PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI DAN · PDF file1 pengaruh kualitas produk, promosi dan...
Transcript of PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI DAN · PDF file1 pengaruh kualitas produk, promosi dan...
1
PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI DAN DESAIN
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR
YAMAHA NMAX DI BATAM
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Mencapai Gelar Akli Madya
Di susun oleh:
BOY SALIM
11.00.26.68
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI GICI
JURUSAN MANAJEMEN
BATAM
2016
2
ABSTRAK
PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI DAN DESAIN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR YAMAHA NMAX
Oleh:
Boy Salim
Dosen Pembimbing:
Joko Setiawan S.E,M.M
Perilaku pembelian seseorang terhadap suatu produk dipengaruhi banyak faktor.
Tiap individu mempunyai keinginan dan selera yang berbeda-beda. Kualitas
produk merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian,
selain itu masih banyak lagi faktor lain yang mempengaruhi perilaku pembelian
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas produk,
promosi dan desain terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha
NMAX serta menganalisis variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan
terhadap keputusan pembelian produksepeda motor Yamaha NMAX pada
masyarakat di batam. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen
sepeda motor Yamaha NMAX di batam. Sampel yang digunakan sebanyak
100 responden dengan teknik Accidental Quota Sampling. Teknik pengumpulan data
dengan kuesioner, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis regresi
linier berganda, asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
heteroskedastisitas), uji statistik (uji t, uji F dan koefisien determinasi). Dari hasil
analisis asumsi klasik, uji normalitas dengan kolmogorov-smirnov diperoleh
signifikan lebih besar dari 0,05 yang artinya data distribusinya normal. Uji
multikolinieritas diperoleh nilai VIF dan Tolerance yang mendekati satu sehingga
dapat disimpulkan model regresi tidak ada masalah multikolinieritas, sedangkan
uji heteroskedastisitas dengan metode Glejser menyatakan tidak ada masalah.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dari uji t diperoleh temuan
bahwa secara parsial kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX ,sedangkan promosi dan desain
berpengaruh signifikan pada tarap 5%. Dari hasil uji F bahwa secara simultan
kualitas produk, promosi dan desain berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX dimana nilai F hitung > F tabel.
Kualitas produk mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan
pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX Diperoleh nilai R square sebesar
0,255, yang artinya variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen
sebesar 25,5% sedangkan sisanya sebesar 74,5% dijelaskan oleh variabel lain
diluar model.
Kata kunci : keputusan pembelian, kualitas produk, promosi dan desain.
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Semakin banyaknya produk sepeda motor yang berdiri di kota besar
yang salah satunya di kota Batam, memacu para pengusaha sepeda motor
untuk memaksimalkan dalam mempertahankan atau meningkatkan
perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. Seiring
dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan alat
transportasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di
bidang sepeda motor,yang mana sangat dibutuhkan oleh banyak
konsumen.
Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa. Di
tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek
pendatang baru, sepeda motor jenis matic yang sudah lama berada di
Indonesia dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar dan
sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis.
Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan
sepeda motor jenis matic di Indonesia terus memperkuat diri.
Berdasarkan hal tersebut, maka analisis mengenai keputusan
pembelian sangat penting dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
4
memasarkan produk sepeda motor. Hal tersebut perlu dilakukan agar
perusahaan dapat selalu meningkatkan volume penjualan yaitu melalui
analisa faktor atau atribut apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen
dalam membeli sepeda motor. Karena sesungguhnya masing-masing
konsumen tentu memiliki motif yang berbeda dalam melakukan
pembelian sepeda motor.
Perilaku konsumen menjadi salah satu faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam usaha pemasaran produk. Strategi pemasaran yang
tepat merupakan salah satu cara ntuk mencapai tujuan perusahaan yaitu
dengan mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga tercipta
produk yang tepat. Dengan demikian peningkatan volume penjualan dan
memenangkan persaingan dapat tercapai. Begitu juga dilakukan para
produsen sepeda motor matic seiring dengan permintaan yang semakin
meningkat.
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan pelanggan sepeda
motor jenis matic sebagai pilihannya. Mulai dari konsumsi bahan bakar
yang irit, merek terkenal, kualitas dan kuantitas, sampai dengan beberapa
faktor lainnya.Namun, yang paling menarik adalah faktor produk. Hal ini
dikarenakan bahwa pada faktor inilah tingkat persaingan yang terjadi antar
sepeda motor cukup tinggi. Ketika merek, harga, dan promosi sudah
memuaskan pelanggan, maka yang dicari oleh para pelanggan adalah
5
seberapa canggih dan banyak keunggulan yang dapat diperoleh oleh
pelanggan.
Yamaha NMAX mendapatkan predikat bergengsi Bike of The
Year selama 2 tahun, keunggulannya layak menobatkan sebagai Bike of
The Year, The Best Skubek, Best Technology & Features, Best Fuel
Comsumption dan Best Performance di kategori skubek 150cc. Mesin
Blue Core 155cc dengan Variable Timing (VVA) menjadikan
performannya terbaik dengan konsumsi bahan bakar yang efisien. Fitur
double disk brake dan ABS yang pertama di Indonesia untuk motor
skubek ditambah dengan speedometer yang menampilkan banyak fungsi
dalam multi intellligent display (MID) layaknya moge dan mobil.
