PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT...

92
i PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT TERHADAP KETERGANTUNGAN NIKOTIN PADA SISWA SMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh : Adhrover Adipura 11150700000041 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

Transcript of PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT...

Page 1: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

i

PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT

TERHADAP KETERGANTUNGAN NIKOTIN PADA SISWA SMA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh :

Adhrover Adipura

11150700000041

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 2: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

ii

Page 3: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

iii

Page 4: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

iv

Page 5: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

v

-MOTTO-

“Start where you are. Use what you have. Do what you

can.”

(Arthur Ashe)

-PERSEMBAHAN-

Skripsi ini saya persembahkan khusus untuk Alm. Ibunda Tercinta

Nurjani yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan, motivasi,

dan kasih sayang yang selalu mengalir tiada hentinya.

Page 6: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

B) Agustus 2020

C) Adhrover Adipura

D) Pengaruh Kepribadian Big Five dan Peer Attachment Terhadap Ketergantungan

Nikotin Pada Siswa SMA.

E) xiv + 57 halaman + lampiran

F) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepribadian big five

dan peer attachement terhadap ketergantungan nikotin pada siswa SMA. Sampel dalam

penelitian ini berjumlah 329 responden yang terdiri dari siswa SMAN 104, SMAN 48,

dan SMAN 51 Jakarta dengan teknik nonprobability sampling, yakni metode

accidental sampling.

Dalam penelitian ini, penulis mengadaptasi instrumen pengumpulan data, yaitu alat

ukur yang digunakan ketergantungan nikotin menurut Shiffman et al (2004) adalah the

nicotine dependence syndrome scale (NDSS), alat ukur kepribadin big five yang

digunakan menurut Pervin et al (2008) yaitu kurzversion big five personality inventory

(BFI-K), dan alat ukur peer attachment yang digunakan menurut Armsden dan

Greenberg (1987) adalah inventory of parent and peer attachment (IPPA).

Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan antara kepribadian big

five dan peer attachment terhadap ketergantungn nikotin sebesar 23.7 sedangkan 66.3

dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitin ini. Penulis berharap implikasi dari hasil

penelitian ini dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya.

G) Daftar Bacaan: 8 Buku + 30 Jurnal + 5 Artikel

Page 7: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

vii

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology of Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

B) July 2020

C) Adhrover Adipura

D) The Influence of Big Five Personality and Peer Attachment on Nicotine Dependence in

High School Students.

E) xiv + 57 pages + attachments

F) This study aims to determine how much influence the big five personality and peer

attachments have on nicotine dependence in high school students. The sample in this

study amounted to 329 respondents consisting of students of SMAN 104, SMAN 48,

and SMAN 51 Jakarta with a nonprobability sampling technique, which is the

accidental sampling method.

In this study, the authors adapted data collection instruments, which is the measuring

tool used for nicotine dependence according to Shiffman et al (2004) is the nicotine

dependence syndrome scale (NDSS), the big five personality measurement tool used

according to Pervin et al (2008), which is kurzversion big five personality inventory

(BFI-K), and the peer attachment measurement tool used according to Armsden and

Greenberg (1987) is inventory of parent and peer attachment (IPPA).

The results showed that there is a significant influence between big five personality and

peer attachment on nicotine dependence of 23.7, while 66.3 was influenced by other

variables outside of this study. The author hopes that the implications of the results of

this study can be developed in further research.

G) Reference List: 8 Books + 30 Journals + 5 Articles

Page 8: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

karena atas segala kuasa dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW serta pengikutnya sampai

akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih belum bisa dikatakan

sempurna karena keterbatasan penulis dalam pengalaman, pengetahuan, dan kemampuan.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Skripsi ini tidak lepas

juga dari bantuan berbagai pihak yang memberikan bimbingan, saran serta motivasi. Oleh

karena itu perkenankan penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si

beserta seluruh wakil dekan dan jajaran dekanat lainnya yang tiada hentinya berusaha

menciptakan lulusan-lulusan Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang semakin

berkualitas.

2. Dr. Gazi, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu,

memberikan motivasi, kritik, saran, arahan secara terus menerus, dan tentunya kesabaran

yang sangat luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Seluruh dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta staff dan

jajarannya yang selalu memberikan yang terbaik untuk penulis.

4. Kedua orangtua peneliti, Almh. Ibunda Nurjani dan Papa dan kakak-kakak yang selalu

memberikan do’a, kasih sayang, serta menjadi kekuatan dan penyemangat di berbgai

situasi.

5. Para sahabat penulis Riska, Daren, Alim, Adam, Kadika yang senantiasa memberikan

semangat kepada penulis dalam penyelesaikan skripsi ini.

6. Kak Afrizal, Kak Avindra Risyandi, dan kawan-kawan yang memberikan support kepada

saya dalam menyelesaikan penelitian ini.

7. Yustisia Aulia Insancita S.Psi sebagai kawan seperbimbingan penulis yang senantiasa

memberikan semangat kepada penulis dan selalu bersama-sama dalam setiap tahapan

pengerjaan skripsi ini.

8. Responden penelitian yang telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini.

9. Seluruh pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan penelitian ini yang tidak bisa

disebutkan satu per satu atas doa serta dukungan yang telah diberikan.

Page 9: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

ix

Semoga Allah SWT memberikan pahala yang tiada henti-hentinya sebagai balasan atas

segala kebaikan dan bantuan yang diberikan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi

ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima saran serta kritik yang

sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap penelitian ini dapat

bermanfaat.

Jakarta, 08 Juli 2020

Penulis

Page 10: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................................... v

ABSTRAK .................................................................................................................. vi

ABSTRACT............................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1

1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ........................................................ 6

1.2.1 Pembatasan Masalah ..................................................................................... 6

1.2.2 Perumusan Masalah ...................................................................................... 6

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

1.3.1 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7

1.3.2 Manfaat Peneltian ......................................................................................... 8

1.4 Manfaat teoritis dan Manfaat praktis ...................................................................... 8

1.4.1 Manfaat teoritis ............................................................................................. 8

1.4.2 Manfaat praktis ............................................................................................. 8

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Ketergantungan Nikotin ......................................................................................... 9

2.1.1 Definisi Ketergantungan Nikotin .................................................................. 9

2.1.2 Dimensi Ketergantungan Nikotin ................................................................ 10

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Ketergantungan Nikotin........................ 11

2.1.4 Alat Ukur Ketergantungan Nikotin ............................................................. 12

2.2 Kepribadian Big Five ............................................................................................ 12

2.2.1 Definisi Kepribadian Big Five ...................................................................... 12

2.2.2 Dimensi Kepribadian Big Five ..................................................................... 14

2.2.3 Alat Ukur Kepribadian Big Five................................................................... 14

Page 11: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

xi

2.3 Peer Attachment .................................................................................................. 15

2.3.1 Definisi Peer Attachement .......................................................................... 15

2.3.2 Dimensi Peer Attachment ............................................................................ 16

2.3.3 Alat Ukur Peer Attachment .......................................................................... 17

2.4 Kerangka Berpikir ................................................................................................ 17

2.5 Hipotesis .............................................................................................................. 21

2.5.1 Hipotesis Mayor .......................................................................................... 21

2.5.2 Hipotesis Minor ........................................................................................... 21

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Data ................................................. 22

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................................................ 22

3.3 Instrumen Pengumpulan Data ............................................................................... 24

3.3.1 Skala Ketergantungan Nikotin ..................................................................... 25

3.3.2 Skala Kepribadian Big Five ......................................................................... 26

3.3.3 Skala Peer Attachment ................................................................................. 28

3.4 Uji Validitas Konstruk .......................................................................................... 28

3.4.1 Uji Validitas Ketergantungan Nikotin .......................................................... 30

3.4.2 Uji Validitas Openness ................................................................................ 32

3.4.3 Uji Validitas Conscientiousness ................................................................... 33

3.4.4 Uji Validitas Extraversion ........................................................................... 34

3.4.5 Uji Validitas Agreeableness ......................................................................... 35

3.4.6 Uji Validitas Neuroticism............................................................................. 36

3.4.7 Uji Validitas Peer Trust ............................................................................... 37

3.4.8 Uji Validitas Peer Communication............................................................... 38

3.4.9 Uji Validitas Peer Alienation ....................................................................... 39

3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................................ 40

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ..................................................................... 42

4.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ................................................................. 43

4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian ................................................................... 44

4.4 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................................... 45

4.4.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian ............................................................ 45

4.4.2 Pengujian Proporsi Varian DV Yang Disebabkan Masing-Masing IV .......... 50

Page 12: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

xii

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 52

5.2 Diskusi ................................................................................................................. 52

5.3 Saran .................................................................................................................... 54

5.3.1 Saran Teoritis .............................................................................................. 54

5.3.2 Saran Praktis ................................................................................................ 55

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 56

LAMPIRAN .............................................................................................................. 59

Page 13: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor Pengukuran Skala ................................................................................ 25

Tabel 3.2 Blueprint Skala Ketergantungan Nikotin ...................................................... 26

Tabel 3.3 Blueprint Kepribadian Big Five ................................................................... 27

Tabel 3.4 Blueprint Peer Attachment ........................................................................... 28

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Ketergantungan Nikotin ............................................... 31

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Openness ..................................................................... 32

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Conscientiousness ........................................................ 33

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Extraversion ................................................................ 34

Tabel 3.9 Muatan Faktor item Agreeableness .............................................................. 35

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Neuroticism................................................................ 36

Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Peer Trust .................................................................. 37

Tabel 3.12 Muatan Faktor Item Peer Communication.................................................. 38

Tabel 3.13 Muatan Faktor Item Peer Alienation .......................................................... 39

Tabel 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian Berdasarkan Data Demografis ......................... 42

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif ....................................................................................... 43

Tabel 4.3 Norma Kategorisasi Nilai Variabel Penelitian .............................................. 44

Tabel 4.4 Kategorisasi Nilai Variabel Penelitian.......................................................... 45

Tabel 4.5 R Square ...................................................................................................... 46

Tabel 4.6 Signifikansi Uji Regresi ............................................................................... 46

Tabel 4.7 Koefisien Regresi IV Terhadap DV ............................................................. 47

Tabel 4.8 Proporsi Varian Masing-Masing IV terhadap DV ........................................ 50

Page 14: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .................................................................................... 20

Page 15: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ketergantungan nikotin merupakan suatu hal yang fenomenal di era milenial ini. Hal ini

didukung dengan data Tobacco Control Support Center (TCSC) menyatakan adanya data

bahwa jumlah perokok di Indonesia mencapai lebih dari 60 juta orang dengan konsumsi

rokok yang mencapai 240 milyar batang pertahun (dalam Wijaya, 2011). Selain itu, hasil

penelitian WHO (2015) menyatakan bahwa mayoritas perokok di seluruh dunia pada 2015

terdapat 1,1 miliar perokok sekitar 800 juta lebih atau 80% berasal dari negara dengan

pendapatan rendah dan menengah, sisanya 20% dari negara kaya.

Pada tahun 2030, diperkirakan angka kematian perokok di dunia mencapai 10 juta

jiwa, 70% diantaranya berasal dari negara berkembang karena rokok membunuh 1 dari 10

orang dewasa di seluruh dunia dengan angka kematian dini mencapai 5,4 juta jiwa pada tahun

2005 (Canggih, 2012). Adapun data yang dikeluarkan oleh International Union Againts

Tuberculusis and Lung Lung Disease menyebutkan bahwa 30% perokok dunia adalah remaja

(Wijaya, 2011). Data yang dikeluarkan oleh Global Youth Tobacco Survey (GYTS) semakin

mempertegas tejadinya peningkatan usia perokok pemula. GYTS menyebutkan bahwa pada

tahun 2007, jumlah perokok pemula usia 13-18 tahun di Indonesia menduduki peringkat

pertama di Asia bahkan 3 dari 10 pelajar SMP di Indonesia mulai merokok sebelum usia 10

tahun.

Selain itu, Smet (1994) mengatakan bahwa usia pertama kali merokok pada umumnya

antara 11-13 tahun dan mereka merokok sebelum usia 18 tahun yang dimulai pada kelas 7

hingga kelas 9 meskipun terdapat sebagian besar remaja masih memiliki kebiasaan merokok

Page 16: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

2

secara teratur sampai perguruan tinggi. Smet (1994) pun mengklarifikasikan karakteristik

perokok aktif berdasarkan banyaknya jumlah batang rokok yang dihisap setiap hari, yaitu

perokok ringan (1-4 batang rokok perhari), perokok sedang (5-14 batang rokok perhari), dan

perokok berat (>15 batang rokok perhari).

Menurut Santoso (2015) perokok aktif adalah orang yang merokok dan langsung

menghisap rokok serta bisa mengakibatkan bahaya bagi kesehatan diri sendiri maupun

lingkungan sekitar. Hal tersebut sejalan dengan Bustan (1997) menyatakan bahwa perokok

aktif merupakan seseorang yang merokok dan langsung menghisap rokok maupun menghirup

asap rokoknya sehingga berdampak pada kesehatan serta lingkungan sekitar.

Adapun hasil peneltian menurut Tirtosastro (2009) menyatakan bahwa terdapat

kandungan kimia tembakau yang sudah terindifikasi mencapai 2.500 komponen kimia rokok

yang berbahaya bagi kesehatan yaitu: tar, nikotin, gas CO, dan NO yang berasal dari

tembakau, kandungan yang membuat seseorang kecanduan terhadap rokok adalah nikotin.

Penggunaan nikotin sebelumnya masalah di negara maju, sekarang telah menjadi

epidemi global. Indonesia, termasuk negara perokok terbesar adalah salah satu pasar industri

tembakau besar (Republika, 2004). Ketergantungan nikotin adalah penyebab utama penyakit

jantung dan kanker di Indonesia, setiap tahun orang meninggal dunia karena komplikasi

kesehatan yang disebabkan oleh penggunaan tembakau (Betty & Suharmiati, 2008). Adapun

hasil penelitian menurut WHO (2015) menyatakan bahwa adanya prevalensi perokok laki-

laki terus meningkat pesat dalam kisaran 50-80% sedangkan perokok perempuan mulai

meningkat secara progresif namun masih tertinggal dari laki-laki.

