II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan …. LANDASAN... · II. TINJAUAN PUSTAKA ... secara...

16
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan Investasi Usaha Menurut Umar (2005) studi kelayakan usaha adalah penelitian terhadap rencana usaha yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya usaha dilakukan, namun juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka mencapai keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjutan penanaman modal yang terlalu besar untuk suatu kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Menurut Husnan dan Muhammad (2000) studi kelayakan memerlukan biaya, namun biaya tersebut relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan risiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah besar. Dengan analisa proyek, tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui investasi proyek dapat diketahui, pemborosan terhadap sumber daya dapat dihindarkan, serta dapat memilih proyek yang paling menguntungkan di antara berbagai alternatif proyek investasi yang ada. 2.1.1 Investasi dan Time Value Of Money (Nilai Waktu Uang) Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran penanaman-penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal atau perlengkapan- perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang- barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. (Sadono, 2006). Konsep time value of money mempunyai arti bahwa sejumlah uang yang tersedia pada saat ini akan lebih berarti dibandingkan sejumlah uang yang sama beberapa tahun kemudian. (Kadariah et.al, 1976). 2.1.2 Pengertian Analisis Kelayakan Usaha Studi kelayakan usaha adalah penelitian terhadap rencana usaha yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya usaha dilakukan, namun juga saat di operasionalkan secara rutin dalam rangka mencapai keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan (Umar, 2005).

Transcript of II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan …. LANDASAN... · II. TINJAUAN PUSTAKA ... secara...

Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan …. LANDASAN... · II. TINJAUAN PUSTAKA ... secara langsung melainkan dengan cara mencoba-coba data. Pertama,dipakai ... (Sensitivity

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kelayakan Investasi Usaha

Menurut Umar (2005) studi kelayakan usaha adalah penelitian terhadap

rencana usaha yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya usaha

dilakukan, namun juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka mencapai

keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Tujuan

dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjutan penanaman

modal yang terlalu besar untuk suatu kegiatan yang ternyata tidak

menguntungkan.

Menurut Husnan dan Muhammad (2000) studi kelayakan memerlukan

biaya, namun biaya tersebut relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan risiko

kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah besar. Dengan

analisa proyek, tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui investasi proyek

dapat diketahui, pemborosan terhadap sumber daya dapat dihindarkan, serta dapat

memilih proyek yang paling menguntungkan di antara berbagai alternatif proyek

investasi yang ada.

2.1.1 Investasi dan Time Value Of Money (Nilai Waktu Uang)

Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran penanaman-penanaman

modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal atau perlengkapan-

perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-

barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. (Sadono, 2006).

Konsep time value of money mempunyai arti bahwa sejumlah uang yang

tersedia pada saat ini akan lebih berarti dibandingkan sejumlah uang yang sama

beberapa tahun kemudian. (Kadariah et.al, 1976).

2.1.2 Pengertian Analisis Kelayakan Usaha

Studi kelayakan usaha adalah penelitian terhadap rencana usaha yang tidak

hanya menganalisis layak atau tidaknya usaha dilakukan, namun juga saat di

operasionalkan secara rutin dalam rangka mencapai keuntungan yang maksimal

untuk waktu yang tidak ditentukan (Umar, 2005).

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan …. LANDASAN... · II. TINJAUAN PUSTAKA ... secara langsung melainkan dengan cara mencoba-coba data. Pertama,dipakai ... (Sensitivity

9

2.1.3 Aspek Non-finansial

2.1.3.1 Aspek Pasar

Pasar merupakan kumpulan orang yang berpotensi untuk membeli suatu

protanduk sehingga analisis aspek pasar sangat diperlukan agar bisnis dapat

berjalan dengan baik karena produk yang dihasilkan mampu mendapat tempat di

pasaran. Menurut Umar (2005), pada aspek ini dilihat apakah pasar yang dituju

jelas, bagaimana prospek ke depan, dan risiko kegagalan bisnis di masa yang akan

dag. Marketing mix dianalisis untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran

yang dilakukan dalam mengoptimalkan keuntungan. Bauran pemasaran terdiri

dari produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion).

Analisis aspek pasar pada studi kelayakan mencakup permintaan,

penawaran, harga, program pemasaran, dan perkiraan penjualan yang bisa dicapai

perusahaan (Nurmalina dkk. 2009). Permintaan mengkaji secara total ataupun di

perinci menurut daerah, jenis kelamin, perusahaan, dan proyeksi permintaan.

