PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, PRODUK DAN …repository.uinjambi.ac.id/6146/1/watermak...

117
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, PRODUK DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA KOPI PEDALAMAN JAMBI SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ekonomi Syariah SRI WAHYUNI NIM : EES 160629 PEMBIMBING : Dr. Novi Mubyarto, SE.,ME Efni Anita, S.E.,M.E.Sy PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, PRODUK DAN …repository.uinjambi.ac.id/6146/1/watermak...

  • PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, PRODUK DAN

    LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

    PADA KOPI PEDALAMAN JAMBI

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata

    Satu (S1) Ekonomi Syariah

    SRI WAHYUNI

    NIM : EES 160629

    PEMBIMBING :

    Dr. Novi Mubyarto, SE.,ME

    Efni Anita, S.E.,M.E.Sy

    PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

    2020

  • i

  • ii

  • iii

  • iv

    MOTTO

    Artinya:

    Dan makanlah yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekinya kepadamu,

    Dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.1

    1 QS. Al-Maidah ayat 88

  • v

    PERSEMBAHAN

    Bismillahirrahmannirrahim

    Alhamdulillah puji syukur kehadiratan Allah SWT atas taburan cinta dan

    kasih saying-Nya yang telah memberiku kekuatan, membekaliku dengan ilmu

    pengetahuan serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia Allah SWT

    akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan

    kepada Rasulullah SAW, semoga kelak Rasulullah memberikan safaatnya padaku.

    Skripsi ini kupersembahkan teruntuk kedua orang tuaku tersayang dan tercinta

    ibu (Sumarni) dan ayah (Jasmin). Sebagai tanda bakti, hormat dan terimakasih yang

    tiada terhingga karena telah membesarkanku, mendidikku membimbingku,

    menjagaku, dan mendoakanku dengan setulus hati serta memberikan motivasi dan

    dukungan secara moril maupun materil sehingga dapat menempuh sekaligus

    menyelesaikan masa studi di UIN STS Jambi. Untuk siraman kasih dan sayang ibu

    dan ayahku yang tiada terhingga dan tidak mungkin dapat kubalas. Semoga ini

    menjadi langkah awal untuk membuat ibu dan ayah bahagia serta bangga.

    Terimakasih juga untuk keluarga besarku dan kakakku tersayang (Marji) dan istri

    (Dinda) juga untuk adikku tersayang (Nayla Syafia) beserta keponakanku (Zidan

    dan Dirgham). Terimakasih untuk seluruh keluargaku yang telah memberikan

    semangat dan menjadi kebanggaanku untuk menjadi contoh dan manusia yang lebih

    baik, penyemangatku dalam menyelesaikan skripsi ini.

  • vi

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh kualitas pelayanan, harga dan

    produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada Kopi Pedalaman Kota Jambi.

    Sebagai tujuan di antaranya untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap

    keputusan pembelian Kopi Pedalaman. Untuk mengetahui juga pengaruh harga

    terhadap keputusan pembelian Kopi Pedalaman. Dan yang terakhir untuk mengetahui

    apakah terdapat pengaruh produk terhadap keputusan pembelian konsumen Kopi

    Pedalaman Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif

    dengan metode pengumpulan data melalui angket (kuesioner) dan dokumentasi.

    Populasi pada penelitian ini adalah seluruh konsumen Kopi Pedalaman, dan sampel

    sebagai responden penelitian akan di ambil menggunakan teknik non probality

    sampling dengan rumus slovin dalam rao purba yaitu 100 konsumen yang lebih dari

    dua kali mengunjungi Kopi Pedalaman yang ditemui selama sebulan penelitian. Data

    yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisa menggunakan analisis regresi linier

    berganda dengan perogram SPSS 17.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai f hitung sebesar 7,441 lebih besar

    dari f tabel 1,985 yang berarti secara simultan terdapat pengaruh pada keputusan

    pembelian (X1) harga (X2), prodek (X3) dan lokasi (X4) terhadap keputusan

    pembelian konsumen pada Kopi Pedalaman Kota Jambi. Secara parsial terlihat bahwa

    semua variabel bebas berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Adapun

    pada Kopi Pedalaman Kota Jambi, hasil uji t dari keputusan pembelian (X1) sebesar -

    1,631 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,985, harga (X2) sebesar 2,252 lebih besar dari

    nilai t tabel 1,985, dan nilai produk (X3) yakni 2,116 besar dari 1,985 dan lokasi (X4)

    3,515 lebih besar dari t tabel sebanyak 1,985. Maka dapat disimpulkan bahwa

    variabel dependen pada penelitian ini kecuali kualitas pelayanan berpengaruh secara

    parsial terhadap keputusan pembelian Kopi Pedalaman Kota Jambi. Sedangkan dari

    penelitian diperoleh lokasi (X4) sebagai variabel dominan yang mana koefisien

    regresi dari lokasi (X4) yaitu 0,317 lebih dominan daripada variabel lain seperti

    variabel keputusan pembelian (X1) sebesar -o,215, variabel harga (X2) sebesar 0,206

    dan variabel produk (X3) sebesar 0,188.

    Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Harga, Produk, Lokasi dan Keputusan Pembelian.

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahirabbil’alamin puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

    Allah SWT. Yang mana dalam menyelesaikan skripsi ini penulis selalu diberikan

    kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

    Disamping itu, tak lupa pula sholawat serta salam penulis sampaikan kepada

    junjungan nabi besar Muhammad SAW. Yang telah mengajarkan suri tauladan, yang

    mana telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman modern. Sehingga penulis

    dapat menyelesaikan skripsi ini, yang diberi judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan,

    Harga, Produk dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian oleh Konsumen

    pada Kopi Pedalaman Kota Jambi”.

    Kemudian dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis akui tidak sedikit

    hambatan dan rintangan yang penulis lalui baik dalam mengumpulkan data maupun

    dalam penyusunannya. Namun skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh

    karena itu, hal yang pantas penulis ucakan adalah kata terimakasih kepada semua

    pihak yang turut membantu menyelesaikan skripsi ini, terutama sekali kepada yang

    terhormat :

    1. Bapak Dr. A. A. Miftah, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam UIN STS Jambi.

    2. Ibu Dr. Rafidah, SE.,M.EI selaku Wakil Dwkan I Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam UIN STS Jambi.

    3. Bapak, Dr. Novi Mubyarto, ME selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam UIN STS Jambi.

  • viii

    4. Bapak Dr. Sucipto, MA, selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam UIN STS Jambi.

    5. Bapak Ambok Pangiuk, S. Ag., M.Si dan Bapak Yunus, M., Si, selaku Ketua

    dan Skretaris Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    UIN STS Jambi.

    6. Bapak, Dr. Novi Mubyarto, SE.,ME selaku pembimbing I

    7. Ibu Efni Anita, S.E.,M.E.Sy selaku pembimbing II

    8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonimi dan Bisnis Islam

    9. Bapak dan Ibu Karyawan/Karyawati di lingkungan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam UIN STS Jambi

    10. Dan semua yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung maupun

    tidak langsung.

    Disamping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

    Oleh karenanya diharapkan pada semua pihak untuk dapat memberikan konstribusi

    pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita memohon ampuan

    Nya, dan kepada manusia kita memohon maafnya. Semoga amal kebaikan kita dinilai

    seimbang oleh Allah SWT.

    Jambi, 11 September 2020

    Penulis

    Sri Wahyuni

    EES.160629

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL

    MOTTO............................................................................................................ i

    PERSEMBAHAN ............................................................................................ ii

    ABSTRAK ....................................................................................................... iii

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

    DAFTAR ISI .................................................................................................... vi

    DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ................................................................ ix

    BAB 1 PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ............................................................................ 1

    B. Rumusan Masalah ....................................................................... 11

    C. Batasan Masalah ........................................................................ 11

    D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 12

    E. Manfaat penelitian ...................................................................... 12

    F. Kerangka teori ............................................................................. 13

    G. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 27

    H. Kerangka Pemikiran ................................................................... 29

    I. Hipotesis ..................................................................................... 31

    BAB II METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan Penelitian ................................................................... 32

    B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 34

    C. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 34

    D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 35

    E. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 38

    F. Teknik Pengelolaan Data .............................................................. 40

  • x

    G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 41

    H. Definisi Operasional Variabel ....................................................... 48

    I. Sistematika Penelitian ................................................................... 51

    BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    A. Sejarah Singkat Kopi Pedalaman .................................................. 52

    B. Visi dan Misi Kopi Pedalaman...................................................... 53

    C. Struktur Organisasi ........................................................................ 53

    D. Sasaran Perusahaan ....................................................................... 54

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN

    A. Hasil penelitian

    1. Karakteristik Responden ........................................................ 56

    2. Metode Analisis Data ............................................................. 58

    B. Pembahasan Penelitian

    1. Kualitas Pelayanan Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian

    ................................................................................................ 74

    2. Harga Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian ............ 74

    3. Produk Berpengaruh Terhadap Keputusan pembelian ........... 74

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan.................................................................................... 76

    B. Saran .............................................................................................. 76

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 : Daftar Harga Kopi Pedalaman Kota Jambi

    Tabel 1.2 : Jumlah pengunjung Kopi Pedalaman tahun 2018-2019

    Tabel 1.3 : Jumlah pengunjung Goressan Caffe 2019

    Tabel 1.4 : Daftar harga Goressan Caffe

    Tabel 1.3 : Tinjauan pustaka

    Tabel 2.1 : Jumlah pengunjung Kopi Pedalaman tahun 2018-2019

    Tabel 2.2 : Jawaban pertanyaan kuisioner

    Tabel 2.3 : Definisi operasional variabel

    Tabel 4.1 : Karakteristik responden berdsarkan usia

    Tabel 4.2 : Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

    Tabel 4.3 : Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

    Tabel 4.4 : Karakteristik responden berdasarkan banyaknya kunjungan

    Tabel 4.5 : Uji Validitas

    Tabel 4.6 : Uji Reabilitas

    Tabel 4.7 : Uji Normalitas

    Tabel 4.8 : Uji Multikolineritas

    Tabel 4.9 : Uji Heterokedastisitas

    Tabel 4.10 : Analisis regresi linear berganda

    Tabel 4.11 : Koefisien determinasi

    Tabel 4.12 : Uji T

  • xii

    Tabel 4.13 : Uji F

    Tabel 4.14 : Uji R atau uji determinasi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 : Peran penting harga dalam pertukaran pemasaran

    Gambar 1.2 : Kerangka berfikir

    Gambar 3.1 : Struktur organisasi Kopi Pedalaman

    Gambar 4.1 : Uji Normalitas

    Gambar 4.2 : Uji Heterokedastisitas

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pada masa kini, banyak terjadi kemajuan dalam berbagai bidang baik

    dalam hal teknologi maupun dalam hal makanan. Banyak tempat-tempat

    kekinian yang baru buka terutama usaha dalam menjual kedai kopi. Semakin

    banyak kedai kopi yang baru buka, maka terjadi persaingan antar cefe.

