PENGARUH MEDIA DIORAMA BERBASIS AUDIO VISUAL ...
Transcript of PENGARUH MEDIA DIORAMA BERBASIS AUDIO VISUAL ...
PENGARUH MEDIA DIORAMA BERBASIS AUDIO VISUAL
PADAPEMBELAJARAN PKn SDN 11 KALUMEME
KABUPATEN BULUKUMBA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
WAHYU SAPUTRA
10540 11128 16
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
iii
iv
v
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Menjalani hidup sesuai dengan apa yang telah
ditakdirkan dan jangan jadikan hidup itu beban
Tetap santai dalam menghadapi sesuatu
Karya ini kupersembahkan buat:
Kedua orang tuaku, saudaraku, keluargaku, sahabatku
serta orang-orang yang selalu menyayangiku
yang selalu mengiringi doa kepada Allah Subhanahu Wata’ala,
demi kesuksesan dalam mewujudkan harapan menjadi kenyataan
vii
ABSTRAK
Wahyu Saputra 2020. Pengaruh Media Diorama Berbasis Audio Visual
Pada Pembelajaran PKn SDN Kalumeme Kabupaten Bulukumba. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Andi Sugiati dan
pembimbing II Andi Baso.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan media
diorama berbasis audiovisual berpengaruh pada pembelajaran PKn materi
keputusan bersama kelas V SDN 11 Kalumeme Kabupaten Bulukumba. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media diorama berbasis audiovisual
pada pembelajaran PKn materi keputusan bersama kelas V SDN 11 Kalumeme
Kabupaten Bulukumba. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian pre eksperimental dengan jenis One Group pretest-posttest
Design.
Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas V SDN Kalumeme
Kabupaten Bulukumba sebanyak 11 murid. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan hasil penilaian tes. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis
dengan menggunakan teknik analisis statistika, yaitu statistika deskriptif dan
statistika inferensial.. Setelah diperoleh t Hitung 5,8284 dan t tabel 1,812 maka
diperoleh tHitung > tTabel atau 5,8284 > 1,812. Berdasarkan hasil dari t Hitung dan t
Tabel, dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa
penggunaan media diorama berbasis audiovisual dalam proses pembelajaran
terdapat pengaruh terhadap materi keputusan bersama murid kelas V SDN 11
Kalumeme Kabupaten Bulukumba.
Kata Kunci : Media Diorama Berbasis Audiovisual, Materi Keputusan Bersama
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt atas
berkat rahmat dan ridha-Nyalah sehingga penulis masih diberikan kesehatan,
kesempatan, kesabaran terlebih lagi karunia kemauan serta tekad yang
dianugerahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, tak lupa
pula penulis panjatkan salam dan taslim atas junjungan nabi besar Muhammad
saw, sebagai suri tauladan untuk menjadi manusia yang cerdas dan berakhlak di
dunia ini.
Sebagai manusia yang tak luput dari berbagai kekurangan, banyak kendala
yang dihadapi dalam penyusunan skripsi ini, penulis ini telah banyak mendapat
bantuan dalam bentuk bimbingan, saran maupun dorongan dari berbagai pihak.
Sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, selayaknya apabila
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan
kepada semua pihak yang telah membantu penulis.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua
Ayahanda tercinta Alm Amrullah Syahar dan Ibunda tersayang Satriah yang telah
berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis
dalam proses pencarian ilmu, saudara-saudaraku, serta seluruh keluargaku yang
telah memberikan motivasi dan doa restunya selama penyusunan skripsi.
ix
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Dr. Andi Sugiati,
M.Pd dan Drs. H. Andi Baso, M.Pd.I pembimbing I dan Pembimbing II yang
telah membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan
skripsi.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. H. Ambo Asse,
M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah menyiapkan
sarana dan prasarana sehingga kegiatan perkuliahan dapat dilaksanakan dengan
baik, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin
penelitian kepada penulis, Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd Ketua Prodi PGSD FKIP
Universitas Muhammadiyah Makassar. Serta seluruh dosen dan para staf pegawai
dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis sejak masuk kuliah sampai sekarang.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada
Kepala Sekolah UPT SPF SDN 11 Kalumeme HJ. Rosmala, S.Pd. SD dan
Saifuddin, S.Pd. guru kelas V, serta seluruh Murid kelas V atas kerja samanya
selama penulis melakukan penelitian.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman
seperjuangan kelas C angkatan 2016 PGSD, yang selalu memberikan bantuan
serta dukungannya selama ini.
x
Penulis menyadari bahwa isi skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kritik dan saran membangun sangat diharapkan, Semoga segala bantuan,
motivasi, bimbingan dan doa dari berbagai pihak senantiasa mendapatkan berkah
dan rahmat dan ilahi rabbi.
Makassar, September 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN ............................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR .............................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 8
A. Kajian Pustaka ................................................................. 8
1. Pengertian Belajara .................................................. 8
2. Hakikat Pembelajaran .............................................. 8
3. Pembelajaran ........................................................... 9
4. Hakikat PKn .......................................................... 12
5. Pembelajaran PKn SD ........................................... 16
6. Materi Keputusan Bersama ................................... 19
xii
7. Hakikat Media Pembelajaran ................................. 24
8. Media Audio Visual ............................................... 28
9. Media Diorama ...................................................... 29
B. Kerangka Pikir ................................................................ 32
C. Hipotesis Penelitian ........................................................ 34
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 37
A. Jenis Penelitian ................................................................ 37
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................... 37
C. Sumber Data .................................................................... 38
D. Populas dan Sampel ......................................................... 38
E. Instrumen Penelitian ........................................................ 40
F. Tehnik Pengumpulan Data .............................................. 40
G. Tehnik Analisis Data ....................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 46
A. Hasil Penelitian .............................................................. 46
1. Karakteristik Responden ........................................ 46
2. Hasil Observasi ....................................................... 47
3. Hasil Statistis Deskriptif ......................................... 47
4. Hasil Statistis Inferensial......................................... 53
B. Pembahasan .................................................................... 55
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 58
A. SIMPULAN ........................................................................ 58
B. SARAN ............................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Sampel Murid Kelas V .......................................................... 39
Tabel 3.2 Tabel Sampel Murid Kelas V........................................................... 39
Tabel 3.3 Standar Ketuntasan PKn .................................................................. 43
Tabel 4.1 Data Karakteristik Responden ......................................................... 46
Tabel 4.2 Data Observasi murid....................................................................... 47
Tabel 4.3 Hasil nilai Pre-test dan Posttest ........................................................ 48
Tabel 4.4 Perhitungan Untuk Mencari Mean Nilai Pre-test ............................. 48
Tabel 4.5 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Pre-test .................................... 49
Tabel 4.6 Perhitungan Untuk Mencari Mean Nilai Posttest ............................ 50
Tabel 4.7 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Posttest .................................... 51
Tabel 4.8 Rekapitulasi Sebelum dan Sesudah Perlakuan................................. 51
Tabel 4.9 Distribusi Tingkat Hasil KeterMPILn Menulis ............................... 52
Tabel 4.10 Analisis Skor Pretest dan Posttest .................................................. 53
xiv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 Musyawarah dalam keluarga ................................................... 21
GAMBAR 2.2 Musyawarah di sekolah ........................................................... 22
GAMBAR 2.3 Musyawarah di masyarakat ..................................................... 23
GAMBAR 2.4 Kerangka pikir ......................................................................... 34
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP
Lampiran 2 Data Hasil Pretest & Postest
Lampiran 3 Analisis Hasil Data Hasil Dari Pretest & Postest
Lampiran 4 Lembar Kehadiran
Lampiran 5 Soal dan Hasil Nilai tes soal pilihan ganda
Lampiran 6 Lembar Observasi aktifitas murid
Lampiran 7 Dokumentasi
Lampiran 8 Persuratan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan hak dan kewajiban warga negara yang harus
dipenuhi baik melalui pendidikan formal, informal maupun nonformal.
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
pasal 1 yaitu,
Pendidikan merupakan usaha yang direncanakan untuk
mewujudkan proses pembelajaran untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar memiliki spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian yang baik, kecerdasan, serta keterampilan untuk
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Setiap kegiatan memiliki suatu tujuan yang harus dicapai begitu pula
dengan kegiatan pendidikan. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat,
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mengembangkan potensi peserta didik.
Tujuan pendidikan tersebut menjadi tolak ukur keberhasilan suatu kegiatan
pendidikan.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kurikulum yang berupa
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
menyatakan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum
2
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan.
Proses pembelajaran yang berlangsung di Indonesia saat ini menggunakan
kurikulum 2013 yang terdiri atas beberapa kelompok mata pelajaran. Salah satu
mata pelajaran yang selalu ada di setiap jenjang pendidikan adalah Pendidikan
Kewarganegaraan. Badan Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
1945. Menurut Mulyasa (Baso, 2017:35) Mata pelajaran PKn bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan:
(1) Mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam
menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di
negaranya; (2)Mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan
secara aktif dan bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak seara
cerdas dalam semua kegiatan (3)Berkembang secara positif dan
demokratis sehingga mampu hidup bersama dengan bangsa lain di
dunia dan mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan
teknologi Informasi dan Komunikasi dengan baik.
Tujuan PKn tersebut dicapai melalui proses pembelajaran yang terdiri
dari beberapa aspek. Ruang lingkup mata pelajaran PKn meliputi aspek-aspek
sebagai berikut: (1) persatuan dan kesatuan bangsa; (2) norma, hukum dan
peraturan; (3) hak asasi manusia; (4) kebutuhan warga negara; (5) konstitusi
negara; (6) kekuasan dan politik; (7) pancasila; (8) globalis (Baso, 2017:36)
3
Permasalahan pembelajaran PKn masih terjadi di SD. Berdasarkan hasil
pra penelitian yang dilakukan di SDN 11 Kalumeme melalui wawancara
ditemukan informasi bahwa pembelajaran PKn selama ini berlangsung dengan
media yang terbatas pada gambar yang ada pada buku teks murid. Guru
menggunakan metode yang kurang tepat sehingga Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu 70% tidak dapat terpenuhi. Permasalahan tersebut didukung dengan
perolehan hasil belajar PKn kelas V SDN 11 Kalumeme yang memiliki rerata
rendah yaitu 67, ditunjukkan dengan data, dari 31 murid terdapat 16 murid (51%)
yang mendapatkan nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu:70,
sedangkan sisanya 15 murid (49%) nilainya dibawah KKM..
Berdasarkan informasi tersebut ditemukan permasalahan mengenai kurang
tersedia media pembelajaran yang menyebabkan murid kurang termotivasi dalam
mengikuti pembelajaran sehingga hasil belajar PKn rendah. Guru belum optimal
dalam menggunakan alat bantu mengajar. Media pembelajaran yang tersedia
untuk pembelajaran PKn terbatas pada gambar terutama pada kegiatan
musyawarah dan voting yang ada pada materi keputusan bersama dalam buku teks
guru dan murid. Penyampaian materi tanpa media yang menarik membuat murid
kurang aktif dalam pembelajaran. Materi keputusan bersama membutuhkan media
yang dapat menampilkan adegan kegiatan musyawarah dan voting yang nyata
sehingga murid dapat memahami secara langsung bagaimana proses musyawarah
dan voting itu berlangsung.
Untuk mengoptimalkan hasil belajar diperlukan berbagai faktor, salah
satunya adalah media pembelajaran. Penggunaan media pendukung penyampaian
4
sebuah materi harus diperhatikan oleh guru sebelum melaksanakan proses
pembelajaran. Hamalik (Arsyad, 2019:19) mengemukakan bahwa pemakaian
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan ransangan kegiatan
belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap murid.
Media pembelajaran membantu murid untuk menyerap informasi yang diberikan
guru serta menjadi daya tarik murid untuk memperhatikannya.
