PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI...
-
Upload
phunghuong -
Category
Documents
-
view
222 -
download
3
Transcript of PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI...
Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 15 Pages pp. 110- 124
Volume 1, No. 1, November 2012 - 110
PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI TERHADAP
KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI DALAM UPAYA
MENINGKATKAN KEPUASAN PENGGUNA SOFTWARE
AKUNTANSI PADA PEMERINTAH ACEH
Taufik Saleh1, Darwanis
2, Usman Bakar
2
1) Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: This research is aimed at identifying (1) the influence of information system quality to information quality (2) the influence of information quality to end-user accounting software satisfaction (3) the influence of information system quality to end-user accounting software satisfaction. There are 42 people as population in this research taken from Pemerintah Aceh as financial administration operation (Bendahara). The methods used in this research is cencus method.ie all elements of the population investigated individually in the collectiion of data to obtain actual data.The hypothesis performed with multiple regression linear. The result of this result show that : (1) information system quality influence to information quality influence to (2) information system influence and information quality influence to end-user accounting software satisfaction in partial and simultaneous.
Keywords: Information System Quality, Accounting Information Quality and End-User Accounting Software Satisfaction
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh kualitas sistem informasi terhadap
kualitas informasi akuntansi (2) pengaruh kualitas informasi akuntansi terhadap kepuasan pengguna
software akuntansi (3) pengaruh kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pengguna software
akuntansi pada Pemerintah Aceh. Populasi penelitian ini sebanyak 42 orang yang terdiri dari :
Bendahara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus, yaitu seluruh elemen
populasi diselidiki satu persatu dalam pengumpulan data. Metode analisis yang digunakan adalah
regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) kualitas sistem informasi
berpengaruh terhadap kualitas informasi akuntansi (2) kualitas sistem informasi dan kualitas informasi
akuntansi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna software akuntansi baik secara simultan maupun
parsial.
Kata kunci : Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Infrormasi Akuntansi dan Kepuasan Pengguna
Software Akuntansi
PENDAHULUAN
Terwujudnya Good Governance
dalam penyelenggaraan otonomi daerah
dalam pengelolaan keuangan daerah perlu
diselenggarakan secara profesional,
terbuka dan bertanggung jawab sesuai
dengan aturan pokok yang telah ditetapkan
dalam undang-undang. Undang-Undang
Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara dan Undang-undang Nomor 1
tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara mewajibkan pemerintah daerah dan
satuan kerja perangkat daerah
selaku pengguna anggaran untuk
menyusun laporan keuangan sebagai
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
111 - Volume 2, No. 1, November 2012
pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan.
Laporan keuangan yang harus
disajikan oleh pemerintah daerah menurut
Undang-Undang dan Standar Akuntansi
Pemerintahan adalah neraca, laporan
realisasi anggaran, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan. Untuk itu
pemerintah daerah memerlukan sistem
informasi akuntansi keuangan yang dapat
memberikan informasi keuangan secara
lebih komprehensif . Informasi keuangan
yang komprehensif ini terdiri dari
informasi mengenai posisi keuangan
daerah, kondisi kinerja keuangan, dan
akuntabilitas pemerintah daerah.
Kemendagri sudah membangun
Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan
Daerah (SIPKD) untuk membantu
pemerintah daerah yang digunakan untuk
meningkatkan efektifitas implementasi dari
berbagai regulasi bidang pengelolaan
keuangan daerah yang berdasarkan asas
efisiensi, ekonomis, efektif, transparan,
akuntabel dan auditabel.
Pemerintah Aceh dalam hal ini
pemerintah daerah juga menggunakan
aplikasi SIPKD dalam melakukan
pengelolaan keuangan daerah sehingga
dapat menghasilkan laporan keuangan
yang dapat memberikan informasi
keuangan secara lebih komprehensif .
Informasi keuangan yang komprehensif ini
terdiri dari informasi mengenai posisi
keuangan daerah, kondisi kinerja keuangan,
dan akuntabilitas pemerintah daerah.
Penggunaan teknologi Sistem
Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
(SIPKD) dalam pemerintah daerah yang
tidak sesuai akan menimbulkan masalah
yang kompleks bagi para penggunanya.
Pengukuran terhadap kualitas sistem
informasi, kualitas informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi dan
dampak penggunaan sistem informasi
terhadap kepuasan penggunanya perlu
dilakukan untuk mengevaluasi dan
memelihara keberhasilan penerapan sistem
informasi akuntansi yang dapat
meningkatkan kinerja penggunanya agar
pelaporan pengelolan keuangan daerah
dapat dilakukan dengan baik.
Istianingsih dan Wijanto (2007)
meneliti pengaruh kualitas sistem
informasi, perceived usefulness, dan
kualitas informasi terhadap kepuasan
pengguna akhir software akuntansi.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh
berbagai penelitian sebelumnya yang
dilakukan terkait dengan model
keberhasilan sistem informasi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk melihat sejauh
mana keberhasilan software akuntansi.
