Pengaruh Lokasi, Fasilitas Dan Pelayanan Terhadap ...
Transcript of Pengaruh Lokasi, Fasilitas Dan Pelayanan Terhadap ...
Sudarwati Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Eny Kustiyah Vol. 4, Nomor 2, Feb 2017
Atika Fikri Tsani
238
Pengaruh Lokasi, Fasilitas Dan Pelayanan
Terhadap Keputusan Berkunjung Di Taman
Satwa Taru Jurug Solo
Sudarwati, Eny Kustiyah dan Atika Fikri Tsani
Universitas Islam Batik Surakarta
Jl. KH. Agus Salim No. 10 Surakarta
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama
lokasi,fasilitas dan pelayanan terhadap keputusan berkunjung di Taman Satwa Taru Jurug
Solo. Dan untuk mengetahui pengaruh secara parsial lokasi, fasilitas dan pelayanan terhadap
keputusan berkunjung di Taman Satwa Taru Jurug Solo. Populasi dalam penelitian ini seluruh
wisatawan yang berkunjung di Taman Satwa Taru Jurug dengan sampel yang berjumlah 100
responden. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan questioner Teknik
analisis data dalam penelitian ini menggunkan analisis regresi linear berganda. Hasil analisis
menunjukkan bahwa: (1) berdasarkan hasil uji hipotesa secara simultan dalam penelitian ini,
maka dapat diketahui nilai Fhitung> Ftabel (29,768>2,24) ada pengaruh secara simultan antara
variabel lokasi, fasilitas, dan pelayanan terhadap keputusan berkunjung. (2) Berdasarkan hasil
uji hipotesa secara parsial lokasi thitung (2,264 > ttabel (1,895), berarti Ho ditolak dan Ha
diterima artinya terdapat pengaruh terhadap keputusan berkunjung. (3) Berdasarkan hasil uji
hipotesa secara parsial fasilitas thitung (3,858 > ttabel (1,895), berarti Ho ditolak dan Ha diterima
artinya terdapat pengaruh terhadap keputusanberkunjung. (4) Berdasarkan hasil uji hipotesa
secara parsial pelayanan thitung (0,741 > ttabel (1,895, berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya
terdapat pengaruh terhadap keputusan berkunjung
Kata kunci : Lokasi, Fasilitas, Pelayanan, Keputusan Berkunjung
Pendahuluan
Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan di bidang ekonomi. Kegiatan
pariwisata yang diharapkan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian.
Keputusan berkunjung salah satunya ditentukan oleh lokasi, fasilitas, dan pelayanan menjadi
penting untuk diperhatikan karena jika pengunjung merasa puas maka tidak akan pindah
ketempat lain.
Lokasi yang strategis sangat menentukan kelangsungan dari suatu usaha. Lokasi
merupakan tempat dimana perusahaan harus bermarkas melakukan operasi (Lupiyadi ,
2001:61-62). Dengan lokasi yang strategis dan memiliki daya tempuh yang dekat membuat
konsumen tertarik melakukan keputusan berkunjung apalagi dilengkapi dengan fasilitas yang
memadai serta pelayanan yang berkualitas.
Fasilitas yang diberikan perusahaan dapat memberikan daya tarik bagi pengunjung,
salah satu pengunjung memilih tempat hiburan adalah karena mereka berpendapat bahwa dari
kualitas jasa yang dipilih paling baik diantara yang ada. Fasilitas juga bisa disebut kualitas
layanan tambahan dari kualitas inti dari suatu perusahaan. Dalam persaingan dunia bisnis di
bidang jasa perusahaan seharusnya berani mengambil keputusan untuk memberikan fasilitas
lengkap untuk pengunjung. Fasilitas yang dapat dirasakan secara fisik inilah yang akan
Sudarwati Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Eny Kustiyah Vol. 4, Nomor 2, Feb 2017
Atika Fikri Tsani
239
memberikan tanggapan pertama bagi para pengunjung seperti yang dikutip dari penjelasan
(Tjiptono, 2007:143-145) bahwa jasa bersifat intangible, karenanya konsumen seringkali
mengandalkan tangible cues atau physical dalam mengevaluasi sebuah jasa sebelum
membelinya dan menilai kepuasanya selama dan setelah dikonsumsi.
