PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the...

23
PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL GO PUBLIC ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen Oleh : EKO SULIANTO NIM : 2011210611 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2015

Transcript of PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the...

Page 1: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP

CAR PADA BANK UMUM SWASTA

NASIONAL GO PUBLIC

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

Program Pendidikan Strata Satu

Jurusan Manajemen

Oleh :

EKO SULIANTO

NIM : 2011210611

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2015

Page 2: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

ii

PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Eko Sulianto

Tempat, TanggalLahir : Surabaya, 19 Juli 1992

N.I.M : 2011210611

Jurusan : Manajemen

Program Pendidikan : Strata 1

Konsentrasi : Manajemen Perbankan

Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan Bank Terhadap CAR

Pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public.

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing,

Tanggal :

(Dr.Drs.Emanuel Kristijadi,M.M)

Ketua Program Sarjana Manajemen,

Tanggal :

(Dr.Muazaroh,S.E,M.T)

Page 3: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

1

THE INFLUENCE OF LIQUIDITY, ASSET QUALITY, SENSITIVITY TO

MARKET RISK, EFFICIENCY, PROFITABILITY TOWARD CAPITAL

ADEQUACY RATIO (CAR) ON NATIONAL COMMERCIAL BANK TO GO

PUBLIC.

Eko Sulianto

STIE Perbanas Surabaya

Email : [email protected]

ABSTRACT

The purpose of the research is to determine LDR, IPR, LAR, APB, NPL,

IRR, BOPO, FBIR, ROA, and NIM simultaneously and partially have significant

influence toward Capital Adequacy Ratio. And wether the effect of partially have a

significant influence toward Capital Adequacy Ratio.

This research explains how the independent variables causing the

dependent variable. Independent variables are LDR, IPR, LAR, APB, NPL, IRR,

BOPO, FBIR, ROA, and NIM while the independent variable is Capital Adequacy

Ratio.The subject of the research there are PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk, PT Bank

Mayapada Internasional Tbk, PT Bank Permata, Tbk. And the technique used in this

research is multiple linier regression.

The result of this research showed that LDR, IPR, LAR, APB, NPL, IRR,

BOPO, FBIR, ROA, and NIM simultaneously have a significant influence toward

Capital Adequacy Ratio. Partially LDR, NPL, BOPO, and NIM have a significant

influence toward Capital Adequacy Ratio, but the other variables LDR, IPR, LAR,

APB, NPL, IRR, BOPO, FBIR, ROA, and NIM which don’t have a significant

influence toward Capital Adequacy Ratio. And the last result, the dominant and

significant variable which influencing composition of core capital is NPL.

Keywords : go public banks, liquidity, asset quality, sensitivity to market risk

efficiency, and profitability.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Menurut Kasmir (2012:11) Bank

adalah suatu lembaga keuangan yang

dalam kegiatannya menghimpun dana

dari masyarakat dan menyalurkan

kembali dana tersebut kepada

masyarakat serta memberikan jasa-jasa

bank lainnya. Kinerja manajemen

suatu bank dalam mengelola

permodalan dapat dilihat melalui rasio

keuangan bank yang salah satu

diantaranya Capital Adequacy Ratio

(CAR) yang merupakan indikator

terhadap kemampuan bank untuk

menutupi penurunan aktivanya sebagai

akibat dari kerugian – kerugian yang

disebabkan oleh aktiva yang beresiko.

Go public adalah restrukturisasi modal

yang mempengaruhi pada bank yang

melakukan go public sehingga modal

pada bank akan bertambah. Hal ini

Page 4: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

2

mempengaruhi rasio permodalan pada

bank yang baik dan penyaluran dana

pihak ketiga akan bertambah dan akan

menghasilkan keuntungan yang

berpengaruh pada profitabilitas bank.

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui tingkat signifikansi

pengaruh LDR, IPR, LAR, APB, NPL,

IRR, BOPO, FBIR, ROA, dan NIM

terhadap Capital Adequacy Ratio

(CAR) pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public.

2. Mengetahui tingkat signifikansi

pengaruh positif LDR secara parsial

terhadap Capital Adequacy Ratio

(CAR) pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public.

3. Mengetahui tingkat signifikansi

pengaruh positif IPR secara parsial

terhadap Capital Adequacy Ratio

(CAR) pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public.

4. Mengetahui tingkat signifikansi

pengaruh positif LAR secara parsial

terhadap Capital Adequacy Ratio

(CAR) pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public.

Tabel 1

POSISI CAR BANK UMUM SWASTA NASIOANAL GO PUBLIC 2010-2014

(Dalam Persentase)

5. Mengetahui tingkat signifikansi

pengaruh negatif APB secara parsial

terhadap Capital Adequacy Ratio

(CAR) pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public.

6. Mengetahui tingkat signifikansi

pengaruh negatif NPL secara parsial

terhadap Capital Adequacy Ratio

(CAR) pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public.

7. Mengetahui tingkat signifikansi

pengaruh IRR secara parsial terhadap

Capital Adequacy Ratio (CAR) pada

Bank Umum Swasta Nasional Go

Public.

8. Mengetahui tingkat signifikansi

pengaruh negatif BOPO secara parsial

terhadap Capital Adequacy Ratio

(CAR) pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public.

Page 5: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

3

9. Mengetahui tingkat signifikansi

pengaruh positif FBIR secara parsial

terhadap Capital Adequacy Ratio

(CAR) pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public.

10. Mengetahui tingkat signifikansi

pengaruh positif ROA secara parsial

terhadap Capital Adequacy Ratio

(CAR) pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public.

11. Mengetahui tingkat signifikansi

pengaruh positif NIM secara parsial

terhadap Capital Adequacy Ratio

(CAR) pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public.

12. Mengetahui rasio diantara LDR,

IPR, LAR, APB, NPL, IRR, BOPO,

FBIR, ROA, dan NIM yang

memberikan konstribusi atau pengaruh

yang paling besar terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR) Pada Bank

Umum Swasta Nasional Go Public.

KERANGKA TEORITIS DAN

HIPOTESIS

1. Likuiditas

Menurut Kasmir (2010:286) likuiditas

adalah rasio untuk mengukur

kemampuan bank dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya pada saat

ditagih. Semakin besar rasio semakin

likuid. Rasio-rasio yang umum

digunakan untuk mengukur likuiditas

suatu bank adalah sebagai berikut :

a. Loan To Asset Ratio (LAR)

Menurut Lukman Dendawijaya,

(2009:117) rasio LAR berguna untuk

mengukur kemampuan bank dalam

memenuhi permintaan kredit dengan

menggunakan total aset yang dimiliki

bank. Besarnya loan to asset ratio

dapat dirumuskan sebagai berikut :

b. Loan To Deposit Ratio (LDR) LDR merupakan rasio untuk mengukur

komposisi jumlah kredit yang

diberikan dibandingkan dengan jumlah

dana masyarakat dan modal sendiri

yang digunakan (Kasmir, 2010:290).

Besarnya LDR dapat dirumuskan

sebagai berikut (Kasmir, 2010:290) :

c. Investing Policy Ratio (IPR) IPR merupakan kemampuan bank

dalam melunasi kewajibannya kepada

para deposannya dengan cara

melikuidasi surat-surat berharganya

yang dimilikinya (Kasmir, 2010:287).

