahasa yang

digunakan sudah baku

dan ada kesalahan

penulisan satu atau dua

huruf saja di dalam

ejaannya.

Page 65: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

52

11-17 Cukup, apabila gaya

bahasa yang digunakan

terdapat yang baku dan

masih ada kesalahan

penulisan di dalam

ejaannya seperti satu

atau dua kata yang masih

salah.

0-10 Kurang, apabila gaya

bahasa yang digunakan

tidak baku dan banyak

sekali

kesalahan penulisan di

dalam ejaannya.

5. Kesesuaian

dengan gambar

1. Pantun yang

ditulis siswa sudah

sesuai dengan

gambar yang

digunakan oleh

penelliti.

13-15 Sangat baik, apabila

siswa dalam menulis

pantun sudah sesuai

dengan gambar yang

digunakan oleh peneliti.

9-12 Baik, apabila siswa

dalam menulis pantun

sudah baik meski tidak

terlalu sesuai dengan

gambar yang digunakan

oleh peneliti.

5-8

Cukup, apabila siswa

dalam menulis pantun

sudah cukup sesuai

dengan gambar yang

Page 66: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

53

digunakan oleh peneliti.

kebaharuan tema.

0-4 Kurang, apabila siswa

dalam menulis pantun

tidak sesuai dengan

gambar yang digunakan

oleh peneliti.

Teknik analisis atau pengolahan data sangat berhubungan erat dengan

jenis data yang diperoleh dan tujuan penelitian. Analisis data dilakukan dengan

penghitungan tingkat presentase kemampuan siswa dalam kelompoknya.

Penelitian ini dimulai dari meneliti siswa dalam membaca hasil pantun siswa,

kemudian mengelompokkan kemampuan, selanjutnya menghitung presentase

kemampuan. Langkah terakhir ialah menarik kesimpulan sehingga diketahui

kemampuan siswa dalam menulis pantun dari segi kesesuaian dengan kriteria

pantun, kemenarikan isi, kekuatan imajinasi, ketepatan diksi dan ejaan, dan

kesesuaian dengan gambar di kelas VII SMP Al-Mursyidiyyah Pamulang,

Tanggerang Selatan.

TPs = Fs x 100%

NS

TPi = Fi x 100%

Ni

TPm = Fm x 100%

Nm

Page 67: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

54

TPd = Fd x 100%

Nd

TPt = Ft x 100%

Nt

(Burhan Nurgiyantoro)

Keterangan:

TPs: Tingkat presentase kemampuan menulis pantun berdasarkan aspek

kesesuaian dengan kriteria pantun.

TPi: Tingkat presentase kemampuan menulis pantun berdasarkan aspek

kemenarikan isi pantun.

TPm: Tingkat presentase kemampuan menulis pantun berdasarkan aspek

kekuatan imajinasi.

TPd: Tingkat presentase kemampuan menulis pantun berdasarkan aspek

ketepatan diksi dan ejaan.

TPt: Tingkat presentase kemampuan menulis pantun berdasarkan aspek

kesesuaian dengan gambar.

Fs = Frekuensi atau jumlah skor dari aspek kesesuaian dengan kriteria

pantun

Fi = Frekuensi atau jumlah skor dari aspek kemenarikan isi pantun

Fm = Frekuensi atau jumlah skor dari aspek kekuatan imajinasi

Fd = Frekuensi atau jumlah skor dari aspek diksi dan ejaan

Ft = Frekuensi atau jumlah skor dari aspek kesesuaian dengan gambar

Ns = Jumlah keseluruhan skor dari aspek keseuaian dengan kriteria pantun

Ni = Jumlah keseluruhan skor dari aspek kemenarikan isi pantun

Nm = Jumlah keseluruhan skor dari aspek kekuatan imajinasi

Nd = Jumlah keseluruhan skor dari aspek ketepatan diksi dan ejaan

Nt = Jumlah keseluruhan skor dari aspek kesesuaian dengan gambar

Page 68: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

55

Tabel 3.5

Kriteria Presentase Kemampuan Menulis Pantun

Interval presentase Nilai ubahan skala Kualifikasi

76-100%

51-75%

26-50%

0-25%

A

B

C

D

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Page 69: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Tujuan Sekolah Secara Umum

Tujuan umum berpedoman pada tujuan pendidikan Nasional serta

mengacu pada visi dan misi, maka tujuan pendidikan MTs Al Mursyidiyyah

secara umum adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

akhlak mulia keterampilan agar mampu hidup mandiri dan berkompetitif, dan

melanjutkan pendidikan pada jenjang lebih tinggi.

2. Tujuan Khusus

Tujuan pendidikan di MTs Al Mursyidiyah secara khusus,yang ditetapkan

oleh guru dan unsur komite sebagai berikut :

1. Membentuk siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

2. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi

sehingga menjadi siswa yang kreatif, aktif, dan inovatif sebagai

bekal untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.

3. Meraih prestasi bidang akademik maupun non akademik minimal

tingkat

Kota Tangerang Selatan.

4. Menumbuh kembangkan kepribadian, akhlak mulia, disiplin, dan

bertanggung jawab sehingga dapat menerapkan dalam kehidupan

sehari-hari.

5. Memberdayakan peran serta orang tua siswa dan masyarakat sekitar

dalam pelaksanaan pendidikan.

Page 70: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

57

3. SejarahYayasan Al- Mursyidiyyah Al- Asyirotussafi'iiyah

Yayasan Islam Al Mursyidiyyah Al – Asyirotussafi’iyyah (YAMASY )

didirikan sejak tahun 1989 berdasarkan Akte Notaris Ny. R. Arie Soetardjo, SH

No.46 tanggal 20 Januari 1989. Yayasan ini bergerak di bidang pendidikan dan

social. Dalam bidang pendidikan yayasan ini menyelenggarakan 3 satuan

pendidikan yaitu mulai dari jenjang pendidikan prasekolah (RA), pendidikan

dasar (MI) dan pendidikan menengah (MTs) serta penddidikan non formal

(TPA dan majlis ta’lim). Seluruh satuan pendidikan yang ada bernaung pada

Departemen Agama dan mulai melaksanakan kegiatan operasional pendidikan

di tahun 1991. Yayasan pendidikan Islam Al-Mursyidiyyah berlokasi di Desa

Pondok Benda Kec. Pamulang Kab. Tangerang Selatan.

Yayasan ini didirikan oleh seorang wirausahawan sekaligus pemerhati

pendidikan yaitu Bapak KH. Mursyid yang penuh dedikasi tinggi

menyumbangkan tenaga, pikiran maupun materi secara ikhlas dalam rangka

memberikan pendidikan secara merata kepada semua lapisan masyarakat

khususnya di wilayah Desa Pondok Benda tanpa ada diskriminasi dan

didukung sepenuhnya oleh KH.Syafi’i Hadzami seorang ulama besar asal

betawi yang banyak memberikan inspirasi, dukungan moral dan petuah-petuah

tentang pendidikan. Bahkan nama yayasan yang dikenal sekarang ini

merupakan pemberian dari beliau selaku penasehat yayasan.