Penawaran mengkaji dari dalam maupun luar negeri, bagaimana

perkembangannya di masa lalu dan bagaimana perkiraan di masa yang akan

datang. Harga mengkaji perbandingan dengan produk saingan yang sekelas dan

apakah ada kecenderungan perubahan harga atau tidak.

2.1.3.2 Aspek Teknis

Aspek teknis merupakan analisis yang berhubungan dengan input proyek

(penyediaan) dan output (produksi) berupa barang dan jasa. Menurut Gittinger

(1986) analisis secara teknis akan menguji hubungan-hubungan teknis yang

mungkin dalam suatu proyek pertanian yang diusulkan seperti keadaan tanah di

daerah proyek dan potensinya bagi pembangunan pertanian, ketersediaan air,

varietas benih tanaman, pengadaan produksi, potensi dan keinginan penggunaan

mekanisasi, pemupukan, dan alat kontrol yang diperlukan. Analisis teknis akan

dapat menentukan hasil-hasil yang potensial di areal proyek, pengujian fasilitas-

fasilitas pemasaran dan penyimpanan yang dibutuhkan untuk mendukung dalam

pelaksanaan proyek, dan pengujian sistemsistem pengolahan yang dibutuhkan.

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan …. LANDASAN... · II. TINJAUAN PUSTAKA ... secara langsung melainkan dengan cara mencoba-coba data. Pertama,dipakai ... (Sensitivity

10

Aspek teknis memiliki pengaruh yang besar terhadap kelancaran jalannya

usaha. Analisis teknis akan dapat menentukan hasil-hasil yang potensial di areal

proyek, pengujian fasilitas-fasilitas pemasaran dan penyimpanan yang dibutuhkan

untuk mendukung dalam pelaksanaan proyek, dan pengujian sistemsistem

pengolahan yang dibutuhkan.

2.1.3.3 Aspek Manajemen dan Hukum

Aspek manajemen meneliti sistem manajerial suatu usaha yaitu

kesanggupan dan keahlian staf dalam menangani masalah di dalam organisasi

suatu perusahaan. Aspek manajemen bertujuan menentukan secara efektif dan

efisien mengenai bentuk badan usaha yang dipilih, struktur organisasi yang akan

digunakan, jenis-jenis pekerjaan yang diperlukan agar usaha tersebut dapat

berjalan dengan lancer. Aspek hukum diperlukan dengan mempertimbangkan

bentuk badan hukum dari badan usaha yang telah dibangunnya. (Umar, 2005).

2.1.3.4 Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya

Aspek ini menganalisis dampak sosial, ekonomi, dan budaya terhadap

masyarakat keseluruhan yaitu pemerataan kesempatan kerja dan pengaruh bisnis

tersebut terhadap lingkungan sekitar lokasi bisnis, peluang peningkatan

pendapatan masyarakat, dan aspek budaya dapat dianalisis melalui dampak

adanya bisnis pada budaya masyarakat sekitar.

2.1.3.5 Aspek Lingkungan

Pembangunan suatu usaha tentu akan memberikan dampak bagi

lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Nurmalina dkk. (2009)

menyatakan bahwa dalam menganalisis aspek lingkungan yang perlu diperhatikan

adalah bagaimana pengaruh keberadaan bisnis terhadap lingkungan sekitar.

Pertimbangan tentang sistem alami dan kualitas lingkungan dalam analisis suatu

bisnis justru akan menunjang kelangsungan suatu bisnis itu sendiri, sebab tidak ada

bisnis yang bertahan lama apabila tidak bersahabat dengan lingkungan.

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan …. LANDASAN... · II. TINJAUAN PUSTAKA ... secara langsung melainkan dengan cara mencoba-coba data. Pertama,dipakai ... (Sensitivity

11

2.1.4 Aspek Finansial

Aspek finansial bersifat kuantitatif dimana analisis ini mengkaji jumlah

dana yang dibutuhkan untuk membangun dan mengoperasikan kegiatan bisnis.

Data-data ini akan diolah dengan menggunakan analisis kelayakan bisnis berupa

kriteria investasi seperti Net Present Value (NPV), Net Benefit-Cost Ratio (Net

B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PBP). Adanya

perubahan-perubahan yang mungkin terjadi selama bisnis berjalan dapat dianalisis

dengan menggunakan analisis sensitivitas dan analisis nilai pengganti (Switching

Value Analysis).

