PENGARUH KESADARAN MEMBAYAR PAJAK, PENGETAHUAN …€¦ · sabar dan ikhlas dari semester awal...
Transcript of PENGARUH KESADARAN MEMBAYAR PAJAK, PENGETAHUAN …€¦ · sabar dan ikhlas dari semester awal...
PENGARUH KESADARAN MEMBAYAR PAJAK, PENGETAHUAN
WAJIB PAJAK, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK DAN SANKSI PAJAK
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI BAGI
PELAKU USAHA ONLINE DI WILAYAH DKI JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana Akuntansi
Oleh:
Citra Aulia Firda Hasan
NIM: 11150820000055
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2019 M
ii
PENGARUH KESADARAN MEMBAYAR PAJAK, PENGETAHUAN
WAJIB PAJAK, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK DAN SANKSI PAJAK
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI BAGI
PELAKU USAHA ONLINE DI WILAYAH DKI JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Akuntansi
Oleh:
CITRA AULIA FIRDA HASAN
NIM: 11150820000055
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing
Fitri Damayanti, S.E., M.Si
NIP.19810731 200604 2 003
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2019 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini 11 Maret 2019 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa/i:
1. Nama : Citra Aulia Firda Hasan
2. NIM : 11150820000055
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak,
Pengetahuan Wajib Pajak, Pemahaman Wajib
Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi Bagi Pelaku Usaha
Online Di Wilayah DKI Jakarta.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komperhensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan
ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Akuntansi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta 11 Maret 2019
1. Yusro Rahma, M.Si (__________________)
NIP.19800506 200801 2 016 Penguji 1
2. Atiqah, S.E, M.S.Ak (__________________)
NIP. 19820120 200912 2 004 Penguji 2
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini 21 Oktober 2019 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa/i:
5. Nama : Citra Aulia Firda Hasan
6. NIM : 11150820000055
7. Jurusan : Akuntansi
8. Judul Skripsi : Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak,
Pengetahuan Wajib Pajak, Pemahaman Wajib
Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi Bagi Pelaku Usaha
Online Di Wilayah DKI Jakarta.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa di
atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 21 Oktober 2019
1. Yessi Fitri, S.E., M.Si., Ak., CA. (______________________)
NIP. 197609242006042002 Ketua Penguji
2. Ismawati Haribowo, SE., M.Si (______________________)
NIP. 198009092014112003 Penguji Ahli
3. Fitri Damayanti, SE., M.Si. (______________________)
NIP. 198107312006042003 Pembimbing
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Citra Aulia Firda Hasan
NIM : 11150820000055
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap
untuk dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya,
Jakarta, 28 September 2019
Yang Menyatakan
Citra Aulia Firda Hasan
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
II. PENDIDIKAN
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Nama : Citra Aulia Firda Hasan
2. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 02 Maret 1997
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Anak Ke- dari : 2 dari 3 Bersaudara
6. Alamat : Jl. H Mansyur RT/RW 001/05 No.3
Kec. Cipondoh Kota Tangerang
7. No. Telp : 082122210844
8. Alamat e-mail : [email protected]
1. Tahun 2002-2003 : TK Himatul Mujahiddin
2. Tahun 2003-2009 : MI Jami’atul Gulami
3. Tahun 2009-2012 : MTsN 8 Jakarta Barat
4. Tahun 2012-2015 : SMAN 5 Tangerang Selatan
5. Tahun 2015-2019 : S1 Akuntansi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
1. Ayah : Hasanudin Ziansyah
2. Tempat, Tanggal Lahir : 30 November 1966
3. Pekerjaan : PNS
4. Ibu : Ida Farida
5. Tempat, Tanggal Lahir : 22 April 1973
6. Pekerjaan : PNS
9. Alamat : Jl. H Mansyur RT/RW 001/05 No.3
Kec. Cipondoh Kota Tangerang
vii
THE EFFECT OF AWARENESS OF PAYING TAXES, TAXPAYER
KNOWLEDGE, TAXPAYER UNDERSTANDING AND TAX SANCTIONS ON
INDIVIDUAL TAXPAYER COMPLIANCE FOR ONLINE BUSINESSES IN
WILAYAH DKI JAKARTA
ABSTRACT
The objective of this research was to test awareness of paying taxes,
knowledge of taxpayers, understanding taxpayers and paying taxes on taxpayer
obligations. This study uses primary data, conducted by distributing questionnaires
to online businesses in Wilayah Dki Jakarta which are the object of this research.
The sampling used in this research is convenience sampling method. The number
of online businesses that are sampled in this study are 102 online businesses. The
analytical method used to test the hypothesis are multiple regression analysis using
the IBM SPSS Statistics 24 application.
The results showed that awareness of paying taxes has positive significant
effect on tax payer compliance, taxpayer knowledge has not positive significant
effect on tax payer compliance, understanding taxpayers doesn’t significant affect
on taxpayer compliance, tax sanctions has positive significant effect on tax payer
compliance and simultaneously, awareness of paying taxes, taxpayer knowledge,
taxpayer understanding and tax sanctions affect taxpayer compliance.
Keywords: Awareness Of Paying Taxes, Taxpayer Knowledge, Taxpayer
Understanding, Tax Sanctions, Taxpayer Compliance, Multiple
Regression Analysis.
viii
PENGARUH KESADARAN MEMBAYAR PAJAK, PENGETAHUAN
WAJIB PAJAK, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK DAN SANKSI PAJAK
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI BAGI
PELAKU USAHA ONLINE DI WILAYAH DKI JAKARTA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kesadaran membayar pajak,
pengetahuan wajib pajak, pemahaman wajib pajak dan sanksi pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu dengan
menyebarkan kuesioner kepada pelaku usaha online Di Wilayah Dki Jakarta yang
menjadi objek penelitian. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penlitian ini
yaitu metode convenience sampling. Jumlah pelaku usaha online yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah 102 pelaku usaha online. Metode analisis yang
digunakan untuk menguji hipotesis adalah multiple regression analysis dengan
menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 24.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran membayar pajak
berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak, pengetahuan wajib pajak tidak
berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak, pemahaman wajib pajak tidak
berpengaruh signifikan terhadap wajib pajak, sanksi pajak berpengaruh positif
terhadap kepatuhan wajib pajak dan secara simultan kesadaran membayar pajak,
pengetahuan wajib pajak, pemahaman wajib pajak dan sanksi pajak berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak.
Kata Kunci : Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan Wajib Pajak,
Pemahaman Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Kepatuhan Wajib Pajak,
Multiple Regression Analysis.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan Wajib Pajak,
Pemahaman Wajib Pajak dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi Bagi Pelaku Usaha Online di Wilayah DKI Jakarta”.
Shalawat dan Salam marilah kita curahkan kepada jujungan kita Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kami dari kegelapan sampai zaman yang terang-
menderang ini sehingga kami dapat menikmati hidup dengan tentram, damai, dan
beliau senantiasa menjadi sosok teladan bagi semua umat Islam.
Skripsi ini adalah tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat, guna
meraih gelar Sarjana Akuntansi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Penulis sangat menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam
proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, Alhamdulillah penulis sangat
bersyukur atas kekuatan yang telah Allah SWT berikan sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
2. Kedua orang tua yang telah menjadi penyemangat terbaik dalam hidup
serta telah memberikan dukungan yang tiada henti-hentinya baik berupa
doa maupun kasih sayang berlimpah kepada penulis.
3. Saudara penulis yaitu: a Dika dan Raffi yang telah menghibur saya dikala
jenuh dalam menyusun skripsi.
x
4. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP
selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5. Ibu Yessi Fitri, S.E., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Fitri Damayanti, S.E., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus
selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya
yang sangat berharga untuk membimbing penulis selama menyusun
skrispi hingga skripsi ini selesai. Terima kasih atas segala masukan serta
nasihat yang telah ibu berikan kepada penulis guna meningkatkan
motivasi dalam penyelesaian skripsi.
7. Ibu Nur Wachidah Yulianti S.E., M.S.Ak selaku Dosen Pembimbing
Akademik penulis yang telah membimbing penulis selama menimba
ilmu ilmu di jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidyatullah Jakarta. 8. Seluruh staf pengajar dan karyawan UIN Syarif Hidyatullah Jakarta yang
telah memberikan bantuan kepada penulis.
9. Sahabat tercinta di kampus Dina, Meyta, Hanifa, Farda, Rida dan Hana
yang selalu bersama-sama untuk menyelesaikan tugas ini, memberikan
bantuan, do’a, dukungan, dan telah meluangkan waktu dengan
mendengarkan curahan hati penulis dengan segala kesulitan dalam
mengerjakan skripsi maupun dalam dalam hal asmara. Khususnya untuk
Dina yang telah membimbing penulis soal perakuntansian dengan sangat
sabar dan ikhlas dari semester awal hingga semester akhir. Terimakasih
juga untuk Rida yang telah menemani penulis dalam mengerjakan
skripsi. Terima kasih banyak!
10. Sahabat SMP Safira, Euis, Tasya, Hesvi, Erin dan Irma. Serta sahabat
SMA Puti, Nanda, Oca, Delina, Alika, dan Lisca serta yang tidak dapat
saya sebutkan namanya satu-persatu yang telah menghibur dan support
xi
penulis agar tetap dapat berjuang menyelesaikan skripsi ini dan juga
sebagai wadah keluh dan kesah penulis.
11. Sahabat penulis dari kegiatan KKN Panji, Lili dan Fadel yang telah
memberikan banyak dukungan kepada penulis. Khususnya untuk Panji
Rama Satria yang selalu mendengarkan keluh kesah penulis serta telah
menemani hari-hari penulis dalam mengerjakan skripsi dan tak lupa
support yang diberikan agar penulis tidak pantang menyerah dalam
menyusun skripsi ini.
12. Teman-teman dari KKN MAHAKARYA 156 yang telah memberikan
pengalaman hidup selama satu bulan bersama baik dikeadaan susah maupun
senang dan mengajari arti menghargai perbedaan.
13. Seluruh teman-teman Akuntansi 2015 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
terkhusus nya kelas Akuntansi B yang sudah bersama dari segala keadaan
suka dan duka sejak awal bangku perkuliahan hingga saat ini, semoga kita
semua selalu diberikan kesehatan dan kesuksesan dalam segala hal.
14. Teruntuk Nabila Destaza Aghnasyifa yang telah berbaik hati meluangkan
waktu untuk membantu saya dalam mengolah data.
15. Seluruh pelaku usaha online yang bersedia menjadi sampel penelitian ini,
menyambut penulis dengan baik dan ramah serta bersedia meluangkan
waktunya untuk mengisi kuesioner demi penelitian penulis.
16. Semua pihak yang terlibat yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Tangerang, Agustus 2019
Citra Aulia Firda Hasan
xii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 9
C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 10
D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 11
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 14
A. Tinjauan Literatur....................................................................................... 14
1. Theory Planned Behaviour ..................................................................... 14
2. Kesadaran Membayar Pajak ................................................................... 20
3. Pengetahuan Wajib pajak ....................................................................... 22
4. Pemahaman Wajib Pajak ........................................................................ 24
5. Sanksi Pajak ........................................................................................... 24
6. Kepatuhan Wajib Pajak .......................................................................... 30
B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................... 33
C. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 43
D. Pengembangan Hipotesis ........................................................................... 44
xiii
1. Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak
Pelaku Usaha Online. ............................................................................. 44
2. Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku
Usaha Online. ......................................................................................... 46
3. Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku
Usaha Online. ......................................................................................... 47
4. Pengaruh Sanksi Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku Usaha
Online. .................................................................................................... 48
5. Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan Wajib Pajak,
Pemahaman Wajib Pajak dan Sanksi Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak
Pelaku Usaha Online. ............................................................................. 49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 51
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 51
B. Teknik Penentuan Sampel .......................................................................... 51
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 52
D. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 54
E. Metode Analisis Data ................................................................................. 58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 66
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 66
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................................... 69
1. Statistik Deskriptif .................................................................................. 69
2. Hasil Uji Kualitas Data ........................................................................... 70
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 74
C. Hasil Uji Hipotesis ..................................................................................... 77
D. Pembahasan ................................................................................................ 81
xiv
1. Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak
Pelaku Usaha Online. .............................................................................. 81
2. Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku
Usaha Online. .......................................................................................... 82
3. Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku
Usaha Online. .......................................................................................... 84
4. Pengaruh Sanksi Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku Usaha
Online. ..................................................................................................... 85
5. Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan Wajib Pajak,
Pemahaman Wajib Pajak dan Sanksi Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak
Pelaku Usaha Online. .............................................................................. 86
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 88
A. Simpulan .................................................................................................... 88
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 89
C. Saran ........................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 91
LAMPIRAN ......................................................................................................... 94
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu .......................................................... 33
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian............................................................ 57
Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian ......................................................................... 66
Tabel 4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 67
Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Umur .............................. 68
Tabel 4.4 Hasil Uji Deskrpisi Responden Berdasarkan Lokasi ............................ 68
Tabel 4.5 Descriptive Statistic .............................................................................. 69
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kesadaran Membayar Pajak .................... 71
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Wajib Pajak ........................ 71
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Pemahaman Wajib Pajak ......................... 72
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Sanksi Pajak ............................................ 72
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak ......................... 73
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabelitas .......................................................................... 73
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirmov ...................................... 74
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................. 75
Tabel 4.14 Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................................ 76
Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik F ............................................................................. 77
Tabel 4.16 Hasil Uji Adjusted R2 ......................................................................... 78
Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik t .............................................................................. 79
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran .............................................................. 44
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penerimaan Pajak adalah sumber pendapatan utama bagi Negara
Indonesia untuk memakmurkan dan mensejahterakan rakyat. Dimana
pengeluaran rutin pemerintah dibiayai oleh pajak. Pajak ditempatkan pada
posisi teratas sebagai sumber utama dalam meningkatkan kas negara. Sehingga
pemerintah menargetkan penerimaan pajak agar meningkat setiap tahunnya.
Tidaklah suatu hal yang mudah untuk mencapai target tersebut, oleh karenanya
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memiliki tugas yang sangat besar untuk
berusaha meningkatkan penerimaan pajak tersebut. Sering kita lihat berita di
media elektronik maupun cetak, bahwa target penerimaan negara melalui sektor
pajak masih belum tercapai juga. Salah satu faktor penyebab
ketidaktercapaiannya dikarenakan masih rendahnya tingkat kepatuhan wajib
pajak dalam membayar pajak. Oleh karena itu, pemerintah meningkatkan
kepatuhan wajib pajak dengan berupa program-program baru pada setiap
tahunnya, baik programnya melalui kebijakan ataupun melalui sanksi terhadap
wajib pajak yang tidak patuh dalam melakukan kewajibannya. Salah satu
program pemerintah dalam upaya pemerintahan untuk meningkatkan
penerimaan pajak melalui kebijakan adalah merancang penegasan pajak atas
transaksi elektronik (e-commerce).
2
Sejak munculnya revolusi teknologi dan komunikasi, telah munculnya
pertumbuhan paradigma baru dalam perdagangan yaitu perdagangan elektronik
yang biasa disebut e-commerce. E-commerce (elektronik commerce)
merupakan proses penjualan dan pembelian barang maupun jasa serta informasi
yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer
(elektronik). Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet. Perbedaan
antara e-commerce dan konvensional adalah berada pada wadah atau perangkat
dan media yang digunakannya selebihnya tidak berbeda diantara keduanya.
Berbeda dengan perdagangan konvensional, e-commerce memerlukan banyak
fasilitas pendukung, seperti fasilitas e-banking, jasa pengiriman barang,
software maupun hardware.
Perdagangan e-commerce di Indonesia telah memasuki tahapan baru.
Kemajuan teknologi khususnya dalam bidang perdagangan e-commerce
berkembang sangat cepat tidak seperti perkiraannya. Menjalankan usaha
melalui internet dipercaya akan lebih mudah dan membutuhkan biaya yang
lebih sedikit dibandingan melakukan usaha secara konvensional. Karena
perkembangan inilah yang membuat bisnis e-commerce ramai berbondong-
bondong dilakukan oleh masyarakat Indonesia, mulai dari menjual barang
maupun menjual jasa.
Ramainya isu pemungutan pajak atas pelaku usaha online atau
perdagangan elektronik pada 6 (enam) tahun belakangan ini membuat para
pelaku usaha menjadi heboh. Asalnya, para pedagang konvensional banyak
yang beralih ke perdagangan elektronik ini dikarenakan proses perdagangannya
3
yang lebih praktis, efektif dan juga efesien bagi para pelaku usaha dan tidak
juga memerlukan biaya-biaya lainnya seperti biaya sewa ataupun tanpa
membayar pajak. Penarikan pajak atas transaksi e-commerce bertujuan untuk
menerapkan keadilan bagi semua Wajib Pajak, baik konvensional maupun e-
commerce. Akhirnya pemerintah menegaskan adanya pemungutan pajak
perdagangan elektronik ini dengan menetapkannya pada tanggal 1 April 2019.
Ketentuan pengenaan pajak ini pun telah terbit, yakni Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 210/PMK.010/2018 tentang perlakuan perpajakan atas
transaksi perdagangan melalui sistem elektronik (e-commerce).
(http://pajak.go.id/ )
Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan menyatakan,
bahwa faktanya banyak para pelaku bisnis online atau e-commerce yang
memiliki penghasilan di atas Rp 4,8 miliar per tahun tidak patuh
membayar pajak, baik berupa Pajak Penghasilan (PPh) maupun Pajak
Pertambahan Nilai (PPN). Penyebabnya karena sistem pelaporan pajak di
Indonesia menggunakan self assessment.
Banyak yang tidak lapor Surat Pemberitahuan (SPT), tidak bayar pajak
meski omzetnya sudah lebih dari Rp 4,8 miliar setahun. Transaksi
bisnis online mencapai Rp 80 triliun sampai Rp 100 triliun per tahun. Nilainya
diprediksi terus meningkat akibat tren pergeseran gaya hidup berbelanja
masyarakat Indonesia dari konvensional ke e-commerce. Tetapi jumlahnya
belum ada didata BPS.
4
Penyebab pelaku usaha online yang tidak patuh dalam menunaikan
kewajiban membayar pajaknya karena sistem pelaporan saat ini adalah self
assessment, yaitu dimana sistem pemungutan pajak yang memberikan
kepercayaan kepada Wajib Pajak (WP) untuk menghitung, membayar, dan
melaporkan sendiri jumlah pajak yang seharusnya terutang berdasarkan
peraturan perundang-undangan perpajakan. Sistem self
assesment mengakibatkan banyaknya wajib pajak yang tidak melaporkan pajak
terutangnya. Penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan, pemahaman, tidak
adanya kesadaran sebagai wajib pajak dan kurangnya ketegasan dalam sanksi
pajak.
Oleh karena itu, Ditjen Pajak menyiapkan aturan skema atau mekanisme
pemungutan pajak e-commerce yang dapat menjangkau seluruh pelaku
usaha online. Pemerintah juga akan mengatur mekanisme pungutan PPh dan
PPN untuk omzet bisnis online yang di bawah Rp 4,8 miliar per tahun, sebagai
wajib pajak non Pengusaha Kena Pajak (PKP) yaitu agar terjadinya kesetaraan,
equal treatment antara yang konvensional dengan yang elektrik (e-commerce)
dan yang dari dalam maupun luar negeri harus diperlakukan setara.
(https://www.liputan6.com/)
Tetapi sangat disayangkan, Kementrian Keuangan secara resmi telah
membatalkan Peraturan Mentri Keuangan Nomor 210/PMK.010/2018 pada
bulan Maret 2019. Alasan Perlakuan Perpajakan atas Transaksi Perdagangan e-
commerce dibatalkan adalah karena masih kurangnya sosialisasi. Seharusnya,
pengenaan pajak atas transaksi perdagangan e-commerce ini perlu dibahas
5
secara mendalam dan komprehensif dengan berbagai stakeholders dan
khususnya bagi para pelaku usaha yang terkait.
Pemerintah memang perlu mengoptimalkan penerimaan negara dari
sektor perpajakan, yaitu salah satunya dengan cara memungut pajak atas
transaksi perdagangan e-commerce yang kebetulan selama ini belum diatur
secara perinci. Tetapi, bendahara negara salah tanggap akan perlakuan pajak
atas transaksi perdagangan e-commerce yang dikatakan sebagai suatu bentuk
pungutan pajak baru. Padahal, peraturan pajak tersebut merupakan hal untuk
memperjelas urusan registrasi perdagangan e-commerce. Akhirnya, statement
di atas memicu banyak kesalahpahaman dari berbagai pihak yang
mengakibatkan pemerintah harus mengambil keputusan yaitu mencabut
kembali Peraturan Mentri Keuangan Nomor 210/PMK.010/2018. Dengan
demikian, aturan terkait pajak e-commerce akan kembali kepada aturan yang
terdahulu.(https://www.cnbcindonesia.com/)
Pada zaman sekarang ini, kebutuhan primer maupun sekunder yang
diperlukan semakin banyak dan berat. Sehingga sangat berat untuk
memenuhinya apabila hanya terpaku pada satu penghasilan saja terlebih lagi
harus dipotong untuk membayar pajak. Oleh karenanya banyak wajib pajak
yang beralih mencari pekerjaan sampingan dengan membuka usaha. Untuk bisa
fokus pada dua pekerjaan, biasanya wajib pajak lebih memilih untuk membuka
usaha melalui sistem elektronik atau e-commerce. Karena e-commerce lebih
efektif dan efesien, serta tidak membuang waktu dan juga tidak membutuhkan
banyak biaya-biaya lainnya. Selain pekerja tetap, banyak mahasiswa atau para
6
pengusaha muda yang lebih memfokuskan dirinya untuk membuka usaha online
karena banyaknya peluang yang terlihat jika membuka usaha online pada zaman
sekarang ini yang semuanya serta instan. Permasalahannya, apakah para pelaku
usaha online sudah memiliki kesadaran, mengetahui, serta mememahami
pengetahuan tentang perpajakan maupun mengetahui apa saja sanksi yang akan
dikenakan jika tidak menjadi wajib pajak yang patuh.