Besarnya investing policy ratio dapat

dirumuskan sebagai berikut (Kasmir,

2010:287):

Dalam penelitian ini hanya meneliti

LDR dan IPR.

2. Kualitas Aktiva

Menurut Lukman Dendawijaya (2009 :

66-67) merupakan aktiva produktif

atau earning assets adalah semua

aktiva dalam bentuk rupiah dan valas

yang dimiliki bank dengan maksud

untuk memperoleh penghasilan sesuai

dengan fungsinya. Menurut SEBI

(No.15/40/DKMP/2013), Rasio yang

digunakan untuk mengukur kualitas

aktiva suatu bank adalah sebagai

berikut :

a. Aktiva Produktif Bermasalah

Menurut Veithzal Rivai,dkk

(2013:474) Aktiva Produktif

Bermasalah (APB) adalah rasio yang

mengukur seberapa besar aktiva

produktif bermasalah (dengan kualitas

kurang lancar, diragukan, macet). Jika

semakin baik kualitas aktiva produktif

suatu bank maka semakin kecil kredit

Page 6: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

4

bermasalah pada bank tersebut. Aktiva

kredit bermasalah dirumuskan sebagai

berikut :

b. Non Performing Loan (NPL)

Non Performing Loan (NPL) adalah

perbandingan antara kredit bermasalah

terhadap total kredit (Taswan,

2010:166). Semakin tinggi rasio ini,

semakin rendah kualitas aktiva

produktif yang bersangkutan karena

jumlah kredit yang bermasalah

semakin besar dan juga menyebabkan

pada kredit bermasalah memerlukan

penyediaan PPAP yang cukup besar

sehingga laba juga akan mengalami

penurunan. Rasio ini dirumuskan

sebagai berikut (Taswan, 2010:166):

Dalam penelitian ini hanya meneliti

APB dan NPL.

3. Profitabilitas Bank

menurut Lukman Dendawijaya (2009 :

118) yang dimaksud dengan analisis

rasio rentabilitas atau profitabilitas

adalah alat untuk menganalisis atau

mengukur tingkat efektifitas bank

dalam memperoleh laba, selain itu juga

dapat dijadikan ukuran kesehatan

keuangan. Menurut Lukman

Dendawijaya (2009 : 118) rasio – rasio

yang digunakan untuk mengukur rasio

rentabilitas antara lain :

a. Return On Asset (ROA)

Menurut Lukman Dendawijaya

(2009:120) return on asset merupakan

perbandingan antara jumlah

keuntungan yang diperoleh bank

selama masa tertentu dengan jumlah

harta yang dimiliki. Rasio ini

digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam

memperoleh keuntungan (laba) secara

keseluruhan. Besarnya ROA dapat

dirumuskan sebagai berikut :

b. Return On Equity (ROE)

Menurut Lukman Dendawijaya

(2009:121) return on equity adalah

indikator yang sangat penting bagi

pemegang saham dan calon investor

untuk mengukur kemampuan bank

dalam memperoleh laba bersih yang

dikaitkan dengan pembayaran

dividen.Besarnya ROE dapat

dirumuskan sebagai berikut :

c. Net Interest Margin (NIM)

Rasio ini digunakan untuk

perbandingan pendapatan bunga

setelah dikurangi dengan total biaya

bunga (pendapatan bunga bersih)

dengan total biaya bunga. Rasio ini

dapat dirumuskan sebagai berikut :

Dalam penelitian ini hanya meneliti

ROA dan NIM.

4. Solvabilitas

Menurut Kasmir (2010:293),

solvabilitas merupakan ukuran

kemampuan bank mencari sumber

dana untuk membiayai kegiatannya.

Menurut lukman dendawijaya

(2009:121), beberapa rasio yang umum

digunakan dalam melakukan analisis

solvabilitas adalah sebagai berikut :

a. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Menurut Lukman Dendawijaya

(2009:121), CAR adalah rasio yang

digunakan untuk memperlihatkan

seberapa jauh seluruh aktiva bank yang

mengandung resiko (kredit,

penyertaan, surat berharga, tagihan

Page 7: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

5

pada bank lain) ikut dibiayai oleh dana

yang berasal dari modal sendiri yang

dimiliki oleh bank. Capital Adequacy

Ratio dapat dirumuskan sebagai

berikut :

b. Kecukupan Modal Inti

Rasio kecukupan modal inti adalah

rasio yang digunakan regulator dalam

system perbankan untuk melihat

kesehatan bank. Dapat dirumuskan

sebagai berikut (SEBI nomor

1/24/DPNP/2011):

c. Primary Ratio (PR)

PR merupakan perbandingan dari

equity capital dengan total asset.

Menurut Kasmir, (2010:293)

digunakan untuk mengukur apakah

permodalan yang dimiliki sudah

memadai atau sejauh mana penurunan

yang terjadi dalam total asset masuk

dapat ditutupi oleh capital equity.

Perhitungan PR dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan CAR.

5. Sensitivitas Menurut Herman Darmawi,

(2011:213) Sensitivitas adalah

kemampuan modal bank dalam meng-

cover potensi kerugian.Rasio ini

digunakan untuk mencegah kerugian

bank yang timbul akibat dari

pergerakkan nilai tukar. Rasio yang

digunakan sebagai berikut :

a. Interest Rate Risk (IRR)

Interest Rate Risk (IRR) adalah resiko

yang timbul akibat berubahnya tingkat

bunga yang pada gilirannya akan

menurunkan nilai pasar, surat- surat

berharga dan pada saat yang sama

bank membutuhkan likuiditas

(Veithzal Rivai, 2007 : 725). IRR

dapat dihitung dengan menggunakan

rumus SEBI No.13/13/30/DPNP

tanggal 16 Desember 2011, sebagai

berikut:

b. Posisi Devisa Netto (PDN)

Merupakan selisih bersih antara aktiva

dan pasiva valas setelah

memperhitungkan rekening-rekening

administratif. Berdasarkan SEBI

No.13/30/DPNP tanggal 16 Desember

2011 PDN dapat dihitung dengan

menggunakan rumus :

Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan IRR.

6. Efisiensi

Rasio efisiensi adalah kemampuan

suatu bank dalam menilai kinerja

manajemen bank terutama yang

mengenai penggunaan faktor-faktor

produksi secara efektif (Kasmir, 2010 :

300-306). Rasio-rasio yang umum

digunakan dalam melakukan analisis

efisiensi bank adalah sebagai berikut :

a. Fee Based Income Ratio (FBIR)

Menurut Kasmir (2010 : 115)

disamping keuntungan utama dari

kegiatan pokok perbankan, yaitu

selisih bunga simpanan dengan bunga

pinjaman (spread based) maka pihak

perbankan juga dapat memperoleh

keuntungan lainnya, yaitu dari

transaksi yang diberikannya dalam jasa

– jasa bank lainnya. Perhitungan FBIR

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 8: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

6

b. Rasio Biaya Operasional

Terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO)

Menurut Lukman Dendawijaya

(2009:119-120) BOPO adalah

perbandingan antara biaya operasional

dengan pendapatan operasional.

