Pengaruh Latihan Push Up Dan Panjang Lengan Terhadap Pukulan Lob
PENGARUH LATIHAN PUSH UP NORMAL DAN PUSH UP …lib.unnes.ac.id/7806/1/10263.pdf · ·...
Transcript of PENGARUH LATIHAN PUSH UP NORMAL DAN PUSH UP …lib.unnes.ac.id/7806/1/10263.pdf · ·...
i
PENGARUH LATIHAN PUSH UP NORMAL DAN PUSH UP
DENGAN TANGAN MENUMPU PADA BANGKU TERHADAP
JAUHNYA HASIL THROW IN TANPA AWALAN PADA
PEMAIN SSB UNNES TAHUN 2011
SKRIPSI
diajukan dalam rangka penyelesaian studi strata 1
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Wisnu Mahendra
6301407057
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
ii
SARI
Wisnu Mahendra. (2011). “Pengaruh latihan push up normal dan push up
dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa
awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011”. Skripsi Pendidikan Kepelatihan
Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Dalam penelitian ini permasalahan yang muncul adalah : 1) Apakah ada
pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan
pada pemain SSB UNNES tahun 2011?, 2) Apakah ada pengaruh latihan push up
dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa
awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011?, 3) Manakah yang lebih baik
antara latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada
bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES
tahun 2011?. Adapun tujuan penelitian ini untuk : 1) Untuk mengetahui apakah
ada pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa
awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011, 2) Untuk mengetahui apakah ada
pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya
hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011, 3) Untuk
mengetahui yang lebih baik antara latihan push up normal dan push up dengan
tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada
pemain SSB UNNES tahun 2011.
Landasan teori yang dijelaskan dalam penelitian ini adalah teknik dasar
sepakbola, throw in, push up normal, push up dengan tangan menumpu pada
bangku, kondisi fisik dan kerangka berpikir. Hasil hipotesisnya adalah 1) Ada
pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan
pada pemain SSB UNNES tahun 2011, 2) Ada pengaruh latihan push up dengan
tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada
pemain SSB UNNES tahun 2011, 3)Latihan push up normal lebih baik dari pada
latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil
throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011.
Populasi penelitian ini adalah pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun
sebanyak 20 anak. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total
sampling, adapun jenis penelitian eksperimen lapangan. Dengan memberikan tes
awal (pre tes) dengan hasil yang kemudian di matching dengan metode A-B-B-A.
Setelah di matching akan didapatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen 1
yang diberikan latihan push up normal dan kelompok eksperimen 2 yang
diberikan latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku. Kedua
kelompok ini diberikan perlakuan push up dengan frekuensi 3 kali pertemuan
setiap minggu dan sebanyak 15 kali pertemuan diakhiri dengan tes akhir (post
test). Variabel terikat penelitian ini adalah jauhnya hasil throw in tanpa awalan,
sedangkan variabel bebasnya adalah latihan push up normal dan latihan push up
dengan tangan menumpu pada bangku. Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen dengan pola M – S, pengolahan data menggunakan statistik dengan
rumus t tes pendek dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan 9.
Hasil perhitungan statistik diperoleh mean tes awal kelompok eksperimen 1 =
9.781 ; mean tes awal kelompok eksperimen 2 = 9.533 ; mean tes akhir
iii
eksperimen 1 = 11.035 ; mean tes akhir eksperimen 2 = 10.376. setelah dianalisa
diperoleh t hitung pada eksperimen 1 = 4.295 ; dan t hitung pada eksperimen 2 =
3.666, hal ini berarti lebih besar dibandingkan t tabel sebesar 2.262, dan terdapat
kenaikan presentase hasil throw in setelah diberi perlakuan eksperimen 1 (push up
normal) dan eksperimen 2 (push up dengan tangan menumpu pada bangku)
sebesar 1.15 %.
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu bahwa 1) Ada pengaruh latihan push up
normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES
tahun 2011, 2) Ada pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada
bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES
tahun 2011, 3) Metode latihan push up normal berpengaruh lebih baik dari pada
metode latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya
hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011. Disarankan
untuk pelatih SSB UNNES dalam usaha meningkatkan kemampuan throw in
tanpa awalan pada pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun dianjurkan untuk
menggunakan metode latihan push up normal. Hasil penelitian ini dapat menjadi
tolak ukur kemampuan pemain SSB UNNES dalam hal throw in tanpa awalan
agar meninegkatkan prestasi throw in lebih baik lagi. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan perbandingan bagi peneliti muda atau mahasiswa
apabila akan mengadakan penelitian yang sejenis dengan sampel yang berbeda,
dengan memperhatikan kendala-kendala yang berbeda.
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing unuk diajukan ke sidang
panitia ujian pada:
Hari : Senin
Tanggal : 15 Agustus 2011
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Drs. Wahadi, M.Pd Tri Aji, S.Pd
NIP.19610114.198601.1.001 NIP.19801103. 200604.1.002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Drs. Nasuka, M. Kes
NIP.19590916.198511.1.001
v
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas
Negeri Semarang pada:
Hari : Jum’at
Tanggal : 26 Agustus 2011
Tempat : Ruang 1 Ujian Skripsi
Panitia Ujian
Ketua Panitia Sekretaris
Drs. Uen Hertiawan, M.Pd Drs. Hermawan, M.Pd
NIP. 19530411.198303.1.001 NIP. 19590401.198803.1.001
1. Drs. Kriswantoro, M.Pd (Penguji Utama)
NIP. 19610630.198703.1.003
2. Drs. Wahadi, M.Pd (Anggota 1)
NIP.19610114.198601.1.001
3. Tri Aji, S.Pd ( Anggota 2)
NIP.19801103. 200604.1.002
vi
HALAMAN PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
sendiri, bukan jiplakan orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat
dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Juli 2011
Wisnu Mahendra
NIM. 6301407057
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
"Sesungguhnya Allah SWT tidak akan merubah keadaan suatu kaum kecuali
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" ( Q.S Ar'd : ayat 11)
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT, skripsi ini
kupersembahkan kepada :
Bapak Bambang Wimbo .C, Ibu Siti Asiyah dan adikku Fani
Serta keluarga yang dengan kesabaran memanjatkan doa
dengan penuh cinta kepadanya
adikku Ermalita yang selalu memberikan semangat dan doa
Teman-teman kosku yang selalu mendoakanku
Teman-teman PKLO angkatan 2007
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi
ini merupakan syarat akademis dalam menyelesaikan studi strata 1 untuk
mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Semarang.
Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini atas bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan berbagai
fasilitas dan kesempatan kami untuk melaksanakan studi di Jurusan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Semarang.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan ijin penelitian dan penggunaan fasilitas yang tersedia.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan banyak petunjuk,
arahan, saran serta bimbingan dalam perkuliahan hingga terselesaikannya
skripsi ini.
4. Drs. Wahadi, M.Pd. selaku dosen pembimbing utama yang telah banyak
membantu dalam memberikan bimbingan dan dorongan, petunjuk dan saran
hingga skripsi dapat terwujud.
ix
5. Tri Aji, S.Pd selaku dosen pembimbing pendamping yang telah banyak
membantu dalam memberikan bimbingan dan dorongan, petunjuk dan saran
hingga skripsi dapat terwujud.
6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang banyak memberikan saran,
petunjuk dan pengetahuan bagi penulis.
7. Liliek H.P sebagai Koordinator dan Pelatih SSB UNNES Semarang yang
telah membantu terlaksana dan terselesaikannya penelitian ini.
8. Pemain SSB UNNES yang sudah bersedia menjadi sampel dalam penelitian
ini.
9. Segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu kelancaran penulisan skripsi ini.
Semoga segala amal baik bapak, ibu dan saudara dalam membantu
penelitian ini akan mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT dan
akhirnya kami berharap semoga penelitian ini bermanfaat dan menambah
khasanah pengetahuan.
Semarang, Juli 2011
Penulis
x
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
SARI ....................................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................... vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 8
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8
1.4. Penegasan Istilah ........................................................................ 9
1.5. Manfaat Penelitian ..................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................... 12
2.1. Landasan Teori ........................................................................... 12
2.1.1. Teknik Dasar dalam Permainan Sepakbola ..................... 12
xi
2.1.2. Lemparan ke dalam (Throw In) ....................................... 13
2.1.3. Kondisi Fisik ................................................................... 24
2.1.4. Latihan Push Up Normal ................................................. 27
2.1.5. Latihan Push Up dengan Tangan Menumpu pada Bangku.. 29
2.2 Kerangka Berpikir ....................................................................... 29
2.2.1. Pengaruh Latihan Push Up Normal Terhadap
Jauhnya Hasil Throw In ................................................... 30
2.2.2. Pengaruh Latihan Push Up Dengan Tangan
Menumpu Pada Bangku Terhadap Jauhnya
Hasil Throw In ................................................................. 31
2.2.3. Manakah yang lebih baik antara Latihan Push Up
Normal dan Latihan Push Up dengan Tangan
Menumpu pada Bangku terhadap Jauhnya Hasil Throw In.. 32
2.3 Hipotesis ...................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 34
3.1. Populasi Penelitian ..................................................................... 34
3.2. Sampel Penelitian ....................................................................... 34
3.3. Variabel Penelitian ..................................................................... 35
3.4. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................. 36
3.5. Instrumen Penelitian .................................................................. 38
3.5.1. Tes Throw In tanpa Awalan ............................................ 38
3.6. Prosedur Penelitian .................................................................... 40
3.6.1. Tahap Persiapan Penelitian ............................................. 40
xii
3.6.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ......................................... 41
3.7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian ........................... 44
3.7.1. Faktor kesungguhan hati ................................................. 44
3.7.2. Faktor Kegiatan di luar Penelitian ................................... 44
3.7.3. Faktor Latihan yang dilakukan ........................................ 45
3.7.4. Faktor Kebosanan ............................................................ 45
3.7.5. Faktor Kemampuan Pemain ............................................ 45
3.8. Metode Analisis Data ................................................................ 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................... 49
4.1. Hasil Penelitian .......................................................................... 49
4.2. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ......................................... 52
4.3. Pembahasan ................................................................................ 55
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 58
5.1. Simpulan .................................................................................... 58
5.2. Saran .......................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 60
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1 Sikap Berdiri saat Melempar Bola ............................................. 13
2 Posisi Kaki Dan Tangan Saat Akan Melempar Bola ................. 13
3 Cara Memegang Bola ................................................................. 14
4 Cara Melempar Bola .................................................................. 15
5 Gerak Lanjutan Setelah Melempar Bola .................................... 15
6 Struktur Otot Bahu .................................................................... 17
7 Struktur Otot Bahu .................................................................... 18
8 Struktur Otot Lengan Bawah .................................................... 21
9 Struktur Otot Lengan Bawah ..................................................... 22
10 Posisi Badan saat Push Up Normal ............................................ 25
11 Posisi Badan saat Push Up dengan Tangan Menumpu pada
Bangku......................................................................................... 26
12 Desain Penelitian ........................................................................ 32
13 Sudut Elevasi Lambungan Bola .................................................. 34
14 Instrumen Penelitian .................................................................... 35
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1 Persiapan Perhitungan Statistik .................................................... 40
2 Data Tes Eksperimen 1 Push Up Normal ..................................... 43
3 Data Tes Eksperimen 2 Push Up Dengan Tangan Menumpu Pada
Bangku ......................................................................................... 44
4 Hasil Uji Eksperimen 1 ................................................................. 46
5 Hasil Uji Eksperimen 2 ................................................................. 47
6 Peningkatan Mean Hasil Kemampuan Lemparan ........................ 47
7 Peningkatan Presentase Hasil Kemampuan Lemparan ................ 48
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1 Surat Usulan Dosen Pembimbing ............................................... 54
2 Surat Penetapan Dosen Pembimbing .......................................... 55
3 Surat Permohonan Ijin Penelitian SSB UNNES ......................... 56
4 Surat Keterangan Penelitian ........................................................ 57
5 Program Latihan Kegiatan ........................................................... 58
6 Daftar Populasi ............................................................................ 59
7 Data Tes Awal Throw In Tanpa Awalan ..................................... 60
8 Data Tes Awal Setelah Diurutkan ............................................... 61
9 Hasil Tes Awal Setelah Diurutkan yang akan Dimatching ........ 62
10 Hasil Tes Awal setelah Dimatching ............................................ 63
11 Program Latihan Repetisi Maksimal dan Beban Latihan
Selama 16 kali Pertemuan Push Up Normal ............................... 64
12 Program Latihan Repetisi Maksimal dan Beban Latihan
Selama 16 kali Pertemuan Push Up dengan Tangan Menumpu
pada Bangku ................................................................................ 65
13 Program Latihan Push Up Normal dan Push Up dengan
Tangan Menumpu pada Bangku ................................................. 66
14 Data Tes Akhir Kelompok Eksperimen 1 ................................... 71
15 Data Tes Akhir Kelompok Eksperimen 2 ................................... 72
16 Hasil Tes Akhir Kelompok Eksperimen 1 dan
xvi
KelompokEksperimen 2 .............................................................. 73
17 Perhitungan Statistik Push Up Normal ....................................... 74
18 Perhitungan Statistik Push Up dengan Tangan Menumpu
pada Bangku ................................................................................ 75
19 Daftar Nilai-nilai t Taraf Signifikan ............................................ 76
20 Dokumentasi Lapangan ............................................................... 77
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari
sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir
seluruhnya dimainkan dengan dengan kemampuan kelincahan dan kecepatan
berlari dan penjaga gawang yang di bolehkan menggunakan tangannya di daerah
tendangan hukumannya. Menurut Sucipto dkk (2000: 7) Tujuan dari permainan
sepakbola adalah pemain memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang
lawannya dan berusaha menjaga gawangnya sendiri. Sedangkan tujuan untuk
dunia pendidikan terutama pendidikan jasmani adalah sepakbola merupakan salah
satu mediator untuk mendidik anak yang cerdas, terampil, jujur, dan sportif
(Sucipto dkk, 2000: 8). Dalam perkembangannya permainan ini dapat di mainkan
di luar lapangan (out door) dan di dalam ruangan tertutup (in door) (Sucipto dkk,
2000:7).