Sehubungan dengan hal tersebut, pemahaman terhadap faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen kiranya
dapat menjadi acuan dalam merumuskan strategi untuk menghindari
penurunan penjualan yang berkepanjangan.Stanton (2015) mengemukakan
bahwa faktor yang berpotensi meningkatkan kemungkinan seorang
konsumen untuk membeli suatu produk, yakni terkait dengan evaluasi
terhadap kualitas produk, harga, merek, keunikan produk dari segi desain,
dan warna serta layanan yang diberikan.
Produk, promosi dan desain menjadi salah satu tolok ukur bagi
keberhasilan perusahaan untuk menarik minat konsumen. Hal ini karena
konsumen akan berminat membeli terhadap suatu produk merek sepeda
6
motor. Strategi pemasaran yang tepat merupakan salah satu cara untuk
mencapai tujuan perusahaan yaitu dengan mengetahui kebutuhan dan
keinginan konsumen sehingga tercipta produk yang tepat. Dengan
demikian peningkatan volume penjualan dan memenangkan persaingan
dapat tercapai. Begitu juga dilakukan para produsen sepeda motor matic
seiring dengan permintaan yang semakin meningkat.
Merek merupakan hal yang penting dalam menentukan suatu
keputusan pembelian. Merek yang berhasil memiliki potensi yag besar
untuk menghasilkan keuntungan lebih banyak lagi bila perusahaan mampu
memanfaatkan merek tersebut secara agresif dan terus menerus melalui
berbagai cara seperti perluasan merek atu perluasan lini. Bagi banyak
bisnis, nama merek (brand name) dan apa yang dikandungnya merupakan
hal terpenting sebagai basis strategi berssaing, dan sumber pendapatan
masa datang. Bagi perusahaan, merek bisa menjadi semakin bernilai,
karena dapat memanfaatkannya untuk membangun basis kepercayaan
konsumen dalam menentukan pilihan suatu produk.
Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum
pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna
bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Supaya merek
suatu produk dikenal secara luas oleh konsumen maka perlu sekiranya
penjual melakukan kegiatan pemasaran yang lain yaitu promosi. promosi
adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
7
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Promosi adalah semua jenis
kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan.
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang
dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan
meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya, agar bersedia
menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan
yang bersangkutan. Untuk melaksanakan hal tersebut salah satunya
dengan cara memperkenalkan suatu produk dan membentuk pemahaman
terhadap produk secara terus menerus, sehingga konsumen akan mencoba
dan membelinya.
Di samping persaingan yang lebih ketat, banyaknya perusahaan
yang memproduksi sepeda motor, maka perusahaan di tuntut untuk
memperbaiki produknya dan meningkatkan program pemasarannya
dengan cara memahami perilaku konsumen dalam proses pembelian
produk sepeda motor.
Kaitannya dengan keputusan pembelian produk di Yamaha
NMAX, dapat disimpulkan pentingnya analisis faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen dari suatu produk tertentu. Untuk dapat mengantisipasi
pesatnya persaingan yang dihadapi perusahaan motor di Batam agar dapat
mempertahankan eksistensinya, maka dipandang perlu diadakan penelitian
8
sejauh mana faktor-faktor perilaku konsumen terhadap keputusan
pembelian produk motor tersebut.
Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,
karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain
itu konsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan
dan dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Produsen perlu memahami
perilaku konsumen terhadap produk atau merek yang ada di pasar,
selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen
tertarik terhadap produk yang dihasilkan.
Hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
proses atau keputusan pembelian telah banyak dilakukan. Melalui riset ini
akan dianalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap
keputusan pembelian sepeda motor Yamaha NMAX .Ketertarikan
pemilihan merek tersebut.karena produk sepeda motor Yamaha NMAX
semakin diminati tidak hanya dikalangan wanita Indonesia tetapi juga
seluruh kalangan anak muda.Gaya hidup modern merupakan salah satu
faktor individu yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang,
Sepeda motor Yamaha NMAX adalah salah satu sepeda motor automatic
atau disebut juga Skutermatik yang dulunya di rancang khusus untuk
wanita, tetapi sekarang diminati oleh semua kalangan anak muda.
Niat untuk melakukan pembelian dapat terbentuk dari sikap
9
konsumen terhadap bauran pemasaran diantaranya melalui promosi.
Kegiatan promosi sepeda motor Yamaha NMAX diantaranya dapat
dilakukan melalui periklanan, pemberian hadiah, potongan harga, dan
personal selling. Sejalan dengan hal diatas keputusan konsumen dalam
pembelian
Sepeda motor Yamaha NMAX dapat dipengaruhi oleh stimuli atau
rangsangan pemasaran seperti kualitas produk, promosi melalui iklan
yang menarik.
Berdasarkan uraian diatas yang menjadi pokok
permasalahanadalah sejauh mana kualitas produk, promosi, dan desain
berpengaruhterhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha NMAX
pada masyarakat di Batam.