Disamping itu ketergantungan nikotin pada pecandu rokok juga berdampak negatif

bagi kesehatan psikologis menurut penelitian yang dilakukan oleh J. G. Johnson (dalam

Nevid, 2005) menyatakan bahwa ketergantungan nikotin pada remaja dapat meningkatkan

Page 17: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

3

resiko gangguan kecemasan terutama pada masa remaja akhir dan dewasa awal. Adapun

penelitian menurut Nugraheni (2012) menyebutkan bahwa kondisi psikologis yang

disebabkan oleh ketergantungan nikotin pada pecandu rokok adalah tidak bergairah, merasa

pikiran buntu, mudah marah, bosan dan bingung tanpa sebab ketika kepuasan merokoknya

tidak terpenuhi.

WHO (2015) mengindentifikasi ketergantungan nikotin sebagai faktor resiko utama

untuk penyakit kronis yang menyebabkan kematian dan beresiko menyebabkan kecacatan

pada janin yang sesungguhnya dapat dicegah. Program pencegahan ketergantungan nikotin

dan penghentiannya didasarkan pada pemahaman tentang proses psikologis, sosial, biologi,

dan farmakologi yang terlibat dalam sifat ataupun perilaku yang mendasari perilaku merokok

(Leventhal & Cleary 1980). Dari perspektif ini, penting untuk mengindentifikasi variabel

perbedaan individu terutama ciri-ciri kepribadian yang meningkatkan resiko untuk memiliki

ketergantungan nikotin. (Terracciano & Costa, 2004).

Hasil penelitian Eysenck (1980) menyatakan terdapat hubungan antara trait

kepribadian dan variabel ketergantungan nikotin, yaitu kepribadian extraversion karena

seseorang akan cenderung kecanduan merokok disebabkan ia mencari stimulan tertentu

ketika merokok, sedangkan penyebab individu menjadi ketergantungan nikotin yang

cenderung neuroticsm untuk mengurangi kecemasan. Namun, hal itu menjadi penting

mengingat jumlah besar orang yang merokok (WHO, 2002). Penelitian kepribadian dapat

meningkatkan pengetahuan tentang ketergantungan nikotin dan memiliki dampak klinis

melalui program pencegahan dan pengurangan ketergantungan nikotin. (Terracciano &

Costa, 2004).

Faktor penyebab untuk menjadi seorang perokok pada remaja yaitu memiliki seorang

teman yang merokok, orientasi akademik yang lemah dan dukungan orangtua rendah (Tucker

Page 18: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

4

et al, 2003). Selain itu, ada banyak faktor yang melatarbelakangi ketergantungan nikotin

dikalangan remaja yang berusia 13-18 tahun, diantaranya dari variabel sosiocultural

mencakup pengaruh teman sebaya, kedua orangtua yang merokok, kurangnya pengawasan

orangtua, pengaruh media dan lingkungan sosial. Selain itu, menurut Brown dan Klute

menyatakan bahwa teman-teman saling mempengaruhi satu sama lain, terutama dalam hal

yang mempunyai dampak yang beresiko atau bermasalah (dalam Papalia et al, 2009). Data

WHO juga semakin mempertegas bahwa seluruh jumlah individu yang ketergantungan

nikotin ada di dunia sebanyak 30% adalah kaum remaja (dalam Republika, 2004).

Berdasarkan fenomena-fenomena yang terjadi Perilaku individu dipengaruhi oleh

beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal yang

mempengaruhi perilaku individu yaitu kepribadian, kepribadian dengan pendekatan big five

memiliki lima dimensi yang berbeda-beda dan tidak saling berkaitan satu dengan yang

lainnya. Dengan demikian, perannya dalam ketergantungan nikotin akan menunjukan peran

yang juga berbeda, sesuai dengan karakteristik yang berlaku.

Faktor internal yang mempengaruhi ketergantungan nikotin adalah faktor kepribadian.

Kepribadian dalam penelitian ini memiliki 5 tipe kepribadian yaitu Openness,

conscientiousness, extraversion, agreeableness, neuroticism. Menurut Costa dan McCrae,

didapatkan suatu gambaran umum skor penyalahguna zat, yaitu: (a) tinggi pada dimensi

Neuroticism dan Openness to experience; dan (b) rendah pada dimensi Extraversion dan

Conscientiousness. Neuroticism yang dimaksud di sini adalah stabilitas emosional, yaitu

apabila orang yang bersangkutan menunjukkan skor yang tinggi pada aspek ini menandakan

kecenderungan ketidakstabilan yang kuat. Extraversion yang dimaksud di sini adalah

kecenderungan socially outgoing. Skor yang rendah pada dimensi ini untuk penyalahguna zat

adalah kecenderungan untuk lebih banyak menarik diri dari situasi-situasi sosial. Hal ini

Page 19: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

5

terjadi karena para penyalahguna memiliki subculture sendiri yang memungkinkannya untuk

mendapatkan interaksi sosial.

Openness yang dimaksud adalah faktor kepribadian yang mengarah pada originality,

kreativitas, independensi, dan senang tantangan. Sementara skor yang tinggi pada dimensi ini

untuk penyalahgunaan zat lebih berarti sebagai senang mencari sensasi dan keberanian

mengambil risiko tanpa perhitungan yang matang. Conscientiousness yang dimaksud adalah

kepribadian yang goal-oriented, dan kerja keras. Skor rendah untuk dimensi ini bagi

penyalahguna zat berarti segala tindakannya kecenderungan tidak memiliki tujuan pasti, dan

sangat tidak tahan pada proses tindakannya.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti menganggap

perlu adanya penelitian mengenai hal tersebut agar nantinya hasil dari penelitian tersebut

dapat menjadi acuan bagi semua orang agar dapat memahami banyak hal tetntang pengaruh

kepribadian big five dan peer attachment terhadap ketergantungan nikotin pada siswa SMA.

Maka dari itu, untuk merealisasikan hal tersebut peneliti melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Kepribadian Big Five dan Peer Attachment terhadap Ketergantungan

Nikotin pada Siswa SMA”.

1.2 Pembatasan Masalah dan Perumasan Masalah

1.2.1 Pembatasan Masalah

Fokus pada penelitian ini dilihat pada masalah mengenai pengaruh kepribadian big five dan

peer attachment terhadapat ketergantungan nikotin pada siswa SMA. Adapun konsep yang

digunakan adalah sebagai berikut:

1. Ketergantungan nikotin menurut American Psychological Association adalah

keadaan psikologis atau fisik (atau keduanya) pada penggunaan alkohol atau obat

lain yang penggunaannya sudah diatas normal (Shiffman, 2004).

Page 20: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

6

2. Kepribadian big five adalah karakteristik seseorang yang menyebabkan

munculnya konsistensi perasaan, pemikiran, dan perilaku (Pervin et al, 2008).

3. Peer attachment adalah persepsi individu tentang sejauh mana ia dan teman-teman

sebayanya dapat saling memahami, berkontribusi dengan baik, dan mendapatkan

rasa aman dan nyaman dari relasinya tersebut (Armsden & Greenberg, 1987).

4. Remaja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah remaja yang bestatus sebagai

siswa SMA.

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai

berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kepribadian big five dan peer

attachment terhadap ketergantungan nikotin siswa SMA.

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan oppennes terhadap ketergantungan

nikotin siswa SMA.

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan conscientiousness terhadap

ketergantungan nikotin siswa SMA.

4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan extraversion terhadap ketergantungan

nikotin siswa SMA.

5. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan agreeableness terhadap ketergantungan

nikotin siswa SMA.

6. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan neuroticism terhadap ketergantungan

nikotin siswa SMA.

7. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan peer trust terhadap ketergantungan

nikotin siswa SMA.

Page 21: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

7

8. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan peer communication terhadap

ketergantungan nikotin siswa SMA.

9. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan peer alienation terhadap

ketergantungan nikotin siswa SMA.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dapat disimpulkan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan kepribadian big five dan peer attachment

terhadap ketergantungan nikotin siswa SMA.

2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan oppennes terhadap ketergantungan

nikotin siswa SMA.

3. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan conscientiousness terhadap

ketergantungan nikotin siswa SMA.

4. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan extraversion terhadap ketergantungan

nikotin siswa SMA.

5. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan agreeableness terhadap ketergantungan

nikotin siswa SMA.

6. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan neuroticism terhadap ketergantungan

nikotin siswa SMA.

7. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan peer trust terhadap ketergantungan

nikotin siswa SMA.

8. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan peer communication terhadap

ketergantungan nikotin siswa SMA.

9. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan peer alienation terhadap ketergantungan

nikotin siswa SMA.

Page 22: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

8

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah adalah untuk mengetahui faktor mana yang

paling signifikan mempengahuhi ketergantunghan nikotin pada remaja dan mengtahui faktor

yang paling besar memberikan sumbangan terhadap ketergantungan nikotin pada remaja.

1.4 Manfaat Teoritis dan Manfaat Praktis

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan teori-teori psikologi, khususnya

yang berkaitan dengan teori psikologi perkembangan, psikologi sosial, dan psikologi

kepribadian.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi masyarakat

mengenai gambaran perkembangan psikologis remaja yang berkaitan dengan faktor-faktor

yang mempengaruhi ketergantungan nikotin pada siswa.

Page 23: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Ketergantungan Nikotin

2.1.1 Definisi ketergantungan Nikotin

American Psychological Association (dalam Shiffman et al, 2004) mendefinisikan

ketergantungan nikotin adalah keadaan psikologis atau fisik (atau keduanya) pada

penggunaan alkohol atau obat lain yang penggunaannya sudah diatas normal. Istilah ini

sering digunakan sebagai istilah yang setara untuk ketergantungan zat yang juga diterapkan

untuk gangguan perilaku, seperti seksual, internet dan kecanduan judi. Zat kimia dengan

potensi yang signifikan untuk memproduksi ketergantungan disebut zat adiktif.

Untuk menjelaskan ketergantungan nikotin, American Psychological Association

menjelaskan dengan berbagi istilah seperti nicotine dependence dalam DSM-IV-TR yang

artinya berupa pola terulang atau kompulsif penggunaan nikotin baik berbentuk perilaku,

fisiologis, dan psikososial dan menimbulkan masalah yang berhubungan dengan nikotin yang

signifikan. Istilah yang sama dengan DSM-5 adalah gangguan penggunaan tembakau.

(American Psychological Association, 2015).

Merokok adalah perilaku adiktif progresif dan kambuh bahkan setelah beberapa bulan

pantang, kekambuhan sering terjadi (Carmodi, 1993). Sekarang diakui bahwa perokok

dipertahankan terutama oleh ketergantumgan nikotin. Individu yang mencoba untuk berhenti

merokok mengalami berbagai gejala penarikan (Fagerstrom et al, 1990). Selain itu, Piper et

al (2010) menemukan adanya hubungan yang signifikan secara diagnosis spesifik kecemasan

dan ketergantungan nikotin. Keparahan gejala pengurangan zat kemungkinan berhasil dan

efektifitas farmakoterapi berhenti merokok. Penjelasan kontribusi faktor lingkungan dan

warisan sangat penting untuk memahami ketergantungan nikotin serta perbedaan individu

dalam kerentanan terhadap merokok (Pomerleau et al, 1993). Ahli ketergantungan nikotin

Page 24: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

10

mengatakan bahwa pecandu nikotin harus mengindentifikasi dan menangani perilaku,

pemicu, dan situasi yang terkait dengan merokok (Nordqvist, 2013).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan definisi ketergantungan nikotin yang

dikemukakan oleh American Psychological Association (Shiffman et al, 2004). Adapun

definisi ketergantungan nikotin menurut American Psychological Association adalah keadaan

psikologis atau fisik (atau keduanya) pada penggunaan alkohol atau obat lain yang

penggunaannya sudah diatas normal (Shiffman et al, 2004).

2.1.2 Dimensi Ketergantungan Nikotin

Shiffman et al (2004) mencantumkan 5 dimensi kriteria ketergantungan nikotin, yaitu:

(1) Drive (ditandai dengan nafsu keinginan, dan penarikan merokok).

Merokok merupakan aktivitas penting dalam kehidupan seorang yang Ketergatungan

Nikotin. Ketergantungan nikotin dapat menyebabkan perokok sulit mengontrol dirinya

dalam merokok; (2) Priority (ditandai dengan preferensi untuk merokok di atas penguat

lainnya). Perokok merasa merokok lebih penting dari pada hal-hal lainnya dan

menganggap dengan merokok tidak akan merasa kaku; (3) Tolerance (ditandai dengan

berkurangnya sensitivitas terhadap efek merokok). Semakin banyak intensitas merokok

maka semakin berkurang sensitivitas terhadap rokok. Seiring berjalannya waktu perokok

akan menambah banyaknya rokok yang dihisap setiap hari; (4) Continuity (ditandai

dengan keteraturan tingkat merokok). Perasaan gelisah muncul ketika tidak merokok

dikarenakan perokok yang terus berkelanjutan serta berlebihan dalam merokok sehingga

sulit untuk menarik dirinya dari kebiasaan merokok; (5) Stereotypy (ditandai dengan

kebiasaan merokok di berbagai situasi). Perokok sulit melihat situasi dan kondisi untuk

merokok. Ketika keinginan untuk merokok timbul maka perokok tidak melihat situasi

disekelilingnya.

Page 25: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

11

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Ketergantungan Nikotin

Menurut Park (2011) terdapat empat faktor utama yang mempengaruhi seseorang mengalami

ketergantungan merokok, yaitu:

1. Sejarah Keluarga

Frekuensi merokok remaja meningkat ketika ada banyak perokok dalam keluarga. Orang

tia sangat penting karena mereka adalah panutan utama remaja. Sikap orang tua terhadap

merokok, persepsi mereka tentang merokok, dan kasih sayang antara orang tua dan anak-

anak mereka merupakan faktor-faktor penting yang mempengaruhi remaja merokok.

Sering pwerbedaan pendapat dengan orang tua, perceraian antara orang tua,

penyalahgunaan oleh orang tua, incest, orang tua belum matang, dan linkage intrafamiluar

miskin berkontribusi terhadap risiko merokok remaja.

2. Persahabatan dan kelekatan teman sebaya

Jika frekuensi merokok adalah tinggi diantara teman-teman atau anggota keluarga dari

usia yang sama, seseorang individu lebih mungkin mengikuti kursus yang sama. Risiko ini

sangat tinggi ketika seorang siswa dipindahkan dari satu sekolah ke sekolahlain atau

bergabung dengan lingkaran baru teman-teman. Risiko jangka panjang merokok

meningkat saat remaja dapat dengan mudah mengakses rokok atau terkena rokok rokok di

usia muda.