2.1.4.1 Kriteria Kelayakan Investasi

Analisis kelayakan suatu usaha ditinjau dari aspek penanaman

investasinya sehingga kelayakan usaha dapat dilihat dari sisi kelayakan investasi.

Beberapa kriteria kelayakan investasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

2.1.4.1.1 Net Present Value (NPV)

Kriteria nilai sekarang bersih atau net present value (NPV), didasarkan

atas konsep pendiskontoan seluruh arus kas ke nilai sekarang. Dengan

mendiskontokan semua arus kas masuk dan keluar selama umur proyek (investasi)

ke nilai sekarang, kemudian menghitung angka bersihnya, akan diketahui

selisihnya dengan memakai dasar yang sama, yaitu harga (pasar) saat ini (Imam

Soeharto, 2001).

Adapun arus kas proyek (investasi) yang akan dikaji meliputi keseluruhan,

yaitu biaya pertama, operasi, produksi, pemeliharaan, dan lain-lain pengeluaran.

1. NPV > 0, artinya suatu proyek sudah dinyatakan menguntungkan dan

layak untuk dijalankan.

𝑁𝑃𝑉 = 𝐵𝑡 − 𝐶𝑡

(1 + 𝑖)𝑡

𝑛

𝑡=0

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan …. LANDASAN... · II. TINJAUAN PUSTAKA ... secara langsung melainkan dengan cara mencoba-coba data. Pertama,dipakai ... (Sensitivity

12

2. NPV < 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang

dipergunakan. Dengan kata lain, proyek tersebut merugikan dan tidak

layak untuk dijalankan.

3. NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu mengembalikan sebesar modal

social opportunity cost factor produksi normal. Maka, lebih baik modal

atau dana tersebut di simpan di bank karena lebih menguntungkan.

2.1.4.1.2 Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C)

Untuk mengkaji kelayakan proyek sering digunakan pula kriteria yang

disebut benefit cost ratio. Penggunaannya amat dikenal dalam mengevaluasi

proyek-proyek untuk kepentingan umum atau sektor publik. Perhitungan proyek

dengan benefit cost ratio menghasilkan perhitungan selama umur ekonomis

proyek. Disini meskipun penekanannya ditunjukan kepada manfaat (benefit) bagi

kepentingan umum dan bukan keuntungan finansial perusahaan, namun bukan

berarti perusahaan swasta mengabaikan kriteria ini (Iman Soeharto, 2001).

1. Jika Net B/C ≥ 1, berarti usulan investasi layak dilaksanakan, karena arus

benefit yang diperoleh lebih besar dari pada arus biaya.

2. Jika Net B/C < 1, berarti usulan investasi tidak layak dilaksanakan, karena

arus benefit yang diperoleh lebih kecil dari pada arus biaya

2.1.4.1.3 Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat diskonto (discount rate) yang

menjadikan sama anatara present value dari penerimaan cash dan present value

dari nilai atau investasi discount rate atau tingkat diskonto yang menunjukkan net

present vlue atau sama besarnya dengan nol. Besarnya IRR ini tidak bisa dihitung

secara langsung melainkan dengan cara mencoba-coba data. Pertama,dipakai

discount rate yang diperkirakan mendekati besarnya IRR. Jika perhitungan ini

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan …. LANDASAN... · II. TINJAUAN PUSTAKA ... secara langsung melainkan dengan cara mencoba-coba data. Pertama,dipakai ... (Sensitivity

13

memberikan NPV yang positif, maka harus dicoba discount rate yang lebih tinggi,

dan seterusnya, sampai diperoleh NPV yang bernilai negatif.

1. Jika IRR ≥ discount rate, berarti usulan investasi dilaksanakan, karena

NPV usulan investasi menghasilkan keuntungan lebih besar daripada di save

di bank.

2. Jika IRR < discount rate, berarti usulan investasi tidak layak dilaksanakan,

karena NPV usulan investasi memiliki keuntungan yang lebih besar jika di

save di bank dari pada diinvestasikan.

2.1.4.1.4 Payback Period (PP)

Payback Periode adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup

kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas neto

(net cash flows). Dengan demikian payback periode dari suatu investasi

menggambarkan panjangnya waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam

pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. Apabila proceeds setiap

tahunnya sama jumlahnya, maka payback periode dari suatu investasi dapat

dihitung dengan cara membagi jumlah investasi dengan proceeds tahunan

(Bambang Riyanto, 2001)

Semakin kecil Nilai Payback Period pada proyek yang di jalankan maka

akan semakin cepat pengembalian investasi yang telah di keluarkan.

