PENGARUH LABEL HALAL DAN BRAND IMAGE TERHADAP …repository.uinjambi.ac.id/3998/1/EES160310 Pengaruh...
Transcript of PENGARUH LABEL HALAL DAN BRAND IMAGE TERHADAP …repository.uinjambi.ac.id/3998/1/EES160310 Pengaruh...
PENGARUH LABEL HALAL DAN BRAND IMAGE TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK IKAN SARDEN ABC DI
KECAMATAN KUALA JAMBI KABUPATEN TANJUNG JABUNG
TIMUR PROVINSI JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ekonomi Syariah
OLEH :
ANITA HARYANTI
NIM: EES 160310
PEMBIMBING :
Dr. Rafidah,SE., M.EI
Khairiyani, S.E., M.S.AK
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2020
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S.1) di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan penuh
rasa tanggung jawab.
Jambi, Mei 2020
Anita Haryanti
NIM EES.160310
iii
Jambi, Maret 2020
Pembimbing I : Dr. Rafidah,SE., M.EI
PembimbingII : Khairiyani, S.E., M.S.AK
Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS JAMBI
Jl. Arif Rahman Hakim No.01 Telanaipura, Jambi (36122)
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
di -
Jambi
NOTA DINAS
AssalamualaikumWrWb
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, kami
berpendapat bahwa skripsi saudari Anita Haryanti , NIM: EES.160310 yang
berjudul “Pengaruh Label Halal Dan Brand Image Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Ikan Sarden ABC di Kecamatan Kuala Jambi
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi” Telah disetujui dan dapat
diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi syarat mencapai gelar Sarjana
Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi. Maka dengan ini kami ajukan skripsi tersebut agar dapat
diterima dengan baik.
Demikianlah, kami ucapkan terimakasih semoga bermanfaat bagi
kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.
wassalamualaikumWrWb
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Rafidah,SE., M. EI Khairiyani, SE., M.S.Ak
NIDN. 197105151991032001 NIDN.2009049201
iv
v
MOTTO
حيم حمن الره الره بسم الله
واشكروا نهعمت الله ما رزقكم الل حلل طي هبا فكلوا مه
إهن كنتم إهياه تعبدون ﴿۱۱۴﴾
Artinya Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah
diberikan Allah Kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika
kamu hanya menyembah kepadanya.(QS.An-Nahl :16(114)1
1Q.S An-Nahl (16:114)
vi
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati kupersembahkan karya kecilku ini
sebagai tanda baktiku
Kepada :
Kedua orang tua tercinta Bapak M.Saing dan Ibu Siti Fatimah yang
telah senantiasa tulus mendoakan keberhasilan ku, serta telah
banyak memberikan dukungan baik dari segi moril maupun materil,
terima kasih banyak atas semua pengorbanan yang telah kalian
berikan, tidak ada yang dapat anakmu berikan, semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan Bapak dan Ibu tercinta selama ini.
Dan pencapaian ini tak pernah lepas dari doa fuang ku tersayang
hj.Wali Nono dan ketiga adikku Marwan,Misna dan Zikry, terima
kasih atas dorongan, motivasi, kesabaran, dan do’anya sehingga
Penulis dapat mencapai keberhasilan ini.
Dan teruntuk Sahabat2 ku tercinta OUGLESS,Aggota Kelas A
Ekonomi Syariah angkatan 2016, Leting MENWA 2016,KKN Posko
14 Gelombang 1,serta sahabat serumah dan seperjuangan ku yang
tak bisa kusebut namanya satu persatu, terima kasih atas
kebersamaannya selama ini, Serta kamu yang sangat spesial dalam
hatiku yang telah menemani dan memberikan ku semangat serta
motivasi yang tiada henti, terima kasih.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung
Timur. Penulis melakukan penelitian untuk mengetahui Bagaimana Pengaruh
Label Halal dan Brand image terhadap Keputusan Pembelian Produk Ikan Sarden
ABC di Kecamatan Kuala Jambi, Didalam penelitian ini penulis menggunakan
bentuk penelitian Kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui
penyebaran Instrumen angket dan didukung dengan wawancara, observasi,
dokumentasi. Metode analisis data dalam penelitian menggunakan Uji kualitas
data, Uji asumsi klasik, dan Analisis regresi linier berganda (uji T, uji F dan, uji
koefisien determinasi). Analisis Berdasarkan hasil uji analisis data dapat
disimpulkan bahwa Secara simultan (uji F) menunjukkan bahawa variabel
independen Label Halal (X1) dan Brand Image (X2) secara bersama-sama atau
simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) pada Produk Ikan Sarden
ABC di Kecamatan Kuala Jambi.Secara parsial variabel Label Halal (X1) tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y), sedangkan variabel Brand Image
(X2) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).
Kata Kunci : Label Halal, Brand Image dan Keputusan Pembelian
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-nya serta anugerah yang tiada terkira, shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada junjungan kita Rasullah SAW yang telah mengajarkan
suri tauladan, dan yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah ke jaman modern
seperti yang kita rasakan sekarang dengan kcx gfvemudahannya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Label Halal dan Brand
Image Terhadap Keputusan Pembelian Produk Ikan Sarden ABC di Kecamatan
Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi”.
Skripsi ini disusun guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan
kelulusan studi pada Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Oleh karena itu, hal
yang ingin penulis sampaikan adalah Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada 2 Orang wanita hebat yang telah membimbing penulis denga penuh
kesabaran dalam menyelesaikan Skripsi ini , yaitu kepada yg terhormat dan
terkasih Ibu Dr. Rafidah, SE.,M.EI selaku dosen pembimbing skripsi 1, dan
Ibu Khairiyani, SE., M.S.Ak selaku dosen pembimbing skripsi II. Dan semua
pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada yang
terhormat:
1. Bapak Prof. H. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
ix
3. Ibu Dr. Rafidah, SE.,M.EI selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak, Dr. Novi Mubyarto, SE.,M.E selaku wakil Dekan II Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Dr. Sucipto, MA , selaku wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak Ambok Pangiuk,S. Ag., M.Si dan Bapak M.Yunus,M.,Si ,selaku
Ketua dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
8. Bapak dan Ibu Karyawan/Karyawati di lingkungan Fakultas Syariah UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
Kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada ALLAH
SWT kita mohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon maafnya.
Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh ALLAH SWT.
Jambi, Mei 2020
Anita Haryanti
EES.160310
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
LEMBARAN PERNYATAAN ....................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING. ................................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. iv
MOTTO .......................................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI……............................................................................................................ ix
DAFTAR SINGKAT………. .......................................................................................... x
DAFTAR TABEL… ....................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR…….. ............................................................................................. xii
BAB 1 PENDAHULUAN……. ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang……. ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah……… ...................................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian………….. ................................................................................. 12
D. Kegunaan Penelitian……….. ................................................................................ 12
xi
E. Kerangka Teori….. ................................................................................................ 13
F. Tinjauan Pustaka. .................................................................................................. 38
G. Kerangka Pemikiran………................................................................................... 43
H. Hipotesis Penelitian………. .................................................................................. 45
I. Hipotesis statistik…. ............................................................................................. 46
BAB II METODE PENELITIAN……. .......................................................................... 47
A. Pendekatan Penelitian. ........................................................................................... 47
B. Jenis Sumber Data. ................................................................................................ 47
C. Populasi dan Sampel. ............................................................................................ 48
D. Devenisi Operasional Variabel Penelitian. ............................................................. 51
E. Instrument Pengumpulan Data. .............................................................................. 53
F. Metode Analisis Data.. .......................................................................................... 54
BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. ........................................... 62
A. Keadaan Umum Kecamatan Kuala Jambi. ............................................................. 62
B. Gambaran Umum Produk Ikan Sarden ABC. ......................................................... 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ................................................ 69
A. Karakteristik Responden. ....................................................................................... 69
B. Analisis Data.. ....................................................................................................... 72
C. Pembahasan … ...................................................................................................... 83
xii
BAB V PENUTUP .......................................................................................................... 88
A. Kesimpulan .. ......................................................................................................... 88
B. Saran…………… .................................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA………… ...................................................................................... 90
LAMPIRAN-LAMPIRAN….. ........................................................................................ 94
CURRICULUM VITAE
KUESIONER
DOKUMENTASI
OUTPUT EXEL
OUTPUT HASIL SPSS VERSI 23
xiii
DAFTAR SINGKAT
MUI :Majelis Ulama Indonesia
LPPOM : Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Makanan
BPS : Badan Pusat Statistik
BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan
IPTEK : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
QS : Qur’an Surah
UIN : Universitas Islam Negeri
STS : Sulthan Thaha Saifuddin
FEBI : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
RI : Republik Indonesia
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Jumlah Pemeluk Agama Menurut Desa/ Kelurahan di Kecamatan
Kuala Jambi, 2018……………………………………….……. 1
Tabel 1.2 : hasil uji laboratorium 3 sample produk ikan sarden…………… 7
Tabel 1.3 : Tingkat Konsumsi Ikan Sarden di Kecamatan Kuala
Jambi 2020…………………………………………………...... 10
Tabel 1.4 : Penelitian terdahulu………………………………………...... 39
Tabel 2.1 : devenisi Operasional variabel……………………………….. 52
Tabel 2.2 : Skor kuesioner………………………………………………... 54
Tabel 3.1 : Data Geografis Kecamatan Kuala Jambi…………………….. 62
Tabel 3.2 :Data Kependuduk Kecamatan Kuala Jambi…………………... 63
Tabel 3.3 : jumlah Pasar dan Toko di Kecamatan Kuala Jambi………….. 64
Tabel 3.4 : Jumlah masyarakat berdasarkan agama…………………….... 65
Tabel 4.1 : Umur responden……………………………………………… 70
Tabel 4.2 : Pendidikan Responden………………………………………... 71
Tabel 4.3 : Wilayah Tempat Tinggal…………………………………...... 72
Tabel 4.4 : Jenis Kelamin………………………………………………… 73
Tabel 4.5 : Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian………………………. 74
Tabel 4.6 : Hasil Uji Reabilitas Variabel Penelitian……………………... 75
Tabel 4.7 : Hasil Uji Multikolinieritas…………………………………… 77
Tabel 4.8 : Analisis Regresi Berganda…………………………………… 80
Tabel 4.9 : Hasil Uji T (Parsial)…………. …………………………….. 81
Tabel 4.10 :Hasil Uji F (Simultan)…….…………………………………. 82
Tabel 4.11 : Hasil Uji Koefisien Determisani(R2)………………………… 83
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Logo Halal MUI……………………………………... 17
Gambar 1.2 Tahap-tahap Pengambilan Keputusan Pembelian…… 31
Gambar 1.3 Kerangka Pemikiran………………………………… 45
Gambar 4.1 Grafik Normal Probability Plot Hasil Uji Normalitas. 76
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas………………………… 79
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki potensi besar pasar produk halal karena berpenduduk
mayoritas muslim, yakni sebesar 207 176 162 jiwa atau 87 persen dari total
penduduk. Kondisi ini ditunjang oleh peluang permintaan dari konsumen
nonmuslim terhadap produk halal sehingga dimungkinkan untuk melakukan
kapitalisasi atas produk halal. Rosalani dari Kamar Dagang Indonesia
memaparkan bahwa pada 2014, nilai pasar produk halal mencapai US$ 2.3 triliun
dan angkanya diproyeksi meningkat menjadi US$ 3.7 triliun pada 2019.2
Dilihat dari perspektif Islam, konsep halal merupakan hal yang vital bagi
seorang muslim. Halal berarti diperbolehkan atau di izinkan dalam agama Islam
(Al-quran Surah Al-baqarah 168-169).
Artinya: wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang
terdapat dibumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.
Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.(168) sesungguhnya setan
itu hanya menyuruh kamu berbuat keji dan jahat dan mengatakan apa
yang tidak kamu ketahui tentang allah(169)3
2Halal center universitas airlangga diakses pada tanggal diakses pada tanggal 22
desember 2019, jam 23.18 wib (https://halal.unair.ac.id/2018/08/ kesadaran halal di Indonesia) 3 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: Sari Cipta Aksara,
1993) Al-Qur’an surah Al-Baqarah (2:168-169)
2
Didalam ayat ini menerangkan bahwa asalnya seluruh benda yang ada itu
adalah boleh, hukumnya baik untuk dimakan maupun di manfaatkan, dan bahwa
hal-hal yang diharamkan darinya itu ada dua macam: yang pertama yang
diharamkan karena dzat nya yaitu yang kotor yang merupakan lawan dari baik
(thayyib), kedua diharamkan karena dikaitkan dengan sesuatu yaitu yang
diharamkan karena bersangkutan dengan hak-hak allah atau hak-hak manusia
yaitu yang merupakan lawan dari yang halal.4 Oleh sebab itu, muslim akan
mencari produk untuk dikonsumsi sesuai dengan ajaran agama yang telah
diterima. Hal ini ditandai dengan banyaknya permintaan produk halal yang sudah
memiliki sertifikat Halal.
MUI dianggap sebagai institusi keagamaan yang sah dan kredibel dalam
mewakili kepentingan umat Islam. Pengawasan dilakukan oleh MUI meliputi
produk-produk makanan dan minuman, obat-obatan, dan kosmetika, melalui
LPPOM. Dalam perkembangannya, sertifikasi halal berbentuk selembar kertas
berisi pengakuan dari MUI, diteruskan dengan pencantuman tulisan Arab (حلال)
dalam kemasan produk yang disebut dengan “label halal”. Sementara, “sertifikasi
halal” adalah fatwa tertulis MUI yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai
dengan syariat Islam. Kepemilikan sertifikasi halal merupakan syarat agar dapat
mencantumkan label halal sehingga dapat diketahui bahwa produsen memegang
sertifikasinya. Selain itu, logo halal harus ditunjukkan kepada masyarakat luas
agar diketahui halal tidaknya produk yang diedarkan.5
4 https://tafsirweb.com/650-quran-surat-al-baqarah-ayat-168-169.html diakses pada 13
april 2020 5 Lies Afroniyati, “Analisis Ekonomi Politik Sertifikasi Halal Oleh Majelis Ulama
Indonesia,” JKAP (Jurnal Kebijakan Dan Administrasi Publik) 18, no. 1 (2014): 39.
3
Untuk memenuhi kebutuhannya, seorang konsumen akan berusaha untuk
mencari informasi tentang bagaimana mengambil keputusan pembelian yang
tepat. Menurut Kotler (2018) ada beberapa faktor untuk mengambil keputusan
dalam membeli yaitu Keputusan tentang jenis produk, bentuk produk, merek,
penjualnya, jumlah produk, waktu pembelian, dan keputusan tentang cara
pembayaran. Proses pengambilan keputusan pada umumnya seorang konsumen
akan berusaha untuk mencari informasi tentang bagaimana mengambil keputusan
pembelian yang tepat. Dewasa ini konsumen sangat kritis dalam mencari dan
menggali informasi tentang produk yang akan digunakan.6
Di dalam ajaran islam seorang muslim tidak diperkenankan
mengkonsumsi makanan kecuali yang halal. Bukan cuma halal tetapi thayyib
(baik). maka dalam pemenuhannya dapat dikelompokkan dalam tiga tingkatan
menurut Abdul Mannan (1997) yaitu: daruriyyat (kebutuhan minimum), hajiyyat
(kebutuhan yang mencukupi) dan tahsiniyat (kebutuhan yang menyenangkan).
Dalam ekonomi Islam semua aktivitas manusia yang bertujuan untuk kebaikan
merupakan ibadah, termasuk konsumsi. konsumsi dalam ekonomi Islam dapat
diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan baik jasmani maupun rohani sehingga
mampu memaksimalkan fungsi kemanusiaannya sebagai hamba Allah SWT untuk
mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat (falah).
Dalam melakukan konsumsi maka perilaku konsumen terutama Muslim, selalu
6 Ragil Intan Pratiwi “pengaruh label halal, kualitas produk, brand image, harga
terhadap keputusan pembelian produk” ( studi kasus pada konsumen produk luwak white koffie),
2018
4
dan harus didasarkan pada Syariah Islam. Ada tiga prinsip dasar dasar perilaku
konsumsi Muslim menurut Syarif Chaudhry yaitu halal, baik dan sederhana.7
Banyaknya jumlah penduduk di Kecamatan Kuala Jambi dan
menempatkan Islam sebagai agama mayoritas tidak menjadi jaminan terlepas dari
persoalan di dalam permintaan produk maupun jasa. Hal ini dapat dilihat dari data
sebagai berikut.
Tabel.1.1
Jumlah Pemeluk Agama Menurut Desa/ Kelurahan
di Kecamatan Kuala Jambi, 2018
Desa/kelurahan Islam Protestan Katholik Hindu Budha
(1) (2) (3) (4) (6) (7)
Teluk Majelis 2325 - 5 - -
Kampung Laut 4403 - 70 - 11
Tanjung Solok 4642 - 10 - 5
Kuala Lagan 1078 2 - - -
Majelis Hidayah 1610 - - - -
Manunggal Makmur 613 - - - -
Jumlah Total 14671 2 85 0 16
Sumber : BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur 20198
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk muslim
Kecamatan Kuala Jambi tahun 2018 sebanyak 14.671 jiwa dengan jumlah rumah
tangga sebanyak 3.485 rumah tangga.9 Namun dari pengamatan yang dilakukan
oleh peneliti, jika dilihat dalam memilih produk makanan masyarakat pada
umumnya tidak memperhatikan secara detail tentang layaknya makanan itu
dikonsumsi dan apakah makanan itu halal untuk dikonsumsi. Sebagai konsumen,
7 Amri Amir ,Pola dan Perilaku Konsumsi Masyarakat Muslim di Provinsi Jambi (Telaah
Berdasarkan Tingkat Pendapatan dan Keimanan) Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan
Daerah Vol. 4 No. 2, Oktober-Desember 2016 ISSN: 2338-4603 (print); 2355-8520 8 BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kecamatan Kuala Jambi Dalam Angka 2019
(CV. Sumber Sentosa Multimedia) ISBN: 978-602-333-071-3 9 BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kecamatan Kuala Jambi Dalam Angka 2019
(CV. Sumber Sentosa Multimedia) ISBN: 978-602-333-071-3 di akses pada tanggal 2 januari
2020
5
mereka hanya membeli tanpa memperhatikan tentang label halal terhadap
makanan tersebut.
Label halal yang tercantum di kemasan produk dapat menjadi
pertimbangan konsumen muslim saat membeli makanan dan minuman, label halal
juga dapat menjadi salah satu faktor dalam pembelian produk karena menganggap
bahwa produk yang sudah bersertifikasi halal atau berlabel halal akan aman di
konsumsi karena sudah sesuai dengan syariat islam maka konsumen akan lebih
memilih produk yang sudah di beri label halal. Menurut Makrufah (2017) semakin
tinggi label halal diterapkan oleh produk maka semakin meningkat keputusan
pembelian itu sendiri. Begitu pula sebaliknya semakin rendah label halal
diterapkan oleh produk maka semakin menurun keputusan pembelian produk.10
Teori ini telah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nicki
Oktaviani 11, Hussain, Ismail,dan Yunus dalam penelitian Ismi Aziz Makrufah,
bahwa label halal tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Sedangkan
penelitian yang telah dilakukan Tri Widodo12 dan Sugeng Nugroho13 bahwa label
halal berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Salah satu produk yang sering di konsumsi oleh masyarakat Indonesia
termasuk masyarakat di Kec.Kuala Jambi adalah Produk ikan sarden ABC dari PT
10 Ismi Aziz Makrufah “Pengaruh Citra Merek Dan Label Halal Terhadap Keputusan
Pembelian Kosmetik” (Studi pada Konsumen di Outlet Toserba Laris Kartasura) 2017 11 Nicki Oktaviani “Pengaruh Label Halal Dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Makanan Olahan Impor” (Pada Masyarakat Muslim Kota Metro)2019 12 Tri Widodo “Pengaruh Labelisasi Halal Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Pada Produk Indomie” (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Surakarta)2015 13 Sugeng Nugroho Hadi dan Salman Al-Farisi “Analisis Pengaruh Cita Rasa, Label
Halal, dan Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Beli Konsumen pada Produk Olahan Tuna
Inggil Pacitan Jawa Timur” (Studi Kasus Pada UD Bina Makmur Pacitan, Jawa Timur) Vol. 15 /
Desember 2016
6
Heinz ABC Indonesia yang sudah memiliki brand image atau citra merek yang
dikenal oleh masyarakat Indonesia. Menurut Biel dalam penelitian Yesi citra
merek adalah citra tentang suatu merek yang dianggap sebagai kelompok asosiasi
yang menghubungkan pemikiran konsumen terhadap suatu nama merek. 14
Namun walaupun produk ikan sarden ABC telah memiliki brand image
yang bagus di kalangan masyarakat. terdapat suatu masalah yaitu Pada 22 maret
2018 memuat berita yang menyebutkan produk ikan sarden ABC mengandung
parasit cacing, BPOM Menemukan sebuah parasit (cacing pita) di kemasan ikan
sarden di Pekanbaru Riau. Pernyataan ini muncul usai laman resmi bpom.go.id,
badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia telah
melakukan sampling dan pengujian terhadap 541 sampel ikan dalam kemasan
kaleng yang terdiri dari 66 merek. Hasil pengujian menunjukkan 27 merek (138
bets) positif mengandung parasit cacing, terdiri dari 16 (enam belas) merek
produk impor dan 11 (sebelas) merek produk dalam negeri . Atas rekomendasi
BPOM, 27 merek dagang ikan makarel kaleng di bawah naungan APIKI sudah
ditarik dari pasaran. 15 Dari hal tersebut berdampak pada persepsi konsumen yang
negatif terhadap produk ikan sarden ABC yang dapat mengakibatkan brand image
menurun.