Di era globalisai ini telah banyak bermunculan teknologi seperti computer,
TV, Internet dll dengan perkembangan tehnologi yang begitu pesat seperti
sekarang kita bisa menggabungkan media pembelajaran dengan tehnologi yang
ada, contohnya media pembelajaran diorama dengan audiovisual untuk
menambah ketertarikan murid dalam belajar . Berdasarkan permasalahan tersebut
peneliti ingin menguji efektifitas media pembelajaran diorama berbasis media
audiovisual pada materi keputusan bersama untuk meningkatkan hasil belajar
murid itu sendiri. Melalui media pembelajaran ini murid dapat memahami dan
menerapkan cara mengambil keputusan bersama dan bentuk-bentuk keputusan.
Media diorama berbasis audiovisual menyajikan contoh pengambilan keputusan
secara konkret dalam bentuk miniatur pemandangan tiga dimensi. Selain itu media
diorama berbasis audiovisual akan menarik minat murid untuk mengikuti
pembelajaran.
Media Diorama adalah sajian pemandangan dalam ukuran kecil yang
dilengkapi dengan patung dan perincian lingkungan seperti aslinya serta
dipadukan dengan latar yang berwarna alami, pola atau corak tiga dimensi suatu
5
adegan atau pemandangan yang dihasilakan denga menempatkan objek dan tokoh,
di depan latar belakang dengan perspektif yang sebenarnya sehingga dapat
menggambarkan keadaan yang sebenarnya (KBBI 2017:295. ) Media Audiovisual
adalah media yang menggabungkan gambar dan suara dalam bentuk video (Noor
2010:53).
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti akan mengkaji melalui
penelitian eksperimen dengan judul Pengaruh Media Diorama Berbasis
Audiovisual Pada Pembelajaran PKn Materi Keputusan Bersama Kelas V SDN 11
Kalumeme
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini “Apakah media diorama berbasis audiovisual
berpengaruh pada pembelajaran PKn materi keputusan bersama kelas V SDN 11
Kalumeme Kabupaten Bulukumba?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan peneliti dalam
penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh media diorama berbasis
audiovisual pada pembelajaran PKn materi keputusan bersama kelas V SDN 11
Kalumeme Kabupaten Bulukumba.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoretis
6
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan mengenai
media pembelajaran. Selain itu, penelitian dapat dimanfaatkan sebagai bahan
kajian lebih lanjut kepada peneliti dan akademisi, khususnya bidang
pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
Bagi sekolah penelitian ini bermanfaat untuk menemukan solusi
untuk mengoptimalkan hasil belajar PKn dengan menerapkan media
diorama berbasis audiovisual dan dapat memberikan sumbangan yang
positif terhadap kemajuan sekolah serta kondusifnya iklim pendidikan di
sekolah, khususnya pembelajaran.
b. Bagi Guru
Media diorama berbasis audiovisual dapat dijadikan sumber belajar
oleh guru serta memberi wawasan, pengetahun dan keterampilan untuk
membuat pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, dan
meningkatkan kreativitas pendidik dalam melaksanakan proses
pembelajaran
c. Bagi Murid
Manfaat penelitian ini terutama produk media yang dihasilkan
dapat membuat murid tertarik untuk belajar dan mempermudah
pemahaman murid karena ditunjang dengan model objek seperti aslinya
7
dalam bentuk suatu adegan cerita atau peristiwa. Media diorama berbasis
audiovisual dapat mengoptimalkan hasil belajar murid.
d. Bagi Peneliti.
Menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan
ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan. Memberikan gambaran
yang jelas tentang efektifitas pembelajaran PKn dengan menggunakan
media diorama berbasis audiovisual terhadap hasil belajar murid.
e. Bagi Pembaca.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan
sumber untuk menambah wawasan dan sebagai bahan acuan untuk
pengembangan peneliti selanjutnya.
8
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Belajar
Menurut teori behavioristik proses pembentukan kebiasaan melalui
kegiatan berulang yang melibatkan asosiasi antara stimulus dan respon.
Belajar juga dapat didefinisikan sebagai perubahan pada kecenderungan
perilaku yang bersifat relatif permanen yang disebabkan oleh latihan
(Aziez, 2010:23)
Menurut boring langefeld, akibat dari proses belajar adalah "
terjadinya perubahan tingkah laku secara keseluruhan" demikian,
seseorang yang belajar akan mengalami perubahan dalam segenap aspek
perilaku baik yang kognitif konatif afektif dan motorik yang termanifestasi
kan dalam bentuk (1)pengetahuan, (2)pemahaman, (3)kebiasaan,
(4)keterampilan, (5)apresiasi, (6)emosional, (7)hubungan sosial, (8)mani,
(9)etis, atau budi pekerti (10)sikap atau Atitude. (Aziez, 2010:24)
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan prose yang melibatkan stimulus dan respon sehingga merubah
sesorang dari tidak tahu menjadi tahu dari yang tidak memiliki
pemahaman menjadi paham dan memperoleh informasi yang berguna dari
sebelumnya.
2. Hakikat Pembelajaran
10
Pembelajaran berasal dari kata belajar yang artinya berusaha,
berlatih dsb, supaya mendapat suatu kepandaian (KBBI, 2017:121).
Pembelajaran merupakan upaya pengembangan sumber daya manusia
yang harus dilakukan secara terus-menerus selama manusia hidup. Isi dan
proses pembelajaran perlu terus dimutahirkan sesuai kemajuan ilmu
pengetahuan dan kebudayaan masyarakat. (Huda, 2010:110).
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan
seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-
nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar.
Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu murid sebagai pembelajar
dan guru sebagai fasilitator (Susilana dan Cepi Riyana, 2018: 1).
Pengertian pembelajaran dari beberapa ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran
dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik.
3. Pembelajaran
Ada beberapa defenisi belajar yang disampaikan para ahli. Berikut
dikemukakan beberapa defenisi tersebut. Menurut Corey (Baso, 2017: 25)
menjelaskan “ Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan
11
seseorang dikelola secara di sengajauntuk memungkinkan ia turut serta
dalam tingkah laku tertentu, sehingga dalam kondisi-kondisi khusus akan
menghasilkan respon terhadap situasi tertentu juga”.
a. Ketuntasan Hasil Belajar
Ketuntasan belajar merupakan kemampuan yang diperoleh murid
setelah melalui kegiatan belajar, yang mencakup segala hal yaitu yang
menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan .
Setyosari (Mudlofir dan Evi Fatimatur Rusydiyah, 2017: 240)
mengatakan bahwa adapun faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar
adalah:
1. Sifat belajar (pesrta didik)
Sifat atau karakteristik murid adalah hal yang menentukan
seberapa jauh pembelajaran dilaksanakan. Perbedaan karakteristik
murid akan menentukan pemilihan media apa yang akan digunakan
dalam kelas.
2. Perbedaan tugas belajar (murid)
Tugas yang diberikan murid dapat memenngaruhi hasil belajar
mereka, dengan kata lain hasil belajar yang diperoleh murid
tergantung pada tugas yang diberikan guru.
3. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran berimplikasi terhadap hasil belajar murid.
Guru yang kreatif dalam menggunakan metode terbukti dapat
memberikan stimulus murid dalam belajar, dengan demikian dapat
12
dikataan bahwa penerapan metode yang variatif berpengaruh
terhadap motivasi dan prestasi belajar murid.
Untuk mengetahui apakah ketuntasan belajar telah dicapai dapat
diamati dengan cara membandingkan prestasi belajar murid yang
pengambilan datanya dari metode tes. Jika prestasi belajar lebih atau sama
dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM) maka murid dinyatakan telah
tuntas belajar. Namun, jika prestasi belajar murid kurang dari KKM maka
murid tersebut dinyatakan belum tuntas belajar.
b. Aktivitas Murid dalam Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas diartikan sebagi
“keaktifan, kegiatan, kesibukan”. Aktivitas adalah bagian kriteria
ketuntasan belajar . Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria
ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan melalui
prosedur tertentu (Kunandar, 2015 : 83).
Keaktifan murid selama proses pembelajaran merupakan salah satu
indikator adanya keinginan atau motovasi murid untuk belajar. Murid
dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti
sering bertanya pada guru atau murid lain, mau mengerjakan tugas yang
diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar,
dan lain sebagainya.
Indikator kinerja penelitian ini adalah aktivitas murid,
meningkatkan aktivitas murid selama proses belajar mengajar, yaitu
13
sedikitnya terjadi peningkatan murid yang terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
c. Respon Murid Dalam Pembelajaran
Respon merupakan gerakan-gerakan yang terkoordinasi oleh
presepsi seseorang terhadap peristiwa-peristiwa luar dalam lingkungan
sekitar. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa respon
merupakan pendapat atau keterangan seseorang terhadap sesuatu yang
diketahui. Sehingga respon murid terhadap pembelajaran dapat diartikan
sebagai pendapat murid mengenai pembelajaran PKn materi keputusan
bersama. Sedangkan respon guru terhadap pembelajaran adalah pendapat
guru mengenai pembelajaran yang diterapkan di kelas uji coba yaitu
pembelajaran PKn materi keputusan bersama dengan menggunakan media
Diorama berbasis Audiovisual.
4. Hakikat PKn
a. Pengertian Pkn
Menurut Winataputra (Baso 2017:33) Pendidikan
Kewarganegaraan yaitu pendidikan yang menyangkut status formal warga
negara yang pada awalnya diatur dalam Undang-Undang No 2 tahun 1949.
Undang-Undang ini berisi tentang diri kewarganegaraan dan peraturan
tentang naturalisasi atau pemerolehan status sebagai warga negara
Indonesia.
Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
14
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga
negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
PKn adalah usaha sadar dan terencana dalam proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kecerdasan, kecakapan, keterampilan serta kesadaran tentang
hak dan kewajiban sebagai warga negara, penghargaan terhadap hak-hak
asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada
hukum, serta ikut berperan dalam percaturan global (Susanto: 2019:230)
Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada
hakikatnya PKn adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan
hak-hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik sesuai dengan
makna Pancasila dan UUD 1945.
b. Tujuan Pkn
Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga
negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
15
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Mata pelajaran PKn
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan: (1) berpikir secara
kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan; (2)
berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
anti-korupsi; (3) berkembang secara positif dan demokratis untuk
membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat indonesia agar
dapat hidup bersama dengan bangsa- bangsa lainnya; (4) berinteraksi
dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
Berdasarkan penjelasan tersebut disimpulkan bahwa tujuan utama
PKn adalah membentuk watak atau karakteristik warga negara yang baik.
PKn bertujuan untuk melatih murid untuk berfikir secara kritis, rasional,
dan kreatif dan berperan aktif dalam menghadapi berbagai persoalan
negaranya.
c. Ruang Lingkup PKn
Menurut Mulyasa (Baso 2017:36-37) Tujuan PKn di atas dicapai
melalui proses pembelajaran yang terdiri dari beberapa aspek. Ruang
lingkup mata pelajaran PKn meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (1)
persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan,
cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa indonesia, sumpah pemuda,
16
keutuhan negara kesatuan republik indonesia, partisipasi dalam
pembelaan negara, sikap positif terhadap negara kesatuan republik
indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan; (2) norma, hukum dan
peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di
sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah,
norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistim hukum
dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional; (3) Hak Asasi
Manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota
masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM; (4) kebutuhan warga negara
meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat,
kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan
warga negara; (5) konstitusi negara meliputi: proklamasi kemerdekaan
dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan
di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi; (6) kekuasan dan
politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah
dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya
politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem
pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi; (7) pancasila meliputi:
kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses
perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai
17
pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pancasila sebagai ideologi
terbuka; (8) globalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik
luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi
5. Pembelajaran PKn di SD
Menurut Corey (Baso, 2017:25), pembelajaran adalah suatu
proses dimana lingkungan seseorang dikelola secara disengaja untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu, Sehingga
dalam kondisi kondisi khusus akan menghasilkan respon terhadap situasi
tertentu juga.
