PENGARUH LOKASI, KELENGKAPAN PRODUK, KUALITAS …
Transcript of PENGARUH LOKASI, KELENGKAPAN PRODUK, KUALITAS …
Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 November 201698
ISSNISSNL
2337668623383321
PENGARUH LOKASI, KELENGKAPAN PRODUK, KUALITASPRODUK, PELAYANAN, HARGA, DAN KENYAMANAN
BERBELANJA TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMENPADA LOTTE MART BEKASI JUNCTION
Rahmi RositaPoliteknik LP3I Jakarta
Email:[email protected]
Abstrak: Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta lebih merupakan pasar potensial bagi bisnis ritel modern. Konsumenmempunyai banyak alternatif dalam memilih tempat untuk berbelanja. Oleh sebab itu pasar modern (ritel) harus memperhatikanberbagai faktor persepsi konsumen yang akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih tempat belanja yang menurutkonsumen terbaik. Tujuan penelitian ini (1). menguji pengaruh lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, pelayanan, harga,kenyamanan berbelanja. (2). mengetahui kontribusi faktorfaktor paling dominan dalam mempengaruhi minat beli ulang konsumen.Penelitian ini melibatkan 100 responden yang diambil dengan purposive sampling dengan instrument kuesioner. Pengukuran denganskala likert. Teknik analisis diolah dengan menggunakan SPSS. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif,menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Terdapat hubungan yang signifikan antara variabellokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, pelayanan, dan kenyamanan belanja terhadap minat beli ulang konsumen, kecuali variabelpelayanan berpengaruh negatif terhadap minat beli ulang konsumen. (2). Variabel harga memiliki pengaruh yang paling dominan dari keenam variabel penentu terhadap minat beli ulang konsumen.
Kata kunci: ritel, lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, pelayanan, harga, kenyamanan belanja, minat beli ulang
Abstract: Indonesia with a population of about 240 million more a potential market for modern retail business. Consumers have manyalternatives in choosing where to shop. Therefore the modern market (retail) must consider a variety of factors that will influence theconsumer's perception of consumer behavior in choosing the best shopping by consumers.The purpose of this experiment is (1). To testthe effect of the location, range of products, product quality, service, price, convenience shopping. (2). to determine the contribution ofthese factors is most dominant in influencing consumer buying interest re. The study involved 100 respondents taken by purposivesampling with questionnaires instrument. Measurements with Likert scale. The analysis technique processed using SPSS. This researchis a quantitative and qualitative research, using multiple linear regression. The results showed that: (1). There is a significantrelationship between the variables of location, range of products, product quality, service and shopping convenience to the buyinginterest reconsumers, except for the variable service negatively affect the buying interest reconsumers. (2) It was found that the pricevariable has the most dominant influence on all six variables decider against the consumer purchase interest.
Keywords: retail, location, range of products, product quality, service, price, convenience shopping, buying reinterest
PENDAHULUANLatar belakang dari penelitian ini adalah semakin
maraknya persaingan bisnis ritel yang telah menjadibisnis global, menjadikan Indonesia tidak terhindarkan dari serbuan ritel asing. Dengan kekuatanyang besar dari segi keuangan, manajemen, maupunjaringannya, ritel modern raksasa masuk ke Indonesiasehingga terjadi perubahan peta bisnis yang cukupsignifikan dalam lima tahun terakhir akibat jatuhbangunnya bisnis ritel.
Serbuan ritel modern di Indonesia dengan formatbaru telah menggeser ritel tradisional. Ketika di awaltahun 1980’an supermarket mewah mulai menyerbuJakarta, maka pasar tradisionil seperti pasar Cikini,pasar Santa dan pasar lain yang melayani pendudukmenengah atas di pusat kota Jakarta mulai kehilanganpamor.
Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 240juta lebih merupakan pasar potensial bagi bisnis ritelmodern. Dalam sepuluh tahun terakhir bisnis ritel
modern dengan format hypermarket, supermarket danminimarket menjamur, menyusul maraknya pembangunan mall atau pusat perbelanjaan di kotakotabesar. Peritel besar seperti hypermarket dandepartment store menjadi anchor tenant yang dapatmenarik minat pengunjung. Bahkan kini bisnis ritelmulai merambah ke kotakota kabupaten terutamajenis supermarket dan minimarket. Saat ini bisnis riteltumbuh pesat di pinggiran kota, mengingat lokasipermukiman banyak di daerah tersebut.
Dengan dibukanya pintu masuk bagi para peritelasing sebagaimana Keputusan Presiden No 118/2000yang telah mengeluarkan bisnis ritel dari negative listbagi penanam Modal Asing (PMA), maka sejak ituritel asing mulai marak masuk ke Indonesia. Serbuanritel modern di Indonesia bukan kali ini terjadi, setiapdekade muncul format baru ritel modern yangmenggeser ritel tradisional.
Tujuan penelitian ini (1). menguji pengaruhlokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, pela
RahmiRosita,98 103
Pengaruh Lokasi, Kelengkapan Produk,Pelayanan, Harga, dan Kenyamanan Berbelanja
Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen PadaLotte Mart Bekasi Junction
Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 November 201699
yanan, harga, kenyamanan berbelanja. (2). mengetahui kontribusi faktorfaktor paling dominan dalammempengaruhi minat beli ulang konsumen. Dalampenelitian ini digunakan metode survei. Variabel yangditeliti meliputi variabel bebas yaitu lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, pelayanan, harga, dankenyamanan berbelanja, sedangkan variabel terikatnya adalah minat beli ulang konsumen.
Populasi dalam penelitian ini yaitu para pengunjung Lotte Mart Bekasi Junction. Sedangkan sampelpenelitian adalah 100 responden yang diambil denganpurposive sampling dengan instrument kuesioner.Pengukuran dengan skala likert. Teknik analisis diolah dengan menggunakan SPSS. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif, menggunakan regresi linear berganda
PEMBAHASAN
Pengertian PemasaranKotler dan Amstrong (2008) menyatakan pema
saran sebagai proses perusahaan menciptakan nilaibagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuatdengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkapnilai dari pelanggan sebagai imbalannya. SelanjutnyaFandy Tjiptono (2005), menyatakan lima konsepyaitu: Konsep Produksi, yaitu pemasaran yangberpegang pada konsep ini berorientasi pada prosesproduksi/operasi (internal); Konsep Produk. Dalamkonsep ini pemasar beranggapan bahwa konsumenlebih menghendaki produkproduk yang memilikikuallitas, kinerja, fitur (features), atau penampilansuperior; Konsep penjualan, konsep ini merupakankonsep yang berorientasi pada tingkat penjualan(internal), dimana pemasar beranggapan bahwakonsumen harus dipengaruhi (bila perlu, dibujuk)agar penjualan dapat mengingkat; Konsep Pemasaran. Berbeda dengan tiga konsep terdahulu yangberorientasi pada lingkungan internal, konseppemasaran berorientasi pada pelanggan (lingkunganeksternal), dengan anggapan bahwa konsumen hanyaakan bersedia membeli produkproduk yang mampumemenuhikebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan; Konsep Pemasaran Sosial, pemasaran yang menganut konsep ini beranggapan bahwakonsumen hanaya bersedia membeli produkprodukyang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginannya serta berkontribusi pada kesejahteraan lingkungan sosial konsumen.
Menurut Engel (2006), perilaku konsumen
adalah tindakan yang langsung terlibat dalammendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskanproduk atau jasa, termasuk proses keputusan yangmendahului dan menyusuli tindakan ini.
Masuknya ritel asing dalam bisnis ini,menunjukkan bisnis ini sangat menguntungkan.Namun di sisi lain, masuknya hypermarket asingyang semakin ekspansif memperluas jaringan gerainya, dapat menjadi ancama bagi peritel lokal. Peritelasing tidak hanya membuka gerai di Jakarta saja,misalnya Carrefour dalam lima tahun belakangansudah merambah ke luar Jakarta termasuk keYogyakarta, Surabaya, Palembang dan Makassar.Namun saat ini di wilayah DKI pemberian izinminimarket diperketat karena sudah terlalu banyak.