3. Karakteristik pribadi dan masalah psikopatologis

Setiap remaja mempunyai sistem yang berbeda nilai, sikap, lingkungan sekitar, dan

keakraan pribadi (kearah studi dan masyarakat). Anak-anak yang antisosial, memberontak,

terisolasi dari sekolah dan masyarakat, atau menunjukan hubungan keluarga miskin atau

kinerja akademis sangat mungkin untuk merokok. Beberapa remaja mencoba untuk

mengatasi depresi atau takut melalui merokok. Selain itu, tingkat merokok lebih tinggi

Page 26: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

12

pada pria dibandingkan pada wanita. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Asthon dan

Lee (2006) menyatakan bahwa karakteristik seseorang untuk melakukan hal yang beresiko

adalah penyebab seseorang merokok dan merasakan seolah-olah masalah lepas ketika

merokok.

4. Masalah psikososial

Meskipun mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir, menawarkan seseorang

rokok telah dianggap sebagai etiket dalam masyarakat Korea, dan remaja dapat belajar

kebiasaan ini. Selain itu, remaja kadang-kadang mulai merokok sebagai cara untuk meniru

selebriti televisi atau media massa dan bintang olahraga.

2.1.4 Alat Ukur Ketergantungan Nikotin

Dalam penelitian ini, peneliti mengadaptasi skala ketergantungan nikotin yang dikembangkan

oleh Shiffman et al (2004) yaitu The Nicotine Dependence Syndrome Scale (NDSS) yang

memiliki lima dimensi, yaitu: drive, priority, tolerance, continuity, dan stereotypy. Skala ini

memiliki 19 item pernyataan yang diukur dengan menggunakan 4 point skala likert dimana

pernyataan 1 = sangat tidak setuju sampai 4 = sangat setuju.

2.2 Kepribadian Big Five

2.2.1. Definisi Kepribadian Big Five

Goldberg (dalam John & Srivastava, 1999) menyatakan bahwa psikologi kepribadian

memperoleh suatu pendekatan taksonomi kepribadian yang dapat diterima secara umum yaitu

dimensi “Big Five Personality”. Dimensi big five pertama kali diperkenalkan oleh Goldberg

pada tahun 1981. Dimensi ini tidak mencerminkan perspektif teoritis tertentu. Akan tetapi

merupakan hasil dari analisis bahasa alami manusia dalam menjelaskan dirinya sendiri dan

orang lain. Taksonomi big five tidak bertujuan untuk mengganti sistem terdahulu melainkan

sebagai penyatu, karena dapat memberikan penjelasan sistem kepribadian secara umum. Big

Page 27: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

13

five disusun bukan untuk menggolongkan individu ke dalam satu kepribadian tertentu

melainkan untuk menggambarkan sifat-sifat kepribadian yang disadari oleh individudalam

kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini disebut Goldberg sebagai Fundamental Lexical.

Feist & Feist (2009) mendefinisikan kepribadian sebagai pola dari sifat yang relatif

menetap dan berkarakteristik unik. Setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda

sehingga dapat menjadikan ciri khas dari individu tersebut. Walaupun pada dasarnya satu

sama lain secara umum memiliki sifat yang sama tetapi terdapat karakteristik yang berbeda

dalam situasi yang sama.

Menurut Phases (dalam Alwisol, 2009) menyatakan bahwa kepribadian adalah pola

khas dari pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang membedakan orang satu dengan yang lain

dan tidak berubah lintas waktu dan situasi. Sejalan dengan penjelasan Laura A. King (2010)

bahwa kepribadian adalah suatu pola pikiran, emosi dan perilaku yang bertahan dan berbeda

yang menjelaskan cara individu beradaptasi dengan dunia. Setiap individu mempunyai

kecenderungan perilaku yang dilakukan terus menerus secara konsisten dalam menghadapi

situasi sehingga menjadi ciri khas pribadi individu. Kepribadian dipahami sebagai individu

yang unik dimana setiap individu memiliki sikap dan perilaku yang berbeda-beda dalam

suatu situasi. Kepribadian adalah karakteristik seseorang yang menyebabkan munculnya

konsistensi perasaan, pemikiran, dan perilaku (Pervin et al, 2008).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan definisi kepribadian big five yang

dikemukakan oleh Pervin et al (2008). Adapun definisi kepribadian big five menurut Pervin

et al (2008) adalah karakteristik seseorang yang menyebabkan munculnya konsistensi

perasaan, pemikiran, dan perilaku.

Page 28: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

14

2.2.2. Dimensi Kepribadian Big Five

Kepribadian big five terdiri dari lima faktor atau tipe. Meskipun terdapat beberapa pemberian

label yang berbeda telah digunakan untuk melabeli big five. Pervin et al (2008) menggunakan

istilah kepribadian big five berikut ini:

(1)Openness. Keterbukaan terhadap pengalaman yang mendeskripsikan keluasan, kedalaman,

dan kompleksitas mental individual serta kehidupan eksperiensial; (2) Conscientiousness.

Mendeskripsikan perilaku yang berorientasi dengan tugas serta tujuan, impuls yang

dipersyaratkan secara sosial; (3) Extraversion. Merangkum sifat yang interpersonal

maksudnya sifat tersebut menggambarkan apa yang dilakukan orang kepada orang lain dan

dengan orang lain; (4) Agreeableness. Menilai kualitas orientasi interpersonal individu

sepanjang kontinum dari perasaan terhadap antagonisme dalam pemikiran, perasaan, dan

tindakan; (5) Neuroticism. Bertolak belakang dengan stabilitas emosional dalam hal yang

lebih luas mencakup perasaan negatif, termasuk kecemasan, rasa sedih, rasa rapuh, dan

ketegangan saraf.

2.2.3. Alat Ukur Kepribadian Big Five

Pada penelitian ini, peneliti mengadaptasi alat ukur Kurzversion Big Five Personality (BFI-

K) yang dikembangkan oleh Pervin et al (2008). Skala ini disusun berdasarkan indikator

tertentu yang terdapat di dalam aspek-aspek tipe kepribadian, yaitu: openness,

conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan neuroticism. Item dalam BFI-K terdiri

dari 44 item dengan menggunakan skala likert 4 point dimana pernyataan 1 = sangat tidak

setuju sampai 4 = sangat setuju.

Page 29: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

15

2.3 Peer Attachment

2.3.1 Definisi Peer Attachment

Attachment pertama kali dicetuskan oleh psikiater asal Inggris bernama John Bowlby pada

tahun 1969. Armsden & Greenberg (1987) mendefinisikan peer attachment adalah persepsi

individu tentang sejauh mana ia dan teman-teman sebayanya dapat saling memahami,

berkontribusi dengan baik, dan mendapatkan rasa aman dan nyaman dari relasinya tersebut.

Neufeld (2004) mendefinisikan peer attachment adalah sebuah ikatan yang terjadi

antara individu dengan teman-temannya, baik dengan individu itu sendiri maupun dengan

kelompok teman sebayanya. Teman sebaya akan menjadi penengah dari apa yang baik, apa

yang terjadi, apa yang penting bahkan bagaimana mereka memiliki persepsi mengenai

dirinya.

Menurut Bowlby (1988) mendefinisikan attachment merupakan suatu perilaku yang

dilakukan individu untuk mendapatkan suatu kedekatan atau mempertahankan suatu

kedekatan yang diinginkan. Selain itu, Howe et al (dalam Arifani, 2018) berpendapat bahwa

attachment adalah suatu perilaku yang dapat membuat individu lebih dekat dan merasa

memiliki hubungan yang aman dengan figur kelekatannya ketika individu menghadapi

permasalahan dan merasa cemas atau khawatir.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan definisi peer attachment yang

dikemukakan oleh Armsden & Greenberg (1987). Adapun definisi peer attachment menurut

Armsden & Greenberg (1978) adalah persepsi individu tentang sejauh mana ia dan teman-

teman sebayanya dapat saling memahami, berkontribusi dengan baik, dan mendapatkan rasa

aman dan nyaman dari relasinya tersebut.

Page 30: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

16

2.3.2 Dimensi Peer Attachment

Menurut Armsden & Greenberg (1987) terdapat tiga dimensi dari kelekatan teman sebaya

yaitu:

1. Peer Trust

Ketergantungan atau kepercayaan pada keandalan seseorang atau sesuatu. Dalam

hubungan interpersonal, kepercayaan mengacu pada keyakinan bahwa seseorang atau

sekelompok orang memiliki dalam keandalan orang atau kelompok lain; khusus, itu

adalah sejauh man masing-masing pihak merasa bahwa mereka dapat bergantung

pada pihak lain untuk melakukan apa yang mereka katakan akan mereka lakukan.

Faktor kunci tidak kejujuran instrinsik dari orang lain tapi prediktabilitas mereka.

Kepercayaan dianggap oleh sebegian besar psikolog untuk menjadi komponen utama

dalam hubungan dewasa orang lain, apakah intim, sosial, atau terapi.

2. Peer Communication

Yang mungkin dengan cara verbal (lisan atau tertulis) ayau non verbal. Manusia

berkomunikasi untuk berhubungan dan bertukar ide, pengetahuan, perasaan, dan

pengalaman untuk berbagai tujuan interpersonal dan sosial lainnya. Hewan bukan

manusia juga berkomunikasi secara vokal atau non vacally untuk berbagai keperluan

(lihat komunikasi hewan). Komunikasi dipelajari oleh psikolog kognitif dan

eksperimental, dan gangguan komunikasi diperlakukan oleh terapis kesehatan mental

dan perilaku dan bicara oleh bahasa terapis.

3. Peer Alienation

Keterasingan n. 1. Keterasingan dari orang lain, yang mengakibatkan tidak adanya

hubungan dekat atau rumah dengan orang-orang dalam kelompok sosial seseorang

Page 31: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

17

(misalnya keluarga, tempat kerja, masyarakat). 2. Rasa mendalam ketidakpuasan

dengan keberadaan pribadi seseorang dan kurangnya kepercayaan di lingkungan

sosial atau fisik seseorang atau diri sendiri. 3. Keterasingan dari seseorang cara adat

atau diharapkan sendiri berfungsi. 4. Pengalaman yang terpisah dari realistis atau

terisolasi dari pikiran seseorang, perasaan, atau makhluk fisik.

2.3.3 Alat Ukur Peer Attachment

Dalam penelitian ini, peneliti mengadaptasi alat ukur Inventory of Parent and Peer

Attachment (IPPA) yang dikembangkan oleh Armsden dan Greenberg (1987) yang memiliki

3 dimensi, yaitu: peer trust, peer communication, dan peer alienation. Skala ini memiliki 25

item pernyataan yang diukur dengan 4 point skala likert mulai dari 1 = sangat tidak setuju

sampai 4 = sangat setuju

2.4 Kerangka Berpikir

Kepribadian big five dapat diartikan sebagai pendekatan yang digunakan dalam

Psikologi dalam melihat kepribadian manusia melalui traits yang tersusun dalam lima buah

dimensi kepribadian tersebut adalah oppeness, conscientiousness, extraversion,

agreeableness, neoroticism.

Dari kelima dimensi tersebut, akan diteliti dimensi manakah yang berhubungan baik

secara positif atau negatif dengan ketergantungan nikotin. Dimesi kepribadian extraversion

diasumsikan akan memiliki hubungan secara positif dengan perilaku merokok. Hal ini

dikarenakan orang dengan skor extraversion yang tinggi memiliki kecenderungan socially

outgouing dan senang berkumpul dengan teman-temannya sehingga ia merokok karena

melihat temannya dan perasaan sama dalam perkumpulan.

Page 32: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

18

Sedangkan untuk dimesni conscientiousness diasumsikan akan memiliki hubungan

yang negatif dengan perilaku merokok. Conscientiousness yang dimaksud adalah kepribadian

yang pekerja keras. Orang yang memiliki skor yang tinggi pada dimensi ini cenderung

memiliki pertimbangan yang cermat mengenai konsekuensi dari perilaku mereka dan

memiliki ketekunan, sehingga diperkirakan kecenderungan dalam perilaku merokok akan

rendah.

Untuk dimensi openness diasumsikan akan memiliki hubungan yang positif dengan

perilaku merokok. Oppeness yang dimaksud adalah faktor kepribadian yang mengarah pada

originalitas, kreatifitas, independensi, senang tantangan. Orang yang memiliki skor yang

tinggi pada dimensi ini cenderung akan berperilaku merokok karena senang mencari sensai

dan berani mengambil resiko tanpa perhitungan yang matang. Sehingga diperkirakan

kecenderungan berperilaku merokok akan tinggi.

Usia diasumsikan memiliki pengaruh negatif, yang berarti orang dengan usia yang

lebih tinggi akan memiliki kecenderungan perilaku merokok yang rendah. Ini dikarenakan

semakin matangnya usia, maka kemampuan dirinya untuk tidak merokok akan menjadi lebih

besar, dan lebih bisa menilai perilaku mana yang dapat membahayakan dirinya dan mana

yang tidak.

Peer Attachment merupakan persepsi individu tentang sejauh mana ia dan teman

sebayanya dapat saling memahami, berkomunikasi dengan baik, dan mendapatkan rasa aman

dan nyaman dan relasinya tersebut dapat diasumsikan bahwa hubungan tersebut dapat

memunculkan remaja adiksi pada rokok.

Dalam hal ini kepribadian big five, peer attachment mempunyai peranan yang cukup

penting dalam menentukan perilaku remaja untuk merokok. Oleh karena itu peneliti menduga

Page 33: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

19

ada pengaruh peer attachment dan kepribadian big five terhadap adiksi rokok pada remaja

dan berikut merupakan gambar rangkumannya.

Page 34: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

20

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Kepribadian Big Five

Openness

Conscientiousness

Agreeableness

Extraversion

Neuroticism

Ketergantungan Nikotin

Peer Attachment

Peer Trust

Peer Communication

Peer Alienation

Page 35: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

21

2.5 Hipotesis

2.5.1 Hipotesis Mayor

Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepribadian big five (opennes,

conscientiousness, extraversion, agreeableness dan neuroticism) dan peer attachment (peer

trust, peer communication, peer alienation) terhadap ketergantungan nikotin

Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara kepribadian big five (opennes, conscientiousness,

extraversion, agreeableness dan neuroticism) dan peer attachment (peer trust, peer

communication, peer alienation) terhadap ketergantungan nikotin.

2.5.2 Hipotesis Minor

Ha1 : Ada pengaruh yang signifikan opennes terhadap ketergantungan nikotin.

