PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN...

71
PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA TESIS Oleh TAGOR DARIUS SIDAURUK 047017019/ AKT SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Transcript of PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN...

Page 1: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA

TESIS

Oleh

TAGOR DARIUS SIDAURUK 047017019/ AKT

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 2: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang

dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang

(Eduardus: 2001). Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan

memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa

akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi

tersebut.

Tujuan seorang investor menginvestasikan dananya dalam bentuk saham di pasar

modal adalah untuk memperoleh hasil yang besar, namun tidak tertutup kemungkinan

risiko akan gagal selalu ada dalam investasi tersebut. Oleh karena itu keberhasilan suatu

investasi dalam saham tidak terlepas dari pengetahuan dan kemampuan investor dalam

mengolah informasi yang tersedia di pasar modal. Keputusan investasi di pasar modal

memerlukan berbagai informasi termasuk didalamnya informasi yang berhubungan

dengan kinerja perusahaan. Informasi yang berhubungan dengan kondisi perusahaan

umumnya ditunjukkan dalam laporan keuangan yang merupakan salah satu ukuran

kinerja perusahaan. Investor pada umumnya membeli saham dengan harapan akan

menerima keuntungan (return) dalam bentuk dividen dan capital gain.

Seiring dengan perkembangan pasar modal maka kebutuhan akan informasi yang

relevan dalam pengambilan keputusan oleh investor juga semakin meningkat. Kegiatan

pasar modal tidak akan terlepas dari tersedianya berbagai macam informasi tentang

emiten. Informasi bagi para pelaku di lantai bursa tersebut akan mempengaruhi berbagai

macam keputusan yang akan diambil, yang berakibat pada perubahan atau fluktuasi

harga maupun saham yang diperdagangkan.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 3: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Beberapa penelitian memberikan bukti bahwa laporan keuangan diperlukan

investor untuk pengambilan keputusan investasi mereka. Informasi laba dan arus kas

membawa muatan informasi ke pasar modal sebagai konsekwensi dari manfaatnya

dalam memprediksi arus kas masa depan. Investor menggunakan informasi akuntansi

tersebut untuk mengevaluasi kinerja perusahaan yang telah tercatat di pasar modal

sebelum mengambil keputusan untuk investasi pada saham perusahaan tertentu yang

dianggap akan dapat memberikan return yang lebih besar dibandingkan dengan

perusahaan lain.

Penelitian yang dilakukan oleh Wilson (1986), Boywen dkk (1986) dan Rayburn

(1986) telah membuktikan eksistensi muatan informasi pada laba, modal kerja operasi

maupun arus kas. Wilson dalam penelitiannya menemukan bukti bahwa ada muatan

informasi tambahan dari pembedaan laba bersih dengan arus kas operasi dan akrual. Di

Indonesia penelitian serupa telah dilakukan oleh Hastuti dan Sudibyo (1998), mereka

menemukan bukti bahwa pengumuman laporan keuangan yang salah satunya adalah

laporan arus kas mempengaruhi keputusan investor di pasar modal. Hal ini terefleksikan

dalam rata-rata perubahan aktivitas volume perdagangan relatif di seputar tanggal

publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah pelaporan arus kas. Ini

dapat diartikan bahwa informasi yang terdapat dalam laporan arus kas mempengaruhi

perdagangan saham di pasar modal.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi harga saham dan return saham di

bursa. Faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal perusahaan.

Berbagai informasi di luar perusahaan seperti informasi ekonomi makro, gejolak politik

dalam negeri, keamanan, nilai tukar rupiah terhadap dollar, sektor industri dan kondisi

pasar seringkali mempengaruhi harga saham dan return saham, namun demikian

seringkali pula faktor internal masih berpengaruh dominan terhadap harga saham dan

return saham, misalnya kinerja keuangan perusahaan yang terangkum dalam laporan

keuangan.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 4: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang dapat

dipergunakan investor dalam mengambil keputusan investasi di bursa. Oleh karena itu

analisis terhadap laporan keuangan ini dianggap penting dilakukan untuk memahami

informasi yang terkandung dalam laporan keuangan tersebut.

Ukuran yang digunakan dalam analisis kinerja keuangan melalui laporan

keuangan ini sangat beragam macamnya dan kadang-kadang berbeda dari satu industri

ke industri lainnya. Salah satu alat analisis yang dapat digunakan oleh investor maupun

pihak manajemen adalah analisis terhadap laporan arus kas (Statement of Cash Flow

Analysis). Manurung (1998:11) berpendapat bahwa analisis terhadap arus kas emiten

melalui laporan arus kas dapat digunakan untuk melihat kinerja perusahaan di bursa

saham dalam rangka membeli suatu saham perusahaan emiten.

Beberapa pendapat menyatakan bahwa laporan keuangan sebaiknya didasarkan

pada Cash Flow Orientation. Penekanan pada arus kas ini diantaranya dikemukakan

oleh Burthon (1981), yang menyatakan bahwa analisis terhadap arus kas masuk dan

arus kas keluar lebih banyak dipakai oleh investor daripada analisis terhadap laba

konvensional. Selain itu ada kesulitan untuk membandingkan laba antar perusahaan

karena tersedianya beberapa alternatif metode akuntansi yang disediakan oleh standar

sehingga membuka peluang untuk terjadinya manipulasi data akrual oleh pihak

manajemen untuk memperbesar labanya. Kelebihan manfaat arus kas dibandingkan

dengan laba dalam pengambilan keputusan investasi juga telah dibuktikan oleh Finger

(1994), yang menguji kemampuan laba untuk memprediksi laba dan arus kas di masa

yang akan datang.

Arus kas merupakan bagian penting dalam perusahaan yang ingin beroperasi

secara terus-menerus karena tanpa adanya arus kas maka kelangsungan perusahaan akan

tersendat-sendat (Manurung 1998: 11). Arus kas yang lancar adalah sangat penting bagi

tujuan likuiditas manajemen. Apabila arus kas melebihi kebutuhan operasi dan ekspansi

perusahaan maka perusahaan tentunya tidak perlu meminjam tambahan dana yang besar

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 5: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

karena arus kas yang berlebih ini akan tersedia untuk mengurangi hutang perusahaan dan

meningkatkan posisi keuangan perusahaan emitmen.

Informasi tentang arus kas berguna bagi investor dan pemakai lainnya sebagai

dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas tersebut.

Berdasarkan Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1

mengidentifikasi beberapa tujuan laporan keuangan. Tujuan yang paling utama adalah

untuk menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pemakai

eksternal lainnya, untuk berkenaan dengan keharusan pelaporan keuangan, yaitu

menyediakan informasi mengenai prospek arus kas untuk membantu investor dan

kreditur dalam mengukur prospek arus kas perusahaan yang bersangkutan karena

investor melakukan investasi kedalam suatu perusahaan, demikian juga kreditur

memberikan kredit kepada suatu perusahaan maka prospek arus kas kreditur akan

dipengaruhi oleh arus kas perusahaan tersebut.

Pada mulanya arus kas bukan merupakan bagian dari pelaporan keuangan,

karena sebelum tahun 1971 pelaporan keuangan yang dikehendaki oleh Generally

Accepted Accounting Principles (GAAP) hanya neraca dan laporan rugi-laba. Seiring

dengan perkembangan ekonomi dan keingingan kreditur, investor dan pemakai lainnya

untuk menerima informasi tentang aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi

menyebabkan FASB pada tahun 1987 mengeluarkan Statement of Financial Accounting

Standard (SFAS) No. 95 berbagai pengeluaran dan penerimaan kas diklasifikasikan

menjadi: aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

Di Indonesia perkembangan standar juga mengalami kemajuan, yang mana pada

tanggal 7 September 1994 pengurus Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mensyahkan

pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Dalam PSAK No. 2 alinea pertama

disebutkan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus menyajikan

laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari pelaporan

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 6: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

keuangan. Sejak itu penyusunan laporan arus kas dalam pelaporan keuangan sudah

merupakan keharusan.

Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh informasi

yang diperlukan investor di lantai bursa. Salah satu informasi akuntansi yang tersedia di

publik (bursa efek) adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah diaudit.

Beberapa informasi seputar aktivitas-aktivitas tersebut sebenarnya dapat

diperoleh dengan membaca laporan keuangan lainnya, namun dalam laporan arus kas

terangkum segala transaksi yang mempengaruhi kas. Misalnya, laba atau rugi bersih

selama periode akuntansi kerap tidak menjelaskan besarnya perubahan saldo laba, selain

itu ada kejadian-kejadian lainnya yang tidak dilaporkan dalam laba rugi, seperti

transaksi-transaksi dividen dan saham yang diperoleh kembali. Lebih dari pada itu,

laporan laba rugi tidak merefleksikan perubahan-perubahan pada rekening ekuitas

pemegang saham lainnya dan semua perubahan dalam rekening ekuitas pemegang

saham disajikan dalam laporan arus kas (Simamora 2000: 372).

Lebih lanjut Simamora (2000: 459) berpendapat bahwa laporan neraca

sebenarnya dapat memberikan informasi tentang asset, kewajiban dan ekuitas pemilik

perusahaan ada saat tertentu, namun demikian neraca memberikan gambaran yang

kurang sempurna tentang asset, kewajiban dan ekuitas pemilik. Hal ini dikarenakan

neraca tidak mengandung informasi bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi dalam

unsur-unsur neraca tersebut dari satu periode ke periode lainnya. Dalam hal ini laporan

arus kas memuat informasi yang lebih rinci tentang bagaimana asset, kewajiban dan

ekuitas pemilik berubah sebagai akibat dari penerimaan dan pengeluaran kas yang

berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan perusahaan. Laporan arus kas

memberikan informasi penting yang melengkapi neraca dan laporan laba-rugi, dengan

kata lain bahwa laporan arus kas memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai

aktivitas-aktivitas usaha dan posisi keuangan perusahaan.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 7: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Berdasarkan uraian diatas maka laporan arus kas dianggap yang penting dalam

pelaporan keuangan suatu perusahaan di lantai bursa. Hal ini didasarkan pada logika

bahwa analisis terhadap ketiga kategori arus kas diasumsikan dapat mempengaruhi

harga saham dan return saham. Harga saham sebuah perusahaan akan meningkat jika

investor memperkirakan arus kas yang akan diperoleh dari perusahaan tersebut

meningkat. Peningkatan arus kas tersebut diharapkan dapat memberikan keuntungan

(return) bagi investor. Sebaliknya, jika investor memperkirakan arus kas yang akan

diterima di masa datang menurun, harga saham perusahaan tersebut akan turun, begitu

pula terhadap return saham.

Arus kas operasi mempengaruhi harga saham dan return saham jika arus kas

operasi pada periode akuntansi tertentu mengalami surplus atau bernilai positif. Livnat

dan Zarowin (1990) berpendapat bahwa arus kas operasi mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap return saham. Namun pendapat di atas di bantah oleh Ali (1994)

yang menyatakan bahwa laporan arus kas tidak memberikan informasi dalam

hubungannya dengan return saham kepada para pemegang saham. Hal ini dikarenakan

arus kas operasi yang positif mencerminkan realitas ekonomi perusahaan yang baik

sehingga harga saham dan return saham diharapkan dapat meningkat, begitu pula

sebaliknya. Pendapat ini konsisiten dengan yang dilaporkan Triyono dan Jogiyanto

(2000) yang menyatakan bahwa arus kas operasi mempunyai hubungan maupun

pengaruh yang signifikan dengan harga saham namun tidak terhadap return saham.

Wahyuni (1998) dan Ngaisah (1998) dalam penelitiannya tidak berhasil mendapatkan

hubungan yang signifikan antara arus kas operasi dengan return saham.

Arus kas investasi akan mempengaruhi harga saham dan return saham jika

perusahaan mengalami peningkatan investasi. Peningkatan investasi tersebut

mencerminkan bahwa perusahaan melakukan investasi untuk meningkatkan prospek di

masa mendatang. Prospek perusahaan yang semakin baik diharapkan akan

mempengaruhi harga saham perusahaan di lantai bursa dan dapat memberikan

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 8: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

keuntungan (return) bagi perusahaan maupun bagi investor. Miller dan Rock (1985)

berpendapat bahwa peningkatan investasi berhubungan dengan peningkatan arus kas

masa yang akan datang dan mempunyai pengaruh terhadap return saham pada saat

pengumuman investasi akan memberikan reaksi yang positif terhadap return saham,

pendapat ini di dukung oleh Livnat dan Zarowin (1990) yang menyatakan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara arus kas investasi dengan return saham.

Konsisten dengan pendapat Bernard dan Stober (1989) yang menyatakan bahwa arus kas

investasi tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham. Di Indonesia hasil yang

dilaporkan oleh Triyono dan Jogiyanto (2000) menyatakan bahwa arus kas investasi

tidak berhubungan dengan return saham tetapi terdapat hubungan yang signifikan

dengan harga saham.

Arus kas pendanaan mempengaruhi harga, dan return saham didasarkan

signalling theory yang menyatakan bahwa penerbitan hutang merupakan sinyal yang

baik untuk menaksir kas. Berdasarkan teori ini pasar akan bereaksi terhadap

pengumuman penerbitan hutang. Livnat dan Zarrowin (1990) menemukan adanya

hubungan yang signifikan antara arus kas dari aktivitas pendanaan dengan return saham.

Penerbitan utang dan penerbitan saham mengakibatkan arus kas pendanaan akan bersifat

positif. Arus kas pendanaan yang positif mencerminkan perusahaan akan memiliki

kesempatan tumbuh sehingga diharapkan harga saham mengalami peningkatan dan

dapat memberikan keuntungan (return) bagi investor maupun perusahaan.