Perkembangan bisnis ritel modern saat inimengalami pertumbuhan sangat pesat. Pada tahun2009, ritel asing yaitu Grup Lotte dari Korea selatanmasuk ke Indonesia dengan mengakuisisi Makroyang sebelumnya dimiliki oleh SHV Holding dariBelamda senilai US$ 223 juta. Setelah diakuisisi kiniMakro berubah menjadi Lotte Mart. Grup Lottemenjalankan bisnis ritel sejak 1979, mengoperasikanlebih dari 90 gerai di berbagai Negara diantaranyaChina, Rusia, Vietnam, dan India.
Dalam lima tahun terakhir peningkatan omsetritel modern cukup pesat, hal ini juga didukung olehpertumbuhan jumlah ritel yang pesat yaitu mencapai18.152 gerai pada 2011, dibandingkan 10.365 geraipada 2007. Menurut Asosiasi Perusahaan RitelIndonesia (Aprindo) pertumbuhan bisnis ritel diIndonesia antara 1015% per tahun. Penjualan ritelpada 2006 masih sebesar Rp 49 triliun, namunmelesat hingga mencapai Rp 100 triliun pada 2010.Sedangkan pada 2011 pertumbuhan ritel diperkirakanmasih sama yaitu 10%15% atau mencapai Rp 110triliun, menyusul kondisi perekonomian dan daya belimasyarakat yang relatif bagus. Jumlah pendapatanterbesar merupakan konstribusi dari hypermarket,kemudian disusul oleh minimarket dan supermarket.
Pada 2009 Lotte Group dari Korea menyerbuIndonesia dengan langkah strategis yaitu mengambilalih Makro yang awalnya dimiliki oleh SHV HoldingNV asal Belanda. Untuk akuisisi tersebut Lotte mengeluarkan dana sekitar US$ 223 juta. Lotte Groupdirintis oleh Shin Kyuk Ho pada 1973, kini memilki45 anak usaha yang bergerak dalam bidang perhotelan, makanan, distribusi, ritel, kimia, dan jasa konstruksi. Grup ini merambah bisnis ritel sejak 1979,mengoperasikan lebih dari 90 gerai di berbagai
RahmiRosita,98 103
Pengaruh Lokasi, Kelengkapan Produk,Pelayanan, Harga, dan Kenyamanan Berbelanja
Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen PadaLotte Mart Bekasi Junction
Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 November 2016100
negara, antara lain Cina, Rusia, Vietnam, dan India.Lotte Group adalah grup bisnis kelima terbesar diKorea Selatan dengan total aset mencapai 31 miliarEuro dan pendapatan bersih sebesar 23 miliar Europada 2007.
Konsumen mempunyai banyak alternatif dalammemilih tempat untuk berbelanja. Oleh sebab itupasar modern (ritel) harus memperhatikan berbagaifaktor persepsi konsumen yang akan mempengaruhiperilaku konsumen dalam memilih tempat belanjayang menurut konsumen terbaik, diantaranya adalahfaktor lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk,pelayanan, harga, dan kenyamanan belanja. Masuknya format baru hypermarket dengan skala yang lebihbesar, dengan pilihan produk yang beraneka ragam,dengan harga yang relatif lebih murah dari supermarket dengan lokasi yang sangat strategis di pusatbisnis dan pusat pemukiman kalangan menengah atasmengakibatkan peta persaingan semakin kuat.