1.2. Rumusan Permasalahan
Perusahaan berlomba-lomba melakukan berbagai cara untuk dapat
menghasilkan produk yang mampu menarik calon pembeli untuk bersedia
membeli produk mereka.Maka masalah penelitian yang dikembangkan disini
adalah “faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi perilaku konsumen
dalam keputusan pembelian Yamaha NMAX?”
10
1. Apakah kualitas produk, promosi dan desain berpengaruh
terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha
NMAX di Batam?
2. Faktor manakah diantara kualitas produk, promosi, dan desain
yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan
pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX di Batam?
1.3. Batasan Masalah
Di tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya
merek pendatang baru, sepeda motor Yamaha yang sudah lama berada di
Indonesia dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar dan
sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis.
Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan
sepeda motor Yamaha di Indonesia terus memperkuat diri. Agar permasalahan
ini tidak melebar,maka penulis membatasi penelitianhanya pada Yamaha
NMAX di Batam.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produksi, promosi, dan desain
11
terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX
di Batam.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempunyai pengaruh dominan
terhadap
keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX di Batam.
1.5. Mamfaat Penelitian
1.5.1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
tentang pengaruh faktor marketing strategis yang terdiri kualitas
produk,promosi, dan desain turut mempengaruhi keputusan konsumen dalam
pembelian.
1.5.2. Secara Praktis
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan konsumen dalam
mengevaluasicitra produk sepeda motor Yamaha NMAX melalui kualitas
produk, promosi, dan desain.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan faktor penting dalam siklus yang
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah
satu perusahaan, pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok
yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya, berkembang dan mendapatkan laba, kegiatan pemasaran
perusahaan juga harus dapat memberikan kepuasan pada konsumen
jika menginginkan usahanya tetap berjalan.
Sejak orang mengenal kegiatan pemasaran, telah banyak ahli
mengemukakan definisi tentang pemasaran yang kelihatannya sedikit
berbeda tetapi memiliki arti yang sama. Perbedaan ini disebabkan
karena mereka meninjau pemasaran dari segi-segi yang berbeda, ada
yang menitik beratkan pada segi fungsi, segi barang dan segi
kelembagaan.
Dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah kegiatan-
kegiatan yang saling berhubungan dengan orang lain sebagai suatu
sistem. Kegiatan pemasaran tersebut beroperasi dalam suatu
13
lingkungan yang terus-menerus berkembang sebagai konsekuensi
hubungan antar perusahaan yang sama atau antar perusahaan yang
berbeda, yang dapat menimbulkan persaingan tetapi juga dibatasi oleh
sumber daya dari perusahaan itu sendiri dan peraturan yang ada.
Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler 2007 : 7). Stanton
menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan – kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menetukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan
jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial.
Pengertian pemasaran dari kedua pendapat diatas menerangkan bahwa
kegiatan pemasaran mencakup ruang lingkup kegiatan yang sangat
luas yang dimulai dari menetukan kebutuhan konsumen dan diakhiri
dengan kepuasan konsumen. Dengan kata lain kegiatan pemasaran
bermula dan berakhir pada konsumen.
2.1.2 Konsep Pemasaran
Bagi perusahaan yang berorientasi pada konsumen (pasar),
maka kegiatan pemasaran akan bermula dan berakhir pada konsumen.
Artinya dimulai dari menetukan apa yang diinginkan konsumen dan
14
diakhiri dengan kepuasan konsumen. Pemuasan kebutuhan konsumen
merupakan syarat mutlak bagi kelangsungan hidup perusahaan seperti
yang tercermin dalam konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis
yang menyatakan bahwa kepuasan kebutuhan konsumen merupakan
syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Dari konsep pemasaran diatas jelaslah bahwa perusahaan harus
mampu memberikan kepuasan kepada konsumennya dengan
mengetahui apa yang menjadi kebutuhannya agar perusahaan dapat
bertahan dan berkembang.
2.1.3 Pengertian Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Pemasaran mempunyai fungsi yang amat penting dalam
mencapai keberhasilan perusahaan. Dalam mencapai keberhasilan
pemasaran, setiap perusahaan perlu menyusun strategi pemasaran yang
efektif dengan mengkombinasikan elemen – elemen dalam bauran
pemasaran. Dalam bauran pemasaran (marketing mix) terdapat
variabel – variabel yang saling mendukung satu dengan yang lainnya
yang kemudian oleh perusahaan digabungkan untuk memperoleh
tanggapan – tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran.
Dengan perangkat tersebut perusahaan dapat mempengaruhi
permintaan akan produknya.
Strategi pemasaran memerlukan keputusan – keputusan dari
manajemen tentang elemen – elemen marketing mix perusahaan yaitu
15
keputusan – keputusan dibidang perencanaan produk, penetapan harga,
saluran distribusi serta promosi.