Menurut Nurani (Baso, 2017:25), konsep pembelajaran
merupakan sistem lingkungan yang dapat menciptakan proses belajar
pada diri murid selaku peserta didik dan guru sebagai pendidik, dengan
didukung oleh perangkat kelengkapan, sehingga terjadi pembelajaran. Di,
dalam pembelajaran semua kegiatan guru diarahkan untuk membantu
murid mempelajari suatu materi tertentu baik berupa pelajaran
keterampilan sikap kerohanian dan sebagainya. Dapat membantu murid
secara baik, guru harus benar-benar merencanakan pembelajaran dengan
matang dan untuk ini guru perlu mengetahui latar belakang serta
kemampuan dasar murid.
Menurut Sagala (Baso, 2017:25), pendekatan pembelajaran
merupakan aktivitas pembelajaran yang dipilih guru dalam rangka
18
mempermudah murid mempelajari bahan ajar yang telah ditetapkan oleh
guru dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Untuk menetapkan
pendekatan pembelajaran guru perlu mempertimbangkan secara khusus
kondisi murid secara keseluruhan, karena murid lah yang paling dominan
dalam menentukan keberhasilan pembelajaran.
Menurut mulyasa (Baso, 2017:25), 8 kelompok tersebut
dijelaskan pada bagian berikut:
1. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan,
cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah
Pemuda, keutuhan negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi
dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap negara kesatuan
Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan keluarga
tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-
peraturan daerah norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara sistem hukum dan peradilan nasional dan hukum dan peradilan
internasional.
3. Hak asasi manusia (HAM), meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional
HAM kemajuan penghormatan dan perlindungan HAM.
4. Kebutuhan warga negara, meliputi hidup gotong royong, harga diri
sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan
19
mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, Prestasi Diri,
persamaan kedudukan warga negara.
5. Itu si negara, meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia
hubungan dasar negara dengan konstitusi.
6. Kekuasaan dan politik, meliputi pemerintahan desa dan Kecamatan,
pemerintahan daerah dan otonomi pemerintah pusat, demokrasi dan
sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat
madani, sistem pemerintahan dalam masyarakat demokrasi.
7. Kedudukan Pancasila meliputi kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
dan ideologi negara proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,
pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari Pancasila
sebagai ideologi terbuka.
8. Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi dampak globalisasi hubungan internasional
dan organisasi internasional dan mengevaluasi globalisasi.
Berdasarkan penjelasan para ahli dapat disimpulkan pembelajaran
PKn SD merupakan pembelajaran PKn yang disesuaikan dengan
karakteristik usia murid SD. Pembelajaran PKn di SD difokuskan pada
pendidikan nilai dan moral. Di SD murid memperoleh pendidikan dasar
yang membentuk karakter yang baik dan melalui pembelajaran PKn ini
20
karakter murid dibentuk melalui pendidikan nilai dan moral yang sesuai
dengan pancasila
6. Materi Keputusan Bersama
Keputusan bisa dibuat oleh satu orang atau lebih dari satu orang
untuk mengatasi masalah tertentu. Keputusan yang dibuat oleh satu orang,
artinya pilihan dari berbagai pilihan yang tersedia ditentukan berdasarkan
kemampuan sendiri untuk mengatasi masalah tertentu. Selain mengambil
keputusan sendiri, kita juga mengambil keputusan bersama. Jika suatu
keputusan diambil oleh beberapa orang secara bersama-sama untuk
kepentingan bersama dan dilaksanakan bersama, maka keputusan itu
disebut keputusan bersama. Keputusan bersama adalah keputusan yang
dibuat bersama dan dilaksanakan untuk kepentingan bersama. Apabila
suatu masalah menyangkut kepentingan bersama, baik di rumah, di
sekolah, maupun di masyarakat, harus diputuskan bersama dengan
melibatkan semua pihak yang berkepentingan.
Dalam kehidupan organisasi, pengurus organisasi dituntut dapat
mengambil keputusan secara baik dan tepat dalam mengatasi berbagai
masalah. Demikian juga di sekolah, seorang ketua kelas atau ketua
organisasi, tidak boleh bertindak sendiri atau mengambil keputusan
sendiri tanpa melibatkan murid atau anggota yang lain. Keputusan yang
diambil haruslah merupakan keputusan bersama. Pada prinsipnya,
21
kekuasaan tertinggi itu berada di tangan anggota. Dalam kehidupan
bernegara sebagaimana ditetapkan.
Cara mengambil keputusan bersama:
1) Musyawarah mufakat
Musyawarah mufakat Artikan sebagai pembahasan untuk
menyatukan pendapat dalam penyelesaian suatu masalah bersama.
Parah dilaksanakan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur agar diperoleh hasil keputusan bersama yang dapat
dipertanggungjawabkan
2) Pemungutan suara terbanyak
Bentuk keputusan bersama yang kedua adalah keputusan
bersama berdasarkan suara terbanyak cara pengambilan keputusan
berdasarkan suara terbanyak akan dilakukan, apabila cara
pengambilan keputusan dengan cara musyawarah tidak dapat
mencapai mufakat proses pemungutan suara, bisa dilakukan dengan
beberapa cara yaitu:
1. mengajukan tangan
2. berdiri dari tempat duduk
3. berpindah tempat sesuai dengan pilihan
4. menuliskan pilihan di atas kertas kemudian dikumpulkan
22
Bentuk-bentuk keputusan bersama:
1. Lingkungan keluarga
Merupakan lingkungan masyarakat terkecil. keluarga adalah
tempat utama membina kepribadian anggota keluarga. kepribadian
seseorang yang terlihat di luar keluarga merupakan cerminan dari
sikap dan perilakunya yang terminal dalam lingkungan keluarga.
Banyak hal yang harus di masyarakat dalam keluarga. misalnya
musyawarah untuk menetapkan peraturan tata tertib keluarga,
musyawarah untuk mengisi waktu libur, dan musyawarah untuk
melaksanakan pekerjaan dalam rumah tangga.
Gambar 2.1 Musyawarah dalam keluarga
Skjabvdvm dm v
2. Lingkungan sekolah
Di lingkungan sekolah, kamu akan menghadapi keadaan dan
masalah yang berbeda dengan di lingkungan keluarga di sekolah
kamu akan bertemu dan bergaul dengan murid lainnya yang
mempunyai kepribadian berbeda beda titik demikian pula, kamu di
sekolah akan menghadapi masalah yang berbeda salah dalam
keluarga. Masalah-masalah yang kamu hadapi di sekolah pada
23
umumnya terkait dengan kegiatan organisasi kelas. Misalnya
pemilihan ketua kelas, pemilihan ketua osis, merencanakan kerja
bakti, merencanakan karya wisata dan sebagainya.
Gambar 2.2 Musyawarah di Sekolah
3. Lingkungan masyarakat
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah
cukup lama hidup dan bekerjasama dalam kesatuan sosial dengan
batas-batas tertentu. Takut merupakan lingkungan pergaulan antar
sesama manusia yang memiliki berbagai perbedaan, seperti agama,
suku, etnis, bahasa, dan adat istiadat. Pada setiap masyarakat, untuk
menyelesaikan masalah yang menyangkut kepentingan bersama,
biasanya ditempuh dengan musyawarah. Karena setiap anggota
masyarakat bisa berbeda pandangan, usul, saran, dan pendapat
berbeda dalam menyelesaikan suatu masalah bersama. Kepentingan
bersama dalam masyarakat yang di musyawarahkan, misalnya
24
masalah kerja bakti, sistem keamanan lingkungan, pemilihan ketua
RT, dan perayaan hari proklamasi kemerdekaan republik indonesia.
Gambar 2.3 Musyawarah di masyarakat
Sikap mematuhi keputusan bersama Sesuatu yang telah menjadi
keputusan bersama adalah milik bersama. Semua bertanggung jawab
untuk melaksanakannya. Melaksanakan keputusan bersama harus
dilakukan dengan ikhlas, bukan karena terpaksa. Dalam mematuhi dan
melaksanakan keputusan bersama harus disertai dengan itikad baik demi
kebaikan dan keberhasilan bersama. Demikianlah seharusnya sikap yang
demokratis. Mau mengakui kekalahan dan kekurangan diri sendiri dengan
jujur. Mau mengakui kemenangan dan kelebihan orang lain dengan jujur.
Sikap demikian akan dapat mewujudkan rasa kebersamaan dalam
mencapai tujuan bersama. Bersikap demokratis berarti tidak
mementingkan diri sendiri, melainkan mengutamakan kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan. Nilai-nilai
25
kebersamaan, kejujuran, keikhlasan, kesungguhan, dan tanggungjawab
adalah nilai-nilai demokrasi Pancasila yang harus dijunjung tinggi dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. (Hakim dkk 2019:66-76)
7. Hakikat Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan. (Noor, 2010:2). Sedangkan Gerlach dan Ely (Arsyad, 2019 : 3)
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
murid mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam
pengertian ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran
cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis
untuk menangkap,, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal.
Pembelajaran merupakan upaya pengembangan sumber daya
manusia yang harus dilakukan secara terus-menerus selama manusia
hidup. Isi dan proses pembelajaran perlu terus dimutahirkan sesuai
kemajuan ilmu pengetahuan dan kebudayaan masyarakat. (Huda,
2010:110). Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat tetjadi proses
26
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,
serta pembentukan sikap dan kepercaayaan pada peserta didik. Dengan
kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar
dapat belajar dengan baik.
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat
menyampaiakan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif, dimana penerima
pesan ( murid ) dapat melakukan proses belajar yang efektif dan efisien.
Media pembelajaran adalah alat yang dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi dan pesan-pesan pengajaran/peembelajaran dari
sumber belajar yaitu guru kepada peserta didik yaitu murid agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien. (Noor, 2010:4).
Penggunaan media pembelajaran dapat membantu pencapaian
keberhasilan belajar. Ditegaskan oleh Danim (Noor, 2010:4) bahwa hasil
penelitian telah banyak membuktikan efektivitas penggunaan alat bantu
atau media dalam proses belajar-mengajar di kelas, terutama dalam hal
peningkatan perestasi murid.
a. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagi alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar
yang ditata dan diciptakan oleh guru. (Arsyad, 2019:19).
Media memiliki beberapa fungsi diantaranya,
(1) media pembelajaran berfungsi mengatasi keterbatasan
pengalaman yang dimiliki oleh para pserta didik. (2)
27
media pembelajaran berfungsi menembus batass ruang
kelas. (3) media pembelajaran berfungsi menjalin intraksi
lansung antara peserta didik dngan lingkungannya. (4)
media mengahasilkan keseragaman pengamatan. (5) media
dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit,
dan realistis. (6) media membangkitkan keinginan dan
minat baru. (7) media membangkitkan motivasi dan
merangsang anak untuk belajar. (8) media memberikan
pengamatan yang integral/menyeluruh dari yang konkrit
sampai yang abstrak. (Noor, 2010:9)
Penggunaan media dalam mengkomunikasikan pesan kepada murid
mengalami perkembangan yang lebih lanjut dari fungsi komunikasi
bergeser kepada fungsi keterlibatan langsung dan interaksi antara murid
dengan media pengajaran yang sering disebut sumber belajar. Walaupun
tanpa didampingi guru murid dapat melibatkan diri secara langsung
(berinteraksi) dengan media sebagai sumber belajar untuk mengkaji pesan-
pesan yang terkandung di dalamnya.
b. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Pemilihan media merupakan keputusan yang menarik dan
menentukan terhadap ketepatan jenis media yang akan digunakan, yang
selanjutnya sangat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi proses
pembelajaran. (Noor, 2010:62)
Sebelum melakukan proses pemilihan media ada beberapa prinsip
yang harus diperhatikan. (Noor, 2010:63)
1. Adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media
tersebut.