Terdapat beberapa faktor di antaranya, lokasiyang strategis, kelengkapan produk, kualitas produk,pelayanan, harga yang bersaing dan kenyamanan saatberbelanja yang dapat mempengaruhi minat beliulang konsumen untuk berbelanja. Keenam faktor tersebut memiliki tingkat pengaruh yang berbedabedakepada konsumen yang berbelanja. Berdasarkan latarbelakang di atas, maka keputusan minat beli ulangkonsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor. Permasalahan yang hendak di jawab dalam penelitian iniadalah : Apakah variabel lokasi, kelengkapan produk,kualitas produk, pelayanan, harga yang kompetitifdan kenyamanan berbelanja berpengaruh terhadapminat beli ulang konsumen pada Lotte Mart BekasiJunction?; Apakah faktor harga (X5) merupakanfaktor yang berpengaruh dominan terhadap minat beliulang konsumen?.
Terdapat beberapa penelitian empiris yang mendukung bahwa faktor lokasi, promosi berpengaruhterhadap minat beli ulang pada supermarket (Yuzwar2009). Penelitian selanjutnya yang dilakukan olehKurniawan, dkk (2008), hasil yang diperoleh daripenelitian ini adalah variabel kualitas produk, intensitas promosi, dan harga telah terbukti secara empirismerupakan variabelvariabel yang penting dalam meningkatkan minat beli ulang. Penelitian Aditya (2011)juga membuktikan bahwa terdapat hubungan yangsignifikan antara variabel promosi, keragaman menu,variabel pelayanan dan kesadaran merek terhadapkeputusan pembelian.
Kerangka pemikiran konseptual dan rumusan
hipotesis sebagai berikut:Gambar 1. Skema Kerangka Konseptual
Hipotesis sebagai berikut : Diduga bahwa variabel lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, pelayanan, harga dan kenyamanan belanja berpengaruhpositif terhadap minat beli ulang konsumen padaLotteMart Bekasi Junction. Diduga bahwa faktorharga merupakan variabel yang paling dominanberpengaruh terhadap minat beli ulang konsumenuntuk berbelanja pada LotteMart Bekasi Junction.
Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjungLotte Mart Bekasi Junction. Pengambilan sampledilakukan terhadap 100 responden yang dimintauntuk mengisi lembar kuesioner. Pengambilan sampelmenggunakan teknik purposive sampling, dimanateknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Berikut adalah gambaran umum reapondenberdasarkan umur, jenis kelamin, status, pekerjaan,pendidikan dan penghasilan.
Tabel 1. Karakteristik Responden
Usia
Jenis Kelamin
Status
Pendidikan Terakhir
1. < 25 tahun2. 26 35 tahun3. 36 45 tahun4. > 45 tahun
1. Lakilaki2. Perempuan
1. Belum menikah2. Menikah
1. SD2. SLTP3. SLTA4. Diploma
Keterangan
1175131
2179
3763
023029
Jumlah (orang)
1175131
2179
3763
023029
%
RahmiRosita,98 103
Pengaruh Lokasi, Kelengkapan Produk,Pelayanan, Harga, dan Kenyamanan Berbelanja
Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen PadaLotte Mart Bekasi Junction
Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 November 2016101
Uji Validitas dan ReliabilitasSetelah mengumpulkan kuesioner dari respon
den, maka dimasukanlah data kedalam table distribusi frkwensi untuk dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan terlebih dahulu menyusun jawabanresponden kedalam tabel distribusi frekwensi terhadap data yang diperoleh.
Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatandan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukanfungsi ukurnya. Uji validitas ini dapat dilakukandengan melihat korelasi antar skor masingmasingitem dalam kuesioner dengan total skor yang ingindiukur, yaitu dengan menggunakan pearson correlation. Setelah dilakukan uji validitas, didapati bahwasemua item pertanyaan pada kuesioner memiliki nilaipearson correlation positif dan nilai signifikansi <0,05 yang berarti sudah valid atau sudah tepat untukmengukur masingmasing variabel.
Uji relliabilitas digunakan sebagai alat untukmengukur konsistensi/keandalan alat ukur. Hasil ujireliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien cronbach’s alpha. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa seluruh variabel adalah reliable. Inidapat dilihat dari keseluruhan nilai cronbach’s alphastandar > 0,60, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa item atau butirbutir pertanyaan pengukur variable dari kuesioner adalah reliable, yang berarti bahwakuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.
