PENGARUH LABEL HALAL PADA KEMASAN TERHADAP...

13
Juni, 2013 Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura 874 PENGARUH LABEL HALAL PADA KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK ES KRIM Nor Wulan P 1) , Sri Hastuti 2) , Burhan 2) Alumni Prodi TIP, Universitas Trunojoyo Madura Dosen Prodi TIP, Universitas Trunojoyo Madura ABSTRAK Salah satu usaha dari produsen untuk meyakinkan konsumen bahwa produknya bebas dari bahaya hal yang diharamkan adalah dengan mencantumkan label halal pada kemasan produknya. Masyarakat sebagai konsumen harus berhati-hati dalam melakukan keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya label halal terhadap keputusan pembelian produk es krim dengan menggunakan metode angket/kuesioner. Populasi yang digunakan adalah mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura berjumlah 4.460 orang yang diambil sebagai sampel sebanyak 98 orang dengan rumus Slovin. Teknik analisis data yaitu analisis deskriptif serta analisis kuantitatif seperti uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis. Berdasarkan pengolahan data diperoleh persamaan linear Y = 5,583 + 0,198X1 + 0,267X2 + 0,451X3 + e, dimana variabel X1 (proses pembuatan), X2 (bahan utama) dan X3 (bahan tambahan) memiliki hubungan yang kuat dengan Y (keputusan pembelian) yang ditunjukkan dengan koef R bernilai 0,735. Secara simultan, X1, X2 dan X3 berpengaruh terhadap Y, namun secara parsial X2 tidak berpengaruh terhadap Y karena nilai t hitung lebih kecil dibanding t tabel (1,903<1,9852). Variabel Y dipengaruhi X1, X2 dan X3 sebesar 52,5% sementara sisanya 47,5% dipengaruhi faktor lain. Kata kunci: label halal, keputusan pembelian PENDAHULUAN Saat ini perkembangan teknologi telah merambah ke berbagai bidang kerja termasuk dalam bidang industri pangan. Teknologi yang diterapkan dalam industri pangan yaitu dalam hal mengembangkan teknik pengolahan dan teknik pengawetan pangan. Proses pengolahan pangan dalam skala industri bertujuan untuk menghasilkan produk pangan dalam jumlah besar, memiliki daya simpan yang lama, mempunyai karakteristik fisik dan nutrisi yang baik serta bernilai ekonomis. Untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan kriteria tersebut maka dibutuhkan penanganan dan proses dengan melibatkan berbagai macam bahan baku maupun bahan aditif (bahan tambahan pangan) yang dapat membantu proses pengolahan atau memperbaiki kualitas (Apriyantono 2009).

Transcript of PENGARUH LABEL HALAL PADA KEMASAN TERHADAP...

Page 1: PENGARUH LABEL HALAL PADA KEMASAN TERHADAP …pertanian.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/PENGARUH-LABEL... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya label

Juni, 2013 Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan

Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

874

PENGARUH LABEL HALAL PADA KEMASAN

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK ES KRIM

Nor Wulan P1)

, Sri Hastuti2)

, Burhan2)

Alumni Prodi TIP, Universitas Trunojoyo Madura

Dosen Prodi TIP, Universitas Trunojoyo Madura

ABSTRAK

Salah satu usaha dari produsen untuk meyakinkan konsumen bahwa

produknya bebas dari bahaya hal yang diharamkan adalah dengan mencantumkan

label halal pada kemasan produknya. Masyarakat sebagai konsumen harus berhati-hati

dalam melakukan keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh adanya label halal terhadap keputusan pembelian produk es

krim dengan menggunakan metode angket/kuesioner. Populasi yang digunakan adalah

mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura berjumlah 4.460 orang yang diambil

sebagai sampel sebanyak 98 orang dengan rumus Slovin. Teknik analisis data

yaitu analisis deskriptif serta analisis kuantitatif seperti uji validitas dan reliabilitas, uji

asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis. Berdasarkan pengolahan

data diperoleh persamaan linear Y = 5,583 + 0,198X1 + 0,267X2 + 0,451X3 + e,

dimana variabel X1 (proses pembuatan), X2 (bahan utama) dan X3 (bahan tambahan)

memiliki hubungan yang kuat dengan Y (keputusan pembelian) yang ditunjukkan

dengan koef R bernilai 0,735. Secara simultan, X1, X2 dan X3 berpengaruh terhadap