2.1.5 Analisis Sensitivitas (Sensitivity Analysis)

Analisis sensitivitas merupakan suatu analisis kembali untuk dapat melihat

pengaruh-pengaruh yang akan terjadi akibat keadaan yang berubah-ubah. Proyek-

proyek pertanian umumnya sensitif terhadap perubahan-perubahan empat variabel

IRR = i1 + NPV1

NPV1-NPV2 (i2 - i1)

Payback Period = t + b/c

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan …. LANDASAN... · II. TINJAUAN PUSTAKA ... secara langsung melainkan dengan cara mencoba-coba data. Pertama,dipakai ... (Sensitivity

14

yaitu : harga jual output, keterlambatan pelaksanaan proyek, kenaikan biaya, dan

hasil produksi (Menurut Gittinger,1986).

Perubahan keempat variabel tersebut akan mempengaruhi komponen

cashflow (inflow atau outflow) yang pada akhirnya akan mempengaruhi net benefit

dan mengubah kriteria investasi. Tujuan analisis sensitivitas adalah :

1. memperbaiki cara pelaksanaan proyek yang sedang dilaksanakan;

2. memperbaiki disain proyek sehingga dapat meningkatkan NPV;

3. mengurangi risiko kerugian dengan menunjukkan beberapa tindakan

pencegahan yang harus diambil.

2.2. Potensi Bisnis Anggrek

Petani yang permodalannya kuat pada umumnya memproduksi anggrek

dalam bentuk bunga potong. Anggrek selain dapat dikembangkan menjadi lebih

dari satu usaha berdasarkan segmentasi umur anggrek, usaha anggrek juga dapat

menghasilkan kios tanaman yang tidak hanya menyediakan tanaman anggrek

melainkan juga kebutuhan lain seperti bunga potong, penyewaan tanaman

anggrek, menjual tanaman hias selain anggrek dan yang menunjang tanaman

seperti pupuk, pot, dan lainnya. Hal ini turut membuka peluang untuk bunga

potong sebagai pass bunga atau hiasa bunga di atas meja, selain itu peluang usaha

anggrek membuka peluang pada bidang usaha jasa sewa tanaman hias termasuk

anggrek yang biasa digunakan untuk resepsi pernikahan, seminar atau acara

lainnya.

2.3. Budidaya Tanaman Anggrek

2.3.1 Syarat Tumbuh

Suhu : 150 C- 28

0 C

Kelembaban Udara : 65 – 70 %

Ketinggian Tempat : 0 -1200 m dpl

Media Tanam : Serat pakis yang telah digodok, kulit kayu yang dibuang

getahnya, serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu, ijuk, potongan

batang pohon enau, arang kayu , dan pecahan genting/batu bata.

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan …. LANDASAN... · II. TINJAUAN PUSTAKA ... secara langsung melainkan dengan cara mencoba-coba data. Pertama,dipakai ... (Sensitivity

15

2.3.2 Pembibitan

Perbanyakan tanaman anggrek pada umumnya dilakukan melalui dua cara

yaitu, konvensional dan dengan metoda kultur in vitro. Perbanyakan tanaman

yang dilakukan secara konvensional adalah sebagai berikut :

a. Perbanyakan vegetatif malalui pemecahan/pemisahan rumpun seperti

Dendrobium sp., Oncidium sp., Cattleya sp., dan Cymbidium sp.;

b. Perbanyakan generatif yaitu dengan biji.

c. Metode kultur in vitro yaitu menumbuhkan jaringan-jaringan vegetatif

(seperti : akar, daun, batang, mata tunas) dan jaringan-jaringan generatif

(seperti : ovule, embrio dan biji) pada media buatan berupa cairan atau

padat secara aseptik (bebas mikroorganisme).

2.3.3 Teknik Penanaman

Penanaman tanaman anggrek, disesuaikan dengan sifat hidup tanaman

anggrek, yaitu:

a. Anggrek Ephytis adalah anggrek yang menupang pada batang/pohon lain

tetapi tidak merusak/merugikan yang ditumpangi atau ditempelin. Alat

yang dipakai untuk menempel adalah akarnya, sedangkan akar yang

fungsinya untuk mencari makanan adalah akar udara.

b. Anggrek semi Ephytis adalah jenis anggrek yang menempel pada

pohon/tanaman lain yang tidak merusak yang ditempel, hanya akar

lekatnya juga berfungsi seperti akar udara yaitu untuk mencari makanan

untuk berkembang dan anggrek tanah/anggrek Terrestris.