14 Yesi Apriyani, “Pengaruhbrand Image, Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian Ulang Pizza Hut Di Kota Padang”hlm 3 15 Badan pengawas obat dan makanan republik Indonesia , https://cekbpom.pom.go.id , di
akses pada tanggal 14 november 2019
7
Tabel 1.2
hasil uji laboratorium 3 sample produk ikan sarden
Merk Nama
Jenis
pangan
Nomor
sertifikat
Produsen Nomor bets Hasil uji
ABC Ikan
Makarel
Dalam
Saus
Tomat
MD
543909389002
PT Heinz
ABC
Indonesia
A8 7F, F1 1F,
F1 8F, H2 8F,
K2 8F, M2
1F, N1 8F, S3
8F, W1 1F
Identifikasi
parasite
anisakissp
(hasil:terde
teksi)
Ikan
makarel
dalam
saus
ekstra
pedas
MD
543909390002
PT Heinz
ABC
Indonesia
A1 8F, A2 1F,
A2 2F, C1 2F,
D2 8F, F4 8F,
H2 2F, N1 7F,
W1 8F
Identifikasi
parasite
anisakissp
(hasil:terde
teksi)
Ikan
makarel
dalam
saus cabai
MD
543909391002
PT Heinz
ABC
Indonesia
B2 3F, E2 7F,
F2 1F, G3 7F,
H2 8F, I1 BF,
O2 1F, T1 7F
Identifikasi
parasite
anisakissp
(hasil:terde
teksi)
Sumber : Balai Pengawas Obat Dan Makanan Di Batam, 201816
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 3 produk dari PT Heinz ABC
indonesia yang diuji oleh BPOM di batam kepulauan riau positif mengandung
parasit cacing, yang mengidentifikasikan kualitas bahan baku yang tidak baik,
maka dari itu BPOM telah memerintahkan importir agar melakukan penarikan dan
pemusnahan produk dengan disaksikan petugas BPOM di batam. Dari temuan
parasit cacing ini akan mempengaruhi citra merek produk sarden di mata
konsumen. Menurut Hamida dan Anita dalam penelitian Ragil Intan Pratiwi
mengatakan bahwa brand image menjadi hal yang sangat penting diperhatikan
oleh perusahaan, melalui brand image yang baik, maka dapat menimbulkan nilai
emosional pada diri konsumen, dimana akan timbul perasaan positif (positive
16 Ibid
8
feeling) pada saat membeli atau menggunakan suatu merek, demikian sebaliknya
apabila suatu merek memiliki suatu citra (image) yang buruk dimata konsumen,
kecil kemungkinan konsumen untuk membeli produk tersebut.17
Begitu pula pada brand image, dalam penelitian Rafidah, Bambang
Kurniawan dan Khalida Zia apabila tingkat brand image tinggi maka kesediaan
konsumen dalam membeli produk akan tinggi pula. Pernyataan yang mendukung
penelitian secara parsial antara brand image terhadap keputusan pembelian adalah
responden cenderung membeli produk atau jasa yang sudah dikenal baik oleh
pelanggan atau konsumen itu sendiri, dibandingkan dengan produk atau jasa yang
baru diciptakan oleh pihak produsen atau perusahaan, dikarenakan produk yang
dikenal memiliki jaminan yang mendorong seorang konsumen lebih nyaman
dalam mengkonsumsi produk.18
Keloyalan konsumen kepada suatu merek tidak akan terjadi tanpa adanya
citra merek yang baik. Ketika konsumen membeli produk dan merasa puas dengan
kualitas produk tersebut biasanya konsumen akan melakukan pembelian ulang
tetapi jika tidak puas mereka akan membeli merek yang berbeda dari produk
tersebut.Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Dessy Amelia
Fristiana dengan hasil brand/citra merek berpengaruh terhadap keputusan
pembelian sebesar 15% dan signifikan.19
17 Ragil Intan Pratiwi “pengaruh label halal, kualitas produk, brand image, harga
terhadap keputusan pembelian produk” ( studi kasus pada konsumen produk luwak white koffie)
2018 hlm 37
18 Rafidah, Kurniawan Bambang, Zia Khalida “Analisis Pengaruh Brand Awareness dan
Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Busana Muslim Merk Rabbani di Kota Jambi”
Innovatio, Vol. XVI, No. 2, Desember 2016 19 Ian Alfian ‘’Analisis Pengaruh Label Halal, Brand Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Di Kota Medan” At-Tawassuth, Vol. 2, No. 1, 2017: 122-145
9
Berdasarkan dari beberapa hal yang telah diuraikan, dapat diketahui bahwa
fenomena adanya parasit cacing didalam produk ikan sarden ABC berdampak
pada persepsi konsumen yang negatif sehingga mengakibatkan brand image
menurun. Dari hal tersebut menimbulkan pengaruh keputusan pembelian terhadap
produk Dari paparan latar belakang di atas penulis tertarik meneliti permasalahan
ini karena Pengaruh label Halal yang tercantum di produk belum bisa menjamin
produk ikan sarden baik atau tidak untuk dikonsumsi, terbukti dari penarikan
produk ikan sarden yang telah di edarkan di pasaran dimana produk tersebut telah
melewati uji laboratorium dari BPOM dan mendapatkan sertifikasi halal dari
MUI.
Penulis mengambil lokasi di daerah Kec.Kuala jambi yang memiliki 6
desa yaitu Kampung laut, Tanjung Solok, Majelis Hidayah, Kuala Lagan, Teluk
Majelis dan Manunggal Makmur. Secara geografis kecamatan ini berada di muara
sungai Batanghari yang bisa dikatakan salah satu daerahnya di pesisir pantai
dimana masyarakat sekitar dominan mata pencahariannya nelayan dan petani.
Masyarakat di sekitar kecamatan Kuala Jambi lebih dominan mengkonsumsi lauk
pauk dari hasil perikanan seperti ikan, udang, cumi, kerang dan lainya. Meskipun
hasil laut tersebut telah di produksi kembali menjadi produk yang lebih awet dan
tahan lama seperti Ikan Sarden Kaleng tidak mengubah kecintaan masyarakat
mengkonsumsi ikan sarden tersebut.
Masyarakat tetap tertarik mengkonsumsi Ikan kaleng sarden karena Selain
praktis, ikan kalengan dianggap punya cita rasa yang enak. Terlebih lagi
Permintaan Olahan Ikan Kaleng Meningkat di Tengah Pandemi, Industri
10
pengalengan ikan merupakan salah satu sektor yang mendapat keberkahan di
tengah pandemi Covid-19. Sebab, permintaan terhadap produk olahan di sektor
tersebut cenderung semakin meningkat khususnya untuk memenuhi kebutuhan
protein masyarakat. “Stok nasional untuk produk sarden dan makarel kaleng saat
ini berjumlah 35 juta kaleng. Selain diserap melalui pasar ekspor, ritel dan online,
olahan ikan kaleng dapat dimanfaatkan sebagai salah satu produk bantuan sosial
yang memenuhi kebutuhan protein masyarakat,” 20 Kemenperin mencatat, hingga
kini terdapat 718 unit usaha pengolahan ikan yang tersebar di berbagai wilayah
Indonesia. Jumlah produksi sektor pengolahan ikan ini mencapai 1,6 juta ton pada
tahun 2019, meningkat 300 ribu ton dibanding tahun 2016. “Untuk nilai
ekspornya, sektor industri ini juga meningkat pada tahun 2019 menjadi US$4,1
juta,” Hal ini pun berdampak pada permintaan produk ikan sarden di Kecamatan
Kuala Jambi, dimana setiap toko atau warung maupun pasar tradisional menyetok
produk ikan sarden untuk siap dipasarkan ke konsumen Kecamatan Kuala Jambi.
Tabel 1.3
Tingkat Konsumsi Ikan Sarden di Kecamatan Kuala Jambi 2020
No Desa/kelurahan Pasar
Tradisional
Toko/
Warung
Jumlah /bulan Satuan
(Unit)
1 Teluk Majelis 1 18 926 Kaleng
2 Kampung Laut - 32 1.872 Kaleng
3 Tanjung Solok - 42 2.760 Kaleng
4 Kuala Lagan 1 23 2.085 Kaleng
5 Majelis Hidayah 1 21 1.103 Kaleng
6 Manunggal
Makmur
1 15 1.029 Kaleng
7 Jumlah Total 4 151 9.875 Kaleng
Sumber:hasil survey peneliti
20 Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rochim di Jakarta,
Jumat (24/4/2020).
11
Berdasarkan Tabel 1.3 dapat diketahui bahwa dari 155 pasar tradisional
dan toko yang ada di kecamatan Kuala Jambi terjual 9.875 kaleng sarden
perbulan, hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi produk ikan sarden di
kecamatan kuala jambi cukup tinggi. Walau Fenomena penemuan sebuah parasit
(cacing pita) di kemasan ikan sarden di Pekanbaru Riau yang telah di jelaskan di
halaman sebelumnya membuktikan adanya perbedaan kualitas dan keamanan
antara ikan segar yang baru di tangkap dari laut dengan ikan yang telah di
produksi menjadi Sarden kaleng tak mengubah kecintaan masyarakat kecamatan
kuala jambi memproduksi ikan sarden itu sendiri. Agar dapat memperoleh
informasi yang lebih jelas dan disertai bukti ilmiah perlu dilakukan suatu
penelitian ilmiah. Dari latar belakang di atas peneliti tertarik menjadikan
penduduk di Kecamatan Kuala Jambi sebagai studied population dengan judul
“Pengaruh Label Halal Dan Brand Image Terhadap Keputusan pembelian
Produk Ikan Sarden ABC di Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung
Jabung Timur Provinsi Jambi.”
B. Rumusan Masalah
1. Apakah label halal dan Brand image berpengaruh positif dan Signifikan
secara simultan terhadap keputusan pembelian produk ikan sarden ABC di
Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi?
2. Apakah label halal dan Brand image berpengaruh positif dan Signifikan
secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Ikan Sarden ABC di
Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi?
12
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui label halal dan brand image berpengaruh positif dan
signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian produk Ikan
Sarden ABC di Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Provinsi Jambi.
2. Untuk mengetahui label halal dan brand image berpengaruh positif dan
signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Ikan Sarden
ABC di Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi
Jambi?
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan akan memberikan beberapa kegunaan atau
manfaat, antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberi tambahan wawasan serta kajian
mengenai faktor yang paling mempengaruhi keputusan pembelian produk
halal oleh konsumen di Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana strata
satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Dan Penelitian ini juga menjadi
media bagi peneliti untuk menambah pengalaman di bidang penelitian dan
menambah pemahaman mengenai tema yang menjadi fokus penelitian.
13
Selain itu, penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk memperdalam
pengalaman di bidang pemasaran serta implementasi atas teori yang telah
didapatkan selama masa perkuliahan.
b. Bagi Pelaku Usaha
Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dan dasar yang
objektif pengambilan keputusan dalam membuat atau mengembangkan
strategi pemasaran produk halal dan meningkatkan brand image yang baik.
E. Kerangka Teori
1. Label halal
a. Definisi label halal
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller menyatakan bahwa Label adalah
Etika sederhana yang ditempelkan pada produk tersebut atau grafik yang
dirancang dengan rumit yang merupakan bagian dari kemasan tersebut.Label
melakukan beberapa fungsi. Pertama, label tersebut mengidentifikasikan
produk atau merek, menjelaskan produk, yakni siapa pembuatnya, dimana
dibuatnya, kapan dibuat, apa saja kandungannya, bagaimanan digunakan, dan
bagaimana menggunakannya dengan aman. Akhirnya, label tersebut mungkin
mempromosikan produk melalui grafikgrafik yang menarik.21
Halal adalah suatu fatwa tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang
menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari'at Islam. Sertifikat
Halal ini merupakan syarat untuk mendapatkan ijin pencantuman “Label
Halal” pada kemasan produk dari Badan POM RI atau Balai Besar POM
21 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 12, diterjemahkan
oleh, dari judul asli marketing management,(Jakarta: PT Indeks, 2007), 32-33
14
dimasing-masing Provinsi. Pemberian label halal pada suatu produk
digunakan untuk memberikan keyakinan pada konsumen bahwa produk yang
dikonsumsi aman dan halal sehingga konsumen menjadi tenang dalam
mengkonsumsi.22
Seorang muslim adalah hamba Allah Swt. Yang sepatutnya dan
seharusnya taat menjalankan semua aturan yang telah dijalankan dan di
tetapkan nya. Dengan demikian semua makanan-makanan yang Allah Swt
Halalkan Hukumn ya menjadi Halal Baginya, sebaliknya semua makanan dan
minuman dan Kriteria Yang telah Allah haramkan, menjadi haram baginya.
Jangankan memakannya,menyentuh atau mendekatinya saja tidak
diperbolehkan.23
م الخب ائهث م عليهه لهم الطي هباته ويحر ه
ل ويحه
Artinya: Dan Allah telah menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk. –QS. Al-a’raf ayat
15724
Label halal adalah pencantuman tulisan atau pernyataan halal pada
kemasan produk untuk menunjukkan bahwa produk yang dimaksud berstatus
sebagai produk halal. Berdasarkan Peraturan pemerintah No 69 tahun 1999
22 Sugeng Nugroho Hadi dan Salman Al-Farisi “Analisis Pengaruh Cita Rasa, Label
Halal, dan Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Beli Konsumen pada Produk Olahan Tuna
Inggil Pacitan Jawa Timur” (Studi Kasus Pada UD Bina Makmur Pacitan, Jawa Timur) Vol. 15 /
Desember 2016 23 Ahmad Sarwat, Halal atau Haram? Kejelasan menuju keberkahan,(Jakarta:Kalil) hlm,
2 24 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: Sari Cipta Aksara,
1993) Q.S. Al-Araf:157
15
tentang label halal dan iklan pangan menyebutkan label halal adalah setiap
keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi
keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan
kedalam, ditempelkan pada atau merupakan bagian kemasan pangan.
Keputusan Menteri dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33
Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal mengenai beberapa hal yang
terkandung:25
a) Nama produk
b) Daftar bahan yang digunaka
c) Berat bersih atau isi bersih
d) Nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan
kedalam wilayah Indonesia
e) Keterangan tentang halal
f) Tanggal, bulan dan tahun kedaluarsa.
Menurut Andriani dalam penelitian Junia label halal adalah perizinan
pemasangan kata halal bertuliskan arab yang terdapat pada kemasan produk
perusahaan, yang sudah mendapatkan izin pencantuman label halal pada
kemasan produk yang dikeluarkan oleh BPOM didasarkan dari rekomendasi
MUI dalam bentuk sertifikat halal MUI. Sertifikat halal MUI dikeluarkan oleh
25 Junia Ferlita Wiki “Pengaruh Label Halal, Kesadaran Halal, Religious Commitment
Dan Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah” (Studi pada
Mahasiswi Muslimah di Fisip Universitas Lampung) 2019, hal 29
16
MUI berdasarkan hasil pemeriksaan LPPOM MUI. Dengan demikian label
halal dinyatakan telah memenuhi kriteria halal menurut agama islam. 26
b. Kriteria Makanan halal
Makanan halal memiliki kriteria sebagai berikut :27
a) Tidak membawa mudharat Pada badan dan akal, seperti Racun
b) Tidak memabukkan dan merusak akal, seperti minuman keras dan
Narkoba
c) Tidak mengandung Bahan najis , seperti air kencing
d) Tidak menjijikan seperti orang yang lurus fitrah nya seperti kotoran,
kutu dan hewan sejenisnya.
e) Tidak diberi izin secara syar’i karena makanan itu milik orang lain,
seperti makanan rampasan atau curian.
c. Macam-macam label halal
Label Halal Menurut Stanton dan William adalah bagian sebuah produk
yang membawa informasi verbal tentang produk atau tentang penjualnya.
Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan atau pula etiket (tanda
pengenal) yang dicantumkan pada produk. Stanton dan J william membagi
label kedalam tiga klasifikasi yaitu :
a) Brand Label, yaitu merek yang diberikan pada produk atau dicantumkan
pada kemasan.
26 Ibid, hal 30 27 Bonus Giwang Pamudi, Pengaruh kesadaran Halal Dan sertifikasi Halal Terhadap
Minat Beli produk Mie instan (studi Pada pemuda Muslim Bandar Lampung) 2018 Hlm.13
17
b) Descriptive Label, yaitu label yang memberikan informasi objektif
mengenai penggunaan, konstruksi/pembuatan, perhatian/perawatan, dan
kinerja produk, serta karakteristik-karakteristik lainnya yang berhubungan
dengan produk.
c) Grade Label, yaitu label yang mengidentifikasikan penilaian kualitas
produk (product’s judged quality) dengan suatu huruf, angka, atau kata.
Misal buah-buahan dalam kaleng diberi label kualitas A,B dan C. 28
Cara memilih produk pangan dalam kemasan yang telah dijamin
kehalalannya oleh MUI kita perlu melihat logo Halal MUI di kemasan.
Dengan Ciri-ciri sebagai berikut:
a) Lingkaran luar tertulis “Majelis Ulama Indonesia” (tulisan Latin)
b) Lingkaran dalam tertulis: Majlis al-Ulama’ al-Indunisiy (tulisan Arab) dan
Halal (tulisan Arab & Latin)
c) Di bawah logo biasanya terdapat nomor registrasi.29
Gambar 1.1
Logo halal MUI
Sumber: www.halalmui.org
28 Rambe and Afifuddin, “Pengaruh Pencantuman Label Halal Pada Kemasan Mie
Instan Terhadap Minat Pembelian Masyarakat Muslim (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas
Al-Washliyah, Medan).” 29 Rambe and Afifuddin, “Pengaruh Pencantuman Label Halal Pada Kemasan Mie
Instan Terhadap Minat Pembelian Masyarakat Muslim (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas
Al-Washliyah, Medan).”
18
Sertifikasi halal di Indonesia dikeluarkan resmi oleh MUI yang
mengindikasikan bahwa produk sudah lolos tes uji halal. Produk yang
memiliki sertifiksi halal adalah produk yang telah teruji dalam kehalalan dan
bisa dikonsumsi umat muslim. Produk yang telah memiliki sertifikasi halal
dibuktikan dengan pencantuman logo halal dalam kemasan produk.30
Menurut pendapat di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa label halal
merupakan pencantuman tulisan kata halal yang bertuliskan bahasa arab pada
kemasan produk perusahaan, yang telah memiliki izin dari Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM), didasarkan rekomendasi Majelis Ulama
Indonesia (MUI) dalam bentuk sertifikat halal MUI. Pencatuman tulisan halal
pada kemasan tidak serta merta asal tempel, namun harus memiliki sertifikat
halal MUI maka dengan itu dapat dikatakan label halal yang sah.
d. Fungsi label halal
Kotler dalam penelitian tengku menyatakan bahwa label memiliki 3 fungsi
utama yaitu:31
a) Mengindentifikasi produk atau merek
b) Menentukan kelas produk
c) Menjelaskan produk yaitu siapa pembuatnya, kapan, dimana dan apa
isinya.
30 Halal Center Universitas Airlangga (https://halal.unair.ac.id/2018/08/16/kesadaran
halal di indonesia). di akses pada tanggal 13 desember 2019, jam 13.30 wib 31 Tengku Putri Lindung Bulan “Pengaruh Labelisasi Halal terhadap Keputusan
Pembelian Sosis di Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang” Fakultas Ekonomi, Universitas
Samudra Jurnal Manajemen Dan Keuangan, Vol.5, No.1, Mei 2016
19
e. Indikator label halal
Menurut Utami dalam penelitian Junia label halal diukur dengan indikator
sebagai berikut :32
a) Gambar, merupakan hasil dari tiruan berupa bentuk atau pola (hewan,
orang, tumbuhan, dsb).
b) Tulisan, merupakan hasil dari menulis yang diharapkan bisa untuk dibaca.
c) Kombinasi gambar dan tulisan, merupakan gabungan antara hasil gambar
dan hasil tulisan yang dijadikan menjadi satu bagian.
d) Menempel pada kemasan, dapat diartikan sebagai sesuatu yang melekat
(dengan sengaja atau tidak sengaja) pada kemasan (pelindung suatu
produk).
f. Pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian
Menurut Rambe dan Afifuddin pencantuman label halal pada produk
dilakukan untuk memberikan perlindungan terhadap konsumen muslim,
dengan adanya pencantuman label halal pada kemasan produk, maka
secara langsung akan memberikan pengaruh bangi konsumen untuk
mengambil keputusan pembelian.Hal ini dikarenakan munculnya rasa aman
dan nyaman dalam mengkonsumsi produk tersebut, sehingga akan
32 Opcit, hal 30
20
meningkatkan kepercayaan serta minat beli yang disebabkan keputusan
pembelian pada produk dengan label halal.33
2. Brand image
a. Definisi Brand image
Brand Image (citra merek) merupakan representasi dari keseluruhan
persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa
lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang
berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang
memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan
untuk melakukan pembelian.34 Swasty dalam penelitian Fiktor dan Tri
mendefinisikan citra merek (brand image) adalah cara orang berfikir tentang
sebuah merek secara abstrak, daripada apa yang mereka pikirkan tentang
merek sebenarnya.35
Surachman dalam penelitian Fransisca mendefinisikan citra merek sebagai
bagian dari merek yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti
lambang, desain huruf atau warna khusus, atau persepsi pelanggan atas sebuah
produk atau jasa yang diwakili oleh mereknya. Dapat juga dikatakan bahwa
33 Rambe dan Afifuddin, “Pengaruh Pencantuman Label Halal Pada Kemasan Mie
Instan Terhadap Minat Pembelian Masyarakat Muslim (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas
Al-Washliyah, Medan).” 34 Matias Gadau, pengaruh citra merek (brand image) terhadap loyalitas konsumen,
(Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2016). Hlm. 22 35 Fiktor Alfian Rizaldi dan Tri Indra Wijaksana “Pengaruh Brand Image Terhadap
Minat Beli Ulang Produk Ikan Sarden Pt Heinz Abc Indonesia” Vol.6, No.1 April 2019 ISSN :
2355-9357
21
brand image merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan
subjektif dan emosi pribadinya. 36
Definisi merek menurut Asosiasi Pemasaran Amerika adalah suatu nama,
istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang
dimaksudkan untuk mengidetifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok
penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari produk atau jasa lain yang
dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama (Kotler dan Keller,
2007).37
Citra merek membuat konsumen dapat mengenal suatu produk,
mengevaluasi kualitas dari produk tersebut, serta dapat menyebabkan risiko
pembelian yang rendah. Konsumen pada umumnya lebih menyukai merek
yang terkenal meskipun terkadang harga yang ditawarkan lebih mahal. 38
b. faktor pembentuk brand image
Terdapat beberapa faktor pembentuk citra merek (Sciffman dan Kanuk
dalam penelitian kristya ) yaitu : 39
a) Kualitas dan mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang
ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.
b) Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau
kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang
dikonsumsi.