Ha2 : Ada pengaruh yang signifikan conscientiousness tehadap ketergantungan nikotin.

Ha3 : Ada pengaruh yang signifikan extraversion terhadap ketergantungan nikotin.

Ha4 : Ada pengaruh yang signifikan agreeableness terhadap ketergantungan nikotin.

Ha5 : Ada pengaruh yang signifikan neuroticism terhadap ketergantungan nikotin.

Ha6 : Ada pengaruh yang signifikan peer trust terhadap ketergantungan nikotin.

Ha7 : Ada pengaruh yang signifikan peer communication terhadap ketergantungan nikotin.

Ha8 : Ada pengaruh yang signifikan peer alienation terhadap ketergantungan nikotin.

Page 36: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

22

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA yang berusia 15-18 tahun. Kriteria sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 104, SMAN 48, dan SMAN 51

Jakarta, perokok aktif, dan bersedia untuk mengisi koesioner penelitian. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 329 responden. Teknik pengambilan sampel yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan metode accidental

sampling yang merupakan metode pengambilan sampel berdasarkan faktor pertimbangan

kemudahan, artinya responden diambil sebagai sampel penelitian karena kebetulan responden

tersebut berada di tempat dan memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Pengambilan data

dalam penelitian ini menggunakan kuesioner fisik yang diberikan peneliti secara langsung

kepada responden dengan mendatangi responden yang sedang merokok serta sesuai dengan

kriteria penelitian.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel terikat (dependent variable) dan

variabel bebas (independent variable). Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian

ini adalah ketergantungan nikotin, sedangkan variabel bebas (independent variable) dalam

penelitian ini adalah kepribadian big five dan peer attachment. Berikut ini adalah definisi

operasional dari masing- masing variabel:

1. Ketergantungan Nikotin

Ketergantungan nikotin menurut American Psychological Association adalah

keadaan psikologis atau fisik (atau keduanya) pada penggunaan alkohol atau obat

lain yang penggunaannya sudah diatas normal (dalam Shiffman et al, 2004).

Ketergantungan nikotin mempunyai 5 dimensi yaitu: (1) Drive (ditandai dengan

Page 37: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

23

nafsu keinginan, dan penarikan merokok), (2)Priority (ditandai dengan preferensi

untuk merokok di atas penguat lainnya), (3)Tolerance (ditandai dengan

berkurangnya sensitivitas terhadap efek merokok), (4)Continuity (ditandai dengan

keteraturan tingkat merokok), dan (5)Stereotypy (ditandai dengan kebiasaan

merokok di berbagai situasi).

2. Kepribadian Big Five

Kepribadian big five adalah karakteristik seseorang yang menyebabkan

munculnya konsistensi perasaan, pemikiran, dan perilaku (Pervin et al, 2008).

Dimensi kepribadian big five terdiri dari 5 faktor atau tipe yaitu: (1)openness

(keterbukaan terhadap pengalaman yang mendeskripsikan keluasan, kedalaman

dan kompleksitas mental individual serta kehidupan eksperiensial,

(2)conscientiusness (mendeskripsikan perilaku yang berorientasi dengan tugas

serta tujuan implus yang dipersyaratan secara sosial), (3)extraversion (merangkum

sifat yang interpersonal maksudnta sifat tersebut menggambarkan apa yang

dilakukan orang kepada orang lain dan dengan orang lain), (4)agreeableness

(menilai kualitas orientasi interpersonal individu sepanjang kontinum dari perasan

terhadap antagonisme dalam pemikiran, perasaan, dan tindakan), dan

(5)neuroticism (bertolak belakang dengan stabilitas emosional dalm hal yang

lebuuh luas mencakup perasaan negatif termasuk kecemasan, rasa sedih, rasa

rapuh, dan ketegangan saraf).

3. Peer Attachment

Peer attachment adalah persepsi individu tentang sejauh mana ia dan teman-teman

sebayanya dapat saling memahami, berkontribusi dengan baik, dan mendapatkan

rasa aman dan nyaman dari relasinya tersebut (Armsden & Greenberg, 1978).

Peer attachment memiliki 3 dimensi yaitu: (1)peer trust (ketergantungan atau

Page 38: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

24

kepercayaan pada keandalan seseorang), (2)peer communication (sejauhmana

individu berkomunikasi untuk berhubungan dan bertukar ide, pengetahuan,

perasaan, dan pengalaman serta untuk tujuan interpersonall dan sosial lainnya),

dan (3)peer alienation (tidak adanya hubungan dekat dengan individu lain yang

menyebabkan ketidakpuasan, keterasingan, dan terisolasi).

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data menggunakan skala sebagai alat

pengumpul data. Skala adalah sejumlah pernyataan tertulis untuk memperoleh

jawaban dari responden. Skala yang digunakan adalah model skala Likert yaitu

pernyataan pendapat yang disajikan kepada responden yang memberikan indikasi

pernyataan setuju atau tidak setuju. Jawaban setiap item Instrumen ini memiliki

rentang dan tertinggi (sangat positif) sampai terendah (sangat negatif). Tiap item

diukur melalui 4 kategori jawaban yaitu ” Sangat Setuju” (SS), “Setuju” (S), “Tidak

Setuju” (TS), dan “Sangat Tidak Setuju” (STS). Hal ini dilakukan ini untuk

menghindari terjadinya pemusatan (Cental Tendency) atau menghindari jumlah

respon yang bersifat netral.

Instumen pengumpulan data ini terdiri dari pernyataan positif (favorable) dan

pernyataan negati (unfavorable). Skor tertinggi diberikan pada pilihan jawaban yang

sangat setuju dan skor terendah diberikan pada pilihan sangat tidak setuju untuk

pernyataan favorable. Selanjutnya skor tertinggi untuk pernyataan unfavorable

diberikan pada pilihan jawaban sangat tidak setuju dan skor terendah diberikan pada

pilihan jawaban sangat setuju.

Page 39: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

25

Tabel 3.1

Skor Pengukuran Skala

Alternatif Jawaban Favorable Unfavorable

Sangat Tidak Sesuai

(STS) 1 4

Tidak Sesuai

(TS) 2 3

Sesuai

(S) 3 2

Sangat Sesuai

(SS) 4 1

3.3.1 Skala Ketergantungan Nikotin

Pada penelitian ini, peneliti mengadaptasi skala adiksi tingkat ketergantungan

nikotin yang dikembangkan oleh Shiffman et al (2004), yaitu The Nicotine

Dependence Syndrome Scale (NDSS) terdapat lima dimensi, yaitu: drive,

priority, tolerance, continuity, dan stereotypy. Skala ini memiliki 19 item

pernyataan yang diukur dengan menggunakan 4 point skala likert mulai dari 1

(tidak pernah), 2 (jarang), 3 (sering) sampai 4 (sangat sering).

Page 40: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

26

Tabel 3.2

Blue Print Ketergantungan Nikotin

Table 3.2

Blue Print Ketergantungan Nikotin

No. Dimensi Indikator Item Jumlah

Fav Unfav

1. Drive Keinginan yang

kuat untuk merokok

dan sulit untuk

mengontrolnya

1,2,3,4 5 5

2. Priority Merokok lebih

penting dari hal

lainnya

6,7,8 3

3. Tolerance Sensitivitas

merokok berkurang

seiring berjalannya

waktu

10,11 9 3

4. Continuity Merokok yang

berkelanjutan dan

keteraturan dalam

intensitasnya

12,13,14,1

5,16

5

5. Streotypy Merokok di

berbsgai keadaan

dan situasi.

17,18,19 3

Jumlah 17 2 19

3.3.2 Skala Kepribadian Big Five

Pada penelitian ini, peneliti mengadaptasi alat ukur Kurzversion Big Five

Personality Inventory (BFI-K) yang dikembangkan oleh Pervin et al (2008).

Skala ini disusun berdasarkan indikator tertentu yang terdapat di dalam aspek-

aspek tipe kepribadian, yaitu: openness, conscientiousness, extraversion,

agreeableness, dan neuroticism. Item dalam BFI-K terdiri dari 44 item dengan

menggunakan skala likert 4 point dimana pernyataan 1 = sangat tidak setuju

sampai 4 = sangat setuju.

Page 41: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

27

Table 3.3

Blue Print Kepribadian Big Five

No. Dimensi Indikator Item Jumlah

Fav Unfav

1. Openness Kreatif, suka

menemukan ide-

ide baru, ingin tahu

tentang banyak hal,

memiliki imajinasi

yang aktif dan

menjunjung tinggi

nilai artistik serta

pengalaman estetik.

5,10,15,20,

25,30,

40,44

35,41 10

2. Conscientiousness Mengerjakan

pekerjaan dengan

teliti, tekun

mengerjakan tugas

hingga selesai,

melakukan sesuatu

dengan efisisen,

dan suka membuat

perencanaan dan

mewujudkannya.

3,13,28,

33,38

8,18,23

,

43

9

3. Extraversion Banyak bicara,

pernuh semangat,

memiliki

antusiasme yang

tinggi, memiliki

kepribadian asertif

(tegas) dan mudah

bergaul.

1,11,16,

26,36

6,21,31 8

4. Aggreableness Memiliki sifat

pemaaf, mudah

percaya dengan

orang lain,

perhatian, baik

terhadap semua

orang, dan dapat bekerjasama dengan

orang lain

7,17,22,

32,42

2,12,27

,

37

9

5. Neuroticism Terkadang beriskap

tegang, mudah

cemas, mudah

murung dan mudah

merasa gugup.

4,14,19,

29,39

9,24,34 8

Jumlah 28 16 44

Page 42: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

28

3.3.3 Skala Peer Attachment

Pada penelitian ini, peneliti mengadaptasi alat ukur Inventory of Parent and

Peer Attachment (IPPA) yang dikembangkan oleh Armden dan Greenberg

(1987) yang memiliki tiga dimensi, yaitu: peer trust, peer communication, dan

peer alienation. Item dalam IPPA terdiri dari 25 item dengan menggunakan

skala likert 4 point dimana pernyataan 1 = sangat tidak setuju sampai 4 =

sangat setuju.

Tabel 3.4

Blue Print Peer Attachment

No

.

Dimensi Indikator Item Jumla

h Fav Unfav

1. Peer Trust Teman memahami

diri,

Teman yang

menerima diri

6,8,12,

13,14,15,

19,20,21

5 10

2. Peer

Communication

Komunikasi yang

berjalan dengan pertemanan,

Menyelesaikan

masalah bersama

1,2,3,

7,16,17,

24,25

8

3. Peer

Alienation

Intensitas

pertemuan dengan

teman,

Marah dengan teman

4,9,10,

11,18,22,

23

7

Jumlah 25

3.4. Uji Validitas Konstruk

Sebelum melakukan analisis data, peneliti melakukan pengujian terhadap validitas konstruk

dari keempat instrumen yang digunakan, yaitu: 1) Ketergantungan Nikotin 2) kepribadian big

five 3) Peer Attachment. Untuk menguji validitas kontruk instrumen pengukuran dalaam

penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan analisis faktor berupa Confirmatory Factor

Page 43: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

29

Analysis (CFA). Pengujian analisis CFA ini dilakukan dengan bantuan software LISTREL

8.7. Adapun langkah-langkah dalam menguji CFA (Umar, 2011):

1) Sebuah konsep yang didefinisikan secara operasional sehingga dapat disusun dengan

pertanyaan atau pernyataan untuk mengukurnya. Kemampuan ini dikenal sebagai

faktor, sedangkan pengukuran terhadap faktor ini dilakukan melalui analisisi terhadap

respon atas item-itemnya.

2) Diteorikan setiap item hanya mengukur satu faktor saja, begitupun setiap subtest

hanya mengukur satu faktor. Artinya, baik item maupun subtest memiliki sifat

unidimensional.

3) Adanya data yang tersedia dapat diestimasi oleh matriks korelasi antar item yang

seharusnya diperoleh jika memang memiliki sifat unidimensional. Matriks korelasi ini

disebut sigma (∑), kemudian dibandingkan dengan matriks dari data empiris yang

disebut matriks S. Apabila teori tersebut benar (bersifat unidimensional) maka

tentunya tidak ada perbedaan antara matriks ∑ dengan matriks S dan dapat dinyatakan

∑ - S = 0.

4) Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji dengan chi square.

Jika hasil chi square tidak signifikan (p > 0,05), maka hipotesis nihil tersebut “tidak

ditolak”. Artinya, teori unidimensional tersebut dapat diterima bahwa item maupun

subtest instrument hanya dapat mengukur sati faktor saja.

5) Apabila model fit, maka langkah selanjutnya yaitu menguji apakah item tersebut

signifikan atau tidak untuk mengukur apa yang akan di ukur dengan menggunakan t-

test. Jika hasil t-test tidak signifikan maka item tersebut tidak signifikan dalam

mengukur apa yang akan diukur, sebaiknya item yang demikian di drop. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan taraf kepercayaan 95% sehingga item yang

dikatakan signifikan adalah item yang memiliki t-value lebih dari 1,96 (t > 1,96).

Page 44: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

30

6) Selanjutnya, jika dari hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan faktornya

negatif maka item tersebut harus di drop. Sebab hal tersebut tidak sesuai dengan sifat

item yang bersifat positif (favorable).

3.4.1 Uji Validitas Ketergantungan Nikotin

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji Vliditas konstruk dengan model CFA

terhadap 19 item dari skala Ketergantungan Nikotin yang terdiri dari 5 dimensi, yaitu

drive, priority, tolerance, continuity, dan streotypy. Peneliti menguji apakah 19 item dri

skala ketergntungan nikotin bersifat unidimensional, artinya seluruh item hanya

mengukur skala ketergantungan nikotin. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan model

satu faktor tidak fit dengan nilai chi-square= 931.01, df=152, P-value=0.00000, dan

RMSEA=0.124. oleh sebab itu, peneliti melakukan modifikasi sebanyak 54 kali

terhaadap dimana kesalahan pengukuran pda beberapa item diperbolehkan berkorelasi

dengan item lainnya sehingga diperoleh model fit dengan nilai chi-square= 120.61, df=

98, p-value= 0.06032, dan RMSEA= 0.027. Nilai chi-sqaure menghasilkan p-value >

0.05 (signifikan), artinya model faktor (unidimensional) dapat diterima dimana seluruh

item hanya mengukur satu faktor saja yaitu ketergantungan nikotin.

Langkah selanjutnya, peneliti meliht signifikan atau tidaknya dalam mengukur apa

yang hendak diukur daan menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak.

Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap muatan faktor. Jika nilai t >

1,96 maka item tersebut signifikan dan begitu sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk

item ketergantungan nikotin dapat dilihat dari tabel 3.7 berikut:

Page 45: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

31

Tabel 3.5

Muatan Faktor Item Ketergantungan Nikotin No Item. Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

ITEM 1 0.56 0.05 11.02

ITEM 2 0.69 0.05 13.36

ITEM 3 0.45 0.05 8.54

ITEM 4 0.59 0.05 11.60

ITEM 5 0.40 0.06 7.30

ITEM 6 0.72 0.05 13.79

ITEM 7 0.52 0.05 9.98

ITEM 8 0.57 0.05 710.79

ITEM 9 0.69 0.05 14.03

ITEM 10 0.50 0.05 9.19

ITEM 11 0.61 0.06 11.01

ITEM 12 0.50 0.05 9.25

ITEM 13 0.53 0.05 10.05

ITEM 14 0.50 0.05 9.36

ITEM 15 0.64 0.05 13.03

ITEM 16 0.40 0.05 7.31

ITEM 17 0.72 0.05 14.52

ITEM 18 0.72 0.05 14.81

ITEM 19 0.67 0.05 13.57

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1.96); × = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.5 nilai t untuk koefisien seluruh item memenuhi nilai signifikansi

t > 1.96. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh item dapat diikutsertakan dalam analisis uji

hipotesis.

Page 46: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

32

3.4.2 Uji Validitas Openness

Peneliti menguji apakah 10 item yang bersifat unidimensional, artinya seluruh item

hanya mengukur dimensi Openness. Dari hasil analisis CFA yang diilakukan model

satu faktor tidak fit dengan nilai chi-square= 412.39, df= 35, p-value= 0.00000,

RMSEA= 0.181.

Setelah peneliti melakukan modifikasi sebaanyak 11 kali terhadap model

dimana kesalahan pengukuraan pada beberpa item diperbolehkan berkorelasi dengan

item lainnya sehingg diperoleh model fit dengan nilai chi-square= 35.84, df= 24, p-

value= 0.05689, RMSEA= 0.039. Nilai chi-square menghasilkan p-value > 0.05

(fignifikan), artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima dimana seluruh

item hanya mengukur satu faktor saja yaitu openness.

Tabel 3.6

Muatan Faktor Item Openness No Item. Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

ITEM 1 0.73 0.05 14.62

ITEM 2 0.79 0.05 16.62

ITEM 3 0.70 0.05 13.32

ITEM 4 0.76 0.05 14.74

ITEM 5 0.61 0.05 11.75

ITEM 6 0.77 0.05 15.87

ITEM 7 -0.52 0.05 -9.87 ×

ITEM 8 -2.32 0.06 -2.32 ×

ITEM 9 -0.39 0.05 -7.16 ×

ITEM 10 -0.12 0.06 -2.20 ×

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1.96); × = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.6 dapat dilihat bahwa terdapat empat item yang memiliki

nilai t < 1.96 yaitu item 7, item 8, item 9, dan item 10. Dengan demikian, item 7, item

8, item 9, dan item 10 akan di drop yang berarti item tersebut tidak akan ikut

Page 47: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

33

dianalisis dalam perhitungan faktor skor dan hanya 6 item yang diikutsertakan dalam

analisis uji hipotesis.

3.4.3 Uji Validitas Conscientiousness

Peneliti menguji apakah 9 item yang bersifat unidimensional, artinya seluruh item hanya

mengukur dimensi Conscientiousness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan model

satu faktor tidak fit dengan nilai chi-square= 224.79, df= 27, p-value= 0.00000,

RMSEA=0.149. Setelah peneliti melakukan modifikasi sebaanyak 7 kali terhadap model

dimana kesalahan pengukuraan pada beberapa item diperbolehkan berkorelasi dengan

item lainnya sehingg diperoleh model fit dengan nilai chi-square= 26.41, df= 20, p-

value= 0.15284, RMSEA= 0.031. Nilai chi-square menghasilkan p-value > 0.05

(Signifikan), artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima dimana seluruh

item hanya mengukur satu faktor saja yaitu conscientiousness.

Tabel 3.7

Muatan Faktor Item Conscientiousness No Item. Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

ITEM 1 0.73 0.05 13.88

ITEM 2 0.41 0.06 6.80

ITEM 3 0.72 0.05 13.62

ITEM 4 0.38 0.06 6.55

ITEM 5 0.34 0.06 5.67

ITEM 6 0.47 0.06 8.20

ITEM 7 0.08 0.06 15.27

ITEM 8 0.08 0.06 1.34 ×

ITEM 9 -0.31 0.06 -5.30 ×

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1.96); × = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.7 dapat dilihat bahwa terdapat dua item yang memiliki

nilai t < 1.96 yaitu item 8 dan item 9. Dengan demikian, item 8 dan item 9 akan di

Page 48: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

34

drop yang berarti item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor

skor dan hanya 7 item yang diikutsertakan dalam analisis uji hipotesis.

3.4.4 Uji Validitas Extraversion

Peneliti menguji apakah 8 item yang bersifat unidimensional, artinya seluruh item hanya

mengukur dimensi Extraversion. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan model satu

faktor tidak fit dengan nilai chi-square= 191.78, df= 20, p-value= 0.00000,

RMSEA=0.162. Setelah peneliti melakukan modifikasi sebaanyak 10 kali terhadap model

dimana kesalahan pengukuraan pada beberapa item diperbolehkan berkorelasi dengan

item lainnya sehingg diperoleh model fit dengan nilai chi-square= 12.03, df= 10, p-

value= 0.28337, RMSEA= 0.025. Nilai chi-square menghasilkan p-value > 0.05

(signifikan), artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima dimana seluruh

item hanya mengukur satu faktor saja yaitu extraversion.

Tabel 3.8

Muatan Faktor Item Extraversion No Item. Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

ITEM 1 0.63 0.06 9.95

ITEM 2 0.46 0.06 7.45

ITEM 3 0.80 0.06 12.96

ITEM 4 0.68 0.06 11.98

ITEM 5 0.59 0.07 8.03

ITEM 6 0.59 0.06 10.60

ITEM 7 0.30 0.06 4.91

ITEM 8 0.12 0.06 1.78 ×

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1.96); × = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.8 dapat dilihat bahwa terdapat satu item yang memiliki

nilai t < 1.96 yaitu item 8. Dengan demikian, item 8 akan di drop yang berarti item

tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor dan hanya 7 item

yang diikutsertakan dalam analisis uji hipotesis.

Page 49: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

35

3.4.5 Uji Validitas Agreeableness

Peneliti menguji apakah 8 item yang bersifat unidimensional, artinya seluruh item hanya

mengukur dimensi Agreeableness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan model satu

faktor tidak fit dengan nilai chi-square= 191.78, df= 20, p-value= 0.00000,

RMSEA=0.162. Setelah peneliti melakukan modifikasi sebaanyak 10 kali terhadap

model dimana kesalahan pengukuraan pada beberapa item diperbolehkan berkorelasi

dengan item lainnya sehingg diperoleh model fit dengan nilai chi-square= 12.03, df= 10,

p-value= 0.28337, RMSEA= 0.025. Nilai chi-square menghasilkan p-value > 0.05

(signifikan), artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima dimana seluruh

item hanya mengukur satu faktor saja yaitu extraversion.

Tabel 3.9

Muatan Faktor Item Agreeableness No Item. Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

ITEM 1 0.25 0.06 3.78

ITEM 2 0.65 0.05 12.54

ITEM 3 0.49 0.06 8.73

ITEM 4 0.61 0.05 11.45

ITEM 5 0.87 0.05 18.12

ITEM 6 -0.24 0.06 -4.09 ×

ITEM 7 0.56 0.05 10.36

ITEM 8 -0.46 0.06 -8.16 ×

ITEM 9 -0.03 0.06 -0.57 ×

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1.96); × = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat bahwa terdapat satu item yang memiliki

nilai t < 1.96 yaitu item 6, item 8 dan item 9. Dengan demikian, item 6, item 8 dan

item 9 akan di drop yang berarti item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam

perhitungan faktor skor dan hanya 7 item yang diikutsertakan dalam analisis uji

hipotesis.

Page 50: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

36

3.4.6 Uji Validitas Neuroticsm

Peneliti menguji apakah 8 item yang bersifat unidimensional, artinya seluruh item hanya

mengukur dimensi neuroticism. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan model satu

faktor tidak fit dengan nilai chi-square= 103.60, df= 20, p-value= 0.00000,

RMSEA=0.113. Setelah peneliti melakukan modifikasi sebaanyak 10 kali terhadap

model dimana kesalahan pengukuraan pada beberapa item diperbolehkan berkorelasi

dengan item lainnya sehingg diperoleh model fit dengan nilai chi-square= 24.59, df= 15,

p-value= 0.0570, RMSEA= 0.044. Nilai chi-square menghasilkan p-value > 0.05

(signifikan), artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima dimana seluruh

item hanya mengukur satu faktor saja yaitu Neuroticsm.

Tabel 3.10

Muatan Faktor Item Neuroticism No Item. Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

ITEM 1 0.72 0.05 13.56

ITEM 2 0.45 0.06 7.75

ITEM 3 0.78 0.05 14.93

ITEM 4 0.60 0.06 10.96

ITEM 5 0.50 0.06 8.79

ITEM 6 0.31 0.06 5.10

ITEM 7 0.47 0.06 8.04

ITEM 8 0.00 0.06 0.01 ×

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1.96); × = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.10 dapat dilihat bahwa terdapat satu item yang memiliki nilai

t < 1.96 yaitu item 8. Dengan demikian, item 8 akan di drop yang berarti item tersebut

tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor dan hanya 7 item yang

diikutsertakan dalam analisis uji hipotesis.

Page 51: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

37

3.4.7 Uji Validitas Peer Trust

Peneliti menguji apakah 10 item yang bersifat unidimensional, artinya seluruh item

hanya mengukur dimensi Peer Trust. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan model satu

faktor tidak fit dengan nilai chi-square= 728.83, df= 35, p-value= 0.00000,

RMSEA=0.246. Setelah peneliti melakukan modifikasi sebaanyak 13 kali terhadap

model dimana kesalahan pengukuraan pada beberapa item diperbolehkan berkorelasi

dengan item lainnya sehingg diperoleh model fit dengan nilai chi-square= 32.49, df= 22,

p-value= 0.06943, RMSEA= 0.038. Nilai chi-square menghasilkan p-value > 0.05

(signifikan), artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima dimana seluruh

item hanya mengukur satu faktor saja yaitu peer trust.

Tabel 3.11

Muatan Faktor Item Peer Trust No Item. Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

ITEM 1 0.77 0.05 15.19

ITEM 2 0.35 0.06 5.82

ITEM 3 0.70 0.05 13.26

ITEM 4 0.75 0.05 14.78

ITEM 5 0.68 0.05 13.23

ITEM 6 0.47 0.06 8.21

ITEM 7 0.58 0.06 10.09

ITEM 8 0.46 0.06 7.97

ITEM 9 0.25 0.06 4.32

ITEM 10 0.35 0.06 6.16

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1.96); × = tidak signifikan

Page 52: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

38

Berdasarkan tabel 3.11 nilai t untuk koefisien seluruh item memenuhi nilai

signifikansi t > 1.96. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh item dapat diikutsertakan

dalam analisis uji hipotesis

3.4.8 Uji Validitas Peer Communication

Peneliti menguji apakah 10 item yang bersifat unidimensional, artinya seluruh item

hanya mengukur dimensi Peer Trust. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan model satu

faktor tidak fit dengan nilai chi-square= 191.38, df= 20, p-value= 0.00000,

RMSEA=0.162. Setelah peneliti melakukan modifikasi sebaanyak 8 kali terhadap model

dimana kesalahan pengukuraan pada beberapa item diperbolehkan berkorelasi dengan

item lainnya sehingg diperoleh model fit dengan nilai chi-square= 12.72, df=12, p-

value= 0.38944, RMSEA= 0.014. Nilai chi-square menghasilkan p-value > 0.05

(signifikan), artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima dimana seluruh

item hanya mengukur satu faktor saja yaitu peer communication.

Tabel 3.12

Muatan Faktor Item Peer Communication No Item. Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

ITEM 1 0.36 0.06 5.86

ITEM 2 0.23 0.06 3.71

ITEM 3 0.19 0.06 3.03

ITEM 4 0.45 0.06 7.63

ITEM 5 0.76 0.05 14.13

ITEM 6 0.71 0.05 13.02

ITEM 7 0.63 0.06 11.06

ITEM 8 0.61 0.06 10.60

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1.96); × = tidak signifikan

Page 53: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

39

Berdasarkan tabel 3.12 nilai t untuk koefisien seluruh item memenuhi nilai

signifikansi t > 1.96. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh item dapat diikutsertakan

dalam analisis uji hipotesis.

3.4.9 Uji Validitas Peer Alienation

Peneliti menguji apakah 10 item yang bersifat unidimensional, artinya seluruh item

hanya mengukur dimensi peer alienation. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan model

satu faktor tidak fit dengan nilai chi-square= 190.25, df= 14, p-value= 0.00000,

RMSEA=0.196. Setelah peneliti melakukan modifikasi sebaanyak 8 kali terhadap model

dimana kesalahan pengukuraan pada beberapa item diperbolehkan berkorelasi dengan

item lainnya sehingg diperoleh model fit dengan nilai chi-square= 15.16, df=9, p-value=

0.08673, RMSEA= 0.046. Nilai chi-square menghasilkan p-value > 0.05 (signifikan),

artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima dimana seluruh item hanya

mengukur satu faktor saja yaitu peer alienation.

Tabel 3.13

Muatan Faktor Item Peer Alienation No Item. Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

ITEM 1 0.68 0.05 13.22

ITEM 2 0.79 0.06 14.03

ITEM 3 0.63 0.05 12.06

ITEM 4 0.76 0.06 13.45

ITEM 5 0.48 0.06 8.31

ITEM 6 0.24 0.06 4.36

ITEM 7 -0.09 0.06 -1.59 ×

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1.96); × = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.13 dapat dilihat bahwa terdapat satu item yang memiliki

nilai t < 1.96 yaitu item 7. Dengan demikian, item 7 akan di drop yang berarti item

Page 54: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

40

tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor dan hanya 6 item

yang diikutsertakan dalam analisis uji hipotesis.