28
Tujuan pemilihan media harus dihubungkan dengan tujuan dari
penggunaan media. Tujuan penggunaan media dapat bermacam-
macam, seperti sekedar pengisi waktu, untuk hiburan, untuk informasi
umum, untuk pembelajaran.
2. Adanya familiaritas media.
Istilah familiaritas berasal dari famili atau keluarga artinya
mengenal utuh tentang media yang akan dipilih. Setiap jenis media
mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda satu sama lain. Jika
dihubungkan karakteristik setiap media tersebut terhadap komponen
pembelajaran akan mempunyai konsekuensi yang berbeda. Misalnya
dihubungkan dengan tujuan pembelajaran media tertentu secara efektif
dan efisien dapat mencapai tujuan kognitif tetapi media tertentu yang
lain tidak bisa secara efektif .
3. Ada sejumlah media pembelajaran yang dapat dipilih dan
diperbandingkan.
Ada sejumlah media pembelajaran yang dapat dipilih dan
diperbandingkan sekalipun telah dikenal betul tentang sifat dan
karakteristik dari berbagai macam media, tidak akan digunanya jika idak
tersedia sejumlah media yang akan dipilih. Karna pada hakikatnya
pemilihan adalah proses pengambilan keputusan untuk menetapakan
media yang paling cocok dipakai untuk kegiatan pembelajaran, berarti
harus terdapat sejumlah media yang diperbandingkan
29
Berdasarkan pendapat para ahli dapat diambil kesimpulan bahwa
dalam dalam memilih media pembelajaran perlu memperhatikan kriteria
pemilihan media. Kriteria pemilihan media yang paling utama adalah
sesuai dengan tujuan pembelajaran, sesuai dengan isi pelajaran dan
disesuaikan dengan karakteristik murid. Guru memiliki peranan penting
dalam pemilihan media yang cocok digunakan sesuai dengan
karakteristik muridnya dan materi pelajaran. Keberhasilan suatu media
dalam kegiatan pembelajaran ditentukan oleh guru.
8. Media Audio visual
Menurut Ningrum (Taniady, 2016:4) media menjadi salah satu
kunci utama dalam proses penanaman konsep agar peserta didik mudah
memahami suatu konsep. Media menjadi alat bantu bagi guru dan peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran verbalisme tentang materi
pembelajaran.
Menurut Purwanto (Taniady, 2016:4) Salah satu yang dapat
digunakan adalah media audio visual yang alat bantu pendengaran dan
penglihatan yang digunakan untuk membantu peserta didik dalam
mengenal, memahami, mengalisis, bahkan menilai informasi dengan
mudah sehingga kerja peserta didik menjadi efektif dan efisien
Menurut Cronbach (dalam Riyanto, 2009, hlm. 5), belajar yang
sebaik-baiknya adalah dengan mengalami sesuatu yang menggunakan
30
pancaindra dan salah satu alternatif implementasinya adalah dengan
membangun pembelajaran dengan menggunakan media audio visual
Dari pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
media berbasis Audiovisual sangat membantu dalam pembelajaran karna
menarik mint murid.
9. Media Diorama
a. Pengertian Media Diorama
Menurut Sudjana dan Rivai (Sa’bani dkk, 2017-32)
menyatakan bahwa “diorama merupakan sebuah model khusus
yang dapat digunakan untuk menciptakan suasana lingkungan
tertentu”. Diorama adalah sebuah bentuk tiruan tiga dimensi mini
yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu suasana
atau keadaan yang sebenarnya. Diorama biasanya terdiri atas
objek-objek yang ditempatkan pada suatu pentas mini yang berlatar
suatu lukisan lukisan yang mendukung penyajian
Menurut Subana (Sa’bani dkk, 2017-33) menyatakan
bahwa: Kelebihan media diorama yang gidunakan oleh guru dalam
proses belajar mengajar dapat dibuat dari bahan yang murah, dan
mudah didapat, dapat dipakai berulang-ulang, dapat melukisakan
bentuk dari keadaan sebenarnya, dapat memperlihatkan bagian
dalam sesuatu yang dalam keadaan sebenarnya sulit dilihat.
31
Berdasarkan uraian diatas, maka pengertian diorama
merupakan jenis media tiga dimensi yang menggambarkan
pemandangan sebenarnya dari suatu adegan atau objek yang
ditempatkan di pentas serupa dengan teater mini dengan latar
belakang lukisan yang sesuai dengan tema objeknya.
b. Tujuan Media Diorama
Menurut Moedjiono (Sa’bani dkk, 2017-31) kelebihan dari
media visual tiga dimensi adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pengalaman secara langsung
2. Penyajian secara kongkret dan menghindari verbalisme
3. Dapat menunjukan objek secara utuh, baik konstruksi maupun
cara kerjanya
4. Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas
5. Dapat menunjukan alur suatu proses
6. secara jelas
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan Tujuan
media diorama berbasis audiovisual ini antara lain:
(1) untuk memperjelas materi pembelajaran saat guru
menyampaikan materi keputusan bersama, dalam ini media
digunakan guru untuk memberikan contoh pengambilan
keputusan; (2) untuk menggambarkan adegan sebenarnya; (3)
sumber belajar bagi murid. (4) untuk membantu murid
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Menciptakan
32
kondisi belajar yang menyenangkan melalui gambar dan
miniatur orang sehingga dapat menarik perhatian murid
memberikan motivasi.
c. Langkah-langkah penggunaan Media Diorama
Langkah penggunaan media diorama berbasis audiovisual
yaitu sebagai berikut:
1) Sebelum digunakan tentu membuat media diorama terlebih
dahulu:
a) Menentukan tema yang akan disampaikan kepada murid.
b) Membuat perencanaan pembuatan diorama berbasis
audiovisual terlebih dahulu.
c) Pembuatan media diorama berbasis audiovisual.
2) Setelah selesai di buat, media siap digunakan dalam
pembelajaran.
3) Media ini dioperasikan oleh guru.
4) Pelaksanaan dilakukan dengan tiga sesi.
5) Sesi yang pertama adalah sesi sebelum pembelajaran.
6) Penjelasan materi pelajaran.
7) Sesi kedua yaitu sesi saat pembelajaran. Dalam sesi ini guru
menggerakkan tokoh-tokoh yang terdapat pada kotak diorama
33
sesuai rekaman percakapan adegan yang telah dirancang sesuai
materi pelajaran.
8) Guru bertanya kepada murid mengenai hal yang belum
diketahui
9) Salah satu murid mencoba menggunakan media diorama
berbasis audiovisual.
10) Sesi ketiga adalah setelah pembelajaran, diorama dirapikan
disimpan jika lain waktu diperlukan kembali.
11) Guru memberikan pertanyaan kepada murid.
12) Murid menjawab pertanyaan.
13) Konfirmasi jawaban murid.
B. Kerangka Pikir
Guru dituntut untuk dapat melibatkan murid secara aktif dalam suatu
proses pembelajaran dengan harapan murid dapat mencapai tujuan
pembelajaran secara maksimal. Proses pembelajaran PKn utamanya dalam
materi keputusan bersama di sekolah dasar selama ini lebih ditekankan
kepada penjelasan guru yang dominan menggunakan metode ceramah dan
bahan atau materi yang membuat murid cuma dominan mendengarkan,
sehingga suasana belajar bersifat kaku, dan terpusat pada satu arah serta tidak
memberikan kesempatan bagi murid untuk belajar lebih aktif.
Disusunlah kerangka pikir untuk memudahkan peneliti. Pembelajaran
keterampilan menulis pantun, terlebih dahulu dilakukan dalam penelitian
adalah melakukan pretest kepada subjek yang diteliti sebelum diberikan
34
perlakuan dengan menggunakan media Diorama berbasis Audio visual dalam
meningkatkan pemahaman murid. Setelah diketahui hasil pemahaman murid
sebelum menggunakan media Diorama berbasis Audio visual, selanjutnya
peneliti menggunakan media Diorama berbasis Audio visual dalam
meningkatkan pemahaman murid . Kemudian dilakukan Posttest untuk
mengetahui hasil proses pembelajaran menggunakan media Diorama
berbasis Audio visual setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan
media Diorama berbasis Audio visual dalam materi Keputusan Bersama.
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media Diorama berbasis
Audio visual dapat membuat murid lebih antusias dalam pembelajaran, murid
lebih mudah untuk memahami secara langsug bagaimana proses pengambilan
keputusan bersama dan suasana pembelajaran di kelas lebih menyenangkan.
Penggunaan media Diorama berbasis Audio visual dalam
pembelajaran Keputusan Bersama ini diharapakan murid lebih termotivasi
untuk belajar sehingga konsep-konsep dan tatacara pengambilan keputusan
bersama dapat tertanam dengan baik.
Setelah itu dilakukan uji tes untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
yang signifikan dari hasil pemahaman materi pengambilan keputusan
bersama menggunakan media Diorama berbasis Audio visual dari pretest
dan posttest.
35
Gambar 2.4 Kerangka Pikir
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir yang telah
diuraikan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah Dengan Penggunaan
Pembelajaran PKn
Media pembelajaran
Diorama berbasis Audio visual
Pretest
Posttest
Analisis
Hasil
36
Media Diorama berbasis Audio visual akan memiliki pengaruh terhadap
materi keputusan bersama.
D. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diamati, yaitu variabel
bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
penggunaan media Diorama Berbasil Audio Visual dalam pembelajaran PKN
sebagai variabel bebas (dependen), sedangkan variabel terikat adalah
efektifitas pembelajaran PKn sebagai variabel terikat (independen).
Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran mengenai variabel dalam
penelitian ini, maka peneliti memperjelas defenisi operasional variabel yang
dimaksud, yaitu :
1. Media Audio Visual
Menurut Purwanto (Taniady, 2016:4) Salah satu yang dapat
digunakan adalah media audio visual yang alat bantu pendengaran dan
penglihatan yang digunakan untuk membantu peserta didik dalam
mengenal, memahami, mengalisis, bahkan menilai informasi dengan
mudah sehingga kerja peserta didik menjadi efektif dan efisien
2. Aktivitas murid
37
Yang dimaksud dengan aktivitas murid adalah kegiatan murid/proses
aktif murid dalam melakukan suatu kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran Diorama berbasis Audiovisual dalam
jangka waktu tertentu pada murid kelas V SDN 11 Kalumeme
3. Respon Murid
Respon murid yang dimaksimalkan adalah ukuran kesukaan, minat,
ketertarikan, atau pendapat murid tentang cara mengajar guru, LKS, bahan
ajar, dan suasana kelas dengan menggunakan media pembelajaran Diorama
berbasis Audiovisual dalam jangka waktu tertentu pada murid kelas V SDN
11 Kalumeme
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen kuantitatif,
metode penelitian eksperimen dapat di artikan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2013:72). Dalam penelitian ini
digunakan desain pra-eksperimen karena hanya melibatkan satu kelas sebagai
kelas eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group pretest-
posttest Design. Pre-Test. Dengan demikian hasil pengetahuan dapat diketahui
lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi
perlakuan. Sedangkan Post-Test digunakan untuk mengetahui pemahaman
murid setelah diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat
diketahui lebih akurat, karenadapat membandingkan dengan keadaan sebelum
diberi perlakuan (Sugiyono, 2013:74).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Kabupaten Bulukumba Kecamatan
Ujung Bulu Kelurahan Kalumeme lebih tepatnya di SDN 11 Kalumeme,
alasan Peneliti memilih lokasi tersebut karena SDN 11 Kalumeme merupakan
39
sekolah yang berda pada pinggir kota atau pinggir kecamatan dan jauh dari
pusat kota. Waktu penelitian berlangsung mulai bulan April sampai selesai.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian ini berlangsung pada semester ganjil sesuai
dengan pembelajaran yang di ajarkan.