Setelah melakukan pengujian
terhadap hipotesis-hipotesis yang diajukan
pada penelitian ini, maka dihasilkan
beberapa kesimpulan sebagai berikut: (1)
System Quality terbukti secara signifikan
berpengaruh positif terhadap perceived
usefulness; (2) Information Quality
terbukti secara signifikan berpengaruh
positif terhadap perceived usefulness; (3)
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 2, No.1, November 2012 - 112
System Quality terbukti secara signifikan
berpengaruh positif terhadap User
satisfaction (4) Information Quality
terbukti secara signifikan berpengaruh
positif terhadap User Satisfaction (5)
Perceived usefulness terbukti secara
signifikan berpengaruh positif terhadap
User Satisfaction. Hasil penelitian juga
memberikan kesimpulan bahwa semua
instrumen penelitian yang menjadi
indikator user satisfaction yang dibangun
oleh Doll dan Torkzadeh (2006) memiliki
validitas dan reliabilitas yang sangat baik.
Dibandingkan dengan hasil
penelitian DeLone (2004), terdapat
beberapa perbedaan yang terutama
disebabkan karena perbedaan model yang
digunakan. Dari lima hipotesa yang ada
dalam penelitian ini, dua hipotesa yaitu
hipotesa pertama dan kedua (H1 dan H2),
tidak ada dalam model DeLone (2004).
Tiga hipotesa lainnya ada dalam model
DeLone (2004) yaitu H3, H4, dan H5.
Ketiga hipotesa tersebut memberikan hasil
yang sama dengan penelitian DeLone
(2004). Hasil penelitian ini juga
mendukung model yang diajukan Seddon
(2005) dan juga mendukung hasil
penelitian Rai et al., (2002).
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
(1) Untuk mengetahui kualitas sistem
informasi berpengaruh terhadap kualitas
informasi akuntansi pada Pemerintah
Aceh; (2) Untuk mengetahui kualitas
sistem informasi dan kualitas informasi
akuntansi berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna software akuntansi pada
Pemerintah Aceh.
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Hubungan Kualitas Sistem Informasi
Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi
Kualitas sistem biasanya berfokus
pada karakteristik kinerja sistem. Menurut
DeLone dan McLean dalam Livari (2005)
kualitas sistem merupakan ciri
karakteristik kualitas yang diinginkan dari
sistem informasi itu sendiri dan kualitas
informasi yang diinginkan informasi
karakteristik produk. Indikator yang
digunakan meliputi kemudahan untuk
digunakan (ease of use), kecepatan akses
(response time), keandalan sistem
(reliability), fleksibilitas sistem (flexibility),
dan keamanan sistem (security). Penelitian
yang menggunakan variabel usefulness dan
ease of use untuk mengukur keberhasilan
sistem informasi telah dilakukan oleh
McGill, Hobbs dan Klobas (2003)
menyatakan bahwa kualitas informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi yaitu:
1) Software akuntansi mampu
meningkatkan kapasitas pemrosesan
data secara signifikan.
2) Software akuntansi dapat dijalankan
pada komputer lain.
3) Software akuntansi dapat digunakan
dalam lingkungan organisasi lain
tanpa harus banyak dimodifikasi
lagi.
4) Software akuntansi memiliki sistem
security.
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
113 - Volume 2, No. 1, November 2012
5) Tersedia fasilitas untuk mengoreksi
data (fungsi help) pada software
akuntansi.
6) Kesalahan (error) yang terjadi
mudah dikoreksi dan diidentifikasi.
7) Setiap bagian dari sistem memuat
informasi.
8) Software akuntansi mudah
digunakan.
9) Software akuntansi tersebut mudah
dipelajari.
10) Software akuntansi tersebut dapat
digunakan pada semua organisasi.
Semakin tinggi kualitas informasi
yang dihasilkan suatu sistem informasi,
akan semakin meningkatkan kepuasan
pemakai (DeLone, 2004). Pendapat ini
didukung hasil penelitian Kim dan
McHaney (2007), Jika pemakai sistem
informasi percaya bahwa kualitas sistem
dan kualitas informasi yang dihasilkan dari
sistem yang digunakan adalah baik,
mereka akan merasa puas menggunakan
sistem tersebut. Berdasarkan tinjauan
literatur tersebut maka dapat dirumuskan
hipotesis yaitu:
H1 : Kualitas sistem informasi
berpengaruh terhadap kualitas
informasi akuntansi pada
Pemerintah Aceh.
Hubungan Kualitas Sistem Informasi
Terhadap Kepuasan Pengguna Software
Akuntansi
Kualitas sistem merupakan
karakteristik dari informasi yang melekat
mengenai sistem itu sendiri (DeLone dan
McLean (1992). Kualitas sistem juga
didefinisikan Davis et al, (1989) dan juga
Chin dan Todd (2005) sebagai perceived
ease of use yang merupakan seberapa besar
teknologi komputer dirasakan relatif
mudah untuk dipahami dan digunakan.