Marketing mix atau bauran pemasaran adalah kombinasi dari
empat variabel yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan
sistem distribusi (Philip Kotler 2003:24). Keempat unsur bauran
pemasaran tersebut saling berhubungan dan berpengaruh satu sama
lain, sehingga harus diupayakan untuk menghasilkan suatu kebijakan
pemasaran yang mengarah kepada layanan efektif dan kepuasan
konsumen. Jadi didalam bauran pemasaran terdapat variabel – variabel
yang saling mendukung satu dengan yang lainnya, yang kemudian
oleh perusahaan digabungkan untuk memperoleh tanggapan –
tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran.
Dengan perangkat tersebut perusahaan dapat mempengaruhi
permintaan akan produknya.
1. Produk
Kotler (2009 : 13) menyebutkan produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan
keinginan. Produk adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba
maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, prestise
perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk
memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
16
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa produk
diperlukan untuk mempertemukan hasil perusahaan dengan
permintaan yang ada agar produk yang diperlukan oleh konsumen
memberikan kepuasan pada konsumen dan sekaligus menguntungkan
perusahaan.
2. Harga
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
dari produk dan pelayanan.
3. Promosi
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang
dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan
yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Tujuan utama
promosi adalah menginformasikan,
mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran
tentang pemasaran dan bauran pemasaran.
Dengan memperhatikan hal diatas maka dibutuhkan persiapan
ataupun sarana promosi agar apa yang diinginkan perusahaan dapat
memenuhi sasaran dan efisien.
Sarana promosi dapat berupa :
a. Iklan
17
Semua bentuk penyajian non personal, promosi ide – ide,
promosi barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu
yang dibayar.
b. Promosi Penjualan
Insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan
suatu produk atau jasa.
c. Publisitas
Suatu stimuli non personal terhadap permintaan suatu produk jasa
atau unit dagang dengan menyebarkan berita – berita komersial yang
penting mengenai kebutuhan akan produk tertentu disuatu
media yang disebarluaskan atau menghasilkan suatu sosok kehadiran
yang menarik mengenai produk itu di radio, televisi, atau panggung
yang tidak dibayar oleh pihak sponsor.
d. Penjualan Pribadi
Penyajian lisan dalam suatu pembicaran dengan satu atau
beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan.
4. Distribusi
Saluran distribusi sering disebut saluran perdagangan atau
saluran pemasaran. Menurut Dharmmesta dan Irawan (2008 : 285)
saluran merupakan suatu struktur unit organisasi dalam perusahaan
dan luar perusahaan yang terdiri atas agen, dealer, pedagang besar, dan
pengecer melalui nama sebuah komoditi produk atau jasa dipasarkan.
18
Perantara pemasaran merupakan lembaga atau individu – individu
yang menjalankan kegiatan khusus dibidang distribusi, yaitu perantara
pedagang dan perantara agen. Alasan utama perusahaan menggunakan
perantara adalah untuk membantu meningkatkan efisiensi distribusi.
2.1.4 Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang
pula strategi yang harus dijalankan perusahaan, khususnya dibidang
pemasaran. Untuk itu perusahaan perlu memahami atau mempelajari
perilaku konsumen dalam hubungannya dengan pembelian yang
dilakukan oleh konsumen tersebut. Dalam menentukan jenis produk
atau jasa, konsumen selalu mempertimbangkan tentang produk atau
jasa apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal dengan perilaku konsumen.
Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan –
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan
dan mempergunakan barang – barang dan jasa – jasa tersebut
didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penentuan kegiatan kegiatan tersebut. Hubungannya dengan keputusan
pembelian suatu produk atau jasa, pemahaman mengenai perilaku
konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan seperti apa (what) yang
dibeli, dimana membeli (where),
19
bagaimana kebiasaan (how often) membeli dan dalam keadaan apa
(under what condition) barang – barang dan jasa – jasa dibeli.
Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran perlu didukung
pemahaman yang baik mengenai perilaku konsumen, karena dengan
memahami perilaku konsumen perusahaan dapat merancang apa saja
yang diinginkan konsumen.
2. Model Perilaku Konsumen
Model perilaku konsumen yang dikemukakan Kotler (2009)
menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain
dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh
rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan
promosi. Variabel – variabel diatas saling mempengaruhi proses
keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian
yang didasarkan pada pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur,
waktu pembelian, jumlah pembelian
20
Gambar 2.1.4
Model Perilaku Konsumen Menurut Kotler
Sumber : Kotler (2009)
Model lain yang dapat disajikan adalah model perilaku konsumen
yang dikembangkan oleh Assael (2007) seperti yang disajikan dalam gambar
2.1.4
Rangsangan
Pemasaran
Produk
Harga
Tempat
Promosi
Rangsangan
Lain
Ekonomi
Teknologi
Politik
Budaya
Karakteristik
Pembeli
Budaya
Sosial
Pribadi
Psikologis
Proses Keputusan
Membeli
Pengenalan
Masalah
Pencarian informasi
Evaluasi
Keputusan
Perilaku pasca
Pembelian
Keputusan
Pembeli
Pilihan produk
Pilihan merek
Pilihan penyalur
Waktu pembelian
Jumlah
21
Gambar 2.1.4
Model Perilaku Konsumen Menurut Assael
\
Sumber : Assael (2007) dalam Sodik (2008)
Model perilaku konsumen yang dikembangkan Assael bahwa proses
keputusan konsumen dalam pembelian ditekankan pada tiga faktor yaitu :
a. Stimuli
Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan
pemprosesan informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi
dari periklanan, teman atau pengalaman sendiri.
