PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi...

67
PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI WILAYAH AGAM, SUMATERA BARAT MEIRA RIZKY MAHADIPUTRI DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi...

Page 1: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI WILAYAH AGAM, SUMATERA BARAT

MEIRA RIZKY MAHADIPUTRI

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2014

Page 2: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan
Page 3: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Kompetensi

Terhadap Kinerja Petani Di Wilayah Agam, Sumatera Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Meira Rizky Mahadiputri

H24100078

Page 4: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

ABSTRAK MEIRA RIZKY MAHADIPUTRI. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja

Petani Di Wilayah Agam, Sumatera Barat. Dibimbing oleh LINDAWATI KARTIKA.

Persaingan global yang terjadi sekarang ini menuntut adanya peningkatan daya saing untuk mengembangkan usaha hortikultura di Indonesia. Penghasil komoditas hortikultura terbesar di Indonesia terdapat di wilayah Agam, Sumatera Barat. Berbagai kegiatan untuk peningkatan kompetensi petani dilakukan. Dengan harapan dapat meningkatkan kinerja dan hasil pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menganalisis gambaran umum kompetensi petani di wilayah Agam, Sumatera Barat, 2) menganalisis persepsi mengenai kompetensi dan kinerja petani di wilayah Agam, Sumatera Barat, 3) menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja petani di wilayah Agam, Sumatera Barat, 4) memberikan rekomendasi terbaik mengenai program-program peningkatan kompetensi yang dapat meningkatkan kinerja petani di wilayah Agam, Sumatera Barat. Berdasarkan hasil penelitian dengan metode SEM (Structural Equation Modeling) pendekatan Partial Least Square diperoleh bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kinerja. Semakin baik kompetensi yang dimiliki petani, maka semakin baik kinerja yang ditunjukkan oleh petani.

Kata kunci : kompetensi, kinerja, SEM (Structural Equation Modeling) Partial Least Square

ABSTRACT MEIRA RIZKY MAHADIPUTRI. The Impact OfCompetence On Farmers

Performance In Region Agam, West Sumatra. Supervised by LINDAWATI KARTIKA.

Global market competition at present demands an improvement of the enterprise competitiveness to develop horticulture business in Indonesia. The largest producer of the commodity in Indonesia located in Agam, West Sumatra. Number of activities in developing the farmers competence were accomplished with the purpose to improve the performance and the crop yield. The objective of this research are, 1) analyzing the general description of farmers competence in region Agam, West Sumatra, 2) analyzing the perception of the farmers competence and performance in region Agam, West Sumatra, 3) analyzing the effect of competence on farmers performance in region Agam, West Sumatra, 4) providing the best recommendations regarding the competence enhancement programs that could improve the farmers performance in region Agam, West Sumatra.

Based on the results of the research that quantitatively analyzed with the SEM method Partial Least Square approach, generated that the competence affects on performance. The more improved farmers competence results in the more improved farmers performance.

Key words : competence, performance, SEM (Structural Equation

Modeling) Partial Least Square

Page 5: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada

Departemen Manajemen

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI WILAYAH AGAM, SUMATERA BARAT

MEIRA RIZKY MAHADIPUTRI

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2014

Page 6: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan
Page 7: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

Judul Skripsi :Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Petani Di Wilayah Agam, Sumatera Barat

Nama : Meira Rizky Mahadiputri NIM : H24100078

Disetujui oleh

Lindawati Kartika, SE, M.Si. NIP 19860118 200912 2 001

Diketahui oleh

Dr. Mukhamad Najib, S.TP, MM NIP 19760623 200604 1 001

Tanggal Lulus:

Page 8: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-

Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Agustus 2013 dan disusun sampai Januari 2014 ini ialah kompetensi dan kinerja petani, dengan judul Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Petani Di Wilayah Agam, Sumatera Barat.

Terima kasih penulis ucapkan kepada program HIBAH STRATEGI NASIONAL 2013. Terima kasih pula yang sebesar-besarnya kepada Ibu Lindawati Kartika, SE, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah membimbing serta memberi saran kepada penulis selama penulisan karya ilmiah ini. Kepada Bapak Alim Setiawan, S.TP, M.Si dan Bapak Dr.Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc yang telah banyak membantu dalam penelitian di Agam, Sumatera Barat ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr.Ir. Anggraini Sukmawati, MM dan Bapak R. Dikky Indrawan, SP, MM selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada kedua orangtua, seluruh keluarga dan teman-teman. Terimakasih atas do’a, semangat dan kasih sayangnya.

Bogor, Februari 2014

Meira Rizky Mahadiputri

Page 9: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1 

Latar Belakang 1 

Perumusan Masalah 3 

Tujuan Penelitian 3 

Manfaat Penelitian 3 

Ruang Lingkup Penelitian 4 

TINJAUAN PUSTAKA 4 

Karakteristik Kompetensi 4 

Kriteria Kinerja 5 

Penelitian Terdahulu 6 

METODE 7 

Kerangka Pemikiran Penelitian 7 

Tahapan Penelitian 8 

Lokasi dan Waktu Penelitian 9 

Jenis dan Sumber Data Penelitian 9 

Hipotesis Penelitian 9 

Metode dan Penentuan Ukuran Sampel 9 

Metode Pengumpulan Data 11 

Metode Pengolahan dan Analisis Data 11 

HASIL DAN PEMBAHASAN 14 

Profil Gapoktan Bersaudara 14 

Karakteristik Petani Anggota Gapoktan Bersaudara 16 

Analisis Kompetensi Petani Wilayah Agam, Sumatera Barat 18 

Analisis Persepsi Petani terhadap Variabel Kompetensi dan Kinerja Petani 23 

Analisis Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Petani di Wilayah Agam, Sumatera Barat dengan Pendekatan Partial Least Square (PLS) 24 

Implikasi Manajerial 28 

Page 10: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

SIMPULAN DAN SARAN 30 

Simpulan 30 

Saran 30 

DAFTAR PUSTAKA 31 

LAMPIRAN 32 RIWAYAT HIDUP 55

Page 11: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

DAFTAR TABEL

1 Luas lahan budidaya dan produksi sayuran dataran tinggi wilayah Agam Tahun 2011 2 

2 Rincian populasi petani anggota Gapoktan Bersaudara 10 3 Rincian pengambilan sampel berdasarkan rumus Gay (Umar, 2003) 10 4 Skala penilaian persepsi 12 5 Karakteristik petani anggota Gapoktan Bersaudara 16 6 Hasil uji Chi-Square Pendidikan Terakhir dengan Usia 17 7 Hasil uji Chi-Square Pendidikan Terakhir dengan Pengalaman

Bertani 17 8 Hasil analisis kompetensi petani di wilayah Agam 18 9 Komoditas budidaya kelompok tani-kelompok tani anggota Gapoktan

Bersaudara 23 10 Sertifikasi Organik, Hard Competence (K, S), Soft Competence (M, S-

C, T) petani anggota Gapoktan Bersaudara dan Pelatihan Pengembangan Kompetensi 19 

11 Persepsi petani terhadap elemen variabel kompetensi dan kinerja 23 12 Hasil evaluasi outer model 24 13 Hasil evaluasi inner model 25 14 Hasil pengujian persepsi 28

DAFTAR GAMBAR

1 Luas lahan budidaya sayuran dataran tinggi di Indonesia

(http://hortikultura.deptan.go.id/) 1 2 Jumlah produksi sayuran dataran tinggi di Indonesia

(http://hortikultura.deptan.go.id/) 1 3 Kerangka pemikiran penelitian 8 4 Model struktural 1 Kompetensi terhadap Kinerja Petani 13 5 Model struktural 2 Faktor-Faktor Kompetensi terhadap Kinerja Petani 14 6 Outer Model Kompetensi terhadap Kinerja Petani 26 7 Uji signifikansi output bootsrapping Pengaruh Kompetensi terhadap

Kinerja Petani di wilayah Agam, Sumatera Barat 27 8 Model Implikasi Manajerial  29 

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuesioner Penelitian 33 2 Hasil Analisis Deskriptif Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner 37 3 Struktur Pengurus Gapoktan Bersaudara 40 4 Hasil Uji Chi-Square 41 5 Hasil Analisis Persepsi Petani Gapoktan Bersaudara 45 6 Hasil Pengolahan outer model dan inner model Pengaruh Kompetensi

Terhadap Kinerja Petani Menggunakan Partial Least Square (PLS) 49 

Page 12: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan
Page 13: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Persaingan global mengakibatkan semakin banyak masuknya komoditas dan produk dari negara lain, termasuk produk-produk hortikultura. Dengan kondisi seperti ini, peningkatan daya saing merupakan tuntutan yang tidak dapat dihindari. Wilayah Indonesia dengan berbagai keragaman memungkinkan pengembangan berbagai jenis tanaman hortikultura baik yang beradaptasi pada iklim tropis maupun subtropis, salah satunya adalah komoditas sayuran dataran tinggi. Dapat dilihat luas lahan budidaya sayuran dataran tinggi di Indonesia pada Gambar 1 berikut.

Berdasarkan Gambar 1, luas lahan budidaya sayuran dataran tinggi Indonesia mengalami perkembangan dari tahun 2009 sampai 2011. Selanjutnya dapat dilihat jumlah produksi sayuran dataran tinggi di Indonesia pada Gambar 2 berikut ini.

Gambar 1 Luas lahan budidaya sayuran dataran tinggi di Indonesia

(http://hortikultura.deptan.go.id/)

010,00020,00030,00040,00050,00060,00070,00080,000

Bawang Daun (Ha)

Bayam (Ha)Kentang (Ha)

Kol/Kubis (Ha)

Wortel (Ha)

Sawi (Ha)

2009 53,637 44,975 71,238 67,793 24,095 56,414

2010 57,593 48,844 66,531 67,531 27,149 59,450

2011 55,611 46,882 59,882 65,323 33,228 61,538

Gambar 2 Jumlah produksi sayuran dataran tinggi di Indonesia (http://hortikultura.deptan.go.id/)

0200,000400,000600,000800,000

1,000,0001,200,0001,400,0001,600,000

Bawang Daun (ton)

Bayam (ton)

Kentang (ton)

Kol/Kubis (ton)

Wortel (ton)

Sawi (ton)

2009 549,365 173,750 1,176,30 1,358,11 358,014 562,838

2010 541,374 152,334 1,060,80 1,385,04 403,827 583,770

2011 526,774 160,513 955,488 1,363,74 526,917 580,969

2009

2010

2011

Page 14: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

2

Berdasarkan Gambar 2, jumlah produksi sayuran dataran tinggi Indonesia dapat menjadi penyumbang utama produktifitas hortikultura Indonesia.

Salah satu daerah unggulan penghasil sayuran dataran tinggi di Indonesia terdapat di wilayah Agam, Sumatera Barat. Di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam.

Aktifitas petani-petani wilayah Agam dalam memproduksi sayuran dataran tinggi diwadahi oleh Gabungan Kelompok Tani. Salah satu Gabungan Kelompok Tani tersebut, yaitu Gapoktan Bersaudara. Gapoktan Bersaudara merupakan Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru.

Petani-petani dalam Gapoktan Bersaudara bersama-sama mengembangkan budidaya sayuran dataran tinggi wilayah Agam. Perkembangan budidaya sayuran dataran tinggi wilayah Agam dapat dilihat dari luas lahan budidaya dan produksi sayuran dataran tinggi. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

Pada Tabel 1 dapat dilihat luas lahan budidaya dan produksi sayuran dataran tinggi Gapoktan Bersaudara. Berdasarkan data tersebut, budidaya sayuran dataran tinggi wilayah Agam memiliki potensi yang besar.

Faktor kunci untuk mengembangkan usaha hortikultura di Indonesia adalah petani. Dalam Poktan-Poktan (Kelompok Tani) anggota Gapoktan Bersaudara, diselenggarakan kegiatan-kegiatan pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi petani. Hal ini sesuai dengan awal berdirinya Gapoktan Bersaudara sebagai wadah untuk menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan para petani, sehingga dapat meningkatkan daya saing hasil komoditas hortikultura.

Pelatihan, program kerja, dan kegiatan-kegiatan lainnya dilaksanakan oleh Gapoktan Bersaudara, dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi. Sehingga petani dapat menjalankan kegiatan pertanian dengan lebih baik dan mengembangkan usaha pertanian. Selanjutnya diharapkan dapat berkontribusi dalam mengembangkan produktifitas hortikultura Indonesia. Berdasarkan hal

Tabel 1 Luas lahan budidaya dan produksi sayuran dataran tinggi wilayah Agam Tahun 2011

No Komoditi Tanam (Ha) Panen (Ha) Produksi (Ton) Rata-Rata Produksi

1 Kentang 17 16 228.8 14.3 2 Kol bulat 59 60 1440 24 3 Kol bunga 14 12 216 18 4 Brocoly 12 10 160 16 4 Sawi 36 36 756 21 5 Sayur manis 28 28 588 21 6 Wortel 16 16 352 22 7 Buncis 22 20 220 11 8 Bawang daun 23 22 209 9.5 9 Jeruk 20 48 216 4.5 10 Kakao 28 20 92 4.6 Total 275 288 4,477.8 165.9

Sumber : UPT Balai Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumatera Barat

Page 15: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

3

tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mengukur bagaimana kompetensi mempengaruhi kinerja petani. Penelitian ini ditulis dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Petani di Wilayah Agam, Sumatera Barat”.

Perumusan Masalah

Wilayah Agam dengan keunggulan budidaya sayuran dataran tingginya menjadi harapan dalam menghadapi persaingan pasar global. Untuk memaksimalkan usaha peningkatan daya saing, yang harus diperhatikan adalah petani sebagai aktor utama. Berdasarkan hal tersebut, perumusan masalah penelitian ini yaitu, 1) Bagaimana gambaran umum kompetensi petani di wilayah Agam, Sumatera Barat, 2) Bagaimana persepsi mengenai kompetensi dan kinerja petani di wilayah Agam, Sumatera Barat, 3) Bagaimana pengaruh kompetensi terhadap kinerja petani di wilayah Agam, Sumatera Barat, 4) Bagaimana rekomendasi terbaik mengenai program-program peningkatan kompetensi yang dapat meningkatkan kinerja petani di wilayah Agam, Sumatera Barat.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah 1) Menganalisis gambaran umum kompetensi petani di wilayah Agam, Sumatera Barat, 2) Menganalisis persepsi mengenai kompetensi dan kinerja petani di wilayah Agam, Sumatera Barat, 3) Menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja petani di wilayah Agam, Sumatera Barat, 4) Memberikan rekomendasi terbaik mengenai program-program peningkatan kompetensi yang dapat meningkatkan kinerja petani di wilayah Agam, Sumatera Barat.

Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini memberikan manfaat dan informasi yang dapat digunakan oleh berbagai pihak yang membutuhkan, antara lain : 1. Bagi Petani di wilayah Agam, Sumatera Barat

Penelitian ini merupakan gambaran kondisi kompetensi dan kinerja petani di wilayah Agam. Penelitian dapat memberikan masukan program pelatihan yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan motivasi untuk meningkatkan kinerja petani. 2. Bagi UPT BP4K2P (Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pelaksanaan

Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan dan Ketahanan Pangan) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan

dalam membuat strategi, kebijakan, program-program dalam rangka meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia pertanian, untuk usaha tani yang lebih maju.

Page 16: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

4

3. Bagi Masyarakat Ilmiah Penelitian ini diharapkan mampu menjadi media sosialisasi tentang capaian

kompetensi petani sayuran dataran tinggi di wilayah Agam, Sumatera Barat. Dan pengaruh kompetensi tersebut terhadap kinerja petani di wilayah Agam. Penelitian ini dapat menjadi referensi dalam penerapan program-program peningkatan kompetensi yang dapat meningkatkan kinerjapetani di wilayah Agam.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada analisis mengenai pengaruh kompetensi terhadap kinerja petani dalam aktifitas pertanian yang dikerjakannya. Variabel kompetensi di dalam penelitian ini meliputi pengetahuan, keterampilan, motivasi, karakteristik pribadi, dan konsep diri. Bersumber dari teori tentang kompetensi yang dikembangkan oleh Spencer and Spencer (1993).

Variabel kinerja meliputi Kualitas, Kuantitas, Ketepatan Waktu, Efektivitas Biaya, Kebutuhan akan Supervisi, dan Pengaruh Hubungan Personal, sebagaimana yang dikembangkan oleh Bernadine (1998).

Petani sebagai objek dalam penelitian ini, yaitu petani di wilayah Agam yang merupakan anggota dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Baru, dan Tunas Budaya. Kelompok Tani-Kelompok Tani tersebut tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani Bersaudara.

TINJAUAN PUSTAKA

Karakteristik Kompetensi

Spencer and Spencer (1993) menyatakan bahwa kompetensi merupakan karakteristik-karakteristik mendalam dan terukur pada diri seseorang yang menunjukkan cara berperilaku atau berpikir dalam situasi dan tugas kerja tertentu yang bertahan dalam waktu lama pada diri orang tersebut.

Menurut Spencer and Spencer (1993), terdapat 5 karakteristik kompetensi, yaitu : 1. Motives (Motivasi)

Motivasi adalah sesuatu dimana seseorang secara konsisten berpikir sehingga ia melakukan tindakan. Motivasi berprestasi secara konsisten akan mengembangkan tujuan-tujuan yang memberi tantangan pada dirinya dan bertanggungjawab penuh untuk mencapai tujuan tersebut serta mengharapkan ‘feedback’ untuk memperbaiki dirinya.

2. Traits (Ciri/Karakteristik Pribadi) Ciri adalah watak yang membuat orang berperilaku atau merespon sesuatu

dengan cara tertentu, seperti percaya diri (self confidence), kontrol diri (self control) dan ketabahan (stress resistance).

3. Self-Concept (Konsep Diri) Konsep Diri adalah sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang dan

diyakininya. Misalnya, seseorang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi

Page 17: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

5

menggambarkan dirinya sendiri sebagai orang yang dapat mencapai sesuatu yang diharapkan, yang menurutnya baik, dalam berbagai situasi, situasi sulit maupun mudah.

4. Knowledge (Pengetahuan) Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki oleh seseorang dalam bidang

tertentu. Contohnya pengetahuan ahli bedah tentang syaraf otot dalam tubuh manusia. Nilai akademis atau indeks prestasi akademis seringkali kurang bermanfaat untuk memprediksi performansi di tempat kerja, karena sulitnya mengukur kebutuhan pengetahuan dan keahlian yang secara nyata digunakan dalam pekerjaan.

5. Skills (Keahlian/Keterampilan) Keahlian adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu baik

secara fisik maupun mental. Kompetensi keterampilan mental atau kognitif meliputi pemikiraan analitis (memproses pengetahuan atau data, menentukan sebab dan pengaruh, mengorganisasi data dan rencana) serta pemikiran konseptual (pengenalan pol data yang kompleks). Kompetensi dapat digunakan untuk menilai apakah seseorang itu bekerja dengan baik atau tidak, bila dibandingkan dengn standar atau kriteria tertentu yang telah ditentukan oleh suatu organisasi (Spencer, 1993).

Kriteria Kinerja

Bernadine (1998), enam kriteria penting kinerja yaitu : 1. Kualitas (Quality)

Adalah hal yang menunjukkan proses atau hasil dari penyelesaian suatu kegiatan yang mendekati sempurna dan memenuhi tujuan kegiatan.

Merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan kegiatan mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yang diharapakan. 2. Kuantitas (Quantity)

Sejumlah hasil atau keluaran yang dinyatakan dalam nilai satuan, jumlah unit atau jumlah kegiatan.

Merupakan jumlah yang dihasilkan, misalnya ; jumlah rupiah, jumlah unit, jumlah siklus kegiatan yang diselesaikan. 3. Ketepatan waktu (Timeliness)

Adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan atau suatu keluaran dapat dihasilkan pada awal waktu yang diinginkan, serta memaksimalkan waktu untuk kegiatan lain.

Merupakan tingkat sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan pada waktu yang dikehendaki dengan memperhatikan koordinasi output lain serta waktu yang tersedia untuk kegiatan yang lain. 4. Efektivitas biaya (Cost Effectiveness)

Adalah hal yang menunjukkan penggunaan sumber daya organisasi seperti manusia, dana, teknologi dan material secara maksimal untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

Yaitu tingkat sejauh mana penerapan sumber daya manusia, keuangan, teknologi, material dimaksimalkan untuk mencapai hasil tertinggi atau pengurangan kerugian dari setiap unit pengguna sumberdaya.

Page 18: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

6

5. Kebutuhan akan Supervisi (Need for Supervision) Suatu aktifitas pengawasan terhadap karyawan, bagaimana mereka dapat

menjalankan fungsi pekerjaan. Merupakan tingkat sejauh mana seorang pekerja dapat melaksanakan suatu

fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan seorang supervisor untuk mencegah tindakan yang kurang diinginkan. 6. Pengaruh hubungan personal (Interpersonal Impact/Interpersonal Import)

Mengembangkan rasa penghargaan diri, berbuat baik dan bekerja sama dengan sesama pekerja maupun dengan atasan.

Merupakan tingkat sejauh mana karyawan memelihara harga diri, nama baik dan kerja sama di antara rekan kerja dan bawahan.

Penelitian Terdahulu

Gusman (2011) dalam skripsi yang berjudul Analisis Hubungan Kompetensi dengan Kinerja Auditor pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia menyatakan terdapat hubungan positif yang sangat lemah antara kompetensi dengan kinerja auditor. Hal ini terjadi karena kompetensi memiliki unsur-unsur yang mampu meningkatkan kinerja auditor dalam menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi kewajibannya. Penelitian menggunakan alat analisis Uji Korelasi Pearson Product Moment dan Asosiasi Chi-Square.

Hartandi (2013) dalam skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai di Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan menyatakan bahwa kompetensi mempengaruhi kinerja pegawai Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan secara positif. Hal urgent dan important yang perlu dilakukan oleh Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan adalah meningkatkan kinerja melalui kompetensi. Hasil yang dapat dicapai berupa peningkatan tanggung jawab pegawai dalam menyelesaikan tugas dan peningkatan kemampuan pegawai dalam memecahkan serta menyelesaikan masalah. Penelitian menggunakan alat analisis Structural Equation Modeling dengan pendekatan Partial Least Square dan analisis Matriks Eisenhower.

Nurshanti (2013) dalam Skripsi Desain Pekerjaan Kelompok Tani Solok Agro pada Komoditas Kubis (Studi Kasus: Kabupaten Agam, Sumatera Barat), menyatakan untuk meningkatkan aktivitas rantai pasok komoditas kubis pada Kelompok Tani Solok Agro, perlu bagi organisasi kelompok tani untuk merestrukturisasi kembali organisasinya sesuai model yang telah dianalisis. Hal ini dilakukan dengan mengubah struktur organisasi eksisting yang terdiri dari Ketua, Wakil, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, dan Anggota Petani menjadi struktur organisasi reformasi (Restrukturisasi). Dalam aktivitas rantai pasok, terdapat sumber daya rantai, antara lain sumber daya fisik, petani, permodalan, dan teknologi. Selain itu, terdapat sumber daya pendukung seperti pelatihan dan dukungan pembiayaan. Selain restrukturisasi, impact yang diharapkan adalah terwujudnya desain pekerjaan yang efektif dan efisien terhadap aktivitas rantai pasok komoditas kubis pada Kelompok Tani Solok Agro.

Page 19: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

7

METODE

Kerangka Pemikiran Penelitian

Wilayah Agam, Sumatera Barat merupakan salah satu daerah unggulan penghasil komoditas hortikultura, terutama sayuran dataran tinggi. Spesifikasi lokasi yaitu di Jorong Koto Gadang, Kanagarian Koto Tinggi, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam. Di Kabupaten Agam ini terdapat beberapa Gabungan Kelompok Tani, salah satu Gabungan Kelompok Tani tersebut adalah Gabungan Kelompok Tani Bersaudara. Gapoktan Bersaudara merupakan gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Kelompok Tani Tunas Baru.

Gapoktan Bersaudara memiliki Visi untuk menjadikan Jorong Koto Gadang sebagai jorong organik yang ramah lingkungan. Visi tersebut diwujudkan oleh Gapoktan Bersaudara dengan beberapa Misi. Berdasarkan Visi Misi tersebut, Gapoktan Bersaudara menyusun serangkaian tujuan guna mencapai suatu sasaran, yaitu terciptanya masyarakat petani organik dan peternak sehingga tercapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Gapoktan Bersaudara menjalankan program-program dan kegiatan-kegiatan yang mendukung usaha pertanian.

Anggota Gapoktan Bersaudara merupakan petani-petani dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. Petani dalam menjalankan profesinya memiliki kompetensi, elemen dalam kompetensi sebagaimana dijabarkan oleh teori Spencer and Spencer (1993), meliputi pengetahuan, keterampilan, motivasi, karakteristik pribadi dan konsep diri. Dengan kompetensi yang dimilikinya, petani mengerjakan usaha pertanian dan menghasilkan kinerja. Kompetensi dan kinerja petani berbeda-beda. Adapun variabel kinerja bersumber pada teori Bernadine (1998), kriteria penting kinerja petani, yaitu : 1) Kualitas (Quality), 2) Kuantitas (Quantity), 3) Ketepatan Waktu (Timeliness), 4) Efektivitas Biaya (Cost Effectiveness), 5) Kebutuhan akan Supervisi (Need for Supervision), 6) Pengaruh Hubungan Personal (Interpersonal Impact).

Analisis pengaruh variabel kompetensi terhadap variabel kinerja dilakukan dengan survey menggunakan alat bantu berupa kuesioner. Populasi dalam survey adalah petani-petani anggota Gapoktan Bersaudara wilayah Agam, Sumatera Barat. Hasil survey diolah untuk mengetahui kompetensi, kinerja petani, pengaruh kompetensi tersebut terhadap kinerja petani, apa dan bagaimana implikasi manajerial yang terjadi di lingkungan Gapoktan Bersaudara wilayah Agam, Sumatera Barat.

Pembahasan dan pengkajian implikasi manajerial bertujuan untuk memperoleh rekomendasi dan inisiatif strategis yang bermanfaat bagi petani di wilayah Agam, Sumatera Barat. Dengan rekomendasi tersebut, diharapkan petani dapat terus meningkatkan kinerjanya. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 20: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

8

Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui empat tahap, yaitu sebagai berikut : (1) Tahap pertama, identifikasi permasalahan yang dihadapi dan menentukan elemen dari variabel-variabel penelitian, yaitu elemen dari variabel kompetensi dan variabel kinerja. Merancang dan merumuskan kuesioner sebagai alat bantu

Gambar 3 Kerangka pemikiran penelitian

  Gabungan Kelompok Tani Bersaudara (Gapoktan Bersaudara)

Visi Misi Gapoktan Bersaudara

Tujuan yang ingin dicapai oleh Gapoktan Bersaudara

Sasaran Gapoktan Bersaudara

Petani-Petani Anggota Gapoktan Bersaudara

Kompetensi (Spencer and Spencer, 1993) 1. Pengetahuan 2. Keterampilan 3. Motivasi 4. Karakteristik Pribadi 5. Konsep Diri

Kinerja (Bernadine, 1998) 1. Kualitas (Quality) 2. Kuantitas (Quantity) 3. Ketepatan Waktu

(Timeliness) 4. Efektivitas Biaya

(Cost Effectiveness) 5. Kebutuhan akan

Supervisi (Need for Supervision)

6. Pengaruh Hubungan Personal (Interpersonal Impact)

Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja

Rekomendasi

Implikasi Manajerial

Page 21: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

9

penelitian untuk mengetahui persepsi kompetensi dan kinerja responden, yaitu petani di wilayah Agam. Kuesioner penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1; (2) Tahap kedua penelitian ini adalah menganalisis karakteristik responden, dan melakukan analisis deskriptif persepsi kompetensi dan kinerja responden dari hasil pengisian kuesioner; (3) Tahap ketiga adalah mengolah hasil analisis kuesioner untuk melihat pengaruh di antara variabel kompetensi dan kinerja petani di wilayah Agam. Pada tahap ini membutuhkan Structural Equation Modeling (SEM) dengan pendekatan Partial Least Square menggunakan SmartPLS; (4) Tahap keempat adalah menginterpretasikan hasil olahan data dan merumuskannya dalam implikasi manajerial untuk menjawab perumusan masalah dan tujuan dalam penelitian.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2013 di salah satu Gabungan Kelompok Tani di wilayah Agam, yaitu Gapoktan Bersaudara (Gabungan Kelompok Tani Bersaudara) dan UPT BP4K2P (Unit Pelaksana Teknis Balai Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan dan Ketahanan Pangan) Kecamatan Baso, Kabupaten Agam.

Jenis dan Sumber Data Penelitian

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini yaitu berupa kuesioner yang dibagikan kepada sampel petani anggota Gapoktan Bersaudara yang terdapat di wilayah Agam, Sumatera Barat. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu dokumen-dokumen dari Kelompok Tani di wilayah Agam dan dokumen-dokumen UPT BP4K2P (Unit Pelaksana Teknis Balai Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan dan Ketahanan Pangan) Kecamatan Baso, Kabupaten Agam.

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan semua uraian di atas, untuk melihat pengaruh variabel kompetensi terhadap variabel kinerja, maka diperoleh hipotesis penelitian sebagai berikut :

H = variabel kompetensi tidak berpengaruh nyata terhadap kinerja petani. H = variabel kompetensi berpengaruh nyata terhadap kinerja petani.

Metode dan Penentuan Ukuran Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Probability Sampling. Yang dimaksud dengan Probability Sampling, yaitu anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel.

Populasi yang diambil dalam penelitian adalah total jumlah petani anggota Kelompok Tani-Kelompok Tani yang tergabung dalam Gapoktan Bersaudara.