    Perkembangan jaman saat ini juga membuat masyarakat cenderung

    lebih memiliki kesibukan dan mobilitas yang tinggi. Mereka umumnya lebih

    sering menghabiskan waktu di luar rumah. Karena alasan kepraktisan dan

    kenyamanan, mereka biasanya sering mengunjungi tempat-tempat makan

    untuk berkumpul bersama keluarga dan teman, bertemu klien, atau hanya

    sekedar untuk bersantai ditengah kesibukan mereka. Cafe merupakan salah

    satu tempat yang banyak dipilih. Cafe dinilai tidak hanya menawarkan

    makanan dan minuman saja, tetapi juga menawarkan fasilitas yang dapat

    memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya. Tidak heran bila para

    pengunjung Cafe bisa menghabiskan waktu berjam-jam berada di sana. Selain

    terlibat perbincangan santai, sebagian pengunjung juga menggunakan Cafe

    sebagai tempat menyelesaikan tugas atau pekerjaan.

    Café berasal dari bahasa Perancis yang berarti minuman kopi. Namun

    seiring perkembangannya, cafe tidak hanya sebuah kedai yang menjual

  • 2

    minuman kopi saja tetapi juga menjual beraneka macam makanan dan

    minuman. Keberadaan café seolah sudah menjamur dan dapat ditemui

    dimana-mana dengan berbagai konsep seperti cafe bergaya rumahan, bergaya

    klasik hingga bergaya modern. Makanan dan minuman yang ditawarkan pun

    beragam dari mulai aneka dessert, makanan ringan, makanan utama dan

    tentu saja berbagai macam olahan minuman yang sebagian besar berbahan

    dasar kopi.

    Lingkungan bisnis saat ini berkembang dengan sangat cepat, dan

    diperlukan adanya system manajemen yang efektif dan efisien yang dapat

    menyesuaikan diri dengan perubahan, baik yang sedang dan telah terjadi

    dengan cepat, tepat dan terarah serta biaya yang murah. Dalam

    perkembangannya, kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu bisnis

    tidak hanya ditentukan dari pengelolaan uang, namun juga ditentukan

    bagaimana suatu bisnis tersebut sanggup memenuhi apa yang diinginkan

    konsumen, karena permintaan konsumen beraneka ragam dan berubah ubah.

    Banyak hal yang dapat mempengaruhi maju mundurnya usaha

    dibidang jasa, salah satunya adalah bagaimana mereka dapat menarik minat

    konsumen dan mempertahankan mereka dengan cara memberikan kualitas

    pelayanan terbaik agar para konsumen puas terhadap layanan yang diberikan.

    Dalam persaingan bisnis sekarang ini, layanan merupakan hal yang paling

    penting bagi perusahaan untuk strategi diferensiasikan ketika mereka menjual

    produk yang sama. Kualitas pelayanan berpusat pada pemenuhan kebutuhan

  • 3

    dan keinginan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan

    konsumen. Salah satu cara agar masyarakat puas akan pelayanan yang

    diberikan, pihak penyedia jasa atau café menyediakan apa yang dibutuhkan

    konsumen serta dengan fasilitas yang lengkap. Fasilitas yang dimaksud disini

    yaitu berupa toilet yang bersih dan nyaman dan juga tempat ibadah atau

    mushola agar jika mereka menghabiskan cukup banyak waktu di café tersebut

    mereka akan semakin nyaman dan dapat beribadah agar tidak perlu repot-

    repot keluar café hanya untuk beribadah.

    Disadari atau tidak, kebutuhan manusia tidak bisa terlepas dari

    pangan. Terdapat dua jenis makanan yang ada, seperti makanan berat dan

    makanan ringan. Tidak banyak juga dari sebagian konsumen memilih untuk

    memiliki selera jenis makanan masing-masing. Keputusan konsumen dalam

    memilih dan menggunakan produk berhubungan dengan keputusan

    pembelian.

    Adapun faktor -faktor yang dapat mendorong kepuasan konsumen

    menurut Daryanto dan Setyobudi dalam Rina Sukmawati yaitu kualitas

    produk, harga, kualitas pelayanan, faktor emosional, budaya dan kemudahan.

    Diharapkan para pemilik usaha khususnya dalam bidang kuliner benar – benar

    memperhatikan faktor pendorong kepuasan tersebut. Hal ini akan

    menciptakan kepuasan bagi konsumen setelah mengkonsumsi barang atau jasa

    suatu perusahaan. Kualitas produk menjadi faktor penentu perusahaan,

  • 4

    terutama bisnis kuliner dalam menciptakan kepuasan konsumen setelah

    melakukan pembelian atau pemakaian suatu produk.

    Sejalan dengan berkembangnya dunia usaha, khususnya disektor usaha

    kuliner yang semakin banyak di berbagai kota besar, salah satunya Kota

    Jambi. Usaha kuliner baik itu restoran maupun café, terus menjamur karena

    terdapat banyak peluang. Pada saat ini terdapat warung - warung kopi, mulai

    dari kedai pinggir jalan hingga kafe sekelas Starbucks. Salah satu contoh kafe

    Kopi Pedalaman yang terletak cukup jauh dari jalan utama yang berada di Jl.

    Selamet Riadi RT.20 Kel. Legok, Kec. Telanai Pura. Dengan lokasinya yang

    cukup jauh dari jalan utama membuat suasananya terasa lebih tenang dan

    santai bagi konsumennya serta menyuguhkan pemandangan danau sipin.

    Walaupun lokasi dari Kopi Pedalaman itu sendiri cukup jauh atau tidak

    strategis dari jalan utama, namun pengunjung yang datang ke Kopi Pedalaman

    cukup ramai. Dan dengan adanya menu yang bervariasi pada Kopi

    Pedalaman, semakin menarik minat beli konsumen.

    Dilihat saat ini banyak tempat anak muda menghabiskan waktu

    mereka di mall ataupun café. Seperti halnya di Kopi Pedalaman banyak

    mahasiswa menghabiskan waktunya disana untuk sekedar kumpul Bersama

    teman, membahas seputar kampus dan lainnya. Bukan hanya kalangan muda

    yang suka pergi ke kafe atau tempat nongkrong akan tetapi semua kalangan

    memilih kafe sebagai tempat menghabiskan waktu, dengan pelayanan yang

    ramah dan mengerti kemauan konsumen membuat pengunjung betah disana

  • 5

    dan juga tempatnya yang nyaman untuk berkumpul. Dengan harga yang

    ditawarkan tidak mahal, juga terdapat bermacam – macam menu ditawarkan

    di Kopi Pedalaman tersebut membuat konsumen kembali lagi berkunjung.

    Untuk saat ini merupakan hal yang wajar jika bertemu di kafe untuk

    berkumpul atau untuk menikmati hidangan yang dijual dikafe terutama bagi

    masyarakat perkotaan, hal tersebut merupakan hal yang wajar.

    Saat melakukan penelitan di Kopi Pedalaman, selain membagikan

    kuisioner saya juga melakukan wawancara secara langsung kepada tiga orang

    pengunjung, yang mana dalam wawancara tersebut mereka sudah lebih dari 2

    kali berkunjung ke Kopi Pedalaman.

    Menurut Sindy seorang karyawan swasta, salah satu yang kita

    wawancarai mengatakan bahwa kekurangan dari kopi pedalaman karena tidak

    ada live music. Dia berpendapat akan lebih bagus lagi jika ada live music

    supaya lebih kekinian seperti kafe-kafe lain. Jika membahas tentang

    pelayanannya, sudah baik karena pelayannya cepat tanggap. Dan suasananya

    sudah nyaman maka dengan adanya live music akan lebih nyaman lagi.

    Menurut Andy seorang mahasiswa, Kopi Pedalaman tempat yang

    nyaman untuk nongkrong bersama teman – teman ataupun tempat untuk

    diskusi karena di Kopi Pedalaman juga disediakan permainan – permainan

    yang bisa dimainkan oleh pengunjung. Menurut Andy, menu kopi di Kopi

    Pedalaman harus lebih ditambah lagi sehingga semakin banyak varian menu

    kopi di Kopi Pedalaman.

  • 6

    Sedangkan yang terakhir yaitu Bapak Sahril merupakan pengusaha,

    beliau termasuk salah satu pelanggan tetap Kopi Pedalaman, beliau sehari bisa

    dua kali ke kopi Pedalaman yaitu pagi dan malam hari. Pak Sahril

    berpendapat bahwa Kopi Pedalaman tempat yang nyaman untuk diskusi,

    beliau terkadang sering berdiskusi dengan timnya di Kopi Pedalaman.

    Menurut pak Sahril, pelayan Kopi Pedalaman perlu ditambah karena bagian

    kasir belum ada karyawan yang hanya khusus dibagian kasir sehingga jika

    kita ingin membayar harus menunggu terlebih dahulu.

    Dengan semakin meningkatnya persaingan yang ada Kopi Pedalaman

    terus melakukan pembenahan sarana prasarana, bahan baku dan sumber daya

    manusia. Hal ini bertujuan untuk meningatkan kepuasan konsumen. Dengan

    begitu Kopi Pedalaman dapat bersaing dengan tempat yang lain. Adapun

    diperoleh jumlah pengunjung pada Kopi Pedalaman dapat dilihat pada tabel

    dibawah yang mana pada tabel diperoleh data pengungjung dari 2018 hingga

    2019 yaitu sebagai berikut :

    Tabel 1.1

    Data Pengunjung Kopi Pedalaman

    Tahun 2018 - 2019

    NO BULAN JUMLAH TRANSAKSI

    2018 2019

    1. Januari 1.300 1.450

    2. Februari 1.800 2.000

    3. Maret 1.750 1.980

  • 7

    Sumber : Dokumentasi Kopi Pedalaman Kota Jambi Tahun 2018-2019

    Dari tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah pengunjung tiap

    bulannya cukup tinggi. Terutama pada bulan bulan tertentu seperti bulan

    puasa Ramadhan peningkatan pengunjungnya lebih tinggi bisa dua kali tipat

    bahkan lebih.