Kenyataan menunjukkan, dalam hal ini di Bursa Efek Jakarta (BEJ) bahwa

investor lebih sering menggunakan analisis laporan neraca dan laporan laba rugi

dibandingkan analisis terhadap laporan arus kas (Manurung 1998:17-18). Hal ini

dikarenakan informasi laporan arus kas belum digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan membeli atau menjual saham suatu perusahaan di lantai bursa.

Adanya beberapa hasil kesimpulan yang berbeda dalam melihat pengaruh

laporan arus kas terhadap harga saham dan return saham mendorong peneliti untuk

melihat / meneliti kembali permasalahan diatas. Adapun alasan emiten manufaktur yang

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 9: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

dipilih karena emiten-emiten tersebut relatif stabil, sehingga data yang digunakan dalam

penelitian tersedia di BEJ. Selain itu terdapat perbedaan karakteristik antara laporan arus

kas dari perusahaan manufaktur dengan perusahaan non manufaktur, perbedaan tersebut

dapat menyebabkan ketidakseragaman data yang akan digunakan dalam penelitian ini.

Pada dasarnya penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan

oleh Dilah Utami dan Ferry & Erny. Yang menjadi sampel dalam penelitian Dilah Utami

adalah perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di BEJ pada tahun 1991 sampai

dengan 1997, dengan variabel independen adalah return saham dan variabel dependen

adalah arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Sedangkan pada

penelitian Ferry & Erny yang menjadi sampel adalah perusahaan manufaktur yang telah

terdaftar di BEJ mulai tahun 1999 sampai dengan tahun 2002, dengan variabel

independen adalah laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas

pendanaan dan yang menjadi variabel independen adalah harga saham. Tujuan dari

replikasi ini adalah untuk melihat apakah hasil penelitian sebelumnya masih relevan

dengan kondisi saat ini.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, masalah

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah laporan arus kas operasi, investasi dan pendanaan secara parsial dan

simultan berpengaruh terhadap harga saham?

2. Apakah laporan arus kas operasi, investasi dan pendanaan secara parsial dan

simultan berpengaruh terhadap return saham?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, penelitian ini mempunyai tujuan

sebagai berikut :

1. Untuk memberikan bukti empiris adanya pengaruh laporan arus kas operasi,

investasi dan pendanaan secara parsial dan simultan terhadap harga saham.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 10: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

2. Untuk memberikan bukti empiris adanya pengaruh laporan arus kas operasi,

investasi dan pendanaan secara parsial dan simultan terhadap retun saham.

1.4. Kerangka Konseptual

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan

diatas, maka peneliti membuat kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 1 -1. Kerangka Konseptual

Pengaruh Arus Kas Secara Parsial terhadap return saham dan harga saham

Gambar 1 -2. Kerangka konseptual

Pengaruh Arus Kas Secara Simultan terhadap return saham dan harga saham

Cash Flow dari Kegiatan Operasi

Cash Flow dari Kegiatan Investasi

Cash Flow dari Kegiatan Pendanaan

Harga Saham

Return Saham

Cash Flow dari Kegiatan Operasi

Cash Flow dari Kegiatan Investasi

Harga Saham

Return Saham

Cash Flow dari Kegiatan Pendanaan

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 11: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

1.5. Hipotesis

Berdasarkan identifikasi masalah dan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan

pada bagian terdahulu, maka hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian adalah :

1. Laporan arus kas operasi, investasi dan pendanaan secara parsial dan simultan

berpengaruh terhadap harga saham.

2. Laporan arus kas operasi, investasi dan pendanaan secara parsial dan simultan

berpengaruh terhadap return saham.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Bagi penulis dan peneliti selanjutnya: Memperkaya khasanah pengetahuan dalam

meningkatkan dan mengembangkan wawasan keilmuan. Sebagai bahan referensi

bagi peneliti selanjutnya sebagai dasar perluasan penelitian terutama yang

berhubungan dengan kandungan informasi keuangan yang dikaitkan dengan harga

saham dan return saham.

2. Bagi Perusahaan (Emiten): membantu perusahaan dalam meningkatkan daya tarik

atas keuntungan (return) sahamnya dengan menyajikan informasi yang relevan,

lengkap, akurat dan tepat waktu bagi investor khususnya mengenai informasi yang

terkandung dalam laporan arus kas.

3. Bagi Investor: Investor dapat menggunakan analisis arus kas untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaannya dan melihat

kinerja perusahaan di bursa saham dalam rangka untuk membeli saham suatu emiten

di lingkungan Bursa Efek Jakarta.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 12: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. LANDASAN TEORI 2.1.1. Latar Belakang Kebutuhan Laporan Arus Kas

Salah satu tujuan laporan keuangan yang tercantum dalam kerangka Dasar

Penyusunan dan Penyajian laporan Keuangan, Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

paragraf 12 hal. 3 (IAI, 1999) mengemukakan: “Tujuan laporan keuangan adalah

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan”.

Perubahan posisi keuangan selama satu periode akuntansi dapat ditentukan

dengan membandingkan perkiraan-perkiraan pada dua neraca yang berurutan. Sementara

laporan rugi dan laporan laba ditahan dapat memperlihatkan perubahan-perubahan pada

stockholder’s equity, namun perubahan-perubahan yang signifikan dalam posisi

keuangan perusahaan dan informasi-informasi lain sehubungan dengan aktivitas

investasi dan aktivitas pendanaan belum tercakup dalam laporan keuangan tersebut.

Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan akan informasi mengenai aktivitas operasi,

aktivitas pendanaan dan aktivitas pendanaan tersebut maka sejak bulan November 1987,

Financial Accounting Standard Board (FASB) mengeluarkan standar nomor 95 tentang

laporan arus kas (Statement of Cash Flow).

Pendapat yang menyatakan pentingnya laporan arus kas bagi investor

dikemukakan oleh George Staubus (1961), yang berpendapat bahwa kebutuhan investor

adalah untuk peramalan tentang kesanggupan perusahaan untuk mendapatkan kas di

masa yang akan datang, dimana kas yang akan diterima investor di masa yang akan

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 13: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

datang tersebut akan terkandung pada kemampuan perusahaan untuk melakukan

pengeluaran kas, keinginan perusahaan untuk membayar investor dan prioritas

pembayaran terhadap klaim investor. Berdasarkan hal ini maka laporan arus kas sangat

dibutuhkan oleh investor untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam proses

pengambilan keputusan investasinya.

Laporan arus kas berbeda dengan laporan keuangan lain (neraca laporan laba

rugi) dalam perkembangannya. Laporan arus kas (Statement of Cash Flow) mengalami

perkembangan yang cukup panjang. Pada awalnya, laporan arus kas merupakan suatu

alat analisis sederhana yang disebut dengan “where got and where gone statement”,

yang terdiri dari daftar penambahan dan pengurangan perkiraan-perkiraan di dalam

neraca perusahaan. Pada perkembangan berikutnya, laporan ini berubah menjadi “funds

statement”.

Pada tahun 1961, American Institute Certified Public Accountant (AICPA) yang

didukung oleh Accounting Research Study (ARS) dengan opini No. 2 mengubah

kembali namanya menjadi “Cash Flows Analysis and Fund Statement”.

Selanjutnya pada tahun 1963, Accounting Principle Board (APB) mengeluarkan

opini No. 3 yang menyatakan adanya perubahan nama menjadi “Statement of Sources

and Application of Funds” dan pelaporan ini disajikan sebagai informasi pendukung

dalam pelaporan keuangan. Kemudian pada tahun 1971 APB mengeluarkan lagi oponi

No. 19 yang mengharuskan penyajian “Statement of Sources and Application of Funds”

sebagai bagian yang tak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan dan tercakup

dalam opini auditor. Namun APB opini No. 19 ini tidak menentukan definisi atau

konsep dana yang harus digunakan atau format yang diharuskan untuk laporan-laporan

tersebut sehingga perusahaan-perusahaan dimungkinkan melaporkan melaporkan arus

dana secara fleksibel.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 14: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Pada pertengahan tahun 1986, Financial Accounting Standard Board (FASB)

mengusulkan agar kebebasan yang terdapat dalam APB opini No. 19 dikurangi. Sebagai

pengganti penggunaan berbagai definisi dana dan bermacam-macam format laporan,

FASB mensyaratkan sebuah laporan arus kas untuk mengganti laporan perubahan posisi

keuangan. Akhirnya pada bulan November 1987, FASB mengeluarkan Statement No. 95

tentang Statement of Cash Flows yang secara efektif berlaku sejak tanggal 15 Juli 1990.

Statement No. 95 ini telah mengalami amandemen sebanyak dua kali. Pada bulan

Februari 1989, FASB mengeluarkan Statement of Financial Accounting Standard

(SFAS) No. 102, “Statement of Cash Flows from Certain Securities Acquired for Resale.

An Amandemend of FASB Statement No. 95”. Amandemen ini ditujukan untuk

mengklasifikasikan arus kas dari transaksi tertentu yang dilakukan oleh pihak

perbankan. Selanjutnya pada tangga 15 Juni 1990, Financial Accounting Standard

Board (FASB) juga mengeluarkan amandemen dalam bentuk Statement of Financial

Accounting Standard (SFAS) No. 104, “Statement of Cash from Hedging Transaction”.

Amandemen ini berhubungan dengan pelaporan suatu transaksi arus kas tertentu, apakah

dengan net atau gros.

Kedua amandemen tersebut di atas dimaksudkan untuk mempermudah pemakai

laporan keuangan dalam memahami informasi yang relevan dalam mengevaluasi

prestasi industri. Amandemen ini muncul karena adanya tuntutan dari lembaga

keuangan, khususnya pihak perbankan bahwa Statement of Financial Accounting

Standard (SFAS) No. 95 tidak cocok untuk diterapkan dalam industri ini, dimana akan

sulit untuk menyajikan laporan arus kas. Di Indonesia, laporan arus kas mulai

diberlakukan secara efektif pada tanggal 1 Januari 1995.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 15: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

2.1.2. Pengertian Dan Tujuan Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan salah satu dari bagian laporan keuangan yang harus

dibuat perusahaan. Berdasarkan definisi di atas maka pengertian laporan arus kas adalah

suatu laporan keuangan yang memperlihatkan arus masuk dan arus keluar kas dari

aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dari suatu perusahaan selama suatu periode

akuntansi tertentu dalam suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas.

Dalam laporan arus kas, kas didefinisikan sebagai uang tunai yang ada di

perusahaan atau bank ditambah dengan ekuivalen / setara kas (cash equivalent) yaitu

investasi yang sangat likuid yang dapat dikonversikan menjadi kas memiliki waktu jatuh

tempo yang pendek tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan, biasanya

perusahaan mendapatkannya dengan kebutuhan kas dari kebutuhan lancarnya.

Pada saat menyusun laporan arus kas, kas dan ekuivalen kas dijumlahkan dan

diperlakukan sebagai satu jumlah. Hal ini dilakukan karena pembelian maupun

penjualan ekuivalen kas dianggap sebagai bagian dari keseluruhan manajemen kas

perusahaan daripada sebagai sumber dan penggunaan kas, akan tetapi pada saat

mendiskusikan laporan arus kas akuntan umumnya menggunakan istilah kas daripada

kas dan ekuivalen kas.

Penyajian laporan arus kas mempunyai tujuan utama yaitu untuk menyediakan

informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan dalam

suatu periode. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 menyatakan

bahwa tujuan laporan arus kas adalah memberikan informasi historis mengenai

perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang

mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas dari operasi, investasi selama suatu

periode akuntansi. Pengklasifikasian arus kas menjadi tiga komponen dalam PSAK No.

2 sama dengan yang diisyaratkan pada SFAS No. 95.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 16: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) No. 2 (IAI: 1999) disebutkan tujuan laporan arus kas sebagai berikut:

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas maka laporan arus kas harus

melaporkan pengaruh kas selama suatu periode usaha perusahaan, transaksi investasi

dan transaksi pendanaanya. Pengungkapan yang berkaitan dengan hal tersebut juga

meliputi dampak transaksi pendanaannya. Pengungkapan yang berkaitan dengan hal

tersebut juga meliputi dampak transaksi investasi dan pendanaan yang mempengaruhi

posisi keuangan perusahaan, tetapi secara langsung mempengaruhi arus kas selama

periode tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, informasi yang terdapat dalam laporan arus kas,

harus disertai dengan pengungkapan dan informasi yang berkaitan dengan laporan

keuangan lain sehingga dapat membantu para investor, kreditor dan pihak lainnya untuk:

a. Menetapkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih yang

positif di masa depan. Dalam banyak kasus, sumber dan penggunaan kas tidak

berubah secara drastis dari tahun ke tahun. oleh karena itu penerimaan dan

pembayaran kas yang lalu adalah alat peramal yang baik untuk penerimaan dan

pembayaran kas masa depan.

b. Menentukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, seperti

membayar dividen dan kebutuhan pembelanjaan ekstern. Para pemegang saham

tertarik dalam penerimaan dividen atas investasi mereka dalam perusahaan

perusahaan. Kreditor ingin menerima bunga dan pokok pinjaman tepat waktunya.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 17: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Laporan arus kas membantu investor dan kreditor meramalkan apakah perusahaan

dapat melakukan pembayaran ini.

c. Menetapkan alasan perbedaan antara laba bersih dan penerimaan / pembayaran kas.