2.3.4 Pemeliharaan Tanaman

2.3.4.1 Penjarangan dan Penyulaman

Penjarangan dan penyulaman dilakukan pada tempat yang disesuaikan

dengan jenis anggrek, yang sifatnya epphytis atau anggrek tanah. Penyulaman di

lakukan bila ada tanaman anggrek yang mati, hal ini dilakukan agar populasi

tanaman anggrek tidak berkurang pada koloni.

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan …. LANDASAN... · II. TINJAUAN PUSTAKA ... secara langsung melainkan dengan cara mencoba-coba data. Pertama,dipakai ... (Sensitivity

16

2.3.4.2 Pemupukan

Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan dalam jumlah besar yang

meliputi: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Untuk unsur mikro yaitu unsur yang

dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, antara lain: Cu, Zn, Mo, Mn, V, Sc, B, Si,

dst. Unsur makro dan unsur mikro dapat diambil dari udara atau dari tanah, berupa

gas atau air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya.

2.3.4.3 Pengairan dan Penyiraman

Sumber air untuk penyiraman tanaman anggrek dapat berasal dari: Air

Ledeng, Air sumur, Air hujan, dan Air kali/air selokan. Hal perlu diperhatikan

bagi petani anggrek adalah mengetahui sifat-sifat dari isian pot supaya bisa

mengatur banyaknya air untuk menyiram. Adapun macam isian pot dan sifat

diuraikan sebagai berkut:

a. Pecahan genting/pecahan batu merah.

b. Potongan sabut kelapa.

c. Remukan akar pakis yang hitam dan potongan kulit pakis.

d. Arang sekam dan arang kayu bakar

2.3.4.4 Waktu Penyemprotan Pestisida

Obat-obatan sebaiknya disemprotkan pada waktu pagi hari, lebih baik

pada sore hari sekitar jam 5.00. Penyemprotan bagi tanaman anggrek sehat,

dilakukan rutin kurang lebih 3 bulan sekali. Adapun jenis insektisida dan dosis

yang digunakan untuk hama antara lain:

a Orthene 75 SP dosis 5-10 gram/10 liter air untuk ulat pemakan daun

b Bayrusil 250 EC dosis 2 cc/liter air untuk ulat pemakan daun

c Malathion dosis 3 gram/liter air untuk ulat, kumbang, kutu

d Kelthane dosis 2 gram/liter air, untuk kutu.

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan …. LANDASAN... · II. TINJAUAN PUSTAKA ... secara langsung melainkan dengan cara mencoba-coba data. Pertama,dipakai ... (Sensitivity

17

e Metadeks dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong

dan bekicot air

f Falidol E.605 dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk

keong dan bekicot air.

2.3.5 Panen dan Pasca Panen

Umumnya penanganan pasca panen tanaman anggrek adalah bunga

potong, hal ini karena pertimbangan nilai ekonomis bunga potong dengan warna

yang menarik dan volume bunga potong yang dapat mencapai jumlah besar saat

dilakukan pengiriman atau pemasarannya.

Penanganan pasca panen tanaman anggrek khususnya bunga potong

bertujuan untuk : 1) memperkecil respirasi, 2) memperkecil transpirasi, 3)

Mencegah infeksi atau luka, 4) memelihara estetika, 5) memperoleh harga yang

tinggi (Wiryanto, 1993) .

2.3.5.1 Pemanenan

Waktu panen yang paling baik adalah pada pagi hari, pukul 06.00-08.00

waktu setempat, panen bunga juga bisa dilakukan pada sore hari. Akan tetapi

bunga yang telah dipotong sebaiknya diperlakukan secara khusus, yaitu pangkal

tangkai bunga harus direndam di dalam air yang dicampur dengan suatu bahan

nutrisi tanaman, misalnya gula (glukosa), agar bunga tidak cepat layu.

2.3.5.2 Pengumpulan Bunga yang Telah Dipotong

Bunga-bunga anggrek yang telah dipotong langsung dikumpulkan di

dalam wadah (tempat bunga) yang sesuai dengan kebutuhan setiap jenis bunga

anggrek. Tempat bunga tersebut hendaknya disimpan pada suatu tempat yang

teduh dan aman, terhindar dari percikan air atau kotoran lainnya, sehingga bunga

terjaga dari kerusakan yang dapat menurunkan kualitas bunga anggrek.