b. Karakteristik Pribadi Konsumen
Karakteristik pribadi konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat serta
karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup).
c. Respon Konsumen
Umpan balik ke
konsumen
Konsumen
individual
Pengaruh
lingkungan
Pengambil
keputusan
Umpan balik kelingkungan
pengembangan strategi
Respon
konsumen
22
Respon konsumen adalah hasil akhir dari proses keputusan konsumen
dan suatu pertimbangan yang menyeluruh dari semua faktor diatas.
3. Persepsi Konsumen
Menurut Kotler (2009) persepsi adalah proses memilih, menata,
menafsir stimuli yang dilakukan seseorang agar mempunyai arti tertentu.
Stimuli adalah rangsangan fisik, visual dan komunikasi verbal dan non verbal
yang dapat mempengaruhi respon seseorang (Sodik, 2008). Assael (2007)
dalam Sodik (2008) menyebutkan bahwa persepsi terhadap suatu produk
melalui proses itu sendiri terkait dengan komponennya (kemasan, bagian
produk, bentuk) serta komunikasi yang ditunjukkan untuk mempengaruhi
perilaku konsumen yang mencerminkan produk melalui latar kata – kata,
gambar dan simbolisasi atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan
produk (harga, tempat, penjualan,dampak dari negara pejualan). Informasi
yang diperoleh dan diproses konsumen akan membentuk preferensi (pilihan)
seseorang terhadap suatu obyek. Preferensi akan membentuk sikap konsumen
terhadap suatu obyek,yang pada gilirannya akan sikap ini seringkali secara
langsung akan mempengaruhi apakah konsumen akan membeli suatu produk
atau tidak.
4. Implikasi Perilaku Konsumen Pada Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran terdiri atas unsur – unsur pemasaran yang terpadu
yang selalu berkembang sejalan dengan gerak perusahaan dan perubahan –
perubahan lingkungan pemasarannya serta perubahan perilaku konsumen. Hal
23
ini disebabkan karena strategi pemasaran menyangkut dua kegiatan
pemasaran yang pokok yaitu : pemilihan pasar – pasar yang akan dijadikan
sasaran pemasaran dan merumuskan danmenyusun suatu kombinasi yang
dapat tepat dari bauran pemasaran, agar kebutuhan para konsumen dapat
dipenuhi secara memuaskan.
5. Model Strategi Pemasaran
Kotler (2011) dalam Setiawan (2009) mengungkapkan bahwa
berbagai teori tentang proses manajemen pemasaran, perilaku
pengambilan keputusan dan organisasi perilaku konsumen dapat dibuat model
strategi pemasaran. Sebagai inti dari model ini adalah perilaku pembelian.
Perilaku pembelian dipengaruhi oleh tiga hal yaitu perbedaan individu,
kondisi lingkungan dan usaha pemasaran (marketing mix). Untuk mencapai
keberhasilan pemasaran perusahaan perlu menyusun kebijakan pemasaran
yang tepat sesuai dengan sasaran. Marketing mix (bauran pemasaran)
merupakan strategi pemasaran yang terdiri dari empat variabel yakni : produk,
harga, promosi dan distribusi. Mengingat keinginan konsumen yang selalu
berubah, perusahaan dapat mengembangkan variabel – variabel bauran
pemasaran sesuai dengan keinginan konsumen potensial. Sehingga dengan
demikian usaha pemasaran tidak hanya bertumpu pada 4P saja tetapi dapat
dikembangkan menjadi 7P. Seperti yang dikemukakan oleh Zeithaml & Bitner
(2006) dalam Setiawan (2007) bahwa elemen marketing mix (bauran
pemasaran) dapat dikembangkan menjadi 7P yaitu produk (product), harga
24
(price), tempat (place), promosi (promotion), kondisi fisik (physical
evidence), proses (process) dan orang (people).
Berdasarkan elemen marketing mix dalam penelitian ini menggunakan tiga
elemen marketing mix yaitu kualitas produk, promosi dan desain.
a. Kualitas Produk
Aaker (2008) dalam Sodik (2009), mencatat ada delapan dimensi dari
kualitas produk yaitu : performance (kinerja), feature (bagian – bagian
tambahan dan produk), realibility (kehandalan), conformance (kesesuaian
karakteristik operasi produk – produk dengan spesifikasi tertentu atau tidak
ada cacat produk), durability (ketahanan), service ability (pelayanan), estetika
dan perceiced quality (kesan kualitas).
b. Promosi
Promosi yaitu salah satu elemen bauran pemasaran yang diupayakan
perusahaan melalui kegiatan periklanan, promosi penjualan, personal selling,
atau publisitas Swastha dan Irawan (2007 : 349).