    Adapun faktor yang mempengaruhi konsumen memutuskan membeli

    di Kopi Pedalaman karena kualitas pelayanannya yang baik dan juga harga

    yang ditawarkan cukup terjangkau atau tidak mahal untuk kalangan menengah

    keatas. Bukan hanya itu menu yang ada di Kopi Pedalaman juga berfariasi

    mulai dari minuman, bukan hanya minuman cafein yang dijual disini namun

    juga banyak pilihan lain yang non kafein. Sedangkan untuk menu makanan

    terdapat banyak pilihan mulai dari cemilan untuk teman ngobrol ada juga

    4. April 1.400 2.050

    5. Mei 3.710 5.055

    6. Juni 3.253 2.240

    7. Juli 1.700 1.800

    8. Agustus 1.960 2.300

    9. September 1.680 2.380

    10. Oktober 1.500 1.990

    11. November 1.674 1.840

    12. Desember 1.835 2.600

    Jumlah 23.562 27.685

  • 8

    menu makanan berat yang buat perut kenyang. Variasi menu tersebut dapat

    dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 1.2

    Daftar Menu Pada Kedai Kopi Pedalaman

    No Menu Harga

    1. Pindang Rp. 30.000

    2. Tempoyak Rp. 30.000

    3. Ayam Penyet Komplit Rp. 23.000

    4. Ayam Geprek Komplit Rp. 23.000

    5. Ayam Bakar Komplit Rp. 23.000

    6. Ayam Goreng Komplit Rp. 23.000

    7. Nasi Goreng Kampung Rp. 17.000

    8. Nasi Goreng Cabe Ijo Rp. 18.000

    9. Nasi Goreng Rasa Kopi Rp. 20.000

    10. Nasi Goreng Spesial Rp. 25.000

    11. Mie goreng Kampung Rp. 13.000

    12. Mie goreng Spesial Rp. 18.000

    13. Mie Goreng Saos Ayam Pedas Rp. 20.000

    14. Mie Goreng Kampung Double Rp. 23.000

    15. Mie Kuah Kampung Rp. 15.000

    16. Mie Kuah Spesial Rp. 20.000

    17. Mie Kuah Kampung Double Rp. 23.000

    18. Ubi Goreng Rp. 10.000

    19. Kentang Goreng Rp. 13.000

    20. Nugget Rp. 18.000

  • 9

    21. Sosis Rp. 18.000

    22. Mix Platter Rp. 23.000

    23. Roti Bakar Double Choco Rp. 18.000

    24. Roti Bakar Chococizz Rp. 20.000

    25. Roti Bakar Vanilla Greentea Rp. 20.000

    26. Chicken Burger Rp. 18.000

    27. Beff Burger Rp. 21.000

    28. Pisang Goreng Original Rp. 15.000

    29. Pisang Goreng Coklat Rp. 17.000

    30. Pisang Goreng Greentea Rp. 17.000

    31. Pisang Goreng Coklat Keju Rp. 18.000

    32. Pisang Goreng Coklat Greentea Rp. 18.000

    33. Espresso Rp. 10.000

    34. Americano Rp. 15. 000

    35. Japanesse Iced Coffee Rp. 15.000

    36. V60 Rp. 15.000

    37. Masuk Pak Eko (Es Kopi Susu) Rp. 15.000

    38. Cappuccino Rp. 20.000

    39. Vietnam Mocha Rp. 23.000

    40. Kopi Tubruk Rp. 10.000

    41. Kopi Hitam Rp. 10.000

    42. Kopi Tarik Rp. 15.000

    43. Kopi Takengon Rp. 15.000

    44. Vietnam Drip Rp. 18.000

    45. Es Kopi Pedalaman Rp. 20.000

    46. Caffe Latte Rp. 20.000

  • 10

    47. Mocha Latte Rp. 23.000

    48. Thai Tea Original Rp. 15.000

    49. Thai Tea Red Velvet Rp. 15.000

    50. Thai Tea Tiramisu Rp. 15.000

    51. Thai Tea Vanila Rp. 15.000

    52. Thai Tea Chocoreo Rp. 15.000

    53. Thai Tea Taro Rp. 15.000

    54. Thai Tea Greentea Rp. 15.000

    55. Fraape Red Velvet Rp. 20.000

    56. Fraape Tiramisu Rp. 20.000

    57. Fraape Vanilla Rp. 20.000

    58. Fraape Chocoreo Rp. 20.000

    59. Fraape Taro Rp. 20.000

    60. Fraape Greentea Rp. 20.000

    61. Lemon Tea Rp. 15.000

    62. Regular Tea Rp. 13.000

    63. Matcha Choco Rp. 23.000

    Sumber: Daftar menu Kopi Pedalaman

    Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa harga-harga menu pada Kedai

    Kopi Pedalaman bervariasi mulai dari Rp. 10.000 Hingga harga yang termahal

    Rp.30.000. yang mana harga tersebut belum termasuk PPN 10%.

    Adapun data sebagai perbandingan untuk penelitian ini yaitu data dari

    café Goresan yang mana diperoleh data pengunjung sebabagai berikut :

    Tabel 1.3

    Data Pengunjung Goresan Café 2019

  • 11

    No Bulan Jumlah Pengunjung

    1. Januari 2.142

    2. Februari 1.100

    3. Maret 978

    4. April 1.021

    5. Mei 3.341

    6. Juni 1.033

    7. Juli 678

    8. Agustus 789

    9. September 695

    10. Oktober 870

    11. November 794

    12. Desember 993

    Jumlah 13.756

    Sumber : Dokumentasi Goresan café 2019

    Dilihat dari data diatas terdapat perbedaan antara data pengunjung

    dikopi pedalaman dan goresan café. Yang mana dengan lokasi kopi

    pedalaman yang tidak terdapat dijalan utama melainkan agak kedalam

    ternyata jumlah pengunjungnya lebih banyak daripada goresan café yang

    berada dijalan yang dilalui banyak kendaraan lalu lalang. Hal ini bisa saja

    terjadi karena beberapa faktor, salah satunya karena harga yang ditawarkan di

  • 12

    kopi pedalaman lebih bersahabat daripada harga yang diterapkan di goresan

    caffe. Dan masih banyak lagi faktor-faktor lainnya yang menyebabkan

    goresan caffe jumlah pengunjungnya kebih sedikit daripada kopi pedalaman.

    Adapun daftar harga yang terdapat dikafe goresan yaitu sebagai berikut :

    Tabel 1.4

    Daftar Menu Goresan Caffe

    No Menu Harga

    1. Lontong sayur + lemon tea Rp. 23.000

    2. Nasi balap + lemon tea Rp.23.000

    3. Siomay dimsum mozarela Rp. 25.000

    4. Hakau Rp. 25.000

    5. Siomay dimsum original Rp. 25.000

    6. Vegetables spring rolls Rp. 25.000

    7. Kwotie Rp. 25.000

    8. Pangsit seafood mayonese Rp. 20.000

    9. Bbq fried rice Rp. 30.000

    10. Black papper noodle Rp. 30.000

    11. Ayam sambal goresan Rp. 30.000

    12. Ayam bakar bumbu Rp. 30.000

    13. Creamy fried rice Rp. 30.000

    14. Fried noodle java Rp. 24.000

  • 13

    15. Kampung naga fried rice Rp. 28.000

    16. Ayam selimut crispy Rp. 28.000

    17. Spaghetti bolognese Rp. 32.000

    18. Goresan bbq Rp. 35.000

    19. Winner schnitzel Rp. 38.000

    20. Bavarian omelette Rp. 32.000

    21. Grill hunchen burst Rp. 35.000

    22. Caramel latte Rp. 33.000

    23. Lemon tea Rp. 18.000

    24. Café latte Rp. 28.000

    25. Ice kopi susu Rp. 30.000

    26. Red velvet Rp. 33.000

    27. Matcha Rp. 33.000

    28. Chocolate Rp. 33.000

    29. Vanilla latte Rp. 33.000

    30. Taro Rp. 33.000

    31. Americano Rp. 24.000

    32. Cappucino Rp. 28.000

    33. Hazelnut latte Rp. 33.000

    34. Ananda coffe ice Rp. 31.000

    35. Adinda ice Rp. 35.000

  • 14

    36. French toast Rp. 21.000

    37. French fries Rp. 20.000

    38. Siomay crispy Rp. 21.000

    39. Bread meat Rp. 21.000

    40. Buffalo chicken wing Rp. 33.000

    41. Chicken wings Rp. 36.000

    42. Pommes frittes Rp. 24.000

    43. Spring roll Rp. 21.000

    44. Banana crispu Rp. 21.000

    45. Nuget banana Rp. 21.000

    46. Thai casava Rp. 21.000

    Sumber : Daftar menu goresan caffe

    Dari harga diatas dapat dilihhat bahwa harga yang ditawarkan di

    goresan caffe cukup mahal dibandingkan dengan harga yang ditawarkan di

    kopi pedalaman. Harga diatas belum termasuk ppn 10%.

    Dalam penelitian ini terdapat empat variabel independen yang

    mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan dalam membeli yaitu

    kualitas pelayanan, harga dan produk. Jika sesuai dengan keinginan dan

    kebutuhan masyarakat maka akan banyak orang yang membuat keputusan

    membeli produk tersebut. Akan tetapi jika tidak sesuai maka akan membuat

    konsumen berfikir ulang dalam memutuskan untuk melakukan pembelian.

  • 15

    Dalam penelitian ini, yang membedakan Kopi Pedalaman dari yang

    lain yaitu interior di dalam yang mengusung konsep perkayuan mulai dari

    meja, kursi hingga pernak perniknya serba kayu. Menu makanan yang dijual

    di Kopi Pedalaman pada umumnya sama dengan yang ada ditempat lain

    namun menu yang ada di Kopi Pedalaman lebih beragam. Yang membedakan

    pada menu kopi di Kopi Pedalaman dan kafe lain yaitu di menu kopinya

    seperti es kopi pedalaman yang hanya dimiliki oleh Kedai Kopi Pedalaman

    dan juga menu kopi favoritnya seperti kopi Vietnam Drip. Dan kopi-kopi

    yang ada di Kopi Pedalaman masih dibuat secara manual. Juga karena

    lokasinya yang tidak ditepi jalan utama, melainkan agak masuk kedalam

    namun pengunjungnya ramai membuat peneliti ingin meneliti di kopi

    pedalaman.

    Dari penjelasan pada latar belakang diatas dapat dilakukan penelitian

    oleh penulis dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, Produk

    Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Kopi

    Pedalaman Jambi”.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian

    konsumen kopi pedalaman?