C. Sumber Data
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek
penelitian, tidak melalui sumber-sumber tak langsung (Aziz,
2010:38)
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui sumber lain,
baik lisan maupun tulisan, dan tidak melalui sumber langsung.
(Aziz, 2010:38)
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi menurut sugiyono (2017: 117), menyatakan bahwa populasi
adalah wilayah yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertemtu yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populsi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek/obyek itu.
40
Populasi dalam penelitian ini adalah murid SDN 11 Kalumeme
Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba tahun ajaran 2020/2021.
Tabel 3.1. Tabel Sampel Murid Kelas V
NO KELAS JENIS KELAMIN
JUMLAH L P
1 I 19 26 45
2 II 17 19 36
3 III 22 28 50
4 IV 28 23 51
5 V 18 13 31
6 VI 22 23 45
JUMLAH 126 132 258
Sumber: Data sekolah SDN 11 Kalumeme Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten
Bulukumba
2. Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2017: 118) adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penarikan sampel yang
dilakukan dengan cara purposive (purposive sample). Murid yang dijadikan
sampel adalah sebagian murid kelas V SDN 11 Kalumeme Kecamatan Ujung
Bulu Kabupaten Bulukumba dikarenakan pembagian jadwal masuk murid yang
dibagi menjadi dua dikarenakan pengaruh wabah virus covid 19.
Tabel 3.2. Tabel Sampel Murid Kelas V
Kelas Jumlah Keterangan
V 11 Kelas Eksperimen
Sumber: Data sekolah SDN 11 Kalumeme Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten
Bulukumba
41
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Pedoman observasi merupakan alat yang digunkan dalam mengamati
secara langsung objek yang ada hubungannya dengan penelitian. Dalam hal
ini, peneliti melakukan pengamatan secara langsung untuk mengetahui
aktivitas belajar murid kelas V SDN 11 Kalumeme Kecamatan Ujung Bulu
Kabupaten Bulukumba
2. Dokumentsi
Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan data
yang sudah ada.
3. Tes
Tes pemahaman murid dibagi menjadi 2 jenis yaitu Pretest dan
Posttest. Pretest dilakukan untuk mengetahui pemahaman yang dimiliki
oleh murid sebelum digunakan Media Diorama berbasis Audiovisual,
posttest untuk mengetahui pemahaman yang dimiliki oleh murid setelah
penggunaan Media Diorama berbasis Audiovisual.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah ketetapan cara-cara yang digunakan oleh
peneliti. Dalam pengumpulan data ini, peneliti menggunakan beberapa metode
yaitu:
42
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
awal dan tes akhir, adapun langkah-langkah pengumpulan data yang akan
dilakukan sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Peneliti meggunakan observasi partisipan misalnya, peneliti dapat
berperan sebagai guru,ia dapat mengamati bagaimana perilaku guru dan
murid dalam pembelajaran, bagaimana semangat belajar murid,bagaimana
hubungan satu guru dengan guru lain.
2. Metode Dokumentasi
Peneliti meggunakan Metode dokumentasi dengan menggunakan data-data
yang sudah ada seperti laporan bulanan sekola, laporan tahunan, dan jurnal
guru.
3. Tes
Peneliti menggunakan tes atau pertanyaan seputar materi yang
disampaikan untuk menguji pemahaman murid. pretest dan posttest
G. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan
digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa
nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua
nilai tersebut dengan mengajukkan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai
yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai Post test. Pengujian perbedaan
nilai hanya dilakukan terhadap rerata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu
digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian langkah-
43
langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen One Group Pretest
Posttest Design adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data Statistik Deskriptif
Merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul selama proses
penelitian dan bersifat kuantitatif. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan
melalui analisis ini adalah sebagai berikut:
a) Rata-rata (Mean)
= ∑
b) Persentase (%) nilai rata-rata
=
x 100%
Dimana:
P = Angka persentase
f = frekuensi yang dicari persentasenya
N = Banyaknya sampel responden.
Dalam analisis ini peneliti menetapkan tingkat kemampuan murid dalam
penguasaan materi pelajaran sesuai dengan prosedur yang dicanangkan oleh SDN
11 Kalumeme yaitu:
44
Tabel 3.3. Standar Ketuntasan PKn
Interval Kategori
85 – 100 Sangat Baik (SB)
75 – 84 Baik (B)
60 – 74 Cukup (C)
40 – 59 Kurang (K)
0 – 39 Kurang Sekali (KS)
1. Analisis Statistik Inferensial
Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik
statistik t atau uji t. Dengan rumus sebagai berikut (Arikunto (2011: 275)) :
√
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan posttest dan pretest
X1 = Hasil sebelum perlakuan (pretest)
X2 = hasil setelah perlakuan (postest)
d = Deviasi masing-masing subjek
= Jumlah kuadrat deviasi
N = Subjek pada sampel
Langkah-langkah dalam pengajuan hipotesis adalah sebagai berikut :
a. Menentukan harga “Md” dengan menggunakan rumus
Md
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan posttest dan pretest
∑d = Jumlah dari gain (postest - pretest)
N = Subjek pada sampel
45
b. Mencari harga “∑X2d” dengan menggunakan rumus
∑X2d
Keterangan :
= Jumlah kuadrat deviasi
∑d = Jumlah dari gain (postest - pretest)
N = Subjek pada sampel
c. Menentukan t Hitung menggunakan rumus
√
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan posttest dan pretest
d = Deviasi masing-masing subjek
= Jumlah kuadrat deviasi
N = Subjek pada sampel
Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
kaidah pengujian signifikan :
a. Jika t Hitung> t Tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti
penggunaan media Diorama berbasis Audiovisual berpengaruh
terhadap materi keputusan bersama kelas V SDN 11 Kalumeme
Kabupaten Bulukumba.
b. Jika tHitung< t Tabel maka Ho diterima, berarti penggunaan media
Diorama berbasis Audiovisual tidak berpengaruh terhadap materi
keputusan bersama kelas V SDN 11 Kalumeme Kabupaten
Bulukumba.
46
d. Menentukan nilai t Tabel. Mencari t Tabel dengan menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan a = 0.05 dan df =N -k
Membuat kesimpulan apakah penggunaan media Diorama berbasis
Audiovisual berpengaruh terhadap materi keputusan bersama murid kelas V
SDN 11 Kalumeme Kabupaten Bulukumba.
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 agustus sampai tanggal 14 Agustus
2020 dengan judul Pengaruh Media Diorama Berbasis Audio Visual Pada
Pembelajaran PKn SDN 11 Kalumeme Kabupaten Bulukumba, dengan tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media diorama berbasis
audiovisual pada pembelajaran PKn SDN 11 Kalumeme Kabupaten Bulukumba.:
1. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil observasi kelas V yang dilakukan oleh peneliti di SDN
11 Kalumeme Kabupaten Bulukumba, maka data-data responden yang
dikumpulkan sebagai berikut.
Tabel 4.1 Data karakteristik responden
No. Responden Jenis kelamin Umur Ket
1 A M P 11
2 A L L 11
3 A F P 11
4 F H L 10
5 M R L 11
6 A Y L 11
7 A F S L 11
8 H Y P 11
9 A N P 10
10 A R L 11
11 A S L 10
48
2. Hasil Observasi
Berdasarkan hasil observasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti di
SDN 11 Kalumeme Kabupaten Bulukumba terkhususnya pada kelas V, maka
diperoleh data-data yang dikumpulkan sebagai berikut.
Tabel 4.2 Data Observasi murid
NO Komponen yang dinilai Jawaban
YA TIDAK
1 Murid membaca doa sebelum belajar √
2 Murid duduk rapi siap mengikuti pembelajaran √
3 Murid aktif pada saat pembelajaran √
4 Murid memperhatikan penjelasan dari guru √
5 Murid bersikap tenang saat pembelajaran √
6 Murid memperhatikan media diorama berbasis
audiovisual yang dijelaskan oleh guru
√
7 Murid bersemangat saat melihat media diorama berbasis
audiovisual
√
8 Murid bersemangat saat diminta memperhatikan √
9 Murid membaca doa sesudah belajar √
10 Murid pulang dengan teratur √
Jumlah 10
3. Hasil Statistis Deskriptif
a. Hasil Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Media Diorama Berbasis
Audio Visual ( pretest dan posttest )
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SDN 11
Kalumeme Kabupaten Bulukumba, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan
melalui instrumen tes plihan ganda.
49
Data hasil sebelum dan sesudah menggunakan media Diorama Berbasis
Audio Visual (pretest dan posttest) dapat diketahui sebagai berikut :
Tabel 4.3 Hasil nilai sebelum dan sesudah menggunakan media Diorama
Berbasis Audio Visual murid (pretest dan posttest) kelas V
No. Responden Nilai Pretest Nilai Posttest
1 A M 50 75
2 A L 55 80
3 A F 45 70
4 F H 45 70
5 M R 60 75
6 A Y 70 80
7 A F S 75 80
8 H Y 60 80
9 A N 80 90
10 A R 70 75
11 A S 85 90
Berdsarkan tabel hasil nilai pretest diatas, untuk mencari mean (rata-rata)
nilai pretest dari murid kelas V SDN 11 Kalumeme Kabupaten Bulukumba dapat
dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 4.4 Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Pretest
X f f.X
45 2 90
50 1 50
55 1 55
60 2 120
70 2 140
75 1 75
50
80 1 80
85 1 85
Jumlah 11 695
Keterangan : X = nilai pretest, f = frekuensi dan f.X = jumlah nilai pretest
Dari data diatas, dapat diketahui bahwa nilai dari ∑fX = 695 , sedangkan
diketahui nilai dari N adalah 11. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai mean (rata-
rata) sebagai berikut :
Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas, maka diperoleh nilai mean
(rata-rata) murid kelas V SDN 11 kalumeme Kabupaten Bulukumba sebelum
menggunakan media Diorama Berbasis Audio Visual adalah 63,18
Tabel 4.5 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Pre-test
Persentase Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)
≤ 70
≥ 70
Tidak tuntas
Tuntas
6
5
55%
45%
JUMLAH 11 100 %
Sumber: Data Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Pre-test
Berdasarkan tabel 4.5 di atas maka dapat disimpulkan bahwa setelah
dilakukan Pre-test terdapat 6 murid (55 %) yang belum tuntas hasil belajarnya
dan 5 murid (45 %) yang telah tuntas belajarnya. Ini berarti ketuntasan belajar
tidak memuaskan secara klasikal karena nilai rata-rata 63,18 tidak mencapai KKM
yang diharapkan yaitu 70.
51
Berdsarkan tabel hasil nilai pretest diatas, Untuk mencari mean (rata-rata)
nilai pretest murid kelas V SDN 11 Kalumeme Kabupaten Bulukumba dapat
dilihat melalui tabel berikut ini
Tabel 4.6 Perhitungan Untuk Mencari Mean (Rata-Rata) Nilai Posttest
X f f.X
70 2 140
75 3 225
80 4 320
90 2 180
Jumlah 11 865
Keterangan : X = nilai posttest, f = frekuensi dan f.X = jumlah nilai posttest
Dari data diatas, dapat diketahui bahwa nilai dari ∑fX = 865, sedangkan
nilai dari N adalah 11. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai mean (rata-rata)
sebagai berikut :
x = 78,63
Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas, maka diperoleh nilai mean (rata-
rata) dari hasil tes murid kelas V SDN 11 Kalumeme Kabupaten Bulukumba
setelah treatment (perlakuan) dengan menggunakan media Diorama Berbasis
Audio Visual adalah 78,63.
52
Tabel 4.7 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Posttest
Persentase Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)
≤ 75
≥ 75
Tidak tuntas
Tuntas
0
11
0%
100%
JUMLAH 11 100 %
Sumber: Data Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Pre-test
Berdasarkan tabel 4.7 di atas maka dapat disimpulkan bahwa setelah
dilakukan Post-test hasil belajar 11 murid (100%) yang telah tuntas belajarnya.
Ini berarti ketuntasan belajar memuaskan secara klasikal karena nilai rata-rata
78,63 telah mencapai KKM yang diharapkan yaitu 70.
Nilai statistik deskriptif pretest dan postest murid yang diajarkan sebelum
(pretest) dan sesudah (postest) diberikan perlakuan menggunakan media Diorama
Berbasis Audio Visual. Data hasil tes yang dilaksanakan sebanyak 11 murid kelas
V SDN 11 Kalumeme Kabupaten Bulukumba dapat dilihat pada tabel rekapitulasi
nilai sebagai berikut :
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Tes Murid Kelas V SDN 11 Kalumeme
Kabupaten Bulukumba Sebelum Perlakuan (pretest) dan Setelah
Perlakuan (postest)
Statistik Deskriptif Nilai
Pretest Postest
Mean 63,18 78,63
Median 65 77,5
Modus 70 80
Minimum 45 75
Maximum 85 90
Sum 328,18 401,13
53
Berdasarkan hasil analisis data statistik deskriptif pada tabel diatas
memberik gambaran umum sebelum perlakuan (pretest) yaitu memperoleh nilai
mean (rata-rata) sebesar 63,18 dan setelah perlakuan (postets) dengan
menggunakan media Diorama Berbasis Audio Visual di peroleh nilai rata-rata
sebesar 78,63 dari nilai rata-rata (mean) tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata-rata
postest lebih tinggi dari pada pretest. Nilai minimum pada pretest yaitu nilai 45
sedangkan pada posttest adalah nilai 75, dapat di lihat bahwa nilai minimum pada
pretest dapat dikategorikan masih kurang. Dan Nilai maximum pada pretest yaitu
nilai 85 sedangkan pada posttest adalah nilai 90, dapat di lihat bahwa nilai
maximum pada postets lebih tinggi dibandingkan pretest. Sehingga jumlah
keseluruhan rekapitulasi nilai adalah 401,13 > 328,18
Dari data diatas dapat dilihat tingkat frekuensi dan persentase hasil tes
berdasarkan hasil pretest dan postest. Dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9 Distribusi Tingkat Hasil Tes Murid Kelas V SDN 11 Kalumeme
Kabupaten Bulukumba pada Kelompok Eksperimen
Berdasarkan Hasil Pretest dan Postest
Interval Keterangan
Kelompok Eksperimen
Pretest Postest
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
85 – 100 Sangat Baik 1 9% 2 18,18
75 – 84 Baik 2 18,18% 7 63,63
60 – 74 Cukup 4 36,36% 2 18,18
40 – 59 Kurang 4 36,36% 0 0%
0 – 39 Kurang Sekali 0 0% 0 0%
Jumlah 11 100 % 11 100 %
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa tingkat murid pada tahap pretest hanya 1 murid yang berada
54
pada kategori sangat baik, 2 murid berada pada kategori baik, 4 murid berada pada
kategori cukup baik, 4 murid berada pada kategori kurang. Dan tidak ada murid
berada pada kategori kurang sekali. Sedangkan pada postest terdapat 2 murid
berada pada kategori sangat baik dan, 7 murid berada pada kategori baik dan 2
murid pada kategori cukup baik, dan tidak ada murid pada kategori kurang dan
kurang sekali.
Melihat hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwah tingkat hasil tes
sebelum menggunakan media Diorama Berbasis Audio Visual `tergolong kurang.
Dan tingkat hasil tes setelah menggunakan media Diorama Berbasis Audio Visual
tergolong sangat baik.
4. Hasil Statistik Inferensial
Sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu ada pengaruh penggunaan media
Diorama Berbasis Audio Visual terhadap materi keputusan bersama murid kelas
V SDN 11 Kalumeme Kabupaten Bulukumba, maka teknik yang digunakan untuk
menguji hipotesis adalah teknik statistik inferensial dengan menggnakan uji-t.
Tabel 4.10 Analisis Skor Pretest dan Postest
No X1 (Pretest) X2 (Postest) d = X2 – X1 d2
1 50 75 25 625
2 55 80 25 625
3 45 70 25 625
4 45 70 25 625
5 60 75 15 225
6 70 80 10 100
7 75 80 5 25
8 60 80 20 400
9 80 90 10 100
10 70 75 5 25
11 85 90 5 25
Jumlah 695 865 170 3.400
55
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis penelitian yang dilakukan
peneliti adalah sebagai berikut:
a. Mencari nilai “Md” dengan menggunakan rumus:
Md
= 15,45
Keterangan Md = mean dari perbedaan Pretest dan Postest
b. Mencari nilai “∑X2d” dengan menggunakan rumus
∑X2d
Keterangan ∑X2d = jumlah kuadrat deviasi
c. Menentukan t Hitung menggunakan rumus
√
√
√
√
56
d. Menentukan nilai t Tabel
Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf
signifikan a = 0.05 dan df =N - k =11-1 =10 maka diperoleh t 0,05 = 1,812
Setelah diperoleh t Hitung 5,8284 dan t tabel 1,812 maka diperoleh tHitung >
tTabel atau 5,8284 > 1,812. Berdasarkan hasil dari t Hitung dan t Tabel, dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa penggunaan
media Diorama Berbasis Audio Visual dalam proses pembelajaran terdapat
pengaruh terhadap materi keputusan bersama bagi murid kelas V SDN 11
Kalumeme Kabupaten Bulukumba.
B. Pembahasan
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
Diorama Berbasis Audio Visual terhadap materi keputusan bersama bagi murid
kelas V SDN 11 Kalumeme Kabupaten Bulukumba dengan memperhatikan nilai
tes
Pemberian tes sebelum perlakuan (pretest) diberikan kepada murid untuk
mengetahui hasil analisis tanpa menggunakan media Diorama Berbasis Audio
Visual, kemudian murid diberikan perlakuan (treatment) peneliti menerapkan
media Diorama Berbasis Audio Visual pada saat proses belajar mengajar.
Kemudian peneliti kembali memberikan tes setelah perlakuan (postest) untuk
57
mengetahui hasil analisis dengan menggunakan media Diorama Berbasis Audio
Visual.
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada analisis data, secara
deskriptif hasil rekapitulasi hasil tes murid kelas V SDN 11 Kalumeme Kabupaten
Bulukumba menggunakan media Diorama Berbasis Audio Visual, pada pretest
(sebelum perlakuan) nilai maximum yaitu 85 dan nilai minimum yaitu 45.
Sedangkan pada postest dapat dilihat nilai maximum yaitu 90 dan nilai minimum
yaitu 75. Dari hasil uraian analisis data, diperoleh nilai mean (rata-rata) tes
sebelum menggunakan media Diorama Berbasis Audio Visual (pretest) adalah
63,18. Sedangkan hasil analisis data, nilai mean (rata-rata) setelah menggunakan
media Diorama Berbasis Audio Visual (postest) adalah 78,63. Berdasarkan dari
data diatas menunjukkan bahwa hasil posttest lebih tinggi dari nilai pretest.
Hasil penelitian yang diuraikan diatas analisis statistik deskriptif,
sedangkan untuk menguji hipotesis dari penelitian ini dapat di uraikan dengan
hasil analisis data inferensial dengan menggunakan rumus uji t, diketahui bahwa
nilai tHitung sebesar 5,8284. Dengan frekuensi (Df) sebesar 11-1 =10, pada taraf
signifikan 0.05% diperoleh t tabel sebesar 1,812. Oleh karena tHitung > t tabel pada
taraf signifikan 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa
penggunaan media Diorama Berbasis Audio Visual mempengaruhi materi
keputusan bersma murid kelas V SDN 11 Kalumeme Kabupaten Bulukumba.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa media Diorama
Berbasis Audio Visual memiliki pengaruh terhadap materi keputusan bersama
murid kelas V SDN 11 Kalumeme Kabupaten Bulukumba, murid setelah
58
perlakuan dengan menggunakan media Diorama Berbasis Audio Visual pada
pembelajaran materi keputusan bersama memperoleh hasil yang lebih tinggi.
Sehingga dapat dikatakan pembelajaran dengan media Diorama Berbasis Audio
Visual memberikan kesempatan kepada murid untuk menuangkan ide, menarik
perhatian murid, termotivasi dalam proses pembelajaran serta dapat dijadikan
sebagai sumber belajar, kesimpulan yang di ambil peneliti ini juga sejalan dengan
teori purwanto yang mengatakan bahwa media audio visual yang alat bantu
pendengaran dan penglihatan yang digunakan untuk membantu peserta didik
dalam mengenal, memahami, mengalisis, bahkan menilai informasi dengan
mudah sehingga kerja peserta didik menjadi efektif dan efisien.
59
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasakan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media Diorama Berbasis Audio Visual terdapat pengaruh terhadap
materi keputusan bersama murid kelas V SDN 11 Kalumeme Kabupaten
Bulukumba. materi keputusan bersama murid kelas V SDN 11 Kalumeme
Kabupaten Bulukumba setelah menggunakan media Diorama Berbasis Audio
Visual berpengaruh. Jadi materi keputusan bersama murid kelas V dikategorikan
tuntas dengan nilai rata-rata 78,63. Hasil secara inferensial, memperlihatkan
terdapat pengaruh penggunaan media Diorama Berbasis Audio Visual terhadap
materi keputusan bersama. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan dengan
menggunakan analisis uji t. Dari hasil analisis diperoleh t Hitung 5,8284 dan t tabel
1,812 maka diperoleh t Hitung > t Tabel atau 5,8284 > 1,812. sehingga dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa penggunaan
media Diorama Berbasis Audio dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap
materi keputusan bersama murid kelas V SDN 11 Kalumeme Kabupaten
Bulukumba.
60
B. Saran
Sehubung dengan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka saran yang
dapat dikemukakan oleh peneliti adalah :
1. Dengan hasil penelitian ini maka disarankan pada guru dan pihak sekolah agar
dapat menggunakan media Diorama Berbasis Audio dalam pembelajaran
dan menambah wawasan dan kreatifitas guru dalam mengembangkan media
pembelajaran.
2. Penggunaan media Diorama Berbasis Audio memudahkan belajar bagi murid
dan juga memudahkan pengajaran bagi guru serta memberikan manfaat
kepada murid dan guru agar media Diorama Berbasis Audio juga dijadikan
sebagai sumber belajar baik dalam proses pembelajaran maupun di luar proses
pembelajaran.
3. Kepada peneliti akan dapat mengembangkan dan membuat kreatifitas baru
dengan media pembelajaran Diorama Berbasis Audio ini dan mampu
mengadakan penelitian yang lebih sukses. Dan kepada peneliti agar mampu
menerapkan Diorama Berbasis Audio ini pada mata pelajaran lain.
61
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2019.Media Pembelajaran. Depok: Rajawali pers
Aziez, 2010, Ensiklopedia Pendidikan, Bekasi timur:PT adi aksara abadi
INDONESIA
Baso, Andi dan Nasrun Hasan.2017.Pembelajaran PPkn SD Kelas Rendah.
Makassar: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISMUH Makassar
Depdiknas. 2003. Undang- Undang Replublik Indonesia No. 20 Tahun 2003
Tentang SISDKNAS (Sistem Pendidikan Nasional). Jakarta: Depdiknas.
Hakim. dkk. 2009 Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Huda, Nurul. 2010. Strategi Pembelajaran. Jakarta: PT Multi Kreasi Satudelapan
Kunandar.2015.Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali pers
Misbahuddin dan Iqbal Hasan.2013.Analisis Data dengan Penelitian Statistik.
Jakarta: Bumi Aksara
Mudlofir, Ali dan Evi Fatimatur Rusydiyah.2017.Desain Pembelajaran Inovatif
Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali pers
Noor, Muhammad. 2010. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi. Jakarta: PT
Multi Kreasi Satudelapan
Poerwadarminta. 2017. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Sa’bani. dkk. 2017. Penggunaan Media Diorama Pada Pembelajaran Subtema
Ayo Cintai Lingkungan di Sekolah Dasar. Pedadiktika. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 4(1):29-39
Sugiyono.2017.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta
62
Susanto, Ahmad. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah dasar. Jakarta:
Prenamedia Group
Susilana, Rudi. dan Capi Riyana. 2018. Media Pembelajaran. Bandung: CV
Wacana Prima
Taniady. 2016. Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman
Konsep Peserta Didik dalam Pembelajaran Geografi. Penelitian
Eksperimen Kuasi Pada Kelas x SMA Labschool UPI Bandung. 4(1): 1-14
LAMPIRAN 1
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : UPT SPF SDN 11 Kalumeme
Kelas / Semester : 5 A / 1
Tema : Organ Gerak Hewan dan Manusia ( Tema 1)
Sub Tema : Kegiatan Berbasis Proyek (Sub Tema 4)
Pembelajaran ke : 3
Alokasi waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : PPKn
No Kompetensi Indikator
1.1
2.1
3.1
Bersyukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas nilai-nilai
Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
Bersikap tanggung jawab, cinta
tanah air, dan rela berkorban
sesuai nilai-nilai sila Pancasila.
Mengidentifikasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
1.1.1 Mengamalkan nilai-nilai
pancasila
dalam kehidupan sehari-hari
2.1.1 Menujukkan sikap yang
sesuai
dengan nila-nilai pancasila
3.1.1 Identifikasi perilaku yang
4.1
Menyajikan hasil identifikasi
nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
sesuai dan tidak sesuai
dengan nilai-nilai pancasila
4.1.1 Membuat kliping tentang
nilai-nilai pancasila.
Muatan : IPS
No Kompetensi Indikator
3.1
4.1
Mengidentifikasi karakteristik
geografis Indonesia sebagai
negara kepulauan/ maritim dan
agraris serta pengaruhnya
terhadap kehidupan ekonomi,
sosial, budaya, komunikasi serta
transportasi.
Menyajikan hasil identifikasi
karakteristik geografis Indonesia
sebagai negara kepulauan/
maritim dan agraris serta
pengaruhnya terhadap kehidupan
ekonomi, sosial, budaya,
komunikasi serta transportasi.
3.1.1 Menunjukkan pengaruh
letak
geografis Indonesia terhadap
ekonomi, social , budaya,
komunikasi serta
transportasi.
4.1.1 Membuat replika kapal
penisi.
C. TUJUAN
1. Dengan membaca teks pancasila, murid mengidentifikasi nilai, sikap, dan
perilaku masyarakat yang mencerminkan pengamalan nilai-nilai Pancasila
dengan
tanggung jawab.
2. Dengan membaca teks pacasila, murid mampu menerapkan nilai-nilai
dalam pancaila
D. MATERI
1. Membaca teks nilai, sikap, dan perilaku masyarakat yang mencerminkan
pengamalan
2. Nilai-nilai Pancasila.
3. Memahami konsep keputusan bersama
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Penugasan, pengamatan, diskusi dan presentasi
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
murid
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang murid.
3. Murid diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu
nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/
berbicara selama 15-20 menit materi non
pelajaran seperti tokoh dunia, kesehatan,
kebersihan, makanan/minuman sehat , cerita
inspirasi dan motivasi . Sebelum memulai
pembelajaran guru melakukan tanya jawab
terkait pembelajaran sebelumnya
10
menit
Inti A. Kegiatan 1
Guru meminta murid untuk kembali
mengingat perjuangan bangsa Indonesia
pada masa lalu dalam meraih kemerdekaan.
Guru membagikan teks pancasila
Murid bergantian membaca teks pancasila
Guru juga meminta masing-masing murid
menceritakan sikap dan perilaku yang
mencerminkan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari
150
menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
B. Kegiatan 2
Guru meminta murid untuk kembali
mengingat nilai, sikap, dan perilaku
masyarakat yang mencerminkan nilai-nilai
Pancasila pada sila ke 4
Guru memberikan contoh sikap, dan perilaku
yang mencerminkan pengamalan nilai-nilai
Pancasila di sekolah, masyarakat dan keluarga
terkait dengan sila ke 4
Guru memberikan penjelasan terkait dengan
kegiatan musyawarah dan pengambilan
keputusan bersama
Guru memaparkan langkah-langkah dan
proses terjadinya pengambilan keputusan
bersama di sekolah, masyarakat dan keluarga
Guru melakukan tanya jawab terkait hal yang
belum dipahami oleh murid tentang
pengambilan keputusan bersama
Guru membagikan lembar evaluasi murid
terkait pembelajaran musyawarah dan
pengambilan keputusan bersama
Hasil yang diharapkan
Murid mampu mengidentifikasi nilai,
sikap, dan perilaku masyarakat yang
mencerminkan pengamalan nilai-nilai
Pancasila
Murid mengetahui langkah-langkah
terkait dengan kegiatan musyawarah dan
pengambilan keputusan bersama
Penutup 1. Murid mapu mengemukan hasil belajar hari ini
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Murid diberikan kesempatan berbicara /bertanya
dan menambahkan informasi dari murid lainnya..
4. Salam dan do’a penutup.
15
menit
G. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes
pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubrik
penilaian hasil karya atau menyesuaikan dengan guru.
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap: Percaya diri, peduli, tanggung jawab, disiplin
b. Penilaian Pengetahuan: Tes tertulis
c. Penilaian Keterampilan: Uji unjuk kerja
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : UPT SPF SDN 11 Kalumeme
Kelas / Semester : 5 A / 1
Tema : Organ Gerak Hewan dan Manusia ( Tema 1)
Sub Tema : Kegiatan Berbasis Proyek (Sub Tema 4)
Pembelajaran ke : 3
Alokasi waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI
5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : PPKn
No Kompetensi Indikator
1.1
2.1
3.1
Bersyukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas nilai-nilai
Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
Bersikap tanggung jawab, cinta
tanah air, dan rela berkorban
sesuai nilai-nilai sila Pancasila.
Mengidentifikasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
Menyajikan hasil identifikasi
nilai-nilai Pancasila dalam
1.1.2 Mengamalkan nilai-nilai
pancasila
dalam kehidupan sehari-hari
2.1.1 Menujukkan sikap yang
sesuai
dengan nila-nilai pancasila
3.1.1 Identifikasi perilaku yang
sesuai dan tidak sesuai
dengan nilai-nilai pancasila
4.1
kehidupan sehari-hari.
i. Membuat kliping tentang
nilai-nilai pancasila.
Muatan : IPS
No Kompetensi Indikator
3.1
4.1
Mengidentifikasi karakteristik
geografis Indonesia sebagai
negara kepulauan/ maritim dan
agraris serta pengaruhnya
terhadap kehidupan ekonomi,
sosial, budaya, komunikasi serta
transportasi.
Menyajikan hasil identifikasi
karakteristik geografis Indonesia
sebagai negara kepulauan/
maritim dan agraris serta
pengaruhnya terhadap kehidupan
ekonomi, sosial, budaya,
komunikasi serta transportasi.
3.1.1 Menunjukkan pengaruh
letak
geografis Indonesia terhadap
ekonomi, social , budaya,
komunikasi serta
transportasi.
4.1.1 Membuat replika kapal
penisi.
C. TUJUAN
3. Dengan membaca teks pancasila, murid mengidentifikasi nilai, sikap, dan
perilaku masyarakat yang mencerminkan pengamalan nilai-nilai Pancasila
dengan
tanggung jawab.
4. Dengan membaca teks pacasila, murid mampu menerapkan nilai-nilai
dalam pancaila
D. MATERI
4. Membaca teks nilai, sikap, dan perilaku masyarakat yang mencerminkan
pengamalan
5. Nilai-nilai Pancasila.
6. Memahami konsep keputusan bersama
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Penugasan, pengamatan, diskusi dan presentasi
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
murid
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang murid.
3. Murid diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu
nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/
berbicara selama 15-20 menit materi non
pelajaran seperti tokoh dunia, kesehatan,
kebersihan, makanan/minuman sehat , cerita
inspirasi dan motivasi . Sebelum memulai
pembelajaran guru melakukan tanya jawab terkait
pembelajaran sebelumnya
10
menit
Inti Kegiatan 1
Guru meminta murid untuk kembali
mengingat perjuangan bangsa Indonesia
pada masa lalu dalam meraih kemerdekaan.
Guru membagikan teks pancasila
Murid bergantian membaca teks pancasila
Guru juga meminta masing-masing murid
menceritakan sikap dan perilaku yang
mencerminkan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari
150
menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan 2
Guru meminta murid untuk kembali
mengingat nilai, sikap, dan perilaku
masyarakat yang mencerminkan nilai-nilai
Pancasila pada sila ke 4
Guru memberikan contoh sikap, dan perilaku
yang mencerminkan pengamalan nilai-nilai
Pancasila di sekolah, masyarakat dan keluarga
terkait dengan sila ke 4
Guru memberikan penjelasan terkait dengan
kegiatan musyawarah dan pengambilan
keputusan bersama
Guru memaparkan langkah-langkah dan
proses terjadinya pengambilan keputusan
bersama di sekolah, masyarakat dan keluarga
Guru menggunakan media diorama dalam
menjelaskan langkah-langkah dan proses
terjadinya pengambilan keputusan bersama di
sekolah
Guru melakukan tanya jawab terkait hal yang
belum dipahami oleh murid tentang
pengambilan keputusan bersama
Guru membagikan lembar evaluasi murid
terkait pembelajaran musyawarah dan
pengambilan keputusan bersama
Hasil yang diharapkan
Murid mampu mengidentifikasi nilai,
sikap, dan perilaku masyarakat yang
mencerminkan pengamalan nilai-nilai
Pancasila
Murid mengetahui langkah-langkah
terkait dengan kegiatan musyawarah dan
pengambilan keputusan bersama
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Penutup 5. Murid mapu mengemukan hasil belajar hari ini
6. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
7. Murid diberikan kesempatan berbicara /bertanya
dan menambahkan informasi dari murid lainnya..
8. Salam dan do’a penutup.
15
menit
G. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes
pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubrik
penilaian hasil karya atau menyesuaikan dengan guru.