Semakin kecil BOPO semakin baik

kondisi bank. Rasio ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Dalam penelitian ini hanya meneliti

BOPO dan FBIR

Gambar 1

Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Dalam perancangan penelitian ini akan

menejelaskan jenis penelitian yang

akan dilakukan. Penjelasan tentang

penelitian ini dapat ditinjau dari dua

aspek, yaitu (Syofian Siregar,

2010:107) :

1. Jenis penelitian menurut jenis

datanya.

Dilihat dari jenis data yang

dianalisis, penelitian termasuk

penelitian kuantitatif karena data

yang dikumpulkan diolah dan

dianalisis.

2. Jenis penelitian dilihat dari tingkat

eksplansi.

Penelitian ini berasal dari

penelitian asosiatif karena

penelitian ini mencari pengaruh

antara satu variabel dengan

variabel lain yaitu simetris kausal

dan interaktif.

Identifikasi Variabel

Berdasarkan landasan teori dan

hipotesis penelitian pada analisis

pengaruh maka variabel yang

digunakan dalam penelitian ini

meliputi variabel bebas dan variabel

tergantung yang mana variabel bebas

terdiri dari :

a. Variabel bebas (variabel yang

mempengaruhi) terdiri dari :

1. LDR (X1)

Page 9: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

7

2. IPR (X2)

3. LAR (X3)

4. APB (X4)

5. NPL (X5)

6. IRR (X6)

7. BOPO (X7)

8. FBIR (X8)

9. ROA (X9)

10. NIM (X10)

b. Variabel tergantung yaitu Capital

Adequacy Ratio (CAR).

Definisi Operasional dan

Pengukuran Variabel

a. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Adalah perbandingan antara

modal inti dan modal pelengkap

terhadap Aktiva Tertimbang

Menurut Resiko (ATMR) yang

dimiliki bank umum swasta

nasional go public selama

triwulan I tahun 2010 sampai

triwulan IV tahun 2014.

b. Loan To Deposit Ratio (LDR)

Adalah rasio perbandingan

antara total kredit yang diberikan

dengan dana pihak ketiga bank

umum swasta nasional go public

selama triwulan I tahun 2010

sampai triwulan IV tahun 2014.

c. Investing Policy Ratio (IPR)

Adalah rasio perbandingan

antara surat-surat berharga yang

dimiliki bank dengan total dana

pihak ketiga bank umum swasta

nasional go public mulai

triwulan I tahun 2010 sampai

triwulan IV tahun 2014.

d. Loan To Asset Ratio (LAR)

Adalah rasio perbandingan

antara total kredit yang diberikan

terhadap total aset yang dimiliki

oleh bank umum swasta nasional

go public mulai triwulan I tahun

2010 sampai triwulan IV tahun

2014.

e. Aktiva Produktif Bermasalah

(APB)

Adalah rasio perbandingan

antara aktiva produktif

bermasalah dengan aktiva

produktif bank umum swasta

nasional go public mulai

triwulan I tahun 2010 sampai

triwulan IV tahun 2014.

f. Non Performing Loan (NPL)

Merupakan rasio perbandingan

antara jumlah kredit bemasalah

dengan total kredit yang

diberikan bank umum swasta

nasional go public mulai

triwulan I tahun 2010 sampai

triwulan IV tahun 2014.

g. Interest Rate Ratio (IRR)

Adalah rasio perbandingan

antara Interest Sensitivity Asset

(IRSA) dengan Interest

Sensitivitas Liabilities (IRSL)

pada bank umum swasta nasional

go public mulai triwulan I tahun

2010 sampai triwulan IV tahun

2014.

h. Beban Operasional Terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO)

Adalah rasio perbandingan

antara beban operasi dengan total

pendapatan kredit bank umum

swasta nasional go public mulai

triwulan I tahun 2010 sampai

triwulan IV tahun 2014.

i. Fee Based Income (FBIR)

Adalah rasio perbandingan

seberapa besar pendapatan

operasional diluar pendapatan

bunga dibandingkan dengan

pendapatan operasional pada

bank umum swasta nasional go

Page 10: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

8

public mulai triwulan I tahun

2010 sampai triwulan IV tahun

2014.

j. Return On Asset (ROA)

Adalah perbandingan antara laba

sebelum pajak dengan total

aktiva bank umum swasta

nasional go public mulai

triwulan I tahun 2010 sampai

triwulan IV tahun 2014.

k. Net Interest Margin (NIM)

Adalah perbandingan antara

pendapatan bunga dikurangi

beban bunga dengan aktiva

produktif bank umum swasta

nasional go public mulai

triwulan I tahun 2010 sampai

triwulan IV tahun 2014.

Populasi, Sampel, dan Teknik

Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah

Bank-bank Umum Swasta Nasional go

public. Dalam penelitian ini, tidak

semua populasi diteliti, namun hanya

menggunakan anggota populasi yang

terpilih sebagai sampel. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan

adalah purposive sampling, yaitu

teknik pengambilan sampel yang

didasarkan dengan pertimbangan atau

kriteria tertentu (Sugiyono, 2013 :

368). Adapun kriteria yang ditetapkan

untuk Populasi Bank-bank Umum

Swasta Nasional go public sebagai

berikut :

1. Bank Umum Swasta Nasional go

public yang memiliki total modal

inti sebesar 1,5 – 3 triliun rupiah

per triwulan empat tahun 2014.

2. Memiliki Trend minus

Berdasarkan kriteria yang ditentukan,

maka didapat bank yang dijadikan

sampel dalam penelitian ini yaitu PT.

Bank Ekonomi Raharja, PT. Bank

Mayapada Internasional, PT.Bank

Permata.

ANALISIS DATA DAN

PEMBAHASAN

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisa regresi linear berganda

digunakan untuk mengetahui besarnya

pengaruh variabel bebas (independent)

yang terdiri dari LDR, IPR, LAR,

APB, NPL, IRR, BOPO, FBIR, ROA,

dan NIM terhadap variabel terikat

(dependent) yaitu Capital Adequacy

Ratio (CAR). Untuk mempermudah

dalam menganalisis regresi linier

berganda, berikut adalah hasil

pengolahan data yang dapat dilihat

pada tabel 4.12

Tabel 2

HASIL PERHITUNGAN ANALISIS REGRESI

Model

Unstandardized Coefficients

B Std. Error

Page 11: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

9

(Constant) 44.348 6.084

LDR 0.231 0.064

IPR -0.087 0.057

LAR -0.591 0.089

APB 0.911 0.331

NPL -1.067 0.266

IRR 0.041 0.040

BOPO -0.134 0.077

FBIR -0.024 0.018

ROA -1.283 0.662

NIM 0.526 0.219

R = 0,931 F Hitung = 31,850 R Square = 0,867 Sig. = 0,000

Sumber : Lampiran 12, (data diolah)

Berdasarkan tabel 2, maka diperoleh

persamaan regresi linier berganda

sebagai berikut:

CAR = 44,348 + 0,231 LDR – 0,087

IPR – 0,591 LAR + 0,911 APB –

1,067 NPL + 0,041 IRR – 0,134

BOPO – 0,024 FBIR – 1,283 ROA +

0,526 NIM + e

Dari persamaan regresi linier

berganda diatas, maka dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. α = 44,348

Konstanta sebesar 44,348 artinya

menunjukkan besarnya nilai

variabel CAR adalah 44,348

persen apabila semua variabel

bebas memiliki nilai 0.