Biasanya kas dan laba bersih berjalan bersama, namun adakalanya saldo kas

perusahaan dapat menurun ketika laba bersih meningkat dan kas dapat meningkat

pada saat laba bersih menurun.

d. Menentukan pengaruh terhadap posisi keuangan perusahaan, baik transaksi kas

maupun transaksi investasi non kas dan transaksi pendanaan selama periode tertentu.

e. Kebutuhan perusahaan akan pendanaan ekstern (External financing).

f. Untuk mengevaluasi keputusan manajemen. Jika manajer membuat keputusan

investasi yang bijaksana maka bisnis mereka akan menjadi makmur, begitu juga

sebaliknya jika manajer membuat keputusan yang tidak bijaksana maka bisnis

mereka akan mengalami kegoncangan.

Lebih jelas manfaat atau kegunaan laporan arus kas diatur dalam Standar

Akuntansi Keuangan pada Pernyataan No. 2 paragraf 3, IAI (1999) sebagai berikut:

Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dan arus kas masa depan (Fiture cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 18: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

2.1.3. Komponen Laporan Arus Kas

Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan dan pengeluaran kas dalam tiga

kategori utama, yaitu: arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan

arus kas dari aktivitas pendanaan.

Sebagaimana yang dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) No. 2 paragraf 10 (IAI: 1999) sebagai berikut:

Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara ketiga jenis aktivitas tersebut. Berdasarkan pernyataan di atas maka laporan arus kas terdiri dari tiga komponen

utama yang terdiri dari:

1) Arus Kas dari Aktivitas Operasi

2) Arus Kas dari Aktivitas Investasi

3) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Adapun penjelasan dari masing-masing komponen laporan arus kas tersebut

adalah sebagai berikut:

A. Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

Aktivitas operasi menunjukkan kas dari transaksi penghasilan dan biaya. Konsep

aktivitas operasi dalam laporan arus kas berbeda dengan pendapatan operasi dalam

laporan laba rugi. Dalam laporan laba rugi, pendapatan operasi (operating income)

hanya memasukkan penghasilan dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas utama

perusahaan.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 19: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Sedangkan dalam laporan arus kas, aktivitas operasi (operating activity)

memasukkan pengaruh kas dari semua tipe transaksi pendapatan dan biaya, termasuk

bunga dan pajak penghasilan. Dalam PSAK No. 2 paragraf 12 disebutkan bahwa:

Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Lebih lanjut dalam PSAK NO. 2 paragraf 13 dijelaskan transaksi-transaksi yang

termasuk dalam arus kas dari aktivitas operasi, yaitu sebagai berikut:

a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;

b. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lain;

c. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;

d. Pembayaran kas pada karyawan;

e. Pembayaran kas kepada para pemegang saham;

f. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan

premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya;

g. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika

dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan

investasi;

h. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi

usaha dan perdagangan.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI: 1999) dalam PSAK No. 2, menyatakan bahwa:

“Arus kas operasi adalah arus kas yang berasal dari aktivitas penghasil utama

pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan

pendanaan”.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 20: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Jumlah arus kas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari

operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi

pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan

melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Arus

kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan

perusahaan. Oleh karena itu, arus kas operasi pada umumnya berasal dari transaksi dan

peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba dan rugi bersih.

Arus kas operasi pada suatu perusahaan dapat bernilai positif (surplus) ataupun

negatif (defisit). Suatu perusahaan memiliki arus kas operasi yang positif atau surplus

jika arus kas masuk dari aktivitas operasi lebih besar daripada arus kas keluarnya.

Sebaliknya perusahaan akan memiliki arus kas operasi yang negatif atau defisit jika arus

kas masuk dari aktivitas operasi lebih kecil daripada arus kas keluarnya.

Arus kas operasi oleh perusahaan diharapkan bernilai positif atau surplus dari

tahun ke tahun. hal ini karena arus kas dari aktivitas operasi yang surplus dapat

menambah dana bagi perusahaan dan menunjukkan bahwa perusahaan berupaya

meningkatkan operasi dalam usahanya. Surplus arus kas dari aktivitas operasi ini dapat

menyebabkan kinerja perusahaan menjadi lebih baik karena adanya kemungkinan

perusahaan akan membagikan dividen yang cukup besar bagi para pemegang saham

sehingga akhirnya akan meningkatkan harga saham perusahaan di lantari bursa

(Manurung 1998).

Sementara itu arus kas dari aktivitas operasi yang defisit menunjukkan semakin

berkurangnya laba perusahaan sehingga ada kemungkinan perusahaan akan membagikan

dividen semakin kecil. Selain itu perusahaan tidak akan dapat meningkatkan kas dari

sumber lain dalam waktu yang tidak terbatas. Jika kondisi ini terus berlangsung maka

kemungkinan saham perusahaan tidak akan diminati oleh investor sehingga pada

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 21: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

akhirnya perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan dan kemungkinan terburuk,

perusahaan akan bangkrut.

B. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

Aktivitas investasi mencakup transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian

pembelian dan penjualan saham (securities), tanah, bangunan, peralatan dan aktiva-

aktiva lain yang pada umumnya tidak untuk dijual kembali dan pembelian serta

pengumpulan hutang-hutang yang diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi. Aktivitas

investasi ini terjadi secara reguler serta mempengaruhi penerimaan dan pengeluara kas.

Aktivitas-aktivitas ini tidak dimasukkan dalam aktivitas operasi karena bukan

merupakan aktivitas pokok perusahaan. Dalam PSAK No. 2 paragraf 15 dijelaskan

bahwa: “Pengungkapan terpisah arus kas investasi ini perlu dilakukan sebagai arus kas

tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran sehubungan dengan sumber daya

yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan”.

Lebih lanjut dalam PSAK No. 2 paragraf 15 dijelaskan transaksi-transaksi yang

termasuk dalam arus kas dari aktivitas investasi, yaitu sebagai berikut:

a) Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva

jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktivas

tetap yang dibangun sendiri;

b) Penerimaan kas dan penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud

dan aktiva jangka panjang lain;

c) Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.

d) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya.

e) Pembayaran kas sehubungan dengan fitures contracts, forward contracts, forward

contracts, option contracts dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 22: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran

tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

Arus kas investasi pada suatu perusahaan dapat bernilai positif (surplus) ataupun

negatif (defisit). Suatu perusahaan memiki arus kas investasi yang positif atau surplus

jika arus kas masuk dari aktivitas investasi lebih besar daripada arus kas keluarnya.

Sebaliknya perusahaan akan memiliki arus kas investasi yang negatif atau defisit jika

arus kas masuk dari aktivitas investasi lebih kecil daripada arus kas keluarnya.

Suatu perusahaan memiliki arus kas investasi yang negatif menunjukkan adanya

peningkatan investasi. Peningkatan investasi ini mencerminkan perusahaan banyak

menggunakan investasi, seperti membeli aktiva tetap jangka panjang, surat-surat

berharga atau memberikan pinjaman kepada perusahaan lain, yang hasilnya diharapkan

akan menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang. Selain itu arus kas investasi

yang defisit menunjukkan bahwa perusahaan masih memiliki peluang melakukan

investasi, memiliki kesempatan tumbuh, dan prospek yang baik di masa yang akan

datang sehingga diharapkan akan meningkatkan kinerja perusahaan di bursa dengan

ditunjukkan oleh harga saham yang mengalami peningkatan. Sementara itu arus kas

investasi yang positif menunjukkan bahwa perusahaan banyak melakukan pelepasan

investasi jangka panjangnya, menjual surat berharganya ataupun menerima tagihan dari

pinjaman yang diberikannya.

C. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan meliputi semua transaksi atau kejadian, dengan jalan mana

kas yang diperoleh dari pembayaran kembali kepada para pemilik (equity financing) dan

kreditor (dept financing), misalnya penerimaan kas yang berasal dari pengeluaran atau

penjualan saham, pengembalian pokok pinjaman atau pembayaran untuk saham dalam

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 23: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

perbendaharaan (treasury stock) dan pembayaran dividen. Dalam PSAK No. 2 paragraf

16 dijelaskan bahwa : “Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas

pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas

masa depan oleh para pemasok modal perusahaan”.

Lebih lanjut dalam PSAK No. 2 paragraf 16 dijelaskan transaksi-transaksi yang

termasuk dalam arus kas dari aktivitas pendanaan, yaitu sebagai berikut:

a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya.

b. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham

perusahaan.

c. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman lainnya.

d. Pelunasan pinjaman

e. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo

kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna pembiayaan (finance lease)”.

Arus kas pendanaan pada sautu perusahaan dapat bernilai positif (surplus)

ataupun negatif (defisit). Suatu perusahaan memiliki arus kas pendanaan yang positif

atau surplus jika arus kas masuk dari aktivitas pendanaan lebih besar daripada arus kas

keluarnya. Sebaliknya perusahaan akan memiliki arus kas pendanaan yang negatif atau

defisit jika arus kas masuk dari aktivitas pendanan lebih kecil daripada arus kas

keluarnya.

Arus kas pendanaan yang defisit mengambarkan bahwa perusahaan cenderung

mengembalikan hutang jangka panjangya atau menarik kembali saham yang beredar.

Kondisi ini sangat disenangi oleh investor karena perusahaan mampu membayarkan

kewajibannya dan mengembalikan keuntungan atas investasi yang ditanamkan oleh

investor, sehingga diharapkan harga saham perusahaan dapat meningkat.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 24: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Sementara jika perusahaan menghasilkan arus kas pendanaan positif atau surplus

menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak meminjamkan daripada melunasi

kewajibannya. Jika kondisi di atas terus berlangsung tanpa diimbangi oleh kelancaran

operasinya perusahaan maka kemungkinan perusahaan akan kesulitan untuk

membayarkan kewajibannya dan akhirnya perusahaan akan pailit.

2.1.4. Pelaporan Arus Kas Perusahaan

Pada tahun 1987, FASB mengeluarkan Statement No. 95 tentang “Statement of

Cash Flows”, yang berlaku sejak Juli 1990 dimana perusahaan diminta mencantumkan

laporan arus kas sebagai pengganti dari laporan perubahan posisi keuangan. Dengan

diisyaratkannya membuat laporan arus kas tersebut maka setiap perusahaan wajib

mencantumkan laporan arus kas dalam setiap laporan keuangannya sesuai dengan

seperangkat pedoman yang berlaku.

Sejalan dengan perkembangan yang terjadi di Amerika, di Indonesia telah pula

disahkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 yang menjadi standar

atau pedoman dalam penyusunan laporan arus kas bagi perusahaan-perusahaan di

Indonesia.

Menurut PSAK No. 2 paragraf 17, perusahaan harus melaporkan arus kas dari

aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut:

(a) Metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto

dan pengeluaran kas bruto diungkapkan; atau

(b) Metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan

dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral)

atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 25: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

masa depan, dan unsur penghasil atau beban yang berkaitan dengan arus kas

investasi atau pendanaan.

Namun SAK dalam pernyataan No. 2 paragraf 18 menganjurkan agar perusahaan

melaporkan arus kas operasi ini dengan menggunakan metode langsung (IAI, 1999).

Sedangkan untuk pelaporan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan menurut

PSAK No. 2 paragraf 20 sebagai berikut:

Perusahaan harus melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan, kecuali sebagaimana dijelaskan pada paragraf 21 dan 23, arus kas dilaporkan atas dasar arus kas bersih. Perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dianjurkan untuk

melaporkan arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas

dari aktivitas pendanaan dengan menggunakan metode langsung (Manurung 1998: 15).

Dengan metode langsung ini akan menghasilkan informasi yang berguna dalam

mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak

langsung, dengan metode langsung juga informasi mengenai kelompok utama

penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh baik dari catatan

akuntansi perusahaan atau dengan menyesuaikan penjualan dan pos-pos lain dalam

laporan laba rugi untuk:

a. Perubahan persediaan, piutang usaha dan hutang usaha selama periode berjalan;

b. Pos bukan kas lainnya;

c. Pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.

Dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan

dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh:

a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan;

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 26: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

b. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan

kerugian valuta asing yang belum direalisasikan, laba perusahaan asosiasi yang

belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba / rugi konsolidasi.

2.1.5. Pengertian dan Jenis Saham

Jones (1998:40) memberikan batasan pengertian tentang saham sebagai berikut:

“Equity securities represent an ownership interest in a corporation. These securities

provide a residual claim-after payment of all obligation to fixe income claim-on the

income and assets of a corporation”.

Menurut Suad Husnan (2001) mendefenisikan saham sebagai bukti tanda

kepemilikan atas suatu perusahaan.

Berdasarkan definisi tentang saham tersebut di atas maka dapat disimpulkan

bahwa saham adalah suatu surat berharga yang merupakan bukti kepemilikan modal atas

suatu perusahaan, dimana pemilik saham tersebut berhak atas dividen sebesar porsi

kepemilikannya dalam perusahaan dan apabila perusahaan melakukan pembayaran

dividen serta saham juga dapat dijual di kemudian hari dengan harapan harga saham

akan naik sehingga investor dapat memperoleh keuntungan berupa capital gain.

Bursa Efek Jakarta (2001) membagi kategori saham ke dalam dua kelompok,

yaitu jenis saham berdasarkan manfaat yang dapat diperoleh serta jenis saham yang

berdasarkan atas peralihan hak. Saham berdasarkan manfaat yang dapat diperoleh terdiri

dari saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Adapun saham

berdasarkan peralihan hak pemilikan terdiri dari saham atas unjuk dan saham atas nama.