c. Desain
Masalah desain dari suatu produk telah menjadi salah satu factor yang
perlu mendapatkan perhatian serius dari manajemen khususnya team
pengembangan produk baru, karena sasaran konsumen yang dituju tidak
sedikit yang mulai mempersoalkan masalah desain suatu produk yang mampu
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini penampilan dan
fungsi suatu produk dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
25
6. Keputusan Pembelian
Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh yang
mendasari seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk
atau merek. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali
diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar
dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari
lingkungan yang lain. Rangsangan tersebut kemudian diproses (diolah) dalam
diri, sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil
keputusan pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan
untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya
adalah motivasi konsumen untuk membeli. Menurut Schiffman dan Kanuk
(2007) dalam Albari (2008) menyatakan bahwa motivasi sebagai kekuatan
dorongan dari dalam diri individu yang memaksa mereka untuk melakukan
tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek
tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai produk
tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk
menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah
untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau
merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak.
Sejalan dengan hal tersebut keputusan pembelian dalam penelitian ini
secara kontektual dapat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu motivasi
konsumen untuk membeli. Secara kondisional maka kondisi yang terjadi
26
berkaitan dengan produk Yamaha NMAX yang dapat dicerminkan dari atribut
produk yaitu kualitas produk, promosi dan desain.
2.1.5 Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai
berikut :
1. Faktor – Faktor Kebudayaan
a. Budaya
Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang
paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar
diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari.
b. Sub Budaya
Sub budaya mempunyai kelompok–kelompok sub budaya yang
lebih kecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk
perilaku anggotanya. Ada empat macam sub budaya yaitu kelompok
kebangsaan,kelompok keagamaan, kelompok ras dan wilayah geografis.
c. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah kelompok dalam masyarakat, dimana setiap
kelompok cenderung memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama.
2. Faktor – Faktor Sosial
a. Kelompok Referensi
Kelompok referensi adalah kelompok – kelompok yang memberikan
pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
27
b. Keluarga
Anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap
perilaku pembeli.
c. Peranan dan Status
Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan dalam
pengertian peranan dan status. Setiap peranan membawa satu status yang
mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakatnya.
3. Faktor – Faktor Pribadi
a. Usia dan Tahap Daur Hidup
Pembelian seseorang terhadap barang dan jasa akan berubah – ubah
selama hidupnya. Demikian halnya dengan selera seseorang berhubungan
dengan usianya.
b. Pekerjaan
Dengan adanya kelompok – kelompok pekerjaan, perusahaan dapat
memproduksi produk sesuai dengan kebutuhan kelompok pekerjaan tertentu.
c. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang dapat dilihat dari tingkat pendapatan
yang dapat berpengaruh terhadap pilihan produk.
d. Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang turut
menentukan perilaku pembelian.
e. Kepribadian dan Konsep Diri
28
Kepribadian adalah ciri – ciri psikologis yang membedakan setiap
orang sedangkan konsep diri lebih kearah citra diri.
4. Faktor – Faktor Psikologis
a. Motivasi
Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk
mengarah seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhan itu.
b. Persepsi
Seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu perbuatan
bagaimana seseorang yang termotivasi berbuat sesuatu adalah dipengaruhi
oleh persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya.
c. Belajar
Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang
individu yang bersumber dari pengalaman. Kebanyakan perilaku manusia
diperoleh dengan mempelajarinya.
d. Kepercayaan dan Sikap
Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan
sikap selanjutnya mempengaruhi tingkah laku pembelian.
2.2 Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir dalam penelitian ini merupakan pengembangan dari
model perilaku konsumen Kotler dan Assael yang dapat digambarkan seperti
bagan berikut :
29
Gambar 2.2
Model Penelitian Kerangka Berfikir
Proses keputusan konsumen dalam pembelian produk sepeda motor
Yamaha NMAX dapat dipengaruhi oleh persepsi konsumen (proses penilaian
konsumen terhadap stimuli) dan stimuli (kualitas produk, promosi, desain).
Kedua faktor ini saling berhubungan sehingga akan membentuk suatu pilihan
terhadap produk yang dipilih. Pilihan tersebut akan mempengaruhi sikap yang
pada gilirannya akan mempengaruhi perilaku yaitu niat membeli suatu produk
atau tidak. Keputusan konsumen setelah pembelian akan menghasilkan suatu
respon yang positif atau negative yang pada gilirannya akan menentukan
kepuasan atau ketidakpuasan.
Merek berkaitan dengan kualitas produk, karena merek sukses yang
diyakini seseorang umumnya diimbangi dengan kualitas. Untuk itu kualitas
produk dalam penelitian ini diduga mempunyai pengaruh dominan terhadap
keputusan pembelian.
Kualitas Produk
Promosi
Desain
Keputusan Pembelian
30
2.3 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Diduga kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX pada masyarakat Batam
2. Diduga promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
produk sepeda motor Yamaha NMAX pada masyarakat Batam.
3. Diduga desain berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
produk sepeda motor Yamaha NMAX pada masyarakat Batam.
4. Diduga secara bersama - sama kualitas produk, promosi, dan desain
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk sepeda
motor Yamaha NMAX pada masyarakat Batam.