Analisis Regresi Linear BergandaBerdasarkan data penelitian yang dikumpulkan
baik untuk variable terkait (Y) maupun variablebebas X1, X2, X3, X4, X5, X6, yang diolah denganbantuan program SPSS v20, maka diperoleh regresilinear berganda sebagai berikut :
Tabel 2. Hasil Regresi Berganda
Berdasarkan tabel tersebut didapat persamaanregresi berganda linear sebagai berikut.
Dari hasil persamaan regresi tersebut diatas,maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut :4,351 = merupakan nilai konstanta, yang diarti
kan bahwa jika keenam variable bebasnilainya nol, maka skor minat beliulang konsumen adalah sebesar 4,351.
0,236X1 = menunjukkan bahwa variable lokasiberpengaruh positif terhadap minat beliulang konsumen. Jika variable ini meningkat sebesar 1 poin, maka persepsiresponden tentang minat beli ulangkonsumen meningkat sebesar 0,236poin, dengan asumsi variable lainnyakonstan.
0,197X2 = menunjukkan bahwa variabel kelengkapan produk berpengaruh positif terhadap minat beli ulang konsumen. Jikavariabel ini meningkat sebesar 1 poin,maka persepsi responden tentang minatbeli ulang konsumen meningkat sebesar 0,197 poin, dengan asumsi variabellainnya konstan.
0,238X3 = menunjukkan bahwa kualitas produkberpengaruh positif terhadap minat beliulang konsumen. jika variabel inimeningkat sebesar 1 poin, makapersepsi responden tentang minat beliulang konsumen meningkat sebesar0,238 poin dengan asumsi variabellainnya konstan.
0,298X4 = menunjukkan bahwa pelayanan berpengaruh negatif terhadap minat beliulang konsumen. Jika variabel inimeningkat sebesar 1 poin, maka persepsi responden tentang minat beliulang konsumen menurun sebesar0,298 poin dengan asumsi variabellainnya konstan.
(constant)X1X2X3X4X5X6
4.3520.2360.1970.238.298.270.185
ModelB
.750
.926
.652
.738
.742
.788
Tolerance
1.3331.0801.5341.3551.3481.268
VIF
2.774.098.099.106.075.097.087
Std.Error
.228
.170
.227
.381
.263
.196
Beta
1.5692.4101.9922.238
3.9922.7682.121
t.
.120
.018
.049
.028
.000
.007
.037
Sig.
UnstandarizedCoefficients
StandarizedCoefficients
CollinearityStatistics
Dependent variable: Minat Beli Ulang Konsumen
Pekerjaan
PendapatanPerbulan
5. S16. S2
1. Pelajar / Mahasiswa2. Karyawan3. Ibu Rumah Tangga4. Profesi
1. < Rp 1.000.000,002. Rp 1.000.000,00
Rp 2.500.000,003. Rp 2.500.000,00
Rp 3.500.000,004. > Rp 3.500.000,00
Keterangan
363
206785
2310
63
4
Jumlah (orang)
363
206785
2310
63
4
%
RahmiRosita,98 103
Pengaruh Lokasi, Kelengkapan Produk,Pelayanan, Harga, dan Kenyamanan Berbelanja
Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen PadaLotte Mart Bekasi Junction
Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 November 2016102
0,270X5 = menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif terhadap minat beli ulangkonsumen. jika variabel ini meningkatsebesar 1 poin, maka persepsi responden tentang minat beli ulang konsumenmeningkat sebesar 0,270 poin, denganasumsi variabel lainnya konstan.
0,185X6 = menunjukkan bahwa kenyamanan berbelanja berpengaruh positif terhadapminat beli ulang konsumen. Jikavariabel ini meningkat sebesar 1 poin,maka persepsi responden tentangminat beli ulang konsumen meningkatsebesar 0,185 poin, dengan asumsivariabel lainnya konstan.