Jones (1998:40-41) menyatakan bahwa saham dibagi atas:

The are two form of equities, preferred stock and common stock. Preferred stock is know as hybrid security because it resembles both equity and fixed income instrument. As an equity security, preferred stock has an infinite life and pays dividens. Preferred stock resembles fixed income securities. In that dividends is

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 27: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

fixed in amount and providing a stream of income very similar to that of bond. Common stock represent the ownership interest of corporations or the equity of the stockholders. Suad Husnan (1998: 36) membagi saham atas 2 jenis yaitu saham biasa dan

saham preferen. Saham biasa adalah bukti tanda kepemilikan atas suatu perusahaan,

sedangkan saham preferen adalah saham yang akan menerima dividen dalam jumlah

yang tetap.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis saham tersebut

dapat dikategorikan berdasarkan manfaat yang diperoleh yaitu saham preferen dan

saham biasa, dimana saham preferen mempunyai hak yang lebih tinggi dibandingkan

dengan saham biasa. Sedangkan yang dikategorikan berdasarkan atas peralihan hak

terdiri dari saham atas unjuk dan saham atas nama.

2.1.6. Penilaian Saham

Saham yang diperdagangkan di lantai bursa selain dinilai dengan harga pasar

(market value) dapat pula dilakukan penilaian dengan memperhatikan hal berikut ini:

1. Nilai pari / nilai nominal (par value / face value) adalah nilai yang tercantum dalam

sertifikat saham tersebut. Menurut Van Horne (1995: 29) “Par value of a stock is

merely a stated figure the corporation charters and is of little of economic

significance”.

2. Nilai buku (book value) menunjukkan nilai bersih kekayaan perusahaan per saham.

Nilai buku perusahaan di dapat dengan mengurangkan total asset perusahaan

terhadap hutang dan saham preferen, kemudian dibagi dengan jumlah saham yang

beredar. Menurut Horne (1995: 29): “The book value of share of a stock is the

shareholders equity of corporation less the par value of preferred stock outstanding

and debt devided by the number of share outstanding”.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 28: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

3. Nilai intrinsik / nilai riil (fair value / reasonable value) adalah harga saham yang

ditetapkan untuk sebuah saham biasa jika faktor-faktor utama seperti modal dan

hutang perusahaan dipertimbangkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai

intrinsik tersebut adalah asset fisik yang dimiliki perusahaan, perkiraan pendapatan

perusahaan dimasa yang akan datang dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut.

4. Nilai pasar (market value) adalah harga saham biasa yang terjadi di pasar modal

berdasarkan permintaan dan penawaran. Sehubungan dengan nilai pasar tersebut

Jones (1998:42) menjelaskan bahwa: “The market value of one of share of stock is

simply the observed current market price”.

Berdasarkan penjelasan tersebut apabila dihubungkan dengan nilai intrinsik

maka akan terdapat dua kondisi pasar saham yaitu:

a) Undervalue adalah nilai intrinsik lebih besar dari nilai pasar. Pada kondisi seperti

ini investor sebaiknya membeli saham untuk memperoleh keuntungan.

b) Overvalue adalah nilai intrinsik lebih kecil dari nilai pasar. Pada kondisi seperti ini

investor sebaiknya menjual saham yang dimilikinya.

Pada suatu saham tercantum antara lain harga saham. Harga ini disebut dengan

harga atau nilai nominal. Harga nominal ini merupakan nilai yang ditetapkan oleh

emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Dalam proses penilaian

harga saham, pengertian nilai (value) dan harga (price) perlu dibedakan. Nilai (value)

yaitu nilai yang mengandung kekayaan perusahaan pada saat sekarang dan unsur potensi

perusahaan untuk menghimpun laba di masa yang akan datang, sedangkan harga (price)

diartikan sebagai harga pasar (market price). Harga pasar yaitu harga yang terjadi di

pasar primer maupun di pasar sekunder pada saat transaksi antara penjual dan pembeli.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 29: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Jones (1992:40) menyebutkan bahwa: “The price of share of stock is formally

determined by the interaction of demand and supply”. Weston and Brigham (1993: 255)

mengemukakan: “Market price is the price at which a stock sell in the market”.

Berdasarkan pengertian harga saham tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

harga saham dalam penelitian ini adalah harga pasar saham yang benar-benar terjadi di

pasar sekunder, yang disepakati oleh pihak penjual saham maupun pihak yang membeli

saham suatu perusahaan.

Harga saham yang terjadi di lantai bursa dipengaruhi oleh beberapa faktor antara

lain adalah penawaran dan permintaan serta pelaku investor. Adapun uraian rinci

mengenai hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penawaran Dan Permintaan

Harga pasar saham akan terbentuk melalui sejumlah penawaran dan permintaan

terhadap suatu efek. Jumlah penawaran dan permintaan akan mencerminkan kekuatan

pasar, jika penawaran lebih besar daripada permintaan, pada umumnya harga saham

akan turun. Sebaliknya jika jumlah permintaan lebih besar daripada penawaran terhadap

suatu efek maka harga cenderung akan naik.

2. Pelaku Investor

Para investor yang bermain dalam pasar modal berasal dari bermacam-macam

kalangan masyarakat. Investor dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:

1. Investor yang bertujuan memperoleh dividen, investor ini mengincar perusahaan-

perusahaan yang stabil akan memberikan keuntungan yang relatif stabil. Pada

kelompok ini dividen lebih penting daripada keinginan untuk memperoleh capital

gain.

2. Investor yang bertujuan berdagang, perubahan harga yang sering naik-turun menarik

bagi kalangan investor yang bertujuan berdagang. Kelompok investor ini membeli

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 30: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

saham dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari selisih positif antara harga

jual dan harga beli saham.

3. Investor yang berkepentingan dalam pemilikan saham perusahaan, Bagi kelompok

investor ini yang terpenting adalah keikutsertaan mereka sebagai pemilik

perusahaan. Investor ini cenderung memilih saham yang mempunyai nama baik.

Kelompok ini tidak aktif dalam perdagangan saham.

4. Investor dengan tujuan spekulasi, kelompok investor ini lebih menyukai saham-

saham yang baru berkembang. Investor ini mencoba meraih keuntungan melalui

perubahan harga saham dan berita pasar terkini. Investor ini sangat aktif dalam

perdagangan saham.

2.1.7. Return Saham

Ekspektasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh return

(tingkat pengembalian) sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return tersebut dapat

berupa capital gain dan dividen untuk investasi pada saham dan pendapatan bunga untuk

investasi pada surat hutang. Return tersebut yang menjadi indikator untuk meningkatkan

wealth para investor, termasuk di dalamnya para pemegang saham Seorang investor

yang memutuskan untuk melakukan investasi dalam berbagai saham maka berarti

investor tersebut melakukan partisipasi dalam modal suatu perusahaan. Seorang investor

yang rasional akan selalu berusaha agar investasinya mendatangkan tingkat return yang

melebihi biaya modalnya.

Return saham adalah suatu tingkat pengembalian saham yang diharapkan atas

investasi yang dilakukan dalam saham atau beberapa kelompok saham melalui suatu

portofolio. Van Horne (1992: 121) mendefinisikan return saham yaitu “the return of an

investment is the change of market price, plus any cash payment received due to

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 31: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

ownership, devidend by the beginning price”. Berdasarkan definisi di atas maka return

atas suatu saham terdiri dari capital gain (losses) dan yield. Capital gain (losses)

merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode lalu.

Capital gain terjadi jika harga pasar yang dinilai sekarang lebih tinggi dari harga

perolehannya. Sedangkan Capital losses terjadi jika nilai sekarang harga pasar lebih

rendah dari harga perolehannya. Menurut Jogiyanto return saham dibedakan atas return

realisasi merupakan return yang telah terjadi dan return ekspekstasi merupakan return

yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang.

Return saham dapat dirumuskan sebagai berikut (Ross et.al 2003: 238):

Ri = 1

1

−−

t

tt

PPP

Dimana : Ri = Return Saham

Pt = Harga saham pada periode t

Pt-1 = Harga saham pada periode t-1

Formula di atas adalah mengukur return saham yang sifatnya historis atau

dengan model historis. Pada kenyataannya return saham tidak diketahui dengan pasti

oleh investor sehingga investor hanya dapat menentukan a priori expectations. Oleh

karena itu keputusan investor dalam menanamkan dananya didasarkan atas perkiraan

return yang akan diperoleh atau expected return.

Return saham pada suatu perusahaan dapat bernilai positif ataupun negatif.

Return saham yang bernilai positif menunjukkan bahwa perusahaan dapat memberikan

keuntungan berupa capital gain dan dividen. Hal ini berarti bahwa para investor

menerima keuntungan dari dana yang diinvestasikannya di lantai bursa, yaitu sebesar

selisih antara harga jual dengan harga beli saham.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 32: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Return saham yang bernilai positif ini akan menyebabkan saham suatu emiten akan

diminati oleh para investor karena dapat memberikan keuntungan bagi investor dalam

bentuk capital gain dan dividen. Sebaliknya return saham yang bernilai negatif

menunjukkan bahwa perusahaan memberikan capital losses atau kemungkinan tidak

membagikan dividen pada investor. Hal ini berarti bahwa para investor mengalami

capital losses dan kemungkinan investor tidak memperoleh deviden. Jika hal ini terjadi

maka saham suatu emiten tidak akan diminati oleh investor karena tidak dapat

memberikan keuntungan bagi investor. Return saham yang tinggi merupakan daya tarik

bagi investor untuk membeli suatu saham di lantai bursa.

2.1.8. Hubungan Arus Kas Dengan Harga Saham dan Return Saham

Tujuan pelaporan keuangan diupayakan mempunyai cakupan yang luas agar

memenuhi berbagai kebutuhan para pemakai dan melayani kepentingan umum dari

berbagai pemakai yang potensial, bukan hanya untuk kebutuhan khusus kelompok

tertentu saja. Pelaporan keuangan juga menyediakan informasi yang bermanfaat untuk

menaksir arus kas di masa yang akan datang (Jogiyanto, 1998).

Dari laporan keuangan yang diterbitkan yang diantaranya adalah laporan arus

kas, bisa dilihat kekuatan dan kelemahan relatif suatu perusahaan, serta untuk

menunjukkan apakah posisi keuangan membaik atau memburuk selama suatu waktu.

Hal ini akan membantu investor, kreditor, pemakai lainnya yang potensial, dalam

menilai ketidakpastian penerimaan dividen dan bunga di masa akan datang ( Jogiyanto,

1998).

Laporan keuangan diperlukan investor untuk pengambilan keputusan investasi

mereka. Informasi laba dan arus kas membawa muatan informasi ke pasar modal

sebagai konsekwensi dari manfaatnya dalam memprediksi arus kas masa depan.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 33: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Informasi tentang arus kas berguna bagi investor dan pemakai lainnya sebagai dasar

untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas tersebut (prospek

arus kas perusahaan). Investor akan melakukan investasi kedalam suatu perusahaan,

demikian juga kreditur akan memberikan kredit kepada perusahaan yang memiliki

prospek arus kas yang baik. Investor menggunakan informasi tersebut untuk

mengevaluasi kinerja perusahaan sebelum mengambil keputusan untuk investasi pada

perusahaan tertentu yang dianggap akan dapat memberikan return yang lebih besar

dibandingkan dengan perusahaan lain.

Laporan arus kas memberikan informasi penting yang melengkapi neraca dan

laporan laba-rugi, dengan kata lain bahwa laporan arus kas memberikan gambaran yang

lebih lengkap mengenai aktivitas-aktivitas usaha dan posisi keuangan perusahaan.

Laporan arus kas dianggap yang penting dalam pelaporan keuangan suatu perusahaan di

lantai bursa. Hal ini didasarkan pada logika bahwa analisis terhadap ketiga kategori arus

kas diasumsikan dapat mempengaruhi harga saham dan return saham. Harga saham

sebuah perusahaan akan meningkat jika investor memperkirakan arus kas yang akan

diperoleh dari perusahaan tersebut meningkat. Peningkatan arus kas tersebut diharapkan

dapat memeberikan keuntungan (return) bagi investor. Sebaliknya, jika investor

memperkirakan arus kas yang akan diterima di masa datang menurun, harga saham

perusahaan tersebut akan turun, begitu pula terhadap return saham.

Dengan adanya laporan keuangan (Laporan Arus Kas), maka manajemen

perusahaan yang bersangkutan maupun para investor akan dapat melakukan tindakan,

dan melakukan penilaian terhadap nilai saham perusahaan. Manajemen perusahaan

maupun para investor menyadari bahwa arus kas operasi positif akan menjamin

kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya di masa yang akan

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 34: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

datang. Perusahaan yang mampu membayar dividen kepada pemegang saham adalah

perusahaan yang memiliki earning tinggi dan sekaligus dana tunai yang cukup.

2.1.9. Analisis Perusahaan

Secara umum untuk menganalisis harga saham dapat dilakukan dengan dua

pendekatan yaitu pendekatan fundamental dan pendekatan teknikal. Analisis

fundamental yang disebut juga analisis perusahaan yang mengunakan data fundamental

/ data keuangan perusahaan untuk menentukan nilai saham.

Pendekatan fundamental bertolak dari anggapan dasar bahwa setiap investor

adalah makhluk rasional. Keputusan investasi saham dari seorang pemodal yang rasional

di dahului oleh suatu proses analisis terhadap variabel yang secara fundamental yang

diperkirakan akan mempengaruhi harga saham.

Ada dua pendekatan dalam analisis fundamental yaitu pendekatan nilai sekarang

(Present Value Approach) / kapitalisasi laba dan pendekatan PER (P/E Ratio Approach).

Dalam pendekatan sekarang, nilai perusahaan ditentukan dengan mendiskontokan nilai-

nilai arus kas (cash flow) di masa depan menjadi nilai sekarang. Arus kas merupakan

komponen di dalam penentuan nilai perusahaan. Pendekatan PER atau earnings

multiplier adalah rasio dari harga saham terhadap earnings. Rasio ini menunjukkan

berapa besar investor menilai harga dari saham terhadap kelipan dari earnings.