Perceived usefulness didefinisikan sebagai
tingkat dimana seseorang percaya bahwa
dengan menggunakan sistem tertentu dapat
meningkatkan kinerja (Davis, 1989).
Penelitian yang menggunakan variabel
usefulness dan ease of use untuk
mengukur keberhasilan sistem informasi
telah dilakukan oleh Segars dan Grover
(1993), Chin dan Todd (1995), serta
McHaney dan Cronan (2001). Kualitas
informasi merupakan output yang
dihasilkan oleh sistem informasi yang
digunakan (DeLone dan McLean, 1992).
Hasil penelitian yang diperoleh McKiney
et al., (2002), Rai et al., (2002), McGill et
al., (2003), Livari (2005) menunjukkan
bahwa kualitas sistem informasi
berpengaruh positif terhadap kepuasan
pemakainya. Berdasarkan tinjauan literatur
tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis
yaitu:
H2 : Kualitas sistem informasi
berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna software akuntansi
pada Pemerintah Aceh.
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 2, No.1, November 2012 - 114
Hubungan Kualitas Informasi Terhadap
Kepuasan Pengguna Software
Akuntansi
Seddon (1997) melakukan penelitian
untuk melihat adanya hubungan antara
kualitas informasi dengan perceived
usefulness. Hasil penelitian Seddon (1997)
mengenai adanya hubungan antara dua
variabel ini, didukung oleh hasil penelitian
Li (1997) dan Rai et al., (2002). Jika
pengguna software akuntansi yakin dengan
kualitas sistem yang digunakannya, dan
merasakan bahwa menggunakan sistem
tersebut tidak sulit, maka mereka akan
percaya bahwa penggunaan sistem tersebut
akan memberikan manfaat yang lebih
besar dan akan meningkatkan kinerja
mereka. Jika informasi yang dihasilkan
dari software akuntansi yang digunakan
semakin akurat, tepat waktu, dan memiliki
reliabilitas yang baik, maka akan semakin
meningkatkan kepercayaan pemakai sistem
tersebut. Peningkatan kepercayaan
pemakai sistem informasi, diharapkan akan
semakin meningkatkan kinerja mereka.
Berdasarkan tinjauan literatur tersebut
maka dapat dirumuskan hipotesis yaitu:
H3 : Kualitas informasi akuntansi
berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna software akuntansi
pada Pemerintah Aceh.
METODE PENELITIAN
Populasi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
sensus yaitu populasi terdiri dari entitas
akuntansi yang ada di lingkungan
Pemerintah Aceh berjumlah 42 SKPA yang
akan dijadikan populasi dalam penelitian.
Sedangkan yang menjadi responden
penelitian ini adalah Bendahara pada
SKPA di lingkungan Pemerintahan Aceh
yang berjumlah 42 responden.
Operasionalisasi Variabel
Untuk memperjelas pengujian
hipotesis yang dikemukakan maka
variabel-variabel yang diidentifikasikan
perlu didefinisikan sehingga variabel
tersebut dapat dioperasionalisasikan.
Kerlinger (2002:532) menyatakan bahwa
definisi operasional menetapkan kegiatan-
kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu
untuk mengukur konstruk atau variabel
tersebut.
a) Kualitas Sistem Informasi
Kualitas sistem informasi yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah
kualitas software akuntansi yang
digunakan, dilihat dari persepsi pemakai.
Item-item untuk mengukur variabel ini
diadopsi dari kuesioner yang digunakan
oleh McGill, Hobbs dan Klobas (2003).
Variabel ini diukur dengan 10 pertanyaan
dengan menggunakan skala interval
dengan skala likert 5 poin dari sangat tidak
setuju sampai sangat setuju. Semakin
tinggi skor variabel ini, berarti kualitas
software akuntansi semakin tinggi menurut
persepsi pemakai. Semakin rendah skor
variabel ini, menunjukkan bahwa kualitas
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
115 - Volume 2, No. 1, November 2012
software akuntansi semakin rendah
menurut persepsi pemakai.
b) Kualitas Informasi
Kualitas Informasi yang
dimaksudkan dalam penelitian ini
merupakan persepsi pemakai mengenai
kualitas informasi yang dihasilkan oleh
software akuntansi yang digunakan.
Kuesioner yang digunakan untuk
mengukur kualitas informasi ini di adopsi
dari kuesioner yang digunakan dalam
penelitian McGill et al., (2003). Variabel
Kualitas Informasi diukur dengan 6
pernyataan dengan menggunakan skala
interval dengan skala likert 5 poin dari
sangat tidak setuju sampai sangat setuju.
