PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk...

42
PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH PADI (Oryza sativa L.) KADALUARSA SITI AJAR NIM. 07C10407154 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH ACEH BARAT 2015

Transcript of PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk...

Page 1: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA

PERENDAMAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH

PADI (Oryza sativa L.) KADALUARSA

SITI AJAR NIM. 07C10407154

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH ACEH BARAT

2015

Page 2: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA

PERENDAMAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH

PADI (Oryza sativa L.) KADALUARSA

SKRIPSI

OLEH

SITI AJAR NIM. 07C10407154

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana

Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH ACEH BARAT

2015

Page 3: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

JUDUL : PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA

DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP

PERKECAMBAHAN BENIH PADI

(oryza sativa L.) KADALUARSA

NAMA MAHASISWA : SITI AJAR

NIM : 07C10407154

PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama, Pembimbing Anggota,

Jasmi, SP., M. Sc Jekki Irawan, SP., MP

NIDN. 01 2708 8002 NIP. 198712012015041001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi

Ir. Rusdi Faizin, M. Si Iwandikasyah putra, SP., MP

NIP. 196308111992031001 NIP. 198104202015041002

Tanggal Lulus: 29 Oktober 2015

Page 4: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi/tugas akhir dengan judul :

PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA PERENDAMAN

TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH PADI (oryza sativa L.) KADALUARSA

Yang disusun oleh :

NAMA MAHASISWA : SITI AJAR

NIM : 07C10407154

PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 29 Oktober 2015 dan

dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI :

1. . Jasmi, SP., M. Sc

Pembimbing I/Ketua TIM Penguji ..............................................

2. . Jekki Irawan, SP., MP

Pembimbing II ..............................................

3. Irvan Subandar, SP., MP

Penguji Utama ..............................................

4. . Mita Setyowati, SP., M.Sc

Penguji Anggota ..............................................

Meulaboh 29 Oktober 2015

Ketua Program Studi

Iwandikasyah putra, SP., MP

NIP. 198104202015041002

Page 5: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

ii

UCAPAN TERIMAKASIH

Bissmillahirrahmanirrahm.

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji beserta syukur penulis panjatkan kehadirat

ALLAH SWT karena dengan rahmat dan hidayah Nya penulis telah dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa Dan

Lama Perendaman Terhadap Perkecambahan Benih Padi ( Oryza sativa L.)

Kadaluarsa”. Tidak lupa pula shalawat beriring salam penulis sampaikan kepada

Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umat manusia menuju jalan

kebenaran.

Penulis menyadari dalam menyelesaikan penelitian ini tidak terlepas dari doa

dan bantuan dari pihak lain. Maka pada kesempatan ini penulis menghaturkan

terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Jasmi, SP., M. Sc. sebagai pembimbing utama dan Bapak Jekki

Irawan, SP., MP sebagai pembimbing anggota yang telah memberikan

arahan dan bimbingan kepada penulis dari awal sampai akhir penelitian

ini.

2. Dekan, Ketua Program Studi, Staf Akademik atas penyediaan sarana dan

prasarana selama penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Fakultas

Pertanian.

3. Rekan-rekan seangkatan atas segala bantuan dan dukungannya

Page 6: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

iii

4. Almarhummah Ayahanda, Ibunda dan saudara tercinta atas segala doa

kasih sayang serta dorongan moril maupun materil sehingga penulis

dapat menyelesaikan studi di Fakultas Pertanian.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan kepada semua

pihak yang telah membantu sehingga terwujudnya skripsi ini. Semoga memberi

manfaat bagi kita semua, amin yaa rabbal ‘aalamiin.

Penulis

Siti Ajar

Page 7: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

RINGKASAN

SITI AJAR “Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa Muda dan Lama Perendaman

Terhadap Perkecambahan Benih Padi (Oryza sativa L.) Kadaluarsa” di bawah bimbingan

Jasmi sebagai pembimbing utama dan Jekki Irawan sebagai pembimbing anggota.

Penelitian ini bertujuan untuk untuk melihat seberapa besar pengaruh konsentrasi dan

lama perendaman air kelapa terhadap perkecambahan benih padi kadaluarsa, yang

dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UTU pada tanggal 17- 23 Agustus 2015.

Benih padi yang digunakan adalah benih padi ciherang sudah kadaluarsa selama 6

bulan, air kelapa muda dan kertas merang/kertas saring. Alat-alat yang akan digunakan dalam

penelitian ini berupa Germinator, mistar, petridis dan alat-alat tulis.

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan

Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor yang diteliti adalah konsentrasi Air Kelapa (A)

dan Lama Perendaman Air Kelapa (L) dengan tiga ulangan. Faktor konsentrasi air kelapa :

tanpa Air Kelapa (kontrol), 15%, 35% dan 55%. Faktor Lama Perendaman : 12 Jam, 24

Jam, 36 Jam. Peubah yang diamati adalah Potensi Tumbuh (PT), Daya Berkecambah (DB),

Keserampakan Tumbuh (KsT) dan Kecepatan Tumbuh (KcT).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi air kelapa berpengaruh terhadap

potensi tumbuh, daya berkecambah, keserampakan tumbuh dan kecepatan tumbuh.

Konsentrasi yang terbaik adalah pada 55%. Lama perendaman dengan air kelapa berpengaruh

tidak nyata terhadap emua peubah yang diamati. Terdapat interaksi yang tidak nyata antara

konsentrasi dan lama perendaman air kelapa muda.

Page 8: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

iv

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ....................................................................................................... i

UCAPAN TERIMAKASIH .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2. Tujuan ..................................................................................................................... 4

1.3. Hipotesis ................................................................................................................. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 5

2.1. Deskripsi Benih ....................................................................................................... 5

2.2. Anatomi Benih ........................................................................................................ 7

2.3. Proses Perkecambahan ........................................................................................... 8

2.4. Konsentrasi Air Kelapa ........................................................................................... 11

2.5. Lama Perendaman Air Kelapa................................................................................. 13

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN ................................................................. 14

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................................. 14

3.2. Bahan dan Alat ...................................................................................................... 14

a. Bahan ................................................................................................................... 14

b. Alat ...................................................................................................................... 14

3.3. Rancangan Penelitian .............................................................................................. 14

3.4. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................................. 17

3.5. Pengamatan .............................................................................................................. 18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 19

4.1. Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa ........................................................................... 19

4.2. Pengaruh Lama Perendaman Air Kelapa ................................................................. 21

4.3. Pengaruh Interaksi Antara Konsentrasi dan Lama Perendaman Air Kelapa ............ 23

V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 24

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 24

5.2 Saran ....................................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 25

LAMPIRAN

Page 9: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

v

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Susunan kombinasi perlakuan antara tingkat kemasakan buah dan

konsentrasi pupuk organik super ACI ............................................................ 16

2. Rata-rata Potensi Tumbuh, Daya Berkecambah, Keserampakan Tumbuh

dan Kecepatan Tumbuh pada Berbagai Konsentrasi Air Kelapa. ................... 19

3. Rata-rata Potensi Tumbuh, Daya Berkecambah, Keserampakan Tumbuh

dan Kecepatan Tumbuh pada Berbagai Lama Perendaman .......................... 22

Page 10: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Rerata potensi tumbuh (%) benih padi kadaluarsa pada perlakuan

konsentrasi air kelapa dan lama perendaman air kelapa ............................... 28

2. Analisis ragam Rerata potensi tumbuh (%) benih padi kadaluarsa pada

perlakuan konsentrasi air kelapa dan lama perendaman air kelapa I ............. 28

3. Rerata daya berkecambah (%) benih padi kadaluarsa pada perlakuan

konsentrasi air kelapa dan lama perendaman air kelapa ................................ 29