Pada pendekatan ini argumentasi dasarnya jelas yaitu bahwa nilai saham

mewakili nilai perusahan tidak hanya nilai intrinsik suatu saat, tetapi juga termasuk

harapan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan nilai dikemudian hari. Adapun

argumentasi dasar pendekatan ini adalah bahwa harga saham adalah sama dengan nilai

intrinsik saham atau nilai discounted arus pendapatan yang akan diperoleh.

Jika investor percaya bahwa nilai dari perusahaan tergantung dari prospek

perusahaan tersebut di masa mendatang dan prospek ini merupakan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan aliran kas masa depan, maka nilai perusahaan tersebut

dapat ditentukan dengan mendiskontokan nilai-nilai arus kas di masa depan menjadi

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 35: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

nilai sekarang. Arus kas merupakan komponen di dalam menentukan nilai perusahaan.

Arus kas merupakan kas yang diterima oleh perusahaan emiten (Jogiyanto:89).

Beberapa tahap dalam analisis fundamental adalah analisis terhadap variabel

ekonomi dan pasar modal, analisis berbagai jenis industri dan yang terakhir adalah

analisis perusahaan. Dalam analisis perusahaan akan dijelaskan saham-saham

perusahaan mana dalam industri terpilih yang paling menguntungkan bagi investor atau

saham-saham manakah yang harga pasarnya lebih rendah dari nilai intrinsiknya

sehingga layak dibeli serta saham-saham manakah yang harga pasarnya lebih tinggi dari

nilai intrinsiknya sehingga menguntungkan untuk dijual. Untuk mengetahui apakah

saham suatu perusahaan layak dijadikan pilihan investasi, maka kita harus melakukan

analasis terhadap perusahaan yang bersangkutan untuk bisa memberikan gambaran

tentang nilai perusahaan tersebut, karakteristik internalnya, kualitas perusahaan tersebut

dan prospek perusahaan di masa datang.

Bagi para investor yang melakukan analisis perusahaan, informasi laporan

keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan salah satu jenis informasi yang paling

mudah di dapat. Informasi laporan keuangan sudah cukup menggambarkan kepada kita

sejauh mana perkembangan kondisi perusahaan selama ini dan apa yang telah

dicapainya. Berdasarkan informasi laporan keuangan, investor bisa mengetahui

perbandingan antara nilai intrinsik perusahaan dibanding harga pasar saham perusahaan

dan juga investor dapat membuat keputusan apakah membeli atau menjual saham

bersangkutan. Beberapa jenis informasi laporan keuangan yang dimaksud adalah laporan

Neraca, laporan Laba Rugi dan laporan Arus Kas.

Laporan arus kas disebut juga laporan perubahan posisi financial atau laporan

aliran dana perusahaan (Eduardus: 2001). Laporan arus kas merupakan laporan yang

memuat aliran kas yang berasal dari operasi perusahaan, investasi dan aktivitas financial

yang dilakukan perusahaan. Ada beberapa perbedaan antara laporan arus kas dengan

rugi laba dan neraca perusahaan, yaitu:

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 36: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

1. Neraca dan laba rugi di susun atas dasar metode akrual akuntansi, sedangkan

arus kas hanya mencatat transaksi yang menyebabkan aliran kas nyata.

Laporan laba-rugi memasukkan pos depresiasi untuk “menghaluskan” pengeluaran

modal yang terlalu besar dalam laporan rugi laba sedangkan arus kas hanya akan

mencatat transaksi pengeluaran modal perusahaan pada saat transaksi itu terjadi.

2.2. REVIEW PENELITIAN TERDAHULU

Wilson (1986) menemukan bukti bahwa ada muatan informasi tambahan dari

pembedaan laba bersih dengan arus kas operasi dan akrual. Bernard dan Stober (1989)

menunjukkan bahwa pembedaan laba bersih dengan arus kas operasi dan akrual tidak

mempunyai muatan informasi tambahan melebihi laba bersih. Livnat dan Zarowin

(1990:237) menyatakan bahwa model penilaian menunjukkan bahwa unexpected cash

inflow or outflow dari operasi dalam periode tertentu akan mempengaruhi harga saham

melalui pengaruhnya pada arus kas, sehingga diharapkan komponen arus kas dari

aktivitas operasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan return saham. Rayburn

(1986) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara arus kas dari operasi dengan hasil

dari investasi saham (return).

Namun pendapat di atas di bantah oleh Ali (1994) yang menyatakan bahwa

laporan arus kas tidak memberikan informasi dalam hubungannya dengan return saham

kepada para pemegang saham. Hal ini dikarenakan arus kas operasi yang positif

mencerminkan realitas ekonomi perusahaan yang baik sehingga harga saham dan return

saham diharapkan dapat meningkat, begitu pula sebaliknya. Pendapat ini konsisiten

dengan yang dilaporkan Triyono dan Jogiyanto (2000) yang menyatakan bahwa arus kas

operasi mempunyai hubungan maupun pengaruh yang signifikan dengan harga saham

namun tidak terhadap return saham. Wahyuni (1998) dan Ngaisah (1998) dan Dilah

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 37: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Utami (1999) dalam penelitiannya tidak berhasil mendapatkan hubungan yang signifikan

antara arus kas operasi dengan return saham.

Miller dan Rock (1985) berpendapat bahwa peningkatan investasi berhubungan

dengan peningkatan arus kas masa yang akan datang dan mempunyai pengaruh terhadap

return saham pada saat pengumuman investasi akan memberikan reaksi yang positif

terhadap return saham, pendapat ini di dukung oleh Livnat dan Zarowin (1990) yang

menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara arus kas investasi

dengan return saham. Konsisten dengan pendapat Bernard dan Stober (1989) yang

menyatakan bahwa arus kas investasi tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham.

Di Indonesia hasil yang dilaporkan oleh Triyono dan Jogiyanto (2000) menyatakan

bahwa arus kas investasi tidak berhubungan dengan return saham tetapi terdapat

hubungan yang signifikan dengan harga saham. Riset mengenai pengaruh investasi

terhadap return saham telah dilakukan oleh Miller dan Rock (1985). Hasil studi ini tidak

konsisten dengan hasil studi Livnat dan Zarowin (1990), Bernard dan Stober (1989)

yang keduanya menemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara arus

kas investasi dengan return saham.

Arus kas pendanaan mempengaruhi harga, dan return saham didasarkan

signalling theory yang menyatakan bahwa penerbitan hutang merupakan sinyal yang

baik untuk menaksir kas. Berdasarkan teori ini pasar akan bereaksi terhadap

pengumuman penerbitan hutang. Smith (1986) berpendapat bahwa berdasarkan teori

keuangan, penerbitan atau penarikan saham biasa akan berpengaruh terhadap return

saham. Penerbitan utang dan penerbitan saham mengakibatkan arus kas pendanaan akan

bersifat positif. Arus kas pendanaan yang positif mencerminkan perusahaan akan

memiliki kesempatan tumbuh sehingga diharapkan harga saham mengalami peningkatan

dan dapat memberikan keuntungan (return) bagi investor maupun perusahaan. Triyono

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 38: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

dan Jogiyanto (2000 :54-66) dalam kondisi pasar modal Indonesia menemukan bukti

bahwa arus kas pendanaan mempunyai hubungan signifikan dengan harga saham tetapi

tidak dengan return saham.

Pendapat yang menyatakan pentingnya laporan arus kas dikemukakan oleh

George Stabus (1961) dengan teori investornya, yang berpendapat bahwa biasanya

kebutuhan investor adalah untuk peramalan tentang kesanggupan perusahaan untuk

mendapatkan kas di masa yang akan datang. Lebih lanjut Stabus mengemukakan bahwa

kas yang akan diterima investor di masa yang akan datang terkandung pada kemampuan

perusahaan untuk melakukan pengeluaran kas, keinginan manajemen untuk membayar

investor dan prioritas pembayaran terhadap klaim investor. Dari teori ini Stabus

menyimpulkan bahwa peranan laporan arus kas sangat penting untuk memenuhi

kepentingan informasi investor dalam proses pengambilan keputusan investasi.

Penelitian mengenai pentingnya analisis terhadap arus kas telah pula dilakukan

oleh Finger (1994: 221-223), Finger melakukan penelitian dengan menguji kemampuan

laba untuk menunjukkan bahwa: laba merupakan prediktor yang signifikan atas laba

dimasa mendatang untuk 88% perusahaan dan arus kas adalah prediktor yang lebih baik

atas arus kas untuk periode prediksi jangka pendek, dibandingkan prediktor laba. Hasil

penelitian Finger tidak mendukung pernyataan FASB bahwa laba adalah prediktor yang

lebih baik atas arus kas dibandingkan dengan arus kas. Bedford (1971) berpendapat

bahwa laporan arus kas adalah relevan secara umum untuk model pengambilan

keputusan.

Miller dan Rock (1985) berargumen bahwa pasar akan bereaksi negatif terhadap

pengumuman pendanaan dari luar, karena akan berpengaruh terhadap arus kas dari

aktivitas operasi yang lebih rendah untuk masa yang akan datang. Smith (1986)

berargumen berdasarkan teori keuangan bahwa penerbitan atau penarikan saham

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 39: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

berpengaruh terhadap arus kas dari aktivitas pendanaan adalah model dari Miller dan

Rock (1985) yang memprediksi bahwa perubahan dividen berhubungan dengan return

saham. Dividen yang meningkat memberikan sinyal terhadap arus kas masa yang akan

datang, yang diharapkan mempunyai pengaruh terhadap return saham. Cheng, Liu dan

Schaeler (1997) menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa arus kas memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap return saham.

Diyanti (2000) meneliti hubungan laba bersih dan arus kas dengan return pada

saham di Bursa Efek Jakarta pada periode 1994-1997. Laba bersih memperlihatkan

hubungan yang lebih kuat daripada arus kas. Parawiyati dan Zaki Baridwan (1998)

dengan mengambil sampel 288 laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar

di BEJ untuk periode 1989-1994, menyimpulkan laba dan arus kas merupakan prediktor

yang baik untuk meramalkan arus kas masa depan. Manurung (1998) dengan periode

pengamatan 1994-1995 juga menemukan arus kas operasi yang surplus menunjukkan

korelasi yang positif dengan kinerja saham, meskipun lemah. Kesimpulan ini

mendukung pemikiran bahwa arus kas yang positif akan meningkatkan harga saham atau

kinerja perusahaan di bursa.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 40: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Tabel II-1. Review Penelitian Sebelumnya Informasi Akuntansi Peneliti Hasil Penelitian Laba, piutang, persediaan, biaya operasional, NPM

Parawiyati (2000)

Informasi keuangan signifikan berhubungan dengan prediksi pertumbuhan laba dan arus kas periode satu tahun.

Laba dan arus kas Wiwik Utami & Suharmadi (1998)

Informasi penghasilan berpengaruh positif terhadap harga saham

Arus kas operasi, investasi, pendanaan

Dilah Utami (1999)

Tidak ada muatan informasi tambahan pada arus kas operasi, investasi dan pendanaan.

Informasi Arus kas dan laba

Zaki Baridwan & parawiyati (1998)

Laba dan arus kas merupakan prediktor yang baik untuk meramalkan arus kas masa depan

Laba akuntansi & arus kas

Triyono (1998) Total arus kas tidak mempunyai hubungan signifikan dengan harga saham. Namun pemisahan ketiga komponen arus kas yaitu arus kas operasi, investasi dan pendanaan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap harga saham.

Arus kas operasi, laba akuntansi

Charles Gultom (1999)

Relevansi nilai arus kas operasi yang dilaporkan tidak lebih kuat dari laba akuntansi akrual dalam hubungannya dengan perubahan harga saham yang ditentukan dengan unexpected return.

Komponen Arus kas & laba akuntansi

Jogiyanto & Triyono

Laporan arus kas operasi mempunyai hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap harga saham namun tidak terhadap return saham. Arus kas investasi tidak berhubungan dengan return saham tetapi terdapat hubungan yang signifikan terhadap harga saham. Arus kas pendanaan mempunyai hubungan yang positif terhadap harga saham tetapi tidak dengan return saham.

Arus kas operasi, investasi dan pendanaan

Livnant & Zarrowin (1990)

Arus kas operasi dan pendanaan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap return saham, tetapi arus kas investasi tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan return saham.

Arus kas Adler Manurung (1998)

Arus kas operasi yang surplus menunjukkan korelasi yang positif dengan kinerja saham, meskipun lemah.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 41: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor Manufaktur

yang listing di Bursa Efek Jakarta selama periode penelitian dari tahun 2001 sampai

tahun 2005. Berdasarkan data dari Bursa Efek Jakarta perusahaan manufaktur yang

listing hingga tanggal 31 Desember 2005 sebanyak 143 perusahaan.

Berdasarkan populasi penelitian di atas, yang menjadi sampel frame adalah

emiten yang terdaftar di BEJ mulai tahun 2001 sampai tahun 2005. Metode penarikan

sampel yang digunakan adalah teknik Purposive Sampling. Berdasarkan metode

tersebut maka yang menjadi kriteria dalam penarikan sampel dalam penelitian ini

adalah:

1. Perusahaan manufaktur yang sudah listing di BEJ sejak tahun 2001 sampai 2005.

2. Tersedia data laporan keuangan tahunan yang berakhir 31 Desember.

3. Tersedia data laporan arus kas secara lengkap yaitu data arus kas operasi, investasi

dan pendanaan.

Tabel 3.1. Seleksi Sampel

No Keterangan Jumlah

1 Jumlah populasi 143

2 Pelanggaran kriteria no.1 16

3 Pelanggaran kriteria no.2 24

4 Pelanggaran kriteria no.3 19

5 Jumlah sampel yang memenuhi syarat 84

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 42: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

3.2. Defenisi Operasional Variabel

Satuan pengamatan yang menjadi objek penelitian adalah laporan arus kas yang

terdiri dari arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan perusahaan

manufaktur yang telah diaudit dan dipublikasikan di Bursa Efek Jakarta untuk periode

akuntansi tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 serta Harga Saham dan Return Saham

perusahaan tersebut.