Page 22: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

10

Jumlah populasi sebanyak 145 petani. Rincian populasi petani anggota Gapoktan Bersaudara dapat dilihat pada Tabel 2.

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat rincian populasi petani anggota Gapoktan Bersaudara. Populasi penelitian ini sebanyak 145 petani anggota Gapoktan Bersaudara.

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan objek dalam melakukan penelitian dan pengujian data. Definisi sampel menurut Supangat (2008:4) sebagai berikut :

“Sampel adalah bagian dari populasi (contoh), untuk dijadikan sebagai bahan penelaahan dengan harapan contoh yang diambil dari populasi tersebut dapat mewakili (representative) terhadap populasinya”.

Dalam menentukan ukuran minimal sampel, digunakan rumus Gay, yaitu mengambil sampel 20% dari jumlah populasi masing-masing petani anggota Gapoktan Bersaudara. Menurut Umar (2003) mengenai pengambilan sampel dengan rumus Gay, pengambilan ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya. Jika penelitiannya bersifat deskriptif, maka sampel minimumnya adalah 10% dari populasi. Untuk populasi yang relatif kecil, minimum 20% dari populasi. Berikut perhitungan pengambilan sampel menggunakan rumus Gay. Dengan n = Jumlah Sampel dan N = Jumlah Populasi.

n = N x 20%............................................(1)

n = 145 x 20%

n = 29 Rincian pengambilan sampel petani Gapoktan Bersaudara dengan

menggunakan rumus Gay dapat dilihat pada Tabel 3.

Berdasarkan Tabel 3 di atas, setelah dihitung menggunakan rumus Gay

(Umar, 2003) didapat sampel sebanyak 29 orang. Dengan rincian jumlah sampel dari setiap Kelompok Tani yaitu, 7 orang petani anggota Kelompok Tani Amanah,

Tabel 2 Rincian populasi petani anggota Gapoktan Bersaudara

Kelompok Tani JumlahAnggota Amanah 35

Bumi Harapan 33 Solok Agro 19 Tunas Baru 22

Tunas Budaya 36 Total 145

Tabel 3 Rincian pengambilan sampel berdasarkan rumus Gay (Umar, 2003) Kelompok Tani Populasi Nilai Fraksi Sampel

Amanah 35 35/145 = 24 % 35 x 20% = 7 Bumi Harapan 33 33/145 = 23% 33 x 20% = 7 Solok Agro 19 19/145 = 13% 19 x 20% = 4 Tunas Baru 22 22/145 = 15% 22 x 20% = 4 Tunas Budaya 36 36/145 = 25% 36 x 20% = 7 Total 145 100% 29

Page 23: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

11

7 orang petani anggota Kelompok Tani Bumi Harapan, 4 orang petani anggota Kelompok Tani Solok Agro, 4 orang petani anggota Kelompok Tani Tunas Baru, dan 7 orang petani anggota Kelompok Tani Tunas Budaya.

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan berbagai cara, yaitu pengamatan langsung (observasi), survey dengan alat bantu kuesioner, wawancara secara tidak terstruktur. Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menganalisis dokumen-dokumen, data-data Kelompok Tani Gapoktan Bersaudara dan UPT BP4K2P (Unit Pelaksana Teknis Balai Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan dan Ketahanan Pangan).

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas bertujuan mengukur ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur (kuesioner). Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut. Sedangkan uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Suliyanto, 2005).

Metode yang digunakan untuk uji validitas adalah dengan cara mengorelasikan skor pada item-nya. Apabila nilai skor item memiliki korelasi positif yang signifikan, berarti item tersebut dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur variabel. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan kepada 29 responden. Pengujian ini menggunakan aplikasi Stastical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.00. Hasil uji validitas pada taraf signifikasi korelasi 5 % menyatakan bahwa seluruh item valid.

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji statistik cronbach’s alpha. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha > 0.60. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

Analisis Deskriptif

Analisis ini berisi tentang bahasan secara deskriptif mengenai jawaban yang diberikan responden pada kuesioner. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menyusun dan menyajikan data yang telah dikumpulkan dalam penelitian serta mempelajari cara melakukan pengukuran nilai-nilai statistik, seperti mean, median, modus, standar deviasi, dan lain-lain. Data yang telah dikumpulkan dapat disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik, serta pengukuran nilai-nilai statistik (Suliyanto, 2005).

Penelitian ini akan menggunakan modus dari data untuk mendeskripsikan karakteristik reponden serta penilaian persepsi melalui 5 skala likert dengan rentang nilai sebagai berikut :

Page 24: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

12

Rentang Nilai = Nilai maksimal-Nilai minimalNilai maksimal

…………………..(2)

Rentang Nilai = 5 - 1

5

Rentang Nilai = 0,80

Dari perhitungan rentang nilai diperoleh jarak antar skala sebesar 0,80. Rentang nilai akan digunakan sebagai jarak pada skala likert. Skala penilaian persepsi yang dihasilkan disajikan pada Tabel 4.

Metode Structural Equation Modeling (SEM) Dengan Pendekatan Partial Least Square (PLS)

Menurut Sugiarto (2006) model persamaan struktural (Structural Equation Modeling) yaitu suatu teknik statistik yang mampu menganalisis variabel laten, variabel indikator dan kesalahan pengukuran secara langsung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS). Menururt Ghozali (2008), PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM yang berbasis kovarian, umumnya menguji kualitas/teori, sedangkan PLS lebih bersifat predictive model. Di dalam PLS variabel laten bisa berupa hasil pencerminan indikatornya, diistilahkan dengan indikator refleksif. Di samping itu, variabel yang dipengaruhi oleh indikatornya, diistilahkan dengan indikator formatif. Path Modeling Partial Least Square merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis kovarian menjadi varian.

Model struktural 1 penelitian ini, yaitu model pengaruh kompetensi terhadap kinerja dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini.

Tabel 4 Skala penilaian persepsi Interval Skala 1 sd 1,80 Sangat Tidak Setuju

1,80 sd 2,60 Kurang Setuju 2,60 sd 3,40 Cukup Setuju 3,40 sd 4,20 Setuju

> 4,20 Sangat Setuju

Page 25: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

13

Berdasarkan Gambar 4, kompetensi diharapkan berpengaruh terhadap

kinerja petani. Untuk mengetahui berpengaruh/tidaknya variabel tersebut, kompetensi terdiri dari beberapa elemen variabel yang dapat membantu adanya pengaruh terhadap kinerja. Yaitu terdiri dari pengetahuan, keterampilan, motivasi, karakteristik pribadi, dan konsep diri. Sedangkan untuk kinerja petani sendiri dapat terbentuk karena beberapa elemen variabel laten endogen yaitu, kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas biaya, kebutuhan akan supervisi, dan pengaruh hubungan personal.

Selanjutnya, untuk model struktural 2 penelitian ini, yaitu model pengaruh faktor-faktor kompetensi terhadap kinerja dapat dilihat pada Gambar 5 berikut.

Gambar 4 Model struktural 1 Kompetensi terhadap Kinerja Petani

Page 26: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

14

Gambar 5 merupakan model struktural kedua dalam penelitian ini, yaitu

untuk melihat apakah faktor-faktor kompetensi berpengaruh terhadap kinerja petani. Faktor-faktor kompetensi diharapkan berpengaruh terhadap kinerja petani. Faktor-faktor kompetensi tersebut yaitu, pengetahuan, keterampilan, motivasi, karakteristik pribadi, dan konsep diri. Faktor-faktor kompetensi ini diharapkan dapat membantu adanya pengaruh terhadap kinerja petani, dimana besarnya pengaruh akan dibandingkan dengan besarnya pengaruh kompetensi terhadap kinerja petani. Apakah pengaruh faktor-faktor kompetensi terhadap kinerja petani lebih besar atau lebih rendah dibanding pengaruh kompetensi terhadap kinerja petani.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil Gapoktan Bersaudara

Menyadari bahwasanya gabungan kelompok tani sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh para masyarakat, maka pada tanggal 21 Januari 2010 Gabungan Kelompok Tani Bersaudara didirikan. Pendirian Gabungan Kelompok Tani Bersaudara ini bermula dari sebuah ide anggota kelompok tani yang berinisiatif mendirikan sebuah wadah untuk menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan para petani.

Kelompok Tani Bersaudara akan selalu menjunjung tinggi budidaya pertanian secara organik dan budidaya pertanian ramah lingkungan serta berusaha untuk menghasilkan produksi pertanian yang aman konsumsi untuk lebih menyehatkan dan mencerdaskan masyarakat Indonesia.

Gambar 5 Model struktural 2 Faktor-Faktor Kompetensi terhadap Kinerja Petani

Page 27: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

15

Gapoktan Bersaudara merupakan Gabungan Kelompok Tani yang beranggotakan Kelompok Tani Amanah, Kelompok Tani Bumi Harapan, Kelompok Tani Solok Agro, Kelompok Tani Tunas Baru, dan Kelompok Tani Tunas Budaya. Struktur Organisasi Pengurus Gabungan Kelompok Tani Bersaudara dapat dilihat pada Lampiran 3. Masing-masing Kelompok Tani anggota Gapoktan Bersaudara juga memiliki struktur kepengurusan untuk mengelola keanggotaan Kelompok Taninya.

Adapun Visi dari Gabungan Kelompok Tani Bersaudara adalah : “Menjadikan Jorong Koto Gadang Sebagai Jorong Organik Yang Ramah

Lingkungan” Sedangkan Misi yang dijalankan oleh Gabungan Kelompok Tani

Bersaudara adalah sebagai berikut : 1. Menjadikan Gabungan Kelompok Tani Bersaudara sebagai contoh bagi masyarakat baik dari segi budidaya maupun pemeliharaan tanaman pertanian. 2. Mendidik para anggota kelompok tani untuk lebih memahami sistem budidaya pertanian organik sehingga mampu mengembangkan pertanian organik di Jorong Koto Gadang. 3. Memberikan pelayanan Pelatihan Pertanian Organik secara swadaya. 4. Menyediakan Pos Informasi Pelayanan Agen Hayati (Pos IPAH) bagi petani terkait berbagai jenis agen hayati yang dapat digunakan untuk penanggulangan Hama dan Penyakit tanaman. Menyediakan Fasilitas ramuan Nabati bagi masyarakat yang membutuhkan

Tujuan yang ingin dicapai oleh Gapoktan Bersaudara ini adalah :

1. Mengelola, memelihara serta membimbing pelaksanaan kegiatan usaha tani agar lebih intensif, produktif. 2. Sebagai wadah bagi para petani dalam memecahkan permasalahan/kendala yang dihadapi di lapangan. 3. Mensukseskan usaha pembangunan di bidang pertanian secara umum dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan petani pada khususnya. 4. Menjadikan Gabungan Kelompok Tani Bersaudara sebagai media belajar bagi para petani. 5. Menghasilkan produksi pertanian yang aman konsumsi dan ramah lingkungan. 6. Mengurangi konsumsi pestisida dan pupuk anorganik. 7. Meningkatkan kesehatan masyarakat melalui hasi produksi pertanian yang aman konsumsi. 8. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produksi pertanian serta melalui pengurangan biaya produksi sehingga keuntungan akan meningkat. 9. Menjadikan Jorong Koto Gadang pada khususnya sebagai Jorong Organik yang ramah lingkungan.

Sasaran Gapoktan Bersaudara : Terciptanya masyarakat petani organik dan peternak sehingga tercapai

kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Page 28: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

16

Karakteristik Petani Anggota Gapoktan Bersaudara

Responden dalam penelitian adalah petani yang merupakan anggota Gabungan Kelompok Tani Bersaudara, yaitu Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Baru dan Tunas Budaya. Responden yang dilibatkan dalam penelitian sebanyak 29 orang. Kuesioner yang telah diisi oleh responden kemudian dipilah berdasarkan usia, pendidikan terakhir, pengalaman bertani, usaha selain bertani, kepemilikan lahan pertanian, pendapatan/bulan dari bertani. Hasil tabulasi karakteristik petani dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Karakteristik petani anggota Gapoktan Bersaudara

Karakteristik Pendidikan Terakhir

Total S1 (Sarjana) SD SMA SMP

Usia ≤ 30 tahun 1 0 2 4 7 31-40 tahun 0 2 1 6 9 41-50 tahun 0 3 3 0 6 51-60 tahun 1 5 0 0 6 ≥ 61 tahun 0 0 0 1 1

Total 2 10 6 11 29 Pengalaman Bertani ≤ 5 tahun 1 0 2 4 7

6-15 tahun 0 2 1 6 9 16-25 tahun 0 3 3 0 6 ≥ 26 tahun 1 5 0 1 7

Total 2 10 6 11 29 Usaha Selain Bertani

1 ternak kambing usia anak

0 1 0 0 1

1-2 ternak kambing usia dewasa

0 7 2 3 12

1-2 ternak kambing usia muda

0 0 1 2 3

4 ternak kambing usia dewasa

0 0 1 0 1

0 (tidak memiliki ternak)

2 2 2 6 12

Total 2 10 6 11 29 Pendapatan Bertani 5-10 juta 1 4 2 2 9

11-20 juta 0 3 1 3 7 21-30 juta 1 2 1 5 9 31-40 juta 0 0 2 1 3

>40 juta 0 1 0 0 1 Total 2 10 6 11 29

Page 29: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

17

Karakteristik

Pendidikan Terakhir

S1 (Sarjana) SD SMA SMP Total Kepemilikan Lahan

≤ 0,5 ha 1 4 2 2 9

0,6 - 1 ha 0 3 1 3 7 1,1 – 1,5 ha 1 2 1 5 9 1,6 – 2 ha 0 0 2 1 3 ≥ 2,1 ha 0 1 0 0 1 Total 2 10 6 11 29 Keterangan : warna merah menunjukkan karakteristik petani dengan frekuensi terbanyak

Berdasarkan Tabel 5 hasil tabulasi silang karakteristik petani di atas dapat dilihat bagaimana perbandingan frekuensi antara pendidikan terakhir petani dengan usia, pengalaman bertani, usaha selain bertani, pendapatan bertani dan kepemilikan lahan. Selain tabulasi silang karakteristik petani, selanjutnya dilakukan uji Chi-Square.

Hasil uji Chi-Square memperlihatkan karakteristik pendidikan terakhir petani memiliki hubungan dengan usia. Hasil uji Chi-Square dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini.

Pada Tabel 6 hasil uji Chi-Square pendidikan terakhir dengan usia di atas

dapat diketahui bahwa nilai signifikansi p-value sebesar 0.028 dan nilai Chi-Square sebesar 22.967. Karena nilai signifikansi 0.028 < (0.05) maka hipotesis null ditolak yang berarti bahwa ada hubungan antara pendidikan terakhir petani dengan usia.

Hasil uji Chi-Square selanjutnya menunjukkan adanya hubungan antara pendidikan terakhir dengan pengalaman bertani. Hasil uji Chi-Square dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini.