Adapun visi dan misi dari yayasan ini yaitu terdepan dalam bidang

keilmuan ,berakhlakul karimah dan berprestasi. Tujuan dari yayasan ini adalah

berusaha meningkatkan pemahaman masyarakat sekitar tentang agama Islam

dan ajaran-ajaran mulianya serta mampu melahirkan generasi Islam yang

menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi sekaligus berkepribadian Islam

dan berakhlak mulia sehingga mampu berkiprah positif dalam masyarakat luas.

Selama kurang lebih 19 tahun yayasan pendidikan ini telah mampu mendidik

kurang lebih 2000 siswa baik dari kalangan masyarakat menengah ke bawah

maupun dari masyarakat menengah ke atas. Yayasan ini juga telah meluluskan

kurang lebih 1000 siswa baik dari tingkat TKI, MI, maupun MTS dengan

kualitas yang cukup baik dan sebagian dari mereka dapat melanjutkan ke

Page 71: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

58

jenjang pendidikan yang lebih tinggi mulai dari sekolah-sekolah negeri favorit

sampai lembaga pesantren yang berkualitas. Sampai sekarang ada pula

beberapa siswa yang telah berkiprah di masyarakat dengan mengajar mengaji

serta aktif dalam organisasi keagamaan maupun masyarakat.

4. PengurusYayasan

Pengurus yayasan pada saat didirikan adalah sebagai berikut :

Ketua : H. Mursyid(Alm.)

WakilKetua : H. Ahmad Zaelani B.A.

Sekretaris : H.Abdul Azis, SE.

: H. Ahmad Syamsudin, S.Ag.

Bendahara : Hj.Murdati S.Ag.

Penasehat/ Pembina : KH. Syafi’ih Hadzami ( Alm. )

Sedangkan Pengurus yayasan pada saat sekarang :

Ketua : H. Abdul Azis, SE.

Wakil Ketua : Drs.Zaenal.

Sekretaris : Syaiful Rahman, SE, MM.

Bendahara : Hj.Murdati, S.Ag.

Penasehat / Pembina : Ust.H. Ahmad Syamsudin,S.Ag.

H.Ahmad Zaelani,B.A.

Page 72: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

59

5. Madrasah Tsanawiyah (MTs.).

a. OrganisasiMts.

KepalaSekolah : Hendi Suhendi, S.Sos.I.

Wakil Bid. Kurikulum : Hj.TutiAlawiyah, M.A.

Wakil Bid. Kesiswaan : Yatman Firmansyah, S.Pd.I.

Ketua Komite : Yusi Meidona

Bendahara : Hartati

Tata Usaha : 1. Mustika

2. Fajar Sidik

Kebersihan : Parmin

Anggota : Dewan Guru

b. Visi, Misi, dan Tujuan

VISI : Sekolah Islam Berilmu, Berakhlaq, dan Berprestasi

MISI :

1. Menyelenggarakan pendidikan integratif dan berkualitas

berlandaskan iman dan taqwa serta adaptif terhadap

perkembangan ilmu dan teknologi sehingga mampu

membentuk lulusan atas SDM yang unggul dan kompetitif.

2. Membiasakan siswa menjalankan ibadah, berlaku sopan dan

mandiri.

3. Menumbuhkembangkan bakat dan minat siswa melalui

kegiatan kokulikuler dan ekstrakurikuler yang variatif dan

berbasis kemasyarakatan.

c. Target yang akandicapai

1. Disiplin

2. Mengoperasikan komputer program Word, excel, dan Internet dengan

baik.

3. Belajartuntas

Page 73: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

60

4. Aktif dalam kegiatan ekskul dan berprestasi di bidang akademik dan

non akademik ( seni, budaya, jurnalistik dan olahraga) .

5. Dapat membaca Al-quran dengan baik.

6. Program pembinaan untuk siswa berprestasi dalam bidang

matematika, sains, dan bahasa inggris

Adapun kegiatan ekskul ditawarkan sesuai hobi atau kebutuhan siswa,

antara lain : pembinaan rohis, muhadhoroh, qasidah, marawis, kaligrafi,

olahraga, pramuka, paskibra, menari dan safari ta’lim.

Adapun prestasi yang pernah diraih MTs Al-Mursyidiyyah :

1. Juara I MTQ se KKM MTs Tangsel tahun 2013

2. Juara II Olimpiade Agama Se KKM MTs Tangsel tahun 2013

3. Juara II Olimpiade Bahasa Indonesia Se KKM Tangsel tahun 2013

4. Juara III Olimpiade IPA KKM MTs Tangsel tahun 2013

5. Juara III Aksioma Cab. MTQ Putri MTs Se Kota Tangsel Kemenag

Tangsel 16 Juni 2013

6. Juara I MTQ Murotal Putri pada MTQ ke II Tingkat Kecamatan

Pamulang 18-19 Januari 2014

7. Juara II MHQ Juz dan Tilawah Putri pada MTQ ke II Tingkat Kec

Pamulang 18-19 Januari 2014

8. Juara II MFQ Putri pada MTQ ke II Tingkat Kec Pamulang 18-19

Januari 2014

9. Juara II MKQ Hiasan putri pada MTQ ke II Tingkat kec Pamulang 18-

19 januari 2014

10. Juara III MKQ Naskah Putri pada MTQ ke II Tingkat Kec Pamulang

18-19 januari 2014

11. Juara II Lomba Tahfidz Almazfest Pondok Pesantren Manar Azhari

Depok Tahun 2015

12. Juara II Lomba Marawis Almazfest Pondok Pesantren Manar Azhari

Depok Tahun 2015

13. Juara I Lomba Tari saman Almazfest Pondok Pesantren Manar

Azhari Depok Tahun 2015

Page 74: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

61

14. Juara III Putra Sandi Morse Semaphore Lomba Gelang Terampil KKM

MTs Tahun 2015

15. Juara 1 Putra Pionering Lomba Gelang Terampil KKm MTs tahun

2015.

d. Identitas Madrasah

A. NSM : 212280417137

B. No.Tlp : 021- 91303183-7499080

C. KodePos : 15426

D. Tahunberdiri : 1991

E. No. IzinOprl. : W.i/PP.005/921/1991 ( 12-9-91 )

F. Status Madrasah : Swasta

G. Status Akriditasi : B

H. Wilayah KKM : MTs.NTangerang II Tangsel

I. Luas Tanah : 1430 M2

J. Kepemilikantanah : Miliksendiri

K. Status tanah : Wakaf

L. Organisasi : NU

M. Gedung : 2 lantai/ permanen

2. Lokal MTs 10 ruangkelas

1. LokalMi 10 ruangkelas

N. Lokasi : Gg.AnggrekRt .003 / 18

KelurahanPondokBenda

KecamatanPamulang

Kabupaten / Kota Tangerang Selatan

O. Batas-batastanah

Sebelah Utara lapanganolahraga

SebelahTimurperumahanpenduduk

Page 75: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

62

Sebelah Selatan jalandesa

Sebelah Barat perumahanpenduduk( BTN Benda Indah )

6. OrientasiMasaDepan

Berkiprah secara optimal di tengah masyarakat, YPI Al-Mursidiyyah

bersifat terbuka terhadap temuan-temuan baru, terutama di bidang pendidikan.