36 Fransisca Paramitasari Musay Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian
(Survei Pada Konsumen KFC Kawi Malang) Universitas Brawijaya, hal 2 37 Krystia Tambunan “Analisis Pengaruh Citra Merek, Persepsi Kualitas, Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Bandeng Presto” (Studi Kasus Pada Konsumen Di Bandeng
Presto Semarang)2012, hlm 45 38Ibid, hlm 47 39 Ibid, hlm 47
22
c) Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk yang
bisa dimanfaatkan oleh konsumen.
d) Pelayanan, yang terkait dengan tugas produsen dalam melayani
konsumennya.
e) Resiko, terkait dengan besar kecilnya akibat untung dan rugi yang
mungkin dialami oleh konsumen.
f) Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak
sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan oleh konsumen untuk
mempengaruhi suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka
panjang.
g) Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu yang berupa pandangan,
kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk
tertentu
Sedangkan menurut referensi yang lain faktor-faktor pendukung
terbentuknya brand image dalam keterkaitannya dengan asosiasi merek
adalah40
a) Faforability of brand association/keunggulan asosiasi merek, salah satu
faktor pembentuk brand image adalah keunggulan produk, dimana produk
tersebut unggul dalam persaingan.
b) Strength of brand association/familiarty of brand associationa/kekuatan
asosiasi merek, setiap merek yang berharga mempunyai jiwa, suatu
kepribadian khusus adalah kewajiban mendasar bagi pemilik merek untuk
40 Michael Riwu Kaho, “Membangun brand image perusahaan” Jurnal blog Akademik
dari http://dukonbesar.blogspot.com/2010/06/membangun-brand -image-perusahaan.html di akses
2 maret 2020
23
dapat mengungkapkan, mensosialisasikan jiwa/kepribadian tersebut dalam
suatu bentuk iklan, ataupun bentuk kegiatan promosi dan pemasaran
lainnya. Hal itulah yang akan harus terus menerus menjadi penghubung
antara produk/merek dengan konsumen. Dengan demikian merek tersebut
akan cepat dikenal dan akan tetap terjaga ditengah-tengah maraknya
persaingan. Membangun popularitas sebuah merek menjadi merek yang
terkenal tidaklah mudah. Namun demekian, popularitas adalah salah satu
kunci yang dapat membentuk brand image konsumen.
c) Unikuesness of brand association/keunikan asosiasi merek, keunikan
asosiasi produk merupakaan daya tarik tersendiri bagi konsumen yang
nantinya akan berdampak bagi perusahaan.
c. Manfaat Merek (Brand)
Menurut Alma (2007:134) Merek atau brand akan memberikan manfaat
kepada beberapa pihak, yaitu: 41
a) Produsen atau Penjual
1) Memudahkan penjual dalam mengolah pesanan–pesanan dan menekan
masalah.
2) Memberi peluang bagi penjual dalam mengelompokan pasar ke dalam
segmen-segmen tertentu.
3) Membantu penjual dalam mengelompokan pasar ke dalam segmen–
segmen tertentu.
4) Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya merek yang baik.
41 Ade Luvitania Pane” Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Kue Medan Napoleon Di Medan (Studi Pada Konsumen Produk Kue Medan
Napoleon) 2018. hlm.21
24
5) Memberikan pertahanan terhadap persaingan harga yang ganas.
b) Pembeli atau konsumen
1) Dapat membedakan produk tanpa harus memeriksa secara teliti.
2) Konsumen mendapat informasi tentang produk.
3) Meningkatkan efisiensi.
Merek menjadi tanda pengenal bagi penjual atau pembuat suatu produk
atau jasa. Menurut Kotler (2005), merek adalah suatu simbol rumit yang dapat
menyampaikan hingga enam tingkat pengertian sebagai berikut : 42
a) Atribut : suatu merek dapat mengingatkan pada atribut-atribut tertentu.
b) Manfaat : atribut-atribut harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional
dan emosional.
c) Nilai : suatu merek juga mengatakan sesuatu tentang nilai produsennya.
d) Budaya : suatu merek mungkin juga melambangkan budaya tertentu
e) Kepribadian : suatu merek dapat mencerminkan kepribadian tertentu.
f) Pemakai : suatu merek menyiratkan jenis konsumen yang membeli atau
menggunakan suatu produk.
Merek memberikan 4(empat) hal pokok yang harus diperhatikan dalam
sebuah merek (Kartajaya, 2004) yaitu: 43
42 Praba Sulistyawati, Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer Di Kota Semarang (Fakultas Ekonomi Manajemen
Universitas Diponegoro Semarang) 2010,hlm 4 43 Margaretha Fiani S. dan Edwin Japarianto, “Analisa Pengaruh Food Quality Dan
Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Roti Kecik Toko Roti Ganep’s Di Kota Solo” Jurnal
Manajemen Pemasaran Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
25
a) Recognition (Pengenalan) Merupakan tingkat dikenalnya sebuah merek
oleh konsumen, jika sebuah merek tidak dikenal maka produk dengan
merek tersebut harus dijual dengan mengandalkan harga termurah.
b) Reputation (Reputasi) Merupakan suatu tingkat reputasi atau status yang
cukup tinggi bagi sebuah merek karena lebih memiliki track record yang
baik. Sebuah produk dengan merek yang disukai konsumen akan lebih
mudah dijual dan sebuah produk yang dipersepsi memiliki kualitas yang
tinggi akan mempunyai reputasi yang baik.
c) Affinity (Daya Tarik) Merupakan suatu emotional relationship yang timbul
antara sebuah merek dengan konsumennya.
d) Loyality (Kesetiaan) Menyangkut seberapa besar kesetiaan konsumen dari
suatu produk yang menggunakan merek yang bersangkutan.
d. Brand Image menurut Perspektif Islam
merek dalam islam adalah nama atau identitas yang baik dari suatu
perusahaan dan membangun merek itu adalah hal yang penting tetapi harus
dengan jalan yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip islam. Adapun
ayat yang berkaitan dengan citra merek yaitu Q.S Asy-syu’ara’ ayat 181-183
yang berbunyi :
نوا بهالقهسطاسه (۱۸۱) وزه ين ره ن المخسه أوفوا الكيل ول تكونوا مه
(۱۸۲) ول تبخسوا الناس أشياءهم ول تعثوا فهي الرضه المستقهيمه
ين (۱۸۳) ده مفسه
26
Artinya: Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu merugikan orang
lain(181)dan timbangah dengan timbangan yang benar (182) dan
janganlah kamu merugikan manusia dengan mengurangi hak-hak
nya dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi(183) 44
Ayat ini menjelaskan bahwa cara menjaga kepercayaan konsumen akan
suatu merek adalah dengan tidak memanipulasi dan merugikan pembeli
dengan berbagai macam kecurangan seperti mengurangi timbangan dan
menipu maupun menjual produk yang tidak layak untuk dikonsumsi. Karena
ketika konsumen mengetahui kecurangan itu maka konsumen tidak akan lagi
membeli produk yang kita miliki. Citra merek dalam islam terdiri dari
kejujuran dalam melakukan branding, menciptakan nama baik yang
menunjukkan identitas dan kualitas suatu produk.
Dalam pemberian nama suatu produk, produsen harus memberikan nama-
nama yang baik dan mengandung arti yang menunjukkan identitas, kualitas
dan citra dari produk tersebut. Dengan nama yang baik dan singkat akan
mudah diingat oleh konsumen, sehingga produk tersebut akan cepat direspon
dan di kenal oleh konsumen.45 Maka dapat dipahami bahwa apabila suatu
produk memiliki citra yang baik maka produk tersebut akan mampu menarik
perhartian konsumen dan apabila menggunakan syariat islam maka akan
menimbulkan suatu kesan yang baik terhadap produk dan orang lain. Akan
tetapi apabila seseorang melakukan perkara yang menyalahi aturan yang ada
44 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: Sari Cipta Aksara,
1993) . Al-Qur’an Surah Asy-syu’ara’(26:181-183) 45 Inayah Fitri, “Pengaruh Iklan dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Ditinjau dalam Perspektif Ekonomi Islam” (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Lampung, 2017”, hlm.47
27
dan tidak mau untuk memperbaiki nya maka akan menimbulkan kesan yang
tidak baik pula terhadap suatu produk atau orang lain.
Menurut imam Al-Ghozali kebutuhan adalah keinginan manusia untuk
mendapatkan sesuatu yang di perlukan dalam rangka mempertahankan
kelangsungan hidupnya dan menjalankan fungsinya. Kita melihat misalnya
dalam hal kebutuhan akan makanan dan mengkonsumsi suatu produk
kebutuhan makanan adalah untuk menolak kelaparan dan melangsungkan
kehidupan, pada tahap ini memang tidak bisa dibedakan antara keinginan dan
kebutuhan. Namun manusia harus mengetahui tujuan utama diciptakan nya
nafsu ingin makan adalah untuk menggerakkannya mencari makanan rangka
menutup kelaparan sehingga fisik manusia tetap sehat dan mampu
menjalankan fungsinya secara optimal sebagai hamba Allah yang beribadah
kepadanya. Disinilah letak perbedaan nya, Islam selalu mengaitkan kegiatan
memenuhi kebutuhan dengan tujuan utama manusia diciptakan.46
e. Indikator brand image
Indikator Citra Merek (brand image) Menurut pendapat Kotler dan Keller
dalam penelitian Ade Lufita Pane pengukur citra merek dapat dilakukan
berdasarkan aspek dari sebuah merek, yaitu : 47
a) Kekuatan (strengthness)
Kekuatan (strengthness) dalam hal ini adalah keunggulan-keunggulan
yang dimiliki oleh merek yang bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek
46 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam, Kencana ,Jakarta,
2006 Hal.69 47Ade Luvitania Pane” Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Kue Medan Napoleon Di Medan (Studi Pada Konsumen Produk Kue Medan
Napoleon) 2018. hlm.24
28
lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek
tersebut sehingga biasa dianggap sebagai sebuah kelebihan dibandingkan
dengan merek lain, yang termasuk pada kelompok strenght ini antara lain:
fisik produk, keberfungsian semua fasilitas produk, harga produk, maupun
penampilan fasilitas pendukung dari produk tersebut.
b) Keunikan (uniqueness)
Keunikan (uniqueness) adalah kemampuan untuk membedakan sebuah
merek di antara merek-merek lainnya. Kesan unik ini muncul dari atribut
produk menjadi kesan unik berarti terdapat diferensiasi antara produk satu
dengan lainnya. Termasuk dalam kelompok untuk ini antara lain: variasi
layanan yang biasa diberikan sebuah produk, variasi harga dari produk produk
yang bersangkutan maupun diferensiasi dari penampilan fisik sebuah produk.
c) Kesukaan (favourable)
Kesukaan (favourable) mengarah pada kemampuan merek tersebut agar
mudah diingat oleh konsumen, yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
kemudahan merek tersebut diucapkan, kemampuan merek untuk tetap diingat
oleh pelanggan, maupun kesesuaian antara kesan merek di benak pelanggan
dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek yang bersangkutan.
f. Pengaruh brand image dengan Keputusan Pembelian
Wicaksono (2007) mengemukakan pentingnya pengembangan citra merek
dalam keputusan pembelian. Brand image yang dikelola dengan baik akan
menghasilkan konsekuensi yang positif, meliputi:
29
a) Meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek perilaku konsumen
dalam mengambil keputusan pembelian.
b) Memperkaya orientasi konsumsi tehadap hal-hal yang bersifat simbolis
lebih dari fungsi-fungsi produk.
c) Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.
d) Meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan, mengingat inovasi
teknologi sangat mudah untuk ditiru oleh pesaing. 48
Penciptakan kesan menjadi salah satu karateristik dasar dalam orientasi
pemasaran modern yaitu lewat pemberian perhatian lebih serta penciptaan
merek yang kuat. Menurut Aaker dalam penelitian Praba Sulistyawati
Implikasi dari hal tersebut menjadikan merek suatu produk menciptakan
image dari produk itu sendiri di benak pikiran konsumen dan menjadikan
motivasi dasar bagi konsumen dalam memilih suatu produk.49
Menurut Narjono dalam penelitian Ismi mengemukakan citra merek
yang dikelola dengan baik akan menghasilkan konsekuensi yang positif, oleh
sebab itu dalam keputusan pembelian dalam penelitiannya yang menyatakan
bahwa konsumen senantiasa mempertimbangkan merek dalam keputusan
pembeliannya.50 Semakin baik citra merek bagi konsumen, semakin besar
keputusan pembelian produk makanan dengan merek tersebut. Hal itu
didukung oleh pendapat Graeff dalam penelitian Krystia yang menyatakan
48 Praba Sulistyawati, Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer Di Kota Semarang (Fakultas Ekonomi Manajemen
Universitas Diponegoro Semarang)2010,hlm 4 49 Ibid, hlm 5 50 Ismi Aziz Makrufah “Pengaruh Citra Merek Dan Label Halal Terhadap Keputusan
Pembelian Kosmetik” (Studi pada Konsumen di Outlet Toserba Laris Kartasura) 2017 hlm 46
30
bahwa perkembangan pasar yang demikian pesat mendorong konsumen untuk
lebih memperhatikan citra merek dibandingkan karakteristik fisik suatu
produk dalam memutuskan pembelian.51
3. Keputusan pembelian
a. Definisi keputusan pembelian
Menurut Boyd Walker dalam penelitian Ian pengambilan keputusan
pembelian merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan
manusia membeli suatu produk guna memenuhi keinginan dan kebutuhan.52
Keputusan pembelian merupakan suatu kesadaran konsumen yang dimulai
dengan adanya masalah atau kebutuhan terhadap suatu produk yang
diinginkan. Proses keputusan pembelian dapat menggambarkan alasan
seseorang lebih menyukai, memilih dan membeli suatu produk dengan merek
tertentu yang akan mereka pilih.53
Menurut Suryani dalam penelitian Tengku, keputusan pembelian
barang/jasa seringkali melibatkan dua pihak atau lebih. Umumnya ada lima
peranan yang terlibat. Kelima peran tersebut meliputi:54
51 Krystia Tambunan “Analisis Pengaruh Citra Merek, Persepsi Kualitas, Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Bandeng Presto”(Studi Kasus Pada Konsumen Di Bandeng Presto Semarang)2012,hlm 49
52 Ian Alfian ‘’Analisis Pengaruh Label Halal, Brand Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Di Kota Medan” At-Tawassuth, Vol. 2, No. 1, 2017: 122-145 hlm 3 53 Junia Ferlita Wiki “Pengaruh Label Halal, Kesadaran Halal, Religious Commitment
Dan Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah” (Studi pada
Mahasiswi Muslimah di Fisip Universitas Lampung) 2019, hal 30 54 Tengku Putri Lindung Bulan “Pengaruh Labelisasi Halal terhadap Keputusan
Pembelian Sosis di Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang” Fakultas Ekonomi, Universitas
Samudra Jurnal Manajemen Dan Keuangan, Vol.5, No.1, Mei 2016,hlm 3
31
a) Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan ide
untuk membeli suatu barang/jasa.
b) Pembawa pengaruh (influencer) yaitu orang yang memiliki pandangan
atau nasihat yang mempengaruhi keputusan pembelian.
c) Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan keputusan
pembelian.
d) Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian secara nyata.
e) Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi dan menggunakan
barang/jasa yang dibeli.
Menurut Kotler dan Amstrong dalam penelitian Ismi keputusan pembelian
konsumen adalah membeli merek yang paling disukai dari berbagai
alternatif yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian
dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan
faktor yang kedua adalah faktor situasional. Oleh karena itu, preferensi
dan niat pembelian tidak selalu menghasilkan pembelian yang aktual.55
b. Tahap keputusan pembelian
Proses keputusan pembelian dapat melewati lima tahapan proses
pembelian menurut Kotler dan Keller dalam penelitian krystia Tambunan
yaitu :
Gambar 1.2
Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan Pembelian
55 Ismi Aziz Makrufah “Pengaruh Citra Merek Dan Label Halal Terhadap Keputusan
Pembelian Kosmetik” (Studi pada Konsumen di Outlet Toserba Laris Kartasura) 2017 hlm 30
32
Sumber: Kotler 201556
a) Tahap pengenalan masalah, yaitu proses dimana konsumen menyadari
suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau
eksternal. Rangsangan internal yaitu salah satu kebutuhan normal
seseorang.
b) Tahap pencarian informasi, yaitu tahap konsumen mencari dan
memperoleh pengetahuan tentang barang yang dibutuhkan, dari sumber-
sumber informasi utama dimana konsumen dibagi menjadi empat
kelompok:
1) Pribadi: keluarga, teman, tetangga dan rekan
2) Komersial: iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan
3) Publik: media massa, organisasi pemeringkat konsumen
4) Eksperimental: penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk Jumlah
dan pengaruh relatif dari sumber-sumber ini bervariasi dengan
kategori produk dan karakteristik pembeli.
56 Krystia Tambunan “Analisis Pengaruh Citra Merek, Persepsi Kualitas, Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Bandeng Presto”(Studi Kasus Pada Konsumen Di Bandeng
Presto Semarang)2012,hlm 49
Evaluasi
alternatif
Keputusan
pembelian Perilaku setelah
pembelian
Pencarian
informasi
Pengenalan Masalah
33
c) Evaluasi alternatif, dengan informasi yang ada, konsumen mengevaluasi
seberapa baik masing-masing alternatif dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginannya.
d) Keputusan pembelian, dalam tahap ini konsumen membentuk preferensi
antar merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga
membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai.
e) Perilaku pasca pembelian, sebuah proses pengambilan keputusan
pembelian tidak berakhir pada transaksi pembelian, namun juga terdapat
tahap perilaku purna pembelian.57
Menurut Engel, et al dalam penelitian Krystia Tambunan, bentuk proses
pengambilan keputusan dapat digolongkan sebagai berikut: 58
a) Fully Planned Purchase
Dicirikan ketika produk dan merek telah dipilih sebelumnya. Biasanya
terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi, dalam pengertian
membutuhkan usaha dan waktu yang besar untuk dikorbankan (contoh :
barang otomotif yang harganya mahal ) namun dapat pula terjadi dengan
keterlibatan produk rendah (kebutuhan rumah tangga). Keputusan pembelian
dapat dipengaruhi oleh diskon, kupon atau aktivitas promosi lainnya.
b) Partially Planned Purchase
57 Tengku Putri Lindung Bulan “Pengaruh Labelisasi Halal terhadap Keputusan
Pembelian Sosis di Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang” Fakultas Ekonomi, Universitas
Samudra Jurnal Manajemen Dan Keuangan, Vol.5, No.1, Mei 2016 58 Krystia Tambunan “Analisis Pengaruh Citra Merek, Persepsi Kualitas, Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Bandeng Presto”(Studi Kasus Pada Konsumen Di Bandeng
Presto Semarang)2012,hlm 42
34
Dimaksudkan untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan
merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat dipengaruhi
oleh diskon harga ataupun display produk.
c) Unplanned Purchase
Jenis bentuk keputusan ini dicirikan dimana produk dan merek dipilih
ditempat pembelian. Konsumen sering memanfaatkan katalog dari produk
pajangan sebagai ganti daftar belanja. Dengan kata lain, sebuah pajangan
dapat mengingatkan seseorang akan kebutuhan dan memicu pembelian.
c. Faktor – faktor keputusan pembelian
Keinginan untuk membeli suatu produk akan timbul setelah konsumen
merasa tertarik dengan produk yang dilihatnya, Menurut Kotler dan Keller
(2007), faktor -faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen
adalah:59
a) Budaya
1) Budaya
Budaya (culture) adalah kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan dan
perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan institusi
penting lainnya.
2) Sub budaya
Sub budaya (subculture) adalah kelompok masyarakat yang berbagi
system nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang umum.
59 Junia Ferlita Wiki “Pengaruh Label Halal, Kesadaran Halal, Religious Commitment
Dan Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah” (Studi pada
Mahasiswi Muslimah di Fisip Universitas Lampung) 2019, hal 20
35
3) Kelas sosial (social class)
Adalah pembagian yang relatif dan berjenjang dalam masyarakat dimana
anggotanya berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama.
b) Sosial
4) Kelompok referensi
Kelompok referensi adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh
langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
orang tersebut.
5) Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok
referensi utama yang paling berpengaruh.
6) Peran dan Status
Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan seseorang.
Setiap peran menyandang status. Orang biasanya memilih produk yang
mencerminkan dan mengkomunikasikan peran mereka serta status aktual
atau status yang diinginkan dalam masyarakat. Jadi pemasar harus
menyadari potensi simbol status dari produk dan merek yang mereka
ciptakan.
c) Pribadi
36
1) Usia dan Siklus hidup
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya
menurut usia dan dipengaruhi juga oleh tahap siklus hidupnya.
2) Pekerjaan
Pekerjaan dan lingkungan juga mempengaruhi pola konsumsinya karena
berkaitan juga dengan penghasilan yang dapat dibelanjakan.
3) Situasi ekonomi
Situasi ekonomi mempengaruhi pilihan produk. Pemasaran produk yang
peka terthadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan
pribadi, tabungan dan tingkat minat.
4) Gaya hidup
Gaya hidup (lifestyle) adalah pola kehidupan seseorang yang diwujudkan
dalam psikografisnya. Gaya hidup yang dimaksud adalah mengenai aktivitas
(pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga dan kegiatan sosial), minat (makanan,
mode, keluarga dan rekreasi) dan opini (isu sosial, bisnis dan produk).
5) Kepribadian dan Konsep diri
Kepribadian adalah ciri bawaan psikologi manusia yang membedakan
dan menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama
terhadap rangsangan lingkungannya. Semua itu merupakan faktor pribadi
yang dapat mempengaruhi prilaku konsumen dalam membeli suatu produk
atau jasa.
d) Psikologis
1) Motivasi
37
Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mendorong
seseorang untuk mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut.