Tabel 6 Hasil uji Chi-Square Pendidikan Terakhir dengan Usia Value Df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 22.967a 12 .028 Likelihood Ratio 29.843 12 .003 Linear-by-Linear Association 2.973 1 .085

N of Valid Cases 29

Tabel 7 Hasil uji Chi-Square Pendidikan Terakhir dengan Pengalaman Bertani Value Df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 18.636a 9 .028

Likelihood Ratio 24.102 9 .004

Linear-by-Linear Association 3.317 1 .069

N of Valid Cases 29

a20 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,07. a16 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,41.

Page 30: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

18

Pada Tabel 7 hasil uji Chi-Square pendidikan terakhir dengan usia di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi p-value sebesar 0.028 dan nilai Chi-Square sebesar 18.636. Karena nilai signifikansi 0.028 < (0.05) maka hipotesis null ditolak yang berarti bahwa ada hubungan antara pendidikan terakhir petani dengan pengalaman bertani.

Terdapat hubungan antara pendidikan terakhir, usia, dan pengalaman bertani. Karakteristik petani ini mempengaruhi kompetensi petani. Pendidikan terakhir petani baik pendidikan formal maupun informal yang dimiliki petani membuat pengetahuan petani bertambah. Semakin luas pengetahuan petani berpengaruh terhadap kompetensi yang dimiliki petani. Begitu pula dengan usia dan pengalaman. Semakin matang usia petani, semakin banyak pengalaman yang diperolehnya. Pengalaman menjalankan aktifitas petanian sehari-hari, hubungan kerjasama dengan berbagai pihak pertanian, mengikuti berbagai kegiatan dan pelatihan. Hal tersebut mempengaruhi kompetensi yang dimilikinya. Semakin tinggi pendidikan terakhir petani, semakin matang usianya dan semakin kaya pengalamannya, maka semakin baik kompetensi yang dimiliki oleh petani. Selengkapnya hasil uji Chi-Square dapat dilihat pada Lampiran 4.

Analisis Kompetensi Petani Wilayah Agam, Sumatera Barat

Dari hasil pengisian kuesioner oleh responden dan hasil studi literatur dokumen-dokumen, didapat gambaran umum kompetensi yang dimiliki oleh petani-petani wilayah Agam. Hasil analisis kompetensi petani di wilayah Agam dapat dilihat pada Tabel 8 berikut.

Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat gambaran kompetensi petani wilayah

Agam yang unggul pada budidaya sayuran dataran tinggi dengan spesifikasi budidaya sayuran organik.

Kompetensi petani masing-masing Kelompok Tani anggota Gapoktan

Bersaudara dapat dilihat dari komoditas sayuran dataran tinggi yang dibudidayakan oleh masing-masing Kelompok Tani. Tabel 9 berikut memperlihatkan rincian komoditas budidaya masing-masing Kelompok Tani.

Tabel 8 Hasil analisis kompetensi petani di wilayah Agam Elemen Variabel

Kompetensi Kompetensi yang Dimiliki Petani

Pengetahuan Menguasai pengetahuan mengenai bibit sayuran dataran tinggi. Keterampilan Menguasai keterampilan pengolahan lahan pertanian dan pemeliharan

sayuran dataran tinggi. Motivasi Keluarga adalah motivasi terbesar petani dalam melaksanakan

pekerjaan bertani. Kegiatan bertani sehari-hari dikerjakan bersama angggota keluarga.

Karakteristik Pribadi Konsep Diri

Petani wilayah Agam adalah petani yang berpengalaman. Karakteristik petani paling banyak termasuk dalam kategori usia petani dewasa (31-40 tahun). Dengan pengalaman bertani 6-15 Tahun. Masa kerja yang lama membentuk karakterisitk pribadi petani yang percaya diri, sangat memahami seluk beluk aktifitas pertanian. Optimisme petani untuk menghasilkan produk pertanian terbaik, yang bermanfaat untuk masyarakat, ramah lingkungan.

Page 31: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

19

Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat rincian komoditas budidaya masing-masing Kelompok Tani. Komoditas budidaya Kelompok Tani-Kelompok Tani anggota Gapoktan Bersaudara hampir sama. Namun terdapat spesifikasi komoditas tertentu yang dimiliki oleh Kelompok Tani Amanah dan Bumi Harapan, yaitu jeruk madu dan brokoli. Sedangkan spesifikasi komoditas budidaya Kelompok Tani Tunas Baru yaitu kakao.

Kompetensi petani-petani anggota Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan dan Tunas Baru berbeda dan unggul di spesifikasi komoditas budidayanya tersebut. Secara keseluruhan, kompetensi petani-petani anggota Gapoktan Bersaudara memiliki kesamaan yaitu unggul dalam budidaya sayuran organik dan kubis.

Pengetahuan dan keterampilan cenderung lebih nyata (visible) dan relatif berada di permukaan sebagai salah satu karakteristik yang dimiliki manusia. Sedangkan self-concept, traits dan motives adalah kompetensi yang lebih tersembunyi, dalam dan berada pada titik sentral kepribadian seseorang (Spencer & Spencer, 1993). Pengetahuan (Knowledge) dan Keterampilan (Skill) yang merupakan Hard Competence dinilai capaiannya dalam suatu standar yang menghasilkan sertifikasi. Khususnya dalam hal ini yaitu sertifikasi organik.

Sertifikasi organik adalah proses untuk mendapatkan pengakuan bahwa proses budidaya pertanian organik atau proses pengolahan produk organik dilakukan berdasarkan standar dan regulasi yang ada. Apabila memenuhi prinsip dan kaidah organik, produsen dan atau pengolah (prosesor) akan mendapatkan sertifikat organik dan berhak mencantumkan label organik pada produk yang dihasilkan dan pada bahan-bahan publikasinya.

Tabel 10 berikut mempelihatkan Sertifikasi Organik dan penjabaran Hard Competence (Knowledge, Skill), Soft Competence (Motives, Self Concept, Traits) yang dikembangkan oleh petani anggota Gapoktan Bersaudara beserta beserta pelatihan-pelatihan untuk pengembangan kompetensi-kompetensi tersebut. Tabel 10 Sertifikasi Organik, Hard Competence (K, S), Soft Competence (M, S-C,

T) petani anggota Gapoktan Bersaudara dan Pelatihan Pengembangan Kompetensi

No. Sertifikasi Hard Competence Soft Competence Pelatihan 1. -Sertifikasi

sistem manajemen (mutu, lingkungan, kesehatan dan

Pengetahuan tentang pengelolaan unsur lingkungan budidaya, seperti tanah, agoklimat, organisme mikro,

Pandangan dan prinsip gaya hidup organik diterapkan dalam keseharian, baik untuk

-SLAPO (Sekolah Lapang Pertanian Organik).

Tabel 9 Komoditas budidaya kelompok tani-kelompok tani anggota Gapoktan Bersaudara

Kelompok Tani Komoditas Budidaya Amanah sayuran organik, kubis, wortel, buncis, jeruk madu,

brokoli. Bumi Harapan sayuran organik, kubis, wortel, buncis, jeruk madu,

brokoli. Solok Agro sayuran organik, kubis, buncis. Tunas Baru sayuran organik, kubis, wortel, buncis, kakao. Tunas Budaya sayuran organik, kubis, wortel, buncis.

Page 32: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

20

No. Sertifikasi Hard Competence Soft Competence Pelatihan keselamatan kerja)

SUCOFINDO, -Sertifikasi

Pangan Organik SUCOFINDO.

-Sertifikasi BIOCert (label ORGANIK Indonesia dan Sertifikat ORGANIK BIOCert).

serangga. Keterampilan

mengelola unsur lingkungan budidaya.

Pengetahuan tentang pengelolaan kombinasi tanaman dengan selaras dan harmonis untuk mencapai interaksi positif yang menunjang budidaya tanaman.

Keterampilan mengelola kombinasi tanaman dengan selaras dan harmonis untuk mencapai interaksi positif yang menunjang budidaya tanaman.

konsumsi pribadi dan penerapan dalam pengerjaan pertanian dari awal proses hingga akhir.

-Melaksanakan Field Day (temu lapang) pertanian organik. -Pelatihan Pertanian Organik Terpadu. -Pelatihan Teknik Integrasi Tanaman Organik. -Sertifikasi Pertanian Organik.

2. -Sertifikasi sistem manajemen (mutu,lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja) SUCOFINDO,

-Sertifikasi Pangan Organik SUCOFINDO.

Pengetahuan tentang kebutuhan lahan organik untuk budidaya sayuran organik. Tanah dan air untuk pertanian organik harus bebas dari pestisida dan logam berat yang berbahaya.

Keterampilan mempersiapkan lahan organik untuk budidaya sayuran organik.

Motivasi mengembangkan budidaya sayuran organik untuk meningkatan kesehatan masyarakat.

-Plot, Cara, Demonstrasi Area pertanian organik. -Pelatihan Pertanian Organik Terpadu. -Pelatihan Teknik Integrasi Tanaman Organik. -Sertifikasi Organik.

3. -Sertifikasi sistem manajemen (mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja) SUCOFINDO,

-Sertifikasi Pangan Organik SUCOFINDO.

-Sertifikasi BIOCert (label ORGANIK Indonesia dan Sertifikat ORGANIK BIOCert).

Pengetahuan tentang cara penanaman sayuran organik.

Pengetahuan tentang jenis benih sayuran yang dapat ditanam langsung di lahan penanaman dan benih sayuran yang harus dilakukan penyemaian di plastik semai terlebih dahulu sebelum ditanam di lahan.

Keterampilan mempersiapkan penanaman dengan membuat persemaian. Biji yang digunakan untuk budidaya sayur organik sebaiknya juga dihasilkan dari tanaman organik.

Optimisme petani dalam mengembangkan budidaya sayuran organik.

-SLAPO (Sekolah Lapang Pertanian Organik). -Melaksanakan Field Day (temu lapang) pertanian organik. -Pelatihan Pertanian Organik Terpadu. -Pelatihan Teknik Integrasi Tanaman Organik. -Sertifikasi Pertanian Organik.

Page 33: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

21

No. Sertifikasi Hard Competence Soft Competence Pelatihan 4. (BSN SNI 01-

6729-2002 Label Biru)

(BSN SNI 01-6729-2002 Label Biru)

-Sertifikasi sistem manajemen (mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja) SUCOFINDO,

-Sertifikasi Pangan Organik SUCOFINDO.

Pengetahuan tentang perawatan sayuran organik. Perawatan sayuran organik lebih dititikberatkan pada pengendalian hama dan pemupukan.

Pengetahuan tentang pupuk kimia dan organik.

Keterampilan membuat pupuk organik, seperti pupuk kompos, pupuk kandang dari kotoran kambing.

Percaya diri, petani yakin mampu mengembangkan sayuran organik, tidak kalah dengan petani modern lainnya.

-Pelatihan Teknik Pembuatan Pupuk Organik/Hijau/Hayati (TPPO). -Sertifikasi Organik.

5. (BSN SNI 01-6729-2002 Label Biru)

-Sertifikasi sistem manajemen (mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja) SUCOFINDO,

-Sertifikasi Pangan Organik SUCOFINDO.

Pengetahuan tentang pestisida kimia dan dampak negatifnya, serta pengetahuan tentang pestisida organik atau nabati.

Keterampilan membuat pestisida nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang relatif lebih ramah lingkungan dan aman untuk tubuh manusia.

Keterampilan mengendalikan hama penyakit secara organik. Contohnya, menanam bawang-bawangan dan tagetas di sekeliling kebun cabai atau tomat. Kedua jenis tanaman tersebut tidak disukai oleh hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman cabai dan tomat.

Jiwa kerjasama petani dalam mengembangkan pertanian organik.

-Pelatihan Teknik Pengelolaan Nutrisi/Hara Tanaman dan Pengendalian Hama secara Terpadu (TPNTPHT). -Sertifikasi Organik.

6. -Sertifikasi sistem manajemen (mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja) SUCOFINDO.

Pengetahuan tentang teknologi dan penerapannya dalam sistem pertanian organik.

Keterampilan dalam penerapan dan pengembangan teknologi sistem pertanian organik.

Jiwa kerjasama petani dalam mengembangkan pertanian organik.

Keterbukaan petani dalam menerima perkembangan sistem pertanian organik dan teknologi.

-Pemberian motivasi petani organik. -Diskusi dan kajian membahas tuntas tentang pertanian organik.

Page 34: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

22

No. Sertifikasi Hard Competence Soft Competence Pelatihan Pengetahuan tentang

program-program dan kebijakan pemerintah dalam pengembangan pertanian organik.

Ikut berpartisipasi dalam program-program dan kebijaksanaan pemerintah untuk pengembangan pertanian organik.

Sifat dan sikap partisipatif terhadap program-program dan kebijaksanaan pemerintah dalam pengkoordinasian pengembangan pertanian organik.

-Pertemuan rapat rutin berkaitan dengan program pengembangan pertanian organik yang terintegrasi.

Sumber : Winangun (2005)

Tabel 10 memperlihatkan kompetensi yang dikembangkan petani-petani anggota Gapoktan Bersaudara dengan spesifikasi budidaya sayuran organik. Beserta sertifikasi yang dapat dicapai sebagai pembuktian kompetensi petani dan pelatihan pengembangannya.

Di Indonesia, produk pertanian organik ditetapkan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pertanian Organik yang disahkan oleh Badan Standarisasi Nasional melalui BSN SNI 01-6729-2002. Dokumen ini menyebutkan prinsip-prinsip yang harus dijalankan dalam proses produksi dan bahan-bahan yang boleh digunakan dalam proses produksi.

SUCOFINDO dan BIOCert adalah LSPO (Lembaga Sertifikasi Pertanian Organik) yang terakreditasi KAN (Komite Akreditasi Nasional), yaitu lembaga yang bertanggung jawab untuk mensertifikasi bahwa produk yang dijual atau dilabel sebagai “organik” adalah diproduksi, diolah, disiapkan, ditangani, dan dimpor sesuai kaidah persyaratan SNI 01-6729-2002 Sistem Pangan Organik.

Petani/produsen kecil umumnya memiliki lahan sempit dan jumlah produksi yang terbatas. Apabila berhadapan dengan pasar, biasanya petani/produsen kecil kesulitan memenuhi mutu, jumlah dan ketersediaan produk. Untuk itu, petani/produsen kecil perlu berkelompok. Dengan berkelompok, petani dapat membuat dan mengelola mekanisme bersama untuk dapat memenuhi kebutuhan dan persyaratan pasar.

Apabila kelompok tani/produsen tersebut ingin memperoleh sertifikasi organik, kelompok dapat mengajukan sertifikasi ke lembaga sertifikasi pertanian organik (LSPO) secara berkelompok (sertifikasi kelompok). Kelompok tani/produsen dapat mengajukan sertifikasi pertanian organik, apabila kelompok tersebut memiliki sistem pengawasan internal yang baik. Sistem Pengawasan Internal (Internal Control System), ICS merupakan sistem pengawasan mutu yang tercatat. LSPO memperkenankan inspeksi tahunan dari semua anggota kelompok kepada kelompok tani yang telah disertifikasi.