Y, namun secara parsial X2 tidak berpengaruh terhadap Y karena nilai thitung lebih

kecil dibanding ttabel (1,903<1,9852). Variabel Y dipengaruhi X1, X2 dan X3

sebesar 52,5% sementara sisanya 47,5% dipengaruhi faktor lain.

Kata kunci: label halal, keputusan pembelian

PENDAHULUAN

Saat ini perkembangan teknologi telah merambah ke berbagai bidang kerja

termasuk dalam bidang industri pangan. Teknologi yang diterapkan dalam industri

pangan yaitu dalam hal mengembangkan teknik pengolahan dan teknik pengawetan

pangan. Proses pengolahan pangan dalam skala industri bertujuan untuk menghasilkan

produk pangan dalam jumlah besar, memiliki daya simpan yang lama, mempunyai

karakteristik fisik dan nutrisi yang baik serta bernilai ekonomis. Untuk mendapatkan

produk yang sesuai dengan kriteria tersebut maka dibutuhkan penanganan dan proses

dengan melibatkan berbagai macam bahan baku maupun bahan aditif (bahan

tambahan pangan) yang dapat membantu proses pengolahan atau memperbaiki kualitas

(Apriyantono 2009).

Page 2: PENGARUH LABEL HALAL PADA KEMASAN TERHADAP …pertanian.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/PENGARUH-LABEL... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya label

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan

Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura Juni, 2013

875

Bahan aditif merupakan bahan yang ditambahkan secara sengaja pada bahan

makanan yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas atau kenampakan makanan.

Bahan aditif tersebut ada yang alami dan ada yang buatan. Bahan aditif alami

berasal dari unsur nabati atau tumbuh- tumbuhan, sedangkan bahan aditif buatan

berasal dari unsur nabati atau hewani yang mengalami proses pengolahan. Bahan

aditif buatan ini cenderung masih diragukan kehalalannya dilihat dari sumber dan

proses pembuatan bahan aditif tersebut. Oleh karena itu, bahan aditif yang

ditambahkan dalam jumlah sedikit pada bahan makanan ini berpengaruh dalam

menentukan kehalalan suatu produk pangan.

Masyarakat sebagai konsumen semakin kritis dalam memilih produk pangan.

Konsumen tidak hanya sekedar menuntut produk pangan yang terjamin kandungan

gizinya, namun juga keamanan. 90% konsumen pangan di Indonesia merupakan

konsumen muslim. Bagi konsumen muslim produk pangan yang aman bukan

hanya sekedar terbebas dari cemaran fisik, kimia maupun biologis, namun juga

ada suatu unsur yang hakiki, yaitu aman dari bahaya barang yang diharamkan atau

diragukan (Adisasmito 2008). Salah satu usaha dari produsen untuk meyakinkan

konsumen bahwa produknya bebas dari bahaya hal yang diharamkan adalah dengan

mencantumkan label halal pada kemasan produknya yang dikeluarkan oleh Lembaga

Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM

MUI).

Beberapa waktu yang lalu, masyarakat dihebohkan dengan adanya kabar bahwa

produk es krim Magnum yang beredar di pasaran mengandung babi.

Kesimpangsiuran adanya unsur babi pada es krim Magnum berdasarkan tulisan kode

E472 yang terdapat di bagian komposisi bahan pada kemasan es krim. Masyarakat

termakan isu bahwa kode E tersebut bermakna mengandung babi, padahal

sebenarnya kode E atau yang biasa disebut E-Number merupakan kode yang

digunakan untuk bahan aditif makanan pada label makanan di Eropa.