Selain fasilitas pelayanan dalam bentuk fisik, juga dibutuhkan pelayanan non fisik,
yaitu kemampuan berkomunikasi yang dimaksud dalam hal ini adalah bagaimana karyawan
membantu pengunjung untuk mendapatkan pelayanan sesui kebutuhnya serta sikap ramah dan
sopan kepada setiap pengunjung.
Keputusan wisatawan untuk berkunjung dipengaruhi beberapa faktor yaitu lokasi yang
strategis, fasilitas yang memadai, sikap ramah, sopan dan pelayanan yang prima akan
menimbulkan keputusan untuk berkunjung di Taman Satwa Taru Jurug Solo.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis layak mengadakan penelitian dengan judul
Pengaruh Lokasi, Fasilitas Dan Pelayanan Terhadap Keputusan Berkunjung Di Taman Satwa
Taru Jurug Solo.
Perumusan Masalah
Perumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Apakah ada pengaruh secara bersama-sama antara lokasi, fasilitas dan pelayanan
terhadap keputusan berkunjung di Taman Satwa Taru Jurug Solo?
2. Apakah ada pengaruh secara parsial antara lokasi, fasilitas dan pelayanan terhadap
keputusan berkunjung di Taman Satwa Taru Jurug Solo ?
Tinjauan Pustaka
Keputusan Berkunjung
Teori keputusan bekunjung dianalogikan sama dengan keputusan pembelian, seperti
penelitian yang dilakukan oleh Jalilvand dan Samiei (2012: 12) yang menyamakan bahwa
keputusan berkunjung wisatawan sama dengan keputusan pembelian.Keputusan pembelian
menurut Nugroho (2003:38) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu
diantaranya. Proses keputusan pembelian yang spesifik yang ditulis oleh Kotler dan
Armstrong (2008:179) terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah kebutuhan,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian.
Lokasi
Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat peruahaan melakukan kegiatan
untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya Tjiptono (2002:
92). Lokasi yang strategis menjadi pertimbangan pertama bagi calon pengunjung contohnya
dekat dengan jalan raya, dekat dengan pusat kota.
Fasilitas
Moekijat (2001: 155) menjelaskan bahwa secara sederhana yang dimaksud dengan
fasilitas adalah suatu sarana fisik yang dapat memproses suatu masukan (input) menuju
keluaran (output) yang diinginkan. Fasilitas merupakan aspek penting bagi perusahaan jasa,
yang biasanya peralatan yang digunakan.
Sudarwati Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Eny Kustiyah Vol. 4, Nomor 2, Feb 2017
Atika Fikri Tsani
240
Pelayanan
Pelayanan merupakan upaya pemenuhan kebutuhan dean keingginan pelanggan serta
ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan. Mendefinisikan kualitas
pelayanan membutuhkan pengetahuan dari beberapa disiplin ilmu seperti pemasaran,
psikologi, dan strategi bisnis. Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan
dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keingginan pelanggan
(Tjiptono, 2005: 59).
Metodologi Penelitian
Kerangka Pemikiran
Hipotesis
Hipotesis penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Diduga lokasi, fasilitas dan pelayanan secara bersama-sama berpengaruh terhadap
keputusan berkunjung di Taman Satwa Taru Jurug Solo.
2. Diduga lokasi, fasilitas dan pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
keputusan berkunjung di Taman Satwa Taru Jurug Solo.
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif dengan analisis kuantitatif.
Metode diskriptif kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk memecahkan
masalah yang ada, dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka hasil observasi. Hubungan antar
variabel bebas dengan variabel terikat akan diuji melalui regresi linear berganda dengan
bantuan SPSS.
Lokasi Penelitian
Tempat penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari masalah yang akan
diteliti, penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi di Taman Satwa Taru Jurug
Solo yang beralamat Jl. Ir. Sutami No. 40 Jebres Surakarta.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Taman Satwa Taru Jurug Solo.
Sampel bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut (Sugiyono, 2012:
Lokasi (X1)
Fasilitas (X2)
Pelayanan (X3)
Keputusan
berkunjung (Y)
Sudarwati Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Eny Kustiyah Vol. 4, Nomor 2, Feb 2017
Atika Fikri Tsani
241
91). Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan rumus Slovin dengan hasil akhir 100
responden.