Dengan kompetensi budidaya sayuran organik yang dimiliki oleh petani-petani anggota Gapoktan Bersaudara, pemenuhan standar untuk sertifikasi organik dapat dicapai. Kompetensi-kompetensi petani dalam budidaya sayuran organik dan dalam tujuan pencapaian sertifikasi pertanian organik terus dikembangkan dengan pelaksanaan pelatihan-pelatihan. Pelatihan disesuaikan dengan poin-poin kompetensi budidaya sayuran organik, baik pelatihan untuk pengolahan lahan organik, penyemaian benih organik, penanaman, perawatan, penanganan hama

Page 35: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

23

penyakit, sampai pelatihan untuk pembuatan pestisida organik dan pelatihan-pelatihan lainnya.

Analisis Persepsi Petani terhadap Variabel Kompetensi dan Kinerja Petani

Seluruh jawaban responden ditabulasikan dan dibuat distribusi frekuensinya sesuai dengan pernyataan masing-masing. Berdasarkan hasil distribusi frekuensi dan interpretasi menggunakan rata-rata tertimbang, diketahui bahwa responden memiliki persepsi yang baik terhadap kompetensi dan kinerja. Untuk melihat rincian lebih jelas mengenai persepsi responden, dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.

Berdasarkan Tabel 11, persepsi petani terhadap variabel kompetensi dan

kinerja. Untuk variabel kompetensi, elemen yang paling baik dan sangat disetujui oleh petani dengan nilai tertinggi adalah Konsep Diri, yaitu sebesar 4,65. Konsep Diri adalah sikap, nilai-nilai yang dimiliki seseorang dan diyakininya. Konsep diri digambarkan dengan petani selalu berusaha untuk menghasilkan produk pertanian terbaik, yang bermanfaat untuk masyarakat. Petani menganggap penting mengerjakan usaha tani yang ramah lingkungan. Konsep diri ini sesuai dengan Visi dari Gapoktan Bersaudara, “Menjadikan Jorong Koto Gadang Sebagai Jorong Organik Yang Ramah Lingkungan”.

Persepsi petani terhadap variabel kinerja, elemen yang sangat disetujui oleh petani dengan nilai persepsi tertinggi adalah Ketepatan Waktu, sebesar 4,56. Karena ketepatan waktu harus diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan komoditas hasil pertanian yang dikerjakan petani. Dalam mencapai ketepatan waktu tersebut petani selalu melakukan peningkatan kapasitas diri sesuai kebutuhan di lapangan dan melakukan pengemasan hasil panen dengan waktu seringkas mungkin agar dapat segera disalurkan.

Hasil analisis deskriptif mengenai persepsi petani terhadap elemen variabel kompetensi dan kinerja petani secara lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 5.

Tabel 11 Persepsi petani terhadap elemen variabel kompetensi dan kinerja No. Variabel Nilai Keterangan Kompetensi 1. Pengetahuan 4,45 Sangat Setuju 2. Keterampilan 3,76 Setuju 3. Motivasi 4,02 Setuju 4. Karakteristik Pribadi 2,95 Cukup Setuju 5. Konsep Diri 4,65 Sangat Setuju Kinerja 1. Kualitas 4,18 Setuju 2. Kuantitas 3,9 Setuju 3. Ketepatan Waktu 4,56 Sangat Setuju 4. Efektivitas Biaya 4,15 Setuju 5. Kebutuhan Akan Supervisi 3,78 Setuju 6. Pengaruh Hubungan Personal 3,99 Setuju

Keterangan : angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar

Page 36: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

24

Analisis Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Petani di Wilayah Agam, Sumatera Barat dengan Pendekatan Partial Least Square (PLS)

Penelitian ini terdiri dari dua variabel laten, yaitu kompetensi dan kinerja.

Analisis dilakukan untuk melihat bentuk dan besar pengaruh variabel eksogen yaitu kompetensi terhadap variabel laten endogen yaitu kinerja. Model yang akan diujikan yaitu Model 1 yang menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja secara langsung. Model 2 yang menganalisis pengaruh faktor-faktor kompetensi terhadap kinerja.

Evaluasi model dilakukan untuk melihat pengaruh variabel eksogen terhadap variabel laten endogen serta melihat model terbaik dari kedua model yang telah dibuat. Evaluasi dilihat dari beberapa cara model dibentuk yaitu model pengukuran dan model struktural.

Model pengukuran (outer model) merupakan pengukuran dari masing-masing indikator terhadap masing-masing variabel (Ghozali, 2008). Evaluasi model pengukuran atau outer model dilakukan untuk menilai validitas dan reliabilitas model.

Secara umum, evaluasi dan interpretasi dari kedua model dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 12 memperlihatkan hasil evaluasi outer model.

Tabel 12 Hasil evaluasi outer model

Kriteria

Standar penilaian

menurut Chin 1998 disitasi Ghozali 2008

Penilaian outer model 1

Penilaian outer model 2 Evaluasi Model

1.Loading Factor

Nilai loading > 0.70

Terdapat beberapa indikator yang berada dibawah 0,7.

Terdapat beberapa indikator yang berada dibawah 0,7.

Loading Factor indikator Model 1 lebih baik.

2.Average Variance Extracted

Nilai AVE > 0.50

kompetensi (0,5324), kinerja (0,4180)

kinerja (0,4034) Nilai AVE Model 1

Lebih Baik, karena lebih mendekati 0,5.

3.Composite Reliability

Composite Reliability > 0.60

Kompetensi (0,9497) , kinerja (0,9295)

kinerja (0,9554) Composite Reliability Model 1 lebih memenuhi untuk kedua variabel.

4.Cronchbach’s Alpha

Cronchbach’s Alpha > 0.7

kompetensi (0,9265), kinerja (0,9181)

kinerja (0,9448) Cronchbach’s Alpha Variabel Kompetensi dan Variabel Kinerja Model 1 lebih baik. Reliabel.

pengetahuan (0,9604) keterampilan (0,9366) motivasi (0,1305) karakteristik pribadi (-0,5820) konsep diri (0,9423)

Tabel 12 di atas memaparkan evaluasi outer model. Hasil evaluasi model pengukuran ini menunjukkan, nilai loading factor indikator-indikator Model 1 lebih baik. Nilai AVE Model 1 lebih baik dibanding Model 2. Hasil pengujian composite reability Model 1 sudah memenuhi, dan nilai cronchbach’s alpha

Page 37: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

25

Model 1 reliabel. Selengkapnya hasil pengujian outer model dapat dilihat pada Lampiran 6.

Evaluasi model struktural atau inner model bertujuan untuk memprediksi hubungan antar variabel laten. Inner model dievaluasi dengan melihat besarnya presentase variance yang dijelaskan yaitu dengan melihat nilai R-Square untuk konstruk laten endogen. Hasil evaluasi inner model dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13 Hasil evaluasi inner model

Kriteria Standar penilaian menurut Chin 1998 disitasi Ghozali 2008

Penilaian inner model 1

Penilaian inner model 2

Evaluasi Model

1.Signifikansi Nilai T-Statistik > 1,96 (5%)

kompetensi -> kinerja (6,8620)

karakteristik pribadi-> kinerja (1,4445) keterampilan -> kinerja (0,2994) konsep diri ->kinerja (6,7764) motivasi->kinerja (0,6419) pengetahuan ->kinerja (5,6877)

Model 1 : Kompetensi Berpengaruh Signifikan Terhadap Kinerja

2.R-Square R-square sebesar 0,67 menunjukkan model kuat, 0,33 moderate, dan 0,19 lemah

R-square kinerja sebesar 0,4506

R-square kinerja sebesar 0,9257

Berdasarkan R-Square, Model 1 termasuk Model Moderate

Tabel 13 hasil evaluasi inner model. Signifikansi pada Model 1 memperlihatkan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kinerja. Model 1 memiliki nilai yang lebih baik dan relevan dengan penelitian ini, pengaruh kompetensi terhadap kinerja.

Model pengukuran (outer model) Model terpilih, yaitu Model 1 dapat dilihat pada Gambar 6.

Page 38: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

26

Gambar 6 menjelaskan bahwa kompetensi digambarkan oleh pengetahuan,

keterampilan, motivasi, karakteristik pribadi, dan konsep diri. Sedangkan kinerja digambarkan oleh kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas biaya, kebutuhan akan supervisi dan pengaruh hubungan personal.Elemen-elemen yang menggambarkan variabel kompetensi dan variabel kinerja diujikan lebih lanjut dan untuk melihat pengaruh kedua variabel.

Untuk melihat pengaruh kedua variabel dan mengetahui besarnya pengaruh antara kompetensi dan kinerja tersebut, dilakukan uji signifikansi. Hasil uji signifikansi dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 6 Outer Model Kompetensi terhadap Kinerja Petani

Page 39: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

27

Keterangan : lingkaran berwarna merah menunjukkan besar pengaruh kompetensi terhadap kinerja Pada Gambar 7 menunjukkan kompetensi memiliki pengaruh positif

terhadap kinerja, sebesar 6,8620. Karakteristik pribadi merupakan elemen variabel yang paling

menggambarkan kompetensi. Sedangkan hubungan personal paling menggambarkan kinerja.

Dalam menjalankan usaha pertanian, karakeristik pribadi petani menjadi bagian dalam proses tersebut. Bagaimana ciri, watak petani dalam berperilaku atau merespon sesuatu dengan cara tertentu, seperti percaya diri (self confidence), kontrol diri (self control) dan ketabahan (stress resistance). Karakteristik pribadi petani mempengaruhi cara petani bekerja, pengambilan keputusan, sikap petani menghadapi suatu hal. Sehingga karakteristik pribadi ini mempengaruhi hasil kerja petani. Pelaksanaan program kegiatan seperti motivasi, pelatihan pertanian secara efektif dan rutin dapat mengasah karakteristik pribadi petani. Untuk fokus pengembangan pertanian organik, program pengembangan pertanian organik terpadu dapat dilaksanakan, sehingga gaya hidup organik diterapkan dalam diri petani.

Hubungan personal paling menggambarkan kinerja. Kriteria kinerja yang baik ditunjukkan oleh hubungan personal yang kuat dengan berbagai pihak. Hubungan yang baik dengan kelompok tani, rekan-rekan kerja sesama petani,

Gambar 7 Uji signifikansi output bootsrapping Pengaruh Kompetensi terhadap

Kinerja Petani di wilayah Agam, Sumatera Barat

Page 40: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

28

konflik-konflik internal selalu berusaha untuk dihindari. Hubungan personal yang baik dengan faktor eksternal yakni, pengepul, pasar, Pemerintah Daerah dan eksportir. Sehingga budaya kerja sama dan berbagi informasi dapat terjalin. Hal ini sangat mendukung pengembangan usaha pertanian.

Meningkatkan karakteristik pribadi dapat meningkatkan kompetensi petani. Peningkatan kompetensi petani pada akhirnya dapat menghasilkan peningkatan kinerja. Hubungan personal meningkat seiring meningkatnya kinerja.

Pengujian terhadap model struktural yang dilakukan dengan melihat nilai R-squaredapat dilihat melalui Lampiran 6. Diketahui bahwa nilaiR-squarekompetensi terhadap kinerja sebesar 0,4506, artinya kompetensimemiliki kontribusi positif. Nilai ini dapat diintepretasikan bahwa variabilitas konstruk kinerja dapat dijelaskan oleh variabilitas konstruk kompetensi terhadap kinerja sebesar 45,06%, dan sisanya sebesar 54,95% dijelaskan oleh variabel lain diluar yang diteliti. Ghozali (2008) menyatakan bahwa hasil R-square sebesar 0.67, 0,33, dan 0,19 untuk variabel laten endogen dalam model struktural secara berurutan mengidikasikan bahwa model “baik”, “moderat”, dan “lemah”. Nilai R-square penelitian ini adalah 0,4506sehinggamengidikasikan model adalah moderat fit.

Kompetensi secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja, hal ini dibuktikan dengan nilai T Statistik (T ) sebesar 6,8620, lebih besar dari TT (1,96) pada selang kepercayaan 95%. Berdasarkan bukti tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis H ditolak.

Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Baik secara deskriptif maupun secara pengujian menggunakan SEM PLS (Structural Equation Modeling Partial Least Square). Oleh karena itu, dibutuhkan kegiatan-kegiatan, dapat berupa pelatihan dan program lainnya yang dapat meningkatkan hal tersebut di Kelompok Tani-Kelompok Tani anggota Gapoktan Bersaudara. Sebagai input dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14 Hasil pengujian persepsi Hasil Analisis Kompetensi Kinerja

Deskriptif Konsep Diri Ketepatan Waktu

SEM PLS Karakteristik Pribadi

Hubungan Personal

Berdasarkan hasil pengujian persepsi yang tertera pada Tabel 14, kompetensi yang berpengaruh positif dan signifikan adalah konsep diri dan karakteristik pribadi, sedangkan kriteria kinerja yang menunjukkan kinerja yang baik yaitu ketepatan waktu dan hubungan personal. Untuk mengetahui bagaimana interpretasi dari input tersebut dapat dilihat pada implikasi yang dijalankan secara manajerial, yaitu pada Gambar 8.

Page 41: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

29

Hasil Analisis Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja

Konsep Diri, Ketepatan Waktu, Karakteristik Pribadi Hubungan Personal

Input Kompetensi Kinerja

Proses

Output

Outcome

Gambar 8 Model Implikasi Manajerial Berdasarkan Gambar 8 di atas, hasil analisis pengaruh kompetensi terhadap

kinerja petani wilayah Agam, dapat dilihat bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kinerja. Dengan penjabaran implikasi manajerial yang terdiri dari Input, Proses, Output dan Outcome.

Dengan adanya input berupa hasil analisis tersebut, maka dapat dilaksanakan proses sebagai berikut : 1. Kegiatan yang dapat mengasah dan meningkatkan Konsep Diri dan Karakteristik Pribadi petani, yaitu kegiatan motivasi petani. Diskusi dan dialog rutin membahas isu-isu pertanian dan inovasi. Pelaksanaan program pelatihan pertanian secara rutin dan pengembangan pertanian organik terpadu, sehingga gaya hidup organik dapat diterapkan dalam diri petani. 2. Peningkatan Ketepatan Waktu dan Hubungan Personal diusahakan dengan penjadwalan waktu tanam bersama. Pengkolektifan penyaluran hasil panen kepada pihak pasar dan pengepul. Menjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak terkait usaha pertanian.

Output yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Peningkatkan konsep diri dan karakteristik pribadi petani dapat meningkatkan

kompetensi petani. Peningkatan kompetensi petani pada akhirnya menghasilkan peningkatan ketepatan waktu dan hubungan personal yang menggambarkan kinerja petani.