2) Persepsi
Persepsi adalah proses dimana orang memilih, mengatur dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang
berarti.
3) Pembelajaran
Maksudnya adalah perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman.
4) Kepercayaan dan Sikap
Keyakinan (belief) adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang
mengenai sesuatu. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan dan tendensi
yang relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide.
e) Pembeli
1) Perilaku membeli yang kompleks
Konsumen menjalankan prilaku membeli yang kompleks ketika mereka
benar benar terlibat dalam pembelian dan mempunyai pandangan yang
berbeda antar merek yang satu dengan yang lain.
2) Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan
Perilaku membeli mengurangi ketidakcocokan terjadi ketika konsumen
sangat terlibat dengan pembelian yang mahal, jarang atau yang berisiko tapi
hanya melihat melihat sedikit perbedaan di antara merek-merek yang ada.
3) Perilaku membeli karena kebiasaan
38
Perilaku membeli konsumen dalam situasi ini bercirikan keterlibatan
konsumen yang rendah dan kecilnya perbedaan antar merek. Contohnya
dalam pembelian garam.
4) Perilaku membeli yang mencari variasi
Perilaku membeli konsumen dalam situasi ini bercirikan rendahnya
keterlibatan konsumen namun perbedaan merek dianggap cukup berarti.
c. Indikator keputusan pembelian
Menurut Swastha dan Irawan dalam penelitian Shilachul, Kholid dan
Aniesa setiap keputusan pembelian mempunyai struktur sebanyak tujuh
komponen, yaitu: 60
a) Keputusan tentang jenis produk.
b) Keputusan tentang bentuk produk
c) Keputusan tentang merek.
d) Keputusan tentang penjual.
e) Keputusan tentang jumlah produk.
f) Keputusan tentang waktu pembelian
g) Keputusan tentang cara pembayaran
F. Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu diurai secara ringkas yang dijadikan acuan dalam
penelitian dan sebagai bentuk bukti bahwa sudah pernah ada yang melakukan
60 Shilachul Alfinul Alim, M Kholid Mawardi dan Aniesa Samira Bafadhal Pengaruh
Persepsi Label Halal Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Fesyen Musli
( Survei pada Pelanggan Produk Zoya Muslim di Kota Malang ) Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018
39
penelitian tersebut. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan dalam tabel
dibawah ini:
40
Tabel 1.4
Penelitian Terdahulu
No Nama/
Tahun
Judul Metode
Analisis
Kesimpulan Perbedaan dengan
Peneliti
1 Sugeng
Nugroho
Hadi dan
Salman Al-
Farisi
2016
Analisis Pengaruh
Cita Rasa, Label
Halal, dan
Diversifikasi Produk
terhadap Keputusan
Beli Konsumen pada
Produk Olahan Tuna
Inggil Pacitan Jawa
Timur” (Studi Kasus
Pada UD Bina
Makmur Pacitan,
Jawa Timur)
Kuantitatif Secara parsial ketiga variabel independen terhadap
keputusan pembelian konsumen berbeda. Pertama,
kuat korelasi variable cita rasa terhadap variabel
keputusan pembelian konsumen bersifat positif
dan sedang (0,594), dan berpengaruh secara nyata
dengan koefisien regresi sebesar 0,252 pada
signifikansi sebesar 0.000. Kedua, kuat korelasi
variabel label halal terhadap variabel keputusan
pembelian konsumen bersifat positif dan sedang
(0,478), dan berpengaruh secara nyata dengan
koefisien regresi sebesar 0,159 pada signifikansi
sebesar 0.053. Ketiga, kuat korelasi variabel cita
rasa terhadap variabel keputusan pembelian
konsumen bersifat positif dan sedang (0,488), dan
berpengaruh secara nyata dengan koefisien regresi
sebesar 0,155 pada signifikansi sebesar 0.048.61
1.Variabel
Independen pada
Citra Rasa dan
diservikasi Produk
2. Objek penelitian
3. Lokasi Penelitian
4.tahun penelitian
2 Margaretha
Fiani S.
dan Edwin
Japarianto
(2012)
Analisa Pengaruh
Food Quality Dan
Brand Image
Terhadap Keputusan
Pembelian Roti
Kuantitatif Dari uji F, dapat dilihat nilai signifikansi di bawah
0,05 maka, secara simultan food quality dan brand
image mempengaruhi keputusan pembelian di roti
Ganep’s Solo.
Dari uji t:
1.Variabel
Independen pada
Food Quality
2. Objek penelitian
3. Lokasi Penelitian
61 Sugeng Nugroho Hadi dan Salman Al-Farisi “Analisis Pengaruh Cita Rasa, Label Halal, dan Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Beli
Konsumen pada Produk Olahan Tuna Inggil Pacitan Jawa Timur” (Studi Kasus Pada UD Bina Makmur Pacitan, Jawa Timur) Vol. 15 / Desember 2016
41
Kecik Toko Roti
Ganep’s Di Kota
Solo”
a. Nilai signifikansi food quality di bawah 0,05,
maka secara parsial food quality mempengaruhi
keputusan Pembelian
b. Nilai signifikansi brand image di bawah 0,05,
maka secara parsial brand image mempengaruhi
keputusan pembelian
Dari Beta koefisien, brand image memiliki
pengaruh yang lebih besar daripada food quality
pada keputusan pembelian roti kecik toko roti
Ganep’s.62
4. tahun penelitian
3 Ian Alfian
(2017)
Analisis Pengaruh
Label Halal, Brand
Dan Harga Terhadap
Keputusan
Pembelian Di Kota
Medan
Kuantitatif Secara simultan variabel label halal, brand dan
harga mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen muslim di Kota Medan
Pada hasil regresi ini, koefisien variabel label halal
sebesar 0,268 artinya 26,8% label halal
mempengaruhi keputusan pembelian. Untuk
koefisien variabel brand yaitu sebesar 0,419 atau
sebesar 41,9%, sedangkan koefisien variabel
brand mempengaruhi keputusan pembelian. Dan
Variabel harga memiliki koefisien sebesar 0,319
atau 31,9% mempengaruhi keputusan pembelian.
Jika diurutkan keputusan pembelian konsumen
muslim di kota Medan dimulai dari merek, harga
dan label halal. Terlihat label halal menjadi
penutup ketika melakukan pembelian. Hal ini
1.Variabel
Independen pada
Harga
2. Objek penelitian
3. Lokasi Penelitian
4. tahun penelitian
62 Margaretha Fiani S. dan Edwin Japarianto, “Analisa Pengaruh Food Quality Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Roti Kecik Toko
Roti Ganep’s Di Kota Solo” Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
42
sebagai umat Islam sangat bertentangan dengan
kewajiban mengkonsumsi makanan yang halal.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsumen
muslim dikota Medan ketika melakukan
pembelian belum sepenuhnya memperhatikan
label halal baik di outlet toko maupun di kemasan
produk.63
4 Ismi Aziz
Makrufah
(2017)
Pengaruh Citra
Merek Dan Label
Halal Terhadap
Keputusan
Pembelian Kosmetik
(Studi pada
Konsumen di Outlet
Toserba Laris
Kartasura)
Kuantitatif Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel citra merek memiliki nilai t hitung
sebesar 8,465 > t tabel (1,984) dengan nilai
probabilitas 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05
maka H1 diterima, yang artinya ada pengaruh
positif dan signifikan dari variabel citra merek
terhadap keputusan pembelian.
Nilai koefisien regresi positif disini dapat
diartikan bahwa semakin tinggi citra merek
diterapkan oleh produk kosmetik maka semakin
Meningkatkan keputusan pembelian kosmetik itu
sendiri, begitu pula sebaliknya semakin rendah
citra merek diterapkan oleh produk kosmetik
maka semakin menurun keputusan pembelian
produk kosmetik .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
label halal memiliki nilai t hitung sebesar 3,181 >
t tabel (1,984) dengan nilai probabilitas 0,002
1. Objek penelitian
2. Lokasi Penelitian
3. tahun penelitian
63 Ian Alfian ‘’Analisis Pengaruh Label Halal, Brand Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Di Kota Medan” At-Tawassuth, Vol. 2, No. 1,
2017: 122-145
43
berarti lebih kecil dari 0,05 maka H2 diterima,
yang artinya ada pengaruh positif dan signifikan
dari variabel label halal terhadap keputusan
pembelian. Nilai koefisien regresi positif disini
dapat diartikan bahwa semakin tinggi label halal
diterapkan oleh produk kosmetik maka semakin
meningkatkan keputusan pembelian kosmetik itu
sendiri, begitu pula sebaliknya semakin rendah
label halal diterapkan oleh produk kosmetik maka
semakin menurun keputusan pembelian produk
kosmetik.64
5 Tri Widodo
(2015)
Pengaruh Labelisasi
Halal Dan Harga
Terhadap Keputusan
Pembelian
Konsumen Pada
Produk Indomie
(Studi Kasus
Mahasiswa
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta)
Kuantitatif Label halal yang terdapat pada kemasan produk
indomie mempunyai hubungan dan secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian produk indomie, ditunjukkan dengan
tingkat signifikan 0.001 < 0.05, hal tersebut
membuktikan bahwa keberadaan labelisasi halal
pada produk indomie memberikan nilai positif
yang memiliki peluang besar dalam
mempengaruhi keputusan membeli konsumen.65
1.Variabel
Independen pada
Harga
2. Objek penelitian
3. Lokasi Penelitian
4. tahun penelitian
64 Ismi Aziz Makrufah “Pengaruh Citra Merek Dan Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik” (Studi pada Konsumen di Outlet Toserba
Laris Kartasura) 2017 65 Tri Widodo “Pengaruh Labelisasi Halal Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Indomie” (Studi Kasus Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surakarta)2015
44
Kebaharuan dari penelitian ini yang membedakan dari penelitian
sebelumnya adalah penulis memfokuskan ini pada variabel label halal (X1)
Brand Image (X2) terhadap keputusan Pembelian (Y) yang mana objek
penelitian yang di teliti adalah produk Ikan Sarden ABC yang di lakukan
didaerah Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi
Jambi, pada tahun 2020.
G. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran teoritis yang disajikan menjelaskan bahwa terdapat
hubungan Label halal dan brand image terhadap keputusan pembelian, dimana
label halal yang tercantum dalam produk dapat menjadi salah satu faktor dalam
pembelian produk , Menurut Makrufah , semakin tinggi label halal diterapkan
oleh produk maka semakin meningkat keputusan pembelian itu sendiri. Begitu
pula sebaliknya semakin rendah label halal diterapkan oleh produk maka
semakin menurun keputusan pembelian produk.66
Begitu pula dengan brand image menurut Durianto dkk dalam penelitian
Yesi Brand image berkaitan dengan asosiasi merek. Kesan merek yang muncul
dalam ingatan konsumen meningkat seiring dengan semakin banyaknya
pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi merek tersebut. Selanjutnya,
ketika asosiasi-asosiasi dari merek tersebut saling berhubungan semakin kuat
maka citra merek yang terbentuk juga akan semakin kuat. Hal inilah yang
66 Ismi Aziz Makrufah “Pengaruh Citra Merek Dan Label Halal Terhadap Keputusan
Pembelian Kosmetik” (Studi pada Konsumen di Outlet Toserba Laris Kartasura) 2017
45
mendasari konsumen untuk melakukan keputusan pembelian dan menjadi loyal
pada merek tersebut.67
Sementara menurut Kotler (2014), keputusan pembelian adalah preferensi
yang dibentuk oleh pelanggan atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan
pilihan. Pelanggan tersebut juga dapat membentuk niat untuk membeli merek
yang paling disukai.68 Menurut Rambe dan Afifuddin pencantuman label halal
pada produk dilakukan untuk memberikan perlindungan terhadap konsumen
muslim, dengan adanya pencantuman label halal pada kemasan produk,
maka secara langsung akan memberikan pengaruh bangi konsumen untuk
mengambil keputusan pembelian.69 Teori di atas di buktikan dalam penelitian
yang dilakukan oleh Rahmawati bahwa Labelisasi halal dan citra merek
memliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
produk Ponds White Beauty.
Hal ini berarti bahwa keterangan tentang halal pada produk yang dijual
terutama di Indonesia mempunyai arti yang sangat penting dan dimaksudkan
untuk melindungi masyarakat yang beragama Islam dapat terhindar dari hal-hal
yang sifatnya tidak halal (haram). dan Citra merek yang ada pada produk
memiliki daya tarik atau ciri khas tersendiri sehingga mempengaruhi keputusan
67 Yesi Apriyani, “Pengaruhbrand Image, Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian Ulang Pizza Hut Di Kota Padang”hlm 4 68 Bintang Jalasena A. dan Sri Setio Iriani, “Pengaruh Gaya Hidup dan kelompok Acuan
Terhadap keputusan Pembelian Smartphone Merek Samsung Galaxy”, Jurnal Bisnis dan Manajemen No.2/Februari 2014, 141
69 Rambe dan Afifuddin, “Pengaruh Pencantuman Label Halal Pada Kemasan Mie
Instan Terhadap Minat Pembelian Masyarakat Muslim (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas
Al-Washliyah, Medan).” 2012
46
pembelian konsumen.70 Berdasarkan kerangka pemikiran antar variabel tersebut,
dapat digambarkan paradigma penelitian sebagai berikut:
H3
H1
H2
Gambar 1.3
Kerangka pemikiran
H. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, dapat ditarik hipotesis sementara yaitu:
H1 : Diduga label halal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Ikan Sarden ABC .
H2 : Diduga brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian produk Ikan Sarden ABC.
H3 : Diduga label halal dan brand image secara simultan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Ikan Sarden ABC.
70 Rahmawati. Rahman Pengaruh Labelisasi Halal Dan Citra Merek Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Ponds White Beauty Di Kecamatan Tamalate Kota Makassar
(Ditinjau Dalam Perspektif Ekonomi Islam) 2018
Label halal
(X1)
(x2)
Keputusan
pembelian
(Y) Brand image
(X2)
47
I. Hipotesis Statistik
Uji hipotesis peneliti ini dirumuskan sebagai berikut:
Ho : Diduga label halal dan brand image secara simultan tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Ikan Sarden
ABC.
Ha : Diduga label halal dan brand image secara simultan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Ikan Sarden ABC.
Ho :Diduga label halal tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian produk Ikan Sarden ABC .
Ha :Diduga label halal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Ikan Sarden ABC.
Ho :Diduga brand image tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian produk Ikan Sarden ABC.
Ha :Diduga brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Ikan Sarden ABC.
48
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Metode
kuatitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta hubungan-hubungan nya.71 Deskriptif yaitu metode penelitian
yang dapat membantu memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang.
Statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh data penelitian yang berlaku
untuk data sampel yang mengacu pada pendapat sugiono statistik deskriptif
adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data, mendeskripsikan atau
menggembarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen kuesioner atau
angket. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, tergolong sebagai penelitian
asosiatif atau hubungan, yaitu penelitian untuk mengetahui hubungan sebab
akibat. Hubungan atau pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel (Y)
B. Jenis Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) jenis sumber data yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari
sumber pertamanya. Dalam penilitian ini sumber data diperoleh dari hasil
jawaban dari pertanyaan kuesioner yang dilakukan peneliti kepada masyarakat
71 Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R(bandung alfabeta.2013), hal
251
49
kec.kuala jambi. Data primer di sini merupakan data pokok yang diperoleh
melalui hasil penyebaran kuesiiner yang dilakukan oleh penulis dilapangan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media
perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku,catatan,bukti yang telah
ada, atau arsip baik yang dipublikasikan secara umum72 data sekunder juga
dapat diperoleh data nya dari sumber kedua ataupun data yang dikumpulkan
oleh orang atau lembaga lain dan diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk
tabel atau diagram.73 Data sekunder adalah Data yang diperoleh dari bahan
kepustakaan, data ini biasanya digunakan untuk melengkapi data Primer,
mengingat data dapat dikatakan sebagai data praktek yang ada secara langsung
dalam praktek lapangan.74
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti
untuk di pelajari dan di tarik kesimpulannya.75 Jadi yang dimaksud dengan
peneliti ini adalah masyarakat yang berada di kec.kuala jambi yang terdiri dari 6
desa yaitu Kampung laut, Tanjung Solok, Majelis Hidayah, Kuala Lagan, Teluk
Majelis dan Manunggal Makmur. yakni sebesar 14.671 populasi.
72 Kanalinfo.web.id,2016 di akses pada tanggal 2 november 2019, jam 10.25 wib 73 Eko Putra widoyoko, teknik penyusunan instrument penelitian, (Yogyakarta pustaka
pelajar, 2014)hal.24 74 Joko subagyo,metodologi penelitian dala teori dan praktek (Jakarta:renika cipta
2011)hal.88 75 Prof. Dr.Sugiyono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D(Bandung,
Alfabeta,2016)hlm 80
50
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang akan di teliti dan di anggap dapat menggambarkan populasinya.
Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas dan karakteristik suatu
populasi. Agar suatu penelitian menjadi tidak biasa, dapat di percaya dan bisa di
tarik kesimpulan nya. Hal ini terjadi karena sampel mewakili populasi.
Metode pengambilan sampel secara probability yaitu pemilihan random
berupa startifed sampling, teknik sampling ini juga mirip dengan random
sampling, bedanya peneliti membagi populasi kedalam beberapa strata atau
tingkatan. Setelah populasi terbagi dalam strata random sampling dilakukan
pada masing-masing strata atau tingkatan sampel yang di ambil masing-masing
tingkatan jumlahnya proporsional. Penentuan jumlah sampel di tentukan dengan
perhitungan yang dikemukakan oleh slovin yaitu sebagai berikut:
dimana : n = Ukuran Sampel
N =Jumlah populasi
e = error
sehingga sampel pada penelitian ini adalah
n= 14.671
1+14.671(0.1)2 n=
14.671
1+14.671(0,01) n=
14.671
1+146,71 n=
14.671
147,71 n= 99
Berdasarkan perhitungan yang di peroleh data di atas, maka jumlah sampel
yang di teliti adalah sebesar 99 sampel responden. Populasi sendiri terbagi
kedalam 6 bagian atau 6 kelurahan/desa yang masing-masing berjumlah :
n= 𝑁
1+𝑁.𝑒2
51
1. Teluk Majelis : 2.325 Orang 4. Kuala Lagan : 1.078 Orang
2. Kampung Laut : 4.403 Orang 5. Majelis Hidayah : 1.610 Orang
3. Tanjung Solok : 4.642 Orang 6. Manunggal makmur: 613 Orang
Maka jumlah sampel yang diambil berdasarkan masing-masig bagian
tersebut ditentukan kembali dengan rumus :
Dimana :
ni : Jumlah anggota sampel menurut stratum
n : Jumlah anggota sampel seluruhnya
Ni : Jumlah anggota populasi menurut stratum
N : Jumlah anggota populasi seluruhnya
Yaitu :
1. Teluk Majelis = 2325
14671. 99 = 15,6 = 17
2. Kampung Laut = 4403
14671.99 = 29,7 = 30
3. Tanjung Solok = 4642
14671.99 = 31,3 = 31
4. Kuala Lagan = 1078
14671.99 = 7.2 = 7
5. Majelis Hidayah =1610
14671.99 = 10.8 = 11
6. Manunggal Makmur = 613
14671.99 = 4.1 = 4
Sehingga dari keseluruhan sampel tersebut adalah 17+30+31+7+10+4= 99
Dari data di atas peneliti mengambil sampel dari masyarakat yang
memang aktif dan sering mengkonsumsi produk ikan sarden ABC, Sehingga 99
orang responden diharapkan dapat mewakili populasi yang ada di kecamatan
kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur provinsi Jambi.
ni = 𝑵𝒊
𝑵 . n
52
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel merupakan atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi
antara satu dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Sedangkan
operasional didefinisikan sebagai seperangkat petunjuk yang lengkap tentang
apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel.
1. Variabel dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Keputusan pembelian,
Keputusan pembelian merupakan suatu kesadaran konsumen yang dimulai
dengan adanya masalah atau kebutuhan terhadap suatu produk yang diinginkan.
Proses keputusan pembelian dapat menggambarkan alasan seseorang lebih
menyukai, memilih dan membeli suatu produk dengan merek tertentu yang akan
mereka pilih.76 Pengukuran variabel keputusan pembelian menggunakan
Indikator penelitian Shilachul dkk77
2. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas (variabel yang mempengaruhi)
adalah variabel yang secara sengaja dihadirkan oleh peneliti dalam sebuah
penelitian yang fungsinya membuat pengaruh terhadap variabel terikat, baik
mempengaruhi secara positif maupun negatif. Terdapat dua variabel independen
dalam penelitian ini yaitu label halal dan brand image. Berikut ini adalah
variabel-variabel yang akan di teliti, antara lain:
76 Junia Ferlita Wiki “Pengaruh Label Halal, Kesadaran Halal, Religious Commitment
Dan Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah” (Studi pada
Mahasiswi Muslimah di Fisip Universitas Lampung) 2019, hal 30 77 Shilachul Alfinul Alim, M Kholid Mawardi dan Aniesa Samira Bafadhal Pengaruh
Persepsi Label Halal Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Fesyen Musli
( Survei pada Pelanggan Produk Zoya Muslim di Kota Malang ) Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018
53
Tabel 2.1
Definisi Operasional variabel
Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala Item
Label
halal (X1)
Label Halal Menurut Stanton
dan William adalah bagian
sebuah produk yang
membawa informasi verbal
tentang produk atau tentang
penjualnya. Sebuah label
bisa merupakan bagian dari
kemasan atau pula etiket
(tanda pengenal) yang
dicantumkan pada produk.78
1. Gambar
2. tulisan
3. Kombinasi
gambar
dan tulisan
4. Menempel
pada
kemasan79
Interval No
1-10
Brand
Image
(X2)
Brand Image (citra merek)
merupakan representasi dari
keseluruhan persepsi
terhadap merek dan dibentuk
dari informasi dan
pengalaman masa lalu
terhadap merek itu.80
1. Lambang atau
logo merek
mudah diingat
2. Merk mudah
dikenali
3. Merk yang
terpercaya81
Interval
No
11-
17
Keputusan
pembelian
(Y)
Keputusan pembelian
merupakan suatu kesadaran
konsumen yang dimulai
dengan adanya masalah atau
kebutuhan terhadap suatu
produk yang diinginkan.