Menghadapi banyaknya isu tentang produk-produk di pasaran yang diragukan

kehalalannya, konsumen harus lebih berhati-hati sebelum membuat keputusan

pembelian. Menurut Hatane (2007), keputusan pembelian merupakan kesimpulan

terbaik dari seorang individu konsumen untuk melakukan pembelian. Dalam membuat

suatu keputusan pembelian produk halal, konsumen memiliki patokan paling aman

yaitu tersedianya sertifikat halal yang dikeluarkan MUI dalam bentuk adanya label

halal pada kemasan produk pangan (Andani 2011). Penelitian ini akan

menggambarkan bagaimana pengaruh label halal yang ada pada kemasan terhadap

keputusan pembelian konsumen produk es krim.

Page 3: PENGARUH LABEL HALAL PADA KEMASAN TERHADAP …pertanian.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/PENGARUH-LABEL... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya label

Juni, 2013 Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan

Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

876

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di kota Bangkalan, tepatnya di Universitas Trunojoyo

Madura yang disesuaikan dengan sampel yang akan digunakan. Waktu penelitian

dilakukan pada bulan April sampai Mei 2012.

Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura

(UTM) yang pernah membeli produk es krim. Jumlah mahasiswa yang ada di UTM

yang terbagi menjadi lima fakultas dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah mahasiswa UTM (Angkatan 2008/2009 sampai 2011/2012)

Fakultas (orang) Jumlah Mahasiswa

Pertanian 888

Ekonomi 1183

Teknik 1009

Hukum 508

Fisib 872

Total 4460

Sumber : BAAK UTM (2012)

Untuk menentukan besarnya jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian

dengan menggunakan pendekatan rumus Slovin:

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara proporsional (membagi) untuk

setiap fakultas dengan rumus:

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian (10%)

ni = ukuran sampel yang harus diambil

Ni = ukuran sub populasi ke-i

Dari hasil perhitungan diperoleh:

1. Fakultas Pertanian diambil sampel sebanyak 20 orang

2. Fakultas Ekonomi diambil sampel sebanyak 26 orang

3. Fakultas Teknik diambil sampel sebanyak 22 orang

4. Fakultas Hukum diambil sampel sebanyak 11 orang

5. Fakultas Fisib diambil sampelsebanyak 19 orang

maka diperoleh besarnya sampel sebesar 98 mahasiswa

Page 4: PENGARUH LABEL HALAL PADA KEMASAN TERHADAP …pertanian.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/PENGARUH-LABEL... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya label

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan

Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura Juni, 2013

877

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Accidental

Sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja

yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila

dipandang orang tersebut cocok sebagai sumber data (Sugiyono 2006).

Variabel Penelitian

Variabel independen adalah variabel bebas sebagai penyebab atau pendahulu

variabel lain. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Label

Halal yang terdiri dari tiga variabel sebagai berikut:

1. Proses pembuatan (X1)

2. Bahan utama (X2)

3. Bahan tambahan (X3)

sedangkan variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah keputusan

pembelian konsumen (Y) dengan indikator:

1. Tingkat keyakinan

2. Kepercayaan

3. Minat

4. Pengenalan Informasi

5. Kualitas produk

Pengukuran variabel-variabel tersebut menggunakan skala likert yang

digunakan untuk mengukur sikap,pendapat dan persepsi yang dijabarkan menjadi

indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono 2006). Tabel

2 menunjukkan skor yang digunakan dalam kuesioner menggunakan skala likert.

Tabel 2. Instrumen skala Likert

Teknik Analisis Data

Uji validitas dan reliabilitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Uji validitas dapat dilakukan dengan menghitung nilai

korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total memakai

rumus

rhitung

rtabel

Jawaban Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Page 5: PENGARUH LABEL HALAL PADA KEMASAN TERHADAP …pertanian.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/PENGARUH-LABEL... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya label

Juni, 2013 Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan

Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

878

keterangan:

r = nilai korelasi

n = jumlah responden (sampel)

X = nilai skor pada masing-masing pertanyaan

Y = total nilai skor tiap responden

α = taraf signifikan (5%)

Kriteria dalam menentukan validitas kuesioner adalah sebagai berikut :

1) Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut valid

2) Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid

Reliabilitas adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu

hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang kali

(Sugiyono 2006). Pengujian secara reliabilitas instrument dilakukan dengan

menggunakan rumus alpha cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach’s Alpha >0,60 (Ghozali 2001).