Mutia (2014) menyatakan bahwa kepatuhan biasanya berkisar pada
istilah singkat sampai dimana wajib pajak mematuhi undang-undang
perpajakan. Agar suatu sistem perpajakan efektif, mayoritas wajib pajak harus
patuh terhadapnya. Kepatuhan wajib pajak merupakan faktor utama yang
mempengaruhi penerimaan pajak, dimana kepatuhan wajib pajak dalam hal ini
dinilai dengan ketaatan dalam mematuhi kewajiban perpajakan dari segi formal
dan material. Wajib pajak dikatakan patuh apabila wajib pajak tersebut dapat
memenuhi dan melaksanakan kewajiban perpajakan. Kewajiban perpajakan
harus dilaksanakan karena merupakan suatu tanggung jawab yang harus
dipenuhi oleh semua wajib pajak. Kepatuhan wajib pajak mempunyai hubungan
dengan penerimaan pajak karena apabila kepatuhan dari wajib pajak meningkat
maka secara tidak langsung juga akan memperbesar penerimaan negara dari
sektor pajak.
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan wajib pajak berlaku
tidak patuh dalam melaporkan kewajiban perpajakannya, yaitu: Kurangnya
pemahaman wajib pajak terhadap peraturan perpajakan, pengetahuan
perpajakan yang memadai merupakan salah satu syarat yang harus dimiliki oleh
7
wajib pajak. Masyarakat yang tidak mengetahui pajak tentu tidak akan tahu apa
kewajibannya sebagai wajib pajak. Ketika tingkat pengetahuan dan pemahaman
akan peraturan pajak meningkat, hal ini akan mendorong wajib pajak untuk
melakukan kewajiban membayar pajak. Kemungkinan selanjutnya adalah
kurangnya kesadaran membayar pajak. Hal ini menjadi penting dikarenakan
dalam hal melaporkan dan membayar kewajiban perpajakan di Indonesia
dengan self assessment system. Penerapan self assessment system, dimana wajib
pajak diberi kepercayaan untuk mendaftar, menghitung, memperhitungkan,
membayar dan melaporkan kewajiban perpajakannya menjadikan kesadaran
wajib pajak sebagai kunci keberhasilan pemungutan pajak juga kunci sebagai
wajib pajak yang patuh. Selain itu, tindakan pemberian sanksi juga akan
mendorong wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakan sehingga akan
dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak. (Lovihan, 2014)
Seperti yang sudah diuraikan diatas, terdapat beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam menilai kepatuhan wajib pajak, yaitu: kesadaran wajib
pajak, pengetahuan, dan pemahaman perpajakannya. Pengetahuan dan
pemahaman perpajakan dan sanksi-sanksi yang dikenakan sangatlah penting,
baik pelaku usaha online yang pendapatannya sudah besar maupun pelaku
usaha online pemula, karena kita harus mengetahui bahwa membayar pajak
adalah suatu kewajiban untuk membantu negara sebagai penerimaan negara
yang akan digunakan untuk kegiatan negara maupun untuk fasilitas umum.
Pengetahuan tersebut juga sangatlah penting untuk menghadapi apabila
sewaktu-waktu perpajakan atas transaksi perdagangan e-commerce
8
diberlakukan kembali agar pelaku usaha online tidak kaget dalam
menghadapinya.
Menurut Savitri dan Musvialdy (2016), penerapan sanksi pajak juga akan
memiliki pengaruh pada wajib pajak dalam memenuhi kewajiban yang
dikenakan administratif. Pengenaan sanksi administrasi akan membebani wajib
pajak meski jumlahnya tidak terlalu banyak. Karena itu, wajib pajak harus
berusaha memenuhi kewajiban pajaknya agar terhindar dari pengenaan sanksi
administratif berupa bunga, denda, dan penalti yang meningkat
Selain pengetahuan wajib pajak, pemahaman wajib pajak, dan sanksi
perpajakan, kesadaran wajib pajak juga diperlukan karena kesadaran wajib
pajak sangat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Kesadaran
wajib pajak dapat dilihat dari kesungguhan dan keinginan wajib pajak untuk
memenuhinya. Masyarakat Indonesia harus sadar bahwa keberadaan pajak ini
sangat diperlukan untuk pembiayaan negara, selain itu masyarakat juga harus
sadar bahwa dengan membayar pajak juga adalah sebagai wujud cinta kita
kepada negara dan menjunjung tinggi UUD 1945. Setiap orang memiliki
pandangan dan karakter yang berbeda yang nantinya akan menghasilkan sikap
yang berbeda juga dalam menyikapi sesuatu. Jika wajib pajak memiliki
kesadaran yang rendah terhadap kewajibannya maka berpengaruh pada tingkat
kepatuhan wajib pajak tersebut. Begitu sebaliknya, jika wajib pajak memiliki
tingkat kesadaran yang tinggi maka tingkat kepatuhan wajib pajak tersebut juga
tinggi.
9
Kepatuhan wajib pajak tidak hanya dibentuk oleh pertimbangan ekonomi
dan tingkat keparahan sanksi tetapi juga norma pribadi wajib pajak atau
kesadaran diri wajib pajak itu sendiri. Namun, jika hanya mengetahui peraturan
perpajakannya saja maka tidak akan membantu meningkatkan kepatuhan. Oleh
karena itu, wajib pajak dapat memahami bagaimana norma-norma ini terbentuk,
faktor-faktor tersebutlah yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak.
(Jimenez dan Iyer, 2016)
Penelitian ini merupakan replika dari penelitian yang dilakukan oleh
Noviyanti, Effendi, dan Yunita (2016) yang berbeda dari penelitian sebelumnya
adalah objek peneliti sebelumnya yaitu wajib pajak orang pribadi di KPP
Pratama Ilir Barat Palembang sedangkan objek peneliti sekarang yaitu wajib
pajak orang pribadi pelaku usaha online di Indonesia. Selain itu peneliti
sebelumnya menambahkan variabel yaitu kualitas pelayanan dan ketegasan
sanksi perpajakan sebagai variabel independen.
Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang telah diuraikan dalam
latar belakang penelitian, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian
ini berjudul “Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan Wajib
Pajak, Pemahaman Wajib Pajak dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi Bagi Pelaku Usaha Online di Wilayah Dki
Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka identifikasi masalah yang
hendak diteliti dalam penelitian ini adalah
10
1. Masih banyaknya wajib pajak orang pribadi (pelaku usaha online) yang
tidak patuh dalam membayar pajak.
2. Masih banyaknya wajib pajak orang pribadi (pelaku usaha online) yang
tidak memiliki kesadaran dalam melakukan kewajibannya kepada negara,
dan banyak yang berpersepsi bahwa pajak tidaklah penting sehingga masih
kurangnya kesadaran dalam membayar pajak.
3. Kurangnya pengetahuan tentang pajak, sebagian besar pelaku usaha online
adalah orang awam yang kurang mengerti pajak sehingga memicu para
pelaku usaha malas dalam membayar pajak.
4. Kurangnya pemahaman tentang pajak, sehingga memicu para pelaku usaha
malas dalam membayar pajak dan menimbulkan ketidakpatuhan.
5. Kurangnya pengetahuan sanksi-sanksi yang dikenakan apabila tidak patuh
dalam membayar pajak maupun keterlambatan dalam menyetor dan lain
sebagainya.
6. Kurangnya sosialisasi tentang kemudahan informasi pajak sehingga masih
banyak yang menganggap bahwa membayar pajak itu sulit dan ribet yang
berakibat wajib pajak tidak patuh dalam membayar pajak.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka pembatasan masalah yang
hendak diteliti dalam penelitian ini adalah
1. Melakukan penelitian tentang Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan
Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak, Sanksi Pajak dan pengaruhnya
11
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Bagi Pelaku Usaha Online
di Wilayah Dki Jakarta.
2. Sampel penelitian ini adalah pelaku usaha online Wajib Pajak Orang Pribadi
di Wilayah Dki Jakarta.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembahasan di atas, maka rumusan
masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
1. Apakah kesadaran dalam membayar pajak berpengaruh terhadap kepatuhan
wajib pajak?
2. Apakah pengetahuan wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak?
3. Apakah pemahaman wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak?
4. Apakah sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak?
5. Apakah kesadaran dalam membayar pajak, pengetahuan wajib pajak,
pemahaman wajib pajak dan sanksi pajak berpengaruh secara simultan
terhadap kepatuhan wajib pajak?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang, pembahasan, dan rumusan masalah di atas,
maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah kesadaran dalam membayar pajak dapat
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak.
12
2. Untuk menganalisis para pelaku usaha online berapakah tingkat
pemahaman tentang perpajakan.
3. Untuk menganalisis para pelaku usaha online berapakah tingkat
pengetahuan tentang perpajakan.
4. Untuk mengetahui apakah sanksi pajak dapat mempengaruhi kepatuhan
wajib pajak.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas maka manfaat
penelitian ini adalah:
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi peniliti
tentang perpajakan, semoga kelak ilmunya dapat bermanfaat jika peniliti
ingin mengikuti jejak untuk membuka usaha online.
2. Bagi Masyarakat (pembaca)
Untuk mensosialisasikan kepada masyarakat awam ataupun pembaca
bahwa pentingnya kesadaran, pengetahuan, pemahaman perpajakan dan
sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak yang nantinya menjadi
penolong pendapatan negara. Penelitian ini juga dapat meningkatkan
pengetahuan para pelaku usaha online.
3. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian penelitian
selanjutnya mengenai pengenaan pajak pelaku usaha online.
4. Bagi Praktisi
13
Dari hasil penelitian ini dapat dilihat analisis tingkat pengetahuan
pelaku usaha online, maka pemerintah juga dapat melihat tingkat
keberhasilannya dalam mensosialisasikan perlakuan perpajakan ini.
Diharapkan agar pemerintah meningkatkan kinerjanya dalam upaya
mensosialisasikan perihal perpajakan.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Theory Planned Behaviour
Theory of Reasoned Action (TRA), teori ini telah dikembangkan lebih
lanjut oleh Ajzen (1985) dalam Ramdhani (2011) menjadi Theory of
Planned Behavior (TPB) yang ditujukan untuk memprediksi perilaku
individu secara lebih spesifik.
Manusia biasanya berperilaku dengan cara yang masuk akal, mereka
mempertimbangkan perilakunya berdasarkan informasi yang tersedia baik
secara implisit maupun eksplisit juga dipertimbangkan akibat dari tindakan
mereka. Perilaku didasarkan oleh faktor kehendak yang melibatkan
pertimbangan-pertimbangan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu
perilaku dimana dalam prosesnya ada berbagai pertimbangan tersebut yang
nantinya akan membentuk intensi untuk melakukan suatu perilaku.
Theory of Planned Behavior didasarkan pada asumsi-asumsi yang
menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang rasional dan
menggunakan informasi-informasi yang mungkin baginya dipergunakan
secara sistematis. Orang memikirkan implikasi dari tindakan mereka
sebelum mereka memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan
perilaku-perilaku tertentu.
15
Prinsip dalam teori ini adalah prinsip kesesuaian (principle of
compatibility) yang menjelaskan sikap dan perilaku yang dibagi dengan
empat elemen yaitu aksi, target, konteks dan waktu, dan hubungan antara
sikap dan perilaku akan maksimal jika setiap elemennya berfungsi secara
maksimal. Maka, perilaku terdiri dari:
a. Aksi atau perilaku yang dilakukan
b. Performa target atau obyek
c. Konteks
d. Waktu spesifik
Teori ini secara jelas menggambarkan hubungan antara keyakinan (beliefs),
sikap (attitude), kehendak atau intensi (intention), dan perilaku (behavior).
a. Komponen Theory of Planned Behavior
Beberapa komponen dalam teori ini berdasarkan skema diatas yaitu:
1) Behavioral belief adalah yang memengaruhi attitude toward
behavior. Behavioral belief yaitu hal-hal yang diyakini individu
mengenai sebuah perilaku dari segi positif dan negatif atau
kecenderungan untuk bereaksi secara afektif terhadap suatu
perilaku. Sedangkan attitude toward behavior yaitu sikap individu
terhadap suatu perilaku diperoleh dari keyakinan terhadap
konsekuensi yang ditimbulkan oleh perilaku tersebut.
2) Normative belief adalah yang memengaruhi subjective norms.
Normative belief yaitu norma yang dibentuk orang-orang disekitar
individu yang akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan.
16
Sedangkan subjective norms didefinisikan sebagai adanya persepsi
individu terhadap tekanan sosial yang ada untuk menunjukkan atau
tidak suatu perilaku. Subjective norms ini identik dengan belief dari
seseorang tentang reaksi atau pendapat orang lain atau kelompok
lain tentang apakah individu perlu, harus, atau tidak boleh
melakukan suatu perilaku, dan memotivasi individu untuk
mengikuti pendapat orang lain tersebut (Michener, Delamater, &
Myers, 2004 dalam Ramdhani, 2011)
3) Control belief adalah pengalaman pribadi, atau orang disekitar akan
mempengaruhi pengambilan keputusan individu. Control belief
adalah yang memengaruhi perceived behavior control. Perceived
behavioral control adalah keyakinan bahwa individu pernah
melaksanakan atau tidak pernah melaksanakan perilaku tertentu.
Percieved behavior control juga diartikan persepsi individu
mengenai kontrol yang dimiliki individu tersebut sehubungan
dengan tingkah laku tertentu (Ismail dan Zain: 2008 dalam
Ramdhani, 2011)
Ketiga komponen ini dipengaruhi oleh beberapa variabel seperti
faktor personal berupa sikap umum, kepribadian, nilai hidup, emosi,
kecerdasan; faktor sosial berupa usia, jenis kelamin, etnis, pendidikan,
penghasilan, dan agama, faktor infirmasi seperti pengalaman,
pengetahuan, dan ekspos media. Maka, ketiga komponen ini pula akan
memengaruhi kehendak individu dalam berperilaku nantinya.
17
Untuk lebih memahami mengenai pengukuran sikap, Behavioral
belief, Normative belief dan Subjective belief terlebih dahulu diulas
konsep atau faktor pembentuknya di dalam Theory of Planned Behavior.
1) Attitude towards the behavior (sikap)
Ajzen (2005) dalam Ramdhani (2011) mengemukakan
bahwa sikap terhadap perilaku ini ditentukan oleh keyakinan
mengenai konsekuensi dari suatu perilaku atau secara singkat
disebut keyakinan-keyakinan perilaku (behavioral beliefs).
Keyakinan berkaitan dengan penilaian subjektif individu terhadap
dunia sekitarnya, pemahaman individu mengenai diri dan
lingkungannya, dilakukan dengan cara menghubungkan antara
perilaku tertentu dengan berbagai manfaat atau kerugian yang
mungkin diperoleh apabila individu melakukan atau tidak
melakukannya. Keyakinan ini dapat memperkuat sikap terhadap
perilaku itu apabila berdasarkan evaluasi yang dilakukan individu,
diperoleh data bahwa perilaku itu dapat memberikan keun-tungan
baginya.
2) Subjective Norm (Norma Subjektif)
Norma subjektif adalah persepsi individu terhadap harapan
dari orang-orang yang berpengaruh dalam kehidupannya
(significant others) mengenai dilakukan atau tidak dilakukannya
perilaku tertentu. Persepsi ini sifatnya subjektif sehingga dimensi ini
disebut norma subjektif. Sebagaimana sikap terhadap perilaku,
18
norma subjektif juga dipengaruhi oleh keyakinan. Bedanya adalah
apabila sikap terhadap perilaku merupakan fungsi dari keyakinan
individu terhadap perilaku yang akan dilakukan (behavioral belief)
maka norma subjektif adalah fungsi dari keyakinan individu yang
diperoleh atas pandangan orang-orang lain terhadap objek sikap
yang berhubungan dengan individu (normative belief).
Dalam kehidupan sehari-hari hubungan yang dijalin setiap
individu dapat dikategorikan ke dalam hubungan yang bersifat
vertikal dan horizontal. Hubungan vertikal adalah hubungan antara
atasan– bawahan; guru–murid; profesor–mahasiswa, atau orang
tua–anak. Hubungan horizontal terjadi antara individu dengan
teman-teman atau orang lain yang bersifat setara. Pola hubungan ini
dapat menjadi sumber perbedaan persepsi. Pada hubungan yang
bersifat vertikal, harapan dapat dipersepsikan sebagai tuntutan
(injunctive) sehingga pembentukan norma subjektif akan diwarnai
oleh adanya motivasi untuk patuh terhadap tuntutan untuk
melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Sebaliknya, pada
hubungan yang bersifat horizontal harapan terbentuk secara
deskriptif sehingga konsekuensinya adalah keinginan untuk meniru
atau mengikuti (identifikasi) perilaku orang lain di sekitarnya.
3) Perceived behavioral control (Persepsi kontrol perilaku)
19
Persepsi kontrol perilaku atau dapat disebut dengan kontrol
perilaku adalah persepsi individu mengenai mudah atau sulitnya
mewujudkan suatu perilaku tertentu.
Persepsi kontrol perilaku ditentukan oleh keyakinan individu
mengenai ketersediaan sumberdaya berupa peralatan,
kompatibelitas, kompetensi, dan kesempatan (control belief
strength) yang mendukung atau menghambat perilaku yang akan
diprediksi dan besarnya peran sumber daya tersebut (power of
control factor) dalam mewujudkan perilaku tersebut. Semakin kuat
keyakinan terhadap tersedianya sumberdaya dan kesempatan yang
dimiliki individu berkaitan dengan perilaku tertentu dan semakin
besar peranan sumberdaya tersebut maka semakin kuat persepsi
kontrol individu terhadap perilaku tersebut.
Individu yang memiliki persepsi kontrol yang tinggi akan
terus terdorong dan berusaha semaksimal mungkin untuk berhasil
karena ia yakin dengan sumberdaya dan kesempatan yang ada,
kesulitan yang dihadapinya akan dapat diatasi. Misalnya jika ada
dua orang yang sama-sama ingin belajar menggunakan komputer,
walaupun keduanya mencoba dan berlatih, individu yang
mempunyai kontrol perilaku tinggi tahu mengenai tindakan yang
perlu diambilnya pada saat mengalami kesulitan. Ia tahu mengenai
beberapa hal yang perlu dipersiapkan, kepada siapa ia meminta
bantuan apabila mengalami kesulitan sehingga individu ini akan
20
terus berusaha lebih keras. Itulah sebabnya kontrol perilaku ini
dengan intensi sangat erat hubungannya dengan dilakukan atau tidak
dilakukannya sebuah perilaku. (Ajzen, 2005 dalam Ramdhani,
2011).
2. Kesadaran Membayar Pajak
Kesadaran wajib pajak merupakan kerelaan yang muncul dari
dalam diri wajib pajak untuk membayar kewajiban perpajakannya secara
ikhlas tanpa adanya paksaan meskipun wajib pajak tidak dapat menikmati
secara langsung atas pajak yang dibayarkannya. Oleh karenanya perlu
ditumbuhkan kesadaran dari diri wajib pajak akan fungsi pajak sebagai
pembiayaan negara. (Arifin, 2015)
Kesadaran merupakan unsur dalam manusia untuk memahami
realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi tehadap realitas.
Terdapat tiga bentuk kesadaran utama terkait pembayaran pajak.
1. Kesadaran bahwa pajak merupakan bentuk partisipasi dalam
menunjang pembangunan Negara dengan menyadari hal ini, Wajib
pajak mau membayar pajak karena merasa tidak dirugikan dari
pemungutan pajak yang dilakukan. Kita harus menyadari bahwa pajak
digunakan untuk pembangunan negara guna meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
2. Kesadaran bahwa penundaan pembayaran pajak dan pengurangan
beban pajak sangat merugikan negara, dan juga akan berdampak pada
21
pengurangan sumber daya finansial yang dapat mengakibatkan
terhambatnya pembangunan Negara.
3. Kesadaran bahwa pajak ditetapkan berdasarkan Undang-Undang dan
dapat dipaksakan. Maka, wajib pajak akan membayar karena
pembayaran didasari memiliki landasan hukum yang kuat dan
merupakan kewajiban yang mutlak bagi setiap warga negara. (Nurlela,
2014)
Menurut Andreas dan Savitri (2015) ada 4 (empat) indikator yang
akan meningkatkan kesadaran wajib pajak:
1. Membangun persepsi positif tentang kewajiban pajak
2. Belajar tentang karakter wajib pajak
3. Meningkatkan pengetahuan wajib pajak tentang peraturan perpajakan
sesuai Undang-Undang perpajakan
4. Sosialisasi pajak secara berkala
Kesadaran yang tinggi itu sendiri muncul tidak lain berasal dari
adanya motivasi dari diri sendiri atau Wajib Pajak itu sendiri. Apabila wajib
pajak memiliki motivasi yang tinggi maka kesadaran wajib pajak juga tinggi
dalam membayar pajak, dan berpengaruh juga pada kepatuhan untuk
membayar pajak pun akan tinggi dan pendapatan negara dari pajak akan
meningkat. (Lovihan, 2014)
Kesadaran membayar pajak juga dapat diartikan sebagai suatu
bentuk sikap atau moral yang memberikan sebuah kontribusi kepada negara
untuk menunjang pembangunan negara dan berusaha untuk mentaati semua
22
peraturan yang telah ditetapkan oleh negara. Selain itu, wajib pajak juga
harus menyadari bahwa pajak ditetapkan dengan Undang-Undang
Perpajakan dan hal itu dapat dipaksakan bagi Wajib Pajak atau bersifat
memaksa. Semakin meningkatnya pengetahuan perpajakan masyarakat
melalui pendidikan perpajakan baik formal maupun non formal makan akan
berdampak positif terhadap kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak.
Karakteristik wajib pajak yang dicerminkan oleh kondisi budaya, sosial, dan
ekonomi yang nantinya akan membentuk perilaku wajib pajak dan akan
tergambarkannya tingkat kesadaran mereka dalam membayar pajak.
Kesadaran Wajib pajak akan terbangun apabila masyarakat telah
mengetahui, memahami dan telah melaksanakan peraturan perpajakan. Jika
peraturan pajak masih secara terbatas dikenal, kemudian, kesadaran wajib
pajak masih rendah. Rendahnya kesadaran wajib pajak diduga disebabkan
oleh rendahnya pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan.