Pengalaman selama kurang lebih 18 tahun dijadikan sebagai cermin untuk

mawas diri dalam langkah ke depan agar lebih baik dan sempurna.

Sebagai upaya mencapai visi, misi dan tujuan lembaga ini untuk

menuju optimalisasi dan profesionalisme, maka YPI Al-Mursyidiyyah selalu

berusaha untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas siswa-siswanya.

Meningkatkan kualitas guru untuk mengembangkan metodologi

pengajaran serta menambah khazanah ilmu pengetahuan. Setiap tahun sekolah

kita mengadakan study banding ke beberapa sekolah yang representatif.

Penigkatan kualitas guru, YPI Al Mursyidiyyah mengirim guru untuk

mengikuti pelatihan ataupun mengundang nara sumber ke sekolah. Kita pernah

menghadirkan Drs. Satimin dan Drs.Sri Budi dari Puskur Diknas dalam rangka

raker dan dialog tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP 2006 ),

pembuatan kisi-kisi soal, penataran Manajemen Berbasis Sekolah (MBS ) dan

pengunaan alat peraga IPA.

YPI Al-mursyidiyyah dalam perjalanannya senantiasa berpikir ke depan

untuk menuju kepada visi dan misinya, sehingga nantinya akan menjadi sebuah

lembaga pendidikan harapan umat. Semoga Allah SWT selalu meridhai segala

upaya kita dalam memajukan pendidikan nasional untuk mewujudkan

masyarakat Madani.

B. Deskripsi Penelitian

Penelitian yang berjudul pengaruh media gambar terhadap

kemampuan menulis pantun pada Siswa Kelas VII Mts Al-Mursyidiyyah

Page 76: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

63

Pamulang, Tangerang Selatan ini dilaksanakan selama lebih kurang 5 bulan

terhitung sejak Februari 2017 sampai juni 2017.

Pada tahap awal, peneliti melakukan observasi objek penelitian yaitu siswa

MTs Al Mursyidiyyah Pamulang Tanggerang Selatan dengan melakukan

wawancara kepada pihak sekolah yaitu kepala sekolah dan khususnya guru

bidang studi Bahasa Indonesia yaitu Bapak Yedi S.Ag. Wawancara yang

dilakukan berkenaan dengan keadaan siswa yang akan dijadikan objek

penelitian oleh peneliti dan sistem pembelajaran yang biasa diterapkan oleh

sang guru. Setelah didapatkan kesimpulan, maka peneliti memutuskan untuk

untuk melakukan penelitian di kelas VII 3. Kelas tersebut merupakan kelas

rujukan dari guru Bahasa Indonesia yang bersangkutan karena keadaan siswa

tersebut yang aktif dalam menerima pelajaran.

Setelah ada kesepakatan antara peneliti dan pihak sekolah, maka penelitian

berlanjut ke tahap berikutnya yaitu mulai merancang jadwal penelitian dan

sekolah memberikan izin peneliti untuk meneliti siswanya selama tiga minggu

terhitung sejak 19 April 2017 sampai dengan 10 Mei 2017. Jadwal penelitian

ialah hari Rabu dan Kamis.

Rabu minggu pertama, peneliti memulai tahapan penelitian. Peneliti mulai

memasuki ruang kelas VII 3. Awal mula peneliti masuk dengan mengabsensi

siswa di kelas, setelah itu langsung memulai penelitiannya yaitu berupa

menulis pantun melalui media gambar. Pertama peneliti menanyakan kepada

siswa apa yang kalian tahu tentang pantun, setelah mereka memberikan

gambaran mengenai pantun, peneliti baru memulai penjelasan dari menjelaskan

pengertian, ciri-ciri, dan jenis-jenis pantun beserta contohnya.

Peneliti kemudian menjelaskan pengertian dari pantun itu sendiri, siswa

mudah memahaminya karena sering mendengarnya, begitupun ketika peneliti

menjelaskan ciri-ciri dari pantun mereka sudah banyak tahu tentang pantun.

Peneliti selanjutnya menanyakan jenis-jenis pantun, mereka menjawab hanya

mengetahui pantun nasihat, agama, dan jenaka saja. Beberapa jenis pantun

Page 77: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

64

lainnya seperti pantun bersuka cita, berduka cita, adat, teka-teki, berkasih-

kasihan, perkenalan, dan nasib mereka tidak mengetahui.

Peneliti sudah menjelaskan mulai pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis, dan

contohnya. Jam pelajaran sudah 60 menit berlalu sehingga tersisa 20 menit

saja. Peneliti menggunakan sisa waktunya untuk menjelaskan tujuan bahwa

hari ini kita akan menulis pantun namun melalui media gambar yang peneliti

sudah siapkan. Awalnya siswa terlihat bingung maksudnya seperti apa,

kemudian peneliti menjelaskan bahwa peserta didik akan menulis pantun

dengan menggunakan objek gambar yang sudah disediakan. Ketika peneliti

ingin memulainya, tidak terasa waktu sudah 80 menit. Hari ini hanya sebatas

penjelasan pengertian, ciri-ciri dan memberitahukan bahwa esok pembelajaran

akan dilanjutkan menggunakan media gambar untuk menulis pantun.

Rabu minggu kedua peneliti masuk kembali ke ruang kelas VII 3. Setelah

mengabsensi siswa, peneliti mengulas sedikit materi yang dijelaskan kemarin,

dan siswa ternayata masih ingat tentang materi tersebut. Selanjutnya peneliti

menyuruh siswa membuat tugas yaitu menulis pantun melalui media gambar

yang telah disediakan oleh peneliti, siswa sangat antusias melihat gambar-

gambar yang telah ditempel di papan tulis, kemudian mereka mulai menulis

pantun sesuai gambar yang mereka suka. Peneliti menyediakan sepuluh jenis

gambar pantun yaitu pantun nasihat, agama, bersuka cita, berduka cita, teka-

teki, nasib, perkenalan, jenaka, adat, dan berkasih-kasihan tetapi hanya tiga

sampai empat pantun saja siswa menulisnya, itu dikarenakan waktu yang tidak

cukup jika peneliti menyuruh menulis sepuluh pantun. Siswa sangat terfokus

dengan gambar sehingga tidak perlu waktu lama untuk mengumpulkan tugas

tersebut. Empat puluh menit kemudian seluruh siswa selesai mengerjakannya.

Tugas dikumpulkan dan dikumpulkan dan dinilai oleh peneliti di luar jam

pelajaran. Setelah didapatkan data maka peneliti mulai mengolah data tersebut.

Page 78: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

65

C. Hasil Penelitian dan Analisis Pembahasan

Berikut nama-nama siswa dan hasil penilaiannya dalam menulis pantun

melalui media gambar.