Analisis regresi linear berganda

Menurut Riduwan (2007), analisis ini bertujuan untuk melihat seberapa

besar pengaruh dua atau lebih variable bebas secara bersama-sama terhadap suatu

variabel terikat. Besarnya pengaruh ditunjukkan oleh koefisien regresi (b) yang dapat

dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +e

Keterangan:

Y = keputusan pembelian

a = bilangan konstanta

b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi

X1 = var. proses pembuatan

X2 = var. bahan utama X3 = var. bahan tambahan e = error atau galat

Untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat secara

bersama-sama digunakan analisis korelasi ganda (R). Tabel 3 merupakan pedoman

untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi (Sugiyono 2007).

Tabel 3. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0, 799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Page 6: PENGARUH LABEL HALAL PADA KEMASAN TERHADAP …pertanian.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/PENGARUH-LABEL... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya label

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan

Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura Juni, 2013

879

Uji asumsi klasik

Pengajuan asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model

regresi linier berganda tersebut telah memenuhi asumsi klasik atau belum. Agar

menghasilkan persamaan terbaik linier yang tidak mengandung kesalahan(BLUE/Best

Linier Unbiased Estimator) digunakan asumsi-asumsi model linier klasik (Gujarati

2000). Asumsi-asumsi yang digunakan yaitu :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui kenormalan distribusi atau

sebaran data. Normalitas data dideteksi dengan melihat penyebaran titik (data) pada

sumbu diagonal dari grafik normal plot. Selain melihat penyebaran data di

grafik, uji normalitas juga menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov agar lebih akurat.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mengetahui ada

atau tidaknya multikoleniaritas dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF)

atau faktor pertambahan ragam. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 maka terjadi

multikolinieritas, begitupun sebaliknya (Bhuono 2005).

3. Uji Heterokedastisitas

Tujuan dari uji heteroskedastisitas yaitu untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pangamatan

lain. Heteroskedastisitas diukur dengan metode plot, jika scatterplot menunjukkan

adanya titik-titik yang membentuk pola tertentu maka terjadi heteroskedastisitas.

Uji hipotesis

1. Uji F (Signifikansi simultan) Uji ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari variable

bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

2. Uji t (Signifikansi parsial)

Uji t bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pengaruh variabel-variabel

bebas secara terpisah terhadap variabel terikat.

3. Uji Koef Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk

mengetahui sejauh mana tingkat pengaruh antar variabel bebas (X) dengan variabel

terikat (Y).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan atau ketepatan

suatu instrumen, dalam hal ini adalah kuesioner. Kriteria untuk menentukan

validitas kuesioner dengan membandingkan nilai rhitung dan rtabel, dimana jika rhitung

lebih besar dari rtabel, maka dikatakan valid. Uji validitas juga dapat dilihat dari nilai

Page 7: PENGARUH LABEL HALAL PADA KEMASAN TERHADAP …pertanian.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/PENGARUH-LABEL... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya label

Juni, 2013 Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan

Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

880

signifikansinya. Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka dikatakan signifikan

(Ghazali 2001). Hasil pengujian validitas yang telah dilakukan terlihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil uji validitas instrumen Variabel Item