    2. Bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan pembelian di kopi

    pedalaman?

  • 16

    3. Bagaimanakah pengaruh produk terhadap keputusan pembelian oleh

    konsumen kopi pedalaman?

    4. Apakah terdapat pengaruh lokasi terhadap keputusan kembelian yang

    dilakukan oleh konsumen?

    5. Variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan

    pembelian?

    C. Batasan Masalah

    Fokus pada penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara

    kualitas pelayanan, harga dan produk dengan keputusan konsumen membeli

    pada Kedai Kopi Pedalaman. Yang diteliti pada penelitian ini yaitu konsumen

    di Kopi Pedalaman Jambi. Batasan masalah ini dilakukan agar pembahasan

    dalam penelitian tidak terlalu luas dan bisa terarah.

    D. Tujuan Penelitian

    1. Untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan mempengaruhi keputusan

    konsumen dalam membuat keputusan saat akan membeli.

    2. Untuk melihat seberapa besar harga mempengaruhi keputusan konsumen

    sebelum membeli makanan.

    3. Untuk mengetahui seberapa besar produk mempengaruhi keputusan

    konsumen dalam membeli suatu produk.

    4. Untuk mengetahui apakah lokasi berpengaruh terhadap keputusan

    konsumen saat membeli.

  • 17

    5. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, harga, produk dan lokasi

    terhadap keputusan pembelian konsumen dalam membeli di kopi

    pedalaman.

    E. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat bagi pemilik Kedai Kopi Pedalaman

    Manfaatpenelitian ini bagi pemilik Kopi Pedalaman yaitu untuk bahan

    referensi agar dapat mengembangkan lagi restorannya. Dan memperbaiki

    apa yang kurang memuaskan konsumen agar nantinya semakin banyak

    yang datang ke Kopi Pedalaman.

    2. Manfaat bagi penulis

    Dengan melakukan penelitian ini dapat membantu penulis untuk

    menyelesaikan proposal skripsi. Dan juga penulis dapat membantu

    pemilik Kedai Kopi Pedalaman dalam memperbaiki pelayananya jika ada

    yang kurang sesuai bagi konsumen.

    F. Kerangka Teori

    1. Kualitas pelayanan

    Kualitas pelayanan atau costumer service ini dapat dibedakan kedalam

    dua kriteria yaitu jenis kualitas pelayanan yang baik dan kualitas pelayanan

    yang buruk. Kualitas pelayanan ini bukanlah suatu hal yang permanen atau

    kaku, melainkan fleksibel dan dapat dirubah. Perubahan ini tentunya

    peningkatan kualitas pelayanan agar semakin lebih baik lagi. Dalam proses

    perubahan kualitas pelayanan tersebut diperlukan beberapa hal untuk

  • 18

    menunjang prosesnya. Misalnya survei atau observasi kepada pelanggan,

    termasuk didalamnya berupa masukan, pendapat maupun feedback tentang

    pelayanan yang telah diberikan kepada konsumen.

    Kualitas pelayanan ini dapat diartikan sebagai tingkat kepuasan tamu

    atau konsumen. Sedangkan tingkat kepuasan konsumen ini sendiri dapat

    diperoleh dari perbandingan atas jenis pelayanan yang diharapkan oleh

    konsumen dengan jenis pelayanan yang diharapkan oleh konsumen. Jenis

    kualitas pelayanan yang baik adalah jenis pelayanan yang memuaskan dan

    sesuai dengan pelayanan yang diharapkan oleh konsumen. Namun jika

    pelayanan ini dapat dikategorikan sebagai pelayanan yang sangat berkualitas

    atau sangat memuaskan. Sedangkan jenis kualitas pelayanan yang buruk

    adalah pelayanan yang berada jauh dari bawah standar atau tidak sesuai

    dengan ekspektasi pelayanan yang diharapkan oleh konsumen.2

    Menurut tjiptono, kualitas pelayanan adalah suatu keadaan dinamis

    yang berkaitan erat dengan produk, jasa, sumber daya manusia, serta proses

    dan lingkungan yang setidaknya dapat memenuhi atau malah dapat melebihi

    kualitas pelayanan yang diharapkan.3

    Menurut tjiptono, definisi dari kualitas pelayanan yaitu upaya dalam

    pemenuhan kebutuhan yang dibarengi dengan keinginan konsumen serta

    ketepatan cara penyampaiannya agar dapat memenuhi harapan dan kepuasan

    2 Abdullah and Tantri, 2012, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Raja GrafindoPersada hlm. 39.

    3 Tjiptono and Diana, 2016, Pemasaran Esensi & Aplikasi, Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET, hlm. 115.

  • 19

    pelanggan tersebut. Dalam kualitas pelayanan yang baik, terdapat beberapa

    jenis kriteria pelayanan, antara lain adalah sebagai berikut :

    1. Ketepatan waktu pelayanan. Termasuk didalamnya waktu untuk

    menunggu selama transaksi maupun proses pembayaran.

    2. Akurasi pelayanan, yaitu meminimalkan kesalahan dalam pelayanan

    maupun transaksi.

    3. Sopan santun dan keramahan ketika memberikan pelayanan.

    4. Kemudahan mendapatkan pelayanan, seperti tersedianya sumber daya

    manusia untuk membantu melayani konsumen, serta fasilitas pendukung

    seperti computer untuk mencari ketersediaan suatu produk.

    5. Kenyamanan konsumen, yaitu seperti lokasi, tempat parkir, ruang tunggu

    yang nyaman, aspek kebersihan, ketersediaan informasi, ketersediaan

    tempat ibadah dan lainnya.

    Fasilitas yang disediakan oleh sebuah kafe, merupakan salah satu

    penunjang konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli di tempat

    tersebut atau tidak. Fasilitas yang disediakan dan sesuai dengan kemauan

    konsumen merupakan nilai tambah tersendiri untuk kafe tersebut. Yang

    termasuk dalam fasilitas yang dimaksud disini seperti adanya tempat ibadah

    yang mana dengan adanya tempat ibadah tersebut memudahkan konsumen

    untuk menjalankan kewajibannya terhadap Allah SWT. Juga agar mereka

    nyaman dikafe tersebut karna apa yang mereka inginkan semua tersedia. Ada

    juga yang termasuk dalam fasilitas yang lainnya yaitu kamar mandi yang

  • 20

    bersih, karena jika kamar mandi bersih maka konsumen juga akan merasa

    nyaman. Dapur yang bersih dan alat-alat dapur yang bersih juga diperhatikan

    oleh konsumen karena jika dapur bersih maka akan terjamin juga makanan

    tersebut bersih. Dan masih banyak fasilitas penukung lain yang dapat

    membuat konsumen tersebut nyaman berada dikafe tersebut.

    Konsep kualitas pelayanan merupakan fokus penilaian yang

    merefleksikan persepsi konsumen terhadap lima dimensi fisik dan kinerja

    layanan. Zeithaml, Bitner dan Gremler, mengungkapkan bahwa ada lima

    dimensi yang dipakai untuk mengukur kualitas pelayanan, yaitu:4

    1) Bukti Langsung (Tangible), yaitu berupa penampilan fasilitas fisik,

    peralatan, pegawai, dan material yang dipasang. Menggambarkan wujud

    secara fisik dan layanan yang akan diterima oleh konsumen. Contohnya

    seperti keadaan gedung, fasilitas restoran, desain restoran, dan kerapian

    penampilan karyawan.

    2) Keandalan (Reliability), yaitu kemampuan untuk memberikan jasa yang

    dijanjikan dengan handal dan akurat. Jika dilihat dalam bidang usaha jasa

    restoran, maka sebuah layanan yang handal adalah ketika seorang

    karyawan mampu memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan dan

    membantu penyelesaian masalah yang dihadapi konsumen dengan cepat.

    3) Daya Tanggap (Responsiveness), yaitu kemauan untuk membantu

    konsumen dan memberikan jasa dengan cepat. Jika dilihat lebih

    4 Kotler and Lane Keller, Marketing Manajement, 2007, Jakarta: INDEKS, hlm. 104.

  • 21

    mendalam pada layanan yang cepat tanggap di sebuah restoran, bisa

    dilihat dari kemampuan karyawan yang cepat memberikam pelayanan

    kepada konsumen dan cepat menangani keluhan mereka.

    4) Jaminan (Assurance), yaitu pengetahuan, sopan santu, dan kemampuan

    karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan. Sebuah jasa

    restoran kepastian menjadi hal yang penting untuk dapat diberikan kepada

    konsumennya, seperti jaminan keamanan dan keselamatan dalam

    bertransaksi dan kerahasiaan konsumen yang terjamin.

    5) Kepedulian/ Empati (Empathy), yaitu kepedulian dan perhatian secara

    pribadi yang diberikan kepada pelanggan. Layanan yang diberikan oleh

    para karyawan harus dapat menunjukkan kepedulian mereka kepada

    konsumen.5

    Kasmir mengatakan bahwa pelayanan adalah sebagai tindakan atau

    perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada

    nasabah. Menurut Parasuraman dan Valerie, indicator kualitas pelayanan

    yaitu :

    a. Tangibles (bukti fisik)

    Tangibles atau bukti fisik adalah bukti fisik dari layanan, bisa berupa

    fasilitas fisik, perlengkapan dan peralatan yang digunakan dan sarana

    komunikasi.

    5 Tjiptono and Diana, Pemasaran Esensi & Aplikasi, Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET, hlm.106.

  • 22

    b. Reliability (keandalan)

    Reliability atau keandalan adalah kemampuan perusahaan untuk

    memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan

    memuaskan.

    c. Responsiveness (ketanggapan)

    Rensonsiveness atau ketanggapan adalah keinginan untuk membantu

    para konsumen dan memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan

    informasi yang jelas.

    d. Assurance (jaminan atau kepastian)

    Assurance atau jaminan atau kepastian adalah mencakuo pengetahuan,

    kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya, bebas dari risiko

    bahaya dan keragu-raguan.

    e. Empathy (empati)

    Empathy yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan

    komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memenuhi kebutuhan para

    konsumen.6

    Adapun yang termasuk kedalam kualitas pelayanan yaitu vasilitas yang

    terdapat di café tersebut seperti mushola untuk sholat pegawai atau

    6 Abdullah and Tantri, Manajemen Pemasaran, 2019, Jakarta: Rajagrafindo Persada,

    hlm.171.