Laporan arus kas operasi (X1) adalah selisih dari arus kas masuk dengan arus kas

keluar dari aktivitas operasi perusahaan dalam tahun pengamatan.

Laporan arus kas investasi (X2) adalah selisih dari arus kas masuk dengan arus

kas keluar dari aktivitas investasi perusahaan dalam tahun pengamatan.

Laporan arus kas pendanaan (X3) adalah selisih dari arus kas masuk dengan arus

kas keluar dari aktivitas pendanaan perusahaan dalam tahun pengamatan.

Harga saham adalah harga rata-rata penutupan saham harian dari setiap sampel

perusahaan yang terpilih dalam tahun pengamatan (harga pasar saham yang benar-benar

terjadi di pasar sekunder).

Return saham adalah adalah harga saham hari ini dikurangi dengan harga saham

kemarin dibagi dengan harga saham kemarin (return aktual).

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 43: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Tabel 3.2 Defenisi Operasional Variabel

Variabel Konsep Sub Variabel Indikator Skala

Arus

ak

kas dari

tivitas

operasi (X1)

Jumlah arus kas bersih

operasi (selisih antara arus

kas masuk dan keluar)

perusahaan.

Rasio

A

aktivit

Inves

rus kas dari

gas

tasi (X2)

Jumlah arus kas bersih

investasi (selisih arus kas

masuk dan arus kas keluar

investasi) perusahaan.

Rasio

Laporan

Arus Kas

(X)

Laporan yang

ditujukan untuk

melaporkan

penerimaan dan

pengeluaran kas

selama satu

periode yang

berasal dari

aktivitas

perusahaan Arus kas dari

aktivitas

pendanaan (X3)

Jumlah arus kas bersih

pendanaan (selisih arus kas

masuk dan arus kas keluar

pendanaan) perusahaan.

Rasio

Harga

Saham

(Y1)

Harga saham

menurut harga

pasar.

Harga rata-rata penutupan

(Closing Price) saham harian

perusahaan setelah tanggal

publikasi laporan keuangan

Rasio

Return

Saham

(Y2)

Keuntungan dalam

bentuk Capital

Gain

Return Actual Perubahan harga saham

(harga saham hari ini

dikurangi harga saham

kemarin) dibagi dengan

harga saham pada awal

periode

Rasio

3.3. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dikumpulkan data sekunder yaitu laporan keuangan tahunan

perusahaan yang telah di audit oleh auditor independen pada seluruh perusahaan

manufaktur khususnya Laporan Arus Kas, harga penutupan saham selama periode 2001

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 44: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

sampai dengan 2005. Sumber data tersebut diperoleh dari Jakarta Stock Exchange

Monthly, JSX Statistic, Capital Market Directory dan dari Pusat Referensi Pasar Modal

lainnya dan informasi website yang dapat diakses melalui internet dengan alamat

www.yahoo.finance.com atau www.jsx.co.id, serta karya tulis lain yang dianggap dapat

menunjang dalam pembahasan serta analisis hasil penelitian lapangan. Data yang

digunakan dalam penelitian ini merupakan gabungan data antara perusahaan (cross

section) dan antar waktu (time series) atau dikenal dengan pooled cross section-time

series.

3.4. Hipotesis Statistik

Dalam penelitian ini digunakan uji statistik untuk menguji apakah laporan arus

kas yang terdiri dari arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan secara

simultan dan parsial berpengaruh terhadap harga saham dan return saham.

Sesuai dengan uraian pada latar belakang dan tujuan penelitian di atas maka

hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

H1: Laporan arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan secara parsial

dan secara simultan berpengaruh terhadap harga saham.

H2: Laporan arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan secara parsial

dan secara simultan berpengaruh terhadap return saham.

3.5. Teknik Analisis Data Dan Pengujian Asumsi Klasik

3.5.1. Analisis Data

Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini dan sehubungan dengan

operasional variabel yang mempergunakan jenis data kuantitatif maka digunakan

analisis linier regresi berganda (multiple regression) dengan metode pangkat dua terkecil

biasa/ Ordinary Least Square (OLS). Metode ini dipakai untuk mengetahui hubungan

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 45: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

dan pengaruh variabel-variabel independen laporan arus kas terhadap variabel dependen

harga saham dan return saham.

Adapun model regresi linier berganda yang dipakai dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut (Sritua Arif, 1993:1) :

Y1 = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε

Y2 = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε

Dimana :

Y1 = Harga saham

Y2 = Return saham

X1 = Arus kas operasi

X2 = Arus kas investasi

X3 = Arus kas pendanaan

β0 = Parameter konstanta

βi = Koefisien regresi masing-masing Xi, i = 1,2,3

ε = Kesalahan random (galad)

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan uji

asumsi-asumsi yang mendasari penggunaan persamaan regresi linier berganda. Model

regresi yang digunakan dalam menguji hipotesis haruslah menghindari kemungkinan

terjadi penyimpangan asumsi klasik. Dengan dipenuhi asumsi-asumsi tersebut maka

estimator OLS (Ordinary Leas Square) dapat memenuhi harapan, yaitu sebagai

estimator yang BLUE (Best, Linier, Unbiased, Estimator), artinya suatu penaksir adalah

BLUE kalau linier (yaitu fungsi linier dari variabel random seperti variabel dependen Y

dalam model regresi) dan efisien (yaitu tidak bias maupun mempunyai varians

minimum).

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 46: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

3.5.2. Pengujian Normalitas Dan Asumsi Klasik

Asumsi klasik regresi meliputi (Gujarati, alih bahasa Sumarno Zain, 1995) yaitu:

Heterokedastisitas, Multikolinearitas, Autokorelasi.

A. Uji Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati

normal. Pengujian dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik normal P-P Plot, dengan kriteria keputusan:

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

maka menunjukkan pola distribusi normal.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis

diagonal maka tidak menunjukkan pola distribusi normal.

Penyimpangan asumsi normalitas ini akan semakin kecil pengaruhnya apabila

jumlah sampel di perbesar (Suharyadi & Purwanto, 2003). Salah satu penyelesaiannya

adalah dengan cara mengubah bentuk nilai variabel yang semula nilai absolut

ditransformasikan menjadi bentuk lain (kwadratik, resiprokal) sehingga distribusi

menjadi normal.

B. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambar dalam

spesifikasi model regresi dengan kata lain jika residual tidak memiliki varians yang

konstan. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 47: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi gejala

heterokedastisitas adalah uji metode grafis yaitu dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu yang tergambar pada suatu scatter plot.

Apabila terjadi pelanggaran pada asumsi ini maka tindakan perbaikan model

adalah dengan melakukan transformasi data dengan cara membagi model regresi yang di

dapat dengan salah satu variabel independennya, Ghazali (2001: 76).

C. Uji Multikolinearitas

Masalah-masalah lain yang mungkin akan terjadi penggunaan persamaan regresi

berganda adalah multikolinearitas, yaitu suatu keadaan yang satu atau variabel bebasnya

terdapat korelasi dengan variabel bebas lainnya atau suatu variabel merupakan fungsi

linier dari variabel bebas lainnya. Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance

value atau nilai variance inflation factor (VIF). Batas dari tolerance value adalah 0,1

atau nilai VIF di atas 10, maka terjadi problem multikolinearitas, Ghazali (2001: 77).

Apabila terjadi asumsi ini maka tindakan perbaikan model adalah mengeluarkan

satu atau lebih variabel independen yang memiliki korelasi yang tinggi dari model

regresi atau dengan menambah variabel lain ke dalam model.

3.6. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji asumsi klasik terhadap data, selanjutnya dilakukan uji hipotesis.

Untuk membuktikan hipotesis pertama sampai dengan hipotesis keempat maka

digunakan alat uji sebagai berikut:

1. Uji F, dengan maksud menguji apakah secara simultan variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen, tingkat keyakinan 95% (α =0,05)

2. Uji Koefisien Determinasi (R2), melihat beberapa besar variasi dari variabel

independen secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel dependen.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 48: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Semakin besar nilai R2 berarti semakin besar variasi dari variabel dependen oleh

variabel independen.

3. Uji t, dengan maksud untuk menguji apakah secara parsial variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen, dengan tingkat keyakinan 95% (α

=0,05). Variabel independen dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependen

bisa dilihat dari probabilitas variabel independen dibandingkan tingkat

kesalahannya (α). Jika probabilitas variabel independen lebih besar dari tingkat

kesalahannya (α) maka variabel independen tidak berpengaruh, tetapi jika

probabilitas variabel independen lebih kecil dari tingkat kesalahannya (α) maka

variabel independen tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 49: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Statistik Deskriptif

Penelitian ini mengamati 2 Variabel terikat yaitu variabel harga saham dan

variabel return saham dan 3 variabel bebas yaitu variabel arus kas operasi (X1), variabel

arus kas investasi (X2), dan variabel arus kas pendanaan (X3). Informasi semua variabel

diambil berdasarkan laporan keuangan tahunan selama tahun 2001 sampai dengan 2005.

Analisis deskriptif semua variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat

adalah sebagai berikut:

A. Variabel Arus Kas Operasi

Table 4.1. Descriptive Statistics Operasi

N Minimum Maximum Mean Std. DeviationTahun 2001 84 -80705504773 3.39921E+12 1.11889E+11 3.97358E+11Tahun 2002 84 -2.79848E+11 4.14272E+12 1.14863E+11 4.83086E+11Tahun 2003 84 -65563883170 2.42662E+12 1.28144E+11 3.89898E+11Tahun 2004 84 -1.346E+11 3.17942E+12 1.39252E+11 4.93938E+11Tahun 2005 84 -3.08806E+11 2.483E+12 99432797208 3.78042E+11Valid N (listwise) 84

Dari hasil olahan data pada tabel 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata

arus kas operasi terbesar ada pada tahun 2004 yaitu sebesar 139.252.000.000, hal ini

berarti pada tahun 2004 kondisi rata-rata arus kas operasi perusahaan sampel mencapai

nilai terbaik. Sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar adalah pada tahun 2004

dengan nilai standart deviasi sebesar 493.938.000.000. Hal ini berarti bahwa pada tahun

2004 nilai cash flow operasi semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai

terbesar 3.179.420.000.000 dan terkecil -134.600.000.000. Kondisi ini sekaligus

menunjukkan bahwa kondisi arus kas operasi perusahaan sampel sangat berfluktuasi,

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 50: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

rata-rata jarak antara perusahaan yang arus kas operasinya tinggi dan positif cukup jauh

dengan rata-rata jarak antara perusahaan yang arus kas operasinya negatif dan sangat

rendah.

B. Variabel Arus Kas Investasi

Table 4.2. Descriptive Statistics Investasi

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

2001 84 -1.1011E+12 7.23236E+11 -17804290820 1.6354E+112002 84 -7.34961E+11 1.79657E+11 -28024305905 951594176002003 84 -5.17978E+11 1.32167E+12 -1979931355 1.64548E+112004 84 -1.83759E+12 68925889819 -57954854047 2.13518E+112005 84 -2.74469E+12 7.71965E+11 -68767039917 3.26434E+11

Valid N (listwise) 84 Dari hasil olahan data pada tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata

arus kas investasi terbesar ada pada tahun 2003 yaitu sebesar -1.979.931.355, hal ini

berarti pada tahun 2003 kondisi rata-rata arus kas investasi perusahaan sampel mencapai

titik terbaik. Sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar adalah pada tahun 2005

dengan nilai standar deviasi sebesar 326.434.000.000. Hal ini berarti bahwa pada tahun

2005 nilai arus kas investasi semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai

terbesar 771.965.000.000 dan terkecil -2.744.690.000.000. Kondisi ini sekaligus

menunjukkan bahwa kondisi arus kas investasi perusahaan sampel sangat berfluktuasi,

rata-rata jarak antara perusahaan yang arus kas operasinya tinggi dan positif cukup jauh

dengan rata-rata jarak antara perusahaan yang arus kas investasinya negatif dan sangat

rendah.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 51: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

C. Variabel Arus Kas Pendanaan

Table 4.3. Descriptive Statistics Pendanaan

N Minimum Maximum Mean Std. DeviationTahun 2001 84 -4.61233E+11 5.86828E+11 -19815232974 1.19887E+11Tahun 2002 84 -2.57561E+12 86966041922 -86619754986 3.8733E+11Tahun 2003 84 -3.8989E+12 1.55808E+11 -84173145687 4.46036E+11Tahun 2004 84 -1.96183E+12 7.28851E+11 -51521564694 2.96702E+11Tahun 2005 84 -3.15257E+12 6.39254E+13 7.19905E+11 6.99201E+12Valid N (listwise) 84

Dari hasil olahan data pada tabel 4.3 di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata

arus kas pendanaan terbesar ada pada tahun 2005 yaitu sebesar 719.905.000.000, hal ini

berarti pada tahun 2005 kondisi rata-rata arus kas investasi perusahaan sampel mencapai

titik terbaik. Sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar adalah pada tahun 2005

dengan nilai standar deviasi sebesar 6.992.010.000.000. Hal ini berarti bahwa pada

tahun 2005 cash flow pendanaan semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan

nilai terbesar 63.925.400.000.000 Dan terkecil -3.152.570.000.000 Kondisi ini sekaligus

menunjukkan bahwa kondisi arus kas pendanaan perusahaan sampel sangat

berfluktuasi, rata-rata jarak antara perusahaan yang arus kas pendanaannya tinggi dan

positif cukup jauh dengan rata-rata jarak antara perusahaan yang arus kas pendanaannya

negatif dan sangat rendah.