Semakin tinggi skor variabel ini, berarti
kualitas informasi yang dihasilkan
software akuntansi semakin tinggi menurut
persepsi pemakai. Semakin rendah skor
variabel ini, menunjukkan bahwa kualitas
informasi yang dihasilkan software
akuntansi semakin rendah menurut
persepsi pemakai.
c) Kepuasan Pengguna Software
Akuntansi
Kepuasan pengguna sistem
informasi dalam penelitian ini merupakan
tingkat kepuasan pemakai terhadap
software akuntansi yang digunakan dan
output yang dihasilkan oleh software
tersebut. Kuesioner untuk mengukur
kepuasan pengguna sistem informasi
dalam penelitian ini diadopsi dari
kuesioner yang disusun oleh Kim dan
McHaney (2007). Dalam penelitian ini,
variabel kepuasan pengguna sistem
informasi terdiri dari 12 item pertanyaan
dengan menggunakan skala interval
dengan skala likert 5 poin mulai dari
sangat tidak setuju sampai dengan sangat
setuju. Semakin tinggi skor variabel ini,
berarti kepuasan pemakai atas software
akuntansi yang digunakan semakin tinggi
menurut persepsi pemakai. Semakin
rendah skor variabel ini menunjukkan
bahwa kepuasan pemakai atas software
akuntansi yang digunakan semakin rendah
menurut persepsi pemakai.
Analisis Data
Dalam menganalisis data, digunakan
metode kualitatif dan metode kuantitatif.
Pada metode kualitatif semua data yang
terkumpul dianalisis secara kualitatif
berdasarkan pendapat para ahli sebagai
landasan teori. Kuesioner yang telah diisi
oleh responden dikuantitatifkan terlebih
dahulu sehingga menghasilkan keluaran-
keluaran berupa angka yang selanjutnya
dianalisis melaui program SPSS
(Statistical Package For Social Science)
Analisis yang dilakukan untuk
pengujuian hipotesis dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan analisis jalur
(path analysis), yaitu metode analisis data
multivariat dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh langsung dan tidak
langsung beberapa variabel eksogen
(penyebab) terhadap variabel eksogen
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 2, No.1, November 2012 - 116
(akibat) dengan pola bersifat rekursif dan
semua variabel dapat diobservasi secara
langsung, (Kusnendi, 2004).
Model struktural penelitian
berdasarkan kerangka pemikiran yang
telah digunakan sebelumnya dapat dilihat
pada Gambar 1.
6
Gambar 1. Model Struktural Penelitian
Keterangan :
X1 = Kualitas Sistem Infromasi
X2 = Kualitas Informasi Akuntansi
Y = Kepuasan Pengguna Software
Akuntansi
HASIL PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Uji Validitas
Dari hasil uji validitas dengan
menggunakan uji Korelasi Product
Moment syarat minimum suatu item
dianggap valid apabila nilai total person
correlation atau nilai r ≥ 0,30 (Sugiyona,
2007). Dengan bantuan program Statistical
Product and Service Solution (SPSS) dapat
dilihat bahwa untuk item pernyataan
variabel kualitas sistem informasi
memperoleh nilai r hitung berkisar antara
0.434 – 0,740 yang dapat disimpulkan
bahwa untuk item pernyataan variabel
kualitas sistem informasi seluruhnya
dinyatakan valid. Untuk item pernyataan
variabel kualitas informasi akuntansi
memperoleh nilai r hitung berkisar antara
0,494 – 0,808 dengan demikian seluruh
item pernyataan variabel kualitas informasi
akuntansi dinyatakan valid. Untuk item
pernyataan kepuasan pengguna software
akuntansi sebagai variabel dependen
memperoleh nilai r hitung berkisar antara
0,441 – 0,669 dengan demikian seluruh
item pernyataan variabel kepuasan
pengguna software akuntansi dinyatakan
valid dan dapat diikutsertakan pada
analisis selanjutnya.
Uji Reliabilitas
Berdasarkan analisis reliabilitas
dapat diketahui bahwa alpha untuk
masing-masing variabel yaitu variabel
kualitas sistem informasi (X1) diperoleh
nilai alpha sebesar 0.819 yang berarti
variabel tersebut dinyatakan handal,
variabel kualitas informasi akuntansi (X2)
diperoleh nilai alpha sebesar 0.687 dengan
demikian variabel kualitas informasi
akuntansi dinyatakan handal, variabel
ketiga kepuasan pengguna software
akuntansi (Y) sebagai variabel dependen
memperoleh nilai alpha sebesar 0,803
dengan demikian variabel tersebut
dinyatakan handal. Dengan demikian
X1
ρX2X1
ρYX1
Y
ε2
X2
ρYX2
ε1
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
117 - Volume 2, No. 1, November 2012
pengukuran reliabilitas terhadap semua
variabel penelitian menunjukkan
pengukuran keandalan memenuhi
kredibilitas Cronbach Alpha sebagaimana
yang jadi persyaratan oleh Sekaran dimana
keandalan dalam kisaran 0,60 – 0,70 bisa
diterima dan > 0,80 adalah baik.
Pengujian Hipotesis
Pengaruh Kualitas Sistem Informasi
Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi
Untuk menguji pengaruh kualitas
sistem informasi terhadap kualitas
informasi akuntansi dilakukan dengan
menggunakan analisis jalus (path analysis).
Pengujian hipotesis tersebut dilakukan
sesuai dengan hipotesis yang dirumusakan.