4. Analisis ragam Rerata potensi tumbuh (%) benih padi kadaluarsa pada

perlakuan konsentrasi air kelapa dan lama perendaman air kelapa ............... 29

5. Rerata kecepatan tumbuh (% etmal) benih padi kadaluarsa pada perlakuan

konsentrasi air kelapa dan lama perendaman air kelapa................................... 30

6. Analisis ragam kecepatan tumbuh (% etmal) benih padi kadaluarsa

pada perlakuan konsentrasi air kelapa dan lama perendaman air kelapa ................................................................................................................................ 30

7. Rata-rata keserampakan tumbuh (%) benih padi kadaluarsa pada

perlakuan konsentrasi air kelapa dan lama perendaman air kelapa................. 31

8. Anilisisis ragam keserampakan tumbuh (%) benih padi kadaluarsa

pada perlakuan konsentrasi air kelapa dan lama perendaman air kelapa ......... 31

27 Dokumentasi .................................................................................................. 32

28 Riwayat Hidup ............................................................................................... 35

Page 11: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Padi (Oriza sativaI L.) merupakan tanaman komoditas utama yang paling

penting di Indonesia. Hal ini tidak lain karena makanan pokok di Indonesia adalah

nasi dari beras yang tentunya dihasilkan oleh tanaman padi. Selain di Indonesia

padi juga menjadi makanan pokok negara-negara di benua Asia lainnya seperti

China, Singapura, India, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan lain-lain (Anonim,

2013).

Negara produsen padi terkemuka adalah Republik Rakyat Cina yaitu

sebesar (31%) dari total produksi dunia, India (20%), dan Indonesia (9%). Namun

hanya sebagian kecil produksi padi dunia yang diperdagangkan antar negara yaitu

5%-6% dari total produksi dunia. Thailand merupakan pengekspor padi utama

(26% dari total padi yang diperdagangkan di dunia) diikuti Vietnam (15%) dan

Amerika Serikat (11%). Indonesia merupakan negara pengimpor padi terbesar

dunia yaitu sebesar 14% dari padi yang diperdagangkan di dunia diikuti

Bangladesh (4%), dan Brazil (3%) (Anonim, 2013).

Benih yang bermutu tinggi adalah benih yang memiliki daya berkecambah

tinggi. Pengadaan benih yang berkualitas serta ketersediaanya tidak terlepas dari

proses perkecambahannya. Perkecambahan yang baik akan meningkatkan

persentase perkecambahan, laju perkecambahan, dan daya berkecambah. Benih

bermutu ini tentunya didapat dari varietas unggul karena hal ini menjadi salah satu

komponen produksi pertanian yang sangat penting. Benih bermutu tinggi

Page 12: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

2

mencakup mutu genetik, mutu fisik dan mutu fisiologis memerlukan penanganan

yang terencana dengan baik sejak tanaman dilapang, pengolahan, penyimpanan

dan distribusi. Penyimpanan benih merupakan suatu usaha untuk

mempertahankan mutu benih sampai benih tersebut ditanam oleh petani. Vigor

benih harus relevan dengan tingkat produksi artinya dari benih bervigor tinggi

akan dapat dicapai tingkat produksi yang tinggi. Vigor yang tinggi dapat dilihat

dari penampilan kecambah yang tahan terhadap berbagai faktor pembatas yang

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Ketahanan terhadap faktor

pembatas juga dipengaruhi oleh faktor genetis yang indentik dengan varietas

(Ichsan, 2006).

Benih kadaluarsa yaitu benih-benih yang telah mengalami penurunan

kualitasnya atau mengalami kemunduran sehingga apabila digunakan dalam usaha

budidaya tanaman akan tumbuh terbatas dan hasilnya juga sangat terbatas.

Dengan kata lain benih kadaluarsa yaitu benih yang sudah rendah daya kecambah

bahkan bisa tidak ada kecambah sama sekali. Benih yang sudah kadaluarsa dapat

menurunkan viabilitas benih (kemampuan berkecambah). Kemunduran viabilitas

suatu benih selama penyimpanan dapat diperlambat dengan cara memperhatikan

kadar air saat penyimpanan, suhu dan kelembaban ruang penyimpanan, ada

tidaknya mikroorganisme pada ruang penyimpanan dan keadaan udara disekitar

ruang penyimpanan. Viabilitas benih dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

lingkungan sebelum panen, tingkat kemasakan benih saat panen, viabilitas awal

benih dan juga lingkungan selama penyimpanan benih.

Menurut Salisbury dan Ross (1995), Air kelapa merupakan sumber alami

hormon tumbuh yang dipergunakan untuk memacu pembelah sel dan juga

Page 13: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

3

merangsang pertumbuhan tanaman. Endosperm cair buah kelapa yang belum

matang mengandung senyawa yang dapat memacu sitokinesis. Penggunaan air

kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan

karena air kelapa termasuk kelompok sitokinin yang mengandung zeatin.

Sitokinin merupakan zat pengatur tumbuh dalam proses pembelahan suatu sel.

Air kelapa muda mengandung zat hara dan zat pengatur tumbuh yang

diperlukan untuk perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Air kelapa muda juga

mengandung senyawa organic seperti vitamin C, vitamin B, hormon auksin,

giberelin dan sitokinin. Air kelapa muda juga mengandung air, protein,

karbohidrat , mineral , vitamin, sedikit lemak, Ca, dan P (Purdyaningsih, 2013).

Walaupun air kelapa mengandung zat yang sangat penting untuk

pertumbuhan dan perkembangan tanaman namun penggunaan air kelapa untuk

memperbanyak tanaman secara konvensional ini belum banyak dilakukan.

Menurut penelitian Hidayat (2000), perendaman biji pinang selama 6, 12, 18, 24,

dan 30 jam dalam air kelapa dengan konsentrasi 100% didapat bahwa perlakuan

perendaman selama 24 jam memberikan hasil yang paling baik dalam

meningkatkan daya kecambah biji pinang dengan presentase perkecambahan

sebesar 98,66%.

Untuk meningkatkan perkecambahan pada biji atau benih kadaluarsa

diperlukan perlakuan khusus. Salah satu dari perlakuan khusus tersebut yaitu

dengan melakukan perendaman dalam air kelapa muda dengan konsentrasi dan

lama perendaman tertentu yang sudah ditetapkan. Air kelapa muda dipilih dalam

penelitian ini untuk melihat perkecambahan pada benih padi kadaluarsa karena

Page 14: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

4

dalam air kelapa muda terkandung hormon auksin, sitokinin dan giberelin, yang

ketiganya ini merupakan hormon yang bekerja secara sinergis dalam proses

peningkatkan pembelahan, pertumbuhan sel dan perkembangan kultur sel tanaman

(Nur, 2011). Dalam penelitian ini perendaman benih padi kadaluarsa dilakukan

pada konsentrasi air kelapa muda 0%, 15%, 30%, dan 55% dengan lama

perendaman 12 jam, 2 jam, dan 36 jam.

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu diteliti tentang pengaruh masing-

masing konsentrasi air kelapa muda dan lama perendaman terhadap

perkecambahan benih padi kadaluarsa.

1.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar

pengaruh konsentrasi dan lama perendaman air kelapa terhadap perkecambahan

benih padi kadaluarsa.

1.3. Hipotesis

1. Konsentrasi air kelapa diduga berpengaruh terhadap viabilitas benih padi

kadaluarsa.

2. Lama perendaman air kelapa diduga berpengaruh terhadap viabilitas

benih padi kadaluarsa.

3. Diduga terdapat interaksi yang nyata antara konsentrasi dan lama

perendaman air kelapa terhadap viabilitas benih padi kadaluarsa.