Program peningkatan kompetensi petani Gapoktan Bersaudara wilayah Agam, dengan spesifikasi komoditas budidaya sayuran organik, yaitu Program Pelatihan Pertanian Organik Terpadu dan Program Pelatihan Teknik Integrasi Tanaman Organik. Untuk mencapai Sertifikasi Pertanian Organik dan Sertifikasi sistem manajemen pertanian organik (mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja). Sebagai bukti pencapaian kompetensi dan standar kualitas pertanian organik.

Outcome yang dihasilkan adalah sebagai berikut : 1. Kualitas SDM pertanian wilayah Agam meningkat. 2. Peningkatan hasil budidaya sayuran dataran tinggi wilayah Agam.

Sehingga dapat menyumbang peningkatan produktifitas komoditas hortikultura Indonesia.

Page 42: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

30

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Gambaran umum kompetensi petani di wilayah Agam. Petani menguasai pengetahuan mengenai bibit sayuran dataran tinggi, petani memiliki keterampilan terutama dalam pengolahan lahan pertanian dan pemeliharan sayuran dataran tinggi. Keluarga adalah motivasi terbesar petani dalam melaksanakan pekerjaannya. Petani selalu berusaha untuk menghasilkan produk pertanian terbaik, yang bermanfaat untuk masyarakat dan ramah lingkungan. Kompetensi petani wilayah Agam unggul pada budidaya sayuran organik dan kubis. 2. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, konsep diri merupakan elemen variabel kompetensi yang paling disetujui oleh petani. Sedangkan untuk variabel kinerja, elemen yang paling disetujui adalah ketepatan waktu. Peningkatan terhadap konsep diri petani akan meningkatkan ketepatan waktu dalam pengerjaan usaha pertanian. 3. Berdasarkan pengaruh kompetensi terhadap kinerja, meningkatkan karakteristik pribadi petani dapat meningkatkan kompetensi petani. Peningkatan kompetensi petani pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan kinerja. Hubungan personal akan ikut meningkat seiring meningkatnya kinerja. 4. Rekomendasi pelatihan yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi petani di wilayah Agam adalah pelatihan atau kegiatan untuk meningkatkan konsep diri dan karakterisitk pribadi petani. Sehingga dapat membantu petani dalam mencapai ketepatan waktu dan hubungan personal yang lebih baik.

Saran

1. Konsep diri dan karakteristik pribadi petani menjadi fokus untuk dikembangkan dengan pelaksanaan berbagai program-program kegiatan secara rutin. 2. Stakeholder, yaitu Pemerintah Daerah, UPT BP4K2P Kecamatan Baso, Kabupaten Agam dan instansi pertanian terkait untuk terus mendukung pertanianwilayah Agam, Sumatera Barat, di antaranya dengan membantu penyelenggaraan program-program guna meningkatkan konsep diri, karakteristik peribadi,ketepatan waktu dan hubungan personal. Secara rutin menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan budidaya sayuran organik. 3. Penelitian selanjutnya dapat dilanjutkan dengan menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja petani di wilayah dataran tinggi lainnya, seperti dataran tinggi Dieng, Berastagi dan Lampung. Sehingga dapat diketahui kompetensi yang paling berpengaruh terhadap peningkatan kinerja petani. Serta dapat diketahui program-program pelatihan yang tepat untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja petani secara Nasional.

Page 43: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

31

DAFTAR PUSTAKA

[UPT BP4K2P] Unit Pelaksana Teknis Balai Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kecamatan Baso, Kabupaten Agam. 2012. Programa Penyuluhan Pertanian. Agam (ID).

Bernadine, H. John and Russel, Joice E.A. 1993. Human Resources Management. New York : Mc.Graw-Hill.

Data Produksi Sayur. Data Luas Lahan Budidaya Sayur. [Internet]. [diunduh 15 Februari 2014]. Tersedia pada http://hortikultura.deptan.go.id/ . www.pkht.or.id

Gomes. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta (ID): CV Andi Offset.

Ghozali, Imam. 2008. Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least Square. Semarang (ID): Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gusman, Nadia Willia. 2011. Analisis Hubungan Kompetensi dengan Kinerja Auditor pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Hartandi, Bravasta Ananta. 2013. Analisis Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Anggaran Dan Perbendaharaan.Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Nurshanti, Della. 2013. Desain Pekerjaan Kelompok Tani Solok Agro pada Komoditas Kubis (Studi Kasus: Kabupaten Agam, Sumatera Barat). Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Palan. 2007. Competency Management : Teknik Mengimplementasikan Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Daya Saing Organisasi. Jakarta (ID) : PPM.

Pengembangan Hortikultura Indonesia. [Internet]. [diunduh 27 November 2013]. Tersedia pada : http://www.slideshare.net/lodzi/pengembangan-hotikultura-indonesia-presentation.

Salikin, Karwan. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta (ID) :Kanisius.

Saragih, Sebastian Eliyas. 2010. Pertanian Organik. Jakarta (ID) : Penebar Swadaya.

Spencer, M.L. dan Stephan S. 1993. Competence at Work : Models for Superior Performance. Canada : John Wiley & Sons, Inc.

Sugiarto. 2006. Lisrel. Yogyakarta (ID) : Graha Ilmu. Suliyanto. 2005.Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran.Bogor (ID): Ghalia

Indonesia. Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta (ID) : Kencana

Prenada Media Group. Supangat, Andi.2008. Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferemsi dan

Parametrik.. Jakarta (ID) : Kencana Prenada. Umar, H. 2003. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta (ID) :

PT Raja Grafindo Persada. Winangun, Y.Wartaya. 2005. Membangun Karakter Petani Organik Sukses dalam

Era Globalisasi. Yogyakarta (ID) : Kanisius.

Page 44: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

32

LAMPIRAN

Page 45: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

33

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Petani di Wilayah Agam, Sumatera Barat JORONG KOTO GADANG, KANAGARIAN KOTO TINGGI, KECAMATAN BASO,

KABUPATEN AGAM

Assalamualaikum wr.wb

Saya ucapkan terimakasih atas partisipasi Bapak/Ibu dalam membantu mengisi kuesioner ini dengan baik dan benar. Kuesioner ini merupakan bagian dari penelitian dalam penyusunan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Petani di wilayah Agam, Sumatera Barat”

Oleh Nama/NRP : Meira Rizky Mahadiputri/H24100078 Jurusan : Manajemen Universitas : Institut Pertanian Bogor

Informasi yang diterima kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis.

Petunjuk : Isilah titik-titik dengan keterangan yang sesuai . Atau berilah tanda (√)

1. Identitas Responden Nama Responden

: ................................................................

Usia

: .......................................................tahun

Jenis Kelamin

: Pria (.............) Wanita (...............)

Pendidikan Terakhir

: SD (.....) SLTP (.....)SMA/STM/SMK (.....) PT (.....)

Anggota dari Kelompok Tani

: Amanah (.....) Bumi Harapan (.....) Solok Agro (.....) Tunas Baru (.....) T.Budaya (.....)

Pengalaman Bertani

: ........... tahun / ........... bulan

Usaha tani lainnya

: ............................................. ......(Misal. Peternakan)

Status Pernikahan

: Menikah (......) / Belum Menikah (.......)

Jumlah Tanggungan Keluarga (termasuk diri sendiri)

: .................................................... orang

Kepemilikan Lahan Pertanian

: Status Kepemilikan Milik Sendiri (...........) / Menggarap milik orang lain (........)

Luas : ............................. ha Komoditas Sayuran Dataran Tinggi

: Sayuran Manis (......) Kacang Panjang (.....) Kubis-kubisan (.....) Terung (......) Wortel (......) Cabai (.....) Bawang Daun (.....)

Pendapatan/bulan dari Bertani

: ± Rp....................................................

Page 46: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

34

Lanjutan Lampiran 1

2. Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan keyakinan Bapak/Ibu berdasarkan keterangan pilihan sebagai berikut : 1 = Sangat Tidak Baik / Sangat Tidak Setuju 2 = Kurang Baik / Kurang Setuju 3 = Cukup Baik / Cukup Setuju 4 = Baik / Setuju 5 = Sangat Baik / Sangat Setuju

No. Pernyataan 1 2 3 4 5 Pengetahuan 1. Penguasaan teknis membaca cuaca dalam mengerjakan usaha

pertanian sayuran dataran tinggi

2. Pemahaman mengenai bibit dan pembibitan komoditas sayuran dataran tinggi

3. Penguasaan mengenai kondisi lahan/tanah pertanian sayuran dataran tinggi di wilayah Agam

4. Penguasaan tentang penanganan terhadap hama penyakit tersebut

5. Penguasaan tentang distribusi hasil panen sampai ke tangan konsumen, baik melalui pihak perantara maupun secara mandiri

6. Penguasaan mengenai pemeliharaaan sayuran dataran tinggi 7. Penguasaan mengenai pengelolaan / manajemen usaha

pertanian sayuran dataran tinggi

Keterampilan 1. Kemahiran dalam tata cara pengolahan lahan pertanian dengan

baik

2. Kemahiran dalam melakukakan tata cara pemeliharaan sayuran dataran tinggi

3. Kemahiran dalam menggunakan peralatan modern dalam usaha pertanian sayuran dataran tinggi

4. Kemahiran dalam memperbaiki peralatan pertanian 5. Kemahiran dalam pemberian bibit pada usaha sayuran dataran

tinggi

6. Keterampilan menggunakan teknologi (komputer) dalam membuat laporan administrasi

Motivasi 1. Keluarga adalah motivasi terbesar bagi saya dalam

melaksanakan pekerjaan bertani

2. Kecintaan saya terhadap pekerjaan bertani menjadi semangat saya dalam mengerjakan profesi sebagai petani

3. Penghasilan Materiil adalah sumber motivasi terbesar dalam mengerjakan kegiatan Bertani

4. Hidup di lingkungan pertanian merupakan hal yang mendasari saya menjalani profesi sebagai petani

5. 6.

Keberadaan kelompok tani sebagai wadah merupakan semangat tersendiri bagi saya dalam menjalani usaha bertani Permintaan pasar merupakan hal yang mendasari saya melakukan pekerjaan bertani.

Page 47: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

35

Lanjutan Lampiran 1

No. Pernyataan 1 2 3 4 5 Karakteristik Pribadi 1. Usia sangat menghalangi saya dalam mengerjakan kegiatan

bertani

2. Gender sangat menghambat untuk mengerjakan kegiatan bertani

3. Faktor keturunan keluarga sangat berpengaruh dalam mengerjakan kegiatan bertani

4. Jumlah tanggungan keluarga sangat berpengaruh dalam mengerjakan kegiatan bertani

5. Pengalaman bertani sangat berpengaruh dalam mengerjakan kegiatan bertani

Konsep Diri 1. Penting bagi saya untuk menghasilkan produk pertanian yang

bermanfaat bagi masyarakat

2. Penting bagi saya dalam mengerjakan usaha tani yang ramah lingkungan

3. Bagi saya bertani merupakan aktualisasi dari hobi 4. Kegagalan panen tidak menyebabkan keputusasaan pada diri

saya

5. Petani merupakan profesi yang mulia 6. Saya selalu menghasilkan inovasi dalam setiap produk

pertanian yang dihasilkan

7. Saya selalu melakukan perbaikan secara terus menerus dalam usaha pertanian sayuran dataran tinggi

Kualitas 1. Selalu menghasilkan bibit unggul sayuran dataran tinggi 2. Semua hasil sayuran budidaya selalu berada dalam kondisi

sangat baik saat dipanen

3. Kualitas hasil panen Sayuran yang saya hasilkan merupakan yang Terbaik

4. Saya mengembangkan produk inovasi yang diminati oleh masyarakat

5. Saya menghasilkan produk yang memiliki nilai jual tinggi 6. Saya selalu menghasilkan produk yang memenuhi ekspektasi

masyarakat

Kuantitas 1. Hasil panen secara kuantitas selalu menghasilkan yang

terbanyak

2. Hasil panen selalu memenuhi syarat tidak hanya secara kuantitas namun juga memenuhi juga secara kualitas

3. Perolehan keuntungan yang sangat besar dari hasil panen 4. Jumlah yang saya rencanakan dan yang dihasilkan dalam

panen selalu memuaskan berbagai pihak

5. Jumlah hasil panen selalu melebihi jumlah yang ditargetkan Ketepatan Waktu 1. Selalu memelihara usaha pertanian sesuai waktu yang

ditentukan

2. Selalu melakukan peningkatan kapasitas diri sesuai kebutuhan di lapangan

Page 48: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

36

Lanjutan Lampiran 1

No. Pernyataan 1 2 3 4 5 3. 4. 5.

Tidak pernah mengulur-ulur waktu, menunda-nunda dalam mengerjakan kegiatan bertani setiap harinya. Melakukan pengemasan hasil panen dengan waktu seringkas mungkin agar dapat segera disalurkan. Hasil panen selalu sampai di tangan pembeli secara tepat waktu. Efektivitas Biaya

1. Penggunaan efisien terhadap biaya operasional usaha pertanian sayuran dataran tinggi

2. Selalu melakukan tindakan tepat guna dalam pemeliharaan sayuran

3. Selalu menyesuaikan luas lahan sesuai dengan jumlah komoditi yang akan dibudidayakan.

4. Selalu memanfaatkan penghematan pengairan saat curah hujan tinggi

5. Selalu menggunakan pertimbangan logika dalam melakukan pengelolaan usaha pertanian

6. Selalu menghindari kegiatan yang tidak bermanfaat dan tidak menambah hasil usaha tani

Kebutuhan akan Supervisi 1. Adanya rekan untuk mengerjakan kegiatan tani dapat sangat

membantu dan meningkatkan hasil pertanian

2. Sangat membutuhkan arahan dalam pengerjaan kegiatan bertani agar kegiatan bertani lebih baik lagi

3. Sangat membutuhkan penyuluhan pertanian agar dapat meningkatkan kerja dalam bertani

4. Sangat menginginkan pengawasan dari pihak ahli pertanian agar usaha tani lebih maju

5. Kebutuhan peningkatan kapasitas diri dalam mengembangkan ide usaha pertanian

6. Perlunya evaluasi dan monitoring secara berkala dalam melakukan kegiatan usaha pertanian khususnya sayuran

Pengaruh Hubungan Personal 1. Tergabung dalam kelompok tani sangat penting bagi saya 2. Adanya rekan kerja tani yang komunikatif sangat membantu

saya dalam meningkatkan produktivitas

3. Ketua kelompok tani merupakan orang yang paling berpengaruh untuk meningkatkan produktivitas saya

4. Budaya berbagi pengetahuan dan keterampialn dengan petani lainnya, agar usaha pertanian semakin maju

5. Saya selalu mencegah terjadinya konflik internal dalam kelompok

6. Hubungan personal dengan pengumpul/pengepul merupakan faktor penting bagi saya

7. Menjaga hubungan personal dengan pasar 8. Menjaga hubungan personal dengan Pemda 9. Menjaga hubungan personal dengan eksportir

3. Menurut Bapak/Ibu, apa saja yang perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian di

wilayah Agam? 4. Menurut Bapak/Ibu, Petani yang bagaimana yang bisa dikatakan Sukses?