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan …. LANDASAN... · II. TINJAUAN PUSTAKA ... secara langsung melainkan dengan cara mencoba-coba data. Pertama,dipakai ... (Sensitivity

18

2.3.5.3 Sortasi dan Seleksi Kwalitas

Bunga hasil panen diletakkan di atas meja, dipisahkan menurut jenis,

ukuran dan warna bunga. Bunga diperiksa/diteliti satu persatu untuk melihat

keadaan bunganya, tingkat kemekaran bunga, keadaan tangkai bunga yang

meliputi panjang-pendeknya, lurus-bengkoknya, besar-kecilnya, dan tegar-

lemasnya (vigor).

2.3.5.4 Pengikatan/Pengelompokan Bunga (Bunching) dan Pembungkusan

Pada umumnya bunga dilakukan pengikatan, bunga dan daun-daunan yang

telah diseleksi dan ditentukan kriteria grading-nya, diikat dengan menggunakan

tali atau karet menurut aturan jumlahnya.

Setelah diikat menurut aturan jumlahnya, bunga harus segera dibungkus

dengan kertas atau plastik pembungkus sesuai dengan jenis bunga yang akan

dibungkus. Pembungkusan ini bertujuan untuk menjaga agar bunga terhindar dari

kerusakan (lecet-lecet) sehingga kualitas bunga tetap terjaga.

2.3.5.5 Perendaman dengan Larutan Sebagai Pengawet

Pengawetan bertujuan untuk memperpanjang kesegaran bunga potong.

Zat pengawet digunakan pada empat macam perlakuan yaitu : conditioning,

pulsing, holding, dan pembukaan kuncup. Pada umumnya bahan penyusun

larutan pengawet adalah sumber energi, bahan penurun pH, biosida, senyawa anti

etilen dan zat pengatur tumbuh. Sumber energi yang digunakan umumnya adalah

sukrosa, tetapi glukosa dan fruktosa juga efektif.

2.3.5.6 Penyimpanan

Penyimpanan sementara dilakukan untuk penyimpanan bunga dalam

jangka waktu pendek (kurang dari 1 hari) bunga bisa disimpan pada suhu ruang

dengan merendam pangkal tangkainya di dalam bak berisi air bersih.

Penyimpanan untuk persediaan (stok) dilakukan untuk jangka waktu yang agak

lama bunga harus disimpan di dalam ruang penyimpanan berpendingin (cold

storage) dengan temperatur sekitar 50C dan kelembaban udara yang tinggi, sekitar

90%.

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan …. LANDASAN... · II. TINJAUAN PUSTAKA ... secara langsung melainkan dengan cara mencoba-coba data. Pertama,dipakai ... (Sensitivity

19

2.3.5.7 Pengepakan

Untuk pengiriman ke tempat penjualan, bunga harus dikemas dalam

kardus/karton atau kontainer plastik yang berukuran sesuai dengan panjang

maksimal bunga, sehingga bunga bisa diatur rapi dan tetap terjaga kualitasnya.

Gambar 2.1

Model Pengemasan Bunga Potong Anggrek dalam Kardus

2.3.5.8 Fumigasi

Fumigasi hanya dilakukan apabila bunga tersebut akan di ekspor, dan

negara tujuan ekspor mengharuskan perlakuan fumigasi ini. Kerugian dari

fumigasi adalah dapat menurunkan vase life dari bunga yang difumigasi.

2.3.5.9 Pengiriman ke Tempat Penjualan

Pengiriman bunga ke tempat penjualan dilakukan dengan menggunakan

mobil boks yang mempunyai pengatur udara ruangan (air conditioner).