Page 15: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Benih

Biji atau benih yang disediakan untuk ditanam kembali, oleh sebab itu

haruslah benih yang baik. Benih yang sudah melalui proses seleksi diharapkan

dapat mencapai proses tumbuh yang besar. Apabila benih telah masak berarti

benih tersebut telah siap untuk dipanen. Untuk sampai ke fase kemasakan suatu

benih telah mengalami beberapa fase antara lain fase pembuahan, fase

penimbunan zat makanan dan fase pemasakan (Anonimous, 2010).

Fase pembuahan terjadi setelah terjadinya penyerbukan yang ditandai

dengan pembentukan jaringan dan kadar air yang tinggi. Fase penimbunan zat

makanan terjadi kenaikan berat kering benih dan turunnya kadar air. Selanjutnya

fase pemasakan dimana kadar air akan mencapai keseimbangan dengan

kelelmbaban udara diluar. Setelah mencapai tingkatan kemasakan benih, berat

kering benih tidak akan banyak mengalami perubahan, tolak ukur yang sering

digunakan untuk menilai tingkat kemasakan benih yaitu warna, bau, kekerasan

kulit, rontoknya buah, pecahnya buah, kadar lain dan sebagainya (Anonimous,

2010).

Benih padi dapat tumbuh hingga setinggi 1-1.8 m, daunnya ramping

dengan panjang 50-100 cm dan lebar 2-2.5 cm. beras yang dapat dimakan

berukuran panjang 5-12 mm dan tebal 2-3 mm, bunga majemuk berbentuk

malai, jumlah buku dari ketiga malai mencapai 100-120 malai.

Page 16: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

6

Padi termasuk keluarga padi-padian dengan batang rumput berbentuk

ramping berwarna hijau agak lunak yang beruas-ruas dan di dalamnya berongga

(kosong). Pada tiap-tiap buku batang tumbuh daun yang berbentuk pita dan

berpelepah membalut hampir sekeliling batang. Buahnya buah batu dan terjurai

pada tangkai, berwarna hijau dan setelah tua menjadi kuning. Dalam tanah dari

tiap buku tumbuh tunas yang dapat menggadakan batang yang sering disebut

dengan anak padi. Dari anak padi tersebut dapat pula tumbuh anaknya dan dari

sebutir padi bisa tumbuh 40-50 batang.

Bila telah sampai waktunya dari tiap-tiap batang keluar bunga. Bunga itu

bunga majemuk yang galibnya disebut sebagai bulir. Pada tiap bulir keluar 100

sampai 400 bunga. Pada bunga ada 2 helai sekam kelopak dan 2 helai sekam

mahkota. Waktu terjadi penyerbukan bunga itu merekah (terbuka). Kalau

penyerbukan telah berlalu maka dasar bunga itu tertutup kembali. Sekam mahkota

itulah yang selanjutnya menjadi kulit padi. Sekam mahkota yang dua lembar

tersebut tidak sama besarnya. Sekam mahkota yang besar pada beberapa macam

padi mempunyai ekor atau janggut. Padi yang berekor itu biasanya disebut orang

sebagai padi janggut atau padi bulu. Yang tidak berekor disebut cereh, dan

gabahnya mudah luruh. Padi bulu biasanya tak mudah luruh. Selanjutnya padi-

padi ini ada yang dijadikan beras untuk dimakan dan ada yang disimpan untuk

dijadikan benih kembali (Https://www.distan.majalengkang.go.id/article.padi-

oryza-sativa.tanaman-pangan).

Page 17: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

7

2.2. Anatomi Benih Padi

Beras adalah bagian gabah yang telah dipisah dari sekam yang secara

anatomi disebut dengan nama palea atau bagian yang ditutupi dan lemma yaitu

bagian yang menutupi (https://id.wikipedia.org/wiki/Beras).

Gambar. 1. Benih Anatomi Padi

Proses perkecambahan secara morfologis meliputi pertumbuhan embryonic

axis sebagai akibat dari pembelahan sel yang kemudian diikuti dengan

pemanjangan dan pembesaran sel sehingga tumbuh radikula dan plumula menjadi

bibit yang normal. Hipogeal merupakan tipe perkecambahan pada tanaman padi

yaitu terjadinya pertumbuhan radikula diikuti dengan pemanjangan plumula.

Scutellum berfungsi sebagai organ penyerap makanan dari endosperma dan

menghantarkannya kepada embryonic axis yang sedang tumbuh (Kuswanto,

1996). Bagian-bagian biji padi terdiri dari :

a. Plumula yaitu kuncup embrionik

b. Endosperm yaitu jaringan penyimpanan cadangan makanan

c. Hylum merupakan bekas luka dari kunikulus yang terputus saat biji menjadi

matang.

Page 18: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

8

d. Apex yaitu ujung daun

e. Aleuron, lapisan terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan

kulit

f. Embrio, merupakan calon tanaman baru . Bagian daripada embrio pada benih terdiri

atas beberpa bagian yaitu epikotil (calon pucuk), kotiledon (calon daun pertama),

hipokotil (calon batang), radikel (calon akar) (https://id.wikipedia.org/wiki/Beras).

2.3. Proses Perkecambahan

Perkecambahan merupakan tahap awal dari suatu perkembangan suatu

tanaman yang berbiji. Pada tahap ini embrio yang dalam kondisi dormain

mengalami sejumlah perubahan fisiologis sehingga menjadi kecambah.Suatu

benih dikatakan berkecambah apabila plumula dan radikel tumbuh secara normal

dalam jangka waktu yang sesuai dengan ketentuan. Proses perkecambahan ini

merupaka proses metabolisme yang terdiri dari katabolisme dan anaiolisme.

Katabiolisme yaitu suatu proses terjadinya perombakan cadangan makanan

sehingga menghasilkan energi ATP sedangkan anabiolismeyaitu proses terjadinya

sintesa senyawa protein untuk pembentukan sel-sel baru pada embrio (Hapsari,

2015).

Perkecambahan benih sering diartikan sebagai dimulainya proses

pertumbuhan embrio dari benih yang sudah matang, Taiz dan Zeiger (1998).

Suatu benih dapat berkecambah bila adanya faktor-faktor pendukung selama

terjadinya proses perkecambahan. Proses perkembangan benih dipengaruhi oleh

dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Page 19: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

9

Faktor internal terdiri dari tingkat kemasakan benih yaitu apabila benih

yang dipanen sebelum tingkat kemasakan fisiologisnya tercapai tidak mempunyai

viabilitas yang tinggi karena belum memiliki cadangan makanan yang cukup serta

pembentukan embrionya belum sempurna, Sutopo (2002); ukuran benih yaitu

benih yang berukuran besar dan berat mengandung cadangan makanan yang lebih

banyak dibandingkan dengan benih yang berukuran kecil pada jenis yang sama.

Berat benih ini berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan dan produksi karena

berat benih menentukan besarnya kecambah pada saat permulaan dan berat

tanaman pada saat dipanen. Blackman, dalam Sutopo (2002); dormansi yaitu bila

suatu benih sebenarnya hidup tetapi tidak berkecambah walaupun diletakkan pada

keadaan yang secara umum dianggap telah memenuhi persyaratan untuk

perkecambahan; penghambat perkecambahan yaitu berupa kehadiran inhibitor

baik dalam benih maupun dipermukaan, adanya larutan dengan nilai osmotik yang

tinggi serta bahan yang menghambat lintasan metabolik.