Definisi Operasional
a. Lokasi
1. Memungkinkan penjual untuk berkomunikasi dengan banyak orang sekaligus.
2. Memungkinkan penjual untuk menyebarkan informasi tentang produk dan
perusahaan.
3. Memungkinkan penjual untuk mendramatisir perusahaan dan produknya melalui
penguunaan cetakan, suara dan warna yang menarik perhatian.
b. Fasilitas
1. Mengadakan hubungan langsung dengan calon pembeli sehingga penjual lebih dapat
mengamati karakteristik beserta kebutuhan pembeli.
2. Memperoleh tanggapan dari calon pembeli.
3. Membina berbagai macam hubungan dengan pembeli baik dalam hubungan bisnis
maupun persahabatan yang erat.
c. Pelayanan
1. Lebih dapat dipercaya, sebab berupa suatu berita bukan iklan
2. Dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca iklan
3. Jauh lebih murah, karena tanpa biaya
4. Dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar atau pada posisi lain
yang menyolok.
d. Promosi Penjualan
1. Pemberian contoh barang secara cuma-cuma, ini merupakan salah satu alat promosi
penjualan yang dianggap paling mahal tapi juga paling efektif.
2. Kupon berhadiah, cara ini sangat efektif karena membuat orang mudah tertarik.
3. Rabat, merupakan pengurangan harga yang diberikan kepada pembeli
4. Potongan harga
5. Peragaan, memamerkan barang-barang pada waktu tertentu, tempat dan situasi
tertentu
e. Keputusan berkunjung
1. Selalu mengingat Taman Satwa Taru Jurug sebagai pilihan pertama di antara
swalayan lain di daerah tersebut.
2. Taman Satwa Taru Jurug yang pertama terlintas dalam pikiran ketika ingin
berbelanja kebutuhan sehari-hari.
3. Memberi tahu dan menyarankan orang lain untuk memilih Taman Satwa Taru Jurug
sebagai tempat berbelanja air mineral dalam kemasan.
Uji Instrumen Penelitian
b. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji validitas menunjukkan sejauh masa suatu alat ukur itu menconstruct yang akan
diukur.
rxy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Arikunto (2000: 162)
Sudarwati Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Eny Kustiyah Vol. 4, Nomor 2, Feb 2017
Atika Fikri Tsani
242
b.Uji reliabilitas menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan adalah reliabel,
dengan cronbach alpha.
2
2
11t
ab1
1k
kr
Arikunto (2002: 231)
Metode Analisa Data
1. Analisa regresi berganda
Metode ini digunakan untuk mengukur pengaruh Lokasi, Fasilitas, Pelayanan
dan promosi penjualan terhadap Keputusan berkunjung dalam pembelian produk aqua.
Model persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = 0 + 1X1 + 2X2 + 3X3 + 4X4 + e
(Djarwanto dan Pangestu, 2004)
2. Uji t
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial dan digunakan untuk mengukur dominasi
pengaruh variabel Lokasi, Fasilitas, Pelayanan dan promosi penjualan terhadap
Keputusan berkunjung di Taman Satwa Taru Jurug.
thitung = bS
b
3. Uji F
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel
Lokasi, Fasilitas, Pelayanan dan promosi penjualan terhadap Keputusan berkunjung di
Taman Satwa Taru Jurug.
Freg = )R1(M
)1MN(R2
2
4. Koefisien determinasi (R2).
Koefisien determinasi (R²) adalah menunjukkan seberapa besar sumbangan X
terhadap Y secara simultan dalam bentuk presentase. Untuk menentukan dapat
dihitung dengan rumus koefisien determinasi (R²) sebagai berikut :
2
3322112
Y
YXbYXbYXbR
\
Sudarwati Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Eny Kustiyah Vol. 4, Nomor 2, Feb 2017
Atika Fikri Tsani
243
Uji Asumsi Klasik
Model regresi harus diuji terlebih dahulu apakah sudah memenuhi asumsi klasik. Apabila
ada satu syarat saja yang tidak terpenuhi, maka hasil analisis regresi tidak dapat dikatakan
bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) (Darmawan, 2007).