2. Nilai koefisien LDR (β1) = 0,231

Menunjukkan bahwa variabel

CAR akan mengalami

peningkatan sebesar 0,231 persen

apabila variabel LDR mengalami

peningkatan satu persen,

sebaliknya variabel CAR

mengalami penurunan sebesar

0,231 persen apabila variabel

LDR mengalami penurunan

sebesar satu persen, dengan

asumsi bahwa besarnya nilai

variabel lain adalah konstan.

3. Nilai koefisien IPR (β2) = - 0,087

Menunjukkan bahwa variabel

CAR akan mengalami

peningkatan sebesar 0,087 persen

apabila variabel IPR mengalami

penurunan satu persen, sebaliknya

variabel CAR mengalami

penurunan sebesar 0,087 persen

apabila variabel IPR mengalami

peningkatan sebesar satu persen,

dengan asumsi bahwa besarnya

nilai variabel lain adalah konstan.

4. Nilai koefisien LAR (β3) = - 0,591

Menunjukkan bahwa jika variabel

LAR mengalami peningkatan

sebesar satu persen maka akan

mengakibatkan penurunan pada

variabel tergantung CAR sebesar

0,591 persen dengan asumsi

variabel bebas lainnya konstan.

Apabila variabel LAR diturunkan

sebesar satu persen maka akan

terjadi kenaikan pada variabel

tergantung CAR sebesar 0,591

dengan asumsi bahwa nilai dari

variabel bebas lain adalah

konstan.

5. Nilai koefisien APB (β4) = 0,911

Menunjukkan bahwa variabel

CAR akan mengalami

peningkatan sebesar 0,911 persen

apabila variabel APB mengalami

Page 12: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

10

peningkatan satu persen,

sebaliknya variabel CAR

mengalami penurunan sebesar

0,911 persen apabila variabel

APB mengalami penurunan

sebesar satu persen, dengan

asumsi bahwa besarnya nilai

variabel lain adalah konstan.

6. Nilai koefisien NPL (β5) = - 1,067

Menunjukkan bahwa variabel

CAR akan mengalami penurunan

sebesar 1,067 persen apabila

variabel NPL mengalami

peningkatan satu persen,

sebaliknya variabel CAR

mengalami peningkatan sebesar

1,067 persen apabila variabel NPL

mengalami penurunan sebesar

satu persen, dengan asumsi bahwa

besarnya nilai variabel lain adalah

konstan.

7. Nilai koefisien IRR (β6) = 0,041

Menunjukkan bahwa variabel

CAR akan mengalami

peningkatan sebesar 0,041 persen

apabila variabel IRR mengalami

peningkatan satu persen,

sebaliknya variabel CAR

mengalami penurunan sebesar

0,041 persen apabila variabel IRR

mengalami penurunan sebesar

satu persen, dengan asumsi bahwa

besarnya nilai variabel lain adalah

konstan.

8. Nilai koefisien BOPO (β7) = -

0,134

Menunjukkan bahwa variabel

CAR akan mengalami penurunan

sebesar 0,134 persen apabila

variabel BOPO mengalami

peningkatan satu persen,

sebaliknya variabel CAR

mengalami peningkatan sebesar

0,134 persen apabila variabel

BOPO mengalami penurunan

sebesar satu persen, dengan

asumsi bahwa besarnya nilai

variabel lain adalah konstan.

9. Nilai koefisien FBIR (β8) = -

0,024

Menunjukkan bahwa variabel

CAR akan mengalami

peningkatan sebesar 0,024 persen

apabila variabel FBIR mengalami

penurunan satu persen. sebaliknya

variabel CAR mengalami

penurunan sebesar 0,024 persen

apabila variabel FBIR mengalami

peningkatan sebesar satu persen,

dengan asumsi bahwa besarnya

nilai variabel lain adalah konstan.

10. Nilai koefisien ROA (β9) = -

1,283

Menunjukkan bahwa variabel

CAR akan mengalami

penurunan sebesar 1,283 persen

apabila variabel ROA

mengalami peningkatan satu

persen, sebaliknya variabel CAR

mengalami peningkatan sebesar

1,283 persen apabila variabel

ROA mengalami penurunan

sebesar satu persen, dengan

asumsi bahwa besarnya nilai

variabel lain adalah konstan.

11. Nilai koefisien NIM (β10) =

0,526

Menunjukkan bahwa variabel CAR

akan mengalami peningkatan sebesar

0,526 persen apabila variabel NIM

mengalami peningkatan satu persen,

sebaliknya variabel CAR mengalami

penurunan sebesar 0,526 persen

apabila variabel NIM mengalami

penurunan sebesar satu persen,

Page 13: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

11

dengan asumsi bahwa besarnya nilai

variabel lain adalah konstan.

UJI F (Uji Bersama-sama)

Uji F digunakan untuk mengetahui

apakah variabel bebas secara

bersama-sama mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap CAR.

Adapun pengujian hipotesis

koefisien regresi secara bersama-

sama adalah sebagai berikut :

1. Ho : β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = β6 = β7

= β8 = β9 = β10 = 0

Hal ini menunjukkan bahwa LDR,

IPR, LAR, APB, NPL, IRR,

BOPO, FBIR, ROA, dan NIM

secara bersama-sama mempunyai

pengaruh yang tidak signifikan

terhadap CAR pada Bank Umum

Swasta Nasional Go Public.

H1 : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 ≠ β6 ≠ β7

≠ β8 ≠ β9 ≠ β10 = 0

Hal ini menunjukkan bahwa LDR,

IPR, LAR, APB, NPL, IRR,

BOPO, FBIR, ROA, dan NIM

secara bersama-sama mempunyai

pengaruh yang signifikan

terhadap CAR pada Bank Umum

Swasta Nasional Go Public.

2. F tabel (df pembilang/k ; df

penyebut/ n-k-1) sehingga F tabel

(60 -10- 1) = 49

F tabel (10,49) = 2,03

3. Kriteria penerimaan atau

penolakan hipotesis yaitu :

a. Jika F hitung > F tabel maka

H0 ditolak dan H1 diterima

b. Jika F hitung ≤ F tabel maka H0

diterima dan H1 ditolak

4. F hitung = 31,850

Gambar 2

Daerah Penerimaan danPenolakan

H0 Uji F

5. Nilai koefisien korelasi (R)

menunjukkan seberapa erat

hubungan antara variabel bebas

dengan variabel tergantung (CAR)

besarnya nilai koefisien korelasi

adalah 0,931 artinya seluruh

variabel bebas secara simultan

relatif memilki hubungan yang

kuat dengan variabel tergantung.

6. Nilai koefisien determinasi atau

R Square menunjukkan angka

sebesar 0,867 yang menunjukkan

bahwa perubahan yang terjadi

pada variabel Y sebesar 86,7

persen disebabkan oleh variabel

bebas secara simultan, sedangkan

sisanya sebesar 13,3 persen

disebabkan oleh variabel lain di

luar penelitian.

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengukur

apakah variabel bebas mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap

CAR pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public.

