PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL...

141
PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ELASTISITAS SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) OLEH: NOVIT RIZAL PUTRA NIM. 1111016300004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL...

Page 1: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

i

PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURE

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ELASTISITAS

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

OLEH:

NOVIT RIZAL PUTRA

NIM. 1111016300004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

i

Page 3: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

ii

Page 4: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

iii

Page 5: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

iv

ABSTRAK

Novit Rizal Putra (1111016300004). Pengaruh Media Belajar Berbasis Model

Assure terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Elastisitas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media belajar berbasis model

assure pada konsep elastisitas. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Ciseeng

pada bulan Oktober 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

Quasi Eksperimen. Pada penelitian ini sampel diambil sebanyak 60 orang dengan

menggunakan cara Purposive Sampling dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Instrumen penelitian yang

digunakan berupa tes objektif bentuk pilihan ganda. Tes ini terdiri dari lima

pilihan (opsi) dan hasilnya diuji melalui statistik uji “t”. Dari hasil perhitungan

diperoleh nilai sebesar 4,98 sedangkan 2,09 pada taraf signifikansi

0,05 atau dapat diketahui . Maka disimpulkan bahwa yang

menyatakan terdapat pengaruh media belajar berbasis model assure terhadap hasil

belajar siswa diterima. Hal ini menunjukkan bahwa media belajar berbasis model

assure membawa pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada

konsep elastisitas.

Kata Kunci: Media Belajar, Model assure, Hasil Belajar Siswa

Page 6: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

v

ABSTRACT

Novit Rizal Putra (1111016300004). The Effect of Media Learning Oriented

Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

The aim purpose of this research is to know the Effect of media learning oriented

model assure to Students Learning Outcomes. This research has been done in

October 2017 at SMA Negeri 1 Ciseeng. The research has methodology was used

Quasi Experimental Methods. To get the data, the research took 60 students as a

sample by using Purposive Sampling technique, after that the class was divided

into two groups, i.e. experiment and control classes. The instrumentation of this

research used an objective multiple choice test. This test was consisted of four

options, and the result of this test had been tested through t-test statistic. The

calculation of was 4,98 and 2,09 and 0,05 on the significant level or

. So we conclude that there are significant stating the Effect of

media learning oriented model assure to Students Learning Outcomes of students

accepted or approved. This shows that the media learning oriented model assure

carry significant influence on the results of studying at the concept of elasticity.

Key words: Media of Learning, Model assure, Learning Result.

Page 7: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim …

Rasa syukur yang mendalam terlantunkan dalam lisan dengan mengucap

“alhamdulillahirrabil’alamin” secara tulus kehadirat-Nya. Kesyukuran terasa

manis atas karunia nikmat dan hidayah dari sisi-Nya dalam pelaksanaan penelitian

secara menyeluruh, sejak awal pelaksanaan hingga penghujung penelitian.

Pelaksanaan penelitian yang dilakukan mengambil fokus pada kajian “Studi

Deskriptif tentang Computer Based Instruction (CBI) berbasis Model

Pembelajaran ASSURE pada Konsep Elastisitas”.

Haturan shalawat dan salam kesejahteraan penuh harap senantiasa tercurah

kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan cahaya

keilmuan bagi peradaban umat manusia dengan penuh kelembutan. Rasa syukur

semakin bertambah atas cahaya keilmuan yang dibawa kerasulan Nabi

Muhammad SAW, sosok teladan bagi setiap pendidik yang ada.

Penyusunan karya penelitian berikut dapat dituliskan atas pertolongan

penuh kasih dari pihak-pihak yang berbudi mulia dan cakap dalam keilmuan.

Perkenankanlah penulis untuk mengetengahkan pihak-pihak yang berbudi mulia

tersebut, sebagai wujud untaian terima kasih atas pembimbingan dan penunjukkan

arah keilmuan yang bijak. Semoga Allah SWT memberikan karunia kasih sayang

atas jasa-jasa yang diberikan oleh:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. sebagai teladan dalam

kepemimpinan yang dicontohkan beliau dalam memimpin FITK,

khsususnya sebagai dekan, beserta wakil dan segenap staf akademisi

FITK.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M. Sc. sebagai ketua jurusan pendidikan IPA pada

FITK dengan kebijaksanaan dalam membina jurusan IPA yang diberikan

beliau, beserta sekretaris jurusan IPA pada FITK.

Page 8: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

vii

3. Bapak Dwi Nanto, Ph. D. sebagai ketua program studi pendidikan fisika

pada FITK dengan kehati-hatian dalam membina program studi fisika

secara bijak.

4. Ibu Ai Nurlaela, M. Si. sebagai dosen penasehat akademik yang selalu

memotivasi dan menasehati kiat meraih keilmuan secara baik pada

program studi pendidikan fisika.

5. Bapak Iwan Permana Suwarna, M. Pd. sebagai dosen pembimbing I

penelitian, bimbingan yang diberikan secara komprehensif oleh beliau

secara nyata dirasakan oleh peneliti.

6. Ibu Fathiah Alatas, S. Pd. M. Si. sebagai dosen pembimbing II penelitian,

bimbingan yang diberikan secara bijaksana oleh beliau secara jelas

diterima oleh peneliti.

7. Ibu dan Bapak para dosen yang senantiasa penuh rasa kasih sayang dalam

membagikan khazanah ilmu pengetahuan yang dipunyainya.

8. Ibu dan Bapak guru yang telah mendidik sejak taman kanak-kanak,

sekolah dasar, dan sekolah menengah dengan senantiasa menanamkan

nilai dan norma terpuji dalam budi pekerti.

9. Ayah dan Bunda penuh kasih serta Kakek dan Nenek penuh sayang

selama mencari karunia ilmu dari sisi-Nya.

10. Sahabat dan kerabat dengan penuh bangga melihat prestasi yang terukir

pada kalian semua.

Penyusunan karya ilmiah yang dituliskan berikut ini telah disadari oleh

penulis terdapat sejumlah hal yang belum masuk kriteria sempurna. Untuk

memperoleh penyempurnaan penulisan karya ilmiah ini, maka penulis

mengharapkan catatan saran dan kritik yang penuh kebijaksanaan. Harapan

terbesar ialah kajian dalam karya ilmiah ini dapat diperoleh manfaatnya bagi

dunia pendidikan pada masa mendatang.

Bogor, Agustus 2017

Peneliti

Page 9: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

ABSTRACT ..................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 3

C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 4

D. Perumusan Masalah ................................................................................ 4

E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 4

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 6

A. Teori Desain Pembelajaran dan Computer Based Instruction ................ 6

B. Konsep Elastisitas ................................................................................... 19

C. Hasil Belajar ............................................................................................ 22

D. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................ 28

E. Kerangka Berpikir ................................................................................... 29

Page 10: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 31

A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 31

B. Metode Penelitian ................................................................................... 31

C. Desain Penelitian .................................................................................... 31

D. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 32

E. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................. 32

F. Prosedur Penelitian ................................................................................. 32

G. Instrumen Penelitian ............................................................................... 35

H. Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................................ 36

I. Teknik Analisis Data ............................................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 45

A. Deskripsi Data ......................................................................................... 45

1. Deskripsi Hasil Pretest Kelompok Kontrol ...................................... 45

2. Deskripsi Hasil Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen .......... 47

3. Deskripsi Data Hasil N-gain Kelompok Kontrol dan Eksperimen ... 48

B. Analisis Data ........................................................................................... 48

1. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol ........................ 48

2. Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kedua Kelompok ................. 49

3. Uji Hipotesis ..................................................................................... 50

a. Uji Hipotesis Hasil Pretest Kedua Kelompok ............................ 50

b. Hipotesis Hasil Posttest Kedua Kelompok ................................. 51

c. Uji-t N-gain Kelas Eksperimen dan Kontrol .............................. 52

C. Interpretasi Hasil Penelitian .................................................................... 53

Page 11: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

x

D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 55

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 58

A. Kesimpulan ............................................................................................. 58

B. Saran ....................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 59

LAMPIRAN .................................................................................................... 63

Page 12: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel. 2.1. Aspek perubahan paradigma belajar .............................................. 6

Tabel. 2.2. Penguraian SK dan KD Konsep Elastisitas ................................... 21

Tabel. 3.1. Nonrandomized Control Group Pretest-Posttest Design .............. 27

Tabel. 3.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian........................................................ 35

Tabel. 3.3. Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen ................................... 37

Tabel. 3.4. Kriteria Indeks Kesukaran ............................................................. 38

Tabel. 3.5. Kriteria Daya Pembeda Instrumen ................................................. 39

Tabel. 3.6. Kriteria N-Gain .............................................................................. 44

Tabel. 4.1. Kategori Nilai N-gain Kedua Kelompok ....................................... 48

Tabel. 4.2. Hasil Perhitungan Uji Normalisasi chi Kuadrat ............................ 49

Tabel. 4.3. Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest .................................. 49

Tabel. 4.4. Uji Kesamaan dan Rata-rata Hasil Pretest..................................... 50

Tabel. 4.5. Uji Kesamaan dan Rata-rata Hasil Posttest ................................... 52

Tabel. 4.6. Uji Kesamaan dan Rata-rata Normal Gain .................................... 52

Page 13: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar. 2.1. Diagram Kerangka Berpikir Penelitian ...................................... 30

Gambar. 3.1 Tahap dalam Prosedur Penelitian ................................................ 34

Gambar. 4.1. Diagram Batang Sebaran Hasil Nilai Pretest Kedua Kelompok 46

Gambar. 4.2. Diagram BatangSebaran Hasil Nilai Posttest Kedua Kelompok 47

Page 14: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Lembar Jawaban Wawancara Guru Fisika (bagian 1) .................... 63

Lampiran 2. Lembar Jawaban Wawancara Guru Fisika (bagian 2) .................... 67

Lampiran 3. Lembar Analisa Jawaban Wawancara Guru Fisika (bag. 1) .......... 71

Lampiran 4. Lembar Analisa Jawaban Wawancara Guru Fisika (bag. 2) .......... 72

Lampiran 5. Lembar Analisa Kajian Pustaka ..................................................... 73

Lampiran 6. Lembar Jawaban Angket untuk Mengetahui Kesulitan Belajar

Siswa Kelas XI IPA (bagian 1) ............................................................ 74

Lampiran 7. Lembar Jawaban Angket untuk Mengetahui Kesulitan Belajar

Siswa Kelas XI IPA (bagian 2) ............................................................ 76

Lampiran 8. Lembar Analisa Jawaban Angket untuk Mengetahui Kesulitan

Belajar Siswa Kelas XI IPA (bagian 1) ............................................... 78

Lampiran 9. Lembar Analisa Jawaban Angket untuk Mengetahui Kesulitan

Belajar Siswa Kelas XI IPA (bagian 2) ............................................... 80

Lampiran 10. Lembar Analisa secara Keseluruhan Jawaban Angket untuk

Mengetahui Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI IPA ............................ 82

Lampiran 11. Lembar Rancangan Perangkat Pembelajaran (RPP) Konsep

Elastisitas Kelas Eksperimen ............................................................... 84

Lampiran 12. Lembar Rancangan Perangkat Pembelajaran (RPP) Konsep

Elastisitas Kelas Kontrol ...................................................................... 92

Page 15: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

xiv

Lampiran 13. Tabel Data Nilai Pretest, Posttest, dan N-gain Kelompok Kontrol

& Eksperimen ...................................................................................... 96

Lampiran 14. Analisis Data Pretest Kelas Kontrol ............................................. 98

Lampiran 15. Analisis Data Posttest Kelas Kontrol ........................................... 103

Lampiran 16. Analisis Data Pretest Kelas Eksperimen ...................................... 108

Lampiran 17. Analisis Data Posttest Kelas Eksperimen ..................................... 113

Lampiran 18. Uji Homogenitas ........................................................................... 118

Lampiran 19. Uji Normal-gain Kelas Kontrol .................................................... 121

Lampiran 20. Uji Normal-gain Kelas Eksperimen ............................................. 123

Lampiran 21. Uji-t .............................................................................................. 125

Page 16: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fisika merupakan salah satu disiplin ilmu yang termasuk dalam ruang

lingkup Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Fisika sebagai bagian dari IPA dipandang

sebagai pelajaran yang sulit dipahami oleh siswa.1 Pemahaman yang diperoleh

siswa sebagai hasil dari kegiatan belajar merupakan bagian penting dalam

membentuk pencapaian belajar fisika bagi siswa. Pencapaian belajar tercermin

melalui hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Hasil belajar fisika siswa

dipandang masih rendah.2 Secara nyata siswa juga mengalami kesukaran dalam

mempelajari konsep fisika pada bagian elastisitas.3 Kesukaran yang dialami siswa

dapat menjadi penghambat proses pembelajaran.

Kesukaran dalam mempelajari fisika bagi siswa cenderung membuat siswa

sulit meningkatkan hasil belajar fisika siswa.4 Oleh karena hal tersebut hasil

belajar fisika siswa yang baik, tentu sulit terwujud. Kesulitan peningkatan hasil

belajar siswa dinilai karena pembelajaran kurang mampu memotivasi siswa.5

Kurangnya motivasi belajar siswa merupakan suatu keadaan yang harus segera

diubah, karena hasil belajar siswa dan motivasi belajar siswa merupakan bagian

penting yang menjadi perhatian dalam pembelajaran fisika, sehingga untuk

memperoleh hasil belajar dan motivasi belajar yang meningkat dibutuhkan

penggunaan media belajar yang menunjang peranan teknologi sesuai karakter

siswa.

Media belajar merupakan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga dapat

1 Arif Harjanto, Rancang Bangun Computer Assisted Instruction (CAI) sebagai Media

Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas Tesis Universitas Diponegoro,

Semarang, 2012, h 5-6. 2 Wawancara pribadi bersama Erniyetti. Bogor, 06 Desember 2014

3 Angket kepada Siswa kelas XI. Bogor, 13 Desember 2014.

4 Wawancara pribadi bersama Erniyetti. Bogor, 06 Desember 2014

5 Wawancara pribadi bersama Erniyetti, Bogor, 06 Desember 2014

Page 17: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

2

mendorong terjadinya proses belajar.6 Kesesuaian media belajar dengan aspek

karakteristik siswa menjadi bagian penting dalam pembelajaran. Hal tersebut

bersesuaian dengan kesimpulan pada Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

fisika di Bogor, yang menyatakan pentingnya siswa menggunakan media belajar

yang sesuai gaya belajar siswa dalam belajar fisika.7 Gaya belajar siswa

merupakan kombinasi dari cara siswa dalam menyerap informasi, kemudian

mengatur informasi, dan mengolah informasi tersebut menjadi bermakna.8 Gaya

belajar siswa yang beragam menjadi penting untuk diperhatikan dalam proses

pembelajaran.

Gaya belajar sebagai bagian dari aspek karakteristik siswa dinilai

memberikan peningkatan pada hasil belajar siswa.9 Hal tersebut menjelaskan

bahwa gaya belajar penting untuk diperhatikan dalam meningkatkan hasil belajar

siswa. Hasil peneliti pendahulu menjelaskan bahwa teknologi yang digunakan

dalam media belajar mempunyai dampak yang sangat jelas dirasakan dalam

aktivitas pembelajaran, khususnya pada hasil belajar siswa.10

Pada sisi lain dalam penelitian berikutnya menunjukkan bahwa 95,11%

siswa menyatakan bahwa media belajar dengan menggunakan peranan teknologi

sesuai karakteristik siswa dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi

belajar.11

Pada penelitian tersebut dapat teramati nilai yang signifikan pada

penggunaan teknologi belajar yang bersesuaian dengan karakteristik siswa dapat

mempengaruhi motivasi belajar siswa.

Pembelajaran yang memotivasi siswa memudahkan terciptanya hasil

belajar yang diharapkan. Pada penelitian pendahulu menyatakan bahwa

penggunaan model belajar yang menggunakan peranan teknologi dalam belajar

6 Smaldino, et.all.,Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, terjemahan Arif

Rahman (Jakarta: Kencana, 2012), h. 11. 7 Wawancara pribadi bersama Dadang Suhendar. Bogor, 13 Desember 2014

8 Abdul Halim, Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar

Fisika Siswa SMPN 02 Secanggang Kabupaten Langkat (Jurnal Tabularasa PPS UNIMED,

Medan), h. 147. 9 Sujarwo Delnitawati, Pengaruh Metode Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Hasil

Belajar, (FKIP UMN, vol. 2, no. 93, Medan) h 8. 10

Rini Risnawita,Hubungan Proses Belajar Mengajar Berbasis Teknologi dengan Hasil

Belajar: Studi Metaanalisis (Jurnal Psikologi, vol. 36, no. 2, 2009), h. 172. 11

Harjanto, Loc. Cit., h. 2.

Page 18: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

3

dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran fisika.12

Peningkatan

hasil belajar fisika siswa merupakan hal yang penting menjadi perhatian dalam

pembelajaran.

Model Assure diidentifikasi sebagai solusi dari sejumlah masalah dengan

memanfaatkan peranan teknologi dan sebagai model belajar yang menyediakan

langkah analisa karakteristik siswa.13

Media belajar dengan model Assure

merupakan media belajar yang menggunakan peranan teknologi yang bersesuaian

dengan karakteristik siswa.

Berdasarkan penguraian secara komprehensif dalam paragraf-paragraf

sebelumnya, maka penulis menetapkan kajian penelitian dengan judul “Pengaruh

Media Belajar berbasis Model Assure terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep

Elastisitas”.

B. Identifikasi Masalah

Setelah melakukan kajian berkenaan latar belakang masalah, maka peneliti

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Fisika sebagai bagian dari disiplin Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dipandang

sebagai kajian ilmu yang sukar untuk dipahami siswa.

2. Pembelajaran fisika yang berlangsung di dalam kelas dinilai kurang mampu

memotivasi belajar siswa.

3. Media belajar yang digunakan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah

belum memperhatikan aspek karakteristik siswa.

4. Hasil belajar fisika siswa di sekolah dipandang masih rendah, terutama pada

konsep elastisitas.

12

Rofiqoh Hasan Harahap dan Mara Bangun Harahap, Efek Model Pembelajaran

Advance Organizer berbasis Peta Konsep dan Aktivitas terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa

(Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika, vol. 4, no. 2, 2012), h. 32-37. 13

Ramazan Yilmaz, et.all., Integrating Technology into Classroom : The Learner-

Centered Instructional Design (International Journal on New Trends in Education and Their

Implications, Volume 4, Issue 4, 2013), h. 141

Page 19: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

4

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan penyusunan identifikasi masalah di atas, maka disusun

pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa yang diamati ialah berada pada kajian ranah kognitif

Bloom. Ranah kognitif yang diukur adalah jenjang berpikir mengingat (C1),

memahami (C2), mengaplikasikan (C3), dan menganalisis (C4).

2. Media belajar berbasis model Assure yang digunakan dalam pembelajaran

menyesuaikan dengan aspek karakterisitik siswa meliputi karakteristik siswa

pada aspek gaya belajar siswa, yakni mencakup gaya belajar visual (visual

learning style) dan gaya belajar audio (audio learner style).

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang disusun berdasarkan pada pembatasan masalah

di atas, maka disusun perumusan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

“Apakah terdapat pengaruh media belajar berbasis model Assure terhadap hasil

belajar siswa pada konsep elastisitas?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang disusun ialah berdasarkan perumusan masalah

yang ada, yakni untuk mengetahui terdapat pengaruh atau tidak untuk penggunaan

media belajar berbasis model Assure terhadap hasil belajar siswa pada konsep

elastisitas.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

dunia pembelajaran secara umum. Manfaat penelitian yang dilakukan ialah

meliputi penguraian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pemanfaatan media belajar berbasis model Assure dalam

pembelajaran fisika pada konsep elastisitas.

2. Untuk mengetahui data peningkatan hasil belajar fisika siswa setelah

menggunakan media belajar berbasis model Assure.

Page 20: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

5

3. Untuk mengetahui perbedaan data skor pengamatan belajar pada dua sampel

kelas, yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Page 21: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Teori Desain Pembelajaran dan Computer Based Instruction (CBI)

1. Hakikat Desain Pembelajaran

Mengkaji tentang proses pembelajaran senantiasa berkaitan dengan

pelaksanaan berupa tahapan-tahapan sistematis proses pembelajaran.

Pernyataan tersebut selaras dengan tulisan Benny A. Pribadi yang menyatakan

bahwa, “Mendesain aktivitas pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya

untuk membuat aktivitas pembelajaran menjadi terstruktur dan sistematis.”14

Pembagian aktivitas pembelajaran yang terstruktur telah mengalami

perubahan pandangan terhadap orientasi pada pusat pembelajaran. Perubahan

paradigma pembelajaran tersebut adalah orientasi pembelajaran yang semula

berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada siswa (student

centered).

Aspek yang mengalami perubahan paradigma dalam pembelajaran

terjadi pada pendekatan belajar berpusat pada guru menjadi berpusat pada

siswa. Peralihan paradigma yang ada pada pembelajaran diuraikan dalam

Tabel. 2.1 sebagai berikut:

Tabel. 2.1. Aspek perubahan paradigma belajar

Pendekatan berpusat pada guru Pendekatan berpusat pada siswa

Materi Pelajaran

Materi dikembangkan dari

kurikulum, dan siswa mempelajari

pokok bahasan yang sama pada

waktu bersamaan.