Page 49: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

37

Lampiran 2 Hasil Analisis Deskriptif Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner

KOMPETENSI UJI VALIDITAS

TotalX Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Keterangan

X11 0.826 0.000 Valid X12 0.747 0.000 Valid X13 0.792 0.000 Valid X14 0.725 0.000 Valid X15 0.860 0.000 Valid X16 0.826 0.000 Valid X17 0.419 0.024 Valid X21 0.826 0.000 Valid X22 0.826 0.000 Valid X23 0.374 0.046 Valid X24 0.823 0.000 Valid X25 0.823 0.000 Valid X26 0.019 0.923 Tidak Valid X31 0.618 0.000 Valid X32 0.621 0.000 Valid X33 0.021 0.914 Tidak Valid X34 0.406 0.029 Valid X35 0.197 0.305 Tidak Valid X36 -0.390 0.036 Valid X41 -0.197 0.305 Tidak Valid X42 -0.272 0.154 Tidak Valid X43 0.569 0.001 Valid X44 -0.654 0.000 Valid X45 0.692 0.000 Valid X51 0.547 0.002 Valid X52 0.547 0.002 Valid X53 0.683 0.000 Valid X54 0.735 0.000 Valid X55 0.593 0.001 Valid X56 0.694 0.000 Valid X57 0.077 0.691 Tidak Valid

Keterangan : Valid ketika nilai Sig. (2-tailed)< alpha 0.05 Hasil yang terlihat di atas menunjukkan bahwa pertanyaan X26, X33, X35, X41, X42, dan

X57 tidak valid, sehingga perlu dihilangkan agar dapat dilakukan tahapan analisis selanjutnya.

Page 50: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

38

Lanjutan Lampiran 2 Hasil Analisis Deskriptif Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner

KOMPETENSI UJI RELIABILITAS

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,846 25

*reliabel jika Cronbach Alfa > 0,600

KINERJA UJI VALIDITAS

Totally Pearson Correlation

Sig. (2-tailed) Keterangan

Y11 0.340 0.121 Tidak Valid Y12 0.657 0.001 Valid Y13 0.523 0.012 Valid Y14 0.042 0.853 Tidak Valid Y15 0.271 0.222 Tidak Valid Y16 0.114 0.613 Tidak Valid Y21 0.049 0.829 Tidak Valid Y22 0.582 0.004 Valid Y23 0.478 0.025 Valid Y24 0.100 0.659 Tidak Valid Y25 0.571 0.006 Valid Y31 0.020 0.930 Tidak Valid Y32 0.588 0.004 Valid Y33 0.588 0.004 Valid Y34 0.588 0.004 Valid Y35 0.190 0.398 Tidak Valid Y41 0.625 0.002 Valid Y42 0.323 0.143 Tidak Valid Y43 0.759 0.000 Valid Y44 0.037 0.869 Tidak Valid Y45 0.588 0.004 Valid Y46 0.519 0.013 Valid Y51 0.586 0.004 Valid Y52 0.130 0.564 Tidak Valid Y53 0.620 0.002 Valid

Page 51: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

39

Lanjutan Lampiran 2 KINERJA UJI VALIDITAS

Totally Pearson Correlation

Sig. (2-tailed) Keterangan

Y54 0.196 0.381 Tidak Valid Y55 0.686 0.000 Valid Y56 0.490 0.021 Valid Y61 0.759 0.000 Valid Y62 0.759 0.000 Valid Y63 0.718 0.000 Valid Y64 0.660 0.001 Valid Y65 0.822 0.000 Valid Y66 0.822 0.000 Valid Y67 0.531 0.011 Valid Y68 0.422 0.050 Tidak Valid Y69 0.449 0.036 Valid

Keterangan : Valid ketika nilai Sig. (2-tailed)< alpha 0.05 Hasil yang terlihat di atas menunjukkan bahwa pertanyaan Y11, Y14, Y15, Y16, Y21, Y24,

Y31, Y35, Y42, Y44, Y52, Y54, Y68 tidak valid, sehingga perlu dihilangkan agar dapat dilakukan tahapan analisis selanjutnya.

KINERJA UJI RELIABILITAS

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,925 24

*reliabel jika Cronbach Alfa > 0,600

Page 52: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

40

Lampiran 3

STRUKTUR PENGURUS GAPOKTAN “BERSAUDARA” JORONG KOTO GADANG KANAGARIAN KOTO TINGGI

KECAMATAN BASO KABUPATEN AGAM

KETUA UMUMM. ST RAJO

KETUA I EDIWARMAN

KETUA II

EDI JUNAIDI

SEKRETARIS

DAVID RAIMON, S.Pt

BENDAHARA

N. DT RAJO PANGULU

ANGGOTA

Anggota Kelompok Tani Amanah Anggota Kelompok Tani Tunas

Budaya Anggota Kelompok Tani Bumi

Harapan Anggota Kelompok Tani Tunas

Baru Anggota Kelompok Tani Solok

Agro

KETUA UMUM

M. ST RAJOENDAH

Page 53: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

41

Lampiran 4 Hasil Uji Chi-Square

Crosstabs Usia dengan Pendidikan Terakhir

Hipotesis : H0 : tidak ada hubungan antara tingkat Usia dan Pendidikan Terakhir H1 : ada hubungan antara tingkat Usia dan Pendidikan Terakhir Kesimpulan : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig.< alpha (0.05), karena nilai Asymp. Sig.(0.028) < alpha

(0.05) maka Tolak H0 artinya ada hubungan antara tingkat Usia dan Pendidikan Terakhir pada taraf nyata 5%.

Crosstabs Pendidikan Terakhir dengan Pengalaman Bertani

Pengalaman Bertani Total ≤5 tahun 6-15 tahun 16-25 tahun ≥26 tahun

PendidikanTerakhir

S1 (Sarjana) 1 0 0 1 2

SD 0 2 3 5 10

SMA 2 1 3 0 6

SMP 4 6 0 1 11 Total 7 9 6 7 29

Pendidikan Terakhir

Total S1

(Sarjana) SD SMA SMP

Usia ≤30 tahun 1 0 2 4 7

31-40 tahun 0 2 1 6 9

41-50 tahun 0 3 3 0 6

51-60 tahun 1 5 0 0 6

≥61 tahun 0 0 0 1 1 Total 2 10 6 11 29 Chi-Square Tests Usia dengan Pendidikan Terakhir

Value Df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 22.967a 12 .028 Likelihood Ratio 29.843 12 .003 Linear-by-Linear Association 2.973 1 .085

N of Valid Cases 29 a 20 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,07.

Page 54: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

42

Lanjutan Lampiran 4 Hasil Uji Chi-Square

Chi-Square Tests Pendidikan Terakhir dengan Pengalaman Bertani

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 18.636a 9 .028 Likelihood Ratio 24.102 9 .004 Linear-by-Linear Association 3.317 1 .069

N of Valid Cases 29 a16 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,41.

Hipotesis : H0 : tidak ada hubungan antara tingkat Pendidikan Terakhir dan Pengalaman Bertani H1 : ada hubungan antara tingkat Pendidikan Terakhir dan Pengalaman Bertani Kesimpulan : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig.< alpha (0.05), karena nilai Asymp. Sig.(0.028) < alpha

(0.05) maka Tolak H0 artinya ada hubungan antara tingkat Pendidikan Terakhir dan Pengalaman Bertani pada taraf nyata 5%.

Crosstabs Pendidikan Terakhir dengan Usaha Selain Bertani

Usaha Selain Bertani

Total

1 ternak kambing usia anak

1-2 ternak kambing usia dewasa

1-2 ternak ternak kambing muda

4 ternak kambing usia dewasa

tidak memiliki

PendidikanTerakhir

S1 (Sarjana) 0 0 0 0 2 2

SD 1 7 0 0 2 10

SMA 0 2 1 1 2 6

SMP 0 3 2 0 6 11 Total 1 12 3 1 12 29

Page 55: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

43

Lanjutan Lampiran 4 Hasil Uji Chi-Square

Chi-Square Tests Pendidikan Terakhir dengan Usaha Selain Bertani

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 15.661a 12 .207 Likelihood Ratio 16.894 12 .154 Linear-by-Linear Association .000 1 1.000

N of Valid Cases 29 a 20 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,07.

Hipotesis : H0 : tidak ada hubungan antara tingkat Pendidikan Terakhir dan Usaha Selain Bertani H1 : ada hubungan antara tingkat Pendidikan Terakhir dan Usaha Selain Bertani Kesimpulan : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig.< alpha (0.05), karena nilai Asymp. Sig.(0.207) > alpha

(0.05) maka Terima H0 artinya tidak ada hubungan antara tingkat Pendidikan Terakhir dan Usaha Selain Bertani pada taraf nyata 5%.

Crosstabs Pendidikan Terakhir dengan Pendapatan Dari Usaha Bertani

Pendapatan_Bertani

Total 5-10

juta 11-20 juta

21-30 juta

31-40 juta

> 40 juta

Pendidikan_Terakhir

S1 (Sarjana) 1 0 1 0 0 2 SD 4 3 2 0 1 10 SMA 2 1 1 2 0 6 SMP 2 3 5 1 0 11

Total 9 7 9 3 1 29

Chi-Square Tests Pendidikan Terakhir dengan Pendapatan Dari Usaha Bertani

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 5.873a 9 .753 Likelihood Ratio 6.249 9 .715 Linear-by-Linear Association .330 1 .566

N of Valid Cases 29 a16 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,28.

Hipotesis : H0 : tidak ada hubungan antara tingkat Pendidikan Terakhir dan Pendapatan Bertani H1 : ada hubungan antara tingkat Pendidikan Terakhir dan Pendapatan Bertani Kesimpulan : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig.< alpha (0.05), karena nilai Asymp. Sig.(0.753) > alpha

(0.05) maka Terima H0 artinya tidak ada hubungan antara tingkat Pendidikan Terakhir dan Pendapatan Bertani pada taraf nyata 5%.

Page 56: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

44

Lanjutan Lampiran 4 Hasil Uji Chi-Square

Crosstabs Pendidikan Terakhir dengan Kepemilikan Lahan

Kepemilikan_Lahan

Total

≤0.5 ha 0.6-1 ha

1.1-1.5 ha

1.6-2 ha

≥2.1 ha

PendidikanTerakhir

S1 (Sarjana) 1 0 1 0 0 2

SD 4 3 2 0 1 10 SMA 2 1 1 2 0 6 SMP 2 3 5 1 0 11

Total 9 7 9 3 1 29

Chi-Square Tests Pendidikan Terakhir dengan Kepemilikan Lahan

Value Df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 9.879a 12 .627 Likelihood Ratio 10.748 12 .551 Linear-by-Linear Association .129 1 .720

N of Valid Cases 29 a20 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,07.

Hipotesis : H0 : tidak ada hubungan antara tingkat Pendidikan Terakhir dan Kepemilikan Lahan H1 : ada hubungan antara tingkat Pendidikan Terakhir dan Kepemilikan Lahan Kesimpulan : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig.< alpha (0.05), karena nilai Asymp. Sig.(0.627) > alpha

(0.05) maka Terima H0 artinya tidak ada hubungan antara tingkat Pendidikan Terakhir dan Kepemilikan Lahan pada taraf nyata 5%.

Page 57: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

45

Lampiran 5 Hasil Analisis Persepsi Petani Gapoktan Bersaudara

Persepsi Responden Terhadap Kompetensi Variabel No. Pertanyaan Nilai Keterangan Pengetahuan 1. Penguasaan teknis membaca cuaca dalam

mengerjakan usaha pertanian sayuran dataran tinggi

4,82

Sangat Setuju

2. Pemahaman mengenai bibit dan pembibitan komoditas sayuran dataran tinggi

4,79

Sangat Setuju

3. Penguasaan mengenai kondisi lahan/tanah pertanian sayuran dataran tinggi di wilayah Agam

4,76

Sangat Setuju

4. Penguasaan tentang penanganan terhadap hama penyakit tersebut

4,69 Sangat Setuju

5. Penguasaan tentang distribusi hasil panen sampai ke tangan konsumen, baik melalui pihak perantara maupun secara mandiri

4,72

Sangat Setuju

6. Penguasaan mengenai pemeliharaaan sayuran dataran tinggi

4,83 Sangat Setuju

7. Penguasaan mengenai pengelolaan / manajemen usaha pertanian sayuran dataran tinggi

2,55

Tidak Setuju

Rata-rata 4,45 Sangat Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Variabel No. Pertanyaan Nilai Keterangan Keterampilan 1. Kemahiran dalam tata cara pengolahan

lahan pertanian dengan baik 4,83 Sangat Setuju

2. Kemahiran dalam melakukakan tata cara pemeliharaan sayuran dataran tinggi

4,83 Sangat Setuju

3. Kemahiran dalam menggunakan peralatan modern dalam usaha pertanian sayuran dataran tinggi

2,14

Tidak Setuju

4. Kemahiran dalam memperbaiki peralatan pertanian

4,69 Sangat Setuju

5. Kemahiran dalam pemberian bibit pada usaha sayuran dataran tinggi

4,69 Sangat Setuju

6. Keterampilan menggunakan teknologi (komputer) dalam membuat laporan administrasi

1,38

Sangat Tidak Setuju

Rata-rata 3,76 Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Variabel No. Pertanyaan Nilai Keterangan Motivasi 1. Keluarga adalah motivasi terbesar bagi saya

dalam melaksanakan pekerjaan bertani 4,66 Sangat Setuju

2. Kecintaan saya terhadap pekerjaan bertani menjadi semangat saya dalam mengerjakan profesi sebagai petani

4,55

Sangat Setuju

3. Penghasilan Materiil adalah sumber motivasi terbesar dalam mengerjakan kegiatan Bertani

3,49

Setuju

4. Hidup di lingkungan pertanian merupakan hal yang mendasari saya menjalani profesi sebagai petani

4,49

Sangat Setuju

5. Keberadaan kelompok tani sebagai wadah merupakan semangat tersendiri bagi saya dalam menjalani usaha bertani

4,14

Setuju

Page 58: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

46

Lanjutan Lampiran 5 Variabel No. Pertanyaan Nilai Keterangan Motivasi 6. Permintaan pasar merupakan hal yang

mendasari saya melakukan pekerjaan bertani

2,86 Cukup Setuju

Rata-rata 4,02 Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Variabel No. Pertanyaan Nilai Keterangan Karakteristik Pribadi