5. Diduga kualitas produk mempunyai pengaruh paling dominan terhadap
keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX pada
masyarakat Batam.
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
a Populasi
Pengertian populasi menurut Sugiyono (2007:57), yaitu: “Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen pengguna
sepeda motor Yamaha NMAX di Batam.
b Sample
Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 100 sampel
dengan pertimbangan bahwa jumlah tersebut sudah melebihi jumlah sampel
minimal dalam penelitian (n = 30). Teknik pengambilan sampel menggunakan
metode Accidental Quota Sampling (kuswanto dedy 2012) yaitu teknik
pengambilan sampel yang dapat dilakukan sewaktu – waktu sampai jumlah
sampel (quota) yang diinginkan terpenuhi.
32
3.2 Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan data yang bersumber dari data primer
yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden dan data sekunder
data penduduk kota Batam.
3.2.1 Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Penelitian
Dari jenis penelitian yang digunakan dengan metode penelitian
eksplanatory yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan
variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel
dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2007:57).
2. Sumber Data
Sumber data adalah informasi yang memiliki arti bagi
penggunanya. Data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data
sekunder. Sedangkan dari data yang digunakan untuk menyusun
skripsi ini menggunakan sumber data antara lain:
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri
oleh suatu organisasi atau perseorangan langsung dari obyeknya. Data
ini berupa informasi yang diperoleh melalui keterangan dari karyawan,
yang berupa pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner atau
wawancara maupun pengamatan langsung dengan responden
33
mengenai produk, promosi dan desain terhadap keputusan pembelian
Yamaha NMAX.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari organisasi atau
perorangan yang berupa literatur seperti majalah, surat kabar, buku-
buku referensi, artikel, jurnal, website maupun keterangan dari kantor
yang ada hubungannya dalam penelitian tersebut dan kaitannya
dengan kualitas produk, promosi dan desain. Misalnya, dengan
koordinasi di bagaian kepegawaian sehingga telah diperoleh data
tentang perusahaan dan data awal pendukung berkaitan tentang
produk, promosi dan desain terhadap keputusan pembelian pada
konsumen sepeda motor Yamaha NMAX.
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu cara pengambilan data
atau informasi dalam suatu penelitian. Adapun metode dalam
pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa
cara :
a. Kuesioner
Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan
secara tertulis guna memperoleh tentang tanggapan konsumen
terhadap kualitas Produk, Promosi dan Desain Yamaha NMAX yang
telah dilakukan oleh konsumen.
34
b. Pustaka
Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan menghimpun informasi melalui literature-literature, dan
kajian-kajian penelitian terdahulu yang relevan.
3.3 Variabel Penelitian
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berasal dari kuesioner dengan
pengukuran data ordinal. Pengukuran data ordinal (ordinal scale) akan menunjukkan
data sesuai dengan sebuah orde atau urutan tertentu (Ferdinand, 2006:261).
Sedangkan tipe skala ordinal yang digunakan yaitu sematic scale yaitu respons
terhadap sebuah stimuli yang disajikan dalam bentuk kategori sematik, yang
menyatakan sebuah tingkatan sifat atau keterangan tertentu (Ferdinand, 2006:261).
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban responden diberi skor
sebagai berikut:
Tabel 3.3
Pemberian Skor
Pilihan jawaban Kode Skor
Sangat Tidak Setuju STS 1
Tidak Setuju TS 2
Netral N 3
Setuju S 4
Sangat Setuju SS 5
35
Semakin besar jumlah nilai yang diberikan responden untuk tiap
faktor, menunjukan bahwa faktor tersebut semakin berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian.
Defenisi Operasional dan Cara Pengukurannya
1. Kualitas Produk
Ukuran relatif suatu barang atau jasa yang dapat memberikan gambaran
mengenai seberapa jauh tingkat keunggulan suatu produk mampu
memenuhi keinginan pelanggan.
Variabel ini diukur dengan menggunakan beberapa dimensi kualitas
produk yang dikembangkan oleh Aaker (2007) yaitu kesan kualitas,
kehandalan (Reability) dan ketahanan (Durability).
2. Promosi
Promosi adalah upaya perusahaan untuk menginformasikan,
mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan tentang
perusahaan.
Variabel ini diukur dengan menggunakan beberapa dimensi promosi yang
dikembangkan oleh Dharmmesta dan Irawan (2007) yaitu periklanan,
promosi penjualan melalui potongan harga dan personal selling.
3. Desain
Desain adalah salah satu pertimbangan oleh konsumen yang meliputi
bentuk, model dan warna, desain yang semakin menarik akan semakin
36
membuat konsumen tertarik pada produk tersebut.
Variabel ini diukur dengan menggunakan warna, striping, bentuk atau
model.
4. Keputusan pembelian
Keputusan yang diambil konsumen untuk melakukan pembelian suatu
produk.
Variabel ini diukur berdasarkan motivasi konsumen untuk membeli
terhadap rangsangan perusahaan yang dapat dicerminkan dari atribut
produk atau merek yaitu kualitas produk, promosi dan desain. Schiffman
dan Kamik (2008).