4. Pengetahuan Wajib pajak
Pengetahuan perpajakan adalah suatu sikap wajib pajak yang
didapat dari pembelajaran maupun pelatihan. Baik melalui pendidikan
formal dan non formal diupayakan dapat meningkatkan pengetahuan wajib
pajak, karena pengetahuan perpajakan merupakan hal paling mendasar yang
harus dimiliki oleh wajib pajak. Semakin banyak pengetahuan perpajakan
yang di dapat, akan menimbulkan bertambahnya tingkat kesadaran wajib
pajak yang mengakibatkan wajib pajak akan membayar pajaknya dengan
tepat waktu tanpa adanya paksaan. (Ummah, 2015)
23
Pengetahuan perpajakan adalah kemampuan atau seorang wajib
pajak dalam mengetahui peraturan perpajakan baik itu soal tarif pajak
berdasarkan undang-undang yang akan mereka bayar maupun manfaat
pajak yang akan berguna bagi kehidupan mereka. Dengan adanya
pengetahuan perpajakan tersebut akan membantu kepatuhan wajib pajak
dalam membayar pajak, sehingga tingkat kepatuhan akan meningkat.
(Parera, 2017)
Menurut Budhiartama dan Jati (2016) Pengetahuan perpajakan
adalah Seseorang yang memiliki pendidikan pajak akan mempunyai
pengetahuan tentang perpajakan, baik itu soal tarif pajak yang akan mereka
bayar, maupun manfaat pajak yang akan berguna bagi kehidupan mereka.
Dengan adanya pengetahuan perpajakan tersebut akan membantu
kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak sehingga tingkat kepatuhan
akan meningkat.
Pengetahuan perpajakan tidak hanya berisi tentang kewajiban
wajib pajak, namun juga didalamnya terdapat penjelasan tentang
pentingnya pajak bagi kehidupan berbangsa dan bernegara agar
menimbulkan kesadaran diri dalam diri wajib pajak. Pengetahuan
perpajakan juga berfungsi untuk meningkatkan rasa tanggung jawab kita
kepada suatu kewajiban kita untuk mematuhi peraturan yaitu dengan patuh
membayar pajak.
24
5. Pemahaman Wajib Pajak
Pemahaman Wajib Pajak terhadap pemahaman peraturan
perpajakan adalah cara wajib pajak dalam memahami peraturan perpajakan
yang telah ada. Pemahaman peraturan perpajakan menjadi tolak ukur bagi
wajib pajak dalam menyelesaikan kewajiban perpajakannya.
Pemahaman pajak juga dapat diartikan sebagai suatu proses
perbuatan, atau cara yang dilakukan oleh wajib pajak untuk mengetahui,
mengerti, dan memahami akan informasi perpajakan. Pemahaman wajib
pajak sangat mempengaruhi wajib pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan wajib pajak
terhadap ketentuan peraturan Perundang-Undangan Perpajakan
menyebabkan wajib pajak merasa tidak memiliki kewajiban untuk
membayar pajak.
Peraturan perpajakan yang terus mengalami perubahan
mengharuskan wajib pajak mengupgrade tingkat pemahaman peraturan
perpajakan agar tidak keliru dalam menyelesaikan kewajiban perpajakan.
Wajib Pajak yang tidak memahami peraturan perpajakan cenderung akan
menjadi Wajib Pajak yang tidak patuh, karena semakin paham Wajib Pajak
terhadap peraturan perpajakan maka semakin paham pula Wajib Pajak
terhadap sanksi yang akan diterima.
6. Sanksi Pajak
Menurut Arifin (2015), Sanksi Perpajakan merupakan jaminan bahwa
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (norma perpajakan)
25
akan dituruti/ditaati/dipatuhi. Dengan kata lain sanksi perpajakan
merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar norma
perpajakan. Indikator dalam variabel ini adalah sebagai berikut:
a. Sanksi administrasi adalah pembayaran kerugian kepada negara,
khususnya yang berupa denda, bunga dan kenaikan.
b. Sanksi pidana adalah siksaan atau penderitaan dan merupakan suatu alat
terakhir atau benteng hukum yang digunakan fiskus agar norma
perpajakan dipatuhi.
Sedangkan, menurut Mardiasmo (2018:62-66) sanksi perpajakan
merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/ditaati/dipatuhi. Dengan kata
lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah (preventif) agar Wajib
Pajak tidak melanggar norma perpajakan.
Dalam undang-undang perpajakan dikenal dua macam sanksi, yaitu
sanksi administrasi dan sanksi pidana. Ancaman terhadap pelanggaran suatu
norma perpajakan ada yang diancam dengan sanksi administrasi saja, ada
yang diancam dengan sanksi pidana saja, dan ada pula yang diancam dengan
sanksi administrasi dan sanksi pidana.
Perbedaan sanksi administrasi dan sanksi pidana adalah:
1) Sanksi Administrasi
Merupakan pembayaran kerugian kepada negara, khususnya yang
berupa bunga dan kenaikan.
2) Sanksi Pidana
26
Merupakan siksaan atau penderitaan. Merupakan suatu alat terakhir
atau berteng hukum yang digunakan fiskus agar norma perpajakan
dipatuhi.
Menurut ketentuan dalam undang-undang perpajakan ada 3 macam
sanksi administrasi, yaitu berupa denda, bunga, dan kenaikan.
1) Sanksi Pidana
Ketentuan Sanksi Pidana
Menurut ketentuan dalam undang-undang perpajakan ada 3
macam sanksi pidana, yaitu denda pidana, kurungan, dan penjara.
a) Denda Pidana
Berbeda dengan sanksi berupa denda administrasi yang
hanya diancam/dikenakan kepada Wajib Pajak yang melanggar
ketentuan peraturan perpajakan, sanksi berupa denda pidana selain
dikenakan kepada Wajib Pajak ada juga yang diancamkan kepada
pejabat pajak atau kepada pihak ketiga yang melanggar norma.
Denda pidana dikenakan kepada tindak pidana yang bersifat
pelanggaran maupun bersifat kejahatan.
b) Pidana Kurungan
Pidana kurungan hanya diancamkan kepada tindak pidana
yang bersifat pelanggaran dapat ditujukan kepada wajib pajak dan
pihak ketiga. Karena pidana kurungan diancamkan kepada si
pelanggar norma itu, ketentuannya sama dengan yang diancamkan
dengan denda pidana, maka masalahnya hanya ketentuan mengenai
27
denda pidana sekian itu diganti dengan pidana kurungan selama-
lamanya sekian.
c) Pidana Penjara
Pidana penjara seperti halnya pidana kurungan merupakan
hukuman perampasan kemerdekaan. Pidana penjara diancamkan
terhadap kejahatan. Ancaman pidana penjara tidak ada yang
ditujukan kepada pihak ketiga, adanya kepada pejabat dan kepada
Wajib Pajak.
2) Sanksi Administrasi
a) Bunga 2% per bulan
No. Masalah Cara Membayar/Menagih
1. Pembetulan sendiri SPT (SPT
Tahunan atau SPT Masa)
tetapi belum diperiksa.
SSP/STP
2.
Dari penelitian rutin:
a. PPh Pasal 25 tidak/kurang
dibayar
b. PPh Pasal 21, 22, 23, dan
26 serta PPN yang
terlambat dibayar.
c. SKPKB, STP, SKPKBT
tidak/kurang dibayar atau
terlambat dibayar.
d. SPT salah tulis/salah
hitung
SSP/STP
3.
Dilakukan pemeriksaan, pajak
kurang dibayar (maksimum 24
bulan)
SSP/STP
4. Pajak diangsur/ditunda:
SKPKB, SKKPP, STP SSP/STP
5. SPT Tahunan PPh ditunda,
Pajak kurang dibayar SSP/STP
Bersambung ke halaman selanjutnya
28
Catatan:
(1) Sanksi administrasi berupa bunga dapat dibagi menjadi
bunga pembayaran, bunga penagihan, dan bunga ketetapan.
(2) Bunga Penagihan adalah bunga karena pembayaran pajak
yang ditagih dengan surat tagihan berupa STP, SKPKB,
SKPKBT tidak dilakukan dalam batas waktu pembayaran.
Bunga Penagihan umumnya ditagih dengan STP (lihat pasal
19 (1) KUP)
(3) Bunga ketetapan adalah bunga yang dimasukkan dalam
surat ketetapan pajak tambahan pokok pajak. Bunga
ketetapan dikenakan maksimum 24 bulan. Bunga ketetapan
umumnya ditagih dengan SKPKB (lihat pasal 13 (2) KUP).
b) Denda Administrasi
No. Masalah Cara Membayar/Menagih
1.
Tidak/terlambat
memasukkan/menyampaikan
SPT
STP ditambah Rp100.000
atau Rp500.000 atau
Rp1.000.000
2.
Pembetulan sendiri, SPT
tahunan atau SPT masa tetapi
belum disidik
SSP ditambah 150%
3.
Khusus PPN:
a. Tidak melaporkan usaha
b. Tidak membuat/mengisi
faktur
c. Melanggar larangan
membuat faktur (PKP
yang tidak dikukuhkan)
SSP/SPKPB (ditambah
2% denda dari dasar
pengenaan)
4. Khusus PBB: STP+denda 2%
(maksimum 24 bulan).
Bersambung ke halaman selanjutnya
29
a. STP, SKPKB tidak/kurang
dibayar atau terlambat
dibayar
b. Dilakukan pemeriksaan,
pajak kurang dinayar
SKPKB+denda
administrasi dari selisih
pajak yang terutang.
c) Kenaikan 50% dan 100%
No. Masalah Cara Menagih
1.
Dikeluarkan SKPKB dengan
penghitungan secara jabatan:
a. Tidak memasukkan SPT:
1) SPT tahunan (PPh 29)
2) SPT tahunan (PPh 21, 23, 26
dan PPN)
b. Tidak menyelenggarakan
pembukuan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 28 KUP
c. Tidak memperlihatkan
buku/dokumen, tidak memberi
keterangan, tidak memberi
bantuan guna kelancaran
pemeriksaan, sebagaimana
dimaksud pasal 29
d. Pengajuan keberatan
ditolak/ditambah
e. Pengajuan ditolak/ditambah
SKPKB ditambah kenaikan 50%
SKPKB ditambah kenaikan100%
SKPKB
50% PPh pasal 29
100% PPh pasal 21, 23, 26 dan
PPN
SKPKB
50% PPH pasal 29
100% PPh pasal 21, 23, 26 dan
PPN
SKPKB ditambah kenaikan 50%
SKPKB ditambah kenaikan100%
2.
Dikeluarkan SKPKBT karena
ditemukan data baru, data semula
yang belum terungkap setelah
dikeluarkan SKPKB
SKPKBT 100%
3.
Khusus PPN:
Dikeluarkan SKPKB karena
pemeriksaan, dimana PKP tidak
seharusnya mengompensasi selisih
lebih, menghitung tarif 0% diberi
restitusi pajak.
SKPKB 100%
30
7. Kepatuhan Wajib Pajak
Kepatuhan Wajib Pajak secara terminologi artinya, taat, patuh, dan
disiplin terhadap perintah atau aturan yang telah ditetapkan, dapat dikatakan
wajib pajak patuh jika wajib pajak tersebut taat, atau disiplin dalam
memenuhi serta melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai dengan
Undang-Undang Perpajakan yang berlaku. (Faizin et. al, 2016)
Keberhasilan penerimaan pajak dapat dilihat dari tingkat kepatuhan
pembayaran pajak oleh wajib pajak. Semakin tinggi tingkat kepatuhan
pajak, makan semakin tinggi pula tingkat keberhasilan penerimaan pajak,
dan akan mengakibatkan semakin tinggi keberhasilan perpajakan.
Menurut Lovihan (2014) bahwa pengertian wajib pajak patuh bisa
disimpulkan menjadi dua, yaitu:
a. Kepatuhan formal adalah suatu keadaan di mana wajib pajak
memenuhi kewajiban secara formal sesuai dengan ketentuan dalam
Undang-Undang Perpajakan.
b. Kepatuhan material adalah suatu keadaan di mana wajib pajak
memenuhi semua ketentuan material perpajakan, yakni sesuai dengan
isi Undang-Undang Perpajakan. Kepatuhan material dapat juga
meliputi kepatuhan formal.
Penerimaan utama pendapatan negara yaitu berasal dari
pemungutan pajak, oleh karenanya kepatuhan sangat penting untuk
meningkatkan ekonomi Negara Indonesia. Kita sebagai masyarakat
Indonesia harus memiliki kesadaran serta tanggung jawab dalam ketetapan
31
yang telah diberikan oleh negara demi Indonesia yang lebih maju lagi.
Semakin banyak wajib pajak yang dapat memenuhi hak dan kewajiban
perpajakannya, maka wajib pajak dapat dikatakan patuh terhadap peraturan
perpajakan.
Sesuai pasal 17 C KUP Jis KMK Nomor 544/KMK.04/2000
Direktorat Jenderal Pajak tealah mengeluarkan kriteria Wajib Pajak Patuh.
Wajib Pajak Patuh adalah Wajib Pajak yang ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Pajak sebagai Wajib Pajak yang memenuhi kriteria tertentu yang
dapat diberikan pengembalian pendahuluan atas kelebihan pembayaran
pajak. Kriteria Wajib Pajak Patuh tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak baik
Pajak Tahunan maupun Pajak Masa.
b. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali
telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda pembayaran
pajak. Mengacu pada ketentuan yang mengatur tentang angsuran dan
penundaan pembayaran pajak, tidak semua jenis pajak yang terutang
dapat diangsur. Pajak yang dapat diangsur pembayarannya adalah: pajak
yang masih harus diabayar dalam Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan,
Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan
Banding yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar tambah.
Tidak termasuk tunggakan pajak sehubungan dengan SPT yang
diterbitkan untuk 2 (dua) masa pajak berakhir.
32
c. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindakan pidana
dibidang perpajakan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir
yang mengakibatkan kerugian Negara. (Lovihan, 2014)
33
B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya
teori yang akan digunakan dalam mengkaji penelitian yang sedang dilakukan. Dalam penelitian terdahulu, penulis tidak
menemukan penelitian dengan judul yang sama dengan penelitian penulis. Akan tetapi, penulis memasukan beberapa penelitian
sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa
beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
Tabel 2.1
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
(Tahun) Judul Peneliti
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Siska Noviyanti, Rizal
Effendi, dan Christina
Yunita (2015)
Pengaruh Kesadaran
Wajib Pajak,
Pengetahuan dan
Pemahaman Peraturan
Perpajakan, Kualitas
Pelayanan dan
Ketegasan Sanksi
Perpajakan Terhadap
Variabel
Kesadaran Wajib
Pajak,
Pengetahuan dan
Pemahaman
Peraturan
Perpajakan serta
Kepatuhan WPOP
Objek penelitian
dan lokasi
penelitian,
responden dan
variabel kualitas
pelayanan dan
ketegasan sanksi
perpajakan.
Hasil Penelitian ini menunjukan semua variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen. Kesimpulannya adalah
Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan dan
Pemahaman Peraturan Perpajakan, Kualitas
Pelayanan, dan ketegasan Sanksi Perpajakan
memiliki pengaruh secara parsial dan simultan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Bersambung ke halaman selanjutnya
34
Tabel Lanjutan 2.1
No. Peneliti
(Tahun) Judul Peneliti
Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Kepatuhan Wpop (Studi
Kasus Kpp Pratama Ilir
Barat Palembang)
2. Nur Ghailina As’ari
dan Teguh Erawati
(2018)
Pengaruh Pemahaman
Peraturan Perpajakan,
Kualitas Pelayanan,
Kesadaran Wajib Pajak
dan Sanksi Pajak
Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Orang
Pribadi
Variabel
Kesadaran
Wajib Pajak,
Pemahaman
Peraturan
Perpajakan,
sanksi
perpajakan, dan
Kepatuhan
WPOP
Objek
penelitian dan
lokasi
penelitian,
responden dan
variabel
kualitas
pelayanan.
Berdasarkan hasil olah data tersebut dapat
disimpulkan:
a. pemahaman peraturan perpajakan dan sanksi
pajak berpengaruh positif secara signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
b. Kualitas pelayanan dan kesadaran wajib pajak
tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak orang pribadi.
c. Pemahaman peraturan perpajakan, kualitas
pelayanan, kesadaran wajib pajak, dan sanksi
pajak berpengaruh signifikan secara silmultan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
3. Siska Lovihan (2014) Pengaruh Kesadaran
Membayar Pajak,
Variabel
kesadaran wajib
pajak,
pengetahuan
dan
Objek
penelitian dan
lokasi
penelitian,
responden dan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis
data yang telah dilakukan dapat disimpulkan
Bersambung ke halaman selanjutnya
35
Tabel Lanjutan 2.1
No. Peneliti
(Tahun) Judul Peneliti
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Pengetahuan dan
Pemahaman Peraturan
Perpajakan, dan Kualitas
Layanan Terhadap
Kemauan Membayar
Pajak Wajib Orang Pribadi
di Kota Tomohon
pemahaman
peraturan
perpajakan.
variabel
kualitas
layanan,
kemauan
membayar
pajak.
bahwa:
1. Kesadaran membayar pajak (X1) berpengaruh
secara signifikan terhadap kemauan membayar
pajak wajib pajak orang pribadi di Kota
Tomohon.
2. Pengetahuan dan pemahaman peraturan
perpajakan (X2) berpengaruh secara signifikan
terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak
orang pribadi di Kota Tomohon.
3. Kualitas layanan (X3) berpengaruh tetapi tidak
secara signifikan terhadap kemauan membayar
pajak wajib pajak orang pribadi di Kota
Tomohon.
4. Yayuk Ngesti Rahayu,
Margono Setiawan,
Eka Afnan Troena dan
Sudjatno (2017)
Peran Kesadaran dan
Pemahaman Peraturan
Pajak terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak
Variabel
kesadaran
Wajib Pajak,
Pemahaman
perpajakan, dan
kepatuhan
wajib pajak
Objek
penelitian dan
lokasi
penelitian, dan
responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan
pemahaman tentang peraturan perpajakan dan
kesadaran wajib pajak secara simultan berkontribusi
kepatuhan wajib pajak. Hasil lain adalah bahwa, secara
tidak langsung, pengetahuan dan pemahaman tentang
peraturan pajak di masyarakat melalui kesadaran wajib
Bersambung ke halaman selanjutnya
36
Tabel Lanjutan 2.1
No. Peneliti
(Tahun) Judul Peneliti
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
pajak tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepatuhan pajak.
5. Ketut Evi Susilawati
dan Ketut Budiartha
(2013)
Pengaruh Kesadaran Wajib
Pajak, Pengetahuan Pajak,
Sanksi Perpajakan dan
Akuntabilitas Pelayanan Publik
pada Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor
Variabel kesadaran
wajib pajak,
pengetahuan
peraturan
perpajakan, sanksi
perpajakan dan
kepatuhan wajib
pajak
Objek penelitian
dan lokasi
penelitian,
responden, dan
akuntabilitas
pelayanan publik.
Berdasarkan hasil analisis maka dapat
diketahui bahwa kesadaran wajib pajak,
pengetahuan pajak, sanksi perpajakan dan
akuntabilitas pelayanan publik berpengaruh
positif pada kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak kendaraan bermotor pada
Kantor Bersama SAMSAT Kota Singaraja.
6. Henny Yulsiati
(2015)
Analisis Pengaruh Sikap,
Kesadaran Wajib Pajak,
Pengetahuan Perpajakan dan
Pemahaman Peraturan
Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak dalam
Membayar Pajak Bumi dan
Variabel kesadaran
wajib pajak,
pengetahuan
peraturan
perpajakan, dan
kepatuhan wajib
pajak
Objek penelitian
dan lokasi
penelitian,
responden dan
variabel pengaruh
sikap.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara
parsial sikap wajib pajak berpengaruh secara
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak
dalam membayar pajak bumi dan bangunan,
kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak dalam membayar pajak bumi dan
bangunan, pengetahuan perpajakan tidak
berpengaruh
Bersambung ke halaman selanjutnya
37
Tabel Lanjutan 2.1
No. No. Peneliti
(Tahun)
Judul Peneliti Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Bangunan di Kecamatan
Kemuning Kota Palembang
secara signifikan perpajakan terhadap
kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak
bumi dan bangunan, dan secara simultan
sikap wajib pajak, kesadaran wajib pajak, dan
pengetahuan perpajakan tidak berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak bumi dan bangunan.
7. Rizki Indrawan
dan Bani
Binekas (2018)
Pemahaman Pajak dan
Pengetahuan Pajak terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak UKM
Variabel
pemahaman pajak,
pengetahuan pajak
dan kepatuhan
wajib pajak.
Objek penelitian,
lokasi penelitian,
dan responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapt
pengaruh positif variabel pemahaman dan
pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib
pajak UKM di Kota Cimahi
8. Nuraini Erfa
Ruky, Wirmie
Eka Putra dan
Fitrini Mansur
(2018)
Pengaruh Pemahaman Peraturan
Perpajakan, Kesadaran Wajib
Pajak, Akuntabilitas Pelayanan
Publik dan Kewajiban Moral
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
(Studi Empiris pada Kantor
Bersama SAMSAT Kota Jambi)
Variabel
Pemahaman
Peraturan
Perpajakan,
Kesadaran Wajib
Pajak, dan
Kepatuhan Wajib
Pajak
Objek penelitian,
lokasi penelitian,
responden, variabel
akuntabilitas
pelayanan publik,
dan variabel
Kewajiban Moral.
Hasil pengujian hipotesis sebagai berikut.
Secara simultan dan parsial, pemahaman
peraturan perpajakan, kesadaran wajib pajak,
akuntabilitas pelayanan publik dan kewajiban
moral terhadap kepatuhan wajib pajak
Bersambung ke halaman selanjutnya
38
Tabel Lanjutan 2.1
No. Peneliti
(Tahun) Judul Peneliti
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
9. Mahfud,
Muhammad
Afan dan Sukriy
Abdullah (2017)
Pengaruh Pemahaman Peraturan
Perpajakan, Kesadaran
Membayar Pajak dan Kualitas
Pelayanan Perpajakan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Badan
(Studi Empiris pada Koperasi di
Kota Banda Aceh)
Variabel
Pemahaman
Peraturan
Perpajakan,
Kesadaran Wajib
Pajak, dan
Kepatuhan Wajib
Pajak
Objek penelitian,
lokasi penelitian,
responden dan
variabel kualitas
pelayanan
perpajakan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemahaman peraturan perpajakan,
kesadaran membayar pajak, dan kualitas
pelayanan perpajakan secara simultan
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak badan. Secara parsial, pemahaman
peraturan perpajakan dan kesadaran
membayar pajak berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak, sedangkan kualitas
pelayanan pajak tidak berpengaruh.