Sedangkan faktor eksternal terdiri dari: air yaitu penyerapan air oleh benih

dipengaruhi oleh sifat benih itu sendiri terutama kulit pelindungnya, dimana air

tersebut berfungsi untuk melembabkan kulit biji sehingga sehingga robek agar

terjadi pengembangan embrio dan endosperm, untuk memberikan fasilitas

masuknya oksigen kedalam biji, untuk mengencerkan protoplasma dan sebagai

alat transport larutan makanan dari endosperm ke titik tumbuh sehingga terbentuk

protoplasma baru; suhu yang mempengaruhi kecepatan proses permulaan

perkecambahan dengan rata-rata suhu antara 26.5 s.d 350C; oksigen yaitu

meningkatnya proses respirasi yang disertai dengan meningkatnya pengambilan

oksigen dan pelepasan CO2, air dan energi pada saat berlangsungnya

Page 20: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

10

perkecambahan; cahaya, besarnya pengaruh kebutuhan cahaya dalam proses

perkecambahan terganatung pada intensitas cahaya, kualitas cahaya dan lamanya

penyinaran; medium yaitu sebuah media yang digunakan untuk melakukan

perkecambahan dengan memilki sifat fisik yang baik, gembur, mampu menyerap

air, dan bebas dari organisme penyebab penyakit (Sutopo, 2002).

Adapun tahapan-tahapan dalam suatu proses perkecambahan menurut

Hapsari (2015), dapat dirincikan sebagai berikut :

a. Tahap pertama, terjadinya penyerapan air oleh benih sehingga kulit benih

menjadi lunak dan terjadi hidrasi oleh protoplasma.

b. Tahap kedua, dimulainya kegiatan oleh sel-sel dan enzim serta naiknya

tingkat respirasi benih.

c. Tahap ketiga, terjadinya penguraian karbohidrat, protein dan lemak menjadi

bentuk-bentuk yang melarut sehingga mudah ditranslokasikan ke titik-titik

tumbuh.

d. Tahap keempat, terjadinya asimilasi dari bahan-bahan yang sudah terurai

didaerah meristematik untuk menghasilkan energi dalam proses pembentukan

komponen dalam pertumbuhan sel-sel baru.

e. Tahap kelima, pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan,

pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik-titik tumbuh.

Menurut Khan (1992) dalam Azmi (2010) untuk meningkatkan

perkecambahan pada benih yang sudah kadaluarsa harus diberikan perlakuan

khusus sebelum ditanam yaitu dengan teknik invigorasi benih, antara lain dengan

carahardening, advancing, chitting, osmoconditioning, priming, moisturizing,

matriconditioning dan hydropriming. Selain itu solusi lain untuk meningkatkan

Page 21: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

11

perkecambahan pada benih kadaluarsa yaitu dengan melakukan perendaman pada

larutan organik yang mengandung zpt dengan lama waktu perendaman tertentu.

Masa kadaluarsa benih berpengaruh nyata terhadap viabilitas dan vigor

benih semangka (potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan

keserampakan tumbuh). Viabilitas vigor benih terbaik dijumpai pada masa

kadaluarsa benih semangka 3 bulan dan terdapat interaksi yang sangat nyata

antara masa kadaluarsa dan penggunaan berbagai ekstrak bahan organik terhadap

potensi tumbuh benih semangka (Azmi, 2010).

2.3. Konsentrasi Air Kelapa Muda

Melakukan suatu penelitian pemberian konsentrasi air kelapa dilakukan

dalam beberapa faktor, hal ini bertujuan untuk mengamati tingkat konsentrasi

yang paling efektif untuk meningkatkan perkecambahan benih. Air kelapa sering

digunakan dalam proses invigorasi benih kadaluarsa karena dalam air kelapa

terdapat hormon alami yaitu auksin, giberelin dan sitokinin sebagai pendukung

pembelahan sel embrio kelapa.Sitokinin adalah hormon yang mensupport

pertumbuhan tunas, sumber dihasilkan sitokinin yaitu diujung akar. Auksin yaitu

hormon yang berfungsi dalam merangsang pertumbuhan akar, sumber dihasilkan

auksin adalah diujung tunas. Sedangkan giberelin yaitu kelompok hormon yang

berfungsi dalam proses pembungaan dan pembuahan dan sumber dihasilkannya

adalah didaun dan buah. Pemberian hormon ini harus berdasarkan konsentrasinya

karena semakin besar konsentrasi yang diberikan bisa mengakibatkan letal

(kematian) pada benih tanaman (Sandra, 2011).

Page 22: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

12

Didalam air kelapa mengandung hormon yang berfungsi sebagi zat

pengatur tumbuh adalah sitokinin 5,8 mgL-1

, auksin 0,07 mgL-1

dan giberelin

(Junairiah dan Fatimah, 2004). Jadi sitokinin bersama auksin sangat berperan

dalam mendorong terjadinya pembelahan sel dan diferensiasi jaringan tertentu

dalam pembentukan tunas pucuk dan pertumbuhan akar sedangkan giberelin yaitu

hormon tumbuh alami yang berfungsi dalam percepatan perkecambahan

(Elfadhila, 2013).

Selain mengandung vitamin C air kelapa juga mengandung berbagai

macam vitamin lainnya seperti asam sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal, asam

folat, niacin, riboflavin, dan thiamin. Didalam air kelapa muda (7-8 bulan) juga

terdapat unsur gula, air (95,5%), protein (0,1%), lemak (0,1%), Karbohidrat

(4,0%), dan abu (0,4%) (Anonimous, 2012).

Penelitian Widyastuti (2006) menggunakan air kelapa untuk meningkatkan

perkecambahan biji pinang dengan perlakuan yang diberikan adalah air kelapa

berkonsentrasi 20%, 40%, 60%, dan 80% dengan lama perendaman 24 jam. Hasil

yang didapat bahwa perlakuan air kelapa dengan konsentrasi 80% didapatkan

perkecambahan 97,78% sedangkan kontrol hanya 88,33%, artinya perlakuan air

kelapa dengan konsentrasi 80% bisa menghasilkan perkecambahan dengan

persentase tertinggi.

Selanjutnya Kurniawan (2001) menunjukkan bahwa dengan konsentrasi

air kelapa 15% dapat meningkatkan nilai viabilitas benih cabai yang telah

mengalami kemunduran.

Page 23: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

13

2.4. Lama Perendaman Air Kelapa

Pada perbanyakan secara generatif, masalah utama yang dihadapi adalah

lamanya waktu yang diperlukan benih untuk berkecambah. Hal ini dikarenakan

beberapa faktor antara lain keadaan biji, permeabilitas kulit biji, dan tersedianya

air di sekeliling biji.Jika ketiga faktor tersebut tidak mendukung biji untuk

melakukan perkecambahan maka biji memiliki kemampuan untuk mengundurkan

fase perkecambahannya yang disebut dengan dormansi. Peranan hormon tumbuh

di dalam biji yang mengalami dormansi adalah dapat menstimulasi sintesis

ribonuklease, amilase dan protease di dalam biji (Anggraini, 2014).

Lama perendaman benih sangat mempengaruhi dalam proses

perkecambahan karena semakin lama waktu untuk perendaman semakin baik

persentase jumlah benih yang berkecambah. Sebaliknya pada biji yang tidak

direndam, kulit biji menjadi keras sehingga proses perkembangannya menjadi

lambat. Keberadaan air bagi biji akan mengimbibisi dinding sel biji dan

menentukan turgor sel sebelum membelah. Biji dapat diketahui berkecambah jika

yang pertama muncul dari biji tersebut adalah radikula (akar lembaga) yang

berasal dari kulit biji yang pecah akibat pembengkakan biji setelah biji mengalami

proses imbibisi. Pada biji yang kering gas O2 akan masuk ke dalam sel secara

difusi. Apabila dinding sel kulit biji dan embrio telah menyerap air, maka suplai

oksigen akan meningkat pada sel-sel hidup, sehingga terjadinya proses respirasi

dan CO2 yang dihasilkan lebih mudah berdifusi keluar. Sedangkan untuk biji yang

tidak direndam, dinding selnya hampir tidak permeable untuk gas, sehingga

masuknya O2 ke dalam biji akan menjadi lambat. Pada biji yang direndam dengan

air dapat membentuk alat transport makanan yang berasal dari endosperm,

Page 24: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

14

kotiledon pada titik tumbuh pada embrionik di ujung yang nantinya akan

digunakan untuk membentuk protoplasma baru. Ketika suplai air rendah atau

tidak tersedia maka pembentukan sitoplasma baru akan berlangsung sangat lambat

karena air sangat berpengaruhterhadap kecepatan reaksi biokimia dalam sel yang

berhubungan dengan kerja enzim (Kusuma, 2013).