Proses keputusan pembelian
dapat menggambarkan alasan
seseorang lebih menyukai,
memilih dan membeli suatu
produk dengan merek
1. Keputusan
tentang
jenis produk
2. Keputusan
tentang
bentuk produk
3. Keputusan
tentang merk
4. Keputusan
tentang
penjual
Interval No
18-
25
78 Rambe and Afifuddin, “Pengaruh Pencantuman Label Halal Pada Kemasan Mie
Instan Terhadap Minat Pembelian Masyarakat Muslim (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas
Al-Washliyah, Medan).” 79 Junia Ferlita Wiki “Pengaruh Label Halal, Kesadaran Halal, Religious Commitment
Dan Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah” (Studi pada
Mahasiswi Muslimah di Fisip Universitas Lampung) 2019, 80 Matias Gadau, pengaruh citra merek (brand image) terhadap loyalitas konsumen,
(Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2016). Hlm. 22 81 Ade Luvitania Pane” Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Kue Medan Napoleon Di Medan (Studi Pada Konsumen Produk Kue Medan
Napoleon) 2018.
54
tertentu yang akan mereka
pilih82
5. Keputusan
tentang
jumlah produk
6. Keputusan
tentang waktu
pembelian
7. Keputusan
tentang cara
pembayaran83
E. Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah dengan kuesioner, dokumentasi dan wawancara.
1. Angket (kuesioner)
Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode kuesioner.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan (angket) tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.84Jawaban responden atas angket/kuesioner dalam penelitian ini
akan di berikan skor dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Skala likert dalam penelitian ini menggunakan 5
alternatif jawaban yaitu, sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak
setuju dengan skor yang di berikan adalah sebagai berikut:
82 Junia Ferlita Wiki “Pengaruh Label Halal, Kesadaran Halal, Religious Commitment
Dan Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah” (Studi pada
Mahasiswi Muslimah di Fisip Universitas Lampung) 2019, hal 30 83 Shilachul Alfinul Alim, M Kholid Mawardi dan Aniesa Samira Bafadhal Pengaruh
Persepsi Label Halal Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Fesyen Musli
( Survei pada Pelanggan Produk Zoya Muslim di Kota Malang ) Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018 hlm 4 84 Sugiyono, Metode Penelitian Tindakan Komprehensif, (Bandung: Alfabeta, 2015), 250
55
Tabel 2.2
Skor kuesioner
Skor SS S KS TS STS
Keterangan 5 4 3 2 1
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu di
lakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara dengan terwawancara, dimana
pewawancara mengajukan pertanyaan dan terwawancara memberikan jawaban
atas pertanyaan.85
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Dokumentasi yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah
kehidupan, biografi. Dokumentasi yang berbentuk ganbar misalnya foto, gambar
hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumentasi yang berbentuk karya misalnya karya
seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain.86
F. Metode Analisis Data
Analisis kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui
pengukuran variabel-variabel dalam penelitian dengan angka dan melakukan
analisis data dengan prosedur statistic.87 Analisis kuantitatif terdiri dari uji
instrument penelitian dan uji asumsi klasik.
85 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kuantitatif .(Bandung: PT Remaja Rosda
Karya ), Hlm.186 86 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi, 326 87 Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”,
(Semarang: Universitas Diponegoro, 2011), hlm.52
56
1. Uji instrumen penelitian
Uji kualitas data dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar ketepatan
dan akurasi data yang di kumpulkan dari penggunaan instrumen penelitian
berupa kuesioner. Pengujian terhadap kualitas data penelitian ini dapat
dilakukan dengan uji validitas dan uji reabilitas.
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat dan
kesahihan suatu instrument.88 Jika instrumen dikatakan valid merupakan alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di
ukur. Suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang di ukur
oleh kuesioner tersebut. kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
Jika rhitung > rtabel, maka kuesioner dinyatakan valid
Jika rhitung < rtabel, maka kuesioner dinyatakan tidak valid
b. Uji Reabilitas
Uji Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisoner dikatakan
reliabel atau handal ketika jawaban responden terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Maka semakin tinggi tingkat
realibilitas suatu alat pengukur maka semakin stabil pula alat pengukur
tersebut.89 Untuk melakukan uji reliabilitas, penulis menggunakan rumus
88 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian, suatu pendekatan praktek, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2010), Hlm, 21 89 Siregar s, statistic parametrik untuk penelitian kuantitatif, (Jakarta,Bumi Aksara, 2015)
57
metode cronbach’s Alpha .Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila
cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi asumsi regresi linear
berganda yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini.90 Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi: uji normalitas,
uji multikolienaritas dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai
residual yang dihasilkan dari regresi berdistribusi secara normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang berdistribusi
secara normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat
penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik normal probability plot of
regressions standarlized residual atau skewness & kurtosis. Uji normalitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan grafik
normal probability plot of regressions standarlized residual. Distribusi normal
akan membentuk garis lurus diagonal dan ploting data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonalnya. Menurut Ghozali bahwa dasar
pengambilan keputusan untuk uji normalitas dengan probability plot yaitu
sebagai berikut:91
90 Ghozali,Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Hlm,52 91 Ghozali,Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Hlm,52
58
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah
diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika ditemukan
korelasi antar variabel independen, maka adanya masalah multikolinearitas.
Model regresi yang baik seharusnya tidak menimbulkan masalah
multikolinearitas.92Metode pengujian yang paling sering digunakan dengan
melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) pada model
regresi.
Menurut Ghozali bahwa dasar pengambilan keputusan untuk uji
multikolinearitas adalah sebagai berikut:
a) Jika nilai Tolerance variabel lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih
kecil dari 10, maka tidak terjadi multikolinearitas.
b) Jika nilai Tolerance variabel lebih kecil dari 0,10 dan nilai VIF lebih
besar dari 10, maka terjadi multikolinearitas
92 Ibid, hlm 105
59
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Menurut Ghozali bahwa jika varian data residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dengan cara melihat grafik Scatter Plot. Adapun dasar
pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:
a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka terjadi heteroskedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Teknik analisis data
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan analisis liner berganda dengan persamaan:93
Keterangan:
Y = Keputusan pembelian
a = Konstanta
b1 = Koefisien
b2 = Koefisien
X1 = Label Halal
X2 = Brand Image
e = error
93 Yaya Jakaria,Mengelola Data Penelitian Kuantitatif Dengan SPSS, hlm,74
Y = a + b1X1+b2X2+e
60
1). Uji parsial (t)
Uji parsial(t) berguna untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen. Kriteria yg digunakan
adalah:
a. H0 : bi = 0, artinya suatu variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
b. H1 : bi > 0, artinya suatu variabel independen berpengaruh positif terhadap
variabel dependen. Sedangkan variabel pengujinya adalah sebagai berikut:
a) Taraf signifikan (a = 0.05),
b) Distribusi t dengan derajat kebebasan (n-k)
c) Apabila nila signifikan < a (0.05) maka H0 ditolak dan Ha diterima,
d) Apabila nila signifikan > a (0.05) maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Perumusan hipotesis
Ho : Diduga label halal tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
H1 :Diduga label halal berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Ho : Diduga Brand image tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
H2 : Diduga Brand image berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Ho : Diduga Label halal dan Brand image secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian produk Ikan Sarden.
H3 : Diduga Label halal dan Brand image secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian produk Ikan Sarden.
61
2). Uji simultan (F)
Uji simultan (F) digunakan untuk menguji tingkat koefisien regresi
variabel independen secara bersamaan(simultan) terhadap variabel dependen.
Kriteria pengujian nya adalah :
Dapat dilihat dari nilai derajat kepercayaan atau signifikan jika derajat
kepercayaan ≤ 5% maka hipotesis yang di ajukan dapat di terima, namun jika
derajat kepercayaan ≥ 5% maka hipotesis di tolak.
3). Koefisien Determinasi (R2)
Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen, jika R2 = 100% berarti variabel
independen berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen, demikian
sebaliknya jika R2 = 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen. Nilai R2 yang semakin tinggi menjelaskan
bahwa semakin cocok variabel independen menjelaskan variabel dependen.
Semakin kecil nilai R2 berarti semakin sedikit kemampuan variabel-variabel
independen untuk menjelaskan variabel dependen. Hal-hal yang perlu
diperhatikan mengenai koefisien determinasi adalah sebagai berikut:
a. Nilai R2 harus berkisar 0 sampai 1 ( 0 < R2 < 1)
b. Blia R2 = 1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel independen
menjelaskan variabel dependen.
c. Bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara variabel
independen terhadap variable dependen.
62
Oleh karena dalam analisis regresi berganda menggunakan lebih dari satu
variabel independen, maka nilai yang diambil adalah nilai Adjusted R-Square.
63
BAB III
GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. Keadaan Umum Kecamatan Kuala Jambi
1. Letak Geografis
Kecamatan Kuala Jambi merupakan salah satu kecamatan yang ada di
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Wilayah Kecamatan Kuala Jambi, sebelah
utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan, sebelah timur berbatasan dengan
Kecamatan Muara Sabak Timur, sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Muara Sabak Barat dan Kecamatan Muara Sabak Timur, dan
sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Mendahara. Luas wilayah
Kecamatan Kuala Jambi 120,52 km2 terdiri dari:
Tabel 3.1
Data Geografis Kecamatan Kuala Jambi
No Desa/kelurahan Luas
Area(Km2)
Persentase Kondisi
Geografis
1 Teluk Majelis 21 17,42% Daerah Aliran
2 Kampung Laut 13,61 11,29% Daerah Aliran
3 Tanjung Solok 37,56 31,16% Pesisir
4 Kuala Lagan 19,86 16,47% Pesisir
5 Majelis Hidayah 10,03 8,54% Daerah Aliran
6 Manunggal
Makmur
18,19 15,09% Dataran
7 Jumlah Total 120,52 100%
Sumber : BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur 201994
Wilayah timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah
pesisir pantai dan berhubungan langsung dengan perairan sehingga banyak
penduduk yang berada di pesisir pantai merupakan masyarakat nelayan.
94 BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kecamatan Kuala Jambi Dalam Angka 2019
(CV. Sumber Sentosa Multimedia) ISBN: 978-602-333-071-3
64
Dimana produksi ikannya mencapai sekitar 55,92% dari total produksi
perikanan. Dengan panjang garis pantai yang mencapai 191 km sampai
dengan perbatasan Provinsi Sumatera Selatan, wilayah ini mempunyai potensi
perikanan tangkap laut dengan luas areal 77.752 hektar.95
2. Jumlah penduduk
Secara Administratif Kecamatan Kuala Jambi dengan ibu kota
kecamatan adalah Kampung Laut terdiri dari 6 Desa. Adapun nama-nama
desa dan jumlah penduduk , Luas Area dan kepadatan yang ada di Kecamatan
Kuala Jambi tercantum pada Tabel 3.2
Tabel 3.2
Data Kependudukan Kecamatan Kuala Jambi
No Desa/kelurahan Jumlah
Penduduk
Luas
Area(Km2)
Kepadatan
(Orang/Km2)
1 Teluk Majelis 2325 21 110,71
2 Kampung Laut 4403 13,61 323,51
3 Tanjung Solok 4642 37,56 123,59
4 Kuala Lagan 1078 19,86 54,28
5 Majelis Hidayah 1610 10,03 156,31
6 Manunggal Makmur 613 18,19 33,7
7 Jumlah Total 14671 120,52 121,73
Sumber : BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur 201996
Kecamatan Kuala Jambi merupakan kecamatan yang memiliki luas
wilayah paling kecil diantara kecamatan yang ada di Kabupaten Tanjung
Jabung Timur. Jumlah penduduk Kecamatan Kuala Jambi tahun 2018
sebanyak 14.671 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 3.485 rumah
tangga. Jumlah penduduk terbanyak berada di Desa Tanjung Solok dengan
95 Firmansyah dan Muhammad Farhan “Analisis Pola Konsumsi Daging Sapi Pada
Masyarakat Pesisir di Kabupaten Tanjung Jabung Timur” Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan
Vol. XVII No. 2 November 2014 hlm.1 96 BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kecamatan Kuala Jambi Dalam Angka 2019
(CV. Sumber Sentosa Multimedia) ISBN: 978-602-333-071-3
65
jumlah penduduk sebesar 4.642 jiwa. Kepadatan penduduk di Kecamatan
Kuala Jambi tahun 2018 sebesar 121,73 jiwa/km2. Hal ini berarti di
Kecamatan Kuala Jambi setiap 1 km2 terdapat 121 jiwa. Desa dengan
kepadatan penduduk tertinggi berada di Desa Kampung Laut dengan
kepadatan penduduk sebesar 321,51 jiwa/km2.
Penduduk merupakan potensi sumber daya manusia yang akan
membawa kemajuan suatu daerah, salah satunya dibidang teknologi karena
dengan kemampuan teknologi diharapkan dapat mengetahui informasi
termasuk pengetahuan konsumsi produk halal dalam melakukan keputusan
pembelian.
3. Pusat Perbelanjaan
Kecamatan Kuala Jambi juga mempunyai beberapa sarana umum
seperti pasar dan toko sebagai tempat masyarakat berbelanja untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Adapun jumlah pasar dan toko yang ada di Kecamatan
Kuala Jambi tercantum pada Tabel 3.3
Tabel 3.3
Jumlah Pasar dan Toko di Kecamatan Kuala Jambi
No Desa/kelurahan Pasar Tradisional Toko/Warung
1 Teluk Majelis 1 18
2 Kampung Laut - 32
3 Tanjung Solok - 42
4 Kuala Lagan 1 23
5 Majelis Hidayah 1 21
6 Manunggal Makmur 1 15
7 Jumlah Total 4 151
Sumber : BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur 201997
97 BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kecamatan Kuala Jambi Dalam Angka 2019
(CV. Sumber Sentosa Multimedia) ISBN: 978-602-333-071-3
66
Jenis pasar yang ada di Kecamatan Kuala Jambi hanya ada dua jenis
yaitu pasar tradisional dan pertokoan. Sedangkan untuk pasar mingguan
hanya ada tiga kali dalam seminggu yaitu pada hari senin, kamis dan jum’at,
pasar mingguan ini terletak pada desa yang berbeda yaitu pada desa Teluk
Majelis, Kelurahan Kampung Laut dan desa kuala lagan. Pada pasar inilah
lebih sering ramai dikunjungi oleh masyarakat di kecamatan .
4. Aspek Keagamaan
Kecamatan Kuala Jambi juga memiliki berbagai macam Suku, Ras,
Budaya dan agama yang beragam. Berikut di kutip dari aspek pemeluk
agama yang ada di Kecamatan Kuala Jambi Seperti yang tercantum dalam
tabel 3.4
Tabel 3.4
Jumlah masyarakat berdasarkan agama
NO Desa/kelurahan Islam Protestan Katholik Hindu Budha
1 Teluk Majelis 2325 - 5 - -
2 Kampung Laut 4403 - 70 - 11
3 Tanjung Solok 4642 - 10 - 5
4 Kuala Lagan 1078 - - - -
5 Majelis Hidayah 1610 2 - - -
6 Manunggal
Makmur
613 - - - -
7 Jumlah Total 14671 2 85 0 16
Sumber : BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur 201998
Dari tabel segi keagamaan masyarakat di Kecamatan Kuala Jambi
mayoritas beragama Islam. Hal ini sangat berpengaruh terhadap permintaan
untuk mengkonsumsi produk halal, karena mengkonsumsi produk halal
98 BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kecamatan Kuala Jambi Dalam Angka 2019
(CV. Sumber Sentosa Multimedia) ISBN: 978-602-333-071-3
67
menjadi sesuatu yang sangat penting yang di anjurkan dalam agama islam.
Untuk meyakinkan konsumen muslim setiap produk makanan harus
mempunyai label halal. Label halal juga berguna untuk menghilangkan
keraguan terhadap produk tersebut dan meningkatkan keyakinan terhadap
halalnya produk tersebut. Selain label halal, faktor kadaluarsanya suatu
makanan merupakan unsur yang tidak boleh dilupakan disamping label halal
itu sendiri, karena konsumen sudah sepatutnya dilindungi dari hal-hal yang
dirugikan. Oleh sebab itu, kedua faktor tersebut merupakan unsur yang harus
ada dan diperhatikan dalam produk makanan kemasan.
B. Gambaran Umum Ikan Sarden
Ikan sarden dan beberapa jenis ikan lain, terutama yang sudah
diawetkan dalam kemasan kaleng, adalah jenis ikan kemasan kaleng yang
paling umum dikonsumsi manusia di zaman modern. Sarden merupakan ikan
berminyak berukuran relatif kecil. Istilah sarden diambil dari nama pulau di
Mediterania, yaitu pulau Sardinia di mana ikan sarden pernah terdapat dalam
jumlah besar. Di laman wikipedia disebutkan, ikan “sarden” seringkali
tertukar dengan hewan jenis lain, tergantung definisi dari suatu negara. FAO
dan WHO menetapkan 21 spesies ikan yang dapat disebut sarden untuk
memudahkan inspeksi dan karantina produk sarden. Terutama untuk sarden
yang dikalengkan.99
99 Mike Wibisono, “Sejarah Ikan Sarden Dalam Kaleng” 2018 https://gowest.id/sejarah-
ikan-sarden-dalam-kaleng/ diakses pada tanggal 12 Februari 2020
68
a. Khasiat Ikan Sarden
Ikan sarden dikenal sebagai jenis ikan yang kaya vitamin dan mineral.Satu
sajian ikan sarden sudah dapat memenuhi 13 persen kebutuhan vitamin B, 25
persen niasin, dan 150% kebutuhan vitamin B12. Sarden juga kaya akan mineral
fosfor, kalsium, natrium, besi, dan selenium karena sarden dapat dimakan sampai
ke tulangnya. Selain itu, sarden merupakan sumber alami asam lemak omega-
3 yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Ikan sarden juga merupakan
sumber vitamin D, kalsium, dan protein yang baik. Ikan sarden tidak berada
dalam tingkatan trofik rantai makanan yang tinggi sehingga rendah kontaminan
dibandingkan ikan lainnya seperti ikan tuna.100
b. Sarden dalam kaleng
Kemasan kaleng dalam bentuk makanan ikan sejenis ‘’ikan Sarden’’
sekarang, pertama kali dibuat di Amerika oleh ‘’Ezra Dagget’’ dari kota New
York pada tahun 1819. Selanjutnya menyusul sekitar tahun 1935, Heinz &
Company memasukan masakan saos tomat ke dalam kemasan kaleng dan
memproduksinya secara besar-besaran di kota Richmond Victoria. Saat itu proses
pengalengan makanan diawali dengan pemanasan. Tujuannya untuk membunuh
bakteri dan jamur yang ikut dalam dalam proses pengalengan makanan dan
minuman. Hingga akhirnya di zaman sekarang, jenis makanan seperti ikan,
sayuran dan yang lainnya sudah banyak yang memakai sistem kaleng dan bisa
bertahan dalam waktu yang lebih lama.
100 Mike Wibisono, “Sejarah Ikan Sarden Dalam Kaleng” 2018 https://gowest.id/sejarah-
ikan-sarden-dalam-kaleng/ diakses pada tanggal 12 Februari 2020
69
Di berbagai negara, ikan sarden diperjual belikan dalam kemasan kaleng. Di
pabrik pengalengan ikan, ikan sarden yang telah ditangkap kapal penangkap
ikan dicuci di pabrik, kemudian kepalanya dibuang. Sarden dimasak dengan
minyak panas maupun dipanaskan di dalam kaleng dengan uap panas. Setelah itu,
ikan yang telah berada di dalam kaleng, direndam dalam campuran minyak yang
mengandung bumbu.101
c. Produksi Ikan Sarden ABC
PT Heinz ABC Indonesia, dalam hal ini produk Ikan sarden ABC
merupakan salah satu merek produk makanan ikan sarden kaleng yang telah
melekat di benak konsumen. PT Heinz ABC adalah perusahaan yang
memproduksi Ikan Sarden ABC di Indonesia yang berdiri pada tahun 1975,
Berlokasi di Menara Mandiri , Tower II, 20-21st Floor, Jl.Jend.Sudirman
No.Kav.54-55,RT.5/RW.3,Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta
12190. Dimana perusahaan ini merupakan perusahaan multi nasioal yang
memproduksi makanan di Asia Tenggara dan terkenal akan kualitas produk yang
dihasilkan. Perusahaan ini melayani kebutuhan dari konsumen yang ada di
Indonesia, Asia Tenggara dan 30 negara – negara lainnya yang dipasarkan baik
secara retail dan grosir. Dedikasi yang tinggi dari PT Heinz ABC Indonesia
selama 140 tahun sudah secara turun temurun dalam menghasilkan produk yang
101 Ibid
70
berkualitas dengan cita rasa dan gizi yang tinggi serta menjadi unggulan untuk
konsumennya.102
102 Fiktor Alfian Rizaldi Dan Tri Indra Wijaksana, Pengaruh Brand Image Terhadap Minat
Beli Ulang Produk Ikan Sarden Pt Heinz Abc Indonesia, e-Proceeding of Management : Vol.6,
No.1 April 2019 | Page 999 ISSN : 2355-9357
71
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk
itu perlu dilakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu. Adapun
karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah umur dan
pendidikan. Berikut ini hasil pengelompokan responden berdasarkan
kuesioner yang telah disebar.