Hasil perhitungan pengujian pengaruh
kualitas sistem informasi terhadap kualitas
informasi akuntansi dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Perhitungan Regresi Pengaruh
Kualitas Sistem Informasi Terhadap
Kualitas Informasi Akuntansi
Variabel
Standardized Coeficient t Sig
Beta
(Constant) 2.350 .024
Kualitas Sistem Informasi (X1)
.933 16.368 .000
Koefisien Korelasi (R) = 0.933
Koefisien Determinasi (R²) = 0.870
Adjusted R Square = 0.867
Sumber : Diolah dari hasil perhitungan statistik
dengan SPSS
Berdasarkan hasil perhitungan
melalui program spss for windows
diperoleh hasil seperti Tabel 1. Pengaruh
kualitas sistem informasi (X1) terhadap
kualitas informasi akuntansi (X2) total
koefisien jalur diperoleh 0.933 dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa kualitas
sistem informasi mempengaruhi kualitas
informasi akuntansi.
Gambar 2. Hasil Pengujian Pengaruh Variabel
Kualitas Sistem Informasi (X1)
Terhadap Kualitas Informasi
Akuntansi (X2)
Hasil penelitian membuktikan bahwa
kulitas sistem informasi memberikan
pengaruh terhadap kulitas informasi
akuntansi. Besarnya pengaruh kualitas
sistem informasi terhadap kualitas
informasi akuntansi adalah (0933 x 0.933 x
100%) = 87% yang bearti bahwa kualitas
informasi akuntansi dipengaruhi oleh
kualitas sistem informasi sebesar 87%
sementara 13% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam
penelitian ini. Koefisien jalur 0.933 dan
berarah positif, berarti bahwa jika kualitas
sistem informasi naik satu satuan maka
kualitas informasi akuntansi akan naik
sebesar 0.933. Hasil penelitian menerima
hipotesis satu (h1) yaitu kualitas sistem
informasi berpengaruh terhadap kualitas
informasi akuntansi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan delone (2004)
yaitu semakin tinggi kualitas informasi
yang dihasilkan suatu sistem informasi,
akan semakin meningkatkan kepuasan
X1 0,933
X2
ε1
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 2, No.1, November 2012 - 118
pemakai (Delone, 2004). Pendapat ini
didukung hasil penelitian Kim dan
Mchaney (2007), jika pemakai sistem
informasi percaya bahwa kualitas sistem
dan kualitas informasi yang dihasilkan dari
sistem yang digunakan adalah baik,
mereka akan merasa puas menggunakan
sistem tersebut.
Pengaruh Kualitas Sistem Informasi
dan Kualitas Informasi Akuntansi baik
terhadap Kepuasan Pengguna Software
Akuntansi secara Simultan dan Parsial
Pengujian hipotesis kedua (H2) dan
ketiga (H3) juga dengan menggunakan
path analysis untuk menguji pengaruh
kualitas sistem informasi dan kualitas
informasi akuntansi terhadap kepuasan
pengguna software akuntansi baik secara
simultan atau parsial dapat dilihat dari
hasil perhitungan regresi dengan program
spss pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Perhitungan Regresi Pengaruh
Kualitas Sistem Informasi (X1) dan
Kualitas Informasi Akuntansi (X2)
terhadap Kepuasan pengguna Software
Akuntansi (Y)
Variabel
Standardized Coeficient t Sig
Beta
(constant) 2.553 .015
Kualitas sistem informasi (X1)
.672 4.729
.000
Kualitas informasi akuntansi (X2)
.289 2.031
.049
Koefisien determinasi (R²) = 0.898
Adjusted r square = 0.892
Sumber : Diolah Dari Hasil Perhitungan Statistik
dengan SPSS (Lampiran)
Pengujian ini dilakukan dengan dua
tahapan pengujian yaitu : (1) menguji
pengaruh kualitas sistem informasi (X1)
dan kualitas informasi akuntansi (X2)
secara simultan terhadap kepuasan
pengguna software akuntansi (Y); dan (2)
menguji hipotesis kedua (H2) dan ketiga
(H3) pengaruh kualitas sistem informasi
(X1) dan kualitas informasi akuntansi (X2)
secara parsial terhadap kepuasan pengguna
software akuntansi (y) yaitu : (a) pengaruh
kualitas sistem informasi terhadap
kepuasan pengguna software akuntansi;
dan (b) pengaruh kualitas informasi
akuntansi terhadap kepuasan pengguna
software akuntansi.
Pengaruh Kualitas Sistem Informasi
dan Kualitas Informasi Akuntansi
terhadap Kepuasan Pengguna Software
Akuntansi secara Simultan
Pengaruh kualitas sistem informasi
dan kualitas informasi akuntansi terhadap
kepuasan pengguna software akuntansi
secara simultan ditunjukkan oleh koefisien
determinasai R2
= 0.898. sehingga dapat
dinyatakan bahwa kualitas sistem
informasi dan kualitas informasi akuntansi
secara simultan mempengaruhi kepuasan
pengguna software akuntansi sebesar
89.8%. hasil penelitian membuktikan
bahwa kualitas sistem informasi dan
kualitas informasi akuntansi secara
simultan mempengaruhi kepuasan
pengguna software akuntansi sebesar
89.8%, sementara 10.1% dipengaruhi oleh
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
119 - Volume 2, No. 1, November 2012
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
penelitian ini. pengaruh secara simultan
dapat dikatakan pengaruh yang kuat atau
lebih dari 50%.