Pernyataan

Signifikansi rhitung r tabel Ket

X1(Proses pembuatan X11 0,000 0,753 0,1986 Valid X12 0,000 0,833 0,1986 Valid X13 0,000 0,841 0,1986 Valid X14 0,000 0,722 0,1986 Valid X15 0,000 0,718 0,1986 Valid X2 (Bahan utama) X21 0,000 0,618 0,1986 Valid X22 0,000 0,718 0,1986 Valid X23 0,000 0,782 0,1986 Valid X24 0,000 0,692 0,1986 Valid X3 (Bahan Tambahan) X31 0,000 0,718 0,1986 Valid X32 0,000 0,783 0,1986 Valid X33 0,000 0,686 0,1986 Valid X34 0,000 0,77 0,1986 Valid Y (Keputusan Pembelian Y11 0,000 0,748 0,1986 Valid Y12 0,000 0,745 0,1986 Valid Y13 0,000 0,825 0,1986 Valid Y14 0,000 0,713 0,1986 Valid Y15 0,000 0,731 0,1986 Valid

Tabel 4 menunjukkan semua item pernyataan mempunyai rhitung yang lebih besar

dari rtabel dan nilai significansi kurang dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa

instrumen dalam penelitian ini adalah valid.

Uji Realibilitas

Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi dari instrument

penelitian, dalam hal ini kuesioner, artinya kuesioner memiliki hasil pengukuran yang

relatif konsisten atau stabil jika dilakukan berulang- ulang. Dalam penelitian ini,

untuk mengetahui apakah kuesioner reliabel atau tidak dapat dilihat dari nilai

Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai

Cronbach Alpha lebih dari 0,60 (Ghazali 2001). Hasil pengujian realibilitas

terlihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil uji Realibilitas instrumen

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

X1 (Proses Pembuatan) 0,8 Reliabel

X2 (Bahan Utama) 0,779 Reliabel

X3 (Bahan Tambahan) 0,793 Reliabel

Y(Keputusan Pembelian) 0,794 Reliabel

Berdasarkan Tabel 5. dapat dilihat keempat variabel memiliki nilai Cronbach Alpha

di atas 0,60, yaitu masing-masing sebesar 0,8; 0,779; 0,793; dan 0,794. Hal ini

menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan reliabel.

Page 8: PENGARUH LABEL HALAL PADA KEMASAN TERHADAP …pertanian.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/PENGARUH-LABEL... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya label

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan

Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura Juni, 2013

881

Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (proses pembuatan,

bahan utama dan bahan tambahan) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian)

maka dibutuhkan analisis regresi linier berganda. Analisis dilakukan dengan bantuan

program SPSS versi 16.0 dan hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Nilai koefisien regresi

Model Koefisien Tidak Baku

B

Std. Error

Konstanta 5,583 1,379

X1 0,198 0,088

X2 0,267 0,140

X3 0,451 0,147

Dari Tabel 6. dapat diambil persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 5,583 + 0,198X1 + 0,267X2 + 0,451X3 + e

persamaan tersebut menunjukkan semua koefisien bernilai positif, itu artinya

variabel proses pembuatan (X1), bahan utama (X2) dan bahan tambahan (X3)

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). Sementara nilai konstanta

sebesar 5,583, menunjukkan bahwa jika tidak ada pengaruh dari variabel bebas atau

variabel bebas bernilai nol maka keputusan pembelian akan bernilai 5,583.

Variabel proses pembuatan (X1) mempunyai nilai koefisien sebesar 0,198. Itu

artinya ketika terjadi kenaikan proses pembuatan sebesar satu satuan, maka

keputusan pembelian akan naik sebesar 0,198 dengan asumsi semua variabel bebas

bernilai tetap atau tidak mengalami kenaikan atau penurunan. Sedangkan untuk

variabel bahan utama diperoleh koefisien sebesar 0,267, dan sama halnya dengan

variabel proses pembuatan, apabila nilai bahan utama ditingkatkan sebesar satu satuan

maka akan terjadi peningkatan sebesar 0,267 pada keputusan pembelian dengan

asumsi semua variabel bebas bernilai tetap. Koefisien pada variable bahan

tambahan bernilai 0,451 dan bertanda positif, hal ini berarti keputusan pembelian

akan meningkat sebesar 0,451 ketika nilai dari bahan tambahan dinaikkan sebesar satu

satuan dengan asumsi variabel bebas yang lain bernilai tetap.