3.5. Teknik Analisis Data

Dalam menguji hipotesis penelitian, peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Dalam

hal ini yang dijadikan DV (variabel yang dianalisis variannya) yaitu Ketergantungan Nikotin,

sedangkan yang dijadikan IV (prediktor) adalah kepribadian Big Five, dan Peer Attechment.

Setelah melakukan analisis faktor dengan metode CFA (Confirmatory Factor

Analysis), maka akan didapat data variabek berupa true-score yang selanjutnya dijadikan

input untuk dianalisis dengan regresi berganda. Karena dalam penelitian ini akan dilakukan

pengujian hipotesis dengan analisis statistik, maka hipotesis penelitian yanga ada diubah

menjadi hipotesis nihil. Hipotesis nihil inilah yang akan diuji dalam analisis statistik

nantinya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis regresi berganda di mana

terdapat lebid dari satu variabel bebas untuk memprediksi variabel yang terikat.

Pada penelitian ini terdapat delapan independent variabel (variabel bebas) dan satu

dependent variabel (variabel terikat). Adapun persamaan regresi berganda untuk penelitian

ini sebagai berikut:

Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 +e

Keterangan:

Y = Nilai prediksi Y (Ketergantungan Nikotin)

a = Intercept (konstan)

b = Koefisien regresi untuk masing-masing X

X1 = Openness

X2 = Conscientiousness

X3 = Extraversion

Page 55: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

41

X4 = Agreeableness

X5 = Neuroticism

X6 = Peer Trust

X7 = Peer Communication

X8 = Peer Alieniation

e = residu

Melalui analisis regresi berganda ini akan diperoleh nilai R2, yaitu koefisien determinasi yang

menunjukkan besarnya proporsi (presentase) varians dari DV yang bisa dijelaskan oleh

bervariasinya IV secara keseluruhan.

Adapun rumus untuk mendapatkan nilai R2 sebagai berikut:

R2 =SSreg

SSy

Keterangan:

R2 = Proporsi varians yang dapat dijelaskan oleh keseluruhan IV.

SSreg = Jumlah kuadrat regresi yang dapat dihitung apabila koefisien regresi

telah diperoleh.

SSy = Jumlah kuadrat dari DV (Y)

Page 56: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

42

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 329 responden yangmerupakan siswa SMA

pada tabel 4.1 terdapat gambaran mengenai sampel penelitian sebagai berikut:

Tabel 4.1

Deskripsi Sampel Penelitiaan Berdasarkan Data Demografis

Responden Penelitian Frekuensi Persentase (%)

Sekolah

SMAN 104 Jakarta

SMAN 51 Jakarta

SMAN 48 Jakarta

Usia

15

158

96

75

60

48,03%

29,18%

22,79%

18,2%

16 146 44,4%

17 95 28,9%

18 28 8,5%

Jenis Kelamin

Laki-laki 261 79,3%

Perempuaan 68 20,7%

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa mayoritas responden

berasal dari SMAN 104 Jakarta sebanyak 158 responden (48,03%), selanjutnya SMAN 51

sebanyak 96 responden (29,18), dan SMAN 48 Jakara sebanyak 75 responden (22,79%).

Selanjutnya responden berusia 16 tahun sebanyak 146 responden (44,4%). Sedangkan jumlah

responden paling sedikit berusia 18 tahun sebanyak 28 responden (8,5%). Kemudian,

mayoritas responden pada penelitian ini paling banyak laki-laki sebanyak 261 responden

(79,3%) dan perempuan sebanyak 68 responden (20,7%).

Page 57: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

43

4.2 Analisis deskriptif Variabel Penelitian

Analisis deskriptif pada penelitiaan ini menggunakan nilai faktor. Nilai faktor didapatkan

dengan mengubah seluruh nilai item pada dimensi yang sama menjadi satu nilai yang

disebut factor score pada softwaare SPSS. Tujuan penggunaaan factor score adalah untuk

menghindari estimasi bias dari kesalahan pengukuruan. Factor score kemudian diubah

menjadi true score untuk menghilangkan bilangan negatif.

Untuk menjelaskan gambaran umum tentang statistik deskriptif dari setiap variabel

dalam penelitian ini, indeks yang menjadi patokan adaalh nilai minimum, dan standar

deviasi (SD) dari masing-masing variabel. Gambaran hasil nalisis deskriptif depat dilihat

dlam tabel 4.2 sebgai berikut:

Tabel 4.2

Tabel Analisis Deskriptif Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Ketergantungan Nikotin 329 13.78 70.39 50.0000 9.47337

Oppenness 329 29.73 72.55 50.0000 9.13596

Consciousness 329 26.32 73.83 50.0000 8.79426

Extraversion 329 28.67 72.03 50.0000 8.68618

Agreeableness 329 31.38 71.51 50.0000 8.78808

Neuroticism 329 27.95 72.99 50.0000 8.73773

Peer Trust 329 25.67 72.99 50.0000 9.09929

Peer Communication 329 26.70 74.30 50.0000 8.77970

Peer Alienation 329 26.52 69.68 50.0000 8.66841

Valid N (listwise) 329

Dependent Variabel yaitu Ketergantungan Nikotin memiliki nilai minimum 13.78, maximum

70.39 dan staandar deviasi (SD) 9.47337. Variabel openness memiliki nilai minimum 29.73,

maximum 72.55, dan standar deviasi (SD) 9.13596. Variabel consciousness memiliki nilai

minimum 26.32, maximum 73.83, dan standar deviasi (SD) 8.79426. Variabel extraversion

memiliki nilai minimum 28.67, maximum 72.03, dan standar deviasi (SD) 8.68618. Variabel

Page 58: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

44

agreeableness memiliki nilai minimum 31.38, maximum 71.51, danstandar deviasi (SD)

8.78808. Variabel neuroticism memiliki nilai minimum 27.95, maximum 72.99, dan standar

deviasi (SD)8.737. Variabel peer trust memiliki nilai minimum 25.67, maximum 72.99, dan

standar deviasi (SD) 9.09929. Variabel peer communication memiliki nilai minimum 26.70,

maximum 74.30, dan standar deviasi (SD) 8.77970. Variabel peer alienation memiliki nilai

minimum 26.52, maximum 69.68, standar deviasi (SD) 8.66841.

4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Kategorisasi skor variabel penelitian bertujuan untuk menempatkan subjek ke dalam

kelompok-kelompok yang terpisah berdasarkan skor pada variabel yang diukur apakah subjek

tergolong kelompok dengan skor rendah, skor sedang, maupun skor tinggi. Sebelum

mengkategorisasikan skor masing-masing variabel berdasarkan tingkat rendah, sedangm dan

tinggi. Peneliti menetapkan norma skor dengan menggunakan norma dari skor dengan

menggunakan mean dan standar deviasi (dalam tabel 4.3). setelah itu akan didapatkan

persentase pada masing-masing kategori setiap variabel.

Tabel 4.3

Norma Kategorisasi Nilai Variabel Penelitian Kategorisasi Norma

Rendah

Sedang

X < M + 1SD

M – SD ≤ X ≤ M + SD

Tinggi X > M – 1SD

Setelah kategorisasi norma, selanjutnya akan dijelaskan perolehan nilai persentase

kategorisasi untuk variabel dlaam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut adalah

ketergantungan nikotin, openness, conscientiousness, extraversion, agreeableness,

neuroticism, peer trust, peer communication, peer alienation yang ditampilkan pada tabel 4.4

sebagai berikut:

Page 59: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

45

Tabel 4.4

Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Variabel

Frekuensi (%)

Rendah Sedang Tinggi

Ketergantungan Nikotin 37 (11.2%) 247 (75.1%) 45 (13.7%)

Openness 38 (11.6%) 240 (72.9%) 51 (15.5%)

Conscientiousness 45 (13.7%) 252 (76.6%) 32 (9.7%)

Extraversion 37 (11.2%) 258 (78.4%) 34 (10.3%)

Agreeableness 45 (13.7%) 246 (74.8%) 41 (12.5%)

Neuroticsm 45 (13.7%) 258 (78.4%) 26 (7.9%)

Peer Trust 51 (15.5 %) 233 (70.8%) 45 (13.7%)

Peer Communication 52 (15.8%) 246 (74.8%) 31 (9.4%)

Peer Alienation 49 (14.9%) 239 (72.6%) 41 (12.5%)

Berdasarkan tabel 4.4 variabel Ketergantungan nikotin siswa/i SMAN 104, SMAN 51

dan SMAN 48 Jakarta memiliki nilai frekuensi yang cenderung tinggi, kemudian variabel

openness juga memiliki nilai frekuensi yang cenderung tinggi. consciousness, extraversion,

agreeableness, neuroticism, peer trust, peer communication, peer alienation memiliki nilai

frekuensi yang cenderung rendah.

4.4 Hasil Uji Hipotesis

4.4.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian

Pada tahap ini penulis menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda dengan

menggunakan software SPSS 20. Seperti yang telah dipaparkan pada bab 3, dalam regresi

terdapat dua hal yang dilihat yaitu melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen

(%) varians dependent variable (DV) yang dijelaskan oleh independent variable (IV),

kemudian yang terakhir melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-

masing independent variable (IV) yang ditampilkan pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Page 60: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

46

Tabel 4.5

R Square Model R R Square Adjusted R Square

1 .487 a .237 .218

Predictors: (Constant), PeerAlienation, Openness, Neuroticism, PeerCommunication, Conscientiousness,

PeerTrust, Extraversion, Agreeableness

Pada tabel 4.5 diperoleh nilai R square sebesar 0.237 atau 23.7%. Artinya pengaruh

proporsi kepribadian big five (opennes, consciousness, extraversion, agreeableness, dan

neuroticism) dan peer attachemnt (peer trust, peer communication, dan peer alienation)

terhadap ketergantungan nikotin pada siswa/i SMAN 48 Jakarta sebesar 23.7%, sedangkan

sisanya 66.3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian.

Langkah kedua dalam penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dari keseluruhan

variabel terhadap ketergantungan nikotin dengan menggunakan metode uji F (uji hipotesis)

yang ditampilkan pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6

Signifikansi Uji Regresi Model Sum of Square Df Mean Square F Sig.

Regression 6974.295 8 871.787 12.420 .000

Residual 22461.997 320 70.194

Total 29436.292 328

a. Dependent Variabel: Ketergantungan nikotin

b. Predictors: (Constant), Peer Alienation, Openness, Neuroticim, Peer Communication,

Conscientiousness, Peer Trust, Extraversion, Agreeableness.

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat hasil uji F (uji hipotesis) sebesar 12.420 dengan

sig .000 (sig < 0.05), maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang

signifikan antara variabel kepribadian big five (openness, consciousness, extraversion,

agreeableness, dan neuroticism), Peer Attachemnt (Peer Trust, Peer Communication, Peer

Alienation) terhadap Ketergantungan Nikotin ditolak. Artinya, ada pengaruh yang signifikan

antara variabel kepribadian big five (openness, consciousness, extraversion, agreeableness,

Page 61: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

47

dan neuroticism) dan Peer Attachemnt (Peer Trust, Peer Communication, Peer Alienation)

terhadap Ketergantungan Nikotin.

Selanjutnya, peneliti melihat koefisien regresi dari masing-masing independet

variable (IV). Jika sig < 0.05 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti

independet variable (IV) memiliki pengaruh terhadap adiksi game online yang ditampilkan

pada tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7

Koefisien Regresi Independent Variable (IV) terhadap Dependent Variable (DV)

Model

Ustandardized Coefficients Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 20.627 3.467 5.949 .000*

Openness -.119 .097 -.115 -1.226 .221

Consciousness .105 .096 .098 1.096 .274

Extraversion -.148 .101 -.136 -1.463 .144

Agreeableness .013 .117 .012 .112 .911

Neuroticism .203 .081 .187 2.511 .013*

Peer Trust .149 .088 .143 1.686 .093

Peer Communication .083 .085 .077 .971 .333

Peer Alienation .302 .072 .276 4.167 .000*

Dependent Variabel: Ketergantungan Nikotin. Keterangan: (*) signifikan.

Berdasarkan tabel 4.7 dapat disimpulkan persamaan regresi sebagai berikut:

Ketergantungan Nikotin = 20.627 - 0.119 openness + 0.105 consciousness - 0.148

extraversion + 0.013 agreeableness + 0.203 neuroticism + 0.149 peer trust + 0.083 peer

communication + 0.302 peer alienation.

Untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi,dapat dilihat melalui nilai sig

pada tabel 4.7. Jika nilai sig < 0.05 maka pengaruh koefisien regresi yang dihasilkan oleh

independent variable (IV) dapat dikatakan signifikan terhadap ketergantungan nikotin dan

Page 62: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

48

begitupun sebaliknya. Pada tabel 4.7 terdapat dua koefisien regresi yang signifikan, yaitu

variabel neuroticism dengan nilai sig = 0.013 (sig < 0.05) dan variabel peer alienation

dengan nilai sig = 0.000 (sig <0.05) sedangkan variabel lainnya menghasilkan koefisien

regresi yang tidak signifikan. Hal ini berarti dari sembilan hipotesis minor hanya dua saja

yang signifikan. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh pada masing-masing

independent variable (IV) sebagai berikut:

1. Openness

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.021 dan nilai signifikansi sebesar 0.221 (sig >

0.05). Hal ini bermakna H01 yang menyatakan “tidak ada pengaruh yang signifikan antara

openness terhadap ketergantungan nikotin” diterima. Dapat diartikan bahwa openness

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketergaantungan nikotin.

2. Consciousness

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.196 dan nilai signifikansi sebesar 0.274 (sig >

0.05). Hal ini bermakna H02vyang menyatakan “tidak ada pengaruh yang signifikan

antara consciousness terhadap ketergantungam nikotin” diterima. Dapat diartikan bahwa

consciousness tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketergantungan nikotin.

3. Extraversion

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -.148 dan nilai signifikansi sebesar 1.44 (sig >

0.05). Hal ini bermakna H03yang menyatakan “tidak ada pengaruh yang signifikan antara

extraversion terhadap ketergantungan nikotin” diterima. Dapat diartikan bahwa

extraversion tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketergantungan nikotin.

4. Agreeableness

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar .013 dan nilai signifikansi sebesar 0.911 (sig >

0.05). Hal ini bermakna H04yang menyatakan “tidak ada pengaruh yang signifikan antara

Page 63: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

49

agreeableness terhadap ketergantungan nikotin” diterima. Dapat diartikan bahwa

agreeableness tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketergantungan nikotin.