Perhitungan pengaruh langsung dan
tidak langsung dapat dilihat pada seperti
pada Tabel 3.
Tabel 3. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi (X1)
dan Kualitas Informasi Akuntansi (X2)
terhadap Kepuasan Pengguna Software
Akuntansi (Y) Secara Langsung dan
Tidak Langsung
Variabel Pengaruh
Langsung
Pengaruh
Tidak
Langsung
Total
X1 ke Y (0,672)2x 100% = 45.16%
53.51% X2 ke Y (0,289)2x 100%
= 8.35%
X1 ke Y melalui
X2
2(0,672)x 0,289 x 0,933)
x 100%
= 36,24%
36,24%
Pengaruh secara simultan 89.8%
Variabel lain 10.2%
Pengaruh kualitas sistem informasi
dan kualitas informasi akuntansi terhadap
kepuasan pengguna software akuntansi
dapat dilihat dari koefisien determinasi
(R2) yaitu sebesar 0.898. ini menunjukkan
bahwa variasi yang terjadi pada variabel
kepuasan pengguna software akuntansi
sebesar 89.8% dipengaruhi atau
disebabkan oleh perubahan secara
bersama-sama pada variabel kualitas
sistem informasi dan kualitas infromasi
akuntansi, sedangakan 10.2% lagi
dipengaruhi faktor-faktor dari variabel-
varibel lain yang tidak tercakup dalam
model regresi tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin baik kualitas
sistem informasi akan menghasilkan
kualitas informasi akuntansi yang baik dan
dapat meningkatkan kepuasan pengguna
software akuntansi.
Hasil perhitungan yang diperoleh
dengan menggunakan program spss dilihat
pada Gambar 3.
Gambar 3. Hasil Pengujian Variabel Kualitas
Sistem Informasi (X1) dan Kualitas
Informasi Akuntansi (X2) terhadap
Kepuasan Pengguna Software
Akuntansi (Y)
Pengaruh Kualitas Sistem Informasi
terhadap Kepuasan Pengguna Software
Akuntansi
Berdasarkan hasil perhitungan yang
diperoleh (Gambar 3), maka pengaruh
secara langsung variabel kualitas sistem
informasi (X1) terhadap kepuasan
pengguna software akuntansi (Y) total
koefisien jalur yang diperoleh 0,672.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
kualitas sistem informasi berpengaruh
langsung terhadap kepuasan pengguna
software akuntansi dan menerima hipotesis
X1
0,672
X2
0,289
Y
ε2
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 2, No.1, November 2012 - 120
kedua (H2).
Hasil dari perhitungan program spss
dapat dihitung besarnya pengaruh secara
langsung kualitas sistem informasi (X1)
terhadap kepuasan pengguna software
akuntansi (Y) yaitu : (0,672 x 0,672 x
100%) = 45.16%, sehingga dengan
demikian dapat dikatakan bahwa kualitas
sistem informasi (X1) berpengaruh secara
langsung terhadap kepuasan pengguna
software akuntansi (Y).
Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa kualitas sistem informasi
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna
software akuntansi. Besarnya pengaruh
kualitas sistem informasi terhadap
kepuasan pengguna software akuntansi
adalah 45.16%. Koefisien jalur 0,672 dan
berarah positif, berarti jika kualitas sistem
informasi naik satu satuan maka kepuasan
pengguna software akuntansi akan naik
0.672. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Istianingsih dan
Wijayanto (2008) yang menunjukkan
bahwa kualitas sistem informasi
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna
software akuntansi. Semakin baik kualitas
sistem informasi semakin meningkatkan
kepuasan pengguna software akuntansi
tersebut.
Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi
terhadap Kepuasan Pengguna Software
Akuntansi
Berdasarkan hasil perhitungan yang
diperoleh (Gambar 4) maka pengaruh
secara langsung variabel kualitas informasi
akuntansi (X2) terhadap kepuasan
pengguna software akuntansi (Y) total
koefisien jalur yang diperoleh 0,289.
dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
kualitas informasi akuntansi berpengaruh
langsung terhadap kepuasan pengguna
software akuntansi dan menerima hipotesis
ketiga (H3).