1. Umur
Umur responden merupakan salah satu karakteristik yang
mempengaruhi pola keputusan pembelian produk makanan. Jumlah
responden yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 99 orang. pada
penelitian ini membatasi umur responden di Kecamatan Kuala Jambi mulai
dari umur < 17 tahun sampai dengan 55 tahun. Adapun umur responden di
Kecamatan Kuala Jambi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Umur responden
No Umur (tahun) Jumlah orang persentase
1 < 17 tahun 2 2%
2 18-25 tahun 42 42%
3 26-45 tahun 45 45%
4 46-55 tahun 10 10%
5 Total 99 100%
Berdasarkan Tabel 4.1. terlihat bahwa responden yang berumur < 17
tahun sebanyak 2 orang (2%), responden yang berumur 18-25 tahun
72
sebanyak 42 orang (42%), responden yang berumur 26-45 tahun sebanyak 45
orang (45%), dan responden yang berumur 46-55 tahun sebanyak 10 orang
(10%). Hal ini menunjukkan bahwa responden yang ada di Kecamatan Kuala
Jambi masih tergolong dalam usia produktif. Diharapkan dengan usia
produktif masyarakat pada tingkat kemampuan berpikir dan memilih
makanan yang halal dan baik untuk dikonsumsi masih bagus. sehingga
memungkinkan untuk melakukan keputusan pembelian dengan bijak.
2. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
pola pikir masyarakat dalam menerima perubahan kearah kemajuan dalam
berbagai bidang untuk menerima informasi baru, termasuk dalam informasi
tentang konsumsi produk halal. Pendidikan responden di Kecamatan Kuala
Jambi dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2
Pendidikan Responden
No Tingkat Pendidikan Jumlah orang Persentase
1 Tidak tamat SD 12 12%
2 SD 36 36%
3 SMP 20 20%
4 SMA 26 26%
5 PT 6 6%
6 Total 99 100%
Keterangan : SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama),
SMA(Sekolah Menengah Atas), PT (Perguruan Tinggi).
Berdasarkan Tabel 4.2 menujukkan bahwa tingkat pendidikan
responden di Kecamatan Kuala Jambi masih ada yang tidak tamat Sekolah
Dasar (SD) sebanyak 12 orang (12%), SD sebanyak 36 orang (36%), SMP
73
sebanyak 20 orang (20%), SMA sebanyak 26 orang (26%), dan PT sebanyak
6 orang (6%).
3. berdasarkan wilayah tempat tinggal
Wilayah tempat tinggal responden ini dipilih dengan metode
pengambilan sampel stratified sampling . Jumlah responden yang diambil
dalam penlitian ini adalah sebanyak 99 orang yang terdiri dari beberapa desa
dan kelurahan. Adapun jumlah sampel berdasarkan wilayah tempat tinggal
responden di Kecamatan Kuala Jambi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Wilayah tempat tinggal
NO Desa/kelurahan Jumlah
penduduk
Jumlah
sampel
Persentase
1 Teluk Majelis 2325 17 17%
2 Kampung Laut 4403 30 30%
3 Tanjung Solok 4642 31 31%
4 Kuala Lagan 1078 7 7%
5 Majelis Hidayah 1610 11 11%
6 Manunggal Makmur 613 4 4%
7 Jumlah Total 14671 99 100%
Berdasarkan Tabel 4.3 menujukkan bahwa jumlah responden
terbanyak berada di Tanjung Solok sebanyak 31 orang (31%), responden
lainya yang bertempat tinggal di Teluk Majelis 17 orang (17%), Kampung
Laut 30 orang (30%), Kuala Lagan 7 orang (7%), Majelis Hidayah 11 Orang
(11%), Manunggal Makmur 4 orang (4%).
74
4. Berdasarkan Jenis Kelamin
Responden dalam penelitian ini dipilih atas dasar pertimbangan peneliti
dimana karakteristik responden menurut jenis kelamin adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah orang Persentase
1 Laki-Laki 23 23,23%
2 Perempuan 76 76,77%
3 Total 99 100%
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden berjenis
kelamin perempuan yakni sebanyak 76 orang (76%),dan responden laki-laki
sebaanyak 23 orang (23%) jumlah perempuan lebih banyak dari pada laki laki
karena perempuan lebih cendrung suka berbelanja, membeli dan memilih
produk makanan yang tepat untuk keluarga dirumah.
B. Analisis Data
1. Uji instrument penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji masing-masing variabel
yang digunakan dalam penelitian ini, di mana keseluruhan variabel
penelitian memuat 25 pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.
Pengujian untuk menentukan signifikansi atau tidak signifikansi dengan
membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of
freedom = n-2 dan dua daerah pengujian dengan a : 5% (0,05). Jika r
hitung untuk tiap butir pertanyaan bernilai positif dan lebih besar dari r
75
tabel maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.103 Dalam hal ini 99-2
atau df = 97 dan r tabel yang diperoleh adalah 0.1975. Berdasarkan
analisis yang telah dilakukan maka hasil validitas dapat di tunjukkan pada
tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian
No Kode Variabel r hitung r tabel Ket
1 Label halal X1.1 0,337 0,1975 Valid
2 X1.2 0,683 0,1975 Valid
3 X1.3 0,742 0,1975 Valid
4 X1.4 0,593 0,1975 Valid
5 X1.5 0,684 0,1975 Valid
6 X1.6 0,477 0,1975 Valid
7 X1.7 0,249 0,1975 Valid
8 X1.8 0,557 0,1975 Valid
9 X1.9 0,509 0,1975 Valid
10 X1.10 0,417 0,1975 Valid
11 Brand image (X2) X2.1 0,407 0,1975 Valid
12 X2.2 0,651 0,1975 Valid
13 X2.3 0,581 0,1975 Valid
14 X2.4 0,687 0,1975 Valid
15 X2.5 0,592 0,1975 Valid
16 X2.6 0,696 0,1975 Valid
17 X2.7 0,663 0,1975 Valid
18 Keputusan
pembelian (Y)
Y1 0,780 0,1975 Valid
19 Y2 0,719 0,1975 Valid
20 Y3 0,625 0,1975 Valid
21 Y4 0,732 0,1975 Valid
22 Y5 0,591 0,1975 Valid
23 Y6 0,546 0,1975 Valid
24 Y7 0,566 0,1975 Valid
25 Y8 0,301 0,1975 Valid
Sumber : SPSS versi 23 diolah, 2020
Berdasarkan tabel di atas , dapat diketahui bahwa nilai r hitung
keseluruhan pertanyaan yang diujikan bernilai positif dan lebih besar
daripada nilai r tabel. Maka dapat diambil kesimpulan, bahwa keseluruhan
103 Yaya Jakaria, Mengelola Data Penelitian Kuantitatif Dengan SPSS, hlm. 104
76
butir pertanyaan yang digunakakan dalam penelitian ini lolos dalam uji
validitas dan dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi variabel
penelitian. Untuk mengukur uji reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (a). Nilai koefisien a reliabel
jika nilainya > 0,60. Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
No Kode Variabel Cronbach'
s Alpha
Nilai Kritik Ket
1 Label Halal (X1) 0,693 >0,60 Reliabel
2 Brand Image (X2) 0,698 >0,60 Reliabel
3 Keputusan Pembelian(Y) 0,755 >0,60 Reliabel
Sumber : Data Primer diolah, 2020
Hasil pengujian pada tabel di atas menjukkan bahwa nilai koefisien
Alpha dari variabel-variabel yang diteliti menunjukkan hasil yang
beragam. Akan tetapi, semua item pertanyaan variabel independen (X) dan
variabel dependen (Y) tersebut memiliki nilai koefisien Alpha lebih besar
dari pada 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang
digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan terhadap data yang digunakan untuk
analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik terdiri dari Normalitas
Multikolinieritas dan Heteroskedastitas.
77
a. Uji Normalitas
Uji normalitas untuk menguji variabel dependen, independen atau
keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model
regresi yang baik hendaknya berdistribusikan normal atau mendekati
normal. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat
diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik.
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas.104 Analisi grafik
dilakukan dengan melihat histogram dan normal probability plot. Hasil
pengujian normalitas dengan analisis SPSS for Windows versi 23 dapat
dilihat pada gambar 4.1 adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1
Grafik Normal Probability Plot Hasil Uji Normalitas
Sumber : Data primer diolah, 2020
104 Yaya Jakaria, Mengelola Data Penelitian Kuantitatif Dengan SPSS, hlm. 157
78
Berdasarkan grafik normal probability plot memperlihatkan bahwa
titik-titik pada grafik terlihat mengikuti garis diagonalnya, sehingga
berdasarkan grafik tersebut data yang digunakan berdistribusi normal.
b. Multikolinieritas
Uji ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri dari
dua atau lebih variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dengan melihat nilai
tolerance dan VIF. Deteksi tidak terjadinya multikolinieritas dilihat pada
collinearity statistic, dengan ketentuan apabila nilai tolerance value
masing-masing variabel independen berada di atas 0,1 (10%) dan variance
inflation factor (VIF) masing-masing variabel independen berada di bawah
10, maka tidak terjadi multikolinieritas.105 Hasil uji multikolinieritas pada
penelitian ini dapat dilihat hasilnya pada tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Label Halal (X1) 0.977 1.024
Brand Image (X2) 0.977 1.024
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Sumber : SPSS versi 23 diolah, 2020
105 Yaya Jakaria, Mengelola Data Penelitian Kuantitatif Dengan SPSS, hlm. 159
79
Dari tabel coefisients, dapat diketahui bahwa nilai tolerance dan
nilai VIF dari kedua variabel independen adalah Label Halal (X1) dengan
nilai a hitung (0.977) > a (0,1) dan VIF hitung (1.024) < VIF (10). Brand
Image (X2) dengan nilai a hitung (0.977) > a (0,1) dan VIF hitung (1.024)
< VIF (10). Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi
multikolinieritas, karena nilai tolerance (a) masing-masing variabel
independen berada di atas 0,1 dan nilai VIF masing-masing variabel
independen di bawah 10.
c. Heteroskedastitas.
Uji ini bertujuan untuk menguji model regresi ada atau tidak terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain.
Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap
disebut homoskedastisitas, sementara itu untuk varians yang berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedestisitas. Cara untuk mendeteksi dengan cara melihat grafik
scatterplots antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual
(SRESID).106 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat
dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut:
106 Yaya Jakaria, Mengelola Data Penelitian Kuantitatif Dengan SPSS, hlm. 161
80
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer diolah, 2020
Berdasarkan gambar grafik Scatterplots memperlihatkan bahwa titik-titik
pada grafik tidak bisa membentuk pola tertentu yang jelas, di mana titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y sehingga grafik
tersebut tidak bisa dibaca dengan jelas. Hasil ini memperlihatkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas, jadi model regresi dapat dipakai untuk
memprediksi keputusan pembelian berdasarkan masukan variabel independen
Label Halal dan Brand Image.
3. Teknik Analisis Data
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti
bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor
81
prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Dengan menggunakan
program SPSS versi 23 diperoleh hasil seperti tertera dalam tabel 4.8 sebagai
berikut:
Tabel 4.8
Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std.
Error
Beta
1 (Constant) 2.933 0.687 4.267 0.000
Label
Halal (X1)
-0.046 0.131 -0.035 -0.354 0.724
Brand
Image(X2)
0.309 0.122 0.254 2.538 0.013
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Sumber : SPSS versi 23 diolah, 2020
Berdasarkan pada hasil yang telah dilakukan, maka persamaan regresi
yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1+b2X2+e
Y = 2.933 - 0.046 + 0.309 X2 + e
1). Uji T( Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel
bebas (Label Halal dan Brand image) dalam menjelaskan variasi variabel
terikat (keputusan pembelian) secara terpisah ataupun bersama-sama. Kriteria
yang digunakan sebagai berikut:
a. Bila nilai signifikan. < a (0,05), maka Ho ditolak Ha diterima.
b. Bila nilai signifikan. > a (0,05), maka Ho diterima Ha ditolak.
82
Berdasarkan hasil pengolahan dengan program SPSS versi 23 maka
didapat hasil uji t, yang hasilnya dirangkum pada tabel 4.9 sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji T (Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std.
Error
Beta
1 (Constant) 2.933 0.687 4.267 0.000
Label
Halal (X1)
-0.046 0.131 -0.035 -0.354 0.724
Brand
Image(X2)
0.309 0.122 0.254 2.538 0.013
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Sumber : SPSS versi 23 diolah, 2020
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh label halal dan Brand
Image secara individual terhadap keputusan pembelian produk yaitu:
a. Berdasarkan hasil analisis regresi ditunjukkan nilai t hitung pada variabel
Label Halal (X1) adalah sebesar -0.354 dengan tingkat signifikansi sebesar
0.724 Karena tingkat signifikansi sebesar 0.724 > 0.05 maka dengan
demikian Ha1 ditolak. Maka variabel label halal tidak memiliki pengaruh
positif terhadap keputusan pembelian secara parsial.
b. Berdasarkan hasil analisis regresi ditunjukkan Nilai t hitung pada variabel
Brand image (X2) adalah sebesar 2.538 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0.013. Karena tingkat signifikansi 0.013 < 0,05 maka Ha2
diterima. Maka variabel Brand image memiliki pengaruh positif terhadap
keputusan pembelian secara parsial.
83
2). Uji F (Simultan)
Uji F ini digunakan untuk membuktikan ada pengaruh signifikan
antara Label Halal, Brand Image terhadap keputusan Pembelian secara
simultan. Kriteria pengambilan keputusan:
a. Ho diterima jika signifikansi F hitung > 0,05
b. Ha diterima jika signifikansi F hitung < 0,05.
Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.531 2 .766 3.220 .044b
Residual 22.821 96 .238
Total 24.352 98
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
b. Predictors: (Constant), Brand Image (X2), Label Halal (X1)
Sumber : SPSS versi 23 diolah, 2020
Berdasarkan hasil uji statistik F di atas dengan menggunakan analisis
varian atau ANOVA dapat dilihat dengan nilai signifikansi bahwa nilai
signifikansi (0.044 < 0.05) yang artinya signifikan, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel label halal (X1) dan Brand Image (X2) secara serentak
(simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel keputusan
pembelian produk (Y).
84
3). Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada intinya untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikatnya. Nilai
koefisien determinasi yang kecil mengindikasikan kemampuan variabel-variabel
independent dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai koefisien determinasi
yang mendekati satu berarti kemampuan variabel-variabel independent
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen. Hasil pengujian keofisien determinasi dapat dilihat
dari nilai Adjusted R square pada analisis regresi berganda sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Koefisien Determisani (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .251a .063 .043 .488 1.782
a. Predictors: (Constant), Brand Image (X2), Label Halal (X1)
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Sumber: SPSS Versi 23 diolah, 2020
Berdasarkan tabel, koefisien determinasi memiliki Adjusted R square
sebesar 0.043. Hal ini berarti 4,3% keputusan pembelian (Y) yang dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel independen yaitu Label halal dan Brand
image. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 95.7% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
85
C. Pembahasan
1. Pengaruh Label Halal terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis regresi ditunjukkan bahwa variabel label halal
tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian secara
parsial. Hal ini tentu tidak selaras dengan teori yang ada. Label halal
seharusnya menjadi kebutuhan utama dalam keputusan pembelian suatu produk
makanan olahan. Sebagaimana Perintah Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat
168:
ل ا و ب ه ي رضه حلل ط ا فهي ال م لوا مه ا الناس ك ه ي ا أ ي
بهين ﴿۱۶۸﴾ و م د م ع ك ه ل ن انه إه ط ي اته خط الش عوا و به ت ت
artinya “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu.(QS.Al-Baqarah,168:2)” .107
Ayat tersebut memerintahkan kepada umat Islam untuk mengonsumsi
makanan yang dijamin kehalalan dan kesuciannya.Berdasarkan hasil analisis
dari penelitian ini dapat diartikan bahwa masyarakat muslim Kecamatan
Kuala Jambi akan tetap membeli produk ikan sarden ABC tanpa
memperhatikan ada atau tidak nya label halal yang tercantum dalam produk
tersebut. Hal ini bukan berarti masyarakat setuju dengan makanan yang
haram, tetapi alasan utama adalah karena masyarakat telah percaya kepada
pemerintah yang sudah menjamin produk halal di indonesia, karena yang
107 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: Sari Cipta Aksara,
1993) Al-quran surah, Al-Baqarah,168:2
86
paling mengerti tentang perijinan dalam mengeluarkan sertifikasi halal dan
pencantuman label halal adalah pemerintah dan produsen. Pemerintah akan
segera mengetahui dan dan bertindak tegas jika produsen ketahuan tidak
memiliki ijin. Produk Ikan Sarden ABC adalah produk asli Indonesia yang
sudah beredar luas di pasaran, dan iklannya yang tersebar di televisi serta di
media sosial membuat mayarakat percaya akan kehalalan nya dan tidak
khawatir mengkonsumsi produk tersebut.
Hal ini sejalan dengan pendapat Rangkuti (2010) dalam penelitian Tengku
yang menyatakan bahwa labelisasi halal kurang menjadi perhatian konsumen
karena kurang paham atau kurang informasi mengenai produk makanan yang
telah mencantumkan label halal. Untuk itu pihak pemerintah masih perlu
memberikan informasi mengenai label halal ini pada masyarakat terutama
muslim.108 Dan menurut Suryani (2012) dalam penelitian Tengku
menunjukkan bahwa label halal hanya sedikit yang mengetahuinya sehingga
hubungan label halal terhadap keputusan pembelian sangat kecil. Untuk itu
pihak terkait perlu memberikan sosialisasi tentang produk yang halal untuk di
konsumsi.109
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Nicki Oktaviani 110 serta Muhammad Yunus, Hussain
dan Ismail dalam penelitian Ismi aziz makrufah yang menyatakan bahwa
108 Tengku Putri Lindung Bulan “Pengaruh Labelisasi Halal terhadap Keputusan
Pembelian Sosis di Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang” Fakultas Ekonomi, Universitas Samudra Jurnal Manajemen Dan Keuangan, Vol.5, No.1, Mei 2016,hlm 5
109 Ibid ,hlm 5 110 Nicki Oktaviani “Pengaruh Label Halal Dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Makanan Olahan Impor” (Pada Masyarakat Muslim Kota Metro)2019
87
variabel Label Halal tidak berpengaruh secara positif terhadap keputusan
pembelian.111
2. Pengaruh Brand Image (X2) Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis regresi ditunjukkan bahwa variabel Brand
image memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian secara
parsial. Nilai koefisien regresi positif disini dapat diartikan bahwa semakin
tinggi Brand Image diterapkan oleh produk Ikan Sarden ABC maka semakin
meningkatkan keputusan pembelian produk Ikan sarden ABC itu sendiri,
karena Suatu produk yang memiliki Brand Image yang baik dimata konsumen
dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Oleh sebab itu sebuah perusahaan
akan berusaha keras dan meningkatkan inovasi produk agar Merek dari
produk tersebut mudah dikenal dan diingat oleh masyarakat serta memberikan
perlindungan terhadap produk yang dihasilkan. Sebagaimana yang dijelaskan
dalam Q.S Asy-syu’ara’ ayat 183 yang berbunyi :
ين (۱۸۳) ده ثواتع فهي الرضه مفسه ول تبخسوا الناس أشياءهم ول
Artinya: Dan janganlah kamu merugikan manusia dengan mengurangi hak-
hak nya dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi(183) 112
Dari ayat diatas dapat dijelaskan bahwa seorang produsen harus
memastikan setiap produk yang di hasilkan nya membawa kebaikan bagi
orang lain (konsumen) dan tidak sekali-kali mengambil hak nya dlm
mengkonsumsi makanan yang baik lagi aman, produsen harus memperhatikan
111Ismi Aziz Makrufah “Pengaruh Citra Merek Dan Label Halal Terhadap Keputusan
Pembelian Kosmetik” (Studi pada Konsumen di Outlet Toserba Laris Kartasura) 2017 112 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: Sari Cipta Aksara,
1993) . Al-Qur’an Surah Asy-syu’ara’(26:183)
88
komposisi makanan yg di produksi dan selalu mengecek kelayakan nya
sebelum di edarkan kepada konsumen. Dan sebuah Perusahaan harus dapat
menciptakan merek yang menarik, mudah diingat serta menggambarkan
manfaat dari produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Karena persepsi pelanggan terhadap citra merek yang baik dapat menjadi
pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian. Itulah sebabnya
membangun citra merek yang baik menjadi tugas penting bagi perusahaan.
Untuk suatu produk sendiri perlu di perhatikan bagaimana cara membangun
brand equity yang kuat, bagaimana citra merek (nama perusahaan) menjadi
yang pertama kali di ingat pelanggan, bagaimana mengelola merek sebagai
aset terpenting perusahaan sehingga dipercaya dan bisa mempengaruhi setiap
keputusan pembelian konsumen
Hal ini sejalan dengan pendapat Keller dalam penelitian Yesi bahwa pada
dasarnya brand awareness yang tinggi dan citra merek yang positif dapat
meningkatkan kemungkinanan pilihan terhadap merek tersebut. Asosiasi-
asosiasi merek yang membentuk citra merek yang positif menjadi pijakan
dalam pengambilan keputusan konsumen untuk loyal terhadap suatu merek.
Semakin baik image suatu merek atau produk maka akan semakin tinggi
tingkat pembelian konsumen dan semakin besar peluang konsumen
melakukan pembelian secara berulang-ulang.113
113 Yesi Apriyani, “Pengaruhbrand Image, Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian Ulang Pizza Hut Di Kota Padang”hlm 6
89
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Margaretha Fiani S dan Edwin Japarianto114 dan Ian
Alfian115 yang menyatakan bahwa variabel citra merek berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
3. Pengaruh Label Halal dan Brand Image terhadap KeputusanPembelian
Berdasarkan hasil uji statistik F dengan menggunakan analisis varian atau
ANOVA dapat disimpulkan bahwa variabel label halal (X1) dan Brand Image
(X2) secara serentak (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel keputusan pembelian produk (Y). Hasil uji koefisien determinasi
memiliki Adjusted R square sebesar 0.043. Hal ini berarti 4,3% keputusan
pembelian (Y) yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen yaitu
Label halal dan Brand image. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 95.7% dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. menurut Kotler
dan Keller (2007), ada banyak faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen, yaitu Budaya, Sosial, pribadi, psikologis dan pembeli. Walaupun
banyak yang mempengaruhi keputusan pembelian, seorang konsumen muslim
seharusnya tetap memperhatikan label halal yang tercantum pada produk,hal ini
menunjukkan tingkat kewaspadaan dan ikhtiar agar tidak terjerumus dalam
mengkonsumsi yang tidak baik, dan label halal ini dapat di dukung dengan
brand image yang baik dan terjaga kualitasnya.