Pada penelitian ini uji hipotesis

penelitian dilakukan untuk tiga jenis

uji t, yaitu :

1). uji t sisi kiri untuk variabel

penelitian yang pengaruhnya negatif

terhadap CAR yaitu (APB, NPL, dan

BOPO); 2).uji t sisi kanan untuk

variabel penelitian yang pengaruhnya

positif terhadap CAR (LDR, IPR,

LAR, FBIR, ROA, dan NIM); dan

3). Uji t dua sisi untuk variabel

penelitian yang dapat berpengaruh

negatif atau positif terhadap CAR

(IRR).

Daerah

Penolakan H0

2,03 31,850

Page 14: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

12

Tabel 3

Uji Pengaruh Parsial

Variabel t Hitung t Tabel Kesimpulan

H0 H1 R r2

LDR 3,585 1,67655 Ditolak Diterima 0,456 20,80

IPR -1,533 1,67655 Diterima Ditolak -0,214 4,60

LAR -6,656 1,67655 Diterima Ditolak -0,689 47,50

APB 2,753 -1,67655 Diterima Ditolak 0,366 13,40

NPL -4,009 -1,67655 Ditolak Diterima -0,497 24,70

IRR 1,014 +/-2,00958 Diterima Ditolak 0,143 2,00

BOPO -1,741 -1,67655 Ditolak Diterima -0,241 5,80

FBIR -1,319 1,67655 Diterima Ditolak -0,185 3,40

ROA -1,939 1,67655 Diterima Ditolak -0,267 7,10

NIM 2,403 1,67655 Ditolak Diterima 0,325 10,60

Sumber : Lampiran 14, (data diolah)

Dengan menggunakan perhitungan

program SPSS, diperoleh

perhitungan uji t

yang terdapat pada tabel 3.

1. Pengaruh LDR terhadap CAR

Berdasarkan uji tabel t (tabel 4.14)

hasil yang diperoleh thitung sebesar

3,585 dan ttabel (0,05 : 49) sebesar

1,67655 sehingga dapat diketahui

bahwa thitung 3,585 ≥ ttabel 1,67655

maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal

ini berarti bahwa LDR secara parsial

mempunyai pengaruh positif yang

signifikan terhadap CAR. Besarnya

koefisien determinasi parsial adalah

0,208 yang berarti secara parsial

variabel LDR memberikan kontribusi

sebesar 20,80 persen terhadap

perubahan CAR.

Gambar 3

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0

Uji t (LDR) 2. Pengaruh IPR terhadap CAR

Berdasarkan uji tabel t (tabel 4.14)

hasil yang diperoleh thitung sebesar -

1,533 dan ttabel (0,05 : 49) sebesar

1,67655 sehingga dapat diketahui

bahwa thitung -1,533 < ttabel 1,67655

maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal

ini berarti bahwa IPR secara parsial

mempunyai pengaruh positif yang

tidak signifikan terhadap CAR.

Besarnya koefisien determinasi

parsial adalah 0,046 yang berarti

secara parsial variabel IPR

memberikan kontribusi sebesar 4,60

persen terhadap perubahan CAR.

Gambar 4

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0

Uji t (IPR)

3. Pengaruh LAR terhadap CAR

Berdasarkan uji tabel t (tabel 4.14),

hasil thitung yang diperoleh sebesar -

6,656 dan ttabel (0.05 : 49) sebesar

1,67655 sehingga dapat dilihat

bahwa thitung -6,656 < ttabel 1,67655

H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini

berarti bahwa LAR secara parsial

mempunyai pengaruh positif yang

tidak signifikan terhadap CAR.

Besarnya koefisien determinasi

parsial LAR adalah 0,475 yang

berarti secara parsial LAR

memberikan kontribusi 47,50 persen

terhadap CAR.

3,585 1,67655

H0

diterima

H0 ditolak

1,676

55

-1,533

H0

diterima

H0 ditolak

Page 15: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

13

Gambar 5

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0

Uji t (LAR)

4. Pengaruh APB terhadap CAR

Berdasarkan uji tabel t (tabel 4.14)

hasil yang diperoleh thitung sebesar

2,753 dan ttabel (0,05 : 49) sebesar -

1,67655, sehingga dapat diketahui

bahwa thitung 2,753 > ttabel -1,67655

maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal

ini berarti bahwa APB secara parsial

mempunyai pengaruh negatif yang

tidak signifikan terhadap CAR.

Besarnya koefisien determinasi

parsial adalah 0,134 yang berarti

secara parsial variabel APB

memberikan kontribusi sebesar 13,40

persen terhadap perubahan CAR.

Gambar 6

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0

Uji t (APB)

5. Pengaruh NPL terhadap CAR

Berdasarkan uji tabel t (tabel 4.14)

hasil yang diperoleh thitung sebesar -

4,009 dan tabel (0,05 : 49) sebesar -

1,67655, sehingga dapat diketahui

bahwa thitung -4,009 < ttabel -1,67655

maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal

ini berarti bahwa NPL secara parsial

mempunyai pengaruh negatif yang

signifikan terhadap CAR. koefisien

determinasi parsial adalah 0,247

yang berarti secara parsial variabel

NPL memberikan kontribusi sebesar

24,70 persen terhadap perubahan

CAR.

Gambar 7

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0

Uji t (NPL)

6. Pengaruh IRR terhadap CAR

Berdasarkan uji tabel t (tabel 4.14)

hasil yang diperoleh thitung sebesar

1,014 dan ttabel (0,025 : 49) sebesar

2,00958, sehingga dapat diketahui

bahwa thitung 1,014 < ttabel 2,00958

maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal

ini berarti bahwa IRR secara parsial

mempunyai pengaruh positif yang

tidak signifikan terhadap CAR.

Besarnya koefisien determinasi

parsial adalah 0,020 yang berarti

secara parsial variabel IRR

memberikan kontribusi sebesar 2,00

persen terhadap perubahan CAR.

Gambar 8

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0

Uji t (IRR)

7. Pengaruh BOPO terhadap CAR

Berdasarkan uji tabel t (tabel 4.14)

hasil yang diperoleh thitung sebesar -

1,741 dan ttabel (0,05 : 49) sebesar -

1,67655 sehingga dapat diketahui

bahwa thitung -1,741 < ttabel -1,67655

maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal

ini berarti bahwa BOPO secara

parsial mempunyai pengaruh negatif

yang signifikan terhadap CAR.

Besarnya koefisien determinasi

parsial adalah 0,058 yang berarti

secara parsial variabel BOPO

memberikan kontribusi sebesar 5,80

persen terhadap perubahan CAR.

-1,67655

H0 diterima

H0 ditolak

-4,009

1,6765

5

-6,656

H0

diterima

H0 ditolak

-1,67655

H0 diterima

H0 ditolak

2,753

1,014

H0 diterima

H0 ditolak H0 ditolak

2,00958

-2,00958

Page 16: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

14

Gambar 9

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0

Uji t (BOPO)

8. Pengaruh FBIR terhadap CAR

Berdasarkan uji tabel t (tabel 4.14)

hasil yang diperoleh thitung sebesar -

1,319 dan ttabel (0,05 : 49) sebesar

1,67655, sehingga dapat diketahui

bahwa thitung -1,319 < ttabel 1,67655

maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal

ini berarti bahwa FBIR secara parsial

mempunyai pengaruh positif yang

tidak signifikan terhadap CAR.

Besarnya koefisien determinasi

parsial adalah 0,034 yang berarti

secara parsial variabel FBIR

memberikan kontribusi sebesar 3,40

persen terhadap perubahan CAR.

Gambar

10

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0

Uji t (FBIR)

9. Pengaruh ROA terhadap CAR

Berdasarkan uji tabel t (tabel 4.14)

hasil yang diperoleh thitung sebesar -

1,939 dan ttabel (0,05 : 49) sebesar

1,67655, sehingga dapat diketahui

bahwa thitung -1,939 < ttabel 1,67655

maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal

ini berarti bahwa ROA secara parsial

mempunyai pengaruh positif yang

tidak signifikan terhadap CAR.

Besarnya koefisien determinasi

parsial adalah 0,071 yang berarti

secara parsial variabel ROA

memberikan kontribusi sebesar 7,10

persen terhadap perubahan CAR.

Gambar 11

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0

Uji t (ROA)

10. Pengaruh NIM terhadap CAR

Berdasarkan uji tabel t (tabel 4.14)

hasil yang diperoleh thitung sebesar

2,403 dan ttabel (0,05 : 49) sebesar

1,67655, sehingga dapat diketahui

bahwa thitung 2,403 > ttabel 1,67655

maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal

ini berarti bahwa NIM secara parsial

mempunyai pengaruh positif yang

signifikan terhadap CAR. Besarnya

koefisien determinasi parsial adalah

0,106 yang berarti secara parsial

variabel NIM memberikan kontribusi

sebesar 10,60 persen terhadap

perubahan CAR.

Gambar 12

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0

Uji t (NIM)

Tabel 4

PERBANDINGAN HASIL REGRESI DENGAN TEORI

Variabel Teori Hasil Analisa Kesimpulan

LDR Positif Positif Sesuai

-1,67655

H0 diterima

H0 ditolak

-1,741

1,6765

5

-1,319

H0 diterima

H0 ditolak

2,403 1,67655

H0 diterima

H0 ditolak

1,67655 -1,939

H0 diterima

H0 ditolak

Page 17: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

15

IPR Positif Negatif Tidak sesuai

LAR Positif Negatif Tidak sesuai

APB Negatif Positif Tidak sesuai

NPL Negatif Negatif Sesuai

IRR Positif/Negatif Positif Sesuai

BOPO Negatif Negatif Sesuai

FBIR Positif Negatif Tidak sesuai

ROA Positif Negatif Tidak sesuai

NIM Positif Positif Sesuai

Sumber : Lampiran 15, (Data diolah)

a. Hubungan LDR dengan CAR

Berdasarkan teori, LDR memiliki

pengaruh positif terhadap CAR.

Menurut hasil analisis regresi yang

telah dilakukan dapat diketahui LDR

memiliki koefisien regresi positif.

Dengan demikian hasil penelitian ini

sesuai dengan teori. Kesesuaian hasil

penelitian dengan teori dikarenakan

hasil penelitian menunjukkan bahwa

LDR mengalami penurunan, yang

berarti presentase kenaikan kredit

yang diberikan oleh bank lebih kecil

daripada kenaikan dana pihak ketiga.

b. Pengaruh IPR dengan CAR

Berdasarkan teori, IPR memiliki

pengaruh positif terhadap CAR.

Menurut hasil analisis regresi yang

telah dilakukan dapat diketahui IPR

memiliki koefisien regresi negatif.

Dengan demikian hasil penelitian ini

tidak sesuai dengan teori.

Ketidaksesuaian hasil penelitian

dengan teori dikarenakan secara teori

apabila IPR meningkat, yang berarti

peningkatan surat-surat berharga

yang dimiliki lebih besar daripada

dana pihak ketiga.

c. Pengaruh LAR dengan CAR

Menurut teori, pengaruh LAR

terhadap CAR adalah positif

sedangkan berdasarkan hasil analisis

regresi menunjukkan bahwa LAR

memiliki koefisien regresi negatif.

Sehingga hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan teori. Ketidaksesuaian

penelitian ini disebabkan karena

hasil penelitian menunjukkan bahwa

LAR meningkat, berarti terjadi

peningkatan jumlah kredit yang

disalurkan lebih besar dibandingkan

peningkatan aset yang dimiliki. Hal

ini berarti portofolio kredit pada aset

bank mengalami peningkatan.

d. Pengaruh APB dengan CAR

Menurut teori, pengaruh APB

terhadap CAR adalah negatif

sedangkan berdasarkan hasil analisis

regresi menunjukkan bahwa APB

memiliki koefisien regresi

positif.Sehingga hasil penelitian ini

tidak sesuai dengan teori.

Ketidaksesuaian penelitian ini

disebabkan karena hasil penelitian

menunjukkan bahwa APB

mengalami penurunan, berarti terjadi

peningkatan Aktiva Produktif

Bermasalah lebih kecil dibandingkan

peningkatan Aktiva Produktif.

d. Pengaruh NPL dengan CAR

Menurut teori, pengaruh NPL

terhadap CAR adalah negatif

sedangkan berdasarkan hasil analisis

regresi menunjukkan bahwa NPL

memiliki koefisien regresi negatif.

Sehingga hasil penelitian ini sesuai

Page 18: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

16

dengan teori. Kesesuaian penelitian

ini disebabkan karena hasil

penelitian menunjukkan bahwa NPL

meningkat, berarti terjadi

peningkatan kredit bermasalah lebih

besar dibandingkan peningkatan total

kredit.

e. Pengaruh IRR dengan CAR

Menurut teori, pengaruh IRR

terhadap CAR adalah positif atau

negatif. sedangkan berdasarkan hasil

analisis regresi menunjukkan bahwa

IRR memiliki koefisien regresi

positif. Sehingga hasil penelitian ini

sesuai dengan teori. Kesesuaian

penelitian ini disebabkan karena

hasil penelitian menunjukkan bahwa

IRR mengalami penurunan, berarti

terjadi kenaikan IRSA lebih kecil

dibandingkan kenaikan IRSL.

Selama periode penelitian diperoleh

hasil bahwa suku bunga perbankan

mengalami peningkatan.

f. Pengaruh BOPO terhadap CAR

Menurut teori, pengaruh BOPO

terhadap CAR adalah negatif

sedangkan berdasarkan hasil analisis

regresi menunjukkan bahwa BOPO

memiliki koefisien regresi negatif.

Sehingga hasil penelitian ini sesuai

dengan teori. Kesesuaian penelitian

ini disebabkan karena hasil

penelitian menunjukkan bahwa

BOPO meningkat, berarti terjadi

peningkatan Biaya Operasional lebih

besar dibandingkan peningkatan

Pendapatan Operasional. Sehingga

laba bank menurun, modal menurun,

dan CAR pun menurun.

g. Pengaruh FBIR dengan CAR

Menurut teori, pengaruh FBIR

terhadap CAR adalah positif

sedangkan berdasarkan hasil analisis

regresi menunjukkan bahwa FBIR

memiliki koefisien regresi negatif.

Sehingga hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan teori. Ketidaksesuaian

penelitian ini disebabkan karena

hasil penelitian menunjukkan bahwa

FBIR meningkat, berarti terjadi

peningkatan pendapatan operasional

selain bunga lebih besar

dibandingkan peningkatan

pendapatan operasional. Akibatnya

laba bank meningkat, modal

meningkat, dan CAR pun meningkat.

h. Pengaruh ROA dengan CAR

Menurut teori, pengaruh ROA

terhadap CAR adalah positif

sedangkan berdasarkan hasil analisis

regresi menunjukkan bahwa ROA

memiliki koefisien regresi negatif.

Sehingga hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan teori. Ketidaksesuaian

penelitian ini disebabkan karena

hasil penelitian menunjukkan bahwa

ROA meningkat, berarti terjadi

peningkatan laba sebelum pajak dan

CAR pun meningkat.

i. Pengaruh NIM dengan CAR

Menurut teori, pengaruh NIM

terhadap CAR adalah positif

sedangkan berdasarkan hasil analisis

regresi menunjukkan bahwa NIM

memiliki koefisien regresi positif.

Sehingga hasil penelitian ini sesuai

dengan teori. Kesesuaian penelitian

ini disebabkan karena hasil

penelitian menunjukkan bahwa NIM

mengalami penurunan, berarti terjadi

kenaikan pendapatan bunga lebih

kecil dibandingkan kenaikan biaya

bunga, sehingga laba bank menurun,

modal menurun, dan CAR pun

menurun.

Page 19: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

17

KESIMPULAN,

KETERBATASAN PENELITIAN,

DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan analisis deskriptif dan

pengujian hipotesis yang telah

dilakukan maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Rasio LDR, IPR, LAR, APB,

NPL, IRR, BOPO, FBIR, ROA,

dan NIM secara bersama-sama

mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap CAR pada

Bank Umum Swasta Nasional

Go Public. Besarnya pengaruh

variabel LDR, IPR, LAR, APB,

NPL, IRR, BOPO, FBIR, ROA,

dan NIM secara bersama-sama

terhadap CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Go

Public sebesar 86,7 persen,

sedangkan sisanya sebesar 13,3

persen dipengaruhi oleh variabel

lain. Dengan demikian, hipotesis

pertama yang menyatakan

bahwa LDR, IPR, LAR, APB,

NPL, IRR, BOPO, FBIR, ROA,

dan NIM secara bersama-sama

mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap CAR pada

Bank Umum Swasta Nasional

Go Public diterima atau terbukti.

2. Variabel LDR secara parsial

mempunyai pengaruh positif

yang signifikan terhadap CAR

pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public periode

tahun 2010 triwulan I sampai

dengan tahun 2014 triwulan IV.

Besarnya pengaruh LDR

terhadap CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Go

Public sebesar 20,80 persen.

Dengan demikian, hipotesis

kedua yang menyatakan bahwa

LDR secara parsial mempunyai

pengaruh positif yang signifikan

terhadap CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Go

Public diterima atau terbukti.

3. Variabel IPR secara parsial

mempunyai pengaruh positif

yang tidak signifikan terhadap

CAR pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public periode

tahun 2010 triwulan I sampai

dengan tahun 2014 triwulan IV.

Besarnya pengaruh IPR terhadap

CAR pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public sebesar 4,60

persen. Dengan demikian,

hipotesis ketiga yang

menyatakan bahwa IPR secara

parsial mempunyai pengaruh

positif yang signifikan terhadap

CAR pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public ditolak atau

tidak terbukti.

4. Variabel LAR secara parsial

mempunyai pengaruh positif

yang tidak signifikan terhadap

CAR pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public periode

tahun 2010 triwulan I sampai

dengan tahun 2014 triwulan IV.

Besarnya pengaruh LAR

terhadap CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Go

Public sebesar 47,50 persen.

Dengan demikian, hipotesis

keempat yang menyatakan

bahwa LAR secara parsial

mempunyai pengaruh positif

yang signifikan terhadap CAR

pada Bank Umum Swasta

Page 20: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

18

Nasional Go Public ditolak atau

tidak terbukti.

5. Variabel APB secara parsial

mempunyai pengaruh negatif

yang tidak signifikan terhadap

CAR pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public periode

tahun 2010 triwulan I sampai

dengan tahun 2014 triwulan IV.

Besarnya pengaruh APB

terhadap CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Go

Public sebesar 13,40 persen.

Dengan demikian, hipotesis

kelima yang menyatakan bahwa

APB secara parsial mempunyai

pengaruh negatif yang signifikan

terhadap CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Go

Public ditolak atau tidak

terbukti.

6. Variabel NPL secara parsial

mempunyai pengaruh negatif

yang signifikan terhadap CAR

pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public periode

tahun 2010 triwulan I sampai

dengan tahun 2014 triwulan IV.

Besarnya pengaruh NPL

terhadap CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Go

Public sebesar 24,70 persen.

Dengan demikian, hipotesis

keenam yang menyatakan bahwa

NPL secara parsial mempunyai

pengaruh negatif yang signifikan

terhadap CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Go

Public diterima atau terbukti.

7. Variabel IRR secara parsial

mempunyai pengaruh positif

yang tidak signifikan terhadap

CAR pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public periode

tahun 2010 triwulan I sampai

dengan tahun 2014 triwulan IV.

Besarnya pengaruh IRR

terhadap CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Go

Public sebesar 2,0 persen.

Dengan demikian, hipotesis

ketujuh yang menyatakan bahwa

IRR secara parsial mempunyai

pengaruh yang signifikan

terhadap CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Go

Public diterima atau terbukti.

8. Variabel BOPO secara parsial

mempunyai pengaruh negatif

yang signifikan terhadap CAR

pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public periode

tahun 2010 triwulan I sampai

dengan tahun 2014 triwulan IV.

Besarnya pengaruh BOPO

terhadap CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Go

Public sebesar 5,80 persen.

Dengan demikian, hipotesis

kedelapan yang menyatakan

bahwa BOPO secara parsial

mempunyai pengaruh negatif

yang signifikan terhadap CAR

pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public diterima

atau terbukti.

9. Variabel FBIR secara parsial

mempunyai pengaruh positif

yang tidak signifikan terhadap

CAR pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public periode

tahun 2010 triwulan I sampai

dengan tahun 2014 triwulan IV.

Besarnya pengaruh FBIR

terhadap CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Go

Page 21: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

19

Public sebesar 3,40 persen.

Dengan demikian, hipotesis

kesembilan yang menyatakan

bahwa FBIR secara parsial

mempunyai pengaruh positif

yang signifikan terhadap CAR

pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public ditolak atau

tidak terbukti.

10. Variabel ROA secara parsial

mempunyai pengaruh positif

yang tidak signifikan terhadap

CAR pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public periode

tahun 2010 triwulan I sampai

dengan tahun 2014 triwulan IV.

Besarnya pengaruh ROA

terhadap CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Go

Public sebesar 7,10 persen.

Dengan demikian, hipotesis

kesepuluh yang menyatakan

bahwa ROA secara parsial

mempunyai pengaruh positif

yang signifikan terhadap CAR

pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public ditolak atau

tidak terbukti.

11. Variabel NIM secara parsial

mempunyai pengaruh positif

yang signifikan terhadap CAR

pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public periode

tahun 2010 triwulan I sampai

dengan tahun 2014 triwulan IV.