  • 23

    pengunjung muslim dan jaminan kebersihan café maupun dapur tempat

    mengolah makanan sehingga kebersihan dari makanan yang akan

    dikonsumsi konsumen terjamin.

    2. Harga

    Harga (price) adalah suatu nilai tukar yang bisa digambarkan dengan

    uang atau barang lain untuk mendapatkan memanfaatkan dari suatu barang

    atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat

    tertentu. Harga memiliki dua peran utama dalam proses pengambilan

    keputusan para pembeli, yaitu peran alokasi dan peran informasi. Peran

    alokasi dari harga adalah fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk

    memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan

    berdasarkan kekuatan membelinya.

    Harga menurut pengertian secara konvensional merujuk pada nilai

    suatu komoditas atau jasa dalam bentuk uang. Sedangkan menurut Imam Abu

    Yusuf berpendapat bahwa harga murah bukan karena persediaan makanan

    yang berada di pasaran itu banyak, dan harga mahal bukan disebabkan oleh

    persediaan makanan yang sedikit. Menurut Qadi ’Abdul Jabar definisi harga

    yaitu ketetapan pertukaran suatu komoditi yang akan dijual dengan jalan

    ridha.7

    Peran informasi dari harga adalah harga berfungsi mendidik konsumen

    mengenai faktor produk, misalnya kualitas. Untuk produk yang telah beredar

    7 Abdullah and Tantri, hlm. 173.

  • 24

    dapat diterapkan harga dibawah harga pasar bila kualitas produk memadai,

    diatas harga pasar apabila kualitas produk lebih baik, pada harga pasar apabila

    kualitas produk sama tetapi lokasi usaha lebih strategis dan kemampuan

    promosi lebih baik. Pada intinya apabila penetapan harga produk terlalu

    mahal, tidak sesuai dengan kualitasnya, konsumen akan cenderung

    meninggalkannya dan mencari produk sejenis lainnya. Sebaliknya jika

    penetapan harga produk terlalu murah, konsumen ada kemungkinan akan

    membeli dalam jumlah banyak.

    Harga menurut William J. Stanton adalah jumlah uang yang

    dibutuhkan untuk mendapatkan beberapa kombinasi sebuah produk dan

    pelayanan yang menyertainya. Pengertian harga menurut Michael J. Etzel,

    adalah nilai yang disebutkan dalam mata uang atau medium moneter lainnya

    sebagai alat tukar. Harga yang adil bagi Rasulullah merupakan perintah Al-

    Qur’an, yang selalu mementingkan dan mengedepankan tegaknya keadilan di

    berbagai bidang, termasuk dalam kegiatan ekonomi. Harga yang adil menurut

    Ibnu Taimiyah selalu dihubungkan dengan dua hal, yaitu : kompensasi setara

    dengan harga setara. Kompensasi setara diukur sesuai dengan kualitas dan

    obyek khusus yang digunakan secara umum.8

    Dilihat dari sudut pandang konsumen, harga diartikan sebagai yang

    harus diberikan konsumen untuk membeli. Biasanya riset memandang harga

    8 Agung Eko Purnomo, Strategi Manajemen Loyalitas Pelanggan Ditengah Persaingan Usaha

    dan Keterbatasan Sumber Daya, STAIN Ponorogo Press, 2014, hlm.72.

  • 25

    hanya dalam konteks jumlah dolar yang diminta sebagai alat tukar menukar.

    Karena kami percaya harga adalah bagian penting dalam proses pertukaran,

    kami menawarkan pandangan konseptual mengenai harga yang mencakup

    lebih daripada jumlah dolar atau biaya finansial ke konsumen.9

    Pada teori permintaan, dikatakan bahwa permintaan seseorang atau

    suatu masyarakat kesuatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Diantara

    faktor tersebut yang terpenting adalah :

    1. Harga barang itu sendiri

    2. Harga barang lain yang mempunyai kaitan erat dengan barang tersebut

    (substitusi dan komplementer)

    3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat

    4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat

    5. Citra rasa masyarakat

    6. Jjumlah penduduk

    7. Ramalan mengenai keadaan dimasa yang akan datang10

    9 J.Paul Peter & Jerry C. Olson, Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran Edisi 9 Buku 2,

    Jakarta Selatan, 2014, hlm. 240. 10 Sayid Syekh, Sekilas, Pengantar Ilmu Ekonomi Dan Pengantar Ekonomi Islam, Jakarta

    Selatan: REFERENSI, 2013, hlm.33-34

  • 26

    Gambar 1.1

    Peran Penting Harga dalam Pertukaran Pemasaran

    Pada gambar, mengidentifikasikan empat tipe dasar biaya konsumen,

    yaitu uang, waktu, aktifitas kognitif, dan upaya perilaku. Ketika dipasangkan

    dengan nilai atau utilitas apa pun yang ditawarkan produk, biaya-biaya

    tersebut adalah cara yang nyaman untuk mempertimbangkan arti harga pada

    konsumen. Meskipun kami tidak menyebut konsumen berusaha menghitung

    setiap biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang atau jasa, kami percaya

    bahwa biaya-biaya tersebut sering kali dipertimbangkan dalam pembelian

    Biaya Konsumen

    Uang

    Waktu

    Biaya Kognitif

    Upaya Prilaku

    Nilai

    Harga Yang Mau Dibayar

    Pertukaran

    Pemasaran

    Harga Penjualan

    Laba

    Produksi

    Promosi

    Distribusi

    Riset Pemasaran

    Biaya Bisnis

  • 27

    produk. Seperti yang telah disebutkan, hanya sedikit pengalaman sensorik

    yang terkait dengan variabel harga. Informasi mengenai harga sering kali

    diperhatikan dan dipahami konsumen, dan makna yang dihasilkannya

    mempengaruhi perilaku konsumen. Untuk beberapa pembelian, konsumen

    bisa membuat berbagai perbandingan harga antar merek dan mengevaluasi

    kompromi antar berbagai jenis biaya dan nilai.

    Berdasarkan pada teori kuat dan bahwa mayoritas studi tersebut

    memiliki kelemahan metodelogis yang parah. Dengan demikian, tidaklah

    mengherankan ketika hanya ada sedikit consensus mengenai masalah

    mendasar seputar bagaimana harga memengaruhi proses konsumen

    menentukan pilihan dan prilaku konsumen.11

    3. Produk

    1. Pengertian produk

    Dalam Kamus Bahasa Indonesia kontemporer, produk adalah barang

    atau jasa yang dibuat dan diberi tambahan.12

    Kata produk berasal dari

    Bahasa Inggri, yaitu product yang berarti sesuatu yang diproduksi oleh

    tenaga kerja atau sejenisnya. Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa

    yang dapat diperjual belikan. Dalam marketing, produk adalah apapun yang

    11

    Kotler, Dasar-Dasar Pemasaran,1984, Jakarta: PT. Midas Surya Grafindo, hlm. 35-36. 12 Petter Salim, Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English

    Press,2002, Ed.1, hlm.781.

  • 28

    bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau

    kebutuhan.13

    Produk menurut Kotler dan Armstrong yaitu segala sesuatu yang

    ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan

    yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.14

    Sedangkan menurut

    Tjiptono, secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari

    produsen atau sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai

    tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen,

    sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.15

    Definisi produk yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar

    untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan

    yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Kalau didefinisikan

    secara luas, produk meliputi objek secara fisik, pelayanan, orang, tempat,

    organisasi, gagasan atau bauran dari semua wujud tersebut.16

    2. Kualitas produk dalam pandangan Islam

    Kualitas produk merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap

    keputusan pembelian, selain itu masih banyak lagi faktor lain yang

    mempengaruhi prilaku pembelian tersebut.17

    Dari pengertian tersebut dapat

    dijelaskan bahwa Islam mewajibkan setiap muslim, khususnya yang

    13 Abdullah and Tantri, Manajemen Pemasaran, 2012, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

    hlm. 153-154. 14 Philip Kotler dan Armstrong, hlm. 240. 15

    Kotler, Dasar-Dasar Pemasaran,1984, Jakarta: PT Midas Surya Grafindo, hlm. 104. 16 Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, 2012, Manajemen Pemasaran, hlm.153. 17 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran. Cet.12 Jakarta: PT.Indeks, 2009, hlm.226.

  • 29

    memiliki tanggungan untuk bekerja. Produksi dalam ekonomi Islam ,

    aktifitas produksi yang terkait dengan halal dan haramnya suatu barang atau

    jasa dan cara memperolehnya.

    Menurut standar internasional ISO 8402, suatu produk dapat dikatakan

    berkualitas apabila memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :

    a) Sesuai dengan kebutuhan dan penggunaan

    b) Memuaskan keinginan pemakai

    c) Sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan

    d) Sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku

    e) ekonomis

    4. Lokasi

    Lokasi menurut Tjiptono Lokasi mengacu pada berbagai aktivitas

    pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian

    atau penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.

    Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong place include company

    activities that make the product available to target consumers. Kemudian

    menurut Lupiyoadi dan Hamdani lokasi adalah keputusan yang dibuat

    perusahaan atau instansi pendidikan berkaitan dengan di mana operasi dan

    stafnya akan ditempatkan.18

    Pendapat mengenai lokasi dari para ahli tersebut, sampai pada

    pemahaman penulis bahwa lokasi adalah suatu keputusan perusahaan

    18 Tjiptono, Strategi Pemasaran,2007, Edisi 2, Andi: Yogyakarta,hlm. 69.

  • 30

    untuk menentukan tempat usaha, menjalankan kegiatan usaha atau

    kegiatan operasional, dan mendistribusikan barang atau jasa yang menjadi

    kegiatan bisnisnya kepada konsumen. Pentingnya lokasi bagi perusahaan

    atau pengusaha sangat mempengaruhi keputusan sasaran pasar dalam

    menentukan keputusan pembeliannya.

    Lokasi berpengaruh terhadap dimensi-dimensi pemasaran strategis,

    seperti fleksibilitas, competitive positioning, manajemen permintaan, dan

    fokus strategis. Fleksibilitas suatu lokasi merupakan ukuran sejauh mana

    sebuah jasa mampu bereaksi terhadap situasi perekonomian yang berubah.

    Keputusan pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang

    terhadap aspek-aspek yang sifatnya capital intensif. Oleh karena itu,

    penyedia jasa harus benar-benar mempertimbangkan, menyeleksi dan

    memilih lokai yang responsive terhadap kemungkinan perubahan ekonomi,

    geografis, budaya, persaingan dan peraturan dimasa yang mendatang.

    Pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan cermat

    terhadap beberapa faktor berikut:

    1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi

    umum.

    2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas lebih dari

    jarak pandang normal.

    3. Lalu lintas (trafic), menyangkut dan pertimbangan utama berikut:

  • 31

    a. Banyaknya orang yang lalu-lalang memberikan peluang besar terhadap

    terjadinya perencanaan, dan atau tanpa melalui usaha-usaha khusus.

    b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya

    terhadap pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran, atau ambulans.

    4. Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman baik untuk kendaraan roda dua

    maupun roda empat.

    5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha

    dikemudian hari.

    6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.

    Contohnya, warung makan berdekatan dengan daerah kos, asrama mahasiswa,

    kampus, atau perkantoran.

    7. Kompetisi, yaitu lokasi pesaing. Sebagai contoh, dalam menentukan lokasi

    wartel (warung telekomunikasi), perlu dipertimbangkan apakah dijalan atau

    didaerah yang sama terdapat banyak wartel lainnya.menariknya, dalam

    sejumlah industri justru ada kecendrungan perusahaan yang sejenis

    menempati lokasi berdekatan. Contohnya bengkel, pengecer sepatu dan

    pakaian, dan seterusnya.19

    5. Keputusan pembelian

    19 Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran,2007, Yogyakarta: Andi, hlm. 89.

  • 32

    a. Pengertian keputusan pembelian

    Durianto mengatakan bahwa keputusan pembelian dari segi konsumen

    adalah sesuatu yang berhubungan dengan keputusan untuk membeli barang

    atau jasa tertentu serta seberapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada

    priode tertentu. Menurut Swastha dan Handoko, keputusan pembelian adalah

    sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk

    membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya

    yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi,

    evaluasi terhadap alternatif pembelian. 20

    Sedangkan menurut Kotler, keputusan pembelian adalah suatu proses

    penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan

    kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber-sumber

    seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan prilaku

    setelah pembelian.21

    b. Tahap-tahap pengambilan keputusan

    Menurut Swasta dan Handoko, proses pengambilan keputusan

    pembelian suatu produk dapat digambarkan dalam tahap - tahapan keputusan

    pembelian sebagai berikut :

    20 Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran, 2007, Yogyakarta: Andi, hlm.77. 21 Kotler and Lane Keller, Marketing Manajement, 2012, Jakarta: INDEKS, hlm. 112.

  • 33

    a) Pengenalan kebutuhan

    Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu kebutuhan.

    Pengenalan kebutuhan ini ditunjukan untuk mengetahui adanya

    kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi dan terpuaskan.

    b) Pencarian informasi

    Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih

    banyak informasi yang terlibat dalam pencarian akan kebutuhan.

    Pencarian merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang

    tersimpan dalam ingatan dan perolehan informasi dari lingkungan.

    c) Evaluasi alternative

    Evaluasi alternative merupakan proses dimana suatu alternative pilihan

    disesuaikan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

    d) Keputusan membeli

    Keputusan untuk membeli disini merupakan proses dalam pembelian

    yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap dimuka dilakukan, maka konsumen

    harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Konsumen

    mungkin juga akan membentuk suatu maksud membeli dan cenderung

    membeli merek yang disukainya. Namun, ada faktor-faktor lain yang ikut

    menentukan keputusan pembelian, yaitu : sikap orang lain dan faktor-

    faktor situasional yang tidak terduga.

  • 34

    e) Perilaku setelah pembelian

    Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut

    hingga priode pasca pembelian. Setelah pembelian produk terjadi,

    konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.

    Kepuasan atau ketidakpuasan pembeli dengan produk akan

    mempengaruhi tingkat laku berikutnya.22

    c. Keputusan pembelian secara Islam

    Keputusan pembelian menurut Nugroho adalah proses pengintegrasian

    yang mengkombinasikan sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau

    lebih prilaku alternative dan memilih salah satu diantaranya.

    Syariah Islam menginginkan manusia mencapai dan memelihara

    kesejahteraan. Pola konsumsi pada masa kini lebih menekan aspek

    kebutuhan yang lain. Prilaku konsumsi Islami berdasarkan tuntunan Al-

    Qur’an dan hadis perlu didasarkan atas rasionalitas yang disempurnakan

    yang mengintegrasikan keyakinan pada kebenaran yang melampaui

    rasionalitas manusia yang sangat terbatas ini.23

    Akibat dari rasionalitas yang lebih mendukung individualism dan self

    interest, maka keseimbangan umum tidak dicapai. Yang terjadi adalah

    munculnya sebagai ketimpangan dalam berbagai persoalan social ekonomi.

    Mencukupi kebutuhan dan bukan memenuhi kepuasan/keinginan adalah

    22

    Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran, 2007, Yogyakarta: Andi, hlm.76. 23 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Ekonomi Islam, Jakarta: Kencana, 2010, ed-1, cet ke-

    3, hlm.60-61.

  • 35

    tujuan dari aktifitas ekonomi Islam, dan usaha pencapaian itu adalah salah

    satu kewajiban dalam beragama.24

    6. Konsumen

    Menurut Philip Kotler dalam bukunya “Principles Of Marketing”,

    pengertian konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang

    membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi secara pribadi.

    Menurut Aziz Nasution, arti konsumen adalah setiap orang yang

    mendapatkan barang atau jasa yang digunakan untuk tujuan tertentu.

    Menurut Sri Handayani, pengertian konsumen adalah seseorang/ suatu

    organisasi yang membeli atau menggunakan sejumlah barang atau jasa dari

    pihak lainnya. Sedangkan menurut Dewi, pengertian konsumen adalah

    seseorang yang menggunakan suatu produk (barang dan/atau jasa) yang

    dipasarkan.

    Pengertian konsumen dapat terdiri dari 3 pengertian :

    1) Konsumen adalah setiap orang yang mendapatkan barang dan/atau jasa

    yang digunakan untuk tujuan tertentu.

    2) Konsumen antara adalah setiap orang yang mendapatkan barang

    dan/atau jasa yang digunakan untuk diperdagangkan, komersial.

    3) Konsumen akhir adalah setiap orang yang mendapatkan barangdan/atau

    24 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Ekonomi Islam, Jakarta: Kencana, 2010, ed-1, cet ke-

    3, hlm.65.

  • 36

    jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.25

    Dalam teori prilaku konsumen yang Islami dibangun atas dasar

    syari’ah Islam dalam ekonomi Islam konsumsi dikendalikan oleh lima

    prinsip dasar, yaitu :

    1. Prinsip Keadilan

    2. Prinsip Kebersihan

    3. Prinsip Kesederhanaanm

    4. Prinsip Kemurahan Hati

    5. Peinsip Moralitas26

    Memiliki rasa tanggung jawab merupakan factor penting dalam

    pembentukan konsumen yang baik, dimana konsumen tidak hanya

    bertanggung jawab terhadap diri sendiri, melainkan juga terhadap rang lain

    maupun pada lingkungan sekitarnya. Tanggung jawab menurut Roem

    Topatisamang dkk yaitu :

    a) Kesadaran kritis

    Tanggung jawab untuk lebih waspada dan kritis terhadap harga dan

    mutu suatu barang atau jasa yang digunakan.

    b) Tindakan

    Tanggung jawab untuk mendorong diri sendiri dan bertindak menjamin

    25 Susanti Adi Nugroho, Proses Penyelesaian Sengketa Konsumen DitinjauDari Hukum Acara

    Serta Kendala Implementasinya, 2008, Jakarta: Kenaca Prenada Media Group, hlm. 62. 26 Muhammad, Prilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi, 2013, Jakarta: Rajawali,

    hlm. 123.

  • 37

    bahwa kita semua memperoleh perlakuan adil. Selama kita menjadi

    konsumen yang pasif, selama itu pula kita akan terus diperas.

    c) Kepedulian social

    Tanggung jawab untuk waspada terhadap segala akibat yang

    ditimbulkan oleh pola konsumsi kita terhadap orang lain, terutama

    kelompok-kelompok nirdaya dan terabaikan, baik pada tingkat local,

    nasional maupun internasional.

    d) Kesadaran lingkungan

    Tanggung jawab untuk memahami segala akibat tindakan konsumsi kita

    terhadap lingkungan. Kita harus mengenali tanggung jawab pribadi dan

    social kita untuk menghemat sumber daya alam dan melindungi bumi

    demi generasi mendatang.

    e) Kesetiakawanan

    Tanggung jawab untuk berhimpun bersama-sama sebagai konsumen

    untuk mengembangkan kekuatan dan pengaruh demi memperjuangkan

    dan melindungi kepentingan-kepentingan kita.

    Dengan menggunakan asumsi bahwa konsumen bersikap rasional

    dalam mengalokasikan pendapatan yang diperoleh selama hayatnya diantar

    kurun waktu yang dihadapinya serta menghendaki pola-pola konsumsi

    yang kurang lebihnya merata dari waktu kewaktu. Milton Fridman menarik

    kesimpulan bahwa konsumsi permanen seseorang konsumen atau suatu

    masyarakat mempunyai hubungan yang positif dan proporsional dengan

  • 38

    pendapatannya/pendapatan mereka yang bersangkutan.27

    G. Tinjauan Pustaka Table 1.3

    Tinjauan Pustaka

    No Nama /

    Tahun

    Judul

    Penelitian

    Metode

    Penelitian

    Kesimpulan

    1. Husnul

    Tafjirah

    /

    2017

    Pengaruh

    Labelisasi

    Halal

    Terhadap

    Keputusan

    Pembeli

    Produk KFC

    (Studi pada

    KFC

    Hertasning

    di Kota

    Malang)

    Kuantitatif Berdasarkan hipotesis dan

    analisis yang telah dilakukan,

    maka dalam penelitian adalah

    “labelisasi halal berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap

    keputusan pembeli produk

    KFC Hertasning Kota

    Makassar”. Hal ini

    menunjukan bahwa produk

    KFC dalam mencantumkan

    labelisasi halal memberikan

    nilai positif yang memiliki

    peluang besar dalam

    mempengaruhi keputusan

    pembeli. Ini berarti pembeli

    mengonsumsi produk KFC

    diragu lagi, karena jelas-jelas

    produk KFC mempunyai

    pencantuman labelisasi halal

    yang tertera dalam produk.