Hasil Uji Asumsi KalsikDalam penelitian ini uji asumsi klasik hanya uji
multikolinearitas. Uji ini bertujuan untuk mengujidalam model regresi ditemukan atau tidak korelasiyang tinggi atau sempurna antara variabel bebas(Sulaiman, 2004:89).
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikollinearitas antar variabel independen dapat dideteksidengan cara melihat nilai tolerance and varianceinflation factor (VIF). Nilai cutt of yang umumdipakai untuk menunjukkan tidak terjadi mulikolinearitas adalah nilai tolerance di atas 0,10 atau samadengan VIF di bawah 10. Hasil uji multikolinearitasdalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Dari Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai tolerancedari keenam variabel independen berada di atas 0.10.dan VIF kurang dari 10, dengan demikian dapatdiinterpretasikan bahwa pada model regresi tersebuttidak terdapat masalah multikolinearitas.
Analisis Koefisien Determinasi (R²)Ketangguhan model yang digunakan sebagai
predictor dapat diketehui dari besarnya nilai koefisiendeterminasi (R²) yang berada antara nol dan satu.Hasil nilai adjusted R Square dari regresi digunakanuntuk mengetahui ketangguhan minat beli ulang konsumen yang dipengaruhi oleh variabelvariabelbebasnya. Nilai koefisien determinasi (adjusted RSquare) dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:
Tabel 3. Nilai Koefisien Determinasi Model Summary (b)
Pada tabel di atas nilai adjusted R Square sebesar0,149, hal ini berarti bahwa hanya 14,9 % variasivariabel dependen yaitu minat beli ulang konsumendijelaskan oleh lokasi, kelengkapan produk, kualitasproduk, pelayanan, harga, kenyamanan berbelanja.
Uji Simultan FUji serempak atau uji F untuk menguji
signifikansi pengaruh variabel Lokasi (X1), Kelengkapan Produk (X2), Kualitas Produk (X3), Pelayanan(X4), Harga (X5), dan Kenyamanan Berbelanja (X6)secara bersamasama terhadap variabel Minat BeliUlang Konsumen (Y). Uji F ini dilakukan denganmembandingkan Fhitung dengan Ftabel.
Tabel 4. Hasil Uji Simultan F, ANOVA
Berdasarkan hasil uji simultan dari tabel di atasmenunjukkan bahwa Fhitung sebesar 9.31, sedangkanhasil Ftabel pada tabel distribusi dengan tingkatkesalahan 5% adalah sebesar 2,76, artinya bahwaFhitung > Ftabel, maka dengan demikian hipotesis yangmenyatakan bahwa keenam variabel secara bersamasama memiliki pengaruh yang signifikan terhadapminat beli ulang konsumen, diterima.
Uji Parsial (Uji t)Untuk menguji signifikan atau tidak pengaruh
secara parsial masingmasing variabel Lokasi (X1),Kelengkapan Produk (X2), Kualitas Produk (X3),Pelayanan (X4), Harga (X5), dan KenyamananBerbelanja (X6), terhadap minat beli ulang konsumen,maka dilakukanlah uji t dengan taraf nyata 5%. Hasiluji t dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2dapat diinterpretasikan sebagai berikut:1. Variabel Lokasi (X1)
Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 2.410 > t
tabel (1,661) dan nilai signifikansi (0,018 < 0,050)artinya variabel Lokasi (X1), berpengaruh positifdan signifikan terhadap minat beli ulangkonsumen.
2. Variabel Kelengkapan Produk (X2)Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 1,992 > t
tabel (1.661) dan nilai signifikansi (0,049 < 0,050)artinya variabel Kelengkapan Produk (X2)berpengaruh positif dan signifikan terhadap minatbeli ulang konsumen.