2.4. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan adalah berbagai penelitian

yang berhubungan dengan analisis kelayakan usaha dan analisis pada tanaman

anggrek. Zulkarnain (2009) melakukan analisis finansial terhadap budidaya

tanaman anggrek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kriteria kelayakan

investasi terhadap perubahan penawaran segmentasi umur anggrek yang

dilakukan oleh Permata Anggrek. Perubahan segmentasi dilakukan berdasarkan

meningkatnya permintaan terhadap anggrek dengan segmentasi umur dewasa dan

berbunga namun belum dapat dipenuhi oleh Permata Anggrek. Hasil penelitian ini

Page 13: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan …. LANDASAN... · II. TINJAUAN PUSTAKA ... secara langsung melainkan dengan cara mencoba-coba data. Pertama,dipakai ... (Sensitivity

20

menyatakan perubahan segmentasi umur budidaya yang dilakukan oleh Permata

Anggrek telah memenuhi kriteria kelayakan investasi. Adapun interpretasi dari

angka-angka tersebut adalah: NPV sebesar Rp 75.320.472, nilai NPV tersebut

lebih besar dari nol maka nilai NPV tersebut dinyatakan layak; nilai IRR sebesar

51 persen, nilai tersebut dikatakan layak karena nilai IRR tersebut lebih besar dari

tingkat bunga diskontonya sebasar 14 persen; Net B/C sebesar 2,63 menunjukkan

setiap satu rupiah yang dikeluarkan sebagai biaya akan mendapatkan manfaat

sebesar Rp 2,63 dan dinyatakan layak karena nilainya lebih dari satu; PP yang

diperoleh sebesar 0,32 menunjukkan pengembalian modal investasi selama tiga

bulan lebih.

Kurnia Rahmah (2013) melakukan Analisis Kelayakan Usaha Pembibitan

Kompot Anggrek Dendrobium (Di Usaha Pembibitan Anggrek Dendrobium

Estie’s Orchid Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat). Analisis kelayakan

pembibitan kompot anggrek di Estie’s Orchid dapat dijadikan dasar pertimbangan

bagi para petani dan pengusaha anggrek yang ingin melakukan usaha serupa.

Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis kelayakan non finansial usaha

budidaya pembibitan kompot tanaman anggrek Dendrobium (2) menganalisis

kelayakan finansial usaha budidaya pembibitan kompot tanaman angggrek

Dendrobium (3) menganalisis sensitivitas kelayakan usaha budidaya pembibitan

kompot tanaman anggrek Dendrobium terhadap perubahan jumlah produksi bibit

kompot, harga bibit kompot dan harga bibit botolan. Hasil yang didapatkan pada

penelitian ini menunjukkan bahwa analisis aspek non finansial yang meliputi

analisis aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan hukum, aspek sosial-

ekonomi-budaya, dan aspek lingkungan pada usaha pembibitan kompot anggrek

Dendrobium dapat dikatakan layak. Hasil analisis finansial menyatakan usaha

pembibitan kompot anggrek layak untuk dijalankan. Dapat dilihat dari nilai NPV

sebesar Rp 66,08 juta, IRR sebesar 27 persen, Net B/C sebesar 1,87 dan PBP

selama tiga tahun, tujuh bulan, 16 hari. Informasi ini menunjukkan bahwa usaha

pembibitan kompot anggrek layak untuk dijalankan. Hasil analisis switching value

menunjukkan bahwa jika harga kompot anggrek menurun lebih dari 9,07 persen,

Page 14: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan …. LANDASAN... · II. TINJAUAN PUSTAKA ... secara langsung melainkan dengan cara mencoba-coba data. Pertama,dipakai ... (Sensitivity

21

jumlah produksi kompot anggrek menurun lebih dari 9,06 persen dan harga bibit

botolan meningkat lebih dari 12,82 persen maka usaha pembibitan kompot

anggrek menjadi tidak layak. Hal ini memperlihatkan bahwa usaha pembibitan

kompot anggrek sensitif terhadap penurunan harga kompot anggrek, penurunan

jumlah produksi kompot anggrek dan peningkatan harga bibit botolan.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dimana peneliti

melakukan penelitian terhadap komoditi anggrek Dendrobium spesifik pada

segmentasi agribisnis hilir yaitu penanganan pasca panen bunga potong anggrek,

sedangkan komoditi pada penelitian yang dilakukan Zulkarnain (2009), dan

Kurnia Rahmah (2013) adalah anggrek pada fase pembibitan dan budidaya.

Penelitian ini menganalisis kelayakan aspek finansial dan non finansial pada

usaha bunga potong anggrek Dendrobium yang merupakan penanangan pasca

panen untuk bunga potong, hal ini karena pertimbangan nilai ekonomis bunga

potong dengan warna yang menarik dan memelihara estetika seni dari keindahan

bunga anggrek. Analisis kelayakan pada usaha bunga potong anggrek perlu

dilakukan mengingat belum banyaknya pelaku usaha anggrek yang mengambil

peluang usaha pada bunga potong anggrek, sehingga hasil analisis dapat menjadi

dasar pertimbangan bagi petani yang akan menjalankan usaha bunga potong dan

pelaku usaha anggrek dalam menjalankan usaha ini. Penelitian dilakukan di

kelayakan usaha bunga potong anggrek pada UD. Duta Orchid Kota Denpasar.