Sepakbola adalah olahraga yang sangat populer dan digemari oleh orang tua,
orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin menjadi
seorang pemain sepakbola yang baik, bahkan kalau mungkin menjadi bintang
sepakbola. Selain itu melalui permainan sepakbola kita mengharapkan dalam diri
anak akan tumbuh dan berkembang semangat persaingan (competition), kerja
sama (cooperation), interaksi sosial (social interaction), dan pendidikan moral
(moral education) (Sucipto dkk, 2000: 8). Dalam memasyarakatkan olahraga dan
2
mengolahragakan masyarakat, permainan sepakbola merupakan salah satu cabang
olahraga yang diprioritaskan untuk dibina. Untuk meningkatkan dan mencapai
prestasi alangkah baiknya jika semenjak anak-anak telah mendapatkan pelatihan
olahraga khususnya olahraga sepakbola secara benar, teratur dan terarah. Dalam
pelatihan olahraga, untuk dapat mencapai prestasi yang tinggi harus
memperhatikan beberapa faktor. Salah satunya adalah teknik dasar dari olahraga
tersebut. Begitu juga dalam olahraga sepakbola, apabila kita menguasai teknik
dasar dengan baik, maka kita dapat bermain dengan baik.
Latihan-latihan teknik dasar adalah menu utama dalam suatu latihan
Sepakbola. Paling tidak, dengan latihan teknik dasar, para pemain bisa latihan
menendang bola 100 kali, menggiring bola 50 kali, dan mengoper bola 50 kali,
bahkan mungkin bisa lebih dari itu. Bahkan di “Football Clinic” terutama untuk
anak-anak, mereka ditekankan untuk melakukan latihan teknik dasar, seperti:
menendang, mengoper, menggiring, serta penguasaan bola. Belum ada “bermain
bola” beneran, paling kalau adapun mereka hanya bertanding 3 lawan 3 atau 5
lawan 5. Sehingga mereka lebih intensif latihan penguasaan bola, pengoperan
serta footwork skillnya. Rendahnya kemampuan teknik dasar persepakbolaan di
tanah air menjadi salah satu penyebab buruknya prestasi tim nasional dalam
berbgai event, baik event tingkat ASEAN, Asia dan lebih lebih ditingkat
Internasional, kendati tim nasional pelajar pernah berhasil 5 kali berturut turut
sebagai juara tingkat Asia, prestasinya tidak bisa lagi meningkat dan hanya
mentok sampai disitu saja.
3
Dewasa ini Sepakbola di indonesia telah mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Hal ini bisa kita perhatikan pada berdirinya sekolah sepakbola yang
sudah menjamur dikalangan masyarakat indonesia. Sekolah sepakbola didirikan
untuk membuka wadah bagi anak-anak usia dini untuk mengembangkan
ketrampilan sepakbolanya. Selain untuk mengembangkan juga untuk dapat
mencari bibit-bibit baru untuk pemain nasional.
Dalam hal ini saya menggunakan SSB UNNES untuk melakukan penelitian
saya. SSB UNNES adalah SSB milik Universitas Negeri Semarang. SSB UNNES
didirikan pada bulan Mei 1996, didirikan berdasarkan S.K Rektor pada waktu itu.
SSB UNNES memiliki beberapa pelatih diantaranya yang sudah tidak aktif
Murgiyo Hartono, Eqiyardi, Slamet mulyono dan Janu. Pelatih yang sekarang
yang masih aktif Liliek H.P. Tempat latihan SSB UNNES di lapangan UNNES
Pegandan. Memiliki kelompok umur 10 tahun, 12 tahun, dan 15 tahun. Tujuan
didirikan SSB UNNES untuk menampung bakat anak-anak sekitar kampus
UNNES Pegandan, Untuk mengembangkan bakat menjadi pemain sepakbola dan
untuk mengenalkan UNNES di lingkungan sekitar. Sasaran yang ingin dicapai
SSB UNNES adalah untuk memberikan sumbangan pemain-pemain muda
berbakat khususnya untuk tim PSIS Yunior dan umumnya untuk tim JATENG.
Pembinaannya yang diutamakan pada usia dini sehingga teknik dasar yang
diberikan bisa diterima dengan perkembangan usianya sehingga dapat
memberikan permainan bola yang baik dan profesional. Kegiatannya rutin
mengikuti kompetisi-kompetisi yang ada sehingga SSB UNNES bisa memberikan
aset pemain yang bisa dibanggakan. Disini akan membawa nama baik UNNES
4
juga sehingga mereka yang di usia 18 tahun yang bisa masuk tim yunior
kebanyakan ingin melanjutkan studinya di UNNES dengan prestasi yang
diperoleh anak-anak itu biasanya bisa mendapatkan prioritas utama. Dalam
latihan mereka di ajarkan banyak teknik dasar diantaranya passing, dribbling,
controlling, shoting, heading dan Throw in. Berdasarkan pengamatan saya sebagai
peneliti selama saya melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PKL) pemain
SSB UNNES kurang dalam teknik throw in sehingga saya mengangkat throw in
sebagai topik penelitian saya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada SSB UNNES, para
pemain yang melakukan teknik throw in pada saat permainan kurang mempunyai
kekuatan otot lengan yang dibutuhkan pada saat melakukan throw in, sehingga
memaksa para pemain yang akan menerima bola tidak harus mendekat kearah
pemain yang akan melempar untuk menerima bola hasil throw in dikarenakan
jarak lemparan yang kurang maksimal.
Teknik-teknik yang dilakukan para pemain pada saat latihan masih terdapat
satu teknik yang sering terlupakan. Throw in adalah salah satu ketrampilan yang
sering diabaikan dalam sepak bola (Mielke, 2007: 40). Karena banyak yang
menganggap dan memandang teknik ini cukup mudah dilakukan sehingga
dianggap remeh dan dikesampingkan oleh para pemain. Throw in pada permainan
sepakbola memang tidak selalu dilakukan dalam sebuah pertandingan, teknik ini
hanya dilakukan jika terjadi suatu keadaan dimana bola seluruhnya melampaui
garis samping, baik bergulir diatas tanah maupun melayang di udara, maka
seorang pemain lawan yang terakhir menyentuh bola dapat melakukan throw in
5
kearah manapun dari atas titik garis samping di tempat bola meninggalkan
lapangan permainan. Throw in ini mempunyai peranan penting dalam permainan
sepakbola selain untuk menghidupkan kembali permainan, teknik ini juga dapat
digunakan untuk mengumpan bola kepada rekan satu tim. Throw in apabila
dicermati penggunaannya pada permainan sepakbola saat sekarang ini juga bisa
digunakan sebagai strategi dalam penyerangan. Tujuan dari throw in antara lain
untuk mengumpankan bola kepada rekan agar dapat dikuasai dengan baik,
sehingga dalam penyerangan akan lebih mudah dengan keadaan bola masih dalam
penguasaan tim.
Dalam pertandingan sepakbola, para pemain masih sedikit memanfaatkan
lemparan ke dalam sebagai strategi di dalam penyerangan dikarenakan jarak
lemparannya yang tidak begitu jauh. Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan
oleh para pemain dalam melakukan lemparan ke dalam antara lain dari cara: 1)
Sikap berdiri, 2) Cara memegang bola, 3) Cara melempar bola, dan 4) gerak
lanjutan.
Kesalahan-kesalahan tersebut diatas merupakan hal-hal yang tidak perlu
dilakukan oleh para pemain sepkbola. Hal-hal tersebut diatas perlu mendapat
perhatian mengingat throw in yang sering dianggap remeh oleh pemain sepakbola
sebenarnya merupakan bagian penting dari strategi lanjutan. Menurut Danny
Mielke (2007: 40), salah satu kunci keberhasilan dalam melakukan throw in
adalah komunikasi. Pelempar dan penerima bola harus mengetahui apa yang akan
dilakukan masing-masing sebelum lemparan tersebut dilakukan. Arah dan
6
kecepatan penerima bola akan menentukan bagaimana pelempar bola
melemparkan bolanya.
Faktor-faktor yang banyak mempengaruhi kesalahan-kesalahan yang dilakuka
oleh pemain sepakbola dalam melakukan throw in di latar belakangi oleh
kurangnya pelatihan tentang throw in bagi para pemain, tidak semua pemain
dapat melakukan throw in, kurangnya jarak lemparan pemain dan gerakan yang
kurang efisien pada saat melakukan throw in sehingga banyak tenaga yang
dikeluarkan tetapi hasil yang dicapai tidak sesuai dengan banyaknya tenaga yang
telah dikeluarkan. Gerakan lemparan ke dalam ini memerlukan kekuatan otot
kedua tangan dan bola harus dilepas di atas kepala (Abdul Rohim, 25: 2008).
Diantara unsur yang telah disebutkan, yang terpenting untuk throw in adalah
kekuatan otot lengan, untuk mendukung hal tersebut latihan yang diberikan dalam
usaha peningkatan kekuatan otot adalah latihan pembebanan pada serabut otot
untuk berkonstraksi. Pada saat melakukan throw in tidak hanya diperlukan tenaga
besar saja, melainkan didukung oleh kecepatan untuk mendukung kekuatan pada
saat melempar. Menurut Sadoso (1994: 43), latihan push up adalah salah satu
latihan untuk mengembangkan otot-otot dada, bahu, dan lengan. Menurut Sadoso
(1994: 45), ada beberapa macam variasi push up yaitu:
1) Push up dengan tangan menumpu pada bangku,
2) Push up dengan lutut menumpu pada lantai (wanita),
3) Push up dengan kaki dan tangan menumpu pada lantai (normal),
4) Push up dengan posisi kaki ditinggikan.
7
Tohar (2008: 4-18) berpendapat, usaha untuk meningkatkan prestasi, latihan
harus berpedoman pada teori dan prinsip latihan yang benar dan sudah diterima
secara universal. Tanpa berpedoman pada teori dan prinsip latihan, latihan sering
kali menjurus ke mal practice dan latihan yang tidak sistematis-metodis sehingga
peningkatan prestasi tidak tercapai. Prinsip latihan yang paling penting dijadikan
pedoman untuk meningkatkan prestasi dan performa dalam olahraga beberapa
diantaranya: pemanasan tubuh, metode latihan, berpikir positif, prinsip beban
berlebih, intensitas latihan, kulaitas latihan, prinsip individualis, variasi latihan,
metode bagian dan metode keseluruhan, memperbaiki kesalahan, perkembangan
menyeluruh, menetapkan sasaran. Menurut Tohar (2008: 6), prinsip latihan
berlebih atau overload principle adalah latihan yang menekankan pada
pembebanan latihan yang semakin berat.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh latihan push up normal dan
push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw
in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011”.
Adapun alasan yang mendukung dalam penelitian ini adalah:
1. Throw in merupakan salah satu teknik dasar yang digunakan dalam
permainan sepak bola.
2. Penguasaan teknik dasar throw in sangat penting dalam permainan sepakbola
merupakan awal permainan setelah bola keluar melewati garis samping
lapangan, lemparan ke dalam dilakukan dari tempat bola keluar lapangan.
8
3. Para pemain SSB UNNES rata-rata sudah menguasai teknik dasar lemparan
kedalam, tapi hasil lemparan kurang maksimal.
1.2 Rumusan Masalah
Seperti yang telah diuraikan dimuka dan dijelaskan dalam alasan pemilihan
judul, maka masalah yang timbul dalam penelitiain ini kemudian penulis
merumuskan dalam bentuk pernyataan:
1. Apakah ada pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in
tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011?
2. Apakah ada pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku
terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES
tahun 2011?
3. Manakah yang lebih baik antara latihan push up normal dan push up dengan
tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan
pada pemain SSB UNNES tahun 2011?
1.3 Tujuan Penelitian
Agar memperoleh gambaran yang jelas dan bermanfaat bagi yang
menggunakannya. Adapun tujuan dari penelitian:
1. Untuk mengetahui pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil
throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011.
2. Untuk mengetahui pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada
bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB
UNNES tahun 2011.
9
3. Untuk mengetahui yang lebih baik antara latihan push up normal dan push up
dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa
awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011.
1.4 Penegasan Istilah
Agar di dalam penelitian tidak terjadi salah penafsiran istilah yang digunakan
dalam judul penelitian, maka perlu adanya penegasan istilah atau definisi
operasional sebagai berikut:
1. Pengaruh
Pengaruh menurut WJS. Poerwadarminta (2005: 849) adalah akibat, daya
yang ada atau timbul dari sesuatu (benda, orang dan sebagainya) yang berkuasa
atau berkekuatan (gaib dan sebagainya). Pengertian pengaruh dalam penelitian ini
adalah akibat yang timbul dari hasil latihan push up normal dan push up dengan
tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in.