10. Mochammad
Rizza Faizin,
Kertahadi dan
Ika Ruhana
(2016)
Pengaruh Sosialisasi,
Pemahaman, dan Kesadaran
Prosedur Perpajakan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak (Studi
pada Wajib Pajak Orang Pribadi
Pajak Bumi Bangunan Perdesaan
dan Perkotaan di Desa Mojoranu
Kabupaten Bojonegoro)
Variabel
Pemahaman,
Kesadaran dan
Kepatuhan Wajib
Pajak.
Objek penelitian,
lokasi penelitian,
responden dan
variabel pengaruh
sosialisasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Sosialisasi, Pemahaman, dan Kesadaran
Wajib Pajak, berpengaruh signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak secara
simultan. Namun, secara parsial variabel
sosialisasi dan kesadaran berpengaruh
signifikan, sedangkan variabel pemahaman
berpengaruh tidak signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak.
Bersambung ke halaman selanjutnya
39
Tabel Lanjutan 2.1
No. Peneliti
(Tahun) Judul Peneliti
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
11. Andrea Meylita
Widyasti Parera
dan Teguh
Erawati (2017)
Pengaruh Kesadaran Wajib
Pajak, Sanksi Perpajakan,
Pengetahuan Perpajakan, dan
Pelayanan Fiskus terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Bumi
dan Bangunan
Variabel
Kesadaran wajib
pajak,
Pengetahuan
perpajakan, sanksi
perpajakan dan
Kepatuhan wajib
pajak
Objek penelitian,
lokasi penelitian,
responden, dan
variabel pelayanan
fiskus.
Hasil penelitian ini menunjukkan:
1. Kesadaran wajib pajak tentang perpajakan
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak bumi dan bangunan.
2. Pengetahuan perpajakan berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak
bumi dan bangunan.
3. Pelayanan fiskus berpengaruh signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak bumi dan
bangunan.
12. Muslikhatul
Ummah (2015)
Pengaruh Kesadaran Wajib
Pajak, Sanksi Pajak,
Pengetahuan Perpajakan dan
Pelayanan Fiskus terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor di
Kabupaten Semarang
Variabel
kesadaran,
pengetahuan
perpajakan, sanksi
perpajakan dan
kepatuhan wajib
pajak.
Objek penelitian,
lokasi penelitian,
responden, dan
variabel pelayanan
fiskus.
Hasil penelitian ini diharapkan kantor
SAMSAT Kabupaten Semarang dapat
meningkatkan kinerjanya sehingga dapat
meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak.
Bersambung ke halaman selanjutnya
40
Tabel Lanjutan 2.1
No. Peneliti
(Tahun) Judul Peneliti
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
13. Wulandari
Agustiningsih
(2016)
Pengaruh Penerapan E-
Filing, Tingkat
Pemahaman Perpajakan
dan Kesadaran Wajib
Pajak terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak
di Kpp Pratama
Yogyakarta
Variabel
Pemahaman
Perpajakan,
Kesadaran Wajib
Pajak dan
Kepatuhan Wajib
Pajak
Objek penelitian,
lokasi penelitian,
responden, dan
variabel penerapan
e-filling
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa:
1. Wajib pajak dengan nilai koefisien determinasi 0,454.
2. Tingkat pemahaman perpajakan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan
koefisien determinasi 0,444.
3. Kesadaran wajib pajak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan
nilai koefisien determinasi 0,621.
Penerapan e-filing, tingkat pemahaman perpajakan dan
kesadaran wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak dengan Nilai F hitung
lebih besar dari F tabel yaitu 59.820>3,94.
14. Syamsul
Bahri Arifin
(2015)
Pengaruh Kesadaran
Wajib Pajak dan Sanksi
Perpajakan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak
di Kpp Pratama Medan
Belawan
Variabel
Kesadaran Wajib
Pajak, sanksi
perpajakan dan
Kepatuhan Wajib
Pajak
Objek penelitian,
lokasi penelitian,
dan responden.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
kesadaran wajib pajak dan sanksi perpajakan berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak, baik secara
parsial maupun secra bersama-sama (simultan).
Bersambung ke halaman selanjutnya
41
Tabel Lanjutan 2.1
No. Peneliti
(Tahun) Judul Peneliti
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
15. Dewi Kusuma
Wardani dan
Moh. Rifqi Asis
(2017)
Pengaruh
Pengetahuan Wajib
Pajak, Kesadaran
Wajib Pajak, dan
Program SAMSAT
Corner terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak Kendaraan
Bermotor
Variabel
Pengetahuan
Wajib Pajak,
Kesadaran Wajib
Pajak dan
Kepatuhan Wajib
Pajak
Objek penelitian,
lokasi penelitian,
responden, dan
variabel program
SAMSAT Corner.
Hasil dari penelitian ini adalah:
1. Pengetahuan Wajib Pajak tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor.
2. Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh positif terhadap
kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.
3. Program SAMSAT Corner berpengaruh positif
terhadap kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.
4. Pengetahuan Wajib Pajak, kesadaran Wajib Pajak, dan
dan program SAMSAT Corner berpengaruh secara
simultan terhadap kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor.
16. I Gede Prayuda
Budhiartama dan
I Ketut Jati
(2016)
Pengaruh Sikap,
Kesadaran Wajib
Pajak Dan
Pengetahuan
Perpajakan pada
Kepatuhan
Membayar
Variabel
Kesadaran Wajib
Pajak,
Pengetahuan
Perpajakan dan
Kepatuhan.
Objek penelitian,
lokasi penelitian,
responden, dan
variabel Pengaruh
sikap.
Berdasarkan hasil perhitungan regresi linier berganda
menunjukkan bahwa persepsi wajib pajak tentang sikap,
kesadaran wajib pajak dan pengetahuan wajib pajak
berpengaruh positif dan signifikan pada kepatuhan wajib
pajak melakukan
Bersambung ke halaman selanjutnya
42
Tabel Lanjutan 2.1
No. Peneliti
(Tahun) Judul Peneliti
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Pajak Bumi dan
Bangunan
pembayaran pajak pada Dinas Pendapatan Kota
Denpasar.
17. Istika Herliana
Ulfa dan Juli
Ratnawati (2015)
Pengaruh Kesadaran,
Pengetahuan Pajak
dan Sikap Wajib
Pajak terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak Pekerjaan
Bebas di Kpp
Pratama Semarang
Timur
Variabel
Kesadaran,
Pengetahuan
Pajak dan
Kepatuhan Wajib
Pajak.
Objek penelitian,
lokasi penelitian,
responden, dan
variabel Sikap
Pajak.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran
wajib pajak tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak. Pengetahuan wajib
pajak berpengaruh secara signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak. Sikap wajib pajak berpengaruh
secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
Sumber: dioleh dari berbagai referensi
43
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1.
Penerimaan Pajak adalah sumber pendapatan
utama bagi Negara Indonesia untuk memakmurkan
dan mensejahterakan rakyat. Dimana pengeluaran
rutin pemerintah dibiayai oleh pajak. Pajak
ditempatkan pada posisi teratas sebagai sumber
utama dalam meningkatkan kas negara. Sehingga
pemerintah menargetkan penerimaan pajak agar
meningkat setiap tahunnya, oleh karenanya
pemerintah menegaskan agar patuh dalam
membayar pajak.
GAP
Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan Wajib Pajak, Pemahaman Wajib
Pajak dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Bagi Pelaku
Usaha Online di Wilayah Dki Jakarta
Basis Teori : Theory Planned Behaviour
Kesadaran
Membayar Pajak (X1)
Pemahaman
Wajib Pajak
(X3)
Pemahaman
Wajib Pajak,
Pengetahuan
Wajib Pajak
dan Sanksi
Pajak
Terhadap
Kepatuhan
Wajib Pajak
Orang Pribadi
Bagi Pelaku
Usaha Online
di Indonesia
Kepatuhan
Wajib Pajak
Pelaku Usaha
Online (Y)
Tetapi pada kenyataannya saat ini masih banyak
masyarakat Indonesia terutama Wajib Pajak yang
tidak memiliki pengetahuan tentang pajak dan
tidak memahami pentingnya membayar pajak,
serta tidak memiliki kesadaran dalam
melaksanakan kewajibannya sebagai wajib pajak
yang patuh.
Pengetahuan
Wajib Pajak
(X2)
Sanksi Pajak
(X4)
Bersambung ke halaman selanjutnya
44
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
D. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak
Pelaku Usaha Online.
Semakin tinggi kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya maka akan semakin tinggi pula tingkat kepatuhan wajib
pajak. Oleh karena itu DJP harus senantiasa meningkatkan kesadaran wajib
pajak dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya wajib
pajak tentang perpajakan melalui sosialisasi atau penyuluhan, seminar dan
berupa himbauan-himbauan tentang pentingnya membayar pajak untuk
kesinambungan pembangunan, selain itu dari sisi pemerintah pun harus
dapat menujukkan kepada masyarakat bahwa pajak yang dibayarkan oleh
wajib pajak benar-benar dapat dirasakan manfaatnya langsung oleh
masyarakat. Apabila hal tersebut dilaksanakan oleh pemerintah, yaitu
meningkatkan pengetahuan perpajakan di masyarakat. Maka, kesadaran
wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya untuk memberikan
Metode : Multiple Regression Analysis
Hasil yang diharapkan
Kesimpulan, Keterbatasan, dan Saran
45
kontribusi dana guna menyinambungkan pembangunan negara dapat
meningkat.
Kesadaran wajib pajak akan tecipta apabila masyarakat telah
mengetahui, memahami dan telah melaksanakan peraturan perpajakan.
Secara dominan, rendahnya kesadaran wajib pajak diduga disebabkan oleh
rendahnya pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan.
Terlebih lagi, masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki kesadaran
akan hal itu. Oleh sebabnya, secara otomatis kesadaran wajib pajak juga
masih sangat rendah. Dari kesadaran wajib pajak ini juga yang
membuktikan patuh dan tidak patuhnya dalam membayar pajak, kesadaran
merupakan sikap yang keluar dari diri sendiri tanpa dorongan atau paksaan
orang lain. Dimana kesadaran juga sebagai tolak ukur manusia seberapa
baiknya ia bertanggung jawab.
Menurut Noviyanti, Effendi, Dan Yunita (2015), Berdasarkan
hasil uji t yang dilakukan bahwa Kesadaran Wajib Pajak terjadi koefisien
bernilai positif dan signifikan antara kesadaran wajib pajak dengan
kepatuhan wajib pajak orang pribadi, semakin tinggi tingkat kesadaran
wajib pajak untuk membayar pajak semakin tinggi pula tingkat kepatuhan
wajib pajak. Sama halnya dengan hasil penelitian Faizin et al. (2016) yang
menyimpulkan bahwa Kesadaran secara parsial berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai
berikut:
46
H1: Kesadaran Membayar Pajak berpengaruh positif pada Kepatuhan Wajib
Pajak.
2. Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak
Pelaku Usaha Online.
Pengetahuan wajib pajak tentang pajak adalah proses pengubahan
sikap dan tata laku seorang atau kelompok wajib pajak dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Pengetahuan peraturan perpajakan dalam sistem perpajakan yang baru,
wajib pajak diberikan kepercayaan untuk melaksanakan kegotong royongan
nasional melalui sistem menghitung, memperhitungkan, membayar,
melaporkan sendiri pajak yang terutang, sehingga diharapkan akan tercipta
unsur keadilan dan kebenaran mengingat bahwa wajib pajak sendirilah yang
sebenarnya mengetahui besarnya pajak yang terutang. (Lovihan, 2014)
Menurut penelitian Noviyanti et al. (2015) hasil penlitian
berdasarkan hasil uji t yang dilakukan pada variabel Pengetahuan Peraturan
Perpajakan (X2) terjadi koefisien bernilai positif dan signifikan antara
pengetahuan peraturan perpajakan dengan kepatuhan untuk membayar
maupun melapor pajak wajib pajak orang pribadi, semakin wajib pajak
memiliki pengetahuan tentang perpajakan maka akan meningkatkan
kepatuhan wajib pajak untuk membayar maupun melapor pajak.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai
berikut:
47
H2: Pengetahuan Wajib Pajak berpengaruh positif pada Kepatuhan Wajib
Pajak.
3. Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak
Pelaku Usaha Online.
Pemahaman wajib pajak terhadap peraturan perpajakan adalah
cara wajib pajak dalam memahami peraturan perpajakan yang telah ada.
Wajib pajak yang tidak memahami peraturan perpajakan secara jelas
cenderung akan menjadi wajib pajak yang tidak taat. Jelas bahwa semakin
paham wajib pajak terhadap peraturan perpajakan, maka semakin paham
pula wajib pajak terhadap sanksi yang akan diterima bila melalaikan
kewajiban perpajakan mereka. Setiap wajib pajak yang telah memahami
peraturan sangat baik, biasanya akan melakukan aturan perpajakan yang
sesuai dengan apa yang tercantum di dalam peraturan yang ada. Sehingga,
menjadikan wajib pajak yang patuh.
Menurut As’ari dan Erawati (2018) Pemahaman peraturan
perpajakan berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak orang pribadi. Semakin tinggi tingkat pemahaman peraturan
perpajakan maka semakin tinggi juga tingkat kepatuhan wajib pajak.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai
berikut:
H3: Pemahaman Wajib Pajak berpengaruh positif pada Kepatuhan Wajib
Pajak.
48
4. Pengaruh Sanksi Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku Usaha
Online.
Sanksi pajak merupakan sebuah alat pencegah agar wajib pajak tidak
melakukan kesalahan atau melanggar norma perpajakan. Jadi dengan kata
lain, sanksi perpajakan itu diadakan sebagai alat agar wajib pajak tidak
melanggar norma-norma perpajakan yang telah diberlakukan dan juga
memiliki tujuan agar wajib pajak menjadi wajib pajak yang patuh.
Menurut penelitian Noviyanti et al. (2015), berdasarkan hasil uji t
yang dilakukan bahwa bahwa ketegasan sanksi perpajakan bernilai positif
dan signifikan antara Ketegasan Sanksi Perpajakan dengan kepatuhan wajib
pajak orang pribadi, semakin baik ketegasan sanksi perpajakan yang
diberikan maka semakin meningkat kepatuhan untuk membayar maupun
melaporkan pajak wajib pajak orang pribadi.
Hal ini menunjukkan bahwa Sanksi Perpajakan berpengaruh positif
terhadap kepatuhan wajib pajak. Dengan adanya ketegasan sanksi
perpajakan diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam
membayar maupun melaporkan pajak wajib pajak orang pribadi.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai
berikut:
H4: Sanksi Pajak berpengaruh positif pada Kepatuhan Wajib Pajak.
49
5. Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan Wajib Pajak,
Pemahaman Wajib Pajak dan Sanksi Pajak pada Kepatuhan Wajib
Pajak Pelaku Usaha Online.
Kesadaran membayar pajak, pengetahuan wajib pajak dan
pemahaman wajib pajak adalah beberapa faktor yang menyebabkan
ketidakpatuhan wajib pajak. Ketika kurangnya tingkat pengetahuan dan
pemahaman akan peraturan pajak meningkat, hal ini akan mendorong wajib
pajak untuk tidak melakukan kewajiban membayar pajak. Serta, kesadaran
membayar pajak juga hal yang sangat mudah dilakukan tetapi susah juga
untuk direalisasikan karena kesadaran wajib pajak ini timbulnya dari sikap
individu masing-masing. Ketiga hal tersebut menjadi penting dikarenakan
dalam hal melaporkan dan membayar kewajiban perpajakan di Indonesia
dengan self assessment system. Penerapan self assessment system, dimana
wajib pajak diberi kepercayaan untuk mendaftar, menghitung,
memperhitungkan, membayar dan melaporkan kewajiban perpajakannya
menjadikan kesadaran wajib pajak sebagai kunci terpenting untuk menjadi
wajib pajak yang patuh.
Berdasarkan penelitian Noviyanti et al. (2015) Kesadaran Wajib
Pajak, Pengetahuan dan Pemahaman Peraturan Perpajakan, Kualitas
Pelayanan, dan Ketegasan Sanksi Perpajakan mempunyai pengaruh yang
signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi. Artinya bahwa adanya kesadaran wajib pajak dalam
melaporkan maupun membayar pajak yang dikenakan, dengan sosialisasi
50
yang baik memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada wajib pajak
akan sanksi denda yang kenakan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai
berikut:
H5: Kesadaran Membayar Pajak, Pemahaman Wajib Pajak dan
Pengetahuan Wajib Pajak secara simultan berpengaruh pada
Kepatuhan Wajib Pajak.
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, pendekatan
kuantitatif yaitu, pendekatan yang datanya dikumpulkan dan diolah bersifat
statistik. Jenis penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kausalitas.
Penelitian kausalitas merupakan penelitian yang menunjukkan pengaruh antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Peneliti bertujuan untuk menganalisa
hubungan kausalitas yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel
independen (variabel bebas) yaitu: kesadaran membayar pajak, pengetahuan
wajib pajak, pemahaman wajib pajak dan sanksi pajak terhadap variabel
dependen (variabel terikat) yaitu: kepatuhan wajib pajak bagi pelaku usaha online
di Wilayah Dki Jakarta. Agar lebih mudah dalam penelitian ini maka ruang
lingkup penelitian ditujukan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi yaitu pelaku
usaha online yang tersebar di Wilayah Dki Jakarta.
B. Teknik Penentuan Sampel
1. Populasi dan Sampel
Setelah menentukan ruang lingkup penelitian, tahap selanjutnya
peneliti menentukan populasi yang akan diuji. Populasi adalah keseluruhan
kelompok orang yang minat untuk diteliti oleh peneliti. Sedangkan, sampel
adalah sub kelompok atau sesorang yang ada di dalam populasi atau
sebagian dari populasi. Setelah menarik sampel maka peneliti akan bisa
menyimpulkan secara generalisasi terhadap populasi tersebut.
52
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak
Orang Pribadi, sedangkan yang menjadi sampel adalah pelaku usaha online
yang berada di Wilayah Dki Jakarta.
2. Metode Pengambilan Sampel
Metode Pengambilan Sampel dalam penelitian ini adalah metode
convenience sampling, metode ini bisa disebut dengan metode kemudahan
dimana prosedur pemilihan respondennya diambil secara mudah
dihubunginya dan tidak menyusahkan, pengumpulan informasinya dari
anggota populasi yang dengan senang hati bersedia menjadi responden.
Tujuan dari metode ini adalah untuk mengantisipasi adanya kemungkinan
tidak didapatkannya jawaban dari populasi tersebut. Tetapi tetap saja harus
mendapatkan jumlah data sesuai yang dibutuhkan agar bisa memenuhi
kriteria pengolahan data.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner ini meliputi:
a. Data mengenai gambaran atau profil responden.
b. Data mengenai responden terhadap kesadaran membayar pajak,
pemahaman wajib pajak, pengetahuan wajib pajak dan kepatuhan wajib
pajak.
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu untuk
pengumpulan data primer. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang
dibagikan kepada responden. Kuesioner ini dibagikan kepada responden untuk
53
mengukur kesadaran membayar pajak, pemahaman wajib pajak, pengetahuan
wajib pajak dan kepatuhan wajib pajak.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui
kuesioner. Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab dan kemudian responden memilih alternatif jawaban yang sudah
disediakan sehingga responden tidak diberi kesempatan menjawab di luar
jawaban yang telah disediakan.
Metode dalam memperoleh data penelitian, ada dua cara antara lain
dilakukan melalui studi pustaka (penelitian pustaka) dan studi lapangan
(penelitian lapangan).
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Metode ini biasanya yang berkaitan dengan data-data sekunder.
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang
diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan perangkat lain yang
berkaitan dengan judul penelitian
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan,
peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada
penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah Wajib Pajak Orang
Pribadi khususnya pelaku usaha online. Peneliti memperoleh data dengan
mengirimkan kuesioner kepada pelaku usaha online (wajib pajak) secara
langsung ataupun melalui perantara. Data primer diperoleh dengan
54
menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk
mengumpulkan informasi dari Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai
responden dalam penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah skor
masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner
yang telah dibagikan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi.
D. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Kesadaran Membayar Pajak (X1)
Kesadaran Membayar Pajak adalah keadaan mengetahui atau
mengerti, sedangkan kesadaran wajib pajak dalam kewajiban
perpajakannya merupakan hal penting dalam penarikan pajak. Kesadaran
wajib pajak akan terbangun apabila masyarakat telah mengetahui,
memahami dan telah melaksanakan peraturan perpajakan. Jika peraturan
pajak masih secara terbatas dikenal, maka kesadaran wajib pajak masih
rendah. Rendahnya kesadaran wajib pajak diduga disebabkan oleh
rendahnya pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan.
Kesadaran membayar pajak adalah suatu sikap individu wajib pajak itu
sendiri, jika wajib pajak tidak memiliki rasa bertanggung jawab dan tidak
termotivasi untuk membantu pendapatan negara maka wajib pajak tersebut
cenderung menjadi wajib pajak yang tidak patuh.
2. Variabel Pengetahuan Wajib Pajak (X2)
Pengetahuan Peraturan Perpajakan adalah proses pengubahan
sikap dan tata laku seorang wajib pajak atau kelompok wajib pajak dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
55
Pengetahuan perpajakan merupakan suatu kemampuan seorang wajib pajak
dalam mengetahui peraturan perpajakan baik itu soal tarif pajak yang akan
mereka bayar, maupun manfaat pajak yang akan berguna bagi kehidupan
mereka. Pendidikan pajak adalah salah satu yang membantu meningkatkan
kepatuhan pajak, walaupun tidak memiliki latar belakang pendidikan
perpajakan wajib pajak dituntut untuk mengetahui dan memahami
pengenaan pajak. Memiliki wawasan yang baik tentang pajak akan
membuat wajib pajak tersadar bahwa sebagai wajib pajak yang patuh maka
akan membuat kontribusi yang besar bagi negara yang hasilnya akan
dinikmati bersama.