Fathonah dkk (2011) melakukan penelitian terhadap biji palem putri

dengan lamanya waktu perendaman dalam air kelapa selama 24 jam dengan

konsentrasi 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Dari hasil penelitian didapat 96,25%

prosentase perkecambahan dengan konsentrasi 75% dan ini merupakan

konsentrasi terbaik untuk meningkatkan prosentase perkecambahan selama 24 jam

perendaman dengan air kelapa.

Page 25: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

BAB III

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Umum Fakultas Pertanian

Universitas Teuku Umar yang akan dimulai dari bulan Juli 2015 sampai selesai.

3.2. Bahan dan Alat

a. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih padi yag sudah

kadaluarsa selama 5 bulan, air kelapa muda dan kertas merang/kertas saring.

b. Alat

Alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa Germinator,

mistar, petridis dan alat-alat tulis.

3.3. Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor yang diteliti adalah

konsentrasi Air Kelapa (A) dan Lama Perendaman Air Kelapa (L).

a. Faktor konsentrasi air kelapa :

A0 = Tanpa Air Kelapa (kontrol)

A1 = 15%

A2 = 35%

A3 = 55%

b. Faktor Lama Perendaman (P) :

Page 26: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

16

L1 = 12 Jam

L2 = 24 Jam

L3 = 36 Jam

Berdasarkan banyaknya faktor dan taraf perlakuan yang dicobakan maka

diperoleh 12 kombinasi perlakuan dan 36 satuan percobaan yang masing-masing

terdiri atas 3 kali ulangan. Susunan kombinasi perlakuan dapat dilihat pada Tabel

di bawah ini.

Tabel 3.1.Susunan Kombinasi Perlakuan antara Konsentrasi dan Lama

Perendaman Air Kelapa

No Kombinasi

Perlakuan

Konsentrasi Air Kelapa

(%) Lama Perendaman

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

A0L1

A0L2

A0L3

A1L1

A1L2

A1L3

A2L1

A2L2

A2L3

A3L1

A3L2

A3L3

0%

0%

0%

15%

15%

15%

35%

35%

35%

55%

55%

55%

12 Jam

24 Jam

36 Jam

12 Jam

24 Jam

36 Jam

12 Jam

24 Jam

36 Jam

12 Jam

24 Jam

36 Jam

Model Matematis yang digunakan adalah:

Yijk = + i + Sj + Vk + (SV)jk + ijk

Keterangan:

Yijk = Pengaruh bersama yang ditimbulkan oleh faktor Konsentrasi air

kelapa taraf ke-j dan faktor lama perendaman taraf ke-k yang

terdapat pada blok ke-i.

= Nilai tengah (rata-rata).

Page 27: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

17

i = Pengaruh blok ke-i.

Sj = Pengaruh pada faktor Konsentrasi air kelapa pada taraf ke-j.

Vk = Pengaruh pada faktor lama perendaman taraf ke-k.

(SV)jk = Pengaruh interaksi antara faktor Konsentrasi air kelapa pada taraf

ke-j dengan faktor lama perendaman pada taraf ke-k.

ijk = Pengaruh acak.

Apabila dalam analisis sidik ragam tersebut ada pengaruh nyata terhadap

nilai rata-rata perlakuan maka untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan

dilakukan uji BNJ 5%.

3.4. Pelaksanaan Penelitian.

a. Persiapan Air Kelapa Muda

Buah kelapa muda yang sudah disiapkan, dibelah lalu diambil airnya.

Kemudian air kelapa muda tersebut dilarutkan sebanyak 200 ml dengan cara :

konsentrasi 15% (air kelapa 30 ml ditambah 170 ml air), konsentrasi 35% (air

kelapa 70 ml ditambah 130 ml air), dan konsentrasi 55% (air kelapa 110 ml

ditambah 90 ml air).

b. Perlakuan benih.

Benih yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih padi yang sudah

kadaluarsa selama 5 bulan. Sebelum beih ditanam, terlebih dahulu benih padi

direndam dengan air kelapa sesuai dengan perlakuan konsentrasi dan lama

perendaman air kelapa.

Page 28: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

18

c. Perkecambahan Benih.

Setelah perendaman dengan air kelapa dengan waktu sesuai perlakuan,

lalu benih dikecambahkan dalam petridis sebanyak 25 biji. Lalu diamati selama 1

minggu.

3.5. Pengamatan

a. Potensi Tumbuh (PT)

Nilai potensi tumbuh diperoleh dengan mengamati jumlah benih yang

menunjukkan gejala tumbuh yaitu munculnya akar (radikel) atau plumula yang

menembus kulit benih. Pengamatan dilakukan pada hari ke-7 yang dinyatakan

dalam persen.

x 100%

b. Daya berkecambah (DB)

Daya berkecambah ditentukan dari benih normal dimana akar primer cukup

kuat. Pengamatan dilakukan 2 kali yaitu pada hari ke-5 (pengamatan I) dan ke-7

(pengamatan II) yang dinyatakan dalam persen.

x 100%

Keterangan : ∑ KN I = Jumlah kecambah normal pengamatan pertama

∑ KN II = Jumlah kecambah normal pengamatan kedua

c. Kecepatan Tumbuh (KcT)

Nilai kecepatan tumbuh dapat dihitung berdasarkan pengamatan jumlah benih

yang berkecambah normal setiap harinya yang dinyatakan dalam persen.

Keterangan : N1-Nn = Pengamatan (n= 1,2,3 dan seterusnya)

D1-Dn = Waktu pengamatan (n= 1,2,3 dan seterusnya)

Page 29: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

19

d. Keserampakan Tumbuh (KsT)

Nilai keserampakan tumuh diamati dengan menghitung jumlah kecambah

normal kuat padi hari ke-7 dan dinyatakan dalam persen.

x 100%

Page 30: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa

Hasil uji F pada analisis ragam (lampiran 2, 4, 6, 8, 10, 12) menunjukkan

bahwa konsentrasi air kelapa berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh,

berpengaruh sangat nyata terhadap daya berkecambah, namun berpengaruh tidak

nyata terhadap kecepatan tumbuh dan keserampakan tumbuh. Rata-rata potensi

tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan keserampakan tumbuh padi

kadaluarsa pada beberapa konsentrasi air kelapa dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata Potensi Tumbuh, Daya Berkecambah, Keserampakan Tumbuh

dan Kecepatan Tumbuh pada Berbagai Konsentrasi Air Kelapa

Parameter

Konsentrasi Air Kelapa (%)

BNJ

0% 15% 35% 55%

PT Arcsin 54,52 55,88 41,98 49,82 8,13

(%) 68,33 b 65,83 b 47,83 a 60,83 b

DB Arcsin 57,50 70,00 35,83 58,33 11,49

(%) 19,17 a 23,33 b 11,94 a 19,44 a

KsT Arcsin 63,33 65,83 44,58 60,83

(%) 22,78 21,94 15,69 20,28

KcT Arcsin 63,78 64,01 41,59 59,22

(%) 21,26 21,34 13,86 19,74

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama

berbeda tidak nyata pada taraf peluang 5% (Uji BNJ)

PT = Potensi Tumbu

DB = Daya Berkecambah

KcT = Kecepatan Tumbuh

KsT = Keserampakan Tumbuh

Tabel 2 menunjukkan bahwa potensi tumbuh terendah dijumpai pada

perlakuan konsentrasi 35% dibandingkan tanpa pemberian air kelapa dan pada

konsentrasi 15% serta konsentrasi 55%. Sedangkan daya berkecambah benih padi

Page 31: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

21

kadaluarsa terbaik dijumpai pada perlakuan 55% yang berbeda nyata dengan

tanpa pemberian air kelapa (0%), 15% air kelapa dan 35% air kelapa.