    2. Elien Nira

    Permata

    sari /

    2017

    Pengaruh Kualitas

    Pelayanan,

    Persepsi

    Harga dan

    Lokasi

    Terhadap

    Keputusan

    Pembelian

    pada

    Pelanggan

    Minimarket

    (Studi

    Kuntitatif Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa

    kualitas pelayanan, persepsi

    harga, dan lokasi berpengaruh

    secara bersama-sama terhadap

    keputusan pembelian pada

    pelanggan minimarket

    Alfamart Tayu Wetan, Tayu,

    Pati, Jawa Tengah. Hal ini

    dibuktikan dengan nilai F

    hitung sebesar 52,483 dengan

    signifikansi 0,000

  • 39

    Kasus pada

    Pelanggan

    Minimarket

    Alfamart

    Tayu

    Wetan,

    Tayu, Pati,

    Jawa

    Tengah)

    3. Fina Rizqia /

    2018

    Pengaruh Labelisasi

    Halal, Harga

    dan Kualitas

    Pelayanan

    Terhadap

    Keputusan

    Pembelian

    Halal Food

    (Studi

    Kasus di

    Studio

    Foodcourt

    Tunjungan

    Plaza

    Surabaya)

    Kuantitatif Pada penelitian ini labelisasi halal, harga dan, kualitas

    pelayanan memiliki pengaruh

    secara simultan dan signifikan

    terhadap keputusan pembelian

    halal food, dengan ini ketiga

    variabel merupakan beberapa

    variabel yang diteliti oleh

    peniliti yang memiliki

    pengaruh terhadap keputusan

    pembelian halal food.

    4. Amarinda

    Napitas

    ari /

    2018

    Analisi Minat Beli

    Konsumen

    pada

    Restoran

    Bersertifikas

    i Halal MUI

    di Daerah

    Istimewa

    Yogyakarta

    ( Studi

    Kasus

    Waroeng

    Steak and

    Shake,

    Gudeg Yu

    Djum,

    Kuantitatif Ada hubungan signifikan yang kuat dan searah antara

    variabel label halal dengan

    minat beli konsumen. Angka

    koefisien korelasi pada hasil

    di atass bernilai positif, yaitu

    o,730, sehingga hubungan

    kedua variabel tersebut

    bersifat searah (jenis

    hubungan searah).

    Berdasarkan hasil pengolahan

    data di atas, diketahui nilai

    signifikasi atau Sig.(2-tailed)

    sebesar 0,000, karena nilai

    Sig.(2-tailed) lebih kecil dari

    0,05 atau 0,01 maka artinya

    ada hubungan yang signifikan

  • 40

    Bakso

    Betesda 74)

    (berarti) antara variabel label

    halal dengan minat beli

    konsumen.

    5. Reni Kumala

    sari /

    2019

    Pengaruh Harga dan

    Label Halal

    Terhadap

    Minat

    Pembelian

    Produk

    Kosmetik

    Herbal

    Penawar

    Alwahida

    Indonesia

    (HPAI) (

    Studi Kasus

    di Pondok

    Pesantren

    Al-Barokah

    Ponorogo)

    Kuantitatif Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu harga dan label halal

    secara simultan mempunyai

    pengaruh yang signifikan

    terhadap minat beli produk

    kosmetik Herbal Penawar

    Alwahida Indonesia (HPAI).

    Dengan nilai yang diperoleh F

    hitung > F table yaitu 7,367 >

    3,150 dan nilai signifikansi

    0,001. Sementara nilai R

    square sebesar 0,197 berati

    peran atau konstribusi

    variabel harga dan label halal

    mampu menjelaskan variabel

    minat pembelian sebesar

    19,7%

    H. Kerangka Fikir Gambar 1.2

    Keputusan

    Membeli

    (Y)

    Kualitas

    Pelayanan

    (X1)

    Harga

    (X2)

    Produk

    (X3)

    Lokasi

    (X4)

  • 41

    Dari kerangka fikir di atas dapat dilihat bahwa keputusan pembelian

    dipengaruhi oleh kualitas pelayanan, harga dan produk. Keputusan dalam

    membeli produk makanan dipengaruhi oleh kualitas layanan yang mana jika

    pelayanan pada tempat makan tersebut baik, seperti pelayanan yang cepat,

    karyawan yang ramah maka konsumen passtinya merasa nyaman dan akan

    kembali membeli produk makanan dari restoran tersebut. Dan jika

    sebaliknya, pelayanan yang tidak baik karyawan yang tidak ramah dan tidak

    cekatan maka dapat membuat konsumen merasa tidak nyaman sehingga

    mungkin tidak ingin membeli produk makanan dari restoran itu lagi.

    Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh harga produk makanan

    itu sendiri. Biasanya jika harga makanan tersebut sesuai dengan pendapatan

    maka ada kemungkinan konsumen bukan hanya sekali membeli tetapi ada

    kemungkinan untuk kembali membeli dikemudian hari. Namun, jika harga

    makanan terlalu mahal mungkin hanya konsumen tertentu saja yang bisa

    membelinya berulang tetapi tidak untuk konsumen yang pendapatanya

    standar. Karena konsumen dengan pendapatan seperti itu cenderung berfikir

    lagi jika ingin membeli makanan dengan harga yang mahal.

    Dan yang terakhir yang mempengaruhi keputusan dalam membeli

    produk makanan ialah produk, yang mana dengan kualitas produk yang baik

    maka konsumen akan membeli produk tersebut. Dan dengan adanya produk

    yang bervariasi menambah minat beli konsumen pada produk tersebut,

  • 42

    karena dengan banyaknya variasi pada menu sebuah kedai ataupun kafe

    maka akan semakin banyak pilihan menu yang sesuai dengan keinginan

    konsumen.

    I. Hipotesis

    Ditinjau secara etimologi, hipotesis adalah perpaduan dua kata, hypo

    dan thesis. Hypo berarti kurang dari; thesis adalah pendapat atau tesis. Oleh

    karena itu, secara harfiah hipotesis dapat diartikan sebagai suatu pernyataan

    yang belum merupakan suatu tesis; suatu kesimpulan sementara; suatu

    pendapat yang belum final, karena masih harus dibuktikan kebenarannya.28

    Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus

    dibuktikan kebenarannya melalui penelitian. Hipotesis pada penelitian ini

    adalah :

    Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan, harga, produk

    dan lokasi terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh

    konsemen.

    Ho : Kualitas pelayanan, harga, produk dan lokasi tidak berpengaruh secara

    signifikan terhadap keputusan pembelian oleh konsumen Kopi

    Pedalaman Jambi.

    28 Muri Yusuf,2014,Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

    Gabungan,hlm.130.

  • 43

    BAB II

    METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

    menekan pada fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif.

    Pemilihan pendekatan kuantitatif ini didasarkan pada data-data yang

    diperoleh dari perusahaan, baik dari kuisioner, wawancara, observasi dan

    dokumen-dokumen sebagai sumber pendukung untuk menganalisis data.

    Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    dekstirptif kuantitatif. Penelitian dekstiptif kuantitatif dapat diartikan

    sebagai penelitian yang digunakan untuk penelitian pada populasi dan

    sampel tertentu, pengumpul data menggunakan instrument penelitian,

    analisis data, bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji

    hipotesis yang telah ditetapkan.29

    Pengertian penelitian kuantitatif yaitu pengukuran data kuantitatif

    dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-

    orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan

    tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan

    mereka.

    Pendekatan yang digunakan adalah assosiatif/hubungan. Penelitian

    29 Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, 2014, Jakarta:

    Prenamedia Group, hlm.125–126.

  • 44

    assosiatif merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

    hubungan antara dua variable atau lebih. Penelitian ini menggunakaan

    pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono penelitian kuantitatif dapat

    diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

    positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

    teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,

    pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian analisis data bersifat

    kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

    ditetapkan. Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu

    dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan

    gejala bersifat sebab akibat.30

    Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan untuk

    menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta, untuk menunjukkan

    hubungan antar variabel, dan adapula yang bersifat mengembangkan konsep,

    mengembangkan pemahaman serta dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu

    sosial. Pendekatan ini lebih memberikan kebahasaan kulturalnya. Pendekatan

    ini berpijak pada apa yang disebut dengan fungsionalisme struktural,

    realisme, yang intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat kongkrit dan

    fakta-fakta yang nyata.31

    30 Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, 2014, Jakarta:

    Prenadamedia Group, hlm. 128. 31 Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, Jakarta: Raja

    Grafindo Persada, hlm. 24.

  • 45

    Pendapat di atas menekankan bahwa penelitian yang menggunakan

    pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah

    ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Dengan menggunakan pendekatan

    kuantitatif ini, diharapkan dapat mengumpulkan dan mengolah data dalam

    bentuk angka, rumus, dan tabel untuk mempermudah memahaminya karena

    populasi yang cukup luas, sehingga dapat menemukan gambaran umum

    dalam menguji hubungan pengaruh penggunaan multimedia terhadap

    kecerdasan emosional siswa.32

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Lokasi pada penelitian ini ialah di Kedai Kopi Pedalaman Jambi yang

    beralamaat di Jl. Selmet Riadi RT.20 Kelurahan Legok, Kecamatan Telanai

    Pura. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Januari.

    C. Jenis dan Sumber Data

    Jenis dan sumber data penelitian merupakan faktor yang penting yang

    menjadi pertimbangan untuk menentukan metode pengumpulan data. Data

    yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenis berdasarkan

    pengelompokan yaitu :

    1) Data Primer

    Data primer yaitu data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli

    32 Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hlm. 34.

  • 46

    untuk tujuan tertentu. Data primer khusus dikumpulkan oleh peneliti

    untuk menjawab pernyataan peneliti. Data primer diperoleh langsung

    dari konsumen Kopi Pedalaman.

    2) Data Sekunder

    Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung

    dari objek penelitian yang diperoleh dari buku-buku atau literature yang

    berhubungan dengan masalah yang diteliti.

    D. Populasi dan Sample

    1. Populasi

    Menurut Bungin, populasi berasal kata Bahasa inggris population

    yang berarti jumlah penduduk. Apabila disebut kata populasi orang

    kebanyakan menghubungkan dengan masalah-masalah kependudukan.

    Sedangkan menurut Sugiyono mendefinisikan populasi sebagai wilayah

    generasi yang terdiri atas subjek-objek yang mempunyai kualitas dan

    karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

    kemudian ditarik dari populasinya.33

    Jadi populasi dari peneliti adalah

    seluruh konsumen Kedai Kopi Pedalaman. Data yang diperoleh dalam

    penelitian ini yaitu dari tahun 2018-2019 sebanyak :

    Tabel 2.1

    Jumlah Pengunjung Kopi Pedalaman

    Tahun 2018-2019

    33 Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, 2014, Jakarta: Prenadamedia Group, hlm. 145.