D. Variabel Harga Saham

Table 4.4. Descriptive Statistics Harga Saham

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Tahun 2001 84 28.18 37052.63 2465.501548 6353.016537Tahun 2002 84 18.41 39209 2297.827024 5914.213524Tahun 2003 84 31.25 45525 2573.224167 7066.337177Tahun 2004 84 32.5 50355 3364.644762 8386.057505Tahun 2005 84 28.86 70427 3821.579881 10658.7937Valid N (listwise) 84

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 52: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Dari hasil olahan data pada tabel 4.4 di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata

harga saham terbesar ada pada tahun 2005 yaitu sebesar 3.821, 58, hal ini berarti pada

tahun 2005 kondisi rata-rata transaksi saham perusahaan sampel harganya paling besar.

Sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar adalah pada tahun 2005 dengan nilai

standar deviasi sebesar 10.658, 80. Hal ini berarti bahwa pada tahun 2005 nilai harga

saham semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan harga saham terbesar 70.427

yaitu saham PT. Aqua Golden Missisipi Tbk dan yang terkecil 28,86 yaitu saham PT

Asiaplast Industries Tbk. Kondisi ini menunjukkan bahwa harga saham perusahaan

sampel sangat berfluktuasi, rata-rata jarak antara perusahaan yang harga sampel tinggi

cukup jauh dengan rata-rata jarak dengan perusahaan yang harga saham sangat rendah.

E. Variabel Return Saham

Table 4.5. Descriptive Statistics Return Saham

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Tahun 2001 84 27.18 37051.63 2548.262738 6367.43304Tahun 2002 84 17.41 39208 2296.827024 5914.213524Tahun 2003 84 30.25 45524 2572.224167 7066.337177Tahun 2004 84 31.5 50354 3363.637143 8386.05068Tahun 2005 84 27.86 70426 3820.575595 10658.79477Valid N (listwise) 84

Dari hasil olahan data pada tabel 4.5 di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata

return saham terbesar ada pada tahun 2005 yaitu sebesar 3.820,575, hal ini berarti pada

tahun 2005 kondisi rata-rata return saham perusahaan sampel returnnya paling besar.

Sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar adalah pada tahun 2005 dengan nilai

standar deviasi sebesar 10658.794. Hal ini berarti bahwa pada tahun 2005 nilai return

saham semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan return saham terbesar 70.426

yaitu return saham PT. Aqua Golden Missisipi Tbk dan yang terkecil 27,86 yaitu return

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 53: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

saham PT. Asiaplast Industries Tbk. Kondisi ini menunjukkan bahwa return saham

perusahaan sampel sangat berfluktuasi, rata-rata jarak antara perusahaan yang return

sampel tinggi cukup jauh dengan rata-rata jarak dengan perusahaan yang return saham

sangat rendah.

4.2. Analisis Hasil Pengujian Asumsi Klasik

Untuk menghasilkan suatu analisa data yang akurat, suatu persamaan regresi

sebaiknya memenuhi semua asumsi klasik. Asumsi-asumsi klasik yang harus dipenuhi

antara lain terbebas dari auto korelasi, multikolineritas, heterokedastisitas, dan

normalitas (Kuncoro; 2001).

4.2.1. Uji Normalitas

Pada penelitian ini uji normalitas hanya akan dideteksi melalui analisis grafik

yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan SPSS 12. Adapun hasil pengujian

normalitas untuk harga dan return saham dapat dilihat pada gambar 4.1 dan gambar 4.2.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 54: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expe

cted C

um Pr

ob

Dependent Variable: RETURN SAHAM

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 55: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Uji ini dilakukan untuk menunjukkan simetris tidaknya distribusi data. Uji

normalitas akan dideteksi melalui analisa grafis yang dihasilkan melalui perhitungan

regressi dengan SPSS versi.12. Dasar pengambilan keputusan yaitu (Santoso, 2001):

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2.2.2 Uji Multikolierinitas

Uji ini dilakukan untuk menunjukkan ada tidaknya korelasi yang besar diantara

variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya gejala multikolonieritas dapat dilakukan

dengan uji collinearity statistic. Dalam melakukan uji multikolierinitas harus diketahui

terlebih dahulu Variance Inflation Factor (VIF).

Pedoman pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a. Jika Variance Inflation Factor (VIF) > 10 maka terdapat persoalan Multikolieritas

diantara variabel bebas.

b. Jika Variance Inflation Factor (VIF) < 10 maka tidak terdapat persoalan

Multikolieritas diantara variabel bebas.

Tabel 4.6

Coefficients Nilai VIF Collinearity Statistics Model Tolerance VIF

1 (Constant) Operasi 0.89 1.124 Investasi 0.895 1.117 Pendanaan 0.994 1.006

Dependen variabel: Harga Saham

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 56: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Tabel 4.7

Coefficients Nilai VIF a

.890 1.124

.895 1.118

.994 1.006

OPERASIINVESTASIPENDANAAN

Model1

Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: RETURN SAHAMa.

Dari tabel di atas, terlihat bahwa variabel independen yaitu Arus kas operasi,

Arus kas investasi dan Arus kas pendanaan, mempunyai angka variance inflaction factor

(VIF) dibawah angka 10. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa regresi yang

dipakai tidak terdapat persoalan multikolinieritas.

2.2.3. Uji Heterokedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menunjukkan penyebaran varians gangguan.

Heterokedastisitas terjadi bila varians gangguan berbeda dari satu observasi ke observasi

lainnya. Deteksi dapat dilakukan dengan menggunakan uji metode grafis yaitu dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scatterplot. Pedoman

pengambilan keputusan:

a. Jika ada pola tertentu maka terjadi heterokedastisitas.

b. Jika tidak ada pola tertentu maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Hasil pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan program

SPSS dengan cara mengamati pola yang terdapat pada scatter plot, yang hasilnya dapat

dilihat pada gambar di bawah ini.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 57: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

-2 -1 0 1 2

Regression Standardized Predicted Value

-1

0

1

2

Regr

essio

n Stu

dent

ized R

esidu

al

Dependent Variable: RETURN SAHAM

Scatterplot

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 58: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Pada kedua gambar di atas dapat dilihat bahwa titik–titik menyebar secara acak,

tidak membentuk pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun dibawah

angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model

regresi, sehingga model regresi layak pakai.

4.3. Analisis Hasil Pengujian Hipotesis

4.3.1. Pengujian Secara Simultan

Alat uji serempak adalah uji F, yang digunakan untuk mengetahui apakah

variabel-variabel independent secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen. Berdasarkan output regresi pada lampiran output SPSS,

maka dapat dilakukan uji statistic secara serempak untuk mengetahui variabel Arus Kas

Operasi (X1), variabel Arus Kas Investasi (X2) dan Arus Kas Pendanaan (X3)

mempengaruhi harga saham dan return saham. Pengaruh variabel-variabel independent

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Hasil Regresi Uji F

ANOVA

Model F Sig. 1 Regression 12.680 .000(a) Residual Total

a Predictors: (Constant), Pendanaan, Investasi, Operasi b Dependent Variable: Harga Saham

Dari tabel 4.8. di atas, diperoleh nilai F hitung sebesar 12,680; sedangkan nilai

signifikan F nya adalah sebesar 0,000. Hal ini berarti bahwa nilai signifikan F lebih kecil

dari α = 0.05. Hal ini memberikan arti bahwa variabel-variabel independen yaitu

variabel arus kas operasi (X1), variabel arus kas investasi (X2), dan variabel arus kas

pendanaan (X3) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 59: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

harga saham. Dengan demikian Hipotesis yang mengatakan bahwa variabel arus kas

operasi (X1), variabel arus kas investasi (X2), dan variabel arus kas pendanaan (X3)

secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dan

return saham diterima.

Tabel 4.9 Hasil Regresi Uji F

ANOVA

Model F Sig. 1 Regression 2.689 .046(a) Residual Total

a Predictors: (Constant), Operasi / X1, Investasi / X2, Pendanaan / X3 b Dependent Variable: Y (return saham)

Dari tabel 4.9 di atas, diperoleh nilai F hitung sebesar 2,689; sedangkan nilai

signifikan F nya adalah sebesar 0,046. Hal ini berarti bahwa nilai signifikan F lebih kecil

dari α = 0.05. Hal ini memberikan arti bahwa variabel-variabel independen yaitu

variabel arus kas operasi (X1), variabel arus kas investasi (X2), dan variabel arus kas

pendanaan (X3) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

return saham. Dengan demikian Hipotesis yang mengatakan bahwa variabel arus kas

operasi (X1), variabel arus kas investasi (X2), dan variabel arus kas pendanaan (X3)

secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dan

return saham diterima.

Sedangkan besarnya koefisien determinasi (R2) hipotesis dapat diketahui dengan

melihat pada tabel 4.10 di bawah ini.

Tabel 4.10 Hasil Uji R2

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square 1 .725(a) .525 .423

a Predictors: (Constant), operasi, investasi, pendanaan b Dependen Variabel: Harga saham

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 60: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Dari tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa adjusted R square adalah sebesar

0,423. Hal ini menunjukkan bahwa dari variabel-variabel independen yang terdiri dari

variabel arus kas operasi (X1), variabel arus kas investasi (X2) dan arus kas pendanaan

(X3), menunjukkan kemampuan variasi menjelaskan 42,3% terhadap variabel harga

saham. Sedangkan sisanya 57,7% merupakan pengaruh dari variabel-variabel lain yang

tidak diikutsertakan dalam analisis ini.

Tabel 4.11 Hasil Uji R2

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square 1 .710(a) .504 .307

a Predictors: (Constant), Operasi / X1, Investasi / X2, Pendanaan / X3 b Dependen Variabel: Return saham

Dari tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa adjusted R square adalah sebesar

0,207. Hal ini menunjukkan bahwa dari variabel-variabel independen yang terdiri dari

variabel arus kas operasi (X1), variabel arus kas investasi (X2) dan arus kas pendanaan

(X3), menunjukkan kemampuan variasi menjelaskan 20,7% terhadap variabel harga

saham. Sedangkan sisanya 79,3% merupakan pengaruh dari variabel-variabel lain yang

tidak diikutsertakan dalam analisis ini.

4.3.2. Pengujian Secara Parsial

Alat uji secara parsial adalah uji t, yang digunakan untuk mengetahui apakah

variabel-variabel independent secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen. Berdasarkan output regresi pada lampiran output SPSS 12, maka

dapat dilakukan uji statistik secara parsial untuk mengetahui Variabel arus kas operasi

(X1), variabel arus kas investasi (X2) dan arus kas pendanaan (X3), masing-masing

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 61: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

mempengaruhi harga saham. Pengaruh variabel-variabel independen tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.12 Hasil Uji t

Coefficients

Model Unstandardized

Coefficients t Sig.

B 1 (Constant) 2.711 78.973 .000 Operasi .196 5.383 .000 Investasi -.022 -.597 .551 Pendanaan -.044 -1.289 .198

a Dependent Variable: Harga Saham

Pengujian hubungan antara variabel-variabel independen (X) terhadap variabel

dependen (Y) adalah sebagai berikut:

1. Pengujian parsial antara variabel arus kas operasi, arus kas investasi dan arus

kas pendanaan terhadap harga saham.

Dari tabel 4.12 di atas, diperoleh hasil signifikan t pengaruh variabel arus kas

operasi (X1) sebesar 0.000, dimana signifikan t lebih kecil dari α = 0.05. hal tersebut

berarti Ho ditolak sedangkan H1 diterima dan dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi

secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Dengan

demikian hipotesis yang menyatakan arus kas operasi berpengaruh secara signifikan

terhadap harga saham perusahaan manufaktur dapat diterima.

Dari tabel 4.12 di atas, diperoleh hasil signifikan t pengaruh variabel arus kas

investasi (X2) sebesar 0,551, dimana signifikan t lebih besar dari α = 0,05. Hal ini

berarti bahwa Ho diterima sedangkan H1 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa arus kas

investasi secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga

saham. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan arus kas investasi berpengaruh

secara signifikan terhadap saham perusahaan manufaktur ditolak.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 62: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Dari tabel 4.11 di atas, diperoleh hasil signifikan t pengaruh variabel arus kas

investasi (X2) sebesar 0, 198, dimana signifikan t lebih besar dari α = 0,05. Hal tersebut

berarti bahwa Ho diterima sedangkan H1 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa arus kas

pendanaan secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga

saham. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan arus kas pendanaan berpengaruh

secara signifikan terhadap saham perusahaan manufaktur ditolak.

Tabel 4.13 Hasil Uji t

Coefficients

Model

Unstandardized Coefficients t Sig.

B Std. Error 1 (Constant) ,219 ,031 6,984 ,000 OPERASI ,042 ,033 1,265 ,206 INVESTASI -,030 ,033 -,892 ,373 PENDANAAN -,023 ,032 -,716 ,474

a Dependent Variable: RETURN SAHAM 2. Pengujian parsial antara variabel arus kas operasi, arus kas investasi dan arus

kas pendanaan terhadap return saham.

Dari tabel 4.13 di atas, diperoleh hasil signifikan t pengaruh variabel arus kas

operasi (X1) sebesar 0,206, dimana signifikan t lebih besar dari α = 0.05. Hal tersebut

berarti Ho diterima sedangkan H1 dtolak dan dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi

secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan arus kas operasi berpengaruh secara

signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur ditolak. .