2. Latihan
Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang
dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari, kian menambah beban latihan
atau pekerjaannya (Hadi, 2007: 55). Sedangkan latihan menurut WJS.
Poerwadarminta (2005: 643), adalah pendidikan untuk memperoleh kemahiran
atau kecakapan.
3. Push up Normal
Menurut Sadoso (1994: 44), badan menghadap lantai dengan siku lurus,
kedua telapak tangan terpisah selebar bahu (atau sedikit lebih lebar). Putarlah
tangan ke dalam 30-45 derajat, sehingga sikunya menuju keluar. Badab
10
diusahakan lurus dalam satu baris dari kepala sampai kaki. Perlahan-lahan
turunkan sampai dada menyentuh lantai. Kemudian, doronglah badan sampai
kedua lengan lurus dan siku terkunci. Jagalah agar badan tetap lurus selama
pergerakan tadi. Lekukan berulang-ulang. Push up adalah suatu jenis senam
kekuatan yang berfungsi untuk menguatkan otot bisep maupun trisep. Posisi awal
tidur tengkurap dengan tangan di sisi kanan kiri badan. Kemudian badan didorong
ke atas dengan kekuatan tangan. Posisi kaki dan badan tetap lurus atau tegap.
Setelah itu, badan diturunkan dengan tetap menjaga kondisi badan dan kaki tetap
lurus. Badan turun tanpa menyentuh lantai atau tanah. Naik lagi dan dilakukan
secara berulang (http://id.wikipedia.org/wiki/Push-up).
d. Push up dengan tangan menumpu pada bangku
Menurut Sadoso (1994: 45), Gerakan push up dengan tangan menumpu pada
bangku sebenarnya pada prisipnya sama dengan push up normal tetapi bedanya
terletak pada posisi kedua tangannya yang menumpu pada bangku. Jadi posisi
tangan lebih tinggi dari kaki. Posisi badan membuat sudut 45-60 derajat. Tinggi
bangku yang digunakan untuk push up ini adalah sekitar 45 cm atau setinggi
bangku yang digunakan untuk bench press.
e. Jauhnya hasil Throw in
Throw in adalah suatu cara untuk memulai kembali permainan. Lemparan ke
dalam diberikan kepada lawan dari pemain yang terakhir menyentuh bola ketika
seluruh bagian bola melewati garis samping, baik menggelinding di tanah maupun
melayang di udara (PSSI, 2010: 72). Jauhnya hasil throw in yang dimaksud dalam
11
penelitian ini adalah jarak yang ditempuh saat melemparkan bola oleh seorang
pemain dari garis luar tepi ke dalam lapangan permainan.
1.5 Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti: menambah pengetahuan dalam pentingnya latihan fisik untuk
mencapai throw in yang maksimal.
2. Bagi pemain SSB: menemukan cara melakukan teknik throw in yang baik dan
melatih fisik dengan cara yang benar.
3. Menambah khasanah ilmu pengetahuan.
4. Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan metode latihan yang lebih
efektif.
5. Dengan mengetahui hasil penelitian ini, diharapkan pelatih sepakbola dapat
memanfaatkannya dengan memasukkan materi latihan untuk otot lengan ke
dalam program latihan.
6. Dari hasil penelitian ini, diharapkan para pelatih sepakbola semakin
mengetahui manfaat lemparan kedalam pada permainan sepakbola
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Teknik Dasar Dalam permainan Sepakbola
Penguasaan teknik dasar merupakan suatu syarat yang harus dimiliki oleh
pemain. Keberhasilan suatu tim dalam setiap pertandingan ditentukan oleh
penguasaan teknik dasar, karena dengan penguasaan teknik dasar akan tercipta
permainan yang bermutu dan menggunakan teknik yang baik pula.
Menurut Sukatamsi (1984: 33), teknik dasar adalah semua gerakan-gerakan
tanpa bola dan gerakan-gerakan dengan bola yang diperlukan dalam bermain
sepakola, jadi teknik dasar bermain sepakbola adalah merupakan kemampuan untuk
melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari
permainan sepakbola yang professional harus menguasai teknik dasar bermain
sepakbola terlebih dahulu sebelum bermain dalam permainan sepakbola.
Menurut Sukatamsi (1984: 34), permainan sepakbola yang baik memerlukan
penguasaan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik
cenderung dapat memainkan sepakbola yang baik pula. Teknik dasar permainan
sepakbola ada beberapa macam, yaitu menendang bola, menggiring bola, mengontrol
bola, merebut bola, lemparan kedalam, gerak tipu, dan teknik khusus penjaga
gawang. Keanekaragaman teknik dasar tersebut harus dikuasai oleh para pemain.
2.1.2. Lemparan ke dalam (Throw in)
13
Lemparan ke dalam merupakan satu-satunya teknik dalam permainan sepakbola
yang dimainkan dengan lengan dari luar lapangan permainan. Selain mudah untuk
memainkan bola, dari lemparan ke dalam off-side tidak berlaku. Lemparan ke dalam
dapat dilakukan dengan awalan atau tanpa awalan, baik dengan posisi kaki sejajar
maupun salah satu kaki ke depan (Sucipto dkk, 2000: 36). Throw in dapat menjadi
senjata yang ampuh dalam rencana serangan sebuah tim. Sebuah lemparan ke dalam
yang sangat kuat dapat mendorong bola dari garis pinggir ke tengah-tengah lapangan,
menyusuri sisi lapangan atau ke depan gawang. Lemparan ke dalam biasanya lebih
mudah dikontrol dari pada tendangan dan memungkinkan pemain yang menerima
bola untuk mengambil dan mempertahankan kontrol bola (Mielke, 2007: 39).
PSSI (2010: 72) mengemukakan, sebuah gol tidak dapat langsung dihasilkan
dari suatu lemparan ke dalam. Pada saat melemparkan bola, pemain yang melakukan
lemparan ke dalam: menghadap ke lapangan permainan, sebagian dari kakinya berada
di atas garis samping atau di luar garis samping, memegang bola dengan kedua belah
tangan, melemparkan bola dari belakang melalui atas kepala, dan melemparkan bola
dari tempat dimana bola itu meninggalkan lapangan permainan ( PSSI, 2010: 72).
Berikut prinsip-prinsip throw in menurut Sukatamsi adalah:
Sikap berdiri, kedua kaki rapat atau kedua kaki kangkang kemuka-kebelakang
atau kedua kaki kangkang kesamping kanan-kiri dengan lutut kaki sedikit ditekuk.
14
Gambar 1. Sikap Berdiri Saat Melempar Bola
(Sukatamsi, Teknik Dasar Bermain Sepakbola, 1984: 186)
Gambar 2. Posisi Kaki Dan Tangan Saat Akan Melempar Bola
(Sucipto, dkk , 2000:38)
Cara memegang bola, kedua tangan memegang bola dengan jari-jari
dijarangkan (direnggangkan). Jari-jari yang dibelakang bola adalah ibu jari tangan
kanan bertemu dengan ibu jari tangan kiri, dan ujung jari telunjuk tangan kanan
15
bertemu dengan ujung jari telunjuk tangan kiri, sedang jari-jari yang lain memegang
bola dibagian samping bola.
Gambar 3. Cara Memegang Bola
(Sukatamsi, Teknik Dasar Bermain Sepakbola, 1984: 185)
Cara melempar, kedua tangan dengan bola diangkat diatas belakang kepala,
pandangan mata ke arah teman yang akan diberi operan bola. Waktu akan melempar
bola badan ditarik kebelakang sehingga badan melengkung pada perut. Waktu
melemparkan bola, dengan kekuatan otot-otot perut, panggul, lengan, bahu dan kedua
tangan diayunkan ke depan kemudian dibantu kedua lutut yang diluruskan badan
digerakkan seolah-olah dijatuhkan ke depan bersamaan bola dilepas.
Gambar 4. Cara Melempar Bola
(Sukatamsi, Teknik Dasar Bermain Sepakbola, 1984: 186)
16
Gerak lanjutan, ialah berdiri diatas kedua kaki diatas ujung-ujung jari kaki tetap
diatas tanah dan seterusnya diteruskan dengan gerakan lai untuk mencari posisi
(1984: 184-185)
Gambar 5. Gerak lanjutan setelah melempar
(Danny Mielke , 2007 : 40)
Untuk memperoleh hasil lemparan dengan jarak yang jauh, maka seorang
pemain sepakbola bisa mengerahkan kekuatan otot lengan dan kekuatan otot perut
dengan maksimal. Sedangkan untuk menggerakkan pergelangan tangan guna
mengimbangi gerakan melempar adalah otot flexsor carpio ulnaris dan Palmaris
longus. Menurut Syaifuddin struktur otot bahu dan otot lengan adalah sebagai
berikut:
17
1. Struktur Otot Bahu (Syaifuddin, 1996: 38-39)
Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal
lengan dan tulang belikat akromin tang teraba dari luar yaitu:
a. M. Deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu, balung tulang
belikat dan diafase tulang pangkal lengan. Di antara otot ini dan taju tulang
besar tulang pangkal lengan terdapat kandung lender. Fungsi dari otot ini
adalah mengangkat lengan sampai mendatar.
b. M. Subcapularis (otot depan tulang belikat), otot ini mulai dari bagian depan
tulang belikat, menujuntaju kecil tulang pangkal lengan, di bawah uratnya
terdapat kandung lender. Fungsinya menengahkan dan memutar tulang humerus
dalam.
c. M. Supraspinatus (otot atas balung tulang belikat), otot ini berpangkal dilekuk
sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya
mengangkat lengan dari bawah ke atas.
d. M. Infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat), otot ini berpangkal dilekuk
sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal
lengan luar.
e. M. Teres Mayor (otot lengan bulat besar), otot ini berpangkal di siku tulang
belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Diantara otot lengan
bulat kecil dan otot lengan bulat besar terdapat kepala yang panjang dari
muskulus triseps brakhi. Fungsinya bisa memutar lengan kedalam.
18
f. M. Teres Minor (otot lengan belikat kecil), otot ini berpangkal di siku sebelah
luar tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya
memutar lengan keluar
Gambar 6. Struktur Otot Bahu
(Syaifuddin, Anatomi Fisiologi Untuk Perawat, 1996: 39)
19
Gambar 7. Struktur Otot Bahu
(Syaifuddin, Anatomi Fisiologi Untuk Perawat, 1996: 39)
2. Struktur Otot Pangkal Lengan Atas (Syaifuddin, 1996: 43)
a. Otot lengan pangkal atas
Otot-otot ketul (Fleksor), terdiri atas:
1) Muskulus biseps brachi (otot lengan kepala 2), otot ini meliputi 2 buah
sendi dan mempunyai 2 buah kepala (kaput). Kepala yang panjang
melekat di dalam sendi bahu, kepala yang pendek melekatnya
disebelah luar dan yang kedua di sebelah dalam. Otot ini menuju
tulang pengupil. Dibawah uratnya terdapat kandung lender. Fungsinya
membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat
lengan.
20
2) Muskulus Brachialis (otot lengan dalam), otot ini berpangkal di bawah
otot segitiga di tulang pangkal lengan dan menuju di pangkal tulang
hasta.
3) Muskulus Korako Brachialis, otot ini berpangkal pada prosesus
korakoid dan menuju ke tulang pangkal lengan. Fungsinya
mengangkat lengan.
4) Otot-otot kedang (ekstensor)
b. Muskulus Triseps Brachi (otot lengan berkepala 3),
Terdiri atas:
1) Kepala luar berpangkal disebelah belakang tulang pangkal lengan dan
menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang lain,
2) Kepala dalam dimulai disebelah dalam tulang pangkal lengan,
3) Kepala panjang dimulai pada tulang dibawah sendi dan ketiga-tiganya
mempunyai sebuah urat yang melekat di olekrani.
3. Struktur Otot lengan Bawah (Syaifuddin, 1996: 43- 44)
Otot-otot lengan bawah terbagi dalam:
a. Otot-otot kedang yang memainkan peranannya dalam pengentulan di atas
sendi siku, sendi-sendi tangan dan sendi-sendi jari dan sebagian gerak
silang hasta, meliputi:
1) Muskulus ekstensor karpi radialis longus,
2) Muskulus ekstensor karpi radialis brevis,
3) Muskulus ekstensor karpim ulnaris,
21
Ketiga otot ini berfungsi sebagai ekstensi dari jari lengan (menggerakkan
lengan).
4) Digotrum karpi radialis, fungsinya ektensi dari jari tangan kecuali
ibu jari.
5) Muskulus ektensor policis longus, fungsinya ekstensi ibu jari.
b. Otot-otot ketul yang mengedangkan siku dan tangan serta ibu jari dan
meratakan hasta tangan. Otot-otot ini berkumpul sebagai berikut: 1. Otot-
otot ini disebelah telapak tangan. Otot-otot ini ada 4 lapis, lapis yang 2
disebelah luar, berpangkal di tulang pangkal lengan. Di dalam lapis yang
pertama terdapat otot-otot yang meliputi sendi siku, sendi antara hasta dan
tulang pengumpil sendi pergelangan. Fungsinya dapat membengkokkan
jari tangan. Lapis yang ke- 4 ialah otot-otot yang untuk sendi-sendi antar
tulang hasta dan tulang pengumpil.