  • 47

    NO BULAN JUMLAH TRANSAKSI

    2018 2019

    1. Januari 1.300 1.450

    2. Februari 1.800 2.000

    3. Maret 1.750 1.980

    4. April 1.400 2.050

    5. Mei 3.710 5.055

    6. Juni 3.253 2.240

    7. Juli 1.700 1.800

    8. Agustus 1.960 2.300

    9. September 1.680 2.380

    10. Oktober 1.500 1.990

    11. November 1.674 1.840

    12. Desember 1.835 2.600

    Jumlah 23.562 27.685

    Sumber : Dokumentasi Kopi Pedalaman Kota Jambi Tahun 2018-2019

    Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2018 jumlah

    keseluruhan pengunjung Kopi Pedalaman sebanyak 23.562 pengunjung. Dan

    pada tahun 2019 terdapat 27.685 orang pengunjung.

    2. Sampel

    Sampel berasal dari bahasa Inggris “sample” yang artinya contoh,

    comotan atau mencomot yaitu mengambil sebagian saja dari yang banyak.

    Dalam hal ini yang dimaksud dengan yang banyak adalah populasi. Dalam

    suatu penelitian, tidaklah selalu perlu untuk meneliti semua individu dalam

    populasi karena akan memakan banyak waktu dan biaya yang besar. Oleh

    karena itu dilakukan pengambilan sampel, dimana sampel yang diambil

    adalah sampel yang benar-benar representasi atau yang mewakili seluruh

  • 48

    populasi.34

    Dalam suatu penelitian yang menjadi dasar pertimbangan

    pengambilan sampel adalah memperhitungkan masalah efisiensi (waktu dan

    biaya) dan masalah ketelitian dimana penelitian dengan pengambilan sampel

    dapat mempertinggi ketelitian karena jika penelitian terhadap populasi belum

    tentu dapat dilakukan secara teliti.

    Seorang peneliti dalam suatu penelitian harus menghitungkan dan

    memperhatikan hubungan antara waktu, biaya dan tenaga yang akan

    dikeluarkan dengan presisi (tingkat ketepatan) yang akan diperoleh sebagai

    pertimbangan dalam menentukan metode pengambilan sampel yang akan

    digunakan. Sempel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu

    mewakili populasi dalam penelitian. Oleh karena mengingat waktu, tenaga

    dan kemungkinan hambatan-hambatan lainnya, maka penulis mengambil

    sample dengan tingkat kesalahan sebesar 10%. Jumlah sampel yang diambil

    dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :

    34 Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, 2014, Jakarta: Pradamedia Group, hlm. 150-153.

  • 49

    dibulatkan menjadi 100 sampel

    Jadi dari hasil pencarian menurut rumus Slovin diatas diperoleh

    sampel untuk penelitian ini yaitu 100 (seratus) orang .

    Keterangan :

    n = Ukuran Sampel/ Jumlah Responden

    N = Jumlah Populasi

    e = persentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang

    masih ditolerin, e = 0,1 (10%)

    E. Pengumpulan Data

    Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, metode pengumpulan

    data yang digunakan sebagai berikut:

    1. Observasi

    Sebagai metode ilmiah, observasi biasanya diartikan sebagai pengamatan

    dan pencatatan sistematis atas fenomena – fenomena yang diselidiki.

    Metode ini penulis gunakan untuk melihat secara langsung keadaan lokasi

    penelitian serta mencatat hal-hal yang berkenaan dengan masalah –

  • 50

    masalah.35

    Observasi berarti mengamati, menyaksikan, memperhatikan

    sebagai metode pengumpul data penelitian.

    2. Kuisioner (Angket)

    Adalah serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara

    sistematis, kemudian disebarkan kepada para responden untuk diisi.

    kuisioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data,

    sebagai sumber data utama yang terdiri dari serangkaian pertanyaan yang

    menggunakan skala likert.36

    Adapun pengertia skala likert disini menurut

    Kinner, skala likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap

    responden terhadap sesuatu, yang mana jawaban dari pertanyaan yang

    terdapat dikuisioner yaitu :

    Tabel 2.2

    Jawaban pertanyaan kuisioner

    Sangat Tidak Setuju (STS) 1

    Tidak Setuju (TS) 2

    Kurang Setuju (KS) 3

    Setuju (S) 4

    Sangat Setuju (SS) 5

    3. Dokumentasi

    35 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi: Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi,

    Bandung: Alfabeta: 2011, hlm.196 36 Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, 2014, Jakarta:

    Prenadamedia Group, hlm. 199.

  • 51

    Adalah proses pengumpulan data berupa data-data tertulis yang

    mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena

    yang masih akurat dan sesuai dengan masalah penelitian. Dokumentasi ini

    digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yang terkait dengan data

    sumber dokumentasi dalam penelitian ini seperti jumlah pengunjung Kopi

    Pedalaman, jurnal, buku-buku yang terkait dengan penelitian, artikel di

    internet dan sumber lainya.

    F. Teknik Pengelolaan Data

    Pengolahan data adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari

    setiap variabel penelitian yang siap dianalisis sehingga diperoleh data yang

    lengkap dari masing-masing obyek untuk setiap variabel yang diteli.37

    Pengolahan data meliputi sebagai berikut:

    1. Editing

    Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul,

    tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada

    pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi.

    2. Coding (Pengkodean)

    Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk

    dalam katagori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk

    angka atau huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu

    37 Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, 2014, Jakarta:

    Prenadamedia Group, hlm. 200.

  • 52

    informasi atau data yang akan dianalisis.

    3. Tabulasi

    Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi

    kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi

    diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan. Tabel hasil Tabulasi

    dapat berbentuk:

    a. Tabel pemindahan, yaitu tabel tempat memindahkan kode-kode dari

    kuesioner atau pencatatan pengamatan. Tabel ini berfungsi sebagai

    arsip.

    b. Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasar sifat responden tertentu

    dan tujuan tertentu.

    c. Tabel analisis, tabel yang memuat suatu jenis informasi yang telah

    dianalisa.

    G. Teknik Analisis Data

    Analisis data ialah proses mengolah data dan menginterprestasikan

    hasil pengelolaan data. Dalam menganalisi data-data dalam penelitian, teknik

    analisis yang digunakan adalah deskriptif presentase, uji prasyarat, analisis

    regresi linear berganda, dan uji hipotesis.38

    Selengkapnya dapat dipaparkan

    sebagai berikut:

    1. Deskriptif Presentase

    38 Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, 2014, Jakarta:

    Prenadamedia Group, hlm. 225.

  • 53

    Metode ini digunakan untuk memberikan gambaran terhadap karakteristik

    responden yang dijadikan sebagai sampel dan juga untuk mendeskripsikan

    variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, agar lebih mudah

    memahaminya sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang

    berlaku secara umum. Untuk mengetahui lembaran data responden,

    deskriptif persentase yang digunakan adalah deskriptif numerik. Langkah-

    langkah yang ditempuh dalam menggunakannya adalah sebagai berikut:

    a. Membuat tabel distribusi untuk data responden

    b. Menentukan jawabn responden dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

    c. Menjumlah jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden.

    d. Memasukkan jumlah jawaban tersebut ke dalam rumus berikut:

    Keterangan:

    n = ukuran sampel

    N = ukuran populasi

    e = eror (10%)

    Yang termasuk populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh konsumen

    Kopi Pedalaman dan yang termasuk kedalam sampel yaitu hanya

    diambil dari 100 orang konsumen saja yang mana diperoleh dari rumus

    Slovin diatas.

    𝑛 𝑛

    1+ 𝑁 𝑒

  • 54

    2. Uji Prasyarat Analisis Regresi

    Dalam analisis regresi terdapat uji prasyarat yang harus dipenuhi agar

    analisis tersebut merupakan yang terbaik dan tidak bias. Uji prasyarat

    tersebut adalah sebagai berikut:39

    a. Uji asumsi Klasik

    Sebelum dilakukan pengujian analisis regresi linier berganda terhadap

    hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu

    pengujian asumsi klasik atas data yang akan diolah sebagai berikut :

    a) Uji Normalitas.

    Uji normalitas dimaksudkan untuk mengatahui apakah data untuk

    semua variabel dalam penelitian ini mengikuti pola distribusi

    normal ataukah tidak dan data yang baik adalah data yang memiliki

    pola distribusi normal. Jika datanya berdistribusi normal maka bisa

    menggunakan metode analisis statistik parametrik, tetapi jika

    datanya tdak berdistribusi normal maka menggunakan metode

    statistik non parametrik. Pengujian normalitas dilakukan dengan

    teknik Kolmogorov-Smimov yang didukung dengan grafik P-Plot of

    Regression Standardized Residual dan Jarque-Bera dengan kriteria

    untuk nilai signifikansinya > 0,05. Jika > 0,05 data berdistribusi

    normal, jika < 0,05 data tidak berdistribusi normal.

    39 Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, 2014, Jakarta:

    Prenadamedia Group, hlm. 226.

  • 55

    b) Uji Multikoliniearitas

    Uji multikolineritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

    penyimpangan asumsi klasik mutikolineritas, yaitu adanya

    hubungan linear antara variabel independen dalam model regresi.

    Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak

    adanya multikolineritas. Jika terjadi multikolinearitas, maka

    koefisien regresi tidak dapat ditentukan dan standar error yang ada

    tidak dapat di definisikan dengan jelas. Uji multikolinearitas

    dilakukan dengan melihat tolerance value dan variance inflation

    factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila

    nilai tolerance value > 0,05 atau VIF < 0,05 maka dapat

    disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas. Bila terjadi

    multikolinearitas, maka salah satu cara yang dilakukan adalah

    membuang salah satu variabel independent.

    c) Uji Heteroskedastisitas

    Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

    regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

    pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada beberapa cara yang

    dapat dilakukan untuk melakukan uji heteroskedastisitas, yaitu uji

    grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji white. Pengujian pada

    penelitian ini menggunakan Grafik Plot antara nilai prediksi

    variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.

  • 56

    Tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas,

    serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu

    Y.

    b. Uji Linearitas Garis Regresi

    Uji lineritas garis regresi bertujuan untuk mengetahui apakah dua

    variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan.

    Jika data berbentuk linear, maka penggunaan analisis regresi linear

    berganda pada pengujian hipotesis dapat dipertanggung jawabkan akan

    tetapi jika tidak linear maka harus digunakan analisis regresi non linear.

    Untuk memastikan data bersifat linear atau tidak yaitu den