Selain itu untuk mengetahui korelasi atau hubungan antara variable bebas

(proses pembuatan, bahan utama dan bahan tambahan) dengan variabel keputusan

pembelian, dapat dilihat pada nilai koefisien R seperti pada Tabel 7.

Tabel 7. Nilai koefisien korelasi R

Model R R kuadrat Adj R Square Standar

Kesalahan dari

Nilai Prediksi

1 0,735 0,540 0,525 190,601

Berdasarkan Tabel 8 diperoleh koefisien R bernilai 0,753, dan berada diantara nilai

0,60 – 0,799 yang artinya proses pembuatan, bahan utama dan bahan tambahan

Page 9: PENGARUH LABEL HALAL PADA KEMASAN TERHADAP …pertanian.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/PENGARUH-LABEL... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya label

Juni, 2013 Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan

Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

882

memiliki hubungan yang kuat dengan keputusan pembelian (Sugiyono 2007).

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi atau sebaran

data. Dalam penelitian ini untuk mengetshui kenormlan data dilihat dari penyebaran

titik (data) pada sumbu diagonal dari grafik normal plot. Selain itu, agar lebih akurat

menggunakan uji Kolmogorof-Smirnof.

Gambar 1. Normal P-P plot

Berdasarkan Gambar 1 terlihat penyebaran data mengikuti garis diagonal

dan menyebar di sekitar garis diagonal atau tidak melenceng dari garis diagonal. Hal ini

menunjukkan bahwa data terdistribusi normal (Ghozali 2001). Selain itu untuk

mendapatkan data yang lebih akurat, menggunakan uji Kolmogorof- Smirnov seperti

pada Tabel 8.

Tabel 8. Uji Kolmogorof- Smirnov

N Nilai Prediksi tidak baku

Parameter Normal Rata-rata 98

Standar 19,4183673

Deviasi 2,03159765

Perbedaan paling besar Nilai mutlak 0,049

Positif 0,040

Negatif 0,049

Kolmogorof- Smirnov Z 0,488

Asymp.Sig (2-tailed) 0,971

Terlihat pada Tabel 8. nilai signifikansi sebesar 0,971, jauh lebih besar

dibanding 0,05. Menurut Ghozali (2001) bila nilai signifikansi > 0,05, maka uji

normalitas dapat terpenuhi.

Page 10: PENGARUH LABEL HALAL PADA KEMASAN TERHADAP …pertanian.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/PENGARUH-LABEL... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya label

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan

Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura Juni, 2013

883

2. Uji Multikolinieritas

Tujuan uji multikolinieritas yaitu untuk mengetahui ada tidaknya korelasi

yang tinggi antar variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda. Uji ini

dapat diketahui dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor), dimana jika nilai

VIF > 10, maka terjadi multikolinieritas dan sebaliknya (Bhuono, 2005). Hasil

pengujian dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Hasil uji multikolinieritas

Model Konstanta Toleransi VIF

X1 0,417 2,397

X2 0,387 2,587

X3 0,371 2,693

Variabel proses pembuatan (X1), bahan utama (X2), dan bahan tambahan (X3)

memiliki nilai VIF < 10, yaitu berturut-turut sebesar 2,397; 2,587; dan 2,693. Hal

ini berarti tidak terjadi multikolinieritas dan model regresi yang baik tidak terjadi

korelasi antar variabel bebas.

3. Uji Heterokedastisitas

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik

plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan nilai residualnya (SRESID).

Jika dalam plot, terdapat titik-titik yang membentuk pola tertentu, maka dapat

dikatakan terjadi heteroskedastisitas (Ghazali 2001).