3. Variabel Pemahaman Wajib Pajak (X3)
Pemahaman Peraturan Perpajakan adalah cara wajib pajak
dalam memahami peraturan perpajakan yang telah ada. Wajib pajak yang
tidak paham akan peraturan perpajakan maka cenderung menjadi wajib
pajak yang tidak taat. Semakin wajib pajak itu memahami peraturan
perpajakan, maka semakin paham pula wajib pajak terhadap sanksi yang
akan diterima bila melalaikan kewajiban perpajakan mereka. Sehingga,
membuat wajib pajak taat pada peraturan yang telah dibuat karena merasa
akan dirugikan jika terkena sanksi dan lebih memilih untuk menjadi wajib
pajak dan patuh. Selain takut akan sanksi, wajib pajak yang paham akan
peraturan perpajakan cenderung memiliki tingkat kesadaran yang tinggi
dalam membayar pajak dan merasa tidak dirugikan bahkan memiliki rasa
56
bangga karena telah memberikan kontribusi kepada negara yang masih
sangat kerkurangan pemasukkan dari sektor perpajakan.
4. Variabel Sanksi Pajak (X4)
Sanksi pajak memiliki peran penting guna memberikan pelajaran
bagi pelanggar pajak agar tidak meremehkan peraturan perpajakan. Sanksi
diperlukan agar peraturan atau undang-undang tidak dilanggar. Sanksi pajak
merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan akan dipatuhi atau ditaati. Dengan kata lain, sanksi pajak itu
suatu peraturan yang dibentuk untuk memicu wajib pajak agar menjadi
wajib pajak yang patuh.
5. Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y)
Kepatuhan wajib pajak umumnya mengacu pada kemampuan dan
kemauan wajib pajak untuk tunduk terhadap regulasi perpajakan,
melaporkan penghasilan dengan benar serta membayar pajak secara benar
dan tepat waktu. Ditinjau dari perilaku kepatuhannya, wajib pajak tidak
dapat hanya disederhanakan menjadi wajib pajak yang patuh maupun tidak
patuh. Keduanya merupakan terdapat kecenderungan bahwa wajib pajak
lebih banyak terombang-ambing diantaranya. Hal ini merupakan sesuatu
yang sangat wajar, terutama jika mengingat bahwa keputusan untuk patuh
sifatnya dinamis dan dipengaruhi oleh situasi (lingkungan) yang dihadapi
oleh wajib pajak. Wajib pajak patuh adalah wajib pajak yang sudah
mengetahui dan memahami peraturan perpajakan serta sanksi yang akan
diterima jika melakukan pelanggaran dan sadar akan kewajibannya.
57
Variabel-variabel di bawah akan diukur dengan menggunakan skala
interval .
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Jurnal
Acuan Variabel Indikator
No. Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
Wardani
dan
Moh.Rifqi
(2017)
Kesadaran
Membayar
Pajak (X1)
1. Sadar adanya hak dan
kewajiban pajak untuk
memenuhi kewajiban
membayar pajak
1, 3 dan 4
Interval
2. Rasa percaya
masyarakat dalam
membayar pajak untuk
pembiayaan negara
ataupun daerah
6 dan 7
3. Tingkat pengetahuan
perpajakan dalam
kesadaran membayar
pajak
2
4. Mengetahui dampak
apa yang terjadi jika
tidak membayar
pajak
5, 8 dan 9
Pengetahuan
Wajib Pajak
(X2)
1. Wajib pajak mengetahui
peraturan perpajakan 5 dan 8
Interval
2. Mengetahui hak dan
kewajiban sebagai wajib
pajak
2, 3 dan 9
3. Mengetahui sanksi yang
berlaku diperpajakan 4 dan 10
4. Mengetahui informasi
perpajakan 1 dan 6
5. Wajib pajak mengetahui
tujuan dari membayar
pajak
7 dan 11
Pemahaman 1. Memahami tentang
peraturan perpajakan 4, 5 dan 6
Interval
Bersambung ke halaman selanjutnya
58
As’ari dan
Teguh
(2018)
Wajib
Pajak
(X3)
2. Paham akan sanksi yang
dikenakan bila
melanggar
7
3. Memahami prosedur
perpajakan
2 dan 3
4. Wajib pajak yang
memahami perpajakan
akan lebih mudah dalam
membayar pajak
1
Sanksi
Pajak (X4)
1. Sanksi perpajakan yang
dikenakan bagi
pelanggar aturan pajak
cukup berat.
8
Interval
2. Pengenaan sanksi pajak
yang cukup berat
merupakan salah satu
saran untuk mendidik
wajib pajak.
1 dan 4
3. Sanksi pajak harus
dikenakan kepada
pelanggarnya tanpa
toleransi.
2 dan 3
4. Pengetahuan tentang
sanksi perpajakan 7, 6 dan 5
Wardani
dan
Moh.Rifqi
(2017)
Kepatuhan
Wajib Pajak
(Y)
1. Memenuhi kewajiban
pajak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2, 4, 5 dan
6
Interval
2. Wajib Pajak tahu cara
membayar pajak 3 dan 7
3. Wajib pajak patuh akan
apa yang telah diatur 1 dan 8
E. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk
mendeskripsikan karakteristik lokasi penelitian, karakteristik responden,
dan mendeskripsikan hasil penelitian. Dalam penelitian ini statistik
59
deskriptif digunakan untuk menggambarkan skor terendah, tertinggi, dan
rata-rata, serta standar deviasi dari jawaban yang diberikan responden.
2. Uji Kualitas Data
Kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yang valid adalah alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat
digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur. Untuk mengetahui
kelayakan dan keampuhan sebuah kuesioner, maka peniliti harus
melakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan
yang ada dikuesioner yang digunakan dalam penelitiannya. Kuesioner yang
layak adalah kuesioner yang valid dan reliabel.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa baiknya
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuesioner penelitian.
Kuesioner dapat dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner
tersebut mampu mengungkap suatu yang diukur. Untuk melihat
validitas dari masing-masing item kuesioner digunakan corrected item-
total correlation. Jika r hitung > r tabel maka dapat dikatakan valid,
dimana r tabel untuk N=102 adalah 0,195.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu hasil
pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran terhadap aspek yang
sama pada alat ukur yang sama. Untuk uji reliabilitas intrumen,
60
semakin dekat koefisien keandalan dengan 1,0 maka akan semakin
baik. Secara umum, keandalan kurang dari 0,40 dianggap buruk,
keandalan dalam kisaran 0,4-0,6 sedang (cukup) dan lebih dari 0,70
adalah baik. Uji reliabilitas dilakukan dengan pengujian Alpha’s
Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Alpha’s Cronbach > 0,70.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2017:127), Uji Normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi mempunyai distribusi normal,
seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan nilai residual
mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual memiliki distribusi normal atau tidak yaitu
dengan analisis grafik dan uji statistik.
Uji normalitas bertujuan untuk mendeteksi distribusi data
dalam satu variabel yang akan digunakan dalam penelitian apakah sudah
normal atau belum. Ketika data yang ada terdistribusi normal, maka data
tersebut baik dan layak untuk membuktikan model penelitian. Uji
normalitas dilakukan dengan metode kolmogorov smirnov, rumus
metode kolmogorov smirnov sebagai berikut:
𝐾𝐷 ∶ 𝟏, 𝟑𝟔 √𝐧𝟏+𝐧𝟐
𝐧𝟏 𝐧𝟐
61
Keterangan:
KD = jumlah Kolmogorov-Smirnov yang dicari
n1 = jumlah sampel yang diperoleh
n2 = jumlah sampel yang diharapkan
Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikan >
0,05. Jika nilai signifikan yang dihasilkan <0,05 maka data tidak
berdistribusi normal, jika nilai signifikan yang dihasilkan > 0.05 maka
data berditribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi (hubungan yang kuat) antar variabel
bebas atau variabel independent. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas atau tidak terjadi gejala
multikolinieritas. Untuk menguji adanya multikolinieritas dapat dilihat
melalui nilai Variance Inflantion Factor (VIF) dan tolerance. Jika nilai
toleransi > 0,10 maka artinya tidak terjadi multikolinieritas dalam model
regresi dan sebaliknya jika nilai toleransi < 0,10 maka artinya terjadi
multikolinieritas dalam model regresi. Jika nilai VIF < 10,00 maka
artinya tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi dan
sebaliknya jika nilai toleransi > 10,00 maka artinya terjadi
multikolinieritas dalam model regresi.
62
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas adalah uji yang dilakukan dengan tujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat menggunakan uji
glejser. Dalam uji ini, apabila hasilnya sig > 0,05 maka tidak terdapat
gejala heterokedastisitas, model yang baik ialah tidak terjadi
heterokedastisitas.
4. Uji Hipotesis
a. Multiple Regression Analysis
Alat analisis regresi berganda digunakan untuk melihat
pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen.
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur kekuatan
hubungan antara variabel atau lebih dan menunjukan arah hubungan
antara variabel dependen dengan variabel independen. Untuk
mempermudah melakukan perhitungan secara sistematik, maka semua
analisis yang dilakukan dalam penelitian ini akan diolah dengan bantuan
program SPSS ver. 24.
Persamaan regresi untuk menguji hipotesis tersebut adalah
sebagai berikut:
𝑌= α + β1 X1 + β2 X2 + βз Xз + β4 X4 + e
Keterangan:
Y = Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
63
α = Konstanta
β 1 - β 4 = Koefisien Regresi
X1 = Kesadaran Membayar Pajak
X2 = Pengetahuan Wajib Pajak
Xз = Pemahaman Wajib Pajak
X4 = Sanksi Pajak
𝑒 = Eror (Variabel yang mempengaruhi). (Mutia, 2014)
1) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik f)
Menurut Ghozali (2017:22), Uji Statistik F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara keseluruhan terhadap
variabel dependen. Pengujian ini sering disebut pengujian
signifikansi keseluruhan (overall significance) terhadap garis regresi
yang ingin menguji apakah Y secara linier berhubungan dengan
semua X. Hipotesis dapat diuji dengan teknik analisis variance
(ANOVA).
Uji statistik f digunakan untuk mengetahui apakah variabel-
variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama
atau simultan terhadap variabel dependen. Uji f juga berguna untuk
mengetahui apakah model yang digunakan layak untuk
memprediksi variabel dependen (Y). Dasar pengambilan keputusan
dalam pengujian ini adalah dengan melihat nilai signifikansi F pada
output hasil regresi, jika nilai signifikansi yang didapat <0.05 artinya
64
terdapat pengaruh yang signifikan antara semua variabel independen
terhadap variabel dependen dan sebaliknya. (Mutia, 2014)
2) Koefisien Determinasi (adjusted R2)
Menurut Ghozali (2017:21), Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Uji Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
satu. Jika hasil lebih mendekati angka 0 (nol) berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
amat terbatas. Tapi jika hasil mendekati angka 1 (satu) berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
3) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t-test pada dasarnya menunjukkan seberapa
jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam
menerangkan variasi variabel terikat. Kaidah keputusan:
(1) Jika, thitung > ttabel maka H0 ditolak berarti ada hubungan
yang signifikan antara variabel bebas yaitu kesadaran
65
membayar pajak, pemahaman wajib pajak dan pengetahuan
wajib pajak dengan variabel terikat yaitu kepatuhan wajib
pajak.
(2) Jika, thitung < ttabel maka H0 diterima berarti tidak ada
hubungan yang signifikan antara variabel bebas yaitu
kesadaran membayar pajak, pemahaman wajib pajak dan
pengetahuan wajib pajak dengan variabel terikat yaitu
kepatuhan wajib pajak. Dengan tingkat kepercayaan (α)
untuk pengujian hipotesis adalah 95% atau (α)= 0,05.
(Mutia, 2014)
66
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan kepada pelaku usaha online yang menjadi
objek penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran
kuesioner secara online melalui google form. Waktu penelitian dimulai
dari bulan Maret 2019 sampai Agustus 2019 dan waktu penyebaran
kuesioner dilakukan pada bulan Agustus 2019 sampai September 2019.
Berikut disajikan pada tabel 4.1 mengenai data sampel penelitian.
Tabel 4.1
Data sampel penelitian
No. Keterangan Jumlah Persentase
1. Jumlah kuesioner yang
disebar 180 100%
2. Jumlah kuesioner yang tidak
kembali 76 42%
3. Jumlah kuesioner yang tidak
dapat diolah 2 1%
4. Jumlah kuesioner yang
dapat diolah 102 57%
Sumber: data primer yang diolah
Jumlah kuesioner yang disebar adalah 180 buah sedangkan jumlah
kuesioner yang kembali 104 buah yang berarti ada 76 kuesioner atau 42%
kuesioner yang tidak kembali. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 102
buah yang berasal dari google form atau kuesioner elektronik. Kemudian
67
terdapat 2 buah kuesioner yang tidak dapat diolah karena pengisian
kuesioner yang datanya tidak lengkap atau tidak sesuai.
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pelaku usaha online yang
ada di Wilayah Dki Jakarta. Pelaku usaha online yang menjadi responden
tidak dibatasi oleh apapun baik umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir,
lamanya buka usaha ataupun lokasi pengisian kuesioner. Berikut adalah
deskripsi atas identitas para responden yang terdiri dari jenis kelamin dan
umur.
a. Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.
Berikut adalah tabel 4.2 menampilkan hasil uji deskripsi
responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.2
Hasil Uji Deskripsi Responden Berasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Laki-Laki
Perempuan
23
79
22.5
77.5
22.5
77.5
22.5
100.0
Total 102 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel diatas, berdasarkan hasil uji deskripsi responden dapat
disimpulkan bahwa frekuensi jenis kelamin perempuan lebih
mendominasi yaitu 79 responden atau sebesar 77,5%. Sedangkan
responden laki-laki hanya berjumlah 23 responden atau sebesar
22,5%. Hal ini mungkin disebab kan karena perempuan lebih
mendominasi sebagai pelaku usaha online.
68
b. Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Umur.
Berikut adalah tabel 4.3 menampilkan hasil uji deskripsi
responden berdasarkan umur.
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
< 20 Tahun
20-30 Tahun
14
76
13.7
74.5
13.7
74.5
13.7
88.2
31-40 Tahun 12 11.8 11.8 100.0
>40 Tahun - - - -
Total 102 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang berumur
kurang dari 20 tahun berjumlah 14 responden atau 13,7% dari
keseluruhan. Mayoritas responden berada di rentang usia 20-30 tahun
yaitu berjumlah 76 responden atau sebesar 74,5%. Sedangkan
responden yang berusia rentang 31-40 tahun yaitu berjumlah 12
responden atau sebesar 11,8%. Sedangkan tidak ditemukannya
responden yang berusia rentang usia lebih dari 40 tahun.
c. Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Lokasi.
Berikut adalah tabel 4.4 menampilkan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan lokasi.
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lokasi
Frequency Percent
Jakarta Pusat 18 17.6
Jakarta Selatan 12 11.8
Bersambung ke halaman selanjutnya
69
Jakarta Utara 5 4.9
Jakarta Timur 4 3.9
Jakarta Barat 63 61.8
Total 102 100.0
Sumber: Data primer yang diolah penelitian
Data tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berasal
dari wilayah Jakarta Barat yaitu sebesar 63 responden atau sama dengan
61,8% dari keseluruhan. Lalu responden yang berasal wilayah Jakarta Pusat
berjumlah 18 responden atau sebesar 17,6%. Selanjutnya di wilayah Jakarta
Selatan berjumlah 12 responden atau sebesar 11,8%. Responden di wilayah
Jakarta Timur sebesar 4 responden atau sebesar 3,9%. Sedangkan, di
wilayah Jakarta Utara memiliki 5 responden atau sebesar 4,9%. Dominasi
responden berasal dari wilayah Jakarta Barat.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Statistik Deskriptif
Berikut disajikan hasil uji statistik deskriptif atas variabel-variabel pada
penelitian ini yaitu variabel kesadaran membayar pajak, varariabel
pengetahuan wajib pajak, variabel pemahaman wajib pajak, variabel sanksi
pajak dan variabel kepatuhan wajib pajak.
Tabel 4.5
Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KMP 102 9 45 32.06 8.330
PNWP 102 18 55 38.41 8.104
PWP 102 7 35 24.34 6.267
SP 102 11 37 27.00 5.851
KWP 102 9 40 28.23 7.896
Valid N (listwise) 102
Sumber: Data primer yang diolah penelitian
70
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah responden
(N) yang valid dan dapat diproses ke tahap selanjutnya adalah sebanyak
102 responden. Pada kesadaran membayar pajak, skor jawaban minimum
responden adalah sebesar 9 dan skor jawaban maksimum sebesar 45
dengan skor rata-rata jawaban sebesar 32,08 dan standar deviasi sebesar
8.330. Pada variabel pengetahuan wajib pajak, skor jawaban minimum
responden adalah sebesar 18 dan skor jawaban maksimum 55 dengan skor
rata-rata jawaban sebesar 38,41 dan standar deviasi sebesar 8,104. Pada
variabel pemahaman wajib pajak, skor jawaban minimum responden
adalah sebesar 7 dan skor jawaban maksimum 35 dengan skor rata-rata
jawaban sebesar 24,34 dan standar deviasi sebesar 6,267. Pada variabel
sanksi pajak, skor jawaban minimum responden adalah sebesar 11 dan skor
jawaban maksimum 37 dengan skor rata-rata jawaban sebesar 27,00 dan
standar deviasi sebesar 5,851. Pada variabel kepatuhan wajib pajak, skor
jawaban minimum responden adalah sebesar 9 dan skor jawaban
maksimum 40 dengan skor rata-rata jawaban sebesar 28,23 dan standar
deviasi sebesar 7,896.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kesadaran
membayar pajak (X1), pengetahuan wajib pajak (X2), pemahaman
wajib pajak (X3), sanksi pajak (X4) dan kepatuhan wajib pajak (Y). Di
71
bawah ini disajikan tabel-tabel yang menujukkan hasil uji validitas
untuk setiap variabel yaitu sebagai berikut.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Kesadaran Membayar Pajak
Sumber: Data primer yang diolah peneliti
Tabel 4.6 menujukkan hasil uji validitas variabel Kesadaran
Membayar Pajak bahwa semua butir pertanyaan valid karena
memenuhi kriteria nilai Corrected Item-Total Correlation > 0,195.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Wajib Pajak
Sumber: Data primer yang diolah peneliti
Nomor Butir
Pertanyaan
Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
KMP1 0.882 VALID
KMP2 0.894 VALID
KMP3 0.775 VALID
KMP4 0.917 VALID
KMP5 0.625 VALID
KMP6 0.849 VALID
KMP7 0.803 VALID
KMP8 0.824 VALID
KMP9 0.862 VALID
Nomor Butir
Pertanyaan
Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
PNWP1 0.702 VALID
PNWP2 0.752 VALID
PNWP3 0.692 VALID
PNWP4 0.693 VALID
PNWP5 0.590 VALID
PNWP6 0.548 VALID
PNWP7 0.809 VALID
PNWP8 0.615 VALID
PNWP9 0.630 VALID
PNWP10 0.729 VALID
PNWP11 0.715 VALID
72
Tabel 4.7 menujukkan hasil uji validitas variabel Pengetahuan
Wajib Pajak bahwa semua butir pertanyaan valid karena memenuhi
kriteria nilai Corrected Item-Total Correlation > 0,195.
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Pemahaman Wajib Pajak
Sumber: Data primer yang diolah peneliti
Tabel 4.8 menujukkan hasil uji validitas variabel Pemahaman
Wajib Pajak bahwa semua butir pertanyaan valid karena memenuhi
kriteria nilai Corrected Item-Total Correlation > 0,195.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Sanksi Pajak
Sumber: Data primer yang diolah peneliti
Nomor Butir
Pertanyaan
Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
PWP1 0.763 VALID
PWP2 0.731 VALID
PWP3 0.853 VALID
PWP4 0.788 VALID
PWP5 0.842 VALID
PWP6 0.893 VALID
PWP7 0.672 VALID
Nomor Butir
Pertanyaan
Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
SP1 0.781 VALID
SP2 0.754 VALID
SP3 0.703 VALID
SP4 0.815 VALID
SP5 0.772 VALID
SP6 0.807 VALID
SP7 0.770 VALID
SP8 0.715 VALID
73
Tabel 4.9 menujukkan hasil uji validitas variabel Sanksi Pajak
bahwa semua butir pertanyaan valid karena memenuhi kriteria nilai
Corrected Item-Total Correlation > 0,195.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak
Sumber: Data primer yang diolah peneliti
Tabel 4.10 menujukkan hasil uji validitas variabel Kepatuhan
Wajib Pajak bahwa semua butir pertanyaan valid karena memenuhi
kriteria nilai Corrected Item-Total Correlation > 0,195.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen
penelitian dengan mengukur koefisien Alpha Cronbrach. Variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbrach > 0,70.
Berikut disajikan tabel hasil uji reliabilitas
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabelitas
Variabel Alpha’s Cronbach Keterangan
Kesadaran Membayar Pajak 0.957 Reliabel
Pengetahuan Wajib Pajak 0.918 Reliabel
Nomor Butir
Pertanyaan
Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
KWP1 0.868 VALID
KWP2 0.917 VALID
KWP3 0.913 VALID
KWP4 0.885 VALID
KWP5 0.873 VALID
KWP6 0.838 VALID
KWP7 0.924 VALID
KWP8 0.790 VALID
Bersambung ke halaman selanjutnya
74
Pemahaman Wajib Pajak 0.936 Reliabel
Sanksi Pajak 0.931 Reliabel
Kepatuhan Wajib Pajak 0.969 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah peneliti
Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa variabel kesadaran
membayar pajak, pengetahuan wajib pajak, pemahaman wajib pajak,
sanksi pajak dan kepatuhan wajib pajak memiliki nilai Alpha
Cronbrach > 0,70 sehingga semua variabel dalam penelitian ini adalah
reliabel.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan
analisis statistik dengan alat uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Tabel
4.12 bawah ini menyajikan hasil uji normalitas pada variabel-variabel
penelitian yaitu sebagai berikut.
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized
Residual
N 102
Normal
Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.94675863
Most Extreme
Differences
Absolute .059
Positive .057
Negative -.059
Test Statistic .059
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Sumber: Data primer yang diolah peneliti
75
Pada tabel 4.12 menunjukkan nilai angka Asymp. Sig. sebesar
0,200 yang dimana nilai tersebut > 0,05 sehingga menujukkan bahwa
distribusi data dalam penelitian ini dikatakan normal dan lulus uji
normalitas.