Para siswa belajar pokok bahasan

sesuai bahasan yang hendak

dipelajarinya lebih dahulu.

Para siswa mendapatkan akses

pada informasi secara terbatas,

berasal dari pilihan guru atau

sumber buku perpustakaan.

Para siswa mendapatkan akses tak

terbatas terhadap informasi yang ada

dengan kualitas yang berbeda-beda.

14

Pribadi, Model ASSURE untuk Mendesain Pembelajaran Sukses (Jakarta: Dian Rakyat,

2011),h. 24.

6

Page 22: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

7

Topik belajar terpisah satu dengan

yang lainnya.

Para siswa belajar materi yang

memperlihatkan hubungan antar

mata pelajaran.

Guru memilih kegiatan dan

memberikan materi sesuai

tingkatannya.

Para siswa memilih bermacam jenis

kegiatan yang disediakan guru.

Instruksi

Belajar diawali dari sesuatu yang

tidak diketahui siswa.

Belajar diawali dengan pengetahuan

yang sudah diketahui sebelumnya.

Mengajar adalah proses yang

penuh instruksi

Mengajar adalah proses

membangun.

Lingkungan Kelas

Para siswa belajar secara pasif di

dalam kelas yang sunyi.

Lingkungan kelas berisi beragam

kegiatan aktif siswa.

(Diadaptasi dari buku Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer)

Pembelajaran dipandang sebagai sebuah sistem dengan memiliki tiga

unsur yang menjadi ciri utama. Unsur yang menyusun pembelajaran sebagai

sebuah sistem terdiri dari unsur tujuan, komponen, dan proses.”15

Ramazan

Yilmaz menuliskan bahwa, “Instructional design (ID) is a systematic process

that is employed to develop education and training programs in a consistent

and reliable fashion.”16

Penguraian tersebut memberi pemahaman bahwa

desain pembelajaran merupakan suatu proses yang disusun secara konsisten

dan sistematis.

Proses yang dilakukan secara konsisten dan sistematis dalam

mendesain pembelajaran tidak terlepas dari penetapan aktivitas belajar yang

kondusif bagi siswa. Untuk mencapai aktivitas pembelajaran yang kondusif

memerlukan dua dimensi yang perlu menjadi perhatian, sebagaimana telah

disinggung oleh Harjanto dalam karya tulisnya bahwa pendidik dalam

15

Harjanto, Perencanaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 52. 16

Ramazan Yilmaz, et.all., Integrating Technology into Classroom : The Learner-

Centered Instructional Design (International Journal on New Trends in Education and Their

Implications, Volume 4, Issue 4, 2013), h. 135.

Page 23: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

8

menyusun desain pembelajaran memerlukan dua dimensi yaitu dimensi

rencana (a plan) dan dimensi proses yang nyata (a reality).17

Aspek dalam proses belajar berlangsung selama pelaksanaan desain

pembelajaran. Perihal tersebut mengantarkan suatu keharusan bagi pendidik

untuk merancang aktivitas pembelajaran, selaras dengan pengutaraan Benny

A. Pribadi yang menuliskan bahwasanya, “Aktivitas pembelajaran perlu

dirancang sebelumnya agar dapat memberikan output atau hasil seperti yang

diinginkan.”18

2. Urgensi Suatu Desain Pembelajaran

Kegiatan yang diupayakan hadir untuk merangkai aktivitas

pembelajaran siswa merupakan istilah yang tepat digunakan bagi desain

pembelajaran. Mendesain pembelajaran dengan harapan pencapaian tujuan

pembelajaran merupakan suatu tatanan pranata pembelajaran yang bijak.

Untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas lagi, ada baiknya

diketengahkan langkah penting yang mesti diimplementasikan dalam desain

pembelajaran oleh Benny A. Pribadi, yang mengungkapkan bahwa:

Desain pembelajaran pada umumnya berisi 5 langkah penting yang

perlu diimplementasikan, diantaranya, (1.) Analisis lingkungan dan kebutuhan

belajar siswa; (2.) Merancang spesifikasi proses pembelajaran yang efektif dan

efisien, serta sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan belajar siswa; (3.)

Mengembangkan bahan-bahan yang diperlukan untuk digunakan dalam

kegiatan pembelajaran; (4.) pemanfaatan desain pembelajaran itu sendiri; dan

(5.) Implementasi evaluasi formatif dan sumatif terhadap program

pembelajaran.19

Pengutaraan langkah penting dalam implementasi desain pembelajaran

mengantar kepada pemahaman bahwa terdapat sejumlah model yang diajukan

oleh para pakar dalam bidang desain pembelajaran. Sejumlah pakar dalam

17

Harjanto, Op. Cit., h. 51-53. 18

Pribadi, Model ASSURE untuk Mendesain Pembelajaran Sukses., h. 24. 19

Ibid., h. 25-26.

Page 24: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

9

bidang desain dan pengembangan aktivitas instruksional mengemukakan

model desain pembelajaran dengan kekhasannya masing-masing.

3. Model Pembelajaran Assure

a. Hakikat Model Pembelajaran Assure

Mengkaji berkaitan pemanfaatan model pembelajaran dalam kegiatan

belajar siswa menjadi perhatian bagi pendidik secara khusus. Pemahaman

yang diperoleh berkaitan model pembelajaran menjadi komprehensif, ketika

diperoleh pula penjelasan yang bijak berkenaan kegiatan belajar sebagai

berikut:

1.) Azhar Arsyad menuliskan bahwa, “Belajar adalah suatu proses yang

kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya.”20

2.) Abdullah Munir menuliskan bahwa, “Belajar adalah interaksi yang

berlangsung timbal-balik antara guru dan siswa.”21

3.) Nasution menuliskan bahwa, “Belajar adalah kegiatan guru-siswa

untuk mencapai tujuan tertentu.”22

Setelah melakukan kajian yang mendalam berdasarkan pengutaraan

sejumlah ahli, maka kegiatan belajar dalam lingkup kelas ialah aktivitas siswa

untuk memperoleh ilmu dalam kegiatan yang terencana guna menyelaraskan

tujuan hidupnya sesuai kehendak Tuhan Yang Maha Esa.

Kegiatan belajar dalam model pembelajaran Assure merupakan hasil

pengembangan ilmuwan Benua Eropa. Sebagaimana tulisan Benny A. Pribadi

bahwa, “Model Assure dikembangkan oleh Sharoon Smaldino, Robert

Heinich, James Russel, dan Michael Molenda dalam buku „Instructional

Technology and Media for Learning.”23

Secara menyeluruh kegiatan dalam

model Assure memberi perhatian pengembangan belajar siswa.

Perhatian guru terhadap siswa terealisasi melalui peran guru dalam

membantu siswapada setiap proses pembelajaran.Bantuan belajar yang

20

Azhar Arsyad,Media Pembelajaran (Jakarta: Grafindo, 2004), h. 1. 21

Abdullah Munir, Spiritual Teaching (Yogyakarta: Pustaka Insani Madani, 2010), h.

113. 22

S. Nasution, Teknologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 43. 23

Pribadi, Model ASSURE untuk Mendesain Pembelajaran Sukses, h. 29.

Page 25: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

10

terintegrasi dalam model pembelajaran Assure lebih memfokuskan pada

pemanfaatan media dan teknologi. Pengungkapan yang mendukung

pernyataan tersebut diungkap oleh Benny A.Pribadi yang menuliskan, bahwa,

“Model pembelajaran Assure lebih berorientasi kepada pemanfaatan media

dan teknologi dalam menciptakan proses dan aktivitas pembelajaran yang

diinginkan.”24

Proses dan aktivitas pembelajaran yang dikembangkang dalam model

pembelajaran Assure memiliki karakter yang khas. Pengungkapan tersebut di

latar belakangi dengan terdapatnya tahap analisis siswa yang dilakukan guru

pada awal proses pembelajaran. Perihal tersebut menyiratkan terdapat

interaksi yang dilakukan sebelum interaksi materi pembelajaran.

b. Tujuan Model Pembelajaran Assure

Model pembelajaran Assure memiliki tujuan untuk memberikan hasil

belajar yang optimal dan tercipta pembelajaran sukses, dengan catatan

pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sistematis dan holistik. Aspek praktis

dan mudah untuk digunakan merupakan kajian selanjutnya sebagai tujuan

model pembelajaran Assure.

Tujuan berikutnya dari model pembelajaran Assure dalam langkah

awal pembelajaran untuk menekankan perumusan kompetensi yang harus

dicapai oleh siswa. Penekanan pada perumusan kompetensi dapat dipahami

merupakan tahapan untuk memudahkan guru dalam menentukan langkah

berikutnya, yaitu menentukan metode, media, dan materi pembelajaran yang

digunakan.Untuk menunjang ketercapaian tujuan pelaksanaan model

pembelajaran Assure diperlukan pemahaman berkenaan karakteristik yang

dimiliki oleh model pembelajaran Assure.

c. Karakteristik Model Pembelajaran Assure

Mengkaji model pembelajaran berarti berusaha menetapkan situasi

pembelajaran tertentu dalam kelas. Pernyataan tersebut sebagaimana tulisan

Benny A. Pribadi bahwa, “Setiap model pada dasarnya memiliki kekhasan,

24

Ibid.,

Page 26: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

11

keunggulan, dan juga keterbatasan dalam sebuah situasi atau „setting‟

pembelajaran tertentu.”25

Model pembelajaran Assure memiliki sejumlah karakteristik utama,

sebagaimana tulisan dalam buku “Model Assure untuk Mendesain

Pembelajaran Sukses” bahwa, “Model ini dapat diaplikasikan untuk

mendesain aktivitas pembelajaran, baik yang bersifat individual maupun

kelompok.”26

Di samping hal itu terdapat karakteristik berikutnya berkenaan

aspek implementasi model pembelajaran Assure.

Model pembelajaran Assure memiliki karakteristik dalam

pengimplementasiannya sebagai program pembelajaran sebagaimana tulisan

Benny A. Pribadi bahwa, ”Untuk dapat mengimplementasikan model Assure,

guru, instruktur, dan perancang program pembelajaran perlu melakukan

langkah yang bertahap dan menyeluruh, mulai dari melakukan analisa siswa

yang akan menempuh aktivitas pembelajaran; menentukan tujuan atau

kompetensi yang akan dicapai oleh siswa; memilih media, metode, bahan ajar;

memanfaatkan bahan ajar; melibatkan siswa dalam aktivitas pembelajaran;

dan melakukan evaluasi baik hasil belajar maupun program pembelajaran.”27

Secara menyeluruh, dapat dipahami bahwa karakteristik model

pembelajaran Assure dalam implementasinya dibutuhkan langkah baku untuk

merancang pembelajaran. Sebagaimana tulisan Benny A. Pribadi, bahwa,

“Model berisi langkah baku yang digunakan untuk merancang aktivitas

pembelajaran agar dapat mencapai sasaran seperti yang diinginkan.”28

d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Assure

Pemahaman secara menyeluruh berkenaan langkah-langkah

pembelajaran model Assure diuraikan secara sistematis sebagai berikut:

1.) Analisis karakteristik siswa (analyze learner characteristics)

Langkah analisis karakteristik siswa menjadi bagian penting dalam

program pembelajaran. Dianggap utama analisa karakteristik siswa karena

25

Ibid., h. 3. 26

Ibid., h. 5. 27

Ibid., h. 3-4. 28

Ibid., h. 26.

Page 27: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

12

langkah tersebut menjamin bahwa program pembelajaran yang didesain sesuai

dengan kondisi dan profil siswa yang akan menempuh proses pembelajaran.

Karakteristik siswa merupakan aspek-aspek atau kualitas perseorangan

yang dimiliki oleh siswa dalam menempuh kegiatan pembelajaran. Penjelasan

berkenaan karakteristik siswa juga dapat diartikan sebagai identifikasi yang

berkaitan dengan siswa. Pada sisi lain karakteristik siswa menjadi bahan

kajian yang mendasari penyusunan suatu program pembelajaran.

Pelaksanaan kegiatan analisis karakteristik siswa dalam pembelajaran,

mengambil peran positif untuk menyukseskan kelanjutan langkah

pembelajaran berikutnya. Hal tersebut nyata ketika harus menentukan tujuan

yang harus dicapai, pemilihan dan penggunaan media, metode, serta bahan

pelajaran yang dianggap sesuai dengan karakter yang dimiliki siswa.

Aspek karakteristik siswa terbagi menjadi sejumlah bagian,

diantaranya gaya belajar, sehingga guna memperoleh pemahaman yang

menyeluruh terkait aspek karakteristik siswa, maka akan diketengahkan

penjelasan gaya belajar siswa sebagai berikut:

a.) Gunawan menuliskan bahwa, “Gaya belajar adalah cara yang lebih disukai

dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu

informasi.”29

b.) De Porter dan Mike Hernacki dalam tulisannya yang diterjemahkan Abdul

Halim menyatakan bahwa, “Gaya belajar adalah kombinasi dari cara

seseorang dalam menyerap informasi, kemudian mengatur informasi, dan

mengolah informasi tersebut menjadi bermakna.”30

c.) Marsha menuliskan bahwa, “Gaya belajar merupakan hal yang penting

karena pendidikan disesuaikan dengan keunikan individu.”31

d.) Mortimore dalam tulisannya yang diterjemahkan oleh Sujarwo Delnitawati

menyatakan bahwa, “Gaya belajar merupakan satu aspek dari gaya

29

Sujarwo Delnitawati, Pengaruh Metode Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Hasil

Belajar (FKIP UMN, vol. 2, no. 93, Medan) h. 5. 30

Halim, Loc. Cit., h. 149. 31

Delnitawati, Loc. Cit., h. 5.

Page 28: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

13

kognitif, hal ini menandakan bahwa adanya perbedaan antara gaya belajar

dengan gaya kognitif.”32

e.) Kemp dalam tulisannya yang diterjemahkan oleh Abdul Halim

menyatakan berkenaan gaya belajar adalah cara mengenali berbagai

metode belajar yang sesuai bagi siswa untuk lebih efektif dalam

pembelajaran yang berlangsung.33

f.) Abdul Halim menuliskan bahwa, gaya belajar merupakan cara siswa

untuk memproses informasi yang diperoleh dan merupakan karakteristik

penting dari berbagai ciri yang mempengaruhi cara siswa belajar.34

g.) Sujarwo Delnitawati menuliskan bahwa, “Gaya belajar dapat didefinisikan

sebagai karakteristik kognitif, afektif, dan perilaku-perilaku psikologis

yang berlaku sebagai indikator bahwa pembelajar relatif stabil dalam

merasakan adanya interaksi dengan merespon terhadap lingkungan

belajar.”35

Berdasarkan penguraian sejumlah ahli yang telah dibahas di atas, maka

dapat diperoleh pemahaman terkait gaya belajar sebagai karakteristik siswa

yang harus menjadi perhatian dalam kegiatan pembelajaran. Perhatian

terhadap gaya belajar siswa dapat memberikan gambaran untuk pelaksanaan

kegiatan dan tahapan pembelajaran yang memberikan nilai keefektifan secara

optimal bagi siswa.

Menurut Cruickshank yang dikutip oleh Benny A. Pribadi berkenaan

salah satu karakteristik siswa yang perlu mendapat perhatian dalam mendesain

proses pembelajaran yakni gaya belajar siswa.36

Perhatian terhadap

karakteristik yang dimiliki siswa dalam menciptakan proses belajar dapat

membantu individu mencapai kemampuan yang optimal.

Penjabaran berkenaan gaya belajar visual dan gaya belajar auditif

dituliskan sebagai berikut:

32

Ibid., 33

Halim., Loc. Cit., h. 149. 34

Ibid., 35

Delnitawati, Loc. Cit., h. 5. 36

Pribadi, Op. Cit., h. 43.

Page 29: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

14

a.) Tipe belajar visual (visual learner)

Abdul halim menuliskan bahwa, “Siswa yang bergaya belajar visual

dapat dilihat dari ciri-ciri utama yaitu menggunakan modalitas belajar dengan

kekuatan indra mata.”37

Siswa dengan gaya belajar visual menerima dengan

baik gagasan, konsep, dan informasi pembelajaran yang mengedepankan

peranan mata dalam mengamati objek belajar.

Secara umum siswa yang bergaya visual dalam menyerap informasi

menerapkan strategi visual yang kuat dengan gambar dan ungkapan yang

berciri visual.38

Teknik untuk meningkatkan keterampilan berpikir dan belajar

siswa dengan tipe belajar visual cenderung merasa mudah belajar dengan

menggunakan bahan belajar yang dapat memaksimalkan peranan mata sebagai

penglihatan (visual).

b.) Tipe belajar audio (auditory learner)

Siswa dengan tipe belajar auditif-visualitif merupakan siswa yang

melakukan pembelajaran dengan baik melalui kegiatan mendengarkan

penjelasan simbol visual. Abdul Halim menuliskan bahwa, “Siswa yang

bergaya belajar auditorial dapat dikenali dari ciri-cirinya yang lebih banyak

menggunakan modalitas belajar dengan kekuatan indra pendengaran yakni

telinga.”39

Siswa yang mempunyai gaya belajar auditif dapat memiliki kecepatan

belajar yang lebih ketika mendengarkan penjelasan verbal yang diberikan

media pembelajaran. Kajian lebih lanjut berkenaan siswa dengan tipe belajar

auditori yakni dapat memahami pembelajaran melalui verbal simbol atau

suara, tingkat tinggi rendahnya, kecepatan berbicara dan hal-hal auditori

lainnya.

37

Abdul Halim, Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar

Fisika Siswa SMPN 02 Secanggang Kabupaten Langkat (Jurnal Tabularasa PPS UNIMED,

Medan), h. 149. 38

Ibid., 39

Ibid., h. 150.

Page 30: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

15

2.) Penetapan tujuan pembelajaran (state performance objectives)

Pemahaman yang menyeluruh berkenaan makna tujuan pembelajaran

dapat memberikan kemudahan dalam penetapan tujuan pembelajaran. Tujuan

pembelajaran merupakan arah acuan yang spesifik dalam kegiatan

pembelajaran yang diharapkan dicapai oleh siswa.

Nasution menjelaskan berkenaan penetapan tujuan pembelajaran akan

menjadi arah kelanjutan langkah pembelajaran, secara penuh Ia menuliskan

bahwa, “Tujuan yang jelas dan spesifik memberi pegangan dan petunjuk

tentang metode mengajar dan belajar yang lebih serasi serta memungkinkan

penilaian proses dan hasil belajar yang lebih teliti.”40

3.) Pemilihan metode, media, dan bahan pelajaran (select methods, media,

and materials)

Pemahaman yang menyeluruh berkenaan makna metode, media, dan

bahan pembelajaran dapat memberikan kemudahan dalam pemilihan

perangkat pembelajaran yang digunakan, maka penguraian berkenaan metode

pembelajaran dituliskan sebagai berikut:

a.) Menurut Sudjana yang dikutip dari Delnitawati, menuliskan bahwa,

“Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam

mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya

pengajaran.”41

b.) Menurut Sutikno yang dikutip dari Delnitawati, menuliskan bahwa,

“Metode pembelajaran adalah cara menyajikan materi pelajaran yang

dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa

dalam upaya untuk mencapai tujuan.”42

Berdasarkan penjelasan yang diperoleh dari kedua ahli dalam bidang

pendidikan tersebut, maka dapat diperoleh pemahaman yang menyeluruh

berkaitan metode yang merupakan cara dan teknik yang digunakan guru atau

40

Nasution, Op. Cit., h. 19. 41

Delnitawati, Loc. Cit., h. 4. 42

Ibid.,

Page 31: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

16

desainer pembelajaran dalam mengadakan interaksi pembelajaran dengan

siswa.

Penguraian berikutnya berkenaan media pembelajaran, dapat diperoleh

penjelasannya dari sejumlah ahli dalam bidang pendidikan. Sebelum

memasuki bagian media pembelajaran, maka tepat untuk diketengahkan

penjelasan berkenaan makna media dan pemanfaatannya menurut Sharon E.

Smaldino, et.all. yakni sebagai sarana komunikasi dan untuk memudahkan

komunikasi belajar.43

4.) Penggunaan bahan pelajaran (utilize materials)

Tahapan penggunaan bahan dalam proses pembelajaran

mengindikasikan adanya pemanfaatan dari penetapan media dan metode yang

telah dipilih sebelumnya. Kriteria penetapan bahan pelajaranyang dilakukan

pendidik dalam kegiatan belajar yakni bahan-bahan yang murah, efisien, dan

mampu dimiliki atau diperoleh oleh sekolah.

Penggunaan bahan pelajaran mengikuti lima proses yakni pratinjau

bahan, penyiapan bahan, penyiapan lingkungan, penyiapan pembelajar, dan

menyediakan pengalaman belajar.Mengenai tahapan langkah pembelajaran

dalam penggunaan bahan pelajaran dilakukan setelah melakukan

pengembangan bahan-bahan yang diperlukan untuk digunakan dalam kegiatan

pembelajaran.