3.4 Metode Analisis Data
3.4.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengukuran validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan coefficient corelation pearson yaitu dengan menghitung
korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor
(Ghozali, 2005).
37
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one
shot (pengukuran sekali saja). Disini pengukuran hanya dilakukan
dengan pertanyaan lain atau menguur korelasi antar jawaban
pertanyaan. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Numally, 1967 dalam
Ghozali, 2005).
3.4.2. Uji Asumsi Klasik
Pengujian Asumsi Klasik dilakukan untuk mengetahui apakah
data mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan setelah
melakukan analisa Regresi dan Koefisien Determinasi. Uji Asumsi
Klasik terdiri dari:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel dependen dan independen keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan
uji Kolmogorov- Smirnov, dengan uji ini dapat diketahui data yang
38
digunakan berdistribusi normal atau tidak. Apabila Sign t hitung >
0.05, maka data tersebut berdistribusi normal dan begitu juga
sebaliknya (Santoso, 2007).
b. Uji Multikolinieritas.
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah
antara variabel bebas terjadi multikolinieritas atau tidak. Uji yang
digunakan dengan teknik korelasi product moment. Interpretasinya
adalah jika harga interkorelasi antar varibel bebas lebih dari atau sama
dengan 0,800 berarti antar variabel tersebut terjadi multikolinieritas,
demikian juga sebaliknya. Ada beberapa metode lain selain metode
diatas yaitu dengan melihat nilai VIF ( Varian Inflation Factor ) dan
Tolerance pada proses regresi biasa, jika keduanya mendekati 1 atau
besaran VIF kurang dari 10 maka model tidak terkena
multikolonieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian atau residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Model yang dapat digunakan
untuk menguji dengan gejala glejser. Untuk mendeteksi gejala uji
heteroskedastisitas, maka dibuat persamaan regresi dengan asumsi
tidak ada heteroskedastisitas kemudian menentukan nilai absolut
residual, selanjutnya meregresikan nilai absolut residual diperoleh
39
sebagai variabel dependen serta dilakukan regresi dari variabel
independen. Nilai t hitung absolut terletak diantara + t tabel dengan df
(n-k-1) dan tingkat signifikan 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas
(Santoso, 2007).
3.4.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kualitas produk, promosi, dan desain terhadap keputusan
pembelian.
Persamaan regresi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
Y= α + β 1X1 +β 2 X2 + β 3X3 + e
Keterangan:
Y = keputusan pembelian
X1 = kualitas produk
X2 = promosi
X3 = desain
α = konstanta
β 1 = koefisien regresi variabel kualitas produk
β 2 = koefisien regresi variabel promosi
β 3 = koefisien regresi variabel desain
e = pengganggu (error)
40
3.5 Pengujian Hipotesis
3.5.1 Uji Statistik
a. Uji t
Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-
masing variabel independen terhadap variable dependen. Langkah-
langkah pengujian adalah sebagai berikut:
1. Menetukan Hipotesis Nihil dan Hipotesis Alternatif
Ho : β = 0, artinya variabel kualitas produk, promosi, dan
desain secara parsial tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Ha : β # 0, artinya variabel kualitas produk, promosi, dan desain
secara parsial berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian.
2. Level Of Significance α = 0,05
Derajat kebebasan (dk) : n-1-k
t tabel = t (α/2;n-1-k)
3. Kriteria dan aturan pengujian
Ho diterima apabila = -t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak apabila = t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel
4. Penghitungan nilai t
b : koefisien regresi
β : koefisien regresi parameter
41
5. Kesimpulan
Membandingkan antara t hitung dengan t tabel, maka dapat
ditentukan apakah Ho ditolak atau diterima.
b. Uji F
Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-
sama variabel independen terhadap variabel dependen. Langkah-
langkah pengujian:
1) Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternatif
Ho;β1=β2=β3=0, artinya variabel kualitas produk, promosi,
dan desain secara simultan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian
Ha:β1≠β2≠β3>0, artinya variabel kualitas produk, promosi,
dan desain secara simultan berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian.
2) Level of significance α = 0,05
Derajat kebebasan (dk) : k; n-1-k
Nilai F tabel : F 0,05 ;(k);(n-1-k)
3) Kriteria dan aturan pengujian
Fα; k; n-1-k
Ho diterima apabila F hitung ≤ F tabel
Ho ditolak apabila F hitung > F table
42
4) Perhitungan nilai F
F hitung = JKR/ k
JKS n − k −1
Dimana :
JKR : jumlah kuadrat regresi
JKS : jumlah kuadrat sisa
n : jumlah sampel
k : banyaknya variabel bebas
5) Kesimpulan
Membandingkan antara F hitung dengan F tabel, maka dapat
ditentukan apabila Ho ditolak atau diterima.
3.5.2. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R²) bertujuan mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dalam
penelitian ini perhitungan koefisien determinasi untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan variabel - variabel bebas (kualitas produk,
promosi, dan desain) dalam menjelaskan variabel terikat (keputusan
pembelian).