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi (hubungan yang kuat) antar variabel bebas
atau variabel independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel bebas atau tidak terjadi gejala
multikolinieritas. Untuk menguji adanya multikolinieritas dapat dilihat
melalui nilai Variance Inflantion Factor (VIF) dan toleransi. Jika VIF <
10 dan tolerance > 0,1 maka tidak terjadi multikolinieritas tapi jika VIF
> 10 dan tolerance < 0,1 berarti terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.13
Hasil Uji Multikolinieritas
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -3.393 1.608 -2.110 .037
KMP .525 .076 .554 6.866 .000 .221 4.531
PNWP .017 .072 .018 .240 .811 .265 3.767
PWP .301 .113 .239 2.665 .009 .178 5.603
SP .252 .074 .186 3.406 .001 .479 2.088
a. Dependent Variable: KWP
Sumber: Data primer yang diolah peneliti
Pada tabel 4.13, menunjukkan bahwa semua variabel memiliki
nilai toleransi lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF yang lebih kecil dari
10,00 sehingga tidak terjadinya multikolinieritas dalam model regresi.
76
c. Uji Heteroskeastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heterokedastisitas dalam
penelitian ini menggunakan analisis uji glejser. Berikut pada tabel 4.14
ditampilkan grafik uji heterokedastisitas.
Tabel 4.14
Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah peneliti
Berdasarkan tabel 4.14 terlihat bahwa nilai signifikansi variabel
kesadaran membayar pajak, pengetahuan wajib, pemahaman wajib
pajak dan sanksi pajak sebesar 1,000 yang berarti nilai-nilai tersebut
lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
gejala heterokesdastisitas dalam penelitian ini.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.761E-15 1.608 .000 1.000
KMP .000 .076 .000 .000 1.000
PNWP .000 .072 .000 .000 1.000
PWP .000 .113 .000 .000 1.000
SP .000 .074 .000 .000 1.000
a. Dependent Variable: Abs_RES
77
C. Hasil Uji Hipotesis
1. Multiple Regression Analysis
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik f)
Uji statistik f dilakukan untuk menguji apakah model yang
digunakan signifikan. Apabila hasil uji statistik f memiliki nilai
signifikansi <0,05 maka model yang digunakan dalam penelitian
dinyatakan signifikan. Berikut dalam tabel 4.15 disajikan hasil uji
statistik f dalam penelitian ini.
Tabel 4.15
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik f) ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5420.792 4 1355.198 149.887 .000b
Residual 877.022 97 9.041
Total 6297.814 101
a. Dependent Variable: KWP
b. Predictors: (Constant), SP, PNWP, KMP, PWP
Sumber: Data primer yang diolah peneliti
Berdasarkan tabel 4.15 di atas menujukkan bahwa nilai signifikan
pada uji statistik f ini sebesar 0,000 dimana nilai tersebut berarti <0,05
sehingga model penelitian yang digunakan dapat dinyatakan sudah fit
dan signifikan. Ini berarti variabel kesadaran wajib pajak, pengetahuan
wajib pajak, pemahaman wajib pajak dan sanksi pajak secara simultan
mempengaruhi variabel kepatuhan wajib pajak.
b. Koefisien Determinasi (adjusted R2)
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Tabel 4.16
78
dibawah ini menyajikan hasil uji koefisiensi determinasi untuk
penelitian ini yaitu sebagai berikut.
Tabel 4.16
Hasil Koefisien Determinasi (adjusted R2) Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .928a .861 .855 3.007
a. Predictors: (Constant), SP, PNWP, KMP, PWP
Sumber: Data primer yang diolah peneliti
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa variabel kesadaran wajib pajak,
pengetahuan wajib pajak, pemahaman wajib pajak dan sanksi pajak
dapat menjelaskan variabel kepatuhan wajib pajak sebesar 0,855 atau
85,5%. Sedangkan sisanya sebesar 0,145 atau 14,5% dijelaskan oleh
faktor-faktor atau variabel diluar penelitian ini. Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi implementasi kepatuhan wajib pajak misalnya
kemauan wajib pajak, sikap wajib pajak, kepuasan wajib pajak dan
sosialisasi Perpajakan.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t dilakukan untuk melihat seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara parsial menerangkan variabel dependen.
Dasar pengambilan keputusannya adalah apabila hasil uji statistik t
memiliki nilai signifikansi <0,05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
variabel independen secara parsial memiliki pengaruh signifikan
terhadap variabel dependen dan hipotesis dikatakan berpengaruh secara
79
positif apabila thitung > ttabel, dimana nilai ttabel adalah 1,988. Berikut
dalam tabel 4.17 disajikan hasil uji statistik t dalam penelitian kali ini.
Tabel 4.17
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.393 1.608 -2.110 .037
KMP .525 .076 .554 6.866 .000
PNWP .017 .072 .018 .240 .811
PWP .301 .113 .239 2.665 .009
SP .252 .074 .186 3.406 .001
a. Dependent Variable: KWP
Sumber: Data primer yang diolah peneliti
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa variabel kesadaran
membayar pajak memiliki nilai sebesar 0,000 yang berarti nilai tersebut
<0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel kesadaran membayar
pajak memiliki pengaruh parsial terhadap variabel dependen yaitu
kepatuhan wajib pajak. Pengetahuan wajib pajak memiliki nilai
signifikan sebesar 0,811 yang berarti nilai tersebut >0,05 sehingga dapat
dinyatakan bahwa variabel pengetahuan wajib pajak tidak memiliki
pengaruh parsial terhadap variabel dependen yaitu kepatuhan wajib
pajak, pemahaman wajib pajak memiliki nilai sebesar 0,009 yang berarti
nilai tersebut >0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel
pemahaman wajib pajak tidak memiliki pengaruh parsial terhadap
variabel dependen yaitu kepatuhan wajib pajak dan sanksi pajak
memiliki nilai sebesar 0,001 yang berarti nilai tersebut <0,05 sehingga
80
dapat dinyatakan bahwa variabel sanksi pajak memiliki pengaruh parsial
terhadap variabel dependen yaitu kepatuhan wajib pajak.
Berdasarkan berbagai uji yang telah dilakukan sebelumnya, Pengaruh
Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan Wajib Pajak, Pemahaman Wajib
Pajak dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Bagi
Pelaku Usaha Online di Wilayah Dki Jakarta dapat dilihat pada tabel 4.16.
Hipotesis berpengaruh positif apabila thitung > ttabel, dimana nilai ttabel
adalah 1,988 dan hipotesis diterima atau berpengaruh signifikan apabila nilai
sig < 0,05. Tabel 4.16 menujukkan bahwa tingkat signifikansi pada variabel
kesadaran membayar pajak sebesar 0,000 dan nilai ttabel sebesar 6,866 hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis pertama (H1) diterima dan berpengaruh
secara positif, karena tingkat signifikasi yang dimiliki oleh variabel kesadaran
membayar pajak <0,05 dan nilai thitung > ttabel. Tingkat signifikansi pada
variabel pengetahuan wajib pajak sebesar 0,811 dan nilai ttabel sebesar 0,240
hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua (H2) ditolak dan tidak
berpengaruh secara positif, karena tingkat signifikasi yang dimiliki oleh
variabel pengetahuan wajib pajak >0,05 dan nilai thitung < ttabel. Tingkat
signifikansi pada variabel pemahaman wajib pajak sebesar 0,009 dan nilai
ttabel sebesar 2,665 hal ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga (H3)
ditolak tetapi berpengaruh secara positif, karena tingkat signifikasi yang
dimiliki oleh variabel pemahaman wajib pajak > 0,05 dan nilai nilai thitung >
ttabel. Selanjutnya, tingkat signifikansi pada variabel sanksi pajak sebesar
0,001 dan nilai ttabel sebesar 3,406 hal ini menunjukkan bahwa hipotesis
81
keempat (H4) diterima dan berpengaruh secara positif, karena tingkat
signifikasi yang dimiliki oleh variabel sanksi pajak <0,05 dan nilai thitung >
ttabel.
D. Pembahasan
1. Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak
Pelaku Usaha Online.
Hasil uji hipotetsis pengaruh kesadaran membayar pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak menujukkan bahwa tingkat signifikansi pada
variabel kesadaran wajib pajak sebesar 0,000 dan nilai ttabel sebesar 6,866
yang berarti nilai signifikasi yang dimiliki oleh variabel kesadaran
membayar pajak <0,05 dan nilai thitung > ttabel. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa kesadaran membayar pajak terhadap kepatuhan wajib pajak
berpengaruh secara positif dan hipotesis pertama (H1) diterima.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kesadaran
wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Dengan
demikian, semakin tinggi tingkat kesadaran yang dimiliki oleh wajib pajak
maka akan dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai wajib pajak. Selain itu, wajib
pajak menyadari bahwa pajak ditetapkan dengan undang-undang dan dapat
dipaksakan.
Penelitian menjelaskan bagaimana pentingnya suatu kesadaran
membayar pajak yang tinggi berguna untuk meningkatkan kepatuhan.
Wajib pajak harus menyadari dan mempertimbangkan bahwa pajak secara
82
tidak langsung merupakan suatu bentuk partisipasi dalam menunjang
pembangunan negara. Dengan menyadari hal ini, wajib pajak mau
membayar pajak karena merasa tidak dirugikan dari pemungutan pajak yang
dilakukan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mutia (2014) menunjukkan bahwa kesadaran membayar pajak berpengaruh
signifikan dan positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Mahfud et al (2017)
juga menunjukkan bahwa kesadaran membayar pajak berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak. Ini menunjukan bahwa perubahan pada variabel
kesadaran membayar pajak diikuti oleh variabel kepatuhan wajib pajak
secara searah atau positif. Ruky et al (2018) juga mendukung hasil
penelitian kali ini dengan mengatakan bahwa variabel kesadaran wajib
berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak.
2. Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak
Pelaku Usaha Online.
Hasil uji hipotetsis pengaruh pengetahuan wajib pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak menujukkan bahwa tingkat signifikansi pada
variabel pengetahuan wajib pajak sebesar 0,811 dan nilai ttabel sebesar
0,240 yang berarti nilai signifikasi yang dimiliki oleh variabel pengetahuan
wajib pajak >0,05 dan nilai thitung < ttabel. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa pengetahuan wajib pajak tidak berpengaruh secara positif dan
hipotesis kedua (H2) ditolak.
83
Pengetahuan perpajakan dapat diartikan sebagai kemampuan
seorang wajib pajak dalam mengetahui peraturan perpajakan baik itu soal
tarif pajak yang akan mereka bayar, maupun maanfaat pajak yang akan
berguna bagi kehidupan mereka. Dengan pengetahuan perpajakan yang
dimiliki maka wajib pajak mengerti bagaimana pentingnya dan fungsinya
dalam membayar pajak. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki wajib pajak
tentang perpajakan menunjukan bahwa masih ada wajib pajak yang belum
paham atau belum mengetahui cara menghitung tarif pajak yang dibayarkan
dikarenakan mayoritas responden belum mempunyai pengetahuan yang
cukup tentang perpajakan, terlebih lagi di negara kita ini masih sangat
kurangnya sosialisasi tentang perpajakan baik itu perundang-undangannya
maupun manfaat dan sanksi-sanksi apa saja yang akan dikenakan apabila
adanya wajib pajak yang tidak patuh. Maka untuk variabel pengetahuan
perpajakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak orang pribadi. Ini merupakan tugas tambahan untuk para pemerintah
agar lebih meningkatkan dan menggali lagi dengan sosialisasi dan
penjelasan-penjelasan mengenai perpajakan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ummah (2015) yang menyatakan bahwa variabel pengetahuan Perpajakan
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kepatuhan wajib
pajak.
84
3. Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak
Pelaku Usaha Online.
Hasil uji hipotetsis pengaruh pemahaman wajib pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak menujukkan bahwa tingkat signifikansi pada
variabel pemahaman wajib pajak sebesar 0,009 dan nilai ttabel sebesar
2,665 yang berarti nilai signifikasi yang dimiliki oleh variabel pemahaman
wajib pajak >0,05 dan nilai thitung > ttabel. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa pemahaman wajib pajak berpengaruh secara positif tetapi hipotesis
ketiga (H3) ditolak.
Pemahaman wajib pajak sangat mempengaruhi wajib pajak dalam
memenuhi kewajiban perpajakannya. Kurangnya pemahaman dan
pengetahuan wajib pajak terhadap ketentuan peraturan Perundang-
Undangan Perpajakan menyebabkan wajib pajak merasa tidak memiliki
kewajiban untuk membayar pajak. Dikarenakan kurangnya pengetahuan
wajib pajak maka akan lebih sulit lagi untuk memahami perpajakan. Sama
halnya dengan variabel pengetahuan wajib pajak yaitu kurangnya sosialisasi
terhadap masyarakat, kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari
pemerintah mengenai peraturan perundang-undangan perpajakan terutama
prosedur perpajakan yang diduga menjadi penyebab dari hasil penelitian ini
berpengaruh tidak signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Faizin (2016) yang menyatakan bahwa variabel pemahaman wajib pajak
85
secara parsial berpengaruh positif tetapi tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel kepatuhan wajib pajak, maka hipotesismya tidak diterima.
4. Pengaruh Sanksi Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku Usaha
Online.
Hasil uji hipotetsis pengaruh sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib
pajak menujukkan bahwa tingkat signifikansi pada variabel sanksi pajak
sebesar 0,001 dan nilai ttabel sebesar 3,406 yang berarti nilai signifikasi
yang dimiliki oleh variabel sanksi pajak <0,05 dan nilai thitung > ttabel. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak
berpengaruh secara positif dan hipotesis keempat (H4) diterima.
Penerapan sanksi perpajakan yang diberlakukan secara adil dan
merata serta tanpa diskriminasi kepada seluruh wajib pajak yang tidak
memenuhi kewajiban perpajakannya akan dikenakan sanksi sesuai
ketentuan yang sudah diatur sehingga dapat menimbulkan aspek jera kepada
wajib pajak. Apabila hal ini dapat dilaksanakan dengan konsisten maka
secara sendirinya kepatuhan wajib pajak juga dapat meningkat dan juga
sebaliknya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mutia (2014) menunjukkan bahwa sanksi perpajakan berpengaruh
signifikan dan positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Arifin (2015) juga
menyatakan bahwa sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak. Ini menunjukan bahwa perubahan pada variabel sanksi pajak diikuti
oleh variabel kepatuhan wajib pajak secara searah atau positif.
86
5. Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan Wajib Pajak,
Pemahaman Wajib Pajak dan Sanksi Pajak pada Kepatuhan Wajib
Pajak Pelaku Usaha Online.
Hasil uji hipotesis nilai signifikan pada uji statistik f ini sebesar
0,000 dimana nilai tersebut berarti <0,05 sehingga model penelitian yang
digunakan dapat dinyatakan sudah fit dan signifikan. Hal ini berarti variabel
kesadaran wajib pajak, pengetahuan wajib pajak, pemahaman wajib pajak
dan sanksi pajak secara simultan berpengaruh pada variabel kepatuhan
wajib pajak, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kelima (H5)
diterima.
Kesadaran membayar pajak, pengetahuan wajib pajak, pemahaman
wajib pajak dan sanksi pajak adalah beberapa faktor yang menyebabkan
ketidakpatuhan wajib pajak ketika kurangnya tingkat pengetahuan dan
pemahaman akan peraturan pajak. Hal ini akan mendorong wajib pajak
untuk tidak melakukan kewajiban membayar pajak. Tetapi begitu juga
sebaliknya, jika wajib pajak memiliki kesadaran akan membayar pajak,
serta memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang perpajakan maupun
sanksi yang sudah ada maka wajib pajak akan lebih terdorong kearah wajib
pajak yang patuh. Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang
perpajakan seperti fungsi perpajakan itu akan menimbulkan sifat yang patuh
dan memiliki kesadaran untuk membayar pajak karena sudah mengetahui
timbal balik yang akan didapat.
87
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Noviyanti et al (2015) menyatakan bahwa variabel Kesadaran Wajib Pajak
Pengetahuan dan Pemahaman Peraturan Perpajakan, Kualitas Pelayanan,
dan Ketegasan Sanksi Perpajakan berpengaruh Secara Simultan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak. Artinya bahwa adanya kesadaran wajib pajak
dalam melaporkan maupun membayar pajak yang dikenakan, dengan
sosialisasi yang baik memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada
wajib pajak akan sanksi denda yang kenakan.
88
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Kesadaran
Membayar Pajak, Pengetahuan Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak dan
Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Bagi Pelaku
Usaha Online di Wilayah Dki Jakarta. Responden dalam penelitian ini
berjumlah 102 responden dan pelaku usaha online di Wilayah Dki Jakarta
sebagai responden. Berdasarkan pada data yang dikumpulkan dan hasil
pengujian menggunakan SPSS versi 24 yang telah dilakukan, maka berikut
ini adalah kesimpulannya:
1. Kesadaran membayar pajak berpengaruh secara positif dan
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mutia
(2014), Mahfud et al (2017) dan Ruky et al (2018).
2. Pengetahuan wajib pajak tidak berpengaruh secara positif dan tidak
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ummah
(2015).
3. Pemahaman wajib pajak berpengaruh positif tetapi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Faizin (2016).
89
4. Sanksi pajak berpengaruh secara positif dan berpengaruh signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian ini selaras dengan
Mutia (2014) dan Arifin (2015).
5. Kesadaran membayar pajak, pengetahuan wajib pajak, pemahaman
wajib pajak dan sanksi pajak secara simultan berpengaruh pada
kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
yang dilakukan oleh Noviyanti et al (2015).
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan, karena penyebaran
kuesioner melalui google form maka selama penyebaran kuesioner terdapat
sejumlah responden yang dituju yang tidak mengisi kuesioner yang
diberikan, selain itu beberapa responden tidak terlalu serius saat membaca
kuesioner, sehingga pilihan jawaban yang diberikan pun tidak sesuai dengan
kenyataan yang ada dan untuk kuesioner penelitian, karena keterbatasan
kemempuan dan sedikitnya informasi yang peneliti dapatkan, pertanyaan
yang ada tidaklah pertanyaan yang menjurus ke pokok permasalahan
penelitian sehingga diharapkan untuk penelitian selanjutnya untuk
memperbaiki kusioner terlebih dahulu.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diberikan beberapa saran berikut :
1. Diperlukan adanya kesadaran diri dari wajib pajak dalam
meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
90
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan kepada Dirjen Pajak untuk
lebih memberikan sosialisasi secara menyeluruh kepada wajib pajak
untuk meningkatkan pengetahuan wajib pajak tentang pentingnya
membayar pajak dan pengetahuan tentang sanksi perpajakan dan
penyebab dikenakannya sanksi kepada wajib pajak, sehinggga kesadaran
wajib pajak dan sanksi perpajakan secara perlahan dapat terbangun dan
dapat ditingkatkan.
3. Disarankan untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan
variabel lain untuk mengukur kepatuhan wajib pajak dan dalam
pemilihan sampel yang akan dijadikan responden disarankan memilih
wajib pajak yang benar-benar terdata sebagai wajib pajak orang
pribadi agar data yang didapat lebih terpercaya.
4. Peneliti selanjutnya dapat memperluas ruang lingkup penelitian
dengan menambah jumlah sampel dengan harapan dapat
menghasilkan temuan yang lebih bermanfaat dan lebih terperinci bagi
praktisi dan pengembangan teori di bidang perpajakan.
5. Disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat menambah variabel lain
dalam mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Misalnya
sosialisasi perpajakan dan kepuasan wajib pajak.
91
DAFTAR PUSTAKA
Agustiningsih, W. (2016). Pengaruh Penerapan E-Filing , Tingkat Pemahaman
Perpajakan. V(4).
Andreas, & Savitri, E. (2015). The Effect of Tax Socialization, Tax Knowledge,
Expediency of Tax ID Number and Service Quality on Taxpayers Compliance
with Taxpayers Awareness as Mediating Variables. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 211(September), 163–169.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.11.024
Arifin, S. B. (2015). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Perpajakan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Di Kpp Pratama Medan Belawan. Jurnal
Ilmiah, 1(3), 111–117.
Ariyanti, Fiki. (2017). diakses pada tanggal 29 September 2019, dari
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3083079/ditjen-pajak-banyak-pelaku-
bisnis-online-yang-tak-bayar-pajak
As’ari, N. G., & Erawati, T. (2018). Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan,
Kualitas Pelayanan, Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Pajak terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Akuntansi Dewantara, 2(1),46–55.
https://doi.org/10.29230/ad.v2i1.2221
Budhiartama, I., & Jati, I. (2016). Pengaruh Sikap, Kesadaran Wajib Pajak dan
Pengetahuan Perpajakan Pada Kepatuhan Membayar Pajak Bumi dan
Bangunan. E-Jurnal Akuntansi, 15(2), 1510–1535.
Erawati, T., & Parera, A. M. W. (2017). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi
Perpajakan, Pengetahuan Perpajakan, Dan Pelayanan Fiskus. Jurnal
Akuntansi, 5(1), 37. https://doi.org/10.24964/ja.v5i1.255
Faizin, M. R., Kertahadi, & Ruhana, I. (2016). Pengaruh Sosialisasi, Pemahaman,
dan Kesadaran Prosedur Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi
pada Wajib Pajak Orang Pribadi Pajak Bumi Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan di Desa Mojoranu Kabupaten Bojonegoro). Jurnal Perpajakan
(JEJAK), 9(1).
Ghozali, Imam. EKONOMETRIKA Teori, Konsep dan Aplikasi dengan IBM SPSS
24. (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro Semarang, 2017)
Indrawan, Rizki. & Bani Binekas. (2018) Pemahaman Pajak dan Pengetahuan
Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UKM.. Jurnal Riset Akuntansi dan
Keuangan. Vol. 6, No. 3..
Jimenez, P., & Iyer, G. S. (2016). Tax Compliance In A Social Setting: The
Influence Of Social Norms, Trust In Government, And Perceived Fairness On
92
Taxpayer Compliance. Advances in Accounting, 34, 17–26.
https://doi.org/10.1016/j.adiac.2016.07.001
Kadir, A. (2014). Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern
Berbasis Teknologi Informasi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada KPP
Madyan Medan. Jurnal Administrasi Publik, 2(1), 40–53.