5.) Pengaktifan keterlibatan siswa (requires learner participation)

Pengaktifan keterlibatan siswa dapat terlihat dari kegiatan dalam

pembelajaran, diantaranya proses latihan, pemanfaatan teknologi sebagai

perkakas teknologi, pemanfaatan teknologi sebagai perangkat komunikasi,

pemanfaatan teknologi sebagai perangkat penelitian, pemanfaatan teknologi

sebagai perangkat penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.

43

Smaldino, et.all.,Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, terjemahan Arif

Rahman (Jakarta: Kencana, 2012), h. 1-11.

Page 32: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

17

Pada tahapan ketiga dari model desain pembelajaran Assure yakni

pengaktifan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan tahapan tutorial dalam Computer Based Instruction (CBI).

Langkah pembelajaran tutorial juga memperhatikan keterlaksanaan tahapan

model pembelajaran sebelumnya dan pelaksanaan tahapan model

pembelajaran berikutnya.

6.) Pengevaluasian (evaluation)

Hasil belajar peserta didik dapat diketahui dengan sejumlah

teknik.Penggunaan beragam teknik penilaian mesti disesuaikan dengan tujuan

melaksanakan penilaian, waktu yang tersedia, sifat tugas yang dilaksanakan

siswa, dan jumlah materi yang sudah disampaikan.44

Penilaian hasil belajar memiliki tiga ranah sebagai objek penilaiannya,

yakni ranak kognitif, afektif, dan psikomotorik.45

Evaluasi diperlukan sebagai

bagian untuk mengadakan perbaikan dalam proses pembelajaran. Macam-

macam evaluasi diantaranya tes tertulis yang bertujuan untuk mengetahui

prestasi belajar siswa dalam studi tertentu.46

Hasil penilaian memberikan

umpan balik guna memperbaiki kekurangan dan guna mencapai tingkat

penguasaan yang diharapkan.47

4. Hakikat Computer Based Instruction (CBI)

Computer Based Instruction memiliki kata kunci yakni pada kata

komputer. Istilah penggunaan kata komputer diadaptasi dari bahasa latin,

yakni computare yang berarti menghitung (to compute).48

Lebih lanjut

Rusman menyimpulkan bahwa, “Komputer sebenarnya merupakan media

elektronik yang dapat menerima informasi dalam bentuk input digital dengan

44

Safari, Evaluasi Pembelajaran (Jakarta: Pusat Perbukuan DirTenDik, 2003), h. 7. 45

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Rosdakarya,

2012), h. 22-34. 46

Nasution, Op. Cit., h. 84. 47

Ibid., h. 97. 48

Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer (Gerlong Tengah: Alfabeta,

2013)., h.127.

Page 33: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

18

menggunakan kode binner dalam aplikasi programnya, dan menampilkan

output informasi dalam bentuk visualisasi data elektronik.”49

Kegiatan pembelajaran berbasis komputer (CBI) merupakan istilah

untuk menunjukkan setiap kegiatan belajar yang menggunakan komputer baik

sebagian maupun secara keseluruhan. Penggunaan komputer dalam kegiatan

pembelajaran yang berlangsung, menggambarkan peranan komputer sebagai

media yang digunakan dalam pembelajaran bagi siswa.

Media Computer Based Instruction (CBI) dipandang sebagai media

pembelajaran, ketika telah dijadikan alat komunikasi dalam menyampaikan

pesan dalam proses pembelajaran. Media Computer Based Instruction (CBI)

merupakan media dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat

komputer untuk menyajikan materi pembelajaran.

5. Manfaat Computer Based Instruction (CBI)

Media Computer Based Instruction (CBI) dipandang banyak

memberikan pengaruh positif bagi pembelajaran siswa. Pengaruh positif

tersebut diantaranya50

.:

a. Perangkat komputer dapat mengakomodasi kecepatan belajar siswa.

b. Perangkat komputer dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa.

c. Perangkat komputer dalam menyajikan materi pembelajaran dapat

dikendalikan siswa.

d. Perangkat komputer dapat merekam aktivitas belajar siswa.

e. Perangkat komputer dapat terintegrasi dengan perangkat lain yang turut

mendukung kegiatan pembelajaran.

6. Computer Based Instruction (CBI) Tahapan Tutorial

Sistem komputer yang telah diprogram dengan modus tutorial

memiliki delapan hal yang menjadi identitas dari program tersebut,

diantaranya: (1.) pengenalan; (2.) penyajian informasi; (3.) pertanyaan dan

49

Ibid., 50

Ibid., h.128.

Page 34: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

19

respon; (4.) penilaian respon; (5.) pemberian feedback tentang respon; (6.)

pembetulan; (7.) segmen pengaturan pengajaran; dan (8.) penutup.51

Identitas

yang dituliskan sebelumnya berorientasi pada upaya dalam membangun

perilaku siswa melalui penggunaan komputer.

Pengembangan Computer Based Instruction (CBI) dengan modus

tutorial mesti memperhatikan fungsi dari tahapan tutorial itu sendiri. Adapun

fungsi tutorial, yaitu sebagai berikut: (1.) fungsi kurikuler; (2.) fungsi

pembelajaran; (3.) fungsi diagnosis-bimbingan; (4.) fungsi administratif; (5.)

fungsi personal.52

Kelima fungsi dari tahapan tutorial yang dituliskan

sebelumnya, senantiasa menghiasi pelaksanaan setiap tahapan dalam modus

tutorial yang digunakan.

B. Konsep Elastisitas

1. Karakteristik Konsep Elastisitas

Elastisitas merupakan salah satu bagian dari konsep Fisika. Sementara

fisika itu sendiri yang dalam bahasa inggris ditulis “physics” merupakan ilmu

pengetahuan yang mengkaji tentang materi, energi, dan interaksi diantara

keduanya.Pengkajian antara interaksi materi dengan energi merupakan proses

perkembangan yang berlangsung dalam pembelajaran fisika.

Perkembangan fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) yang mendasari perkembangan teknologi maju dan konsep hidup

harmonis dengan alam. Sebagai bagian dari cabang keilmuan IPA, maka

untuk memperoleh penjelasan yang menyeluruh tentang konsep elastisitas

dalam ilmu fisika, tepat membahas penjelasan terkait keilmuan IPA itu

sendiri, sebagai berikut:

a. Wigner yang dikutip dari Jumadi, menuliskan bahwa, “IPA merupakan

penyimpanan pengetahuan tentang gejala-gejala alam.”

b. Harre yang dikutip dari Jumadi, menuliskan bahwa, “IPA merupakan

kumpulan teori yang telah diuji kebenarannya, yang menjelaskan tentang

pola-pola keteraturan dari gejala alam yang diamati secara seksama.”

51

Ibid., h. 212. 52

Ibid., h. 211.

Page 35: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

20

c. Dampier yang dikutip dari Jumadi, menuliskan bahwa, “IPA adalah

pengetahuan tentang gejala-gejala alam yang teratur dan studi rasional

tentang hubungan-hubungan antara konsep-konsep yang mana gejala-

gejala tersebut dinyatakan.”

d. Kemeny yang diterjemahkan oleh Jumadi, menuliskan bahwa, “IPA

merupakan aktivitas dalam menentukan hukum-hukum alam dalam bentuk

teori-teori berdasarkan fakta-fakta.”53

Berdasarkan penjelasan keempat ahli di atas, maka dipahami bahwa IPA

sebagai bagian dari keilmuan merupakan bagian integral dalam

perkembangan teknologi.

Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi

dewasa ini dipicu oleh temuan di bidang fisika material melalui penemuan

penemuan bahan elastis beserta pemanfaatanya. Sebagai ilmu yang

mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik

kepada manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam.

Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta pengurangan

dampak bencana alam tidak akan berjalan secara optimal tanpa pemahaman

yang baik tentang fisika, lebih khusus berkenaan konsep elastisitas bahan.

Konsep elastisitas bahan disajikan berdasarkan pengembangan konsep dari

yang sederhana menuju konsep yang lebih kompleks.54

2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Konsep Elastisitas

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang diberikan

dari penjabaran standar isi pendidikan untuk materi pembelajaran untuk

konsep elastisitas yang menjadi bahan kajian dalam penelitian yakni sebagai

berikut:

53

Jumadi, Wawasan Keilmuan IPA/Fisika (Yogyakarta: PKG C Paper, 2003), h. 1-2. 54

Agus Mulyono dan Ahmad Abhtokhi, Fisika dan Al-qur’an (Malang: UIN Malang

Press, 2006), h. 163-164.

Page 36: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

21

Tabel. 2.2. Penguraian SK dan KD Konsep Elastisitas

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Menganalisis gejala alam dan

keteraturan dalam cakupan

mekanika benda titik

1.3 Menganaisis pengaruh gaya

pada sifat elastisitas

bahan

(Diadaptasi dari Standar Isi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

3. Pembahasan Konsep Elastisitas

Elastisitas bahan yang terdapat di alam semesta lebih utama dikaji

pada bahan padatan. Berdasarkan tingkat elastisitas bahan yang dimiliki oleh

benda maka terbagi menjadi dua golongan benda, yakni benda elastis dan

benda plastis. Kedua golongan benda tersebut dibedakan berdasarkan daya

kemampuan dalam menahan pengaruh gaya dari luar benda.

Gaya luar yang bekerja terhadap benda elastis dan benda plastis

dinamakan tegangan. Tegangan yang dialami oleh benda berdasarkan arah

gerak benda terbagi menjadi tiga jenis, yakni tegangan rentang, tegangan

mampat, dan tegangan geser. Ketiga jenis gaya luar yang diberikan oleh bahan

di luar benda akan membentuk konstanta pembanding antara keadaan benda

mula-mula dengan keadaan akhir benda.

Nilai perbandingan antara keadaan mula-mula benda dengan keadaan

akhir benda dinamakan nilai regangan benda. Regangan terbentuk karena

terdapat gaya yang bekerja pada satuan luas secara tegak lurus terhadap

datangnya arah gaya. Pengaruh gerakan gaya pada benda elastis dapat

mengubah posisi partikel benda namun tetap bisa kembali pada bentuk semula

dengan syarat nilai gaya masih dalam ambang elastisitas bahan tersebut.

Pengaruh gerak gaya terhadap benda plastis dapat menciptakan posisi

partikel yang baru dari keadaan mula-mula. Tinjauan elastisitas ialah pada

bahan yang dapat kembali pada keadaan mula-mula sebelum diberikan gaya

luar. Nilai perbandingan yang dibentuk atas nilai tegangan terhadap nilai

regangan ialah konstanta modulus elastisitas.

Page 37: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

22

Modulus elastisitas benda memperlihatkan perbandingan antara

tegangan dengan regangan yang dimiliki oleh setiap bahan. Nilai modulus

elastisitas bahan menunjukkan tingkat pengaruh gaya luar terhadap bahan

tersebut. Semakin besar pengaruh gaya luar bahan terhadap suatu benda dapat

memberikan nilai modulus elastisitas benda yang besar.

C. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah kegiatan berproses yang merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini

berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat

bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di

sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.55

Belajar

adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya,

tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut

pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek

organism atau pribadi.56

Salah satu ciri bahwa seseorang dikatakan sudah atau telah belajar

ialah adanya suatu perubahan tingkah laku pada diri seseorang tersebut.

Perubahan itu menyangkut perubahan dalam pengetahuan dan keterampilan

atau juga perubahan dalam sikap. Belajar adalah suatu proses usahayang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.57

Menurut pengertian secara psikologis, belajar

merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil

dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.58

55 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kisi

Brother’s, 2006), h. 76 56 Syaiful Bahri Djamarali dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2002), h. 10-11 57

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003),Cet. Ke 4, h. 2

58 Ibid, h. 2

Page 38: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

23

Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat

maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri

seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Definisi dari belajar di

atas mengandung pengertian bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah

perubahan tingkah laku seseorang secara keseluruhan atas apa yang didapat

dari suatu pengalamannya baik dari suatu penglihatan, pengamatan ataupun

meniru dari seseorang yang ia anggap paling baik.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang

dengan serangkaian kegiatan dalam mencapai perubahan tingkah laku,

pengetahuan, kepribadian, keterampilan yang diakibatkan oleh terjadinya

interaksi antara seseorang dengan seseorang, seseorang dengan kelompok dan

seseorang dengan lingkungannya sebagai hasil dari pengalaman.

b. Hasil belajar sebagai Objek Penilaian

Proses belajar mengajar terdiri dari empat unsur utama yakni tujuan,

bahan, metode dan alat penilaian. Tujuan sebagai arah dari proses belajar

mengajar pada hakikatnya adalah rumusan tingkah laku yang diharapkan

dapat dikuasai oleh siswa setelah menerima atau menempuh pengalaman

belajarnya. Bahan adalah seperangkat pengetahuan ilmiah yang dijabarkan

dalam kurikulum untuk disampaikan atau dibahas dalam proses belajar

mengajar agar sampai kepada tujuan yang telah ditetapkan.

Metode dan alat adalah cara atau teknik yang digunakan dalam

mencapai tujuan. Sedangkan penilaian adalah upaya atau tindakan untuk

mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak.

Dengan kata lain, penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengetahui

keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Proses adalah kegiatan yang

dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam

hasil belajar yakni: (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan

Page 39: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

24

pengertian dan (c) sikap dan cita-cita. Masing- masing jenis hasil belajar dapat

diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne

membagi lima kategori hasil belajar, yakni: (a) informasi verbal, (b)

keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap dan (e) keterampilan

motoris.

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik

tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil

belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi

tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.

c. Pengukuran Hasil Belajar

1.) Pengukuran Ranah Kognitif

Penilaian dan hasil belajar penguasaan materi bertujuan untuk

mengukur penguasaan dan pemilihan konsep dasar keilmuan berupa materi-

materi esensial sebagai konsep fungsi dan prinsip utama. Konsep kunci dan

prinsip utama keilmuan tersebut harus dimiliki dan dikuasai siswa secara

tuntas, bukan hanya dalam bentuk hapalan. Ranah kognitif ini merupakan

ranah yang lebih banyak melibatkan kegiatan mental.

Pada ranah kognitif terdapat enam jenjang berpikir mulai dari yang

tingkat rendah sampai tinggi, yakni: (1) pengetahuan/ingatan (knowledge), (2)

pengetahuan (comprehension), (3) penerapan (application), (4) analisis

(analysis), (5) sintesis (synthesis) dan (5) evaluasi (evaluation). Pada tahun

2001 Anderson dan Krathwohl melakukan revisi terhadap taksonomi Bloom

menjadi: (1) Remember, (2) understand, (3) apply, (4) analyze, (5) evaluate,

dan (6) create.

Kemampuan-kemampuan yang termasuk domain kognitif oleh Bloom

dkk dikategorikan lebih terinci secara hierarkis kedalam enam jenjang

kemampuan yakni hapalan/ingatan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3),

analisis (C4), sintetis (C5) dan evaluasi (C6).59

59

Ahmad Sofyan, et all., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 15

Page 40: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

25

2. Pengukuran Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli

mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila

seseorang yang memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Penilaian hasil

belajar afektif kurang mendapat perhatian dari guru. Para guru lebih banyak

menilai ranah kogntif semata-mata. Tipe belajar hasil afektif tampak pada

siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran,

disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan

belajar dan hubungan sosial.

Pengukuran ranah afektif tidaklah semudah mengukur ranah kognitif.

Pengukuran ranah afektif tidak dapat dilakukan setiap saat karena perubahan

tingkah laku siswa tidak dapat berubah sewaktu-waktu. Pengubahan sikap

seseorang memerlukan waktu yang relatif lama, demikian juga pengembangan

minat dan penghargaan serta nilai-nilai.

Ranah afektif ini dirinci oleh Kathwohl dkk, menjadi lima jenjang,

yakni: (1) perhatian atau penerimaan (receiving), (2) tanggapan (responding),

(3) penilaian atau penghargaan (valuing), (4) pengorganisasian (organization)

dan (5) karakterisasi terhadap suatu atau beberapa nilai (characterization by a

value or vale complex).

Tujuan-tujuan instruksional yang termasuk domain afektif

diklasifikasikan oleh David Kathwohl ke dalam jenjang secara hierarkis, yaitu:

"Receiving" meliputi penerimaan secara pasif terhadap suatu nilai dan

keyakinan. "Responding" meliputi keinginan dan kesenangan menanggapi

atau merealisasikan sesuatu yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut

masyarakat. "Valuing" meliputi pemilikan serta pelekatan pada suatu nilai

tertentu. "Organization" meliputi konseptualisasi nilai-nilai menjadi suatu

sistem nilai. "Characterization" mencakup pengembangan nilai-nilai menjadi

karakter pribadi.60

Kategori ranah afektif sebagai hasil belajar, kategorinya dimulai dari

tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks, yaitu:

60 Ibid, h. 20

Page 41: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

26

a) Reciving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan

(stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah,

situasi, gejala dll. Tipe ini contohnya kesadaran, keinginan untuk

menerima stimulus, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.

b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang

terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan

reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang

kepada dirinya.

c) Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap

gejala atau stimulus tadi. Evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan

menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan

kesepakatan terhadap nilai tersebut.

d) Organisasi, yakni pengembangaan diri dari nilai ke dalam suatu sistem dan

prioritas nilai yang telah dimilikinya, yang termasuk ke dalam organisasi

adalah konsep tentang nilai dan organisasi sistem nilai.

e) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem

nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian

dan tingkah lakunya. Kedalamnya termasuk keseluruhan nilai dan

karakteristiknya.61

Sehubungan dengan tujuan penilaiannya ini maka yang menjadi

sasaran penilaian kawasan afektif adalah perilaku anak didik, bukan

pengetahuannya. Pertanyaan afektif tidak menuntut jawaban benar atau salah,

tetapi jawaban yang khusus tentang dirinya mengenai minat, sikap dan

internalisasi nilai.

3. Pengukuran Ranah Psikomotorik

Pengukuran ranah psikomotor dilakukan terhadap hasil-hasil belajar

yang berupa penampilan. Namun demikian biasanya pengukuran ranah ini

disatukan atau dimulai dengan pengukuran ranah kognitif sekaligus. Hasil

belajar ini merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skiil) atau

61

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), h. 30

Page 42: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

27

kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar

tertentu.

Simpson (1956) menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini

tampak dalam bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Hasil

belajar psikomotor merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan

afektif, akan tampak setelah ssiswa menunjukkan perilaku atau perbuatan

tertentu sesuai dengan makna yang terkandung pada kedua ranah tersebut

dalam kehidupan siswa sehari-hari.62

Proses belajar mengajar di sekolah saat ini, tipe belajar hasil belajar

kognitif lebih dominan jika dibandingkan dengan tipe hasil belajar bidang

afektif dan psikomotoris. Sekalipun demikian tidak berarti bidang afektif dan

psikomotoris diabaikan sehingga tak perlu lagi diberikan penilaian. Tipe hasil

belajar ranah psikomotoris berkenaan dengan keterampilan atau kemampuan

bertindak setelah ia menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar ini

sebenarnya tahap lanjutan dari hasil belajar afektif yang baru tampak dalam

kecenderungan-kecenderungan untuk berperilaku.

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa yang

menjadi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu

secara garis besarnya berasal dari faktor internal (diri siswa sendiri) dan

eksternal (dari luar siswa sendiri). Adapun faktor yang datang dari diri sendiri

bisa diakibatkan oleh kemampuan dan keinginan yang kurang atau boleh

dibilang mempunyai IQ yang pas-pasan sehingga dapat menyebabkan

penurunan dalam belajarnya. Sedangkan faktor yang dari luar diri siswa yaitu

bisa disebabkan oleh keadaan keluarganya ataupun lingkungannya yang

kurang mendukung dalam proses belajarnya.

62 Ahmad Sofyan, et all., op. cit, h. 23

Page 43: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

28

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Kegiatan pelaksanaan penelitian yang akan dilaksanakan merujuk pada

sejumlah kegiatan penelitian yang telah lebih dahulu dilaksanakan dan memiliki

unsur yang mendukung pelaksanaan penelitian, diantaranya:

1. Ramazan Yilmaz, et. all. dalam penelitian yang berjudul “Integrating

Technology into Classroom: The Learner-Centered Instructional Design”

mengemukakan kesimpulan berkenaan model pembelajaran Assure dalam

menyelesaikan permasalahan bagi pembelajaran, sebagaimana dikutip berikut,

“We can say that the model aims at the solutions of the problems using the

technology effectively and systematizing preparing steps of a lesson plan.”63

Model ASSURE diidentifikasi sebagai model pembelajaran solusi dari

sejumlah masalah dengan memanfaatkan efektivitas teknologi dan sebagai

model pembelajaran yang menyediakan langkah perencanaan pembelajaran

yang sistematis.

2. Rini Risnawinata dalam penelitian yang berjudul “Hubungan Proses Belajar

Mengajar Berbasis Teknologi dengan Hasil Belajar: Studi Metaanalisis”

menuliskan kesimpulan berkenaan adanya dampak yang diberikan

pembelajaran berbasis teknologi, bahwa, “Hasil secara keseluruhan studi

metaanalisis memperkuat landasan teori yang dipakai dalam studi metaanalisis

bahwa perkembangan teknologi mempunyai dampak yang sangat jelas

dirasakan dalam aktivitas pembelajaran, khususnya pada hasil belajar

siswa.”64

3. Arif Harjanto dalam tesis yang berjudul “Rancang Bangun Computer Assisted

Instruction (CAI) sebagai Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Fisika

Sekolah Menengah Atas” memperoleh hasil berupa data melalui kuesioner

responden. Hasilnya menunjukkan bahwa 91,11% siswa menyatakan bahwa

produk CAI berkualitas, 75,11% siswa menyatakan bahwa penyajian materi

63

Yilmaz, et, all. Op. Cit., h. 141. 64

Rini Risnawita,Hubungan Proses Belajar Mengajar Berbasis Teknologi dengan Hasil

Belajar: Studi Metaanalisis (Jurnal Psikologi, vol. 36, no. 2, 2009), h. 172.

Page 44: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

29

berkualitas, dan 95,11% siswa manyatakan bahwa program CAI dapat

meningkatkan motivasi belajar.65

4. Mishadin dalam jurnal skripsi yang berjudul “Efektivitas Media Pembelajaran

Berbasis Komputer pada Mata Pelajaran Elektronika terhadap Prestasi Belajar

Siswa Kelas XI di SMK 1 Sedayu Bantul” diperoleh kesimpulan dalam

penelitian tersebut bahwa, terdapat perbedaan prestasi belajar aspek kognitif

antara penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dengan

penggunaan media pembelajaran konvensional pada mata pelajaran

elektronika, dengan harga F untuk “kelompok” diperoleh 35,14, signifikansi

.66

5. Sujarwo Delnitawati dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Metode

Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar”, penelitian yang

dilaksanakan pada pembelajaran fisika di provinsi Medan, memberikan

kesimpulan terkait gaya belajar yang dimiliki oleh siswa memberikan

pengaruh pada perolehan hasil belajar yang didapatkannya sesuai dengan tipe

gaya belajar yang dipunyainya.67

Hal tersebut memberikan pemahaman

berkenaan bahwa gaya belajar menjadi penting untuk diperhatikan dalam

mendesain pembelajaran.

E. Kerangka Berpikir

Fisika sebagai bagian dari cakupan keilmuan IPA yang ada pada jenjang

SMA berisi konsep terkait fenomena alam. Salah satu konsep terkait fenomena

alam yang menjadi bahan kajian fisika yakni konsep elastisitas. Konsep elastisitas

secara khusus ditinjau sebagai konsep yang sulit dipahami oleh siswa. Hal

tersebut diperkuat dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang

ditetapkan dalam konsep elastisitas belum dicapai.

65

Arif Harjanto, Rancang Bangun Computer Assisted Instruction (CAI) sebagai Media

Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas (Tesis UnDip, Semarang,

2012), h. 2. 66

Mishadin,Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Komputer pada Mata Pelajaran

Elektronika terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI di SMK 1 Sedayu Bantul (Jurnal Skripsi,

Universitas Negeri Yogyakarta, 2012) h. 12. 67

Delnitawati, Loc. Cit., h. 8.

Page 45: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

30

Kesulitan pemahaman yang dibentuk oleh siswa berasal dari kurangnya

bahan bantuan belajar yang didapatnya. Kurang tersedianya media pembelajaran

yang dapat digunakan siswa dalam belajar secara mandiri selama mengikuti

pembelajaran fisika. Pembelajaran konsep elastisitas dipandang sebagai bagian

konsep fisika yang harus dikembangkan bahan bantuan belajar bagi siswa.

Pengembangan bahan bantuan belajar siswa harus memberi manfaat

sebagai pemicu kajian belajar lebih lanjut bagi siswa. Kegiatan pembelajaran

fisika di dalam kelas dipandang kurang mampu memotivasi siswa untuk

melakukan kajian pembelajaran lebih lanjut. Hal tersebut mendorong

dilaksanakannya pengembangan bahan bantuan belajar pada konsep elastisitas,

guna menuntaskan masalah yang dialami siswa.

Berdasarkan penguraian tersebut, maka dapat disusun bagan kerangka

berpikir sebagai berikut

Gambar. 2.1. Diagram Kerangka Berpikir Penelitian

Anggapan Awal dalam

Pembelajaran Fisika

1. Konsep elastisitas sulit

dipahami siswa dalam

pembelajaran konvensional.

2. Pemanfaatan teknologi sebagai

media belajar kurang menjadi

landasan dasar bagi

pembelajaran siswa.

3. Hasil belajar fisika siswa

kurang mengalami peningkatan

melalui pembelajaran dengan

bantuan komputer, yang sistem

programnya disusun tanpa

memperhatikan aspek

karakteristik siswa.

Dilakukan pengembangan pada

komponen dalam pembelajaran untuk

menyelesaikan masalah yang berada

pada anggapan awal

Model Pembelajaran

ASSURE

Yaitu

Media CBI Berbasis

Page 46: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Ciseeng dan dilaksanakan pada

semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 pada bulan September.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ialah metode

penelitian eksperimen semu.Metode eksperimen semu berbeda dengan

eksperimen sejati, penempatan subjek pada kelompok yang dibandingkan dalam

metode eksperimen semu tidak dilakukan secara acak.Pada eksperimen semu,

individu subjek telah berada dalam kelompok yang dibandingkan sebelum adanya

penelitian yang tidak dimaksudkan untuk tujuan eksperimen, misalnya siswa yang

telah berada dalam kelas.68

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu Nonrandomized Control Group

Pretest-Postest Design, dimana dalam rancangan penelitian melibatkan dua

kelompok yang dibandingkan, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Desain penelitian ini terlihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1

Nonrandomized Control Group Pretest-Postest Design

Kelompok Tes Awal Perlakuan (X) Tes Akhir

Eksperimen

Kontrol

68

Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta:

Rajawali Press, 1996), h. 117.

31

Page 47: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

32

Keterangan:

: Pretest yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol sebelum diberikan perlakuan

: Perlakuan berupa pemberian media belajar berbasis model ASSURE

: Perlakuan berupa pemberian media belajar secara pembelajaran

konvensional

: Posttest yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol setelah diberikan perlakuan

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.69

Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa SMA kelas XI IPA.Sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti.70

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa

kelas XI IPA yang terdiri dari dua kelas yang masing-masing berjumlah 30 orang.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sampel bertujuan atau purposive sample yang dilakukan dengan cara mengambil

subjek tidak didasarkan atas strata, acak atau daerah tetapi didasarkan atas adanya

tujuan tertentu.71

F. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain

sebagai berikut:

1. Tahap persiapan sebelum penelitian

Langkah yang dilaksanakan sebelum melakukan penelitian adalah

mengurus permohonan surat ijin untuk pelaksanaan penelitian dari Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, langkah selanjutnya meliputi:

69

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), h. 130 70

Ibid., h. 131. 71

Ibid., h. 139-140.

Page 48: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

33

a. Menetapkan materi dan alokasi waktu

b. Menyusun perangkat pembelajaran sesuai dengan pokok materi yang telah

ditentukan

c. Meyusun instrumen penelitian

d. Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah yang akanditeliti

e. Menetapkan sampel penelitian.

2. Tahap pelaksanaan penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian merupakan tahap yang kedua setelah tahap

persiapan meliputi:

a. Menguji coba instrumen penelitian

b. Mengolah dan menganalisis data uji coba instrument

c. Memberi pretest pada kelas yang telah ditentukan sampelnya, yaitu sampel

kelompok eksperimen dan kelompok control

d. Menyampaikan pembelajaran dengan media belajar berbasis model Assure

pada kelas eksperimen dan pembelajaran dengan media belajar konvensional

pada kelas control

e. Memberikan posttest untuk kedua kelompok kelas yakni kelompok kelas

eksperimen dan kelompok kelas kontrol.

3. Tahap penyelesaian penelitian

Tahap akhir dalam prosedur penelitian yang disusun ialah tahap

penyelesaian penelitian. Pada tahap penyelesaian penelitian meliputi:

a. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian

b. Menguji hipotesis penelitian.

Langkah-langkah pada setiap tahap dalam prosedur penelitian dapat dilihat lebih

jelas pada Gambar 3.1 sebagai berikut:

Page 49: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

34

Gambar 3.1 Tahap dalam Prosedur Penelitian

Tahap Persiapan sebelum

Penelitian

Survei tempat penelitian

dan uji coba instrumen

Penyusunan instrumen

penelitian dan perangkat

pembelajaran

Uji coba instrumen

Analisis data hasil uji

coba instrumen Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tes awal (pretest)

Kegiatan belajar mengajar

KBM kelas eksperimen

dengan media belajar

berbasil model assure

KBM kelas kontrol

dengan media belajar

konvensional

Tes akhir (posttest)

Tahap Akhir Penelitian

Analisis data hasil

penelitian

Penarikan Kesimpulan

Page 50: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

35

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar fisika siswa

yang berupa tes pencapaian (achievement test) terdiri dari tes obyektif bentuk

pilihan ganda sebanyak 40 soal, dengan penskoran jika benar skor 1 dan jika salah

diberi skor 0. Tes yang diberikan kepada kelompok eksperimen sama dengan tes

yang diberikan kepada kelompok kontrol. Hasil belajar yang diukur meliputi

pengetahuan atau ingatan ( ), pemahaman ( ), aplikasi dan penerapan ( ), dan

analisis ( ).

Penyusunan instrumen diawali dengan pembuatan kisi-kisi soal guna

menetapkan ruang lingkup dan tekanan tes yang setepat-tepatnya sehingga dapat

menjadi petunjuk dalam menulis soal.72

Sebelum instrumen digunakan untuk penelitian, instrumen yang terdiri

dari 40 butir soal tersebut diuji cobakan kepada siswa di kelas lain yang tidak

termasuk kelompok kontrol ataupun kelompok eksperimen guna menetapkan

validitas dan reliabilitas. Kisi-kisi instrumen penelitian dituliskan pada Tabel 3.2

sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Aspek Kognitif

Menganaisis

pengaruh

gaya pada

sifat

elastisitas

bahan

Membedakan

antara

pengaruh gaya

pada benda

elastis dan

plastis

1*, 2,

3*

5, 6*,

7, 9*,

12*

8*, 10 11*,

23*

12

Memaparkan

karakteristik

4*, 13, 16,

18*,

17*,

20*,

25, 26 15

72

Safari, Penulisan Butir Soal berdasarkan Penelitian Berbasis Kompetensi, (Jakarta:

Depdiknas, 2004), h.23.

Page 51: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

36

elastisitas

bahan

14*, 15 19*, 24 21, 22

Memberikan

contoh aplikasi

elastisitas

bahan pada

kehidupan

sehari-hari

27*,

28*,

29*

33* 30*,

32*,

34*,

35

31*,

16*,

37*,

38*,

39, 40

14

∑ 10 10 10 10 40

Presentase Soal 25% 25% 25% 25% 100%

H. Uji Coba Instrumen Penelitian

Sejumlah tes dikategorikan baik sebagai alat ukur jika memenuhi prasyarat

tes yaitu memiliki validitas dan reabilitas yang baik.Dalam penelitian ini

pengujian validitas yang digunakan adalah validitas isi, sebuah tes dikatakan valid

pada validitas isi apabila tes tersebut mengukur tujuan khusus tertentu yang

sejajar dengan materi dan isi pelajaran yang diberikan.

1. Uji validitas butir soal

Pengujian validitas butir soal dengan menggunakan korelasi point biserial.

Keterangan:

= koefisien kolerasi biserial

= rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang dicari

validasinya

= rerata skor total

= standar deviasi dari skor total

Page 52: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

37

= proporsi siswa yang menjawab benar

= proporsi siswa yang menjawab salah 73

2. Uji Reliabilitas

Perhitungan reabilitas menggunakan korelasi product moment yaitu

sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑

Interpretasi mengenai derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh digunakan

Tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3

Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen

Interval Koefisien Kriteria

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat kuat74

3. Taraf Kesukaran

Pengujian terhadap derajat kesukaran tiap soal menggunakan rumus:

keterangan:

73

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006)

h. 79. 74

Sugiono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung, Alfabeta, 2008), h. 228.

Page 53: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

38

= indeks kesukaran

= banyaknya siswa yang menjawab dengan benar

= jumlah seluruh siswa peserta tes75

Menurutketentuan ketentuan umum, indeks kesukaran diklasifikasikan pada

Tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Indeks Kesukaran

Interval Koefisien Kriteria

0,00 ≤ P ≤ 0,30 Soal sukar

0,30 < P ≤ 0,70 Soal sedang

0,70 < P ≤ 1,00 Soal mudah76

4. Daya pembeda

Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah sebagai berikut:

keterangan:

= jumlah peserta tes

= banyaknya peserta kelompok atas

= banyaknya peserta kelompok bawah

= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan

benar

= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

= proporsi kelompok bawah yang menjawab benar77

75

Arikunto, Op., Cit. h. 207-208. 76

Ibid., h.110.

Page 54: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

39

Klasifikasi daya pembeda:

Tabel 3.5

Kriteria Daya Pembeda Instrumen

Interval Koefisien Kriteria

0,00 ≤ d < 0,20 Jelek

0,20 ≤ d < 0,40 Cukup

0,40 ≤ d < 0,70 Baik

0,70 ≤ d < 1,00 Baik sekali78

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan setelah uji coba instrumen, selanjutnya

dilakukan penelitian.Data yang diperoleh melalui instrument penelitian,

berikutnya dianalisis untuk tujuannya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan

menguji hipotesis.Dalam pengolahan dan penganalisisan data tersebut digunakan

statistic.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan statistic untuk

pengolahan data sebagai berikut:

1. Uji normalitas

Uji normalitas adalah pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data

yang akan dianalisis. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dalam

penelitian ini adalah uji chi kuadrat. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Mencari skor tertinggi dan terendah

b. Mencari nilai rentangan (R)

R = skor tertinggi – skor terendah

c. Mencari banyaknya kelas (BK)

(rumus sturgess)

77

Arikunto, Op., Cit. h. 213-214 78Ibid., h. 218.

Page 55: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

40

d. Mencari nilai panjang kelas (i)

e. Menyusun tabulasi data dengan tabel bantuan berikut:

No. Kelas Interval F Nilai

Tengah

Jumlah

∑ ∑

f. Mencari rata-rata (mean)

g. Mencari simpangan baku (standar deviasi)

√ ∑

h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

1.) Menentukan batas kelas, yaitu skor kiri batas interval pertama dikurangi 0,5

dan kemudian angka-angka skor kanan kelas interval dikurangi 0,5.

2.) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

3.) Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z dengan menggunakan

angka untuk batas kelas.

4.) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0-

Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua

dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka-angka

berbeda arah (tanda “min” dan “plus”, bukan tanda aljabar atau hanya

merupakan arah) angk-angka 0-Z dijumlahkan.

5.) Mencari frekuensi yang diharapkan ( ) dengan cara mengalikan luas tiap

interval dengan jumlah responden.

Page 56: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

41

i. Mencari chi-kuadrat hitung ( )

j. Membandingkan dengan untuk dan derajat kebebasan (dk) = n

– 1, dengan kriteria: Jika

, artinya distribusi data tidak

normal dan jika

, artinya data berdistribusi normal

2. Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan setelah kelas diuji kenormalannya. Teknik

yang digunakan untuk uji homogenitas dengan uji Bartlett. Adapun langkah-

langkah uji homogenitas dengan uji Bartlettmenurut Riduwan dalam skripsi

Ahmad Sandy, yaitu:

a. Masukkan angka-angka statistuk untuk pengujian homogenitas pada tabel

penolong

Kelompok dk (n-1)

- -

= varians (kuadrat standar deviasi)

b. Menghitung varians gabungan dari sejumlah kelompok yang ada

c. Menghitung

d. Menghitung nilai B, yaitu:

e. Menghitung nilai

Dengan:

Sehingga:

Page 57: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

42

f. Membandingkan dengan nilai

untuk dan derajat

kebebasan (dk) = n-1, dengan kriteria: Jika

, artinya tidak

homogen dan jika

, artinya homogen.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan mean

antar dua kelompok, dilakukan dengan uji-t dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

= rata-rata skor kelompok eksperimen

= rata-rata skor kelompok kontrol

= varians gabungan (kelompokeksperimen dan kontrol)

= varians kelompok eksperimen

= varians kelompok kontrol

= jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

= jumlah anggota sampel kelompok kontrol

a. Mengajukan hipotesis, yaitu:

1) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest

Ho : X = Y

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor pretest

kelompok ekspeimen dengan kelompok kontrol.

Page 58: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

43

Ha : X Y

Terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok

ekspeimen dengan kelompok kontrol.

2) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest

Ho : X = Y

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor posttest

kelompok ekspeimen dengan kelompok kontrol.

Ha : X Y

Terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok

ekspeimen dengan kelompok kontrol.

b. Menghitung nilai dengan rumus uji-t

c. Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus:

d. Menentukan nilai tabel dengan

e. Menguji hipotesis

Jika maka Ho diterima pada tingkat kepercayaan

0,95.

Jika atau maka Ha diterima pada tingkat

kepercayaan 0,95.

4. Uji Normal Gain

“Gain adalah selisih antara nlai posttest dan pretest, gain menunjukkan

peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran

dilakukan guru. Untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan menimbulkan

bias penelitian, karena pada nilai pretest kedua kelompok penelitian sudah

berbeda, digunakan uji normal gain. Rumus normal gain menurut Meltzer, yaitu:

dengan kategorisasi perolehan:

Page 59: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

44

Tabel 3.6

Kriteria N-Gain

Interval Koefisien Kriteria

(<g>) > 0,70 g-tinggi

0,70 (<g>) 0,30 g-sedang

(<g>) < 0,30 g-rendah

J. Hipotesis Statistik

Ho :

Ha :

Keterangan:

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap

hasil belajar siswa

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar

siswa

: Rata-rata skor hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui metode eksperimen

: Rata-rata skor hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode

demonstrasi.

Page 60: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini dituliskan deskripsi data, analisis data dan pembahasan

dari hasil penelitian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini ialah data yang

terkumpul dari tes yang diberikan kepada siswa SMA Negeri 1 Ciseeng berupa

pretest dan posttest yang diberikan pada duakelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Pretest diberikan sebelum pebelum perlakuan

dilakukan, pretest ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sedangkan posttest diberikan

setelah perlakuan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil

belajar fisika siswa dalam memahami konsep elastisitas. Adapun instrumen yang

digunakan pada pretest dan posttest dalam penelitian ini meliputi data hasil

belajar fisika melalui tes kognitif sebanyak 25 soal pilihan ganda yang telah diuji

coba dan dianalisis.

A. Deskripsi Data

Berikut dituliskan data dua kelompok subjek penelitian, yaitu kelompok

kontrol dan eksperimen yang diambil dari pretest dan posttest. Adapun data nilai

pretest dan posttest kelompok kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada

Lampiran 13.

1. Deskripsi Hasil Pretest Kelompok Kontrol

Berdasarkan hasil pretest kelompok kontrol diperoleh nilai tertinggi 48

dan nilai terendah 20, nilai rata-rata (mean) sebesar 36,16 dan standar deviasi

(SD) sebesar 8,127. Sedangkan hasil pretest kelompok eksperimen diperoleh nilai

tertinggi 48 dan nilai terendah 16, nilai rata-rata (mean) sebesar 36,3 dengan

standar deviasi (SD) sebesar 9,94. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa

rata-rata nilai pretest pada kelompok kontrol adalah 36,16. Rata-rata pretest pada

kelompok kontrol termasuk kategori kurang. Sedangkan rata-rata nilai pretest

pada kelompok eksperimen adalah 36,3. Rata-rata pretest pada kelompok

eksperimen juga termasuk kategori kurang.

45

Page 61: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

46

Adapun kategori nilai rata-rata pretest kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen dapat dilihat pada Gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1 Diagram Batang

Sebaran Hasil Nilai Pretest Kedua Kelompok

Berdasarkan Gambar 4.1 di atas teramati bahwa pada kelompok kontrol

sebagian besar siswa memperoleh nilai antara 30-35 sebanyak 8 siswa atau

sebesar 27%, sedangkan yang terletak pada interval antara 12-17 dan 18-23 yakni

paling sedikit diperoleh siswa sebanyak 2 siswa atau sebesar 6,66%. Siswa yang

mendapat nilai di atas rata-rata sebanyak 12 siswa atau 40% dari keseluruhan

jumlah siswa. Siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak 18 siswa

atau sebesar 60% dari keseluruhan jumlah siswa.