NO Nama Siswa

Nilai Kategori Pantun Jumlah

I II III IV V

1 Ahmad Ardra Abhipraya 20 9 25 18 8 80

2 Ahmad Thooriq 20 5 21 20 8 74

3 Alisa Sukma Yanti 20 8 25 20 10 83

4 Bajra Bhagawanta 20 8 25 18 9 80

5 Fatma Nurohmadanti 20 4 22 17 9 72

6 Ghina Salsabila 20 8 25 20 12 85

7

Intanah Fatimah

Ambiyyah 20 10 25 21 13 89

8 Ipah Hopipah 20 7 26 21 12 86

9 Karina Almanda Putri 20 6 24 18 10 78

10 Khusnul Fatimah 20 8 26 23 11 88

11 Lusiana Safitri 20 8 26 21 12 87

12 M. Daffa Rozzan 16 5 17 15 9 62

13

M. Dedath Rizky

Ramadhan 20 7 23 21 8 79

14 M. Naufal 20 5 22 20 10 77

15 M Riski 20 7 22 17 9 75

16 Marcella Putri Cahyani 20 10 22 20 15 87

17 Mauliana Widyanti 20 8 22 17 9 76

Page 79: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

66

18 Melvina Andre Y 20 9 25 18 8 80

19 Nisrina Ayu Padia 17 9 28 22 10 86

20 Raihan Firdaus Helmy 20 7 26 20 15 88

21 Raka Wahyu Pratama 20 4 17 20 12 73

22 Ridwan Febriansyah 20 7 22 18 12 79

23

Riska Ramadhani

Gunawan 20 8 28 18 10 84

24 Salwa Nur Aryani 20 9 27 17 12 85

25 Uswatun Hasanah 20 8 27 23 12 90

26 Vina Shantyana 17 8 26 17 12 82

27 Zahra Khuirunnisa 20 9 26 23 10 88

28

Zahira Syahwa

Hafihdzha 20 5 26 21 8 80

29 Zikrul Malaku Al Qorni 16 8 20 16 8 68

Jumlah 566 214 696 560 303 2341

Rata-rata

80%

Keterangan :

I = Kesesuaian dengan kriteria pantun

II = Kemenarikan Pantun

III = Kekuatan imajinasi

IV = Ketepatan diksi dan ejaan

V = Kesesuaian

Page 80: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

67

Kriteria Presentase Kemampuan Menulis Pantun

Interval presentase Nilai ubahan skala Kualifikasi

86-100%

76-85%

56-75%

10-55%

A

B

C

D

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Hasil penelitian untuk mengetahui pengaruh media gambar terhadap

kemampuan menulis pantun di MTs Al-Mursyidiyyah dengan melihat acuan

dari penilaian Burhan Nurgiyantoro.. Berdasarkan pada butir kesesuaian

dengan kriteria pantun, kemenarikan pantun, kekuatan imajinasi, ketepatan

diksi dan ejaan, kebaharuan tema. Seperti berikut:

1. Kesesuaian dengan kriteria pantun

Hasil penelitian pengaruh media gambar terhadap kemampuan menulis

pantun pada siswa kelas VII MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang, Tanggerang

Selatan dengan menyediakan 5 butir indikator penilaian pantun yang

ditugaskan kepada 29 siswa, diketahui skor ideal untuk kesesuaian dengan

kriteria pantun (skor tertinggi) = 20 x 29 = 580, jumlah skor minimal 7 x 29 =

203, jumlah skor yang diperoleh = 566

Berdasarkan hasil tersebut maka untuk kesesuaian dengan kriteria pantun dapat

dilihat seperti:

0 145 290 435 566 580

K C B SB

Ket : K = kurang, C = cukup, B = baik, SB = sangat baik

Page 81: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

68

Berdasarkan data tersebut , maka presentase untuk skor kesesuaian dengan

kriteria pantun yaitu : 566/580 x 100% = 97,6% tergolong sangat baik.

Presentase penilaian untuk kesesuaian dengan kriteria menulis pantun dapat

dilihat sebagai berikut :

0% 55% 75% 85% 97,6% 100%

K C B SB

Ket : K = kurang, C = cukup, B = baik, SB = sangat baik

Tabel 4.1

Distribusi frekuensi nilai kesesuaian kriteria menulis pantun dapat

ditunjukkan sebagai tabel berikut.

No Interval Frekuensi Persen

1 7-8 0 0%

2 9-10 0 0%

3 11-12 0 0%

4 13-14 0 0%

5 15-16 2 7%

6 17-18 2 7%

7 19-20 25 86%

Jumlah 29 100%

Page 82: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

69

Diagram frekuensi nilai kesesuaian kriteria menulis pantun sebagai berikut.

2. Kemenarikan Pantun

Hasil penelitian pengaruh media gambar terhadap kemampuan menulis pantun

pada siswa kelas VII MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang, Tanggerang Selatan

dengan menyediakan 5 butir indikator penilaian pantun yang ditugaskan

kepada 29 siswa, diketahui skor ideal untuk kemenarikan pantun (skor

tertinggi) = 10 x 29 = 290, jumlah skor minimal 1 x 29 =29, jumlah skor yang

diperoleh siswa ialah = 214

Berdasarkan hasil tersebut maka untuk butir kemarikan pantun secara

kontinum dapat dilihat seperti :

0 72,5 145 214 217,5 290

K C B SB

Ket : K = kurang, C = cukup, B = baik, SB = sangat baik

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

7 s/d 8 9 s/d 10 11 s/d 12 13 s/d 14 15 s/d 16 17 s/d 18 19 s/d 20

Page 83: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

70

Kemudian berdasarkan data tersebut, maka presentase untuk skor kemenarikan

pantun yaitu : 214/290 x 100% = 73% tergolong cukup.

Presentase penilaian untuk kemenarikan menulis pantun dapat dilihat sebagai

berikut :

0% 55% 73% 75% 85% 100%

K C B SB

TABEL 4.2

Distribusi frekuensi nilai kesesuaian kriteria menulis pantun dapat

ditunjukkan sebagai tabel berikut.

No Interval Frekuensi Persen

1 1-2 0 0%

2 3-4 9 31%

3 5-6 7 24%

4 7-8 11 38%

5 9-10 2 7%

Jumlah 29 100%

Diagram frekuensi nilai kesesuaian kriteria menulis pantun sebagai berikut.

Page 84: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

71

3. Kekuatan imajinasi

Hasil penelitian pengaruh media gambar terhadap kemampuan menulis pantun

pada siswa kelas VII MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang, Tanggerang Selatan

dengan menyediakan 5 butir indikator penilaian pantun yang ditugaskan

kepada 29 siswa, diketahui skor ideal untuk kekuatan imajinasi (skor tertinggi)

= 30 x 29 = 870, jumlah skor minimal 13 x 29 = 377, jumlah skor yang

diperoleh = 696

Berdasarkan hasil tersebut maka untuk butir kemarikan pantun secara

kontinum dapat dilihat seperti :

0 217,5 435 652.5 696 870

K C B SB

Ket : K = kurang, C = cukup, B = baik, SB = sangat baik

0

5

10

15

20

25

30

35

40

1 s/d 2 3 s/d 4 5 s/d 6 7 s/d 8 9 s/d 10

Page 85: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

72

Kemudian berdasarkan data tersebut , maka persentase untuk skor kekuatan

imajinasi yaitu : 696/870 x 100% = 80% tergolong baik.