5. Neuroticism

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.203 dan nilai signifikan sebesar 0.013 (sig <

0.05). Hal ini bermakna H05yang menyatakan “tidak ada pengaruh yang signifikan antara

neuroticism terhadap ketergantungan nikotin” ditolak. Dapat diartikan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara neuroticism terhadap ketergantungan nikotin. Koefisien

yang bertanda positif artinya semakin tinggi neuroticism maka semakin tinggi

ketergantungan nikotin, dan begitupun sebaliknya.

6. Peer Trust

Diporoleh nilai koefisien regresi sebesar .149 dan nilai signifikansi sebesar 0.093 (sig >

0.05). Hal ini bermakna H06yang menyatakan “tidak ada pengaruh yang signifikan antara

peer trust terhadap ketergantungan nikotin” diterima. Dapat diartikan bahwa tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara peer trust terhadap ketergantungan nikotin.

7. Peer Communication

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar .083 dan nilai signifikansi sebesar 0.333 (sig >

0.05). Hal ini bermakna H07yang menyatakan “tidak ada pengaruh yang signifikan antara

peer communication terhadap ketergantungan nikotin” diterima. Dapat diartikan bahwa

peer communication tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketergantungan

nikotin.

8. Peer Alienation

Diperoleh nilai koefisien regresi se vvbesar .302 dan nilai signifikansi sebesar 0.000 (sig

< 0.050). Hal ini bermakna H08yang menyatakan “tidak ada pengaruh yang signifkan

antara peer alienation terhadap ketergantungan nikotin” ditolak. Dapat diartikan bahwa

peer alienation berpengaruh secara signifikan terhadap ketergantungan nikotin.

Page 64: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

50

Koefisien yang bertanda positif artinya semakin tinggi peer alienation maka semakin

tinggi ketergantungan nikotin, dan begitupun sebaliknya.

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat variabel yang memiliki koefisien regresi yang lebih

kuat yaitu variabel neuroticism dan kontrol diri memiliki pengaruh terhadap adiksi game

online dengan nilai signifikan 0.000 (sig < 0.05).

4.4.2 Pengujian Proporsi Varian DV yang Disebabkan Masing-Masing IV

Selanjutnya peneliti menganalisis bagaimana proporsi varian dari masing-masing

independent variable (IV) terhadap ketergantungan nikotin. Pada tabel 4.8 diketahui bahwa

proporsi varian masing-masing independent variable (IV) dari kolom R-square change,

kemudian kolom Fchange adalah hasil uji F dari setiapindependent variable(IV), sementara

pada kolom sig. F change yaitu untuk melihat signifikan atau tidaknya hasil uji F yang telah

dilakukan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagi berikut:

Tabel 4.8

Proporsi Varian Masing-Masing Ketergantungan Nikotin (DV) yang Dijelaskan Masing-

Masing Independent Variable (IV).

Model R R Square Adjusment R

Square

Change Statistics

R Square

Change F Change

Sig. F

Change

Openness .178 a .032 .029 .032 10.756 .001*

Consciuosness .277b .076 .071 .045 15.761 .000*

Extraversion .279c .078 .069 .001 .428 .513

Agreeableness .279d .078 .067 .000 .126 .723

Neuroticism .339e .115 .101 .037 13.378 .000*

Peer Trust .428f .183 .168 .068 26.932 .000*

Peer

Communication

.442g .196 .178 .012 4.970 .026*

Peer Alienation .487h .237 .218 .041 17.365 .000*

a. Predictors: (contant), openness.

b. Predictors: (contant), openness, consciousness.

c. Predictors: (costant), openness, consciousness, extraversion.

Page 65: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

51

d. Predictors: (constant), openness, consciousness, extraversion, agreeableness. e. Predictors: (constant), openness, consciousness, extraversion, agreeableness, neuroticism.

f. Predictors: (constant), openness, consciousness, extraversion, agreeableness, neuroticism, peertrust.

g. Predictors: (constant), openness, consciousness, extraversion, agreeableness, neuroticism, peertrust,

peercommunication.

h. Predictors: (constant), openness, consciousness, extraversion, agreeableness, neuroticism, peertrust,

peercommunication, peeralienation.

Penjelasan proporsi varian ketergantungan nikotin (DV) yang dijelaskan masing-masing

independent variable (IV) berdasarkan data yang terdapat dari tabel 4.8 sebagai berikut:

1. Variabel openness memberikan sumbangan sebesar 0.032 atau 3.2% dengan nilai sig. F

change = 0.001, sumbangan tersebut signifikan.

2. Variabel conscientiousness memberikan sumbangan sebesar 0.045 atau 4.5% dengan

nilai sig. F change = 0.000, sumbangan tersebut signifikan.

3. Variabel extraversion memberikan sumbangan sebesar 0.001 atau 0.1% dengan nilai sig.

F change = 0.513, sumbangan tersebut tidak signifikan.

4. Variabel agreeableness memberikan sumbangan sebesar 0.000 atau 0.0% dengan nilai

sig. F change = 0.723, sumbangan tersebut tidak signifikan.

5. Variabel neuroticism memberikan sumbangan sebesar 0.037 atau 3,7% dengan nilai sig.

F change = 0.000, sumbangan tersebut signifikan.

6. Variabel peer trust memberikan sumbangan sebesar 0.068 atau 6.8% dengan nilai sig. F

change = 0.000, sumbangan tersebut signifikan.

7. Variabel peer communiction memberikan sumbangan sebesar 0.012 atau 1.2% dengan

nilai sig. F change = 0.026, sumbangan tersebut signifikan.

8. Variabel peer alienation memberikan sumbangan sebesar 0.041 atau 4.1% dengan nilai

sig. F change = 0.000, sumbangan tersebut signifikan.

Page 66: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

52

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti sampaikan pada bab empat, maka

kesimpulan dari bab ini adalah “ada pengaruh yang signifikan antara kepribadian big five

(opennes, conscientiousness, extraversion, agreeableness, neuroticsm) dan peer

attachment (peer trust, peer communication, peer alienation).

Berdasarkan hasil uji hipotesis minor dari signifikansi masing-masing independent

variable (IV) terhadap ketergantungan nikotin bahwa terdapat dua variabel yang

signifikan, yaitu variabel neuroticism dan peer alienation. Kemudian ditemukan juga

dalam penelitian tujuh variabel lainnya yang tidak signifikan terhadap ketergantungan

nikotin yaitu openness, conscientiousnesss, extraversion, agreeableness, peer trust dan

peer communication.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah ditemukan pada bab empat, bahwa dimensi

kepribadin big five (openness, conscientiousness, extraversion, agreeableness,

neuroticism) dan peer attachment (peer trust, peer communication, peer alienation)

terhadap ketergantungan nikotin pada siswa/i SMA sebesar 23,7 sedangkan sisanya 66,3

dipengaruhi dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian.

5.2 Diskusi

Ketergantungan nikotin yang diteliti pada siswa SMA dengan jumlah responden

sebanyak 329 responden menghasilkan temuan bahwa ketergantungan nikotin pada siswa

SMA cukup tinggi karena hasil penelitian yang didapat peneliti yaitu sebanyak 13.7%

responden memiliki tinggal kecanduan nikotin cukup tinggi. Ketergantungan nikotin

dalam penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kepribadian

big five. Kepribadian big five dalam penelitian ini terdiri dari lima tipe kepribadian yaitu

Page 67: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

53

openness, conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan neuroticism. Adapun

dalam penelitian ini tipe kepribadian big five yang berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap ketergantungan nikotin yaitu neuroticsm. Hal ini sejalan dengan

penelitian McCay (2005) menyatakan bahwa kepribadian neuroticism berpengaruh

terhadap ketergantungan nikotin. seseorang yang memiliki kepribadian neuroticism yang

tinggi mudah merasa cemas dan emosi ketika menghadapi kesulitan, dengan demikian

seseorang yang memiliki kepribadian neuroticism yang tinggi cenderung untuk

ketergantungan nikotin sebagai pelarian masalah yang dihadapinya dan seseorang

dengan kepribadian neuroticsm yang tinggi mudah emosi dan sulit mengontrol emosi

tersebut dalam situasi tertentu.

Tipe kepribadian big five yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

ketergantungan nikotin yaitu openness, conscientiousness, extraversion, dan

agreeableness. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Terracciano dan

Costa dimana variabel-variabel tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap ketergantungan nikotin.

Variabel lainnya yang berpengaruh yaitu peer Attachment (peer alienation). Hal ini

sejalan dengan penelitian Kobus (2003) menunjukan adanya pengaruh antara teman

sebaya terhadap ketergantungan nikotin pada remaja. Seseorang dengan peer alienation

yang tinggi mudah merasa diasingkan oleh sekitar. Maka dari itu seseorang dengan peer

alienation yang tinggi cenderung ketergantungan terhadap nikotin. Pada peer trust dan

peer communication tidak memberikan sumbangaan terhadap varian ketergantungan

nikotin.

Berdasarkan diskusi yang telah dipaparkan, penelitian ini dapat menjelaskan

bagaimana variabel yang memiliki pengaruh terhadap ketergantungan nikotin. Penelitian

ini memiliki beberapa kelemahan yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya

Page 68: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

54

adalah specification error. Hal tersebut terjadi karena ketergantungan nikotin dalam

model faktor-faktor yang mempengaruhi ketergantungan nikotin memiliki besar

pengaruh sebesar 23.7% yang dijelaskan oleh variabel kepribadian big five dan peer

attachment. Sehingga masih terdapat 66.3% variabel-variabel yang mempengaruhi

ketergantungan nikotin yang tidak diikut sertakan di dalam penelitian ini. Adapun

variabel yang signifikan pada penelitian ini hanya terdapat dua variabel yaitu neuroticism

dan peet alienation yang memiliki pengaruh terhadap ketergantungan nikotin. Selain itu,

kelemahan lainnya dalam penelitian ini adalah sampling error. Hal tersebut dikarenakan

sampel yang digunakan pada penelitian ini hanya pada siswa/i SMA di tiga sekolah

Jakarta Timur

5.3 Saran

Peneliti menyadari banyak kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti

membagi saran menjadi 2, yaitu saran metodologis dan saran praktis. Saran tersebut

dapat dijadikan pertimbangan bagi penelitian lain yang akan meneliti dependent variabel

yang sama.

5.3.1 Saran teoritis

1. Pada penelitian selanjutnya ada baiknya untuk mengontrol variabel-variabel lain

diluar variabel penelitian. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan random

assignment dalam menempatkan dampel kedalam kelompok penelitian. Sehingga

variasi dalam kelompok dapat lebih besar.

2. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menggunalan sampel selain

remaja, seperti dewasa atau anak-anak.

3. Untuk penelitian selajutnya, peneliti disarankan agar menambahkan pada

kuesioner terkait banyaknya jumlah rokok yang dikonsumsi setiap harinya.

Page 69: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

55

5.3.2 Saran Praktis

1. Disarankan mengadakan pengayaan atau seminar bagi pihak sekolah

khususnya pihak bimbingan konseling mengenai cara untuk menangani

neorotic agar dapat menyalurkan atau mengalihkan neorotic yg muncul

kedalam hal yang positif seperti mengasah dan mengenali minat atau bakat

yang dimiliki oleh siswa/I SMA sehingga mereka dapat melatih dirinya untuk

tidak mendekati rokok sebagai pelarian dari neorotic yang muncul.

2. Untuk mencegah terjadinya ketergantungan nikotin, sebaiknya pihak sekolah

khususnya pihak bimbingan konseling membuat penyuluhan tentang dampak

negative dari ketergantungan nikotin dengan memberikan pengetahuan dan

pemahaman mengenai kandungan yang terdapat dalam rokok beserta dampak

dari kandungan tersebut. Hal ini bertujuan untuk mencegah dampak negative

dari ketergantungan nikotin seperti gangguan kesehatan dan lain lain.

Page 70: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

56

DAFTAR PUSTAKA

Aini, N. (2013). Faktor-faktor Psikologis yang menentukan Perilaku Merokok pada

Mahasiswa Kedokteran di Univesitas Hasanuddin. Makasar. Skripsi.

Alexander, B.K. & Schweighofer, A.F. (1998). Defining “addiction”. Canadian. Psychology,

29, 151-162.

Alwisol. (2009). Psikologi kepribadian (Ed. Revisi). Malang: UMM Press.

American Psychological Association. (2015). APA dictionary of psychology (2nd ed.).

Washington, DC: American Psychological Association.

Armden, G. C., & Geenberg, M. T (1987). The Inventory of parent and peer attachemnt:

individual differences and their relationship to psychological well-being in adolescence.

Journal of youth and adolescence. 16 (5), 427-454.

Ashton, M. C., & Lee, Kiboem. (2002). Six Independent Factors Of Personality Variation: A

Response To Saucier. Europeans journals of personality, 16, 63-75.

Badan penelitian dan pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset

kesehatan dasar. www.depkes.go.id.

Bowlby, J. 1982. Attachment and Loss: Vol. 1. Attachment (2nd ed.). Basic Books, New

York.

Bustan, M.N, (1997). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta

Canggih, R. (2012). Perokok usia muda sasaran empuk industri rokok. (2012, 15 mei).

http://surabaya-ehealth.org/pengumuman/perda-kota-surbaya-no-5-tahun-2008

Carmody, T. P (1993). Nicotine dependence: Psychological Approaches to the prevention of

smoking relapse. Psychological of Addictive Behaviour, 7(2), 96-102.

Chaplin, J. P. (2009). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Davison, G., Neale, J., Kring, A. (2010). Psikologi abnormal (9th ed). Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Fagerstrom, K. O, Heatherton, T. F., & Kozlowski, L. T. (1990). Nicotine addiction and its

assesment. Ear, Nose and Troat Journal, 69 (11), 763-765.

Feist, J. & Feist, G. (2009). Teori kepribadian. Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.

Goldberg, L.R. (1992). The develpment of markers for the big five factor structure.

Psycological assesment.

Global Youth Tobacco Survey . Indonesia Report 2014. WHO SEARO ;2015:11-5.

Infodatin, pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI. Perilaku Merokok Masyarakat

Indonesia. 2013

John, O. P., & Srivastava., S. (1999). The big five trait taxonomy: history, measurement, and

theretical perspectives. University of california, Barkeley.

Page 71: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

57

John, P., Robins, R. W., & Pervin, L.A. (2008). Personality: theory and research. 3th ed.

McGraw: Hill Company.