Pada kelompok eksperimen sebagian besar siswa memperoleh nilai antara

30-35 sebanyak 8 siswa atau sebesar 27%, sedangkan yang terletak pada interval

antara 12-17 dan 18-23 yakni nilai yang paling sedikit diperoleh siswa sebanyak 3

siswa atau sebesar 10%. Siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata sebanyak 12

siswa atau 40% dari keseluruhan jumlah siswa. Siswa yang mendapat nilai di

bawah rata-rata sebanyak 18 siswa atau sebesar 60% dari keseluruhan jumlah

siswa.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

12 s/d 17 18 s/d 23 24 s/d 29 30 s/d 35 36 s/d 41 42 s/d 47

Frek

uen

si

Kategori Nilai

Kontrol

Eksperimen

Page 62: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

47

2. Deskripsi Hasil Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Berdasarkan hasil posttest kelompok kontrol diperoleh nilai tertinggi 78

dan nilai terendah 52, nilai rata-rata (mean) sebesar 66,67 dan standar deviasi

(SD) sebesar 8,2. Sedangkan hasil posttest kelompok eksperimen diperoleh nilai

tertinggi 92 dan nilai terendah 62, nilai rata-rata (mean) sebesar 82,3 dengan

standar deviasi (sd) sebesar 10,42. Dari hasil tersebut, diketahui bahwa rata-rata

nilai posttest pada kelompok kontrol adalah 66,67. Rata-rata posttest pada

kelompok kontrol termasuk kategori baik. Sedangkan rata-rata nilai posttest pada

kelompok eksperimen adalah 82,3. Rata-rata posttest pada kelompok eksperimen

juga termasuk kategori baik.

Adapun kategori nilai rata-rata posttest kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen dapat dilihat pada Gambar 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2 Diagram Batang

Sebaran Hasil Nilai Posttest Kedua Kelompok

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas terlihat bahwa pada kelompok kontrol

sebagian besar siswa memperoleh nilai antara 72-78 sebanyak 9 siswa atau

sebesar 30%, sedangkan yang terletak pada interval 66-71 yakni nilai yang paling

sedikit diperoleh siswa sebanyak 3 siswa atau sebesar 10%. Siswa yang mendapat

nilai di atas rata-rata sebanyak 18 siswa atau 60% dari keseluruhan jumlah siswa.

0

2

4

6

8

10

12

52 s/d58

59 s/d65

66 s/d71

72 s/d78

79 s/d85

86 s/d92

Frek

uen

si

Kategori Nilai

Kontrol

Eksperimen

Page 63: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

48

Siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak 12 siswa atau sebesar

40% dari keseluruhan jumlah siswa.

Pada kelompok eksperimen sebagian besar siswa memperoleh nilai antara

86-92 sebanyak 11 siswa atau sebesar 36,67%, sedangkan yang terletak pada

interval antara 52-58 yakni tidak ada siswa yang memperoleh nilai tersebut atau

sebesar 0%. Siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata sebanyak 19 siswa atau

63,33% dari keseluruhan jumlah siswa. Siswa yang mendapat nilai di bawah rata-

rata sebanyak 11 siswa atau sebesar 36,67% dari keseluruhan jumlah siswa.

3. Deskripsi Data Hasil N-gain Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Untuk mengetahui hasil penelitian yang dilakukan, maka dilakukan

perbandingan hasil pretest dan posttest dari kedua kelompok serta

membandingkan normal gain dari kedua kelompok tersebut. Adapun hasil

perhitungan N-gain dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Kategori Nilai N-gain

Kedua Kelompok

Normalitas Gain

Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Kriteria Jumlah Persentase Kriteria Jumlah Persentase

Rendah 4 13,33% Rendah 0 0%

Sedang 22 73,33% Sedang 10 33,33%

Tinggi 4 13,33% Tinggi 20 66,66%

B. Analisis Data

1. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Pengujian uji normalitas dilakukan terhadap dua kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol. Data yang diambil dari kedua kelompok tersebut yaitu data

Page 64: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

49

nilaipretest dan posttest. Untuk menguji normalitas kedua kelompok digunakan

rumus uji chi kuadrat (chi square test).

Pengujian dibuat pada taraf kepercayaan 95% ( ) dengan derajat

kebebasan (dk) = 6 untuk kelompok sampel penelitian. Kolom keputusan dibuat

didasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis normalitas yaitu jika

maka dinyatakan kedua kelompok berdistribusi normal. Sebaliknya

jika

maka kedua kelompok dinyatakan tidak berdistribusi

normal. Dalam analisis diketahui bahwa pada nilai kedua kelompok lebih

kecil dari nilai sehingga dinyatakan bahwa kedua kelompok berdistribusi

normal. Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut:

Tabel 4.2

Hasil Perhitungan Uji Normalitas chi Kuadrat

Data Eksperimen Kontrol

Keputusan

Pretest Posttest Pretest Posttest

N 30 30 30 30 Data

Berdistribusi

Normal

6,0226 5,994 6,697 6,138

7,295 7,295 7,295 7,295

2. Uji Homogenitas Pretest dan PosttestKedua Kelompok

Setelah kedua kelompok sampel dinyatakan berdistribusi normal,

selanjutnya dicari nilai homogenitasnya. Pengujian homogenitas terhadap kedua

kelompok menggunakan Uji Bartlett yang disajikan pada Lampiran 15. Secara

ringkas Tabel 4.3 menyajikan data sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest

Statistik

Pretest Posttest

99,138 101,621

Page 65: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

50

66,513 71,685

82,82 86,65

1,28 1,01,

3,952 3,952

Keputusan Homogen Homogen

Penetapan keputusan pada uji homogenitas sama halnya pada uji normalitas.

Penetapannya didasarkan pada pengujian hipotesis homogenitas yaitu jika

nilai

maka dinyatakan bahwa kedua kelompok homogen,

sebaliknya jika nilai

maka dinyatakan bahwa kedua kelompok

tidak homogen. Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95% ( )

dengan derajat kebebasan (dk) = 1 untuk kelompok sampel penelitian. Dalam

analisis diperoleh nilai

sehingga dinyatakan bahwa kedua

kelompok tersebut homogen.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis Hasil PretestKedua Kelompok

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang

signifikan antara skor pretest kelompok eksperimen dan kontrol. Untuk pengujian

tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ho : X = Y

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor

pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol

Ho : X Y

Terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor pretest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol

Page 66: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

51

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan rumus uji t,

dengan kriteria pengujian sebagai berikut:Jika maka Ha diterima

pada tingkat kepercayaan 0,95. Jika maka Ho diterima pada

tingkat kepercayaan 0,95. Perhitungan untuk menentukan nilai disajikan

pada Lampiran 21.Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai

berikut:

Tabel 4.4

Uji Kesamaan dua Rata-rata Hasil Pretest

Data

Kelompok

Eksperimen Kontrol

N 30 30

33,4 33,27

99,138 66,513

0,23

2,09

Kesimpulan Tidak berbeda

Pada Tabel 4.4 di atas diketahui nilai adalah 0,23 dan nilai

pada taraf signifikansi 5% adalah 2,09. Berdasarkan perolehan nilai tersebut,

tampak bahwa nilai . Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok

eksperimen dengan rata-rata skor pretest kelompok kontrol.

b. Hipotesis Hasil Posttest Kedua Kelompok

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang

signifikan antara skor posttest kelompok eksperimen dan kontrol. Untuk

pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut:

Page 67: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

52

Ho : X = Y

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor

posttest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol

Ha : X Y

Terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor posttest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan rumus uji t dengan

kriteria pengujian sebagai berikut:Jika maka Ha diterima pada

tingkat kepercayaan 0,95. Jika maka Ho diterima pada tingkat

kepercayaan 0,95. Perhitungan untuk menentukan nilai disajikan pada

Lampiran 21 Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5

Uji Kesamaan dua Rata-rata Hasil Posttest

Data

Kelompok

Eksperimen Kontrol

n 30 30

81,4 69,77

101,62 71,68

4,98

2,09

Kesimpulan Berbeda

c. Uji-t N-gain Kelas Eksperimen dan Kontrol

Page 68: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

53

Data penelitian diperoleh melalui tes objektif tipe tipe pilihan ganda.

Untuk mengetahui hasil penelitian yang dilakukan, maka dilakukan perbandingan

hasil pretest dengan posttest dari kedua kelompok, serta membandingkan normal

gain dari kedua kelompok tersebut. Dari hasil perhitungan untuk normal gain

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.6

Uji Kesamaan dua Rata-rata Normal Gain

Data

Kelompok

Eksperimen Kontrol

N 30 30

0,72 0,54

0,034 0,033

4,5

2,09

Kesimpulan Berbeda

Pada Tabel 4.6 di atas tampak bahwa hasil perhitungan tersebut nilai

sehingga dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara normal gain kelompok eksperimen dengan normal gain kelompok kontrol.

C. Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pretest diketahui nilai rata-rata kelompok eksperimen

sebesar 36,30 dan kelompok kontrol sebesar 36,16 sedangkan hasil posttest nilai

rata-rata kelompok eksperimen 82,30 dan kelompok kontrol 66,67. Berdasarkan

hasil tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang belajar menggunakan media

belajar berbasis model assure memiliki kenaikan nilai rata-rata lebih tinggi

dibandingkan siswa yang belajar menggunakan media belajar berbasis model

Page 69: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

54

konvensional. Kedua kelompok tersebut berada pada distribusi normal, baik pada

hasil uji pretest maupun posttest.

Distribusi normal dapat dilihat hasil pengujian persyaratan analisis pada

uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang menyatakan bahwa

dengan nilai pada taraf kepercayaan 95% sebesar 7,92.

Pada data uji normalitas pretest kelas eksperimen diperoleh sebesar 6,12

dan sebesar 7,92 hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa data

berdistribusi normal.

Pada data uji normalitas posttest kelas eksperimen diperoleh

sebesar 5,97 dan sebesar 7,92 hasil pengujian tersebut menunjukkan

bahwa data berdistribusi normal. Pada data uji normalitas pretest kelas kontrol

diperoleh sebesar 6,69 dan

sebesar 7,92 hasil pengujian tersebut

menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Pada data uji normalitas posttest

kelas kontrol diperoleh sebesar 6,14 dan

sebesar 7,92 hasil

pengujian tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.Selain hal itu

kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol bersifat homogen, berdasar pada

hasil uji pretest dan posttest yang menyatakan bahwa

dengan

nilai pada taraf kepercayaan 95% sebesar 3,95.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t pada taraf

kepercayaan 95%, hasil uji kesamaan dua rata-rata pretest dilakukan untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara skor pretest

kelompok eksperimen dengan skor pretest kelompok kontrol, diperoleh nilai

sebesar 0,33 dan nilai sebesar 2,09 hasil pengujian yang diperoleh

menunjukkan bahwa nilai berada pada daerah Ho, yaitu

atau 0,33 < 2,09 dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak pada taraf

kepercayaan 95%. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara skor pretest kelompok eksperimen dengan skor pretest

kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil uji kesamaan dua rata-rata posttest yang dilakukan

untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara skor posttest

Page 70: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

55

kelompok eksperimen yang belajar menggunakan media belajar berbasis model

assure dengan skor posttest kelompok kontrol yang belajar menggunakan media

belajar berbasis model konvensional, diperoleh nilai sebesar 4,98 dan nilai

sebesar 2,09. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai

berada pada daerah Ha, yaitu atau 4,98 < 2,09, dengan

demikian Ha diterima Ho ditolak pada taraf kepercayaan 95%, hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara skor posttest

kelompok eksprimen dengan skor posttest kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil uji normal gain, diketahui rata-rata N-gain dari

kelompok eksperimen sebesar 0,82 dan kelompok kontrol sebesar 0,64. Dari nilai

tes tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata normal gain pada kelompok

eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol. Selanjutnya

berdasarkan hasil uji-t dengan taraf kepercayaan 95% diperoleh nilai

sebesar 4,5 dan nilai 2,09. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan

bahwa atau 2,09 < 4,5 dengan demikian dapat dianalisa bahwa

normal gain pada kelompok eksperimen berpengaruh secara signifikan dari

kelompok kontrol.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisa pada kedua kelompok

belajar dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

mengalami peningkatan yang cukup baik, dimana nilai rata-rata hasil belajar

posttest (82,30) lebih baik dari hasil belajar pretest (36,30). Selain itu terdapat

perbedaan rata-rata hasil belajar siswa (posttest) antara kelas yang belajar

menggunakan media belajar berbasis model Assure (82,30) lebih tinggi daripada

kelas yang belajar menggunakan media belajar berbasis model konvensional

(66,67).

Hasil tersebut dapat dilihat dari hasil pretest dan posttest hasil belajar

siswa. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor

Page 71: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

56

setelah diberikan tes hasil belajar.79

Peningkatan hasil belajar siswa dengan media

belajar berbasis model Assure di dalam kelas terjadi secara alamiah, artinya

melalui pembelajaran dengan menggunakan media belajar yang menyampaikan

konsep sesuai karakteristik siswa, maka siswa akan lebih mudah memahami

konsep yang sedang dipelajarinya, selain itu konsep yang diperoleh siswa

mengikuti tahapan tutorial yang komprehensif.80

Hasil belajar yang diperoleh

siswa mengalami peningkatan yang berbeda dalam setiap tingkatan ranah

kognitifnya.

Hasil belajar pada kelas eksperimen mendapat peningkatan yang lebih

tinggi pada ranah kognitif yakni ranah mengaplikasikan konsep belajar. Media

belajar berbasis model Assure dinilai cenderung membantu siswa dalam

mengaplikasikan konsep dari hasil belajar yang diperoleh.81

Media belajar berbasis

model Assureberisi bahan belajar pada ranah aplikasi konsep belajar siswa. Hal

tersebut menjelaskan bahwa proses belajar cenderung melatih kemampuan

mengaplikasikan konsep siswa. Oleh karena itu ranah kognitif yang dilatih lebih

mendalam pada proses belajar akan memberikan hasil belajar yang lebih

meningkat.82

Proses kognitif pada ranah mengaplikasikan melibatkan penggunaan

prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan

masalah. Mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural.83

Penggunaan soal latihan yang ada dalam media belajar dipandang sebagai

pendorong atas meningkatnya hasil belajar siswa dalam ranah kognitif

mengaplikasikan. Karena dalam soal latihan media belajar dinilai terdapat

langkah-langkah sebagai tugas siswa yang prosedur penyelesaiannya telah

diketahui siswa.

79

Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h.98. 80

Pribadi, Model ASSURE untuk Mendesain Pembelajaran Sukses (Jakarta: Dian Rakyat,

2011),h. 28. 81

Ramazan Yilmaz, et.all., Integrating Technology into Classroom : The Learner-

Centered Instructional Design (International Journal on New Trends in Education and Their

Implications, Volume 4, Issue 4, 2013), h. 130. 82

Smaldino, et.all.,Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, terjemahan Arif

Rahman (Jakarta: Kencana, 2012), h. 23. 83

Anderson, et.all., Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen,

terjemahan Agus Prihantoro (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h. 116.

Page 72: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

57

Media belajar berbasis model Assure yang digunakan telah berisi soal

latihan sebagai tugas belajar siswa. Manakala tugasnya adalah soal latihan yang

familiar, siswa umumnya sudah mengetahui pengetahuan prosedural yang harus

digunakan. Dapat dianalisa proses kognitif yang digunakan dalam media belajar

merupakan kategori ranah mengaplikasikan yakni bagian aspek mengeksekusi.84

Pada media belajar terdapat bagian aspek kognitif yakni mengeksekusi, karena

tugas belajar siswa berupa soal latihan yang cenderung sering ditemui siswa

dalam proses pembelajaran.

Latihan soal siswa yang terdapat dalam media belajar dipandang lebih

cenderung meningkatkan kemampuan penggunaan keterampilan dan algoritma

siswa.Kemampuan belajar siswa yang dikembangkan dalam media belajar

berbeda dengan kemampuan teknik dan metode.Hal tersebut didasarkan pada

proses kognitif siswa dalam ranah mengeksekusi yang lebih sering diasosiasikan

dengan penggunaan keterampilan dan algoritma ketimbang dengan teknik dan

metode.85

Dalam media belajar berisi latihan soal yang cenderung melatih

kemampuan keterampilan dan algoritma siswa sebagai bagian dari proses kognitif

siswa.

Proses kognitif ranah mengeksekusi dapat diasosiasikan dengan

keterampilan dan algoritma karena memiliki sifat yang bersesuaian. Keterampilan

dan algoritma memiliki dua sifat yang bersesuaian yakni pertama, berisikan

rangkaian langkah yang harus dilalui dengan urutan yang tetap dan kedua, ketika

langkah tersebut dilakukan dengan benar, hasilnya adalah jawaban yang sudah

diketahui sebelumnya.86

Rangkaian langkah belajar bagi siswa pada latihan soal

yang ada dalam media belajarberbasis model Assure berisi tujuan untuk

meningkatkan hasil belajar fisika siswa.

Pembelajaran dengan menggunakan media belajar berbasis model Assure

dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih baik dibandingkan dengan yang

belajar menggunakan media belajar berbasis model konvensional. Peningkatan

hasil belajar siswa dengan menggunakan media belajar berbasis model Assure

84

Ibid., 85

Ibid., h. 117. 86

Ibid.,.

Page 73: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

58

didukung oleh penggunaan peranan pemanfaatan teknologi yang memperhatikan

karakteristik siswa.

Penggunaan media belajar dengan memperhatikan peranan teknologi

sesuai karakter siswa dapat meningkatkan hasil belajar.87

Hal ini dibuktikan

dengan hasil nilai rata-rata posttest yang lebih tinggi pada kelompok eksperimen

dibandingkan dengan kelompok kontrol dan hasil uji kesamaan dua rata-rata

posttest yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-

rata skor posttest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor posttest kelompok

kontrol. Oleh karena hal tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan media

belajar berbasis model pembelajaran Assure dalam kegiatan belajar memberikan

pengaruh yang positif terhadap hasil belajar fisika siswa, yaitu terdapat

peningkatan hasil belajar fisika siswa.

87

Mishadin,Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Komputer pada Mata Pelajaran

Elektronika terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI di SMK 1 Sedayu Bantul (Jurnal Skripsi,

Universitas Negeri Yogyakarta, 2012) h. 17.

Page 74: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media belajar

berbasis model Assure dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih baik

dibandingkan dengan yang belajar menggunakan media belajar berbasis model

konvensional. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media

belajar berbasis model Assure didukung oleh penggunaan teknologi yang

memperhatikan karakteristik siswa. Penggunaan media belajar dengan

memperhatikan peranan teknologi sesuai karakter siswa dapat meningkatkan

hasil belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai rata-rata posttest yang lebih

tinggi pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol dan

hasil uji kesamaan dua rata-rata posttest yang menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimen

dengan rata-rata skor posttest kelompok kontrol. Dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa media belajar berbasis model Assure berpengaruh positif

terhadap hasil belajar fisika siswa yaitu dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada konsep elastisitas.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan, penulis memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan media belajar berbasis model Assure, sebaiknya

ditetapkan konsep belajar yang dapat menunjang aspek karakteristik

siswa, guna lebih mudah dipahami siswa.

2. Sebaiknya pembelajaran dengan media belajar berbasis model Assure

dapat mencakup karakteristik siswa secara komprehensif dan

menyesuaikan dengan kejadian aktual di dalan kelas, guna memberikan

kemudahan belajar siswa.

59

Page 75: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

60

DAFTAR PUSTAKA

Aeniah, Siti Nur. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Kimia Berbasis

Keterampilan Proses pada Materi Hidrolisis Garam (Skripsi UIN Syarif

Hidayatullah: 2014), h. 62.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta. 2010

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo. 2002

Delnitawati, Sujarwo. Pengaruh Metode Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap

Hasil Belajar, (FKIP UMN, vol. 2, no. 93, Medan) h 8

Djamarali, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

PT. Rineka Cipta. 2002

Eka, Anita. Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berorientasi STM pada Materi

Koloid, (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah:2014), h. 54.

Eko Setiawan, Perancangan Media Pembelajaran berbasis Komputer untuk

Pelajaran Matematika tingkat SMP dengan Metode Computer Assisted

Instruction (Jurnal Pelita Informasi Budi Darma, vol. 6, no. 2, 2014), h.

26-30.

Fayadi, Qais. The Architecture of Interactive Multimedia Courseware: A

Conceptual and an Empirical-Based Design Process: Phase One.

International Journal of Humanities and Social Science, Uneversity Sains

Islam Malaysia, 2012

60

Page 76: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

61

Halim, Abdul. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Hasil

Belajar Fisika Siswa SMPN 2 Secanggang Kabupaten Langkat (Jurnal

Tabularasa PPS UNIMED, vol. 9, no. 2, 2012), h. 141-157

Harjanto, Arif. Rancang Bangun Computer Assisted Instruction (CAI) sebagai

Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas

(Tesis UnDip, Semarang, 2012), h. 2.

Harjanto. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta. 1997

Iska, Zikri Neni. Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan. Jakarta:

Kisi Brother‟s. 2006

Jumadi, Wawasan Keilmuan IPA/ Fisika (Yogyakarta: PKG C Paper, 2003), h.1.

Kantun, Sri. Hakikat dan Prosedur Penelitian Pengembangan. Makalah, FKIP

UNEJ Prodi Ekonomi, 2007

Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta : Rineka Cipta. 2007

Mishadin, Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Komputer pada Mata

Pelajaran Elektronika terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI di SMK 1

Sedayu Bantul (Jurnal Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2012) h.

12

Mulyono, Agus. dan Ahmad Abhtokhi. Fisika dan Al-qur’an. Malang: UIN

Malang Press. 2006

Munir, Abdullah. Spiritual Teaching. Yogyakarta: Pustaka Insani Madani. 2010

Nasution, A. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2005

Page 77: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

62

Pinkal Chaudhari, Computer Assisted Instruction (CAI) : Development of

Instructional Strategy for Biology Teaching (Educational Confab, vol. 2.

no. 1, 2013), h. 106

Pribadi, Benny A. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.