Dari tabel 4.13 di atas, diperoleh hasil signifikan t pengaruh variabel arus kas

investasi (X2) sebesar 0.373. dimana signifikan t lebih besar dari α = 0,05. Hal tersebut

berarti bahwa Ho diterima sedangkan H1 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa arus kas

investasi secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 63: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

saham. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan arus kas investasi berpengaruh

secara signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur ditolak.

Dari tabel 4.13 di atas, diperoleh hasil signifikan t pengaruh variabel arus kas

investasi (X2) sebesar 0.474, dimana signifikan t lebih besar dari α = 0,05. Hal tersebut

berarti bahwa Ho diterima sedangkan H1 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa arus kas

pendanaan secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga

saham. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan arus kas pendanaan berpengaruh

secara signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur ditolak.

4.4. Analisa Persamaan Regresi

Berdasarkan tabel 4.10. di atas, maka model analisa regresi linier antara variabel

X terhadap variabel Y dapat diformulasikan dalam model persamaan:

Y = 2,711 + 0,196X1 – 0,022X2 – 0,044X3 + ε

Y = 0,219 + 0,042X1 – 0,030X2 – 0,023X3 + ε

Dari hasil persamaan regresi tersebut, masing-masing variabel independent dapat

diinterpretasikan pengaruhnya terhadap harga saham sebagai berikut:

1. variabel arus kas operasi (X1) memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,196,

hal ini berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah),

maka perubahan arus kas operasi sebesar Rp.1 akan meningkatkan rata-rata harga

saham sebesar Rp.0.196.

2. Variabel arus kas investasi (X2) memiliki koefisien bertanda negative sebesar

0,022, hal ini berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak

berubah), maka perubahan arus kas investasi sebesar Rp.1 akan menurunkan rata-

rata harga saham sebesar Rp.0.022.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 64: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

3. Variabel arus kas pendanaan (X3) memiliki koefisien bertanda negative sebesar

0,044, hal ini berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak

berubah), maka perubahan arus kas pendanaan sebesar Rp.1 akan menurunkan

rata-rata harga saham sebesar Rp.0,044.

4. Variabel arus kas operasi (X1) memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,042,

hal ini berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah),

maka perubahan arus kas operasi sebesar Rp.1 akan meningkatkan rata-rata return

saham sebesar Rp.0,042.

5. Variabel arus kas investasi (X2) memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,030,

hal ini berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah),

maka perubahan arus kas operasi sebesar Rp.1 akan meningkatkan rata-rata return

saham sebesar Rp.0,030.

6. Variabel arus kas pendanaan (X3) memiliki koefisien bertanda positif sebesar

0,023, hal ini berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak

berubah), maka perubahan arus kas operasi sebesar Rp.1 akan meningkatkan rata-

rata return saham sebesar Rp.0,023.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 65: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada analisis data dan uji hipotesis penelitian serta pembahasan

hasil penelitian, maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil pengujian hipotesis pertama, pengujian parsial dan simultan antara variabel

arus kas operasi, arus kas investasi arus kas pendanaan terhadap harga saham. Dari

hasil pembahasan membuktikan bahwa secara parsial arus kas operasi berpengaruh

secara signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur tetapi arus kas

investasi dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga

saham. Hasil penelitian diatas konsisten mendukung hasil penelitian sebelumnya

yaitu Ferry & Erni (2004) dan bertentangan dengan hasil penelitian Triyono dan

Jogiyanto.

Dari hasil pembahasan membuktikan bahwa secara simultan variabel arus kas

operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh secara signifikan

terhadap harga saham. Hasil penelitian diatas konsisten ,emdukung hasil penelitian

Fery dan Erni (2004) dan bertentangan dengan hasil penelitian Triyono dan

Jogiyanto (2000).

2. Hasil pengujian hipotesis kedua, pengujian parsial dan simultan antara variabel arus

kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan terhadap return saham. Dari

hasil pembahasan membuktikan bahwa secara parsial variabel arus kas operasi, arus

kas investasi dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

return saham. Hasil penelitian diatas konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya

yaitu Livnant & Zarowin (1990), Triyono dan Jogiyanto (2000), Wahyu (1998),

Ngaisah (1998).

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 66: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Dari hasil pembahasan membuktikan bahwa variabel arus kas operasi, arus kas

investasi dan arus kas pendanaan secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap return saham. Hasil penelitian diatas konsisten dengan hasil penelitian

sebelumnya yaitu hasil penelitian Ali ( 1998), Ngaisah (1998) Triyono dan Jogiyanto

(2000) dan Dilah Utami (1998).

5.2. Keterbatasan

Adapun yang menjadi keterbatasan adalah:

1. Tolak ukur yang digunakan untuk memprediksi pengaruh laporan arus kas

terhadap harga dan return saham dalam penelitian ini adalah tolak ukur yang

menggunakan data akuntansi yang bersifat historis saja.

2. Dalam penelitian ini, periode waktu yang digunakan dan jumlah variabel yang

dalam melihat perubahan harga saham dan return saham adalah terbatas hanya

pada 5 periode. Sehingga hasilnya bisa saja tidak dapat mencerminkan kondisi

secara keseluruhan dari populasi dan tidak dapat digeneralisasi ke jenis industri

lain.

5.3. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian yang disimpulkan diatas, dapatlah

dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Investor yang ingin investasi saham di sektor Manufaktur, hendaknya

mempertimbangkan faktor fundamental dan psikologi pasar saham secara

umum.

2. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan untuk memperbesar jumlah sampel

penelitiannya, misalnya dengan menggunakan seluruh perusahaan industri

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 67: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

manufaktur yang terdaftar di BEJ atau seluruh sektor lainnya, sehingga dapat

mewakili seluruh industri yang ada di BEJ.

3. Diharapkan pada penelitian yang akan datang menambah variabel baru, sehingga

dengan adanya jumlah variabel baru yang dimasukkan akan membuat temua

baru yang lebih baik lagi dan bermanfaat untuk kepentingan perkembangan ilmu

pengetahuan. Variabel tersebut misalnya laba perusahaan, aktiva, kewajiban,

penjualan, EVA, kondisi makro ekonomi seperti tingkat inflasi, suku bunga dan

lain-lain.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 68: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

DAFTAR PUSTAKA

Adiwijaya. 2000. “Pengaruh Laporan Keuangan Interim Terhadap Perubahan Harga

Saham di Bursa Efek Jakarta”. Ekobisnis Vol.1. No.3, September. Ali, Ashing and P.F. Pope. 1995. “The Incremental Content of Earnings, Funds Flow,

and Cash Flow. The UK Evidence”. Journal of Business Finance and Accounting. 22(1). Pp.19-30.

Aloysia, Yanti. 2003. “Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Return Saham Dengan

Kualitas Audit Sebagai Variabel Pemoderasi”. Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya.

Ardiansyah, Misnen. 2003. “Pengaruh Keuangan Terhadap Return Awal dan Return 15

Hari Setelah IPO di Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya.

Arif, Sritua. 1993. “Metode Penelitian ekonomi”. UI – Pres, Jakarta. Baridwan, Zaki, 1997. “Analisis Nilai Tambah Informasi Laporan Arus Kas”. Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol.12, No.2, Hal.1-13. Bowen. Robert, M. David and Lane. 1986. “Evidence on Relationships Between

Earnings and Various Measures of Cash Flow”. The Accounting Review. vol.LXI.no.4. Oktober.

Bernad V.L. and Stober T.L. 1989. “The Nature and Amount of Information In Cash

Flow And Accruals”. The Accounting Review, October. Brealy, Richard & Myers, Stewart. 1991: “Principles of Corporate Finance”, Mc.Graw

Hill. International Book Company, Singapore. Burton, J. 1981. “Emerging Trends In Financial Reporting”. Journal of Accounting.

Juli.pp.54-66. Cheng, Liu Chao dan Schaeler. “The Value Relevance of SFAS No.95 Cash Flow From

Operation as Assessed by Security Market Effects”. American Accounting Association. Accounting Horizon, September 1997, Vol.11,pp.1-15.

Diyanti, Vera. “Analisis Keterkaitan Pendapatan dan Arus Kas Dengan Return Saham”.

Karya Akhir MM-UI, 2000.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 69: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Dickens, Charles. 1999. “Relevansi Nilai Arus Kas Operasi Terhadap Unexpected

Return Studi di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.1 No.2 Eduardus. Tandelin. 2001. “Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio”. Edisi 1.

Yogyakarta, BPFE. Fama. 1970. “E. Efficient Capital Market: A Review of The Theory and Empirical

Work”, Journal of Finance. Foster, George. 1986. “Financial Statement Analysis”. Prentice Hall International Inc. FASB. 1978. Statement of Financial Accounting Concept No.1. Stanford. Ferry dan Erni. 2004. “Pengaruh Informasi Laba, Aliran Kas dan Komponen Aliran Kas

Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar, Bali.

Finger, Chaterine A. (Autumn 1994). The Ability of Earnings to Predict Future Earnings

and Cash Flow”. Journal of Accounting Research, Vol.32, No.32, p.210-223. Gujarati, D. 1995. “Basic Econometric”. Third Edition, Mc. Graw Hill Inc. Singapore. Hastuti, Ambar, Sudibyo. 1998. “Pengaruh Publikasi Laporan Arus Kas Terhadap

Volume perdagangan Saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.1 Juli. hal.239-254.

Husnan, Suad. 1998. “Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas”. Edisi

Ketiga. UPP. AMP. YKPN, Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 1999. “Standar Akuntansi Keuangan”. IAI, Indonesia,

Salemba Empat, Jakarta. Januar dan Sri. 2003. “Dampak Pengumuman Rating Terhadap Return Saham

Perusahaan di Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya. Jogiyanto. 1998. “Teori Portofolio dan Analisis investasi”, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta. John Wild, dkk. 2004. “Financial Statement Analysis”. Terjemahan Salemba Empat

Jakarta. Jones. Charles.P. 2000. Investment Analysis and Management. Edisi 7. John Wiley &

Sons Inc. New York.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 70: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Kothari, S.P., and Zimmerman. 1995. “Price and Return Models, Journal of Accounting

Economics 20: 155-192. Livnant, Joshua and Zarowin. 1990. “The Incremental Content of Cash Flow”. Journal

of Accounting and Economic, p.25-46. Manurung, Adler Haymans. “Analisis Arus Kas Terhadap tingkat Pengembalian Saham

di Bursa Efek Jakarta”. Usahawan No.5th. XXVII, Mei 1998. Miller, M. And K. Rock 1985. “Dividen Policy under Asymetric Information Content of

Cash Flow components”. Journal of Accounting and Economics, May 1990. pp.25-46.

Mudrajat kuncoro. 2003. “Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi – Bagaimana Meneliti

dan Menulis Tesis”. Erlangga. Nugroho Agung Bhuono. 2005. “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

Dengan SPSS”. Andi Jogjakarta. Parawiyati dan Baridwan, Zaki. 1998. “Kemampuan Laba dan Arus Kas Dalam

Memprediksi Laba dan Arus Kas Perusahaan go Public di Indonesia”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.1.no.1. Januari.

Pradhono dan Yulius. 2004. “Pengaruh EVA, Residual Income, Earning dan Arus Kas

Operasi Terhadap Return Yang Diterima Oleh Pemegang Saham – Studi Pada Perusahaan Manufaktur di BEJ)”. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vo.6. No.2. Nopember.

Pratisto, Arif. 2004. “Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan Dengan SPSS 12”.

Elex Media Komputindo, Jakarta. Rayburn, J. “The Association of Operating Cash Flow and Accrual With Security

Returns”. Journal of Accounting Research, 1986, pp. 112-133. Ros, A Stephen. Westerfield, Randolph W. Jordan, Bradford D. 2003. “Fundamental of

Corporate Finance”. Sixth Edition. New York: Mc Graw – Hill. Santoso, Singgih. 2004. “SPSS Statistik Parametrik”. Elex Media Komputindo, Jakarta. Shapiro, Alan C. 1999. “Multinational Financial Management”. 6 Edition, John Wiley &

Sons Inc.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Page 71: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3964/1/047017019.pdf · publikasi laporan keuangan pada periode sebelum dan sesudah

Sharpe, William. Gordon J. Alexander and Jeffrey V. Bailey. “Investment”. 5 Edition,

Prentice Hall Inc. 1995. Simamora, Hendry. 2000. “Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan”. Salemba Empat,

Jakarta. Smith, Jay. And Fred Skousen. 1992. “Intermediate Accounting”. South-Western

Publishing Co. Suadi. 1998. “Penelitian Tentang Manfaat Laporan Arus Kas”. Jurnal Ekonomi dan

Bisnis, Indonesia. Vol.13. No.2, Juli 1998. Supramono dan Intiyas. 2004. “Desain Proposal Penelitian – Akuntansi dan Keuangan”.

Andy Yogyakarta. Triyono dan Jogiyanto Hartono. 2000. “Hubungan Kandungan Informasi Arus Kas,

Komponen Arus Kas dan Laba Akuntansi Dengan Harga dan Return Saham”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.3. No.1, pp.54-68.

Utami, Dilah.1999. “Muatan Informasi Tambahan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi,

Investasi dan Pendanaan”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.1.no.1.April. Van Horne, James. C and John M. Wachowich, Jr. 2005. “Prinsip-Prinsip Manajemen

Keuangan”. Edisi 12, Edisi Indonesia, Salemba Empat, Jakarta. Wahyuni, Sri. 1998. Analisis Kandungan Informasi Laporan Arus Kas di Bursa Efek

Jakarta”. Tesis S-2. UGM. Wilson. Peter J. “Relative Information Content of Accruals and Cashflows: Combinated

Evidence at Earnings Annountcement and Annual Report Release Date” Journal of Accounting Research. Vol.24.supplement 1986.

Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008