Presentase penilaian untuk kekuatan imajinasi pantun dapat dilihat sebagai

berikut:

0% 55% 75% 80% 85% 100%

K C B SB

TABEL 4.3

Distribusi frekuensi nilai kekuatan imajinasinya dapat ditunjukkan

sebagai tabel berikut.

No Interval Frekuensi Persen

1 1-6 0 0%

2 7-12 0 0%

3 13-18 2 7%

4 19-24 18 62%

5 25-30 9 31%

Jumlah 29 100%

Page 86: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

73

Diagram frekuensi nilai kekuatan imajinasi sebagai berikut.

4. Ketepatan diksi dan ejaan

Hasil penelitian pengaruh media gambar terhadap kemampuan menulis pantun

pada siswa kelas VII MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang, Tanggerang Selatan

dengan menyediakan 5 butir indikator penilaian pantun yang ditugaskan

kepada 29 siswa, diketahui skor ideal untuk ketepatan diksi dan ejaan (skor

tertinggi) = 25 x 29 = 725, jumlah skor minimal 0 x 29 = 0, jumlah skor yang

diperoleh = 560

Berdasarkan hasil tersebut maka untuk butir ketepatan diksi dan ejaan secara

kontinum dapat dilihat seperti :

0 181,25 362,5 543,75 560 725

K C B SB

Ket : K = kurang, C = cukup, B = baik, SB = sangat baik

0

10

20

30

40

50

60

70

1 s/d 6 7 s/d 12 13 s/d 18 19 s/d 24 25 s/d 30

Page 87: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

74

Kemudian berdasarkan data tersebut , maka presentase untuk skor ketepatan

diksi dan ejaan yaitu : 560/725 x 100% = 77% tergolong baik.

Presentase penilaian untuk ketepatan diksi dan ejaan dapat dilihat sebagai

berikut:

0 55% 75% 77% 85% 100%

K C B SB

TABEL 4.4

Distribusi frekuensi nilai ketepatan diksi dan ejaan dapat ditunjukkan

sebagai tabel berikut.

No Interval Frekuensi Persen

1 1-5 0 0%

2 6-10 0 0%

3 11-15 1 3%

4 16-20 19 66%

5 21-25 9 31%

Jumlah 29 100%

Page 88: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

75

Diagram frekuensi nilai kekuatan imajinasi sebagai berikut.

5. Kesesuaian dengan gambar

Hasil penelitian pengaruh media gambar terhadap kemampuan menulis pantun

pada siswa kelas VII MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang, Tanggerang Selatan

dengan menyediakan 5 butir indikator penilaian pantun yang ditugaskan

kepada 29 siswa, diketahui skor ideal untuk kesesuaian dengan gambar (skor

tertinggi) 15 x 29 = 435, jumlah skor minimal 0 x 29 = 0, jumlah skor yang

diperoleh = 303

Berdasarkan hasil tersebut maka untuk butir kemarikan pantun secara

kontinum dapat dilihat seperti :

0 108,75 217,5 299 326,35 435

K C B SB

Ket : K = kurang, C = cukup, B = baik, SB = sangat baik

0

10

20

30

40

50

60

70

1 s/d 6 7 s/d 12 13 s/d 18 19 s/d 24 25 s/d 30

Page 89: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

76

Kemudian berdasarkan data tersebut , maka presentase untuk skor kesesuaian

dengan gambar yaitu : 303/435 x 100% = 70% tergolong baik.

Presentase kelompok responden untuk kebaharuan tema pantun dapat dilihat

sebagai berikut :

0% 55% 70% 75% 85% 100%

K C B SB

TABEL 4.5

Distribusi frekuensi nilai kebaharuan tema dapat ditunjukkan sebagai

tabel berikut.

No Interval Frekuensi Persen

1 1-3 0 0%

2 4-6 1 3%

3 7-9 11 38%

4 10-12 14 49%

5 13-15 3 10%

Jumlah 29 100%

Page 90: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

77

Diagram frekuensi nilai kekuatan imajinasi sebagai berikut.

Kriteria Analisis Menulis Pantun

No Aspek yang

diamati

Indikator Skor Deskriptor

1. Kesesuaian

dengan kriteria

atau ciri-ciri

pantun

1. Tiap bait terdiri

dari 4 baris

2. Tiap bait terdiri

dari 8-12 suku kata

3. Sajaknya

berirama, berumus

a-b-a-b

18-20

Sangat baik, apabila

sudah terpenuhi keempat

indikator yang ada.

0

10

20

30

40

50

60

1 s/d 3 4 s/d 6 7 s/d 9 10 s/d 12 13 s/d 15

Page 91: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

78

4. Kedua baris

pertama berisi

sampiran dan

kedua baris

terakhir berisi isi.

14-17

Baik, apabila sudah

terpenuhi sebanyak 3

dari keempat indikator

yang ada.

10-13 Cukup, apabila hanya

terpenuhi sebanyak 2

dari keempat indikator

yang ada

7-9 Kurang, apabila hanya

terpenuhi sebanyak 1

dari keempat indikator

yang ada.

2. Kemenarikan

pantun

1. Isinya bermakna

sehingga pantun

yang dihasilkan

terdapat pesan

yang bisa dipahami

8-10

Sangat baik, apabila

unsur isinya bermakna

dan kata yang digunakan

menarik.

Page 92: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

79

yaitu berupa

nasihat atau ajaran.

2. Kata yang

digunakan

bervariasi agar

menjadi menarik.

5-7

Baik, apabila unsur

isinya bermakna dan kata

yang digunakan masih

cukup

menarik.

3-4

Cukup, apabila unsur

isinya bermakna tetapi

unsur kata yang

digunakan

tidak bervariasi.

1-3

Kurang, apabila unsur

isi, sedikit bermakna

dan kata

tidak bervariasi

terdapat di dalamnya.

3. Kekuatan

imajinasi

1. Fokuskan

pada apa yang

ingin ditulis.

2. Visualisasikan

dengan menulis

pantun yang siswa

lihat

dengan gambar.

27-30

Sangat baik, apabila

siswa fokus dengan apa

yang ia tulis dan

memvisualisasikannya

dengan menulis pantun

yang siswa lihat

dengan gambar.

22-26

Baik, apabila siswa

sedikit tidak fokus

dengan apa yang ia tulis

namun

Page 93: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

80

memvisualisasikannya

dengan menulis pantun

yang siswa lihat

dengan gambar sudah

baik.

17-21

Cukup, apabila

Siswa cukup fokus

dengan apa yang ia tulis

dan cukup untuk

memvisualisasikannya

dengan menulis pantun

yang siswa lihat

dengan gambar.