2011

______________. Model ASSURE untuk Mendesain Pembelajaran Sukses.

Jakarta: Dian Rakyat. 2011

Rini Risnawita, Hubungan Proses Belajar Mengajar Berbasis Teknologi dengan

Hasil Belajar: Studi Metaanalisis (Jurnal Psikologi, vol. 36, no. 2, 2009),

h. 172

Rofiqoh Hasan Harahap dan Mara Bangun Harahap, Efek Model Pembelajaran

Advance Organizer berbasis Peta Konsep dan Aktivitas terhadap Hasil

Belajar Fisika Siswa (Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika, vol.

4, no. 2, 2012), h. 32-37.

Rusman.Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Gerlong Tengah:

Alfabeta. 2013

Safari. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Pusat Perbukuan DirTenDik. 2003

Serin, Oguz. The Effects of the Computer Based Instruction on the achievement

and problem solving skills of the Science and Technology

Students.(TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology,

vol. 10. Issue 1, 2011

Slamet. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka

Cipta. 2003

Page 78: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

63

Smaldino, et.all.,Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Terjemahan

Arif Rahman. Jakarta: Kencana. 2012

Sofyan, Ahmad, et all. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta:

UIN Jakarta Press. 2006

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.

2011

___________. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

1990

Sugiyono, Metode Penelitian Kuatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2012

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda

Karya, 2010

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

2012

Yilmaz, Ramazan. et.all., Integrating Technology into Classroom : The Learner-

Centered Instructional Design (International Journal on New Trends in

Education and Their Implications, Volume 4, Issue 4, 2013), h. 135

Page 79: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

64

Lampiran 1. Lembar Jawaban Wawancara Guru Fisika (bagian 1)

PEDOMAN WAWANCARA

Dekskripsi Kegiatan :

Kegiatan wawancara yang dilaksanakan kepada nara sumber secara

langsung berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran bagi peserta didik.

Identifikasi Pertanyaan :

Penyajian pertanyaan dalam pedoman wawancara menyediakan dua opsi

pertanyaan, yaitu (1.) pertanyaan inti yang merupakan pertanyaan utama untuk

memperoleh jawaban, dan (2.) perluasan pertanyaan yang merupakan pertanyaan

lanjutan untuk memperoleh jawaban penjelas dari pertanyaan utama.

Catatan: Apabila dibutuhkan maka disampaikan perluasan pertanyaan pada nara

sumber.

Tujuan Pelaksanaan Wawancara :

1. Untuk memperoleh data awal berkenaan tingkat penggunaan media

pembelajaran pada instansi sekolah di daerah kecamatan Ciseeng.

Tanggal Pelaksanaan Wawancara : 6 Desember 2014

Waktu Pelaksanaan Wawancara : 10:00

Tempat Pelaksanaan Wawancara : SMA negeri 01 Ciseeng

A. Identitas Nara Sumber

1. Nama Nara Sumber : Dra. Erniyetti, M.M.Pd.

2. Unit Kerja : SMA negeri 01 Ciseeng

3. Jabatan : Guru Fisika

4. Masa Pengabdian Kerja : 5 tahun dan 3 bulan

5. Alamat Tempat Tinggal : Desa Cogreg Kec. Parung, RT 01/03

6. Nomor Kontak : 081316314516

B. Identitas Unit Kerja

1. Nama Unit Kerja : SMA negeri 01 Ciseeng

2. Tahun Pendirian : 2006

Page 80: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

65

3. Pendiri Unit Kerja : Dinas Pendidikan Kab. Bogor

4. Alamat Unit Kerja : Desa Cibeteung Muara, Kec. Ciseeng

C. DaftarPertanyaan :

Pertanyaan Nomor 1

Pertanyaan

Inti

Bagaimana penggunaan media dalam kegiatan

pembelajaran fisika?

Perluasan

Pertanyaan

a. Apa saja jenis media yang digunakan?

b. Bagaimana intensitas pemanfaatan media

pembelajaran yang terdapat di lingkungan

sekolah?

c. Apa perlu dilakukan pengembangan?

d. Apa karakterisasi media pembelajaran yang

mesti dikembangkan?

Jawaban

Penggunaan bantuan belajar berupa media

belajar kurang mendapat perhatian di sekolah,

karena ketersediannya yang kurang. Perantara

informasi (media) pembelajaran fisika mesti

dilakukan pengembangan.

Media pembelajaran yang mesti dilakukan

pengembangan yakni media pembelajaran

mandiri siswa. Hal tersebut dinilai penting,

karena kurangnya media pembelajaran yang

dapat digunakan siswa dalam belajar secara

mandiri sebelum mengikuti pembelajaran dalam

kelas

Page 81: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

66

Pertanyaan Nomor 2

Pertanyaan

Inti

Bagaimana ketuntasan dalam kegiatan pembelajaran

fisika?

Perluasan

Pertanyaan

a. Apakah penggunaan media belajar memberikan

motivasi belajar siswa?

b. Apa hasil belajar siswa mengalami peningkatan

dengan menggunakan media pembelajaran?

Jawaban

Asumsi ketuntasan belajar fisika siswa turut

dipengaruhi penggunaan media belajar bagi

siswa. Ketuntasan pembelajaran tercermin

melalui hasil belajar yang diperoleh oleh siswa.

Hasil belajar fisika siswa dipandang masih di

bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM) yang ditetapkan, terutama pada konsep

elastisitas, dan konsep kefisikaan lainnya.

Kegiatan pembelajaran fisika di dalam kelas

dipandang kurang mampu memotivasi siswa

untuk belajar lebih lanjut. Sehingga tepat

menggunakan media belajar mandiri untuk

meningkatkan motivasi belajar bagi siswa.

D. Kesimpulan Hasil Jawaban :

1. Ketuntasan pembelajaran tercermin melalui hasil belajar yang

diperoleh oleh siswa. Hasil belajar fisika siswa dipandang masih di

bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan,

terutama pada konsep elastisitas, dan konsep kefisikaan lainnya.

Page 82: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

67

2. Perantara informasi (media) pembelajaran fisika mesti dilakukan

pengembangan.

3. Kurang tersedianya media pembelajaran yang dapat digunakan siswa

dalam belajar secara mandiri sebelum mengikuti pembelajaran dalam

kelas.

4. Kegiatan pembelajaran fisika di dalam kelas dipandang kurang mampu

memotivasi siswa untuk belajar lebih lanjut.

E. Saran-Saran Nara Sumber :

Penyediaan bahan bantuan belajar fisika siswa sebaiknya menjadi

perhatian bagi pelaku pendidikan yang ada, terlebih lagi bagi pendatang

muda dalam dunia pendidikan.

Mengetahui, Ciseeng, 06 Desember 2014

Nara SumberWawancara Penyusun Pedoman Wawancara

Dra. Erniyetti, M.M.Pd. Novit Rizal Putra

NIP. 196502282007012004 NIM. 1111016300004

Page 83: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

68

Lampiran 2. Lembar Jawaban Wawancara Guru Fisika (bagian 2)

PEDOMAN WAWANCARA

Dekskripsi Kegiatan :

Kegiatan wawancara yang dilaksanakan kepada nara sumber secara

langsung berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran bagi peserta didik.

Identifikasi Pertanyaan :

Penyajian pertanyaan dalam pedoman wawancara menyediakan dua opsi

pertanyaan, yaitu (1.) pertanyaan inti yang merupakan pertanyaan utama untuk

memperoleh jawaban, dan (2.) perluasan pertanyaan yang merupakan pertanyaan

lanjutan untuk memperoleh jawaban penjelas dari pertanyaan utama.

Catatan: Apabila dibutuhkan maka disampaikan perluasan pertanyaan pada nara

sumber.

Tujuan Pelaksanaan Wawancara : Untuk memperoleh data awal berkenaan

tingkat penggunaan media pembelajaran pada instansi sekolah di daerah

kecamatan Ciseeng.

Tanggal Pelaksanaan Wawancara : 13 Desember 2014

Waktu Pelaksanaan Wawancara : 09:30

Tempat Pelaksanaan Wawancara : SMA negeri 01 Ciseeng

A. Identitas Nara Sumber

1. Nama Nara Sumber : Dadang Suhendar, M.Pd.

2. Unit Kerja : SMA negeri 01 Ciseeng

3. Jabatan : Guru Fisika

4. Masa Pengabdian Kerja : 8 tahun dan 2 bulan

5. Alamat Tempat Tinggal : Desa Rumpin, Kec. Ciseeng, RT 01/03

6. Nomor Kontak : 085622341126

B. Identitas Unit Kerja

5. Nama Unit Kerja : SMA negeri 01 Ciseeng

6. Tahun Pendirian : 2006

Page 84: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

69

7. Pendiri Unit Kerja : Dinas Pendidikan Kab. Bogor

8. Alamat Unit Kerja : Desa Cibeteung Muara, Kec. Ciseeng

C. Daftar Pertanyaan :

Pertanyaan Nomor 1

Pertanyaan

Inti

Bagaimana penggunaan media dalam kegiatan

pembelajaran fisika?

Perluasan

Pertanyaan

e. Apa saja jenis media yang digunakan?

f. Bagaimana intensitas penggunaan media

pembelajaran fisika yang terdapat di lingkungan

sekolah?

g. Apakah perlu dilakukan pengembangan?

h. Apa karakterisasi media pembelajaran yang mesti

dikembangkan ?

Jawaban

Penggunaan media belajar siswa dalam KBM

fisika dinilai kurang, utamanya media belajar

mandiri. Media pembelajaran mandiri siswa

dilakukan dengan menggunakan perangkat

komputer sebagai basis belajar pada konsep

fisika, semisal konsep elastisitas dan sejenisnya.

Konsep-konsep tersebut dianggap mempunyai

kesulitan bagi belajar siswa.

Amat diperlukan pengembangan media belajar

mandiri bagi siswa. Terutama pada lingkup kelas

yang membutuhkan pengembangan media

pembelajaran mandiri yakni kelas XI dengan

program keahlian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Page 85: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

70

Pertanyaan Nomor 2

Pertanyaan

Inti

Bagaimana ketuntasan dalam kegiatan pembelajaran

fisika?

Perluasan

Pertanyaan

c. Apakah penggunaan media belajar memberikan

motivasi belajar siswa?

d. Apa hasil belajar siswa mengalami peningkatan

dengan menggunakan media pembelajaran?

Jawaban

Ketuntasan belajar fisika bagi kelas XI IPA perlu

terus ditingkatkan. Salah satu pandangan untuk

meningkatkan ketercapaian belajar fisika

diungkap dalam kegiatan Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP) Fisika. Asumsi guru mata

pelajaran fisika dalam Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP) pada wilayah Bogor,

menyimpulkan pentingnya siswa memiliki tutor

sebagai media yang dapat mengkomunikasikan

konsep fisika secara madiri.

Peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa

dalam KBM fisika diyakini dapat dicapai ketika

menggunakan media belajar, hanya saja media

belajar yang ada, khususnya media belajar

mandiri perlu diberi pengembangan pada

sejumlah bagian. Pengembangan diarahkan pada

peranan mikro komputer sebagai bimbingan

dalam pembelajaran. Bimbingan dalam

pembelajaran dinilai belum maksimal karena

program mikro komputer yang ada di sekolah

tidak memberi perhatian pada aspek karakteristik

siswa.

Page 86: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

71

D. Kesimpulan Hasil Jawaban :

1. Asumsi guru mata pelajaran fisika dalam Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP) pada wilayah Bogor, menyimpulkan pentingnya

siswa memiliki tutor sebagai media yang dapat mengkomunikasikan

konsep fisika secara madiri.

2. Pengembangan diarahkan pada peranan mikro komputer sebagai

bimbingan dalam pembelajaran. Bimbingan dalam pembelajaran

dinilai belum maksimal karena program mikro komputer yang ada di

sekolah tidak memberi perhatian pada aspek karakteristik siswa.

E. Saran-Saran Nara Sumber :

Besar harapan saya sebagai nara sumber, agar penyusun

wawancara dapat mengupayakan pengembangan media belajar mandiri

bagi siswa baik secara sederhana terlebih dahulu.

Mengetahui, Ciseeng, 20 Desember 2014

Nara Sumber Wawancara Penyusun Pedoman Wawancara

Dadang Suhendar, M.Pd. Novit Rizal Putra

NIP. 196805122009012008 NIM. 1111016300004

Page 87: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

72

Lampiran 3. Lembar Analisa Jawaban Wawancara Guru Fisika (bagian 1)

Lembar Analisa Jawaban Nara Sumber (bagian 1)

A. Identitas Utama Nara Sumber :

1. Nama Nara Sumber : Dra. Erniyetti, M.M.Pd.

2. Unit Kerja : SMA negeri 01 Ciseeng

3. Jabatan : Guru Fisika

4. Masa Pengabdian Kerja : 5 tahun dan 3 bulan

B. Analisa Jawaban Nara Sumber :

1. Ketuntasan pembelajaran tercermin melalui hasil belajar yang

diperoleh oleh siswa. Hasil belajar fisika siswa dipandang masih di

bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan,

terutama pada konsep elastisitas, dan konsep kefisikaan lainnya.

2. Perantara informasi (media) pembelajaran fisika mesti dilakukan

pengembangan.

3. Kurang tersedianya media pembelajaran yang dapat digunakan siswa

dalam belajar secara mandiri sebelum mengikuti pembelajaran dalam

kelas.

4. Kegiatan pembelajaran fisika di dalam kelas dipandang kurang mampu

memotivasi siswa untuk belajar lebih lanjut.

C. Saran Utama Nara Sumber :

Penyediaan bahan bantuan belajar fisika siswa sebaiknya menjadi

perhatian bagi pelaku pendidikan yang ada, terlebih lagi bagi pendatang

muda dalam dunia pendidikan.

Page 88: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

73

Lampiran 4. Lembar Analisa Jawaban Wawancara Guru Fisika (bagian 2)

Lembar Analisa Jawaban Nara Sumber (bagian 2)

A. Identitas Utama Nara Sumber :

1. Nama Nara Sumber : Dadang Suhendar, M.Pd.

2. Unit Kerja : SMA negeri 01 Ciseeng

3. Jabatan : Guru Fisika

4. Masa Pengabdian Kerja : 8 tahun dan 2 bulan

B. Analisa Jawaban Nara Sumber :

1. Asumsi guru mata pelajaran fisika dalam Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP) pada wilayah Bogor, menyimpulkan pentingnya

siswa memiliki tutor sebagai media yang dapat mengkomunikasikan

konsep fisika secara madiri.

2. Pengembangan diarahkan pada peranan mikro komputer sebagai

bimbingan dalam pembelajaran. Bimbingan dalam pembelajaran

dinilai belum maksimal karena program mikro komputer yang ada di

sekolah tidak memberi perhatian pada aspek karakteristik siswa.

F. Saran Utama Nara Sumber :

Besar harapan saya sebagai nara sumber, agar penyusun

wawancara dapat mengupayakan pengembangan media belajar mandiri

bagi siswa baik secara sederhana terlebih dahulu.

Page 89: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

74

Lampiran 5. Lembar Analisa Kajian Pustaka

Lembar Analisa Kajian Pustaka

A. Daftar Buku Bacaan :

1. Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo. 2002

2. Harjanto. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 1997

3. Nasution, A. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2005

4. Pribadi, Benny A. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian

Rakyat. 2011

5. Rusman.Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Gerlong Tengah:

Alfabeta. 2013

6. Safari.Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Pusat Perbukuan DirTenDik. 2003

7. Smaldino, et.all.,Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar.

Terjemahan Arif Rahman. Jakarta: Kencana. 2012

8. Trianto.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana. 2012

B. Analisa Bacaan Pustaka :

Pengkajian bahan penyampaian informasi belajar bagi siswa menjadi

perhatian sejumlah ahli dalam ranah pembelajaran. Peranan yang diharapkan

hadir dalam pemanfaatan perantara belajar atau lebih dikenal sebagai media

pembelajaran ialah sebagai bagian integral dalam pembentukan pemahaman

siswa terhadap konsep elastisitas.

Media CBI yang dikembangkan dalam pembelajaran mesti

memperhatikan aspek karakteristik siswa yang menggunakannya, hal tersebut

bertujuan untuk memaksimalkan manfaat dari media CBI yang dikembangkan.

Bahan belajar mandiri yakni seperti CBI dinilai dapat menjadi bahan bantuan

bagi pembelajaran siswa.

Pemberian bahan bantuan dalam pembelajaran siswa secara nyata

dapat membentuk pembelajaran yang berlangsung secara efektif dan efisien di

lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah dalam cakupan lebih kecil yakni

pada lingkup kelas-kelas dengan keahlian tertentu.

Page 90: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

75

Lampiran 6. Lembar Jawaban Angket untuk Mengetahui Kesulitan Belajar

Siswa Kelas XI IPA (bagian 1)

Angket Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI IPA (bagian 1)

A. Identitas Penilai :

1. Nama :

2. TTL :

3. NIS :

4. Usia :

5. Alamat :

B. Tujuan Pengisian : Untuk mengetahui konsep fisika yang kurang

dipahami siswa.

C. Tata Cara Pengisian :

1. Siswa memahami pernyataan yang diajukan sebagai pertanyaan

terstruktur.

2. Tabel dalam lembar penilaian berisi dua kolom alternatif pilihan jawaban,

pilihan “ya” (bila setuju) dan “tidak” (bila tidak setuju).

3. Pengisian pilihan dapat dilakukan dengan memberi tanda centang ( ) pada

kolom jawaban setiap pernyataan yang diajukan. Cukup memilih satu

pilihan konsep yang ditetapkan.

4. Dalam tabel di bawah ini disajikan bagian respon yang diberikan peserta

didik terhadap konsep kifisikaan pada jenjang kelas XI IPA.

Pada tabel di bawah diajukan 5 buah konsep fisika, Berdasarkan kelima

konsep tersebut yang kurang mampu dipahami ialah?

No. Konsep Kefisikaan Kelas XI IPA Ya Tidak

1. Kinematika dengan Analisa Vektor

2. Gravitasi Planet dalam Tata Surya

3. Pengaruh Gaya pada Elastisitas Bahan

Page 91: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

76

4. Usaha dan Energi

5. Momentum dan Impuls

D. Penutup : Terima kasih atas pertisipasi aktifnya mengisi lembar pertanyaan.

Page 92: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

77

Lampiran 7. Lembar Jawaban Angket untuk Mengetahui Kesulitan Belajar

Siswa Kelas XI IPA (bagian 2)

Angket Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI IPA (bagian 2)

A. Identitas Penilai :

1. Nama :

2. TTL :

3. NIS :

4. Usia : tahun

5. Alamat :

B. Tujuan Pengisian : Untuk mengetahui konsep fisika yang kurang

dipahami siswa.

C. Tata Cara Pengisian :

1. Siswa memahami pernyataan yang diajukan sebagai pertanyaan

terstruktur.

2. Tabel dalam lembar penilaian berisi dua kolom alternatif pilihan jawaban,

pilihan “ya” (bila setuju) dan “tidak” (bila tidak setuju).

3. Pengisian pilihan dapat dilakukan dengan memberi tanda centang ( ) pada

kolom jawaban setiap pernyataan yang diajukan. Cukup memilih satu

pilihan konsep yang ditetapkan.

4. Dalam tabel di bawah ini disajikan bagian respon yang diberikan peserta

didik terhadap konsep kifisikaan pada jenjang kelas XI IPA.

Pada tabel di bawah diajukan 5 buah konsep fisika, Berdasarkan kelima

konsep tersebut yang kurang mampu dipahami ialah?

No. Konsep Kefisikaan Kelas XI IPA Ya Tidak

1. Kinematika dengan Analisa Vektor

2. Gravitasi Planet dalam Tata Surya

3. Pengaruh Gaya pada Elastisitas Bahan

Page 93: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

78

4. Usaha dan Energi

5. Momentum dan Impuls

D. Penutup : Terima kasih atas pertisipasi aktifnya mengisi lembar pertanyaan.

Page 94: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

79

Lampiran 8. Lembar Analisa Jawaban Angket untuk Mengetahui Kesulitan

Belajar Siswa Kelas XI IPA (bagian 1)

Lembar Analisa Jawaban Angket Siswa (bagian 1)

Hasil analisa pada data yang diberikan kepada 25 siswa berkenaan kesukaran

yang dialami selama jenjang kelas XI IPA 1 semester I pada desa Ciseeng.

A. Data Angket Siswa :

Data penelitian disajikan dalam tabulasi data di bawah:

No. Konsep Kefisikaan Kelas XI IPA Persentase

Kesukaran

Persentase

Kemudahan

1.

Kinematika dengan Analisa Vektor

28% 72%

2.

Gravitasi Planet dalam Tata Surya

40% 60%

3. Pengaruh Gaya pada Elastisitas

Bahan 64% 36%

4.

Usaha dan Energi

28% 72%

5.

Momentum dan Impuls

48% 52%

Page 95: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

80

B. Deskripsi Data :

1. Kinematika dan analisa vektor ditanggapi oleh siswa sejumlah 7 siswa

sebagai konsep yang sukar dan 18 siswa menanggapi sebagai konsep yang

dapat dipahami.