Besarnya pengaruh NIM

terhadap CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Go

Public sebesar 10,60 persen.

Dengan demikian, hipotesis

kesebelas yang menyatakan

bahwa NIM secara parsial

mempunyai pengaruh positif

yang signifikan terhadap CAR

pada Bank Umum Swasta

Nasional Go Public diterima

atau terbukti.

12. Diantara kesepuluh variabel

bebas, yaitu LDR, IPR, LAR,

APB, NPL, IRR, BOPO, FBIR,

ROA, dan NIM yang memiliki

pengaruh paling besar terhadap

CAR pada Bank Umum Swasta

Naional Go Public triwulan I

tahun 2010 sampai dengan

triwulan IV tahun 2014 adalah

variabel bebas NPL, karena

mempunyai nilai koefisien

determinasi parsial tertinggi dan

memiliki pengaruh yang

signifikan, yaitu sebesar 24,70

persen bila dibandingkan dengan

nilai koefisien determinasi

parsial pada variabel bebas

lainnya.

Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki banyak

keterbatasan, adapun keterbatasan

dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Periode penelitian yang

digunakan hanya selama 5 tahun

yaitu mulai triwulan I tahun 2010

sampai dengan triwulan IV tahun

2014.

2. Jumlah variabel yang diteliti

juga terbatas, hanya meliputi

pengukuran untuk Likuiditas

(LDR, IPR, LAR), Kualitas

Aktiva (APB, NPL), Sensitivitas

(IRR), Efisiensi terhadap pasar

(BOPO, FBIR), Profitabilitas

(ROA, NIM).

3. Subyek penelitian ini hanya

terbatas pada tiga Bank Umum

Page 22: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

20

Swasta Nasional Go Public yang

masuk dan terpilih menjadi

sampel bank penelitian.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini,

maka dapat diberikan saran yang

diharapkan dapat bermanfaat bagi

berbagai pihak yang memiliki

kepentingan dengan hasil penelitian :

1. Bagi pihak bank yang diteliti

a. Kebijakan yang terkait dengan

variabel CAR, untuk PT. Bank

Ekonomi Raharja, Tbk, PT.

Bank Mayapada Internasional,

PT. Bank Permata menunjukkan

bahwa rata-rata tren CAR

mengalami penurunan sebesar -

0,2492 persen. Maka ketiga

bank tersebut diharuskan untuk

meningkatkan kinerja

manajemennya untuk dapat

mengelola permodalannya

dengan baik.

b. Kebijakan yang terkait dengan

NPL, untuk PT. Bank Mayapada

Internasional dan PT. Bank

Ekonomi Raharja, Tbk,

menunjukkan bahwa rata-rata

tren NPL mengalami

peningkatan diharapkan agar

dapat memperbaiki kualitas

kreditnya dengan melakukan

penurunan NPL. Perbaikan

kualitas kredit dapat

menurunkan risiko kredit yang

meningkat.

c. Kebijakan yang terkait dengan

LDR, untuk PT. Bank Mayapada

Internasional dan PT. Bank

Ekonomi Raharja, Tbk,

menunjukkan bahwa rata-rata

tren LDR mengalami penurunan

agar dapat meningkatkan

penyaluran kreditnya dengan

melakukan peningkatan LDR.

d. Kebijakan yang terkait dengan

BOPO, untuk semua bank

sampel penelitian menunjukkan

bahwa rata-rata tren BOPO

mengalami peningkatan agar

dapat meningkatkan efisiensi

operasionalnya dengan

melakukan penurunan rasio

BOPO.

e. Kebijakan yang terkait dengan

NIM, untuk PT. Bank Mayapada

Internasional dan PT. Bank

Permata menunjukkan bahwa

rata-rata tren NIM mengalami

penurunan agar dapat

meningkatkan efisiensi sumber

dana pihak ketiga dan

penyaluran kreditnya dengan

melakukan peningkatan

pendapatan bunga bersih.

Daftar Pustaka

Bank Indonesia, Laporan Keuangan

dan Publikasi Bank.

(http:/www.bi.go.id)

Dhini Churotul Aiyun, 2012.

“Pengaruh LDR, NPL, APB,

IRR, BOPO, ROA, ROE, dan

NIM Terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR) pada

Bank Pembangunan

Daerah”. Skripsi Sarjana

Tidak Diterbitkan, STIE

Perbanas Surabaya.

Andi Muklas Saputro. 2012.

“Pengaruh Likuiditas,

Kualitas Aktiva, Sensitivitas

Terhadap Pasar, Efisiensi,

dan Profitabilitas Terhadap

CAR pada Bank

Pembangunan Daerah di

Jawa”. Skripsi Sarjana Tidak

Page 23: PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK TERHADAP CAR …eprints.perbanas.ac.id/919/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf1 the influence of liquidity, asset quality, sensitivity to market risk, efficiency, profitability

21

Diterbitkan. STIE Perbanas

Surabaya.

Peraturan Bank Indonesia. No.

14/18/PBI/2012. “Kewajiban

Penyediaan Modal Minimum

Bank Umum”.

Lukman Dendawijaya. 2009.

Manajemen Perbankan.

Jakarta : Penerbit Ghalia

Indonesia.

Kasmir. 2010. Manajemen

Perbankan. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada

Veithzal Rivai, Andria Permata.

2007. Bank and Financial

Institution Management,

(Conventional and Sharia

System). Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

SEBI No. 15/40/DKMP. Tanggal 24

September 2013. Tentang

Pedoman Perhitungan Rasio

Perbankan.

Totok Budisantoso, Sigit Triandaru.

2011. Bank dan Lembaga

Keuangan Lainnya. Edisi

Dua. Jakarta : Salemba

Empat.

Taswan. 2010. Manajemen

Perbankan Konsep, Teknik,

dan Aplikasi.

Yogyakarta:UPP STIM

YKPN.

Sunariyah. 2010. Pengantar

Pengetahuan Pasar Modal.

Jakarta : UPP STIM YKPN.

SEBI No. 13/13/30/DPNP. Tanggal

16 Desember 2011. Tentang

Laporan Keuangan

Triwulanan dan Bulanan

Bank Umum Serta Laporan

Tertentu Yang Disampaikan

Kepada Bank Indonesia.

Tjiptono Darmadji, Hendy M.

Fakhruddin. 2012. Pasar

Modal Di Indonesia. Jakarta

: Salemba Empat.

Kasmir. 2012. Analisis Laporan

Keuangan. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

Herman Darmawi. 2011. Manajemen

Perbankan. Jakarta : Bumi

Aksara.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian

Pendidikan (Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung : Alfabeta.

Syofian Siregar. 2010. Metode

Penelitian Kuantitatif

Dilengkapi dengan

Perbandingan Perhitungan

Manual dan SPSS. Jakarta :

Kencana Persada Media

Group.

Surat Edaran Bank Indonesia. No

13/24/DPNP Tanggal 25

oktober 2011. Tentang

Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank Umum.

Veithzal Rivai, Sofyan Basir,

Sarwono Sudarto. 2013.

Commercial Bank

Management (Manajemen

Perbankan:Dari Teori ke

Praktek). Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.