1 .238
Model R
.149
Adjusted R Square
.42588
Std. Error of the Estimate
.056
RSquare
a. Predictors (Constant): lokasi, kelengkapan produk, pelayanan, harga, kenyamananberbelanja
b. Dependent Variable: Minat beli ulang konsumen
1 RegresionResidualTotal
171.101284.689455.790
Model Sum of Squares
69399
df
28.5173.061
Mean Square
9.316
F
0,000a
Sig.
a. Dependent variable: Yb. Predictors (constant): X1, X2, X3, X4, X5, X6
RahmiRosita,98 103
Pengaruh Lokasi, Kelengkapan Produk,Pelayanan, Harga, dan Kenyamanan Berbelanja
Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen PadaLotte Mart Bekasi Junction
Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 November 2016103
3. Variabel Kualitas Produk (X3)Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 2.238 > t
tabel (1.661) dan nilai signifikansi (0,028 < 0,050)artinya variabel Kualitas Produk (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beliulang konsumen.
4. Variabel Pelayanan (X4)Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 3,992 < t
tabel (1.661) dan nilai signifikansi (0,009 < 0,050)artinya variabel Kualitas Pelayanan (X4)berpengaruh negatif dan signifikan terhadapminat beli ulang konsumen.
5. Variabel Harga (X5)Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 2,768 > t
tabel (1.661) dan nilai signifikansi (0,007 < 0,050)artinya variabel Harga (X5) berpengaruh positifdan signifikan terhadap minat beli ulangkonsumen.
6. Variabel Kenyamanan Berbelanja (X6)Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 2,121 > t
tabel (1.661) dan nilai signifikansi (0,037 < 0,050)artinya variabel Kenyamanan Berbelanja (X6)berpengaruh positif dan signifikan terhadap minatbeli ulang konsumen.
PENUTUP
KesimpulanVariabel lokasi, kelengkapan produk, kualitas
produk, harga dan kenyamanan belanja terbuktiberpengaruh positif terhadap minat beli ulangkonsumen, kecuali variabel Pelayanan berpengaruhnegative terhadap minat beli ulang konsumen di LotteMart Bekasi Junction. Variabel Harga memilikipengaruh yang paling dominan terhadap minat beliulang konsumen. Hal ini di dukung oleh data hasilpersamaan regresi dimana nilai koefisien variabelharga lebih besar dibandingkan dengan variabellainnya yaitu 0,270 dan signifikansi. Dengandemikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwavariabel yang pengaruhnya paling dominan adalahvariabel harga, secara parsial diterima.
Saran1. Sebaiknya pihak manajemen bisnis ritel
memperbaiki kinerja dengan meningkatkanvariabelvariabel penentu minat beli ulangkonsumen seperti indikator keragaman produk,kualitas produk, lokasi dan kenyamananberbelanja dengan menginformasikan kepadakonsumen keunggulan yang dimiliki Lotte MartBekasi Junction yang sangat strategis dan mudahdijangkau.
2. Pihak manajemen bisnis ritel agar meningkatkankinerjanya dengan memperhatikan Indikator harga yang merupakan pengaruh yang palingdominan. Dengan menawarkan harga yang kompetitif maka konsumen yang berbelanja semakinmeningkat. Agar konsumen loyal untuk melakukan pembelian ulang, pihak pebisnis eceran inilebih fokus pada keragaman/variasi produk,sarana pendingin ruangan (AC), memperbanyakgerai ATM, serta kualitas produk yang baik. Dengan demikian konsumen yang berbelanja semakin loyal dan jumlahnya meningkat.
DAFTAR PUSTAKAEngel, et all. Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Jilid I.
Terjemahan oleh Priyono. Binapura Aksara, Jakarta. 2000.Fandy Tjiptono. Strategi Pemasaran, Edisi Kedua. Andi,
Yogyakarta. 2002.Kotler, Philip. Prinsipprinsip Pemasaran, Edisi Ketiga.
Prenhallindo, Jakarta. 2000.___________. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium Jilid I.
Prenhallindo, Jakarta. 2000___________. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium Jilid 2.
Alih bahasa: Hendra Teguh, dkk.. Prenhallindo, Jakarta.2000.
___________. Manajemen Pemasaran, Edisi 11 Jilid 2. Alihbahasa: Benyamin Molan, dkk.. Indeks, Jakarta. 2000.
___________. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Keenam. AlfaBeta. Bandung. 2009.