Diantara otot-otot ini disebut otot silang hasta bulat (muskulus
pranator tere). Fungsinya dapat mengerjakan silang hasta dan
membengkokkan lengan bawah siku, otot-otot ketul untuk tangan dan jari
tangan; muskulus Palmaris ulnaris, berfungsi mengentulkan tangan;
muskulus Palmaris longus, muskulus karpi radialis, muskulus fleksor
diditorum sublimis, fungsinya fleksi jari kedua dan kelingking; muskulus
fleksor digitorum profundus fungsinya fleksi jari 1, 2, 3, 4; muskulus
fleksor policis longur, fungsinya fleksi ibu jari, otot yang bekerja memutar
radials (pronator dan supindor) yang terdiri dari muskulus pronator teres
22
equadratus, fungsinya pronasi dan tangan; muskulus spinator brevis,
fungsinya supinasi dari tangan.
c. Otot-otot disebelah tulang pengumpil, berfungsi membengkokkan lengan
siku mengerjakan rata hasta, membengkokkan tangan ke arah tulang
pengumpil atau tulang hasta.
d. Otot-otot disebelah punggung atas. Disebut otot kedang jari bersama, yang
melumaskan jari tangan. Otot yang lainmeliruskan ibu jari (telunjuk). Otot-
otot lengan bawah mempunyaiurat yang panjang di bagian bawah, di dekat
pergelangan tangan. Urat-urat tersebut memiliki kandung urat.
e. Otot-otot tangan. Di tangan terdapat otot-otot tangan pendek yang terdapat
tulang-tulang tapak tangan dan membantu ibu jantung tangan (thenar) dan
anak jantung tangan (hipotenar).
Gambar 8. Struktur Otot Lengan Bawah
(Syaifuddin, Anatomi Fisiologi Untuk Perawat, 1996: 43)
23
Gambar 9. Struktur Otot Lengan Bawah
(Syaifuddin, Anatomi Fisiologi Untuk Perawat, 1996: 44)
Jadi hakekat otot lengan adalah kemampuan dari otot lengan untuk dapat
mengatasi tahanan atau beban dalam menjalankan aktifitas. Otot-otot tersebut terlibat
pada seseorang pesepakbola dalam melakukan throw in.
Dari berbagai uraian tersebur di atas dapat dijelaskan bahwa untuk
meningkatkan jauhnya hasil throw in maka otot yang terlibat harus dilatih kekuatan
dan kecepatan secara bersamaan, khususnya otot lengan dan bahu sebagai penggerak
utama dari gerakan lemparan.
Pengembangan power dapat dilakukan dengan menambah kecepatan tanpa
dikorbankan kekuatan atau dapat dengan menambah kekuatan tanpa dikorbankan
kecepatan atau dapat ditambah keduanya.
24
2.1.3. Kondisi Fisik
Prestasi olahraga yang optimal dapat dicapai dengan pendekatan latihan fisik,
teknik, taktik dan mental. Latihan fisik yang dilakukan secara teratur, terprogram dan
berkesinambungan akan dapat menuntun prestasi atlet, dengan pendekatan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dituangkan dalam program latihan akan dapat
meningkatkan kualitas ataupun kondisi fisik atlet dan latihan akan mendukung suatu
prestasi yang diinginkan. Prestasi olahraga tidak lepas dari kondisi fisik, dimana
setiap cabang olahraga menuntut kondisi fisik yang berbeda-beda, disesuaikan
dengan cabang olahraganya.
Latihan kondisi fisik memegang peranan sangat penting dalam program latihan
atlet, terutama pada atlet pertandingan. Untuk menentukan status kondisi fisik yang
bersifat umum harus diberikan jauh sebelum program khusus. Kondisi fisik menurut
M. Sajoto (1995: 8) adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak
biasa dipisahkan begitu saja, baik peningkatan atau pemeliharaannya. Artinya bahwa
di dalam suatu peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus
dikembangkan, disana-sini dilakukan dengan sistem prioritas sesuai dengan keadaan
tiap komponen itu dan untuk keperluan apa keadaan yang dibutuhkan tersebut.
Menurut M. Sajoto (1995: 8-10), komponen kondisi fisik terdiri atas:
a. Kekuatan (strength)
Komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam
mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja
b. Daya tahan (endurance)
25
Dalam hal ini dikenal dua macam daya tahan, yakni:
1) Daya tahan umum (general endurance) kemampuan seseorang dalam
mempergunakan sistem jantung, paru-paru dan peredaran darahnya
secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja terus-menerus yang
melibatkan kontraksi sejumlah otot-otot dengan intensitas tinggi dalam
waktu yang cukup lama.
2) Daya tahan otot (local endurance) adalah kemampuan seseorang dalam
mempergunakan ototnya untuk berkonraksi secara terus-menerus dalam
waktu yang relatif lama dengan beban tertentu.
c. Daya otot (muscular power)
Kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang
dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya. Dalam hal ini, dapat
dinyatakan bahwa daya otot = kekuatan (force) x kecepatan (velocity). Seperti
dalam lompat tinggi, tolak peluru serta gerak lain yang bersifat eksplosif.
d. Kecepatan (speed)
Kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam
bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Seperti dalam lari
cepat, pukulan dalam tinju, balap sepeda, panahan dan lain-lain. Dalam hal ini
ada kecepatan gerak dan kecepatan eksplosif.
26
e. Daya lentur (flexibility)
Efektifitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan
penguluran tubuh yang luas. Hal ini akan sangat mudah ditandai dengan tingkat
fleksibilitas persendian seluruh tubuh.
f. Kelincahan (agility)
Kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu. Seseorang yang
mampu mengubah satu posisi yang bebeda dalam kecepatan tinggi dengan
koordinasi yang baik, berarti kelincahannya cukup baik.
g. Koordinasi (coordination)
Kemampuan seseorang mengintregasikan bermacam-macam gerakan yang
berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif. Misalnya dalam bermain
tenis; seorang pemain akan kelihatan mempunyai koordinasi yang baik bila ia
dapat bergerak ke arah bola sambil mengayunkan raket, kemudian memukulnya
dengan teknik yang benar.
h. Keseimbangan (balance)
Kemampuan seseorangmengendalikan organ-organ syaraf otot, seperti dalam
hand stand atau dalam mencapai keseimbangan sewaktu seseorang sedang
berjalan terganggu (misalnya tergelincir dan lain-lain). Di bidang olahraga
banyak hal yang harus dilakukan atlet dalam masalah keseimbangan ini, baik
dalam menghilangkan ataupun mempertahankan keseimbangan.
i. Ketepatan (accuracy)
27
Seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran.
Sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau mungkin suatu objek langsung
yang harus dikenal denagn salah satu bagian tubuh.
j. Reaksi (reaction)
Kemempuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menaggapi
rangsangan yang ditimbulkan lewat indera, syaraf atau feeling lainnya. Seperti
dalam mengantisipasi datangnya bola yang harus ditangkap dan lain-lain.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahawa semua komponen yang ada di
dalam kondisi fisik akan mempengaruhi ketrampilan melakukan teknik dasar
sepakbola. Dengan kondisi fisik yang baik, diharapkan pemain dapat melakukan
ketrampilan gerak dengan baik pula. Khusus untuk throw in menurut pelaksanaannya
dapat diidentifikasi bahwa kondisi fisik yang berperan, langkah selanjutnya adalah
dilatih dan ditingkatkan kemampuannya ( dalam hal ini kekuatan dari otot lengan dan
bahu).
2.1.4. Latihan Push up Normal
Menurut Sadoso (1994: 44) gerakan dan sikap push up adalah badan
menghadap lantai dengan siku lurus, kedua telapak tangan terpisah selebar bahu (atau
sedikit lebih lebar). Putarlah tangan dalam 30-45 derajat, sehingga sikunya menuju
keluar. Badan diusahakan lurus dalam satu baris dari kepala sampai kaki. Perlahan-
lahan turunkan sampai dada menyentuh lantai. Kemudian, doronglah badan ke atas
28
sampai ke dua lengan lurus dan siku terkunci. Jagalah agar badan tetap lurus selama
pergerakan tadi lakukan berulang-ulang.
Push up adalah suatu jenis senam kekuatan yang berfungsi untuk menguatkan
otot bisep maupun trisep. Posisi awal tidur tengkurap dengan tangan di sisi kanan kiri
badan. Kemudian badan didorong ke atas dengan kekuatan tangan. Posisi kaki dan
badan tetap lurus atau tegap. Setelah itu, badan diturunkan dengan tetap menjaga
kondisi badan dan kaki tetap lurus. Badan turun tanpa menyentuh lantai atau tanah.
Naik lagi dan dilakukan secara berulang (http://id.wikipedia.org/wiki/Push-up).
Gambar 10. Posisi Badan Saat Push up Normal
(Sadoso, Kesehatan Dalam Olahraga, 1994: 47)
Kelebihan push up normal adalah:
1) Otot-otot yang dikenai latihan: pectoralis, tarpecius, (otot-otot bahu) tricep
dalam porsi yang sama,
2) Pada sendi siku otot pronator quardratus ikut terlatih.
Kelemahan push up normal adalah:
1) Otot tricep tidak terlatih maksimal,
2) Otot ekstensor pada lengan bawah dan jari-jari tidak terlatih maksimal.
29
2.1.5. Latihan Push Up Dengan Tangan Menumpu Pada Bangku
Gerakan push up dengan tangan menumpu pada bangku sebenarnya pada
prisipnya sama dengan push up normal tetapi bedanya terletak pada posisi kedua
tangannya yang menumpu pada bangku. Jadi posisi tangan lebih tinggi dari kaki.
Posisi badan membuat sudut 45-60 derajat (Sadoso, 1994: 45). Tinggi bangku yang
digunakan untuk push up ini adalah sekitar 45 cm atau setinggi bangku yang
digunakan untuk bench press.
Gambar 11. Posisi Badan Saat Push up Dengan Tangan Menumpu Pada Bangku
(Sadoso, Kesehatan Dalam Olahraga, 1994: 47)
2.2 Kerangka Berpikir
Tujuan melakukan latihan dalam olahraga adalah untuk meningkatkan kondisi
fisik dan menguasai ketrampilan secara efektif dan efisien, yang akhirnya ketrampilan
itu melekat selama waktu tertentu. Latihan dilakukan dengan tujuan menguasai
ketrampilan, agar latihan berhasil materi latihan harus diberikan secara bertahap dari
yang sederhana kemudian yang komplek.
30
2.2.1 Pengaruh Latihan Push Up Normal Terhadap Jauhnya Hasil Throw In
Dalam permainan sepakbola dibutuhkan kondisi fisik yang bagus, disamping
penguasaan teknik dalam bermain sepakbola, untuk menghasilkan throw in yang
jauhnya maksimal dibutuhkan teknik throw in yang baik, serta Menurut Abdul Rohim
(2008: 25) gerakan lemparan ke dalam ini memerlukan kekuatan otot kedua tangan.
Menurut Sadoso (1994: 43), latihan push up adalah salah satu latihan untuk
mengembangkan otot-otot dada, bahu, dan lengan.
Push up normal adalah suatu jenis senam kekuatan yang berfungsi untuk
menguatkan otot bisep maupun trisep (http://id.wikipedia.org/wiki/Push-up). Salah
satu keuntungan push up normal tidak memerlukan alat apa-apa sehingga lebih efektif
dan efisien. Menurut Sadoso (1994: 43) selama push up, otot-otot pada gelang bahu
(shoulder girdle), dan persendian siku, terlibat dalam gerakan ini. Pada persendian
bahu, otot-otot besar yang terlibat adalah otot-otot deltoideus bagian depan dan otot
pektoralis mayor (otot dada).
Otot deltoideus bagian depan terdapat di bagian bahu depan bahu. Ini
merupakan otot deltoideus yang terentang dari klavikula (tulang selangka) dan bagian
atas dari skapula (tulang belikat) melelui bahu ke lengan bagian atas.
Pada persendian siku, otot trisep brachi menutupi seluruh bagian belakang
tulang lengan atas. Ini merupakan otot yang terdiri dari tiga bagian, dimana di bagian
bawahnya berakhir dengan satu bagian saja yang melekat pada tulang ulna (tulang
lengan bawah).
31
Disaat melakukan throw in menurut Soedarminto 1976: 33 secara teoritis
bergantung pada sudut elevasi dan kecepatan gerak bola, dalam hal ini untuk bisa
memberi kecepatan pada bola tentunya dibutuhkan suatu metode latihan yang
didalamnya melatih kekuatan otot lengan. Latihan push up normal merupakan salah
satu latihan yang melatih kekuatan otot lengan, maka latihan ini memberikan
pengaruh dalam menghasilkan throw in yang maksimal.
2.2.2 Pengaruh Latihan Push Up Dengan Tangan Menumpu Pada Bangku Terhadap
Jauhnya Hasil Throw In.
Latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku hampir sama dengan
latihan push up normal, hanya berbeda pada posisi tangan yang menumpu pada
bangku. Latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku menurut Sadoso
(1994: 45) badan harus membentu sudut 45- 60 derajat. Latihan ini juga berpengaruh
untuk melakukan throw in, karena latihan ini juga masih termasuk dalam latihan
kekuatan otot lengan. Menurut Abdul Rohim (2008: 25) gerakan throw in
memerlukan kekuatan otot kedua tangan, dan Latihan push up dengan tangan
menumpu pada bangku merupakan latihan meningkatkan kekuatan otot lengan.