Kriteria kelayakan investasi secara finansial meliputi Net Present Value (NPV),

Internal Rate Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), dan Payback

Periode (PBP). Aspek non-finansial meliputi berbagai aspek yaitu aspek pasar,

aspek teknis, aspek manajemen dan hukum, aspek sosial-ekonomi budaya, dan

aspek lingkungan.

2.5. Kerangka Pemikiran

Anggrek potong merupakan penanganan pasca panen untuk mendapatkan

kualitas bunga yang di inginkan oleh pasar, bunga potong juga dapat di nikmati

keindahannya dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pada UD. Duta Orchid

Page 15: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan …. LANDASAN... · II. TINJAUAN PUSTAKA ... secara langsung melainkan dengan cara mencoba-coba data. Pertama,dipakai ... (Sensitivity

22

memperoleh bibit untuk bunga potong adalah impor dari Bangkok. Harga jual

bunga potong anggrek yang juga cukup tinggi menyebabkan usaha bunga potong

ini sangat potensial untuk dikembangkan. Untuk itu diperlukan beberapa analisis

untuk mengetahui kelayakan usaha bunga potong anggrek Dendrobium. Analisis

dilakukan pada unit bunga potong anggrek Dendrobium Sonia dan Shavin di UD.

Duta Orchid sebagai model acuan yang sudah berjalan sejak tahun 2007. Pada

aspek pasar perlu diketahui jumlah permintaan, harga jual, penawaran dan

pemasaran bunga potong anggrek. Pada aspek teknis dikaji lokasi usaha, luas

produksi yang dijalankan saat ini, dan proses budidaya yang dilakukan. Pada

aspek manajemen dan hukum perlu diketahui dengan jelas mengenai legalitas

usaha dan struktur organisasi. Pada aspek sosial, ekonomi dan budaya dianalisis

mengenai dampak keberadaan usaha dilihat dari sisi sosial,ekonomi dan budaya.

Pada aspek lingkungan dikaji apakah usaha memberikan dampak yang merugikan

bagi lingkungan atau tidak. Pada aspek finansial perlu dilihat kelayakan usaha

bunga potong anggrek. Analisis kelayakan didasarkan pada kriteria kelayakan

investasi seperti NPV, Net B/C, IRR, Payback Periode dan Analisis sensitivitas.

Apabila hasil analisis kelayakan menunjukkan bahwa usaha bunga potong

anggrek ini layak maka usaha ini dapat dipertimbangkan untuk dilaksanakan dan

bila tidak layak maka perlu pertimbangan dari pihak UD. Duta Orchid mengenai

tindakan yang akan dijalankan selanjutnya. Alur pemikiran di atas dapat dilihat

pada Gambar 2.2.

Page 16: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kelayakan …. LANDASAN... · II. TINJAUAN PUSTAKA ... secara langsung melainkan dengan cara mencoba-coba data. Pertama,dipakai ... (Sensitivity

23

- Besarnya potensi anggrek di Bali khususnya

Denpasar

- Adanya prospek cukup baik pada usaha anggrek

dilihat dari keunggulan yang dimiliki

- Permintaan bunga potong di Denpasar masih

sangat tinggi

Acuan pertimbangan

bagi para petani yang

ingin melakukan usaha

bunga potong Anggrek

Analisis Kelayakan Investasi Pada Usaha Bunga

Potong Anggrek Denrodium

Unit Usaha Bunga Potong Anggrek Denrodium Duta Orchid

Analisis non Finansial :

­ Aspek pasar

­ Aspek teknis

­ Aspek manajemen dan

hukum

­ Aspek sosial, ekonomi,

dan budaya

­ Aspek ligkungan

Kriteria Kelayakan Investasi

­ NPV

­ Net B/C

­ IRR

­ Payback periode (PP)

­ Analisis Sensitivitas

Analisis Finansial

Kesimpulan

Kendala-kendala

usaha bunga

potong Anggrek

Gambar 2.2

Skema Kerangka Pemikiran Teoritis Kelayakan Usaha Bunga Potong

Anggrek Dendrodium Sonia dan Shavin di UD.Duta Orchid

Kota Denpasar

Saran