Kobus, K. (2003). Peers and Adolescent smoking. Addiction. 98 (1). 37-55

Laura, King. (2010). Psikologi umum. Jakarta: Salemba Humanika.

Leventhal H., & Cleary P. D (1980). The smoking problem: A review of the research and

theory in behaviorl risk modification. Psychological Bulletin, 370-405.

Neufeld , G. (2004). Hold on to your kids: why parents matter (1st ed.). Toronto: A. A. Knopf

Canada books.google.com.

Nevid, S. Jefri,2005: Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga.

Nugraheni, Mutia & Waskita, Daru. (2012). Rokok Membunuh Satu Orang Tiap 6 Detik.

(2012, 28 maret). http://life.viva.co.id/news/read/374158

Ogden J. (2000). Health psychology: a textbook (2nd edn). Buckingham: open University

Press.

Park S, MD.(2011). Smoking and Adolescent Health. Department of Pediatrics, Korea

University College of Medicine, Seoul, Korea. Korean J Ped, 54(10), 401-404.

Piper, M. E, Cook, J. W., Schlam, T. R (2010). Anxiety diagnoses in smoker seeking

cessation treatment: relations with tobacco dependence, withdrawal, outcome and

response to treatment. Addiction, 106.

Pomerleau, O. F., Collins, A, C., Shiftman, S., & Pomerleau, C. S. (1993). Why some people

smoke and other do not: New perspective. Jounal of consulting and Clinical

Psychology, 61

Rahayuningsih, febriana (2015). Hubungan Antara Persepsi Perilaku Merokok dengan

Perilaku Merokok Siswa SMK X Di Kota Semarang (jurnal). Semarang. Program studi

Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.

Republika, (2004) Lagi-lagi Bahaya Merokok. Jul 4: 15.

Shiffman, S., Waters, A, J., & Hickox, M. (2004). The Nicotine Dependence Syndrome

Scale: A multidimensional measure of nicotine dependence. Taylor & francis

healthsciences.

Santrock, J. W. (2003). Educational psychology, New York: McGraw-Hill

Santrock, J. W. (2007). Perkembangan anak , (7th ed).. Jakarta: Erlangga.

Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Semarang. PT. Gramedia.

Suharmiati, Betty, A. (2010). “Hubungan pola penggunaan rokok dengan tingkat kejadian

penyakit asma”. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan

Terracciano,A.,& Costa,P.T. (2004,April). Smoking and the Five Factor Model of personality

(Journal Addiction, 99, vol. 4). Abstrak diambil pada April 3, 2007, dari

Page 72: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

58

http://www.blackwell=synergy.com/doi/abs/10.1111/j.1360=0443.2004.00687.x?cook

ieSet= 1&journalCode=add

Tirtosastro, S. dan Murdiyati, A.S. 2009. Kandungan Kimia Tembakau dan Rokok. Buletin

Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri 2 (1), April 2010: 33-43.

Tucker Ladd, C.E. (2006). Psychological Self – Help. Mental Health Net.

Umar, J. (2012). Analisis faktor konfirmatori. Bahan ajar peminatanpsikometri, tidak

dipublikasikan. Fakultas Psikologi univesitas islam negeri syarif hidayatullah jakarta.

WHO. (2015). Global Youth Tobacco Survey (GYTS): Indonesia report 2014,

Availableat:http://www.searo.who.in t/tobacco/documents/ino_gyts_report _2014.pdf.

WHO. (2015). WHO Global Report On Trends In Prevalence Of Tobacco Smoking 2015.

Geneva: WHO.

Wijaya, A.M. (2011). Data dan situasi rokok Indonesia terbaru. (2011, 28 Desember).

http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=143:d

ata-dan-situasi-rokok-cigarette-indonesia-terbaru&catid=40:data&itemid=54

Page 73: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

59

LAMPIRAN

Page 74: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

60

Lampiran 1

Informed Concent

Kepada

Yth,

Responden Penelitian

Assalamualaikum Wr. Wb.,

Saya Adhrover Adipura mahasiswa Program Strata 1 (S1) Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang sedang melakukan penelitian untuk memenuhi tugas akhir (skripsi). Saya mengharapkan kesediaan Saudara/i untuk

menjadi responden penelitian ini sesuai dengan keadaan sebenarnya. Saudara/i dapat mengisi kuesioner ini dengan

mengisi petunjuk pengisian yang telah diberikan. Pada kuesioner ini tidak ada jawaban benar salah. Adapun data dan

informasi yang Saudara/i berikan, hanya digunakan untuk kepentingan penelitian saja dan dijamin kerahasiannya.

Kesediaan Saudara/i dalam mengisi kuesioner ini sangat brarti bagi keberhasilan penelitian atas perhatian dan kerjasamanya,

saya ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Hormat Saya,

Adhrover Adipura

IDENTITAS RESPONDEN

Nama (Inisial) :

Usia :

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan*

Status : Pelajar

*coret yang tidak perlu

Ttd,

Responden

Page 75: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

61

Petunjuk Pengisian

Berikut ini terdapat butir pernyataan. Baca dan pahami pernyataan dibwah ini serta pilihlah jawaban yang paling sesuai

dengan diri anda. Pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban dengan memberi tanda checklist (√) yang tersedia pada

keterangan:

STS = Sangat Tidak Setuju, jika jawaban sangat tidak menggambarkan diri nda

TS = Tidak Setuju, jika jawaban tidak menggambarkan diri Anda.

S = Setuju, jika jawaban menggambarkan diri Anda

SS = Sangat Setuju, jika jawaban sangat menggambarkan diri Anda

Jika anda ingin mengubah jawaban, langsung ganti pada pilihan jawaban yang baru dengan mencoret jawaban yang

sebelumnya.

SKALA I

No PERNYATAAN STS TS S SS 1 Saya butuh rokok untuk menghilangkan

perasaan gelisah dan mudah marah

2 Saya ingin merokok setiap kali saya

bepergian

3 Saya butuh merokok untuk menjaga diri

dari ketidaknyamanan

4 Ketika saya benar-benar menginginkan

rokok, rasanya seperti dalam cengkraman

yang kuat dan saya tidak bisa

mengendalikannya

5 Saya dapat mengontrol diri atas kebiasaan

merokok saya

6 Saya cenderung menghindari restoran

yang tidak mengizinkan merokok

7 Terkadang saya menolak tawaran untuk

bertemu teman-teman yang tidak

merokok karena saya tahu merasakan

ketidaknyamanan jika saya merokok

8 Jika bepergian jarak jauh, saya lebih suka

tidak bepergian dengan pesawat terbang

karena saya tidak akan diizinkan merokok

9 Semenjak saya jadi perokok, jumlah

rokok yang saya hisap cenderung sama

atau sedikit menurun

10 Dibandingkan dengan ketika saya

pertama kali merokok, sekarang saya

merokok lebih banyak

11 Ketika saya pertama kali merokok saya

merasa mual dan sakit

12 Sulit mempekirakan banyak rokok yang

saya hisap setiap hari karena jumlahnya

sering berubah

13 Pola merokok saya tidak teratur. Maka

dari itu saya sudah terbiasa merokok

banyak dalam satu jam

14 Jumlah rokok yang saya hisap setiap hari

dipengaruhi oleh bagaimana perasaan

saya dan apa yang saya lakukan

15 Saya merokok dengan kecepatan berbeda

dalam situasi berbeda

Page 76: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

62

16 Saya merokok dengan jumlah yang sama

ketika saya santai, sendirian ataupun

dengan oranglain

17 Saya merokok rutin setiap hari

18 Saya merokok secara konsisten dan teratur

19 Saya merokok dengan jumlah yang sama

di akhir pekan maupun di hari biasa

SKALA 2 No Pernyataan STS TS S SS

1. Menurut saya, saya adalah seseorang

yang suka berbicara (cerewet)

2. Menurut saya, saya adalah seseorang

yang suka mencari kesalahan orang lain

3. Menurut saya, saya adalah seseorang

yang teliti dalam mengerjakan sesuatu

4. Saya merasa diri saya adalah seseorang

yang tertekan, mudah sedih

5. Saya merasa diri saya sebagai pribadi

yang kreatif, mampu mendatangkan

ideide baru

6. Menurut saya, saya adalah seseorang

yang pendiam

7. Saya merasa diri saya sebagai pribadi

penolong dan tidak egois terhadap orang

lain

8. Saya merasa diri saya termasuk orang

yang kurang hati-hati (ceroboh)

9. Saya merasa diri saya seorang yang

santai atau tenang, dapat mengatasi stress

dengan baik

10. Saya merasa diri saya selalu ingin tahu

tentang banyak hal yang berbeda

11. Saya merasa diri saya sebagai seseorang

yang penuh energi

12. Saya merasa diri saya sebagai seseorang

yang memulai pertengkaran dengan

orang lain

13. Menurut saya, saya adalah seseorang

yang dapat diandalkan

14. Saya merasa diri saya sebagai sosok yang

mudah tegang

15. Saya merasa diri saya banyak akal, juga

seorang pemikir yang mendalam

16. Menurut saya, saya adalah seseorang

yang sangat antusias

17. Saya merasa diri saya memiliki sifat

pemaaf

18. Saya merasa diri saya adalah seseorang

yang cenderung tidak teratur

19. Saya merasa sebagai seseorang yang

mudah cemas (pencemas)

20. Menurut saya, saya adalah seseorang

yang suka berimajinasi

21. Saya merasa diri saya sebagai seseorang

yang cenderung pendiam

Page 77: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

63

22. Menurut saya, saya adalah seseorang

yang biasa mempercayai orang lain

23. Saya merasa diri saya cenderung pemalas

24. Saya merasa diri saya sebagai seseorang

yang stabil secara emosional, tidak

mudah kesal

25. Menurut saya, saya adalah seseorang

yang kreatif

26. Saya merasa diri saya memiliki kepribadian yang tegas

27. Saya merasa diri saya bisa menjadi sosok

yang dingin dan menyendiri

28. Menurut saya, saya adalah seseorang

yang tekun dalam menyelesaikan tugas

atau pekerjaan

29. Saya merasa diri saya suka labil (suasana

tidak menentu)

30. Menurut saya, saya adalah seseorang

yang menghargai nilai seni dan

keindahan

31. Saya merasa diri saya sebagai seseorang

yang pemalu dan terasing

32. Saya merasa diri saya adalah seseorang

yang perhatian dan baik kepada siapa

saja

33. Menurut saya, saya adalah seseorang

yang efisien dalam mengerjakan sesuatu

34. Saya merasa diri saya sebagai seseorang

yang tetap tenang dalam situasi tegang

35. Menurut saya, saya adalah seseorang

yang lebih menyukai pekerjaan yang

rutin (rutinitas)

36. Saya merasa diri saya sebagai seseorang

yang mudah bergaul, ramah

37. Saya merasa diri saya sebagai seseorang

yang terkadang kasar terhadap orang lain

38. Menurut saya, saya adalah seseorang yang senang membuat rencana dan menjalankan sesuatu sesuai rencana itu

39. Saya merasa diri saya sebagai seseorang

yang mudah gugup

40. Saya merasa diri saya sebagai seseorang

yang suka berpikir, penuh dengan ide

atau gagasan

41. Menurut saya, saya adalah seseorang

yang kurang tertarik pada kesenian

42. Saya merasa diri saya sebagai seseorang

yang suka bekerjasama dengan orang lain

43. Menurut saya, saya adalah orang yang

mudah merasa terganggu

44. Saya merasa diri saya sosok yang pandai

dalam bidang seni, musik, dan literatur

Page 78: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

64

SKALA 3 No PERNYATAAN STS TS S SS

1 Saya sangat menyukai pandangan teman

saya tentang hal yang sangat saya

pedulikan

2 Teman saya dapat menyadari ketika saya

sedang kecewa

3 Ketika kami sedang mendiskusikan sesuatu, teman saya dapat memperhitungkan pendapat saya

4 Saya merasa malu jika menceritakan

masalah saya kepada teman

5 Saya berharap mempunyai teman

mempunyai teman yang berbeda dari

sekarang

6 Teman saya sangat pengertian

7 Teman saya mendorong saya untuk mengatakan kesulitan yang saya hadapi

8 Teman saya menerima saya apaadanya

9 Saya merasa butuh untuk lebih dekat

Bersama teman

10 Teman saya tidak mengerti apa yang telah

saya lalui belakang nini

11 Saya merasa kesepian ketika sedang

Bersama dengan teman-teman saya

12 Teman saya mendengar kanapa yang saya

katakan

13 Saya rasa teman-teman saya adalah orang

yang baik

14 Teman-teman saya sangat antusias ketika

mengobral

15 Ketika saya marah terhadap sesuatu,

teman-teman saya akan mencoba untuk

mengerti

16 Teman saya membantu saya untuk lebih

mengenal diri sendiri dengan baik

17 Teman-teman saya sangat peduli tentang

apa yang saya rasakan

18 Saya marah dengan teman-teman saya

19 Saya dapat mengandalkan teman-teman

saya ketika sedang curhat

20 Saya percaya dengan teman-teman saya 21 Teman-teman saya sangat menghargai

perasaan saya

22 Saya sangat sedih lebih dari apa yang

teman-teman saya ketahui

23 Sepertinya, teman-teman saya tidak suka

dengan saya tanpa alasan yang jelas

24 Saya dapat menceritakan permasalahan

saya kepada teman-teman saya

25 Jika teman-teman saya tahu sesuatu yang tidak saya sukai, mereka akan menceritakan hal tersebut

Page 79: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

65

LAMPIRAN 2 OUTPUT HASIL UJI CFA

1. Instument Ketergantungan Nikotin

Page 80: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

66

2. Instrumen Openness

Page 81: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

67

3. Instrumen Conscientiusness

Page 82: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

68

4. Instrumen Extraversion

Page 83: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

69

5. Instrumen Agreeableness

Page 84: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

70

6. Instrumen Neuroticism

Page 85: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

71

7. Instrumen Peer Trust

Page 86: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

72

8. Instrumen Peer Communication

Page 87: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

73

9. Instrumen Peer Alienation

Page 88: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

74

LAMPIRAN 3 OUTPUT HASIL ANALISIS REGRESI

a. Model Summary

b. ANNOVA

Page 89: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

75

c. Koefisien Regresi

d. Deskripsi Statistik

Page 90: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

76

e. Model Summary Proporsi Varian Masing-Masing IV

Page 91: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

77

f. Kategorisasi Skor

Page 92: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN PEER ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53738... · 2020. 11. 18. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... bahwa

78