13-16 Kurang, apabila

Siswa tidak fokus

dengan apa yang ia tulis

dan

tidak

memvisualisasikannya

dengan menulis pantun

yang siswa lihat

dengan gambar.

Page 94: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

81

4. Ketepatan diksi

dan ejaan

1. Gaya Bahasa

yang digunakan

sudah baik atau

baku

2. Kesalahan

Penulisan

di dalam ejaan

22-25 Sangat baik, apabila gaya

bahasa yang digunakan

sudah baku dan tidak ada

kesalahan penulisan di

dalam ejaannya.

18-21 Baik, apabila

gaya bahasa yang

digunakan sudah baku

dan ada kesalahan

penulisan satu atau dua

huruf saja di dalam

ejaannya.

Page 95: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

82

11-17 Cukup, apabila gaya

bahasa yang digunakan

terdapat yang baku dan

masih ada kesalahan

penulisan di dalam

ejaannya seperti satu

atau dua kata yang masih

salah.

0-10 Kurang, apabila gaya

bahasa yang digunakan

tidak baku dan banyak

sekali

kesalahan penulisan di

dalam ejaannya.

5. Kesesuaian

dengan gambar

1. Pantun yang

ditulis siswa sudah

sesuai dengan

gambar yang

digunakan oleh

penelliti.

13-15 Sangat baik, apabila

siswa dalam menulis

pantun sudah sesuai

dengan gambar yang

digunakan oleh peneliti.

9-12 Baik, apabila siswa

dalam menulis pantun

sudah baik meski tidak

terlalu sesuai dengan

gambar yang digunakan

oleh peneliti.

5-8

Cukup, apabila siswa

dalam menulis pantun

sudah cukup sesuai

dengan gambar yang

Page 96: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

83

digunakan oleh peneliti.

kebaharuan tema.

0-4 Kurang, apabila siswa

dalam menulis pantun

tidak sesuai dengan

gambar yang digunakan

oleh peneliti.

Menulis adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus

dikuasai dengan baik oleh siswa. Kamus besar bahasa Indonesia kontemporer

menuliskan bahwa menulis adalah menuangkan pikiran atau perasaan seperti

mengarang atau membuat surat dengan tulisan. Kemampuan menulis bisa

digunakan untuk melatih siswa dalam berpikir secara kritis dan memudahkan

daya tangkap atau persepsi.

Seperti dalam menulis pantun melalui media gambar. Siswa diharuskan

mengerjakan pantun tersebut sesuai dengan gambar yang ditampilkan oleh

guru dan membuat sesuai dengan ciri-ciri pantun yang mereka ketahui

sehingga peneliti ingin siswa harus fokus dengan gambar yang telah

disediakan.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase daripengaruh media

gambar terhadap kemampuan menulis pantun kelas VII di MTs Al-

Mursyidiyyah Pamulang, Tanggerang Selatan secara keseluruhan tergolong

dalam kriteria baik dengan pmendapatkan nilai rata-rata 80. Butir uraian

penilaiannya yaitu kesesuaian dengan kriteria pantun memperoleh presentase

97%. Butir untuk kemenarikan pantun memperoleh presentase 73%. Butir

Page 97: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

84

untuk kekuatan imajinasi memperoleh presentase 80%. Butir untuk ketepatan

diksi dan ejaan memperoleh presentase 77%. Butir untuk kebaharuan tema

memperoleh presentase 70%.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa pengaruh

media gambar terhadap kemampuan menulis pantun pada siswa dapat

dikategorikan baik, hal ini dikarenakan siswa sudah memahami cara menulis

pantun yang benar sesuai dengan ciri-cirinya, hanya saja ada kekuranganpada

saat mengerjakannya, juga seperti kekuatan imajinasinya, kemenarikan tentang

isi pantun mereka masih kurang dan penggunaan diksi serta ejaan yang belum

banyak mereka ketahui.

Page 98: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

83

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil setelah dilakukan penelitian dan pengolahan data

pada siswa kelas VII MTs Al-Mursyidiyyah maka dapat diketahui bahwa

pengaruh media gambar terhadap kemampuan menulis pantun yang dilakukan

oleh peneliti termasuk dalam kategori baik. Hasil tersebut ditunjukkan dengan

nilai yang diperoleh siswa yaitu 80 rata-ratanya.

Hasil penelitian analisis deskriptif persentase kemampuan menulis

pantun melalui media gambar kelas VII di MTs Al- Mursyidiyyah Pamulang,

Tanggerang Selatan secara keseluruhan tergolong dalam kriteria baik dengan

prsentase 80% nilai rata-ratanya. Butir uraiannya yaitu pertama butir

kesesuaian dengan kriteria pantun memperoleh presentase 97%. Butir kedua

untuk kemenarikan pantun memperoleh presentase 73%. Butir ketiga untuk

kekuatan imajinasi memperoleh presentase 80%. Butir keempat untuk

ketepatan diksi dan ejaan memperoleh presentase 77%. Butir kelima untuk

kesesuaian dengan gambar memperoleh presentase 70%.

Berdasarkan uraian dalam deskripsi teoretis dan kerangka berpikir di

atas, maka hipotesis yang diajukan adalah hipotesis alternatif (Ha) dan

hipotesis nihil (Ho) dengan Hipotesis alternatif (Ha): Penggunaan media

gambar dalam menulis pantun berpengaruh secara signifikan terhadap

keterampilan menulis pantun pada siswa kelas VII MTs Al-Mursyidiyyah.

Hipotesis nihil (Ho): Penggunaan media gambar dalam menulis pantun tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan menulis pantun siswa

kelas VII MTs Al-Mursyidiyyah. Hipotesis alternatif (Ha) maka diterima dan

hipotesis nihil (Ho) ditolak.

Penelitian ini dilakukan melalui berbagai aspek penilaian dalam

menulis pantun seperti aspek kesesuaian dengan kriteria pantun, aspek

kemenarikan isi pantun, aspek kekuatan imajinasi siswa, aspek ketepatan

pemilihan diksi dan ejaan serta aspek dalam kebaharuan tema. Berdasarkan

Page 99: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

84

penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar memiliki pengaruh

terhadap kemampuan menulis pantun siswa pada kelas VII MTs. Al-

Mursyidiyyah, Pamulang, Tanggerang Selatan.

B. Saran

Berdasarkan tindak lanjut dari penelitian ini, maka dapat dikemukakan

beberapa saran, antara lain:

1. Bagi penelti, lebih memperluas wawasan dan memperdalam teknik

pengelolaan kelas, terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan media

gambar.

2. Bagi sekolah, diharapkan dalam proses pembelajaran menggunakan media-

media dan metode-metode pembelajaran yang lebih beragam agar siswa tidak

merasa bosan dengan proses pembelajaran yang cenderung monoton sehingga

pelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan dan mudah dipahami.

Page 100: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Mukhsin. Strategi Belajar-Mengajar Keterampilan Berbahasa dan

Apresiasi Sastra, (Malang: Yayasan Asih Asah Asuh Malang. 1990.