Otot-otot yang dilatih dalam Latihan push up dengan tangan menumpu pada
bangku sama dengan latihan pada push up normal. Semua otot yang dilatih itu akan
berkembang dan dapat meningkatkan jauhnya hasil lemparan throw in. Lemparan
yang dihasilkan bisa maksimal jauhnya.
32
2.2.3. Latihan Push Up Normal lebih baik dari pada Latihan Push Up dengan
Tangan Menumpu pada Bangku terhadap Jauhnya Hasil Throw In Tanpa
Awalan.
Latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku
sama-sama meningkatkan kekuatan otot lengan yang dibutuhkan dalam melakukan
lemparan ke dalam tetapi latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku lebih
ringan dari pada push up normal Karena latihan push up ini makin mudah jika tangan
anda makin tinggi dan kaki makin rendah (Sadoso, 1994: 46).
Dapat disimpulkan bahwa latihan push up normal lebih baik dibandingkan
dengan latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku, karena latihan push up
normal lebih banyak menghasilkan perubahan kekuatan otot lengan dari pada latihan
push up dengan tangan menumpu pada bangku.
2.3. Hipotesis
Menurut Suharsimi Arikunto, hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul (2006: 71). Berdasarkan kajian pada landasan teori di atas, dalam
penelitian ini penulis mengambil hipotesis sebagai berikut:
1. Ada pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa
awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011.
2. Ada pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap
jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011.
33
3. Latihan push up normal lebih baik dari pada latihan push up dengan tangan
menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada
pemain SSB UNNES tahun 2011.
34
BAB III
METODE PENELITIAN
Sesuai dengan tujuannnya, penelitian sebagai usaha untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan
menggunakan metode-metode ilmiah. Menurut Sugiyono (2000: 1) penelitian
adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Penggunaan metodologi penelitian harus tepat dan mengarah
pada tujuan penelitian agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Metodologi
penelitian yang penulis gunakan adalah :
3.1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2000: 55). Seperti
yang dikatakan Arikunto (2006: 130), Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian, yang dimaksud subjek penelitian dalam ini adalah siswa SSB UNNES
tahun 2011 yang berusia antara 11-15 tahun berjumlah 52 anak. Semua
mempunyai kesamaan yaitu sama-sama sedang dilatih teknik dasar sepakbola di
SSB UNNES dan sama-sama berjenis kelamin laki-laki.
3.2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar , dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
35
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif
(mewakili) (Sugiyono, 2000: 56).
Suharsimi Arikunto ( 2006: 120) lebih lanjut mengatakan bahwa patokan
untuk menentukan sampel adalah apabila subjeknya kecil kurang dari 100, maka
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20 – 25 % atau
lebih tergantung dari kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu, tenaga, dana
dan sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data serta besar kecilnya resiko yang ditanggung
peneliti.
Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan cara sampling kuota yaitu
teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan (Sugiyono, 2000: 60). Sampel yang
diambil dalam penelitian ini adalah 20 pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun.
3.3. Variabel Penelitian
Arikunto (2006: 118), mendefinisikan variabel sebagai objek penelitian, atau
apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian sedangkan Sugiyono (2000: 2)
mendeskripsikan variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk
diamati.
Adapun variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
36
1) Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau
berubahnya variabel dependen (variabel terikat) (Sugiyono, 2000: 3). Adapun
variabel bebas dalam penelitian ini yaitu latihan push up normal dan latihan push
up dengan tangan menumpu pada bangku.
2) Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2000: 3). Adapun variabel terikat dalam
penelitian ini yaitu jauhnya hasil throw in tanpa awalan.
3.4. Jenis dan Rancangan Penelitian
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode
eksperimen. Metode eksperimen adalah suatu kegiatan untuk meneliti suatu gejala
yang dinamakan latihan atau perlakuan. Dasar penggunaan metode eksperimen
adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan memberi perlakuan terhadap
subjek yang diakhiri dengan tes untuk menguji kebenarannya.
Menurut Arikunto (2006: 3), metode eksperimen merupakan metode yang
paling tepat untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara
dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau
mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu.
Berdasarkan uraian di atas, untuk penelitian ini menggunakan metode eksperimen
dan rancangan yang digunakan adalah matching by subject design yang
selanjutnya disebut dengan pola M-S. Guna menyamakan atau menyeimbangkan
37
kedua grup tersebut dengan cara subject matching ordinal pairing yaitu subjek
yang hasilnya sama atau hampir sama dengan tes awal kemudian dipasangkan
dengan rumus AB-BA, sehingga didapat dua kelompok yaitu kelompok A dan
kelompok B yang miliki tingkat kemampuan seimbang. Selnjutnya kedua
kelompok yang miliki tingkat kemampuan seimbang tersebut diundi dengan
tujuan memberikan kesempatan yang sama pada kedua kelompok untuk menjadi
kelompok eksperimen 1 maupun kelompok eksperimen 2, sehingga subjektifitas
dari peneliti tidak akan masuk di dalamnya.
Lebih jelasnya berikut ini disajikan gambar desai dalam penelitian ini.
Gambar 12. Desain Penelitian
Keterangan:
P : Populasi
O1 : Pre test
O2 : Post test
X1 : Kelompok eksperimen 1
P O1
O2 E2 X2
O2 E1 X1
38
X2 : Kelompok eksperimen 2
E1 : Perlakuan pada kelompok eksperimen 1
E2 : Perlakuan pada kelompok eksperimen 2
3.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Arikunto (2006: 149) adalah alat pada waktu
penelitian menggunakan sesuatu metode. Alat dan perlengkapan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: lapangan sepakbola, bola, cone, roll
meter, dan alat tulis.
Adapun instrumen pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.5.1. Tes Throw in tanpa awalan
Pedoman tes ini menggunakan prinsip-prinsip melempar bola dari
Sukatamsi yaitu:
Sikap berdiri, kedua kaki rapat atau kedua kaki kangkang ke depan ke
belakang atau kedua kaki kangkang kesamping kanan-kiri dengan kedua lutut kaki
sedikit ditekuk.
Cara memegang bola, kedua tangan memegang bola dengan jari-jari
dijarangkan atau direnggangkan. Jari-jari yang dibelakang bola adalah ibu jari
tangan kanan bertemu ibu jari tangan kiri, dan ujung jari telunjuk tangan kanan
bertemu dengan ujung jari telunjuk tangan kiri, sedang jari-jari yang lain
memegang bola dibagian samping bola.
39
Cara melempar, kedua tangan dengan bola diangkat diatas belakang
kepala, pandangan mata kearah teman yang akan diberi operan bola. Waktu akan
melempar bola, badan ditarik kebelakang sehingga badan melengkung. Waktu
melempar bola, dengan kekuata otot-otot perut, panggul, lengan, bahu dan kedua
tangan diayunkan ke depan kemudian dibantu kedua lutut yang diluruskan badan
digerakkan seolah-olah dijatuhkan ke depan bersamaan bola dilepas.
Gerak lanjutan, ialah berdiri diatas ujung-ujung jari kaki tetap diatas tanah
dan seterusnya diteruskan dengan gerakan lari untuk mencari posisi ( Sukatamsi,
1984: 184-185).
Pelaksanaan tes throw in tanpa awalan yaitu sampel melakukan throw in
tanpa awalan sejauh mungkin. Masing-masing sampel diberi kesempatan
melempar tiga kali dan hasil throw in yang terjauh itu yang diambil. Jauhnya hasil
throw in akan diukur dari garis tepi lapangan sebelum bola dilempar sampai pada
titik jatuhnya bola setelah dilempar. Sampel yang melakukan tes berdiri
disamping garis tepi dan menghadap lapangan. Untuk prestasi lemparan
kelompok umur 10-12 tahun: perunggu: 10 meter, perak: 12 meter, emas: 14
meter, sedangkan untuk kelompok umur 12-14 tahun: perunggu: 12 meter, perak:
14 meter, emas: 16 meter (Sukatamsi, 1984: 259).
40
Gambar 13. Sudut elevasi lambungan bola
(Soedarminto, Kinesiologi, 1992: 92)
(Tri Tunggal, Kinesiologi, 2009: 80)
Gambar 14. Instrumen penelitian Throw in
(Sukatamsi, 1984: 259)
3.6 Prosedur Penelitian
3.6.1. Tahap Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, penulis mengajukan surat ijin pengajuan
penelitian kepada ketua SSB UNNES. Setelah mendapat ijin penelitian maka
penelitian baru dilaksanakan yang dimulai dari pemberian penjelasan kepada
seluruh sampel mengenai penelitian yang akan dilakukan dan program-program
41
yang telah disusun, kemudian diadakan tes awal kepada semua sampel sebanyak
20 orang.
3.6.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap pelaksanan penelitian meliputi tes awal dilaksanakan pada Hari
Kamis, 2 Juni 2011 Pukul 15.00 WIB di lapangan sepakbola UNNES Sampangan.
Pemberian program latihan atau perlakuan tes dilaksanakan pada tanggal 7 Juni
2011 sampai dengan 10 Juli 2011. Tes akhir dilaksanakan hari Minggu tanggal 17
Juli 2011 Pukul 07.00 WIB di lapangan sepakbola UNNES Sampangan. Latihan
atau program latihan dilakukan 3 kali dalam satu minggu sampai mencapai 16 kali
pertemuan.
Secara keseluruhan, penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu yang
terbagi dalam 3 kegiatan diantaranya tes awal, perlakuan atau pelaksanaan
program, dan tes akhir.
1) Tes Awal
Sebelum tes awal dimulai anak coba (testee) diberi penjelasan tentang
jauhnya throw in tanpa awalan. Setelah semua jelas tes awal baru dimulai. Tes
awal ini digunakan sebagai pedoman untuk memisahkan anak coba ke dalam
kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2.
Adapun langkah-langkah tes awal adalah sebagai berikut: setiap anak coba
dipanggil satu per satu menurut daftar nama yang telah disusun dari nomor 1
sampai 20, kemudian anak coba yang dipanggil berdiri di tepi lapangan (garis
lapangan) dengan membawa bola dan siap untuk melakukan tes throw in tanpa
awalan. Setelah pencatat nilai, dan pengukur jauhnya lemparan siap maka anak
42
coba dapat melakukan throw in tanpa awalan. Setiap testee melakukan lemparan
sebanyak 3 kali. Nilai yang diambil adalah hasil lemparan yang paling jauh dan
nilai tersebut dimasukkan ke dalam tabel pre-test (tes awal).
Tujuan dari pelaksanaan tes awal ini adalah:
a) Mengetahui kemampuan anak coba sebelum mendapat perlakuan, serta
untuk memasang-masangkan anak coba secara ordinal pairing yaitu anak
coba yang hasil tes awalnya sama kemudian dipasangkan ke dalam
kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperinmen 2.
b) Dimasukkan ke dalam rumus a-b-b-a juga secara orinal pairing, yang
hasilnya sama dipasangkan sehingga anak coba dapat dibagi ke dalam
kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2.
2) Treatment atau Pemberian Perlakuan
Setelah tes awal selesai dilakukan, maka anak coba dipisahkan ke dalam
kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Selanjutnya kelompok
eksperimen 1 diberikan latihan push up normal dan kelompok eksperimen 2
diberi latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku.
Latihan adalah suatu proses berlatih yang sistematis yang dilakukan secara
berulang-ulang dan kian hari jumlahnya makin bertambah (Tohar, 2008: 1).
Waktu latihan dalam penelitian ini adalah 16 (enam belas) kali pertemuan.
Peneliti memberikan perlakuan terhadap subjek yang akan diteliti dan pada
prinsipnya latihan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil throw in
dalam permainan sepakbola.
43
Beban latihan ditentukan dengan cara intensitas dengan repetisi maksimal
atau maksimum repetition (RM). Makin rendah intensitasnya makin banyak
jumlah repetisinya (Rubianto hadi, 2007: 85). Beban latihan pertama untuk push
up normal dimulai sebanyak 75% RM, selanjutnya setiap 1 minggu ditambah
intensitas beban sebesar 5%. Dengan demikian pada program latihan ditetapkan
sebagai berikut: 1) pertemuan 1-3 = 75% RM, 2) pertemuan 4-6 = 80 % RM , 3)
7-9 = 85% , 4) pertemuan 10-12 = 90% RM, 5) pertemuan 13-15 RM = 95%, dan
pertemuan ke-16 digunakan sebagai pengambilan tes akhir. Sedangkan beban
latihan pertama untuk latihan push up dengan tangan menumpu pada tembok atau
bangku dimulai sebanyak 75% RM, selanjutnya setiap 1 minggu ditambah
intensitas beban sebesar 5%. Dengan demikian program latihan ditetapkan sebagai
berikut: 1) pertemuan 1-3 = 75% RM, 2) pertemuan 4-6 = 80% RM, 3) pertemuan
7-9 = 85%RM, 4) pertemuan 10-12 = 90% RM, 5) pertemuan 13-15 = 95% RM,
dan pertemuan ke-16 digunakan sebagai pengambilan tes akhir. Oleh karena
repetisi maksimal dari tiap sampel dalam kelompok eksperimen 1 dan 2 tidak
sama, maka diperlukan lembar data latihan sampel yang dapat dipakai sebagai
pedoman untuk mengetahui porsi push up yang harus dilakukan berdasarkan
repetisi maksimalnya. Dalampelaksanaanya peneliti dibantu oleh pelatih dan
asisten pelatih SSB UNNES .