114 Margaretha Fiani S. dan Edwin Japarianto, “Analisa Pengaruh Food Quality Dan
Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Roti Kecik Toko Roti Ganep’s Di Kota Solo” Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
115 Ian Alfian ‘’Analisis Pengaruh Label Halal, Brand Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Di Kota Medan” At-Tawassuth, Vol. 2, No. 1, 2017: 122-145
90
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh label halal
dan Brand Image terhadap Keputusan pembelian Produk Ikan Sarden ABC di
Kecamatan Kuala Jambi dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Secara simultan (uji F) menunjukkan bahawa nilai signifikansi (0.044 < 0.05)
yang artinya variabel independen Label Halal (X1) dan Brand Image (X2)
secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap keputusan
pembelian (Y) pada Produk Ikan Sarden ABC di Kecamatan Kuala Jambi
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.
2. Secara parsial variabel Label Halal (X1) menghasilkan nilai t hitung sebesar
- 0.354 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.724 Karena tingkat signifikansi
sebesar 0.724 > 0.05 maka Label Halal tidak berpengaruh terhadap
keputusan pembelian (Y). Sedangkan variabel Brand Image (X2)
menghasilkan Nilai t hitung sebesar 2.538 dengan tingkat signifikansi sebesar
0.013. Karena tingkat signifikansi 0.013 < 0,05 maka Brand Image (X2)
berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).
91
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat menyajikan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Perusahaan sebaiknya tetap memperhatikan komposisi dan kehalalan bahan
baku dan proses produksi yang terkandung dalam Produk Ikan Sarden ABC
2. Produk Ikan Sarden ABC dikenal dengan baik di pasar Indonesia karena
masyarakat banyak yang mengkonsumsi produk Ikan Sarden ABC di banding
dengan produk lain yang sejenis. Oleh karenanya perusahaan harus tetap
bertanggung jawab akan kualitas, mutu produk dan tetap mejaga citra merek
dengan cara melakukan produksi secara baik dalam konsep islami.
3. Perusahaan harus bekerja sama dengan LPPOM MUI dan pakar-pakar
kesehatan untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya makanan sehat dan
halal.
92
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: Sari Cipta
Aksara, 1993)
Afroniyati, Lies. “Analisis Ekonomi Politik Sertifikasi Halal Oleh Majelis Ulama
Indonesia.” JKAP (Jurnal Kebijakan Dan Administrasi Publik) 18, no. 1
(2014):
Alfian Ian ‘’Analisis Pengaruh Label Halal, Brand Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Di Kota Medan” At-Tawassuth, Vol. 2, No. 1,
2017: 122-145
Alim Shilachul Alfinul, M Kholid Mawardi dan Aniesa Samira Bafadhal
Pengaruh Persepsi Label Halal Dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Fesyen Musli ( Survei pada Pelanggan
Produk Zoya Muslim di Kota Malang ) Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018
Amir Amri ,Pola dan Perilaku Konsumsi Masyarakat Muslim di Provinsi Jambi
(Telaah Berdasarkan Tingkat Pendapatan dan Keimanan) Jurnal Perspektif
Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 4 No. 2, Oktober-Desember
2016 ISSN: 2338-4603 (print); 2355-8520
Apriyani Yesi, “Pengaruhbrand Image, Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian Ulang Pizza Hut Di Kota Padang”
Arikunto, Suharsimi, Prosedur penelitian, suatu pendekatan praktek, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2010),
Afifuddin and Rambe “Pengaruh Pencantuman Label Halal Pada Kemasan Mie
Instan Terhadap Minat Pembelian Masyarakat Muslim (Studi Kasus Pada
Mahasiswa Universitas Al-Washliyah, Medan).”
A Jalasena Bintang. dan Sri Setio Iriani, “Pengaruh Gaya Hidup dan kelompok
Acuan Terhadap keputusan Pembelian Smartphone Merek Samsung
Galaxy”, Jurnal Bisnis dan Manajemen No.2/Februari 2014, 141
Bulan Tengku Putri Lindung “Pengaruh Labelisasi Halal terhadap Keputusan
Pembelian Sosis di Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang” Fakultas
Ekonomi, Universitas Samudra Jurnal Manajemen Dan Keuangan, Vol.5,
No.1, Mei 2016
Fiani Margaretha S. dan Japarianto, Edwin “Analisa Pengaruh Food Quality Dan
Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Roti Kecik Toko Roti
Ganep’s Di Kota Solo” Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 1, No. 1,
(2012) 1-6
Fitri Inayah, “Pengaruh Iklan dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Ditinjau dalam Perspektif Ekonomi Islam” (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Lampung, 2017”,
93
Firmansyah dan Farhan Muhammad “Analisis Pola Konsumsi Daging Sapi Pada Masyarakat Pesisir di Kabupaten Tanjung Jabung Timur” Jurnal Ilmiah Ilmu-
Ilmu Peternakan Vol. XVII No. 2 November 2014 hlm.1 Gadau Matias, pengaruh citra merek (brand image) terhadap loyalitas konsumen,
(Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2016).
Hadi Sugeng Nugroho dan Al-Farisi Salman “Analisis Pengaruh Cita Rasa,
Label Halal, dan Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Beli
Konsumen pada Produk Olahan Tuna Inggil Pacitan Jawa Timur” (Studi
Kasus Pada UD Bina Makmur Pacitan, Jawa Timur) Vol. 15 / Desember
2016
Imam ,Ghozali. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”,
(Semarang: Universitas Diponegoro, 2011), hlm.52
Jakaria Yaya,Mengelola Data Penelitian Kuantitatif Dengan SPSS, hlm,74
Kaho Michael Riwu, “Membangun brand image perusahaan” Jurnal blog
Akademik dari http://dukonbesar.blogspot.com/2010/06/membangun-
brand -image-perusahaan.html di akses 2 maret 2020
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 12,
diterjemahkan oleh, dari judul asli marketing management,(Jakarta: PT
Indeks, 2007), 32-33
Makrufah Ismi Aziz “Pengaruh Citra Merek Dan Label Halal Terhadap
Keputusan Pembelian Kosmetik” (Studi pada Konsumen di Outlet
Toserba Laris Kartasura) 2017
Musay Fransisca Paramitasari Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan
Pembelian (Survei Pada Konsumen KFC Kawi Malang) Universitas
Brawijaya
Moleong , Lexi J., “Metodologi Penelitian Kuantitatif” .(Bandung: PT Remaja
Rosda Karya )
Nasution Mustafa Edwin, Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam, Kencana
,Jakarta, 2006
Oktaviani Nicki “Pengaruh Label Halal Dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Makanan Olahan Impor” (Pada Masyarakat Muslim
Kota Metro)2019
Pamudi , Bonus Giwang, “Pengaruh kesadaran Halal Dan sertifikasi Halal
Terhadap Minat Beli produk Mie instan” (studi Pada pemuda Muslim
Bandar Lampung) Hlm.13
Pane Ade Luvitania” Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Kue Medan Napoleon Di Medan (Studi Pada
Konsumen Produk Kue Medan Napoleon) 2018.
94
Pratiwi Ragil Intan “pengaruh label halal, kualitas produk, brand image, harga
terhadap keputusan pembelian produk” ( studi kasus pada konsumen
produk luwak white koffie)
Rafidah, Kurniawan Bambang, Zia Khalida “Analisis Pengaruh Brand
Awareness dan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Busana
Muslim Merek Rabbani di Kota Jambi” Innovatio, Vol. XVI, No. 2,
Desember 2016
Rahman , Rahmawati. Pengaruh Labelisasi Halal Dan Citra Merek Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Ponds White Beauty Di Kecamatan
Tamalate Kota Makassar (Ditinjau Dalam Perspektif Ekonomi Islam)
2018
Rizaldi Fiktor Alfian dan Wijaksana Tri Indra “Pengaruh Brand Image Terhadap
Minat Beli Ulang Produk Ikan Sarden Pt Heinz Abc Indonesia” Vol.6,
No.1 April 2019 ISSN : 2355-9357
Sarwat, Ahmad, Halal atau Haram? Kejelasan menuju keberkahan,(Jakarta:Kalil)
S Siregar , “statistic parametrik untuk penelitian kuantitatif,” (Jakarta,Bumi
Aksara, 2015)
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen. (Bandung: ALFABETA, 2016).
Sugiyono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D(Bandung,
Alfabeta,2016)
Sugiyono, Metode Penelitian Tindakan Komprehensif, (Bandung: Alfabeta,
2015),
Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R(bandung alfabeta.2013)
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi,
Subagyo, Joko, “metodologi penelitian dala teori dan praktek” (Jakarta:renika
cipta 2011
Sulistyawati Praba, Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer Di Kota Semarang
(Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Diponegoro Semarang),
Tambunan Krystia “Analisis Pengaruh Citra Merek, Persepsi Kualitas, Dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Bandeng Presto” (Studi Kasus
Pada Konsumen Di Bandeng Presto Semarang)2012
Widoyoko, Eko Putra, “teknik penyusunan instrument penelitian,” (Yogyakarta
pustaka pelajar, 2014)
95
Widodo Tri “Pengaruh Labelisasi Halal Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Produk Indomie” (Studi Kasus Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surakarta)2015
Wiki , Junia Ferlita, “Pengaruh Label Halal, Kesadaran Halal, Religious
Commitment Dan Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian
Kosmetik Wardah” (Studi Pada Mahasiswi Muslimah Di Fisip Universitas
Lampung, 2019)
Yaya Jakaria, Mengelola Data Penelitian Kuantitatif Dengan SPSS, Bandung:
Alfabeta, 2015
Lain-lain
Badan pengawas obat dan makanan republik Indonesia https://cekbpom.pom.go.id
BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kecamatan Kuala Jambi Dalam Angka
2019 (CV. Suber Sentosa Multimedia) ISBN: 978-602-333-071-3
Halal Center Universitas Airlangga (https://halal.unair.ac.id/2018/08/16/kesadaran
halal di indonesia).
https://tafsirweb.com/650-quran-surat-al-baqarah-ayat-168-169.html
Wibisono Mike, “Sejarah Ikan Sarden Dalam Kaleng” 2018
https://gowest.id/sejarah-ikan-sarden-dalam-kaleng/
96
LAMPIRAN
97
DAFTAR RIWAYAT
(CURRUCULUM VITAE)
Nama Lengkap : Anita Haryanti
Tempat/Tanggal/Lahir : Kp.Laut,13 September 1998
Email/Surel : [email protected]
No. Telepon/Hp : 085764900173
Alamat : Jl.Pangeran Hidayat, Lorong Bangkit, RT 09,
Kel.Suka Karya, Kec.Kota Baru, Kota Jambi
Pendidikan Formal
a. SDN 146/x Tanjung Solok Tahun 2004-2010
b. Madrasah Nurul ittihad Tanjung Solok Tahun 2005-2010
c. SMPN 7 Tanjab Timur Tahun 2010-2013
d. SMAN 9 Tanjab Timur Tahun 2013-2016
e. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Tahun 2016-2020
Moto hidup:
“Keraguan adalah penghianat yang akan membuatmu kehilangan keberanian
untuk sekedar mencoba, karena ketakutan akan kegagalan adalah tanda kamu
meragukan dan membatasi kemampuan Hebat mu”
Jambi, Maret 2020
Anita Haryanti
EES.160310
98
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Salam sejahtera untuk kita semua
Bapak/ibu yang saya hormati,
Saya Adalah Mahasiswa Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, saat ini saya sedang melakukan riset tentang
Pengaruh Label Halal Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian produk
Ikan Sarden ABC di Kecamatan Kuala Jambi .
Saya mohon kesediaan bapak atau ibu untuk meluangkan waktu untuk
mengisi kuesioner terlampir. Bapak atau ibu diminta jawaban yang jujur dan
benar sesuai dengan keadaan bapak atau ibu, kami akan menjaga identitas
kerahasiaan identitas dan data-data terkait bapak/ibu.
Terimakasih dan salam sukses selalu.
Salam
Anita Haryanti
KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM PRODI EKONOMI
SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020
99
1. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Agama :
4. Jenis kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
5. Tingkat pendidikan : ( )SD ( )SMP ( )SMA ( ) Sarjana
6. Jumlah pendapatan /bulan : - < Rp.1.000.000
- Rp.1.000.000 – Rp 2.000.000
- Rp.2.000.000 – Rp.3.000.000
- >Rp.3.000.000
2. Petunjuk pengisian
Pada setiap item kuesioner, tunjukkan seberapa jauh bapak atau ibu
sangat setuju terhadap pernyataan. Berilah tanda ceklis (√) pada salah satu
pilihan jawaban sesuia dengan pemahaman bapak/ibu untuk jawaban:
1. SS = Sangat Setuju
2. S = Setuju
3. KS = Kurang setuju
4. TS = Tidak Setuju
5. STS = Sangat Tidak Setuju
100
A. Label Halal (X1)
Halal adalah suatu fatwa tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang
menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari'at Islam. Sertifikat Halal
ini merupakan syarat untuk mendapatkan ijin pencantuman “Label Halal” pada
kemasan produk dari Badan POM RI atau Balai Besar POM dimasing-
masingProvinsi. Pemberian label halal pada suatu produk digunakan untuk
memberikan keyakinan pada konsumen bahwa produk yang dikonsumsi aman dan
halal sehingga konsumen menjadi tenang dalam mengkonsumsi
No
Pernyataan
Skala ukur
SS S KS TS STS
1 Terdapat label halal dalam kemasan produk
makanan adalah hal yang penting
2 label halal menjadi pertimbangan saya dalam
membeli produk ikan sarden ABC
3 Saya akan memilih produk berdasarkan ada
tidak nya label halal
4 Saya akan berhati-hati ketika memilih
produk dengan label halal
5 Saya selalu memperhatikan gambar label
halal sebelum melakukan pembelian produk
ikan sarden ABC
6 Saya mengetahui label halal otentik dari
MUI
7 Saya dapat membedakan mana label halal
otentik dari MUI dan label halal yang tidak
otentik
8 Produk berlabel halal telah melalui
serangkaian proses uji halal yang ketat
9 Saya mencari tahu kehalalan produk ikan
Sarden ABC dari label halal yang tercantum
pada kemasan.
10 Saya lebih memilih produk makanan berlabel
halal dari pada produk yang tidak memiliki
label halal
101
B. Brand image (X2)
. Brand Image (citra merek) merupakan representasi dari keseluruhan
persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu
terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa
keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra
yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan
pembelian.
No
Pernyataan
Skala ukur
SS S KS TS STS
11 Produk Ikan sarden ABC memiliki tampilan
yang menarik.
12 Produk Ikan sarden ABC dikemas secara
baik dan rapi.
13 Produk Ikan sarden ABC memiliki daya
tahan yang lama.
14 Produk Ikan sarden ABC memiliki banyak
pilihan rasa
15 Nama produk Ikan sarden ABC mudah
diingat dan diucapkan.
16 Produk Ikan sarden ABC mudah dikenal.
17 Produk Ikan sarden ABC paling banyak
diminati dan dipercaya dibandingkan merek
lain.
102
C. Keputusan pembelian (Y)
keputusan pembelian merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah
pada kegiatan manusia membeli suatu produk guna memenuhi keinginan dan
kebutuhan
No
Pernyataan
Skala ukur
SS S KS TS STS
18 Saya memilih Produk Ikan sarden ABC
karena banyak keluarga yang mengkonsumsi
produk tersebut.
19 Saya membeli produk Ikan Sarden ABC
karena perusahaan yang memproduksinya
sudah memiliki brand image yang bagus
20 Saya memilih produk Ikan sarden ABC
karena mudah di temui di setiap toko
maupun super market
21 Saya memutuskan membeli Produk Ikan
sarden merek ABC karena mereknya sudah
terkenal
22 Saya membeli produk Ikan sarden ABC saat
kumpul bersama keluarga
23 Bentuk Produk Ikan Sarden ABC menarik
Perhatian Saya.
24 Saya memutuskan untuk membeli produk
Ikan Sarden ABC ketika memiliki uang
Lebih.