Keserampakan tumbuh dan kecepatan tumbuh menunjukkan berpengaruh tidak

nyata pada perlakuan konsentrasi air kelapa. Hal ini diduga karena konsentrasi air

kelapa belum mampu meningkatkan viabilitas benih padi kadaluarsa yang memicu

metabolisme didalam benih sehingga mengakibatkan benih tidak dapat

mempercepat proses kecambah dan keserampakannyapun tidak meningkat. Selain

itu, benih yang digunakan dalam penelitian adalah benih kadaluarsa yang tingkat

kemundurannya sudah menurun terutama dalam segi kecepatan kecambahnya

sehingga aktivitas enzim dalam benihpun menurun.

Menurut Salisbury dan Ross (1995), air kelapa merupakan sumber alami

hormon tumbuh yang dipergunakan untuk memacu pembelah sel dan juga

merangsang pertumbuhan tanaman. Endosperm cair buah kelapa yang belum

matang mengandung senyawa yang dapat memacu sitokinesis. Sitokinin

merupakan zat pengatur tumbuh dalam proses pembelahan suatu sel.

Selain itu, air kelapa muda mengandung zat hara dan zat pengatur tumbuh

yang diperlukan untuk perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Air kelapa

muda juga mengandung senyawa organic seperti vitamin C, vitamin B, hormon

auksin, giberelin dan sitokinin. Air kelapa muda juga mengandung air, protein,

karbohidrat , mineral , vitamin, sedikit lemak, Ca, dan P. (Purdyaningsih, 2013).

Potensi tumbuh dan daya berkecambah padi kadaluarsa terendah dijumpai

pada perlakuan konsentrasi air kelapa 15% yang berbeda tidak nyata dengan tanpa

air kelapa dan konsentrasi air kelapa 35%.. Hal ini diduga karena pd konsentrasi

Page 32: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

22

tersebut belum mampu melalukan perbaikan-perbaikan (recovery), baik secara

fisiologis maupun kimiawi.

Kuswanto (1996) menyatakan bahwa proses perkecambahan benih dapat

dirangsang dengan penambahan atau perlakuan dengan zat tertentu sebelum benih

dikecambahkan atau pada saat proses perkecambahan sedang berlangsung.

Rangsangan yang diberikan dapt meningkatkan laju imbibisi, rspirasi dan

metabolisme pada proses perkecambahan.

Tidak berpengaruh nyata terhadap keserampakan tumbuh dan kecepatan

tumbuh akibat pemberian air kelapa, diduga disebabkan karena perbedaan tekanan

osmotik diluar sel juga mempengaruhi peningkatan viabilitas benih. Besarnya

tekanan tersebut akan menentukan banyaknya air yang masuk ke dalam benih.

Peningkatan konsentrasi zat-zat terlarut di luar benih dapat memperlambat

kecepatan imbibisi benih (Gardner dalam Fauzi 2003) sehingga mempengaruhi

terhadap keserampakan dan kecepatan tumbuh benih kadaluarsa.

Konsentrasi air kelapa dapat meningkatkan potensi dan daya berkecambah

benih kadaluarsa, namun tidak mampu mempercepat benih untuk berkecambah

dan keserampakannya.

4.2. Pengaruh Lama Perendaman Air Kelapa

Hasil uji F pada analisis ragam(lampiran 2, 4, 6, 8, 10, 12) menunjukkan

bahwa lamanya perendaman air kelapa berpengaruh tidak nyata terhadap potensi

tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan keserampakan tumbuh. Rata-

rata potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan keserampakan

tumbuh padi kadaluarsa pada beberapa konsentrasi air kelapa dapat dilihat pada

Tabel 3.

Page 33: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

23

Tabel 3. Rata-rata Potensi Tumbuh, Daya Berkecambah, Keserampakan Tumbuh

dan Kecepatan Tumbuh (%) pada Beberapa Lama Perendaman Air

Kelapa

Parameter Lama Perendaman Air Kelapa

L1 (12 jam) L2 (24 jam) L3 (36 jam)

PT Arcsin 70,33 63,75 72,13

(%) 82, 50 77,00 84,58

DB Arcsin 76,25 72,50 72,92

(%) 90,00 82,92 88,33

KsT Arcsin 85,83 70,42 78,33

(%) 91,67 91,67 90,42

KcT Arcsin 58,39 54,82 56,17

(%) 85,62 84,78 85,72

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama

berbeda tidak nyata pada taraf peluang 5% (Uji BNJ)

PT = Potensi Tumbu

DB = Daya Berkecambah

KcT = Kecepatan Tumbuh

KsT = Keserampakan Tumbuh

Tabel 3 menunjukkan bahwa potensi tumbuh, daya berkecambah dan

kecepatan tumbuh dan keserampakan tumbuh berpengaruh tidak nyata akibat

perendaman air kelapa benih padi kadaluarsa.

Lama perendaman air kelapa tidak mampu meningkatkan potensi tumbuh,

daya berkecambah, keserampakan tumbuh dan kecepatan tumbuh. Hal ini diduga

karena perendaman benih dalam larutan osmotik yang mengurangi penyerapan air

sehingga menyebabkan terhambatnya penyerapan air oleh benih. Menurut Halmer

dan Bewley dalam ilyas (1996), absorbsi air secara terkontrol meningkatkan

membran kembali ke bentuk yang normal atau mendekati normal dengan cara

teratur.

Lakitan (1996) menyatakan bahwa ada tiga fase penyrapan air yaitu fase I

yang merupakan fase awal, penyerapan air berlangsung sebagai akibat tarikan

Page 34: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

24

terhadap molekul air karena besarnya potensi matriks dari dinding sel dan bahan-

bahan lain yang terkandung dalam sel. Proses penyerapan air fase I ini merupakan

peristiwa fisaka yang dikenal degan imbibisi. Setelah fase ini berlangsung maka

akan terjadi stagnasi dalam penyerapan oleh benih, fase ini disebut fase II atau lag

phase. Pada fase ini akan terjadi reaksi enzim dan beberapa proses metabolisme

akan segera dimulai sebagai persiapan perkecambahan benih. Setelah fase II

berhenti, benih memasuki fase II dimana penyerapan air paa fase ini berkaitan

dengan proses pertumbuahn kecambah.

Imbibisi air kedalam benih mrmbutuhkan waktu yang lama, waktu tersebut

ditentukan oleh sejumlah faktor. Imbibisi berlangsung jika potensial osmotik

larutan disekitar benih lebih rendah dari pada porensial osmotik larutan di dalam

sel-sel benih (Mugnisjah dan Setiawan, 1995).

4.3 Pengaruh Interaksi Antara Konsentrasi dan Lama Perendaman Air

Kelapa Muda

Hasil uji F pada analisis ragam (lampiran 2, 4, 6, 8, 10 dan 12)

menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang tidak nyata antara faktor konsentrasi

dan lama perendaman air kelapa terhadap potensi tumbuh, daya berkecambah,

kecepatan tumbuh dan keserampakan tumbuh.