Hasil dari perhitungan program spss
dapat dihitung besarnya pengaruh secara
langsung kualitas informasi akuntansi (X2)
terhadap kepuasan pengguna software
akuntansi (Y) yaitu : (0,289 x 0,289 x
100%) = 8.35%, sehingga dengan
demikian dapat dikatakan bahwa kualitas
informasi akuntansi (X2) berpengaruh
secara langsung terhadap kepuasan
pengguna software akuntansi (Y). Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan istianingsih dan wijayanto
(2008) yang menunjukkan bahwa kualitas
informasi akuntansi berpengaruh terhadap
kepuasan pengguna software akuntansi.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian Rai et al., (2002), Mcgill et al.,
(2003), Almutairi dan Subramanian (2005),
serta Livari (2005) yaitu semakin tinggi
kulitas informasi yang dihasilkan semakin
meningkatkan kepusan pengguna software
akuntansi.
HASIL PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian untuk
hipotesis pertama menunjukkan bahwa
kualitas sistem informasi berpengaruh
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
121 - Volume 2, No. 1, November 2012
positif terhadap kualitas informasi
akuntansi. Mcgill, Hobbs dan Klobas
(2003) menyatakan bahwa kualitas
informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi yaitu:
1. Software akuntansi mampu
meningkatkan kapasitas pemrosesan
data secara signifikan.
2. Software akuntansi dapat dijalankan
pada komputer lain.
3. Software akuntansi dapat digunakan
dalam lingkungan organisasi lain
tanpa harus banyak dimodifikasi lagi.
4. Software akuntansi memiliki sistem
security.
5. Tersedia fasilitas untuk mengoreksi
data (fungsi help) pada software
akuntansi.
6. Kesalahan (error) yang terjadi mudah
dikoreksi dan diidentifikasi.
7. Setiap bagian dari sistem memuat
informasi.
8. Software akuntansi mudah digunakan.
9. Software akuntansi tersebut mudah
Dipelajari.
10. Software akuntansi tersebut dapat
digunakan pada semua organisasi.
Husein dan Amin (2004:8)
menyatakan bahwa sistem informasi
adalah seperangkat komponen yang saling
berhubungan yang fungsinya
mengumpulkan, memproses, menyimpan
dan mendistribusikan informasi untuk
mendukung pembuatan keputusan dan
pengawasan dalam organisasi. Semakin
baik kualitas sistem informasi maka akan
semakin baik kualitas informasi yang
dihasilkan sehingga dapat digunakan
dalam pengambilan keputusan, koordinasi,
pengawasan dan analisis.
Hasil pengujian hipotesis kedua juga
menunjukkan bahwa kualitas sistem
informasi berpengaruh positif terhadap
kepuasan pengguna software akuntansi.
tujuan utama sistem informasi adalah
untuk menyediakan informasi yang
dibutuhkan oleh semua penggunanya, baik
internal maupun eksternal. Wilkinson
(2007) mengemukakan ada tiga sasaran
utama yang ingin dicapai organisasi dalam
pengembangan sistem informasi. Ketiga
sasaran tersebut adalah:
1. menyediakan informasi untuk
mendukung operasional harian,
2. menyediakan informasi yang
menunjang pengambilan keputusan
pihak internal,
3. menyediakan informasi untuk
memenuhi kewajiban yang
berhubungan dengan kekayaan
organisasi.
Wilkinson (2007) menyatakan bahwa
sistem informasi merupakan suatu
kerangka kerja di mana sumber daya
manusia (manusia dan komputer)
dikoordinasikan untuk mengubah masukan
(data) menjadi keluaran (informasi) guna
mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Banyak definisi sistem informasi lain yang
dikemukakan sebelum Wilkinson,
beberapa di antaranya adalah yang
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 2, No.1, November 2012 - 122
dikemukakan oleh Nasbit dan Robert
dalam Leidner (1994), mendefinisikan
sistem informasi sebagai kombinasi dari
manusia, fasilitas atau alat teknologi,
media, prosedur, dan pengendalian yang
dimaksudkan untuk menata jaringan
komunikasi yang penting. Selain itu
pengolahan atas transaksi-transaksi
tertentu rutin akan membantu manajemen,
pemakai intern dan ekstern serta
menyediakan dasar pengambilan
keputusan yang tepat (intelligent).
Sedangkan menurut Davis dan Olson
dalam leidner (1994) mendefinisikan
sistem informasi sebagai suatu sistem yang
tersusun atas elemen mesin-orang yang
terintegrasi untuk menghasilkan informasi
yang dapat mendukung fungsi-fungsi
operasi, manajemen dan pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi.
Pengujian hipotesis ketiga
menunjukkan bahwa kualitas informasi
akuntansi berpengaruh positif terhadap
kepuasan pengguna software akuntansi.
Kualitas informasi adalah tingkat relevan,
ketepatan waktu, aman dan disajikan
dengan rancangan informasi yang baik.