2. Gravitasi planet dalam tata surya ditanggapi oleh siswa sejumlah 10 siswa

sebagai konsep yang sukar dan 15 siswa menanggapi sebagai konsep yang

dapat dipahami.

3. Pengaruh gaya pada elastisitas bahan ditanggapi oleh siswa sejumlah 16

siswa sebagai konsep yang sukar dan 9 siswa menanggapi sebagai konsep

yang dapat dipahami.

4. Usaha dan energi ditanggapi oleh siswa sejumlah 7 siswa sebagai konsep

yang sukar dan 18 siswa menanggapi sebagai konsep yang dapat

dipahami.

5. Momentum dan impuls ditanggapi oleh siswa sejumlah 12 siswa sebagai

konsep yang sukar dan 13 siswa menanggapi sebagai konsep yang dapat

dipahami.

Page 96: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

81

Lampiran 9. Lembar Analisa Jawaban Angket untuk Mengetahui Kesulitan

Belajar Siswa Kelas XI IPA (bagian 2)

Lembar Analisa Jawaban Angket Siswa (bagian 2)

Hasil analisa pada data yang diberikan kepada 25 siswa berkenaan kesukaran

yang dialami selama jenjang kelas XI IPA 2 semester I pada desa Ciseeng.

A. Data Angket Siswa :

Data penelitian disajikan dalam tabulasi data di bawah:

No. Konsep Kefisikaan Kelas XI IPA Persentase

Kesukaran

Persentase

Kemudahan

1.

Kinematika dengan Analisa Vektor

36% 64%

2.

Gravitasi Planet dalam Tata Surya

32% 68%

3. Pengaruh Gaya pada Elastisitas

Bahan 72% 28%

4.

Usaha dan Energi

20% 80%

5.

Momentum dan Impuls

56% 44%

B. Deskripsi Data :

1. Kinematika dan analisa vektor ditanggapi oleh siswa sejumlah 9 siswa

sebagai konsep yang sukar dan 16 siswa menanggapi sebagai konsep yang

dapat dipahami.

Page 97: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

82

2. Gravitasi planet dalam tata surya ditanggapi oleh siswa sejumlah 8 siswa

sebagai konsep yang sukar dan 17 siswa menanggapi sebagai konsep yang

dapat dipahami.

3. Pengaruh gaya pada elastisitas bahan ditanggapi oleh siswa sejumlah 18

siswa sebagai konsep yang sukar dan 7 siswa menanggapi sebagai konsep

yang dapat dipahami.

4. Usaha dan energi ditanggapi oleh siswa sejumlah 7 siswa sebagai konsep

yang sukar dan 18 siswa menanggapi sebagai konsep yang dapat

dipahami.

5. Momentum dan impuls ditanggapi oleh siswa sejumlah 14 siswa sebagai

konsep yang sukar dan 11 siswa menanggapi sebagai konsep yang dapat

dipahami.

Page 98: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

83

Lampiran 10. Lembar Analisa secara Keseluruhan Jawaban Angket untuk

Mengetahui Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI IPA

Hasil analisa pada data yang diberikan pada 50 siswa berkenaan kesukaran yang

dialami selama jenjang kelas XI IPA semester I pada desa Ciseeng.

Data penelitian disajikan dalam tabulasi data di bawah:

No. Konsep Kefisikaan Kelas XI IPA Persentase

Kesukaran

Persentase

Kemudahan

1.

Kinematika dengan Analisa Vektor

32% 68%

2.

Gravitasi Planet dalam Tata Surya

36% 64%

3. Pengaruh Gaya pada Elastisitas

Bahan 68% 35%

4.

Usaha dan Energi

24% 75%

5.

Momentum dan Impuls

52% 50%

Kesimpulan :

1. Data penelitian taraf kesukaran yang tinggi dipunyai oleh urutan konsep

kefisikaan sebagai berikut:

a. Pengaruh gaya pada elastisitas bahan

Page 99: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

84

b. Momentum dan impuls

c. Gravitasi planet dalam tata surya

d. Kinematika dengan analisa vektor

e. Usaha dan energi

2. Data penelitian taraf kemudahan yang tinggi dipunyai oleh urutan konsep

kefisikaan sebagai berikut:

a. Usaha dan energi

b. Kinematika dengan analisa vektor

c. Gravitasi planet dalam tata surya

d. Momentum dan impuls

e. Pengaruh gaya pada elastisitas bahan

3. Sehingga tepat mengambil fokus penelitian pada konsep kefisikaan berkenaan

“Pengaruh gaya pada elastisitas bahan”, guna menuntaskan permasalahan yang

dialami peserta didik.

Page 100: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

85

Lampiran 11. Lembar Rancangan Perangkat Pembelajaran (RPP)

Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SMA/ MA

Kelas / Semester : XI IPA / Semester I

Mata Pelajaran : Fisika

Standar Kompetensi

1. Menganalisis gejala alam dan keteraturan dalam cakupan mekanika benda

titik

Kompetensi Dasar

1.3 Menganalisis pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan

Indikator

1. Mendeskripsikan jenis bahan yang memiliki sifat elastisitas.

2. Membedakan bahan yang bersifat elastis dan plastis.

3. Menganalisis pengaruh gaya terhadap deformasi bahan elastis.

4. Menganalisis nilai modulus Young bahan elastis.

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat:

Page 101: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

86

1. Mendefinisikan jenis bahan yang dikenakan pengaruh gaya luar.

2. Menjelaskan partikel bahan yang dikenakan pengaruh gaya luar.

3. Menjelaskan bahan yang bersifat elastis dan plastis.

4. Mencirikan bahan yang bersifat elastis dan plastis.

5. Menguraikan tegangan dan regangan yang terjadi pada bahan

elastis.

6. Mengaitkan tegangan dan regangan terhadap deformasi bahan

elastis.

7. Menganalisis nilai tegangan dan regangan bahan elastis.

8. Mengkalkulasi nilai modulus Young bahan elastis.

9. Menelaah nilai modulus Young bahan elastis.

B. . Materi Pembelajaran

1. Elastisitas Zat Padat

2. Tegangan dan Regangan

C. Metode Pembelajaran

1. Model : - ASSURE

2. Metode : - CBI Tutorial

D. Langkah-langkah Kegiatan

Kegiatan Tahapan pokok Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan A

(Analyze of

Siswa mengisi angket terkait gaya belajar

yang dimilikinya dalam kegiatan

Page 102: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

87

Kegiatan Tahapan pokok Deskripsi Kegiatan

Learner)

S

(State of

Objectivies)

S

(Select Materials)

pembelajaran.

Program Pembelajaran memberikan

kesempatan siswa untuk mengetahui tujuan

pembelajaran yang akan dilakukan.

Program menyediakan bahan pembelajaran

yang akan digunakan siswa dalam kegiatan

pembelajaran. Bahan yang disediakan

mencakup:

1. Kata Pengantar

2. Sekapur Sirih terkait Program

Pembelajaran

3. Tujuan Pembelajaran

4. Konsep Pembelajaran

5. Spesifikasi Pengguna Program

Pembelajaran

6. Daftar Bacaan

7. Glosarium

Inti Visual Learner

(VL)

Siswa yang memiliki karakteristik gaya

belajar tipe Visual Learner (VL).

Page 103: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

88

Kegiatan Tahapan pokok Deskripsi Kegiatan

U

(Utillize Materials)

R

(Require Learner

Participation)

Siswa diberikan kesempatan oleh program

pembelajaran untuk dapat menggunakan

bahan pembelajaran yang disediakan.

Bahan pembelajaran yang disediakan

mencakup bahan visual (gambar, grafik,

plot, dan ilustrasi):

1. Kata Pengantar

2. Sekapur Sirih terkait Program

Pembelajaran

3. Tujuan Pembelajaran

4. Konsep Pembelajaran

5. Spesifikasi Pengguna Program

Pembelajaran

6. Daftar Bacaan

7. Glosarium

Siswa diberikan kessempatan aktif untuk

mengembangkan pengetahuan pada

konsep elastisitas dengan menggunakan

CBI tutorial yang berisi bahan

pembelajaran visual, sebagai berikut:

1. Penyajian informasi (Presentation of

information), yaitu berupa materi

pelajaran yang berisikan bahan-bahan

visual yang akan dipelajari siswa.

2. Pertanyaan dan respon (Question of

responses), yaitu berupa soal-soal

latihan yang mesti dikerjakan siswa

Page 104: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

89

Kegiatan Tahapan pokok Deskripsi Kegiatan

U

(Utillize Materials)

dengan menyajikan bahan visual

sebagai perantaranya.

3. Penilaian respon (Judging of

responses), yaitu komputer akan

memberikan respon secara visual

terhadap kinerja dan jawaban siswa.

4. Pemberian balikan respon (Providing

feedback about responses), yaitu

setelah selesai, program akan

memberikan balikan secara visual.

Apakah telah sukses/berhasil atau

harus mengulang.

5. Pengulangan (Remediation)

6. Segmen pengaturan pelajaran

(Sequencing lesson segment)

Konsep pembelajaran yang menggunakan

CBI tutorial meliputi sub. konsep partikel

zat benda, elastisitas zat padat, deformasi

benda, dan modulus Young.

Siswa juga diberikan kesempatan secara

aktif untuk menggali pengetahuan dan

wawasan melalui bahan pembelajaran

yang berisi bahan visual lainnya, meliputi

(1.) Kata Pengantar; (2.) Sekapur Sirih

terkait Program Pembelajaran; (3.) Tujuan

Pembelajaran; (4.) Spesifikasi Pengguna

Program Pembelajaran; (5.) Daftar

Page 105: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

90

Kegiatan Tahapan pokok Deskripsi Kegiatan

R

(Require Learner

Participation)

Bacaan; (6.) Glosarium

Siswa yang memiliki karakteristik gaya

belajar tipe AudioLearner (AL).

Siswa diberikan kesempatan oleh program

pembelajaran untuk dapat menggunakan

bahan pembelajaran yang disediakan.

Bahan pembelajaran yang disediakan

mencakup bahan verbal simbol (gambar

yang disertai penjelasan suara):

2.

1. Kata Pengantar

2. Sekapur Sirih terkait Program

Pembelajaran

3. Tujuan Pembelajaran

4. Konsep Pembelajaran

5. Spesifikasi Pengguna Program

Pembelajaran

6. Daftar Bacaan

7. Glosarium

Siswa diberikan kesempatan aktif untuk

mengembangkan pengetahuan pada

konsep elastisitas dengan menggunakan

CBI tutorial yang berisi bahan

pembelajaran verbal simbol, sebagai

Page 106: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

91

Kegiatan Tahapan pokok Deskripsi Kegiatan

berikut:

1. Penyajian informasi (Presentation of

information), yaitu berupa materi

pelajaran yang berisikan bahan-bahan

simbol audio yang akan dipelajari

siswa.

2. Pertanyaan dan respon (Question of

responses), yaitu berupa soal-soal

latihan yang mesti dikerjakan siswa

dengan menyajikan bahan simbol

audio sebagai perantaranya.

3. Penilaian respon (Judging of

responses), yaitu komputer akan

memberikan respon secara simbol

audio terhadap kinerja dan jawaban

siswa.

4. Pemberian balikan respon (Providing

feedback about responses), yaitu

setelah selesai, program akan

memberikan balikan secara simbol

audio. Apakah telah sukses/berhasil

atau harus mengulang.

5. Pengulangan (Remediation)

Segmen pengaturan pelajaran (Sequencing

lesson segment)

Konsep pembelajaran yang menggunakan

CBI tutorial meliputi sub. konsep partikel

Page 107: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

92

Kegiatan Tahapan pokok Deskripsi Kegiatan

zat benda, elastisitas zat padat, deformasi

benda, dan modulus Young.

Siswa juga diberikan kesempatan secara

aktif untuk menggali pengetahuan dan

wawasan melalui bahan pembelajaran

yang berisi bahan verbal simbol lainnya,

meliputi (1.) Kata Pengantar; (2.) Sekapur

Sirih terkait Program Pembelajaran; (3.)

Tujuan Pembelajaran; (4.) Spesifikasi

Pengguna Program Pembelajaran; (5.)

Daftar Bacaan; (6.) Glosarium

Penutup E

(Evaluate)

Siswa diberikan kesempatan untuk

melakukan evaluasi pada setiap sub.

bagian konsep elastisitas. Siswa

menyelesaikan latihan soal terkait sub.

konsep partikel zat benda, elastisitas zat

padat, deformasi benda, dan modulus

Young.

Bogor, September

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Fisika

Dra. Erniyetti, M.Pd.

Page 108: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

93

Lampiran 12. Lembar Rancangan Perangkat Pembelajaran (RPP)

Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/1

Materi Pokok : Elastisitas dan Hukum Hooke

Alokasi Waktu : 1 x 3 Jam Pelajaran

A. Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,

santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,

responsive dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan

diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar 3.2 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari

4.2 Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan berikut

presentasi hasil dan makna fisisnya

C. Indikator 3.2.1 Mendefinisikan benda elastis dan benda plastis

3.2.2 Mendeskripsikan Hukum Hooke

3.2.3 Menentukan grafik hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang

pegas

3.2.4 Menentukan hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas

3.2.5 Menentukan besar nilai konstanta pegas

3.2.6 Menjelaskan konsep Hukum Hooke pada susunan pegas seri dan paralel

Page 109: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

94

3.2.7 Menentukan konstanta pengganti dari pegas yang dirangkai seri dan

paralel

4.2.1 Terampil merangkai alat dan bahan pada percobaan Hukum Hooke

4.2.2 Menyimpulkan hasil percobaan untuk menentukan hubungan gaya

dengan pertambahan panjang pegas, serta konstanta pegas.

D. Tujuan Pembelajaran 3.2.1 Siswa mampu memberikan contoh benda elastis dan plastis setelah

diberikan pengertian mengenai sifat elastsitas.

3.2.2 Siswa mampu mendeskripsikan Hukum Hooke dengan benar setelah

diberikan suatu fenomena mengenai Hukum Hooke.

3.2.3 Siswa mampu menentukan grafik hubungan gaya dengan pertambahan

panjang pegas setelah mengumpulkan data melalui percobaan.

3.2.4 Siswa mampu menentukan hubungan gaya dengan pertambahan

panjang pegas setelah membuat grafik.

3.2.5 Siswa mampu menentukan besar konstanta pegas dengan diberikan

beberapa data.

3.2.6 Siswa mampu menjelaskan konsep Hukum Hooke pada susunan pegas

seri dan parallel dengan benar setelah mengamati fenomena.

3.2.7 Siswa mampu menentukan konstanta pengganti pada susunan pegas seri

dan parallel setelah diberikan data.

4.2.1 Siswa terampil dalam merangka alat dan bahan sesuai rancangan

percobaan tentang susunan pegas pada LKS.

4.2.2 Siswa mampu menyimpulkan hubungan antara gaya dengan

pertambahan panjang pegas dan konstanta pegas.

E. Materi Pembelajaran Materi Pokok: Elastisitas dan Hukum Hooke

F. Metode Pembelajaran 1. Model : Guided Discovery

2. Metode : Eksperimen

3. Pendekatan : Pendekatan Saintifik

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media

a. LCD Proyektor

b. Powerpoint Presentation

2. Alat/Bahan

a. Statif (1 set)

b. Pegas

c. Penggaris

d. Beban gantung (50 gram, 100 gram, 150 gram, 200 gram)

3. Sumber Pembelajaran

a. Buku siswa

Page 110: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

95

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Waktu Keterangan

Fase 1 Motivasi

1. Guru memasuki kelas dan

mengucapkan salam

2. Guru meminta ketua kelas untuk

memimpin kegiatan berdoa

3. Guru mengabsen kehadiran siswa

4. Selanjutnya Guru menunjukkan video

mengenai Shock Breaker paa mobil.

5. Guru meminta siswa untuk mengamati

video yang ditayangkan.

6. Guru menstimulus siswa untuk

menanggapi materi apa yang akan

dipelajari.

7. Selanjutnya, Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran pada hari ini yaitu

mengenai Elastisitas dan Hukum

Hooke.

20 Menit Terlaksana/tidak

Fase 2 pengumpulan data

1. Guru membagi siswa menjadi beberapa

kelompok dengan anggota 4 siswa

heterogen dan membagikan LKS dan

handout.

2. Pengelompokan ini bertujuan untuk

menemukan hubungan antara massa

beban dengan pertambahan panjang

pegas dengan cara melakukan

percobaan seperti pada LKS.

3. Guru membimbing siswa dalam

melakukan percobaan dengan memberi

pertanyaan

Bagaimana pertambahan panjang pegas

berdasarkan perbedaan massa yang

digunakan?

4. Guru mengamati kerja tiap kelompok

dan melakukan penilaian sikap dan

keterampilan berdasarkan rubrik yang

telah dibuat.

40 Menit Terlaksana/tidak

Fase 3 Pemrosesan data

1. Guru meminta siswa mendiskusikan

dan meganalisis data yang diperoleh

dari data percobaan yang telah

dilakukan dengan sebuah grafik

hubungan antara berat benda dengan

pertambahan panjang pegas.

30 Menit Terlaksana/tidak

Page 111: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

96

2. Guru memdampingi siswa dalam

mengambil kesimpulan berdasarkan

data hasil percobaan.

3. Guru meminta salah satu kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompok.

Fase 4 Kegiatan penutup

1. Guru memberi tanggapan dari

presentasi siswa.

2. Guru memberikan kesempatan bertanya

pada siswa tentang apa yang belum

mereka pahami.

3. Guru memberi kesimpulan dari

pembelajaran hari ini yatu :

“Sifat elastisitas adalah kemampuan

suatu benda untuk kembali ke bentuk

semula setelah gaya luar yang diberikan

kepada benda itu dihilangkan. Lalu,

semakin besar gaya yang diterapkan

pada pegas maka semakin panjang pula

pertambahannya.”

4. Guru mengakhiri pembelajaran pada

hari ini dan memberi tugas latihan soal

pada handout yang sudah dibagikan.

10 Menit Terlaksana/tidak

I. Penilaian

1. Kognitif

a. Teknik Penilaian : Tes Tulis

b. Bentuk Instrumen : Pilihan ganda

c. Soal Evaluasi :

1) Berdasarkan gambar, Apakah yang dimaksud dengan elastisitas?

2) Sebutkan masing-masing 5 jenis benda yang tergolong benda

elastis dan benda non elastis?

3) Sebutkan 5 alat dalam kehidupan sehari-hari yang menerapkan

prinsip elastisitas?

4) Bagaimana hubungan antara gaya dengan perubahan panjang

pegas?

5) Jelaskan apa yang dimaksud dengan konstanta pegas?

Page 112: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

97

Lampiran 13.

Tabel Data Nilai Pretest, Posttest, dan N-gain

Kelompok Kontrol & Eksperimen

Responden Kontrol

Responden Eksperimen

Pretest Posttest N-gain Pretest Posttest N-gain

1 16 72 0,67 1 12 76 0,73

2 20 72 0,65 2 16 64 0,57

3 24 80 0,74 3 16 80 0,76

4 24 72 0,63 4 20 80 0,75

5 24 76 0,68 5 20 80 0,75

6 24 60 0,47 6 28 88 0,83

7 24 80 0,74 7 20 80 0,75

8 28 76 0,67 8 24 88 0,84

9 28 64 0,50 9 24 72 0,63

10 28 80 0,72 10 28 60 0,44

11 28 64 0,50 11 20 80 0,75

12 28 76 0,67 12 32 92 0,88

13 32 68 0,53 13 32 80 0,71

14 32 80 0,71 14 32 64 0,47

15 32 60 0,41 15 32 68 0,53

16 32 52 0,29 16 32 92 0,88

17 32 56 0,35 17 36 68 0,50

18 32 64 0,47 18 36 84 0,75

19 36 76 0,63 19 40 92 0,87

20 36 80 0,69 20 40 68 0,47

21 36 64 0,44 21 40 88 0,80

22 40 60 0,33 22 40 72 0,53

23 40 76 0,60 23 40 88 0,80

24 44 60 0,29 24 40 68 0,47

25 44 64 0,36 25 44 92 0,86

26 44 76 0,57 26 44 76 0,57

27 44 80 0,64 27 44 92 0,86

28 44 72 0,50 28 44 84 0,71

29 44 80 0,64 29 44 92 0,86

30 44 56 0,21 30 44 92 0,86

Mean 36,16 66,67 0,65 Mean 36,30 82,30 0,82

SD 8,087 8,40 0,15 SD 9,90 10,02 0,15

Page 113: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

98

Varians 65,40 70,57 0,022 Varians 98,02 100,51 0,023

Page 114: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

99

Lampiran 14.