3) Tes Akhir
Setelah pemain atau anak coba melakukan latihan selama 16 kali
pertemuan, maka diadakan tes akhir. Pelaksanaan tes akhir. Pelaksanaan tes akhir
ini sama seperti tes awal yaitu mengukur jauhnya throw in tanpa awalan. Tes ini
44
bertujuan untuk memperoleh data akhir sebagai hasil dari penelitian, sehingga
dapat diketahui perbedaan hasil yang dicapai setelah melakukan latihan selama 16
kali pertemuan. Dari hasil tes akhir ini dapat diketahui peningkatan ketrampilan
anak coba dalam melakukan throw in tanpa awalan setelah mendapatkan latihan
push up normal untuk kelompok eksperimen 1 dan push up dengan tangan
menumpu pada bangku untuk kelompok eksperimen 2.
3.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penelitian
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penelitian ini meliputi beberapa
faktor antara lain sebagai berikut:
3.7.1. Faktor kesungguhan hati
Kesungguhan hati dalam melakukan penelitian dapat mempengaruhi hasil
yang dicapai dalam penelitian. Untuk itu perlu diupayakan untuk menjaga agar
pemain tetap memiliki kesungguhan hati selama mengikuti latihan. Upaya
tersebut adalah: 1) memberikan penjelasan tentang eksperimen yaitu objek
penelitian dan pengarahan untuk menjaga agar faktor-faktor di luar dapat
terkontrol, 2) dengan dibantu pelatih dan teman dari penulis,kami mengontrol dan
mengawasi jalannya latihan secara teratur.
3.7.2. Faktor kegiatan di luar penelitian
Kegiatan pemain setelah dilakukan perlakuan penelitian selesai sangat sulit
diketahui, untuk itu penulis menenkankan agar tidak melakukan segala kegiatan
yang sama maupun tidak sama karena mungkin dapat mempengaruhi hasil latihan.
Karen aporsi latihan berbeda dari anak yang menjadi sampel penelitian.
45
3.7.3. Faktor latihan yang dilakukan
Faktor ini mempunyai peranan penting dalam mencapai hasil yang baik
,sehingga di dalam menerangkan cara melempar bola harus jelas dan tegas tahap
demi tahap dan selalu didemontrasikan agar anak coba mencontoh dengan benar.
3.7.4. Faktor kebosanan
Karena latihan atau perlakuan yang diberikan kepada sampel sifatnya sama
untuk kelompok eksperimen 1 maupun kelompok eksperimen 2, dimana pada
kelompok eksperimen 1 diberi latihan push up normal dan kelompok eksperimen
2 diberi latihan push up dengan tangan menumpu pada tembok atau bangku,
maka akan menjadikan anak mengalami kebosanan dalam latihan, untuk
mengatasi hal ini dalam kegiatan penelitian diberi motivasi supaya tidak jenuh
dalam mengikuti penelitian.
3.7.5. Faktor kemampuan pemain
Masing-maing pemain memiliki kemampuan dasar yang berbeda dalam
menangkap penjelasan dan demonstrasi yang dilakukan pelatih, sehingga
kemungkinan malakukan kesalahan dalam latihan masih ada. Untuk itu penulis
selalu mengadakan koreksi secara langsung bagi pemain yang melakukan
kesalahan dan secara umum setelah kegiatan.
3.8 Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
statistik. Data-data yang diperoleh selanjutnya akan dimasukkan dalam tabel
perhitungan statistik sebagai berikut:
46
Tabel 1. Persiapan Perhitungan Statistik
No Pasangan Subjek X1 X2 D
(X1-X2)
d
(D-MD) d
2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1
2
3
Dst
∑N ∑X1 ∑X2 ∑D ∑d ∑d2
Keterangan:
X1 : Hasil terakhir kelompok eksperimen 1.
X2 : Hasil terakhir kelompok eksperimen 2.
D : Perbedaan tiap-tiap pasang.
d : Deviasi perbedaan.
d2 : Kuadrat dari deviasi perbedaan.
∑N : Jumlah pasangan subjek.
Penjelasan pengisian kolom-kolom tabel diatas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Kolom 1. Nomor urut pasangan.
Kolom 2. Pasangan subjek yang dipasangkan.
47
Kolom 3. Nilai dari kelompok eksperimen 1.
Kolom 4. Nilai dari kelompok eksperimen 2.
Kolom 5. Selisih angka dari masing-masing pasangan diberi tanda D, diperoleh
dari selisih nilai antara X1-X2.
Kolom 6. Deviasi dari perbedaan masing-masing pasangan yang diperoleh dari D
dikurangi MD (Mean Perbedaan).
Kolom 7. Kuadrat dari deviasi perbedaan masing-masing pasangan.
Untuk menganalisis data selanjutnya dapat digunakan rumus t-tes:
Keterangan:
MD : Mean perbedaan
∑d2
: Jumlah kuadrat dari deviasi perbedaan mean
N : jumlah pasangan atau subjek (Sutrisno Hadi, 2004: 487)
48
Uji coba hipotesis kerja menyatakan “Ada Pengaruh Latihan Push Up Normal
Dan Push Up Dengan Tangan Menumpu Pada Bangku Terhadap Jauhnya Hasil
Throw In Tanpa Awalan Pada Pemain SSB UNNES Tahun 2011”
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Data hasil penelitian diproleh dari tes awal dan tes akhir pada pemain SSB
UNNES Semarang diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 2. Data Tes Eksperimen 1 Push Up Normal
No.
Subjek Pre-Test Post-Test
D
(Post-Test) – (Pre-Test)
15 14.54 17.00 2.46
13 12.54 13.05 0.41
17 12.42 13.05 0.63
14 12.03 12.50 0.47
18 11.05 12.05 1.00
06 7.65 8.35 0.70
04 7.60 10.00 2.40
11 6.85 9.50 2.65
09 6.76 7.10 0.34
07 6.27 7.75 1.48
N = 10
∑ 97.81
X1 = 9.781
∑110.35
X2 = 11.035
∑D = 12.54
50
Tabel 3. Data Tes Eksperimen 2 Push Up Dengan Tangan Menumpu Pada
Bangku
No.
Subjek Pre-Test Post-Test
D
(Post-Test) – (Pre-Test)
16 13.52 13.60 0.08
12 13.20 13.30 0.10
20 12.34 13.80 1.46
19 12.33 12.60 0.27
10 8.73 9.40 0.67
05 8.16 9.10 0.94
01 7.00 9.70 2.70
08 6.85 7.70 0.85
03 6.70 7.50 0.80
02 6.50 7.51 1.01
N = 10
∑ 95.33
X1 = 9.533
∑103.76
X2 = 10.376
∑D = 8.88
1. Hasil latihan push up normal terhadap prestasi jauhnya throw in tanpa
awalan pada pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun Semarang tahun 2011.
Data Pada tes awal kelompok eksperimen1 dari rentangan nilai dari hasil
terendah 6,.27 – 14.54. jumlah skor total 97.81 dan skor rata-rata 9.781.
sedangkan setelah diberi perlakuan selama 15 kali pertemuan dengan variabel
51
bebas push up normal, maka diperoleh dengan rentangan nilai dari hasil terendah
7.75 dan hasil tertinggi 17.00. jumlah skor total 110.35 dan skor rata-rata 11.035.
selain itu dari penjabaran hasil lemparan yang diperoleh yaitu hasil prestasi
dibawah rata-rata 4 anak (40%) dan diatas rata-rata 6 anak (60%).
2. Hasil latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap
prestasi jauhnya throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES usia 10-15
tahun Semarang tahun 2011.
Data pada tes awal kelompok eksperimen 2 dari rentangan nilai dari hasil
terendah 6.50 – 13.52. jumlah skor total 95.33 dan skor rata-rata 9.533. sedangkan
setelah anak diberi perlakuan selama 15 kali pertemuan dengan variabel bebas
push up dengan tengan menumpu pada bangku, maka diperoleh dengan rentangan
nilai dari hasil terendah 7.51 dan hasil tertinggi 13.60. jumlah skor total 103.76
dan skor rata-rata 10.376. selain dari penjabaran hasil lemparan yang diperoleh
yaitu hasil prestasi dibawah rata-rata = 6 anak (60%) dan diatas rata-rata 4 anak
(40%).
Dari data-data hasil latihan push up normal terhadap prestasi jauhnya
throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun Semarang
tahun 2011 tersebut akan dimasukkan ke dalam perhitunagan statistik yang
didasarkan sesuai dengan pedoman perhitungan statistik sebagai berikut: N = 10;
∑X1 = 97.81; ∑X2 = 110.35; ∑D = 12.54; ∑d = 0.04; ∑d2 = 7.691; MD = 1.25; t =
4.295.
52
Dari data-data hasil latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku
terhadap prestasi jauhnya throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES usia
11-15 tahun Semarang tahun 2011 tersebut akan dimasukkan ke dalam
perhitunagan statistik yang didasarkan sesuai dengan pedoman perhitungan
statistik sebagai berikut: N = 10; ∑X1 = 95.33; ∑X2 = 103.76; ∑D = 8.88; ∑d =
0.08; ∑d2 = 5.2804; MD = 0.88; t = 3.666.
Mean tes awal kelompok eksperimen 1 (kelompok eksperimen push up
normal) = 9.781; Mean tes awal kelompok eksperimen 2 (kelompok eksperimen
push up dengan tangan menumpu pada bangku) = 9.533; Mean tes akhir
kelompok eksperimen 1 (kelompok eksperimen push up normal) = 11.035; Mean
tes akhir kelompok eksperimen 2 (kelompok eksperimen push up dengan tangan
menumpu pada bangku) = 10.376.
4.2. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian
Data yang sudah diperoleh selanjutnya dianalisis untuk uji hipotesis yang
diajukan dalam penelitian dengan menggunakan uji – t menggunakan pre test dan
post test one group design, maka hasilnya akan dapat disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 4. Hasil Uji Eksperimen 1
t - hitung t – tabel Keterangan
4.295 2.262 Berbeda
53
Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan t – tes diperoleh t – hitung
sebesar 4.295. Selanjutnya dibandingkan dengan t – tabel pada tarf signifikasi 5%
yaitu sebesar 2.262. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa t – hitung berbeda
dengan t – tabel (t-hitung = 4.295 > t-tabel = 2.262), hal ini dapat diketahui bahwa
ada pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa
awalan pada SSB UNNES tahun 2011.
Tabel 5. Hasil Uji Eksperimen 2
t - hitung t – tabel Keterangan
3.666 2.262 Berbeda
Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan t – tes diperoleh t – hitung
sebesar 3.666. Selanjutnya dibandingkan dengan t – tabel pada tarf signifikasi 5%
yaitu sebesar 2.262. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa t – hitung berbeda
dengan t – tabel (t-hitung = 3.666 > t-tabel = 2.262), hal ini dapat diketahui bahwa
ada pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap
jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada SSB UNNES tahun 2011.
Tabel 6. Peningkatan Mean Hasil Kemampuan Lemparan
Kelompok
Mean Peningkatan
Mean Hasil
Kemampuan
Lemparan
Keterangan
Tes Awal Tes Akhir
54
Eksperimen
1
Hasil
Kemampuan
Lemparan
97.81 110.35 12.54
Kenaikan
Mean Hasil
Kemampuan
Lemparan
Eksperimen
1 lebih besar
dari pada
Eksperimen
2
Eksperimen
1
Hasil
Kemampuan
Lemparan
95.33 103.76 8.43
Berdasar hasil tersebut diatas dapat diketahui bahwa nilai mean kelompok
eksperimen 1 lebih besar dari pada mean kelompok eksperimen 2 (110,35 >
103.76) dan dari nilai mean eksperimen 1 dan eksperimen 2 maka dapat diketahui
besar presentase peningkatan mean dari tes awal sebelum diberi latihan push up
normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku dan setelah diberi
latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku
sebesar 6.59. Dari hasil peningkatan mean hasil kemampuan lemparan di atas
maka diketahui bahwa latihan push up normal mengalami peningkatan 12.54 dan
latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku mengalami peningkatan
sebesar 8.43 terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada siswa SSB
UNNES tahun 2011.
Tabel 7. Peningkatan Presentase Hasil Kemampuan Lemparan
Kelompok
Mean Peningkatan
Mean Hasil
Kemampuan
Lemparan
Keterangan
Tes Awal Tes Akhir
55
Eksperimen
1
Hasil
Kemampuan
Lemparan
9.781 11.035 1.12
Kenaikan
Presentase
Hasil
Kemampuan
Lemparan
Eksperimen
1 lebih besar
dari pada
Eksperimen
2 adalah
sebesar
1.15%
Eksperimen
1
Hasil
Kemampuan
Lemparan
9.533 10.376 1.08
Besar presentase dari tes akhir throw in dari push up normal dan dari tes
akhir throw in dari push up dengan tangan menumpu pada bangku diketahui
sebesar 1.15%, jadi dapat diketahui setelah para pemain SSB UUNES Semarang
tahun 2011 diberi perlakuan eksperimen 1 latihan push up normal dan eksperimen
2 latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku selama 15 kali pertemuan
maka mengalami kenaikan presentase sebanyak 1.15%. berdasarkan hasil
tersebnut diatas dapat ditentukan bahwa metode latihan push up normal lebih baik
dari pada metode latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap
kemampuan throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES usia 11 – 15 tahun
Semarang tahun 2011.
4.3. Pembahasan
Adanya perbedaan hasil terbukti bahwa walaupun keduanya sama-sama
melatih kelompok otot-otot ekstensor lengan dan bahu ternyata pengaruh yang
disumbangkan terhadap kemampuan throw in tanpa awalan tidak sama diantara
keduanya.
56
Pada latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku dalam
pelaksanaannya melatih otot-otot ekstensor bahu dan lengan (petrocales,
trapezius, tricep) dengan porsi yang hampir sama, sehingga beban terasa ringan
karena posisi tangan lebih tinggi dari kaki. Latihan push up normal lebih berat
karena posisi tangan dan kaki seimbang tingginya. Prinsip perbedaannya terletak
pada ketinggian tangan sehingga dengn posisi tangan semakin tinggi, maka beban
lebih ringan otomatis peningkatan otot-otot bahu dan lengan lebih sedikit
peningkatannya dibandingkan push up normal. Dengan demikian push up normal
lebih banyak meningkatkan otot-otot bahu dan lengan.
Berdasarkan uraian di atas penelitian ini telah terbukti kebenarannya
dengan adanya perubahan hasil lemparan setelah dilakukan pada saat tes akhir
dilihat dari mean dari kedua kelompok eksperimen. Dengan adanya peningkatan
hasil lemparan ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang berarti dari latihan
push up normal dan latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku
terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES usia 11-
15 tahun Semarang tahun 2011. Dan berdasarkan hasil yang ada ternyata
kelompok eksperimen 1 yang mendapatkan latihan push up normal lebih baik dari
pada kelompok eksperimen 2 yang mendapatkan latihan push up dengan tangan
menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain
SSB UNNES usia 11-15 tahun Semarang tahun 2011.
Hal ini dibuktikan dengan besarnya selisih hasil throw in pada pre test dan
post test yang dengan hasil kelompok eksperimen 1 yang mendapatkan latihan
push up normal lebih besar dari pada kelompok eksperimen 2 yang mendapatkan
57
latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku. Hal ini dikarenakan
latihan push up normal memiliki beban lebih berat dibandingkan dengan latihan
push up dengan tangan menumpu pada bangku.
Berdasarkan kenyataan-kenyataan di atas dapat dijelaskan bahwa hipotesis
alternatif yang menyatakan Latihan Push Up normal lebih baik dari pada Push Up
dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa
awalan pada pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun Semarang tahun 2011 “
diterima”.
58
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan analisa data penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Ada pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa
awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011.
2. Ada pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku
terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES
tahun 2011.
3. Metode latihan push up normal berpengaruh lebih baik dari pada metode
latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya
hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011.
5.2. Saran-saran
Berdasarkan analisis dan simpulan, maka penulis mengemukakan saran
sebagai berikut :
1. Untuk pelatih SSB UNNES dalam usaha meningkatkan kemampuan throw
in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun dianjurkan
untuk menggunakan metode latihan push up normal.
59
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur kemampuan pemain SSB
UNNES dalam hal throw in tanpa awalan agar meningkatkan prestasi throw
in lebih baik lagi.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan perbandingan bagi peneliti
muda atau mahasiswa apabila akan mengadakan penelitian yang sejenis
dengan sampel yang berbeda, dengan memperhatikan kendala-kendala yang
berbeda.
60
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hadi, Rubianto. 2007. Ilmu Kepelatihan Dasar. Semarang: Rumah Indonesia.
Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research Jilid 1. Yogyakarta: Andi Offset.
http://id.wikipedia.org/wiki/Push-up
Keputusan Dekan FIK No. 504/FIK/2009. Pedoman Penyusunan Skripsi Strata I.
Semarang: FIK UNNES.
Mielke, Danny. 2007. Dasar-dasar Sepak Bola. Bandung: Pakar Raya.
PSSI. 2010. Laws Of The Game (Peraturan Pertandingan) FIFA 2010/2011.
Jakarta: PSSI.
Rohim, Abdul. 2008. Bermain Sepak Bola. Semarang: CV. Aneka Ilmu.
Sajoto, M. 1995. Peningkatan & Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam
Olahraga . Semarang: EFF Dahara Prize.
Sucipto dkk. 2000. Sepakbola. Jakarta: Depdikbud.
Sudarminto. 1992. Kinesiologi. Jakarta: Depdikbud.
Sugiyono. 2000. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA
Sukatamsi. 1984. Teknik Dasar Bermain Sepakbola. Solo: Tiga Serangkai.
Sumorsardjuno, Sadoso. 1994. Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga.
Jakarta. PT. Gramedia: Pustaka Utama.
Syaifuddin, 1996. Anatomi Fisiologi Untuk Perawat. Jakarta : EGC.
Tohar. 2008. Ilmu Kepelatihan. Semarang: FIK UNNES.
Tunggal, Tri. 2009. Kinesiologi. Semarang: FIK UNNES.
WJS.Poerwadinata. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
LAMPIRAN
Lampiran 1 61
Lampiran 2 62
Lampiran 3 63
Lampiran 5 65
PROGRAM LATIHAN KEGIATAN
Tempat : Lapangan UNNES Sampangan (depan Universitas Wahid
Hasyim), Semarang.
Sampel : 20 Pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun
Pelaksanaan : Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 2 Juni 2011 sampai dengan
17 Juli 2011.
Waktu : Hari Selasa dan Kamis pukul 15.00 – 1630 WIB, dan hari Minggu
pukul 07.00 – 09.00 WIB.
Setiap tatap muka terdiri dari :
a) Pendahuluan (5 menit)
Pendahuluan berisi penjelasan kegiatan latihan.
b) Pemanasan (15 menit)
Melakukan kegiatan peregangan, pelemasan, kelentukan dan penguluran.
c) Latihan inti ( 45 menit)
Kedua kelompok mendapatkan porsi latihan yang sama. Kelompok
eksperimen 1 diberi latihan push up normal dan kelompok eksperimen 2
diberi latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku.
d) Pendinginan dan koreksi kesalahan (10 menit)
Setiap selesai kegiatan latihan ditutup dengan pendinginan dan koreksi
kesalahan latihan yang dilakukan serta penjelasan kegiatan pertemuan
berikutnya.
Lampiran 6 66
DAFTAR POPULASI PENELITIAN
No Nama Tempat/Tgl Lahir Umur
1 Rizki Andreanto Semarang / 6 September 2000 11 tahun
2 Bondan Prasetyo Semarang / 5 Agustus 2000 11 tahun
3 Ilham Maulana Saputra Semarang / 14 Juli 2000 11 tahun
4 Bangun Rendi Permana Semarang / 27 April 2000 11 tahun
5 Muhammad Rafi Setyanto Semarang / 15 Desember 2000 11 tahun
6 Muhammad Rifai Semarang / 08 Januari 2000 11 tahun
7 Raul Farel Pranaya Semarang / 11 Februari 2000 11 tahun
8 Bagas Pamungkas Semarang / 16 Maret 2000 11 tahun
9 Muhammad Eksanto Semarang / 26 Oktober 2000 11 tahun
10 Bangkit Rendi Permana Semarang / 27 April 2000 11 tahun
11 Aditya Dwi Susanto Semarang / 14 November 2000 11 tahun
12 Muhammad Muksin Fattah Semarang / 09 Juni 1997 14 tahun
13 Handoko Semarang / 19 Juli 1998 13 tahun
14 Muhammad Farhan Alfauzi Semarang / 12 Mei 1996 15 tahun
15 Faisal Arnaz Semarang / 22 September 1997 14 tahun
16 Eka Fahri Eriyanto Semarang / 26 Desember 1999 12 tahun
17 Khoirul Anam Semarang / 29 Mei1997 14 tahun
18 Erfan Andrianto Semarang / 10 Juli 1998 13 tahun
19 Yuda Ari Pramono Semarang / 10 Juni 1997 14 tahun
20 Muh. Astya Amar .M Ambarawa / 01 Maret 1998 13 tahun
Koordinator SSB UNNES
Liliek H.P
NIP. 19590324.198503.1.002
Lampiran 7 67
DATA TES AWAL (PRE-TEST) THROW IN TANPA AWALAN
No No.
Tes Nama
Lemparan
1
Lemparan
2
Lemparan
3
Prestasi
Terbaik
1 01 Rizki 6.35 m 6.65 m 7.00 m 7.00 m
2 02 Bondan 6.45 m 6.50 m 5.60 m 6.50 m
3 03 Ilham 5.55 m 6.70 m 5.80 m 6.70 m
4 04 Bangun 7.28 m 7.60 m 7.28 m 7.60 m
5 05 Rafi 7.20 m 7.48 m 8.16 m 8.16 m
6 06 Rifai 6.20 m 7.05 m 7.65 m 7.65 m
7 07 Raul 5.83 m 6.15 m 6.27 m 6.27 m
8 08 Bagas 6.77 m 6.85 m 6.60 m 6.85 m
9 09 Eksan 6.58 m 6.75 m 6.76 m 6.76 m
10 10 Bangkit 8.73 m 8.26 m 8.14 m 8.73 m
11 11 Adit 6.80 m 6.85 m 5.63 m 6.85 m
12 12 Muksin 13.10 m 13.20 m 12.52 m 13.20 m
13 13 Handoko 12.40 m 11.65 m 12.64 m 12.64 m
14 14 Farhan 11.83 m 12.03 m 9.73 m 12.03 m
15 15 Faisal 14.54 m 11.37 m 13.36 m 14.54 m
16 16 Fahri 12.51 m 12.87 m 13.52 m 13.52 m
17 17 Anam 11.88 m 11.49 m 12.42 m 12.42 m
18 18 Andri 9.12 m 8.44 m 11.05 m 11.05 m
19 19 Yuda 11.72 m 10.83 m 12.33 m 12.33 m
20 20 Amar 11.67 m 12.34 m 11.35 m 12.34 m
Lampiran 8 68
DATA TES AWAL SETELAH DIURUTKAN
No No. Tes Nama Prestasi
1 15 Faisal 14.54 m
2 16 Fahri 13.52 m
3 12 Muksin 13.20 m
4 13 Handoko 12.64 m
5 17 Anam 12.42 m
6 20 Amar 12.34 m
7 19 Yuda 12.33 m
8 14 Farhan 12.03 m
9 18 Andri 11.05 m
10 10 Bangkit 8.73 m
11 05 Rafi 8.16 m
12 06 Rifai 7.65 m
13 04 Bangun 7.60 m
14 01 Rizki 7.00 m
15 08 Bagas 6.85 m
16 11 Adit 6.85 m
17 09 Eksan 6.76 m
18 03 Ilham 6.70 m
19 02 Bondan 6.50 m
20 07 Raul 6.27 m
Lampiran 9 69
DATA TES AWAL (PRE-TEST) THROW IN DARI YANG TERTINGGI
SAMPAI TERENDAH UNTUK DI MATCHING
No No.
Tes Nama Hasil
Rumus
Match Matching
Pasangan
No. Tes Pasangan
1 15 Faisal 14.54 A A-B 14.54 - 13.52 15 - 16
2 16 Fahri 13.52 B
3 12 Muksin 13.20 B A-B 12.64 – 13.20 12 - 13
4 13 Handoko 12.64 A
5 17 Anam 12.42 A A-B 12.42 – 12.34 17 - 20
6 20 Amar 12.34 B
7 19 Yuda 12.33 B A-B 12.03 – 12.33 19 - 14
8 14 Farhan 12.03 A
9 18 Andri 11.05 A A-B 11.05 – 8.73 18 - 10
10 10 Bangkit 8.73 B
11 05 Rafi 8.16 B A-B 7.65 - 8.16 05 - 06
12 06 Rifai 7.65 A
13 04 Bangun 7.60 A A-B 7.60 – 7.00 04 - 01
14 01 Rizki 7.00 B
15 08 Bagas 6.85 B A-B 6.85 – 6.85 08 - 11
16 11 Adit 6.85 A
17 09 Eksan 6.76 A A-B 6.76 – 6.70 09 - 03
18 03 Ilham 6.70 B
19 02 Bondan 6.50 B A-B 6.27 – 6.50 02 - 07
20 07 Raul 6.27 A
Lampiran 10 70
DATA HASIL TES AWAL (PRE-TEST) THROW IN
KELOMPOK EKSPERIMEN 1 DAN KELOMPOK EKSPERIMEN 2
Kelompok Eksperimen 1
Push Up Normal
Kelompok Eksperimen 2
Push Up Dengan Tangan Menumpu Pada
Bangku
No No.
Tes Nama Hasil No
No.
Tes Nama Hasil
1 15 Faisal 14.54 m 1 16 Fahri 13.52 m
2 13 Handoko 12.64 m 2 12 Muksin 13.20 m
3 17 Anam 12.42 m 3 20 Amar 12.34 m
4 14 Farhan 12.03 m 4 19 Yuda 12.33 m
5 18 Andri 11.05 m 5 10 Bangkit 8.73 m
6 06 Rifai 7.65 m 6 05 Rafi 8.16 m
7 04 Bangun 7.60 m 7 01 Rizki 7.00 m
8 11 Adit 6.85 m 8 08 Bagas 6.85 m
9 09 Eksan 6.76 m 9 03 Ilham 6.70 m
10 07 Raul 6.27 m 10 02 Bondan 6.50 m
N = 10 ∑ = 97.81 N = 10 ∑ = 95.33
Lampiran 11 71
PROGRAM LATIHAN REPETISI MAKSIMAL DAN BEBAN LATIHAN
DALAM 16 PERTEMUAN EKSPERIMEN 1 PUSH UP NORMAL
Nama No.
Sampel RM
Beban Meningkat 5 % Setiap Minggu
Repetisi Turun Setiap Minggu
Minggu
1
Minggu
II
Minggu
III
Minggu
IV
Minggu
V
75% x
5 rep
80% x
4 rep
85% x
3 rep
90% x
2 rep
95% x
1 rep
Faisal 15 28 24 26 28 30 32
Handoko 13 20 16 18 20 22 24
Anam 17 22 18 20 22 24 26
Farhan 14 21 17 19 21 23 25
Andri 18 21 17 19 21 23 25
Rifai 06 14 10 12 14 16 18
Bangun 04 16 12 14 16 18 20
Adit 11 18 14 16 18 20 22
Eksan 09 19 15 17 19 21 23
Raul 07 15 11 13 15 17 19
Catatan:
Program push up diberikan pada akhir latihan, sebelum
penenangan/peregangan.
Ditekankan pada sampel agar tidak melakukan latihan push up / latihan
beban lain selain dari program yang telah ditentukan.
Istirahat 1-2 menit untuk minggu ke 1-4 dan 2-3 menit untuk minggu ke 5.
Lampiran 12 72
PROGRAM LATIHAN REPETISI MAKSIMAL DAN BEBAN LATIHAN
DALAM 16 PERTEMUAN EKSPERIMEN 2 PUSH UP DENGAN TANGAN
MENUMPU PADA BANGKU
Nama No.
Sampel RM
Beban Meningkat 5 % Setiap Minggu
Repetisi Turun Setiap Minggu
Minggu
1
Minggu
II
Minggu
III
Minggu
IV
Minggu
V
75% x
5 rep
80% x
4 rep
85% x
3 rep
90% x
2 rep
95% x
1 rep
Fahri 16 24 20 22 24 26 28
Muksin 12 21 17 19 21 23 25
Amar 20 19 15 17 1 9 21 23
Yuda 19 23 19 21 23 25 27
Bangkit 10 17 13 15 17 19 21
Rafi 05 15 11 13 15 17 19
Rizki 01 16 12 14 16 18 20
Bagas 08 13 9 11 13 15 17
Ilham 03 16 12 14 16 18 20
Bondan 02 11 7 9 11 13 15
Catatan:
Program push up diberikan pada akhir latihan, sebelum
penenangan/peregangan.
Ditekankan pada sampel agar tidak melakukan latihan push up / latihan
beban lain selain dari program yang telah ditentukan.
Istirahat 1-2 menit untuk minggu ke 1-4 dan 2-3 menit untuk minggu ke 5.
Lampiran 13 73
PROGRAM LATIHAN
PUSH UP NORMAL DAN PUSH UP DENGAN TANGAN MENUMPU PADA
BANGKU
Minggu Pertemuan
Kelompok
Eksperimen 1
Push Up Normal
Eksperimen 2
Push Up Dengan Tangan
Menumupu Pada Bangku
Kamis/2 Juni 2011 Pre-Test
I
Selasa/7 Juni
2011
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 75% x 5
rep
2. Istirahat tiap set 1-
2 menit
d. Penenangan dan
koreksi
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 75% x 5
rep
2. Istirahat tiap set 1-2
menit
d. Penenangan dan
koreksi
Kamis/9 Juni
2011
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 75% x 5
rep
2. Istirahat tiap set 1-
2 menit
d. Penenangan dan
koreksi
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 75% x 5
rep
2. Istirahat tiap set 1-2
menit
d. Penenangan dan
koreksi
Minggu/12
Juni 2011
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 75% x 5
rep
2. Istirahat tiap set 1-
2 menit
d. Penenangan dan
koreksi
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 75% x 5
rep
2. Istirahat tiap set 1-2
menit
d. Penenangan dan
koreksi
Selasa/14 Juni a. Pendahuluan a. Pendahuluan
74
II
2011 b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 80% x 4
rep
2. Istirahat tiap set 1-
2 menit
d. Penenangan dan
koreksi
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 80% x 4
rep
2. Istirahat tiap set 1-2
menit
d. Penenangan dan
koreksi
Kamis/16 Juni
2011
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 80% x 4
rep
2. Istirahat tiap set 1-
2 menit
d. Penenangan dan
koreksi
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 80% x 4
rep
2. Istirahat tiap set 1-2
menit
d. Penenangan dan
koreksi
Minggu/19
Juni 2011
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 80% x 4
rep
2. Istirahat tiap set 1-
2 menit
d. Penenangan dan
koreksi
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 80% x 4
rep
2. Istirahat tiap set 1-2
menit
d. Penenangan dan
koreksi
III
Selasa/21 Juni
2011
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 85% x 3
rep
2. Istirahat tiap set 1-
2 menit
d. Penenangan dan
koreksi
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 85% x 3
rep
2. Istirahat tiap set 1-2
menit
d. Penenangan dan
koreksi
Kamis/23 Juni
2011
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
75
c. Latihan inti
1. Push up: 85% x 3
rep
2. Istirahat tiap set 1-
2 menit
d. Penenangan dan
koreksi
c. Latihan inti
1. Push up: 85% x 3
rep
2. Istirahat tiap set 1-2
menit
d. Penenangan dan
koreksi
Minggu/26
Juni 2011
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 85% x 3
rep
2. Istirahat tiap set 1-
2 menit
d. Penenangan dan
koreksi
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 85% x 3
rep
2. Istirahat tiap set 1-2
menit
d. Penenangan dan
koreksi
IV
Selasa/28 Juni
2011
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 90% x 2
rep
2. Istirahat tiap set 1-
2 menit
d. Penenangan dan
koreksi
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 90% x 2
rep
2. Istirahat tiap set 1-2
menit
d. Penenangan dan
koreksi
Kamis/30 Juni
2011
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 90% x 2
rep
2. Istirahat tiap set 1-
2 menit
d. Penenangan dan
koreksi
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 90% x 2
rep
2. Istirahat tiap set 1-2
menit
d. Penenangan dan
koreksi
Minggu/3 Juli
2011
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 90% x 2
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 90% x 2
76
rep
2. Istirahat tiap set 1-
2 menit
d. Penenangan dan
koreksi
rep
2. Istirahat tiap set 1-2
menit
d. Penenangan dan
koreksi
V
Selasa/5 Juli
2011
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 95% x 1
rep
2. Istirahat tiap set 2-
3 menit
d. Penenangan dan
koreksi
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 95% x 1
rep
2. Istirahat tiap set 2-3
menit
d. Penenangan dan
koreksi
Kamis/7 Juli
2011
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 95% x 1
rep
2. Istirahat tiap set 2-
3 menit
d. Penenangan dan
koreksi
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 95% x 1
rep
2. Istirahat tiap set 2-3
menit
d. Penenangan dan
koreksi
Minggu/10 Juli
2011
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 95% x 1
rep
2. Istirahat tiap set 2-
3 menit
d. Penenangan dan
koreksi
a. Pendahuluan
b. Stretching dan
pemanasan
c. Latihan inti
1. Push up: 95% x 1
rep
2. Istirahat tiap set 2-3
menit
d. Penenangan dan
koreksi
VI Kamis/17 Juli
2011
Post Test
Keterangan:
Kelompok Eksperimen 1 : Melakukan Push up normal
77
Kelompok Eksperimen 2 : Melakukan Push up dengan tangan menumpu pada
bangku
Pre- tes / tes awal dlaksanakan pada tanggal 2 Juni 2011
Post-tes / tes akhir dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2011
Lampiran 14 78
DATA TES AKHIR (POST-TEST) THROW IN TANPA AWALAN
EKSPERIMEN 1
No No.
Tes Nama
Lemparan
1
Lemparan
2
Lemparan
3
Prestasi
Terbaik
1 15 Faisal 15.00 m 17.00 m 15.50 m 17.00 m
2 13 Handoko 12.56 m 12.85 m 13.05 m 13.05 m
3 17 Anam 12.00 m 12.35 m 13.05 m 13.05 m
4 14 Farhan 12.00 m 12.05 m 12.50 m 12.50 m
5 18 Andri 10.60 m 10.00 m 12.05 m 12.05 m
6 06 Rifai 8.10 m 7.50 m 8.35 m 8.35 m
7 04 Bangun 10.00 m 9.70 m 9.50 m 10.00 m
8 11 Adit 9.50 m 7.70 m 9.10 m 9.50 m
9 09 Eksan 6.75 m 7.10 m 7.05 m 7.10 m
10 07 Raul 7.75 m 6.50 m 6.00 m 7.75 m
Lampiran 15 79
DATA TES AKHIR (POST-TEST) THROW IN TANPA AWALAN
EKSPERIMEN 2
No No.
Tes Nama
Lemparan
1
Lemparan
2
Lemparan
3
Prestasi
Terbaik
1 16 Fahri 12.15 m 12.10 m 13.60 m 13.60 m
2 12 Muksin 12.95 m 13.27 m 13.30 m 13.30 m
3 20 Amar 13.50 m 13.80 m 13.00 m 13.80 m
4 19 Yuda 12.50 m 12.10 m 12.60 m 12.60 m
5 10 Bangkit 9.40 m 8.20 m 8.50 m 9.40 m
6 05 Rafi 9.10 m 8.20 m 8.70 m 9.10 m
7 01 Rizki 9.10 m 9.40 m 9.70 m 9.70 m
8 08 Bagas 7.40 m 7.70 m 6.80 m 7.70 m
9 03 Ilham 7.10 m 7.50 m 7.50 m 7.50 m
10 02 Bondan 6.80 m 7.40 m 7.51 m 7.51 m
Lampiran 16 80
DATA TES AKHIR (POST-TEST) THROW IN TANPA AWALAN
KELOMPOK EKSPERIMEN 1 DAN KELOMPOK EKSPERIMEN 2
Kelompok Eksperimen 1
Push Up Normal
Kelompok Eksperimen 2
Push Up Dengan Tangan Menumpu
Pada Bangku
No No.
Tes Nama Hasil No
No.
Tes Nama Hasil
1 15 Faisal 17.00 m 1 16 Fahri 13.60 m
2 13 Handoko 13.05 m 2 12 Muksin 13.30 m
3 17 Anam 13.05 m 3 20 Amar 13.80 m
4 14 Farhan 12.50 m 4 19 Yuda 12.60 m
5 18 Andri 12.05 m 5 10 Bangkit 9.40 m
6 06 Rifai 8.35 m 6 05 Rafi 9.10 m
7 04 Bangun 10.00 m 7 01 Rizki 9.70 m
8 11 Adit 9.50 m 8 08 Bagas 7.70 m
9 09 Eksan 7.10 m 9 03 Ilham 7.50 m
10 07 Raul 7.75 m 10 02 Bondan 7.51 m
N = 10 ∑ = 110.35 N = 10 ∑ = 103.76
Lampiran 17 81
PERHITUNGAN STATISTIK PUSH UP NORMAL
No.
Subjek D
d
(D – MD) d
2
15 2.46 1.21 1.4641
13 0.41 - 0.84 0.7056
17 0.63 - 0.62 0.3844
14 0.47 - 0.78 0.6084
18 1.00 - 0.25 0.0625
06 0.70 - 0.55 0.3025
04 2.40 1.15 1.3225
11 2.65 1.40 1.9600
09 0.34 - 0.91 0.8281
07 1.48 0.23 0.0529
N = 10 ∑D = 12.54 ∑d = 0.04 ∑d2 = 7.691
ttabel = 2.262
Keterangan :
MD : Mean perbedaan
D : Perbedaan tiap pasang
d : Deviasi masing-masing subjek (D – MD)
∑d2 : Jumlah kuadrat deviasi
N : Subjek pada sampel
Lampiran 18 82
PERHITUNGAN STATISTIK PUSH UP DENGAN TANGAN MENUMPU
PADA BANGKU
No.
Subjek D
d
(D – MD) d
2
15 0.08 - 0.80 0.6400
13 0.10 - 0.78 0.5476
17 1.46 0.58 0.3364
14 0.27 - 0.61 0.3721
18 0.67 - 0.21 0.0441
06 0.94 0.06 0.0036
04 2.70 1.82 3.3124
11 0.85 - 0.03 0.0009
09 0.80 - 0.08 0.0064
07 1.01 0.13 0.0169
N = 10 ∑D = 8.88 ∑d = 0.08 ∑d2 = 5.2804
ttabel = 2.262
Keterangan :
MD : Mean perbedaan
D : Perbedaan tiap pasang
d : Deviasi masing-masing subjek (D – MD)
∑d2 : Jumlah kuadrat deviasi
N : Subjek pada sampel
Lampiran 19 83
Lampiran 20 84
Dokumentasi Lapangan
Gambar Lapangan yang digunakan dalam Penelitian
Gambar Sampel Penelitian
85
Gambar Pemanasan Sebelum Pelaksanaan Tes
Gambar Pengarahan Kepada Sampel
86
Gambar Push Up Normal
Gambar Push Up dengan Tangan Menumpu pada Bangku
87
Gambar Tes Lemparan Ke Dalam
Gambar Tes Lemparan Ke Dalam
88
Gambar Game Kecil Sepakbola
Gambar Pendinginan Setelah Pelaksanaan Tes
89
Gambar Roll Meter
Gambar Bola
Gambar Cone
Gambar Alat Tulis