Page 35: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

25

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Konsentrasi air kelapa berpengaruh sangat nyata terhadap potensi tumbuh

dan berpengaruh nyata terhadap daya berkecambah, namun berpengaruh

tidak nyata terhadap kecepatan dan keserampakan tumbuh. Potensi tumbuh

terendah dijumpai pada konsentrasi air kelapa 35% , sedangkan daya

berkecambah terbaik dijumpai pada konsentrasi 55%.

2. Lama perendaman berpengaruh tidak nyata terhadap potensi tumbuh, daya

berkecambah, kecepatan dan keserampakan tumbuh.

5.2 Saran

1. Penggunaan air kelapa muda dengan konsentrasi 55% dapat dipertimbangkan

untuk meningkatkan viabilitas benih padi yang telah mengalami kadaluarsa.

2. Perlu ditingkat lagi lama perendaman dengan air kelapa untuk benih

kadaluarsa terhadap viabilitas benih

3. Perlu penelitian untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh alami yang

lain pada benih-benih yang telah kadaluarsa.

Page 36: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

25

DAFTAR PUSTAKA

Aak. 1992. Budidaya Tanaman Padi. Kanisius, Jakarta.

Anggraini, Elisa Aprilian. 2014. Pengaruh Lama Perendaman Biji Kacang Hijau

terhadap Kecepatan Perkecambahan. Makalah. Diakses tanggal 1

Februari 2014.

Anonim, 2013. Klasifikasi dan Morfologi Padi Tanaman Padi (Oryza sativa).

Artikel Petani Hebat. Diakses September 2013.

Azmi,Syaiful.2010. Pengaruh Masa Kadaluarsa dan Penggunaan Berbagai Ekstrak

Bahan Organik Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Semangka (Citrullus

vulgaris Schard.). Jurnal Agrista. Fakultas Pertanian Universitas Syiah

Kuala, Banda Aceh. Vol. 14, No. 2 : 244-50.

Elfadhila, 2013. Air Kelapa. Artikel. Diakses tanggal 23 Maret 2013.

Fathonah, Johani dan Herlina. 2011. Penggunaan Air Kelapa untuk Meningkatkan

Perkecambahan dan Pertumbuhan Palem Putri (Veitchia Merillii). Jurnal

SAGU. Laboratorium Botan iFakultas MIPA Biolagi, Universitas Riau.

Vol. 10, No. 1 : 24-28.

Fatimah dan Junairiah. 2004. Peranan Hormon Giberellin Dalam Pemecahan

Dormansi Bibit Jati. (Tectona grandis linn. F).

http://infolitbang.ristek.go.id/indek.php. Diakses 15 Oktober 2013.

Fauzi, A.2003. Pengaruh Ekstrak Buah Pisang Ambon dan Lama Inkubasi

terhadap Invigorasi Benih Cabai (Capsicum annum L.) Kadaluarsa. Skripsi

(tidak dipublikasi). Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Banda

Aceh. 46 hal.

Hapsari, Irma. 2015. Proses Terjadinya Perkecambahan. Artikel Astalog.Com.

Diakses tanggal 28 Juli 2015.

Hidayat P. 2000. Pengaruh Lama Perendaman Benih Pinang (Area catechu L.)

Dalam Air Kelapa Muda Terhadap Perkecambahan. Skripsi Fakultas

Pertanian. Universitas Riau. Pekanbaru.

Http://id.wikipedia.org/wiki/Kandungandanmanfaatpadi. Diakses tanggal 11 Juni

2015

Http://www.biojanna.org/unsurkimiadalambuahkelapa. Diakses tanggal 23 April

2015

Https://id.m.wikipedia.org/wiki/Beras. Diakses tanggal 14 Mei 2015

Page 37: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

26

Https://Pengertiandefinisi.blogspot.com/2010/definisibenih,html. Diakses tanggal

10 Oktober 2010

Https://www.distan.majalengkang.go.id/article.padi-oryza-sativa.tanaman-

pangan). Diakses tanggal 28 April 2015.

Ichsan, Cut Nur. 2006. Uji Viabilitas dan Vigor Benih Beberapa Varietas Padi

(Oryza Sativa L.) yang Diproduksi Pada Temperatur Yang Berbeda

Selama Kemasakan. Jurnal Floratek. Fakultas Pertanian Universitas

Syiah Kuala, Banda Aceh. No.2 : 37 – 42.

Ilyas, S. 1996. Perubahan Fisiologis dan Biokemis dalam Proses “Seed

Conditioning” Keluarga Benih. 6 (2) : 70-79.

Khan, A. A, 1992. Preplant Physiological Seed Conditioning. P. 131-181. In. J.

Janick (ed). Hort. Rew. Wiley and Son, New York.

Kurniawan, T. 2001. Pengaruh Air Kelapa dan Substrat terhadap Viabilitas

Benih Cabai (Capsicum annum L.). Skripsi Jurusan Budidaya Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Kusuma, Mita. 2013. Fisiologi Tumbuhan-Pengaruh Lama Perendaman Biji.

Makalah. Diakses tanggal 21 Mei 2013.

Kuswanto, H. 1996. Dasar-dasar Teknologi Produksi dan Sertifikasi Benih. Edisi

ke-1. Andi. Yogyakarta.

Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Raja

Grafindo Persada. Jakarta. 218 hal.

Mugnisyah, W. Q dan A. Setiawan. 1995. Produksi Benih. Bumi Aksara. Jakarta.

129 hal.

Nur, Kukuh. 2011. Hormon Tumbuhan, Artikel Teknologi Pertanian. Diakses

tanggal 10 September 2011.

Purdyaningsih, Eko. 2013. Kajian Pengaruh Pemberian Air Kelapa dan Urine

Sapi Terhadap Pertumbuhan Stek Nilam. Balai besar Perbenihan dan

Proteksi Tanaman Perkebunan.

Salisbury FB dan CW Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan, Perkembangan

Tumbuhan dan Fisiologi Lingkungan. Jilid Tiga. Terj. D. R. Lukman dan

Sumaryono. ITB, Bandung.

Sandra, Edhi. 2011. Hormon dan Pertumbuhan Tanaman. Artikel. Diakses

tanggal 22 April 2011.

Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. 5th Ed. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Page 38: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

27

Taiz, L dan E Zeiger. 1998. Plant Physiology. Second Ed. Sinnuer Associates,

Massachuset.

Widyastuti. 2006. Pengaruh Perendaman dalam Air Kelapa Muda Terhadap

Perkecambahan Benih Pinang (Areca catechu L.). Skripsi. Fakultas

Pertanian Unversitas Riau. Pekanbaru.