2. Teknik Penilaian:
d. Penilaian Sikap: Percaya diri, peduli, tanggung jawab, disiplin
e. Penilaian Pengetahuan: Tes tertulis
f. Penilaian Keterampilan: Uji unjuk kerja
LAMPIRAN 2
DATA HASIL
PRETEST DAN POSTTEST
DATA HASIL PRETEST PADA MURID KELAS V
SDN 11 KALUMEME KABUPATEN BULUKUMBA
No. Nama s Nilai Ketuntasan
1 Andi Mifka Nur Mawaddah 50 Tidak Tuntas
2 Ahmad Lulung 55 Tidak Tuntas
3 Andi Faisya Anugrah 45 Tidak Tuntas
4 Fathiril Haq 45 Tidak Tuntas
5 Muh. Raihan Ramadhan 60 Tidak Tuntas
6 Apriansyah 70 Tuntas
7 Ahmad Farhan Syuaib 75 Tuntas
8 Hikmayani 60 Tidak Tuntas
9 Adinda Nurul Fatanah 80 Tuntas
10 Azka Rifaiyah Yusran 70 Tuntas
11 Akhsyan 85 Tuntas
DATA HASIL POSTTEST PADA MURID KELAS V
SDN 11 KALUMEME KABUPATEN BULUKUMBA
No. Nama Murid Nilai Ketuntasan
1 Andi Mifka Nur Mawaddah 75 Tuntas
2 Ahmad Lulung 80 Tuntas
3 Andi Faisya Anugrah 70 Tuntas
4 Fathiril Haq 70 Tuntas
5 Muh. Raihan Ramadhan 75 Tuntas
6 Apriansyah 80 Tuntas
7 Ahmad Farhan Syuaib 80 Tuntas
8 Hikmayani 80 Tuntas
9 Adinda Nurul Fatanah 90 Tuntas
10 Azka Rifaiyah Yusran 75 Tuntas
11 Akhsyan 90 Tuntas
PENGKATEGORIAN DATA HASIL PRETEST DAN POSTTEST PADA
MURID KELAS V SDN 11 KALUMEME KABUPATEN BULUKUMBA
Interval
Keterangan
Kelompok Eksperimen
Pretest Postest
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
85 – 100 Sangat Baik 1 0% 8 53,33%
75 – 84 Baik 2 33,33% 7 46,66%
60 – 74 Cukup 4 33.33% 0 0%
40 – 59 Kurang 4 33.33% 0 0%
0 – 39 Kurang Sekali 0 0 % 0 0%
Jumlah 11 100 % 15 100 %
LAMPIRAN 3
Analisis Data Hasil Dari
Pretest dan Posttest
ANALISIS DATA HASIL PRETEST DAN POSTTEST PADA MURID
KELAS V SDN 11 KALUMEME KABUPATEN BULUKUMBA
A. Analisis Data Statistik Deskriptif
PRETEST
No. Nama Murid Nilai
1 Andi Mifka Nur Mawaddah 50
2 Ahmad Lulung 55
3 Andi Faisya Anugrah 45
4 Fathiril Haq 45
5 Muh. Raihan Ramadhan 60
6 Apriansyah 70
7 Ahmad Farhan Syuaib 75
8 Hikmayani 60
9 Adinda Nurul Fatanah 80
10 Azka Rifaiyah Yusran 70
11 Akhsyan 85
PRETEST
X f f.X
45 2 90
50 1 50
55 1 55
60 2 120
70 2 140
75 1 75
80 1 80
85 1 85
Jumlah 11 695
Skor rata-rata
POSTTEST
No. Nama Murid Nilai
1 Andi Mifka Nur Mawaddah 75
2 Ahmad Lulung 80
3 Andi Faisya Anugrah 70
4 Fathiril Haq 70
5 Muh. Raihan Ramadhan 75
6 Apriansyah 80
7 Ahmad Farhan Syuaib 80
8 Hikmayani 80
9 Adinda Nurul Fatanah 90
10 Azka Rifaiyah Yusran 75
11 Akhsyan 90
POSTTEST
X f f.X
70 2 140
75 3 225
80 4 320
90 2 180
Jumlah 11 865
Skor rata-rata
x = 78,63
B. Analisis Data Statistik Inferensial
No X1 (Pretest) X2 (Postest) d = X2 – X1 d2
1 50 75 25 625
2 55 80 25 625
3 45 70 25 625
4 45 70 25 625
5 60 75 15 225
6 70 80 10 100
7 75 80 5 25
8 60 80 20 400
9 80 90 10 100
10 70 75 5 25
11 85 90 5 25
Jumlah 695 865 170 3.400
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis penelitian yang dilakukan
peneliti adalah sebagai berikut:
e. Mencari nilai “Md” dengan menggunakan rumus:
Md
= 15,45
Keterangan Md = mean dari perbedaan Pretest dan Postest
f. Mencari nilai “∑X2d” dengan menggunakan rumus
∑X2d
Keterangan ∑X2d = jumlah kuadrat deviasi
g. Menentukan t Hitung menggunakan rumus
√
√
√
√
h. Menentukan nilai t Tabel
Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf
signifikan a = 0.05 dan df =N - k =11-1 =10 maka diperoleh t 0,05 = 1,812
Setelah diperoleh t Hitung 5,8284 dan t tabel 1,812 maka diperoleh tHitung > tTabel atau
5,8284 > 1,812. Berdasarkan hasil dari t Hitung dan t Tabel, dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa penggunaan media Diorama Berbasis
Audio Visual dalam proses pembelajaran terdapat pengaruh terhadap materi
keputusan bersama bagi murid kelas V SDN 11 Kalumeme Kabupaten Bulukumba.
Distribusi Nilai ttabel
Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf
signifikan = 11 – 1 = 10 maka
diperoleh t0,05 = 1,812.
Df t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005
1 3.078 6.314 12.71 31.82 63.66
2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925
3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841
4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604
5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032
6 1.440 1.943 2.447 3.134 3.707
7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499
8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355
9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250
10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169
11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106
12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055
13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012
14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977
15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947
16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921
17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898
18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878
19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861
20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845
LAMPIRAN 5
SOAL DAN HASIL NILAI
PRETEST dan POSTTEST
NAMA :
KELAS :
BERILAH TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B, C, ATAU D PADA
JAWABAN YANG BENAR!
1. Setiap peserta musyawarah mempunyai hak yang sama dalam menyampaikan
….
a. Hadiah
b. Pendapat
c. Bonus
d. Hukuman
2. Penyampaian saran dan pendapat ketika bermusayawarah harus disampaikan
secara ….
a. Sopan
b. Meninggung
c. Marah
d. Egois
3. Pemilihan ketua kelas sebaiknya dilakukan dengan cara ….
a. Voting
b. Aklamasi
c. Musyawarah
d. Organisasi
4. Memaksakan keinginan pribadi dalam musyawarah merupakan hal yang
seharusnya ….
a. Dilakukan
b. Dijauhi
c. Dilestarikan
d. Diutamakan
5. Dalam musyawarah harus mementingkan kepentingan ….
a. Ketua
b. Bersama
c. Anggota
d. Pribadi
6. Musyawarah dilakukan untuk mencapai ….
a. Kemenangan
b. Kegemberiaan
c. Kesenangan
d. Mufakat 7. Keputusan bersama sangat diutamakan karena dapat ….
a. Menampung keinginan pribadi
b. Menampung keinginan ketua
c. Menampung semua pendapat
d. Menampung golongan penguasa
8. Orang yang berhak menyampaikan usulan dalam musyawarah adalah ….
a. Anggota
b. Ketua
c. Bendahara
d. Semua peserta
9. Berikut ini adalah tindakan tidak terpuji dalam rapat adalah ….
a. Menyampaikan usul dengan singkat
b. Menyampaikan kritik dengan tegas
c. Memaksakan keinginan pribadi
d. Menanyakan dengan jelas
10. Pemilihan ketua kelas merupakan musyawarah yang dilakukan di lingkungan
….
a. Rumah
b. Sekolah
c. Masyarakat
d. Keluarga
11. Setiap orang diberi hak dan kebebasan dalam musyawarah. Hal ini sesuai
dengan UUD 1945 pasal….
a. pasal 27
b. Pasal 31
b. Pasal 28
d. Pasal 3
12. Contoh keputusan bersama di kelas adalah ….
a. Setiap pagi harus menyapu halaman
b. Jadwal piket kelas
c. Jadwal menyiram taman rumah
d. Tidak boleh merokok di rumah
13. Setiap keputusan bersama yang telah disepakati harus kita jalankan dengan ….
a. Terpaksa
b. Takut
c.Tanggung Jawab
d. Sedih 14. Musyawarah perlu dilakukan agar di masyarakat tidak terjadi ….
a. Perpecahan
b. Persatuan
c. Perdamaian
d. Kerukunan
15. Mengambil keputusan pribadi untuk kepentingan umum bisa mengakibatkan
….
a. Ruginya pihak lain
b. Semua merasa puas
c. Masyarakat menjadi tenang
d. Untungnya semua pihak
16. Dalam kehidupan bernegara sebagaimana ditetapkan dalam UUD 1945 Pasal 1
Ayat (2) kekuasaan tertinggi negara ada di tangan ….
a. Presiden
b. Rakyat
c. Menteri d. Gubernur
17. Pertikaian dalam rapat dapat terjadi jika para peserta rapat lebih ….
a. Mementingkan kepentingan umum
b. Mementingkan kepentingan bersama
c. Mementingkan keinginan sendiri
d. Menerima semua pendapat
18. Pendapat yang kita sampaikan bisa ditolak dalam rapat jika pendapat itu ….
a. Tidak mempunyai alasan yang jelas
b. Tidak mempunyai pendukung
c. Tidak mempunyai kelucuan
d. Tidak mempunyai wibawa
19. Pendapat yang disampaikan dengan alasan masuk akal bisa membuat pendapat
itu ….
a. Sulit diterima
b. Akan dilupakan
c. Akan dipertimbangkan
d. Sulit dipahami 20. Perbedaan pendapat yang terjadi memakan waktu yang lama karena semua
pihak saling memberikan alasannya, hal itu dinamakan dengan ….
a. Pertengkaran
b. Permusuhan
c. Pertikaian
d. Perdebatan
Kunci jawaban
1. b. Pendapat
2. a. Sopan
3. c. Musyawarah
4. b. Dijauhi
5. b. Bersama
6. d. Mufakat
7. c. Menampung semua pendapat
8. d. Semua Peserta
9. c. Memaksakan keinginan pribadi
10. b. Sekolah
11. c. Pasal 28
12. b. Jadwal piket kelas
13. c. Tanggung jawab
14. a. Perpecahan
15. a. Ruginya pihak lain
16. b. Rakyat
17. c. Mementingkan keinginan sendiri
18. a. Tidak mempunyai alasan yang jelas
19. c. Akan dipertimbangkan 20. d. Perdebatan
Hasil Nilai Pretest Tertinggi
Hasil Nilai Pretest Terrendah
Hasil Nilai Tertinggi Posttest
Hasil Nilai Terrendah Posttest
LAMPIRAN 7
DOKUMENTASI
Gambar 1. Media Diorama Berbasis Audiovisual
Gambar 2. Kegiatan Pretest Murid kelas V SDN 11 Kalumeme
Kabupaten Bulukumba.
Gambar 3. Pelaksanaan Proses Pembelajaran materi keputusan bersama
Murid kelas V SDN 11 Kalumeme Kabupaten Bulukumba.
Gambar 4. Pelaksanaan Proses Pembelajaran materi keputusan bersama
Murid kelas V SDN 11 Kalumeme Kabupaten Bulukumba.
LAMPIRAN 8
PERSURATAN
RIWAYAT HIDUP
WAHYU SAPUTRA, lahir di Bulukumba tanggal 3
November 1998 yang merupakan anak pertama dari dua
bersaudara, buah hati dari pasangan Saifuddin dan
Hasrawati. Penulis pertama kali menempuh pendidikan
formal di SDN 11 Kalumeme tahun 2004 dan tamat pada
tahun 2010. Tahun yang sama penulis melanjutkan Pendidikan di SMP Negeri 1
Bulukumba dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan
pendidikan di SMA Negeri 1 Bulukumba dan tamat pada tahun 2016. Pada tahun
yang sama, penulis mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di
Universitas Muhammadiyah Makassar dan terdaftar pada jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas Kegururan dan Ilmu Pendidikan, program Studi
Sastra 1 (S1) Kependidikan. Pada tahun 2020, penulis menyelesaikan study
dengan menyusun karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Media Diorama Berbasis
Audio Visual Pada Pembelajaran PKn SDN 11 Kalumeme Kabupaten
Bulukumba”.