Lovihan, S. (2014). Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan dan
Pemahaman Peraturan Perpajakan, dan Kualitas Layanan terhadap
Kemauan Membayar Pajak Wajib Orang Pribadi di Kota Tomohon. Jurnal
Riset Akuntansi Dan Auditing “Goodwill,” 5(1), 44–59.
Mahfud, Arfan, M., & Abdullah, S. (2017). Pengaruh Pemahaman Peraturan
Perpajakan, Kesadaran Membayar Pajak dan Kualitas Pelayanan
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan (studi empiris pada
koperasi di Kota Banda Aceh). Jurnal Megister Akuntansi Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala 9, 6(2), 32–40.
Mardiasmo. Perpajakan. (Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET, 2018)
Mutia, S. P. T. (2014). Pengaruh sanksi perpajakan, kesadaran perpajakan,
pelayanan fiskus, dan tingkat pemahaman terhadap kepatuhan wajib pajak
orang pribadi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Negeri Padang, 2(1).
Noviyanti, S., Effendi, R., & W, C. Y. (2014). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
Pengetahuan dan Pemahaman Peraturan Perpajakan, Kualitas Pelayanan
dan Ketegasan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan WPOP (Studi Kasus
KPP Pratama Ilir Barat Palembang). Jurnal Ekonomi, x(x), 1–12.
Peraturan Menteri Keuangan, diakses pada tanggal 6 Mei 2019, dari
\http://pajak.go.id/article/sadar-pajak-ala-e-commerce-0
Rahayu, YN, Margono Setiawan, Eka Afnan Troena, & Sudjatno. (2017). Peran
Kesadaran dan Pemahaman Peraturan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak. Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang.
594–603.
Ramdhani, N. (2016). Penyusunan Alat Pengukur Berbasis Theory of Planned
Behavior. Buletin Psikologi, 19(2), 55–69.
https://doi.org/10.22146/bpsi.11557
Resmi, Siti. Perpajakan Teori dan Kasus. Edisi 9 (Jakarta:Salemba Empat, 2016)
Ruky, Nuraini Elfa, Wirmie Eka Putra & Fitrini Mansur. (2018) Pengaruh
Pemahaman Peraturan Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, Akuntabilitas
Pelayanan Publik Dan Kewajiban Moral Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
(Studi Empiris Pada Kantor Bersama Samsat Kota Jambi). Jurnal Riset
Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 6, No.3.
93
Savitri, E., & Musfialdy. (2016). The Effect of Taxpayer Awareness, Tax
Socialization, Tax Penalties, Compliance Cost at Taxpayer Compliance with
Service Quality as Mediating Variable. Procedia - Social and Behavioral
Sciences, 219, 682–687. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.05.051
Sidik, Syahrizal. (2019) diakses pada tanggal 6 Mei 2019, dari
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190401150417-4-64079/di-balik-
keputusan-sri-mulyani-tarik-aturan-pajak-e-commerce
Susilawati, K. E., & Budiartha, K. (2013). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
Pengetahuan Pajak, Sanksi Perpajakan Dan Akuntabilitas Pelayanan Publik
Pada Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, 2, 345–357. https://doi.org/ISSN: 2302-8556
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, diakses pada tanggal 25 April 2019, dari
https://www.pajak.go.id/id/undang-undang-nomor-16-tahun-2009
Ulfa Herliani Istika, R. J. (2015). Pengaruh Kesadaran, Pengetahuan Pajak dan
Sikap Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pekerjaan Bebas Di Kpp
Pratama Semarang Timur. Karya Ilmiah, 1(1), 1–2.
Ummah, M. (2015). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Pengetahuan
Perpajakan dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor Di Kabupaten Semarang. Jurnal Ekonomi, 1–14.
https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2
Wardani, D. K. dan M. R. A. (2017). Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak ,
Kesadaran Wajib Pajak , Dan Program Samsat Corner Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor. Akuntansi Dewantara, 1(2), 106–116.
Yulsiati, H. (2015). Analisis Pengaruh Sikap, Kesadaran Wajib Pajak,
Pengetahuan Perpajakan dan Pemahaman Peraturan Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan di
Kecamatan Kemuning Kota Palembang. Jurnal Akuntanika, 2(1), 1–16.
94
LAMPIRAN
LAMPIRAN
95
A. Lampiran Kuesioner Penelitian
Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, Agustus 2019
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program Strata
Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya Citra Aulia
Firda Hasan mahasiswi Akutansi semester 9 Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul
“Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan Wajib Pajak,
Pemahaman Wajib Pajak dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi Bagi Pelaku Usaha Online Di Wilayah Dki Jakarta”.
Berkenaan dengan hal tersebut, saya mengharapkan kesediaan
Bapak/Ibu/Sdr/i untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini
secara objektif. Sebelum memberikaan tanggapan, mohon agar Bapak/Ibu/Sdr/I
membaca terlebih dahulu intruksi pengerjaan dengan seksama. Tidak ada jawaban
benar atau salah sehingga Bapak/Ibu/Sdr/I dapat memberikan tanggapan yang
paling menggambarkan kondisi sebenarnya. Data yang diperoleh akan
dirahasiakan sesuai etika penelitian dan hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian semata.
Terimakasih atas kesediaan dan kerja sama Bapak/Ibu/Sdr/I. Apabila
memiliki pertanyaan, kiritik atau saran terkait penelitian ini maka dapat langsung
menghubungi peneliti melalui email: [email protected].
Hormat saya,
Peneliti
Citra Aulia Firda Hasan
11150820000055
96
IDENTITAS RESPONDEN
No : ……(diisi oleh peneliti)
1. Nama : ………………………………………….
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
Perempuan
3. Umur : < 20 tahun
20-30 tahun
31-40 tahun
> 40 tahun
4. Lokasi : Jakarta Pusat
Jakarta Barat
Jakarta Selatan
Jakarta Utara
Jakarta Timur
5. Nama Usaha Online (Instagram/Marketplace) : …………………………
97
1. Kesadaran Membayar Pajak
Untuk pertanyaan berikut berilah tanda check list (√) pada salah satu
dari lima pilihan yang terdapat dalam pernyataan tersebut yang menurut
anda sesuai, dimana:
1= Sangat Tidak Setuju (STS), 2= Tidak Setuju(TS)
3= Kurang Setuju (KS), 4= Setuju (S), 5= Sangat Setuju (SS)
No. Pertanyaan SS S KS TS STS
1. Wajib pajak bersedia membayar
pajak tepat waktu.
2. Membayar pajak sesuai ketentuan
UU perpajakan.
3.
Saya mendaftarkan sebagai Wajib
Pajak berdasarkan kemauan
sendiri.
4.
Adanya Kesadaran wajib pajak
untuk melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakannya sesuai
peraturan yang berlaku.
5.
Keterlambatan dalam
menyampaikan Surat
Pemberitahuan (SPT) akan
dikenakan denda administrasi
98
No. Pertanyaan SS S KS TS STS
6.
Kesadaran timbul dari manusia
dikarenakan adanya rasa
tanggung jawab sebagai warga
Negara.
7. Wajib Pajak rela penghasilannya
dapat dikenakan pajak.
8.
Menyadari bahwa pembayaran
pajak yang tidak sesuai akan
berakibat pada kerugian yang
akan ditanggung negara.
9.
Wajib pajak sadar akan manfaat
dalam membayar pajak untuk
kemajuan kesejahteraan rakyat.
2. Pengetahuan Wajib Pajak
Untuk pertanyaan berikut berilah tanda check list (√) pada salah satu
dari lima pilihan yang terdapat dalam pernyataan tersebut yang menurut anda
sesuai, dimana:
1= Sangat Tidak Setuju (STS), 2= Tidak Setuju(TS)
3= Kurang Setuju (KS), 4= Setuju (S), 5= Sangat Setuju (SS)
No. Pertanyaan SS S KS TS STS
1.
Pajak adalah iuran rakyat untuk
dana pengeluaran umum
pelaksanaan fungsi dan tugas
pemerintah
99
No. Pertanyaan SS S KS TS STS
2.
Pendaftaran NPWP merupakan
suatu kewajiban bagi setiap wajib
pajak yang memiliki penghasilan
3.
Saya sudah mengetahui tentang
hak dan kewajiban saya dibidang
perpajakan yang berlaku
4.
Saya sudah mengetahui tentang
sanksi yang berlaku terhadap
perlanggaran kewajiban perpajakan
5.
Saya sudah mengetahui dengan
baik tentang besarnya PTKP, PKP
dan tarif-tarif pajak yang berlaku
6.
Pengetahuan Wajib Pajak tentang
pajak dapat dengan mudah
diperoleh dari media massa (seperti
televisi, dan radio), spanduk,
reklame, dan media cetak lainnya.
7.
Saya mengetahui fungsi dan
manfaat pajak yang
digunakan untuk membiayai
pembangunan negara dan
sarana umum bagi masyarakat.
8.
Saya mengetahui bagaimana cara
mengisi Surat Pemberitahuan
(SPT) dengan benar, membuat
laporan keuangan, dan cara
membayar pajak dengan benar.
100
No. Pertanyaan SS S KS TS STS
9.
Saya tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dari pajak yang
saya bayarkan.
10.
Pajak bersifat memaksa sehingga
apabila terjadi pelanggaran maka
akan dikenakan sanksi.
11. Pajak merupakan sumber
penerimaan negara yang terbesar
3. Pemahaman Wajib pajak
Untuk pertanyaan berikut berilah tanda check list (√) pada salah
satu dari lima pilihan yang terdapat dalam pernyataan tersebut yang menurut
anda sesuai, dimana:
1= Sangat Tidak Paham (STP), 2= Tidak Paham (TP)
3= Ragu (R), 4= Paham (P), 5= Sangat Paham (SP)
No. Pertanyaan SP P R TP STP
1.
Apabila saya memahami
perpajakan akan sangat mudah
dalam melaksanakan kewajiban
perpajakannya.
2.
Penundaan pembayaran pajak dan
pengurangan beban pajak sangat
merugikan negara.
3.
Yang menjadi objek pajak
menurut undang-undang pajak
penghasilan adalah penghasilan
yang diperoleh wajib pajak
101
No. Pertanyaan SS S KS TS STS
4.
Penghasilan kena pajak
merupakan dasar perhitungan
untuk menentukan pajak
terutang.
5.
Surat Pemberitahuan (SPT)
merupakan alat untuk
melaporkan dan memper-
tanggungjawabkan perhitungan
pajak terutang.
6. NPWP berfungsi sebagai tanda
pengenal.
7.
Pajak yang terutang pada saat
jatuh tempo tidak dibayar akan
dikenakan denda adminitrasi
sebesar 2% sebulan.
4. Sanksi Perpajakan
Untuk pertanyaan berikut berilah tanda check list (√) pada salah satu
dari lima pilihan yang terdapat dalam pernyataan tersebut yang menurut anda
sesuai, dimana:
1= Sangat Tidak Setuju (STS), 2= Tidak Setuju(TS)
3= Kurang Setuju (KS), 4= Setuju (S), 5= Sangat Setuju (SS)
No. Pertanyaan SS S KS TS STS
1.
Sanksi dalam Surat
Pemberitahuan (SPT) sangat
diperlukan.
102
No. Pertanyaan SS S KS TS STS
2.
Tidak menyampaikan Surat
Pemberitahuan (SPT) dapat
dikenakan denda Rp100.000,00
adalah hal yang wajar.
3.
Sanksi administrasi berupa denda
50% dari pajak yang kurang
dibayar, apabila pengisian SPT
(Surat Pemberitahuan) dilakukan
dengan tidak benar.
4.
Wajib Pajak akan diberikan
sanksi sesuai dengan ketentuan
dan peraturan yang berlaku
5.
SPT (Surat Pemberitahuan) yang
salah hitung akan dibayar melalui
surat tagihan berupa SSP/STP
6.
Tidak membuat/mengisi faktur
akan dikenakan denda sebesar
2% dari dasar pengenaan
7.
Wajib pajak yang tidak
melaporkan usahanya dikenakan
denda administrasi
8.
Wajib pajak yang melanggar
norma perpajakan akan
dikenakan sanksi pidana
103
5. Kepatuhan Wajib Pajak
Untuk pertanyaan berikut berilah tanda check list (√) pada salah satu
dari lima pilihan yang terdapat dalam pernyataan tersebut yang menurut anda
sesuai, dimana:
1= Tidak Pernah (TP), 2= Pernah (P), 3= Sering (Sr)
4= Sangat Sering (SS), 5= Selalu (SL)
No. Pertanyaan SL SS Sr P TP
1.
Wajib pajak menyediakan data-data
yang lengkap ketika pemeriksaan
pajak dilakukan
2. Wajib pajak mengisi formulir pajak
dengan lengkap dan jelas
3. Wajib pajak menghitung pajak yang
terutang dengan jumlah yang benar
4. Wajib pajak membayar pajak yang
terutang tepat pada waktunya
5.
Wajib pajak tepat waktu dalam
menyampaikan Surat
Pemberitahuan (SPT)
6.
Saya selalu mengisi SPT (Surat
Pemberitahuan) sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
7. Wajib pajak membayar pajak sesuai
dengan tarif yang dibebankan
8.
Wajib pajak tidak melakukan
penunggakan dalam membayar
pajak
104
B. Lampiran Identitas dan Jawaban Responden
1. Identitas Responden
No. Jenis Kelamin Umur No. Jenis Kelamin Umur
1 2 2 36 1 2
2 2 1 37 1 2
3 2 2 38 1 2
4 2 2 39 2 2
5 1 2 40 1 2
6 2 2 41 2 2
7 2 2 42 2 2
8 1 2 43 1 2
9 2 1 44 1 2
10 2 2 45 2 1
11 2 2 46 2 1
12 2 2 47 2 2
13 2 2 48 2 2
14 2 2 49 2 2
15 2 1 50 1 2
16 2 2 51 2 2
17 2 2 52 2 2
18 2 2 53 2 2
19 2 2 54 2 2
20 2 2 55 2 1
21 2 1 56 2 1
22 2 2 57 2 2
23 2 2 58 2 2
24 2 2 59 2 2
25 2 2 60 2 1
26 1 2 61 2 2
27 1 2 62 2 2
28 1 2 63 2 1
29 1 1 64 1 2
30 2 2 65 2 2
31 1 2 66 1 2
32 2 1 67 2 1
33 2 2 68 2 2
34 2 1 69 2 2
35 1 2 70 1 2
105
No. Jenis Kelamin Umur No. Jenis Kelamin Umur
71 2 2 87 2 3
72 2 3 88 2 3
73 2 3 89 2 2
74 2 2 90 1 2
75 2 3 91 2 2
76 2 2 92 2 2
77 2 3 93 1 3
78 2 3 94 2 2
79 1 2 95 2 2
80 2 2 96 2 2
81 2 3 97 2 3
82 2 2 98 1 2
83 1 2 99 2 2
84 2 3 100 2 2
85 2 2 101 2 2
86 2 2 102 2 3
2. Jawaban Responden
No. Kesadaran Wajib Pajak (X1)
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 4 1 5 4 3
3 4 3 3 3 3 3 4 3 4
4 2 2 2 2 2 1 3 2 2
5 2 1 3 2 5 3 4 3 2
6 4 4 3 4 4 4 3 4 4
7 4 4 4 3 3 3 3 3 3
8 2 3 2 3 3 3 3 4 2
9 4 4 3 4 4 4 4 3 4
10 4 4 4 4 4 4 4 3 4
11 4 4 4 4 3 4 3 4 4
12 3 4 3 3 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4 4 4 4 5
Keterangan:
1. Jenis Kelamin:
(1) Laki-laki
(2) Perempuan
2. Umur:
(1) < 20 tahun (3) 31 – 40 tahun
(2) 20 – 30 tahun (4) > 40 tahun
106
No. Kesadaran Wajib Pajak (X1)
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9
14 2 2 2 2 3 3 3 3 3
15 3 4 4 4 3 4 3 3 4
16 5 5 4 5 4 5 4 4 5
17 2 3 1 3 4 4 2 3 3
18 4 4 4 4 3 4 4 5 5
19 4 4 4 4 4 5 3 4 4
20 4 4 5 4 3 5 5 4 4
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5
23 1 1 2 2 4 1 1 1 1
24 5 5 4 4 4 5 4 5 4
25 4 3 4 4 4 4 4 4 5
26 5 5 4 4 4 5 5 5 3
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4 2 4 4 4
29 4 4 5 4 3 5 4 5 5
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4
31 5 5 4 4 2 5 4 4 5
32 3 3 2 3 3 4 3 3 3
33 4 4 4 4 1 4 4 4 4
34 4 4 4 4 4 5 4 4 5
35 4 4 4 4 5 5 4 3 3
36 4 4 3 4 4 4 4 4 4
37 2 2 3 2 2 1 2 2 3
38 2 2 3 3 2 3 3 2 3
39 4 4 4 4 3 4 4 4 4
40 4 4 4 4 5 5 3 2 5
41 4 4 4 4 3 4 4 4 4
42 4 4 4 4 4 4 4 3 4
43 4 3 3 3 3 3 3 5 1
44 4 4 4 4 3 5 4 5 5
45 5 5 5 5 5 5 5 5 5
46 5 5 5 5 5 5 5 5 5
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4
48 3 3 3 4 4 4 4 3 4
49 5 5 5 5 4 5 5 4 5
50 3 3 1 3 3 5 3 3 3
51 4 5 3 4 5 4 4 4 4
107
No. Kesadaran Wajib Pajak (X1)
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9
52 4 3 2 3 4 4 3 4 3
53 3 3 4 4 4 4 3 4 4
54 5 5 4 4 4 4 4 4 4
55 5 5 4 4 2 4 4 4 4
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4
58 4 4 3 4 3 4 4 3 3
59 5 5 4 5 4 5 5 5 5
60 5 5 5 5 4 5 4 4 5
61 5 5 5 4 3 5 3 3 4
62 2 4 2 2 3 4 3 4 4
63 4 4 3 4 4 4 4 3 4
64 5 4 3 4 4 4 4 4 4
65 4 4 3 3 3 4 3 4 4
66 4 4 4 4 3 5 5 4 5
67 4 4 3 3 3 4 3 2 2
68 4 4 3 4 4 4 4 4 4
69 4 5 4 4 4 4 4 4 4
70 4 4 2 4 3 3 3 2 4
71 2 2 3 2 2 2 3 2 2
72 2 2 4 2 2 2 2 1 2
73 3 2 3 3 3 2 4 2 2
74 2 1 2 1 2 2 1 2 2
75 2 2 2 1 2 1 1 1 1
76 2 1 2 1 2 2 2 2 1
77 5 4 4 4 4 5 4 5 5
78 4 4 5 4 4 5 4 5 5
79 4 4 5 4 4 4 4 4 4
80 3 2 2 2 2 2 3 2 2
81 2 2 2 2 3 3 3 2 2
82 2 2 3 3 2 3 3 2 3
83 2 2 1 2 2 2 2 1 2
84 4 4 5 4 4 4 5 5 4
85 4 4 4 4 4 4 4 4 5
86 4 4 5 4 4 5 4 4 4
87 4 4 5 5 4 4 4 5 4
88 2 2 1 2 2 1 2 2 2
89 4 4 4 5 4 4 3 4 5
90 2 1 2 2 2 2 2 1 2
108
No. Kesadaran Wajib Pajak (X1)
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9
91 4 5 5 5 4 5 5 5 5
92 2 3 2 2 3 3 3 2 2
93 5 5 5 5 4 5 4 5 5
94 2 2 3 2 2 2 2 2 2
95 4 4 4 4 4 5 4 5 4
96 2 2 3 3 3 2 2 2 2
97 4 5 5 4 4 4 5 4 4
98 4 4 4 4 5 4 4 4 4
99 4 4 4 5 4 4 4 4 4
100 4 4 5 4 5 4 4 4 5
101 4 4 4 4 4 4 3 4 4
102 4 4 3 3 4 4 4 4 4
No. Pengetahuan Wajib Pajak (X2)
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2
4 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2
5 2 3 2 2 1 3 2 2 1 3 2
6 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3
9 4 4 4 3 3 4 5 3 3 3 3
10 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
11 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4
12 5 5 4 3 3 3 4 2 4 3 5
13 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4
14 2 2 4 4 4 3 3 4 2 2 2
15 4 4 2 2 2 2 4 2 5 3 5
16 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3
17 2 4 2 3 3 4 3 3 3 4 5
18 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4
19 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4
20 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5
21 1 1 2 2 3 2 1 3 2 1 1
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
109
No. Pengetahuan Wajib Pajak (X2)
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11
23 1 1 3 3 4 4 2 4 4 1 2
24 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
25 5 5 4 3 4 3 4 3 5 4 5
26 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 5
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
28 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4
29 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 5
30 5 5 4 4 4 2 5 4 4 5 5
31 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4
32 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3
33 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3
34 4 4 3 3 3 3 3 2 3 1 3
35 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2
36 5 4 3 2 2 2 4 2 4 4 5
37 2 1 3 3 4 2 2 3 3 2 2
38 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1
39 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4
40 4 4 5 5 4 4 3 5 4 4 4
41 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4
42 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5
43 5 5 4 4 2 3 3 1 5 5 5
44 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4
45 4 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5
46 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
47 4 4 2 2 2 4 4 2 4 3 4
48 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