Page 39: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

Lampiran 1. Rerata potensi tumbuh (%) benih padi kadaluarsa pada perlakuan konsentrasi air

kelapa dan lama perendaman air kelapa

Ulangan arcsin √x

Perlakuan I II III I II III Total Rerata

A0L1 100,00 95,00 90,00 90,00 77,08 71,57 238,64 79,55

A0L2 100,00 90,00 50,00 90,00 71,57 45,00 206,57 68,86

A0L3 100,00 95,00 100,00 90,00 77,08 90,00 257,08 85,69

A1L1 100,00 75,00 100,00 90,00 60,00 90,00 240,00 80,00

A1L2 95,00 100,00 95,00 77,08 90,00 77,08 244,16 81,39

A1L3 85,00 45,00 95,00 67,21 42,13 77,08 186,42 62,14

A2L1 45,00 65,00 55,00 42,13 53,73 47,87 143,73 47,91

A2L2 65,00 40,00 40,00 53,73 39,23 39,23 132,19 44,06

A2L3 100,00 55,00 100,00 90,00 47,87 90,00 227,87 75,96

A3L1 90,00 75,00 100,00 71,57 60,00 90,00 221,57 73,86

A3L2 65,00 70,00 90,00 53,73 56,79 71,57 182,08 60,69

A3L3 65,00 80,00 95,00 53,73 63,43 77,08 194,24 64,75

Ŷ= 68,74

Lampiran 2. Analisis ragan potensi tumbuh benih padi kadaluarsa pada perlakuan

konsentrasi air kelapa dan lama perendaman air kelapa

Sumber

Keragaman DB JK KT F hit

F Tabel

0,05 0,01

Blok 2 923,571 461,786 2,504

3,44 5,72

A 3 2590,654 863,551 4,683 * 3,05 4,82

L 2 467,363 233,681 1,267 tn

3,44 5,72

A X L 6 2750,628 458,438 2,486 tn

2,55 3,76

Galat 22 4056,615 184,392 -

Total 35 10788,831 - - - -

KK = 5,36%

Keterangan : tn = tidak nyata

* = nyata

Page 40: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

Lampiran 3. Rerata daya berkecambah (%) benih padi kadaluarsa pada perlakuan konsentrasi

air kelapa dan lama perendaman air kelapa

Perlakuan Ulangan arcsin √x

I II III I II III

Total Rerata

A0L1 60,00 80,00 100,00 50,77 63,43 90,00 204,20 68,07

A0L2 95,00 95,00 40,00 77,08 77,08 39,23 193,39 64,46

A0L3 100,00 80,00 40,00 90,00 63,43 39,23 192,67 64,22

A1L1 100,00 85,00 100,00 90,00 67,21 90,00 247,21 82,40

A1L2 100,00 65,00 95,00 90,00 53,73 77,08 220,81 73,60

A1L3 100,00 95,00 100,00 90,00 77,08 90,00 257,08 85,69

A2L1 60,00 30,00 60,00 50,77 33,21 50,77 134,75 44,92

A2L2 40,00 65,00 40,00 39,23 53,73 39,23 132,19 44,06

A2L3 50,00 40,00 45,00 45,00 39,23 42,13 126,36 42,12

A3L1 90,00 60,00 90,00 71,57 50,77 71,57 193,90 64,63

A3L2 80,00 60,00 95,00 63,43 50,77 77,08 191,28 63,76

A3L3 55,00 80,00 90,00 47,87 63,43 71,57 182,87 60,96

Ŷ = 73,89

Lampiran 4. Analisis ragam daya berkecambah (%) benih padi kadaluarsa pada perlakuan

konsentrasi air kelapa dan lama perendaman air kelapa

Sumber

Keragaman DB JK KT F hit

F Tabel

0,05 0,01

Blok 2 384,722 192,361 0,521 tn

3,44 5,72

A 3 9744,444 3248,148 8,806 **

3,05 4,82

L 2 101,389 50,694 0,137 tn

3,44 5,72

A X L 9 259,722 28,858 0,078 tn

2,34 3,35

Galat 22 8115,278 368,876 - - -

Total 35 18605,556 - - - -

KK = 5,93%

Keterangan : tn = tidak nyata

* = nyata

Page 41: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

Lampiran 5. Rerata kecepatan tumbuh (%) benih padi kadaluarsa pada perlakuan

konsentrasi air kelapa dan lama perendaman air kelapa

Ulangan arcsin √x

Perlakuan I II III I II III Total Rerata

A0L1 82,37 91,90 91,86 65,17 73,47 73,42 212,06 70,69

A0L2 100,00 94,27 44,48 90,00 76,16 41,83 207,98 69,33

A0L3 100,00 92,07 68,45 90,00 73,65 55,83 219,47 73,16

A1L1 87,70 81,38 92,95 69,47 64,44 74,60 208,51 69,50

A1L2 91,40 76,20 88,40 72,95 60,80 70,09 203,85 67,95

A1L3 86,39 74,60 89,07 68,35 59,73 70,70 198,78 66,26

A2L1 56,18 50,37 66,02 48,55 45,21 54,35 148,11 49,37

A2L2 50,95 64,55 47,55 45,55 53,46 43,59 142,60 47,53

A2L3 64,79 48,27 50,45 53,60 44,01 45,26 142,87 47,62

A3L1 89,19 62,21 92,37 70,81 52,07 73,96 196,84 65,61

A3L2 74,70 71,17 90,61 59,80 57,52 72,15 189,48 63,16

A3L3 65,95 72,60 91,82 54,30 58,43 73,38 186,12 62,04

Ŷ = 76,20

Lampiran 6. Analisis ragam kecepatan tumbuh (%) benih padi kadaluarsa pada perlakuan

konsentrasi air kelapa dan lama perendaman air kelapa

Sumber

Keragaman DB JK KT F hit

F Tabel

0,05 0,01

Blok 2 923,571135 461,786 0,218 tn

3,44 5,72

A 3 2590,65396 863,551 0,408 tn

3,05 4,82

L 2 467,362948 233,681 0,110 tn

3,44 5,72

A X L 6 2750,62772 458,438 0,217 tn

2,55 3,76

Galat 22 46580,2167 2117,283 - - -

Total 35 10497,222 - - - -

KK = 4.86%

Keterangan : tn = tidak nyata

* = nyata

Page 42: PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA DAN LAMA …repository.utu.ac.id/1159/1/BAB I-V.pdf · kelapa untuk budidaya tanaman secara kultur jaringan sudah umum digunakan karena air kelapa

Lampiran 7. Rerata keserampakan tumbuh (%) benih padi kadaluarsa pada perlakuan

konsentrasi air kelapa dan lama perendaman air kelapa

Ulangan arcsin √x

Perlakuan I II III I II III Total Rerata

S0V1 100,00 95,00 90,00 90,00 77,08 71,57 238,64 79,55

S0V2 100,00 90,00 50,00 90,00 71,57 45,00 206,57 68,86

S0V3 100,00 95,00 100,00 90,00 77,08 90,00 257,08 85,69

S0V4 100,00 75,00 100,00 90,00 60,00 90,00 240,00 80,00

S1V1 95,00 100,00 95,00 77,08 90,00 77,08 244,16 81,39

S1V2 85,00 45,00 95,00 67,21 42,13 77,08 186,42 62,14

S1V3 45,00 65,00 55,00 42,13 53,73 47,87 143,73 47,91

S1V4 65,00 40,00 40,00 53,73 39,23 39,23 132,19 44,06

S2V1 100,00 55,00 100,00 90,00 47,87 90,00 227,87 75,96

S2V2 90,00 75,00 100,00 71,57 60,00 90,00 221,57 73,86

S2V3 65,00 70,00 90,00 53,73 56,79 71,57 182,08 60,69

S2V4 65,00 80,00 95,00 53,73 63,43 77,08 194,24 64,75

Lampiran 8. Analisis ragam keserampakan tumbuh (%) benih padi kadaluarsa pada

perlakuan konsentrasi air kelapa dan lama perendaman air kelapa

Sumber

Keragaman DB JK KT F hit

F Tabel

0,05 0,01

Blok 2 729,167 364,583 1,618 tn

3,44 5,72

A 3 4579,861111 1526,620 6,775 **

3,05 4,82

L 2 2987,500 1493,750 6,630 **

3,44 5,72

A X L 6 215,2777778 35,880 0,159 tn

2,55 3,76

Galat 22 4956,944 225,316 - - -

Total 35 13468,750 - - - -

BNJ

KK = 4,97%

Keterangan : tn = tidak nyata

* = nyata