Akhaidah, Sabarti. Pembinaan Kemamouan Menulis Bahasa Indonesia, Jakarta:

Erlangga, 1992.

Alex A. dkk.Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Kencana. 2010.

Ambo Enre, Fachruddin. Dasar-dasar Keterampilan Menulis, Jakarta:

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 1998.

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010.

Arikunto, Suharsimi,Prosedur Penelitian, Jakarta: PT Rineke Cipta.1992.

AfrizaL, Metode Penelitian Kualitatif, Depok: Rajagrafindo Persada. 2015.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2005.

Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana. 2010.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pantun Melayu, Jakarta: Balai Pustaka.

1978.

Effendi, Usman. 200 tanya jawab tentang Sastra Indonesia. Jakarta: Djati.1984.

H. Dalman keterampilan menulis (akarta : PT. Rajagrafindo. 2015.

H.M. Musfiqon. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, Jakarta:

Prestasi Pustakarya, 2012.

Hamalik, Oemar Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti. 1994.

Indriana, Dina. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, Jogjakarta: Diva Press.

2011.

Kuncoro, Mudrajad. Mahir Menulis, Jakarta: Erlangga. 2009.

Morais, Elaine. Academic Writing For Beginners, Morais, Elaine, 1948.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran: Sebuah pendekatan baru. Jakarta: Gaung

Persada (GP) press. 2012.

Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi,

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. 2014.

Ridwanuddin,Dindin. Bahasa Indonesia. Ciputat: UIN PRESS, 1993.

Steven, Roger Fischer, A Story of Writing, (London: British Library Cataloguing

In Publication Data)

Rohani, Ahmad. Media Instruksional Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta. 1993.

S. Nasution. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar,Jakarta:

PT Bumi Aksara.

S.Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007.

Page 101: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

Sadiman Arief S, dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Garfinfo Persada. 1986.

Smaldino, Sharon E. dkk. Instructional Technology and Media For

Learning,Jakarta: Kencana. 2012.

Sugiarto, Eko Pantun dan Puisi Lama Melayu, Yogyakarta: Khitah Publishing.

Sugono, Dendy. Mahir Bebahasa Indonesia dengan Benar, Jakarta, PT Gramedia

Pustaka Utama. 2009.

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian (petunjuk praktisi untuk peneliti pemula),

Yogyakarta: PT. Gadjah Mada Univercity Press. 2012.

Susilana, Rudi dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, Bandung: Bumi

Rancaekek Kencana.

Tarigan, Henry Guntur. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Menulis,

Bandung:Angkasa. 1994.

Takdir, Sutan Alisyabana. Puisi Lama,Jakarta: Dian Rakyat. 2008.

Tim Dosen, Bahasa Indonesia untuk Karangan Ilmiah, Malang: UPT Penerbitan

UMM. 2013.

Utami, N.S.4 PM Pintar Pantun, Puisi, Peribahasa dan Majas, Yogyakarta:

2013.

Waridah, Ernawati S.S, Kumpulan Majas, Pantun, dan Peribahasa Plus

Kesusastraan Indonesia, Bandung: Ruang kata. 2014.

Page 102: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MTs Al-Mursyidiyyah

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/III

Komponen : Kemampuan Berbahasa

Aspek : Menulis

Standar Kompetensi : 11. Memahami puisi lama (puisi, pantun, gurindam,

mantra)

Kompetensi Dasar : 11.1 Menjawab dan atau mengajukan pertanyaan tentang

isi wacana tulis

Indikator : 11.1.1 Memahami pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis

tentang pantun

11.1.2 Membuat pantun melalui media yaitu media

gambar

Alokasi Waktu : 4 x 40 Menit (2 x pertemuan)

1. Tujuan Pembelajaran

a. Pembelajaran kemampuan menulis pantun melalui media gambar,

siswa diharapkan dapat menulis pantun sesuai dengan aturan yaitu

berdasarkan ciri-cirinya.

b. Pembelajarankemampuan menulis pantun melalui media gambar,,

siswa diharapkan dapat menulis pantun melalui media gambar yang

telah disediakan.

Page 103: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

2. Materi Pembelajaran

Menulis pantun melalui media gambar yang telah disediakan oleh

pendidik dengan berbagai macam-macam jenis pantun untuk memperoleh

pemahaman yang optimal.

3. Pendekatan, Media, dan Metode Pembelajaran

a. Pendekatan : Berpusat pada siswa

b. Media : Gambar

c. Metode : Pemodelan, diskusi, penugasan, dan tanya jawab

4. Langkah-langkah Kegiatan

a. Kegiatan Awal

No. Deskripsi Kegiatan Guru Nilai Karakter

1. Orientasi :

a. Guru membuka pembelajaran

dengan mengucap salam dan

menanyakan kabar siswa

b. Guru menunjuk seorang siswa untuk

memimpin doa pembuka (acak)

c. Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa

Apresiasi :

a. Guru menanyakan kembali materi

sebelumnya

Motivasi dan Tujuan :

a. Guru mengajak siswa untuk aktif

dalam pembelajaran

b. Guru memberikan manfaat tentang

pentingnya menulis

c. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan diajarkan

d. Siswa diberi penjelasan tentang

Religius

Religius

Jujur

Menghargai

Aktif

Disiplin

Menghargai

Menghargai

Page 104: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

proses pembelajaran yang akan

berlangsung

b. Kegiatan Inti

No. Langkah Kegiatan Nilai Karakter

2. a. Eksplorasi

1) Guru menempelkan 10

jenisgambarpadapapantulis

2) Guru menjelaskan pengertian tentang

pantun dan mengarahkan siswa untuk

memahamiciri-ciripantun

3) Guru menjelaskan jenis-jenis pantun

4) Guru menjelaskan kepada siswa

bagaimana membuatpantundengan

media gambar yang telahdisediakan

5) Guru memberikan contoh kepada

siswa untuk membuatpantun

Santun

Aktif

Gemar

membaca

Aktif

b. Elaborasi

1) Guru memberikan latihan soal

pertanyaan tentang materi yang

diajarkan

2) Siswa mengerjakan latihan soal secara

mandiri

3) Membahas secara bersama-sama

tugas yang telah dikerjakan

Mandiri dan

percaya diri

Mandiri

Percaya diri

dan berani

c. Konfirmasi

1) Guru memberi penguatan tentang

Disiplin

Page 105: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

materi pembelajaran

2) Guru menanyakan kembali kepada

siswa tentang pembelajaran hari ini

yang belum dipahami

Aktif

c. Kegiatan Akhir

No. Langkah Kegiatan Nilai Karakter

3. a. Simpulan

Guru bersama siswa menyimpulkan

materi yang dipelajari

Komunikatif

b. Refleksi

1) Guru mengevaluasi hasil belajar

siswa

2) Siswa memberikan kesan dan pesan

tentang pembelajaran yang diikuti

Disiplin

Percaya diri

c. Informasi kegiatan selanjutnya

1) Guru memberikan informasi tentang

materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya

Disiplin

d. Penutup

1) Guru meminta seorang siswa untuk

memimpin doa penutup (acak)

2) Memberi salam penutup

Religius

Religius

Page 106: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

5. Sumber Belajar

Buku Bahasaku Bahasa Indonesia / karangan Johan Wahyudi dan

Darmiyati Zuchdi hlm. 157, penerbit PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,

Solo.