49 5 5 4 4 3 3 3 3 4 4 4
50 5 3 1 1 1 1 1 1 5 1 5
51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
52 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4
53 4 4 3 3 3 2 3 2 4 4 4
54 5 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4
55 5 4 2 3 2 4 4 3 5 4 5
56 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4
57 5 5 4 4 3 3 4 3 5 5 3
58 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4
59 5 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4
60 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5
110
No. Pengetahuan Wajib Pajak (X2)
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11
61 2 5 4 3 4 2 4 4 4 4 5
62 4 3 2 2 3 3 4 3 4 4 4
63 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4
64 4 5 2 2 2 4 4 2 4 4 4
65 4 3 3 3 3 4 4 3 5 4 4
66 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4
67 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4
68 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4
69 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
71 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 2
72 2 1 2 2 2 4 2 2 2 2 1
73 2 2 3 4 3 4 2 3 2 2 2
74 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2
75 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 2
76 2 2 4 4 4 2 2 4 2 2 2
77 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5
78 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
79 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5
80 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2
81 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2
82 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2
83 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2
84 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4
85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
86 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
87 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
88 3 2 3 3 4 4 2 4 4 3 4
89 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4
90 2 2 4 4 2 4 4 2 4 4 2
91 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4
92 4 3 4 3 3 4 2 4 3 4 3
93 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5
94 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2
95 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
96 2 2 4 4 4 4 4 4 2 3 2
97 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4
98 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
99 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
100 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4
101 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
102 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
111
No. Pemahaman Wajib Pajak (X3)
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7
1 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 3 3 4 3 3 3
4 2 2 2 2 2 2 2
5 2 3 2 2 1 3 1
6 5 4 4 4 4 4 4
7 3 3 3 3 3 3 3
8 3 4 2 2 3 3 3
9 3 4 4 2 2 2 2
10 5 4 4 4 4 4 4
11 4 3 4 4 4 4 4
12 4 4 4 1 3 2 1
13 4 5 4 4 5 3 4
14 2 3 2 2 2 2 4
15 5 4 3 1 1 3 1
16 4 4 4 3 4 4 3
17 4 4 4 4 4 4 3
18 4 4 4 4 4 4 4
19 4 3 3 3 3 4 3
20 5 4 5 4 5 4 3
21 1 1 1 1 1 1 1
22 4 4 4 5 4 4 4
23 2 2 2 2 2 2 3
24 4 4 4 4 4 4 4
25 3 4 4 4 4 5 4
26 3 5 4 5 5 5 4
27 4 4 4 4 4 4 4
28 4 3 4 3 4 4 2
29 4 5 2 5 2 3 2
30 5 4 5 5 5 5 4
31 4 4 4 5 4 5 4
32 2 3 3 4 3 3 3
33 4 4 4 3 4 4 3
34 4 3 4 3 5 3 3
35 4 4 4 3 4 4 2
36 5 4 4 3 2 3 2
37 3 4 2 2 3 3 2
112
No. Pemahaman Wajib Pajak (X3)
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7
38 2 3 3 2 2 3 2
39 4 4 4 4 4 4 3
40 4 3 4 4 2 3 4
41 4 4 4 4 4 4 3
42 5 4 5 5 5 5 4
43 4 1 3 4 3 3 3
44 5 4 3 3 4 4 3
45 5 5 5 5 5 5 5
46 4 4 4 4 4 4 4
47 4 4 4 4 4 4 3
48 4 4 4 3 3 4 3
49 5 4 4 4 4 5 4
50 5 5 3 3 3 3 3
51 4 4 4 5 5 5 5
52 4 3 4 4 4 4 3
53 4 4 4 4 4 4 3
54 5 4 4 4 4 4 5
55 5 4 4 2 4 5 3
56 4 3 4 3 4 3 4
57 5 5 4 4 5 4 3
58 4 3 4 3 4 4 4
59 4 4 4 4 4 5 5
60 4 4 5 5 5 5 4
61 4 4 4 4 4 4 3
62 4 4 4 3 4 4 2
63 4 4 3 4 4 4 3
64 4 4 4 4 4 4 4
65 4 4 4 4 4 4 3
66 5 4 4 4 5 4 4
67 4 3 4 4 4 4 3
68 4 4 4 3 3 4 3
69 5 4 4 4 4 5 4
70 3 3 4 4 4 5 4
71 1 2 2 2 2 1 2
72 2 2 1 1 1 1 1
73 2 2 2 2 1 1 1
74 2 2 1 1 1 1 1
75 2 2 2 1 2 1 2
113
No. Pemahaman Wajib Pajak (X3)
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7
76 2 2 1 2 3 2 3
77 4 4 4 5 4 4 3
78 4 4 4 4 4 5 4
79 4 4 4 4 4 4 4
80 2 2 3 2 3 2 3
81 3 2 3 4 2 2 3
82 2 2 1 2 2 1 1
83 2 2 2 2 3 2 4
84 4 4 4 5 4 5 3
85 5 5 4 4 3 4 3
86 4 4 3 4 3 4 3
87 4 4 5 4 4 5 4
88 2 2 2 3 2 2 3
89 4 4 5 4 4 4 4
90 2 2 3 2 3 2 3
91 5 4 5 4 5 5 5
92 2 3 3 3 3 2 4
93 4 5 4 5 4 5 4
94 2 2 2 4 4 2 4
95 4 4 5 4 4 4 4
96 2 2 3 2 2 2 3
97 4 5 4 4 5 4 4
98 4 5 4 4 5 4 4
99 4 4 4 4 4 4 4
100 4 5 4 4 4 5 4
101 4 4 4 4 4 4 4
102 4 4 4 5 4 4 3
No. Sanksi Pajak (X4)
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6 X4.7 X4.8
1 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 1 1 2 2 2 2 2
3 3 3 2 3 4 3 3 2
4 2 2 2 2 2 2 2 2
5 1 3 2 2 3 2 3 1
6 4 4 4 5 4 4 4 4
7 3 3 3 3 3 3 3 3
8 3 3 3 4 3 3 4 5
114
No. Sanksi Pajak (X4)
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6 X4.7 X4.8
9 4 3 3 4 3 3 4 4
10 4 3 3 4 4 4 4 4
11 3 3 3 3 4 3 3 3
12 3 3 3 4 3 3 4 3
13 4 3 4 4 4 4 4 4
14 3 3 3 3 2 3 2 3
15 2 2 2 2 2 2 2 1
16 5 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4 4
18 5 3 3 4 4 3 3 3
19 4 3 3 3 4 3 3 3
20 5 3 5 4 4 5 3 5
21 1 2 3 1 1 3 3 3
22 4 4 4 4 4 4 4 4
23 2 4 3 2 2 3 2 2
24 4 4 4 4 4 4 4 4
25 4 3 4 5 4 4 3 4
26 5 5 4 5 5 5 4 4
27 2 2 3 3 3 3 3 3
28 2 2 4 4 4 2 4 2
29 3 2 2 2 2 2 3 2
30 5 4 4 4 5 4 4 4
31 4 4 4 4 4 4 4 4
32 4 3 3 3 3 4 5 3
33 3 3 3 4 4 3 3 3
34 4 4 4 4 4 4 4 3
35 4 3 3 4 3 3 4 3
36 3 3 2 4 4 3 4 4
37 2 2 3 2 2 2 3 4
38 5 4 2 4 4 4 4 4
39 4 4 4 4 4 4 4 4
40 3 4 4 3 5 5 5 5
41 4 3 3 4 4 3 4 3
42 4 4 4 4 4 4 4 4
43 4 3 3 3 3 3 4 3
44 4 3 3 3 4 3 3 3
45 5 5 3 4 4 4 4 3
46 4 4 4 4 4 4 4 3
47 3 3 4 4 4 3 3 3
115
No. Sanksi Pajak (X4)
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6 X4.7 X4.8
48 4 3 3 4 4 3 3 4
49 5 4 4 4 4 4 3 3
50 3 3 3 3 3 3 3 3
51 4 4 4 4 5 5 4 3
52 4 4 4 3 4 3 3 3
53 4 3 3 4 4 2 2 2
54 2 2 4 5 4 4 4 4
55 4 3 2 4 4 3 3 4
56 4 3 4 3 4 3 4 3
57 5 4 4 4 4 4 4 4
58 4 4 4 4 4 4 4 4
59 4 4 4 4 4 4 4 4
60 4 4 4 4 4 4 4 4
61 4 3 3 3 4 2 3 3
62 4 2 2 4 3 2 3 3
63 4 4 3 4 3 4 4 3
64 4 3 4 4 4 3 3 5
65 4 3 3 4 4 3 4 4
66 4 4 4 5 4 4 3 3
67 4 3 3 4 4 3 4 3
68 4 3 3 3 3 3 4 4
69 4 4 4 4 4 4 4 3
70 4 4 1 4 4 3 4 5
71 2 3 2 2 2 2 2 2
72 4 3 4 3 3 4 4 4
73 3 3 3 2 2 3 2 4
74 4 3 4 3 4 3 4 4
75 4 3 4 2 3 4 3 4
76 2 2 2 2 3 2 2 3
77 4 3 3 3 3 3 3 3
78 4 3 4 4 3 3 4 4
79 4 3 3 4 4 3 4 4
80 2 3 3 2 2 2 2 2
81 3 2 2 2 3 2 3 2
82 3 4 4 3 4 3 4 4
83 1 2 2 1 1 2 2 2
84 4 4 3 4 4 3 4 4
85 4 3 3 3 2 2 4 4
86 4 3 4 4 4 4 4 4
116
No. Sanksi Pajak (X4)
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6 X4.7 X4.8
87 4 4 4 4 3 4 4 4
88 2 2 2 1 2 2 2 1
89 5 4 4 4 3 3 4 4
90 2 2 2 2 2 2 2 2
91 4 4 5 4 5 4 5 4
92 2 2 2 1 2 3 2 1
93 5 4 4 4 4 4 4 4
94 2 2 2 2 3 2 2 3
95 4 4 4 4 4 4 4 5
96 1 2 2 1 2 1 1 1
97 4 4 3 4 4 4 4 4
98 4 4 4 4 4 5 4 4
99 4 4 4 4 4 4 4 4
100 4 4 4 4 3 3 4 4
101 4 3 4 4 4 4 4 4
102 4 4 5 4 4 4 4 4
No. Kepatuhan Wajib Pajak (Y)
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8
1 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 1 2 2 1 1 1 2
3 3 2 2 3 3 3 3 3
4 2 2 2 1 2 2 2 2
5 2 1 2 3 2 2 2 1
6 3 3 3 3 3 3 3 3
7 3 3 4 3 4 3 3 3
8 4 3 3 3 3 3 3 3
9 4 4 4 4 4 5 5 4
10 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4 4 4 4
12 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 5 5 4 4 4 4
14 2 2 3 3 3 3 2 3
15 5 5 5 3 3 3 5 1
16 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4 4
18 4 4 4 4 4 4 4 3
19 4 4 4 4 4 3 4 4
117
No. Kepatuhan Wajib Pajak (Y)
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8
20 5 5 5 5 5 5 5 5
21 2 1 1 1 1 1 1 1
22 4 4 5 5 4 5 4 4
23 1 1 1 1 1 3 1 1
24 4 4 4 4 4 4 4 4
25 4 5 5 5 4 5 5 5
26 5 5 5 4 4 4 5 4
27 4 4 4 4 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 5 4 4 2
30 3 5 5 5 5 3 4 4
31 5 5 4 4 3 4 4 5
32 3 4 4 5 5 3 3 3
33 4 4 4 4 4 4 4 4
34 4 4 4 5 5 4 4 5
35 4 4 3 3 4 4 4 4
36 4 4 4 4 4 3 4 4
37 2 2 2 2 2 2 2 1
38 5 4 3 3 4 4 4 4
39 4 4 4 4 4 3 4 4
40 5 4 5 4 3 4 5 5
41 4 3 4 4 4 4 4 4
42 4 4 4 4 4 4 4 5
43 3 3 3 3 3 3 3 5
44 4 4 4 3 3 4 4 3
45 5 5 4 5 5 5 5 5
46 4 4 4 4 4 4 4 3
47 4 4 4 4 3 4 4 4
48 4 4 4 4 3 3 3 3
49 5 5 5 5 5 5 5 5
50 5 3 3 3 3 3 3 3
51 4 4 4 4 4 3 4 4
52 4 4 4 3 4 3 4 4
53 3 4 4 3 3 4 4 4
54 5 5 5 5 5 5 5 5
55 4 5 5 4 4 4 4 3
56 4 3 4 3 4 3 4 3
57 5 5 5 4 4 4 4 4
58 3 4 4 3 3 4 4 4
118
No. Kepatuhan Wajib Pajak (Y)
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8
59 5 5 5 5 5 5 5 5
60 4 5 5 5 5 4 4 4
61 4 4 4 4 4 4 4 4
62 4 4 4 3 3 2 4 4
63 4 4 4 3 4 4 4 3
64 4 4 4 5 5 3 3 4
65 4 4 4 4 4 4 4 4
66 3 3 4 3 4 4 3 4
67 4 4 4 3 3 3 4 3
68 4 4 4 3 3 3 4 3
69 4 4 4 4 4 4 4 4
70 4 5 5 4 3 1 4 2
71 2 1 1 1 2 2 1 2
72 2 2 2 2 2 2 1 1
73 2 2 2 2 2 2 2 3
74 2 2 1 2 2 2 1 2
75 2 2 2 1 2 2 1 2
76 2 2 2 2 2 2 2 2
77 4 5 4 4 4 4 5 4
78 4 4 5 5 4 4 5 4
79 4 4 4 4 4 4 4 4
80 2 2 1 2 2 2 1 1
81 2 1 2 2 2 2 3 3
82 2 2 2 3 2 2 2 3
83 2 2 2 2 1 2 1 2
84 5 4 4 4 4 4 4 4
85 4 4 4 4 4 4 4 4
86 5 4 4 3 3 3 4 4
87 4 4 5 4 4 4 4 4
88 1 2 2 2 2 2 2 1
89 4 4 4 4 3 4 4 4
90 1 1 1 1 2 1 1 2
91 5 5 5 4 4 5 5 4
92 3 2 2 3 2 2 2 3
93 5 4 4 4 4 5 5 4
94 1 2 2 2 2 2 2 3
95 4 4 4 4 4 4 5 4
96 2 2 2 3 2 2 3 3
97 4 4 4 4 4 4 4 4
98 5 4 4 4 5 4 4 4
99 4 4 4 4 4 4 4 4
100 4 4 5 4 4 5 5 4
101 4 4 4 4 4 4 4 4
102 4 4 4 4 4 5 5 4
119
C. Lampiran Output Hasil Pengujian Data
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KMP 102 9 45 32.06 8.330
PNWP 102 18 55 38.41 8.104
PWP 102 7 35 24.34 6.267
SP 102 11 37 27.00 5.851
KWP 102 9 40 28.23 7.896
Valid N (listwise) 102
1. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
a. Kesadaran Membayar Pajak
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 102 100.0
Excludeda 0 .0
Total 102 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.957 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
KMP1 28.47 54.509 .882 .949
KMP2 28.48 53.361 .894 .949
KMP3 28.58 55.514 .775 .955
KMP4 28.53 54.509 .917 .948
KMP5 28.60 59.550 .625 .961
KMP6 28.33 53.591 .849 .951
KMP7 28.50 56.965 .803 .954
KMP8 28.56 54.348 .824 .952
KMP9 28.42 53.672 .862 .950
120
b. Pengetahuan Wajib Pajak
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 102 100.0
Excludeda 0 .0
Total 102 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.918 11
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
PNWP1 34.80 53.189 .702 .910
PNWP2 34.84 52.648 .752 .907
PNWP3 34.87 55.597 .692 .911
PNWP4 35.00 55.505 .693 .911
PNWP5 35.06 56.987 .590 .915
PNWP6 35.01 57.772 .548 .917
PNWP7 34.79 52.838 .809 .905
PNWP8 35.01 56.168 .615 .914
PNWP9 34.92 55.380 .630 .913
PNWP10 35.04 52.929 .729 .909
PNWP11 34.76 52.855 .715 .909
121
c. Pemahaman Wajib Pajak
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 102 100.0
Excludeda 0 .0
Total 102 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.936 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
PWP1 20.72 29.374 .763 .928
PWP2 20.79 30.581 .731 .931
PWP3 20.83 29.051 .853 .920
PWP4 20.91 28.735 .788 .926
PWP5 20.85 28.344 .842 .921
PWP6 20.81 27.163 .893 .916
PWP7 21.14 30.912 .672 .936
d. Sanksi Pajak
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 102 100.0
Excludeda 0 .0
Total 102 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
122
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.931 8
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
SP1 23.45 25.359 .781 .921
SP2 23.77 27.444 .754 .923
SP3 23.73 27.211 .703 .926
SP4 23.59 25.354 .815 .918
SP5 23.53 26.509 .772 .921
SP6 23.74 26.414 .807 .919
SP7 23.56 27.041 .770 .922
SP8 23.64 26.431 .715 .926
e. Kepatuhan Wajib Pajak
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 102 100.0
Excludeda 0 .0
Total 102 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.969 8
123
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
KWP1 24.61 48.280 .868 .965
KWP2 24.67 46.759 .917 .962
KWP3 24.60 46.896 .913 .962
KWP4 24.73 48.320 .885 .964
KWP5 24.75 48.722 .873 .965
KWP6 24.79 49.076 .838 .966
KWP7 24.67 46.224 .924 .962
KWP8 24.76 49.350 .790 .969
2. UJI ASUMSI KLASIK
a. Uji Normalitas
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 SP, PNWP, KMP,
PWPb
. Enter
a. Dependent Variable: KWP
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .928a .861 .855 3.007
a. Predictors: (Constant), SP, PNWP, KMP, PWP
b. Dependent Variable: KWP
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5420.792 4 1355.198 149.887 .000b
Residual 877.022 97 9.041
Total 6297.814 10
1
a. Dependent Variable: KWP
b. Predictors: (Constant), SP, PNWP, KMP, PWP
124
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.393 1.608 -2.110 .037
KMP .525 .076 .554 6.866 .000
PNWP .017 .072 .018 .240 .811
PWP .301 .113 .239 2.665 .009
SP .252 .074 .186 3.406 .001
a. Dependent Variable: KWP
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 8.05 39.70 28.23 7.326 102
Residual -8.236 8.983 .000 2.947 102
Std. Predicted
Value
-2.755 1.567 .000 1.000 102
Std. Residual -2.739 2.988 .000 .980 102
a. Dependent Variable: KWP
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 102
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
Deviation
2.94675863
Most Extreme
Differences
Absolute .059
Positive .057
Negative -.059
Test Statistic .059
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
125
b. Uji Multikolinieritas
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 SP, PNWP, KMP,
PWPb
. Enter
a. Dependent Variable: KWP
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .928a .861 .855 3.007
a. Predictors: (Constant), SP, PNWP, KMP, PWP
b. Dependent Variable: KWP
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5420.792 4 1355.198 149.887 .000b
Residual 877.022 97 9.041
Total 6297.814 10
1
a. Dependent Variable: KWP
b. Predictors: (Constant), SP, PNWP, KMP, PWP
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -3.393 1.608 -2.110 .037
KMP .525 .076 .554 6.866 .000 .221 4.53
1
PNWP .017 .072 .018 .240 .811 .265 3.76
7
PWP .301 .113 .239 2.665 .009 .178 5.60
3
SP .252 .074 .186 3.406 .001 .479 2.08
8
a. Dependent Variable: KWP
126
Coefficient Correlationsa
Model SP PNWP KMP PWP
1 Correlations SP 1.000 -.079 -.219 -.201
PNWP -.079 1.000 -.236 -.475
KMP -.219 -.236 1.000 -.522
PWP -.201 -.475 -.522 1.000
Covariances SP .005 .000 -.001 -.002
PNWP .000 .005 -.001 -.004
KMP -.001 -.001 .006 -.005
PWP -.002 -.004 -.005 .013
a. Dependent Variable: KWP
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 8.05 39.70 28.23 7.326 102
Residual -8.236 8.983 .000 2.947 102
Std. Predicted
Value
-2.755 1.567 .000 1.000 102
Std. Residual -2.739 2.988 .000 .980 102
a. Dependent Variable: KWP
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue
Condition
Index
Variance Proportions
(Constant) KMP PNWP PWP SP
1 1 4.926 1.000 .00 .00 .00 .00 .00
2 .040 11.139 .57 .06 .00 .04 .00
3 .017 16.878 .15 .01 .07 .02 .95
4 .010 22.550 .15 .77 .41 .06 .03
5 .007 26.471 .14 .16 .52 .88 .01
a. Dependent Variable: KWP
127
c. Uji Heteroskedastisitas
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .000a .000 -.041 3.00690
a. Predictors: (Constant), SP, PNWP, KMP, PWP
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .000 4 .000 .000 1.000b
Residual 877.022 97 9.041
Total 877.022 101
a. Dependent Variable: Abs_RES
b. Predictors: (Constant), SP, PNWP, KMP, PWP
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.761E-15 1.608 .000 1.000
KMP .000 .076 .000 .000 1.000 .221 4.531
PNWP .000 .072 .000 .000 1.000 .265 3.767
PWP .000 .113 .000 .000 1.000 .178 5.603
SP .000 .074 .000 .000 1.000 .479 2.088
a. Dependent Variable: Abs_RES
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.761E-15 1.608 .000 1.000
KMP .000 .076 .000 .000 1.000
PNWP .000 .072 .000 .000 1.000
PWP .000 .113 .000 .000 1.000
SP .000 .074 .000 .000 1.000
a. Dependent Variable: Abs_RES
128
Coefficient Correlationsa
Model SP PNWP KMP PWP
1 Correlations SP 1.000 -.079 -.219 -.201
PNWP -.079 1.000 -.236 -.475
KMP -.219 -.236 1.000 -.522
PWP -.201 -.475 -.522 1.000
Covariances SP .005 .000 -.001 -.002
PNWP .000 .005 -.001 -.004
KMP -.001 -.001 .006 -.005
PWP -.002 -.004 -.005 .013
a. Dependent Variable: Abs_RES
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue
Condition
Index
Variance Proportions
(Constant) KMP PNWP PWP SP
1 1 4.926 1.000 .00 .00 .00 .00 .00
2 .040 11.139 .57 .06 .00 .04 .00
3 .017 16.878 .15 .01 .07 .02 .95
4 .010 22.550 .15 .77 .41 .06 .03
5 .007 26.471 .14 .16 .52 .88 .01
a. Dependent Variable: Abs_RES
3. UJI HIPOTESIS
a. Uji Statistik F, Uji R2 Dan Uji Statistik t
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 SP, PNWP, KMP,
PWPb
. Enter
a. Dependent Variable: KWP
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .928a .861 .855 3.007
a. Predictors: (Constant), SP, PNWP, KMP, PWP
129
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5420.792 4 1355.198 149.887 .000b
Residual 877.022 97 9.041
Total 6297.814 101
a. Dependent Variable: KWP
b. Predictors: (Constant), SP, PNWP, KMP, PWP
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.393 1.608 -2.110 .037
KMP .525 .076 .554 6.866 .000
PNWP .017 .072 .018 .240 .811
PWP .301 .113 .239 2.665 .009
SP .252 .074 .186 3.406 .001
a. Dependent Variable: KWP