1. Usia sangat menghalangi saya dalam mengerjakan kegiatan bertani

1,93 Tidak Setuju

2. Gender sangat menghambat untuk mengerjakan kegiatan bertani

1,97 Tidak Setuju

3. Faktor keturunan keluarga sangat berpengaruh dalam mengerjakan kegiatan bertani

3,86

Setuju

4. Jumlah tanggungan keluarga sangat berpengaruh dalam mengerjakan kegiatan bertani

2,28

Cukup Setuju

5. Pengalaman bertani sangat berpengaruh dalam mengerjakan kegiatan bertani

4,72

Sangat Setuju

Rata-rata 2,95 Cukup Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Variabel No. Pertanyaan Nilai Keterangan Konsep Diri 1. Penting bagi saya untuk menghasilkan

produk pertanian yang bermanfaat bagi masyarakat

4,8

Sangat Setuju

2. Penting bagi saya dalam mengerjakan usaha tani yang ramah lingkungan

4,8 Sangat Setuju

3. Bagi saya bertani merupakan aktualisasi dari hobi

4,62 Sangat Setuju

4. Kegagalan panen tidak menyebabkan keputusasaan pada diri saya

4,69 Sangat Setuju

5. Petani merupakan profesi yang mulia 4,69 Sangat Setuju 6. Saya selalu menghasilkan inovasi dalam

setiap produk pertanian yang dihasilkan 4,73 Sangat Setuju

7. Saya selalu melakukan perbaikan secara terus menerus dalam usaha pertanian sayuran dataran tinggi

4,21

Sangat Setuju

Rata-rata 4,65 Sangat Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Persepsi Responden Terhadap Variabel Kinerja Variabel No. Pertanyaan Nilai Keterangan Kualitas 1. Selalu menghasilkan bibit unggul sayuran

dataran tinggi 4,03 Setuju

2. Semua hasil sayuran budidaya selalu berada dalam kondisi sangat baik saat dipanen

4 Setuju

3. Kualitas hasil panen sayuran yang saya hasilkan merupakan yang terbaik

3,8 Setuju

4. Saya mengembangkan produk inovasi yang diminati oleh masyarakat

4,69 Sangat Setuju

5. Saya menghasilkan produk yang memiliki nilai jual tinggi

3,97 Setuju

6. Saya selalu menghasilkan produk yang memenuhi ekspektasi masyarakat

4,59 Sangat Setuju

Rata-rata 4,18 Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Page 59: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

47

Lanjutan Lampiran 5 Variabel No. Pertanyaan Nilai Keterangan Kuantitas 1. Hasil panen secara kuantitas selalu

menghasilkan yang terbanyak 2,48 Cukup Setuju

2. Hasil panen selalu memenuhi syarat tidak hanya secara kuantitas namun juga memenuhi secara kualitas

4,69

Sangat Setuju

3. Perolehan keuntungan yang sangat besar dari hasil panen

3,86 Setuju

4. Jumlah yang saya rencanakan dan yang dihasilkan dalam panen selalu memuaskan berbagai pihak

4,55

Sangat Setuju

5. Jumlah hasil panen selalu melebihi jumlah yang ditargetkan

3,9 Setuju

Rata-rata 3,9 Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Variabel No. Pertanyaan Nilai Keterangan Ketepatan Waktu 1. Selalu memelihara usaha pertanian sesuai

waktu yang ditentukan 4,03 Setuju

2. Selalu melakukan peningkatan kapasitas diri sesuai kebutuhan di lapangan

4,76

Sangat Setuju

3. Tidak pernah mengulur-ulur waktu, menunda-nunda dalam mengerjakan kegiatan bertani setiap harinya

4,72

Sangat Setuju

4. Melakukan pengemasan hasil panen dengan waktu seringkas mungkin agar dapat segera disalurkan

4,76

Sangat Setuju

5. Hasil panen selalu sampai di tangan pembeli secara tepat waktu

4,55 Sangat Setuju

Rata-rata 4,56 Sangat Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Variabel No. Pertanyaan Nilai Keterangan Efektivitas Biaya 1. Penggunaan efisien terhadap biaya

operasional usaha pertanian sayuran dataran tinggi

4,93

Sangat Setuju

2. Selalu melakukan tindakan tepat guna dalam pemeliharaan sayuran

4,34 Sangat Setuju

3. Selalu menyesuaikan luas lahan sesuai dengan jumlah komoditi yang akan dibudidayakan

4,9

Sangat Setuju

4. Selalu memanfaatkan penghematan pengairan saat curah hujan tinggi

1,69 Sangat Tidak Setuju

5. Selalu menggunakan pertimbangan logika dalam melakukan pengelolaan usaha pertanian

4,72

Sangat Setuju

6. Selalu menghindari kegiatan yang tidak bermanfaat dan tidak menambah hasil usaha tani

4,31

Sangat Setuju

Rata-rata 4,15 Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Variabel No. Pertanyaan Nilai Keterangan Kebutuhan akan Supervisi

1. Adanya rekan untuk mengerjakan kegiatan tani dapat sangat membantu dan meningkatkan hasil pertanian

4,8

Sangat Setuju

2. Sangat membutuhkan arahan dalam pengerjaan kegiatan bertani agar kegiatan bertani lebih baik lagi

3,07

Cukup Setuju

Page 60: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

48

Lanjutan Lampiran 5 Variabel No. Pertanyaan Nilai Keterangan Kebutuhan akan Supervisi

3. 4.

Sangat membutuhkan penyuluhan pertanian agar dapat meningkatkan kerja dalam bertani Sangat menginginkan pengawasan dari pihak ahli pertanian agar usaha tani lebih maju

4,14 2,69

Setuju Cukup Setuju

5. Kebutuhan peningkatan kapasitas diri dalam mengembangkan ide usaha pertanian

4,14

Setuju

6. Perlunya evaluasi dan monitoring secara berkala dalam melakukan kegiatan usaha pertanian khususnya sayuran

3,86

Setuju

Rata-rata 3,78 Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Variabel No. Pertanyaan Nilai Keterangan Pengaruh Hubungan Personal

1. Tergabung dalam kelompok tani sangat penting bagi saya

4,83

Sangat Setuju

2. Adanya rekan kerja tani yang komunikatif sangat membantu saya dalam meningkatkan produktivitas

4,8

Sangat Setuju

3. Ketua kelompok tani merupakan orang yang paling berpengaruh untuk meningkatkan produktivitas saya

4,14

Setuju

4. Budaya berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan petani lainnya, agar usaha pertanian semakin maju

4,76

Sangat Setuju

5. Saya selalu mencegah terjadinya konflik internal dalam kelompok

4,86 Sangat Setuju

6. Hubungan personal dengan pengumpul/pengepul merupakan faktor penting bagi saya

4,79

Sangat Setuju

7. Menjaga hubungan personal dengan pasar 4,14 Setuju 8. Menjaga hubungan personal dengan Pemda 1,72 Sangat Tidak

Setuju 9. Menjaga hubungan personal dengan

eksportir 1,9 Tidak Setuju

Rata-rata 3,99 Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Page 61: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

49

Lampiran 6 Hasil Pengolahan outer model dan inner model Pengaruh Kompetensi

Terhadap Kinerja Petani Menggunakan Partial Least Square (PLS) Evaluasi Measurement (Outer) Model Uji Validitas Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai |loading factor| di atas 0,5 terhadap

konstruk yang dituju. Nilai loading factor yang berada di bawah 0.5 harus dihilangkan.

Efektivifitas Biaya

Hubungan Personal

Karakteristik Pribadi

Ketepatan Waktu

Keterampilan

Konsep Diri

Kualitas

Kuantitas

Motivasi

Pengetahuan

Supervisi

X11

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,9640 0,0000

X12

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,9227 0,0000

X13

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,8929 0,0000

X14

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,8329 0,0000

X15

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,9046 0,0000

X16

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,9640 0,0000

X21

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

0,9172

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000 0,0000

X22

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

0,9172

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000 0,0000

X24

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

0,9160

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000 0,0000

X25

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

0,9160

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000 0,0000

X31

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,9050 0,0000 0,0000

X32

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,8594 0,0000 0,0000

X34

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,5894 0,0000 0,0000

Page 62: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

50

Lanjutan Lampiran 6

Uji Validitas Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai |loading factor| di atas 0,5 terhadap

konstruk yang dituju. Nilai loading factor yang berada di bawah 0.5 harus dihilangkan.

Efektivifitas Biaya

Hubungan Personal

Karakteristik Pribadi

Ketepatan Waktu

Keterampilan

Konsep Diri

Kualitas

Kuantitas

Motivasi

Pengetahuan

Supervisi

X36

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

-0,7583 0,0000

0,0000

X43

0,0000

0,0000

0,5936

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

X44

0,0000

0,0000

-0,8363

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

X45

0,0000

0,0000

0,9146

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

X51

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,8656

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

X52

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,8656

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

X53

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,9137

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

X54

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,8626

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

X55

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,8562

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

X56

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,9212

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

Y12

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,8483

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

Y13

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,9651

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

Y22

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,8851

0,0000 0,0000

0,0000

Y23

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,5908

0,0000 0,0000

0,0000

Y25

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,6579

0,0000 0,0000

0,0000

Page 63: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

51

Lanjutan Lampiran 6

Uji Validitas Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai |loading factor| di atas 0,5 terhadap

konstruk yang dituju. Nilai loading factor yang berada di bawah 0.5 harus dihilangkan.

Efektivifitas Biaya

Hubungan Personal

Karakteristik Pribadi

Ketepatan Waktu

Keterampilan

Konsep Diri

Kualitas

Kuantitas

Motivasi

Pengetahuan

Supervisi

Y32

0,0000

0,0000

0,0000

0,9470

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

Y33

0,0000

0,0000

0,0000

0,9835

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

Y34

0,0000

0,0000

0,0000

0,9468

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

Y41

0,8599

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

Y43

0,9201

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

Y45

0,7851

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

Y51

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,9151

Y55

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,4924

Y56

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,8602

Y61

0,0000

0,9353

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

Y62

0,0000

0,8565

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

Y63

0,0000

0,5204

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

Y64

0,0000

0,9208

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

Y65

0,0000

0,8041

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

Y66

0,0000

0,9730

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000

0,0000 0,0000

0,0000

Tabel di atas menunjukkan bahwa |loading factor| memberikan nilai di atas nilai yang disarankan yaitu sebesar 0,5. Berarti indikator yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah valid atau telah memenuhi convergent validity.

Page 64: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

52

Lanjutan Lampiran 6 Nilai AVE

AVE Efektivifitas Biaya 0,7341 Hubungan Personal 0,7200 KarakteristikPribadi 0,6294 Ketepatan Waktu 0,9202 Keterampilan 0,8402 Kinerja 0,4180 Kompetensi 0,5324 Konsep Diri 0,7765 Kualitas 0,8256 Kuantitas 0,5215 Motivasi 0,6200 Pengetahuan 0,8366 Supervisi 0,6066

Tabel memperlihatkan nilai AVE di atas 0,5 secara keseluruhan untuk semua konstruk yang terdapat pada model penelitian.

Uji Reliabilitas (outer model) Nilai Composite Reliability Hasil composite reliability akan menunjukkan nilai yang memuaskan jika di atas 0,7.

Berikut adalah nilai composite reliability pada output:

Composite Reliability

Efektivifitas Biaya 0,8919

Hubungan Personal 0,9373 KarakteristikPri

badi 0,2888 Ketepatan

Waktu 0,9719 Keterampilan 0,9546

Kinerja 0,9295 Kompetensi 0,9497 Konsep Diri 0,9542

Kualitas 0,9041 Kuantitas 0,7602 Motivasi 0,6261

Pengetahuan 0,9684 Supervisi 0,8134

Page 65: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

53

Lanjutan Lampiran 6 Nilai Cronbach’s Alpha

Cronbach’s Alpha 0,8166

Hubungan Personal 0,9161 KarakteristikPribadi -0,5820 Ketepatan Waktu 0,9565 Keterampilan 0,9366 Kinerja 0,9181 Kompetensi 0,9265 Konsep Diri 0,9423 Kualitas 0,8095 Kuantitas 0,5275 Motivasi 0,1305 Pengetahuan 0,9604 Supervisi 0,6879

Nilai yang disarankan adalah di atas 0,5 dan pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha secara keseluruhan untuk semua kontruk berada di atas 0,5.

Pengujian Model Struktural (inner model) Berikut adalah nilai R-Square pada konstruk:

R Square Efektivifitas Biaya 0,7657 Hubungan Personal 0,8852 KarakteristikPribadi 0,8024 Ketepatan Waktu 0,8096 Keterampilan 0,8349 Kinerja 0,4506 Konsep Diri 0,7566 Kualitas 0,2146 Kuantitas 0,6137 Motivasi 0,5640 Pengetahuan 0,7883 Supervisi 0,5458

Page 66: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

54

Lanjutan Lampiran 6 Hasil Evaluasi Model Struktural (inner model)

Original Sample (O)

Sample Mean (M)

Standard Deviation (STDEV)

Standard Error (STERR)

T Statistics (|O/STERR|)

Kinerja -> Efektivifitas Biaya 0,8750 0,8760 0,0315 0,0315 27,8119 Kinerja -> Hubungan Personal 0,9409 0,9421 0,0167 0,0167 56,2351 Kinerja -> Ketepatan Waktu 0,8998 0,8992 0,0343 0,0343 26,2593 Kinerja -> Kualitas 0,4632 0,4762 0,1108 0,1108 4,1810 Kinerja -> Kuantitas 0,7834 0,7900 0,0448 0,0448 17,4822 Kinerja -> Supervisi 0,7388 0,7444 0,0524 0,0524 14,1002 Kompetensi -> KarakteristikPribadi 0,8958 0,8949 0,0224 0,0224 40,0506 Kompetensi -> Keterampilan 0,9137 0,9105 0,0261 0,0261 35,0447 Kompetensi -> Kinerja 0,6713 0,6651 0,0978 0,0978 6,8620 Kompetensi -> Konsep Diri 0,8698 0,8687 0,0356 0,0356 24,4549 Kompetensi -> Motivasi 0,7510 0,7602 0,0305 0,0305 24,5865 Kompetensi -> Pengetahuan 0,8879 0,8828 0,0312 0,0312 28,4907

Page 67: PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI DI … · Gabungan dari Kelompok Tani Amanah, Bumi Harapan, Solok Agro, Tunas Budaya dan Tunas Baru. ... Berdasarkan latar belakang dan

55

RIWAYAT HIDUP

Meira Rizky Mahadiputri lahir pada tanggal 3 Mei 1992 dan merupakan

putri pertama dari Bapak Herman Jaya. Penulis mengecap pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan pada tahun 1998 dan melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Puspiptek. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas 2 Tangerang Selatan. Tahun 2010 penulis resmi menjadi civitas akademika Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Kegiatan penulis di luar akademik adalah mengikuti organisasi. Penulis pernah menjabat sebagai staf direktorat Human Resource dan Dewan Komisaris Centre of Management, Himpunan Profesi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama mengikuti perkuliahan penulis turut aktif dalam beberapa kepanitiaan, antara lain Masa Perkenalan Departemen (MPD) Manajemen 48 IPB, Unilever Goes to Campus (UGTC) dan kepanitiaan lainnya yang diselenggarakan oleh Centre of Management. Sejak bangku sekolah menengah, penulis sering mengikuti lomba, seperti lomba pidato dan story telling.