a. Multikolinieritas
b. Heteroskedastisitas
c. Normalitas
Hasil Yang Dicapai
a. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Taman Satwa Taru Jurug atau Kebun Binatang Jurug merupakan salah satu objek
wisata di Kota Surakarta yang dibangun pada tahun 1878. Taman Jurug menawarkan
lokasi yang indah untuk beristirahat, di dalamnya terdapat berbagai spesies hewan dan
tumbuhan. Dengan konsep wisata alam, jalan-jalan di dalam taman dikelilingi pohon-
pohon besar dan rindang. Di dalam lokasi taman, kita akan sering menjumpai kawanan
monyet dan berbagai jenis spesies burung.
Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) berlokasi di timur kota Solo, dekat perbatasan
dengan Karanganyar. Taman wisata yang dahulu sempat menjadi primadona pariwisata
di kota Solo ini, kini seakan kehilangan pamornya karena kurangnya pengelolaan
selama bertahun-tahun.
Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau yang sering dikenal dengan kebun
binatang Jurug, merupakan salah satu obyek wisata di Kota Solo yang terletak di sisi
timur wilayah Solo, berada di tepian sungai Bengawan Solo, berbatasan dengan
Kabupaten Karanganyar.
Sudarwati Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Eny Kustiyah Vol. 4, Nomor 2, Feb 2017
Atika Fikri Tsani
244
Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) pada mulanya dibangun oleh PT
Bengawan Permai pada tahun 1972 dengan nama Taman Jurug, saat itu Taman Jurug
hanya berupa taman dan berbagai macam permainan.
Sebelumnya, satwa-satwa yang ada di Taman Satwa Taru Jurug merupakan
satwa yang berada di kawasan Taman Sriwedari (dulunya bernama Taman Bonrojo
/Kebon Raja), dibangun oleh Paku Buwono X pada sekitar tahun 1870an. Kiai
Anggoro, seekor gajah milik Keraton Surakarta pernah menjadi maskot Bonrojo atau
Bonbin Taman Sriwedari.
Setelah Sinuhun Paku Buwono X mangkat pada tahun 1939, kebun binatang
(bonbin) Sriwedari lambat laun menjadi kurang terawat sehingga jumlah satwa
menurun. Tahun 1986 kebun binatang tersebut diambil alih oleh Pemkot Surakarta.
Untuk menjamin kehidupan satwa, maka kebun binatag dipindahkan ke Taman Jurug
dengan dibentuk sebuah yayasan bernama Yayasan Bina Satwa Taruna. Sejak saat
itu, nama Taman Jurug diganti nama Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).
Salah satu koleksi satwa di TSTJ
Hingga saat ini, Taman Satwa Taru Jurug masih sering dikunjungi oleh para
wisatawan, khususnya wisatawan domestik. Letaknya yang berada di pinggir jalan
utama, akses menuju tempat ini cukuplah mudah. Jika menggunakan kendaraan pribadi
bisa lewat jalur utama Solo-Surabaya, letak taman Satwa Taru Jurug berada tepat
disebelah timur Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sudarwati Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Eny Kustiyah Vol. 4, Nomor 2, Feb 2017
Atika Fikri Tsani
245
Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) sejak dulu sudah menjadi salah satu ikon
wisata di kota Solo. Lokasi ini cukup nyaman untuk bersantai sambil menikmati
berbagai spesies hewan dan tumbuhan. Pohon-pohon besar dan rindang bias menjadi
wahana untuk jalan-jalan dan berkeliling bersama keluarga.
Festival Getek di Bengawan Solo
Koleksi binatang di Taman Satwa Taru Jurug relative lengkap, hal ini bias
dijadikan sebagai sarana pengenalan binatang kepada anak-anak maupun pelajar pra-
sekolah maupun Sekolah Dasar. Beberapa fasilitas penunjang di Taman Satwa Taru
Jurug diantaranya masjid, arena bermain anak, kereta mini untuk mengelilingi Taman
Jurug, dan menunggang gajah. Pada waktu tertentu ada atraksi reog, jaran dor,
pertunjukan music, acara syawalan dan festifal Gethek yang diselenggarakan setahun
sekali.
Suasana Taman Gesang di TSTJ
Didalam komplek Taman Satwa Taru Jurug juga terdapat sebuah monumen
untuk menghormati seniman keroncong, legendaries Gesang. Di tempat tersebut
didirikan sanggar seni dan patung Gesang sang pencipta lagu Bengawan Solo konon
kabarnya, Gesang memperoleh inspirasi lagu bengawan Solo ketika sedang berada di
Taman ini.
Sudarwati Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Eny Kustiyah Vol. 4, Nomor 2, Feb 2017
Atika Fikri Tsani
246
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi, uji t dan uji F.
Analisis regresi adalah analisis untuk mengetahui pengaruh Lokasi (X1), Fasilitas (X2),
Pelayanan (X3), Promosi penjualan (X4) terhadap Keputusan berkunjung (Y). Berdasarkan
hasil regresi dari data primer yang diolah dengan menggunakan program SPSS 19 for
windows diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam analisis regresi linier ini rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y= a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS Versi 19 for windows,
terhadap variabel-variabel yang disebutkan diatas maka dapat diketahui pada hasil
regresi seperti yang tersaji pada tabel sebagai berikut:
Tabel . Hasil Analisis Koefisien Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.139 1.502 3.422 .001
X1 .342 .137 .225 2.504 .014
X2 .602 .110 .557 5.465 .000
X3 -.016 .104 -.016 -.159 .874
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan hasil analisis seperti yang terlihat pada tabel diatas dapat dibuat
persamaan regresinya sebagai berikut:
Y = 5.139 + 0,342 X1 + 0,602 X2 - 0.016 X3
Di mana :
a = 5.139 konstanta positif, artinya dalam kondisi lokasi (X1), dan fasilitas
(X2) dan pelayanan (X3) = 0 (tidak ada), maka keputusan berkunjung
sebesar 5.139 .
b1 = 0,342 koefisien regresi lokasi (X1) bernilai positif, artinya apabila
lokasi (X1) mengalami peningkatan, maka keputusan berkunjung di Satwa
Taru Jurug juga akan meningkat dengan asumsi variabel lain tetap.
b2 = 0,602 koefisien regresi fasilitas (X2) bernilai positif , artinya apabila
fasilitas (X2) mengalami peningkatan, maka keputusan berkunjung di
Satwa Taru Jurug juga akan meningkat dengan asumsi variabel lain tetap.
b3 = -0.016 koefisien regresi pelayanan (X3) bernilai negatif, artinya apabila
pelayanan (X3) mengalami peningkatan, maka keputusan berkunjung akan
menurun dengan asumsi variabel lain tetap.
Sudarwati Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Eny Kustiyah Vol. 4, Nomor 2, Feb 2017
Atika Fikri Tsani
247
Dengan melihat nilai Beta Standardized Coefficients antara lokasi, fasilitas, dan
pelayanan yang paling besar adalah fasilitas 0,557 sehingga fasilitas merupakan faktor
yang paling dominan terhadap peningkatan Keputusan berkunjung.
c. Uji F
Uji F merupakan perhitungan untuk mengetahui apakah variabel independen
yang terdiri dari variabel lokasi (X1), fasilitas (X2), dan Pelayanan (X3), secara
simultan atau serempak apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen dalam hal ini adalah keputusan berkunjung (Y). Dari analisis diperoleh hasil
seperti pada tabel sebagai berikut.
Tabel . Hasil Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 351.324 3 117.108 29.786 .000b
Residual 377.436 96 3.932
Total 728.760 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
Maka diperoleh nilai F Hitung hipotesis pertama sebesar 29.786 Sedangkan nilai
Ftabel pada tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05) yaitu 2.24. dengan demikian nilai Fhitung
> Ftabel, yaitu 29.786 >2.24. Hal ini memberikan arti bahwa variabel-variabel
independen yaitu Tingkat Lokasi (X1), Fasilitas (X2), dan Pelayanan (X3) secara
simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan berkunjung (Y).
d. Uji t
Tabel . Hasil Uji t
Variabel thitung ttabel Signifikansi
Lokasi (X1) 2.264 1,895 0.014
Fasilitas (X2) 3.858 1,895 0.000
Pelayanan (X3) 0.741 1,895 0.874
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan hasil uji t diatas dapat diketahui bahwa secara parsial lokasi (X1) dan
fasilitas (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung. Sedangkan
variabel Pelayanan (X3) tidak berpengaruh terhadap keputusan berkunjung. Hal ini
dikarenakan variabel independen tersebut mempunyai nilai t hitung < t tabel (1,895) atau
mempunyai nilai signifikansi (p value) > α (0,05).
e. Uji R² (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi ini untuk mengetahui besarnya sumbangan pengaruh variabel
bebas (lokasi, fasilitas dan pelayanan) terhadap variabel dependen (keputusan
Sudarwati Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Eny Kustiyah Vol. 4, Nomor 2, Feb 2017
Atika Fikri Tsani
248
berkunjung) yang ditunjukkan dengan besarnya R². Hasil perhitungan koefisien
determinasi dapat dilihat di tabel berikut ini.
Tabel . Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .694a .482 .466 1.983
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
Berdasarkan hasil analisis seperti yang tersaji pada Tabel diatas dapat diketahui
bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,466 atau 46.60 %. Hal ini
berarti variabel lokasi (X1), fasilitas (X2), dan Pelayanan (X3), memberikan
konstribusinya sebesar 46.60 % terhadap Keputusan berkunjung. Sedangkan sisanya
sebesar 53,40 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini, seperti faktor pribadi,
faktor lingkungan eksternal, faktor sosial , faktor psikologis juga faktor faktor lainnya.
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya hasil penelitian ini
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel lokasi, fasilitas, dan pelayanan secara bersama-sama mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan berkunjung. Dengan kata lain semakin baik
lokasi, fasilitas dan pelayanan maka semakin baik pula keputusan berkunjung di Satwa
Taru Jurug.
2. Lokasi dan fasilitas secara parsial terbukti berpengaruh signifikan terhadap keputusan
berkunjung pada Taman Satwa Taru Jurug di Surakarta. Pengaruh positif dan
signifikan lokasi dan fasilitas terhadap keputusan berkunjung memberikan implikasi
bahwa untuk meningkatkan keputusan berkunjung, konsumen harus mampu
memberikan lokasi yang strategis dan fasilitas yang memadai agar keputusan
berkunjung meningkat.
3. Pelayanan terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung.
Tidak berpengaruhnya pelayanan terhadap keputusan berkunjung memberikan
implikasi bahwa meningkatkan keputusan berkunjung bukan disebabkan karena
pelayanan , melainkan peningkatan keputusan berkunjung bisa diakibatkan sebab-
sebab yang lainnya.
4. Di antara ketiga faktor tersebut, yaitu lokasi, fasilitas dan pelayanan yang mempunyai
berpengaruh dominan adalah fasilitas.
5. Berdasarkan hasil analisis seperti yang tersaji pada Tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai
koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,466 atau 46.60 %. Hal ini berarti
variabel lokasi (X1), fasilitas (X2), dan pelayanan (X3), memberikan konstribusinya
sebesar 46.60 % terhadap Keputusan berkunjung. Sedangkan sisanya sebesar 53,40 %
dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini, seperti faktor pribadi, faktor lingkungan
eksternal, faktor sosial , faktor psikologis juga faktor faktor lainnya.
Sudarwati Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Eny Kustiyah Vol. 4, Nomor 2, Feb 2017
Atika Fikri Tsani
249
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Semarang.
Basu Swastha dan Irawan, 2008, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi 2, Liberty.
Yogyakarta.
Basu Swastha, T. Hani Handoko, 2000. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen,
Edisi2, Liberty. Yogyakarta.
Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo. 2000. Statistik Induktif. Edisi 4. : BPFE Yogyakarta.
Jalilvand, Reza M, Samiei N. 2012. The effect of word of mounth on inbound tourist’s
decision for traveling to Islamic destination. Journal of Islamic marketing, vol. 3 No.
1.
Kotler, Philip & Armstrong, 2004. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Ke 12 Jilit 1. penerbit
Erlangga, Jakarta.
Lupiyadi, Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Kedua. Salemba Empat.
Jakarta.
Moekijat. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Pustaka. Jakarta.
Stanton, William J., 2000, Fundamental of Marketing, Edisi Bahasa Indonesia Terjemahan
oleh F.X. Budiyanto., Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Alfabeta. Bandung.