Analisis Data Pretest Kelas Kontrol

Data skor pretest siswa kelas kontrol

No Nilai

No Nilai

No Nilai

1 16

11 28

21 36

2 20

12 28

22 40

3 24

13 32

23 40

4 24

14 32

24 44

5 24

15 32

25 44

6 24

16 32

26 44

7 24

17 32

27 44

8 28

18 32

28 44

9 28

19 36

29 44

10 28

20 28

30 44

Skor Terbesar = 44

Skor Terkecil = 16

Reantang (R) = Skor Terbesar – Skor Terkecil

= 44 – 16

= 28

Banyak Kelas (BK) =

=

= 1 + 4,85

= 5,85 6

Panjang Kelas (i) =

Tabel Distribusi Frekuensi

Nilai

16-20 2 17,5 35 306,25 612,5

21-25 5 22,5 112,5 506,25 2531,25

26-30 5 27,5 137,5 756,25 3781,25

Page 115: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

100

31-35 6 32,5 195 1056,25 6337,5

36-40 5 37,5 187,5 1406,25 7031,25

41-45 7 42,5 297,5 1806,25 12643,8

Jumlah 30 180 965 5837,5 32937,5

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai rata-

rata ( ), median ( ), modus ( ), dan standar deviasi ( ) nilai pretest ini.

Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.

a. Rata-rata ( )

b. Median ( )

Nilai median ditentukan dengan rumus statistic beikut ini,

(

)

Dimana:

= batas bawah kelas median = 42,5

= panjang kelas = 5

= banyaknya data = 30

= nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 2+5+5+6+5=32

= nilai frekuensi kelas median = 7

Berdasarkan data terbesut, maka dapat ditentukan nilai Median dari hasil

pretest ini adalah sebagai berikut,

(

)

c. Modus ( )

Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini

(

)

Dimana:

= batas bawah kelas median = 42,5

= panjang kelas = 5

Page 116: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

101

= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya= 7-5 = 2

= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sesudahnya= 7-0 = 2

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai modus dari hasil

pretest ini adalah sebagai berikut,

(

)

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistika berikut ini,

√ ∑

Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

a. Menentukan batas kelas, yaitu:

15,5 20,5 25,5 30,5 35,5 40.,5 45,5

b. Mencari nilai Z-score

c. Mencari luas Z tabel dari tabel distribusi normal luas Z dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas:

Luas

Luas

Luas

Luas

Luas

Page 117: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

102

Luas

d. Mencari frekuensi yang diharapkan ( )

Kelas

bats

kelas

Z batas

kelas

lus Z

tabel

15,5 -2,06088

16-20 35 17,5 612,5 0,0552 1,767 2 0,07146

20,5 -1,44261

21-25 112,5 22,5 2531,25 0,1312 4,047 5 0,28763

25,5 -0,82435

26-30 137,5 27,5 3781,25 0,2107 6,321 5 0,27607

30,5 -0,20609

31-35 195 32,5 6637,5 0,2423 7,370 6 0,22154

35,5 0,412176

36-40 187,5 37,5 7031,25 0,1894 5,793 5 0,08186

40,5 1,030439

41-45 297,5 42,5 12643,8 0,102 3,17 7 5,07307

45,5 1,648702

Jumlah 965 180 32937,5 30

6,1227

Mencari chi-kuadrat hitung ( x 2 hitung )

Page 118: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

103

Nilai untuk dan derajat kebebasan (dk) = k – 3 = 6 – 3 =

3 pada tabel chi-kuadrat didapat = 7,92

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika

, artinya Distribusi Data Tidak Normal dan

Jika

, artinya Data Berdistribusi Normal

Dari perhitungan didapat:

Jadi,

, artinya Data Berdistribusi Normal

Page 119: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

104

Lampiran. 15.

Analisis Data Posttest Kelas Kontrol

Data skor posttest siswa kelas kontrol

No Nilai No Nilai No Nilai

1 52 11 64 21 76

2 56 12 64 22 76

3 56 13 68 23 76

4 60 14 72 24 80

5 60 15 72 25 80

6 60 16 72 26 80

7 60 17 72 27 80

8 64 18 76 28 80

9 64 19 76 29 80

10 64 20 76 30 80

Skor Terbesar = 80

Skor Terkecil = 52

a. Rentang (R) = SkorTerbesar – Skor Terkecil

= 80 – 52

= 28

b. banyakKelas (BK) = 1 + 3,3 log 30

= 1 + 3,3 (1,47)

= 1 + 4,85

= 5,85 6

c. Panjang Kelas (i) =

Tabel Distribusi Frekuensi

Nilai

52-56 3 54 162 2916 8748

57-61 4 59 236 3481 13924

62-66 5 64 320 4069 20480

67-71 5 69 345 4761 23805

72-76 6 74 444 5476 32856

Page 120: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

105

77-81 7 79 553 6241 43687

Jumlah 30 399 2060 266971 143500

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai rata-

rata ( ), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (S) nilai posttest ini.

Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.

d. Rata-rata ( )

e. Median ( )

Nilai median ditentukan dengan rumus statistic beikut ini,

(

)

Dimana:

= batas bawah kelas median = 79

= panjang kelas = 5

= banyaknya data = 30

= nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 3+4+5+5+6=23

= nilai frekuensi kelas median = 7

Berdasarkan data terbesut, maka dapat ditentukan nilai Median dari hasil

pretest ini adalah sebagai berikut,

(

)

f. Modus ( )

Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini

(

)

Dimana:

= batas bawah kelas median = 79

= panjang kelas = 5

= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya= 7-5 = 2

Page 121: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

106

= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sesudahnya= 7-0 = 2

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai modus dari hasil

pretest ini adalah sebagai berikut,

(

)

g. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistika berikut ini,

√ ∑

Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

a. Menentukan batas kelas, yaitu:

515 55,5 61,5 65,5 71,5 76.,5 81,5

e. Mencari nilai Z-score

f. Mencari luas Z tabel dari tabel distribusi normal luas Z dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas:

Luas

Luas

Luas

Luas

Luas

Luas

Page 122: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

107

g. Mencari frekuensi yang diharapkan ( )

Kelas

bats

kelas

Z batas

kelas

lus Z

tabel

51,5 -2,043

52-56 162 54 8748 0,0528 1,584 3 1,26582

56,5 -1,448

57-61 236 59 13924 0,1242 3,726 4 0,02015

61,5 -0,853

62-66 320 64 20480 0,1997 5,991 5 0,16393

66,5 -0,258

67-71 345 69 23805 0,2357 7,071 5 0,60657

71,5 0,3373

72-76 444 74 32856 0,1907 5,721 6 0,01361

76,5

77-81 553 79 43687 0,1132 3,396 7 3,82474

81,5 1,5276

Jumlah 2060 399 143500 30

5,90592

Mencari chi-kuadrat hitung ( x 2 hitung )

Page 123: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

108

Nilai untuk dan derajat kebebasan (dk) = k – 3 = 6 – 3 =

3 pada tabel chi-kuadrat didapat = 7,92

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika

, artinya Distribusi Data Tidak Normal dan

Jika

, artinya Data Berdistribusi Normal

Dari perhitungan didapat:

Jadi,

, artinya Data Berdistribusi Normal

Page 124: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

109

Lampiran 16.

Analisis Data Hasil Pretest Kelompok Eksperimen

Data skor pretest siswa kelas eksperimen

No Nilai

No Nilai

No Nilai

1 12

11 28

21 40

2 16

12 32

22 40

3 16

13 32

23 40

4 20

14 32

24 40

5 20

15 32

25 44

6 20

16 32

26 44

7 20

17 36

27 44

8 24

18 36

28 44

9 24

19 40

29 44

10 28

20 40

30 44

Skor Terbesar = 44

Skor Terkecil = 12

Reantang (R) = Skor Terbesar – Skor Terkecil

= 44 – 12

= 32

Banyak Kelas (BK) =

=

= 1 + 4,85

= 5,85 6

Panjang Kelas (i) =

Tabel Distribusi Frekuensi

Nilai

12-17 3 14,5 43,5 210,25 630,5

18-23 4 20,5 82 420,25 1682,25

24-29 4 26,5 106 702,25 2810,25

Page 125: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

110

30-35 5 32,5 162,5 1056,25 6009,5

36-41 8 38,5 308 1482,25 1185,25

42-47 6 44,5 67 1980,25 1264,25

Jumlah 30 177 969 5850,5 34142

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai rata-

rata ( ), median ( ), modus ( ), dan standar deviasi ( ) nilai pretest ini.

Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.

a. Rata-rata ( )

b. Median ( )

Nilai median ditentukan dengan rumus statistic beikut ini,

(

)

Dimana:

= batas bawah kelas median = 38,5

= panjang kelas = 6

= banyaknya data = 30

= nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 3+4+4+5=21

= nilai frekuensi kelas median = 8

Berdasarkan data terbesut, maka dapat ditentukan nilai Median dari hasil

pretest ini adalah sebagai berikut,

(

)

c. Modus ( )

Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini

(

)

Dimana:

= batas bawah kelas median = 38,5

= panjang kelas = 6

Page 126: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

111

= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya= 8-5 = 3

= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sesudahnya= 8-6 = 2

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai modus dari hasil

pretest ini adalah sebagai berikut,

(

)

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistika berikut ini,

√ ∑

Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

a. Menentukan batas kelas, yaitu:

11,5 17,5 23,5 29,5 35,5 41.,5 46,5

b. Mencari nilai Z-score

c. Mencari luas Z tabel dari tabel distribusi normal luas Z dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas:

Luas

Luas

Luas

Luas

Luas

Page 127: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

112

Luas

d. Mencari frekuensi yang diharapkan ( )

Kelas

bats

kelas

Z batas

kelas

lus Z

tabel

11,5 -2,101

12-17 43,5 14,5 630,5 0,0502 1,506 3 1,482

17,5 -1,495

18-23 82 20,5 1681 0,1186 3,558 4 0,0549

23,5 -0,889

24-29 106 26,5 2809 0,203 6,09 4 0,7172

29,5 -0,283

30-35 162,5 32,5 5281 0,2358 7,074 5 0,608

35,5 0,323

36-41 308 38,5 11858 0,1983 5,949 8 0,7071

41,5 0,929

42-47 267 44,5 11882 0,0998 2,994 6 3,018

46,5 1,434

Jumlah 969 180 34142 30

6,5875

Mencari chi-kuadrat hitung ( x 2 hitung )

Page 128: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

113

Nilai untuk dan derajat kebebasan (dk) = k – 3 = 6 – 3 =

3 pada tabel chi-kuadrat didapat = 7,92

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika

, artinya Distribusi Data Tidak Normal dan

Jika

, artinya Data Berdistribusi Normal

Dari perhitungan didapat:

Jadi,

, artinya Data Berdistribusi Normal

Page 129: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

114

Lampiran 17.

Analisis Data Hasil Posttest Kelompok Eksperimen

Data skor posttest siswa kelas eksperimen

No Nilai

No Nilai

No Nilai

1 60

11 76

21 88

2 64

12 80

22 88

3 64

13 80

23 88

4 68

14 80

24 92

5 68

15 80

25 92

6 68

16 80

26 92

7 68

17 80

27 92

8 72

18 84

28 92

9 72

19 84

29 92

10 76

20 84

30 92

Skor Terbesar = 92

Skor Terkecil = 60

Reantang (R) = Skor Terbesar – Skor Terkecil

= 92 – 60

= 32

Banyak Kelas (BK) =

=

= 1 + 4,85

= 5,85 6

Panjang Kelas (i) =

Tabel Distribusi Frekuensi

Nilai

60-65 3 62,5 187,5 3906 11718,75

Page 130: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

115

66-71 4 68,5 274 4692 17869

72-77 4 74,5 298 5550 22201

78-83 6 80,5 483 6480 38881,5

84-89 6 86,5 519 7482 44893,5

90-95 7 92,5 647,5 8556 59893,75

Jumlah 30 465 2409 36668 196357,5

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai rata-

rata ( ), median ( ), modus ( ), dan standar deviasi ( ) nilai pretest ini.

Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.

a. Rata-rata ( )

b. Median ( )

Nilai median ditentukan dengan rumus statistic beikut ini,

(

)

Dimana:

= batas bawah kelas median = 92,5

= panjang kelas = 5

= banyaknya data = 30

= nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 3+4+4+6+6=23

= nilai frekuensi kelas median = 7

Berdasarkan data terbesut, maka dapat ditentukan nilai Median dari hasil

pretest ini adalah sebagai berikut,

(

)

c. Modus ( )

Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini

(

)

Dimana:

Page 131: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

116

= batas bawah kelas median = 92,5

= panjang kelas = 5

= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya= 7-6 = 1

= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sesudahnya= 7-0 = 7

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai modus dari hasil

pretest ini adalah sebagai berikut,

(

)

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistika berikut ini,

√ ∑

Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

a. Menentukan batas kelas, yaitu:

59,5 65,5 71,5 77,5 83,5 89.,5 95,5

b. Mencari nilai Z-score

c. Mencari luas Z tabel dari tabel distribusi normal luas Z dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas:

Luas

Luas

Luas

Page 132: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

117

Luas

Luas

Luas

d. Mencari frekuensi yang diharapkan ( )

Kelas

bats

kelas

Z batas

kelas

lus Z

tabel

59,5 -2,075

60-65 187,5 62,5 11718,75 0,0506 1,506 3 1,44685

65,5 -1,476

66-71 274 68,5 18769 0,12 3,558 4 0,04444

71,5 -0,878

72-77 298 74,5 22201 0,2003 6,09 4 0,67167

77,5 -0,279

78-83 483 80,5 38881,5 0,2358 7,074 6 0,16306

83,5 0,3192

84-89 519 86,5 44893,5 0,1957 5,949 6 0,00283

89,5 0,9177

90-95 647,5 92,5 59893,75 0,1145 2,994 7 3,69992

95,5 1,5161

Jumlah 2409 465 196357,5 30

6,13989

Mencari chi-kuadrat hitung ( x 2 hitung )

Page 133: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

118

Nilai untuk dan derajat kebebasan (dk) = k – 3 = 6 – 3 =

3 pada tabel chi-kuadrat didapat = 7,92

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika

, artinya Distribusi Data Tidak Normal dan

Jika

, artinya Data Berdistribusi Normal

Dari perhitungan didapat:

Jadi,

, artinya Data Berdistribusi Normal

Page 134: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

119

Lampiran 18.

Uji Homogenitas

Untuk menguji homogenitas varians kedua data hasil pretest dan posttest

digunakan uji Bartlett berdasarkan ruus berikut ini:

⌊ (∑ )⌋

Keterangan:

= Varians tiap kelompok data

dk = n – 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Bartlett = ( ) ∑

= Varians gabungan =

= ∑

Kriteria yang digunakan dalam uji Bartlett adalah:

- Jika

, maka data memiliki varians yang homogen

- Jika

, maka data memiliki varians yang tidak homogen

A. Uji Homogenitas Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Langkah-langkah dalam pengujian homogenitas varians uji Bartlett sebagai

berikut:

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varian tiap

kelompok

Jumlah sampel eksperimen = 30

Jumlah sampel control = 30

2. Membuat tabel bantu sebagai berikut,

Sampel db = n

– 1

Log

db . Log

db .

Eksperimen =

30 29 1,991348 57,7491 2842,8

Kontrol = 30 29 1,815593 52,6522 1896,667

58 165,652 110,4013 4739,467

Page 135: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

120

3. Menghitung Varians Gabungan

=

4. Menghitung log dari varian gabungan

5. Menghitung nilai Bartlett

( ) ∑

6. Menghitung nilai

⌊ (∑ )⌋

110,9135 – 110,4013)

7. Menentukan nilai titik kritis

untuk (dk) = k – 1 = 2 – 1 = 1 dengan

Maka didapat

Dari perhitungan didapat:

Ternyata,

1,280 < 3,9525, maka dapat disimpulkan bahwa

kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen.

B. Uji Homogenitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Langkah-langkah dalam pengujian homogenitas varians uji Bartlett sebagai

berikut:

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varian tiap

kelompok

Jumlah sampel eksperimen = 30

Jumlah sampel control = 30

2. Membuat tabel bantu sebagai berikut,

Page 136: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

121

Sampel db = n

– 1

Log

db . Log

db .

Eksperimen =

30 29 101,6214 2,002211 58,06411 2914,8

Kontrol = 30 29 71,6858 1,848649 53,61082 2046,667

58 173,3072 111,6749 4961,467

3. Menghitung Varians Gabungan

=

4. Menghitung log dari varian gabungan

5. Menghitung nilai Bartlett

( ) ∑

6. Menghitung nilai

⌊ (∑ )⌋

113,177 – 111,6749)

7. Menentukan nilai titik kritis

untuk (dk) = k – 1 = 2 – 1 = 1 dengan

Maka didapat

Dari perhitungan didapat:

Ternyata,

0,9128 < 3,9525, maka dapat disimpulkan

bahwa kedua kelompok berasal dari populasi yang homogeny

Page 137: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

122

Lampiran 19.

UJI NORMAL GAIN

Kontrol

No Pretest Posstest N-Gain Kategori

1 28 76 0.67 sedang

2 20 72 0.65 sedang

3 24 80 0.74 tinggi

4 44 72 0.50 sedang

5 32 64 0.47 sedang

6 24 60 0.47 sedang

7 24 80 0.74 tinggi

8 28 76 0.67 sedang

9 28 64 0.50 sedang

10 32 56 0.35 sedang

11 44 80 0.64 sedang

12 36 76 0.63 sedang

13 36 80 0.69 sedang

14 32 80 0.71 tinggi

15 32 60 0.41 sedang

16 32 52 0.29 rendah

17 44 80 0.64 sedang

18 44 56 0.21 rendah

19 28 80 0.72 tinggi

20 24 72 0.63 sedang

21 36 64 0.44 sedang

22 40 60 0.33 sedang

23 40 76 0.60 sedang

24 44 60 0.29 rendah

25 44 64 0.36 sedang

26 44 76 0.57 sedang

27 16 72 0.67 sedang

28 28 64 0.50 sedang

29 24 76 0.68 sedang

30 32 68 0.53 sedang

Skor Terbesar = 0,74

Skor Terkecil = 0,21

Rentang (R) = Skor Terbesar – Skor Terkecil

Page 138: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

123

= 0,74 – 0,21

= 0,53

Banyak Kelas (BK) =

=

= 1 + 4,85

= 5,85 6

Panjang Kelas (i) =

Tabel Distribusi Frekuensi

Nilai Nilai

Tengah

(

0,20-0,29 3 0,245 0,735 0,18008

0,30-0,39 3 0,345 1,035 0,35708

0,40-0,49 4 0,445 1,78 0,7921

0,50-0,59 5 0,545 2,725 1,48513

0,60-0,69 10 0,645 6,45 4,16025

0,70-0,79 5 0,745 3,725 2,77513

Jumlah ( ) 30 2,97 16,45 9,74975

a. Rata-rata ( )

(termasuk kategori sedang)

b. Simpangan Standar (Standar Deviasi)

√ ∑

∑ √

Varian (

Page 139: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

124

Lampiran 20.

UJI NORMAL GAIN

Eksperimen

No Pretest Posstest N-Gain Kategori

1 28 76 0.67 sedang

2 20 72 0.65 sedang

3 24 80 0.74 tinggi

4 44 72 0.50 sedang

5 32 64 0.47 sedang

6 24 60 0.47 sedang

7 24 80 0.74 tinggi

8 28 76 0.67 sedang

9 28 64 0.50 sedang

10 32 56 0.35 sedang

11 44 80 0.64 sedang

12 36 76 0.63 sedang

13 36 80 0.69 sedang

14 32 80 0.71 tinggi

15 32 60 0.41 sedang

16 32 52 0.29 rendah

17 44 80 0.64 sedang

18 44 56 0.21 rendah

19 28 80 0.72 tinggi

20 24 72 0.63 sedang

21 36 64 0.44 sedang

22 40 60 0.33 sedang

23 40 76 0.60 sedang

24 44 60 0.29 rendah

25 44 64 0.36 sedang

26 44 76 0.57 sedang

27 16 72 0.67 sedang

28 28 64 0.50 sedang

29 24 76 0.68 sedang

30 32 68 0.53 sedang

Skor Terbesar = 0,88

Skor Terkecil = 0,44

Rentang (R) = Skor Terbesar – Skor Terkecil

Page 140: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

125

= 0,88 – 0,44

= 0,44

Banyak Kelas (BK) =

=

= 1 + 4,85

= 5,85 6

Panjang Kelas (i) =

Tabel Distribusi Frekuensi

Nilai Nilai

Tengah

(

0,31-0,40 0 0,355 0 0

0,41-0,50 5 0,455 2,275 1,03513

0,51-0,60 4 0,555 2,22 1,2321

0,61-0,70 1 0,655 0,655 0,42903

0,71-0,80 11 0,755 8,305 6,27028

0,81-0,90 9 0,855 7,695 6,57923

Jumlah ( ) 30 3,63 21,15 15,5458

c. Rata-rata ( )

(termasuk kategori tinggi)

d. Simpangan Standar (Standar Deviasi)

√ ∑

∑ √

Varian (

Page 141: PENGARUH MEDIA BELAJAR BERBASIS MODEL ASSURErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37052/2/NOVIT... · Model Assure against Student Result on the Concept of Elasticity.

126

Lampiran 21.

Uji-t

Dimana:

Sehingga:

untuk (dk) = dengan didapat

Dari hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa sebesar

4,2 dan . Ternyata memenuhi kriteria pengujian

atau 2,093 < 4,2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara normal gain kelompok eksperimen dengan normal gain

kelompok kontrol.