25 Saya melakukan Pembayaran produk Ikan
Sarden ABC dengan menggunakan uang
Tunai
-terima kasih atas partisipasi anda-
Menyebarkan angket kepada Responden
Menyebarkan angket kepada Responden
Riset di BPOM
Riset di BPOM
Menyebarkan angket kepada Responden
Menyebarkan angket kepada Responden
DATA JAWABAN RESPONDEN MELALUI KUESIONER VARIABEL LABEL HALAL (X1)
No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1
1 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3.8
2 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 4.6
3 5 5 5 2 5 4 4 5 5 5 4.5
4 5 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4.3
5 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4 4.3
6 5 5 4 2 4 5 5 4 4 4 4.2
7 5 4 4 3 4 5 4 5 5 4 4.3
8 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4.2
9 5 5 5 2 5 4 4 5 5 5 4.5
10 5 5 5 2 5 4 4 5 5 5 4.5
11 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4.3
12 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4.6
13 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4.9
14 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4.5
15 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4.5
16 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4.7
17 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4.3
18 5 4 1 4 5 4 4 4 4 4 3.9
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 5 5 5 3 4 5 4 5 5 3 4.4
21 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4.7
22 5 4 3 1 4 4 4 4 4 4 3.7
23 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3.9
24 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4.7
25 5 4 3 2 4 4 5 4 5 4 4
26 5 5 3 2 4 4 4 4 5 4 4
27 4 4 3 1 4 4 5 4 4 4 3.7
28 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3.4
29 5 5 5 1 3 4 4 4 4 3 3.8
30 5 4 5 2 3 3 4 4 4 4 3.8
31 5 5 5 3 4 5 4 4 5 5 4.5
32 5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4.4
33 5 4 4 2 4 5 4 4 4 5 4.1
34 5 4 4 1 4 3 4 5 4 5 3.9
35 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4
36 5 4 3 1 5 5 4 4 4 4 3.9
37 4 5 4 1 4 4 5 4 5 4 4
38 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4.4
39 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4.7
40 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4.6
41 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4.3
42 5 5 5 2 4 5 4 5 5 5 4.5
43 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4.7
44 5 4 3 1 4 4 4 4 5 4 3.8
45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
46 5 5 4 1 3 3 4 3 4 4 3.6
47 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4.4
48 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3.1
49 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4.3
50 5 5 4 3 4 5 5 5 4 4 4.4
51 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4.3
52 5 5 5 4 4 5 5 4 5 3 4.5
53 4 4 5 2 4 5 4 5 4 5 4.2
54 5 4 4 1 4 3 5 5 5 5 4.1
55 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4
56 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3.8
57 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 4.6
58 5 5 5 2 5 4 4 5 5 5 4.5
59 5 5 4 3 5 4 4 5 5 4 4.4
60 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4.2
61 5 4 4 2 5 5 4 5 5 5 4.4
62 4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4.6
63 5 4 3 1 4 5 4 5 5 4 4
64 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4.9
65 5 4 4 1 3 3 4 3 4 4 3.5
66 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4.3
67 5 5 4 2 4 5 5 4 4 4 4.2
68 4 5 4 3 4 5 4 5 5 4 4.3
69 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4.1
70 4 5 5 3 5 5 5 4 5 5 4.6
71 5 5 5 2 5 4 5 4 5 5 4.5
72 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4.3
73 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4.5
74 4 4 5 5 3 4 5 5 4 5 4.4
75 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4.5
76 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4.6
77 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4.1
78 5 5 4 3 5 4 5 5 5 3 4.4
79 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4.7
80 4 5 3 1 4 4 5 5 5 4 4
81 5 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4.1
82 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3.9
83 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4.7
84 5 4 3 2 3 4 5 4 5 4 3.9
85 5 5 3 2 4 4 4 4 5 4 4
86 4 4 3 1 4 4 5 4 4 4 3.7
87 5 5 5 3 2 5 4 5 5 3 4.2
88 5 5 5 4 4 2 3 4 5 5 4.2
89 5 4 4 1 2 4 4 4 4 4 3.6
90 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3.9
91 5 5 5 3 4 5 2 5 5 5 4.4
92 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
93 5 5 4 1 3 3 4 3 4 4 3.6
94 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4.4
95 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3.1
96 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4.3
97 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 4.6
98 5 5 5 2 5 4 4 5 5 5 4.5
99 5 5 4 3 5 4 4 5 5 4 4.4
DATA JAWABAN RESPONDEN MELALUI KUESIONER VARIABEL BRAND IMAGE (X2)
No X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2
1 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 5 4 2 4 4 2 3.571428571
3 4 4 4 2 4 4 2 3.428571429
4 4 5 4 5 5 4 4 4.428571429
5 5 4 4 2 4 4 2 3.571428571
6 5 5 4 3 4 4 4 4.142857143
7 4 5 3 4 4 4 4 4
8 4 5 4 3 4 4 3 3.857142857
9 5 4 5 2 5 5 2 4
10 4 4 4 4 3 4 5 4
11 3 4 4 4 4 4 5 4
12 4 4 4 5 5 4 4 4.285714286
13 4 4 4 5 5 4 4 4.285714286
14 4 3 4 1 3 4 4 3.285714286
15 4 3 4 1 3 4 4 3.285714286
16 4 5 4 5 2 4 4 4
17 4 5 5 4 4 4 5 4.428571429
18 4 4 4 4 4 4 4 4
19 4 4 4 4 4 4 4 4
20 3 4 4 3 5 5 5 4.142857143
21 5 5 4 4 5 5 5 4.714285714
22 4 4 4 3 4 4 4 3.857142857
23 4 4 3 4 4 4 4 3.857142857
24 4 4 5 4 5 5 5 4.571428571
25 4 5 5 4 5 5 5 4.714285714
26 4 5 4 3 5 5 4 4.285714286
27 4 4 4 3 4 4 4 3.857142857
28 4 4 4 4 4 4 3 3.857142857
29 5 5 5 4 5 5 3 4.571428571
30 4 4 4 4 4 4 3 3.857142857
31 4 4 4 3 4 4 4 3.857142857
32 4 4 3 3 4 3 4 3.571428571
33 5 5 5 4 5 5 5 4.857142857
34 4 4 4 3 4 4 4 3.857142857
35 3 4 3 3 4 4 2 3.285714286
36 5 4 4 3 4 4 5 4.142857143
37 4 4 4 3 4 4 4 3.857142857
38 4 4 4 4 4 4 4 4
39 4 4 5 4 2 5 5 4.142857143
40 4 4 4 5 5 4 5 4.428571429
41 4 4 4 4 4 4 3 3.857142857
42 3 4 4 3 5 5 5 4.142857143
43 5 5 4 4 5 5 5 4.714285714
44 4 4 4 3 4 4 4 3.857142857
45 5 5 5 5 5 5 5 5
46 4 4 4 4 4 4 3 3.857142857
47 4 4 4 4 4 4 4 4
48 4 4 4 5 5 5 4 4.428571429
49 5 5 4 4 4 5 5 4.571428571
50 4 4 4 4 4 4 4 4
51 4 4 4 2 4 4 2 3.428571429
52 4 4 4 2 4 4 2 3.428571429
53 4 4 4 5 5 4 4 4.285714286
54 5 4 4 2 4 4 2 3.571428571
55 5 5 4 3 4 4 4 4.142857143
56 4 5 3 4 4 4 4 4
57 4 5 4 3 4 4 3 3.857142857
58 4 4 4 2 4 4 2 3.428571429
59 4 4 4 3 4 4 3 3.714285714
60 3 4 4 4 4 4 5 4
61 4 4 4 5 5 4 4 4.285714286
62 4 4 4 5 5 4 4 4.285714286
63 4 3 4 1 3 4 4 3.285714286
64 4 3 4 1 3 4 4 3.285714286
65 4 5 4 5 2 4 4 4
66 4 5 5 4 4 4 5 4.428571429
67 4 4 4 4 4 4 4 4
68 4 4 4 4 4 4 4 4
69 3 4 4 3 5 5 5 4.142857143
70 5 5 4 4 5 5 5 4.714285714
71 4 4 4 3 4 4 4 3.857142857
72 4 4 3 4 4 4 4 3.857142857
73 4 4 5 4 5 5 5 4.571428571
74 4 5 5 4 5 5 5 4.714285714
75 4 5 4 3 5 5 4 4.285714286
76 4 4 4 3 4 4 4 3.857142857
77 4 4 4 4 4 4 3 3.857142857
78 5 5 5 4 5 5 3 4.571428571
79 4 4 4 4 4 4 3 3.857142857
80 4 4 4 3 4 4 4 3.857142857
81 4 4 3 3 4 3 4 3.571428571
82 5 5 5 4 5 5 5 4.857142857
83 4 4 4 3 4 4 4 3.857142857
84 3 4 3 3 4 4 2 3.285714286
85 5 4 4 3 4 4 5 4.142857143
86 4 4 4 3 4 4 4 3.857142857
87 4 4 4 4 4 4 4 4
88 4 4 5 4 2 5 5 4.142857143
89 4 4 4 5 5 4 5 4.428571429
90 4 4 4 4 4 4 3 3.857142857
91 3 4 4 3 5 5 5 4.142857143
92 5 5 4 4 5 5 5 4.714285714
93 4 4 4 3 4 4 4 3.857142857
94 5 5 5 5 5 5 5 5
95 4 4 4 4 4 4 3 3.857142857
96 4 4 4 4 4 4 4 4
97 4 4 4 5 5 5 4 4.428571429
98 4 5 4 4 4 5 5 4.428571429
99 4 5 5 4 5 5 5 4.714285714
DATA JAWABAN RESPONDEN MELALUI KUESIONER VARIABEL
KEPUTUSAPEMBELIAN (Y)
No Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y
1 3 5 3 5 4 4 5 5 4.25
2 3 3 5 4 2 4 3 3 3.375
3 2 2 5 4 5 4 2 2 3.25
4 4 4 5 4 5 5 5 2 4.25
5 2 4 2 2 5 4 4 4 3.375
6 4 4 4 4 3 5 4 2 3.75
7 4 5 5 5 4 5 5 4 4.625
8 4 3 4 4 4 5 5 5 4.25
9 2 2 4 2 5 4 5 4 3.5
10 3 3 3 3 5 4 3 2 3.25
11 5 4 4 4 5 5 2 3 4
12 4 4 4 5 5 5 4 4 4.375
13 5 5 4 4 4 5 3 5 4.375
14 5 4 4 4 4 5 4 4 4.25
15 4 4 5 5 4 5 4 4 4.375
16 4 4 5 4 5 5 5 4 4.5
17 4 3 3 4 3 3 4 4 3.5
18 4 4 4 4 4 4 3 4 3.875
19 4 4 4 5 3 4 4 4 4
20 2 4 4 4 5 5 3 4 3.875
21 5 4 4 4 4 1 5 3 3.75
22 4 3 4 4 4 4 4 4 3.875
23 4 4 5 4 4 2 4 4 3.875
24 4 4 5 5 5 5 5 4 4.625
25 5 4 4 5 5 5 5 5 4.75
26 4 3 4 4 4 4 4 5 4
27 4 3 4 5 4 4 4 4 4
28 4 4 5 4 4 4 4 4 4.125
29 4 4 4 4 4 5 4 4 4.125
30 4 3 5 4 4 4 4 4 4
31 4 4 4 4 4 4 4 3 3.875
32 4 2 4 5 5 4 4 3 3.875
33 5 4 4 5 5 5 5 4 4.625
34 4 2 3 5 4 2 4 5 3.625
35 5 4 4 5 5 5 4 3 4.375
36 4 4 5 5 2 4 4 4 4
37 4 4 5 3 4 4 4 4 4
38 4 4 4 4 4 5 5 3 4.125
39 5 4 5 4 2 5 4 4 4.125
40 5 5 5 4 3 5 4 4 4.375
41 3 3 5 3 3 3 4 4 3.5
42 5 5 4 3 5 4 5 3 4.25
43 4 5 5 5 4 5 5 3 4.5
44 4 3 5 4 4 5 5 4 4.25
45 5 5 5 5 5 5 4 4 4.75
46 3 4 5 3 3 4 5 3 3.75
47 4 4 5 4 4 2 4 3 3.75
48 4 5 4 4 4 4 4 4 4.125
49 5 5 4 3 3 5 3 4 4
50 5 5 4 5 4 5 5 3 4.5
51 3 3 3 3 4 4 5 4 3.625
52 2 2 2 2 2 4 4 1 2.375
53 2 2 2 2 2 4 2 4 2.5
54 4 4 5 4 5 5 5 2 4.25
55 2 2 2 2 2 4 4 4 2.75
56 4 4 4 4 4 4 4 5 4.125
57 4 5 5 5 5 5 5 4 4.75
58 4 3 4 4 4 5 5 2 3.875
59 2 2 2 2 2 4 2 3 2.375
60 3 3 3 3 3 4 3 4 3.25
61 5 4 4 4 5 5 5 5 4.625
62 4 4 4 5 5 4 4 4 4.25
63 4 4 4 4 4 5 4 5 4.25
64 5 4 5 4 4 5 4 5 4.5
65 5 4 5 4 4 5 4 5 4.5
66 4 4 5 4 5 5 5 5 4.625
67 3 3 3 4 3 3 4 5 3.5
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4
70 2 4 4 3 4 4 4 4 3.625
71 4 4 4 4 4 5 5 4 4.25
72 4 3 3 4 4 4 4 5 3.875
73 4 4 4 4 4 4 4 5 4.125
74 5 4 4 5 5 5 5 4 4.625
75 5 4 4 5 5 5 5 5 4.75
76 4 3 4 4 4 4 4 5 4
77 4 3 3 4 4 4 4 5 3.875
78 4 4 4 4 4 4 4 5 4.125
79 4 4 3 4 3 3 4 4 3.625
80 3 3 3 3 4 4 4 4 3.5
81 4 4 4 3 4 4 4 5 4
82 4 2 2 4 5 4 4 5 3.75
83 5 4 4 5 5 5 5 4 4.625
84 2 2 3 3 3 4 4 4 3.125
85 4 4 4 4 5 4 4 4 4.125
86 4 4 3 4 4 4 4 3 3.75
87 4 4 4 3 4 4 4 4 3.875
88 4 4 4 4 4 5 5 5 4.375
89 5 5 4 4 4 5 5 3 4.375
90 5 5 4 4 3 5 4 4 4.25
91 3 3 4 3 3 3 4 3 3.25
92 2 4 4 3 4 4 4 4 3.625
93 4 4 4 4 4 5 5 4 4.25
94 4 3 3 4 4 4 4 5 3.875
95 5 5 5 5 5 5 5 3 4.75
96 3 3 3 3 3 4 5 5 3.625
97 4 4 4 4 4 4 4 5 4.125
98 4 4 4 4 4 4 4 4 4
99 5 5 4 3 4 5 5 4 4.375
GET FILE='E:\SKRIPSI\skripsi\ANITA DATA SPSS 99.sav'.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
CORRELATIONS
/VARIABLES=X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Notes
Output Created
Comments
Input Data
Active Dataset
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data File
Missing Value Handling Definition of Missing
Cases Used
Syntax
Resources Processor Time
Elapsed Time
08-MAR-2020 07:38:43
E:\SKRIPSI\skripsi\ANITA DATA SPSS 99.sav
DataSet1
<none>
<none>
<none>
99
User-defined missing values are treated as missing.Statistics for each pair of variables are based on all the cases with valid data for that pair.CORRELATIONS /VARIABLES=X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1 /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
00:00:00.05
00:00:00.05
[DataSet1] E:\SKRIPSI\skripsi\ANITA DATA SPSS 99.sav
Page 1
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10Label Halal
(X1)
X1.1 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X1.2 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X1.3 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X1.4 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X1.5 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X1.6 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X1.7 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X1.8 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X1.9 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X1.10 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Label Halal (X1) Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1 .399** .340** -.082 .149 -.021 .077 .107 .333** -.006 .337**
.000 .001 .419 .142 .839 .446 .292 .001 .955 .001
99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99
.399** 1 .640** .250* .371** .178 .080 .217* .507** .190 .683**
.000 .000 .013 .000 .078 .432 .031 .000 .059 .000
99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99
.340** .640** 1 .328** .290** .230* .126 .302** .349** .281** .742**
.001 .000 .001 .004 .022 .214 .002 .000 .005 .000
99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99
-.082 .250* .328** 1 .417** .272** .004 .089 -.073 .088 .593**
.419 .013 .001 .000 .007 .971 .382 .470 .388 .000
99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99
.149 .371** .290** .417** 1 .251* .148 .352** .260** .317** .684**
.142 .000 .004 .000 .012 .145 .000 .009 .001 .000
99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99
-.021 .178 .230* .272** .251* 1 .105 .309** .132 .016 .477**
.839 .078 .022 .007 .012 .301 .002 .194 .876 .000
99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99
.077 .080 .126 .004 .148 .105 1 .164 -.051 -.189 .249*
.446 .432 .214 .971 .145 .301 .105 .619 .061 .013
99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99
.107 .217* .302** .089 .352** .309** .164 1 .458** .283** .557**
.292 .031 .002 .382 .000 .002 .105 .000 .005 .000
99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99
.333** .507** .349** -.073 .260** .132 -.051 .458** 1 .373** .509**
.001 .000 .000 .470 .009 .194 .619 .000 .000 .000
99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99
-.006 .190 .281** .088 .317** .016 -.189 .283** .373** 1 .417**
.955 .059 .005 .388 .001 .876 .061 .005 .000 .000
99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99
.337** .683** .742** .593** .684** .477** .249* .557** .509** .417** 1
.001 .000 .000 .000 .000 .000 .013 .000 .000 .000
99 99 99 99 99 99 99 99 99 99 99
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
CORRELATIONS /VARIABLES=X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Page 2
Notes
Output Created
Comments
Input Data
Active Dataset
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data File
Missing Value Handling Definition of Missing
Cases Used
Syntax
Resources Processor Time
Elapsed Time
08-MAR-2020 07:41:36
E:\SKRIPSI\skripsi\ANITA DATA SPSS 99.sav
DataSet1
<none>
<none>
<none>
99
User-defined missing values are treated as missing.Statistics for each pair of variables are based on all the cases with valid data for that pair.CORRELATIONS /VARIABLES=X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2 /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
00:00:00.03
00:00:00.07
Page 3
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7Brand Image
(X2)
X2.1 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X2.2 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X2.3 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X2.4 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X2.5 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X2.6 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X2.7 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Brand Image (X2) Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1 .406** .339** .049 .145 .223* .029 .407**
.000 .001 .632 .153 .026 .779 .000
99 99 99 99 99 99 99 99
.406** 1 .280** .400** .309** .420** .207* .651**
.000 .005 .000 .002 .000 .039 .000
99 99 99 99 99 99 99 99
.339** .280** 1 .161 .190 .597** .301** .581**
.001 .005 .111 .059 .000 .002 .000
99 99 99 99 99 99 99 99
.049 .400** .161 1 .300** .201* .408** .687**
.632 .000 .111 .003 .046 .000 .000
99 99 99 99 99 99 99 99
.145 .309** .190 .300** 1 .444** .165 .592**
.153 .002 .059 .003 .000 .102 .000
99 99 99 99 99 99 99 99
.223* .420** .597** .201* .444** 1 .406** .696**
.026 .000 .000 .046 .000 .000 .000
99 99 99 99 99 99 99 99
.029 .207* .301** .408** .165 .406** 1 .663**
.779 .039 .002 .000 .102 .000 .000
99 99 99 99 99 99 99 99
.407** .651** .581** .687** .592** .696** .663** 1
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
99 99 99 99 99 99 99 99
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
CORRELATIONS /VARIABLES=Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Page 4
Notes
Output Created
Comments
Input Data
Active Dataset
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data File
Missing Value Handling Definition of Missing
Cases Used
Syntax
Resources Processor Time
Elapsed Time
08-MAR-2020 07:42:42
E:\SKRIPSI\skripsi\ANITA DATA SPSS 99.sav
DataSet1
<none>
<none>
<none>
99
User-defined missing values are treated as missing.Statistics for each pair of variables are based on all the cases with valid data for that pair.CORRELATIONS /VARIABLES=Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
00:00:00.05
00:00:00.09
Page 5
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8Keputusan
Pembelian (Y)
Y1 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y2 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y3 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y4 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y5 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y6 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y7 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y8 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Keputusan Pembelian (Y) Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1 .594** .423** .610** .314** .321** .327** .162 .780**
.000 .000 .000 .002 .001 .001 .108 .000
99 99 99 99 99 99 99 99 99
.594** 1 .488** .398** .257* .378** .324** .044 .719**
.000 .000 .000 .010 .000 .001 .665 .000
99 99 99 99 99 99 99 99 99
.423** .488** 1 .454** .254* .261** .261** -.087 .625**
.000 .000 .000 .011 .009 .009 .391 .000
99 99 99 99 99 99 99 99 99
.610** .398** .454** 1 .410** .244* .301** .139 .732**
.000 .000 .000 .000 .015 .002 .169 .000
99 99 99 99 99 99 99 99 99
.314** .257* .254* .410** 1 .268** .320** .055 .591**
.002 .010 .011 .000 .007 .001 .590 .000
99 99 99 99 99 99 99 99 99
.321** .378** .261** .244* .268** 1 .218* .000 .546**
.001 .000 .009 .015 .007 .030 .998 .000
99 99 99 99 99 99 99 99 99
.327** .324** .261** .301** .320** .218* 1 .084 .566**
.001 .001 .009 .002 .001 .030 .411 .000
99 99 99 99 99 99 99 99 99
.162 .044 -.087 .139 .055 .000 .084 1 .301**
.108 .665 .391 .169 .590 .998 .411 .002
99 99 99 99 99 99 99 99 99
.780** .719** .625** .732** .591** .546** .566** .301** 1
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002
99 99 99 99 99 99 99 99 99
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
RELIABILITY /VARIABLES=X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Page 6
Notes
Output Created
Comments
Input Data
Active Dataset
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data File
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing
Cases Used
Syntax
Resources Processor Time
Elapsed Time
08-MAR-2020 07:49:49
E:\SKRIPSI\skripsi\ANITA DATA SPSS 99.sav
DataSet1
<none>
<none>
<none>
99
User-defined missing values are treated as missing.Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.RELIABILITY /VARIABLES=X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
00:00:00.05
00:00:00.08
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid
Excludeda
Total
99 100.0
0 .0
99 100.0
Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.693 10
Page 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6
X1.7
X1.8
X1.9
X1.10
37.65 13.415 .217 .690
37.79 11.863 .593 .640
38.21 10.189 .603 .614
39.31 10.217 .292 .719
38.15 11.232 .563 .633
38.10 12.479 .327 .675
38.14 13.633 .087 .710
38.04 12.325 .438 .660
37.94 12.629 .393 .668
38.12 12.822 .265 .684
RELIABILITY /VARIABLES=X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Page 8
Notes
Output Created
Comments
Input Data
Active Dataset
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data File
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing
Cases Used
Syntax
Resources Processor Time
Elapsed Time
08-MAR-2020 07:50:40
E:\SKRIPSI\skripsi\ANITA DATA SPSS 99.sav
DataSet1
<none>
<none>
<none>
99
User-defined missing values are treated as missing.Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.RELIABILITY /VARIABLES=X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
00:00:00.00
00:00:00.10
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid
Excludeda
Total
99 100.0
0 .0
99 100.0
Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.698 7
Page 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.6
X2.7
24.32 7.282 .245 .699
24.17 6.531 .526 .645
24.34 6.820 .450 .662
24.86 5.327 .432 .670
24.23 6.303 .393 .669
24.16 6.504 .591 .636
24.45 5.557 .416 .671
RELIABILITY /VARIABLES=Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Notes
Output Created
Comments
Input Data
Active Dataset
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data File
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing
Cases Used
Syntax
08-MAR-2020 07:51:24
E:\SKRIPSI\skripsi\ANITA DATA SPSS 99.sav
DataSet1
<none>
<none>
<none>
99
User-defined missing values are treated as missing.Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.RELIABILITY /VARIABLES=Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
00:00:00.02Page 10
Notes
Resources Processor Time
Elapsed Time
00:00:00.02
00:00:00.06
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid
Excludeda
Total
99 100.0
0 .0
99 100.0
Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.755 8
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
Y8
28.03 11.173 .666 .685
28.19 11.789 .591 .702
27.94 12.506 .475 .725
28.00 11.878 .615 .699
27.94 12.649 .427 .733
27.65 13.108 .385 .741
27.76 13.145 .421 .734
28.00 14.571 .086 .795
REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
Page 11
/METHOD=ENTER X1 X2
/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)
/RESIDUALS DURBIN NORMPROB(ZRESID).
Regression
Notes
Output Created
Comments
Input Data
Active Dataset
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data File
Missing Value Handling Definition of Missing
Cases Used
Syntax
Resources Processor Time
Elapsed Time
Memory Required
Additional Memory Required for Residual Plots
08-MAR-2020 08:06:10
E:\SKRIPSI\skripsi\ANITA DATA SPSS 99.sav
DataSet1
<none>
<none>
<none>
99
User-defined missing values are treated as missing.Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X1 X2 /SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED) /RESIDUALS DURBIN NORMPROB(ZRESID).
00:00:08.56
00:00:04.55
3904 bytes
320 bytes
Page 12
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Keputusan Pembelian (Y)
Label Halal (X1)
Brand Image (X2)
3.99 .498 99
4.24 .380 99
4.06 .409 99
Correlations
Keputusan Pembelian (Y)
Label Halal (X1)
Brand Image (X2)
Pearson Correlation Keputusan Pembelian (Y)
Label Halal (X1)
Brand Image (X2)
Sig. (1-tailed) Keputusan Pembelian (Y)
Label Halal (X1)
Brand Image (X2)
N Keputusan Pembelian (Y)
Label Halal (X1)
Brand Image (X2)
1.000 .003 .248
.003 1.000 .152
.248 .152 1.000
. .488 .007
.488 . .067
.007 .067 .
99 99 99
99 99 99
99 99 99
Variables Entered/Removeda
ModelVariables Entered
Variables Removed Method
1 Brand Image (X2), Label Halal (X1)b
. Enter
Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)a.
All requested variables entered.b.
Model Summaryb
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .251a .063 .043 .488 1.782
Predictors: (Constant), Brand Image (X2), Label Halal (X1)a.
Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)b.
Page 13
ANOVAa
ModelSum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression
Residual
Total
1.531 2 .766 3.220 .044b
22.821 96 .238
24.352 98
Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)a.
Predictors: (Constant), Brand Image (X2), Label Halal (X1)b.
Coefficientsa
Model
Unstandardized CoefficientsStandardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant)
Label Halal (X1)
Brand Image (X2)
2.933 .687 4.267 .000
-.046 .131 -.035 -.354 .724 .977 1.024
.309 .122 .254 2.538 .013 .977 1.024
Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)a.
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant)Label Halal
(X1)Brand Image
(X2)
1 1
2
3
2.989 1.000 .00 .00 .00
.008 19.754 .01 .42 .73
.003 29.875 .99 .58 .27
Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)a.
Page 14
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value
Std. Predicted Value
Standard Error of Predicted Value
Adjusted Predicted Value
Residual
Std. Residual
Stud. Residual
Deleted Residual
Stud. Deleted Residual
Mahal. Distance
Cook's Distance
Centered Leverage Value
3.72 4.27 3.99 .125 99
-2.161 2.262 .000 1.000 99
.050 .170 .081 .026 99
3.64 4.30 3.99 .128 99
-1.562 .838 .000 .483 99
-3.205 1.720 .000 .990 99
-3.227 1.740 .002 1.006 99
-1.584 .859 .002 .499 99
-3.399 1.759 -.003 1.025 99
.028 10.863 1.980 2.042 99
.000 .132 .011 .021 99
.000 .111 .020 .021 99
Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)a.
Charts
Page 15
Observed Cum Prob
1.00.80.60.40.20.0
Exp
ecte
d C
um
Pro
b
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Page 16
Regression Standardized Predicted Value
3210-1-2-3
Reg
ress
ion
Stu
den
tize
d R
esid
ual
2
1
0
-1
-2
-3
-4
Scatterplot
Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Page 17