6. Penilaian

No. Indikator Teknik Bentuk Instrumen

Penilaian

1. Menjawab pertanyaan yang

berhubungan dengan materi

pantun

Tes

Tertulis

Terlampir

2. Menjawab pertanyaan yang

berhubungan dengan jenis-jenis

pantun

Tangerang Selatan, 12 April 2017

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Yedi, S. Pd. I Nur Hidayat

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Hendi Suhendi, S. Sos.

Page 107: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MTs Al-Mursyidiyyah

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/III

Komponen : Kemampuan Berbahasa

Aspek : Menulis

Standar Kompetensi : 11. Memahami puisi lama (puisi, pantun, gurindam,

mantra)

Kompetensi Dasar : 11.1 Menjawab dan atau mengajukan pertanyaan tentang

isi wacana tulis

Indikator : 11.1.1 Memahami pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis

tentang pantun

11.1.2 Membuat pantun melalui media yaitu media

gambar

Alokasi Waktu : 4 x 40 Menit (2 x pertemuan)

7. Tujuan Pembelajaran

c. Pembelajaran kemampuan menulis pantun melalui media gambar,

siswa diharapkan dapat menulis pantun sesuai dengan aturan yaitu

berdasarkan ciri-cirinya.

d. Pembelajarankemampuan menulis pantun melalui media gambar,,

siswa diharapkan dapat menulis pantun melalui media gambar yang

telah disediakan.

Page 108: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

8. Materi Pembelajaran

Menulis pantun melalui media gambar yang telah disediakan oleh

pendidik dengan berbagai macam-macam jenis pantun untuk memperoleh

pemahaman yang optimal.

9. Pendekatan, Media, dan Metode Pembelajaran

d. Pendekatan : Berpusat pada siswa

e. Media : Gambar

f. Metode : Pemodelan, diskusi, penugasan, dan tanya jawab

10. Langkah-langkah Kegiatan

d. Kegiatan Awal

No. Deskripsi Kegiatan Guru Nilai Karakter

1. Orientasi :

d. Guru membuka pembelajaran

dengan mengucap salam dan

menanyakan kabar siswa

e. Guru menunjuk seorang siswa untuk

memimpin doa pembuka (acak)

f. Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa

Apresiasi :

e. Guru menanyakan kembali materi

sebelumnya

Motivasi dan Tujuan :

e. Guru mengajak siswa untuk aktif

dalam pembelajaran

f. Guru memberikan manfaat tentang

pentingnya menulis

g. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan diajarkan

h. Siswa diberi penjelasan tentang

Religius

Religius

Jujur

Menghargai

Aktif

Disiplin

Menghargai

Menghargai

Page 109: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

proses pembelajaran yang akan

berlangsung

e. Kegiatan Inti

No. Langkah Kegiatan Nilai

Karakter

2. d. Eksplorasi

6) Guru menempelkan 10

jenisgambarpadapapantulis

7) Guru kembalimemberikan contoh kepada

siswa untuk membuatpantundengan media

gambar

8) Guru mempersilakan

siswauntukmengerjakanpantunnyasecaraind

vidu

9) Siswamengumpulkanpekerjaannya

10) Guru mengecek pekerjaan lembar siswa

hingga selesai

Santun

Aktif

Gemar

membaca

Aktif

Tanggung

jawab,

percaya

diri

e. Elaborasi

4) Guru memberikan latihan soal pertanyaan

tentang materi yang diajarkan

5) Siswa mengerjakan latihan soal secara

mandiri

6) Membahas secara bersama-sama tugas yang

telah dikerjakan

Mandiri

dan

percaya

diri

Mandiri

Percaya

Page 110: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

diri dan

berani

f. Konfirmasi

3) Guru memberi penguatan tentang materi

pembelajaran

4) Guru menanyakan kembali kepada siswa

tentang pembelajaran hari ini yang belum

dipahami

Disiplin

Aktif

f. Kegiatan Akhir

No. Langkah Kegiatan Nilai Karakter

3. a. Simpulan

Guru bersama siswa menyimpulkan

materi yang dipelajari

Komunikatif

f. Refleksi

3) Guru mengevaluasi hasil belajar

siswa

4) Siswa memberikan kesan dan pesan

tentang pembelajaran yang diikuti

Disiplin

Percaya diri

g. Informasi kegiatan selanjutnya

2) Guru memberikan informasi tentang

materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya

Disiplin

h. Penutup

3) Guru meminta seorang siswa untuk

memimpin doa penutup (acak)

4) Memberi salam penutup

Religius

Religius

Page 111: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

11. Sumber Belajar

Buku Bahasaku Bahasa Indonesia / karangan Johan Wahyudi dan

Darmiyati Zuchdi hlm. 157, penerbit PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,

Solo.

12. Penilaian

No. Indikator Teknik Bentuk Instrumen

Penilaian

1. Menjawab pertanyaan yang

berhubungan dengan materi

pantun

Tes

Tertulis

Terlampir

2. Menjawab pertanyaan yang

berhubungan dengan jenis-jenis

pantun

Tangerang Selatan, 12 April 2017

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Yedi, S. Pd. I Nur Hidayat

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Hendi Suhendi, S. Sos.

Page 112: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 113: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 114: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 115: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 116: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 117: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 118: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 119: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 120: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 121: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 122: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 123: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 124: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 125: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 126: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 127: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 128: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 129: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 130: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 131: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 132: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 133: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 134: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 135: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 136: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 137: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 138: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 139: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 140: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …
Page 141: PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN …

RIWAYAT PENULIS

NurHidayat, lahir di Jakarta,13 November 1993.

Penulis adalah anak pertama sekaligus anak satu-satunya

dari pasangan Bapak Matalih dan Ibu Ameh yang

bertempat tinggal di Jl. Flamboyan rt 006/02 no 37. Kel.

Srengseng Kec. Kembangan Jakarta Barat 11630.

Penulis menempuh pendidikan pertamanya di TK

Fajrul Huda, Srengseng (1999-2000), SDN Srengseng 06 pagi (2000-2006), SMP

Islam Al-Huda Kebon Jeruk (2006-2009), MAN 10 Jakarta (2009-2012) dan

melanjutkan S-1 tahun 2012 pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Selain sibuk menuntut ilmu di kawasan Ciputat, anak pertama ini memiliki

banyak hobi yaitu mendengar musik membaca novel dan bermain futsal. Salah satu

hobinya tersebut yaitu futsal membawa penulis membentuk tim yang bernama

Sastranesia dan aktif mengikuti turnament yang diadakan di dalam maupun luar

kampus. Beragam piala pun sudah diraih oleh kami dan tentunya membawa nama

baik bagi jurusan PBSI. Saat ini penulis sudah mengajar di salah satu sekolah di

Jakarta.