Menurut Lie et al (2002) informasi yang
berkualitas adalah informasi yang akurat,
jelas, detil, relevan, mudah diterapkan,
mudah didapatkan, tepat waktu, up to date
dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Liu dan Arnett (2000) menyatakan
bahwa informasi dengan kualitas terbaik
akan meningkatkan kegunaan persepsian
pengguna dan meningkatkan penggunaan
sistem informasi. semakin baik kualitas
infromasi akuntansi yang dihasilkan
semakin meningkatkan kepuasan pengguna
software akuntansi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan pada Pemerintah Aceh,
pengaruh kualitas sistem infromasi
terhadap kualitas infromasi akuntansi
dalam upaya meningkatkan kepuasan
pengguna software akuntansi didapatkan
hasil sebagai berikut :
1. Kualitas sistem informasi
berpengaruh terhadap kualitas
informasi akuntansi akuntansi.
semakin baik sistem informasi
yang dijalankan akan
menghasilkan infromasi yang
handal, relevan, tepat waktu dan
dapat diandalkan.
2. Kualitas sistem informasi
berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna software akuntansi.
semakin baik sistem informasi
yang dijalankan semakin
meningkatkan kepuasan pengguna
software akuntansi.
3. Kualitas informasi akuntansi
berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna software akuntansi.
informasi yang berkualitas
memberikan informasi yang
akurat, jelas, detil, relevan, mudah
diterapkan, mudah didapatkan,
tepat waktu, up to date dan sesuai
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
123 - Volume 2, No. 1, November 2012
dengan kebutuhan pengguna
sehingga meningkatkan kepuasan
pengguna dalam menggunakan
informasi yang dihasilkan.
4. Kualitas sistem informasi dan
kualitas infromasi akuntansi secara
simultan berpengaruh terhadap
kepuasan pengguna software
akuntansi.
Keterbatasan
Beberapa keterbatasan dalam
penelitian ini adalah :
1. Responden pada penelitian ini
hanya didasarkan pada satu sistem
informasi (software) akuntansi
yang dibatasi hanya pada sistem
informasi keuangan, sehingga
tidak dapat dibedakan dengan
sistem informasi akuntasi yang
lain.
2. Responden penelitian hanya
dilakukan di Pemerintah Aceh,
sehingga tidak dapat digeneralisir
untuk intansi pemerintah vertikal
yang ada di Aceh.
SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilaksanakan, maka diajukan saran-saran
sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini dapat menjadi
masukan bagi pemerintah aceh manfaat
dari sistem informasi dan dapat
digunakan sebagai pengambilan
keputusan.
2. Penelitian selanjutnya hendaknya
mempertimbangkan variabel lain yang
berhubungan dengan sistem informasi
akuntansi seperti software lain yang
berbasis erp (enterprise resource
planning).
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Chin, W.W., and Todd, Peter A., 2005. On the
Use, Usefulness, and Ease of Use A
Structural Equation Modeling in MIS
Research: A Note of Caution. MIS
Quarterly. June.
DeLone, W.H., and Ephraim R. Mclean,
1992.Information System Success: The
Quest for the Dependent Variable.
Information System Research. Hal: 60-
95.
Delone, W.H., 2004. Determinants of Success
for Computer Usage in Small Business.
MIS Quarterly/March. Hal: 51-61.
Doll, W.J., and Torkzadeh, G, 2006. The
Measurement of End User Computing
Satisfaction. MIS Quarterly, Vol. 12, No.
2. Hal: 159-174.
Istianingsih dan Wijanto Setyo Hari. 2008.
Pengaruh Kualitas Sistem Informasi,
Perceived usefulness, dan Kualitas
InformasiTerhadap Kepuasan Pengguna
Akhir Software Akuntansi . Simposium
Nasional Akuntansi.
Kim, S. dan McHaney, Roger, 2007. Validation
of End-User Computing Satisfaction
Instrument in Case Tool Environments.
The Journal of Computer Information
System. Vol.41. No. 1. Hal:49.
Li, Y. N, Tan, K. C and Xie, M, 2002.
Measuring Web-Base Service
Quality.Total Quality Management Vol.
13, No. 5. Hal: 685 – 700.
Liu, C. K. dan Arnett. P, 2000. Exploring the
Factors Associated with WEB Site
Successin The Context of Electronic
Commerce. Information and
Management. Vol. 38, No. 1. Hal: 197 –
208.
Livari, J., 2005. An Empirical Test of the
DeLone and McLean Model of
Information System Success. Database
for Advances in Information Systems.
Vol. 36, No. 2 Hal: 8.
McGill, Tanya, Hobbs, Valerie, & Klobas, Jane,
2003. User-Developed Applications and
Information Systems Success: a Test of
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 2, No.1, November 2012 - 124
DeLone and McLean’s Model.
Information Resource Management
Journal. Vol. 16, No.1. Hal: 24.
Rai, A., Lang, S.S. and Welker, R.B., 2002.
Assessing the Validity of IS Success
Models: An Empirical Test and
Theoretical Analysis. Information
System Research. Vol.13, No.1. Hal: 29-
34.
Seddon. P.B., 2005. A Respecification and
Extension of The DeLone and McLean’s
Model of IS Success. Information
System Research. Vol. 8. Hal: 240-250.
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang
Keuangan Negara.
Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara.
Widjayanto, N., 2003. Sistem Informasi
Akuntansi. Penerbit Erlangga.