Gambar 2. Scatterplot

Gambar 2. menunjukkan bahwa titik-titik tidak membentuk sebuah pola,

melainkan menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y yang disebut

dengan homokedastisitas. Hasil ini sesuai dengan model regresi yang digunakan

yaitu model regresi yang baik tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Hipotesis

4) Uji F (Simultan)

Uji F untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas secara bersama-sama

(simultan) terhadap variabel terikat. Pengujian ini dengan Uji F, jika Fhitung ≤ Ftabel

maka H0 diterima (Sugiyono 2009). Berdasarkan hasil output SPSS diperoleh F

hitung sebesar 36,735 jauh lebih besar disbanding Ftabel yaitu 2,70. Untuk nilai

signifikansi diperoleh 0,000 kurang dari 0,05. Hal ini berarti variabel proses pembuatan

Page 11: PENGARUH LABEL HALAL PADA KEMASAN TERHADAP …pertanian.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/PENGARUH-LABEL... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya label

Juni, 2013 Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan

Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

884

(X1), bahan utama (X2) dan bahan tambahan (X3) secara bersama-sama berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).

5) Uji t (Parsial)

Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas secara

terpisah terhadap variabel terikat. Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak, artinya variabel

bebas secara terpisah berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat

(Sugiyono 2009).

Tabel 10. Uji t

Model T Sig

Konstanta 4,047 0,000

X1 2,264 0,026

X2 1,903 0,060

X3 3,060 0,003

Variabel proses pembuatan (X1) memiliki t hitung sebesar 2,264, lebih besar

dibanding t tabel, yaitu 1,98552. Sedangkan untuk signifikansinya diperoleh 0,000,

artinya proses pembuatan secara terpisah (parsial) berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan pembelian. Untuk variabel bahan utama (X2) diperoleh t

hitung sebesar 1,903 dan signifikansi 0,060. Hal ini berarti bahan utama secara

terpisah tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Sedangkan t hitung dari

variable tambahan (X3) adalah 3,060 lebih besar dibanding t tabel dan mempunyai

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,03, artinya bahan tambahan secara

terpisah berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Pada uji parsial, didapatkan bahwa variabel proses pembuatan berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian. Konsumen melakukan berbagai pertimbangan

sebelum memutuskan untuk membeli produk es krim, salah satu pertimbangan

tersebut yaitu dengan adanya label halal pada kemasan produk es krim. Faktor

yang menentukan apakah produk es krim dikatakan halal dapat dilihat dari proses

pembuatannya. Proses pembuatan es krim yang sesuai dengan syariat Islam dan

prosedur pembuatan, penggunaan mesin dan peralatan yang steril, penggunaan air

yang bersih dan suci sebagai utilitas serta memperhatikan sanitasi pekerja akan

membuat produk es krim lebih berkualitas dan aman untuk dikonsumsi

sehingga mampu meningkatkan daya beli masyarakat.

Secara parsial variabel bahan utama tidak berpengaruh terhadap keputusan

pembelian produk es krim yaitu dilihat dari nilai t hitung sebesar 1,903 yang lebih

kecil dibanding t table 1,98552. Bahan utama tentunya sangat menentukan kualitas

dari produk es krim sehingga perusahaan benar-benar memilih bahan utama yang

berkualitas dan layak untuk diproses menjadi es krim. Masyarakat sebagai

konsumen tidak meragukan kehalalan dari bahan utama produk es krim, yaitu susu.

Untuk variabel bahan tambahan berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pembelian. Seperti yang diketahui, tahapan dalam keputusan pembelian yaitu

Page 12: PENGARUH LABEL HALAL PADA KEMASAN TERHADAP …pertanian.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/PENGARUH-LABEL... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya label

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan

Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura Juni, 2013

885

proses pencarian informasi mengenai produk es krim, salah satunya tentang bahan

apa saja yang terkandung dalam produk es krim. Beredarnya kabar penggunaan

lemak babi dalam es krim sebagai pengemulsi atau pelembut menyebabkan masyarakat

sangat memperhatikan kandungan apa saja yang ada di dalam es krim dengan melihat

komposisi pada kemasan. Saat ini dimana teknologi mulai berkembang, banyak

bahan- bahan aditif yang terbuat dari bahan yang masih belum pasti kehalalannya

dan juga keamanannya. Penggunaan bahan aditif berbahaya ini karena faktor harga

yang lebih murah sehingga mampu menekan biaya produksi namun tetap bias

meningkatkan kualitas es krim. Masyarakat sebagai konsumen mulai pintar memilih

produk yang aman untuk dikonsumsi dengan memperhatikan bahan tambahan apa

yang digunakan dalam produk es krim.

6) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar kemampuan semua variabel bebas (X) dalam menjelaskan

variabel terikat (Y) (Sugiyono 2007). Koefisien determinasi (R2) dapat dilihat dari

nilai Adjusted R Square seperti pada Tabel 11.

Tabel 11. Koefisien determinasi

Model R R kuadrat Adjusted R

square

Standar Kesalahan

dari Nilai Prediksi

1 0,735 0,54 0,525 1,90601

Dari Tabel 11 diperoleh nilai adjusted square sebesar 0,525 atau 52,5%, artinya

variabel keputusan pembelian (Y) dipengaruhi variabel bebas (proses pembuatan, bahan

utama dan bahan tambahan) sebesar 52,5% dan sisanya 47,5% dipengaruhi faktor

lain yang bukan termasuk variabel bebas tersebut.

Berdasarkan nilai koefien determinasi (R2) keputusan pembelian pada produk

es krim dipengaruhi oleh adanya label halal yang diwakilkan dengan variabel proses

pembuatan, bahan utama, dan bahan tambahan sebesar 52,5%, sedangkan sisanya

sebesar 47,5% dipengaruhi faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Ini

berarti konsumen (dalam hal ini mahasiswa UTM) melakukan keputusan untuk

membeli produk es krim dengan mempertimbangkan adanya label halal pada

kemasan es krim. Selain dengan adanya label halal, konsumen juga

mempertimbangkan faktor lain dalam membeli produk es krim, misalnya merek

atau harga dari es krim tersebut.

KESIMPULAN

Label halal berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk es krim

sebesar 52,5% yang diwakilkan dengan variable proses pembuatan, bahan utama dan

bahan tambahan. Secara simultan, proses pembuatan, bahan utama dan bahan

tambahan berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sementara secara parsial

bahan utama tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Page 13: PENGARUH LABEL HALAL PADA KEMASAN TERHADAP …pertanian.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/PENGARUH-LABEL... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya label

Juni, 2013 Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan

Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

886

SARAN

1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan diperoleh hasil bahwa label halal

berpengaruh terhadap keputusan pembelian, maka diharapkan perusahaan-

perusahaan yang memproduksi pangan untuk mencantumkan label halal pada

kemasan produknya.

2. Disarankan untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan membandingkan tingkat

penjualan dari sebuah produk sebelum diberi label halal dengan setelah diberi

label halal

DAFTAR PUSTAKA

Andani YM. 2011. Hunting kuliner halal dan thayyib. [Online]

http://www.salimah.or.id/huntin g-kuliner-halal-dan-thayyib/. diakses pada 17

Januari 2012

Apriyantono A. 2009. Masalah halal: kaitan antara syar’i, teknologi dan sertifikasi.

[Online]. http://www.azhar.jp/info/local- copies/halal-syari-tek-

sertifikasi.html diakses pada 23 Juli 2011

Bhuono NA. 2005. Strategi jitu memilih metode statistik penelitian dengan SPSS.

Yogyakarta:

Ghozali I. 2001. Aplikasi analisa multivariate dengan program SPSS. Semarang:

Universitas Diponegoro

Gujarati D. 2000. Ekonometrika dasar. Terjemahan Sumarno Zain, Cetakan 6. Gelora

Aksara Pratama

Hatane. 2007. Perilaku dan keputusan pembelian konsumen restoran melalui

stimulus 50% diskon di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran

LPPOM MUI. 2008. Panduan umum system jaminan halal. [Online].

http://jambi.kemenag.go.id/file/dokumen/PEDOMANSISTEMJAMINANHA

LAL.pdf diakses pada 23 Juli 2011

Sugiyono. 2006. Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2007. Metode penelitian bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2009. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta